Bakrie Tower, 12th floor Komplek Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta, INDONESIA 12960 Website: www.bumiresources.com
Informasi Perusahaan
BUMI Hadapi Transparansi − − −
Semua
Tantangan
untuk
Perbaikan
Persepsi
dan
Walaupun Perseroan melakukan penyesuaian Kebijakan Akuntansi Lama ke Baru, pendapatan bersih BUMI Triwulan Pertama 2011 tetap stabil sebesar 112 juta dolar AS Langkah besar yang diambil dalam rangka mengurangi utang Perkiraan 2011, melebihi kinerja (outperform), harga batubara mencapai tingkat tertinggi
Jakarta, 20 Juni 2011 PT Bumi Resources Tbk mengumumkan kinerja keuangan triwulan pertama 2011 secara umum sesuai dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, sehubungan dilakukannya penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan terhadap kebijakan akuntasi Indonesia yang baru dan bersifat lebih ketat (Perjanjian umum mengenai Prinsip-prinsip Akuntansi - GAAP), Perusahaan telah membukukan laba bersih sebesar 112 juta dolar AS, lebih kecil 1 juta dolar AS dibandingkan apabila menggunakan kebijakan akuntansi yang lama. Pendapatan bersih yang dinyatakan kembali tersebut berasal dari perubahan perlakuan terhadap biaya dan pendapatan konsolidasian dari anak-anak perusahaan Perseroan. Juga berdasarkan kebijakan akuntansi baru, BUMI wajib menunda pembukuan pendapatan sebesar 36 juta dolar AS yang dikapitalisasi Perseroan pada tahun 2010 dari penjualan/pelepasan yang telah dipastikan atas salah satu aset lepas pantai Perseroan - Gallo Oil - di Yaman. Setelah ditandatanganinya perjanjian jual beli, penjualan tersebut diakhiri karena krisis politik di Yaman. “Kami sangat bersyukur dengan berbagai kemajuan signifikan yang kami capai dalam menyesuaikan dan menerapkan kebijakan akuntansi baru dari tanggal 1 Januari 2011, membuat Perseroan sejalan dengan operasi pertambangan internasional. Berdasarkan kebijakan akuntasi baru, kami perlu menyajikan kembali beberapa angka dari tahun lalu mungkin membingungkan para investor dalam jangka pendek. Namun kami percaya bahwa manfaat dari perbaikan reputasi dan penerapan praktik internasional terbaik akan jauh melebihi penyesuaian-penyesuaian buku jangka pendek”, tutur Direktur Bumi, Dileep Srivastava.
Page 1 of 6
Berdasarkan PSAK lama pendapatan bersih triwulan 1 2011 adalah sebesar 113 juta dolar AS, naik dari 97 juta dolar AS pada Triwulan 1 2010. Pendapatan penjualan adalah sebesar 1,23 miliar dollar AS pada Triwulan 1 2011, naik 21 persen dari 1,02 miliar dollar AS pada Triwulan 1 2010, berkat harga jual rata-rata batubara yang lebih tinggi sebesar 87,63/ton pada triwulan 1 2011 dibandingkan 62,75 dolar AS per ton pada triwulan 1 2010. Sebagai hasilnya, pendapatan operasional naik 44 persen menjadi 316 juta dolar AS dari 219 juta dolar AS di periode yang sama tahun lalu. Demikian pula, laba sebelum pajak naik 51,5 persen sebesar 347 juta dolar AS dibandingkan 229 juta dolar AS tahun lalu. Perbandingan keuangan triwulan 1 2011 vs triwulan 1 2010 berdasarkan PSAK lama dan baru dilampirkan sebagai informasi. BUMI menegaskan bahwa per tanggal 1 Januari 2011, perusahan telah menerapkan kebijakan akuntansi baru yang memasukkan tiga peraturan akuntansi baru untuk menyesuaikan dengan IFRS (Standar dan Peraturan Keuangan Perusahaan), seperti yang diterapkan di Inggris. Dua kebijakan manajemen baru juga telah diterapkan dalam rangka penyesuaian standar tata kelola dengan praktik internasional. Selain dari pencatatan proporsional total pendapatan dan biaya dari