ary, Republik Rakyat Cina adalah negara ber-gejolak yang mudah curigadan kalau boleh kutambahkan pendapatku sendiri dari keberhasilan-keberhasilan yang Anda jabarkan padaku pemerintah yang paranoid, terobsesi dengan pengkhianatan, baik dari dalam maupun dari luar. Cina percaya dunia bemiat < mengucilkannya secara ekonomi, mencekiknya keluar dari pasar dunia, dan memaksanya bertekuk lutut sementara Rusia tersenyum di seberang perbatasan utara Rusia akan menyerang dengan cepat dan penuh kemurkaan, menghantam segala sesuatu, menyerap segala sesuatu. Pasukannya akan menduduki Kowloon, Pulau, dan seluruh Wilayah Baru. Investasi bernilai triliunan dolar akan hilang. Tanpa keahlian koloni, perdagangan akan terhambat, berjuta-juta tenaga kerja akan kacaukelaparan ‘dan penyakit akan mengamuk. Timur Jauh akan membara, dan hasilnya bisa memicu perang yang tak ingin dibayangkan satu pun dari kita.” “Demi Tuhan,” bisik McAllister. “Itu tidak boleh terjadi.” “Tidak, tidak boleh,” diplomat itu menyetujui. ‘Tapi kenapa Webb!” “Bukan Webb,” kata Havilland memperbaiki. “Jason Bourne.” “Baiklah! Kenapa Bourne?” “Karena ada berita dari Kowloon bahwa ia sudah ada di sana.” “Apa?” “Padahal kita tahu ia tidak berada di sana.” “Apa kata Anda tadi?” Ta sudah menyerang. Ia sudah membunuh. Ia kembali ke Asia.” “Webb?” “Bukan, Bourne. St mitos.” “Kata-kata Anda sama sekali tidak masuk akall” “Aku bisa meyakinkan Anda bahwa ini sangat masuk akal bagi Sheng Chou Yang.” “Bagaimana caranya?” |pMf “Ia membawa Jason Bourne kembali. Keahlian Jason Bourne sekali lagi disewa, dan, seperti biasa, kliennya tidak bisa diungkapdalam kasus ini, klien yang paling tak terbayangkan. Jura bicara terkemuka Republik Rakyat Cina yang harus menyingkirkan Oposisinya, baik di Hong Kong maupun di Peking. Selama enam bulan terakhir suara-suara yang kuat di Kornite Sentral Peking anehnya membisu. Menurut pengumuman resmi pemerintah, beberapa meninggal, dan mengingat usia, hal itu bisa dipahami. Dua laitmya katanya tewas dalam kecelakaansatu karena pesawatnya jatuh, yang lain, dari sekian banyak kemungkinan, akibat perdarahan otak sewaktu mendaki pegunungan Shaoguankalaupun tidak benar, kebohongan itu setidaknya imajinatif. Lalu yang lainnya ‘dipindahkan’istilah halus untuk dipecat dengan tidak hormat. Yang terakhir, dan yang paling luar biasa, Wakil Perdana Menteri RRC dibunuh di Kowloon sewaktu tak seorang pun di Peking tahu keberadaannya di sana. Mengerikan, lima orang dibantai di Tsim Sha Tsui dengan si pembunuh meninggalkan kartu nama. Nama Jason Bourne diukir dengan darah di lantai. Ego peniru yang menuntut pengakuan atas pembunuhan yang dilakukannya.” McAllister mengerjapkan mata dengan cepat, matanya menyambar-nyambar ke segala arah. ‘Ini semua sulit kucema,” katanya tanpa daya. Lalu, kembali menjadi profesional, ia menatap Havilland luras-lurus. “Apa ada kaitannya?” tanyanya. Diplomat itu mengangguk. “Laporan-laporan intelijen kita spesifik. Semua orang ini menentang kebijakan Shengbeberapa secara terang-terangan, yang lain dengan hati-hati. Wakil Perdana Menteri, anggota revolusi yang sudah tua dan anggota veteran Long March-nya Mao, sangat vokal. la tidak tahan menghadapi Sheng. Sekalipun begitu, apa yang dilakukannya secara diam-diam di Kowloon bersama para bahkir? Peking tidak bisa menjawab, jadi demi menyelamatkan muka, mereka tidak mengakui pembunuhan itu. Dengan dikremasi, Wakil Perdana Menteri menjadi tidak
ada.” “Dan ‘kartu nama’ pembunuhnyanama yang ditulis dengan darah merupakan kaitan kedua dengan Sheng,” kata McAllister, suaranya sedikit gemetar, dengan gugup memijat-mijat dahinya. “Kenapa ia berbuat begitu? Meninggalkan nama, maksudku!” “Ia kembali ke bisnis ini dan pembunuhan itu spektakuler. Nah, Anda sudah mulai memahami?” “Aku tidak yakin aku mengerti maksud Anda.” “Bagi kami, Bourne baru ini adalah rate langsung ke Sheng Chou Yang. Ia perangkap kami. Peniru yang berperan sebagai sang mitos, tapi kalau sang mitos asli melacak dan menyingkirkan penirunya, ia bisa menghubungi Sheng. Sederhana sekali sebenarnya. Jason Bourne yang kita ciptakan akan menggantikan pembunuh baru yang menggunakan namanya mi. Begitu berada di tempatnya, Jason Bourne kita akan mengirim alarm mendesakada kejadian drastis yang mengancam seluruh strategi Shengdan Sheng harus bereaksi. Ia tidak mungkin tidak bereaksi, karena keamanannya harus mutlak, tangannya harus bersih. Ia akan terpaksa menampakkan diri, kalaupun hanya untuk membunuh orang sewaannya, untuk menyingkirkan kaitan apa pun. Pada saat itu, kita tidak akan gagal.” “Terbentuklah lingkaran,” kata McAllister, suaranya tak lebih keras daripada bisikan, saat ia menatap diplomat itu. “Dan dari segala yang Anda katakan padaku, Webb tidak akan mendekatinya, apalagi melibatkan diri.” “Kalau begitu, kita harus memberikan alasan yang sangat kuat baginya,” kata Havilland lembut. “Dalam profesikusejujurnya, selalu dalam profesikukami mencari pola, pola yang akan memicu seseorang.” Sambil mengerutkan kening, dengan pandangan kosong dan menerawang, duta besar yang telah uzur itu bersandar kembali ke kursinya; jelas ia tidak tenang dengan keputusannya sendiri. “Terkadang pola-pola itu merupakan pemahaman yang burukmenjijikkan, sebenarnyatapi orang harus mempertimbangkan kebaikan yang lebih besar, keuntungan yang lebih besar. Bagi semua orang.” “Itu tidak menyatakan apa pun padaku.” “David Webb menjadi Jason Bourne untuk satu alasanalasan yang sama dengan yang membawanya masuk ke Medusa. Istrinya dirampas darinya; anakanaknya dan ibu anak-anaknya dibunuh.” “Oh, Tuhan…*” “Sekarang saatnya aku harus pergi,” kata Reilly, sambil beranjak dari kursinya. 3 MARIE! Oh, Tuhan, Marie, kejadian itu terulangi Pintu banjir terbuka dan aku tidak bisa menanganinya. Sudah kucoba, sayangku, kucoba sekuat tenaga tapi aku terempasaku hanyut dan tenggelam! Aku tahu apa yang akan kaukatakan kalau aku mengatakannya padamu; itu sebabnya aku tidak akan menceritakannya padamu sekalipun aku tahu kau akan melihatnya di mataku, mendengarnya dalam suarakuentqh bagaimana, hanya dirimu yang tahu caranya. Kau akan mengatakan seharusnya aku pulang kepadamu, berbicara denganmu, bersamamu, dan kita bisa mengatasinya bersama-sama. Bersama-sama! Ya Tuhan! Sebanyak apa yang bisa kauhadapi? Setidak adil apa yang bisa kulakukan, seberapa lama kita bisa menjalani kehidupan seperti ini? Aku begitu mencintaimu, dengan begitu banyak cara, hingga ada kalanya aku terpaksa melakukannya sendiri. Kalau saja aku bisa membebaskdnmu sejenak dari bahaya, membiarkanmu tenang sejenak tanpa merasa waswas sementara kau merawatku. Tapi, kau tahu, kekasihku, aku bisa melakukannya! Aku melakukannya malam ini dan aku baik-baik saja. Aku sudah tenang sekarang, aku baik-baik saja. Dan sekarang aku akan pulang padamu lebih baik daripada sebelumnya. Harus, karena tanpa dirimu tidak ada lagi yang tersisa.
