BUKU PANDUAN BLOK Pertumbuhan dan Perkembangan (Growth and Development)
(NS 121)
Di susun oleh: Rahmah.,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.,An Falasifah Ani Yuniarti, S.Kep., Ns., MAN. Ferika Indarwati, S.Kep., Ns., MNg. Romdzati, S.Kep., Ns., MNS.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
1
BUKU PANDUAN BLOK Pertumbuhan dan Perkembangan (Growth and Development)
(NS 121)
Di susun oleh: Rahmah.,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.,An Falasifah Ani Yuniarti, S.Kep., Ns., MAN. Ferika Indarwati, S.Kep., Ns., MNg. Romdzati, S.Kep., Ns., MNS. Kontributor Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
2
GAMBARAN BLOK
Blok pertumbuhan dan perkembangan diberikan kepada mahasiswa semester 2.
Blok ini membahas tentang hal-hal terkait pertumbuhan dan
perkembangan manusia sejak lahir hingga proses kematian. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis. Proses belajar mengajar meliputi ceramah di kelas, presentasi, penugasan, praktikum, dan tutorial. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi. Beban studi: 4sks: 2 sks kuliah, 1 sks tutorial, 1 sks skills lab
3
DAFTAR ISI GAMBARAN BLOK AREA KOMPETENSI KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Topik Kuliah 2. Topik Tutorial 3. Topik Skills Lab METODE EVALUASI NILAI BLOK CETAK BIRU PENILAIAN FASILITAS DAFTAR PUSTAKA SUPLEMEN 1. Petunjuk Teknis Tutorial 2. Skenario Tutorial 3. Petunjuk Skills Lab 4. Panduan Field Trip 5. Penjelasan tugas
4
AREA KOMPETENSI a. Kompetensi Utama: 1. Mampu melakukan asuhan keperawatan professional di tatanan klinik dan komunitas 2. Mampu melakukan penelitian sebagai peneliti pemula 3. Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan 4. Mampu menerapkan aspek etik legal dalam praktik keperawatan 5. Mampu melakukan praktik keperawatan yang holistic 6. Mampu menjalin hubungan interpersonal 7. Mampu melakukan komunikasi efektif 8. Mampu bersikap caring dan empati 9. Mampu menjalin kerjasama dan jejaring kerja 10. Mampu menginternalisasikan nilai Islam di pelayanan keperawatan b. Kompetensi Pendukung: 1. Mampu mengelola organisasi 2. Mampu mengusai bahasa asing c. Kompetensi Lainnya:
KOMPETENSI BLOK Kompetensi Blok Pertumbuhan dan Perkembangan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok ini, mahasiswa mampu:
1. Memahami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam perspektif islam (sejak janin sampai remaja) 2. Memahami teori – teori perkembangan. 3. Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan dari masa konsepsi sampai masa remaja 4. Memahami aspek fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural dalam pertumbuhan dan perkembangan dari masa konsepsi sampai masa remaja serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. 5. Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan dari masa dewasa awal sampai dewasa menengah 6. Memahami aspek fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural dalam pertumbuhan dan perkembangan dari masa dewasa awal sampai dewasa menengah serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. 7. Memahami konsep proses penuaan 8. Memahami aspek fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural dalam proses penuaan serta faktor – faktor yang mempengaruhinya 9. Memahami proses sakaratul maut dan kematian
5
6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Rencana Pembelajaran No
Area Kompetensi
1
Topik Overview Blok Konsep pertumbuhan dan perkembangan dalam perspektif islam
2
U1,U3,U4, U5, U6, U7,
Teori – teori perkembangan
Sub Topik Gambaran blok, kompetensi, proses belajar mengajar, ujian a. Konsep pertumbuhan dan perkembangan janin dalam islam serta bimbingan /pendidikan terkait. b. Konsep pertumbuhan dan perkembangan anak (bayi sampai balita) dalam islam serta bimbingan /pendidikan terkait. c. Konsep pertumbuhan dan perkembangan usia sekolah dalam islam serta bimbingan /pendidikan terkait. d. Perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional pada anak Perkembangan anak menurut perspektif ajaran Islam e. Konsep pertumbuhan dan perkembangan remaja dalam islam serta bimbingan /pendidikan terkait. f. Konsep mumayiz a. Teori perkembangan biofisik b. Teori psikoanalisis/psikososial yang
Metode
Durasi
Ceramah, diskusi
2 x 50 menit
Ceramah, diskusi
3 x 50 menit
Tugas makalah (refleksi thd teori
2 x 100 menit
7
No
Area Kompetensi
Topik
U8, U9, P1, P2,
3
U1,U3,U4, U5, U6, U7, U8, U9, P1,
Sub Topik dikemukakan oleh freud dan erikson c. Teori perkembangan piaget mengenai perkembangan kognitif d. Menerapkan teori teori perkembangan saat merencanakan intervensi dalam pelayanan terhadap klien e. Mendiskusikan tujuan keperawatan dalam menerapkan prinsip-prinsip perkembangan untuk merawat klien
1. Mendiskusikan masalah fisiologis dan psikososial selama transisi kehidupan intrauterine sampai ekstrauterine 2. Menggambarkan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan janin/neonatus
a. b.
c. d. Menggambarkan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan infant (bayi)
a.
Metode
Durasi
tersebut) & presentasi
Pertumbuhan , perkembangan janin trimester satu, dua dan tiga dan promosi kesehatan Perubahan fisik neonatus, perubahan psikososial, perubahan kognitif, perubahan psikososial, risiko kesehatan, masalah kesehatan Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan masa janin dan neonates Anticipatory guidance masa janin dan neonatus
Ceramah, diskusi
2 X 50 menit
Perubahan fisik infantil, perubahan psikososial, perubahan kognitif, perubahan psikososial, risiko kesehatan, masalah kesehatan, anticipatory guidance (bimbingan antisipasi). Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Penugasan, presentasi
1x50 menit
8
No 4
5
6
Area Kompetensi U1,U3,U4, U5, U6, U7, U8, U9, P1, P2,
U1,U3,U4, U5, U6, U7, U8, U9, P1, P2, U1,U3,U4, U5, U6, U7, U8, U9, P1, P2
Topik 1. Mendiskusikan masalah fisiologis dan psikososial selama masa toddler sampai prasekolah 2. Menggambarkan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan selama masa toddler sampai prasekolah
Pertumbuhan normal fisik, intelektual, emosional, pengembangan perilaku dan sosial masa kanak-kanak Faktor biologis, psikologis dan sosial yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan normal anak . Penyimpangan dari normal dan identifikasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Sub Topik a.
b.
Perubahan fisik toddler, perubahan psikososial, perubahan kognitif, perubahan psikososial, risiko kesehatan, masalah kesehatan dan promosi kesehatan Perubahan fisik prasekolah, perubahan psikososial, perubahan kognitif, perubahan psikososial, risiko kesehatan, masalah kesehatan
1. Pertumbuhan normal pada anak menurut ANTRO WHO, NCHS, perhitungan & pengukuran status gizi, KPSP
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak 2. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Kongenital dan didapat) 3. 4.
Metode
Durasi
Tutorial
2x120 menit
Ceramah, diskusi, penugasan (fieldtrip) ke Posyandu, PAUD, Day care
2 x 100 menit
Ceramah, diskusi
2X 50 menit
Stimulasi untuk pertumbuhan dan perkembangan Kelainan-kelainan pertumbuhan dan perkembangan pada anak, baik fisik, mental, emosional dan faktor yang menyebabkan; termasuk : RM, Down Syndrom
9
No
Area Kompetensi
Topik Perkembangan normal fisik, emosi, sosial, intelektual dan perilaku yang berhubungan dengan remaja.
Sub Topik
8
U1,U3,U4, U5, U6, U7, U8, U9, P1, P2
1. Perkembangan fisik, emosional, social, intelektual remaja 2. Konsep baligh (mukallaf) dalam ajaran Islam 3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja 4. Kebutuhan fisik, social, emosional remaja 5. Permasalahan yang terjadi pada remaja 6. Menangani remaja bermasalah
11
U1,U3,U4, Seksualitas U5, U6, U7, U8, U9,P1, P2
1. Fisiologi alat reproduksi laki-laki dan perempuan 2. Konsep pubertas pada laki-laki dan perempuan 3. Perkembangan seksual sejak bayi 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi seksualitas 5. Pemeliharaan organ reproduksi /seksualitas (terkait hak dan kewajiban ) dalam islam 6. Konsep seksualitas dalam islam
12
U1,U3,U4, Perbedaan tahap perkembangan pada U5, U6, U7, masa dewasa: dewasa muda, dewasa U8,U9, P1, P2 pertengahan dan usia lanjut, Dan pola perkembangan normal orang dewasa
1. Perkembangan fisik, emosional, sosial, intelektual orang dewasa: dewasa muda, dewasa pertengahan dan usia lanjut. 2. Permasalahan yang terjadi pada dewasa dan fakor yang mempengaruhinya, seperti: karir, tanggung jawab, hubungan, tekanan peer group
Metode Tutorial
Durasi 2 x 120 menit
Ceramah, diskusi
2 x 50 menit
Penugasan, presentasi
2 x 50 menit
10
No
Area Kompetensi
Topik
Sub Topik
Metode
Kebutuhan orang dewasa dan ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai: a. tujuan hidup dan prestasi b. Kebutuhan konsep diri c. nilai-nilai dalam kehidupan d. perbedaan-perbedaan seperti budaya dan etnik Proses penuaan dan Kebutuhan interpersonal yang diperlukan untuk perawatan usia lanjut
Kebutuhan orang dewasa dan ketrampilan interpersonal yang diperlukan dalam berbagai situasi
Penugasan, presentasi
2 x 50 menit
Tutorial
2 x 120 menit
Ceramah, diskusi,
2 X 50 menit
Tutorial
2 x 120 menit
13
U1,U2, U3, U4, U5, U6, U7, U8, U9, P1, P2, L
15
U1,U2, U3, U4, U5, U6, U7, U8, U9, P1, P2, L
16
U1,U3,U4, Gizi dalam proses pertumbuhan U5, U6, U7, U8, U9,P1, P2
1. Teori tentang proses penuaan 2. Proses penuaan dalam konteks pertumbuhan dan perkembangan 3. Faktor yang mempengaruhi proses penuaan 4. Risiko kesehatan/masalah kesehatan pada lansia 5. Perawatan pada usia lanjut secara umum / anticipatory guidance pada lansia 6. Perawatan usia lanjut dalam perspektif islam 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pengaruh Gizi bagi pertumbuhan Zat gizi makro dan mikro Angka kecukupan gizi yang dianjurkan Kebutuhan gizi individu Metabolisme protein di dalam tubuh Peran protein pada tahap tumbuh kembang Konsep makanan halal dan thoyyib Masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi pada tahap pertumbuhan
Durasi
11
No 17
Area Kompetensi U1,U2, U3, U4, U5, U6, U7,U8,U9, P1, P2,L
Topik Proses kematian dan kematian
Sub Topik Kematian -
Metode Ceramah, diskusi
Durasi 2 x 50 menit
Tanda-tanda kematian berdasarkan tinjauan medis Perubahan fisik dalam proses kematian Tinjauan kematian dalam Islam
12
2. TOPIK TUTORIAL No
Topik
Durasi
1
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia toddler
2 pertemuan x 2 x 60 menit
2
Permasalahan pada remaja
2 pertemuan x 2 x 60 menit
3
Proses Penuaan
2 pertemuan x 2 x 60 menit
4
Stunting
2 pertemuan x 2 x 60 menit
3. TOPIK SKILLS LAB No Topik 1 Pijat Bayi 2 Pengkajian neonatus
Tempat Minihospital Minihospital
Durasi 2 x 60 menit 2 x 60 menit 2 x 60 menit
4
Memandikan bayi , perawatan tali Minihospital pusat dan Kangaroo Mother Care (KMC) Pengkajian pada Anak dan KPSP Minihospital
5
Pengkajian pada lansia
2 x 60 menit
3
Minihospital
2 x 60 menit
METODE EVALUASI Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi akhir (sumatif) terdiri dari ujian blok, penugasan, tutorial, dan nilai praktikum. Syarat untuk dapat mengikuti ujian praktikum maupun ujian blok adalah dengan kehadiran minimal sebagai berikut: a. Kuliah
: 75%
b. Tutorial
: 100 %
c. Praktikum dan atau Skill Lab : 100 %
NILAI BLOK Nilai Blok terdiri dari beberapa komponen yaitu: 40% hasil MCQ 15 % penugasan 25% hasil Tutorial 20% hasil OSCE/ ujian praktikum/responsi
13
CETAK BIRU PENILAIAN Ujian Blok : Jenis soal MCQ
No
Topik
Level Pencapaian Recall Aplikasi/ Analisis 16 4 6 4
Jumlah Soal
1 2
Teori perkembangan anak Perkembangan masa kanak-kanak
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Child rearing/parenting-pola asuh dalam Islam Kebutuhan stimulasi dan anticipatory guidance Penilaian pertumbuhan dan perkembangan pada anak Penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak Pertumbuhan dan perkembangan masa dewasa Faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja Seksualitas
5
4
10
6
4
10
6
4
10
4
6
10
6
4
10
6
4
10
4
6
10
6
4
10
6
4
10
4
6
10
5
5
14
Perbedaan perkembangan masa dewasa Kebutuhan interpersonal untuk orang dewasa Kebutuhan interpersonal untuk usia lanjut Metabolisme protein
15
Gizi
7
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
JUMLAH
5
20 10
5 3
10 150
FASILITAS Prodi Ilmu Keperawatan FKIK UMY telah dilengkapi fasilitas pendukung pembelajaran yang terdiri dari : a. b. c.
