BUKU RANCANGAN PENGAJARAN SAFE MOTHERHOOD 2
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FKUI – RSCM
MODUL ANTENATAL KLINIK TAHAP IIA Mata kuliah / Kode / SKS : 1. Asuhan antenatal 3 / XIE22401 / 2 SKS 2. Asuhan kehamilan dini 1 / XIE22402 / 1 SKS 3. Maternal medicine 3 / XIE22408 / 2 SKS Lama
: 8 minggu
Ketua Modul
: dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Pembelajaran Mampu mengelola perawatan antenatal pada : 1. Kehamilan ganda 2. Kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat 3. Kehamilan dengan riwayat obstetri buruk 4. Kehamilan dengan hidrops fetalis 5. Kehamilan dengan kelainan psikiatri 6. Kehamilan dengan kelainan darah 7. Kehamilan dengan kelainan kongenital 8. Kehamilan dengan kelainan ginekologi 9. Kehamilan dengan SLE 10. Kehamilan dengan penyakit serebrovaskuler 11. Kehamilan dengan penyakit neuromuskuler 12. Kehamilan dengan HIV/AIDS 13. Kehamilan dengan penyakit tiroid 14. Kehamilan dengan DMG Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Peserta adalah PPDS tahap IIA II.
Rumusan perilaku
Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: Memahami definisi, klasifikasi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, langkah penegakan diagnosis dan penanganan : 1. Kehamilan ganda 2. Kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat 3. Kehamilan dengan riwayat obstetri buruk 4. Kehamilan dengan hidrops fetalis
1
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kehamilan dengan kelainan psikiatri Kehamilan dengan kelainan darah Kehamilan dengan kelainan kongenital Kehamilan dengan kelainan ginekologi Kehamilan dengan SLE Kehamilan dengan penyakit serebrovaskuler Kehamilan dengan penyakit neuromuskuler Kehamilan dengan HIV/AIDS Kehamilan dengan penyakit tiroid Kehamilan dengan DMG
Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menegakkan diagnosis, menatalaksana, dan memberikan konseling pada : 1. Kehamilan ganda 2. Kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat 3. Kehamilan dengan riwayat obstetri buruk 4. Kehamilan dengan hidrops fetalis 5. Kehamilan dengan kelainan psikiatri 6. Kehamilan dengan kelainan darah 7. Kehamilan dengan kelainan kongenital 8. Kehamilan dengan kelainan ginekologi 9. Kehamilan dengan SLE 10. Kehamilan dengan penyakit serebrovaskuler 11. Kehamilan dengan penyakit neuromuskuler 12. Kehamilan dengan HIV/AIDS 13. Kehamilan dengan penyakit tiroid 14. Kehamilan dengan DMG Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Menangani kasus kehamilan dengan komplikasi dengan empati 2. Melakukan tatalaksana awal, rujukan dan konsultasi untuk kasus kehamilan dengan komplikasi yang membutuhkan penanganan multidisiplin III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila berhadapan dengan pasien dan kasus tersebut PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 2. Pasien kehamilan dengan komplikasi yang datang ke poliklinik obstetri
IV.
Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu menegakkan diagnosis kehamilan dengan komplikasi berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang serta mampu untuk menatalaksana secara mandiri 2. PPDS mampu melakukan penatalaksanaan awal, rujukan dan konsultasi untuk kasus kehamilan dengan komplikasi yang membutuhkan penanganan multidisiplin
Lingkup / Topik Bahasan
2
Topik bahasan Modul Asuhan Antenatal pada Kehamilan dengan Komplikasi adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Lingkup Bahasan
Topik Bahasan
Tingkat Pengetahuan/ keterampilan *
Konseling dan empati dalam perawatan antenatal
Empati dalam penanganan kehamilan dengan komplikasi Konseling kehamilan dengan komplikasi
C4 Level III
Kehamilan Ganda
• Etiologi kehamilan ganda • Faktor risiko terjadinya kehamilan ganda • Perubahan fisiologi kehamilan pada kehamilan ganda • Diagnosis pra natal pada kehamilan ganda • Tatalaksana kehamilan dan rencana persalinan kehamilan ganda
C4 Level III
• • • • • •
Definisi dan klasifikasi PJT Etiologi dan Faktor risiko PJT Patofisiologi PJT Diagnosis pranatal pada PJT Tatalaksana kehamilan dengan PJT Perencanaan jangka panjang pada pasien dengan riwayat PJT
C4 Level III
Kehamilan dengan hidrops fetalis
• • • • • •
Definisi dan Klasifikasi hidrops fetalis Etiologi dan Faktor risiko hidrops fetalis Patofisiologi hidrops fetalis Diagnosis pranatal pada hidrops fetalis Tatalaksana kehamilan dengan hidrops fetalis Perencanaan kehamilan berikutnya pada pasien dengan riwayat hidrops fetalis
C4 Level III
Kehamilan dengan kelainan psikiatri
• Definisi dan Klasifikasi kelainan psikiatri dalam kehamilan • Faktor risiko kelainan psikiatri dalam kehamilan • Patofisiologi timbulnya kelainan psikiatri dalam kehamilan • Diagnosis kelainan psikiatri • Tatalaksana awal kehamilan dengan kelainan psikiatri
Kehamilan dengan kelainan kongenital
Kehamilan dengan kelainan ginekologi
Kehamilan dengan PJT
Asuhan antenatal 3 / XIE22401
Jenis kelainan kongenital Etiologi dan patogenesis kelainan kongenital Diagnosis kelainan kongenital Tatalaksana kelainan kongenital termasuk pilihan terminasi Prognosis dan konseling Kehamilan dengan mioma uteri Kehamilan dengan tumor adneksa Kehamilan dengan penyakit menular seksual Kehamilan dengan kanker serviks
C4 Level III
C4 Level III
C4 Level III
3
Maternal medicine 3 / XIE22408
Kehamilan dengan kelainan darah
• Kehamilan dengan leukimia • Kehamilan dengan trombositopenia • Kehamilan dengan thalasemia
C4 Level III
Kehamilan dengan SLE
• • • • •
Definisi SLE Etiologi dan Faktor risiko SLE Patofisiologi SLE Diagnosis SLE Tatalaksana kehamilan dan masa nifas pada SLE
C4 Level III
Kehamilan dengan kelainan serebrovaskul ar
• Patofisiologi kelainan serebrovaskular (stroke, malformasi pembuluh darah) • Diagnosis kelainan serebrovaskular dalam kehamilan • Tatalaksana awal pada kehamilan dengan kelainan serebrovaskular
C2 Level III
Kehamilan dengan kelainan neuromuskular
• Sindroma Guillan Barre • Myasthenia gravis • Epilepsi
Kehamilan dengan HIV/AIDS
• • • •
Kehamilan dengan penyakit tiroid
• Definisi dan klasifikasi kelainan tiroid dalam kehamilan • Etiologi dan faktor risiko kelainan tiroid dalam kehamilan • Patofisiologi kelainan tiroid • Menegakkan diagnosis kelainan tiroid dalam kehamilan • Tatalaksana kehamilan, persalinan, masa nifas dan neonatus pada kehamilan dengan kelainan tiroid
Kehamilan dengan DMG
Asuhan kehamilan dini 1 / XIE22401
Kehamilan dengan ROB
Faktor risiko infeksi HIV Patofisiologi HIV dalam kehamilan Menegakkan diagnosis HIV Tatalaksana kehamilan, persalinan, masa nifas dan neonatus pada kehamilan dengan HIV
C2 Level I
C4 Level III
C4 Level III
• • • • •
Definisi DMG Etiologi dan faktor risiko DMG Patofisiologi DMG Penegakan diagnosis DMG Tatalaksana kehamilan, persalinan dan masa nifas pada DMG
C4 Level III
• • • • • •
Definisi Riwayat Obstetri Buruk Etiologi dan Faktor risiko Patofisiologi keguguran /kematian janin berulang Diagnosis kehamilan dengan ROB Tatalaksana kehamilan dengan ROB Perencanaan pasca persalinan pada ROB
C4 Level III
4
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, praktik pada pasien. Tiaptiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir semester, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS berupa ujian tulis dan ujian portofolio. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Pre dan post test berupa ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 2. Untuk menilai kemampuan menangani kasus kehamilan dengan komplikasi maka dilakukan ujian diskusi kasus (Case Based Discussion) dengan topik kehamilan dengan komplikasi sebanyak dua kali dan kehamilan dengan riwayat obstetri buruk sebanyak satu kali. 3. Penilaian untuk sikap dan perilaku didapatkan dari observasi tim (Team Observation/ TO) 4. Portofolio Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian post test dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Cased Based Discussion sebanyak tiga kali 1. Pada akhir minggu keempat bulan pertama sebanyak dua kali 2. Pada akhir minggu keempat bulan kedua sebanyak satu kali
Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 30 % sedangkan ketrampilan (skill) 40% dan perilaku (attitude) mendapat bobot 30 %. Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Asuhan Antenatal Tahap IIA adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-13.00
Senin Laporan Pagi Kerja Klinik
Selasa Laporan Pagi Kerja Klinik
Rabu Laporan Pagi Kerja Klinik
Kamis Laporan Pagi Kerja Klinik
Jumat Laporan Pagi Kerja Klinik
13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-06.00
Parade Diskusi
Parade Diskusi
Parade Diskusi JAGA MALAM
Parade Diskusi
Parade Diskusi
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor harian, jadwal supervisor akan mengikuti jadwal penanggung jawab poliklinik dari koordinator pelayanan masyarakat Diskusi siang dilakukan untuk membahas kasus yang ditangani hari itu, sehingga dapat memberikan umpan balik dan melakukan kajian ulang penanganan pasien
Rincian Kegiatan Bulan I
5
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan Ilmiah Pre test Empati dan konseling Kehamilan ganda Kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat Kehamilan dengan riwayat obstetri buruk Kehamilan dengan janin hidrops Kehamilan dengan kelainan psikiatri Kehamilan dengan kelainan kongenital Kehamilan dengan kelainan ginekologi Post test Case based discussion 1 Case based discussion 2