Dengan wajah basah kuyup oleh keringat, pakaian larinya menempel ke tubuhnya, David Webb berlari terengah-engah menyeberangi rerumputan dingin padang yang gelap, melewati bangku-bangku, dan mendaki jalan setapak semen ke arah gedung olahraga universitas. Matahari musim gugur sudah menghilang di balik gedunggedung baru kampus, cahaya-riya menerangi langit senja saat mengambang di atas hutan Maine di kejauhan. Hawa dingin musim gugur menusuk; la menggigil. Bukan ini yang diinginkan para dokternya. Sekalipun begitu, ia sudah mengikuti saran rhedis; sekarang adalah salah satu dari hari-hari itu. Para dokter pemerintah sudah memberitahunya saat-saat itu akan munculdan saat-saat seperti itu pasti muncul sewaktu bayang-bayang atau potongan-potongan kenangan yang tiba-tiba dan mengganggu menerobos ke dalam benaknya. Cara terbaik untuk menanganinya adalah dengan berolahraga keras. Tabel EKG-nya menunjukkan jantung yang sehat, paru-parunya baik, sekalipun ia cukup bodoh untuk merokok, dan karena tubuhnya mampu menerima hukuman, itulah cara terbaik untuk membebaskan pikirannya. Yang diperlukannya pada saat-saat seperti itu adalah ketenangan. “Apa salahnya sedikit minuman dan rokok?” katanya dulu pada para dokternya, menyatakan seleranya yang sebenarnya. “Jantung berdetak lebih cepat, tubuh tidak menderita, dan benak jelas lebih lega.” “Minuman dan rokok merupakan depresan,” jawab satu-satunya orang yang mau ia dengarkan nasihatnya. “Stimulan buatan yang hanya menimbulkan depresi lebih jauh dan meningkatkan kegelisahan. Lari, atau renang, atau bercinta dengan istrimu- atau dengan siapa pun. Jahgan menjadi orang bodoh dan kembali kemari dalam keadaan yang lebih parah… Lupakan dirimu, pikirkan aku. Aku bekerja terlalu keras demi kau, orang yang tak tahu berterima kasih. Pergi dari sini, Webb. Jalani hidupmuyang bisa kauingat dari hidupmudan nikmatilah. Kau mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada kebanyakan orang, dan jangan pemah lupa. atau akan kubatalkan pesta bulanan kita di bar pilihan, dan kau boleh pergi ke neraka. Dan lepas dari fakta bahwa neraka tidak ada apa-apanya bagimu, aku merindukan pesta itu… Pergilah, David. Sudah waktunya kau pergi.” Morris Panov satu-satunya orang selain Marie yang mampu menjangkau dirinya. Dalam satu hal memang ironis, karena awalnya Mo tidak termasuk salah satu dokter pemerintah; psikiater itu tidak mencari maupun ditawari izin keamanan untuk mendengar rincian rahasia latar belakang David Webb, tempat kebohongan bernama Jason Bourne dikuburkan. Namun Panov memaksa dirinya masuk, mengancam akan mengungkap aib kalau ia tidak diberi izin keamanan dan diberi hak bicara pada terapi selanjutnya. Alasannya sederhana, karena sewaktu David nyaris mati di tangan orang-orang yang menerima informasi keliru dan yakin dirinya harus mati, informasi yang keliru itu secara tak sadar diberikan Panov dan bagaimana proses itu terjadi membuatnya marah. Dalam kepanikan ia didekati seseorang yang tidak menyerah melihat kepanikan, dan mendapat pertanyaan-pertanyaan “hipotetis” mengenai kemungkinan agen yang mungkin gila, yang menyamar dalam situasi yang berpotensi menimbulkan bencana. Jawaban-jawabannya hati-hati dan samaria tidak bisa dan tidak akan mendiagnosis pasien yang belum pemah ditemuinya tapi, ya, kemungkinan itu ada dan bukannya tidak pemah terjadi, tapi, tentu saja, diagnosis itu tidak boleh dianggap serius tanpa pemeriksaan fisik I dan mental. Kata kuncinya adalah tidak’, ia seharusnya tidak mengatakan apa-apa! katanya kemudian. Karena di telinga para amatir, kata-katanya itu telah memastikan perintah eksekusi atas Webbhukuman mati bagi “Jason Bourne”tindakan yang dibatalkan hanya pada saat terakhir berkat David sendiri, sementara sepasukan algojo masih berada di posisi mereka yang tersembunyi. Bukan saja Morris Panov bergabung dengan kelompok di Walter Reed Hospital dan kemudian di kompleks medis Virginia, tapi boleh dibilang ia yang memimpin acara-acara Webb. Haram jadah itu menderita amnesia, kalian orang-orang tolol terkutuk! Ia sudah berusaha memberitahu kalian selama berminggu-minggu dalam bahasa Inggris yang sangat mudah dipahamikurasa terlalu mudah bagi mentalitas
kalian yang sudah terpolusi. Mereka telah bekerja sama selama berbulan-bulan, sebagai pasien dan dokterdan akhirnya sebagai teman. Fakta bahwa Marie memuja Mo juga tidak ada ruginyademi Tuhan, Marie membutuhkan sekutu! Beban David merupakan beban sangat be rat yang hams dipikul istrinya, sejak hari-hari pertama di Swiss sewaktu Marie mulai memahami’ penderitaan orang yang tadinya menyandera dirinya itu, hingga saat ia menyatakan komitmen finalnya untuk membantu Webbmelawan keinginan David tanpa pemah sekali pun mempercayai apa yang dipercayai Webb sendiri. Berulangulang Marie memberitahu Webb bahwa Webb bukan pembunuh seperti dugaannya, bukan pembunuh bayaran seperti cap yang diberikan orang padanya. Kepercayaan Marie menjadi sauh dalam laut pribadi Webb yang mengamuk, cinta Marie menjadi inti munculnya kewarasannya. Tanpa Marie, Webb hanya mayat terbuang yang tak memiliki cinta, dan tanpa Mo Panov, ia tak lebih dari tanaman. Tapi karena kedua-orang itu mendukungnya, Webb berhasil Ś menyibak awan tebal yang bergulung-gulung dan kembali menemukan cahaya matahari. Itu sebabnya ia memilih berlari selama satu jam di jalur lari yang sepi dan dingin, bukannya pulang sesudah menjalani seminar sore. Seminar mingguannya sering berjalan melampaui batas waktu. Jadi Marie tidak pemah merencanakan makan malam, tahu bahwa mereka akan makan di luar, dengan kedua pengawal mereka yang tidak mengganggu berada di dalam kegelapan, di suatu tempat di belakang merekaseperti salah satu yang menyeberangi padang di belakangnya sekarang, hampir tak terlihat, dan yang satunya tak diragukan lagi berada di dalam gedung olahraga. Sinting! Atau tidak? Yang mendorongnya melakukan “olahraga keras” seperti istilah Panov itu adalah bayangan yang muncul tiba-tiba dalam benaknya sewaktu ia menilai karya tulis para mahasiswanya beberapa jam yang lalu di ruangannya. Bayangan seraut wajahwajah yang dikenalnya, diingatnya, dan sangat dicintainya. Wajah bocah yang semakin lama semakin dewasa dalam layar mentalnya, lalu muncul dengan ukuran penuh, mengenakan seragam, buram, tidak sempuma, tapi merupakan bagian dirinya Saat air mata bisu bergulir menuruni pipinya ia tahu itu adalah wajah kakaknya yang mati seperti kata mereka. tawanan perang yang diselamatkannya dari hutanhutan Tarn Quan bertahun-tahun yang lalu di antara ledakan-ledakan dan pengkhianat bernama Jason Bourne yang telah dieksekusinya. Ia tidak mampu mengatasi sepotong bayangan yang brutal itu; ia hampir-hampir tak berhasil menyudahi seminarnya yang dipersingkat, mengajukan alasan pusing hebat Ia harus meredakan tekanan, menerima atau menolak terungkapnya kenangan itu dengan bantuan logika, yang menyuruhnya pergi ke gedung olahraga dan berlari menentang angin, angin kuat apa pun. Ia tidak bisa membebani Marie setiap kali kejadian seperti ini berlangsung; ia terlalu mencintai Marie. Kalau bisa, ia harus mengatasinya sendiri. Itu kontraknya dengan dirinya sendiri. Ia membuka pintu gedung olahraga yang berat, sekilas bertanya-tanya kenapa pintu masuk gedung olahraga selalu berat seperti gerbang jeruji puri kuno. Ia masuk dan berjalan menyeberangi lantai batu, melewati ambang pintu melengkung dan menyusuri lorong berdinding putih hingga tiba di pintu ruang loker fakultas. Ia bersyukur karena ruangan itu kosong; ia sedang tidak ingin berbasa-basi, dan kalau terpaksa melakukannya, tidak ragu lagi ia akan tampak cemberut, kalau bukan aneh. Ia juga tidak ingin menghadapi tatapan yang mungkin dipicu’ sikapnya. Ia sudah terlalu tegang; ia harus menarik diri secara bertahap, perlahan-lahan, mula-mula sendiri, lalu bersama Marie. Astaga, kapan semua ini akan berhenti? Berapa banyak lagi yang bisa dimintanya dari Marie? Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ia tidak pernah.memintanyaMarie member! tanpa dirninta. Webb tiba di deretan loker. Lokemya sendiri berada di dekat ujung. Ia sedang berjalan di sela-sela bangku kayu panjang dan lemari-lemari logam yang saling terhubung sewaktu matanya tiba-tiba terpaku pada benda di depannya. Ia bergegas maju; sehelai kertas pesan terlipat ditempelkan di lokemya. Ia menyambarnya Ś dan membukanya: Istrimu menelepon. Ia ingin kau meneleponnya secepat mungkin. Katanya mendesak. Ralph.
Penjaga gimnasium itu seharusnya cukup pintar untuk keluar dan berteriak memariggilku! pikir David marah sambil memutar nomor kombinasi dan membuka lokemya. Sesudah mengaduk-aduk saku celana panjangnya mencari uang receh, ia berlari ke telepon umum di dinding; ia memasukkan koin, terganggu karena tangannya gemetar. Lalu ia tahu alasannya. Marie tidak pemah menggunakan kata “mendesak”. Marie menghindari kata-kata seperti itu. “Halo?” “Ada apa?” “Sudah kuduga kau ada di sana, olahraga,” kata istrinya. “Obat serbaguna Mo, obat yang dijaminnya akan menyembuhkanmu, atau malah membuatmu kena serangan jantung.” “Ada apa?” “David, pulanglah. Ada orang yang harus kautemui di sini. Cepatlah, Sayang.” Undersecretary Edward McAllister melakukan perkenalannya sesedikit mungkin, tapi memasukkan beberapa fakta tertentu agar Webb tahu ia bukan berasal dari jajaran bawah di Kementerian. Di sisi lain, ia tidak . melebih-lebihkan posisi pentingnya; ia birokrat yang kokoh, yakin keahlian apa pun yang dimilikinya mampu mengatasi perubahan dalam pemerintahan. “Kalau Anda mau, Mr. Webb, urusan kita bisa menunggu sampai Anda berganti pakaian yang lebih nyaman.” David masih mengenakan celana pendek dan T-shirt bemoda keringat, setelah menyambar pakaiannya dari loker dan berlari ke mobilnya dari gedung olahraga. “Kurasa tidak,” katanya. “Kurasa urusan Anda tidak bisa menunggutidak di tempat asal Anda, Mr. McAllister.” “Duduklah, David.” Marie St. Jacques Webb berjalan ke ruang duduk, membawa dua helai handuk. “Anda juga, Mr. McAllister.” Ia memberikan sehelai handuk pada Webb sementara kedua pria itu duduk berhadapari di depan perapian yang tidak menyala. Marie berdiri di belakang suaminya dan mulai mengeringkan leher dan bahunya dengan handuk kedua, cahaya dari lampu meja mempertegas warna merah rambutnya, wajahnya yang manis tersernbunyi dalam keremangan, matanya terarah kepada orang Kementerian Luar Negeri tersebut. “Silakan, mulai lah,” lanjutnya. “Seperti yang telah kita setujui, aku mendapat izin dari pemerintah untuk mendengar segala hal yang mungkin akan Anda katakan.” “Apa ada yang meragukanT” tanya David sambil melirik ke atas kepada istrinya, lalu memandang tamunya, tanpa berusaha menyembunyikan sikap bermusuhan. “Sama sekali tidak,” jawab McAllister, tersenyum lemah namun talus. “Siapa pun yang pemah membaca mengenai kontribusi istri Anda tak akan berani mengabaikan dirinya. Sementara yang lain gagal, ia berhasil.” “Itu sudah cukup,” Webb menyetujui. ‘Tanpa harus mengatakan apa-apa, tentu saja.” “Hei, ayolah,. David, santai sedikit:” “Maaf. Ia benar.” Webb mencoba tersenyum; tidak berhasil. “Aku terburu-buru menilai, dan seharusnya aku tidak begitu, bukan?” “Menurutku, Anda berhak,” kata sang menteri. “Aku tahu aku juga akan begitu, kalau jadi Anda. Terlepas dari fakta bahwa latar belakang kita sangat miripaku ditugaskan di Timur Jauh selama beberapa tahun tidak ada yang akan mempertimbangkanku untuk penugasan yang Anda jalani. Pengalaman Anda sangat jauh melampauiku.”
