AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
BUKU I NASKAH AKADEMIK AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
JAKARTA 2007
KATA PENGANTAR Sejak dibentuk dalam tahun 1994 sampai dengan tahun 2007, BAN-PT hanya melaksanakan akreditasi program studi. Pelaksanaan proses akreditasi pertama kali dilakukan pada tahun 1996, dan hingga Februari 2007, BAN-PT telah melakukan akreditasi terhadap 8146 program studi yang terdiri atas 6192 program studi Sarjana (53,0% dari 11682 program studi sarjana), 653 program studi Magister (65,3% dari 1000 program studi Magister), 42 program studi Doktor (18,0% dari 233 program studi Doktor), dan 1262 program studi Diploma (25,6% dari 4927 program studi Diploma). Program studi yang telah terakreditasi mencapai 45,6% dari 17844 jumlah program studi yang terdaftar.
Oleh karena jumlah program studi yang amat besar, pelaksanaan sistem akreditasi program studi seperti yang dilakukan sekarang mengalami banyak kendala, baik dari segi waktu yang panjang untuk menyelesaikan akreditasi seluruh program studi, pembiayaan tinggi dan jumlah asesor yang besar. Selain itu komitmen dan kinerja institusi perguruan tinggi yang bertanggung jawab atas mutu pelaksanaan dan mutu produk program studi dan program lainnya, belum mendapat perhatian dan belum diakreditasi.
Mempertimbangkan hal tersebut di atas, pada tahun 2000 BAN-PT mulai mengembangkan sistem akreditasi institusi perguruan tinggi dengan membentuk Tim yang ditugasi menyusun naskah akademik sistem akreditasi institusi dan perangkat instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi. Pada tahun 2002 telah tersusun buku naskah akademik
Sistem Akreditasi Institusi, diikuti dengan
disusunnya perangkat instrumen akreditasi
dan
telah
disosialisasikan
dan
diujicobakan.
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 60 menyebutkan bahwa akreditasi dilaksanakan terhadap program dan satuan pendidikan. Untuk menyesuaikan hasil kerja tim dengan amanat Undang-undang
BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
i
tersebut, BAN-PT telah menyusun perangkat instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi yang terdiri atas: BUKU I BUKU II BUKU III
BUKU IV BUKU V BUKU VI
– NASKAH AKADEMIK AKREDITASI INSTITUSI PERGURAN TINGGI – STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – PEDOMAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI dan LAMPIRAN FORMAT PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – PEDOMAN ASESMEN LAPANG AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – PEDOMAN PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – MATRIKS PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Di samping itu telah pula dikembangkan sebuah buku mengenai Kode Etik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
Diharapkan perangkat instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi ini akan bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu perguruan tinggi kita.
Akhirnya, saya ucapkan terimakasih kepada Tim penyusun perangkat instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi ini. Jakarta, Oktober 2007 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Ketua,
Kamanto Sunarto
BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
ii
DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR __________________________________________________i DAFTAR ISI ________________________________________________________ iii BAB I. LATAR BELAKANG ____________________________________________ 1 1.1. Landasan Hukum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi _________________ 1 1.2. Institusi Perguruan Tinggi ________________________________________ 3 BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI 5 BAB III. ASPEK-ASPEK PELAKSANAAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ___________________________________________________________ 6 A. Standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi __________________________ 6 B. Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi ________________________ 13 C. Instrumen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi _______________________ 14 D. Kode Etik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi________________________ 15 DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ___________________________________ 16 DAFTAR RUJUKAN ________________________________________________ 18
BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
iii
BAB I LATAR BELAKANG Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 dengan tugas melakukan akreditasi terhadap perguruan tinggi. Pada awal pembentukannya BAN-PT telah memutuskan untuk melakukan terlebih dahulu akreditasi program studi, dengan alasan bahwa program studilah yang menentukan kualitas hasil pendidikan dan kenyataan bahwa tingkat mutu program studi beragam. Pelaksanaan proses akreditasi pertama kali dilakukan pada tahun 1996, dan hingga Februari 2007, BAN-PT telah melakukan akreditasi terhadap 8146 program studi yang terdiri atas 6192 program studi Sarjana (53,0% dari 11682 program studi Sarjana), 653 program studi Magister (65,3% dari 1000 program studi Magister), 42 program studi Doktor (18,0% dari 233 program studi Doktor), dan 1262 program studi Diploma (25,6% dari 4927 program studi Diploma). Program studi yang telah terakreditasi mencapai 45,6% dari 17844 jumlah program studi yang terdaftar. Mengingat Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, PP RI Nomor 19 tahun 2005 dan peraturan perundang-undangan lainnya serta kecenderungan perkembangan kebijakan tentang pendidikan tinggi yang menekankan pada mutu dan akuntabilitas publik institusi perguruan tinggi maka diperlukan akreditasi institusi.
1.1. Landasan Hukum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Pengembangan akreditasi institusi perguruan tinggi merujuk kepada: 1. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 60 dan 61) 2. Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 47). 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional (Pasal 86, 87 dan 88). 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 28 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Secara lengkap pasal-pasal Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut.
Pasal 60: (1)
(2)
(3)
Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal setiap jenjang dan jenis pendidikan. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
(4)
Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 61: (1) (2)
(3)
(4)
Sertifikasi berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi. Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang dislenggrakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Ketentuan mengenai sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah sebagai berikut: Pasal 47: (1) Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah (2) Pemerintah menetapkan perguruan tinggi yang terakreditasi untuk menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penetapan perguruan tinggi yang terakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan akreditasi adalah sebagai berikut : Pasal 86: (1) Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan.
BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
(2)
(3)
Kewenangan akreditasi sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh Pemerintah untuk melakukan akreditasi. Akreditasi sebagimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.
Pasal 87: (1) Akreditasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (1) dilakukan oleh : a. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) terhadap program dan/atau satuan pendidikan pendidikan jalur formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah; b. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terhadap program dan/atau satuan pendidian jenjang pendidikan Tinggi; dan c. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN-PNF) terhadap program dan/atau satuan pendidikan jalur nonformal (2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana duimaksud pada ayat (1), BAN-S/M dibantu oleh badan akreditasi provinsi yang dibentuk oleh Gubernur. (3) Badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreiditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri. (5) Ketentuan mengenai badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri. Pasal 88: (1) Lembaga mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) dapat melakukan fungsinya setelah mendapat pengakuan dari Menteri. (2) Untuk memperoleh pengakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lembaga mandiri wajib memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya: a. berbadan hukum Indonesia yang bersifat nirlaba. b. memiliki tenaga ahli yang berpengalaman di bidang evaluasi pendidikan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai lembaga mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
1.2. Institusi Perguruan Tinggi Perguruan tinggi adalah institusi yang didedikasikan untuk: (1) menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks), (2) mempelajari, mengklarifikasikan dan melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Oleh karena itu perguruan tinggi sebagai lembaga melaksanakan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengelola Ipteks. Untuk menopang dedikasi dan fungsi tersebut, perguruan BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
tinggi harus mampu mengatur diri sendiri dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara terus menerus, baik masukan, proses maupun keluaran berbagai program dan layanan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik, perguruan tinggi harus secara aktif membangun sistem penjaminan mutu internal. Untuk membuktikan bahwa sistem penjaminan mutu internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, perguruan tinggi harus diakreditasi oleh lembaga penjaminan mutu eksternal. Dengan sistim penjaminan mutu yang baik dan benar, perguruan tinggi akan mampu meningkatkan mutu, menegakkan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai institusi akademik dan kekuatan moral masyarakat secara berkelanjutan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berbagai pertimbangan tersebut di atas, BAN-PT melakukan akreditasi bagi semua institusi perguruan tinggi di Indonesia. Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. Komitmen tersebut dijabarkan ke dalam sejumlah standar akreditasi.
BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi institusi dilakukan oleh tim asesor yang terdiri atas pakar sejawat dan/atau pakar yang memahami hakekat pengelolaan perguruan tinggi. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada evaluasi dan penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat. Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh institusi perguruan tinggi yang diakreditasi, diverifikasi melalui kunjungan atau asesmen lapang tim asesor ke lokasi perguruan tinggi. BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan menilai, serta menetapkan status dan peringkat mutu institusi perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan dan manfaat akreditasi institusi perguruan tinggi adalah sebagai berikut. 1. Memberikan jaminan bahwa institusi perguruan tinggi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar. 2. Mendorong perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi 3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari badan atau instansi yang lain. Mutu institusi perguruan tinggi merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan karakteristik masukan, proses dan keluaran atau layanan institusi yang diukur berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan oleh BAN-PT.
BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
BAB III ASPEK-ASPEK PELAKSANAAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Dalam melaksanakan keseluruhan proses akreditasi perguruan tinggi terdapat beberapa aspek pokok yang perlu diperhatikan oleh setiap pihak yang terkait, yaitu asesor, perguruan tinggi yang diakreditasi, dan BAN-PT sendiri. Aspek-aspek tersebut yaitu: (1) standar akreditasi perguruan tinggi yang digunakan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi dan menilai mutu kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan perguruan tinggi; (2) prosedur akreditasi perguruan tinggi yang merupakan tahap dan langkah yang harus dilakukan dalam rangka akreditasi perguruan tinggi; (3) instrumen akreditasi perguruan tinggi yang digunakan untuk menyajikan data dan informasi sebagai bahan dalam mengevaluasi dan menilai mutu perguruan tinggi, disusun berdasarkan standar akreditasi yang ditetapkan; dan (4) kode etik akreditasi perguruan tinggi yang merupakan “aturan main” untuk menjamin kelancaran dan obyektivitas proses dan hasil akreditasi perguruan tinggi. Bab ini menyajikan uraian singkat mengenai keempat aspek tersebut, sedangkan uraian lengkap dan rincian setiap aspek itu disajikan dalam buku tersendiri, yaitu: Buku II yang bembahas standard an prosedru akreditasi perguruan tinggi; Buku III tentang instrumen akreditasi dalam bentuk pedoman penyusunan postfolio; sedangkan kode etik akreditasi yang berlaku umum untuki akreditasi pada semua tingkatan pendidikan dituangkan dalam buku Kode Etik Akreditasi.
A. Standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi. Standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (indikator kunci) yang dapat digunakan sebagai dasar (1) penyajian data dan informasi mengenai kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan perguruan tinggi, yang dituangkan dalam instrumen akreditasi; (2) evaluasi dan penilaian mutu kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan perguruan tinggi, (3) penetapan kelayakan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan programprogramnya; dan (4) perumusan rekomendasi perbaikan dan pembinaan mutu perguruan tinggi. Standar akreditasi perguruan tinggi mencakup dua komitmen inti, yaitu komintmen perguruan tinggi terhadap kapasitas institusional (institutional capacity) dan terhadap efektivitas program pendidikan (educational effectiveness) [WASC, 2001], yang mencakup 15 standar akreditasi, yaitu: Standar 1.
Kepemimpinan
Standar 2.
Kemahasiswaan
Standar 3.
Sumber daya manusia
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
6
Standar 4.
Kurikulum
Standar 5.
Prasarana dan Sarana
Standar 6.
Pendanaan
Standar 7.
Tata pamong (governance)
Standar 8.
Sistem pengelolaan
Standar 9.
Sistem pembelajaran
Standar 10. Suasana akademik Standar 11. Sistem informasi Standar 12. Sistem jaminan mutu internal Standar 13. Lulusan Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Standar 15. Program studi Asesmen kinerja perguruan tinggi didasarkan pada pemenuhan tuntutan standar akreditasi. Dokumen akreditasi perguruan tinggi yang dapat diproses harus telah memenuhi persyaratan awal (eligibilitas) yang ditandai dengan adanya izin penyelenggaraan perguruan tinggi dari pejabat yang berwewenang; memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga/statuta dan dokumen-dokumen rencana strategis atau rencana induk pengembangan yang menunjukkan dengan jelas visi, misi, tujuan dan sasaran perguruan tinggi; nilai-nilai dasar yang dianut dan berbagai aspek mengenai organisasi dan pengelolaan perguruan tinggi, proses pengambilan keputusan penyelenggaraan program; sistem jaminan mutu; serta memiliki minimal “75%” program studi yang masih berstatus terakreditasi. Yang dihitung dalam persentase tersebut untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi adalah program sarjana, sedangkan untuk akademi dan politeknik adalah program Diploma Tiga. Deskripsi setiap standar akreditasi itu adalah sebagai berikut.
Standar 1. Kepemimpinan Kepemimpinan perguruan tinggi merupakan aspek yang dinilai berdasarkan merit dalam bidang akademik. Kepemimpinan yang baik ditingkat institusi harus dapat menumbuhkan kepemimpinan yang baik pula pada unit-unit di bawahnya. Sebagai suatu aspek yang bersifat komprehensif maka kepemimpinan institusi yang baik dinilai dari kemampuan menumbuhkan konsensus dan pemahaman di setiap unit dalam institusi sehingga semua upaya dan langkah pengembangan didasari oleh visi dan misi institusi, kesadaran terhadap mutu serta mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan (stakeholders). Keberhasilan pengembangan kepemimpinan yang baik didalam suatu institusi juga direfleksikan dari tumbuhnya suatu suasana akademik yang menjamin kebebasan akademik, komunikasi, koordinasi, dan interaksi BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
7
yang efektif serta mengimplementasikan praktek-praktek baik (good practices) yang berkembang dalam institusi.
Standar 2. Kemahasiswaan Mahasiswa adalah kelompok internal stakeholder yang harus mendapatkan manfaat dari proses pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Mahasiswa juga merupakan bagian generasi muda bangsa yang membutuhkan pengembangan fisik dan kepribadian sebagai calon-calon SDM atau pemimpin yang berkualitas dimasa datang. Perguruan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa agar bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai kegiatan. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu menyiapkan layanan yang berkualitas untuk pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni budaya, olahraga, kepekaan sosial dan kemasyarakatan, pelestarian lingkungan hidup serta kreativitas lainnya. Perguruan tinggi juga harus mampu mengembangkan nilai-nilai profesionalisme agar mahasiswa dapat beradaptasi secara cepat saat memasuki dunia profesi.
Standar 3. Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia perguruan tinggi adalah dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan program tri darma perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus dapat mengelola dan menempatkan sumberdaya manusia sebagai komponen utama untuk mensukseskan program perguruan tinggi dalam rangka mencapai visi dan misinya. Perguruan tinggi harus mempunyai sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang lengkap sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan.
Standar 4. Kurikulum 4.1. Deskripsi Standar Kurikulum Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi. Kegiatan pembelajaran mahasiswa adalah pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan perkuliahan (tatap muka atau jarak jauh), praktikum atau praktek, seminar, dan tugas-tugas perkuliahan lainnya. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu yang dicakup oleh suatu program studi dengan memperhatikan dan mengikuti perkembangan Ipteks. Oleh karena itu, kurikulum harus selalu dikembangkan atau dimutakhirkan secara periodik untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan. BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
8
Kurikulum merupakan acuan dasar pembentukan dan penjaminan tercapainya komptensi lulusan dalam setiap program akademik pada tingkat program studi. Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu maka perguruan tinggi dapat menetapkan penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang disusun oleh masing-masing program studi. Perguruan tinggi harus mampu menciptakan sistem tata pamong yang dapat mendorong pemutakhiran kurikulum ditingkat program studi sesuai dengan perkembangan Ipteks yang dinamis. Sistem penjaminan mutu di tingkat perguruan tinggi harus pula mengikutsertakan pemantauan pelaksanaan serta evaluasi hasilhasil yang dicapai sebagai cerminan dari adanya peningkatan mutu berkelanjutan dalam penyelenggaraan program-program akademik perguruan tinggi tersebut. Peranan institusi perguruan tinggi yang menaungi program studi tersebut adalah memfasilitasi dan memberdayakan program studi dalam mengembangkan kurikulum yang mengikuti perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan.
Standar 5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, yang mencakup bangunan, perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak), dan sistem pengamanan aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau mandatnya maka suatu perguruan tinggi membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan prasarana. Perguruan tinggi harus memiliki panduan khusus mengenai kelengkapan dan kecukupan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk sistem klasifikasi, inventarisasi dan informasi keberadaannya. Perguruan tinggi harus memiliki sistem pengelolaan yang menjamin adanya akses yang lebih luas terutama bagi mahasiswa dan dosen melalui penerapan model-model resource sharing. Bentuk kepemilikan lain seperti sewa, pinjam atau hibah harus dinyatakan dalam surat kesepakatan antara perguruan tinggi dan pihak terkait dengan kepastian hukum yang jelas.
Standar 6. Pendanaan Perguruan tinggi harus mampu menjamin pendanaan yang memadai untuk penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi serta peningkatan mutunya secara berkelanjutan. Usaha-usaha penggalangan dana oleh suatu perguruan tinggi harus mengacu pada visi dan misi perguruan tinggi tersebut, karakter perguruan tinggi sebagai badan hukum nirlaba serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas serta transparansi harus pula menjiwai sistemsistem pengelolaan dana yang diberlakukan, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah akuntansi yang benar termasuk sistem audit internal atau publik yang ditetapkan oleh pengelola perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang baik harus dapat menunjukkan sistem pengelolaan keuangan yang sehat, transparan, dan akuntabel. Pelaporan periodik yang akuntabel BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
9
dan transparan harus dapat menjamin terselenggaranya program akademik yang bermutu secara berkelanjutan, minimum selama lima tahun ke depan.
Standar 7. Tatapamong Tatapamong (governance) mencakup sistem, struktur organisasi dan mekanisme yang menjamin pengelolaan institusi dengan transparan dan akuntabel. Tatapamong dikembangkan berdasarkan nilai-nilai moral, etik, integritas yang dianut serta norma-norma akademik. Perguruan tinggi dapat membentuk lembaga-lembaga tertentu yang dianggap penting untuk menciptakan suatu tata pamong yang baik, seperti adanya dewan penyantun, senat akademik atau senat perguruan tinggi, majelis guru besar serta lembaga-lembaga lain pada tataran pelaksana (eksekutif). Dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal maka tatapamong yang baik harus dapat menciptakan hubungan saling menghormati antara Institusi dengan lembaga-lembaga pemerintah, kelompok-kelompok masyarakat serta institusi lain.
Standar 8. Sistem Pengelolaan Untuk mengelola program reguler maupun program-program pengembangan, perguruan tinggi memerlukan sistem pengelolaan dari tingkat institusi sampai tingkat fakultas/jurusan/program studi mencakup pembagian fungsi dan wewenang yang jelas dan sistematis dalam alur kerja, SOP serta tanggung jawab setiap unit tatapamong. Perguruan tinggi harus pula memiliki unit kerja yang melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja unit-unit tatpamong perguruan tinggi. Suatu sistem pengelolaan yang baik harus memiliki prasarana dan sarana agar unit-unit tersebut dapat melakukan layanan yang efektif dan efisien. Hasil monitoring dan evaluasi harus dipublikasikan kepada seluruh stakeholders untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas.
Standar 9. Sistem Pembelajaran Perguruan tinggi harus mengembangkan sistem dan proses pembelajaran yang mencerminkan strategi untuk mencapai tujuan. melaksanakan misi dan mewujudkan visinya. Sistem pembelajaran tersebut harus dengan mudah dapat ditemukan didalam pedoman akademik sebagai acuan bagi semua unit pelaksana pembelajaran dan memuat kebijakan, peraturan, kode etik, norma dan nilai-nilai akademik. Perguruan tinggi harus senantiasa melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembelajaran yang menjamin terjadinya pemutahiran semua komponen-komponennya. Dalam menjamin proses dan mutu pembelajaran, perguruan tinggi harus melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem pembelajaran secara berkala. Perguruan tinggi juga harus menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajran. BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
10
Standar 10. Suasana Akademik 10.1. Deskripsi Standar Suasana Akademik Suasana Akademik adalah kondisi yang dapat menumbuhkembangkan semangat peningkatan mutu akademik, interaksi di antara dosen dan mahasiswa, kuantitas dan kualitas kegiatan akademik, mendorong pengembangan profesionalisme, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik serta penghormatan kepada kebenaran dan semangat belajar yang tidak kunjung padam. Suasana akademik harus dapat diamati dalam berbagai kegiatan akademik yang diprakarsai sendiri oleh dosen maupun mahasiswa. Prakarsa tersebut didorong dan difasilitasi oleh institusi berupa programprogram yang kongkrit.
Standar 11. Sistem Informasi Perguruan tinggi harus memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan dan peningkatan mutu program akademik. Sistem informasi dalam suatu perguruan tinggi minimal terdiri atas pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengambilan kembali data (retrieval), presentasi data dan informasi serta komunikasi dengan pihak berkepentingan yang dibangun secara terpusat di tingkat perguruan tinggi dan atau terdistribusi pada unit-unit terkait. Data dan informasi yang dikelola oleh perguruan tinggi dapat meliputi akademik, kemahasiswaan, sumberdaya manusia, prasarana dan sarana, administrasi dan keuangan serta data lain yang dianggap perlu untuk kepentingan berbagai pihak. Dalam berbagai hal, perguruan tinggi harus dapat memanfaatkan sistem informasi yang dimilikinya untuk memelihara komunikasi dan koordinasi internal serta kerja sama dengan institusi lain, pemerintah, alumni, perusahan/industri atau masyarakat luas. Berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat maka perguruan tinggi harus mampu melakukan pengelolaan yang profesional serta pemutahiran terhadap piranti keras dan lunak, sumber daya manusia serta organisasi pengelola untuk menjamin pertumbuhan sistem informasi yang telah dibangun tersebut. Perguruan tinggi juga harus menjamin akses bagi mahasiswa, staf dan sivitas akademika lainnya untuk memanfaatkan keberadaan sistem informasi tersebut melalui peraturan-peraturan yang transparan.
Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan di tingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan. Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
11
pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional. Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif. Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. Hasil-hasil seluruh sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi dengan baik hendaknya digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program penjaminan mutu eksternal termasuk program untuk memperoleh akreditasi.
Standar 13. Lulusan Lulusan merupakan salah satu output langsung dari proses pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Lulusan ini harus memiliki kompetensi akademik maupun soft skills sebagaimana dinyatakan oleh sasaran mutu serta dibuktikan oleh kinerja lulusan di masyarakat sesuai dengan profesinya. Perguruan tinggi berperan penting dalam melakukan analisis data akademik seluruh program studi yang menggambarkan kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan untuk menilai karakteristik, profil dan pemetaan lulusan. Perguruan tinggi harus berupaya membantu lulusan mendapat pekerjaan dan meningkatkan interaksi antara lulusan dan institusi. Perguruan tinggi harus mempunyai mekanisme yang menjamin pemanfaatan hasil evaluasi dan pelacakan lulusan di tingkat institusi untuk pengembangan jurusan/program studi.
Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Perguruan tinggi mendorong lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam memfasilitasi dan memberdayakan dosen untuk melakukan penelitian inovatif yang mempertimbangkan kearifan lokal serta pengabdian masyarakat yang tepat sasaran. Perguruan tinggi melakukan diseminasi dan promosi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta upaya untuk pemerolehan hak atas kekayaan intelektual yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa.
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
12
Perguruan tinggi melakukan upaya-upaya memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk kerjasama mutual benefit dengan berbagai institusi atau lembaga serta berbagai hibah kompetisi. Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang publikasi karya ilmiah, hak paten, karya inovatif serta hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa.
Standar 15. Program studi Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang mencakup studi kelayakan yang mengacu statuta dan anggaran dasar, renstra, ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prosedur yang jelas. Perguruan tinggi mendorong program studi untuk mencapai pengakuan publik dalam bentuk pencapaian akreditasi nasional maupun internasional. Penjelasan dan rincian masing-masing standar akreditasi tersebut menjadi elemen-elemen yang dinilai, disajikan dalam buku tersenditi, yaitu Buku II.
B. Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi perguruan tinggi dilakukan melalui peer review oleh tim asesor yang terdiri atas para pakar dalam berbagai bidang keilmuan, dan pakar/praktisi yang memahami hakekat penyelenggaraan/pengelolaan perguruan tinggi. Semua perguruan tinggi akan diakreditasi secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT terhadap perguruan tinggi negeri dan swasta yang berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Akreditasi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut. 1. 2.
3. 4. 5.
BAN-PT memberitahu perguruan tinggi mengenai prosedur pelaksanaan akreditasi institusi. Institusi PT mengajukan permohonan kepada BAN-PT untuk diakreditasi dengan melampirkan persyaratan eligibilitas yaitu: a. SK Pendirian Institusi PT b. AD/ART atau Statuta. c. Renstra/RIP/RJP d. Sistem Penjaminan Mutu dan laporan hasil evaluasi-diri institusi. e. Laporan Monitoring dan evaluasi institusi. f. Informasi tentang izin operasional program studi. g. Informasi tentang alokasi dana untuk penjaminan mutu. BAN-PT mengkaji permohonan dan laporan hasil evaluasi-diri berdasarkan persyaratan awal (elijibilitas). BAN-PT mengirimkan instrumen akreditasi kepada institusi terkait setelah rangkuman hasil evaluasi-diri dinilai memenuhi syarat. PT menyusun Portofolio sesuai dengan cara yang dituangkan dalam Pedoman Penyusunan Portofolio Perguruan Tinggi.
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
13
6. 7. 8.
9. 10.
11. 12. 13. 14. 15.
16.
PT mengirimkan Portofolio tersebut beserta lampiran-lampirannya kepada BAN-PT. BAN-PT memverifikasi kelengkapan Portofolio tersebut. BAN-PT menetapkan (melalui seleksi dan pelatihan) tim asesor yang terdiri atas tiga sampai tujuh orang pakar sejawat yang memahami pengelolaan perguruan tinggi. Setiap asesor secara mandiri menilai Portofolio (asesmen kecukupan) selama satu bulan di tempat masing-masing. BAN-PT mengundang tim asesor untuk mendiskusikan dan menyepakati hasil penilaian dokumen. Hasil kesepakatan digunakan sebagai bahan asesmen lapang. Tim asesor melakukan asesmen lapang di tempat kediaman perguruan tinggi selama 3 atau 5 hari. Tim asesor melaporkan hasil asesmen lapang kepada BAN-PT paling lama seminggu setelah asesmen lapang. BAN-PT memvalidasi laporan tim asesor. BAN-PT menetapkan hasil akreditasi PT. BAN-PT mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat luas, menginformasikan hasil keputusan kepada asesor yang terkait, dan menyampaikan sertifikat akreditasi kepada PT yang bersangkutan. BAN-PT menerima dan menanggapi keluhan atau “pengaduan” dari masyarakat terkait, untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas publik dalam proses dan hasil penilaian.
Penjelasan dan rincian prosedur akreditasi itu disajikan dalam buku tersendiri, bersama dengan rincian Standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, yaitu Buku II.
C. Instrumen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Instrumen yang digunakan dalam proses akreditasi perguruan tinggi dikembangkan berdasarkan standar dan parameter seperti dijelaskan dalam Bagian A dari bab ini. Data, informasi dan penjelasan setiap standar dan parameter yang diminta dalam rangka akreditasi perguruan tinggi dirumuskan dan disajikan oleh perguruan tinggi dalam instrumen yang berbentuk portofolio. Portofolio akreditasi perguruan tinggi adalah dokumen yang berupa laporan diri (self-report) suatu perguruan tinggi, yang dirumuskan secara terbuka (open-ended) dan digunakan untuk mengevaluasi dan menilai serta menetapkan status dan peringkat akreditasi perguruan tinggi yang diakreditasi. Portofolio akreditasi merupakan kumpulan data dan informasi mengenai masukan, proses, keluaran, dan dampak yang bercirikan upaya untuk meningkatkan mutu kinerja, keadaan dan perangkat perguruan tinggi secara berkelanjutan. Isi portofolio akreditasi perguruan tinggi mencakup deskripsi dan analisis yang sistematis sebagai respons yang proaktif terhadap berbagai indikator yang dijabarkan dari standar akreditasi perguruan tinggi. Standar dan indikator akreditasi tersebut dijelaskan dalam pedoman penyusunan portofolio akreditasi perguruan tinggi.
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
14
Perguruan tinggi mendeskripsikan dan menganalisis semua indikator dalam konteks keseluruhan standar akreditasi dengan memperhatikan sebelas dimensi mutu yang merupakan jabaran dari RAISE++, yaitu: relevansi (relevance), suasana akademik (academic atmosphere), pengelolaan internal dan organisasi (internal management and organization), keberlanjutan (sustainability), efisiensi (efficiency), termasuk efisiensi dan produktivitas. Dimensi tambahannya adalah kepemimpinan (leadership), pemerataan (equity), dan tatapamong (governance). Penjelasan dan rincian aspek instrumen ini disajikan dalam buku tersendiri, yaitu Buku III.
D. Kode Etik Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Untuk menjaga kelancaran, obyektivitas dan kejujuran dalam pelaksanaan akreditasi perguruan tinggi, BAN-PT mengembangkan kode etik akreditasi yang perlu dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan akreditasi, yaitu asesor, perguruan tinggi yang diakreditasi, dan para anggota dan staf sekretariat BAN-PT. Kode etik tersebut berisikan pernyataan dasar filosofis dan kebijakan yang melandasi penyelenggaraan akreditasi; hal-hal yang harus dilakukan (the “do”) dan yang tidak layak dilakukan (the don’t) oleh setiap pihak terkait; serta sanksi terhadap “pelanggaran”-nya. Penjelasan dan rincian kode etik ini berlaku umum bagi akreditasi semua tingkat dan jenis peguruan tinggi dan program studi. Oleh karena itu kode etik tersebut disajikan dalam buku tersendiri di luar perangkat instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi.
