BUKU PANDUAN DOA PUASA 40 HARI GEREJA BETHANY INDONESIA 28 AGUSTUS 2008 – 06 OKTOBER 2008 “Jangan sesat ! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” (GALATIA 6 :7-10)
Diterbitkan oleh : Sinode Gereja Bethany Indonesia Jl. Manyar Rejo II / 30, Surabaya
Gereja Bethany Indonesia |1|
DAFTAR ISI Pesan Gembala - 3 Nubuatan Untuk Gereja Bethany - 6 Doa Puasa Raya 40 Hari Gereja Bethany - 10 Pengertian Puasa - 11 Hari 1 - Harus Menanam Benih Hari 2 - Menabur Dalam Roh Hari 3 - Menabur Perbuatan Baik Hari 4 - Kualitas Benih Yang Ditanam Hari 5 - Benih Yang Ditanam Harus Mati Hari 6 - Dibalik Kematian Ada Kehidupan Hari 7 - Penguasaan Diri/Ketaatan Hari 8 - Jangan Bersungut-sungut Hari 9 - Harus Menanam Apa Yang Engkau Ingin Dipanen Hari 10 - Tanamlah Pohon Yang Hidup Lama Hari 11 - Pokok Anggur Pilihan Hari 12 - Jangan Menanam Benih Rumput…….! Hari 13 - Harus Menentukan Ukuran Panen Hari 14 - Jangan Mengukur Kuasa Tuhan Hari 15 - Buah Anggur Yang Subur (Manis) Hari 16 - Jangan Menanam Buah Anggur Yang Masam Hari 17 - Menabur Di Tanah Yang Baik ….! Hari 18 - Ada Hujan Awal dan Hujan Akhir Hari 19 - Ketika Berada Dalam Masa Kekeringan Hari 20 - Peningkatan Rohani Hari 21 - Fear God is Wisdom Hari 22 - Mememelihara Keselamatan Hari 23 - Waspada Terhadap Gangguan Belalang Hari 24 - Tetap Berkomitmen Hari 25 - Senantiasa Berdoa Hari 26 - Iman Yang Teruji Hari 27 - Berdoa dan Bersyukur Hari 28 - Kasih Yang Sempurna Hari 29 - Menjaga Kehidupan Kekristenanmu Hari 30 - Hidup Baru Yang Terpelihara Hari 31 - Hidup Dalam Pengawasan Tuhan Hari 32 - Hargai Kasih Karunia Tuhan Hari 33 - Bersabar Dalam Waktu-Nya Hari 34 - Rahasia Menantikan Tuhan Hari 35 - Mengapa Harus Menanti? Hari 36 - Tetap Menantikan Tuhan Hari 37 - Siap Menanam Lagi Setelah Panen Hari 38 - Mendapatkan Hasil Yang Lebih Hari 39 - Harapkan Peningkatan Hari 40 - Terus Menghasilkan Buah
Gereja Bethany Indonesia |2|
PESAN GEMBALA Pdt. DR. Abraham Alex Tanuseputra
“HARVEST TIME” Shalom, Apabila saya me-review (menengok ke belakang), saya sangat berterima kasih kepada kakek (Tan Tong Oen) dan ibu saya (Lena Tan); mereka telah mengajarkan bagaimana sebagai orang percaya dapat memahami dan masuk ke dalam suatu hukum kerajaan Allah, salah satu diantaranya yaitu menabur benih yang terbaik. Pada mulanya saya tidak dapat memahami akan pengajaran ini, karena hal ini saya anggap suatu pemborosan. Kakek dan nenek saya membangun gereja di tempat bapak Ishak Leuw, membangun gereja di jalan Raya Arjuno, gereja dari kecil sampai berkembang. Anak-anaknya ada 7, semua terlibat di gereja dan pembangunan gereja, terutama ibu saya. Ayah saya meninggal umur 40 tahun, masih muda, ibu saya sangat fanatik, sangat tekun dalam Tuhan, dia membangun gereja di Mojokerto di jalan Cokroaminoto, Jagalan, Mojoagung, gereja-gereja disana dia bangun. Itulah yang dilakukan ibu saya. Saya berterima kasih akan kakek dan ibu saya, sebab kalau mereka tidak menabur, tidak melakukan taburan yang pertama; saya tidak mungkin menuai, tidak mungkin saya membangun gereja sebesar ini (Graha Bethany Nginden) bahkan sampai Menara Doa, itu disebabkan oleh taburan kakek dan ibu saya. Lalu saya menabur mulai tahun ’65 sampai tahun ‘70, menabur banyak. Semua yang saya punya, saya jual, saya dirikan gereja, 14 gereja, di Mojokerto dan sekitarnya, di Ngingas Rembyong, di Randu Rejo, di Pacet dan lain-lain. Setelah 7 tahun saya menabur, tahun 1980 saya menuai, saya menuai besar sehingga Manyar bisa dibangun. Tahun 1980-1987 kami menabur lagi, dari taburan itu sampai 7 tahun akhirnya terbangun gereja-gereja. Pada waktu itu Pak Niko di sebelah Barat, Pak Arifin di sebelah Timur. Gereja Manyar menabur akibatnya menuai banyak gereja hampir 1000 gereja, lalu tahun ’90 sampai tahun ‘97 kami menabur lagi, sampai tahun 2000 Nginden ini selesai dibangun karena kita menabur. Sejak tahun 2000 sampai tahun 2007 kami menabur banyak termasuk Menara Doa di Jakarta. Sekarang juga kami sedang menabur gereja di Citraland, menabur tanah di Rungkut, menabur tanah di Sukomanunggal yaitu untuk gereja di Srijaya dan Surabaya Wilayah Barat, masih ada persoalan, tapi kami terus menabur. Nah, saya perhatikan sejak tahun
Gereja Bethany Indonesia |3|
‘77,’87,’97,2007 kita menuai. Sekarang sudah melewati tahun 2007, masuk dalam tahun 2008 , kita percaya mulai tahun ini akan menuai lagi! Mari kita baca Amsal 11:24-26, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum. Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.” Kitab Amsal ini menurut pemandangannya sudah diuji sejak zaman dahulu yaitu kalau orang menabur akan menuai, bukan tanaman saja tapi hidup kita ini . Seperti ada dikatakan ada yang menyebar harta tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa namun selalu kekurangan. Ini dalil lebih dari itu, kalau bertentangan dengan hukum ini saudara tidak akan menikmati penuaian. Seperti tertulis dalam II Korintus 9:6 (6-11), “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga ...”. Amen Jelas sekali firman Tuhan, tetapi saat ini saya perhatikan selama melayani Tuhan dari tahun ‘65 sampai sekarang ada waktunya untuk menabur ada waktunya untuk menuai. Tahun demi tahun melayani ; dan perhatikan dari Mojokerto sampai Manyar serta Nginden, tambah kecil atau tambah besar? TAMBAH BESAR!!!. Mau menantikan tuaian , kita harus menabur terus. Menabur itu sabar menunggu yaitu memerlukan waktu, saya mengalami 7 tahun menabur. Tahun 2000 sampai sekarang. Tapi saya percaya ini saatnya, karena sudah berkali-kali saya alami. Tiga kali saya alami persis tahun 2007, ini adalah tahun penuaian. Gereja ini menerima persembahan dari jemaat, saya tanamkan, tanam terus! Sampai hari ini ada yang menyewa gedung untuk ibadah, itu kadang-kadang akan menjadi hilang, tetapi saya selalu menabur di tempat yang bisa bertumbuh sampai bisa dinikmati anak cucu kita. Gereja yang menjadi milik kita sendiri, sehingga generasi penerus itu bisa menikmatinya; baik yang di Manyar, Nginden, Citra Raya, Juanda,
Gereja Bethany Indonesia |4|
Yobel, nantinya di Wilayah Barat; itu menjadi milik kita semua tidak ada yang disewa sampai yang di Jakarta - di Kelapa Gading . Seorang hamba Tuhan bertanggungjawab untuk menabur apa yang saudara persembahkan, tidak boleh dengan sia-sia menggunakan uang persembahan tersebut, saya pesan kepada anak-anak saya, perhatikan persembahan dari jemaat untuk digunakan sungguhsungguh, tanam di tempat yang baik, tanam di tempat yang subur sehingga bisa berkembang. Kita harus menabur ; supaya anak-anak kita peroleh damai sejahtera, hidup cukup. Percayakah kita bahwa tahun 2008 ini panen besar? Bahkan tahun berikutnya tahun penuaian, apa yang saudara tabur itu tidak sia-sia, besar kecil kita akan menuai. Kalau saudara mempersembahkan persembahan, berdoa terlebih dahulu supaya engkau menabur tidak sembarang, seperti kewajiban saja, seperti kewajiban rutin. Juga kehidupan sehari-hari, bukan menabur pemberian yang baik saja, tetapi kelakuan yang baik setiap hari. Kalau menabur dalam kedagingan akan binasa, kalau saudara menabur dalam Roh akan menuai kehidupan yang kekal. Semua yang kau lakukan dengan perkataan, perbuatan, lakukan itu yang baik, menabur yang baik, sehingga pada waktunya saudara melihat penuaian. Jangan kira kalau waktunya menuai ada orang yang bisa menahan. Gereja ini kalau menuai tidak ada orang yang bisa menahan, kalau saudara usaha, saudara sudah menuai semua, tidak ada kuasa yang bisa menanam penuaian itu, pasti terjadi penuaian. Saya pesan, hati-hati, kalau kau menerima berkat banyak, jangan lupa diri. Orang bawa uang banyak itu bisa lupa diri. Sebab itu saya percaya hari ini dan tahun depan saudara akan menuai. Mulailah menabur dan terus menabur. Tuhan Yesus Memberkati Amin.
Gereja Bethany Indonesia |5|
NUBUATAN UNTUK GEREJA BETHANY By. Rev. Cindy Jacobs (Des – 2003) Saat itu saya sedang melihat Alkitab dan Tuhan telah menuntun saya untuk berdoa bagi Indonesia. Yesaya 60:18 – “Tidak ada lagi kabar tentang kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau kerunTuhan di daerahmu ...”. Tetapi yang berhubungan dengan bacaan itu adalah ayat ke 17 – “Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti besi Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Aku akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur hidupmu.
Dan Tuhan berkata padamu : ”Manusia Ilahi, Aku sekarang sedang memanggil engkau untuk membuka kekayaan bangsa-bangsa dan Tuhan berkata bahwa, ”Aku sedang menggerakkan engkau ke suatu tempat yang baru yang belum pernah engkau datangi sebelumnya tetapi janganlah takut. Sekarang Aku sedang membuka kekayaan itu dan meletakkannya ke dalam tanganmu, bukan ribuan dollar, atau ratusan ribu tetapi milyaran dollar. ”Ada banyak tantangan di hadapanmu. Dan Tuhan berkata, ”Engkau harus meningkatkan doa syafaatmu sampai pada tingkat melepaskan harta yang engkau butuhkan karena Tuhan berkata ”Dengan 24 X 7 doa syafaat, maka pelepasan harta itu akan terjadi, karena banyak harta dari kerajaan dunia gelap yang ada di negeri ini akan dilepaskan pada akhir jaman ini. (Yesaya 45). Tuhan sudah memberikan Urapan Sairus untuk membuka harta karun itu serta mencairkan harta itu. ”Manusia Ilahi, Aku akan memakai engkau untuk mendanai pekerjaan misi ke Timur Tengah. Aku akan berikan kunci-kunci Kerajaan Allah kepadamu untuk membuka Timur Tengah dan Dunia Muslim, baik yang Arab atau pun non Arab. Dan Tuhan berkata, ”Lihatlah dan amati, karena akan Ku bukakan bagimu pintu-pintu ke tempat-tempat yang tidak dapat engkau bayangkan. Akan Ku bukakan pintu bagimu ke Saudi Arabia, Kuwait, dan Dubai dan bahkan ada Dana yang akan Ku lepaskan bagimu untuk ke Dubai, karena inilah saatmu yang terpenting. Aku akan rentangkan engkau tetapi janganlah mengira bahwa tingkat imanmu tidaklah memadai untuk melakukan pekerjaan
Gereja Bethany Indonesia |6|
yang Kuperintahkan kepadamu.” Karena Tuhan berkata, ”Dengan adanya pelepasan uang ini maka akan datang juga berbagai gelombang mukjizat dan Tuhan berkata bahwa gelombang mukjizat yang akan dilepaskan ini akan melepaskan juga iman umat Tuhan dan Tuhan berkata bahwa engkau memiliki Urapan Membangun dan bukan saja engkau akan membangun tempat yang ada di Jakarta tetapi juga menara-menara lain di negara-negara Islam karena akan terjadi kebangunan rohani yang besar, ”Mintalah padaKu akan bangsa-bangsa sebagai warisanmu maka engkau akan mengirim misionaris dalam jumlah besar (seperti air bah atau sungai) ke ujung dunia ini, karena Aku sedang mengirim umatKu di Indonesia pada saat ini sebagai duta besarKu untuk membawa Injil Kerajaan Allah.” ”Engkau akan merintis gereja-gereja di Eropa, gerbang Eropa sudah Kubukakan bagimu, aku juga sedang membuka gerbang di London, juga sedang Kubukakan bagimu gerbang Perancis dan Jerman ...” Tuhan berkata, ”Pintu-pintu gerbang itu sudah terbuka bagimu. Lewati gerbang-gerbang itu. Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, kata Tuhan – sebab engkau memiliki Urapan Pemenang. Aku juga akan memakai keluargamu. Generasimu akan bangkit dan menyebut engkau ”yang diberkati”. Bahkan Aku juga akan kirim anggota keluargamu sebagai duta-duta Injil ke seluruh dunia. Aku akan membuat engkau berkenan dengan pihak pemerintahan dan bahkan dengan pemerintahan Australia. Tuhan berkata, ”Aku akan membuat engkau berkenan kepada banyak Presiden di dunia dan engkau akan bertemu dan duduk berbincang dengan mereka karena hai manusia Ilahi, engkau memiliki Urapan Jusuf, baik secara keuangan maupun pemerintahan. ”Engkau bukan saja memiliki Urapan untuk menyampaikan Injil dan mengajar firman Tuhan tetapi engkau juga memiliki urapan yang membawa pemulihan dan kesembuhan dan Kerajaan Allah.” kata Tuhan.
Gereja Bethany Indonesia |7|
10 NUBUATAN UNTUK GEREJA BETHANY By. Rev. Peter Kumar (2008) Pertama; inilah masa keemasan Bethany, tahun-tahun terbaik, yang sudah diawali tiga tahun yang lalu, hingga tiga tahun lagi. Kedua; Tuhan akan tetap menguatkan Pdt. Abraham Alex secara supranatural (dalam wujud beranjak dari kekuatan pengobatan berpindah kekuatan tanpa pengobatan) Ketiga; kemakmuran yang luar biasa untuk Bethany dan jemaatnya (para anggota Bethany). Jemaat harus meresponi janji dan penyediaanNya, kalau mau maka sekaranglah waktunya. Keempat; kemakmuran akan datang pada tanah, property, minyak dan mineral di Indonesia dan juga ekspor ke banyak Negara (Tuhan akan menjadikan Anda berhasil, kalau Anda mau melakukan sesuatu. Sekaranglah waktunya). Kelima; pembukaan gereja baru di banyak negara Asia (Katanya: “Saya melihat ada di Malaysia dan Taiwan). Saya minta saudara yang mempunyai usaha membuka bisnis di daerah itu, juga bukalah gereja.”). Keenam; orang yang telah meninggalkan gerakan kerohanian dalam wadah Bethany, akan datang kembali dalam jumlah yang besar. (Katanya: “Saya melihat seperti ada stadion di tempat ini. Tempat ini sepertinya harus dilebarkan!”) Ketujuh; adanya lebih banyak property yang diberikan dalam bentuk resort di pantai-pantai dan bukit-bukit. Kedelapan; Bethany akan mengembangkan komunitas di banyak tempat. Kesembilan; Pdt. Abraham Alex Tanuseputra dipanggil kembali untuk menjadi pemimpin besar. Banyak gereja bakal dengan senang hati bergabung (bekerja sama) dengan Bethany. Kesepuluh; politikus akan mengenali dan hormat kepada Pdt. Abraham Alex. Mereka akan menganugerahkan banyak gelar kepadanya. Red: Nubuatan oleh Rev. Cindy Jacobs dan Rev Peter Kumar sudah banyak hal yang tergenapi. Teruslah kita Berdoa dan melayani Tuhan tanpa jemu-jemu bagi KemuliaanNya.
Gereja Bethany Indonesia |8|
PENGGENAPAN NUBUATAN OLEH TUHAN -
Menara Doa Jakarta yang sedang dikerjakan dan penyelesaian lean concrete untuk pengerjaan Tower Base. Proyek ini tidak pernah berhenti karena Tuhan saja.
-
Kepercayaan Pemerintah baik dalam maupun luar negeri kepada Bapak Pdt. Alex Tanuseputra dan Gereja Bethany Indonesia untuk Pembangunan Proyek Menara Jakarta.
-
Pengembangan Gereja di seluruh penjuru negeri sampai ke luar negeri. Persembahan-persembahan tanah dan properti yang dipersembahan untuk pembangunan gereja-gereja diatasnya. Kesembuhan yang dialami oleh Bapak Pdt. Alex Tanuseputra, sebagai mukjizat Tuhan yang luar biasa.
-
Pembangunan Renovasi Graha Bethany Nginden yang sedang dilaksanakan dengan kapasitas dari 25.000 jiwa menjadi 35.000 jiwa.
-
Pembangunan Gereja-gereja Bethany Indonesia di Surabaya: Juanda, Yobel, Citra Raya, Suko Manunggal, dll; serta juga di berbagai tempat di Tanah Air.
Gereja Bethany Indonesia |9|
DOA PUASA 40 HARI GEREJA BETHANY Gereja Bethany Indonesia sudah 15 tahun lebih melaksanakan “Doa Puasa 40 Hari” sejak tahun ’90-an, yang dilatar belakangi situasi Indonesia yang memprihatinkan (adanya provokator-provokator yang menghembuskan SARA; gerakan mahasiswa yang mengadakan demonstrasi untuk menurunkan presiden serta seluruh kabinet yang ada; krisis ekonomi; pemberontakan dari suku-suku tertentu). Dampak dari keadaan tersebut sangat meresahkan warga Indonesia. Ketakutan, kekuatiran, tekanan meliputi jiwa setiap orang bahkan membuat beberapa warga imigrasi ke luar negeri. II Tawarikh 7:14, “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” , firman Tuhan jelas sekali menyatakan bahwa pemulihan akan terjadi di satu negeri jika umat Tuhan sungguh-sungguh mau merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah Tuhan. Menyikapi keadaan Indonesia saat itu, Gereja Bethany Indonesia mengambil sikap untuk doa puasa selama 40 hari. Pdt. Abraham Alex Tanuseputra meminta seluruh hamba Tuhan dan jemaat agar berjaga-jaga dalam doa dan puasa selama 40 hari untuk memohon belas kasihan dan pengampunan dari Tuhan bagi bangsa Indonesia, dan perlindungan bagi gereja-Nya, khususnya yang berada di kota Surabaya. Setelah melalui doa puasa selama 40 hari, keadaan bangsa mulai terkendali, jemaat sendiri merasakan lawatan Tuhan yang luar biasa, banyak mukjizat-mukjizat besar yang Tuhan kerjakan dan perlindungan Tuhan atas kota Surabaya sangat jelas terlihat. Hal tersebut terbukti dari kesaksian-kesaksian jemaat gereja Bethany yang menyebar di seluruh Indonesia. Memasuki akhir tahun pada saat itu juga, Tuhan menaruh beban di hati Pdt. Abraham Alex Tanuseputra untuk kembali mengadakan “DOA PUASA 40 HARI” yang bertepatan dengan puasa yang dilakukan oleh umat muslim yang ada di Indonesia. Ada dua pernyataan yang Tuhan sampaikan kepada Pdt. Abraham Alex Tanuseputra, yaitu: Pertama, Merendahkan diri dan memohon pimpinan Tuhan dalam menyongsong tahun yang baru. Agar disepanjang tahun yang akan dimasuki Tuhan menolong, melindungi, memimpin, dan memberkati
Gereja Bethany Indonesia |10|
umat-Nya yang tergabung dalam Gereja Bethany Indonesia.Kedua, Tuhan menaruh rasa kasih dan perhatian yang sangat besar di dalam hati Pdt. Abraham Alex Tanuseputra terhadap umat muslim yang juga sedang melakukan puasa pada saat itu. Mulai saat itu, setiap tahun Gereja Bethany Indonesia mengadakan “DOA PUASA 4O HARI” bertepatan dengan umat muslim yang juga sedang melakukan puasa. Kesaksian-kesaksian pun terdengar dari setiap jemaat yang bertekun mengikuti doa puasa selama 40 hari, antara lain; yang sakit disembuhkan, permasalahan rumah tangga mengalami pemulihan; yang belum memperoleh pekerjaan mendapatkan pekerjaan yang terbaik; yang bergumul memiliki rumah sendiri mendapatkan rumah baru, bahkan banyak jiwa-jiwa yang bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
PENGERTIAN PUASA Saat ini kita sedang memasuki Doa Puasa Raya selama 40 hari. Saat saudara mengambil bagian dalam puasa tahun ini tentulah saudara juga memiliki pengharapan bahwa saudara pasti mengalami penuaian dalam kehidupan saudara, sesuai dengan tema kita tahun ini “HARVEST TIME”. Percayalah! terobosan-terobosan baru sedang menghampiri dan meliputi hidupmu dalam tahun ini, terobosan dalam keluarga, pelayananmu, pekerjaan maupun bisnismu, keuangan, kesehatan, pertobatan jiwa-jiwa yang engkau doakan, bahkan terobosan memahami suatu situasi, jawaban untuk suatu masalah serta ide-ide kreatif. Doa puasa menjadi langkah untuk saudara mengalami terobosan tersebut dan tentulah saudara tidak bisa lepas dari campur tangan Tuhan yang menciptakan terobosan tersebut. Terobosan rohani ini dimulai dari roh, setiap perkara yang kita menangkan dari roh akan terjadi di alam nyata. Oleh sebab itu sebelum saudara mengambil sikap untuk berpuasa dalam kurun waktu 40 hari ke depan, ada baiknya kalau saudara memahami prinsip dasar puasa Alkitabiah. Sehingga saat Anda berpuasa saudara sungguh-sungguh mengalami terobosan rohani dan percayalah saudara pasti menuai hasil dari taburan rohani saudara selama mengikuti doa puasa 40 hari. SAUDARA PASTI MENUAI! Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Gereja Bethany Indonesia |11|
Perjanjian Lama Jika ditelusuri dari Perjanjian Lama, puasa memakai kata “tsum” (bahasa Ibrani) yang berarti berpantang dari seluruh makanan dan sering digabungkan dengan kata “innah nefesy” yang berarti merendahkan diri, maka secara harfiah puasa dapat berarti “merendahkan diri dengan berpantang dari seluruh makanan”. Saudara dapat melihat kata tersebut ditulis dalam Imamat 16:29,31; 23:27,32; Bilangan 29:7; Yesaya 58:3; Mazmur 35:13. Kata ini juga dapat diartikan juga “tidak makan roti dan tidak minum air” (Keluaran 34:28). Bagi bangsa Israel puasa memiliki tujuannya masing-masing, kita akan melihat tujuan-tujuan tersebut; Pertama, bangsa Israel berpuasa untuk persiapan berjumpa dengan Allah (Keluaran 34:28; Ulangan 9:9; Daniel 9:3). Kedua, dilakukan secara perorangan ketika menghadapi masalah berat (II Samuel 12:16-23; I Raja-raja 21:27; Mazmur 35:13; 69:10) maupun secara bersamaan ketika bangsa Israel menghadapi bahaya peperangan ataupun penghancuran (Hakim-hakim 20:26; II Tawarikh 20:3; Ester 4:16; Yunus 3:4-10). Ketiga, pada saat ancaman bencana belalang (Yoel 1,2). Keempat, untuk mendapatkan keamanan perjalanan para tawanan ketika kembali ke Yerusalem (Ezra 8:21-23). Kelima, upacara pendamaian dengan Allah (Nehemia 9:1). Keenam, berkaitan dengan upacara dukacita kematian (II Samuel 1:12), dan puasa ini selalu dilakukan bersama-sama dengan doa (Yeremia 14:11-12; Nehemia 1:4; Ezra 8:21,23). Pelaksanaan puasa ini biasanya dilakukan dari pagi sampai sore (Hakim-hakim 20:26; I Samuel 14:26; II Samuel 1:12), tetapi ada juga secara total yaitu tiga hari tiga malam (Ester 4:16). Bangsa Israel juga diwajibkan berpuasa pada Hari Raya Pendamaian (YOM KIPPUR), saudara baca Imamat 16:29-31; 23:27-32; Bilangan 29:7. Beberapa orang yang beranggapan tindakan berpuasa sangat menjamin bahwa Allah pasti mendengar doanya (Yesaya 58:3-4), tetapi para nabi menentangnya dan menyatakan bahwa tanpa kelakuan yang benar maka tindakan berpuasa adalah sia-sia (Yesaya 58:5-12; Yeremia 14:11-12; Zakharia 7). Jadi, selama berpuasa saudara harus tetap menabur dalam Roh dan jangan jemu-jemu untuk berbuat baik. Sekarang kita akan menelusuri tokoh Perjanjian Lama yang selama empat puluh hari empat puluh malam tidak makan dan tidak minum. Musa saat berada di gunung Sinai selama empat puluh hari empat puluh malam, tidak makan roti dan tidak minum air baca Keluaran
Gereja Bethany Indonesia |12|
34:28, “Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.” Dari pembacaan ayat ini kita bisa menafsirkan bahwa Musa sungguh-sungguh mengalami persekutuan yang intim dengan Tuhan tanpa ada gangguan, empat puluh hari empat puluh malam. Sekian lama itu dia tidak makan ataupun minum, kemungkinan besar dia juga tidak tidur. Kita percaya ada kekuatan Tuhan yang menopangnya sehingga dia dapat bertahan. Ketika berpuasa (dalam pengertian mendekatkan diri pada Tuhan) maka kita sedang memberikan diri dipimpin oleh Roh-Nya agar kita mengikuti kehendak-Nya dalam setiap langkah maupun keputusan penting yang sedang kita ambil. Saat berpuasa daging takluk pada Roh-Nya pada saat itulah roh dapat menyatu dengan kehendak-Nya sehingga saudara pun dapat terus menabur dalam Roh, menabur perbuatan baik. Jadi, puasa bukan hanya bicara soal tidak makan tidak minum tetapi lebih mengarah pada “persekutuan intim” dengan Tuhan atau “masa perhentian”. Suatu situasi antara Anda dengan Tuhan, perjumpaan muka dengan muka, atau seperti perjumpaan khusus sebagai kekasih. Selama berpuasa saudara sungguh-sungguh memberikan waktu, pikiran, tenaga, hati saudara hanya terfokus kepada Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang dinamakan penyatuan hati atau “manunggal”. Saudara sedang masuk dalam dimensi Roh yang penuh kasih. Pikiran, perasaan, dan kehendak-Nya tercurah atas saudara. Dalam keadaan inilah saudara akan merasakan suatu kuasa yang melingkupi saudara sehingga apa yang menjadi keinginan daging sungguh-sungguh ditaklukkan/menyerah pada kekuatan Roh-Nya (baca: Matius 26:4, “…roh memang penurut, tetapi daging lemah.”). Selama di gunung Sinai, Musa mengabaikan keinginan daging (makan/ minum), kesukaan dalam hadirat-Nya mengalahkan segalanya. Ada satu kepuasaan dan kegirangan yang tidak terlukiskan yang membuat Musa enggan untuk beranjak dalam hadirat-Nya. Dan kalau saudara perhatikan kata “tanpa gangguan” berarti Musa sungguh-sungguh mengambil sikap “menyendiri/tidak menyibukkan diri dalam pekerjaan rutinnya (Yesaya 58:3). Musa sungguh mengerti bahwa ini adalah waktu khususnya bersama Tuhan.
