Buku Panduan Hibah Proposal Peningkatan Output Penelitian Universitas Diponegoro Menuju World-Class University Melalui Peningkatan Teknologi Tepat Guna/ Model Rekayasa Sosial/ Model Pemberdayaan/ Model Pembelajaran
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas terselesainya buku panduan ini. Tim penyusun berharap dengan adanya buku ini dapat membantu para dosen di Universitas Diponegoro untuk dapat berperan dalam program Peningkatan Output Penelitian Universitas Diponegoro Menuju World-Class University Melalui Peningkatan Teknologi Tepat Guna/ Model Rekayasa Sosial/ Model Pemberdayaan/ Model Pembelajaran. Program ini dirancang untuk memfasilitasi dosen yang telah aktif meneliti pada suatu bidang keilmuan agar hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dapat mampu-terap (applicable) di masyarakat, sehingga bermanfaat demi kemajuan bangsa dan negara. Penyusun menyadari masih terdapat kekurangan di dalam buku ini. Kami berharap masukan/saran yang membangun demi penyempurnaan buku ini. Semoga program yang telah dirancang ini dapat berkelanjutan dan mampu mengantar Universitas Diponegoro menjadi universitas ber-kelas dunia (world class university).
Semarang, April 2009
Tim Penyusun
I. LATAR BELAKANG I.1. Tujuan Pembangunan dan Arah Pengembangan IPTEKS Gagasan tentang Masyarakat Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Society) dan Ekonomi Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Economy) mencerminkan pentingnya peranan IPTEKS dalam sistem ekonomi dan kehidupan dunia yang berkembang cepat dan tanpa batas. Di berbagai negara maju, kebijakan ekonomi dan iptek semakin terintegrasi dan melahirkan berbagai kebijakan inovasi, dimana arah pengembangan ekonomi, hukum, perdagangan, industri, iptek dan pendidikan tinggi, diselaraskan untuk meningkatkan daya-saing industri. Bagi bangsa Indonesia yang populasinya cukup besar, dibutuhkan suatu strategi peningkatan daya-saing industri yang dapat menggabungkan prinsip interdependensi (melalui impor dan alih iptek) dan independensi (melalui penguasaan iptek), sehingga daya-saing ekonomi dapat menjadi lebih tinggi. Selain permasalahan daya-saing, hingga kini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah permasalahan pembangunan yang mendasar seperti meluasnya kemiskinan, masih terdapatnya potensi konflik sosial, terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan dasar (seperti penyediaan pangan, kesehatan, pendidikan, energi, transportasi, informasi-komunikasi, dan rasa aman), serta terdegradasinya mutu dan daya-dukung lingkungan hidup. Disamping itu semua, kemampuan iptek bangsa Indonesia juga masih sangat terbatas, sehingga iptek belum memiliki peranan yang berarti dalam penyelesaian berbagai permasalahan pembangunan. Hal tersebut membawa implikasi tingginya ketergantungan terhadap teknologi impor. Kondisi ini menghadirkan suatu tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam membangun kemampuan iptek dan meningkatkan peranan iptek untuk menjawab permasalahan pembangunan. Suatu entrepreneurial university meletakkan kegiatan riset, pengembangan iptek dan
entrepreneurship
technopreneurship.
di
dalam
sebuah
Oleh
karena
itu
kerangka
perlu
kerja
dipromosikan
untuk
menghasilkan
kegiatan
riset
dan
pengembangan iptek yang dapat memicu terjadinya pertukaran dan sintesis keilmuan di antara para pelaku iptek di lembaga riset/ perguruan tinggi, dan di industri/ organisasi usaha. Hal ini pada gilirannya akan memacu difusi teknologi serta peningkatan kapasitas iptek dalam sistem produksi nasional. Riset dan pengembangan iptek secara lintas-disiplin akan dapat meningkatkan difusi dan pemanfaatan iptek di masyarakat.
