PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk
Building a GREAT Franchise
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Identitas Perusahaan Company Identity
Nama Perusahaan: PT BFI Finance Indonesia Tbk disingkat BFI
Name of Company: PT BFI Finance Indonesia Tbk abbreviated BFI
Kedudukan: Tangerang Selatan, Indonesia
Domicile: South Tangerang, Indonesia
Pembentukan Perusahaan: 7 April 1982
Established: 7 April 1982
Modal Dasar: Rp500 miliar
Authorised Capital: Rp500 billion
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp381,7 miliar
Issued and Fully Paid-Up Capital: Rp381.7 billion
Kepemilikan (per 31 Desember 2013): Investor luar negeri 93,51% Investor dalam negeri 6,49%
Ownership (as of 31 December 2013): Foreign investors 93.51% Local investors 6.49%
Kegiatan Usaha: Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan
Business Activities: Consumer Financing and Finance Lease
Hubungi Kami: PT BFI Finance Indonesia Tbk BFI Tower Sunburst CBD Lot 1.2 Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo BSD City – Tangerang Selatan 15322 Indonesia Telepon : (62-21) 2965 0300, 2965 0500 Faksimili : (62-21) 2966 0757, 2966 0758 E-mail :
[email protected]
Contact Us: PT BFI Finance Indonesia Tbk BFI Tower Sunburst CBD Lot 1.2 Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo BSD City – South Tangerang 15322 Indonesia Telephone : (62-21) 2965 0300, 2965 0500 Facsimile : (62-21) 2966 0757, 2966 0758 E-mail :
[email protected]
Situs Web: www.bfi.co.id
Website: www.bfi.co.id
Keterangan / Note: Dalam hal terjadi perbedaan antara versi bahasa Indonesia dan Inggris, yang menjadi acuan adalah teks dalam bahasa Indonesia. In the event of discrepancy between the Indonesian and English versions, the Indonesian language text shall prevail.
Building a GREAT Franchise Kami di BFI telah menjalani sebagian besar waktu dalam perjalanan bisnis kami dengan dedikasi untuk membangun reputasi bisnis yang terhormat. Kami telah berkembang selama bertahun-tahun untuk menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia. Bisnis kami termasuk dalam Peringkat 10 Besar Perusahaan Pembiayaan Teratas dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus di Indonesia (menurut majalah Infobank). Kami memiliki jaringan 236 outlet dan lebih dari 6.000 karyawan yang tersebar di kepulauan Indonesia.
We have spent the greater part of our years in business dedicated to building a respectable brand and business. We have evolved over the years to become one of the most reputable multifinance companies in Indonesia. Our business ranks amongst the Top 10 Multifinance Companies with Excellent Financial Performance in Indonesia (according to Infobank magazine). We have a network of 236 outlets and over 6,000 employees that covers the Indonesian archipelago.
GREAT merupakan Nilai-Nilai Dasar terbaru Perusahaan kami yang diresmikan pada tahun 2013. Bertumbuh dan Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan, dengan me-Realisasikan Saling Menghormati dan Peduli, untuk menyediakan Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal, dengan Absolut dalam Integritas serta Tim Kerja yang Solid dan Saling Percaya. Semua hal tersebut di atas merupakan nilai-nilai yang selalu berusaha kami tanamkan kepada pihak manajemen dan karyawan Perusahaan kami. Nilai-nilai ini sangatlah penting bagi industri seperti yang dijalankan oleh Perusahaan kami. Kami percaya bahwa kami telah membangun budaya perusahaan yang kokoh di lingkungan mereka, dan tantangannya terletak pada bagaimana kami terus memelihara dan mengembangkan sumber daya manusia dengan nilai-nilai yang kuat, dan yang akan melanjutkan langkah untuk terus tumbuh bersama Perusahaan.
GREAT is our newly unveiled Core Values for 2013. To Grow and Improve Continuously, with Respect and Care, to provide Excellent Service, with Absolute Integrity, as well as Trust and Team Spirit. This encompasses the values that we have always instilled in our management and employees. These values are especially critical in an industry such as ours. We believe that we have built a strong company culture around them, and the challenge lies in how we continue to nurture and develop human capital with strong values and who will continue to grow with the Company.
Saat kami membahas tentang membangun jaringan bisnis, kami membayangkan keberadaan jaringan dari outlet-outlet kami yang menganut Nilai-Nilai Dasar Perusahaan dengan baik. Mengembangkan jaringan saja tidak cukup, karena kompleksitas yang timbul dari keberadaan tenaga kerja dan basis pelanggan yang lebih beragam dari segi geografis adalah tantangan yang harus kami hadapi. Kami membangun jaringan bisnis yang seragam di seluruh Indonesia, organisasi yang menanamkan perilaku, profesionalisme dan proses yang dapat direplikasikan dari satu outlet ke outlet yang lain. Konsistensi dalam hal keunggulan proses dan operasional adalah hal yang sangat penting bagi kami, tetapi demikian pula dengan faktor keterampilan (baik soft skill maupun teknis) dan pelatihan bagi karyawan kami. Kami tidak hanya ingin membangun keberadaan Perusahaan, kami ingin membangun jaringan bisnis yang GREAT.
When we talk about building a franchise, we envision a network of outlets that embrace our Core Values. Growing a network itself is not sufficient, as the complexities that come with a more geographically-diverse workforce and customer base is a challenge that we must face. We are building a franchise that is uniform across Indonesia. We are replicating the attitude, professionalism and processes that can be replicated from one outlet to the other. Consistency of processes and operational excellence is of utmost importance to us, but so are the skills (both soft and technical) and training of our people. We do not just want to build a presence, we want to build a GREAT franchise.
Meskipun kami merasa bangga dan bersyukur karena keberhasilan kami menjadi perusahaan seperti sekarang ini, kami tidak akan berpuas diri, tetapi terus berusaha dan membangun BFI menjadi lebih kuat, lebih besar dan lebih baik. Walaupun kami bercita-cita untuk tumbuh lebih cepat, kami juga menyadari bahwa pertumbuhan tersebut harus berkelanjutan. Kami percaya bahwa sebuah perusahaan dengan nilai-nilai dasar yang kuat akan mampu bertahan terhadap ujian waktu dan berbagai tantangan yang datang bersama hal tersebut.
Whilst we are proud of and grateful for the company that we have become, we will not rest on our laurels but continue to strive and build BFI to be stronger, bigger and better. Whilst we aspire to grow faster, we are also mindful that this growth has to be sustainable. We believe that a company with strong core values will be able to withstand time and the tribulations that come along with it.
4
2013 Performance
Company at a Glance
Kinerja 2013
Sekilas Perusahaan
2013 Performance
Company at a Glance
• Ikhtisar Kinerja 2013
6
2013 Performance Highlights 7
Financial Highlights
42
• Kegiatan Usaha
44
Business Activities
• Ikhtisar Saham dan Obligasi
9
Shares and Bonds Highlights
Contents
• Sejarah Perusahaan Company History
• Ikhtisar Keuangan
Daftar Isi
40
Business Overview
• Visi, Misi dan Nilai-Nilai Dasar
46
Vision, Mission and Core Values
• Sambutan Presiden Komisaris
16
Message from the President Commissioner • Sambutan Presiden Direktur
24
Message from the President Director • Penghargaan dan Pencapaian
34
Awards and Achievements • Peristiwa Penting 2013
38
2013 Event Highlights
- Sekretaris Perusahaan
Tata Kelola Korporasi yang Baik
Corporate Secretary
Good Corporate Governance
- Direksi
194 195
Board of Directors • Manajemen Risiko
• Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang Baik
140
Good Corporate Governance Statement • Kebijakan Pelapor (Whistleblower)
148
• Komitmen Terhadap Perlindungan Pelanggan
149
• Aspek Hukum
214
Legal Aspects
Corporate Governance Structure - Rapat Umum Pemegang Saham 149
• Kegiatan Komunikasi Korporasi
General Meeting of Shareholders
Corporate Communication Activity
- Dewan Komisaris
213
Commitment to Customers’ Protection
Whistleblower Policy • Susunan Tata Kelola Korporasi
202
Risk Management
154
221
• Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 228 Corporate Social Responsibility
Board of Commissioners - Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
164
Committees Under the Board of
Laporan Keuangan
Commissioners - Audit Internal
187
Financial Statements
Internal Audit
2
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
242
Human Capital
Information Technology
48 76 Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Tinjauan Bisnis
Sumber Daya Manusia
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Business Overview
Human Capital
Management Discussion and Analysis
• Produk-Produk Kami
50
Our Products
• Tinjauan Sumber Daya Manusia
78
Human Capital Overview
• Strategi Pemasaran
54
Marketing Strategies
• Kesejahteraan Karyawan
88
64
• Tinjauan Ekonomi dan Industri
Teknologi Informasi
Service Quality • Testimoni Pelanggan
68
92
Information Technology
72
• Pandangan Terhadap Tahun 2014
Partners’ Testimony
Dewan Komisaris
Data dan Profil Perusahaan
Lampiran 372
Profile of the Board of Commissioners’
Company Data and Profile
Committees • Manajemen Senior
• Akta Pendirian Perusahaan dan 360
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
399
References of Bapepam-LK Regulation 376
No. X.K.6
Senior Management • Jaringan
Deed of Establishment and Deed
386
Network
Changes 362
• Lembaga dan Profesi Penunjang
364
Capital Market Supporting Institutions
Pasar Modal
Organization Structure Board of Commissioners and Board of
396
and Professionals • Surat Pernyataan Anggota Dewan
Directors 366
Profile of the Board of Commissioners Profile of the Board of Directors
136
Outlook for the Year 2014
• Profil Komite-Komite
• Profil Direksi
111
Financial Performance Overview
• Testimoni Rekanan
• Profil Dewan Komisaris
107
Economy and Industry Overview • Tinjauan Kinerja Keuangan
Customers’ Testimony
• Dewan Komisaris dan Direksi
106
Segmental Operational Overview and Marketing Aspects
• Kualitas Pelayanan
• Struktur Organisasi
• Tinjauan Operasional dan Aspek Pemasaran per Segmen
58
Operational Performance
Perubahan Akta
104
General Overview
Employees’ Welfare
• Kinerja Operasional
• Tinjauan Umum
370
Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013
398
The Statement of Board of Commissioners and Board of Directors Concerning Responsibility for the 2013 Annual Report
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
3
2013 Performance
Kinerja 2013 2013 Performance
Kantor Cabang Baru New Branches
51 Jumlah Aset Total Assets
26,2% The Village at Badui Luar Budianto Hendradjaja
4
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
5
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Ikhtisar Kinerja 2013 2013 Performance Highlights
Jumlah Aset Perusahaan pada tahun 2013 meningkat 26,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatat peningkatan Jumlah Pendapatan sebesar 19,5%, Laba Tahun Berjalan sebesar 3,7% dan Nilai Pembiayaan Baru sebesar 23,7% dibandingkan dengan tahun 2012 (lihat Tabel 1, 2 dan 10 pada bab Pembahasan dan Analisa Manajemen). Perluasan jaringan operasional Perusahaan dengan penambahan 51 kantor cabang di berbagai wilayah Indonesia dilakukan secara intensif. Data per 31 Desember 2013, jaringan operasional Perusahaan kini mencapai 177 kantor cabang dan 59 gerai di seluruh Indonesia sehingga jumlah keseluruhan mencapai 236 outlet.
During 2013, the Company’s Total Assets increased 26.2% compared to the previous year. The Company also recorded an increase of 19.5% for the Company’s Total Income, 3.7% for Profit for the Year and 23.7% for Value of New Bookings when compared to 2012 (see Table 1, 2 and 10 in the Management Discussion and Analysis chapter). The expansion of the Company’s operational network with the addition of 51 branches in various parts of Indonesia conducted intensively. As of 31 December 2013, the Company’s operational network throughout Indonesia totaled 177 branches and 59 kiosks for a total of 236 outlets.
Jumlah Aset (dalam miliar Rupiah)
Laba Tahun Berjalan (dalam miliar Rupiah)
Total Assets (in billion Rupiah)
Profit for the Year (in billion Rupiah)
8.293
490
509
425
6.570 362 5.305
301
3.870 2.393
09
10
11
13
12
09
10
11
Jumlah Pendapatan (dalam miliar Rupiah)
Nilai Pembiayaan Baru (dalam miliar Rupiah)
Total Income (in billion Rupiah)
Value of New Bookings (in billion Rupiah)
12
1.890
8.652
1.582
6.993
1.261 910
13
5.742
921
4.155
1.972
09
6
10
11
12
13
09
10
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
11
12
13
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Ringkasan Laporan Keuangan dan Rasio
Summary of Financial Statements and Ratios
(Rp miliar) Keterangan
(Rp billion) 2009
2010
2011
2012
2013
Description
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Statements of Comprehensive Income
Pendapatan
910
921
1.261
1.582
1.890
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
392
463
529
614
667
Profit Before Income Tax
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
301
362
425
490
509
Comprehensive Income for the Year
2.088
2.871
3.716
4.047
5.392
Consumer Financing Receivables
Laporan Posisi Keuangan Piutang Pembiayaan Konsumen
Income
Statements of Financial Position
208
521
1.095
1.967
1.953
Net Investment in Finance Lease
Jumlah Piutang
2.296
3.391
4.811
6.014
7.345
Total Receivables
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(213)
(73)
(61)
(74)
(106)
Allowance for Impairment Losses
27
6
4
5
12
Deferred Tax Assets
Investasi Neto Sewa Pembiayaan
Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-Lain - Bersih Jumlah Aset Pinjaman yang Diterima Efek Utang yang Diterbitkan - Bersih
282
546
550
625
1.042
Other Assets - Net
2.393
3.870
5.305
6.570
8.293
Total Assets
657
1.593
2.316
2.406
3.173
Fund Borrowings
-
159
482
1.125
1.454
Debt Securities Issued - Net
202
178
141
178
270
Other Payables
Ekuitas
1.534
1.941
2.366
2.862
3.397
Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
2.393
3.870
5.305
6.570
8.293
Total Liabilities and Equity
Utang Lain-Lain
Data Saham
Share Data
Saham Beredar (juta)
760
760
760
1.521
1.527
Share Outstanding (million)
Laba Bersih per Saham Dasar (Rp)
396
476
559
322
333
Basic Earnings per Share (Rp)
135,0
-
-
-
Dividen per Saham (Rp)
-*
Dividend per Share (Rp)
Rasio-Rasio
Ratios
Pengembalian Terhadap Ekuitas**
20,8%
20,8%
19,8%
18,8%
16,3%
Return On Equity (ROE)**
Pengembalian Terhadap Ekuitas Disesuaikan***
21,3%
21,0%
19,8%
18,8%
16,3%
Adjusted (ROE)***
Pengembalian Terhadap Aset^
10,2%
11,6%
9,3%
8,3%
6,8%
Return On Assets (ROA)^
2,7 x
2,1 x
2,2 x
1,8 x
1,9 x
Liquidity Ratio****
Rasio Likuiditas**** Total Liabilitas Terhadap Aset
0,4 x
0,5 x
0,6 x
0,6 x
0,6 x
Debt to Assets
Rasio Utang Bersih Terhadap Ekuitas^^
0,3 x
0,7 x
1,1 x
1,2 x
1,3 x
Net Debt-to-Equity Ratio^^
* Menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2014 ** Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Rata-Rata Ekuitas *** Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Rata-Rata (Ekuitas - Aset Pajak Tangguhan) **** Aset Lancar / Liabilitas Lancar ^ Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Rata-Rata Aset ^^ (Pinjaman - Kas) / Ekuitas, n.a. jika negatif
* Await for the resolution of the 2014 General Meeting of Shareholders (GMS) ** Comprehensive Income for the Year / Average Equity *** Comprehensive Income for the Year / Average (Equity - Deferred Tax Assets) **** Current Assets / Current Liabilities ^ Comprehensive Income for the Year / Average Total Assets ^^ (Interest Bearing Debts - Cash) / Equity, n.a. if negative
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
7
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Statistik
Statistics
Keterangan
2009
2010
2011
2012
2013
Description
Nilai Pembiayaan Baru (Rp miliar)
Value of New Bookings (Rp billion) 94
570
1.087
1.803
1.342
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
1.878
3.584
4.655
5.190
7.311
Consumer Financing
Jumlah
1.972
4.155
5.742
6.993
8.652
Sewa Pembiayaan
Total
Jumlah Kontrak Baru yang Dibukukan
Number of New Contracts Booked 105
401
5.450
8.384
4.480
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
84.362
122.186
171.762
168.730
197.682
Consumer Financing
Jumlah
84.467
122.587
177.212
177.114
202.162
Sewa Pembiayaan
Rata-Rata Nilai Kontrak Baru (Rp juta)
Total Average Value of New Bookings (Rp million)
894
1.422
199
215
299
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
22
29
27
31
37
Consumer Financing
Jumlah
23
34
32
39
43
Sewa Pembiayaan
Total
Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp miliar)*
Value of Total Receivables Managed (Rp billion)* 208
521
1.095
1.967
1.953
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
2.303
3.113
4.392
5.406
7.617
Consumer Financing
Jumlah
2.511
3.633
5.487
7.373
9.570
Sewa Pembiayaan
Total
Jumlah Kontrak yang Dikelola*
Number of Contracts Managed* 570
607
5.559
11.528
11.347
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
109.989
134.929
185.315
198.886
234.155
Consumer Financing
Jumlah
110.559
135.536
190.874
210.414
245.502
Sewa Pembiayaan
Total
Rata-Rata Nilai Kontrak yang Dikelola (Rp juta)*
Average Value of Contracts Managed (Rp million)* 365
858
197
171
172
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
21
23
24
27
33
Consumer Financing
Jumlah
23
27
29
35
39
Total
Jumlah Outlet
76
121
169
185
236
Number of Outlets
1.468
1.774
2.560
3.274
4.021
Permanent Employees
887
1.880
2.075
2.122
2.495
Contract-Basis Employees
2.355
3.654
4.635
5.396
6.516
Total
Sewa Pembiayaan
Jumlah Karyawan
Number of Employees
Karyawan Tetap Karyawan Kontrak Jumlah
* Termasuk piutang yang dikelola di luar neraca melalui Pembiayaan Bersama atau Channeling
* Including off-balance sheet receivables managed through Joint Financing or Channeling
Sejarah Pembayaran Dividen Selama Lima Tahun Terakhir
Dividend Payment History for the Last Five Years
Tahun Buku
2009
2010*
2011*
2012*
2013***
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham / Rapat Direksi
11 Desember 2009 / 22 April 2010
15 Juni 2011
21 Juni 2012
16 Mei 2013
-
Jumlah Dividen per Saham (dalam nilai penuh - mata uang Rupiah)
Date of General Meeting of Shareholders / Board of Directors’ Meeting Dividend per Share (in full amount - Rupiah currency)
- Interim**
57,00
-
-
-
-
- Interim**
- Final
78,00
-
-
-
-
- Final
Jumlah
135,00
-
-
-
-
Total
34%
-
-
-
-
Pay Out Ratio
-
Date of Payment
29 Januari 2010
-
-
-
-
- Interim
4 Juni 2010
-
-
-
-
- Final
102.645
-
-
-
-
Rasio Pembayaran Tanggal Pembayaran - Interim - Final Jumlah Dividen (Rp juta)
* Tidak ada pembayaran dividen untuk tahun buku 2010, 2011 dan 2012 ** Dividen tunai interim diputuskan oleh Rapat Direksi *** Menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2014
8
Fiscal Year
Total of Dividend (Rp million)
* There are no dividend payments for fiscal year 2010, 2011 and 2012 ** Interim cash dividend declared by the Board of Directors’ Meeting *** Await for the resolution of the 2014 General Meeting of Shareholders (GMS)
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Ikhtisar Saham dan Obligasi Shares and Bonds Highlights
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology of Share Listing
Saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu disebut Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).
The Company’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange).
Kronologis pencatatan saham adalah sebagai berikut:
Chronology of share listing is as follows:
Sejarah Saham
Capital History Periode Period
Saham Baru Diterbitkan (juta) New Shares Issued (million)
April / April 1990
2,1
Peristiwa
IPO @Rp5.750,00
Saham Ditempatkan (juta) Shares Outstanding (million)
Event
10,5
IPO @Rp5,750
1 untuk 10 Saham Dividen
Januari / January 1993
1,2
11,7
1-for-10 Stock Dividend
17 untuk 20 Saham Bonus
Juli / July 1993
9,9
21,6
17-for-20 Stock Bonus
7,2
28,8
1-for-3 Stock Dividend
28,9
57,7
1-for-1 Rights Issue @Rp1,500
1 untuk 3 Saham Dividen
Januari / January 1994
1 untuk 1 Penawaran Umum Terbatas @Rp1.500,00
Mei / May 1994
2 untuk 1 Penawaran Umum Terbatas @Rp1.000,00
Maret / March 1997
115,4
173,1
2-for-1 Rights Issue @Rp1,000
2 untuk 1 Pemecahan Nilai Nominal Saham
September / September 1997
173,1
346,2
2-for-1 Stock Split
Saham Baru dari Konversi Obligasi Wajib Konversi
Agustus / August 2002 Mei / May 2006
414,2
760,4
New Shares From MCB Conversion
2 untuk 1 Pemecahan Nilai Nominal Saham
Agustus / August 2012
760,3
1.520,7
2-for-1 Stock Split
MESOP Tahap I
Mei / May 2013
5,9
1.526,6
MESOP Phase 1
Keterangan | Note: MCB = Mandatory Convertible Bonds (Obligasi Wajib Konversi) MESOP = Management & Employee Stock Option Programme (Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham)
Sejarah Harga Saham (Rp)
Share Price History (Rp) Tertinggi Highest
Periode 2012*
Terendah Lowest 2013
2012*
Penutupan Closing 2013
2012*
Period
2013
Triwulan 1
5.700
2.450
4.600
1.900
4.700
2.350
1st Quarter
Triwulan 2
5.500
2.700
4.000
2.025
4.500
2.325
2nd Quarter
Triwulan 3*
4.750
2.550
2.025
1.900
2.200
2.500
3rd Quarter*
Triwulan 4*
2.200
2.500
1.700
2.000
2.025
2.500
4th Quarter*
Keterangan | Note: * Pada bulan Agustus 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:2, dari nominal awal sebesar Rp500,00 per saham menjadi Rp250,00 per saham. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 1.520.678.562 saham dibandingkan sebelumnya sejumlah 760.339.281 saham.
In August 2012, the Company conducted a stock split with a ratio of 1:2, from an initial nominal of Rp500 per share to Rp250 per share. This resulted in an increase in the number of the Company’s issued and fully paid-up shares to 1,520,678,562 shares from 760,339,281 shares.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
9
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Ikhtisar Saham dan Obligasi Shares and Bonds Highlights
Pergerakan Harga Saham 2013 (Rp)
Share Price Movement for 2013 (Rp)
3.000
2.000
1.000
0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Tertinggi | Highest
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Penutupan | Closing
Terendah | Lowest
Volume Saham
Shares Volume Kurs Rate
Bulan Month
Peredaran Saham di Pasar Reguler Shares Circulation in Regular Market
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
Penutupan / Closing
Volume / Volume
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Unit)
2012
10
Des
2013
2012
2013
2012
2013
2012
Nilai / Value (Rp)
2013
2012
2013
Januari January
5.550
2.250
4.800
1.900
5.250
2.100
7.406.500
2.474.000
37.525.500.000
5.073.827.500
Februari February
5.600
2.200
5.000
2.000
5.550
2.025
6.432.500
17.527.000
33.423.750.000
35.657.600.000
Maret March
5.700
2.450
4.600
2.075
4.700
2.350
1.405.000
2.999.500
6.714.850.000
6.988.950.000
April April
4.925
2.650
4.600
2.200
4.700
2.650
3.468.000
5.192.500
16.585.087.500
12.377.150.000
Mei May
5.500
2.700
4.325
2.125
4.325
2.375
1.252.000
8.336.500
5.900.650.000
20.775.725.000
Juni June
4.500
2.500
4.000
2.025
4.500
2.325
461.500
4.631.000
1.984.900.000
10.055.775.000
Juli July
4.750
2.500
3.825
2.000
4.200
2.500
206.000
2.046.500
926.525.000
4.342.350.000
Agustus August
4.575
2.500
2.075
1.900
2.200
1.960
1.267.500
616.500
2.928.450.000
1.319.747.500
September September
2.300
2.550
2.025
2.000
2.200
2.500
208.500
2.081.500
457.562.500
4.988.275.000
Oktober October
2.200
2.500
1.900
2.400
2.000
2.500
9.485.000
4.666.000
18.950.185.000
11.663.000.000
November November
2.000
2.500
1.790
2.100
1.800
2.100
8.952.500
4.003.000
16.961.520.000
9.132.337.500
Desember December
2.025
2.500
1.700
2.000
2.025
2.500
9.216.500
4.142.000
16.741.750.000
9.385.825.000
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Komposisi Pemegang Saham
Shareholding Structure
Komposisi pemegang saham Perusahaan dengan kepemilikan sebesar 5% atau lebih pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The shareholding structure with 5% or more ownership per 31 December 2013 is as follows:
Nilai Nominal Rp250,00 per Saham Price per Share Rp250
Keterangan
Description
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal (Rp) Amount (Rp)
Modal Dasar
2.000.000.000
500.000.000.000
100,0
Authorised Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.526.614.562
381.653.640.500
100,0
Issued and Fully Paid-Up Capital
473.385.438
118.346.359.500
Jumlah Saham dalam Portepel
%
Share Capital in Portepel
Pemegang Saham:
Shareholders:
Trinugraha Capital Co & SCA
683.524.966
170.881.241.500
44,8
Trinugraha Capital Co & SCA
The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP
140.366.396
35.091.599.000
9,2
The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP
The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
82.737.320
20.684.330.000
5,4
The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP
619.985.880
154.996.470.000
40,6
Others (each below 5%)
1.526.614.562
381.653.640.500
100,0
Total
44,8
40,6
Trinugraha Capital Co & SCA
%
The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Others (each below 5%)
5,4
9,2
Kepemilikan saham dari anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Shares owned by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of 31 December 2013 are as follows:
Nilai Nominal Rp250,00 per Saham Price per Share Rp250 Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal (Rp) Amount (Rp)
Description %
Francis Lay Sioe Ho (Presiden Direktur)
8.168.232
2.042.058.000
0,54
Francis Lay Sioe Ho (President Director)
Cornellius Henry Kho (Direktur)
2.461.998
615.499.500
0,16
Cornellius Henry Kho (Director)
Yan Peter Wangkar (Direktur)
2.317.000
534.250.000
0,14
Yan Peter Wangkar (Director)
248
62.000
0,00
Johanes Sutrisno (Commissioner)
12.767.478
3.191.869.500
0,84
Total
Johanes Sutrisno (Komisaris) Jumlah
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
11
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Ikhtisar Saham dan Obligasi Shares and Bonds Highlights
Kronologis Pencatatan Obligasi Selama Lima Tahun Terakhir Chronology of Bond Listing for the Last Five Years
2009
12
Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah nominal sebesar Rp160 miliar tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2010. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat idA-. Penawaran Umum atas Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:
Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp160 billion, was listed on Indonesia Stock Exchange on 8 January 2010. These bonds were rated idA-. The Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lt. 1 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Tel. : (62-21) 350 9777, 350 9888 Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
Underwriter PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Phone : (62-21) 350 9777, 350 9888 Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Tel. : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720
Trustee PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Phone : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720
Akuntan Publik Tanubrata Sutanto & Rekan Prudential Tower Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Tel. : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301
Public Accountant Tanubrata Sutanto & Rekan Prudential Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Phone : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301
Konsultan Hukum Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Tel. : (62-21) 5694 3722 Fax : (62-21) 5694 3701
Law Firm Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Phone : (62-21) 5694 3722 Fax : (62-21) 5694 3701
Notaris Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Tel. : (62-21) 5290 7304 - 06 Fax : (62-21) 526 1136
Notary Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Phone : (62-21) 5290 7304 - 06 Fax : (62-21) 526 1136
Pemeringkat Efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Panin Tower Senayan City, Lt. 17 Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270 - Indonesia Tel. : (62-21) 7278 2380 Fax : (62-21) 7278 2370
Bond Rating Agency PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Panin Tower Senayan City, 17th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270 - Indonesia Phone : (62-21) 7278 2380 Fax : (62-21) 7278 2370
Pada tanggal 15 Januari 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap.
As of 15 January 2012, the Company had fully repaid the entire outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
2011 Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah nominal sebesar Rp420 miliar tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 2011. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat A(idn). Penawaran Umum atas Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:
Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp420 billion, was listed on Indonesia Stock Exchange on 28 June 2011. These bonds were rated A(idn). The Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lt. 1 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Tel. : (62-21) 350 9777, 350 9888 Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
Underwriter PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Phone : (62-21) 350 9777, 350 9888 Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
PT Standard Chartered Securities Indonesia Menara Standard Chartered Jl. Prof. DR. Satrio No.164, Jakarta 12930 - Indonesia Tel. : (62-21) 57 999 000 Fax : (62-21) 572 1234 / 573 9631
PT Standard Chartered Securities Indonesia Menara Standard Chartered Jl. Prof. DR. Satrio No.164, Jakarta 12930 – Indonesia Phone : (62-21) 57 999 000 Fax : (62-21) 572 1234 / 573 9631
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Tel. : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720
Trustee PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Phone : (62-21) 7917 5000 Fax : (62-21) 799 0720
Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Tel. : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301
Public Accountant Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Phone : (62-21) 5795 7300 Fax : (62-21) 5795 7301
Konsultan Hukum Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Tel. : (62-21) 5694 3722 Fax : (62-21) 5694 3701
Law Firm Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Phone : (62-21) 5694 3722 Fax : (62-21) 5694 3701
Notaris Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Tel. : (62-21) 5290 7304 - 06 Fax : (62-21) 526 1136
Notary Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Phone : (62-21) 5290 7304 - 06 Fax : (62-21) 526 1136
Pemeringkat Efek PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta Selatan 12910 - Indonesia Tel. : (62-21) 5795 7755 Fax : (62-21) 5795 7750
Bond Rating Agency PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, 20th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta Selatan 12910 - Indonesia Phone : (62-21) 5795 7755 Fax : (62-21) 5795 7750
Pada tanggal 12 Juli 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A.
As of 12 July 2012, the Company had fully repaid the entire outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap A Series.
Pada tanggal 8 Juli 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B.
As of 8 July 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap B Series.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang masingmasing sebesar Rp228 miliar dan Rp330 miliar.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp228 billion and Rp330 billion respectively.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
13
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Ikhtisar Saham dan Obligasi Shares and Bonds Highlights
Kronologis Pencatatan Obligasi Selama Lima Tahun Terakhir Chronology of Bond Listing for the Last Five Years
2012
14
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai nominal sebesar Rp575 miliar tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juni 2012. Obligasi ini mendapatkan peringkat A(idn). Penawaran Umum Berkelanjutan atas Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp575 billion, was listed on Indonesia Stock Exchange on 13 June 2012. These bonds were rated A(idn). The Continuous Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lt. 1 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Tel. : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
Underwriter PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Phone : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI, Lt. 7, Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28, Jakarta 10210 - Indonesia Tel. : (+62 21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (+62 21) 5793 2076
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI, 7th Floor, Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28, Jakarta 10210 - Indonesia Phone : (62-21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (62-21) 5793 2076
PT Kim Eng Securities Plaza Bapindo - Citibank Tower, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta 12190 - Indonesia Tel. : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603
PT Kim Eng Securities Plaza Bapindo - Citibank Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta 12190 - Indonesia Phone : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Kresna Tower, Lt. 6 Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 - Indonesia Tel. : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Kresna Tower, 6th Floor Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 - Indonesia Phone : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Tel. : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720
Trustee PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Phone : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720
Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Tel. : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301
Public Accountant Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Phone : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301
Konsultan Hukum Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Tel. : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701
Law Firm Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Phone : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701
Notaris Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2 , Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Tel. : (62-21) 5290 7304 - 06 | Fax : (62-21) 526 1136
Notary Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Phone : (62-21) 5290 7304 - 06 | Fax : (62-21) 526 1136
Pemeringkat Efek PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta Selatan 12910 - Indonesia Tel. : (62-21) 5795 7755 | Fax : (62-21) 5795 7750
Bond Rating Agency PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, 20th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta Selatan 12910 - Indonesia Phone : (62-21) 5795 7755 | Fax : (62-21) 5795 7750
Pada tanggal 17 Juni 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A.
As of 17 June 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap A Series.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang masing-masing sebesar Rp380 miliar dan Rp575 miliar.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp 380 billion and Rp 575 billion respectively.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
2013 Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai nominal sebesar Rp625 miliar tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Februari 2013. Obligasi ini mendapatkan peringkat A+(idn). Penawaran Umum Berkelanjutan atas Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp625 billion, was listed on Indonesia Stock Exchange on 20 February 2013. These bonds were rated A+(idn). The Continuous Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap was supported by institutions and capital market professionals, the following:
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lt. 1 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Tel. : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
Underwriter PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 - Indonesia Phone : (62-21) 350 9777, 350 9888 | Fax : (62-21) 350 0989, 350 1817
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI, Lt. 7, Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28, Jakarta 10210 - Indonesia Tel. : (+62 21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (+62 21) 5793 2076
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI, 7th Floor, Suite 718, Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210 - Indonesia Phone : (62-21) 5793 1168, 2806 1168 | Fax : (62-21) 5793 2076
PT Kim Eng Securities Plaza Bapindo - Citibank Tower, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta 12190 - Indonesia Tel. : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603
PT Kim Eng Securities Plaza Bapindo - Citibank Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta 12190 - Indonesia Phone : (62-21) 526 3445 | Fax : (62-21) 526 3507, 526 3603
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Kresna Tower, Lt. 6 Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 - Indonesia Tel. : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Kresna Tower, 6th Floor Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 - Indonesia Phone : (62-21) 2555 7000 | Fax : (62-21) 2939 1950, 2939 1951
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Tel. : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720
Trustee PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A, Jakarta 12790 - Indonesia Phone : (62-21) 7917 5000 | Fax : (62-21) 799 0720
Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Tel. : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301
Public Accountant Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 - Indonesia Phone : (62-21) 5795 7300 | Fax : (62-21) 5795 7301
Konsultan Hukum Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Tel. : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701
Law Firm Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E, Jakarta 11510 - Indonesia Phone : (62-21) 5694 3722 | Fax : (62-21) 5694 3701
Notaris Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, Lt. 6, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Tel. : (62-21) 5290 7304 - 06 | Fax : (62-21) 526 1136
Notary Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 - Indonesia Phone : (62-21) 5290 7304 - 06 Fax : (62-21) 526 1136
Pemeringkat Efek PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta Selatan 12910 - Indonesia Tel. : (62-21) 5795 7755 Fax : (62-21) 5795 7750
Bond Rating Agency PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, 20th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta Selatan 12910 - Indonesia Phone : (62-21) 5795 7755 Fax : (62-21) 5795 7750
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang sebesar Rp625 miliar.
As of 31 December 2013, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp625 billion.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
15
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
Sehubungan dengan kondisi bisnis kami yang sebagian besar didorong oleh faktor-faktor domestik, kami terus melakukan penyeimbangan antara kebutuhan untuk berkembang dan pengelolaan portofolio kami untuk terus menghasilkan kualitas aset yang sehat. As our business is driven largely by domestic factors, we continue to balance the need for growth and the management of our portfolio to continue delivering healthy asset quality rates.
16
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Stakeholders,
Pengkajian Kinerja Direksi dalam Manajemen Perusahaan
Assessment of the Performance of the Board of Directors in the Management of the Company
Pada tahun 2013, Dewan Komisaris merampungkan pengkajian terhadap manajemen Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi dan merasa puas dengan hasil yang diperoleh. Direksi secara konsisten telah membuktikan kemampuan dan keahlian mereka dalam mengelola Perusahaan secara baik dan bijaksana, meskipun berada di tengah kondisi perlambatan ekonomi, mereka berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan dan sekaligus kualitas aset yang baik. Direksi memimpin Perusahaan untuk meraih pertumbuhan Laba Sebelum Pajak Penghasilan yang sehat meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam sektor ekonomi dan industri sepanjang tahun berjalan dan tetap mampu menjaga kualitas aset yang sehat dengan NPL Piutang yang Dikelola sebesar 1,38%.
In 2013, the Board of Commissioners completed the assessment of the Board of Directors’ management of the Company and was pleased with the results. The Board of Directors has consistently proven their capabilities and expertise in good and prudent management, even in times of economic slowdown, committed to both growth and good asset quality. The Board of Directors led the Company to achieve a healthy Profit Before Income Tax growth in spite of the challenges faced by the economy and industry during the year and yet maintained healthy quality of assets with Managed Receivables NPL of 1.38%.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Kusmayanto Kadiman Presiden Komisaris President Commissioner
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
17
2013 Performance
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Kiri ke kanan | Left to right Berdiri | Standing
Kiri ke kanan | Left to right Duduk | Sitting
1. Richard Andrew Deitz Komisaris | Commissioner
4. Kusmayanto Kadiman Presiden Komisaris | President Commissioner
2. Johanes Sutrisno Komisaris | Commissioner
5. Emmy Yuhassarie Komisaris | Commissioner
3. Alfonso Napitupulu Komisaris | Commissioner
18
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Tata Kelola Korporasi yang Baik
Good Corporate Governance
BFI berkomitmen untuk memberikan kinerja terbaik dan, pada saat yang sama, mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan dengan profesionalisme yang tinggi dan integritas yang absolut. Selama tahun 2013, BFI melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan mekanisme pengawasan internal, manajemen risiko dan memperkuat implementasi dari tata kelola korporasi yang baik.
BFI is committed to deliver performance and at the same time comply with the law and regulations with the highest level of professionalism and absolute integrity. During the year 2013 BFI conducted initiatives for improving the internal control mechanism, risk management and strengthening the implementation of good corporate governance.
Saat ini BFI memiliki tiga komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite Audit, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko mengadakan rapat berkala tiap triwulan dengan Departemen Audit Internal dan Divisi Risiko Perusahaan (Enterprise Risk). Komite Nominasi dan Remunerasi berperan untuk menilai calon-calon anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris, dan meninjau usulan gaji dan tunjangan lainnya dari anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris. Tiap Ketua dari masing-masing Komite Dewan Komisaris, yang juga merangkap sebagai anggota Dewan Komisaris, mengadakan pertemuan berkala untuk membahas isu-isu potensial dalam rapat-rapat bersama Direksi dan Dewan Komisaris. Pada tahun 2013, tidak ada perubahan dalam susunan Dewan Komisaris.
Presently BFI has three committees under the Board of Commissioners, namely the Risk Management Committee, the Audit Committee, and the Nomination and Remuneration Committee. The Audit and Risk Management Committees conduct quarterly meetings with the Internal Audit Department and the Enterprise Risk Division. The role of the Nomination and Remuneration Committee is to appraise candidates for members of the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Committees, and review the salary proposal and other benefits of the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Committees. Each Committee Chairman, who is also the member of the Board of Commissioners, held periodic discussions to highlight potential issues at the meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners. In 2013, there was no change to the composition of the Board of Commissioners.
Selama tahun 2013, Komite Audit mengadakan tinjauan dan membahas konsep dari hasil audit laporan keuangan tahun 2012, laporan keuangan triwulan dan mekanisme pengawasan internal. Komite Manajemen Risiko mengadakan tinjauan dan pembahasan dengan Divisi Risiko Perusahaan mengenai implementasi sistem pemantauan dan laporan menyeluruh mengenai manajemen berkualitas dan jaminan terhadap portofolio kredit dengan kualitas yang baik. Evaluasi tersebut telah dibahas dalam rapat berkala Direksi dan Dewan Komisaris.
During the year 2013, the Audit Committee conducted reviewed and discussed the draft of 2012 audited financial report, quarterly financial statements and the internal control mechanism. The Risk Management Committee reviewed and discussed with the Enterprise Risk Division concerning implementation of a monitoring system and detail reports on quality management and assurance on good quality of credit portfolio.The reviews had been discussed in the regular meeting of the Board of Directors and the Board of Commissioners.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
19
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
20
Dampak Pembangunan Ekonomi Saat Ini
Impact of Current Economic Development
Dari segi ekonomi makro, Indonesia terpukul oleh tingginya laju inflasi, semakin besarnya defisit anggaran dan depresiasi mata uang Rupiah. Inflasi mencapai 8,4% setelah kenaikan harga BBM yang disebabkan oleh pengurangan subsidi BBM dari pemerintah, dan pertumbuhan PDB menurun dari 6,2% menjadi 5,8%. Mata uang Rupiah melemah hingga mencapai Rp12.171 per Dollar AS pada akhir tahun 2013 dibandingkan dengan Rp9.793 pada akhir tahun 2012 sebagai akibat dari makin memburuknya defisit anggaran negara dan keprihatinan terhadap risiko dari arus modal yang keluar dari Indonesia karena dipicu oleh keputusan Bank Federal AS.
On the macro economic front, Indonesia was struck by accelerated inflation, a widened current account deficit and a fast depreciation of the Rupiah. Inflation was at 8.4% after a reduction in the government fuel subsidy, and GDP growth fell from 6.2% to 5.8%. The Indonesian Rupiah, as a result of the worsening in current account deficit and concerns over the risk of capital outflows triggered by the U.S. Fed tapering, weakened to Rp12,171 per US Dollar at the end of 2013 compared to Rp9,793 at the end of 2012.
Tinjauan Kinerja Keuangan Tahun 2013
Review of Financial Performance in 2013
Dari segi bisnis, kami mengalami tahun yang menantang dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia karena penurunan ekspor dan harga komoditas; terutama produk batubara. Pembiayaan baru pada tahun 2013 mengalami penguatan, dengan mencapai Rp8.652 miliar, meningkat 23,7% dibandingkan dengan tahun 2012, dan kami meraih laba bersih sebesar Rp509 miliar atau tumbuh 3,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah pertumbuhan aset adalah sebesar 26,2%, sehingga pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp8.293 miliar. Dari segi jaringan operasional, BFI menambah 51 kantor cabang baru sepanjang tahun 2013 dan fokus untuk mengembangkan kinerja operasional kantor cabang yang lebih efektif. Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis jangka panjang dan mengelola kualitas aset, Perusahaan mengalihkan fokus bisnisnya ke industri non-pertambangan dan mengembangkan produk Pembiayaan Konsumen.
On the business front, we had a challenging year with the slow down in the Indonesian economic growth following the decline in exports and commodity price; most notably coal. New bookings for 2013 was strong, at Rp8,652 billion, a 23.7% increase from 2012, and we achieved a net profit of Rp509 billion or 3.7% growth from the previous year. Total asset growth was 26.2%, closing the year with Rp8,293 billion. From a network perspective, BFI added 51 new branches during the year and focused to develop more effective branch operational performance. In order to maintain long-term business growth and to manage asset quality, the Company shifted its focus to nonmining industries and expanded the Consumer Financing products.
Sebelum tahun 2013, bisnis BFI menunjukkan pertumbuhan yang kuat untuk pembiayaan alat-alat berat dari dua pulau terbesar di Indonesia, yaitu Sumatera dan Kalimantan. Pada tahun 2013, kondisi menjadi berbeda sehubungan dengan permintaan akan pembiayaan alat-alat berat yang menurun drastis karena lambatnya pertumbuhan ekonomi. Kedua pulau di Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber bisnis bagi BFI sebelumnya, Sumatera
Prior to 2013, BFI showed strong growth for heavy equipment financing in the two largest islands, Sumatera and Kalimantan. This year, things were slightly different as demand for equipment financing fell due to the slowing down of the economic growth. These two islands which contributed most of the business sources for BFI in the past, Sumatera as centre for production and processing of natural resources, and Kalimantan, rich in resources such
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
sebagai pusat produksi dan pemrosesan sumber daya alam, dan Kalimantan, daerah yang kaya sumber daya seperti batu bara, minyak bumi, gas alam serta wilayah hutan yang luas, tidak mampu mempertahankan pertumbuhan mereka. Ekspor komoditas dari daerah-daerah ini menurun akibat tekanan di pasar yang menghendaki harga murah. Implementasi dari undang-undang yang melarang ekspor sumber daya mineral; seperti biji nikel, biji besi dan bauksit; akan menimbulkan kerugian potensial terhadap pendapatan daerah dan, oleh karena itu, akan berdampak negatif terhadap kontrak pembiayaan dan kualitas portofolio dari wilayah-wilayah di mana sumber utama pendapatannya berasal dari ekspor sumber daya mineral. Di daerah timur Indonesia, pendorong perekonomian bergantung pada beragam industri, seperti pembangunan infrastruktur (yang didanai oleh anggaran negara), pertanian dan perikanan beku. Pembelanjaan konsumen untuk pengadaan kendaraan sepeda motor dan roda empat akan terus berlangsung. Selain itu, Pulau Jawa yang merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi, menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam hal jumlah masyarakat berpendapatan menengah. BFI terus melakukan ekspansi jaringan dengan membuka kantor cabang baru di daerah-daerah pilihan di mana perekonomian regional akan memperoleh keuntungan dari faktor pendorong ini.
as coal, oil, natural gas as well as large forest areas, had been unable to maintain their growth. Export commodities from these regions declined due to market pressure for low price. The implementation of the law banning mineral exports; such as nickel ore, iron ore and bauxite; may cause potential losses of regional revenues and accordingly will negatively impact the loan booking and portfolio quality from the regions in which the majority sources of income come from mineral exports. In the eastern part of Indonesia, the drivers for the economy depend on various industries, such as, infrastructure development (funded by state budget), agriculture and frozen fish. Consumer spending for motorcycles and four-wheel vehicles will continue to exist. In addition, Java Island, with the highest population density, has significant growth in numbers of middleincome population. BFI continues to expand its network by opening new branches in selected areas where the regional economies will gain from these drivers.
Peraturan dalam Industri Pembiayaan
Regulatory Landscape of the Multifinance Industry
Tingginya pertumbuhan industri pembiayaan dalam beberapa tahun terakhir yang didukung oleh pertumbuhan masyarakat kelas ekonomi menengah, urbanisasi, dan meningkatnya PDB per kapita memicu munculnya peraturan perundangan yang lebih ketat dengan peningkatan pengawasan oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Implementasi kebijakan mengenai pembayaran uang muka minimum tidak memberikan dampak berarti bagi segmen pembiayaan kendaraan roda empat, tetapi memberikan pengaruh berarti terhadap
High growth of the multifinance industry in recent years as supported by a growing middle class, urbanization, and rising GDP per capita has triggered a tighter regulatory environment with increased surveillance by the government through the Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan or “OJK”). The implementation on policy of minimum down payment had limited impact for fourwheeler financing, but for the two-wheeler financing segment had been experiencing with declining booking amount compared to previous year. In the long run, the
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
21
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
22
penurunan nilai kontrak yang dibukukan untuk pembiayaan kendaraan roda dua dibandingkan tahun sebelumnya. Kebijakan pembayaran uang muka minimum akan meningkatkan profil kualitas aset dari industri pembiayaan dalam jangka panjang, sehingga industri pembiayaan akan menjadi lebih sehat. Kemungkinan akan terdapat lebih banyak regulasi dan pengawasan dari OJK dan iklim bisnis akan menjadi lebih menantang, perusahaan-perusahaan pembiayaan akan dipaksa untuk menjadi lebih sadar akan risiko yang terkait dengan lingkungan bisnis yang lebih sulit dan kompetitif. BFI sangat memperhatikan hal ini dan telah meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan pemantauan kepatuhan terhadap regulasi.
minimum down payment policy will improve the industry’s asset quality profile so that the multifinance industry will be more healthy. There could be more regulations and supervisory from OJK and the business climate will become more challenging, and companies will be forced to be more mindful of risks associated with a more difficult and competitive business environment. BFI is heedful of this and has stepped up on vigilance in monitoring its compliant to regulations.
Pandangan Terhadap Tahun 2014
Outlook for the Year 2014
Kami menyambut tahun 2014 dengan bersikap waspada. Kami percaya bahwa mata uang Rupiah masih akan mengalami tekanan pada awal tahun, sehubungan dengan kondisi ketidakpastian mengenai hasil pemilihan umum dan berlanjutnya defisit anggaran negara. Meskipun demikian, kami mengharapkan adanya stabilitas pada semester kedua ketika pemilihan umum telah berakhir. Sehubungan dengan kondisi bisnis kami yang sebagian besar didorong oleh faktor-faktor domestik, kami terus melakukan penyeimbangan antara kebutuhan untuk berkembang dan pengelolaan portofolio kami untuk terus menghasilkan kualitas aset yang sehat.
We enter 2014 with some caution. We believe the Rupiah is likely to remain under pressure in the early part of the year, due to uncertainty over election results and continued current account deficit. However, we do expect more stability in the second half of the year, once elections are over. As our business is driven largely by domestic factors, we continue to balance the need for growth and the management of our portfolio to continue delivering healthy asset quality rates.
Dengan adanya penambahan 51 kantor cabang baru, kegiatan bisnis kami saat ini disalurkan melalui 236 outlet dan kinerja dari 6.516 karyawan. Dalam rangka memastikan keberadaan sistem yang layak untuk mengelola jumlah kantor cabang yang terus bertambah dan meningkatnya portofolio piutang, Divisi Risiko Perusahaan telah mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen (MIS) yang kokoh untuk mengelola risiko korporasi. Tersedianya MIS yang lengkap akan meningkatkan asesmen terhadap kualitas manajemen dan kepastian terhadap portofolio kredit, meningkatkan strategi korporasi dalam memperluas penetrasi pasar, memastikan bahwa bisnis terus bertumbuh dan menciptakan keuntungan yang berkelanjutan, dan mempertahankan kualitas aset dalam tingkatan yang tinggi.
With the addition of 51 new branches, our business activites are distributed throughout 236 outlets and 6,516 employees. To ensure a proper system in managing the expansion in number of branches and increased portfolio receivables, the Enterprise Risk Division has implemented a robust Management Information System (“MIS”) to manage corporate risks. The availability of detailed MIS will enhance the assessment on quality management and assurance of the credit portfolio, enhance the corporate strategy in expanding market penetration, ensure that the business continues to grow and generate sustainable profits, and preserve a high level of asset quality.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Dengan bangga kami persembahkan Laporan Tahunan PT BFI Finance Indonesia Tbk, termasuk laporan keuangan Perusahaan untuk tahun 2013. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan sebagai afiliasi dari BDO International Limited.
We are pleased to present the Annual Report of PT BFI Finance Indonesia Tbk, including the Company’s financial report for the year 2013. The financial statements have been audited by the Public Accountant Firm Office Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan as an affiliation of BDO International Limited.
Mewakili Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, kreditur, supplier, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan mereka, serta Direksi, manajemen dan segenap karyawan BFI yang telah bekerja keras untuk mengimplementasikan perubahan dalam menjalankan berbagai aktivitas bisnis demi mendukung pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkah-Nya kepada kita semua.
On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitude towards the shareholders, creditors, suppliers, customers and other stakeholders for their supports, as well as the Board of Directors, the management and employees of BFI who have been working hard to implement changes in governing the business to support the future business growth. May the Almighty God always gives His blessing to us all.
Kusmayanto Kadiman Presiden Komisaris President Commissioner
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
23
2013 Performance
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director
Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur President Director
24
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Investasi Perusahaan kami untuk masa depan adalah dan akan selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami sungguh percaya bahwa kemampuan kami untuk berkembang seperti yang ditunjukkan dalam hal ini juga didukung oleh posisi finansial yang kuat. Investment for the future of our Company has and will always be a top priority for us, and we strongly believe that our ability to grow exhibited here is supported by our strong financial position.
Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Stakeholders,
Tinjauan Tahun Buku 2013
Fiscal Year 2013 in Review
Tahun dalam tinjauan kali ini dipenuhi berbagai tantangan. Terulangnya defisit pada anggaran negara, menurunnya nilai mata uang Rupiah sebesar 20% year-on-year, setidaknya didukung pula oleh subsidi BBM yang tidak menunjukkan pengurangan, peningkatan inflasi dan suku bunga. Indonesia, negara yang pernah menjadi unggulan di wilayah Asia Tenggara, terpaksa menurunkan prediksi pertumbuhan PDB-nya secara signifikan menjadi di bawah 6%, dan kita menyaksikan terpukulnya konsumsi domestik akibat melemahnya nilai Rupiah. Pelemahan komoditas di tahun-tahun sebelumnya menjadi semakin tajam yang terutama mempengaruhi wilayah-wilayah seperti Kalimantan dan Sumatera. Masalah-masalah ini sangat erat kaitannya dengan bisnis seperti yang dijalankan Perusahaan kami. Selama tahun berjalan, kita juga kembali menyaksikan kenaikan upah minimum antara 20-40% bergantung pada wilayahnya, yang mengakibatkan kenaikan biaya dalam berbisnis di Indonesia.
The year under review was rife with challenges. A recurring current account deficit, a currency that depreciated 20% year-on-year, not in the least helped by a non-reducing fuel subsidy, increasing inflation and interest rates. Indonesia, once the darling of South East Asia, had its GDP growth forecast reduced significantly to below 6%, and we saw domestic consumption hurt by higher prices due to the weakness of the Rupiah. The commodities supercycle in earlier years was tapering, affecting mainly regions such as Kalimantan and Sumatera. These are issues close to the core of businesses such as ours. During the year, we also saw yet another minimum wage increase ranging between 20-40% depending on region, thus increasing the cost of doing business in Indonesia.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
25
2013 Performance
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director Kiri ke kanan | Left to right
26
1. Yan Peter Wangkar Direktur | Director
3. Cornellius Henry Kho Direktur | Director
2. Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur | President Director
4. Harry Jesus Rodriguez Palmer Direktur | Director
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Pertumbuhan dalam jaringan distribusi
Pertumbuhan pendapatan
Growth in distribution footprint
Growth in Income
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
+27% +19,5% Sasaran Strategis
Strategic Goals
Di luar dari semua hal yang telah disebutkan di atas, kami terus mengimplementasikan strategi pertumbuhan dan ekspansi jaringan kami di Indonesia. Hal ini termasuk ekspansi secara geografis di beberapa pasar dengan pertumbuhan inti di wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan juga beberapa pasar yang belum berkembang dan kurang terjamah Perusahaan di wilayah Indonesia Timur. Kami menambah 51 kantor cabang yang merupakan pertumbuhan sebesar 27% dalam jalur distribusi, dan menutup tahun 2013 dengan 236 outlet sehingga makin memperluas cakupan bisnis kami di Indonesia, negara di mana masyarakat memiliki beragam warna dan budaya. “Ekspansi kami ke daerah Timur” menghasilkan pembukaan 12 kantor cabang baru, di mana lokasi cabang yang terjauh berada di Merauke, Provinsi Papua. Dua belas cabang adalah jumlah yang besar mengingat sedikitnya populasi, medan yang sulit, dan infrastruktur serta perekonomian yang belum memadai di wilayah negeri ini. Hal ini sejalan dengan target yang kami tetapkan pada awal tahun buku 2013 dan juga menjadi bagian dari strategi Perusahaan secara keseluruhan untuk menangkap peluang mendapatkan pertumbuhan yang menguntungkan. Kami gembira dengan pencapaian ini walaupun terdapat banyak tantangan makroekonomi yang dihadapi sepanjang tahun. Bersamaan dengan langkah ekspansi ini, kami juga menambah 1.120 karyawan, di mana 23% di antaranya dikerahkan untuk membantu cabang-cabang baru kami. Investasi Perusahaan kami untuk masa depan adalah dan akan selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami sungguh percaya bahwa kemampuan kami untuk berkembang seperti yang ditunjukkan dalam hal ini juga didukung oleh posisi finansial yang kuat.
In spite of all this, we continued to implement our growth strategy and expansion of our franchise in Indonesia. This included geographic expansion in key growth markets of Java, Sumatera and Kalimantan, as well as in several underdeveloped and underpenetrated markets in East Indonesia. We added 51 branches, a 27% growth in distribution footprint, and closed the year with 236 outlets thus increasing our breadth of coverage of Indonesia, a country where its people can be as distinct in colour as they can be in culture. Our “journey East” yielded 12 new branches, with our farthest branch in Merauke, Papua Province. Twelve branches is a large number, given the sparse population, tough terrains and underdeveloped infrastructure and economy in this part of the country. This was in line with our target set in the beginning of fiscal year 2013 and also part of our overall strategy to capture opportunities for profitable growth. We are pleased to have achieved this despite the many macro-economic challenges faced throughout the year. In tandem with this expansion, we also added 1,120 employees, 23% of which have been deployed to our new branches. Investment for the future of our Company has and will always be a top priority for us, and we strongly believe that our ability to grow exhibited here is supported by our strong financial position.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
27
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director
28
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Pada tahun buku 2013, bisnis kami membuahkan hasil yang cukup baik walaupun terjadi sentimen negatif yang kuat pada industri pembiayaan dan perlambatan laju perekonomian di Indonesia. Jumlah Pendapatan Bunga meningkat 19,9% menjadi Rp1.525 miliar, dan Pendapatan Non-Bunga tumbuh 17,8% menjadi Rp365 miliar. Jumlah Pendapatan berada pada kisaran yang telah kami perkirakan sebelumnya yang berasal dari kuatnya kontribusi Nilai Pembiayaan Baru yang Dibukukan sebesar Rp8.652 miliar, terjadi peningkatan sebesar 23,7% dibandingkan dengan tahun 2012, di mana hal ini menunjukkan terus menguatnya permintaan pasar terhadap layanan jasa kami, dan membuktikan adanya keuntungan yang kami raih dari strategi ekspansi Perusahaan kami. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sebelum Pos Luar Biasa (Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham atau MESOP) mencapai Rp682 miliar, meningkat 10,2% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp619 miliar. Kami sangat senang dengan pertumbuhan sebesar dua digit angka ini mengingat kondisi bisnis yang menantang yang kami hadapi sepanjang tahun 2013. Tidak membaiknya harga dan permintaan di sektor komoditas menyebabkan terjadinya perlambatan dalam bisnis Sewa Pembiayaan Alat Berat, sementara kami berusaha mempertahankan sektor bisnis yang beragam untuk produk-produk pembiayaan lainnya. Kami juga mengalami peningkatan kerugian kredit untuk produk Sewa Pembiayaan dan tim kami telah bekerja tak kenal lelah memantau portofolio yang ada untuk memastikan bahwa bisnis kami berada dalam batasan yang dapat dikelola. Sayangnya, Laba Tahun Berjalan berada pada angka di bawah harapan kami karena terbitnya peraturan perundang-undangan baru, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) No. 77/2013 mengenai Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang diumumkan dan diberlakukan pada bulan November 2013 dengan masa berlaku surut mulai Januari 2013, yang mengakibatkan hilangnya insentif pajak Perusahaan sebesar 5%. Laba Tahun Berjalan kami adalah sebesar Rp509 miliar, terjadi peningkatan kecil sebesar 3,7% dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012.
In fiscal year 2013, we delivered respectable results amidst much negative sentiment for the industry and slowing economic conditions in Indonesia. Total Interest Income increased by 19.9% to Rp1,525 billion, and Non-Interest Income grew by 17.8% to Rp365 billion. Total Income was within our expected range contributed by strong Bookings of Rp8,652 billion, a 23.7% increase from the year before, demonstrating continued strong demand for our services, and evidence that we have benefited from our expansion strategy. Our Profit Before Income Tax Before Extraordinary Item (Management and Employee Share Option Programme or “MESOP”) was Rp682 billion, up 10.2% from Rp619 billion the previous year. We are encouraged by this double digit growth given the challenging business environment that we had to navigate during the year. Prices of and demand for commodities did not recover, resulting in us slowing down our Heavy-Equipment Finance Lease business whilst maintaining our business mix in other products. We also saw an increase in credit losses in Finance Lease and our team has been working tirelessly to monitor this portfolio to ensure that they stay within manageable levels. Our Profit For The Year was unfortunately below expectations, as we were hit by a surprise new regulation, Government Regulation (“PP”) No. 77/2013 regarding Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Publicly-listed Companies, announced and effected in November 2013 with retroactive effect starting January 2013, which resulted in the Company losing its tax advantage of 5%. Our Profit For The Year was thus Rp509 billion, a modest increase of 3.7% from Rp490 billion the previous year.
Mengenai neraca, kami mampu mempertahankan posisi finansial yang solid dengan meraih Piutang yang Dikelola sebesar Rp9.570 miliar, tumbuh 29,8% dibandingkan dengan tahun 2012, dan Jumlah Ekuitas sebesar Rp3.397 miliar, tumbuh 18,7% dibandingkan dengan tahun 2012. Kami bangga akan peningkatan dan penegasan kembali atas peringkat A+ untuk Perusahaan kami dari Fitch Indonesia di tahun 2013, peringkat yang tinggi bagi sebuah perusahaan
On the balance sheet, we maintained a solid financial position with Managed Receivables of Rp9,570 billion, 29.8% growth from the previous year, and Total Equity of Rp3,397 billion, 18.7% growth from the previous year. We are proud to have gotten an upgrade to and subsequent reaffirmation of our A+ rating with Fitch Indonesia this year, a considerably high rating for an independent finance company. We also completed a fund raising process which
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
pembiayaan independen. Kami juga telah melakukan kegiatan pencarian dana dengan menerbitkan obligasi sebesar Rp625 miliar dengan kupon bunga berkisar 7,59,0% untuk tenor 1-3 tahun dan pinjaman sindikasi dari enam belas bank internasional sebesar AS$80 juta. Rasio Utang Bersih Terhadap Ekuitas kami sebesar 1,3 kali masih berada dalam kisaran target kami untuk tahun 2013.
included the issuance of a Rp625 billion bond at coupon range of 7.5-9.0% for tenors of 1-3 years and a USD80 million syndicated loan with participation from sixteen international banks. Our Net Debt-To-Equity Ratio of 1.3 times is also well within our target range for the year.
Perubahan-Perubahan dalam Komposisi Direksi dan Sumber Daya Manusia
Changes in Composition of the Board of Directors and Human Capital
Kami mengucapkan selamat datang kepada Direktur Risiko Perusahaan (Enterprise Risk), Mr. Harry Rodriguez, yang bergabung dengan Perusahaan kami pada tahun 2012 dan kemudian diangkat sebagai Direktur pada saat Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Mei 2013. Mr. Harry Rodriguez telah melakukan langkah-langkah signifikan dalam meningkatkan budaya memperhatikan risiko dalam Perusahaan kami di mana kami kini telah memiliki struktur manajemen risiko yang lengkap serta infrastruktur pelaporan dan analisis yang kuat. Kemajuan yang terjadi di bidang ini dimaksudkan untuk mendukung volume bisnis Perusahaan yang semakin tumbuh di mana kami terus berkembang di masa depan. Langkah-langkah yang dilakukan selama tahun buku 2013, antara lain, mulai beroperasinya Unit Risiko Operasional secara khusus, sentralisasi dari fungsifungsi penagihan dan manajemen inventori, implementasi sistem pelaporan otomatis terintegrasi, peralatan data statistik dan pengembangan model-model penilaian kredit, serta tingkat profitabilitas kantor cabang dan model-model pengkajian risiko.
We want to sound out a warm welcome to our Enterprise Risk Director, Mr. Harry Rodriguez, who joined us in 2012 and was subsequently appointed as a Director after our Shareholders’ Meeting on 16 May 2013. Mr. Harry Rodriguez has made significant strides in enhancing the risk culture in our Company where we now have a full-fledged risk management structure as well as a more robust reporting and analytics infrastructure in place. Progress made in these areas are meant to support the growing business volume of the Company as we continue to expand in the future. Key initiatives in fiscal year 2013 include the roll out of a dedicated Operational Risk Unit, the centralisation of collections and inventory management functions, the implementation of a fully integrated automated reporting engine, statistical tools and the development of credit scoring models as well as branch level profitability and risk assessment models.
Kami juga bermaksud mengumumkan bahwa salah satu Direktur kami, Bapak Peter Wangkar, telah mengajukan pensiun dini efektif tanggal 1 Januari 2014. Bapak Peter Wangkar telah mengabdi di Perusahaan selama 26 tahun dan bertugas sebagai Direktur selama 20 tahun. Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi signifikan beliau kepada Perusahaan selama 26 tahun tersebut dan mengharapkan yang terbaik atas usaha beliau selanjutnya. Selama masa transisi, portofolio dari Bapak Peter Wangkar akan diambil alih oleh para Kepala Divisi kami, yaitu Bapak Sutadi dan Bapak Susinto Tenggono.
I would also like to announce that one of our Directors, Mr. Yan Peter Wangkar, has elected to take early retirement effective 1 January 2014. Mr. Peter Wangkar has been with the Company for 26 years and served as Director for 20 of those years. We would like to thank him for 26 years of significant contribution to the Company and wish him well in his new endeavours. During this period of transition, Mr. Peter Wangkar’s portfolio will be taken over by our Division Heads, namely Mr. Sutadi and Mr. Susinto Tenggono.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
29
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director
30
Sebagai hasil dari ekspansi jaringan kami yang agresif pada tahun 2013, tenaga kerja kami melampaui jumlah 6.000 orang — per akhir tahun 2013 Perusahaan mempekerjakan 6.516 karyawan, sekitar 62% di antaranya adalah karyawan tetap. Mengembangkan jumlah tenaga kerja hingga lebih dari 20% dalam setahun bukanlah hal yang mudah, baik dari segi rekrutmen maupun pelatihan. Filosofi mendasar kami adalah memastikan bahwa seluruh karyawan kami memiliki keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan dan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan kami. Pertama-tama, kami ingin memastikan bahwa karyawan kami memiliki kapabilitas untuk menghasilkan layanan berkualitas, tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi juga untuk jangka panjang. Selama tahun 2013, kami memfokuskan perhatian pada penataan kembali sistem bimbingan (mentoring) dan coaching karyawan dalam rangka perencanaan suksesi, di mana kami mengidentifikasi karyawan-karyawan dengan kinerja terbaik di tingkat kantor cabang untuk pengembangan lebih lanjut dan mempersiapkan mereka untuk memasuki fase berikutnya dalam jenjang karir mereka. Selain memperkuat sumber daya manusia, kami juga berfokus pada pengukuran kinerja di mana Indikator Kinerja Inti (KPI) adalah faktor terpenting dalam menentukan kesuksesan Perusahaan. Penyelarasan KPI diperlukan untuk memastikan bahwa setiap lini dari manajemen Perusahaan dan setiap kegiatan berjalan efektif dan dapat berkontribusi secara optimal pada pencapaian tujuan organisasi. Kami juga mengembangkan pengukuran kinerja dan sistem penilaian selain juga menentukan batas tanggung jawab, sasaran dan standar kinerja yang lebih baik. Kami juga pindah ke lokasi kantor baru di mana kami berinvestasi dengan membangun pusat pelatihan dan mess karyawan “di bawah satu atap” untuk memudahkan para trainee dan karyawan dari luar kota dan melakukan implementasi pembelajaran maya (virtual) di mana karyawan dapat mengakses portal lokal perusahaan khusus untuk pembelajaran, sebagai pengembangan dari sistem manajemen pengetahuan kami.
As a result of our aggressive network expansion in 2013, our workforce passed the 6,000 mark — ending the year with 6,516 people, approximately 62% of which are permanent employees. Growing the workforce by over 20% in a year is no easy feat, both from a recruiting and training standpoint. Our basic philosophy is to ensure that all of our people have the necessary skills and values to meet our customer’s needs. Firstly, we need to ensure that our employees have capabilities to produce quality service not only for short-term but for the long-term. In 2013, we focused largely on putting in place a mentoring and coaching system for succession planning, where we identified top performers at the branch level for further development and to prepare them for the next phase of their careers. Besides strengthening the people, we also focused on performance measurement where Key Performance Indicators (“KPI”) as a critical factor to define the success of the Company. Aligned KPI is required to make sure every line management and every initiative are effective and could optimally contribute to organisation’s goal. We also improved our performance measurement and scoring system as well as better outline areas of accountability, performance objectives and standards. We also moved to a new office premises where we invested in an ‘all under one roof’ training centre and dormitory to cater for trainees and out of town employees and implemented virtual learning where employees are able to access a learning portal Company-wide, as an enhancement to our knowledge management system.
Tata Kelola Korporasi
Corporate Governance
Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Direksi, Dewan Komisaris dan Komite-Komite Komisaris bekerja sama dengan erat dalam mematuhi dan mengadopsi prinsipprinsip tata kelola korporasi untuk mengakomodasi persyaratan regulasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Pasar Modal Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan persyaratan regulasi lainnya serta terus mengatur dan mengembangkan struktur tata kelola korporasi. Kami terus melakukan pengaturan manajemen internal dan operasional secara ketat sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
As with previous years, the Board of Directors, Board of Commissioners and various Committees worked closely together to comply with and adopt corporate governance principles to accommodate the regulatory requirements of the Indonesia Stock Exchange (“BEI”), the Indonesia’s Capital Market and Financial Services Authority (“OJK”), and other regulatory requirements as well as continued to regulate and improve its corporate governance structure. We continue to regulate our internal management and operation in a strict manner in accordance to the Company’s Articles of Association.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Kami mengerti bahwa tata kelola korporasi adalah hal yang kritis untuk mencapai sasaran korporasi, menciptakan nilai jangka panjang bagi Perusahaan dan memaksimalkan jumlah pengembalian untuk para pemegang saham dengan menyediakan beragam layanan finansial kepada para pelanggan kami.
We see effective corporate governance as critical to achieving corporate goals, create long-term value of the Company and maximize the total return to shareholders through providing broad scope of financial services to our customers.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kami selalu aktif dalam melayani masyarakat, karena kami percaya bahwa selain memiliki sasaran yang bernilai ekonomis, kami juga ingin memenuhi tujuan-tujuan di bidang sosial dan lingkungan. Pada tahun buku 2013, kami terus memperkuat kegiatan kemasyarakatan Perusahaan melalui berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan, berfokus pada bidang-bidang utama seperti pendidikan, kesehatan dan lingkungan; baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Dalam bidang pendidikan, kami memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang tengah menjalani pendidikan S1 di berbagai universitas setempat di Pulau Jawa. Kami juga mensponsori karyawan lulusan diploma atau SMA untuk melanjutkan pendidikan mereka. Untuk bidang kesehatan, kami mensponsori kegiatan operasi bagi pasien cacat celah bibir dan celah langit-langit mulut yang berasal dari keluarga kurang mampu, bekerja sama dengan Yayasan Citra Baru, dan terakhir serta tak kalah pentingnya, program Adopsi Pohon dari para karyawan untuk mendukung kampanye “Kantor Hijau” di kompleks gedung baru Kantor Pusat Perusahaan di BSD City, Tangerang Selatan.
We have always been active in serving our community, as we believe that in addition to our economic goals, we also pursue social and environmental objectives. In the year 2013 we continued to strengthen our corporate citizenship efforts through various Corporate Social Responsibility initiatives, focused on key areas like education, healthcare and environmental; both at the head office as well as the branch level. In terms of education, we gave out scholarships for students to pursue their bachelor degree with well known local universities in Java. We also sponsored our employees who have completed their diplomas or high school education to further their education. For healthcare, we sponsored surgeries for cleft lip and cleft palate patients coming from underprivileged families in collaboration with Citra Baru Foundation, and last but not least, a Tree Adoption programme with employees to support the “Green Office” campaign at the Company’s new Head Office complex in BSD City, South Tangerang.
Prospek 2014
Prospects for 2014
Kami memperkirakan bahwa tahun mendatang akan kembali menjadi tahun yang menantang, dengan adanya pergantian pimpinan politik di negeri ini dan juga iklim likuiditas keuangan yang berpotensi mengalami pengetatan yang sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian makro eksternal yang mempengaruhi Indonesia. Keprihatinan utama kami di tahun mendatang dapat disimpulkan dengan naiknya biaya subsidi bahan bakar, mata uang dan suku bunga. Oleh karena itu, kami berharap untuk dapat melanjutkan rencana-rencana ekspansi walaupun berjalan lebih lambat yang disebabkan oleh kondisi perekonomian, dan terus membangun bisnis kami secara lebih beragam untuk berfokus pada produk-produk yang lebih membawa keuntungan.
We envision the coming year to be yet another challenging one, with the change in political leadership in our country as well as a potentially tightening liquidity climate due by large to external macro uncertainties affecting Indonesia. Our key concerns for the coming year are best summed up as the soaring cost of fuel subsidy, currency and interest rates. Having said that, we hope to continue our expansion plans, albeit at a slower pace given the economic landscape, and continue to build our business mix to focus on more profitable products.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
31
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director
Sebagai penutup, kinerja kami pada tahun buku 2013 adalah bukti ketangguhan kami menghadapi kondisi tidak bersahabat selama tahun tersebut, dan saya ingin berterima kasih kepada seluruh karyawan kami yang bekerja dengan penuh dedikasi di seluruh negeri ini atas kerja keras, kedisiplinan dan pengabdian mereka. Walaupun kondisi tahun 2013 begitu menantang, kami berhasil muncul menjadi perusahaan yang lebih tangguh. Dan, yang terpenting, saya percaya bahwa kami berada di posisi yang lebih baik untuk bertumbuh. Kami berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing dan melindungi bisnis kami selama tahun 2013 dan terus berdoa serta mohon bimbingan-Nya untuk tahun 2014.
In closing, our performance in the year 2013 is testament how resilient we are against the headwinds that came our way during the year, and I want to thank our dedicated staff around the country for their hard work, discipline and dedication. While this past year was challenging, we have emerged an even stronger company. And, most important, I believe we are better positioned for growth. We thank the Almighty God for guiding and protecting our business in 2013 and continue to pray and seek His guidance for 2014.
Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur President Director
32
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
33
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Penghargaan dan Pencapaian Awards and Achievements
2013 Penghargaan Corporate Image Award 2013 dari majalah Bloomberg Businessweek dan Frontier Consulting Group untuk “The Best in Building and Managing Corporate Image” kategori Heavy Equipment Leasing (Sewa Pembiayaan Alat Berat), berdasarkan hasil survei Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2013 Awarded the Corporate Image Award 2013 by Bloomberg Businessweek magazine and Frontier Consulting Group for “The Best in Building and Managing Corporate Image” in Heavy Equipment Leasing category, based on the Indonesia’s Most Admired Companies (“IMAC”) 2013 survey results
34
Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2012 dan Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik oleh majalah Infobank Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2012 and ranked Top Ten of The Best Multifinance Company by Infobank magazine Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (2008-2012) oleh majalah Infobank Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2008-2012) by Infobank magazine
Penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) 2013 dari Tera Foundation, Harian Seputar Indonesia dan didukung oleh Frontier Consulting Group sebagai “Perusahaan Multifinance dengan Layanan ‘One Stop Service’ Telecenter Terlengkap di Indonesia”
Penghargaan Tokoh Finansial Indonesia 2013 dari majalah Investor yang diberikan kepada Bapak Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur BFI, yang mendapatkan nominasi sebagai “Top Executive of Multifinance Company”
Awarded the 2013 Rekor Bisnis (Business Record or “ReBi”) by Tera Foundation, Seputar Indonesia Daily and supported by Frontier Consulting Group as “The Multifinance Company with the Most Comprehensive ‘One Stop Service’ of Telecentre Services in Indonesia”
Awarded the 2013 Tokoh Finansial Indonesia (Indonesia’s Financial Figure) by Investor magazine presented to Mr. Francis Lay Sioe Ho, Presiden Director of BFI, in which he was nominated as the “Top Executive of Multifinance Company”
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
2012 Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2011 oleh majalah Investor Ranked Top Ten of The 2011 Best Multifinance Company by Investor magazine
Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2011 dan Perusahaan Multifinance Terbaik oleh majalah Infobank
Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (2007-2011) oleh majalah Infobank
Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2011 and The Best Multifinance Company by Infobank magazine
Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2007-2011) by Infobank magazine
2011 Penghargaan 2011 Indonesian Human Capital Study (IHCS) dari Dunamis Human Capital dan majalah Business Review dalam dua kategori: The Best for Human Capital Initiative Employee Self Service dan The Best for CEO Commitment
Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2010 oleh majalah Investor Ranked Top Ten of The 2010 Best Multifinance Company by Investor magazine
Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2010 and The Best Multifinance Company by InfoBank magazine
Awarded the 2011 Indonesian Human Capital Study (IHCS) from Dunamis Human Capital and Business Review magazine in two categories: The Best for Human Capital Initiative Employee Self Service and The Best for CEO Commitment
Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (2006-2010) oleh majalah Infobank Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2006-2010) by Infobank magazine
Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2010 dan Perusahaan Multifinance Terbaik oleh majalah InfoBank
Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2011 kategori aset di atas Rp500 miliar oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) The 2011 Best Multifinance Company for the category of asset above IDR500 billion by the Indonesian Financial Services Association (APPI)
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Peringkat Sepuluh Besar “Top 40 A-List Perusahaan Terbuka” dan meraih penghargaan “Best of the Best Awards 2011” dari majalah Forbes Indonesia Ranked Top Ten of “Top 40 A-List Listed Companies” and awarded “Best of the Best Awards 2011” from Forbes Indonesia magazine
35
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Penghargaan dan Pencapaian Awards and Achievements
2010 Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2010 oleh majalah Investor (kategori aset di atas Rp2 triliun sampai 5 triliun)
Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Selama Lima Tahun Berturut-turut (20052009) oleh majalah Infobank
Ranked Top Ten of The 2010 Best Multifinance Company by Investor magazine (the category of asset above IDR2 trillion until 5 trillion)
Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in Five Years Consecutively (2005-2009) by Infobank magazine
Penerbit Obligasi Terbaik 2010 kategori Emiten Obligasi Keuangan Pendatang Baru, penerbit Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 Seri C, oleh majalah Investor
Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2010 kategori aset di atas Rp500 miliar oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
The 2010 Best Bonds Issuer for the category of Issuer of Financial Bonds Newcomer, the issuer of BFI Finance Indonesia II Year 2009 C Series’ Bonds, by Investor magazine
The 2010 Best Multifinance Company for the category of asset above IDR500 billion by the Indonesian Financial Services Association (APPI)
Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Tahun 2009 oleh majalah Infobank
Salah satu dari 50 Perusahaan Emiten Terbaik dalam Penerapan Tata Kelola Korporasi yang Baik (GCG) yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) bekerja sama dengan majalah Investor dalam The 2nd Annual IICD Corporate Governance Award
Multifinance Company with Excellent Financial Performance in 2009 by Infobank magazine
36
One of the Best 50 Corporate Issuers in the GCG Implementation based on the assessment conducted by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) in collaboration with Investor magazine in The 2nd Annual IICD Corporate Governance Award
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
2009
Penghargaan “Anugerah Business Review 2009” dari majalah Business Review dalam empat kategori, yaitu: Peringkat Pertama untuk Tata Kelola Korporasi (Good Corporate Governance) Terbaik, Peringkat Ketiga untuk Pemasaran Terbaik, Peringkat Ketiga untuk CEO Terbaik 2009, dan Peringkat Keempat untuk Korporasi Terbaik 2009 Awarded the “2009 Anugerah Business Review” from Business Review magazine in four categories: First Rank for the Best Good Corporate Governance (GCG), Third Rank for the Best Marketing, Third Rank for The Best CEO 2009, and Fourth Rank for the Best Corporation 2009
Peringkat Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2008 oleh majalah Infobank Ranked Top Ten of The 2008 Best Multifinance Company by Infobank magazine
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
37
2013 Performance
Peristiwa Penting 2013 2013 Event Highlights
38
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
> 20 Februari | February
> 11 Juni | June
> 4 September | September
Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap di Bursa Efek Indonesia (BEI).
BFI menerima penghargaan Corporate Image Award 2013 dari majalah Bloomberg Businessweek dan Frontier Consulting Group untuk “The Best in Building and Managing Corporate Image” kategori Heavy Equipment Leasing (Sewa Pembiayaan Alat Berat) di Jakarta, berdasarkan hasil survei Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2013.
Partisipasi BFI dalam peringatan Hari Pelanggan Nasional 2013 bertema “Smile from HEART” di kawasan BSD City, Tangerang Selatan.
The registration of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap at the Indonesia Stock Exchange (“BEI”).
> 5 April | April Acara penandatanganan pemberian Fasilitas Kredit Sindikasi antara empat Bank Pembangunan Daerah (BPD), yaitu Bank DKI, Bank Kaltim, Bank Kalbar dan Bank Jambi, dengan BFI di Jakarta. Bank DKI bertindak sebagai Lead Arranger.
BFI received the Corporate Image Award 2013 by Bloomberg Businessweek magazine and Frontier Consulting Group for “The Best in Building and Managing Corporate Image” in Heavy Equipment Leasing category in Jakarta, based on the Indonesia’s Most Admired Companies (“IMAC”) 2013 survey results.
The signing ceremony of Syndicated Loan Facility agreement between four Regional Development Banks, namely Bank DKI, Bank Kaltim, Bank Kalbar and Bank Jambi, and BFI in Jakarta. Bank DKI acted as the Lead Arranger.
> 25 Juni | June
> 7 April | April
The signing ceremony of term loan facility agreement between JA Mitsui Leasing, Ltd. from Japan and BFI in South Tangerang.
Perayaan ulang tahun BFI ke-31 tahun dan peluncuran Nilai-Nilai Dasar BFI yang baru yaitu GREAT. The celebration of BFI’s 31st anniversary and launching of BFI’s new Core Values called GREAT.
> 16 Mei | May Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa di Jakarta. The Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders (“GMS”) was held in Jakarta.
> 30 Mei | May Efektif sejak 30 Mei 2013, alamat domisili dan tempat kedudukan Kantor Pusat PT BFI Finance Indonesia Tbk pindah ke alamat baru di BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Tangerang Selatan 15322.
Acara penandatanganan pemberian fasilitas pinjaman berjangka antara JA Mitsui Leasing, Ltd. dari Jepang dengan BFI di Tangerang Selatan.
> 30 Agustus | August BFI menerima penghargaan dari majalah Infobank sebagai salah satu dari Sepuluh Besar Perusahaan Multifinance Terbaik di Indonesia dalam acara “Infobank Multifinance Awards 2013” di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Perusahaan juga menerima Tropi Emas untuk Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama lima tahun berturutturut (2008-2012). BFI received an award from Infobank magazine as one the Top Ten of the Best Multifinance Companies in Indonesia at the event of “Infobank Multifinance Awards 2013” in Batam, Riau Islands Province. The Company also received the Golden Trophy for Multifinance Company with Excellent Financial Performance in five years consecutively (2008-2012).
Effective since 30 May 2013, the domicile and location of Head Office of PT BFI Finance Indonesia Tbk move to the new address at BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, South Tangerang 15322.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
The participation of BFI to commemorate the 2013 National Customer Day with theme “Smile from HEART” in BSD City area, South Tangerang.
> 27 November | November BFI menerima penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) 2013 dari Tera Foundation, Harian Seputar Indonesia dan didukung oleh Frontier Consulting Group sebagai “Perusahaan Multifinance dengan Layanan ‘One Stop Service’ Telecenter Terlengkap di Indonesia” di Jakarta. BFI received an award of 2013 Rekor Bisnis (Business Record or “ReBi”) by Tera Foundation, Seputar Indonesia Daily and supported by Frontier Consulting Group as “The Multifinance Company with the Most Comprehensive ‘One Stop Service’ of Telecentre Services in Indonesia” in Jakarta.
> 28 November | November Penyelenggaraan Paparan Publik di Jakarta untuk menyampaikan hasil kinerja bisnis Perusahaan hingga triwulan ke-3 tahun 2013. The Public Expose was held in Jakarta to present the Company’s results of business performance until the 3rd quarter of 2013.
> 4 Desember | December BFI menerima penghargaan Tokoh Finansial Indonesia 2013 dari majalah Investor yang diberikan kepada Bapak Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur BFI, di Jakarta. Beliau mendapatkan nominasi sebagai “Top Executive of Multifinance Company.” BFI received an award of the Tokoh Finansial Indonesia 2013 (Indonesia’s Financial Figure) by Investor magazine presented to Mr. Francis Lay Sioe Ho, Presiden Director of BFI, in Jakarta. He was nominated as the “Top Executive of Multifinance Company.”
39
2013 Performance
Sekilas Perusahaan Company at a Glance
BFI memfokuskan kegiatan bisnisnya pada Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan-kendaraan roda empat dan roda dua, serta membiayai alat-alat berat melalui Sewa Pembiayaan. BFI focuses its business in Consumer Financing of four- and twowheeled vehicles, and also does Finance Lease of heavy equipment. Memikul Rejeki Rezky Parulian Sihombing
40
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
41
2013 Performance
Sejarah Perusahaan Company History
42
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Berdiri tahun 1982 sebagai perusahaan patungan dengan Manufacturer Hanover Leasing Corporation, Amerika Serikat, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFI) merupakan salah satu perusahaan pembiayaan tertua di Indonesia. Pada tahun 1986, PT Bank Umum Nasional dan Essompark Ltd., Hong Kong, mengambil alih kepemilikan Manufacturer Hanover Leasing Corporation dalam Perusahaan. Pada tahun 1990, Perusahaan mengubah izin operasi untuk menjalankan usaha multifinance dan berganti nama menjadi PT Bunas Finance Indonesia. Pada tahun yang sama Perusahaan berganti status menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). BFI adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang pertama kali menjadi perusahaan publik di tahun 1990.
Founded in 1982 as a joint venture with Manufacturer Hanover Leasing Corporation of the USA, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (“BFI”) is one of the oldest multifinance companies in Indonesia. In 1986, PT Bank Umum Nasional and Essompark Ltd. of Hong Kong acquired Manufacturer Hanover Leasing Corporation’s stake in the Company. In 1990, the Company was given the operating license to run a multifinance company and was renamed PT Bunas Finance Indonesia. In the same year the Company went public and listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. BFI became one of the first multifinance companies that went public in 1990.
Melewati krisis ekonomi di Asia, yang berawal di tahun 1997, BFI berhasil melakukan restrukturisasi hutang lebih cepat pada tahun 2001 dan tanpa melalui program bantuan pemerintah dan nama Perusahaan diubah menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Saat ini BFI menjadi perusahaan publik Indonesia yang secara mayoritas dimiliki oleh pihak asing, sebagian besar adalah lembaga keuangan terkemuka. BFI telah menjadi perusahaan penyedia jasa pembiayaan yang ternama, kokoh dari segi keuangan dan operasional.
Following the Asian financial crisis, which started in 1997, BFI successfully managed to restructure its debts in 2001 without the government’s bailout program and the Company’s name was changed to PT BFI Finance Indonesia Tbk. Today BFI is majority owned by foreign investors, many of which are leading financial institutions. BFI has become a reputable financial provider, strong both financially and operationally.
BFI memfokuskan kegiatan bisnisnya pada Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan-kendaraan roda empat dan dua, dengan target ke masyarakat golongan ekonomi menengah dan menengah ke bawah. Perusahaan juga membiayai alat berat dan non-alat berat melalui Sewa Pembiayaan. Secara geografis, bisnis Perusahaan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan menjadi salah satu dari perusahaan-perusahaan pembiayaan dengan bisnis paling beragam di negeri ini.
BFI focuses its business in the Consumer Financing of four- and two-wheeled vehicles, targeted at the middle and lower-middle segment of the economy. It also does Finance Lease of heavy equipment and nonheavy equipment. Geographically, its business spans all across Indonesia, and is one of the most diversified multifinance players in the country.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
43
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kegiatan Usaha Business Activities
44
Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk: • Pembiayaan Konsumen • Sewa Pembiayaan
The Company provides financing activities in the form of:
Pembiayaan Konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.
Consumer Financing is financing activities for the procurement of goods based on the needs of consumers with payments by installment basis.
Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal secara sewa guna usaha dengan hak opsi untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.
Finance Lease is financing activities in the form of supply of capital goods in the way of lease with option rights to be used by a Lessee for a certain period of time based on payments by installment basis.
Kedua definisi tersebut di atas berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006.
The two definitions mentioned above are based on the Minister of Finance Regulation No. 84/PMK.012/2006.
• Consumer Financing • Finance Lease
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
45
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Dasar Vision, Mission and Core Values
Visi Menjadi mitra solusi keuangan yang terpercaya yang turut berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat
Misi • Menyediakan solusi keuangan yang terpercaya dan efektif kepada pelanggan kami • Mencapai tingkat pengembalian modal yang superior dan menciptakan gambaran positif di pasar modal • Menyediakan tempat kerja yang kondusif, adil dan menantang yang akan mendorong potensi terbaik dari para karyawan • Membangun hubungan kemitraan jangka panjang dengan mitra bisnis kami berdasarkan saling percaya dan menguntungkan • Memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat di mana kami beroperasi
46
Vision To become a trusted partner in financial solutions that contributes for the enhancement of people’s standard of living
Mission • To provide reliable and effective financial solutions to our customers • To deliver superior return-oninvestment and to create a positive image in capital market • To provide a conducive, fair and challenging workplace to unleash the best potential of our employees • To build a long-term partnership with our business partners based on mutual trust and benefit • To contribute positively to the society where we operate
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Nilai-Nilai Dasar Core Values
G
Grow and Improve Continuously Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan
R
Respect and Care Realisasikan Saling Menghormati dan Peduli
E
Excellent Service Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal
A T
Absolute Integrity Absolut dalam Integritas Trust and Team Spirit Tim Kerja yang Solid dan Saling Percaya
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
47
2013 Performance
Tinjauan Bisnis Business Overview
BFI adalah salah satu dari perusahaan pembiayaan paling beragam dalam hal penawaran produk, di mana hal ini penting bagi Perusahaan untuk bersaing di pasar yang dinamis BFI is one of the most diversified multifinance companies in terms of product offerings, which is important for it to compete in an everchanging market Menyendiri di Pinggir Trikora, Pulau Bintan Mutqinuddin
48
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
49
2013 Performance
Produk-Produk Kami Our Products
50
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
...jaringan distribusi Perusahaan yang luas, kecepatan proses aplikasi dan kedekatan dengan para pelanggan memberikan keunggulan tersendiri... ...the Company’s extensive distribution network, speedy processing and proximity to the customers have given us a competitive edge... Saat ini BFI menawarkan jasa Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan roda empat baru maupun bekas dan kendaraan roda dua bekas melalui dealer dan non-dealer, serta Sewa Pembiayaan untuk alat berat dan non-alat berat.
BFI currently offers Consumer Financing of new and used four-wheelers and used two-wheelers through dealers and non-dealers, as well as Finance Lease of heavy equipment and non-heavy equipment.
PEMBIAYAAN KONSUMEN
CONSUMER FINANCING
Pembiayaan Konsumen dapat didefinisikan secara umum sebagai produk jasa pembiayaan kendaraan roda empat baru melalui dealer, kendaraan roda empat bekas melalui dealer dan non-dealer, serta kendaraan roda dua bekas non-dealer (definisi non-dealer mengacu pada bisnis langsung dari Perusahaan). Perusahaan juga memulai pembiayaan perumahan, namun masih dalam jumlah yang sangat kecil. Pada tahun 2013, Pembiayaan Konsumen memberikan kontribusi 60,1% dari Jumlah Pendapatan (lihat Tabel 3 pada bab Pembahasan dan Analisa Manajemen).
Consumer Financing can be broadly defined as financing of new four-wheelers through dealers, used four-wheelers through dealers and non-dealer, and used two-wheelers through non-dealer (non-dealer refers to direct business originated by the Company). The Company has also started mortgage financing, but this business is currently still very small. In 2013, Consumer Financing accounted for 60.1% of Total Income (see Table 3 in the Management Discussion and Analysis chapter).
Pembiayaan Kendaraan Roda Empat Baru dan Bekas (Berasal dari Dealer)
New and Used Four-Wheeler Financing (Dealer Originated)
Pembiayaan kendaraan roda empat yang berasal dari rekanan dealer (disebut Kredit Cicilan Mobil atau KCM) telah menjadi bisnis inti di BFI selama lebih dari dua puluh tahun. Produk ini menyediakan pembiayaan untuk kendaraan roda empat baru dan bekas. Kami menyediakan pembiayaan bagi para pelanggan melalui rekanan dealer kendaraan roda empat dengan jangka waktu pembiayaan mulai 1 hingga 4 tahun dengan suku bunga tetap.
Four-wheeler financing through dealers (known as Kredit Cicilan Mobil or “KCM”) has been BFI’s core business for over twenty years. This includes both new and used four-wheelers. We provide financing to end users through four-wheeler dealerships for tenors ranging from 1 to 4 years at a fixed rate.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
51
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Produk-Produk Kami Our Products
52
Penjualan kendaraan roda empat terus mengalami pertumbuhan di tahun 2013. Perusahaan-perusahaan pembiayaan lain dan bank-bank komersial masih menjadi salah satu dari kompetitor terkuat di sektor ini, di mana mereka menerapkan strategi penetapan harga yang kompetitif sebagai keunggulan mereka. Walaupun demikian, jaringan distribusi Perusahaan yang luas, kecepatan proses aplikasi dan kedekatan dengan para pelanggan memberikan keunggulan tersendiri saat harus bersaing dengan bank-bank dan perusahaan-perusahaan pembiayaan lain. KCM dipasarkan di 160 kantor cabang kami atau 67,8% dari jumlah outlet kami di seluruh Indonesia. Rendahnya tingkat penetrasi kendaraan roda empat dan kuatnya permintaan akan kendaraan roda empat yang masih berlanjut di Indonesia memberikan dampak yang bagus bagi bisnis kami, dan kami optimis bahwa bisnis ini akan terus menguat.
Four-wheeler sales saw growth in 2013. Other multifinance companies and commercial banks remain one of our largest competitors in this sector, using competitive pricing strategies to their advantage. Nonetheless, the Company’s extensive distribution network, speedy processing and proximity to the customers have given us a competitive edge when competing with banks and other multifinance companies. KCM is offered at our 160 branches or 67.8% of our total outlets nationwide. Low four-wheeler penetration rates and continued strong demand for fourwheelers in Indonesia augurs well for our business, and we are optimistic that this business will continue to grow from strength to strength.
Pembiayaan Kendaraan Roda Empat Bekas dan Roda Dua Bekas (Non-Dealer)
Used Four-Wheeler and Used Two-Wheeler Financing (Non-Dealer)
Pembiayaan non-dealer diperkenalkan untuk melayani kebutuhan para pelanggan secara langsung (para pemilik kendaraan roda empat dan roda dua) yang memerlukan pembiayaan tanpa melalui perantaraan dealer otomotif. Hal ini termasuk para pelanggan yang sebelumnya sudah menjadi pelanggan BFI lebih dulu dengan melakukan transaksi repeat order, transaksi-transaksi baru yang bersumber dari referensi sesama pelanggan (program Customer-Get-Customer), atau melalui agen-agen penjualan lepas dan telesales call centre. BFI berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis non-dealer dalam rangka melakukan diversifikasi sumber bisnis Perusahaan. Target pemasaran untuk produk ini adalah kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Berbagai paket pemasaran produk yang inovatif dan waktu proses yang cepat membantu BFI dalam bersaing di pasar dengan para kompetitor yang jumlahnya terus bertambah.
Non-dealer originated financing was introduced to cater the needs of end customers (owners of four-wheelers and two-wheelers) that require financing without involving the automotive dealer as the middlemen. This includes customers who have been BFI’s existing customers by conducting repeat-order transactions, the new transactions sourced through customer referrals (Customer-GetCustomer program), or via the freelance sales agents and call centre telesales. BFI continues to be committed to the growth of non-dealer business to diversify the Company’s origination channels. The Company’s target market for this product is the middle-low income group. Innovative product packages and quick processing time help BFI to compete with the growing number of competitors in the market.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
SEWA PEMBIAYAAN
FINANCE LEASE
Bisnis Sewa Pembiayaan Perusahaan meliputi jasa keuangan yang terutama ditujukan bagi pengguna alat-alat berat dan mesin-mesin. Pelanggan Sewa Pembiayaan BFI terutama berasal dari sektor pertambangan, konstruksi, perkebunan, perdagangan dan distribusi. Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi 20,2% dari Jumlah Pendapatan pada tahun 2013 (lihat Tabel 3 pada bab Pembahasan dan Analisa Manajemen). Sehubungan dengan adanya permasalahan di bidang komoditas selama tahun tersebut, Perusahaan telah melakukan diversifikasi pada eksposur produk Sewa Pembiayaan yang melibatkan sektor-sektor bisnis di luar pertambangan. Pada tahun 2013, jumlah eksposur portofolio Sewa Pembiayaan di bidang pertambangan adalah sebesar 25,5% dibandingkan 29,5% pada tahun 2012.
The Company’s Finance Lease business comprises financial leases written mainly to users of heavy equipment and machineries. BFI’s customers in Finance Lease mainly came from mining, construction, plantation, trade and distribution sectors. Finance Lease constituted 20.2% of Total Income in 2013 (see Table 3 in the Management Discussion and Analysis chapter). Due to the headwinds in the commodities sector during the year, the Company has diversified its Finance Lease exposure to include more nonmining sectors. In 2013, the total Finance Lease porftolio exposure to mining was 25.5%, compared to 29.5% in 2012.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
53
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Strategi Pemasaran Marketing Strategies
54
Fokus bisnis BFI adalah pelanggan di sektor ritel dan korporasi. Bisnis Pembiayaan Konsumen memerlukan jalinan relasi yang kokoh dengan rekanan dealer, agen dan tenaga telesales yang efektif, di samping staf yang terlatih dengan baik dan jaringan kantor cabang yang luas. Bisnis Sewa Pembiayaan membutuhkan jalinan relasi korporasi yang kokoh dan pemahaman yang mendalam mengenai sektor-sektor tertentu. Dengan demikian, pemasaran dan distribusi merupakan faktor penentu dari kesuksesan Perusahaan. Fungsi Pemasaran dari Perusahaan memegang peran sangat penting dalam usaha untuk memperluas jangkauan, memasuki pasar baru, mengantisipasi persaingan dan perubahan dalam tren bisnis, dan tak kalah pentingnya, berinovasi dengan menawarkan produk-produk baru. BFI adalah salah satu dari perusahaan pembiayaan paling beragam dalam hal penawaran produk, di mana hal ini penting bagi Perusahaan untuk bersaing di pasar yang dinamis. Dengan demikian, Perusahaan memanfaatkan berbagai saluran pemasaran dan sumber untuk membangun bisnisnya. Beberapa perangkat pemasaran dan sumber bisnis utama dibahas di bagian ini.
BFI’s business focuses are on both retail and corporate customers. Its Consumer Financing business requires strong relationships with dealers, agents and an effective telesales force, in addition to well-trained staff and wide branch network. Its Finance Lease business requires strong corporate relationships and in-depth understanding of specific sectors. Marketing and distribution are therefore key factors of its success. The marketing function of the Company plays a critical role in its effort to expand its reach, tap into new markets, anticipate competition and changes in business trends and last but not least, innovate with new product offerings. BFI is one of the most diversified multifinance companies in terms of product offerings, which is important for it to compete in an ever-changing market. As such, the Company utilizes a variety of marketing and origination channels to build its business. Some of BFI’s key marketing and origination tools are discussed in this section.
PERLUASAN JARINGAN CABANG
BRANCH NETWORK EXPANSION
Jangkauan distribusi kiranya merupakan faktor paling vital dalam memperluas bisnis Perusahaan – hingga saat ini, Perusahaan memiliki 236 outlet di seluruh Indonesia – 177 kantor cabang dan 59 gerai. Outlet-outlet ini tersebar di seluruh Indonesia – 20,8% berada di kawasan Sumatera, 12,7% di Jabodetabek, 35,6% di Jawa dan Bali, 11,4% di Kalimantan dan 19,5% di Sulawesi serta Indonesia Timur. Perusahaan terus memfokuskan kegiatan-kegiatan pemasarannya di luar Jawa, dan keberadaan jaringan Perusahaan di wilayah Indonesia Timur meningkat lebih dari 35% sejak tahun 2012. BFI berkomitmen untuk melanjutkan ekspansi jaringannya dalam rangka menjangkau pasarpasar di Indonesia yang belum banyak ditembus.
Distribution reach is probably the most vital factor in expanding this business – to date, the Company has 236 outlets across Indonesia – 177 branches and 59 kiosks. These outlets are spread across Indonesia – 20.8% in Sumatera, 12.7% in Greater Jakarta, 35.6% in Java and Bali, 11.4% in Kalimantan and 19.5% in Sulawesi as well as East Indonesia. The Company continues to focus its marketing efforts outside Java, and its presence in East Indonesia has increased by over 35% since 2012. BFI is committed to continue expanding its network to reach out to less penetrated markets within Indonesia.
RELASI DENGAN DEALER
DEALER RELATIONSHIPS
Salah satu perangkat utama dalam bisnis Pembiayaan Konsumen di BFI adalah mengelola relasi dengan dealer. BFI telah melakukan bisnis dengan basis referensi dealer selama 20 tahun terakhir dan dari waktu ke waktu telah membangun hubungan yang kokoh dengan rekananrekanan dealer kendaraan roda empat baru dan bekas. Hingga saat ini, Perusahaan telah menjalin relasi dengan lebih dari 2.000 rekanan dealer dan penjual perorangan di seluruh Indonesia, dan Perusahaan terus berupaya menjaga relasi tersebut dengan menciptakan berbagai
One of the key tools of BFI’s Consumer Financing business is managing dealer relationships. BFI has been doing dealerreferred business for the last 20 years and over time has built strong relationships with both new and used four-wheeler dealerships. To date, the Company has alliances with over 2,000 dealerships and individual sellers around Indonesia, and it continually strives to maintain these relationships by inventing various programs to incentivize its dealers and in the long run enrich these relationships. These programs include, amongst others, incentive reward tours overseas,
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
program untuk memberikan insentif bagi para rekanan dealer dan memperkaya hubungan yang telah terjalin dalam jangka panjang. Program-program tersebut meliputi, antara lain, insentif hadiah wisata ke luar negeri, berbagai penghargaan dealer berwujud hadiah barang, dan program penghargaan dengan sistem pengumpulan poin berhadiah. BFI menganggap para dealer sebagai mitra dan turut memberikan program-program pelatihan bagi dealer yang bertujuan untuk memberikan kelengkapan yang lebih baik bagi mereka dalam memasarkan produk-produknya ke pelanggan potensial.
various dealer rewards with gifts, and an ongoing reward point system program. BFI considers dealers as its partners and also provides dealer training programs to better equip dealers to market its products to potential customers.
MANAJEMEN DATABASE DAN TELESALES
DATABASE MANAGEMENT AND TELESALES
Perangkat pemasaran lainnya yang dipergunakan adalah telesales, di mana Perusahaan mempekerjakan tenaga telesales dari pihak ketiga dalam menjaring calon pelanggan untuk membeli produk dan jasa dengan memberikan promosi penjualan melalui telepon, layanan pesan singkat (SMS), serta nomor hotline 500018. Calon pelanggan diidentifikasi melalui database pelanggan BFI yang telah ada sebelumnya, dan juga melalui database yang dikumpulkan oleh tim penjualan internal di Perusahaan. Perangkat ini membantu Perusahaan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas di wilayah yang berbeda, menghemat waktu dan tanpa perlu mengerahkan tenaga penjualan yang lebih besar, sehingga berperan dalam menjaga biaya overhead lebih rendah. Hal ini juga memungkinkan Perusahaan untuk membedakan secara cepat antara prospek penjualan dengan non-prospek, sehingga meningkatkan efisiensi penjualan secara fisik dan armada survei. Dalam rangka lebih mensukseskan peran telesales, Perusahaan juga terus berupaya meningkatkan keterampilan manajemen database, di mana lebih banyak usaha ditempatkan dalam memperketat rekayasa dan analisa data untuk mengidentifikasi kualitas kredit, tren dan preferensi pelanggan potensial, sehingga Perusahaan dapat mengerahkan lebih banyak upaya pemasaran yang ditargetkan untuk berbagai klasifikasi yang berbeda dari para pelanggan potensial.
Another marketing tool utilized is telesales, where the Company employs a third party telesales to solicit prospective customers to buy its products and services by delivering a sales pitch through phone calls, short messaging service (SMS), as well as the 500018 hotline number. Prospective customers are identified through BFI’s existing customer database, and also through databases collected through our internal sales teams. This tool helps the Company reach out to a larger audience in different territories, in less time and without the need to deploy a larger sales force, hence playing a part in keeping overheads lower. It also enables the Company to quickly distinguish between sales prospects from non-prospects, hence improving the efficiency of its physical sales and survey force. In order to make telesales more successful, the Company also continually strives to improve its database management skills, where more effort is placed on rigorous manipulation and analysis of data to identify credit quality, trends and preferences of potential customers, so the Company can deploy more targeted marketing efforts for different buckets of potential customers.
RELASI DENGAN AGEN
AGENT RELATIONSHIPS
BFI juga bergantung pada referensi para agen untuk bisnis Pembiayaan Konsumen, khususnya berkaitan dengan pembiayaan kendaraan roda empat dan roda dua bekas. Agen tersebut adalah pihak independen (biasanya pemilik usaha kecil) yang dilibatkan oleh Perusahaan untuk membantu memasarkan produk BFI ke dalam jaringan pelanggan atau kenalan mereka dan mendapatkan komisi
BFI also relies on agent referrals for its Consumer Financing business, especially related to used four- and two-wheeler financing. Agents are independent parties (usually small business owners) engaged by the Company to help market BFI products to their network of customers or friends and earn commissions and bonuses on successful referrals. To date, the Company has over 50,000 registered agents.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
55
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Strategi Pemasaran Marketing Strategies
56
serta bonus atas referensi-referensi yang sukses. Hingga saat ini, Perusahaan memiliki lebih dari 50.000 agen yang terdaftar. Perangkat ini banyak digunakan untuk memasarkan pembiayaan kendaraan roda dua bekas, mengingat sifat pasar massal untuk produk ini dan oleh karena itu kebutuhan untuk memperluas jaringan di daerah pedesaan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. Selain komisi dan bonus, program-program seperti Loyalty Program dengan Poin Reward, dan Program Star Club yang lebih eksklusif untuk agen-agen dengan pencapaian penjualan tertinggi diselenggarakan untuk memberikan insentif bagi para agen dan menanamkan loyalitas, serta meningkatkan produktivitas dan tingkat keberhasilan mereka. Perusahaan juga menyediakan program-program pelatihan untuk para agen, seperti sesi pelatihan untuk pengetahuan produk dan strategi pemasaran.
This tool is mostly used for used two-wheeler financing, considering the mass market nature of this product and therefore the need to cast wider nets in more rural areas to capture market share. Other than commissions and bonuses, programs such as Loyalty Programs with Reward Points, and a more exclusive Star Club Program for top achievers are conducted to incentivize agents to instill loyalty as well as improve productivity and success rates. The Company also provides training programs for agents, such as product knowledge and marketing strategy training sessions.
RELASI BISNIS KORPORASI
CORPORATE BUSINESS RELATIONSHIPS
Sewa Pembiayaan adalah bisnis yang telah dijalankan BFI secara mendalam sejak Perusahaan didirikan. Strategi pemasaran yang digunakan untuk produk Sewa Pembiayaan sedikit berbeda dengan Pembiayaan Konsumen karena produk-produk Sewa Pembiayaan lebih bersifat korporasi. Dengan demikian, relasi dengan pihak pemasok dan pelanggan sangat penting dalam bisnis ini. Staf-staf pemasaran Perusahaan untuk Sewa Pembiayaan dan para pimpinan cabang terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan relasi mereka dengan para pemasok alat berat, armada truk dan kendaraan komersial lainnya untuk mengembangkan hubungan yang kokoh dan loyalitas di antara jaringan pemasok. Selain pelanggan tetap, pihak pemasok juga merupakan sumber utama pelanggan baru bagi Perusahaan. Adapun relasi terhadap pelanggan yang sudah ada sebelumnya, mereka juga dikelola secara baik oleh tenaga pemasaran dan pimpinan cabang di BFI. Transaksi repeat order yang tinggi dalam bisnis ini membuktikan adanya upaya-upaya pemasaran intensif yang dikerahkan ke database para pelanggan Perusahaan yang telah ada.
Finance Lease is a business that BFI has been engaged in since the Company was founded. Marketing strategies employed for Finance Lease products are slightly different from Consumer Financing because Finance Lease products are more corporate in nature. Thus, supplier and existing customer relationships are very important in this business. The Company’s Finance Lease marketing officers and branch managers continually strive to maintain and improve their relationships with suppliers of heavy equipment, trucks and other commercial vehicles to develop stronger rapport and loyalty amongst its network of suppliers. Aside from repeat customers, suppliers are also a key source of new customers for the Company. As for existing customer relationships, they are also closely managed by BFI’s marketing force and branch managers. The high repeat-order transaction recorded for this business is testament to the intense marketing efforts deployed toward the Company’s existing customer database.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
57
2013 Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
58
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Bagi BFI, fokus pada pengembangan operasional telah memberikan dampak langsung terhadap efisiensi kerja dan peningkatan produktivitas operasional. For BFI, the focus on operational development has given direct impact on work efficiency and increased operational productivity.
Untuk memastikan kinerja operasional Perusahaan dapat tercapai dengan baik, maka Perusahaan menerapkan beberapa strategi operasional, sebagai berikut: • menjaga tata kelola korporasi yang baik serta menyesuaikan nilai-nilai dasar Perusahaan dengan perkembangan bisnis saat ini; • mengembangkan kemampuan teknologi informasi yang mendukung strategi bisnis Perusahaan; baik di bidang pemasaran, operasional maupun manajemen risiko; dan • memberikan pelayanan pelanggan yang terbaik dan kemudahan akses pembayaran kepada para pelanggan.
To ensure that the operating performance of the Company is well achieved, the Company applied some operational strategies, as follows: • to keep good corporate governance and adjust the Company’s Core Values with the present business development; • to develop the capacity of information technology that supports the Company’s business strategy; in marketing, operation as well as in risk management; and • to provide the best service and easy payment access to customers.
Sebagai perusahaan yang berfokus di bidang jasa pembiayaan kendaraan bermotor, BFI sangat menyadari bahwa salah satu kunci sukses bisnis Perusahaan adalah kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, Perusahaan selalu berinisiatif mengembangkan kualitas layanan operasional yang dapat dirasakan langsung oleh para pelanggan, yaitu mendekatkan diri kepada pelanggan; baik secara fisik maupun virtual. Hal ini diimplementasikan dengan penambahan outlet usaha baru sebanyak 51 kantor cabang sepanjang tahun 2013, sehingga Perusahaan secara keseluruhan memiliki 177 kantor cabang dan 59 gerai di akhir tahun 2013.
As a company focusing in motor vehicle leasing, BFI is much aware that one of the keys to successful business is customer satisfaction. Consequently, the Company always takes the initiative to develop the quality of operational service that is directly experienced by customers, that is by getting close to customer, either physicially or virtually. It is implemented by adding new business outlets up to 51 branches during the year 2013, so in total the Company has 177 branches and 59 kiosks by the end of 2013.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
59
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kinerja Operasional Operational Performance
60
Selaras dengan hal ini, Perusahaan juga telah mengembangkan unit khusus di kantor pusat yang berfungsi memantau dan melakukan supervisi terhadap kantor-kantor cabang yang baru dibuka, sehingga mereka dapat mencapai target bisnis dan operasional yang ditetapkan oleh kantor pusat. Selain itu juga telah dibentuk unit pengembangan operasi yang bertugas mengembangkan sistem pelayanan kepada pelanggan yang berbasis elektronik.
In line with this condition, the Company has also developed a special unit at the head office for the function of monitoring and supervising the newly opened branches, so that they can achieve the business and operational targets established by the head office. In addition, the Company also established an operating development unit with the task to develop electronic-based services for customers.
Beberapa layanan berbasis elektronik yang telah diimplementasikan Perusahaan meliputi: • Sistem Payment Point di mana pelanggan dapat membayar angsuran bulanan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau teller bank serta jaringan lainnya, termasuk kantor pos dan waralaba ritel. Saat ini Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan berbagai bank terkemuka di Indonesia maupun perusahaan ritel penyedia jasa Payment Point, seperti ATM BCA, ATM Bank Mandiri, Bank Permata, kantor pos, serta jaringan waralaba ritel Alfamart (termasuk di dalamnya jaringan ritel Alfa Midi, Lawson, Dan+Dan dan Alfa Express). Dengan adanya fasilitas Payment Point, pelanggan memiliki berbagai pilihan pembayaran dan tidak perlu datang langsung ke kantor cabang BFI hanya untuk melakukan pembayaran angsuran. • Sistem penagihan pelanggan dengan menggunakan layanan Electronic Data Capture (EDC), di mana pelanggan akan mendapatkan tanda terima langsung dari sistem EDC atas pembayaran yang dilakukan kepada staf kolektor BFI. Besarnya pembayaran yang telah diterima staf kolektor tersebut dapat dipantau langsung dari kantor pusat dan harus dipertanggungjawabkan secara harian. • SMS peringatan yang terintegrasi dengan Core System, di mana pelanggan yang pembayaran angsurannya akan jatuh tempo diingatkan secara otomatis agar dapat melakukan pembayaran secara tepat waktu. • Teleoperation melalui call centre; di mana Perusahaan telah mengembangkan sistem telecall untuk menghubungi pelanggan melalui telepon mengenai hal-hal sebagai berikut: - survei kepuasan pelanggan yang dikembangkan untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh BFI dan masukan-masukan lain dari pelanggan yang berkaitan dengan segala aspek pembiayaan yang dirasakan pelanggan (fungsi telesurvey);
Some electronic based services that have been implemented in the Company are as folows: • Payment Point system, where customers can pay the monthly installment through Automated Teller Machine (ATM) or bank teller and other network, including post office and retail franchisee. Presently, the Company has established cooperation with various leading banks in Indonesia as well as retail companies providing Payment Points such as BCA ATM, Mandiri Bank ATM, Permata Bank, post office, and Alfamart retail franchisee network (inclusive retail network of Alfa Midi, Lawson, Dan+Dan and Alfa Express). With the existence of Payment Point facility, customers have various payment options and need not come directly to BFI branch just to make payment of installments. • Customer’s collection system by using Electronic Data Capture (EDC), where customer will get direct receipt from EDC system for the payment made to the staff collector of BFI. The amount of payment received by the staff collector can be monitored directly from the head office and have to be accounted for on daily basis. • Warning SMS which is integrated with the Core System, where customer whose installment will soon be due is automatically reminded so that he/she can make payments in timely manner. • Teleoperation through the call centre; where the Company has developed a telecall system to contact customers by phone regarding the following matters: - customer satisfaction survey that was developed to know the quality of service rendered by BFI and other inputs from customers related to any financing aspects experienced by customers (telesurvey function);
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
- memeriksa kembali (cross check) kesesuaian datadata di kontrak pembiayaan yang tercatat pada database Perusahaan dengan kenyataan di lapangan menurut versi pelanggan (fungsi teleaudit) guna memperbarui data-data yang telah usang serta melakukan tindakan preventif terhadap potensi kecurangan (fraud); dan - mengingatkan pelanggan yang jatuh tempo pembayaran angsurannya sudah melewati batas waktu antara 1 hingga 3 hari serta melakukan tindak lanjut kepada pelanggan yang telah memberikan janji pembayaran namun tidak dipenuhi setelah batas waktu yang ditetapkan (fungsi telecollection). Selanjutnya hasil tindak lanjut ini akan menjadi masukan bagi staf kolektor lapangan untuk menindaklanjuti proses penagihan selanjutnya. - Dari pelanggan yang dapat dihubungi untuk diingatkan mengenai jatuh tempo pembayaran angsurannya selama tahun 2013, 47,0% melakukan pembayaran setelah dihubungi. Terdapat peningkatan sebesar 15,5% dibandingkan dengan 40,7% pada tahun 2012. • Telesales melalui call centre; di mana Perusahaan sudah memiliki operasional sendiri, baik itu berupa infrastruktur call centre maupun sistem inbound dan outbound yang dapat menunjang transaksi penjualan. Selama tahun 2013, telesales memberikan kontribusi pembiayaan baru sebesar Rp1,31 triliun, meningkat 17,3% dari kontribusi tahun 2012 sebesar Rp1,12 triliun.
- cross checking data conformity in financing contracts recorded in the Company’s database and the field fact according to customers (teleaudit function) in order to update obsolete data and take preventive measures against potential fraud; and - reminding customers that the maturity date of their installment has passed 1 to 3 days and following up to customers that have promised to pay but failed until the set deadline (telecollection function). Furthermore, the result of such follow up will be an input for the field collector staff to follow up further on the collection process. - During 2013, based on the customers being contacted for reminder regarding their installments payment due date, 47,0% of them made payments after receiving the calls. There was an increase of 15.5% from 40.7% of response in 2012. • Telesales through call centre; where the Company has its own operations, in the form of infrastructure of call centre as well as inbound and outbound system that can support any sales transaction. During the year 2013, telesales contributed new bookings of Rp1.31 trillion, up 17.3% from contribution in 2012 of Rp1.12 trilion.
Bagi BFI, implementasi pengembangan operasi tersebut di atas telah memberikan dampak langsung terhadap efisiensi kerja dan peningkatan produktivitas operasional, antara lain berkurangnya jumlah antrian di bagian kasir kantor cabang, berkurangnya risiko penyimpanan dan pengiriman uang tunai, berkurangnya risiko kecurangan (fraud), alokasi pembayaran dan rekonsiliasi secara elektronik dan online, berkurangnya tingkat kesalahan manusia (human error), berkurangnya keluhan pelanggan, dan menurunnya biaya operasional sebagai akibat dari menurunnya juga biaya perjalanan dinas untuk keperluan penagihan piutang ke pelanggan.
For BFI, the implementation of operational development as mentioned above has given direct impact on work efficiency and increased operational productivity, amongst others, decreasing number of queue at the cashier in branches, decreasing risk of storing and remitting cash, decreasing risk of fraud, allocation of payment and reconciliation on electronic and online basis, decreasing rate of human error, decreasing customers’ complaints, and decreasing operational costs as the result of declining official travelling expenses for collection purposes to the customers.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
61
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kinerja Operasional Operational Performance
62
Selain beberapa inisiatif di atas, guna mengantisipasi semakin banyaknya jumlah transaksi bisnis yang dikelola dan jumlah outlet yang dimiliki, Perusahaan juga telah melakukan pengembangan di bidang penyaluran pembiayaan (disbursement of funds) ke dealer dan pelanggan, serta penggunaan satu rekening tunggal yang dilengkapi dengan rekening virtual di masing-masing kantor cabang untuk menampung pembayaran angsuran dari pelanggan. Semua inisiatif tersebut bertujuan agar seluruh data dapat direkam dalam sistem yang terintegrasi dengan Core System Perusahaan, sehingga dengan demikian dapat mengurangi risiko operasional yang terjadi akibat kesalahan manusia maupun kecurangan, serta meningkatkan efektivitas kerja dan kontrol secara menyeluruh.
Other than some of the above initiatives, in order to anticipate the increasing amount of business transactions managed and the number of outlets it has, the Company has also managed the development in the aspect of disbursement of funds to dealers and customers, and the use of a single account that is complemented with a virtual account at the respective branches to accommodate installment payments from the customers. All the initiatives were proposed that all data can be recorded in the system that is integrated with the Company’s Core system, thus to reduce any operational risk that may take place due to human error or fraud, as well as to enhance work and control effectiveness as a whole.
Inisiatif lainnya yang dikembangkan oleh Perusahaan berhubungan erat dengan aset jaminan dan dokumen karena kedua hal ini sangat penting dan merupakan tanggung jawab serta komitmen BFI terhadap para pelanggan untuk memastikan bahwa aset jaminan mereka tersimpan dengan aman. Oleh karena itu Perusahaan membentuk Pusat Kustodian (Custodian Centre) yang tujuannya adalah meningkatkan kontrol atas aset dokumen; baik dari segi keabsahan maupun penyimpanan; dengan membangun fasilitas dan sarana penyimpanan yang mengacu pada standar yang memadai, yaitu tempat penyimpanan yang tahan api, terhindar dari banjir, terjamin keamanannya dengan fasilitas CCTV 24 jam, akses yang dibatasi, dan prosedur logistik yang aman.