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
15
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN akreditasi proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri di luar institusi atau program studi yang bersangkutan; hasil akreditasi merupakan pengakuan bahwa suatu institusi atau program studi telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan itu, sehingga layak untuk menyelenggarkan program-programnya akuntabilitas pertanggungjawaban suatu institusi atau program studi kepada stakeholders (pihak berkepentingan) mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi perguruan tinggi asesmen kecukupan pengkajian (review), evaluasi dan penilaian data dan informasi yang disajikan oleh institusi perguruan tinggi atau program studi di dalam borang atau portofolio, yang dilakukan oleh tim asesor dalam proses akreditasi, sebelum asesmen lapang ke tempat program studi atau institusi yang diakreditasi asesmen lapang telaah dan penilaian di tempat kedudukan perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh tim asesor untuk melakukan verifikasi dan melengkapi data dan informasi yang disajikan oleh program studi atau institusi di dalam portofolio yang telah dipelajari oleh tim asesor tersebut pada tahap asesmen kecukupan. BAN-PT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang bertugas melaksanakan akreditasi perguruan tinggi dan atau program studi borang instrumen akreditasi yang berupa formulir yang berisikan data dan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi dan menilai mutu suatu program studi tingkat program sarjana dan diploma evaluasi-diri adalah proses yang dilakukan oleh suatu badan atau program untuk menilai secara kritis keadaan dan kinerja diri sendiri. Hasil evaluasi-diri digunakan untuk memperbaiki mutu kinerja dan produk institusi dan program studi. Laporan evaluasi diri merupakan bahan untuk akreditasi. misi
tugas dan cara kerja pokok yang harus dilaksanakan oleh suatu institusi atau program studi untuk merealisasi visi institusi atau program studi tersebut.
parameter (parameter standar) bagian dari standar akreditasi yang digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menentukan kelayakan dan mutu perguruan tinggi atau program studi portofolio suatu instrumen akreditasi untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai standar dan parameter yang mempengaruhi kinerja BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
16
dan hasil kerja suatu perguruan tinggi atau program studi yang disajikan secara kritis dan bersifat terbuka serta menggambarkan suatu proses perkembangan untuk menilai mutu proses dan hasil kerja institusi atau program studi tersebut. Jadi, portofolio mencakup evaluasi-diri. standar akreditasi tolok ukur yang digunakan untuk menetapkan kelayakan dan mutu perguruan tinggi atau program studi. tatapamong atau governance berkenaan dengan sistem nilai yang dianut di dalam institusi perguruan tinggi atau program studi, struktur organisasi, sistem pengambilan keputusan dan alokasi sumberdaya, pola otoritas dan jenjang pertanggungjawaban, hubungan antara satuan kerja dalam institusi, termasuk juga tata pamong kegiatan bisinis dan komunitas di luar lingkungan akademik. tim asesor suatu tim yang terdiri atas pakar sejawat yang ditugasi oleh BAN-PT untuk melaksanakan penilaian terhadap berbagai standar akreditasi suatu perguruan tinggi atau program studi visi rumusan tentang keadaan dan peranan yang ingin dicapai di masa depan. Jadi visi mengandung perspektif masa depan yang merupakan pernyataan tentang keadaan dan peranan yang akan dicapai oleh suatu perguruan tinggi atau program studi.
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
17
DAFTAR RUJUKAN ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). 2001. Accreditation Policy and Procedure Manual – Effective for Evaluation During the 2002 – 2003 Accreditation Cycle. Baltimore, MD: Accreditation Board for Engineering and Technology, Inc. Accreditation Commission for Senior Colleges and Universities, 2001. Handbook of Accreditation. Alameda, CA: Western Association of Schools and Colleges. Ashcraft, K. and L.F. Peek. 1995. The Lecture’s Guide to Quality and Standards in Colleges and Universities. London: The Falmer Press. BAN-PT, 2002. Pedoman Evaluasi-diri Program Studi. Jakarta: BAN-PT. BAN-PT, 2000. Guidelines for External Accreditation of Higher Education. Jakarta: BAN-PT. BAN-PT, 2000. Guidelines for Internal Quality Assessment of Higher Education. Jakarta: BAN-PT. Baum, W. C. and S.M. Tolbert (ed.). 1988. Investasi dalam pembangunan. p: 177 – 180. (terjemahan Bassilius Bengo Teku). Jakarta: UI-Press. CHEA (Council for Higher Education Accreditation). 2001. Quality Review. CHEA Almanac of External Quality Review. Washington, D.C.: CHEA. Council for Higher Education Accreditation (CHEA). Recognition of Accrediting Organizations Policy and Procedures. CHEA Document approved by the CHEA Board of Directors, September, 28, 1998. http://www.chea.org/About/Recognition.cfm#11b (diakses tanggal 24 Mei 2002). Ditjen Dikti. 1975. Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas. Ditjen Dikti. 1976. Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas. Ditjen Dikti. 1976. Gambaran Keadaan Pendidikan Tinggi. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas. Dochy, F.J.C. et al. 1996. Management Information and Performance Indicators in Higher Education. Assen Mastricht, Nederland: Van Gorcum. HEFCE (Higher Education Funding Council for England). 2001. Quality assurance in higher education. Proposal for consultation. HEFCE-QAA-Universities UKSCoP. Hudson, W.J. Intellectual Capital. New York: John Wiley & Sons, Inc. Kember, D. 2000. Action learning and Action Research, Improving the Quality of Teaching and Learning. London: Kogan Page Limited.
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
18
McKinnon, K.R., Walker, S.H. & Davis, D., 2000. Benchmarking: A Manual for Australian Universities. Canberra: Department of Education, Training and Youth Affairs, Higher Education Division. National Accreditation Board for Higher Education (BAN-PT). 2000. Guidelines for Internal Quality Assessment of Higher Education. Jakarta: Ministry of National Education (Depdiknas). National Accreditation Board for Higher Education (BAN-PT) – Ministry of National Education (DEPDIKNAS). 2000. Guidelines for External Quality Assessment of Higher Education. Jakarta: Ministry of National Education (Depdiknas). National Council for Accreditation of Teacher Education, 1997. Standards, Procedures, and Policies for the Accreditation of Professional Education Units. Washington, DC: NCATE. Northwest Association of Schools and Colleges Commission on Colleges. 1998. Accreditation Standards. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi sebagai Badan Hukum Milk Negara. QAAHE External review process – Proposal. http://www.qaa.ac.uk/crntwork/newmethod/pod.htm QAAHE (The Quality Assurance Agency for Higher Education). 1998. Quality Assurance in UK Higher Education: A brief guide. Gloucester: QAA, http:/www.qaa.ac.uk. QAAHE (The Quality Assurance Agency for Higher Education). 2002. QAA external review process for higher education in England. Operational Description. QAA 019 03/02. Tadjudin. M.K. 2000. Asesmen Institusi untuk Penentuan Kelayakan Perolehan Status Lembaga yang Mengakreditasi Diri bagi Perguruan Tinggi: Dari Akreditasi program Studi ke Akreditasi Lembaga Perguruan Tinggi. Jakarta: BAN-PT. Tim BAN-PT. 2003. Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi. Naskah Akademik. Jakarta: BAN-PT. WASC (Western Association of Schools and Colleges). 2001. Handbook of Accreditation. Alameda, CA.
BAN-PT, Pedoman Umum Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2006
19
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
BUKU II STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
JAKARTA 2007
DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI_________________________________________________________i BAB I. PENDAHULUAN ______________________________________________ 1 BAB II. STANDAR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ___________ 3 Standar 1. Kepemimpinan _________________________________________ 4 Standar 2. Kemahasiswaan ________________________________________ 5 Standar 3. Sumberdaya Manusia ____________________________________ 5 Standar 4. Kurikulum _____________________________________________ 6 Standar 5. Sarana dan Prasarana ___________________________________ 7 Standar 6. Pendanaan ____________________________________________ 8 Standar 7. Tatapamong ___________________________________________ 9 Standar 8. Sistem Pengelolaan ____________________________________ 10 Standar 9. Sistem Pembelajaran ___________________________________ 10 Standar 10. Suasana Akademik ____________________________________ 11 Standar 11. Sistem Informasi ______________________________________ 12 Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal _________________________ 13 Standar 13. Lulusan _____________________________________________ 14 Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ______________ 15 Standar 15. Program studi ________________________________________ 17 BAB III. PROSEDUR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ________ 19
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
i
BAB I PENDAHULUAN Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) mutu dan kelayakan institusi perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Bentuk penilaian mutu eksternal yang lain adalah penilaian yang berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian izin, pemberian lisensi oleh badan tertentu. Ada juga pengumpulan data oleh badan pemerintah bagi tujuan tertentu, dan survei untuk menentukan peringkat (ranking) perguruan tinggi. Berbeda dari bentuk penilaian mutu lainnya, akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat dan mereka yang memahami hakekat pengelolaan perguruan tinggi sebagai Tim atau Kelompok Asesor. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat (judgments of informed experts). Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh institusi perguruan tinggi yang akan diakreditasi yang diverifikasi melalui kunjungan para pakar sejawat ke tempat kedudukan perguruan tinggi. Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi merupakan suatu upaya BAN-PT untuk menilai dan menentukan status kualitas institusi perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai hasil, akreditasi merupakan status mutu perguruan tinggi yang diumumkan kepada masyarakat. Dengan demikian, tujuan dan manfaat akreditasi institusi perguruan tinggi adalah sebagai berikut : 1. Memberikan jaminan bahwa institusi perguruan tinggi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BANPT, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar. 2. Mendorong perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi 3. Hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam transfer kredit, urulan bantuan dan alokasi dana, serta mendapat pengakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan. Mutu institusi perguruan tinggi merupakan totalitas keadaan dan karakteristik masukan, proses dan produk atau layanan institusi perguruan tinggi yang diukur dari sejumlah standar sebagai tolok ukur penilaian untuk menentukan dan mencerminkan mutu institusi perguruan tinggi. Penilaian mutu dalam rangka akreditasi institusi perguruan tinggi harus dilandasi oleh standar yang lengkap dan jelas sebagai tolok ukur penilaian tersebut, dan juga memerlukan penjelasan operasional mengenai prosedur dan langkah-langkah yang ditempuh, sehingga penilaian itu dapat dilakukan secara sistemik dan sistematis. BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
Sebagai arahan yang komprehensif, BAN-PT telah mengembangkan seperangkat instrumen dan pedoman akreditasi institusi perguruan tinggi yang dituangkan dalam enam buku, yaitu: BUKU I BUKU II BUKU III
BUKU IV BUKU V BUKU VI
– NASKAH AKADEMIK AKREDITASI INSTITUSI PERGURAN TINGGI – STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – PEDOMAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI dan LAMPIRAN FORMAT PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – PEDOMAN ASESMEN LAPANG AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – PEDOMAN PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI – MATRIKS PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Naskah ini merupakan Buku II, yaitu mengenai Standar dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruang Tinggi. Buku ini terdiri atas tiga bab, yaitu: Bab I. Pendahuluan. Bab II. Standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, dan Bab III. Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Diharapkan Buku II ini dapat memberikan arahan yang jelas mengenai standar yang digunakan sebagai tolok ukur penilaian serta langkah-langkah dalam rangka akreditasi institusi perguruan tinggi.
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
BAB II STANDAR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh institusi perguruan tinggi. Suatu standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program-programnya.
Eligibilitas Asesmen kinerja perguruan tinggi didasarkan pada pemenuhan tuntutan standar akreditasi. Dokumen akreditasi perguruan tinggi yang dapat diproses harus telah memenuhi persyaratan awal (eligibilitas) yang ditandai dengan adanya izin penyelenggaraan perguruan tinggi dari pejabat yang berwewenang; memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga/statuta dan dokumen-dokumen rencana strategis atau rencana induk pengembangan yang menunjukkan dengan jelas visi, misi, tujuan dan sasaran perguruan tinggi; nilai-nilai dasar yang dianut dan berbagai aspek mengenai organisasi dan pengelolaan perguruan tinggi, proses pengambilan keputusan penyelenggaraan program; sistem jaminan mutu; serta memiliki minimal “75%” program studi yang masih berstatus terakreditasi. Yang dihitung dalam persentase tersebut untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi adalah program sarjana, sedangkan untuk akademi dan politeknik adalah program Diploma Tiga.
Standar akreditasi institusi perguruan tinggi mencakup komitmen perguruan tinggi terhadap kapasitas institusi dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas 15 standar seperti berikut. Standar 1.
Kepemimpinan
Standar 2.
Kemahasiswaan
Standar 3.
Sumber daya manusia
Standar 4.
Kurikulum
Standar 5.
Prasarana dan Sarana
Standar 6.
Pendanaan
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
Standar 7.
Tata pamong (governance)
Standar 8.
Sistem pengelolaan
Standar 9.
Sistem pembelajaran
Standar 10. Suasana akademik Standar 11. Sistem informasi Standar 12. Sistem jaminan mutu Standar 13. Lulusan Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Standar 15. Program studi Deskripsi masing-masing stadar beserta rincian elemen-elemen yang dinilai itu adalah sebagai berikut.
Standar 1. Kepemimpinan 1.1. Deskripsi Standar Kepemimpinan Kepemimpinan perguruan tinggi merupakan aspek yang dinilai berdasarkan merit dalam bidang akademik. Kepemimpinan yang baik ditingkat institusi harus dapat menumbuhkan kepemimpinan yang baik pula pada unit-unit di bawahnya. Sebagai suatu aspek yang bersifat komprehensif maka kepemimpinan institusi yang baik dinilai dari kemampuan menumbuhkan konsensus dan pemahaman di setiap unit dalam institusi sehingga semua upaya dan langkah pengembangan didasari oleh visi dan misi institusi, kesadaran terhadap mutu serta mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan (stakeholders). Keberhasilan pengembangan kepemimpinan yang baik didalam suatu institusi juga direfleksikan dari tumbuhnya suatu suasana akademik yang menjamin kebebasan akademik, komunikasi, koordinasi, dan interaksi yang efektif serta mengimplementasikan praktek-praktek baik (good practices) yang berkembang dalam institusi. 1.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi menerapkan mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan b. Perguruan tinggi melaksanakan rencana strategis perguruan tinggi yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi, yang tercermin dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja. c. Perguruan tinggi melakukan sosialissasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada komunitas institusi. d. Perguruan tinggi memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
Standar 2. Kemahasiswaan 2.1. Deskripsi Standar Kemahasiswaan Mahasiswa adalah kelompok internal stakeholder yang harus mendapatkan manfaat dari proses pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Mahasiswa juga merupakan bagian generasi muda bangsa yang membutuhkan pengembangan fisik dan kepribadian sebagai calon-calon SDM atau pemimpin yang berkualitas dimasa datang. Perguruan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa agar bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai kegiatan. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu menyiapkan layanan yang berkualitas untuk pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni budaya, olah raga, kepekaan sosial dan kemasyarakatan, pelestarian lingkungan hidup serta kreativitas lainnya. Perguruan tinggi juga harus mampu mengembangkan nilainilai profesionalisme agar mahasiswa dapat beradaptasi secara cepat saat memasuki dunia profesi. 2.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memilki unit-unit pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan b. Perguruan tinggi menyediakan unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa. c. Perguruan tinggi memilki kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi. d. Perguruan tinggi meningkatkan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa dan dalam bidang minat dan bakat di tingkat lokal/ nasional/ regional/ global. e. Partisipasi dan prestasi mahasiswa 1) Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) 2) Prestasi dalam bidang minat dan bakat (olahraga, seni dan lain-lain) ditingkat nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) f. Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan.
Standar 3. Sumberdaya Manusia 3.1. Deskripsi Standar Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia perguruan tinggi adalah dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan program tri darma perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus dapat mengelola dan menempatkan sumberdaya manusia sebagai komponen utama untuk mensukseskan program perguruan tinggi dalam rangka mencapai BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
visi dan misinya. Perguruan tinggi harus mempunyai sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang lengkap sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan. 3.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, penghargaan dan sanksi, remunerasi, pemberhentian pegawai, yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan. b. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen 1) Rasio dosen tetap dan mahasiswa 2) Dosen tetap berpendidikan minimal magister 3) Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya 4) Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala c. Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia. d. Perguruan tinggi memiliki Kode Etik dosen dan tenaga kependidikan. e. Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan.
Standar 4. Kurikulum 4.1. Deskripsi Standar Kurikulum Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi. Kegiatan pembelajaran mahasiswa adalah pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan perkuliahan (tatap muka atau jarak jauh), praktikum atau praktek, seminar, dan tugas-tugas perkuliahan lainnya. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu yang dicakup oleh suatu program studi dengan memperhatikan dan mengikuti perkembangan Ipteks. Oleh karena itu, kurikulum harus selalu dikembangkan atau dimutakhirkan secara periodik untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan. BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
6
Kurikulum merupakan acuan dasar pembentukan dan penjaminan tercapainya komptensi lulusan dalam setiap program akademik pada tingkat program studi. Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu maka perguruan tinggi dapat menetapkan penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang disusun oleh masing-masing program studi. Perguruan tinggi harus mampu menciptakan sistem tata pamong yang dapat mendorong pemutakhiran kurikulum ditingkat program studi sesuai dengan perkembangan Ipteks yang dinamis. Sistem penjaminan mutu di tingkat perguruan tinggi harus pula mengikutsertakan pemantauan pelaksanaan serta evaluasi hasil-hasil yang dicapai sebagai cerminan dari adanya peningkatan mutu berkelanjutan dalam penyelenggaraan program-program akademik perguruan tinggi tersebut. Peranan institusi perguruan tinggi yang menaungi program studi tersebut adalah memfasilitasi dan memberdayakan program studi dalam mengembangkan kurikulum yang mengikuti perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan. 4.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan. b. Perguruan tinggi memiliki komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum. c. Perguruan tinggi memiliki bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum.
Standar 5. Sarana dan Prasarana 5.1. Deskripsi Standar Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, yang mencakup bangunan, perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak), dan sistem pengamanan aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau mandatnya maka suatu perguruan tinggi membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan prasarana. Perguruan tinggi harus memiliki panduan khusus mengenai kelengkapan dan kecukupan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk sistem klasifikasi, inventarisasi dan informasi keberadaannya. Perguruan tinggi harus memiliki sistem pengelolaan yang menjamin adanya akses yang lebih luas terutama bagi mahasiswa dan dosen melalui penerapan BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
7
model-model resource sharing. Bentuk kepemilikan lain seperti sewa, pinjam atau hibah harus dinyatakan dalam surat kesepakatan antara perguruan tinggi dan pihak terkait dengan kepastian hukum yang jelas. 5.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pula pola pelaporan secara berkala dari unit pelaksana kepada pihak manajemen serta dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen). b. Perguruan tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti pelaksanaan dari kebijakan tersebut harus dapat dilacak dari peraturan yang lebih rinci dan aplikatif serta laporan berkala di tingkat laboratorium/studio/perpustakaan dan tempat-tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan. c. Perguruan tinggi mempunyai dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait.
Standar 6. Pendanaan 6.1. Deskripsi Standar Pendanaan Perguruan tinggi harus mampu menjamin pendanaan yang memadai untuk penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi serta peningkatan mutunya secara berkelanjutan. Usaha-usaha penggalangan dana oleh suatu perguruan tinggi harus mengacu pada visi dan misi perguruan tinggi tersebut, karakter perguruan tinggi sebagai badan hukum nirlaba serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas serta transparansi harus pula menjiwai sistem-sistem pengelolaan dana yang diberlakukan, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah akuntansi yang benar termasuk sistem audit internal atau publik yang ditetapkan oleh pengelola perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang baik harus dapat menunjukkan sistem pengelolaan keuangan yang sehat, transparan, dan akuntabel. Pelaporan periodik yang akuntabel dan transparan harus dapat menjamin terselenggaranya program akademik yang bermutu secara berkelanjutan, minimum selama lima tahun ke depan. 6.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya. BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
8
b. Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana. c. Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang. d. Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan. e. Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institusi.
Standar 7. Tatapamong 7.1. Deskripsi Standar Tatapamong Tatapamong (governance) mencakup sistem, struktur organisasi dan mekanisme yang menjamin pengelolaan institusi dengan transparan dan akuntabel. Tatapamong dikembangkan berdasarkan nilai-nilai moral, etik, integritas yang dianut serta norma-norma akademik. Perguruan tinggi dapat membentuk lembaga-lembaga tertentu yang dianggap penting untuk menciptakan suatu tata pamong yang baik, seperti adanya dewan penyantun, senat akademik atau senat perguruan tinggi, majelis guru besar serta lembaga-lembaga lain pada tataran pelaksana (eksekutif). Dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal maka tatapamong yang baik harus dapat menciptakan hubungan saling menghormati antara Institusi dengan lembaga-lembaga pemerintah, kelompok-kelompok masyarakat serta institusi lain. 7.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas. b. Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah mengaksesnya. c. Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakankebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong.
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
9
d. Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik
Standar 8. Sistem Pengelolaan 8.1. Deskripsi Standar Sistem Pengelolaan Untuk mengelola program reguler maupun program-program pengembangan, perguruan tinggi memerlukan sistem pengelolaan dari tingkat institusi sampai tingkat fakultas/jurusan/program studi mencakup pembagian fungsi dan wewenang yang jelas dan sistematis dalam alur kerja, SOP serta tanggung jawab setiap unit tatapamong. Perguruan tinggi harus pula memiliki unit kerja yang melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja unit-unit tatpamong perguruan tinggi. Suatu sistem pengelolaan yang baik harus memiliki prasarana dan sarana agar unit-unit tersebut dapat melakukan layanan yang efektif dan efisien. Hasil monitoring dan evaluasi harus dipublikasikan kepada seluruh stakeholders untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. 8.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja. b. Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen. c. Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja.
Standar 9. Sistem Pembelajaran 9.1. Deskripsi Standar Sistem Pembelajaran Perguruan tinggi harus mengembangkan sistem dan proses pembelajaran yang mencerminkan strategi untuk mencapai tujuan. melaksanakan misi dan mewujudkan visinya. Sistem pembelajaran tersebut harus dengan mudah dapat ditemukan didalam pedoman akademik sebagai acuan bagi semua unit pelaksana pembelajaran dan memuat kebijakan, peraturan, kode etik, norma dan nilai-nilai akademik. Perguruan tinggi harus senantiasa melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembelajaran yang menjamin terjadinya pemutahiran semua komponen-komponennya. Dalam menjamin proses dan mutu pembelajaran, perguruan tinggi harus melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem pembelajaran secara berkala. Perguruan tinggi juga harus menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran yang BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
10
dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajran. 9.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran. b. Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. c. Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. d. Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi memperhatikan aspek-aspek berikut: ukuran ruangan yang memadai, kondisi ruangan yang memenuhi syarat keamanan (alat pemadam kebakaran), kesehatan dan kenyamanan (suhu, pencahayaan, sirkulasi udara), d.peralatan bantu bagi pengunjung (mesin photo-copy, alat pencari katalog buku), jenis dan bahan putaka lengkap (buku teks bahasa Indonesia dan bahasa asing, jurnal luar dan dalam negeri, e-journals, bahan audio video), layanan antar perpustakaan, layanan e-library dengan perputakaan di fakultas/jurusan/prodi, rasio buku dengan jumlah mahasiswa memadai (1:10 sampai 1:20), rasio buku teks terbitan 5 tahun terakhir dibandingkan dengan total jumlah buku, waktu layanan perpustakaan menacapai 8 – 10 jam sehari, program pemeliharaan perpustakaan secara berkala (fumigasi, kebersihan), dan ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasiswa. e. Memiliki ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasiswa. f. Sistem Pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti.
Standar 10. Suasana Akademik 10.1. Deskripsi Standar Suasana Akademik Suasana Akademik adalah kondisi yang dapat menumbuhkembangkan semangat peningkatan mutu akademik, interaksi di antara dosen dan mahasiswa, kuantitas dan kualitas kegiatan akademik, mendorong pengembangan profesionalisme, BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
11
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik serta penghormatan kepada kebenaran dan semangat belajar yang tidak kunjung padam. Suasana akademik harus dapat diamati dalam berbagai kegiatan akademik yang diprakarsai sendiri oleh dosen maupun mahasiswa. Prakarsa tersebut didorong dan difasilitasi oleh institusi berupa program-program yang kongkrit. 10.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasiswa. b. Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan di luar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik. 1) Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan di luar kampus. 2) Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa. 3) Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional.
Standar 11. Sistem Informasi 11.1. Deskripsi Standar Sistem Infromasi Perguruan tinggi harus memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan dan peningkatan mutu program akademik. Sistem informasi dalam suatu perguruan tinggi minimal terdiri atas pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengambilan kembali data (retrieval), presentasi data dan informasi serta komunikasi dengan pihak berkepentingan yang dibangun secara terpusat di tingkat perguruan tinggi dan atau terdistribusi pada unit-unit terkait. Data dan informasi yang dikelola oleh perguruan tinggi dapat meliputi akademik, kemahasiswaan, sumberdaya manusia, prasarana dan sarana, administrasi dan keuangan serta data lain yang dianggap perlu untuk kepentingan berbagai pihak. Dalam berbagai hal, perguruan tinggi harus dapat memanfaatkan sistem informasi yang dimilikinya untuk memelihara komunikasi dan koordinasi internal serta kerjasama dengan institusi lain, pemerintah, alumni, perusahan/industri atau masyarakat luas.
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
12
Berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat maka perguruan tinggi harus mampu melakukan pengelolaan yang profesional serta pemutahiran terhadap piranti keras dan lunak, sumber daya manusia serta organisasi pengelola untuk menjamin pertumbuhan sistem informasi yang telah dibangun tersebut. Perguruan tinggi juga harus menjamin akses bagi mahasiswa, staf dan sivitas akademika lainnya untuk memanfaatkan keberadaan sistem informasi tersebut melalui peraturan-peraturan yang transparan. 11.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery. b. Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif. c. Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung. d. Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah e. Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai.
Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal 12.1. Deskripsi Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan di tingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan. Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
13
menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional. Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif. Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. Hasil-hasil seluruh sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi dengan baik hendaknya digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program penjaminan mutu eksternal termasuk program untuk memperoleh akreditasi. 12.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya. 1) Keberadaan Manual Mutu 2) Implementasi penjaminan mutu b. Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. c. Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu. d. Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri. e. Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. f. Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.
Standar 13. Lulusan 13.1. Deskripsi Standar Lulusan Lulusan merupakan salah satu output langsung dari proses pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Lulusan ini harus memiliki kompetensi akademik maupun soft skills sebagaimana dinyatakan oleh sasaran mutu serta dibuktikan oleh kinerja lulusan di masyarakat sesuai dengan profesinya. Perguruan tinggi berperan penting dalam melakukan analisis data akademik seluruh BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
14
program studi yang menggambarkan kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan untuk menilai karakteristik, profil dan pemetaan lulusan. Perguruan tinggi harus berupaya membantu lulusan mendapat pekerjaan dan meningkatkan interaksi antara lulusan dan institusi. Perguruan tinggi harus mempunyai mekanisme yang menjamin pemanfaatan hasil evaluasi dan pelacakan lulusan di tingkat institusi untuk pengembangan jurusan/program studi. 13.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal. b. Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat. c. Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik. d. Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik e. Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 14.1. Deskripsi Standar Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan tinggi mendorong lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam memfasilitasi dan memberdayakan dosen untuk melakukan penelitian inovatif yang mempertimbangkan kearifan lokal serta pengabdian masyarakat yang tepat sasaran. Perguruan tinggi melakukan diseminasi dan promosi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta upaya untuk pemerolehan hak atas kekayaan intelektual yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa. Perguruan tinggi melakukan upaya-upaya memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk kerjasama mutual benefit dengan berbagai institusi atau lembaga serta berbagai hibah kompetisi. Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang publikasi karya ilmiah, hak paten, karya inovatif serta hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa. 14.2 Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
15
a. Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut. 1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerjasama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi, penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual 2) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan pelaksanaan penelitian, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian 3) Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu penelitian 4) Pemanfaatan hasil penelitian oleh masyarakat dan industri b. Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut. 1) Kebijakan dasar pengabdian kepada masyarakat yang meliputi antara lain: visi dan misi, pola kerjasama dengan pihak luar, pendanaan, paten dan hak atas kekayaan intektual. 2) Rencana dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan pelaksanaan, keterlibatan mahasiswa. 3) Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu pengabdian kepada masyarakat. 4) Pemanfaatan hasil pengabdian kepada masyarakat oleh masyarakat dan industri. c. Publikasi hasil-hasil penelitian *) 1) Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasional. 2) Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi. d. Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian. e. Penghargaan karya inovatif dosen dan/ mahasiswa dalam 5 tahun terakhir. f. Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhir b. Perguruan tinggi memfasilitasi agar karya-karya ilmiah dosen memperoleh paten/hak cipta c. Perguruan tinggi memacu dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat per tahun
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
16
Standar 15. Program studi 15.1. Deskripsi Standar Program Studi Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang mencakup studi kelayakan yang mengacu statuta dan anggaran dasar, renstra, ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prosedur yang jelas. Perguruan tinggi mendorong program studi untuk mencapai pengakuan publik dalam bentuk pencapaian akreditasi nasional maupun internasional. 15.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan mudah. b. Perguruan tinggi memiliki data dan informasi mutakhir tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/ internasional dari semua program studi. c. Jumlah program studi sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program diploma III (untuk akademi dan politeknik) terakreditasi A
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
17
BAB III. PROSEDUR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi institusi perguruan tinggi dilakukan melalui peer review oleh tim asesor yang memahami hakekat penyelenggaraan perguruan tinggi. Tim asesor dimaksud terdiri atas pakarpakar yang berpengalaman dari berbagai bidang keahlian, dan praktisi yang menguasai pelaksanaan pengelolaan perguruan tiggi. Semua perguruan tinggi akan diakreditasi secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT terhadap perguruan tinggi negeri dan swasta yang dapat berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi,
politeknik, dan akademi. Akreditasi
dilakukan melalui prosedur sebagai berikut. 1.
BAN-PT memberitahu perguruan
tinggi mengenai prosedur
pelaksanaan akreditasi institusi. 2.
Perguruan tinggi mengajukan permohonan kepada BAN-PT untuk diakreditasi dengan melampirkan persyaratan eligibilitas yaitu: a. SK Pendirian Institusi PT b. AD/ART atau Statuta. c. Renstra/RIP/RJP d. Sistem Penjaminan Mutu dan laporan hasil evaluasi-diri institusi. e. Laporan monitoring dan evaluasi institusi. f. Informasi tentang izin operasional program studi. g. Informasi tentang alokasi dana untuk penjaminan mutu. h. Informasi tentang jumlah seluruh program studi dan jumlah program studi yang masih nterakteditasi.
3.
BAN-PT mengkaji permohonan dan laporan hasil evaluasi-diri berdasarkan persyaratan awal (elijibilitas).
4.
Jika telah memenuhi persyaratan awal, BAN-PT mengirimkan instrumen akreditasi kepada institusi terkait setelah rangkuman hasil evaluasi-diri dinilai memenuhi syarat.
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
19
5.
Perguruan tinggi menyusun portofolio sesuai dengan cara yang dituangkan
dalam
Pedoman
Penyusunan
Portofolio
Institusi
Perguruan Tinggi. 6.
Perguruan tinggi mengirimkan portofolio tersebut beserta lampiranlampirannya kepada BAN-PT.
7.
BAN-PT memverifikasi kelengkapan portofolio tersebut.
8.
BAN-PT menetapkan (melalui seleksi dan pelatihan) tim asesor yang terdiri atas tiga sampai tujuh orang pakar sejawat yang memahami pengelolaan perguruan tinggi.
9.
Setiap asesor secara mandiri menilai
portofolio
(asesmen
kecukupan) selama satu bulan di tempat masing-masing. 10. BAN-PT mengundang tim asesor untuk mendiskusikan dan menyepakati
hasil
penilaian
dokumen.