Dalam dokumen Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek 2005-2009 dirumuskan bahwa Visi Iptek 2025 adalah sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa. Visi ini dituangkan ke dalam Misi Iptek 2025 yang dirumuskan sebagai berikut: 1.
Menempatkan iptek sebagai landasan kebijakan pembangunan nasional yang berkelanjutan;
2.
Memberikan landasan etika pada pengembangan dan penerapan iptek;
3.
Mewujudkan sistem inovasi nasional yang tangguh guna meningkatkan daya saing bangsa di era global;
4.
Meningkatkan difusi iptek melalui pemantapan jaringan pelaku dan kelembagaan iptek, termasuk pengembangan mekanisme dan kelembagaan intermediasi iptek;
5.
Mewujudkan SDM, sarana dan prasarana serta kelembagaan iptek yang berkualitas dan kompetitif;
6.
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif dalam suatu peradaban masyarakat yang berbasiskan pengetahuan. Terkait dengan visi dan misi tersebut di atas, maka permasalahan pembangunan
ipteks yang harus diatasi adalah: (i) keterbatasan sumber daya iptek; (ii) belum berkembangnya budaya iptek; (iii) belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek; (iv) lemahnya sinergi kebijakan iptek; (v) belum terkaitnya kegiatan riset dengan kebutuhan nyata; (vi) belum maksimalnya kelembagaan litbang; (vii) masih rendahnya aktivitas riset di perguruan tinggi; serta (viii) kelemahan aktivitas riset.
I.2. Pengembangan TTG/ Rekayasa Sosial/ Pemberdayaan Masyarakat/Model Pembelajaran. Tujuan pengembangan suatu teknologi pada dasarnya adalah untuk menjawab berbagai kebutuhan, baik yang telah nyata maupun yang dirasakan dan diinginkan, dan bahkan yang diantisipasi akan diinginkan. Oleh karena itu upaya pengembangan teknologi yang efektif seharusnya didasarkan pada permintaan pasar, baik yang telah nyata ada, atau yang mulai tampak dirasakan adanya. Prasyarat tersebut memang perlu (necessary), akan tetapi belum cukup (sufficient). Kemampuan tersebut harus dilengkapi dengan kemampuan menerjemahkan perkembangan kebutuhan masyarakat dengan kemampuan untuk menggagas spektrum teknologi bagaimana yang dapat menanggapi kebutuhan yang diamati tersebut.
Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, murah serta menghasilkan nilai tambah, baik dari aspek ekonomi maupun lingkungan hidup. Pendayagunaan TTG secara optimal akan dapat terwujud apabila ada alih teknologi dari pencipta atau pemilik TTG kepada masyarakat pengguna TTG. Realita menunjukkan bahwa penemuan baru mengenai TTG cukup pesat, baik ditemukan oleh masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan milik pemerintah/ swasta. Oleh karena itu implementasi teknologi tepat guna dalam pemberdayaan masyarakat diharapkan akan mempercepat pemulihan ekonomi, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha, memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha, serta meningkatkan produktivitas dan mutu produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Agar tujuan tersebut dapat terlaksana maka diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia penghasil dan pengguna TTG, serta mendorong tumbuhnya inovasi di bidang teknologi untuk dapat memanfaatkan sumberdaya alam secara bertanggung-jawab menuju keunggulan kompetitif dalam persaingan lokal, regional, dan global. Saat ini sudah cukup banyak produk teknologi tepat guna yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Begitu pula, sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, perguruan tinggi, industri/perusahaan dan berbagai komponen masyarakat untuk meningkatkan mutu dan penerapan teknologi ini. Institusi tingkat pusat yang terlibat diantaranya adalah Departemen Dalam Negeri, Departemen Koperasi dan UKM, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Departemen Sosial, dan Departemen Pendidikan Nasional. Selain itu, Presiden Republik Indonesia telah mengeluarkan kebijakan khusus dibidang TTG ini melalui Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG). Dalam Inpres tersebut antara lain menginstruksikan bahwa: (1) Menteri Pendidikan Nasional melaksanakan penelitian dan pengembangan TTG serta memfasilitasi pemberdayaan masyarakat berwawasan IPTEKS melalui lembaga-lembaga pendidikan dan (2) Gubernur melakukan: (a) Fasilitasi pelaksanaan kebijakan penerapan dan pengembangan TTG, (b) Koordinasi penerapan dan pengembangan TTG; (c) Kerjasama penerapan dan pengembangan TTG, dan (d) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program penerapan dan pengembangan TTG di wilayahnya.