Gereja Bethany Indonesia |13|
Perjanjian Baru Sedangkan kata “tsum” di Perjanjian Lama memakai kata “nesteia” dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru artinya berpantang dari makanan yang dilakukan secara sukarela. Dalam hal ini puasa dapat diartikan dengan sukarela/ sengaja tidak makan dan minum dengan tujuan memusatkan pikiran kepada Tuhan atau dengan sengaja/ sukarela meninggalkan kesenangan jasmani, kemudian merendahkan diri dihadapan Allah dengan maksud-maksud rohani dan bukan sekedar tidak makan. Tuhan Yesus tidak memberi rincian mengenai bagaimana harus berpuasa karena hal ini sudah umum dipraktekkan kaum Yahudi. Yesus hanya menyatakan bahwa orang beriman itu pasti berpuasa (Matius 6:16-18), “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Kata “apabila” menunjukkan ada saatnya orang percaya memang berpuasa. Tuhan Yesus bukan berkata:’’Jikalau kamu berpuasa ...’’, sehingga orang percaya melakukan puasa hanya sebagai pilihan, berpuasa kalau mau dan tidak berpuasa tidak mau. Bagi murid-muridNya, Yesus menunjukkan kapan saatnya mereka menjalankan puasa itu. Ketika Yesus ditanya, ’’Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-muridMu tidak?’’ ( Markus 2:18). Yesus menjelaskan bahwa saat berpuasa bagi murid-muridNya adalah nanti bila ‘’mempelai (Kristus) itu diambil dari mereka (naik ke Sorga)’’ ( Markus 2: 20): ‘’PADA SAAT ITULAH MEREKA AKAN BERPUASA’’ Berarti puasa bagi murid Yesus barulah akan dijalankan sesudah Yesus naik ke sorga, oleh karena itu para murid tak diberi rincian aturan bagaimana berpuasa. Dengan demikian puasa yang akan dilakukan orang Yahudi saat itu sangat berbeda dengan puasa yang diajarkan Tuhan Yesus (Matius 9:16-17). Puasa yang dilakukan dalam PL secara rutin oleh bangsa Israel untuk menantikan kedatangan Mesias, penyelamat bangsa Israel yang dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para nabi. Sedangkan dalam PB Mesias telah datang dan berkarya. Puasa yang diajarkan-Nya
Gereja Bethany Indonesia |14|
lebih bersifat Kristus-sentri (focus kepada Yesus Kristus). Puasa orang percaya diumpamakan ‘’kain yang belum susut’’ serta ‘’ anggur yang baru’’, oleh sebab itu tak boleh ditambalkan pada ‘’baju yang tua’’ atau dimasukkan ke dalam ‘’kantong kulit yang tua‘’ ( Markus 2:2122). Baju tua dan kantong kulit tua merupakan sistim keagamaan orang Yahudi. Sedangkan ‘’ kantong kulit yang baru’’ adalah kehidupan yang berpusatkan pada Kristus. Maka dalam konteks hidup dalam Kristus dan berlandaskan Kristus, berpuasa menjadi gaya hidup orang percaya. Yesus sendiri memberi teladan saat Dia berpuasa selama 40 hari 40 malam ( Matius 4:2), Yesus juga mengajarkan bahwa pada saat mengusir roh-jahat perlunya berpuasa dan berdoa ( Matius 17:21). Dan para murid-Nya pun melaksanakan puasa setelah Yesus naik ke sorga (Kis.13:3;14:23). Jadi, puasa merupakan keharusan bagi orang percaya seperti yang diajarkan Tuhan Yesus. Berpuasa berarti kita sedang mengambil sikap merendahkan diri untuk mengalami terobosan-terobosan rohani melalui persekutuan yang intim dengan Tuhan Yesus. Selama berpuasa, saudara mengarahkan hidup saudara hanya kepada Tuhan Yesus. Berikan dirimu dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus dan taatlah pada suara Roh Kudus sehingga saudara dapat menerima “anggur baru” tercurah atas hidupmu. Dan berdoalah dalam nama Tuhan Yesus karena ada kuasa dalam namaNya.
Selamat Berdoa dan Berpuasa !
Matius 17:21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)” Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Gereja Bethany Indonesia |15|
Doa Puasa Raya Hari Ke-1
Kamis - 28 Agustus 2008
ENGKAU HARUS MENABUR BENIH ...”Beginilah hal Kerajaan Allah itu: SEUMPAMA orang yang menaburkan benih ditanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” (Markus 4:26-29). Tidak ada suatu apapun di dunia ini yang tidak berasal dari benih. Tuhan menaburkan FirmanNya ketika menciptakan bumi dan segala isinya (Kejadian 1:1-2:14; Yohanes 1:1-3). Bahkan Yesus pun adalah “Benih” yang ditabur ke dunia untuk mati dan menghasilkan tuaian anak manusia masuk ke dalam kerajaanNya (Ibrani 2:910; Yohanes 12:23-24). Benih merupakan sesuatu yang sangat kecil dan tidak berarti tetapi jika ditanam di media tanah yang tepat, maka beberapa hari kemudian benih itu menumbuhkan tunas yang memberikan pengharapan. Seorang petani memiliki iman terhadap benih dan tanah di mana ia menabur, dia yakin dia pasti menuai. Sama halnya dengan prinsip kerja Kerajaan Allah yakni berlakunya prinsip tabur dan tuai. Di dalam Kerajaan Tuhan, segalanya dimulai dengan benih yang ada di tangan kita (penabur), benih itu harus kita tabur di tanah yang subur. Lalu kita tidak perlu memusingkan bagaimana caranya benih itu bertumbuh karena Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan (2 Korintus 9:10-11). Tugas kita adalah menabur benih yang kita miliki, percaya kepada kemampuan Tuhan untuk memberikan pertumbuhan yang baik kepada benih itu, menantikan masa menuai tiba dengan penuh harapan dan tanpa kenal lelah, dan jika tiba saatnya kita akan menuai (Galatia 6:7). Ingat, tidak ada petani yang bosan menantikan masa menuai lalu pergi meninggalkan ladangnya karena putus asa dalam masa penantian. Prinsip menabur dan menuai tidak hanya berlaku pada tumbuh-
Gereja Bethany Indonesia |16|
tumbuhan saja, tetapi berlaku dalam kehidupan kita pula. “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6:7-8). Tuhan mengatakan jangan sesat, sebab Tuhan tidak bisa dipermainkan. Orang yang menabur dalam dagingnya akan menuai kebinasaan, tetapi mereka yang menabur dalam Roh akan menuai hidup yang kekal. Kedua ayat ini memiliki dua arti, maksudnya apabila kita menabur secara rohani akan dibawa sampai pada kerajaan surga. Tetapi apabila kita menabur hal daging maka kita akan menuai hal daging pula. Selama kita menumpang di bumi ini maka kita tidak bisa lepas dari musim menabur dan menuai (Kejadian 8:22). Ketika kita menabur tidak dapat sekaligus kita menuai sebab kita membutuhkan waktu untuk sampai pada masa penuaian. Demikianlah kita sebagai orang Kristen, jikalau kita menabur hal-hal rohani atau jasmani maka dalam waktu tertentu kita akan menuai hal rohani dan jasmani, bahkan menuai hal rohani itu berlangsung terus sampai masuk pada kerajaan Allah (Wahyu 14:13).
Salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan jika Anda sedang menghadapi masalah adalah membantu orang lain menyelesaikan masalahnya. Jika Anda ingin impianmu digenapi, bantulah seseorang untuk meraih impiannya. Mulailah dengan menabur sejumlah benih maka TUHAN akan memberimu tuaian. Dikala kita memenuhi kebuTuhan orang lain, maka TUHAN akan memenuhi kebuTuhan kita. (Filipi 4:13, 19-20)
Gereja Bethany Indonesia |17|
Doa Puasa Raya Hari Ke-2
Jum’at - 29 Agustus 2008
MENABUR DALAM ROH “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6:8) Jiwa yang berpihak pada kedagingan akan memunculkan create vision (cita-cita), yang pada akhirnya akan mengarah pada hidup dalam kedagingan. Sedangkan apabila jiwa dan roh kita berpihak pada Roh Kudus, maka Roh Kudus akan memberikan iman kepada kita, serta visi yang dicipta oleh iman itu sendiri. Buah-buah yang dihasilkan dari visi dengan berdasarkan kedagingan akan berakibat buruk. Oleh karena itu kita sebagai manusia roh harus belajar untuk memiliki kepekaan ketika hendak melakukan suatu tindakan, karena antara ambisi dan iman itu memiliki perbedaan yang sangat tipis, selain itu iman dan ambisi itu berjalan bersama-sama. Tetapi suatu saat kedua hal ini akan diuji oleh Tuhan ketika manusia hendak mencapai esensi daripada kehidupan yaitu kasih. Apabila kita membaca dari 1 Korintus 15:45-53, maka kita akan mendapatkan suatu pemahaman bahwa manusia lahiriah atau manusia alamiah kita tidak akan masuk dalam kerajaan sorga, sedangkan yang masuk dalam kerajaan sorga adalah manusia roh kita. Walaupun demikian, saat ini kita tidak bisa meninggalkan atau lepas dari manusia alamiah, karena manusia alamiah dengan manusia roh ini terbentuk menjadi satu selama kita masih tinggal di dunia ini. Tetapi apabila kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus maka kita sanggup dalam kekudusanNya. Oleh sebab itu kita harus mendewasakan manusia roh kita dan melatih manusia alamiah untuk tunduk dan melakukan seperti yang manusia roh kehendaki, sebab di dalam manusia alamiah kita akan mengerjakan pekerjaan yang tidak binasa yaitu kehidupan yang kekal. Roh Allah yang ada dalam diri manusia memampukan kita dipimpin oleh Roh Allah. Sebab ketika kita hidup dalam pimpinan Roh, maka kita tidak akan menuruti keinginan daging. Apabila kita tetap dalam hidup dalam pimpinan Roh, maka kita akan hidup dalam kemakmuran.
Gereja Bethany Indonesia |18|
Saudara, jikalau saat ini kita hidup hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, maka janganlah kita lanjutkan sebab Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup dipimpin oleh Roh Allah yang pada akhirnya kita akan dibawa untuk menjadi manusia yang sempurna. Oleh karena itu janganlah kita menunda untuk belajar mencari kerajaanNya dan KebenaranNya terlebih dahulu, karena semuanya akan ditambahkan dalam kehidupan kita (Matius 6:33).
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Menabur dalam roh adalah sesuai dengan keinginan Tuhan tetapi orang yang menabur dalam daging, ialah orang yang menabur hanya berdasarkan pada keinginan diri sendiri yang penuh dengan hawa nafsu. Tunduklah pada firman dan Roh Kudus maka benih taburan kita akan diberkati Tuhan. Amin.
Kita diciptakan untuk memberi, tidak hanya untuk menyenangkan diri sendiri. Jika Anda kehilangan kebenaran ini, Anda akan kehilangan kelimpahan dan luapan sukacita yang telah TUHAN sediakan bagimu. Pada saat Anda keluar menjangkau orang-orang yang membutuhkan. Kunjungilah panti asuhan atau rumah sakit anak-anak. Jadilah temannya dan berilah ia dorongan semangat. Anda perlu menabur sejumlah benih agar TUHAN dapat memberimu panen besar. (Yakobus 3:18)
Gereja Bethany Indonesia |19|
Doa Puasa Raya Hari Ke-3
Sabtu - 30 Agustus 2008
MENABUR PERBUATAN BAIK “Janganlah kita jemu- jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6 : 9). Ketika Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, Ia telah menetapkan sebuah hukum yang berlaku dialam ciptaanNya, yaitu “Hukum tabur- tuai”. Semua tumbuh-tumbuhan dibumi akan berbuah melalui suatu proses yang dikenal sebagai tabur-tuai. Suatu ketika Allah murka terhadap manusia, karena perbuatan mereka, (Kejadian 6), maka didatangkan-Nya air bah untuk memusnahkan semua mahkluk termasuk tumbuh- tumbuhan di bumi ini, kecuali nabi Nuh dan keluarganya beserta sepasang- sepasang segala jenis binatang. Setelah air bah menjadi surut kembali, dan Nuh keluar dari bahteranya, lalu Nuh mempersembahkan korban kepada Tuhan. Sewaktu Allah mencium bau persembahan itu dan pada saat itulah Allah berfirman dalam hatiNya. (Kejadian 8: 20- 22). Sekarang kita akan melihat aplikasi dari hukum tabur tuai seperti raja- raja yang memerintah di Perjanjian Lama (Raja Yerobeam (Israel Utara); Raja Manasye (Raja Yehuda). Setiap kali raja-raja pada Perjanjian Lama telah berbuat dosa di hadapan Tuhan, maka rakyatnya yang ikut menuai akibatnya. Jadi, raja menabur kesalahan, rakyatnya menuai kesengsaraan! Kita menuai apa yang telah ditabur terlebih dahulu, contohnya Yesus yang telah memberikan hidupNya bagi kita semua, di Golgota, supaya kita beroleh pengampunan akan dosa kita. Tuhan menabur dengan memberikan Anak TunggalNya, kita menuai kehidupan kekal (Yohanes 3:16). Jadi, apabila kita menabur yang baik, kita akan menuai hasilnya, pada musim yang telah ditentukan oleh Tuhan. Ada alasan mengapa orang menjadi jemu untuk menabur yang baik. Iblis senantiasa mengganggu pikiran kita dengan mengatakan menabur kebaikan adalah sesuatu yang berat, karena tidak segera melihat hasilnya, akhirnya kita menjadi lemah karena selalu mendengar suara orang lain, tidak mempercayai dan mengalami firman Tuhan.
Gereja Bethany Indonesia |20|
Jadi, apabila kita menabur yang baik, kita akan menuai hasilnya, pada musim yang telah ditentukan oleh Tuhan. Janganlah jemu untuk menabur kebaikan. Sebab firman Tuhan mengatakan : Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:5). Bukan untuk maksud pamer, tetapi supaya nyata Kristus yang ada dalam diri kita. Kebaikan yang harus ditabur adsalah kebaikan yang Tuhan ciptakan dalam hidup kita. Bukan kebaikan yang meminta pamrih. Sama halnya seperti Yesus, Ia selalu berbuat baik kepada kita semua. Menabur perbuatan baik maka kita akan menuai juga perbuatan baik. Jika menabur jahat maka kita akan menuai kejahatan. Karena apa yang kita tabur akan kita tuai juga. Melalui doa puasa ini marilah berkomitmen pada Tuhan: Aku mau menabur perkara baik bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.
Mulailah mengharapkan berkat dari TUHAN. Mulailah bersiap-siap untuk menerima promosi dan kemajuan secara supranatural. Anda harus memberi ruang bagi kemajuan di dalam pikiranmu, selanjutya TUHAN yang akan membuat hal-hal tersebut tergenapi. Anda harus belajr memperluas visimu, memandang masa depan dengan mata imanmu, sebab pikiranmu yang salah akan menghambat hal-hal yang baik terjadi dalam hidupmu. TUHAN tidak akan mencurahkan ide-ide kreatif yang segar dan berkat-berkatnya ke dalam sikapmu yang lama. (Matius 17:20)
Gereja Bethany Indonesia |21|
Doa Puasa Raya Hari Ke-4
Minggu - 31 Agustus 2008
KUALITAS BENIH YANG DITANAM “Namun aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar”(Yeremia 2:21)! Kualitas panen tergantung dari kualitas benih yang ditanam. Dalam hal kualitas benih, maka kita membaca terlebih dahulu kitab Yeremia 2:21. Kualitas benih itu sangat menentukan hasil panen. Hasil panen yang baik adalah pertama, jika kualitas benih baik, Matius 7:17 “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.”Kedua, menanam benih anggur menghasilkan buah Anggur, Mazmur 107:37 “mereka menabur di ladang-ladang dan membuat kebun-kebun anggur, yang mengeluarkan buah-buahan sebagai hasil.” Ketiga, jika benih rajin dirawat, Lukas 13:8 “Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,”, Yesaya 5:2a “Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur”. Ciri kualitas anggur yang baik tandannya masih ada airnya (ada berkat Tuhan), Yesaya 65:8 “Beginilah firman TUHAN: ”Seperti kata orang jika pada tandan buah anggur masih terdapat airnya: Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat! demikianlah Aku akan bertindak oleh karena hamba-hamba-Ku, yakni Aku tidak akan memusnahkan sekaliannya.” Ditanam di ladang yang baik akan tumbuh dengan baik Yehezkiel 17:8 “Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat air yang berlimpah-limpah, supaya ia bercabangcabang dan berbuah dan supaya menjadi pohon anggur yang bagus.” Perlu diperhatikan bahwa ada benih baik tapi hasil masam (tidak baik) (Yesaya 5:4 “Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?); Mengapa? Karena menanam dengan kesombongan (motivasi), ada kesalahan dengan Tuhan yang belum
Gereja Bethany Indonesia |22|
terselesaikan. Yeremia 2:21,22 Namun Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar! Bahkan, sekalipun engkau mencuci dirimu dengan air abu, dan dengan banyak sabun, namun noda kesalahanmu tetap ada di depan mata-Ku, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”. Akibatnya, Mazmur 78:46,47 “Ia memberikan hasil tanah mereka kepada ulat, dan hasil jerih payah mereka kepada belalang; Ia mematikan pohon anggur mereka dengan hujan batu, dan pohon-pohon ara mereka dengan embun beku.” Apabila kita menabur dengan kualitas yang bagus maka hasilnyapun bagus pula, asalkan kita tetap menjaga dan memeliharanya. Yeremia berkata, bukankah benih yang ditabur adalah baik, tetapi pohonnya berubah menjadi tidak baik. Itu tandanya kita harus pelihara sungguh-sungguh. Meskipun kita menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai (Mazmur 126:5-6). Berilah yang terbaik bagi seluruh pekerjaan Tuhan. Jangan memberi asal-asalan , karena kualitas tuaian yang baik tergantung dari benih apa yang kita taburkan. Dan juga taburlah semua benih baik itu dengan motivasi dan hati yang baik juga.
Anda boleh saja berkata, “Saya tidak punya apa-apa untuk dibagikan.” Tetapi Anda dapat memberikan senyum. Anda dapat memberikan pelukan. Ada orang yang membutuhkan sesuatu yang dapat Anda berikan. Ada orang yang membutuhkan persahabatan. Ada orang yang membutuhkan dorongan semangat. TUHAN tidak menciptakan kita sebagai “Prajurit yang Kesepian”. Ia menciptakan kita sebagai makhluk bebas, tetapi Ia tidak bermaksud agar kita menjadi orang yang serba sendiri. Kita sungguh saling membutuhkan satu sama lain. (I Korintus 12:26:27)
Gereja Bethany Indonesia |23|
Doa Puasa Raya Hari Ke-5
Senin - 01 September 2008
BENIH YANG KAU TANAM HARUS MATI “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh kedalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasikan banyak buah” (Yohanes 12:24 (NIV) Saat Yesus menggunakan ilustrasi mengenai sebuah benih yang jatuh ke tanah, sesungguhnya Yesus sedang memberitahukan kematianNya yang akan datang dan buah yang akan dihasilkan dari pengorbananNya. Benih yang ditanam harus mati dulu sebelum menghasilkan benih yang berlipat ganda, kita akan berbuah hanya jika kita mau berkorban. Seperti janda Sarfat yang memberikan dari kekurangannya namun akhirnya diberi kelimpahan (1 Raja-raja 17:7-16). Ditengah-tengah resesi, di mana tanah menjadi kering dan gandum tidak ada lagi, janda ini mempunyai makanan hanya untuk hari ini, yang sesudah ia dan anaknya memakannya, mereka akan mati. Tuhan terkesan dengan pemberian janda itu karena Ia melihat hati yang sepenuhnya percaya kepada Tuhan sebagai pemeliharanya. Banyak orang yang hidup dalam kemiskinan atau pas-pasan yang tidak berani untuk memberi karena mereka takut kekurangan pada akhir bulan. Sekalipun saudara masih berkekurangan jangan hal itu menghambat saudara untuk tetap menabur. Walau dengan keadaan yang kurang tetaplah menabur. Kalau kita hanya memperhatikan keadaan kita maka kita tidak akan pernah mau menabur, saudara tidak akan berani memberikan perpuluhan atau korban saudara (Pengkhotbah 11:4, “Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai”). Saudara mungkin berpikir, Tuhan apa yang hendak Engkau lakukan terhadap kami? Mengapa kami harus memberi di saat kami kekurangan dan tidak mempunyai apa-apa?” Jangan engkau memandang keadaan sekitarmu apabila engkau menabur. Sebab tuaian yang besar ada di hadapan kita. Sejalan dengan pertumbuhan iman, kita juga harus menabur dalam pekerjaan Tuhan. Dan apa yang kita tabur tidak harus selalu
Gereja Bethany Indonesia |24|
berupa uang atau harta, tetapi bisa juga waktu, tenaga, pikiran ataupun hal-hal yang lain. Yang jelas apa yang kita tabur adalah sesuatu yang dapat mendukung dalam pekerjaan Tuhan. Saudara dapat menabur di gereja atau di persekutuan-persekutuan doa, memberi pada orang miskin, bahkan apabila saudara memindahkan seseorang dari kegelapan masuk dalam terang Allah, saudara telah menabur. Segala sesuatu yang sudah kita tabur jangan kita ungkitungkit, sebab kalau tidak demikian maka apa yang kita tabur akan sia-sia. Memang saat kita menabur tidak selalu lancar, kadang-kadang saat kita menabur disertai dengan air mata, seperti yang firman Tuhan katakan: “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai…..(Mazmur 126:5-6). Tetapi perlu kita ingat, bahwa apa yang kita tabur tidak akan sia-sia, tetapi akan kembali berlipat ganda bahkan sampai seratus kali lipat sesuai dengan pertumbuhan iman kita. Untuk itu janganlah kita putus asa, sebab apa yang tidak pernah kita dengar ataupun kita lihat, bahkan apa yang tidak pernah timbul dalam hati kita, semuanya akan disediakan Allah. Dengan demikian, maka kita akan disebut orang yang berhasil, bahagia dan penuh dengan damai sejahtera.