Hasil
kesepakatan
digunakan sebagai bahan asesmen lapang. 11. Tim asesor melakukan asesmen lapang ke lokasi perguruan tinggi selama 3 atau 5 hari. 12. Tim asesor melaporkan hasil asesmen lapang kepada BAN-PT paling lama seminggu setelah asesmen lapang. 13. BAN-PT memvalidasi laporan tim asesor. 14. BAN-PT menetapkan hasil akreditasi pergutuan tinggi. 15. BAN-PT mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat luas, menginformasikan hasil keputusan kepada asesor yang terkait, dan menyampaikan sertifikat akreditasi kepada pergutuan tinggi yang bersangkutan. BAN-PT menerima dan menanggapi keluhan atau pengaduan dari masyarakat, untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam proses maupun hasil penilaian.
Prosedur akreditasi perguruan tinggi tersebut digambarkan pada Bagan 1.2.
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
20
BAN-PT
• Mengembangkan perangkat instrumen • Mngumumkan pelaksanaan AIPT
• Mengkaji usul dan persyaratannya • Menyetujui usul • Pengiriman instrumen akreditasi kepada perguruan tinggi
• Verifikasi dokumen akreditasi perguruan tinggi • Menunjuk tim asesor
Mengundang tim asesor untuk menyepakati hasil penilaian mandiri
Pengamatan • Verifikasi laporan asesmen lapang. • Melaporkan hasil verifikasi kepada Sidang Pleno BANPT
PERGURUAN TINGGI
TIM ASESOR
• Memenuhi syarat kelayakan • Menyampaikan usul akreditasi
• Menyusunan portofolio • Menyampaikan dokumen akreditasi kepada BAN-PT
• Menilai dokumen akreditasi secara mandiri • Menyusun dan menyampaikan laporan penilaian mandiri kepada BANPT
• Menyepakati hasil asesmen lapang kelompok asesor
Asesmen lapang dan penyusunan/penyampaian laporan asesmen lapang kelompok kepada BAN-PT
• Menetapkan Keputusan Akreditasi. • Mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat terkait • Menyampaikan sertifikasi akreditasi kepada perguruan tinggi
Bagan 1.2. Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
BAN-PT, Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
21
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
BUKU III PEDOMAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
JAKARTA 2007
DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI......................................................................................................i BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................1 BAB II. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN DAN STANDAR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ..................................................................2 A. Prinsip Dasar Penyusunan Portofolio .................................................2 B. Standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi....................................3 BAB III. TEKNIK PENYUSUNAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ....................................................................................4 1. Tim penyusun portofolio .......................................................................4 2. Berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Portofolio ....................................................................................................4 3. Isi portofolio............................................................................................4 LAMPIRAN ......................................................................................................6 FORMAT PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI .....................................................................................................................6 DAFTAR TIM PENYUSUN PORTOFOLIO .....................................................9 KATA PENGANTAR .....................................................................................10 RANGKUMAN EKSEKUTIF..........................................................................11 KATA PENGANTAR …………………………………………………………......12 RANGKUMAN EKSEKUTIF……………………………………………………. .12 DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI ………………………………………....12 Standar 1. Kepemimpinan..................................................................................12 Standar 2. Kemahasiswaan ...............................................................................13 Standar 3. Sumberdaya Manusia.......................................................................13 Standar 4. Kurikulum..........................................................................................14 Standar 5. Sarana dan Prasarana .....................................................................14 Standar 6. Pendanaan .......................................................................................14 Standar 7. Tatapamong .....................................................................................15 Standar 8. Sistem Pengelolaan..........................................................................15 Standar 9. Sistem Pembelajaran........................................................................15 Standar 10. Suasana Akademik.........................................................................16 Standar 11. Sistem Informasi .............................................................................16 Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal...................................................17 Standar 13. Lulusan ...........................................................................................17 Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.............................17 Standar 15. Program studi .................................................................................18
LAMPIRAN ................................................................................................19 Tabel Data Pendukung ......................................................................................19
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
i
BAB I PENDAHULUAN Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses penilaian terhadap institusi secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen institusi terhadap penyelenggaraan akademik dan manajemen institusi, yang didasarkan pada standar akreditasi yang telah ditetapkan. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT terhadap semua perguruan tinggi di Indonesia. Cara yang dipakai untuk mengevaluasi institusi adalah penilaian portofolio akreditasi institusi perguruan tinggi (yang selanjutnya dalam buku ini disebut Portofolio) oleh tim asesor yang terdiri atas berbagai keahlian yang terkait yang berpengalaman dan memahami hakekat penyelenggaraan perguruan tinggi, baik dalam bidang akademik maupun bidang manajemen. Portofolio adalah alat untuk mengumpulkan dan mengungkapkan data dan informasi yang digunakan untuk menilai kelayakan dan mutu institusi perguruan tinggi. Portofolio memiliki ciri-ciri yang diterangkan dalam BAB II. Semua perguruan tinggi diakreditasi secara berkala. Sesuai dengan siklus jaminan mutu, maka kegiatan akreditasi dimulai dengan evaluasi-diri oleh institusi itu sendiri. Tim asesor melakukan penilaian terhadap portofolio yang disusun oleh institusi perguruan tinggi (asesmen kecukupan), dilanjutkan dengan asesmen lapang. Buku ini merupakan salah satu bagian dari perangkat instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi yang menjelaskan isi dan cara menyusun portofolio tersebut. Format portofolio dilampirkan pada akhir Buku III ini.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
BAB II PRINSIP DASAR PENYUSUNAN DAN STANDAR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI A. Prinsip Dasar Penyusunan Portofolio Penyusunan Portofolio Akreditasi Perguruan Tinggi (selanjutnya dalam naskah ini disebut Portofolio) dilakukan sesuai dengan konsep dan filsafat yang melandasi layanan akademik dan profesional perguruan tinggi, serta manajemen perguruan tinggi. Uraian di bawah ini menjelaskan apa, mengapa dan bagaimana menyusun portofolio tersebut. Portofolio adalah alat untuk mengumpulkan dan mengungkapkan data dan informasi yang digunakan oleh BAN-PT untuk menilai institusi perguruan tinggi. Penyusunan Portofolio memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Mencerminkan gambaran institusi secara komprehensif dan terintegrasi yang menggambarkan hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan. Paparannya perlu dilengkapi dengan tabel-tabel, gambar, grafik, atau cara penyajian lain yang memberikan gambaran tentang kondisi institusi sampai saat ini serta prospek dan kecenderungan-kecenderungan yang dianggap perlu untuk menunjukkan kapasitas dan atau kinerja institusi selama rentang waktu tertentu. Dalam melakukan analisis tersebut, institusi memiliki kebebasan untuk menggunakan metode analisis yang sesuai dengan keperluan. Data pendukung yang digunakan dalam analisis perlu disajikan dalam lampiran. 2. Menggunakan pendekatan analisis, evaluasi, dan penilaian yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, mendalam (in-depth), komprehensif dan menyeluruh (holistik), dinamik sehingga tidak hanya merupakan potret sesaat. 3. Didasarkan pada prinsip-prinsip kejujuran, etika, nilai-nilai dan norma akademik serta mengungkapkan kesesuaian antara rencana kerja dan atau penyelenggaraan program institusi dengan visi dan misi institusi. 4. Mengungkapkan interaksi antara standar dan parameter yang dinilai dan keterkaitannya dengan misi dan tujuan institusi yang dicanangkan. Penyusunan portofolio oleh institusi perguruan tinggi dilakukan melalui tahaptahap berikut. 1. 2. 3. 4.
Pengumpulan data dan informasi Analisis data dan informasi yang telah dikumpulkan Mendeskripsikan parameter dalam 15 standar yang ditetapkan. Menyiapkan bukti pendukung sebagai lampiran portofolio, mengunakan tabel-tabel, gambar, grafik, atau cara penyajian lain yang memberikan gambaran tentang kondisi institusi sampai saat ini serta prospek dan kecenderungan-kecenderungan yang dianggap perlu untuk menunjukkan kapasitas dan atau kinerja institusi selama rentang waktu tertentu.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
5. Portofolio dan lampirannya dijilid dengan baik dan rapi, kemudian disampaikan kepada BAN-PT.
B. Standar Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Standar akreditasi merupakan tolok ukur yang harus dipenuhi oleh institusi perguruan tinggi, yang digunakan untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan institusi. Suatu standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (indikator kunci) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu. Standar akreditasi institusi perguruan tinggi terdiri atas 15 buah, yaitu: Standar 1.
Kepemimpinan
Standar 2.
Kemahasiswaan
Standar 3.
Sumber daya manusia
Standar 4.
Kurikulum
Standar 5.
Prasarana dan Sarana
Standar 6.
Pendanaan
Standar 7.
Tata pamong (governance)
Standar 8.
Sistem pengelolaan
Standar 9.
Sistem pembelajaran
Standar 10. Suasana akademik Standar 11. Sistem informasi Standar 12. Sistem jaminan mutu Standar 13. Lulusan Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Standar 15. Program studi Setiap standar dan parameter akreditasi institusi perguruan tinggi telah dijelaskan dalam BUKU II. Pada Lampiran BUKU III ini disajikan format portofolio akreditasi institusi perguruan tinggi yang menjelaskan secara rinci hal-hal yang harus dicantumkan dalam Portofolio.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
BAB III TEKNIK PENYUSUNAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Portofolio akreditasi institusi perguruan tinggi disusun merujuk kepada AD/ART atau Statuta, RIP atau Renstra, program kerja, hasil evaluasi diri institusi perguruan tinggi, dan berbagai pedoman atau petunjuk yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan non-akademik, serta manajemen perguruan tinggi, disertai analisis mengenai semua standar akrediasi. Portofolio disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Tim penyusun portofolio Portofolio disusun oleh suatu tim kerja yang terdiri atas personil yang memahami hakekat akreditasi institusi serta fungsi dan tugas institusi perguruan tinggi. Tim kerja dibentuk oleh pimpinan perguruan tinggi, yang terdiri atas unsur-unsur pimpinan, para pakar/dosen, dan staf administrasi.
2. Berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Portofolio a. Tim penyusun Portofolio perlu mengkaji dan memahami setiap standar dan parameter akreditasi sebelum mulai menyusun Portofolio. b. Setiap parameter dijelaskan dalam bentuk deskripsi dan analisis yang cermat dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. c. Deskripsi dan analisis parameter dibuat dalam konteks keseluruhan standar yang mencerminkan keadaan masa lalu, sekarang dan arah pengembangan pada masa yang akan datang sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi. d. Pada akhir rumusan setiap standar, dilakukan analisis dan evaluasi mengenai butir-butir parameter standar tersebut. e. Data bahan pendukung Portofolio dilampirkan dalam bentuk tabel, rekapitulasi, dan atau bagan. Evidensi lain yang mendkung isi portofolio dan tidak mungkin dilampirkan bersama portofolio disiapkan untuk disajikan pada saat asesmen lapang. f. Rangkuman hasil analisis semua standar dan rancangan perbaikan di masa depan disusun dalam bagian tersendiri dalam portofolio. g. Delapan kopi print-out portofolio dan lampiran bahan pendukungnya, serta satu soft copy yang berisi dokumen-dokumen tersebut disampaikan kepada BAN-PT.
3. Isi portofolio Portofolio berisi penjelasan dan analisis tentang ke-15 standar beserta parameternya, yaitu: A. Jati diri institusi perguruan tinggi B. Deskripsi dan analisis mengenai parameter/elemen penilaiannya yaitu: 1.
15
standar
dan
butir-butir
Kepemimpinan
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
2.
Kemahasiswaan
3.
Sumber daya manusia
4.
Kurikulum
5.
Prasarana dan Sarana
6.
Pendanaan
7.
Tata pamong (governance)
8.
Sistem pengelolaan
9.
Sistem pembelajaran
10. Suasana akademik 11. Sistem informasi 12. Sistem jaminan mutu 13. Lulusan 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 15. Program studi C. Lampiran
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
LAMPIRAN FORMAT PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
6
LAMBANG PERGURUAN TINGGI
PORTOFOLIO INSTITUSI (UNIVERSITAS/INSTITUT/ SEKOLAH TINGGI/POLITEKNIK/AKADEMI) [NAMA PERGURUAN TINGGI]
KOTA KEDUDUKAN PERGURUAN TINGGI TAHUN …..
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
7
JATI DIRI PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI
: (tuliskan nama perguruan tinggi: universitas/institut/sekolah tinggi/politeknik/akademi)
ALAMAT
:
STATUS PERGURUAN TINGGI
: negeri, kedinasan, swasta
(tuliskan alamat lengkap perguruan tinggi, termasuk telpon, fax, e-mail dan website)
NOMOR DAN TANGGAL SK PENDIRIAN : (tuliskan nomor dan tanggal SK) PEJABAT PENANDA TANGAN SK
: (tuliskan kedudukan dan nama pejabat yang menanda tangani SK Pendirian)
TAHUN PERTAMA KALI MENERIMA MAHASISWA : (sebutkan tahun untuk pertama kali perguruan tinggi menerima mahasiswa)
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
8
DAFTAR TIM PENYUSUN PORTOFOLIO
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
9
KATA PENGANTAR
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
10
RANGKUMAN EKSEKUTIF
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
11
DAFTAR ISI halaman
TIM PENYUSUN PORTOFOLIO ………………………………………………. KATA PENGANTAR …………………………………………………………..... RANGKUMAN EKSEKUTIF……………………………………………………. DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI ………………………………………... Standar 1. Standar 2. Standar 3. Standar 4. Standar 5. Standar 6. Standar 7. Standar 8. Standar 9. Standar 10. Standar 11. Standar 12. Standar 13. Standar 14. Standar 15.
Kepemimpinan ………………………………………....... Kemahasiswaan ……………………………………….... Sumber daya manusia …………………………………... Kurikulum ………………………………………................ Prasarana dan Sarana …………………………………... Pendanaan ……………………………………….............. Tata pamong (governance) ……………………………… Sistem pengelolaan ………………………………………. Sistem pembelajaran …………………………………….. Suasana akademik ……………………………………….. Sistem informasi ………………………………………...... Sistem jaminan mutu ……………………………………… Lulusan ……………………………………….................... Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ............ Program studi ………………………………………...........
Berikan penjelasan dan atau paparan berdasarkan analisis dan evaluasi mengenai butir-butir pada setiap standar berikut. Hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan perlu dipaparkan dalam bentuk tabel-tabel, gambar, grafik, atau cara penyajian lain yang memberikan gambaran tentang kondisi institusi sampai saat ini serta prospek dan kecenderungan-kecenderungan yang dianggap perlu untuk menunjukkan kapasitas dan atau kinerja institusi selama rentang waktu tertentu. Dalam melakukan analisis tersebut, institusi memiliki kebebasan untuk menggunakan metode analisis yang sesuai dengan keperluan. Data pendukung yang digunakan dalam analisis perlu disajikan dalam lampiran.
Standar 1. Kepemimpinan a. Penerapan mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan untuk memperoleh pimpinan yang berkualitas
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
12
b. Pelaksanaan rencana strategis perguruan tinggi yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi, yang tercermin dalam bentuk programprogram yang terintegrasi pada semua unit kerja. c. Pelaksanaan sosialissasi rencana strategis yang telah dikembangkan kepada komunitas institusi. d. Sistem monitoring dan evaluasi yang efektif
Standar 2. Kemahasiswaan a. Unit-unit pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan b. Unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa. c. Bukti tertulis, sosialisasi, dan penerapan kode etik mahasiswa. d. Partisipasi dan prestasi mahasiswa 1) Peningkatan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa 2) Partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam ilmiah mahasiswa di tingkat lokal/nasional/regional/internasional. 3) Partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam bidang minat dan bakat di tingkat lokal/nasional/regional/internasional. e. Pelaksanaan survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan.
Standar 3. Sumberdaya Manusia a. Bukti tertulis dan penerapan sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, penghargaan dan sanksi, remunerasi, pemberhentian pegawai, yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan. b. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen: 1) Rasio dosen tetap dan mahasiswa 2) Dosen tetap berpendidikan minimal magister 3) Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya 4) Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala. c. Pelaksanaan survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia. BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
13
d. Bukti tertulis, sosialisasi, dan penerapan kode etik dosen dan tenaga kependidikan. e. Bukti tertulis tentang adanya tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan.
Standar 4. Kurikulum a. Bukti tertulis tentang adanya kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan. b. Adanya bukti tentang komitmen perguruan tinggi untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum. c. Bukti tertulis tentang adanya data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum.
Standar 5. Sarana dan Prasarana a. Bukti tertulis tentang adanya sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pula pola pelaporan secara berkala dari unit pelaksana kepada pihak manajemen serta dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen). b. Bukti tertulis tentang adanya kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti pelaksanaan dari kebijakan tersebut harus dapat dilacak dari peraturan yang lebih rinci dan aplikatif serta laporan berkala di tingkat laboratorium/studio/ perpustakaan dan tempat-tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan. c. Bukti tertulis tentang adanya dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait.
Standar 6. Pendanaan a. Bukti tertulis tentang adanya laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya. b. Bukti tertulis tentang adanya proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana. c. Bukti tertulis tentang adanya sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang. BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
14
d. Bukti tertulis tentang adanya mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan. e. Kemampuan memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institusi
Standar 7. Tatapamong a. Bukti tertulis tentang adanya unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas. b. Bukti tertulis tentang adanya rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah meng-aksesnya. c. Pengembangan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong. d. Penyebarluasan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Standar 8. Sistem Pengelolaan a. Bukti tertulis tentang adanya rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja b. Bukti tertulis tentang adanya proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen c. Bukti tertulis tentang adanya kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja.
Standar 9. Sistem Pembelajaran a. Pengembangan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran. b. Bukti tertulis tentang adanya unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. c. Penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. d. Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi memperhatikan aspek-aspek meliputi: ukuran ruangan yang memadai,
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
15
kondisi ruangan yang memenuhi syarat keamanan (alat pemadam kebakaran), kesehatan dan kenyamanan (suhu, pencahayaan, sirkulasi udara), peralatan bantu bagi pengunjung (mesin photo-copy, alat pencari katalog buku), jenis dan bahan putaka lengkap (buku teks bahasa Indonesia dan bahasa asing, jurnal luar dan dalam negeri, ejournals, bahan audio video), layanan antar perpustakaan, layanan elibrary dengan perputakaan di fakultas/jurusan/prodi, rasio buku dengan jumlah mahasiswa memadai (1:10 sampai 1:20), rasio buku teks terbitan 5 tahun terakhir dibandingkan dengan total jumlah buku, waktu layanan perpustakaan menacapai 8 – 10 jam sehari, program pemeliharaan perpustakaan secara berkala (fumigasi, kebersihan), dan ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasiswa. e. Sistem pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti.
Standar 10. Suasana Akademik a. Bukti tertulis tentang adanya kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasiswa. b. Pelaksanaan program perguruan tinggi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan diluar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik. 1) Penyediaan dana untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus 2) Penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/ pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa 3) Keikutsertaan dalam internasional
forum ilmiah
di
tingkat
nasional
dan
Standar 11. Sistem Informasi a. Bukti tertulis tentang adanya blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery. b. Bukti tertulis tentang adanya sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif. c. Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
16
d. Bukti tertulis tentang adanya sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah. e. Bukti tertulis tentang adanya kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai.
Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal a. Pelaksanaan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya. 1) Adanya manualmutu 2) Implementari penjaminan mutu b. Sasaran mutu perguruan tinggi 1) Penetapan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 2) Rekrutmen calon mahasiswa bermutu 3) Daya tarik perguruan tinggi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah c. Bukti tertulis tentang adanya rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. d. Adanya bukti tentang komitmen perguruan tinggi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.
Standar 13. Lulusan a. Bukti tertulis tentang adanya angka efisiensi edukasi yang ideal. b. Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat. c. Bukti tertulis tentang adanya upaya-upaya pelacakan lulusan secara periodik.
dalam
melakukan
d. Bukti tertulis tentang adanya mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik e. Pelaksanaan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
Standar 14. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat a. Bukti tertulis tentang adanya pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
17
1) Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan 2) Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan 3) Publikasi hasil penelitian a) Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasiona b) Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi 4) Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian 5) Penghargaan karya inovatif dosen dan mahasiswa 6) Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan b. Fasilitasi perguruan tinggi untuk pemerolehan paten/hak cipta bagi karya-karya ilmiah dosen c. Adanya bukti tahunan tentang dorongan bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Standar 15. Program Studi a. Bukti tertulis tentang adanya pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan mudah. b. Bukti tertulis tentang adanya data dan informasi mutakhir tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi. c. Bukti tertulis tentang banyaknya program studi sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program Diploma Tiga (untuk akademi dan politeknik) dengan peringkat akreditasi A.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
18
LAMPIRAN Tabel Data Pendukung STANDAR 2 (Kemahasiswaan) Tabel 2.1. Jumlah Calon Mahasiswa yang Mendaftar, Daya Tampung, Jumlah Mahasiswa yang Diterima dan Jumlah Mahasiswa Baru (siapkan maing-masing untuk Program Sarjana, Program Magister, Program Doktor, Diploma Satu, Diploma Dua, Diploma Tuga, Diploma Empat, Spesiapis Satu, Spesialis Dua yang ada)
Tahun Akademik
Jumlah Calon Mahasiswa Mendaftar
Daya Tampung
Jumlah Mahasiswa Diterima
Jumlah Mahasiswa Baru
TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS Catatan: TS = tahun akademik adalah tahun terakhir dari saat penyusunan portofolio (bukan tahun saat portofolio disusun)
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
19
1. STANDAR 2 (Kemahasiswaan) Tabel 2.2. Jumlah Mahasiswa pada Berbagai Program Pendidikan, dalam Tiga Tahun Terakhir
No (1)
Program Pendidikan (2)
1
Sarjana
2
Magister
3 4
Doktor Profesi (dokter, akuntan, dll)
5
Spesialis Satu
6
Spesialis Dua
7
Diploma Empat
8
Diploma Tiga
9
Diploma Dua
10
Diploma Satu
TS-2 (3)
Jumlah Mahasiswa TS-1 (4)
TS (5)
Jumlah
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
20
2. STANDAR 2 (Kemahasiswaan) Tabel 2.3. Partisipasi dan Prestasi Mahasiswa Dalam Kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa dan Kegiatan Inovatif-Produktif lainnnya Tingkat Nasional dan Internasional, dalam Tiga Tahun Terakhir
No
Jenis Kegiatan
(1)
(2) Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNAS) Lomba Karya Inovatif Mahasiswa (LKIM) DIKTI Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) Kegiatan ilmiah tingkat internasional (sebutkan nama dan tempatnya)
1
2
3
4
Berpartisipasi/tidak berpartisipasi(1) (3)
Tingkat Kejuaraan(2) Tahun TS-2 TS-1 TS (4) (5) (6)
dsb (1) Tulis Ya, jika berpartisipasi, dan Tidak jika tidak berpartisipasi (2) Catatan : Juara Umum, Juara 1, Juara 2, Juara 3, dst Sajikan pada saat asesmen lapang sertifikat atau tanda keikutsertaan dan tingkat kejuaraan yang dicapai.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
21
Tabel 2.4. Partisipasi dan Prestasi Mahasiswa Dalam Bidang Minat dan Bakat Tingkat Nasional dan Internasional, dalam Tiga Tahun Terakhir
No
Jenis Kegiatan
(1)
(2) Olahraga (sebut jenis olahraga) Seni (sebutkan jenis kesenian) Lain-lain (sebutkan jenisnya)
1 2 3
Berpartisipasi/tidak berpartisipasi(1) (3)
Tingkat Kejuaraan(2) Tahun TS-2 TS-1 TS (4) (5) (6)
(1) Tulis Ya, jika berpartisipasi, dan Tidak jika tidak berpartisipasi (2) Catatan : Juara Umum, Juara 1, Juara 2, Juara 3, dst Sajikan pada saat asesmen lapang sertifikat atau tanda keikutsertaan dan tingkat kejuaraan yang dicapai.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
22
5. STANDAR 3 (Sumberdaya Manusia) Tabel 3.1. Jumlah Dosen Tetap Menurut Pendidikan Tertinggi Pendidikan Tertinggi(*)
No. 1
Sarjana dan yang setara
2
Magister Profesi (M.M., M.B.A.) dan yang setara
3
Magister Akademik (M.Sc., M.S., M.Si.) dan yang setara
4
Doktor (Ph.D., D.Sc., D.Ed.)
5
Spesialis Dua
6
Spesialis Satu
7
Diploma Empat
Jumlah
Jumlah Semua Dosen tetap : PNS pada PT, dosen Yayasan, dosen tetap PT (*)Sajikan pada saat asesmen lapang CV (termasuk mata kuliah yang diasuh/diajarkan, masa kerja, pengalaman penelitian dan keanggotaan dalam asosiasi/himpunan ilmiah/profesi) dosen tetap tersebut.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
23
Tabel 3.2. Jumlah Dosen Tetap Menurut Jenjang Fungsional (Jabatan Akademik). No.
Jenjang Fungsional/Akademik
1
Asisten Ahli
2
Lektor
3
Lektor Kepala
4
Guru Besar
5
Guru Besar Emeritus
Jumlah
Jumlah Semua
6. STANDAR 3 (Sumberdaya Manusia) Tabel 3.3. Jumlah Dosen Tidak Tetap Menurut Pendidikan Tertinggi Pendidikan Tertinggi(*)
No. 1
Sarjana dan yang setara
2
Magister Profesi (MM, MBA) dan yang setara
3
Magister Akademik (M.Sc., M.S., M.Si.) dan yang setara
4
Doktor (Ph.D., D.Sc., D.Ed.)
5
Spesialis Dua
6
Spesialis Satu
7
Diploma Empat
Jumlah
Jumlah (*)Sajikan pada saat asesmen lapang CV (termasuk pendidikan, mata kuliah yang diasuh/diajarkan, masa kerja, pengalaman penelitian dan keanggotaan dalam asosiasi/himpunan ilmiah/profesi) dosen tidak tetap tersebut.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
24
7. STANDAR 3 (Sumberdaya Manusia) Tabel 3.4 Jumlah Tenaga Kependidikan
No.
Jenis Tenaga Kependidikan
1
Administrasi
2
Tenaga perpustakaan
3
Laboran/Teknisi
4
Lain-lain (sebutkan jenisnya)
Jumlah
Persentase yang bersertifikat bidang keahlian
Jumlah
8. STANDAR 3 (Sumberdaya Manusia) Tabel 3.5. Pendidikan Tertinggi Tenaga Kependidikan
No.
Pendidikan Tertinggi
1
Sekolah Dasar/MI dan yang setara
2
SMP/MTs dan yang setara
3
SMA/MA dan yang setara
4
SM Kejuruan/MA Kejuruan
5
Diploma (Satu - Empat)
6
Sarjana
7
Magister
8
Doktor
Jumlah
Jumlah
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
25
9. STANDAR 3 (Sumberdaya Manusia) Tabel 3.6 Jenis dan Jenjang Pendidikan Tenaga Perpustakaan
No
Jenis dan Jenjang Pendidikan
1
Doktor Perpustakaan
2
Magister Perpustakaan
3
Sarjana Perpustakaan
4
Diploma Tiga Perpustakaan
5
Diploma Dua Perpustakaan
6
Magister Non-perpustakaan
7
Sarjana Non-perpustakaan
8
Diploma Non-perpustakaan
9
SMA/MA dan yang setara
Jumlah Tenaga
Jumlah semua
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
26
10. STANDAR 5 (Prasarana dan Sarana) Tabel 5.1. Lokasi, Status, Penggunaan dan Luas Lahan
No
(1)
Lokasi (Nama dan nomor jalan, Kota, Propinsi) (2)
Status(1) Penguasaan/ Kepemilikan (3)
Penggunaan(2)
Luas (m2/ha)
(4)
(5)
1 2 3 4 5 dst Luas selurunhya (1)
Milik sendiri, Sewa, pinjam = Kampus Utama, Komplek Akademik, Rumah Sakit, Kebun Percobaan, lapangan olah raga, dsb. Sajikan pada saat asesmen lapang fotokopi sertifikat tanah yang dikuasai. (2)
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
27
11. STANDAR 5 (Prasarana dan Sarana) Tabel 5.2. Luas Bangunan (Kantor, ruang kelas, laboratorium, studio, dsb)
No (1) 1
Jenis Bangunan/ ruangan (2) Perkantoran/ adminsitrasi
2 3
Ruang kuliah Ruang diskusi/ seminar/rapat
4
Ruang kerja dosen
5
Ruang laboratorium
6
Studio
7
Rumah kaca
8 9
Rumah sakit Pusat kegiatan mahasiswa
10
Gedung olah raga
11 12
Gudang Lain-lain (sebutkan namanya)
2
Jumlah
Luas (m )
Kondisi
(3)
(4)
(5)
Status Penguasaan/ Kepemilikan (6)
Luas seluruhnya
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
28
12. STANDAR 5 (Prasarana dan Sarana) Tabel 5.3. Peralatan kantor/adminsitrasi No (1)
Jenis peralatan (2)
1
LCD
2
OHP
3
Komputer
4
Lain-lain
Jumlah (3)
Kondisi umum
Jumlah (3)
Kondisi umum
13. STANDAR 5 (Prasarana dan Sarana) Tabel 5. 4. Peralatan perkuliahan No (1)
Jenis peralatan (2)
1
LCD
2
Komputer
3
OHP
4
Papan tulis/white board
5
Lain-lain
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
29
14. STANDAR 5 (Prasarana dan Sarana) Tabel 5.5. Peralatan Utama Laboratorium, Studio, Bengkel, Kebun Percobaan Jenis Jumlah Nama No Peralatan Peralatan Kondisi Laboratorium Utama (*) Utama (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 8 dsb. (*) Peralatan utama seperti Atomic Absorption Spectrometer, mikroskop elekron, mikroskop biasa, DNA analyzer, Centrifuge, dan sejenisnya. Tidak termasuk test tube, baker glass, gelas ukur, spatula, pipet dan sejenisnya.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
30
15. STANDAR 5 (Prasarana dan Sarana) Tabel 5.6. Gedung (ruang) perpustakaan No
Status
Jumlah
Luas (m2)
Kondisi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Perpustakaan pusat
2
Perpustakaan fakultas
3
Perpustakaan jurusan
4
Lain-lain Jumlah seluruh
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
31
16. STANDAR 5 (Prasarana dan Sarana) Daftar 5.7. Koleksi Bahan Pustaka No
Jenis
(1)
(2)
1
Buku
2
Jurnal ilmiah nasional
3
Jurnal ilmiah luar negeri
4
Jurnal ilmiah lokal
5
CD-ROM
6
Film
7
Microfiche/Micro film
8
Disertasi
9
Tesis
10
Skripsi
11
Tugas Akhir
Jumlah judul (3)
Jumlah eksemplar (4)
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
Terbitan/publikasi terakhir (tahun)
32
17. STANDAR 6 (Pendanaan) Tabel 6.1. Sumber Dana Perguruan Tinggi
No
(1)
Sumber Dana
(2)
Jumlah Dana (x 1000 rupiah) Tahun Anggaran TS-2 (3)
TS-1 (4)
TS (5)
1 2 3 4 Jumlah
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
33
18. STANDAR 6 (Pendanaan) Tabel 6.2. Alokasi Dana
No
Alokasi Dana
(1)
(2)
1
Pengajaran
2 3
Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
4
Pengelolaan
5
Pengembangan
Jumlah Dana (x 1000 Rp) Tahun Anggaran TS-2 (3)
TS-1 (4)
TS (5)
Jumlah Catatan TS adalah tahun terakhir dari saat penyusunan portofolio (bukan tahun saat penyusunan portofolio.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
34
19. STANDAR 10 (Suasana Akademik) Tabel 10.1. Partisipasi Mahasiswa bersama Dosen dalam Berbagai Kegiatan Akademik di luar perkuliahan (rata-rata per tahun dalam tiga tahun terakhir) Jumlah yang Jumlah yang Jumlah No Jenis Kegiatan Mahasiswa Dosen Kegiatan Berpartisipasi Berpartisipasi (1) (2) (3) (4) (5) 1 Seminar, Lokakarya, Simposium intern Perguruan tinggi 2 Seminar, Lokakarya, Simposium Tingkat Nasional 3 Seminar, Lokakarya, Simposium Tingkat Internasional 4 Penelitian bersama dosen 5 Pengabdian kepada Masyarakat dsb Jumlah
20. STANDAR 11 (Sistem Informasi) Tabel 11.1. Jumlah Terminal Komputer yang Disediakan oleh Perguruan Tinggi No (1)
Pengguna (2)
1
Dosen
2
Mahasiswa
3
Manajemen
Jumlah Terminal (3)
Jumlah
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
35
21. STANDAR 13 (Lulusan) Tabel 13.1. Jumlah Mahasiswa Menurut Angkatan (tahun masuk) dan Jumlah Lulusan Setiap Angkatan (siapkan untuk setiap jenjang pendidikan yang ada) Tahun Masuk (1)
Jumlah Lulusan
Jumlah Mahasiswa dalam Tahun TS-8 TS-7 (2) (3)
TS-6 (4)
TS-5 (5)
TS-4 (6)
TS-3 (7)
TS-2 (8)
TS-1 (9)
TS (10)
(11)
TS-8 TS-7
Xxx
TS-6
Xxx
xxx
TS-5
Xxx
xxx
xxx
TS-4
Xxx
xxx
xxx
xxx
TS-3
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
TS-2
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
TS-1
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
TS
Xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Catatan: (1) Sajikan pada saat asesmen lapang daftar lulusan (SK Yudisium) yang menyebutkan nama, nomort induk mahasiswa, tahun masuk, tahun keluar, dan IPK lulusan, tidak termasuk mahasiswa pindahan.