Melampauiku juga. Jelas sekali.” **7^< “Menurutku tidak begitu. Kegagalan itu bukan tanggung jawab Anda, Tuhan tahu.” “Sekarang Anda bersikap ramah. Jangan tersinggung, tapi terlalu ram ahdari posisi Andamembuatku gugup.” “Kalau begitu sebaiknya kita bicarakan saja masalahnya, oke?” “Silakan.” “Dan kuharap Anda belum menilaiku terlalu keras. Aku bukan musuh Anda, Mr. Webb. Aku ingin menjadi teman Anda. Aku bisa menekan tombol-tombol yang akan membantu Anda, melindungi Anda.” “Dari apa?” “Dari sesuatu yang tak pemah diduga siapa pun.” “Mari kita dengar.” “Tiga puluh menit dari sekarang pengamanan Anda akan dilipat-gandakan,” kata McAllister, pandangannya tertuju ke mata David. “Itu keputusanku, dan menjadi empat kali lipat kalau menurutku perlu. Setiap kedatangan di kampus ini akan diteliti, area ini akan diperiksa setiap jam. Para penjaga yang bergantian tugas tidak akan lagi tersamar, hanya mengawasi dari jauh, mereka sekarang akan kelihatan. Sangat mencolok, dan, kuharap, mengancam.” “Astaga!” Webb melompat bangkit dari kursi. “Carlos?” “Menurut kami bukan,” kata orang dari Kementerian Luar Negeri itu sambil menggeleng. “Kita tidak bisa mengesampingkan Carlos, tapi dugaan itu terlalu jauh, kemungkinannya terlalu kecil.” “Oh?” David mengangguk. ‘Tasti begitu. Kalau Jackal pelakunya, anak buah kalian akan membanjiri tempat ini dan tidak terlihat. Kalian akan membiarkan dia memburuku, lalu menangkapnya, dan kalau aku terbunuh, itu harga yang bisa diterima.” “Bagiku tidak. Anda tidak perlu mempercayai kata-kataku, tapi aku serius.” “Terima kasih. Tapi apa yang kita bicarakan ini?” “Arsip Anda telah ditembusmaksudku, arsip Treadstone telah disusupi.” “Disusupi? Diungkap tanpa izin?” “Mula-mula tidak. Tadinya ada pengesahan, karena ada krisisdan dalam hal itu kami tidak punya pilihan. Lalu segalanya lepas kendali dan sekarang kami khawatir. Atas diri Anda.”’ “Tolong mundur lagi; Siapa yang mendapat arsip itu?” “Seseorang di dalam, dengan posisi tinggi. Kredibilitas terbaik, tak seorang pun bisa meragukannya.” “Siapa orang itu?” “Anggota Mi-Six Inggris yang beroperasi di Hong Kong, orang andalan CIA selama bertahun-tahun. Ia terbang ke Washington, langsung menemui penghubung utamanya di Agency, minta diberi segala informasi tentang Jason Bourne. Ia mengklaim ada krisis di wilayahnya yang merupakan akibat langsung dari proyek Treadstone itu. Ia juga menyatakan ada informasi peka yang akan dipertukarkan antara intelijen Inggris dan Amerikaterm dipertukarkandan menurutnya lebih baik permintaannya dipenuhL” “Ia hams punya alasan yang sangat bagus.”
“Memang.” McAllister diam sejenak dengan gugup, mengerjap-ngerjapkan mata dan menggosok-gosok kening dengan jari. “Well?” “Jason Bourne telah kembali,” kata McAllister dengan suara pelan. “Ia sudah membunuh lagi. Di Kowloon.” Marie terkesiap; ia mencengkeram bahu kanan suaminya, matanya yang besar dan cokelat memancarkan kemarahan, ketakutan. Ia menatap diam orang dari Kementerian Luar Negeri itu. Webb tidak bergerak. Sebaliknya, ia mengamati McAllister dengan penuh selidik, seperti orang yang mengamati ular kobra. “Apa maksud Anda?” bisik David, lalu meninggikan suara. “Jason BourneJason Bourne yang itutidak lagi ada. Ia tidak pernah ada!” “Anda tahu itu dan kami tahu, tapi di Asia legendanya masih hidup. Anda yang menciptakannya, Mr. Webbdengan cemerlang, menurut penilaianku.” “Aku tidak tertarik dengan penilaian Anda, Mr. McAllister,” kata David sambil menyingkirkan tangan istrinya dan bangkit dari kursi. “Apa yang sedang dikerjakan agen Mi-Six ini? Berapa usianya? Bagaimana faktor stabilitasnya, catatan prestasinya? Anda pasti melacaknya terus-menerus.” ‘Tentu saja kami melacaknya dan tidak ada yang tak biasa. London mengkonfirmasi catatan prestasinya yang menonjol, statusnya saat ini, juga informasi yang dibawanya pada kami. Sebagai kepala pos MI6, ia dipanggil kepolisian KowloonHong Kong karena sifat peristiwa yang berpotensi meledak. Kementerian Luar Negeri Inggris sendiri mendukungnya.” “Keliru!” teriak Webb sambil menggeleng, lalu merendahkan suaranya. “Ia sudah berkhianat, Mr. McAllister! Ada yang menawarkan sejumlah uang padanya untuk mendapatkan arsip itu. Ia menggunakan satu-satunya kebohongan yang pasti berhasil dan kalian semua menelannya!” “Aku khawatir itu bukan kebohongansejauh yang diketahuinya. Ia mempercayai bukti itu, dan London juga mempercayainya. Seorang Jason Bourne telah kembali ke Asia.” “Dan bagaimana kalau kukatakan ini bukan pertama kalinya pusat kendali diumpani kebohongan sehingga orang yang kelebihan beban 43 kerja. raenanggung risiko terlalu besar, dengan gaji terlalu rendah bisa membelot! Selama bertahun-tahun, dengan bahaya yang harus dihadapi, dan tidak ada hasilnya. Ia memutuskan untuk meraih satu kesempatan yang bisa memberinya penghasilan sepanjang sisa hidupnya. Dalam hal ini, arsip itu!” “Kalau itu yang terjadi, berarti tak ada gunanya bagi orang itu. Ia sudah tewas.” “Ia apa…?” “Ia tewas ditembak dua malam yang lalu di Kowloon, di ruang kerjanya, satu jam sesudah ia mendarat kembali di Hong Kong.” Terkutuk, bukan itu yang terjadil” jerit David, kebingungan. “Orang yang membelot menyiapkan rencana cadangan. Ia membangun kasus yang memberatkannya sebelum bertindak, memberitahu si pendukung kasus itu akan diterima orang-orang yang tepat kalau ada kejadian buruk menimpa dirinya. Itu asuransinya, satusatunya asuransinya.” “Ia bersih,” orang Kementerian Luar Negeri itu berkeras.
“Atau bodoh,” kata Webb. ‘Tidak ada yang menganggap begitu.” “Apa anggapan mereka?” “Bahwa ia sedang memburu suatu perkembangan luar biasa, perkembangan yang bisa meletus menjadi kekerasan dan meluas di kalangan bawah tanah Hong Kong dan Macao. Kejahatan terbrganisir tiba-tiba saja menjadi tak terorganisir, tidak seperti perang tong pada tahun dua puluhan dan tiga puluhan. Pembunuhan meningkat. Geng-geng yang bermusuhan memicu kerusuhan; pelabuhan menjadi medan perang; gudang-gudang, bahkan kapal-kapal kargo diledakkan untuk membalas dendam, atau untuk menghabisi pesaing. Terkadang yang dibutuhkan hanya beberapa kelompok yang berperangdan seorang Jason Bourne di latar belakang.” Tapi karena Jason Bourne tidak ada, itu menjadi tugas polisil Bukan MM” “Mr. McAllister baru saja mengatakan orang itu dipanggil oleh kepolisian Hong Kong,” sela Marie, menatap McAllister dengan tajam. “Jelas sekali Mi-Six setuju dengan keputusan itu. Kenapa begitu?” “Itu arena yang salah!” David berkeras, napasnya pendek-pendek. “Jason Bourne bukan ciptaan pihak kepolisian,” kata Marie sambil melangkah ke sisi suaminya. “Ia diciptakan intelijen AS melalui Kementerian Luar Negeri. Tapi kuduga Mi-Six melibatkan diri untuk alasan yang lebih mendesak ketimbang sekadar menemukan pembunuh yang berpura-pura menjadi Jason Bourne. Apakah aku benar, Mr. McAllister?” “Anda benar, Mrs. Webb. Jauh lebih mendesak. Dalam diskusi-diskusi kami selama dua hari terakhir, beberapa anggota seksi kami merasa Anda akan memahami’ lebih jelas daripada kami. Katakan saja itu masalah perekonomian yang bisa memicu kekacauan politik serius, bukan saja di Hong Kong tapi di seluruh dunia. Anda ekonom yang dipandang tinggi oleh pemerintah Kanada. Anda memberikan nasihat pada para duta besar dan delegasi Kanada di seluruh dunia.” “Bisakah kalian menjelaskannya pada orang yang sedang bersusah payah memahami?” “Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membiarkan terjadinya kekacauan di pasar Hong Kong, Mr. Webbmungkin terutama pasar ilegalnya. Kekacauan yang disertai kekerasan menimbulkan kesan ketidakstabilan pemerintah, kalau bukan ketidakstabilan yang lebih jauh lagi. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberikan amunisi tambahan pada kaum ekspansionis di Cina Merah lebih daripada yang sudah mereka miliki.” ‘Tolong diulangi?” “Perjanjian tahun 1997,” jawab -Marie dengan suara pelan. “Sewanya akan berakhir kurang dari satu dekade lagi, yang menjadi alasan Perjanjian baru sedang dinegosiasikan dengan Peking. Sekalipun begitu, semua orang gugup, segalanya tidak pasti, dan. tidak ada yang lebih berkuasa. Kestabilan yang tenang sangat diperlukan.” David memandang istrinya, lalu kembali memandang McAllister. Ia mengangguk. “Aku mengerti. Aku membaca koran dan majalah… tapi aku tidak banyak tahu tentang masalah itu.” “Minat suamiku tertuju pada bidang lain,” Marie menjelaskan pada McAllister. “Studi tentang manusia dan peradabannya.”