Yesus mendorong murid-murid untuk memperbesar visinya: “Engkau tidak dapat menaruh anggur yang baru ke dalam kerbat anggur yang lama.” Yesus berkata bahwa Anda tidak dapat mencapai kehidupan yang hebat dengan sikap seadanya. Pelajaran tersebut tetap relevan sampai hari ini. Kita ditentukan oleh kebiasaan kita, dipengaruhi oleh perspektif kita dan terbentur oleh cara berpikir kita. TUHAN sedang mencoba sesuatu yang baru, namun apakah kita bersedia berubah, bersedia memperluas dan memperbesar visi kita; Kalau tidak, kita akan kehilangan kesempatan dari-Nya. (Lukas 5:37:38)
Gereja Bethany Indonesia |25|
Doa Puasa Raya Hari Ke-6
Selasa - 02 September 2008
DIBALIK KEMATIAN ADA KEHIDUPAN “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh kedalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasikan banyak buah.” (Yohanes 12:24 (NIV) Visi yang Tuhan berikan kepada murid-muridNya termasuk kepada kita yaitu bahwa kematian bukanlah ending (akhir dari segalanya). Biji gandum itu memang harus terlebih dahulu mati, tetapi suatu saat akan bangkit, tumbuh dan menghasilkan buah. Demikian pula proses metamorphosis yang dialami oleh seekor ulat, kemudian menjadi kepompong yang kelihatannya mati tetapi pada akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah dan dapat terbang. Kedua gambaran di atas tidak jauh berbeda dengan kehidupan kita. Apabila kita ingin bertumbuh, berkembang dan berbuah, maka terlebih dahulu kedagingan kita harus mati, sehingga kerohanian kita bangkit dan bertumbuh serta menghasilkan buah. Mungkin saat ini kita mengalami pergumulan yang terasa berat bagi saudara, dan seolah-olah sudah mati dan tidak ada harapan lagi. Entah itu dalam usaha saudara, pekerjaan saudara, rumah tangga saudara atau yang lainnya. Maka ketahuilah bahwa Tuhan telah memberikan visi kepada kita untuk tidak kuatir. Karena Tuhan sedang mengajarkan kepada kita seperti biji gandum yang mati tetapi pada akhirnya akan bangkit, bertumbuh dan berbuah. Allah rindu kita meletakkan kepercayaan kita hanya kepada Dia, sebab Dia adalah sumber dari sumber. Janganlah kita mengandalkan kekuatan kita sebab keadaan dunia semakin tidak menentu, tetapi apabila kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, maka tidak ada yang mustahil untuk dapat diselesaikan. Perlu kita ketahui bahwa tidak ada sesuatu yang sulit bagi Tuhan untuk memberkati kita. Namun yang menjadi pertanyaan adalah: “Masihkah kita mempunyai pengharapan di dalam Dia?. Apabila kita sudah tidak mempunyai pengharapan lagi di dalam Dia, maka selamanya kita tidak dapat mencapai suatu kemuliaan. Saudara, marilah kita mempunyai visi yang jauh ke depan, sebab kehidupan kita tidak hanya berhenti sampai pada persoalan yang sedang kita hadapi atau bahkan sampai pada kematian tubuh. Karena kematian bukanlah akhir dari segalanya, sebab masih ada kehidupan yang kekal
Gereja Bethany Indonesia |26|
selama-lamanya. Yakinlah bahwa dalam kehidupan ini tidak ada istilah nasib atau takdir untuk ditentukan “a,b,c”. Karena manusia dibentuk serupa dan segambar dengan Allah serta untuk hidup selama-lamanya. Oleh karena itu hidup saudara tidak ada jalan buntu, walaupun kita seolah-olah menghadapi jalan buntu, tetapi ketahuilah bahwa Allah sedang melakukan perkara besar dalam kehidupan kita. Bagi saudara yang masuk dalam prosesnya Tuhan janganlah engkau menyerah atau putus asa, sebab “di balik awan gelap ada mentari yang bersinar.” (Roma 8:18). Berhasil atau tidaknya dalam kehidupan ini terletak pada tangan kita, apabila kita berpegang pada kekuatan, kekuasaan atau kekayaan maka semuanya itu akan sia-sia, sebab semuanya itu akan lenyap. Tetapi apabila kita berpegang pada firmanNya maka kekayaan dan kemuliaan akan kita dapatkan. Sebab itu janganlah mundur atau kecewa saat seolah-olah penderitaan begitu mendalam. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita sendirian. Immanuel. Amin.
Seseorang mungkin membutuhkan pelukanmu hari ini. Yang lainnya membutuhkan kasihmu. Yang lain lagi membutuhkan senTuhanmu. Anda mungkin tidak menyadari, bahwa ada kesembuhan ditanganmu. Ada kesembuhan di suaramu, tetapi TUHAN ingin memakai Anda untuk membawa pengharapan, kesembuhan, kasih dan kemenangan kepada orang-orang kemanapun Anda pergi. Jangan berfokus pada masalahmu sendiri, janganlah berfokus pada kebuTuhanmu sendiri, tetapi utamakanlah berkat bagi orang lain. TUHAN pasti akan bekerja luar biasa, melebihi apa yang pernah Anda minta dan pikirkan. (2 Korintus 8:7)
Gereja Bethany Indonesia |27|
Doa Puasa Raya Hari Ke-7
Rabu - 03 September 2008
PENGUASAAN DIRI/ KETAATAN “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus” (1 Korintus 11:1) Kata “jadilah pengikut” berarti Paulus ia ingin setiap orang yang diajarnya meneladani apa yang ia lakukan seperti halnya ia telah meneladani pribadi Kristus. Paulus tetap rendah hati dalam mengikut Kristus, walaupun ia memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dibanding dengan orang lain. Ia menyadari bahwa dihadapan Tuhan dirinya tidak ada apa-apanya. Ada dua hal yang ditemukan Paulus dalam diri Tuhan Yesus yang memang patut untuk diteladani, yakni: Penguasaan Diri. Yesus memulai pelayananNya di bumi ini, Ia telah belajar mengenai penguasaan diri. Salah satu contoh, yaitu: tatkala Ia dicobai oleh iblis di padang gurun sebanyak tiga kali, Ia telah sanggup mengalahkan cobaan itu. KesanggupanNya dalam mengalahkan cobaan itu dikarenakan ia telah belajar akan penguasan diri, yaitu melalui puasa selama 40 hari (Matius 4:1-11). Memang Yesus itu lahir dari Roh, tetapi ia terdiri dari daging juga. Tuhan Yesus mengerti bahwa dengan penguasan diri, maka cobaan iblis yang memancing hawa nafsunya untuk melakukan dosa dapat dikalahkan. Dan perlu kita tahu bahwa Roh Allah dapat bekerja dengan leluasa apabila penguasaan diri ada dalam diri kita dan keinginan daging telah ditaklukkan. Roh Allah tidak bekerja secara luar biasa bukan karena metode atau program yang kurang bagus, tetapi semuanya itu disebabkan oleh karena kita masih hidup dalam kedagingan dan hawa nafsu. Oleh karena itu, saat kita sedang berpuasa untuk melatih penguasaan diri kita, maka Roh Allah itu akan muncul dan bekerja secara luar biasa. Sebab semakin kita hidup dalam penguasaan diri maka Roh Allah semakin muncul dalam kehidupan kita dan kuasa Tuhan akan bekerja tanpa batas. Apabila kita menggunakan pedoman penguasaan diri maka segala karunia buah-buah Roh Kudus akan muncul dengan subur. Dan apa artinya kita berpendidikan tinggi tanpa adanya penguasaan diri dalam hidup kita.
Taat Terhadap Kehendak Tuhan (Obey The Lord). Manusia pertama kali jatuh dalam dosa disebabkan karena ketidaktaatan
Gereja Bethany Indonesia |28|
terhadap kehendak Tuhan. Tetapi disini kita akan belajar dari pemimpin agung kita yaitu Tuhan Yesus mengenai ketaatan. Sejauh mana ketaatan daripada Tuhan Yesus terhadap Bapa? Ketaatan Tuhan Yesus terhadap Bapa adalah sampai kematiannya di atas kayu salib, seperti yang tertulis dalam Filipi 2:5-11. Memang secara manusia, Tuhan Yesus tidak sanggup menghadapi pergumulan yang sedang Ia jalani yaitu harus mengalami penderitaan yang berat, bahkan sampai mati di atas kayu salib. Karena terlalu beratnya penderitaan yang Ia tanggung, sampai Tuhan Yesus berdoa sebanyak tiga kali dengan katakata yang sama seperti yang tertulis dalam Matius 26:39. Tetapi oleh karena ketaatanNya, Ia menyerahkan sepenuhnya ke dalam tangan Bapa, walaupun berat rasanya untuk dapat menanggung semua penderitaan itu. Dan pada akhirnya Ia ditinggikan dan diberi kuasa baik di bumi mapun di surga. Melalui penjelasan di atas, marilah kita senantiasa belajar hidup dalam penguasaan diri dan taat terhadap kehendak Tuhan, supaya kita tetap berkenan di hadapan Tuhan dan pelayanan kita tidak sia-sia. Amin.
Jangan menjadi orang yang hidupnya berpusat pada diri sendiri, maka Anda tidak saja sedang kehilangan yang terbaik dari TUHAN, tetapi juga Anda sedang merampas sukacita dan berkat orang lain yang TUHAN titipkan melalui Anda. Memang mudah mengkritik dan menyalahkan atau menunjuk kesalahan orang lain. Tetapi TUHAN ingin kita memotivasi mereka, menjadi berkat, mengucapkan kata-kata iman dan kemenangan kedalam hidup mereka. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pujian kepada seseorang? (Ibrani 3:13)
Gereja Bethany Indonesia |29|
Doa Puasa Raya Hari Ke-8
Kamis - 04 September 2008
TIDAK BERSUNGUT-SUNGUT “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:4-7) Kata “bersukacita” merupakan klimaks daripada pertumbuhan rohani kita. Permulaan akan sukacita diawali dari iman yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Karena dengan imanlah maka segala ketakutan, kecemasan dan kekuatiran akan hilang. Tuhan memberikan iman dan Dia juga melengkapi kita dengan pengharapan supaya kita bersikap optimis untuk melihat masa depan yang penuh dengan keberhasilan dan Dia melengkapi kita dengan kasih yang mana sebagai manifestasinya adalah sukacita. Lawan daripada bersukacita adalah bersungut-sungut. Bangsa Israel adalah bangsa yang dicintai, dikasihi, dibimbing dan diberkati oleh Tuhan namun tetap bersungut-sungut setiap hari. Walaupun banyak mukjizat yang mereka lihat tetapi ucapan syukur tidak pernah keluar dari mulut mereka, baca Keluaran 14:11 “Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?” Seharusnya bangsa Israel tidak bersungut-sungut atau menggerutu saat menghadapi persoalan; tetapi mereka harus berdoa kepada Tuhan. Memang, saat itu bangsa Israel menghadapi jalan buntu, tetapi Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan memerintahkan Musa untuk mengangkat tongkatnya sehingga seluruh orang Mesir yang sedang mengejar terkubur dalam laut Teberau (disaksikan tiga juta orang). Ternyata, dengan berbagai mukjizat yang terjadi tidak cukup untuk mengubah sikap bangsa Israel untuk tidak bersungut-sungut, tetapi justru semakin menjadi-jadi. Oleh karena itu, melalui sikap daripada bangsa Israel telah tampak bahwa mereka senang hidup dalam perhambaan, tindakan maupun tekanan daripada menjadi orang merdeka.
Gereja Bethany Indonesia |30|
Saudara, apabila kita membaca pada ayat maupun pasal berikutnya, maka kita hanya mendapatkan persungutan demi persungutan yang dilakukan oleh bangsa Israel. Mereka tidak sadar bahwa yang mereka lakukan telah membuat mereka tidak pernah memiliki apa yang disebut dengan sukacita. Selain itu, dalam keadaan yang demikian, mereka malah berani melawan Tuhan dengan membuat patung anak lembu emas untuk disembah, tatkala Musa sedang berdoa di atas gunung untuk besekutu serta mencari kehendak Tuhan. Bangsa Israel tidak sabar saat menantikan Musa untuk turun dari gunung. Bukankah hal demikian juga sering dilakukan oleh Kristen, yang mana kerapkali tidak sabar dalam menantikan musim menuai (janji Tuhan untuk digenapi dalam kehidupan mereka), justru sikap bersungut-sungut atau menggerutu yang sering dilakukan saat menghadapi tantangan. Oleh sebab itu, melalui kisah di atas biarlah menjadi pelajaran dalam kehidupan kita, yaitu supaya kita tidak bersikap seperti yang bangsa Israel lakukan.
Kata-kata pujian, tidak cukup hanya ada dibenak kita saja; kita harus mengekspresikannya. Ada ungkapan lama yang mengatakan: “ Cinta bukanlah cinta sampai ia diucapkan.” Jangan mau jadi penerima saja; tetapi jadilah seorang pemberi. Apabila Anda menanggalkan masalah pribadimu dan mulai membantu orang lain, maka Anda menjadi tidak kuatir akan kebuTuhanmu. Sesuatu yang ajaibpun terjadi manakala kita tidak berfokus pada diri sendiri, melainkan kepada kebuTuhan orang-orang di sekeliling kita. (Amsal 31:9)
Gereja Bethany Indonesia |31|
Doa Puasa Raya Hari Ke-9
Jum’at - 05 September 2008
HARUS MENANAM APA YANG INGIN DIPANEN “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” (2 Korintus 9:6) Mengenai hukum menabur dan menuai, ada hal-hal penting yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah memilih jenis benih yang ditanam. Jenis benih yang akan kita tanam harus kita pilih jenis benih yang khusus, dan tidak boleh sembarangan. Misalnya kita menanam jagung atau semangka. Memang hasilnya baik, karena dalam jangka waktu lebih kurang tiga bulan tanaman ini sudah menghasilkan buah dan sudah bisa di panen. Tetapi sayang, setelah dipanen, tanaman tersebut harus mati. Sedangkan kita mau menanam pohon yang tidak mati, di mana pohon tersebut semakin lama semakin kuat, dan berbuah semakin banyak, sehingga kita tidak perlu menanam lagi. Misalnya kita menanam pohon mangga, memang pohon tersebut untuk berbuah membutuhkan waktu yang cukup lama. Tetapi pohon itu, tidak mati setelah panen, justru semakin lama pohon tersebut semakin kuat dan banyak buahnya. Taburlah benih yang telah ditetapkan Tuhan, “(ayt.10) Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (2 Korintus 9:6-15). Ada beberapa jenis benih yang harus kita tabur. Pertama, benih yang dari Tuhan. Tuhan yang memberikan Benih untuk ditaburkan, baca Yesaya 55:10, “Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,”. Kedua, benih Ilahi. Kita adalah benih Ilahi yang Lahir dari Allah (Yohanes 3:9, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.”).
Gereja Bethany Indonesia |32|
Ketiga, benih yang tidak fana yaitu Firman Allah yang Hidup dan Kekal (1 Petrus 1:23, “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”). Keempat, benih yang baik. Tuhan menabur benih yang baik (Matius 13:27, “Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?”). Benih yang baik ialah ditaburkan oleh Anak Manusia (Yesus) (Matius 13:37 “Ia menjawab, kata-Nya: ”Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia”). Saudara perlu perhatikan juga, sebab ada juga benih yang tidak baik yang disebut ILALANG. Dalam Matius 13:27b“Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata:Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan?”). Dari manakah lalang itu? Ilalang ditaburkan oleh musuh (iblis),Matius 13:38-39. Demikian dalam kehidupan kekristenan, biarlah kita menabur hal-hal yang kekal. Baik itu menabur di gereja, yayasan-yayasan sosial, menolong sesama, dan lain sebagainya. Beberapa banyak kita yang menabur sesuatu dan berharap dapat menuai dalam waktu yang singkat. Hal ini memang tidak salah tetapi marilah kita semakin maju lagi untuk memiliki wawasan dalam hal menabur dan menuai.
Jangan berkata, “Itu tidak akan pernah terjadi padaku. Aku tidak berbakat. Aku tidak akan pernah mengalami terobosan semacam itu. Aku tidak akan pernah mendapatkan uang sebanyak itu.” Memang, TUHAN berusaha menanamkan benih-benih yang baru di hatimu. Ia berusaha membuat Anda mengandung, untuk menghasilkan ide-ide yang unik dan menelurkan kreatifitas baru di dalammu. Kuncinya adalah mempercayai, dan membiarkan benih itu berakar dan bertumbuh. Gereja Bethany Indonesia |33|
Doa Puasa Raya Hari Ke-10
Sabtu - 06 September 2008
TANAMLAH POHON YANG HIDUP LAMA “Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat air yang berlimpahlimpah, supaya ia bercabang-cabang dan berbuah dan supaya menjadi pohon anggur yang bagus”. ( Yehezkiel 17 : 8 ) Selama kita menumpang di bumi maka kita tidak bisa lepas dari musim menabur dan menuai (Kejadian 8:22). Ketika kita menabur tidak dapat sekaligus kita menuai sebab kita membutuhkan waktu untuk sampai masa penuaian. Demikianlah kita sebagai orang Kristen, jikalau kita menabur hal-hal rohani atau jasmani maka dalam waktu tertentu kita akan menuai hal rohani dan jasmani, bahkan menuai hal rohani itu berlangsung terus sampai masuk pada kerajaan Allah. Ada yang perlu diperhatikan saat kita menabur agar kita menuai hal rohani yang berlangsung lama. Saat menabur tidak boleh dengan sembarang benih, tanamlah benih yang menghasilkan pohon yang bertahan lama. Salah satu contoh jenis benih yang unggul, seperti yang ditanam Abraham yaitu pohon Tamariska. Pohon ini masa hidupnya lama (bisa puluhan tahun), kayunya kuat, berdaun hijau lebat, ramping dan tumbuh berkelompok, untuk berteduh, berbunga merah muda atau putih, serta sangat berguna untuk menaungi kemah, atau atap rumah Tuhan. Pohon ini melambangkan janji Tuhan yang setia. Jenis benih yang akan kita tanam harus kita pilih jenis benih yang khusus, dan tidak boleh sembarangan. Misalnya kita menanam jagung atau semangka. Memang hasilnya baik, karena dalam jangka waktu kira-kira tiga bulan tanaman ini sudah menghasilkan buah dan sudah bisa di panen. Tetapi sayang, setelah dipanen, tanaman tersebut harus mati. Sedangkan kita mau menanam pohon yang tidak mati, di mana pohon tersebut semakin lama semakin kuat, dan berbuah semakin banyak, sehingga kita tidak perlu menanam lagi. Misalnya kita menanam pohon mangga, memang pohon tersebut untuk berbuah membutuhkan waktu yang cukup lama. Tetapi pohon itu, tidak mati setelah panen, justru semakin lama pohon tersebut semakin kuat dan banyak buahnya. Biarlah dalam masa penuaian ini saudara semakin giat menabur,
Gereja Bethany Indonesia |34|
khususnya menabur dalam Roh yang sifatnya kekal (bertahan lama), Galatia 6:7-8). Tabur kebaikan , pengorbanan, kasih, materi kepada setiap orang yang sungguh-sungguh memerlukan bantuan saudara. Menabur terus baik itu menabur di gereja, panti asuhan, panti jompo, dan lain sebagainya. Percaya, saudara akan menuai hidup yang kekal. Jenis Pohon yang tahan hidup lama : Pohon kurma, Anggur; yang jika dipanen tetap ada bertumbuh dan berbuah-buah terus menerus. Tetapi jenis pohon yang tidak dapat tahan lama contoh – padi, jika dipanen hanya satu kali saja. Demikian juga dengan bentuk taburan kita, apakah kita menabur untuk tuaian yang tahan lama atau tidak. Atau kita hanya ingin menabur langsung tuai dan habis ??. Tentunya tidak bukan? Yaa kita harus belajar menanam untuk taburan dan tuaian yang tahan lama. Tuhan Yesus Memberkati.
Jika Anda tidak berpikir bahwa Anda bisa sukses, maka hal itu tidak akan pernah terjadi. Jika Anda tidak berpikir bahwa TUHAN sanggup mengubah situasi di sekelilingmu, maka kemungkinan Ia juga tidak akan melakukannya. Manakala Anda menyatukan pikiranmu dengan pikiran TUHAN dan Anda mulai merenungkan janji-janji firmanNya, dan senantisa merenungkan kemenangan-Nya, kemurahan-Nya, kuasa dan kekuatan-Nya, maka tidak ada satupun yang mampu menarik Anda kembali. Ketika Anda berpikir positif, pikiran yang cemerlang, maka Anda akan mengalami lompatan yang tinggi, naik daun, dipromosikan dan diberkati TUHAN secara baik. (Markus 11:24)
Gereja Bethany Indonesia |35|
Doa Puasa Raya Hari Ke-11
Minggu - 07 September 2008
POKOK ANGGUR PILIHAN “Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.”(Yesaya 5:1-2) Gereja Tuhan itu seperti kebun anggur, dan pemilik kebun anggur adalah kekasih kita yaitu Yesus Kristus. Dia sangat mengharapkan kita menghasilkan buah yang lebih baik. Ada empat hal untuk menjadi pokok anggur pilihan (buahnya baik); 1. Mencangkul dan membuang batu-batunya. Lukas 13:7-9, pengurus kebun anggur itu memohon kepada pemiliknya untuk diberi kesempatan untuk mengusahakan supaya pohon anggur itu menghasilkan buah; yaitu dengan cara merawat dan memberi pupuk (makanan rohani) karena sudah tiga tahun masih belum menghasilkan buah, padahal kebun anggur itu seharusnya menghasilkan pada musimnya. Mungkin saat ini kita sudah menjadi Kristen sudah lima tahun, 10 tahun, atau lebih tetapi belum menghasilkan buah, maka di tahun ini kita segera mengambil suatu tindakan untuk dapat menghasilkan buah. Apabila hati kita masih keras, marilah kita cangkul dengan cara merendahkan diri dihadapan Tuhan, dan apabila di hati kita masih ada batu penghalang diantaranya sakit hati, kedengkian, kebencian, dendam, bersungut-sungut. Marilah kita buang jauh-jauh, jangan sampai tetap tinggal di hati kita. 2. Menanami dengan pokok anggur pilihan. Kita telah dijadikan pohon anggur pilihan dan benih yang sangat murni (Yeremia 2:21), untuk menghasilkan buah yang baik. Allah memanggil kita bukan hanya sekedar dipanggil tetapi kita telah dijadikan bangsa yang terpilih dan imamat yang rajani sebagai umat kepunyaan Allah sendiri (1 Petrus 2:9-10).
Gereja Bethany Indonesia |36|
3. Mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya. Menara jaga sengaja dibangun guna mengawasi pertumbuhan dan keamanan kebun anggur tersebut sampai kebun anggur itu menghasilkan buah. Oleh karena itu biarlah kita berjaga-jaga dalam doa dan puasa, supaya firman yang ditaburkan di hati kita memberikan pertumbuhan atas kerohanian kita, sehingga kerohanian kita mengalami kedewasaan dan siap untuk menghasilkan buah. Dan melalui menara jagalah kita dapat melihat apakah masih ada penghalang-penghalang pertumbuhan dan berbuahnya pohon anggur (kerohanian kita). Tanpa kita membangun menara jaga dalam pengertian membangun hubungan dengan Tuhan maka sia-sialah segala usaha kita.(Maz. 127:1-2). 4. Menggali lobang tempat memeras anggur Pada saat anggur diperas maka keluarlah air anggur yang murni, dan hasil buah anggur itu dapat dinikmati. Demikianlah dalam kehidupan kita, apabila kita sudah mengalami kedewasaan rohani maka saat itulah kita dapat mengeluarkan buah-buah yang baik (Gal.5:22-23). Dan hasil buah anggur itu merupakan persembahan yang terbaik dalam kehidupan kita, karena persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khusus dan sama seperti gandum dari tempat pengirikan (Bil. 18:27, persembahan disini memakai bahasa Ibrani yang berarti “penyembahan = pujian).
