warta KESMAS
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Edisi 01 | 2016
Menuju
BUGAR secara
MASSAL FOKUS
Mengulang Kemenangan Sport Science 2013 FOKUS
Tafisa Games 2016 Ajang Promosi Permainan Tradisional Peristiwa
Melihat Lebih Dekat Pelaksanaan PIN di Bekasi Serbaserbi
Pensiun, siapkah Anda?
daftar isi
Pengarah
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Penanggungjawab
FOKUS
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Pimpinan redaksi
Kabag Hukormas Setditjen Kesmas Redaktur pelaksana
Kasubbag Advokasi Hukum dan Humas Bagian Hukormas Setditjen Kesmas Sekretaris
Kasubbag Peraturan Perundang-Undangan Bagian Hukormas Setditjen Kesmas Redaksi
Menuju Bugar Secara Massal
06
Peristiwa
Membuat Masyarakat Sehat, Bugar dan Produktif
08
Mengulang Kemenangan Sport Science 2013
11
FOKUS
Menuju Bugar Secara Massal 06 Membuat Masyarakat Sehat, Bugar dan
Produktif 08 Mengulang Kemenangan Sport Science 2013 11 Indeks
Massa Tubuh dan Persentase Lemah yang Lebih Berpengaruh Terhadap
Kebugaran Jantung Paru Kita 14 Kebutuhan Gizi Atlet 16 Tafisa Games
:Sikerei” Mentawai
30
Serba serbi
2016 Ajang Promosi Permainan Tradisional 19 Sehat Dalam Bekerja: Banyak
Istirahat 23 Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Pada Penyakit Akibat Kerja
24 Perilaku “Cerdik” Menuju Masa Muda Sehat dan Hari Tua Nikmat 26 PERISTIWA
Deklarasi SBABS di Kelurahan Semper Barat 28 “Sikerei” Mentawai 30 Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Bulin, Dorong Persalinan di Faskes 32
Melihat Dari Dekat PIN Polio di Wilayah Bekasi 34 Semangat Baru Kesmas untuk Indonesia Sehat 37
Laporan Keuangan vs Opini Badan Pemeriksa Keuangan
40
SERBA SERBI
Pensiun, Sudah Siapkah Anda? 38 Laporan Keuangan vs Opini Badan
Pemeriksa Keuangan 40 Nugget dan Puding ala KTM Palembang 42 Sehat, Bugar dan Produktif ala Ramuan BKTM Makassar 44 Pesan Kesehatan 45 Galeri 46
Salam pembaca
Susunan Redaksi
• Sendy Pucy, S. AP (Dit Kesehatan Keluarga ) • Khairunnisa Nurulfirdausi, S.Psi (Dit Gizi Masyarakat) • dr. Yunita Arihandayani (Dit Kesehatan Kerja dan Olahraga) • Astrid Salome E, SKM (Dit Kesehatan Lingkungan) • Jaeni, SKM (Dit Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat) • Hilma Mayasari, SKM (LKTM Palembang) • Chaerunnisa, SKM, M.Kes (BKTM Makassar) • Doddy Iskandar, S.Si, M.kes AIFO (BKOM Bandung) • Tiodora Sidabutar, SKM, MPH (Bagian Keuangan dan BMN Setditjen Kesmas) • dr. Ario Baskoro, MPH (Bagian Program dan Informasi Setditjen Kesmas) • Dian Hardiani, S.Kom (Bagian Kepegawaian dan Umum Setditjen Kesmas) • Imawati Warastuti, STP, MKM. (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • drg. Shally Barina, MKM (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Ferry Firmansyah (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Purwati, S.Sos (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Elyta (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Nurkhalida, MKM (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Ema Puspita Wulandari, S.Sos, MKM (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Sri Dewi Mustikowati, S.Sos (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Heri Sudaryatno (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Irna Windu Prasetyani, SAB (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas) • Adnan Ansori (Bagian Hukormas Setditjen Kesmas • Editor/penyunting: Sam August & Ben Antono • Desainer: Rifky Fadzri
ALAMAT REDAKSI Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Jl. H. R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 19250 Telp: 021-522 1225 / 522 1226 Web: www.kesmas.kemkes.go.id email:
[email protected] Facebook: Humas Kesmas Twitter: @ditjenkesmas
warta KESMAS
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Edisi 01 | MEi | 2016
Membuat Masyarakat Indonesia Sehat, Bugar, dan Produktif
M
emasuki awal tahun 2016 Kementerian Kesehatan RI melakukan penataan Organisasi dan Tata Kerja. Reorganisasi sesuai dengan Permenkes Nomor 64 tahun 2015 dimana Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak berubah menjadi Direktorat Kesehatan Masyarakat. Unit eselon 2 yang bernaung di bawahnya juga mengalami perubahan dan terdiri dari: Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Gizi Masyarakat, dan terakhir adalah Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Mayarakat. Program Keluarga Sehat Melalui Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan dua program unggulan Kementerian Kesehatan yang berkaitan erat dengan Ditjen Kesmas. Sebagai penggerak utama promotif preventif, Ditjen Kesmas menjadi garda depan dalam mengisi pembangunan kesehatan di Indonesia. Kegiatan unggulan yang terus digalakkan adalah membuat masyarakat sehat, bugar dan produktif. Salah satu kegiatan GERMAS adalah meningkatkan aktivitas fisik. Aktiviktas fisik termasuk olahraga, merupakan salah satu upaya promotif preventif untuk mencegah diri dari berbagai macam penyakit. Oleh karenanya sungguh tepat bila Warta Kesmas edisi I ini mengangkat tema “Masyarakat Indonesia Sehat, Bugar dan Produktif”. Semua penjelasan dan informasi mengenai kesehatan kerja dan olahraga tersaji dalam fokus utama Warta Kesmas edisi I di Tahun 2016 ini. Selain itu juga ada informasi lainnya dalam rubrik peristiwa, serba-serbi, dan galeri.
Menuju
BUGAR secara
MASSAL
Selamat membaca!
FOKUS
drg. Kartini Rustandi, M.Kes.
Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga
“Anak Sehat, Keluarga Bahagia.” HAL 03 FOKUS
Mengulang Kemenangan Sport Science 2013 HAL 04
PERISTIwA
Melihat Lebih Dekat Pelaksanaan PIN di Bekasi HAL 08
SERBASERBI
Pensiun, siapkah Anda? HAL 12
Edisi 01 | 2016
5
Sedangkan tes kebugaran dilakukan dengan jalan cepat metode rockport, yang dilakukan dengan cara mencatat waktu tempuh yang diperlukan peserta untuk mencapai jarak 1,6 km, kemudian dikonversi pada nilai prediksi VO2 max sesuai usia dan jenis kelamin peserta. Tes ini dilakukan
sebelum pengukuran tekanan darah pada para peserta oleh tenaga medis. Selanjutnya dilakukan peregangan sebagai pemanasan. Setelah melakukan rangkaian latihan tersebut, peserta yang selesai menjalankan tes kebugaran diberi ‘Kartu Menuju Bugar’ yang berisi data hasil pengukuran dan
anjuran yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kebugaran dari petugas. Upaya peningkatannya dapat dilakukan dengan mengikuti senam yang diselenggarakan setiap hari Jumat pagi atau memanfaatkan pusat kebugaran jasmani (fitness centre) yang letaknya persis berada di belakang gedung Kementerian Kesehatan.
FOKUS
Menuju bugar secara massal Oleh. Ferry firmansyah
JAKARTA - Apa yang lebih utama dalam hidup ini selain sehat dan bugar? Ya, untuk itulah kita wajib menjaga tubuh kita sedemikian rupa supaya fisik terlihat bugar. Supaya begitu, pola hidup, pola makan, dan aktivitas lainnya harus dijaga. Sebab, hanya dengan tubuh yang sehat dan bugar, seseorang akan tidak merasa kelelahan usai melakukan aktivitas fisik. Untuk menjaga kebugaran jasmani para pegawai, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga bekerjasama dengan Poliklinik Kemenkes melaksanakan kegiatan Kebugaran Jasmani Terprogram. Kegiatan ini meliputi senam dan pengukuran kebugaran 6
Edisi 01 | 2016
jasmani bagi para pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan R.I. Gerakan tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan
produktivitas kerja dan kegiatan Kebugaran Jasmani Terprogram di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Senam bersama yang diselenggarakan setiap hari Jumat pagi Edisi 01 | 2016
7
melakukan dan memulai sesuatu secara terus menerus. Bagaimana pengembangan kesehatan olahraga di Indonesia?
FOKUS
Membuat Masyarakat Sehat, Bugar dan produktif Oleh. Tim Redaksi w a w an c ara
drg. Kartini Rustandi, M.Kes. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Membuat Masyarakat Sehat, Bugar dan Produktif Drg. Kartini Rustandi,M. Kes, wanita berkulit putih ini menjabat sebagai Direktur Kesehatan Kerja di Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat sejak 1 Januari 2016. Semenjak diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada 1987 beliau telah menduduki beberapa jabatan penting di Kementerian Kesehatan seperti Kepala Sub Direktorat Daerah Terpencil Perbatasan, dan Kepulauan dan menjadi Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar sebelum akhirnya menjadi Direktur 8
Edisi 01 | 2016
Kesehatan Kerja dan Olahraga. Hal yang sangat menarik dari lulusan Dokter Gigi Universitas Trisakti adalah semangatnya dalam mengembangkan dan menjalankan program kesehatan kerja dan olahraga. Pada Warta Kesmas Edisi 1 ini kami berkesempatan untuk mewawancarai beliau tentang pandangan dan harapannya sebagai penanggungjawab Kesehatan Kerja dan Olahraga di Kementerian Kesehatan RI.
Apa yang menjadi Visi Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga: Jawab: Visi Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga adalah “ Membuat masyarakat sehat, bugar dan produktif di semua lapisan masyarakat terutama pekerja.” Untuk mencapai hal tersebut diperlukan strategi dan kebijakan bertahap, terintegrasi melalui strategi kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. Kuncinya adalah advokasi mendorong orang untuk
Jawab: Berbicara tentang kesehatan olahraga, jaman sekarang ini banyak orang mengiginkan segala sesuatu dilakukan serba instan, Padahal untuk menjaga kesehatan diperlukan ketekunan dan keteraturan dalam berolahraga. Terutama penderita penyakit tidak menular seperti osteoporosis yang perlu beraktifitas fisik atau olahraga secara teratur untuk mendukung pengobatannya. Selain sebagai upaya preventif untuk mencegah penyakit, aktifitas fisik dan olahraga yang dilakukan secara baik benar, terukur dan teratur bisa menjaga kestabilan penyakit, maksudnya agar penyakitnya tidak menjadi lebih parah. Kemudian membuat badan menjadi bugar, karena orang sehat belum tentu bugar tapi orang bugar pasti produktif. Siapa yang menjadi sasaran Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga
Sasaran Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga sesuai dengan siklus hidup, yang dimulai dari anak, remaja, dewasa sampai lansia, termasuk orang dengan masalah penyakit tidak menular. Kemudian Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga mencoba merangkai berbagai program kesehatan dengan sasaran di tempat kerja. Tidak hanya itu, kami juga mencoba merangkai berbagai program kesehatan dengan sasaran ditempat kerja, karena pada kenyataannya jumlah angkatan kerja di Indonesia cukup banyak. Sehingga perlu disusun berbagai program yang diperuntukan bagi tenaga kerja termasuk tenaga kerja perempuan. Berapa jumlah pekerja di Indonesia berdasarkan umur dan jenis kelamin. Jawab: Rentang usia angkatan kerja adalah 15 sampai 64 tahun. Di Indonesia sendiri jumlah usia kerja adalah 51,3% di mana jumlah orang yang benar-benar bekerja.