Other initiatives developed by the Company are closely related to collaterals and documents because both of these things are very important and becomes the responsibility as well as the commitment of BFI to its customers to ensure that their collateral assets are safely stored. Therefore, the Company formed a Custodian Centre whose goal is to improve control over the assets of documents, both in terms of validity and retention; by building storage facilities and means of referring to an adequate standard, namely fireresistant storage area, protected from flood, secured with 24-hour CCTV facilities, limited access, and safe logistics procedures.
Untuk tahap awal sudah terbentuk 2 (dua) Pusat Kustodian yang berlokasi sebagai berikut: • Kustodian Kantor Pusat (BSD City, Tangerang Selatan) yang melayani 19 cabang; dan • Kustodian Bandung (Jawa Barat) yang melayani 14 cabang.
For the first stage, 2 (two) Custodian Centres have been established and located at, as follows: • Head Office Custodian (BSD City, South Tangerang) serving 19 branches; and • Bandung Custodian (West Java) serving 14 branches.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Untuk tahap berikutnya akan dibentuk beberapa Pusat Kustodian di kota-kota tertentu. Dengan adanya Pusat Kustodian ini diharapkan kegiatan operasional kantor cabang dapat lebih produktif dan fokus pada peningkatan pelayanan bagi para pelanggan.
For the following stage, some Custodian Centers will be established at particular cities. By the establishment of Custodian Centers, it is expected that operational activities in branches can be more productive and focus on improved service for customers.
Komitmen Perusahaan dalam hal pengembangan operasional sudah dibuktikan dengan diterimanya beberapa penghargaan, antara lain: • Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) yang merupakan pengakuan atas kinerja Perusahaan sebagai “The Best in Building and Managing Corporate Image” kategori Heavy Equipment Leasing dari majalah Bloomberg Businessweek dan Frontier Consulting Group; dan • pencatatan ReBi atau Rekor Bisnis sebagai “Perusahaan Multifinance dengan Layanan ‘One Stop Service’ Telecenter Terlengkap di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Tera Foundation dan Harian Seputar Indonesia.
The Company’s commitment in terms of operational development has been proved by the receipt of some awards, which are amongst others: • Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) that constituted the acknowledgement of the Company’s performance as “The Best in Building and Managing Corporate Image” for Heavy Equipment Leasing category from Bloomberg Businessweek and Frontier Consulting Group; and • the registration of ReBi or Rekor Bisnis (Business Record) as “The Multifinance Company with the Most Comprehensive ‘One Stop Service’ of Telecentre Services in Indonesia” organised by Tera Foundation and Seputar Indonesia Daily.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
63
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kualitas Pelayanan Quality Services
64
KUALITAS PELAYANAN
SERVICE QUALITY
BFI sebagai perusahaan penyedia jasa keuangan dengan salah satu nilai dasarnya, yaitu “Excellent Service” atau “Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal”, berusaha maksimal dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan senantiasa meningkatkan pelayanan demi kepuasan para pelanggannya. Dalam rangka merespon perkembangan bisnis perusahaan pembiayaan selama tahun 2013, BFI memiliki strategi layanan yang bertema “Service From HEART”. Kata HEART sendiri memiliki arti sebagai berikut: • Hati yang peduli kepada pelanggan • Ekspresikan dengan keramahan dan ketulusan • Andalkan kecepatan dan ketepatan • Responsif dan proaktif mengatasi kebutuhan pelanggan • Tutur kata yang positif
PT BFI Finance Indonesia Tbk. as a company providing financial services with one of its core values of “Excellent Service”, tries to the maximum in maintaining public trust by always improving the service for customer satisfaction. In order to respond the business development of financing companies in 2013, BFI has the service strategy with the theme of “Service From HEART”. The word HEART itself has the following meaning: • H - Heart caring to customers • E - Expressed with cordiality and sincerity • A - Relying on speed and accuracy • R - Responsive and proactive to meet customer’s needs • T - Speaking positively
LAYANAN PRIMA PELANGGAN
KEPUASAN
PRIME SERVICES AND CUSTOMER SATISFACTION INDEX
Peningkatan bisnis jasa pembiayaan BFI dan bertambahnya jumlah pelanggan dari waktu ke waktu telah mendorong komitmen setiap karyawan untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga BFI mampu menjaga tingkat kepuasan dan loyalitas para pelanggannya. Untuk menilai sejauh mana kualitas pelayanan yang telah diberikan, BFI secara konsisten menjalankan program Survei Kepuasan Pelanggan pada tengah dan akhir kontrak. Hasil survei ini sangat bermanfaat bagi Perusahaan untuk mengembangkan program-program pelayanan sesuai kebutuhan pelanggan. Sampai dengan akhir tahun 2013, hasil survei yang juga disebut Customer Satisfaction Index (CSI) selalu mengalami peningkatan skor sebagai bukti bahwa BFI mampu memberikan pelayanan yang terbaik secara signifikan.
Business improvement of BFI financing services and the increasing total customers from time-to-time have encouraged the commitment of each employee to give the best service so that BFI is able to maintain the level of satisfaction and loyalty of its customers. To evaluate how far the quality of service is provided, BFI consistently carries out the Customer Satisfaction Survey in the middle and at the end of contract. The result of survey is much beneficial to the Company to develop service programs according to customer’s needs. Until the end of 2013, the result of survey which is also referred to as Customer Satisfaction Index (“CSI”), was always increasing in score which proves that BFI was able to give the best service significantly.
DAN
INDEKS
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Berikut adalah grafik Indeks Kepuasan Pelanggan dari BFI:
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
The following is the chart of Customer Satisfaction Index of BFI:
Peningkatan Nilai CSI / CSI Score Growth Niiali CSI / CSI Score
4,4 4,2
4,19
4 3,8
4,28
3,82
3,6 3,4
2011
2012
2013
Tahun / Year
SISTEM PENANGANAN UMPAN BALIK PELANGGAN
HANDLING SYSTEM OF CUSTOMER FEEDBACK
BFI menyadari betapa pentingnya mendengarkan umpan balik dari para pelanggan; baik berupa keluhan, saran maupun kritik. Wujud komitmen BFI untuk berfokus pada pelayanan mendorong Perusahaan untuk membentuk layanan Customer Care di bawah supervisi tim Unit Service Quality pada tahun 2010 agar setiap umpan balik pelanggan dapat ditangani dengan baik. Dengan adanya layanan Customer Care, umpan balik pelanggan tidak hanya ditangani oleh staf Customer Service BFI di seluruh kantor cabang, tetapi juga dapat berintegrasi dengan kantor pusat agar setiap keluhan yang masuk dapat ditangani dengan cepat, tepat dan tuntas sesuai dengan Standar Service Recovery dari BFI.
BFI is aware of how important it is to listen to the feedback from customers; eithter in the form of complaints, suggestion or critics. The realisation of BFI commitment to focus on the service has encouraged the Company to establish the service of Customer Care under the supervision of Service Quality Unit team in 2010, so that each customer’s feedback can be well handled. With this Customer Care service, feedback to customer is not only handled by Customer Care staff of BFI in all branches, but can also be integrated with the head office so that each incoming complaint can be handled quickly, accurately and completely pursuant to the Standard of Service Recovery of BFI.
Seiring dengan berjalannya waktu, layanan Customer Care BFI pada tahun 2013 semakin berkembang dan melengkapi dirinya dengan sistem penanganan umpan balik pelanggan yang menghubungkan secara langsung kantor pusat dan kantor cabang. Berbagai bentuk sarana dan kemudahan akses juga dipersembahkan BFI kepada konsumen untuk menjawab segala kebutuhan pelanggan seputar pembiayaan konsumen, yaitu: • Hotline Customer Care: 500018 • E-mail Customer Care:
[email protected] • SMS Customer Care: 08158767234
Over time, the service of BFI Customer Care in 2013 was more developed and complemented iself with the system of handling customer’s feedback directly related to the head office and branches. Various means and access have also been provided by BFI to customers in response to their needs concerning consumer financing, which are: • Hotline Customer Care: 500018 • E-mail Customer Care:
[email protected] • SMS Customer Care: 08158767234
Layanan Customer Care BFI berkomitmen untuk menyelesaikan setiap permasalahan pelanggan dengan cepat, tepat dan tuntas.
The service of BFI Customer Care has the commitment to settle each customers’ problem in a quick, accurate and complete manner.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
65
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kualitas Pelayanan Quality Services
Perkembangan yang terjadi dalam bisnis Perusahaan mengakibatkan meningkatnya pula jumlah umpan balik dan keluhan dari pelanggan. Meskipun semua saran dan umpan balik dari pelanggan berhasil diselesaikan secara keseluruhan, selama periode pada Januari hingga April 2013 masih ada yang diselesaikan tidak tepat waktu atau tidak sesuai dengan standar Service Level Agreement (SLA). Peningkatan pelayanan pelanggan dilakukan dengan berfokus pada waktu penyelesaian masalah atau keluhan agar sesuai dengan SLA, dan terlihat adanya peningkatan secara bertahap sehingga pada bulan Mei 2013 dapat menjadi 100% sesuai dengan SLA.
The growth in the Company’s business also resulted in the increase of customer feedback and complaints. Eventhough all feedback and complaints from customers were solved thoroughly, during the period of January until April 2013 there were some being solved not in a timely manner or not according to the standard of Service Level Agreement (“SLA”). Improvements in customer service were achieved by focusing on turnaround time so that it is in line with the SLA, and we saw a gradual improvement so that on May 2013 we reached 100% in accordance with SLA.
Berikut adalah data saran dan umpan balik pelanggan BFI selama tahun 2013:
The following is the data on suggestion and feedback of BFI customers in 2013:
Bulan Month
66
Jumlah Saran dan Umpan Balik Number of Suggestions and Feedback
Penanganan Saran dan Umpan Balik Pelanggan Handling of Customers’ Suggestions and Feedback Diselesaikan Solved
Selesai Sesuai SLA Solved Based on SLA
Januari | January
353
353
67%
Februari | February
365
365
71%
Maret | March
355
355
84%
April | April
472
472
96%
Mei | May
496
496
100%
Juni | June
384
384
100%
Juli | July
621
621
100%
Agustus | August
545
545
100%
September | September
490
490
100%
Oktober | October
517
517
100%
November | November
498
498
100%
Desember | December
557
557
100%
PROGRAM PELAYANAN
SERVICE PROGRAMMES
Meningkatkan fungsi pelayanan dan menjadikannya standar bagi Perusahaan bukan hanya tugas para staf yang bertugas di barisan garda depan (frontliners), tetapi memerlukan kerja sama setiap karyawan dari level atas hingga bawah. Demi terciptanya mutu pelayanan yang standar, BFI melalui tim Service Quality Wilayah melakukan berbagai kegiatan, antara lain: 1. Frontliners’ Sharing Session: program pelatihan yang dilengkapi dengan berbagi pengalaman (sharing) mengenai kendala dan target untuk para frontliners BFI yang terdiri dari staf customer service, kasir, pemasaran (marketing), dan penagihan (collection).
Increasing the function of service and making it standard for the Company is not only the duty of staff in charge of the front line (frontliners) but also needs the cooperation of each employee from top level to the bottom. For establishing standard quality service, BFI through its Service Quality Regional Team conducts various activities, amongst others: 1. Frontliners’ Sharing Session: a training program equipped with sharing on the constraints and targets for BFI frontliners, consisting of customer service, cashier, marketing and colletion staff.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
2. Service Training: program pelatihan seputar tata cara dalam memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh karyawan BFI. 3. Employee of the Month in Service: kompetisi antarkaryawan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan atau konsumen; baik internal maupun eksternal. 4. Service Star: koordinasi antara Unit Service Quality dengan Kepala Operasional dan Pelayanan Cabang (Branch Operational & Service Head atau BOSH) di kantor cabang dalam melakukan kontrol dan pemantauan konsistensi dalam implementasi standar pelayanan di kantor-kantor cabang.
2. Service Training: a training program concerning the procedure for providing good services to all employees of BFI. 3. Employee of the Month in Service: a competition amongst the employees in order to provide the best services to customers or consumers, both internal and external. 4. Service Star: a coordination between Service Quality Unit and Branch Operational and Services Head (BOSH) in branches to control and monitor the consistency in the implementation of service standard at the branches.
Sebagai wujud penghargaan kepada pelanggan, tepat pada Hari Pelanggan Nasional yang diperingati pada tanggal 4 September 2013, BFI mengadakan kegiatan pelayanan, antara lain: 1. kompetisi “Care to Customer” dan pembagian suvenir Hari Pelanggan Nasional di berbagai kantor cabang BFI; dan 2. program bagi-bagi suvenir Hari Pelanggan Nasional di sekitar Kantor Pusat BFI di BSD City, Tangerang Selatan.
As the realisation of appreciation to customers, on the National Customer Day celebrated on 4 September 2013, BFI arranged for service activities, amongst others: 1. “Care to Customer” competition and shared the souvenirs of National Customer Day in various branches of BFI; and 2. the distribution programme of National Customer Day’s souvenirs surround the BFI Head Office in BSD City, South Tangerang.
Program-program pelayanan ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya pelayanan dan memperkuat kembali komitmen karyawan BFI dalam mewujudkan kepuasan pelanggan.
These kind of service programmes are expected to cultivate the culture and restrengthen the commitment of BFI employees in realising the customer satisfaction.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
67
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Testimoni Pelanggan Customers’ Testimony
Bapak Harry Wijaya | Mr. Harry Wijaya Pemilik Toko Plastik di Malang, Jawa Timur Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat Owner of Plastic Shop in Malang, East Java Customer of Consumer Financing for FourWheeler
Pertama kali saya mengenal BFI sekitar tiga tahun yang lalu. Pelayanan BFI simple, tidak berbelit-belit dan proses aplikasinya cepat. Saya mengambil pembiayaan dari BFI untuk menunjang usaha saya berjualan plastik. Respon yang cepat dan komitmen BFI untuk memberikan pelayanan yang baik membuat saya nyaman. Sudah lebih dari lima kali saya mengambil pembiayaan di BFI. Terima kasih banyak, BFI. The first time I knew BFI was about three years ago. The service of BFI is simple, uncomplicated and the application process is fast. I applied for BFI financing to support my business in selling plastic material. The quick response and commitment from BFI to provide a good service made me feel comfortable. I have utilised BFI financing services more than five times. Thank you very much, BFI.
Bapak Mohammad Ansori | Mr. Mohammad Ansori
68
Pemilik Usaha Bis Pariwisata di Malang, Jawa Timur Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat
Dengan pelayanan yang baik dan respon yang cepat dalam hal proses aplikasi pembiayaan menjadikan BFI pilihan saya untuk mengembangkan bisnis transportasi bis pariwisata yang saya jalankan. Bunganya kompetitif. Sejak tahun 1998, sudah lebih dari dua puluh kali saya mengambil pembiayaan di BFI. Terima kasih BFI atas kerja samanya selama ini.
Owner of Tourist Bus Business in Malang, East Java Customer of Consumer Financing for FourWheeler
With the good service and quick response in terms of the process of financing application has made BFI my choice to develop the tourist bus transportation business that I run. The interest rate is competitive. I have utilised the financing service from BFI for more than twenty times since 1998. Thank you BFI for its cooperation over the years.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Bapak Heru Suwardi | Mr. Heru Suwardi Sejak mengenal BFI dari seorang Business Agent sekitar tiga tahun yang lalu hingga saat ini, sudah sekitar enam kali saya mengambil pembiayaan di BFI. Dengan proses yang cepat dan tidak rumit, fasilitas pembiayaan dari BFI sangat membantu kebutuhan keluarga saya. Terima kasih untuk BFI. Ever since I knew BFI from a Business Agent about three years ago up until now, it has been approximately six times I took the financing services from BFI. With fast and uncomplicated process, the financing facility from BFI helped my family needs a great deal. Thank you to BFI.
Pemilik Toko Makanan Kecil di Malang, Jawa Timur Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Dua Owner of Snack Shop in Malang, East Java Customer of Consumer Financing for TwoWheeler
Ibu Maratik | Mrs. Maratik
Saya mengenal BFI pertama kali dari seorang Business Agent. Bunga yang kompetitif, proses cepat, persyaratan mudah, pembayaran angsuran dapat dilakukan di manapun; termasuk di mini market Alfamart; membuat saya memilih untuk mengambil pembiayaan di BFI. Terima kasih untuk BFI yang telah membantu kelancaran usaha saya.
Pemilik Usaha Keripik Tempe di Malang, Jawa Timur Customer of Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Dua
The first time I knew BFI was from a Business Agent. The competitive interest rate, fast process, easy requirements, installment payments that can be done anywhere; including at the Alfamart mini market; made me choose the financing facility from BFI. Thank you to BFI for its support to keep my business going.
Owner of Soybean Chips Business in Malang, East Java Customer of Consumer Financing for TwoWheeler
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
69
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Testimoni Pelanggan Customers’ Testimony
Bapak Basuki Suranto | Mr. Basuki Suranto Pemilik Usaha Hotel di Yogyakarta Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat Owner of Hotel Business in Yogyakarta Customer of Consumer Financing for FourWheeler
Dengan pelayanan yang sangat memuaskan dan pencairan dana yang cepat, segala sesuatu berjalan sesuai jadwal serta tepat waktu, saya memilih BFI sejak awal tahun 2013. Keramahan staf marketing BFI dan syarat-syarat yang tidak membingungkan membuat saya menjatuhkan pilihan ke BFI untuk mengembangkan bisnis penginapan saya. With the highly satisfying service and fast funds disbursement, things were set right on schedule as well as punctual, I have been choosing BFI since the early 2013. The hospitality of BFI’s marketing staff and the simple requirements made me choose BFI to develop my lodging business.
Ibu Jusuf Suyuti | Mrs. Jusuf Suyuti
70
Pemilik Usaha Timbangan Elektronik dan Mekanik, Semarang, Jawa Tengah Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat
Saya mengenal BFI sejak tahun 2008. BFI sudah sangat membantu usaha saya dalam memproduksi timbangan elektronik dan mekanik. Usaha saya berkembang berkat dukungan pelayanan BFI yang cepat dan tidak rumit. Staf BFI juga terkenal ramah. Terima kasih kepada BFI yang telah membantu mengembangkan usaha saya.
Owner of Electronic and Mechanic Scale Business, Semarang, Central Java Customer of Consumer Financing for FourWheeler
I have known BFI since 2008. BFI has been truly helping my business in producing electronic and mechanic scales. My business now has grown due to the fast and simple services from BFI. BFI staff is also known as friendly. Thank you to BFI for helping me developing my business.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Bapak Jana | Mr. Jana Awalnya saya mengenal BFI ketika saya masih tinggal di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kini setelah pindah ke Yogyakarta, saya tetap menjadi pelanggan BFI. Pembiayaan dari BFI saya gunakan untuk mendukung pengembangan usaha saya sebagai pemasok Roti Bakar Bandung. Saya puas dengan pelayanan BFI yang cepat dan persyaratan aplikasi yang tidak rumit. Staf marketing BFI dapat saya hubungi kapan saja sehingga menghemat waktu dan tenaga. At the beginning I knew BFI when I still lived in Tasikmalaya, West Java. Ever since I moved to Yogyakarta, I still become the customer of BFI. The financing from BFI is used to support the development of my business as a supplier of Bandung Toast. I feel satisfied with the fast service of BFI and simple application requirements. I can contact the marketing staff of BFI anytime so it saves my time and energy.
Pemilik Usaha Roti Bakar Bandung, Yogyakarta Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat Owner of Bandung Toast Business, Yogyakarta Customer of Consumer Financing for FourWheeler
Bapak Margoyitno | Mr. Margoyitno Saya telah tujuh kali mengambil fasilitas pembiayaan di BFI terhitung sejak tahun 2012. Saya menyukai pelayanan dari BFI karena proses aplikasinya cepat, tidak berbelit-belit. Saya mengetahui BFI dari iklan di surat kabar. Pembiayaan dari BFI sangat membantu mendukung peningkatan usaha saya di bidang produksi genteng kaca yang sudah saya tekuni sejak tahun 1991.
Pemilik Usaha Genteng Kaca, Semarang, Jawa Tengah Pelanggan Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Roda Empat.
I have utilised the financing facility from BFI seven times since 2012. I am happy with the service from BFI due to its fast and uncomplicated application process. I knew BFI from an advertisement in a newspaper. The financing service of BFI truly helps me in supporting the enhancement of my glass tile production business that I run since 1991.
Owner of Glass Tile Business, Semarang, Central Java Customer of Consumer Financing for FourWheeler.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
71
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Testimoni Rekanan Partners’ Testimony
Bapak Anton Adam | Mr. Anton Adam Pemilik Showroom di Bandung, Jawa Barat Showroom Owner in Bandung, West Java
Tahun 2005 adalah awal pertemuan saya dengan salah satu staf Marketing Remedial Executive dari BFI. Keramahan yang diberikan oleh para staf marketing BFI dan proses persetujuan aplikasi yang sangat cepat membuat saya sangat terkesan dengan pelayanan BFI. Tanpa mempermasalahkan bunga lagi, saya menjadikan BFI sebagai mitra prioritas dalam menjalankan bisnis saya. Terima kasih untuk BFI. The year 2005 was the beginning of my acquaintance with one of the Marketing Remedial Executive staff of BFI. The hospitality shown by the BFI’s marketing staff and fast process for application approval have made me very impressed with the service of BFI. Without questioning the interest rates, I have made BFI as the priority partner in running my business. Thank you to BFI.
Bapak Haji A’am dan Bapak Hasan | Mr. Haji A’am and Mr. Hasan Pemilik dan Kepala Penjualan Showroom di Bandung, Jawa Barat Showroom Owner and Head of Sales in Bandung, West Java
Kami mengenal BFI sejak tahun 1999. Keramahan tim kerja dari BFI dan bersikap tidak pernah membeda-bedakan konsumen membuat kami sangat terkesan dan selalu yakin untuk terus kembali berbisnis dengan BFI. Kami berharap BFI mampu mempertahankan SDM yang kualitasnya sudah bagus agar hubungan kerja dengan mitra bisnis juga dapat selalu terjaga dengan baik. BFI akan selalu menjadi mitra prioritas dari bisnis showroom kami. We knew BFI since 1999. The hospitality shown by the crew of BFI and the attitude of never discriminating its consumer has made us very impressed and convinced us to always come back to BFI for more business. We hope BFI will be able to maintain its good quality human resources so that the working relationships with its business partners can always be well maintained. BFI will always become the priority partner of our showroom business.
72
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Bapak Hantoro | Mr. Hantoro Pelayanan yang baik, kecepatan proses yang memuaskan dan kecepatan merespon dari karyawan BFI dalam hal pengurusan aplikasi pelanggan di showroom milik saya membuat saya tidak ragu untuk terus bekerja sama dengan BFI. Saya tidak pernah ada keluhan mengenai pelayanan BFI karena memang sudah sangat bagus selama ini.
Pemilik Showroom di Semarang, Jawa Tengah Showroom Owner in Semarang, Central Java
The good service, satisfying speed of process and the speed of response from BFI staff in handling the customers’ application coming from my showroom has made me continue the collaboration with BFI without any doubt. I never have any complaints on the service of BFI because it has been really good all this time.
Bapak Lie Santoso | Mr. Lie Santoso Kemudahan yang fleksibel menjadi acuan BFI untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan dan rekanan bisnisnya. Hal ini dirasakan oleh bisnis showroom saya sejak tahun 2009 hingga sekarang. Staf marketing BFI mudah untuk dihubungi. Hal ini sangat penting bagi kelancaran bisnis saya. Kecepatan respon merupakan salah satu dasar kelangsungan bisnis showroom saya. Menjadikan BFI sebagai rekanan dalam mengembangkan usaha showroom saya adalah keputusan yang tepat.
Pemilik Showroom di Semarang, Jawa Tengah Showroom Owner in Semarang, Central Java
The flexible simplicity has become the benchmark of BFI to keep delivering the best services for its customers and business partners. These are what my showroom business have been experienced since 2009 until present. The BFI’s marketing staff is so easy to reach. This factor is very crucial for the smoothness of my business. The speed of response is one of the basics for my showroom business continuity. Making BFI as the partner to develop my showroom business is the right decision.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
73
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Testimoni Rekanan Partners’ Testimony
Bapak Deny | Mr. Deny Pemilik Showroom di Yogyakarta Showroom Owner in Yogyakarta
Showroom mobil saya telah menggalang kerja sama dengan BFI sejak tahun 2011. Kesan yang saya dapatkan selama ini, pelayanan BFI sudah sangat bagus. Staf marketing BFI selalu siap saya hubungi kapan saja, bahkan di hari Minggu sekalipun. Saya senang berbisnis dengan BFI dan berharap di masa mendatang kerja sama dengan BFI akan lebih solid dan terus menguntungkan bagi kedua belah pihak. My car showroom has been working together with BFI since 2011. The impression that I gather all this time is that the service from BFI is excellent. The marketing staff of BFI is always standby for my calls anytime, even during Sundays. I am happy doing business with BFI and I hope the cooperation with BFI will become more solid and keep bringing mutual benefit for both parties.
74
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Bapak Karunia Nugraha | Mr. Karunia Nugraha Kerja sama bisnis antara saya dan BFI sudah sejak tahun 1997. Hingga saat ini hubungan bisnis kami terus terjalin karena saya merasa puas dengan pelayanan BFI. Proses aplikasinya cepat, staf marketing BFI selalu tepat waktu untuk melakukan survei dan rajin berkomunikasi dengan showroom. Pelayanan BFI sudah sangat bagus dan saya berharap agar dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
Pemilik Showroom di Yogyakarta Showroom Owner in Yogyakarta
I have been having business partnership with BFI since 1997. Up until present, our business relationship is still well maintained simply because I feel satisfied with the service of BFI. The application process is fast, the marketing staff of BFI is always on time to do the survey and diligently communicate with the showroom. The service of BFI is already excellent and I hope BFI can keep it up in the future.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
75
2013 Performance
Sumber Daya Manusia Human Capital Tahun 2013 merupakan tahun yang ditandai dengan beragam inisiatif dalam rangka penyelarasan dan pemantapan infrastruktur. The year 2013 was a year marked by various initiatives in order to create alignment and stabilisation of human capital infrastructure. Bali Dancer Kwan Sun An Antony
76
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
77
2013 Performance
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Capital Overview
78
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
... keunggulan Perusahaan terletak pada kualitas setiap sumber daya manusia... ... the Company’s strength lies in the quality of its human capital...
Tahun 2013 merupakan tahun yang ditandai dengan beragam inisiatif dalam rangka penyelarasan dan pemantapan infrastruktur, program dan kualitas sumber daya manusia dengan organisasi yang terus berkembang. Pesatnya perkembangan organisasi ditambah faktor eksternal yang dinamis menyebabkan Departemen Sumber Daya Manusia perlu banyak melakukan penyelarasan di beberapa aspek demi tercapainya tujuan Perusahaan.
The year 2013 was a year marked by various initiatives in order to create alignment and stabilisation of human capital infrastructure, programme and quality with the organization that continues to grow. The rapid development of the organization coupled with dynamic external factors led to the numerous efforts conducted by the Human Capital Department in terms of alignment in several aspects to achieve the Company’s objectives.
Di tengah-tengah persaingan bisnis, kami menyadari bahwa keunggulan Perusahaan terletak pada kualitas setiap sumber daya manusia yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian target-target kerja; baik target unit masing-masing maupun Perusahaan secara tidak langsung. Menjalankan bisnis yang penuh tantangan di tahun 2013 tidaklah mudah; perlu semangat, kreativitas dan kualitas untuk dapat unggul dan meraih target Perusahaan di mana Departemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu penggerak terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.
In the midst of business competition, we realize that the Company’s strength lies in the quality of its human capital contributing directly to the attainment of working targets; whether they are targets concerning each unit directly or the overall Company indirectly. Running a business in a challenging 2013 was not easy; it required spirit, creativity and quality to excel and achieve the Company’s targets where the Human Capital Department was one of the drivers creating qualified and productive human capital.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
79
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Capital Overview
80
Beberapa fokus dan strategi telah dilakukan oleh Departemen Sumber Daya Manusia untuk mendukung tercapainya tujuan Perusahaan di mana pemenuhan sumber daya manusia tetap menjadi fokus penting. Pemenuhan sumber daya manusia ini diikuti dengan strategi pengembangannya di mana kami berfokus pada beberapa posisi kunci yang dinilai strategis dalam menjalankan roda bisnis Perusahaan. Proses dan implementasi kaderisasi dilakukan sejalan dengan perkembangan Perusahaan untuk mencetak pemimpinpemimpin kompeten yang memiliki nilai-nilai Perusahaan dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin; baik di kantor cabang maupun pusat. Pemenuhan, Pengembangan dan Kaderisasi menjadi fokus kerja utama dari Departemen Sumber Daya Manusia. Ketiga fokus di atas diturunkan ke dalam beberapa strategi penting yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2013.
The Human Capital Department focused it efforts and strategy to support the achievements of the Company’s goal in which the fulfillment of human capital remained a crucial focus. This fulfillment of human capital was followed by its development strategy in which we focused on several key positions which are considered as strategic in running the Company’s business. The regeneration process and implementation were conducted in line with the Company’s growth to score competent leaders whom possess the Company’s values in performing their functions as superintendent; both at the branches or the head office. Fulfillment, Development and Regeneration are the main work focuses of the Human Capital Department. The above three focuses were passed down into several crucial strategies that have been implemented during the year 2013.
Memperluas Jaringan untuk Pemenuhan SDM Berkualitas
Leveraging Sourcing Network
Perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas SDM dengan berbagai cara, antara lain: online sourcing, bursa kerja, program Employee-Get-Employee, hingga BFI Goes to Campus. Acara BFI Goes to Campus dikemas dengan berbagai kegiatan, mulai dari Company Awareness hingga Campus Hiring. Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan 120 kampus yang berpotensi untuk merekrut karyawan tingkat officer dan staf. Kerja sama dengan
The Company has implemented various initiatives aimed to increase the number and quality of human capital with a number of ways, amongst others, online sourcing, job fairs, Employee-Get-Employee, and BFI Goes to Campus programme. The latter programme was packed with various activities, started from Company Awareness to Campus Hiring. The Company has collaborated with 120 campuses that have potentials to recruit employees in officer and staff level. The collaboration with well-known
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
universitas-universitas ternama di Indonesia semakin diperkuat seiring dengan kebutuhan Perusahaan untuk memiliki SDM yang berkualitas dan kebutuhan untuk menambah jumlah SDM di tingkat officer yang dipersiapkan untuk menjadi calon-calon pemimpin Perusahaan di masa depan. BFI menyadari bahwa proses pembentukan dan pembelajaran menjadi pemimpin yang berkualitas perlu dilakukan dan dipersiapkan jauh-jauh hari agar terjadi proses pematangan yang akan berdampak pada budaya dan bisnis fundamental Perusahaan.
universities in Indonesia was further strengthened in line with the Company’s necessity to earn qualified human capital and the needs to add the number of human capital in officer level with whom they will be prepared to become the candidates of the Company’s future leaders. BFI realised that the moulding and learning process to become qualified leaders needs to be conducted and prepared well in advance so that the ripening process will eventually occur which could have impacts on the Company’s culture and fundamental business.
Pada akhir tahun 2013, tercatat penambahan karyawan sebanyak 1.120 orang menjadi 6.516 orang, di mana terjadi peningkatan 20,8% dibandingkan dengan tahun 2012. Komposisi terbanyak adalah pada tingkat staf sebanyak 4.243 orang (meningkat 5,6% dibandingkan tahun 2012) dan karyawan tingkat officer sebanyak 1.721 orang (meningkat 50,3% dibandingkan tahun 2012). Kedua tingkatan di atas adalah posisi gugus depan dan posisi pendukung lainnya; terutama dalam hal mendukung bisnis yang berkelanjutan pada struktur kantor cabang.
There were additional 1,120 employees recorded to make the total of 6,516 employees by the end of 2013, in which there was an increase of 20.8% compared to 2012. The largest composition was 4,243 employees in the staff level (increased by 5.6% compared to 2012) and 1,721 employees in officer level (increased by 50.3% compared to 2012). These two levels are within the front-group position and other back-up position; especially in terms of supporting sustainable business within branches structure.
Komposisi Karyawan
Employees’ Composition
Jumlah Karyawan 2009 2.355
Jumlah Karyawan Total Number of Employees
Total Number of Employees
2010
2011
3.654
2012
4.635
2013
6.516
6.516
5.396
5.396 4.635
Menurut Jenis Kelamin
3.654
By Gender 2012
Perempuan / Female
%
1.442
2013 1.653
26,7
2.355
% 25,4
Laki-Laki / Male
3.954
73,3
4.863
74,6
Jumlah / Total
5.396
100,0
6.516
100,0
09
10
Menurut Jenjang Pendidikan Keterangan
11
12
13
By Level of Education
2009
2010
2011
2012
2013
Description
S2
25
28
34
39
35
Master Degree
S1
1.641
2.303
2.667
3.143
3.712
Bachelor Degree
Diploma
288
551
695
766
905
Diploma
SMA
382
750
1.215
1.421
1.838
Senior High School
SMP dan SD Jumlah
19
22
24
27
26
Junior High and Primary School
2.355
3.654
4.635
5.396
6.516
Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
81
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Capital Overview
Analisa Karyawan
Employee Analysis
Tingkat
2012
Perubahan Change
2013
Degree
Universitas (S1 dan S2)
59,0%
57,0%
-2,0%
University (S1 and S2)
Diploma
14,2%
14,0%
-0,2%
Diploma College
2,2%
Primary to High School
SD hingga SMA Jumlah
26,8%
29,0%
100,0%
100,0%
Total
Menurut Jenjang Manajemen Keterangan
By Managerial Level
2009
2010
2011
2012
2013
Description
Dewan Komisaris
4
4
5
5
5
Board of Commissioners
Direksi
3
3
3
3
4
Board of Directors
Manajer Senior
31
37
47
59
92
Senior Manager
Manajer Yunior
124
123
131
128
293
Junior Manager
356
566
742
1.145
1.879
Officer
Staf
1.837
2.921
3.707
4.056
4.243
Staff
Jumlah
2.355
3.654
4.635
5.396
6.516
Total
Officer
Menurut Jenjang Pendidikan By Level of Education
28,2
0,4
Menurut Jenjang Manajemen By Managerial Level 0,1
0,5
0,1 1,4
4,5
28,8
%
%
13,9
65,1 57,0
S2 | Master Degree
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
S1 | Bachelor Degree
Direksi | Board of Directors
Diploma | Diploma
Manajer Senior | Senior Manager
SMA | Senior High School
Manajer Yunior | Junior Manager
SMP dan SD | Junior High and Primary School
Officer | Officer Staf | Staff
82
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Menurut Usia (tahun)
Good Corporate Governance
By Age (year)
2,7
1,0
Company Data and Profile
0,4 15,0
6,0
Keterangan / Description < 25
2009
2010
2011
2012
2013 22,0
495
1.08
1.312
859
25 – 30
1.082
1.566
2.278
2.854
3.447
31 – 35
455
650
692
1.150
1.433
36 – 40
200
207
204
303
391
41 – 45
92
109
105
160
177
46 – 50
17
28
26
50
62
> 50 Jumlah / Total
< 25
979
14
14
18
20
27
2.355
3.654
4.635
5.396
6.516
25 – 30 31 – 35
%
36 – 40 41 – 45 46 – 50 > 50
52,9
Menurut Masa Kerja (tahun) Keterangan / Description <3
0,2
By Period of Service (year)
3,8
65,8
9,2
2010
2011
2.615
2012
2013
3.373
3.437
4.288
<3 21,0
3–5
449
556
1.165
1.368
3–5
6 – 10
385
504
568
601
6 – 10
11 – 20
198
193
216
246
7
9
10
13
3.654
4.635
5.396
6.516
> 20 Jumlah / Total
Tingkat pergantian karyawan (turnover) terbanyak terjadi pada level staf lapangan dan karyawan kontrak yang bekerja kurang dari tiga tahun masa kerja karena terkait perihal kinerja. Hal ini menunjukkan komitmen Perusahaan terhadap produktivitas dan kualitas kerja karyawan.
%
11 – 20 > 20
The largest turnover of employees’ is seen in the level of field staff and contract employees who worked less than three years due to performance issue. This indicates the Company’s commitment towards employees’ productivity and work quality.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
83
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Capital Overview
Pergantian Karyawan Menurut Jenjang Manajemen
Turnover by Managerial Level
Keterangan Description
2012
Dewan Komisaris Board of Commissioners
0
0
Direksi Board of Directors
0
0
Manajer Senior Senior Manager
2
0
Manajer Yunior Junior Manager
11
21
Officer Officer
99
321
Staf Staff
1.762
1.744
Jumlah / Total
1.874
2.086
Keterangan / Description
2012
Manajer Senior Senior Manager Manajer Yunior Junior Manager Officer Officer 83,6
2,1
Staf Staff
0,3
6,7
2013 1.895
3–5
77
140
6 – 10
31
44
11 – 20
8
7
> 20
0
0
1.874
2.086
Jumlah / Total
Direksi Board of Directors
%
Turnover by Period of Service (year)
1.758
<3
15,4
2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Pergantian Karyawan Menurut Masa Kerja (tahun)
1,0
<3 3–5
%
6 – 10 11 – 20 > 20
90,9
Produktivitas Karyawan Keterangan Karyawan
2012
2013 5.396
Perubahan / Change 6.516
20,8%
Description Employee
Jaringan
185
236
27,6%
Network
Karyawan / Jaringan
29,2
27,6
-5,3%
Employee / Network
1,4
1,5
4,2%
Value of New Booking / Average Employee (Rp billion)
35,3
33,9
-3,9%
New Contract / Average Employee
Nilai Pembiayaan Baru / Rata-Rata Karyawan (Rp miliar) Kontrak Baru / Rata-Rata Karyawan
84
Employee Productivity
Memperkuat Kemampuan Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan Melalui Program Berbasis Kompetensi
Strengthening People and Leadership Capability Through Competency-Based Programme
Perusahaan menyelenggarakan beberapa program kepemimpinan bagi para calon pemimpin dan pemimpin yang sedang menjabat. Beberapa program kepemimpinan yang telah dijalankan adalah:
The Company held several leadership programmes for the candidates of and existing leaders. Several of those programmes that have been implemented are as follows:
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
1. Management Trainee Programme (MTP) Program ini dirancang untuk menciptakan pemimpin masa depan dengan memberikan peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin tim di kantor cabang dan kantor pusat. Lulusan MTP dapat menjabat sebagai Branch (Unit) Supervisor di kantor cabang, Credit Analyst, Regional Human Capital ataupun posisi lainnya di kantor pusat. Pada tahun 2013 Perusahaan merencanakan penyelenggaraan 12 kelas MTP namun, kelas MTP dan, karena rencana ekspansi pembukaan cabang yang cukup besar, maka Departemen SDM menambah jumlah kelas menjadi 19 kelas dan melatih sebanyak 829 karyawan. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, maka jumlah karyawan yang mengikuti MTP naik 114%, yaitu sebanyak 387 karyawan. Peningkatan kuantitas ini diikuti dengan penguatan kualitas dalam hal kurikulum dan metode belajar yang lebih komprehensif agar lulusan MTP lebih siap dalam bekerja.
1. Management Trainee Programme (MTP) This programme was designed to create future leaders by assigning roles and responsibilities as team leaders at the branches and head office. The graduates of MTP are capable to hold positions as Branch (Unit) Supervisor at the branches, Credit Analyst, Regional Human Capital or other positions at the head office. In 2013, the Company organized 12 MTP classes and, due to the sizeable expansion plan of branch opening, the Human Capital Department added more sessions into 19 classes and managed to train 829 employees. Compared to 2012, the number of employees attended the MTP increased by 114% and made the total of 387 employees. The quantity increase was followed by the strengthening the quality of the curriculum and more comprehensive learning methods so that the MTP graduates will be better prepared for work.
2. Leadership Development Programme (LDP) Program ini dikhususkan bagi calon pemimpin; baik di kantor cabang maupun kantor pusat; sebagai Pimpinan Cabang, Wakil Pimpinan Cabang atau tingkat Unit Head di kantor pusat. Program ini dilakukan sebanyak 4 kali pada tahun 2013 dengan peserta pelatihan sebanyak 58 orang.
2. Leadership Development Programme (LDP) This programme was specialised for the candidates of leader; both at the branches or head office; as the Branch Manager, Deputy Branch Manager or Unit Head level at the head office. This programme was conducted 4 times in 2013 with the number of participants reached 58 personnels.
3. Branch Managers Development Programme (BMDP) Program ini dikhususkan bagi para Branch Manager atau Pimpinan Cabang Senior yang memegang fungsi dan tanggung jawab terhadap beberapa cabang di mana mereka dituntut memiliki kemampuan memimpin yang lebih kuat dan melakukan kegiatan monitoring yang tepat dan efektif. Pada tahun 2013 Perusahaan menyelenggarakan 2 kelas BMDP yang ditujukan untuk 38 orang Pimpinan Cabang Senior.
3. Branch Managers Development Programme (BMDP) This programme was reserved to the Senior Branch Managers that hold functions and responsibilities towards several branches in which they are required to have a stronger capability to lead and perform proper as well as effective monitoring activities. In 2013 the Company held 2 BMDP classes aimed to train 38 Senior Branch Managers.
4. Leader As Coach (LAC) Program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi kepemimpinan bagi para pemimpin senior di tingkat regional cabang dan kantor pusat dalam rangka memperkenalkan budaya coaching sebagai salah satu strategi pengembangan karyawan yang diyakini mampu mengeluarkan potensi terbaik karyawan, selain melakukan penerapan pelatihan di kelas yang sudah dilakukan secara konsisten.
4. Leader As Coach (LAC) This program was designed to strengthen the leadership competency for senior leaders at the level of branch regional and head office in order to introduce the coaching culture as one of the strategies of employees’ development which is believed to be capable of getting the most out of the employees, in addition to conducting the application of classroom trainings that have been carried out consistently.
Perusahaan juga menyelenggarakan program teknis yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan teknis karyawan dalam melakukan
The Company also organised technical programmes with the purpose to maintain and develop employees’ technical capabilities in performing their tasks. In 2013
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
85
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Capital Overview
86
pekerjaannya. Pada tahun 2013 telah dilakukan beberapa program pelatihan yang diberikan kepada 1.168 karyawan dari berbagai tingkatan dan unit kerja. Program pelatihan teknis tersebut di antaranya adalah: • Emerging Leader Development Programme (EDP) untuk Branch (Unit) Manager sebanyak tiga kelas • Emerging Leader Development Programme (EDP) untuk Kepala Kios sebanyak dua kelas • BFI Sales & Marketing Academy (BISMA) Programme ditujukan bagi karyawan sales dan pemasaran (marketing) sebanyak delapan kelas • BFI Collection Remedial & Recovery Academy (BICCORRA) Programme ditujukan bagi karyawan bagian penagihan (collection) sebanyak enam kelas • BFI Operation Academy (BIONCY) Programme ditujukan bagi karyawan operasional sebanyak 3 tiga kelas
the Company conducted several training programs given to 1,168 employees from various levels and units of work. The technical training programs are as follows: • Emerging Leader Development Programme (EDP) for Branch (Unit) Managers; as many as three classes • Emerging Leader Development Programme (EDP) for Kiosk Heads; as many as two classes • BFI Sales & Marketing Academy (BISMA) Programme for sales and marketing staff; as many as eight classes • BFI Collection Remedial & Recovery Academy (BICCORRA) Programme for collection staff; as many as six classes • BFI Operation Academy (BIONCY) Programme for operational staff; as many as three classes
Secara keseluruhan, program-program pelatihan inhouse dengan tujuan mempersiapkan calon pemimpin Perusahaan telah dilakukan kepada 940 karyawan melalui program MTP, LDP, BMDP dan LAC. Jumlah ini meningkat sebanyak 88% dibandingkan tahun 2012. Hal ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Perusahaan dalam mempersiapkan pemimpin pada masa kini dan mendatang dengan kualitas terbaik.
On the whole, the in-house training programs with the purpose to prepare the candidates of Company’s leaders have been conducted to 940 employees through the programs of MTP, LDP, BMDP and LAC. This number increased by 88% compared to 2012. Such fact shows the Company’s commitment and seriousness in preparing the present and future leaders with the best quality.
Implementasi Kaderisasi
dan
Talent Management and Succession Planning Implementation
Sepanjang tahun 2013, BFI melakukan pembinaan dan kaderisasi secara simultan untuk posisi Pimpinan Cabang, Branch Unit Manager dan Branch Unit Head di cabangcabang sebanyak kurang lebih 500 karyawan yang mendapatkan perhatian khusus. Sebanyak kurang lebih 130 orang di antaranya menempati posisi yang baru yang diciptakan demi memperkuat struktur Cabang Utama (Main Branch) melalui posisi Branch Unit Manager.
During 2013, BFI conducted development and regeneration simultaneously for the positions of Branch Manager, Branch Unit Manager and Branch Unit Head at the branches as many as approximately 500 employees who earned the special attention. A total of approximately 130 people of whom occupied a new position created to strengthen the structure of Main Branch through the position of Branch Unit Manager.
Kaderisasi melibatkan posisi-posisi kunci di tingkat regional dan kantor pusat untuk mengidentifikasi, memantau dan membina agar calon kader dapat lebih dipersiapkan ke jenjang berikutnya.
The regeneration involved key positions at the regional and head office level to identify, monitor and foster so that the prospective cadres can be prepared for the next level.
Kriteria penetapan seorang kader adalah berdasarkan kinerja selama beberapa periode, kompetensi berdasarkan hasil asesmen dan juga evaluasi kepemimpinan di lapangan dalam hal mengelola dan memimpin tim kerja.
The criteria for determining a cadre was based on the performance for several periods, competency based on assessment results as well as leadership evaluation in the field in terms of managing and leading the work team.
Manajemen
Talenta
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Jabatan
2012
2013
Job Title
Pimpinan Cabang dan Wakil Pimpinan Cabang
154
219
Branch Manager and Deputy Branch Manager
0
143
Branch Unit Manager
Pimpinan Unit Cabang
Dan
Nurturing Learning Culture And Knowledge Management
Dengan beroperasinya Kantor Pusat BFI di lokasi baru, yaitu BSD City, Kabupaten Tangerang Selatan, maka beberapa infrastruktur yang terkait dengan pelatihan dan peningkatan pengetahuan karyawan juga mengalami penguatan.
With the operation of BFI Head Office in the new location in BSD City, South Tangerang Regency, several infrastructures related to employees’ training and knowledge-development also experienced strengthening.
Penyediaan perpustakaan dengan ruangan yang lebih besar dan infrastruktur lebih baik diciptakan demi membangkitkan semangat karyawan untuk dapat mengoptimalkan sarana ini demi peningkatan budaya belajar. Hal ini juga ditambah dengan sarana dan fasilitas yang lengkap dalam bentuk ruang training yang sangat berguna untuk menunjang proses peningkatan kompetensi karyawan. Sarana pelatihan dilengkapi infrastruktur dan fasilitas yang memadai yang disediakan pada 7 ruang training, 2 ruang komputer dan 1 ruang auditorium. Penyediaan fasilitas lengkap ini adalah wujud komitmen Perusahaan untuk mengembangkan karyawan dari seluruh jajaran secara berkesinambungan.
Providing a library with a much larger room and better infrastructure was created for the purpose of encouraging the employees’ to optimise such facility in order to improve the learning culture. This also added by the complete equipment and facilities in the form of training room which is very useful in supporting the upgrading process of employees’ competency. The training equipment comes with adequate infrastructure and facilities provided in 7 training rooms, 2 computer rooms and 1 auditorium. The provision of these complete facilities are part of the Company’s commitment to develop the employees of all levels continuously.
Sarana pendukung juga dibangun melalui sistem belajar maya (virtual learning), yaitu Knowledge Management di mana sepanjang tahun 2013 telah meluncurkan beberapa inisiatif yang mendukung program-program pelatihan dan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) yang semuanya tersedia dan dapat diakses karyawan pada portal khusus.
The supporting equipment was also built through the virtual learning system, namely Knowledge Management where during 2013 it launched several initiatives to support the training and knowledge-sharing programmes in which they were all available dan accessible to employees at a special portal.
Menyelaraskan Indikator Kinerja Kunci (KPI) di Antara Departemen
Alignment of Key Performance Indicator (”KPI”) Across Department
Ketepatan dan keselarasan Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator atau KPI) karyawan dengan tujuan organisasi sangat berpengaruh pada kesuksesan Perusahaan dalam mencapai target. Indikator Kinerja Kunci yang tepat akan menghasilkan perilaku karyawan yang efektif dan produktif sesuai dengan strategi Perusahaan.
The accuracy and alignment of employees’ Key Perfomance Indicator or KPI with the goals of the organization were very influential towards the Company’s success in achieving the targets. Proper KPI will generate effective and productive employees’ behaviour in accordance with the Company’s strategy.
Perusahaan berkomitmen untuk menciptakan Indikator Kinerja Kunci yang selaras dan terintegrasi antardivisi agar dapat tercipta sinergi yang lebih efektif pada tahun 2014 dan selanjutnya dalam menghadapi tantangan internal maupun eksternal.
The Company committed to create the aligned and integrated KPI between work-divisions in order to create a more effective sinergy in the year 2014 and thereafter in facing internal and external challenges.
Menumbuhkan Budaya Manajemen Pengetahuan
Belajar
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
87
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kesejahteraan Karyawan Employees’ Welfare
88
Imbalan Kerja Karyawan
Employees’ Benefit
Loyalitas dan produktivitas karyawan adalah aset utama BFI untuk mencapai target yang lebih baik di masa mendatang. Oleh karena itulah Perusahaan secara berkala mengevaluasi kompensasi dan imbalan kerja untuk memastikan kesejahteraan karyawan terjaga dengan baik.
Employee’s loyalty and productivity are the main assets of BFI to help the Company achieve its future targets. That is why the Company evaluates its compensation and benefit policies periodically to make sure that the employee’s welfare is well maintained.
Perusahaan menyediakan program kesejahteraan karyawan yang kompetitif, antara lain:
The Company provides competitive welfare program to its employees, such as:
1. Gaji dan Bonus Kinerja Struktur gaji dan bonus kinerja bagi karyawan didasarkan atas tingkat atau pangkat masing-masing karyawan ditambah dengan prestasi yang telah dicapai dan kontribusi yang diberikan kepada Perusahaan. Pencapaian prestasi dilihat dari beberapa faktor yaitu (i) individu; (ii) grup atau tim; (iii) Perusahaan. Perusahaan juga memandang pentingnya penyesuaian gaji terhadap keadaan perekonomian sehingga standar kehidupan yang layak bagi karyawan bisa terpenuhi. Perusahaan juga selalu memperhatikan standar penetapan upah minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
1. Salary and Performance Bonus Salary and performance bonus structure is based on corporate rank, achievement and contribution to the Company. Accomplishment is measured at these levels: (i) individual; (ii) team; (iii) Company. It also takes into account the importance of salary adjustment that is in line with economic condition sufficient to meet an acceptable standard of living. The Company also always complies with the minimum wage requirements set by the government.
2. Fasilitas dan Tunjangan Di samping gaji pokok dan tunjangan transportasi, Perusahaan juga memberikan fasilitas-fasilitas dan tunjangan-tunjangan lainnya, antara lain: • Program kepemilikan kendaraan roda dua (Motorcycle Ownership Program atau MOP) dan kepemilikan kendaraan roda empat (Car Ownership Program atau COP) • Program kepemilikan fasilitas penunjang kerja berupa kamera digital, komputer laptop, kalkulator finansial dan smartphone • Asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Tunjangan Kematian • Asuransi karyawan yang mencakup Asuransi Kecelakaan Diri dan Asuransi Jiwa • Tunjangan untuk perumahan, pulang ke kota domisili dan penempatan bagi karyawan yang ditempatkan di kota lain di luar domisili • Tunjangan kesusahan (hardship allowance) yang diberikan kepada karyawan pendatang yang ditempatkan di kota-kota yang dikategorikan sulit dan terletak jauh dari perkotaan • Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan setahun sekali • Penggantian biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit untuk karyawan dan anggota keluarganya
2. Facility and Allowance Besides basic salary and transportation allowance, the Company also provides other facilities and allowances, as follows: • Motorcycle Ownership Program (MOP) and Car Ownership Program (COP) • Work-support facilities ownership program consists of digital camera, laptop computer, financial calculator and smartphone • Insurance coverage from Employee’s Social Security (Jamsostek) consists of Job Safety Security, Pension and Bereavement Allowance • Employees’ insurance coverage that includes Personal Accident and Life Insurance • Allowances for housing, hometown-return trip and assignment for employees assigned in places other than their domicile towns/cities • Hardship allowance granted to the employees immigrant whom were stationed in the cities which categorised as difficult and located far from urban surroundings • Annual religious holiday allowance (known as Tunjangan Hari Raya or THR) • Out-of-patient medical bills and hospitalization reimbursement for employees and their family members
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Job Safety and Health
Risiko dalam melakukan pekerjaan di perusahaan jasa pembiayaan seperti BFI umumnya terjadi di kalangan karyawan lapangan yang dalam keseharian lebih sering melaksanakan tugas-tugas mereka di luar kantor. Karyawan lapangan yang dimaksud adalah karyawan bidang pemasaran, penagihan dan unit tertentu di bagian operasional.
The risks of performing duties in a finance company such as BFI are mostly experienced by field staff considering their daily duties require them to be outside the office. These field staff are those in the marketing, collection and certain unit of the operational section.
Jumlah kecelakaan lalu lintas dan lainnya yang terjadi saat karyawan menjalankan tugas maupun di luar tugas selama tahun 2013 tercatat ada enam belas kasus. Jumlah kasus tercatat sama dengan tahun 2012.
The total number of traffic and other accidents occurred during on-field duty and off were sixteen cases throughout 2013. This is the same number of cases happened in 2012.
Jumlah Kasus Tahun 2013 Number of Case in 2013
Pemasaran Marketing
Penagihan Collection
Operasional Operation
5
4
7
Evaluasi Kinerja, Asesmen, Remunerasi dan Sanksi
Performance Review, Assessment, Reward and Sanction
Perusahaan secara konsisten melakukan evaluasi kinerja kepada seluruh karyawan sebanyak dua kali dalam setahun dan karyawan diberikan waktu untuk dapat melakukan diskusi secara formal dengan pemimpinnya dalam rangka mengevaluasi kinerja dan mendiskusikan pengembangan kompetensi untuk periode berikutnya.
The Company consistently conducted performance reviews on all its employees for twice a year and the employees were given certain time to formally have discussions with their supervisors in order to evaluate their performance and to discuss their competency development for the next period.
Peningkatan kompetensi karyawan dilakukan secara menyeluruh; baik melalui jalur pelatihan, bimbingan langsung dari para pimpinan, maupun praktik lapangan. Kompetensi karyawan diukur secara berkala dan dilakukan kepada karyawan kunci, terutama karyawan senior dan calon Pimpinan Cabang (Branch Manager) melalui Leadership Development Programme (LDP).
Employees’ competency improvement was conducted thoroughly; both through training, direct guidance from supervisors, and field practices. The employees’ competency was regularly measured and carried out towards key personnels, especially the senior staff and candidates of Branch Manager through Leadership Development Programme (LDP).
Selain proses asesmen, Perusahaan juga melakukan pemetaan profil karyawan (profiling) kepada para pimpinan tim; baik di kantor cabang maupun kantor pusat; untuk memastikan kesesuaian kompetensi dan profil karyawan dengan pekerjaan dan posisi masing-masing. Jumlah karyawan yang mengikuti asesmen dan pemetaan profil pada tahun 2013 sebanyak 200 orang.
Other than the assessment process, the Company also conducted the mapping of employees’ profile (profiling) towards the team leaders; both at the branches and head office; to ensure the compatibility between the employees’ competency and profile with their respective job and position. The total number of employees who joined the assessment and profiling in 2013 was as many as 200 people.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
89
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kesejahteraan Karyawan Employees’ Welfare
Untuk memberikan penghargaan kerja maka Perusahaan menerapkan sistem insentif dan performance bonus kepada karyawan yang telah berprestasi dan memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
The Company implemented the incentive system and performance bonus in order to grant work rewards to employees with good accomplishment and provided added value to the Company.
Perusahaan memberikan sanksi kepada karyawan dengan tujuan memberikan pembinaan dan peringatan agar kinerja karyawan meningkat dan sesuai dengan nilainilai Perusahaan. Berikut adalah data jumlah sanksi yang diberikan kepada karyawan sepanjang tahun 2013 dan perbandingannya dengan tahun 2012:
The Company imposed sanctions to employees with the purpose of providing guidance and warnings so that they were able to improve employees’ performance in accordance with the Company’s values. Here are data of the number of sanctions given to employees during 2013 and its comparison with 2012:
Tindakan Sanksi Demosi
90
2012
2013
6
31
Disciplinary Action Demotion
Surat Peringatan
196
217
Warning Letter
Jumlah
202
248
Total
Nilai-Nilai Perusahaan Yang Baru
Company’s New Core Values
Tahun 2013 adalah momentum yang bersejarah bagi organisasi karena telah terjadi dua peristiwa penting, yaitu: kepindahan Kantor Pusat BFI dari Jakarta ke BSD City di Tangerang Selatan, dan diluncurkannya Nilai-Nilai Perusahaan yang baru. Peluncuran nilai-nilai Perusahaan yang baru tersebut dilakukan pada tanggal 7 April 2013 bertempat di BFI Tower, BSD City, dan bertepatan dengan perayaan hari jadi BFI ke-31 tahun.
The year 2013 was momentous for the organization largely due to two crucial events, those are: the moving of BFI Head Office from Jakarta to BSD City in South Tangerang, and the launching of the Company’s new Core Values. The launching of the Company’s new core values was conducted on 7 April 2013 which took place at BFI Tower, BSD City, and coincided with the celebration of BFI’s 31st anniversary.
Nilai-nilai Perusahaan yang baru ini merupakan pengayaan dari budaya Perusahaan yang diyakini kebenarannya sebagai dasar fundamental demi keberlangsungan dan kesuksesan Perusahaan di masa kini dan mendatang. Nilainilai ini merupakan pengembangan dari nilai-nilai terdahulu yang tetap sejalan dengan visi dan misi organisasi.
The Company’s new core values is an enrichment of the Company’s culture which is believed to be the truth as the fundamental basis for the purpose of Company’s continuation and success in the present time and the future. These values are further improvement of the previous values in which they are still in line with organization’s vision and mission.
Nilai-nilai Perusahaan yang baru ini disingkat sebagai GREAT yang merupakan kepanjangan dari: • Grow and Improve Continuously: Giat memperbaiki diri secara berkesinambungan • Respect and Care: Realisasikan saling menghormati dan peduli • Excellent Service: Ekstra layanan kepada pelanggan internal dan eksternal • Absolute Integrity: Absolut dalam integritas • Trust and Team Spirit: Tim kerja yang solid dan saling percaya
These Company’s new Core Values is abbreviated as GREAT which stands for: • Grow and Improve Continuously: Keen to selfimprove continually • Respect and Care: Realise the value of respect and care towards each other • Excellent Service: Extra service to both internal and external customers • Absolute Integrity: Absolute in keeping integrity • Trust and Team Spirit: Solid teamwork and trust each other
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Programme
Company Data and Profile
Program-Program dan Aktivitas-Aktivitas Karyawan
Employee Activities
Perusahaan memperhatikan budaya dan iklim kerja yang diyakini dapat memberikan kenyamanan bekerja bagi para karyawan. Beberapa aktivitas Perusahaan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2013 dalam rangka meningkatkan kedekatan hubungan sesama karyawan dan sekaligus menciptakan iklim kerja yang positif, antara lain: 1. Program Kesehatan dan Kebugaran, seperti: • Seminar kolesterol dan diabetes • Aerobik • Futsal • Tenis meja • Bersepeda bersama (gowes) yang diprakarsai oleh BFI Bike Community, dan lain sebagainya 2. Kegiatan Kebersamaan Karyawan (Outing); baik karyawan kantor cabang maupun kantor pusat; dan 3. Buka Puasa Bersama dalam rangka bulan suci Ramadhan.
The Company paid attention to the culture and working atmosphere which were believed to be able to provide working comfort for the employees. Several Company’s activities conducted during 2013 in order to improve the relationship proximity between employees as well as to create a positive working atmosphere are as follows: 1. Health and Wellness Programme, such as: • Seminar on cholesterol and diabetes • Aerobics • Futsal (indoor soccer) • Table tennis • Cycling along (gowes) initiated by BFI Bike Community, and others 2. Employees Outing; both at the branches and head office; and 3. Joint Fasting Break to commemorate the holy month of Ramadhan.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
and
Engagement
91
2013 Performance
Teknologi Informasi Information Technology BFI terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan Teknologi Informasi sebagai salah satu keunggulan kompetitif Perusahaan dan faktor pendukung untuk pertumbuhan bisnis. BFI continues to develop and enhance its Information Technology as one of the Company’s competitive advantages and supporting factor for business growth. Situ Gunung Nunu Rizani
92
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
93
2013 Performance
Teknologi Informasi Information Technology
94
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
BFI terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan Teknologi Informasi (TI) sebagai salah satu keunggulan kompetitif Perusahaan dan faktor pendukung untuk pertumbuhan bisnis serta menjadi sarana untuk sistem pengendalian manajemen yang efektif.
BFI continues to develop and enhance its Information Technology (“IT”) as one of the Company’s competitive advantages and supporting factor for business growth as well as tools for effective management control system.
Hal ini dimulai dengan implementasi Core System Perusahaan yang telah selesai dilakukan pada triwulan ketiga tahun 2010. Aplikasi inti ini dibangun berbasis web dan bersifat real-time online dengan ketersediaan data yang terpusat (centralised data). Adanya Core System yang terpusat dan terintegrasi ini memungkinkan manajemen Perusahaan untuk membuat keputusan strategis; khususnya di bidang penetapan harga (pricing); dan struktur pembiayaan yang tersegmentasi berdasarkan wilayah geografis dan produk, keputusan terkait pendelegasian wewenang kredit, pengembangan alternatif metode pembayaran angsuran serta kebijakan lainnya. Di sisi lain, seluruh aktivitas bisnis serta pengukuran kinerja yang terjadi di kantor cabang dapat dikontrol dan dipantau dengan baik oleh kantor pusat, sehingga jika terdapat tindakan perbaikan yang diperlukan; seperti perubahan kebijakan; dapat segera terimplementasi ke sistem.
It started with the implementation of the Company’s Core System that has been completed in the third quarter of 2010. This core application was built on web-based and real-time online with the availability of centralised data. The existence of the integrated and centralised Core System enables the Company’s management to make strategic decisions; particularly in pricing; and the structure of financing segmented by geographical areas and products, decisions related to to the delegation of credit authority, development of alternative methods of installment payments and other policies. On the other hand, all business activities as well as performance measurements that occurred in branches can be well controlled and monitored by the head office, so if there are any necessary corrective actions, such as policy amendments; they can be implemented into the system.
Seiring dengan pengembangan Core System tersebut, Perusahaan juga melakukan pengembangan di sisi infrastruktur jaringan komunikasi data. Sejak tahun 2011, seluruh jaringan Perusahaan telah terhubung ke kantor pusat secara real-time online. Upaya yang dilakukan antara lain, melakukan pengembangan (upgrade) perangkat jaringan dan server, penerapan redundant system pada perangkat server dan jaringan komunikasi, penerapan sistem high-availability pada Core System, pengawasan berbagai perangkat untuk pemantauan jaringan dan perangkat infrastruktur, serta pembangunan Data Center (Pusat Data) yang baru. Dengan adanya sistem aplikasi dan infrastruktur jaringan yang bersifat online ini memudahkan pengembangan sistem dan aplikasi untuk mendukung kebutuhan bisnis Perusahaan.
Along with the development of the Core System, the Company also performed a development in the infrastructure of data communications network. Since 2011, the entire Company’s network has been connected to the headquarters in real-time online. Efforts made were, amongst others, upgraded the network devices and server, application of redundant system on the server device and communication network, application of the high-availability system in the Core System, supervision of various devices for network monitoring and infrastructure devices, as well as the development of the new Data Centre. The presence of the online application system and network infrastructure made it easy for the development of systems and applications to support the Company’s business needs.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
95
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Teknologi Informasi Information Technology
96
Pusat Data Baru
New Data Centre
Pada tahun 2013, bertepatan dengan pindahnya kantor pusat operasional BFI ke lokasi baru di BSD City, Tangerang Selatan, Perusahaan membangun Pusat Data baru sebagai pusat operasional TI yang telah memenuhi kriteria standar Tier-2. Dengan mengaplikasikan standar tersebut berarti BFI telah mengimplementasikan sistem redundant infrastructure data centre; seperti redundant PAC (dual precision air conditioning), redundant power source (PLN dan genset) serta redundant network (dual core switch) sehingga Pusat Data ini mendukung konsep operasional pusat data non-stop dan sistem High Availability.
The year 2013 which coincided with the moving of the operational head office of BFI to the new location in BSD City, South Tangerang, the Company built the new Data Centre as the IT operation centre that has met the Tier-2 standard of criteria. By applying such standard, it means that BFI has implemented the redundant infrastructure data centre system; such as redundant PAC (dual precision air conditioning), redundant power source (PLN electricity and generator set) as well as redundant network (dual core switch), so that this Data Centre supports the concept of non-stop data centre operation and High Availability system.
High Availability
High Availability
Dari segi perangkat keras, BFI secara terus-menerus melakukan pengembangan dan peningkatan kapasitas server core system dan perangkat pendukungnya. Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah penerapan sistem High Availability pada aplikasi Core System di kantor pusat. Hal ini dilakukan karena tingginya ketergantungan operasional kantor cabang terhadap aplikasi Core System. Sistem yang handal diperlukan untuk menjamin ketersediaan sistem kerja bagi para pengguna di seluruh nusantara pada setiap jam operasi Perusahaan; termasuk dalam kondisi gangguan sistem yang berpotensi mengganggu operasional Pusat Data Perusahaan; seperti kerusakan perangkat keras, pemadaman listrik, gangguan komunikasi data, bencana alam atau huru-hara. Sistem High Availabiltity menjamin terjadinya proses failover ke sistem backup secara cepat dan seketika pada saat terjadinya gangguan sehingga sistem operasional tidak terganggu.
On the hardware side, BFI continuously conducted some improvement and upgrade on the core-system server and its supporting device. One development undertaken was the implementation of High Availability system on the Core System application at the head office. Such action was taken due to the high dependence of branches’ operations to the Core application. A reliable system is required to ensure the availability of system for users nationwide at any time during the Company’s operational hours; including the time when a system disorder occurred that potentially disturb the Company’s Data Centre operation; such as hardware damages, power outage, interruption of data communication, force majeur or commotion. High Availability system ensures the rapid and instant failover process to the backup system by the time a disruption occurred so that the operational system is not compromised.
Sistem High Availability diimplementasikan dengan cara mengembangkan infrastruktur virtualisasi, khususnya bagi aplikasi Core System di kantor pusat.
High Availability system was implemented by developing a virtualised infrastructure, particularly on the Core System application at the head office.
Perusahaan mengimplementasikan Disaster Recovery Plan (DRP) dengan cara menjalankan mekanisme backup data; baik secara online maupun offline. Online backup dijalankan dengan mekanisme proses replikasi data secara terusmenerus (real-time mirroring) ke server yang sudah disiapkan pada situs Disaster Recovery Centre (DRC) yang berlokasi terpisah dari Pusat Data BFI. Situs DRC dikelola secara profesional oleh vendor independen yang merupakan salah satu penyedia pusat data terbesar di Indonesia dan telah memenuhi standarisasi DRC Tier-3 yang mencakup, antara
The Company implemented the Disaster Recovery Plan (“DRP”) by running a backup data mechanism; both online and offline. Online backup was done through the mechanism of data replication process continually (realtime mirroring) to standby servers on the Disaster Recovery Centre (“DRC”) site which is located offsite of BFI’s Data Centre. The DRC site was managed professionally by an independent vendor which is one of the largest data centre providers in Indonesia and has met the standards of DRC Tier-3 which includes, amongst others, redundant
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
lain, redundant infrastructure capacity, dual power source dan concurrently maintainable site. Replikasi data secara terus-menerus (real-time mirroring) menjamin tersedianya cadangan (backup) data terkini di mana setiap perubahan atau update yang terjadi pada basis data (database) induk secara otomatis akan melakukan update basis data pada situs DRC secara real time. Sementara itu, proses offline backup dijalankan dengan mekanisme backup ke CD dan tape secara berkala dan disimpan di luar kantor.
infrastructure capacity, dual power source and concurrently maintainable site. Continuous data replication (real-time mirroring) ensures the availability of recent data backup in which every modification or update that occurred on the main database will automatically perform a real-time database update on the DRC site. Aside from that, offline backup process was executed with backup mechanism to CDs and tapes on a regular basis and stored in offsite location.
Dalam kondisi darurat; seperti terjadinya kerusakan pada infrastruktur Pusat Data; maka sistem High Availability yang diterapkan memungkinkan untuk melakukan proses switching atau pengalihan operasional Core System secara instan ke situs DRC tanpa terjadi kehilangan data yang berarti. Dengan demikian potensi gangguan operasional dan kehilangan data dapat diminimalisir, dan kegiatan operasional; baik di kantor cabang maupun kantor pusat; tetap berjalan normal.
Under an emergency situation; such as a damage that occurred on the Data Centre infrastructure; the High Availability system applied allows to perform a failover or diversion of the Core System operation instantly to the DRC site without having to suffer meaningful data losses. Therefore, the potential operation disruption and data loss can be minimised, and the operational activities continue to run normally; both at the branches and the head office.
Tim TI di BFI telah melakukan serangkaian uji coba dan simulasi guna memastikan bahwa mekanisme DRP yang telah diterapkan berjalan sesuai dengan ekspektasi Perusahaan.
BFI’s IT team has conducted series of tests and simulations to make sure that the DRP mechanism has run accordingly to the Company’s expectations.
Infrastruktur Jaringan TI
IT Network Infrastructure
Dari segi infrastruktur jaringan TI, untuk mendukung transaksi online dari seluruh kantor cabang, BFI telah mengaplikasikan jaringan secara online di seluruh kantor cabang dan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Teknologi jaringan yang dipakai untuk mendukung transaksi online tersebut mulai dari MPLS, VPN, Metrolink, Radio Link hingga VSAT. Pengembangan jaringan dilakukan secara berkesinambungan untuk mencari solusi alternatif jaringan yang efisien, efektif, dapat diandalkan dan aman dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini. Hal ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan yang berkembang pesat dan semakin kompetitif.
On the IT network infrastructure side, in order to support online transactions from all branches, BFI has applied an online network at all branches and kiosks throughout Indonesia. The network technology utilised to support the online transactions ranged from MPLS, VPN, Metrolink, Radio Link to VSAT. Network enhancements were carried out continually to find alternative solutions for the efficient, effective, reliable and safe network by utilising latest technological developments. This was done to support the Company’s business growth that increases rapidly and become more competitive.
Di samping itu, pengembangan infrastruktur TI dilakukan dengan melakukan upgrade atas infrastruktur core switch pada jaringan kantor pusat sehingga memiliki tingkat pengelolaan yang tinggi. Dengan core switch yang baru ini, proses pemantauan dan implementasi keamanan infrastruktur jaringan TI Perusahaan menjadi lebih mudah dan pemecahan masalah (troubleshooting) menjadi lebih mudah dan cepat.
Additionally, the IT infrastructure developments were conducted by upgrading the core switch infrastructure on the head office’s network so that it has a high manageability. With this new core switch, the monitoring process and security implementation of the Company’s IT network infrastructure become easier and troubleshooting process becomes more easy and faster.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
97
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Teknologi Informasi Information Technology
98
Keamanan Teknologi Informasi
Information Technology Security
Dari segi keamanan atau security, Perusahaan telah melakukan pengkajian (asesmen) terhadap implementasi keamanan data yang tengah berlangsung pada infrastruktur saat ini. Pengkajian ini merupakan kepedulian Perusahaan terhadap keamanan data serta informasi yang dimiliki Perusahaan. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, Perusahaan telah menentukan arah serta prioritas pengembangan keamanan jaringan Perusahaan.
On the security side, the Company has conducted an assessment of the ongoing data security in current infrastructure. This assessment was the Company’s concern toward data security as well as information owned by the Company. Based on the assessment result, the Company had determined the direction and priorities for the enhancement of the Company’s network security.
Sistem dan Aplikasi Pendukung Lainnya
Other System and Supportive Applications
Dari segi sistem dan aplikasi pendukung lainnya, Perusahaan telah mengembangkan berbagai solusi yang terintegrasi dengan aplikasi Core System tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
On the system and other supportive applications side, the Company has developed a variety of solutions integrated with the application of the Core System. Some of which are as follows:
1. Pengembangan Data Warehouse dan Business Intelligence Perusahaan telah melakukan pengembangan Data Warehouse dan Business Intelligence secara berkesinambungan. Pengembangan Data Warehouse dan Business Intelligence ini meliputi modul Penjualan dan Kontrak Pembiayaan, Penagihan dan Keuangan, serta modul Operasional. Pengembangan ini mendapat sambutan yang sangat antusias dari para pemimpin bisnis dan pengambil keputusan; baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Jika sebelumnya pengguna atau user harus mengandalkan laporan statis dan bantuan dari personel TI dan Management Information System (MIS) untuk menyiapkan informasi yang dibutuhkan, saat ini pengguna dapat langsung mengakses data sesuai dengan otoritas yang telah diberikan, dan melakukan pengambilan keputusan berbasis data secara cepat dan akurat. Data Warehouse juga telah ditingkatkan dari waktu ke waktu, mengikuti perkembangan dinamika bisnis Perusahaan. Saat ini, Perusahaan telah mengganti sistem pelaporan yang ada dengan sistem baru yang lebih mudah digunakan atau user-friendly dan mutakhir, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data dari aplikasi mobile.
1. Development of Data Warehouse and Business Intelligence The Company has developed the Data Warehouse and Business Intelligence continuously. The development of Data Warehouse and Business Intelligence include the modules for Sales and Financing Contract, Collection and Finance, and Operation. These development received a very enthusiastic responses from the business leaders and decision makers; both at the head office and branches. If in the past, users had to rely on static reports and assistance from the IT and Management Information System (“MIS”) personnel to prepare the information needed, now users can access the data directly in accordance with the given authority, and make a data-driven decision more quickly and accurately. The Data Warehouse has also been enhanced from time to time, keeping abreast of the Company’s business dynamics. Currently, the Company’s management has replaced the existing reporting system with the new one that is more user-friendly and sophisticated, which will allow users to access data from mobile application.
2. Sistem Teleoperation dan Telesales Sebagai salah satu strategi pemasaran dan untuk menunjang efisiensi dan efektivitas operasional Perusahaan, BFI telah mengembangkan sistem Teleoperation dan Telesales. Kedua sistem ini
2. Teleoperation and Telesales System As one of the marketing strategies and to support the Company’s operational effectiveness and efficiency, BFI has developed the Teleoperation and Telesales system. These two systems were developed separately,
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
dikembangkan secara terpisah, namun tetap terintegrasi dengan aplikasi Core System dari Perusahaan, sehingga terdapat integritas data dan proses pemantauan aktivitas yang baik, seperti aktivitas penjualan dan pemasaran, proses booking dan penagihan. Sistem Teleoperation dan Telesales yang tersedia saat ini meliputi sebagai berikut: • Teleoperation Collection Reminder-Friendly Call untuk para pelanggan yang mengalami keterlambatan pembayaran angsuran antara 1 sampai dengan 3 hari, serta tindak lanjut atas para pelanggan yang memberikan janji pembayaran dalam tempo 7 hari sejak tanggal jatuh tempo awal. • Teleoperation Survey Bagian dari program Customer Relationship Management (CRM) yang dikembangkan untuk melakukan survei kepuasan pelanggan berkaitan dengan pelayanan yang diberikan BFI dan survei untuk mendapatkan masukan dari para pelanggan mengenai pelayanan yang diberikan oleh kantor cabang BFI yang tersebar di seluruh Indonesia. • Teleoperation Audit Salah satu bagian proses audit yang dilakukan melalui telepon terhadap para pelanggan BFI. Hal ini bertujuan untuk memperbarui status data para pelanggan dan juga fungsi pemeriksaan terhadap validitas data para pelanggan. • Telesales Fungsi yang mendukung kecepatan dalam hal proses penjualan dan proses persetujuan atau approval yang melayani seluruh penjuru nusantara dengan efektivitas kerja yang dapat terukur dan terpantau dengan baik.
but still integrated within the Company’s Core System application, so that data integrity is achieved and allows a fine activities monitoring; such as sales and marketing activities, booking process and collection. The Teleoperation and Telesales system available at this point include the following:
3. Saluran Pembayaran Pelanggan (Payment Point) Fasilitas saluran pembayaran secara online melalui sarana-sarana seperti ATM BCA, ATM Bank Mandiri, Bank Permata, Kantor Pos Indonesia dan jaringan toko ritel Alfamart; termasuk di dalamnya jaringan Alfa Midi, Lawson dan Alfa Express.
3. Customer’s Payment Channel (Payment Point) Online payment facilities through facilities such as BCA ATM, Bank Mandiri ATM, Permata Bank, the Indonesian Post Office, and the chain of Alfamart retail stores; including the store chains of Alfa Midi, Lawson and Alfa Express.
4. Implementasi Teknologi Electronic Data Capture (EDC) Sarana elektronik untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas proses penagihan ke para pelanggan yang digunakan oleh para staf bagian penagihan di lapangan (collection staff) di seluruh outlet BFI secara nasional.
4. Implementation of Electronic Data Capture (EDC) Technology An electronic facility to increase the security and effectiveness of collection process to the customers, utilized by the collection staff in the field at all BFI outlets nationwide.
• Teleoperation Collection A Reminder-Friendly Call for customers who experience pastdue of payments between 1 to 3 days, and a follow-up to those customers who had promised payment within 7 days from the initial due date. • Teleoperation Survey The part of Customer Relationship Management (“CRM”) programme in which it was developed to perform customer satisfaction surveys relating to the service given by BFI and surveys to obtain input from customers regarding services provided by the branches of BFI that spread across Indonesia. • Teleoperation Audit One part of the auditing process conducted by phone towards BFI customers. The purpose is to update the status of customers’ data and also functioned as the checking tool to the validity of customers’ data. • Telesales A function that supports speed in terms of sales process and approval process that serves throughout the country with the working effectiveness that can be measured and monitored well.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
99
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Teknologi Informasi Information Technology
100
5. Fixed Assets Management (FAM) Dengan semakin bertumbuhnya Perusahaan, jumlah aset yang dimiliki tentu bertambah besar pula. Tanpa adanya solusi untuk menangani jumlah aset yang semakin besar, maka aset yang dimiliki akan sulit dikontrol dan dipantau. Pada tahun 2012, Perusahaan mulai mengimplementasikan sistem Fixed Assets Management (FAM). FAM didesain agar dapat berintegrasi dengan modul pembukuan Perusahaan.
5. Fixed Assets Management (FAM) Along with the Company’s growth, the amount of assets would grow significantly as well. Without a solution to handle the increasingly large number of assets, the assets will be difficult to be controlled and monitored. In 2012, the Company began to implement Fixed Assets Management (FAM) system. FAM was designed to be integrated with the Company’s accounting module.
6. Aplikasi Mobile Survey & Approval Sistem Mobile Survey & Approval juga telah diimplementasikan secara nasional oleh Perusahaan dalam upaya meningkatkan efektivitas proses survei di lapangan oleh para staf surveyor BFI. Keberadaan aplikasi Mobile Survey & Approval ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja staf surveyor di lapangan. Sebelumnya, seorang surveyor harus kembali ke kantor untuk melakukan penginputan data aplikasi konsumen di sistem komputer. Dengan menggunakan Mobile Survey & Approval, seorang surveyor tidak perlu lagi kembali ke kantor untuk melakukan penginputan data dan dapat melakukannya langsung di lapangan melalui sarana telepon seluler atau smartphone, sehingga meningkatkan mobilitas surveyor dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Aplikasi Mobile Survey & Approval ini sudah langsung terintegrasi dengan Core System, sehingga proses aplikasi selanjutnya dapat langsung terhubung secara otomatis dan meningkatkan produktivitas.
6. Mobile Survey & Approval Applications The Mobile Survey & Approval system has also been implemented nationally by the Company in an effort to improve the effectiveness of the survey in the field by BFI’s surveyor staff. The existence of Mobile Survey & Approval application was intended to increase the productivity of surveyor staff in the field. In earlier days, a surveyor had to return to the office to do customers’ applications data input in a computer system. By utilizing the Mobile Survey & Approval, a surveyor is no longer required to return to the office to do the inputting of data and can be done directly in the field by means of a mobile phone or a smartphone, so that it increases surveyors’ mobility in carrying out their day-to-day duties. Applications of Mobile Survey & Approval have been integrated with the Core System directly, so that the next application process can be directly connected automatically and increase productivity.
7. Pengembangan Human Resources Information System (HRIS) Aplikasi HRIS merupakan aplikasi berbasis web dan dapat diakses langsung secara online dari seluruh outlet Perusahaan di seluruh Indonesia. Aplikasi HRIS juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang bersifat employee selfservice, seperti pemutakhiran data pribadi karyawan, input pengajuan klaim biaya berobat rawat inap dan rawat jalan, serta pengajuan izin dan cuti karyawan. Proses evaluasi hasil kerja tengah tahun dan akhir tahun (job performance review) juga sudah dapat dilakukan secara online dari seluruh outlet di Indonesia.
7. Enhancement of Human Resources Information System (HRIS) HRIS application is a web-based application and can be accessed directly online from all of the Company’s outlets throughout Indonesia. HRIS application also comes with features that are employee self-service, such as updating personal employee data, inputting the claims of medical’s inpatient and outpatient care expenses, as well as applying for employee’s permit and leave. The mid-year and end-of-year work results’ evaluation process (job performance reviews) can also be conducted online from all outlets in Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
8. Loan Management System Sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi dan berperan sebagai jembatan antara pihak bank selaku penyedia fasilitas dengan BFI. Dengan keberadaan sistem ini, pencatatan atau pembukuan transaksi Loan Chanelling maupun Fund Borrowings dapat dilakukan secara lebih terintegrasi dengan aplikasi Core System; baik transaksi yang berasal dari fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing), Asset Purchase, Channeling maupun Pinjaman Berjangka (Term Loan) dari pihak bank. Sistem ini dapat melakukan pemantauan terhadap transaksi pencairan, pembayaran angsuran serta pelunasan dipercepat secara harian, serta pemantauan arus kas harian. Sistem ini juga menghasilkan berbagai laporan secara komprehensif yang akan digunakan untuk keperluan analisa dan pengambilan keputusan.
8. Loan Management System This system is an integrated system and it acts as the bridge between banks as facilities provider and BFI. With the presence of this system, the recording or bookkeeping of transactions such as Loan Channeling and Fund Borrowings can be performed in a more integrated way with the Core System application; whether for transactions derived from the Joint Financing facility, Asset Purchase, Channeling and Term Loans from the banks. This system can perform monitoring toward fund disbursements, installment payments, as well as prepayments in a daily manner, as well as conducting monitoring of daily cash flows. This system also generates various reports comprehensively in which they will be used for analysis and decisionmaking purposes.
9. Kerja Sama “B2B” dengan Pihak Asuransi Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses penutupan asuransi untuk aset yang dibiayai Perusahaan, saat ini telah dilakukan kerja sama secara back-to-back (B2B) dengan beberapa perusahaan asuransi. Kerja sama ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko tidak tertutupnya asuransi atas aset yang dibiayai. Proses B2B ini dilakukan secara terintegrasi dengan Core System yang ada.
9. The “B2B” Collaboration with Insurance Parties In order to escalate the effectiveness and efficiency of insurance coverage process for assets financed by the Company, a back-to-back (“B2B”) collaboration with several insurance companies has taken place recently. This collaboration also aimed to reduce the failing risks of insurance coverage process on the financed assets. The B2B process was carried out in an integrated manner with the existing Core System.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
101
2013 Performance
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit Before Income Tax
8,7% Laba Tahun Berjalan Profit for the Year
3,7% Lomba Pacu Kerbau Hongky Zein
102
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
103
2013 Performance
Tinjauan Umum General Overview
104
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Pada tahun 2013, BFI mencatat pertumbuhan yang sehat dalam pembiayaan baru yang dibukukan, pendapatan dan profitabilitas bukti atas kemampuan pendanaan Perusahaan. In 2013, BFI recorded healthy growth in bookings, income and profitability - testament to its funding capabilities.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan pembiayaan atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut: a. Sewa Pembiayaan b. Pembiayaan Konsumen c. Anjak Piutang d. Kartu Kredit
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company is mainly engaged in financing activities through the provision of financing or capital goods comprising the followings: a. Finance Lease b. Consumer Financing c. Factoring of Accounts Receivable d. Credit Card
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982. Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk Sewa Pembiayaan dan Pembiayaan Konsumen. Perusahaan mempunyai 177 kantor cabang dan 59 gerai pada tanggal 31 Desember 2013, dan 124 kantor cabang dan 61 gerai pada tanggal 31 Desember 2012.
The Company started its commercial operations in 1982. Currently, the Company mainly engages in Finance Lease and Consumer Financing activities. The Company has 177 branches and 59 kiosks as of 31 December 2013, and 124 branches and 61 kiosks as of 31 December 2012.
Penyajian Laporan Keuangan Secara Umum
Presentation of Financial Statements in General
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants (“IAI”) and the Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-06/PM/ 2000 dated 13 March 2000 and its amendment, the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
105
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Operasional dan Aspek Pemasaran per Segmen Segmental Operational Overview and Marketing Aspects
106
Perusahaan menjalankan bisnis Pembiayaan Konsumen yang terdiri dari pembiayaan kendaraan bermotor roda empat baru dan bekas serta kendaraan bermotor roda dua bekas melalui dealer dan non-dealer, dan Sewa Pembiayaan, yang terdiri dari pembiayaan untuk alat berat, truk, mesin-mesin dan kendaraaan komersial ringan dalam bentuk pembiayaan langsung maupun sale and leaseback. Pendapatan dari Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.136 miliar, sementara Pendapatan dari Sewa Pembiayaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp381 miliar. Informasi rincian dari Pendapatan Perusahaan berdasarkan segmen dibahas dalam bagian ANALISA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF pada bab ini, khusus mengenai Pendapatan Pembiayaan Konsumen (halaman 115) dan Pendapatan Sewa Pembiayaan (halaman 116). Selama tahun 2013, Perusahaan tidak menjalankan bisnis produk anjak piutang atau kartu kredit.
The Company engages in Consumer Financing, which comprises of the financing of new and used four-wheelers, as well as used two-wheelers vehicle through both dealers and non-dealers, and Finance Lease, which comprises of financial leases for heavy equipment, trucks, machineries and light commercial vehicles in the form of direct financing as well as sale and leaseback. Income from Consumer Financing in 2013 was Rp1,136 billion whilst Income from Finance Lease in 2013 was Rp381 billion. Details on the breakdown of the Company’s Income by segment are discussed in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME section of this chapter, under Consumer Financing Income (page 115) and Finance Lease Income (page 116). During 2013, the Company did not engage in any factoring or credit card products.
Distribusi merupakan faktor kesuksesan terpenting untuk bisnis jasa pembiayaan, dan Perusahaan bergantung pada saluran pemasaran yang beragam untuk menghasilkan bisnis di masing-masing segmen produk. Untuk Pembiayaan Konsumen yang lebih berbasis ritel, saluran utama untuk menghasilkan bisnis dan distribusi adalah melalui kantor cabang dan gerai, jaringan dealer, jaringan non-dealer yang terdiri dari tenaga penjualan dan pemasaran internal BFI yang khusus menangani tiap segmen produk, telesales serta para agen pihak ketiga yang ditunjuk. Sewa Pembiayaan, di lain pihak, lebih berbasis korporasi dan menggunakan jaringan kantor cabang serta tenaga penjualan dan pemasaran internal dari Perusahaan yang khusus menangani produk Sewa Pembiayaan. Penjelasan rinci mengenai strategi pemasaran Perusahaan diungkapkan dalam bab TINJAUAN BISNIS dari Laporan Tahunan ini, halaman 54.
Distribution is a critical success factor for this business, and the Company relies on diversified marketing channels to originate its business in each of these segments. For Consumer Financing, which is more retail-based, the main channels of origination and distribution are through branches and kiosks, dealer network, non-dealer network that comprises BFI internal sales and marketing force specializing in each product segment, telesales as well as appointed third-party agents. Finance Lease, on the other hand, is more corporate-based and utilizes both the Company’s branch network as well as an internal sales and marketing force that specializes in leasing products. Details on the Company’s marketing strategy are discussed in the BUSINESS OVERVIEW chapter of this Annual Report, page 54.
Perusahaan mencatat Laba Sebelum Pajak Penghasilan sebesar Rp667 miliar pada tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 8,7% dari Rp614 miliar pada tahun 2012, sementara itu Laba Tahun Berjalan tahun 2013 tercatat sebesar Rp509 miliar, meningkat 3,7% atau Rp19 miliar dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2). Penjelasan rinci mengenai profitabilitas Perusahaan diungkapkan dalam bagian ANALISA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF pada bab ini, halaman 121.
The Company recorded Profit Before Income Tax of Rp667 billion in 2013, a 8.7% increase from Rp614 billion in 2012, while Profit For The Year of Rp509 billion were booked in 2013, a 3.7% or Rp19 billion increase from Rp490 billion in 2012 (see Table 2). Details on the Company’s profitability are discussed in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME section of this chapter, page 121.
Kapasitas Perusahaan untuk mengembangkan portofolionya juga bergantung pada kemampuan Perusahaan dalam memperoleh pendanaan. Hingga saat ini, Perusahaan memperoleh sebagian pendanaannya melalui pinjaman-pinjaman bank dan penerbitan obligasi yang nilainya terus bertambah. Penjelasan rinci mengenai kemampuan pendanaan Perusahaan diungkapkan dalam bagian ANALISA LAPORAN POSISI KEUANGAN pada bab ini, khusus mengenai Liabilitas – Efek Utang yang Diterbitkan (halaman 125) dan Liabilitas – Pinjaman yang Diterima (halaman 125).
The capacity for the Company to grow its portfolio is also reliant on its ability to obtain funds. To date, the Company obtains its funding through bank borrowings and increasingly more are from bond issuances. Details on the Company’s funding capabilities are discussed in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION section of this chapter, under Liabilities – Debt Securities Issued (page 125) and Liabilities – Fund Borrowings (page 125).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Tinjauan Ekonomi dan Industri Economy and Industry Overview
Tinjauan Perekonomian Indonesia
Indonesian Economy Overview
Grafik 1 Fluktuasi Rupiah Terhadap Dollar AS
Chart 1 Rupiah Fluctuation Against the US Dollar
12.500
11.500
10.500
9.500
8.500
7.500
Jan ‘12
Mar ‘12
Mei ‘12
Jun ‘12
Sep ‘12
Nov ‘12
Jan ‘13
Mar ‘13
Mei ‘13
Jun ‘13
Sep ‘13
Nov ‘13
Sumber: Bank Indonesia
Source: Bank Indonesia
Grafik 2 Suku Bunga BI Tahun 2012-2013
Chart 2 2012-2013 BI Rate
8,0%
7,0%
6,0%
5,0%
4,0%
3,0%
Jan ‘12
Mar ‘12
Mei ‘12
Jun ‘12
Sep ‘12
Nov ‘12
Jan ‘13
Mar ‘13
Sumber: Bank Indonesia
Mei ‘13
Jun ‘13
Sep ‘13
Nov ‘13
Source: Bank Indonesia
Tahun 2013 adalah tahun yang sulit bagi Perusahaan dan perekonomian pada umumnya. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh hanya 5,8% pada tahun 2013, tahun di mana kita menghadapi banyak tantangan ekonomi makro. Defisit anggaran negara menjadi keprihatinan utama bagi Indonesia, di mana mencapai rekor tertinggi sebesar 4,4% dari PDB di triwulan kedua. Beberapa perbaikan terlihat di triwulan keempat di mana kita melihat adanya surplus selama tiga bulan berturut-turut, tetapi pada akhirnya kita menutup tahun dengan kondisi defisit secara keseluruhan. Indonesia sangat bergantung pada modal luar negeri dan defisit negara menjadi semakin buruk seiring dengan perlambatan laju ekonomi di Cina, mengakibatkan menurunnya minat terhadap ekspor komoditas dari Indonesia. Rupiah menjadi mata uang di
2013 was a tough year for both the Company and the economy. Gross Domestic Product (“GDP”) expanded 5.8% in 2013, a year where we faced plenty of macro economic challenges. Current account deficit was a big concern for Indonesia, reaching record high of 4.4% of GDP in the second quarter. Some recovery was seen in the fourth quarter where we saw a surplus for three consecutive months, but we still closed the year with an overall deficit. Indonesia is highly dependent on foreign capital and the deficit has worsened as China’s growth slows, damping demand for Indonesia’s commodity exports. The Rupiah was the worst hit regional currency, having lost 26% during the year (see Chart 1). Aggressive measures to manage these were taken by the Central Bank (“BI”) starting the second half of the year, and we saw the benchmark BI rate increase 175 basis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
107
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Ekonomi dan Industri Economy and Industry Overview
regional Asia yang mengalami pukulan terparah, terjadi penurunan nilai sebesar 26% sepanjang tahun (lihat Grafik 1). Langkah-langkah agresif untuk mengatasi hal ini telah diambil oleh Bank Sentral (BI) sejak semester kedua tahun 2013, dan kita melihat adanya kenaikan patokan suku bunga BI sebesar 175 basis poin dari 5,75% pada awal tahun 2013 menjadi 7,50% pada bulan Desember 2013 (lihat Grafik 2).
points from 5.75% in the beginning of the year to 7.50% in December 2013 (see Chart 2).
Dalam semester kedua tahun berjalan, harga bahan bakar meningkat 44% pada bulan Juni 2013 ketika pemerintah pada akhirnya mengurangi subsidi BBM setelah menunda hal tersebut beberapa kali. Langkah ini sangat diperlukan untuk mengurangi defisit anggaran negara, tetapi dampak hal tersebut langsung dirasakan oleh masyarakat – terutama berpengaruh pada pengeluaran rumah tangga dan daya beli dari masyarakat kelompok ekonomi menengah ke bawah. Langkah ini mengakibatkan melonjaknya tingkat inflasi menjadi 8,4% pada akhir tahun, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2012. Hal ini juga menambah tantangan yang dihadapi Perusahaan dalam semester kedua tahun berjalan yang mengakibatkan terjadinya perlambatan bisnis selama periode tersebut.
In the second half of the year, fuel prices increased 44% in June 2013 when the government finally reduced fuel subsidies after being postponed for several times. It was a much needed stance to help the country’s current account deficit but its impact was immediately felt by the masses – affecting household expenditure and purchasing power of the low to middle class group especially. This move also resulted in inflation climbing to 8.4% at the end of the year, nearly double that of 2012. This also added to the challenges faced by the Company in the second half of the year resulting in a slowdown in business during this period.
Tinjauan Industri Multifinance
Multifinance Industry Overview
Grafik 3 Pertumbuhan Industri Pembiayaan Year-on-Year
Chart 3 Multifinance Industry Year-on-Year Growth
40,0%
30,0%
20,0%
Sumber: Bank Indonesia
108
Des ‘13
Nov ‘13
Okt ‘13
Sep ‘13
Ags ‘13
Jul ‘13
Jun ‘13
Mei ‘13
Apr ‘13
Mar ‘13
Feb ‘13
Jan ‘13
Des ‘12
Nov ‘12
Okt ‘12
Sep ‘12
Ags ‘12
Jul ‘12
Jun ‘12
Mei ‘12
Apr ‘12
Mar ‘12
Feb ‘12
0%
Jan ‘12
10,0%
Source: Bank Indonesia
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Grafik 4 - Angka Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Empat Tahun 2012-2013 Chart 4 - Sales Figures for Four-Wheeled Vehicles in 2012-2013
2013 2012
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Sumber: Broker Reports / Source: Broker Reports
Januari / January
Februari / February
2012
76.365
86.407
87.761
87.060
95.499
101.743
2013
96.704
103.284
95.936
102.199
99.568
104.265
Juli / July
Maret / March
Agustus / August
April / April
September/ September
Mei / May
Juni / June
Oktober / October November / November Desember / December
2012
102.512
76.373
102.111
106.807
103.699
89.456
2013
112.184
77.961
117.100
111.808
111.741
97.694
Grafik 5 - Angka Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Tahun 2012-2013 Chart 5 - Sales Figures for Two-Wheeled Vehicles in 2012-2013
2013 2012
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Sumber: Broker Reports / Source: Broker Reports
Januari / January Februari / February
Maret / March
April / April
Mei / May
Juni / June
2012
645.863
666.136
619.678
622.929
611.251
541.918
2013
646.082
649.434
665.334
658.673
644.668
659.504
Juli / July
Agustus / August
September/ September
Oktober / October
November / November Desember / December
2012
579.077
429.236
620.499
626.901
621.224
485.166
2013
702.423
488.983
678.139
717.272
687.329
551.283
Dengan melambatnya perkembangan perekonomian di Indonesia yang hanya 5,8% dan juga masih lemahnya permintaan pasar dan harga-harga komoditas, industri pembiayaan juga mengalami perlambatan dengan pertumbuhan rata-rata tahun-ke-tahun hanya 14,2% dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 32,0% (lihat Grafik 3).
With the Indonesian economy growing slower at 5.8% as well as continued weak demand and prices for commodities, the multifinance industry also grew slower, with an average year-on-year growth of only 14.2% compared to 2012 where average growth was 32.0% (see Chart 3).
Ketidakstabilan yang terjadi di pasar komoditas internasional seiring dengan berkurangnya permintaan batu bara dari Cina mengakibatkan merosotnya ekspor dan penurunan
The volatility in the international commodities markets as we saw a slowdown in China demand for coal, resulting in a slump in exports and a decline in coal prices. This led
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
109
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Ekonomi dan Industri Economy and Industry Overview
110
harga batu bara. Hal ini menyebabkan pihak produsen di Indonesia mengurangi produksi dan pengeluaran biaya, dan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil melakukan penutupan sementara kegiatan operasionalnya. Dampak langsung dan tidak langsung dari hal tersebut di atas memprihatinkan bagi industri jasa pembiayaan, di mana ketidakpastian memuncak tentang bagaimana hal ini akan berdampak pada penjualan alat berat, dan secara tidak langsung, bagaimana hal ini akan berdampak pada kesejahteraan perekonomian Indonesia pada umumnya, saat ekonomi masyarakat dan regional yang memiliki ketergantungan tinggi pada komoditas menghadapi potensi penurunan dalam hal lapangan kerja dan pendapatan. Untuk menanggapi kondisi ini, Perusahaan meningkatkan kewaspadaan dengan memantau kontrak-kontrak berjalan untuk mengelola kualitas aset, terutama kontrak-kontrak pembiayaan yang terkait dengan bisnis pertambangan, dan mengurangi eksposur terhadap industri yang bersangkutan dengan melakukan diversifikasi kontrakkontrak pembiayaan baru ke sektor lain untuk mengelola risiko portofolio.
some producers in Indonesia to cut back on output and costs, with the temporary closure of operations by smaller companies. The direct and indirect implications of this were of utmost concern to our industry, as uncertainties loomed on how this would impact the heavy equipment sales, and indirectly, how it would impact the general well-being of the Indonesian economy as communities and regional economies with heavy reliance on commodities faced potential decline in employment and income. In response to this, the Company increased vigilance in monitoring of accounts to manage asset quality, especially those related to mining, and reduced its exposure to the affected industry by diversified new bookings to other sectors to manage portfolio risk.
Meskipun terjadi perlambatan dalam bisnis komoditas yang berdampak terutama pada produk Sewa Pembiayaan, industri jasa pembiayaan didukung oleh pertumbuhan penjualan otomotif yang cukup baik. Penjualan kendaraan roda empat baru mencatat pertumbuhan sebesar 10%, lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 25%, dengan angka penjualan mencapai 1.230.444 unit, dibandingkan dengan 1.115.793 unit pada tahun 2012 (lihat Grafik 4). Penjualan kendaraan roda dua baru mencatat pertumbuhan yang sama sebesar 10%, lebih baik dibandingkan pertumbuhan sebesar 12% saat segmen ini mengalami perlambatan pada tahun 2012 karena adanya dampak dari peraturan perundangundangan baru mengenai pembayaran uang muka untuk pembelian kendaraan bermotor. Penjualan kendaraan roda dua pada tahun 2013 mencatat angka 7.749.124 unit dibandingkan dengan 7.069.878 unit pada tahun 2012 (lihat Grafik 5).
Despite the slowdown in commodities which impacted mainly the Finance Lease product, the industry was supported by modest automotive sales growth. We saw new four-wheeler sales record a 10% growth, slower than 25% growth in the previous year, with 1,230,444 units sold, compared to 1,115,793 units sold in 2012 (see Chart 4). New two-wheeler sales recorded a similar 10% growth, better than the 12% slowdown the segment experienced in 2012 due to the impact from new regulations regarding down payment of vehicle purchases. Two-wheelers sales in 2013 was 7,749,124 units compared to 7,069,878 units in 2012 (see Chart 5).
Analisa Laporan Keuangan
Financial Report Analysis
Pembahasan mengenai kinerja operasi Perusahaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 sebaiknya dibaca bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit, termasuk catatan-catatan tambahan, yang ditetapkan dalam Laporan Tahunan ini.
The discussion of the Company’s operating performance for the periods ended 31 December 2013 and 2012 should be read in conjunction with its audited financial statements, including the notes thereto, which are set out in this Annual Report.
Pembahasan berikut ini adalah berdasarkan laporan keuangan Perusahaan yang telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The following discussion is based upon the Company’s financial statements, which have been prepared in accordance to Statements of Finance Accounting Standards (“SFAS”) and audited by the Public Accountant Firm Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, for the year ended 31 December 2013 and 2012.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Pembiayaan Baru meningkat 23,7% atau Rp1.660 miliar menjadi Rp8.652 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.993 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Dalam hal jumlah kontrak baru, Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 14,1% menjadi 202.162 kontrak baru pada tahun 2013 dibandingkan dengan 177.114 kontrak baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1), dan peningkatan rata-rata nilai kontrak baru sebesar 8,4% karena bisnis produk skala besar tumbuh lebih cepat (yaitu pembiayaan mobil) dibandingkan dengan bisnis produk skala kecil (yaitu pembiayaan motor). (Penjelasan rinci terdapat pada bagian ANALISA PEMBIAYAAN BARU dalam bab ini, halaman 112).
New Bookings increased 23.7% or Rp1,660 billion to Rp8,652 billion in 2013 from Rp6,993 billion in 2012 (see Table 1). In terms of number of new contracts, the Company saw a 14.1% increase to 202,162 new contracts in 2013 from 177,114 new contracts in 2012 (see Table 1) and a 8.4% increase in average size of new bookings, as the bigger ticket product grows faster (i.e. car financing) than the small ticket item (i.e. motorcycle financing). (Detailed discussion in ANALYSIS OF NEW BOOKINGS section of this chapter, page 112).
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah Rp8.293 miliar, terjadi peningkatan sebesar 26,2% atau Rp1.723 miliar dibandingkan dengan Rp6.570 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 10). Pertumbuhan Jumlah Aset sebagian besar terjadi karena peningkatan Piutang Bersih sebesar 21,9% atau Rp1.299 miliar menjadi Rp7.239 miliar atau 87,3% dari Jumlah Aset pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp5.940 miliar atau 90,4% dari Jumlah Aset pada tahun 2012. Jumlah Piutang Bersih tersebut terdiri dari Rp1.929 miliar Investasi Neto Sewa Pembiayaan, penurunan sebesar 0,6% atau Rp11,9 miliar dibandingkan dengan Rp1.941 miliar pada tahun 2012, dan Rp5.310 miliar dari Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto, peningkatan sebesar 32,8% atau Rp1.311 miliar dari Rp3.999 miliar pada tahun 2012. Pada tahun 2013, Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto berkontribusi sebesar 73,4% dari jumlah Piutang Bersih, sedangkan Investasi Neto Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi selebihnya sebesar 26,6%. Dibandingkan dengan tahun 2012, Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto berkontribusi sebesar 67,3%, dan Investasi Neto Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi selebihnya sebesar 32,7% (lihat Tabel 10). (Penjelasan rinci terdapat pada bagian ANALISA LAPORAN POSISI KEUANGAN dalam bab ini, halaman 122).
Total Assets as of 31 December 2013 was Rp8,293 billion, a 26.2% or Rp1,723 billion increase from Rp6,570 billion in 2012 (see Table 10). The growth in Total Assets was due largely to a 21.9% or Rp1,299 billion increase in Net Receivables to Rp7,239 billion or 87.3% of total assets in 2013, from Rp5,940 billion or 90.4% of total assets in 2012. Total Net Receivables comprises Rp1,929 billion of Net Investments in Finance Lease, an decrease of 0.6% or Rp11.9 billion from Rp1,941 billion in 2012, and Rp5,310 billion of Net Consumer Financing Receivables, an increase of 32.8% or Rp1,311 billion from Rp3,999 billion in 2012. In 2013, Net Consumer Financing Receivables accounted for 73.4% of total Net Receivables, whilst Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 26.6% Compared to 2012, Net Consumer Financing Receivables accounted for 67.3%, and Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 32.7% (see Table 10). (Detailed discussion in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION section of this chapter, page 122).
Jumlah Pendapatan meningkat 19,5% atau Rp309 miliar menjadi Rp1.890 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp1.582 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 3). Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya Jumlah Piutang Bersih sebesar 21,9% (lihat Tabel 10), meskipun industri jasa pembiayaan menghadapi tantangan dari segi perekonomian dan regulasi selama tahun 2013. Pertumbuhan ini merupakan bukti atas kemampuan pendanaan Perusahaan, berhasilnya program-program pemasaran dan ekspansi jaringan Perusahaan yang agresif.
Total Income increased 19.5% or Rp309 billion to Rp1,890 billion in 2013 from Rp1,582 billion in 2012 (see Table 3). The growth was underpinned by a 21.9% increase in Total Net Receivables (see Table 10), despite the economic and regulatory challenges that were faced by the industry during the year 2013. This growth is also testament to the Company’s funding capabilities, successful marketing initiatives and aggressive network expansion.
Laba Tahun Berjalan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp509 miliar, terjadi peningkatan sebesar
Total Profit for the Year as of 31 December 2013 was Rp509 billion, a 3.7% or Rp18 billion increase from Rp490 billion
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
111
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
112
3,7% atau Rp18 miliar dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2). (Penjelasan rinci terdapat pada bagian ANALISA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF dalam bab ini, halaman 114)
in 2012 (see Table 2). (Detailed discussion in the ANALYSIS OF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME section of this chapter, page 114)
Analisa Pembiayaan Baru Pembiayaan Baru meningkat 23,7% atau Rp1.660 miliar ke angka Rp8.652 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.993 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Dalam hal jumlah kontrak baru, Perusahaan mencatat peningkatan sebesar 14,1% menjadi 202.162 kontrak baru pada tahun 2013 dibandingkan dengan 177.114 kontrak baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1), dan terjadi peningkatan sebesar 8,4% untuk rata-rata nilai pembiayaan baru, di mana Perusahaan terus berfokus pada bisnis produk berskala lebih besar untuk memanfaatkan kekuatan pendanaan Perusahaan.
Analysis of New Bookings New Bookings increased 23.7% or Rp1,660 billion to Rp8,652 billion in 2013 from Rp6,993 billion in 2012 (see Table 1). In terms of number of new contracts, the Company saw a 14.1% increase to 202,162 new contracts in 2013 from 177,114 new contracts in 2012 (see Table 1) and a 8.4% increase in average size of new bookings, as the Company continued to focus on bigger ticket items to capitalise on its strong funding.
Pertumbuhan Pembiayaan Baru didorong oleh adanya peningkatan sebesar 40,9% atau Rp2.121 miliar untuk pembiayaan baru dari Pembiayaan Konsumen, menjadi Rp7.311 miliar atau 84,5% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp5.190 miliar atau 74,2% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Meningkatnya kontribusi pembiayaan baru dari produk Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 ini terjadi karena Perusahaan mengalihkan fokusnya dari produk Sewa Pembiayaan dalam rangka pengelolaan risiko yang lebih baik sehubungan dengan berlanjutnya perlambatan di bidang bisnis komoditas. Nilai pembiayaan baru dari Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 terdiri dari 16,9% kendaraan roda empat baru, 72,2% kendaraan roda empat bekas dan 10,7% kendaraan roda dua bekas, dibandingkan dengan 21,4% kendaraan roda empat baru, 65,9% kendaraan roda empat bekas dan 12,7% kendaraan roda dua bekas pada tahun 2012. Di lain pihak, untuk pembiayaan baru dari Sewa Pembiayaan mengalami perlambatan 25,6% atau menurun sebesar Rp461 miliar menjadi Rp1.342 miliar atau 15,5% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp1.803 miliar atau 25,8% dari Pembiayaan Baru pada tahun 2012 (lihat Tabel 1). Sehubungan dengan meningkatnya risiko di sektor pertambangan yang didorong oleh penurunan ekspor batu bara dan harga komoditas, Perusahaan lebih selektif dalam menangani kontrak Sewa Pembiayaan, meningkatkan kewaspadaan dalam memantau kualitas aset dan juga melakukan diversifikasi eksposur dari pertambangan ke sektor bisnis lainnya. Per 31 Desember 2013, eksposur Perusahaan di sektor pertambangan adalah sebesar 5,7% dari seluruh Pembiayaan Baru, terjadi penurunan dibandingkan dengan 7,8% pada tahun 2012.
The growth in New Bookings was driven by a 40.9% or Rp2,121 billion increase in Consumer Financing bookings, to Rp7,311 billion or 84.5% of New Bookings in 2013, from Rp5,190 billion or 74.2% of New Bookings in 2012 (see Table 1). The increase in contribution of Consumer Financing bookings in 2013 was due to the Company moving its focus away from Finance Lease product in order to better manage its risk related to the continued slowdown in commodities. Consumer Financing bookings comprises of 16.9% new four-wheelers, 72.2% used four-wheelers and 10.7% used two-wheelers in 2013, compared to 21.4% new four-wheelers, 65.9% used four-wheelers and 12.7% used two-wheelers in 2012. Finance Lease bookings, on the other hand, slowed down by 25.6% or Rp461 billion decrease to Rp1,342 billion or 15.5% of New Bookings in 2013, from Rp1,803 billion or 25.8% of New Bookings in 2012 (see Table 1). Due to the increased risks in the mining sectors driven by the slowdown in coal exports and commodities prices, the Company was more selective about Finance Lease bookings, increased vigilance in monitoring asset quality and also diversified exposure away from mining to other sectors. As of 31 December 2013, the Company’s exposure to mining sectors was 5.7% of all New Bookings, a decline from 7.8% in 2012.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Tabel 1 Pembiayaan Baru Keterangan
Company Data and Profile
Table 1 New Bookings 2012
Perubahan Change
2013
Nilai Pembiayaan Baru (Rp miliar)
Description Value of New Bookings (Rp billion)
Pembiayaan Konsumen :
Consumer Financing :
Kendaraan Roda Empat Baru
1.110
1.238
11,5%
New Four-Wheeler
Kendaraan Roda Empat Bekas
3.421
5.276
54,2%
Used Four-Wheeler
658
781
18,7%
Used Two-Wheeler
1
15
1.676,8%
Others
5.190
7.311
40,9%
Kendaraan Roda Dua Bekas Lain-lain Jumlah Pembiayaan Konsumen Sewa Pembiayaan :
Total Consumer Financing Finance Lease :
1.027
876
-14,7%
Heavy Equipment
776
466
-40,0%
Non-Heavy Equipment
Jumlah Sewa Pembiayaan
1.803
1.342
-25,6%
Total Finance Lease
Jumlah Pembiayaan Baru
6.993
8.652
23,7%
Total New Bookings
Alat Berat Non-Alat Berat
Jumlah Kontrak Baru (Unit)
Total New Contracts (Unit)
Pembiayaan Konsumen : Kendaraan Roda Empat Baru Kendaraan Roda Empat Bekas Kendaraan Roda Dua Bekas Lain-lain Jumlah Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing : 7.603
4,7%
New Four-Wheeler
42.722
61.227
43,3%
Used Four-Wheeler
118.744
128.813
8,5%
Used Two-Wheeler
7.261
3
39
1.200,0%
168.730
197.682
17,2%
633
722
14,1%
Heavy Equipment
7.751
3.758
-51,5%
Non-Heavy Equipment
8.384
4.480
-46,6%
Total Finance Lease
177.114
202.162
14,1%
Total New Contracts
Sewa Pembiayaan : Alat Berat Non-Alat Berat Jumlah Sewa Pembiayaan Jumlah Kontrak Baru
Others Total Consumer Financing Finance Lease :
Rata-Rata Besaran Kontrak Baru (Rp juta)
Average Size of New Bookings (Rp million)
Pembiayaan Konsumen :
Consumer Financing :
Kendaraan Roda Empat Baru
152,9
162,8
6,5%
New Four-Wheeler
Kendaraan Roda Empat Bekas
80,1
86,2
7,6%
Used Four-Wheeler
Kendaraan Roda Dua Bekas Lain-Lain Jumlah Pembiayaan Konsumen
5,5
6,1
9,4%
Used Two-Wheeler
289,0
394,9
36,7%
Others
30,8
37,0
20,2%
Sewa Pembiayaan :
Total Consumer Financing Finance Lease :
1.622,0
1.212,9
-25,2%
Heavy Equipment
100,1
124,0
23,8%
Non-Heavy Equipment
Jumlah Sewa Pembiayaan
215,0
299,5
39,3%
Total Finance Lease
Jumlah Pembiayaan Baru
39,5
42,8
8,4%
Total New Bookings
Alat Berat Non-Alat Berat
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
113
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Analisa Laporan Laba Rugi Komprehensif
Analysis Of Statements Of Comprehensive Income
Perusahaan mencatat Laba Tahun Berjalan sebesar Rp509 miliar atau meningkat 3,7% atau Rp19 miliar dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun 2012.
The Company recorded Profit for the Year of Rp509 billion in 2013, a 3,7% or Rp19 billion increase from Rp490 billion in 2012.
Tabel 2 Laporan Laba Rugi Komprehensif (Rp juta)
Table 2 Statements of Comprehensive Income (Rp million) Perubahan Change
Keterangan
2012
2013
Jumlah Pendapatan
1.581.648
1.890.484
19,5%
Description Total Income
Jumlah Beban
967.773
1.223.258
26,4%
Total Expenses
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
613.875
667.226
8,7%
Profit Before Income Tax
Pajak Penghasilan
123.603
158.607
28,3%
Income Tax - Net
Laba Tahun Berjalan
490.272
508.619
3,7%
Profit for the Year
-
-
n.a.
Other Comprehensive Income
490.272
508.619
3,7%
Total Comprehensive Income for the Year
Laba Komprehensif Lain Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Pendapatan
Income
Jumlah Pendapatan meningkat 19,5% atau Rp309 miliar menjadi Rp1.890 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp1.582 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 3). Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan sebesar 21,9% untuk Jumlah Piutang Bersih (lihat Tabel 10), meskipun adanya tantangan dari segi ekonomi dan regulasi yang dihadapi industri jasa pembiayaan selama tahun 2013. Pertumbuhan ini juga merupakan bukti atas kemampuan pendanaan Perusahaan dan program-program pemasaran, serta ekspansi jaringan yang sukses dari Perusahaan.
Total Income increased 19.5% or Rp309 billion to Rp1,890 billion in 2013 from Rp1,582 billion in 2012 (see Table 3). The growth was underpinned by a 21.9% increase in Total Net Receivables (see Table 10), despite the economic and regulatory challenges that were faced by the industry during the year 2013. This growth is also testament to the Company’s funding capabilities and successful marketing initiatives and aggressive network expansion.
Tabel 3 Pendapatan (Rp juta) Keterangan
Table 3 Income (Rp million) 2012
2013
Perubahan Change
Pendapatan
Income
Pembiayaan Konsumen
961.068
1.135.818
18,2%
Consumer Financing
Sewa Pembiayaan
305.785
381.365
24,7%
Finance Lease
4.782
8.080
69,0%
Finance
310.013
365.221
17,8%
Others
1.581.648
1.890.484
19,5%
Total Income
Keuangan Lain-Lain Jumlah Pendapatan
Persentase dari Total
Percentage of Total
Pembiayaan Konsumen
60,8%
60,1%
-0,7%
Consumer Financing
Sewa Pembiayaan
19,3%
20,2%
0,8%
Finance Lease
Keuangan
0,3%
0,4%
0,1%
Finance
Lain-Lain
19,6%
19,3%
-0,3%
Others
Jumlah Pendapatan
114
Description
100,0%
Consumer Financing Income 100,0%
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Total Income
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Bisnis Pembiayaan Konsumen dari Perusahaan berfokus pada pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas, juga kendaraan roda dua bekas melalui dealer dan nondealer. Pendapatan dari Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.136 miliar atau 60,1% dari jumlah pendapatan tahun 2013, tumbuh sebesar 18,2% atau Rp175 miliar dibandingkan dengan Rp961 miliar pada tahun 2012 atau 60,8% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Peningkatan dari Pendapatan Pembiayaan Konsumen ini terjadi karena adanya peningkatan sebesar 32,8% untuk Piutang Pembiayaan Konsumen-Neto (lihat Tabel 10).
Consumer Financing Income The Company’s Consumer Financing business focuses on the financing of new and used four-wheelers, as well as used two-wheelers through both dealers and non-dealers. Consumer Financing Income in 2013 was Rp1,136 billion or 60.1% of total 2013 revenue, a 18.2% or Rp175 billion growth from Rp961 billion in 2012 or 60.8% of total 2012 revenue (see Table 3). This increase in Consumer Financing Income was due to the 32.8% increase in Net Consumer Financing Receivables (see Table 10).
Pendapatan Pembiayaan Konsumen pada tahun 2013 terdiri dari 21,9% pembiayaan kendaraan roda empat baru, 59,8% kendaraan roda empat bekas dan 18,3% kendaraan roda dua bekas. Komposisi ini tidak mengalami banyak perubahan dibandingkan tahun 2012 di mana Pendapatan Pembiayaan Konsumen juga terdiri dari 21,9% pembiayaan kendaraan roda empat baru, 57,6% kendaraan roda empat bekas dan 20,5% kendaraan roda dua bekas (lihat Tabel 4).
Consumer Financing Income in 2013 comprises of 21.9% new four-wheelers, 59.8% used four-wheelers and 18.3% used two-wheelers. This composition did not change much from 2012 where Consumer Financing Income also comprised of 21.9% new four-wheelers, 57.6% used fourwheelers and 20.5% used two-wheelers (see Table 4).