“Baiklah,” Webb menyetujui. “Lalu?” “Aku tertarik pada uang dan pertukaran uang yang terus-menerus ekspansi, pasar, dan fluktuasinyastabilitas, atau tidak adanya stabilitas. Dan kalau Hong Kong tidak memiliki arti lain, tempat itu berarti uang. Itulah satu-satunya komoditas Hong Kong; hanya sedikit alasan untuk keberadaannya. Industri akan mati tanpa uang; tanpa penyesuaian, pompa-nya hanya akan-mengeluarkan udara.” “Dan kalau tidak ada stabilitas, yang ada hanya kekacauan,” tambah McAllister. “Itu alasan bagi para panglima perang tua di Cina. Republik Rakyat Cina akan berderap masuk untuk mengatasi kekacauan, menekan mereka yang memicu keributan, dan tak akan ada lagi yang tersisa kecuali raksasa kikuk yang runtuh bersama seluruh koloni, term as uk Wilayah Bam. Mereka yang lebih berkepala dingin di Beijing tidak diacuhkan demi elemen-elemen lebih agresif yang ingin menyelamatkan muka melalui pengendalian militer. Bank-bank akan runtuh, perdagangan di Timur Jauh akan stagnan. Kacau.” “RRC akan berbuat begitu?” “Hong Kong, Kowloon, Macao dan semua wilayahnya merupakan bagian dari ‘negara besar di bawah langit’bahkan Perjanjiaa Cin* 45 memperjelas hal itu. Semua adalah satu entitas, dan Oriental tidak akan menolerir anak yang tidak patuh, Anda tahu itu.” “Anda bermaksud memberitahuku bahwa satu orang yang berpura-pura menjadi Jason Bourne bisa melakukannyamenimbulkan krisis seperti ini? Aku tidak percaya!” “Itu skenario yang ekstrem, tapi, ya, kejadian seperti itu bisa menjadi kenyataan. Anda mengerti, mitos itu hidup bersamanya, itulah faktor hipnotisnya. Pembunuhan berganda dibebankan pada dirinya, hanya untuk menjauhkan pembunuhpembunuh yang sebenarnyapara sekongkol sayap kanan dan kiri yang fanatik menggunakan citra mematikan Bourne untuk keuntungan mereka sendiri. Kalau Anda pikir lagi, begitulah cara mitos itu diciptakan, bukan? Setiap kali ada orang penting di Cina Selatan yang tewas dibunuh, Anda, sebagai Jason Bourne, memastikan pembunuhan itu atas nama Anda. Pada akhir masa dua tahun itu Anda sudah terkenal, sekalipun faktanya Anda hanya membunuh satu orang, informan mabuk di Macao yang mencoba mencekik Anda.” “Aku tidak ingat,” kata David. Orang dari Kementerian Luar Negeri mengangguk bersimpati. “Ya, aku sudah diberi tahu. Tapi tidakkah Anda mengerti? Kalau yang dibunuh dianggap tokoh-tokoh politik berkuasakatakan saja gubemur koloni, atau negosiator RRC, atau yang setingkat itu, seluruh koloni akan membara.” McAllister diam sejenak, menggeleng kelelahan. “Tapi, ini kepentingan kami, bukan kepentingan Anda, dan aku bisa memberitahu Anda bahwa kami sudah menugaskan orang-orang terbaik di kalangan intelijen untuk menanganinya. Kepentingan Anda adalah drri Anda sendiri, Mr. Webb. Dan sekarang ini, sebagai masalah hati nurani, itu menjadi masalahku. Anda harus dilindungi.” “Arsip itu,” ujar Marie dingin, “seharusnya tidak pemah diberikan kepada siapa pun.” “Kami tidak punya pilihan. Kami bekerja sama erat dengan Inggris; kami harus membuktikan Treadstone sudah berakhir, tamat. Bahwa suami Anda ribuan mil jauhnya dari Hong Kong.” “Kalian memberitahu mereka di mana ia berada?” teriak istri Webb. “Beraniberaninya kalian!” “Kami tidak punya pilihan,” kata McAllister sekali lagi, dan sekali lagi menggosok keningnya. “Kami harus bekerja sama sewaktu krisis ertentu muncul. Anda pasti bisa memahaminya.”
“Yang tidak bisa kumengerti adalah kenapa pernah ada arsip mengenai amiku!” kata Marie, murka. “Penyamarannya dalam, sangat dalaml” “Dana Kongres untuk operasi intelijen menuntut arsip seperti itu. Itu dah hukumnya.” “Singkirkan!” kata David dengan marah. “Karena Anda begitu mengenalku, Anda tahu dari mana asalku. Katakan, di mana semua catatan tentang Medusa?” . “Aku tidak bisa menjawabnya,” jawab McAllister. “Anda bam saja menjawab,” kata Webb. “Dr. Panov memohon pada kalian untuk menghancurkan semua catatan Treadstone,” Marie bersikeras. “Atau sedikitnya menggunakan nama-nama palsu, tapi kalian bahkan tidak bersedia melakukannya. Orang-orang macam apa kalian ini?” “Aku pasti akan menyetujui keduanyal” kata McAllister tiba-tiba dengan nada keras dan mengejutkan. “Maafkan aku, Mrs. Webb, Maafkan aku. Ini semua terjadi sebelum masaku… Seperti Anda, aku juga tersinggung. Anda mungkin benar, mungkin seharusnya tidak pemah ada arsip. Ada cara-cara” “Omong kosong,” sela David, suaranya terdengar hampa. “Itu bagian dari strategi lain, jebakan lain. Kalian menginginkan Carlos, dan kalian tidak peduii cara mendapatkannya.” “Aku peduii, Mr. Webb, dan Anda juga tidak perlu mempercayainya. Apa artinya Jackal bagikuatau bagi Seksi Timur Jauh? Ia masalah Eropa.” “Anda bermaksud mengatakan aku menghabiskan waktu tiga tahun memburu seseorang yang tidak berarti apa-apa?” “Tidak, tentu saja bukan begitu. Waktu berubah, perspektif berubah. Terkadang semua begitu sia-sia.” “Demi Tuhan!” ‘Tenang, David,” kata Marie, perhatiannya sejenak terpaku pada orang dari Kementerian Luar Negeri itu, yang duduk dengan wajah pucat, kedua tangannya mencengkeram lengan kursi. “Sebaiknya kita semua tenang.” Lalu ia memaksa suaminya membalas tatapannya. “Ada yang terjadi sore ini, bukan?” “Akan kuceritakan nanti.” “Tentu saja.” Marie memandang McAllister sementara David kembali ke kursinya, wajahnya tampak berkerut dan kelelahan, tampak lebih tua dibandingkan beberapa menit yang lalu. “Segala sesuatu yang Anda katakan pada kami ada tujuannya, bukan?” kata Marie pada orang dari Kementerian Luar Negeri itu. “Ada sesuatu yang Anda ingin kami ketahui, bukan?” “Ya, dan itu tidak mudah bagiku. Tolong camkan bahwa baru-baru ini aku mendapat penugasan, dengan izin penuh, untuk menangani dokumen rahasia Mr. Webb.” ‘Termasuk istri dan anak-anaknya di Kamboja?” “Ya.” “Kalau begitu, tolong katakan apa yang harus Anda katakan.” McAllister sekali lagi meluruskan jemarinya yang kurus. dan deng gugup memijat-mijat keningnya. “Dari yang kami pelajariyang dikonfirrnasi London lima jam yang laluada kemungkinan suami Anda menjadi sasaran. Ada yang menginginkan ia dibunuh.” ‘
‘Tapi bukan Carlos, bukan Jackal,” kata Webb, mencondongkan tubuh ke depan. “Bukan. Sedikitnya kami tidak melihat kaitannya.” “Apa yang Anda lihat?” tanya Marie sambil duduk di lengan kursi David. “Apa yang Anda pelajari?” “Petugas Mi-Six di Kowloon itu memiliki banyak’ dokumen peka di ruangannya. yang akan dihargai sangat mahal di Hong Kong. Tapi hanya arsip Treadstonearsip mengenai Jason Bourneyang diambil. Itu konfirmasi yang diberikan London pada kami. Seakan-akan ada isyarat yang dikirimkan: Ia orang yang kami inginkan, hanya Jason Bourne.” Tapi kenapa?” jerit Marie, tangannya mencengkeram pergelangan David. “Karena ada yang dibunuh,” jawab Webb dengan suara pelan. “Dan ada orang lain yang ingin membalas dendam.” Ttu yang sedang kami tangani,” McAllister membenarkan sambil mengangguk. “Kami mendapat beberapa kemajuan.” “Siapa yang dibunuh?” tanya mantan Jason Bourne itu. “Sebelum kujawab, Anda harus tahu bahwa semua yang kami peroleh adalah apa yang bisa digali oleh orang-orang kami sendiri di Hong Kong. Sebagian besar hanya spekulasi; tidak ada bukti.” “Apa maksud Anda, ‘digali sendiri’? Di mana orang-orang Inggris? Kalian yang memberikan arsip Treadstone pada merekaf” “Karena mereka memberikan bukti kepada kami ada orang yang dibunuh atas nama ciptaan Treadstone, ciptaan kitaAnda. Mereka tidak akan mengidentifikasi sumber-sumber Mi-Six sama seperti kita tidak akan menyerahkan kontak-kontak kita kepada mereka. Orang-orang kami bekerja dua puluh empat jam setiap hari, memeriksa setiap kemungkinan, mencoba men can’ tahu siapa sumber-sumber utama orang Mi-Six yang tewas itu berdasarkan asumsi salah seorang di antaranya bertanggung jawab atas kematiannya. Mereka melacak isu di Macaohanya saja, ternyata isu itu tidak lebih dari sekadar isu.” “Kuulangi,” kata Webb, “siapa yang dibunuh?” “Seorang wanita,” jawab orang dari Kementerian Luar Negeri tersebut. Istri seorang bankir Hong Kong bernama Yao Ming, taipan yang banknya hanya sebagian kecil dari seluruh kekayaannya. Perusahaannya begitu besar hingga ia sudah diterima kembali di Beijing sebagai investor dan konsultan. Ia berpengaruh, berkuasa, tak bisa dijangkau.” “Situasinya?” “Buruk tapi bukannya tidak biasa. Istrinya aktris biasa yang tampil di sejumlah film Shaw bersaudara, dan jauh lebih muda daripada suaminya. Ia juga sama setianya seperti cerpelai di musim kawin, kalau Anda mau memaafkan” “Tolong,” kata Marie, “lanjutkan.” “Sekalipun begitu, suaminya menutup mata; istrinya adalah trofinya yang masih muda dan cantik. Istrinya juga bagian dari kalangan jet set di koloni, yang memiliki karakteristik buruknya sendiri. Satu akhir pekan berjudi dengan taruhan sangat tinggi di Macao, akhir pekan berikutnya lomba-lomba di Singapura, atau terbang ke Pescadores untuk mainan pistol di mmah-fumah opium di pelabuhan, bertaruh ribuan siapa yang akan terbunuh dari antara orang-orang yang saling berhadapan di meja, memutar bilik peluru, dan saling membidik. Dan, tentu saja, penggunaan obat bius yang ekstensif. Kekasih terakhir istrinya adalah seorang distributor. Pemasoknya dari Guangzhou, rutenya melalui jalur air Deep Bay ke sebelah timur perb’atasan Lok Ma Chau.” “Menurut laporan,- itu jalur pelayaran lebar dengan lalu lintas ramai,” sela Webb. “Kenapa orang-orang Anda tidak memusatkan perhatian pada orang itupada operasinya?”