Bagaimana peran pekerja perempuan di Indonesia Jawab: Tingginya angka pekerja perempuan, membuat perempuan mempunyai beban ganda sebagai pekerja dan ibu rumah tangga pastinya. Peran Ibu menjadi sangat penting karena harus mendukung anak dan keluarganya. Kalau keluarga sehat, pekerja sehat keluarga akan bahagia. Tetapi jika keluarga dan anak sakit, tapi pekerja sehat tetap akan menjadi beban bagi pekerja. Kalau keluarga dan anak sehat tetapi pekerja sakit ini akan menjadi masalah keluarga, karena pencari nafkah sakit. Kalau anak sakit, keluarga sakit dan pekerja sakit ini akan menjadi bencana karena tidak akan mendapatkan pengahsilan yang akhirnya menggoyahkan sendi keluarga. Setelah dihitung, kerugian negara yang ditimbulkan akibat pekerja sakit adalah 90 triliun karena sakit rata-rata 4 hari per tahun, kecelakaan kerja 7 orang per 1000 pekerja dan kematian 15 orang per 100.000 pekerja setiap tahunnya.
Jawab : Edisi 01 | 2016
9
KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA (BPS, 20014)
PENDUDUK INDONESIA (237,64 JUTA)
USIA KERJA = USIA PRODUKTIF
(15 – 64 TAHUN) : (121,87 JUTA) -à 51.3 %
PEKERJA 114 JUTA (48 %) Laki-Laki 65,11 Juta (62,09 %)
FORMAL 45,6 Juta (40%)
Perempuan 39,8 Juta (37,91%)
INFORMAL 68,4 Juta (60%)
Jawab: Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga tentu tidak bisa bekerja sendiriUpaya peningkatan kesehatan kerja harus melibatkan kerja sama yang erat antara berbagai unsur masyarakat. Bukan hanya tenaga kesehatan maupun pemerintah, namun juga harus melibatkan sektor industri dan masyarakat sebagai rekan dalam mencapai tujuan bersama yang berkesinambungan. Peran pemerintah daerah sangat diperlukan dengan memberikan dukungan kebijakan, peningkatan SDM kesehatan kerja dan olahraga serta pembinaan dan pengawasan. “Pekerja yang 10
Edisi 01 | 2016
Inovasi yang dilakukan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga: Jawab: Banyak hal yang ingin kami lakukan demi Indonesia yang lebih sehat. Inovasi yang dilakukan saat ini dititik beratkan pada upaya percepatan berbagai program yang terkait dengan kesehatan kerja dan olahraga terutama pada kelompok masyarakat yaitu kelompok haji, anak sekolah serta pendampingan kepada pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) sektor informal. Apa yang menjadi harapan Ibu sebagai Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga:
Mengulang Kemenangan Sport Science 2013
FORMAL
TKI 275.736 0,24 % Kerugian Negara 90 T pada pekerja : 1. Hari absen karena rata2 4 hr sehat, bugar dan/tahun produktif Apa Peran Pemerintah Daerah sakit 2. Kematian 15 orang per100.000 adalah penentu pembangunan untuk mendukung upaya 3. Kecelakaan 7 orang bangsa”. /1000 kesehatan kerja dan olahraga
FOKUS
INFORMAL
Oleh. dr. fitria Maulina
Jawab : Hal yang menarik adalah ketika pemerintah menggalakkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Seperti yang disampaikan oleh Wapres bahwa masyarakat harus dipaksa untuk berolahraga dan bagaimana memulai masyarakat untuk mau berolahraga. Disinilah tantangan bagi kami untuk menanamkan kepada masyarakat betapa pentingnya olahraga untuk kesehatan mereka. Setelah masyarakat sadar akan pentingnya berolahraga maka dengan begitu masyarakat akan mau dan mampu berolahraga. Dengan kata lain adalah kami berharap dapat memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
1
Dua tahun silam, pada 22 September, Timnas Indonesia berhasil menjuarai AFF U-19 di Gresik dan Sidoarjo. Setelah Timnas Indonesia “puasa” gelar selama 22 tahun sejak Sea Games 1991. Animo masyarakat sudah terlihat sejak pagi harinya, ketika antrian tiket untuk laga final ini sudah terjual habis. Pertandingan final berjalan dramatis, mengingat pada pertandingan sebelumnya di babak penyisihan grup, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor 2-1. Jelang pertandingan final, Indra Sjafrie menambah porsi latihan fisik untuk mengantisipasi pertandingan final berlangsung hingga babak tambahan atau malah
berlanjut adu tendangan penalti. Hingga babak perpanjangan waktu 2x15 menit, kedua kesebelasan masih bermain imbang dengan skor 0-0.Maka penentuan juara harus dilanjut dengan adu tendangan penalti dan akhirnyaIndonesia juara, mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 melalui babak adu penalti. Dari segi teknik penguasaan bola dan pergerakan tanpa bola, Vietnam terlihat unggul. Namun keunggulan itu tak banyak berarti manakala para pemain Vietnam mulai kehabisan tenaga, di babak kedua. Sebaliknya, sepanjang paruh waktu kedua dan berlanjut ke 2 x 15 menit babak perpanjangan waktu, anak-anak Garuda Jaya
mendominasi permainan. Ada satu hal yang wajib digarisbawahi dari keberhasilan timnas ini. Yakni faktor ketahanan fisik pemain timnas U-19, yang tetap bugar meski sudah bermain 120 menit - plus adu penalti. Sport Science Daya tahan dan stamina pemain timnas U-19 yang luar biasa itu merupakan hasil penerapan Sport Science. Dengan melibatkan ahli sport science, juga psikolog dan dokter tim, Indra Sjafrie membentuk sebuah tim yang diisi pemain-pemain dengan fisik yang prima plus mental yang kuat. Mereka tidak main-main menerapkan sport science di timnya.