E DK
Jumlah Jam 1 1
YBS
Mg I X X
DK DK
2 2
AS JI
X X
DK
2
DP
X
DK
2
DP
X
DK
2
SH
X
DK
2
AS
X
DK
3
JI
E E
1 1
X X
E
1
X
Metoda
DPJ
Mg II
Mg III
Mg IV
X
X
BULAN II No 1 2 3 4 5 6 7 7 8 9
Kegiatan Ilmiah Pre Test Kehamilan dengan kelainan darah Kehamilan dengan SLE Kehamilan dengan HIV / AIDS Kehamilan dengan penyakit tiroid Kehamilan dengan DMG Kehamilan dengan kelainan serebrovaskular Kehamilan dengan penyakit neuromuskular Post test Case based discussion 3
E DK
Jumlah Jam 1 4
DK
2
AS
X
DK
2
YBS
X
DK
2
YBS
X
DK
3
YBS
X
DK
2
SH
X
DK
2
SH
E E
1 1
Metoda
DPJ AS
Mg I X
Mg II
Mg III
Mg IV
X
X X X
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi DP : Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG(K) AS : dr. Ali Sungkar, SpOG YBS : dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG SH : dr. Surahman Hakim, SpOG JI : Dr. dr. Junita Indarti, SpOG(K)
6
MODUL KAMAR BERSALIN T2A
Mata Kuliah/ Kode/ SKS 1. Penanganan proses persalinan abdominal 1 / XIE22404 / 2 SKS 2. Prosedur pembedahan abdominal 2 / XIE22406 / 1 SKS Lama Ketua Modul
: 8 minggu : dr. JM Seno Adjie, SpOG(K)
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Pembelajaran 1. Mampu menatalaksana mola hidatidosa 2. Mampu melakukan tindakan sterilisasi/tubektomi (mini laparotomi) 3. Mampu melakukan asuhan persalinan dengan masalah khusus Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Peserta adalah PPDS tahap IIA II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami klasifikasi, faktor risiko patofisiologi kehamilan mola 2. Memahami gejala dan tanda kehamilan mola 3. Memahami pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kehamilan mola 4. Memahami komplikasi yang bisa terjadi pada kehamilan mola 5. Memahami pilihan tatalaksana pada kehamilan mola 6. Memahami jenis-jenis tubektomi dan komplikasi yang mungkin terjadi penanggulangannya 7. Memahami asuhan persalinan pada kehamilan ganda 8. Memahami asuhan persalinan dan pengawasan pasca persalinan kehamilan dengan gangguan tiroid 9. Memahami asuhan persalinan dengan SLE 10. Memahami asuhan persalinan dengan DMG 11. Memahami asuhan persalinan dengan riwayat penyakit jantung 12. Memahamiasuhan persalinan dengan APS
serta
Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan interpretasi hasil ultrasonografi pada Mola 2. Merencanakan dan menginterpretasi pemeriksaan laboratorium pada mola (beta-HCG, Fungsi tiroid, fungsi hepar dan Ginjal)
7
3. Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi kehamilan mola (tiroksikosis, krisis tiroid, perdarahan, emboli) 4. Mempersiapkan dan melakukan evakuasi mola 5. Merencakan pemantauan berkala pasca evakuasi mola 6. Melakukan konseling pra dan pasca tubektomi 7. Melakukan sterilisasi/ tubektomi pasca persalinan 8. Melakukan sterilisasi/ tubektomi pada saat seksio sesarea 9. Melakukan sterilisasi/tubektomi interval 10. Melakukan asuhan persalinan pada kehamilan dengan gangguan tiroid 11. Melakukan asuhan persalinan pada kehamilan dengan DMG 12. Melakukan asuhan persalinan pada kehamilan dengan SLE 13. Melakukan asuhan persalinan pada kehamilan dengan riwayat penyakit jantung 14. Melakukan asuhan persalinan pada kehamilan dengan APS Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 3. Bersikap empati, sopan santun dan profesional terhadap pasien selama melakukan pemeriksaan 4. Melakukan kerjasama yang baik dengan tenaga medis, maupun sejawat dari bidang ilmu lainnya III.
Kondisi Pembelajaran 3. Bila mendapatkan data sekunder, PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 4. Pasien yangdatang dengan kehamilan mola 5. Pasien dalam proses persalinan dengan DMG, SLE, gangguan tiroid, riwayat penyakit jantung dan APS 6. Pasien yang menyetujui untuk dilakukan sterilisasi/tubektomi
IV.
Derajat Kompetensi 3. PPDS mampu menatalaksana kehamilan mola secara mandiri 4. PPDS mampu melakukan sterilisasi/tubektomi pasca persalinan dan interval secara mandiri 5. PPDS mampu melakukan kerjasama multidisiplin dalam asuhan persalinan dengan penyulit DMG, SLE, gangguan tiroid, riwayat penyakit jantung, dan APS
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Kamar Bersalin Tahap IIA adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Lingkup Bahasan
Topik Bahasan
Klasifikasi, faktor risiko, dan patofisiologi
Prosedur pembedahan abdominal 2 XIE22406
Mola hidatidosa
Gambaran klinis mola hidatidosa Temuan ultrasonografi pada mola Fisiologi HCG pada mola Dampak mola terhadap sistem organ lain Klinis dan pemeriksaan penunjang pada Mola Langkah-langkah evakuasi Mola Komplikasi dan pemantauan pasca evakuasi Mola
Tkt Pengetahuan/ Keterampilan * C4
C4
C4 Level 3
8
Komplikasi kehamilan mola (tiroksikosis, krisis tiroid, perdarahan, emboli
Sterilisasi / Tubektomi Penanganan proses persalinan abdominal 1 XIE22404
Persalinan dengan masalah khusus
C4 Level 3
Konseling pra dan pasca tubektomi Jenis-jenis tubektomi Pilihan waktu untuk melakukan tubektomi : pasca persalinan, saat seksio sesarea dan interval
C4 Level 3
Persalinan pada kehamilan dengan SLE Persalinan pada DMG Persalinan pada kelainan tiroid Persalinan pada kehamilan dengan riwayat penyakit jantung Persalinan dengan APS Kerjasama multidisiplin dalam menanganani persalinan dengan masalah di atas
C4 Level 3
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, praktik pada pasien. Tiaptiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 3. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 4. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir semester, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS berupa ujian tulis dan ujian portofolio. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 5. Pre dan post test berupa ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 6. Untuk menilai kemampuan melakukan evakuasi mola dilakukan DOPS. 7. CBD untuk menilai kemampuan penanganan kehamilan dengan masalah khusus. 8. Penilaian untuk sikap dan perilaku didapatkan dari observasi tim (Team Observation/ TO) 9. Portofolio
Waktu Pelaksanaan 1. Pre test dilakukan dalam minggu pertama rotasi, post test dilakukan pada akhir rotasi 2. Ujian DOPS mola hidatidosa dilakukan selama rotasi 3. CBD dilakukan pada minggu ke 4 rotasi pada tiap bulan rotasi Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 30 % sedangkan ketrampilan (skill) 40% dan perilaku (attitude) mendapat bobot 30 %. Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam modul kamar bersalin tahap IIA adalah sebagai berikut:
Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-15.00
Senin Laporan Pagi Kamar Bersalin
Selasa Laporan Pagi Kamar Bersalin
Rabu Laporan Pagi Kamar Bersalin
Kamis Laporan Pagi Kamar Bersalin
Jumat Laporan Pagi Kamar Bersalin
9
15.00-06.00
JAGA MALAM
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor Selama kerja klinik dilakukan diskusi sesuai topik yang ditentukan (mola hidatidosa, kehamilan dengan masalah khusus, sterilisasi )
Rincian Kegiatan Bulan I No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan Ilmiah Pre test Penanganan mola hidatidosa Sterilisasi /tubektomi Post test Case based discussion DOPS mola
E DK
Jumlah Jam 1 4
DK E E
2 1 1
E
1
Metoda
DPJ ADP
Mg I X X
Mg II
Mg III
Mg IV
X
JMS
X X X
Bulan II No 1 2 3 4 5 6 6 7
Kegiatan Ilmiah Pre test Persalinan dengan DMG Persalinan dengan gangguan tiroid Persalinan dengan SLE Persalinan dengan penyakit jantung Persalinan dengan APS Post test Case based discussion
E DK
Jumlah Jam 1 5
DK
3
AH
DK
3
JMS
DK
3
YBS
DK
3
KS
E E
1 1
Metoda
DPJ DP
Mg I X X
Mg II
Mg III
Mg IV
X X X X X X
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi JMS : dr. JM Seno Adjie, SpOG(K) YBS : dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG ADP : dr. Andi Darma Putra, SpOG(K) KS : dr. Kanadi Sumapraja, SpOG MSc AH : dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K)
10
MODUL PEMBEDAHAN OBSTETRI T2A Mata Kuliah /Kode / SKS : 1. Ketrampilan bedah inti 1 / XIE22403 / 2 SKS 2. Asuhan persalinan abdominal 1 / XIE22405 / 3 SKS Lama Ketua Modul
: 4 minggu : dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan modul ini, maka peserta didik diharapkan mampu : 1. Melakukan prosedur seksio sesarea tanpa penyulit 2. Mengenali dan menatalaksana komplikasi seksio sesarea 3. Melakukan persiapan pra operasi seksio sesarea (tanpa penyulit) elektif
Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Peserta adalah PPDS tahap IIA II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami persiapan pra operasi untuk seksio sesarea 2. Memahami indikasi, kontraindikasi, prosedur dan komplikasi seksio sesarea 3. Memahami teknik dan langkah-langkah seksio sesarea 4. Memahami komplikasi seksio sesarea 5. Memahami penanganan awal komplikasi seksio sesarea Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan persiapan pra operasi seksio sesarea elektif 2. Melakukan prosedur seksio sesarea 3. Mengenali dan menatalaksana komplikasi saat seksio sesarea 4. Memberikan konseling mengenai prosedur seksio sesarea
Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Menjaga komunikasi dengan pasien dan keluarga sebelum dan sesudah pembedahan 2. Melakukan pencatatan dan pelaporan operasi sesuai standar
11
III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila diberikan data sekunder, PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 2. Pasien yang dijadwalkan menjalani seksio sesarea elektif
IV.
Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu melakukan konseling pra dan pasca, serta melakukan tindakan seksio sesarea tanpa penyulit secara mandiri
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Pembedahan Obstetri adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Keterampilan bedah inti (preoperatif obs) 1/ XIE22403
Asuhan persalinan abdominal 1 XIE22405
Lingkup Bahasan
Persiapan perioperatif pembedahan obsetri
Topik Bahasan Persiapan praoperasi Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi seksio sesarea
Tkt Pengetahuan/ Keterampilan * C4 Level 3
Teknik seksio sesarea
Instrumen yang digunakan pada seksio sesarea Jenis-jenis insisi abdomen Langkah-langkah seksio sesarea
C4 Level 3
Konseling
Konseling pra dan pasca operasi
C4 Level 3
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, praktik pada pasien. Tiaptiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Pre dan post test berupa ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 2. Untuk menilai kemampuan pengelolaan kasus praoperatif obstetri tanpa penyulit dilakukan CBD 3. Untuk menilai kemampuan melakukan seksio sesarea tanpa penyulit maka dilakukan DOPS. 4. Portofolio 5. Penilaian untuk sikap dan perilaku didapatkan dari observasi tim (Team Observation/ TO) Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian posttest pada minggu ke 4 rotasi Ujian CBD dilakukan pada minggu ke 4 rotasi
12
Ujian DOPS dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 30 % sedangkan ketrampilan (skill) 40% dan perilaku (attitude) mendapat bobot 30 %. Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul pembedahan obstetri adalah sebagai berikut:
Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-14.00
Senin Laporan Pagi Kamar operasi
Selasa Laporan Pagi Kamar operasi
Rabu Laporan Pagi Kamar operasi
Kamis Laporan Pagi Kamar operasi
Jumat Laporan Pagi Kamar operasi
14.00-15.00
Kunjungan pra operasi
Kunjungan pra operasi
Kunjungan pra operasi JAGA MALAM
Kunjungan pra operasi
Kunjungan pra operasi
15.00-06.00
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor Kunjungan pra operasi sebaiknya dilakukan bersama DPJP atau supervisor sehingga persiapan pra operasi lebih optimal Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan Ilmiah Pre test Persiapan pra operasi Teknik seksio sesarea Konseling pra dan pasca seksio sesarea Post test Case based discussion DOPS SC tanpa penyulit
E DK DK DK
Jumlah Jam 1 1 2 1
E E E
1 1 1
Metoda
DPJ KHN FER SH
Mg I X X
Mg II
Mg III
Mg IV
X x X X x
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi KHN : dr. Kartiwa Hadi N, SpOG FER : dr. Fernandi Moegni, SpOG(K) SH : dr. Surahman Hakim, SpOG(K)
13
MODUL PERAWATAN OBSTETRI T2A Mata Kuliah / Kode Jumlah SKS Lama Ketua Modul
: Asuhan Pasca Bedah / XIE22407 :2 : 4 minggu : Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG(K)
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Pembelajaran 1. Mampu melakukan konseling persiapan pra operasi dengan lengkap 2. Mampu merencanakan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang pra operasi sesuai standar 3. Mampu melakukan pemantauan pasca operasi secara mandiri dan sesuai standar 4. Mampu menatalaksana keseimbangan cairan dan elektrolit pasien pasca operasi sesuai standar 5. Mampu melakukan perawatan luka operasi sesuai standar Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap II II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami dasar-dasar konseling pra operasi 2. Memahami pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pada persiapan seksio sesarea 3. Memahami prinsip pemantauan hemodinamik pasca operasi 4. Memahami prinsip keseimbangan cairan dan elektrolit pasca operasi 5. Memahami mekanisme penyembuhan luka Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Merencanakan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan 2. Menatalaksana keseimbangan cairan dan elektrolit pasien pasca operasi 3. Melakukan pemantauan keadaan umum dan hemodinamik pasca operasi 4. Melakukan perawatan luka operasi Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan konseling pra seksio sesarea meliputi prosedur pembedahan, risiko komplikasi dan perkembangan pasca bedah 2. Memberikan dukungan psikologis pra dan pasca pembedahan pada pasien dan keluarga
14
III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila diberikan data sekunder, PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 2. Pasien perawatan dalam persiapan operasi seksio sesarea 3. Pasien pasca seksio sesarea yang dirawat di IGD atau ruang rawat
IV.
Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu melakukan konseling pra dan pasca seksio sesarea secara mandiri 2. PPDS mampu melakukan persiapan pra operasi, pemantauan pasca operasi dan perawatan luka operasi secara mandiri
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul OB Ward T2A adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Lingkup Bahasan Konseling pra operasi
Persiapan pra operasi
Asuhan Pasca Bedah
XIE22407
Pemantauan hemodinamik Keseimbangan cairan dan elektrolit Penyembuhan luka
Pemantauan pasca operasi
Perawatan luka pasca operasi
Topik Bahasan Konseling risiko dan langkah seksio sesarea pada pasien Dukungan psikologis pada pasien dan keluarga Pemeriksaan penunjang pra operasi Pemeriksaan darah, fungsi koagulasi, fungsi hepar dan ginjal dalam persiapan pra operasi Konsultasi dan kerjasama dengan sejawat lain dalam persiapan pembedahan Metode nir invasif untuk pemantauan hemodinamik, balans cairan Keseimbangan cairan, elektrolit pasca operasi, jenis cairan parenteral termasuk nutrisi Penyembuhan luka dan faktor-faktor yang mempengaruhi Pengawasan menggunakan early warning system Kebutuhan cairan berdasarkan berat badan, jenis dan lama operasi Kebutuhan kalori berdasarkan rumus harris-benedict Kecukupan kalori pasca operasi menggunakan nutrisi enteral dan parenteral Perawatan luka secara a dan antisepsis Pencegahan dan deteksi infeksi luka operasi
Tingkat kemampuan keterampilan * / ** C4 Level III
C4 Level III
C4 Level III C4 Level III C4 Level III
C4 Level III
C4 Level III
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan feedback. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, dan procedural skill tutorial. Tiap-tiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks
15
Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 5. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 6. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 10. Ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 11. Untuk menilai kemampuan menangani kasus kehamilan dengan komplikasi maka dilakukan ujian diskusi kasus (Case Based Discussion) . 12. Untuk penilaian perilaku, diterapkan evaluasi dengan menggunakan sistem Multiple Source feedback (MSF) dengan check list yang tersedia 13. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan OB Ward T2A: Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian Tulis Formatif dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Cased Based Discussion dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester (bersamaan dengan penilaian modul lainnya) dalam bentuk ujian tulis Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Ekokardiografi dan Uji Latih Jantung dengan Beban adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-13.00
Senin Laporan Pagi Kerja Klinik
Selasa Laporan Pagi Kerja Klinik
Rabu Laporan Pagi Kerja Klinik
Kamis Laporan Pagi Kerja Klinik
Jumat Laporan Pagi Kerja Klinik
13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-06.00
Parade Diskusi
Parade Diskusi
Parade Diskusi JAGA MALAM
Parade Diskusi
Parade Diskusi
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor harian, jadwal supervisor akan mengikuti jadwal penanggung jawab poliklinik dari koordinator pelayanan masyarakat Diskusi siang dilakukan untuk membahas kasus yang ditangani hari itu, sehingga dapat memberikan umpan balik dan melakukan kajian ulang penanganan pasien
Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No 1 2 3
Kegiatan Ilmiah Pre test Konseling pra dan pasca operasi Persiapan pra operasi
E DK
Jumlah Jam 1 2
KAY
Mg I X X
DK
4
DP
X
Metoda
DPJ
Mg II
Mg III
Mg IV
16
4 5 6 7 8 9 10