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
36
22. STANDAR 13 (Lulusan) Tabel 13.2. IPK lulusan dan Lama Penyelesaian Studi (siapkan untuk setiap jenjang pendidikan yang ada) Tahun Akademik
Minimum
Rata-rata
Maksimum
< 2,75
2,75 – 3,5
> 3,5
Lamanya Penyelesaian Studi Rata-rata (bulan)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Persentase Lulusan dengan IPK
IPK lulusan(*)
TS-2
TS-1 TS Sajikan pada saat asesmen lapang sistem penilaian yang menjadi acuan TS adalah tahun akademik terakhir dari saat meyusun portofolio (bukan tahun saat penyusunan portofolio).
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
37
15. STANDAR 13 (Lulusan) Tabel 13.3. Jumlah Lulusan setiap Jenjang Pendidikan dalam 3 Tahun Terakhir
No
Jenjang Pendidikan TS-2
1
Sarjana
2
Magister
3 4
Doktor Profesi (Dokter, akuntan, dsb)
5
Spesialis Satu
6
Spesialis Dua
7
Diploma Empat
8
Diploma Tiga
9
Diploma Dua
10
Diploma Satu
Jumlah Lulusan Tahun Akademik TS-1
TS
Jumlah
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
38
16. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.1. Agenda Penelitian Perguruan Tinggi (lima tahun terakhir)
No (1)
Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks)(*) (2)
Judul Payung Penelitian dan Jumlah Topik Penelitian
Kurun Waktu (Tahun)
(3)
(4)
1 2 3 4 5 6 dsb (*) Bidang Ipteks sesuai dengan jurusan/departemen pada perguruan tinggi masing-masing
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
39
17. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.2. Jumlah Hasil Penelitian dari Berbagai Sumber Dana (tiga tahun terakhir)
No
(1) 1 2 3 dst
Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologin dan Seni (Ipteks)(*) (2)
Jumlah Hasil Penelitian dari Sumber Biaya Biaya Dari Biaya dari Biaya Luar Sendiri oleh PT Luar PT Negeri Dosen (3) (4) (4) (5)
Jumlah (*) Bidang Ipteks sesuai dengan jurusan/departemen pada perguruan tinggi masing-masing Sajikan pada saat asesmen lapang judul hasil penelitian berdasarkan sumber pembiayaan.
18. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.3. Besarnya Biaya (Dana) Penelitian dari Berbagai Sumber (tiga tahun terakhir) Sumber Dana
Besarnya (juta rupiah)
1. Biaya Dari PT 2. Biaya dari Luar PT/DN 3. Biaya Luar Negeri Jumlah
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
40
STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.4. Pemanfaatan Hasil Penelitian (lima tahun terakhir)
No (1)
Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks)(*) (2)
Judul Penelitian
Dimanfaatkan Oleh Siapa dan Apa Penggunaannya
(3)
(4)
1 2 3 4 dst (*) Bidang Ipteks sesuai dengan jurusan/departemen pada perguruan tinggi masing-masing
19. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.5. Publikasi Hasil Penelitian di dalam Jurnal Ilmiah Lokal, Nasional dan Internasional, dalam tiga tahun terakhir
No (1)
Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks)(*) (2)
Jumlah Hasil Penelitian yang Diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Internasional
Nasional
Lokal
(3)
(4)
(5)
1 2 3 4 dst Jumlah Catatan: Sajikan pada saat asesmen lapang artikel dalam jurnal bersangkutan (*) Bidang Ipteks sesuai dengan jurusan/departemen pada perguruan tinggi masing-masing
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
41
20. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.7. Buku dan Karya Inovasi Lainnya (tiga tahun terakhir)
No (1)
Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks)(*) (2)
Jumlah Buku(1) ditulis dosen yang Diterbitkan (3)
Jumlah Dosen yang menulis buku yang diterbitkan (4)
(2)
Jumlah Paten
Jumlah Karya Inovatif Lainnya(3) (5)
1 2 3 4 dsb Jumlah (*) Bidang Ipteks sesuai dengan jurusan/departemen pada perguruan tinggi masing-masing Catatan : (1) Sajikan pada saat asesmen lapangi daftar yang memuat nama penulis, judul, penerbit dan tahun terbit buku tersebut beserta contohcontohnya. Catatan untuk BUKU; termasuk edisi-2 atau 3, 4, bukan cetak iulang, dan yang diedit (sebagai editor) (2) Sajikan pada saat asesmen lapang: Daftar nama/nomor paten tersebut beserta setifikat patennya. (3) Sajikan pada saat asesmen lapang: Daftar nama pencipta dan Karya Inovatifnya. (patung, disain bangunan, desain iklan, novel, sajak, puisi, dan sebagainya).
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
42
21. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.7. Jenis Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dari berbagai Sumber Pembiayaan (Tiga tahun terakhir)
No
Jenis Pengabdian kepada Masyarakat
(1)
(2)
1
Pelatihan tenaga penyuluh
2
Konsultansi
3
Penerapan IPTEK untuk Industri/ Perusahaaan
4
Penerapan IPTEK untuk masyarakata
5
Pelatihan pengusaha kecil/besar
Jumlah Pengabdian kepada Masyarakat dari Sumber Biaya Dari Biaya dari Biaya Luar PT Luar PT Negeri (4) (4) (5)
dst Jumlah
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
43
22. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.8. Besarnya Dana dan Sumber Dana Pengabdian Kepada Masyarakat (tiga tahun terakhir)
No (1) 1 2 3 4 5 6
Jenis Pengabdian kepada Masyarakat (2) Pelatihan tenaga penyuluh
Besarnya Dana Pengabdian kepada Masyarakat (x 1000 rp) dari Sumber Biaya Dari Biaya dari Biaya Luar PT Luar PT Negeri (3) (4) (5)
Konsultansi Penerapan Ipteks untuk Industri/Perusahaaan Penerapan Ipteks oleh pemerintah Penerapan Ipteks untuk masyarakat Pelatihan pengusaa kecil/besar
dsb Jumlah
23. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Tabel 14.9. Dampak Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (tiga tahun terakhir)
No
Jenis Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
(1)
(2)
Dampaknya Kepada Masyarakat, Program Pemerintah, Dunia Usaha/Industri (3)
1 2 3 dsb
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
44
24. STANDAR 14 (Penelitian dan Pengabdian Kepada Msyarakat) Tabel 14.10. Keterlibatan Dosen dalam Pengabdian kepada Masyarakat (rata-rata per tahun dalam tiga tahun terakhir)
No (1)
Jenis Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (2)
Jumlah Dosen yang terlibat (3)
1 2 3 4 dsb Jumlah seluruh
25. STANDAR 15 (Program Studi) Tabel 15.1. Nama Program Studi dan Status serta Peringkat Akreditasi (siapkan untuk setiap program pendidikan (Sarjana, Magister, Doktor, Spesialis, dan Diploma yang ada) Status dan Peringkat No Nama Program Studi Akreditasi(*) 1 2 3 4 dst Jumlah Catatan: (*) 1. Jika belum diakreditasi tuliskan belum pada kotak yang relevan; jika telah diakreditasi tuliskan tahun dan peringkat akreditasi pada kotak yang relevan; Jika sedang dalam proses, tuliskan sedang dalam proses. 2. Sajikan pada saat asesmen lapang fotokopi sertifikat akreditasi
BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
45
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
BUKU IV PEDOMAN ASESMEN LAPANG AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
JAKARTA 2007
DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI_________________________________________________________i BAB I. PENDAHULUAN ______________________________________________ 1 BAB II. PROSEDUR ASESMEN LAPANG________________________________ 2 A. Persiapan Asesmen lapang _____________________________________ 2 B. Pelaksanaan Asesmen lapang ___________________________________ 2 C. Pelaporan Hasil Asesmen lapang ________________________________ 3 BAB III. FOKUS ASESMEN LAPANG ___________________________________ 4 Standar 1. Kepemimpinan _________________________________________ 4 Standar 2. Kemahasiswaan ________________________________________ 5 Standar 3. Sumberdaya Manusia ____________________________________ 5 Standar 4. Kurikulum _____________________________________________ 6 Standar 5. Sarana dan Prasarana ___________________________________ 7 Standar 6. Pendanaan ____________________________________________ 8 Standar 7. Tatapamong ___________________________________________ 8 Standar 8. Sistem Pengelolaan _____________________________________ 9 Standar 9. Sistem Pembelajaran ___________________________________ 10 Standar 10. Suasana Akademik ____________________________________ 11 Standar 11. Sistem Informasi ______________________________________ 11 Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal _________________________ 12 Standar 13. Lulusan _____________________________________________ 13 Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ______________ 14 Standar 15. Program studi ________________________________________ 15 BAB IV. PERTIMBANGAN PAKAR (EXPERT JUDGEMENT) _______________ 16 BAB V. PELAPORAN ASESMEN LAPANG _____________________________ 18 LAMPIRAN-LAMPIRAN _____________________________________________ 19 Lampiran 1. RAMBU-RAMBU WAWANCARA _________________________ 19 Lampiran 2. FORMAT BERITA ACARA ASESMEN LAPANG _____________ 20 Lampiran 3. JADWAL KEGIATAN ASESMEN LAPANG_________________ 22
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
i
BAB I PENDAHULUAN Salah satu tahap dari proses akreditasi adalah melakukan asesmen lapang untuk verifikasi, validasi serta melengkapi data dan informasi yang disajikan dalam portofolio, serta melakukan penilaian lapangan di perguruan tinggi yang bersangkutan. Asesmen lapang dilakukan selama 3 sampai 5 hari kerja penuh di lapangan oleh tim asesor yang terdiri atas 3 sampai 7 orang pakar sejawat (peer group) yang memahami hakekat pengelolaan suatu perguruan tinggi dan didampingi oleh seorang anggota BAN-PT sebagai pengamat. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan rambu-rambu bagi asesor dan perguruan tinggi dalam pelaksanaan asesmen lapang, yang berisi penjelasan tentang tujuan asesmen lapang, persiapan perguruan tinggi yang akan dikunjungi, prosedur asesmen lapang, fokus asesmen lapang, pertimbangan pakar (expert judgement), dan laporan asesmen lapang.
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
BAB II PROSEDUR ASESMEN LAPANG A. Persiapan Asesmen lapang 1. BAN-PT Dalam rangka persiapan asesmen lapang BAN-PT melakukan hal-hal sebagai berikut: 1.1. Orientasi pelaksanaan asesmen lapang bagi asesor 1.2. Penyiapan bahan asesmen lapang 1.3. Penyiapan kelengkapan administrasi 1.4. Penjadwalan dan pembiayaan 1.5. Penyampaian informasi kepada perguruan tinggi 2. Asesor Dalam rangka persiapan asesmen lapang, tim asesor melakukan hal-hal berikut : 2.1. Membuat catatan hasil asesmen portofolio pada saat asesmen kecukupan dengan menggunakan format yang disediakan dan hal-hal yang perlu diverifikasi pada saat pelaksanaan asesmen lapang. 2.2. Menyusun langkah-langkah kegiatan, jadwal dan target asesmen lapang. 2.3. Membagi tugas khusus yang akan dilakukan oleh masing-masing anggota tim asesor pada saat pelaksanaan asesmen lapang. 3. Institusi Perguruan Tinggi Dalam rangka persiapan asesmen lapang, institusi perguruan tinggi melakukan hal-hal sebagai berikut : 3.1. Menyiapkan ruangan khusus di kampus yang digunakan untuk kerja tim asesor. 3.2. Menyiapkan bantuan teknis kepada tim asesor. 3.3. Menyiapkan bahan presentasi. B. Pelaksanaan Asesmen lapang 1. BAN-PT 1.1. Berkomunikasi dengan asesor dan institusi perguruan tinggi. 1.2. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan asesmen lapang.
2. Asesor 2.1. Mengadakan pertemuan pembukaan asesmen lapang dengan pimpinan perguruan tinggi: a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud, tujuan kegiatan asesmen lapang, dan kode etik asesor. b. Menyampaikan jadwal kegiatan asesmen lapang. c. Mengikuti presentasi pimpinan perguruan tinggi. d. Mengklarifikasikan hasil pemeriksaan portofolio (asesmen kecukupan) kepada pimpinan institusi perguruan tinggi. 2.2. Memeriksa data, informasi dan bukti yang telah disiapkan oleh institusi perguruan tinggi dan keadaan lapangan lainnya, di lokasi yang terkait. BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
2.3. Mewawancarai dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan mitrakerja yang dianggap perlu. 2.4. Mengobservasi/meninjau kegiatan dan fasilitas/instalasi pendukung. 2.5. Menyiapkan berita acara hasil asesmen lapang yang akan ditandatangani oleh Tim Asesor dan pimpinan perguruan tinggi, dengan menggunakan format berita acara (lihat Buku-V). 2.6. Mengadakan pertemuan penutup dengan pimpinan perguruan tinggi untuk menyampaikan umpan balik dan penandatanganan berita acara asesmen lapang. 3. Institusi Perguruan Tinggi 3.1. Menyediakan semua data dan informasi pendukung portofolio serta bukti lainnya untuk kepentingan asesmen lapang. 3.2. Memberikan penjelasan isi portofolio yang telah disampaikan kepada BAN-PT, serta informasi pelengkap yang dipandang perlu. 3.3. Memfasilitasi pertemuan asesor dengan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan mitrakerja yang dianggap perlu. 3.4. Memberikan bantuan teknis kepada tim asesor untuk memperlancar kegiatan asesmen lapang. C. Pelaporan Hasil Asesmen Lapang 1. Asesor 1.1. Menyusun berita acara hasil asesmen lapang dengan merujuk pada fokus penilaian seperti dirinci dalam Buku-V dan Buku-VI, dan hal-hal lain yang dianggap penting. 1.2. Menyajikan dan mendiskusikan berita acara dengan pimpinan institusi perguruan tinggi. 1.3. Memperbaiki berita acara berdasarkan hasil diskusi dengan pimpinan institusi perguruan tinggi, jika diperlukan. 1.4. Menandatangani berita acara yang telah disepakati bersama pimpinan perguruan tinggi. 1.5. Menyerahkan berita acara dan seluruh hasil penilaian kepada BAN-PT, selambat-lambatnya satu minggu setelah asesmen lapang di institusi perguruan tinggi. 2. BAN-PT 2.1. Menerima laporan hasil asesmen lapang dari tim asesor dan selanjutnya melakukan proses perhitungan skor akreditasi. 2.2. Melakukan validasi hasil asesmen akreditasi. 2.3. Apabila diperlukan, meminta klarifikasi dari asesor dan atau institusi perguruan tinggi.
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
BAB III FOKUS ASESMEN LAPANG Fokus evaluasi dan penilaian dalam asesmen lapang yang dilakukan oleh tim asesor adalah standar dan parameter sesuai dengan bidang tugas masing-masing, yaitu: 1. Kepemimpinan 2. Kemahasiswaan 3. Sumberdaya manusia 4. Kurikulum 5. Prasarana dan sarana 6. Pendanaan 7. Tata pamong (governance) 8. Sistem pengelolaan 9. Sistem pembelajaran 10. Suasana akademik 11. Sistem informasi 12. Sistem jaminan mutu 13. Lulusan 14. Penelitian dan Pengabdian kepada asyarakatt 15. Program studi Deskripsi dan rincian standar-standar itu adalah sebagai berikut.
Standar 1. Kepemimpinan 1.1. Deskripsi Standar Kepemimpinan Kepemimpinan perguruan tinggi merupakan aspek yang dinilai berdasarkan merit dalam bidang akademik. Kepemimpinan yang baik ditingkat institusi harus dapat menumbuhkan kepemimpinan yang baik pula pada unit-unit dibawahnya. Sebagai suatu aspek yang bersifat komprehensif maka kepemimpinan institusi yang baik dinilai dari kemampuan menumbuhkan konsensus dan pemahaman di setiap unit dalam institusi sehingga semua upaya dan langkah pengembangan didasari oleh visi dan misi institusi, kesadaran terhadap mutu serta mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan (stakeholders). Keberhasilan pengembangan kepemimpinan yang baik didalam suatu institusi juga direfleksikan dari tumbuhnya suatu suasana akademik yang menjamin kebebasan akademik, komunikasi, koordinasi, dan interaksi yang efektif serta mengimplementasikan praktek-praktek baik (good practices) yang berkembang dalam institusi. 1.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi menerapkan mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan b. Perguruan tinggi melaksanakan rencana strategis perguruan tinggi yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi, yang tercermin dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja. BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
c. Perguruan tinggi melakukan sosialissasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada komunitas institusi.. d. Perguruan tinggi memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif
Standar 2. Kemahasiswaan 2.1. Deskripsi Standar Kemahasiswaan Mahasiswa adalah kelompok internal stakeholder yang harus mendapatkan manfaat dari proses pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Mahasiswa juga merupakan bagian generasi muda bangsa yang membutuhkan pengembangan fisik dan kepribadian sebagai calon-calon SDM atau pemimpin yang berkualitas dimasa datang. Perguruan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa agar bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai kegiatan. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu menyiapkan layanan yang berkualitas untuk pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni budaya, olahraga, kepekaan sosial dan kemasyarakatan, pelestarian lingkungan hidup serta kreativitas lainnya. Perguruan tinggi juga harus mampu mengembangkan nilai-nilai profesionalisme agar mahasiswa dapat beradaptasi secara cepat saat memasuki dunia profesi. 2.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memilki unit-unit pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan b. Perguruan tinggi menyediakan unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa. c. Perguruan tinggi memilki kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi. d. Perguruan tinggi meningkatkan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa dan dalam bidang minat dan bakat di tingkat lokal/nasional/regional/global. e. Partisipasi dan prestasi mahasiswa 1) Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) 2) Prestasi dalam bidang minat dan bakat (olahraga, seni dan lainlain) ditingkat nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) f. Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan.
Standar 3. Sumberdaya Manusia 3.1. Deskripsi Standar Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia perguruan tinggi adalah dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan program tri darma perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus dapat mengelola dan menempatkan sumberdaya manusia sebagai komponen utama untuk mensukseskan program perguruan tinggi dalam rangka mencapai visi dan misinya. Perguruan tinggi harus mempunyai sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang lengkap sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan. BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
3.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, penghargaan dan sanksi, remunerasi, pemberhentian pegawai, yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan. b. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen 1) Rasio dosen tetap dan mahasiswa 2) Dosen tetap berpendidikan minimal magister 3) Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya 4) Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala c. Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia. d. Perguruan tinggi memiliki Kode Etik dosen dan tenaga kependidikan. e. Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan.
Standar 4. Kurikulum 4.1. Deskripsi Standar Kurikulum Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi. Kegiatan pembelajaran mahasiswa adalah pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan perkuliahan (tatap muka atau jarak jauh), praktikum atau praktek, seminar, dan tugas-tugas perkuliahan lainnya. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu yang dicakup oleh suatu program studi dengan memperhatikan dan mengikuti perkembangan Ipteks. Oleh karena itu, kurikulum harus selalu dikembangkan atau dimutakhirkan secara periodik untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan. Kurikulum merupakan acuan dasar pembentukan dan penjaminan tercapainya komptensi lulusan dalam setiap program akademik pada tingkat program studi. Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu maka perguruan tinggi dapat menetapkan penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang disusun oleh masingmasing program studi. Perguruan tinggi harus mampu menciptakan sistem tata pamong yang dapat mendorong pemutakhiran kurikulum ditingkat BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
6
program studi sesuai dengan perkembangan Ipteks yang dinamis. Sistem penjaminan mutu di tingkat perguruan tinggi harus pula mengikutsertakan pemantauan pelaksanaan serta evaluasi hasil-hasil yang dicapai sebagai cerminan dari adanya peningkatan mutu berkelanjutan dalam penyelenggaraan program-program akademik perguruan tinggi tersebut. Peranan institusi perguruan tinggi yang menaungi program studi tersebut adalah memfasilitasi dan memberdayakan program studi dalam mengembangkan kurikulum yang mengikuti perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan. 4.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan. b. Perguruan tinggi memiliki komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum. c. Perguruan tinggi memiliki bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum.
Standar 5. Sarana dan Prasarana 5.1. Deskripsi Standar Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, yang mencakup bangunan, perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak), dan sistem pengamanan aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau mandatnya maka suatu perguruan tinggi membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan prasarana. Perguruan tinggi harus memiliki panduan khusus mengenai kelengkapan dan kecukupan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk sistem klasifikasi, inventarisasi dan informasi keberadaannya. Perguruan tinggi harus memiliki sistem pengelolaan yang menjamin adanya akses yang lebih luas terutama bagi mahasiswa dan dosen melalui penerapan modelmodel resource sharing. Bentuk kepemilikan lain seperti sewa, pinjam atau hibah harus dinyatakan dalam surat kesepakatan antara perguruan tinggi dan pihak terkait dengan kepastian hukum yang jelas. 5.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pula pola pelaporan secara berkala dari unit pelaksana kepada pihak manajemen serta dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen). b. Perguruan
tinggi
memiliki
kebijakan,
pedoman,
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
panduan,
dan 7
peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti pelaksanaan dari kebijakan tersebut harus dapat dilacak dari peraturan yang lebih rinci dan aplikatif serta laporan berkala di tingkat laboratorium/studio/perpustakaan dan tempat-tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan. c. Perguruan tinggi mempunyai dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait.
Standar 6. Pendanaan 6.1. Deskripsi Standar Pendanaan Perguruan tinggi harus mampu menjamin pendanaan yang memadai untuk penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi serta peningkatan mutunya secara berkelanjutan. Usaha-usaha penggalangan dana oleh suatu perguruan tinggi harus mengacu pada visi dan misi perguruan tinggi tersebut, karakter perguruan tinggi sebagai badan hukum nirlaba serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas serta transparansi harus pula menjiwai sistem-sistem pengelolaan dana yang diberlakukan, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah akuntansi yang benar termasuk sistem audit internal atau publik yang ditetapkan oleh pengelola perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang baik harus dapat menunjukkan sistem pengelolaan keuangan yang sehat, transparan, dan akuntabel. Pelaporan periodik yang akuntabel dan transparan harus dapat menjamin terselenggaranya program akademik yang bermutu secara berkelanjutan, minimum selama lima tahun ke depan. 6.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya. b. Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana. c. Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang. d. Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan. e. Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institusi.
Standar 7. Tatapamong 7.1. Deskripsi Standar Tatapamong Tatapamong (governance) mencakup sistem, struktur organisasi dan mekanisme yang menjamin pengelolaan institusi dengan transparan dan akuntabel. Tatapamong dikembangkan berdasarkan nilai-nilai moral, etik, BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
8
integritas yang dianut serta norma-norma akademik. Perguruan tinggi dapat membentuk lembaga-lembaga tertentu yang dianggap penting untuk menciptakan suatu tata pamong yang baik, seperti adanya dewan penyantun, senat akademik atau senat perguruan tinggi, majelis guru besar serta lembaga-lembaga lain pada tataran pelaksana (eksekutif). Dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal maka tatapamong yang baik harus dapat menciptakan hubungan saling menghormati antara Institusi dengan lembaga-lembaga pemerintah, kelompok-kelompok masyarakat serta institusi lain. 7.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas. b. Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah meng-aksesnya. c. Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong. d. Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik
Standar 8. Sistem Pengelolaan 8.1. Deskripsi Standar Sistem Pengelolaan Untuk mengelola program reguler maupun program-program pengembangan, perguruan tinggi memerlukan sistem pengelolaan dari tingkat institusi sampai tingkat fakultas/jurusan/program studi mencakup pembagian fungsi dan wewenang yang jelas dan sistematis dalam alur kerja, SOP serta tanggung jawab setiap unit tatapamong. Perguruan tinggi harus pula memiliki unit kerja yang melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja unit-unit tatpamong perguruan tinggi. Suatu sistem pengelolaan yang baik harus memiliki prasarana dan sarana agar unit-unit tersebut dapat melakukan layanan yang efektif dan efisien. Hasil monitoring dan evaluasi harus dipublikasikan kepada seluruh stakeholders untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. 8.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja. b. Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
9
c. Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja.
Standar 9. Sistem Pembelajaran 9.1. Deskripsi Standar Sistem Pembelajaran Perguruan tinggi harus mengembangkan sistem dan proses pembelajaran yang mencerminkan strategi untuk mencapai tujuan. melaksanakan misi dan mewujudkan visinya. Sistem pembelajaran tersebut harus dengan mudah dapat ditemukan didalam pedoman akademik sebagai acuan bagi semua unit pelaksana pembelajaran dan memuat kebijakan, peraturan, kode etik, norma dan nilai-nilai akademik. Perguruan tinggi harus senantiasa melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembelajaran yang menjamin terjadinya pemutahiran semua komponenkomponennya. Dalam menjamin proses dan mutu pembelajaran, perguruan tinggi harus melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem pembelajaran secara berkala. Perguruan tinggi juga harus menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatankegiatan pembelajran. 9.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran. b. Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. c. Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. d. Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi memperhatikan aspek-aspek berikut: ukuran ruangan yang memadai, kondisi ruangan yang memenuhi syarat keamanan (alat pemadam kebakaran), kesehatan dan kenyamanan (suhu, pencahayaan, sirkulasi udara), d.peralatan bantu bagi pengunjung (mesin photo-copy, alat pencari katalog buku), jenis dan bahan putaka lengkap (buku teks bahasa Indonesia dan bahasa asing, jurnal luar dan dalam negeri, ejournals, bahan audio video), layanan antar perpustakaan, layanan elibrary dengan perputakaan di fakultas/jurusan/prodi, rasio buku dengan jumlah mahasiswa memadai (1:10 sampai 1:20), rasio buku teks terbitan 5 tahun terakhir dibandingkan dengan total jumlah buku, waktu layanan perpustakaan menacapai 8 – 10 jam sehari, program pemeliharaan perpustakaan secara berkala (fumigasi, kebersihan), dan ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasiswa. e. Memiliki ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasiswa
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
10
f. Sistem Pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti.
Standar 10. Suasana Akademik 10.1. Deskripsi Standar Suasana Akademik Suasana Akademik adalah kondisi yang dapat menumbuhkembangkan semangat peningkatan mutu akademik, interaksi di antara dosen dan mahasiswa, kuantitas dan kualitas kegiatan akademik, mendorong pengembangan profesionalisme, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik serta penghormatan kepada kebenaran dan semangat belajar yang tidak kunjung padam. Suasana akademik harus dapat diamati dalam berbagai kegiatan akademik yang diprakarsai sendiri oleh dosen maupun mahasiswa. Prakarsa tersebut didorong dan difasilitasi oleh institusi berupa programprogram yang kongkrit. 10.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasiswa. b. Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan diluar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademi 1) Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus. 2) Pelaksanaan program. institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/ pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa 3) Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional
Standar 11. Sistem Informasi 11.1. Deskripsi Standar Sistem Infromasi Perguruan tinggi harus memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan dan peningkatan mutu program akademik. Sistem informasi dalam suatu perguruan tinggi minimal terdiri atas pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengambilan kembali data (retrieval), presentasi data dan informasi serta komunikasi dengan pihak berkepentingan yang dibangun secara terpusat ditingkat perguruan tinggi dan/atau terdistribusi pada unit-unit terkait. Data dan informasi yang dikelola oleh perguruan tinggi dapat meliputi akademik, kemahasiswaan, sumberdaya manusia, prasarana dan sarana, administrasi dan keuangan serta data lain yang dianggap perlu untuk kepentingan berbagai pihak. Dalam berbagai hal, perguruan tinggi harus dapat memanfaatkan sistem BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
11
informasi yang dimilikinya untuk memelihara komunikasi dan koordinasi internal serta kerjasama dengan institusi lain, pemerintah, alumni, perusahan/industri atau masyarakat luas. Berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat maka perguruan tinggi harus mampu melakukan pengelolaan yang profesional serta pemutahiran terhadap piranti keras dan lunak, sumber daya manusia serta organisasi pengelola untuk menjamin pertumbuhan sistem informasi yang telah dibangun tersebut. Perguruan tinggi juga harus menjamin akses bagi mahasiswa, staf dan sivitas akademika lainnya untuk memanfaatkan keberadaan sistem informasi tersebut melalui peraturan-peraturan yang transparan. 11.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery. b. Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif. c. Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung. d. Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah e. Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai.
Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal 12.1. Deskripsi Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan ditingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan. Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional. BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
12
Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif. Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. Hasil-hasil seluruh sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi dengan baik hendaknya digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program penjaminan mutu eksternal termasuk program untuk memperoleh akreditasi. 12.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya. 1) Keberadaan Manual Mutu 2) Implementasi penjaminan mutu b. Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. c. Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu. d. Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. e. Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. f. Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.
Standar 13. Lulusan 13.1. Deskripsi Standar Lulusan Lulusan merupakan salah satu output langsung dari proses pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Lulusan ini harus memiliki kompetensi akademik maupun soft skills sebagaimana dinyatakan oleh sasaran mutu serta dibuktikan oleh kinerja lulusan di masyarakat sesuai dengan profesinya. Perguruan tinggi berperan penting dalam melakukan analisis data akademik seluruh program studi yang menggambarkan kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan untuk menilai karakteristik, profil dan pemetaan lulusan. Perguruan tinggi harus berupaya membantu lulusan mendapat pekerjaan dan meningkatkan interaksi antara lulusan dan institusi. BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
13
Perguruan tinggi harus mempunyai mekanisme yang menjamin pemanfaatan hasil evaluasi dan pelacakan lulusan di tingkat institusi untuk pengembangan jurusan/program studi. 13.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal. b. Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat. c. Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik. d. Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik e. Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 14.1. Deskripsi Standar Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan tinggi mendorong lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam memfasilitasi dan memberdayakan dosen untuk melakukan penelitian inovatif yang mempertimbangkan kearifan lokal serta pengabdian masyarakat yang tepat sasaran. Perguruan tinggi melakukan diseminasi dan promosi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta upaya untuk pemerolehan hak atas kekayaan intelektual yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa. Perguruan tinggi melakukan upaya-upaya memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk kerjasama mutual benefit dengan berbagai institusi atau lembaga serta berbagai hibah kompetisi. Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang publikasi karya ilmiah, hak paten, karya inovatif serta hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa. 14.2 Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat a. Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut. 1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi, penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual 2) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan pelaksanaan penelitian, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian 3) Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu penelitian BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
14
b.
c.
d. e. f.
4) Pemanfaatan hasil penelitian oleh masyarakat dan industri Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut. 1) Kebijakan dasar pengabdian kepada masyarakat yang meliputi antara lain: visi dan misi, pola kerjasama dengan pihak luar, pendanaan, paten dan hak atas kekayaan intektual. 2) Rencana dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan pelaksanaan, keterlibatan mahasiswa. 3) Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu pengabdian kepada masyarakat. 4) Pemanfaatan hasil pengabdian kepada masyarakat oleh masyarakat dan industri. Publikasi hasil-hasil penelitian *) 1) Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasional. 2) Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi. Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian. Penghargaan karya inovatif dosen dan/ mahasiswa dalam 5 tahun terakhir. Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhir
b. Perguruan tinggi memfasilitasi memperoleh paten/hak cipta
agar
karya-karya
ilmiah
dosen
c. Perguruan tinggi memacu dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat per tahun
Standar 15. Program studi 15.1. Deskripsi Standar Program Studi Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang mencakup studi kelayakan yang mengacu statuta dan anggaran dasar, renstra, ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prosedur yang jelas. Perguruan tinggi mendorong program studi untuk mencapai pengakuan publik dalam bentuk pencapaian akreditasi nasional maupun internasional. 15.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan mudah. b. Perguruan tinggi memiliki data dan informasi mutakhir tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi. c. Jumlah program Sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program Diploma Tiga (untuk akademi dan politeknik) yang terakreditasi A BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
15
BAB IV PERTIMBANGAN PAKAR (EXPERT JUDGEMENT) Tim Asesor diharapkan memberikan pertimbangan pakar (expert judgement) dalam bentuk uraian menyeluruh dan kualitatif mengenai masukan, proses dan keluaran, dengan menggunakan indikator berikut : Relevansi Relevansi adlah tingkat keterkaitan hasil/keluaran dengan tujuan institusi dan tuntutan masyarakat nasional maupun global, yang terwujud dalam upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran, sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dengan mengupayakan peningkatan kemungkinan lulusan untuk dipekerjakan, peningkatan gaji permulaan bagi lulusan, perpendekan masa tunggu lulusan untuk memperoleh dan memulai pekerjaan, dan memperbaiki hubungan antara perguruan tinggi dengan bidang pekerjaan; sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran, sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan dalam pasar kerja. Suasana Akademik Suasana Akademik merupakan iklim yang mendukung interaksi antar sivitas akademika untuk mengoptimumkan proses pembelajaran. Suasana akademik merupakan fungsi kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi yang berkenaan dengan perbaikan proses pembelajaran, termasuk manajemen pengembangan dan implementasi kurikulum, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan penyediaan sumberdaya yang bermutu. Suasana akademik dikembangkan melalui: hubungan yang sehat antara dosenmahasiswa, antara pada dosen, antara mahasiswa; hubungan yang sehat untuk mengembangkan mutu proses pendidikan yang didukung oleh semua staf pengajar dan staf administrasi; keterbukaan dan akuntabilkitas dalam semua kehidupan akademik; semangat dan motivasi semua dosen untuk bekerja dalam semua kegiatan akademik; keterlibatan masyarakat dalam proses akademik dan pembelajaran. Manajemen Internal Manajemen internal adalah upaya perguruan tinggi untuk: memperbaiki manajemen dan organisasi; memperbaiki semangat dan motivasi staf; menata alokasi/mekanisme pendanaan yang lebih baik; mengoptimalkan alokasi dan pemanfaatan sumberdaya; aliran sumberdaya yang diperoleh dari kegiatan lain dapat dimanfaatkan untuk keseluruhan program; pendekatan dari bawah ke atas untuk mengembangkan rencana; dan inisiatif dan tanggung jawab setiap unsur. Keberlanjutan Keberlanjutan upaya perguruan tinggi untuk mempertahankan kelanggengan penyelenggaraan program perguruan tinggi, yang mencakup penyelenggaraan sistem karir dan upaya menyediakan pekerjaan bagi lulusan; pemberdayaan partisipasi masyarakat; mengembangkan dan memanfaatkan jaringan kerja sama dan kemitraan; membangun dan memanfaatkan dukungan wilayah regional. BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
16
Efisiensi dan Efektivitas Efisiensi dan efektifitas berkenaan dengan upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran bagi mahasiswa, terutama mahasiswa baru, melalui interaksi kelas; pembelajaran di perpustakaan; pekerjaan laboratorium dan tugas akhir. Penyelenggaraan program bantuan bagi mahasiswa, tutoial dan tugas di luar kelas; akses kepada rujukan dan sumber di luar perguruan tinggi; inrteraksi teman sebaya; kegiatan di laboratoriumbahasa. Membangun sisstem evaluasi yang obyektif, komprehensif dan transparan; serta menyelenggarakan sertifikasi bagi lulusan. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan: keseluruhan pendirian individu kunci, yaitu orang-orang dalamorganisasi, yang terlibat dalam perumusan, operasi, dan interaksi dengan lingkungan; kekuatan visi yang memberikan arah pada penyusunan rencana pengembangan, membimbing pelaksanaan rencana ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan; komitmen kelembagaan; pengembangan hubungan dan nilai kompetitif yang memperlihatkan nilai tambah dan kompetitif. Dalam rangka pengelolaan perguruan tinggi, elemen-elemen kepemimpinan itu diwujudkan dalam pengelolaan kurikulum, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang didukung oleh penyediaan sumberdaya yang bermutu. Aksesibilitas dan Pemerataan (tgerutama bagi mahasiswa baru) Aksesibilitas dan pemerataan pendidikan adalah kondisi yang memungkinkan peningkatan dan pemerataan kesempatan calon mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi, terutama calon mahasiswa yang tidak beruntung secara ekonomis, dan partisipasi serta kesempatan kaum perempuan untuk belajar pada tingkat perguruan tinggi; meningkatkan kapasitas penerimaan calon mahasiswa; dan meningktkan upaya penelurusan bakat calon mahasiswa secara terbuka. Untuk membantu asesor memberikan penilaian secara obyektif BAN-PT menyiapkan kriteria penilaian yang terdiri atas kriteria umum dan kriteria khusus, yang disajikan di dalam Buku V – Pedoman Penilaian Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi.
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
17
BAB V PELAPORAN ASESMEN LAPANG 1. Tim Asesor menyusun laporan asesmen lapang, yang dituangkan dalam formatformat berikut. a. Format 5; Format 6; dan Format 7 pada Buku IV Pedoman Penilaian b. Berita Acara Asesmen lapang (Format 7), ditanda tangani oleh semua anggota Tim Asesor dan pimpinan perguruan tinggi.
2. Tim Asesor menyampaikan laporan tersebut kepada pimpinan BAN-PT, selambat-lambatnya satu minggu setelah asesmen lapang selesai.
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. RAMBU-RAMBU WAWANCARA
1. Rambu-Rambu Wawancara ⇒ Wawancara dengan Dosen Kepemimpinan Suasana kerja Hubungan dengan pimpinan dan sesama anggota Beban kerja Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor Masalah akademik lain yang relevan Prasarana dan sarana akademik Pelayanan administrasi terhadap dosen ⇒ Wawancara dengan pimpinan unit institusi perguruan tinggi Suasana kerja Hubungan pimpinan dan bawahan Hubungan antara sesama sivitas akademika Beban kerja Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor Kelengkapan prasarana dan sarana ⇒ Wawancara dengan mahasiswa Suasana belajar Kelengkapan prasarana dan sarana akademik Kepuasan belajar Fasilitas kemahasiswaan (asrama, klinik, fasilitas olahraga, fasilitas hiburan, dll.) Organisasi mahasiswa Layanan bantuan (bimbingan dan konseling, beasiswa, dsb.) Informasi karir dan pasar kerja
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
19
Lampiran 2. FORMAT BERITA ACARA ASESMEN LAPANG
FORMAT 7 BERITA ACARA ASESMEN LAPANG AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Pada hari ini … … tanggal … … … … 200…, telah dilaksanakan asesmen lapang untuk akreditasi institusi perguruan tinggi Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/ Akademi *) ……………………………………………………………………………………. Dari kegiatan tersebut diperoleh informasi yang sesuai/tidak sesuai dengan kenyataan, dengan penjelasan sebagai tercantum di dalam daftar sebagai berikut: NO.
STANDAR
1.
1. Kepemimpinan
2.
2. Kemahasiswaan
3.
3. Sumberdaya Manusia
4.
4. Kurikulum
5.
5. Prasarana dan sarana
6.
6. Pendanaan
7.
7. Tata pamong
8.
8. Sistem pengelolaan
KOMENTAR
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
REKOMENDASI
20
NO.
STANDAR
9.
9. Sistem Pembelajaran
10.
10. Suasana Akademik
11.
11. Sistem Informasi
12.
12. Sistem Jaminan Mutu
13.
13. Lulusan
14.
14. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
15.
15. Program studi
KOMENTAR
REKOMENDASI
Berita Acara Asesmen lapang ini disepakati dan ditanda tangani oleh semua anggota Tim Asesor dan Pimpinan Institusi Perguruan Tinggi.(*) Rektor/Ketua/Direktur atau pejabat yang mewakili
___________________
Tim Asesor 1. ___________ (Ketua) 2. ___________ (Anggota) 3. ___________ (Anggota) 4. ___________ (Anggota) 5. ___________ (Anggota) 6. ___________ (Anggota) 7. ___________ (Anggota)
Catatan: (*) Jika pimpinan perguruan tinggi tidak menyetujui isi berita acara, maka pimpinan perguruan tinggi membuat pernyataan keberatan, beserta alasannya, yang dilampirkan dalam berita acara.
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
21
Lampiran 3. JADWAL KEGIATAN ASESMEN LAPANG
Waktu Kegiatan
Kegiatan
Keterangan
- Pertemuan Tim Asesor dengan pimpinan Institusi Perguruan Tinggi. - Presentasi dan klarifikasi oleh pimpinan Institusi Perguruan Tinggi. - Diskusi Tim Asesor dengan pimpinan Institusi Perguruan Tinggi
Menyampaikan maksud asesmen lapang dan menyusun jadwal kerja bersama dalam kegiatan asesmen lapang
12.00 – 13.00
Istirahat
ISHOMA
13.00 – 17.00
Diskusi Tim Asesor dengan pimpinan Perguruan Tinggi (Lanjutan).
Diskusi dan klarifikasi lanjutan
Hari Kedua 08.00 – 12.00
Wawancara dengan para pimpinan unit yang dianggap perlu (seperti dekan, ketua lembaga, ketua UPT dan ketua jurusan/ departemen)
Untuk memperoleh data dan informasi pada berbagai tingkatan institusi dalam rangka verifikasi dan validasi
12.00 – 13.00
Istirahat
ISHOMA
14.00 – 15.00
Wawancara dengan pimpinan unit penunjang akademik/ administrasi (lanjutan)
15.00 – 18.00
Wawancara dengan dosen yang mewakili semua fakultas (untuk Universitas atau Institut) atau jurusan
Hari Pertama 09.00 – 12.00
Mendengarkan presentasi, diskusi dan klarifikasi
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
22
Waktu Kegiatan
Kegiatan
Keterangan
(untuk Sekolah Tinggi, Poltek, dan Akademi)
Hari Ketiga 09.00 – 12.00
Meninjau prasarana dan sarana
Wawancara di tempat bila diperlukan
12.00 – 13.00
Istirahat
ISHOMA
13.00 – 17.00
Meninjau prasarana dan sarana (lanjutan)
19.00 – 21.00
Membuat catatan atas temuan-temuan yang ada dan menyusunan laporan awal Tim Asesor,
Hari Keempat 09.00 – 12.00
Wawancara dengan mahasiswa yang mewakili semua fakultas (untuk Universitas atau Institut) atau jurusan (untuk Sekolah Tinggi, Poltek, dan Akademi)
12.00 – 13.00
Istirahat
13.00 – 17.00
Melakukan diskusi dengan tim penyusun portofolio akreditai institusi
Wawancara di tempat bila diperlukan
19.00 – 21.00
Penyusunan laporan akhir Tim Asesor
Menyusun draf laporan akhir di tempat penginapan
Hari Kelima 08.30 – 9.30
Penyampaian laporan Menyampaikan temuan akhir asesmen lapang Tim Asesor yang dibacakan dihadapan pimpinan
Menyusun laporan sementara di tempat penginapan
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
23
Waktu Kegiatan
Kegiatan
Keterangan
institusi dan pihak terkait lainnya serta pembuatan berita acara yang ditanda tangani kedua belah pihak.
9.30 – 11.30
Pimpiman institusi menyusun tanggapan berita acara asesmen lapang.
11.30 – 13.30
Istirahat
13.30 – 14.30
Pimpiman institusi menyampaikan tanggapan berita acara asesmen lapang.
13.30 – 15.00
Perbaikan draf dan penandatanganan berita acara asesmen lapang.
ISHOMA
Catatan: Untuk asesmen lapang institusi perguruan tinggi yang memerlukan waktu kurang dari lima hari (sesuai dengan penetapan BAN-PT), Tim Asesor menyesuaikan acara tanpa mengurangi butir-butir kegiatan di atas.
BAN-PT, Pedoman Asesmen Lapang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
24
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
BUKU V PEDOMAN PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
JAKARTA 2007
DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI_________________________________________________________i BAB I. STANDAR DAN ELEMEN PENILAIAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ____________________________________________ 1 Standar 1. Kepemimpinan _______________________________________________ 1 Standar 2. Kemahasiswaan ______________________________________________ 1 Standar 3. Sumberdaya Manusia__________________________________________ 2 Standar 4. Kurikulum ___________________________________________________ 3 Standar 5. Sarana dan Prasarana _________________________________________ 4 Standar 6. Pendanaan __________________________________________________ 5 Standar 7. Tatapamong _________________________________________________ 5 Standar 8. Sistem Pengelolaan ___________________________________________ 6 Standar 9. Sistem Pembelajaran __________________________________________ 7 Standar 10. Suasana Akademik___________________________________________ 8 Standar 11. Sistem Informasi_____________________________________________ 8 Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal________________________________ 9 Standar 13. Lulusan ___________________________________________________ 10 Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat____________________ 11 Standar 15. Program studi ______________________________________________ 12
BAB II. KRITERIA DAN PROSEDUR PENILAIAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ___________________________________________ 14 A. Kriteria Penilaian Portofolio ___________________________________________ 14 B. Pentahapan dan Prosedur Penilaian Portofolio Institusi Perguruan Tinggi ____ 14 1. Asesmen Kecukupan ________________________________________________ 15 2. Asesmen Lapang ___________________________________________________ 15 3. Perhitungan Nilai dan Validasi Hasil Asesmen ____________________________ 16
BAB III. KEPUTUSAN PENILAIAN ____________________________________ 17 BAB IV. FORMAT PENILAIAN________________________________________ 18 LAMPIRAN-LAMPIRAN _____________________________________________ 21 FORMAT PENILAIAN ___________________________________________________ 21
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
i
BAB I STANDAR DAN ELEMEN PENILAIAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Dokumen akreditasi yang berupa portofolio institusi perguruan tinggi dinilai melalui 15 standar yang dijabarkan menjadi elemen penilaian sebagai berikut.
Standar 1. Kepemimpinan 1.1. Deskripsi Standar Kepemimpinan Kepemimpinan perguruan tinggi merupakan aspek yang dinilai berdasarkan merit dalam bidang akademik. Kepemimpinan yang baik ditingkat institusi harus dapat menumbuhkan kepemimpinan yang baik pula pada unit-unit di bawahnya. Sebagai suatu aspek yang bersifat komprehensif maka kepemimpinan institusi yang baik dinilai dari kemampuan menumbuhkan konsensus dan pemahaman di setiap unit dalam institusi sehingga semua upaya dan langkah pengembangan didasari oleh visi dan misi institusi, kesadaran terhadap mutu serta mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan (stakeholders). Keberhasilan pengembangan kepemimpinan yang baik didalam suatu institusi juga direfleksikan dari tumbuhnya suatu suasana akademik yang menjamin kebebasan akademik, komunikasi, koordinasi, dan interaksi yang efektif serta mengimplementasikan praktek-praktek baik (good practices) yang berkembang dalam institusi. 1.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi menerapkan mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan b. Perguruan tinggi melaksanakan rencana strategis perguruan tinggi yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi, yang tercermin dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja. c. Perguruan tinggi melakukan sosialissasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada komunitas institusi. d. Perguruan tinggi memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif
Standar 2. Kemahasiswaan 2.1. Deskripsi Standar Kemahasiswaan Mahasiswa adalah kelompok internal stakeholder yang harus mendapatkan manfaat dari proses pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Mahasiswa juga merupakan bagian generasi muda bangsa yang membutuhkan pengembangan fisik dan kepribadian sebagai calon-calon SDM atau pemimpin yang berkualitas dimasa datang. Perguruan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa agar bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai kegiatan. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu menyiapkan layanan yang BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
berkualitas untuk pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni budaya, olahraga, kepekaan sosial dan kemasyarakatan, pelestarian lingkungan hidup serta kreativitas lainnya. Perguruan tinggi juga harus mampu mengembangkan nilai-nilai profesionalisme agar mahasiswa dapat beradaptasi secara cepat saat memasuki dunia profesi. 2.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memilki unit-unit pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan b. Perguruan tinggi menyediakan unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa. c. Perguruan tinggi memilki kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi. d. Perguruan tinggi meningkatkan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa dan dalam bidang minat dan bakat di tingkat lokal/nasional/regional/global. e. Partisipasi dan prestasi mahasiswa 1) Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) 2) Prestasi dalam bidang minat dan bakat (olahraga, seni dan lainlain) ditingkat nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) f. Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan.
Standar 3. Sumberdaya Manusia 3.1. Deskripsi Standar Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia perguruan tinggi adalah dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan program tri darma perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus dapat mengelola dan menempatkan sumberdaya manusia sebagai komponen utama untuk mensukseskan program perguruan tinggi dalam rangka mencapai visi dan misinya. Perguruan tinggi harus mempunyai sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang lengkap sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan. 3.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, penghargaan dan sanksi, remunerasi, pemberhentian pegawai, yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan. b. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen 1) Rasio dosen tetap dan mahasiswa 2) Dosen tetap berpendidikan minimal magister BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
3) Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya 4) Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala c. Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia. d. Perguruan tinggi memiliki Kode Etik dosen dan tenaga kependidikan. e. Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan.
Standar 4. Kurikulum 4.1. Deskripsi Standar Kurikulum Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi. Kegiatan pembelajaran mahasiswa adalah pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan perkuliahan (tatap muka atau jarak jauh), praktikum atau praktek, seminar, dan tugas-tugas perkuliahan lainnya. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu yang dicakup oleh suatu program studi dengan memperhatikan dan mengikuti perkembangan Ipteks. Oleh karena itu, kurikulum harus selalu dikembangkan atau dimutakhirkan secara periodik untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan. Kurikulum merupakan acuan dasar pembentukan dan penjaminan tercapainya komptensi lulusan dalam setiap program akademik pada tingkat program studi. Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu maka perguruan tinggi dapat menetapkan penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang disusun oleh masingmasing program studi. Perguruan tinggi harus mampu menciptakan sistem tata pamong yang dapat mendorong pemutakhiran kurikulum ditingkat program studi sesuai dengan perkembangan Ipteks yang dinamis. Sistem penjaminan mutu di tingkat perguruan tinggi harus pula mengikutsertakan pemantauan pelaksanaan serta evaluasi hasil-hasil yang dicapai sebagai cerminan dari adanya peningkatan mutu berkelanjutan dalam penyelenggaraan program-program akademik perguruan tinggi tersebut. Peranan institusi perguruan tinggi yang menaungi program studi tersebut adalah memfasilitasi dan memberdayakan program studi dalam mengembangkan kurikulum yang mengikuti perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
4.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan. b. Perguruan tinggi memiliki komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum. c. Perguruan tinggi memiliki bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum.
Standar 5. Sarana dan Prasarana 5.1. Deskripsi Standar Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yang mencakup bangunan, perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak), dan sistem pengamanan aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau mandatnya maka suatu perguruan tinggi membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan prasarana. Perguruan tinggi harus memiliki panduan khusus mengenai kelengkapan dan kecukupan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk sistem klasifikasi, inventarisasi dan informasi keberadaannya. Perguruan tinggi harus memiliki sistem pengelolaan yang menjamin adanya akses yang lebih luas terutama bagi mahasiswa dan dosen melalui penerapan model-model resource sharing. Bentuk kepemilikan lain seperti sewa, pinjam atau hibah harus dinyatakan dalam surat kesepakatan antara perguruan tinggi dan pihak terkait dengan kepastian hukum yang jelas. 5.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pula pola pelaporan secara berkala dari unit pelaksana kepada pihak manajemen serta dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen). b. Perguruan tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti pelaksanaan dari kebijakan tersebut harus dapat dilacak dari peraturan yang lebih rinci dan aplikatif serta laporan berkala di tingkat laboratorium/studio/perpustakaan dan tempat-tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan. BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
c. Perguruan tinggi mempunyai dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait.
Standar 6. Pendanaan 6.1. Deskripsi Standar Pendanaan Perguruan tinggi harus mampu menjamin pendanaan yang memadai untuk penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi serta peningkatan mutunya secara berkelanjutan. Usaha-usaha penggalangan dana oleh suatu perguruan tinggi harus mengacu pada visi dan misi perguruan tinggi tersebut, karakter perguruan tinggi sebagai badan hukum nirlaba serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas serta transparansi harus pula menjiwai sistem-sistem pengelolaan dana yang diberlakukan, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah akuntansi yang benar termasuk sistem audit internal atau publik yang ditetapkan oleh pengelola perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang baik harus dapat menunjukkan sistem pengelolaan keuangan yang sehat, transparan, dan akuntabel. Pelaporan periodik yang akuntabel dan transparan harus dapat menjamin terselenggaranya program akademik yang bermutu secara berkelanjutan, minimum selama lima tahun ke depan.
6.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya. b. Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana. c. Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang. d. Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan. e. Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institusi.
Standar 7. Tatapamong 7.1. Deskripsi Standar Tatapamong Tatapamong (governance) mencakup sistem, struktur organisasi dan mekanisme yang menjamin pengelolaan institusi dengan transparan dan akuntabel. Tatapamong dikembangkan berdasarkan nilai-nilai moral, etik, integritas yang dianut serta norma-norma akademik. Perguruan tinggi dapat membentuk lembaga-lembaga tertentu yang dianggap penting untuk BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
menciptakan suatu tata pamong yang baik, seperti adanya dewan penyantun, senat akademik atau senat perguruan tinggi, majelis guru besar serta lembaga-lembaga lain pada tataran pelaksana (eksekutif). Dalam hubungannya dengan lingkungan eksternal maka tatapamong yang baik harus dapat menciptakan hubungan saling menghormati antara Institusi dengan lembaga-lembaga pemerintah, kelompok-kelompok masyarakat serta institusi lain. 7.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas. b. Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah meng-aksesnya. c. Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong. d. Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik
Standar 8. Sistem Pengelolaan 8.1. Deskripsi Standar Sistem Pengelolaan Untuk mengelola program reguler maupun program-program pengembangan, perguruan tinggi memerlukan sistem pengelolaan dari tingkat institusi sampai tingkat fakultas/jurusan/program studi mencakup pembagian fungsi dan wewenang yang jelas dan sistematis dalam alur kerja, SOP serta tanggung jawab setiap unit tatapamong. Perguruan tinggi harus pula memiliki unit kerja yang melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja unit-unit tatpamong perguruan tinggi. Suatu sistem pengelolaan yang baik harus memiliki prasarana dan sarana agar unit-unit tersebut dapat melakukan layanan yang efektif dan efisien. Hasil monitoring dan evaluasi harus dipublikasikan kepada seluruh stakeholders untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. 8.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja. b. Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
6
c. Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja.
Standar 9. Sistem Pembelajaran 9.1. Deskripsi Standar Sistem Pembelajaran Perguruan tinggi harus mengembangkan sistem dan proses pembelajaran yang mencerminkan strategi untuk mencapai tujuan. melaksanakan misi dan mewujudkan visinya. Sistem pembelajaran tersebut harus dengan mudah dapat ditemukan didalam pedoman akademik sebagai acuan bagi semua unit pelaksana pembelajaran dan memuat kebijakan, peraturan, kode etik, norma dan nilai-nilai akademik. Perguruan tinggi harus senantiasa melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembelajaran yang menjamin terjadinya pemutahiran semua komponenkomponennya. Dalam menjamin proses dan mutu pembelajaran, perguruan tinggi harus melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem pembelajaran secara berkala. Perguruan tinggi juga harus menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatankegiatan pembelajran. 9.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran. b. Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. c. Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. d. Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi memperhatikan aspek-aspek berikut: ukuran ruangan yang memadai, kondisi ruangan yang memenuhi syarat keamanan (alat pemadam kebakaran), kesehatan dan kenyamanan (suhu, pencahayaan, sirkulasi udara), d.peralatan bantu bagi pengunjung (mesin photo-copy, alat pencari katalog buku), jenis dan bahan putaka lengkap (buku teks bahasa Indonesia dan bahasa asing, jurnal luar dan dalam negeri, ejournals, bahan audio video), layanan antar perpustakaan, layanan elibrary dengan perputakaan di fakultas/jurusan/prodi, rasio buku dengan jumlah mahasiswa memadai (1:10 sampai 1:20), rasio buku teks terbitan 5 tahun terakhir dibandingkan dengan total jumlah buku, waktu layanan perpustakaan menacapai 8 – 10 jam sehari, program
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
7
pemeliharaan perpustakaan secara berkala (fumigasi, kebersihan), dan ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasiswa. e. memiliki ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasisw f. Sistem Pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti.
Standar 10. Suasana Akademik 10.1. Deskripsi Standar Suasana Akademik Suasana Akademik adalah kondisi yang dapat menumbuhkembangkan semangat peningkatan mutu akademik, interaksi di antara dosen dan mahasiswa, kuantitas dan kualitas kegiatan akademik, mendorong pengembangan profesionalisme, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik serta penghormatan kepada kebenaran dan semangat belajar yang tidak kunjung padam. Suasana akademik harus dapat diamati dalam berbagai kegiatan akademik yang diprakarsai sendiri oleh dosen maupun mahasiswa. Prakarsa tersebut didorong dan difasilitasi oleh institusi berupa programprogram yang kongkrit. 10.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasiswa. b. Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan diluar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademi 1) Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus. 2) Pelaksanaan program. institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/ pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa 3) Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional
Standar 11. Sistem Informasi 11.1. Deskripsi Standar Sistem Infromasi Perguruan tinggi harus memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan dan peningkatan mutu program akademik. Sistem informasi dalam suatu perguruan tinggi minimal terdiri atas pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengambilan kembali data BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
8
(retrieval), presentasi data dan informasi serta komunikasi dengan pihak berkepentingan yang dibangun secara terpusat ditingkat perguruan tinggi dan/atau terdistribusi pada unit-unit terkait. Data dan informasi yang dikelola oleh perguruan tinggi dapat meliputi akademik, kemahasiswaan, sumberdaya manusia, prasarana dan sarana, administrasi dan keuangan serta data lain yang dianggap perlu untuk kepentingan berbagai pihak. Dalam berbagai hal, perguruan tinggi harus dapat memanfaatkan sistem informasi yang dimilikinya untuk memelihara komunikasi dan koordinasi internal serta kerjasama dengan institusi lain, pemerintah, alumni, perusahan/industri atau masyarakat luas. Berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat maka perguruan tinggi harus mampu melakukan pengelolaan yang profesional serta pemutahiran terhadap piranti keras dan lunak, sumber daya manusia serta organisasi pengelola untuk menjamin pertumbuhan sistem informasi yang telah dibangun tersebut. Perguruan tinggi juga harus menjamin akses bagi mahasiswa, staf dan sivitas akademika lainnya untuk memanfaatkan keberadaan sistem informasi tersebut melalui peraturan-peraturan yang transparan. 11.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery. b. Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif. c. Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung. d. Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah e. Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai.
Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal 12.1. Deskripsi Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan ditingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan. BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
9
Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional. Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif. Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. Hasil-hasil seluruh sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi dengan baik hendaknya digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program penjaminan mutu eksternal termasuk program untuk memperoleh akreditasi. 12.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya. 1) Keberadaan Manual Mutu 2) Implementasi penjaminan mutu b. Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. c. Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu. d. Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri. e. Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan. f. Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.