anak-anak perusahaan, peraturan akuntansi baru melaporkan perlakuan yang berbeda terhadap goodwill dalam Neraca Saldo dan mengubah metode amortisasi biaya explorasi dan pengembangan tangguhan untuk tambang batubara dari metode straight line ke metode unit of production. Kedua kebijakan manajemen yang baru tersebut mengakui kapitalisasi biaya eksplorasi dan pengembangan di BRMS dan mengubah metode translasi untuk PPN yang diperoleh oleh unit batubara. Memenuhi Sesuai Janji Penyesuaian proaktif terhadap akuntansi baru - sesuai peraturan serta kebijakan manajemen BUMI sendiri - merupakan langkah lain yang diambil BUMI untuk menyampaikan janjinya dalam menyinggung empat isu strategis yang sangat ditunggu oleh pasar yakni pengurangan utang (deleveraging), peningkatan nilai, keunggulan operasional, dan perubahan persepsi. Mengenai pengurangan utang, BUMI telah melakukan debt/equity swap sebesar 360 juta dolar AS dengan kreditor pada bulan Oktober 2010, melunasi obligasi tukar yang masih terutang dari 2007 dan menerbitkan obligasi dengan jangka waktu yang lebih baik pada bulan November 10 untuk melonggarkan profil jatuh tempo dari sisa utang sehingga yang mengurangi tekanan pada arus kas. Untuk meningkatkan nilai pemegang saham, BUMI berhasil mendivestasikan saham di aset non inti seperti PTMP ($ 190 juta) dan Enercorp ($ 90 juta) dan menggunakan hasil divestasi tersebut untuk mengurangi utang. BUMI juga memisahkan bisnis batubara dari bisnis non batubara dengan membentuk dan mendaftarkan BRMS di Bursa pada bulan December 2010. Hal tersebut berdasarkan feedback dari komunitas investasi karena aset non batubara kurang diberikan value. Berkenaan dengan kinerja operasional, volume penjualan Bumi untuk 2011 diharapkan mencapai 66 juta ton dengan harga fob rata-rata sekitar USD90/ton untuk tahun 2011, dibandingkan pada tahun 2010, yaitu 60,7 juta ton pada harga $ 71 /ton 2010
Page 2 of 6
BUMI menyambut baik Vallar plc sebagai pemegang saham BUMI sebesar 24% terhitung 4 Maret 2011. Selanjutnya, Vallar berencana untuk menaikan saham mereka dalam transaksi step up secara bertahap hingga 50%, mengganti nama menjadi BUMI plc, mengupayakan pendaftaran premium di FTSE 100 di Bursa Efek London pada akhir bulan ini. Hal ini merupakan pengakuan akan status BUMI sebagai eksportir batubara terbesar dunia. Grup Bakrie diharapkan menjadi pemegang saham signifikan yang terus berlanjut di BUMI plc
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Dileep Srivastava Director – Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. Tel (62-21) 5794 2080 Fax (62-21) 5794 2070 email
[email protected] www.bumiresources.com Terlampir
: - Perbandingan Q1’11 vs Q1’10 PSAK Lama vs PSAK Baru - Perubahan Standar Akuntasi yang Utama
Page 3 of 6
Page 4 of 6
No 1
2
3
4
KEBIJAKAN AKUNTANSI Kelompok Usaha Perseroan mengubah kebijakan akuntansinya dalam mengakui kepemilikannya dalam Perusahaan Batubara dari metode konsolidasi penuh ke metode konsolidasi proporsional seiring diterapkannya PSAK No. 12 (Revisi 2009), yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011. Berdasarkan standar yang baru tersebut, venturer mengaku kepemilikannya dalam suatu entitas yang dikendalikan bersama menggunakan konsolidasi proporsional atau metode ekuitas sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009). Dengan diterapkannya Revisi PSAK tersebut, Grup menerapkan konsolidasi proporsional untuk kepemilikannya di perusahaan batubara. Perubahan pengakuan dari konsolidasi penuh ke konsolidasi proporsional diperlakukan sebagai perubahan kebijakan akuntasi berdasarkan PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan akuntasi, Perubahaan Estimasi dan Kesalahan Akuntansi”. Angka-angka periode sebelumnya dalam laporan keuangan konsolidasian telah dinyatakan kembali untuk mempertimbangkan perubahan menuju metode konsolidasi proporsional. Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha Perseroan menerapkan PSAK No.22 (revisi 2010), ”Kombinasi Usaha”. Revisi PSAK tersebut diterapkan secara prospektif untuk kombinasi usaha pada dan setelah tanggal 1 Januari 2011 di mana tidak diperlukan penyesuaian atas aset dan liabilitas kombinasi usaha yang dimasukaan sebelum tanggal 1 Januari 2011. Revisi PSAK juga berisikan pedoman akuntansi untuk biaya-biaya transaksi, selain dari biaya-biaya yang terkait dengan penerbitan utang atau efek ekuitas, dan untuk goodwill Kelompok Usaha Perseroan mengubah kebijakan akuntansinya untuk biaya eksplorasi tangguhan dalam rangka menerapkan pendakatan yang lebih konservatif sejalan dengan praktik-praktik terbaik yang diterima secara internasional, setelah dilakukan telaah (review) perlakuan akuntansi untuk biaya eksplorasi tangguhan pada tahun 2007 dan 2008 sesuai dengan aset-aset tertentu yang dimiliki oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Berdasarkan revisi kebijakan akuntansi, biaya eksplorasi tangguhan akan dikapitalisasi hanya pada saat persyaratan tertentu telah dipenuhi sesuai dengan pedoman internal Kelompok Usaha Perseroan. Sebelum 1 Januari 2011, Kelompok Usaha Perseroan mengkapitalisasi biaya eksplorasi tangguhan untuk seluruh biaya yang terkait deengan kegiatan eksplorasi dan evaluasi. Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha Perseroan mengubah metode amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dari metode straight-line ke metode
RUJUKAN PSAK Baru
DAMPAK AKUN B/S, P/L, ALUR KAS (Proporsional)
PSAK baru
Goodwill (B/S)
Kebijakan Manajemen
Eksplorasi Tangguhan dan Pengembangan dan Eksplorasi Tangguhan (Eksplorasi dan Evaluasi) – lihat Laporan Perubahan Ekuitas
PSAK Baru
Eksplorasi Tangguhan & Pengembangan Amortisasi (Eksplorasi dan Evaluasi) KPC & AI Page 5 of 6
5
unit-of-production, yang dianggap sebagai dasar yang lebih sesuai dari pola manfaat ekonomis masa depan dari pengeluaran-pengeluaran tersebut sebagaimana dinilai oleh manajemen. Efek perubahaan metode amortisasi diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi berdasarkan PSAK No. 25 (Revisi 2009), ”Kebijakan Akuntasi”, ”Perubahan Estimasi dan Kesalahan Akuntansi”. Kelompok Usaha Perseroan mengubah metode tranlasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang yang dapat diperoleh/dipulihkan (recoverable) dari KPC dan Arutmin dari nilai kurs historis ke nilai kurs penutupan. PPN yang dapat dipulihkan tersebut adalah bagian dari sengeketa yang masih berlanjut antara KPC dan Arutmin dengan Pemerintah Indonesia yang timbul dengan adanya perubahan UU PPN tahun 2001 di mana batubara menjadi barang tidak kena PPN. Dengan perubahan tersebut, KPC dan Arutmin tidak lagi dapat menagih (claim) kredit untuk PPN masukan atas pembelian-pembelian. Akan tetapi, berdasarkan PKP2B, KPC dan Arutmin dibebaskan dari pajak-pajak Indonesia yang tidak berlaku pada saat ditandatanganinya PKP2B masing-masing KPC dan Arutmin. Sebelum tanggal 1 Januari 2011, tagihan PPN tersebut telah dihitung berdasarkan kurs nilai historis.
Kebijakan Manajemen
VAT Tagihan – KPC & AI
Page 6 of 6