Pemantauan hemodinamik Keseimbangan cairan dan elektrolit Penyembuhan luka Pemantauan pasca operasi Perawatan luka pasca operasi Post test Case based discussion
DK DK
3 4
KS BW
X X
DK DK
2 3
SH KAY
X
DK
2
SH
E E
1 1
X X X X
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi KS : dr. Kanadi Sumapraja, SpOG MSc DP : Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG(K) BW : dr. Budi Wiweko, SpOG(K) KAY : dr. IPG Kayika, SpOG(K) SH : dr. Surahman Hakim, SpOG(K)
17
MODUL KAMAR BERSALIN I T2B Mata kuliah / Kode / SKS : 1. Penanganan proses persalinan abdominal 2 / XIE21504 / 1 SKS 2. Asuhan kehamilan dini 2 / XIE21502 / 1 SKS 3. Prosedur pembedahan abdominal 3 / XIE21506 / 1 SKS Lama Ketua Modul
: 4 minggu : dr. JM Seno Adjie, SpOG(K)
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mampu mengenali kasus seksio sesarea yang kompleks 2. Mampu melakukan seksio sesarea pada kasus emergency kompleks 3. Mampu mengenali komplikasi yang terjadi dan mengetahui cara mengatasinya 4. Mampu melakukan tindakan pembedahan pada kehamilan ektopik 5. Mampu menentukan indikasi histerektomi obstetri 6. Mampu melakukan histerektomi obstetri Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IIB (telah lulus tahap IIA) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami kasus kehamilan yang jika dilakukan tindakan Seksio Sesarea akan berisiko terjadi komplikasi 2. Memahami teknik operasi seksio sesarea pada kasus emergency kompleks 3. Memahami teknik operasi seksio sesarea pada kasus dengan air ketuban habis 4. Memahami penegakan diagnosis, penatalaksanaan dan pemantauan kehamilan ektopik 5. Memahami kasus kehamilan yang merupakan indikasi Histerotomi 6. Memahami teknik operasi histerotomi 7. Memahami teknik penanganan bedah perdarahan obstetri 8. Memahami langkah-langkah histerektomi obstetri Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan persiapan perioperatif pada kasus seksio sesarea dengan penyulit 2. Melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang (USG) untuk mengenali kasus obstetri kompleks
18
3. Melakukan seksio sesarea pada kasus emergency kompleks 4. Melakukan konsultasi intraoperatif jika diperlukan, dengan sejawat yang lebih ahli atau sejawat dari disiplin ilmu lain 5. Melakukan pemantauan pasca pembedahan pada kasus seksio sesarea yang kompleks 6. Melakukan salpingektomi pada kehamilan ektopik 7. Melakukan histerotomi dan pemantauan pasca bedahnya 8. Melakukan ligasi arteri uterina asendens 9. Melakukan ligasi arteri hipogastrika 10. Melakukan jahitan b-lynch 11. Melakukan histerektomi obstetri Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan konseling mengenai teknik operasi dan komplikasi dalam bahasa yang sederhana kepada pasien 2. Bersikap sopan santun dan profesional terhadap pasien selama melakukan tindakan 3. Melakukan kerjasama yang baik dengan tenaga medis, maupun sejawat dari bidang ilmu lainnya
III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila diberikan data sekunder, PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 2. Pasien yang datang ke kamar bersalin dengan kasus emergensi kompleks
IV. 1. 2. 3. 4.
Derajat Kompetensi PPDS mampu melakukan seksio sesarea kompleks/dengan penyulit secara mandiri PPDS mampu menatalaksana kehamilan ektopik secara mandiri PPDS mampu melakukan penanganan bedah pada perdarahan obstetri secara mandiri PPDS mampu melakukan histerektomi obstetri secara mandiri
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul adalah sebagai berikut:
No
Topik Bahasan
Tkt kemampuan keterampilan * / **
Seksio sesarea emergency kompleks
Identifikasi kasus kompleks Persiapan perioperatif kasus emergency kompleks Pemeriksaan fisik dan penunjang pada kasus kompleks Teknik operasi yang benar Komplikasi dan pemantauan pada operasi obstetri yang kompleks
C4
Indikasi, persiapan perioperatif dan teknik histerotomi
Indikasi dan persiapan perioperatif Teknik histerotomi Pemantauan pasca Histerotomi
C4
Lingkup Bahasan
Penanganan proses persalinan abdominal 2 XIE21504
19
Kehamilan ektopik Asuhan kehamilan dini 2 XIE21502 Prosedur pembedahan abdominal 3 XIE21506
Penanganan bedah perdarahan obstetri
Histerektomi obstetri
Penegakan diagnosis Terapi medisinalis Tindakan bedah pada KE Pemantauan pasca pembedahan Ligasi arteri uterina asendens Ligasi arteri hipogastrika Jahitan b-lynch Indikasi histerektomi Langkah histerektomi obstetri Pemantauan pasca operasi histerektomi obstetri
C4
C4
C4
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, praktik pada pasien. Tiaptiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 7. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 8. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 14. Ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 15. Untuk menilai kemampuan melakukan salpingektomi dilakukan DOPS. 16. Untuk penilaian perilaku, diterapkan evaluasi dengan menggunakan sistem Multiple Source feedback (MSF) dengan check list yang tersedia 17. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Melakukan salpingektomi : Mencapai level III (kompeten)pada buku log b. Melakukan histerotomi : Mencapai level III (kompeten)pada buku log c. Melakukan ligasi arteri uterina asendens, hipogastrika dan b–lynch : Mencapai level III (kompeten)pada buku log d. Melakukan histerektomi obstetri : Mencapai level III (kompeten)pada buku log
Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian posttest pada minggu ke 4 rotasi Ujian CBD dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian DOPS salpingektomi dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul asuhan antenatal dengan penyulit adalah sebagai berikut:
20
Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-15.00
Senin Laporan Pagi Kamar bersalin
Selasa Laporan Pagi Kamar bersalin
15.00-06.00
Rabu Laporan Pagi Kamar bersalin
Kamis Laporan Pagi Kamar bersalin
Jumat Laporan Pagi Kamar bersalin
JAGA MALAM
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor
Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No 1 2
3 4 5
6 6 7
Kegiatan Ilmiah Pre test
Seksio sesarea pada kasus emergency kompleks Histerotomi Kehamilan ektopik Penanganan bedah perdarahan obstetri Histerektomi obstetri Post test Case based discussion
E DK
Jumlah Jam 1 3
JMS
DK DK DK
2 3 4
YBS KS ADP
DK
3
YBS
E E
1 1
Metoda
DPJ
Mg I X X
Mg II
Mg III
Mg IV
X X X
X X X
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi JMS : dr. JM Seno Adjie, SpOG(K) YBS : dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG ADP : dr. Andi Darma Putra, SpOG(K) KS : dr. Kanadi Sumapraja, SpOG MSc AH : dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K)
21
MODUL PEMBEDAHAN OBSTETRI T2B Mata Kuliah / Kode / SKS 1. Keterampilan bedah inti (preoperatif obs) 2 / XIE21503 / 2 SKS 2. Asuhan persalinan abdominal 2 / XIE21507 / 2 SKS Lama Ketua Modul
: 4 minggu : dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Pembelajaran 1. Mampu melakukan prosedur seksio sesarea pada bekas seksio sesarea 2. Mampu mengenali dan menatalaksana komplikasi seksio sesarea 3. Mampu melakukan prosedur seksio sesarea pada pasien dengan plasenta previa 4. Mampu mengenali dan menatalaksana komplikasi seksio sesarea pada pasien dengan plasenta previa Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IIB (telah lulus tahap IIA) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami persiapan perioperatif meliputi prediksi penyulit, langkah antisipasi dan faktor pendukung operasi pada seksio sesarea elektif 2. Memahami indikasi, kontraindikasi, prosedur dan risiko komplikasi seksio sesarea pada pasien bekas sc 3. Memahami indikasi, kontraindikasi, prosedur dan risiko komplikasi seksio sesarea pada plasenta previa Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan persiapan perioperatif pada kasus seksio sesarea elektif dengan penyulit 2. Melakukan prosedur Seksio sesarea pada bekas seksio sesarea 3. Melakukan prosedur Seksio sesarea pada plasenta previa Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan konseling mengenai teknik operasi dan komplikasi dalam bahasa yang sederhana kepada pasien 2. Bersikap sopan santun dan profesional terhadap pasien selama melakukan tindakan 3. Melakukan kerjasama yang baik dengan tenaga medis, maupun sejawat dari bidang ilmu lainnya
22
III.