Standar 13. Lulusan 13.1. Deskripsi Standar Lulusan BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
10
Lulusan merupakan salah satu output langsung dari proses pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Lulusan ini harus memiliki kompetensi akademik maupun soft skills sebagaimana dinyatakan oleh sasaran mutu serta dibuktikan oleh kinerja lulusan di masyarakat sesuai dengan profesinya. Perguruan tinggi berperan penting dalam melakukan analisis data akademik seluruh program studi yang menggambarkan kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan untuk menilai karakteristik, profil dan pemetaan lulusan. Perguruan tinggi harus berupaya membantu lulusan mendapat pekerjaan dan meningkatkan interaksi antara lulusan dan institusi. Perguruan tinggi harus mempunyai mekanisme yang menjamin pemanfaatan hasil evaluasi dan pelacakan lulusan di tingkat institusi untuk pengembangan jurusan/program studi. 13.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal. b. Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat. c. Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik. d. Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik e. Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 14.1. Deskripsi Standar Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan tinggi mendorong lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam memfasilitasi dan memberdayakan dosen untuk melakukan penelitian inovatif yang mempertimbangkan kearifan lokal serta pengabdian masyarakat yang tepat sasaran. Perguruan tinggi melakukan diseminasi dan promosi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta upaya untuk pemerolehan hak atas kekayaan intelektual yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa. Perguruan tinggi melakukan upaya-upaya memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk kerjasama mutual benefit dengan berbagai institusi atau lembaga serta berbagai hibah kompetisi. Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang publikasi karya ilmiah, hak paten, karya inovatif serta hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan lembaga, dosen, dan mahasiswa. 14.2 Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
11
perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 1) Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut. 1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerjasama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi, penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual 2) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan pelaksanaan penelitian, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian 3) Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu penelitian 4) Pemanfaatan hasil penelitian oleh masyarakat dan industri 2) Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut. 1) Kebijakan dasar pengabdian kepada masyarakat yang meliputi antara lain: visi dan misi, pola kerjasama dengan pihak luar, pendanaan, paten dan hak atas kekayaan intektual. 2) Rencana dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan pelaksanaan, keterlibatan mahasiswa. 3) Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu pengabdian kepada masyarakat. 4) Pemanfaatan hasil pengabdian kepada masyarakat oleh masyarakat dan industri. 3) Publikasi hasil-hasil penelitian *) 1) Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasional. 2) Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi. 4) Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian. 5) Penghargaan karya inovatif dosen dan/ mahasiswa dalam 5 tahun terakhir. 6) Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhir b. Perguruan tinggi memfasilitasi memperoleh paten/hak cipta
agar
karya-karya
ilmiah
dosen
c. Perguruan tinggi memacu dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat per tahun
Standar 15. Program studi 15.1. Deskripsi Standar Program Studi Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang mencakup studi kelayakan yang mengacu statuta dan anggaran dasar, renstra, ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prosedur yang jelas. BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
12
Perguruan tinggi mendorong program studi untuk mencapai pengakuan publik dalam bentuk pencapaian akreditasi nasional maupun internasional. 15.2. Elemen Penilaian a. Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan mudah. b. Perguruan tinggi memiliki data dan informasi mutakhir tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/ internasional dari semua program studi. c. Jumlah PS program sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program Diploma Tiga (untuk akademi dan politeknik) terakreditasi A
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
13
BAB II KRITERIA DAN PROSEDUR PENILAIAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Evaluasi dan penilaian akreditasi institusi dilakukan oleh pakar sejawat (peer reviewer) berdasarkan pada kriteria akreditasi institusi. Untuk membantu asesor memberikan penilaian yang lebih obyektif, BAN-PT menyiapkan kriteria penilaian yang mencerminkan mutu penyelenggaraan program pendidikan tinggi.
A. Kriteria Penilaian Portofolio Penilaian Portofolio institusi perguruan tinggi ditujukan pada tingkat komitmen terhadap kapasitas institusi dan efektivitas pendidikan institusi perguruan tinggi yang dijabarkan menjadi 15 standar akreditasi. Di dalam portofolio institusi perguruan tinggi, setiap standar dirinci menjadi sejumlah elemen/butir yang harus ditunjukkan secara obyektif oleh institusi perguruan tinggi. Analisis setiap elemen dalam portofolio yang disajikan harus mencerminkan proses dan pencapaian mutu penyelenggaraan program perguruan tinggi dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Analisis tersebut harus memperlihatkan keterkaitan antara berbagai standar, dan didasarkan atas evaluasi-diri. Setiap standar dan atau elemen dalam portofolio institusi perguruan tinggi dinilai secara kualitatif, menggunakan quality grade descriptor sebagai berikut: Sangat Baik, Baik, Cukup, dan Kurang. Untuk menetapkan peringkat akreditasi, hasil penilaian kualitatif tersebut dikuantifikasikan sebagai berikut. ¾ Skor 4 (Sangat Baik), jika semua kinerja mutu setiap standar atau elemen yang diukur sangat baik. ¾ Skor 3 (Baik), jika semua kinerja mutu setiap standar atau elemen yang diukur baik dan tidak ada kekurangan yang berarti. ¾ Skor 2 (Cukup), jika semua kinerja mutu setiap standar atau elemen yang diukur cukup, namun tidak ada yang menonjol; ¾ Skor 1 (Kurang), jika semua kinerja mutu setiap standar atau elemen yang diukur kurang. Secara lebih rinci kriteria khusus penilaian portofolio disajikan pada Buku VI, berupa matriks penilaian.
B. Pentahapan dan Prosedur Penilaian Portofolio Institusi Perguruan Tinggi Sebelum dinilai, dokumen/portofolio akreditasi perguruan tinggi terlebih dahulu diverifikasi pemenuhan persyaratan awal oleh tim khusus BAN-PT. Setelah terbukti memenuhi persyaratan awal, portofolio dinilai melalui tujuh tahap. Tahap BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
14
1 s.d. Tahap 4 dilakukan oleh Tim Asesor, sedangkan Tahap 5 s.d. Tahap 7 dilakukan oleh BAN-PT. Ketujuh tahap tersebut adalah sebagai berikut. 1. Asesmen kecukupan, yang sebelumnya dikenal dengan istilah asesmen kecukupan, terdiri atas dua tahap, yaitu: Tahap 1. Penilaian secara kualitatif oleh masing-masing anggota tim asesor Tahap 2. Penilaian secara kuantitatif oleh masing-masing anggota tim asesor. 2. Asesmen lapang, yang sebelumnya dikenal dengan istilah asesmen lapang, terdiri atas tiga tahap Tahap 3. Penilaian secara kualitatif dan kuantitatif. Tahap 4. Penyusunan Komentar dan Rekomendasi. Tahap 5. Perhitungan Nilai Terbobot. Tahap 6. Validasi Hasil Penilaian Tim Asesor. Tahap 7. Keputusan Akreditasi. 1. Asesmen Kecukupan Tahap 1. Penilaian secara kualitatif dan kuantitatif oleh masing-masing anggota tim asesor Penilaian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan expert judgment, yang hasilnya dituangkan dalam Format 1. Kemudian dibuat deskripsi kualitatif dan penilaian kuantitatif oleh masing-masing asesor yang dituangkan dalam Format 3. Penilaian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan kriteria seperti yang tercantum dalam Buku VI: Matrik Penilaian. Format 1 dan Format 3 ditandatangani oleh masing-masing asesor. Tahap 2. Penilaian secara kualitatif dan kuantitatif oleh gabungan anggota tim asesor Setelah didiskusikan bersama secara mendalam dibuat deskripsi kualitatif bersama yang dituangkan dalam Format 2 sedangkan nilai kesepakatan semua asesor dituangkan dalam Format 4. Format 2 dan Format 4 ditandatangani oleh semua asesor. 2. Asesmen Lapang Tahap 3. Penilaian secara kualitatif dan kuantitatif Asesmen lapang dilakukan untuk validasi, verifikasi dan penilaian kinerja perguruan tinggi dengan merujuk pada substansi yang ada dalam portofolio. Penilaian pakar (expert judgement) sangat diperlukan pada saat kunjungan di lapangan terhadap kesahihan, keandalan dan keunggulan perguruan tinggi tersebut. Penilaian kualitatif ini dituangkan dalam bentuk deskripsi pada Format 5 sedangkan BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
15
penilaian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kriteria yang tercantum dalam Buku VI: Matriks Penilaian. Hasil penilaian ini dituangkan dalam Format 6 yang selanjutnya ditandatangani oleh semua asesor. Tahap 4. Penyusunan Komentar dan Rekomendasi: Berita Acara Komentar dan rekomendasi terhadap kinerja mutu perguruan tinggi dituangkan dalam Format 7 dan selanjutnya disampaikan kepada pimpinan perguruan tinggi dalam pertemuan penutup asesmen lapang. Jika telah disepakati, Format 7 ditandatangani oleh kedua belah pihak: pimpinan perguruan tinggi dan semua asesor. 3. Perhitungan Nilai dan Validasi Hasil Asesmen Tahap 5. Perhitungan Nilai Terbobot Nilai yang terdapat dalam Format 6 diproses oleh BAN-PT menjadi nilai terbobot yang kemudian dituangkan dalam Format 8. Selanjutnya nilai terbobot tersebut direkapitulasikan dalam Format 9, dan kesimpulan hasil penilaian tim asesor dituangkan dalam Format 10. Tahap 6. Validasi Hasil Penilaian Tim Asesor Hasil penilaian tim asesor yang berupa nilai terbobot (Format 8) divalidasi oleh tim BAN-PT, yang hasilnya dalam bentuk perbaikan Format 8 diajukan kepada sidang Pleno BAN-PT untuk penilaian akhir. Validasi dilakukan untuk mensahihkan konsistensi hasil penilaian dengan deskripsi yang diungkapkan dalam format-format penilaian yang dilakukan oleh asesor. Jika terdapat hasil penilaian yang dipandang tidak konsisten atau nilai akhir pada ambang batas peringkat, akan dilakukan revalidasi. Dan jika diperlukan, asesor diminta untuk memberikan klarifikasi. Tahap 7. Keputusan Akreditasi Hasil akhir akreditasi diputuskan oleh sidang Pleno BAN-PT. Sebagai bentuk akuntabilitas publik BAN-PT, keputusan tersebut disampaikan kepada yang berkepentingan (stakeholders) dan masyarakat luas.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
16
BAB III KEPUTUSAN PENILAIAN Hasil akreditasi institusi perguruan tinggi dinyatakan sebagai Terakreditasi dan Tidak Terakreditasi. Yang terakreditasi diberi peringkat: - A (Sangat Baik) dengan nilai akreditasi 361 - 400 - B (Baik) dengan nilai akreditasi 301 - 360 - C (Cukup) dengan nilai akreditasi 200 – 300 - Tidak Terakreditasi dengan nilai akreditasi kurang dari 200 Masa berlaku akreditasi institusi perguruan tinggi untuk semua peringkat akreditasi adalah selama 5 tahun. Perguruan tinggi yang tidak terakreditasi dapat mengajukan usul untuk diakreditasi kembali setelah melakukan perbaikan-perbaikan yang berarti paling cepat dua tahun terhitung mulai tanggal surat keputusan tentang penetapan status tidak terakreditasinya yang dikeluarkan oleh BAN-PT.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
17
BAB IV FORMAT PENILAIAN Penilaian dilakukan dengan menggunakan format berikut: 1. PEMERIKSAAN PERSYARATAN AWAL DAN LAPORAN EVALUASI-DIRI FORMAT A - URAIAN SINGKAT PEMERIKSAAN PERSYARATAN AWAL INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Format ini merupakan lembar pemeriksaan persyaratan awal bagi institusi perguruan tinggi dilakukan oleh tim khusus BAN-PT. 2. PENILAIAN DOKUMEN/PORTOFOLIO (ASESMEN KECUKUPAN) 2.1. FORMAT 1 – DESKRIPSI AWAL PROFIL INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format 1 merupakan penilaian awal melalui expert judgment oleh masing-masing asesor. Format ini diisi dengan uraian yang berupa deskripsi dan analisis awal profil kinerja institusi perguruan tinggi. 2.2. FORMAT 2 – DESKRIPSI AWAL PROFIL INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format 2 diisi dengan sintesis deskripsi dari Format 1 dilakukan bersama-sama oleh tim asesor. 2.3. FORMAT 3 – NILAI AWAL PORTOFOLIO INSTITUSI PEGURUAN TINGGI Format penilaian awal kuantitatif dengan menggunakan kriteria yang dituangkan dalam Buku VI: Matriks Penilaian. 2.4. FORMAT 4 – NILAI AWAL PORTOFOLIO INSTITUSI PEGURUAN TINGGI Format penilaian awal dibuat oleh tim asesor (merupakan kesepakatan awal penilaian portofolio oleh tim asesor). 3. ASESMEN LAPANG 3.1. FORMAT 5 – DESKRIPSI DAN ANALISIS AKHIR INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format penilaian hasil asesmen lapang secara umum melalui penilaian pakar (expert judgment). Format 5 diisi dengan nilai hasil asesmen lapang oleh masing-masing asesor. 3.2. FORMAT 6 – NILAI AKHIR STANDAR DAN BUTIR INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format ini diisi dengan nilai kesepakatan tim asesor. 3.3. FORMAT 7 – BERITA ACARA ASESMEN LAPANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format ini diisi dengan komentar dan rekomendasi berkenaan dengan setiap standar akreditasi yang dibuat bersama-sama oleh tim asesor. Format 7 ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi dan tim asesor.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
18
4. PERHITUNGAN NILAI 4.1. FORMAT 8 – NILAI TERBOBOT STANDAR DAN BUTIR PORTOFOLIO INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format ini diisi dengan nilai terbobot dari hasil asesmen lapang untuk setiap standar dan elemen. Pembobotan nilai itu dilakukan oleh oleh BAN-PT. Pembobotan nilai setiap eemen dapat diperhatikan dalam Tabel 5.1.
4.2. FORMAT 9 – REKAPITULASI NILAI AKHIR STANDAR PORTOFOLIO INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format ini diisi dengan rekapitulasi hasil penilaian terbobot berkenaan dengan semua standar. Format ini dibuat oleh BAN-PT.
4.3. FORMAT 10 – HASIL AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Format ini diisi dengan hasil akreditasi institusi perguruan tinggi oleh BAN-PT untuk diajukan ke sidang pleno BAN-PT. 5. KEPUTUSAN AKREDITASI OLEH BAN-PT 5.1. Validasi hasil akreditasi oleh tim khusus BAN-PT 5.2. Keputusan hasil akreditasi oleh sidang pleno BAN-PT
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
19
TABEL 5.1
PEMBOBOTAN STANDAR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Standar
Bobot (%)
Standar 01. Kepemimpinan
6.44
Standar 02. Kemahasiswaan
9.11
Standar 03. Sumber daya manusia
9.92
Standar 04. Kurikulum
3.67
Standar 05. Prasarana dan sarana
3.67
Standar 06. Pendanaan
6.25
Standar 07. Tata pamong
4.89
Standar 08. Sistem pengelolaan
3.67
Standar 09. Sistem pembelajaran
6.11
Standar 10. Suasana akademik
5.16
Standar 11. Sistim informasi
6.11
Standar 12. Sistem jaminan mutu
8.83
Standar 13. Lulusan
7.20
Standar 14. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
9.50
Standar 15. Program studi
9.38 100
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
20
LAMPIRAN-LAMPIRAN FORMAT PENILAIAN
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
21
FORMAT - A URAIAN SINGKAT HASIL PEMERIKSAAN ELIGIBILITAS INSTITUSI PERGURUAN TINGGI :
__________________________
:
1. __________________________
NAMA PERGURUAN TINGGI NAMA ANGGOTA TIM KHUSUS PENILAI PERSYARATAN AWAL
2. __________________________ 3. __________________________ TANGGAL PEMERIKSAAN
:
__________________________
Uraikan hasil pemeriksaan secara singkat terhadap SK Pendirian, AD/ART atau statuta, laporan evaluasi-diri dan unit jaminan mutu internal institusi. Standar penilaian KEABSAHAN (PERSYARATAN AWAL) 1. SK Pendirian : - jika ada izin, proses penilaian diteruskan (memenuhi) - jika tidak ada izin proses penilaian ditangguhkan/dihentikan (tidak) 2. Statuta atau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 3. Jaminan Mutu Internal
4. Laporan evaluasi diri
Penilaian
Aspek-aspek yang dinilai
Memenuhi
Tidak
Nomor SK, Pejabat pemberi ijin
Ada atau tidaknya dokumen yang dimaksud : - memenuhi atau tidak memenuhi • Keberadaan unit jaminan mutu internal, sistem penjaminan mutu dan implementasi standar mutu. • Keberadaan evaluasi diri • Mutu evaluasi diri Persentase progrqm studi yang masih terakseditasi dari jumlah program studi yang ada pada perguruan tinggi.
5. Jumlah program studi yang masih terakreditasi dan jumlah semua program studi pada perguruan tinggi Kesimpulan penilaian dengan memberikan tanda √ pada salah satu : Memenuhi sebagai institusi yang dapat dinilai untuk diakreditasi Belum memenuhi syarat untuk dinilai, dan proses penilaian dihentikan ANGGOTA TIM KHUSUS PENILAI ELIGIBITAS Nama 1. ___________________
Tanda tangan 1. ___________________
2. ___________________
2. ___________________
3. ___________________
3. ___________________
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
FORMAT-1 DESKRIPSI AWAL PROFIL INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Penilaian Dokumen Perorangan NAMA PERGURUAN TINGGI
: __________________________
NAMA ASESOR
: __________________________
TANGGAL PENILAIAN
: __________________________
Deskripsikan dengan singkat dan jelas hasil penilaian Portofolio institusi perguruan tinggi yang mencakup lima belas standar penilaian seperti yang tercantum dalam Portofolio.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
………..,……………………. Asesor,
(_____________________)
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
FORMAT-2 DESKRIPSI AWAL PROFIL INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Penilaian Dokumen oleh Tim Asesor NAMA PERGURUAN TINGGI
: __________________________
TANGGAL PENILAIAN
: __________________________
Deskripsikan dengan singkat dan jelas hasil penilaian Portofolio institusi perguruan tinggi yang mencakup limabelas standar penilaian seperti yang tercantum dalam Portofolio.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
ANGGOTA TIM ASESOR Nama 1. ___________________
Tanda tangan 1. ___________________
2. ___________________
2. ___________________
3. ___________________
3. ___________________
4. ___________________
4. ___________________
5. ___________________
5. ___________________
6. ___________________
6. ___________________
7. ___________________
7. ___________________
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
FORMAT-3 NILAI AWAL PORTOFOLIO INSTITUSI PEGURUAN TINGGI BERDASARKAN PENILAIAN DOKUMEN/ASESMEN KECUKUPAN Penilaian Dokumen Perorangan
NO. 1.
NAMA PERGURUAN TINGGI
: __________________________
NAMA ASESOR
: __________________________
TANGGAL PENILAIAN
: __________________________
STANDAR KEPEMIMPINAN
No. PARAMETER/BUTIR Elemen 1.1. Mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan 1.2. Rencana strategis perguruan tinggi 1.3. Sosialissasi tentang rencana strategis 1.4. Sistem monitoring dan evaluasi
No. NILAI Item 01 02 03 04
JUMLAH NILAI STANDAR-1 2.
KEMAHASISWAAN
2.1. 2.2. 2.3. 2.4.1
Memilki unit-unit pelayanan Unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa Kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi Peningkatan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa
05 06 07 08
2.4.2 2.4.3
Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional dan internasional Prestasi dalam bidang minat dan bakat
2.5.
Survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan
09 10 11
3.1.
Sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan dsb. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen Rasio dosen tetap dan mahasiswa Dosen tetap berpendidikan minimal magister Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala Survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia Kode etik dosen dan tenaga kependidikan Tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan
JUMLAH NILAI STANDAR-2 3.
SUMBERDAYA MANUSIA
3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3
3.2.4
3.3
3.4 3.5
12
13 14 15
16
17
18 19
JUMLAH NILAI STANDAR-3 4.
KURIKULUM
4.1
Kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi melakukan perencanaan,
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
20
3
NO.
STANDAR
No. Elemen
4.2.
4.3.
PARAMETER/BUTIR pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan. Komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum Bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum
No. NILAI Item
21
22
JUMLAH NILAI STANDAR-4 5.
PRASARANA DAN SARANA
5.1. 5.2.
5.3.
Sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi Kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait.
23 24
25
JUMLAH NILAI STANDAR-5 6.
PENDANAAN
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya. Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institus
26
27
28
29
30
JUMLAH NILAI STANDAR-6 7.
TATA PAMONG
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah mengaksesnya Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
31
32
33
34
4
NO.
STANDAR
No. Elemen
PARAMETER/BUTIR
No. NILAI Item
JUMLAH NILAI STANDAR-7 8.
SISTEM PENGELOLAAN
8.1.
8.2.
8.3.
Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja
35
36
37
JUMLAH NILAI STANDAR-8 9.
SISTEM PEMBELAJARAN
9.1.
9.2.
9.3.
9.4. 9.5.
Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi Sistem Pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti
38
39
40
41 42
JUMLAH NILAI STANDAR-9 10.
SUASANA AKADEMIK
10.1.
10.2.
10.2.1.
10.2.2.
10.2.3.
Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasisw Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan diluar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus Pelaksanaan program. institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasisw Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional
43
44
45
46
JUMLAH NILAI STANDAR-10 11.
SISTEM INFORMASI
11.1.
Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
47
5
NO.
STANDAR
No. Elemen 11.2.
11.3.
11.4.
11.5.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (Decisison Support System) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai JUMLAH NILAI STANDAR-11
12.
SISTEM JAMINAN MUTU
12.1.
12.1.1. 12.1.2. 12.2.1.
12.2.2. 12.2.3.
12.3.
12.4.
Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya Keberadaan Manual Mutu Implementasi penjaminan mutu Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus
No. NILAI Item 48
49
50
51 52
53 54 55
56 57
58
59
JUMLAH NILAI STANDAR-12 13.
LULUSAN
13.1. 13.2. 13.3. 13.4.
13.5.
Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
60 61 62 63
63
JUMLAH NILAI STANDAR-13 14.
PENELITIAN DAN 14.1. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
6
NO.
STANDAR
No. PARAMETER/BUTIR No. NILAI Elemen Item 64 14.1.1. Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut 65 14.1.2. Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut 14.1.3. Publikasi hasil-hasil penelitian 14.1.3.1 Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan 66 prosiding ilmiah internasional 14.1.3.2 Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional 67 terakreditasi 68 14.1.4. Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian 69 14.1.5. Penghargaan karya inovatif dosen dan/ mahasiswa dalam 5 tahun terakhir 70 14.1.6. Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhi 14.2. 71 Perguruan tinggi memfasilitasi agar karya-karya ilmiah dosen memperoleh paten/hak cipta 14.3. 72 Perguruan tinggi memacu dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyaraka JUMLAH NILAI STANDAR-14
15.
PROGRAM STUDI
15.1.
15.2.
15.3.
Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan muda Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi Jumlah PS program sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program diploma III (untuk akademi dan politeknik) terakreditasi A
73
74
75
JUMLAH NILAI STANDAR-15 TOTAL NILAI STANDAR 1 s/d 15
………..,……………………. Asesor, (_____________________)
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
7
FORMAT- 4 NILAI AWAL PORTOFOLIO INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN PENILAIAN DOKUMEN/ASESMEN KECUKUPANM Penilaian Dokumen oleh Tim Asesor
NO. 1.
NAMA PERGURUAN TINGGI
: __________________________
TANGGAL PENILAIAN
: __________________________
STANDAR KEPEMIMPINAN
No. PARAMETER/BUTIR Elemen 1.1. Mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan 1.2. Rencana strategis perguruan tinggi 1.3. Sosialissasi tentang rencana strategis 1.4. Sistem monitoring dan evaluasi
No. NILAI Item 01 02 03 04
JUMLAH NILAI STANDAR-1 2.
KEMAHASISWAAN
2.1. 2.2. 2.3. 2.4.1
Memilki unit-unit pelayanan Unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa Kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi Peningkatan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa
05 06 07 08
2.4.2 2.4.3
Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional dan internasional Prestasi dalam bidang minat dan bakat
2.5.
Survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan
09 10 11
3.1.
Sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan dsb. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen Rasio dosen tetap dan mahasiswa Dosen tetap berpendidikan minimal magister (S2) Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala Survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia Kode etik dosen dan tenaga kependidikan Tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan
JUMLAH NILAI STANDAR-2 3.
SUMBERDAYA MANUSIA
3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3
3.2.4
3.3
3.4 3.5
12
13 14 15
16
17
18 19
JUMLAH NILAI STANDAR-3 4.
KURIKULUM
4.1
Kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
20
1
NO.
STANDAR
No. Elemen 4.2.
4.3.
PARAMETER/BUTIR Komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum Bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum
No. NILAI Item 21
22
JUMLAH NILAI STANDAR-4 5.
PRASARANA DAN SARANA
5.1. 5.2.
5.3.
Sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi Kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait.
23 24
25
JUMLAH NILAI STANDAR-5 6.
PENDANAAN
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya. Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institus
26
27
28
29
30
JUMLAH NILAI STANDAR-6 7.
TATA PAMONG
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah mengaksesnya Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik
31
32
33
34
JUMLAH NILAI STANDAR-7
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
NO. 8.
STANDAR SISTEM PENGELOLAAN
No. Elemen 8.1.
8.2.
8.3.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja
No. NILAI Item 35
36
37
JUMLAH NILAI STANDAR-8 9.
SISTEM PEMBELAJARAN
9.1.
9.2.
9.3.
9.4. 9.5.
Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi Sistem Pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti
38
39
40
41 42
JUMLAH NILAI STANDAR-9 10.
SUASANA AKADEMIK
10.1.
10.2.
10.2.1.
10.2.2.
10.2.3.
Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasisw Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan diluar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus Pelaksanaan program. institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional
43
44
45
46
JUMLAH NILAI STANDAR-10 11.
SISTEM INFORMASI
11.1.
Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
47
3
NO.
STANDAR
No. Elemen 11.2.
11.3.
11.4.
11.5.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (decisison support system) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai
No. NILAI Item 48
49
50
51
JUMLAH NILAI STANDAR-11 12.
SISTEM JAMINAN MUTU
12.1.
12.1.1. 12.1.2. 12.2.1.
12.2.2. 12.2.3.
12.3.
12.4.
Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya Keberadaan Manual Mutu Implementasi penjaminan mutu Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus
52 53 54
55 56
57
58
JUMLAH NILAI STANDAR-12 13.
LULUSAN
13.1. 13.2. 13.3. 13.4.
13.5.
Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
59 60 61 62
63
JUMLAH NILAI STANDAR-13
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
NO. 14.
STANDAR
No. Elemen
14.1. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
14.1.1.
14.1.2.
14.1.3. 14.1.3.1 14.1.3.2
14.1.4. 14.1.5. 14.1.6. 14.2. 14.3.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut Publikasi hasil-hasil penelitian Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasional Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian Penghargaan karya inovatif dosen dan/ mahasiswa dalam 5 tahun terakhir Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhi Perguruan tinggi memfasilitasi agar karya-karya ilmiah dosen memperoleh paten/hak cipta Perguruan tinggi memacu dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyaraka
No. NILAI Item
64
65
66 67 68 69 70 71 72
JUMLAH NILAI STANDAR-14 15.
PROGRAM STUDI
15.1.
15.2.
15.3.
Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan muda Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi Jumlah PS program sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program diploma III (untuk akademi dan politeknik) terakreditasi A
73
74
75
JUMLAH NILAI STANDAR-15 TOTAL NILAI STANDAR 1 s/d 15
ANGGOTA TIM ASESOR Nama 1. ___________________ 2. ___________________ 3. ___________________ 4. ___________________ 5. ___________________ 6. ___________________ 7. ___________________
Tanda tangan 1. ___________________ 2. ___________________ 3. ___________________ 4. ___________________ 5. ___________________ 6. ___________________ 7. ___________________
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
FORMAT-5
DESKRIPSI DAN ANALISIS AKHIR INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Penilaian hasil asesmen lapang oleh Tim Asesor NAMA INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
:
TANGGAL PENILAIAN
:
Deskripsikan dan lakukan analisis portofolio institusi perguruan tinggi ini, yang mencakup keadaan dan perencanaan program kerja pada limabelas standar penilaian.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
Tim Asesor Nama:
Tandatangan
Asesor-1 : _______________
Asesor-1 : _______________
Asesor-2 : _______________
Asesor-2 : _______________
Asesor-3 : _______________
Asesor-3 : _______________
Asesor-4 : _______________
Asesor-4 : _______________
Asesor-5 : _______________
Asesor-5 : _______________
Asesor-6 : _______________
Asesor-6 : _______________
Asesor-7 : _______________
Asesor-7 : _______________
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
FORMAT-6 NILAI AKHIR STANDAR DAN BUTIR INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Penilaian Tim Asesor Hasil Asesmen lapang
NO. 1.
NAMA PERGURUAN TINGGI
: __________________________
TANGGAL PENILAIAN
: __________________________
STANDAR KEPEMIMPINAN
No. PARAMETER/BUTIR Elemen 1.1. Mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan 1.2. Rencana strategis perguruan tinggi 1.3. Sosialissasi tentang rencana strategis 1.4. Sistem monitoring dan evaluasi
No. NILAI Item 01 02 03 04
JUMLAH NILAI STANDAR-1 2.
KEMAHASISWAAN
2.1. 2.2. 2.3. 2.4.1
Memilki unit-unit pelayanan Unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa Kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi Peningkatan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa
05 06 07 08
2.4.2 2.4.3
Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional dan internasional Prestasi dalam bidang minat dan bakat
2.5.
Survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan
09 10 11
3.1.
Sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan dsb. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen Rasio dosen tetap dan mahasiswa Dosen tetap berpendidikan minimal magister (S2) Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala Survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia Kode etik dosen dan tenaga kependidikan Tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan
JUMLAH NILAI STANDAR-2 3.
SUMBERDAYA MANUSIA
3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3
3.2.4
3.3
3.4 3.5
JUMLAH NILAI STANDAR-3 4.
KURIKULUM
4.1
4.2.
Kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan. Komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan,
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
12
13 14 15
16
17
18 19 20
21
1
NO.
STANDAR
No. Elemen 4.3.
PARAMETER/BUTIR mengembangkan, memutakhirkan kurikulum Bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum JUMLAH NILAI STANDAR-4
5.
PRASARANA DAN SARANA
5.1. 5.2.
5.3.
Sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi Kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait. JUMLAH NILAI STANDAR-5
6.
PENDANAAN
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya. Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institus JUMLAH NILAI STANDAR-6
7.
TATA PAMONG
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah mengaksesnya Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik JUMLAH NILAI STANDAR-7
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
No. NILAI Item 22
23
24
25
26
27
28
29
30 31
32
33
34
35
2
NO. 8.
STANDAR SISTEM PENGELOLAAN
No. Elemen 8.1.
8.2.
8.3.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja JUMLAH NILAI STANDAR-8
9.
SISTEM PEMBELAJARAN
9.1.
9.2.
9.3.
9.4. 9.5.
Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi Sistem pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti JUMLAH NILAI STANDAR-9
10.
SUASANA AKADEMIK
10.1.
10.2.
10.2.1.
10.2.2.
10.2.3.
Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasiswa Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan diluar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus Pelaksanaan program. institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasisw Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional
No. NILAI Item
36
37
38
39
40
41 42
43
44
45
46
JUMLAH NILAI STANDAR-10 11.
SISTEM INFORMASI
11.1.
Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
47
3
NO.
STANDAR
No. Elemen 11.2.
11.3.
11.4.
11.5.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (decisison support system) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai JUMLAH NILAI STANDAR-11
12.
SISTEM JAMINAN MUTU
12.1.
12.1.1. 12.1.2. 12.2.1.
12.2.2. 12.2.3.
12.3.
12.4.
Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya Keberadaan Manual Mutu Implementasi penjaminan mutu Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus JUMLAH NILAI STANDAR-12
13.
LULUSAN
13.1. 13.2. 13.3. 13.4.
13.5.
Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
No. NILAI Item 48
49
50
51 52
53 54
55 56
57
58
59
60 61 62
63
JUMLAH NILAI STANDAR-13
64
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
NO. 14.
STANDAR
No. Elemen
14.1. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
14.1.1.
14.1.2.
14.1.3. 14.1.3.1 14.1.3.2
14.1.4. 14.1.5. 14.1.6. 14.2. 14.3.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut Publikasi hasil-hasil penelitian Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasional Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian Penghargaan karya inovatif dosen dan/mahasiswa dalam 5 tahun terakhir Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhi Perguruan tinggi memfasilitasi agar karya-karya ilmiah dosen memperoleh paten/hak cipta Perguruan tinggi memacu dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyaraka JUMLAH NILAI STANDAR-14
15.
PROGRAM STUDI
15.1.
15.2.
15.3.
Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan muda Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi Jumlah PS program sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program diploma III (untuk akademi dan politeknik) terakreditasi A
No. NILAI Item
65
66
67 68 69 70 71 72 73
74
75
JUMLAH NILAI STANDAR-15 TOTAL NILAI STANDAR 1 s/d 15
ANGGOTA TIM ASESOR Nama 1. ___________________ 2. ___________________ 3. ___________________ 4. ___________________ 5. ___________________ 6. ___________________ 7. ___________________
Tanda tangan 1. ___________________ 2. ___________________ 3. ___________________ 4. ___________________ 5. ___________________ 6. ___________________ 7. ___________________
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
FORMAT-7 BERITA ACARA ASESMEN LAPANG AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Pada hari ini … … tanggal … … … … 200…, telah dilaksanakan asesmen lapang untuk akreditasi institusi perguruan tinggi Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/ Akademi *) ……………………………………………………………………………………. Dari kegiatan tersebut diperoleh informasi yang sesuai/tidak sesuai dengan kenyataan, dengan penjelasan sebagai tercantum di dalam daftar sebagai berikut: NO.
STANDAR
1.
Kepemimpinan
2.
Kemahasiswaan
3.
Sumberdaya Manusia
4.
Kurikulum
5.
Prasarana dan sarana
6.
Pendanaan
7.
Tata pamong
8.
Sistem pengelolaan
9.
Sistem Pembelajaran
KOMENTAR
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
REKOMENDASI
1
NO.
STANDAR
10.
Suasana Akademik
11.
Sistem Informasi
12.
Sistem Jaminan Mutu
13.
Lulusan
14.
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
15.
Program studi
KOMENTAR
REKOMENDASI
Berita Acara Asesmen lapang ini disepakati dan ditanda tangani oleh semua anggota Tim Asesor dan Pimpinan Institusi Perguruan Tinggi.(*)
Rektor/Ketua/Direktur atau pejabat yang mewakili
___________________
Tim Asesor 1. ___________ (Ketua) 2. ___________ (Anggota) 3. ___________ (Anggota) 4. ___________ (Anggota) 5. ___________ (Anggota) 6. ___________ (Anggota) 7. ___________ (Anggota)
Catatan: (*) Jika pimpinan perguruan tinggi tidak menyetujui isi berita acara, maka pimpinan perguruan tinggi membuat pernyataan keberatan, beserta alasannya, yang dilampirkan dalam berita acara.
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
FORMAT-8 NILAI TERBOBOT STANDAR DAN BUTIR PORTOFOLIO INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Hasil Perhitungan Komputer di BAN-PT
NO. 1.
NAMA PERGURUAN TINGGI
: __________________________
TANGGAL PENILAIAN
: __________________________
STANDAR
No. PARAMETER/BUTIR Elemen KEPEMIMPINAN 1.1. Mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan 1.2. Rencana strategis perguruan tinggi 1.3. Sosialissasi tentang rencana strategis 1.4.
NO ITEM 01
NILAI BOBOT NILAI (%) TERBOBOT 1.61
02 03
1.61 1.61
04
1.61
Memilki unit-unit pelayanan
05
1.30
Unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa Kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi Peningkatan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa
06
1.30
07
1.30
08
1.30
Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional dan internasional Prestasi dalam bidang minat dan bakat
09
1.30
10
1.30
Survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan
11
1.30
12
1.24
13
1.24
14
1.24
15
1.24
Sistem monitoring dan evaluasi JUMLAH NILAI STANDAR-1
2.
KEMAHASISWA 2.1. AN
2.2. 2.3. 2.4.1
2.4.2 2.4.3
2.5.
JUMLAH NILAI STANDAR-2 3.
SUMBERDAYA 3.1. MANUSIA 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3
Sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan dsb. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen Rasio dosen tetap dan mahasiswa Dosen tetap berpendidikan minimal magister Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
NO.
STANDAR
No. Elemen
3.2.4
3.3
3.4 3.5
PARAMETER/BUTIR sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala Survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia Kode etik dosen dan tenaga kependidikan Tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan
NO ITEM
NILAI BOBOT NILAI (%) TERBOBOT
16
1.24
17
1.24
18
1.24
19
1.24
20
1.22
21
1.22
22
1.22
23
1.22
24
1.22
25
1.22
26
1.22
JUMLAH NILAI STANDAR-3 4.
KURIKULUM
4.1
4.2.
4.3.
Kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan. Komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum Bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum JUMLAH NILAI STANDAR-4
5.
PRASARANA DAN SARANA
5.1.
5.2.
5.3.
Sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi Kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait. JUMLAH NILAI STANDAR-5
6.
PENDANAAN
6.1.
Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
2
NO.
STANDAR
No. Elemen 6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
PARAMETER/BUTIR pemanfaatannya. Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institus
NO ITEM
NILAI BOBOT NILAI (%) TERBOBOT
27
1.56
28
1.56
29
1.56
30
1.56
31
1.22
32
1.22
33
1.22
34
1.22
35
1.22
JUMLAH NILAI STANDAR-6 7.
TATA PAMONG 7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah meng-aksesnya Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik JUMLAH NILAI STANDAR-7
8.
SISTEM 8.1. PENGELOLAAN
Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
NO.
STANDAR
No. Elemen 8.2.
8.3.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unitunit kerja menjalankan seluruh fungsifungsi manajemen Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja
NO ITEM 36
NILAI BOBOT NILAI (%) TERBOBOT 1.22
37
1.22
38
1.22
39
1.22
40
1.22
41
1.22
42
1.22
43
1.29
44
1.29
45
1.29
JUMLAH NILAI STANDAR-8 9.
SISTEM 9.1. PEMBELAJARA N
9.2.
9.3.
9.4. 9.5.
Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi Sistem Pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti JUMLAH NILAI STANDAR-9
10.
SUASANA AKADEMIK
10.1.
10.2.
10.2.1.
10.2.2.
Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasisw Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan diluar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus Pelaksanaan program. institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasisw
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
NO.
STANDAR
No. Elemen
PARAMETER/BUTIR
10.2.3.
Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional
11.1.
Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (Decisison Support System) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai
NO ITEM 46
NILAI BOBOT NILAI (%) TERBOBOT 1.29
JUMLAH NILAI STANDAR-10 11.
SISTEM INFORMASI
11.2.
11.3.
11.4.
11.5.
47
1.22
48
1.22
49
1.22
50
1.22
51
1.22
52 53
1.26 1.26
54
1.26
55
1.26
56
1.26
57
1.26
JUMLAH NILAI STANDAR-11 12.
SISTEM JAMINAN MUTU
12.1.
12.1.1. 12.1.2. 12.2.1.
12.2.2. 12.2.3.
12.3.
Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya Keberadaan Manual Mutu Implementasi penjaminan mutu Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
NO.
STANDAR
No. Elemen
PARAMETER/BUTIR
NO ITEM
12.4.
Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus
58
13.1.
Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
NILAI BOBOT NILAI (%) TERBOBOT 1.26
JUMLAH NILAI STANDAR-12 13.
LULUSAN
13.2. 13.3.
13.4.
13.5.
59
1.44
60
1.44
61
1.44
62
1.44
63
1.44
64
1.06
65
1.06
66
1.06
67
1.06
68
1.06
69
1.06
70
1.06
71
1.06
72
1.06
JUMLAH NILAI STANDAR-13 14.
PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
14.1.
14.1.1.
14.1.2.
14.1.3. 14.1.3.1
14.1.3.2
14.1.4. 14.1.5. 14.1.6. 14.2.
14.3.
Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut Publikasi hasil-hasil penelitian Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasional Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian Penghargaan karya inovatif dosen dan/ mahasiswa dalam 5 tahun terakhir Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhi Perguruan tinggi memfasilitasi agar karya-karya ilmiah dosen memperoleh paten/hak cipta Perguruan tinggi memacu dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyaraka JUMLAH NILAI STANDAR-14
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
6
NO. 15.
STANDAR PROGRAM STUDI
No. Elemen 15.1.
15.2.
15.3.
PARAMETER/BUTIR Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan muda Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi Jumlah PS program sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program diploma III (untuk akademi dan politeknik) terakreditasi A
NO ITEM 73
NILAI BOBOT NILAI (%) TERBOBOT 3.13
74
3.13
75
3.13
JUMLAH NILAI STANDAR-15 TOTAL NILAI STANDAR 1 s/d 15
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
7
FORMAT-9 REKAPITULASI NILAI AKHIR STANDAR PORTOFOLIO INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
No.
Standar
1.
KEPEMIMPINAN
2.
KEMAHASISWAAN
3.
SUMBERDAYA MANUSIA
4.
KURIKULUM
5.
PRASARANA DAN SARANA
6.
PENDANAAN
7.
TATA PAMONG
8.
SISTEM PENGELOLAAN
9.
SISTEM PEMBELAJARAN
10.
SUASANA AKADEMIK
11.
SISTEM INFORMASI
12.
SISTEM JAMINAN MUTU
13.
PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
14.
LULUSAN
15.
PROGRAM STUDI
Nilai Terbobot
TOTAL
DISETUJUI OLEH : ANGGOTA TIM ASESOR Nama 1. ___________________ 2. ___________________ 3. ___________________ 4. ___________________
Tanda tangan 1. ___________________ 2. ___________________ 3. ___________________ 4. ___________________
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
FORMAT-10 HASIL AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Terakreditasi
: Peringkat A Peringkat B Peringkat C
Tidak terakakreditasi
Kesimpulan hasil akreditasi memiliki dua opsi yaitu terakreditasi dan tidak terakreditasi, dengan nilai : Terakreditasi : dengan nilai terbobot …………………. Tidak terakreditasi : dengan nilai terbobot ………………….
Catatan : Hasil akreditasi ini adalah rekomendasi yang diberikan oleh tim re-evaluasi untuk dipertimbangkan dalam keputusan BAN-PT. Disetujui oleh: TIM VALIDASI Nama 1. ___________________
Tanda tangan 1. ___________________
2. ___________________
2. ___________________
3. ___________________
3. ___________________
BAN-PT, Pedoman Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
AKREDITASI INSTITUSI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BUKU VI MATRIKS PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2007
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR ISI ______________________________________________________________________________________________i STANDAR-1. KEPEMIMPIAN _______________________________________________________________________________ 1 STANDAR-2. KEMAHASISWAAN____________________________________________________________________________ 3 STANDAR-3. SUMBERDAYA MANUSIA ______________________________________________________________________ 5 STANDAR-4. KURIKULUM _________________________________________________________________________________ 7 STANDAR-5. PRASARANA DAN SARANA ____________________________________________________________________ 8 STANDAR-6. PENDANAAN _______________________________________________________________________________ 10 STANDAR-7. TATA PAMONG _____________________________________________________________________________ 12 STANDAR-8. SISTEM PENGELOLAAN ______________________________________________________________________ 14 STANDAR-9. SISTEM PEMBELAJARAN _____________________________________________________________________ 16 STANDAR-10. SUASANA AKADEMIK _______________________________________________________________________ 19 STANDAR-11. SISTEM INFORMASI ________________________________________________________________________ 21 STANDAR-12. SISTEM JAMINAN MUTU_____________________________________________________________________ 23 STANDAR-13. LULUSAN _________________________________________________________________________________ 26 STANDAR-14. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT __________________________________________ 28 STANDAR-15. PROGRAM STUDI __________________________________________________________________________ 32
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
i
STANDAR-1. KEPEMIMPIAN HARKAT DAN PERINGKAT
KOMPONEN/PARAMETER
SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
1.1. Perguruan tinggi menerapkan mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan kepantasan
Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan secara konsisten dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur yang jelas dan terdokumentasi dengan baik
Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan secara konsisten dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur yang jelas tetapi tidak terdokumentasikan dengan baik
Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan, tetapi tidak mudah ditemukan dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur, dan tidak terdokementasi
Badan normatif tertinggi tidak dilibatkan dalam perumusan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan
Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi dan ada buktibukti pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam bentuk laporan
Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi dan ada buktibukti pelaksanaan, tanpa ada monitoring dan evaluasi
Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi tanpa ada buktibukti pelaksanaan
Unit kerja hanya memiliki dokumen yang berisi renstra yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi
Renstra disosialisasikan kepada: (1) Seluruh Pimpinan unit (2) Dosen (3) Mahasiswa (4) Karyawan (5) External Stakeholder Dengan cara: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak (3) Media elektronik
Renstra disosialisasikan kepada: (6) Seluruh Pimpinan unit (7) Dosen (8) Mahasiswa (9) Karyawan (10) External Stakeholder Dengan cara: (1) Media cetak (2) Media elektronik
Renstra disosialisasikan kepada: (11) Seluruh Pimpinan unit (12) Karyawan Dengan cara: (1) Media cetak (2) Media elektronik
Renstra tidak disosialisasikan kepada: (13) Seluruh Pimpinan unit (14) Dosen (15) Mahasiswa (16) Karyawan (17) External Stakeholder
1.2. Perguruan tinggi melaksanakan rencana strategis perguruan tinggi yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi, yang tercermin dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja. 1.3 Perguruan tinggi melakukan sosialissasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada komunitas institusi.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
1
KOMPONEN/PARAMETER
1.4 Perguruan tinggi memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif.
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya terdokumentasi dan ditindaklanjuti
Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya terdokumentasi, tetapi tidak ditindaklanjuti
Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya, tetapi tidak terdokumentasi dan tidak ditindaklanjuti
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
KURANG 1 Tidak ad mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra.
2
STANDAR-2. KEMAHASISWAAN KOMPONEN/PARAMETER
2.1 Perguruan tinggi memilki unitunit pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan 2.2 Perguruan tinggi menyediakan unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa.
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
Ada semua unit (5 jenis) pelayanan mahasiswa.
Ada sebagian besar (3-4 jenis) unit Ada sebagian unit (1-2 jenis) pelayanan mahasiswa pelayanan mahasiswa
Tidak adanya unit pelayanan mahasiswa
Ada bukti pelayanan mahasiswa yang didukung denga tersedianya: (1) dana (2) sarana dan prasarana (3) pembimbingan (4) agenda kegiatan yang terdokumentasi dengan baik
Ada bukti pelayanan mahasiswa yang didukung denga tersedianya: (1) dana (2) sarana dan prasarana (3) pembimbingan (4) agenda kegiatan tetapi tidak terdokumentasi dengan baik Ada bukti kode etik tertulis dan tersosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak (3) Media elektronik tetapi tidak ada bukti yang terdokumentasi dengan baik Ada bukti partisipasi dan prestasi pada semua kegiatan mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni
Ada bukti pelayanan mahasiswa, tetapi tidak didukung dengan dana meskipun tersedia: (1) sarana dan prasarana (2) pembimbingan (3) agenda kegiatan
Tidak ada bukti pelayanan mahasiswa
Ada bukti kode etik tertulis, tetapi tidak tersosialisasi.
Tidak ada kode etik mahasiswa secara tertulis
Ada bukti partisipasi dan prestasi pada semua kegiatan mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni
Tidak ada partisipasi dan prestasi pada semua kegiatan mahasiswa
2.3 Perguruan tinggi memilki kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi.
Ada bukti kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak (3) Media elektronik yang terdokumentasi dengan baik
2.4.1 Perguruan tinggi meningkatkan partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah mahasiswa dan dalam bidang minat dan bakat di tingkat lokal/ nasional/
Ada bukti partisipasi dan prestasi pada semua kegiatan mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
3
KOMPONEN/PARAMETER regional/ global. 2.4.2 Partisipasi dan prestasi mahasiswa : Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) Prestasi dalam bidang minat dan bakat (olahraga, seni dan lain-lain) ditingkat nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir) 2.5 Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan.
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
Pada tingkat nasional dan internasional
Pada tingkat nasional
pada tingkat lokal
> 5 kali juara tingkat nasional atau 1 kali juara di tingkat internasional
5-4 kali juara tingkat nasional
3-2 kali juara tingkat nasional
≤ 1 kali juara tingkat nasional
5-4 kali juara tingkat nasional
3-2 kali juara tingkat nasional
≤ 1 kali juara tingkat nasional
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan, tetapi tidak secara berkelanjutan.
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa, tetapi hasilnya tidak digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan.
Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa.
> 5 kali juara tingkat nasional atau 1 kali juara di tingkat internasional
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan secara berkelanjutan.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
4
STANDAR-3. SUMBERDAYA MANUSIA KOMPONEN/PARAMETER 3.1 Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, penghargaan dan sanksi, remunerasi, pemberhentian pegawai, yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan.
SANGAT BAIK 4 Ada dokumen tertulis tentang sistem: (1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan pegawai, (4) pengembangan karir, (5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi.
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 Ada dokumen tertulis tentang Ada dokumen tertulis tentang sistem: sistem: (1) perencanaan, (1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan (2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan (3) orientasi dan penempatan pegawai, pegawai, (4) pengembangan karir, (4) pengembangan karir, (5) remunerasi, penghargaan, (5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, dan sanksi, yang berbasis pada meritokrasi, tetapi tidak transparan dan tetapi tidak transparan dan akuntabel serta tidak berbasis akuntabel. pada meritokrasi.
Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1: ≤10 sampai 1:15
Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1:16 sampai 1:20
Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1:21 sampai 1:30
Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1: >30
Lebih dari 80% dosen telah berpendidikan minimal magister
Antara 71-80% dosen telah berpendidikan minimal magister
Antara 60-70% dosen telah berpendidikan minimal magister
Kurang dari 60% dosen telah berpendidikan minimal magister
Lebih dari 35% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti
Lebih dari 25% sampai dengan 35% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti. Antara 55% sampai 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
Lebih dari 15% sampai dengan 25% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti. Antara 55% - 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
Kurang dari 15% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti. Lebih dari 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
KURANG 1 Tidak ada dokumen tertulis tentang sistem: (1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan pegawai, (4) pengembangan karir, (5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi .
3.2. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen 3.2.1. Rasio dosen tetap dan mahasiswa
3.2.2 Dosen tetap berpendidikan minimal magister 3.2.3 Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya.
Lebih dari 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
5
KOMPONEN/PARAMETER 3.2.4.Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala,
SANGAT BAIK 4 Lebih dari 20% dari dosen tetap Lebih dari 50% dari dosen tetap
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 Antara 15% -20% dari dosen tetap Antara 10% - 14% dari dosen tetap Antara 40% -50% dari dosen tetap Antara 30% - 39% dari dosen tetap
KURANG 1 <10% dari dosen tetap <30% dari dosen tetap
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan secara berkelanjutan.
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan, tetapi tidak secara berkelanjutan.
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung, tetapi hasilnya tidak digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan.
Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung.
3.4. Perguruan tinggi memiliki Kode etik dosen dan tenaga kependidikan.
Ada kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak (3) Media elektronik yang terdokumentasi dengan baik
Ada kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak (3) Media elektronik tetapi tidak ada bukti yang terdokumentasi dengan baik
Ada kode etik tertulis, tetapi tidak ada bukti sosialisasi.
Tidak ada kode etik mahasiswa secara tertulis
3.4 Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan
Lebih dari 70% tenaga kependidikan bersertifikat
61-70 % tenaga kependidikan bersertifikat
51-60% tenaga kependidikan bersertifikat
≤50% tenaga kependidikan bersertifikat
3.3 Perguruan tinggi melakukan survey kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya manusia.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
6
STANDAR-4. KURIKULUM HARKAT DAN PERINGKAT
KOMPONEN/PARAMETER
SANGAT BAIK 4
4.1 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan.
Ada (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala.
4.2 Perguruan tinggi memiliki komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum. 4.3 Perguruan tinggi memiliki bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum.
BAIK 3 Ada
(1) kebijakan, (2) peraturan, tetapi tidak ada pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala.
Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas, memadai, dan realisasi yang sesuai jadwal untuk semua program studi
Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas dan memadai, tetapi realisasi tidak sesuai jadwal
Ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi dan melakukan tindaklanjut untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan.
Ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi, tetapi tidak ada tindaklanjut.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
CUKUP 2 Ada kebijakan, tetapi tidak ada (1) peraturan, (2) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala. Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas, tetapi tidak memadai dan tidak terjadwal
Ada bukti tertulis tentang pemutakhiran kurikulum program studi, tetapi tidak dianalisis dan dievaluasi.
KURANG 1 Tidak ada (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala. Tidak ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya.
Tidak ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi.
7
STANDAR-5. PRASARANA DAN SARANA KOMPONEN/PARAMETER 5.1 Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pula pola pelaporan secara berkala dari unit pelaksana kepada pihak manajemen serta dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen). 5.2 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti pelaksanaan dari kebijakan tersebut harus dapat dilacak dari peraturan yang lebih rinci dan aplikatif serta laporan berkala di tingkat laboratorium/studio/ perpustakaan dan tempattempat lain di mana kegiatan dilaksanakan.
SANGAT BAIK 4 Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi mengenai: (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) pemeliharaan, (4) pemutakhiran, (5) penghapusan (6) resource sharing dengan sistem pelaporan secara berkala yang memanfaatkan teknologi informasi atau secara manual Ada dokumen tertulis mengenai: (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan yang jelas berkaitan dengan keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana serta tersosialisasi dengan baik
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 Ada sistem pengelolaan sarana Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang dan prasarana yang terdokumentasi mengenai: terdokumentasi tetapi tidak (1) perencanaan, lengkap mencakup semua aspek (2) pengadaan, mengenai: (3) pemeliharaan, (1) perencanaan, (4) pemutakhiran, (2) pengadaan, (5) penghapusan (3) pemeliharaan, (6) resource sharing (4) pemutakhiran, tetapi tidak ada sistem pelaporan (5) penghapusan secara berkala (6) resource sharing dan tidak ada sistem pelaporan secara berkala Ada dokumen tertulis mengenai: (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan yang jelas berkaitan dengan keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana, tetapi tidak tersosialisasi dengan baik
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
Ada dokumen tertulis, tetapi tidak lengkap mengenai: (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana
KURANG 1 Tidak ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi
Tidak ada dokumen tertulis mengenai: (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan
8
KOMPONEN/PARAMETER 5.3 Perguruan tinggi mempunyai dokumen kepemilikan, hibah, sewa, atau pinjam melalui kesepakatan atau perjanjian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara perguruan tinggi dan pihak terkait.
SANGAT BAIK 4 80% - 100% sarana dan prasarana dimiliki institusi/negara/ yayasan, yang dibuktikan dengan dokumen yang sah, di mana sisanya dibuktikan dengan dokumen perjanjian sewa/pinjam yang sah.
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 60% - 79% sarana dan prasarana 40% - 59% sarana dan prasarana dimiliki institusi/negara/ yayasan, dimiliki institusi/negara/ yayasan, yang dibuktikan dengan dokumen yang dibuktikan dengan dokumen yang sah, di mana sisanya yang sah, di mana sisanya dibuktikan dengan dokumen dibuktikan dengan dokumen perjanjian sewa/pinjam yang sah. perjanjian sewa/pinjam yang sah..
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
KURANG 1 <40% sarana dan prasarana dimiliki institusi/negara/ yayasan, yang dibuktikan dengan dokumen yang sah, di mana sisanya dibuktikan dengan dokumen perjanjian sewa/pinjam yang sah.
9
STANDAR-6. PENDANAAN
6.2 Perguruan tinggi memiliki bukti mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan program akademik dibandingkan dengan investasi pada aspek fisik, sarana dan prasarana. 6.3 Perguruan tinggi harus mempunyai sistem montoring dan evaluasi pendanaan secara internal yang akuntabel dengan terhadap semua unit kerja dengan persetujuan dari pimpinan yang berwenang.
Ada laporan audit mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan akademik >25%.
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 Ada bukti laporan audit keuangan Ada bukti laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh yang dilakukan secara berkala oleh auditor yang kompeten dan auditor yang kompeten, tetapi hasilnya dipublikasikan, tetapi tidak hasilnya tidak dipublikasikan dan ditindaklanjuti oleh perguruan tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi tinggi Ada laporan audit mengenai Ada laporan audit mengenai proporsi dana yang dialokasikan proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan akademik untuk pengembangan akademik antara 21- 25% antara 15- 20%
Ada mekanisme monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja, yang akuntabel dengan persetujuan pimpinan yang berwenang yang dilakukan secara berkala, yang hasilnya didokumentasikan dan ditindaklanjuti
Ada mekanisme monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja, yang akuntabel dengan persetujuan pimpinan yang berwenang yang dilakukan secara berkala, yang hasilnya didokumentasikan, tetapi tidak ditindaklanjuti
Ada mekanisme monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja, yang akuntabel dengan persetujuan pimpinan yang berwenang yang dilakukan secara berkala, tetapi hasilnya tidak didokumentasikan dan tidak ditindaklanjuti
Tidak ada mekanisme monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja
6.4 Perguruan tinggi memiliki mekanisme penetapan biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa serta laporan proses pengambilan keputusan.
Ada mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mempertimbangkan kemampuan stakeholders
Ada mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mempertimbangkan kemampuan stakeholders
Ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak terdokumentasi
Tidak ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa.
KOMPONEN/PARAMETER 6.1 Perguruan tinggi memiliki laporan audit keuangan yang memuat keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya.
SANGAT BAIK 4 Ada bukti laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh auditor yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan dan ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
KURANG 1 Tidak ada bukti laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh auditor yang kompeten. Ada laporan audit mengenai proporsi dana yang dialokasikan untuk pengembangan akademik <15%
10
KOMPONEN/PARAMETER
6.5 Perguruan tinggi mampu memperoleh dukungan dana untuk program akademik dari luar institusi
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4 >50% dari total dana berasal dari luar institusi
BAIK 3 26-50% dari total dana berasal dari luar institusi.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
CUKUP 2 <25% dari total dana berasal dari luar institusi
KURANG 1 tidak ada dukungan dana yang berasal dari luar institusi
11
STANDAR-7. TATA PAMONG KOMPONEN/PARAMETER
7.1 Perguruan tinggi telah memiliki unit tatapamong dalam bentuk dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan institusi serta peraturan yang berlaku lengkap dengan fungsi dan wewenang yang jelas.
7.2 Perguruan tinggi memiliki rencana strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi yang dirumuskan melalui pendekatan yang
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
Kelengkapan struktur tatapamong digambarkan oleh antara lain, unsur-unsur (1). pimpinan institusi (2). majelis wali amanat atau dewan penyantun (3). senat peguruan tinggi/ senat akademik (4). lembaga-lembaga (lembaga penelitian, lembaga pengabdian kepada masyarakat, lembaga pengkajian pendidikan, dll) (5). pelaksana admnistrasi (biro, dan bagian) (6). pelaksana penjaminan mutu (7). dewan audit (8). penunjang (upt) (9). pelaksana akademik (fakultas, jurusan/ departemen/bagian, program studi, laboratorium, dll) dilengkapi dengan fungsi dan wewenang masing-masing secara tertulis dan tersosialisasikan serta berfungsi dengan baik. Adanya bukti tertulis tentang rencana strategis perguruan tinggi yang dirumuskan melalui studi yang komprehensif, dipublikasikan dengan baik dan dijadikan rujukan
Kelengkapan struktur tatapamong digambarkan oleh antara lain, unsur-unsur (1). pimpinan institusi (2). majelis wali amanat atau dewan penyantun (3). senat peguruan tinggi/ senat akademik (4). lembaga-lembaga (lembaga penelitian, lembaga pengabdian kepada masyarakat, lembaga pengkajian pendidikan, dll) (5). pelaksana admnistrasi (biro, dan bagian) (6). pelaksana penjaminan mutu (7). dewan audit (8). penunjang (upt) (9). pelaksana akademik (fakultas, jurusan/departemen/bagian,program studi, laboratorium, dll) dilengkapi dengan fungsi dan wewenang masing-masing secara tertulis dan tersosialisasikan dengan baik tetapi tidak berfungsi. Adanya bukti tertulis tentang rencana strategis perguruan tinggi yang dirumuskan melalui studi yang komprehensif, dipublikasikan tetapi tidak dijadikan rujukan oleh
Kelengkapan struktur tatapamong digambarkan oleh antara lain, unsur-unsur (1). pimpinan institusi (2). majelis wali amanat atau dewan penyantun (3). senat peguruan tinggi/ senat akademik (4). lembaga-lembaga (lembaga penelitian, lembaga pengabdian kepada masyarakat, lembaga pengkajian pendidikan, dll) (5). pelaksana admnistrasi (biro, dan bagian) (6). pelaksana penjaminan mutu (7). dewan audit (8). penunjang (upt) (9). pelaksana akademik (fakultas, jurusan/departemen/bagian,pr ogram studi, laboratorium, dll) dilengkapi dengan fungsi dan wewenang masing-masing secara tertulis, tetapi tidak disosialisasikan.
Kelengkapan struktur tatapamong digambarkan oleh antara lain, unsur-unsur (1). pimpinan institusi (2). majelis wali amanat atau dewan penyantun (3). senat peguruan tinggi/ senat akademik (4). lembaga-lembaga (lembaga penelitian, lembaga pengabdian kepada masyarakat, lembaga pengkajian pendidikan, dll) (5). pelaksana admnistrasi (biro, dan bagian) (6). pelaksana penjaminan mutu (7). dewan audit (8). penunjang (upt) (9). pelaksana akademik (fakultas, jurusan/departemen/bagian,program studi, laboratorium, dll) tidak ada deskripsi fungsi dan wewenang masing-masing.
Adanya bukti tertulis tentang rencana strategis perguruan tinggi, tetapi tidak dirumuskan melalui studi yang komprehensif, dan tidak dipublikasikan.
Tidak memiliki rencana strategis perguruan tinggi yang terdokumentasi.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
12
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4 oleh semua unit tata pamong.