d.
Amphiteater untuk perkuliahan yang dilengkapi dengan komputer, LCD projector, audio recorder, internet Ruang kuliah ber-AC untuk perkuliahan yang dilengkapi dengan komputer, LCD projector, audio recorder, internet 15 ruang tutorial untuk small group discussion (SGD) dengan kapasitas 12-15 mahasiswa. Ruang tutorial dilengkapi dengan mini perpustakaan, peralatan audiovisual, internet Mini hospital dan laboratorium komunikasi
14
e. f. g.
6 laboratorium 1 ruang perpustakaan PBL bersama Hot-spot area
DAFTAR PUSTAKA Referensi Utama : Pilliteri, A. (2007). Maternal&Child Health Nursing Care of the Childbearing&Childrearig Family. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Taylor, C., Lillis, C., & LeMone, P. (2005). Fundamentals of Nursing: the art and science of nursing care. Philadelpia: Lippincott William & Wilkins. Referensi Tambahan : Angela Oswalt, Major child development theories and http://www.gulfbend.org/poc/view_doc.php?type=doc&id=7918&cn=28
theorists,
(2009),
Kendra Van Wagner, Child Development Theories: Major Theories of Child Development,(2009), http://psychology.about.com/od/developmentalpsychology/a/childdevtheory.htm http://nursingcrib.com/human-growth-and-development-theories/ Angela Oswalt, development theories and theorists, http://www.gulfbend.org/poc/view_doc.php?type=doc&id=7918&cn=28
Major
child (2009),
Kendra Van Wagner, Child Development Theories: Major Theories of Child Development,(2009), http://psychology.about.com/od/developmentalpsychology/a/childdevtheory.htm
SUPLEMEN 1. Petunjuk Teknis Tutorial 2. Skenario Tutorial 3. Panduan Skills Lab 4. Panduan Field Trip
15
PETUNJUK TEKNIS TUTORIAL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SEVEN JUMP
Clarifying unfamiliar terms Problem definition Brainstorming Analyzing the problem Formulating learning issue Self study Reporting
Proses tutorial menggunakan metode seven jumps dalam menganalisa skenario, meliputi: 1. Clarifying unfamiliar terms/ mengklarifikasi istilah atau konsep : istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan kamus keperawatan, kamus kedokteran, tutor. 2. Problem definition/mendefinisikan permasalahan: masalah-masalah yang ada dalam skenario diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas berisi pertanyaan-pertanyaan. 3. Brainstorming: langkah ini berisi jawaban singkat atau hipotesis dari pertanyaan pada langkah ke-2 4. Analyzing the problem/menganalisis masalah : masalah-masalah yang telah ditetapkan dianalisa
dengan
membuat
skemaatau
bagan
yang
merupakan
alat
untuk
menghubungkan pemahaman mahasiswa dalam kelompok tersebut.. Pada langkah ini setiap anggota kelompok dapat mengemukakan penjelasan tentative, mekanisme, hubungan sebab akibat dan lain-lain tentang permasalahan. 5. Formulating learning issue/menetapkan tujuan belajar: informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dirumuskan dan disusun sistematis sebagai tujuan belajar. 6. Self
study/mengumpulkan
informasi
tambahan
(belajar
mandiri)
:
kebutuhan
pengetahuan yang ditetapkan sebagai tujuan belajar untuk memecahkan masalah dalam belajar mandiri dapat dilakukan dengan mengakses informasi melalui internet, jurnal, perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar. 7. Reporting/mensintesis/menguji informasi baru : mensintesis, mengevaluasi dan menguji informasi baru hasil belajar mandiri setiap anggota kelompok Setiap skenario diselesaikan dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan skenario dimana langkah 1s/d 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah 6 dilakukan diantara pertemuan pertama dan kedua. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan ke2. 16
Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu mahasiswa dalam cara memecahkan masalah tanpa harus menjelaskan penjelasan atau kuliah mini. Ketua diskusi memimpin diskusi dengan memberikan kesempatan setiap anggota kelompok untuk dapat menyampaikan ide dan pertanyaan, mengingatkan bila ada anggota kelompok yang mendominasi serta memancing anggota kelompok yang pasif selama proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brainstorming bila dirasa sudah cukup dan melihat bersama sekretaris apakah semua hal yang penting sudah dicatat/didokumentasikan. Ketua dibantu sekretaris menulis hasil diskusi pada white board/flipchart. Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning athmosphere, keterbukaan dan kebersamaan yan kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa khawatir dianggap salah, diremehkan atau tidak bermutu oleh teman-temannya, karena metode tutorial ini mengedepankan proses atau langkah2 yang hrs dicapai dlm pemecahan masalah bukan benar tidaknya jawaban yang dihasilkan. Metode tutorial ini menuntut mahasiswa secara aktif dalam mencari informasi atau belajar mandiri untuk memecahkan masalah.
17
TUTORIAL 1` General Learning Objective: After completing the tutorial process students are able to explain the growth and development of toddler. Skenario 1 A mother brought her 19-month old girl, BB 14 Kg, PB 90 cm to the hospital because of a fall from a ladder. The result of assessment is the child can already say eat, drink even though it has not been too clear. The mother asked the nurse how to toilet training. Then the nurse discussed with mothers about anticipatory guidance and stimulation of child development.
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jump!
18
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
19
TUTORIAL 2 General Learning Objective: After completing the tutorial process students are able to explain problem among adolescents: smoking
Skenario 2 A Boys 14 years old, hospitalized in the hospital because of his fall from a motorcycle. The results of the assessment of children is smoking, the history of family (parents) didn’t have smoke. His smoke because he wants to have many friends. His already have “mimpi basah” but never discussed it with his parents.
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jump!
20
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
21
TUTORIAL 3 General Learning Objective: After completing the tutorial process students are able to explain about aging.
Skenario 3 A man aged 77 years was brought by his wife of 62 years old to geriatric clinic because of a fall in the bathroom. Clients only lived with his wife at home, and before the client active in “Posyandu Lansia”. Clients wear hearing aids and wearing glasses since 5 years ago.
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jump!
22
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
23
TUTORIAL 4 General Learning Objectif: After completing the tutorial process students are able to explain about the stunting
Scenario 4 Millennium Development Goals of 2015 is the eradication of poverty and hunger with the decline in stunting. Stunting will be increased mortality and morbidity (MOH, 2007) In Indonesia, 23 million children under age about 7.6 million children under five classified stunting (35.6%) consisted of 18.5% children are very short and 17.1% children are short.
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jumps!
24
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
25
PANDUAN PRAKTIKUM TOPIK SKILLS LAB: 1
Pijat Bayi
2
Pengkajian neonatus
3
Memandikan bayi, perawatan tali pusat dan Kangaroo Mother Care (KMC)
4
Pengkajian anak dan KPSP (tes perkembangan)
5
Pengkajian lansia
26
1. PIJAT BAYI Oleh: Falasifah Ani Y, S.Kep., Ns., MAN. dan Ferika Indarwati, S.Kep., Ns., MNg.
Tujuan Umum: Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pijat bayi Tujuan Khusus: Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: a. b. c. d. e.
Menjelaskan pengertian pijat bayi Menjelaskan tujuan & manfaat pijat bayi Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi pijat bayi Menjelaskan Alat / persiapan untuk melakukan pijat bayi Melakukan pijat bayi dengan tepat
Skenario
Seorang ibu berkonsultasi dengan ners. Ia menginginkan bayinya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan mau menyusu dengan kuat.
Pertanyaan Minimal 1. Bagaimanakah cara mengoptimalkan tumbuh kembang bayi? 2. apakah manfaat dari pijat bayi?
MATERI Pengertian Pijat Bayi Pijat bayi adalah memberikan sentuhan pada tubuh bayi atau anak. Pijat bayi ini merupakan kebiasaan yang sudah lama dilakukan oleh orang orang Timur. Pijat bayi dapat memberikan manfaat menstimulasi tumbuh kembang bayi dan merupakan salah satu cara mengungkapkan kasih sayang orang tua terhadap anaknya.
Tujuan/manfaat : A. Manfaat bagi bayi 1. Pertumbuhan bayi lebih cepat dari pada bayi yang tidak dipijat 2. Merangsang bayi untuk minum ASI lebih banyak dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan 3. Membantu mengembangkan sistem imun dan kestabilan system syaraf. 4. Membantu bayi berlatih relaksasi dan semakin sadar akan lingkungannya. 5. Meningkatkan oksigenasi tubuh 6. Membantu mengatasi gangguan tidur dan membuat bayi tidur lebih lelap dan lama 27
7. Membantu mengatur sistem pencernaan, sistem respirasi dan sirkulasi, membantu meredakan ketidaknyamanan (kolik, tumbuh gigi), serta menurunkan produksi hormon stressor yang membuat stres bayi. 8. B. Manfaat bagi Ibu 1. Memperkuat ikatan (bonding) bayi dengan ibu/orangtua 2. Membangun kepercayaan dan kedekatan antara bayi dengan orang tua 3. Membangun kepercayaan diri dalam merawat bayi 4. Orang tua dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi 5. Mengurangi depresi post natal 6. Relaksasi bagi ibu dan bayi 7. Meningkatkan Produksi ASI
Kapan bayi boleh mulai dipijat : Tidak ada kata terlalu awal untuk melakukan pijat bayi, selama kondisi medis bayi memungkinkan. Pijat bayi juga dianjurkan untuk bayi yang premature, karena dalam beberapa penelitian pijat bayi tersebut dapat membantu meningkatkan berat badan, membantu bayi sadar sehingga cepat berinteraksi dengan ibu maupun lingkungannya, membantu oral feeding lebih awal, meningkatkan kesehatan tulang dan lebih cepat keluar dari rumah sakit.