Kondisi Pembelajaran 1. Pasien dengan indikasi SC pada bekas seksio sesarea 2. Pasien plasenta previa yang direncanakan seksio sesarea
IV.
Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu melakukan seksio sesarea pada kasus bekas seksio dan plasenta previa secara mandiri
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul OT adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Lingkup Bahasan
Topik Bahasan
1
Persiapan perioperatif pada kasus seksio sesarea elektif dengan penyulit
Persiapan perioperatif pada kasus dengan risiko perlekatan Persiapan perioperatif pada kasus dengan risiko perdarahan Persiapan perioperatif pada kasus dengan plasenta akreta
-
2
3
SC dengan risiko perlekatan
SC dengan risiko perdarahan
Tingkat kemampuan keterampilan * / **
-
-
Risiko seksio sesarea pada pasien dengan riwayat seksio Teknik operasi pada seksio dengan risiko perlekatan
Risiko seksio sesarea pada plasenta previa Teknik operasi pada seksio dengan risiko perdarahan
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan feedback. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, dan procedural skill tutorial. Tiap-tiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 2. Untuk menilai kemampuan persiapan pra operasi dan langkah operasi seksio sesarea dengan penyulit maka dilakukan ujian diskusi kasus (Case Based Discussion) .
23
3. Untuk menilai kemampuan melakukan tindakan operasi seksio sesarea dengan penyulit maka dilakukan DOPS 4. Untuk penilaian perilaku, diterapkan evaluasi dengan menggunakan sistem Multiple Source feedback (MSF) dengan check list yang tersedia 5. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Pembedahan obstetri dengan penyulit : Mencapai level III (kompeten) pada buku log
Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian posttest dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Cased Based Discussion dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian DOPS dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Pembedahan Obstetri T2B adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-14.00
Senin Laporan Pagi Kamar operasi
Selasa Laporan Pagi Kamar operasi
Rabu Laporan Pagi Kamar operasi
Kamis Laporan Pagi Kamar operasi
Jumat Laporan Pagi Kamar operasi
14.00-15.00
Kunjungan pra operasi
Kunjungan pra operasi
Kunjungan pra operasi JAGA MALAM
Kunjungan pra operasi
Kunjungan pra operasi
15.00-06.00
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor Kunjungan pra operasi sebaiknya dilakukan bersama DPJP atau supervisor sehingga persiapan pra operasi lebih optimal
Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No 1 2
3 4 4 5 6
Kegiatan Ilmiah Pre test Persiapan perioperatif pada seksio sesarea elektif dengan penyulit SC dengan risiko perlekatan SC dengan risiko perdarahan Post test Case based discussion DOPS
E DK
Jumlah Jam 1 3
DK
4
YBS
DK
4
SH
E E
1 1
X X
E
1
X
Metoda
DPJ HS FM
Mg I X X
Mg II
Mg III
Mg IV
X X
24
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi YBS : dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG FER : dr. Fernandi Moegni, SpOG(K) HS : dr. Herbert Situmorang, SpOG
KHN : dr. Kartiwa Hadi N, SpOG SH : dr. Surahman Hakim, SpOG(K)
25
MODUL PERAWATAN OBSTETRI T2B Mata Kuliah / Kode / SKS 1. Asuhan pasca bedah abdominal obstetri 2 / XIE21507 / 2 SKS Lama Ketua Modul
: 4 minggu : Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG(K)
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Pembelajaran Mampu melakukan perawatan dan penatalaksanaan : 1. Komplikasi pasca operasi yaitu luka terbuka, tromboemboli, dan infeksi 2. Komplikasi pasca operasi yang tidak diharapkan yaitu cidera ureter, cidera vesika, cidera usus dan perdarahan intraabdomen 3. Perdarahan sekunder pada pasca seksio sesarea Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap II (telah lulus tahap I dan tahap IIA) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami etiologi dan faktor risiko komplikasi luka terbuka, tromboemboli dan infeksi 2. Memahami etiologi dan faktor risiko komplikasi cidera ureter, cidera vesika, cidera usus dan perdarahan intraabdomen 3. Memahami etiologi dan faktor risiko komplikasi perdarahan sekunder Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Menatalaksana pasien dengan komplikasi luka terbuka, tromboemboli dan infeksi 2. Menatalaksana pasien dengan komplikasi cidera ureter, vesika, usus dan perdarahan intraabdomen 3. Menatalaksana pasien pasca seksio sesarea dengan perdarahan sekunder Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Mampu memberikan konseling dan dukungan psikologis 2. Mampu bekerjasama dengan disiplin ilmu lain dalam menatalaksana pasien dengan komplikasi tersebut
III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila berhadapan dengan pasien dan kasus tersebut PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari dengan tetap memperhatikan aspek empati, konseling dan komunikasi efektif
26
2. Pasien pasca operasi dengan komplikasi yang dirawat IV.
Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu memahami terjadinya komplikasi pada setiap tindakan obstetri, mampu untuk merawat komplikasi tersebut dan mempu untuk menjelaskan kepada pasien tentang komplikasi tersebut
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Perawatan Obstetri T2B adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Topik Bahasan
Tkt kemampuan keterampilan * / **
• Etiologi infeksi luka operasi • Faktor risiko infeksi luka operasi dan luka terbuka • Penatalaksanaan luka terbuka dan infeksi luka operasi
C4 Level III
Lingkup Bahasan
Infeksi luka operasi dan luka terbuka
Tromboemboli
Asuhan pasca bedah abdominal obstetri 2 XIE21507
Cidera organ: cidera ureter, cidera vesika, cidera usus, perdarahan intraabdomen
Perdarahan sekunder
Etiologi dan faktor risiko tromboemboli Pencegahan tromoboemboli pasca seksio sesarea Diagnosis dan penatalaksanaan tromboemboli
• Faktor risiko cidera organ • Pencegahan cidera organ pada seksio sesarea • Identifikasi cidera organ saat seksio sesarea • Penanganan cidera organ saat seksio sesarea • Pemantauan perdarahan pasca seksio sesarea • • • • • •
Etiologi Faktor risiko Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Konseling
C4 Level III
C4 Level III
C4 Level III
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, praktik pada pasien. Tiaptiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi.
27
2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 2. Untuk menilai kemampuan menangani perawatan pasca operasi dengan komplikasi maka dilakukan ujian diskusi kasus (Case Based Discussion) . 3. Untuk penilaian perilaku, diterapkan evaluasi dengan menggunakan sistem Multiple Source feedback (MSF) dengan check list yang tersedia 4. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Perawatan pasca operasi dengan komplikasi: Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian posttest dilakukan pada akhir rotasi : pada minggu ke 4 rotasi Ujian Cased Based Discussion dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Perawatan Obstetri T2B adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-13.00
Senin Laporan Pagi Kerja Klinik
Selasa Laporan Pagi Kerja Klinik
Rabu Laporan Pagi Kerja Klinik
Kamis Laporan Pagi Kerja Klinik
Jumat Laporan Pagi Kerja Klinik
13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-06.00
Parade Diskusi
Parade Diskusi
Parade Diskusi JAGA MALAM
Parade Diskusi
Parade Diskusi
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor harian, jadwal supervisor akan mengikuti jadwal penanggung jawab poliklinik dari koordinator pelayanan masyarakat Diskusi siang dilakukan untuk membahas kasus yang ditangani hari itu, sehingga dapat memberikan umpan balik dan melakukan kajian ulang penanganan pasien Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No 1 2 4 5 6 7 8
Kegiatan Ilmiah Pre test Infeksi luka operasi dan luka terbuka Tromboemboli pasca operasi Cidera ureter Cidera vesika Cidera gastrointestinal Pemantauan perdarahan intraabdomen pasca
E DK
Jumlah Jam 1 3
KAY
Mg I X X
DK
3
DP
X
DK DK DK DK
2 2 2 2
SH SH SH KS
Metoda
DPJ
Mg II
Mg III
Mg IV
X X X X
28
9 10 11
operasi Perdarahan sekunder pasca seksio sesarea Post test Case based discussion
DK
2
E E
1 1
BW
X X X
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi KS : dr. Kanadi Sumapraja, SpOG MSc DP : Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG(K) BW : dr. Budi Wiweko, SpOG(K) KAY : dr. IPG Kayika, SpOG(K) SH : dr. Surahman Hakim, SpOG(K)
29
MODUL PERAWATAN INTENSIF TAHAP IIB Mata Kuliah / Kode / SKS : 1. Penanganan proses persalinan abdominal 2 / XIE21504 / 1 SKS 2. Maternal medicine 4 / XIE21508 / 2 SKS Lama Ketua Modul
: 4 minggu : dr. JM Seno Adjie, SpOG(K)