Tabel 4 Pendapatan Pembiayaan Konsumen (Rp juta) Keterangan
Table 4 Consumer Financing Income (Rp million) 2012
Perubahan Change
2013
Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Description Consumer Financing Income
Kendaraan Roda Empat Baru
210.510
248.446
18,0%
New Four-Wheeler
Kendaraan Roda Empat Bekas
553.206
679.107
22,8%
Used Four-Wheeler
Kendaraan Roda Dua Bekas
197.320
207.424
5,1%
Used Two-Wheeler
32
841
2.528,1%
Others
961.068
1.135.818
18,2%
Total Consumer Financing Income
21,9%
21,9%
0,0%
New Four-Wheeler
Kendaraan Roda Empat Bekas
57,6%
59,8%
2,2%
Used Four-Wheeler
Kendaraan Roda Dua Bekas
20,5%
18,3%
-2,3%
Used Two-Wheeler
0,0%
0,0%
0,0%
100,0%
100,0%
Lain-Lain Jumlah Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Persentase dari Total Kendaraan Roda Empat Baru
Lain-Lain Jumlah Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Percentage of Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Others Total Consumer Financing Income
115
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
116
Pendapatan Sewa Pembiayaan Bisnis Perusahaan dalam Sewa Pembiayaan berfokus pada pembiayaan alat berat dan non-alat berat di mana porsi terbesar berasal dari industri pertambangan dan perkebunan kelapa sawit di samping juga kontraktor umum. Pendapatan Sewa Pembiayaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp381 miliar atau 20,2% dari jumlah pendapatan tahun 2013, meningkat 24,7% atau Rp75 miliar dibandingkan dengan Rp306 miliar pada tahun 2012 atau 19,3% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Peningkatan Pendapatan Sewa Pembiayaan ini terjadi meskipun adanya pertumbuhan yang lambat dari segi kontrak pembiayaan produk tersebut. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya nilai Piutang Bersih Rata-Rata pada tahun 2013 meskipun saldo akhir piutang bersih tersebut berjumlah lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Mengingat ketidakstabilan yang terjadi di sektor komoditas selama tahun 2013, penting untuk dicatat bahwa eksposur Sewa Pembiayaan Perusahaan di sektor pertambangan menurun dari 29,5% pada tahun 2012 menjadi 25,5% pada tahun 2013. Perusahaan bersikap waspada terhadap meningkatnya risiko atas produk ini dan meningkatkan kewaspadaan dalam memantau rekening konsumen yang terkait langsung dengan sektor-sektor bisnis berisiko tinggi tersebut.
Finance Lease Income The Company’s Finance Lease business focuses on financial leases for heavy equipment and non-heavy equipment with a large portion of the business coming from mining and oil palm plantation industries as well as general contracting. Finance Lease Income in 2013 was Rp381 billion or 20.2% of total 2013 revenue, a 24.7% or Rp75 billion increase from Rp306 billion in 2012 or 19.3% of total 2012 revenue (see Table 3). This growth in Finance Lease Income was in spite of slower growth in bookings. This is primarily attributable to higher Average Net Receivables in 2013 although the ending net receivables balance was lower than the preceeding year. In light of the volatility in the commodities sector during the year, it is worthy to note that the Company’s Finance Lease exposure to mining has declined from 29.5% in 2012 to 25.5% in 2013. The Company is mindful of the increased risk in of this product and has increased vigilance in the monitoring of accounts exposed to higher risk sectors.
Pendapatan Keuangan Pendapatan Keuangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp8 miliar atau 0,4% dari jumlah pendapatan tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 69,0% atau Rp3 miliar dari Rp5 miliar pada tahun 2012 atau 0,3% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Hal ini terutama berasal dari pendapatan bunga deposito berjangka Perusahaan di bank untuk dana cadangan.
Finance Income Finance Income in 2013 was Rp8 billion or 0.4% of total 2013 revenue, a 69.0% or Rp3 billion increase from Rp5 billion in 2012 or 0.3% of total 2012 revenue (see Table 3). This was mainly contributed from the interest income of the Company’s time deposit in banks for excess fund.
Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Lain-Lain pada tahun 2013 mencapai Rp365 miliar atau 19,3% dari jumlah pendapatan tahun 2013, tumbuh 17,8% atau Rp55 miliar dibandingkan dengan Rp310 miliar pada tahun 2012 atau 19,6% dari jumlah pendapatan tahun 2012 (lihat Tabel 3). Pertumbuhan dari Pendapatan Lain-Lain ini disebabkan oleh peningkatan sebesar 31,5% atau Rp28 miliar dari Denda Keterlambatan menjadi Rp118 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp90 miliar pada tahun 2012, dan pertumbuhan sebesar 19,3% atau Rp25 miliar untuk Pendapatan Administrasi menjadi Rp155 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp130 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 5).
Other Income Other Income in 2013 was Rp365 billion or 19.3% of total 2013 revenue, a 17.8% or Rp55 billion increase from Rp310 billion in 2012 or 19.6% of total 2012 revenue (see Table 3). This growth in Other Income was primarily due to the 31.5% or Rp28 billion growth in Late Charges to Rp118 billion in 2013 from Rp90 billion in 2012, and 19.3% or Rp25 billion growth in Administrative Income to Rp155 billion in 2013 from Rp130 billion in 2012 (see Table 5).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Tabel 5 Pendapatan Lain-Lain (Rp juta) Keterangan
Company Data and Profile
Table 5 Other Income (Rp million) 2012
Perubahan Change
2013
Pendapatan Lain-Lain
Description Other Income
130.184
155.272
19,3%
Administration
Denda Keterlambatan
89.948
118.326
31,5%
Late Charges
Terminasi
56.958
61.467
7,9%
Termination
Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan
21.686
23.963
10,5%
Recovery on Written-off Receivables
Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap
1.917
1.624
-15,3%
Gain on Disposal of Equipment - Net
9.320
4.569
-51,0%
Others
310.013
365.221
17,8%
Total Other Income
Administrasi
Lain-Lain Jumlah Pendapatan Lain-Lain
Persentase dari Total
Percentage of Total
Administrasi
42,0%
42,5%
0,5%
Administration
Denda Keterlambatan
29,0%
32,4%
3,4%
Late Charges
Terminasi
18,4%
16,8%
-1,5%
Termination
Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan
7,0%
6,6%
-0,4%
Recovery on Written-off Receivables
Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap
0,6%
0,4%
-0,2%
Gain on Disposal of Equipment - Net
Lain-Lain
3,0%
1,3%
-1,8%
Others
100,0%
100,0%
Jumlah Pendapatan Lain-Lain
Total Other Income
Pendapatan Lain-Lain pada tahun 2013 terdiri dari 42,5% Pendapatan Administrasi, 32,4% Denda Keterlambatan, 16,8% Pendapatan Terminasi, 6,6% Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan, 0,4% Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap, dan 1,3% Rupa-Rupa (lihat Tabel 5). Komposisi ini tidak mengalami banyak perubahan dibandingkan dengan tahun 2012 di mana Pendapatan LainLain terdiri dari 42,0% Pendapatan Administrasi, 29,0% Denda Keterlambatan, 18,4% Pendapatan Terminasi, 7,0% Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan, 0,6% Keuntungan Bersih atas Penjualan Aset Tetap, dan 3,0% Lain-Lain.
Other Income in 2013 comprises 42.5% Administration Income, 32.4% Late Charges, 16.8% Termination Income, 6.6% Recovery on Written-Off Receivables, 0.4% Net Gain on Sale of Equipment, and 1.3% Miscellaneous (see Table 5). This composition did not change much from 2012 where Other Income comprised of 42.0% Administration Income, 29.0% Late Charges, 18.4% Termination Income, 7.0% Recovery on Written-Off Receivables, 0.6% Net Gain on Sale of Equipment, and 3.0% Others.
Beban
Expenses
Jumlah Beban meningkat 26,4% atau Rp255 miliar menjadi Rp1.223 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp968 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 6). Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh (i) peningkatan Beban Umum dan Administrasi sebesar 28,9% atau Rp143 miliar menjadi Rp640 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp497 miliar pada tahun 2012, (ii) peningkatan Beban Keuangan sebesar 17,5% atau Rp63 miliar menjadi Rp423 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp360 miliar pada tahun 2012, dan (iii) peningkatan sebesar 90,5% atau Rp45 miliar dalam Kerugian Penurunan Nilai untuk Pembiayaan Konsumen menjadi Rp94 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp49 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 6).
Total Expenses increased 26.4% or Rp255 billion to Rp1,223 billion in 2013 from Rp968 billion in 2012 (see Table 6). The increase was largely due to (i) a 28.9% or Rp143 billion increase in General and Administrative Expenses to Rp640 billion in 2013 from Rp497 billion in 2012, (ii) a 17.5% or Rp63 billion increase in Finance Cost to Rp423 billion in 2013 from Rp360 billion in 2012, and (iii) a 90.5% or Rp45 billion increase in Impairment Losses for Consumer Financing to Rp94 billion in 2013 from Rp49 billion in 2012 (see Table 6).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
117
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Tabel 6 Beban Keterangan
Table 6 Expenses 2012
Perubahan Change
2013
Beban (Rp juta)
Expenses (Rp million)
Umum dan Administrasi
496.529
639.990
28,9%
Keuangan
360.186
423.182
17,5%
Pemasaran
19.066
22.013
15,5%
Piutang Pembiayaan Konsumen
49.313
93.951
90,5%
Consumer Financing Receivables
Piutang Sewa Pembiayaan
23.747
13.500
-43,2%
Finance Lease Receivables
18.932
30.622
61,7%
Others
967.773
1.223.258
26,4%
Total Expenses
Umum dan Administrasi
51,3%
52,3%
1,0%
General and Administrative
Keuangan
37,2%
34,6%
-2,6%
Finance Cost
Pemasaran
2,0%
1,8%
-0,2%
Marketing
Piutang Pembiayaan Konsumen
5,1%
7,7%
2,6%
Consumer Financing Receivables
Piutang Sewa Pembiayaan
2,5%
1,1%
-1,4%
Finance Lease Receivables
2,0%
2,5%
0,5%
100,0%
100,0%
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas:
Lain-Lain Jumlah Beban
Jumlah Beban
Finance Cost Marketing
Percentage of Total
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas:
Lain-Lain
General and Administrative
Provision for Impairment Losses of:
Persentase dari Total
118
Description
Provision for Impairment Losses of:
Others Total Expenses
Beban Umum dan Administrasi Beban Umum dan Administrasi pada tahun 2013 adalah sebesar Rp640 miliar atau 52,3% dari jumlah beban tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 28,9% atau Rp143 miliar dibandingkan dengan Rp497 miliar pada tahun 2012 atau 51,3% dari jumlah beban tahun 2012 (lihat Tabel 6). Peningkatan dalam Beban Umum dan Administrasi ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan Gaji dan Imbalan Kerja sebesar 25,9% atau Rp82 miliar menjadi Rp398 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp316 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 7).
General and Administrative Expenses General and Administrative Expenses in 2013 was Rp640 billion or 52.3% of total 2013 expenses, a 28.9% or Rp143 billion increase from Rp497 billion in 2012 or 51.3% of total 2012 expenses (see Table 6). This increase in General and Administrative Expenses was due largely to the 25.9% or Rp82 billion increase in Salaries and Employee Benefits to Rp398 billion in 2013 from Rp316 billion in 2012 (see Table 7).
Penyebab peningkatan ini adalah kenaikan sebesar 20,8% atau 1.120 orang karyawan menjadi 6.516 orang pada tahun 2013 dibandingkan 5.396 orang pada tahun 2012 untuk mendukung ekspansi bisnis dan penambahan 51 kantor cabang, pemberian promosi bagi para karyawan non-permanen menjadi berstatus tetap, penyesuaian upah minimum serta kenaikan gaji reguler. Hal-hal lainnya yang perlu dicatat adalah peningkatan sebesar 52,4% atau Rp14 miliar untuk Penyusutan Aset Tetap menjadi Rp42 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp28 miliar pada tahun 2012, peningkatan sebesar 47,7% atau Rp13 miliar untuk Perbaikan dan Pemeliharaan menjadi Rp39 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp26 miliar
The reasons for this increase was the 20.8% or 1,120 increase in number of employees to 6,516 in 2013 from 5,396 in 2012 to support the expansion of the business and addition of 51 new branches, along with the promotions of non-permanent employees to permanent status, minimum wages adjustment as well as the regular salary increments. Other items to note are the 52.4% or Rp14 billion increase in Depreciation of Property and Equipment to Rp42 billion in 2013 from Rp28 billion in 2012, a 47.7% or Rp13 billion increase in Repairs and Maintenance to Rp39 billion in 2013 from Rp26 billion in 2012, as well as 169.5% or
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
pada tahun 2012, serta peningkatan sebesar 169,5% atau Rp9,1 miliar untuk biaya Cadangan Opsi Saham menjadi Rp14 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp5,4 miliar pada tahun 2012 (lihat bagian PENGUNGKAPAN INFORMASI LAINNYA pada bab ini, halaman 129).
Good Corporate Governance
Rp9.1 billion increase in Share Options Reserve expenses to Rp14 billion in 2013 from Rp5.4 billion in 2012 (see OTHER DISCLOSURES section of this chapter, page 129).
Tabel 7 Beban Umum dan Administrasi Keterangan
Company Data and Profile
Table 7 General and Administrative Expenses 2012
2013
Beban Umum dan Administrasi (Rp juta)
Perubahan Change
Description
General and Administrative Expenses (Rp million)
Gaji dan Imbalan Kerja
316.435
398.351
25,9%
Salaries and Employee Benefits
Cadangan Opsi Saham
5.350
14.418
169,5%
Share Options Reserve
10.096
11.013
9,1%
Post-Employment Benefits
6.473
4.014
-38,0%
Pension Plan
338.354
427.796
26,4%
Total Employee Cost
Penyusutan Aset Tetap
27.621
42.083
52,4%
Depreciation of Property and Equipment
Perbaikan dan Pemeliharaan
26.378
38.961
47,7%
Repairs and Maintenance
Asuransi
17.415
22.945
31,8%
Insurance
Komunikasi
13.097
16.628
27,0%
Communications
Perjalanan Dinas dan Transportasi
12.247
14.964
22,2%
Travel and Transportation Courier, Post Stamp and Stamp Duty
Imbalan Pasca-Kerja Program Pensiun Jumlah Beban Karyawan
Pengiriman, Perangko dan Materai
5.989
12.250
104,5%
Perlengkapan Kantor
7.837
11.472
46,4%
Office Supplies
Sewa Kantor dan Gudang
9.199
10.269
11,6%
Office and Warehouse Rental
Pendidikan dan Pelatihan
11.275
8.699
-22,8%
Training and Education
Honorarium Tenaga Ahli
3.773
2.909
-22,9%
Professional Fees
23.344
31.014
32,9%
Others
28,9%
Total General and Administrative Expenses
Lain-Lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi
496.529
639.990
Persentase dari Jumlah
Percentage of Total
Gaji dan Imbalan Kerja
63,7%
62,2%
-1,5%
Cadangan Opsi Saham
1,1%
2,3%
1,2%
Share Options Reserve
Imbalan Pasca-Kerja
2,0%
1,7%
-0,3%
Post-Employment Benefits
1,3%
0,6%
-0,7%
Pension Plan
68,1%
66,8%
-1,3%
Total Employee Cost
Program Pensiun Jumlah Beban Karyawan
Salaries and Employee Benefits
Penyusutan Aset Tetap
5,6%
6,6%
1,0%
Depreciation of Property and Equipment
Perbaikan dan Pemeliharaan
5,3%
6,1%
0,8%
Repairs and Maintenance
Asuransi
3,5%
3,6%
0,1%
Insurance
Komunikasi
2,6%
2,6%
0,0%
Communications
Perjalanan Dinas dan Transportasi
2,5%
2,3%
-0,1%
Travel and Transportation
Pengiriman, Perangko dan Materai
1,2%
1,9%
0,7%
Courier, Post Stamp and Stamp Duty
Perlengkapan Kantor
1,6%
1,8%
0,2%
Office Supplies
Sewa Kantor dan Gudang
1,9%
1,6%
-0,2%
Office and Warehouse Rental
Pendidikan dan Pelatihan
2,3%
1,4%
-0,9%
Training and Education
Honorarium Tenaga Ahli
0,8%
0,5%
-0,3%
Professional Fees
Lain-Lain
4,7%
4,8%
0,1%
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
100,0%
100,0%
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Others Total General and Administrative Expenses
119
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Beban Keuangan Beban Keuangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp423 miliar atau 34,6% dari jumlah beban tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 17,5% atau Rp63 miliar dibandingkan Rp360 miliar pada tahun 2012 atau 37,2% dari jumlah beban tahun 2012 (lihat Tabel 6). Peningkatan Beban Keuangan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan Bunga atas Efek Utang yang Diterbitkan sebesar 57,9% atau Rp52 miliar menjadi Rp143 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp90 miliar pada tahun 2012, sebagai akibat dari meningkatnya Efek Utang yang Diterbitkan – Utang Obligasi dari Rp900 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.229 miliar pada tahun 2013, terdapat peningkatan sebesar 36,5%. Selain itu juga terdapat peningkatan sebesar 3,8% atau Rp8,7 miliar untuk Bunga Pinjaman menjadi Rp237 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp229 miliar pada tahun 2012, sebagai akibat dari meningkatnya Pinjaman yang Diterima sebesar 31,9% atau Rp766 miliar menjadi Rp3.173 miliar dibandingkan Rp2.406 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 8 dan 13).
Finance Cost Finance Cost in 2013 was Rp423 billion or 34.6% of total 2013 expenses, a 17.5% or Rp63 billion increase from Rp360 billion in 2012 or 37.2% of total 2012 expenses (see Table 6). This increase in Finance Cost was due largely to the 57.9%, or Rp52 billion increase in Interest on Debt Securities Issued to Rp143 billion in 2013 from Rp90 billion in 2012, resulting from the increase in Debt Securities Issued – Bond Payable from Rp900 billion in 2012 to Rp1,229 billion in 2013, an increase of 36.5%. There was also a 3.8% or Rp8.7 billion increase in Interest on Borrowings to Rp237 billion in 2013 from Rp229 billion in 2012, resulting from 31.9% or Rp766 billion increase of Fund Borrowings to Rp3,173 billion from Rp2,406 billion in 2012 (see Table 8 and 13).
Biaya dana rata-rata berkurang 60 basis poin dari 11,3% pada tahun 2012 menjadi 10,7% pada tahun 2013, sebuah bukti atas meningkatnya kemampuan pendanaan Perusahaan.
Average cost of funds declined 60 basis points from 11.3% in 2012 to 10.7% in 2013, testament to the Company’s improved funding capabilities as the Company continued to diversify its sources of funding.
Tabel 8 Beban Keuangan Keterangan
Table 8 Finance Cost 2012
Perubahan Change
2013
Beban Keuangan (Rp juta) Beban Bunga Pinjaman Bunga atas Efek Utang yang Diterbitkan
Finance Cost (Rp million) 228.552
237.237
3,8%
Interest on Borrowings
90.423
142.741
57,9%
Interest on Debt Securities Issued
39.329
41.303
5,0%
Rugi atas Perubahan Nilai Wajar atas Aset Keuangan Derivatif Beban Administrasi Bank Jumlah Beban Keuangan
Loss on Changes in Fair Value of Derivative Financial Assets
1.882
1.901
1,0%
Bank Administration Charges
360.186
423.182
17,5%
Total Finance Cost
Kerugian Penurunan Nilai Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (terdiri dari Piutang Pembiayaan Konsumen dan Piutang Sewa Pembiayaan) pada akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp107 miliar atau 8,8% dari jumlah beban tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 47,1% atau Rp34 miliar dibandingkan dengan Rp73 miliar atau 7,5% dari jumlah beban pada tahun 2012 (lihat Tabel 6 dan 9). Peningkatan ini terjadi karena kenaikan sebesar 21,9% untuk piutang bersih serta dampak dari perlambatan ekonomi di beberapa daerah yang biasanya menjadi pusat bisnis komoditas seperti Kalimantan dan Sumatera sehubungan dengan melemahnya permintaan dan tekanan terhadap harga, dan sebagian besar dirasakan oleh bisnis Sewa Pembiayaan kami.
120
Description
Impairment Losses The Provision for Impairment Losses (comprising of Consumer Financing Receivables and Finance Lease Receivables) as of year end 2013 was Rp107 billion or 8.8% of total 2013 expenses, a 47.1% or Rp34 billion increase from Rp73 billion or 7.5% of total expenses in 2012 (see Table 6 and 9). This increase was due to 21.9% increase in net receivables and well as the impact of the economic slowdown in certain commodity centric regions such as Kalimantan and Sumatera due to weak demand and price pressure, and mostly felt in our Finance Lease business.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Tabel 9 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Rp juta) Keterangan
Company Data and Profile
Table 9 Allowance for Impairment Losses (Rp million) 2012
2013
Description
Piutang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Receivables
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
23.747
13.500
Provision for Impairment Losses
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
25.903
23.790
Allowance for Impairment Losses
1.966.869
1.952.851
Total Financing Receivables
1,2%
% Allowance for Impairment Losses / Total Financing Receivables
Jumlah Piutang Pembiayaan % Cadangan Kerugian Penurunan Nilai / Jumlah Piutang Pembiayaan
1,3%
Piutang Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
49.313
93.951
Provision for Impairment Losses
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
47.830
81.852
Allowance for Impairment Losses
4.047.048
5.392.277
Total Financing Receivables
1,5%
% Allowance for Impairment Losses / Total Financing Receivables
Jumlah Piutang Pembiayaan % Cadangan Kerugian Penurunan Nilai / Jumlah Piutang Pembiayaan
1,2%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Profit Before Income Tax
Laba Sebelum Pajak Penghasilan pada tahun 2013 sebesar Rp667 miliar, terjadi peningkatan sebesar 8,7% atau Rp53 miliar dibandingkan Rp614 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2).
Profit Before Income Tax in 2013 was Rp667 billion, a 8.7% or Rp53 billion increase from Rp614 billion in 2012 (see Table 2).
Laba Tahun Berjalan
Profit for the Year
Laba Tahun Berjalan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp509 miliar, meningkat 3,7% atau Rp18 miliar dibandingkan Rp490 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 2). Pertumbuhan marjinal ini disebabkan oleh tingginya tarif pajak yang diberlakukan pada tahun 2013 (yang semula 20% menjadi 25%) sehubungan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 77/2013 mengenai Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang merupakan penyempurnaan kriteria keringanan pajak pada saham publik yang mulai berlaku pada tanggal 21 November 2013 (dengan masa berlaku surut sejak 1 Januari 2013), yang mengubah sumber pencatatan saham dalam rangka memenuhi syarat pengurangan pajak untuk tahun buku 2013 yang seharusnya berasal dari bentuk non-warkat dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sebelum munculnya regulasi ini, baik saham berbentuk non-warkat yang dicatatkan di KSEI maupun saham warkat yang disimpan di biro administrasi saham sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan pengurangan pajak, selama sahamsaham tersebut memenuhi kriteria untuk perusahaan yang
Profit for the Year in 2013 was Rp509 billion, a 3.7% or Rp18 billion increase from Rp490 billion in 2012 (see Table 2). This marginal growth was a result of a higher tax rate applied in 2013 (25% instead of 20%) due to Government Regulation (“PP”) No. 77/2013 on Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Publicly-listed Companies which is a refinement to the tax break criteria on public float that took effect on 21 November 2013 (with retroactive effect from 1 January 2013), stating that shares eligible for tax reduction for fiscal year 2013 should come from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) scripless record. Prior to this regulation, both the scripless shares recorded in KSEI and the script shares booked in share administrative bureau qualified for tax reduction, as long as they fulfill the criteria for companies whose shares are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
121
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, di mana 40% atau lebih dimiliki oleh publik dari jumlah keseluruhan saham dan saham sejumlah tersebut dimiliki oleh setidaknya 300 (tiga ratus) pemegang saham, dan tiap pemegang saham memiliki kurang dari 5% dari jumlah keseluruhan saham. Persyaratan-persyaratan ini wajib dipenuhi oleh perusahaan terbuka untuk jangka waktu 6 bulan dalam 1 tahun pajak dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas pengurangan tarif pajak perusahaan dari 25% menjadi 20% yang dinikmati oleh Perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya.
6 months in 1 tax year in order to qualify for corporate tax rate reduction from 25% to 20% which the Company enjoyed in previous years.
Analisa Laporan Posisi Keuangan
Analysis Of Statements of Financial Position
Aset
Assets
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp8.293 miliar, meningkat sebesar 26,2% atau Rp1.723 miliar dibandingkan Rp6.570 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 10).
Total Assets as of 31 December 2013 was Rp8,293 billion, a 26.2% or Rp1,723 billion increase from Rp6,570 billion in 2012 (see Table 10).
Tabel 10 Aset (Rp juta) Keterangan
Tabel 10 Assets (Rp million) 2012
Perubahan Change
2013
Aset
Assets 168.897
224.762
33,1%
Cash and Cash Equivalents
Investasi Neto Sewa Pembiayaan
1.940.966
1.929.061
-0,6%
Net Investments in Finance Lease
Piutang Pembiayaan Konsumen-Neto
3.999.218
5.310.425
32,8%
Net-Consumer Financing Receivables
Jumlah Piutang Bersih
5.940.184
7.239.486
21,9%
Total Net Receivables
57.393
79.571
38,6%
Other Receivables - Net
304.985
413.959
35,7%
Property and Equipment - Book Value
68.722
283.975
313,2%
Derivative Financial Assets - Net
Kas dan Setara Kas
Piutang Lain-Lain - Bersih Aset Tetap - Nilai Buku Aset Keuangan Derivatif - Bersih
5.489
12.018
118,9%
Deferred Tax Assets
Aset Lain-Lain
24.826
39.553
59,3%
Other Assets
Jumlah Aset
6.570.496
8.293.324
26,2%
Total Assets
Aset Pajak Tangguhan
Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas meningkat 33,1% atau sebesar Rp56 miliar menjadi Rp225 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp169 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 10). Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembayaran dana yang lebih tinggi dari pelanggan dibandingkan dengan pencairan dana untuk Transaksi Pembiayaan Baru. Saldo kas yang lebih tinggi juga disebabkan oleh adanya antisipasi terhadap potensi pengetatan likuiditas di pasar pada akhir tahun.
122
Description
Cash and Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents increased 33.1% or Rp56 billion to Rp225 billion in 2013 from Rp169 billion in 2012 (see Table 10). This increase is mainly due to higher cash repayments from customers compared to the fund disbursement for New Financing Transactions. Also, the higher cash balance was due to the anticipation of potential liquidity tightening in the market in the later part of the year.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Piutang Bersih (Dalam Neraca) Pertumbuhan dalam Jumlah Aset sebagian besar disebabkan oleh peningkatan Piutang Bersih sebesar 21,9% atau Rp1.299 miliar, menjadi Rp7.239 miliar atau 87,3% dari jumlah aset pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp5.940 miliar atau 90,4% dari jumlah aset pada tahun 2012. Jumlah Piutang Bersih ini terdiri dari Rp1.929 miliar Investasi Neto Sewa Pembiayaan, terjadi penurunan sebesar 0,6% atau Rp11,9 miliar dibandingkan dengan Rp1.941 miliar pada tahun 2012, dan Rp5.310 miliar Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto, terjadi peningkatan sebesar 32,8% atau Rp1.311 miliar dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp3.999 miliar. Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto memberikan kontribusi terbesar pada tahun 2013, atau 73,4% dari jumlah Piutang Bersih, sementara Investasi Neto Sewa Pembiayaan memberikan 26,6% sisanya, dibandingkan dengan tahun 2012 di mana Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto berkontribusi sebesar 67,3%, dan Investasi Neto Sewa Pembiayaan berkontribusi sebesar sisa 32,7% (lihat Tabel 10).
Net Receivables (On-Balance Sheet) The growth in Total Assets was due largely to a 21.9% or Rp1,299 billion increase in Net Receivables, to Rp7,239 billion or 87.3% of total assets in 2013, from Rp5,940 billion or 90.4% of total assets in 2012. Total Net Receivables comprises Rp1,929 billion of Net Investments in Finance Lease, a decrease of 0.6% or Rp11.9 billion from Rp1,941 billion in 2012, and Rp5,310 billion of Net Consumer Financing Receivables, an increase of 32.8% or Rp1,311 billion from Rp3,999 billion in 2012. In 2013, Net Consumer Financing Receivables accounted for the bulk, or 73.4% of total Net Receivables, whilst Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 26.6%, compared to 2012, where Net Consumer Financing Receivables accounted for 67.3%, and Net Investments in Finance Lease accounted for the remaining 32.7% (see Table 10).
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai meningkat 43,3% atau Rp32 miliar menjadi Rp106 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp74 miliar pada tahun 2012, didorong oleh peningkatan sebesar 71,1% atau Rp34 miliar untuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan Konsumen dari Rp48 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp82 miliar pada tahun 2013 (lihat Tabel 9). Peningkatan dalam Cadangan ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah aset dan antisipasi terhadap kemungkinan menurunnya kualitas aset sehubungan dengan faktor-faktor ekonomi makro seperti melemahnya permintaan dan harga-harga komoditas, kenaikan tajam harga bahan bakar dan meningkatnya suku bunga di semester kedua tahun 2013. Di samping itu, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menetapkan penyangga minimum cadangan kerugian penurunan nilai sebesar tidak kurang dari 1% dari jumlah aset yang dikelola. Manajemen Perusahaan percaya bahwa cadangan tersebut, yang dihitung menggunakan Model Probabilitas Wanprestasi (Probability of Default atau PD) berdasarkan sejarah pelanggaran dan pengalaman merugikan yang dialami Perusahaan, cukup untuk menutup potensi kerugian yang mungkin timbul dari piutang-piutang tidak tertagih. Perihal Cadangan ini ditinjau secara bulanan.
The Allowance for Impairment Losses increased 43.3% or Rp32 billion to Rp106 billion in 2013 from Rp74 billion in 2012, driven by a 71.1% or Rp34 billion increase in Allowance for Impairment Losses of Consumer Financing Receivables from Rp48 billion in 2012 to Rp82 billion in 2013 (see Table 9). This increase in the Allowance is attributed to the growth in total assets and anticipation of the possible asset quality decline due to the macro economic factors such as weak demand and prices for commodities, the hike in fuel price and increased interest rate environment in the second half of 2013. In addition, the Company has a policy to set minimum buffer of allowance for impairment losses to not less than 1% of the total assets managed. Management continues to believe that the allowance, computed utilising Probability of Default (“PD”) Models based on the Company’s historical delinquency and loss experience, is sufficient to cover potential losses that might arise from uncollectible receivables. The Allowance is reviewed on a monthly basis.
Piutang yang Dikelola (Termasuk di Luar Neraca) Jumlah Piutang yang Dikelola mengacu pada piutang yang dikelola dalam neraca serta piutang yang dikelola di luar neraca melalui Pembiayaan Bersama atau Channeling. Jumlah Piutang yang Dikelola tumbuh 29,8% atau
Managed Receivables (Includes Off-Balance Sheet) Total Managed Receivables refers to receivables managed on-balance sheet as well as off-balance sheet receivables managed through Joint Financing or Channelling. Total Managed Receivables grew 29.8% or Rp2,196 billion to
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
123
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Rp2.196 miliar menjadi Rp9.570 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp7.373 miliar pada tahun 2012. Piutang di Luar Neraca adalah sebesar Rp2.224 miliar atau 23,2% dari Jumlah Piutang yang Dikelola pada tahun 2013, meningkat sebesar Rp865 miliar dibandingkan dengan Rp1.359 miliar atau 18,4% dari Jumlah Piutang yang Dikelola pada tahun 2012 (lihat Tabel 11).
Rp9,570 billion in 2013 from Rp7,373 billion in 2012. Off-Balance Sheet Receivables was Rp2,224 billion or 23.2% of Total Managed Receivables in 2013, a Rp865 billion increase from Rp1,359 billion or 18.4% of Total Managed Receivables in 2012 (see Table 11).
Tabel 11 Piutang yang Dikelola (Rp juta) Keterangan
Tabel 11 Managed Receivables (Rp million) 2012
Perubahan Change
2013
Piutang yang Dikelola:
Managed Receivables:
Piutang yang Dikelola Dalam Neraca (Di Luar Pembiayaan Bersama / Channeling)
6.013.917
7.345.129
22,1%
On-Balance Sheet Receivables (Non-Joint Financing / Channeling)
Piutang yang Dikelola di Luar Neraca (Pembiayaan Bersama / Channeling)
1.359.399
2.224.434
63,6%
Off-Balance Sheet Receivables (Non-Joint Financing / Channeling)
7.373.316
9.569.563
29,8%
Jumlah Piutang yang Dikelola Komposisi:
Total Managed Receivables Composition:
Piutang yang Dikelola Dalam Neraca (Di Luar Pembiayaan Bersama / Channeling)
81,6%
76,8%
-4,8%
On-Balance Sheet Receivables (Non-Joint Financing / Channeling)
Piutang yang Dikelola di Luar Neraca (Pembiayaan Bersama / Channeling)
18,4%
23,2%
4,8%
Off-Balance Sheet Receivables (Non-Joint Financing / Channeling)
100,0%
100,0%
% Jumlah Piutang
124
Description
% Total Receivables
Aset Tetap Aset Tetap meningkat sebesar 35,7% atau Rp109 miliar menjadi Rp414 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp305 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 10). Peningkatan Aset Tetap ini terutama disebabkan oleh kantor Perusahaan baru yang berlokasi di Tangerang Selatan yang difungsikan sebagai kantor pusat baru dari Perusahaan sejak triwulan pertama tahun 2013.
Property and Equipment Property and Equipment increased 35.7% or Rp109 billion to Rp414 billion in 2013 from Rp305 billion in 2012 (see Table 10). This increase in Property and Equipment was caused mainly by the Company’s new office premises in South Tangerang which used as the new headquarter of the Company since the first quarter of 2013.
Liabilitas
Liabilities
Jumlah Liabilitas per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp4.896 miliar, tumbuh 32,0% atau Rp1.187 miliar dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp3.709 miliar (lihat Tabel 12).
Total Liabilities as of 31 December 2013 was Rp4,896 billion, a 32.0% or Rp1,187 billion growth from Rp3,709 billion in 2012 (see Table 12).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Tabel 12 Liabilitas (Rp juta) Keterangan
Company Data and Profile
Tabel 12 Liabilities (Rp million) Perubahan Change
2012
2013
Pinjaman yang Diterima
2.406.204
3.172.611
31,9%
Fund Borrowings
Efek Utang yang Diterbitkan - Bersih
Liabilitas
Description Liabilities
1.124.537
1.453.708
29,3%
Debt Securities Issued - Net
Utang Pajak
31.142
59.621
91,4%
Taxes Payable
Beban Yang Masih Harus Diterima
70.228
80.263
14,3%
Accrued Expenses
Imbalan Pasca-Kerja
14.626
20.538
40,4%
Post-Employment Benefits
61.905
109.227
76,4%
Other Payables
3.708.642
4.895.968
32,0%
Total Liabilities
Utang Lain-Lain Jumlah Liabilitas
Persentase dari Total
Percentage of Total
Pinjaman yang Diterima
64,9%
64,8%
-0,1%
Fund Borrowings
Efek Utang yang Diterbitkan - Bersih
30,3%
29,7%
-0,6%
Debt Securities Issued - Net
Utang Pajak
0,8%
1,2%
0,4%
Taxes Payable
Beban Yang Masih Harus Diterima
1,9%
1,6%
-0,3%
Accrued Expenses
Imbalan Pasca-Kerja
0,4%
0,4%
0,0%
Post-Employment Benefits
Utang Lain-Lain
1,7%
2,2%
0,6%
Other Payables
100,0%
100,0%
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
Efek Utang yang Diterbitkan Pertumbuhan jumlah liabilitas sebagian besar disebabkan oleh adanya peningkatan sebesar 29,3% atau Rp329 miliar untuk Efek Utang yang Diterbitkan menjadi Rp1.454 miliar atau 29,7% dari jumlah liabilitas di tahun 2013, dibandingkan dengan Rp1.125 miliar pada tahun 2012 atau 30,3% dari jumlah liabilitas tahun 2012 (lihat Tabel 12). Efek Utang yang Diterbitkan pada tahun 2013 mencakup penerbitan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp625 miliar yang memiliki kupon suku bunga antara 7,5-9,0% untuk tenor 1-3 tahun. Obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia.
Debt Securities Issued The growth in total liabilities was largely due to a 29.3% or Rp329 billion increase in Debt Securities Issued to Rp1,454 billion or 29.7% of total liabilities in 2013 from Rp1,125 billion in 2012 or 30.3% of total liabilities in 2012 (see Table 12). Debt Securities Issued in 2013 include the issuance of Rp625 billion Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap bearing coupon rates of between 7.5-9.0% for 1-3 years tenor. The bonds have been listed in the Indonesian Stock Exchange.
Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang Diterima meningkat sebesar 31,9% atau Rp766 miliar menjadi Rp3.173 miliar atau 64,8% dari jumlah liabilitas tahun 2013 dibandingkan dengan Rp2.406 miliar pada tahun 2012 atau 64,9% dari jumlah liabilitas tahun 2012 (lihat Tabel 12). Dari jumlah Pinjaman yang Diterima pada tahun 2013, Rp1.798 miliar atau 56,3% di antaranya dalam mata uang Rupiah dan Rp1.397 miliar atau 43,7% berupa pinjaman berjangka dalam mata uang asing yang diperoleh dari bank-bank lokal dan luar negeri (lihat Tabel 13). Dibandingkan dengan tahun 2012, Rp1.819 miliar atau 75,0% dalam mata uang Rupiah dan Rp605 miliar atau 25,0% dalam mata uang asing yang diperoleh dari bankbank lokal dan luar negeri (lihat Tabel 13). Peningkatan
Fund Borrowings Fund Borrowings increased 31.9% or Rp766 billion to Rp3,173 billion or 64.8% of total liabilities in 2013 from Rp2,406 billion in 2012 or 64.9% of total liabilities in 2012 (see Table 12). Of total Fund Borrowings in 2013, Rp1,790 billion or 56.3% were Rupiah denominated and Rp1,397 billion or 43.7% were foreign-currency term loans secured from local and foreign banks (see Table 13). Comparatively, in 2012, Rp1,819 billion or 75.0% were Rupiah denominated and Rp605 billion or 25.0% were foreign-currency term loans secured from local and foreign banks (see Table 13). The growth in foreign currency borrowings is in line with the Company’s aim to diversify its funding sources and to not be overly reliant on only onshore funding. Most of our
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
125
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
bank loans carry fixed interest rates to minimize interest rate risk. Virtually all of our foreign currency loans have been hedged with cross-currency swaps to minimize foreignexchange risks.
pinjaman dalam mata uang asing sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya dan tidak terlalu bergantung pada pendanaan dari dalam negeri. Sebagian besar pinjaman-pinjaman bank tersebut menggunakan suku bunga tetap untuk meminimalisir risiko fluktuasi suku bunga. Pada hakikatnya, seluruh pinjaman mata uang asing Perusahaan telah memiliki lindung nilai untuk meminimalisir risiko devisa. Tabel 13 Sumber Dana (Rp miliar) Keterangan Efek Utang yang Diterbitkan - Bersih Pinjaman Bank (Valuta Asing) Pinjaman Bank (Rupiah) Pinjaman Lainnya Jumlah Pinjaman
2012
Perubahan Change
2013
Description
1.125
1.454
29,3%
Debt Securities Issued - Net
596
1.383
132,2%
Bank Borrowings (Foreign Currency)
1.808
1.789
-1,1%
Bank Borrowings (Rupiah)
2
0
-92,0%
Other Borrowings
3.530
4.626
31,0%
Total Borrowings
178
270
51,6%
Other Payables
Ekuitas
2.862
3.397
18,7%
Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
6.570
8.293
26,2%
Total Liabilities and Equity
Utang Lain-Lain
126
Table 13 Source of Funds (Rp billion)
Ekuitas
Equity
Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.397 miliar, terjadi peningkatan sebesar 18,7% atau Rp536 miliar dibandingkan dengan Rp2.862 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 14) karena adanya peningkatan sebesar 24,0% atau Rp506 miliar untuk Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya menjadi sebesar Rp2.615 miliar dibandingkan dengan Rp2.109 miliar pada tahun 2012. Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dihasilkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp509 miliar. Besarnya pertumbuhan Saldo Laba tersebut disebabkan oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk tidak melakukan pembayaran dividen sejak tahun 2011. Kami juga melihat penurunan Pengembalian Terhadap Ekuitas (ROE) sebesar 250 basis poin menjadi 16,3% pada tahun 2013 dibandingkan 18,8% pada tahun 2012 (lihat Tabel Ringkasan Laporan Keuangan dan Rasio pada bagian Ikhtisar Keuangan) akibat dari lambatnya pertumbuhan Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan (lihat Tabel 2) dan basis ekuitas yang meningkat yang berasal dari besarnya jumlah Saldo Laba karena tidak adanya pembayaran dividen dalam tiga tahun buku terakhir.
Total Equity as of 31 December 2013 was Rp3,397 billion, a 18.7% or Rp536 billion increase from Rp2,862 billion in 2012 (see Table 14) due to a 24.0% or Rp506 billion increase in Unappropriated Retained Earnings to Rp2,615 billion from Rp2,109 billion in 2012. Total Comprehensive Income for the Year generated in 2013 was Rp509 billion. The large growth in Retained Earnings is due to the General Meeting of Shareholders’ resolution of not paying dividends since 2011. We have also seen Return on Equity (“ROE”) decline by 250 basis points to 16.3% in 2013 from 18.8% in 2012 (see Table of Summary of Financial Statements and Ratio in the Financial Highlights section) due to the slow growth in Total Comprehensive Income for the Year (see Table 2) and a growing equity base from large Retained Earnings which was due to the absence of dividend payments over the last three financial years.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Tabel 14 Ekuitas (Rp juta) Keterangan
Tabel 14 Equity (Rp million) 2012
Perubahan Change
2013
Description
Ekuitas
Equity
Modal Saham
380.170
381.654
0,4%
Tambahan Modal Disetor - Bersih
357.906
374.108
4,5%
Cadangan Saham Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham
Share Capital Additional Paid-In Capital - Net Management and Employee Stock Option
5.350
14.547
171,9%
Program Share Reserve
Saldo Laba: Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas
Retained Earnings: 9.000
12.000
33,3%
Appropriated
2.109.428
2.615.047
24,0%
Unappropriated
2.861.854
3.397.356
18,7%
Total Equity
Analisa Laporan Arus Kas
Analysis Of Statements Of Cash Flow
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kas dan Setara Kas tercatat sebesar Rp225 miliar, terjadi peningkatan marjinal sebesar 33,1% atau Rp56 miliar dibandingkan dengan Rp169 miliar pada tanggal 31 Desember 2012.
As of 31 December 2013, Cash and Cash Equivalents was recorded at Rp225 billion, an increase of 33.1% or Rp56 billion compared to Rp169 billion as of 31 December 2012.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Operasi menggambarkan pergerakan kas untuk membiayai kegiatan-kegiatan Perusahaan. Pada tahun 2013, kas bersih yang digunakan untuk aktivitasaktivitas operasi adalah sebesar Rp1.324 miliar, meningkat 9,9% atau Rp119 miliar dibandingkan dengan Rp1.205 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 15). Hal ini disebabkan oleh peningkatan yang lebih besar pada pembayaran dana angsuran dan pelunasan dipercepat dari pelanggan dibandingkan dengan pencairan dana yang diperoleh untuk Transaksi Pembiayaan Baru. Penerimaan dari Transaksi Pembiayaan meningkat 26,4% atau Rp1.700 miliar menjadi Rp8.144 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.444 miliar pada tahun 2012, sementara Pembayaran untuk Transaksi Pembiayaan Baru meningkat sebesar 23,7% atau Rp1.660 miliar menjadi Rp8.652 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp6.993 miliar pada tahun 2012. Terjadi pula peningkatan pada Penerimaan Bersih dari Aktivitas Operasi Lainnya sebesar 27,8% atau Rp83 miliar menjadi Rp379 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp297 miliar pada tahun 2012.
Cash Flow from Operating Activities describes the movement of cash to fund the Company’s business concern. In 2013, the net cash utilised for operating activities was Rp1,324 billion, a 9.9% or Rp119 billion increase from Rp1,205 billion in 2012 (see Table 15). This is due to a much larger increase in cash repayments and early terminations from customers compared to the disbursement raised for New Financing Transactions. Proceeds from Financing Transactions increased by 26.4% or Rp1,700 billion to Rp8,144 billion in 2013 compared to Rp6,444 billion in 2012, whilst Payment of New Financing Transactions increased by 23.7% or Rp1,660 billion to Rp8,652 billion in 2013 from Rp6,993 billion in 2012. There was also an increase in Net Proceeds from Other Operating Activities of 27.8% or Rp83 billion to Rp379 billion in 2013 compared to Rp297 billion in 2012.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi menjelaskan keuntungan dan kerugian yang diperoleh Perusahaan dari investasiinvestasi yang dilakukan dan pengeluaran atas modal aset. Pada tahun 2013, kas bersih yang dimanfaatkan untuk aktivitas investasi sebesar Rp149 miliar, meningkat
Cash Flow from Investing Activities describes the gains or losses incurred by the Company from investments and expenditure on capital assets. In 2013, the net cash utilised for investing activities was Rp149 billion, a 139.1% or Rp87 billion increase from 2012 utilisation of Rp62 billion (see
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
127
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
sebesar 139,1% atau Rp87 miliar dibandingkan dengan pemanfaatan pada tahun 2012 sebesar Rp62 miliar (lihat Tabel 15). Peningkatan besar dalam pemanfaatan kas bersih selama tahun 2013 ini disebabkan oleh pencairan Deposito Berjangka pada tahun 2012 sejumlah Rp64 miliar yang mengimbangi peningkatan dalam Perolehan Aset Tetap selama tahun tersebut. Perolehan Aset Tetap meningkat 15,9% atau sebesar Rp21 miliar menjadi Rp153 miliar untuk tahun 2013 dibandingkan Rp132 miliar pada tahun 2012, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan belanja modal untuk pembangunan dan renovasi kantorkantor baru milik Perusahaan.
Table 15). The large increase in utilisation in 2013 was due to a redemption of Time Deposit in 2012 amounting to Rp64 billion that helped offset an increase in Acquisitions of Property and Equipment during that year. Acquisitions of Property and Equipment increased by 15.9% or Rp21 billion to Rp153 billion in 2013 compared to Rp132 billion in 2012, largely due to an increase in capital expenditure for the building and renovation of the Company’s new office premises.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan merupakan gambaran dari pergerakan kas yang diperoleh dari pinjamanpinjaman, serta pembayaran bunga kepada sumbersumber pendanaan tersebut. Pada tahun 2013, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp1.529 miliar, meningkat 20,4% atau sebesar Rp259 miliar dibandingkan dengan Rp1.270 miliar pada tahun 2012 (lihat Tabel 15). Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan pencairan dana atas Pinjaman yang Diterima sebesar 93,3% atau Rp1.486 miliar menjadi sebesar Rp3.077 miliar pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp1.591 miliar pada tahun 2012. Di lain pihak, pembayaran kembali atas Pinjaman yang Diterima pada tahun 2013 juga meningkat 63,7% atau Rp982 miliar dibandingkan dengan tahun 2012.
Cash Flow from Financing Activities describes the movement of cash raised from borrowings, and the payment of interest on these funding sources. In 2013, the net cash obtained from financing activities was Rp1,529 billion, a 20.4% or Rp259 billion increase from Rp1,270 billion in 2012 (see Table 15). This is largely due to a 93.3% or Rp1,486 billion increase in Fund Borrowings disbursement to Rp3,077 billion in 2013 compared to Rp1,591 billion in 2012. On the other hand, the repayment of Fund Borrowings in 2013 also 63.7% or Rp982 billion higher than 2012.
Peningkatan pada arus kas dari aktivitas pendanaan diimbangi dengan peningkatan bersih antara pencairan dana tambahan dan pelunasan dari pembiayaan bersama, channeling dan penjualan piutang serta efek utang yang diterbitkan sepanjang tahun tersebut. Jumlah pembayaran kembali dari aktivitas ini secara keseluruhan mengurangi kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar Rp257 miliar.
The increase in cash flow from financing activities was offset by the net increase between additional fund disbursement and repayment from joint financing, channeling and sale of receivables as well as debt securities issued during the year. The total net repayment from these activities all together reduced the net cash from financing activities by Rp257 billion.
Selain itu, kas tambahan dari aktivitas pendanaan dikontribusikan dari opsi saham yang dieksekusi pada tahun 2013 senilai Rp12 miliar.
Additionally, the additional cash from financing activities are contributed by stock options exercised in 2013 amounting to Rp12 billion.
Tabel 15 Arus Kas (Rp juta) Keterangan
2012
2013
Description
(1.204.854)
(1.323.548)
Net Cash Flows for Operating Activities
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
(62.493)
(149.433)
Net Cash Flows for Investing Activities
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
1.269.548
1.528.846
Net Cash Flows from Financing Activities
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Operasi
128
Table 15 Cash Flow (Rp million)
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Pengungkapan Informasi Lainnya
Other Disclosures
Kolektibilitas Piutang / Kualitas Aset
Receivables Collectibility / Asset Quality
Rasio Piutang Macet (NPL) Piutang yang Dikelola, yang dihitung berdasarkan Lewat Jatuh Tempo Lebih dari 90 Hari dibagi dengan Jumlah Piutang yang Dikelola, meningkat 33 basis poin menjadi 1,38% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 1,05% pada tahun 2012 (lihat Tabel 16) sehubungan dengan lebih tingginya tingkat pelanggaran dalam segmen produk Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan. NPL Sewa Pembiayaan lebih tinggi meskipun piutang yang lebih rendah terjadi karena penurunan sektor komoditas, dan lebih tingginya NPL Pembiayaan Konsumen terjadi karena peningkatan volume bisnis, serta lingkungan makro ekonomi dari meningkatnya harga bahan bakar dan suku bunga. Sepanjang tahun, Perusahaan melakukan pembenahan tim penagihannya, meningkatkan pengawasan kredit dan memperkenalkan metode-metode manajemen risiko yang lebih ketat untuk membantu proses pengambilan keputusan.
Managed Receivables Non-Performing Loan (“NPL”) Ratio, which is computed using Over 90 Days Past Due divided by Total Managed Receivables, increased 33 basis points to 1.38% in 2013 from 1.05% in 2012 (see Table 16) due to higher delinquencies in both product segments. Higher Finance Lease NPLs despite lower receivables is due to the downturn of the commodities sector, and the higher Consumer Financing NPLs were due to an increase in business volume, as well as the macro economic environment of rising fuel prices and interest rates. Over the year, the Company realigned its collection teams, enhanced credit control and introduced more rigorous risk management methods to aid decision-making.
Rasio NPL Dalam Neraca, yang dihitung berdasarkan Lewat Jatuh Tempo Lebih dari 90 Hari dibagi dengan Piutang Bersih, meningkat 42 basis poin menjadi 1,72% pada tahun 2013 dibandingkan dengan 1,29% pada tahun 2012 (lihat Tabel 16).
On-Balance Sheet NPL Ratio, which is computed using Over 90 Days Past Due divided by Net Receivables, increased 42 basis points to 1.72% in 2013 from 1.29% in 2012 (see Table 16).
Silakan mengacu ke Tabel 17 untuk penjelasan masingmasing dari Rasio Penghapusan Piutang Bersih.
Refer to Table 17 for respective Net Write-Off Ratios.
Tabel 16 Piutang Macet Keterangan
Table 16 Non-Performing Loan (NPL) 2012
Perubahan Change
2013
Piutang yang Dikelola Piutang Macet Absolut (Rp miliar)
Description Managed Receivables Absolute NPL (Rp billion)
Sewa Pembiayaan
31,8
43,9
38,2%
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
46,0
87,9
91,1%
Consumer Financing
Jumlah Piutang Macet
77,8
131,8
69,5%
Rasio Piutang Macet
Total NPL NPL Ratio
Sewa Pembiayaan
1,62%
2,25%
0,63%
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
0,85%
1,15%
0,30%
Consumer Financing
Jumlah Piutang Macet
1,05%
1,38%
0,32%
Piutang yang Dikelola dalam Neraca Piutang Macet Absolut (Rp miliar)
Total NPL On-Balance Sheet Absolute NPL (Rp billion)
Sewa Pembiayaan
31,8
43,9
38,2%
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
46,0
82,2
78,6%
Consumer Financing
Jumlah Piutang Macet
77,8
126,1
62,1%
Rasio Piutang Macet
Total NPL NPL Ratio
Sewa Pembiayaan
1,62%
2,25%
0,63%
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
1,14%
1,52%
0,39%
Consumer Financing
Jumlah Piutang Macet
1,29%
1,72%
0,42%
Total NPL
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
129
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Tabel 17 Penghapusan Piutang - Bersih (Rp juta)
Table 17 Net Write-Off (Rp million)
Keterangan
2012
2013
Penghapusan Piutang yang Dikelola Penghapusan Piutang - Kotor Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan Penghapusan Piutang - Bersih
60.122
85.489
Gross Write-Off
(21.413)
(24.215)
Recovery on Written-Off Receivables
38.709
61.274
Net Write-Off
0,8%
0,9%
Gross Write-Off
-0,3%
-0,3%
Recovery on Written-Off Receivables
0,5%
0,6%
Net Write-Off
% Penghapusan Piutang - Bersih
% Net Write-Off
Penghapusan Piutang - Kotor Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan Penghapusan Piutang - Bersih
Penghapusan Piutang Dalam Neraca
On-Balance Sheet Receivables Write-Off
Penghapusan Piutang - Kotor Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan Penghapusan Piutang - Bersih
60.122
75.542
Gross Write-Off
(21.686)
(23.963)
Recovery on Written-Off Receivables
38.436
51.579
Net Write-Off
1,0%
1,0%
Gross Write-Off
-0,4%
-0,3%
Recovery on Written-Off Receivables
0,6%
0,7%
Net Write-Off
% Penghapusan Piutang - Bersih
% Net Write-Off
Penghapusan Piutang - Kotor Pemulihan dari Piutang yang Dihapusbukukan Penghapusan Piutang - Bersih
Struktur Permodalan Permodalan
130
dan
Description Managed Receivables Write-Off
Kebijakan
Struktur
Capital Structure and Capital Structure Policies
Anggaran Dasar Perusahaan menetapkan bahwa modal dasar Perusahaan senilai Rp500 miliar terdiri dari 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp250,00 per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah 1.526.614.562 saham pada tahun 2013, atau Rp382 miliar, yang memenuhi persyaratan modal minimum untuk perusahaan pembiayaan seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006. Hal ini termasuk tambahan saham yang diterbitkan pada tanggal 31 Mei 2013 untuk implementasi Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP), sejumlah 5.936.000 saham untuk implementasi fase 1 dari opsi-opsi yang telah dijalankan.
The Company’s Articles of Association stipulates that the Company’s authorised capital amounts to Rp500 billion comprising of 2,000,000,000 shares with a nominal value of Rp250 per share. The issued and fully paid-up capital is 1,526,614,562 shares in 2013, or Rp382 billion, which complies to the minimum capital requirement for finance companies as defined in the Minister of Finance Regulation No. 84/PMK.012/2006. This includes additional shares issued on 31 May 2013 for the implementation of the Management & Employee Stock Option Program (“MESOP”), totaling 5,936,000 shares for the implementation of Phase 1 for options that have been exercised.
Sejumlah Rp3 miliar ditambahkan sebagai penggunaan Saldo Laba untuk Cadangan Umum pada tahun 2013 sehingga nilainya menjadi Rp12 miliar pada akhir tahun 2013.
The amount of Rp3 billion was added as appropriation of Retained Earnings for General Reserves in 2013 making the amount Rp12 billion as at year end 2013.
Tingkat Rasio Utang Terhadap Ekuitas (gearing) Perusahaan berada pada kondisi sehat, yaitu 1,3 kali pada tahun 2013, dibandingkan dengan 1,2 kali pada tahun 2012 (lihat
Net Debt-to-Equity Ratio (gearing) level of the Company is healthy, at 1.3 times in 2013, compared to 1.2 times in 2012 (see Table 18). The increase in gearing is part of
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
the Company’s strategy to drive expansion and growth. The gearing level is still within the Company’s conservative policy and far from the limit of ten times set by the regulator.
Tabel 18). Peningkatan pada gearing merupakan bagian dari strategi Perusahaan untuk mendorong ekspansi dan pertumbuhan. Tingkat gearing masih termasuk dalam kebijakan konservatif dari Perusahaan dan masih jauh dari batas sepuluh kali yang ditentukan oleh pihak pembuat peraturan. Tabel 18 Analisa Rasio Utang Terhadap Ekuitas Keterangan Utang Bersih Terhadap Ekuitas
Company Data and Profile
Table 18 Analysis of Debt-to-Equity Ratio 2012
Perubahan Change
2013 1,2 x
1,3 x
0,1
Description Net Debt-to-Equity
Perusahaan berusaha untuk menggabungkan pendanaan dari kas internal dengan pendanaan dari pihak ketiga dengan harga kompetitif dan adanya ketentuan-ketentuan menguntungkan yang memberikan manfaat bersama bagi semua pihak. Dengan demikian, sejalan dengan strategi Perusahaan untuk terus melakukan diversifikasi sumbersumber pendanaan, hal ini meningkatkan pendanaan dari efek utang pada tahun 2013, di mana terjadi peningkatan Efek Utang yang Diterbitkan sebesar 29,3% atau Rp329 miliar menjadi Rp1.454 miliar atau 29,7% dari jumlah liabilitas pada tahun 2013, dibandingkan dengan Rp1.125 miliar atau 30,3% dari jumlah liabilitas pada tahun 2012 (lihat Tabel 13).
The Company strives to combine funding from internal capital with funding from the market with competitive rates and favourable terms that is mutually beneficial to all parties. Thus, in line with the Company’s strategy to continually diversify its funding sources, it increased funding from debt securities in 2013, with a 29.3% or Rp329 billion increase in Debt Securities Issued to Rp1,454 billion or 29.7% of total liabilities in 2013 from Rp1,125 billion or 30.3% of total liabilities in 2012 (see Table 13).
Dividen
Dividends
Tidak ada dividen yang dibayarkan pada tahun buku 2012 di mana Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan bahwa Perusahaan menginvestasikan kembali seluruh laba untuk mendanai pertumbuhan usaha di masa mendatang. Demikian pula pada tahun buku 2011 dan 2010, Perusahaan memutuskan untuk tidak membayar dividen (lihat Tabel Sejarah Pembayaran Dividen Selama Lima Tahun Terakhir pada bab Kinerja 2013, bagian Ikhtisar Keuangan dari Laporan Tahunan ini).
No dividend was declared in financial year 2012 as the General Meeting of Shareholders resolved that the Company reinvested all earnings to fund future growth. Similarly, the Company did not declare dividends for the financial year 2011 and 2010 (see Table of Dividend Payment History for the Last Five Years on 2013 Performance chapter, Financial Highlights section of this Annual Report).
Rasio Solvabilitas dan Likuiditas
Solvency and Liquidity Ratios
Rasio Solvabilitas mengukur kemampuan Perusahaan dalam membayar utang-utang yang berasal dari aset atau ekuitas yang dimiliki. Solvabilitas Aset ditentukan dengan membandingkan jumlah aset dengan jumlah liabilitas. Solvabilitas Ekuitas ditentukan dengan membandingkan jumlah ekuitas dengan jumlah liabilitas.
Solvency ratios measure the ability of the Company to pay the debt held by the assets or its equity. Asset solvability is determined by comparing total assets to total liabilities. Equity solvability is determined by comparing total equity to total liabilities.
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar. Aset tersebut termasuk kas dan setara kas dan piutang pembiayaan, biaya
Liquidity ratio measures the ability of the Company in meeting the current liabilities using current assets. The current assets includes cash and cash equivalents and financing receivables, prepaid expenses, other receivables-net and
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
131
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
dibayar di muka, piutang lain-lain bersih dan aset lainnya, sementara liabilitas jangka pendek termasuk pinjaman yang diterima, efek utang yang diterbitkan – bersih, beban yang masih harus dibayar, utang pajak dan utang lain-lain.
other assets, while short-term liabilities are fund borrowings, debt securities issued – net, accrued expenses, taxes payable and other payables.
Perhitungan solvabilitas aset, solvabilitas ekuitas dan rasio likuiditas Perusahaan untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Calculation of the assets solvability, equity solvability and liquidity ratios of the Company for 2013 and 2012 are as follows:
Tabel 19 Solvabilitas Aset & Rasio Likuiditas (Rp juta, kecuali Solvabilitas Aset & Rasio Likuiditas) Keterangan
2012
2013
Description
Aset Lancar
3.548.763
4.303.534
Current Assets
Jumlah Aset
6.570.496
8.293.324
Total Assets
Pinjaman yang Diterima
1.460.650
1.553.859
Fund Borrowings
297.000
463.000
Debt Securities Issued - Net
Beban yang Masih Harus Dibayar
70.228
80.263
Accrued Expenses
Utang Pajak
31.142
59.621
Taxes Payable
Utang Lain-Lain
61.905
109.226
Other Payables
Efek Utang yang Diterbitkan - Bersih
132
Table 19 Asset Solvability & Liquidity Ratio (Rp million, except the Asset Solvability & Liquidity Ratio)
Liabilitas Jangka Pendek
1.920.925
2.265.969
Current Liabilities
Jumlah Liabilitas
3.708.642
4.895.968
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
2.861.854
3.397.356
Total Equity
Solvabilitas Aset (x)
1,8
1,7
Asset Solvability (x)
Solvabilitas Ekuitas (x)
0,8
0,7
Equity Solvability (x)
Rasio Utang Bersih Terhadap Ekuitas (x)
1,2
1,3
Net Debt-to-Equity Ratio (x)
Rasio Likuiditas (x)
1,8
1,9
Liquidity Ratio (x)
Rasio-rasio di atas menunjukkan bahwa Perusahaan dikelola secara baik dan bijaksana serta memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi berbagai kewajiban Perusahaan.
The above ratios show the Company is managed in a good and prudent manner and has sufficient reserves to meet its obligations.
Belanja Barang Modal
Capital Expenditure
Pada tahun 2013, belanja barang modal Perusahaan adalah sebesar Rp153 miliar, meningkat 15,9% atau Rp21 miliar dibandingkan dengan Rp132 miliar pada tahun 2012. Belanja barang modal sebagian besar berasal dari peningkatan pengeluaran untuk pembangunan dan renovasi gedung baru kantor pusat Perusahaan di Tangerang Selatan.
In 2013, the Company’s capital expenditure was Rp153 billion, an increase of 15.9% or Rp21 billion from Rp132 billion in 2012. The capital expenditure was largely contributed to the increase in expenditure for the building and renovation of the Company’s new head office premises in South Tangerang.
Tidak seperti perusahaan di industri lain yang membutuhkan banyak investasi barang modal, barang modal yang dimiliki Perusahaan hanya meliputi aset tetap dengan nilai bersih sebesar Rp414 miliar, yang merupakan 5,0% dari total aset yang dimiliki. Perusahaan tidak memiliki ikatan material
Unlike other capital intensive industries, the Company’s capital goods only includes fixed assets with a net value of Rp414 billion, which is 5.0% of the total assets owned. The Company has no material ties for the investment of capital goods. The investment is made solely to support the
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
atas investasi barang modal. Investasi yang dilakukan semata-mata untuk menunjang aktivitas bisnis Perusahaan, terutama berupa tanah dan bangunan di beberapa lokasi yang strategis untuk kantor pusat dan kantor cabang, peralatan kantor, kendaraan dinas. Sebanyak 60% dari barang modal diinvestasikan untuk pembelian tanah dan bangunan, termasuk Kantor Pusat Perusahaan saat ini yang berlokasi di BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Sementara itu, kantor cabang lainnya menggunakan sistem sewa dalam jangka waktu tertentu.
business activities of the Company, primarily in the form of land and buildings in several strategic locations for the head office and branch offices, office equipment, service vehicles. A total of 60% of the capital invested to purchase the land and building, including the Company’s head office currently located in BSD, Serpong, South Tangerang, whilst some branches are rented for a specified period.
Kejadian Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
Extraordinary and Rare Events
Pada tahun 2013, tidak ada kejadian bersifat luar biasa atau jarang terjadi dengan dampak keuangan bagi Perusahaan.
In 2013, there were no extraordinary or rare events with financial impact to the Company.
Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Utang (Modal)
Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, Debt (Capital) Restructuring
Pada tahun 2013, Perusahaan tidak melakukan aktivitasaktivitas tambahan terkait investasi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang. Namun Perusahaan tetap melanjutkan ekspansi jaringan kantor cabangnya menjadi 177 kantor cabang dan 59 gerai, dari 124 kantor cabang dan 61 gerai pada tahun 2012 (lihat Tabel Statistik pada bab Kinerja 2013, bagian Ikhtisar Keuangan dari Laporan Tahunan ini).
In 2013, the Company did not have additional activities on investment, divestment, acquisition or debt restructuring. The Company did, however, continue to expand its branch network, to 177 branches and 59 kiosks, from 124 branches and 61 kiosks in 2012 (see Table of Statistics on 2013 Performance chapter, Financial Highlights section of this Annual Report).
Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP)
Management and Employee Stock Options Program (“MESOP”)
Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk mengimplementasikan Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP) untuk menerbitkan maksimum 5% ekuivalen saham baru dari jumlah saham Perusahaan, atau 76.033.000 saham (setelah pemecahan nilai nominal saham). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa juga telah menyetujui penerbitan saham untuk implementasi tahap satu dengan maksimum 80% dari MESOP yang disetujui atau setara dengan maksimum 60.826.400 saham. Saham-saham ini dapat dieksekusi hingga bulan Juni 2014.
On 21 June 2012, the Company obtained shareholders’ approval through the Company’s EGM to implement a Management and Employee Stock Options Program (“MESOP”) to issue a maximum of 5% equivalent new shares from the total shares in the Company, or 76,033,000 shares (after stock split). The Extraordinary General Meeting of Shareholders had also approved the issuance of shares for the implementation of the phase one for maximum 80% of the approved MESOP or equivalent to maximum 60,826,400 shares. These shares can be exercised up to June 2014.
Harga eksekusi untuk MESOP tahap satu adalah Rp2.100,00 per saham. MESOP tahap satu terbagi dalam dua jendela eksekusi; jendela eksekusi pertama dibuka pada bulan Mei 2013 untuk maksimum 30% dari nilai MESOP sebenarnya atau setara dengan 22.809.900 saham. Tambahan 50% dari MESOP atau 38.016.500 saham ditambah saham yang tidak dieksekusi dalam jendela tahap pertama dapat diakumulasikan ke jendela eksekusi kedua yang akan dibuka pada bulan Mei 2014.
The exercise price for the phase one MESOP is Rp2,100 per share. The phase one MESOP was divided into two exercise windows; the first exercise window opened in May 2013 for the maximum 30% of original MESOP amount or equivalent to 22,809,900 shares. Additional 50% of MESOP or 38,016,500 shares plus the un-exercised shares in first exercise window can be accumulated to the second exercise window which will be opened in May 2014.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
133
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
134
Saham-saham yang beredar setelah program kadalurwarsa pada bulan Juni 2014 dapat diperpanjang hingga dua tahun, yang wajib mendapatkan persetujuan baru dari para pemegang saham dan penentuan harga eksekusi yang baru.
Any shares outstanding after the expiration of the program in June 2014 can be extended for another two years, subject to new shareholders’ approval and new exercise price determination.
Pada tanggal 31 Mei 2013, Perusahaan menerbitkan tambahan 5.936.000 saham untuk implementasi MESOP tahap satu untuk opsi-opsi yang telah dieksekusi, sehingga mengakibatkan jumlah saham Perusahaan yang beredar per tanggal 31 Desember 2013 sebanyak 1.526.614.562 saham (lihat bagian Struktur Permodalan dan Kebijakan Struktur Permodalan pada bab ini).
On 31 May 2013, the Company has issued the additional 5,936,000 shares for the implementation of the MESOP for phase one for options already exercised, thus resulting in a total outstanding number of the Company’s shares of 1,526,614,562 shares as of 31 December 2013 (see Capital Structure and Capital Structure Policies section of this chapter).
Perubahan dalam Perundang-Undangan
Changes in Legislation
Peraturan perundang-undangan baru yang memberikan dampak keuangan bagi Perusahaan, Peraturan Pemerintah (PP) No. 77/2013 mengenai Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka, diumumkan dan berlaku pada bulan November 2013 dengan masa berlaku surut mulai bulan Januari 2013 yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan insentif pajak sebesar 5%, sehingga menyebabkan Laba Tahun Berjalan menjadi lebih rendah sebesar Rp509 miliar, terjadi peningkatan kecil sebesar 3,7% dibandingkan dengan Rp490 miliar pada tahun sebelumnya. Selain hal tersebut di atas, tidak ada perubahan lain dalam peraturan perundang-undangan yang memberikan dampak signifikan terhadap operasional Perusahaan pada tahun 2013.
A new regulation with financial impact to the Company, Government Regulation (“PP”) No. 77/2013 regarding Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Form of Publicly-listed Companies, announced and effected in November 2013 with retroactive effect starting January 2013 resulted in the Company losing its tax advantage of 5%, resulting in lower Profit For The Year of Rp509 billion, a modest increase of 3.7% from Rp490 billion the previous year. Other than that, there were no changes in regulation which have significant impact on the operations of the Company in 2013.
Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policy
Tidak ada dampak akuntansi Perusahaan yang material dari perubahan-perubahan Kebijakan Akuntansi sepanjang tahun 2013. Daftar lengkap perubahan Kebijakan Akuntansi dapat disimak pada Ekshibit E/8 dari Laporan Keuangan yang telah diaudit dalam Laporan Tahunan ini.
There was no material accounting impact from changes in Accounting Policy during 2013. A complete list of changes in Accounting Policy can be found on Exhibit E/8 of the audited Financial Statements within this Annual Report.
Transaksi dengan Konflik Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Terkait
Transactions with Conflict of Interest and Transactions with Related Parties
Sepanjang tahun 2013, Perusahaan tidak melakukan transaksi apapun yang mengandung konflik kepentingan atau dengan pihak-pihak terkait konflik kepentingan tersebut. Penjelasan mengenai hal ini dan dampaknya terhadap Perusahaan dibahas dalam bab TATA KELOLA KORPORASI YANG BAIK dari Laporan Tahunan ini, halaman 138.
During the year 2013, the Company did not have any transaction which contains conflict of interest or with related parties. The explanation regarding this and its impact to the Company is discussed in the GOOD CORPORATE GOVERNANCE chapter of this Annual Report, page 138.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Fact Occurred After the Date of Accountant Report
Pada tanggal 28 Februari 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif (lisensi publikasi) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-121/D.04/2014 untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 dengan penawaran maksimum sebesar Rp500 miliar yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia dengan nilai nominal Rp2.500 miliar.
On 28 February 2014, the Company obtained statements of effective (publication license) from the Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) through its letter No. S-121/D.04/2014 to conduct the Continuous Public Offering of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 with maximum offering of Rp500 billion which is part of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia with a nominal value of Rp2,500 billion.
Peristiwa yang Terjadi Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Event After the Balance Sheet Date
Berdasarkan surat pengungkapan Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.Corp/CH/L/I/14-0001 tanggal 2 Januari 2014, Perusahaan menerima pengunduran diri Bapak Yan Peter Wangkar sebagai Direktur Perusahaan per tanggal 28 Oktober 2013. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, pengunduran diri Bapak Yan Peter Wangkar mulai berlaku 60 hari setelah tanggal surat yang bersangkutan, tanpa persetujuan dari RUPS.
Based on the Company’s disclosure letter to Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No.Corp/CH/L/I/14-0001 dated 2 January 2014, the Company received Mr. Yan Peter Wangkar’s resignation as the Company’s Director, as at 28 October 2013. Under the Company’s Articles of Association, Mr. Yan Peter Wangkar’s resignation will become valid after 60 days from the date of the letter, without GMS consent.
Realisasi Penerimaan Hasil dari Penawaran Umum Obligasi
Realisation of Proceeds from Public Offering of Bonds
Efek Utang yang Diterbitkan pada tahun 2013 termasuk penerbitan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 senilai Rp625 miliar dengan suku bunga kupon antara 7,5-9,0% untuk tenor 1-3 tahun. Obligasi tersebut telah didaftarkan pada Bursa Efek Indonesia.
Debt Securities Issued in 2013 include the issuance of Rp625 billion Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 bearing coupon rates of between 7.5-9.0% for 1-3 years tenor. The bonds have been listed in the Indonesian Stock Exchange.
Penggunaan penerimaan hasil dari obligasi tersebut adalah: 60% dari penerimaan hasil untuk mendanai bisnis Pembiayaan Konsumen Perusahaan dan 40% dari penerimaan hasil untuk mendanai bisnis Sewa Pembiayaan Perusahaan.
Use of proceeds for the bonds was as such: 60% of proceeds to fund the Company’s Consumer Financing business and 40% of proceeds to fund the Company’s Finance Lease business.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
135
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Pandangan Terhadap Tahun 2014 Outlook for the Year 2014
136
Indonesia telah mengalami tahun yang penuh tantangan. Inflasi yang meningkat, pengurangan subsidi bahan bakar, harga-harga komoditas yang semakin tertekan, defisit tertinggi anggaran negara, mata uang yang melemah secara signifikan, dan pertumbuhan ekonomi yang melambat telah mendominasi berita-berita utama sepanjang tahun 2013. Investor asing menarik diri dari pasar. Kami memprediksikan bahwa para investor akan terus menunggu melihat situasi dan kondisi yang disebabkan oleh ketidakpastian politik di Indonesia, sehubungan dengan akan diselenggarakannya pemilihan umum oleh negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dalam bulan-bulan mendatang.
Indonesia has had a challenging year. Higher inflation, the reduction of fuel subsidies, depressed commodity prices, a record current account deficit, a significantly weakened currency, and slower economic growth have dominated headlines for most of the past year. Foreign investors have pulled out of emerging markets. We foresee investors continue to remain on the sidelines due to political uncertainty, as the world’s third largest democracy goes into the election cycle in the coming months.
Tahun 2014 terlihat menjadi tahun yang menjanjikan – rekening anggaran negara pada bulan Desember 2013 menunjukkan tanda-tanda membaik, dan mata uang Rupiah yang melemah sebesar 26% sepanjang tahun mengalami perbaikan sebesar 5% sejak bulan Januari 2014. Hal ini merupakan pertanda baik bagi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tetapi apakah hal ini mampu bertahan?
2014 data seems promising – the current account balance in December 2013 shows signs of recovery, and at press time, the currency that dropped 26% over the year has gained some 5% since January 2014. This is a welcome sign for South East Asia’s biggest economy, but is this sustainable?
Kondisi tingginya suku bunga, subsidi bahan bakar dan harga komoditas yang rendah akan berlanjut di Indonesia sepanjang tahun 2014. Sehubungan dengan tahun diselenggarakannya pemilihan umum, kami berharap para pembuat kebijakan tidak menyampaikan masalah-masalah tersebut karena hal tersebut memerlukan perubahan kebijakan yang tidak populer untuk mengatasi inflasi. Sebaliknya, pembelanjaan negara yang lebih besar dengan adanya pemilihan umum akan membawa keuntungan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Kami memperkirakan Bank Indonesia akan meneruskan kebijakan yang agresif mengenai suku bunga.
High interest rates, fuel subsidies and low commodity prices will continue to cast a shadow over Indonesia during 2014. As this is an election year, we expect policy-makers not to address these issues, as these require un-popular policy changes to bring inflation under control. On the flipside however, greater spending expected from elections will be most beneficial to the growing low-middle income group. We expect Bank Indonesia to continue with its “hawkish” stance regarding interest rates.
Krisis di dunia pertambangan; topik yang menjadi isu besar dari perekonomian Indonesia sejak dua tahun terakhir yang disebabkan oleh menurunnya permintaan dunia internasional dan harga komoditas; diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2014. Undang-undang pertambangan yang baru, yang akan berlaku efektif pada awal tahun 2014 dan melarang ekspor mineral mentah, akan berakibat adanya kerugian pendapatan bagi perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia. Industri tambang batu bara dikecualikan dari undangundang baru ini, sehingga kami memperkirakan dampak yang terbatas pada kinerja ekspor.
The mining crisis, which has been a big issue for our economy over the past two years due to the drop in global demand and commodity prices, is expected to continue into 2014. The new mining law, which took effect earlier this year and bans the export of raw mineral exports, may result in losses in income for mining companies in Indonesia. Coal is excluded from this new law, so we expect the impact on exports to be limited.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Dari sisi pembuat regulasi, tahun 2014 menjadi tahun pertama terbentuknya lembaga OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dengan pengawasan komprehensif bagi sektor bisnis perbankan, pembiayaan, asuransi dan jasa keuangan lainnya. Kami berharap hal ini akan memberikan dampak positif bagi industri dalam jangka panjang.
On the regulatory side, 2014 marks the first year of a fully integrated OJK (Financial Services Authority), with complete oversight over banking, multifinance, insurance and other financial services. We expect this to be very positive for the industry on the long term.
Bagaimana hal ini berdampak pada bisnis kami? Secara keseluruhan, kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 akan setara atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013. Kami tetap bersikap prihatin terhadap masalah ekspor, defisit anggaran negara, dan perubahan yang terjadi baru-baru ini terkait regulasi di bidang pertambangan. Selanjutnya, kami juga prihatin bahwa Bank Indonesia akan terus menaikkan patokan suku bunga sehubungan dengan tujuan mengendalikan laju inflasi dan defisit anggaran negara. Sepanjang tahun 2013, Bank Indonesia menaikkan suku bunga 175 basis poin, di mana hal ini membawa pengaruh pada permintaan domestik, dan jumlah piutang macet. Suku bunga yang lebih tinggi ditambah dengan melemahnya Rupiah dapat berdampak negatif pada penjualan otomotif. Meskipun kami memperkirakan tingginya permintaan akan mobil-mobil berukuran kecil, efisien bahan bakar, dan murah pada tahun ini, industri secara keseluruhan masih bersikap waspada – pertumbuhan bisnis di masa mendatang kemungkinan tidak akan sekuat seperti yang kami alami sebelum tahun 2013.
How does this impact our business? All in all, we expect 2014 Indonesian economic growth to be similar or slightly lower than 2013. We remain concerned about exports, the current account deficit, and the recent changes to the mining regulation. Furthermore, we are concerned that Bank Indonesia may continue to raise benchmark rates as it tries to reign in on inflation and the current account deficit. During 2013 Bank Indonesia raised rates by 175 basis points, which are already impacting domestic demand, and non-performing loans. Higher interest rates coupled with a weak Rupiah could negatively impact automotive sales. Whilst we expect higher demand for smaller, fuel efficient, and cheaper cars this year, the overall industry outlook is cautious – growth may not be as strong as what we enjoyed prior to 2013.
Meskipun adanya tantangan-tantangan yang telah diungkapkan, di mana kami perkirakan akan bertahan untuk jangka menengah, masyarakat golongan ekonomi menengah di Indonesia yang terus berkembang tetap menjadi kekuatan yang signifikan bagi perekonomian. Kami terus bergairah melihat kesempatan bisnis di segmen masyarakat yang mengalami pertumbuhan luas ini. Strategi kami telah dan akan terus berfokus pada pengembangan (ekspansi) jaringan distribusi kami, dengan fokus pada wilayah-wilayah yang padat populasi tetapi belum terjamah, untuk melayani para pelanggan di kawasan tersebut. Kami terus menggali kesempatan di pasar-pasar baru serta mengembangkan jangkauan di wilayah-wilayah yang menjadi penopang bisnis kami. Jaringan bisnis yang kami bangun saat ini akan siap untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan bisnis baru.
Despite these challenges, which we expect to stay for the medium term, the growing Indonesian middle class remains a significant force in the economy. We continue to be excited about the ample growth opportunities in this segment. Our strategy has and will be to continue expanding our distribution network, with focus on dense and under-penetrated areas, to serve these customers. We continue to seek out opportunities in new markets as well as expanding reach in areas of our stronghold. The franchise that we are building today will be ready to exploit new opportunities.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
137
2013 Performance
Company at a Glance
Tata Kelola Korporasi yang Baik Good Corporate Governance BFI berkomitmen terhadap standar yang tinggi dari prinsip-prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik untuk memastikan adanya kepercayaan dan keberlangsungan hubungan dari para pemangku kepentingan. BFI is committed to high standards of Good Corporate Governance principals to ensure trust and continuity from stakeholders. Parade Pesta Kesenian Bali Hongky Zein
138
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
139
2013 Performance
Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang Baik Good Corporate Governance Statement
140
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Untuk meyakinkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan dan kelanjutan usaha Perusahaan, manajemen berkomitmen untuk terus meningkatkan dan menjaga pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik dengan standar yang tinggi. Praktik Tata Kelola Korporasi yang Baik merupakan bagian pelengkap dari peran Direksi dalam melaksanakan strategi dan bagi Dewan Komisaris dalam meninjau tindakan-tindakan korporasi secara luas. Perilaku ini sesuai dengan tujuan Perusahaan untuk meningkatkan kinerja, menciptakan nilai tambah bagi Perusahaan dan mampu mempertahankan daya tahan bisnis Perusahaan. Selanjutnya, berpegang pada filosofi Tata Kelola Korporasi yang Baik, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada para pemegang saham Perusahaan, mematuhi kode etik bisnis, hukum perusahaan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
To ensure continued trust from stakeholders and the continuity of the Company, management is committed to continually improve and maintain high standards of Good Corporate Governance. The practices of Good Corporate Governance are an integral to the role of the Board of Directors in executing strategy and for the Board of Commissioners in overviewing the corporate actions. These conducts are inline with the Company’s objection to increase performance, creates value added for the Company and be able to retain the sustainability of the Company’s business. Further, adhere to the philosophy for Good Corporate Governance, the Board of Commissioners and the Board of Directors are accountable to the Company’s shareholders, comply to the code of business conduct, corporate law and applicable rules and regulations.
Direksi memimpin penilaian risiko Perusahaan, pengelolaan sumber daya, perencanaan strategis serta pengelolaan keuangan dan operasional untuk memastikan agar kewajiban kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dipahami dan dipenuhi. Dewan Komisaris, yang terdiri atas para profesional dari berbagai bisnis dan latar belakang, memantau kinerja pengurus untuk memastikan kejujuran dan keandalan informasi, kontrol dan pengelolaan risiko keuangan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris menerima informasi yang teratur dan tepat waktu mengenai Perusahaan sebelum mengadakan rapat dewan. Dewan Komisaris juga mempunyai akses pada Sekretaris Perusahaan untuk memperoleh informasi selanjutnya yang mungkin diperlukan.
The Board of Directors presides over the Company’s risk assessment, resource management, strategic planning and financial and operational management to ensure that obligations to shareholders and other stakeholders are understood and met. The Board of Commissioners, which comprising of professionals from a range of businesses and backgrounds, monitors the performance of management to ensure the integrity and reliability of financial information, controls and risk management. In performing their duties, the Board of Commissioners receive regular and timely information about the Company prior to any board meetings. They also have access to the Corporate Secretary for any further information they may require.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
141
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang Baik Good Corporate Governance Statement
142
Perusahaan juga telah membuat pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik serta Tata Tertib sebagai indikator kinerja kunci bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
The Company has also made the implementation of Good Corporate Governance Principles and Codes of Conducts as the key performance indicators for the Board of Directors and Board of Commissioners in delivering their duties.
Aturan Prinsip Tata Kelola Korporasi Yang Baik
Code of Good Principles
Agar mampu melaksanakan prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik, Perusahaan menyediakan pedoman tata kelola korporasi yang berlaku bagi seluruh pemangku kepentingan dari Perusahaan dan terus menerus mengevaluasinya agar sesuai dengan perkembangan terkini dan praktik terbaik dari Tata Kelola Korporasi yang Baik.
In order to be able to implement the principles of Good Corporate Governance, the Company provides guidelines of the applicable corporate governance to all stakeholders of the Company and continuously being evaluated to adjust with the updated development and best practices of Good Corporate Governance.
Tata Tertib
Codes of Conduct
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI) adalah suatu perusahaan pembiayaan, yang memberikan berbagai layanan keuangan dalam bentuk Sewa Pembiayaan dan Pembiayaan Konsumen hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Guna memenuhi peran tersebut, BFI menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham, karyawan, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan melaksanakan bisnisnya secara profesional dengan hati-hati dan berintegritas.
PT BFI Finance Indonesia Tbk (“BFI”) is a finance company, providing various financial services in the form of Finance Lease and Consumer Financing throughout most provinces in Indonesia. To fulfill that role, BFI upholds the trust given by shareholders, employees, customers and other stakeholders by conducting its business professionally with caution and integrity.
Dalam rangka mencapai keberhasilan, perilaku tertentu yang dapat diterima harus dibentuk. Prinsip bisnis yang terkandung berikut ini menetapkan perilaku yang dapat diterima tersebut itu. Prinsip Tata Tertib ini berlaku bagi semua kegiatan BFI; dari kantor pusat sampai kantor cabang, dan bagi seluruh karyawan. Semua unsur yang berwenang di BFI bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Prinsip ini sepenuhnya disampaikan kepada para karyawan agar dipatuhi dengan seksama.
To achieve success, a certain set of acceptable behaviours must be established. Business principles contained hereunder define the aforementioned acceptable behaviours. This Code of Conduct Principles applies to all BFI’s activities; from headquarters to branches, and to all employees. All authorised elements within BFI are responsible to ensure that these Principles are wholly conveyed towards employees to be followed strictly.
Secara konsisten Perusahaan telah mematuhi dan menyetujui prinsip tata kelola korporasi guna mengakomodasi keperluan pengaturan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan keperluan pengaturan lainnya, serta diteruskan untuk mengatur dan meningkatkan susunan tata kelola korporasinya sendiri secara internal. Dalam hal ini, Perusahaan melihat pentingnya pedoman tata kelola yang berlaku bagi para karyawan dan pemangku kepentingan seperti yang ditetapkan berdasarkan prinsip tata kelola korporasi. Maka dari itu, Perusahaan telah mengatur manajemen dan operasi internalnya secara ketat sesuai dengan prinsip tata kelola korporasi, anggaran dasar dan pemahaman pada nilai-nilai dasar Perusahaan.
The Company has consistently complied with and adopted corporate governance principles to accommodate the regulatory requirements of the Indonesia Stock Exchange (“BEI”), the Financial Services Authority (“OJK”) and other regulatory requirements as well as continued to internally regulate and improve its corporate governance structure. In this respect, the Company sees the importance of guidelines of the applicable corporate governance to the employees and stakeholders as stipulated under the corporate governance principles. Hence, the Company has been regulating its internal management and operation in a strict manner in accordance to the corporate governance principles, articles of association and comprehension to the Company’s core values.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Corporate
Governance
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Pedoman Prinsip-Prinsip Berusaha
Code of Conduct Principles
Pendahuluan
Exordium
Pedoman Prinsip-Prinsip Berusaha berlaku bagi seluruh kegiatan BFI, baik di kantor pusat maupun kantor cabang, serta bagi setiap karyawannya. Semua pihak yang berwenang di dalam BFI mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa Prinsip-Prinsip ini dikomunikasikan secara lengkap kepada karyawannya untuk ditaati dengan sungguh-sungguh.
The Code of Conduct Principles applies to all BFI’s activities; from headquarters to branches, and to all employees. All authorized elements within BFI are responsible to ensure that these Principles are wholly conveyed towards employees to be followed strictly.
BFI Finance melaksanakan kegiatan usahanya dengan kejujuran, integritas, dan keterbukaan, serta menghormati kepentingan pemegang saham, karyawan dan para pemangku kepentingan lainnya.
BFI Finance conducts its business with honesty, integrity, and transparency, and with respect towards shareholders’, employees’, and stakeholders’ interest.
Tanggung Jawab Korporasi
Corporate Responsibilities
BFI Finance mengakui adanya 5 (lima) bidang tanggung jawab korporasi:
BFI Finance acknowledges the following 5 (five) scopes of its responsibilities:
a. Kepada Pemegang Saham Kami akan menjalankan usaha Perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik. BFI bermaksud untuk memberikan hasil usaha yang optimal dengan senantiasa memelihara pembayaran dividen kepada para pemegang saham, sementara itu juga mempertahankan kecukupan dana untuk menggerakkan pertumbuhan Perusahaan. BFI sangat menghargai hubungan dengan para pemegang saham dan akan memberikan informasi tepat waktu, teratur dan dapat dipercaya mengenai kegiatan, kondisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan.
a. Towards Shareholders We conduct business to improve shareholders’ values based on the principles of Good Corporate Governance. BFI intends to provide optimal results by providing dividends for shareholders and retain enough funds to maintain the Company’s growth. BFI values its good relationship with shareholders and will provide detailed, accurate, punctual and trustworthy information regarding its business, financial condition and business results.
b. Kepada Pelanggan Kami memiliki komitmen untuk meraih dan mempertahankan para pelanggan dengan menyediakan produk jasa pembiayaan yang memberikan nilai tambah bagi para pelanggan dari segi manfaat dan biayanya.
b. Towards Customers We are committed to obtain and maintain customers with financial services that provide added values for customers in terms of benefits and costs.
c. Kepada Karyawan Kami menghargai para karyawan sebagai sumber daya yang sangat penting dan akan merekrut, mempekerjakan, memberikan pelatihan dan mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi dan kemampuan yang dimiliki. Selanjutnya, kami bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi kerja yang sehat dan menjamin keselamatan para karyawan.
c. Towards Employees We value employees as an important resource and will recruit, employ, provide trainings and promote them based on qualifications and capabilities. Furthermore, we are responsible for creating a conducive workplace and ensure employees’ safety.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
143
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang Baik Good Corporate Governance Statement
144
d. Kepada Pihak dengan Siapa Berbisnis Kami senantiasa memelihara hubungan yang saling menguntungkan dengan para kreditur, mitra usaha dan pihak lainnya dengan siapa Perusahaan melakukan bisnis, serta mendorong penerapan prinsip-prinsip ini dalam pelaksanaannya.
d. Towards Stakeholders We always maintain mutually beneficial relationships with creditors, business partners, and other stakeholders and enforce these principles to realisation.
e. Kepada Masyarakat Sebagai anggota masyarakat, kami akan senantiasa menjalankan bisnis Perusahaan yang bertanggung jawab dengan menghormati undang-undang dan peraturan yang berlaku di tempat Perusahaan melakukan usaha dan berupaya untuk memastikan bahwa kegiatankegiatan Perusahaan tidak melanggar hak-hak asasi manusia.
e. Towards Community As a member of the society, we will always conduct business in a responsible manner by abiding by rules and regulations in locations where we operate and ensuring that the Company’s activities do not violate the human rights.
Sumbangan dari Perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi lingkungan sekitarnya dan memberikan manfaat langsung bagi seluruh penerimanya.
The Company’s contributions are intended to improve the quality of life in its surrounding vicinities and to provide direct benefits to all recipients.
Integritas Usaha
Business Integrity
BFI beserta seluruh kantor cabangnya dituntut untuk mengutamakan kejujuran, integritas dan kewajaran di semua aspek usaha Perusahaan dan mengharapkan hal yang sama dalam hubungan dengan semua pihak dengan siapa BFI berbisnis. Seluruh transaksi bisnis atas nama Perusahaan harus dicatat secara akurat sesuai dengan prosedur operasional standar dan tunduk pada audit. Para karyawan harus mengesampingkan kepentingan pribadi mereka ketika menjalankan bisnis Perusahaan.
BFI and all of its branches uphold honesty, integrity and fairness throughout all the Company’s business aspects and expect the same thing from all stakeholders. All business transactions on the Company’s behalf must be recorded accurately in line with standard operating procedures and subject to audit. All employees must put aside their personal interest when conducting the Company’s business.
Komitmen Kegiatan Operasional
Operational Business Commitment
a. Pemakaian dan Perlindungan Aset Perusahaan BFI akan memastikan bahwa setiap karyawan bertanggung jawab atas pemakaian yang wajar, perlindungan dan pelestarian aset dan sumber daya Perusahaan. Aset dan sumber daya Perusahaan, maupun kesempatan-kesempatan apapun yang timbul berdasarkan kedudukan seseorang, harus digunakan semata-mata untuk kepentingan pencapaian tujuan korporasi dan bukan untuk kepentingan pribadi.
a. Company’s Assets Utilisation and Protection BFI will ensure that every employee is responsible for proper use, protection and preservation of assets and Company resources. Companies’ assets and resouces as well as any opportunities that arise on the basis of one’s position, must be used solely for the interests of corporate objectives and not for personal gain.
Karyawan BFI dilarang mencari keuntungan untuk diri mereka sendiri atau orang lain melalui penyalahgunaan jabatan.
BFI’s employees must not misuse their positions to gain profit for their or other’s personal gain.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
b. Pengungkapan Informasi BFI menganggap informasi di bidang strategi bisnis merupakan aset Perusahaan yang harus dilindungi terhadap kehilangan, pelanggaran serta pemakaian dan pengungkapan yang tidak selayaknya.
b. Information Disclosure BFI views information regarding business strategy is a crucial asset that must be protected from theft, violation, misuse and inappropriate exposure.
c. Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading) BFI akan senantiasa memastikan bahwa semua karyawan harus mentaati aturan-aturan perdagangan orang dalam. Ini berarti bahwa adanya informasi bukan untuk umum yang dapat mempengaruhi harga saham BFI harus dirahasiakan dengan baik sampai diumumkan oleh manajemen yang berwenang. Lebih lanjut, karyawan yang mempunyai informasi sensitif yang mungkin dapat mempengaruhi harga saham BFI dan hak-hak terkait, tidak boleh melakukan transaksi langsung maupun tidak langsung atas saham BFI dan hak-hak terkait tersebut.
c. Insider Trading BFI enforces insider trading regulations to all its employees. This means that insider information that could affect BFI’s share price must be kept confidential until authorized disclosure. Furthermore, employees with access to sensitive information that could affect the BFI’s share price and related rights must not be involved with direct or indirect transaction of BFI’s shares and other related rights.
NILAI-NILAI DASAR PERUSAHAAN
COMPANY’S CORE VALUES
Dalam pelaksanaannya, Perusahaan telah memberitahu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan, tanpa melihat posisinya, bahwa mereka harus mematuhi dengan martabat etika pada tingkat tertinggi yang ditanamkan dalam Nilai-Nilai Dasar Perusahaan. Manajemen dan karyawan Perusahaan dianjurkan untuk memahami dan mematuhi nilai-nilai dasar, yang sangat penting dalam menjaga pertumbuhan Perusahaan yang berkesinambungan. Nilainilai dasar Perusahaan yang disingkat menjadi GREAT, berarti, Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan, Realisasikan Saling Menghormati dan Peduli, Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal, Absolut dalam Integritas, dan Tim Kerja yang Solid dan Saling Percaya. Nilai-nilai dasar berikut ini menetapkan prinsip bisnis sebagai pedoman perilaku bagi para karyawan dalam ruang lingkup kerja mereka baik internal maupun eksternal.
In its implementation, the Company has advised the Board of Commissioners, Board of Directors and all employees, regardless of their position, that they must comply with the highest level of ethical standards embedded in Core Values of the Company. Management and employees of the Company are encouraged to understand and obey to the core values, which is very important in keeping the sustainable growth of the Company. The Company’s core values which is abbreviated by GREAT, stand for, Grow and Improve Continuesly, Respect and Care, Excellent Service, Absolute Integrity, and Trust and Team Spirit. The following core values define the business principles as behavioral guidelines for employees within the scope of their job internally and externally.
Giat Memperbaiki Diri Secara Berkesinambungan Nilai ini merupakan komitmen dari Perusahaan untuk selalu berkembang, baik dalam sisi kualitas maupun kuantitas, dalam hal perkembangan bisnis maupun kekuatan sumber daya manusia, dalam hal pemikiran maupun tindakan yang lebih efektif dan produktif, dalam hal proses maupun hasil kerja yang nyata di dalam mendukung pertumbuhan organisasi. Komitmen pengembangan ini juga diikuti dengan perbaikan secara konsisten dan terusmenerus dalam segala aspek, yaitu dalam pengembangan organisasi, bisnis, produk, proses kerja dan kualitas sumber daya manusia.
Grow and Improve Continuously This value constitutes the Company’s commitment to grow all the time; both from quality and quantity sides; in terms of business development and human capital power, more effective and productive thinking and act, as well as process and factual work result in supporting the growth of the organization. Commitment for this development is also followed with consistent and sustainable improvement in all aspects, which are in the development of organization, business, product, work processes and quality of human capital.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
145
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Pernyataan Tata Kelola Korporasi yang Baik Good Corporate Governance Statement
146
Realisasikan Saling Menghormati dan Peduli Menghormati dan menunjukkan kepedulian merupakan budaya Perusahaan yang dilakukan secara konsisten, tidak hanya terbatas kepada sesama karyawan tetapi juga kepada keseluruhan organisasi. Menghormati sesama karyawan dengan cara menghargai perbedaan yang ada, baik dalam hal pemikiran maupun tindakan, serta mencari persamaan untuk membentuk Perusahaan yang lebih kokoh. Peduli pada kondisi dan situasi Perusahaan, dan turut serta dalam mendukung pencapaian Perusahaan dalam situasi apapun.
Respect and Care Giving respect and showing care represent the Company’s culture that is carried out consistently, not only limited among fellow employees but also across the organization. Giving respect to fellow employees by appreciating any existing differences; both in terms of thinking and act; and finding uniformity to build the Company even stronger. Care about the condition and situation of the Company, and join in to support the Company’s accomplishment in any situation.
Ekstra Layanan kepada Pelanggan Internal dan Eksternal Nilai ini diartikan sebagai tuntutan yang terus-menerus untuk menciptakan kepuasan dalam pelayanan pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. Pemikiran ini sangat penting sebagai pedoman Perusahaan dalam hal penyusunan prinsip kebijakan dan strategi, aktivitas bisnis, dan proses pengambilan keputusan serta dalam pemberian layanan.
Excellent Service
Absolut dalam Integritas Integritas mencakup keutuhan dan keseimbangan antara pemikiran (perspektif), perkataan dan tindakan terhadap kondisi dan situasi yang ada, dan termasuk di dalamnya adalah kejujuran, ketulusan dan komitmen terhadap suatu keadaan. Integritas juga tercermin dalam kesesuaian dan konsistensi perkataan dan perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan (walk the talk) dalam melakukan peraturan Perusahaan demi kemajuan organisasi. Integritas dapat terlihat dalam melakukan hal yang benar dan berani mengakui kesalahan demi terciptanya budaya yang transparan dan positif.
Absolute Integrity Integrity covers totality and balance between the perspective, words and acts against the existing situation and condition, and inclusive honesty, sincerety, and commitment to a condition. Integrity is also reflected in conformity and consistency between words and conduct as indicated by employee (walk the talk) in performing the Company’s regulation for the advancement of the organization. Integrity is visible when doing right and having the courage to admit one’s mistake in order to create a transparent and positive culture.
Tim Kerja yang Solid dan Saling Percaya Kerja sama yang utuh dan optimal dapat diperoleh melalui kepercayaan yang dibangun melalui berbagai kondisi yang ada. Saling percaya merupakan modal utama organisasi untuk mengikat dan mempererat hubungan antara sesama karyawan, antara karyawan dan Perusahaan dan sebaliknya. Adanya saling percaya terhadap itikad dan semangat positif demi kemajuan organisasi adalah menjadi dasar terciptanya hubungan dan kerja sama untuk jangka waktu yang panjang.
Trust and Team Spirit Intact and optimal cooperation is obtainable from the trust that is built through various condition. Mutual trust constitute the primary capital of the organization to bind and tighten the relationship among fellow employees, between employees and the Company and the reverse. Mutual trust to good faith and positive spirit for the advancement of the organization becomes the groundwork for the establishment of long term relationship and cooperation.
Nilai-Nilai Dasar Perusahaan adalah dasar bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan karyawan untuk menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai dasar Perusahaan.
The Company’s Core Values are the base for all the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and employees to conduct the business in accordance to the Company’s core values.
This value is defined as continuous demand to create satisfaction in rendering service to customers; both internal and external customers. This thinking is essential as the Company’s guidance in preparing the principles of policy and strategy, business activities, decision-making process, and service provision.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Kusmayanto Kadiman
Johanes Sutrisno
Alfonso Napitupulu
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Emmy Yuhassarie
Richard Andrew Deitz
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Direksi Board of Directors
Francis Lay Sioe Ho
Yan Peter Wangkar
Cornellius Henry Kho
Harry Jesus Rodriguez Palmer
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
147
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kebijakan Pelapor (Whistleblower) Whistleblower Policy
Perusahaan telah membentuk Sistem Pelapor (Whistleblower) yang dibuat berdasarkan Peraturan Perusahaan No. SOP/031 tanggal 22 Maret 2013. Siapa saja boleh mengajukan keluhan dan/atau laporan tentang penipuan dan/atau pelanggaran atas tata tertib Perusahaan, prinsip Tata Kelola Korporasi dan mengirimkan surat elektronik (e-mail) ke:
[email protected] atau melalui sarana komunikasi lainnya seperti SMS, BBM atau surat. Seluruh keluhan dan/atau laporan yang masuk akan dianalisa dan tindak lanjut yang diperlukan akan dibuat dengan melibatkan Departemen Audit Internal dan Manajemen Risiko. Keamanan dan kerahasiaan orang-orang yang mengirimkan keluhan dan laporan akan dilindungi.
The Company has set up a Whistleblower System established under the Company’s Regulation No. SOP/031, dated 22 March 2013. Anyone may submit their complaint and/or report about fraud and/or violation of the Company’s codes of conduct, Corporate Governance principles and send it to e-mail:
[email protected] or by any other means of communication such as SMS, BB Messenger or letter. The entire incoming complaints and/or report will be analyzed and necessary follow up will be made involving the Internal Audit and Risk Management Departments. The complainants and reporters are protected of their security and confidentiality.
Pada tahun 2013, jumlah laporan masuk dari Sistem Whistleblower dan proses tindak lanjutnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
In the year 2013, the total incoming reports from Whistleblower System and the process of follow up can be seen in the following table:
No.
Jenis Laporan/Keluhan
Selesai Resolved
Jumlah Total
Type of Report/Complaint
1.
Dugaan penipuan
0
0
0
Alleged fraud
2.
Kelakuan tidak senonoh
5
4
9
Misconduct
3.
Lain-lain
5
0
5
Others
10
4
14
Total Incoming Reports
Jumlah Laporan yang Masuk
148
Dalam Proses On Progress
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Konsep Tata Kelola Korporasi menekankan pada dua hal penting. Pertama, hak pemegang saham untuk mendapatkan informasi yang benar dan tepat waktu, dan kedua, kewajiban Perusahaan untuk mengungkapkan secara akurat, tepat waktu dan terbuka, semua informasi mengenai kinerja Perusahaan, pemegang saham dan pemangku kepentingan. Implementasi tata kelola korporasi di BFI dijalankan dengan kebulatan tekad untuk menjadi yang terbaik dengan mengambil kalangan profesional untuk mengungkapkan hal-hal yang material perihal perusahaan untuk memastikan bahwa semua investor mendapat akses pada informasi yang jelas dan nyata.
Corporate Governance concept emphasizes on two important things. Firstly, the right of shareholder to be provided with correct and timely information, and secondly, the obligation of the Company to disclose accurately, in a timely manner and transparently all information regarding the Company’s performance, shareholders and stakeholders. Corporate governance implementation at BFI is fueled by the determination to become the very best by employing professional to provide disclosure of material matters concerning the corporation to ensure that all investors have access to clear, factual information.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas (UUPT) dan Anggaran Dasar Perusahaan, susunan Tata Kelola Korporasi terdiri atas:
In accordance to the Corporate Law No. 40/2007 concerning the Limited Liability Company (“UUPT”) and the Company’s Articles of Association, the Corporate Governance structure comprising of the following:
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah posisi tertinggi dari Perusahaan yang berwenang untuk menyetujui hal-hal penting termasuk pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris, persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar, persetujuan atas laporan tahunan, mengangkat auditor eksternal, menentukan penggunaan laba Perusahaan dan remunerasi para anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan dan Anggaran Dasar Perusahaan. Para pemegang saham dianjurkan untuk hadir dalam RUPS Tahunan. Hasil keputusan yang dibuat dalam rapat diumumkan pada surat kabar dan dipasang pada situs Perusahaan setelah rapat selesai.
General Meeting of Shareholders (“GMS”) is the highest position of the Company that has authority to approve on important matters including the appointment of the Board of Directors and Board of Commissioners, approval of the change in Articles of Association, approval of the annual report, to appoint the external auditor, to determine the usage of Company’s profit and the remuneration of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, and others, in accordance with the provision of the legislations and the Articles of Association of the Company. Shareholders are encouraged to attend the Annual GMS. The outcome of the decisions made during the meeting are announced in the newspapers and posted on the Company’s website following the meeting.
Investasi keuangan yang dibuat oleh para pemegang saham dalam Perusahaan memberikan mereka yang memiliki saham hak pilih dengan wewenang untuk memberikan persetujuan dalam RUPS. Direksi dan Dewan Komisaris mengakui bahwa untuk mengeluarkan suara dalam RUPS secara informatif, para pemegang saham harus menerima informasi yang relevan. Direksi dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk mengenali dan mendistribusikan informasi tersebut secara tepat waktu kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, demikian pula untuk memastikan kepatuhan pada kewajiban pengungkapan yang diwajibkan menurut hukum.
The financial investment made by shareholders in the Company entitles those with voting shares approval authorities during the GMS. The Board of Directors and Board of Commissioners recognize that to vote during GMS in an informed manner, shareholders must receive relevant information. It is the commitment of the Board of Directors and Board of Commissioners to identify and distribute the information in a timely way to all shareholders and the other stakeholders, as well as to ensure compliance for delivering disclosure obligations imposed by law.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
149
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Untuk komunikasi yang lebih baik dengan para pemegang saham dan pemangku kepentingan Perusahaan di seluruh dunia dan pengkinian informasi tentang perkembangan Perusahaan, BFI menerbitkan informasi bisnis, laporan tahunan dan informasi relevan lainnya pada situs Perusahaan di http://www.bfi.co.id yang dapat diakses oleh pemegang saham dan pihak-pihak terdaftar yang berminat pada Perusahaan. Selain itu, BFI juga membuat buletin triwulan, sebagian besar untuk keperluan internal, yang didistribusikan ke seluruh cabang Perusahaan.
For better communication with its shareholders and stakeholders around the world and to update the information on the Company’s developments, BFI publishes business information, the annual report and other relevant information on the Company’s website at http://www.bfi.co.id that can be accessed by the shareholders and registered parties who have interest in the Company. In addition, BFI also produces quarterly bulletins, mostly for internal purposes, distributed to all the Company’s branches.
Pada tahun 2013, Perusahaan menyelenggarakan 1 RUPS Tahunan dan 1 RUPS Luar Biasa pada tanggal 16 Mei 2013. Kedua RUPS ini telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku termasuk UUPT, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.1. mengenai Rencana dan Pelaksanaan RUPS (peraturan Bapepam-LK) dan Anggaran Dasar.
In 2013, the Company held 1 of Annual GMS and 1 Extraordinary GMS on 16 May 2013. These GMS have been conducted in accordance with the applicable legislation including the UUPT, Regulations of the Indonesian Capital Market and Financial Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) No. IX.1. concerning the Plan and the Implementation of the GMS (Bapepam-LK regulations) and the Articles of Association.
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2013 bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, Jl. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, telah dilaksanakan sesuai dengan UUPT, Peraturan BapepamLK mengenai implementasi RUPS, serta Anggaran Dasar Perusahaan.
The Annual GMS and Extraordinary GMS which were both held on 16 May 2013 taken place at the Borobudur Hotel Jakarta, Jl. Lapangan Banteng Selatan, Central Jakarta, had been conducted in accordance with the UUPT, Regulation of Bapepam-LK concerning implementation of the GMS, as well as the Company’s Articles of Association.
RUPS Tahunan dihadiri oleh 86,20% Pemegang Saham. Berikut adalah langkah-langkah rinci implementasi dari peraturan-peraturan tersebut:
The Annual GMS attended by 86.20% Shareholders. The following is the detailed steps in implementation of the regulations:
Prosedur RUPS Procedures of GMS Pemberitahuan Rencana RUPS kepada Bapepam-LK Notification of GMS Plan to the Bapepam-LK
Pemberitahuan RUPS
Rencana
Notification of GMS Plan
Implementasi Implementation Tanggal 4 April 2013 atau 7 (tujuh) hari kalendar sebelum Pemberitahuan RUPS diiklankan oleh Perusahaan On 4 April 2013 or 7 (seven) calendar days prior the GMS Notification that was advertised by the Company
Tanggal 11 April 2013, atau 14 (empat belas) hari kalendar sebelum tanggal iklan Pemanggilan RUPS, dipasang pemberitahuan rencana RUPS di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. On 11 April 2013, or 14 (fourteen) calendar days prior the date of the GMS Summoning advertisement, put the notification of GMS Plan in the Bisnis Indonesia and Investor Daily Newpapers.
150
Diwajibkan oleh UUPT, AD dan Peraturan Bapepam-LK Required by UUPT, AOA and Regulations of Bapepam-LK Peraturan Bapepam-LK mewajibkan agenda RUPS dilaporkan kepada Bapepam-LK paling lambat 7 (tujuh) hari kalendar sebelum Pemberitahuan Rencana RUPS diiklankan oleh Perusahaan.
Catatan Remarks Memenuhi Bapepam-LK
peraturan
Comply with the regulations of Bapepam-LK
Regulations of Bapepam-LK require the GMS agenda to be reported to the BapepamLK latest 7 (seven) calendar days prior the Notification of GMS plan was being advertised by the Company. UUPT dan Anggaran Dasar Perusahaan mewajibkan pengumuman rencana RUPS harus sudah selesai 14 (empat belas) hari sebelum tanggal iklan Pemanggilan RUPS. UUPT and the Articles of Association of the Company require the announcement of GMS plan has to be done 14 (fourteen) days before the date of GMS Summoning advertisement.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan Comply with the provisions of the Articles of Association of the Company
Human Capital
Prosedur RUPS Procedures of GMS Pemanggilan RUPS GMS Summoning
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Implementation of GMS
Pemberitahuan Hasil RUPS Notification of GMS Result
Company Data and Profile
Diwajibkan oleh UUPT, AD dan Peraturan Bapepam-LK Required by UUPT, AOA and Regulations of Bapepam-LK
Catatan Remarks
Pemanggilan RUPS dilaksanakan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan RUPS.
Memenuhi UUPT dan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan
GMS Summoning is conducted not later than 14 (fourteen) days prior the implementation of GMS.
Comply to the UUPT and the provision of the Articles of Association
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2013 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
UUPT dan Anggaran Dasar Perusahaan mewajibkan RUPS diselenggarakan di kantor Perusahaan atau di tempat kegiatan bisnis utamanya atau di mana sahamnya tercatat.
Memenuhi UUPT dan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan
The Annual GMS and Extraordinary GMS were held on 16 May 2013 at Borobudur Hotel, Central Jakarta.
UUPT and the Articles of Association of the Company require the GMS to be held at the Company’s office or where its main business activities are located or where its shares are listed.
Tanggal 20 Mei 2013, atau 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan RUPS, hasil RUPS telah dilaporkan ke Bapepam-LK (OJK) dan diiklankan pada Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily, keduanya harian berbahasa Indonesia dengan sirkulasi nasional.
Perusahaan wajib melaporkan hasil RUPS paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan RUPS ke Bapepam dan mengumumkannya kepada publik sedikitnya dalam 2 (dua) harian berbahasa Indonesia, satu di antaranya dengan sirkulasi nasional.
Implementasi Implementation Tanggal 30 April 2013, atau 14 (empat belas) hari kalendar sebelum tanggal RUPS, memasang iklan pada Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. On 30 April 2013, or 14 (fourteen) calendar days prior to the date of GMS, put the advertisement in the Bisnis Indonesia and Investor Daily Newspapers.
Pelaksanaan RUPS
Good Corporate Governance
On 20 May 2013, or 2 (two) business days after the GMS implementation, GMS results have been reported to Bapepam-LK (OJK) and advertised in Bisnis Indonesia and Investor Daily Newspapers, both were Indonesian language and circulated nationally.
Comply to the UUPT and the provisions of the Articles of Association
Memenuhi Bapepam-LK
peraturan
Comply with the BapepamLK regulations
The Company requires to report the GMS results no later than 2 (two) business days after the implementation of GMS to the BapepamLK (OJK) and announce it to public at least in 2 (two) Indonesian language newpapers, one of them is nationally circulated.
Hasil RUPS Tahunan Tanggal 16 Mei 2013
Annual GMS Results on 16 May 2013
Agenda Rapat Pertama memutuskan: 1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Pengawasan dari Dewan Komisaris Perusahaan. Mengesahkan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (anggota BDO International Limited); 2. Menerima baik dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan sesuai Laporannya Nomor: 107/3-B008/FP-3/12.12 tanggal 20 Februari 2013 dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”, dengan demikian memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi dari tanggung jawab atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah
The First Meeting Agenda decided: 1. To accept and approve the Company’s Annual Report for the financial year ended 31 December 2012, including the Accountability Report from the Board of Directors and the Supervisory Report from the Board of Commissioners of the Company. Authorised the financial statement of the Company for the fiscal year 2012 which has been audited by the Public Accountant of Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (a member of BDO International Limited); 2. To accept and ratify the Financial Statements of the Company for the financial year ended 31 December 2012 as audited by the Public Accountant of Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan whose Report Number: 107/3B008/FP-3/12.12 dated 20 February 2013 expressed “Unqualified” opinion on the said financial statements, thus granting release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company in relation to their duties of
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
151
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
152
mereka jalankan selama tahun buku 2012, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012.
management and supervision conducted during the financial year 2012, provided that such actions are reflected in the Financial Statements of the Company for the financial year 2012.
Agenda Rapat Kedua memutuskan: Menyetujui penggunaan laba bersih yang diperoleh Perseroan dalam tahun buku 2012 sebesar Rp490.271.836.477,00 (empat ratus sembilan puluh miliar dua ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus tiga puluh enam ribu empat ratus tujuh puluh tujuh Rupiah), sebagai berikut: 1. Tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; 2. Sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar Rupiah) dari laba bersih tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, disisihkan sebagai cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 3. Sisa dari laba bersih tersebut sebesar Rp487.271.836.477,00 (empat ratus delapan puluh tujuh miliar dua ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus tiga puluh enam ribu empat ratus tujuh puluh tujuh Rupiah) akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
The Second Meeting Agenda decided: To approve the appropriation of net profit of the Company for the financial year 2012, amounting to Rp490,271,836,477 (four hundred and ninety billion two hundred and seventyone million eight hundred and thirty-six thousand four hundred and seventy-seven Rupiah), as follows:
Agenda Rapat Ketiga memutuskan: Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di OJK yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain penunjukannya.
The Third Meeting Agenda decided: To authorize the Board of Directors of the Company, with the approval of the Board of Commissioners, to appoint a Public Accountant registered with OJK to audit the Financial Statements of the Company for the financial year ended 31 December 2013 and to authorize the Board of Directors of the Company to determine the amount of honorarium and other requirements relating to the appointment of the Public Accountant.
Agenda Rapat Keempat memutuskan: Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris menentukan pembagian tugas dan wewenang kepada masing-masing Direksi serta menentukan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
The Fourth Meeting Agenda decided: To approve the provision of power and authority to the Board of Commissioners in determining the division of duties and authority of the Board of Directors as well as to determine the remuneration for members of the Boards of Directors and Commissioners.
Hasil RUPS Luar Biasa Tanggal 16 Mei 2013
The Extraordinary GMS Dated 16 May 2013
RUPS Luar Biasa dihadiri oleh 85,28% pemegang saham, dengan rincian agenda dan keputusan yang diambil dalam rapat, sebagai berikut:
The Extraordinary Meeting was attended by 85.28% shareholders, with the following detailed agenda and decisions made in the meeting:
Agenda Rapat Pertama memutuskan: 1. Menyetujui mengalihkan kekayaan Perseroan dan/atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang
The First Meeting Agenda decided: 1. Approval to transfer and/or pledge more than 50% of the Company’s assets, in one or more transaction(s),
1. Not to distribute cash dividend for the financial year ended 31 December 2012; 2. The amount of Rp3,000,000,000 (three billion Rupiah) of net profit for the financial year ended 31 December 2012 to be set aside as mandatory reserves, pursuant to Article 70 of Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company; 3. The balance of net profit amounting to Rp487,271,836,477 (four hundred and eighty-seven billion two hundred and seventy-one million eight hundred and thirty-six thousand four hundred and seventy-seven Rupiah) to be booked as retained earnings.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak termasuk dalam rangka menerbitkan obligasi, melakukan kerjasama pembiayaan dengan Bank, sekuritisasi dan mendapatkan pinjaman dari berbagai sumber pendanaan dalam kegiatan usaha normal Perseroan di mana transaksi tersebut merupakan transaksi yang dikecualikan dalam peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2.; 2. Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan tersebut di atas termasuk dalam rangka menerbitkan obligasi, melakukan kerjasama pembiayaan dengan Bank, sekuritisasi dan mendapatkan pinjaman dari berbagai sumber pendanaan dalam kegiatan usaha normal Perseroan.
whether in relation to one another or separate, for the issuance of bonds, banking facilities, securitization or other form of debts needed for the normal course of business activities, where such transaction is exempt from the regulations of Bapepam-LK No. IX.E.2; 2. Approval to grant power and authority to the Board of Directors of the Company to perform the above actions, including the issuance of bonds, banking facilities, securitization as well as other form of debts needed for the normal course of business activities of the Company.
Agenda Rapat Kedua memutuskan: 1. Menyetujui mengubah kedudukan Perseroan dari Jakarta Pusat menjadi Tangerang Selatan sehingga Pasal 1 Anggaran Dasar Perseroan menjadi berbunyi sebagai berikut: • Pasal 1: Nama dan tempat kedudukan Perseroan Terbatas bernama PT BFI Finance Indonesia Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan “Perseroan”) berkedudukan dan berkantor pusat di Tangerang Selatan. 2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran Dasar tersebut dalam Akta Notaris, mengajukan persetujuan dan/atau pelaporan kepada instansi yang berwenang, serta mengadakan perubahan atau penambahan atas perubahan anggaran dasar ini apabila instansi yang berwenang mensyaratkannya dan melakukan segala tindakan yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Second Meeting Agenda decided: 1. Approval to change the Company’s domicile from Central Jakarta to South Tangerang such that Article 1 of the Articles of Association will read as follows : • Article 1: Name and domicile Limited Liability Company named PT BFI Finance Indonesia Tbk. (hereinafter simply abbreviated the “Company”) is domiciled and headquartered in South Tangerang. 2. Giving power and authority to the Board of Directors with the right of substitution to express the changes and/or adjustments to the Articles of Association in Notarial Deed, file a notice and/or report to relevant authorities, as well as make changes or additions to the above amendments should the relevant authorities require it to, and execute all necessary actions based on the legislation in force.
Agenda Rapat Ketiga memutuskan: 1. Menyetujui pengangkatan Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer sebagai anggota Direksi Perseroan dengan masa jabatan efektif terhitung sejak tanggal kelulusan penilaian kemampuan dan kepatutan sebagai anggota Direksi Perseroan dari OJK sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2018. Sehingga susunan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 sejak pengangkatannya masing-masing adalah sebagai berikut:
The Third Meeting Agenda decided: 1. Approve the appointment of Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer as a member of the Board of Directors with a term of office effective starting from the date of approval of fit and proper test for Board of Directors from OJK until the closure of the Annual General Meeting of Shareholders in 2018. So that the composition of the Board of Directors of the Company as of the closure of this Meeting until the closure of the 5th Annual General Meeting of Shareholders consisting of the following:
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
153
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
154
Direksi Presiden Direktur : Bpk. Francis Lay Sioe Ho Direktur : Bpk. Yan Peter Wangkar Direktur : Bpk. Cornellius Henry Kho Direktur : Bpk. Harry Jesus Rodriguez Palmer* * Efektif sejak tanggal lulus dari penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: KEP-384/NB.1/2013 tanggal 9 Juli 2013. 2. Setuju untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan anggota Direksi Perseroan dalam suatu akta tersendiri di hadapan Notaris dan mengurus pemberitahuan serta pendaftaran kepada instansi yang berwenang, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan keputusan agenda Rapat.