BAIK 3 unit tata pamong.
7.3 Perguruan tinggi mengembangkan SOP yang memberikan gambaran jelas tentang mekanisme untuk melakukan perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakankebijakan perguruan tinggi bagi setiap unit tatapamong.
Perguruan tinggi harus menunjukkan dokumen tentang : (1). Adanya SOP mengenai perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakankebijakan perguruan tinggi. (2). Adanya sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan perguruan tinggi (3). Adanya laporan bulanan/ semesteran mengenai hail monitoring dan evaluasi (4). Adanya tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi
Perguruan tinggi harus menunjukkan dokumen tentang: (1). Adanya SOP mengenai perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakankebijakan perguruan tinggi. (2). Adanya sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan perguruan tinggi (3). Adanya laporan bulanan/ semesteran mengenai hail monitoring dan evaluasi tetapi tidak ada tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi
Perguruan tinggi harus menunjukkan dokumen tentang : (1). Adanya SOP mengenai perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakankebijakan perguruan tinggi. (2). Adanya sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan perguruan tinggi tidak ada laporan bulanan/ semesteran dan tidak ada tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi
Tidak adanya SOP mengenai perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakankebijakan perguruan tinggi. Tidak adanya sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan perguruan tinggi
7.4 Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada stakeholders sebagai bentuk akuntabilitas publik
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun.
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala, tetapi hanya untuk internal stakeholders.
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya kepada internal stakeholders, tetapi tidak dilakukan secara berkala.
Perguruan tinggi tidak menyebarluaskan hasil kinerjanya kepada stakeholders.
sistemik dan sistematik dengan mengintegrasikan kepentingan seluruh stakeholders, dipublikasikan dengan baik sehingga semua sivitas akademika dapat dengan mudah mengaksesnya.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
CUKUP 2
KURANG 1
13
STANDAR-8. SISTEM PENGELOLAAN KOMPONEN/PARAMETER 8.1 Perguruan tinggi memiliki rancangan dan analisa jabatan, job description, prosedur kerja, program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk menggambarkan terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit-unit kerja
8.2 Perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsifungsi manajemen
SANGAT BAIK 4 Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki (1).rancangan dan analisa jabatan, (2).uraian tugas, (3).prosedur kerja, (4).program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja yang menggambarkan efektifitas dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan seluruh fungsi-fungsi manajemen dalam upaya untuk : (1). perbaikan proses layanan sesuai dengan standar layanan (2). pencegahan terjadinya masalah dan tindakan perbaikan terhadap kesalahan secara terintegrasi (3). memonitor dan mengevaluasi aliansi dan partnership (4). secara sistematik memfasilitasi dan mendorong unit kerja untuk melakukan benchmarking
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 Ada bukti bahwa perguruan tinggi Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki memiliki (1). rancangan dan analisa (1). rancangan dan analisa jabatan, (2). uraian tugas, jabatan, (3). prosedur kerja, (2). uraian tugas, tetapi tidak menggambarkan (3). prosedur kerja, efektifitas dan efisiensi manajemen yang menggambarkan efektifitas dan efisiensi manajemen operasi di operasi di setiap unit kerja setiap unit kerja, tetapi tidak ada program peningkatan kompetensi manajerial perguruan tinggi
KURANG 1 Tidak ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki (1). rancangan dan analisa jabatan, (2). uraian tugas, (3). prosedur kerja, (4). program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja
Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan sebagian besar (3 dari 5) upaya untuk : (1). perbaikan proses layanan sesuai dengan standar layanan (2). pencegahan terjadinya masalah dan tindakan perbaikan terhadap kesalahan secara terintegrasi (3). memonitor dan mengevaluasi aliansi dan partnership (4). secara sistematik memfasilitasi dan mendorong unit kerja untuk melakukan benchmarking
Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan sebagian kecil (1 dari 5) upaya untuk : (1). perbaikan proses layanan sesuai dengan standar layanan (2). pencegahan terjadinya masalah dan tindakan perbaikan terhadap kesalahan secara terintegrasi (3). memonitor dan mengevaluasi aliansi dan partnership (4). secara sistematik memfasilitasi dan mendorong unit kerja untuk melakukan benchmarking
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki proses manajemen yang memungkinkan unit-unit kerja menjalankan sebagian (2 dari 5) upaya untuk : (1). perbaikan proses layanan sesuai dengan standar layanan (2). pencegahan terjadinya masalah dan tindakan perbaikan terhadap kesalahan secara terintegrasi (3). memonitor dan mengevaluasi aliansi dan partnership (4). secara sistematik memfasilitasi dan mendorong unit kerja untuk melakukan benchmarking
14
KOMPONEN/PARAMETER
SANGAT BAIK 4 (5). menciptakan pola kerja lintas fungsi dan lintas unit kerja
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 (5). menciptakan pola kerja lintas (5). menciptakan pola kerja lintas fungsi dan lintas unit kerja fungsi dan lintas unit kerja
8.3 Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja.
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja, dan hasil pengukurannya digunakan serta didesiminasikan dengan baik.
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit kerja, dan hasilnya digunakan tetapi tidak didesiminasikan.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit kerja tetapi hasilnya tidak digunakan serta tidak didesiminasikan.
KURANG 1 (5). menciptakan pola kerja lintas fungsi dan lintas unit kerja Perguruan tinggi tidak memiliki kriteria dan instrumen penilaian untuk mengukur kinerja unit kerjanya.
15
STANDAR-9. SISTEM PEMBELAJARAN KOMPONEN/PARAMETER 9.1 Perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi serta dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran.
9.2 Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. 9.3 Perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat dan dapat diakses serta dimanfaatkan
SANGAT BAIK 4 Ada bukti bahwa perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi, meliputi aspek-aspek : (1). pengembangan yang mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan (2). mengakomodasikan kebutuhan stakeholders dalam proses pengembangan (3). metode diseminasi kepada unit pelaksana pembelajaran yang terdokumentasi dengan baik, dipublikasikan di dalam pedoman akademik serta dijadikan acuan oleh semua unit pelaksana pembelajaran Perguruan tinggi memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. Ada bukti bahwa perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat, antara lain perpustakaan, ruang multimedia, laboratorium
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 Ada bukti bahwa perguruan tinggi Ada bukti bahwa perguruan tinggi mengembangkan sistem mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi, meliputi misi dan tujuan institusi, meliputi aspek-aspek : pengembangan yang mutakhir dan (1). pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan, mutakhir dan sesuai dengan tetapi tidak mengakomodasikan kebutuhan kebutuhan stakeholders dalam (2). mengakomodasikan proses pengembangan serta tidak kebutuhan stakeholders diseminasi kepada unit pelaksana dalam proses pengembangan pembelajaran tapi tidak terdokumentasi dengan baik.
Perguruan tinggi tidak memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, tetapi fungsinya dilaksanakan oleh unit/lembaga yang sudah ada serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. Ada bukti bahwa perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat, antara lain perpustakaan, ruang multimedia, laboratorium
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
KURANG 1 Tidak ada bukti bahwa perguruan tinggi mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusi.
Perguruan tinggi mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, dilaksanakan oleh unit/lembaga yang sudah ada tetapi hasilnya tidak dimanfaatkan oleh institusi.
Perguruan tinggi tidak melakukan pengkajian dan pengembangan sistem serta mutu pembelajaran.
Ada bukti bahwa perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat, antara lain perpustakaan, ruang multimedia, laboratorium
Ada bukti bahwa perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang terpusat, antara lain perpustakaan, ruang multimedia, laboratorium 16
KOMPONEN/PARAMETER untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. 9.4 Kondisi fisik dan layanan perpustakaan di tingkat institusi memperhatikan aspek-aspek berikut : a. Ukuran ruangan yang memadai b. Kondisi ruangan yang memenuhi syarat keamanan (alat pemadam kebakaran), kesehatan dan kenyamanan (suhu, pencahayaan, sirkulasi udara) c. Dilengkapi peralatan bantu bagi pengunjung (mesin photo-copy, alat pencari katalog buku) d. Jenis dan bahan putaka lengkap (buku teks bahasa Indonesia dan bahasa asing, jurnal luar dan dalam negeri, e-journals, bahan audio video) e. Memiliki layanan antar perpustakaan f. Memiliki layanan e-library dengan perputakaan di fakultas/jurusan/prodi g. Rasio buku dengan jumlah
SANGAT BAIK 4 bahasa, pusat komputer, self access learning, dll., dan dapat diakses serta dimanfaatkan oleh minimal untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Kondisi fisik dan layanan di tingkat institusi telah memenuhi 9- 12 aspek
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 bahasa, pusat komputer, self bahasa, pusat komputer, self access learning, dll., tetapi dan access learning, dll., dan dapat dapat diakses serta dimanfaatkan diakses serta dimanfaatkan untuk untuk mendukung interaksi mendukung interaksi akademik akademik antara mahasiswa, antara mahasiswa, dosen, pakar, dosen, pakar, dan nara sumber dan nara sumber lainnya dalam lainnya dalam kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan pembelajaran. pembelajaran. Kondisi fisik dan layanan di tingkat Kondisi fisik dan layanan di tingkat institusi telah memenuhi 7-8 dari institusi telah memenuhi 3-6 dari 12 aspek 12 aspek
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
KURANG 1 bahasa, pusat komputer, self access learning, dll., dan dapat diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Kondisi fisik dan layanan di tingkat institusi telah memenuhi 2 dari 12 aspek
17
KOMPONEN/PARAMETER mahasiswa memadai (1:10 sampai 1:20) h. Rasio buku teks terbitan 5 tahun terakhir dibandingkan dengan total jumlah buku i. Waktu layanan perpustakaan menacapai 8 – 10 jam sehari j. mempunyai program pemeliharaan perpustakaan secara berkala (fumigasi, kebersihan) k. memiliki ruang diskusi untuk kelompok belajar mahasiswa 9.5 Sistem Pembelajaran menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif, adil dan akuntabel dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti.
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki peraturan yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang adil dan akuntabel serta objektif, direalisasikan dalam : (1). seleksi mahasiswa masuk (2). layanan dalam proses pembelajaran (3). syarat kelulusan dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara berkala.
Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki peraturan yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang adil dan akuntabel serta objektif, direalisasikan dalam : (1). seleksi mahasiswa masuk (2). layanan dalam proses pembelajaran (3). syarat kelulusan dan dilaksanakan secara konsisten, tetapi tidak dimonitor.
Ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki peraturan yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang adil dan akuntabel serta objektif, direalisasikan dalam : (1). seleksi mahasiswa masuk (2). layanan dalam proses pembelajaran (3). syarat kelulusan tetapi tidak dilaksanakan secara konsisten dan tidak dimonitor.
Tidak memiliki peraturan yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang adil dan akuntabel
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
18
STANDAR-10. SUASANA AKADEMIK HARKAT DAN PERINGKAT KOMPONEN/PARAMETER 10.1 Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan program institusi yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan bagi dosen dan mahasiswa.
SANGAT BAIK 4
BAIK 3
Ada kebijakan tertulis untuk memberi penghargaan yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk: 1. pemberian angka kredit bagi dosen untuk promosi jabatan fungsional 2. piagam penghargaan 3. tanda jasa 4. kenaikan pangkat istimewa 5. finansial
Ada kebijakan tertulis untuk memberi penghargaan yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk:
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana yang memadai dan dialokasikan secara khusus oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus, yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti serta didokumentasikan dengan baik.
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana yang memadai tetapi tidak dialokasikan secara khusus oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus, yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti serta didokumentasikan dengan baik.
1. pemberian angka kredit bagi dosen untuk promosi jabatan fungsional 2. piagam penghargaan 3. tanda jasa 4. kenaikan pangkat istimewa
CUKUP 2
KURANG 1
Ada kebijakan tertulis untuk memberi penghargaan yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk: 1. pemberian angka kredit bagi dosen untuk promosi jabatan fungsional 2. piagam 3. tanda jasa
Ada kebijakan tertulis untuk memberi penghargaan yang mendorong pengembangan suasana akademik dalam bentuk: 1. pemberian angka kredit bagi dosen untuk promosi jabatan fungsional
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana yang tidak memadai oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus, yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti serta didokumentasikan dengan baik.
Tidak ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, dan tidak ada dana..
10.2 Perguruan tinggi melaksanakan program institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan di luar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik. 10.2.1 Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi, untuk meraih unggulan akademik didalam dan diluar kampus;
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
19
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
10.2.2 Pelaksanaan program. institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang; masing-masing >5 kali dalam setahun, yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti serta didokumentasikan dengan baik.
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang; masing-masing 3-5 kali dalam setahun, yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti didokumentasikan dengan baik.
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang; masing-masing 1-2 kali dalam setahun yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti didokumentasikan dengan baik
Tidak ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya ilmiah dosen dan mahasiswa.
10.2.3. Pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional;
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan untuk presentasi lisan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional; masing-masing >5 kali dalam setahun, yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti serta didokumentasikan dengan baik.
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan untuk presentasi lisan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional; masingmasing 3-5 kali dalam setahun, yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti dan didokumentasikan dengan baik.
Ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan untuk presentasi lisan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional; masing-masing 1-2 kali dalam setahun yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti dan didokumentasikan dengan baik.
Tidak ada bukti pelaksanaan program institusi yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional; yang pelaksanaannya dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti dan didokumentasikan dengan baik.
KOMPONEN/PARAMETER
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
20
STANDAR-11. SISTEM INFORMASI HARKAT DAN PERINGKAT
KOMPONEN/PARAMETER
SANGAT BAIK 4
11.1 Perguruan tinggi memiliki blue print yang jelas tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi termasuk sistem yang mengatur aliran data, otorisasi akses data, dan sistem disaster recovery.
Ada bukti Perguruan tinggi memiliki (1) sarana dan prasarana yang mencukupi (2) ada unit pengelola di tingkat institusi (3) sistem aliran data dan otorisasi akses data, (4) sistem disaster recovery (5) blue print pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi yang terintegrasi.
1.2 Perguruan tinggi memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan (Decisison Support System) membantu pimpinan dalam melakukan perencanaan dan analisa evaluasi diri dengan lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih obyektif.
Ada sistem pendukung pengambilan keputusan yang meliputi: (1) Pangkalan data (2) Data yang terolah menjadi informasi (3) Sistem Analisis Pengambilan Keputusan yang mengolah informasi past experiences, mensimulasi dan mengevaluasi alternatif keputusan yang akan diambil
Ada sistem pendukung pengambilan keputusan yang meliputi: (1) Pangkalan data (2) Data yang terolah menjadi informasi
Ada sistem pendukung pengambilan keputusan yang hanya berupa pangkalan data
Tidak memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan.
11.3 Sistem informasi yang dimiliki berupa basis data dan informasi yang minimal
Sistem informasi merupakan basis data dan informasi yang mencakup
Sistem informasi merupakan basis data dan informasi yang mencakup
Sistem informasi merupakan basis data dan informasi yang mencakup
Sistem informasi merupakan basis data dan informasi yang hanya mencakup
BAIK 3 Ada bukti Perguruan tinggi memiliki (1) sarana dan prasarana yang mencukupi (2) ada unit pengelola di tingkat institusi (3) sistem aliran data dan otorisasi akses data, (4) sistem disaster recovery
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
CUKUP 2
KURANG 1
Ada bukti Perguruan tinggi memiliki (1) sarana dan prasarana yang mencukupi (2) ada unit pengelola di tingkat institusi (3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,
Ada bukti Perguruan tinggi memiliki (1) sarana dan prasarana yang mencukupi (2) ada unit pengelola di tingkat institusi
21
KOMPONEN/PARAMETER mencakup keuangan perguruan tinggi, aset, sarana dan prasarana, administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga pendukung. 11.4 Perguruan tinggi memiliki sistem informasi yang dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumbersumber informasi ilmiah
11.5 Perguruan tinggi memiliki kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang memadai.
(1) (2) (3) (4) (5)
SANGAT BAIK 4 administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia aset, sarana dan prasarana, keuangan perguruan tinggi, sistem pembelajaran
Ada bukti bahwa sistem informasi yang dikembangkan telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah yang meliputi: (1) Website institusi (2) Fasilitas internet (3) Alamat e-mail dosen dan mahasiswa (4) jaringan lokal (5) Jaringan nirkabel >0.75 Kbps/mhs
(1) (2) (3) (4)
HARKAT DAN PERINGKAT BAIK CUKUP 3 2 administrasi akademik, profil (1) administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia (2) sumber daya manusia aset, sarana dan prasarana, keuangan perguruan tinggi,
Ada bukti bahwa sistem informasi yang dikembangkan telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah yang meliputi: (1) Website institusi (2) Fasilitas internet (3) Alamat e-mail dosen dan mahasiswa (4) jaringan lokal 0.5 - 0.75 Kbps/mhs
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
Ada bukti bahwa sistem informasi yang dikembangkan telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah yang meliputi: (1) Website institusi (2) Fasilitas internet (3) Alamat e-mail dosen dan mahasiswa
0.25 – 0.49 Kbps/mhs
KURANG 1 administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan,
Ada bukti bahwa sistem informasi yang dikembangkan telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta akses bagi mahasiswa dan dosen terhadap sumber-sumber informasi ilmiah yang meliputi: (1) Website institusi (2) Fasilitas internet
< 0.25 Kbps/mhs
22
STANDAR-12. SISTEM JAMINAN MUTU KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
12.1.1 Keberadaan Manual Mutu
Ada bukti bahwa Perguruan Tinggi memiliki Manual Mutu yang lengkap meliputi: a. Pernyataan Mutu b. Kebijakan Mutu c. Standar Mutu d. Prosedur Mutu e. Instruksi Kerja f. Sasaran Mutu dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen
Ada bukti bahwa Perguruan Tinggi memiliki Manual Mutu yang lengkap, meliputi: a. Pernyataan mutu b. Kebijakan Mutu c. Standar Mutu d. Prosedur Mutu e. Instruksi Kerja f. Sasaran Mutu tetapi tidak terintegrasi dalam suatu sistem dokumen
Ada bukti bahwa Perguruan Tinggi memiliki Manual Mutu yang hanya meliputi: a. Pernyataan Mutu b. Kebijakan mutu c. Standar Mutu d. Prosedur Mutu e. Instruksi Kerja
Tidak ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki Manual Mutu.
12.1.2 Implementasi penjaminan mutu.
Penjaminan mutu sudah berjalan diseluruh unit kerja yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisa dan evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev/audit.
Penjaminan mutu sudah berjalan tetapi tidak diseluruh unit kerja yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisa dan evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev/audit.
Penjaminan mutu sudah berjalan yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisa dan evaluasi, tindakan perbaikan tetapi tidak ada bukti dalam bentuk laporan monev/audit.
Perguruan tinggi tidak dapat menunjukkan bahwa Penjaminan mutu berjalan.
12.1 Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
23
KOMPONEN/PARAMETER 12.2.1 Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
Ada rumusan sasaran mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi dan pencapaiannya dimonitor serta dievaluasi.
Ada rumusan sasaran mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi, tetapi pencapaiannya dimonitor serta dievaluasi.
Ada rumusan sasaran mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tetapi tidak terdokumentasi dan pencapaiannya tidak dimonitor dan tidak dievaluasi.
Tidak ada rumusan sasaran mutu.
12.2.2 Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu
Rasio pelamar dibanding yang diterima >4:1
Rasio pelamar dibanding yang diterima antara 3:1 dan 4:1
Rasio pelamar dibanding yang diterima antara 1:1 dan 2:1
Rasio pelamar dibanding yang diterima kurang 1:1
12.2.3 Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri
Mahasiswa berasal dari > 30% propinsi di Indonesia dan luar negeri.
Mahasiswa berasal dari 30-21% propinsi di Indonesia dan luar negeri.
Mahasiswa berasal dari 20-11% propinsi di Indonesia.
Mahasiswa berasal ≤10% dari propinsi di Indonesia.
Memiliki bukti rekaman data yang diolah menjadi informasi yang bisa dilacak dan digunakan untuk memberikan peringatan dini untuk tindakan perbaikan.
Memiliki bukti rekaman data yang diolah menjadi informasi yang bisa dilacak tetapi tidak digunakan untuk memberikan peringatan dini untuk tindakan perbaikan.
Memiliki bukti rekaman data tetapi belum diolah menjadi informasi yang bisa dilacak tetapi tidak digunakan untuk memberikan peringatan dini untuk tindakan perbaikan.
Tidak memiliki bukti rekaman data dan informasi yang bisa dilacak dengan mudah dan digunakan untuk memberikan peringatan dini untuk tindakan perbaikan.
12.3.Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
.
24
KOMPONEN/PARAMETER 12.4. Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4 Ada dana yang memadai dialokasikan secara khusus untuk menjamin upaya secara terus menerus untuk meningkatkan mutu internal serta akreditasi.
BAIK 3 Ada dana yang memadai tetapi tidak dialokasikan secara khusus untuk menjamin upaya secara terus menerus untuk meningkatkan mutu internal serta akreditasi.
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
CUKUP 2 Ada dana tetapi tidak memadai untuk menjamin upaya secara terus menerus untuk meningkatkan mutu internal serta akreditasi.
KURANG 1 Tidak ada dana yang dialokasikan untuk menjamin upaya secara terus menerus untuk meningkatkan mutu internal serta akreditasi.
25
STANDAR-13. LULUSAN KOMPONEN/PARAMETER 13.1 Perguruan tinggi memiliki angka efisiensi edukasi yang ideal.
13.2 Masa tunggu lulusan untuk bekerja relatif singkat.
13.3 Perguruan tinggi memiliki upaya-upaya dalam melakukan pelacakan lulusan secara periodik. 13.4 Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4 Angka efisiensi edukasi pertahun (lulusan pertahun dari seluruh mahasiswa): > 23% untuk program S1 dan D4 > 46% untuk program S2 dan D2 > 27% untuk program S3 > 32% untuk program D3
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
Angka efisiensi edukasi pertahun (lulusan pertahun dari seluruh mahasiswa): 21%-23% untuk program S1 dan D4 42%-46% untuk program S2 dan D2 25%-27% untuk program S3 30%-32% untuk program D3
Angka efisiensi edukasi pertahun (lulusan pertahun dari seluruh mahasiswa): 18%- 20% untuk program S1 dan D4 36%-40% untuk program S2 dan D2 22%-25% untuk program S3 27%-29% untuk program D3
Angka efisiensi edukasi pertahun (lulusan pertahun dari seluruh mahasiswa): <18% untuk program S1 dan D4 <36% untuk program S2 dan D2 <22% untuk program S3
Ada bukti bahwa rata-rata masa tunggu lulusan untuk bekerja: < 3 bulan
Ada bukti bahwa rata-rata masa tunggu lulusan untuk bekerja: 3 – 6 bulan
Ada bukti bahwa rata-rata masa tunggu lulusan untuk bekerja: 6 – 12 bulan
Ada bukti bahwa rata-rata masa tunggu lulusan untuk bekerja: > 12 bulan
Bukti pelacakan alumni yang sistematis, dan alumni 3 tahun terakhir terlacak >30%
Bukti pelacakan alumni yang sistematis, dan alumni 3 tahun terakhir terlacak 20%-30%
Bukti pelacakan alumni yang sistematis, dan alumni 3 tahun terakhir terlacak 10%-20%
Bukti pelacakan alumni yang sistematis, dan alumni 3 tahun terakhir terlacak <10.
Adanya bukti bahwa hasil pelacakan alumni dievaluasi yang hasilnya secara konsisten digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik
Adanya bukti bahwa hasil pelacakan alumni dievaluasi tetapi hasilnya tidak secara konsisten digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik
Adanya bukti bahwa hasil pelacakan alumni dievaluasi tetapi hasilnya tidak digunakan sebagai umpan balik bagi institusi dalam menentukan kebijakan akademik
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
<27% untuk program D3
Tidak ada bukti evaluasi, dan pemanfaatan hasil pelacakan alumni.
26
KOMPONEN/PARAMETER 13.5 Perguruan tinggi memberikan layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
Ada bukti kebijakan tertuliis dan program terjadwal tentang pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan, yang mencakup: (1) penyebaran informasi kerja (2) menyelenggarakan bursa kerja secara berkala (3) pelatihan melamar kerja (4) layanan penempatan kerja.
Ada bukti kebijakan tertuliis dan program terjadwal tentang pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan, yang mencakup: (1) penyebaran informasi kerja (2) menyelenggarakan bursa kerja secara berkala (3) pelatihan melamar kerja
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
CUKUP 2 Ada bukti kebijakan tertuliis dan program terjadwal tentang pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan, yang mencakup: (1) penyebaran informasi kerja (2) menyelenggarakan bursa kerja secara berkala
KURANG 1 Ada bukti kebijakan tertuliis dan program terjadwal tentang pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan, yang mencakup: (1) penyebaran informasi kerja
27
STANDAR-14. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
Ada pedoman pengelolaan penelitian yang mencakup 4 aspek, terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak
Ada pedoman pengelolaan penelitian yang mencakup aspek kebijakan dasar, rencana dan pelaksanaan penelitian, monitoring dan evaluasi secara terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak
Ada pedoman pengelolaan penelitian yang mencakup aspek kebijakan dasar, rencana dan pelaksanaan penelitian, terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak
KURANG 1
14.1. Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berisi ketentuan tentang prosedur standar perencanaan serta implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 14.1.1 Pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut : a. Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerjasama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi, penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual b. Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
Ada pedoman pengelolaan penelitian yang mencakup paling tidak salah satu aspek
28
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
Ada pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup 4 aspek, terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak
Ada pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup aspek kebijakan dasar, rencana dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, monitoring dan evaluasi secara terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak
Ada pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup aspek kebijakan dasar, rencana dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak
KURANG 1
pelaksanaan penelitian, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian c. Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu penelitian d. Pemanfaatan hasil penelitian oleh masyarakat dan industri
14.1.2 Pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh institusi dan dipublikasikan, mencakup beberapa aspek berikut: a. Kebijakan dasar pengabdian kepada masyarakat yang meliputi antara lain: visi dan misi, pola kerjasama dengan pihak luar, pendanaan, paten dan hak atas kekayaan intektual b. Rencana dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup agenda tahunan, peraturan pengusulan proposal dan pelaksanaan, keterlibatan mahasiswa c. Monitoring dan evaluasi untuk penjaminan mutu pengabdian kepada masyarakat d. Pemanfaatan hasil
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
Ada pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup paling tidak salah satu aspek
29
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
pengabdian kepada masyarakat oleh masyarakat dan industri
14.1.3 Publikasi hasil-hasil penelitian *) 14.1.3.1 Dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi dan prosiding ilmiah internasional
Ada bukti bahwa hasil penelitian selama 3 tahun terakhir >10 % per tahun
Ada bukti bahwa hasil penelitian selama 3 tahun terakhir 6%-10 % per tahun
Ada bukti bahwa hasil penelitian selama 3 tahun terakhir <1%-5 % per tahun
Tidak ada bukti hasil penelitian yang dipublikasikan selama 3 tahun terakhir
14.1.3.1 Dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding ilmiah nasional terakreditasi
Ada bukti bahwa hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selama 5 tahun terakhir >35 % per tahun
Ada bukti bahwa hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selama 5 tahun terakhir 21%-35 % per tahun
Ada bukti bahwa hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selama 5 tahuan terakhir <5%-20% per tahun
Tidak ada bukti hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dipublikasikan selama 5 tahun terakhir
14.1.4 Pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian
Ada bukti bahwa pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan selama 5 tahun terakhir >5% per tahun
Ada bukti bahwa pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan selama 5 tahun terakhir 3-5% per tahun
Ada bukti bahwa pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan selama 5 tahun terakhir 1-2% per tahun
Tidak ada bukti pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penelitian yang dilaksanakan selama 5 tahun terakhir
14.1.5 Penghargaan karya inovatif dosen dan/ mahasiswa dalam 5 tahun
Ada > 5 karya inovatif yang mendapat penghargaan
Ada 3-5 karya inovatif yang mendapat penghargaan
Ada 1-2 karya inovatif yang mendapat penghargaan
Tidak ada karya inovatif yang mendapat penghargaan
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
30
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
KURANG 1
terakhir 14.1.6 Jumlah dosen yang menulis buku ajar yang diterbitkan selama 5 tahun terakhir
> 20% dosen menulis buku yang diterbitkan
11 - 20% dosen menulis buku yang diterbitkan
<10% dosen menulis buku yang diterbitkan
tidak ada dosen yang menulis buku yang diterbitkan
14.2 Perguruan tinggi memfasilitasi agar karyakarya ilmiah dosen memperoleh paten/hak cipta
> 10 karya dipatenkan/ dimintakan hak cipta dalam 5 tahun terakhir
6– 10 karya dipatenkan/ dimintakan hak cipta dalam 5 tahun terakhir
1–5 karya dipatenkan/ dimintakan hak cipta dalam 5 tahun terakhir
tidak ada karya dipatenkan/ dimintakan hak cipta dalam 5 tahun terakhir
14.3 Perguruan tinggi memacu dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
> 25% dosen terlibat per tahun
11 - 25% dosen terlibat per tahun
<10% dosen terlibat per tahun
tidak ada dosen terlibat
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
31
STANDAR-15. PROGRAM STUDI KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT BAIK 4
BAIK 3
CUKUP 2
15.1. Perguruan tinggi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan program studi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan dapat diakses dengan mudah.
Ada bukti tertulis peraturan insitusi mengenai pembukaan dan penutupan program studi yang disusun dengan jelas, dipublikasikan secara luas dan mudah diakses oleh semua pihak
Ada bukti tertulis peraturan insitusi mengenai pembukaan dan penutupan program studi yang disusun dengan jelas, dipublikasikan secara terbatas serta tidak mudah diakses oleh semua pihak
Ada bukti tertulis peraturan insitusi mengenai pembukaan dan penutupan program studi yang disusun dengan jelas, tetapi tidak dipublikasikan.
Tidak ada bukti tertulis peraturan insitusi mengenai pembukaan dan penutupan program studi.
15.2 Perguruan tinggi memiliki data dan informasi tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi
Ada data dan informasi tertulis tentang akreditasi semua program studi, didokumentasikan dan dipublikasi
Ada data dan informasi tertulis tentang akreditasi semua program studi, didokumentasikan tetapi tidak dipublikasikan secara luas.
Ada data dan informasi tertulis tentang akreditasi semua program studi tetapi tidak didokumentasikan dengan baik
Tidak ada data dan informasi tertulis tentang akreditasi program studi.
15.3. Jumlah PS program sarjana (untuk universitas, institut, dan sekolah tinggi) dan program diploma III (untuk akademi dan politeknik) terakreditasi A
> 60% berperingkat akreditasi A
41 – 60% berperingkat akreditasi A
21 – 40% berperingkat akreditasi A
≤ 20% berperingkat akreditasi A
BAN-PT, Matriks Penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
KURANG 1
32