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam Area Etika, Moral, Profesionalisme dan Medikolegal 2. Kompetensi dalam Area Komunikasi Efektif 3. Kompetensi dalam Area Landasan Ilmiah dan Keterampilan Klinis 4. Kompetensi dalam Area Pengelolaan Masalah Kesehatan Tujuan Khusus Pembelajaran Mampu merawat kasus obstetri dengan komplikasi : 1. Preeklampsia dengan sindroma HELLP 2. Preeklamsia dengan gagal ginjal 3. Preeklamsia dengan gangguan fungsi hepar berat 4. Preeklamsia dengan edema paru 5. Eklamsi 6. Preeklamsia dengan perdarahan otak 7. Preeklamsia dengan ablasio retina 8. Preeklamsia dengan buta kortikal 9. Sepsis pada kehamilan dan masa nifas 10. Sindroma nefrotik pada kehamilan 11. Pasca transplantasi ginjal pada kehamilan 12. Gagal ginjal kronik pada kehamilan 13. Gagal ginjal akut pada kehamilan 14. Penyakit jantung kongenital pada kehamilan 15. Penyakit jantung rematik pada kehamilan 16. Penyakit jantung iskemik pada kehamilan 17. Pasca penggantian katup pada kehamilan 18. Aritmia pada kehamilan 19. Kardiomiopati peripartum 20. Kolestasis pada kehamilan 21. Perlemakan hati akut dalam kehamilan Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap II (sudah melewati seluruh tahap IIA) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: Memahami patofisiologi, penegakan diagnosis, langkah penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis dari : 1. HELLP syndrome dan gangguan hepar 2. Preeklampsia dengan gagal ginjal 3. Preeklampsia dengan edema paru 4. Eklampsia 5. Preeklampsia dengan perdarahan otak 6. Preeklampsia dengan ablasio retina 7. Preeklampsia dengan buta kortikal
30
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Sepsis masa kehamilan dan nifas Sindroma nefrotik dalam kehamilan Kehamilan pasca transplantasi ginjal Gagal ginjal dengan kehamilan Penyakit jantung rematik pada kehamilan Kehamilan dengan aritmia, iskemia jantung dan pasca penggantian katup Kardiomiopati peripartum Kolestasis dalam kehamilan Perlemakan hati akut pada kehamilan
Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu menatalaksana: 1. HELLP syndrome dan gangguan hepar 2. Preeklampsia dengan gagal ginjal 3. Preeklampsia dengan edema paru 4. Eklampsia 5. Preeklampsia dengan perdarahan otak 6. Preeklampsia dengan ablasio retina 7. Preeklampsia dengan buta kortikal 8. Sepsis masa kehamilan dan nifas 9. Sindroma nefrotik dalam kehamilan 10. Kehamilan pasca transplantasi ginjal 11. Gagal ginjal dengan kehamilan 12. Penyakit jantung rematik pada kehamilan 13. Kehamilan dengan aritmia, iskemia jantung dan pasca penggantian katup 14. Kardiomiopati peripartum 15. Kolestasis dalam kehamilan 16. Perlemakan hati akut pada kehamilan Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Mampu bekerjasama dengan sejawat dari disiplin ilmu lain 2. Mampu memberikan informasi dan penjelasan mengenai kondisi pasien secara teratur kepada keluarga III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila berhadapan dengan pasien dan kasus tersebut PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 2. Pasien obstetri dengan komplikasi yang membutuhkan perawatan intensif di IGD Kebidanan dan atau Unit Perawatan Intensif
IV.
Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu memahami dasar patofisiologi, membuat formulasi dan kajian masalah ttg kehamilan, persalinan masa nifas yang membutuhkan perawatan intensifserta mampu untuk menatalaksana secara multidisiplin
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Perawatan Intensif adalah sebagai berikut:
No
Lingkup Bahasan
Topik Bahasan
Tkt kemampuan keterampilan * / **
Preeklampsia Hellp Syndrome dan gangguan hepar
• Patofisiologi gangguan hepar pada preeklampsia • Diagnosis banding hellp syndrome
C4 Level III
31
• Penegakan diagnosis • Tatalaksana sindroma hellp • Komplikasi dan prognosis sindroma hellp
Preeklampsia dengan gagal ginjal Penanganan proses persalinan abdominal 2 / XIE21504
Preeklampsia edema paru
Eklampsia
• Patofisiologi gangguan ginjal pada preeklampsia • Penegakan diagnosis • Tatalaksana preeklampsia dengan gangguan ginjal • Komplikasi dan prognosis fungsi ginjal
C4 Level III
• Patofisiologi edema paru pada preeklampsia • Penegakan diagnosis • Tatalaksana edema paru pada preeklampsia • Komplikasi dan prognosis edema paru
C4 Level III
• • • • •
Patofisiologi timbulnya eklampsia Diagnosis banding eklampsia Penegakan diagnosis Tatalaksana eklampsia Komplikasi dan prognosis eklampsia
C4 Level III
Preeklampsia dengan perdarahan otak, ablasio retina dan buta kortikal
• Patofisiologi perdarahan otak, ablasi retina dan buta kortikal • Diagnosis banding • Penegakan diagnosis • Tatalaksana preeklampsia dengan perdarahan otak, ablasi retina dan buta kortikal • Komplikasi dan prognosis
Sepsis masa kehamilan dan nifas
• Early goal directed treatment • Terapi nutrisi dan cairan pada sepsis • Terapi antibiotik pada sepsis
C4 Level III
Sindroma nefrotik pada kehamilan
• Patofisiologi sindroma nefrotik • Diagnosis banding sindroma nefrotik • Penegakan diagnosis sindroma nefrotik • Tatalaksana kehamilan dengan sindroma nefrotik • Komplikasi dan prognosis
C4 Level II
C4 Level II
32
Maternal medicine 4 XIE2150
Kehamilan dengan gangguan ginjal - Gagal ginjal akut dan kronik - Pasca transplantasi ginjal
• Patofisiologi gagal ginjal pada kehamilan • Perubahan fisiologis kehamilan pada pasien pasca transplantasi ginjal • Penegakan diagnosis • Tatalaksana kehamilan dengan gagal ginjal dan pasca transplantasi ginjal • Komplikasi dan prognosis
Penyakit jantung rematik dalam kehamilan
• Patofisiologi penyakit jantung rematik • Perubahan fisiologis kehamilan pada penyakit jantung rematik • Penegakan diagnosis • Tatalaksana kehamilan dengan penyakit jantung rematik • Komplikasi dan prognosis
Penyakit jantung lainnya : - Iskemik - Pasca penggantian katup - Aritmia
• Perubahan kehamilan dan kaitannya dalam penegakan diagnosis iskemik jantung, pasca penggantian katum dan aritmia • Penegakan diagnosis • Tatalaksana kehamilan dengan iskemik jantung, pasca penggantian katup dan aritmia • Komplikasi dan prognosis
Kardiomiopati peripartum
• Patofisiologi terjadinya kardiomiopati peripartum • Diagnosis banding • Penegakan diagnosis • Tatalaksana kardiomiopati peripartum • Komplikasi dan prognosis
Kolestasis dalam kehamilan dan perlemakan hati akut dalam kehamilan
• Patofisiologi kolestasi dan perlemakan hati akut • Diagnosis banding kolestasis dan perlemakan hati akut • Penegakan diagnosis • Tatalaksana kehamilan dengan kolestasis dan perlemakan hati akut • Komplikasi an prognosis
C4 Level II
C4 Level II
C4 Level II
C4 Level II
C4 Level II
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, praktik pada pasien. Tiaptiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks
33
Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 2. Untuk menilai kemampuan menangani kasus obstetri yang membutuhkan perawatan intensif maka dilakukan ujian diskusi kasus (Case Based Discussion) dan ujian long case 3. PPDS diwajibkan untuk membuat laporan kasus dan mempresentasikannya dalam konfrensi ilmiah dan dalam bentuk poster 4. Untuk penilaian perilaku, diterapkan evaluasi dengan menggunakan sistem Multiple Source feedback (MSF) dengan check list yang tersedia 5. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan Kasus Obstetri yang membutuhkan perawatan intensif: Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian posttest dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Cased Based Discussion dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian long case dan presentasi laporan kasus dilakukan pada akhir semester Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Unit Perawatan Intensif adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-14.00
Senin Laporan Pagi Kerja Klinik
Selasa Laporan Pagi Kerja Klinik
Rabu Laporan Pagi Kerja Klinik
Kamis Laporan Pagi Kerja Klinik
Jumat Laporan Pagi Kerja Klinik
14.00-15.00 15.00-06.00
Diskusi
Diskusi
Diskusi JAGA MALAM
Diskusi
Diskusi
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor harian, jadwal supervisor akan mengikuti jadwal penanggung jawab poliklinik dari koordinator pelayanan masyarakat Diskusi siang dilakukan untuk membahas kasus yang ditangani hari itu, sehingga dapat memberikan umpan balik dan melakukan kajian ulang penanganan pasien Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No 1 2
Kegiatan Ilmiah Pre test Preeklampsia Hellp Syndrome dan gangguan hepar
Metoda E DK
Jumlah Jam 1 1
DPJ YBS
Mg I X X
Mg II
Mg III
Mg IV
34
3
13 14 15