Waktu yang tepat untuk memulai pemijatan 1. Pagi hari saat orang tua dan bayi siap memulai hari 2. Pada waktu malam untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Tips yang boleh dilakukan: 1. Terus melakukan kontak mata dengan bayi 2. Nyanyikan lagu dan putarkan musik lembut untuk membantu anda dan bayi anda lebih rileks 3. Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan tingkatkan tekanan pijatan saat anda semakin yakin dan bayi anda terbiasa dipijat 4. Perhatikan isyarat yang ditunjukkan oleh bayi anda. 5. Jika anda menggunakan baby oil, mandikan bayi anda setelah dipijat
Tips yang tidak boleh dilakukan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memijat bayi tidak lama setelah ia makan atau disusui, ataupun saat bayi lapar Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan Memijat bayi dalam keadaan sakit, terdapat luka/cidera/kulit teriritasi/bengkak. Memijat bayi dengan paksa Memaksakan posisi saat memijat bayi Hindari memijatnya saat ia tidur
28
Persiapan Pemijatan A. Pemijat 1.
Cuci tangan bersih-bersih. Usahakan tangan Ibu dalam keadaan hangat, agar si kecil merasa nyaman dengan usapan Ibu. 2. Potong pendek kuku Ibu dan lepaskan perhiasan yang memungkinkan menyakiti kulit si kecil yang lembut. B. Minyak Minyak/lotion yang digunakan sebaiknya minyak yang : 1. Berasal dari bahan alami 2. Dapat diserap oleh tubuh bayi 3. Aman digunakan untuk bayi Minyak yang digunakan dapat berupa minyak yang berasal dari tumbuhan (vegetable oil), karena memberikan manfaat yang terpeutik, tidak berbau sehingga bayi dapat mencium bau ibu (bonding attachment). Minyak akan melumasi tangan pemijat memudahkan saat melakukan pemijatan C. Ruangan Ruangan yang digunakan adalah yang hangat. Tempat yang digunakan berpermukaan halus, jangan memijat beralaskan wool, Karena minyak tidak dapat bersatu dengannya sehingga dapat menimbulkan reaksi alergi. Siapkan perlengkapan sehingga mudah dijangkau seperti minyak, handuk, popok bersih dan pakaian bersih.
D. Posisi Memijat Posisi I Pemijatan dilakukan di pangkuan, dengan kedua kaki dirapatkan, lipat lutut, dan bayi didorong kea rah perut Posisi II Kedua kaki pemijat dibuka, lipat sedikit lutut, sehingga punggung bawah tidak tertekan, atau biarkan satu kaki dilipat dan yang lain diluruskan Posisi II Duduk bersimpuh
Prosedur: Saat akan melakukan pemijatan, mintalah ijin pada bayi supaya bayi dapat memberikan respon. Jangan melakukan pemijatan bila bayi menangis, membuang muka, posisi mempertahankan diri da bila keadaan bayi tidak memungkinkan untuk dipijit. Lakukan pemijatan kira-kira 15 menit. Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki untuk membiasakan bayi dipijat sebelum bagian lain dari badannya disentuh. Tetap pertahankan kontak mata selama melakukan pemijatan dan jaga temperatur si kecil jangan sampai suhu tubuhnya di bawah 35 derajat Celsius. 29
Cara pemijatan untuk berbagai kelompok umur 1. Bayi umur 0 – 1 bulan Untuk bayi umur 0 – 1 bulan, disarankan hanya diberi gerakan yang lebih mendekati usapanusapan halus. Perlu diingat bahwa sebelum tali pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut. 2. Bayi umur 1 – 3 bulan Unutk bayi umur 1 – 3 bulan, disarankan diberi gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat. 3. Bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun Untuk bayi umur 3 bukan – 3 tahun, disarankan agar seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang lebih meningkat. Total waktu pemjatan disarankan sekitar 15 menit. Lumurkan sesering mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut sebelum dan selama pemijatan. Setelah itu, lakukanlah gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan di sepanjang sisi muka bayi atau usaplah rambutnya. Gerakan pembuka ini untuk memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan dilakukan padanya. Pemijtan sebaiknya dimulai dari kaki bayi, sebab umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Permulaan seperti ini akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya, urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka, dan dan diakhiri pada bagian punggung. Urutan pijat bayi 1. Kaki a) Perahan cara India : Peganglah kaki bayi pada pangkal paha seperti meukul softball, kemudian gerakkan tangan ke pergelangan kaki secara bergantian, seperti memerah susu, atau, dengan arah yang sama, gunakan kedua tangan secara bersamaan, dimulai dari pangkal paha dengan gerakan memeras, memijat, dan memutar kedua kaki bayi secara lembut. b) Perahan cara Swedia : Peganglah kaki bayi pada pergelangan kaki, gerakkan tangan seacara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha. Atau,Gunakan kedua tangan secara bersamaan ke arah yang sama dimulai dari pergelangan kaki, dengan gerakan memeras, memijat, dan memutar lembut kaki bayi. 2. Telapak kaki Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju ke jari, atau, buatlah lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan pada seluruh telapak kaki dimulai dari tumit.
30
3. Jari Pijatlah jari-jari kaki satu persatu dengan gerakan memutar menjaui telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari. 4. Punggung kaki Dengan kedua ibujari, buatlah lingkaran di sekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan luar.Kemudian urutlah seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. Atau, Buatlah gerakan membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan, dari daeran mata kaki ke jari kaki. 5. Gerakan menggulung Pegang pangkal paha dengan kedua tangan Anda, kemudian buatlah gerakan menggulungdari pangkal paha menuju pergelangan kaki. 6. Gerakan akhir Setelah gerakan 1 sampai 5 dilakukan pada kaki kanan dan kiri dapat dilakukan gerakan akhir berikut. Rapatkan kedua kaki bayi, lalu letakkan kedua tangan Anda secara bersamaan pada pangkal paha, kemudian usap dengan halus kedua kaki bayi dari atas ke bawah. 7. Perut Catatan : Untuk pemijatan di bagian perut hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk. a. Mengayuh pedal sepeda Lakukan gerakan pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian denga tangan kanan dan kiri. b. Menekan perut Tekuk kedua lutut bayi bersamaan dengan lembut ke permukaan perut bayi.Dapat juga secara bergantian, dimulai dengan lutut kanan dan dilanjutkan dengan lutut kiri. c. Bulan – matahari Buatlah lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan kana mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian kembali ke daerah kanan
31
bawah (seperti bentuk bulan), diikuti oleh tangan kiri yang selalu membuat bulatan penuh (seperti bentuk matahari). d. Jam Cara lain adalah dengan membayangkan ada gambar lingkaran jam pafa perut bayi. Perut bayi bagian paling atas dianggap jam 12, bagian paling bawah perut dianggap jam 6, lalu buat gerakan berikut : Buat lingkaran searah jarum jam dengan tangan kanan Anda dibantu dengan tangan kiri dimulai pada jam 8 (di daerah usus buntu). e. Gerakan I love you “I” : Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan seolah membentuk huruf “I”. “LOVE” : Bentuklah huruf “L” terbalik, dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut bayi ke kiri atas kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. “YOU” : Bentuklah huruf “U” terbalik, dimulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah. f.
Gelembung Letakkan ujung-ujung jari pada perut bayi di bagian kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jam dari kanan bawah ke kiri bawah guna memindahkan gelembung-gelembung udara.
8. Dada a. Buku tua : dengan kedua telapak tangan buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar seolah sedang meratakan kertas pada buku tua. b. Jantung besar dan kupu-kupu : buatlah gerakan yang membentuk gambar jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan Anda di ulu hati. Setelah itu, buatlah gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah kembali ke ulu hati seolah membuat gambar jantung. gerakan dilanjutkan dengan membuat gambar kupu-kupu. Dimulai dengan tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati, kemudian dengan tangan kiri ke bahu kiri, dan kembali ke ulu hati. c. Jantung kecil : buatlah gerakan seperti gambar jantung kecil di sekitar puting susu. d. Burung kecil : buatlah gerakan seolah membuat gambar jantung besar hingga ke tepi selangka.Kemudian dengan jari-jari tangan yang diregangkan buatlah gerakan seolah membuat gambar sayap burung kecil, dimulai dari samping dada ke atas. 9. Tangan a. Perahan cara India Perahan cara India bermanfaat untuk relaksasi otot dan arahnya menjauhi tubuh. Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari pundak, seperti memegang pemukul softball. Gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang 32
seolah memerah susu sapi, atau, dengan kedua tangan lakukan gerakan memeras, memijat, memutar secara lembut pada lengan bayi mulai dari pundak ke pergelangan tangan. b. Perahan cara Swedia Pijatan dimulai dari pergelangan tangan ke arah badan untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru. Gerakkan tangan kanan dan kiri secara bergantian, mulai dari pergelangan ke arah pundak, atau, aengan kedua tangan lakukan gerakan memeras, memutar, dan memijat secara lembut pada lengan bayi mulai dari pergelangan tangan ke pundak. c. Telapak tangan Dengan kedua ibu jari, pijatlah telapak tangan seolah membuat lingkaran-lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah jari-jemari. Sedangkan keempat jari lainnya memijat punggung tangan. d. Jari : Pijat jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan memutar. Akhiri gerakan ini dengan tarikan, lembut pada tiap ujung jari. e. Lengan : gerakan menggulung peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju pergelangan tangan/jari-jari. f. Gerakan akhir : setelah gerakan a sampai e dilakukan pada tangan kanan dan kemudian tangan kiri bayi, lalu lakukan gerakan berikut: Rapatkan kedua lengan bayi pada badannya, usap dengan lembut kedua lengan bayi dengan kedua tangan Anda secara bersamaan mulai dari pundak sampai ke pergelangan tangan.
10. Muka a. Membasuh muka : tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan Anda dengan lembut sambil berbicara pada bayi secara halus. Gerakkan kedua tangan Anda ke samping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasuh muka. b. Dahi : meyetrika dahi : Letakkan jari-jari kedua tangan Anda pada pertengahan dahi.Tekan jari-jari Anda dengan lembut mulai dari tengah dahi bayi ke arah samping kanan dan kiri seolah menyeterika dahi. Setelah itu, gerakkan ke bawah ke daerah pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran kecil di pelipis kemudian gerakkan ke arah dalam melalui daerah pipi di bawah mata. c. Alis : menyetrika alis : Letakkan kedua ibu jari Anda di antara kedua alis mata. Lalu pijat bagian atas mata/alis mulai dari tengah ke samping seperti menyeterika alis. d. Hidung : senyum pertama : letakkan kedua ibu jari Anda di antara kedua alis. tekankanlah ibu jari Anda dari pergelangan kedua alis turun melaui tepi hidung ke arah pipi kemudian gerakkan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum. e. Rahang atas : senyum kedua : letakkan kedua ibu jari Anda pada pergelangan rahang atas atau di atas mulut di bawah sekat hidung. Gerakkan kedua ibu jari Anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum. f. Dagu/rahang bawah : senyum ketiga : letakkan kedua ibu jari Anda di tengah dagu. Tekankan dua ibu jari pada dagu, lalu gerakkan dari tengah ke samping kemudian ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
33
g. Belakang telinga : dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan Anda dari belakang telinga kanan dan kiri ke tengah dagu, atau, dengan tekanan lembut gerakkan jarijari kedua tangan Anda dari belakang telinga membentuk lingkaran-lingkaran kecil ke seluruh kepala. 11. Punggung a. Gerakan maju mundur : kuda goyang : Tengkurapkan bayi melintang di depan Anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan Anda. Pijatlah dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi, dari bawah leher sampai ke pantat bayi. b. Gerakan menyetrika : Lakukan usapan dengan telapak tangan kanan Anda, menyerupai gerakan menyetrika, dimulai dari pundak ke bawah sampai ke pantat. c. Gerakan melicinkan kertas : Tengkurapkan bayi Anda dengan kaki mengarah pada Anda. Letakkan kedua telapak tangan Anda pada pantat bayi, kemudian usaplah kedua sisi tulang belakang dengan lembut mulai dari pantata ke atas sampai bahu seolah Anda sedang melicinkan kertas yang panjang. d. Gerakan melingkar : Buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan jari-jari kedua tangan Anda, mulai dari batas leher atas turun ke bawah sampai batas leher bawah, kemudian ke samping menyusuri bahu kanan dan kiri. Setelah itu, lanjutkan dengan gerakan dari batas leher bawah turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat. e. Gerakan menggaruk : Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan Anda pada punggung bayi, kemudian buat gerakan seperti menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi Gambar Pemijatan
34
35
CHECKLIST PIJAT BAYI
Tahapan Pra Interaksi
Prosedur 1. 2.