Kita harus lebih berkonsentrasi untuk menjadi berkat daripada diberkati. Kita harus jeli melihat peluang untuk membagikan kasih TUHAN, karunia TUHAN, dan kebaikan-Nya kepada orang lain. Mari kita praktekkan. Jika Anda memiliki sesuatu di rumahmu atau di gudangmu yang sudah tidak pernah dipakai lagi, mengapa tidak memberikan hal itu kepada seseorang yang membutuhkannya? Barang-barang bekas itu tidak akan menambah nilai apapun selama ia berada di gudang dan garasimu. Daripada tidak pernah dipakai lagi, lebih baik dijadikan benih kebaikan untuk ditabur. (Efesus 4:28) Gereja Bethany Indonesia |37|
Doa Puasa Raya Hari Ke-12
Senin - 08 September 2008
JANGAN MENANAM BENIH RUMPUT “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” ( Yesaya 40:8) Banyak orang ingin sekali menabur sedikit (modal) tetapi menuai banyak (hasil). Itu adalah cara pikir duniawi , tetapi hukum firman Tuhan tetap tidak berubah. Menabur sedikit menuai sedikit, menabur banyak akan menuai banyak. Orang yang menabur banyak tidak berarti akan rugi, apalagi yang kita tabur adalah untuk tuaian yang besar dan kekal. Menabur sedikit, menuai banyak itu sama halnya dengan menabur benih rumput. Sedikit benih rumput akan banyak menuai padang rumput dan bunga-bunganya; tetapi firman Tuhan katakan – semuanya akan segera layu dan kering atau tidak berguna. Manakah yang akan kita pilih : menabur sedikit tetapi akhirnya hasil tuaian tidak berguna ? atau menabur banyak, bibit yang baik, motivasi yang benar, bekerja dan melayani dengan sungguh-sungguh dan hasil tuaian besar, berkualitas baik ? Tentunya kita akan menaruh jawaban terhadap pilihan yang kedua bukan ?!. Sebab itu janganlah kita menabur benih rumput. Jemaat ingin diberkati harus menanam benih-benih yang baik dan berkualitas, jangan asal-asalan. Demikian juga dengan hal pelayanan dan kehidupan kita sehari-hari, janganlah kita menanam benih yang asal-asalan juga. Benih rumput ialah mempunyai ciri tidak kekal, mudah layu dan kering, tidak tahan dengan cuaca, tidak banyak guna. Orang yang sudah diberkati oleh Tuhan janganlah memiliki pikiran seperti hal tersebut. Semakin kita diberkati oleh Tuhan, semakinlah menabur benih yang baik dan berkualitas. Janganlah sampai kekayaan (berkat) dari Tuhan malahan menjadi penghalang bagi kita untuk lebih menabur. Kita menabur karena untuk kemuliaan Nama Tuhan, bukan untuk memiliki motivasi yang lain.
Gereja Bethany Indonesia |38|
Orang yang tidak mau menabur, atau mau menabur kalau dia untung saja, maka ia sama halnya seperti rumput di atas sotoh, yang menjadi layu, sebelum dicabut, (Mazmur 129 : 6). Janganlah menabur hanya untuk mencari keuntungan pribadi saja, sebab apa yang kita tabur akan dituai juga. Menabur dengan motivasi keuntungan pribadi akan menuai kerugian seperti bunga rumput. Akhirnya kita akan mengambil keputusan yang tepat hari ini, bahwa kita akan menabur dengan benih ilahi, benih yang terbaik dalam hidup kita, dan hanya untuk kemuliaan Nama Tuhan saja. Amin.
Ada suatu benih di dalam Anda yang coba mengakar, yaitu benih TUHAN yang sedang membuat Anda mengandung. Ia memberi Anda pengharapan bahwa benih tersebut suatu hari akan tumbuh dan menghasilkan panen yang luar biasa. Inilah waktumu. Inilah waktu bagimu untuk mengalami peningkatan. Kawan, apabila Anda bersedia mentaati perjanjian TUHAN, maka inilah saatnya TUHAN mencurahkan kemurahan dan berkat-Nya yang tak terhingga banyaknya. (Mazmur 37:3)
Gereja Bethany Indonesia |39|
Doa Puasa Raya Hari Ke-13
Selasa - 09 September 2008
HARUS MENENTUKAN UKURAN PANEN “……orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6) Berapa banyak dari saudara yang sering berkata kepada diri sendiri, “Kalau bisnisku sudah berhasil, aku akan membantu penginjilan.”. Sesungguhnya Tuhan tidak terkesan dengan jumlah pemberianmu tetapi hatimu. Baca Markus 12:41-44, “ Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi dalam jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggilNya murid-muridNya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”. Janda miskin itu memberi dari kekurangannya karena ia begitu percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkannya tetap kekurangan dan mati kelaparan setelah memberi. Ia tidak meragukan kemampuan Tuhan untuk memeliharanya setelah ia memberikan seluruh nafkahnya ke dalam pekerjaan Tuhan. Sebab jika ia ragu, pasti ia tidak akan memberi persembahan. Cerita di atas juga tidak berarti Tuhan hanya terkesan kalau kita memberi dari kekurangan kita. Tuhan terkesan dengan pemberian janda itu karena Ia melihat hati yang sepenuhnya percaya kepada Tuhan sebagai pemeliharanya (1 Petrus 5:7). Banyak orang yang hidup dalam kemiskinan atau pas-pasan yang tidak berani untuk memberi karena mereka takut kekurangan pada akhir bulan. Jika ini posisi Anda, ini janji Tuhan bagi para penabur: Mazmur 126: 5-6 “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan
Gereja Bethany Indonesia |40|
bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”. Apapun yang Anda tabur, itulah yang Anda tuai. Bila Anda menabur kebaikan, kebaikan yang akan Anda terima; bila Anda menabur harta, harta pula yang akan Anda terima, dst. (lihat Lukas 6:38; Amsal 3: 9,10). Jadi, kalau kita mau panen banyak maka kita harus menabur banyak, begitu sebaliknya, apabila kita menabur sedikit maka kita menuai sedikit juga (2 Korintus 9:6-10). Tuhan berjanji bahwa seseorang yang menanam maka sampai keturunannya yang keempat diberkati. Sampai kapan kita menabur? Selama ada kesempatan biarlah kita menabur (Kejadian 8:22), sebab harta di dunia ini tidak bisa kita bawa ke surga, karena ada tuaian yang kekal ketika kita dalam surga. Dan perlu kita ingat bahwa harta yang banyak, ketika diwariskan tidak selalu mendatangkan kebahagiaan, karena sebagian besar hanya menimbulkan pertengkaran. Warisan itu seperti bom waktu. Sebab dengan warisan mereka saling iri hati, benci dan lain sebagainya. Untuk itu taburlah dengan ketulusan hati dan taburlah yang banyak.
Jika Anda ingin mencapai potensi hidup yang maksimal, Anda harus mengembangkan gaya hidup memberi. Milikilah sikap yang berkata, Siapa yang bisa aku berkati hari ini? Itu semua tergantung pada sikapmu. Anda harus setia dengan hal kecil yang ada padamu saat ini sebelum TUHAN akan memberkatimu lebih lagi. Banyak orang bertanya, “TUHAN, kapan Engkau akan memberkatiku?” Namun jika kita mau mendengarkan dengan seksama, mungkin kita akan mendengar Ia berkata, “Ketika Anda bersedia menjadi berkat?” (Yakobus 1:27)
Gereja Bethany Indonesia |41|
Doa Puasa Raya Hari Ke-14
Rabu - 10 September 2008
JANGAN MENGUKUR KUASA TUHAN “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang mau pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”(Lukas 6:38)
Pada ayat bacaan diatas memberikan suatu pengajaran kepada kita, khususnya dalam hal memberi. Besar atau kecilnya kuasa dan kekayaan Tuhan yang diberikan kepada kita tergantung dari apa yang kita beri. Pada umumnya seseorang akan memberikan persembahan kepada Tuhan ketika berada dalam kondisi berkelimpahan atau sedang diberkati. Padahal apabila kita membaca ayat diatas, maka kita akan tahu bahwa ayat tersebut ditulis tanpa ada pengecualian, dalam arti bahwa setiap kita diajar untuk memberi tanpa melihat situasi dan kondisi; baik sedang diberkati atau belum diberkati. Yang jelas, kita hendaknya memberikan apa yang kita miliki dengan didasari kerelaan hati kita memberikan sesuatu kepada Tuhan tidak hanya berupa materi (uang) saja, tetapi kita dapat memberikan tenaga, pikiran, waktu dan lain sebagainya. Karena Tuhan sanggup mengadakan mukjizat yang luar biasa. Untuk itu, berhati-hatilah dalam mengukur berkat, kuasa, dan kasih Tuhan. Apabila kita membaca dalam Zakharia 2:1-5 kita akan menemukan sebuah nilai kebenaran. Di mana pada ayat-ayat tersebut telah diceritakan bahwa ada seorang muda yang hendak mengukur panjang dan lebarnya Yerusalem. Akhirnya Tuhan mengutus malaikat khusus untuk melarang pemuda ini mengukurnya. Karena Yerusalem dibiarkan untuk tetap terbuka; supaya berapapun manusia atau binatang dapat masuk didalamnya, karena Yerusalem sanggup untuk menampungnya. Yerusalem adalah gambaran berkat Tuhan atau kekayaan Tuhan Apalagi nanti ada yang disebut dengan Yerusalem baru. Yerusalem itu luasnya tak terbatas, berapapun jiwa yang sudah lahir baru dapat masuk dalam Yerusalem baru. Suatu kali Daud mengukur atau menghitung berkat Tuhan (1
Gereja Bethany Indonesia |42|
Tawarikh 21:1-6). Yoab lebih mengetahui bahwa kuasa dan kekayaan Allah tidak dapat dihitung, tetapi pada waktu itu Daud mencoba menghitung, padahal tentara yang dia miliki berasal dari Tuhan, bukan dari dirinya sendiri. Berapa kali Daud melakukan peperangan, dia selalu menang, bahkan pada waktu dia sendiri menghadapi Goliat, dia sanggup mengalahkannya oleh karena penyertaan Tuhan. Untuk itu, marilah kita belajar mengucap syukur atas apa yang telah kita terima, dan bukan mengukur apa yang telah kita terima. Kadangkadang kita merasa belum diberkati, tetapi tetap percayalah bahwa Allah sanggup memberkati kita secara berlimpah-limpah karena kita adalah milikNya. Abraham dalam Kejadian 13:14-18. Allah mulai mengalihkan pandangan Abraham dari sekelilingnya keatas bintang-bintang di langit dan menghitung pasir di laut, janji Tuhan padanya, demikianlah banyaknya keturunannya (Kejadian 15:5). Dan dari sinilah Abraham mendapat pengertian untuk tidak mengukur atau menghitung besarnya berkat dan kuasa Tuhan yang tidak terbatas itu, namun percaya sepenuhnya kepada Tuhan (Kejadian 15:6). Oleh sebab itu, di tahun ini biarlah kita semakin mengasihi Tuhan., supaya kuasa dan berkat Tuhan nyata dalam kehidupan kita.
Perhatikan, TUHAN selalu siap melakukan hal-hal baru di dalam hidup kita. Ia berusaha mempromosikan kita, meningkatkan kita, memberikan lebih kepada kita. Namun yang menariknya TUHAN mengajukan pertanyaan ini “Tidakkah Anda merasakannya?” Dengan kata lain, apakah Anda sedang memberi tempat untuk hal tersebut di dalam pikiranmu? Inilah saatnya untuk memperbesar visimu. Karena benih peluang tidak dapat berakar di dalam keraguanmu. (Yesaya 43:18-19)
Gereja Bethany Indonesia |43|
Doa Puasa Raya Hari Ke-15
Kamis - 11 September 2008
BUAH ANGGUR YANG SUBUR (MANIS) “Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.” (Yesaya 5:1) Ayat di atas memberikan gambaran mengenai pemandangan kebun anggur yang indah dan subur. Kebun anggur ini telah dirawat sedemikian rupa. Baik itu dipupuk, dicangkul, dibuang batu-batunya bahkan diberi menara jaga sehingga tampak tertata rapi. Dan anggur yang ditanam adalah anggur pilihan. Kebun anggur tersebut diperlakukan dengan baik supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkan adalah buah anggur yang masam. Yang dimaksud kebun anggur itu adalah bangsa Israel. Allah telah memperlakukan bangsa Israel secara luar biasa, dan Allah rindu bangsa Israel menjadi bangsa yang besar dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, namun kenyataannya justru sebaliknya. Mereka telah mengalami berbagai macam mukjizat, tetapi hati mereka tetap keras bagaikan batu. Yesaya 5:5-7, “Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis,…..” tindakan yang diambil oleh Allah bukan karena Ia benci terhadap kebun anggurNya (Israel), tetapi hal menunjukkan bahwa Allah sangat perhatian terhadap kebun anggurNya, sebab kalau kita perhatikan dalam Yesaya 5:1 keadaan kebun anggurnya sangat berbeda dengan keadaan kebun anggur pada ayat yang ke 5-6. Pada ayat yang pertama, kebun anggurnya dijaga, dirawat, dipupuk, diberi menara jaga dan ditata dengan baik, tetapi pada ayat 5 dan 6 menerangkan bahwa kebun anggurnya penuh dengan semak belukar dan tidak subur. Demikian Tuhan memandang terhadap gerejaNya sekarang ini. Apakah gereja ini merupakan kebun anggur yang bagus dan subur, serta bertunas dan menghasilkan buah yang baik. Atau sebaliknya apakah gereja sekarang ini menjadi kebun anggur yang penuh dengan semak belukar. Tentunya kita semua rindu, kita menjadi kebun anggur yang bagus, subur serta menghasilkan buah anggur yang manis dan
Gereja Bethany Indonesia |44|
banyak. Supaya menjadi kebun anggur yang bagus dan subur, maka ijinkanlah diri kita ditata oleh Tuhan, karena Tuhan telah memanggil kita untuk dijadikan orang-orang kudus dan untuk melakukan perkara yang besar bersama Allah, seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 1:2-3. Setelah menjadi orang yang dikuduskan, maka segala sesuatu yang kita lakukan harus sesuai dengan kehendakNya karena kita diperhatikan oleh banyak saksi. Untuk itu marilah menanggalkan beban dan dosa yang telah merintangi kita untuk menghasilkan buah yang baik bagi Tuhan. Dan semuanya itu kita lakukan dengan mata yang tertuju pada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita menuju kesempurnaan (Ibrani 12:1-2).
Apa saja yang Anda berikan akan kembali kepadamu. Memberi adalah prinsip rohani. Apa saja yang Anda berikan akan kembali kepadamu. Bila Anda memberikan senyum, Anda akan menerima senyuman dari orang lain. Jika Anda bermurah hati kepada orang-orang yang sedang membutuhkan, TUHAN akan memastikan bahwa orang lain akan bermurah hati kepadamu pada saat Anda sedang butuh. Menarik bukan? Apa yang Anda lakukan bagi orang, TUHAN akan melakukannya bagimu. (Ulangan 15:10)
Gereja Bethany Indonesia |45|
Doa Puasa Raya Hari Ke-16
Jum’at - 12 September 2008
BUAH ANGGUR YANG MASAM (TIDAK BAIK) ”Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggurKu itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam” (Yesaya 5 : 4)? Kita menanam benih baik tetapi mengapa hasil panennya (berkat) menjadi masam ? Lihat motivasi kita menanam ! Kalau kita menanam dengan hati dan motivasi yang tidak baik, maka hasilnya juga tidak baik. Sebab ada yang menabur karena terpaksa, tidak rela, sekedarnya saja, dll. Bagaimana kita menabur adalah penentu juga bagi benih yang kita tabur. Ingat si janda yang memberikan 2 peser uangnya ? Apa kata Tuhan ? Siapakah yang membuat hatinya Tuhan senang ? Jumlah benihnya sedikit, tetapi apa yang diberinya adalah ”seluruh hidupnya”. BENIH BAIK + HATI BAIK + MOTIVASI BAIK = HASIL BAIK JUGA . Amsal 3 : 9 -10 -> Memuliakan Tuhan dengan yang terbaik dari apa yang menjadi milikmu. Rindu untuk diberkati lebih, harus belajar mulai menabur saat ini. Tidak lagi suka menunda-nunda untuk menabur : MENABURLAH !! Jangan tunda dengan istilah lama: ”wah maaf belum digerakkan Tuhan hati saya.” Itu adalah alasan bagi orang yang tidak mau dan tidak suka menabur atau bahkan menghindari diri dari hukum menabur. Orang malas menabur seperti orang melihat cuaca (suasana), yang akhirnya tidak juga menabur. Malas menabur, menunda-nunda waktu menabur, motivasi yang salah, dengan menggerutu, dan lain sebagainya; adalah penyebab hasil panennya menjadi masam, tidak baik. Kita harus mengubah sistem penaburan dengan cara seperti ini. Kita harus memiliki hati yang baik bagi taburan kita. Dan lihatlah hasil tuaian akan menjadi baik.
Gereja Bethany Indonesia |46|
Tentunya kita tidak mau kehidupan kita penuh dengan keasaman / tidak nyaman. Kita ingin hidup kita manis dan bahagia, sebab itu marilah kita berkomitmen melalui doa puasa hari ini bahwa kita akan mengubah hati dan hidup kita oleh firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus. Maka sesudah itu yang masam akan menjadi manis. Yang tidak baik diubahkan oleh Tuhan menjadi baik. Marilah kita menanti tuaian besar terjadi . YOHANES 4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai samasama bersukacita.
TUHAN telah menanam kita di suatu tempat secara spesifik karena itu kita harus menghasilkan banyak buah. Dan di mana kita ditempatkan bukan hal penting. Yang penting adalah: Apakah kita menghasilkan buah yang baik? Apakah terang kita bercahaya? Apakah kita menjadi teladan? Apakah orang lain dapat melihat sukacita Tuhan terpancar dari hidup kita? Jika Anda mau terus berkembang di manapun Anda berada, maka Anda dapat tinggal tenang dalam waktu TUHAN yang sempurna. (Roma 7:4)
Gereja Bethany Indonesia |47|
Doa Puasa Raya Hari Ke-17
Sabtu - 13 September 2008
MENABUR DI TANAH YANG BAIK “ Jangan sesat ! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” ( Galatia 6:7-8). ”Pokoknya saya sudah memberikan persembahan” ... katakata ini seringkali keluar sebagai pernyataan yang dianggapnya sendiri ”benar”. Menabur bukan seperti demikian, bukan berdasar pada ukuran diri sendiri, bukan berdasar jumlah yang diberikan, bukan karena kekayaan yang ada pada kita melainkan mula-mula bagaimana cara menabur dengan benar. Rasul Paul mengingatkan supaya saat kita menabur janganlah kita ini seperti mempermainkan Tuhan; misal menabur dengan tidak hormat, asal-asalan, menabur dalam daging dan tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Menabur harus dengan sukacita bukan karena paksaan, menabur harus dengan baik bukan sembarangan, dengan tujuan menyenangkan hatinya Tuhan. Dan bukan sebagai kesombongan pribadi kita . Tuhan sudah memberkati kita dengan banyak benih. Maka dari berkat yang kita terima itu kita harus lebih banyak menabur lagi, supaya kita juga lebih banyak menuai. Punya benih yang harus ditabur, maka harus ditaburkan. Yoh 15 :16 - Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Tuhan sudah menjadikan kita benih yang baik dan ditanam dalam hatiNya Tuhan. Jika hal ini seperti itu maka patutlah kita juga menanam benih di tanah yang baik, bukan tanah yang berbatu-batu. Bukan tanah yang becek, tetapi tanah yang subur.
Gereja Bethany Indonesia |48|
Bagaimana kita tahu itu adalah tanah yang baik ? Tanamlah benih-benihmu kepada pekerjaan Tuhan yang bisa berkembang dan bertanggungjawab. Tanamkanlah ditanah yang baik, tanah yang diberkati oleh Tuhan. Tanah yang baik bisa menjadi berkat bagi sekitarnya. Tanah yang baik mempunyai kemampuan untuk mengembangkan suatu benih yang sudah ditaburkan. Tanah yang baik ia mudah diolah, disiram, dirawat dan mengandung banyak mineral didalamnya. Akan mempengaruhi pertumbuhan biji atau benih yang ditanamkan. Jika ditanam ditanah yang baik, maka hasil pohon juga akan menjadi baik, ia akan berbuah-buah lebat, subur dan luar biasa.
Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat air yang berlimpahlimpah, supaya ia bercabang-cabang dan berbuah dan supaya menjadi pohon anggur yang bagus. (Yehezkiel 17:8)
Jika Anda ingin mencapai potensi hidupmu yang maksimal, Anda harus cepat mengampuni. Belajar untuk melepaskan segala luka dan sakit hati masa lalu. Jangan ijinkan kepahitan berakar di dalam hidupmu. Tidaklah masuk akal menyimpan kearahan atas apa yang seseorang telah perbuat padamu bertahun-tahun yang lalu. Anda tidak dapat berbuat apa-apa terhadap masa lalumu, tetapi Anda masih dapat berbuat sesuatu untuk masa depanmu. Anda sebaiknya melepaskan pengampunan dan mulai mempercayai TUHAN yang akan membuat Anda bangkit. (Yakobus 1:19-20) Gereja Bethany Indonesia |49|
Doa Puasa Raya Hari Ke-18
Minggu - 14 September 2008
ADA HUJAN AWAL DAN HUJAN AKHIR “Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.” (Yoel2:23) Saudara, kata “ada hujan awal dan hujan akhir” telah dinubuatkan ratusan tahun sebelum Tuhan Yesus lahir. Dan baru tergenapi pada hari pentakosta yang dinamakan “hujan awal”. Sejak saat itulah terjadi pelipatgandaan, mulai 120 murid Tuhan, berkembang menjadi 500 murid, lalu berkembang lagi menjadi 3000 orang bertobat dan penuh Roh Kudus. Sedangkan dampak hujan awal ini berkembang secara luar biasa, mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi. Dan pada waktu itu juga gereja berjalan secara luar biasa, yang tentunya oleh karena kuasa Roh Kudus. Perkembangan gereja berjalan secara luar biasa , sampai kekristenan menjangkau ke Jepang, RRT, bahkan sampai ke Indonesia. Sehingga bumi ini benar-benar dipenuhi dengan Injil Kristus; akibatnya gereja menjadi makmur (panen), namun suatu saat gereja yang sudah diberkati berlimpah-limpah ini berubah menjadi suatu ajang untuk berpolitik, selain masuknya budaya Yunani ke dalam gereja, misalnya adanya patung Venus, Yupiter, Herkules yang diganti dengan patung rasul-rasul (patung Petrus, Yohanes, dll). Maka sejak saat itu gereja mulai masuk dalam abad kegelapan, bahkan sampai terjadi perang salib. Padahal perilaku seperti ini tidak boleh terjadi dalam kekristenan. Abad kegelapan itu seperti yang tertulis dalam Yoel 1:4. Gereja bagaikan sebuah pohon yang sedang berbuah lebat, kemudian datanglah beberapa jenis belalang untuk memakannya. Mulai buah, ranting, batang, bahkan sampai akarnya. Kejadian ini menggambarkan kerohanian seseorang/gereja yang telah mengalami kematian. Oleh karena itu kita perlu waspada terhadap berkat yang kita terima. Jangan sampai tamak atau serakah, sehingga hati kita condong kepada berkat daripada kepada Tuhan Puji Tuhan, pada akhirnya muncul suatu kegerakan baru yang dipelopori Marthin Luther yang disebut Protestament (back to Bible).
Gereja Bethany Indonesia |50|
Dari sinilah muncul berbagai denominasi gereja. Selanjutnya gereja berkembang sampai tahun 1918 (kelompok-kelompok protestan dipenuhi Roh Kudus di Azusa, Amerika). Pada akhirnya muncul Pentacost (gereja pentakosta termasuk karismatik) yang berkelanjutan dengan adanya pemulihan terhadap gereja-gereja di seluruh dunia. Dan inilah yang dinamakan hujan akhir. Hujan akhir dapat dipersamakan dengan kisah Elia dan Elisa. Tatkala Elia hendak naik ke surga, Elisa meminta kiranya dua bagian daripada roh Elia. Hal ini berbicara pengurapan dua kali lipat. Hujan awal merupakan kuasa dalam dimensi kadar tertentu, sedangkan hujan akhir merupakan pencurahan kuasa Roh dua kali lipat. Orang percaya dapat digolongkan sebagai orang yang dipenuhi Roh Kudus walaupun kadarnya berbeda-beda, tetapi yang pasti pada akhirnya menuju pada suatu dimensi yang dikehendaki Tuhan. Hujan awal dan hujan akhir merupakan bagian dalam pekerjaan Tuhan. Dan dalam hujan akhirlah Tuhan akan mencurahkan kuasa RohNya secara besar-besaran, seperti yang tertulis dalam Yoel 2:28-29. Sebagian dari ayat tersebut sudah digenapi, oleh sebab itu biarlah kita berjaga-jaga dalam doa dan tingkah laku kita.