Implementasi TTG tersebut akan lebih bermakna dan menjangkau sasaran apabila kemampuan masyarakat sebagai penerima manfaat dapat ditingkatkan melalui berbagai penerapan program/ kegiatan, seperti Rekayasasa sosial (social engineering), pemberdayaan (empowerment) masyarakat dan model pembelajaran. Hal tersebut penting dilakukan demi berlanjutnya aktivitas implementasi TTG di masa datang. Dalam penerimaan dan pelaksanaan TTG, kemampuan (power) masyarakat perlu untuk ditingkatkan (empowered) menjadi lebih berdaya (powered) melalui pemberdayaan dan Rekayasasa sosial. Penerapan TTG yang disinergikan dengan Rekayasasa sosial, model pemberdayaan, dan model pembelajaran juga akan lebih memudahkan masyarakat sebagai klien (recipient) dalam menerima dan mamanfaatkan TTG yang diperkenalkan serta menjaga kesinambungannya. I.3
Peningkatan Hasil Penelitian TTG/ Rekayasasa Sosial/ Pemberdayaan Masyarakat/ Pembelajaran di Universitas Diponegoro untuk Mencapai Kualifikasi World-Class University Universitas Diponegoro merupakan suatu lembaga yang menjalankan fungsi dan
tugas untuk melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Fungsi tersebut dilakukan oleh seluruh civitas akademika. Dosen sebagai ilmuwan dan pendidik
yang
profesional
memiliki
tugas
utama
untuk
mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Potensi dosen Universitas Diponegoro sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan sebagai agen untuk melakukan pengembangan teknologi tepat guna, Rekayasasa sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Visi Universitas Diponegoro saat ini adalah menjadi salah satu universitas berkelas dunia (world class university) yang bertumpu pada kemampuan riset (research university). Sejak beberapa tahun yang lalu telah disusun rencana jangka panjang dan rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu upaya yang telah membuahkan hasil yaitu semakin meningkatnya jumlah dosen yang berkualifikasi Doktor dan Magister serta jumlah laboratorium di berbagai Fakultas dan Program Studi yang ada. Untuk sebuah universitas berkelas dunia, maka darma penelitian merupakan motor yang penting dalam menggerakkan dan memberi suasana akademis kampus yang kondusif. Dengan meningkatkan jumlah dan mutu penelitian yang berorientasi pada teknologi tepat guna maka manfaat ganda akan diperoleh, yaitu membantu
pencapaian misi sebagai sebuah world-class university dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dunia usaha di Indonesia.. Namun demikian, kondisi saat ini menunjukkan bahwa hasil-hasil penelitian di Universitas Diponegoro masih belum optimal untuk diterapkan dan dimanfaatkan. Meskipun cukup banyak topik-topik penelitian yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan dunia usaha/ industri, bahkan beberapa hasil penelitian berhasil didaftarkan dan memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), akan tetapi sebagian besar output penelitian masih berupa laporan penelitian yang dikemas sebagai bahan bacaan ilmiah. Oleh karena itu, sejalan dengan visi Universitas Diponegoro
dan
Tujuan
Pembangunan
Nasional
serta
Kebijakan
Strategis
Pembangunan Nasional Iptek, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan jumlah dan mutu output hasil-hasil penelitian tersebut. Dalam kaitan tersebut akan dilakukan beberapa kegiatan untuk mengembangkan penelitian yang tepat guna agar hasilnya dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dunia usaha. Selain itu juga akan dikembangkan penelitian yang bersifat Rekayasasa sosial, model pemberdayaan dan model pembelajaran, yang juga dimaksudkan untuk menjadi “jembatan” antara hasil-hasil penelitian (khususnya dalam bidang ilmu sosial dan kemasyarakatan) dengan penerapannya di lapangan (masyarakat). Keselarasan tersebut diperlukan supaya dunia teori (seperti institusi perguruan tinggi dan institusi penelitian dan pengembangan) tidak terlepas dengan dunia praktek (masyarakat). Di samping itu juga agar tercapai sinergi dan kemanfaatan yang lebih baik antara dunia/ khazanah teori dan prakteknya dalam masyarakat.