Board of Directors President Director : Mr. Francis Lay Sioe Ho Director : Mr. Yan Peter Wangkar Director : Mr. Cornellius Henry Kho Director : Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer* * Effective as of the date of passing the fit and proper test from Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) according to the Duplicate of Decision of the Board of Commissioners of OJK Number: KEP-384/ NB.1/2013 dated 9 July 2013. 2. Agree to grant power and authority to the Board of Directors of the Company with the right of substitution to declare the change of member of the Board of Directors in a separate deed before a Notary and manage the notification and registration to the competent authorities, as well as perform all necessary actions in accordance with the legislation in force in relation to the decision of the Meeting agenda.
Hak Pemegang Saham
Shareholders’ Rights
Pemegang saham berhak untuk mengajukan agenda dalam setiap RUPS Tahunan yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan, mengajukan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perusahaan, terutama untuk tindakan-tindakan yang memerlukan persetujuan di muka dari Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan mempersiapkan pemberitahuan dan panggilan untuk pelaksanaan RUPS, termasuk agenda yang akan dibicarakan dalam RUPS.
The shareholders have the right to propose agenda in every Annual GMS which will be conducted by the Company, propose the appointment members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors of the Company in a General Meeting of Shareholders, obtained related information from the Company, especially for actions that require advance approval from the Shareholders in accordance with the provisions of legislation in force and to get notifications and summons for the implementation of the GMS, including the agenda to be discussed at the GMS.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Kelola Korporasi terdiri dari pengawasan kegiatan operasional Perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi dan memberi nasihat pada Direksi jika diperlukan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite; misalnya Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Manajemen Risiko. Dewan Komisaris menjalankan kegiatan mereka untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab pada RUPS.
The duties of the Board of Commissioners in accordance with the Articles of Association and the Corporate Governance Manual consist of the supervision of the Company’s operation conducted by the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors when required. In performing these duties, the Board of Commissioners is supported by the Committees; such as the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, and Risk Management Committee. The Board of Commissioners conducts their activities for the interest of the Company and responsible to the GMS.
Sesuai dengan UUPT dan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi secara bersama-sama bertanggung jawab atas keberhasilan Perusahaan dan
In accordance with the UUPT and the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners and Board of Directors are collectively responsible for the success of
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
bertanggung jawab pada pemegang saham untuk menghasilkan kinerja bisnis.
the Company and accountable to the shareholders for delivering business performance.
Menurut Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris terdiri atas sedikitnya 3 dan paling banyak 5 anggota. Satu di antaranya diangkat sebagai Presiden Komisaris. Dari 5 anggota Dewan Komisaris yang ada, 3 adalah Komisaris Independen.
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners consists of a minimum of 3 and maximum of 5 members. One of them is appointed as President Commissioner. Of the existing 5 members of the Board of Commissioners, 3 are Independent Commissioners.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Appointment and Commissioners
Semua anggota Dewan Komisaris diangkat oleh para pemegang saham dalam RUPS untuk masa jabatan selama lima tahun dimulai sejak tanggal pengangkatan, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris pada setiap saat sebelum masa jabatannya masing-masing berakhir. Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris, kandidat harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK tentang penilaian kemampuan dan kepatutan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris dari Perusahaan Pembiayaan. Kandidat harus lulus penilaian kemampuan dan kepatutan oleh Tim Penguji dan Penilai yang diangkat oleh Ketua Bapepam-LK, tetapi jika calon anggota Dewan Komisaris telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan dari institusi keuangan lain, maka penilaian itu tidak diperlukan, kecuali kalau Bapepam-LK menganggap kandidat itu gagal untuk memenuhi atau diduga gagal memenuhi persyaratan kemampuan dan/atau kepatutan.
All the members of the Board of Commissioners are appointed by the shareholders at the GMS for a five-year term commencing from the date of appointment, without alleviating the right of the GMS to terminate members of the Board of Commissioner at any time before the end of his / her respective term of service. To be appointed as a member of the Board of Commissioners, candidates must meet the requirements set by Bapepam-LK about ability and proper assessment for the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of Finance Companies. Candidates must pass the fit and proper assessment by the Examiners and Assessment Team appointed by the Chairman of Bapepam-LK, but if the prospective member of the Board of Commissioners had passed the fit and proper assessment of other financial institution, then such assessment is not necessary, unless Bapepam-LK deemed the candidates fail to meet or allegedly fail to meet the fit and/or proper requirements.
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan harus memenuhi semua persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. PER-03/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008. Tidak ada penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Dewan Komisaris Perusahaan karena tidak ada anggota baru yang diangkat.
Member of the Board of Commissioners of the Company shall comply with all requirements of the fit and proper, in accordance with Bapepam-LK Regulation No. PER-03/ BL/2008 dated 30 June 2008. There was no fit and proper test for the Board of Commissioners as no new member was appointed.
Seluruh anggota Dewan Komisaris saat ini telah memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Jika masa jabatan anggota Dewan Komisaris telah lewat, pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris tergantung pada penilaian kinerja yang diawasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Setelah penilaian, Komite Nominasi dan Remunerasi akan membuat rekomendasi jika Komite akan mengesahkan anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri untuk diangkat kembali. Berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris akan memberitahu pemegang saham dalam pemberitahuan RUPS apakah pengangkatan kembali harus
All members of the Board of Commissioners is currently in compliance with the provisions of existing regulations. When the tenure of the member of the Board of Commissioners is over, the re-election of the member of the Board of Commissioners is subject to performance appraisals overseen by the Nomination and Remuneration Committee. Following the appraisal, the Nomination and Remuneration Committee will recommend if it will endorse a retiring member of the Board of Commissioners for re-election. Based on the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee, the Board of Commissioners will advise shareholders in the notice of GMS whether or
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Dismissal
of
the
Board
of
155
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
156
disetujui oleh rapat. Dewan Komisaris, sesuai keperluan, atas biaya Perusahaan boleh mendapatkan nasihat dari ahli independen tentang masalah yang berkaitan dengan pembebasan tanggung jawab mereka.
not re-election is to be approved by the meeting. The Board of Commissioners, as required, at the Company’s expense may seek advice from independent experts on any matter connected with the discharge of their responsibilities.
Pada umumnya, tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi hal-hal berikut ini: 1. mengevaluasi dan memberi persetujuan atas strategi bisnis secara keseluruhan, anggaran tahunan, kebijakan manajemen risiko, dan mekanisme kontrol internal seperti yang telah dikembangkan dan direkomendasikan oleh manajemen; 2. memastikan bahwa keputusan tentang ketidakberesan dan pengeluaran modal mempertimbangkan sasaran strategis jangka panjang Perusahaan; 3. dalam menjalankan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dilarang ikut terlibat dalam proses pembuatan keputusan operasional, dengan pengecualian pada persetujuan atas usulan kredit di mana eksposur melampaui wewenang persetujuan kredit dari Direksi; 4. memastikan bahwa Perusahaan menjaga integritas finansial dan sesuai dengan rencana bisnis yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan keputusan yang diambil dalam RUPS; dan 5. memastikan pelaksanaan Tata Kelola Korporasi yang Baik sesuai dengan pedoman dan kode etik dalam segala aspek kegiatan Perusahaan, ikatan bisnis dan di semua tingkat hirarki Perusahaan.
Broadly, the responsibility of the Board of Commissioners include of the followings: 1. evaluating and giving approval on overall business strategy, annual budget, risk management policy, and internal control mechanism as developed and recommended by management; 2. ensuring that decision on irregularities and capital expenditures take into consideration the long-term strategic goal of the Company; 3. in performing their duties, the Board of Commissioners is prohibited from getting involved in the process of making operational decisions, with the exception of approving credit proposals where the exposure exceeds the credit approval authority of the Board of Directors; 4. ensuring that the Company preserves in financial integrity and in accordance with business plan approved by the Board of Commissioners and the decision made in the GMS; and 5. ensuring the implementation of Good Corporate Governance in accordance with the manual and code of ethic in all aspects of Company’s activities, business engagement and across all levels of the Company’s hierarchy.
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration Policy of the Board of Commissioners
Berdasarkan UUPT Pasal 113 dan Pasal 17 ayat (10) Anggaran Dasar Perusahaan, ketentuan tentang jumlah gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh RUPS. Namun demikian, RUPS dapat memberikan kuasa pada Rapat Dewan Komisaris untuk menetapkan dan menyetujui jumlah remunerasi yang diusulkan. Oleh karena itu, menurut keputusan yang diambil dalam RUPS tanggal 16 Mei 2013, dan sesuai dengan UUPT Pasal 96 ayat (1), (2) dan (3), jumlah dan jenis pendapatan bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan ditentukan oleh Rapat Dewan Komisaris.
Based on the UUPT Article 113 and Article 17 subsection (10) of the Company’s Articles of Association, the provisions of the amount of salary or honorarium and allowances for members of the Board of Commissioners is determined by the GMS. However, the GMS may authorize the Meeting of the Board of Commissioners to determine and approve the proposed amount of remuneration. Therefore, based on the decision made during the GMS dated 16 May 2013, and in accordance to the UUPT Article 96 subsection (1), (2) and (3), the amount and types of income of each member of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors was determined by the Meeting of the Board of Commissioners.
Remunerasi bagi Dewan Komisaris Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar, terdiri atas: • Honorarium • Tunjangan • Tantiem
Remuneration for the Board of Commissioners of the Company is in accordance with the Articles of Association, consisting of: • Honorarium • Allowances • Tantieme
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Mekanisme remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan sebagai berikut: • Direksi, dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Perusahaan, mengajukan usulan untuk jumlah remunerasi bagi Dewan Komisaris kepada Komite Nominasi dan Remunerasi. • Komite Nominasi dan Remunerasi memeriksa remunerasi yang diusulkan oleh Direksi dengan kondisi pasar untuk industri yang relevan dengan ukuran dan bisnis yang sebanding. • Dengan mempertimbangkan kinerja bisnis Perusahaan dan kontribusi individual, Komite Nominasi dan Remunerasi menyampaikan rekomendasi pada Rapat Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan. • Rapat Dewan Komisaris, sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh RUPS Tahunan, menyetujui jumlah remunerasi, dan menentukan distribusi remunerasi itu di antara anggota Dewan Komisaris sendiri. Jumlah remunerasi Dewan Komisaris dilaporkan kepada Pemegang Saham dalam laporan tahunan.
The remuneration mechanism of the Board of Commissioners is determined as follows: • The Board of Directors, taking consideration of the financial standing of the Company, submit the proposal for the total amount of remuneration for the Board of Commissioners to the Nomination and Remuneration Committee. • The Nomination and Remuneration Committee examines the proposed remuneration from the Board of Directors to the market for relevant industry with the comparable size and business. • By considering the Company’s business performance and individual contribution, the Nomination and Remuneration Committee submit recommendation to the Meeting of the Board of Commissioners for approval. • The Meeting of the Board of Commissioners, pursuant to the authorization given by the Annual GMS, approves the amount of remuneration, and determine the distribution of the remuneration to the individual members of the Board of Commissioners. The amount of remuneration to the Board of Commissioners is reported to the Shareholders in the annual report.
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp31.756 juta dan Rp28.795 juta.
Remuneration for the members of the Board of Commissioners and Directors for the year 2013 and 2012 was respectively at Rp31,756 million and Rp28,795 million.
Susunan, Komposisi Komisaris
Dewan
Structure, Composition and Independence of the Board of Commissioners
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris terdiri atas sedikitnya tiga orang anggota dengan komposisi sebagai berikut: - satu Presiden Komisaris; dan - dua atau lebih Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai Komisaris Independen yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya.
In accordance with the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners consisting of at least three members with the following composition: - one President Commissioner; and - two or more Commissioners can concurrently serve as Independent Commissioner(s) who are not affiliated with any major shareholder(s), member of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners.
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan, yang dimuat dalam akta No. 80, juncto Akta Keputusan Rapat no. 82, tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, dan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan, yang dimuat dalam akta No. 40, tanggal 16 Mei 2013 juncto Akta Keputusan Rapat No. 44 tanggal 22 Juli 2013 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Based on the resolution of the Annual GMS, as covered by the deed No. 80, in conjunction with the Deed of Resolution No. 82, dated 15 June 2011 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, and based on the resolution of the Annual GMS, as covered by the deed No. 40, dated 16 May 2013 in conjunction with the deed of Resolution No. 44, dated 22 July 2013, of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as of 31 December 2013 was as follows:
dan
Independensi
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
157
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris: Kusmayanto Kadiman Komisaris: Johanes Sutrisno (Independen) Alfonso Napitupulu (Independen) Emmy Yuhasserie (Independen) Richard Andrew Deitz
Board of Commissioners: President Commissioner: Kusmayanto Kadiman Commissioners: Johanes Sutrisno (Independent) Alfonso Napitupulu (Independent) Emmy Yuhassarie (Independent) Richard Andrew Deitz
Direksi: Presiden Direktur: Direktur:
Board of Directors: President Director: Directors:
Francis Lay Sioe Ho Yan Peter Wangkar Cornellius Henry Kho Harry Jesus Rodriguez Palmer
Semua anggota Direksi (kecuali Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer) diangkat berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 80 tanggal 15 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.
All the members of the Board of Directors (except Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer) were appointed based on the Annual GMS Deed No. 80 dated 15 June 2011, verified by Aulia Taufani, S.H., the substitute of Sutjipto, S.H., a Notary in Jakarta.
Berikut adalah informasi mengenai anggota Dewan Komisaris:
The following is the information of the members of the Board of Commissioners:
Nama Name
Akhir Masa Jabatan Completion of Term
Jabatan di Luar Perusahaan Position Outside the Company
RUPS Tahunan 2016 Annual GMS 2016
- - -
Johanes Sutrisno
RUPS Tahunan 2016 Annual GMS 2016
- Komite Audit PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Audit Committee of PT Bentoel Internasional Investama Tbk.
Alfonso Napitupulu
RUPS Tahunan 2016 Annual GMS 2016
- -
Kusmayanto Kadiman
Emmy Yuhassarie
RUPS Tahunan 2016 Annual GMS 2016
Richard Andrew Deitz
RUPS Tahunan 2014 Annual GMS 2014
Berikut adalah informasi mengenai anggota Direksi:
Nama Name
158
Francis Lay Sioe Ho Yan Peter Wangkar Cornellius Henry Kho Harry Jesus Rodriguez Palmer
Akhir Masa Jabatan Completion of Term
Presiden Komisaris PT Bhimasena Power Indonesia President Commissioner of PT Bhimasena Power Indonesia Presiden Komisaris PT Tamaris Hydro Lestari President Commissioner of PT Tamaris Hydro Lestari Komisaris PT Adaro Power Commissioner of PT Adaro Power
Managing Partner Kantor Hukum Alfonso Napitupulu, S.H. & Associates Managing Partner at Law Office of Alfonso Napitupulu & Associates Presiden Direktur PT Nanamandiri Dwikarya President Director of PT Nanamandiri Dwikarya
- -
Presiden Komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) President Commissioner of PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Komisaris PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment Management Commissioner of PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment Management - Komite Manajemen Risiko Nobu Bank Risk Management Committee of Nobu Bank Presiden Direktur VR Capital Group Ltd. President Director of VR Capital Group Ltd.
The following is the information of the members of the Board of Directors: Jabatan di Luar Perusahaan Position Outside the Company
Francis Lay Sioe Ho
RUPS Tahunan 2016 Annual GMS 2016
Tidak Ada None
Yan Peter Wangkar
RUPS Tahunan 2016 Annual GMS 2016
Tidak Ada None
Cornellius Henry Kho
RUPS Tahunan 2016 Annual GMS 2016
Tidak Ada None
Harry Jesus Rodriguez Palmer
RUPS Tahunan 2018 Annual GMS 2018
Tidak Ada None
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Family and Financial Relations of the Board of Commissioners The family and financial relationship of the Board of Commissioners with fellow members of the Company’s Board of Commissioners and/or the Board of Directors as well as shareholders on the date of this Annual Report is published are as follows:
Hubungan Keluarga dan Keuangan Dewan Komisaris Hubungan keluarga dan keuangan Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta pemegang saham pada tanggal Laporan Tahunan ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with
Keterangan Description
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Company Data and Profile
Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with
Pemegang Saham Lain Other Shareholder
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Kusmayanto Kadiman
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
√
-
Johanes Sutrisno
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Alfonso Napitupulu
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Emmy Yuhassarie
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Richard Andrew Deitz
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
√
-
Kepemilikan Dewan Komisaris pada Perusahaan Pembiayaan Lain
Ownership on Other Finance Company by the Board of Commissioners
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 mengenai Perusahaan Pembiayaan, Pasal 20, para anggota Dewan Komisaris dari suatu perusahaan pembiayaan dilarang menjadi anggota Dewan Komisaris pada lebih dari dua perusahaan pembiayaan lain atau menjadi anggota Direksi pada lebih dari satu perusahaan pembiayaan lain.
In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated 29 September 2006 regarding Finance Companies, Article 20, members of the Board of Commissioners of a finance company are prohibited from becoming member of the Board of Commissioners in more than two other finance companies or becoming a member of the Board of Directors in more than one other finance company.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa: • Keseluruhan lima anggota Dewan Komisaris telah mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan memenuhi kewajiban dalam peraturan mengenai perusahaan pembiayaan. • Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. • Terdapat dua anggota Dewan Komisaris Perusahaan, yaitu Kusmayanto Kadiman dan Richard Andrew Deitz yang memiliki hubungan keuangan dengan pemegang saham. • Terdapat tiga anggota Dewan Komisaris, yaitu Johanes Sutrisno, Alfonso Napitupulu dan Emmy Yuhassarie yang tidak memiliki hubungan keuangan dan manajemen dengan pemegang saham pengendali, oleh karena itu mereka telah memenuhi persyaratan untuk menjadi komisaris independen.
Based on the detail mentioned above, it can be concluded as follows: • All the five members of the Board of Commissioners have comply with the requirements as established in the Company’s Articles of Association and fulfill the requirements of finance companies regulations. • Each member of the Board of Commissioners does not have any family relationship with fellow members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors. • There are two members of the Board of Commissioners of the Company, who are Kusmayanto Kadiman and Richard Andrew Deitz have financial relationship with the controlling shareholders. • There are three members of the Board of Commissioners, who are Johanes Sutrisno, Alfonso Napitupulu and Emmy Yuhassarie do not have any financial and management relationship with the controlling shareholders, hence they have fulfilled the requirements to become independent commissioners.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
159
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
160
• Komposisi komisaris independen adalah 60%, di mana Perusahaan telah memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan Bapepam-LK, yaitu 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
• The composition of independent commissioners is 60%, in which the Company have complied with minimum requirements in the Bapepam-LK regulation which is 30% of the total members of the Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Anggota Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of Each Member of the Board of Commissioners
1. Kusmayanto Kadiman, Presiden Komisaris, tugas dan tanggung jawab beliau dalam bidang berikut ini: • meninjau secara luas dan menyeluruh atas pelaksanaan Tata Kelola Korporasi yang Baik; • meninjau ulang masalah ekonomi makro dan keuangan; • berkomunikasi dengan pemegang saham pengendali sehubungan dengan hal-hal yang melibatkan pemegang saham; dan • memimpin rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan dengan Direksi.
1. Kusmayanto Kadiman, President Commissioner, his duties and responsibilities are in the following aspects: • to conduct overall overview on implementation of Good Corporate Governance; • to review on macro-economy and financial issues; • to communicate with controlling shareholders related to issues involving shareholders; and • to chair the meetings of the Board of Commissioners and joint meetings with the Board of Directors.
2. Johanes Sutrisno, Komisaris Independen, peran dan tanggung jawab beliau berhubungan dengan hal-hal berikut ini: • mengawasi dan memberikan nasihat atas pelaksanaan Tata Kelola Korporasi yang Baik; • Ketua Komite Audit; dan • meninjau ulang dan menyampaikan rekomendasi tentang setiap usulan dari Direksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
2. Johanes Sutrisno, Independent Commissioner, his roles and reponsibilities related to the following: • to supervise and provide advice on implementation of Good Corporate Governance; • Chairman of the Audit Committee; and • to review and submit recommendation on any proposal from the Board of Directors which require approval from the Board of Commissioners.
3. Alfonso Napitupulu, Komisaris Independen, peran dan tanggung jawab beliau berhubungan dengan hal-hal berikut ini: • memberikan nasihat dalam masalah hukum; • memberikan nasihat dan masukan atas pelaksanaan peraturan-peraturan dan analisa dampak terhadap operasional Perusahaan; dan • Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.
3. Alfonso Napitupulu, Independent Commissioner, his roles and responsibilities related to the following: • to provide advice on legal issues; • to provide advice and input regarding the implementation of regulations and the analysis of the impact toward the Company’s operations; and • Chairman of the Nomination and Remuneration Committee.
4. Emmy Yuhassarie, Komisaris Independen, peran dan tanggung jawabnya berhubungan dengan hal-hal berikut ini: • memberikan nasihat dalam masalah hukum; • memberikan nasihat dalam pelaksanaan peraturan dan perundang-undangan; dan • Ketua Komite Manajemen Risiko.
4. Emmy Yuhassarie, Independent Commissioner, her roles and responsibilities related to the following: • to provides advice on legal issues; • to provides advice on implementation of laws and regulations; and • Chairwoman of the Risk Management Committee.
5. Richard Andrew Deitz, Komisaris, peran dan tanggung jawab beliau berhubungan dengan: • memberikan masukan terkait masalah bisnis dan operasional Perusahaan; dan
5. Richard Andrew Deitz, Non-Independent Commissioner, his roles and responsibilities related to: • to provide input related to the Company’s business and operational issues; and
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
• berkomunikasi dengan pemegang saham pengendali sehubungan dengan hal-hal yang melibatkan pemegang saham.
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
• to communicate with controlling shareholders related to issues involving shareholders.
Rapat Dewan Komisaris
Meeting of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris mengadakan rapat gabungan secara teratur dengan Direksi dan jika diperlukan Rapat Dewan Komisaris diadakan setelah rapat gabungan, kecuali kalau hal itu dianggap perlu oleh satu anggota Dewan Komisaris, atau sesuai permintaan tertulis dari 1 atau lebih anggota Direksi atau jika diminta oleh 1 atau lebih pemegang saham yang bersama-sama memiliki 1/10 (sepersepuluh) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dengan hak suara yang sah. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus dibuat berdasarkan keputusan bersama, dalam hal keputusan tidak mencapai mufakat, maka keputusan akan dibuat dengan cara pemungutan suara dengan lebih dari ½ (setengah) dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat. Setiap anggota Dewan Komisaris yang mempunyai benturan pada keputusan yang dibuat tidak boleh memberikan suara atas keputusan yang akan dibuat itu.
The Board of Commissioners helds regular monthly joint meeting with the Board of Directors and if it is required the Board of Commissioners Meeting is conducted following the joint meeting, unless when it is regarded as necessary by 1 member of the Board of Commissioners, or as per written request from 1 or more member of the Board of Directors or as requested by one or more shareholders who jointly own 1/10 (one tenth) of the entire shares issued by the Company with valid voting right. The decision of the Board of Commissioners Meeting should be made on a consensus, in the case where the decision does not reach a consensus, then a decision will be made by voting with more than ½ (one half) of the total number of the Board of Commissioners attending the meeting. Any member of the Board of Commissioners who may have conflict on the decision to be made should not vote on the decision to be made.
Dewan Komisaris juga dapat membuat keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris resmi, dengan syarat bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan tertulis atas usulan tersebut dan menandatangani dokumen yang bersangkutan. Keputusan yang dibuat dengan cara demikian memiliki kekuatan yang sama dengan keputusan yang dibuat secara sah dalam Rapat Dewan Komisaris resmi.
The Board of Commissioners can also make valid and binding decisions without holding a formal Board of Commissioners Meeting, under the condition that all members of the Board of Commissioners have given written approval on the proposal and sign the document The decision made through this manner has the same power as the decision validly made in the formal Board of Commissioners Meeting.
Selama tahun 2013, telah diadakan 3 Rapat Dewan Komisaris dan 12 Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Tanggal rapat dan peserta yang hadir adalah sebagai berikut:
During the year 2013, there were 3 Meetings of the Board of Commissioners and 12 Joint Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Dates of the meeting and the attendants were as follows:
No.
Tanggal Date
KK
JS
AN
EY
RD
1
20 Maret 2013 20 March 2013
√
√
√
√
-
2
27 Mei 2013 27 May 2013
√
√
√
√
-
3
24 Juni 2013 24 June 2013
√
√
√
√
-
Ringkasan / Legend: KK : Kusmayanto Kadiman JS : Johanes Sutrisno AN : Alfonso Napitupulu EY : Emmy Yuhassarie RD : Richard Andrew Deitz
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
161
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
162
Keputusan yang Dihasilkan dalam Rapat Dewan Komisaris
Decisions Made in the Meeting of the Board of Commissioners
Rapat Tanggal 20 Maret 2013 Sesuai dengan wewenang yang diberikan dalam RUPS Tahunan tanggal 21 Juni 2012, Rapat Dewan Komisaris berhak untuk menetapkan gaji dan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisairs untuk tahun 2013. Keputusan yang dibuat oleh Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a. Menyetujui kenaikan gaji bagi anggota Direksi untuk tahun 2013 sebesar 5%, dan memutuskan tidak ada kenaikan jumlah gaji untuk Dewan Komisaris. Keputusan ini didasarkan pada rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi dalam suratnya tanggal 14 Maret 2013. b. Menyetujui alokasi pembagian keuntungan sebesar 8,0% dari laba sebelum pajak yang telah disesuaikan, untuk Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan. c. Menyetujui alokasi insentif untuk anggota Dewan Komisaris dan pembagian di antara anggota Dewan Komisaris.
Meeting Dated 20 March 2013 Pursuant to the authorization given in the Annual GMS on 21 June 2012, the Meeting of the Board of Commissioners is authorised to determined the salary and remuneration for the Members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the year 2013. The decision made by the Meeting of the Board of Commissioners is follow: a. Approved the increase of salary for members of the Board of Directors for the year 2013 by 5%, and declared that there was no salary increment for the Board of Commissioners. This decision was based on the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee in its letter dated 14 March 2013. b. Approved the allocation of profit sharing which was represented 8.0% of the adjusted pre-tax profit to the Board of Commissioners, the Board of Directors and employees. c. Approved the allocation of incentive for the members of the Board of Commissioners and the distribution amongst the members of the Board of Commissioners.
Rapat Tanggal 27 Mei 2013 Sesuai dengan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi, Rapat Dewan Komisaris menyetujui perubahan anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, dan mulai tanggal 27 Mei 2013 susunan komite-komite itu adalah sebagai berikut:
Meeting Dated 27 May 2013 Pursuant to the recommendation from the Committee Nomination and Remuneration, the Meeting of the Board of Commissioners approved the changes of the members of the Audit Committee and Risk Management Committee, and commencing 27 May 2013 the structure of the committees is as follows:
Komite Audit Ketua Anggota
Audit Committee Chairman : Johanes Sutrisno Members : Kusmayanto Kadiman Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan
: Johanes Sutrisno : Kusmayanto Kadiman Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan
Komite Manajemen Risiko Ketua : Rudy Capelle Anggota : Johanes Sutrisno Emmy Yuhassarie Dominic Picone Harry Jesus Rodriguez Palmer Sunata Tjiterosampurno
Risk of Management Committee Chairman : Rudy Capelle Members : Johanes Sutrisno Emmy Yuhassarie Dominic Picone Harry Jesus Rodriguez Palmer Sunata Tjiterosampurno
Rapat Tanggal 24 Juni 2013 Agar lebih efektif dalam menjalankan tugas para komite dan sesuai dengan rekomendasi Komite Nominasi dan
Meeting Dated 24 June 2013 For better effectiveness in performing the duties of the committees and pursuant to the recommendation from the
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Remunerasi, Rapat Dewan Komisaris menyetujui usulan perubahan anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, dan mulai tanggal 24 Juni 2013 susunan komitekomite itu adalah sebagai berikut:
Nomination and Remuneration Committee, the Meeting of the Board of Commissioners approved the proposed change for members of the Audit Committee and Risk Management Committee, and commencing 24 June 2013 the structure of the committees is as follows:
Komite Audit Ketua : Anggota :
Audit Committee Chairman : Johanes Sutrisno Members : Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan
Johanes Sutrisno Rudy Capelle Stefanus Ginting Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan
Komite Manajemen Risiko Ketua : Emmy Yuhassarie Anggota : Johanes Sutrisno Dominic Picone Sunata Tjiterosampurno
Risk Management Committee Chairwoman : Emmy Yuhassarie Members : Johanes Sutrisno Dominic Picone Sunata Tjiterosampurno
Rincian Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
The detail of the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors is as follows:
No
KK
JS
AN
EY
RD
FL
PW
CH
HR
1
7 Januari 2013 7 January 2013
Tanggal / Date
√
√
√
√
-
√
√
√
√
2
7 Februari 2013 7 February 2013
√
√
√
√
-
√
√
√
√
3
4 Maret 2013 4 March 2013
√
-
√
-
-
√
√
√
-
4
8 April 2013 8 April 2013
√
√
√
√
-
√
-
√
√
5
29 April 2013 29 April 2013
√
√
√
√
-
√
-
√
√
6
27 Mei 2013 27 May 2013
√
√
√
√
-
√
√
√
√
7
24 Juni 2013 24 June 2013
-
√
√
√
-
√
√
√
√
8
22 Juli 2013 22 July 2013
√
√
√
√
-
√
√
√
√
9
26 Agustus 2013 26 August 2013
√
√
√
√
-
√
√
√
√
10
23 September 2013 23 September 2013
√
√
√
√
-
√
√
√
√
11
29 Oktober 2013 29 October 2013
√
√
√
-
-
√
√
√
√
12
28 November 2013 28 November 2013
√
√
√
√
-
√
√
√
√
Ringkasan / Legend: KK : Kusmayanto Kadiman JS : Johanes Sutrisno AN : Alfonso Napitupulu EY : Emmy Yuhassarie RD : Richard Andrew Deitz
FL PW CH HR
: Francis Lay Sioe Ho : Yan Peter Wangkar : Cornellius Henry Kho : Harry Jesus Rodriguez Palmer
√ : Hadir dalam rapat / Attended the meeting - : Tidak hadir dalam rapat / Did not attend the meeting
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
163
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
164
Pembicaraan dalam rapat gabungan rutin antara Direksi dan Dewan Komisaris, antara lain: a. kinerja keuangan setiap bulan dan membandingkannya dengan posisi bulan lalu dan anggaran tahun 2013; b. memperbarui tinjauan ulang manajemen risiko dan rencana mitigasi atas risiko yang diidentifikasi lebih tinggi daripada risiko Perusahaan yang diinginkan; c. usulan anggaran untuk tahun yang akan datang sebelum disampaikan pada perhatian pemangku kepentingan; d. membicarakan laporan dari Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi; dan e. hal-hal lain yang perlu dibicarakan antara Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk namun tidak terbatas pada masalah hukum, pelaksanaan tata kelola korporasi yang baik dan masalah operasional Perusahaan.
The discussion during the regular joint meeting between the Board of Directors and Board of Commissioners are, amongst others: a. monthly financial performance and comparing to previous month and the budget for the year 2013; b. updating the risk management review and mitigation plan on the risk identified to be higher than Company’s risk appetied; c. budget proposal for the coming year prior to be submitted to any stakeholders concern; d. discussion on reports from the Committees of Audit, Risk Management, and Nomination and Remuneration; and e. other matters that need to be discussed among the Board of Directors and Board of Commissioners, including but not limited to legal issues, implementation good corporate governance and Company’s operational issues.
Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Committees Under The Board of Commissioners
Dewan Komisaris membawahi tiga komite, yaitu: Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Setiap komite bertemu secara teratur atau jika diperlukan. Setiap komite terdiri atas Ketua Komite yang merupakan Komisaris Independen dan anggota komite lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Pekerjaan yang dilakukan oleh ketiga komite itu dijelaskan dalam piagam mereka masing-masing dan mereka melapor pada Dewan Komisaris. Atas biaya Perusahaan, setiap komite berhak untuk meminta nasihat dari pihak eksternal jika diperlukan.
The Board of Commissioners has three committees: Audit Committee, Risk Management Committee, and Nomination and Remuneration Committee. Each committee meets regularly or as required. Every committee consists of a Committee Chairman who is an Independent Commissioner and other members of the committees as appointed by the Board of Commissioners. The work carried out by each of the three committees is described in their respective charter and they report to the Board of Commissioners. At the Company’s expenses, every committee has authority to take external advice as required.
Susunan dan komposisi dari komite-komite tersebut adalah:
The structure and composition of the committees are:
Komite Audit Ketua : Johanes Sutrisno (Komisaris Independen) Anggota : Rudy Capelle (Independen Eksternal) Stefanus Ginting (Independen Eksternal) Dominic Picone (Eksternal) Ariani Vidya Sofjan (Eksternal)
Audit Committee Chairman : Johanes Sutrisno (Independent Commissioner) Members : Rudy Capelle (External Independent) Stefanus Ginting (External Independent) Dominic Picone (External) Ariani Vidya Sofjan (External)
Komite Manajemen Risiko Ketua : Emmy Yuhassarie (Komisaris Independen) Anggota : Johanes Sutrisno (Komisaris Independen) Dominic Picone (Eksternal) Sunata Tjiterosampurno (Eksternal)
Risk Management Committee Chairwoman : Emmy Yuhassarie (Independent Commissioner) Members : Johanes Sutrisno (Independent Commissioner) Dominic Picone (External) Sunata Tjiterosampurno (External)
Komite Nominasi dan Remunerasi Ketua : Alfonso Napitupulu (Komisaris Independen) Anggota : Ariani Vidya Sofjan (Eksternal) Dominic Picone (Eksternal)
Nomination and Remuneration Committee Chairman : Alfonso Napitupulu (Independent Commissioner) Members : Ariani Vidya Sofjan (External) Dominic Picone (External)
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Laporan Komite-Komite
Committees’ Reports
Mengikuti kerangka kerja komite-komite untuk menjalankan fungsi mereka membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan mereka terhadap kinerja Perusahaan, kegiatan dari masing-masing komite dilaporkan secara teratur oleh Ketua Komite-Komite kepada Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan dan laporan-laporan itu dinyatakan dalam Risalah Rapat.
Pursuant to the framework of the committees to perform the function which assist the Board of Commissioners in performing their supervisory function on the Company’s performance, the activities of each committee are reported regularly by Chairman of the Committees to the Board of Commissioners in the Boards’ Meeting and the reports are stated in the Minutes of Meeting.
Laporan Komite Audit
Report of the Audit Committee
Pembentukan Komite Audit
Establishment of the Audit Committee
Komite Audit pertama kali dibentuk pada tahun 2000 berdasarkan praktik Tata Kelola Korporasi yang Baik dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. 1-A mengenai persyaratan umum untuk pencatatan saham Ref. No. 315/BEJ/06/2000 tanggal 30 Juni 2000 dan Keputusan Ketua Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai Komite Audit. Peran dan tanggung jawab Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya dalam fungsi pengawasan atas kinerja Perusahaan, termasuk evaluasi manajemen risiko Perusahaan. Peran dan tanggung jawab ini disesuaikan guna memenuhi Keputusan Ketua Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.I.15, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Agar lebih fokus dalam menjalankan tugas-tugas Komite Audit, tanggung jawab dalam manajemen risiko dibebaskan dari Komite Audit dan Dewan Komisaris membentuk Komite Manajemen Risiko secara terpisah pada tahun 2003.
The Audit Committee was firstly established in 2000 based on to the best practices in Good Corporate Governance and the Jakarta Stock Exchange Regulation No. 1-A regarding general requirement for equity registration Ref. No 315/BEJ/06/2000 dated 30 June 2000 and Decision of the Chairman of the Jakarta Stock Exchange No. Kep305/BEJ/07/2004 dated 19 July 2004 regarding the Audit Committee. The roles and responsibilities of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in performing the duties for supervisory function to the Company’s performance, including evaluation of the Company’s risk management. These roles and responsibilities were adjusted further in accordance with the Decision of the Chairman of Jakarta Stock Exchange No.Kep-305/ BEJ/07/2004 dated 19 July 2004 and Regulations of the Indonesian Capital Market and Financial Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. IX.I.15, Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 dated 24 September 2004. In order to be more focus on the delivering the duties of Audit Committee, the responsibility in risk management was released from the Audit Committee and the Board of Commissioners formed a separate Risk Management Committee in 2003.
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. IX.1.5, Kep-643/PM/2012 tanggal 7 Desember 2012 mengenai Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit, susunan, masa jabatan, tugas dan tanggung jawab Komite Audit diubah beberapa kali dan perubahan terakhir pada susunan Komite Audit efektif mulai tanggal 24 Juni 2013, sebagai berikut:
In accordance with the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No IX.1.5, Kep-643/PM/2012 dated 7 December 2012 regarding the Establishment and Work Guidelines of the Audit Committee, the structure, term of service, duties and responsibilities of the Audit Committee were changed several times and the latest change on structure of the Audit Committee effective as from 24 June 2013 is as follows:
Ketua: Johanes Sutrisno, Komisaris Independen, dengan latar belakang keuangan dan akuntansi
Chairman: Johanes Sutrisno, Independent Commissioner, with finance and accounting background
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
165
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Anggota: • Rudy Capelle, Pihak Eksternal, memiliki latar belakang perbankan dan lembaga keuangan • Stefanus Ginting, Pihak Eksternal, memiliki latar belakang dalam Tata Kelola Korporasi dan Teknologi Informasi (TI) • Dominic Picone, Pihak Eksternal, memiliki jaringan kerja internasional dalam lembaga keuangan • Ariani Vidya Sofjan, Pihak Eksternal, memiliki pengalaman dalam manajemen keuangan
Members: • Rudy Capelle, External Party, has background in bank and financial institution • Stefanus Ginting, External Party, has background in Corporate Governance and Information Technology (“IT”) • Dominic Picone, External Party, has international network in financial institution • Ariani Vidya Sofjan, External Party, has experience in financial management
Penjelasan tentang pengalaman dan riwayat pendidikan dari setiap anggota Komite Audit dapat dilihat pada bab DATA DAN PROFIL PERUSAHAAN, bagian Profil Komite Audit, halaman 372.
The explanation of their experience and educational history of each member of the Audit Committee can be viewed on the COMPANY DATA AND PROFILE chapter, the Profile of Audit Committee section, page 372.
Masa Jabatan Komite Audit
Term of Service of the Audit Committee
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 (Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) No. Kep-643/PM/2012 tanggal 7 Desember 2012, masa jabatan anggota komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
In accordance with the Bapepam-LK Regulation No IX.I.5 (Decision of the Chairman of Indonesian Market and Financial Supervisory Agency) No. Kep-643/PM/2012 dated 7 December 2012, the term of service of the members of the Audit Committee should not be longer than the tenure of the Board of Commissioners and it can be re-elected only for one subsequent tenure.
Berikut ini adalah tabel ringkasan masa jabatan Komite Audit saat ini:
The following is the table summary of term of service of the existing Audit Committee:
Nama Name
Tanggal Pengangkatan Date of Appointment
Selesai Masa Jabatan Completion of Term
Johanes Sutrisno
4 Juli 2011 | 4 July 2011
2016
Rudy Capelle
4 Juli 2011 | 4 July 2011
2016
Stefanus Ginting
4 Juli 2011 | 4 July 2011
2016
4 Juli 2011 | 4 July 2011
2016
24 Juni 2013 | 24 June 2013
2016
Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan
166
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Komite Audit adalah komite operasional dari Dewan Komisaris yang dipercaya dengan tugas mengawasi pelaporan keuangan dan pengungkapannya, memantau kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan, serta keefektifan kontrol internal. Hal-hal ini meliputi: 1. meninjau ulang prinsip dan praktik akuntansi yang dipakai dalam mempersiapkan informasi keuangan untuk publik; 2. meninjau ulang tingkat kecukupan dan keefektifan mekanisme kontrol internal BFI;
The Audit Committee is an operating committee of the Board of Commissioners entrusted with the oversight of financial reporting and its disclosure, monitoring of compliance with rules and regulations, as well as the effectiveness of internal controls. These include of the following: 1. to review of accounting principles and practices adopted in the preparation of public financial information; 2. to review the level of adequacy and effectiveness of BFI’s internal control mechanism;
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
3. meninjau ulang kualitas fungsi audit internal melalui peninjauan ulang prosedur audit internal, keefektifan peningkatannya pada tindak lanjut atas temuan audit. Setiap tahun, Komite Audit menyetujui rencana audit berbasis risiko, yang memberikan kepastian atas prosesproses kunci bisnis dan komersial serta risiko finansial yang dihadapi Perusahaan; 4. sehubungan dengan auditor eksternal, meninjau ulang ruang lingkup audit dan menilai kualitas kinerja auditor eksternal serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan auditor eksternal; dan 5. meninjau ulang pelaksanaan praktik-praktik Tata Kelola Korporasi yang Baik.
3. to review the quality of internal audit functions through reviewing the internal audit procedure, the effectiveness of the improvement as follow up of the audit findings. On yearly basis, the Audit Committee approves a riskbased audit plan, which provides assurance over key business processes and commercial and financial risks facing the Company; 4. in relation to external auditors, to review the scope of audit and assess the quality of the external auditor’s performance and provide recommendations to the Board of Commissioners concerning the appointment of an external auditor; and 5. to review the implementation of Good Corporate Governance practices.
Kriteria Anggota Komite Audit
Criteria for Members of the Audit Committee
• Integritas tinggi dan mampu menjadi independen dalam manajemen Perusahaan. • Salah satu anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan. • Memahami bisnis, produk dan layanannya. • Memiliki pengetahuan cukup tentang hukum dan peraturan pasar modal dan peraturan terkait lainnya. • Tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Ketua Komite Audit harus merupakan anggota yang independen dari Dewan Komisaris.
• High integrity and capable of being independent of the Company’s management. • One of the Audit Committee members should have an accounting and financial background. • Understanding of the business, its products and services. • Have adequate knowledge of laws and regulations in the capital market and other related regulations. • Does not have family relationship with the members of the Board Commissioners and Board of Directors. • The Chairman of the Audit Committee must be an independent member of the Board of Commissioners.
Pemilihan dan Pengangkatan Komite Audit
Selection and Appointment of the Audit Committee
• Direksi atau Ketua Komite Audit dapat mengusulkan calon dari luar Dewan Komisaris Perusahaan untuk dinominasikan sebagai anggota Komite Audit. • Komite Nominasi dan Remunerasi akan mengadakan wawancara dan memeriksa kualifikasi serta kompetensi calon. Setelah selesai melakukan evaluasi, Komite Nominasi dan Remunerasi akan mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk pengangkatan sebagai anggota Komite Audit. • Jika rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi disetujui, Dewan Komisaris akan memberitahu Direksi untuk menerbitkan Surat Pengangkatan bagi calon yang telah disetujui.
• The Board of Directors or the Chairman of the Audit Committee may propose candidates from outside of the Company’s Board of Commissioners to be nominated as the member of Audit Committee. • The Nomination and Remuneration Committee will conduct interview and examine the qualification and its competency of the candidate. After completion of the evaluation, the Nomination and Remuneration Committee will submit recommendation to the Board of Commissioners for appointment to be the member of Audit Committee. • If the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee is approved, the Board of Commissioners will inform to the Board of Director to issue Appointment Letter to the approved candidate.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
167
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Kebijakan Remunerasi untuk Komite Audit
Remuneration Policy for the Audit Committee
• Komite Nominasi dan Remunerasi akan membuat rekomendasi pada Dewan Komisaris mengenai remunerasi untuk anggota Komite Audit, berdasarkan kebijakan Perusahaan dan mempertimbangkan peninjauan pasar atas remunerasi Komite Audit. Remunerasi Komite Audit terdiri atas honorarium saja. • Anggota Komite Audit yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan atau anggota manajemen senior dari pemegang saham pengendali tidak berhak atas remunerasi tambahan sebagai anggota Komite Audit. • Berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, jumlah honorarium untuk tahun 2013 bagi anggota Komite Audit yang tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan/atau manajemen senior dari pemegang saham pengendali adalah sebesar Rp321,4 juta.
• The Nomination and Remuneration Committee will make recommendation to the Board of Commissioners concerning the remuneration to the member of the Audit Committee, based on the Company’s policy and considering the market review on Audit Committee remuneration. The remuneration of the Audit Committee consisting of honorarium only. • The member of the Audit Committee who is concurrently also the member of the Board of Commissioners of the Company or the members of senior management of the controlling shareholders are not entitle for the additional remuneration as member of the Audit Committee • Based on recommendation from the Nomination and Remuneration Committee and was approved by the Board of Commissioners, the total of honorarium for the year 2013 for members of Audit Committee who are not concurrently the members of the Board of Commissioners and/or senior management of the controlling shareholders was Rp321.4 million.
Independensi Anggota Komite Audit
Independence of the Audit Committee Members
Kedua anggota Komite Audit memiliki hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali, dan tiga anggota lainnya adalah orang-orang independen seperti dijelaskan berikut ini:
The two members of the Audit Committee have financial relationship with Controlling Shareholders, and the other three members are independence person as detailed below:
Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with
Keterangan Description
168
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with
Pemegang Saham Lain Other Shareholder
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Johanes Sutrisno
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Rudy Capelle
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Stefanus Ginting
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Dominic Picone
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
√
-
Ariani Vidya Sofjan
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
√
-
Rapat Komite Audit
Audit Committee Meeting
Rapat Komite Audit dijadwalkan setiap triwulan dan lebih sering lagi jika diperlukan untuk penyesuaian lebih lanjut, meliputi pembicaraan mengenai temuan-temuan audit internal dan eksternal, keefektifan kontrol internal, ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan oleh auditor eksternal dan pembicaraan tentang laporan keuangan yang telah
The Audit Committee meeting is scheduled quarterly and more often if necessary for further adjustment, covers discussions on internal and external audit findings, the effectiveness of internal control, scope of audit to be performed by the external auditor and the discussion on audited financial reports and evaluation on compliance
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
diaudit dan evaluasi atas kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang ditentukan bagi Perusahaan. Agenda rapat merupakan komitmen bersama antara Direksi, Dewan Komisaris, Manajemen Senior, dan Auditor Internal serta Auditor Eksternal. Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite mempunyai perspektif sendiri tentang masalah-masalah kunci apa yang harus dihadapi dan hal ini tercermin dalam agenda rapat.
with the prevailing rules and regulations prescribed for the Company. The meeting agenda is a joint commitment between the Board of Directors, Board of Commissioners, Senior Management, and both the Internal and External Auditors. Pursuant to the Charter of Audit Committee, the Committee has its own perspective on what key issues should be addressed and this is reflected in the meeting agenda.
Ketentuan mengenai Rapat Komite Audit: • Komite Audit diwajibkan mengadakan rapat triwulanan selama bulan-bulan menyusul penutupan laporan keuangan triwulanan dan rapat lainnya sesuai keperluan. • Rapat Komite Audit hanya dapat dilakukan dengan sedikitnya 51% anggota hadir dalam rapat. • Keputusan Rapat Komite Audit diambil berdasarkan mufakat, dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. • Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua, jika Ketua berhalangan, maka salah satu anggota Komite Audit, ditunjuk untuk memimpin rapat. • Pada tahun 2013, Komite Audit telah mengadakan empat kali rapat sebagai pelaksanaan tugasnya. Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat meliputi hal-hal berikut ini: - mengevaluasi keefektifan mekanisme kontrol internal melalui peninjauan ulang ruang lingkup program audit internal, menilai pelaksanaan program audit dan mengevaluasi laporan kegiatan audit internal termasuk keefektifan tindak lanjut atas temuan-temuan audit; - meninjau ulang informasi keuangan triwulanan sebelum disampaikan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan laporan itu. Semua laporan telah memenuhi persyaratan pelaporan standar; - mengadakan rapat dengan Akuntan Publik untuk keperluan peninjauan ulang independensi dan obyektivitas Kantor Akuntan Publik dan kecukupan ruang lingkup audit eksternal; dan - membicarakan dengan Akuntan Publik mengenai rekomendasi atas temuan-temuan audit sebelumnya dan surat manajemen selanjutnya, serta meninjau ulang laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku 2012. Tidak ada penundaan pada hal-hal yang direkomendasikan yang tidak ditindaklanjuti dan laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. • Hasil rapat dilaporkan oleh Ketua Komite Audit kepada Dewan Komisaris dan dinyatakan dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris.
Provision regarding the Audit Committee Meetings: • The Audit Committee is mandatory to hold a quarterly meeting during the months following the quarterly financial closing and another meeting as needed. • Audit Committee Meeting can only be achieved with at least 51% of the members presents to the meeting. • The decision of the Audit Committee Meeting is taken based on consensus, in the event consensus not occured, the decision is made based on majority vote. • The Audit Committee Meeting is led by the Chairman, if the Chairman is absent, one of the member of the Audit Committee be appointed to lead the meeting. • In 2013, the Audit Committee conducted four meetings in carried out their duties. The contents discussed in the meeting including of the followings: - to evaluate the effectiveness of internal control mechanisms through reviewing the scope of the internal audit program, assessed the implementation of audit program and evaluated reports of internal audit activities including the effectiveness of the follow up on audit findings; - to review the quarterly financial information prior to submission to Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange, to ensure the completeness and accuracy of the report. All the reports met the standard reporting requirements; - to conduct meetings with the Public Accountant for the purpose of reviewing the independence and the objectivity of the Public Accountant Firm and the adequacy of the scope of external audit; and - to discuss with the Public Accountant regarding recommendations on previous audit findings and subsequent management letter, and reviewed the audited financial statement for the fiscal year 2012. There were no pending recommended issues which were not followed up and the financial reports complied with the prevailing accounting standard. • The result of the meeting is reported by the Chairman of the Audit Committee to the Board of Commissioners and stated in the Minutes of the Meeting of the Board of Commissioners.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
169
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Berikut ini adalah daftar hadir Rapat Komite Audit selama tahun 2013:
Nama Name
The following is the list of attendants for the Audit Committee Meeting during the year 2013: Tanggal Rapat dalam Tahun 2013 Date of Meetings in 2013
7 Februari 7 February
29 April 29 April
22 Juli 22 July
29 Oktober 29 October
Johanes Sutrisno
√
√
√
√
Kusmayanto Kadiman*
√
-
-
-
Rudy Capelle
√
√
√
√
Stefanus Ginting
√
-
-
-
Dominic Picone
√
√
-
√
Ariani Vidya Sofjan**
-
-
√
√
Catatan / Note: * Kusmayanto Kadiman berhenti sebagai anggota Komite Audit pada tanggal 24 Juni 2013. Kusmayanto Kadiman ceased as the member of Audit Committee on 24 June 2013. ** Ariani Vidya Sofjan bergabung sebagai anggota Komite Audit pada tanggal 24 Juni 2013. Ariani Vidya Sofjan joined as Audit Committee member on 24 June 2013.
170
Empat Rapat Komite Audit diadakan pada tahun 2013, hasil rapat telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris selama rapat dewan. Laporan ringkasnya sebagai berikut:
Four Audit Committee Meetings were conducted in 2013, the meeting results had been reported to the Board of Commissioners during their meeting. The brief report is as follows:
• Rapat Tanggal 7 Februari 2013 Ada dua agenda Rapat Komite Audit, yaitu diskusi dengan auditor eksternal dan meninjau ulang kegiatan Departemen Audit Internal.
• Meeting Dated 7 February 2013 There were two agenda of the Audit Committee Meeting, those were discussion with the external auditor and review activities of the Internal Audit Department.
Rapat bersama BDO Tanubrata Susanto Fahmi & Rekan, auditor eksternal, membicarakan konsep laporan keuangan dan temuan auditor. Mengenai konsep laporan keuangan yang telah diaudit per tanggal 31 Desember 2012, mengingat prinsip materialitas atas penyesuaian audit, Komite Audit setuju dengan rekomendasi untuk mengabaikan penyesuaian pada temuan audit. Konsep laporan keuangan yang telah diaudit telah diterima oleh Komite Audit dan mengusulkan untuk dilanjutkan dengan laporan keuangan audit yang resmi.
Meeting with BDO Tanubrata Susanto Fahmi & Rekan, the external auditor, discussing the draft financial reports and auditor’s finding. Regarding the draft audited financial statement as of 31 December 2012, taking consideration of the principle of materiality on the audit adjustment, the Audit Committee agreed with the recommendation to ignore the adjustment on audit finding. The draft audited financial statement was accepted by the Audit Committee and proposed to proceed with the formal audited financial statements.
Tinjauan Ulang Kegiatan Audit Internal Komite Audit mengadakan rapat dengan Audit Internal untuk membicarakan hasil kegiatan audit selama tahun 2012. Dari pelaksanaan audit ke 113 cabang, ada 16 cabang yang diidentifikasi memerlukan perbaikan dan 2 cabang sangat kurang. Pada cabang-cabang dengan hasil audit kurang, manajer cabang telah dipindahkan dari cabang itu sebagai sanksi atas kinerjanya.
Review of Internal Audit Activities The Audit Committee had a meeting with the Internal Audit for discussing the result of audit activities during the year 2012. From the audit to 113 branches, there were 16 branches were identified as need improvement and 2 branches were poor. On the branch with poor audit result, the branch manager had been transferred from the branch as the sanction to his/her performance.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
• Rapat Tanggal 29 April 2013 Ada dua agenda rapat, meliputi tinjauan ulang konsep laporan keuangan per tanggal 31 Maret 2013 dan kegiatan Audit Internal.
• Meeting Dated 29 April 2013 There were two agenda for the meeting, covering review the financial statement as of 31 March 2013 and the activities of the Internal Audit.
Tinjauan Ulang Konsep Laporan Keuangan per Tanggal 31 Maret 2013 Komite Audit meninjau ulang konsep laporan keuangan untuk periode triwulan pertama yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013. Hasil keseluruhan, laporan keuangan per tanggal 31 Maret 2013 telah disajikan dengan wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum dan peraturan undang-undang yang ada. Komite Audit menyetujui penyampaian laporan keuangan itu ke Bapepam-LK (OJK).
Tinjauan Ulang Kegiatan Audit Internal Komite Audit berdiskusi dengan Departemen Audit Internal mengenai kegiatan mereka selama triwulan pertama 2013. Kegiatan audit meliputi 152 lokasi, yang terdiri atas 25 Audit Umum, 116 Audit Lapangan dan 11 Audit Kantor Pusat. Meskipun kontrol internal telah ada, masih ditemukan masalah ketidakpatuhan dan karyawan yang melakukan penipuan. Surat peringatan dan sanksi telah diberikan pada mereka dengan semestinya.
Review of Internal Audit Activities The Audit Committee discussed with the Internal Audit Department concerning their activities during the first quarter 2013. Their audit covered 152 locations, consisting of 25 General Audit, 116 Field Audit and 11 Head Office Audit. Despite that internal control had been in place, there were still finding on repetitive noncompliance issues and employees committed in fraud. Warning letters and sanction had been charged to them accordingly.
Kebijakan Whistleblower telah diimplementasikan dan menunjukkan pendekatan positif yang meningkatkan kewaspadaan kontrol internal. Informasi dari whistleblower, jika terbukti atau terindikasi kebenarannya, akan ditindaklanjuti dengan audit khusus.
Whistleblower policy has been implemented and indicated positive approach to improve the internal control awareness. Information from the whistleblower, if it is proven or indicated that it is reasonable, were followed up with special audit.
Kesimpulannya, Departemen Audit Internal memberikan kepastian bahwa kontrol internal telah berada pada tempatnya dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
In conclusion, the Internal Audit Department provides assurance that the internal control has been in place properly and continuously improved from time to time.
• Rapat Tanggal 29 Oktober 2013 Ada tiga agenda Rapat Komite Audit, yaitu diskusi dengan auditor eksternal, tinjauan ulang laporan keuangan per tanggal 30 September 2013 dan tinjauan ulang kegiatan Audit Internal.
Review of the Draft of Financial Statement as of 31 March 2013 The Audit Committee reviewed the draft financial report for the first quarter period ended 31 March 2013. Overall result, the financial reports as of 31 March 2013 have been properly presented in accordance with generally accepted accounting standard and the existing regulations. The Audit Committee approved for submission of the financial reports to Bapepam-LK (“OJK”).
• Meeting Dated 29 October 2013 There were three agenda of the Audit Committee Meeting, those were discussion with the external auditor, review of financial report as of 30 September 2013 and review of Internal Audit activities.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
171
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
172
Rapat dengan BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, Auditor Eksternal Konsep laporan keuangan telah di-email dan diedarkan pada anggota komite sebelum rapat dimulai. Setelah meninjau ulang presentasi itu, Komite Audit menyimpulkan bahwa laporan keuangan per tanggal 30 September 2013 telah disajikan dengan wajar sesuai dengan peraturan yang ada dan, oleh karena itu, komite menyetujui laporan keuangan itu untuk disampaikan ke OJK.
Tinjauan Ulang Laporan Keuangan per tanggal 30 September 2013 Komite Audit menerima konsep laporan keuangan per tanggal 30 September 2013 sebelum rapat dimulai. Setelah meninjau ulang, Komite Audit menyetujui laporan keuangan dan laporan itu dapat disampaikan ke OJK.
Meeting with BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, the External Auditor Draft of the financial report was emailed and circulated to the members of the committee prior to this meeting. After review the presentation, the Audit Committee concluded that the financial report as of 30 September 2013 have been properly presented in accordance to the existing regulations and, therefore, the committee approved the financial statements to be submitted to OJK as presented. Review of Financial Report as of 30 September 2013 The Audit Committee was provided with the draft of financial report as of 30 September 2013 prior to the meeting. After the review, the Audit Committee approved the financial report and the report may be submitted to OJK.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Piagam Komite Audit
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Audit Committee Charter
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Piagam Komite Audit
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Audit Committee Charter
KETENTUAN UMUM
GENERAL PROVISIONS
PT BFI Finance Indonesia Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan, untuk memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan BAPEPAM-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka perlu dilakukan perubahan atas Piagam Komite Audit yang sebelumnya telah ditetapkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Nomor: BOC/VIII/2011-15 tanggal 15 September 2011. Piagam Komite Audit (selanjutnya disebut sebagai Piagam) ini disusun sebagai pedoman agar Komite Audit dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara konsisten, transparan dan independen serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan ketetapan BAPEPAM– LK tersebut di atas.
PT BFI Finance Indonesia Tbk, hereinafter referred to as “the Company,” in order to fulfill the requirements set forth in the Decree of BAPEPAM-LK Number: Kep-643/BL/2012 dated 7 December 2012 with regard the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee, hereby amends the Audit Committee Charter which had been previously determined by the decision of the Board of Commissioners Number: BOC/VIII/2011-15 dated 15 September 2011. This Audit Committee Charter (hereinafter referred to as “the Charter”) is compiled as a guideline in order that the Audit Committee is able to perform its duties and responsibilities consistently, transparently and independently as well as in accordance to the regulations in force based on the Decree of BAPEPAM–LK mentioned above.
Piagam ini terdiri atas beberapa penjelasannya sebagai berikut:
dengan
The Charter consists of several sections with the following explanations:
1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat dan membantu Dewan Komisaris mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, atau yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris.
1. Duties and Responsibilities of the Audit Committee The Audit Committee has a duty to provide opinions and assist the Board of Commissioners in identifying the matters that require the attention of the Board of Commissioners, and to perform other duties related to the duties of the Board of Commissioners, or as required by the Board of Commissioners.
bagian
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan atau pihak otoritas lainnya; antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan. b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan, khususnya yang menyangkut bidang akuntansi dan keuangan.
In performing its functions, the Audit Committee has duties and responsibilities as follows: a. To conduct a review on financial information which will be issued by the Company to the public and/or the other authorities, amongst others, the financial statements, the projections, and other reports related to the financial information of the Company. b. To conduct a review on the Company’s compliance with the laws and regulations related to the corporate activities, especially concerning the accounting and finance.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
173
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
174
c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya. d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee. e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Auditor Internal. f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, dengan bekerja sama dengan Komite Manajemen Risiko dari Perusahaan. g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan. h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan. i. Menjaga kerahasiaan dokumen data dan informasi Perusahaan.
c. To provide independent opinions in case of discrepancy of opinions that might occur between the management and the Public Accountant on the services that it provides. d. To give recommendations to the Board of Commissioners concerning the appointment of the Public Accountant based on its independency, scope of assignments and fees. e. To conduct a review on the implementation of inspection by the Internal Auditor and to supervise the follow-ups by the Board of Directors based on the Internal Auditor’s findings. f. To conduct a review on the activities of risk management implementation undertaken by the Board of Directors, by collaborating with the Company’s Risk Management Committee. g. To review the complaints related to the accountancy process and Company’s financial reporting. h. To review and provide suggestions to the Board of Commissioners related to the potential conflict of interest of the Company. i. To keep the confidentiality of the Company’s data documents and information.
2. Wewenang Komite Audit Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut: a. Mengakses dokumen, data dan informasi Perusahaan tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perusahaan yang diperlukan. b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, Komite Manajemen Risiko dan Akuntan Publik terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit. c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas yang diperlukan. d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
2. Authorities of the Audit Committee In performing its duties, the Audit Committee has the following authorities: a. To access the documents, data and information of the Company with regard the employees, funds, assets, and necessary Company sources. b. To communicate directly with the employees, including the Board of Directors and executor of the internal audit function, Risk Management Committee and Public Accountant related to the duties and responsibilities of the Audit Committee. c. To involve the independent parties outside the members of the Audit Committee that is required to assist the implementation of necessary tasks. d. To perform other authorities granted by the Board of Commissioners.
3. Komposisi, Struktur, dan Persyaratan Keanggotaan a) Komposisi, Struktur dan Keanggotaan Komite Audit 1. Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak luar Perusahaan. 2. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen, dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
3. Composition, Structure, and Requirements of Membership a) Composition, Structure and Memberships of the Audit Committee 1. The Audit Committee consists of the minimum of 3 (three) members coming from Independent Commissioners and Parties outside the Company. 2. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner, and held responsible to the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
3. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: i. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. ii. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung, pada Perusahaan. iii. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perusahaan. iv. Tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
3. The Independent Commissioner is obliged to meet the following requirements: i. He/she is not a person who works or has authorities and responsibilities for planning, directing, controlling, or supervising the activities of the Company within the last 6 (six) months. ii. Does not own the Company’s shares, both directly and indirectly. iii. Does not have any affiliation with the Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Company’s primary shareholders. iv. Does not have any direct or indirect relationship related to the Company’s business activities.
b) Keanggotaan Komite Audit 1. Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. 2. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis Perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Perusahaan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 3. Wajib memenuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perusahaan. 4. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terusmenerus melalui pendidikan dan pelatihan. 5. Wajib memiliki paling kurang 1 (satu) anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan. 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/ atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. 7. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen. 8. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung, pada Perusahaan.
b) Memberships of the Audit Committee 1. Must possess high integrity, capability, knowledge, experience in accordance with the field work, as well as capable to communicate well. 2. Must comprehend the financial statements, the Company’s business particularly with regard to the services or the Company’s business activities, the auditing process, risk management, and the legislations of the Capital Market as well as other related legislations. 3. Must comply with the code of ethics of the Audit Committee as established by the Company. 4. Willing to increase the competence continuously through education and training. 5. Must have at least 1 (one) member with the background of education and expertise in accounting and/or finance. 6. He/she is not a person who works for a Public Accountant Firm, Legal Consultant Office, Office of Public Appraisal Services or other parties that provide assurance services, nonassurance services, appraisal services and/or other consultant services to the Company within the last 6 (six) months. 7. He/she is not a person who works or possess authorities and responsibilities for planning, directing, controlling or supervising the activities of the Company within the last 6 (six) months, except for the Independent Commissioner. 8. Does not own the Company’s shares, both directly and indirectly.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
175
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
9. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut. 10. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perusahaan. 11. Tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
9. In the case of a member of the Audit Committee owns the Company’s shares both directly or indirectly resulting from a legal event, then those shares must be transferred to the other parties within a period of 6 (six) months after obtaining the shares. 10. Does not have any affiliation with the members of the Board of Commissioners, the members of the Board of Directors, or the primary shareholders of the Company. 11. Does not have any business relationships associated with the Company’s business activities, both directly or indirectly.
4. Tata Cara dan Prosedur Kerja Untuk pelaksanaan tugas Komite Audit, ditetapkan tata cara dan prosedur kerja sebagai berikut: a. Dalam hubungannya dengan sistem kontrol internal Perusahaan, Komite Audit melakukan pertemuan berkala untuk membahas perencanaan kegiatan dan cakupan audit internal untuk periode yang yang akan datang, serta melakukan evaluasi atas hasil audit yang telah dilakukan. b. Dalam hubungannya dengan penelaahan atas risiko yang terkait dengan risiko usaha Perusahaan, Komite Audit melakukan pembahasan dengan Komite Manajemen Risiko atas pengelolaan risiko yang telah dilakukan manajemen risiko Perusahaan. c. Komite Audit memberikan pertanggungjawaban tahunan kepada Dewan Komisaris atas kinerjanya menjelang Laporan Dewan Komisaris atas tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang akan dimuat dalam Laporan Tahunan Perusahaan, sejalan dengan itu Komite Audit akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris setiap tahunnya. d. Komite Audit bekerja sama dengan Sekretaris Perusahaan untuk pelaksanaan administrasi dokumentasi Komite Audit serta penyelenggaraan rapat-rapat Komite Audit.
4. Work Processes and Procedures For the performance of duties of the Audit Committee, the work processes and procedures are determined as follows: a. In relation to the internal control system of the Company, the Audit Committee conducts regular meetings to discuss the planning of activities and the scope of internal audit for the future period, as well as to evaluate the results of the audit that has been carried out. b. In relation to the review of risks associated with the Company’s business risks, the Audit Committee conducts discussions with the Risk Management Committee on the management of risk which has been carried out by the Company’s risk management. c. The Audit Committee provides the annual accountability of its performances to the Board of Commissioners in preparation of the Report of the Board of Commissioners on its duties and responsibilities that will be published in the Company’s Annual Report, so in line with that, the Audit Committee will be evaluated annually by the Board of Commissioners. d. The Audit Committee collaborates with the Corporate Secretary to conduct the documentation of administration of the Audit Committee as well as the execution of the meetings of the Audit Committee.
5. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat Komite Audit
5. Execution Policies of the Meeting of the Audit Committee a. The Audit Committee manages the meetings regularly for at least once in 3 (three) months. b. The meetings of the Audit Committee can only be held if attended by more than ½ (one half) of the number of members. c. The decisions of the meeting of the Audit Committee are taken based on deliberations to reach the consensus.
a. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. b. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota. c. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
176
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
d. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila ada perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
d. Each meeting of the Audit Committee is outlined in the minutes of meeting, including any disagreement (dissenting opinions), which is signed by all members of the Audit Committee present and submitted to the Board of Commissioners.
6. Sistem Pelaporan Kegiatan a. Komite Audit wajib membuat laporan berkala kepada Dewan Komisaris dan/atau atas setiap penugasan yang diberikan. b. Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan.
6. Activities Reporting System a. The Audit Committee is obliged to make periodic reports to the Board of Commissioners and/or for any given assignment. b. The Audit Committee is obliged to make an annual report on the implementation of activities of the Audit Committee which is disclosed in the Company’s Annual Report.
7. Ketentuan Mengenai Penanganan Pengaduan atau Pelaporan Sehubungan Dugaan Pelanggaran Terkait Pelaporan Keuangan 1. Berdasarkan Surat Penugasan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat melakukan penelaahan dan pemeriksaan atas adanya tindakan yang merugikan Perusahaan, termasuk dugaan pelanggaran terkait Pelaporan Keuangan, serta tugas lainnya sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris. 2. Atas persetujuan Dewan Komisaris, untuk pelaksanaan tugas investigasi tersebut, Komite Audit dapat menunjuk pihak ketiga dalam pelaksanaan pencarian fakta penelaahan dan pemeriksaan. Semua biaya yang dikeluarkan atas penunjukan pihak ketiga tersebut ditanggung oleh Perusahaan.
7. Provisions on the Complaint Handling or Reporting in Conjunction with the Alleged Violations Related to the Financial Reporting 1. Based on the Board of Commissioners’ Letter of Assignment, the Audit Committee may conduct reviews and inspections toward any action detrimental to the Company, including the alleged violations related to the Financial Reporting, as well as other tasks according to the needs of the Board of Commissioners. 2. In order to conduct the investigative tasks, the Audit Committee may appoint a third party in the execution of fact-finding review and inspection, based on the approval of the Board of Commissioners. All expenses incurred for the appointment of the third party shall be borne by the Company.
8. Masa Tugas Komite Audit Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.
8. Work Period of the Audit Committee The work period of the members of the Audit Committee shall not be longer than the position of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association and can be re-elected only for the next 1 (one) period.
PIAGAM KOMITE AUDIT Disahkan di : Jakarta Tanggal : 7 Februari 2013 Nomor : BOC/II/2013-01
AUDIT COMMITTEE CHARTER Validated in : Jakarta Date : 7 February 2013 Number : BOC/II/2013-01
DEWAN KOMISARIS PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk
THE BOARD OF COMMISSIONERS PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
177
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
178
Berdasarkan Peraturan Nomor IX.I.5 Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) telah dimuat dalam laman situs web Emiten atau Perusahaan Publik.
Based on the Decree of BAPEPAM-LK Number: Kep643/BL/2012 dated 7 December 2012 with regard the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee, the Audit Committee Charter has been published on the Listed Company’s website.
Laporan Komite Manajemen Risiko
Report of the Risk Management Committee
Pembentukan Komite Manajemen Risiko
Establishment of the Risk Management Committee
Berdasarkan Rapat Dewan Komisaris, fungsi manajemen risiko yang digabungkan dengan Komite Audit telah dipisahkan dan membentuk Komite Manajemen Risiko yang pertama kali dibentuk di tahun 2003 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. Com/JS/SK/III/2003-04 tanggal 18 Maret 2003. Sesuai dengan piagam pembentukan, Komite Manajemen Risiko wajib membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya terhadap pemegang saham. Selanjutnya, komite ini bertanggung jawab untuk meninjau ulang risiko utama Perusahaan yang terkandung dalam register risiko korporasi dan memastikan bahwa semua risiko baik yang baru maupun yang timbul dievaluasi sewajarnya dan tindakan lebih lanjut diidentifikasi.
Based on the meeting of the Board of Commissioners, the risk management function which was incorporated under the Audit Committee was separated and formed the Risk Management Committee which was firstly established in 2003 based on the Board of Commissioners Resolution No. Com/JS/SK/III/2003-04 dated 18 March 2003. Pursuant to the charter of establishment, the Risk Management Committee is obliged to provide assistance to the Board of Commissioners in fulfilling its responsibilities toward the shareholders. Futhermore, the committee is responsible for reviewing Company’s key risks contained in the corporate risk register and ensures that all new and emerging risks are appropriately evaluated and any further actions identified.
Keanggotaan Komite Manajemen Risiko
Membership of the Risk Management Committee
Pada saat pembentukan, anggota Komite Manajemen Risiko terdiri atas 2 anggota Dewan Komisaris, 1 Direktur dan 1 Manajemen Senior. Dengan perkembangan Perusahaan dan besarnya tantangan yang dihadapi Perusahaan, keanggotaan komite telah berubah beberapa kali untuk meningkatkan kompetensi dalam menjalankan tugastugasnya. Pada tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 24 Juni 2013, komposisi anggota Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
At the time of establishment, the members of the Risk Management Committee consisted of 2 members of the Board of Commissioners, 1 Director and 1 Senior Management. With the development of the Company and magnitude of challenges that faced by the Company, the membership of the committee had changes several time to improve the competencies in delivering their duties. In 2013, in accordance to the Board of Commissioners Resolution dated 24 June 2013, the composition of the members of the Risk Management Committee is as follows:
Ketua: Emmy Yuhassarie, Komisaris Independen dengan latar belakang hukum Anggota: • Johanes Sutrisno, Komisaris Independen dengan latar belakang keuangan • Dominic Picone, memiliki jaringan kerja internasional dalam lembaga keuangan • Sunata Tjiterosampurno, memiliki pengalaman dalam manajemen keuangan
Chairwoman: Emmy Yuhassarie, Independent Commissioner with legal background Members: • Johanes Sutrisno, Independent Commissioner with finance background • Dominic Picone, has international network in financial institution • Sunata Tjiterosampurno, has experience in financial management
Penjelasan mengenai pengalaman dan riwayat pendidikan dari setiap anggota Komite Manajemen Risiko dapat dilihat pada bab Data dan Profil Perusahaan, bagian Profil Komite Manajemen Risiko, halaman 374.
The explanation of their experience and educational history of each member of the Risk Management Committee can be viewed on the Company Data and Profile chapter, the Profile of Risk Management Committee section, page 374.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Masa Jabatan Komite Manajemen Risiko
Term of Service of Risk Management Committee
Karena tidak ada peraturan tentang pembentukan Komite Manajemen Risiko, Perusahaan merujuk pada praktik keanggotaan dalam komite yang menentukan masa jabatan anggota komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan selanjutnya.
As there is no regulation concerning the establishment of the Risk Management Committee, the Company refers to the best practice of membership in the committee which is set the tenure of the member of the committee should no be longer than the tenure of the Board of Commissioners and can be re-elected only for one subsequent tenure.
Berikut adalah tabel ringkasan masa jabatan Komite Manajemen Risiko saat ini:
The following is the summary table of term of service of the existing Risk Management Committee:
Nama Name
Tanggal Pengangkatan Date of Appointment
Selesai Masa Jabatan Completion of Term
Emmy Yuhassarie
24 Juni 2013 | 24 June 2013
RUPS Tahunan 2016
Johanes Sutrisno
24 Juni 2013 | 24 June 2013
RUPS Tahunan 2016
Dominic Picone
24 Juni 2013 | 24 June 2013
RUPS Tahunan 2016
Sunata Tjiterosampurno
24 Juni 2013 | 24 June 2013
RUPS Tahunan 2016
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Duties and Responsibilities of the Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko ditempatkan oleh Dewan Komisaris untuk memantau dan mengevaluasi rencana dan pelaksanaan Manajemen Risiko Perusahaan dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian Dewan Komisaris. Hal-hal ini meliputi: 1. mengevaluasi kebijakan dan praktik manajemen risiko yang digunakan dalam mengelola risiko, yang berhubungan dengan perubahan lingkungan bisnis dan parameter risiko; 2. meninjau ulang identifikasi profil risiko oleh Komite Manajemen Risiko dan peninjauan kriteria batas risiko maksimum yang dapat ditoleransi di pasar, kredit, treasury dan operasional; 3. memastikan kegiatan bisnis ada dalam parameter risiko yang dapat diterima; dan 4. meninjau ulang analisis yang dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko mengenai faktor-faktor eksternal dan internal yang mempunyai potensi risiko bagi Perusahaan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan.
The Risk Management Committee is assigned by the Board of Commissioners to monitor and evaluate the planning and implementation of the Company’s Risk Management and to identify matters that need the attention of the Board of Commissioners. These include of the following: 1. to evaluate the risk management policies and practices adopted in managing the risk, in conjunction with changes in business environment and risk parameters; 2. to review identification of risk profile by Risk Management and preview the criteria of the maximum tolerable limit of risk in market, credit, treasury and operation; 3. to ensure the business activities are within the accepted risk parameters; and 4. to review analysis conducted by the Risk Management Committee concerning the external and internal factors which have potential risk for the Company in achieving the goal and objectives that have been set.
Kriteria Anggota Komite Manajemen Risiko
Criteria for Members of the Risk Management Committee • High integrity and capable of being independent of the Company’s management. • Understanding of the business, its products and services. • Have adequate knowledge on macro-economy and impact to the industry.
• Integritas tinggi dan mampu menjadi independen dalam manajemen Perusahaan. • Memahami bisinis, produk dan layanannya. • Memiliki pengetahuan cukup tentang ekonomi makro dan dampaknya terhadap industri.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
179
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
180
• Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Ketua Komite Manajemen Risiko harus merupakan anggota independen dari Dewan Komisaris.
• Does not have family relationship with the members of the Board of Commissioners and Board of Directors. • Chairman of the Risk Management Committee must be an independent member of the Board of Commissioners.
Pemilihan dan Pengangkatan Komite Manajemen Risiko
Selection and Appointment of the Risk Management Committee
• Direksi atau Ketua Komite Manajemen Risiko dapat mengusulkan kandidat dari luar Dewan Komisaris Perusahaan untuk dinominasikan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko. • Komite Nominasi dan Remunerasi akan mengadakan wawancara dan memeriksa kualifikasi serta kompetensi calon. Setelah selesai mengevaluasi, Komite Nominasi dan Remunerasi akan mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk pengangkatan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko. • Jika rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi disetujui, Dewan Komisaris akan memberitahukan Direksi untuk menerbitkan Surat Pengangkatan bagi calon yang telah disetujui.
• The Board of Directors or the Chairman of the Risk Management Committee may propose candidates from outside of the Company’s Board of Commissioners to be nominated as a member of the Risk Management Committee. • The Nomination and Remuneration Committee will conduct interview and examine the qualification and its competency of the candidate. After completion of the evaluation, the Nomination and Remuneration Committee will submit recommendation to the Board of Commissioners for appointment to be the member of the Risk Management Committee. • If the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee is approved, the Board of Commissioners will inform to the Board of Directors to issue an Appoinment Letter to the approved candidate.
Kebijakan Remunerasi untuk Komite Manajemen Risiko
Remuneration Policy for the Risk Management Committee
• Komite Nominasi dan Remunerasi akan membuat rekomendasi pada Dewan Komisaris mengenai remunerasi untuk anggota Komite Manajemen Risiko berdasarkan kebijakan Perusahaan dan mempertimbangkan peninjauan pasar atas remunerasi Komite Manajemen Risiko. Remunerasi komite terdiri atas honorarium saja. • Anggota Komite Manajemen Risiko yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan atau anggota manajemen senior dari pemegang saham pengendali tidak berhak atas remunerasi tambahan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko. • Mengingat bahwa semua anggota Komite Manajemen Risiko merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota manajemen senior dari pemegang saham pengendali, maka tidak ada remunerasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada Komite Manajemen Risiko.
• The Nomination and Remuneration Committee will make recommendation to the Board of Commissioners concerning the remuneration to the member of the Risk Management Committee, based on the Company’s policy and considering the market review on the remuneration of the Risk Management Committee. The remuneration of the committee consisting of honorarium only. • The member of the Risk Management Committee who is concurrently also the member of the Board of Commissioners of the Company or the members of senior management of the controlling shareholders are not entitled for the additional remuneration as the member of the Risk Management Committee. • Considering that all the members of the Risk Management Committee are concurrently the members of the Board of Commissioners and/or the member of senior management of the controlling shareholders, therefore no remuneration has been paid by the Company to the Risk Management Committee.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Independensi Anggota Komite Manajemen Risiko
Good Corporate Governance
Independence of the Risk Management Committee Members The two members of the Risk Management Committee are Independent Commissioners, while the other two members are considered to have financial relationship with the Controling Shareholders.
Kedua anggota Komite Manajemen Risiko adalah Komisaris Independen, sementara dua anggota lainnya dianggap mempunyai hubungan finansial dengan Pemegang Saham Pengendali. Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with
Keterangan Description
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Company Data and Profile
Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with
Pemegang Saham Lain Other Shareholder
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Emmy Yuhassarie
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Johanes Sutrisno
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Dominic Picone
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
√
-
Sunata Tjiterosampurno
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
√
-
Rapat Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Meeting
Empat rapat dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko pada tahun 2013, hasil rapat telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris pada waktu rapatnya. Ringkasan laporannya adalah sebagai berikut:
Four meetings were conducted by the Risk Management Committee in 2013, the results of meeting had been reported to the Board of Commissioners during their meeting. The brief report is as follows:
• Rapat Tanggal 7 Februari 2013 Direktur Manajemen Risiko menjelaskan isi Papan Pedoman Manajemen Risiko sejak bulan Desember 2012, yang menerangkan tentang status piutang macet (NPL). Pada umumnya, portofolio pada sektor pertambangan batu bara dan khususnya transaksi sewa pembiayaan menambah porsi terbesar untuk kenaikan NPL dan pembayaran melampaui batas waktu. Rencana mitigasi untuk mencegah NPL yang semakin besar, antara lain, dengan mengalihkan sasaran pasar dari pertambangan ke manufaktur.
• Meeting Dated 7 February 2013 The Risk Management Director explained the content of the Risk Management Dashboard as of December 2012, described the status of bad debt (“NPL”). In general, portfolio to the coal mining sector and in particular the leasing transactions contributed the biggest portion of the increasing NPL and overdue payments. Mitigation plan for preventing from the bigger NPL is, amongst others, switching the target market from mining to manufacturing.
Untuk meningkatkan layanan pelanggan melalui penyelarasan proses persetujuan sambil menjaga kualitas portofolio, kebijakan-kebijakan kredit baru telah diimplementasikan melalui alokasi wewenang kredit yang lebih tinggi kepada kantor regional dan jabatan-jabatan di bawah direktur.
Komite Manajemen Risiko menyarankan perlunya analisis tingkat risiko korporasi, termasuk risiko dalam operasional, pendanaan dan kebijakan manajemen serta berfokus pada risiko dengan dampak bencana besar bagi kinerja Perusahaan.
To improve the customer services through alignment of the approval process, whilst maintaining the portfolio quality, new credit policies has been implemented through allocation of higher credit authority to the regional offices and levels below the directors.
The Risk Management Committee advised the need of analysis to corporate risk level, included the risks in operation, funding and management policies and focusing on those risk with potential catastrophic impact to the performance of the Company.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
181
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
182
• Rapat Tanggal 29 April 2013 Komite Manajemen Risiko telah berdiskusi dengan Direktur Manajemen Risiko mengenai dashboard template untuk pemantauan dan analisa risiko. Beberapa catatan penting ditujukan untuk menjadi perhatian manajemen risiko tentang perlunya fokus pada risiko yang meningkat berdasarkan portofolio kredit di wilayah tertentu, dan masalah kepatuhan pada pembukaan kantor-kantor cabang baru.
• Meeting Dated 29 April 2013 The Risk Management Committee had discussed with the Enterprise Risk Director concerning the dashboard template for the risk monitoring and analysis. Several notes were addressed to the risk management concerning the need to focus on increasing risk under credit portfolio in certain regions, and compliance issues in opening new branches.
Sehubungan dengan peraturan tentang pendaftaran perjanjian fidusia, masih ada masalah potensi risiko karena pemerintah setempat tidak siap untuk melayani keperluan pendaftaran. Penundaan pendaftaran dapat meningkatkan risiko hukum yang lebih tinggi dalam hal wanprestasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendaftarkan perjanjian-perjanjian tersebut di wilayah provinsi.
In conjunction with the regulation on registration of the fiduciary agreement, there are still potential risk issues as the local government is not ready to serve the requirement for registration. The delay in registration could raise a higher legal risk in the event of default. Efforts have been done to register the agreements in the province.
Merosotnya kualitas portofolio di wilayah tertentu karena tekanan harga yang terus-menerus pada industri di mana Perusahaan relatif memiliki portofolio besar telah dijaga melalui pemantauan ketat terhadap pembayaran angsuran yang melewati batas waktu dan mengalihkan target kontrak pembiayaan ke wilayah lain dengan pertumbuhan industri yang lebih tinggi dan/ atau perusahaan-perusahaan dengan posisi keuangan yang lebih kuat.
Deterioration of portfolio quality in certain area due to continue price pressure on the industry where the Company has relatively big portfolio has been taken care through close monitoring on the overdue payment and switching the target booking to other region with higher growth industry and/or to companies with stronger financial standing.
Mengenai risiko pada Keamanan Teknologi Informasi, manajemen telah mengimplementasikan prosedur untuk mengurangi risiko dan mengamankan ketergantungan pada sistem untuk mengakomodasi kegiatan bisnis dan menjaga database Perusahaan.
With regard to the risk on IT Security, the management had implement best practices procedure to reduce the risk and securing the reliability of the system to accomodate the business activities and saving the database.
• Rapat Tanggal 22 Juli 2013 Manajemen memberi perhatian pada tindak lanjut atas perubahan cepat dalam kualitas portofolio dengan memasang Risk Management Dashboard dan tersedia pada sistem LAN. Manajemen Senior ditugaskan untuk melakukan pemantauan harian pada gerakan risiko terkini, terutama mengenai kualitas portofolio, pencapaian target kontrak pembiayaan dan informasi kunci lainnya, yang memungkinkan mereka berputar haluan secara cepat dalam membuat keputusan.
• Meeting Dated 22 July 2013 Management pay attention to the quick follow up on the rapid change in portfolio quality by installing Risk Management Dashboard and available in LAN system. Senior Management is provided with daily monitoring on the updated risk movements, especially with regard to the portfolio quality, booking achievement and other key information, enable them for making fast turnaround for decision.
Mengenai pemantauan Risiko Korporasi, penilaian risiko dikategorikan dalam tiga tingkat kuadran risiko, yaitu: • Kuadran Hijau, risiko rendah, Perusahaan mengetahui aspek risiko yang ada dan dipantau secara berkala.
With regard to the monitoring of the Corporate Risks, the risk assessment is categorised in three degrees of risk quadrant, those are: • Green Quadrant, low risks, the Company aware of risk aspects and monitor frequently.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
• Yellow Quadrant, medium risks, have potential threat to the Company’s performance. • Red Quadrant, high risks, potentially hazardous impact to the Company’s performance.
• Kuadran Kuning, risiko menengah, merupakan ancaman potensial terhadap kinerja Perusahaan. • Kuadran Merah, risiko tinggi, memiliki dampak potensial yang membahayakan terhadap kinerja Perusahaan.
Untuk mitigasi risiko dalam kuadran kuning, manajemen melakukan usaha preventif untuk memastikan bahwa risiko itu tidak merusak lebih lanjut. Pemahaman mengenai penyebab risiko yang dikategorikan dalam kuadran merah adalah penting sebagai dasar untuk meminimalisir dampak risiko. Prosedur mitigasi risiko, rencana tindakan dan pemantauan implementasi rencana telah dijalankan untuk mengurangi dampak pada aspek risiko yang telah diidentifikasi.
For mitigating risk under the yellow quadrant, management put preventive efforts to ensure that the risk is not further deteriorating. Understanding the cause of risk categorized under the red quadrant is important as basis for minimizing the risk impact. Procedure for mitigating the risk, action plans and monitoring the implementation of the plan have been performed to reduce impact on identified risk aspects.
Sehubungan dengan struktur organisasi, ruang lingkup tanggung jawab Direktur Risiko berada di tiga area, yaitu: Inisiasi Kredit (Credit Initiation), Manajemen dan Analisa Portofolio (Portfolio Management and Analysis), dan Penagihan (Collections). Penekanan pada penetapan kebijakan dan implementasi telah dijadikan prioritas menurut Inisiasi Kredit. Berdasarkan Manajemen dan Analisa Portofolio, berfokus pada pengelolaan risiko operasional adalah penting karena penyimpangan terhadap prosedur standar operasional dianggap berisiko tinggi. Penagihan akan menjadi masalah yang genting, identifikasi potensi wanprestasi sedini mungkin akan merupakan salah satu kunci untuk mencegah kerugian kredit yang lebih besar.
Pursuant to the organization structure, the scope of responsibility of the Risk Director are in three areas, those are Credit Initiation, Portfolio Management and Analysis, and Collections. Emphasizing on policy set up and implementation have been put as priority under the Credit Initiation. Under the Portfolio Management and Analysis, focus in managing the operational risk is essential as deviations against standard operating procedure are considered at high risk. Collections would be the most critical issue, identifying the potential default at earlierst possible would be one of the key to prevent bigger credit losses.
• Rapat Tanggal 29 Oktober 2013 Perubahan kebijakan dalam manajemen risiko adalah suatu gerakan positif untuk menemukan dampak pada kualitas. Penilaian dan identifikasi status risiko baru-baru ini mengindikasikan kenaikan trend risiko pada aspek-aspek tertentu, yaitu kredit, hukum dan operasional. Risiko Kredit di wilayah Kalimantan dan Sumatera diidentifikasi sebagai berisiko tinggi dalam sewa pembiayaan sebagai bukti dengan meningkatnya NPL di wilayah-wilayah tersebut. Aspek Hukum dan Operasional diidentifikasi mempunyai risiko menengah yang stabil. Risiko pendanaan dipertahankan pada risiko rendah karena sumber-sumber pendanaan telah memenuhi semua persyaratan hingga akhir tahun.
• Meeting Dated 29 October 2013 The policy changes in risk management is a positive move to track down the impact to quality. The recent assessment and identification of the risk status indicated of the increasing trend of risk in particular aspects, those are credit, legal and operational. Credit Risk in Kalimantan and Sumatera regions is identified as high risk in leasing as evident by increasing NPL in that regions. Legal and and Operational aspects are identified as stable medium risk. Meanwhile, funding risk has been kept at low risk as the fundings sources met all requirement until the year end.
Berkenaan dengan masalah penghapusan piutang (write-off), di mana praktik perusahaan pembiayaan memerlukan waktu 270 hari untuk hal tersebut dibandingkan dengan peraturan Bank Indonesia untuk melakukan penghapusan piutang dalam jangka waktu 180 hari, Komite Manajemen Risiko setuju bahwa
Concerning the issue on write-off, which the practices from finance companies adopt 270 days for writeoff as compared to the Bank Indonesia regulation for write-off at 180, the Risk Management Committee agree that the recommendation for write-off for 180 days to be evaluated prior to implementation, taking
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
183
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
rekomendasi penghapusan piutang dalam waktu 180 hari akan dievaluasi sebelum implementasi, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar portofolio perusahaan pembiayaan diamankan oleh aset berwujud dengan pasar sekunder yang relatif lebih baik. Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi
Report of the Nomination and Remuneration Committee
Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi
Establishment of the Nomination and Remuneration Committee The Nomination and Remuneration Committee was firstly established by the Board of Commissioners Resolution No. Com/JS/SK/XII/2005-007 dated 29 December 2005 with the objective to support the Board of Commissioners in accordance to the Corporate Governance Practices. The primary function of the committee is to ensure that there is a clear and appropriate process in place for the appointment of new members of the Board of Directors, Board of Commissioners and/or the Committees, and for the performance evaluation of members of the Board of Directors and Board of Commissioners, and to make recommendations to the Board of Commissioners for matters related to the function of the nomination and remuneration.
Komite Nominasi dan Remunerasi pertama kali dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. Com/JS/SK/ XII/2005-007 tanggal 29 December 2005 dengan tujuan untuk mendukung Dewan Komisaris sesuai dengan Praktik Tata Kelola Korporasi. Fungsi utama dari komite ini adalah untuk memastikan adanya proses yang jelas dan layak untuk mengatur pengangkatan anggota baru Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite-Komite, dan untuk evaluasi kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dan membuat rekomendasi bagi Dewan Komisaris dalam hal-hal yang berhubungan dengan fungsi nominasi dan remunerasi.
184
consideration that most of the portfolio in finance companies are secured by tangible asset with relatively better secondary market.
Berkenaan dengan evaluasi kinerja Direksi, komite melakukan tinjauan setiap tahun. Evaluasi kinerja dinilai terhadap empat hal utama: pencapaian bidang keuangan, keefektifan implementasi tata kelola korporasi yang baik, implementasi manajemen risiko dan pencapaian sasaran yang telah ditentukan, visi dan misi Perusahaan. Bagi Dewan Komisaris, penilaian kinerja mereka terkait pada implementasi dari tugas-tugas yang telah dikuasakan oleh pemegang saham untuk mengawasi tindakan-tindakan Perusahaan, dan memastikan keefektifan dari komitekomite dan kepatuhan pada peraturan dan etika bisnis.
With regard to the performance evaluation of the Board of Directors, the committee conducts a yearly review. The performance evaluation is assessed against four major issues: financial achievement, the effectiveness of implementation of good corporate governance, risk management implementation and achievement of the Company’s set goals, vision and mission. For the Board of Commissioners, assessment to their performance is related to the implementation of their fiduciary duties from the shareholders to oversee the Company’s actions, and to ensure the effectiveness of the committees and compliance to the regulations and business ethics.
Terdapat 3 anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang terdiri dari 1 orang komisaris independen dan 2 orang lainnya dari luar Perusahaan namun mereka terkait dengan pemegang saham utama. Terdapat perubahan-perubahan pada komposisi komite dan perubahan terakhir didasarkan pada keputusan Dewan Komisaris tanggal 24 Juni 2013, sehingga keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
There are 3 members of the Nomination and Remuneration committee consists of 1 independent commissioner and 2 others from out the Company but they are related to the majority shareholders. There were changes in the composition of the committee and the latest change was based on the Board of Commissioners resolution dated 24 June 2013, so that the membership of the Nomination and Remuneration Committee are as follows:
Ketua : Alfonso Napitupulu Anggota : Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan
Chairman : Alfonso Napitupulu Members : Dominic Picone Ariani Vidya Sofjan
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
Duties and Responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee
Tugas-tugas terkait masalah nominasi meliputi: 1. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kriteria yang berkembang untuk pemilihan, penentuan sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-Komite; 2. menilai kompetensi yang perlu dan diinginkan dan memberikan Dewan Komisaris rekomendasi tentang nominasi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite-Komite yang akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham; dan 3. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pihak-pihak independen yang akan dinominasikan sebagai anggota Komite.
Duties in relation to the nomination matters include: 1. to provide recommendation to the Board of Commissioners on developing criteria for the selection, defining system and procedure for selecting and/or replacing the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Committees; 2. to assess necessary and desirable competencies and provides the Board of Commissioners with recommendations on the nomination of the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Committees to be proposed to the General Meeting of Shareholders; and 3. to provide recommendations for the Board of Commissioners on independent parties to be nominated as the Committee members.
Tugas dan tanggung jawab terkait masalah remunerasi meliputi: 1. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi yang berlaku pada Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan remunerasi tersebut berkaitan dengan evaluasi kinerja; dan 2. meninjau ulang paket remunerasi dan insentif bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan untuk disetujui dalam RUPS atau Rapat Dewan Komisaris dalam hal RUPS telah mendelegasikan Rapat Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi dan insentif tersebut.
Duties and responsibilities in relation to remuneration matters include: 1. to provide recommendation to the Board of Commissioners for the remuneration policies applicable to the Board of Commissioners and the Board of Directors. The remuneration policy is linked to performance evaluation; and 2. to review the remuneration and incentive package for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed for approval in the GMS or to the Meeting of the Board of Commissioners in the event that the GMS has delegated the Meeting of the Board of Commissioners to determine such remuneration and incentives.
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee Meeting
Empat rapat diadakan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi pada tahun 2013, meliputi Surat Edaran dari Komite Nominasi dan Remunerasi yang ditandatangani oleh semua anggota komite. Hasil rapat telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris dalam rapat dengan Dewan Komisaris. Laporan ringkasnya sebagai berikut:
Four meetings were conducted by the Nomination and Remuneration Committee in 2013, these including the Circulation of the Nomination and Remuneration Committee signed by all members of the committee. The results of meeting had been reported to the Board of Commissioners during their meeting with the Board of Commissioners. The brief report is as follows:
• Rapat Tanggal 3 April 2013 Rapat ini meninjau ulang surat mandat dari Sunata Tjiterosampurno dan Ariani Vidya Sofjan untuk dinominasikan sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit. Komite memutuskan bahwa para calon telah memenuhi persyaratan sebagai anggota komite.
• Meeting Dated 3 April 2013 This meeting was reviewing the credential of Sunata Tjiterosampurno and Ariani Vidya Sofjan to be nominated as members of the Risk Management Committee and Audit Committee. The committee concluded that the candidates meet the requirement as member of the committees.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
185
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
186
• Rapat Tanggal 1 Mei 2013 Agenda rapat ini adalah menentukan kriteria untuk Direktur Manajemen Risiko dan mengevaluasi surat mandat dari kandidat untuk anggota baru Direksi yang akan bertanggung jawab dalam hal manajemen risiko. Rekomendasi telah disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk ditinjau dan disetujui.
• Meeting Dated 1 May 2013 The agenda for this meeting was defining the criteria for the Enterprise Risk Director and to evaluate the credential of the candidate for the new member of the Board of Directors who will in charged in risk management. The recommendation was submitted to the Board of Commissioners for review and approval.
• Rapat Tanggal 27 Mei 2013 Agenda rapat ini adalah mengevaluasi keanggotaan Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko karena adanya usulan untuk anggota tambahan untuk kedua komite tersebut. Anggota-anggota komite yang direkomendasikan tersebut telah disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
• Meeting Dated 27 May 2013 The agenda of this meeting was evaluation on the membership of the Audit Committee and Risk Management Committee due to the proposal for additional members for the two committees. The recommended committees’ members were submitted to the Board of Commissioners for approval.
• Rapat Tanggal 3 Juni 2013 Rapat komite ini untuk mengevaluasi para anggota yang ada pada ketiga komite, yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Keputusannya adalah mengajukan perubahan kepada Dewan Komisaris untuk komposisi anggota komite-komite sesuai dengan kompetensi mereka, dan perubahan yang diusulkan untuk anggota komite adalah sebagai berikut:
• Meeting Dated 3 June 2013 This committee meeting is to evaluate the existing members of the three committees, those are Audit Committee, Risk Management Committee, and Nomination and Remuneration Committee. The decision was proposing changes to the Board of Commissioners for the composition of the committees’ members in accordance to their competencies, and the proposed changes of the committees members as follows:
Komite Audit Ketua : Johanes Sutrisno Anggota : - Rudy Capelle - Stefanus Ginting - Dominic Picone - Ariani Vidya Sofjan
Audit Committee Chairman : Johanes Sutrisno Members : - Rudy Capelle - Stefanus Ginting - Dominic Picone - Ariani Vidya Sofjan
Komite Manajemen Risiko Ketua : Emmy Yuhassarie Anggota : - Johanes Sutrisno - Dominic Picone - Sunata Tjiterosampurno
Risk Management Committee Chairwoman : Emmy Yuhassarie Members : - Johanes Sutrisno - Dominic Picone - Sunata Tjiterosampurno
Komite Nominasi dan Remunerasi Ketua : Alfonso Napitupulu Anggota : - Ariani Vidya Sofjan - Dominic Picone
Nomination and Remuneration Committee Chairman : Alfonso Napitupulu Members : - Ariani Vidya Sofjan - Dominic Picone
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK, No. IX.I.7 mengenai Pembentukan dan Pedoman Kompilasi Piagam Satuan Kerja Audit Internal, Perusahaan telah membentuk Piagam Audit Internal tanggal 1 Maret 2009 dan membentuk Departemen Audit Internal sejak tanggal 31 Maret 2010, berdasarkan Surat Pengangkatan Anggota Audit Internal Perusahaan. Kepala Audit Internal saat ini adalah Bapak Perri Gustovandani.
Based on the regulation issued by Bapepam-LK, No. IX.I.7 concerning the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit, the Company had established an Internal Audit Charter dated 1 March 2009 and formed the Internal Audit Department since 31 March 2010, based on the Letter of Assignment of the Company’s Internal Audit Members. The current Head of Internal Audit is Mr. Perri Gustovandani.
Dengan memberi keyakinan pada manajemen risiko, kontrol dan proses tata kelola dalam suatu organisasi, Audit Internal adalah salah satu pondasi penting untuk tata kelola organisasi yang efektif. Audit Internal adalah badan independen, mengajukan keyakinan dan peran sebagai penasihat untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional Perusahaan. Audit Internal membantu mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko dan kontrol.
By providing assurance on the risk management, control, and governance process within an organization, Internal Audit is one of the key cornerstones of effective organizational governance. Internal Audit is an independence body, addressing its assurance and advisory role to add value and improve the Company’s operation. It helps accomplish its objectives by bringing systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management and control.
Dengan mempertimbangkan tujuan dari Audit Internal, peran dan tanggung jawab utama dari fungsi Audit Internal meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. mengevaluasi dan memberi keyakinan sewajarnya bahwa kontrol internal dan sistem pengaturannya berfungsi seperti yang diinginkan dan akan memungkinkan Perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya; 2. melaporkan kekurangan kontrol internal yang diidentifikasi secara langsung kepada manajemen puncak dan Komite Audit, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja efektif dari kegiatan operasional Perusahaan; dan 3. mengevaluasi kepatuhan pada peraturan dengan konsultasi penasihat hukum jika diperlukan.
In consideration of the objectives of the Internal Audit, the major roles and responsibilities of Internal Audit function include of the following: 1. to evaluate and provide reasonable assurance that internal control and governing systems are functioning as intended and will enable the Company’s objectives and goals to be met; 2. to report internal control deficiencies identified directly to the top management and the Audit Committee, and provides recommendations for improving the effective performance of the Company’s operation; and 3. to evaluate regulatory compliance with consultation from legal counsel if required.
Selama tahun 2013, Departemen Audit Internal melaksanakan 166 pekerjaan audit di 158 cabang, 5 audit khusus dan 3 audit di kantor pusat. Manajemen secara konsisten menanggapi temuan-temuan audit dan dalam hal terjadi penipuan, penalti yang dilakukan berurutan mulai dari penggantian atas kerugian Perusahaan hingga pemutusan hubungan kerja. Kerugian Perusahaan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp2.056 juta atau 0,14% dari pendapatan Perusahaan, dibandingkan dengan 0,07% pada tahun sebelumnya.
During the year 2013, the Internal Audit Department conducted 166 field-audit works covered for 158 branches, 5 special audits and 3 audits in the head office. Management has been consistently responded to the audit fundings and in the case of committed into fraud, the penalty ranges from refund of Company’s losses until termination of employment. Company’s losses in 2013 was Rp2,056 million or 0.14% of the Company’s revenues, as compared to 0.07% during the previous year.
Berkenaan dengan whistleblower, BFI telah mengimplementasikan kebijakan untuk membuka rantai komunikasi bagi siapa saja untuk melaporkan potensi penipuan atau kelakuan tidak senonoh melalui alamat email
In regard to whistleblower, BFI had implement the policy to open communication link for any one to report any potential fraud or misconduct through dedicated email address at
[email protected] or sending text to cellular
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
187
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
188
khusus:
[email protected] atau mengirimkan SMS melalui telepon selular ke nomor: 081212135755. Dari 14 laporan whistleblower, 64% adalah laporan dugaan penipuan yang akurat dan telah ditindaklanjuti, sisanya masih dalam proses tindak lanjut.
phone number: 081212135755. Out of 14 whistleblower reports, 64% was an accurate fraud and followed up, the rest is still on progress.
Dalam memenuhi peran dan tanggung jawab di atas, Departemen Audit Internal BFI secara independen telah menjalankan kegiatan audit di seluruh kantor cabang, demikian pula di kantor pusat. Selain audit atas aspek keuangan, departemen ini memantau kepatuhan pada kebijakan dan prosedur standar operasional (SOP) Perusahaan dan terus mengevaluasi keefektifan sistem kontrol internal Perusahaan. Proses audit mengadaptasi konsep Audit Berbasis Risiko, yang difokuskan pada bidangbidang dengan risiko terbesar seperti yang ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan sesuai nasihat Komite Audit. Setiap temuan dari semua kejadian yang merugikan dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.
In fulfilling the above roles and responsibilities, the Internal Audit Department of BFI has been independently conducting audit activities throughout the branches, as well in the head office. In addition to the audit on financial aspect, this department monitors compliance with the Company’s policies and standard operating procedures (“SOP”) and continuously evaluating the effectiveness of the Company’s internal control system. The auditing process is adapting the Risk-Based Audit concept, which focuses on the areas of greatest risk as determined by the Risk Management Committee and as per the advice of the Audit Committee. Any findings of all adverse events are reported to the Risk Management Committee and the Audit Committee.
Kualifikasi Audit Internal
Qualifications of Internal Audit
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Audit Internal secara umum, kualifikasi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; 3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya; 4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif; 5. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal; 6. Wajib mematuhi Kode Etik Audit Internal; 7. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data Perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal, kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan; 8. Memahami prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik dan manajemen risiko; dan 9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.
In performing in duties and responsibilities as the Internal Audit in general, the necessary qualifications are as follows: 1. To have the integrity as well as professional, independent, honest and objective manners in conducting their jobs; 2. To have the knowledge and experience regarding audit techniques and other academic discipline relevant to their function; 3. To have the knowledge regarding laws and regulations in capital market and other related laws and regulations; 4. To have the competence to interact and communicate both verbally and in writing effectively; 5. Must comply with the profession standards issued by Internal Audit Association; 6. Must comply with the Code of Ethics of Internal Audit; 7. Must keep the confidentiality of information and/or data of the Company related to the implementation of tasks and responsibilities of Internal Audit, unless required under the laws and regulations or court judgement/ verdict; 8. To understand the principles of good corporate governance and risk management; and 9. To be prepared to improve its knowledge, skills and professional capability on continuous basis.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Khusus bagi jabatan Kepala Departemen Audit Internal, kualifikasi yang diperlukan adalah: • kemampuan melakukan perencanaan dan pemantauan terhadap produktivitas Departemen Audit Internal; • kemampuan analisa dalam melakukan evaluasi dan memastikan tersedianya laporan audit yang berkualitas untuk dipertanggungjawabkan kepada Komite Audit dan Presiden Direktur; dan • kemampuan dalam memberikan rekomendasi perbaikan terhadap hasil temuan audit.
The qualifications required for the position of the Head of Internal Audit Department are determined as follows: • the capability to conduct the planning and monitoring towards the productivity of Internal Audit Department; • the capability to analyse in conducting evaluation and to ensure the availability of quality audit reports to be accounted to the Audit Committee and President Director; and • the capability in providing recommendations towards the results of audit findings.
Struktur Organisasi
Organization Structure
Departemen Audit Internal adalah departemen independen yang berada langsung di bawah pengawasan Direksi Perusahaan, dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, bekerja sama dan berkoordinasi dengan Komite Audit di bawah Dewan Komisaris Perusahaan. Kepala Departemen Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Departemen Audit Internal memiliki tiga unit kerja yang terdiri dari: • Sistem Audit • Audit Umum • Audit Lapangan
The Internal Audit Department is an independent department under the direct supervision of the Board of Directors of the Company, and in conducting its duties and responsibilities, it collaborates and coordinates with the Audit Committee under the Board of Commissioners of the Company. The Head of Internal Audit Department is directly responsible to the President Director. The Internal Audit Department has three work units consisting of: • Audit System • General Audit • Field Audit
Direksi Board of Directors
Komite Audit Audit Committee
Kepala Departemen Department Head
Administrasi Administration
Kepala Unit Sistem Audit Unit Head Audit System
Kepala Unit Audit Umum Unit Head General Audit
Koordinator Coordinator
Koordinator Coordinator
Pimpinan Tim Team Leader
Pimpinan Tim Team Leader
Pimpinan Tim Team Leader
Staf Kepatuhan Compliance Staff
Auditor
Auditor Lapangan Kantor Pusat Head Office Field Auditor
Kepala Unit Audit Lapangan Unit Head Field Audit
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Auditor Lapangan Kantor Cabang Branch Field Auditor
189
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Internal Audit Charter
Piagam Audit Internal
PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk
PIAGAM AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT CHARTER
I. UMUM
Piagam ini disusun sebagai pedoman kerja bagi Audit Internal dalam melaksanakan tugas dan amanat yang diberikan oleh Dewan Direksi Perseroan, guna memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif kepada organisasi internal PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perseroan atau Perusahaan), dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola korporasi. DEPARTEMEN
II. STRUCTURE AND POSITION OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT
1. Departemen Audit Internal merupakan suatu Departemen yang bersifat independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. 2. Anggota Audit Internal merupakan karyawan PT BFI Finance Indonesia Tbk, yang oleh karenanya tunduk kepada Peraturan Perusahaan yang berlaku, termasuk prosedur pengangkatan dan pemberhentian serta penilaian kinerja anggota Audit Internal. 3. Dalam menjalankan kegiatannya, Departemen Audit Internal wajib berkoordinasi dan bekerja sama dengan Komite Audit Perseroan yang secara struktural bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris (Board of Commissioners). 4. Departemen Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Departemen dan sekurang-kurangnya terdiri dari 1 Kepala Departemen, dan 10 anggota yang seluruhnya berasal dari pihak internal Perseroan. 5. Auditor yang duduk dalam Departemen Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Departemen Audit Internal.
1. Internal Audit Department is an independent Department and directly responsible to the President Director. 2. Members of Internal Audit are employees of PT BFI Finance Indonesia Tbk, who are thus subject to the effective Company Regulation, including the procedures of appointment, termination and performance appraisal of Internal Audit members. 3. In its activities, Internal Audit Department is required to coordinate and cooperate with the Audit Committee that structurally is responsible to the Board of Commissioners. 4. Internal Audit Department is led by a Department Head and consists of at least 1 Department Head and 10 members who are all originated from the internal party of the Company. 5. Auditor included in Internal Audit Department is directly responsible to the Head of Internal Audit Department.
II. STRUKTUR DAN INTERNAL AUDIT
190
I. GENERAL The Charter is prepared as the guidelines for Internal Audit in performing the task and instruction given by the Board of Directors of the Company, in order to provide assurance as well as independent and objective consultation to the internal organization of PT BFI Finance Indonesia Tbk (“the Company”), with the purpose to increase the value and improve the Company’s operations, through systmatic approach of evaluating and enhancing the effectivity of risk management, control and process of corporate governance.
KEDUDUKAN
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
6. Kepala Departemen Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala Departemen Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Departemen Audit Internal sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan.
6. Head of Internal Audit Department is appointed and terminated by the President Director, upon the approval of the Board of Commissioners, if the Head of Internal Audit Department is not qualified as auditor of Internal Audit Department as stipulated herein and or fails or incompetent.
III. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
III. TASKS AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris; 6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit; 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya; 9. Melakukan pemeriksaan/audit khusus apabila diperlukan; dan 10. Menyusun peringkat/skoring hasil audit per kantor cabang untuk menilai tingkat kepatuhan masing-masing kantor cabang terhadap peraturan, kebijakan dan ketentuan lainnya yang berlaku.
1. To prepare and implement the annual Internal Audit plan; 2. To examine and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s; 3. To examine and evaluate the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities; 4. To provide suggestion of remedy and objective information regarding audited activity at all management levels; 5. To prepare report of audit results and submit the report to President Director and the Board of Commissioners; 6. To monitor, analyse and report the implementation of the suggested follow up remedy; 7. To work jointly with Audit Committee; 8. To prepare the program to evaluate the quality of Internal Audit activities; 9. To conduct special audit if required; and 10. To prepare scoring of audit result for each branch office in order to evaluate the level of compliance of each branch with the regulations, policies and other prevailing provisions.
IV. WEWENANG DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL 1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya; 2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Komisaris, dan/atau Komite Audit; 3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit; dan 4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
IV. AUTHORITY OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT 1. To access all relevant information on the Company in relation to its task and function; 2. To have direct communication with the Board of Directors, Board of Commissioners and/or Audit Committee as well as members of the Board of Directors and Board of Commissioners, and/or Audit Committee; 3. To hold periodic and incidental meeting with the Board of Directors, Board of Commissioners, and/or Audit Committee; and 4. To coordinate its activity and the activity of external auditor.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
191
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
V. KODE ETIK DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL 1. Integritas Integritas Auditor Internal menciptakan kepercayaan sehingga melahirkan keyakinan atas kesimpulan yang diambilnya. 2. Obyektivitas Auditor Internal menunjukkan tingkat obyektivitas dan profesionalisme yang tertinggi dalam pengambilan, evaluasi dan penyebaran informasi mengenai aktivitas atau proses yang sedang diperiksa. Auditor Internal melakukan asesmen yang berimbang atas seluruh kondisi yang relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kepentingan pihak lain dalam membuat suatu kesimpulan. 3. Kerahasiaan Auditor Internal menghargai nilai dan kepemilikan atas informasi dan data-data yang diterima dan tidak menyebarkan informasi dan data tersebut tanpa persetujuan dari pihak yang memiliki otoritas. 4. Kompetensi Auditor Internal memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang diperlukan dalam menjalankan fungsinya. VI. PERSYARATAN INTERNAL
DAN
KUALIFIKASI
AUDITOR
1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; 3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya; 4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif; 5. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal; 6. Wajib mematuhi Kode Etik Audit Internal; 7. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data Perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal, kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan; 8. Memahami prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik dan manajemen risiko; dan 9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terusmenerus.
192
V. CODE OF ETHICS OF INTERNAL AUDIT DEPARTMENT 1. Integrity The integrity of internal auditors establishes trust and thus provides the basis for reliance on their judgment. 2. Objectivity Internal auditors exhibit the highest level of professional objectivity in gathering, evaluating, and communicating information about the activity or process being examined. Internal auditors make a balanced assessment of all the relevant circumstances and are not unduly influenced by their own interests or by others in forming judgments. 3. Confidentiality Internal auditors respect the value and ownership of information and data they receive and do not disclose such information and data without approval from the party with appropriate authority. 4. Competency Internal auditors apply the knowledge, skills, and experience needed in the performance of internal auditing services.
VI. REQUIREMENTS AND INTERNAL AUDITOR
QUALIFICATIONS
OF
1. To have the integrity as well as professional, independent, honest and objective manners in conducting their jobs; 2. To have the knowledge and experience regarding audit techniques and other academic discipline relevant to their function; 3. To have the knowledge regarding laws and regulations in capital market and other related laws and regulations; 4. To have the competence to interact and communicate both verbally and in writing effectively; 5. Must comply with the profession standards issued by Internal Audit Association; 6. Must comply with the Code of Ethics of Internal Audit; 7. Must keep the confidentiality of information and/or data of the Company related to the implementation of tasks and responsibilities of Internal Audit, unless required under the laws and regulations or court judgement/verdict; 8. To understand the principles of good corporate governance and risk management; and 9. To be prepared to improve its knowledge, skills and professional capability on continuous basis.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
VII. PERANGKAPAN JABATAN
Auditor Internal tidak diperkenankan untuk melakukan perangkapan tugas sebagai pelaksana kegiatan operasional di Perseroan, kecuali dengan adanya persetujuan tertulis dari Presiden Direktur dan Presiden Komisaris dengan tidak mengurangi fungsi Kontrol Internal Perseroan. Dalam hal terdapat perangkapan tugas, apabila departemen/unit kerja di mana pihak yang merangkap jabatan tersebut sedang diaudit, maka yang bersangkutan tidak boleh terlibat dalam pelaksanaan proses audit tersebut.
Ditetapkan di Jakarta, 1 Maret 2009 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
VII. SERVING CONCURRENT POSITION Internal Auditor is not allowed to serve concurrent position as the executor of operational activities in the Company, unless approved in writing by President Director and President Commissioner without prejudice to the Company’s Internal Control function. In the event of serving concurrent position, when the department/ work unit where the person serving concurrent position is being audited, then such person may not be involved in the audit process.
Stipulated in Jakarta, 1 March 2009 PT BFI Finance Indonesia Tbk
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
193
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
194
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Tanggung jawab utama dari Sekretaris Perusahaan untuk memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugas yang telah dikuasakan serta menjalankan kegiatan korporasi berdasarkan ketentuan peraturan organisasi yang berlaku dan memastikan adanya kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan.
Key responsibility of the Corporate Secretary is to ensure that the Board of Directors discharges its fiduciary duty and performs corporate conduct within an organization’s regulatory environment and to ensure that the Company complies with relevant rules and regulation and also the Company’s Articles of Association.
Sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 mengenai Pembentukan Sekretaris Perusahaan, BFI telah menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan dan saat ini dirangkap oleh salah satu anggota Direksi, Cornellius Henry Kho. Penunjukan beliau sebagai Sekretaris Perusahaan adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. Corp/CH/L/VII/07-0115 tanggal 9 Juli 2007.
As stipulated by Bapepam-LK Regulation No. IX.I.4 concerning Formation of the Corporate Secretary, BFI has appointed a Corporate Secretary and now is being held by one of the members of the Board of Directors, Cornellius Henry Kho. His appointment as the Corporate Secretary was based on the virtue of the Board of Directors of the Company No. Corp/CH/L/VII/07-0115 dated 9 July 2007.
Profil dari Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bab Data dan Profil Perusahaan di halaman 371.
The profile of the Corporate Secretary can be seen on the chapter of Company Data and Profile page 371.
Fungsi utama dari Sekretaris Perusahaan terdiri atas hal-hal berikut: • Mengetahui informasi mengenai perkembangan pasar modal, terutama tentang Peraturan Pasar Modal; • Menyediakan kepada publik semua informasi yang diperlukan oleh pihak investor mengenai kondisi Emiten atau Perusahaan Publik; • Membuat rekomendasi kepada Direksi dari Emiten atau Perusahaan Publik sehubungan dengan kepatuhan terhadap Undang-undang No. 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; • Bertindak sebagai penghubung dari Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam-LK (OJK) dan publik; dan • Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh direktur dari Emiten atau Perusahaan Publik.
The main functions of the Corporate Secretary comprise of the following: • Keep informed with respect to capital market developments, especially the Capital Market Regulations; • Provide the public with all information needed by investors regarding the conditions of the Issuer or Public Company; • Make recommendations to the Issuer or Public Company’s Board of Directors with respect to compliance with Law No. 8, 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations; • Act as the Issuer’s or Public Company’s contact person with Bapepam-LK (“OJK”) and the public, and • The functions of the Corporate Secretary may be concurrently performed by a director of the Issuer or Public Company.
Kegiatan yang dilakukan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2013, antara lain: 1. memberikan pelayanan informasi kepada para pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan Perusahaan, seperti permintaan Laporan Tahunan 2012, penerbitan obligasi, dan pelaksanaan RUPS Tahunan dan Luar Biasa; 2. mengikuti perkembangan setiap peraturan pasar modal baru yang diterbitkan selama tahun 2013 dan menginformasikannya kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan departemen serta unit kerja terkait mengenai keberadaan peraturan baru tersebut;
The activities undertaken by the Corporate Secretary in 2013, amongst others: 1. provided the information service to the shareholders and public in relation to the Company’s activities, such as request for the 2012 Annual Report, the bonds issuance, and the Annual and Extraordinary GMS; 2. monitored the development of every new regulation from the capital market issued in 2013 and to be informed to the Board of Commissioners, Board of Directors and all related departments and business units regarding the existence of such new regulation;
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
3. memberikan laporan-laporan berkala dan laporanlaporan insidentil kepada Bapepam-LK dan BEI, termasuk laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas Perusahaan, seperti RUPS Tahunan dan Luar Biasa, penerbitan obligasi; 4. melakukan berbagai publikasi aktivitas-aktivitas Perusahaan melalui media massa sebagai perwujudan keterbukaan informasi kepada para pemegang saham dan masyarakat; 5. menyiapkan daftar khusus saham, yaitu daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya berdasarkan periode triwulan; 6. mempersiapkan dan menghadiri setiap pelaksanaan rapat dari Dewan Komisaris dan rapat Direksi, membuat risalah hasil dari rapat-rapat tersebut, dan 7. menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa masing-masing sebanyak satu kali dan Paparan Publik sehubungan dengan penerbitan obligasi Perusahaan dan informasi material lainnya yang diungkapkan kepada para pemegang saham dan untuk kepentingan pihak ketiga lainnya. Selama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • RUPS Tahunan dan Luar Biasa pada tanggal 16 Mei 2013; dan • Paparan Publik tahunan untuk kinerja keuangan Perusahaan hingga triwulan ketiga tahun 2013 sebanyak satu kali yang diselenggarakan pada tanggal 28 November 2013.