“Karena operasinya, seperti istilah Anda yang tepat, dengan cepat menjadi satusatunya di kota, atau di jalur itu. Secara sistematis ia menyingkirkan para pesaingnya, menyuap patroli laut Cina untuk menenggelamkan kapal mereka dan menghabisi awaknya. Tampaknya patroli laut Cina sangat efektif; banyak mayat tercincang peluru akhirnya mengambang ke bentangan lumpur dan tepi sungai. Kelompok-kelompok sedang berperang dan distributor itupacar gelap si istri mudasudah ditandai untuk dieksekusi.” “Mengingat situasinya, pria itu pasti sudah menyadari kemungkinannya. Ia pasti dikelilingi banyak pengawal.” “Sekali lagi benar. Dan keamanan seperti itu menuntut bakat orang yang legendaris. Musuh-musuhnya menyewa orang yang legendaris itu.” “Bourne,” bisik David sambil menggeleng dan memejamkan mata. ‘Ya,” kata McAllister. “Dua minggu yang lalu pengedar obat bius itu dan istri Yao Ming ditembak di ranjang mereka di Hotel Lisboa di Macao. Bukan pembunuhan yang bersih, mayat mereka hampir tak bisa dikenali. Senjatanya senapan mesin Uzi. Insiden itu ditutup-tutupi; polisi dan pejabat pemerintah disuap sejumlah besar uanguang taipan” ‘, “Dan biar kutebak,” kata Webb dengan nada monoton. “Uzi. Itu senjata yang juga digunakan pada pembunuhan sebelumnya, yang juga atas nama Bourne.” “Senjata itu ditinggalkan di luar ruang pertemuan sebuah kabaret di Tsim Sha Tsui, Kowloon. Ada lima mayat di ruangan itu, tiga di antara para korban termasuk pengusaha paling kaya di koloni. Inggris tidak mau merinci, mereka hanya menunjukkan beberapa foto yang sangat mencolok kepada kami.” “Taipan ini, Yao Ming,” kata David. “Suami si aktris. Ia koneksi yang ditemukan orang-orang kalian, bukan?” “Mereka mengetahui ia salah seorang sumber Mi-Six. Koneksinya dengan Beijing menjadikannya kontributor penting bagi intelijen. la sangat berharga.” “Lalu, tentu saja, istrinya dibunuh, istri tercintanya yang masih muda” “Menurutku lebih tepat trofi yang disayanginya,” sela McAllister. “Trofinya dirampas.” “Baiklah,” kata Webb. ‘Trofi jauh lebih penting daripada istri.” “Aku sudah menghabiskan bertahun-tahun di Timur Jauh. Ada ungkapan untuk itudalam bahasa Mandarin, kalau tidak salah, tapi aku tidak ingat tepatnya.” “Ren you jiaqian, ” kata David. “Harga citra seorang pria.” “Ya, kurasa benar begitu.” “Itu sudah cukup. Jadi orang Mi-Six ini didekati kontaknya yang jengkel, si taipan itu, dan disuruh mengambil arsip tentang Jason Bourne, pembunuh bayaran yang telah menghabisi istrinyatrofinya kalau tidak, singkat kata, mungkin tidak akan ada lagi informasi yang datang dari sumber-sumber di Beijing untuk intelijen Inggris.” “Begitulah menurut dugaan orang-orang kita. Dan untuk jerih payahnya, orang MiSix itu dibunuh karena Yao Ming tidak bisa menanggung risiko dikaitkan dengan Bourne. Taipan itu harus tetap tak terjangkau, tak bisa diusik. la menginginkan pembalasan, tapi tidak mungkin dengan adanya kemungkinan terungkap.” “Apa kata Inggris?” tanya Marie. Tanpa basa-basi meminta kita menjauhi seluruh situasi. London tegas dalam hal ini. Kita menciptakan masalah dengan Treadstone, dan mereka tidak menginginkan
inkompetensi kita di Hong Kong pada masa-masa peka ini” “Mereka sudah mengkonfrontasi Yao Ming?” Webb mengawasi menteri muda itu dengan teliti. “Sewaktu kusinggung nama itu, mereka mengatakan ia tidak bisa diganggu gugat. Sebenarnya mereka terkejut, tapi tidak mengubah pen-dirian mereka. Kalaupun ada reaksi, mereka justru lebih marah.” Tidak bisa diusik,” kata David. “Mereka mungkin ingin terus menggunakannya.” Tak peduii apa yang sudah dilakukannya!” sela Marie. “Apa yang mungkin sudah dilakukannya, dan apa yang mungkin akan dilakukannya terhadap suamikuV “Itu dunia yang berbeda,” kata McAllister lembut. “Kalian bekerja sama dengan mereka” Terpaksa,” sela orang Kementerian Luar Negeri itu. “Kalau begitu berkeraslah agar mereka mau bekerja sama dengan kalian. Tuntutlahr “Dengan begitu mereka bisa mengajukan tuntutan lain kepada kita. Kita tidak bisa melakukannya.” “Pembohong!” Marie membuang muka dengan jijik. “Aku belum pemah membohongi Anda, Mrs. Webb.” “Kenapa aku tidak mempercayai Anda, Mr. McAllister?” tanya David. “Mungkin karena Anda tidak bisa mempercayai pemerintah Anda, Mr. Webb, dan hanya sedikit alasan Anda untuk percaya. Aku hanya bisa mengatakan aku orang yang memiliki hati nurani. Anda bisa menerimanya atau tidakmenerima diriku atau tidaktapi sementara itu aku akan memastikan Anda aman.” , “Anda memandangku dengan begitu anehkenapa?”
“Aku belum pemah berada dalam posisi seperti ini, itu alasannya.” Bel pintu berdering, dan Marie, sambil menggeleng mendengar suara itu, beranjak bangkit, bergegas menyeberangi ruangan, dan masuk ke ruang-tamu. Ia membuka pintu. Sejenak ia berhenti bemapas, dan menatap tanpa daya. Dua pria berdiri berdampingan, keduanya mengacungkan dompet identitas hitam berlapis plastik, masing-masing dengan lencana perak mengilap, ukiran elangnya memantulkan cahaya lampu serambi. Di belakang mereka, di tepi jalan, terdapat mobil sedan hitam kedua; di dalamnya terlihat sosok-sosok pria lain, dan rokok yang menyalaorang Iain, pengawal lain. Marie ingin menjerit, tapi tidak melakukannya. Edward McAllister naik ke kursi penumpang mobil Kementerian Luar Negeri dan memandang dari balik jendela tertutup ke arah sosok yang berdiri di ambang pintu. Orang yang dulunya disebut Jason Bourne itu berdiri tak bergerak, pandangannya terpaku pada tamunya yang sedang berlalu. “Ayo pergi dari sini,” kata McAllister pada pengemudinya, pria yang sebaya dengannya dan mulai botak, dengan kacamata berbingkai kulit penyu. Mobil itu bergerak maju, pengemudinya berhati-hati di jalan yang asing, sempit,
diapit pepohonan, di pantai berbatu-batu di kota kecil Maine. Selama beberapa menit keduanya tidak berbicara; akhirnya pengemudinya bertanya, “Bagaimana perkembangannya?” “Perkembangannya?” jawab orang Kementerian Luar Negeri itu. “Seperti yang mungkin dikatakan Ambassador, ‘Semua potongan sudah berada di tempatnya.’ Dasarnya ada di sana, logikanya ada di sana; pekerjaan misionaris ini sudah selesai.” “Aku senang mendengarnya” I”Sungguh? Kalau begitu aku juga senang.” McAllister mengangkat tangan kanannya yang gemetar, jemarinya yang kurus memijat-mijat dahinya. Tidak. aku tidak senang!” katanya tiba-tiba. “Aku sangat rnuak!” “Maaf “ “Dan omong-omong soal pekerjaan misionaris, aku orang Kristen Maksudku, aku percayatidak ada yang menarik tentang fanatisme atau dilahirkan kembali. atau mengajar di Sekolah Minggu, atau berdiam diri di lorong, tapi aku percaya. Istriku dan aku mengunjungi gereja Episkopal sedikitnya dua kali sebulan. kedua putraku menjadi pembantu pendeta Aku derma wan karena ingin menjadi derma wan. Kau bisa memahaminya?” Tentu saja. Aku tidak memiliki perasaan seperti itu, tapi aku mengerti “ Tapi aku baru saja keluar dari rumah orang itu!” “Hei, tenang. Ada masalah apa?” McAllister menatap lurus ke depan, sorotan lampu depan mobil-mobil yang berpapasan dengan mereka menciptakan bayang-bayang yang melintas cepat di wajahnya. “Semoga Tuhan mengampuni jiwaku,” bisiknya. 52 4 JeRITAN-JERITAN tiba-tiba memenuhi kegelapan, keributan meraung-raung yang semakin keras, semakin dekat. Lalu sosok-sosok bermunculan di sekitar mereka, melesat ke depan, berteriak-teriak, wajah mereka mengemyit. Webb jatuh berlutut, menutupi wajah dan lehemya dengan kedua tangan, mengayun-ayunkan bahunya, menciptakan sasaran yang bergerak dalam lingkaran serangan. Pakaiannya yang berwarna gelap merupakan nilai tambah dalam bayang-bayang, tapi tak ‘akan berguna kalau semburan tembakan membabi buta dilancarkan, menghabisi setidaknya salah satu pengawalnya. Sekalipun begitu peluru tidak selalu menjadi pilihan pembunuh. Ada dartmisil beracun mematikan yang dilontarkan dengan senjata bertekanan udara, melukai kulit yang terbuka, menyebabkari kematian dalam waktu beberapa menit. Atau detik. Ada yang mencengkeram bahunya! Ia berbalik, mengayunkan lengan ke atas, melepaskan cengkeraman itu sambil menepi, berjongkok seperti binatang. “Anda baik-baik saja, Profesor?” tanya pengawal di sebelah kanannya, sambil tersenyum dalam siraman cahaya lampu setiternya. “Apa? Apa yang terjadi?” “Hebat, bukan!” seru pengawal di sebelah kirinya sambil mendckat, saat David beranjak bangkit. “Apa?” “Anak-anak dengan semangat seperti itu. Selalu menyenangkan dilihat!” Sudah selesai. Lapangan kampus kembali sunyi, dan di kejauhan, di antara gedunggedung batu yang membatasi lapangan dan stadion kampus, kobaran api unggun yang mcnari-nari bisa terlihat dari balik bangku-bangku yang kosong. Pertandingan