II. MAKSUD DAN TUJUAN Kegiatan yang diusulkan ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan multi tahun (multi-years) yang berkelanjutan. Pada tahun pertama (tahun 2009), usulan kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan output penelitian para dosen supaya menjadi lebih mampu-terap (applicable) sehingga dapat meningkatkan mutu Universitas Diponegoro menuju sebuah universitas berkelas dunia. Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan tahun pertama ini antara lain adalah: 1.
Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dosen dalam menghasilkan produk/output penelitian;
2.
Meningkatkan kapasitas dosen menjadi peneliti handal menuju universitas riset, melalui peningkatan output penelitian dalam bentuk: teknologi tepat guna/
rekayasa sosial/model pemberdayaan/model pembelajaran; 3.
Melakukan interaksi dan kerjasama serta membangun jejaring (network) dengan berbagai institusi terkait, dunia usaha, kelompok masyarakat/LSM, baik di tingkat lokal, regional maupun internasional;
4.
Menerapkan hasil-hasil teknologi tepat guna/rekayasa sosial/model pemberdayaan/pembelajaran dalam bidang usaha/industri dan masyarakat.
III. PROGRAM HIBAH YANG DITAWARKAN Dalam kegiatan Peningkatan Output Penelitian Universitas Diponegoro Menuju World-Class University Melalui Peningkatan Teknologi Tepat Guna/Model Rekayasasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model Pembelajaran ditawarkan 2 jenis hibah sebagai berikut : 1. Hibah Insentif Penerapan Hasil Penelitian Program ini diperuntukkan bagi para peneliti yang telah mampu menghasilkan suatu produk yang sudah siap pakai berupa Teknologi Tepat Guna/Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model Pembelajaran, tetapi terkendala dalam penerapannya dimasyarakat. 2. Hibah Peningkatan Hasil Penelitian Agar Mampu-terap (applicable) Program ini diperuntukkan bagi para peneliti yang aktif meneliti dalam suatu bidang tertentu agar hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan adanya pendanaan dari hibah ini mampu menghasilkan suatu produk baik berupa Teknologi Tepat Guna/Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model Pembelajaran yang siap pakai di masyarakat.
Besarnya pendanaan untuk masing-masing program hibah tersebut antara Rp. 10 juta s/d Rp. 60 juta. Jangka waktu kegiatan penelitian masing-masing 6 bulan terhitung sejak penandatanganan kontrak.
IV. KETENTUAN/PERSYARATAN PENGUSULAN PROPOSAL Ketentuan umum untuk mengikuti hibah Peningkatan Output Penelitian Universitas Diponegoro Menuju World-Class University Melalui Peningkatan Teknologi Tepat Guna/Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model Pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Ketua Pengusul adalah dosen yang tercatat dan masih aktif mengajar di Universitas Diponegoro dan tidak sedang melasanakan tugas belajar.
2.
Ketua Pengusul yang pada tahun 2009 ini telah mendapatkan hibah penelitian dari sumber pendanaan lain yang dikelola oleh LPPM Universitas Diponegoro tetap diperbolehkan untuk mengikuti asalkan topik dan/atau materi yang diusulkan tidak sama dengan penelitian yang telah mendapatkan pendanaan tersebut. Perbedaan topik dan/atau materi yang diusulkan wajib dijelaskan dalam outline proposal dan proposal lengkap.