3.
Orientasi
4. 1. 2.
3. 4. 5. 6.
Kerja
7. 1. 2. 3. 4.
5.
6.
7. 8.
9.
Baca catatan keperawatan klien Siapkan diri perawat atau ibu: a. Lepas semua perhiasan b. Pastikan kuku tidak panjang, tidak berkutek c. Cuci tangan Persiapkan alat: a. Matras/alas yang lembut, kain alas b. Baby lotion, handuk, pakaian bersih Persiapkan ruangan Ucapkan salam Identifikasi klien: a. nama, b. umur, c. alamat Panggil bayi dengan namanya serta perkenalkan diri Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada ibu/keluarga Klarifikasi kontrak waktu pijat bayi Beri kesempatan pada ibu/keluarga untuk bertanya Minta persetujuan ibu/keluarga Siapkan alas, baju bayi yang bersih, baby oil/lotion, handuk Duduklah dengan nyaman letakkan bayi anda pada alas yang lembut sehingga merasa nyaman Pastikan ruangan yang anda pakai aman untuk bayi (cek suhu ruangan) Lepaskan pakaian bayi, tutup bagian yang belum dipijat dengan handuk Basahi tangan anda dengan baby oil/lotion dan gososkkan beberapa kali agar tangan hangat Mulailah memijat (sesuai dengan urutan di materi view) Jangan lupa tetap berkomunikasi dengan bayi selama pemijatan berlangsung Setelah selesai, bersihkan bayi dengan washlap dan air hangat,
Raw Score 0,1,2,3,4,5
C D 1,2,3 1,2,3
Score Actual Max (RxCxD) Score 2 6
0 1 0 1 2 3
2 2
1 1
0 1 2
2
1
4
0 1 0 1 0 1 2 3
1 1 2
1 1 1
1 1 6
0 1
1
1
1
0 1
2
1
2
0 1 0 1
1 1
1 1
1 1
0 1 0 1
1 2
1 1
1 2
0 1 0 1
1 2
1 1
1 2
0 1
2
1
2
0 1
3
1
3
0 1
3
1
3
0 1
3
2
6
0 1
2
1
2
0 1
3
2
6
36
Tahapan
Raw Score 0,1,2,3,4,5
Prosedur
10. Jika perlu, mandikan bayi dengan air hangat supaya lebih bersih dan segar Terminasi 1. Pastikan bayi nyaman 2. Akhiri dengan hamdalah Dokumentasi 1. Dokumentasikan kegiatan Maximum score
Actual score Nilai akhir=
C D 1,2,3 1,2,3
0 1
2
1
0 1 0 1 0 1
2 1 3
1 1 2
Score Actual Max (RxCxD) Score 2
2 1 6 64
Actual score X 100 =
X 100 = ….
Maximum score
64
Keterangan: Raw score:
Critically level:
Difficulty level:
0: tidak melakukan
1: kurang kritis
1: kurang sulit
1: melakukan 1
2: kritis
2: sulit
2: melakukan 2
3: sangat kritis
3: sangat sulit
3: melakukan3
Referensi http:/www.anakbabymassage.com/infants_massage/massage_tips.php http://www.makewayforbaby.com/massage.htm Roesli Utami, 2002, Pedoman Pijat Bayi Prematur & Bayi Usia 0 – 3 bulan, Trubus, Argiwidya, Jakarta
37
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) Learning Objective After this section the students are able to: 1. Explain the developmental assessment in children 2. Explain the developmental assessment procedure 3. Demonstrate developmental assessment procedure: a. Equipment preparation b. Patient preparation c. Environment preparation d. Assessing developmental of the child e. Termination and Evaluation 4. Documenting the result. Scenario A girl was born in 21th January 2012. The mother brought her to a pediatric clinic. Her mother said that her doughter could not walk until now. Minimal Question 1. Why the child could not walk even she was already 2 years old? 2. Is it normal or abnormal? 3. What should the nurse do, according to the case?
Nursing Problem Risk for delayed development Materi Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Cara menggunakan KPSP : Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.
Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan. 1. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan. 2. Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak. 3. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu : a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?” b. Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk” 4. Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau raguragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan. 5. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. 6. Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. 7. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban. Interpretasi Hasil KPSP 1.
Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
2.
Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
3.
Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
4.
Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
5.
Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
6.
Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) 1.
Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
2.
Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
3.
Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.
4.
Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.
Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M) 1.
Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering .
2.
Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.
3.
Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
4.
Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
5.
Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan. 1.
Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
2.
Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK BAYI 3 BULAN 1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali. 2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda? 3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis? 4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepalanya
dari
kanan/kiri
ke
tengah?
5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembali kepada anda? 7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti pada gambar ini?
8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
sehingga
membentuk
sudut
45°
seperti
pada
gambar
?
9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya dengan tegak seperti pada gambar? 10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
KUESIONER PRASKRINING UNTUK BAYI 6 BULAN 1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya 3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama
beberapa
detik?
4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti pada gambar ?
5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis? 6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya? 7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri? 8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya. 9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam jangkauan tangannya? 10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK BAYI 9 BULAN
1.
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
2.
Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda?benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3.
Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
4.
Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masingmasing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5.
Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6.
Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang?kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar
?
7.
Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?
8.
Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
9.
Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?
Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Cara menggunakan KPSP : Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan. 1.Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan. 3.
Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4.
KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu : o
Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”
o
Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
5.
Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau raguragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
6.
Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
7.
Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.
8.
Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP 1.
Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
2.
Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
3.
Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
4.
Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
5.
Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
6.
Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) 1.
Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
2.
Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
3.
Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.
4.
Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.
Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M) 1.
Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering .
2.
Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.
3.
Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
4.
Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
5.
Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan. 1.
Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
2.
Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK BAYI 12 BULAN
1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali? 2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahanlahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali? 3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi. 5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda? 6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya. 7. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? 9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ? 10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK 15 BULAN
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai 2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan? 3. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
4. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya. 5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? 6. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? 7. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? 8. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan 9. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyunghuyung? 10. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 18 BULAN
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan. 2. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? 3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? 4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? 5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan. 7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyunghuyung? 8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar
9. Jika
?
anda
menggelindingkan
bola
ke
anak,
apakah
ia
menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? 10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 21 BULAN 1. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? 2. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan. 3. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyunghuyung?
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
5. Jika
anda
menggelindingkan
bola
ke
anak,
apakah
ia
menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? 6. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah? 7. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? 8. Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tida kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm 9. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?. 10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya) KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 24 BULAN 1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? 2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm. 3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" clan "mama"? 4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya). 5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai).
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang. 7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)? 8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah? 9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta? 10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 30 BULAN 1. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai) 2. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang. 3. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)? 4. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah? 5. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta? 6. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai. 7. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
8. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 9. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”, “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai. 10. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 36 BULAN
1. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk? 2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”; “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai. 4. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter? 6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di lantai”. “Letakkan kertas ini di kursi”. “Berikan kertas ini kepada ibu”. Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi? 7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis lain disamping garis tsb.
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? 9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? 10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 42 BULAN
1. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? 2. Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter? 3. Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya?
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih? 5. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? 6. Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain? 9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 48 BULAN 1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter? 2. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih? 4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? 5. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus
tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? 8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) 9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 54 BULAN 1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm.
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? 3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) 4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti. 5. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’. Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan” Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidurtiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak” 6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka? 7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih? 8. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”. Perlihatkan
gambar
kedua
garis
Tanyakan:
“Mana
garis
yang
Minta
anak
menunjuk
garis
yang
ini
pada
lebih lebih
anak. panjang?” panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar? 9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkan kertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas ini di depan kamu” “Letakkan kertas ini di belakang kamu” Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan” dan “di belakang” KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 60 BULAN 1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’. Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan”
Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidurtiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak” 2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka? 3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih? 4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”. Perlihatkan
gambar
kedua
garis
Tanyakan:
“Mana
garis
yang
Minta
anak
menunjuk
garis
yang
ini
pada
lebih lebih
anak. panjang?” panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar? 5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah
anak
dapat
menggambar
seperti
contoh
ini?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkan kertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas ini di depan kamu” “Letakkan kertas ini di belakang kamu” Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan” dan “di belakang”
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya? 8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning” ‘Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau” Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki? 10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 66 BULAN
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah
anak
dapat
menggambar
seperti
contoh
ini?
2. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi". "Letakkan kertas ini di depan kamu" "Letakkan kertas ini di belakang kamu" Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di belakang” 3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya? 4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
"Tunjukkan segi empat merah" "Tunjukkan segi empat kuning" ‘Tunjukkan segi empat biru” "Tunjukkan segi empat hijau" Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar? 5. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki? 6. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan? 7. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang". Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
8. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh? 9. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan: "Jika kuda besar maka tikus ……… "Jika api panas maka es ……… "Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ……… Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ? 10. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
KUESIONER PRASKRINING UNTUK ANAK 72 BULAN 1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning” “Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau” Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar? 2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki? 3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan? 4. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang". 5. Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
6. Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh? 7. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan: "Jika kuda besar maka tikus "Jika api panas maka es "Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ? 8. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai). 9. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih? 10. Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
11. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya. "Sendok dibuat dari apa?" "Sepatu dibuat dari apa?" "Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar? Sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu. Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu. Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
Sumber Pustaka 1. Soetjiningsih, (1998). Tumbuh Kembang Anak, Cetakan II. Jakarta, EGC. 2. Frankenburg, Dodds, (1990). Denver II Technical Manual, 2nd Edition. Corolado, Denver Development Material Inconporated. 3. Mangun Atmadja, (2000). Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Bayi Resiko Tinggi. Online, http:// www. Anakku. Net// symposium / Deteksi. HTM /11 Agustus 2003 4. Betz, Sowden (2002), Buku Saku Keperawatan Pediatrik Edisi III, Jakarta, EGC 5. Sacharin R.M (1994), Keperawatan Pediatrik, Jakarta, EGC 6. Natendra, Sularyo dkk (2002), Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakarta, Sagung Seto
Latihan Carilah 1 orang anak untuk dilakukan test perkembangan (DDST II), laporkan hasil test anda kepada Instruktur praktikum DDST II Chek List Penilaian Praktikum DDST II CHECKLIST DDST II
Tahapan
Raw Score 0,1,2,3,4,5,6,7,8
Prosedur
Pra Interaksi 2. 3.