Edisi 01 | 2016
11
Walaupun dari sisi prestasi para atlet ini dibentuk, namun pendekatan pada sisi kesehatannya juga dilakukan agar para atlet tidak mengalami gangguan. Trofi AFF Cup U-19 adalah milestone untuk mengembalikan sepakbola Indonesia ke jalur yang benar. Beberapa hal kunci yang diterapkan di sport science adalah teknik fisioterapi terkini dan teknik nutrisi. Walhasil kecepatan, akurasi, dan mental pemain relatif tetap terjaga di babak kedua. Pelatih bisa memberi instruksi, dan pemain tetap segar. Dari sisi psikologi, atlet ingin cepat sembuh karena kebutuhan akan tanding lagi. Sementara psikolog memberikan arahan tentang alternatif yang bisa dilakukan saat kondisinya harus tidak bertanding atau berlatih. Psikolog Ratna Kurniasari M.Psi mengatakan, pasien biasanya mengalami kebimbangan pada saat menerima informasi breaking bad news dari dokter/psikolog. Menurunnya percaya diri berdampak pada penurunan motivasi, penurunan prestasi, dan/atau seringnya cidera yang berulang. Terlebih lagi, atlet merasa dituntut untuk memberikan prestasi sehingga beban psikologis yang harus mereka penuhi lebih besar dibanding sebelum cidera. Terkadang pernyataan dari seorang pelatih menyebabkan tingkat atau beban stres pada atlet menjadi lebih berat. Memang, semboyan ”Berusaha keras atau pulang, tidak sakit tidak ada 12
Edisi 01 | 2016
penghargaan, pergi untuk bertempur,” adalah ucapanucapan pelatih untuk menaikan semangat dan motivasi atlet . Dampaknya, kecendrungan atlet untuk mengalami tekanan mental menjadi lebih besar. Beberapa orang merasa gagal ketika mereka terluka. Sikap ini berkembang dan membudaya di kalangan atlet sehingga sering kita jumpai bahwa atlet mengalami gangguan, tidak hanya fisik tapi juga secara psikologis. Ketika seorang pemain atau atlet mengalami cidera di lapangan, lalu merasa belum cukup memberikan kontribusi untuk kemenangan sebuah tim. Maka atlet yang cidera sering memaksakan dirinya untuk bermain kembali sehingga cideranya semakin parah. Untuk penanganan cidera fisik, Prof. Sjarwani telah menemukan metode yang dinamakan IREACTS (Immediate Repetitive Axial Compresson Tension Stabilitation), yaitu usaha memperpendek waktu penyembuhan patah tulang batang femur dan atau tibia (shaft). Caranya, setelah dilakukan reposisi, lalu dilakukan fiksasi yang stabil terhadap bending dan terhadap rotation force. Kemudian diberi rangsangan berupa pembebanan/ penekanan loading pada saat ”stand phase” sehingga terjadi compression osteogenesis, sedangkan pada waktu ”swing phase” terjadi distraction osteogenesis akibat tarikan gravitasi bumi. ”Jika metode ini diterapkan
dengan baik, dalam waktu 6-8 minggu seorang penderita patah tulang akan sembuh, dan sudah bisa membuang tongkatnya,” kata Prof. Achmad Sjarwani.
menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan untuk membentuk pemain bermutu sejak usia dini.
Di negara–negara maju, keterlibatan sport science sudah dilakukan sejak lama. Di Indonesia sudah diwacanakan sejak lama, namun aplikasinya terlihat stagnan. “Science dalam sepakbola sudah menjadi sebuah keharusan, jika kita ingin melihat sepakbola Indonesia maju dan dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah lebih dulu maju,” kata Dewan Pembina Yayasan Pembangunan Olahraga Indonesia, Arifin Panigoro.
Sport Science & Clinic RSUD Dr. Soetomo
Arifin juga tidak sepakat dengan anggapan bahwa postur tubuh pemain Indonesia tidak memungkinkan membuat sepakbola Indonesia bisa bersaing dengan pemain Eropa. Ia mencontohkan pemain Barcelona Andres Iniesta, dan Lionel Messi, yang memiliki tubuh kecil namun bisa menjadi pemain bintang. “Dalam kaitan inilah citacita mereformasi sepakbola Indonesia ada baiknya juga menyertakan aspek ilmiah dan kemajuan iptek. Tentunya dengan terlebih dulu mereformasi manajemennya,” ujar Arifin. Sepak bola memang bukan ilmu pengetahuan, tetapi ilmu pengetahuan dapat meningkatkan level kualitas sepak bola. Sudah bukan rahasia lagi, negara-negara dengan kekuatan sepak bola yang mengagumkan memang sudah jauh-jauh hari
Tak banyak yang tahu bahwa dunia olahraga Jatim pun, misalnya, sebenarnya sudah lama memiliki Sport Science & Clinic RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Sport Science & Clinic ini pun mendapat pembinaan dari Dinas Kesehatan Prov Jawa Timur. Padahal sejak Januari 2009 – Oktober 2015, Sport Clinic RSUD Dr. Soetomo telah menangani 568 Kasus cedera olahraga yang dialami para atlet , ditangani secara komprehensif interdisiplin. Para atlet yang pernah menjadi pasien di sport clinic tsb merasa puas dan merekomendasikannya ke sesama atlet. Selain itu, Sport Clinic RSUD Dr. Soetomo sejak januari 2009 – oktober 2015 menggelar rangkaian diskusi dan presentasi ilmiah secara rutin dan membukukan 259 topik diskusi ilmiah. Tak kalah penting, Sport Clinic Dr. Soetomo juga menyelenggarakan rangkaian pendidikan & pelatihan bagi tenaga medis spesialistik. Dua yang terakhir adalah wilayah kerja Pusat Kesehatan Olah Raga (Puskesor), kerjasama dengan Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur. Berbasis sport science, Sport Clinic RSUD Dr. Soetomo