3. submitted the regular reports and supplementary reports to Bapepam-LK and BEI, including report on plans and results on the implementation of Company’s activities, such as the Annual and Extraordinary GMS, the issuance of bonds; 4. produced various publications on the Company’s through the mass media as the implementation of information disclosure to the shareholders and public; 5. prepared the share register, which provides data of ownership of shares by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as their family members based on quarter period; 6. organized and attended every meeting held by the Board of Commissioners and Board of Directors, made the minutes of both meetings, and 7. organized the Annual and Extraordinary GMS one time for each event and the Public Expose in relation with the Company’s bonds issuance and other material information to be disclosed to the shareholders and other third party interests. During the year 2013, the Corporate Secretary managed the following events: • The Annual and Extraordinary GMS on 16 May 2013; and • The yearly Public Expose for the Company’s financial performance up to the third quarter of 2013 for one time which was held on 28 November 2013.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Direksi berhak untuk hadir dan bertindak atas nama dan kepentingan Perusahaan, dan untuk mengadakan semua tindakan yang diperlukan, kecuali jika ditentukan berbeda berdasarkan Anggaran Dasar, dan bertanggung jawab pada Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Pursuant to the Articles of Association, the Directors have the right and to present and act on behalf and for the interets of the Company, and to conduct all actions necessary unless is determined differently under the Articles of Association, and is responsible to the General Meeting of Shareholders. The Directors are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders.
Direksi terdiri dari profesional yang bekerja penuh, berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bertindak atas nama dan kepentingan Perusahaan dalam semua masalah eksternal untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.
The Board of Directors consists of full-time professionals, who based on the Company’s Articles of Association and prevailing rules and regulations act on behalf and the interest of the Company in all external affairs to achieve its purpose and objectives.
Direksi bertanggung jawab untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan melalui pembentukan tujuan strategis dan kebijakan-kebijakan. Direksi memantau implementasi strategi dan kebijakan melalui pendekatan terstruktur pada pelaporan Indikator Kinerja Kunci (KPI) yang telah
The Board of Directors is responsible for realizing the vision and mission of the Company through the establishment of strategic objectives and policies. It monitors the implementation of strategies and policies through a structured approach to reporting of defined
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
195
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
196
ditentukan. Semua Direktur membawa keahlian mereka masing-masing dan dalam komunitas, mempunyai kemampuan dan kompetensi untuk memastikan keefektifan Direksi. Hal ini termasuk pengetahuan dan pengalaman manajemen yang mendalam, pemahaman tentang industri dan profil pelanggan, mengetahui peraturan dan pengetahuan dalam manajemen risiko.
Key Performance Indicators (“KPI”). All the Directors bring their respective expertise and in collegial, have the ability and competence to ensure the effectiveness of the Board of Directors. This includes in-depth management knowledge and experience, understanding of the industries and customers profile, familiar with the regulation and knowledge in risk management.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi terdiri dari sedikitnya 3 orang dan paling banyak 5 orang anggota, 1 di antara mereka diangkat sebagai Presiden Direktur. Semua anggota Direksi diangkat oleh pemegang saham dalam RUPS untuk masa jabatan selama lima tahun dimulai sejak tanggal pengangkatan.
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Board of Directors consists of a minimum of 3 and a maximum of 5 members, 1 of them is appointed as President Director. All the members of the Board of Directors are appointed by the shareholders at the GMS for five-year terms of service commencing from the date of appointment.
Untuk dapat memenuhi syarat sebagai anggota Direksi, kandidat harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan tentang kemampuan dan kesopanan yang ditentukan oleh Bapepam-LK (OJK) tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris dari Perusahaan Pembiayaan. Kandidat harus lulus penilaian kemampuan dan kepatutan oleh Tim Penguji dan Penilai yang diangkat oleh Ketua OJK, namun jika calon anggota Direksi telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan dari lembaga keuangan lain, maka penilaian tersebut tidak diperlukan kecuali kalau OJK menganggap kandidat itu gagal memenuhi atau diduga gagal memenuhi persyaratan kemampuan dan/atau kepatutan.
To qualify as a member of the Board of Directors, candidates must meet the requirements according to ability and decency regulations set by the Bapepam-LK (“OJK”) about the Fit and Proper Assessment for the members of the Board of Directors and Board of Commissioners of Finance Companies. Candidates must pass on skills and proper assessment by the Examiners and Assessment Team appointed by the Chairman of OJK, but if the prospective member of the Board of Directors had passed the fit and proper assessment of other financial institution, then such assesment is not necessary unless OJK deemed the candidates fail to meet or allegedly fail to meet the fit and/ or proper requirements.
Semua anggota Direksi telah memenuhi ketentuan peraturan saat ini. Jika masa jabatan anggota Direksi berakhir, pemilihan kembali anggota Direksi itu tergantung pada penilaian kinerja yang diawasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Setelah penilaian, Komite Nominasi dan Remunerasi membuat rekomendasi untuk menentukan apakah setuju atau tidak untuk memilih kembali anggota Direksi yang telah mengundurkan diri. Berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris akan memberitahu para pemegang saham dalam pemberitahuan RUPS apakah pemilihan kembali akan disetujui atau tidak oleh rapat.
All members of the Board of Directors is currently in compliance with the provisions of existing regulations. When the tenure of the member of the Board of Directors is over, the re-election of the member of the Board of Directors is subject to performance appraisals overseen by the Nomination and Remuneration Committee. Following the appraisal, the Nomination and Remuneration Committee make recommendations to determine as to whether it will endorse a retiring member of the Board of Directors for re-election. Based on the recommendation from the Nomination and Remuneration Committee, the Board of Commissioners will advise shareholders in the notice of GMS whether or not re-election is to be approved by the meeting.
Tanggung jawab utama Direksi adalah untuk menjaga aset Perusahaan dan memberikan keuntungan yang pantas atas investasi para pemegang saham, juga sambil mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan lainnya. Tanggung jawab ini meliputi hal-hal berikut ini: 1. untuk mengembangkan visi, misi dan nilai-nilai dasar Perusahaan serta rencana strategis Perusahaan yang dikonsolidasikan dalam anggaran bisnis;
The primary responsibility of the Board of Directors is to protect the Company’s assets and providing decent return on investment to the shareholders, whilst also considering the interest of other stakeholders. These responsibilities include the following: 1. to develop the Company’s vision, mission and core values as well as the Company’s strategic plan to be consolidated into the business budget;
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
2. untuk membangun struktur organisasi dan dengan jelas menentukan fungsi-fungsi dari setiap divisi dan mengelola sumber daya manusia secara efektif; 3. untuk membentuk suatu sistem bagi mekanisme kontrol internal dan manajemen risiko, yang memastikan implementasi fungsi audit internal di seluruh jajaran manajemen, yang konsisten dengan kebijakan dan prosedur yang telah disetujui; dan 4. untuk mengelola kepentingan para pemangku kepentingan Perusahaan.
2. to build an organization structure and define clear functions of each division and manage the human capital in an effective manner; 3. to establish a system for internal control mechanism and risk management, ensuring the implementation of internal audit function across all management level, consistent with the approved policies and procedures; and 4. to manage the interest of the Company’s stakeholders.
Rapat Direksi
Board of Directors’ Meeting
Direksi sering mengadakan rapat di antara para anggota Direksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan strategi bisnis dan aspek operasional disamping rapat gabungan secara rutin setiap bulan bersama dengan Dewan Komisaris.
The Board of Directors conducts frequent meetings amongst the members of the Board of Directors on matters that are related to the business strategy and operational aspects in addition to the regular monthly joint meetings with the Board of Commissioners.
Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris
Joint Meeting of the Board of Directors and the Board of Commissioners The Board of Directors and the Board of Commissioners conduct monthly regular meeting to discuss concerning implementation of decision made in the previous meetings, risk management, financial performance and other issues which may have impact to the financial performance and operation of the Company. During the year 2013, the Board of Directors have twelve joint meetings with the Board of Commissioners. Detail of joint meetings of the Boards during the year 2013 is outlined in the Board of Commissioners section.
Direksi dan Dewan Komisaris mengadakan rapat rutin bulanan untuk membicarakan implementasi keputusan yang dibuat dalam rapat sebelumnya, manajemen risiko, kinerja keuangan dan hal-hal lain yang mungkin berdampak pada kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perusahaan. Selama tahun 2013, Direksi mengadakan dua belas rapat gabungan dengan Dewan Komisaris. Rincian rapat gabungan Dewan selama tahun 2013 dijabarkan pada bagian Dewan Komisaris.
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan, yang dituangkan dalam Akta No. 80, juncto Akta Keputusan Rapat No. 82 tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H., pengganti Notaris Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta dan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan, yang dituangkan dalam Akta No. 40 tanggal 16 Mei 2013 juncto Akta Keputusan Rapat No. 44 tanggal 22 Juli 2013, yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, komposisi Direksi Perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Based on the resolution of the Annual GMS, as covered by the Deed No. 80, in conjunction with the Deed of Resolution No. 82, dated 15 June 2011 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, and based on the resolution of the Annual GMS, as covered by the Deed No. 40 dated 16 Mei 2013 in conjunction with the Deed of Resolution No. 44, dated 22 July 2013, of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the composition of the Board of Directors of the Company as of 31 December 2013 were as follows:
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
President Director Director Director Director
: Francis Lay Sioe Ho : Yan Peter Wangkar : Cornellius Henry Kho : Harry Jesus Rodriguez Palmer
: Francis Lay Sioe Ho : Yan Peter Wangkar : Cornellius Henry Kho : Harry Jesus Rodriguez Palmer
Kualifikasi bagi Anggota Direksi
Qualification for Members of the Board of Directors
Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur Sebagai Presiden Direktur, beliau memiliki wewenang pengambil keputusan yang paling tinggi dalam organisasi
Francis Lay Sioe Ho, President Director As the President Director, he has the highest decisionmaking authority in the Organization and is responsible for
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
197
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
198
ini dan bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan target bisnis. Bersama dengan anggota Direksi lainnya, beliau memimpin formulasi dan implementasi tujuan strategis dan rencana bisnis BFI. Beliau juga menerima laporan langsung dari Kepala Divisi Keuangan & Teknologi Informasi dan Kepala Departemen Sumber Daya Manusia.
achievement of business’ goals and targets. Together with the other members of the Board of Directors, he leads the formulation and implementation of BFI’s strategic objectives and business plans. He also has direct reports from Finance & Information Technology Division Head and Human Capital Department Head.
Yan Peter Wangkar, Direktur Bisnis Sebagai Direktur Bisnis, tanggung jawab utamanya adalah untuk menjalankan produk dan layanan BFI secara konsisten dan efisien melalui jaringan kerja kami yang luas; serta untuk memperluas dan meningkatkan penetrasi pasar dari jaringan kerja BFI. Beliau bertanggung jawab atas semua aspek bisnis produk pembiayaan roda empat, pembiayaan roda dua, pembiayaan korporasi, serta penjualan langsung, perwakilan dan perkembangan saluran baru. Beliau menerima laporan langsung dari para Kepala Divisi Bisnis.
Yan Peter Wangkar, Business Director As the Director of Business, his primary responsibility is to deliver BFI’s products and services in a consistent and efficient manner through our extensive distribution network; as well as to expand and improve market penetration of BFI’s network. He is responsible for all business of four-wheeler financing product, two-wheeler financing, corporate financing, as well as direct sales, agency and new channel development. He has direct reports from Business Division Heads.
Cornellius Henry Kho, Direktur Operasional Sebagai Direktur Operasional, tanggung jawab utama beliau adalah untuk memastikan penyelarasan fungsi pendukung dan operasional Perusahaan, serta memastikan bahwa semua kegiatan BFI mematuhi kebijakan internal dan peraturan eksternal. Tanggung jawab beliau yang kedua adalah mengoptimalkan pemakaian sumber daya Perusahaan untuk tujuan memaksimalkan efisiensi dan kinerja keuangan. Beliau menerima laporan langsung dari Wakil Kepala Divisi Operasional dan Kontrol, dan Kepala Departemen Manajemen dan Pengembangan Hubungan Pelanggan.
Cornellius Henry Kho, Operation Director As the Director of Operation, his primary responsibility is to ensure the alignment of the Company’s support and operational functions, and ensure that all of BFI’s activities are in compliance to internal policies and external regulation. His second responsibility is to optimize the utilization of the Company’s resources for the purpose of maximizing efficiency and financial performance. He has direct reports from the Associate Division Head of Operation and Control, and Head of Customer Relations Management & Development Department.
Harry Jesus Rodriguez Palmer, Direktur Risiko Perusahaan Sebagai Direktur Risiko Perusahaan, beliau bertanggung jawab atas pengawasan manajemen risiko di seluruh Perusahaan, yang meliputi risiko-risiko dari sisi Kredit, Operasional, Pasar dan Likuiditas, Bisnis, dan Hukum/ Kepatuhan. Tugas-tugas utamanya adalah meninjau ulang dan menyetujui risiko bisnis yang diajukan, implementasi dan pemantauan kebijakan dan prosedur manajemen risiko, manajemen operasional kredit untuk mendukung tujuan bisnis, dan menjaga Sistem Manajemen Informasi (MIS) yang komprehensif dan prasarana analitis. Beliau bekerja sama dengan unit-unit bisnis dan operasional untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan dapat diidentifikasi, diukur dan dikelola dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Unit-unit di bawah pengawasannya termasuk Inisiasi Kredit, Pengelolaan Penagihan dan Perbaikan, Kebijakan dan Prosedur Operasional, Manajemen Portofolio dan Analisa Risiko, Risiko Operasional, dan Manajemen Agunan yang Diambil Alih. Beliau telah dinyatakan lulus Penilaian Kemampuan
Harry Jesus Rodriguez Palmer, Enterprise Risk Director As the Enterprise Risk Director, he is responsible for Company-wide risk management oversight, which covers Credit, Operational, Market and Liquidity, Business, and Legal/Compliance risks. Among his key duties are the review and approval of the business’ risk appetite, implementation and monitoring of risk management policies and procedures, management of credit operations to support business objectives, and maintaining a comprehensive Management Information System (“MIS”) and analytics infrastructure. He works closely with the business and operations units to ensure that the risks undertaken by the Company are identified, measured and managed within the established boundaries. Units under his supervision include Credit Initiation, Collections and Remedial Management, Operational Policies and Procedures, Portfolio Management and Risk Analytics, Operational Risk, and Repossessed Assets Management. He has been declared to pass the Fit
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
dan Kepatutan berdasarkan Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-384/ NB.1/2013 tanggal 9 Juli 2013.
and Proper Test a based on the Duplicate of the Board of Commissioners of OJK Number: KEP-384/NB.1/2013 dated 9 July 2013.
Selain peran dan tanggung jawab yang dimuat dalam Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Kelola Korporasi, Perusahaan mempunyai Piagam Direksi sebagai pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya. Isi piagam tercermin dalam keterangan di bawah ini.
In addition to roles and responsibilities as contain in Articles of Association and Corporate Governance Manual, the Company has the Board of Directors Charter as the guideline to the Directors when conducting their duties. The contents of the charter reflected in the description below.
Setiap anggota Direksi sepenuhnya berkewajiban; dengan niat baik dan tanggung jawab penuh; dalam menjalankan tugas-tugas mereka dengan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan. - Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi - Pengangkatan dan pemberhentian Direksi Anggota Direksi berkewajiban untuk memenuhi persyaratan sebagai berikut: • memiliki pengetahuan yang cukup dan relevan mengenai jabatannya; • memiliki pemahaman atas hukum dan peraturan mengenai perusahaan pembiayaan serta hukum dan peraturan lain yang berhubungan dengan perusahaan pembiayaan; • memiliki pengalaman bekerja di perusahaan pembiayaan dan bidang lain yang relevan dengan posisinya; dan • memiliki kemampuan untuk membuat keputusan manajemen yang strategis agar dapat mengembangkan lembaga keuangan yang sehat. - Kewajiban pelaporan oleh Direksi - Struktur, komposisi dan independensi Direksi
Every member of the Board of Directors is fully obligated; with good intention and full responsibility; in performing their duties by complying the prevailing laws and regulations as well as the Company’s Articles of Association. - Duties and responsibility of the members of the Board of Directors - Appointment and dismissal of the Board of Directors Members of the Board of Directors are obligated to fulfill the requirements as follows: • possess adequate and relevant knowledge of his/ her position; • possess understanding of the laws and regulations in finance company area as well as other laws and regulation related to finance company; • possess experience in finance company and other area relevant to his/her position; and • possess capability of making strategic management decision in order to develop a healthy finance company. - Reporting obligation of the Board of Directors - Structure, composition and independency of the Board of Directors
Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi Perusahaan menyediakan anggaran bagi anggota Direksi untuk mengikuti program pelatihan melalui berbagai seminar dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Direksi dengan tujuan akhir untuk meningkatkan efektivitas kinerja Perusahaan.
Training for Improving the Competency of the Board of Directors The Company provided budget for the members of the Board of Directors to participate in selected seminars and workshops, aimed at enhancing knowledge of the board member with the ultimate goal for improving the effectiveness of the Company’s performance.
Bapak Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur, menghadiri lokakarya (workshop) berjudul “Managing Talent” pada tanggal 6 September 2013. Lokakarya ini dibawakan oleh Mr. Claudio Fernandez Araoz. Beliau adalah Penasihat Senior untuk Firma Executive Search, Egon Zehnder International, kontributor untuk Harvard Business Review, sekaligus pengarang buku Great People Decisions. Lokakarya ini membahas mengenai: • pentingnya memilih talent yang tepat sejak awal; • cara yang tepat untuk menyeleksi talent; dan • mempertimbangkan faktor-faktor yang mampu meningkatkan potensi kesuksesan dari awal proses.
Mr. Francis Lay Sioe Ho, President Director, attended a workshop titled “Managing Talent” on 6 September 2013. This workshop was presented by Mr. Claudio Fernandez Araoz. He is a Senior Advisor for the Executive Search Firm, Egon Zehnder International, a contributor for Harvard Business Review, as well as the book author of Great People Decisions. It discussed the following matters: • the importance of choosing the right talent from the beginning; • the right ways of selecting the right talent; and • to consider the factors that can elevate the potential success from the start of the process.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
199
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Susunan Tata Kelola Korporasi Corporate Governance Structure
Currently, in the era of ongoing Talent War, the ultimate challenge of a company is how to manage its human capital with high potentials to give optimum contribution to the Company.
Dalam Perang Talent (Talent War) yang sedang berlangsung sekarang ini, tantangan utama bagi sebuah perusahaan adalah bagaimana mengelola SDM dengan potensi tinggi untuk memberikan kontribusi optimal bagi Perusahaan tersebut. Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with
Keterangan Description
Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya Yes
200
Tidak No
Direksi Board of Directors Ya Yes
Tidak No
Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with
Pemegang Saham Lain Other Shareholder Ya Yes
Tidak No
Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya Yes
Tidak No
Direksi Board of Directors Ya Yes
Tidak No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder Ya Yes
Tidak No
Francis Lay Sioe Ho
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Yan Peter Wangkar
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Cornellius Henry Kho
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Harry Jesus Rodriguez Palmer
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Kebijakan Remunerasi Direksi
Remuneration Policy of the Board of Directors
Sesuai dengan Anggaran Dasar, remunerasi bagi Direksi Perusahaan terdiri dari: • Honorarium • Tunjangan • Tantiem
In accordance with the Articles of Association, remuneration for the Company’s Board of Directors consisting of: • Honorarium • Allowances • Tantieme
Menurut Anggaran Dasar Perusahaan, remunerasi bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Namun sesuai dengan UUPT Pasal 96 ayat (1), (2) dan (3) serta Pasal 14 ayat (7) Anggaran Dasar, RUPS dapat memberi kuasa kepada Rapat Dewan Komisaris untuk menentukan dan menyetujui usulan jumlah remunerasi.
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the remuneration for the members of the Board of Directors is determined by the GMS. However, in accordance to the UUPT Article 96 subsection (1), (2) and (3) and Article 14 subsection (7) of the Articles of Association, GMS may authorize the Meeting of the Board of Commissioners to determine and approve the proposed amount of remuneration.
Mekanisme remunerasi Direksi ditetapkan sebagai berikut: • Direksi dengan mempertimbangkan posisi keuangan Perusahaan, mengajukan usulan jumlah remunerasi bagi Direksi kepada Komite Nominasi dan Remunerasi. • Komite Nominasi dan Remunerasi mempelajari usulan remunerasi bagi Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing, kondisi keuangan Perusahaan dan perbandingan dengan industri yang relevan dengan ukuran dan bisnis yang sebanding. • Selanjutnya Komite Nominasi dan Remunerasi menyampaikan rekomendasi kepada Rapat Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
The remuneration mechanism of the Board of Directors is determined as follows: • The Board of Directors, taking consideration of the financial standing of the Company, submit the proposal for the total amount of remuneration for the Board of Directors to the Nomination and Remuneration Committee. • The Nomination and Remuneration Committee examines the proposed remuneration for the Board of Directors based on the duties and responsibilities of each, the Company’s financial condition and comparison with relevant industry with comparable size and business. • The Nomination and Remuneration Committee submit recommendation to the Meeting of the Board of Commissioners for approval.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
• Rapat Dewan Komisaris, sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh RUPS Tahunan, membahas, mengkaji dan memberikan persetujuan final jumlah remunerasi Direksi. Jumlah remunerasi untuk Direksi dilaporkan dalam laporan tahunan.
• The Meeting of the Board of Commissioners, pursuant to the authorization given by the Annual GMS, discusses, analyses and gives final approval for the amount of the remuneration of the Board of Directors. Total remuneration for the Board of Directors reported in the annual report.
Penilaian Kinerja untuk Anggota Direksi
Performance Appraisal of Members of the Board of Directors The Board of Commissioners conducts appraisal to the Board of Directors cumulatively, in accordance to the determined performance indicators. Internally within the Board of Directors, the President Director conducts the appraisal to the individual director based on their respective performance indicators in accordance with each duties and responsibilities of the director. The appraisal process is to be carried out in February 2014 upon completion of the Company’s annual financial reports.
Dewan Komisaris melakukan penilaian terhadap Direksi secara kumulatif, sesuai dengan indikator-indikator kinerja yang telah ditentukan. Dalam ruang lingkup internal Direksi, Presiden Direktur melakukan penilaian terhadap para direktur secara individual berdasarkan indikator kinerja mereka masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dari tiap direktur. Proses penilaian akan diselenggarakan pada bulan Februari 2014 setelah selesainya laporan keuangan tahunan dari Perusahaan. Indikator-indikator dari kinerja Direksi terdiri dari hal-hal berikut: • pencapaian secara finansial dibandingkan dengan target anggaran; • keefektifan implementasi dari Tata Kelola Korporasi yang Baik; • keefektifan implementasi dari Manajemen Risiko; dan • pencapaian dari sasaran, visi dan misi Perusahaan.
Indicators of the performance of the Board of Directors consist of the followings: • financial achievements compared to the budget; • effectiveness of the implementation of Good Corporate Governance; • effectiveness of the implementation of Risk Management; and • achievements of the Company’s goals, vision and mission.
Kepemilikan Saham dari Dewan Komisaris dan Direksi
The Shareholding of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Kepemilikan saham dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The shareholding of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of 31 December 2013 is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Nilai Nominal Rp250,00 per Saham Price per Share Rp250 Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal (Rp) Amount (Rp)
%
Francis Lay Sioe Ho
Presiden Direktur / President Director
8.168.232
2.042.058.000
0,54
Cornellius Henry Kho
Direktur / Director
2.461.998
615.499.500
0,16
Yan Peter Wangkar
Direktur / Director
2.137.000
534.250.000
0,14
Johanes Sutrisno
Komisaris / Commissioner
248
62.000
0,00
12.767.478
3.191.869.500
0,84
Jumlah / Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
201
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Manajemen Risiko Risk Management
Selama tahun 2013, kemampuan Manajemen Risiko dari BFI berkembang secara signifikan untuk mengimbangi laju ekonomi, kondisi pasar dan peraturan perundangundangan.
During 2013, BFI’s Risk Management capabilities have significantly evolved to keep up with rapidly changing economic, market, and regulatory environment.
TINJAUAN
OVERVIEW
Praktik-praktik Manajemen Risiko di BFI berpedoman pada pendekatan Tiga Garis Pertahanan yang terdiri dari pengawasan, pengendalian dan manajemen risiko.
BFI’s Risk Management practices follow along the lines of the Three Lines of Defense approach to oversight, control and management of risk.
Garis Pertahanan Pertama – Unit-unit bisnis dan operasional bertindak sebagai lini pertahanan pertama dan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menilai, mengawasi dan mengurangi risiko. Tanggung jawab utama adalah untuk mengelola eksposur risiko secara harian, sesuai dengan target pasar, kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
First Line of Defense - The business and operational units act as the first line of defense and are accountable for identifying, assessing, controlling and mitigating risks. The primary responsibility is for the day-to-day management of risk exposures, in accordance to the approved target market, policies and procedures.
Garis Pertahanan Kedua – Divisi Manajemen Risiko Perusahaan, Unit Kontrol Keuangan, dan Departemen Hukum dan Peraturan adalah unit-unit utama dalam garis pertahanan kedua melalui fungsi pengawasan independen. Divisi Manajemen Risiko Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan kajian dan persetujuan atas batasan risiko, dan bekerja sama dengan unit-unit bisnis dan operasional untuk memastikan bahwa risiko yang dihadapi Perusahaan dapat diidentifikasi, diukur dan dikelola dalam batasanbatasan yang telah ditetapkan. Departemen Hukum dan Peraturan mengelola risiko kepatuhan secara hukum dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peraturanperaturan yang berlaku telah disosialisasikan dan dipatuhi oleh seluruh unit terkait.
Second Line of Defense - The Enterprise Risk Management Division, Financial Control Unit, and Legal and Regulatory Department are key units in providing the second line of defense through an independent oversight function. The Enterprise Risk Management Division is responsible for the review and approval of the risk boundaries, and works closely with the business and operations units to ensure that the risk undertaken by the Company are identified, measured and managed within the established boundaries. The Legal and Regulatory Department manages compliance risk and is responsible to ensure that all applicable regulations are socialized and followed by all relevant units.
Garis Pertahanan Ketiga – Divisi Audit Internal melakukan pengujian dan audit secara independen terhadap manfaat dan kekuatan proses-proses yang dijalankan oleh unit-unit bisnis dan operasional untuk memastikan bahwa mereka melakukan perannya dan tanggung jawab mereka sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Third Line of Defense – The Internal Audit Department independently tests and audits the efficacy and robustness of the processes of the business and operational units to ensure they are performing their roles and their responsibilities are in compliance with established policies and procedures.
Operasional Bisnis Business Operations
202
Fungsi Risiko dan Pengawasan Risk and Control Functions
Audit Internal Internal Audit
• Garis Pertahanan Pertama: Manajemen risiko oleh operasional bisnis
• Garis Pertahanan Kedua: Pengawasan risiko independen dan kepatuhan
• Garis Pertahanan Ketiga: Pengujian independen oleh Audit Internal
First Line of Defense: Risk management by business operations
Second Line of Defense: Independent risk control and compliance
Third Line of Defense: Independent testing by Internal Audit
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT STRUCTURE
Komite Manajemen Risiko dari Dewan Komisaris adalah komite risiko di tingkat tertinggi. Tanggung jawab utamanya meliputi pemberian persetujuan mengenai kerangka kerja dan kebijakan-kebijakan dari manajemen risiko, serta implementasinya di seluruh organisasi. Komite memberikan kewenangan kepada Direksi, termasuk Direktur Risiko Perusahaan, untuk melakukan fungsifungsi dan tanggung jawab manajemen risiko masingmasing. Komite mengadakan pertemuan setiap triwulan untuk menganalisa kinerja seluruh portofolio kredit dan membahas seluruh risiko terkait, pengawasan mitigasi, serta setiap potensi kerugian yang dianggap perlu.
The Risk Management Committee of the Board of Commissioners is the highest-level risk committee. The key responsibilities include the approval of the risk management framework and policies as well as monitoring their implementation throughout the organization. This Committee authorizes the Board of Directors, including the Enterprise Risk Director, to perform their respective risk management functions and responsibilities. The Committee meets on a quarterly basis to analyze the performance of all credit portfolios and discuss all risk related matters, its mitigating controls, as well as any potential loss as deemed necessary.
Sejalan dengan praktik-praktik terbaik dari industri jasa pembiayaan, BFI memiliki fungsi Risiko Perusahaan (Enterprise Risk) yang terintegrasi, dipimpin oleh seorang profesional senior di bidang manajemen risiko dengan memiliki banyak pengalaman internasional dalam industri perbankan dan pembiayaan (multifinance).
In line with industry’s best practices, BFI has an integrated Enterprise Risk function, headed by a senior risk management professional with substantial international experiences in banking and multifinance industries.
Direktur Risiko Perusahaan adalah posisi terpisah dan independen dari organisasi Manajemen Penjualan dan Produk. Tanggung jawab utamanya meliputi pemberian persetujuan untuk kebijakan dan batasan dari manajemen risiko, pelaporan manajemen risiko, analisa, operasional kredit (persetujuan pinjaman, penagihan, manajemen aset), manajemen risiko operasional dan keuangan. Direktur tersebut juga menjaga dan melakukan pembaruan terhadap seluruh kebijakan dan prosedur, dan bertanggung jawab pada pengembangan dari strategi manajemen risiko BFI, yang meliputi kebijakan seluruh Perusahaan, kecenderungan risiko, prosedur dan pengawasan. Grup Manajemen Risiko melakukan sosialisasi terhadap strategi dan kebijakan tentang penanganan risiko ke seluruh unit bisnis dan operasional, dan memastikan risiko manajemen yang kuat dan budaya untuk waspada terhadap risiko.
The Enterprise Risk Directorate is separate and independent from the Sales and Product Management organizations. Its responsibilities include the approval of the risk management policies and limits, risk management reporting, analytics, credit operations (loan approval, collections, asset management), and operational and financial risk management. The Directorate also maintains and updates all umbrella policies and procedures; and is also responsible for the development of BFI’s risk management strategy, which includes Company-wide policies, risk appetite, procedures and controls. The Group socializes the risk strategies and policies to all related business and operational units, and ensures a strong risk management and risk-awareness culture.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
203
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Manajemen Risiko Risk Management
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Manajemen Risiko
Komite Audit
Nomination and Remuneration Committee
Risk Management Committee
Audit Committee
Presiden Direktur President Director
204
Direktur Bisnis
Direktur Operasional
Direktur Risiko Perusahaan
Business Director
Operations Director
Enterprise Risk Director
Beberapa kinerja inti yang diimplementasikan selama tahun 2013 termasuk hal-hal berikut: 1. Pembentukan unit Risiko Operasional yang berdedikasi; 2. Sentralisasi dari fungsi-fungsi Penagihan dan Manajemen Inventaris; 3. Implementasi perangkat pelaporan otomatis yang terintegrasi penuh, yang memungkinkan pelaporan MIS pada tingkatan kantor cabang; 4. Implementasi perangkat statistik dan pengembangan model penilaian kredit (credit scoring); dan 5. Profitabilitas tingkatan kantor cabang dan model-model pengkajian (asesmen) risiko.
Some key initiatives implemented in 2013 include: 1. Roll-out of dedicated Operational Risk unit; 2. Centralization of Collections and Inventory Management functions; 3. Implementation of fully integrated automated reporting engine, enabling MIS reporting at the branch level; 4. Implementation of statistical tools and development of credit scoring models; and 5. Branch-level profitability and risk assessment models.
Di saat kita menuju tahun 2014, beberapa peningkatan tambahan terhadap pengukuran risiko operasional dan pelaporan, strategi penagihan, dan kebijakan serta prosedur dari akuisisi pinjaman akan diimplementasikan. Sebagai tambahan, kami sedang melakukan peningkatan rencana penanganan hal darurat dan pernyataan kecenderungan risiko.
As we progress into 2014, additional enhancements to operational risk measurement and reporting, collections strategies, and loan acquisition policies and procedures will be implemented. In addition, we are working to enhance our contingency plans and risk appetite statement.
Perusahaan beroperasi dalam lingkungan yang sangat dinamis, di mana hal tersebut ditandai dengan kompetisi yang ketat, demografis pelanggan yang terus berkembang, kondisi peraturan perundang-undangan yang berubah dan iklim makroekonomi yang terus berkembang. Hal ini merupakan tugas dari manajemen Perusahaan untuk
The Company operates in a very dynamic environment, which is characterized by intense competition, an evolving customer demographic, changing regulatory climate and an evolving macro-economic climate. As a result, it is the duty of management to adequately manage such risks. Every employee is expected to understand the Risk Management
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
mengelola risiko-risiko yang ada secara memadai. Setiap karyawan diharapkan untuk dapat memahami fungsi Manajemen Risiko dan bagaimana hal tersebut diterapkan dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawab karyawan. Perusahaan melakukan pengkajian berkelanjutan dari situasi pasar dan memastikan bahwa kebijakan, sistem dan proses yang ada diselaraskan dengan praktik-praktik terbaik serta mematuhi peraturan perundang-undangan yang baru atau perubahannya. Ringkasan dari risiko-risiko inti yang dihadapi oleh Perusahaan beserta tindakan-tindakan penanggulangan yang sesuai digambarkan di bawah ini: Risiko Utama | Key Risks
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
function and how it applies in the fulfillment of his/her responsibilities. The Company conducts a continuous assessment of market conditions and ensures that its policies, systems and processes are aligned to best practices as well as adhere to new or modified regulations. Below is a summary of key risks faced by the Company, with its corresponding mitigating actions:
Faktor Mitigasi
Mitigating Factors
• Inflasi yang meningkat Increasing inflation
- Strategi penagihan berfokus pada tunggakan awal - Meningkatnya kapasitas staf penagihan
- Front-end focused collection strategies - Additional collector capacity
• Tekanan pada harga komoditas Depressed commodity prices
- Diversifikasi portofolio dan geografis - Perubahan sasaran pasar ke sektor sewa pembiayaan alat berat
- Diversified portfolio and geographies - Changes to heavy equipment leasing target market
• Semakin meningkatnya suku bunga Additional interest rate increases
- Modal dasar yang kuat - Aset dan liabilitas yang seimbang
- Strong capital base - Matching of assets and liabilities
• Kompetisi yang semakin meningkat Increased competition
- Fokus pada “niche”, segmen bisnis yang menguntungkan - Melanjutkan ekspansi jaringan
- Focus on “niche”, profitable segments - Continued network expansion
• Meningkatnya cakupan pengawasan OJK terhadap perusahaan perbankan dan pembiayaan Increased OJK coverage of banks and multifinance companies
- Cadangan Perusahaan yang kuat - Modal dasar yang kuat - Kepatuhan terhadap PSAK 55 dan IFRS 39
- Strong level of reserves - Strong capital base - PSAK 55 and IFRS 39 compliant
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian terhadap imbalan keuangan yang merupakan akibat dari kegagalan peminjam untuk membayar kembali pinjamannya atau memenuhi kewajiban dari kontrak pembiayaan. Risiko kredit timbul setiap kali seorang peminjam mengharapkan untuk menggunakan arus kas di masa depan untuk membayar utangnya saat ini. Pihak investor dikompensasi untuk mengasumsikan risiko kredit tersebut dengan cara pembayaran bunga dari peminjam atau penerbit kewajiban utang.
Credit risk is defined as the risk of loss of a financial reward as a result of a borrower’s failure to repay a loan or otherwise meet a contractual obligation. Credit risk arises whenever a borrower is expecting to use future cash flows to pay a current debt. Investors are compensated for assuming credit risk by way of interest payments from the borrower or issuer of a debt obligation.
Risiko kredit dikelola melalui kebijakan dan proses yang sudah ada yang meliputi kriteria penerimaan kredit, asal dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan eksposur, pengenalan masalah dan manajemen pemulihan kredit, dan manajemen portofolio.
Credit risk is managed through established policies and processes covering credit acceptance criteria, origination and approval, pricing, exposure monitoring, problem recognition and remedial management, and portfolio management.
Anggota Komite Kredit yang berwenang; yang telah dipilih berdasarkan kualifikasi pribadi dan profesional, pengalaman, penilaian dan kemampuan; melakukan persetujuan terhadap setiap keputusan pemberian kredit. Komite Kredit bertanggung jawab untuk memberikan
Authorized Credit Committee members; who have been selected based on their personal and professional qualifications, experience, judgment, and ability; approve every credit decision. The Credit Committee is responsible for providing review, recommendation and approval to
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
205
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Manajemen Risiko Risk Management
tinjauan, rekomendasi dan persetujuan terhadap seluruh pengajuan kredit. Eksposur yang melebihi wewenang Direksi diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk dilakukan evaluasi dan diberikan rekomendasi.
all credit proposals. Exposures exceeding the authority of the Board of Directors are presented to the Board of Commissioners for their evaluation and recommendation.
Sistem Informasi Manajemen (MIS) telah berada pada tempatnya dan mencakup, pada tingkatan rincian yang memadai, perilaku dan kinerja portofolio. Hal ini memungkinkan pendeteksian terhadap perkembangan hal-hal yang merugikan pada tahap awal, memungkinkan adanya implementasi pengukuran korektif secara tepat waktu yang bertujuan untuk meminimalisir kerugian dalam kredit.
Management Information Systems (“MIS”) are in place and covers, to a sufficient level of detail, portfolio behaviour and performance. This enables the detection of any adverse development at an early stage, allowing for timely implementation of corrective measures aimed at minimizing credit loses.
Eksposur dan Konsentrasi
Exposures and Concentrations
Eksposur kredit Perusahaan didiversifikasikan secara baik dari segi geografis, segmen pelanggan, jenis dan merek alat.
The Company’s credit exposures are well diversified in terms of geography, customer segment, equipment type and brand.
a) Diversifikasi Geografis Portofolio Perusahaan tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Sekitar 36,4% dari piutang terpusat di wilayah Pulau Jawa dan Bali, termasuk daerah metropolitan di Jakarta. Diversifikasi secara geografis ini diperkirakan akan tetap bertahan di mana Perusahaan terus meningkatkan ekspansinya di seluruh negeri.
a) Geographic Diversification The portfolio well spread out across Indonesia. About 36.4% of the receivables are concentrated in the Java and Bali region, which includes the Jakarta metropolitan area. This geographical diversification is expected to remain as the Company continues to increase its distribution footprint throughout the country.
Diversifikasi Portofolio Berdasarkan Geografis Keterangan
2012
2013
Perubahan Change
Description
Sumatera
24,3%
22,0%
-2,2%
Sumatera
Kalimantan
23,4%
19,8%
-3,6%
Kalimantan
Sulawesi dan Indonesia Timur
21,4%
21,3%
-0,2%
Sulawesi and East Indonesia
Di Luar Jawa dan Bali
69,1%
63,1%
-5,9%
Outside Java and Bali
Jabodetabek
9,9%
13,6%
3,7%
Greater Jakarta
Jawa dan Bali
21,1%
23,3%
2,2%
Java and Bali
Jumlah Jawa dan Bali
30,9%
36,9%
5,9%
Total Java and Bali
100,0%
100,0%
Jumlah
206
Portfolio Diversification by Geography
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Total
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Diversifikasi Portofolio Berdasarkan Geografis (2013) Portfolio Diversification by Geography (2013) 22,0
23,3
Sumatera | Sumatera Kalimantan | Kalimantan
%
Sulawesi dan Indonesia Timur | Sulawesi and East Indonesia Jabodetabek | Greater Jakarta Jawa dan Bali | Java and Bali
13,6
19,8 21,3
b) Diversifikasi Produk Pada akhir tahun 2013, pembiayaan melalui dealer (Kendaraan Roda Empat Baru dan Bekas) berkontribusi hampir 73,9% dari keseluruhan portofolio. Piutang Sewa Pembiayaan memberikan kontribusi 20,4% dari jumlah portofolio BFI, menurun dari 26,7% pada tahun sebelumnya.
b) Product Diversification As of year-end 2013, dealer financing (New and Used Four-Wheelers) accounts for almost 73.9% of the portfolio. Finance Lease Receivables represent 20.4% of the total BFI portfolio, a decrease from 26.7% in the prior year.
Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Merek Keterangan Toyota
Auto Portfolio Diversification by Brand
2012
2013
Perubahan Change
Description
32,1%
34,2%
2,1%
Toyota
Mitsubishi
22,4%
20,3%
-2,1%
Mitsubishi
Suzuki
13,8%
12,6%
-1,2%
Suzuki
Daihatsu
9,2%
10,5%
1,3%
Daihatsu
Honda
7,2%
8,2%
1,0%
Honda
2,9%
2,5%
-0,4%
Isuzu
87,6%
88,3%
0,7%
Total Japanese Brand
-0,7%
Others
Isuzu Jumlah Merek Jepang Lain-Lain
12,4%
11,7%
Jumlah
100,0%
100,0%
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Total
207
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Manajemen Risiko Risk Management
Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Merek (2013) Auto Portfolio Diversification by Brand (2013) 11,7
34,2
2,5
Toyota | Toyota
8,2
Mitsubishi | Mitsubishi Suzuki | Suzuki
%
Daihatsu | Daihatsu Honda | Honda Isuzu | Isuzu 10,5
Lain-Lain | Others 20,3 12,6
Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Tipe Keterangan
Auto Portfolio Diversification by Type
2012
2013
Perubahan Change
Description
Minibus (termasuk Angkot)
42,6%
44,7%
2,1%
Minibus (including City Transport)
Truk
19,4%
19,0%
-0,4%
Truck
Pick-Up
19,3%
19,1%
-0,2%
Pick-Up
Jeep
14,1%
12,3%
-1,8%
Jeep
Bis Jumlah Mobil Niaga Sedan Jumlah
0,4%
0,4%
0,0%
Bus
95,8%
95,5%
-0,3%
Total Commercial Car
4,2%
4,5%
0,3%
Passenger Car
100,0%
100,0%
Total
Diversifikasi Portofolio Mobil Berdasarkan Tipe (2013) Auto Portfolio Diversification by Type (2013)
0,4
4,5
12,3
44,7
Minibus (termasuk Angkot) | Minibus (including City Transport) Truk | Truck
%
19,1
Pick-Up | Pick-Up Jeep | Jeep Bis | Bus Sedan | Passenger Car
19,0
208
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Company Data and Profile
c) Industry Diversification in Finance Lease The Company’s Finance Lease portfolio is diversified across major sectors ranging from general contractor, coal and metal mining, transportation, forestry (logging), agriculture (crops) and others. During 2013, the Company has managed to reduce dependency on the coal mining sector by increasing bookings in the Construction, Industrial and Manufacturing, Services, and Forestry segments.
c) Diversifikasi Industri dalam Sewa Pembiayaan Portofolio Perusahaan untuk Sewa Pembiayaan mengalami diversifikasi di seluruh sektor utama, mulai dari kontraktor umum, pertambangan batu bara dan logam, transportasi, sektor kehutanan (penebangan kayu), pertanian (tanaman pangan) dan lain-lain. Selama tahun 2013, Perusahaan telah mampu mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan batu bara dengan meningkatkan kontrak-kontrak pembiayaan dari segmen Konstruksi, Perdagangan dan Distribusi, Jasa, dan Perhutanan.
Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Jenis Alat Keterangan
Good Corporate Governance
Finance Lease Portfolio Breakdown by Type of Equipment
2012
2013 24,3%
Perubahan Change
Description
Excavator
27,3%
Bulldozer
8,7%
6,7%
-2,0%
Bulldozer
Alat Berat Lainnya
5,2%
19,3%
14,1%
Other Heavy Equipment
41,2%
50,3%
9,1%
Total Heavy Equipment
1,3%
1,4%
0,2%
Marine Transport and Equipment
Jumlah Aset Serba Guna
42,5%
51,8%
9,3%
Total General Purpose Assets
Kendaraan
53,1%
41,1%
-12,0%
Vehicle
Jumlah Alat Berat Transportasi dan Alat Maritim
Jumlah
Excavator
4,4%
7,1%
2,7%
Others
57,5%
48,2%
-9,3%
Total Other Equipment
100,0%
100,0%
Lain-Lain Jumlah Alat Lainnya
-3,0%
Total
Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Jenis Alat (2013) Finance Lease Portfolio Breakdown by Type of Equipment (2013) 24,3 7,1 6,7
Excavator | Excavator Bulldozer | Bulldozer
%
Alat Berat Lainnya | Other Heavy Equipment Transportasi dan Alat Maritim | Marine Transport and Equipment Kendaraan | Vehicle 19,3
Lain-Lain | Others
41,1 1,4
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
209
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Manajemen Risiko Risk Management
Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Industri
Finance Lease Portfolio Breakdown by Industry
Keterangan
2012
Pertambangan
2013
29,5%
Description
25,5%
Mining
Lain-Lain
28,6%
18,7%
Others
Konstruksi
15,8%
17,5%
Construction
Perkebunan
9,5%
9,9%
Plantation
Perdagangan dan Distribusi
6,0%
8,9%
Trade and Distribution
Jasa
4,6%
7,1%
Service
Industri dan Manufaktur
1,3%
6,9%
Industrial and Manufacturing
4,7%
5,6%
Forestry
100,0%
100,0%
Total
Perhutanan Jumlah Portofolio Sewa Pembiayaan Berdasarkan Industri (2013) Finance Lease Portfolio Breakdown by Industry (2013) 6,9 25,5
17,5
Pertambangan | Mining Industri dan Manufaktur | Industrial and Manufacturing Konstruksi | Construction
%
Perkebunan | Plantation Perdagangan dan Distribusi | Trade and Distribution Jasa | Service 9,9
Perhutanan | Forestry Lain-Lain | Others
18,7
8,9 5,6
210
7,1
Cadangan Kerugian Pinjaman
Loan Loss Provisions
Perusahaan memperhitungkan Cadangan Kerugian Pinjaman (Loan Loss Provisions atau LLP) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK 55). Perusahaan menggunakan Model Probabilitas Wanprestasi (Probability of Default atau PD) berdasarkan metodologi Net Flow (Roll Rates), yang disesuaikan untuk memperhitungkan perkiraan nilai agunan. Pinjaman diklasifikasikan sebagai “Macet” setelah lewat jatuh tempo 90 hari, termasuk seluruh bunga tertagih dan biaya-biaya. Pinjaman yang lewat jatuh temponya mencapai 270 hari secara otomatis diakui sebagai kerugian.
The Company calculates Loan Loss Provisions (“LLP”) in accordance to Indonesian Accounting Guidelines (PSAK 55). The Company utilises Probability of Default (“PD”) Models based on Net Flow (Roll Rates) methodology adjusted to account for the estimated value of the collateral. Loans are classified as “Non-Performing” after 90 days past due, with all uncollected interest and fees reversed. Loss is automatically recognised once a loan reaches 270 days past due.
RISIKO PENDANAAN DAN LIKUIDITAS
FUNDING AND LIQUIDITY RISK
Risiko likuiditas berasal dari ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan liabilitas keuangan pada tanggal jatuh tempo. Pertumbuhan
Liquidity risk stems from the inability of the Company to meets its obligation associated with financial liabilities at due date. The growth of the Company heavily depends on the
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Perusahaan sepenuhnya bergantung pada tersedianya fasilitas dari bank dan sumber-sumber keuangan lainnya untuk menyediakan pendanaan bagi pembiayaan baru. Perusahaan menggunakan berbagai sumber pendanaan termasuk pinjaman berjangka dalam mata uang lokal dan Dollar AS, obligasi dalam mata uang lokal, pengaturan pembiayaan bersama atau channeling, dan ekuitas.
availability of bank facilities and other sources of financing to provide funding for new bookings. The Company utilises various sources of funding including term loans in local currency and US Dollars, bonds denominated in local amount, joint financing or channeling arrangements, and equity.
Risiko likuiditas diukur dan dipantau secara harian. Analisa kesenjangan likuiditas memberikan wawasan mengenai ketidaksesuaian antara aliran kas masuk yang diharapkan dengan aliran kas keluar pada setiap harinya. Hal ini dikelola secara sentral oleh bagian Bendahara Perusahaan (Treasury) yang memiliki akses langsung dan berwenang ke pihak bank dan pasar profesional. Risiko pada nilai tukar mata uang semata-mata berasal dari paparan Perusahaan mengenai pinjaman mata uang asing, yang dibatasi oleh kontrak swap dengan perusahaan keuangan terkemuka.
Liquidity risk is measured and monitored a daily basis. Liquidity gap analysis provides insight as to the mismatch of expected cash inflows vis-à-vis outflows on any given day. This is centrally managed within the Company’s Treasury, which has direct and authorized access to banks and professional markets. The risk on currency exchange is solely derived from the Company’s exposure to the foreign currency loans, which were hedged by swap contract with reputable financial companies.
Per bulan Desember 2013, seluruh piutang dari portofolio pinjaman kami adalah dalam suku bunga tetap Rupiah, sementara itu kurang dari 10% dari jumlah utang kami adalah dalam suku bunga mengambang (floating rate). Selanjutnya, seluruh pinjaman dalam mata uang asing (mewakili 30% dari jumlah pinjaman) mendapatkan lindung nilai tanpa adanya ketidaksesuaian pada tenor, mata uang dan risiko suku bunga.
As of December 2013, our entire loan portfolio receivables are in fixed rate Rupiah, while less than 10% of our total debt is in floating interest rate. Furthermore, all foreign currency borrowings (representing 30% of total borrowings) are fully hedged with no mismatch on tenor, currency and interest risk.
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko atas kerugian yang disebabkan oleh tidak memadainya atau gagalnya proses, SDM dan sistem internal atau dari kejadian-kejadian eksternal, yang berdampak pada operasi Perusahaan.
Operational risk is defined as the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people, and system or from external events, which impact to the operations of the Company.
Jenis risiko ini menjadi bagian dari setiap produk yang ditawarkan, proses bisnis, kegiatan operasional, dan infrastruktur sistem kami. Kegagalan dalam mengelola risiko operasional secara memadai dapat membawa akibat kerugian keuangan, masalah regulasi dan mempengaruhi reputasi Perusahaan.
This type of risk is inherent in every product offered, business processes, operational activities, and our systems infrastructure. Failure to properly manage operational risks could lead to financial losses, regulatory issues and affect the reputation of the Company.
Sepanjang tahun 2013, Perusahaan menciptakan unit kerja terpisah untuk Manajemen Risiko Operasional (ORM). Tujuan utama dari keberadaan unit ini adalah bertindak sebagai fasilitator dari praktik-praktik manajemen risiko operasional. Unit ini bertanggung jawab atas pengembangan dan pemeliharaan dari kebijakan-kebijakan Manajemen Risiko Operasional, memantau implementasi dari kebijakan-kebijakan Manajemen Risiko Operasional di seluruh unit kerja yang ada, dan memastikan pengawasan yang memadai terhadap kebijakan dan prosedur. Tanggung
During 2013 the Company established a separate Operational Risk Management (“ORM”) function. The primary goal of this unit is to act as a facilitator of operational risk management practices. This unit is responsible for the development and maintenance of Operational Risk Management policies, monitor the implementation of the Operational Risk Management policies across working units, and ensure the adequate control over policies and procedures. Additional responsibilities include monitoring and measurement of operational risk indicators, branch
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
211
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Manajemen Risiko Risk Management
212
jawab lainnya meliputi pemantauan dan pengukuran dari indikator risiko operasional, hasil audit internal terhadap kinerja kantor cabang dan tindakan perbaikannya, serta identifikasi dan penyelesaian masalah inti.
internal audit results and corrective action, and key issue identification and resolution.
Perusahaan terus melakukan pembaruan (update) dan sosialisasi mengenai Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk memastikan akuntabilitas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap fungsi dalam organisasi. Seluruh SOP ditinjau secara independen dan diterbitkan oleh unit ORM.
The Company continuously updates and socializes its Standard Operating Procedures (“SOP”) to ensure clear accountability and responsibility of every function within the organization. All SOPs are independently reviewed and issued by the ORM unit.
Memasuki tahun 2014 dan sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk meningkatkan pemantauan risiko operasional, langkah-langkah pengembangan terhadap kerangka kerja ORM akan diimplementasikan sebagai berikut: • perluasan ruang lingkup dari pencatatan, analisis dan pelaporan kejadian yang mengandung risiko; • pengembangan database Manajemen Risiko Operasional untuk meningkatkan pengawasan yang efektif; dan • mengidentifikasi risiko-risiko operasi yang ada dengan mengembangkan Tabel Kejadian Risiko, Pengawasan Risiko dengan Penilaian Sendiri, dan meningkatkan Indikator-Indikator Risiko Inti yang telah ada, yang dipakai untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial dalam rangka mengambil tindakan preventif secara cepat dan/atau tindakan-tindakan koreksi.
Going into 2014 and as part of the Company’s effort to improve operational risk monitoring, the following enhancements to our ORM framework will be implemented: • expansion of the scope of recording, analysis and reporting of risk events; • development Operational Risk Management database to improve control effectiveness; and • identify inherent operational risks by developing a Risk-Event Table, Risk Control Self-Assessments, and improving existing Key Risk Indicators, which are used to identify potential risks in order to take prompt preventive and/or corrective actions.
Perusahaan telah memiliki Disaster Recovery Plan yang melindungi dan mencegah terjadinya gangguan operasional dan memastikan berlanjutnya kegiatan operasional jika pada suatu saat terjadi hal-hal yang merugikan. Rencana ini diuji secara periodik untuk memastikan kesiapannya. Data cadangan, server dan infrastruktur telekomunikasi berada pada lokasi terpisah di luar Perusahaan.
The Company has a Disaster Recovery Plan in place that protects and prevents operational disruptions and ensures a continuation of operations should any adverse event happens. This plan is tested on a periodic basis to ensure its readiness. Back-up data, servers and telecommunications infrastructure are located on a separate off-site location.
Perusahaan memiliki program audit kantor cabang yang kokoh, di mana seluruh outlet dipantau secara terusmenerus (di lapangan atau melalui metode jarak jauh) demi tujuan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur Perusahaan. Grup ini bersifat independen terhadap unitunit kerja yang mengambil risiko dan menjadi bagian dari organisasi Audit Internal.
The Company has a robust branch audit program, in which all outlets are continually monitored (in the field or through remote methods) for compliance with Companywide policies and procedures. This group is independent to the risk-taking units and is part of the Internal Audit organization.
Hasil-hasil dari tinjauan ini dan rencana-rencana tindakan perbaikan yang berhubungan dilaporkan kepada Direksi segera setelah hasil audit selesai, dan kepada Komite Audit dari Dewan Komisaris secara triwulan.
The results of these reviews and their corresponding corrective action plans are reported to the Board of Directors as soon as audits are completed, and to the Audit Committee of the Board of Commissioners on a quarterly basis.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Komitmen Terhadap Perlindungan Pelanggan Commitment to Customers’ Protection
Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, kemampuan Perusahaan dalam memberikan perlindungan kepada para pelanggan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kinerja dan kesuksesan bisnis Perusahaan. Memberikan pelayanan terbaik demi tercapainya kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama dari manajemen Perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasionalnya sehari-hari karena kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator terpenting dalam menilai tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Meraih kepercayaan pelanggan adalah modal utama bagi tiap perusahaan untuk terus melangkah maju, tantangan untuk terus berkembang mengikuti dinamika bisnis dan perubahan zaman, dan faktor utama dalam meraih sukses yang berkelanjutan.
As a business entity focusing on financing services sector, the Company’s capability in providing protection toward its customers is an integral part of the Company’s performance and business success. Providing the best service to achieve customers’ satisfaction is the major concern for the Company’s management in running its routine business and operational activities due to the fact that customers’ satisfaction is one of the most important indicators in evaluating a success level of a company. Gaining customers’ trust is the main capital for each company to keep stepping up, a challenge to continue to grow and follow the business dynamics and changing era, and the main factor in obtaining sustainable success.
Penjelasan lebih lanjut mengenai topik ini dibahas dalam bab TINJAUAN BISNIS pada bagian Kualitas Pelayanan, halaman 64.
Further description on this topic is discussed in the BUSINESS OVERVIEW chapter on the Service Quality section, page 64.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
213
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Aspek Hukum Legal Aspects
REGULASI
REGULATIONS
Pada tahun 2013, Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional perusahaan pembiayaan, yaitu: 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/ POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan; 2. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. SE.04/MEN/VIII/2013 tanggal 26 Agustus 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain; 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/ POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank; dan 4. Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-360/NB.2/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Jasa Keuangan NonBank.
In 2013, the Government of the Republic of Indonesia issued some policies governing the implementation of business and operational activities of finance companies, which are: 1. Regulation of Authority of Financial Services No. 1/ POJK.07/2013 regarding Consumer’s Protection in the Sector of Financial Service; 2. Circular of Minister of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia No. SE.04/MEN/VIII/2013 dated 26 August 2013 regarding Guidelines for the Implementation of Regulation of Minister of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia No. 19 of 2012 regarding Conditions for Delivering Partial Work Implementation to Other Company; 3. Regulation of Authority of Financial Services No. 3/ POJK.05/2013 regarding Monthly Report of Non-Bank Financial Service Institution; and 4. Letter of Authority of Financial Services No. S-360/ NB.2/2013 dated 12 December 2013 regarding Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Bank Financial Services Institutions.
DAFTAR PERKARA PERDATA
LIST OF CIVIL CASE
Berikut ini adalah daftar perkara perdata yang sedang dihadapi oleh Perusahaan:
The following is the list of civil case that are being faced by the Company:
No. 1.
Nomor Perkara Case Number
Subyek Hukum Legal Subject
- Perkara nomor 392PK/Pdt/2012 dalam tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 1180K/Pdt/2011 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 43/Pdt/2009/PT.Ptk di Pengadilan Tinggi Pontianak, - Perkara nomor 36/Pdt.G/2009/PN.Ptk di Pengadilan Negeri Pontianak.
Prof. Dr. Franky, S.M., JO. selaku Pemohon Peninjauan Kembali/ Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat melawan: - PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Peninjauan Kembali/ Termohon Kasasi/ Pembanding/ Tergugat II, - Larce Moningka selaku Turut Termohon Peninjauan Kembali/ Turut Termohon Kasasi/ Turut Terbanding/ Tergugat I.
- Case no. 392PK/Pdt/2012 at the level of Judicial Review at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 1180K/Pdt/2011 at the level of Cassation at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 43/Pdt/2009/PT.Ptk at the High Court of Pontianak, - Case no. 36/Pdt.G/2009/PN.Ptk at the High Court of Pontianak.
214
Prof. Dr. Franky, S.M., JO. as the Petitioner in Judicial Review / the Petitioner in Cassation/ Appellee/ Plaintiff against: - PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Judicial Review/ Respondent in Cassation/ Appellant/ Defendant II, - Larce Moningka as Co-Respondent in Judicial Review/ Co-Respondent in Cassation/ CoAppellant/ Defendant I.
Status Status
Upaya hukum Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Prof. Dr. Franky, S.M., JO. sedang dalam proses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. Legal effort for Judicial Review filed by Prof. Dr. Franky, S.M., JO. is being examined by the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
No. 2.
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Nomor Perkara Case Number
Subyek Hukum Legal Subject
Status Status
- Perkara nomor 226PK/Pdt/2010 dalam tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 613K/Pdt/2008 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 143/Pdt/2007/PT.Mdn di Pengadilan Tinggi Medan, - Perkara nomor 383/Pdt.G/2005/ PN.Medan di Pengadilan Negeri Medan.
- Hendy Ong selaku Pemohon Peninjauan Kembali I/ Pemohon Kasasi I/ Pembanding I/ Tergugat I, - Jennifer selaku Pemohon Peninjauan Kembali II/ Pemohon Kasasi II/ Pembanding II/ Tergugat II,
- Berdasarkan website Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia, permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Hendy Ong dan Jennifer telah diputus ditolak oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, - PT BFI Finance Indonesia Tbk. belum menerima Surat Pemberitahuan (Relaas) Isi Putusan Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.
- Case no. 226PK/Pdt/2010 at the level of Judicial Review at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 613K/Pdt/2008 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 143/Pdt/2007/PT.Mdn at the High Court of Medan, - Case no. 383/Pdt.G/2005/PN. Medan at the District Court of Medan.
melawan: PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Peninjauan Kembali/ Termohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat. - Hendy Ong as the Petitioner for Judicial Review I/ the Petitioner in Cassation I/ Appellant I/ Defendant I, - Jennifer as the Petitioner for Judicial Review II/ the Petitioner in Cassation II/ Appellant II/ Defendant II,
- Based on the website of the Court Clerk of the Supreme Court of the Republic of Indonesia, the petition for Judicial Review filed by Hendy Ong and Jennifer has been adjudged to reject by the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - PT BFI Finance Indonesia Tbk. has not received the report/written notice on the Judgment of Judicial Review from the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
against: PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent for Judicial Review/ the Respondent in Cassation/ Appellee/ Plaintiff.
3.
- Perkara nomor 1923K/Pdt/2012 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 434/Pdt/2011/PT.DKI di Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, - Perkara nomor 382/Pdt.G/2010/PN.Jkt. Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
- PT. Abdi Sarana Nusa selaku Pemohon Kasasi I/ Pembanding I/ Tergugat I, - Agus Himawan selaku Pemohon Kasasi II/ Pembanding II/ Tergugat II, - Purnawati Samsurya selaku Pemohon Kasasi III/ Pembanding III/ Tergugat III,
- Case no. 1923K/Pdt/2012 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 434/Pdt/2011/PT.DKI at the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta, - Case no. 382/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst at the District Court of Central Jakarta.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat.
melawan:
- PT. Abdi Sarana Nusa as the Petitioner in Cassation I/ Appellant I/ Defendant I, - Agus Himawan as the Petitioner in Cassation II/ Appellant II/ Defendant II, - Purnawati Samsurya as the Petitioner in Cassation III/ Appellant III/ Defendant III, against: PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Cassation/ Appellee/ Plaintiff.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
- Salinan Putusan Kasasi telah diserahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada Para Pihak, - Berdasarkan informasi, PT. Abdi Sarana Nusa, Agus Himawan, dan Purnawati Samsurya telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat belum menyampaikan pemberitahuan kepada PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengenai adanya permohonan upaya hukum Peninjauan Kembali yang diajukan oleh PT. Abdi Sarana Nusa, Agus Himawan, dan Purnawati Samsurya. - Copy of Judgment on Cassation has been delivered by the District Court of Central Jakarta to the Parties, - Based on the information, PT. Abdi Sarana Nusa, Agus Himawan and Purnawati Samsurya have filed legal effort of Judicial Review to the Supreme Court of the Republic of Indonesia, through the District Court of Central Jakarta, - The District Court of Central Jakarta has not delivered notice to PT BFI Finance Indonesia Tbk. regarding the petition of legal effort of Judicial Review submitted by PT. Abdi Sarana Nusa, Agus Himawan and Purnawati Samsurya.
215
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Aspek Hukum Legal Aspects
No. 4.
Nomor Perkara Case Number
Subyek Hukum Legal Subject
Status Status
- Perkara nomor 2246K/Pdt/2010 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 28/Pdt/2009/PT. Sultra di Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara, - Perkara nomor 53/Pdt.G/2008/PN.Kdi di Pengadilan Negeri Kendari.
- PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Pemohon Kasasi/ Terbanding I/ Tergugat I, dan - PT. Asuransi Wahana Tata selaku Pemohon Kasasi/ Terbanding II/ Tergugat II,
- PT BFI Finance Indonesia Tbk. dan PT. Asuransi Wahana Tata mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Kendari, - Berkas pengajuan upaya hukum Peninjauan Kembali belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Kendari kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.
- Case no. 2246K/Pdt/2010 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 28/Pdt/2009/PT. Sultra at the High Court of Southeast Sulawesi, - Case no. 53/Pdt.G/2008/PN.Kdi at the District Court of Kendari.
melawan: Rahmat Buyung selaku Termohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat. - PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Petitioner in Cassation/ Appellee I/ Defendant I, and - PT. Asuransi Wahana Tata as the Petitioner in Cassation/ Appellee II/ Defendant II, against: Rahmat Buyung as the Respondent in Cassation/ Appellant/ Plaintiff.
5.
Perkara nomor 45/Pdt.G/2004/PN.Bpp di Pengadilan Negeri Balikpapan. Case no. 45/Pdt.G/2004/PN.Bpp at the District Court of Balikpapan.
Drs. B. Maruli Situmorang selaku Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat. Drs. B. Maruli Situmorang as the Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant.
- PT BFI Finance Indonesia Tbk. and PT. Asuransi Wahana Tata submit legal effort of Judicial Review to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Kendari, - The dossier for legal effort of Judicial Review has not been delivered by the District Court of Kendari to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. - PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Balikpapan, - Berkas pengajuan upaya hukum Peninjauan Kembali belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Balikpapan kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. - PT BFI Finance Indonesia Tbk. submits legal effort of Judicial Review to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Balikpapan, - The dossier for legal effort of Judicial Review has not been delivered by the District Court of Balikpapan to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
6.
- Perkara nomor 1721K/Pdt/2013 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 299/Pdt/2012/PT.Mks di Pengadilan Tinggi Makassar, - Perkara nomor 238/Pdt.G/2011/PN.Mks di Pengadilan Negeri Makassar. - Case no. 1721K/Pdt/2013 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 299/Pdt/2012/PT.Mks at the High Court of Makassar, - Case no. 238/Pdt.G/2011/PN.Mks at the District Court of Makassar.
7.
- Perkara nomor 1085K/Pdt/2012 dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia, - Perkara nomor 369/Pdt/2011/PT.Smg di Pengadilan Tinggi Semarang, - Perkara nomor 18/Pdt.G/2011/PN.Ska di Pengadilan Negeri Surakarta. - Case no. 1085K/Pdt/2012 at Cassation level at the Supreme Court of the Republic of Indonesia, - Case no. 369/Pdt/2011/PT.Smg at the High Court of Semarang, - Case no. 18/Pdt.G/2011/PN.Ska at the District Court of Surakarta.
216
Christina Iwan, S.E. selaku Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Kasasi/ Terbanding/ Tergugat. Christina Iwan, S.E. as the Petitioner in Cassation/ Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Cassation/ Appellee/ Defendant.
Djoko Tri Warno selaku Pemohon Kasasi/ Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Termohon Kasasi/ Terbanding/ Tergugat. Djoko Tri Warno as the Petitioner in Cassation/ Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Respondent in Cassation/ Appellee/ Defendant.
Upaya hukum Kasasi yang diajukan oleh Christina Iwan, S.E. sedang dalam proses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. Legal effort of Cassation filed by Christina Iwan, S.E. is in the examination process by the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Upaya hukum Kasasi yang diajukan oleh Djoko Tri Warno sedang dalam proses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. Legal effort of Cassation filed by Djoko Tri Warno is in the examination process by the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
No. 8.
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Subyek Hukum Legal Subject
Status Status
- Perkara nomor 214/Pdt/2013/PT.Bdg di Pengadilan Tinggi Bandung, - Perkara nomor 46/Pdt.G/2012/PN.Sbr di Pengadilan Negeri Sumber.
Hj. Enok Rubiah selaku Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terbanding/ Tergugat.
- Hj. Enok Rubiah mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Sumber, - Berkas pengajuan upaya hukum Kasasi belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Sumber kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.
- Perkara nomor 28/Pdt/2013/PT.Kt.Smda di Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur, - Perkara nomor 18/Pdt.G/2012/PN.Btg di Pengadilan Negeri Bontang. - Case no. 28/Pdt/2013/PT.Kt.Smda at the High Court of East Kalimantan, - Case no. 18/Pdt.G/2012/PN.Btg at the District Court of Bontang.
10.
Company Data and Profile
Nomor Perkara Case Number
- Case no. 214/Pdt/2013/PT.Bdg at the High Court of Bandung, - Case no. 46/Pdt.G/2012/PN.Sbr at the District Court of Sumber.
9.
Good Corporate Governance
- Perkara nomor 17/Pdt/2013/PT.Jbi di Pengadilan Tinggi Jambi, - Perkara nomor 13/Pdt.Plw/2012/PN.Mab di Pengadilan Negeri Muara Bungo. - Case no. 17/Pdt/2013/PT.Jbi at the High Court of Jambi, - Case no. 13/Pdt.Plw/2012/PN.Mab at the District Court of Muara Bungo.
Hj. Enok Rubiah as the Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellee/ Defendant.
- Hj. Enok Rubiah files legal effort of Cassation to the Suupreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Sumber, - The dossier for legal effort of Cassation has not been delivered by the District Court of Sumber to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Pembanding/ Tergugat melawan: - Supian Daelani selaku Terbanding/ Penggugat, - Warman Asil selaku Turut Terbanding/ Turut Tergugat. PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellant/ Defendant against: - Supian Daelani as the Appellee/ Plaintiff, - Warman Asil as the Co-Appellee/ CoDefendant.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Pembanding/ Pelawan melawan: - PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group selaku Terbanding/ Terlawan, - Gusnawati Ayank selaku Turut Terbanding I/ Turut Terlawan I, - Jhonny (Joni Ameng) selaku Turut Terbanding II/ Turut Terlawan II.
- PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Bontang, - Berkas pengajuan upaya hukum Kasasi belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Bontang kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. - PT BFI Finance Indonesia Tbk. files legal effort of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Bontang, - The dossier for legal effort of Cassation has not been delivered by the District Court of Bontang to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. - PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Muara Bungo, - Berkas pengajuan upaya hukum Kasasi belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Muara Bungo kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellant/ - PT BFI Finance Indonesia Tbk. files legal effort of Opponent against: Cassation to the Supreme Court of the Republic - PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group as the of Indonesia through the District Court of Muara Appellee/ Opposed, Bungo, - Gusnawati Ayank as the Co-Appellee I/ CoOpposed I, - The dossier for legal effort of Cassation has not - Jhonny (Joni Ameng) as the Co-Appellee II/ been delivered by the District Court of Muara Co-Opposed II. Bungo to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. 11.
- Perkara nomor 415/Pdt/2012/PT.Sby di Pengadilan Tinggi Surabaya, - Perkara nomor 35/Pdt.G/2011/PN.Mkt di Pengadilan Negeri Mojokerto. - Case no. 415/Pdt/2012/PT.Sby at the High Court of Surabaya, - Case no. 35/Pdt.G/2011/PN.Mkt at the District Court of Mojokerto.
Edy Setiawan selaku Pembanding/ Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terbanding/ Tergugat. Edy Setiawan as the Appellant/ Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellee/ Defendant.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
- Edy Setiawan mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Mojokerto, - PT BFI Finance Indonesia Tbk. belum menerima Surat Pemberitahuan (Relaas) dan Penyerahan Memori Kasasi dari Pengadilan Negeri Mojokerto. - Edy Setiawan files legal effort of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Mojokerto, - PT BFI Finance Indonesia Tbk. has not received the Report of Notice and Delivery of Cassation Brief from the District Court of Mojokerto.
217
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Aspek Hukum Legal Aspects
No. 12.
Nomor Perkara Case Number
Subyek Hukum Legal Subject
Status Status
- Perkara nomor 18/Pdt/2010/PT.TK di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, - Perkara nomor 45/Pdt.G/2009/PN.Tk di Pengadilan Negeri Tanjung Karang.
- Rasprin Radjab selaku Pembanding I/ Tergugat I, - Revi Nurhayati R. selaku Pembanding II/ Tergugat II,
- Case no. 18/Pdt/2010/PT.TK at the High Court of Tanjung Karang, - Case no. 45/Pdt.G/2009/PN.Tk at the District Court of Tanjung Karang.
melawan:
- Rasprin Radjab dan Revi Nurhayati R. mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Tanjung Karang, - Mengingat Rasprin Radjab dan Revi Nurhayati R. tidak menyerahkan Memori Kasasi sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan, maka Pengadilan Negeri Tanjung Karang mengeluarkan Surat Keterangan Tidak Memenuhi Persyaratan Formil Kasasi.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terbanding/ Penggugat. - Rasprin Radjab as the Appellant I/ Defendant I, - Revi Nurhayati R. as the Appellant II/ Defendant II, against: PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Appellee/ Plaintiff.
13.
Perkara nomor 32/Pdt.G/2013/PN.Gtlo di Pengadilan Negeri Gorontalo. Case no. 32/Pdt.G/2013/PN.Gtlo at the District Court of Gorontalo.
Yessy Usira diwakili oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo selaku Penggugat melawan: - PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat I, - PT. Asuransi Wahana Tata selaku Tergugat II. Yessy Usira is represented by Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo as the Plaintiff against: - PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant I, - PT. Asuransi Wahana Tata as the Defendant II.
- Rasprin Radjab and Revi Nurhayati R. file legal effort of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the District Court of Tanjung Karang, - Considering Rasprin Radjab and Revi Nurhayati R. do not deliver Cassation Brief until the set deadline, the District Court of Tanjung Karang issues Statement of Not Compliance with Cassation Formal Requirement. - Perkara telah diputus oleh Pengadilan Negeri Gorontalo, - Berdasarkan informasi, Yessy Usira diwakili oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo telah mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Gorontalo melalui Pengadilan Negeri Gorontalo, - Pengadilan Negeri Gorontalo belum menyampaikan pemberitahuan kepada PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengenai adanya permohonan upaya hukum Banding yang diajukan oleh Yessy Usira. - The case has been adjudged by the District Court of Gorontalo, - Based on the information, Yessy Usira represented by Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Gorontalo has filed legal effort of Appeal to the High Court of Gorontalo through the District Court of Gorontalo, - The District Court of Gorontalo has not delivered the notice to PT BFI Finance Indonesia Tbk. regarding the petition of legal effort of Appeal filed by Yessy Usira.
14.
Perkara nomor 374/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Case no. 374/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst at the District Court of Central.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan: - Gusnawati Ayank selaku Tergugat, - PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group selaku Turut Tergugat. PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against: - Gusnawati Ayank as the Defendant, - PT. Karya Bungo Pantai Ceria Group as the Co-Defendant.
218
- Gusnawati Ayank mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, - Berkas pengajuan upaya hukum Banding belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. - Gusnawati Ayank files legal effort of Appeal to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta through the District Court of Central Jakarta, - The dossier for legal effort of Appeal has not been delivered by the District Court of Central Jakarta to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
No. 15.
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Nomor Perkara Case Number
Subyek Hukum Legal Subject
Status Status
Perkara nomor 304/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan: - Fransiskus Borgias selaku Tergugat I, - Novy Sumadi selaku Tergugat II.
- Perkara telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, - Berdasarkan informasi, Fransiskus Borgias telah mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat belum menyampaikan pemberitahuan kepada PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengenai adanya permohonan upaya hukum Banding yang diajukan oleh Fransiskus Borgias.
Case no. 304/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst at the District Court of Central Jakarta.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against: - Fransiskus Borgias as the Defendant I, - Novy Sumadi as the Defendant II.
- The case has been adjudged by the District Court of Central Jakarta, - Based on the information, Fransiskus Borgias has filed legal effort of Appeal to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta through the District Court of Central Jakarta, - The District Court of Central Jakarta has not delivered notice to PT BFI Finance Indonesia Tbk. regarding the petition for legal effort of Appeal filed by Fransiskus Borgias. 16.
Perkara nomor 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Case no. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel at the District Court of South Jakarta.
- Dr. Tommy Sihotang, S.H., LL.M selaku Penggugat I, - Dr. Juniver Girsang, S.H., M.H., selaku Penggugat II, melawan: - PT. Salindo Perdana Finance (dalam likuidasi) selaku Tergugat I, - PT. Koexim Mandiri Finance selaku Tergugat II, - PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat III, - PT. Equity Development Finance selaku Tergugat IV, - PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk selaku Tergugat V, - PT. Capitalinc Finance selaku Tergugat VI, - PT. CIMB Niaga Auto Finance selaku Tergugat VII, - Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku Turut Tergugat I, - Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selaku Turut Tergugat II. - Dr. Tommy Sihotang, S.H., LL.M as the Plaintiff I, - Dr. Juniver Girsang, SH., M.H., as the Plaintiff II, against: - PT Salindo Perdana Finance (in liquidity) as the Defendant I, - PT Koexim Mandiri Finance as the Defendant II, - PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant III, - PT Equity Development Finance as the Defendant IV, - PT Clipan Finance Indonesia, Tbk as the Defendant V, - PT Capitalinc Finance as the Defendant VI, - PT CIMB Niaga Auto Finance as the Defendant VII, - Bursa Efek Indonesia (BEI) as the Co-Defendant I, - Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) as the Co-Defendant II.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
- Tergugat I sampai dengan Tergugat V mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, - Berkas pengajuan upaya hukum Banding belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. - Defendant I to Defendant V file legal effort of Appeal to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta through the District Court of Central Jakarta, - The dossier for legal effort of Appeal has not been delivered by the District Court of Central Jakarta to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta.
219
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Aspek Hukum Legal Aspects
No. 17.
Nomor Perkara Case Number
Subyek Hukum Legal Subject
Status Status
Perkara nomor 509/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan: - Ahesa Panji Buana selaku selaku Tergugat, - Lalu Eka selaku Turut Tergugat.
- Lalu Eka mengajukan upaya hukum Banding kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, - Berkas pengajuan upaya hukum Banding belum diserahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Case no. 509/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst at the District Court of Central Jakarta.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against: - Ahesa Panji Buana as the Defendant, - Lalu Eka as the Co-Defendant.
- Lalu Eka files legal effort of Appeal to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta through the District Court of Central Jakarta, - The dossier for legal effort of Appeal has not been delivered by the District Court of Central Jakarta to the High Court of Special Capital District (DKI) Jakarta. 18.
Perkara nomor 205/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Case no. 205/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst at the District Court of Central Jakarta.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Penggugat melawan: - Hermanto selaku Tergugat I, - Artina Yuni Dhartuty selaku Tergugat II. PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Plaintiff against: - Hermanto as the Defendant I, - Artina Yuni Dhartuty as the Defendant II.
- Putusan dibacakan tanpa kehadiran Tergugat I dan Tergugat II, - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan melakukan pemberitahuan isi Putusan kepada Tergugat I dan Tergugat II, - Belum diperoleh informasi adanya pengajuan upaya hukum Banding oleh Tergugat I dan Tergugat II. - The judgment was pronounced without the attendance of Defendant I and Defendant II, - District Court of Central Jakarta will notify the content of the Judgement to Defendant I and Defendant II, - No information regarding the submission of legal effort of Appeal by Defendant I and Defendant II.
19.
20.
Perkara nomor 67/Pdt.G/2013/PN.Gs di Pengadilan Negeri Gresik.
Adir selaku Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat.
Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Pengadilan Negeri Gresik.
Case no. 67/Pdt.G/2013/PN.Gs at the District Court of Gresik.
Adir as the Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant.
In the examination process by the District Court of Gresik.
Perkara nomor 79/Pdt.G/2013/PN.Gs di Pengadilan Negeri Gresik.
Debi Vita Christianto selaku Penggugat melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Tergugat.
Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Pengadilan Negeri Gresik.
Case no. 79/Pdt.G/2013/PN.Gs at the District Court of Gresik. 21.
Pengaduan nomor 40/PK.004/BPSK/ XI/2013 di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya. Complaint no. 40/PK.004/BPSK/XI/2013 at the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Tasikmalaya City.
22.
Pengaduan nomor 20/P3K/BPSK/XI/2013 di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Sukabumi. Complaint no. 20/P3K/BPSK/XI/2013 at the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Sukabumi City.
23.
Pengaduan tanggal 7 Februari 2013 di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang. Complaint dated 7 February 2013 at the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Karawang Regency.
220
Debi Vita Christianto as the Plaintiff against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Defendant. Andri Rustiaji selaku Pelapor melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terlapor. Andri Rustiaji as the Reporter against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Reported.
Entin Sumartini selaku Pelapor melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terlapor. Entin Sumartini as the Reporter against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Reported.
Ruhyat Supriatna selaku Pelapor melawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. selaku Terlapor. Ruhyat Supriatna as the Reporter against PT BFI Finance Indonesia Tbk. as the Reported.
In the examination process by the District Court of Gresik. Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya. In the examination process by the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Tasikmalaya City. Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Sukabumi. In the examination process by the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Sukabumi City. Sedang dalam proses pemeriksaan perkara oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang. In the examination process by the Agency for Settlement of Consumer’s Conflict (BPSK) Karawang Regency.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Kegiatan Komunikasi Korporasi Corporate Communication Activity
Semakin pentingnya peran komunikasi dan promosi Perusahaan dalam meningkatkan citra dan nama baik Perusahaan di kalangan para pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya membuat Perusahaan meningkatkan intensitas dan melakukan diversifikasi dalam kegiatan-kegiatan penyampaian informasi selama tahun 2013. Selain menjadi sarana penghubung informasi antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan masyarakat umum, fungsi utama lainnya adalah sebagai sarana promosi produk-produk dari jasa pembiayaan Perusahaan dan berbagai fasilitas pendukungnya, serta menjembatani komunikasi internal antarkaryawan. Perusahaan percaya bahwa komunikasi yang dijalankan secara intensif dengan berbagai variasi kegiatan yang mengikuti perkembangan zaman akan mampu membangun citra Perusahaan yang baik dan dinamis secara berkelanjutan.
The role of communication and promotion of the Company is getting more important to enhance its image and reputation among the stakeholders and public in general, has made the company increase the intensity and carry out diversification in the activities of delivering information during 2013. In addition to delivering information between the Company and interested parties and public in general, another main function is for promotion of the Company’s leasing products and a variety of its supporting facilities, including bridging internal communication among employees. The Company believes that communication carried out intensively with various activities in line with the development of time will be able to build a good and dynamic image of the Company on continuous basis.
Kegiatan komunikasi Perusahaan dibagi dalam lima bidang utama, yaitu: 1. Komunikasi Eksternal (non-investor) 2. Komunikasi Internal 3. Corporate Branding dan Promosi Produk 4. Hubungan Investor 5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
The activity of Corporate Communication is divided into five main aspects, which are: 1. External Communication (non-investor) 2. Internal Communication 3. Corporate Branding and Product Promotion 4. Investor Relations 5. Corporate Social Responsibility
KOMUNIKASI EKSTERNAL (NON-INVESTOR)
EXTERNAL COMMUNICATION (NON-INVESTOR)
Fungsi utama dari bidang Komunikasi Eksternal adalah sebagai sarana pengelola dan penyebar informasi Perusahaan ke media massa dan/atau pihak ketiga lainnya sebagai pemenuhan syarat keterbukaan informasi kepada para pemegang kepentingan dan kalangan masyarakat umum. Informasi yang disampaikan wajib tepat waktu dan akurat demi tujuan membentuk opini publik yang positif atas kondisi-kondisi yang terjadi dalam bisnis Perusahaan. Hal ini juga untuk memenuhi prinsip Tata Kelola Korporasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dianut secara taat oleh Perusahaan.
The main function of External Communication is managing and disseminating information of the Company to mass media and/or to any other third party in fulfillment of the requirement for information transparency to the stakeholders and public in general. Information to be delivered must be timely and accurate for the purpose of forming public opinion that is positive against any conditions taking place in the Company’s business. This is also to comply with the principles of Good Corporate Governance that is faithfully adhered to by the Company.
Tugas dan tanggung jawab bidang Komunikasi Eksternal antara lain:
Duty and responsibility of External Communication is amongst others:
• Menangani Situs Korporasi www.bfi.co.id Situs ini adalah fasilitas web eksternal yang menawarkan kemudahan akses informasi terkini tentang Perusahaan dan senantiasa diperbarui sehingga memungkinkan pelanggan dan masyarakat mempelajari tentang program-program promosi terbaru, kesaksian pelanggan, dan jasa-jasa pembiayaan yang ditawarkan
• Handling Corporate Website www.bfi.co.id This site is the facility of external website offering easy access to updated information on the company and always renewed to enable customer and public to learn the latest promotion programs, testimony of customer, and financing services offered by the Company. Visitors to the website may also communicate with the staff of
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
221
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kegiatan Komunikasi Korporasi Corporate Communication Activity
222
oleh Perusahaan. Pengunjung situs web juga dapat berkomunikasi dengan staf Customer Service (CS) seputar produk-produk jasa pembiayaan, menyampaikan keluhan atau saran, hingga menanyakan tentang lowongan pekerjaan.
Customer Service (CS) regarding products of financing service, posting complaint or suggestion, and even asking for job vacancy.
• Menangani Jejaring Sosial Perusahaan Manajemen memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan dunia media sosial karena Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pengguna internet dan jejaring sosial paling pesat di dunia. Untuk lebih memudahkan komunikasi interaktif dengan publik yang kini semakin banyak mengikuti tren jejaringjejaring sosial, Perusahaan juga membuka saluransaluran komunikasi online melalui sarana Facebook dan Twitter. Sejak tahun 2010, Perusahaan melakukan pemantauan terhadap media sosial yang bertujuan untuk mengetahui isu-isu seputar Perusahaan yang sedang dibicarakan di media sosial, sehingga dapat menyikapi masalah atau keluhan terhadap Perusahaan pada jejaring media sosial. Saat ini , Perusahaan telah menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter dengan akun Let’s Grow dan @LetsGrowBFI untuk mengkomunikasikan produk-produk unggulan, informasi dan berita seputar Perusahaan, peristiwaperistiwa, kuis berhadiah, dan lain-lain. Let’s Grow BFI meraih popularitas di ranah media sosial dengan memperoleh lebih dari 1.278 pengikut di Twitter dan 3.041 fans di halaman Facebook. Pada tahun 2014, Perusahaan akan mewujudkan rencana untuk mengadaptasi jejaring sosial sebagai media untuk berkomunikasi dengan para pelanggan dan publik. Beberapa kegiatan di jejaring sosial media Perusahaan, antara lain: - Kompetisi Angpau Imlek 2013 adalah lomba internal khusus untuk karyawan kantor cabang dengan kategori cabang terkompak yang dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. - Lomba Twitpic Obyek 31 adalah lomba yang memanfaatkan jejaring sosial Perusahaan berupa akun Twitter bernama @LetsGrowBFI yang memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi melakukan Twitpic foto, di mana obyek foto wajib menampilkan unsur angka 31, dalam rangka ”Perayaan 31 Tahun BFI” yang dirayakan pada tanggal 7 April 2013. - Kejutan ”Smile from HEART” adalah ajang lomba yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pelanggan Nasional untuk para pelanggan dan calon pelanggan. Mereka wajib mengunggah
• Handling the Company’s Social Network The management pays special attention to the world development of social media as Indonesia is one of the countries which level of internet and social network users is most rapid in the world. In order to accommodate interactive communication with the public that is now getting more following trend of the social networks, the company also opens online communication channels through Facebook and Twitter. Since 2010, the company has been monitoring the social media with the purpose of knowing issues on the Company that are being talked in the social media, in order to enable the Company to respond to issues or complaints against Perusahaan in the social media network. At present, the company uses the social media as Facebook and Twitter with accounts Let’s Grow and @LetsGrowBFI to communicate most favoured products of the Company, information and news on the Company, events, quiz with prizes, etc. Let’s Grow BFI has reached popularity in the social media by collecting more than 1,278 followers on Twitter and 3,041 fans on Facebook. In 2014, the Company will finalize the formulation of its plan to adapt social network to a media for communication with customers and public. Some activities in the social media network of the Company are, amongst others: - The 2013 Chinese New Year’s Red Envelope Competition is an internal competition especially for branches’ employees with category of the most compact branch which was held in February 2013 as part of a series of activities to celebrate the Chinese New Year. - Competition of Twitpic with Object 31 is a competition taking the benefit of the Company’s social network of Twitter account named @LetsGrowBFI giving the opportunity to the public to participate in taking a Twitpic photo, which object must display figure 31, in order to celebrate “The 31st Anniversary of BFI” on 7 April 2013. - ”Smile from HEART” Surprise is a competition held in line with the National Customer Day for the customers and prospective customers. They should upload photo with the theme of ”Smile from HEART” to the Company’s Facebook account.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
(upload) foto bertemakan “Smile from HEART” ke akun Facebook Perusahaan. HEART adalah jiwa pelayanan Perusahaan yang merupakan singkatan dari Hati yang peduli konsumen, Ekspresikan dengan keramahan dan ketulusan, Andalkan kecepatan dan ketepatan, Responsif dan proaktif mengatasi kebutuhan konsumen, dan Tutur kata yang positif. - Lomba Foto Keceriaan Natal dan Tahun Baru adalah lomba yang ditujukan untuk umum dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, di mana para peserta lomba mengabadikan foto bertema keceriaan menyambut hari raya Natal dan persiapan menyambut tahun baru 2014.
HEART is the spirit of the Company’s service, the abreviation of Heart that cares for customer, Expressed with cordiality and sincerity, A-Relying on speed and precision, Responsive and proactive to meet consumer’s need, and T-Speaking positively. - Photo Competition in Cheerful Celebration of Christmas and New Year is a competition for public to welcome Christmas and New Year, where participants take picture with the themes of cheerful celebration of Christmas and preparation to welcome the New Year of 2014.
• Pembuatan dan penanganan siaran pers dalam berbagai acara resmi Perusahaan. • Penyelenggaraan konferensi pers dan peliputan media. • Publikasi laporan keuangan Perusahaan dan berita-berita lainnya yang berhubungan kinerja bisnis Perusahaan.
• Preparation and handling of press release in various official programs of the Company. • Organizing press conference and media coverage. • Publication of the Company’s financial statements and other news in connection with its business performance.
Selain itu, Perusahaan memiliki beberapa jalur komunikasi untuk memudahkan interaksi dengan para pelanggan maupun calon pelanggan, yaitu: • Fasilitas SMS Suara Konsumen: 08158767234 • Hotline Layanan Pelanggan dan Pembiayaan: 500018
In addition, the Company has communication lines to accommodate interaction with the customers as well as prospective customers, which are: • SMS Facility of Consumer’s Voice: 08158767234 • Hotline for Customer and Financing Services: 500018
Kegiatan Komunikasi Eksternal Perusahaan dilakukan oleh beberapa unit kerja dalam organisasi secara terpadu, yaitu Departemen Customer Engagement and Communications bersama Sekretaris Perusahaan.
The activities of External Communication of the Company are carried out jointly by some work units in the organization, that are Customer Engagement and Communications Department and Corporate Secretary.
KOMUNIKASI INTERNAL
INTERNAL COMMUNICATION
Bidang Komunikasi Internal bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan dan sirkulasi informasi mengenai perkembangan terkini dari Perusahaan dan informasiinformasi umum lainnya yang relevan dengan berbagai aktivitas Perusahaan, dengan tujuan untuk menjalin kebersamaan, keterbukaan dan persamaan informasi, serta meningkatkan kualitas interaksi antara pihak manajemen Perusahaan dengan para pemangku kepentingan internal; khususnya para karyawan.
Internal Communication is responsible to ensure the availability and circulation of information regarding the recent development of the Company and other general informations that are relevant to various activities of the Company, with the purpose of establishing the sense of togetherness, openness and equality of information, and improving the quality of interaction between the Company’s management and internal stakeholders; especially the employees.
Bentuk-bentuk kegiatan Komunikasi Internal antara lain:
Formats of Internal Communication activities are, amongst others: • Electronic Media Web Portal BFI Learning Center (abbreviated as “BLC”) is the center of electronic information especially for employees, containing various updated information in connection with the Company’s business activities,
• Media Elektronik Portal web BFI Learning Center (disingkat BLC) adalah pusat sarana informasi elektronik khusus bagi para karyawan yang memuat berbagai informasi terkini yang terkait aktivitas bisnis Perusahaan, aktivitas-aktivitas
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
223
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kegiatan Komunikasi Korporasi Corporate Communication Activity
224
karyawan, sarana berbagi informasi dari karyawan untuk karyawan, informasi umum seputar tips-tips yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, dan kampanye hidup sehat serta peduli lingkungan. • Pertemuan Acara dialog dan sharing dari para Manajemen Senior Perusahaan dan pembicara eksternal kepada para karyawan mengenai topik terkini, baik yang berhubungan dengan aktivitas Perusahaan maupun pengembangan kepribadian.
employees’ activities, a place for sharing information from employee to employee, general information concerning useful tips for daily living, and campaign of healthy life and care for environment. • Meeting Dialogue and sharing from the Company’s Senior Management and external speaker to the employees concerning current topics, both related to the Company’s activities and development of personality.
Sebagai perwujudan komitmen untuk turut melestarikan lingkungan, Perusahaan sudah tidak lagi membuat sarana komunikasi media cetak (seperti buletin) sebagai sarana komunikasi internal dan lebih memilih konsep bebas kertas (paperless). Hal ini dimaksudkan sebagai kampanye di kalangan internal Perusahaan untuk mendukung peningkatan kebersihan lingkungan kantor yang bebas dari sampah kertas, serta meningkatkan efisiensi biaya dengan memaksimalkan jalur komunikasi melalui sarana elektronik; seperti komunikasi intensif melalui surat elektronik (e-mail) dan informasi-informasi di situs web Perusahaan.
In realisation of commitment to join in preserving the environment, the Company has no longer use printing media for internal communication (such as bulletin) and prefers more to paperless concept. It is proposed as a campaign in the Company’s internal environment to support improved cleanliness in the office complex that is free from paper waste, and increasing cost efficiency by maximizing electronic communications; such as intensive communication by electronic mail (e-mail) and informations in the Company’s website.
Bidang Komunikasi Internal diatur dan dikelola oleh beberapa unit kerja di Perusahaan yang membentuk tim khusus redaksi untuk mengorganisir kegiatan dalam bentuk media cetak dan media elektronik, yaitu Departemen Customer Engagement and Communications bersama Departemen Sumber Daya Manusia dan Sekretaris Perusahaan.
Internal Communication aspect is governed and managed by some work units in the Company to form a special editorial team to organize the activity of printing media and electronic media, i.e. Customer Engagement and Communications Department, Human Capital Department and Corporate Secretary.
CORPORATE BRANDING DAN PROMOSI PRODUK
CORPORATE BRANDING AND PRODUCT PROMOTION
Perusahaan memahami pentingnya peran bagian Corporate Branding dalam mengkoordinasikan berbagai aktivitas yang dapat mencerminkan nama dan citra baik Perusahaan kepada publik; terutama para pemangku kepentingan eksternal; secara efektif dan efisien. Fungsi utama dari bagian Corporate Branding adalah membuat standarisasi dan batasan-batasan baku lainnya tentang segala hal yang terkait dengan identitas Perusahaan dan cara-cara yang efektif untuk mengkomunikasikannya kepada para pemangku kepentingan eksternal dan internal.
The Company is aware of the important role of Corporate Branding to coordinate various activities capable to reflect the Company’s good name and image to the public; especially external stakeholders; effectively and efficiently. The main function of Corporate Branding Department is to make standardization and other basic definitions concerning anything related to the Company’s identity and effective ways to communicate it to the stakeholders both external and internal.
Berbagai aktivitas yang dilakukan bagian Corporate Branding pada tahun 2013, antara lain: • Memantau standarisasi berbagai atribut yang berhubungan dengan identitas Perusahaan. • Memberikan konsultasi dan bantuan ke berbagai unit kerja di Perusahaan untuk mendukung berbagai aktivitas dan acara resmi dari Perusahaan atau melibatkan
Various activities conducted by Corporate Branding in 2013 were, amongst others: • Monitoring the standardization of various attributes related to the Company’s identity. • Providing consultation and assistance to various work units in the Company to support various activities and official programs of the Company, or involving the
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
partisipasi sponsor dari Perusahaan agar selaras dengan aturan-aturan standar identitas Perusahaan. • Memberikan konsultasi dan bantuan untuk mendukung kampanye produk pembiayaan dari Perusahaan. • Memastikan bahwa segala atribut yang dipergunakan dan membawa nama Perusahaan; baik untuk kegiatan tingkat nasional maupun lokal di kantor cabang; telah sesuai dengan standarisasi identitas Perusahaan.
participation of sponsors from the Company to make them in line with standard rules of the Company’s identity. • Providing consultation and assistance to support the campaign of financing product of the Company. • Making sure that any attributes used and bearing the Company’s name, either for national or local activities in the branches, have conformed to the standardization of the Company’s identity.
Unit Promosi Produk memprioritaskan aktivitas-aktivitasnya pada berbagai jenis kegiatan promosi dari produk-produk jasa pembiayaan Perusahaan, baik yang dilakukan dalam skala nasional maupun lokal oleh tiap kantor cabang. Fungsi utama unit ini adalah untuk mengkoordinasikan bentuk dan jenis promosi yang perlu dijalankan oleh Perusahaan dalam tingkat nasional maupun lokal per wilayah kantor Cabang agar dapat mendukung target penjualan yang ditetapkan oleh tiap unit manajemen produk secara maksimal.
The Product Promotion Unit gives priority to its activities in various types of promotion of the Company’s financing products, performed both in national and local scales by each branch. The main function of this unit is to coordinate the forms and types of promotion that is necessary for the Company to perform at national and local levels for each branch in order to support the sales target determined by each management of the products unit to the maximum.
Program promosi dan kegiatan menarik diselenggarakan dengan dukungan berbagai media publikasi sebagai upaya untuk mengkomunikasikan manfaat dan kelebihan dari jasa pembiayaan Perusahaan yang merupakan wujud apresiasi kepada para pelanggan dan masyarakat. Program-program dan kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: • Dealer Gathering : Cabang Tangerang, Serpong, Cikupa dan sekitarnya Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama Perusahaan dengan rekanan showroom se-Tangerang dan sekitarnya demi peningkatan bisnis penjualan. • BFI Jingle Competition Kompetisi pembuatan lagu jingle Perusahaan sebagai wadah kreativitas komunitas berbasis teknologi, yang dilakukan secara online maupun offline. Kompetisi ini mengangkat tema “Lebih Dekat dengan Anda”, yaitu tagline atau slogan yang memiliki makna kedekatan emosional dan jaringan pelayanan untuk mendukung kehidupan karyawan maupun pelanggan di mana pun mereka berada. • BFI Corner on Car Free Day Kegiatan yang dilakukan pada hari Minggu, 16 Juni 2013 merupakan partisipasi dalam kegiatan car free day yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Perusahaan melakukan pembagian selebaran, sosialisasi media jejaring sosial Perusahaan dan diselingi hiburan musik dari karyawan. • Kejutan ”Smile from HEART” Momentum Hari Pelanggan Nasional yang diperingati pada tanggal 4 September 2013 dimanfaatkan oleh Perusahaan untuk mengapresiasikan rasa terima kasih kepada para pelanggan. Manajemen di seluruh
Promotion programmes and attractive activities were organised with the support of various publication media in the effort of communicating the benefit and advantage of the Company’s financing services as the realisation of the appreciation to the customers and the public. The programmes and activities were, amongst others: • Dealer Gathering : Tangerang, Serpong, Cikupa Branches and surrounding area This programme was aimed to improve the Company’s collaboration with partners of showrooms in Tangerang and surrounding area to increase business of sales. • BFI Jingle Competition The competition of composing the Company’s jingle was arranged as a forum of creativity for technology-based community, both online and offline. The competition took the theme of “Closer to You”, i.e. the tagline or slogan having the meaning of emotional closeness and service network to support the living of employees as well as customers wherever they live. • BFI Corner on Car Free Day In this Sunday activity on 16 June 2013, the Company participated in the car free day initiated by the City Government of South Tangerang. The Company disseminated flyers, promotion of the Company’s social network and alternated with music entertainment from employees. • ”Smile from HEART” Surprise National Customer Day celebrated on 4 September 2013 was made use by the Company to express their appreciation to the customers. The management in all branches gave surprises by directly welcoming and
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
225
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Kegiatan Komunikasi Korporasi Corporate Communication Activity
kantor cabang memberikan kejutan dengan langsung menyambut dan menyapa para pelanggan yang datang sambil memberikan suvenir menarik. Khusus di kantor pusat, dilakukan pembagian selebaran dan suvenir menarik. • Partisipasi Sponsor Canisius College Cup 2013 dan “Walk Together in Love” Perusahaan menjadi sponsor dalam acara Canisius College Cup 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 1-9 November 2013, yang merupakan kompetisi olahraga dan non-olahraga sekolah-sekolah se-Jabodetabek. Perusahaan membuka booth media sosial dan mengadakan undian berhadiah bagi para pengunjung acara. Perusahaan juga turut mensponsori kegiatan yang diadakan oleh Marriage Encounter dengan tema “Walk Together in Love” yang dihadiri lebih dari 1.790 peserta, pada tanggal 5 November 2013 di Taman Budaya Sentul, Bogor. • Program ”Maju Berkat Kredit” 2013 bersama BFI dan APPI Perusahaan berpartisipasi dalam program Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dalam acara Penghargaan Pelanggan “Maju Berkat Kredit” 2013 sebagai bentuk apresiasi bagi pelanggan yang setia dan sukses setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perusahaan.
226
greeting incoming customers and sharing attractive souvenirs. Particularly at the head office, distribution of flyers and sharing attractive souvenirs were conducted.
• Participating Sponsor of Canisius College Cup 2013 and “Walk Together in Love” The Company became the sponsor of Canisius College Cup 2013 programme, held on 1-9 November 2013, which was a sport and non-sport competition of schools in Jabodetabek area. The Company also opened a social media booth and organised a prize lottery for the visitors. The Company also co-sponsored the activity organised by Marriage Encounter with the theme of “Walk Together in Love” attended by more than 1,790 participants, held on 5 November 2013 in Sentul Cultural Park, Bogor. • The Programme of “Move Forward Thanks to Credit” 2013 with BFI and APPI The Company participated in the programme of the Indonesian Financial Services Association (“APPI”) in the Customer’s Appreciation event “Move Forward Thanks to Credit” 2013 as the form of appreciation to its loyal and successful customers upon receiving the financing facility from the Company.
Pada dasarnya setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Perusahaan sedapat mungkin didasarkan pada empat aspek, yaitu: Branding, Penjualan, Hiburan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR). Kedua bagian yang disebut terakhir ditangani khusus dengan kerja sama yang erat antara Departemen Customer Engagement and Communications dengan Unit CSR.
Basically each activity organized by the Company is as much as possible based on four aspects, which are: Branding, Sales, Entertainment and Corporate Social Responsibility (CSR). The two parts of the latter are specially handled with close cooperation between Customer Engagement and Communications Department and CSR Unit.
HUBUNGAN INVESTOR
INVESTOR RELATIONS
Fungsi dari bagian Hubungan Investor adalah membangun hubungan komunikasi yang efektif dan saling menguntungkan secara konsisten antara Perusahaan dengan kalangan investor atau para pemegang saham serta lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dengan dunia pasar modal dan investasi.
The function of Investor Relations department is to build an effective and mutual gainful communication on consistent basis between the Company and investors or shareholders as well as government institutions related to capital market and investment.
Tugas dan tanggung jawab dari bagian ini, antara lain: • menjembatani komunikasi antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan eksternal, terutama para pemegang saham dan lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dalam hal pasar modal dan investasi; • bertindak sebagai koordinator dalam pembuatan Laporan Tahunan Perusahaan dalam bentuk buku dan CD interaktif, serta menangani proses publikasi secara
Duties and responsibilities of this department are, amongst others: • to bridge the communicaton between the Company and external stakeholders, especially the shareholders and government institutions related to capital market and investment; • to act as a coordinator in preparing the Company’s Annual Report in the form of book and interactive
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
online di situs web Perusahaan (www.bfi.co.id), dan • bertindak sebagai penyelenggara, koordinator utama dan pengawas dari berbagai kegiatan Perusahaan, seperti Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik.
CD, and handle the online publication process on the Company’s website (www.bfi.co.id), and • to act as the committee, main coordinator and supervisor of various activities of the Company, such as General Meeting of Shareholders and Public Expose.
Sekretaris Perusahaan secara keseluruhan bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi dan tugas-tugas dari Unit Hubungan Investor.
In overall, the Corporate Secretary is responsible for the implementation of the functions and duties of the Investor Relations Unit.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Uraian lengkap mengenai kegiatan CSR Perusahaan dapat disimak lebih lanjut pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini (lihat halaman 228).
Complete description on the Company’s CSR actvities can be studied further in the part of Corporate Social Responsibility in this Annual Report (see page 228).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
227
2013 Performance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
228
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Perusahaan selalu aktif dalam melayani masyarakat, karena kami percaya bahwa di samping tujuan ekonomis, kami juga ingin mencapai tujuan sosial dan lingkungan. The Company has always been active in serving our community, as we believe than in addition to our economic goals, we also pursue social and environmental objectives.
CSR SEBAGAI PENDUKUNG DARI BISNIS BERKELANJUTAN
CSR AS SUSTAINABLE BUSINESS SUPPORT
Tahun 2013 merupakan tahun yang cukup sulit bagi Perusahaan karena kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia. Meskipun demikian, Perusahaan tetap berkomitmen untuk berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholder) di sekitar Perusahaan. Berbagai program sosial kemasyarakatan Perusahaan tetap dijalankan dengan sasaran ke pihak internal dan eksternal; baik yang telah dijalankan sejak beberapa tahun sebelumnya dengan mengalami beberapa perubahan baru agar lebih berkualitas maupun beberapa program baru yang dibentuk pada tahun tersebut.
The year 2013 was quite a tough year for the Company due to the economic condition in Indonesia. Nonetheless the Company moves on with the commitment to contribute for improved interests of the stakeholders in the locality. Various social programs of the Company remain in progress with targets to internal and external parties; either those having been performed since the past few years with new changes in order to make them more of quality or some fresh programs just created for the year.
Perusahaan menyadari bahwa untuk dapat maju dan berkembang secara berkesinambungan, Perusahaan perlu memperhatikan keseimbangan antara faktor bisnis dan non-bisnis; baik di lingkungan internal yang melibatkan hubungan antara manajemen Perusahaan dengan karyawan maupun di lingkungan eksternal yang melibatkan hubungan Perusahaan dengan konsumen, pelanggan, rekanan bisnis dan pihakpihak berkepentingan lainnya di kalangan masyarakat di mana BFI beroperasi.
The Company is aware that in order to progress and develop on continuous basis, it is essential paying attention to the balance between business and nonbusiness factors; both internal circle involving the relations between the management and employees and external circle involving the relations between the Company and consumers, customers, business partners and other parties of interests in the population where BFI is operating.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
229
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
230
Sasaran utama melakukan CSR bagi Perusahaan tidak lagi sekedar mengemban kewajiban moral untuk “memberi kembali” kepada pihak-pihak terkait di lingkungan internal dan eksternal Perusahaan, tetapi lebih pada perwujudan kesadaran dan komitmen Perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan kesejahteraan demi menjamin kelangsungan bisnis di masa mendatang. Adanya pemahaman bahwa Perusahaan merupakan bagian dari lingkungan masyarakat dan tidak hanya sebagai lembaga bisnis yang berorientasi mengejar profit merupakan kunci utama dari pelaksanaan CSR yang berkelanjutan. CSR telah menjadi bagian erat dari kegiatan operasional dan diharapkan “budaya” ini akan terus lestari hingga di masa mendatang.
The prime target of CSR activities for the Company is not just carrying out a moral obligation in order to “give back” to related parties both in the internal and external circles of the Company, but more to the realization of awareness and commitment to contribute for developed prosperity to save sustainable business in the future. The understanding that the Company represents part of public circle and not only as a profit oriented business institution, constitutes the prime key of continued implementation of CSR. CSR has become close to operational activities and it is expected that this “culture” will be preserved until the years to come.
VISI DAN MISI CSR PERUSAHAAN
THE COMPANY’S CSR VISION AND MISSION
Visi
Vision
Menjadi mitra dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara signifikan dengan menjaga keseimbangan dari 3P (Profit, People, Planet) dan membangun hubungan yang harmonis antara Pemerintah, Perusahaan dan Masyarakat
To become a partner in significantly enhancing the community’s life quality and welfare by maintaining the balance of 3P (Profit, People, Planet) and to build harmonious relationship between the Government, Corporation and Community
Misi
Mission
• Memberantas kemiskinan dan keterbelakangan sosialekonomi sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Perusahaan • Berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan tinggi • Pemberdayaan keluarga-keluarga ekonomi bawah melalui pembiayaan mikro • Penyediaan saluran distribusi untuk usaha-usaha kecil • Mengimplementasikan cara-cara konservasi energi dalam rutinitas bisnis sehari-hari
• To eliminate poverty and socio-economic retardation in accordance to the Company’s capacity and capability • To participate in upgrading the quality of basic education and higher learning • To empower low income families in building basic homes and other infrastructure • To provide a delivery channel for small enterprises • To implement the ways of conserving energy in daily business routines
PARTISIPASI ASPEK SOSIAL DAN MASYARAKAT
PARTICIPATION IN SOCIAL AND PUBLIC ASPECTS
Partisipasi aktif Perusahaan dalam pengembangan aspekaspek non-bisnis selama tahun 2013 dan akan terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang adalah: • Bidang Pendidikan • Bidang Kesehatan • Bidang Infrastruktur • Bidang Lingkungan • Bidang Sosial Lainnya • Kegiatan Amal dan Bantuan Bencana (Donasi Umum)
Active participation of the Company in the development of non-business aspects in 2013 and to be maintained for the coming years is as follows: • Education Aspect • Health Aspect • Infrastructure Aspect • Environmental Aspect • Other Social Activities • Charity and Aids (General Donation)
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Bidang Pendidikan
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Education Aspect
Pendidikan masih menjadi perhatian utama bagi Perusahaan dalam menyusun program tahunan kegiatan CSR. Programprogram peningkatan kualitas pendidikan yang dijalankan Perusahaan selama tahun 2013 terdiri dari: • Beasiswa untuk anak-anak karyawan dengan prestasi sekolah terbaik dari tingkat SD hingga SMA. • Beasiswa bagi karyawan berpendidikan akhir D3 dan SMA untuk melanjutkan ke tingkat S1 (sarjana) di berbagai wilayah Indonesia. • Beasiswa bagi anak-anak Business Agent (BA), Marketing Associate (MA) dan Sales Agent (SA) dengan prestasi terbaik dari tingkat SD hingga SMA, bekerja sama dengan Departemen Pengembangan Jaringan di Divisi Bisnis dari Perusahaan. • Kemitraan secara konsisten dengan beberapa universitas terkemuka di wilayah Pulau Jawa untuk program Beasiswa S1 Perusahaan yang dianugerahkan bagi para mahasiswa berprestasi. • Kerja sama dengan UNICEF Indonesia melalui fasilitasi dana untuk mendukung program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD-HI) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia di daerah Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat sejak tahun 2011. • Acara pembacaan dongeng untuk anak-anak tingkat PAUD hingga SD dan pemberian sharing mengenai ”Cara Mendongeng yang Efektif” kepada para kader PAUD-Holistik Integratif di kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, bekerja sama dengan Rumah Dongeng di Makassar, Sulawesi Selatan.
Education still becomes the main point of attention for the Company in preparing the annual program for CSR activity. Programs to improve the quality of education exercised by the Company in 2013 consist of: • Scholarship for the children of employees with the best school performance, from primary school to senior high school. • Scholarship for employees with recent education of D3 and Senior High School to continue to the level of S1 (bachelor) in various regions in Indonesia. • Scholarship for the children of Business Agent (BA), Marketing Associate (MA) and Sales Agent (SA) with the best school performance from Primary School to Senior High School, in cooperation with Department of Network Development in Business Division of the Company. • Consistent partnership with some leading universities in Java Island for the Company’s Bachelor-Degree Scholarships Programme to be awarded to students with good academic performance. • Cooperation with UNICEF Indonesia through the facility of funds to support the program of HollisticIntegrative Early Aged Children Development (PAUDHI), announced by the Ministry of National Education Republic of Indonesia in the Regency of Polewali Mandar and Regency of Mamuju, West Sulawesi since 2011. • The programme of storytelling for children from the level of PAUD to Primary School and sharing on ”How To Do Storytelling Effectively” to the cadres of PAUDHollistic Integrative in Mamuju, West Sulawesi Province, in cooperation with Rumah Dongeng in Makassar, South Sulawesi.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
231
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
232
• Pemberian fasilitas dan peralatan pendukung sekolah seperti alat-alat tulis, seragam dan sepatu sekolah kepada sekolah-sekolah di wilayah masyarakat kurang mampu dan panti asuhan di berbagai wilayah Indonesia. • Program relawan dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) di mana para karyawan yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepedulian pendidikan oleh Gerakan Indonesia Mengajar dengan membuat beberapa alat bantu pendidikan untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah di daerah terpencil di berbagai wilayah Indonesia. • Seminar kewirausahaan dengan topik-topik yang telah disesuaikan dengan latar belakang ekonomi dan budaya masing-masing daerah.
• Providing school supporting facilities and supplies such as writing instruments, school uniform and shoes to schools in the area of underprivileged people and to orphanages in various regions of Indonesia. • Volunteer program in the Festival of Indonesia Teaching Movement (“FGIM”) where the employees actively participating in the activity of education care by Indonesia Teaching Movement by making some educational auxiliary tools for distribution to schools in remote areas in various regions of Indonesia. • Seminar on entrepreneurship with topics already adjusted with the economic and cultural background of the respective region.
Program Beasiswa untuk Mahasiswa S1 mengalami kemajuan dan beberapa perubahan yang positif untuk meningkatkan kualitas calon penerima beasiswa dari Perusahaan. Beberapa hal baru dan perubahan yang dilakukan adalah: 1. Peluncuran Logo dan Semboyan untuk Program Beasiswa S1 Pengembangan logo berasal dari semboyan atau tagline dari program Beasiswa S1 Perusahaan yaitu “Satu Langkah Menuju Sukses.” Visualisasi logo berkonsentrasi pada semangat yang terkandung dalam semboyan tersebut. Dari beberapa image board yang dikumpulkan, dipilihlah satu gestur yang dirasa paling tepat untuk menggambarkan semangat ini, yaitu seorang pelari yang menginjak garis akhir (finish line). Kesuksesan bagi seorang pelari adalah ketika berhasil menginjak atau tiba di garis akhir dan melewati pita. Artinya, siapapun yang melewati pita tersebut maka semua orang tahu bahwa dialah yang menjadi juara. Seringkali kemenangan atau kekalahan hanya ditentukan dengan perbedaan satu langkah. Gestur ini dikembangkan menjadi sebuah bentuk logo yang merepresentasikan keberhasilan dan menyampaikan semangat dari semboyan Beasiswa S1 Perusahaan.
Scholarships Programme for Bachelor-Degree Students experienced progress and some positive changes to improve the quality of prospective recipients of the Company’s scholarships. Few new matters and changes made are as follows: 1. Launching of Logo and Slogan for Bachelor-Degree Scholarships Programme The development of logo originates from the slogan or tagline from the Company’s Bachelor-Degree Scholarships Programme, that is: “One Step Toward Success.” The visualisation of logo is concentrated on the spirit contained in the slogan. Out of few image boards collected, one gesture has been chosen, which seems to be the most accurate to describe the spirit, that is a runner who is stepping on the finish line. Success for a runner is when he manages to step or arrive at the finish line and pass the ribbon. It means that whoever passing the ribbon, people then know that he is the champion. Victory or defeat is frequently determined by the difference of just one step. The gesture is developed into a logo, representing the accomplishment and delivering the spirit from the slogan of the Company’s Bachelor-Degree Scholarships Programme.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
2. Pengembangan Kategori untuk Program Beasiswa S1 • Beasiswa Dengan Ikatan Dinas: penerima beasiswa berhak menerima paket lengkap pembayaran biaya kuliah, uang saku dan tunjangan lainnya hingga akhir masa perkuliahan dan langsung bekerja di Perusahaan setelah menyelesaikan kuliah. • Beasiswa Tanpa Ikatan Dinas: penerima beasiswa berhak menerima pembayaran biaya kuliah tiap semester dengan nilai tertentu tanpa jaminan bekerja di Perusahaan setelah menyelesaikan kuliah.
2. Category Development for the Bachelor-Degree Scholarships Programme • Scholarship With Commitment to Work for the Company: the scholarship recipient is entitled to get a complete package of tuition-fee payment, pocket money and other allowances until the end of the course of lecture and promptly work at the Company after graduation. • Scholarship Without Commitment to Work for the Company: the scholarship recipient is entitled to get a tuition-fee payment every semester with certain value without commitment to work at the Company after graduation.
Kedua kategori program Beasiswa S1 tersebut di atas tetap menyediakan kesempatan magang di berbagai kantor cabang.
The two categories of Bachelor-Degree Scholarships Programme as mentioned above keep on providing the opportunity for apprentice in various branches.
Wilayah Region
DKI Jakarta Jakarta Special Capital Region
Jawa Barat West Java
Jawa Tengah Central Java DIY Yogyakarta Special Region of Yogyakarta
Jawa Timur East Java
Nama Universitas Name of University
Jumlah Penerima Beasiswa Number of Scholarship Recipients
Universitas Indonesia University of Indonesia
1
Universitas Tarumanagara University of Tarumanagara
1
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Indonesian Catholic University of Atma Jaya
1
Universitas Padjadjaran University of Padjadjaran
5
Universitas Kristen Maranatha Christian University of Maranatha
3
Universitas Diponegoro University of Diponegoro
7
Universitas Katolik Soegijapranata Catholic University of Soegijapranata
4
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) University of Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)
8
Universitas Airlangga University of Airlangga
5
Universitas Brawijaya University of Brawijaya
10
Universitas Negeri Malang State University of Malang
1
Bali Bali
Universitas Udayana University of Udayana
1
Sumatera Selatan South Sumatera
Universitas Sriwijaya University of Sriwijaya Jumlah / Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
1 48
233
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Persentase Program Beasiswa Perusahaan Percentage of the Company’s Scholarships Programme 18,0
21,0
Mahasiswa S1 / Bachelor-Degree Students
%
Karyawan / Employees Anak Karyawan / Employees’ Children Anak Agen Eksternal Perusahaan / Children of the Company’s External Agents 12,0
49,0
Persentase Penerima Beasiswa S1 Berdasarkan Wilayah Percentage of Bachelor-Degree Scholarship Recipients by Region 33,0
2,0
2,0 6,0
17,0
DKI Jakarta / Jakarta Special Capital Region Jawa Barat / West Java Jawa Tengah / Central Java
%
DIY Yogyakarta / Special Region of Yogyakarta Jawa Timur / East Java Bali / Bali Sumatera / Sumatera
17,0 23,0
Persentase Penerima Beasiswa S1 Berdasarkan Kategori Percentage of Bachelor-Degree Scholarship Recipients by Category 4,0
%
Dengan Ikatan Dinas / With Commitment to Work for the Company Tanpa Ikatan Dinas / Without Commitment to Work for the Company
96,0
234
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Bidang Kesehatan
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Health Aspect
Perusahaan berpartisipasi dalam berbagai program yang bertujuan membantu pelayanan kesehatan bagi kalangan masyarakat kurang mampu maupun kepedulian kesehatan untuk internal dari Perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2013, antara lain: • Kelanjutan kerja sama dengan Yayasan Citra Baru dalam program operasi gratis bagi para pasien penderita cacat wajah, celah bibir (bibir sumbing) dan celah langit-langit mulut dari keluarga kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia sejak tahun 2012. • Periksa kesehatan gratis dan khitanan massal bagi masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah Indonesia. • Periksa kesehatan gratis bagi karyawan. • Seminar kesehatan bagi karyawan bertema “Bahaya Kolesterol bagi Kesehatan” yang merupakan hasil kerja sama dengan Rumah Sakit Eka Hospital, BSD City, Tangerang Selatan. • Donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di berbagai wilayah Indonesia. • Pengasapan di lingkungan perumahan (fogging) yang bertujuan untuk mencegah penyakit demam berdarah, bekerja sama dengan dinas kesehatan pemerintah daerah setempat di berbagai wilayah Indonesia.