3.
Usulan proposal penelitian yang merupakan komplemen/melengkapi usulan penelitian yang telah didanai pada tahun 2009 masih diperkenankan untuk diajukan. Topik dan/atau materi komplemen yang diusulkan wajib dijelaskan dalam outline proposal dan proposal lengkap.
4.
Anggota peneliti maksimum 3 orang dan diperbolehkan anggotanya berasal dari luar Universitas Diponegoro baik dari instansi pemerintah ataupun swasta sebanyak-banyaknya 2 orang. Keikutsertaan personal peneliti dari luar wajib menyertakan ijin dari kepala instansi/pejabat yang berwenang di instansi tsb. Surat ijin ini wajib disertakan dalam proposal lengkap.
5.
Instansi pemerintah di luar Universias Diponegoro maupun instansi swasta yang dilibatkan dalam kegiatan penelitian ini tidak diperkenankan memanfaatkan secara langsung sebagian ataupun seluruh hasil-hasil penelitian baik yang berupa Teknologi Tepat Guna/Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model Pembelajaran yang dihasilkan dari program hibah ini tanpa persetujuan dari pihak LPPM Universitas Diponegoro.
6.
Ketua Peneliti diperbolehkan terlibat di dalam sebuah penelitian lainnya sebagai anggota peneliti.
7.
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Penelitian ini harus mengacu dan sesuai dengan ketentuan pengelolaan anggaran dari Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro.
V. MEKANISME PENGUSULAN PROPOSAL Mekanisme pengajuan Peningkatan Output Penelitian Universitas Diponegoro Menuju World-Class University Melalui Peningkatan Teknologi Tepat Guna/Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/Model Pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Pengusul mengajukan outline proposal dalam format MS Word ke alamat email :
[email protected]. Format outline proposal dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Batas waktu penerimaan outline proposal hari Senin, 18 Mei 2009 jam 12.00 WIB. 3. Outline proposal yang telah masuk akan dilakukan seleksi untuk menentukan shortlist calon pemenang yang akan diundang untuk mengikuti workshop yang akan diselenggarakan pada hari Kamis, 28 Mei 2009. 4. Pada kegiatan workshop akan diadakan presentasi untuk menentukan pemenang. Waktu dan tempat akan diberitahukan kemudian. Pada saat presentasi, calon pemenang diwajibkan untuk menyerahkan soft-copy dalam CD dan hard-copy sebanyak
5
eksemplar
proposal
lengkap
serta
kelengkapan-kelengkapan
pendukung lainnya misalnya bahan presentasi, surat pernyataan kesanggupan untuk menerapkan hasil penelitian dari calon pengguna produk dan sebaginya (kalau ada). Format proposal lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Warna cover untuk hibah Insentif Penerapan Riset adalah oranye dan hibah Peningkatan Hasil Penelitian Agar Mampu-terap (applicable) adalah abu-abu. 5. Pada seleksi presentasi, calon pemenang (boleh diwakili oleh anggota peneliti, dengan
menyertakan
surat
keterangan
dari
Ketua
Peneliti)
diwajibkan
mempresentasikan usulan penelitiannya dihadapan para reviewer. Pada tahap ini calon
pemenang
diperkenankan
mengikutsertakan
personal
dari
mitra
penelitian/calon pengguna produk. Adanya keterlibatan personal dari mitra/calon pengguna produk ini tidak wajib tetapi bila ada akan lebih diutamakan. Susunan acara seleksi presentasi akan ditentukan kemudian. 6. Setelah tahap seleksi presentasi, selanjutnya akan ditentukan pemenangnya. Pengumuman pemenang akan diberitahukan segera setelah acara workshop berakhir. Pengusul yang dinyatakan telah lolos seleksi presentasi diwajibkan untuk memperbaiki usulan proposalnya apabila terdapat revisi yang diminta oleh reviewer. 7. Pengusul yang telah dinyatakan menang, selanjutnya akan diundang dalam acara penandatanganan kontrak kerja yang akan diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2009 di Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro. Pada acara ini peneliti harus sudah menyerahkan revisi usulan proposalnya dalam bentuk sof-copy dalam CD dan hard-copy sebanyak 5 eksemplar. Penandatanganan kontrak ini merupakan awal dimulainya kegiatan penelitian. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada lampiran 3. Mekanisme pengusulan proposal seperti yang dijelaskan ditunjukkan pada gambar 1.