Anda harus memulainya dari titik di mana Anda berada. Anda harus setia terhadap apa yang Anda miliki, maka TUHAN akan mempercayakan kepada Anda yang lebih lagi. Mungkin Anda tidak punya banyak kelebihan uang untuk diberikan, tetapi Anda dapat mentraktir seseorang untuk makan malam sesekali. Anda dapat memberikan kata-kata motivasi kepada seseorang. Anda juga bisa berdoa bersama seseorang yang sedang membutuhkan. (Markus 12:43-44)
Gereja Bethany Indonesia |51|
Doa Puasa Raya Hari Ke-19
Senin - 15 September 2008
KETIKA BERADA DALAM MASA KEKERINGAN “……sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu..” (1 Raja-raja 17:7) Sudah sebelas tahun terakhir ini masalah krisis ekonomi masih tetap berlangsung. Hal ini tidak hanya melanda negara kita tetapi beberapa negara lainnya. Masalah ini tidak hanya dialami oleh orang yang tidak mengenal Tuhan saja tetapi anak Tuhan juga. Walaupun keduanya mengalami keadaan yang sama tetapi anak Tuhan berada dalam pemeliharaan Tuhan. Demikianlah yang dialami Elia ketika berada pada masa kekeringan, Tuhan tetap memelihara Elia di sungai Kerit, yang masih tetap ada air sekaligus roti dan daging melalui burung gagak. Kisah ini masih berlanjut, sebab Allah hendak melakukan perkara besar atas diri Elia. Sungai tersebut mulai menjadi kering, seolah tidak ada harapan lagi (1 Raja-raja 17:1-24). Bukankah kita juga sering mengalaminya, sesuatu yang kita harapkan menjadi kering. Walau sungai Kerit menjadi kering Allah tetap pelihara Elia bahkan ia menjadi berkat bagi orang lain, yaitu janda Sarfat. Rahasia apa yang membuat Elia mengalami perkara dahsyat ditengah situasi yang tidak mungkin? Mari kita teliti satu persatu, diantaranya yaitu: 1. Taat terhadap perintah Tuhan dan mau melangkah (1 Raja-raja 17:8) Seringkali pada waktu “sungai Kerit” kita menjadi kering kita putus asa dan tidak berbuat apa-apa. Elia tetap taat perintah Tuhan dan melangkah. Sungai Kerit bagi Elia adalah “zona nyamannya” tetapi Tuhan memerintahkan untuk meninggalkan zona nyaman tersebut. Banyak orang saat mengalami sungai kering, hanya diam di tempat dan menyesali keberadaannya sehingga tidak mengalami perubahan. Untuk itu tinggalkan zona nyamanmu dan datang ke rumah Tuhan, maka hidupmu akan berubah (1 Raja-raja 17:9). 2. Tidak takut maupun kuatir (1 Raja-raja 17:9) Elia memiliki banyak alasan untuk takut. Elia diperintahkan pergi ke Sarfat yang adalah wilayah Sidon. Raja Sidon adalah orang tua Isebel yang adalah orang yang akan membunuh dia. Lalu, Elia juga
Gereja Bethany Indonesia |52|
disuruh tinggal di Sidon. Namun, Elia tetap taat melangkah dan dia tidak merasa takut. Jangan takut saudara! 3. Mencari berkat dengan cara Tuhan (1 Raja-raja 17:9) Elia mengikuti cara Tuhan, melalui janda Sarfat yang sangat sederhana ternyata Tuhan menyatakan perkara yang luar biasa. 4. Merendahkan hati (1 Raja-raja 17:9) Elia datang meminta kepada seorang janda yang miskin. Kalau kita masuk dalam sungai Kerit yang kering jangan ada gengsi atau kesombongan dalam diri kita (Lukas 14:11) 5. Tetap melayani Tuhan (1 Raja-raja 17:13) Saat sungai Kerit kering, Elia tetap melayani Tuhan. Elia menghibur dengan perkatan-perkataan dari Tuhan, dia tetap melayani (1 Raja-raja 17:14. Elia melayani bukan dari kelimpahannya. Elia tidak memiliki banyak keberanian, tetapi ia berkata “jangan takut”. Ia juga tidak memiliki banyak pengharapan, tetapi ia berkata pada janda Sarfat untuk tetap percaya kepada Tuhan.
Pertanyaan saya kepada Anda adalah: Maukah Anda percaya? Maukah Anda ijinkan benih itu berakar? Malaikat itu memberitahu Maria bahwa ia akan mengandung tanpa campur tangan seorang pria. Dengan kata lain, TUHAN sedang berkata bahwa hal itu dapat terjadi padamu tanpa harus meminjam uang ke Bank. Artinya hal itu juga dapat terjadi padamu meskipun pendidikanmu kurang. Artinya hal itu juga dapat terjadi meskipun masa lalumu kelam. Artinya hal itu juga dapat terjadi meskipun ada banyak kritik yang Anda dengar. Bersama TUHAN tidak ada yang mustahil. (Matius 19:26)
Gereja Bethany Indonesia |53|
Doa Puasa Raya Hari Ke-20
Selasa - 16 September 2008
PENINGKATAN ROHANI Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. (Yohanes 3:30) Secara fisik/ tubuh kita mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dari hari kesehari tanpa kita sadari. Tak terasa hari ke hari, bulan dan tahun dilaluinya. Apakah hal ini juga terjadi dengan kerohanian kita ? Sudahkah memiliki pertumbuhan rohani yang sangat pesat? Apakah kita lebih baik dari kemarin atau semakin burukkah keadaan kita ? atau bagaimana ? Jawabannya ialah kita juga harus memiliki pertumbuhan rohani yang pesat dan bukannya lamban. Bilamana hal itu akan terjadi dengan baik, yaitu bila kita mengakui bahwa dalam hidup ini hari ke sehari Yesuslah yang semakin dahsyat, dan kita semakin merendahkan diri. Rohani kita tidak boleh alami stagnan (pasif) , melainkan harus bertumbuh dan berbuah-buah dengan baiknya. Dan hasil dari peningkatan rohani itu semua untuk kemuliaan nama Tuhan dan saling membangun tubuh jemaat Kristus dengan memberikan kesaksian hidup yang nyata. Kita dikatakan rohani jika ... Ada Bukti NYATA : MATIUS 3 : 8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. •
•
•
Kita bersyukur Tuhan sedang membentuk hidup kita. Dan dalam perjalanan rohani ini harus ada bukti nyata yang dapat dilihat oleh orang lain, bahwa memang kita adalah milik Kristus yang mulia. Bukan pandai berkhotbah, bertalenta musik; melainkan sikap hidup yang semakin hari memuliakan Tuhan. Misal : Taat pada Tuhan melalui pimpinan yang kelihatan. Jangan cuma ajari jemaat untuk taat tapi dirinya sendiri tidak mau taat. Menabur ! Menyuruh orang lain menabur diri sendiri tidak pernah menabur , dan banyak lagi contoh. Bukti nyata itu penting ! Hidup sendiri dulu dinyatakan, jangan meminta orang lain berubah untuk kita. Disebut rohani jika ada buah-buah pertobatan. Sudahkah kita berbuah-buah ? Sesuaikah buah kita dengan firman Tuhan ?
Gereja Bethany Indonesia |54|
MAU BELAJAR UNTUK DIBENTUK - Mazmur 119 : 73 Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu. •
•
•
Apabila kita sudah mengenal Kristus, maka kita perlu belajar alami perubahan dalam proses pembentukan Tuhan. Supaya kita dapat mengalami hal-hal rohani yang lebih baik lagi bersama Tuhan. Tidak mau dibentuk , tidak akan alami perubahan. Rohani menjadi pasif kemudian akan mati. Turutilah segala rencana Tuhan atas kita. Banggalah kalau kita ini diberi anugerahNya untuk masuk dapat proses pembentukan Tuhan.
I PETRUS 2 : 12 ”Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.”
Inilah saatnya untuk mengembangkan sikap memberi. Kawan, hal yang paling dekat di hati TUHAN adalah menolong orang-orang yang terluka. TUHAN senang kalau kita menyanyi dan berdoa. Dia juga senang jika kita datang bersama-sama merayakan kebaikannya. Tetapi tidak ada yang lebih menyenangkan hati-Nya selain kita mempedulikan salah satu dari anak-anak-Nya. Yesus berkata, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Markus 9:41)
Gereja Bethany Indonesia |55|
Doa Puasa Raya Hari Ke-21
Rabu - 17 September 2008
FEAR GOD IS WISDOM Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian (Amsal 9:10 ) Fear God is wisdom. Di sini saudara sering mendengar kata hikmat. Hikmat terkadang disebut kepandaian. Dalam bahasa Alkitab, wishdom tidak cukup dikatakan dengan kepandaian, namun kepandaian + revelation. Orang yang berjalan setelah lahir baru dan dipilih Tuhan, dia berjalan dengan wahyu dan kepandaian. Perlu ada wahyu dan kepandaian. Revelation dan kepandaian menjadi wisdom. Itulah yang menghantar hamba-hamba Tuhan sukses. Di sini ada unsur wahyu dan kepandaian Tuhan. Abraham mendengar Firman Tuhan dan lakukan, me-manage kekayaannya, dia sungguh-sungguh mengatur bisnisnya. Musa juga belajar di Mesir, dan dididik Firaun, pimpin bangsanya, tidak cukup, disisihkan Tuhan selama 40 tahun di padang gurun, dan saat itu bertemu Tuhan, mendengar Firman Tuhan ditambah pengetahuannya di Mesir sehingga dapat menuntun bangsa tersebut keluar dari Mesir. Anjurkan anak-anakmu sekolah sampai yang tertinggi. Ajar anak anakmu selain belajar juga bertemu Tuhan, beribadah maka mereka akan bahagia dan sukses, dan mengalami damai sejahtera di dalam Yesus Kristus. Untuk menggapai sukses, bahagia dan damai sejahtera, perlu fear of God. Berjalan bersama wahyu Tuhan, sehingga saudara dipimpinnya menuju sukses, bahagia dan damai sejahtera. Revelation dan pengetahuan harus berjalan seimbang. Mazmur 73:22 – 24, Daud ini di antara saudara-saudaranya, dia simple, pengetahuan tidak terlalu baik. Dia dibiarkan mengawasi domba-domba saja, tidak seperti saudaranya. Kumpulannya dengan domba, seperti hewan, tapi untungnya dia dekat dengan Tuhan, dan itu permulaan yang baik. Daud diangkat menjadi raja, karena ada wisdom. Dia tidak tinggal diam,dia menerima wahyu Tuhan. Wisdom dari Tuhan. Berjalan dengan hikmat Tuhan.
Gereja Bethany Indonesia |56|
Selama ini seorang Kristen yang pandai saja, dia punya teologia, punya program dan research, dia mempunyai program character building bagus. Itu modal orang kristen pandai. Apa cukup? Tidak. Modal orang yang roh saja, wahyu, visi, dipimpin Roh Kudus, punya iman dan nubuatan. Dua hal ini digabung. (1 Kor 2:10 -11) Sebenarnya saudara mengerti seluruh kehendak Allah. Karena Roh Kudus pada diri saudara. Memiliki pikiran Kristus itu wisdom. Dia yang membuat Anda berhasil. Pikiran Kristus itu membawa pada sukses, damai sejahtera, dan bahagia.
Seseorang membutuhkan apa yang harus Anda berikan. Mungkin bukan uangmu tetapi waktumu. Mungkin bukan telingamu yang mau mendengarkan tetapi tanganmu yang memberi semangat. Mungkin juga senyummu yang membangun. Siapa tahu? Bisa juga dengan melingkarkan tanganmu di bahu seseorang agar ia tahu bahwa Anda peduli, hal itu akan menyembuhkan hati seseorang. Anda juga dapat memberikan pelukan yang menguatkan seseorang di mana perlu. (Efesus 4:31-32)
Gereja Bethany Indonesia |57|
Doa Puasa Raya Hari Ke-22
Kamis - 18 September 2008
MEMELIHARA KESELAMATAN “….karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,…..” (Filipi 2:12b) Keselamatan terjadi hanya satu kali saja dan perlu ada “maintenance”/pemeliharaan. Saudara, berapa banyak orang yang mengaku dirinya percaya kepada Yesus, tetapi memandang rendah nilai pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib. Mereka tidak memelihara ataupun perduli lagi terhadap keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada mereka. Hal ini terbukti dari gaya hidupnya yang tidak mencerminkan sebagai anak Tuhan atau orang yang telah dipindahkan dari kegelapan menuju terang. Jadi, sesungguhnya mereka tidak mengerti arti dari keselamatan yang telah diberikan Tuhan, bagaimana kita memelihara keselamatan itu: 1. Menghormati Roh Kudus Allah menempatkan RohNya dalam hidup kita sehingga tubuh kita menjadi bait Roh Kudus. Untuk itu kita harus menghormati keberadaan Roh Kudus yang tinggal dalam kehidupan kita (1 Korintus 3:16-17). Selain itu kita dipanggil bukan untuk melakukan yang cemar, seperti yang tertulis dalam 1 Tesalonika 4:7. Wujud daripada sikap hormat kita terhadap Roh Kudus, yaitu jkalau kita melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan dan semuanya tidak lepas dari pimpinan Roh Kudus. Dan orang yang hidup dalam Roh tidak akan menuruti keinginan daging, karena ia tahu bahwa hidup menuruti keinginan daging itu sama dengan membangun perseteruan dengan Allah (Galatia 5:1921). Dampak dari menghormati Roh Kudus yakni kita akan menemukan kemurahan Allah yang luar biasa (2 Samuel 6:6-19). Kisah tentang Obed Edom. Gambaran Roh Kudus pada waktu itu adalah Tabut Perjanjian. Selama tiga bulan di rumah Obed Edom, ia begitu menghormatinya sehingga ia dan seisi rumahnya diberkati Tuhan. Demikian pula apabila Roh Kudus tinggal dalam kita atau manunggal dengan kita, maka untuk jangka waktu yang tidak lama kita akan dipulihkan, disembuhkan dan diberkati Tuhan. 2. Tetap melekat pada Tuhan Dalam Mazmur 63:1-3 merupakan ungkapan daripada hati Daud
Gereja Bethany Indonesia |58|
yang sangat merindukan Tuhan. Karena dia tahu bahwa dalam hadirat Tuhan, dia telah mendapatkan segalanya. Dan dari beberapa Mazmur yang telah ditulis oleh Daud telah mengungkapkan kerinduannya untuk senantiasa tinggal atau melekat pada Tuhan. Sehingga pada Mazmur 91:14 tertera ungkapan hati Tuhan yang menyatakan: “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.” Suatu ketika Daud mengalami persoalan yang begitu berat, maka dia pergi ke padang gurun, dan dia berdoa dan berpuasa untuk mencari Tuhan dengan batinnya, jiwanya bahkan tubuhnya juga rindu akan Tuhan (Mazmur 34:19). 3. Tetap menghasilkan buah Dalam menghasilkan buah sangat berkaitan dengan bagian kedua yang tetap melekat pada Tuhan, sebab di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa, seperti yang tertulis dalam Yohanes 15:5 dan dalam Mazmur 1:3 dan sebagai aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, kita menjadi berkat bagi orang lain, namun semuanya itu kita kerjakan bukan dalam kondisi tertentu tetapi terus menerus, sebab firman Tuhan menasehatkan, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6:9). Amin.
Kebenaran membuktikan bahwa apa yangAnda harapkan itulah yang Anda dapatkan. Jika Anda merenungkan hal-hal yang positif, hidupmu akan bergerak kearah sana; jika Anda merenungkan hal-hal negatif, Anda akan mengalami kehidupan yang negaif. Jika Anda menganggap dirimu orang yang biasa-biasa saja, pecundang dan gagal maka alam bawah sadarmu akan memastikan bahwa Anda kalah, gagal, atau menyabotase setiap usahamu untuk tampil melebihi rata-rata. Itulah sebabnya salah satu elemen kunci untuk memperluas visimu adalah dengan meningkatkan level ekspektasimu. (Lukas 6:38)
Gereja Bethany Indonesia |59|
Doa Puasa Raya Hari Ke-23
Jum’at - 19 September 2008
WASPADA TERHADAP GANGGUAN BELALANG “Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.: (Yoel 1:4) Saudara, perlu kita perhatikan baik-baik ketika kita mulai panen; sebab pada waktu panen kita tidak lepas dari tantangan, yaitu belalang yang siap memakan buah yang siap dituai, seperti yang tertulis dalam Yoel 1:2-4. Untuk itu kita perlu waspada terhadap semuanya itu. Kalau kita diberkati sesuai posisi kita, maka belalang pengerip akan berusaha makan buahnya, sehingga hasil panen menjadi habis, sedangkan belalang pindahan akan makan daun dan carangnya, belalang pelompat makan batangnya, dan belalang pelahap akan makan akarnya. Dan kita percaya bahwa suatu saat kita diberkati. Untuk itu kita harus senantiasa tetap pada hukum Kerajaan Allah, sebab dengan berkat yang melimpah kalau kita tidak waspada, maka buahbuah roh seperti yang tertulis dalam Galatia 5:22-23 akan dimakan oleh belalang (iblis), sehingga pada akhirnya buah roh yang ada dalam kehidupan kita akan habis. Pada umumnya orang yang diberkati punya kecendrungan untuk berbuat macam-macam, termasuk selingkuh atau kawin lagi. Oleh karena itu kita perlu ekstra hati-hati, sebab tahun ini adalah tahun-tahun penuaian. Dan sebagai gambaran yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari, setelah buah dimakan maka batangnya akan dimakan, misalnya pekerjaan kita. Karena orang yang selingkuh atau kawin lagi maka orang tersebut akan mengalami kebangkrutan, dan rumah tangga menjadi hancur, sampai pada akhirnya akarnya dimakan, dalam pengertian bahwa seluruh kehidupan orang tersebut akan hancur dan diwarnai dengan penderitaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya tuaian kita tidak dimakan oleh “belalang”, kita harus tetap berakar dan bertumbuh dalam Kristus, artinya mencapai kedewasaan rohani. Karena orang yang dewasa memiliki cara pandang atua pola pikir yang lebih luas dan sanggup mengerjakan pekerjaan besar. Dalam Galatia 4:1-2
Gereja Bethany Indonesia |60|
disebutkan seseorang yang belum akil balig belum pantas menerima warisan (kata “akil balig” berarti dewasa ). Di mana seseorang yang rohnya tidak mengalami akil balig, maka sudah menjadi ketentuan bahwa hidupnya berseteru dengan Allah. Untuk itu, usahakan diri kita untuk tidak menjadi seteru Allah yaitu dengan cara hidup dipimpin oleh Roh, dengan konsekwensi kita berani menanggalkan keinginan daging yang bertentangan dengan keinginan Roh (Roma 8:9-10). Hanya orang yang berakar dan bertumbuh dalam Kristus/ dewasa saja yang mampu untuk membedakan antara keinginan Roh atau daging. Dalam kehidupan ini kita tidak dapat memikirkan hal-hal jasmani saja, sebab kita hidup dalam dua dimensi yaitu dimensi rohani dan jasmani. Oleh sebab itu siapkan dirimu dan waspadalah terhadap apa yang akan kita tuai, supaya apa yang kita tabur tidak sia-sia.
Karena tidak mengerti waktu Tuhan, akibatnya kita kadang menjadi bingung dan frustasi, bertanya-tanya kapan TUHAN akan melakukan sesuatu. Bila Anda mengerti waktu TUHAN, meskipun masalahmu masih ada, Anda bisa santai karena mengetahui bahwa TUHAN memegang kendali, dan pada waktu yang sempurna Ia akan menjawab doamu. Perhatikan, inilah yang disebut “waktu yang ditetapkan”. Bisa minggu depan, tahun depan, atau sepuluh tahun dari sekarang. Tetapi kapanpun waktunya, Anda boleh tinggal tenang, karena ada di dalam waktu TUHAN yang sempurna. (Habakuk 2:3)
Gereja Bethany Indonesia |61|
Doa Puasa Raya Hari Ke-24
Sabtu - 20 September 2008
TETAP BERKOMITMEN Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (I Korintus 15:58) Kata teguh dalam bahasa aslinya berarti setia. Isi daripada setia yaitu adanya komitmen yang tinggi. Sedangkan dalam kata komitmen itu sendiri mengandung suatu visi. Saat Yesus diutus ke dalam dunia ini penuh dengan komitmen dan Dia tidak sekedar menjalankan perintah Bapa, tetapi atas dasar visi yang telah Dia terima. Visi yang Dia kerjakan tidak pernah tergoyahkan meskipun harus menghadapi resiko yang besar. Untuk itu janganlah kita goyah saat menghadapi berbagai pencobaan. Memang ditengah perjalanan hidup tentunya ada tantangan, sebab Tuhan tidak pernah berjanji bahwa perjalanan hidup kita mulus terus, tetapi yang Dia janjikan adalah memberikan kekuatan sehigga kita dapat menanggungnya, seperti yang diungkapkan oleh rasul Paulus (Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”). Jangan sekali-kali kita mencoba mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, sebab kita akan mengalami kegagalan. Untuk itu andalkanlah Tuhan dengan kata lain tetap melekat pada Kristus sebagai pokok anggur, sebab di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa, seperti yang tertulis dalam Yohanes 15:5b “…sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Setiap orang yang tetap melekat pada Tuhan sebagai pokok anggur akan tetap berbuah dan tidak mengenal musim kering karena pohon itu dekat sumber kehidupan. Saudara, ketika kita melangkah penuh dengan kedisiplinan maka dalam jangka panjang kita akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Mungkin kita pernah mengalami kegagalan akibat tidak disiplin dalam menjalankan visi, tetapi biarlah kita kembali pada keputusan untuk melakukan kembali visi yang sesuai dengan Firman Allah. Apabila saat ini kita mengalami keadaan yang terpuruk, maka hal yang pertama kita lakukan adalah intropeksi diri. Apakah kita sudah keluar dari visi atau sudah menyeleweng dari kehendak Tuhan. Sebagai indikator daripada goyah atau tidaknya dalam menjalankan
Gereja Bethany Indonesia |62|
visi yang kita terima itu, dapat kita lihat dari kemerosotan dalam hidup ini atau sedang diberkati baik dalam hal pekerjaan, keluarga maupun usaha yang semakin berkembang. Segala sesuatu pasti ada waktunya, termasuk jawaban segala permohonan kita kepada Tuhan. Tuhan merindukan kita memiliki iman yang matang, untuk itu tetaplah menyala-nyala saat melayani Tuhan (Roma 12:11). Tetap teguh dalam menjalankan visi yang telah diberikan Tuhan kepada kita, karena semua itu akan membuat kita dipercaya oleh Tuhan untuk melakukan perkara-perkara yang besar, walaupun terlebih dahulu kita mengawalinya dari perkara-perkara yang kecil (Lukas 16:10) dan sepanjang perjalanan hidup kita untuk mencapai pada perkara-perkara yang besar tidak terlepas dari berbagai macam pergumulan, tetapi jangan putus asa sebab segala jerih payah yang kita lakukan tidak sia-sia. Biarlah kita tetap memiliki komitmen dalam melakukan kehendak Tuhan dan lebih sungguh-sungguh lagi dalam melakukan pekerjaanNya di atas muka bumi ini. Karena Tuhan rindu setiap kita didapati sedang bekerja (melakukan kehendakNya) saat Tuhan datang untuk kedua kalinya dan memberikan upah kepada kita (Matius 24:46). Amin
Adalah penting memprogram pikiranmu untuk kesuksesan setiap hari, pilihlah sikap yang mengharapkan hal-hal baik dari TUHAN. Ketika Anda bangun pagi, aturlah pikiranmu kepada arah yang tepat. Katakanlah sesuatu seperti, “Inilah hari yang luar biasa. TUHAN sedang menuntun dan mengarahkan langkahku. Kemurahannya melingkupiku.” Mulailah harimu dengan iman dan pengharapan, lalu keluarlah untuk menyongsong hal-hal baik yang akan terjadi padamu hari ini. (Kolose 3:1-2)
Gereja Bethany Indonesia |63|
Doa Puasa Raya Hari Ke-25
Minggu - 21 September 2008
TETAP TERJAGA DALAM DOA “Sesungguhnya tidak terlelap dan tertidur Penjaga Israel.” (Mazmur 121:4) Setiap manusia yang masih tinggal di dunia ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pergumulan; baik besar maupun kecil. Dan persoalan itu datang tidak memandang bulu; baik orang kaya, orang miskin, tua maupun muda, orang percaya, yang pasti persolan itu pasti ada. Oleh karena itu kita perlu menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.” (Mazmur 121:4), pernyataan ini memberikan suatu isyarat bahwa kita harus senantiasa berseru (berdoa) kepada Tuhan. Dan makna yang lebih dalam lagi adalah kita harus senantiasa membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Dalam Matius 8:23-27, diceritakan bahwa saat Yesus naik perahu bersama-muridNya sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sedangkan Yesus tertidur diburitan. Lalu murid-muridNya segera membangunkanNya. Saat itu Yesus tidak langsung bangun untuk topan tersebut, tetapi Ia menantikan reaksi daripada muridmurid-Nya membangun suatu hubungan atau komunikasi dengan Dia. Demikianlah kerinduan hati Tuhan terhadap kita yaitu kita harus selalu membangun hubungan dengan Tuhan, supaya doa menjadi suatu gaya hidup orang-orang percaya pada Kristus. Dari kedua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kitab Mazmur dan Injil Matius telah memberikan pengajaran yaitu ketika kita “membangunkan” Dia, janganlah panik atau mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, sebab apabila kita mengandalkan kekuatan diri maka kita akan terkutuk (Yeremia 17:5). Dan perlu kita ketahui pula bahwa Allah tidak pernah membiarkan kita asalkan kita berserah sepenuhnya kepada Tuhan, sebab dalam mamur 55:23 dikatakan: “Serahkanlah kuatirnu kepada TUHAN maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah.” Saudara, selain kita yang “membangunkan” Tuhan, Diapun rindu untuk membangunkan kita. Seperti halnya kisah cinta yang tertulis dalam Kidung Agung 5:2-8. Di mana ada sepasang kekasih yang
Gereja Bethany Indonesia |64|
saling mencintai. Dan saat itu sang pria (Salomo) ingin sekali bertemu dengan kekasihnya (Sulamit). Namun sayang , Sulamit enggan untuk menemui Salomo karena ia sudah berada di pembaringan . Sehingga Salomo terus menerus mengetok pintu rumah Sulamit dengan harapan Sulamit mau membukakan pintu dan Salomo bisa bertemu dengannya. Tetapi Sulamit tidak terjaga, akhirnya Salomo pergi meninggalkan Sulamit. Peristiwa ini mengingatkan kita pada kitab Wahyu 3:20, di mana Yesus mengetok pintu hati kita dengan harapan supaya kita membukakannya dan Dia dapat masuk untuk berfellowship (bersekutu) dengan kita. Tetapi kenyataannya kita kerapkali menutup pintu hati kita dan enggan membukanya karena kita dalam posisi comfort zone (zona nyaman), sehingga kita tidak ada fellowship dengan Tuhan. Oleh karena itu biarlah kita tetap terjaga saat Dia membangunkan kita untuk tetap menjalin hubungan yang intim denganNya. Sehingga saat persolan itu datang kita tahu Dia yang akan meneduhkannya.