The Company participates in various programs with the aim at assisting health service for underprivileged people as well as health care for its own internal people. Some activities organised in 2013, were amongst others: • Following the cooperation with Yayasan Citra Baru in the program of free surgery for the patients of face defects, harelip and open palate coming from less fortunate families in various regions of Indonesia since 2012. • Free health checking and mass circumcision for underprivileged people in various regions of Indonesia. • Free health checking for employees. • Health Seminar for employees with the theme of “The Danger of Cholesterol for Health” resulting from the cooperation with Eka Hospital, BSD City, South Tangerang. • Blood donor in cooperation with the Indonesian Red Cross (“PMI”) in various regions of Indonesia. • Fogging in housing complex, with the purpose of preventing dengue fever, in cooperation with health agency of the local regional government in various regions of Indonesia.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
235
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bidang Infrastruktur
Infrastructure Aspect
Perusahaan melakukan beberapa aktivitas perbaikan infrastruktur didasarkan pada fakta bahwa fasilitas infrastruktur yang layak bagi warga masyarakat ekonomi kurang mampu di Indonesia masih belum memadai. Program-program pengembangan infrastruktur yang dilakukan sepanjang tahun 2013, antara lain: • Renovasi rumah karyawan yang merupakan fasilitas khusus bagi karyawan dengan jenjang dan masa kerja tertentu dalam rangka menciptakan kondisi rumah tinggal yang sehat bagi karyawan dan keluarganya. • Partisipasi dalam berbagai proyek renovasi rumah ibadah dan sekolah di beberapa wilayah Indonesia.
236
The Company conducts some activities of repairing infrastructure due to the fact that proper facility of infrastructure for underprivileged people in Indonesia is not adequate. Programs for infrastructure development performed along 2013 were as follows: • Renovation of employee’s house, which is special facility for employee at certain level and with certain term of service, in order to build a dwelling house in healthy condition for employee and its family. • Participation in various projects of renovating house of worship and school in some regions in Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Bidang Lingkungan
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Environmental Aspect
Bidang Lingkungan merupakan langkah baru yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2013 dan akan berjalan lebih intensif pada tahun 2014 dan seterusnya. Pada tahuntahun sebelumnya, Perusahaan secara konsisten telah menerapkan kebijakan hemat energi sebagai salah satu upaya untuk menekan biaya operasional dan mendukung pemerintah dalam melestarikan sumber daya di Indonesia. Hal-hal yang dilakukan Perusahaan untuk mendukung gerakan hemat energi dan cinta lingkungan, antara lain: • Konsumsi energi listrik secara bijak dalam hal penerangan dan penggunaan peralatan kerja kantor. • Pemilihan fasilitas-fasilitas penunjang aktivitas kerja kantor yang hemat konsumsi listrik. • Pengurangan konsumsi kertas secara signifikan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi online sebagai substitusi utama dalam upaya mengurangi dokumen tertulis dan cara-cara kerja manual. • Menganjurkan penerapan gaya hidup hijau atau go green secara mudah dan praktis kepada seluruh karyawan. • Program Adopsi Pohon sebagai langkah penghijauan di lingkungan kantor pusat dari Perusahaan dan dalam rangka partisipasi Hari Menanam Pohon pada tanggal 26 November 2013. • Produksi beberapa barang suvenir promosi untuk menunjang gerakan ramah lingkungan seperti gelas tumbler dan tas belanja berbahan kain. • Pengadaan sumur resapan atau biopori di kantor pusat dari Perusahaan.
Environmental Aspect is a new step taken by the Company in 2013 and will go more intensive in 2014 and so on. In the past years, the Company consistently applied the policy of save energy as one of the efforts to press down operating expense and support the government in preserving resources in Indonesia. These were exercised by the Company in order to support the movement of save energy and love environment, among others: • Wise consumption of electricity in terms of lighting and utilization of office equipment. • Selecting the facilities for supporting office activities and saving electricity consumption. • Reducing paper consumption significantly by optimizing the utilization of online technology as major substitute in the effort of reducing written documents and manual work. • Suggesting green lifestyle or go green in an easy and practical way to all employees. • Tree Adoption Programme as a green measure in the Company’s head office and in participation of the Planting Tree Day on 26 November 2013. • Production of some articles for souvenir and promotion in order to support environmental friendly movement, such as tumbler and shopping bag made of fabric. • Preparing absorbing well or biopori in the head office of the Company.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
237
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
238
• Kerja sama dengan WWF-Indonesia pada akhir tahun 2013 untuk berpartisipasi sebagai salah satu sponsor Kampanye Earth Hour 2014 di mana hal ini merupakan langkah awal Perusahaan untuk mengubah perilaku dan kebiasaan seluruh lapisan internal Perusahaan untuk lebih peduli lingkungan dan menjadikannya budaya untuk masa mendatang.
• Cooperation with WWF-Indonesia at the end of 2013 to participate as one of the sponsors for Earth Hour 2014 Campaign, representing an initial step for the Company to change the behavior and habit of internal people in the Company to be more care for the environment and make it a culture for the future.
Dalam rangka mendukung aktivitas kepedulian lingkungan, Perusahaan telah membentuk sarana komunikasi berupa artikel-artikel tentang fakta-fakta seputar lingkungan melalui situs web internal, BFI Learning Center (BLC), dan situs web eksternal, www.bfi.co.id. Perusahaan percaya bahwa untuk menciptakan budaya penghematan yang memberikan dampak maksimal bagi kelangsungan bisnis Perusahaan di masa mendatang diperlukan langkah-langkah kecil yang dilakukan secara rutin dan terus-menerus.
To support the activity of environmental care, the Company has established means of communication in form of articles regarding environmental facts through internal website, BFI Learning Center (BLC), and external website, www.bfi.co.id. The Company believes that for the Company’s continued business in the future, it requires small steps made on regular and continuous basis.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Bidang Sosial Lainnya
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Other Social Activities
Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan lebih kepada para pelanggan yang telah menunjukkan loyalitas dan kepercayaan kepada Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan menyelenggarakan beberapa kegiatan bersifat pemberian penghargaan kepada pelanggan setia, seperti: • Program mudik gratis dengan tujuan kota Yogyakarta, Solo di Jawa Tengah dan Surabaya di Jawa Timur, dengan menggunakan sarana transportasi Kereta Api Eksekutif (AC) bagi para pelanggan loyal jasa pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda dua dan calon konsumen di sekitar lokasi outlet. • Penyemprotan asap di lingkungan perumahan untuk mencegah penyakit demam berdarah, bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat. • Seminar dengan topik yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
The Company has the commitment to continue providing more service to customers who have shown their loyalty and trust to the Company. Therefore, the Company arranges some activities for appreciation to loyal customers, such as: • Free homecoming pilgrimage programme with destination to Yogyakarta, Solo in Central Java and Surabaya in East Java, by Executive Train (AC) for loyal customers of two-wheeled vehicles financing and prospective consumers around the outlets. • Fogging in housing complex, with the purpose of preventing dengue fever, in cooperation with health agency of the local regional government in various regions of Indonesia. • Seminar with the topic related to health and family welfare.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
239
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kegiatan Amal dan Bantuan Bencana (Donasi Umum)
Perusahaan terus berusaha untuk cepat tanggap dalam menangani peristiwa bencana alam seperti banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi dan musibah besar lainnya yang terjadi di Indonesia untuk membantu meringankan beban warga masyarakat yang menjadi korban; termasuk bantuan untuk karyawan Perusahaan yang turut terkena dampak bencana. Kegiatan amal yang bersifat filantropi juga dilakukan dengan pertimbangan kemanusiaan secara selektif. Berbagai kegiatan amal dan bantuan bencana yang dilakukan Perusahaan selama tahun 2013, antara lain: • Penggalangan sumbangan berupa dana dan barangbarang bantuan bagi para korban bencana; seperti banjir, tanah longsor dan kebakaran; termasuk bagi karyawan. • Pemberian bantuan berupa paket-paket sembako dan keperluan sehari-hari bagi warga korban bencana kebakaran di beberapa wilayah Indonesia. • Pemberian bantuan perlengkapan hidup sehari-hari dan paket sembako bagi beberapa panti asuhan anak-anak yatim piatu di berbagai wilayah Indonesia. • Acara buka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu di panti-panti asuhan untuk memperingati bulan suci Ramadhan. • Berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang diselenggarakan dalam rangka pembukaan jaringan Perusahaan di beberapa wilayah Indonesia.
240
Activities for Charity and Aids (General Donation)
The Company keeps on trying to give quick response in handling natural disasters such as flood, land slide, volcano eruption and other catastrophe happening in Indonesia to help alleviating the burden of the victims; including aids for employees of the Company who were hit by the disaster. This philanthropic charity activity is also performed in consideration of humanity on selective basis. Various charities and aids made by the Company in 2013 were among others: • Collecting funds and goods in aid for the victims of natural disasters; such as flood, landslide and fire; including for the employees. • Providing aids in form of packages of basic necessities and daily needs for fire victims in some regions of Indonesia. • Providing aids for daily living necessities and packages of basic necessities for some orphanages in various regions of Indonesia. • Breaking the Fast Program with orphans in orphanages to celebrate the holy month Ramathan. • Various social activities organized during the inauguration of the Company’s network in some regions of Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
KEBIJAKAN ANGGARAN TAHUNAN CSR
POLICY OF CSR ANNUAL BUDGET
Perusahaan menerapkan kebijakan anggaran yang senantiasa mempertimbangkan faktor keseimbangan antara kegiatan CSR bagi konsumsi konsumen eksternal dan internal Perusahaan. Jumlah anggaran tahunan CSR pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.145.300.000,00 (satu miliar seratus empat puluh lima juta tiga ratus ribu Rupiah). Anggaran tersebut khusus untuk menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengembangan aspek-aspek sosial dan masyarakat; baik aktivitas yang dijalankan secara nasional maupun aktivitas lokal oleh kantor cabang BFI.
The Company applies the policy of budget that always considers the balance factor between CSR activity for the consumption of external consumers and internal Company. Total annual CSR budget in 2013 was Rp1,145,300,000.00 (one billion one hundred and forty-five million three hundred thousand Rupiah). The budget was especially prepared to support the development activities of social and public aspects; both national and local activities conducted by BFI branches.
Jumlah penggunaan anggaran tahunan CSR pada tahun 2013 sebesar Rp831.530.998,00 (delapan ratus tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh delapan Rupiah). Alokasi terbesar pengunaan anggaran tahunan CSR adalah untuk mendukung kegiatankegiatan di bidang penghargaan pelanggan sebesar 44,2%, kemudian diikuti bidang pendidikan sebesar 23,0%, bidang lingkungan 13,2%, kegiatan amal dan bantuan bencana alam 10,8%, kesehatan 7,3% dan infrastruktur 1,5%.
The total amount of CSR annual budget usage in 2013 was Rp831,530,998 (eight hundred and thirty-one million five hundred and thirty thousand nine hundred and ninety-eight Rupiah). The biggest alocation of CSR annual budget in 2013 was to support the activities in customer’s appreciation aspect at 44.2%, then followed by education aspect at 23.0%, environmental aspect at 13.2%, activities for charity and aids 10.8%, health 7.3% and infrastructure 1.5%.
Alokasi Anggaran per Bidang Budget Allocations per Aspect
Nilai (Rp) Amount (Rp)
Persentase Percentage
Bidang Sosial Lainnya Other Social Activities
367.974.988
44,2%
Pendidikan Education
190.880.850
23,0%
Lingkungan Environmental
109.800.000
13,2%
Kegiatan Amal dan Bantuan Bencana (Donasi Umum) Activities for Chairities and Aids (General Donation)
89.612.100
10,8%
Kesehatan Health
60.988.060
7,3%
Infrastruktur Infrastucture
12.275.000
1,5%
831.530.998
100,0%
Jumlah/Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
241
Laporan Keuangan Financial Statements
Dengan Laporan Auditor Independen Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Mata Uang Indonesia) With Independent Auditor’s Report Years Ended 31 December 2013 and 2012 (Indonesian Currency)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012/ AS OF AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 DAN/AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
243
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan
244
Independent Auditors’ Report
Ekshibit/ Exhibit
Financial Statements
Laporan Posisi Keuangan
A
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
B
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
D
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Notes to Financial Statements
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
245
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A
Exhibit A
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
ASET KAS DAN SETARA KAS
ASSETS 2c,d,e,3,23a
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN Piutang sewa pembiayaan – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 23.790 dan Rp 25.903 pada tahun 2013 dan 2012
2e,f,4
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan penurunan nilai sebesar Rp 81.852 pada Rp 47.830 pada tahun 2013 dan 2012 Pihak ketiga
2e,g,5
168.897
CASH AND CASH EQUIVALENTS NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE
1.929.061
1.940.966
Finance lease receivables – net of allowance for impairment losses of Rp 23,790 and Rp 25,903 in 2013 and 2012 CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
5.310.425
Consumer financing receivables – net of allowance for impairment losses of Rp 81,852 and Rp 47,830 in 2013 and 2012 3.999.218 Third parties
79.571
57.393
OTHER RECEIVABLES – net of allowance for impairment losses of Rp 19,052 and Rp 8,992 in 2013 and 2012
413.959
304.985
PROPERTY AND EQUIPMENT - net of accumulated depreciation of Rp 131,509 and Rp 91,605 in 2013 and 2012
2e,n,o,7
283.975
68.722
DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS – Net
ASET PAJAK TANGGUHAN
2r,10c
12.018
5.489
DEFERRED TAX ASSETS
ASET LAIN-LAIN
2e,h,o
39.553
24.826
OTHER ASSETS
8.293.324
6.570.496
TOTAL ASSETS
PIUTANG LAIN-LAIN - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 19.052 dan Rp 8.992 pada tahun 2013 dan 2012
2d,e
ASET TETAP – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 131.509 dan Rp 91.605 pada tahun 2013 dan 2012
2i,6
ASET KEUANGAN DERIVATIF - Bersih
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
248
224.762
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A/2
Exhibit A/2
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Pinjaman yang diterima Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Imbalan pasca-kerja Efek utang yang diterbitkan – setelah dikurangi biaya emisi efek utang yang belum diamortisasi sebesar Rp 4.292 dan Rp 5.463 pada tahun 2013 dan 2012 Utang lain-lain
LIABILITIES AND EQUITY 2e,j,o,8 2r,10a 2e,o,11 2l,22
3.172.611 59.621 80.263 20.538
2.406.204 31.142 70.228 14.626
2e,k,9 2e,o
1.453.708 109.227
1.124.537 61.905
LIABILITIES Fund borrowings Taxes payable Accrued expenses Post-employment benefits Debt securities issued - net of unamortized debt securities issuance cost of Rp 4,292 and Rp 5,463 in 2013 and 2012 Other payables
4.895.968
3.708.642
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 250 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 1.526.614.562 saham dan 1.520.678.562 saham pada tahun 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor - bersih Cadangan saham program kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
12 13
381.654 374.108
380.170 357.906
2q,14
14.547
5.350
12.000 2.615.047
9.000 2.109.428
EQUITY Share capital – par value of Rp 250 (full amount) per share Authorized capital – 2,000,000,000 shares Issued and fully paid-up capital 1,526,614,562 shares and 1,520,678,562 shares in 2013 and 2012 Additional paid-in capital - net Management and employee stock options program share reserve Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
3.397.356
2.861.854
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
8.293.324
6.570.496
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
249
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit B
Exhibit B
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Keuangan Lain-lain
2013
1.135.818 381.365 8.080 365.221
961.068 305.785 4.782 310.013
Consumer financing Finance lease Finance Others
1.890.484
1.581.648
Total Income EXPENSES
2d,h,i,l,m, 14,18,23d 2e,j,k,m,17 2m 2e,m,4,5
639.990 423.182 22.013
496.529 360.186 19.066
93.951 13.500 30.622
49.313 23.747 18.932
General and administrative Finance cost Marketing Provision for impairment losses of: Consumer financing receivables Finance lease receivables Others
1.223.258
967.773
Total Expenses
667.226
613.875
PROFIT BEFORE INCOME TAX
165.136 6.529 ) (
124.689 1.086 )
Pajak Penghasilan - Bersih
158.607
123.603
Income Tax - Net
LABA TAHUN BERJALAN
508.619
490.272
PROFIT FOR THE YEAR
Umum dan administrasi Keuangan Pemasaran Penyisihan kerugian penurunan nilai atas: Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan Lain-lain
2e,m,n,o,20
Jumlah Beban LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2r 10b 10c
(
LABA KOMPREHENSIF LAIN
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
INCOME TAX Current Deferred
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
-
508.619
490.272
LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)
2s,26
333
322
LABA PER SAHAM DILUSIAN (nilai penuh)
2s,26
332
321
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
250
2012 INCOME
2d,e,g,m,15, 23c 2e,f,m,16 2e,m 2e,i,m,19
Jumlah Pendapatan BEBAN
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount) DILUTED EARNINGS PER SHARE (full amount)
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit C
Exhibit C
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
Modal saham/ Share capital
Tambahan modal disetor - bersih/ Additional paid-in capital - net
380.170
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Cadangan saham kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham/ Saldo laba/Retained earnings Management Telah Belum and employee stock ditentukan ditentukan options program penggunaannya/ penggunaannya/ share reserve Appropriated Unappropriated
357.906
-
Penambahan cadangan saham kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham
14
-
-
Penggunaan saldo laba untuk cadangan umum
21
-
-
-
-
-
-
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
380.170
Penambahan cadangan saham kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham
14
Opsi saham manajemen dan karyawan berbasis saham yang di eksekusi
14
Penggunaan saldo laba untuk cadangan umum
21
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
-
5.350
357.906
16.202 ( -
-
-
374.108
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
9.000
Balance as of 31 December 2011
5.350
Addition in management and employee stock options share reserve
3.000)
Appropriation of retained earning for general reserve
-
490.272
490.272
Total comprehensive income for the year
2.109.428
2.861.854
Balance as of 31 December 2012
-
-
14.418
Addition in management and employee stock options share reserve
-
-
12.465
Management and employee stock options exercised
3.000 ( 14.547
2.366.232
-
-
5.221 )
-
1.622.156
3.000 (
14.418
-
381.654 Catatan 12/ Note 12
-
5.350
-
1.484
6.000
Jumlah ekuitas/ Total equity
12.000
3.000)
-
Appropriation of retained earning for general reserve
508.619
508.619
Total comprehensive income for the year
2.615.047
3.397.356
Balance as of 31 December 2013
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
251
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit D
Exhibit D
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2013
2012
8.143.990 8.072 379.120
6.443.881 5.763 296.581
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari transaksi pembiayaan Penerimaan dari pendapatan keuangan Penerimaan bersih dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran atas beban keuangan dan beban administrasi bank
(
414.180 ) (
348.002 )
Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran untuk transaksi pembiayaan baru
( (
651.824 ) ( 8.652.383 ) (
493.662 ) 6.992.682 )
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from financing transactions Proceeds from finance income Net proceeds from other operating activities Payments of finance cost and bank administration charges Payment of general and administrative expenses Payment of new financing transactions
Arus kas untuk aktivitas operasi sebelum pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan
( (
1.187.205 ) ( 136.343 ) (
1.088.121 ) 116.733 )
Cash flows for operating activities before payment of income tax Payment of income tax
Arus kas bersih untuk aktivitas operasi
(
1.323.548 ) (
1.204.854 )
Net cash flows for operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito berjangka Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
6 6
Arus kas bersih untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Pinjaman yang diterima Pembiayaan bersama Efek utang yang diterbitkan - bersih Penerusan pinjaman (channelling) dan jual beli piutang Opsi saham yang dieksekusi Pembayaran atas: Pinjaman yang diterima Pembiayaan bersama Penerusan pinjaman (channelling) dan jual beli piutang Pelunasan pokok obligasi
(
3.157 152.590 ) (
(
149.433 ) (
8 25b 9a,b
3.077.374 1.651.981 621.311
25a 14
599.330 12.465
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 64.000 Withdrawal of time deposit 5.161 Proceeds from sale of property and equipment 131.654 ) Acquisitions of property and equipment 62.493 )
1.591.789 1.265.932 794.643 -
55.321
8 25b
( (
2.521.692 ) ( 1.349.969 ) (
1.539.994 ) 545.992 )
25a 9a
( (
264.954 ) ( 297.000 ) (
197.151 ) 155.000 )
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
Net cash flows for investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Fund borrowings Joint financing Debts securities issued Channeling and receivables sales and purchase Stock options exercised Payments of: Fund borrowings Joint financing Channeling and receivables sales and purchase Repayment of bonds principal
1.528.846
1.269.548
Net cash flows from financing activities
55.865
2.201
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
168.897
166.696
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
224.762
168.897
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
94.633 130.129
136.887 32.010
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash on hand and in banks Time deposits
224.762
168.897
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas dan bank Deposito berjangka
3 3
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
252
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
Exhibit E
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan
a.
Establishment of the Company
PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta notaris No. 57 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390. Berdasarkan Akta yang dibuat dihadapan Inge Hendarmin, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 14 Agustus 1986, nama Perusahaan diubah dari PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia menjadi PT Bunas Finance Indonesia Tbk, perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 tanggal 7 Oktober 1986 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 94 tanggal 25 Nopember 1986, Tambahan No. 1451. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya berdasarkan Akta No. 116 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 27 Juni 2001, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-03668.HT.01. 04.TH.2001 tanggal 24 Juli 2001 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195.
PT BFI Finance Indonesia Tbk (the Company) was established as PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia on 7 April 1982 based on Notarial deed No. 57 of Kartini Muljadi, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice (recently known as the Minister of Law and Human Rights) of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 dated 28 October 1982 and was published in the State Gazette No. 102, dated 21 December 1982, Supplement No. 1390. Based on Notarial deed of Inge Hendarmin, S.H., Notary in Jakarta dated 14 August 1986, the Company’s name change from PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia to become PT Bunas Finance Indonesia Tbk, This amendment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 dated 7 October 1986 and was published in the State Gazette No. 94 dated 25 November 1986, Supplement No. 1451. The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was based on Notarial deed No. 116 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, concerning the change in the name of the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to become PT BFI Finance Indonesia Tbk. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001 and was published in the State Gazette No. 35 dated 30 April 2002, Supplement No. 4195.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya dilakukan dengan Akta No. 41 tanggal 16 Mei 2013, dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan kedudukan Perusahaan dari Jakarta Pusat menjadi Tangerang Selatan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-28004.AH.01.02.TH.2013 tanggal 24 Mei 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta No. 50 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., mengenai penerbitan saham hasil pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.10-34031 tanggal 21 Agustus 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara.
The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was effected by Notarial deed No. 41 dated 16 May 2013 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the change to Company’s registered office, formerly located at North Jakarta, become South Tangerang. The amendment was aproved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. AHU-28004.AH.01.02.TH.2013 dated 24 May 2013. Up to the date the financial statements were completed, this amendment was not published in the State Gazette. The latest amendment was effected by Notarial deed No. 50 dated 23 July 2013 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the issuance of shares for the implementation of the Phase I of the Management & Employee Stock Option Program (MESOP), up to 20 June 2014. The amendment was aproved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. AHU-AH.01.10-34031 dated 21 August 2013. Up to the date the financial statements were completed, this amendment was not published in the State Gazette.
Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-038/KM.11/1982 tanggal 12 Agustus 1982, yang telah diperbaharui berdasarkan Surat Keputusan No. 493/KMK.013/1990 tanggal 23 April 1990.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance by virtue of his decree No. KEP-038/KM.11/ 1982 dated 12 August 1982 as amended by Decree No. 493/KMK.013/ 1990 dated 23 April 1990.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
253
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/2
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
a.
Establishment of the Company (Continued)
Pada tanggal 20 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengamandemen ijin usaha Perusahaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-038/KM.5/2006. Melalui amandemen ini, ijin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk berlaku surut sejak adanya persetujuan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk dari Instansi yang Berwenang melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 tanggal 24 Juli 2001.
On 20 February 2006, the Minister of Finance of the Republic of Indonesia amended the Company’s license by virtue of his Decree No. KEP-038/KM.5/2006. Through this amendment, the previous license granted to PT Bunas Finance Indonesia Tbk was applied for retroactively since the approval of the change in the name of the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to PT BFI Finance Indonesia Tbk from the Regulatory Authority by virtue of decree of Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-03668. HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut:
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company is mainly enganged in financing activities through the provision of financing or capital goods comprising the followings:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Usaha kartu kredit
Finance lease Consumer financing Factoring of accounts receivable Credit card
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982. Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. Kantor pusat Perusahaan terletak di BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Tangerang Selatan.
The Company started its commercial operations in 1982. Currently, the Company mainly engages in finance lease and consumer financing activities. The Company’s registered office is located at BFI Tower, Sunburst CBD Lot 1.2, Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, South Tangerang.
Perusahaan mempunyai masing-masing 177 kantor cabang dan 59 gerai pada tanggal 31 Desember 2013, dan 124 kantor cabang dan 61 gerai pada tanggal 31 Desember 2012 yang berlokasi, antara lain, di Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makasar dan Tangerang.
The Company has 177 branches and 59 kiosks as of 31 December 2013, and 124 branches and 61 kiosks as of 31 December 2012, which are located in, among others, Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makasar and Tangerang.
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan
254
Exhibit E/2
b.
Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 2.125.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran sejumlah Rp 5.750 (nilai penuh) per saham. Pada tahun 1993, Perusahaan melakukan penawaran tambahan sebanyak 8.500.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama melalui bursa efek di Indonesia.
In 1990, the Company conducted an initial public offering of its 2,125,000 shares with a par value of Rp 1,000 (full amount) per share through the stock exchanges in Indonesia at an offering price of Rp 5,750 (full amount) per share. In 1993, the Company offered an additional of 8,500,000 shares at the same par value per share through a stock exchange in Indonesia.
Pada tanggal 8 April 1993, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar 1 (satu) saham baru untuk 10 (sepuluh) saham yang dimiliki, sebanyak 1.062.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan juga menyetujui untuk menerbitkan saham bonus dengan dasar 17 (tujuh belas) saham baru untuk setiap 20 (dua puluh) saham yang dimiliki, sebanyak 9.934.668 saham dengan nilai nominal yang sama. Pada tanggal 22 Januari 1994, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar 1 (satu) saham baru untuk 3 (tiga) saham yang dimiliki, sebanyak 7.207.390 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham.
On 8 April 1993, the shareholders of the Company approved to distribute share dividends on the basis of 1 (one) new share for every 10 (ten) shares held totaling 1,062,500 shares with a par value of Rp 1,000 (full amount) per share. On the same date, the shareholders of the Company also approved to issue bonus shares on the basis of 17 (seventeen) new shares for every 20 (twenty) shares held totaling 9,934,668 shares at the same par value. On 22 January 1994, the shareholders of the Company approved to distribute share dividends on the basis of 1 (one) new share for every 3 (three) shares held totaling 7,207,390 shares at a par value of Rp 1,000 (full amount) per share.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/3
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
Exhibit E/3
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
b.
Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)
Pada tanggal 18 April 1994, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-639/PM/1994 dalam rangka penawaran umum terbatas pertama (I) Perusahaan sebanyak 28.829.558 saham dengan harga penawaran sejumlah Rp 1.500 (nilai penuh) per saham dimana setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak atas 1 (satu) saham baru. Selanjutnya, pada tanggal 17 Januari 1997, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-71/PM/1997 dalam rangka penawaran umum terbatas kedua Perusahaan sebanyak 115.318.232 saham dengan harga penawaran Rp 1.000 (nilai penuh) per saham dimana setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak atas 2 (dua) saham baru.
On 18 April 1994, the Company received effective statement from the Capital Market Supervisory Board (was then changed to Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency/ BAPEPAM-LK and recently known as the Financial Services Authority/ OJK) (BAPEPAM) through letter No. S-639/PM/1994 to conduct the first rights issue of the Company’s shares on a 1 (one) for 1 (one) basis totaling 28,829,558 shares at an offering price of Rp 1,500 (full amount) per share. Moreover, on 17 January 1997, the Company received effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-71/PM/1997 to conduct the second rights issue of the Company’s shares on the basis of 2 (two) new shares for every 1 (one) shares held totaling 115,318,232 shares at an offering price of Rp 1,000 (full amount) per share.
Pada tanggal 17 Juni 1997, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 500 (nilai penuh) per saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari sebanyak 172.977.348 saham menjadi sebanyak 345.954.696 saham.
On 17 June 1997, the shareholders of the Company approved a stock split, resulting in a change in par value per share from Rp 1,000 (full amount) to Rp 500 (full amount), thus resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 172,977,348 shares to 345,954,696 shares.
Dalam rangka restrukturisasi utang, para pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 27 Januari 2000 menyetujui penerbitan Mandatory Convertible Bonds atau Obligasi Wajib Konversi (MCB) yang wajib dikonversikan menjadi sebanyak 414.384.585 saham Perusahaan.
In respect with the debt restructuring, the Company’s shareholders through Extraordinary General Meeting of Shareholders convened on 27 January 2000 approved to issue the Mandatory Convertible Bonds (MCB) which should be converted into 414,384,585 shares of the Company.
Pada bulan Mei 2006, seluruh MCB telah dikonversi menjadi sebanyak 414.384.585 saham biasa sehingga jumlah saham beredar Perusahaan menjadi sebanyak 760.339.281 saham pada tanggal 31 Desember 2006.
In May 2006, all of the MCB had been converted into ordinary shares totaling 414,384,585 shares, thus resulting in a total outstanding number of the Company’s shares of 760,339,281 shares as of 31 December 2006.
Pada tanggal 7 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-3960/BL/2007 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebesar Rp 200.000 dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal emisi. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) (telah bergabung dengan Bursa Efek Jakarta dan saat ini dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia dengan harga emisi final sebesar Rp 200.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 16 Nopember 2007.
On 7 August 2007, the Company obtained effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-3960/BL/2007 to conduct the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap, with a total principal offering of Rp 200,000 with a maturity of 24 (twenty-four) months from the date of issuance. On 20 August 2007, the bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange (BES) (was merged with Jakarta Stock Exchange and is currently known as Indonesia Stock Exchange with a final issuance price of Rp 200,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 16 November 2007.
Pada tanggal 16 Agustus 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh nilai pokok Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.
On 16 August 2009, the Company had fully repaid the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap which matured on the date.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
255
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/4
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
256
Exhibit E/4
b.
Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)
Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-94/BL/2010 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebesar Rp 200.000 dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal emisi. Pada tanggal 18 Januari 2010, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga emisi final sebesar Rp 160.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 15 April 2010.
On 8 January 2010, the Company obtained effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-94/BL/2010 to conduct the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap, with a total principal offering of Rp 200,000 with a maturity of 24 (twenty-four) months from the date of issuance. On 18 January 2010, the bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) with a final issuance price of Rp 160,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 15 April 2010.
Pada tanggal 15 Januari 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh nilai pokok Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.
On 15 January 2012, the Company had fully repaid the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap which matured on the date.
Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-7248/BL/2011 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebesar Rp 450.000 dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal emisi. Pada tanggal 11 Juli 2011, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan harga emisi final sebesar Rp 420.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 8 Oktober 2011 (Catatan 9a).
On 28 June 2011, the Company obtained effective statement from the BAPEPAM-LK through letter No. S-7248/BL/2011 to conduct the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, with a total principal offering of Rp 450,000 with a maturity of 36 (thirty-six) months from the date of issuance. On 11 July 2011, the bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange with a final issuance price of Rp 420,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 8 October 2011 (Note 9a).
Pada tanggal 25 Januari 2012, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 (MTN I) yang terdiri dari MTN I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 25.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 9,50% per tahun dan MTN I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 200.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun (Catatan 9b).
On 25 January 2012, the Company issued BFI Finance Indonesia Medium Term Notes I of Year 2012 (MTN I) which consists of MTN I A Series with a nominal value of Rp 25,000 bearing fixed interest rate of 9.50% per annum and MTN I B Series with a nominal value of Rp 200,000 bearing fixed interest rate of 10.50% per annum (Note 9b).
Bunga MTN I dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN tersebut. Pembayaran Bunga MTN I terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing pada tanggal 25 Januari 2014 untuk Seri A dan 25 Januari 2015 untuk Seri B.
Interests on the MTN I are paid on a quarterly basis according to the interest payment schedule of the MTN. The final interest payment on the MTN I as well as the principal will mature on 25 January 2014 for A Series and 25 January 2015 for B Series, respectively.
Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui surat No. S-6878/BL/2012 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 575.000. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini terbagi menjadi tiga seri, yaitu Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 195.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% per tahun, Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 110.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun, dan Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 270.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun. Pada tanggal 13 Juni 2012, Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan harga emisi final sebesar Rp 575.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal 12 September 2012 (Catatan 9a).
On 4 June 2012, the Company obtained effective statement from BAPEPAM-LK through letter No. S-6878/BL/2012 to conduct the Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) with a total principal offering of Rp 575,000. The Obligasi Berkelanjutan I Tahap I consist of three series, i.e. A Series with a nominal value of Rp 195,000 bearing fixed interest rate of 7.00% per annum, B Series with a nominal value of Rp 110,000 bearing fixed interest of 8.00% per annum, and C Series with a nominal value of Rp 270,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum. On 13 June 2012, the bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange with a final issuance price of Rp 575,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from 12 September 2012 (Note 9a).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/5
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
Exhibit E/5
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
b.
Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)
Pada tanggal 20 Februari 2013, Perusahaan telah menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) dengan jumlah nominal sebesar Rp 625.000, yang terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 100.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 370.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 155.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal 19 Mei 2013 (Catatan 9a).
On 20 February 2013, The Company issued and offered Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) at a nominal value of Rp 625,000, consisting of Obligasi Berkelanjutan I Tahap II A Series with a nominal value of Rp 100,000 bearing fixed interest rate of 7.50% per annum, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II B Series with a nominal value of Rp 370,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum, and Obligasi Berkelanjutan I Tahap II C Series with a nominal value of Rp 155,000 bearing fixed interest rate of 9.00% per annum. Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from 19 May 2013 (Note 9a).
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta notaris No. 65 tanggal 21 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan (pemecahan saham) dari sebesar Rp 500 (nilai penuh) per saham menjadi sebesar Rp 250 (nilai penuh) per saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari semula sebanyak 760.339.281 saham menjadi sebanyak 1.520.678.562 saham, dan menyetujui untuk mengubah Pasal 15 ayat 3b mengenai Tugas dan Wewenang Direksi. Pemecahan saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari BEI melalui surat No. S-05439/BEI.PPJ/ 07-2012 tertanggal 31 Juli 2012.
Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company as covered by Notarial deed No. 65 dated 21 June 2012 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved the amendment to Paragraphs 1 and 2 of Article 4 of the Articles of Association concerning the changes in par value of the Company’s share (stock split) from Rp 500 (full amount) to Rp 250 (full amount), thus, resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 760,339,281 shares to 1,520,678,562 shares, and Paragraph 3b of Article 15, concerning the Duties and Authorities of the Directors. The stock split was approved by the BEI through letter No. S-05439/BEI.PPJ/07-2012 dated 31 July 2012.
RUPSLB tersebut juga telah menyetujui penerbitan saham untuk pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I sebanyak 60.826.400 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014. BEI melalui suratnya No. S-04847/BEI.PPJ/07-2012 tertanggal 6 Juli 2012 telah menyetujui pencatatan saham Perusahaan hasil pelaksanaan Program MESOP untuk tahap I tersebut secara pra pencatatan di BEI (Catatan 14).
The EGM had also approved the issuance of shares for the implementation of the Phase 1 of the Management & Employee Stock Option Program (MESOP), totaling 60,826,400 shares with par value of Rp 250 per shares, up to 20 June 2014. BEI through its letter No. S-04847/BEI.PPJ/07-2012 dated 6 July 2012 had approved the Company’s pre-listing of its MESOP on the Stock Exchange for the implementation of phase I (Note 14).
Pada tanggal 31 Mei 2013, Perusahaan telah menerbitkan saham baru sebanyak 5.936.000 saham sebagai pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I yang telah dieksekusi sehingga jumlah saham beredar Perusahaan menjadi 1.526.614.562 saham pada tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 14).
On 31 May 2013, the Company has issued the additional 5,936,000 shares for the implementation of the MESOP for phase I for options that has been exercised, thus resulting in a total outstanding number of the Company’s shares of 1,526,614,562 shares as of 31 December 2013 (Note 14).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
257
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/6
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
Exhibit E/6
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
Boards of Commissioners, Directors, Audit committee, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees
c.
Based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), as covered by the deed No. 80, in conjunction with the Deed of Resolutions No. 82, dated 15 June 2011, of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, and based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), as covered by the deed No. 40, dated 16 May 2013 in conjunction with the Deed of Resolutions No. 44, dated 22 July 2013, of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as of 31 December 2013 was as follows:
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan, yang diaktakan dengan akta No. 80 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 82 masing-masing tertanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, dan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan, yang diaktakan dengan akta No. 40 Tanggal 16 Mei 2013 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 44 tanggal 22 Juli 2013, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris
: : : : :
Kusmayanto Kadiman Johanes Sutrisno Alfonso Napitupulu Emmy Yuhassarie Richard Andrew Deitz
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : :
Francis Lay Sioe Ho Yan Peter Wangkar Cornellius Henry Kho Harry Jesus Rodriguez Palmer
: : : :
Directors President Director Director Director Director
Based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), as covered by the deed No. 80 dated 15 June 2011 in conjunction with the Deed of Resolutions No. 82, each dated 15 June 2011, of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as of 31 December 2012 was as follows:
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan, yang diaktakan dengan akta No. 80 Tanggal 15 Juni 2011 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 82 masing-masing tertanggal 15 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris
: : : : :
Kusmayanto Kadiman Johanes Sutrisno Alfonso Napitupulu Emmy Yuhassarie Richard Andrew Deitz
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
: : :
Francis Lay Sioe Ho Yan Peter Wangkar Cornellius Henry Kho
: : :
Directors President Director Director Director
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Komite Audit Ketua Anggota
258
2013 : Johanes Sutrisno : Rudy Capelle : Stefanus Ginting : Dominic Picone : Ariani Vidya Sofjan
The composition of the Audit Committee of the Company as of 31 December 2013 and 2012, are as follows: 2012 Johanes Sutrisno Kusmayanto Kadiman Dominic Picone Fendi Santoso Stefanus Ginting Rudy Capelle
: : : : : :
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Audit Committee Chairman Members
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/7
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
Exhibit E/7
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (Lanjutan)
c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees (Continued)
Gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 31.756 dan Rp 28.795 (Catatan 23).
Salaries and benefits provided to the Board of Commissioners and the Directors for the years ended 31 December 2013 and 2012 amounted to Rp 31,756 and Rp 28,795 (Note 23).
Internal Audit
Internal Audit
Berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perusahaan telah menyusun Piagam Internal Audit sejak tanggal 1 Maret 2009 atau telah membentuk Divisi Internal Audit sejak tanggal 31 Maret 2010, berdasarkan Surat Penunjukkan Anggota Audit Internal Perusahaan. Kepala Unit Internal Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Perri Gustovandani.
Based on the regulation issued by the BAPEPAM-LK No. IX.I.7 concerning the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit, the Company had established an Internal Audit Charter since 1 March 2009 and had formed an Internal Audit Division since 31 March 2010, based on the Letter of Assignment of Internal Audit Members. The Head of Internal Audit Unit of the Company as of 31 December 2013 and 2012 is Perri Gustovandani.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. Corp/CH/L/VII/07-0115 tanggal 9 Juli 2007, Perusahaan menunjuk Cornellius Henry Kho sebagai Sekretaris Perusahaan.
Based on the virtue of the Board of Directors of the Company No. Corp/CH/L/VII/07-0115 dated 9 July 2007, the Company appointed Cornellius Henry Kho as its Corporate Secretary.
Berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perusahaan diwajibkan untuk membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan yang antara lain bertugas:
Based on the regulation issued by the BAPEPAM-LK No. IX.I.4 concerning the Formation of the Corporate Secretary, the Company is required to establish a Corporate Secretary which functions comprise the followings:
(1) Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; (2) Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemberi modal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan; (3) Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; (4) Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan BAPEPAM-LK dan masyarakat; (5) Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh Direktur Perusahaan.
(1) Keep informed with respect to Capital Market developments, especially Capital Market regulations; (2) Provide the public with all information needed by investors regarding the condition of the Issuer or Public Company; (3) Make recommendations to the Issuer or Public Company’s board of directors with respect to compliance with Law No. 8, 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations; (4) Act as the Issuer’s or Public Company’s contact person with BAPEPAM-LK and the public; and
Karyawan
Employees
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
The total number of the Company’s employees as of 31 December 2013 and 2012 was as follows (unaudited):
2013 Karyawan tetap Karyawan tidak tetap
(5) The functions of Corporate Secretary may be concurrently performed by a director of the Issuer or Public Company.
2012
4.021 2.495
3.274 2.122
6.516
5.396
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Permanent employees Non-permanent employees
259
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/8
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Berikut ini merupakan Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk tahuntahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain. a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The significant accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are set out below. The policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated. a.
Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan BapepamLK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants and the Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-06/PM/ 2000 dated 13 March 2000 and its amendment, the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.
Laporan keuangan disusun berdasarkan atas akrual dan konsep nilai historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disusun dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.
The financial statements were prepared on the accrual basis and historical costs concept, except for certain accounts that were prepared using measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows were prepared using the direct method and present the sources and uses of cash and cash equivalents according to operating, investing and financing activities.
Perubahan kebijakan akuntansi
Changes in accounting policies
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan.
New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument Disclosures”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the consolidated financial statements.
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:
The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2013, but are not relevant or did not have material impact for the Company:
-
PSAK No. 38
: Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali/ : Business Combinations on Entities Under Common Control
b. Penyertaan Saham
b.
Investasi Perusahaan pada asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
260
Exhibit E/8
SFAS No. 38 -
Investment in Associates The Company’s investment in its associates is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/9
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b. Penyertaan Saham (Lanjutan)
Exhibit E/9
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) b.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Investment in Associates (Continued)
Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi dengan jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The statements of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associate.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the profit or loss.
Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya diakui oleh investor apabila telah timbul liabilitas atau investor melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya memperoleh laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui.
If an investor’s share of losses in an associate equals or exceeds the carrying value of the investment, the investment shall be reported at zero value. Subsequent losses will be accrued by the investor if a liability has arisen or the investor pays the associate’s liabilities guaranteed by the investor. If the associate subsequently reports profit, the investor will recognize profit only after its share of the profit equals the share of net losses that had not been recognized.
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik.
Investment in associates represents investment in a non-public company.
Penyertaan saham merupakan penyertaan saham Perusahaan pada PT Bunas Multi Finance (BMF) dengan persentase kepemilikan sebesar 20%. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diaktakan dengan akta notaris No. 115 tanggal 27 Juni 2001 dari Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan telah memberikan persetujuan untuk melakukan divestasi penyertaan Perusahaan pada BMF. Namun demikian, divestasi belum dapat dilaksanakan karena belum memperoleh persetujuan dari pemegang saham mayoritas BMF.
Investment in shares represents the cost of the Company’s 20% - equity investment in PT Bunas Multi Finance (BMF). Based on the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders as covered by Notarial deed No. 115 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders resolved to approve the divestment of the Company’s investment in BMF. However, the divestment was not executable as it had not yet been approved by the majority shareholders of BMF.
Sejak tahun 1998, karena bagian Perusahaan atas rugi bersih BMF telah melebihi jumlah tercatat penyertaannya, oleh karenanya investasi diakui sebesar jumlah tercatat sebesar nihil dan sejak itu Perusahaan tidak lagi mengharapkan adanya pemulihan dari penyertaan tersebut.
Since 1998, the Company’s share in the net losses of BMF had exceeded its carrying value of the related investments, thus the investment was written down to nil, and since then, the Company does not expect any recoveries from the said investment.
Pada tanggal 15 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Pengumuman No. Peng-197/MK.5/2006 telah membekukan seluruh kegiatan operasional BMF. Namun demikian, Perusahaan tidak lagi mempunyai hubungan usaha maupun memberikan garansi apapun terhadap BMF.
On 15 February 2006, the Minister of Finance of Republic of Indonesia through announcement letter No. Peng-197/MK.5/2006, had suspended the entire operational activity of BMF. Nevertheless, the Company has no more business linkage nor made any guarantee for the suspended company.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
a
long-term
261
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/10
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c.
Kas dan Setara Kas
Exhibit E/10
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) c.
POLICIES
Cash and Cash Equivalents
d.
Related Party Transactions
Dalam laporan keuangan, istilah pihak berelasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
In these financial statements, the term related parties are defined under Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 (Revised 2010): “Related Party Disclosures). Related party represents a person or an entity who is related to the reporting entity:
(1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
(1) A person or a close member of the person’s family
(2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika
(2) An entity is related to a reporting entity if any of
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (c) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor
memenuhi salah satu hal berikut: (a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). (g) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1)(a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan 3, 14, 15, 23 dan 25).
262
ACCOUNTING
Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time deposits with a maturity period of three months or less at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted.
Kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
SIGNIFICANT
is related to a reporting entity if that person: (a) has control or joint control over the reporting entity; (b) has significant influence over the reporting entity; or (c) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. the following conditions applies: (a) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (b) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). (c) (d) (e)
Both entities are joint ventures of the same third party. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
(f)
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1).
(g)
A person identified in (1)(a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements (Notes 3, 14, 15, 23 and 25).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/11
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (i)
Exhibit E/11
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) e.
Aset keuangan
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets and Liabilities (i) Financial assets
Aset keuangan Perusahaan, terdiri dari kas dan setara kas, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, aset keuangan derivatif dan pinjaman kepada karyawan (dicatat sebagai bagian dari “aset lain-lain”).
The Company's financial assets, consist of cash and cash equivalents, net investments in finance lease, consumer financing receivables, derivative financial assets and loans to employees (recorded as part of “other assets”).
(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(1)
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Company as at fair value through profit and loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of shortterm profit-taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan derivatif”.
Financial instruments included in this category are recognized initially at fair value; transaction costs are taken directly to the profit or loss. Gains and losses arising from changes in fair value are included directly in the profit or loss and are reported respectively as “Gains/ (losses) from changes in fair value of derivative financial instruments”.
Kategori ini termasuk aset keuangan derivatif Perusahaan.
This category includes derivative financial assets.
(2) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(2)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) yang dimaksudkan oleh Perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; (c) dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
the
Company’s
Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit and loss; (b) those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or (c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
263
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/12
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (i)
(ii)
264
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) e.
Aset keuangan (Lanjutan) (2) Pinjaman yang (Lanjutan)
Exhibit E/12
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets and Liabilities (Continued) (i) Financial assets (Continued)
diberikan
dan
piutang
(2) Loans and receivables (Continued)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, the Company’s loans and receivables are measured at fair values plus or minus directly attributable transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pemberian suatu pinjaman maupun perolehan piutang dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila pinjaman maupun piutang tersebut tidak diperoleh. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari ‘pendapatan pembiayaan konsumen’ atau ‘pendapatan sewa pembiayaan’. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of loans or receivables and they are incremental costs that would not have been incurred if the loan or receivables had not been acquired or issued. Income on financial assets classified as loan and receivables is recognized in the profit or loss and recorded as part of ‘consumer financing income’ or ‘finance lease income’. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the statement of comprehensive income as “Allowance for Impairment Losses”.
Kategori ini termasuk termasuk kas dan setara kas, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan pinjaman kepada karyawan (dicatat sebagai bagian dari “aset lain-lain”)
This category includes and cash equivalents, finance lease, consumer and loans to employees “other assets”)
Liabilitas keuangan
the Company’s cash net investments in financing receivables (recorded as part of
(ii) Financial liabilities
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar, efek utang yang diterbitkan dan utang lain-lain.
The Company's financial liabilities consist of fund borrowings, accrued expenses, debt securities issued and other payables.
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities as financial liabilities measured at amortized cost.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/13
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (ii)
Liabilitas keuangan (Lanjutan) Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pengakuan suatu pinjaman yang diterima, dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila pinjaman yang diterima tidak diakui. Beban atas kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dibebankan dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari ‘beban keuangan’.
(iii) Penentuan nilai wajar
Exhibit E/13
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) e.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets and Liabilities (Continued) (ii) Financial liabilities (Continued) Financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at fair value plus transaction costs. After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the recognition of loan received and they are incremental costs that would not have been incurred if the loan has not been recognized. Expenses on financial liabilities measured at amortized cost is charged in the profit or loss and recorded as part of ‘finance cost’.
(iii) Fair value estimation
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
SFAS No. 60 requires certain disclosures which require the classification of financial and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels:
a. harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); b. input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivasi dari harga) (tingkat 2); dan c. input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
a. quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);
Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan atau liabilitas keuangan dikategorikan penetapnya pada basis tingkatan input paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.
The level in the fair value hierarchy within which the financial asset or financial liability is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.
Aset keuangan Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah aset keuangan derivatif.
The Company’s financial asset that are measured and recognised at fair value (level 2) are derivative financial assets.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in level 1.
b. inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (level 2); and c. inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
265
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/14
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (iii) Penentuan nilai wajar (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) e.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets and Liabilities (Continued) (iv) Fair value estimation (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in level 3.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:
Specific valuation techniques financial instruments include:
penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments and; other techniques, such as discounted cashflows analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
(iv) Penghentian pengakuan
266
Exhibit E/14
used
to
value
(iv) Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist, or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards have been transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets that arise or are still owned by the company are recognized as assets or liabilities separately.
Perusahaan menghentikan pengakuan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan pada saat dilakukannya penarikan jaminan kendaraan. Selain itu, penghentian pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognize consumer financing receivables and net investments in finance lease at the time when the collateral vehicle has been taken out. In addition, derecognition of financial liabilities when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Dalam transaksi di mana Perusahaan secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In a transaction where the Company has substantially no or did not transfer all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Company terminate the recognition of such assets, if the company no longer has control over those assets. The rights and obligations arising or that still exists in the transfer are recognized separately as assets or liabilities. In transfers where control over the assets still owned, the Company continued to recognize the transferred assets in the amount of involvement that is sustainable, where the level of sustainability of the Company in the transferred assets amounted to changes in the value of the transferred assets.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/15
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (iv) Penghentian pengakuan (Lanjutan) Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Perusahaan menentukan bahwa piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada kemampuan keuangan konsumen sehingga konsumen tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau konsumen atau unit yang dibiayai tidak dapat ditemukan atau dikuasai oleh pihak ketiga atau hasil penjualan agunan diperkirakan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan. (v)
Saling hapus
Exhibit E/15
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) e.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets and Liabilities (Continued) (iv) Derecognition (Continued) Companies write off any outstanding consumer financing receivables and net investments in finance lease, and reserves related to impairment losses, when the Company determines that the consumer financing receivables and net investments in finance lease cannot be collectible. This decision was taken after consideration of information such as the occurrence of significant changes to the financial ability of consumers so that consumers can no longer pay the loan, or consumer or units being financed cannot be found or is controlled by third party or the sale of collateral is not expected to be sufficient to pay the entire exposure for the consumer financing receivables and net investments in finance lease. (v) Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Company has the legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liabilities simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar yang relevan.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by relevant standards.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan
(vi) Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Perusahaan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami konsumen; (b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Perusahaan, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami konsumen, memberikan keringanan (konsesi) pada konsumen yang tidak mungkin diberikan jika konsumen tidak memiliki kesulitan tersebut;
The criteria that the Company uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: (a) significant financial difficulty of the consumer; (b) a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; (c)
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
the Company, for economic or legal reasons relating to the consumer’s financial difficulty, granting to the consumer a concession that the lender would not otherwise consider;
267
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/16
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (Lanjutan) Kriteria yang digunakan oleh Perusahaan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (Lanjutan) (d) terdapat kemungkinan bahwa konsumen akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau (f)
268
data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: (1) memburuknya status pembayaran konsumen dalam kelompok tersebut; dan (2) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Exhibit E/16
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) e.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets and Liabilities (Continued) (vi) Impairment of financial assets (Continued) The criteria that the Company uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: (Continued) (d) it becomes probable that the consumer will enter bankruptcy or other financial reorganization; (e) the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or (f) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including: (1) (2)
adverse changes in the payment status of consumers in the portfolio; and national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portfolio yang diidentifikasi.
The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by the management for each identified portfolio.
Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
The Company firstly assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. If a loan or held-to-maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/17
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/17
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) e.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets and Liabilities (Continued) (vi) Impairment of financial assets (Continued)
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi beban-beban untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate the debtors’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows of the assets in the group and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Ketika piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.
When a consumer financing receivable or net investment in finance lease account is uncollectible, such receivable is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivable is written off after all necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment expense related to consumer financing receivables and net investments in finance lease are classified into "Allowance for Impairment Losses".
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed by adjusting the allowance for impairment losses. The amount of the reversal is recognized in the statement of comprehensive income.
Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapus-bukukan sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Subsequent recoveries of financial assets writtenoff in the previous period are recognized as other income.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
269
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/18
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f.
g.
270
Sewa
Exhibit E/18
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) f.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.
The net investments in finance lease are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.
Pada saat pengakuan awal, nilai wajar investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
At initial recognition, the fair value of net investments in finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of income using the effective interest rate. Net investments in finance lease are classified as loans and receivables. See Note 2e for the accounting policy of loans and receivables.
Pembiayaan Konsumen
g.
Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama di mana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year’s profit or loss at the date of transaction.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/19
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g.
Pembiayaan Konsumen (Lanjutan)
Exhibit E/19
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) g.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Consumer Financing (Continued)
Pembiayaan Bersama
Joint Financing
Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan konsumen tanpa jaminan (without recourse) dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse). Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di mana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban keuangan yang terkait dengan pembiayaan bersama (without recourse) disajikan secara bersih di laporan laba rugi. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di mana Perusahaan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bruto, sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto). Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban keuangan yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi.
Joint financing consist of with and without recourse joint financing to end-user consumers. The consumer financing receivables under joint financing where each party assumes the credit risk according to the risk portion (without recourse) are stated at net amount in the statement of financial position. Consumer financing income and finance cost related to without recourse joint financing are stated at net amount in the profit or loss. Consumer financing receivable under joint financing where the Company assume the credit risk (with recourse) are stated at gross amount in the statement of financial position, while the credit that are distributed by the fund provider are recorded as liability (gross approach). The consumer financing income and finance cost related to with recourse joint financing are stated at gross amount in the profit or loss.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan”.
For joint financing without recourse, the Company reserves the right to charge greater interest rates to customers than those stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognized as revenue and disclosed as “Finance Income”.
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables are classified as loans and receivables. See Note 2e for the accounting policy of loans and receivables.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan jumlah pokok pembiayaan, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen pada tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of aggregate installment payments collectible from the customers over the cost of the financed assets, is recognized as income over the terms of the respective agreements at a constant periodic rate of return on the consumer financing receivables.
Piutang pembiayaan konsumen yang menunggak dan terjadi wanprestasi, piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan.
Consumer financing receivables which installments are overdue and in the events of default, consumer financing receivables could be settled by selling their vehicle that finance by the Company.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 270 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than 270 days. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
h. Beban Dibayar di Muka
h.
Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the beneficial periods using the straight-line method.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
271
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/20
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) i.
Exhibit E/20
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued)
Aset Tetap
i.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Property and Equipment
Perusahaan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Company uses the cost model for its property and equipment measurement.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment value, if any.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Masa manfaat/ Useful lives Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan kantor Rehabilitasi gedung kantor
272
Building Office equipment Vehicles Furniture and fixtures Leasehold improvements
20 tahun/years 5 5 5 5
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biayabiaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laba rugi tahun berjalan pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item) is included in the current year profit or loss in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/21
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) i.
j.
k.
Aset Tetap (Lanjutan)
Exhibit E/21
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) i.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Property and Equipment (Continued)
Aset dalam penyelesaian dan perangkat lunak dalam pengembangan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Asset in progress and software under development are stated at cost and presented as part of the property and equipment. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate property and equipment account when the installation is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan Perusahaan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by the Company to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised SFAS requires the Company to recognise an impairment loss. This revised SFAS also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimation of the asset’s recoverable amount.
Pinjaman yang Diterima
j.
Fund Borrowings
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari berbagai bank dan institusi keuangan, termasuk fasilitas joint financing with recourse. Fasilitas joint financing with recourse disajikan secara gross, yaitu sebanyak pinjaman yang diberikan kepada konsumen dan pinjaman yang diterima dari bank dicatat dalam nilai penuh dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Borrowings represent funds received from various banks and financial institutions, including with recourse joint financing facilities. With recourse joint financing facilities are presented gross, i.e loans granted to customers and borrowings received from banks are recorded at their full amount with repayment obligations in accordance with the terms of the agreement.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Borrowings are classified as financial liabilities measured at amortized cost. Additional costs that are directly attributable to the acquisition of loans are deducted from total borrowings. See Note 2e for the accounting policy on financial liabilities measured at amortized cost.
Efek Utang yang Diterbitkan
k.
Debt Securities Issued
Efek utang yang diterbitkan meliputi utang obligasi dan medium term notes.
Debt securities issued consist of bonds payable and medium term notes.
Efek utang yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Beban emisi efek utang yang diterbitkan sehubungan dengan penerbitan efek utang yang diterbitkan diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi efek utang yang diterbitkan untuk menentukan hasil emisi bersih efek utang yang diterbitkan tersebut.
Debt securities issued are presented at nominal value net of unamortized discounts. Debt securities issuance costs are recognized as discounts and directly deducted from the proceeds of debt securities issuance to determine the net proceeds of the debt securities issued.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
273
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/22
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.
Efek Utang yang Diterbitkan (Lanjutan)
Exhibit E/22
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) k.
274
Imbalan Pasca-Kerja
ACCOUNTING
POLICIES
Debt Securities Issued (Continued) Debt securities are measured at amortized cost using effective interest method after initial recognition. The discounts are amortized over the period of the debt securities using the effective interest method (Note 2e).
Efek utang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Diskonto diamortisasi selama jangka waktu efek utang yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e). l.
SIGNIFICANT
l.
Post-Employment Benefits
Imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU No. 13/2003”).
Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Manpower Law No. 13/2003 (“Law No. 13/2003”).
Sesuai dengan UU No. 13/2003, Perusahaan berkewajiban menutupi kekurangan pembayaran pensiun bila program yang ada sekarang belum cukup untuk menutupi kewajiban sesuai UU No. 13/2003.
In accordance with Law No. 13/2003, the Company has further payment obligations if the benefits provided by the existing plan do not adequately cover the obligations under Law No. 13/2003.
Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU No. 13/2003 atau Peraturan Perusahaan (mana yang lebih tinggi), dikurangi dengan nilai wajar aset program pensiun Perusahaan dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liabilities recognized in the statement of financial position are the present values of the defined benefit obligations as of the statement of financial position date in accordance with Law No. 13/2003 or the Company’s regulations (whichever is higher), less the fair value of Company pension plan assets, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs.
Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Dalam menghitung imbalan pasca-kerja, aktuaris independen telah memperhitungkan juga kontribusi yang telah dilakukan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
The defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the Projected Unit Credit method. In calculating post-employment benefits, the independent actuary has considered the contribution paid by the Company to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk Obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang Rupiah, sama dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang mendekati jangka waktu liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for highquality corporate Bonds) that are denominated in Rupiah, in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans in excess of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to current year profit or loss over the employees’ expected average remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laba rugi tahun berjalan, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the current year profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified time period (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/23
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) l.
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
Exhibit E/23
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) l.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Post-Employment Benefits (Continued)
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
The current service cost is recognized as expense in the current year.
Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Moreover, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: (i) Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau, (ii) Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
A curtailment occurs when an entity either:
Penyelesaian program terjadi ketika melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
A settlement occurs when the Company enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
(i) (ii)
Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
m. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan dari sewa pembiayaan (Catatan 2f) dan pembiayaan konsumen (Catatan 2g) diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Income from finance lease (Note 2f) and consumer financing (Note 2g) are recognised over the term of the contract based on the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa mendatang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh biaya transaksi yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flow considering all contractual term of the financial instrument (for example, prepayment options, call option and other similar options) but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums discounts.
Biaya transaksi merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan, penerbitan atau pelepasan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Transaction costs are additional charges that are directly attributable to the acquisition, issuance or disposal of financial assets or financial liabilities.
Biaya tambahan merupakan biaya yang tidak akan terjadi apabila Perusahaan tidak memperoleh, menerbitkan atau melepaskan instrumen keuangan.
Additional costs are costs that would not occur if the Company does not obtain, publish or otherwise dispose of financial instruments.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
275
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/24
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
m. Revenue and Expenses Recognition (Continued)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Pendapatan pembiayaan konsumen Perusahaan disajikan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank atau pihak lain sehubungan dengan transaksitransaksi penerusan pinjaman, pembiayaan bersama, anjak piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang.
The Company’s consumer financing income is presented net of with consumer financing income belongs to the bank in relation with channeling transactions, joint financing cooperations, factoring, and the appointment as manager of accounts receivable.
Pendapatan selisih premi asuransi dan selisih atas beban komisi dan subsidi dealer diakui sebagai penyesuaian atas suku bunga efektif atas pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Income from excess of insurance premiums and excess of commission expenses and subsidy to dealer are recognised as an adjustment to the effective interest rate of the loan and receivables (Note 2e).
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
n. Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
n.
Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities
Perusahaan melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Perusahaan dalam mata uang asing.
The Company enters into and engages in currency swap and foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures resulting from the Company’s loans in foreign currencies.
Setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat), diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Aset keuangan tersebut dikategorikan kedalam nilai wajar melalui laporan laba rugi (Catatan 2e).
Each derivative instrument (including embedded derivatives) are recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. Based on the specific requirements for hedge accounting, the said instruments do not qualify and are not designated as hedge activities for accounting purposes. This financial assets is categorized under fair value through profit and loss (Note 2e).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
o.
Foreign Currency Transactions and Balances
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan kurs pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency and the Company’s presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the middle rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange quoted at the closing of the last banking day of the period. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
The exchange rates used against the Rupiah are as follows (amounts in full Rupiah):
2013 (nilai penuh)/ (full amount) Dolar Amerika Serikat (USD 1)
276
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
2. SUMMARY OF (Continued)
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
o.
Exhibit E/24
12.189
2012 (nilai penuh)/ (full amount) 9.670
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
United States Dollar (1 USD) 1
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/25
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Pelaporan Segmen
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) p.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Segment Reporting
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: (1) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); (2) hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan (3) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of entity which: (1) involves with business activities to generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);
Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal Perusahaan yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi.
The Company presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decision-maker is Board of Directors.
Segmen operasi Perusahaan disajikan berdasarkan segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam segmen geografis berikut: Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi (Catatan 24).
Operating segments presented by the primary segments are divided into the following business segments: finance leases and consumer financing, while the secondary segments are divided into the following geographic segments: Java, Kalimantan, Sumatera and Sulawesi (Note 24).
q. Program Kompensasi Berbasis Saham
r.
Exhibit E/25
Manajemen
dan
Karyawan
(2)
(3)
q.
operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and separate financial information is available.
Management and Employees Stock Option Program
Karyawan (termasuk eksekutif senior) Perusahaan menerima remunerasi dalam bentuk pembayaran berbasis saham, dimana karyawan memberikan jasa sebagai pertimbangan untuk instrumen ekuitas (‘equitysettled transactions’). Saat opsi di eksekusi, Perusahaan menerbitkan saham baru. Hasil bersih dari eksekusi berupa biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikreditkan ke modal saham (nilai nominal) dan premi saham.
Employees (including senior executives) of the Company receive remuneration in the form of share-based payment transactions, whereby employees render services as consideration for equity instruments (‘equity-settled transactions’). When the options are exercised, the Company issues new shares. The proceeds received net of any directly attributable transaction costs are credited to share capital (nominal value) and share premium.
Dalam situasi di mana instrumen ekuitas yang diterbitkan dan beberapa atau seluruh barang atau jasa yang diterima oleh entitas sebagai pertimbangan tidak dapat diidentifikasi secara khusus, barang yang tidak dapat diidentifikasi atau jasa yang diterima (atau yang akan diterima) diukur sebagai selisih antara nilai wajar pembayaran berbasis saham dan nilai wajar dari barang atau jasa yang diidentifikasi pada tanggal pemberian hak. Hal ini kemudian dikapitalisasi atau dibebankan secara tepat.
In situations where equity instruments are issued and some or all of the goods or services received by the entity as consideration cannot be specifically identified, the unidentified goods or services received (or to be received) are measured as the difference between the fair value of the share-based payment transaction and the fair value of any identifiable goods or services received at the grant date. This is then capitalised or expensed as appropriate.
Pajak Penghasilan
r.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.
Income Tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
277
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/26
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) r.
s.
t.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) r.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Income Tax (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to be applied to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada operasi berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged or credited to current operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
The amounts of additional tax and penalty imposed through a Tax Assessment Letter (SKP) are recognized as income or expense in current operations, unless further settlement is submitted. The amounts of tax and penalty imposed through an SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih oleh Perusahaan.
The tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts by the Company.
Laba per Saham
s.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang berjalan.
Earnings per share is calculated by dividing net profit available to shareholders by the weighted average common shares outstanding during current year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Dilluted earning per share is calculated by dividing net profit available to shareholders by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
Jika jumlah saham yang beredar meningkat akibat dari pemisahan saham (stock split), maka perhitungan laba per saham dasar untuk seluruh periode penyajian harus disesuaikan secara retrospektif.
If the outstanding number of shares increase as result of stock split, the computation of basic earnings per share for all presentation periods is adjusted retrospectively.
Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, liabilitas, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian melekat dalam melakukan estimasi sehingga dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
278
Exhibit E/26
t.
Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions The preparation of the Company’s financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets, liabilities, commitments and contingent liabilities which are reported. Due to inherent uncertainty in the estimates thus can lead to actual results reported in future periods differ from those estimates.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/27
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t.
Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) I. Penggunaan Pertimbangan
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) t.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued) I. Use of Judgements
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: (i)
Exhibit E/27
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements: (i)
financial
assets
and
The Company determines the category of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies as disclosed in Note 2e.
Perusahaan menetapkan kategori atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2e. (ii) Cadangan atas kerugian penurunan nilai aset keuangan
Classification of financial liabilities
(ii) Allowance for Impairment of financial assets
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu, hubungan dengan pelanggan dan status piutang dari pelanggan berdasarkan catatan piutang pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.
The Company evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current receivables status based on any available third party receivables reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expected to collect.
Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai investasi neto pembiayaan dan cadangan piutang pembiayaan konsumen. Nilai tercatat dari investasi neto sewa pembiayaan sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.952.851 dan Rp 1.966.869. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4. Nilai tercatat dari piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 5.392.277 dan Rp 4.047.048. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
These specific allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of net investments in finance lease and consumer financing receivables. The carrying amount of the Company’s net investments in finance lease before allowance for impairment losses as of 31 December 2013 and 2012 were amounted to Rp 1,952,851 and Rp 1,966,869, respectively. Further details are shown in Note 4. The carrying amount of the Company’s consumer financing receivables before allowance for impairment losses as of 31 December 2013 and 2012 were amounting to Rp 5,392,277 and Rp 4,047,048, respectively. Further details are shown in Note 5.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
279
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/28
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t.
II. Estimasi dan Asumsi
Nilai wajar atas instrumen keuangan
280
t.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued)
penurunan
nilai
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing assumptions and circumstances about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes reflected in the assumptions as they occur. (i)
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28. kerugian
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
II. Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
(ii) Cadangan keuangan
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
2. SUMMARY OF (Continued)
Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
(i)
Exhibit E/28
Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models. Further details are shown in Note 28.
aset
(ii) Allowance for impairment losses of financial assets
Perusahaan telah menelaah pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Perusahaan membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan cadangan perubahan kerugian penurunan nilai tersebut di masa mendatang.
The Company has reviewed loans and receivables at each statements of financial positions date to assess whether impairment should be recognized in the profit or loss or not. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Company makes the justification of the financial condition of debtors and net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in reserves of changes in these impairment losses in the future.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/29
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued)
Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) II. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) (ii) Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/29
t.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued) II. Estimates and Assumptions (Continued)
penurunan
nilai
aset
(ii) Allowance for impairment losses of financial assets (Continued)
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4 dan 5.
Allowance for impairment losses that collectively assessed includes inherent credit losses in financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. Further details are shown in Notes 4 and 5.
(iii) Estimasi umur manfaat aset tetap
(iii) Useful life equipment
for
property
and
The Company reviews periodically the estimated useful lives of property and equipment based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned. See Note 6 for the carrying amount of property and equipment.
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Lihat Catatan 6 untuk jumlah tercatat aset tetap. (iv) Imbalan pasca-kerja
estimate
(iv) Post-employment benefits
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca-kerja.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of postemployment benefits obligations.
281
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/30
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued)
Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) II. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
t.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued) II. Estimates and Assumptions (Continued)
(iv) Imbalan pasca-kerja (Lanjutan)
(iv) Post-employment benefits (Continued)
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related post-employment benefit obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca-kerja lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 22.
Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions. Further details are shown in Note 22.
(v) Program kompensasi manajemen karyawan berbasis saham
dan
Perusahaan mengukur biaya equity-settled transactions karyawan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal diberikan. Estimasi nilai wajar untuk pembayaran berbasis saham untuk menentukan model penilaian yang paling sesuai, tergantung pada persyaratan dan kondisi pemberian. Estimasi ini juga mengharuskan menentukan input yang paling tepat untuk valuasi model termasuk masa manfaat yang diharapkan dari opsi saham, volatilitas dan dividend yield dan membuat asumsi yang digunakan. Asumsi dan model yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk pembayaran berbasis saham diungkapkan dalam Catatan 14. (vi) Pajak penghasilan
(v)
Management and employees stock option program The Company measures the cost of equitysettled transactions with employees by reference to the fair value of the equity instruments at the date at which they are granted. Estimating fair value for share-based payment transactions requires determining the most appropriate valuation model, which is dependent on the terms and conditions of the grant. This estimate also requires determining the most appropriate inputs to the valuation model including the expected life of the share option, volatility and dividend yield and making assumptions about them. The assumptions and models used for estimating fair value for sharebased payment transactions are disclosed in Note 14.
(vi) Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10b.
282
Exhibit E/30
Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are shown in Note 10b.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/31
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t.
Pertimbangan Akuntansi yang Penting, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Exhibit E/31
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued) t.
II. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
ACCOUNTING
POLICIES
Significant Accounting Judgements, Estimates and Assumptions (Continued) II. Estimates and Assumptions (Continued)
(vii) Aset pajak tangguhan
(vii) Deferred tax assets Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies. Further details are shown in Note 10c.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10c. u. Provisi
v.
SIGNIFICANT
u.
Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
Provisions are recognized when the Company has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.
Provisi ditelaah pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, maka provisi tersebut dipulihkan.
Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.
If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.
Kontinjensi
v.
Contingencies
Liabilitas kontinjen tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Contingent liabilities are not recognized in the financial statements. They are disclosed in the notes to the financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.
Aset kontinjen tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis.
Contingent assets are not recognized in the financial statements but are disclosed in the notes to the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
w. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan yang menyajikan bukti dari kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material.
w. Events After the Reporting Period Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
283
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/32
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of the followings:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2013 Kas
2012 29.718
Cash on hand
31.101 10.841 7.196 2.724 2.004 1.728 4.318
36.612 31.667 11.722 1.786 6.899 4.798 13.241
Cash in banks Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Others (Balances below Rp 1,000)
59.912
106.725
10.453
444
Jumlah bank
70.365
107.169
Total cash in banks
Jumlah kas dan bank
94.633
136.887
Total cash on hand and in banks
40.000 20.064 15.000 10.065 -
12.010 15.000 5.000
Cash equivalents Time deposits Third parties Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jabar & Banten Syariah PT Bank BRI Syariah PT Bank Mutiara Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk
85.129
32.010
45.000
-
24.268
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain (Saldo di bawah Rp 1.000) Pihak berelasi Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Setara kas Deposito berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jabar & Banten Syariah PT Bank BRI Syariah PT Bank Mutiara Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk Pihak berelasi Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Related party Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Related party Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Jumlah setara kas
130.129
32.010
Total cash equivalents
Jumlah kas dan setara kas
224.762
168.897
Total cash and cash equivalents
Kisaran suku bunga dari deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
284
Exhibit E/32
The range of interests earned from the above time deposits is as follows:
2013
2012
5,00% - 12,00%
3,75% - 9,00%
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Time deposit interest rate per annum Rupiah
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/33
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN
Exhibit E/33
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE
Rincian investasi neto sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: 2013 Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Biaya transaksi yang belum diamortisasi Simpanan jaminan
( ( (
Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(
Bersih
The details of net investments in finance lease are as follows: 2012
2.309.103 1.151.721
2.381.283 1.050.181
345.446 ) ( 10.806 ) ( 1.151.721 ) (
399.743 ) 14.671 ) 1.050.181 )
1.952.851
1.966.869
23.790 ) ( 1.929.061
Angsuran investasi neto sewa pembiayaan - bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2013
Finance lease contract receivables Guaranteed residual value Unearned finance lease income Unamortized transaction costs Security deposits Total Less allowance for impairment losses
25.903 )
Net
1.940.966
The installments of net investments in finance lease - gross, which will be collected from consumers in accordance with the due dates are as follows: 2012
Telah jatuh tempo 2013 2014 2015 2016 dan sesudahnya
88.506 1.236.610 720.948 263.039
66.718 1.224.526 789.241 300.798 -
Past due 2013 2014 2015 2016 and thereafter
Jumlah
2.309.103
2.381.283
Total
Piutang sewa pembiayaan yang akan diterima berdasarkan sisa waktu dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2013
The installment of financing lease receivables, based on remaining period from financial position date to maturity date are as follows: 2012
Jangka waktu 2 (dua) tahun 3 (tiga) tahun Lebih dari 3 (tiga) tahun
64.161 1.617.838 270.852
181.429 1.712.464 72.976
Terms of period 2 (two) years 3 (three) years More than 3 (three) years
Jumlah
1.952.851
1.966.869
Total
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang dibiayai oleh Perusahaan atas barang modal selama 2 (dua) tahun atau lebih.
The terms of finance lease contracts financed by the Company on capital goods are 2 (two) years or more.
Pengelompokan investasi neto sewa pembiayaan - bruto menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut:
The classification of net investments in finance lease - gross based on days overdue is as follows:
2013 Rp
2012 Rp
2013 %
2012 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Macet
2.220.597
2.314.565
96,17
97,20
24.094 9.866 3.177 51.369
24.804 7.628 2.516 31.770
1,04 0,43 0,14 2,22
1,04 0,32 0,11 1,33
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days Non-performing
Jumlah
2.309.103
2.381.283
100,00
100,00
Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
285
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE (Continued) The movements in the allowance for impairment losses of net investments in finance lease based on individual and collective assessments are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai investasi neto sewa pembiayaan berdasarkan penilaian secara individual dan kolektif adalah sebagai berikut: 2013 Kolektif/ Collective
Individual/ Individual Investasi sewa pembiayaan - bruto Saldo awal Penambahan cadangan selama tahun berjalan – bersih Penghapusan
(
Saldo akhir
1.434.691
874.412
2.309.103
Investment in finance lease - gross
21.526
4.377
25.903
9.779 8.316 ) (
13.500 15.613 )
Beginning balance Additions to allowance made during the year- net Write-off
5.840
23.790
3.721 7.297 ) ( 17.950
2012 Kolektif/ Collective
Individual/ Individual Investasi sewa pembiayaan - bruto Saldo awal Penambahan cadangan selama tahun berjalan – bersih Penghapusan Saldo akhir
(
Ending balance
Jumlah/ Total
1.363.605
1.017.678
2.381.283
Investment in finance lease - gross
9.767
595
10.362
17.320 5.561 ) (
6.427 2.645 ) (
23.747 8.206 )
Beginning balance Addition to allowance made during the year - net Write-off
21.526
4.377
25.903
Ending balance
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah investasi neto sewa pembiayaan sebesar 1,22% dan 1,32% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Percentage of the allowance for impairment losses to net investments in finance lease is 1.22% and 1.32% as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan tersebut.
The management believes that the allowance for impairment losses was sufficient to cover possible losses arising from uncollectible net investments in finance lease.
Seluruh transaksi sewa pembiayaan dilakukan dengan pihak ketiga.
All of the Company’s finance lease transactions were carried out with third parties.
Rincian bunga kontraktual setahun untuk investasi neto sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The detail of contractual interest rates per annum on net investments in finance lease is as follows:
2013 % Suku bunga rata-rata Suku bunga efektif (kisaran)
2012 %
17,62 18,94 14,00 – 21,30 16,00 – 21,90
Sebagai jaminan atas investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan faktur atas kendaraan bermotor dan alat berat yang dibiayai Perusahaan. Jumlah keseluruhan nilai wajar jaminan tersebut sebesar Rp 3.191.741 pada tanggal 31 Desember 2013.
286
Jumlah/ Total
Average interest rates Effective interest rates (range)
As the collateral to the net investments in finance lease, the Company receives the Book of Vehicle Ownership (BPKB) and purchase invoices of the motor vehicles and heavy equipment financed by the Company. The fair value of the entire collateral amounted to Rp 3,191,741 as of 31 December 2013.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/35
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
2013 Mata uang asing Term loan – dalam negeri Term loan – luar negeri Rupiah Term loan – dalam negeri Term loan – luar negeri Pinjaman debt market Pinjaman money market Jumlah
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Details of net investment in finance lease pledged as collateral for debt securities issued and fund borrowings as of 31 December 2013 and 2012 are as follows: 2012
74.432 225.721
82.187 52.655
704.276 223 700.570 -
531.237 1.381 668.328 14.963
Foreign currencies Term loan – domestic Term loan – foreign Rupiah Term loan – domestic Term loan – foreign Loan of debt market Loan of money market
1.705.222
1.350.751
Total
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang dalam Rupiah yang dikenakan bunga, yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk kendaraan kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala. 2013 Piutang pembiayaan konsumen – bruto: Pembiayaan sendiri: Pihak ketiga Kendaraan bermotor Perumahan (KPR) Jumlah pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain (without recourse): Pihak ketiga Kendaraan bermotor Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bruto Pendapatan pembiayaan yang belum diakui: Pembiayaan sendiri: Pihak ketiga Kendaraan bermotor Perumahan (KPR) Jumlah pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain (without recourse): Pihak ketiga Kendaraan bermotor Jumlah pendapatan pembiayaan yang belum diakui Biaya transaksi yang belum diamortisasi
2012 Consumer financing receivables – gross: Self–financing: Third parties Vehicles Housing
6.595.637 30.147
4.837.275 1.457
6.625.784
4.838.732
Total self-financing
150.752
139.634
Joint financing (without recourse): Third parties Vehicles
6.776.536
4.978.366
Total consumer financing receivables – gross Unearned interest income: Self–financing: Third parties Vehicles Housing
1.324.116 ) ( 14.863 ) (
878.916 ) 619 )
(
1.338.979 ) (
879.535 )
Total self-financing Joint financing (without recourse): Third parties Vehicles
(
21.268 ) (
24.184 )
(
1.360.247 ) (
903.719 )
(
24.012 ) (
27.599 )
5.392.277
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
This account represents interest bearing receivables denominated in Rupiah arising from financing activities in the form of provision of vehicle to end users with periodic installment payment schedule.
( (
Jumlah
Bersih
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
4. NET INVESTMENTS IN FINANCE LEASE (Continued)
Rincian investasi neto sewa pembiayaan yang digunakan sebagai jaminan atas efek utang yang diterbitkan dan pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
5.
Exhibit E/35
(
81.852 ) ( 5.310.425
4.047.048 47.830 ) 3.999.218
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Total unearned interest income Unamortized transaction cost Total Less allowance for impairment losses Net
287
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/36
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
Angsuran piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2013
The installments of consumer financing receivables - gross, which will be collected from customer in accordance with the due dates are as follows: 2012
Telah jatuh tempo 2013 2014 2015 2016 2017 dan sesudahnya
136.159 3.567.813 1.912.041 926.365 234.158
86.975 2.842.027 1.350.638 564.760 133.966 -
Past due 2013 2014 2015 2016 2017 and thereafter
Jumlah
6.776.536
4.978.366
Total
Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen - bruto menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
The classification of consumer financing receivables - gross based on days overdue is as follows: 2013 %
2012 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Macet
6.640.377
4.891.391
97,99
98,25
43.973 7.835 2.183 82.168
32.941 6.774 1.704 45.556
0,65 0,12 0,03 1,21
0,66 0,14 0,03 0,92
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days Non performing
Jumlah
6.776.536
4.978.366
100,00
100,00
Total
Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen yang disalurkan oleh Perusahaan atas kendaraan bermotor berkisar antara 6 (enam) sampai dengan 48 (empat puluh delapan) bulan dan perumahan (KPR) berkisar 12 (dua belas) sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) bulan.
The term of consumer financing contracts financed by the Company on vehicles range between 6 (six) to 48 (fortyeight) months and housing ranges between 12 (twelve) to 180 (one-hundred-eighty) months.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen berdasarkan penilaian secara kolektif adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment losses of consumer financing receivables based on collective assessments are as follows:
Piutang pembiayaan konsumen - bruto Saldo awal Penambahan cadangan selama tahun berjalan – bersih Penghapusan Saldo akhir
(
2013
2012
6.776.536
4.978.366
Consumer financing receivables – gross
47.830
50.432
93.951 59.929 ) (
49.313 51.915 )
Beginning balance Additions of allowance during the year - net Write-off
81.852
47.830
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar 1,52% dan 1,18% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
288
Exhibit E/36
Ending balance
Percentage of the allowance for impairment losses to consumer financing receivables is 1.52% and 1.18% as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/37
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
Exhibit E/37
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen tersebut.
The management believes that the allowance for impairment losses was sufficient to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Suku bunga kontraktual setahun konsumen adalah sebagai berikut:
The detail of contractual interest rates per annum on consumer financing is as follows:
untuk
pembiayaan 2013 %
Kendaraan bermotor Perumahan (KPR)
2012 %
15,00 – 24,70 15,00 – 24,80 13,00 – 15,20 13,00
Vehicles Housing
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas kendaraan bermotor dan rumah yang dibiayai Perusahaan. Jumlah keseluruhan nilai wajar jaminan tersebut sebesar Rp 11.852.784 pada tanggal 31 Desember 2013.
As the collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the Book of Vehicle Ownership (BPKB) and Proprietary Certificate (SHM) of the vehicles and houses financed by the Company. The fair value of the entire collateral amounted to Rp 11,852,784 as of 31 December 2013.
Rincian piutang pembiayaan konsumen yang digunakan sebagai jaminan atas efek utang yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Details of consumer financing receivables pledged as collateral for debt securities issued and fund borrowings as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012
Mata uang asing Term loan – dalam negeri Term loan – luar negeri Rupiah Term loan – dalam negeri Term loan – luar negeri Pinjaman debt market Pinjaman money market
232.610 621.583
206.448 244.048
1.120.559 4.809 579.255 -
1.216.886 23.768 379.676 15.037
Foreign currencies Term loan – domestic Term loan – foreign Rupiah Term loan – domestic Term loan – foreign Loan of debt market Loan of money market
Jumlah
2.558.816
2.085.863
Total
Perusahaan bekerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi dalam menutup asuransi kendaraan bermotor konsumen yang dibiayai Perusahaan, terutama dengan PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi Wahana Tata. Seluruh perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan Perusahaan tersebut adalah pihak ketiga.
The Company engages several insurance companies, in covering the insurance on the consumers vehicles that financed by the Company, mainly with PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas and PT Asuransi Wahana Tata. All insurance companies that the engaged by the Company are third parties.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
289
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/38
Exhibit E/38
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
ASET TETAP
6. PROPERTY AND EQUIPMENT Saldo awal/ Beginning balance
Aset kepemilikan langsung: Harga perolehan Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan kantor Rehabilitasi gedung kantor
Penambahan/ Additions
4.454 130.411 10.511
102.372 160.312 131.326 69.084
38 )
6.227
12.006
Furniture and fixtures
10 )
227
48.106
Leasehold improvements
523.206 22.262
Asset in progress
545.468
Total Cost
14.893 65.879 23.659
Accumulated depreciation Building Office equipment Vehicles
4.239
Furniture and fixtures
22.839
Leasehold improvements
131.509
Total Accumulated Depreciation
413.959
Carrying Amount
4.161
1.656
(
44.850
3.039
(
Aset dalam penyelesaian
310.255 86.335
64.833 87.757
(
Jumlah Biaya Perolehan
396.590
152.590
(
3.712 )
8.941 49.118 14.895
6.016 17.186 10.338
( ( (
152 ) 425 ) 1.574 )
-
2.677
1.590
(
28 )
-
15.974
6.953
91.605
42.083
3.712 )
-
(
-
-
(
2.179 )
2012 A Pengurangan/ Deductions
Penambahan/ Additions
( ( (
3.681
617
(
137 )
50.270
3.329
(
15.707 )
Aset dalam penyelesaian
258.327 33.250
46.920 84.734
(
Jumlah Biaya Perolehan
291.577
131.654
(
5.338 41.632 10.944
507 12.751 6.280
( (
2.362
499
(
126 ) (
27.105
7.584
(
15.666 ) (
87.381
27.621
(
23.397 )
Jumlah Tercatat
88 )
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
1.910 1.282 29.034 10.748
Jumlah Akumulasi Penyusutan
88
-
77.896 26.725 69.297 30.458
Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan kantor Rehabilitasi gedung kantor
151.830 151.830 )
(
304.985
Saldo awal/ Beginning balance Aset kepemilikan langsung: Harga perolehan Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan kantor Rehabilitasi gedung kantor
-
-
26.641 )
98.413 30.298 94.018 38.515 4.161
Furniture and fixtures
6.958
44.850
Leasehold improvements
31.649 31.649 )
310.255 86.335
Asset in progress
396.590
Total Cost
8.941 49.118 14.895
Accumulated depreciation Building Office equipment Vehicles
58 )
2.677
Furniture and fixtures
3.049 )
15.974
Leasehold improvements
91.605
Total Accumulated Depreciation
304.985
Carrying Amount
-
(
5.276 ) 2.329 )
-
-
Saldo akhir/ Ending balance Direct ownership assets: Cost Land Building Office equipment Vehicles
18.607 4.452 1.144 488
2.161 ) 5.457 ) 3.179 )
26.641 )
-
Saldo akhir/ Ending balance Direct ownership assets: Cost Land Building Office equipment Vehicles
27.385 32.753
Jumlah Tercatat
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
495 ) 397 ) 588 ) 2.184 )
Jumlah Akumulasi Penyusutan
98.413 30.298 94.018 38.515
2013 A Pengurangan/ Deductions
( ( ( (
Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan kantor Rehabilitasi gedung kantor
290
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.096 11
-
204.196
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/39
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
ASET TETAP (Lanjutan)
Exhibit E/39
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sejumlah Rp 42.083 dan Rp 27.621 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 18).
Depreciation charged to operations amounted to Rp 42,083 and Rp 27,621 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively (Note 18).
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari penghabusbukuan peralatan kantor dan rehabilitiasi gedung kantor, serta penjualan aset tetap kendaraan dan peralatan kantor dengan rincian keuntungan bersih yang diperoleh sebagai berikut:
Deductions of property and equipment for the years ended 31 December 2013 and 2012 consisted of writen off office equipment and leasehold improvement, and sales of property and equipment - motor vehicles and office equipment with details of net gain on sales as follows:
2013 Hasil penjualan Jumlah tercatat
(
Keuntungan atas penjualan aset tetap – bersih
2012
3.157 1.533 ) (
5.161 3.244 )
1.624
1.917
Proceeds Carrying amount Gain on disposal of equipment - net
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan status Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang memiliki masa manfaat yang akan berakhir antara tahun 2014 sampai tahun 2043. Manajemen Perusahaan beryakinan bahwa tidak akan terdapat kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Company owns several plots of land with “Hak Guna Bangunan” titles (“Building-Use Titles” or “HGB”) with remaining useful lives that will expire in the various years between 2014 and 2043. The management of the Company believes that there will be no difficulty in extending the land rights as the land was acquired legally and this is supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap berupa kendaraan operasional sebesar Rp 2.025 dan Rp 5.528 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dijadikan jaminan atas utang pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance (Catatan 8c).
Operational property and equipment in the form of vehicles amounting to Rp 2,025 and Rp 5,528 as of 31 December 2013 and 2012, respectively, were pledged as collateral for the vehicles financed by PT BCA Finance (Note 8c).
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kerugian kebakaran, banjir dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 372.648 dan Rp 121.373 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko-risiko yang dipertanggungkan.
All property and equipment, except for land, are covered by insurance to PT Asuransi Asoka Mas, third party, against losses from fire, flood and other risks (all risks) with a total sum insured amounting to Rp 372,648 and Rp 121,373 as of 31 December 2013 and 2012, respectively. The management believes that the sum insured is sufficient to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kondisi atau peristiwa yang menimbulkan indikasi penurunan nilai atas jumlah tercatat aset tetap, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset tetap.
The Management of the Company believes that there were no conditions or event that indicate impairment in the carrying amount of its property and equipment, and therefore an allowance for impairment losses of property and equipment was not considered necessary.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan jumlah tercatat.
The Management of the Company believes that there is no significant difference between the fair value and the carrying amount of property and equipment.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
291
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET KEUANGAN DERIVATIF
7. DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS A summary of derivative transactions by counterparty, type and underlying as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
Ikhtisar transaksi derivatif berdasarkan lawan transaksi, jenis dan underlying pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Lawan transaksi Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Kontrak Valuta Berjangka pertukaran mata uang asing (Catatan 8a) Dolar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank Kontrak Valuta Berjangka pertukaran mata uang asing (Catatan 8a) Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk Kontrak Valuta Berjangka pertukaran mata uang asing (Catatan 8a) Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk Kontrak Valuta Berjangka pertukaran mata uang asing (Catatan 8a) Dolar Amerika Serikat
Nilai nosional (nilai penuh)/ Notional amount (full amount)
2013
Nilai wajar/ Fair values
90.800.000 211.221
10.800.000
9.166.667
3.819.445
Aset keuangan derivatif/ Derivative financial assets Rp
Liabilitas keuangan derivatif/ Derivative financial liabilities Rp
Counterparty
895.540
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Foreign currency swap contract (Note 8a) United States Dollar
92.340
PT ANZ Panin Bank Foreign currency swap contract (Note 8a) United States Dollar
91.758
PT Bank Permata Tbk Foreign currency swap contract (Note 8a) United States Dollar
46.555
33.076
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Foreign currency swap contract (Note 8a) United States Dollar
1.396.689
1.112.714
1.106.761
39.301
131.641
19.974
111.732
13.479
283.975
Lawan transaksi Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Kontrak Valuta Berjangka pertukaran mata uang asing (Catatan 8a) Dolar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank Kontrak Valuta Berjangka pertukaran mata uang asing (Catatan 8a) Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk Kontrak Valuta Berjangka pertukaran mata uang asing (Catatan 8a) Dolar Amerika Serikat
Nilai nosional (nilai penuh)/ Notional amount (full amount)
25.200.000
25.200.000
12.152.778
2012
Nilai wajar/ Fair values
28.224
28.224
12.274
Aset keuangan derivatif/ Derivative financial assets Rp
Liabilitas keuangan derivatif/ Derivative financial liabilities Rp
215.460
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Foreign currency swap contract (Note 8a) United States Dollar
215.460
PT ANZ Panin Bank Foreign currency swap contract (Note 8a) United States Dollar
117.517
105.243
PT Bank Internasional Indonesia Tbk Foreign currency swap contract (Note 8a) United States Dollar
604.885
536.163
243.684
243.684
68.722
292
Counterparty
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
ASET KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan)
Exhibit E/41
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7. DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS (Continued)
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Pada tanggal 27 Juli 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 256.500 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 30.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 15 September 2011 sampai dengan 15 September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut masing-masing sebesar Rp 92.340 dan Rp 215.460, serta piutang derivatif masingmasing sebesar USD 10.800.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 131.641 dan USD 25.200.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 243.684.
On 27 July 2011, the Company entered into a foreign currency swap contract with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whereby the Company is obliged to pay Rp 256,500 and had the right to receive USD 30,000,000 (full amount). This contract was valid since 15 September 2011 until 15 September 2014. As of 31 December 2013 and 2012, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 92,340 and Rp 215,460, respectively, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 10,800,000 (full amount) or equivalent to Rp 131,641 and USD 25,200,000 (full amount) or equivalent to Rp 243,684, respectively.
Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 803.200 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 19 Juli 2013 sampai dengan 19 Juli 2016. Pada tanggal 31 Desember 2013 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut sebesar Rp 803.200, serta piutang derivatif sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 975.120.
On 21 June 2013, the Company entered into a foreign currency swap contract with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whereby the Company obliged to pay Rp 803,200 and had the right to receive USD 80,000,000 (full amount). This contract was valid since 19 July 2013 until 19 July 2016. As of 31 December 2013, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 803,200, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 80,000,000 (full amount) or equivalent to Rp 975,120.
PT ANZ Panin Bank
PT ANZ Panin Bank
Pada tanggal 2 Agustus 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan PT ANZ Panin Bank, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 256.500 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 30.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 15 September 2011 sampai dengan 15 September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut masingmasing sebesar Rp 92.340 dan Rp 215.460, serta piutang derivatif masing-masing sebesar USD 10.800.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 131.641 dan USD 25.200.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 243.684.
On 2 August 2011, the Company entered into a foreign currency swap contract with PT ANZ Panin Bank, whereby the Company obliged to pay Rp 256,500 and had the right to receive USD 30,000,000 (full amount). This contract was valid since 15 September 2011 until 15 September 2014. As of 31 December 2013 and 2012, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 92,340 and Rp 215,460, respectively, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 10,800,000 (full amount) or equivalent to Rp 131,641 and USD 25,200,000 (full amount) or equivalent to Rp 243,684, respectively.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 4 Juli 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan PT Bank Permata Tbk, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 100.100 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 10.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 10 Juli 2013 sampai dengan 10 Juli 2016. Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut sebesar Rp 91.758, serta piutang derivatif sebesar USD 9.166.667 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 111.732.
On 4 July 2013, the Company entered into a foreign currency swap contract with PT Bank Permata Tbk, whereby the Company obliged to pay Rp 100,100 and had the right to receive USD 10,000,000 (full amount). This contract was valid since 10 July 2013 until 10 July 2016. As of 31 December 2013, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 91,758, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 9,166,667 (full amount) or equivalent to Rp 111,732.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
293
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/42
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
8.
ASET KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7. DERIVATIVE FINANCIAL ASSETS (Continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pada tanggal 20 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing (foreign currency swap transaction) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk, dengan ketentuan Perusahaan berkewajiban untuk membayar sebesar Rp 216.500 dan memiliki hak untuk menerima sebesar USD 25.000.000 (nilai penuh). Kontrak ini berlaku sejak tanggal 20 April 2011 sampai dengan 25 Mei dan 15 Juni 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 nilai utang derivatif atas perjanjian tersebut masing-masing sebesar Rp 33.076 dan Rp 105.243, serta piutang derivatif masing-masing sebesar USD 3.819.445 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 46.555 dan USD 12.152.778 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 117.517.
On 20 April 2011, the Company entered into a foreign currency swap contract with PT Bank Internasional Indonesia Tbk, whereby the Company obliged to pay Rp 216,500 and had the right to receive USD 25,000,000 (full amount). This contract was valid since 20 April 2011 until 25 May and 15 June 2014. As of 31 December 2013 and 2012, derivative payable arising from the contract amounted to Rp 33,076 and Rp 105,243, respectively, and derivative receivable arising from the contract amounted to USD 3,819,445 (full amount) or equivalent to Rp 46,555 and USD 12,152,778 (full amount) or equivalent to Rp 117,517, respectively.
PINJAMAN YANG DITERIMA
8. FUND BORROWINGS Fund borrowings consist of the followings:
Pinjaman yang diterima terdiri dari: 2013 Pinjaman bank (Mata uang asing) (a) Pihak ketiga Standard Chartered Bank (Facility Agent) (2013: USD 80.000.000; 2012: nihil) (1) Standard Chartered Bank (Facility Agent) (2013: USD 21.600.000; 2012: USD 50.400.000) (2) JA Mitsui Leasing, Ltd. (2013: USD 9.166.667; 2012: nihil) (3) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2013: USD 3.819.445; 2012: USD 12.152.778) (4) Jumlah pinjaman bank (Mata uang asing) Pinjaman bank (Rupiah) (b) Pihak ketiga PT Bank DKI (1) Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (2) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (3) PT Bank Pan Indonesia Tbk (4) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (5) PT Bank Permata Tbk (6) PT Bank Commonwealth (7) PT Bank Hana (8) Bank of China Limited, Jakarta Branch (9) PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (10) PT Bank Victoria International Tbk (11) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (12) LIM Asia Special Situations Master Fund Limited (13) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (14) PT Bank Sinarmas Tbk (15) PT Bank Central Asia Tbk (16) PT Bank CIMB Niaga Tbk (17)
294
Exhibit E/42
2012
46.555
117.517
Bank borrowings (Foreign currency) (a) Third parties Standard Chartered Bank (Facility Agent) (2013: USD 80,000,000; 2012: nil) (1) Standard Chartered Bank (Facility Agent) (2013: USD 21,600,000; 2012: USD 50,400,000) (2) JA Mitsui Leasing, Ltd. (2013: USD 9,166,667; 2012: nil) (3) PT Bank International Indonesia Tbk (2013: USD 3,819,445; 2012: USD 12,152,778) (4)
1.396.690
604.885
Total bank borrowings (Foreign currency)
975.120 263.282 111.733
487.368 -
505.668 272.727
145.059 77.778
226.905 154.167 151.666 138.786 131.944 88.358 52.500
94.286 362.500 193.787 244.634 170.278 80.286 82.500
50.000 13.889 6.390
83.333 63.889 64.074
4.546
22.727 80.040 35.992 8.333 6.945
Bank borrowings (Rupiah) (b) Third parties PT Bank DKI (1) Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (2) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (3) PT Bank Pan Indonesia Tbk (4) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (5) PT Bank Permata Tbk (6) PT Bank Commonwealth (7) PT Bank Hana (8) Bank of China Limited, Jakarta Branch (9) PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (10) PT Bank Victoria International Tbk (11) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (12) LIM Asia Special Situations Master Fund Limited (13) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (14) PT Bank Sinarmas Tbk (15) PT Bank Central Asia Tbk (16) PT Bank CIMB Niaga Tbk (17)
Jumlah pinjaman bank (Rupiah)
1.797.546
1.816.441
Total bank borrowings (Rupiah)
Jumlah pinjaman bank (dipindahkan)
3.194.236
2.421.326
Total bank borrowings (brought forward)
-
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/43
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
Exhibit E/43
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
8. FUND BORROWINGS (Continued) 2013
Jumlah pinjaman bank (pindahan)
3.194.236
Dikurangi: Biaya transaksi yang belum diamortisasi Pinjaman bank – bersih
(
21.797 ) (
Tingkat bunga tahunan (%) Mata uang Rupiah Mata uang asing
Total bank borrowings (carried forward)
2.421.326 17.270 )
Less: Unamortized transaction costs
3.172.439
2.404.056
Bank borrowings – net
172
2.148
Other borrowings (c) PT BCA Finance
3.172.611
2.406.204
Total
Pinjaman lainnya (c) PT BCA Finance Jumlah
2012
2013
2012
7,50 – 12,75 2,77 – 4,82
7,00 - 12,75 3,86 - 4,86
Angsuran pinjaman yang diterima menurut jatuh temponya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
(%) Annual interest rate Rupiah currency Foreign currency
Installments of loans received according to the due dates as of 31 December 2013 and 2012, respectively, are as follows:
2013
2012
< 1 tahun 1 – 3 tahun > 3 tahun
1.553.859 1.640.549 -
1.460.650 962.271 553
< 1 years 1 – 3 years > 3 years
Jumlah
3.194.408
2.423.474
Total
a. Pinjaman bank (Mata uang asing)
a. Bank borrowings (Foreign currency)
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
(1)
Pada tanggal 1 Juli 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Sindikasi Pinjaman Berjangka (Term Loan) sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh) dengan sejumlah bank, dimana Standard Chartered Bank, Jakarta Branch bertindak sebagai “Mandated Lead Arranger and Bookrunner”, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”), dan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch sebagai Agen Jaminan (the “Security Agent”). Fasilitas pinjaman tersebut disediakan untuk keperluan modal kerja pembiayaan dengan pembayaran pokok akan diangsur secara bertahap dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak tanggal 19 Juli 2014 sampai dengan tanggal 19 Juli 2016. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(1) On 1 July 2013, the Company entered into a Secured Syndicated Term Loan Facility Agreement amounting to USD 80,000,000 (full amount) with several banks, whereas Standard Chartered Bank, Jakarta Branch whose acting as the Mandated Lead Arranger and Bookrunner, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited, whose acting as the Facility Agent, and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whose acting as the Security Agent. The facility is provided to the Company for working capital purpose. The loan facility will be repaid quarterly within 24 (twenty-four) months commencing from 19 July 2014 to 19 July 2016. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar USD 80.000.000 (nilai penuh) setara dengan Rp 975.120.
As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to USD 80,000,000 (full amount) or equivalent to Rp 975,120.
Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas Sindikasi Pinjaman Berjangka ini, Perusahaan melakukan transaksi Cross Currency Swap dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dengan tujuan melakukan lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o,7).
In relation to this Syndicated Term Loan Facility Agreement, the Company have entered into a Cross Currency Swap transaction with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch to hedge the risk of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o,7).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
295
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/44
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
a. Pinjaman bank (Mata uang asing) (Lanjutan)
296
Exhibit E/44
a. Bank borrowings (Foreign currency) (Continued)
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Lanjutan)
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Continued)
(2)
Pada tanggal 3 Agustus 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) sebesar USD 60.000.000 (nilai penuh) dengan sejumlah Bank, antara lain, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan Deutsche Bank AG., Singapore Branch yang bertindak sebagai “Mandated Lead Arrangers”, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch sebagai Agen Jaminan (the “Security Agent”) untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan diangsur secara bertahap dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 15 September 2014. Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar USD 60.000.000 (nilai penuh). Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(2) On 3 August 2011, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement amounting to USD 60,000,000 (full amount) with several banks, which among others, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and Deutsche Bank AG., Singapore Branch, whose acting as the Mandated Lead Arrangers, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited, whose acting as the Facility Agent and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch whose acting as the Security Agent for financing working capital. The loan facility will be repaid in 24 (twenty-four) monthly installments commencing from 15 August 2012 to 15 September 2014. In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to USD 60,000,000 (full amount). The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar USD 21.600.000 (nilai penuh) dan USD 50.400.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 263.282 dan Rp 487.368.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to USD 21,600,000 (full amount) and USD 50,400,000 (full amount) or equivalent to Rp 263,282 and Rp 487,368, respectively.
Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka diatas, Perusahaan melakukan perjanjian Cross Currency Swap dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan PT ANZ Panin Bank dengan tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o, 7).
In respect with the above Loan Facility Agreement, the Company had entered into a Cross Currency Swap agreement with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and PT ANZ Panin Bank to cover risks of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o, 7).
JA Mitsui Leasing, Ltd.
JA Mitsui Leasing, Ltd.
(3)
Pada tanggal 25 Juni 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan batas maksimum kredit sebesar USD 10.000.000 (nilai penuh). Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(3) On 25 June 2013, the Company entered into a Secured Term Loan Facility Agreement with JA Mitsui Leasing, Ltd. with a maximum credit limit of USD 10,000,000 (full amount). The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar USD 9.166.667 (nilai penuh) setara dengan Rp 111.733.
As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to USD 9,166,667 (full amount) or equivalent to Rp 111,733.
Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas dimaksud, Perusahaan melakukan transaksi Cross Currency Swap dengan PT Bank Permata Tbk dengan tujuan melakukan lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o, 7).
In relation to this Facility Agreement, the Company had entered into a Cross Currency Swap transaction with PT Bank Permata Tbk to hedge the risks of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o, 7).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/45
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/45
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
a. Pinjaman bank (Mata uang asing) (Lanjutan)
a. Bank borrowings (Foreign currency) (Continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(4)
Pada tanggal 18 April 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term Loan) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan III dengan batas maksimum kredit sebesar USD 25.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 216.500 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 43 (empat puluh tiga) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(4) On 18 April 2011, the Company entered into a Term Loan Credit Agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), in the form of additional credit facility of term loan III with a maximum credit limit of USD 25,000,000 (full amount) or equivalent to Rp 216,500 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 43 (forty-three) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar USD 25.000.000 (nilai penuh).
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to USD 25,000,000 (full amount).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar USD 3.819.445 dan USD 12.152.778 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 46.555 dan Rp 117.517.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to USD 3,819,445 and USD 12,152,778 (full amount) or equivalent to Rp 46,555 and Rp 117,517, respectively.
Sehubungan dengan Perjanjian Pinjaman diatas, Perusahaan melakukan perjanjian Cross Currency Swap dengan BII dengan tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga (Catatan 2o, 7).
In respect with the above Loan Agreement, the Company had entered into a Cross Currency Swap agreement with BII to cover the risks of foreign exchange and interest rate volatility (Notes 2o, 7).
b. Pinjaman bank (Rupiah)
b. Bank borrowings (Rupiah)
PT Bank DKI
PT Bank DKI
(1)
Pada tanggal 19 Desember 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank DKI dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 175.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu fasilitas tersebut selama 42 (empat puluh dua) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(1) On 19 December 2011, the Company entered into a Credit Agreement with PT Bank DKI with a maximum credit limit of Rp 175,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the facility was 42 (forty-two) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan belum melakukan pencairan fasilitas tersebut. Selama tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut sebesar Rp 175.000.
In 2011, the Company had not yet utilized the facility. During 2012, the Company had drawndown the facility amounting to Rp 175,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 89.001 dan Rp 145.059.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 89,001 and Rp 145,059, respectively.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
297
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/46
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank DKI (Lanjutan)
298
Exhibit E/46
PT Bank DKI (Continued)
Pada tanggal 5 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi dengan 4 (empat) bank untuk pinjaman berjangka (term loan) dimana PT Bank DKI bertindak sebagai Agen Fasilitas dan Agen Jaminan. Batas maksimum kredit pinjaman berjangka ini ditetapkan sebesar Rp 500.000 dan bersifat “non-revolving”, dimana fasilitas disediakan untuk keperluan modal kerja pembiayaan Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal maksimum plafon kredit telah digunakan seluruhnya. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 5 April 2013, the Company entered into a Syndicated Facility Agreement with 4 (four) banks in relation to a term loan facility whereas PT Bank DKI acting as the Facility Agent and the Security Agent. This term loan have maximum credit limit of Rp 500,000 and on a “non-revolving” basis, and provided for financing working capital to the Company. The facility tenor was 36 (thirty-six) months from the final utilization date of the facility. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut sebesar Rp 500.000.
In 2013, the Company had withdrawed the facility amounting to Rp 500,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 416.667.
As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 416,667.
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
(2)
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) yang terdiri dari Tranche A sebesar Rp 200.000 dan Tranche B sebesar Rp 100.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch yang bertindak sebagai Kreditur Awal, Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai Agen Jaminan (“Security Agent”), untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal awal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan objek jaminan fidusia atas piutang dan rekening giro yang ditempatkan pada Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
(2) On 30 March 2010, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement comprising Tranche A of Rp 200,000 and Tranche B of Rp 100,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whose acting as the Originator, the Facility Agent (the "Facility Agent") as well as the Collateral Agent (the "Security Agent"), for financing working capital. The loan will be due for repayment in 3 (three) years from the drawdown date. The loan is secured by fiduciary transfer of receivables and current account placed at Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 300.000.
In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 300,000.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 77.778.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 77,778.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Pada tanggal 26 Maret 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas (Facility Agreement) untuk Pinjaman Berjangka (Term Loan) sebesar Rp 300.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch yang bertindak sebagai Kreditur Awal, Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai Agen Jaminan (the “Security Agent”). Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal awal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan objek jaminan fidusia atas investasi neto sewa pembiayaan, dan masing-masing 1 (satu) rekening giro pada Standard Chartered Bank, Jakarta Branch dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
On 26 March 2013, the Company entered into a Facility Agreement in relation to a Term Loan Facility amounting Rp 300,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, whose acting as the Originator, the Facility Agent (the "Facility Agent") as well as the Collateral Agent (the "Security Agent"). The loan will be due for repayment within 3 (three) years from the initial withdrawal date. The loan is secured by fiduciary transfer of net investments in finance lease, and current account each with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/47
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/47
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Lanjutan)
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Continued)
Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut sebesar Rp 300.000.
In 2013, the Company had withdrawed the facility amounting to Rp 300,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 272.727.
As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 272,727.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk
(3)
Pada tanggal 24 Februari 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BPD Jabar & Banten) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 25.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(3) On 24 February 2011, the Company entered into a Working Capital Credit Agreement with PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BPD Jabar & Banten) with a maximum credit limit of Rp 25,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 25.000.
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 25,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 1.429 dan Rp 10.000.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 1,429 and Rp 10,000, respectively.
Pada tanggal 27 Oktober 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan BPD Jabar & Banten dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 125.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 27 October 2011, the Company entered into a Credit Agreement with BPD Jabar & Banten with a maximum credit limit of Rp 125,000 and on a “nonrevolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 50.000.
In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 50,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 42.143 dan Rp 84.286.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 42,143 and Rp 84,286, respectively.
Pada tanggal 26 Agustus 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan BPD Jabar & Banten dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 200.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 26 August 2013, the Company entered into a Credit Agreement with BPD Jabar & Banten with a maximum credit limit of Rp 200,000 and on a “nonrevolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 200.000.
In 2013, the Company had withdrawed the loan amounting to Rp 200,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 183.333.
As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 183,333.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
299
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/48
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
300
Exhibit E/48
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
(4)
Pada tanggal 19 Agustus 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 250.000 dan bersifat “nonrevolving”, untuk keperluian modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(4) On 19 August 2011, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement (Term Loan) with PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) with a maximum credit limit of Rp 250,000 and on a “nonrevolving” basis, for financing working capital. The term of this facility was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 250.000.
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 250,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 65.278 dan Rp 148.611.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 65,278 and Rp 148,611, respectively.
Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Tetap sublimit dengan pinjaman Money Market dengan Bank Panin dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 250.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Sedangkan untuk pinjaman Money Market maksimal 3 (tiga) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5). Sedangkan untuk pinjaman Money Market tidak dijamin oleh jaminan khusus.
On 31 August 2012, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement (Term Loan) sublimit to Money Market Facility with Bank Panin with a maximum credit limit of Rp 250,000 and on a “nonrevolving” basis, for financing working capital. The term of this facility was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. While for Money Market facility maximum 3 (three) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5). While for Money Market facility is not secured by specific collateral.
Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 225.000.
In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 225,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 88.889 dan Rp 213.889.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 88,889 and Rp 213,889, respectively.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(5)
Pada tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 200.000 Jangka waktu pencairan pinjaman tersebut selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pencairan awal kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
(5) On 22 December 2011, the Company entered into a Working Capital Credit Facility Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) with a maximum credit limit of Rp 200,000 The term of the loan was 12 (twelve) months from the initial drawdown date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).
Pada tanggal 18 Juni 2013, Perusahaan menandatangani Perubahan Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dimana batas maksimum kredit ditingkatkan dari Rp 200.000 menjadi sebesar Rp 400.000. Jangka waktu pencairan fasilitas ditetapkan sampai dengan tanggal 21 Desember 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
On 18 June 2013, the Company entered into an Amendment to the Working Capital Credit Facility Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) whereas the maximum credit limit was increased from Rp 200,000 to Rp 400,000. This facility is available for withdrawal until 21 December 2013. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/49
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/49
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut masingmasing sebesar Rp 107.252 dan Rp 222.638.
In 2013 and 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 107,252 and Rp 222,638, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 151.666 dan Rp 193.787.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 151,666 and Rp 193,787, respectively.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
(6)
Pada tanggal 15 Oktober 2010, Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit, berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan II dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “nonrevolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(6) On 15 October 2010, the Company and PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) signed an Amendment to the Credit Agreement, in the form of additional credit facility of Term Loan facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “nonrevolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.
In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 36.364.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 36,364.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Pada tanggal 27 April 2011, Perusahaan dan Bank Permata menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit, berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan III dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan fasilitas. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 27 April 2011, the Company and Bank Permata signed an Amendment to the Credit Agreement, in the form of additional credit facility of Term Loan facility III with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 18.182 dan Rp 54.545.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 18,182 and Rp 54,545, respectively.
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Piutang Pembiayaan Kendaraan dengan Bank Permata dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan bersifat “revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu penarikan fasilitas tersebut berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2012 dan jangka waktu pembayaran kembali maksimal 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal pencairan fasilitas. Fasilitas tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 31 March 2010, the Company entered into a Vehicles Financing Receivables Facility Agreement with Bank Permata with a maximum financing limit of Rp 100,000 and on a “revolving” basis, for financing working capital. The drawdown period was valid until 31 March 2012, and will be due for repayment in 48 (forty-eight) months from the drawdown date. The facility is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
301
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/50
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Permata Tbk (Lanjutan)
302
Exhibit E/50
PT Bank Permata Tbk (Continued)
Pada tanggal 12 Mei 2011, Perusahaan dan Bank Permata menandatangani Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Piutang Pembiayaan Kendaraan, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 150.000 dan bersifat “revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 48 (empat puluh delapan) sejak tanggal penarikan fasilitas. Fasilitas tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 12 May 2011, the Company and Bank Permata signed an Amendment to the Vehicles Financing Receivables Facility Agreement, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 150,000 and on a “revolving” basis, for financing working capital. The term of the facility was 48 (forty-eight) months from the drawdown date. The facility is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 28 Maret 2012, Perusahaan dan Bank Permata menandatangani Perubahan II Perjanjian Pemberian Fasilitas pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 250.000. dan bersifat “revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 48 (empat puluh delapan) sejak tanggal penarikan fasilitas. Fasilitas tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 28 March 2012, the Company and Bank Permata signed an Amendment II to the Vehicles Financing Receivables Facility Agreement, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 250,000 and on a “revolving” basis, for financing working capital. The term of the facility was 48 (forty-eight) months from the drawdown date. The facility is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 18 Juni 2013, Perusahaan dan Bank Permata kembali menandatangani Perubahan III Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan, dimana jangka waktu penggunaan fasilitas diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Maret 2014.
On 18 June 2013, the Company and Bank Permata signed an Amendment III to the Facility Agreement for Vehicles Financing Receivables, whereby the facility period is extended to 28 March 2014.
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan fasilitas tersebut masingmasing sebesar Rp 108.657 dan Rp 149.152.
In 2013 and 2012, the Company had drawndown the facility amounting to Rp 108,657 and Rp 149,152, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 120.604 dan Rp 153.725.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding facility was amounting to Rp 120,604 and Rp 153,725, respectively.
PT Bank Commonwealth
PT Bank Commonwealth
(7)
Pada tanggal 20 Maret 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan PT Bank Commonwealth (Bank Commonwealth) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
(7) On 20 March 2012, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement with PT Bank Commonwealth (Bank Commonwealth) with a maximum credit limit of Rp 100,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).
Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.
In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 49.444 dan Rp 82.778.
As of 31 December 2013 and 2012 the outstanding loan amounted to Rp 49,444 and Rp 82,778, respectively.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/51
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/51
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Commonwealth (Lanjutan)
PT Bank Commonwealth (Continued)
Pada tanggal 9 Nopember 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka II (Term Loan II) dengan Bank Commonwealth dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 90.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 9 November 2012, the Company entered into a Term Loan II Facility Agreement with Bank Commonwealth with a maximum credit limit of Rp 90,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 90.000.
In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 90,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 57.500 dan Rp 87.500.
As of 31 December 2013 and 2012 the outstanding loan amounted to Rp 57,500 and Rp 87,500, respectively.
Pada tanggal 9 Desember 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka III (Term Loan III) dengan Bank Commonwealth dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 75.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 9 December 2013, the Company entered into a Term Loan III Facility Agreement with Bank Commonwealth with a maximum credit limit of Rp 75,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 25.000.
In 2013, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 25,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 25.000.
As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 25,000.
PT Bank Hana
PT Bank Hana
(8)
Pada tanggal 30 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Angsuran dengan PT Bank Hana (Bank Hana) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(8) On 30 March 2011, the Company entered into an Installment Loan Agreement with PT Bank Hana (Bank Hana) with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 2 (two) years from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut Rp 50.000.
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 50,000.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 8.009.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 8,009.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Pada tanggal 9 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Angsuran dengan Bank Hana dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 9 August 2012, the Company entered into an Installment Loan Agreement with Bank Hana with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 2 (two) years from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
303
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/52
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Hana (Lanjutan)
304
Exhibit E/52
PT Bank Hana (Continued)
Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 50.000.
In 2012, the Company had withdrawed the loan amounting to Rp 50,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 17.708 dan Rp 42.277.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 17,708 and Rp 42,277, respectively.
Pada tanggal 8 Nopember 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Money Market dengan Bank Hana dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 8 November 2012, the Company entered into a Money Market Facility Agreement with Bank Hana with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 3 (three) months from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 30.000.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 30,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Angsuran dengan Bank Hana dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000. Jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 22 April 2013, the Company entered into an Installment Loan Agreement with Bank Hana with a maximum credit limit of Rp 100,000. The term of the loan was 2 (two) years from the withdrawal date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.
In 2013, the Company had withdrawed the loan amounting to Rp 100,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 70.650.
As of 31 December 2013, the outstanding loan amounted to Rp 70,650.
Bank of China Limited, Jakarta Branch
Bank of China Limited, Jakarta Branch
(9)
Pada tanggal 5 Juli 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan Bank of China Limited, Jakarta Branch (Bank of China) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 90.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(9) On 5 July 2012, the Company entered into a Term Loan Facility Agreement with Bank of China Limited, Jakarta Branch (Bank of China) with a maximum credit limit of Rp 90,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the loan drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 90.000.
In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 90,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 52.500 dan Rp 82.500.
As of 31 December 2013 and 2012 the outstanding loan amounted to Rp 52,500 and Rp 82,500, respectively.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/53
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/53
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan
PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan
(10) Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Modal Kerja dengan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 42 (empat puluh dua) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(10) On 14 December 2011, the Company entered into a Working Capital Agreement with PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 42 (fortytwo) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.
In 2012, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 50.000 dan Rp 83.333.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 50,000 and Rp 83,333, respectively.
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
(11) Pada tanggal 14 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 150.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 39 (tiga puluh sembilan) bulan. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(11) On 14 March 2011, the Company entered into a Working Capital Credit Agreement with PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) with a maximum credit limit of Rp 150,000 and on a “nonrevolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 39 (thirty-nine) months. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut Rp 150.000.
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 150,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 13.889 dan Rp 63.889.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 13,889 and Rp 63,889, respectively.
Pada tanggal 8 Februari 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) berupa fasilitas Demand Loan (Money Market), dengan batas maksimum limit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “revolving”. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 12 (dua belas) bulan dari tanggal Perjanjian Kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 8 February 2014, the Company entered into a Credit Agreement with PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) in the form of Demand Loan (Money Market) facility, with a maximum limit of Rp 100.000 and on a “revolving” basis. The term of the loan was 12 (twelve) months from the Credit Agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
As of 31 December 2013, the Company had not yet utilized the facility.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
305
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/54
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
306
Exhibit E/54
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(12) Pada tanggal 18 Maret 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) dengan batas maksimum kredit baru untuk Uncommitted Kredit Angsuran Berjangka (KAB) sebesar Rp 50.000 dan bersifat “revolving” dengan jangka waktu fasilitas maksimal 4 (empat) tahun sejak tanggal pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
(12) On 18 March 2008, the Company entered into a Term Installment Credit Agreement (KAB) with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) with maximum credit limit of uncommitted Term Installment Credit (KAB) amounted to Rp 50,000 and on a “revolving” basis, The term of the facility was 4 (four) years from the drawdown date. This facility is secured by the consumer financing receivables (Note 5).
Perjanjian Kredit Angsuran Berjangka (KAB) tersebut telah diubah dan diperpanjang beberapa kali.
The Term Installment Credit Agreement (KAB) had been amended and extended several times.