4. Orientasi 2.
1. Baca catatan medis dan catatan keperawatan klien Cuci tangan Siapkan alat: a. Alat peraga : kubus, benang wol, manik manik, dan lain-lain b. Formulir KPSP Siapkan lingkungan yang nyaman termasuk kehadiran orangtua 1. Ucapkan salam Identifikasi klien: d. nama, e. umur,
C D 1,2,3 1,2,3
Score Actual Max (RxCxD) Score 2
0 1
2
1
0 1 0 1
2 2
1 1
2 2
0 1
2
1
2
0 1 0 1 2 3
1 2
1 1
1 6
Tahapan
Kerja
Raw Score 0,1,2,3,4,5,6,7,8
Prosedur f. alamat 3. Panggil klien dengan namanya serta perkenalkan diri 4. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga 5. Klarifikasi kontrak waktu KPSP 6. Beri kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya 7. Minta persetujuan klien/keluarga 1. Baca basmallah 2. Hitung umur anak 3. Buat garis umur 4. Pilih test kit 5. Melakukan tes a. Mulai dengan memberikan tugas kepada anak yang sekiranya dapat dilakukan dengan mudah sehingga anak mendapatkan kepercayaan diri. b. Mulai dengan sektor personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar c. Mulai dengan tugas yang berada disbelah kiri garis umur, teruskan ke kanan sampai tugas yang berada disebelah garis umur d. Usahakan agar semua tugas yang dipotong garis umur dicobakan/ditest e. Beri kesempatan anak mencoba 3 x untuk setiap tugas yang diberikan sebelum dinilai gagal f. Hindari pertanyaan yang mengarah g. Libatkan orang tua/pengasuh selama pemeriksaan berlangsung h. Pertimbangkan kondisi klien 6. Lakukan analisa terhadap hasil tes: a. Scoring
C D 1,2,3 1,2,3
Score Actual Max (RxCxD) Score
0 1
1
1
1
0 1
2
1
2
0 1 0 1
1 1
1 1
1 1
0 0 0 0 0 0
1 1 3 3 2 3
1 1 2 2 1 3
1 1 6 6 2 72
3
3
27
1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8
0 1 2 3
Tahapan
Raw Score 0,1,2,3,4,5,6,7,8
Prosedur
b. Klasifikasi c. Kesimpulan Terminasi 1. Sampaikan hasil pemeriksaan KPSP kepada orangtua 2. Sampaikan rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemeriksaan 3. Akhiri pertemuan dengan mengucap hamdalah Dokumentasi 1. Dokumentasikan hasil pemeriksaan KPSP Maximum score
Actual score Nilai akhir=
C D 1,2,3 1,2,3
0 1
2
1
2
0 1
1
1
1
0 1
1
1
1
0 1
3
2
6 145
Actual score X 100 =
Maximum score
X 100 = …. 145
Keterangan: Raw score: 0: tidak melakukan 1: melakukan 1 2: melakukan 2 3: melakukan3 4: melakukan 4
Critically level:
Difficulty level:
5: melakukan 5
1: kurang kritis
1: kurang sulit
6: melakukan 6
2: kritis
2: sulit
7: melakukan 7
3: sangat kritis
3: sangat sulit
8: melakukan 8
Score Actual Max (RxCxD) Score
2. KANGAROO MOTHER CARE (KMC)
Oleh: Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat.
Tujuan Instruksional Umum: Setelah selesai kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu mendemonstrasikan cara melakukan kangaroo mother care Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat KMC 2. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan metode KMC 3. Mahasiswa mampu mengajarkan ke orang lain metode KMC Skenario Seorang ibu muda, 3 hari yang lalu melahirkan bayi prematur dengan BB 1900 gram. Ibu tersebut mendapat informasi bahwa salah satu cara mencegah bayi kedinginan menggunakan metode Kangaroo Mother Care (KMC).
1. 2. 3.
Pertanyaan Minimal: Apa yang dimaksud dengan metode KMC? Apa manfaat metode KMC? Bagaimana cara melakukannya?
METODE KMC Metode KMC dalam perawatan bayi mulai diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Columbia. Prinsip dasar metode KMC ini adalah mengganti perawatan BBLR dalam inkubator dengan metode KMC. Suhu optimal (36,5-37,5 C) diperoleh dengan adanya kontak langsung antara kulit bayi dan kulit ibu. Suhu ibu merupakan sumber panas yang efisien dan murah yang dapat yang dapat memberikan lingkungan hangat kepada bayi. Kontak yang erat dan interaksi antara ibu dan bayi akan meningkatkan perkembangan psikomotor bayi sebagai reaksi rangsangan sensoris yang diberikan ibu kepada bayinya. Bayi baru lahir yang telah memakai popok dan tutup kepala/topi diletakkan diantara dua payudara ibu, ditutupi oleh baju ibu yang berfungsi sebagai kantong kanguru. Ibu berperan sebagai induk bayi. Posisi bayi dalam kantong kanguru adalah tegak/vertikal pada
siang hari ketika ibu berdiri atau duduk dan tengkurap/miring pada malam hari ketika ibu berbaring tidur. Manfaat Metode Kanguru (KMC): Adapun manfaat yang bisa didapat dari metode ini, antara lain : 1.
Mempercepat kenaikan berat badan bayi Umumnya berat bayi naik 30 gram/ hari, dengan KMC bisa naik sampai 50 gram/hari. Karena makanan yang masuk tidak dipakai untuk menghangatkan tubuhnya dan bisa dipakai untuk menaikkan berat badan.
2.
Menstabilkan denyut jantung dan pernapasan Bayi premature suka berhenti bernafas karena otaknya belum matang, dengan KMC ini ia terstimulasi terus untuk bernapas karena mendengar napas ibunya. Begitu juga dengan denyut jantung.
3.
Memperpanjang waktu tidur Karena si bayi merasa tenang dalam dekapan ibunya, otomatis waktu tidurnya akan lebih panjang.
4.
Menciptakan suasana nyaman dan mengurangi stress pada bayi Bayi yang diberikan KMC, kadar kortisol (hormon stress) nya lebih rendah dibanding bayi yang diletakkan di inkubator. Karena di inkubator ia hanya sendiri sedangkan dengan KMC ia nyaman bersama ibunya seperti waktu dalam kandungan.
Sebab-sebab Keberhasilan Perawatan Metode Kangguru: Bayi seperti berada dalam kandungan ibu dan dapat: 1. mendengarkan bunyi jantung ibu 2. mendengarkan suara ibu 3. merasakan seperti diayun 4. memudahkan reflek menghisap 5. merasa terlindung
Mencegah bayi dari: 1. cahaya yang terlalu terang 2. udara yang berhembus semilir 3. kebisingan yang berlebihan Mendapatkan keuntungan dirawat tegak dan tengkurap: 1. tidur lebih lelap 2. kebutuhan energi lebih sedikit
3. regurgitasi lebih jarang Kriteria BBLR yang akan menggunakan metode kangguru (KMC): 1. Berat badan lahir antara 1500 – 2500 gram 2. Grafik berat badan cenderung naik 3. Kondisi secara umum 4. Suhu tubuh stabil (36,5 – 37,5) 5. Mempunyai cukup kemampuan untuk mengisap dan menelan 6. Ibu atau pengganti ibu ingin memakai metode kangguru Waktu pelaksanaan metode KMC: 1. Segera setelah lahir 2. Sangat awal, setelah 10 – 15 menit 3. Awal, setelah umur 24 jam 4. Menengah, setelah 7 hari perawatan 5. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2. 6. Setelah keluar dari perawatan inkubator di rumah sakit
CHECKLIST KANGAROO MOTHER CARE (KMC)
Tahapan Pra Interaksi
Orientasi
Raw Score 0,1,2,3,4,5,6
Prosedur 1 2 3 1 2
3 4 5 6 7
Baca catatan medis dan catatan keperawatan klien Cuci tangan Persiapkan alat Ucapkan salam Identifikasi klien: a. nama, b. umur, c. alamat Panggil klien dengan namanya serta perkenalkan diri Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga Klarifikasi kontrak waktu KMC Beri kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya Minta persetujuan klien/keluarga
C D 1,2,3 1,2,3
Score Actual Max (RxCxD) Score 2
0 1
2
1
0 0 0 0
1 1 1 1
2 1 1 2
1 1 1 1
2 1 1 2
0 1
1
1
1
0 1
1
1
1
0 1 0 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1
1
1
Tahapan Kerja
Prosedur 1
Persiapkan daerah bersih
Raw Score 0,1,2,3,4,5,6
C D 1,2,3 1,2,3
0 1 2 3 4
2
2
0 1 2 3 4
3
2
Score Actual Max (RxCxD) Score 16
a. Ibu atau pengganti ibu membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan menggunakan sabun 2-3 kali sehari (untuk daerah panas 3 kali sehari, daerah dingin cukup 2 kali sehari) b. Kuku dan tangan ibu/pengganti ibu harus bersih, kuku jari tangan di potong secara berkala tiap minggu c. Pakian/baju kangguru harus bersih dan hangat, yaitu dengan mencuci baju dan menghangatkannya setiap hari sebelum dipakai
d. Setiap popok bayi yang basah 2
akibat BAB dan BAK harus segera diganti Pakaikan baju kangguru: a. Selama memakai baju kangguru, ibu/pengganti ibu tidak memakai Bra dan baju dalam. b. Cara memakai baju kangguru sama seperti memakai baju tidur, yaitu dengan memasukkan tangan kiri kemudian tangan kanan lalu baju disilangkan dan dikancingkan c. Bagian bawah baju diikat denagn pengikat baju (ikatan simpul mati)
d. Temapt fiksasi bayi berupa kain selendang yang diberi kancing tiga ukuran pada kedua ujung atasnya
24
Tahapan
Raw Score 0,1,2,3,4,5,6
Prosedur 3
Memasukkan Bayi:
C D 1,2,3 1,2,3
Score Actual Max (RxCxD) Score 30
0 1 2 3 4 5
3
2
0 1 2 3 4
2
2
16
0 1 2 3 4 5 6 2
2
24
0 1 0 1
1 1
1 1
a. Sebelum bayi dimasukkan ke dalam baju kangguru, bayi diberi tutup kepala dan popok b. Bayi dimasukkan dalam keadaan telanjang ke dalam baju kangguru. Baian bawah baju sudah diikat dengan simpul mati c. Bayi difiksasi dengan kain selendang yang berujung dua dan mempunyai 3 kancing pada bagian atasnya, seperti menggendong bayi. Kedua ujung bagian atas tersebut kemudian dikancingkan sesuai dengan ukuran badan ibu dan besar bayi d. Posisi bayi tegak/ vertical e. Letak bayi dapat ditengah atau sedikit ke samping kiri/kanan sesuai dengan kebutuhan kenyamanan bayi serta ibu.
4
5
Terminasi
1 2
Observasi bayi: a. Tanda vital b. Bunyi jantung bayi per menit c. Pernafasan per menit d. Suhu axial selama 5 menit Amati kondisi secara umum: a. Gerakan spontan b. Warna kulit c. Pernafasan normal dan teratur d. Tonus otot e. Reaksi manipulasi f. Berat badan Evaluasi kegiatan KMC Sampaikan rencana tindakan berikutnya
1 1
Tahapan
Raw Score 0,1,2,3,4,5,6
Prosedur 3
Dokumentasi 1
C D 1,2,3 1,2,3
Akhiri pertemuan dengan 0 1 mengucap hamdalah Dokumentasikan kegiatan KMC 0 1 Total Maximum Score
Actual score Nilai akhir=
1
1
3
2
Actual score X 100 =
Maximum score
X 100 = …. 132
Keterangan: Raw score: 0: tidak melakukan 1: melakukan 1 2: melakukan 2 3: melakukan3
Critically level:
Difficulty level:
4: melakukan 4
1: kurang kritis
1: kurang sulit
5: melakukan 5
2: kritis
2: sulit
6: melakukan 6
3: sangat kritis
3: sangat sulit
Score Actual Max (RxCxD) Score 1 6 132
3. PENGKAJIAN PADA ANAK Learning Objective
After this section the students are able to: 1. Explain the pediatric assessment 2. Explain the pediatric assessment procedure 3. Demonstrate pediatric assessment procedure: a. Equipment preparation b. Patient preparation c. Environment preparation d. Assessing the system : perform an initial assessment and focused history and physical examination on any pediatric age group e. Termination and Evaluation 4. Documenting the pediatric assessment result.
Scenario
Seorang anak (3 tahun) dibawa ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Berdasarkan pemeriksaan, terdengar suara wheezing. Ibunya menjelaskan bahwa anak tersebut mengeluh sejak kemarin siang, pulang dari sekolah.
Minimal Question 1. Pemeriksaan apa yang dibutuhkan untuk mengkaji anak tersebut?