Fakta ilmiah membuktikan bahwa jika Anda menjalani hidup ini dengan pikiran negative, tertekan, kuatir dan penuh ketakutan, maka system kekebalan tubuhmu akan melemah, rawan terserang penyakit dan wabah. Sebaliknya orang yang selalu bersukacita, memiliki pandangan hidup yang positif, selalu tertawa, memiliki kekebalan tubuh yang lebih tinggi dari rata-rata orang pada umumnya. Ingatlah! Ketika Anda sedang bersukacita, system kekebalan tubuhmu akan mencapai titik puncaknya, seperti yang TUHAN inginkan. (Amsal 17:22)
Gereja Bethany Indonesia |65|
Doa Puasa Raya Hari Ke-26
Senin - 22 September 2008
IMAN YANG TERUJI “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolaholah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” (I Petrus 4:12-13)
Saudara, melalui bacaan di atas kita akan mendapatkan suatu peringatan supaya kita tidak heran dengan keadaan-keadaan yang akan kita alami. Namun semuanya itu akan membawa kita untuk hidup yang penuh dengan didasari iman yang teruji. Iman yang teruji ini tidak terjadi hanya sesaat, sebab yang Tuhan inginkan adalah bertahan sampai akhir. Bertumbuh atau tidaknya iman seseorang itu terlihat saat berada dalam ujian. Untuk itu mari kita pelajari tentang ujian terhadap iman kita, diantaranya: 1. Kelimpahan Masalah atau persoalan kadang diijinkan melanda hidup kita untuk menguji iman kita. Tetapi hal lain yang juga menguji iman kita yaitu kelimpahan. Berapa banyak orang jatuh dalam dosa, justru pada waktu ia diberkati. Sementara berada dalam kesesakan, seseorang dapat begitu dekat dan bergaul dengan Tuhan, tetapi pada waktu diberkati mereka mulai lebih dekat dengan hartanya dibanding dengan Tuhan. Pada saat seseorang dalam keadaan miskin, mereka lebih mengutamakan mencari wajah Tuhan, namun setelah menjadi kaya yang dicari bukan lagi Tuhan tetapi tempat-tempat hiburan. Contoh orang yang diberkati dengan kelimpahan, namun setelah diuji akan kasihnya terhadap Tuhan, justru ia memilih harta kekayaannya dibanding Tuhan (Lukas 12:16-19). 2. Pencobaan Ada dua kemungkinan yang akan terjadi apabila seseorang jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan. Yang pertama, seseorang dapat meninggalkan Tuhan ketika berada dalam pencobaan, misalnya Demas
Gereja Bethany Indonesia |66|
yang telah mencintai dunia dan meninggalkan Paulus. Maksudnya bukan meninggalkan pribadi Paulus tetapi Tuhan. Kemungkinan kedua adalah orang tersebut akan semakin tekun dan kuat di dalam Tuhan, serta imannya semakin tumbuh dewasa. Seperti Paulus yang menyadari bahwa dirinya benar-benar diproses untuk memiliki iman yang kuat (teruji) (II Korintus 4:8-9). 3. Kejadian yang Buruk Ayub pernah mengalami peristiwa yang buruk. Anaknya mati semua, hartanya habis, isterinya mengata-ngatai Ayub, dan menyuruh mengutuki Tuhan, tubuhnya dipenuhi borok dan teman-temannya meninggalkannya. Namun ia menyadari bahwa Tuhan sedang mengujinya (Ayub 23:10). Melalui peristiwa buruk Ayub boleh mengenal Tuhan secara pribadi dan bukan kata orang (Ayub 42:5) bahkan kehidupan Ayub dipulihkan luar biasa. Ketika kita mengalami pengujian atas iman kita, janganlah sampai ketiga hal ini membuat kita undur dari Tuhan. Apabila kita sering diasah dengan berbagai macam ujian maka hidup kita akan berguna sebagaimana yang dikehendaki Tuhan. Sebab bukan orang yang memuji dirinya yang tahan uji, tetapi orang yang dipuji Tuhan lah yang tahan uji.
TUHAN ingin Anda meningkatkan pengharapanmu. Kita bahkan tidak dapat memiliki iman tanpa pengharapanmu. Alkitab berkata, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.” Dan salah satu definisi dari pengharapan yang demikian adalah “pengharapan yang mantap.” Kita seharusnya bangun pagi dengan pengharapan yang mantap akan kemurahan TUHAN. Mulailah berharap pintu kesempatan terbuka bagimu. Berharap karirmu semakin cemerlang. Berharap bisa naik mengatasi tantangan hidup. (Ibrani 11:1-2)
Gereja Bethany Indonesia |67|
Doa Puasa Raya Hari Ke-27
Selasa - 23 September 2008
BERDOA DAN BERSYUKUR Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. (Mazmur 40:2) DOA ialah seruan, menanti-nantikan Tuhan, serta berteriak meminta tolong. Semua adalah kebuTuhan. Mazmur 40 ini adalah doa Daud, lambat atau cepat akan mengucap syukur karena akan dikabulkan. Menanti-nantikan Tuhan dibagi menjadi tiga jarak/waktu: 1. Doa yang dijawab dalam waktu singkat. Membutuhkan iman. Iman yang kecil, iman yang bertumbuh, iman yang besar, iman yang kuat, yang bisa sempurna. 2. Doa yang dijawab dalam waktu jangka panjang. Doa jenis ini tidak cukup iman, perlu ada muatan pengharapan yang menjadi jangkar atau sauh yang kuat. Misalnya menunggu jawaban doa selama lima tahun dengan penuh pengharapan, seperti Abraham, doanya dijawab dan orang tersebut bisa mengucap syukur. 3. Doa yang dijawab dalam waktu jangka kekal. Mesti ada muatan kasih, tidak hanya iman dan harap saja. Kita menanti-nantikan Tuhan, karena Tuhan juga menantinantikan kita, seperti Bapa yang menanti-nantikan anakNYA yang hilang. Sebelum bertobat, engkau juga dinanti-nantikan Tuhan. Tuhan Yesus sangat memperhatikan Injil diberitakan, supaya orang yang berjalan dalam kegelapan pada akhirnya berjalan dalam terang Allah, masuk dalam keselamatan kekal. Apakah Tuhan mengasihi kita semua ? Mengasihi! Sudah pasti orang yang mengasihi dan dikasihi pasti selamat! Apapun susahnya, doa pasti diakhiri dengan ucapan syukur. Itu yang dialami Daud. Bagi saudara dan saya yang dicintai Tuhan tidak ada istilah deadlock
Gereja Bethany Indonesia |68|
(buntu) dalam Tuhan. “Karena barang siapa percaya, ia tidak binasa, melainkan hidup yang kekal.” Orang Kristen tidak perlu takut pada kebuntuan, semua orang pernah mengalami tidak ada jalan keluar terhadap statu masalah, tetapi orang-orang yang dikasihi Tuhan dalam nama Yesus istilah deadlock (buntu) tidak ada lagi. Pada Mazmur 138: 1-6, Raja Daud berulang kali menyampaikan kalau dia menanti-nantikan Tuhan dan berseru, dia jamin cepat atau lambat Tuhan akan kunjungi hidupnya. Mazmur 40:3 -- Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku Kalau saja engkau beriman, hari ini masih kecil, tidak sebanding dengan kesusahan Anda, Anda punya iman kecil untuk berdoa dan mendengar Firman Tuhan, tidak istilah dead lock, Contoh seperti Lazarus walau sudah mati 4 hari pun dibangkitkan, walau nama kita sudah busuk, engkau yang pulang dengan iman yang besar, juga mendapat ajaib mukjizat yang besar. Percayakah? Amin. Tuhan memberkati.
Tempuhlah jalan yang mulia, tetaplah ramah dan penuh hormat. Tetaplah berjalan di dalam kasih dan bersikap baik. TUHAN memperhatikan apa yang Anda lakukan. Ia melihatmu berjalan ekstra mil demi melakukan apa yang benar, karena itu Dia menjamin tindakan dan sikap baikmu akan menaklukkan kejahatan. Jika Anda bertekad melakukan hal-hal yang benar, Anda akan melesat jauh kedepan daripada sekedar membalas api dengan api. (Matius 5:41-42)
Gereja Bethany Indonesia |69|
Doa Puasa Raya Hari Ke-28
Rabu - 24 September 2008
KASIH YANG SEMPURNA “…Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” I Yohanes 4:21 Ada seseorang fillosofi dunia yang berkata bahwa “seseorang tidak dapat mengasihi saudaranya dikarenakan mereka tidak dapat mengasihi diri sendiri.” Ini merupakan pendapat yang tidak tepat, karena orang sangat mengasihi dirinya sendiri, tentunya dia akan membenci orang lain. Jadi yang benar adalah “Orang tidak bisa mengasihi saudara atau sesamanya , karena mereka tidak mengasihi Allah.” Dan perlu diketahui bahwa kasih Allah memotifasi seseorang untuk dapat mengasihi orang lain. Ada beberapa hal penting mengenai kasih yang harus kita pahami, tentunya ditinjau dari sisi iman Kristen: 1. Kasih itu adalah perintah yang harus ditaati. Lukas 10:27 berkata, “Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti.” Kata “kasihilah”, yang intinya menunjuk pada suatu perintah. Dan perintah ini tidak dapat dilanggar, sebab apabila dilanggar maka sama dengan kita berbuat dosa. Namun dalam kenyataannya kita sering melakukan tindakan kasih yang disertai dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya, kita mengasihi seseorang apabila orang tersebut juga mengasihi kita atau memberi keuntungan kepada kita. Tetapi sebaliknya bagi orang yang tidak mengasihi atau memberi keuntungan kita dianggap sebagai lawan atau kompetiter. 2. Kasih adalah pilihan yang harus kita ambil Wahyu 2:4 berkata, “namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Bukan kasih yang meninggalkan mereka , tetapi merekalah yang meninggalkan kasih itu. Bukti dari pernyataan kasih dalam kehidupan kita adalah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Bagian yang sukar tentang kasih adalah kasih kepada Allah. Kalau kita berkata bisa mengasihi Allah, tetapi bukti mengasihi saudara tidak ada, sebetulnya kita belum sampai kepada “kasih kepada Allah”..
Gereja Bethany Indonesia |70|
Sebab aplikasi dari mengasihi Allah adalah jika kita mengasihi sesama kita. Sebetulnya lebih mudah untuk mengasihi Tuhan dengan kasih yang luar biasa, karena kesempatan untuk mengasihi Allah lebih besar karena sewaktu-waktu kita bisa bertemu dengan Tuhan. Kita memiliki banyak “cara” untuk mengekspresikan kasih kita kepada Tuhan secara khusus. Untuk itu jadilah orang yang mengasihi Tuhan secara “khusus” bukan seperti “pada umumnya”. Orang-orang khusus adalah orangorang yang sangat mecintai Tuhan. Kalau dia sewaktu-waktu bisa ditemui, maka dengan berbagai “cara” kita dapat menyatakan kasih kita kepada Tuhan. Selanjutnya, berkat apa yang Tuhan berikan jika kita sungguhsungguh mengasihi Tuhan? Ulangan 11:13-15 berkata, kalau kita mengasihi Tuhan secara khusus, maka ia memberikan hujan awal dan hujan akhir secara bersama-sama. Tuhan akan memberikan kepada kita, berkat (gandum), sukacita (anggur), dan urapan (minyak) kepada kita. Hujan awal tidak seberapa, tetapi hujan akhirlah yang lebat. Kalau hujan awal dan akhir turun bersama-sama maka akan sangat luar biasa lebatnya (Yoel 2:23-24).
Kita percaya bahwa TUHAN sedang menuntun kita mendapatkan apa yang kita inginkan, kita seakan “tinggal di puncak gunung, “ relative tidak terpengaruh oleh kehidupan di bawah lembah. TUHAN sedang menuntun langkah kita meskipun hal itu nampaknya mustahil. Mungkin Anda sedang dalam situasi yang tertekan saat ini. Mungkin Anda berpikir, hal ini kelihatannya tidak benar TUHAN, saya tidak mengerti. Anda hanya perlu belajar mempercayai TUHAN. Anda harus tetap menjaga sikapmu, karena TUHAN yang memegang kendali. (Amsal 20:24)
Gereja Bethany Indonesia |71|
Doa Puasa Raya Hari Ke-29
Kamis - 25 September 2008
MENJAGA KEHIDUPAN KEKRISTENANMU “Somoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, …! (I Tesalonika 5:23) Salam daripada Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Tesalonika. Walaupun di awal kalimat terdapat kata semoga, tetapi itu bukan berarti “mudah-mudahan”, sebab dalam terjemahan lain dikatakan “dan Allah sendiri yang memberikan damai sejahtera..”. Saudara, kita semua telah tahu bahwa manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Ada beberapa hal yang perlu kita pahami supaya roh, jiwa, dan tubuh tetap terpelihara dengan sempurna sehingga masa-masa penuaian ini saudara tetap menjaga kehidupan kekristenan saudara sampai kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya: 1. Roh Roh kita ini sifatnya seperti air, karena dikatakan bahwa orang yang percaya kepada Kristus, dalam hidupnya akan keluar sumber air yang hidup (Yohanes 7:37). Oleh karena itu air dapat dipengaruhi dengan sesuatu yang dicampur pada air tersebut. Demikianlah dengan roh kita, seandainya roh kita percaya terhadap Kwan Im maka roh Kwan Im akan masuk dalam roh kita, sedangkan kalau roh kita percaya dengan dunia kegelapan maka roh yang jahat itu akan merusak seluruh kehidupan kita . Saudara, sekalipun orang tidak menyembah roh jahat, tetapi jika ia bergaul dengan jimat-jimat yang dia miliki yaitu dengan cara memberikan tempat dalam rumahnya, maka hal inilah yang membuat dia senantiasa resah. Sangat disayangkan jika orang ini tidak membuat keputusan untuk melepaskan barang-barang koleksinya. Dapat disimpulkan orang tersebut membiarkan rohnya tidak terpelihara/terancam, sekalipun orang tersebut sudah menjadi Kristen (Matius 12:43-45). 2. Jiwa Jiwa berbeda sifatnya dengan roh, sebab jiwa kita ini sifatnya merekam jadi apa yang kita terima itulah yang akan kita keluarkan. Saudara, dunia ini penuh dengan polusi (hal-hal yang buruk),
Gereja Bethany Indonesia |72|
sedangkan jiwa itu merekam segala sesuatu termasuk geseran-geseran yang sedang terjadi contohnya, suami pernah mengkhianati istrinya (selingkuh), maka istri akan merasa disakiti dan tidak bisa mengampuni suaminya; walaupun suaminya sudah bertobat. Hal ini banyak terjadi dalam kehidupan setiap orang, termasuk orang Kristen. Lalu, mengapa perbuatan daripada suaminya tidak dapat diampuni? Karena sesuatu yang terekam dalam otak manusia itu sifatnya bolak balik (rekaman itu senantiasa memberi ingatan kepada kita yang mengalaminya), dan hal itu membuat jiwa seseorang benar-benar disembuhkan?, jiwa ini harus ditandingkan dengan firman Tuhan, sebab firman Tuhan adalah pikiran Kristus. 3. Tubuh Setiap orang wajib memelihara tubuhnya termasuk orang-orang percaya. Memelihara tubuh itu sangat penting karena tubuh adalah bait Allah (1 Korintus 3:16-17), dan itu merupakan tanggung jawab kita masing-masing. Dengan tubuh yang terpelihara maka kita dapat memuliakan Tuhan (Roma 12:1).
Musuh berkata Anda tidak bisa sukses; TUHAN berkata Anda dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus. TUHAN berkata tidak hanya Anda akan keluar dari hutang. Anda bahkan akan memberi pinjaman. TUHAN berkata Ia akan membangkitkan Anda dan membuat hidupmu berarti. TUHAN berkata Ia akan menyelesaikan masalahmu; disamping itu Ia akan mengubah masalah itu untuk kebaikanmu. (Mazmur 118:25-26)
Gereja Bethany Indonesia |73|
Doa Puasa Raya Hari Ke-30
Jum’at - 26 September 2008
HIDUP BARU YANG TERPELIHARA “…yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.” (1 Petrus 1:5) Surat Petrus yang pertama ini ditujukan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus (1 Petrus 1:3-5). Ia mengingatkan kepada semua orang percaya bahwa oleh kasih dan rahmatNya kita mengalami mukjizat yang luar biasa yaitu kelahiran baru. Sebab kelahiran baru merupakan syarat utama untuk dapat masuk kedalam kerajaan Allah. Hal ini juga disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada pemimpin agama Yahudi yaitu Nikodemus, sebagai peringatan bahwa setiap orang yang mau masuk kedalam kerajaan Allah harus mengalami kelahiran baru (Yohanes 3:3-7). Salah satu contoh murid Tuhan yang mengalami kelahiran baru adalah Simon, di mana ketika ia mengaku bahwa Yesus adalah Mesias (Yohanes 3:3-7) Dulu Simon adalah manusia alamiah (manusia yang penuh dengan kelemahan), tetapi setelah ia mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, maka ia menjadi manusia baru dan namanya menjadi Simon Petrus. Istilah kelahiran baru ini tidak hanya terjadi pada zaman perjanjian baru saja, tetapi terjadi pada zaman perjanjian lama juga, hal ini terjadi tatkala Tuhan memanggil Abraham untuk menjadi bapa segala bangsa, maka terlebih dahulu telah terjadi kelahiran baru (perubahan karena menerima panggilan Tuhan). Di mana yang dahulunya Abram menjadi Abraham, Sarai menjadi Sara, kemudian Yakub menjadi Israel. Dan bukan berarti perubahan nama yang menentukan kita menjadi manusia baru, tetapi karena kita meresponi panggilan Tuhan untuk menerima kemurahanNyalah yang membuat kita mengalami kelahiran baru. Istilah serta pengertian kelahiran baru tidak ada di agama manapun, walaupun segala sesuatu yang diajarkan agama tersebut adalah baik. Sebab istilah serta pengertian kelahiran baru ini hanya ada ketika seseorang menjadi percaya didalam nama Tuhan Yesus, sehingga orang tersebut mendapatkan predikat sebagai manusia rohani. Manusia alamiah dan manusia rohani ini tidak terpisah karena
Gereja Bethany Indonesia |74|
kita masih tinggal dalam dunia ini. Lalu, bagaimana dua pribadi/dimensi dipelihara Tuhan? Kedua dimensi ini tetap dipelihara Tuhan, selama kita tetap melekat pada firmanNya. Dan terpeliharanya manusia alamiah kita akan dipengaruhi manusia rohani kita, karena bukan manusia alami kita yang dapat merubah manusia rohani kita. Oleh karena itu manusia rohani kita harus selalu mendapatkan makanan dan minuman, supaya manusia rohani kita tetap hidup. Dan bagaimanakah manusia rohani kita mendapatkan makanan dan minuman? Manusia rohani kita akan mendapatkan makanan apabila kita senantiasa datang kepada Tuhan Yesus (dalam pengertian membangun hubungan yang intim dengan Tuhan), baca Yohanes 7:37-39 dan didalam Injil Yohanes 6:35,37. Hal ini menunjukan bahwa manusia rohani kita benar-benar terpelihara oleh kasih dan rahmatNya, supaya manusia rohani kita tetap hidup. Dan perlu kita ketahui bahwa yang tinggal dalam kerajaan sorga adalah manusia rohani kita dan bukan manusia alamiah (1 Korintus 15:50). Oleh sebab itu, marilah kita memberikan manusia rohani kita terpelihara maka manusia alamiah kita juga turut terpelihara.