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan Bank Danamon menandatangani perubahan Perjanjian Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dengan batas maksimum kredit Uncommitted Kredit Angsuran Berjangka (KAB) ditingkatkan menjadi sebesar Rp 200.000, dan jangka waktu penarikan pinjaman diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 19 Nopember 2013.
On 28 December 2010, the Company and Bank Danamon signed an amendment of the Term Installment Credit (KAB) Agreement with the maximum credit limit of the Uncommitted Term Installment Credit (KAB) facility was increased to Rp 200,000, and the loan drawdown period was extended and will expire on 19 November 2013.
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 108.221.
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 108,221.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 6.390 dan Rp 58.477.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 6,390 and Rp 58,477, respectively.
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon berupa fasilitas Uncommitted Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dengan batas maksimum sebesar Rp 200.000 dan bersifat “revolving”. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 5 (lima) tahun. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan (Catatan 4).
On 10 October 2006, the Company entered into a Credit Agreement with Bank Danamon in the form of uncommitted Term Installment Credit (KAB) facility with a maximum credit limit of Rp 200,000 and on a “revolving” basis. The term of the loan was 5 (five) years. The loan is secured by net investments in finance lease (Note 4).
Pada tanggal 11 Nopember 2007, Perusahaan dan Bank Danamon menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit tersebut, dimana batas maksimum kredit yang semula sebesar Rp 200.000 diturunkan menjadi sebesar Rp 113.660.
On 11 November 2007, the Company and Bank Danamon signed an amendment of the Credit Agreement, wherein the original maximum credit limit was decreased from Rp 200,000 to Rp 113,660.
Perjanjian Kredit tersebut telah diubah beberapa kali.
The Credit Agreement had been amended several times.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Bank Danamon menandatangani perubahan Perjanjian Kredit dimaksud dimana batas maksimum kredit ditetapkan sebesar Rp 40.000, dan jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Nopember 2011.
On 31 December 2010, the Company and Bank Danamon signed an amendment of the Credit Agreement where maximum credit limit was set to Rp 40,000, and the term of the loan was extended and will expire on 19 November 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 5.597.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 5,597.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/55
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/55
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Continued)
Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon berupa fasilitas Kredit Modal Kerja dengan batas maksimum sebesar Rp 100.000 dan bersifat “revolving”. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 12 (dua belas) bulan dari tanggal Perjanjian Kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
On 10 May 2013, the Company entered into a Credit Agreement with Bank Danamon in the form of working capital facility with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “revolving” basis. The term of the loan was 12 (twelve) months from the Credit Agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
LIM Asia Special Situations Master Fund Limited
LIM Asia Special Situations Master Fund Limited
(13) Pada tanggal 3 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan Jaminan dengan LIM Asia Special Situations Master Fund Limited (LIM) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan awal kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(13) On 3 March 2011, the Company entered into a Secured Term Loan Facility Agreement with LIM Asia Special Situations Master Fund Limited (LIM) with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 50.000.
In 2011, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 50,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp 4.546 dan Rp 22.727.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding loan amounted to Rp 4,546 and Rp 22,727, respectively.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(14) Pada tanggal 2 September 2010, Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) menandatangani Perjanjian Perubahan Akta Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term Loan), berupa tambahan fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas Term Loan II dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 250.000 dan bersifat “nonrevolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman selama 43 (empat puluh tiga) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(14) On 2 September 2010, the Company and PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) signed an Amendment to the Term Loan Credit Agreement, in the form of additional credit facility of Term Loan II with a maximum credit limit of Rp 250,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 43 (forty-three) months from the credit agreement date. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 250.000.
In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 250,000.
Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 73.611.
As of 31 December 2012 the outstanding loan amounted to Rp 73,611.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Pada tanggal 18 Nopember 2011, BII telah mengambilalih pinjaman Perusahaan kepada PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) sebesar Rp 16.428, dengan ketentuan dan persyaratan yang masih sama dengan yang dilakukan dengan Maybank sebelumnya.
On 18 November 2011, BII had taken over the outstanding loan of the Company to PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) amounting to Rp 16,428, with similar terms and conditions as previously entered into with Maybank.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
307
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/56
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Lanjutan)
308
Exhibit E/56
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 6.429.
As of 31 December 2012 the outstanding loan amounted to Rp 6,429.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
(15) Pada tanggal 9 Juli 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penambahan Fasilitas Kredit dengan PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas), berupa tambahan fasilitas Term Loan II dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving”, untuk keperluan modal kerja pembiayaan. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal awal pencairan kredit. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
(15) On 9 July 2010, the Company entered into an Additional Credit Facility Agreement with PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas), in the form of an additional Term Loan facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000 and on a “non-revolving” basis, for financing working capital. The term of the loan was 36 (thirty-six) months from the drawdown date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.
In 2010, the Company had drawndown the loan amounting to Rp 100,000.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 35.992.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 35,992.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
(16) Pada tanggal 10 Juni 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pinjaman Kredit Angsuran (Installment Loan) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 10 Juni 2013 dengan jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut. Pinjaman tersebut dijamin dengan investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 4 dan 5).
(16) On 10 June 2010, the Company entered into an Installment Loan Agreement with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with a maximum credit limit of Rp 50,000. The term of the loan was 3 (three) years from the signing date of the agreement and will expire on 10 June 2013 with drawdown period of 6 (six) months from the signing date of the agreement. The loan is secured by net investments in finance lease and consumer financing receivables (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 8.333.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 8,333.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/57
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/57
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(17) Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman Transaksi Khusus IV dengan PT Bank CIMB Niaga (Bank CIMB Niaga) dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 50.000 dan bersifat on liquidity basis. Jangka waktu penarikan pinjaman tersebut selama 39 (tiga puluh sembilan) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 17 Juni 2013. Seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perjanjian. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5).
(17) On 15 March 2010, the Company entered into a Special Transaction Loan facility IV Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) with a maximum credit limit of Rp 50,000 and on a liquidity basis. The term of drawndown of the loan was 39 (thirty-nine) months from the signing date of the agreement and will expire on 17 June 2013. The entire facilities are required to be utilized within 3 (three) months from the agreement date. The loan is secured by consumer financing receivables (Note 5).
Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman tersebut sebesar Rp 6.945.
As of 31 December 2012, the outstanding loan amounted to Rp 6,945.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
c. Pinjaman lainnya
c. Other borrowings
PT BCA Finance
PT BCA Finance
Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan BCA Finance, untuk tujuan pengadaan 24 (dua puluh empat) kendaraan untuk keperluan operasional Perusahaan senilai Rp 3.274. Jangka waktu pembayaran pembiayaan tersebut selama 3 (tiga) tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan kendaraan operasional Perusahaan.
On 25 March 2011, the Company entered into a Consumer Financing Agreement with BCA Finance, for the acquisition of 24 (twenty-four) operational vehicles totaling Rp 3,274. The term of the facility was 3 (three) years. The facility is secured by operational vehicles of the Company.
Pada tahun 2011, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut sebesar Rp 3.274.
In 2011, the Company had fully utilized the facility amounting to Rp 3,274.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo fasilitas tersebut sebesar Rp 1.328.
As of 31 December 2012, the outstanding balance of the facility amounted to Rp 1,328.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.
As of 31 December 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding loan.
Pada tanggal 25 April 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan PT BCA Finance. Perusahaan memperoleh pembiayaan tersebut untuk tujuan pengadaan 13 (tiga belas) kendaraan untuk keperluan operasional Perusahaan senilai Rp 1.823. Jangka waktu pembayaran pembiayaan ini adalah selama 3 (tiga) tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan kendaraan operasional Perusahaan.
On 25 April 2011, the Company entered into a Consumer Financing Agreement with PT BCA Finance, for the acquisition of 13 (thirteen) operational vehicles totaling Rp 1,823. The term of the facility was 3 (three) years. The facility is secured by operational vehicles of the Company.
Pada tahun 2011, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut sebesar Rp 1.823.
In 2011, the Company had fully utilized the facility amounting to Rp 1,823.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 172 dan Rp 820.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding balance of the facility amounted to Rp 172 and Rp 820, respectively.
Seluruh fasilitas pembiayaan tersebut dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 6).
All the above-mentioned facilities are secured by the vehicles financed (Note 6).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
309
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/58
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
310
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Exhibit E/58
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
Pembatasan dan Kewajiban
Covenants
Atas pinjaman-pinjaman yang diterima Perusahaan, umumnya para kreditur mensyaratkan adanya pembatasanpembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, yang pada umumnya meliputi: - Menjaga rasio jumlah pencadangan kerugian penurunan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, atau - Menyerahkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada Bank selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak berakhirnya tahun buku yang bersangkutan dan laporan keuangan kuartalan paling lambat 60 hari sejak berakhirnya tiap kuartal, atau - Menjaga rasio pembagian dividen maksimum 50% dari laba bersih, atau - Menjaga rasio antara jaminan fasilitas kredit minimal 100%-110% dari outstanding pinjaman, atau - Menjaga gearing ratio (rasio antara pinjaman dengan modal sendiri) tidak lebih besar dari 5 (lima) kali sampai dengan 10 (sepuluh) kali, atau - Menjaga Non Performing Loan (NPL) tidak melebihi 5% dari piutang pembiayaan, atau - Dampak mata uang yang tidak dilindungi secara keseluruhan maksimum 25% dari jumlah nilai aset bersih berwujud secara keseluruhan, atau - Ekuitas diharuskan lebih besar dari Rp 1.000.000, atau melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank, salah satunya apabila terdapat perubahan komposisi pemegang saham mayoritas, perubahan susunan anggota komisaris dan direksi, perubahan bidang atau jenis kegiatan usaha Perusahaan, serta apabila Perusahaan melakukan pembubaran, penggabungan usaha dan atau peleburan dengan Perusahaan lain.
On loans received by the Company, the creditors generally entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which generally include the followings: - Maintaining the ratio of total allowance for impairment losses as required by the Accounting Standard, or - Submitting annual audited financial statements to the Bank no later than 4 (four) months subsequent to the year end and quarterly financial statements no later than 60 (sixty) days subsequent to the quarterly period end, or
Pada tahun 2013, pinjaman-pinjaman dalam Rupiah tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga per tahun antara 7,50% - 12,75% (2012: 7,00% - 12,75%).
In 2013, the above loans in Rupiah in bear interest per annum at rates ranging from 7.50% - 12.75% per annum (2012: 7.00%- 12.75%).
Pada tahun 2013, pinjaman-pinjaman dalam mata uang asing tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga per tahun antara 2,77% - 4,82% (2012: 3,86% - 4,86%).
In 2013, the above loans in foreign currency in bear interest per annum at rates ranging from 2.77% - 4.82% per annum (2012: 3.86% - 4.86%).
Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan atas fasilitas kredit di atas berkisar antara 100% sampai 110%, atau berkisar antara 100% sampai 110% dari jumlah outstanding pinjaman dan diikat secara fidusia.
Total consumer financing receivables pledged as collateral for the above-mentioned credit facilities was ranging from 100% to 110%, or ranging from 100% to 110% of total outstanding loans and fiduciary transferred.
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan diwajibkan dalam perjanjian pinjaman.
yang
The Company has complied with covenants on loan agreement.
Tidak ada pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.
There are no principal and interest of loans that have been due but not yet paid.
- Maintaining the maximum dividend payout ratio of 50% of net profit, or - Maintaining the security margin of at least 100%-110% of the total outstanding loan, or - Maintaining gearing ratio (debt to equity ratio) of not greater than 5 (five) to 10 (ten) times, or - Maintaining Non Performing Loans (NPL) shall not exceed 5% of financing receivables, or - The impact of currency risk exposure that are not being covered/hedged shall not exceed 25% of the total net tangible assets, or - Total equity should be greater than Rp 1,000,000, or provide a written notice to the Bank, should any of the following condition are met: changes in the compostion of the majority shareholder, changes in the composition of the board of commissioners and directors, one of them if there are changes in the composition of major shareholders, changes in the composition of the Commissioners and Directors, alter the nature of business, change the field or type of business activities, and enter into consolidation, merger, acquisitions.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/59
Exhibit E/59
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK UTANG YANG DITERBITKAN
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. DEBT SECURITIES ISSUED
a. Utang Obligasi
Nama obligasi Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 terdiri dari: Seri A Seri B Seri C Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 terdiri dari: Seri A Seri B Seri C Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 terdiri dari: Seri A Seri B Seri C
a. Bond Payable Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
12 Juli/ July 2012 8 Juli/ July 2013 8 Juli/ July 2014
17 Juni/ June 2013 12 Juni/ June 2014 12 Juni/ June 2015
1 Maret/ March 2014 19 Februari/ February 2015 19 Februari/ February 2016
Tingkat bunga per tahun/ Annual interest rate 2013 2012
Nilai nominal/ Nominal value 2013 2012
-
-
-
-
10,25%
-
11,00%
11,00%
Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 consist of: A Series
-
228.000
Name of bonds
102.000
B Series
228.000
C Series
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 consist of: 195.000 A Series
-
7,00%
-
8,00%
8,00%
110.000
110.000
B Series
8,50%
8,50%
270.000
270.000
C Series Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 consist of: A Series
7,50%
-
100.000
-
8,50%
-
370.000
-
B Series
9,00%
-
155.000
-
C Series
Jumlah nilai nominal
1.233.000
Dikurangi: Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
(
Bersih
3.812 ) ( 1.229.188
905.000
4.514 )
Total nominal value Less: Unamortized bond issuance cost
900.486
Net
Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011
Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011
Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK melalui surat No. S-7248/BL/2011 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah nominal sebesar Rp 450.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1b). Obligasi tersebut merupakan obligasi berseri yang terdiri dari Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 90.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun, Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 102.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, dan Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 228.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun.
On 28 June 2011, the Company obtained an effective statement from Bapepam-LK through its letter No. S-7248/BL/2011 in respect with the Public Offering of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, at a nominal value of Rp 450,000, offered at par (Note 1b). These bonds are series bonds consisting of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 A Series with a nominal value of Rp 90,000 bearing fixed interest rate of 9.00% per annum, Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 B Series with a nominal value of Rp 102,000 bearing fixed interest rate of 10.25% per annum, and Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 C Series with a nominal value of Rp 228,000 bearing fixed interest rate of 11.00% per annum.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
311
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/60
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan)
312
Finance
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)
a. Utang Obligasi (Lanjutan) Obligasi BFI (Lanjutan)
Exhibit E/60
a. Bond Payable (Continued) Indonesia
III
Tahun
2011
Obligasi BFI (Continued)
Finance
Indonesia
III
Tahun
2011
Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi. Bunga Obligasi terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri Obligasi dibayarkan pada tanggal 12 Juli 2012 untuk Seri A, 8 Juli 2013 untuk Seri B dan 8 Juli 2014 untuk Seri C.
Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from the issuance date. The final interest payment on the bonds as well as the principal of the bond will mature on 12 July 2012 for A Series, 8 July 2013 for B Series and 8 July 2014 for C Series, respectively.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat Fitch Ratings No. RC47/DIR/VI/2011 tanggal 22 Juni 2011 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi tersebut telah mendapat peringkat A(idn) yang berlaku sampai dengan 22 Juni 2012.
Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC47/DIR/VI/2011 dated 22 June 2011 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), these bonds were rated at A(idn) which valid until 22 June 2012.
Obligasi tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak ketiga dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang (Catatan 4 dan 5).
These bonds were secured by the fiduciary transfers of the Company’s consumer financing receivables and net investments in finance lease to the third parties which categorized as current totalling 110% of the principal amount of the bonds payable (Notes 4 and 5).
Penerbitan Obligasi tersebut dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 1 tanggal 1 April 2011 beserta perubahanperubahannya yang dibuat antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, selaku Wali Amanat, terakhir dengan akta notaris No. 83 tanggal 23 Juni 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The issuance of these bonds is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 1 dated 1 April 2011 and its respective amendments thereof entered into by the Company and PT Bank Mega Tbk, as a Trustee, most recently by notarial deed No. 83 dated 23 June 2011, both of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi yang diterbitkan dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah tahun pertama sejak tanggal emisi.
The Company reserves the rights to buy back a part of or the entire bonds issued provided that it carried out one year subsequent to the issuance date.
Pada tanggal 12 Juli 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri A tersebut.
As of 12 July 2012, the Company had fully repaid the entire outstanding Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 A Series.
Pada tanggal 8 Juli 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri B tersebut.
As of 8 July 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 B Series.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap yang terutang masing-masing sebesar Rp 228.000 dan Rp 330.000.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap amounted to Rp 228,000 and Rp 330,000, respectively.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/61
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) a. Utang Obligasi (Lanjutan)
Exhibit E/61
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued) a. Bond Payable (Continued)
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012
Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK melalui surat No. S-6878/BL/2012 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) dengan jumlah nominal sebesar Rp 575.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1b). Obligasi tersebut merupakan obligasi berseri yang terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 195.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 110.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% per tahun, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 270.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun.
On 4 June 2012, the Company obtained an effective statement from Bapepam-LK through its letter No. S-6878/BL/2012 in respect with the Public Offering of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I), at a nominal value of Rp 575,000, offered at par (Note 1b). These bonds are series bonds consisting of Obligasi Berkelanjutan I Tahap I A Series with a nominal value of Rp 195,000 bearing fixed interest rate of 7.00% per annum, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I B Series with a nominal value of Rp 110,000 bearing fixed interest rate of 8.00% per annum, and Obligasi Berkelanjutan I Tahap I C Series with a nominal value of Rp 270,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum.
Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi. Bunga Obligasi terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri Obligasi dibayarkan pada tanggal 17 Juni 2013 untuk Seri A, 12 Juni 2014 untuk Seri B dan 12 Juni 2015 untuk Seri C.
Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from the issuance date. The final interest payment on the bonds as well as the principal of the bond will mature on 17 June 2013 for A Series, 12 June 2014 for B Series and 12 June 2015 for C Series, respectively.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat Fitch Ratings No. RC 15/DIR/II/2012 tanggal 17 Februari 2012 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi tersebut telah mendapat peringkat A(idn) yang berlaku sampai dengan 17 Februari 2013.
Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC 15/DIR/II/2012 dated 17 February 2012 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), these bonds were rated at A(idn) which valid until 17 February 2013.
Obligasi tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak ketiga dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya sebesar 80% (delapan puluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang (Catatan 4 dan 5).
The bonds were secured by the fiduciary transfers of the Company’s consumer financing receivables and net investments in finance lease to the third parties which categorized as current totalling 80% of the principal amount of the bonds payable (Notes 4 and 5).
Penerbitan Obligasi tersebut dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 No. 25 tanggal 14 Maret 2012 beserta perubahan-perubahannya yang dibuat antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, selaku wali amanat, terakhir dengan Akta notaris No. 74 tanggal 25 Mei 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The issuance of these bonds is based on the Deed of Trusteeship Agreement of Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012 No. 25 dated 14 March 2012 and its respective amendments thereof entered into by the Company and PT Bank Mega Tbk, as a Trustee, most recently by Notarial deed No. 74 dated 25 May 2012, both of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi yang diterbitkan dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah tahun pertama sejak tanggal emisi.
The Company reserves the rights to buy back a part of or the entire bonds issued provided that it carried out one year subsequent to the issuance date.
Pada tanggal 17 Juni 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A tersebut.
As of 17 June 2013, the Company had fully repaid the entire outstanding Obligasi Berkelanjutan I Tahap I A Series.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I yang terutang masingmasing sebesar Rp 380.000 dan Rp 575.000.
As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I Tahap I amounted to Rp 380,000 and Rp 575,000, respectively.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
313
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/62
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) a. Utang Obligasi (Lanjutan)
314
Exhibit E/62
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued) a. Bond Payable (Continued)
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC01/DIR/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012, Obligasi BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 dan Medium Term-Notes (MTN) BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 tersebut telah mendapat peringkat A+(idn) (sebelumnya peringkat A(idn)) yang berlaku sampai dengan tanggal 10 Januari 2014.
Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC01/DIR/I/2013 dated 10 January 2013 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012, BFI Finance Indonesia III Tahun 2011 and Medium Term-Notes (MTN) BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 were rated at A+(idn) (formerly rated at A(idn)) which valid until 10 January 2014.
Perusahaan telah menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) dengan jumlah nominal sebesar Rp 625.000, yang terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 100.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 370.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 155.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun. Bunga Obligasi tersebut dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi. Bunga Obligasi terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri Obligasi dibayarkan pada tanggal 1 Maret 2014 untuk Seri A, 19 Februari 2015 untuk Seri B dan 19 Februari 2016 untuk Seri C. Obligasi tersebut akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Februari 2013.
The Company issued and offered Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II) at a nominal value of Rp 625,000, consisting of Obligasi Berkelanjutan I Tahap II A Series with a nominal value of Rp 100,000 bearing fixed interest rate of 7.50% per annum, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II B Series with a nominal value of Rp 370,000 bearing fixed interest rate of 8.50% per annum, and Obligasi Berkelanjutan I Tahap II C Series with a nominal value of Rp 155,000 bearing fixed interest rate of 9.00% per annum. Interests on these Bonds are paid on a quarterly basis starting from the issuance date. The final interest payment on the Bonds as well as the principal of the Bond will mature on 1 March 2014 for A Series, 19 February 2015 for B Series and 19 February 2016 for C Series, respectively. These Bonds will be listed at the Indonesian Stock Exchange on 20 February 2013.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC02/DIR/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), Obligasi tersebut telah mendapat peringkat A+(idn) yang berlaku sampai dengan tanggal 10 Januari 2014.
Based on the rating results on long-term debentures according to Letter No. RC02/DIR/I/2013 dated 10 January 2013 of PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”), these Bonds were rated at A+(idn) which valid until 10 January 2014.
Obligasi tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak ketiga dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya sebesar 80% (delapan puluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang yang harus tersedia 5 bulan setelah tanggal emisi (Catatan 4 dan 5).
The Bonds were secured by the fiduciary transfers of the Company’s consumer financing receivables and net investments in finance lease to the third parties which categorized as current totalling 80% (eighty percent) of the principal amount of the Bonds payable after 5 months from issuance date (Notes 4 and 5).
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap II yang terutang sebesar Rp 625.000.
As of 31 December 2013, the outstanding principal of Obligasi Berkelanjutan I Tahap II amounted to Rp 625,000.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/63
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan) a. Utang Obligasi (Lanjutan)
Exhibit E/63
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued) a. Bond Payable (Continued)
Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi mensyaratkan adanya pembatasan-pembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.054.818 dan Rp 823.003 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 4 dan 5). Selain itu, berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain:
The Bonds Trustee Agreements prescribe several negative covenants to the Company, entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which among others collateral with fiduciary transfer of net investments in finance lease and consumer financing receivables amounting to Rp 1,054,818 and Rp 823,003 as of 31 December 2013 and 2012, respectively (Notes 4 and 5). Moreover, under the agreements, the Company is not allowed to, among others:
a. Melakukan pembayaran kecuali pembagian dividen kepada pemegang saham pada tahun buku Perusahaan atau kepada kreditur lainnya yang utangnya tidak dijamin dengan jaminan khusus (Kreditur Preferen), selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang atau Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terutang berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Utang.
a. Carries out a payment except of dividend payments to shareholders during the Company’s financial year or to any other creditors whose debt are not secured by specific collateral (preferred creditors), as long as the Company fails to make payment of the payable amount or the Company does not make payments of the payable amount based on a Trustee Agreement and Acknowledgement of Debt.
b. Mengalihkan kekayaan atau menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perusahaan, yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perusahaan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, kecuali untuk keperluan dalam rangka pendanaan kegiatan usaha Perusahaan dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
b. Transfer asset or pledge the assets as collateral on debts, which constitute of greater than 50% (fifty percent) of the Company’s net assets in 1 (one) transacation or more, whether its related to one another or not, that occur within 1 (one) financial year, except for the purposes of financing the Company’s operational activities and has obtained approval through the Company’s General Meeting of Shareholders
c. Melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan Pembayaran pokok dan/atau bunga obligasi.
c. Carries out a business combination, consolidation and merger with another company unless provided that its carried out in a similar industry and have no negative impact to the course of the Company’s operational business and does not affect the Company’s ability to pay the principal and/or interes on the bonds.
d. Melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
d. Carries out business activities other than those set forth in the Articles of Association of the Company.
e. Mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perusahaan.
e. Entered into a management agreement or other similar agreement that resulted in the Company operations being controlled by other parties that may result in a significant negative impact to the Company’s business operation.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
315
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/64
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan)
Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 terdiri dari: Seri A Seri B
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)
b. Medium Term Notes (MTN)
Nama Medium Term Notes
Exhibit E/64
b. Medium Term Notes (MTN) Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
25 Januari/ January 2014 25 Januari/ January 2015
Tingkat bunga per tahun/ Annual interest rate 2013 2012
Nilai nominal/ Nominal value 2013 2012
9,50%
9,50%
25.000
25.000
10,50%
10,50%
200.000
200.000
225.000
225.000
Jumlah nilai nominal Dikurangi: Biaya emisi Medium Term Notes yang belum diamortisasi
(
Bersih
316
480 ) ( 224.520
949 ) 224.051
Name of Medium Term Notes Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 consist of: A Series B Series Total nominal value Less: Unamortized Medium Term Notes issuance cost Net
Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012
Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012
Pada tanggal 25 Januari 2012, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 (MTN I) yang terdiri dari MTN I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 25.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun dan MTN I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 200.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun.
On 25 January 2012, the Company issued a Medium Term Notes BFI Finance Indonesia I Tahun 2012 (MTN I) which consist of MTN I A Series with a nominal value of Rp 25,000 bearing fixed interest rate of 9.50% per annum and MTN I B Series with a nominal value of Rp 200,000 bearing fixed interest rate of 10.50% per annum.
Bunga MTN I dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN tersebut. Pembayaran Bunga MTN I terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing pada tanggal 25 Januari 2014 untuk Seri A dan 25 Januari 2015 untuk Seri B.
Interests on the MTN I are paid on a quarterly basis according to the interest payment schedule of the MTN. The final interest payment on the MTN I as well as the principal will mature on 25 January 2014 for A Series and 25 January 2015 for B Series, respectively.
Biaya emisi MTN I yang belum di amortisasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 480 dan Rp 949.
Unamortized MTN I issuance cost on 31 December 2013 and 2012 amounted to Rp 480 and Rp 949, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pokok MTN I yang terutang sebesar Rp 225.000.
On 31 December2013 and 2012, the outstanding principal of MTN I amounted to Rp 225,000.
Perjanjian Perwaliamanatan MTN I mensyaratkan adanya pembatasan-pembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 225.008 dan Rp 225.001 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 4 dan 5). Selain itu, berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain:
The MTN I Trustee Agreement prescribes several negative covenants to the Company, entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which among others, collateral with fiduciary transfer of net investments in finance lease and consumer financing receivables amounting to Rp 225,008 and Rp 225,001 as of 31 December 2013 and 2012 (Notes 4 and 5). Moreover, under the agreement, the Company is not allowed to, among others:
a. Melakukan pembayaran kecuali pembagian dividen kepada pemegang saham pada tahun buku Perusahaan atau kepada kreditur lainnya yang utangnya tidak dijamin dengan jaminan khusus (kreditur preferen), selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang atau Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terutang berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Utang.
a. Carries out a payment except of dividend payments to shareholders during the Company’s financial year or to any other creditors whose debt are not secured by specific collateral (preferred creditors), as long as the Company fails to make payment of the payable amount or the Company does not make payments of the payable amount based on a Trustee Agreement and Acknowledgement of Debt.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/65
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan)
Exhibit E/65
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. DEBT SECURITIES ISSUED (Continued)
b. Medium Term Notes (MTN) (Lanjutan)
b. Medium Term Notes (MTN) (Continued)
Selain itu, berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain: (Lanjutan)
Moreover, under the agreement, the Company is not allowed to, among others: (Continued)
b. Mengalihkan kekayaan atau menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perusahaan, yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perusahaan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, kecuali untuk keperluan dalam rangka pendanaan kegiatan usaha Perusahaan dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
b. Transfer asset or pledge the assets as collateral on debts, which constitute of greater than 50% (fifty percent) of the Company’s net assets in 1 (one) transacation or more, whether its related to one another or not, that occur within 1 (one) financial year, except for the purposes of financing the Company’s operational activities and has obtained approval through the Company’s General Meeting of Shareholders
c. Melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok dan/atau bunga MTN I.
c. Carries out a business combination, consolidation and merger with another company unless provided that its carried out in a similar industry and have no negative impact to the course of the Company’s operational business and does not affect the Company’s ability to pay the principal and/or interest on the MTN I.
d. Melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
d. Carries out business activities other than those set forth in the Articles of Association of the Company.
e. Mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perusahaan.
e. Entered into a management agreement or other similar agreement that resulted in the Company operations being controlled by other parties that may result in a significant negative impact to the Company’s business operation.
10. PERPAJAKAN
10. TAXATION
a. Utang pajak
a. Taxes payable 2013
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) – Final Taksiran pajak penghasilan badan terutang Jumlah
2012
12.531 418 11.271 301 94
12.783 335 11.375 288 252
35.006
6.109
59.621
31.142
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4(2) – Final Estimated income tax payable Total
317
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/66
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/66
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (Continued)
b. Pajak penghasilan
b. Income taxes A reconciliation between profit before income tax, as presented in the statements of comprehensive income, and estimated taxable profit for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum pajak penghasilan
613.875
Profit before income tax
1.452
912
Permanent differences: Rent expenses
15.521 ) 195
Jumlah beda tetap
21.954 ) (
Beda temporer: Gaji dan imbalan pasca-kerja Cadangan kerugian penurunan nilai investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain Penghapusan piutang ( Penyusutan aset tetap ( Keuntungan bersih atas penjualan aset tetap ( Amortisasi biaya emisi efek utang yang diterbitkan Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas pinjaman yang diterima ( Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas piutang pembiayaan konsumen ( Jumlah beda temporer Taksiran laba kena pajak
8.080 ) (
4.782 ) -
1.320
Finance income subjected to final tax income from related parties subjected to income tax article 23 Other expenses
2.550 )
Total permanent differences Temporary differences: Salaries and post-employment benefits
22.742
10.427
73.651 59.319 ) ( 10.787 ) ( 206 ) (
Allowance for impairment losses of net investments in finance lease, consumer financing receivables 50.583 and other receivables 46.595 ) Receivables written-off 10.227 ) Depreciation of property and equipment 108 ) Net gain on sale of equipment
1.171 (
2.094 )
4.527 )
9.596
Amortization of debt securities issued cost
Unamortized transaction cost on fund borrowings Unamortized transaction cost on consumer financing 536 receivables
7.453 ) 15.272
12.118
Total temporary differences
660.545
623.443
Estimated taxable income
Beban pajak penghasilan 2013 25% x Rp 660.545 2012 20% x Rp 623.443
165.136
Beban pajak penghasilan Dikurangi: kredit pajak penghasilan pasal 25
124.689
Estimated income tax expense 2013 25% x Rp 660,545 2012 20% x Rp 623,443
165.136
124.689
Estimated income tax expense
130.130
118.580
Less: income tax credit article 25
35.006
6.109
Estimated corporate income tax payable
-
Taksiran pajak penghasilan badan terutang
318
667.227
Beda tetap: Beban sewa Pendapatan keuangan yang pajaknya bersifat final ( Pendapatan imbalan dari pihak berelasi yang dikenai PPh Pasal 23 ( Beban lain-lain (
2012
-
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Badan.
The corporate income tax calculation for 2013 was a preliminary estimate made for accounting purposes and its subject to revision when the Company lodged its Annual Corporate Income Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 sesuai dengan SPT Perusahaan.
The calculation of corporate income tax for 2012 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/67
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/67
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (Continued)
b. Pajak penghasilan (Lanjutan)
b. Income taxes (Continued) Based on the Taxation Laws in Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within 5 (five) years of the time the tax becomes due. Amendments to tax obligations of the Company are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. Koreksi terhadap kewajiban pajak Perusahaan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan. c. Pajak tangguhan
c. Deferred tax The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows:
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal terdiri dari:
31 Desember/ December 2012
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) into statements of comprehensive income
31 Desember/ December 2013
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar Cadangan saham kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham Penyusutan aset tetap ( Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen Biaya emisi efek utang yang diterbitkan belum diamortisasi ( Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas pinjaman yang diterima ( Aset pajak tangguhan - Bersih
Deferred tax assets (liabilities)
-
Allowance for impairment losses Post-employment benefits Accrued expenses
2.257 2.925 1.309
4.147 2.209 930
6.404 5.134 2.239
4.909 ) (
4.942 3.975 ) (
Management and employee stock options 4.942 program share reserve 8.884 ) Depreciation of property and equipment
8.705
Unamortized transaction cost on net investments in finance lease and consumer financing receivables
20 (
1.073 )
Unamortizated debt securities issued cost
3.454 ) (
1.995 ) (
5.449 )
Unamortized transaction cost on fund borrowings
5.489
6.529
8.454 1.093 )
251
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
12.018
Deferred tax assets – Net
319
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/68
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/68
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (Continued)
c. Pajak tangguhan (Lanjutan)
c. Deferred tax (Continued) The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows: (Continued)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal terdiri dari: (Lanjutan) Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) into statements of comprehensive income
31 Desember/ December 2011
31 Desember/ December 2012
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Deferred tax assets (liabilities)
Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap ( Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen Biaya emisi efek utang yang diterbitkan belum diamortisasi ( Biaya transaksi yang belum diamortisasi atas pinjaman yang diterima (
1.459 2.242 1.244 2.842 ) (
798 683 65 2.067 ) (
107
8.454
Unamortized transaction cost on net investments in finance lease and consumer financing receivables
419 ) (
1.093 )
Unamortizated debt securities issued cost
5.373 )
1.919 (
3.454 )
Unamortized transaction cost on fund borrowings
4.403
1.086
5.489
8.347 674 ) (
Aset pajak tangguhan - Bersih
d. Beban Pajak Penghasilan
Deferred tax assets – Net
The management believes that future taxable profit will be sufficient to be compensated against the deductible of temporary differences.
Manajemen berkeyakinan bahwa laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasikan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
d. Income Tax Expense A reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the profit before income tax, and the income tax expense as presented in the statements of comprehensive income for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
2012
Laba sebelum pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
667.227
613.875
Profit before income tax as presented in the statements of comprehensive income
Beban pajak dengan tarif pajak tunggal yang berlaku
166.807
122.775
Tax expense at the applicable tax rate
Pengaruh pajak penghasilan atas: beda tetap pada tarif pajak tunggal yang berlaku beda temporer pada tarif pajak tunggal yang berlaku Penyesuaian Beban Pajak Penghasilan
320
2.257 Allowance for impairment losses 2.925 Post-employment benefits 1.309 Accrued expenses 4.909 ) Depreciation of property and equipment
( (
5.489 ) ( -
2.710 )
158.608
510 ) -
1.338
Tax effects on: permanent differences at the applicable single tax rate temporary differences at the applicable single tax rate Adjustment
123.603
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Income Tax Expense
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/69
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/69
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (Continued)
e. Administrasi
e. Administration
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On 28 December 2007, the President of the Republic Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Forum of Publicly-listed Companies”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one tax year.
Pada tahun 2012, Perusahaan telah memenuhi persyaratan diatas untuk mendapatkan penurunan tarif sebesar 5%.
On 2012, the Company has met the requirements to obtain the reduced income tax rate of 5%.
Pada tanggal 21 Nopember 2013, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2013 (“PP No. 77/2013”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On 21 November 2013, the President of the Republic Indonesia stipulated the Government Regulation No. 77 Year 2013 (“Gov. Reg. No. 77/2013”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Forum of Publicly-listed Companies”.
PP No. 77/2013 ini mengatur Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan dalam negeri, dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
This Gov. Reg. No. 77/2013 provides that resident publicly-listed companies can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than income tax rate on resident corporate tax payers, by fulfilling the following requirements:
a. paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan masuk dalam penitipan kolektif di lembaga penyimpanan dan penyelesaian; b. saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus dimiliki oleh paling sedikit 300 Pihak; c. masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf b hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh; dan d. ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.
a.
at least 40% (forty percent) of the total paid shares deposited for traded in stock exchange in Indonesia and entered in the collective deposit at the custodian and settlement institution.
b.
such shares as reffered in point a should be owned by at least 300 parties. each party as reffered in point b may only owning less than 5% (five percent) of the total issued and paid up shares.
Pada tahun 2013, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan di atas untuk mendapatkan penurunan tarif sebesar 5%.
On 2013, the Company has not met requirements to obtain the reduced income tax rate of 5%.
c.
d.
These requirements as reffered in point a, point b and point c should be fulfilled for a period of 183 (one-hundred-eighty-three) days in 1 (one) tax year.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
321
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/70
Exhibit E/70
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
10. TAXATION (Continued)
Surat Ketetapan Pajak
f. Tax Assessments During 2013, the Company received tax assessments letters confirming under payment and tax invoices of income tax article 21 for 2011 and 2012 fiscal years amounted to Rp 32 and Rp 1, respectively. The Company had paid this amount and charged it to 2013 statements of comprehensive income.
Selama tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak penghasilan pasal 21 untuk tahun pajak 2011 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 32 dan Rp 1. Perusahaan telah membayar jumlah tersebut dan membebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2013. 11. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
11. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2013
2012
Bunga Bonus dan tunjangan Jasa tenaga ahli Lainnya
35.500 24.530 1.639 18.594
26.559 29.390 739 13.540
Interest Bonus and allowance Professional fees Others
Jumlah
80.263
70.228
Total
12. MODAL SAHAM
12. SHARE CAPITAL The composition of the shareholder of the Company based on the share register of PT Sirca Datapro Perdana, the share registrar, as of 31 December 2013 and 2012, are as follow:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang saham Trinugraha Capital & CO SCA The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
683.524.966 140.366.396 82.737.320 619.985.880
170.881 35.092 20.684 154.997
44,77 9,19 5,42 40,62
Trinugraha Capital & CO SCA The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Others (each below 5%)
1.526.614.562
381.654
100,00
Total
Jumlah
Nilai nominal/ Amount
%
Shareholders
2012
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of Shares
Trinugraha Capital & CO SCA The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
683.524.966 148.971.196 79.054.020 609.128.380
170.881 37.243 19.764 152.282
44,95 9,80 5,20 40,05
Trinugraha Capital & CO SCA The NT TST CO S/A Equinox Partners, LP The NT TST CO S/A Kuroto Fund, LP Others (each below 5%)
1.520.678.562
380.170
100,00
Total
Jumlah
322
2013
Jumlah saham/ Number of Shares
Nilai nominal/ Amount
%
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Shareholders
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/71
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Exhibit E/71
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. SHARE CAPITAL (Continued)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta notaris No. 65 tanggal 21 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan (pemecahan saham) dari sebesar Rp 500 (nilai penuh) per saham menjadi sebesar Rp 250 (nilai penuh) per saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari semula sebanyak 760.339.281 saham menjadi sebanyak 1.520.678.562 saham, dan menyetujui untuk mengubah Pasal 15 ayat 3b mengenai Tugas dan Wewenang Direksi. Pemecahan saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari BEI melalui surat No. S-05439/ BEI.PPJ/07-2012 tertanggal 31 Juli 2012.
Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company as covered by Notarial deed No. 65 dated 21 June 2012 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders resolved to approve the amendment to Paragraphs 1 and 2 of Article 4 of the Articles of Association concerning the changes in par value of the Company’s share (stock split) from Rp 500 (full amount) to Rp 250 (full amount), thus resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 760,339,281 shares to 1,520,678,562 shares, and Paragraph 3b of Article 15, concerning the Duties and Authorities of the Directors. The stock split was approved by the BEI through letter No. S-05439/BEI.PPJ/07-2012 dated 31 July 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh bertambah sebanyak 5.936.000 saham sebagai hasil eksekusi opsi saham dari program MESOP oleh manajemen dan karyawan (Catatan 14).
As of 31 December 2013, the number of issued and fully paid-up shares increase of 5,936,000 shares as result of MESOP program exercised (Note 14).
Jumlah saham yang dimiliki anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari PT Sirca Datapro Perdana, biro administrasi efek, adalah sebanyak 12.767.478 dan 8.327.478 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 0,84% dan 0,55% dari jumlah saham Perusahaan yang beredar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dengan rincian sebagai berikut:
The number of shares held by the member of the board of commissioners and directors of the Company based on the share register of PT Sirca Datapro Perdana, the share registrar, was 12,767,478 and 8,327,478 shares representing 0.84% and 0.55% of the total outstanding shares of the Company as of 31 December 2013 and 2012 with detail as follows:
Nama Anggota/ Name of Members Francis Lay Sioe Ho Cornelius Henry Kho Yan Peter Wangkar Johanes Sutrisno
Jabatan/Positions Presiden Direktur/ President Director Direktur/ Director Direktur/ Director Komisaris/ Commissioner
Jumlah/ Total 13. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Jumlah Saham/Total Shares 2013 2012
2013
%
2012
8.168.232
5.648.232
0,54
0,37
2.461.998 2.137.000 248
2.461.998 217.000 248
0,16 0,14 0,00
0,16 0,02 0,00
12.767.478
8.327.478
0,84
0,55
13. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Sebelum Tahun 2013, saldo akun ini sejumlah Rp 357.906 merupakan selisih lebih antara hasil yang diterima dengan nilai nominal dari setoran modal, penawaran umum perdana dan konversi dari obligasi konversi termasuk penyesuaian saldo karena kuasi reorganisasi. Pada tahun 2013, tambahan sejumlah Rp 16.202 berasal dari pembayaran berbasis saham dari Program Kompensasi Manajemen dan Karyawan Berbasis Saham (MESOP) (Catatan 14).
Before 2013, balance of this account amounted to Rp 357,096 was the difference between amount received and par value from paid-in capital, initial public offering and conversion of convertible bonds including adjustments balance of quasi reorganization. On 2013, addition of Rp 16,202 derived from payments of Management and Employee Stock Options Program (MESOP) (Note 14).
14. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN DAN KARYAWAN BERBASIS SAHAM (MESOP)
14. MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM (MESOP)
Program MESOP yang dilaksanakan oleh Perusahaan mengacu pada ketentuan Peraturan No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Bapepam-LK No. 429/BL/2009 tanggal 9 Desember 2009 tentang “Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” (“Peraturan No. IX.D.4”).
MESOP Program implemented by the Company refers to regulation No. IX.D.4 as included in the Appendix of the Decision Decree of Bapepam-LK No. 429/BL/2009 dated 9 December 2009 regarding “Increase in Capital Without PreEmptive Rights” (“Regulation No. IX.D.4”).
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
323
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/72
Exhibit E/72
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN DAN KARYAWAN BERBASIS SAHAM (MESOP) (Lanjutan)
14. MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM (MESOP) (Continued)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan (RUPSLB) pada tanggal 21 Juni 2012, pemegang saham telah menyetujui Pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan Perseroan melalui Program (MESOP) dengan menerbitkan Hak Opsi untuk membeli saham kepada Peserta Program MESOP sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan, yakni sebanyak-banyaknya sejumlah 38.016.500 saham dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham, atau 76.033.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 (nilai penuh) per saham setelah pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham Tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu.
Based on the resolution of the Extraordinary General meeting of Shareholders (EGM) of the Company dated 21 June 2012, the shareholders approved the implementation of Management and Employee stock options program (MESOP) with issuance of shares options to exercised by MESOP participants maximum 5% of issued and fully paid-up shares of the Company, which is maximum 38,016,500 shares with par value Rp 500 (full amount), or 76,033,000 shares with par value Rp 250 (full amount) after the implementation of the changes in par value of the Company’s share Without Pre-Emptive Rights.
Dalam RUPSLB juga telah disetujui penerbitan saham hasil pelaksanaan Program MESOP untuk Tahap I untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014 dengan harga pelaksanaan yang mengacu kepada sebagaimana diatur dalam butir V.2 Peraturan Pencatatan No. I-A Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. 305/BEJ/072004 tanggal 19 Juli 2004. Sesuai dengan Keterbukaan Informasi yang disampaikan ke Bapepam-LK melalui surat No. Corp./CH/L/VI/12-0129 tanggal 5 Juni 2012, jumlah saham yang akan diterbitkan pada tahap I adalah maksimal 80% dari jumlah MESOP yang telah disetujui atau sebanyakbanyaknya 60.826.400 saham.
The EGM had also approved the issuance of shares for the implementation of the phase 1 up to 20 June 2014 with exercised price which reffered to point V.2 Listing Regulation No. I-A as included in the Appendix of the Decision Decree of virtue of the Directors of PT Bursa Efek Indonesia No. 305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004. Based on the Company’s disclosure letter No. Corp./CH/L/VI/12-0129 to Bapepam-LK dated 5 June 2012, the number of shares issued in phase I maximum 80% of the number approved or maximum 60,826,400 shares.
Selanjutnya BEI melalui suratnya No. S-04847/BEI.PPJ/072012 tertanggal 6 Juli 2012 telah menyetujui pencatatan saham Perusahaan hasil pelaksanaan Program MESOP untuk tahap I sebanyak-banyaknya 60.826.400 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 2.100 (nilai penuh) per saham (sesudah pemecahan nominal saham) yang terdiri dari:
Moreover BEI through its letter No. S-04847/BEI.PPJ/07-2012 dated 6 July 2012 approved the registration of the Company’s shares the results of the MESOP program phase I maximum 60,826,400 shares with exercised price Rp 2,100 (full amount) (after the changes in par value) which consists of:
- Tahap 1: sebanyak-banyaknya 22.809.900 saham tanggal pelaksanaan 1 Mei 2013 sampai dengan 2013 - Tahap 2: sebanyak-banyaknya 38.016.500 saham tanggal pelaksanaan 1 Mei 2014 sampai dengan 2014
dengan 31 Mei
- Grant 1: maximum 22,809,900 shares with grant date of 1 May 2013 up to 31 May 2013
dengan 31 Mei
- Grant 2: maximum 38,016,500 shares with grant date of 1 May 2014 up to 31 May 2014
Rincian dan mutasi MESOP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The details and movements of MESOP for the year ended 31 December 2013 are as follows:
Tanggal penerbitan/ Grant date
Jumlah opsi saham yang diberikan/ Number of share options granted
Tahap I/Grant I
7 Juli/ July 2012
22.809.900 (
Tahap II/Grant II
30 Juni/ June 2013
38.016.500 60.826.400 (
324
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
Jumlah opsi saham yang dieksekusi/ Number of share options exercised 5.936.000 ) -
Tahun eksekusi/ Exercise year 2013 -2014 2014
5.936.000 )
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Harga eksekusi (nilai penuh)/ Exercise price (full amount)
Nilai wajar (nilai penuh)/ Fair value (full amount)
2.100
880
2.100
880
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/73
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Exhibit E/73
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN DAN KARYAWAN BERBASIS SAHAM (MESOP) (Lanjutan)
14. MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM (MESOP) (Continued)
Nilai wajar dari opsi yang diberikan oleh penilai independen menggunakan model penentuan harga opsi Black Scholes dengan asumsi utama yg digunakan dalam perhitungan nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the options granted is determined by an independent valuer using the Black Scholes option-pricing model with key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:
Asumsi/ Assumption 4,60% per tahun/per annum 2 tahun/years 63,94% per tahun/per annum
Tingkat suku bunga bebas risiko Periode opsi Perkiraan ketidakstabilan harga saham
“Beban Gaji dan imbalan kerja” yang diakui sehubungan dengan MESOP tersebut (Catatan 18) sebesar Rp 14.418 dan Rp 5.350 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 15. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
2013 Pendapatan pembiayaan konsumen Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 23c)
1.362.987 -
Pendapatan pembiayaan konsumen - bersih
The amount recognized under “Salaries and employee benefits” (Note 18) amounted to Rp 14,418 and Rp 5,350 for the year ended 31 December 2013 and 2012.
15. CONSUMER FINANCING INCOME
Rincian pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui adalah sebagai berikut:
Dikurangi: Bagian pendapatan yang dibiayai bank sehubungan dengan kerjasama penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama (Catatan 25)
Free risk interest rate Option period Expected volatility of the share price
Details of unearned consumer financing income were as follows: 2012 Consumer financing income Third parties Related parties (Note 23c)
1.060.244 3.451
Less:
(
227.169 ) ( 1.135.818
Portion of funds financed by banks in relation to channeling and joint financing cooperation (Note 25)
102.627 )
Consumer financing income - net
961.068
Pada tahun 2013 dan 2012, pendapatan pembiayaan konsumen mencakup amortisasi biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 45.500 dan Rp 42.757.
In 2013 and 2012, consumer financing income includes amortization of transaction costs of consumer financing receivables amounting to Rp 45,500 and Rp 42,757, respectively.
Pada tahun 2013 dan 2012, tidak terdapat pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.
In 2013 and 2012, the Company had no consumer financing income in excess of 10% of total revenues to a single customer.
16. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
16. FINANCE LEASE INCOME
Pada tahun 2013 dan 2012, pendapatan sewa pembiayaan mencakup amortisasi biaya transaksi investasi neto sewa pembiayaan masing-masing sebesar Rp 18.521 dan Rp 15.010. 17. BEBAN KEUANGAN
In 2013 and 2012, finance lease income includes amortization of transaction costs of net investments in finance lease amounting to Rp 18,521 and Rp 15,010, respectively.
17. FINANCE COST The details of financing cost are as follows:
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Beban bunga pinjaman Bunga atas efek utang yang diterbitkan (Catatan 9) Rugi atas perubahan nilai wajar atas aset keuangan derivatif Beban administrasi bank
237.237
228.552
Interest on borrowings
142.741
90.423
41.303 1.901
39.329 1.882
Interest on debt securities issued (Note 9) Loss on changes in fair value of derivative financial assets Bank administration charges
Jumlah
423.182
360.186
Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
325
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/74
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. BEBAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. FINANCE COST (Continued)
Amortisasi biaya emisi obligasi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 4.355 dan Rp 2.876. Amortisasi biaya emisi Medium Term Notes untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 469 dan Rp 391. Keduanya dicatat sebagai bagian dari beban keuangan atas efek utang yang diterbitkan. 18. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
The amortization of bonds issuance costs for the years 2013 and 2012 amounted to Rp 4,355 and Rp 2,876, respectively. The amortization of Medium Term Notes issuance costs for the years 2013 and 2012 amounted to Rp 469 and Rp 391, respectively. Both were recorded as part of finance cost on debt securities issued. 18. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2013
The detail of general and administrative expenses is as follows: 2012
Gaji dan imbalan kerja Cadangan opsi saham (Catatan 14) Imbalan pasca-kerja (Catatan 22) Program pensiun
398.351 14.418 11.013 4.014
316.435 5.350 10.096 6.473
Salaries and employee benefits Share options reserve (Note 14) Post-employment benefits (Note 22) Pension plan
Jumlah beban karyawan
427.796
338.354
Total employee cost
42.083 38.961 22.945 16.628 14.964 12.250 11.472 10.269 8.699 2.909 31.014
27.621 26.378 17.415 13.097 12.247 5.989 7.837 9.199 11.275 3.773 23.344
Depreciation of property and equipment (Note 6) Repairs and maintenance Insurance Communications Travel and transportation Courier, poststamp and stamp duty Office supplies Office and warehouse rental Training and education Professional fees Others
639.990
496.529
Total
Penyusutan aset tetap (Catatan 6) Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Komunikasi Perjalanan dinas dan transportasi Pengiriman, perangko dan materai Perlengkapan kantor Sewa kantor dan gudang Pendidikan dan pelatihan Honorarium tenaga ahli Lain-lain Jumlah 19. PENDAPATAN LAIN-LAIN
19. OTHER INCOME The details of other income are as follows:
Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pendapatan administrasi Denda keterlambatan Pendapatan terminasi Pemulihan dari piutang yang dihapusbukukan Keuntungan bersih atas penjualan aset tetap (Catatan 6) Lain-lain
155.272 118.326 61.467 23.963
130.184 89.948 56.958 21.686
Administration income Late charges Termination income Recovery on written-off receivables
1.624 4.569
1.917 9.320
Gain on disposal of equipment - net (Note 6) Others
Jumlah
365.221
310.013
Total
20. BEBAN LAIN-LAIN
20. OTHER EXPENSES The details of other expenses are as follows:
Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut: 2013 Kerugian atas penghapusan piutang lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain Lain-lain Jumlah
326
Exhibit E/74
21.746 (
10.061 1.185 ) ( 30.622
2012 16.022
Loss from write-off of other receivables
2.996 Provision for impairment losses of other receivables 86 ) Others 18.932
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/75
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 16 Mei 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk tidak membagikan dividen dan menyisihkan sebesar Rp 3.000 sebagai cadangan dan sisa laba bersih untuk tahun buku 2012 sebesar Rp 487.272 dibukukan sebagai Saldo Laba. 22. IMBALAN PASCA-KERJA
Exhibit E/75
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. CASH DIVIDENDS EARNINGS
AND
APPROPRIATION
OF
RETAINED
Based on the resolution of the Annual and Extraordinary General Meeting of shareholders dated 16 May 2013, the shareholders of the Company agreed there were no dividends declared and set aside Rp 3,000 for the reserve and remaining balance net profit of year 2012 amounted to Rp 487,272 was recorded as Retained Earnings.
22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Seluruh iuran yang dibayarkan merupakan tanggungan dari Perusahaan, dan merupakan bagian dari program imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Besarnya iuran bulanan adalah sebesar 6% dari gaji pokok karyawan tetap setiap bulan atau maksimal iuran Rp 667.000 (nilai penuh) per bulan. Jenis investasi atas dana pensiun yang dibayarkan Perusahaan tersebut sepenuhnya ditetapkan oleh Perusahaan dan penghasilan atas hasil investasi yang diperoleh ditambahkan sebagai bagian dari cadangan imbalan pasca-kerja.
The Company has defined contribution retirement plan for its qualifying permanent employees that defined and administrated by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. All of the contribution paid is borne by the Company and forms part of the employee benefit program in accordance with Manpower Law No. 13/2003. The monthly contribution paid was 6% of the employee’s basic salary or Rp 667,000 (full amount), whichever the greater. The contribution paid is placed as investment for which type is at the option of the Company and the income resulting from the investment will be added as part of allowance for post-employment benefits.
Imbalan pasca-kerja lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, pesangon dan kompensasi lainnya dihitung oleh PT Prima Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya bertanggal 5 Februari 2014 dan 21 Januari 2013 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh imbalan kerja tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing 3.997 dan 3.315 karyawan.
Other post-employment benefits include bonuses, cash severance, severance and other compensation is calculated by PT Prima Actuary, an independent actuary, in its report dated 5 February 2014 and 21 January 2013 for the years ended 31 December 2013 and 2012, by using the "Projected Unit Credit". Number of employees entitled for the employee benefits for the years ended 31 December 2013 and 2012 was 3,997 and 3,315 employees, respectively.
Rincian liabilitas atas imbalan pasca-kerja karyawan adalah sebagai berikut:
The details of the liability for post-employment benefits are as follows:
2013 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang tidak diakui Biaya jasa lalu yang tidak diakui Imbalan pasca-kerja
( (
2012
86.199 23.514 ) ( 42.147 ) ( -
43.152 17.414 ) 11.112 ) -
20.538
14.626
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan asset Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost Post-employment benefits
327
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/76
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut: 2013 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran imbalan yang diharapkan
(
Nilai kini kewajiban imbalan pasti yang diharapkan (Keuntungan) kerugian aktuarial: - Deviasi antara yang diasumsikan dengan yang terjadi - Perubahan dari asumsi
(
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Movements in the present value of defined benefit obligation recognised in the statement of financial position are as follows: 2012
43.152 10.993 2.913 3.335 ) (
42.526 3.937 2.870 2.600 )
Present value of defined benefit obligation Current service cost Interest cost Expected benefit payment
53.723
46.733
Expected present value of defined benefit obligation Actuarial (gain) loss due to:
33.635 ( 1.159 ) 86.199
Mutasi nilai wajar aset program yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut: 2013
Deviation assumed with realized Changes in assumption -
5.130 ) 1.549
Present value of defined benefit obligation
43.152
Movements in the fair value of plan asset in the statement of financial position are as follows: 2012
Nilai wajar aset program Pengembalian aset program yang diharapkan Kontribusi Keuntungan aktuarial aset program
17.414 4.334 1.766 (
14.414 973 3.000 973 )
Fair value of plan asset Expected return on plan asset Contribution Actuarial gain on plan asset
Nilai wajar aset program aktual
23.514
17.414
Fair value of plan asset actual
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut: 2013 Saldo awal 1 Januari Beban yang diakui pada tahun berjalan Pembayaran imbalan Pembayaran aset program
( (
Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan
Jumlah beban
(
2012 11.208 9.018 2.600 ) 3.000 )
20.538
14.626
2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Pengembalian aset program yang diharapkan Amortisasi atas: - Kerugian (keuntungan) aktuarial - Biaya jasa lalu
Movements in the liability recognised in the statement of financial position are as follows:
14.626 11.013 3.335 ) ( 1.766 ) (
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
328
Exhibit E/76
2012 3.937 2.870 973 )
1.440 (
361 ) 3.545
11.013
Liability recognized in statements of financial position
The amounts recognised in the statements of comprehensive income are as follows:
10.994 2.913 4.334 ) ( -
Beginning balance as of 1 January Expense recognized in year Benefit payment Contribution to the plan
9.018
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Current service cost Interest cost Expected return on plan asset Amortization of: Actuarial loss (gain) Past service cost Total expenses
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/77
Exhibit E/77
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) The history of experience adjustment are as follows:
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 2012 2011 2010
2013
2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ( nilai wajar aset program
86.199 ) ( 23.514
43.152 ) ( 17.414
42.526 ) ( 14.414
32.054 ) ( 11.319
16.551 ) 7.744
Present value of defined obligation Fair value of plan assets
Defisit
62.685 ) (
25.738 ) (
28.112 ) (
20.735 ) (
8.807 )
Deficit
3.581 (
5.499 ) (
12.107 ) (
5.509 )
Experience adjustment on plan liabilities
973 ) (
1.057 ) (
929 ) (
1.205 )
Experience adjustment on plan assets
(
Penyesuaian pengalaman liabilitas program (
32.475 )
Penyesuaian pengalaman aset program
-
(
Kategori utama aset program per 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai persentase dari total aset program adalah pasar uang 50%, pendapatan tetap 30% dan saham 20%.
The main categories of plan assets as of 31 December 2013 and 2012 as percentage of total plan assets was money market 50%, fixed income 30% and shares 20%.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan di atas:
Key assumptions used in the above calculation: 2013
Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Asumsi lainnya: - Tingkatan kematian
- Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta
- Usia pensiun normal
9,13% per tahun/9.13% per annum 10% per tahun/10% per annum Tabel Mortalisasi Indonesia – 2011/Indonesian Mortality table – 2011 (TMI – 2011) 5% dari Tabel Mortalisasi/5% of Mortality Table 10% per tahun sebelum usia 29 dan terus menurun menjadi 0% pada usia 55/10% per annum before the age of 29 and linearly decreasing to 0% per annum at age of 55. 55 tahun/55 years old
Economic assumptions: Annual discount rate Annual salary incremental rate Other assumptions: Mortality table -
Disability rate Resignation rate -
Normal retirement age -
2012 Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Asumsi lainnya: - Tingkatan kematian
- Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta
- Usia pensiun normal
6,75% per tahun/6.75% per annum 10% per tahun/10% per annum Tabel Mortalisasi Indonesia – 2011/Indonesian Mortality table – 2011 (TMI – 2011) 5% dari Tabel Mortalisasi/5% of Mortality Table 10% per tahun sebelum usia 29 dan terus menurun menjadi 0% pada usia 55/10% per annum before the age of 29 and linearly decreasing to 0% per annum at age of 55. 55 tahun/55 years old
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Economic assumptions: Annual discount rate Annual salary incremental rate Other assumptions: Mortality table -
Disability rate Resignation rate -
Normal retirement age -
329
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/78
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi tertentu sebagai berikut:
In carrying out its business activities, the Company enters into transactions with certain related parties as the followings:
Sifat hubungan/ Nature of relationship
Pihak berelasi/Related parties Karyawan/Employee
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Transaksi/Transactions
Personil manajemen kunci/ Key management personnel
Pinjaman kepada karyawan/ Loans to employees Pendapatan pembiayaan konsumen/ Consumer financing income Program kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham/Management and employee stock options program
Pemegang saham utama yang sama/Same ultimate shareholder
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Penerusan pinjaman/Chanelling
Saldo dan transaksi–transaksi kepada/dari pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions to or from a related party are as follows:
a. Kas dan setara kas
a. Cash and cash equivalents 2013
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Bank Setara kas
Persentase terhadap jumlah aset
10.453 45.000
2012
-
444
55.453
444
0,67%
0,01%
b. Pinjaman kepada karyawan
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cash in banks Cash equivalents
Percentage to total assets
b. Loans to employees 2013
2012
Personil manajemen kunci: Pinjaman kepada karyawan
-
2.360
Key management personnel: Loans to employee
Persentase terhadap jumlah aset
-
0,04%
Percentage to total assets
c. Pendapatan pembiayaan konsumen
c. Consumer financing income 2013
2012
Personil manajemen kunci: Pendapatan pembiayaan konsumen
-
3.451
Key management personnel: Consumer financing income
Persentase terhadap total pendapatan
-
0,22%
Percentage to total income
d. Beban gaji dan imbalan kerja
d. Salaries and employee benefits 2013
Personil manajemen kunci: Imbalan kerja jangka-pendek Program kompensasi manajemen dan karyawan berbasis saham Imbalan pasca-kerja
Persentase terhadap jumlah beban
330
Exhibit E/78
2012
27.341
26.928
Key management personnel: Short-term employee’ benefits
4.399 16
1.843 24
Management and employee stock options program Post-employment benefits
31.756
28.795
2,60%
2,98%
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Percentage of total expenses
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/79
Exhibit E/79
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
23. RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued) Transaction with related parties, except loans to employees and salaries and employee benefits to key management personnel, conducted by normal operations requirements.
Transaksi dengan pihak berelasi, kecuali pinjaman kepada karyawan dan beban gaji dan imbalan kerja kepada personil manajemen kunci, dilakukan dengan menggunakan persyaratan usaha normal. 24. INFORMASI SEGMEN
24. SEGMENT INFORMATION
Segmen operasi Perusahaan dibagi berdasarkan produk: pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggungjawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.
The Company’s operating segments are divided into products: consumer financing and finance leases. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masing-masing segmen dalam pelaporan segmen Perusahaan:
The following summary describes the operations in each of the Company's reportable segments.
- Pembiayaan konsumen Termasuk dalam pelaporan segmen pembiayaan konsumen adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatributasikan sebagai bagian dari pembiayaan konsumen.
- Consumer financing Included in consumer financing reporting are operating segments assessment indicators that can actually be attributed as a part ofconsumer financing.
- Sewa pembiayaan Termasuk dalam pelaporan segmen sewa pembiayaan adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatributasikan sebagai bagian dari sewa pembiayaan.
- Finance lease Included in the finance leases reporting are operating segments assessment indicators that can actually be attributed as a part of finance lease.
Informasi mengenai hasil dari masing-masing pelaporan segmen disajikan di bawah ini sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Perusahaan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each reportable segment is included below as included in the internal management reports that are reviewed by the Company's Management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within the industry. 2013
Sewa pembiayaan/ Finance lease Jumlah pendapatan Hasil Pendapatan segmen Beban keuangan Beban umum dan administrasi dan pemasaran Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban lain-lain ( Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba tahun berjalan Aset dan Liabilitas Aset segmen Liabilitas segmen Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud Penyusutan aset tetap Beban non kas lainnya: - Imbalan pasca-kerja
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
A Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total Total income
431.973
1.449.589
8.922
1.890.484
431.973 -
1.449.589 -
8.922 423.182
1.890.484 423.182
1.943
16.830
643.230
662.003
Result Segment income Finance cost General and administrative and marketing
13.500 197 )
93.951 21.943
107.451 30.621 667.227 158.608 508.619
Provision for impairment losses Other expenses Profit before income tax Income tax expense Profit for the year ended
8.293.324 4.895.968
Assets and Liabilities Segment assets Segment liabilities
-
1.955.922 10.557
-
5.365.584 51.256
-
8.875 158.608
971.818 4.834.155
-
-
152.590
-
-
42.083
-
-
9.247
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Other Segment Information Capital expenditure: 152.590 Tangible property and equipment Depreciation of property and 42.083 equipment Other non – cash expense: 9.247 Post-employment benefits -
331
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/80
Exhibit E/80
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
24. SEGMENT INFORMATION (Continued) 2012
Sewa pembiayaan/ Finance lease Jumlah pendapatan Hasil Pendapatan segmen Beban keuangan Beban umum dan administrasi dan pemasaran Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban lain-lain Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba tahun berjalan Aset dan Liabilitas Aset segmen Liabilitas segmen
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Penyusutan aset tetap Beban non kas lainnya: - Imbalan pasca-kerja
7.539
1.581.648
357.340 -
1.216.769 -
7.539 360.186
1.581.648 360.186
1.437
11.657
502.501
515.595
Result Segment income Finance cost General and administrative and marketing
23.747 587
49.313 15.435
73.060 18.932 613.875 123.603 490.272
Provision for impairment losses Other expenses Profit before income tax Income tax expense Profit for the year ended
6.570.496 3.708.642
Assets and Liabilities Segment assets Segment liabilities
-
-
Pengeluaran Modal - Aset tetap berwujud
828.092
3.619.977
61.939 Jawa/ Java
Jumlah Pendapatan Informasi Segmen Lainnya - Aset segmen Pengeluaran Modal - Aset tetap berwujud
332
-
4.042.317 31.970
2.910 123.603
574.436 3.669.867
-
-
131.654
-
-
27.621
-
-
7.096
Other Segment Information Capital expenditure: 131.654 Tangible property and equipment Depreciation of property and 27.621 equipment Other non – cash expense: 7.096 Post-employment benefits -
Geographical Segments Jawa/ Java
Informasi Segmen Lainnya - Aset segmen
Total income
1.216.769
Segmen Geografis
Jumlah Pendapatan
Jumlah/ Total
357.340
1.953.743 6.805
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud
A Lain-lain/ Others
528.986
3.079.319
69.093
Kalimantan/ Borneo 273.312
927.233
15.682 Kalimantan/ Borneo 338.021
715.853
23.385
2013 Sumatera/ Sulawesi/ Sumatera Celebes 399.319
1.240.702
36.941
1.285.243
38.028
1.132.988
11.770
Total Revenues
1.220.169 8.293.324
Other Segment Information Segment assets -
-
27.406
152.590
Lain-lain/ Others
Capital expenditure Tangible property and equipment
Jumlah/ Total
6.796 1.581.648
Total Revenues
563.432 6.570.496
Other Segment Information Segment assets -
333.708
1.078.904
Jumlah/ Total
10.564 1.890.484
379.197
2012 Sumatera/ Sulawesi/ Sumatera Celebes 374.137
Lain-lain/ Others
-
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
131.654
Capital expenditure Tangible property and equipment
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/81
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN
Exhibit E/81
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT
Dalam kaitan untuk mendukung kebutuhan pendanaan untuk pengembangan usaha, Perusahaan juga melakukan berbagai kerjasama dengan perbankan, antara lain dalam bentuk perjanjian pembiayaan bersama (joint financing), penerusan pinjaman (chanelling) dan perjanjian jual beli piutang yang dibukukan secara off balance sheet. 2013
In order to support funding needs for business expansion, the Company has also initiated cooperation with banking institutions, in the form of joint financing, chanelling and receivables sales and purchase agreements which are accounted for as “off balance sheet” transactions. 2012
Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (a) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (1) PT Bank Mutiara Tbk (2) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (3) PT Bank Syariah Mandiri (4)
492.370 1.288 689 -
100.895 14.215 13.783 265
Channeling and Receivables Sales and Purchase (a) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (1) PT Bank Mutiara Tbk (2) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (3) PT Bank Syariah Mandiri (4)
Pembiayaan Bersama (b) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (1) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (3) PT Bank DKI (4) PT Bank CIMB Niaga Tbk (5)
945.816 670.401 104.446 2.332 538
841.222 355.640 21.769 13.264
Joint Financing (b) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (1) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (3) PT Bank DKI (4) PT Bank CIMB Niaga Tbk (5)
2.217.880
1.361.053
Total Significant Agreements and Commitments
Jumlah Perjanjian Penting dan Komitmen Dikurangi: Biaya transaksi yang belum diamortisasi Perjanjian Penting dan Komitmen - Bersih
(
4.053 ) ( 2.213.827
a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang
Less: Unamortized transaction costs
2.975 )
Significant Agreements and Commitment – Net
1.358.078 a.
Channeling and Receivables Sales and Purchase
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(1) Pada tanggal 17 Februari 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 150.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without recourse”.
(1) On 17 February 2010, the Company entered into a Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) with a maximum financing limit of Rp 150,000 and on a “non-revolving” and “without recourse” basis.
Berdasarkan perjanjian tersebut, BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan pembiayaan. Perusahaan bertanggungjawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Perusahaan dapat menetapkan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan Perusahaan kepada BRI. Jangka waktu perjanjian selama 24 (dua puluh empat) bulan.
Under the agreement, BRI agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion of up to 100% of the total financing. The Company is responsible for, among others, collection, administration and custody of documents. The Company may apply interest rate to the costumer exceeding the interest rate paid by the Company to BRI. The term of the agreement was 24 (twenty-four) months.
Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan dan BRI menandatangani Addendum Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor tersebut, dimana dilakukan perubahan dan penambahan beberapa ketentuan-ketentuan, salah satunya mengubah jangka waktu fasilitas pembiayaan kendaraan menjadi maksimal 4 (empat) tahun untuk mobil bekas jenis penumpang dan kendaraan niaga.
On 13 October 2010, the Company and BRI signed an Amendment to the Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement to include several changes and addition of several provisions, which one of these is to change the term of the vehicles financing facility to a maximum of 4 (four) years for the used passenger cars and commercial vehicles.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
333
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/82
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
334
Exhibit E/82
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) a.
Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
Pada tanggal 27 Mei 2011, Perusahaan dan BRI menandatangani Addendum Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor tersebut di atas, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 300.000 dan mengubah jangka waktu kerja sama menjadi maksimal 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal 27 Mei 2011.
On 27 May 2011, the Company and BRI signed an Amendment to the Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 300,000 and to change the term of the agreements to a maximum of 24 (twenty-four) months from 27 May 2011.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada BRI sebesar nihil dan Rp 55.321 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The total Company’s consumer financing receivables transfered to BRI amounted to nil and Rp 55,321 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BRI sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 33.350 dan Rp 100.895, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BRI adalah masing-masing sebesar Rp 7.627 dan Rp 13.814 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by BRI in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 33,350 and Rp 100,895, respectively, while the total consumer financing income of BRI’s portion amounted to Rp 7,627 and Rp 13,814 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 21 Mei 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 600.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without recourse”.
On 21 May 2013, the Company entered into a Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) with a maximum financing limit of Rp 600,000 and on a “non-revolving” and “without recourse” basis.
Berdasarkan perjanjian tersebut, BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan pembiayaan. Perusahaan bertanggungjawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Perusahaan dapat menetapkan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan Perusahaan kepada BRI. Jangka waktu perjanjian selama 24 (dua puluh empat) bulan.
Under the agreement, BRI agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion of up to 100% of the total financing. The Company is responsible for, among others, collection, administration and custody of documents. The Company may apply interest rate to the costumer exceeding the interest rate paid by the Company to BRI. The term of the agreement was 24 (twenty-four) months.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada BRI sebesar Rp 599.330 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The total Company’s consumer financing receivables transferred to BRI amounted to Rp 599,330 for the year ended 31 December 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BRI sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut sebesar Rp 459.020, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BRI adalah sebesar Rp 22.224 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
As of 31 December 2013, the total principal amount financed by BRI in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 459,020, while the total consumer financing income of BRI’s portion amounted to Rp 22,224 for the year ended 31 December 2013.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/83
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan)
Exhibit E/83
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) a.
Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued)
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
(2) Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan bersifat “nonrevolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mutiara setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan pembiayaan. Perusahaan bertanggungjawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen kredit yang dibiayai oleh Mutiara kepada nasabah. Jangka waktu perjanjian tersebut selama 36 (tiga puluh enam) bulan.
(2) On 15 March 2010, the Company entered into a Motor Vehicles Financing Cooperation Agreement with PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) with a maximum financing limit of Rp 100,000 and on “non-revolving” and “without–recourse” basis. Under the Agreement, Bank Mutiara agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion up to 100% of the total financing. The Company is responsible for, among others, collection, administration and custody of the credit documents financed by Mutiara to the customers. The term of the agreement was 36 (thirty-six) months.
Pada tahun 2012, Perusahaan tidak mengggunakan fasilitas pembiayaan bersama tersebut.
In 2012, the Company had not yet utilized the financing facility.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank Mutiara sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 1.288 dan Rp 14.215 dan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank Mutiara adalah sebesar Rp 858 dan Rp 4.080 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank Mutiara in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 1,288 and Rp 14,215, respectively, while the total consumer financing income of Bank Mutiara’s portion amounted to Rp 858 and Rp 4,080 for the years ended 31 December 2013 and 2012.
PT Bank ICB Bumiputera Tbk
PT Bank ICB Bumiputera Tbk
(3) Pada tanggal 10 Oktober 2003, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Piutang dengan PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bank Bumiputera), di mana Perusahaan mengalihkan portofolio piutang pembiayaan konsumen milik Perusahaan kepada Bank Bumiputera dengan ketentuan jumlah baki debet piutang yang diambil alih oleh Bank Bumiputera seluruhnya maksimum sebesar Rp 510.000 dan bersifat “withoutrecourse” dengan dasar “non-revolving”.
(3) On 10 October 2003, the Company entered into a Receivables Sales and Purchase Agreement with PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bank Bumiputera), whereby the Company transferred its consumer financing receivables to Bank Bumiputera with a maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera of Rp 510,000 and on a “without recourse” and “non-revolving” basis.
Pada tanggal 29 September 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Piutang dengan Bank Bumiputera, di mana Perusahaan mengalihkan portofolio piutang pembiayaan konsumen milik Perusahaan kepada Bank Bumiputera dengan ketentuan jumlah baki debet piutang yang diambil alih oleh Bumiputera seluruhnya maksimum sebesar Rp 50.000 dan bersifat “revolving”.
On 29 September 2006, the Company entered into a Receivables Sales and Purchase Agreement with Bank Bumiputera, whereby the Company transferred its consumer financing receivables to Bank Bumiputera with a maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera of Rp 50,000 and on a “revolving” basis.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
335
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/84
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Lanjutan)
336
Exhibit E/84
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) a.
Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Continued)
Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan dan Bank Bumiputera menandatangani Perubahan Perjanjian Jual Beli Piutang dengan pokok perubahan sebagai berikut:
On 11 March 2008, the Company and Bank Bumiputera signed an Amendment to the Receivables Sales and Purchase Agreement which includes the following principal changes:
-
Untuk Perjanjian Jual Beli Piutang yang bersifat “non-revolving” tanggal 10 Oktober 2003, jumlah baki debet piutang Perusahaan yang diambil alih oleh Bank Bumiputera yang sebelumnya sebesar Rp 510.000 dialokasikan sebesar Rp 75.000 ke Perjanjian Jual Beli Piutang “revolving” sehingga jumlah baki debet tersebut diturunkan menjadi sebesar Rp 435.000.
-
On the Sales and Purchase Receivables Agreement dated 10 October 2003 on a “nonrevolving” basis. The previous maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera of Rp 510,000 was allocated by Rp 75,000 to the Receivables Sales and Purchase Agreement on a “revolving” basis. Thus, the maximum financing limit was decreased to Rp 435,000.
-
Untuk Perjanjian Jual Beli Piutang yang bersifat “revolving” tanggal 29 September 2006, jumlah baki debet piutang Perusahaan yang diambil alih oleh Bank Bumiputera yang sebelumnya sebesar Rp 50.000 ditingkatkan menjadi sebesar Rp 125.000.
-
On the Receivables Sales and Purchase Agreement dated 29 September 2006 on a “revolving” basis, the previous maximum financing limit of receivables transferred to Bank Bumiputera was increased from Rp 50,000 to Rp 125,000.
Perjanjian Jual Beli Piutang “non-revolving” dan “revolving” tersebut telah diubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 21 Mei 2010, di mana jangka waktu perjanjian telah diperpanjang dan telah berakhir pada tanggal 21 Mei 2011.
The Receivables Sales and Purchase Agreements on both “non-revolving” and “revolving” basis had been amended several times, most recently on 21 May 2010, whereby the term of the agreements was extended and had expired on 21 May 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan piutang yang dialihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 689 dan Rp 13.783, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank Bumiputera sebesar Rp 747 dan Rp 4.237 masing-masing untuk tahun yang berakhir yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, the total receivables transferred by the Company in respect with the Sale and Purchase Agreement amounted to Rp 689 and Rp 13,783, respectively, while the total consumer financing income of Bank Bumiputera’s portion amounted to Rp 747 and Rp 4,237 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
(4) Pada tanggal 2 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Secara Syariah (Chanelling) dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 20.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSM setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dengan porsi pembiayaan sampai dengan 100% dari keseluruhan limit pembiayaan.
(4) On 2 October 2009, the Company entered into a Financing Cooperation Agreement Under Syariah Principles (Channeling) with PT Bank Syariah Mandiri (BSM) with a maximum financing limit of Rp 20,000 and on “non-revolving” and “without recourse” basis. Under the agreement, BSM agreed to provide motor vehicle financing facility with a financing portion up to 100% of the total financing limit.
Kerja sama pembiayaan tersebut dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah dalam bentuk pembiayaan Murabahah, dimana BSM bertindak sebagai pemilik dana dan Perusahaan sepenuhnya bertindak sebagai wakil Bank untuk memasarkan, mengoperasikan dan menata-usahakan pembiayaan konsumen syariah yang disalurkan. Jangka waktu perjanjian selama 4 (empat) tahun dan akan berakhir pada tanggal 2 Oktober 2013.
The financing cooperation was based on the Syariah principles in the form of Murabahah financing, whereby BSM acts as the funder while the Company fully acts as a representative of the Bank to market, operate and to administrate the syariah consumer financing. The term of the agreement was 4 (four) years and will expire on 2 October 2013.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/85
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) a. Penerusan Pinjaman dan Jual Beli Piutang (Lanjutan)
Exhibit E/85
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) a.
PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (Continued) As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by BSM in respect with the cooperation agreement was amounting to nil and Rp 265, respectively, while the consumer financing income of BSM’s portion amounted to Rp 11 and Rp 106 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BSM sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar nihil dan Rp 265, sedangkan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BSM sebesar Rp 11 dan Rp 106 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012. b. Pembiayaan Bersama
Channeling and Receivables Sales and Purchase (Continued)
b.
Joint Financing
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
(1) Pada tanggal 25 Agustus 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama yang diikuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dan Penunjukan Pengelola Fasilitas pada tanggal 8 Agustus 2012 dengan BTPN. Berdasarkan perjanjian tersebut, batasan maksimum pembiayaan adalah sebesar Rp 1.000.000, yang dapat digunakan untuk joint financing dan refinancing bersama-sama tidak melebihi Rp 1.000.000 dengan batasan maksimum refinancing tidak melebihi Rp 300.000. Jangka waktu fasilitas berlaku sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014.
(1) On 25 August 2011, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility and appointment of stewards Agreement on 8 August 2012 with BTPN. Under the agreement, maximum financing limit of Rp 1,000,000, for the purpose of joint financing and refinancing with a maximum limit of Rp 1,000,000 with maximum refinancing limit of Rp 300,000. The facility was valid until 25 August 2014.
Pada tanggal 21 Juni 2013, BTPN melalui suratnya No. S.157/RBFI/VI/2013, batas maksimum pembiayaan dinaikkan menjadi sebesar Rp 1.300.000 yang dapat digunakan untuk joint financing dan refinancing bersama-sama dengan ketentuan batasan pembiayaan refinancing tidak melebihi Rp 600.000. Jangka waktu fasilitas tersebut tetap berlaku sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014.
On 21 June 2013, BTPN through its letter No. S.157/RBFI/VI/2013, maximum financing limit was increased to Rp 1.300.000 for the purpose of joint financing and refinancing with maximum refinancing limit of Rp 600,000. The facility was valid until 25 August 2014.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada BTPN sebesar Rp 743.331 dan Rp 922.924 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The total Company’s consumer financing receivables financed by BTPN amounted to Rp 743,331 and Rp 922,924 for the years ended 31 December 2013 and 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BTPN sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 945.816 dan Rp 841.222 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BTPN masing-masing sebesar Rp 137.275 dan Rp 58.348 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by BTPN in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 945,816 and Rp 841,222, respectively, while the total consumer financing income of BTPN’s portion amounted to Rp 137,275 and Rp 58,348 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
337
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/86
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) b. Pembiayaan Bersama (Lanjutan)
338
Exhibit E/86
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) b.
Joint Financing (Continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2) Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 125.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut berlaku selama 3 (tiga) tahun dengan jangka waktu penarikan selama 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
(2) On 10 June 2011, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) with a maximum financing limit of Rp 125,000 and on “revolving” and “with-recourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The facility is valid for 3 (three) years with the drawdown period of 18 (eighteen) months from the signing date of the agreement.
Pada tanggal 22 September 2011, Perusahaan dan Bank Mandiri menandatangani Addendum Perjanjian Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tersebut, dimana batas maksimum pembiayaan ditingkatkan menjadi sebesar Rp 245.000.
On 22 September 2011, the Company and Bank Mandiri signed an Amendment to the Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility, whereby the maximum financing limit was increased to Rp 245,000.
Pada tanggal 6 Desember 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan Bank Mandiri dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 250.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
On 6 December 2012, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with Bank Mandiri with a maximum financing limit of Rp 250,000 and on “revolving” and “withrecourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The drawdown of the facility is from 18 (eighteen) months from the signing date of the agreement.
Pada tanggal 7 Februari 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan Bank Mandiri dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 250.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 16 (enam belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
On 7 February 2013, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with Bank Mandiri with a maximum financing limit of Rp 250,000 and on “revolving” and “withoutrecourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The withdrawal of the facility is from 16 (sixteen) months from the agreement date.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/87
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) b. Pembiayaan Bersama (Lanjutan)
Exhibit E/87
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
Joint Financing (Continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Continued)
Pada tanggal 23 Agustus 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan Bank Mandiri dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 500.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
On 23 August 2013, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with Bank Mandiri with a maximum financing limit of Rp 500,000 and on “revolving” and “withoutrecourse” basis. Under the agreement, Bank Mandiri agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The withdrawal of the facility is from 18 (eighteen) months from the agreement date.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang dialihkan kepada Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp 765.904 dan Rp 343.008 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The total Company’s consumer financing receivables transferred to Bank Mandiri amounted to Rp 765,904 and Rp 343,008 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank Mandiri sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 670.401 dan Rp 355.640 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank Mandiri adalah masingmasing sebesar Rp 55.801 dan Rp 22.014 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank Mandiri in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 670,401 and Rp 355,640, respectively, while the total consumer financing income of Bank Mandiri’s portion amounted to Rp 55,801 and Rp 22,014 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(3) Pada tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 150.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without-recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, BII setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu penarikan selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
(3) On 21 October 2013, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) with a maximum limit of Rp 150,000 and on “revolving” and “without-recourse” basis. Under the agreement, BII agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total joint financing facility to the costumers, and remaining 5% will be financed by the Company. The drawdown period of 12 (twelve) months from the signing date of the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh BII sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut sebesar Rp 104.446 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian BII adalah sebesar Rp 593 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
As of 31 December 2013, the total principal amount financed by BII in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 104,446, while the total consumer financing income of BII’s portion amounted to Rp 593 for the year ended 31 December 2013.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
339
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/88
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) b. Pembiayaan Bersama (Lanjutan)
340
Exhibit E/88
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) b.
Joint Financing (Continued)
PT Bank DKI
PT Bank DKI
(4) Pada tanggal 4 April 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank DKI (Bank DKI) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan bersifat “non-revolving” dengan dasar “withoutrecourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank DKI memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 95% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 5% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut berlaku selama 3 (tiga) tahun dengan jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
(4) On 4 April 2011, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank DKI (Bank DKI) with a maximum financing limit of Rp 100,000 and on “non-revolving” and “withoutrecourse” basis. Under the agreement, Bank DKI agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 95% of the total financing to the customers, and the remaining 5% will be financed by the Company. The facility is valid for 3 (three) years with the drawdown period of 6 (six) months from the signing date of the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank DKI sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 2.332 dan Rp 21.769 serta pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian PT Bank DKI adalah sebesar Rp 1.289 dan Rp 5.438 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank DKI in respect with the cooperation agreement amounted Rp 2,332 and to Rp 21,769, respectively, while the total consumer financing income of Bank DKI’s portion amounted to Rp 1,289 and Rp 5,438 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(5) Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) dengan batas maksimum pembiayaan sebesar Rp 50.000 dan bersifat “revolving” dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank CIMB Niaga setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan kredit dengan porsi pembiayaan setinggi-tingginya sebesar 90% dari jumlah keseluruhan pembiayaan kepada nasabah, dan sisanya sebesar 10% dibiayai oleh Perusahaan. Jangka waktu fasilitas tersebut berlaku selama 1 (satu) tahun dengan jangka waktu penarikan selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
(5) On 30 September 2010, the Company entered into a Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility with PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) with a maximum limit of Rp 50,000 and on “revolving” and “without recourse” basis. Under the agreement, Bank CIMB Niaga agreed to provide financing facility with a maximum financing portion of 90% of the total joint financing facility to the customers, and the remaining 10% will be financed by the Company. The term of the facility was valid for 1 (one) year with the drawdown period of 12 (twelve) months from the signing date of the agreement.
Pada 29 Nopember 2011, Perusahaan dan Bank CIMB Niaga menandatangani Addendum I Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama, berupa perubahan batas maksimum pembiayaan menjadi sebesar Rp 100.000 dan jangka waktu perjanjian telah diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 29 Nopember 2012.
On 29 November 2011, the Company and Bank CIMB Niaga signed an Amendment I to the Cooperation Agreement in respect with the provision of Joint Financing Facility, in the form of change in the maximum financing limit was increased to Rp 100,000 and the term of agreement was extended and will expire on 29 November 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh Bank CIMB Niaga sehubungan dengan perjanjian kerja sama tersebut masing-masing sebesar Rp 538 dan Rp 13.264 dan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan bagian Bank CIMB Niaga masingmasing sebesar Rp 743 dan Rp 2.865 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of 31 December 2013 and 2012, the total principal amount financed by Bank CIMB Niaga in respect with the cooperation agreement amounted to Rp 538 and Rp 13,264, respectively, while the total consumer financing income of Bank CIMB Niaga’s portion amounted to Rp 743 and Rp 2,865 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/89
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Exhibit E/89
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
Perusahaan mengadakan kerjasama dengan berbagai dealer (pedagang kendaraan bermotor) di seluruh Indonesia dalam membiayai kendaraan yang dijual oleh dealer tersebut kepada konsumen yang persyaratan kredit dan administratifnya memenuhi ketentuan Perusahaan. Sifat perjanjian tersebut tidak mengikat satu sama lain, di mana dealer tidak diwajibkan untuk memberikan seluruh dan atau sebagian penjualan kreditnya untuk dibiayai Perusahaan, atau sebaliknya Perusahaan juga tidak wajib untuk membiayai seluruh dan atau sebagian aplikasi kredit yang diajukan oleh dealer tersebut.
The Company entered into cooperation agreements with various dealerships (dealers of motor vehicles) throughout Indonesia in financing the vehicles sold by the dealers to costumers who meet the Company’s credit and administrative requirements. The agreements do not bind one another exclusively, whereby the dealers are not obliged to exclusively render the entire or part of the vehicles they sell to be financed by the Company, and vice versa, the Company is not obliged to exclusively finance all the credit application submitted by or through the dealers.
Perusahaan mengadakan kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi seperti PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi Wahana Tata untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul atas hilangnya kendaraan yang dibiayai Perusahaan dan atau atas kerusakan kendaraan sesuai dengan pilihan polis konsumen. Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan bertindak sebagai penerima ganti rugi yang utama (preferred loss payee).
The Company entered into partnership agreements with several insurance companies such as PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas dan PT Asuransi Wahana Tata to cover losses that may arise from the damage and/or the loss of vehicles financed by the Company according to type of policies selected by the costumers. Under these agreements, the Company acts as the preferred loss payee.
Perusahaan tidak mengadakan kerjasama dengan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM).
The Company does not enter into any agreement with Sole Agents (ATPM).
Fasilitas-fasilitas pembiayaan tersebut dkenakan tingkat bunga per tahun yang berkisar antara 9,25% sampai 13,00% pada tahun 2013 dan 9,50% sampai 14,50% pada tahun 2012.
The above-mentioned financing facilities bear annual interest rates ranging from 9.25% to 13.00% in 2013 and 9.50% to 14.50% in 2012.
Pembatasan dan Kewajiban
Covenants
Atas fasilitas-fasilitas yang diterima Perusahaan, umumnya para kreditur mensyaratkan adanya pembatasanpembatasan dan kewajiban tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, yang pada umumnya meliputi: -
Menjaga Debt to Equity Ratio (DER) tidak melebihi atau sama dengan 10 (sepuluh) kali, atau Menjaga Current Ratio tidak boleh kurang atau sama dengan 1 (satu) kali, atau Menjaga persentase total pencadangan kerugian penurunan tidak boleh kurang dari 0,50% dari jumlah piutang pembiayaan konsumen.
26. LABA PER SAHAM
-
Maintaining a Debt to Equity Ratio (DER) shall not exceed or equal to 10 (ten) times, or Maintaining the Current Ratio should no less than or equal to 1 (one), or Maintaining percentage of total allowance for impairment losses should no less than 0.50% of total consumer financing receivables.
26. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. 2013 Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba bersih per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham dilusian Laba bersih per saham dilusian
On facilities received by the Company, the creditors generally entails restrictions and certain obligation that should be met by the Company, which generally include the followings:
Earnings per share is calculated by dividing net profit available to shareholders by the weighted average common shares outstanding during the year. 2012
508.619
490.272
Net profit for the computation of basic earning per shares
1.526.614.562
1.520.678.562
The weighted average of shares outstanding
333
322
Basic earnings per share
1.531.141.296
1.526.260.003
The weighted average of dilluted shares outstanding
332
321
Dilluted earnings per share
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
341
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/90
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum
Introduction and general description
Perkembangan dunia multifinance yang disertai dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas pembiayaan semakin mempertegas pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting yang menjadi perhatian para investor dalam penilaian pilihan target investasinya. Penerapan manajemen risiko di Perusahaan pada dasarnya sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal.
The development in multifinance industry followed with the improvement in complexity of financing activity has emphasized more on the importance of good corporate governance and a reliable risk management. Such both matters are important factors, which bring the investors’ attention in assessing their investment targeting. Basically, the implementation of risk management within the Company had been carried out since the establishment of the Company, eventhough the Company was still using a conventional manner and keep improving in accordance with the recent development of internal and external circumstances.
Kerangka manajemen risiko
Framework of risk management
Perusahaan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari operasional Perusahaan dan dapat dikelola secara praktis dan efektif setiap hari, dengan empat tipe risiko utama: 1. Risiko kredit 2. Risiko pasar 3. Risiko pendanaan dan likuiditas 4. Risiko operasional
The Company realizes that risk is an integral part of its operational activity and can be managed practically and effectively day by day, with the following four particular risks: 1. Credit risk 2. Market risk 3. Funding and liquidity risk 4. Operational risk
Pengelolaan risiko di Perusahaan mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha di Perusahaan, yang didasarkan pada kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi Perusahaan.
Risk management within the Company includes overall scope of business activity within the Company, which based on the necessity of balance between business operational function and its risk management thereof. By means of proper risk management and policy, thus the risk management will become a strategic partner to the business in obtaining optimal outcome from the Company’s course of operation.
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai, Perusahaan terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkahlangkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batasan transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh aktivitas lingkup usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi selalu dilakukan berkala sesuai dengan perubahan parameter risikonya.
In the event of development of proper risk management, the Company keeps developing and improving the integrated and comprehensive framework of risk management system and internal control structure, in order that they are able to provide information as an early warning of any potential risk and accordingly, take appropriate actions to mitigate the risk. The framework of risk management is implemented under the form of policy, procedures, transactional limits, authorizations, and other rules as well as various risk management instruments applicable to entire business activity. In order to ensure that the policy and procedures is in line with the current business development, evaluation is frequently carried out in accordance with the change in its risk parameter.
Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan menyadari pentingnya memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan. Perusahaan bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko sebagai berikut:
In the implementation of risk management, the Company realizes the importance of having an adequate mechanism to accommodate the risks faced by the Company. The Company has a mechanism that is based upon 4 (four) risk management pillars, in which could be described as follows:
1.
342
Exhibit E/90
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, yang mencakup: - Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; - Menetapkan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portfolio secara berkala; - Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko dalam melakukan fungsi pengawasan.
1.
Active supervision by the Board of Commissioners and Directors, which includes: - Approving and evaluating risk management policies on a regular basis; - Establishing risk management policies and strategies, which include determining the authorization in limits and reviewing the quality of portfolio on a regular basis; - Presence of Audit Committee and Risk Management Committee in carrying out their supervisory functions.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/91
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/91
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Kerangka manajemen risiko (Lanjutan)
Framework of risk management (Continued)
Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan menyadari pentingnya memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan. Perusahaan bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko sebagai berikut: (Lanjutan)
In the implementation of risk management, the Company realizes the importance of having an adequate mechanism to accommodate the risks faced by the Company. The Company has a mechanism that is based upon 4 (four) risk management pillars, in which could be described as follows: (Continued)
2.
Kebijakan dan penerapan batasan
2.
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan kondisi usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar, Ketentuan Umum dan Surat Keputusan Dewan Direksi, dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan terkait. Perusahaan juga menerapkan batasan persetujuan atau otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit. 3.
Identifikasi, pengukuran, pengawasan dan sistem informasi manajemen
The Company develops policies related to risk management, which are assessed periodically and aligned constantly to fit the most recent business situation. The policy is translated into Standard Operating Procedures and Internal Memo, which are being socialized to all employees. The Company also has policies concerning the level of authority on approval or authorization for both credit and noncredit transactions. 3.
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko, terutama risiko kredit dan operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi manajemen. Untuk menjamin ketersediaan data risiko yang terkini dan komprehensif, Perusahaan telah melakukan mengkonversi sistem operasi Perusahaan yang ada menjadi centralized system yang dikenal dengan CONFINS. Selain itu, Perusahaan juga melakukan implementasi sistem informasi business intelligence agar data atau informasi risiko dapat disediakan secara cepat dan akurat kepada pihak manajemen atau pihak ketiga lainnya. 4. Pengendalian internal
Policy and implementation limits
Identification, measurement, monitoring, management information system
and
The Company has a set of tools to identify, measure, and monitor risks, particularly the credit risk and operational risk through the existing reporting and management information system mechanism. In order to ensure the availability of updated and comprehensive risk data, the Company had converted the existing operating system into a centralized system, which known as CONFINS. Moreover, the Company has also implemented business intelligence information system in order that data or risk information could be provided to the management or other third parties on a prompt and accurate manner. 4.
Internal control
Perusahaan memiliki Departemen Audit Internal yang secara independen melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Tanggungjawab dari Departemen Audit Internal mencakup:
The Company has the Internal Audit Division in place, which independently reports on process and results of assessment to the Board of Commissioners and Directors. The responsibility of the Internal Audit Division includes:
-
-
-
-
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari proses bisnis yang ada di dalam Perusahaan; Melakukan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan risiko Perusahaan; Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian di dalam Perusahaan termasuk rekomendasi perbaikan yang potensial terhadap proses tersebut; dan Melakukan koordinasi strategis dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, hukum, sistem dan prosedur, dan audit eksternal).
-
-
Providing assessment on the adequacy and effectiveness of the entire existing business process within the Company; Conducting examination on compliance to the Company’s risk policies; Reporting on significant issues related to the control activities within the Company, including potential improvements to these processes; and Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal, system and procedures, and external auditor)
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
343
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/92
Exhibit E/92
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko
Process and risk assessments
Pada dasarnya proses manajemen risiko dilakukan oleh masing-masing unit mengingat risiko yang dihadapi merupakan risiko individual yang melekat pada produk, transaksi maupun proses pada unit yang bersangkutan. Tugas utama dari Departemen Manajemen Risiko adalah menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta melakukan serangkaian proses untuk mengumpulkan, melakukan pengukuran dan pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Penetapan kebijakan manajemen risiko dilakukan melalui proses persetujuan Direksi.
Basically, risk management processes are carried out by each unit considering that the risk faced represents individual risks which are embedded into the products, transactions, as well as process in the related unit. The primary task of Risk Management Division is to determine policies and procedures as well as doing a series of processes of collecting, measuring, and reporting to the Board of Commissioners and Directors. The determination of risk management policies is carried out through approval process by the Board of Directors.
1. Risiko Kredit
1.
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko utama perusahaan, yaitu risiko yang timbul apabila konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.
Credit risk is the main risk of the Company, that is the risk arising when the customer are unable to meet its obligation in accordance with the agreement as agreed upon between the customer and the Company.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah sebagai berikut: Diversifikasi portofolio menurut wilayah, sektor ekonomi dan industri, merk dan tipe barang. Risk Adjusted Pricing Method, yaitu penetapan tingkat bunga pembiayaan berdasarkan risiko yang dihadapi, antara lain dinilai dari tingkat uang muka yang dibayar konsumen, usia kendaraan yang dibiayai, jenis penutupan asuransi yang dipilih dan lain sebagainya. Adanya Key Performance Indicators (KPI) sebagai “early warning system” atas suatu masing-masing produk pembiayaan maupun kantor cabang. Penanganan kontrak bermasalah yang dilakukan secara disiplin dan proaktif. Analisa atas kualitas portofolio secara periodik dan tindakan preventif dan sanksi bagi cabang-cabang yang kualitas portofolionya tidak sesuai target.
Risk management that has been applied by the Company are as follows: Diversify the portfolio by region, economic sector and industry, brand and type of goods. Risk Adjusted Pricing Method, namely setting the interest rate of financing based on the risks faced by, among others, assessed based on the level of advances paid by consumers, age of vehicles financed, type of insurance coverage selected and so forth. The Key Performance Indicators (KPI) as an “early warning system” of an individual loan products as well as branch offices. Handling of problematic contracts in a discipline and proactive manner. Analysis of portfolio quality through periodic and preventive actions and sanctions for branches whose quality of its portfolio is not on target.
Tabel berikut menjelaskan eksposur maksimum sesuai dengan konsentrasi risiko kredit:
The following table illustrates the Company’s maximum exposure based on credit risk concentration: 2013
Korporasi/ Corporate Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
Ritel/ Retail
Lain-lain/ Others
-
-
224.762
1.075.091
877.760
-
1.952.851
Cash and cash equivalents Net investments in finance lease
2.174
5.390.103
-
5.392.277
Consumer financing receivables
18.263
-
283.975 18.263
Derivative financial assets - net Other assets
6.286.126
-
7.872.128
224.762
283.975 1.586.002
344
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
-
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/93
Exhibit E/93
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
1. Risiko Kredit (Lanjutan)
1. Credit Risk (Continued) The following table illustrates the Company’s maximum exposure based on credit risk concentration: (Continued)
Tabel berikut menjelaskan eksposur maksimum sesuai dengan konsentrasi risiko kredit: (Lanjutan) 2012 Korporasi/ Corporate Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
Ritel/ Retail
Lain-lain/ Others
-
-
168.897
1.028.614
938.255
-
1.966.869
Cash and cash equivalents Net investments in finance lease
2.098
4.044.950
-
4.047.048
Consumer financing receivables
17.183
-
68.722 17.183
Derivative financial assets - net Other assets
5.000.388
-
6.268.719
168.897
-
68.722
1.268.331
-
The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those which impaired and not impaired:
Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang dibedakan antara yang mengalami penurunan nilai dan yang tidak: Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
2013 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
224.762
-
224.762
Cash and cash equivalents
1.952.851
-
1.952.851
Net investments in finance lease
5.392.277
-
5.392.277
Consumer financing receivables
283.975 18.263
-
283.975 18.263
Derivative financial assets - net Other assets
7.872.128
-
7.872.128 Less: (
105.642 )
Allowance for impairment losses
7.766.486
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
345
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/94
Exhibit E/94
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
1. Risiko Kredit (Lanjutan)
1. Credit Risk (Continued) The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those which impaired and not impaired: (Continued)
Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang dibedakan antara yang mengalami penurunan nilai dan yang tidak: (Lanjutan) Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
2012 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
168.897
-
168.897
Cash and cash equivalents
1.966.869
-
1.966.869
Net investments in finance lease
4.047.048
-
4.047.048
Consumer financing receivables
68.722 17.183
-
68.722 17.183
Derivative financial assets - net Other assets
6.268.719
-
6.268.719 Less:
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
(
73.733 )
Allowance for impairment losses
6.194.986 The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those assessed individually and collectively.
Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang penilaian penurunan nilainya dibedakan antara yang dinilai secara individual dan kolektif. Individual/ Individual Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
224.762
283.975 18.263
Jumlah/ Total 224.762
Cash and cash equivalents
712.053
1.952.851
Net investments in finance lease
5.392.277
5.392.277
Consumer financing receivables
283.975 18.263
Derivative financial assets - net Other assets
-
1.240.798
1.767.798 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
2013 Kolektif/ Collective
6.104.330
7.872.128 Less: (
105.642 ) 7.766.486
346
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Allowance for impairment losses
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/95
Exhibit E/95
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
1. Risiko Kredit (Lanjutan)
1. Credit Risk (Continued) The following table illustrates the detail of financial assets distinguished between those assessed individually and collectively. (Continued)
Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Perusahaan yang penilaian penurunan nilainya dibedakan antara yang dinilai secara individual dan kolektif. (Lanjutan) Individual/ Individual Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
2012 Kolektif/ Collective
168.897
168.897
Cash and cash equivalents
801.178
1.966.869
Net investments in finance lease
4.047.048
4.047.048
Consumer financing receivables
68.722 17.183
Derivative financial assets - net Other assets
-
1.165.691 68.722 17.183 1.420.493
Jumlah/ Total
4.848.226
6.268.719 Less:
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
(
73.733 )
Allowance for impairment losses
6.194.986 2. Risiko Pasar
2. Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama berkaitan dengan perubahan perubahan nilai suku bunga dan nilai tukar mata uang yang akan menyebabkan berkurangnya pendapatan, atau bertambahnya biaya modal Perusahaan.
Market risk is the risk primarily due to changes in interest rates and exchange rates which could resulting in decrease in revenue, or increase in cost of capital of the Company.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dalam bentuk maupun menggunakan mata uang asing, sementara seluruh utang Perusahaan dalam mata uang asing telah diproteksi dengan swap dalam jumlah dan tanggal jatuh tempo yang sama dengan utangnya. Dalam hal suku bunga, seluruh bunga yang dibebankan ke konsumen adalah suku bunga tetap (fixed interest rate), sementara utang yang diperoleh sebagian besar juga dalam suku bunga tetap dan hanya sebagian kecil utang dalam bentuk bunga mengambang (floating interest rate).
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is mitigated to the minimum level. The Company has neither consumer financing nor finance lease business activity that denominated in foreign currencies, while all borrowings of the Company that denominated in foreign currencies have been protected by entering into swap transactions at amount and settlement date that similar to the borrowings thereof. In terms of interest rate, all interest rate charged to the customer is fixed interest rate, while most of the borrowings received bear fixed interest rate, and only a small portion the borrowings bear floating interest rate.
Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Kewajiban untuk mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing. Melakukan penelaahan atas tingkat bunga pembiayaan yang dikaitkan dengan tingkat suku bunga pinjaman. Membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif.
Risk management that has been applied by the Company are as follows: The requirement to cover risks of foreign exchange.
Performing review over the interest rate on financing associated with interest rate on borrowings. Limiting exposure in the investment that has fluctuating market prices.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
347
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/96
Exhibit E/96
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
2. Risiko Pasar (Lanjutan)
2. Market Risk (Continued) The following table illustrates the Company’s exposure to foreign currency exchange rate risk as of 31 December 2013. Included in the table are financial instruments of the Company at carrying amounts, categorised by currency.
Tabel berikut menjelaskan eksposur Perusahaan atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan Perusahaan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang. USD (Nilai penuh)/ (Full amount)
2013 Nilai (Rp)/ Equivalent (Rp)
Liabilitas Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar
114.586.111 492.943
1.369.690 6.009
Liabilities Fund borrowings Accrued expenses
Jumlah liabilitas
115.079.054
1.375.699
Total liabilities
Liabilitas bersih Kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing Eksposur bersih dalam mata uang asing
115.079.054
1.375.699
115.079.054 ) (
1.375.699 )
Net liabilities Foreign currency swap transactions contract
(
-
Net exposure in foreign currency
-
Manajemen risiko tingkat suku bunga terhadap limit perubahan tingkat suku bunga dilengkapi dengan pemantauan atas sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan terhadap beberapa skenario suku bunga baku maupun non-baku.
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Company’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios.
Tabel berikut menjelaskan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan pembiayaan konsumen bersih dan investasi neto sewa pembiayaan:
The following table illustrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the net consumer financing income and net investments in finance lease:
2013
2012 Consumer finance income:
Pendapatan pembiayaan konsumen: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis point)
(
51.452
43.545
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
51.452) (
43.545)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point) Net investments in finance lease:
Investasi neto sewa pembiayaan: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis point)
348
(
20.407
15.229
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
20.407) (
15.229)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/97
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Exhibit E/97
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
2. Risiko Pasar (Lanjutan)
2. Market Risk (Continued) The following table illustrates the Company’s financial assets and liabilities at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing of maturity dates to analyze the impact of changes in interest rate:
Tabel berikut menjelaskan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga: Tingkat bunga mengambang/ Floating rate < 3 bulan/ 3-36 bulan/ months months
Tahun2013/ Year 2013
> 3 bulan/ months
Tingkat bunga tetap/ Fixed rate 3-12 bulan/ 1-2 tahun/ > 2 tahun/ months Years years
Jumlah Total
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen
224.762
Jumlah aset keuangan
224.762
Liabilitas keuangan Pinjaman yang diterima Efek utang yang diterbitkan Jumlah liabilitas keuangan Bersih
-
-
-
-
-
224.762
-
-
372.877
714.112
625.104
240.758
1.952.851
-
-
984.289
1.862.353
1.526.273
1.019.362
5.392.277
-
1.357.166
2.576.465
2.151.377
1.260.120
7.569.890 Total financial assets
325.044
935.447
909.573
504.566
3.172.611
124.892
337.289
837.208
154.319
1.453.708
Financial liabilities Fund borrowings Debt securities issued
72.372
425.609
-
-
72.372
425.609
449.936
1.272.736
1.746.781
658.885
4.626.319
Total financial liabilities
152.390 (
425.609 )
907.230
1.303.729
404.596
601.235
2.943.571
Net
Tingkat bunga mengambang/ Floating rate < 3 bulan/ 3-36 bulan/ months months
Tahun2012/ Year 2012
> 3 bulan/ months
Tingkat bunga tetap/ Fixed rate 3-12 bulan/ 1-2 tahun/ > 2 tahun/ months Years years
Jumlah Total
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen
168.897
Jumlah aset keuangan
168.897
Liabilitas keuangan Pinjaman yang diterima Efek utang yang diterbitkan Jumlah liabilitas keuangan Bersih
Financial assets Cash and cash equivalents Net investments in finance lease Consumer financing receivables
-
-
-
-
-
168.897
Financial assets Cash and cash equivalents Net investments in finance lease Consumer financing receivables
-
-
321.633
696.453
672.086
276.697
1.966.869
-
-
793.862
1.520.905
1.108.428
623.853
4.047.048
-
1.115.495
2.217.358
1.780.514
900.550
6.182.814 Total financial assets
403.890
810.576
622.619
116.019
2.406.204
295.982
361.027
467.528
1.124.537
Financial liabilities Fund borrowings Debt securities issued
67.830
385.270
-
-
-
67.830
385.270
403.890
1.106.558
983.646
583.547
3.530.741
Total financial liabilities
101.067 (
385.270 )
711.605
1.110.800
796.868
317.003
2.652.073
Net
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
349
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/98
Exhibit E/98
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
2. Risiko Pasar (Lanjutan)
2. Market Risk (Continued) The following tabel illustrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the cash equivalents and fund borrowings:
Tabel berikut menjelaskan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap setara kas dan pinjaman yang diterima: 2013
Cash equivalents:
Setara kas: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
(
745
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
745 )
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point) Fund borrowings:
Pinjaman yang diterima: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
(
Rincian kisaran suku bunga efektif atas masing-masing instrumen keuangan adalah sebagai berikut:
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
27.510 )
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point) The details of the range of the effective interest rate on each of the financial instruments are as follows:
2013
2012
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen
5,00% - 12,00% 14,00% - 21,30% 15,00% - 24,70%
3,75%-9,00% 16,00%-21,90% 15,00%-24,80%
Financial assets Cash and cash equivalents Net investments in finance lease Consumer financing receivables
Liabilitas keuangan Pinjaman yang diterima Efek utang yang diterbitkan
7,50% - 13,00% 7,50% - 11,00%
7,00%-14,50% 7,00%-11,00%
Financial liabilities Fund borrowings Debt securities issued
3. Risiko Likuiditas
350
27.510
3. Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko terkait dengan kemampuan sumber dana Perusahaan untuk memenuhi liabilitasnya pada jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk associated with the ability of the Company to meet its obligations when they fall due.
Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Mendapatkan pinjaman dengan skedul pembayaran kembali pokok dan bunga yang sesuai dengan periode jatuh tempo piutang, sehingga tidak terjadi mis-match. Menjaga agar posisi kas dan Perusahaan selalu dalam posisi likuid untuk mendukung aktivitas pembiayaan selama minimal 7 hari. Memonitor posisi kas dan bank Perusahaan secara periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai. Menjaga agar jumlah piutang yang jatuh tempo pada periode tertentu lebih besar dibanding dengan utang yang jatuh tempo pada periode yang sama.
Risk management that has been applied by the Company are as follows: Obtaining borrowings with principal and interest repayment schedule that aligns with the original maturities of receivables, in order to prevent mismatch. Maintaining the cash and bank position of the Company to remain in a liquid position in supporting the financing activities for at least 7 days. Monitoring the cash and bank position of the Company in a regular basis, whether annualy, monthly, weekly or daily, to ensure that there is always sufficient cash surplus. Manage to maintain the number of receivables due in a certain period keeps greater than the debts maturing in the same period.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/99
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Exhibit E/99
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
3. Risiko Likuiditas (Lanjutan)
3. Liquidity Risk (Continued) The following table illustrates the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as of 31 December 2013 and 2012:
Tabel berikut menjelaskan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 Tidak memiliki jatuh tempo/ Don’t have maturity
< 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
>3-12 bulan/ months
1-3 tahun/ years
>3 tahun/ years
Jumlah Total
224.762
-
-
-
-
-
-
191.688
181.189
714.111
836.373
29.490
1.952.851
-
469.423
514.865
1.862.354
2.334.150
211.485
5.392.277
-
13.000 287
22.369 1.587
102.180 5.719
146.426 7.577
224.762
674.398
720.010
2.684.364
3.324.526
-
144.210 25.000
257.808 100.000
1.151.841 338.000
1.640.549 995.000
-
35.500 10.915
-
10.691
834
Jumlah liabilitas keuangan
-
226.316
358.642
1.489.841
2.635.549
Perbedaan jatuh tempo
224.762
448.082
361.368
1.194.523
688.977
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Pinjaman yang diterima Efek utang yang diterbitkan Beban yang masih harus dibayar Utang kepada dealer Utang premi asuransi
Tidak memiliki jatuh tempo/ Don’t have maturity
-
3.093
283.975 18.263
Financial assets Cash and cash equivalents Net investment in finance lease Consumer financing receivables Derivative financial assets – net Other assets
244.068
7.872.128
Total financial assets
-
3.194.408 1.458.000
Financial liabilities Fund borrowings Debt securities issued
-
224.762
-
-
-
35.500 10.915
-
-
-
11.525
4.710.348 Total financial liabilities
244.068
3.161.780
Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Pinjaman yang diterima Efek utang yang diterbitkan Beban yang masih harus dibayar Utang kepada dealer
Difference in maturity
2012
< 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
>3-12 bulan/ months
1-3 tahun/ years
>3 tahun/ years
Jumlah Total
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
Accrued expenses Payable to dealers Insurance premium payables
-
-
2.397
68.722 17.183
Financial assets Cash and cash equivalents Net investment in finance lease Consumer financing receivables Derivative financial assets – net Other assets
2.575.703
144.252
6.268.719
Total financial assets
962.271 833.000
553
2.423.474 1.130.000
Financial liabilities Fund borrowings Debt securities issued
168.897
-
-
159.691
161.942
696.453
932.006
16.777
1.966.869
-
358.759
435.103
1.520.906
1.607.202
125.078
4.047.048
-
3.389 232
6.779 1.538
30.504 4.571
28.050 8.445
168.897
522.071
605.362
2.252.434
-
204.047 -
271.952 -
984.651 297.000
-
26.559 9.854
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
168.897
26.559 9.854
Utang premi asuransi
-
8.845
587
10
Jumlah liabilitas keuangan
-
249.305
272.539
1.281.661
1.795.271
553
Perbedaan jatuh tempo
168.897
272.766
332.823
970.773
780.432
143.699
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
9.442
Accrued expenses Payable to dealers Insurance premium payables
3.599.329 Total financial liabilities 2.669.390
Difference in maturity
351
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/100
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
4. Risiko Operasional
4. Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian operasional karena kesalahan karyawan baik yang disengaja maupun tidak; kegagalan sistem dan proses operasional serta tidak berfungsinya sistem pengendalian internal dalam operasional Perusahaan sehari-hari.
Operational risk is the risk that could potentially cause an operating loss due to employee error whether intentional or not; system failures and operational processes as well as the malfunction of the internal control system in the day-to-day operations.
Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Menerapkan sistem yang tersentralisasi sehingga proses bisnis dapat dan terkontrol secara sistem dan dimonitor dari waktu ke waktu. Menyiapkan backup dan Disaster Recovery Plan yang memadai bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas sistem aplikasi utama Perusahaan, baik dari sisi hardware dan software. Menerapkan sistem audit kepatuhan yang berkelanjutan, baik di kantor cabang maupun kantor pusat. Menerapkan aturan kerja yang jelas (SOP) dan sanksi yang tegas atas penyimpangan yang terjadi, sesuai dengan tingkat kesalahan yang ditemukan. Adanya penanaman nilai-nilai dasar Perusahaan sejak dini kepada karyawan, sehingga dapat menghindarkan/ mengurangi potensi penyimpangan. Adanya penilaian kinerja yang fair dan transparan serta adanya kesempatan untuk pengembangan karir.
Risk management that has been applied by the Company are as follows: Implementing a centralized system in order that business processes can be controlled by the system and monitored from time to time. Preparing backup and Disaster Recovery Plan that is sufficient whenever unexpected event or condition occur towards the Company’s major application systems, both in terms of hardware and software. Implementing a sustainable compliance audit system, both in branch offices or headquarters.
5. Risiko Permodalan
352
Exhibit E/100
Implementing a clear code of conduct (SOP) and strict sanctions for irregularities that occurred, according to level of error identified. Promoting the Company's core values to employees since the early stage, in order to avoid/reduce the potential for irregularities. Fair and transparent performance appraisal and opportunities for career development.
5. Capital Risk
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk Obligasi dan Medium Term Notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt (including Bonds and Medium Term Notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Entitas Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 concerning Multi Finance Company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/101
Exhibit E/101
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses dan penilaian risiko (Lanjutan)
Process and risk assessments (Continued)
5. Risiko Permodalan (Lanjutan)
5. Capital Risk (Continued) 2013
2012
Pinjaman: Pinjaman yang diterima – bersih Efek utang yang diterbitkan
3.172.611 1.453.708
2.406.204 1.124.537
Debt: Fund borrowings – net Debt securities issued
Jumlah pinjaman
4.626.319
3.530.741
Total debt
Jumlah ekuitas
3.397.356
2.861.854
Total equity
1,4
1,2
Gearing ratio
Gearing ratio 28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan
Fair value of financial assets and financial liabilities
Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2e menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) atas nilai wajar diakui.
Significant accounting policies in Note 2e describes how each category of financial assets and financial liabilities are measured and how revenue and expenses, including gains and losses (changes in fair value of financial instruments) in the fair value is recognized.
Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Demikian halnya dengan liabilitas keuangan telah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The classification of financial assets has been classified as financial assets measured at fair value through profit and loss, and loans and receivables. So with the financial liabilities has been classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Tabel berikut merupakan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table are the carrying value and fair value of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2013 and 2012:
2013
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit and loss
Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas keuangan yang diukur pada Pinjaman biaya perolehan yang diamortisasi/ diberikan dan Financial Jumlah nilai piutang/ Loan liabilities tercatat/ and measured at Carrying receivables amortized cost value amount
2013
Jumlah nilai wajar/ Fair value amount
Financial assets
224.762
-
224.762
-
1.929.061
-
1.929.061
1.929.061 Net investments in finance lease
-
5.310.425
-
5.310.425
5.310.425
Consumer financing receivables
283.975
-
18.263
-
283.975 18.263
283.975 18.263
Derivative financial assets – net Other assets
283.975
7.482.511
-
7.766.486
7.766.486
Total
-
Jumlah
224.762
Cash and cash equivalents
-
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar Efek utang yang diterbitkan Utang lain-lain
-
-
3.172.611
3.172.611
3.172.611
Fund borrowings
-
-
80.263 1.453.708 109.227
80.263 1.453.708 109.227
80.263 1.453.708 109.227
Accrued expenses Debt securities issued Other payables
Jumlah
-
-
4.815.809
4.815.809
4.815.809
Total
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
353
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/102
Exhibit E/102
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) Nilai wajar (Lanjutan)
aset
keuangan dan
28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued) keuangan
Fair value of financial assets and financial liabilities (Continued)
Tabel berikut merupakan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: (Lanjutan)
The following table are the carrying value and fair value of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2013 and 2012: (Continued)
2012
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset keuangan derivatif - bersih Aset lain-lain
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit and loss
liabilitas
Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas keuangan yang diukur pada Pinjaman biaya perolehan yang diamortisasi/ diberikan dan Financial Jumlah nilai piutang/ Loan liabilities tercatat/ and measured at Carrying receivables amortized cost value amount
2012
Jumlah nilai wajar/ Fair value amount
-
168.897
1.940.966
-
1.940.966
1.940.966 Net investments in finance lease
-
3.999.218
-
3.999.218
3.999.218
Consumer financing receivables
68.722
-
17.183
-
68.722 17.183
68.722 17.183
Derivative financial assets – net Other assets
68.722
6.126.264
-
6.194.986
6.194.986
Total
Jumlah Liabilitas keuangan
354
Cash and cash equivalents
168.897 -
-
168.897
Financial assets
Financial liabilities
Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar Efek utang yang diterbitkan Utang lain-lain
-
-
2.406.204
2.406.204
2.406.204
Fund borrowings
-
-
70.228
70.228
70.228
Accrued expenses
-
-
1.124.537 61.905
1.124.537 61.905
1.124.537 61.905
Debt securities issued Other payables
Jumlah
-
-
3.662.874
3.662.874
3.662.874
Total
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, deposito berjangka, beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair values of cash and cash equivalents, time deposit, accrued expenses and other payables approximate their carrying amounts largerly due to short-term maturities of these instruments.