Preeklampsia dengan gagal ginjal Preeklampsia edema paru Eklampsia Preeklampsia dengan perdarahan otak, ablasio retina dan buta kortikal Sindroma nefrotik pada kehamilan Kehamilan dengan gangguan ginjal - Gagal ginjal akut dan kronik - Pasca transplantasi ginjal Penyakit jantung rematik dalam kehamilan Penyakit jantung lainnya : - Iskemik - Pasca penggantian katup - Aritmia Kardiomiopati peripartum Kolestasis dalam kehamilan dan perlemakan hati akut dalam kehamilan Post test Case based discussion Long case
16
Karya ilmiah
4 5 6
7 8
9
10
11 12
DK
1
AS
X
DK
1
NW
X
DK DK
1 1
NW DP
X
DK
1
DP
X
DK
1
YDT
X
DK
1
JS
X
DK
1
JS
X
DK
1
JS
X
DK
1
AS
X
E E E
1 1
E
X
X X Akhir semester Akhir semester
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi NW : Dr. Dr. Noroyono Wibowo, SpOG(K) DP : Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG(K) AS : dr. Ali Sungkar, SpOG YBS : dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG YDT : dr. Yuditiya Purwosunu, SpOG JS : dr. Jetty Sedyawan, SpJP
35
MODUL ULTRASONOGRAFI T2B Mata Kuliah / Kode / SKS : 1. Asuhan Antenatal 4 (Klinik USG) / XIE21501 / 2 SKS Lama Ketua Modul
: 4 minggu : dr. Aria Wibawa, SpOG(K)
Komponen Kompetensi 1. Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan ultrasonografi dasar 2. Mampu mengintegrasikan pemeriksaan ultrasonografi dengan data klinis dan pemeriksaan lain dalam penatalaksaan janin intrauterin Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Memahami prosedur ultrasonografi obstetri dasar 2. Mampu melakukan prosedur ultrasonografi obstetri dasar 3. Menjelaskan prosedur diagnosis prenatal Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap II (telah lulus tahap I) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami dasar-dasar fisika ultrasonografi 2. Menguasai tombol- tombol dan bagian ultrasonografi yang lain 3. Memahami ultrasonografi transabdominal dan transvaginal pada kasus obstetri sesuai standard prosedur 4. Memahami anatomi dan fisiologi janin dan plasenta secara ultasonografi 5. Memahami cara melakukan pengambilan darah tali pusat neonatus 6. Mengetahui cara penapisan kelainan genetika dengan tindakan invasif dan ultrasonografi 7. Memahami cara melakukan amniosintesis dan amnioinfusi pada trimesterii dan III
Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Menguasai teknik pengukuran M mode, 2-dimensional mode, doppler imaging (spectral, colour, dan tissue) dari pemeriksaan ultrasonografi sesuai dengan indikasi pemeriksaan 2. Mampu melakukan evaluasi USG pada trimester I, diantaranya: Menilai kehamilan intrauterin Menilai kehamilan ektopik Menilai usia kehamilan berdasarkan ukuran kantong kehamilan atau CRL Menilai jumlah kehamilan Menilai viabilitas embrio Menilai anomali fetus mayor seperti anencephali Menilai massa pelvis pada kehamilan Menilai mola hidatidosa Melakukan interpretasi dan membuat laporan hasil pemeriksaan pencitraan ultrasonografi sesuai dengan standard yang berlaku 3. Mampu melakukan evaluasi USG pada trimester II dan III,diantaranya:
36
Menilai jumlah fetus, amniositas, chorionisitas, biometri fetus, cairan ketuban, letak plasenta Menilai presentasi fetus Menilai viabilitas fetus Menilai anomali mayor pada fetus Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Melakukan interpretasi dan membuat laporan hasil pemeriksaan pencitraan ultrasonografi sesuai dengan standard yang berlaku 4. Mampu melakukan uji kematangan paru janin Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Menunjukkan sikap yang profesional dalam melakukan pemeriksaan ultrasonografi 2. Menghormati prinsip privasi dalam pemeriksaan ultrasonografi 3. Memberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaan ultrasonografi III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila mendapatkan data sekunder, PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 2. Pasien yang datang ke klinik ultrasonografi obstetri dan ginekologi
IV.
Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu memahami dasar pengetahuan ultrasonografi dan diagnosis prenatal sehingga dapat melakukan pemeriksaan ultrasonografi obstetri sesuai standar
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Ultrasonografi adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Lingkup Bahasan
Dasar-dasar fisika ultra sound dan pengenalan ultrasonografi
Teknik ultrasonografi Asuhan Antenatal 4 (Klinik USG) / XIE21501 Diagnosis pranatal
Topik Bahasan
Dasar fisika ultrasound dan alat ultrasonografi
Tkt kemampuan keterampilan * / ** C2
Pemeriksaan USG trimester I Pemeriksaan USG trimester II Pemeriksaan USG trimester III
Level III
Uji kematangan paru janin
Level I
Pengambilan darah tali pusat
Level I
Penapisan kelainan genetika
Level I
Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi , latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, jurnal reading, praktik pada pasien. Tiap-
37
tiap topik bahasan akan berada dalam tahapan yang berbeda dan akan diberikan dengan metode yang berbeda seperti yang tercantum dalam matriks Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 2. Untuk menilai kemampuan menangani kasus yang memerlukan diagnosis pranatal maka dilakukan ujian diskusi kasus (Case Based Discussion) . 3. Untuk menilai kemampuan melakukan ultrasonografi obstetri maka dilakukan DOPS 4. Untuk penilaian perilaku, diterapkan evaluasi dengan menggunakan sistem Multiple Source feedback (MSF) dengan check list yang tersedia 5. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Pemeriksaan ultrasonografi trimester I : Mencapai level III (kompeten)pada buku log b. Pemeriksaan ultrasonografi trimester II dan III : Mencapai level III (kompeten) pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian Cased Based Discussion dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian DOPS dilakukan pada minggu ke 4 rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari 07.00-08.00 8.00-14.00
Senin Laporan Pagi Kerja Klinik
Selasa Laporan Pagi Kerja Klinik
Rabu Laporan Pagi Kerja Klinik
Kamis Laporan Pagi Kerja Klinik
Jumat Laporan Pagi Kerja Klinik
14.00-15.00 15.00-06.00
Diskusi
Diskusi
Diskusi JAGA MALAM
Diskusi
Diskusi
Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest sebelum kerja klinik Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor harian, jadwal supervisor akan mengikuti jadwal penanggung jawab poliklinik ultrasonografi dari koordinator pelayanan masyarakat Diskusi siang dilakukan untuk membahas kasus yang ditangani hari itu, sehingga dapat memberikan umpan balik dan melakukan kajian ulang penanganan pasien
Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No 1 2
Kegiatan Ilmiah Pre test Dasar fisika ultrasound dan alat ultrasonografi
Metoda E DK
Jumlah Jam 1 2
DPJ YDT
Mg I X X
Mg II
Mg III
Mg IV
38
3 4 5 6 7 6
12 13
Pemeriksaan USG trimester I Pemeriksaan USG trimester II Pemeriksaan USG trimester III Kematangan paru janin Pengambilan darah tali pusat Penapisan kelainan genetika Post test Case based discussion
DK
3
AW
X
DK
3
AW
X
DK
3
AW
X
DK
2
AZS
X
DK
2
AZS
X
DK
2
YDT
E E
1 1
X X X
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi AZS : dr. Azen Salim, SpOG(K) AW : dr. Aria Wibawa, SpOG(K) YDT : dr. Yuditia Purwosunu, SpOG
39
MODUL INDUKSI GINEKOLOGI
Mata Kuliah Jumlah SKS Lama Ketua Modul
: Induksi ginekologi (XIE21509) :1 : 4 minggu : dr. Kanadi Sumapraja, SpOG, MSc
Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Pembelajaran 1. Mampu melakukan anamnesis pada kasus ginekologi sesuai standar secara mandiri 2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada kasus ginekologi sesuai standar secara mandiri 3. Mampu merencanakan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang pada kasus ginekologi 4. Mampu menjelaskan langkah-langkah tindakan operatif ginekologi sesuai standar 5. Mampu melakukan konseling mengenai tindakan operatif ginekologi secara mandiri Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Peserta adalah PPDS tahap II II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Memahami gambaran klinis kasus ginekologi umum 2. Memahami temuan pemeriksaan fisik pada kasus ginekologi umum 3. Memahami peranan pemeriksaan laboratorium pada kasus ginekologi 4. Memahami peranan ultrasonografi pada kasus ginekologi 5. Memahami peranan kolposkopi dalam kasus lesi pra kanker 6. Memahami anatomi genitalia interna yang berkaitan dengan tindakan operatif ginekologi 7. Memahami instrumen yang digunakan untuk tindakan operatif ginekologi 8. Memahami langkah-langkah operasi ginekologi Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kasus ginekologi 2. Merencanakan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang pada kasus ginekologi Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Melakukan konseling mengenai temuan fisik dan pemeriksaan penunjang
40
III.
Kondisi Pembelajaran 1. Bila diberikan data sekunder, PPDS dapat menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan prinsip yang telah dipelajari 2. Pasien Poliklinik dengan kelainan ginekologi
IV.