rugby sedang mencapai klimaksnya. dan para pengawalnya sedang tertawa. “Bagaimana dengan Anda, Profesor?” lanjut orang di sebelah kirinya. “Anda merasa lebih baik sekarang, dengan kehadirah kami disini?” Sudah selesai. Kegilaan yang ditimbulkannya sendiri sudah berakhir. Atau belum? Kenapa dadanya begitu berdebar-debar? Kenapa ia begitu kebingungan, begitu ketakutan? Ada yang tidak beres. “Kenapa seluruh parade ini membuatku terganggu?” tanya David sambil menikmati kepi paginya di ruang makan rumah tua bergaya Victoria yang mereka sewa. “Kau tidak melakukan jalan-jalan pagi di pantai,” kata Marie, sambil meletakkan telur mata sapi di atas selembar roti untuk suaminya. “Makan-lah sebelum kau merokok.” “Tidak, sungguh. Parade itu membuatku terganggu. Selama seminggu terakhir aku seperti katak dalam tempurung. Aku bam menyadarinya kemarin.” “Apa maksudmu?” Marie membuka keran air dan meletakkan peng-gorengan di bak cuci, pandangannya terarah pada Webb. “Enam orang mengelilingimu, empat di ‘sisimu’, begitu istilahmu, dan dua mengawasi segala sesuatu di depan dan di belakangmu.” “Parade.” “Kenapa kau menyebutnya begitu?” “Aku tidak tahu. Semua orang di tempat masing-masing, berderap mengikuti irama genderang. Aku tidak tahu.” “Tapi kau merasakan sesuatu?” “Sepertinya begitu.” “Katakan. Perasaan-perasaanmu itu pernah menyelamatkan nyawaku di Guisan Quai di Zurich. Aku ingin mendengarnyawell, mungkin tidak, tapi lebih baik kalau aku mendengarnya.” Webb memecahkan kuning telur di atas rotinya. “Kau tahu betapa mudahnya seseorangseseorang yang tampak cukup muda untuk menjadi mahasiswaberpapasan denganku di jalan setapak dan menembakkan dart ke arahku? Ia bisa menutupi suaranya dengan batuk, atau tawa, dan aku akan menerima 100 cc strychnine dalam darahku.” “Kau tahu lebih banyak tentang hal-hal seperti itu daripada aku.” “Tentu saja. Karena itulah aku melakukannya.” “Tidak. Begitulah yang mungkin dilakukan Jason Bourne. Bukan kau” . “Baiklah, aku memproyeksikannya. Tapi itu tidak menafikan apa yang kupikirkanj’ “Apa yang terjadi kemarin sore?” Webb bermain-main dengan telur dan roti bakar di piringnya. “Se-minamya selesai terlambat seperti biasa. Hari sudah. mulai gelap, para pengawalku berkumpul dan kami berjalan menyeberangi lapangan ke areal parkir. Pertandingan rugby sedang berlangsungregu kami yang tak berarti melawan eegu tak berarti lainhya, tapi sangat besar artinya bagi kami. Orang-orang melewati kami berempatanak-anak berlari-larian ke arah api unggun di belakang bangku-bangku, menjerit-jerit dan berteriak-teriak serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan, menyiapkan diri. Dan aku berpikir, sekaranglah saatnya. Sekaranglah saataya kalau memang akan terjadi sesuatu. Percayalah, selama beberapa saat yang singkat itu aku adalah Bourne. Aku berjongkok dan menepi dan mengawasi setiap orang yang bisa kulihataku nyaris panik.”
“Lalu?” kata Marie, terganggu oleh suaminya yang tiba-tiba membisu. “Orang-orang yang disebut pengawalku sedang memandang ke sekitar sambil tertawatawa, dua orang di depanku menikmati suasana itu.” “Hal itu membuatmu terganggu?” “Secara instingtif. Aku sasaran yang rapuh di tengah keramaian yang penuh semangat. Sarafku mengatakan begitu; benakku tidak perlu mengatakannya.” “Siapa yang bicara sekarang?” “Aku tidak yakin. Aku hanya tahu selama beberapa saat itu tak ada yang masuk akal bagiku. Lalu, hanya beberapa detik kemudian, seakan-akan untuk menunjukkan perasaan yang tak bisa kuutarakan, orang di kiri belakangku mendekat dan mengatakan, ‘Hebat bukan melihat anak-anak dengan semangat seperti itu? Selalu menyenangkan dilihat.” Aku menggumam tak jelas, lalu ia berkatadan ini katakatanya setepatnya ‘Bagaimana dengan Anda, Profesor? Anda merasa lebih baik sekarang, dengan kehadiran kami di sini?’” David menengadah memandang istrinya. “Apa aku merasa lebih baik… sekarang? Aku.” “Ia tahu tugasnya,” sela Marie. “Untuk melindungimu. Aku yakin yang dimaksudnya apakah kau merasa lebih aman.” “Sungguh? Begitukah? Gerombolan anak yang menjerit-jerit, cahaya remang-remang, sosok-sosok yang samar, wajah-wajah yang tak jelas… dan ia menggabungkan diri dan tertawa-tawamereka semua tertawa-tawa. Apa mereka benar-benar berada di sini untuk melindungiku?” “Apa lagi?” “Aku tidak tahu. Mungkin aku hanya pemah mengalami apa yang belum pemah mereka alami. Mungkin aku hanya terlalu banyak berpikir, memikirkan McAllister dan matanya. Kecuali berkedip, matanya mirip mata ikan yang sudah mati. Kau bisa membaca apa pun yang kauinginkan di sanatergantung perasaanmu.” “Yang diberitahukannya padamu memang sangat mengejutkan,” kata Marie sambil bersandar di wastafel, lengannya terlipat di depan dada, mengawasi suaminya dengan tajam. “Informasi itu pasti membawa pengaruh yang mengerikan padamu. Yang jelas aku merasa begitu.” “Mungkin,” kata Webb sambil mengangguk. “Ironis, tapi sekalipun ada banyak hal yang ingin kuingat, ada banyak hal hun yang ingin kulupakan.” 55 “Kenapa kau tidak menelepon McAllister dan memberitahunya apa yang kaurasakan, apa yang kaupikirkan? Kau tahu nomor telepon langsungnya. di kantor maupun di rumahnya. Mo Panov pasti akan menyuruhmu berbuat begitu.” “Ya, Mo pasti akan berbuat begitu.” David makan telurnya dengan setengah had. ‘“Kalau ada cara untuk menyingkirkan kegelisahan yang spesifik. lakukanlah secepat mungkin,’ ia pasti akan bilang begitu.” “Kalau begitu lakukanlah.” Webb tersenyum, sama ogah-ogahannya seperti caranya makan telur. “Mungkin nanti, mungkin tidak. Aku lebih suka tidak mengumumkan paranoia laten, atau pasif, atau repetitif, atau apa pun istilah mereka. Mo akan terbang kemari dan menghajarku habis-habisan.” “Kalau ia tidak melakukannya, mungkin.. aku yang akan melakukannya.” “Ni shi mthaizi,” kata David, mengambil tisu sambil beranjak bangkit dari kursi dan mendekati istrinya. *ji>J
“Dan apa itu artinya, suamiku yang membihgungkan dan kekasihku nomor delapan puluh tujuh?” “Dasar jalang. Artinya, bila diterjemahkan secara bebas, adalah kau’ gadis kecildan tidak begitu kecildan aku masih bisa melakukan tiga dari lima hal padamu di ranjang, tempat aku bisa melakukan hal lain selain menghajarmu habishabisan.” “Semua dalam.kalimat sesingkat itu?” “Kami tidak membuang-buang kata, kami memberikan gambaran… Aku hams pergi. Kelas pagi ini mengenai Rama Kedua dari Siam, dan klaimnya atas negara Malaysia di awal abad kesembilan belas. Subjek yang merepotkan tapi penting. Yang lebih buruk, ada mahasiswa tamu dari Moulmein, Burma, yang menganggap dirinya lebih tahu banyak ketimbang aku.” “Siam?” tanya Marie sambil memeluknya. “Itu Thailand.” “Ya. Sekarang namanya Thailand.” ‘Istrimu, anak-anakmu? Apakah menyakitkan, David?” David menatap Marie, men yayangi nya. ‘Tidak bisa sesakit itu karena aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Terkadahg aku berharap tidak pernah mengingatnya.” “Kurasa tidak begitu. Aku ingin kau bisa melihat dan mendengar dan merasakannya. Dan mengetahui bahwa aku juga menyayangi mereka” “Oh, TjuhanT Ia memeluk istrinya, tubuh mereka melekat dalam kehangatan yang hanya milik mereka semata. Telepon itu sibuk untuk yang kedua kali, jadi Webb meletakkan telepon dan kembali ke: Siam under Rama III karya W. F. Vella untuk melihat apakah murid pertukaran dari Burma itu benar mengenai konflik Rama 56 II dengan Sultan Kedah mengenai disposisi Pulau Penang. Ini adalah masa konfrontasi dalam rimba akademis yang eksklusif; pagoda-pagoda Moulmein dalam puisi-puisi Kipling digantikan para mahasiswa pascasarjana sok pintar yang tidak punya rasa hormat pada mereka yang lebih tahuKipling pasti. akan memahaminya, dan meriyerangnya. Terdengar ketukan singkat di pintunya, yang terbuka sebelum David sempat meminta pengetuknya masuk. Salah seprang pengawalnya yang berbicara dengannya kemarin sore dalam kehebohan pra pertandingan di antara keramaian, di tengah-tengah keributan, di tengah-tengah ketakutannya. “Halo, Profesor.” “Halo. Jim, bukan?” “Bukan, Johnny. Tidak penting; Anda tidak diharapkan mengetahui nama kami dengan benar.” “Ada masalah?” “Sebaliknya, Sir. Aku kemari untuk mengucapkan selamat tinggal bagi kami semua, seluruh kontingen. Segalanya beres dan Anda kembali ke kehidupan normal. Kami diperintahkan melapor pada B-One-L.” “Pada apa?” “Kedengarannya tolol, bukan? Bukannya mengatakan ‘Ayo kembali ke markas besar’, mereka menyebutnya B-One-L, seakan-akan semua orang tidak bisa menebaknya.” “Aku tidak bisa menebaknya.” “Base-One-Langley. Kami berenam dari CIA, tapi kurasa Anda sudah tahu.” “Kalian pergi? Semuanya?” “Kurang-lebih begitu.” ‘Tapi kukira… kukira ada krisis