Estimasi nilai wajar terhadap pinjaman yang diterima yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Nilai wajar pinjaman yang diterima dengan tingkat suku bunga mengambang mendekati nilai tercatatnya karena tingkat suku bunganya sering ditinjau ulang.
The estimated fair value of fund borrowings not quoted in an active market is based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. The fair value of floating rate fund borrowings approximate their carrying amounts because the interest rate is repriced frequently.
Investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan aset lain-lain dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.
Net investments in finance lease, consumer financing receivables and other assets are recorded at carrying amount net of charges for impairment. The estimated fair value represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Expected cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/103
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) Nilai wajar (Lanjutan)
aset
keuangan dan
liabilitas
Exhibit E/103
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued) keuangan
Fair value of financial assets and financial liabilities (Continued)
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: (Continued)
Nilai wajar untuk aset keuangan derivatif ditetapkan menggunakan harga pasar.
The fair value for derivative financial assets is based on market rates.
Nilai wajar agregat untuk efek utang yang diterbitkan dihitung berdasarkan harga pasar kuotasi. Jika informasi ini tidak tersedia, model diskonto arus kas digunakan berdasarkan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya.
The aggregate fair values debt securities issued is calculated based on quoted market prices. For those notes where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used based on a current yield curve appropriate for the remaining term o maturity.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
(a)
(a)
(b)
(c)
harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
Aset keuangan Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah aset keuangan derivatif.
29. LITIGASI
(b)
(c)
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1); inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
The Company’s financial asset that are measured and recognised at fair value (level 2) are derivative financial assets. 29. LITIGATION
PT Aryaputra Teguharta (APT) mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, Direksi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat dalam restrukturisasi pinjaman Perusahaan yaitu The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young dan Alwi Syahri selaku turut Tergugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan perkara No. 123/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST tanggal 26 Maret 2003.
PT Aryaputra Teguharta (APT) filed a lawsuit against the Company, the Directors of the Company and other several companies involved in the debt restructuring of the Company i.e. The Law debenture Trust Corporation Plc, The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland Plc, PT Ernst & Young and Alwi Syahri as the Defendants to the Central Jakarta District Court which filed under case registration No. 123/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST dated 26 March 2003.
PT Ongko Multicorpora (OM) mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c, Bapepam (sekarang Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) dan APT selaku Turut Tergugat dalam registrasi perkara No. 517/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST. tanggal 11 Desember 2003.
PT Ongko Multicorpora (OM) filed a lawsuit against the Company, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c, Bapepam (recently known as Otoritas Jasa Keuangan or OJK) and APT as Co Defendant which filed under case registration No. 517/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST. dated 11 December 2003.
Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM terhadap Perusahaan didasarkan pada alasan dan latar belakang yang sama yaitu eksekusi gadai saham-saham APT dan OM yang dilakukan oleh Perseroan, sesuai kesepakatan dan persetujuan dengan APT dan OM, berdasarkan:
The lawsuit and/or the claim filed by APT and OM against the Company was based on the following reason and background, i.e. execution of APT and OM’s shares conducted by the Company, according to agreement and consent with APT and OM, based on:
1. Pledge of Shares Agreement (”Perjanjian Gadai Saham”). 2. Surat Persetujuan Mengalihkan (Consent to Transfer). 3. Surat Kuasa Menjual Yang Tidak Dapat Dibatalkan (Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares).
1. Pledge of Shares Agreement. 2. Consent to Transfer. 3. Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
355
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/104
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. LITIGASI (Lanjutan)
356
Exhibit E/104
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. LITIGATION (Continued)
Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM terhadap Perusahaan didasarkan pada alasan dan latar belakang yang sama yaitu eksekusi gadai saham-saham APT dan OM yang dilakukan oleh Perseroan, sesuai kesepakatan dan persetujuan dengan APT dan OM, berdasarkan: (Lanjutan)
The lawsuit and/or the claim filed by APT and OM against the Company was based on the following reason and background, i.e. execution of APT and OM’s shares conducted by the Company, according to agreement and consent with APT and OM, based on: (Continued)
4. Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000 yang dihadiri dan disetujui oleh pihak APT dan OM. 5. Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tanggal 19 Desember 2000 berdasarkan Keputusan Pengadilan Niaga No. 04/PKPU/2000/PN.Niaga.JKT.PST.
4. The Resolution of the Extraordinary General Meetings of Shareholders dated 27 January 2000 and 22 August 2000, which was attended and approved by APT and OM. 5. The Settlement Agreement dated 7 December 2000 as ratified by the Jakarta Commercial Court on 19 December 2000, based on the Letter No. 04/PKPU/ 2000/PN.Niaga.JKT.PST.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, APT dan OM menuntut pengembalian masing-masing sebanyak 111.804.732 dan 98.388.180 lembar saham Perusahaan, menuntut pembagian dividen dan juga menuntut kerugian imaterial.
Based on these reasons, APT and the OM demanded the return of 111,804,732 and 98,388,180 shares of the Company, demanding payment of dividend and also demanded for immaterial compensation.
APT juga telah melaporkan Direksi Perusahaan kepada Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes POLRI) dengan tuduhan melakukan tindak pidana penggelapan saham dan tuduhan melakukan tindak pidana pemalsuan surat dan atau penggunaaan surat palsu, namun terhadap kedua laporan tersebut telah dilakukan penghentian penyidikan oleh pihak kepolisian.
APT also reported the Board of Directors of the Company to the Headquarter of Indonesian National Police (Mabes POLRI) on charges of committing a crime of embezzlement of shares and charges of committing a crime and falsification or fraudulent use of a letter, however the investigation for these two reports has been terminated by the police.
Perkembangan Kasus – APT dan OM melawan Perusahaan
Case Progress – APT and OM against the Company
Gugatan APT dan OM terhadap Perusahaan sampai pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA), masing-masing sebagai berikut:
The lawsuit of APT and OM to the Company was to the level of Judicial Review against the Verdict of the Supreme Court of the Republic of Indonesia (MA), respectively as follows:
1. Gugatan APT terhadap Perseroan berdasarkan Putusan Nomor No. 240/PK/PDT/2006 tanggal 20 Februari 2007 dengan putusan pada intinya antara lain menyatakan Perusahaan dan Direksi Perusahaan dihukum untuk mengembalikan dan menyerahkan saham-saham APT kepada APT.
1. The lawsuit of APT to the Company was based on Verdict No. 240/PK/PDT/2006 dated 20 February 2007, which basically stated that the Company and its Directors were sentenced to return and submit the APT’s shares to APT.
Berdasarkan permohonan APT untuk eksekusi Putusan PK, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan Surat Ketetapan No. 079/2007/EKS tanggal 5 Oktober 2007 yang memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melakukan Sita Eksekusi terhadap Saham-saham APT di tempat kedudukan Termohon Eksekusi yaitu Perusahaan dan Direksi Perusahaan.
Based on APT request to execute the verdict of the Judical Review, the Chief of the Central Jakarta District Court issued Declaration No. 079/2007/EKS dated 5 October 2007 which granted APT’s request and ordered the Registrar of the Central Jakarta District Court to take over the shares of APT at the domicile of the Company and its Board of Directors.
Sita Eksekusi telah dilaksanakan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Oktober 2007 mengeluarkan Penetapan Daft. No. 079/2007/EKS yang menyatakan bahwa pelaksanaan eksekusi perkara atas putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung-RI tanggal 20 Februari 2007 No. 240/PK/PDT/2006 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 079/2007/EKS, tidak dapat dilaksanakan (nonexecutable).
The confiscation had been executed by the bailiff of the Central Jakarta District Court and the bailiff of the South Jakarta District Court, and the Chief of the Central Jakarta District Court on 10 October 2007 through Declaration Daft. No. 079/2007/EKS, stated among others: The re-appeal on the Verdict of MA No. 240PK/PDT/2006 dated on 20 February 2007 under registration No. 079/2007/EKS at South Jakarta Distric Court, was non-executable.
2. Gugatan OM terhadap Perseroan berdasarkan Putusan Nomor No. 115PK/PDT/2007 tanggal 19 Juli 2007 dengan putusan pada intinya antara lain menolak permohonan Peninjauan Kembali dari OM. Putusan ini bersifat final dan mengikat.
2. The lawsuit of OM to the Company was based on Verdict No. 115PK/PDT/2007 dated 19 July 2007, which basically stated the rejection of petition for Judicial Review requested by OM. This verdict was final and binding.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/105
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. LITIGASI (Lanjutan)
Exhibit E/105
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. LITIGATION (Continued)
Perkembangan Kasus – APT dan OM melawan Perusahaan (Lanjutan)
Case Progress – APT and OM against the Company (Continued)
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, tidak ada perkembangan lebih lanjut atas kasus ini, dan manajemen berpendapat, perkara tersebut tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan secara material.
Up to the date the financial statements were completed, there is no further progress on this case, as such, the management is of the opinion that the case will have no material impact on the Company’s operational activities.
30. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
30. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 23 Januari 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan pra efektif (izin publikasi) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-29/PM.2/2014 dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500.000 yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 2.500.000.
On 23 January 2014, the Company obtained statements of pre effective (publication license) from the Financial Services Authority (OJK) through its letter No. S-29/PM.2/ 2014 to conduct the Public Offering of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014 maximum offering Rp 500,000 which is part of Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia with a nominal value of Rp 2,500,000.
Berdasarkan surat keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. Corp/CH/L/I/14-0001, tanggal 2 Januari 2014, bahwa pada tanggal 28 Oktober 2013, Perusahaan telah menerima surat pengunduran diri dari Yan Peter Wangkar selaku Direktur Perusahaan.
Based on the Company’s disclosure letter to Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.Corp/CH/L/I/14-0001, dated 2 January 2014, the Company received Yan Peter Wangkar’s resignation letter as the Company’s Director, as at 28 October 2013.
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, dengan lampaunya kurun waktu 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut, pengunduran diri Yan Peter Wangkar selaku Direktur Perusahaan menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
Under the Company’s Articles of Association, with the passage of 60 (sixty) days after the letter of resignation, Yan Peter Wangkar’s resignation as the Company’s Director become valid without General Meeting of Shareholders’ approval.
Dengan demikian, susunan Direksi Perusahaan efektif per tanggal 1 Januari 2014 menjadi sebagai berikut:
Therefore, the composition of the Board of Directors of the Company as of 1 January 2014 was as follows:
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
: : :
Francis Lay Sioe Ho Cornellius Henry Kho Harry Jesus Rodriguez Palmer
31. REKLASIFIKASI
: : :
Directors President Director Director Director
31. RECLASSIFICATIONS lain-lain per dari akun aset sesuai dengan pada tanggal
Part of other assets as of 31 December 2012 has been reclassified from other assets to other receivables to conform the presentation of the statements of financial position 31 December 2013.
Akun pendapatan dari pembiayaan perumahan (KPR) per 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan dari akun pendapatan sewa pembiayaan ke pendapatan pembiayaan konsumen agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Income from housing financing (KPR) as of 31 December 2012 has been reclassified from finance lease income to consumer financing income to conform the presentation of the statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2013.
Sebagian nilai dari akun pendapatan lain-lain per 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan dari akun pendapatan lain-lain ke akun beban umum dan administrasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Part of miscellaneous income as of 31 December 2012 has been reclassified from other income to general and administrative expenses to conform the presentation of the statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2013.
Sebagian nilai dari akun aset 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan lain-lain ke akun piutang lain-lain agar penyajian laporan posisi keuangan 31 Desember 2013.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
357
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/106
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. REKLASIFIKASI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. RECLASSIFICATIONS (Continued)
Akun beban pengurusan piutang lain-lain dan akun kerugian atas penghapusan piutang lain-lain per 31 Desember 2012, telah direklasifikasikan dari akun pendapatan lain-lain ke akun beban umum dan administrasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 32. PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN
Expense from arrangement of other receivables account and loss from write-off of other receivables account as of 31 December 2012 has been reclassified from other income to general and administrative expenses to conform the presentation of the statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2013. 32. ISSUANCE OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 21 Februari 2014.
358
Exhibit E/106
Authorized for issuance by Directors on 21 February 2014.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Data dan Profil Perusahaan Company Data and Profile
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
359
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan Akta Deed of Establishment and Deed Changes
360
PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta Notaris No. 57 yang dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390. Berdasarkan Akta yang dibuat di hadapan Inge Hendarmin, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 14 Agustus 1986, nama Perusahaan diubah dari PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia menjadi PT Bunas Finance Indonesia Tbk, perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 tanggal 7 Oktober 1986 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 94 tanggal 25 Nopember 1986, Tambahan No. 1451. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya berdasarkan Akta No. 116 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 27 Juni 2001, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-03668. HT.01.04.TH. 2001 tanggal 24 Juli 2001 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195.
PT BFI Finance Indonesia Tbk (the Company) was established as PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia on 7 April 1982 based on Notarial deed No. 57 of Kartini Muljadi, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice (recently known as the Minister of Law and Human Rights) of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 dated 28 October 1982 and was published in the State Gazette No. 102, dated 21 December 1982, Supplement No. 1390. Based on Notarial deed of Inge Hendarmin, S.H., Notary in Jakarta dated 14 August 1986, the Company’s name change from PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia to become PT Bunas Finance Indonesia Tbk. This amendment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C2-9677.HT.01.04.TH.86 dated 7 October 1986 and was published in the State Gazette No. 94 dated 25 November 1986, Supplement No. 1451. The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was based on Notarial deed No. 116 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, concerning the change in the name of the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to become PT BFI Finance Indonesia Tbk. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001 and was published in the State Gazette No. 35 dated 30 April 2002, Supplement No. 4195.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya dilakukan dengan Akta No. 41 tanggal 16 Mei 2013, dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan kedudukan Perusahaan dari Jakarta Pusat menjadi Tangerang Selatan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-28004.AH.01.02. TH.2013 tanggal 24 Mei 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara. Perubahan
The Company’s Articles of Association had been amended several times, which one of the amendments was effected by Notarial deed No. 41 dated 16 May 2013 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the change to Company’s registered office, formerly located at North Jakarta, become South Tangerang. The amendment was aproved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. AHU28004.AH.01.02.TH.2013 dated 24 May 2013. Up to the date the financial statements were completed, this
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
terakhir dilakukan dengan Akta No. 50 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., mengenai penerbitan saham hasil pelaksanaan program Management & Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I untuk periode sampai dengan tanggal 20 Juni 2014. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHUAH.01.10-34031 tanggal 21 Agustus 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, perubahan ini belum diumumkan dalam Lembaran Berita Negara.
amendment was not published in the State Gazette. The latest amendment was effected by Notarial deed No. 50 dated 23 July 2013 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the issuance of shares for the implementation of the Phase I of the Management & Employee Stock Option Program (MESOP), up to 20 June 2014. The amendment was aproved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. AHUAH.01.10-34031 dated 21 August 2013. Up to the date the financial statements were completed, this amendment was not published in the State Gazette.
Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-038/ KM.11/1982 tanggal 12 Agustus 1982, yang telah diperbarui berdasarkan Surat Keputusan No. 493/KMK.013/1990 tanggal 23 April 1990.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by virtue of his decree No. KEP-038/KM.11/1982 dated 12 August 1982 as amended by Decree No. 493/ KMK.013/1990 dated 23 April 1990.
Pada tanggal 20 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengamandemen izin usaha Perusahaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-038/KM.5/2006. Melalui amandemen ini, izin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk berlaku surut sejak adanya persetujuan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk dari Instansi yang berwenang melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 tanggal 24 Juli 2001.
On 20 February 2006, the Minister of Finance of the Republic of Indonesia amended the Company’s license by virtue of his Decree No. KEP-038/KM.5/2006. Through this amendment, the previous license granted to PT Bunas Finance Indonesia Tbk. was applied for retroactively since the approval of the change in the name of the Company from PT Bunas Finance Indonesia Tbk. to PT BFI Finance Indonesia Tbk. from the Regulatory Authority by virtue of decree of Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
361
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Struktur Organisasi Organization Structure
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Audit Committee
President Director
Internal Audit Department Head
Business Director
Business I Division
Human Capital Department
Legal & Litigation Department
Product Development Corporate Department
Direct Sales & Agency Department
Business II Division
Branch Management Department
Retail Car Product Business Department Motorcycle Product Development Department
362
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Branch Development Department
Regional Managers
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Nomination and Remuneration Committee
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Risk Management Committee
Corporate Secretary
Enterprise Risk Director
Operation Director
Operational & Control Division
Customer Relationship Management Development Department
Mortgage Department
Operation Development Department
Internal Audit Department
Credit Department
Operation Department
Finance & Treasury Department
Branch Facilities & Logistics Department
Financial Control Department
General Affairs & Services Department
Collection & Recovery Division
Finance & Information Technology Division
Information Technology Department
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Collection & Recovery Department
Portfolio Management & Risk Analytic Department
Collection Strategy & Asset Management Department Corporate Collection & Administration Department Risk Policy Department
363
2013 Performance
Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors
364
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company at a Glance
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu lima tahun.
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are appointed by the Shareholders at the General Meeting of Shareholders (“GMS”) for a period of five years.
Berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 80 tanggal 15 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta, masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan adalah dari tahun 2011 hingga ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2016; kecuali Mr. Richard Andrew Deitz yang diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris pada tahun 2009 dan akan berakhir pada penutupan RUPS tahun 2014 berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 73 tanggal 15 Mei 2009, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta, dan Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer yang diangkat sebagai anggota Direksi pada tahun 2013 dan akan berakhir pada penutupan RUPS tahun 2018 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 40 tanggal 16 Mei 2013, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H, Notaris di Jakarta.
According to the Annual GMS Deed No. 80, dated 15 June 2011, verified by Aulia Taufani, S.H., the substitute of Sutjipto, S.H., a Notary in Jakarta, the term of office of all the members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners is from 2011 until the closing of the Annual GMS in 2016; except for Mr. Richard Andrew Deitz who was appointed as the member of the Board of Commissioners in 2009 and will be ended at the closing of the GMS in 2014 based on the Annual GMS Deed No. 73 dated 15 May 2009, verified by Aulia Taufani, S.H., the substitute of Sutjipto, S.H., a Notary in Jakarta, and Mr. Harry Jesus Rodriguez Palmer who was appointed as the member of the Board of Directors in 2013 and will be ended at the closing of the GMS in 2018 based on the Annual GMS Deed No. 40 dated 16 May 2013, verified by Fathiah Helmi, S.H., a Notary in Jakarta.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
365
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Kusmayanto Kadiman Presiden Komisaris President Commissioner
• Presiden Komisaris, BFI Finance, sejak Juni 2011 • Komisaris dan Penasihat beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam dan pembangkit listrik, sejak 2009 • Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, 2004-2009 • Ketua, Asian-Europe University Network (ASEA-UNINET), 2002-2004 • Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), 2001-2004 • Kepala Pusat Pengembangan Teknologi, Institut Teknologi Bandung (ITB), 1998-2001 • Kepala Laboratorium Kontrol, Institut Teknologi Bandung (ITB), 1995-1998 • Direktur Kelompok Usaha di Jakarta, 1993-1995 • Direktur Pusat Komputer, Institut Teknologi Bandung (ITB), 1990-1993 • Doctor of Philosophy, Australian National University, Canberra, Australia, 1988 • Sarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB), 1977 • Warga Negara Indonesia, lahir 1954 • President Commissioner, BFI Finance, since June 2011 • Commissioner and Advisor to several companies in the field of natural resources and power generation, since 2009 • State Minister of Research and Technology of the Republic of Indonesia, 2004-2009 • Chairman, Asian-Europe University Network (ASEA-UNINET), 2002-2004 • Rector of Bandung Institute of Technology (ITB), 2001-2004 • Head of Technology Development Centre, Bandung Institute of Technology (ITB), 1998-2001 • Head of Laboratory Control, Bandung Institute of Technology (ITB), 1995-1998 • Director of Business Group in Jakarta, 1993-1995 • Director of Computer Centre, Bandung Institute of Technology (ITB), 1990-1993 • Doctor of Philosophy, Australian National University, Canberra, Australia, 1988 • Bachelor of Engineering Physics, Bandung Institute of Technology (ITB), 1977 • Indonesian citizen, born 1954
366
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
• Komisaris, BFI Finance, sejak Juni 2011 • Direktur Keuangan, PT Carsurin, April 2007 - Juni 2013 • Anggota Komite Audit, PT Bentoel Internasional Investama Tbk., sejak Maret 2010 • Presiden Komisaris, BFI Finance, 2000 - 2011 • Direktur, BFI Finance, 1991-1999 • Credit Officer, BFI Finance, 1982-1991 • Mutual International Finance Corporation, 1980-1982 • Financial and Accounting Officer, PT Union Carbide Indonesia, 1976-1980 • Auditor, SGV, Utomo, Mulia & Co., 1973-1976 • Drs. (Ekonomi), Universitas Indonesia, Jakarta, 1980 • Master of Business Administration, Universitas Gadjah Mada, Jakarta, 2009 • Warga Negara Indonesia, lahir 1951
Johanes Sutrisno Komisaris Commissioner
• Commissioner, BFI Finance, since June 2011 • Finance Director, PT Carsurin, April 2007 - June 2013 • Member of Audit Committee, PT Bentoel Internasional Investama Tbk., since March 2010 • President Commissioner, BFI Finance, 2000 - 2011 • Director, BFI Finance, 1991-1999 • Credit Officer, BFI Finance, 1982-1991 • Mutual International Finance Corporation, 1980-1982 • Financial and Accounting Officer, PT Union Carbide Indonesia, 1976-1980 • Auditor, SGV, Utomo, Mulia & Co., 1973-1976 • Drs. (Economics), University of Indonesia, Jakarta, 1980 • Master of Business Administration, University of Gadjah Mada, Jakarta, 2009 • Indonesian citizen, born 1951
• Komisaris, BFI Finance, sejak 2006 • Managing Partner, Kantor Pengacara Alfonso Napitupulu, S.H. & Associates, Jakarta, sejak 1993 • Kantor Pengacara Alfonso, Giunseng & Kolopaking, Jakarta, 1988-1993 • Praktisi International Lawyer di Law Office of Bronson, Bronson & McKinnon, San Francisco, California, Amerika Serikat, 1984-1985 • Kantor Hukum Gani Djemat & Partners, 1975-1988 • Advokat, Konsultan Hukum untuk Pasar Modal dan Hak Kepemilikan Intelektual, 1976 • Warga Negara Indonesia, lahir 1950
Alfonso Napitupulu Komisaris Commissioner
• Commissioner, BFI Finance, since 2006 • Managing Partner, Law Office of Alfonso Napitupulu, S.H. & Associates, Jakarta, since 1993 • Law Office of Alfonso, Giunseng & Kolopaking, Jakarta, 1988-1993 • Practising as an International Lawyer with Law Office of Bronson, Bronson & McKinnon, San Francisco, California, USA, 1984-1985 • Law Office of Gani Djemat & Partners, 1975-1988 • Advocate, Legal Consultant on Capital Market and Intellectual Property Right, 1976 • Indonesian citizen, born 1950
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
367
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Emmy Yuhassarie Komisaris Commissioner
368
• Komisaris, BFI Finance, sejak Juni 2011 • Dewan Kehormatan, Asosiasi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, sejak 2012 • Dewan Pengawas, Indonesia Institute of Corporate Directorship (IICD), sejak 2012 • Staf Khusus, Kementerian Negara BUMN Republik Indonesia, 2007 – 2012 • Presiden Komisaris, PT Inalum, sejak 2007 • ABA Associate Member, sejak 2005 • Konsultan Domestik, Bank Dunia dan Indonesia National Committee of Good Governance, 2004 - 2005 • Ketua, Pusat Studi Hukum, sejak 1997 • Master of Law (LLM.), University of California (UC) Berkeley, Amerika Serikat, 1982 • Dosen Hukum Internasional, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, sejak 1981 • Sarjana Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya, 1979 • Warga Negara Indonesia, lahir 1950 • Commissioner, BFI Finance, since June 2011 • Honorary Member, Capital Market Legal Consultant Association, since 2012 • Supervisory Member, Indonesia Institute of Corporate Directorship (IICD), since 2012 • Special Staff, State Ministry of State-owned Enterprises of the Republic of Indonesia, 2007- 2012 • President Commissioner, PT Inalum, since 2007 • ABA Associate Member, since 2005 • Domestic Consultant, World Bank and Indonesia National Committee of Good Governance, 2004 - 2005 • Chairman, Centre of Law Studies, since 1997 • Master of Law (LLM.), University of California (UC) Berkeley, USA, 1982 • Lecturer of International Law, Law Faculty of the University of Indonesia, since 1981 • Bachelor of Law, University of Airlangga, Surabaya, 1979 • Indonesian citizen, born 1950
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
• Komisaris, BFI Finance, sejak 2009 • Direktur, VR Capital Group Ltd., Moskow, Rusia, sejak November 1998 • Managing Director and Head of Fixed Income Trading, Renaissance Capital Group, Moskow, Rusia, April 1995November 1998 • Managing Director, Credit Suisse First Boston, New York, Amerika Serikat dan Moskow, Rusia, 1991-April 1995 • Spesialisasi bidang Fixed Income Derivatives, Credit Suisse First Boston, New York, Amerika Serikat, 1987-1991 • Bachelor of Arts bidang Sejarah dan Ekonomi, Yale University, New Haven, Connecticut, Amerika Serikat, 1987 • Warga Negara Amerika Serikat, lahir 1965
Richard Andrew Deitz Komisaris Commissioner
• Commissioner, BFI Finance, since 2009 • Director, VR Capital Group Ltd., Moscow, Russia, since November 1998 • Managing Director and Head of Fixed Income Trading, Renaissance Capital Group, Moscow, Russia, April 1995November 1998 • Managing Director, Credit Suisse First Boston, New York, USA, and Moscow, Russia, 1991-April 1995 • Specialised in Fixed Income Derivatives, Credit Suisse First Boston, New York, USA, 1987-1991 • Bachelor of Arts in History and Economics, Yale University, New Haven, Connecticut, USA, 1987 • USA citizen, born 1965
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
369
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
• • • • • • • • •
Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur President Director
• • • • • • • • •
• • • • • • • • • •
Yan Peter Wangkar Direktur Director
370
• •
Presiden Direktur, BFI Finance, sejak 1986 Direktur, BFI Finance, 1983-1986 Direktur Pendiri, BFI Finance, 1983 Kepala Departemen Kredit, PT Indovest, 1980-1983 Berbagai posisi di Treasury and Marketing, PT Indovest, 1975-1980 Executive Officer, Departemen Keuangan Singapura, 1972-1974 Master of Business Management, Asian Institute of Management, Filipina, 1975 BBA (Bachelor of Business Administration), University of Singapore, 1972 Warga Negara Indonesia, lahir 1948 President Director, BFI Finance, since 1986 Director, BFI Finance, 1983-1986 Founding Director, BFI Finance, 1983 Head of Credit Department, PT Indovest, 1980-1983 Various positions in Treasury and Marketing, PT Indovest, 1975-1980 Executive Officer, Singapore Ministry of Finance, 19721974 Master of Business Management, Asian Institute of Management , Philippines, 1975 BBA (Bachelor of Business Administration), University of Singapore, 1972 Indonesian citizen, born 1948
Direktur, BFI Finance, sejak 1994 Berbagai posisi di bidang pemasaran, BFI Finance, 19881994 Account Officer, Marketing and Credit Department, Bangkok Bank Ltd., Jakarta, 1988 Master of Business Administration, University of Missouri, Amerika Serikat, 1987 Bachelor of Science (Computer Science and Economics), Iowa State University, Amerika Serikat, 1985 Warga Negara Indonesia, lahir 1961 Director, BFI Finance, since 1994 Various positions in marketing, BFI Finance, 1988-1994 Account Officer, Marketing and Credit Department, Bangkok Bank Ltd., Jakarta, 1988 Master of Business Administration, University of Missouri, USA, 1987 Bachelor of Science (Computer Science and Economics), Iowa State University, USA, 1985 Indonesian citizen, born 1961
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
• • • • • • • •
Cornellius Henry Kho
• • • •
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Direktur, BFI Finance, sejak 1997 Kepala Divisi Pengawas Keuangan dan Treasury, BFI Finance, 1996-1997 Pengawas Keuangan, BFI Finance, 1992-1996 Auditor, Prasetio, Utomo and Co., 1989-1992. Drs. (Ekonomi), Universitas Trisakti, Jakarta, 1990 Warga Negara Indonesia, lahir 1966 Director, BFI Finance, since 1997 Division Head for Financial Control and Treasury, BFI Finance, 1996-1997 Financial Controller, BFI Finance, 1992-1996 Auditor, Prasetio, Utomo and Co., 1989-1992 Drs. (Economics), Trisakti University, Jakarta, 1990 Indonesian citizen, born 1966
Direktur Director
• • •
• • • • •
• •
Harry Jesus Rodriguez Palmer Direktur Director
• • •
• • • • • • •
Direktur, BFI Finance, sejak 2013 Kepala Divisi Risiko Perusahaan, BFI Finance, 2012-2013 Executive Vice President, Mass Market Portfolio Management Head and Retail Risk Head (Acting), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, 2009-2012 Technical Advisor, Retail Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, 2008-2009. Direktur, Risk Management, Santander Financial Services (Puerto Rico, Amerika Serikat), 2006-2008. Direktur, Retail Risk Management, Banco Santander (Puerto Rico, Amerika Serikat), 2003-2006. Berbagai posisi bidang Manajemen Risiko dan Audit, Citibank, Amerika Serikat dan Amerika Latin, 1990-2003 Master of Business Administration (MBA) bidang Keuangan dan Akuntansi, University of Rochester (Simon School), New York, Amerika Serikat, 1990 Sarjana Teknik Mesin, Rensselaer Polytechnic Institute, New York, Amerika Serikat, 1985 Warga Negara Amerika Serikat, lahir 1963 Director, BFI Finance, since 2013 Division Head of Enterprise Risk, BFI Finance, 2012-2013 Executive Vice President, Mass Market Portfolio Management Head and Retail Risk Head (Acting), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, 2009-2012 Technical Advisor, Retail Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, 2008-2009 Director, Risk Management, Santander Financial Services (Puerto Rico, USA), 2006-2008. Director, Retail Risk Management, Banco Santander (Puerto Rico, USA), 2003-2006 Various positions within Risk Management and Audit, Citibank, USA and Latin America, 1990-2003 Master of Business Administration in Finance and Accounting, University of Rochester (Simon School), New York, USA, 1990 Bachelor of Science in Mechanical Engineering, Rensselaer Polytechnic Institute, New York, USA, 1985 USA citizen, born 1963
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
371
2013 Performance
Company at a Glance
Profil Komite-Komite Dewan Komisaris
Komite Audit
Profile of the Board of Commissioners’ Committees
1
Ketua Chairman Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 367.
3
Rudy Capelle Anggota Member
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1947, beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2011. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Assistant Vice President Corporate Banking Citibank, General Manager Marketing and Credit Bank Umum Nasional, Finance Director Kalbe Farma Group, Managing Director Dwi Satrya Utama Group, Asistant Chief Executive Officer Barito Pacific Timber, Executive Director Lippo Group, Komisaris PT Surya Citra Televisi (SCTV), Chief Executive Officer PT Info Finance Perkasa, Chief Executive Officer Bank Niaga, konsultan pribadi untuk beberapa perusahaan, Komisaris PT BFI Finance Indonesia Tbk., dan Komisaris PT British American Tobacco (BAT) Indonesia yang kini telah bergabung ke PT Bentoel Indonesia Investama Tbk.. Indonesian citizen, born 1947, he has served his position as a member of the Company’s Audit Committee since 2011. Previously, he worked as the Assistant Vice President Corporate Banking of Citibank, General Manager Marketing and Credit of Bank Umum Nasional, Finance Director of Kalbe Farma Group, Managing Director of Dwi Satrya Utama Group, Asistant CEO of Barito Pacific Timber, Executive Director of Lippo Group, Commissioner of PT Surya Citra Televisi (SCTV), Chief Executive Officer of PT Info Finance Perkasa, Chief Executive Officer Bank Niaga, private consultant for several companies, Commissioner of PT BFI Finance Indonesia Tbk., and Commissioner of PT British American Tobacco Indonesia which is now merged into PT Bentoel Indonesia Investama Tbk..
372
Audit Committee
Johanes Sutrisno
Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 367.
2
Business Overview
Stefanus Ginting Anggota Member
Warga negara Indonesia, lahir di Tilburg, Belanda, pada tanggal 31 Juli 1952, menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2006. Keahlian beliau di bidang keuangan dan perbankan diperoleh berkat pengalaman beliau bekerja di bidang perbankan dan pembiayaan selama 30 tahun. Di samping menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai kepala perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan direktur perusahaan di bidang infrastruktur. Indonesian citizen, born in Tilburg, The Netherlands, on 31 July 1952, completed his education at the Faculty of Economics, University of Gadjah Mada, Yogyakarta. He has served the position as a member of the Company’s Audit Committee since 2006. His financial and banking expertise were attained whilst working in the banking and multifinance sector in the last 30 years. Besides being a member of the Company’s Audit Committee, he is also chairman of an information technology company and a director of an infrastructure company.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
4
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
5
Dominic Picone Anggota Member
Warga negara Australia dan Inggris (dwi-kewarganegaraan), lahir tahun 1978, beliau menjabat sebagai Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga menduduki posisi sebagai Vice President TPG Capital di Singapura. Sebelumnya, beliau menjabat berbagai posisi di Divisi Consumer Finance ANZ Bank dan Divisi Investment Banking Credit Suisse. Beliau memiliki gelar sarjana di bidang Perniagaan atau Commerce (Honours) dan Hukum dari University of Melbourne. Australian and British citizen (dual citizenship), born 1978, he has served as a member of the Company’s Audit Committee since 2011. He currently also holds the position of Vice President at TPG Capital in Singapore. Previously, he held various positions at the Consumer Finance Division of ANZ Bank and the Investment Banking Division of Credit Suisse. He has earned degrees in Commerce (Honours) and Law from the University of Melbourne.
Company Data and Profile
Ariani Vidya Sofjan Anggota Member
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1970. Ibu Sofjan menjabat anggota Komite Audit sejak Mei 2013 dan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak Juli 2011. Beliau sekarang juga menjabat sebagai Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk. dan sekaligus Executive Director PT Northstar Pacific Capital. Beliau pernah bekerja sebagai Kepala Riset di Mandiri Sekuritas, kemudian sebagai Analis Senior di PT Bahana Securities. Memulai karir sebagai Analis Ekuitas di Deutsche Morgan Grenfell Asia di tahun 1994. Beliau bergelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, tahun 1992. Indonesian citizen, born 1970. Ms. Sofjan has served as a member of Audit Committee since May 2013, and a member of Remuneration and Nomination Committee since July 2011. She is currently the Director of PT Delta Dunia Makmur Tbk. as well as the Executive Director of PT Northstar Pacific Capital. She was previously the Head of Research at Mandiri Securities and a Senior Analyst at PT Bahana Securities. She began her career as an Equity Analyst with Deutsche Morgan Grenfell Asia in 1994. She holds a Bachelor of Science in Finance from Oklahoma State University, USA, in 1992.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
373
2013 Performance
Profil Komite-Komite Dewan Komisaris
Company at a Glance
Komite Manajemen Risiko
Profile of the Board of Commissioners’ Committees
1
3
Risk Management Committee
2
Emmy Yuhassarie Ketua Chairwoman
Business Overview
Johanes Sutrisno Anggota Member
Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 368.
Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 367.
Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 368.
Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 367.
Dominic Picone
Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Komite-Komite Dewan Komisaris (Komite Audit) di halaman 373.
Anggota Member
Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners’ Committees section (Audit Committee) on page 373.
4
Sunata Tjiterosampurno Anggota Member
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1972. Bapak Sunata Tjiterosampurno menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko sejak Mei 2013. Beliau juga menjabat sebagai Managing Director Northstar Advisors Pte Ltd. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Direktur Divisi Investment Banking PT Danareksa Sekuritas dari tahun 2004 hingga 2006, dan sebagai Konsultan di Boston Consulting Group, Jakarta, dari tahun 1998 hingga 2004. Beliau memulai karir sebagai Assistant Vice President untuk Riset Ekuitas PT Lippo Securities – SBC Warburg (1995–1998). Bapak Tjiterosampurno bergelar Bachelor of Business Administration (Distinction) dari Wisconsin-University Madison, dan Master of Finance (Merit) dari London Business School. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk., Tugu Insurance Company Ltd., PT Delta Dunia Makmur Tbk., PT Trimegah Sekuritas dan sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Makmur Mandiri Utama.
374
Indonesian citizen, born 1972. Mr. Sunata Tjiterosampurno has served as a member of Risk Management Committee since May 2013. He is currently the Managing Director of Northstar Advisors Pte Ltd. He served as a Director in the Investment Banking Division of PT Danareksa Sekuritas from 2004 to 2006, and as Consultant at Boston Consulting Group, Jakarta, from 1998 to 2004. He began his career as Assistant Vice-President for equity research of PT Lippo Securities – SBC Warburg (1995 – 1998). Mr. Tjiterosampurno holds a Bachelor of Business Administration (Distinction) from University of Wisconsin-Madison, and a Master of Finance (Merit) from London Business School. He is currently a Commissioner of PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk., Tugu Insurance Company Ltd., PT Delta Dunia Makmur Tbk., PT Trimegah Sekuritas and the President Commissioner of PT Bukit Makmur Mandiri Utama.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee
1
Alfonso Napitupulu Ketua Chairman Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 367.
2
Dominic Picone Anggota Member Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Komite-Komite Dewan Komisaris (Komite Audit) di halaman 373.
3
Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners section on page 367.
Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners’ Committees section (Audit Committee) on page 373.
Ariani Vidya Sofjan Anggota Member Profil lengkap dapat dilihat pada bagian Profil Komite-Komite Dewan Komisaris (Komite Audit) di halaman 373.
Complete profile is presented in the Profile of the Board of Commissioners’ Committees section (Audit Committee) on page 373.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
375
2013 Performance
Manajemen Senior
Head Office Personnel
Kepala Divisi
376
Business Overview
Personel Kantor Pusat
Senior Management
Division Heads
Company at a Glance
Kiri ke kanan | Left to right :
Sutadi Donie Prayogo Sudjono Susinto Tenggono Then Andrew Adiwijanto
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
• Warga negara Indonesia • Lahir tahun 1974 • Memulai karir di BFI sebagai Management Trainee Marketing pada tahun 1997
Company Data and Profile
• Warga negara Indonesia • Lahir tahun 1964 • Memulai karir di BFI sebagai Marketing Officer pada tahun 1990 • Indonesian citizen • Born 1964 • Began his career at BFI as a Marketing Officer in 1990
• Indonesian citizen • Born 1974 • Began his career at BFI as a Management Trainee in Marketing in 1997
Sutadi
Donie Prayogo
Business I Division
Business II Division
• Warga negara Indonesia • Lahir tahun 1970 • Memulai karir di BFI sebagai Account Officer pada tahun 1993
• Warga negara Indonesia • Lahir tahun 1973 • Memulai karir di BFI sebagai Marketing Executive pada tahun 1994
• Indonesian citizen • Born 1970 • Began his career at BFI as an Account Officer in 1993
• Indonesian citizen • Born 1973 • Began his career at BFI as a Marketing Executive in 1994
Sudjono
Susinto Tenggono Then
Finance and Information Technology Division
Collection and Recovery Division
• Warga negara Indonesia • Lahir tahun 1968 • Memulai karir di BFI sebagai Marketing Officer pada tahun 1993 • Indonesian citizen • Born 1968 • Began his career at BFI as a Marketing Officer in 1993
Andrew Adiwijanto Operation and Control Division
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
377
2013 Performance
Company at a Glance
Manajemen Senior
Personel Kantor Pusat
Senior Management
Divisi Bisnis Business Division
378
Business Overview
Head Office Personnel
Kiri ke kanan | Left to right :
Jabatan | Job title :
• • • • • • • • • •
Department Head of Retail Car Product Business Department Head of Branch Development Department Head of Direct Sales and Agency Head of Legal and Litigation Head of Branch Management Head of Direct Sales and Agency Development Department Head of Motorcycle Product Development Head of Corporate Business Development Department Head of Corporate Product Development Department Head of Legal and Litigation
Tan Rudy Eddywidjaja Goklas Jackson Lim Indra Lusito Krisyati Herman Handoko Deni Nasri Ary Suharso Kurniawan Susanto Yoga Aryanto Angtawan Anggadiwirja
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Divisi Risiko Perusahaan Enterprise Risk Division
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Kiri ke kanan | Left to right:
Jabatan | Job title :
•
Djauw Vido Onadi
• •
Silvia Thamrin Saidina Daud Bantayan
•
Wulansari Soeprijatno
•
Augusnen Silalahi
Department Head of Portfolio Management and Risk Analyst Department Head of Credit Department Head of Collection Strategy and Asset Management Head of Corporate Collection and Administration Department Head of Collection and Recovery
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company Data and Profile
379
2013 Performance
Company at a Glance
Manajemen Senior
Personel Kantor Pusat
Senior Management
Divisi Operasional Operational Division
Head Office Personnel
Kiri ke kanan | Left to right : (berdiri | standing) • Budi Darwan Munthe • Dani Reinhard Hutabarat • Masmudi • Jefry Suryo • Irwan Tirta • Perri Gustovandani (duduk | sitting) • Pramudiyo Linggar • Ika Santi • Ng Koon Pek • Hariman Nugraha
380
Business Overview
Jabatan | Job title : Department Head of General Affairs and Services, Assistant to Corporate Secretary Head of Telesales Department Head of Branch Facilities and Logistics Department Head of Customer Relationship Management Development Head of Mortgage Sales and Distribution Department Head of Internal Audit
Department Head of Operation Management Department Head of Operation Development Investor Relations Advisor Head of Customer Engagement and Communications
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Divisi Keuangan dan Teknologi Informasi Finance and Information Technology Division
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Kiri ke kanan | Left to right :
Jabatan | Job title :
• Tonny Widjaja
Department Head of Finance and Treasury Head of Finance and Treasury Head of Information Technology (Infrastructure) Department Head of Financial Control Department Head of Information Technology
• Priscilla Angeline • Budianto Hendradjaja • Mega Khorniawan • Allen Hutama
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
381
2013 Performance
Company at a Glance
Manajemen Senior
Personel Kantor Pusat
Senior Management
Head Office Personnel
Divisi Sumber Daya Manusia
Kiri ke kanan | Left to right :
Jabatan | Job title :
• Desi Gunawan • Elisa Trisnawati
Department Head of Human Capital Head of Human Capital (Performance and Career Management) Head of Human Capital (Operations)
• Utami Muliawaty
Human Capital Division
382
Business Overview
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
383
2013 Performance
Manajemen Senior
Branches Personnel
Pimpinan Wilayah
384
Business Overview
Personel Kantor Cabang
Senior Management
Regional Manager
Company at a Glance
Kiri ke kanan | Left to right : Jabatan | Job title : • Petrus Denny • Ronny Harijanto • Djani Setiadi • Lukman Nelam • Hernandi Kusno • Herizal Welli • Stanly Darisang • Handoko Kuarso • Iwan • Rachmadi
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Pimpinan Wilayah VIII / Region VIII Manager Pimpinan Wilayah VII / Region VII Manager Pimpinan Wilayah V / Region V Manager Pimpinan Wilayah I / Region I Manager Pimpinan Wilayah XI / Region XI Manager Pimpinan Wilayah XII / Region XII Manager Pimpinan Wilayah IX / Region IX Manager Pimpinan Wilayah VI / Region VI Manager Pimpinan Wilayah III / Region III Manager Pimpinan Wilayah X / Region X Manager
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Pimpinan Area Area Manager
Good Corporate Governance
Kiri ke kanan | Left to right :
Jabatan | Job title :
• Medy Mirdianata • I Kadek Tirtayasa • Stefanus Wibowo • John Piter Sinaga • Lojiansyah Hosensyah • Tommy Wijaya Tjhang • Rifky Kurniawan • Tan Eng Han • Ida Bagus Arya Tedja • Khenriek Tjandra • Toni • Sudi Hartono
Area Manager – Region VII Area Manager – Region VII Area Manager – Region V Area Manager – Region I Area Manager – Region VIII Area Manager – Region III Area Manager – Region VIII Area Manager – Region VI Area Manager – Region VIII Area Manager – Region VIII Area Manager – Region I Area Manager – Region I
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Company Data and Profile
385
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Jaringan Networks
SUMATERA UTARA 6 Cabang / Branches 2 Gerai / Kiosks RIAU 6 Cabang / Branches 2 Gerai / Kiosks KEP. RIAU 2 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk
KALIMANTAN BARAT 4 Cabang / Branches
JAMBI 7 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk
SUMATERA BARAT 3 Cabang / Branches
KALIMANTAN TIMUR 10 Cabang / Branches 3 Gerai / Kiosks
KEP. BANGKA-BELITUNG 3 Cabang / Branches
BENGKULU 1 Cabang / Branch
KALIMANTAN TENGAH 3 Cabang / Branches
SUMATERA SELATAN 7 Cabang / Branches 2 Gerai / Kiosks
DKI JAKARTA 8 Cabang / Branches JAWA TENGAH 3 Gerai / Kiosks 16 Cabang / Branches 6 Gerai / Kiosks
LAMPUNG 5 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk
KALIMANTAN SELATAN 4 Cabang / Branches 3 Gerai / Kiosks
BALI 4 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk
BANTEN 6 Cabang / Branches 4 Gerai / Kiosks
JAWA BARAT 20 Cabang / Branches 8 Gerai / Kiosks
386
D.I YOGYAKARTA 1 Cabang / Branch JAWA TIMUR 1 Gerai / Kiosk 23 Cabang / Branches 12 Gerai / Kiosks
Per 31 Desember 2013, jaringan BFI meliputi:
177
As of 31 December 2013, the network of BFI included:
Kantor Cabang Branches
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
59 Gerai Kiosks
NTB 1 Cabang / Branch
Human Capital
SULAWESI TENGAH 6 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk
Information Technology
GORONTALO 2 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk
SULAWESI BARAT 3 Cabang / Branches
Management Discussion and Analysis
SULAWESI UTARA 7 Cabang / Branches 2 Gerai / Kiosks
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
MALUKU UTARA 2 Cabang / Branches
PAPUA BARAT 2 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk PAPUA 3 Cabang / Branches
SULAWESI TENGGARA 3 Cabang / Branches 1 Gerai / Kiosk
MALUKU 1 Cabang / Branch 1 Gerai / Kiosk
SULAWESI SELATAN 8 Cabang / Branches 2 Gerai / Kiosks
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
387
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Jaringan Networks
Kantor Pusat Head Office BFI Tower Sunburst CBD Lot 1.2 Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo BSD City Tangerang Selatan 15322 Tel. : (021) 2965 0300, 2965 0500 Fax. : (021) 2966 0757, 2966 0758
Kantor Cabang Branches Kantor Cabang Jawa Branches in Java DKI JAKARTA JAKARTA SPECIAL CAPITAL REGION Sunter Rukan Puri Mutiara Blok A No. 80-81 Jl. Utama Griya, Sunter Jakarta Utara 14350 Tel. : (021) 6531 0319, 6531 0533, 6531 0534, 6531 8330 Fax. : (021) 6531 0535 Cakung Rukan Grand Orchard Square Blok C/20 Jl. Terusan Kelapa Hybrida, Sukapura Jakarta Utara 14140 Tel. : (021) 2907 7350, 2907 7351, 2907 7352 Fax. : (021) 2907 7354 Cawang Jl. Dewi Sartika No. 292F RT. 004/RW. 005 Kel. Cawang, Kec. Kramat Jati Jakarta Timur 13630 Tel. : (021) 2937 4126, 800 9022 Fax. : (021) 800 9025 Cengkareng City Resort Residence Ruko Hawaii Blok A No. 110 RT. 006/RW. 014, Kel. Cengkareng Timur Kec. Cengkareng Jakarta Barat Tel. : (021) 2902 0520, 2902 0550 Fax. : (021) 2902 0551 Duren Sawit Ruko Radin Inten Center No. B D Jl. Radin Inten, Duren Sawit Jakarta Timur Tel. : (021) 862 1349, 862 3099, 2948 9400 Fax. : (021) 2948 9401 Meruya Jl. Lapangan Bola No. 1-1A Meruya, Kebon Jeruk Jakarta Barat Tel. : (021) 5365 2460, 5365 2461 Fax. : (021) 5365 2462
388
Pondok Pinang Jl. Ciputat Raya No.163 Blok E-1 RT. 002/RW. 008, Kel. Pondok Pinang Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tel. : (021) 7591 0321 Fax. : (021) 7581 9400 Jakarta Corporate Leasing Ruko Graha Atrium Senen Blok C No.4-5 Jl. Senen Raya Jakarta Pusat Tel. : (021) 385 6601 Fax. : (021) 385 6663 BANTEN BANTEN Tangerang Jl. M.T. Haryono No. 9 Sukasari 15118 Tel. : (021) 552 2287, 552 7041 Fax. : (021) 552 6542 Bintaro Ruko Kebayoran Arcade 2 Blok B1 No. 09 Sektor VII Bintaro Jaya Kel. Pondok Jaya, Kec. Pondok Aren 15224 Tel. : (021) 2951 1836, 2951 1837 Fax. : (021) 2951 1827
JAWA BARAT WEST JAVA Bandung • Jl. Soekarno Hatta No. 472 Kel. Batu Nunggal, Kec. Bandung Kidul 40266 Tel. : (022) 8752 8000 Fax. : (022) 8752 8100 • Jl. Lengkong Kecil No.12B 40261 Tel. : (022) 420 6829, 421 0031, 421 0034 Fax. : (022) 421 0032 Bekasi • Kompleks Ruko Suncity Square Blok A No. 46-47 Jl. Mayor Hasibuan, Margajaya 17141 Tel. : (021) 8886 3611 Fax. : (021) 8886 3612 • Jl. Bulevar Hijau Blok C5 No.32 Harapan Indah Tel. : (021) 2946 5551, 2946 5552 Fax. : (021) 2946 5553 Bogor Jl. Raya Tajur No. 39D-E Tel. : (0251) 833 7753 Fax. : (0251) 833 7793
Cikupa Ruko Taman Raya Blok M19 No. 01A Citra Raya, Kel. Dukuh, Kec. Cikupa Kab. Tangerang 15710 Tel. : (021) 5940 7877, 5940 9111, 5941 1207 Fax. : (021) 5940 7876
Cianjur Jl. K.H. Abdullah Bin Nuh RT. 04/RW. 14 Kel. Sawah Gede, Kec. Cianjur Kab. Cianjur Tel. : (0263) 226 0100, 226 0123 Fax. : (0263) 226 0200
Pamulang Jl. Raya Siliwangi No. 57G RT. 01/RW. 07, Kel. Pamulang Barat Kec. Pamulang, Kab. Tangerang Tel. : (021) 744 2528, 7470 4821, 7470 8424, 7470 8868 Fax. : (021) 742 7955
Cikampek Ruko Sudirman Center Blok A No. 6 Jl. Jenderal Sudirman No. 100 Desa Pucung, Kec. Kotabaru Kab. Karawang 41374 Tel. : (0264) 838 8032 Fax. : (0264) 838 6310
Serang Jl. Raya Pandeglang Lingk. Kebon Jahe RT. 04/RW. 014, Kel. Cipare, Kec. Serang 42117 Tel. : (0254) 849 0548, 849 0549, 849 0550 Fax. : (0254) 849 0535
Cikarang Ruko Golden Boulevard Blok CC-5 No. 3A Jl. Niaga Raya, Jababeka 2 Kel. Pasir Sari, Kec. Cikarang Selatan Tel. : (021) 8984 1491 Fax. : (021) 8984 2093
Serpong - BSD BFI Tower, Lobby Floor Sunburst CBD Lot 1.2 Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo BSD City Tangerang 15322 Tel. : (021) 2966 7153, 2966 7155 Fax. : (021) 2966 7157
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Cimahi Jl. Raya Cimahi No.644 Kel. Cimahi, Kec. Cimahi Tengah Tel. : (022) 8777 4624 Fax. : (022) 8777 4623 Cirebon Jl. Tuparev No. 115A Desa Kertawinangun, Kec. Kedawung Kab. Cirebon Tel. : (0231) 234941, 246458, 246468 Fax. : (0231) 246470
Human Capital
Information Technology
Citeureup Jl. Mayor Oking No. 5 RT. 003/RW. 010, Kebun Kopi Kel. Puspanegara, Kec. Citeureup Kab. Bogor 16810 Tel. : (021) 8794 0055, 8794 0126 Fax. : (021) 8790 8521 Depok Ruko Margonda Residen No. 12A-14 Jl. Margonda Raya Kav. 461 Tel. : (021) 7888 1787 Fax. : (021) 7888 1780 Garut Ruko IBC Blok D8 Kel. Pakuwon Tel. : (0262) 234050 Fax. : (0262) 237256 Karawang Jl. Jend. A. Yani No. 73 - By Pass RT. 04/RW. 12, Kel. Karang Pawitan Kec. Karawang Barat Kab. Karawang 41351 Tel. : (0267) 400870, 400872 Fax. : (0267) 400925 Majalengka Jl. KH Abdul Halim No.104 Kel. Majalengka Kulon, Kec. Majalengka Tel. : (0233) 889 0100, 889 0044 Fax. : (0233) 889 0043 Purwakarta Jl. Veteran / Terusan Ibrahim Singadilaga Ruko No. 5-6, Kel. Nagrikaler 41118 Tel. : (0264) 822 3010, 822 3044 Fax. : (0264) 822 2611 Subang Jl. Kapten Hanafiah RT. 98/RW. 97 Blok B No.4, Rawa Badak Kel.Karanganyar Tel. : (0260) 421313 Fax. : (0260) 421515 Sukabumi Jl. K.H. Sanusi No. 46C Ciseureuh Tel. : (0266) 210800 Fax. : (0266) 243365 Sumedang Jl. Prabu Gajah Agung No.52 RT. 02/RW. 07 Kel. Kotakulon, Kec. Sumedang Selatan Tel. : (0261) 220 0124, 220 0125 Fax. : (0261) 220 0126 Tasikmalaya Kompleks Pertokoan Plaza Asia Blok A No. 12A Jl. H.Z. Mustofa Tel. : (0265) 235 2188 Fax. : (0265) 235 2199
Management Discussion and Analysis
JAWA TENGAH CENTRAL JAVA Semarang • Ruko Mataram Plaza Blok D No. 03 Jl. M.T. Haryono Tel. : (024) 356 0073 Fax. : (024) 356 3742 • Ruko Plaza Setiabudi No. 12B Jl. Setiabudi No. 121 Banjarnegara Jl. S. Parman No. 43-45 Blok D Parakancanggah 53412 Tel. : (0286) 598 5975 Fax. : (0286) 598 6023 Grobogan Ruko The Grand City Blok E Jl. Letjen R. Suprapto No. 61-63 Purwodadi 58111 Tel. : (0292) 424586 Fax. : (0292) 423642 Jepara Jl. Pemuda No.1A, RT. 03/RW. 04 Kel. Potroyudan, Kec. Jepara Tel. : (0291) 429 9500 Fax. : (0291) 595538 Kebumen Jl. Pemuda No. 138 Kel. Panjer Tel. : (0287) 381857, 384748, 384761 Fax. : (0287) 384740 Kudus Kompleks Ruko A. Yani No. 1 Jl. Letkol Tit Sudono Tel. : (0291) 330 8198, 438885 Fax. : (0291) 436262 Magelang Ruko Metro Square F6 Jl. Mayjen. Bambang Soegeng Mertoyudan 56172 Tel. : (0293) 325500 Fax. : (0293) 326125 Pekalongan Jl. Dr. Cipto No. 22D Tel. : (0285) 412015 Fax. : (0285) 412014 Purwokerto-Banyumas Jl. Gerliya Timur No. 35, Ruko No. 3 Kel. Teluk, Kec. Purwokerto Selatan Tel. : (0281) 628886, 643574 Fax. : (0281) 638886 Rembang Jl. Pemuda No. 3B Tel. : (0295) 550 4679 Fax. : (0295) 693111 Sragen Jl. Sukowati No. 170 Tel. : (0271) 882 1176, 882 1177 Fax. : (0271) 882 1175 2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Solo • Jl. Gajah Mada No. 132E Tel. : (0271) 661655, 644566 Fax. : (0271) 663988 • Jl. Raya Solo Permai HD 03 Solo Baru, Sukoharjo Tel. : (0271) 620274, 626719, 626969 Fax. : (0271) 626223 Salatiga Ruko Wijaya Square Blok A3 Jl. Diponegoro, RT. 02/RW. 05 Sidorejo Lor Tel. : (0298) 312507 Tegal Jl. Kolonel Sugiono No. 85 Kel. Kemandungan, Kec. Tegal Barat 52711 Tel. : (0283) 321160, 321166, 325535 Fax. : (0283) 323121 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA Yogyakarta Ruko Monjali Permai Kav. 2 Jl. Monjali Sinduadi Mlati Sleman 55284 Tel. : (0274) 542467, 560980 Fax. : (0274) 560956 JAWA TIMUR EAST JAVA Surabaya • Jl. Ngagel Jaya No. 39 Tel. : (031) 501 4119 Fax. : (031) 501 4456 • Kompleks Ruko Sentra Darmo Villa Blok A No. 6 Jl. Raya Darmo Permai Selatan Tel. : (031) 734 8281 Fax. : (031) 731 7815 • Jl. HM Noer No.47 E1 Kel. Kapas Madya baru, Kec. Tambaksari Tel. : (031) 376 1669 Fax. : (031) 376 1697 Babat Jl. Raya Plaosan (depan Pasar Agrobis) Tel. : (0322) 456524, 456525 Fax. : (0322) 453191 Banyuwangi Jl. S. Parman No. 131D Desa Dadapan, Kec. Kabat Kab. Banyuwangi 68461 Tel. : (0333) 415959 Fax. : (0333) 417434 Blitar Jl. Cemara No. 36 Tel. : (0342) 808112, 808345 Fax. : (0342) 808212
389
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Jaringan Networks
Bojonegoro Jl. M.H. Thamrin No. 103C Kel. Kauman, Kec. Bojonegoro Kab. Bojonegoro Tel. : (0353) 888789 Fax. : (0353) 892491
Pasuruan Jl. Panglima Sudirman No. 40A Kel. Purworejo, Kec. Purworejo 67115 Tel. : (0343) 416007, 417167, 418007 Fax. : (0343) 420076
Gresik Kompleks Ruko KIG (Kawasan Industri Gresik) A19 Jl. Tridharma No. 3 61121 Tel. : (031) 397 7663 Fax. : (031) 398 9464
Ponorogo Jl. Soekarno Hatta No. 238 Tel. : (0352) 486447 Fax. : (0352) 485866
Jember Komplek Pertokoan JBC Blok B2 Jl. Trunojoyo Kel. Kepatihan, Kec Kaliwates Tel. : (0331) 410605, 410602 Fax. : (0331) 411013 Jombang Kompleks Ruko Simpang 3 No. C1 Jl. Merdeka Tel. : (0321) 877804, 877805 Fax. : (0321) 877811 Kediri Kompleks Pertokoan Hayam Wuruk Trade Center Blok C No. 8 Jl. Hayam Wuruk Tel. : (0354) 696791, 699349, 699350 Fax. : (0354) 699351
Probolinggo Jl. Dr. Mochammad Saleh No. 8E Kel. Sukabumi 67219 Tel. : (0335) 431800, 424862 Fax. : (0335) 424861 Sidoarjo • Kompleks Ruko Gateway No. B/2 Jl. Raya Waru (Aloha) Tel. : (031) 853 9977 Fax. : (031) 853 4577 • Jl. Mojopahit No. 32B 61216 Tel. : (031) 805 7102 Fax. : (031) 805 7103 Tuban Jl. Basuki Rahmad No. 243 Tel. : (0356) 324312, 326183, 333335 Fax. : (0356) 322050
Lamongan Jl. Sunan Drajat No. 60 Kel. Sidoharjo Tel. : (0322) 324142, 324242 Fax. : (0322) 324478
Tulungagung Jl. W.R. Supratman No. 101 Tel. : (0355) 337412, 337413 Fax. : (0355) 337411
Madiun Jl. Setia Budi Ruko 41C 63139 Tel. : (0351) 467018
Kantor Cabang Bali dan Nusa Tenggara Branches in Bali and Nusa Tenggara
Malang Jl. Letjen Sutoyo No. 148 65125 Tel. : (0341) 475400, 475402 Fax. : (0341) 475403 Mojokerto Ruko Kranggan Permai Blok A05-06 Jl. Pahlawan 61321 Tel. : (0321) 332376, 332377 Fax. : (0321) 327066 Pandaan Kompleks Ruko Chandra Sukun No. 7 Jl. Dr. Soetomo Kel. Subergedang, Kec. Pandaan Kab. Pasuruan 67156 Tel. : (0343) 635882, 635883 Fax. : (0343) 635681
BALI BALI Denpasar • Jl. Cokroaminoto No. 43 Tel. : (0361) 427676 Fax. : (0361) 430900 • Kompleks Sudirman Agung Blok C No. 8 Jl. PB. Sudirman 80225 Tel. : (0361) 241388 Fax. : (0361) 241098 • Komplek Imam Bonjol Square 555 A6 Jl. Imam Bonjol Tel. : (0361) 487987, 483673, 480599 Fax. : (0361) 488058 Gianyar Jl. By Pass Dharma Giri No. 27 Tel. : (0361) 948717, 895 8288, 895 8289 Fax. : (0361) 895 8289
390
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
NUSA TENGGARA BARAT WEST NUSA TENGGARA Mataram Jl. Anak Agung Gde Ngurah No. 104F Lingk. Karang Kelebut Kel. Cakranegara Selatan Tel. : (0370) 624777 Fax. : (0370) 624422
Kantor Cabang Sumatera Branches in Sumatera SUMATERA UTARA NORTH SUMATERA Medan • Jl. Ir. H. Juanda No. 26 Tel. : (061) 451 4232 Fax. : (061) 453 0424 • Jl. Bambu II No. 67B Kel. Durian, Kec. Medan Timur Tel. : (061) 663 1220, 664 5847 Fax. : (061) 664 5848 Binjai Kompleks Ruko Surya Permai Jl. T. Amir Hamzah No. 1L Tel. : (061) 882 0999 Fax. : (061) 882 2378 Padangsidempuan Jl. Sudirman No.8F Kel. Losung Batu Kec. Padangsidimpuan Utara Tel. : (0634) 22271, 22274, 22278 Fax. : (0634) 22275 Pematangsiantar Jl. Kartini No.48E Kel. Timbang Galung, Kec. Siantar Barat Tel. : (0622) 26050 Fax. : (0622) 26050 Rantau Prapat Jl. Ahmad Yani No. 104A-B Labuan Batu Tel. : (0624) 327986, 327987 Fax. : (0624) 327988 SUMATERA BARAT WEST SUMATERA Padang Jl. Khatib Sulaiman No. 63D-E Tel. : (0751) 705 4587, 705 6211 Fax. : (0751) 446438 Bukittinggi Jl. Raya Kapas Panji No. 49B Jambu Air, Nagari Taluak IV Suku Kec. Banuhampu, Kab. Agam Tel. : (0752) 33100, 643425 Fax. : (0752) 626200
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Pasaman Barat Kompleks Gunung Tulas, Lintang Selatan Jl. Lintas Simpang Empat Manggopo 2 KM Kec. Pasaman 26566 Tel. : (0753) 65678 Fax. : (0753) 65859
JAMBI JAMBI
RIAU RIAU
• Jl. D.I. Panjaitan No. 50 RT. 018, Kebun Handil, Jelutung 36137 Tel. : (0741) 443966, 445982
Pekanbaru • Jl. Soekarno Hatta No. 88 Kel. Delima, Kec. Tampan 28292 Tel. : (0761) 562777 Fax. : (0761) 563373 • Jl. Setiabudi No. 89-89A Tel. : (0761) 33833, 44921, 44925 Fax. : (0761) 33828 Air Molek-Indragiri Hulu Jl. Jendral Sudirman Kel. Sekar Mawar, Kec. Pasir Penyu Kab. Indragiri Hulu Tel. : (0769) 442699, 442700, 442 0769 Fax. : (0769) 442698 Bagan Batu Jl. Jendral Sudirman Kab. Rokan Hilir Tel. : (0765) 551199, 551299 Fax. : (0765) 551577 Dumai Jl. Kelakap Tujuh Kel. Ratusima, Kec. Dumai Selatan Tel. : (0765) 440661, 440663 Fax. : (0765) 440662 Ujung Batu Jl. Sudirman No. 188 Ujung Batu Timur Tel. : (0762) 736 3363, 736 3364 Fax. : (0762) 736 3365 KEPULAUAN RIAU RIAU ISLANDS Tanjung Pinang Jl. D.I. Panjaitan Km. 08 Kel. Air Raja, Kec. Tanjung Pinang Timur Pulau Bintan 34574 Tel. : (0771) 733 5968, 733 5999 Fax. : (0771) 733 5967 Batam Kompleks Mahkota Raya Blok B No.11 Kel. Teluk Tering, Kec. Batam Kota 29461 Tel. : (0778) 466885, 466886 Fax. : (0778) 466186
Jambi • Jl. Hayam Wuruk No. 81 Jelutung Tel. : (0741) 755 2050, 755 5000 Fax. : (0741) 755 2048
Dharmasraya (Kotobaru) Jl. Lintas Sumatera, Jorong Pasar Koto Baru Kab. Dharmasraya 27681 Tel. : (0754) 71155 Fax. : (0754) 71160
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
• Jl. Veteran No. 433, 20 Ilir 1 30126 Tel. : (0711) 372581, 372582 Fax. : (0711) 372580 Baturaja Jl. Dr. Moh. Hatta RT. 04/RW. 04 Kel. Sukaraya, Kec. Baturaja Timur Kab. Ogan Komering Ulu Tel. : (0735) 321660, 326200 Fax. : (0735) 321880 Lahat Jl. Letnan Marzuki No.88 RT. 004/RW. 04 Kel. Talang Jawa Utara, Kec. Kota Lahat Kab. Lahat 31416 Tel. : (0731) 324454 Fax. : (0731) 324268
Muara Bungo Jl. Sudirman No. 48-49, RT. 003/RW. 001 Kel. Pasir Putih, Kec. Rimbo Tengah Tel. : (0747) 321021, 321412 Fax. : (0747) 321411
Lubuklinggau Jl. Yos Sudarso No.1C, RT. 04 Kel. Batu Urip Taba, Kec. Lubuklinggau Timur 1 Tel. : (0733) 454 0601, 454 0602 Fax. : (0733) 454 0603
Muaro Jambi Jalan Desa Mekar Sari Makmur Jalur 3B No.104 RT.09 Kel. Suka Makmur, Kec. Sungai Bahar Kab. Muaro Jambi Tel. : (0743) 724 0070
Pangkalan Balai Jl. Merdeka No. 9A-B Kec. Banyuasin III Tel. : (0711) 891069 Fax. : (0711) 891473
Rimbo Bujang Jl. Pahlawan No. 3 Kel. Wirotho Agung, Kec. Rimbo Bujang Tebo Tel. : (0747) 31080, 431921 Fax. : (0747) 31067
Prabumulih Jl. Jend. Sudirman No. 352B 31114 Tel. : (0713) 323154, 700 0826 Fax. : (0713) 323154
Sarolangun Jl. Lintas Sumatera Pasar Sarolangun No.17 RT. 06, Kel. Sukasari, Kec. Sarolangun Kab. Sarolangun Tel. : (0745) 91875
KEPULAUAN BANGKA - BELITUNG BANGKA - BELITUNG ISLANDS
BENGKULU BENGKULU Bengkulu Jl. Danau No. 7-8 Kel. Panorama, Kec. Singaran Pati Tel. : (0736) 347820, 347821 Fax. : (0736) 347819 SUMATERA SELATAN SOUTH SUMATERA Palembang • Kompleks Ruko Rajawali No. B3-B4 RT. 016/RW 012 Kel. 9 Ilir, Kec. Ilir Timur II 30113 Tel. : (0711) 370808, 377728 Fax. : (0711) 370909
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Pangkal Pinang Kompleks Bangka Square, Ruko No. 2 Jl. Raya Koba Km. 5 No. 17 Desa Dul, Kec. Pangkalan Baru Kab. Bangka Tengah Pulau Bangka Tel. : (0717) 426 1310, 426 1311 Fax. : (0717) 426 1306 Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 26A Pangkallalang Pulau Belitung Tel. : (0719) 21300, 24760 Fax. : (0719) 23810 Sungailiat Jl. Jend. Sudirman No. 114D Kel. Srimenanti, Kec. Sungailiat Kab. Bangka Induk Pulau Bangka Tel. : (0717) 93330, 93992
391
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Jaringan Networks
LAMPUNG LAMPUNG Bandar Lampung Jl. Gajah Mada No. 55 Kotabaru, Tanjung Karang Timur 35121 Tel. : (0721) 259896, 266725 Fax. : (0721) 263902 Bandar Jaya Jl. Proklamator Raya No. 28-29 Kel. Bandar Jaya, Kec. Terbanggi Besar Kab. Lampung Tengah Tel. : (0725) 26530, 26531, 527889 Fax. : (0725) 26271 Metro Jl. Jend. Sudirman No. 282 Kel. Metro, Kec. Metro Pusat 34111 Tel. : (0725) 785 1613, 785 1614, 785 1615 Fax. : (0725) 785 0289 Pringsewu Jl. A. Yani, RT. 012/RW. 01 Kel. Pringsewu Utara Kab. Pringsewu Tel. : (0729) 21671, 21678 Fax. : (0729) 21670 Tulang Bawang Jl. Lintas Timur Sumatera Kel. Dwi Warga Tunggal Jaya Kec. Banjar Agung Kab. Tulang Bawang 34682 Tel. : (0726) 750824, 750924, 750988 Fax. : (0726) 750844
Kantor Cabang Kalimantan Branches in Kalimantan KALIMANTAN BARAT WEST KALIMANTAN Pontianak Jl. Teuku Umar Kompleks Mall Pontianak Blok C5 Darat Sekip, Pontianak Kota Tel. : (0561) 585292, 585293 Fax. : (0561) 747734 Ketapang Jl. D.I. Panjaitan No. B16 Kel. Sukaharja, Kec. Delta Pawan Ketapang Kota Tel. : (0534) 34688, 34692, 34695 Fax. : (0534) 34698 Sanggau Jl. Jend. Sudirman No. 23, RT. 22/RW.08 Kel. Beringin, Kec. Kapuas Kab. Sanggau 78512 Tel. : (0564) 21620, 21326 Fax. : (0564) 21341
392
Sintang Jl. M.T. Haryono No. 43, RT. 011/RW. 002 Kel. Kapuas Kanan Hulu, Kec. Sintang Kab. Sintang Tel. : (0565) 24588, 241 1343 Fax. : (0565) 23711 KALIMANTAN TENGAH CENTRAL KALIMANTAN Palangkaraya Jl. Cilik Riwut Km. 2 No. 122 Tel. : (0536) 323 5625 Fax. : (0536) 322 6395 Pangkalan Bun Jl. Pasanah (Kawitan 1) RT. 23, Sidorejo 74112 Tel. : (0532) 22444 Fax. : (0532) 203 0610 Sampit Jl. Jendral Sudirman Km. 1,5 No. 19 RT. 43/RW. 08 Kec. Mentawa Baru Ketapang Kel. Mentawa Baru Hulu Kotawaringin Timur 74322 Tel. : (0531) 32687, 32805 Fax. : (0531) 34043 KALIMANTAN SELATAN SOUTH KALIMANTAN Banjarmasin Jl. A. Yani Km. 7,8 No. 30 Kertak Hanyar Kab. Banjar 70654 Tel. : (0511) 428 2647, 428 2657, 428 2667, 428 2687 Fax. : (0511) 428 2697 Banjarbaru Jl. Ahmad Yani Km. 35 No. 48 Tel. : (0511) 477 4578, 477 7122 Fax. : (0511) 477 4388 Tanah Bumbu (Batu Licin) Jl. Raya Batulicin RT.3 RW.1 Ds. Sejahtera, Kampung Baru-Simpat Empat Tel. : (0518) 71881, 75320 Fax. : (0518) 71980 Tanjung Jl. Ahmad Yani RT. II Mabu’un Murung Pudak, Tabalong 71571 Tel. : (0526) 202 5141, 202 5142, 202 5143 Fax. : (0526) 202 5140
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
KALIMANTAN TIMUR EAST KALIMANTAN Samarinda • Jl. D.I. Panjaitan, Ruko No. 5-6 75117 Tel. : (0541) 777 8070, 777 8071 Fax. : (0541) 770621 • Kompleks Ruko Sentra Samarinda Seberang Ruko No.15 Jl. Bung Tomo, Samarinda Seberang Tel. : (0541) 261775 Fax. : (0541) 261767 Balikpapan • Kompleks Pertokoan Balikpapan Permai Blok A1/1 No. 80-81 Jl. Jenderal Sudirman 76114 Tel. : (0542) 732323, 732333 Fax. : (0542) 424711 • Jl. Sukarno Hatta Km. 2,5 No. 71 Kel. Batu Ampar, Kec. Balikpapan Utara 76125 Tel. : (0542) 413732, 748738 Fax. : (0542) 748598 Berau Jl. Durian 1 Ruko No.4 RT.25 Kel. Tanjung Redeb, Kec. Tanjung Redep Kab. Berau 77311 Tel. : (0554) 202 7898, 202 7896 Fax. : (0554) 202 7897 Bontang Ruko Primagama Jl. Bhayangkara Km. 6 No. 16 F Tel. : (0548) 27821, 29957 Fax. : (0548) 29946 Paser (Tanah Grogot) Jl. R.A. Kartini No. 21A, RT. 13/RW. 4 Kel. Tanah Grogot, Kab. Paser Tel. : (0543) 23584, 23921 Fax. : (0543) 23745 Sengata Jl. Yos Sudarso II, RT. 22, Blok I Kel. Sengata Utara, Kec. Sengata Kab. Kutai Timur 75611 Tel. : (0549) 21222 Fax. : (0549) 25354 Tarakan Jl. Gajah Mada No. 75 Kel. Karang Anyar Pantai Tel. : (0551) 33370 Fax. : (0551) 33326 Tenggarong Jl. Patin No. 99B Kutai Kertanegara Tel. : (0541) 666 6088 Fax. : (0541) 666 6202
Human Capital
Information Technology
Kantor Cabang Sulawesi Branches in Sulawesi SULAWESI UTARA NORTH SULAWESI Manado Jl. R.E. Martadinata No. 65 Tel. : (0431) 850371, 850375, 860045 Fax. : (0431) 850032 Bitung Jl. Raya Madidir Kel. Paceda, Kec. Madidir Kota Bitung Tel. : (0438) 38556, 38557 Bolaang Mongondow Utara Jl. Trans Sulawesi Desa Bolang Itang Induk No. 26 Kec. Bolang Itang Barat Kab. Bolang Mongondow Utara Tel. : 0821 87830666 Kotamobagu Jl. Brigjen Katamso Kel. Kotobangun 95711 Tel. : (0434) 25133 Fax. : (0434) 23028 Minahasa Selatan Lingkungan IV, Kel. Uwuran I Kec. Amurang Kab. Minahasa Selatan Tel. : (0430) 22232 Tahuna Jl. Raramenusa Kel. Sawang Bendar, Lingkungan III Tel. : (0432) 21927, 21931, 22308 Tomohon Jl. Tomohon Raya No. 55 Kel. Walian, Kec. Tomohon Selatan Tel. : (0431) 352507, 352782, 315 8989 Fax. : (0431) 353179 GORONTALO GORONTALO Gorontalo Jl. Agus Salim No. 290 Kel. Wumialo, Kec. Kota Tengah Tel. : (0435) 828080 Fax. : (0435) 825853 Marisa Jl. Kompleks Toko Arwana Kel. Buntulia, Kec. Marisa Kab. Pohuwato Tel. : (0443) 210210 Fax. : (0443) 210212
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
SULAWESI TENGAH CENTRAL SULAWESI
SULAWESI SELATAN SOUTH SULAWESI
Palu Jl. Emmy Saelan No. 35B Tel. : (0451) 422678 Fax. : (0451) 426875
Makassar • Ruko Cornelian No. 20-21 Jl. Pengayoman, Panakukang Mas 90222 Tel. : (0411) 455528 Fax. : (0411) 452206
Kotaraya Jl. I Gusti Ngurah Rai Desa Kotaraya, Kec. Mepanga Kab. Parigi-Moutong Tel. : (0455) 314110, 314120, 314 333 Fax. : (0455) 314112 Luwuk-Banggai Jl. Yos Sudarso No. 15 Kel. Karaton, Kec. Luwuk Kab. Banggai 94711 Tel. : (0461) 23118 Fax. : (0461) 23215 Parigi-Moutong Jl. Trans Sulawesi Kel. Bantaya, Kec. Parigi Kab. Parigi Tel. : (0450) 22466, 22467, 22567 Fax. : (0450) 22465 Poso Jl. Pulau Sumba No. 7 Kel. Gebangrejo, Kec. Poso Kota Tel. : (0452) 325456 Fax. : (0452) 325396 Toli-Toli Jl. Magamu No.63 Kel. Baru, Kec.Baolan Tel. : (0453) 24444, 21678 Fax. : (0453) 24442 SULAWESI BARAT WEST SULAWESI Mamuju Jl. Pangeran Diponegoro, Ruko No. 2 Kel. Karema, Kec. Mamuju 91512 Tel. : (0426) 232 3710, 232 3711 Fax. : (0426) 232 3712 Mamuju Utara Jl. Ir. Soekarno Kel. Pasangkayu Tel. : 0821 88188844 Polewali Mandar (Polman) Jl. H. Andi Depu Ruko Taman Asri No. 1, Takkatidung Tel. : (0428) 22297, 22298 Fax. : (0428) 22296
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
• Ruko 237 Motor Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 18-19 Kel. Sudiang, Kec. Biringkanaya Tel. : (0411) 582929 Fax. : (0411) 589159 Bulukumba Jl. Samratulangi Dusun Lajae, Desa Polewali Kab. Bulukumba 92513 Tel. : (0413) 83725 Fax. : (0413) 83723 Luwu Timur Jl. Trans Sulawesi Desa Beringin Jaya, Kec. Tomoni Kab. Luwu Timur 92972 Tel. : (0473) 25222, 25221 Fax. : (0473) 25223 Palopo Jl. Durian Jalur II No. 45 Tel. : (0471) 24820, 330 5050 Fax. : (0471) 23841 Parepare Ruko Pelangi No. 1 Jl. Sultan Hasanuddin Kel. Ujung Sabbang, Kec. Ujung 91114 Tel. : (0421) 23030 Fax. : (0421) 22003 Tana Toraja Jl. Poros Makale - Rantepao No. 474A Kel. Tambunan, Kec. Makale Utara Kab. Tana Toraja Tel. : (0423) 22278 Fax. : (0423) 22856 Watampone Jl. Pasar Sentral Palakka, Ruko No. 3 Kel. Bulu Tempe, Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone Tel. : (0481) 291 3588 Fax. : (0481) 291 3633 SULAWESI TENGGARA SOUTH EAST SULAWESI Kendari Jl. A. Yani No. 33 93117 Tel. : (0401) 312 2858, 312 5815 Fax. : (0401) 312 2340
393
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
Jaringan Networks Kolaka Jl. Dr. Sutomo No. 51 Kel. Lamokato, Kec. Kolaka Kab. Kolaka 93514 Tel. : (0405) 232 2521, 232 2524 Fax. : (0405) 232 2490
Biak-Numfor Jl. Selat Sunda No.07 Fandoi Biak Tel. : (0981) 26096 Fax. : (0981) 26016
Konawe Jl. Sapati No. 15D Kel. Tumpas, Kec. Unaaha Kab. Konawe 93411 Tel. : (0408) 242 1500
Gerai Kiosks
Kantor Cabang Maluku & Papua Branches in Mollucas & Papua MALUKU MOLLUCAS Ambon Jl. A.M. Sangaji No. 89 Tel. : (0911) 311301 Fax. : (0911) 312700 MALUKU UTARA NORTH MOLLUCAS Ternate Jl. Stadion No. 36, RT. 01/RW. 01 Kel. Kampung Pisang Kec. Kota Ternate Tengah Tel. : (0921) 312 5288 Fax. : (0921) 312 4791 Tobelo Jl. Kemakmuran, Desa Rawajaya Kec. Tobelo, Kab. Halmahera Utara Tel. : (0924) 262 2190 Fax. : (0924) 262 1375 PAPUA BARAT WEST PAPUA Manokwari Jl. Trikora Wosi Manokwari Tel. : (0986) 213819, 214776 Fax. : (0986) 213820 Sorong Jl. Basuki Rahmat Km. 9,5 Kel. Remu Selatan Tel. : (0951) 322155 Fax. : (0951) 321459 PAPUA PAPUA Merauke Jl. Pendidikan No. 21, RT. 010/RW. 001 Kel. Mandala, Kec. Merauke Kab. Merauke 99616 Tel. : (0971) 321440, 321456 Fax. : (0971) 321479 Nabire Jl. Merdeka No. 69 Tel. : (0984) 25451, 25452, 25453 Fax. : (0984) 25450
394
Gerai Jawa Dan Bali Kiosks in Java And Bali DKI JAKARTA JAKARTA SPECIAL CAPITAL REGION Jl. Jelambar Baru Borobudur No. 45 RT. 08/RW. 07 Kel. Jelambar, Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat Tel. : (021) 3583 8333 Jl. Dr. Saharjo No. 112, Tebet Jakarta Selatan Tel. : (021) 8378 7076 Jl. Lapangan Tembak Perum PTB Blok 1/B No.12, RT. 04/02 Kel. Kelapa Dua Wetan, Kec. Ciracas Jakarta Timur Tel. : (021) 2962 7684/ 359 9910 BANTEN BANTEN Tangerang Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 45, Cipondoh Tel. : (021) 7346 0607 Jl. Raya Ceger No. 12, RT.1/RW.2 Kel. Jurang Mangu Barat Kec. Pondok Aren Tel. : (021) 7388 0238, 9384 0084 Ruko Amethys Blok DC 01 No.55 Jl.Permata Raya Regency II Kotabumi Tel. : (021) 9115 5006 Jl. Mendut Raya Blok CC No. 19 Taman Borobudur 2, Perumnas II Tel. : (021) 5565 6827
Jl. Pasar Lama Bojong Gede, RT. 01/RW. 06 Tel. : (021) 8798 7145 Cirebon Jl. Raya Bojong Cilimus Kel.Bojong, Kec.Cilimus, Kab. Kuningan Tel. : (0232) 613717 Depok Jl. Raya Bojong Sari No. 87, RT.01 RW.01 Kel.Bojongsari Baru, Kec. Bojongsari Tel. : (0251) 861 1289 Karawang Jl. Syechquro, Dusun Krajan I RT.02/RW.01, Kec.Telagasari Kab. Karawang Tel. : (0267) 862 1505 JAWA TENGAH CENTRAL JAVA Semarang Ruko A. Yani D1 No. 3 Jl. A. Yani, Kec. Ungaran Tel. : (024) 7691 0846 Ruko Majapahit Jl. Brigjen Sudiarto No. 587B Pedurungan Kidul Tel. : (024) 670 0114 Jepara Jl. Raya Margoyoso No. 4, RT. 02/RW. 01 Kec. Kalinyamatan Tel. : (0291) 755567 Kendal Jl. Raya Semarang Kendal No. 220A Desa Krajankulon, Kec. Kaliwungu Tel. : (0294) 385049 Solo Jl. Adi Sumarmo 17 Ngabeyan, Kartasura Tel. : (0271) 200 2626, 768 5337 Sukoharjo Jl. Slamet Riyadi No. 22 Tel. : (0271) 592297 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA
JAWA BARAT WEST JAVA
Yogyakarta Jl. Godean Km. 8 Kel. Sidokarto, Kec. Godean, Kab.Sleman Tel. : (0274) 797473
Bandung Jl. Terusan Kopo Km. 11 No. 46 Cilampeni, Katapang Tel. : (022) 7222 5900
JAWA TIMUR EAST JAVA
Jl. Raya Cinunuk 450 Tel. : (022) 781 6320 Jl. Sultan Hasanudin No.58 Kab. Bekasi Tel. : (021) 8837 4219 Bogor Jl. Raya Kreteg Pagelaran Kp. Sukajaya, RT. 001/RW. 02. Kel. Pagelaran, Kec. Ciomas 16360 Tel. : (0251) 863 7237
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Bojonegoro Jl. Diponegoro No. 23 Desa Kepoh, Kec. Kepohbaru Tel. : (0353) 773 4534 Gresik Jl. Raya Bringkang RT.003 RW.002 Kec. Menganti, Kab. Gresik Tel. : (031) 791 1375 Jl. Raya Driyorejo No. 127 Tel. : (031) 750 6064
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Jl. Pemuda No. 78, Sidayu Tel. : (031) 394 3513
KEPULAUAN RIAU RIAU ISLANDS
Lamongan Desa Maduran RT. 02/RW. 01 Tel. : (0322) 338 2229
Pulau Bintan Jl. Perikanan No. 42 Kp. Kuala Lupur, Pasar Barek Motor Kijang Tel. : (0771) 462000
Malang Pertokoan Possindo Kepanjen Jl. Kawi No. 25, Kepanjen Tel. : (0341) 397439 Pertokoan Kusuma Masyur Blok BD Selatan Stasiun Kereta Api Jl. Thamrin 34, RT. 02/RW. 01 Tel. : (0341) 424909 Jl. Dewi Sartika No. 1D Batu Tel. : (0341) 512241 Mojokerto Jl. Hayam Wuruk No. 70, Mojosari Tel. : (0321) 596002 Sidoarjo Jl. Sepanjang Tani No.8A Tel. : (031) 788 2768 Pertokoan Katerungan No.4 Jl. Embong Sono Kel. Katerungan, Kec. Krian Tel. : (031) 897 3666 Surabaya Jl. Raya Rungkut Kidul No. 44 Tel. : (031) 841 9802
JAMBI JAMBI Dusun Kusuma Jaya RT. 07/RW. 03 Desa Sebapo, Kec. Mestong Tel. : 0828 82030026 SUMATERA SELATAN SOUTH SUMATERA Palembang Jl. Mgs. A. Rachman A-014 RT. 018/RW. 007, Kel. Sako Tel. : (0711) 820746, 531 7070 Jl. Kol. H. Burlian Km. 9 No. 2380 RT. 23/RW. 04 Kel. Kebun Bunga, Kec. Sukarami Tel. : (0711) 561 2800 LAMPUNG LAMPUNG Desa Serdang RT. 04 Dusun 4B, Kec. Tanjung Bintang Kab. Lampung Selatan Tel. : (0721) 735 2650, 802 0650
BALI BALI
Gerai Kalimantan Kiosks in Kalimantan
Jl. Ahmad Yani No. 25 Abian Tuwung, Kediri Tabanan Tel. : (0361) 931 0094
KALIMANTAN SELATAN SOUTH KALIMANTAN
Gerai Sumatera Kiosks in Sumatera SUMATERA UTARA NORTH SUMATERA Medan Jl. Besar Tembung No. 26 Percut Sei Tuan Tel. : (061) 738 1516 Rantau Prapat Jl. Aek Nabara Desa Perbaungan, Kec. Bilah Hulu Tel. : (0624) 29148 RIAU RIAU Pekanbaru Jl. Sembilang No. 23 Kel. Lembah Sari, Kec. Rumbai Pesisir Tel. : (0761) 52986 Jl. Kaharuddin Nasution No. 166C Kel. Maharatu, Kec. Marpoyan Damai Tel. : (0761) 73741
Banjarmasin Jl. Trans Kalimantan No. 73 RT. 006/RW. 002, Berangas Timur Kec. Alalak, Kab. Barito Kuala Tel. : (0511) 330 6323
Good Corporate Governance
Company Data and Profile
Jl. Ampera RT. 13 Kel. Rawa Makmur, Kec. Palaran Tel. : (0541) 681517
Gerai Sulawesi Kiosks in Sulawesi SULAWESI UTARA NORTH SULAWESI Jl. AKD Trans Sulawesi Kel. Inabonto, Kec. Bolaang Kotamobagu Tel. : (0434) 262 6512 Jl. H.V. Worang Bay Pas Lingkungan V Airmadidi, Kab. Minahasa Utara Tel. : (0431) 891256 GORONTALO GORONTALO Jl. Jend. Sudirman Kel. Hepuhulawa, Kec. Limboto Tel. : (0435) 881891 SULAWESI TENGAH CENTRAL SULAWESI Jl. Lasoso No. 5B Desa Mpanau, Kec. Sigi Biromaru Palu Tel. : (0451) 482213 SULAWESI SELATAN SOUTH SULAWESI Dusun Bolong Kec. Walendrang Utara No. 1 Km. 27 Kab. Luwu Tel. : (0471) 331 5355 Jl. Andi Pangerang Pettarani No. 56 Maros Tel. : (0411) 371270 SULAWESI TENGGARA SOUTHEAST SULAWESI
Martapura Jl. Martapura Lama Km. 7 No. 308 RT. 005/RW. 001, Kel. Sungai Lulut Kec. Sungai Tabuk, Kab. Banjar Tel. : (0511) 325 2864
Jl. Setia Budi Kel. Lapulu, Kec. Abeli Kendari Tel. : (0401) 300 8910
Jl. A. Yani Km. 56,6, RT. 01/RW. 01 Desa Bawahan Pasar, Kec. Mataraman Kab. Banjar Tel. : (0511) 689007
Gerai Maluku dan Papua Kiosks in Maluku and Papua
KALIMANTAN TIMUR EAST KALIMANTAN Balikpapan Jl. Mulawarman No.37E, RT. 7 Kel. Manggar, Kec. Balikpapan Timur 76125 Tel. : (0542) 706 4838 Samarinda Jl. Cipto Mangunkusumo No. 41 RT. 5, Loa Janan Tel. : (0541) 262013
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
MALUKU MOLLUCAS Jl. Sisingamangaraja, Desa Passo RT. 018/RW. 004, Kec. Baguala Ambon Tel. : (0911) 361133 PAPUA BARAT WEST PAPUA Jl. Nusa Indah (SP2) Kel. Mariayi, Aimas, Kab. Sorong Tel. : 0821-98218222, 0287-96057659
395
2013 Performance
Company at a Glance
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professionals
Perusahaan Pemeringkat Rating Companies
Akuntan Publik Registered Public Accountant
PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, 20th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta Selatan 12910 - Indonesia Tel. : (+62 21) 5795 7755 Fax : (+62 21) 5795 7750 Website : www.fitchratings.com
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 - Indonesia Tel. : (+62 21) 5795 7300 Fax : (+62 21) 5795 7301 Website : www.bdo.co.id
Notaris Notary
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, 6th Floor, Suite 6 C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2 Kuningan Jakarta Selatan 12950 Tel. : (+62 21) 5290 7304 - 06 Fax : (+62 21) 526 1136
PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. : (+62 21) 515 0515 Fax : (+62 21) 515 0330 Toll Free: 0800 100 9000 (National) E-mail :
[email protected] Website : www.idx.co.id
Konsultan Hukum Legal Consultant Jusuf Indradewa & Partners Rukan Arjuna Square Jl.Arjuna Utara No.7 D & 7E Kebon Jeruk Jakarta 11510 Tel. : (+62 21) 5694 3722 (Hunting) Fax : (+62 21) 5694 3701 Website : www.jusufind.com
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. : (+62 21) 515 2855 Fax : (+62 21) 5299 1199 Toll Free : 0800 186 5734 (National) E-mail :
[email protected] Website : www.ksei.co.id
Wali Amanat Trustee PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790 Tel. : (+62 21) 7917 5000 ext. 16210 Fax : (+62 21) 799 0720 Website : www.bankmega.com
396
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Business Overview
Human Capital
Information Technology
Management Discussion and Analysis
Good Corporate Governance
Penjamin Pelaksana Emisi Underwriter
Biro Administrasi Efek Registrar
PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa, 1st Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 – Indonesia Tel. : (+62 21) 350 9777, 350 9888 Fax : (+62 21) 350 0989, 350 1817 Call Centre : (+62 21) 500 688, 351 9777 Website : www.danareksa.com
PT Sirca Datapro Perdana Wisma Sirca Jl. Johar No. 18, Menteng Jakarta 10340 Tel. : (+62 21) 314 0032, 390 0645 Fax : (+62 21) 314 0185, 390 0652, 390 0671 Website : www.sircadp.com
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI, 7th Floor, Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210 - Indonesia Tel. : (+62 21) 5793 1168, 2806 1168 Fax : (+62 21) 5793 2076, 5793 1220 Call Centre : (+62 21) 5793 1200, 7090 1200 E-mail :
[email protected] Website : www.ipotindonesia.com
Informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Further information, please contact:
PT Kim Eng Securities Plaza Bapindo - Citibank Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. : (+62 21) 526 3445 Fax : (+62 21) 526 3507, 526 3603 Website : www.kimeng.co.id
Company Data and Profile
Corporate Secretary PT BFI Finance Indonesia Tbk BFI Tower Sunburst CBD Lot 1.2 Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo BSD City Tangerang Selatan 15322 Tel. : (+62 21) 2965 0300, 2965 0500 Fax. : (+62 21) 2966 0757, 2966 0758
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Kresna Tower, 6th Floor Parc 18 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 – Indonesia Tel. : (+62 21) 2555 7000 Fax : (+62 21) 2939 1950, 2939 1951 E-mail :
[email protected] Website : www.e-kgs.com
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
397
2013 Performance
Company at a Glance
Business Overview
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 THE STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS CONCERNING RESPONSIBILITY FOR THE 2013 ANNUAL REPORT
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT BFI Finance Indonesia Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2013 Annual Report of PT BFI Finance Indonesia Tbk. have been complete and fully responsible for the accuracy of the contents of the Company’s annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made in good faith.
Tangerang Selatan, 17 April 2014 South Tangerang, 17 April 2014
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Kusmayanto Kadiman
Johanes Sutrisno
Alfonso Napitupulu
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Emmy Yuhassarie
Richard Andrew Deitz
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Direksi Board of Directors
398
Francis Lay Sioe Ho
Yan Peter Wangkar
Cornellius Henry Kho
Harry Jesus Rodriguez Palmer
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6
Kriteria dan Penjelasan
Criteria and Explanation
Halaman Page
I.
Umum
General
1.
Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
The Annual Report is presented in good and correct Indonesian, it is recommended to present the report also in English.
√
2.
Laporan Tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
The Annual Report is printed on light-colored paper so that the text is clear and easy to read.
√
3.
Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
The Annual Report should state clearly the identity of the company.
Nama perusahaan dan tahun Laporan Tahunan ditampilkan di: 1. Sampul muka 2. Samping 3. Sampul belakang 4. Setiap halaman
Name of company and year of the Annual Report is placed on: 1. Front cover 2. Sides 3. Back cover 4. Each page
√ √ √ √
Laporan Tahunan ditampilkan di situs web perusahaan.
The Annual Report is presented in the company’s website.
√
4. II.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Summary of Key Financial Information
1.
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
The company’s business results information in comparative form over a period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 (five) years.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) kotor 3. Laba (rugi) usaha 4. Laba (rugi) bersih 5. Laba (rugi) bersih per saham
The information contained includes: 1. Sales/income from business 2. Gross profit (loss) 3. Business profit (loss) 4. Net profit (loss) 5. Net profit (loss) per share
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
The company’s financial position information in comparative form over a period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 (five) years.
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi 3. Jumlah aset 4. Jumlah kewajiban 5. Jumlah ekuitas
The information contained includes: 1. Net working capital 2. Total investment 3. Total assets 4. Total liabilities 5. Total equity
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Financial ratio in comparative form over a period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 (five) years.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
The information contains 5 (five) general financial ratios and relevant to the industry.
Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.
The Annual Report must contain information regarding share price in the form of tables and graphs. The price of shares prior to the last revision in capital should be adjusted in the event, amongst others, that it was due to a splitting of shares, dividend on shares, and bonus shares.
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Harga saham tertinggi 2. Harga saham terendah 3. Harga saham penutupan 4. Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
The information in the form of tables and graphs contained includes: 1. Highest share price 2. Lowest share price 3. Closing share price 4. Share volume for each three-month period in the last 2 (two) financial years (if any).
2.
3.
4.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
6-8 6-8 6-8 6-8 6-8
7 7 7 7 7
7
9-10 9-10 9-10 9-10
399
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6
Kriteria dan Penjelasan 5.
Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan yang masih beredar, tingkat bunga dan tanggal jatuh tempo dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
The Annual Report must contain information regarding the number of bonds or convertible bonds issued which remain outstanding, the interest rate and date of maturity in the last 2 (two) financial years.
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar. 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
The information contained includes: 1. The number of outstanding bonds/convertible bonds 2. Interest rate 3. Maturity date 4. Rating of bonds
III.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
1.
Laporan Dewan Komisaris.
Board of Commissioners’ Report.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).
Contains the following items: 1. Assessment on the performance of the Board of Directors in managing the company. 2. View on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors. 3. Committees under the Board of Commissioners. 4. Changes in the composition of the Board of Commissioners (if any).
2.
3.
Laporan Direksi.
Board of Directors’ Report.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha 3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. 4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).
Contains the following items: 1. The company’s performance, encompassing amongst others strategic policies, comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the company. 2. Business prospects 3. Implementation of Good Corporate Governance by the company. 4. Changes in the compositition of the Board of Directors (if any).
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri. 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya. 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
Contains the following items: 1. Signatures are set on separate page. 2. Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the Annual Report. 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions. 4. A written explanation in a separate letter from each member of the Board of Commissioners or Board of Directors who does not sign the Annual Report, or written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the said member.
IV.
Profil Perusahaan
Company Profile
1.
Nama dan alamat perusahaan.
Name and address of the company.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, nomor telepon dan/atau nomor faksimili, email, dan situs web.
Includes information on name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, and website.
Riwayat singkat perusahaan.
Brief history of the company.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
Includes amongst others: date/year of establishment, name and change in the company name (if any).
Bidang usaha.
Field of business.
Meliputi jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
Includes the types of products and/or services produced.
2.
3.
400
Criteria and Explanation
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
12-15 12-15 12-15 12-15
16 22 19 19
25, 27-29 31 30-31 29
398 398 398
n/a
cover depan dalam inside of front cover
43 44, 51-53
Kriteria dan Penjelasan
Criteria and Explanation
4.
Struktur organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.
In the form of a chart, giving the names and titles.
5.
Visi dan misi perusahaan.
Company’s vision and mission.
Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan.
Includes the explanation on the company’s vision and mission.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners.
6.
Organization structure.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 7.
8.
9.
10.
11.
Halaman Page
The information should contain: 1. Name 2. Title (including in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Working experience
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.
Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja
The information should contain: 1. Name 2. Title (including in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Working experience
Jumlah karyawan (komparatif dua tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
Number of employees (comparative in two years) and description of competence building (for example: education and training of employees).
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan. 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. 4. Biaya yang telah dikeluarkan.
The information should contain: 1. The number of employees for each level of the organization. 2. The number of employees for each level of education. 3. Training of employees that has been conducted which reflects the availability of equal opportunity to all employees. 4. Expenses incurred.
Komposisi pemegang saham.
Composition of shareholders.
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. 2. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham. 3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
Should include: 1. Names of shareholders having 5% or more shares. 2. Directors and Commissioners who own shares. 3. Public shareholders having respective share ownership of less than 5%.
Daftar perusahaan anak dan/atau perusahaan asosiasi.
List of subsidiaries and/or affiliated companies.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama perusahaan anak/perusahaan asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha perusahaan anak atau perusahaan asosiasi. 4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
The information contains, amongst others: 1. Name of subsidiaries/affiliated companies 2. Percentage of share ownership 3. Information on the field of business of the subsidiary or affiliated company. 4. Explanation regarding the operational status of the subsidiary or affiliated company (already operating or not yet operating).
Kronologis pencatatan saham.
Chronology of shares listing.
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham. 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Includes amongst others: 1. Chronology of shares listing 2. Types of corporate action that caused changes in the number of shares. 3. Changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year. 4. Name of stock exchange where the company shares are listed.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
362-363
46
366-369 366-369 366-369 366-369 366-369
370-371 370-371 370-371 370-371 370-371
82 81-82 84-87 n/a
11 11, 201 11
n/a n/a n/a n/a
9 9 9 9
401
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6
Kriteria dan Penjelasan 12.
13.
14.
15.
Kronologi pencatatan efek lainnya.
Chronology of other securities listing.
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya. 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan. 5. Peringkat efek
Includes amongst others: 1. Chronology of other securities listing 2. Types of corporate action that caused changes in the number of other securities. 3. Changes in the number of other securities from the initial listing up to the end of the financial year. 4. Name of stock exchange where the company’s other securities are listed. 5. Rating of the securities
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal.
Name and address of institution and/or profession supporting the capital market.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
The information contains, amongst others: 1. Name and address of the Share Registrar 2. Name and address of the Public Accountants’ Office 3. Name and address of the securities rating company
Akuntan perseroan.
Company accountant.
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 2. Jumlah periode kantor akuntan publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 3. Besarnya fee audit 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit finansial.
The information contains, amongst others: 1. How many audit periods has the accountant audited the financial statements of the company. 2. How many audit periods has the public accountant firm audited the financial statements of the company. 3. The amount of audit fee 4. Other service provided by the accountant in addition to financial audit.
Halaman Page
12-15 12-15 12-15 12-15 12-15
397 396 396
n/a n/a n/a n/a
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan, baik yang berskala nasional maupun internasional.
Award and certification received by the company, both on a national scale and international scale.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Information should include: 1. Name of the reward and/or certification 2. Year of receiving the award 3. Institution presenting the award and/or certification 4. Period of validity (for certification)
34-37 34-37 34-37 34-37
16.
Nama dan alamat perusahaan anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
Name and address of subsidiary and/or branch office or representative office (if any).
386-395
V.
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Management Analysis and Discussion on Company Performance
1.
Tinjauan operasi per segmen usaha.
Operational review per business segment.
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha
Contains description of: 1. Production/business activity
2. Penjualan/pendapatan usaha
2. Sales/income from business
3. Profitabilitas 4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi untuk masingmasing segmen usaha.
3. Profitability 4. Increase/decrease in production capacity in each business segment.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan.
Description of company’s financial performance.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar dan jumlah aset. 2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan jumlah kewajiban. 3. Penjualan/pendapatan usaha 4. Beban usaha 5. Laba/rugi bersih
Financial performance analysis which includes a comparison between the financial performance of the current year and that of the previous year (in the form of narration and tables), amongst others concerning: 1. Current assets, non-current assets, and total assets. 2. Current liabilities, non-current liabilities and total liabilites. 3. Sales/income from business 4. Overhead cost 5. Net profit/loss
2.
402
Criteria and Explanation
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
106, 112-113 106, 114-117 121-122 106
122-124 124-126 114-117 117-121 121-122
Kriteria dan Penjelasan 3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Criteria and Explanation
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan.
Discussion and analysis on the capacity to pay debts and the company’s collectable accounts receivable.
Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar utang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Explanation on: 1. Capacity to pay debts 2. Collectable accounts receivable
Bahasan tentang struktur modal, kebijakan manajemen atas struktur modal dan tingkat solvabilitas perusahaan.
Discussion on capital structure, management’s capital structure policies, and company’s solvability.
Penjelasan atas: 1. Struktur modal 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal 3. Tingkat solvabilitas perusahaan
Explanation on: 1. Capital structure 2. Management’s capital structure policies 3. Company’s solvability
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Discussion on material ties for the investment of capital goods.
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatanikatan tersebut. 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Explanation on: 1. The purpose of such ties 2. Source of funds expected to fulfill the said ties. 3. Currency of denomination 4. Steps taken by the company to protect the position of related foreign currency against risk.
Catatan: jika perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan.
Note: should be disclosed if the company has no material ties in investments in capital goods.
Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Discussion and analysis of financial information that was reported concerning extraordinary and rare events.
Penjelasan mengenai: 1. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi 2. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan
Explanation on: 1. Extraordinary and rare events 2. Impact to the financial condition of the company
Catatan: jika tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, agar diungkapkan.
Note: to be disclosed if there is no extraordinary and rare event.
Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.
Information regarding substantial components of earnings and other costs, in order to calculate the company’s income.
Penjelasan mengenai: 1. Komponen substansial dari pendapatan lainnya 2. Komponen substansial dari beban lainnya
Explanation on: 1. Substantial component of other income 2. Substantial component of other expenses
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan, antara lain, dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
If the financial statement discloses a material increase or decrease in the sales or net income, then an explanation should be included concerning the extent that such changes can be linked to, amongst others, the amount of goods or services sold, and/or the existence of new products or services.
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih. 2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
Explanation on: 1. The increase/decrease in sales or net income. 2. The increase/decrease in material from the sales or net income related to the amount of goods or services sold, and/or any new products or services.
Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.
Discussion on the impact of price change to the company’s sales and net income and the operational profit of the company for the past 2 (two) years or since the company commenced its business, if the company has been operating less than 2 (two) years.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
Is this disclosed or not.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
131-132 129-130
130-131 130-131 131-132
132-133 132-133 132-133 132-133
133 133
116-117 117-121
114-121 112-113, 123-124
n/a
403
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6
Kriteria dan Penjelasan 10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
404
Criteria and Explanation
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Material information and acts that occurred after the date of the accountant’s report.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Description of important events after the date of the accountant’s report, including their impact on performance and business risks in the future.
Catatan: jika tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
Note: should be disclosed if there is no significant events after the date of the accountant’s report.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Description on the company’s business prospects.
Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
Information on the company’s prospects in connection with industry, economy in general, and the international market, which can be accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source.
Uraian tentang aspek pemasaran.
Information on marketing aspects.
Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
Information regarding the marketing of the company’s products and services, amongst others concerning the market segment.
Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
Statement regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past 2 (two) years.
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Pay-out ratio untuk masing-masing tahun
Contains information on: 1. Amount of dividend 2. Dividend per share 3. Pay-out ratio for each year
Catatan: jika tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasan tidak membagikan dividen.
Note: if there is no dividend payment, disclose the reasons for not making a dividend payment.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).
Realisation of uses of funds obtained from the public offering (in the case of companies still required to report the realisation of the use of funds).
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana 2. Rencana penggunaan dana 3. Rincian penggunaan dana 4. Saldo dana 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)
Contains information on: 1. Total funds obtained 2. Budget plan 3. Details of use of funds 4. Balance of funds 5. Date of GMS approval on the change in the budget plan (if any)
Informasi material, antara lain, mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, atau restrukturisasi hutang/modal.
Material information, amongst others, concerning investment, expansion, divestment, acquisition, or debt/capital restructuring.
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi 3. Sumber dana
Contains information on: 1. The purpose of the transaction 2. The value of transactions or number of distinguished restructured 3. Source of funds
Catatan: jika tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
Note: should be disclosed if there is no such transaction.
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties.
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi 2. Sifat hubungan afiliasi 3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan
Contains information on: 1. Name of the transacting parties 2. Nature of affiliation 3. A description of the fairness of the transaction 4. Realisation of transactions during the period
Catatan: jika tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
Note: should be disclosed if there is no such transaction.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
135
136-137
54-56, 106
131 131 131
135 135 135 135 135
133 133 133
134 134 134 134
Kriteria dan Penjelasan 17.
18.
Criteria and Explanation
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Description on changes in regulation which have a significant effect on the company.
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan.
Description should contain amongst others: any changes in regulation and its impact on the company.
Catatan: jika tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.
Note: should be disclosed if there is no change in regulation which have a significant effect.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.
Description of changes in the accounting policy.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Description should contain amongst others: any revision to accounting policies, rationale and impact on the financial statement.
VI.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
1.
Uraian Dewan Komisaris.
Information on the Board of Commissioners.
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. 3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris. 4. Frekuensi pertemuan. 5. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.
The information should contain: 1. Description of the tasks implemented by the Board of Commissioners. 2. Disclosing the procedure for determining remuneration. 3. Remuneration amount for the members of the Board of Commissioners. 4. Frequency of meetings. 5. Attendance of the Board of Commissioners in the meetings.
2.
3.
4.
Uraian Direksi.
Information on the Board of Directors.
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. 3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Direksi. 4. Frekuensi pertemuan. 5. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. 6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi.
The information should include: 1. Scope of work and responsibility of each member of the Board of Directors. 2. Disclosing the procedure for determining remuneration. 3. Remuneration amount for the members of the Board of Directors. 4. Frequency of meetings. 5. Attendance of the Board of Directors in the meetings. 6. Training programs for improving the competence of the Board of Directors.
Komite Audit.
Audit Committee.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit. 2. Uraian tugas dan tanggung jawab.
Includes amongst others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Audit Committee. 2. Description of the tasks and responsibilities.
3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit. 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit. 5. Independensi anggota Komite Audit.
3. Frequency of meetings and the attendance of the Audit Committee. 4. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee. 5. Independence of the members of the Audit Committee.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. 2. Independensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi.
Includes amongst others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Nomination and Remuneration Committee. 2. Independence of the members of the Nomination and Remuneration Committee. 3. Description of the tasks and responsibilities. 4. Activities carried out by the Nomination and Remuneration Committee. 5. Frequency of meetings and the attendance of the Nomination and Remuneration Committee.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
134
134
160-161 156-157 157 161,163 161,163
197-199 200-201 157 163 163 199
164, 372 166-167, 173-174 170 169-172 168
375 168 185 185-186 185-186
405
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6
Kriteria dan Penjelasan 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
406
Criteria and Explanation
Komite Manajemen Risiko.
Risk Management Committee.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Komite Manajemen Risiko. 2. Independensi anggota Komite Manajemen Risiko. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Manajemen Risiko. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Manajemen Risiko.
Includes amongst others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Risk Management Committee. 2. Independence of the members of the Risk Management Committee. 3. Description of the tasks and responsibilities. 4. Activities carried out by the Risk Management Committee. 5. Frequency of meetings and the attendance of the Risk Management Committee.
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan.
Other committees under the Board of Commissioners in the company.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite lain. 2. Independensi anggota komite lain. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
Includes amongst others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the other committees. 2. Independence of the members of the other committees. 3. Description of the tasks and responsibilities. 4. Activities carried out by the other committees. 5. Frequency of meetings and the attendance of the other committees.
Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.
Description of the remuneration policy for the Board of Directors related to the company’s performance.
Mencakup antara lain: 1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP. 2. Indikator kinerja untuk mengukur performa Direksi yang dikaitkan dengan remunerasi.
Includes amongst others: 1. Remuneration procedures stipulated in SOP. 2. Performance indicators to measure the performance of the Board of Directors related to the remuneration.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan.
Description of tasks and function of the Corporate Secretary.
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan. 2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan.
Includes amongst others: 1. Name and brief history of the position of Corporate Secretary. 2. Description of the tasks performed by the Corporate Secretary.
Uraian tentang Unit Internal Audit.
Description of the company’s Internal Audit Unit.
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua Unit Audit Internal. 2. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi Audit Internal. 3. Struktur atau kedudukan Unit Audit Internal. 4. Keberadaan Piagam Unit Audit Internal. 5. Uraian pelaksanaan tugas.
Includes amongst others: 1. Name of the head of Internal Audit Unit. 2. Qualification/certification as an Internal Audit profession. 3. Structure or position of the Internal Audit Unit. 4. The existence of an Internal Audit Charter. 5. Description of duties.
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.
Description on the company’s risk management.
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah). 2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
Includes amongst others: 1. Description of the risks faced by the company (for example: the risk caused by fluctuations in exchange rates or interest rates, competition, supply of raw materials, foreign or international regulations, and government policies). 2. Efforts to manage those risks.
Uraian mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.
Description of the company’s commitment to consumer protection.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen.
Information includes amongst others: 1. The existence of Consumer Complaint Center.
2. Uraian mengenai tindak lanjut terhadap pengaduan. 3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang diterima. 4. Program peningkatan layanan kepada konsumen.
2. Description of follow-up on complaints. 3. The level of completion of complaints received. 4. Programme to improve service to consumers.
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
374 181 179 181-184 181-184
n/a n/a n/a n/a n/a
200-201 200-201
194 194-195
187 188-189 189 190-193 191
205-212 205-212
64-66, 213 66 66 66-67
Kriteria dan Penjelasan 12.
13.
14.
15.
16.
17.
VII.
1.
2.
Criteria and Explanation
Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, terutama mengenai community development programme yang telah dilakukan.
Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on community development programme which have been carried out.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Mitra usaha binaan perusahaan 2. Program pengembangan pendidikan/kesehatan/seni budaya, dan lainnya 3. Biaya yang telah dikeluarkan
Information includes amongst others: 1. Supervised business partner 2. Development program on education/health/culture, etc. 3. Expenses incurred
Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, terutama aktivitas lingkungan.
Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on environmental activities.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Aktivitas pelestarian lingkungan 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan 3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
Information includes amongst others: 1. Environmental conservation activities 2. Environmental management activities 3. Certification of environmental management 4. Expenses incurred
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan.
Important cases faced by the company, current members of the Board of Directors and Board of Commissioners during the period of the annual report.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Pokok perkara/gugatan
Information includes amongst others: 1. Material of the case/claim
2. Status penyelesaian perkara/gugatan
2. Status of settlement of case/claim
3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan
3. Potential impacts on the financial condition of the company
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
Note: in case not litigants, to be disclosed.
Akses informasi dan data perusahaan.
Access to corporate information and data.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui situs web, media massa, mailing list, buletin, dan sebagainya.
Description on the availability of access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin, etc.
Etika Perusahaan.
Company Ethics.
Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan Code of Conduct 2. Isi Code of Conduct 3. Penyebaran Code of Conduct kepada karyawan dan upaya penegakannya. 4. Pernyataan mengenai budaya korporasi (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
Contains information on: 1. The existence of the Code of Conduct 2. Content of the Code of Conduct 3. Distribution of the Code of Conduct to the employees and efforts to uphold the Code. 4. Statement concerning the corporate culture owned by the company.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system.
Disclosures of the whistleblowing system.
Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan whistleblowing system 2. Mekanisme whistleblowing system 3. Penggunaan dan output whistleblowing system
Contains information on: 1. The existence of whistleblowing system 2. Mechanism of whistleblowing system 3. Use and output of whistleblowing system
Informasi Keuangan
Financial Information
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Statement by the Board of Directors concerning the Responsibility of the Board of Directors on the Financial Statement.
Kesesuaian dengan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Compliance with Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.11 on Responsibility of the Board of Directors on the Financial Statement.
Opini auditor independen atas laporan keuangan.
Independent auditor’s opinion on the financial statement.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
n/a 230-240 241
237-238 237-238 n/a 241
214-220, 355-357 214-220, 355-357 n/a
221-227
142 142-145 142-145 47, 145-146
148 148 148 245-348 (Laporan Keuangan/ Financial Statements)
407
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 References of Bapepam-LK Regulation No. X.K.6
Kriteria dan Penjelasan 3.
4.
5.
6.
7.
8.
408
Criteria and Explanation
Deskripsi Auditor Independen di Opini.
Description of the Independent Auditor in the Opinion.
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama dan tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. Nomor izin KAP dan nomor izin Akuntan Publik
The description contains: 1. Name and signature 2. Date of the Audit Report 3. KAP license number and Public Accountant license number
Laporan keuangan yang lengkap.
Comprehensive financial statement.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan
Contains all elements of the financial statement: 1. Balance sheet 2. Profit loss statement 3. Statement of changes in equity 4. Cash flow report 5. Notes to the financial statement
Perbandingan tingkat profitabilitas.
Comparison of profitability.
Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Comparison of business profit/loss for the year by the previous year.
Penyajian Laporan Arus Kas.
Presentation of Cash Flow Report.
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. 3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. 4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas kepada pelanggan, karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi. 5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.
Meets the following provisions: 1. Grouped into three categories of activity: operational activity, investment, and funding. 2. Use of a direct method to report cash flows for operational activity. 3. Disclosing activities that do not influence the cash flow. 4. Separating the presentation between cash receipt and/or cash expended to the customer, employee, supplier, and payment of taxes during the current year for operational activities. 5. Presenting the addition and payment of long-term debt as well as dividend in funding.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Summary of Accounting Policy.
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan 2. Pengakuan pendapatan dan beban 3. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas lain) 4. Persediaan 5. Sewa
Includes at least: 1. Basic concept in presenting a financial statement 2. Recognition of income and expenses 3. Assessment for investment (equity participation in other entities) 4. Supply 5. Lease
Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi.
Disclosures relating to investment property.
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai wajar dan model biaya. 2. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi. 3. Penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen. Jika tidak ada penilaian seperti itu, hal tersebut harus diungkapkan. 4. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode. 5. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi yang berasal dari properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung, perubahan kumulatif dalam nilai wajar).
Issues that should be disclosed are: 1. Description of the selected accounting policies between the fair value model and cost model. 2. The methods and significant assumptions applied in determining the fair value of investment properties. 3. Determination of the fair value of investment property based on valuation by independent valuers. If no such assessment, it should be disclosed. 4. Reconciliation of the carrying value of investment property at the beginning and end of period. 5. The amounts recognised in the consolidated income derived from investment property (rental income, direct operating expenses, the cummulative change in fair value).
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
Kriteria dan Penjelasan 9.
10.
11.
12.
Criteria and Explanation
Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan.
Disclosures related to taxation.
Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak: 1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku. 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini. 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. 4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi jika jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Issues that should be disclosed in addition to Type and Amount of Tax Debt: 1. Reconciliation between tax charge (income) and the result of multiplying the accounting profit with the current rate and disclosing the basis for calculating the tax rate. 2. Fiscal reconciliation and calculation of current tax. 3. Statement that the amount of Taxable Profit as calculated through reconciliation is in accordance with the Tax Return. 4. Details of the deferred tax assets and liabilities presented in the balance sheet in each period of presentation, and amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement if the said amount is not evident in the deferred tax asset or liability acknowledged in the balance sheet. 5. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap.
Disclosures related to fixed assets.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan. 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya. 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya). 4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap. 5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset, yang menunjukkan: penambahan, aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/kelompok lepasan, penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan, selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain.
Issues that should be disclosed: 1. Depreciation method used. 2. Description of the selected accounting policies between the revaluation model and cost model. 3. The methods and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (cost model). 4. Gross amount and accumulated depreciation at the beginning and end of the period for each class of fixed assets. 5. Reconciliation amount at the beginning and end of the period for each group of assets, which shows: the addition, assets classified as available for sale/disposal groups, mergers, revaluation, impairment losses, depreciation, net foreign exchange, or other changes.
Perkembangan terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan lainnya.
Updates on Financial Accounting Standards and other regulations.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Penjelasan mengenai Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan 2. Dampak penerapan Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan baru tersebut.
Issues that should be disclosed: 1. Explanation of Financial Accounting Standards and new regulations are implemented and affects the activity of the enterprise; and 2. Impact of implementation of Financial Accounting Standards and new regulations.
Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan.
Disclosures relating to financial instruments.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan. 2. Klasifikasi instrumen keuangan. 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan. 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. 5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya.
Issues that should be disclosed: 1. Terms, conditions and accounting policies for each class of financial instruments. 2. Classification of financial instruments. 3. The fair value of each group of financial instruments. 4. Explanation of the risks associated with financial instruments: market risk, credit risk and liquidity risk. 5. Objectives and financial risk management policy.
2013 Annual Report PT BFI Finance Indonesia Tbk
Halaman Page
409
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
410
Laporan Tahunan 2013 PT BFI Finance Indonesia Tbk
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk BFI Tower Sunburst CBD Lot 1.2 Jl. Kapt. Soebijanto Djojohadikusumo BSD City, Tangerang Selatan 15322, Indonesia Tel. : +62 21 2965 0300, 2965 0500 Fax. : +62 21 2966 0757, 2966 0758
www.bfi.co.id