Mulai Pengajuan outline proposal ke
[email protected]
Seleksi outline proposal
Tidak
Lolos ?
Selesai
Ya Seleksi presentasi proposal (Workshop)
Tidak Selesai
Lolos ? Ya Pengumuman Pemenang
Revisi Proposal
Ya
Ada revisi Tidak Penandatanganan Kontrak
Selesai
Gbr. 1. Mekanisme pengusulan proposal
VI. KOMPONEN BIAYA PENELITIAN Komponen biaya penelitian yang diperbolehkan untuk hibah penelitian ini sebagai berikut : 1. Honorarium personal penelitian: maksimum 30% 2. Bahan Habis Pakai/Sewa Alat/Pembuatan Alat : maksimum 50% 3. Perjalanan : maksimum 15% 4. Alat Tulis & Kantor (ATK), Dokumentasi dan Pelaporan: maksimum 10% 5. Kegiatan sosialisasi/diseminasi termasuk pembuatan poster, leaflet, brosur, publikasi artikel penelitian dll: maksimum 10% Satuan biaya untuk setiap komponen biaya diatas tidak oleh melebihi Standar Biaya Umum Tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan seperti yang diatur dalam PERMENKEU No: 64/PMK.02/2008
VII. KRITERIA PENILAIAN Kriteria penilaian usulan baik pada seleksi outline proposal maupun seleksi presentasi adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7
Komponen Penilaian Manfaat usul penelitian Metoda dan jadwal pelaksanaan kegiatan Kemampuan terap output (aplikabilitas) Cakupan khalayak sasaran Kelayakan biaya Kompetensi dan rekam-jejak peneliti Keterlibatan calon pengguna
Nilai
Bobot 20 10 20 15 10 15 10
Catatan: 1. Pemberian nilai pada komponen penilaian 1 s/d 6 adalah 1, 2, 4, dan 5 (1 = sangat kurang ; 2 = kurang ; 4 = baik ; 5 = sangat baik) 2. Pemberian nilai pada komponen penilaian no. 7 (Keterlibatan calon pengguna) adalah : a. Nilai 0 (nol) bila tidak ada sama sekali, b. Nilai 1 bila terlibat secara pasif yaitu bila hanya sebagai penerima hasil produk saja c. Nilai 2 bila terlibat secara aktif dalam kegiatan tetapi hanya memberikan konstribusi tambahan pendanaan baik in-kind maupun in-cash kurang dari 50% dari jumlah dana yang diajukan ke UNDIP lewat program hibah ini, d. Nilai 4 bila terlibat secara aktif dalam kegiatan tetapi hanya memberikan konstribusi tambahan pendanaan baik in-kind maupun in-cash antara 50% s/d 75% dari jumlah dana yang diajukan ke UNDIP lewat program hibah ini, dan e. Nilai 5 bila terlibat aktif dalam kegiatan dan memberikan konstribusi pendanaan baik in-kind maupun in-cash lebih dari 75% dari jumlah dana yang diajukan ke UNDIP lewat program hibah ini. 3. Bentuk keikutsertaan mitra/calon pengguna dinyatakan dalam surat pernyataan. Surat pernyataan tersebut harus sudah disertakan dalam proposal lengkap. Bila diperlukan kerjasama yang lebih kuat, Panitia program ini akan membantu memfasilitasi penyusunan s/d penandatanganan MoU.