adalah institusi pelayanan medis (yang meliputi upaya kuratif rehabilitatif) penanganan cedera olahraga. Sebenarnya ide untuk mengembangkan seminat ini sudah muncul sejak 2003, digagas oleh Prof. Achmad Syarwani, dengan para kolega yang sevisi seperti Prof. Sunarko Setyawan, dan dr. Bayu Santoso. Setiap dua pekan Puskesor menggelar diskusi dan presentasi mendalam. Hingga Maret 2015 tercatat 259 diskusi atau paparan ilmiah berkenaan dengan sport clinic. Dalam suatu kesempatan, Prof. Achmad Sjarwani menjelaskan, tindakan masyarakat dalam menangani cidera (trauma) seperti patah tulang, terkilir, dan cidera engkel, rata-rata 85% masih banyak yang keliru. Mereka lebih memilih ke pengobatan alternatif. Masalahnya, pengobatan alternatif tersebut kadang kala justru membuat penderitaan pasien makin parah. Setelah parah, pasien kemudian baru dibawa ke dokter. Kesalahan pengobatan itu sangat besar pengaruhnya. Penanganan pertama terhadap cidera (trauma) seharusnya dilakukan dengan metode Rest, Ice, Compression, dan Elevation (RICE). Kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam semua cabang olahraga, terutama untuk mendukung aspekaspek lainnya seperti teknik, taktik dan mental. Kondisi fisik sangat menentukan dalam mendukung tugas atlet agar dapat tampil maksimal. Program latihan kondisi fisik
haruslah direncanakan secara baik dan sistematis, ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani serta kemampuan fungsional sistem tubuh. Sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi puncaknya. Atlet yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat. Kondisi fisik sangat menunjang atlet dalam bertanding, sehingga dalam pertandingan atlet tidak mengalami kelelahan yang berarti dan akan terhindar dari cedera yang dapat mengganggu penampilannya. Dengan kondisi fisik yang prima maka akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik, akan ada ekonomi gerak yang lebih pada waktu latihan, akan ada pemulihan yang cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi. Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawartawar lagi. Kondisi fisik merupakan prasyarat yang paling mendasar dalam upaya pemberdayaan aspek-aspek lainnya. Edisi 01 | 2016
13
dan saraf otot yang dibutuhkan aktivitas fisik dan latihan fisik. Seseorang dengan komposisi tubuh yang berlebih akan menghambat suplai oksigen kedalam sel otot rangka akan mempengaruhi daya tahan jantung paru. Ukuran pengukuran kebugaran jantung paru yaitu: VO2 Maks. 1,2,3,4
FOKUS
Indeks massa tubuh dan persentase lemak yang lebih berpengaruh Terhadap Kebugaran Jantung Paru Kita Oleh. Dody Iskandar, S.si., M.Kes., AIFO
BKOM Bandung sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang mempunyai Tupoksi salah satunya melakukan penelitian, dari tahun ke tahunnya selalu mengadakan penelitian di bidang kesehatan olahraga. Pentingnya pemeriksaan kebugaran jasmani kepada Polantas yang setiap hari mempunyai tugas fisik yang berat dengan jadwal kerja yang padat ditambah dengan paparan polusi di jalan serta risiko pekerjaan yang berat membuat Polantas dituntut setiap hari berpenampilan fisik yang prima dalam upaya melayani ketertiban di masyarakat terutama pengguna jalan.
Penjelasan tes
14
Edisi 01 | 2016
Pada tahun 2014 yang lalu, BKOM Bandung melakukan penelitian kepada satuan Polisi Lalu Lintas di Lingkungan Polrestabes Bandung sebanyak 198 orang. Hubungan antara daya tahan jantung paru dengan indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh dan kapasitas fungsional paru pada Polisi lalu lintas Polrestabes Kota Bandung Tahun 2014” Proses pengambilan data dilakukan di kantor BKOM Bandung dengan melakukan pemeriksaan fisik dan EKG untuk pra partisipasi sebelum pemeriksaan kebugaran jasmani. Apabila layak maka dilanjutkan dengan pemeriksaan kebugaran
Pemeriksaan EKG sebelum tes kebugaran
Tes kebugaran dengan ergometer
jasmani, yaitu : pemeriksaan lemak tubuh dengan alat skinfold caliper, pemeriksaan kapasitas fungsional paru dengan spirometri dan pemeriksaan daya tahan jantung paru menggunakan alat sepeda monark astand protokol astrand. Tema yang diambil pada penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara antara daya tahan jantung paru dengan indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh dan kapasitas fungsional paru. Komponen kebugaran yang paling utama adalah daya tahan jantung paru yang merupakan koordinasi dari sistem jantung, pembuluh darah, pernapasan,
Pemeriksaan kapasitas fungsional paru dengan alat spirometri
Konsultasi hasil tes kebugaran
Selain itu kapasitas fungsional paru yang merupakan fungsi dari organ saluran pernafasan juga berperan dalam mempengaruhi daya tahan jantung paru. Pada penelitian tersebut diketahui hubungan antara daya tahan jantung paru dengan indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh dan kapasitas fungsional paru dengan uji korelasi untuk mengetahui hubungan diantara variabel – variabel penelitian. Hasil yang didapat dari penelitian tersebut, antara lain : a. Hubungan antara VO2maks dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan persentase lemak tubuh Dari hasil pengambilan data diketahui bahwa dari anggota Polantas (198 orang) hasilnya sebagian besar mempunyai Indeks Massa Tubuh (55,7%) dan Persentase Lemak (62,1 %) yang berlebih. Setelah diuji korelasi didapatkan korelasi negatif sedang yang bermakna menunjukkan semakin besar indeks massa tubuh semakin menurun daya tahan jantung paru. (r = - 0,387) nilai p < 0,05. Begitu pula dengan persentase lemak sebesar 62,1% dari 198 orang mempunyai persentase lemak tubuh berlebih.setelah diuji korelasi didapatkan korelasi negatif sedang yang bermakna semakin besar persentase lemak