TUHAN sedang bekerja di dalam hidupmu entah Anda dapat melihatnya atau tidak. Sesungguhnya TUHAN justru sedang melakukan banyak hal pada saat kita tidak dapat melihat dan merasakan-Nya. Mungkin Anda tidak dapat melihat kemajuan apa-apa, tetapi Anda harus tetap percaya di dalam bathinmu, TUHAN sedang bekerja. Lebih daripada itu sesungguhnya di balik layar Ia sedang membenahi keadaanmu. Ia sedang merancangnya agar suatu hari kelak, pada waktu yang telah ditetapkan-Nya, Anda akan menyaksikan klimaks dari segala sesuatu yang telah TUHAN lakukan di dalammu. (Mazmur 37:23-24)
Gereja Bethany Indonesia |75|
Doa Puasa Raya Hari Ke-31
Sabtu - 27 September 2008
HIDUP DALAM PENGAWASAN TUHAN “Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal ini menimpa mereka secara tibatiba.” (Pengkhotbah 9:122) Saudara dalam ayat bacaan diatas menyatakan ketidakmampuan manusia untuk mengetahui hal-hal yang akan terjadi di waktu mendatang. Sebab sejak manusia jatuh dalam dosa, maka Roh Allah meninggalkan manusia. Sehingga yang ada dalam diri manusia hanya tubuh, jiwa dan roh manusia itu sendiri, dan manusia tidak tahu apa-apa (mengenai hari esok), meskipun manusia diciptakan menurut peta dan gambar Allah. Manusia hanya mengetahui hal-hal yang tampak oleh mata saja, sedangkan hal-hal yang akan terjadi di hari mendatang, manusia tidak dapat mengetahuinya. Saudara, perlu kita ketahui bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang mengetahui, menyelidiki dan memaklumi keadaan kita atas hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang (Mazmur 139:1-6). Bagi Tuhan tidak ada sesuatu yang tersembunyi, sebab Ia mengetahui sampai dasar hati kita. Tuhan juga berjanji akan memberikan seorang penolong dan penghibur yaitu Roh Kudus (Yohanes 14:15-17,26-27) agar kita tetap bertahan dan berkemenangan dalam menjalani hidup di dunia ini. Karena segala rancangan Tuhan atas hidup kita adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11). Tuhan juga telah membawa kita pada posisi yang baik, seperti yang tertulis dalam Kitab Mazmur 23, bahwa Allah adalah gembala yang baik dan kita adalah domba-dombanya. Sebagai gembala pasti tahu apabila dombanya membutuhkan makanan dan minuman. Demikian halnya Tuhan kita, di mana Dia tidak pernah membiarkan kita hidup dalam kekurangan, tetapi Dia membuat hidup kita dalam kecukupan, bahkan berkelimpahan. Kasih setiaNya melindungi dan menghibur kita senantiasa, sebab Ia tidak pernah terlelap walaupun sedetik. MataNya senantiasa memperhatikan kita, supaya tak ada
Gereja Bethany Indonesia |76|
satu kuasa lain yang boleh menyentuh kita. Dan istilah gembala disini tidak ada pada orang-orang yang belum mengenal Tuhan, sebab istilah ini hanya ada pada orang-orang yang percaya pada Yesus. Kalau kita memiliki gembala yang baik, maka hidup kita terjamin. Sebab dalam dunia ini saja, tidak ada seorang gembala yang akan membawa dombadombanya kepada kecelakaan atau malapetaka, apalagi gembala kita yang disebut gembala yang agung (Yesus Kristus). Saudara, melalui pertumbuhan dan perkembangan rohani kita, Tuhan mengajarkan bahwa kita tidak hanya diposisikan sebagai domba saja tetapi juga sebagai anak, tunangan Kristus, mempelai Kristus. Oleh sebab itu, apabila kita menyandang beberapa predikat seperti yang tertulis diatas, maka kita harus berhati-hati dalam menjaga dan memeliharanya, karena domba bisa hilang, anak bisa hilang, tunangan bisa kehilangan kasih mula-mula, bahkan mempelai Kristus bisa diceraikan juga. Contohnya bangsa Israel, Israel yang didambakan menjadi kekasih Allah, pada kenyataannya berpaling dari hadapan Tuhan, sehingga menjadi bangsa yang murtad dan menyembah kepada berhala. Untuk itu, biarlah kita tetap hidup dalam pengawasan Allah dan hormatilah Roh Kudus yang tidak pernah melepaskan kita sampai akhir zaman.
Ekspektasi yang rendah akan membuatmu terjebak dalam kehidupan yang biasa-biasa saja. Anda harus mengembangkan pikiran yang positif dan berkemenangan, pikiran yang berkelimpahan, pikiran yang berkenan, penuh pengharapan; baik, murni, pikiran yang cemerlang. (Galatia 4:4-5, 7)
Gereja Bethany Indonesia |77|
Doa Puasa Raya Hari Ke-32
Minggu - 28 September 2008
HARGAI KASIH KARUNIA TUHAN “…Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.” Sahut Esau: “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?” (Kejadian 25:31-32) Dalam Kejadian 25:29-34, mengisahkan Esau yang memandang rendah mengenai hak kesulungannya. Padahal itu adalah sangat penting sebagai anak sulung untuk menerima hak waris. Oleh karena itu , Yakub mengejar hak kesulungan itu dengan segala cara, untuk mendapatkan berkat dari Ishak. Kisah ini merupakan gambaran dalam hidup ini. Di mana berapa banyak orang meremehkan kasih karunia Tuhan demi semangkok kacang merah yang merupakan kenikmatan atau harta dunia. Saudara, dalam Ibrani 12:16 disebutkan bahwa Esau mempunyai nafsu yang rendah sehingga menjual hak kesulungannya dengan hal yang fana. Oleh karena sikapnyalah maka Allah membenci Esau tetapi mencintai Yakub (Maleakhi 1:2-3). Orang yang percaya kepada Yesus dan mengalami kelahiran baru, orang tersebut berhak menerima hak kesulungan, yaitu sebagai ahli waris kerajaan surga sebab ia telah mempunyai visi untuk masuk dalam kerajaan Allah, seperti yang tertulis dalam Ibrani 12:22-23. Apabila kita mengetahui bagaimana proses seseorang memperoleh hak kesulungan maka orang tersebut tidak akan mengganggap rendah atau menyia-nyiakan kasih karunia Allah seperti yang tertulis dalam Yohanes 6:44, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” dan seperti yang tertulis juga dalam Yohanes 14:6. Kedua ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada sedikitpun turut campur tangan manusia untuk menerima kasih karunia Allah dan dapat masuk kerajaan Allah. Semuanya semata-mata oleh kasih karunia Allah kepada manusia. Dan jikalau ada seseorang meremehkan kasih karunia Allah maka orang tersebut berada dalam kebodohannya. Selain kita tidak boleh meremehkan kasih karunia Tuhan, kita tidak boleh meninggalkan kasih mula-mula, sebab jikalau seseorang meninggalkan kasih mula-mula, orang tersebut dapat dikatakan merendahkan kasih karunia Allah (Wahyu 2:4-5, Ibrani 10:38-39). Jadi, melihat ayat tersebut biarlah menjadi peringatan bagi kita yang
Gereja Bethany Indonesia |78|
mulai meninggalkan Tuhan, supaya diambil dari kita. Untuk itu perlu yang dipanggil tetapi sedikit yang termasuk orang-orang yang terpilih
kaki dian atau urapan Allah tidak kita ketahui pula bahwa banyak terpilih (Matius 22:14), dan kita (I Petrus 2:9).
Oleh karena itu jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan kepada kita karena suatu saat tidak ada lagi kesempatan untuk menerima kasih karunia Tuhan sebab kita telah meremehkannya (Ibrani 12:16-17). Lebih dari semua itu, biarlah roh kita tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan sebab kedatangan Tuhan tidak ditangguhkan lagi. Dan jangan kita setengah-setengah dalam mengerjakan keselamatan yang telah diberikan kepada kita.
Anda boleh memiliki computer yang paling canggih di dunia, tetapi jika Anda salah memasukkan program atau informasi, maka ia tidak akan berfungsi sebagaima mestinya. Demikian pula jika kita membiarkan pikiran negative, kata-kata negative, dan segala virus masuk kedalam pikiran kita, lambat laun hal itu akan merusak program dan tatanan nilai di dalam hidupmu. Kita diciptakan menurut gambar TUHAN. Sebelum kita dibentuk, Ia telah memprogram kita untuk hidup berkelimpahan, berbahagia, sehat dan sempurna. (Mazmur 139:23-24)
Gereja Bethany Indonesia |79|
Doa Puasa Raya Hari Ke-33
Senin - 29 September 2008
BERSABAR DALAM WAKTU-NYA “Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku? Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya , supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata: aku telah mengalahkan dia, dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah. Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.” (Mazmur 13:1-6). Ayat bacaan diatas merupakan ungkapan hati daripada raja Daud yang disampaikan kepada Tuhan, di mana ia mengalami pergumulan yang sangat berat. Daud merasa bahwa seolah-olah Tuhan tidak memperdulikan segala persoalan yang sedang dia hadapi, karena musuh-musuh Daud terus menerus mencemoohnya. Daud mengalami tekanan yang luar biasa dalam hidupnya. Walaupun demikian Daud masih tetap yakin bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang luar biasa dan setia terhadap janjiNya. Yaitu Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan yang menjadikan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Dengan demikian Daud yakin bahwa bersama Tuhan tidak ada yang mustahil. Akhirnya Daud mulai bangkit untuk membuat suatu terobosan baru ketika berada dalam kondisi atau waktu yang tidak enak. Daud tidak membiarkan dirinya untuk tinggal diam dan tenggelam dalam kesukarannya, karena ia percaya bahwa Allah menyertai dia. Dan ketika Daud bertindak untuk bangkit, maka Daud memperoleh kemenangan yang luar biasa. Memang ada waktu-waktu tertentu yang membuat deadlock (jalan buntu) seperti yang dialami oleh Daud. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah: “apakah waktu-waktu stagnasi itu telah ditentukan oleh Tuhan, atau kita sendiri yang telah menentukannya?” Untuk itu kita akan belajar melalui penjelasan Pengkhotbah 3:1-11, di mana disana dijelaskan bahwa segala sesuatu ada waktunya, dan Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Jadi, hidup
Gereja Bethany Indonesia |80|
manusia di dunia ini, segala sesuatunya sudah ditentukan oleh Tuhan. Karena sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia berada dibawah suatu penghukuman. Dan transisi dari dosa menuju kematian telah didahului oleh berbagai macam persoalan atau pergumulan yang berat. Sehingga semua itu membuat manusia berada dalam keadaan stagnasi; termasuk seperti yang dialami oleh Daud maupun orangorang percaya, namun semuanya itu ada waktunya. Yang perlu kita pelajari dari kisah ini adalah selalu bersabar menunggu waktunya Tuhan. Mungkin dalam hati kita timbul pertanyaan: “apakah Yesus sendiri berada dibawah waktu yang sudah ditentukan oleh Bapa?” jawabannya adalah “Ya”, sebab di dalam Injil Yohanes 2:1-5 telah diceritakan mengenai Yesus mengubah air menjadi anggur dalam suatu acara pesta perkawinan di Kana. Walaupun Tuhan Yesus belum melakukan mukjizat tetapi ibu Yesus tetap percaya; sehingga segala persoalan ada jalan keluar. Akhirnya Tuhan Yesus berkata kepada para pelayan pesta, katanya: “isilah tempayan-tempayan itu dengan air.” Pada saat itu pula para pelayan mengisi dengan air, dan saat itu juga telah terjadi mukjizat yang luar biasa, di mana air telah diubah menjadi anggur. Ketika kita bersabar saja, maka pada waktuNya mukjizat pasti terjadi.
Mungkin Anda memiliki impian besar di dalam hatimu, tetapi secara manusia Anda merasa hal itu mustahil. Ada berita gembira buat Anda! TUHAN tidak dapat dibatasi oleh hukum alam, dan segala rekayasa manusia. Jika Anda bersedia mempercayai TUHAN dan tetap bersikap benar, tetap setia di manapun Anda berada, tidak tergesa-gesa dan tidak memaksakan sesuatu terjadi, TUHAN akan mempromosikan Anda pada waktu yang tepat. Ia akan membuat impianmu menjadi kenyataan. (Yesaya 55:9)
Gereja Bethany Indonesia |81|
Doa Puasa Raya Hari Ke-34
Selasa - 30 September 2008
RAHASIA MENANTIKAN TUHAN “Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.” (Habakuk 2:1-5). Pada saat bangsa Israel berada dalam kesesakan, Habakuk selaku seorang nabi telah menjadi perantara antara Tuhan dengan bangsa Israel. Ia senantiasa menantikan firman Tuhan untuk dapat disampaikan kepada bangsa Israel agar hati bangsa Israel tetap kuat dalam menghadapi pergumulan yang sedang terjadi. Habakuk tidak jemu-jemu dalam menantikan jawaban Tuhan sebab ia telah menerima segala janji Tuhan, dan ia yakin apabila Tuhan berjanji pasti akan digenapi, seperti yang tertulis dalam 2 Petrus 3:9. Jika saat ini saudara sedang menantikan jawaban dari Tuhan, mari naik ke “menara doa” maka kita akan mendapatkan tiga hal diantaranya: 1. Revelation (wahyu), 1 Korintus 12:1-11. Wahyu merupakan firman yang langsung disampaikan melalui Roh Kudus. Untuk memperoleh wahyu saudara harus semakin dekat dengan Tuhan. 2. Wisdom (hikmat), 1 Korintus 2:6-9. Pada saat kita berdoa kepada Tuhan, maka kita akan mendapatkan hikmat dari Tuhan karena Roh Allah ada dalam diri kita. Oleh sebab itu, kita perlu banyak berdoa supaya kita semakin sensitif terhadap Roh Allah yang senantiasa memberikan input mengenai pikiran Allah. Dan tentunya pikiran Allah itu tidak dapat diterima dengan akal manusia, melainkan dapat diterima dengan iman. 3.
Power (kuasa). Roh Allah itu bisa memunculkan kuasa dalam kehidupan kita, sehingga apa yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah dilihat oleh mata maupun timbul dalam hati kita akan disediakan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Gereja Bethany Indonesia |82|
Pikiran Allah menciptakan iman yang dapat mengadakan mukjizat. Tahun ini adalah “Harvest Time” (masa penuaian). Dan perlu kita perhatikan bahwa kita tidak dapat memaksakan masa penuaian itu, sebab tuaian kita tergantung dari apa yang kita tabur. Firman Tuhan itu datang dalam kehidupan kita namun belum menjadi nyata, tetapi Tuhan berjanji bahwa suatu hari pasti akan digenapi. Pada waktu kita menunggu jawaban dari Tuhan, waktunya tidak akan berlambatlambat seperti yang dialami oleh Habakuk ketika menantikan jawaban Tuhan. Ketika Tuhan memerintahkan kita melakukan sesuatu maka itu merupakan nubuatan, dan didalamnya ada hikmat dan kuasa yang bekerja dalam kehidupan saudara. Kemudian kita menunggu dan terkadang menunggu dalam waktu lama. Firman Tuhan akan dinyatakan meskipun itu mustahil untuk dikerjakan manusia. Pada waktu menunggu, senantiasa perkatakan kata-kata iman. Terkadang orang-orang akan mencemooh saudara, dan itu merupakan ujian bagi saudara. Tetapi yakinlah bahwa orang benar akan melihat mukjizat Tuhan. Kita harus hati-hati terhadap perkataan maupun tingkah laku kita. Jangan keadaan sekitar saudara menyurutkan semangat saudara dalam melaksankaan perintah Tuhan, yakinlah bahwa bersama Tuhan, saudara akan melakukan perkaraperkara yang besar. Memang kata-kata iman dengan kesombongan itu memang tipis. Tetapi kalau kita benar-benar berlaku tulus di hadapan Tuhan maka kita akan melihat kuasa Tuhan dinyatakan. Amin.
TUHAN melihat ketulusanmu. Tidak ada tingkah-lakumu yang tidak diketahui oleh Dia. Ia memiliki semua catatannya, dan pada waktu-Nya Ia akan memberikan pahala kepadamu. TUHAN adalah TUHAN, dan Ia tidak hanya melihat apa yang Anda lakukan, tetapi mengapa Anda melakukannya. TUHAN menilai motivasi kita. Karena itu jangan jemu-jemu berbuat kebaikan. (Galatia 6:9-10)
Gereja Bethany Indonesia |83|
Doa Puasa Raya Hari Ke-35
Rabu - 01 Oktober 2008
MENGAPA HARUS MENANTI ? “Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan” (Mazmur 27:14) Firman Tuhan penuh dengan janji-janji yang akan dinyatakan dalam kehidupan kita, salah satu janjiNya: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7). Dan janji-janjiNya itu pasti akan digenapi, asalkan kita bersedia untuk senantiasa menantikan Tuhan. Lalu, “mengapa kita harus menantikan Tuhan?” firman Tuhan menasehatkan: “tetapi orang-orang yang menantinantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:31). Selain itu ada suatu nasehat seperti yang tertulis dalam Yosua 1:9, “….kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” Saudara, beberapa nasehat yang tertulis pada ayat-ayat tersebut bukan hanya sekedar untuk menghibur hati kita, tetapi untuk diterapkan dalam kehidupan kita, karena apabila nasehat ini kita lakukan maka ada suatu dampak yang besar terjadi dalam kehidupan kita. Dan untuk melakukan hal ini diperlukan suatu keberanian dalam diri kita, karena di dalamnya ada harga yang harus kita bayar; baik ketekunan, kesabaran, maupun kesetiaan. Dari ketiga hal ini kerapkali kita abaikan sehingga kadang-kadang muncul dalam benak kita: “mengapa Tuhan belum memberi jawaban atau mendengar doaku?”. Dan pada akhirnya kita beranggapan bahwa Tuhan terlalu lambat untuk menolong kita. Lalu, apa yang menyebabkan Dia lambat-lambat untuk memberi jawaban atas apa yang kita minta? Yang menyebabkan jawaban tertunda adalah: kita berada dalam posisi yang tidak benar dihadapan Tuhan. Karena sebenarnya bukan kita yang menunggu jawaban dari Tuhan, melainkan Tuhanlah yang menunggu kita untuk bertobat dan mengerti pikiranNya. Tuhan ingin adanya satu persepsi, di mana pikiran Kristus dan pikiran kita adalah sama yaitu pikiran
Gereja Bethany Indonesia |84|
rohani bukan duniawi. Manusia duniawi tidak bisa menerima pikiran Allah. Untuk mempersamakan pikiran kita terhadap pikiran Kristus, maka kita harus melekat kepada Tuhan dan mau diajar oleh Tuhan sampai pikiran Kristus benar-benar kita miliki. Paulus berkata “karena aku memiliki pikiran Kristus maka segala kuasa Allah mengalir keluar.” Mungkin saat ini kita sedang menanti janji Tuhan begitu lama, tetapi jangan kuatir karena Allah sedang menunggu sampai kemampuan kita “mati” sehingga kita berkata “Tuhan aku tidak mampu”. Tetapi bukan berarti kita tidak boleh menggunakan kemampuan yang telah diberikan Tuhan kepada kita; maksudnya adalah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan harus melibatkan dan mengandalkan Tuhan, karena Dia adalah sumber dari segala sesuatu, termasuk kemampuan kita. Dan apabila saat ini segala usaha kita mengalami kegagalan, maka jangan panik tetapi berdiam dirilah dihadapan Tuhan karena Allah akan memberi pegertian kepada kita apa yang menjadi maksud dan kehendakNya; selain itu Tuhan tidak pernah lalai akan janjiNya seperti yang tertulis dalam 2 Petrus 3:9.
TUHAN tidak menciptakan kita menjadi orang yang biasabiasa saja atau rata-rata. Ia tidak ingin kita sekedar ,menerima atau melakukan apa yang semua orang lakukan. TUHAN telah memanggil kita untuk tampil di depan massa, menjadi manusia yang cemerlang dan berintegritas. Segala bentuk kompromi akan menodai kejayaan dan prestasi kita. Apa yang dimaksud dengan menjadi manusia cemerlang dan berintegritas? (Amsal 13:6)
Gereja Bethany Indonesia |85|
Doa Puasa Raya Hari Ke-36
Kamis - 02 Oktober 2008
TETAP MENANTIKAN TUHAN “Aku sangat menati-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” (Mazmur 40:2-4) Sejak Tuhan Yesus naik ke surga sampai hari ini, orang Kristen tetap menanti-nantikan Tuhan. Istilah menanti-nantikan adalah suatu rangkaian daripada ibadah. Contoh yang sederhana misalnya, doa kita belum dijawab oleh Tuhan, maka kita menanti-nantikan jawabannya, atau misalnya kita belum diurapi maka kita menantikan dengan sabar dan setia. Dalam menanti-nantikan Tuhan tidak hanya sekedar saat kita membutuhkan pertolonganNya, tetapi kita menanti-nantikan Tuhan juga terhadap kedatangan-Nya yang kedua kali. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang sudah mati, apakah mereka termasuk orang yang menantikan Tuhan? Ya, baca 1 Tesalonika 4:16. Hal ini menunjukkan bahwa sementara sangkakala Allah belum berbunyi, maka orang yang sudah mati akan dibangkitkan pada saat sangkakala Allah berbunyi. Bagi orang yang masih hidup akan diangkat hidup-hidup seperti Henokh dan Elia. Dalam hal penantian, gereja diumpamakan sebagai isteri, sedangkan Kristus diibaratkan sebagai kepala atau suami. Antara suami dan isteri tentunya saling menantikan untuk dapat senantiasa bergaul. Tidak hanya kita yang menantikan Tuhan, tetapi Tuhan juga yang menanti-nantikan kita. Bagaimanakah semangat Tuhan dalam menantikan kita? Semangat Tuhan dalam menantikan kita itu seperti kisah yang terdapat dalam Lukas 15:20, “…Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” Jadi, orang yang saling menantinantikan itu memiliki muatan kangen atau kerinduan, selain muatan kasih. Demikian halnya dengan ibadah; bahwa ibadah itu harus ada muatan kerinduan. Dan untuk lebih jauh lagi, kita melihat kerinduan Allah terhadap kita tidak sekedar ingin bertemu, tetapi lebih dari itu
Gereja Bethany Indonesia |86|
Ia ingin kita berada di mana Ia berada seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:3. Jadi, menanti-nantikan Tuhan pada setiap jam, menit, bahkan detik merupakan sesuatu yang indah sekali, tetapi menantinantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali itu, kita perlu melihat peta zaman. Dan apabila saat ini kita sedang mendengar deru perang, bencana alam, gempa bumi, kelaparan, dan kejadian-kejadian yang menghebohkan, maka perlu kita ketahui bahwa semuanya itu merupakan awal dari penderitaan menjelang zaman baru, tetapi bagi mereka yang tetap betahan sampai pada kesudahannya akan selamat, dan setelah Injil Kerajaan Allah sudah diberitakan di seluruh dunia dan menjadi kesaksian bagi bangsa, maka barulah tiba kesudahannya (Matius 24:6-14). Oleh sebab itu janganlah kita undur dari iman kita, karena kita termasuk orang yang akan masuk dalam kehidupan yang kekal. Tetapi marilah kita senantiasa menanti-nantikan Tuhan, karena orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Amin.
Selama Anda lebih suka tertunduk menatap ketanah daripada menatap peluangmu, berarti Anda sedang beresiko ketinggalan hal-hal yang besar. TUHAN ingin melakukan sesuatu di dalam Anda dan melalui Anda. Ini adalah prinsip rohani, sama halnya dengan prinsip jasmani: Kita bergerak menuju apa yang dilihat oleh mata kita. Jika kita tidak melihatnya, maka kita tidak akan menuju kesana. Sekarang bagaimana dengan Anda? Apa yang dilihat oleh mata rohanimu? Apakah Anda melihat dirimu bertambah kuat, bertambah sehat, bertambah senang, dipenuhi berkat TUHAN, kemurahanNya dan kemenangan? (Filipi 4:9)
Gereja Bethany Indonesia |87|
Doa Puasa Raya Hari Ke-37
Jum’at - 03 Oktober 2008
SIAP MENANAM LAGI SETELAH PANEN Jika pada masa panen ada yang perlu diwaspadai yaitu belalang dan ada hal yang lebih penting lagi yang harus diingat, yaitu siap menanam lagi setelah panen. Artinya semua yang kita terima kita kembalikan kembali untuk kemuliaan namaNya. Jangan lupa untuk mengucap syukur. Abraham contohnya, ada beberapa kebenaran yang perlu kita pahami dalam kehidupan Abraham untuk menjadi orang yang diberkati Tuhan secara luar biasa, diantaranya: 1. Mendirikan mezbah bagi Tuhan. Abraham mendirikan mezbah bagi Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, tetapi kapanpun dan di manapun Abraham berada, ia senantiasa mendirikan mezbah bagi Tuhan (Kejadian 12:7). Setelah imannya mengalami pertumbuhan, imannya menjadi semakin kuat, setelah menjadi kuat imannya menjadi besar, dan pada akhirnya imannya menjadi sempurna. Karena imannya yang sempurna maka Abraham disebut sebagai bapa orang beriman. Ada hal penting yang perlu kita perhatikan dalam mendirikan mezbah bagi Tuhan, yaitu janganlah mendirikan mezbah sekedar saja atau asal-asalan karena hal ini tidak memiliki dampak apa-apa. Tetapi sebaliknya, kalau kita benar-benar menghormati kehadiran Tuhan saat membuka mezbah bagi Dia maka berkat Tuhan akan tercurah atas kita (2 Samuel 6:11). 2. Meyakini bahwa Allah adalah sumber segalanya. Kejadian 13, dijelaskan bahwa pada saat Abraham berpisah dengan Lot karena gembala ternak mereka bertengkar, maka Lot disuruh Abraham untuk memilih tempat yang dipandangnya indah, subur, dan damai. Yaitu Sodom dan Gomorah. Sedangkan Abraham harus mencari tempat lain, tetapi Abraham tidak kuatir sedikitpun karena ia tahu bahwa Allah adalah sumber dari segalanya. Apabila memberkati anakanakNya, tidak mengenal waktu atau musim, tetapi ia memberkati bagi mereka yang senantiasa tinggal dalam kasih Tuhan. Abraham tetap setia mendirikan mezbah bagi Tuhan, sedang Lot sebaliknya. Ia tidak mendirikan mezbah lagi bagi Tuhan, dan ia tidak mengandalkan Tuhan selaku sumber segalanya, tetapi ia justru mengandalkan berkat yang sedang ia dapatkan atau sedang asyik menikmati berkat yang
Gereja Bethany Indonesia |88|
ada. Sehingga pada akhirnya ia harus mengalami kehancuran. Anakanak Lot moralnya rusak, bahkan sampai melakukan perbuatan yang tidak wajar terhadap ayahnya sendiri. Berbeda dengan Abraham, ia semakin diberkati dan semakin kaya raya. 3. Memberikan perpuluhan. Kejadian 14:20, “……lalu Abram memberikan kepadaya sepersepuluh dari semuanya.”. Abraham menyadari bahwa sepersepuluh dari hasil usahanya adalah milik Tuhan, oleh sebab itu Abraham mengembalikannya kepada Tuhan sebagai tanda ketaatannya terhadap Tuhan. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga taat untuk mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan? Perpuluhan bukan nilai dari besar atau kecilnya jumlah yang diberikan tetapi lebih berbicara soal ketaatan. Bahkan Abraham tidak segan–segan menyerahkan putranya sebagi persembahan. Mengapa Abraham berani? Karena Abraham tahu bahwa Allah yang ia sembah adalah Jehovah Jireh (Allah yang menyediakan). Sampai akhir hidup Abraham, Tuhan tetap memberikan keberhasilan, kebahagiaan, dan damai sejahtera. Amin.