Derajat Kompetensi 1. PPPDS memahami pemeriksaan klinis pada kasus ginekologi 2. PPDS memahami peranan pemeriksaan penunjang pada kasus ginekologi 3. PPDS mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kasus ginekologi secara independen 4. PPDS mampu merencanakan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang dengan tepat 5. PPDS mampu secara independen memberikan konseling temuan fisik dan pemeriksaan penunjang 6. PPDS mampu menjelaskan langkah tindakan operatif ginekologi
Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Induksi Ginekologi adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah
Lingkup Bahasan Gambaran klinis kasus ginekologi
Pemeriksaan penunjang kasus ginekologi
Induksi Ginekologi
Pemeriksaan klinis ginekologi Interpretasi pemeriksaan penunjang ginekologi Konseling hasil pemeriksaan ginekologi Anatomi genitalia interna Instrumen tindakan operatif ginekologi Langkahlangkah operasi
Topik Bahasan Gambaran klinis pasien dengan perdarahan uterus disfungsional, amenore, tumor ginekologi, lesi prakanker, infertilitas Pemeriksaan fisik pada pasien dengan PUD, amenore, tumor ginekologi, lesi pra kanker, infertilitas Pemeriksaan laboratorium pada kasus ginekologi, meliputi hormonal dan petanda tumor Pemeriksaan ultrasonografi dalam kasus gineokologi Dasar dasar kolposkopi Langkah-langkah kolposkopi dasar Anamnesis dan pemeriksaan ginekologi secara sistematis
Tingkat kemampuan keterampilan * / **
Kompeten
Kompeten
Kompeten Interpretasi pemeriksaan hormonal, ultrasonografi dan kolposkopi Mengenal klasifikasi hasil Pap Smear dengan sistem Bethesda dan interpretasinya Komunikasi medis untuk awam Penatalaksanaan Pap Smear abnormal
Kompeten
Kompeten
Pendarahan genitalia interna, topografi ureter
Kompeten
Instrumen laparotomi ginekologi Instrumen laparoskopi ginekologi
Kompeten
Kistektomi Salpingooforektomi Miomektomi
41
ginekologi
Marsupilaisasi kista bartolin Histerektomi Adhesiolisis
Kompeten
Keterangan * Tingkat kemampuan menurut Standard Kompetensi Dokter Konsil Kedokteran Indonesia 2006 ** Kompetensi menurut Kolegium Ilmu Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah PERKI 2007 Metode dan Tahap Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan pada mata kuliah induksi ginekologi ini adalah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi secara vertikal berbasis kompetensi dengan berdasarkan konsep pentahapan pembelajaran, yang terdiri dari tahap Orientasi, tahap latihan, dan tahap umpan balik. 1. Orientasi Merupakan tahap untuk mendapatkan ilmu mengenai ruang lingkup masalah ginekologi. Hal ini dilakukan dengan metode belajar mandiri dengan menggunakan pasien yang telah ditatalaksana dan melakukan diskusi dengan supervisor. Peserta didik akan dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan satu kasus ginekologi yang telah ditatalaksana ( dalam bentuk rekam medik pasien) yang akan didiskusikan dengan pembimbing pada siang hari. Peserta didik diharapkan untuk membuat laporan untuk menganalisa kasus tersebut dengan menyertakan hasil penelusuran kepustakaan. Laporan tersebut akan dibahas dalam diskusi dua arah dengan pembimbing. Kegiatan orientasi akan dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 13.00. selanjutnya peserta didik dapat mengikuti kegiatan tim jaga mulai pukul 15.00-06.30 keesokan harinya. Pada saat mengikuti kegiatan tim jaga, masing-masing peserta didik diminta untuk menganalisa satu kasus ginekologi yang ditatalaksana di instalasi gawat darurat untuk dibuat laporannya dan didiskusikan dengan chief jaga. 2. Latihan Pada tahap ini peserta didik diminta untuk melakukan pelayanan terhadap pasien dibawah bimbingan supervisor. Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok akan masuk bergantian ke unit pelayanan poliklinik rawat jalan, instalasi gawat darurat dan ruang perawatan ginekologi. Masing- masing akn berada di unit pelayanan dalam 5 hari kerja. Waktu kegiatan tiap hari akan dimulai pukul 08.00-15.00. Selanjutnya peserta didik akan mengikuti kegiatan tim jaga malam mulai pukul 15.00-06.30 keesokan harinya. Setiap peserta didik diwajibkan membuat laporan 2 kasus ginekologi yang ditemui dan ditatalaksana pada masing-masing tempat pelayanan. Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS.
Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Pre dan post test berupa ujian teori (true false dan multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Nilai batas lulus adalah 70 2. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Keberhasilan induksi ginekologi: Mencapai level III (kompeten)pada buku log pada topik anamnesis dan pemeriksaan fisik ginekologi b. Pemenuhan tugas laporan tulis yaitu: 1 laporan observasi kasus ginekologi yang ditemui pada saat tugas jaga, 6 kasus ginekologi yang ditatalaksana di tempat pelayanan ( 2 dari rawat jalan, 2 dari instalasi gawat darurat, 2 dari ruang perawatan) c. Ujian portofolio 3. OSCE
42
Waktu Pelaksanaan Ujian pretest dilakukan dalam minggu pertama rotasi Ujian Portofolio dan post test dilakukan pada akhir rotasi Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Induksi Ginekologi adalah sebagai berikut: Jam / Hari 07.00 – 08.00
Senin Laporan Pagi
Selasa Laporan Pagi
Rabu Laporan Pagi
Kamis Laporan Pagi
Jumat Laporan Pagi
08.00 14.00
–
Kerja Klinik
Kerja Klinik
Kerja Klinik
Kerja Klinik
Kerja Klinik
14.00 15.00
–
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi
15.00 06.00
–
JAGA MALAM
Keterangan : Pada minggu terakhir dilakukan workshop bedah ginekologi dan bedah vaginal.
Rincian Kegiatan
No
Kegiatan Ilmiah
Metoda
Jumlah Jam
E
30’
DPJ
Mg I
Mg II
Mg III
Mg IV
1.
Pre test
X
2.
Orientasi poliklinik
di
DK
20
3.
Orientasi ruang rawat
di
DK
40
4.
Orientasi di IGD
DK
30’
5.
K
2 hari
X
6.
Workshop bedah ginekologi dan bedah vaginal Post test
E
1
X
7.
Ujian portofolio
E
1
X
SH YBS DP JI AS KS BW SH DP IPG YBS SA
X
X
X
Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi
43
K KS BW SH DP IPG SH YBS JI AS SA
: Kuliah : dr. Kanadi Sumapradja, SpOG, MSc : dr. Budi Wiweko, SpOG (K) : dr. Surahman Hakim, SpOG (K) : Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG (K) : dr. IPG Kayika, SpOG (K) : dr. Surahman Hakim, SpOG (K) : dr. Yudianto Budi S, SpOG : Dr. dr. Junita Indarti, SpOG (K) : dr. Ali Sungkar, SpOG : dr. JM Seno Adjie, SpOG (K)
SYARAT KENAIKAN KE TAHAP III Sudah menyelesaikan kewajiban dan rotasi pendidikan tahap 2, dengan pemetaan nilai seperti di bawah ini
SEMESTER 4 TAHAP T2A XIE22401 XIE22402 XIE22403 XIE22404 XIE22405 XIE22406
Asuhan antenatal 3 Asuhan kehamilan dini 1 Ketrampilan bedah inti (preoperatif obs) 1 Penanganan proses persalinan abdominal 1 Asuhan persalinan abdominal 1 Prosedur pembedahan (abdominal) 2
XIE22407 XIE22408
Asuhan pasca bedah (abdominal obs) 1 Maternal medicine 3
Sumber nilai CBD(1) + CBD(2) Poliklinik ANC : 2 CBD (Abortus) CBD (kasus perioperatif obstetri tanpa penyulit) CBD(1) + CBD(2) Km bersalin : 2 DOPS SC (tanpa riwayat SC) DOPS Opening and closing the abdomen DOPS kuret mola CBD R perawatan obs Ujian tulis
Nilai kenaikan tahap Rata-rata seluruh nilai + (TO) (TO lebih dari harapan (+10%), sesuai dengan harapan, tidak sesuai harapan) NBL > 70
SEMESTER 5 TAHAP T2B XIE21501 XIE21502 XIE21503 XIE21504 XIE21505 XIE21506 XIE21507 XIE21508 XIE21509
Asuhan antenatal 4 (Klinik USG) Asuhan kehamilan dini 2 Ketrampilan bedah inti (preoperatif obs) 2 Penanganan proses persalinan abdominal 2 Asuhan persalinan abdominal 2 Prosedur pembedahan (abdominal) 3 Asuhan pasca bedah (abdominal obs) 2 Maternal medicine (ICU) 4 Induksi ginekologi
Sumber nilai DOPS (USG) + CBD (USG) : 2 CBD (KET) CBD (kasus perioperatif obstetri dengan penyulit) CBD(1) Km bersalin + CBD(2) ICU : 2 DOPS SC (dengan riwayat SC) DOPS (salpingektomi pada KET) CBD R perawatan obs Ujian long case + Karya imiah (presentasi + poster) Ujian portofolio + OSCE
Nilai kenaikan tahap Rata-rata seluruh nilai + (TO) (TO lebih dari harapan (+10%), sesuai dengan harapan, tidak sesuai harapan) NBL > 70
44