tubuh semakin menurun daya tahan jantung paru (r = -0,308) nilai p < 0,05. Peningkatan IMT tidak normal dan persentase lemak tubuh berlebih akan berhubungan dengan daya tahan jantung paru. Hal tersebut terjadi oleh karena adanya hambatan dalam suplai oksigen yang digunakan dalam proses metabolisme energi yang melibatkan sistem jantung, pembuluh darah, pernapasan dan saraf otot. 5,6 b. Hubungan antara VO2maks dengan Kapasitas Fungsi Paru Hasil uji korelasi didapatkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara daya tahan jantung paru dengan kapasitas fungsional paru. (r = - 0,075) nilai p > 0,05. Pada penelitian ini diketahui indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh paling besar pengaruhnya terhadap kemampuan daya tahan jantung paru, sehingga mungkin kapasitas fungsional paru tidak mempunyai hubungan yang erat dengan daya tahan jantung paru. Disamping itu distribusi usia pada penelitian ini tidak merata, yaitu : 21-30 tahun = 6,06%, 31-40tahun = 38,4%, 41-50 tahun = 29,79% dan 51-60 tahun = 29,29%. Dari data tersebut dapat terlihat sebaran data terkonsentrasi pada usia diatas 30 tahun, secara teori fungsi tubuh manusia termasuk kebugaran jasmani akan mengalami proses degeneratif atau penurunan fungsi secara bertahap. Hal tersebut menjadikan hubungan antara daya tahan jantung paru dengan kapasitas fungsional paru tidak bermakna. Pada penelitian ini didapatkan
deskripsi data kapasitas fungsional paru terdapat Normal = 78,8% dan tidak normal = 21,2%, hal tersebut menunjukkan sebagian besar anggota Polantas mempunyai fungsi paru yang normal, sehingga tidak dipengarui oleh hasil daya tahan jantung paru. c. Kesimpulan - Terdapat hubungan bermakna daya tahan jantung paru dengan IMT dan persentase lemak tubuh - Tidak terdapat hubungan daya tahan jantung paru dengan kapasitas fungsional paru. Berdasarkan penelitian tersebut jelas bahwa kebugaran jasmani seseoang dalam hal ini komponen kebugaran jasmani yang utama yaitu : daya tahan jantung paru dipengaruhi oleh IMT dan persentase lemak tubuh. Untuk itu senantiasa kita selalu menjaga berat badan ideal dan persentase lemak yang terjaga dengan rutin melakukan latihan fisik dengan Baik, Benar, Teratur dan Terukur (BBTT). DAFTAR PUSTAKA 1. Purba A. Kardiovascular dan faal olah raga fisisologi kedokteran.Bandung : Unpad.2007. 2. Sherwood. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2001. 3. Bompa Tudor O, G. Gregory Haff. Perodization : Theori and methodology of training. USA : Human kinetic ; 2009. 4. Guyton, Hall. Textbook of medical physiology. Edisi ke-11.Philadelphia: Elsevier Saunders; 2006. 5. Mc. Ardle William. Exercise physiology Energy Nutrition and human performance.USA.Lippincot Williams & Wilkins;1996. 6. Jaswant Singh Thakur, Ramesh Chand Yadav and Vivek Kr. Singh Influence of Body Composition on the Dimensions of VO2 Max [online] Vol. I (2), 72-77: 2010, [diunduh 10 Juli 2014]. Tersedia dari:http:// www.vsrdjournals.com/ Edisi 01 | 2016
15
tubuh untuk melaksanakan fungsi-fungsi fisiologis seperti kontraksi otot (jantung dan anggota gerak), transmisi syaraf, kesehatan tulang, dan lain-lain. Berdasarkan jenis aktivitas yang terdapat pada olahraga maka berbagai cabang olahraga dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori cabang olahraga: 1. Olahraga anaerobik (olahraga power)
FOKUS
Kebutuhan gizi atlet Oleh. Khairunnisa nurulfirdausi, ssi (direktorat gizi masyarakat)
Salam Olahraga! Ya, seperti sudah kita ketahui bersama bahwa pada tahun ini Jakarta menjadi tuan rumah event olahraga sekelas Olimpiade: The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games 2016. Rencananya acara ini akan digelar pada 6-12 Oktober 2016 dan melibatkan 110 negara peserta serta melibatkan lebih dari 12.000 atlet. Untuk bisa mencapai prestasi yang diharapkan, atlet perlu melakukan perencanaan, pentahapan, dan metode yang tepat. Mereka juga butuh sarana, prasarana, dan pendanaan yang memadai. Di samping itu, agar setiap atlet dapat mencapai prestasi 16
Edisi 01 | 2016
yangt tinggi, harus diberikan gizi yang tepat dan memadai pada setiap menu makanan yang disajikan. Penyajian menu makanan bergizi yang tepat dan memadai diharapkan akan menghasilkan jumlah kalori sesuai dengan tuntutan dalam mempertahankan dan meningkatkan stamina yang dipersyaratkan. Pemenuhan asupan gizi merupakan kebutuhan dasar bagi atlet. Berdasarkan teori olahraga dijelaskan bahwa gizi dan latihan fisik menghasilkan prestasi. Bahkan, federasi sepakbola dunia telah mengeluarkan pernyataan bahwa gizi berperan dalam keberhasilan satu tim. Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan energi
dan zat gizi bagi atlet harus mempertimbangkan jenis olahraga, tahapan pemenuhan gizi untuk periode latihan, kompetisi, dan pemulihan. Selain itu perlu juga diperhatikan variasi makanan, kesukaan, dan daya terima atlet agar asupannya dapat memenuhi kebutuhan atlet. Makanan seorang atlet harus mengandung semua zat gizi makro dan mikro. Secara umum menu makanan harus mengandung 40-70% karbohidrat, 20-45% lemak, dan 12-20% protein sebagai sumber energi. Sedangkan vitamin, mineral, dan air tidak menghasilkan energi namun dibutuhkan untuk membantu metabolisme energi. Selain itu zat gizi mikro juga diperlukan
Olahraga anaerobik adalah olahraga yang mengutamakan kekuatan otot dengan tenaga ledakan tinggi dan biasanya berlangsung dalam waktu yang singkat. Aktivitas yang dominan dalam olahraga ini adalah gerakangerakan yang membutuhkan kecepatan, kekuatan, dan power (aktivitas anaerobik). Cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah angkat besi, lari 100 m (sprint), lari gawang 110 m, bina raga (body building), senam alat, lompat jauh, lempar cakram, tolak peluru, lempar lembing, lempar martil, dan tinju.