di sini.” “Semua beres.” “Aku belum mendapat kabar dari siapa pun. Aku belum mendapat kabar dari McAllister.” “Maaf, aku tidak kenal. Kami bam saja mendapat perintah.” “Kau tidak bisa datang begitu saja dan mengatakan akan pergi tanpa memberi penjelasan! Aku diberitahu ada yang mengincarku! Ada orang di Hong Kong yang ingin membunuhkuV “Well, aku tidak tahu apakah Anda diberitahu, atau Anda sendiri yang mengatakan begitu. Tapi aku tahu kami mendapat masalah A-satu yang sah di Newport News. Kami harus dibrifing dan mehanganinya.” “A-satu yang sah…? Bagaimana dengan aku!” “Banyak-banyaklah istirahat, Profesor. Kami diberitahu Anda membutubkannya.” Orang CIA itu tiba-tiba berbalik, melangkah melewati pintu, dan menutupnya. Well, aku tidak tahu apakah Anda diberitahu, atau Anda sendiri yang 57 mengatakan begitu…. Bagaimana dengan Anda, Profesor? Apa Anda merasa lebih baik sekarang. sesudah kami di sini? Parade?… CharadeTipuan! Di mana nomor telepon McAllister? Di mana? Terkutok, ia punya dua duplikat, satu di rumah dan satu di laci mejanyatidak, di dompetnya! Ia menemukannya, seluruh tubuhnya gemetar karena ketakutan dan marah saat ia memutar nomor itu. “Kantor Mr. McAllister,” kata seorang wanita. “Kukira ini sambungan langsungnya. Itu yang dikatakannya padaku!” “Mr. McAllister sedang tidak berada di Washington, Sir. Dalam hal ini kami diperintahkan menerima dan mencatat telepon-telepon untuknya.” “Mencatat telepon? Di mana dia?” “Aku tidak tahu, Sir. Aku dari sekretariat. Ia menelepon dua hari sekali. Dari siapa ini?” ‘Itu tidak cukup bagus! Namaku Webb. Jason Webb… Bukan, David Webb! Aku harus berbicara dengannya! Segera!” “Akan kuhubungkan dengan departemen yang menangani telepon-telepon mendesak untuknya….” Webb membanting telepon. Ia memiliki nomor telepdn rumah McAllister; ia memutamya. “Halo?” Suara wanita yang lain. “Mr. McAllister, please.” “Sayangnya ia tidak berada di sini. Kalau Anda bersedia memberitahukan nama dan nomor telepon Anda, akan kuberikan padanya nanti.” “Kapan?” “Well, ia seharusnya menelepon besok atau lusa. Biasanya begitu.” “Anda harus memberikan nomor tempat ia berada sekarang, Mrs. McAllister! Kuanggap ini Mrs. McAllister.” “Kuharap begitu. Yang begini sudah berjalan delapan belas tahun. Anda siapa?” “Webb. David Webb.”, “Oh, tentu saja! Edward jarang membicarakan urusan pekerjaandan ia tidak membicarakan kasus Andatapi ia pemah mengatakan betapa ramah Anda dan istri
Anda yang manis. Bahkan, putra sulung kami, yang sedang di sekolah persiapan, sudah sewajarnya, sangat tertarik pada universitas tempat Anda mengajar. Nab,, sekitar tahun lalu nilai-nilainya agak merosot, dan nilai SAT-nya bukan yang tertinggi, tapi ia memiliki pandangan yang luar biasa dan antusias mengenai kehidupan, aku yakin ia akan menjadi aset…” “Mrs. McAllister!.” sela Webb. “Aku harus berbicara dengan suami Anda! Sekarang!” “Oh, maafkan aku, tapi kurasa itu tidak mungkin. Ia ada di Timur 58 Jauh, dan, tentu saja, aku tidak tahu siapa yang bisa dihubungi. Dalam keadaan darurat kami selalu menghubungi Kementerian Luar Negeri.” David menutup telepon. Ia hanis menyiagakanmenelepon-Marie. Sambungannya seharusnya sudah bebas sekarang; sudah hampir satu jam sambungan teleponnya sibuk, dan istrinya tak mungkin berbicara di telepon selama satu jam, bahkan dengan ayahnya, ibunya, atau kedua kakak laki-lakinya di Kanada. Mereka semua saling menyayangi, tapi Marie si petualang dari Ontario. Ia bukan pemuja Prancis seperti ayahnya, bukan ibu rumah tangga seperti ibunya, dan sekalipun Marie memuja saudara-saudaranya, ia bukan lasso karatan berbahasa sederhana seperti mereka. Marie sudah menemukan kehidupan yang lain dalam strata perekonomian tingkat tinggi, dengan gelar doktor, dan pekerjaan penuh waktu di pemerintah Kanada. Dan, akhirnya, ia menikah dengan orang Afnerika. Quel dommage. Teleponnya masih sibuk! Terkutuk, Marie! Lalu Webb membeku, seluruh tubuhnya bagaikan sebongkah es yang panas mendidih. Ia hampir tak bisa bergerak, tapi kemudian ia bergerak, lalu melesat keluar dari ruang kerjanya yang kecil dan menyusuri koridor dengan kecepatan begitu rupa hingga menabrak tiga mahasiswa dan seorang kolega yang menghalangi jalannya, melontarkan dua orang ke dinding, yang lain merunduk di bawahnya; tiba-tiba ia seperti kesurupan. Setibanya di rumah, ia menginjak rem sekuat tenaga; mobilnya berdecit saat ia melompat keluar dan berlari menuju pintu. Ia berhenti, menatap, tak bisa bemapas. Pintu terbuka dan pada panelnya yang miring dan melesak terdapat bekas telapak tangan warna merahdarah. Webb berlari masuk, melempar segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Perabotan berjatuhan dan lampu-lampu hancur berantakan saat ia mencari-cari di lantai dasar. Lalu ia berlari ke atas, tangannya seperti batu granit pipih, setiap sarafnya waspada menangkap suara, naluri pembunuhnya seterang noda merah yang dilihatnya di pintu depan. Karena pada saat-saat seperti ini ia tahu dan menerima fakta bahwa ia pembunuh bayaranbinatang mematikanbernama Jason Bourne. Kalau istrinya ada di atas, ia akan membunuh siapa pun yang mencoba menyakitinyaatau siapa pun yang sudah menyakitinya. Merunduk di lantai, ia mendorong pintu kamar tidur mereka hingga terbuka. Ledakannya menghancurkan dinding lorong atas. Ia bergulingan di bawah ledakan itu ke sisi seberang; ia tidak memiliki senjata, tapi ia membawa pemantik. Ia memasukkan tangan ke dalam saku celana, mengambil kertas-kertas catatan yang selalu dimiliki dosen. menggumpal-nya menjadi bola, berputar ke kki, dan menyalakan pemantiknya; api 59 seketika berkobar. Ia melempar gumpalan kertas terbakar itu ke kamar tidur sambil menekankan punggung ke dinding dan berdiri dari lantai; kepalanya menoleh
ke dua pintu lain yang tertutup di lantai dua yang sempit itu. Tiba-tiba ia melesat sambil menerjang kembali ke lantai dan berguling ke kegelapan. Tidak ada apa-apa. Kedua kamar itu kosong. Kalau ada musuh, musuh itu berada di kamar tidur. Tapi sekarang seprainya telah terbakar. Kobarannya perlahan-lahan melompat ke langit-langit. Hanya beberapa detik lagi. Sekarang! Ia menerjang masuk ke kamar, dan sambil menyambar seprai yang terbakar itu ia berputar, berjongkok, dan berguling ke lantai hingga apinya padam, sepanjang waktu bersiap-siap menerima hantaman sedingin es di bahu atau lengannya, tapi tahu bahwa ia bisa melawamvya dan melawan musuhnya. Astaga! Ia kembali menjadi Jason Bourne! Tidak terjadi apa-apa. Marie tidak ada di sana; tidak ada apa-apa kecuali peralatan bertali sederhana yang telah memicu senapan tabur, diarahkan untuk ketepatan membunuh pada saat ia membuka pintu. Ia mengentak-entakkan kaki memadamkan api, menerjang ke lampu meja, dan menghidupkannya. Marie! Marie! Lalu ia melihatnya. Surat tergeletak di bantal, di sisi ranjang Marie: “Istri dibdlas istri, Jason Bourne. Ia terluka tapi tidak tewas, walaupun istriku tewas. Kau tahu di mana bisa menemukanku, dan istrimu, kalau kau berhati-hati dan beruntung. Mungkin kita bisa berbisms, karena aku juga memiliki musuh. Kalau tidak, apa artinya kematian seorang putri lagi?” Webb berteriak, jatuh ke bantal, berusaha meredakan kemurkaan dan kengerian yang berasal dari tenggorokannya, mendorong kepedihan yang menyapu pelipisnya. Lata ia berbalik dan menatap langit-langit, kepasifan fisik yang mengerikan mulai menguasainya. Hal-hal yang tak teringat tiba-tiba melintas dalam benaknyahalhal yang tak pemah diungkapkannya bahkan pada Morris Panov. Tentang orang-orang yang menjadi mayat karena pisaunya, karena pistolnyabukan pembunuhan imajiner, pembunuhan-pembunuhan itu nyata. Mereka telah menjadikannya bukan dirinya yang sebenarnya, tapi hasilrrya terlalu baik. Ia telah menjadi citra itu, orang yang seharusnya tidak ada. Hams. Ia haras bertahan hidup tanpa mengetahui siapa dirinya. Dan sekarang ia tahu dua manusia di dalam dirinya itu yang membentak keseluruhan dirinya. Ia selalu mengingat orang yang satu karena ia ingin menjadi orang itu, tapi saat ini ia haras menjadi orang yang satu lagiorang yang dibeftcinya. Jason Bourne beranjak dari ranjang dan berjalan ke ruang pakaian walk-in tempat terdapat laci terkunci, laci ketiga lemarinya. Ia mengulurkan tangan dan menarik kunci yang ditempelkan dengan selotip di langit-langit lemari. Ia memasukkannya ke lubang kunci dan membuka laci itu-Di dalamnya terdapat dua pistol otomatis dalam keadaan terbongkar, empat utas kawat tipis tersambung pada penggulung yang bisa disembunyikan di telapak tangannya, tiga paspor sah dengan tiga nama berbeda, dan enam bahan peledak plastik yang bisa meluluhlantakkan seluruh ruangan. Ia akan menggunakan salah satu atau semuanya. David WebD akan menemukan istrinya. Atau Jason Bourne akan menjadi teroris yang tak pemah diimpikan siapa pun dalam mimpi buruk yang paling buruk sekalipun. Ia tidak peduiiterlalu banyak yang sudah dirampas darinya. Ia tidak mau menanggung lebih banyak lagi. Bourne merakit kembali pistol-pistolnya dan memasukkan magasin ke dalam pistol kedua. Keduanya sudah siap. Ia sudah siap. Ia kembali ke ranjang dan membaringkan diri, sekali lagi menatap langit-langit. Logistik akan tiba pada saatnya, ia tahu. Lalu perburuan akan dimulai. Ia akan menemukan Mariehidup atau matidan kalau Marie sudah mati, ia akan membunuh, membunuh, dan membunuh lagi!