MATERI PENGKAJIAN PADA ANAK INTRODUCTION Asuhan keperawatan yang optimal membutuhkan pengertian perbedaan di dalam setiap tahapan/fase tumbuh kembang anak. Barikut ini adalah topic topic yang akan kita bicarakan pada praktikum ini. 1. 2. 3. 4.
Pertimbangan umum saat melakukan pemeriksaan pada anak Perbedaan utama : anatomi dan fisiologi Pendekatan dalam pemeriksaan pada anak Initial Assessment dan riwayat kesehatan
Pemeriksaaan fisik pada anak : temuan normal, variasi dan kondidi patologis yang
5.
umum
1. KEY CONCEPTS (PERTIMBANGAN UMUM) Bekerja dengan klien anak
Seperti berasa anda mempunya dua orang pasien ketika orang tua juga menemani klien Respon umum dari perawat kepada anak ketika anak mendapatkan penyakit akut adalah : tidak percaya, merasa bersalah dan marah. Anak biasanya berperilaku konsisten dengan apa yang mereka rasakan. Penampakan anak lebih penting daripada keluhan utamanya. Selalu lihat seksama anak dan dengarkan orangtua mereka. Penanganan yang agresif pada anak dapat membuat trauma psychology
Konsep dasar pemeriksaan pada anak 1. Anak bukanlah orang dewasa Children are not little adults 2. Memahami perbedaan dari orang dewasa adalah penting termasuk pertumbuhan dan perkembangannya, anatomi fisiologi, psikosocial, perilaku, temperamen, bahasa dan area kognisi.
Skill – skill yang digunakan saat bekerja dengan anak. 1. 2. 3. 4.
Pengetahuan tentang tumbuh kembang Skill komunikasi dengan anak dan orang tua Pemahaman tentang keluarga dan hubungan antara orang tua dengan anak Pengetahuan tentang promosi kesehatan, dan anticipatory guidance.
Setting Pemeriksaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
RS, Klinik, UGD Anak yang sehat Kontrol Pasien mondok/rawat inap setting di sekolah/klinik Screening kesehatan School setting or health office
Setting Lingkungan 1. Pastikan tempat aman Safety is primary 2. Menyenangkan dan nyaman Pleasant, comfortable settings are helpful 3. sediakan mainan, buku untuk menurunkan kecemasan anak yang sesuai dengan usia anak
Key Points Prosedur Pemeriksaan 1. 2. 3. 4.
Pemeriksaan head to toe paling disarankan Sangat bervariasi tergantung pada respon anak Libatkan orang tua Lakukan pemeriksaan invasif
Pendekatan GOLDEN RULE: Variasi pendekatan pada pasien pediatric didasarkan pada usia adalah salah satu kunci sukses pemeriksaan pada klien pediatric.. A. Pendekatan Umum
Pertimbangkan usia dan level perkembangan anak Sediakan waktu untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu Gunakan teknik bermain pada infant – school age Tentukan tempat terbaik untuk melakukan pemeriksaan Gunakan pendekatan yang sistematik, namun fleksibel Lakukan pemeriksaan invasive (membuat anak tidak nyaman) di saat terakhir. Tentukan pemeriksaan manakah yang harus komplet sebelum anak kemungkinan akan menangis.
. Hal – Hal yang dikaji pada saat pengkajian pada anak : 1.
Pengkajian Kesehatan : Mengumpulkan data a) b) c) d)
Observasi Wawancara dengan orang tua Wawancara dengan anak Pemeriksaan Fisik /Physical examination
2.
Bio – Graphic Demographic a) b) c) d) e) f)
3.
Riwayat Kesehatan masa lalu a) b) c) d) e)
4.
Nama, umur, health care provider Parents name age /siblings age Ethnicity / cultural practices Religion / religious practices Parent occupation Child occupation: adolescent
Allergies Childhood illness Trauma / hospitalizations Birth history Genetics: anything in the family
Riwayat Kesehatan Sekarang a) Immunizations b) Riwayat penyakit sekarang / genetic condition c) Keluhan utama
5.
Pemeriksaan Fisik a)Antropometric 1) Height Measurement a. Needs to be recorded on a growth chart b. Gain about an inch per month c. Deviation of height on either extreme may be indication for further investigation: endocrine problems
Infants head is against end point and legs fully extended Child is measured while standing in stocking or bare feet with the heels back and shoulders touching the wall. 2) Weight Measurement
Note close proximity of nurses hands for safety a. b. c. d. e. f.
Needs to be recorded on a growth chart Newborn may lose up to 10% of birth weight in 3-4 days. Gains about ½ to1 oz per day after that Too much or too little weight gain needs to be further investigated. Nutritional counseling Weight Norms : Double birth weigh by 5-6 months, Triple birth weight by 1 year
3) Head Circumference
Lingkar kepala diukur dengan meletakkan mid line diatas alis dan di sekeliling oksipital. Lingkar dada diukur dengan neletakkan mid line di atas putting susu dan sekeliling rongga dada. Lingkar perut diukur dengan meletakkan mid line diatas umbilical dan disekeliling rongga abdomen. 4)
Lingkar Lengan Atas Diukur menggunakan pita pengukur lingkar lengan atas. Lingkarkanlah pita pengukur pada pertengahan lengan kiri, antara akromion dan olekranon. Pada bayi baru lahir lingkaran lengan atas adalah : 11 cm, pada umur 1 tahun lingkaran lengan atas menjadi 16 cm dan pada umur 5 tahun 17 cm.
b) Vital Sign 1) Temperature Position for taking axillary temperature
Menggunakan termometer tympani tidak disarankan Oral temperature for children over 5 to 6 years. Rectal temperatures are contraindicated if the child has had anal surgery, diarrhea, or rectal irritation. Check with hospital policy 2) Pulse
Location of Apical Pulse Apical pulse for infants and toddlers under 2 years Count for 1 full minute Will be increased with: crying, anxiety, fever, and pain Pulse Rate
Neonate: 70 – 190 1-year: 80 – 160 2-year: 80-130 4-year: 80 – 120 6-year: 75-115 10-year: 70-110 14-year: 65 – 105 / males 60 – 100
18-year: 55-95 / males 50 – 90
Repiratory Rate Count for one full minute May want to do before you wake the infant up Rate will be elevated with crying / fever Pre-term: 40 – 60 Newborn: 30 – 40 Toddler: 25 School-age: 20 Adolescent: 16 Panic levels: < 10 or > 60 6. Hearth Sounds
1) Blood Presure The width of the rubber bladder should cover two thirds of the circumference of the arm, and the length should encircle 100% of the arm without overlap. Crying can cause inaccurate blood pressure reading. Consider norms for age.
2) Capilary refill
a) Head To Toe Assesment Head: Key Points Lingkar Kepala Fontanela Anterior menutup pada 10-18 bln, posterior menutup pada 2 bln Bentuk kepala : simetris Muka dan tulang tengkorak Sinus: Simetris, palpasi kelenturannya Ekspresi wajah: Kesedihan, tanda penganiayaan, alergi,
Neurological Evaluation: Key Points Fungsi serebral: "Status mental" Penampakan fisik, perilaku LOC, emotional status, rentang konsentrasi Fungsi serebellar Keseimbangan, gaya berjalan, koordinasi, cek dengan gerakan : Jari ke hidung (3-4 tahun)
kelelahan.
Jari pasien ke jari pemeriksa (4-6 tahun) Kemampuan untuk berdiri sambil memejamkan mata(Romberg) 3-4 tahun
Hair Rambut: Pola/bentuk, rontok, kebersihan, pediculosis pada anak sekolah Kaji distribusinya, warna, tekstur, kualitas dan kuantitasnya. Kering bercabang, merah (depigmented hair) mungkin menunjukkan malnutrisi Alopecia/botak mungkin berhubungan dengan tinea capitus, penarikan rambut/persistent positioning
Gerakan membolak balikkan tangan dengan cepat (prone, supine) school age Tandum walk 4-6 yrs Walk on toes, heels school age Stand on one foot 3-6 yrs Funsi Motorik motorik kasar & motorik halus assess level of consciousness and neuro deficits) Complete Glasgow Coma Score: For the child (L.A. County Reference #809) Note: Child is considered to be age 12 months to 14 years; GCS has been found to be unreliable in infants but can be used as an estimation as appropriate.
NEUROLOGICAL Cranial Nerves C1: Smell C2: Visual acuity, visual fields, fundus C3, 4, 6EOM, 6 fields of gaze C5: Sensory to face: Motor--clench teeth, Corneal reflex---is C5 & C7 C7: Raise eyebrows, frown, close eyes tight, show teeth, smile, puff cheeks,Taste-anterior 2/3 tongue C8: Hearing & equilibrium
Ears: Key Points Exam last In younger children Restrain Young children in lap, head braced against parent’s chest Hearing: Especially if language delay or frequent otitis media Otoscope exam: Pull auricle down & back for infants, toddlers, preschoolers Pull auricle up &back for school aged & adolescents
C9: "ah" equal movement of soft palate & uvula C10: Gag, Taste, posterior 1/3 tongue C11: Shoulder shrug & head turn with resistance C12: Tongue movement
Infant Reflexes: Most disappear between 46 months of age Blink (dazzle) mengedipkan mata saat ada cahaya terang, tidak adanya reflek ini memungkinkan anak menaglami kebutaan. Root Suck Moro & Startle Galant's (trunk incurvation) Dance or step Palmar grasp Tonic neck Neck righting Babinski
Cerumen removal may be necessary Use pneumatic otoscopy Tuning fork: Weber & Rinne tests to differentiate conductive vs sensorineural hearing loss are not effective with younger children
Eyes: Key Points
Nose: Key Points
Vision: Red reflex & blink in neonate
Exam nose & mouth after ears (after crying from ear exam) Observe shape & structural deviations Visual following at 5-6 weeks Nares: ( check patency, mucous membranes, discharge, inferior 180 degree tracking at 4 months turbinates, bleeding) Septum: (check for deviation) E chart & strabismus check for preschool Infants are obligate nose breathers child Nasal flaring is associated with Snellen charts for older children respiratory distress Irritations & infections Amblyopia (lazy eye): Corneal light reflex, binocular vision, cover-uncover test Fundoscopic exam of internal eye & retina
Mouth & Pharynx: Key Points
Neck: Key Points
Inspect lips for color, symmetry, moisture, swelling, sores, fissures
Check for position, lymph nodes, masses, cysts or fistulas/clefts Suppleness & Range of Motion (ROM) Check clavicle in newborn Head control in infant Trachea & thyroid in midline Carotid arteries (bruits) Meningeal irritation Mumps:
Inspect buccal mucosa, gingivae, tongue & palate for moisture, color, intactness, bleeding, lesions. Inspect tongue & frenulum for movement, size & texture Count teeth & inspect for caries, malocclusion and loose teeth. 20 deciduous teeth, begin eruption at 6 months & continue adding approximately 1/month 32 permanent teeth, erupt from 6 to 25 years, with molar eruption from 1to 25 years Inspect uvula for symmetrical movement or bifid uvula (indicating cleft palate or WNL Observe for quality of voice Observe infants for rooting and sucking reflexes, Epstein pearls & thrush Observe breath for halitosis
Parotitis produces swelling over angle of jaw, usually unilateral, with redness & swelling of Stensen’s parotid duct in mouth & pain with sour tastes.
Thyroid Ascends with swallowing (not normally palpable in young child).
Pharynx: Large tonsils, due to developmental lymph tissue hypertrophy are common in school aged children & adolescents Large red tonsils covered with white exudate are suggestive of streptococcal tonsillitis, especially if palatal petichiae & red uvula are present. Thick, gray exudate may indicate diptheric tonsititis A gray, necrotic discoloration of tonsillar tissue may suggest infeftious mononucleosis. A unilateral, red, enlarged tonsil suggests peritonsillar abcess Voice quality:
Check bruits, nodules or goiter (& accelerated growth, staring eyes)
Nasal voice may indicate enlarged adenoids. Hoarse cry may indicate croup, cretinism or tetany. Shrill, high-pitched cry may indicate increased ICP, such as head injury or meningitis.