jauh, dayung, lari jarak jauh, serta balap sepeda jarak menengah dan jauh. 3. Olahraga aerobik-anaerobik (olahraga power, endurance, sprint, dan olahraga permainan) Olahraga aerobik-anaerobik adalah olahraga yang membutuhkan energi dari proses aerobik dan anaerobik dengan proporsi hampir seimbang. Aktivitas anaerobik dan aerobik berjalan secara simultan. Aktivitas anaerobik yang dimaksud adalah seperti gerakan melompat, melempar, mengoper, menendang bola, dan memukul bola. Cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok ini adalah olahraga sepakbola, futsal, sepak takraw, bola basket, bola voli, tenis lapangan, voli pantai, dan bulu tangkis. Untuk menentukan kebutuhan energi dan zat gizi semua cabang olahraga maka olahraga dapat dikelompokkan menjadi:
2. Olahraga aerobik (olahraga endurance) Olahraga aerobik adalah olahraga yang mengutamakan daya tahan dan dilakukan secara terusmenerus dalam waktu yang lama. Sumber energi olahraga ini diperoleh melalui proses aerobik. Cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah renang jarak menengah dan
Protein Protein sangat diperlukan oleh atlet, terutama pada atlet cabang olahraga yang membutuhkan kekuatan karena protein membantu proses pembentukan serabut otot sehingga meningkatkan massa otot. Namun demikian, atlet olahraga endurans juga membutuhkan protein untuk membantu proses adaptasi akibat latihan, memperbaiki serabut otot yang rusak, dan pembentukan enzim-enzim. Kebutuhan protein untuk atlet berkisar antara 1,2 -1,7 gr/ kgBB/hari dengan maksimal 2 gr/kgBB/hari. Kebutuhan protein ini biasanya sudah dapat dipenuhi oleh atlet melalui makanan tinggi kalori. Estimasi kebutuhan protein bagi atlet
Lemak
Namun ada beberapa cabang olahraga yang mempunyai kebutuhan energi dan zat gizi. Olahraga ini merupakan perpaduan dari power dan endurance, power dan sprint, atau perpaduan ketiga jenis olahraga. Contohnya dayung, gulat, combat/bela diri, dll.
Kebutuhan lemak pada atlet dianjurkan antara 20 - 45% dari kebutuhan kalori total. Bila mengonsumsi lemak kurang 20% kurang dari kebutuhan kalori total tidak akan memberi keuntungan pada kinerja fisik. Demikian pula bila mengonsumsi lemak lebih 45% dari kebutuhan kalori total maka akan berbahaya bagi kesehatan atlet. Edisi 01 | 2016
17
Kebutuhan lemak ini harus dicukupi untuk membentuk jaringan lemak. Jaringan lemak harus cukup terutama pada atlet wanita. Menstruasi dapat terjadi bila kadar lemak tubuh minimal 8%. Bila kadar lemak tubuh kurang dari 8% maka menstruasi tidak terjadi karena rendahnya hormon esterogen. Rendahnya kadar hormon esterogen juga dapat menyebabkan osteoporosis. Vitamin Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit (mikrogram dan miligram sehari) untuk mencegah defisiensi vitamin dan gangguan kesehatan. Vitamin dapat dibagi menjadi 2 golongan, yang larut dalam air (B kompleks dan C), dan yang larut dalam lemak (A, D, E dan K). Fungsi vitamin larut air yang dapat mempengaruhi kinerja atlet
Fungsi vitamin larut Lemak yang dapat mempengaruhi kinerja atlet
Mineral Mineral adalah zat inorganik 18
Edisi 01 | 2016
yang dibutuhkan untuk memelihara berbagai fungsi dalam tubuh. Seperti vitamin, mineral juga dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu makromineral dan trace elements. Contoh makromineral adalah natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan trace elements adalah besi, seng, tembaga, kromium, dan selenium. Kebutuhan mineral dalam sehari tidak lebih dari 100mg/hari, dan kebutuhan trace elements tidak lebih dari 20 mg/hari. Fungsi dan kebutuhan mineral dalam meningkatkan kinerja bagi atlet
Cairan Menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh melalui konsumsi yang tepat merupakan faktor yang harus dipelihara bagi seorang atlet, baik saat menjalankan program latihan maupun saat bertanding. Dehidrasi atau kehilangan cairan berlebihan menyebabkan volume darah turun yang akan menurunkan suplai darah ke organ-organ. Kram otot, pusing, dan letih disebabkan oleh dehidrasi dan dapat meningkatkan risiko cedera. Atlet perlu tetap tercukupi kebutuhan cairannya untuk penampilan optimal sehingga atlet perlu minum sebelum merasa haus. Kekurangan konsumsi cairan dapat mengakibatkan dehidrasi yang dapat menurunkan performa olahraga. Berkurangnya 1-2% berat tubuh akibat dari keluarnya cairan tubuh melalui keringat dapat menurunkan performa olahraga sebesar 10%. Berkurangnya 5% berat badan dapat menurunkan performa 30%. Khusus untuk olahraga dengan intensitas tinggi dan olahraga yang bersifat ketahanan (endurance) seperti maraton atau balap sepeda (road cycling), berkurang 2,5% berat badan akibat dari keluarnya cairan tubuh melalui keringat dapat menurunkan performa olahraga hingga 45%. Pada peningkatan suhu atau latihan berlebihan pada saat panas yang ekstrim dapat terjadi heat stroke (serangan stroke).