Siapa pun pelakunya tidak akan pemah bisa melarikan diri darinya. Dari Jason Bourne. 61 5 MPIR-HAMPIR tidak bisa mengendalikan diri, Bourne tahu bahwa ketenangan sama sekali tak mungkin didapatkannya. Ia mencengkeram pistol otomatis itu sementara benaknya berderak-derak oleh semburan cepat tembakan imajiner ketika satu demi satu pilihan bermunculan di benaknya. Selain itu, ia tidak bisa berdiam diri; ia harus terus bergerak. Ia harus bangkit dan bergerak! Kementerian Luar Negeri. Orang-orang di Kementerian Luar Negeri yang dikenalnya selama bulan-bulan terakhir di kompleks medis Virginia yang terpencil dan rahasiaorang-orang yang berkeras dan terobsesi, yang menginterogasinya tanpa henti, memperlihatkan berpuluh-puluh foto hingga Mo Panov memerintahkan mereka untuk berhenti. Ia tahu nama-nama mereka dan menuliskannya, berpikir suatu hari nanti ia mungkin ingin mengetahui siapa merekatidak ada alasan lain kecuali ketidakpercayaan yang sudah mendarah daging; orang-orang seperti itu pemah mencoba membunuhnya beberapa bulan yang lalu.’ Sekalipun begitu ia tidak pernah menanyakan nama mereka, dan mereka pun tidak pemah memberitahukannya, kecuali sebagai Harry, Bill, atau Sam, berdasarkan teori bahwa identitas sebenarnya akan membuatnya tambah bingung. Sebaliknya, diam-diam ia membaca pelat identifikasi mereka dan, sesudah mereka pergi, menuliskan nama-nama itu dan menyimpannya bersama barang-barang pribadi di lemari pendek. Pada saat Marie datang menjenguknya, setiap hari, ia memberikan nama-nama itu kepada Marie dan memintanya menyembunyikan kertas itu di rumahmenyembunyikannya baik-baik. Di kemudian hari, sekalipun melakukan permintaan Bourne, Marie mengakui ia merasa kecurigaan Bourne terlalu berlebihan, kelewat batas. Tapi pada suatu pagi, hanya beberapa menit sesudah sesi yang menegang-kan dengan orang-orang dari Washington, David memohon pada Marie untuk meninggalkan kompleks secepatnya, berlari ke mobil, pergi ke bank tempat mereka menyewa safe deposit box, dan melakukan hal berikut ini: Menyelipkan sehelai rambut di kiri bawah kotak deposit itu, 62 menguncinya, keluar dari bank, dan kembali dua jam kemudian untuk melihat apakah rambut itu masih ada di sana. Ternyata tidak ada. Marie meletakkannya sedemikian rupa sehingga rambut itu tidak mungkin jatuh kecuali kotak depositnya dibuka. Ia menemukan rambut itu di lantai ubin ruang lemari besi bank. “Bagaimana kau tahul” tanya Marie pada waktu itu. “Salah seorang interogatorku yang ramah naik pitam dan mencoba memprovokasiku. Mo sedang keluar kamar sebentar dan orang itu boleh dikata menuduhku berpurapura, merahasiakan sesuatu. Aku tahu kau sedang dalam perjalanan kemari, jadi kuikuti saja permainannya. Aku ingin memastikan sendiri seberapa jauh mereka melangkahseberapa jauh mereka bisa melangkah.” Tidak ada lagi yang sakral sejak itu, dan tidak ada yang sakral sekarang. Semuanya terlalu simetris. Para pengawal ditarik, reaksinya diragukan dengan sikap meremehkan, seakan-akan ia sendiri yang meminta perlindungan tambahan, bukannya atas desakan Edward McAllister. Lalu dalam waktu beberapa jam Marie diculik, menurut skenario yang telah dirinci dengan sangat akurat oleh seorang pria gugup dengan mata dingin membeku. Dan sekarang McAllister ini tiba-tiba berada lima belas ribu mil jauhnya dari titik nol yang ditentukannya sendiri. Apakah menteri muda itu membelot? Apakah ia sudah dibeli di Hong Kong? Apakah ia mengkhianati Washington dan orang yang hams dilindunginya? Apa yang sedang terjadi? Apa pun itu, di antara rahasia-rahasia yang tak lagi dihormati,
terdapat nama sandi Medusa. Nama sandi itu tak pemah disinggung-singgung dalam interogasi, tak pemah disebut-sebut sama sekali. Mengejutkan. Seolah-olah sebatalion psikopat dan pembunuh yang tak diakui keberadaannya itu memang tidak pemah ada; sejarahnya sudah dihapus dari buku. Tapi sejarah itu bisa dicantumkan kembali. Di sinilah ia hams memulai. Webb bergegas keluar dari kamar tidur dan menuruni tangga ke ruang kerjanya, yang dulunya berupa perpustakaan mungil di lorong rumah bergaya Victoria itu. Ia duduk di balik meja, membuka laci paling bawah, menyingkirkan buku-buku catatan dan dokumen-dokumen. Ia menyelipkan sebilah pembuka surat dari kuningan dan mencabut dasar laci palsu; di lapisan itu terdapat kertas-kertas Iain. Potonganpotongan kertas membingungkan dan tak menentu tentang ingatan yang terpecahpecah, bayangan-bayangan yang tiba-tiba melintas dalam benaknya pada siang maupun malam hari. Ada sobekan-sobekan dari buku catatan kecil dan guntingan kertas surat tempat ia membuat gambar-gambar dan menulis kata-kata yang meledak dalam kepalanya. Kertas-kertas itu penggugah ingatan yang menyakitkan, banyak yang begitu menyiksa Sehingga ia tak bisa mem baginya dengan Marie, takut kalaukalau penderitaannya terlalu hebat, pengungkapan tentang Jason Bourne terlalu 63 brutal untuk dikonfrontasi istrinya. Dan di antara rahasia-rahasia ini terdapat nama-nama para pakar operasi rahasia yang pemah datang menginterogasinya dengan intens di Virginia. Pandangan David tiba-tiba terfokus pada senjata berkaliber besar yang menakutkan di tepi meja. Tanpa sadar, ia membawa pistol itu dari kamar tidur; ia menatapnya sejenak, lalu meraih telepon. Inilah awal dari jam-jam paling menyiksa, paling menimbulkan kemarahan dalam hidupnya, karena dengan berlalunya setiap detik, berarti Marie semakin jauh darinya. Kedua telepon pertama diterima oleh istri atau kekasih; orang-orang yang ingin ia hubungi tiba-tiba tidak berada di tempat sewaktu ia mengidentifikasi diri. Ia masih tidak diakui! Mereka tidak mau menyentuhnya tanpa pengesahan dan pengesahan itu ditarik. Astaga, seharusnya ia tahu! “Halo?” “Ini tempat tinggal Lanier?” “Ya, benar.” “William, Lanier, please. Katakan ini masalah mendesak, siaga Seribu Enam Ratus. Namaku Thompson, Kementerian Luar Negeri.” ‘Tunggu sebentar,” kata wanita itu, kedengaran prihatin. “Siapa ini?” tanya seorang pria. “Ini David Webb. Kau ingat Jason Bourne, bukan?” “Webb? ” Lanier terdiam sejenak, hanya suara napasnya yang terdengar. “Mengapa kau mengaku bernama Thompson? Mengapa kau mengatakan ini siaga White House?” “Aku mendapat gagasan kau mungkin tidak ingin berbicara denganku. Di antara beberapa hal yang kuingat, kau tidak mengadakan kontak dengan orang-orang tertentu tanpa pengesahan. Mereka di luar batas. Kau hanya perlu melaporkan ada usaha untuk menghubungimu.” “Kalau begitu kuanggap kau juga ingat bahwa sangat tak biasa orang seperti aku dihubungi lewat telepon domestik.” ‘Telepon domestik? Apakah larangan domestik sekarang mencakup tempat tinggal?” “Kau tabu apa maksudku.” “Seperti yang kukatakan, ini keadaan darurat.”
‘Tidak mungkin ada hubungannya denganku,” Lanier memprotes. “Kau arsip mati di kantorku” “Aku sudah dianggap mati?” sela David, “Aku tidak bilang begita,” balas orang dari operasi rahasia itu. “Yang kumaksud adalah kau tidak ada dalam agendaku dan sudah menjadi kebijakan untuk tidak mencampuri agenda orang lain.” “Orang lam macam apa?” tanya Webb tajam. “Bagaimana aku tahu?” “Apakah maksudmu kau tidak tertar