THORAX Structure: Observe for shape, symmetry & posture AP diameter: round chest or 1:1 ratior during infancy, with transverse diameter increasing, with AP:lateral ration 1:2 during school age years. Breast: Key Points Inspection: size, color, symmeetry, color, nipples/accessory nipples, dimpling Palpation: masses, consistency, elasticity, nipple discharge Male gynecomastia Tanner Stages for Female: I: Prepubertal, elevation of papilla only II: Breast bud, elevation of breast &
Heart Rate, rhythm, heart sounds Auscultation: sitting, lying, left recumbent & bending forward PMI: Lt. ventricular contraction during systole location & size of heart: midclavicular 5th intercostal space (4th/infant) Stethoscope Diaphragm: high pitch, S1 Bell: low pitch, S2 S1: Mitral & Tricuspid AV valves close (ventricles are full, prior to ventricular contraction--systole begins,best at apex S2: Aortic & Pulmonary semilunar valves close -- ventricles eject--after ventricular contraction--diastole begins, atrial filling begins
papilla as small mount, enlargement of areola III: Further enlargement of breast & areola, no separation of contours IV: Areola projected as secondary mound V: Mature, recession of areolar mound to breast contour, projection of papilla only
S2: may be split--widens during inspiration (increase venous return-increase filling time--delayed pulmonic closing) S3:can be functional sound in childhood S4:not normally audible, associated with cardiac abnormalities Murmurs:may be systolic, diastolic or continuous (timing, location, quality (course, harsh, blowing, high pitched) GRADE:
Lungs & Respiratory Status: Key Points Symmetry of expansion, decreased expansion (pneumonia, pneumothorax, FB) Prolonged expiratory phase Resp rate (>40 at rest, after neonate period = respiratory distress) Color: cyanosis or mottling Grunting (expiratory) Stridor (inspiratory): croup Snoring (expiratory): upper airway obstruction, allergy, enlarged lymph tissue Retractions Respiratory movement: males abdominal, females thoraciccostal, elderly shallow, infants abdominal Dyspnea Orthopnea Fremitus: Increase: pneumonia, atelectasis, mass
I - faint, may not be heard sitting II - readily heard with stethoscope III - loud, no thrill IV - loud with stethoscope, thrill V - loud with stethoscope barely to chest, thrill VI - loud with stethoscope not touching chest, thrill Functional Murmurs: Change or disappear with position change (usually loudest supine) Low grade, soft or musical Intensity range from I-III/VI Systolic (never diastolic) Do not radiate COMMON FUNCTIONAL MURMURS: Cardiac murmurs occurring in absence of significant heart disease or structural abnormality Still’s Murmur:
2 years – adolescence; midway between apex & LLSB, Decrease: asthma, pneumothorax or FB Grade I-II/VI, mid-systolic, soft, low pitched, louder in supine position; may Dullness to percussion: fluid or mass be Quality: Louder with fever or tachycardia vesicular (bronchioles, alveoli) Basal systolic ejection murmur: high pitched, blowing, systolic, best heard in bronchovesicular (bronchi) pulmonic area, in supine positif Physiologic peripheral pulmonic stenosis, or
bronchial (trachea)
pulmonary outflow
Adventitious (adventiginous) sounds
murmur: disappears during infancy as pulmonary arteries enlarage; short systolic, grade I-II/VI, heard best in axillae Venous hum: usually after 3 yrs, UR&LSB & lower neck, continuous musical hum Grade I-III/VI; heard best in infra & supraclavicular areas; loudest in sitting position & decreases in supine position or with turning child’s head or occluding jugular vessels Organic Murmurs & sounds:
Crackles (rales) Rhonchi (course breath sounds) Wheeze Pleural friction rub Cardiovascular: Key Points
Vital signs: compare with normal/age Diastolic murmurs: always organic values Systolic murmurs: may be functional or Peripheral pulses: apical, carotid, organic radial/brachial, femoral, pedal Friction rubs Rate, rhythm: compare cardiac rhythm Before 3 yrs, usually congenital with pulse Peripheral vascular: color, temperature, After 3 yrs often acquired edema, skin texture/changes Capillary refill: immediate Rheumatic fever Peripheral pulses: femoral pulses absent or diminished in aortic stenosis Kawasaki disease Deep vein thrombosis: Homan's sign Skin: pallor, cyanosis (lips, nail beds, ear lobes) Pulsating neck vessels (JVD)
ABDOMEN Abdomen: Key Points Inspection and auscultation are performed before palpation and percussion because touching the abdomen may change the characteristics of the bowel sounds. Contour Peristalsis, Bowel Sound : Normally occur every 10 to 30 seconds. Listen in each quadrant long enough to hear at least one bowel sound. Absence of bowel sounds may indicate peritonitis or a paralytic ileus. Hyperactive bowel sounds may indicate gastroenteritis or a bowel obstruction.
Skin: color, veins Tenderness Ridigity Tympany Dullness Hernias: umbilical, inguinal, femoral Masses - size, shape, dullness, position, mobility Liver Spleen Kidneys Bladder
GENITOURINARIA Genitourinary and Reproductive: Key Points Breast: as previous Urinary output Female Genitalia External genitalia: Pelvic 16-18 years or when sexually active Mons pubic, prepuce (clitoral hood), clitoris, labia minora/majora, vagina, Skene's & Bartholin's ducts, anus Size, color, skin integrity, masses Redness, swelling, labial adhesions/fusion, lesions, discharge (foul-smelling) Tanner Stages I : Prepubertal. No true pubic hair II: Sparse growth of slightly pigmented, downy hair, slightly curled, along labia III: Increas in hair, courser, curled, darker IV: Adult-type hair, but limited area. No spread to thighs V: Adult distsribution & quantity with spread to thighs Male Genitalia Penis: Size, color, skin integrity, circumcision Urethral meatus: Shape, placement, discharge, ulceration, discharge meatal stenosis, hypospadias, epispadias Scrotum: Color, size, symmetry, edema, masses, lesions, tenderness, testes descended bilaterally Pubic hair Tanner Stages I: Prepuberal, no true pubic hair, testes, scrotum, penis childhood size
II: Sparse, slightly curled, downy hair (base of penis/along labia. Enlargement of testes & scrotum, scrotal skin reddens & coursens III: Hair courser, curled, darker. Enlargement of penis (length), further growth scrotum/ testes IV: Adult type hair, no spread to medial thighs. Enlargement of penis (width/length), enlargement of glans, scrotal skin darkens V: Adult hair distribution (triangle) & adult genital development
MUSCULOSKELETAL Musculoskeletal: Key Points Alignment, contour, strength, weakness & symmetry Limb, joint mobility: ROM, stiffness, contractures Neck, shoulder, elbow, wrist, hip, knee, ankle, foot Digits Dermatogly Problem Areas Spinal changes: scoliosis, kyphosis, lordosis Scoliosis: pre-adolescent growth Feet/legs: Variations may begin in feet, tibia or upper let & hip area Feet turning in: varus Feet turning out: valgus Legs: Bowleg (genu varum -- knees 2 inches apart) Knock-knee (genu valgum -- ankles 3 inches apart) Movement limitation: crepitus with joint movement, meningeal signs, such as stiff neck, opisthotonous Muscular dystrophy Progressive muscular weakness (Gower’s sign) Cerebral palsy or other muscular disease
INTEGUMENT Skin, Hair and Nails: Skin – Key Points
Nails: Key Points
Inspect for color, shape, condition, nail biting and infection Jaundice, pallor, cyanosis, erythema, Clubbing may indicate chronic ecchymosis hypoxia (respiratory or cardiac Texture & Turgor: disease) Degree of hydration or dehydration “Spoon” nails may indicate iron deficiency anemia Edema: Pitted nails may indicate psoriasis Periorbital (crying, allergies, renal disease, Splinter hemorrhages under nails juvenile hypothyroidism)Dependent (renal or may indicate trauma or endocarditis cardiac disease) Color:
Birth Marks Pigmentations: Hyperpigmentation (endocrine, growth disturbance); hypopigmentation Infectious lesions: Viral, bacterial, fungal (erythema, macule, papule, vesicule, pustule) Capillary bleeding: Petichiae and purpura usually indicate serious conditions Infestations: Pediculosis, scabies, insect bites Pruritis: Dry skin, allergy, eczema, contact dermatitis, hepatic, renal, lesions Trauma: Scars, ecchymosis, signs of abuse Hand: Dermatoglyphic variations associated with syndromes
Common Skin Variations in Newborns and Infants Thin, transparent skin, especially premature Color Variations Vascular Markings Pigmentations Lanugo (downy hair) more prominent in premature Original hair may shed at 4-8 weeks, and be replaced
PEDIATRIC ASSESSMENT FORM. A. Strategies considered. 1.
Involve family role.
2.
Use a traumatic care techniques.
3.
Integrated with play.
4.
Therapeutic communication.
B. Identifying information. 1.
Name :
2.
Sex
3.
Birthday & Place
4.
Address:
5.
Race/ethnic group
6.
Religion:
7.
Date of interview
8.
Informant
: :
:
:
:
C. Chief Complaint (CC). 1.
Brief statement :
2.
Signs & Symptoms
:
3.
Concrete complain
:
D. Present Illness (PI).
It is a narrative consist of: details of onset, complete interval history (from onset to present), present status, and reason for seeking health now.
E. Past History (PH). Birth history (pregnancy, labor, delivery, and perinatal history).
Previous illness, injuries, or operation.
Allergies.
Current medication.
Immunizations.
Growth & Development.
Habits.
F. Review of Systems (ROS). General. Fatigue /weight gain/ weight loss/ changes of diet/ illness/ altered appetite/ exercise tolerance/ fever/ chills(menggigil)/ night sweat(keringat dimalam hari)/ infection/ general ability to carry out of activities of daily living*.
Integument.
frequent
Pruritus/ pigment or other color changes/ acne/ eruption/ rashes/ tendency toward bruising(kecendrungan memar)/ petechiae/
excessive dryness/ general texture/
disorder or deformities of nail/ hair growth/ hair loss/ hair color changes*.
Head. Headache/ dizziness/ injury*. Eyes. Visual problem (blurred vision, clumsiness(sayu))/ cross eye (strabismus)/ eye infection/ edema of lids/ excessive tearing (airmata berlebih)/ use of glasses or contact lenses*. Nose. Nose bleed (epistaxis)/ Stuffy nose(hidung tersumbat)/ nasal obstruction/ loss of sense of smell*. Ear. Earache/ discharge/ evidence of hearing loss*. Mouth. Mouth breathing/ gum bleeding(perdarahan gusi)/ toothaches/ tooth brushing/ use of fluoride/ difficulty with teething*(kesulitan mengunyah) Throat.
Sore throat (sakit tenggorokan)/ / difficulty in swallowing/ choking(tersedak) hoarseness(serak)/ voice irregularities*. Neck. Pain/ limitation of movement/ stiffness(kekakuan)/ torticollis??/ thyroid enlargement/ enlarge nodes and other masses*. Chest. Breast enlargement/ discharge/ masses/ enlarge axillary nodes. Respiratory. Chronic cough/ frequent cold/ wheezing/ shortness of breathe at rest or exertion/ difficulties in breathing/ sputum production/ infection (pneumonia, TBC) *. Cardiovascular. Cyanosis or fatique on exertion/ murmur/ rheumatic fever/ anemia/ date of last blood count/ blood type/ recent transfusion*.
Gastrointestinal.
Appetite/ food tolerance/ elimination habit/ nausea/ vomiting/ jaundice or yellowing skin of sclera/ belching (sendawa)/flatulence/ bowel habit/ constipation/ diarrhea/ melena (blood in stools)/ changes in color of stools*.