Lampiran 1. Format Outline Proposal Outline proposal terdiri dari : 1. Jenis hibah yang di ikuti: (Pilih salah satu) a. Hibah Insentif Penerapan Hasil Penelitian b. Hibah Peningkatan Hasil Penelitian Agar Mampu-terap (applicable) 2. Judul usulan penelitian 3. Abstrak Penelitian (Uraikan secara singkat latar belakang, maksud dan tujuan penelitian, manfaat yang diharapkan, tahapan penelitian, luaran yang diharapkan & kata kunci. Abstrak maksimum 1 halaman) 4. Maksud dan Tujuan Usul Penelitian (Uraikan secara jelas dan terukur maksud dan tujuan usulan penelitian) 5. Manfaat Usulan Penelitian (Uraikan manfaat yang mampu dicapai apabila penelitian ini berhasil baik secara kualitatif maupun kuantitatif) 6. Luaran hasil penelitian (Pilih salah satu dari beberapa jenis luaran penelitian dibawah ini. Apabila luaran penelitiannya lebih dari 1 jenis, maka pilihlah yang sekiranya memberikan manfaat terbesar bagi khalayak sasaran) a. Alat/Mesin b. Cetak biru (misal berupa disain, gambar teknik) suatu alat/mesin c. Metoda/Kebijakan d. Perangkat lunak e. Buku f. Bahan-bahan promosi seperti poster/leaflet/web-site 7. Metodologi pelaksanaan kegiatan 8. Tahapan Usulan Kegiatan (Uraikan tahapan-tahapan kegiaan penelitan yang diusulkan secara umum sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas bagaimana tahapan-tahapan kegiatan yang akan dikerjakan untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian serta bagaimana cara menerapkannya sehingga masyarakat/khalayak sasaran mendapat manfaat dari luaran penelitian ini)
9. Khalayak Sasaran/Pengguna Hasil Penelitian (Uraikan pihak-pihak mana saja yang nantinya akan menggunakan luaran hasil penelitian yang diusulkan ini secara langsung, jelaskan secara rinci) 10. Daftar Penelitian Yang Telah dan Sedang Dilakukan Yang Mendukung Usul Penelitian yang diajukan (Uraikan kegiatan-kegiatan/judul-judul penelitian yang telah dan sedang dilakukan oleh anggota tim pengusul yang mendukung usulan penelitian ini baik yang mendapatkan pendanaan dari instansi pemerintah, swasta, berupa skripsi, thesis, disertasi karya sendiri maupun karya dari mahasiswa yang dibimbing dan penelitian mandiri) 11. Besaran total dan rincian biaya yang Diajukan Ke Program Hibah ini (dalam rupiah) (Rincian biaya cukup besaran rupiah dan persentasenya untuk tiap komponen biaya yang diatur di sub-bab VI saja, misal Total biaya penelitian Rp. 10jt, Honor = Rp. 1jt (10%), Bahan habis pakai = Rp. 5jt (50%), Perjalanan = Rp. 1jt (10%) dst) 12. Besaran Biaya yang Berasal dari Mitra (baik in-kind maupun in-cash) kalau ada (Uraikan besarnya konstribusi pendanaan dari mitra baik berupa in-kind yang setara nominal rupiah maupun in-cash, kalau ada) 13. Daftar Peneliti dari UNDIP dan Curriculum Vitae (Wajib mencantumkan Nama lengkap berikut gelar, NIP, Jurusan/Program Studi, Fakultas, No. HP, Alamat email yang masih aktif) 14. Daftar Peneliti dari Luar UNDIP (kalau ada) (Wajib mencantumkan Nama lengkap berikut gelar, asal instansi, No. HP, Alamat email yang masih aktif)
Outline proposal ditulis dalam kertas ukuran A4 dengan margin kiri, kanan, atas dan bawah masing-masing 2,5 cm. Huruf yang digunakan Times New Roman ukuran 12 spasi 1,5, kecuali untuk abstrak spasi 1. Jumlah halaman outline proposal maksimum 5 halaman (tidak termasuk lampiran bila diperlukan). File outline proposal ditulis dalam format MS Word dan dikirim ke alamat email :
[email protected] paling lambat hari Jum’at, 15 Mei 2009 jam 12.00 WIB.