Seorang yang cemerlang dan berintegritas berjalan ekstra mil demi melakukan apa yang benar. Ia menjaga perkataannya meskipun situasinya sulit. Orang yang cemerlang tiba ditempat kerjanya tepat waktu. Ia tidak mencuri waktu selama bekerja, ia tidak pulang lebih awal jika tidak benar-benar sakit. Apabila Anda memiliki semangat yang unggul, hal itu akan terlihat dari kualitas pekerjaanmu, dan sikap orang lain terhadap apa yang Anda lakukan. (Mazmur 41:12-13)
Gereja Bethany Indonesia |89|
Doa Puasa Raya Hari Ke-38
Sabtu - 04 Oktober 2008
MENDAPATKAN HASIL YANG LEBIH “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sebesar ini?” (I Raja-raja 3:9) Setiap orang yang ada di dunia ini tentunya mengharapkan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Berbagai macam cara dan usaha telah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih. Namun, kita akan belajar dari kehidupan raja Solomo ketika bertemu dengan Tuhan, ia mendapatkan hasil yang lebih lagi (1 Raja-raja 3:5-15). Kita pun dapat memperolehnya jika kita tetap membangun hubugan dengan Tuhan. Untuk itu marilah kita belajar dari Salomo untuk mendapatkan hasil yang lebih lagi; 1. Berani mengakui kekurangannya Salomo mengakui kekurangannya (1 Raja-raja 3:7). Berapa banyak orang sulit untuk mengakui kekurangannya. Mereka lebih cenderung mengakui bahwa dirinya hebat dan lebih dari orang lain. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah sombong. Dan orang ynag sombong adalah lawan Allah (Yesaya 22:11), selain itu kesombongan adalah awal kehancuran seperti yang Tuhan nasehatkan dalam Lukas 14:11. Saudara, dengan mengakui kekuranganya, maka Salomo mendapatkan yang lebih lagi. Oleh karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikanNya pada waktunya (1 Petrus 5:6). Kita harus mengakui kebuTuhan kita. Kalau orang mau merendah, pasti jalannya akan naik. Kalau ada orang yang kaya tetapi sombong, maka jalannya pasti menurun, apalagi kalau orang itu miskin dan juga sombong, maka tidak akan ada jalan naik. Kita percaya bahwa Roh Kudus akan memberikan kekuatan kepada mereka yang lemah, selama orang tersebut tidak putus asa. Memang, untuk mengetahui apakah diri kita sombong atau tidak, itu tidak mudah. Tetapi kita dapat bercermin melalui kebenaran firman Tuhan. 2. Harus Berdoa Untuk Hal Yang tepat Pada ayat 9-10, kita dapat melihat bahwa Tuhan masih menjawab
Gereja Bethany Indonesia |90|
doa orang-orang percaya, dan mukjizat Tuhan masih tetap berlangsung sampai hari ini. Untuk itu doa kita harus sesuai dengan kehendakNya. Allah kita adalah Allah yang besar, dan bagi Dia tidak ada hal yang sulit untuk mengadakan Sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Banyak orang yang sudah lama berdoa tetapi doanya belum dikabulkan, mengapa? Karena orang tersebut meminta sesuatu yang tidak tepat, hanya memenuhi keinginan daging (Yakobus 4:3) tetapi apabila kita minta sesuatu sesuai dengan kehendakNya dan untuk memuliakan namaNya, maka kita akan menerimanya. 3. Hidup sesuai jalan yang Tuhan tunjukkan dan tetap setia Dalam ayat 14, Salomo hidup sesuai dengan jalan yang Tuhan tunjukkan , ketika Salomo meminta hikmat, ia mendapatkannya. Dengan hikmat itu, Tuhan memerintahkan untuk taat. Artinya bagi kita adalah kalau kita sudah berdoa, lalu kita mendapatkan apa yang kita doakan, maka pakailah apa yang kita terima itu untuk kemuliaan Tuhan. Dan akhirnya melalui peristiwa itu semua orang memuliakan Tuhan (1 Raja-raja 3:16-28). Kalau kita diberi talenta, waktu, tenaga, harta, dan apa yang ada pada kita, pakailah itu untuk memuliakan Tuhan dan tetaplah setia, karena orang seperti inilah yang akan mendapatkan kelimpahan sampai selama-lamanya (Amsal 20:6).
Temukanlah tempat di mana Anda berani memimpikan impian besar, tempat di mana imanmu akan menanjak. Keluarlah dari lingkungan yang negatif dan masuklah ke dalam atmosfir kemenangan, di mana terdapat orangorang yang membangun Anda daripada menjatuhkan Anda. Temukanlah tempat di mana orang-orangnya memberi Anda semangat dan meneguhkan Anda untuk meraih yang terbaik. Temukanlah tempat di mana orangorangnya menginspirasikan Anda untuk naik ke level yang baru. Kawan, Anda harus bisa membayangkan hal-hal yang baik terjadi padamu sebelum semua itu terjadi. (2 Korintus 6:14) Gereja Bethany Indonesia |91|
Doa Puasa Raya Hari Ke-39
Minggu, 05 Oktober 2008
HARAPKAN PENINGKATAN “…TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,..” (Ulangan 28:1-14) Kalau kita berbicara mengenai penuaian, maka hal itu sangat berkaitan dengan berkat TUHAN. Dan kali ini kita akan membahas tentang tiga hal kebenaran yang berkaitan dengan berkat Tuhan; 1. Peningkatan Rohani Kita tidak akan diberkati apabila kita tidak memiliki tingkatan rohani yang tinggi. Dalam kekristenan, kita tidak sekedar tahu atau kenal Tuhan, tetapi kita harus bergaul dengan Tuhan.Jika kita bergaul dengan Tuhan, maka kita akan menerima wahyu dari Tuhan yang selanjutnya berkembang menjadi visi. Selanjutnya, apabila kita sudah punya visi maka terjadi iluminasi (perwujudan) dari visi itu. Memang, wahyu itu kadang-kadang menjadi kebodohan bagi kita, seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 2:14-16 tetapi apabila kita tetap meresponinya maka kita akan menemukan atau melakukan perkara yang besar bersama Tuhan.Saudara, apabila kita sudah masuk dalam perwujudan/fakta (iluminasi), keadaan yang negatifpun berubah menjadi yang positif. Kita akan diberkati sebab kita telah masuk dalam masa penuaian, asalkan kita melakukannya dengan percaya. Oleh sebab itu apabila kita mendengarkan firman saat ini maka kita harus bergerak untuk meninggalkan tanah perbudakan (dosa). Penuaian ini tidak lama tetapi singkat, dan Allah sanggup memberikan penuainan secara berlimpah-limpah, sehingga pada saat krisispun kita tetap dipelihara Tuhan. Oleh karena itu, apabila kita menjalani hidup ini janganlah kita berpikir dengan cara manusia tetapi dengan cara Allah sebab Tuhan menentukan langkah-langkah orang yang berharap dan percaya kepadaNya untuk dibawa pada tanah perjanjian, seperti yang tertulis dalam Amsal 16:9.
2. Peningkatan Karir Ketika seseorang ingin mengalami peningkatan dalam hal karir maka orang tersebut melakukan banyak hal, diantaranya melanjutkan
Gereja Bethany Indonesia |92|
studi yang lebih tinggi, atau menambah wawasan dengan mengikuti berbagai macam seminar yang berhubugan dengan karirnya. Tetapi ada hal yang lebih esensi dalam peningkatan karir, mari baca Amsal 10:22. Ayat ini menunjukkan akan kedaulatan Tuhan atas kehidupan kita, segala sesuatu karena anugerahNya bukan karena kekuatan kita (Mazmur 127:1-2). Tuhan sanggup memberkati kita dalam kondisi apapun juga. 3. Peningkatan Sosial Berbicara mengenai peningkatan sosial, kita dapat melihat dalam hidup seseorang yang menjadi berkat bagi orang lain (Amsal 3:910) Kata “memuliakan Tuhan dengan harta kita” sangat berkaitan dengan hal memberi atau menolong orang miskin, melakukan aksi sosial, membuat rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya. Jadi perlu tindakan konkrit dalam kehidupan kita, sebab iman tanpa perbuatan adalah mati. Sebab apabila kita menabur sedikit maka kita akan menuai sedikit pula, dan apabila kita menabur banyak maka kita akan menuai banyak pula. Dan harus dengan ketulusan hati, sebab kalau tidak maka akan sia-ia. Untuk itu marilah kita memberikan yang terbaik bagi Tuhan, karena kita akan masuk dalam hitungan para penuai (Amsal 11:24-25). Amin.
Betapa pentingnya kita harus bisa melihat diri kita seperti TUHAN melihat kita, karena kita tidak akan pernah meningkat melebihi apa yang kita bayangkan tentang diri kita. Jika kita melihat diri kita sebagai pecundang, selalu bermasalah, tidak pernah bahagia, maka di alam bawah sadar kita akan terprogram demikian dan hidup kita akan mengarah kesana. Untuk mencapai peningkatan, kita harus mengubah focus kita. Kita harus percaya. Pahamilah hal ini: TUHAN akan menolong Anda , tetapi Anda yang harus bertindak. (Mazmur 5:12-13)
Gereja Bethany Indonesia |93|
Doa Puasa Raya Hari Ke-40
Senin, 06 Oktober 2008
TERUS MENGHASILKAN BUAH Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” dan murid-muridNya pun mendengarnya.” Markus 11:12-14, 20-21
Ketika Yesus keluar dari Betania, Ia merasa lapar, dan saat itu Ia mendapatkan sebatang pohon ara. Pohon ara itu daunnya cukup lebat, dan Yesus mencoba untuk mendapatkan buah pohon ara tersebut, tetapi Ia tidak menemukannya, karena memang bukan musimnya. Lalu apa yang dilakukan Yesus ketika tidak mendapatkan buah ara itu? Yesus mengutuk pohon itu. Tampaknya Yesus marah kepada pohon itu, sesungguhnya Yesus sedang memberi pelajaran kepada murid-muridNya, bahwa Tuhan tidak suka terhadap orang yang beribadah secara musiman seperti pohon ara yang berbuah sesuai dengan musimnya. Padahal Tuhan memberkati atau memberi rejeki kepada kita setiap hari dan setiap saat. Dan perlu diketahui, bahwa keadaan kita seumpama pohon yang ditanam ditepi aliran air, yang tidak pernah layu daunnya dan senantiasa menghasilkan buah (Yehezkiel 47:12) Keadaan ini mengajari kita agar kita tidak menjadi Kristen yang musiman. Sejak Roh Kudus ada pada kehidupan kita, maka semuanya akan menjadi baik (subur) dan menghasilkan buah yang lebat. Tuhan tidak pernah mengairi kehidupan kita. Jika kita beribadah dan meresponi kehadiran Roh Kudus secara musiman, maka kita akan mengalami kesuaman. Dan sebagai akibatnya, kita akan dimuntahkan oleh Tuhan seperti jemaat Laodikia yang juga mengalami kesuaman. Setelah kita memahami dan melakukan pengajaran yang telah diberikan Tuhan Yesus kepada kita, maka kita akan disebut orang yang berbahagia, karena kita tidak boleh berhenti sampai disini, karena
Gereja Bethany Indonesia |94|
berapa banyak orang jatuh dalam dosa, justru ketika mereka berada dalam kelimpahan. Mereka merasa nyaman berada dalam situasi mapan. Oleh sebab itu, biarlah kita tetap ingat akan firman Tuhan yang menasehatkan kepada kita supaya roh kita tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan sampai kedatanganNya yang kedua kali. Amin
Bila tiba waktu-Nya TUHAN, tak satu kuasa kegelapanpun yang mampu menahannya. Bila tiba saat yang telah ditetapkan-Nya, tak seorangpun yang mampu menghalanginya. Tiba-tiba segalanya akan berubah.
Gereja Bethany Indonesia |95|
POKOK-POKOK DOA SYAFAAT 1. BERDOA UNTUK NEGARA •
•
•
•
• •
Berdoa bagi Indonesia, mungkin secara mata jasmani kita melihat keadaan menjadi semakin tidak baik, namun Tuhan sanggup untuk mengubahkan Indonesia sehingga bangsa ini bisa bertobat dan dipulihkan oleh Tuhan. Supaya pemimpin negara beserta menteri-menteri mempunyai kebijaksanaan dan pertimbangan yang baik dalam setiap keputusan. Supaya mereka mengetahui bahwa mereka berada di dalam tangan Tuhan dan mereka dipimpin oleh kehendak Tuhan (Ams. 21:1). “ Hati Raja seperti batang air di dalam tangan Tuhan, dialirkanNya ke mana Ia ingini.” Supaya hati mereka terbuka dan menerima firman Tuhan dan keselamatan yang ada dalam Yesus Kristus dan kekuatan musuh yang menghalangi pemberitaan Injil dihancurkan. Supaya hukum negara sesuai dengan kehendak Tuhan. Supaya terjadi kegerakkan reformasi rohani dalam lembaga negara dan firman Tuhan yang sudah ditanam tidak dicuri oleh iblis.
2. BERDOA UNTUK GEREJA-GEREJA (khususnya GEREJA BETHANY) • Berdoa bagi gereja-gereja yang ada di Indonesia, walaupun
• •
•
kita berbeda dalam organisasi-organisasi yang ada, namun biarlah perbedaan yang ada tidak membuat kita saling menjatuhkan atau saling menjelekkan antara satu gereja dengan gereja lainnya. Tetapi biarlah masing-masing gereja bisa saling melengkapi. Berdoa bagi perluasan Gereja Bethany, agar gereja ini bisa menjadi berkat dan membuka cabang di seluruh Indonesia dan dunia internasional. Segala Nubuatan yang telah disampaikan oleh Rev. Cindy Jacobs dan Rev. Peter Kumar supaya semakin nyata karya Tuhan dan semakin tergenapi melalui Gereja Bethany Indonesia, khususnya pribadi Pdt. Abraham Alex Tanuseputra. Berdoa agar Tuhan memberikan kesehatan yang baik, hikmat, kekuatan Ilahi kepada Pdt. Abraham Alex Tanuseputra dan Tuhan sepenuhnya memimpin, menolong, melindungi dan
Gereja Bethany Indonesia |96|
• • •
memberkati seluruh keluarga. Berdoa bagi penambahan jiwa-jiwa baru bagi tiap-tiap gereja yang ada. Berdoa agar Tuhan memberkati gereja-gereja khususnya yang ada di pedesaan. Berdoa agar Tuhan memberikan tuntunan yang lebih jelas bagi jemaat dan hamba-hamba Tuhan yang ada di seluruh gereja di Indonesia sehingga mereka bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan sehingga banyak jiwa dapat dimenangkan bagi Yesus Kristus.
3. BERDOA BAGI PEMILIHAN UMUM •
• •
•
• •
Berdoa bagi Presiden Bambang Susilo Yudhoyono dan Wakil Presiden Yusuf Kalla agar dapat memimpin bangsa ini sampai akhir masa jabatan dengan hikmat dan takut akan Tuhan. Berdoa agar masa-masa kampanye menjelang Pemilu tanggal 9 April 2009 berlangsung tertib dan aman. Berdoa agar TNI dan POLRI dapat mengantisipasi situasi dan kondisi selama persiapan kampanye sampai dengan Pemilu supaya memberikan rasa aman kepada masyarakat. Berdoa untuk calon-calon anggota DPR, DPRD dan DPD yang terpilih benar-benar mewakili rakyat dan takut akan Tuhan. Berdoa agar calon Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih adalah orang yang takut akan Tuhan. Berdoa agar seluruh anggoa KPU, dalam mengatur penyelenggaraan Pemilu dapat sungguh-sungguh mengutamakan asas-asas umum, yaitu: langsung, umum, bebas, rahasia, jujur serta adil dan beradab. Dan agar Roh Kudus memimpin dan memberikan kekuatan serta keberanian kepada seluruh anggota KPU sehingga mereka dapat mengatur penyelenggaraan pemilu dengan adil dan sebaik mungkin tidak memihak kepada salah satu atau beberapa partai politik tertentu.
4. BERDOA BAGI MENARA DOA JAKARTA • Berdoa bagi Pdt. Abraham Alex Tanuseputra agar diberikan hikmat, kekuatan Ilahi, tuntunan penuh dari Roh Kudus dan kesehatan yang baik selama pembangunan dan penyelesaian
Gereja Bethany Indonesia |97|
•
•
•
•
•
Menara Doa Jakarta. Berdoa bagi pendanaan untuk pembangunan Menara Doa Jakarta agar Tuhan menyediakan dana yang cukup sebesar dana yang dibutuhkan. Doakan agar Tuhan menggerakkan anak-anak Tuhan bahkan setiap pribadi dari latar belakang agama lain. Yang telah dipilih Tuhan menjadi saluran berkat bagi pendanaan, sehingga mereka dengan sukacita memberikan dana yang dibutuhkan bagi penyelesaian Menara Doa Jakarta. Berdoa untuk pemerintah agar mereka mendukung dan memberkati proyek ini, sehingga proyek ini bisa terselesaikan dengan baik. Berdoa bagi para kontraktor dan para pekerja agar mereka takut akan Tuhan dan dapat bekerja sama dengan baik serta jujur. Berdoa agar Menara Doa Jakarta dapat sungguh-sungguh menjadi tempat untuk memuji dan menyembah Tuhan dari semua aliran denominasi gereja yang ada di Jakarta. Berdoa agar roh kasih dan keperdulian kepada sesama ada dalam diri masyarakat Jakarta, sehingga tidak ada tindakan berbau SARA .
5. BERDOA UNTUK KOTA SURABAYA dan (KOTA ANDA) • Berdoa agar terjadi lawatan Tuhan secara khusus sehingga terjadi kebangunan rohani dan transformasi dalam gerejagereja. • Berdoa supaya terjalin kesatuan rohani di antara umat Kristen, sehingga Tuhan akan melimpahkan berkatNya bagi orang percaya dan kota Surabaya (Maz. 133). • Berdoa agar Tuhan menjamah pemerintah daerah dan masyarakat agar bekerjasama mengentaskan berbagai problematika di kota Surabaya seperti kemiskinan, pengangguran, pelacuran, narkotika, dan lain-lain.
6. BERDOA UNTUK KELUARGA ANDA • Anggota keluarga yang belum mengenal Tuhan • Hubungan dan Keharmonisan Keluarga supaya senantiasa dekat bersekutu dengan Tuhan • Keluarga semakin mencintai Tuhan
Gereja Bethany Indonesia |98|
• •
•
Turun Temurun menjadi benih berkat yang luar biasa bagi kemuliaan Nama Tuhan Berdoa untuk Usaha, pekerjaan, rumah tangga, ekonomi keluarga Anda, dan percayalah melalui doa puasa ini akan ada jalan keluar. Berdoa supaya setiap keluarga Kristen memiliki mezbah keluarga, sehingga mereka dapat menjadi surat Kristus yang terbuka.
7. PERMOHONAN DOA : _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________
Gereja Bethany Indonesia |99|
RINTANGAN-RINTANGAN TERHADAP PENYEMBUHAN. Kadang-kadang ada berbagai halangan untuk menerima penyembuhan ilahi, mis. 1. dosa yang tidak diakui (Yak 5:16), 2. penindasan atau perbudakan oleh kuasa kegelapan (Luk 13:11-13), 3. ketakutan atau kekhawatiran (Ams 3:5-8; Flp 4:6-7), 4. kekecewaan pada masa lampau yang melemahkan iman yang sekarang (Mrk 5:26; Yoh 5:5-7), 5. dihalangi oleh orang lain (Mrk 10:48), 6. pengajaran yang tidak alkitabiah (Mrk 3:1-5; 7:13), 7. penatua tidak berdoa dengan iman (Mrk 11:22-24; Yak 5:14-16), 8. gereja tidak mencari dan memperoleh karunia mukjizat dan penyembuhan sebagaimana dikehendaki Allah (Kis 4:29-30; 6:8; 8:5-6; 1Kor 12:9-10,29-31; Ibr 2:3-4), 9. ketidakpercayaan (Mrk 6:3-6; 9:19,23-24), dan 10. kelakuan yang mementingkan diri sendiri (1Kor 11:2930). Kadang-kadang, alasan penderitaan jasmani yang terus-menerus dalam tubuh orang percaya tidak dapat langsung diketahui (mis. Gal 4:13; 1Tim 5:23; 2Tim 4:20). Dalam kasus-kasus lain lagi, Allah memutuskan untuk memanggil pulang orang-orang kudus-Nya yang dikasihi sementara mereka menderita sakit (bd. 2Raj 13:14).
LANGKAH-LANGKAH MEMPEROLEH PENYEMBUHAN. Apa yang dapat saudara lakukan ketika berdoa dan memohon kesembuhan dari Allah untuk tubuh saudara? 1. Pastikan bahwa hubungan saudara dengan Allah dan orang lain beres (Mat 6:33; 1Kor 11:27-30; Yak 5:16; ). Gereja Bethany Indonesia |100|
2. Carilah kehadiran Yesus dalam kehidupan saudara, karena Dialah yang memberikan iman yang saudara perlukan itu (Rm 12:3; 1Kor 12:9; Flp 2:13; iman yang benar). 3. Penuhilah kehidupanmu dengan Firman Allah (Yoh 15:7; Rm 10:17). 4. Apabila saudara tidak memperoleh kesembuhan, tetaplah tinggal di dalam Dia (Yoh 15:1-7). Periksalah kehidupan saudara untuk mengetahui perubahan apa yang hendak dikerjakan Allah di dalam hidupmu. 5. Mintalah doa dari penatua jemaat, demikian pula anggota keluarga dan saudara seiman yang lain (Yak 5:1416). 6. Hadirilah kebaktian di mana ada seorang hamba Tuhan yang mempunyai karunia penyembuhan (bd. 5:15-16; 8:5-7). 7. Harapkanlah terjadinya mukjizat – percayalah kepada kuasa Kristus (Mat 7:8; 19:26). 8. Bersukacitalah apabila penyembuhan terjadi hari ini. Bersukacitalah sekalipun penyembuhan tidak terjadi saat ini (Flp 4:4,11-13). 9. Ketahuilah bahwa penundaan jawaban doa oleh Allah bukan berarti permohonan saudara ditolak. Kadangkadang Allah mempunyai maksud yang lebih besar (bd. Yoh 9:3; 11:4,14-15,45; 2Kor 12:7-10) dan kebaikan bagi kita (Rm 8:28). 10. Sadarilah bahwa jikalau saudara seorang Kristen yang mengabdi kepada Tuhan, maka Allah tidak pernah akan Gereja Bethany Indonesia |101|
meninggalkan atau melupakan saudara. Kasih Allah begitu besar kepada saudara, sehingga saudara dilukiskan di telapak tangan-Nya (bd. Yes 45:15-17). Perhatikan bahwa Alkitab mengakui penggunaan obat-obatan dan perawatan kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mat 9:12; Luk 10:34; Kol 4:14).
Gereja Bethany Indonesia |102|
DAFTAR PUSTAKA Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2001. Tanuseputra, Abraham Alex, Batu Penjuru, House of Blessing, Surabaya, 2005. Tanuseputra, Abraham Alex, Iman yang Memindahkan Gunung Harap yang Tak Tergocangkan Kasih yang Sempurna ,Armageddon, Jakarta Barat, 2000. Materi Khotbah Pdt. Abraham Alex Tanuseputra sepanjang tahun 2006-2008. Osteen, Joel, Mencapai Potensi Hidup yang Maksimal (365 Renungan Harian), Indo Gracia, Jakarta, 2006. (kata-kata hikmat).
Gereja Bethany Indonesia |103|
CATATAN:
Gereja Bethany Indonesia |104|