Genitourinary. Pain on urination/ frequency/ hesitancy(hambatan)/ urgency(keinginan)/ hematuria/ nocturia/ poliuria/ unpleasant odor of urine/ force of stream/ discharge/ change in size of scrotum/ date of last urinalysis*.
Gynecologic. Menarche/ date of last menstrual period/ regularity of problem with menstruation/ vaginal discharge/ pruritus*.
Musculoskeletal. Weakness/ clumsiness/ lack of coordination/ unusual movement/ back or joint stiffness/ muscle pain (cramps)/ abnormal gait/ deformity/ fractures/ serious sprains (keseleo)/ activity level*.
Neurologic. Seizures/ tremor/ dizziness/ loss of memory/ general affect/ fears/ nightmares/ speech problem/ any unusual habit*.
Endocrine. Intolerance to weather changes/ excessive thirst and urination/ excessive sweating(keringat berlebih)/ salty taste to skin/ sign or early puberty*.
Lymphatic. History of frequent infection/ enlarge lymph nodes in any region/ swelling(pembesaran limfe)/ tenderness(painfull to touch)/ red streaks (*.
G.
Family Medical History. To identify the presence of genetic threats or diseases that have familiar tendencies and to assess exposure to a communicable diseases in a family member and family habits that may affect the child’s health such as smoking and other chemical use.
H.
Psychosocial History. To elicit information about the child self concept.
I.
Sexual History. To elicit information concerning the child’s sexual concern and or activities and any pertinent data regarding adults sexual activity that influences the child.
J.
Family History. To develop an understanding of the child as an individual and as a member of a family and community. a. Family composition.
b. Home and community environment.
c. Occupation and education of family member.
d. Cultural and religious tradition.
e. Family function and relationship.
K.
Nutritional Assessment. To elicit information on the adequacy of the child’s nutritional intake and needs. a. Dietary intakes.
b. Clinical examination.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN – FKIK UMY FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK (KBY/NEONATAL)
Nama Mahasiswa / NPM
:
Tempat praktik
:
Tanggal
:
I. IDENTITAS PASIEN Nama
:
Tempat/Tanggal lahir
:
Nama ayah/ibu
:
Pekerjaan ayah
:
Pendidikan ayah
:
Pekerjaan ibu
:
Pendidikan ibu
:
Alamat/no telp
:
Kultur/suku
:
Agama
:
II. KELUHAN UTAMA
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN 1. Prenatal
Jumlah kunjungan : Bidan/dokter : Penkes yang didapat : HPHT : Kenaikan BB selama hamil : Komplikasi obat : Obat – obatan yang didapat : Riwayat hospitalisasi : Golongan darah ibu : Pemeriksaan kehamilan/maternal screening ( ) rubela ( ) hepatitis ( ) GO
: ( ) Herpes
( ) CMV
( ) HIV
( ) Lain lain, sebutkan............................................................................
2. Natal
Awal persalinan : Lama persalinan : Komplikasi perasalinan : Terapi yang diberikan : Cara melahirkan : ( ) pervaginam sebutkan........................................... Tempat melahirkan : ( ) rumah bersalin
3. Postnatal
Usaha nafas ( ) dengan bantuan
( ) tanpa bantuan
Kebutuhan resusitasi - Jenis dan lamanya dari 1 dan 5 menit - Skor APGAR : Obat obatan yang diberikan pada neonatus Interaksi ibu dan bayi - Kualitas - lamanya Trauma lahir - Ada ( ) - Tidak ( ) Narkosis - Ada ( ) - Tidak ( ) Keluarnya urin/BAB
:
( ) caesar
( ) lain lain,
( ) rumah
( ) RS
- Ada ( ) - Tidak ( ) Respon fisiologis/perilaku yang bermakna ...................................................................................................................................... ............... ...................................................................................................................................... ...............
IV. RIWAYAT KELUARGA .................................................................................................................................................... ................. GENOGRAM
V. RIWAYAT SOSIAL 1) Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ................................................................Hubungan orang tua dengan bayi
Hubungan Menyentuh Memeluk Berbicara Berkunjung Kontak mata
Ayah
Ibu
2) Anak yang lain Jenis kelamin anak
Riwayat persalinan
Riwayat imunisasi
3) Lingkungan rumah yang berhubungan dengan kesehatan ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ................................
4) Problem sosial yang penting ( ) Kurangnya sistem pendukung sosial ( ) Perbedaan bahasa ( ) riwayat penyalahgunaan zat adiktif ( ) Keuangan ( ) lain lain, sebutkan....................................................................................................................... .............
VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI 1. Diagnosa medis .................................................................................................................................................. ................ 2. Tindakan operasi
.................................................................................................................................................. ................ 3. Status nutrisi .................................................................................................................................................. ................ 4. Status cairan .................................................................................................................................................. ................ 5. Obat – obatan .................................................................................................................................................. ................6. Aktivias .................................................................................................................................................. ................ 7. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan .................................................................................................................................................. ................ 8. Hasil laboratorium .................................................................................................................................................. ................ 9. Pemeriksaan penunjang .................................................................................................................................................. ................ 10. Lain – lain .................................................................................................................................................. ................
VII. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum
:
Kesadaran
:
Antropometri Berat badan panjang badan
Saat lahir
Saat ini
Lingkar Kepala
Beri tanda ( ) pada data – data dibawah ini sesuai dengan keadaan pasien. Gambarkan semua temuan abnormal secara obyektif, gunakan kolom komentar bila perlu. 1) Reflek ( ) Moro
( ) Menggenggam
( ) Meghisap
2) Tonus a. ( ) Aktif
( ) Tenang
( ) letargi
( ) Kejang
( ) lemah
( ) melengking
( ) Sulit menangis
b. ( ) Menangis keras 3) Kepala/leher a. Fontanel anterior ( ) lunak menonjol
( ) tegas
( ) datar
( ) cekung b. Sutura sagitalis ( ) tepat
( ) terpisah
( ) menjauh
c. Gambaran wajah ( ) simetris
( ) asimetris
d. Molding ( ) caput suksadenum ( ) chephalohematoma 4) Mata ( ) bersih
( ) sekresi..........................................
5) THT a. Telinga ( ) normal
( ) abnormal
b. Hidung ( ) bilateral
( ) obstruksi
c. Palatum ( ) norma
( ) abnormal
( ) cuping hidung
( )
6) Abdomen a. ( ) Lunak ( ) Tegas b. lingkar perut : cm c. Liver : ( ) kurang dari 2 cm
( ) Datar
( ) Kembung
( ) lebih dari 2 cm 7) Torax a. ( ) simetris ( ) Asimetris b. Retraksi : ( ) Derajat 1 ( ) Derajat 2 ( ) Derajad 3 c. Klavikula : ( ) Normal ( ) Abnormal 8) Paru – paru a. Suara nafas : ( ) Sama kanan-kiri ( ) Tidak sama kanan-kiri ( ) Bersih ( ) Ronchi ( ) Rales ( ) Sekret b. Bunyi nafas : ( ) Terdengar di semua lapang paru ( ) Tidak terdengar ( ) Menurun c. Respirasi : ( ) Spontan,RR......x/mnt ( ) Head Box.......x/mnt ( ) Assisted ventilation 9) Jantung ( ) Normal synus rhythm ( ) Nadi......x/mnt ( ) Murmur ( ) Lainlain:................ Capilary refill..........dtk Nadi perifer: Keterangan
Kuat
Lemah
Tidak ada
Brachial kanan Brachial kiri Femoral kanan Femoral kiri
10)
Extremitas ( ) Simetris
( ) Asimetris
ROM : ( ) Terbatas
( ) Bebas
11) Umbilikus ( ) normal 12)
( ) abnormal
Genital ( ) Perempuan normal
13) Anus ( ) paten 14) Spina
( ) imperforata
( ) inflamasi
( ) drainase
( ) laki – laki normal
( ) ambivalen
( ) normal
( ) abnormal
15) Integumen a. Warna ( ) pink ( ) pucat
( ) jaundice
b. ( )Rash/kemerahan c. ( )Tanda lahir
16) Suhu a. Lingkungan ( ) penghangat radian ( ) pengaturan suhu terbuka b. Suhu kulit :
( ) inkubator
( ) suhu ruang ( ) boks
o
C
VIII. PEMERIKASAAN TINGKAT PERKEMBANGAN/REFLEK PRIMITIF 1. Kemandirian dan bergaul
.................................................................................................................................................. ................
2. Motorik halus
.................................................................................................................................................. ................ 3. Kognitif dan bahasa
.................................................................................................................................................. ................
4. Motorik kasar
.................................................................................................................................................. ................
KESIMPULAN PERKEMBANGAN ( ) Menangis bila tidak nyaman ( ) Membuat suara tenggorok yang pelan ( ) Memandang wajah dengan sungguh sungguh ( ) Mengeluarkan suara ( ) Berespon secara berbeda terhadap objek yang berbeda ( ) Dapat tersenyum ( ) Menggerakkan kedua lengan dan tungkai sama mudahnya ketika terkengkang ( ) Memberikan reaksi dengan melihat ke arah sumber cahaya ( ) Mengoceh dan memberikan reaksi terhadap suara ( ) Membalas senyuman
IX. INFORMASI LAIN
.................................................................................................................................................. ................
X. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
.................................................................................................................................................. ................
Please read further in: Pillitteri, Adele., (1999), Child health nursing: care of the child and family, Lippincott, vol.1, Philadelphia
http://209.85175.104/search?q=cachey:y8NaVRMNnFaJ: www.nursing.twsu.edu/advhealth/lesson/8/physicalassessment.pdf
PETUNJUK FIELD TRIP Field Trip Ke Sekolah/tempat umum Tujuan Kunjungan Setelah melakukan kunjungan: 1. Mahasiswa memiliki gambaran tentang pertumbuhan dan Perkembangan sesuai tahap perkembangan 2. Mahasiswa memiliki gambaran tentang data demografi, status gizi, perubahan fisik, perubahan psikososial, perubahan kognitif, risiko kesehatan, masalah kesehatan sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan
Pelaksanaan Kegiatan 1. 2. 3. 4. 5.
Melakukan perkenalan dengan calon responden Melakukan orientasi dan interaksi dengan anak-anak Melakukan pemeriksaan tanda vital anak Melakukan wawancara dengan anak Buat laporan sesuai dengan format
Pertanyaan minimal 1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan
Format laporan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendahuluan Tujuan dilakukan wawancara Manfaat dari melaksanakan wawancara Verbatim (transkrip) dari wawancara yang dilakukan Kesimpulan dari hasil wawancara dan pemeriksaan Dokumentasi (foto)
Field Trip Ke SLB/Tempat Perawatan Anak dengan Kebutuhan Khusus Tujuan Kunjungan Setelah melakukan kunjungan: 3. Mahasiswa memiliki gambaran tentang gangguan pertumbuhan dan Perkembangan 4. Mengenali penyimpangan dari normal dan mengidentifikasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Pelaksanaan Kegiatan 6. Melakukan perkenalan dengan pengurus 7. Melakukan orientasi dan interaksi dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus (ambil salah satu untuk laporan kelompok) 8. Melakukan pemeriksaan tanda vital anak 9. Melakukan wawancara dengan pengasuh/pengurus 10. Buat laporan sesuai dengan format
Pertanyaan minimal 1. 2. 3. 4. 5.
Apa saja kelainan yang terjadi pada anak Apa yang menjadi penyebab anak mengalami kelainan Bagaimana pengasuh melakukan perawatan Apa saja yang harus diperhatikan pada anak dengan kebutuhan khusus Bagaimana memandirikan anak berkebutuhan khusus
Format laporan 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pendahuluan Tujuan dilakukan kunjungan Manfaat dari melaksanakan kunjungan Verbatim (transkrip) dari wawancara yang dilakukan Kesimpulan dari hasil kunjungan Dokumentasi (foto)