Lampiran 2. Format Proposal Lengkap Proposal lengkap terdiri dari : 1. Halaman Judul 2. Lembar Pengesahan 3. Abstrak 4. Latar Belakang 5. Maksud Dan Tujuan Penelitian 6. Khalayak Sasaran/Penerima Manfaat 7. Uraian Kegiatan Penelitian Yang Sedang Atau Telah Dilakukan Yang Mendukung Usulan Penelitian 8. Tahapan Kegiatan dan Metodologi Penelitian yang Diusulkan 9. Jadwal Kegiatan 10. Rancangan Anggaran Dan Biaya 11. Daftar Pustaka 12. Curriculum Vitae Peneliti 13. Lampiran-lampiran tambahan bila ada
Proposal lengkap ditulis dalam kertas ukuran A4 dengan margin kiri 3cm, margin kanan, atas dan bawah masing-masing 2,5cm. Huruf yang digunakan Times New Roman ukuran 12 spasi 1,5, kecuali untuk abstrak spasi 1.
Lampiran 2, Lanjutan Contoh Cover/Halaman Judul
Jenis Hibah Yang Diikut
JUDUL PENELITIAN (TIMES NEW ROMANS FONT 14, SPASI 1,5)
TIM PENGUSUL : KETUA : ANGGOTA :
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2009
Lampiran 2, Lanjutan Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan Hibah Penelitian Peningkatan Output Penelitian Universitas Diponegoro Menuju World-Class University Melalui Peningkatan Teknologi Tepat Guna/Model Rekayasa Sosial/Model Pemberdayaan/ Model Pembelajaran 1. Judul Penelitian
:
2. Ketua Peneliti Nama Lengkap/NIP Unit Kerja No. HP Alamat email
: : : :
3. Anggota Peneliti No 1 2 3
Nama
Unit Kerja/Instansi Asal
4. Biaya Penelitian : Jumlah Total Biaya : Biaya dari UNDIP : Biaya dari luar UNDIP (bila ada) : 5. Mitra yang terlibat (bila ada) : a. Nama mitra b. Nama Instansi/Perusahaan c. Alamat Kantor d. Telp/Hp/Fax d. Alamat email mitra Semarang, ............... Mengetahui : Dekan Fakultas.......
Ketua Peneliti
Menyetujui : Ketua Lembaga Penelitian UNDIP
Prof. Dra. Indah Susilowati, MSc, PhD NIP : 131764487
Lampiran 3 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN Teknologi Tepat Guna/ Model Rekaya Sosial/Model Pemberdayaan/ Model Pembelajaran UNIVERSITAS DIPONEGORO
1.
Undangan penyusunan outline proposal
20 April 2009
2.
Sosialisasi Program Penelitian WCU
21 April 2009
3.
Sosialisasi Khusus Program Penelitian TTG
12 Mei 2009
4.
Batas akhir penyerahan outline proposal (jam 12.00 WIB)
18 Mei 2009
5.
Desk evaluation
20 Mei 2009
6.
Pengumuman shortlist kandidat pemenang yg akan diundang di Acara Workshop
22 Mei 2009
7.
Workshop penelitian & presentasi proposal lengkap. Pemenang penelitian akan diumumkan di akhir acara Workshop ini.
28 Mei 2009
8.
Penandatanganan Kontrak Penelitian
1 Juni 2009
9.
Pelaksanaan MONEV ke – 1
5 Agustus 2009
10.
Pelaksanaan MONEV ke – 2
5 Oktober 2009
11.
Batas akhir pengumpulan laporan penelitian
23 Oktober 2009