FOKUS
Tafisa games 2016 ajang promosi permainan tradisional Oleh. dr. Yunita arihandayani
Tahun 2016 ini sungguh istimewa! Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggara event internasional TAFISA World Sport for All Games 2016. Event yang diadakan setiap 4 tahun ini akan diselenggarakan pada 6-12 Oktober 2016 di Jakarta dengan lokasi utama perhelatan mengambil tempat di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Sesuai dengan namanya TAFISA World Sport for All Games adalah event olahraga masyarakat yang menampilkan berbagai jenis olahraga dan permainan tradisional dari negara-negara di seluruh penjuru benua. Olahraga dan permainan tradisional non kompetisi yang ditampilkan
pada event ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pembangunan masyarakat serta berperan penting dalam upaya memelihara perdamaian dunia. Selain itu, lewat event ini diharapkan kita dapat menemukan kembali, melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan olah raga dan permainan tradisional, termasuk sebagai tempat pertukaran pengetahuan dan pengalaman tentang berbagai jenis olahraga dan permainan yang tidak diketahui sebelumnya. Sungguh tepat bila misi TAFISA Games tahun 2016 di Indonesia adalah “Menjembatani kesenjangan antara permainan-permainan masa lalu dan olahraga-
olahraga masa kini”. Penyelenggaraan TAFISA Games berada di bawah naungan organisasi TAFISA (The Association For International Sport for All) yang merupakan organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1991 di Frankfurt, Jerman. Tujuan organisasi ini adalah untuk mempromosikan sport for all dan aktivitas fisik bagi setiap orang, termasuk mendukung promosi dan pengembangan olahraga dan permainan tradisional. TAFISA World Sport for All Games pertama kali dilaksanakan pada tahun 1992 dan kemudian ditetapkan untuk dilaksanakan setiap empat tahun sekali. TAFISA Games telah dilaksanakan Edisi 01 | 2016
19
di Bonn - Germany (1992), Bangkok - Thailand (1996), Hannover - Germany (2000), Busan - Korea (2008), Siauliai Lithuania (2012). Pelaksanaan di Busan-Korea dan SiauliaiLithuania terbilang sukses, diikuti lebih dari 10.000 peserta dari sekitar 100 negara. Atas dasar pengalaman tersebut penyelenggaraan TAFISA Games 2016 di Indonesia diperkirakan akan dihadiri 10.000 peserta yang berasal dari 110 negara. Penyelenggaraan The 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 diharapkan akan mendukung Indonesia sebagai destinasi pariwisata dunia yang akan mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan
mancanegara ke Indonesia sebagai bagian dari “Wonderful Indonesia”. Oleh karena itu pengemasan kegiatan the 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 di Jakarta Indonesia diharapkan dapat lebih baik dari penyelenggaraan sebelumnya . 20
Edisi 01 | 2016
“Unity in Diversity” atau “Persatuan dalam Keberagaman” menjadi Tema resmi dari TAFISA Games tahun 2016. Makna dari tema ini adalah bersatu dalam keragaman budaya, agama, etnis, status sosial melalui traditional sport & games untuk mencapai perdamaian global. Tema ini selaras dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika”. Sedangkan subtema yang dipilih “Let’s Move, Be Active” atau “Ayo Bergerak, Aktiflah” yang maknanya bergerak dan beraktivitas fisik melalui Sport for All Movement untuk mencegah dan mengendalikan Penyakit Tidak Menular (PTM). Kementerian Kesehatan turut
mendukung penyelenggaraan event TAFISA Games 2016 bersama dengan kementerian/ lembaga terkait dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dukungan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan selama pelaksanaan event mulai dari penyiapan posko
kesehatan, tenaga kesehatan dan perbekalan obat-obatan serta penyiapan alur rujukan yang melibatkan RS rujukan nasional seperti RSCM, RS Sulianti Saroso, RS Jantung Harapan Kita dan rumah sakit yang ada di sekitar lokasi kegiatan TAFISA Games 2016. Untuk mendukung safety (keamanan kesehatan) juga disediakan layanan penyediaan dan pelayanan konsumsi bagi seluruh delegasi dan VIP. Selain juga terdapat pelayanan dan penyediaan transportasi dan akomodasi serta penyediaan venue (wahana) olahraga atau permainan yang dipantau agar memenuhi syarat keselamatan kesehatan. Hal yang berbeda dalam penyelenggaraan The 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 dibandingkan dengan event olahraga lainnya adalah adanya delegasi dari 34 provinsi di Indonesia yang akan turut serta memeriahkan TAFISA Games 2016. Masyarakat umum juga diharapkan ikut terlibat dalam beberapa jenis kegiatan TAFISA Games 2016, seperti World Walking Day (WWD), Student Special Day, Dragon Boat (Perahu Naga), Rubber Boat (Perahu Karet), dan lainlain, termasuk seluruh rangkaian acara selama pelaksanaan TAFISA Games 2016. Penyelenggaraan TAFISA Games 2016 di Indonesia menggunakan maskot Tarsius yang merupakan primata terkecil yang hidup di pulau Sulawesi dan dikategorikan sebagai suatu spesies binatang yang terancam punah di Indonesia
Penyelenggaraan TAFISA Games 2016 dapat mengharumkan nama Indonesia dan mengenalkan budaya Indonesia sehingga dapat menjadi promosi untuk kunjungan wisata ke Indonesia. Mari kita ramaikan dan sukseskan pesta olahraga rakyat ini.
Box Kegiatan yang direncanakan pada TAFISA Games 2016 di Jakarta, antara lain: 1. Upacara pembukaan dan penutupan (Opening dan Closing Ceremony)
Upacara pembukaan diselenggarakan pada 8 Oktober 2016 di pantai Lagoon Taman Impian Jaya Ancol yang akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI dengan menampilkan berbagai atraksi. Sedangkan acara penutupan diselenggarakan pada 11 Oktober 2016 malam di pantai Lagoon Taman Impian Jaya Ancol dengan diramaikan berbagai hiburan dan atraksi.
Utara), festival pencak silat yang akan diadakan di Padepokan Pencak Silat, barongsai yang akan diadakan di Ecovention (Taman Impian Jaya Ancol), kompetisi gulat tangan (pancho), cheerleaders, poco-poco, taiji dan qigong internasional festival serta permainan tradisional manca negara seperti gate ball, zurkhaneh, dan ball games competition. 2. Event olahraga kategori ekstrim Olahraga panjat tebing, lompat gedung, BMX, skate board , long board, air soft gun, dan break dance diselenggarakan di ABC Mall dan Pantai Mall ABC (Taman Impian Jaya Ancol).
1. Event-event olah raga dan permainan tradisional
3. Event olahraga kategori Sport For All
Festival dan kompetisi layangan tingkat dunia akan dilaksanakan di Pantai Marunda (Jakarta
Zumba party, aerobic marathon, sajojo, line dance, dan lain-lain. Edisi 01 | 2016
21
4. Event olah raga bagi Penyandang Disabilitas Melibatkan peserta disabilitas di bawah induk organisasi SOINA dan olahraga yang menggunakan kursi roda di bawah induk organisasi NPC ikut memeriahkan event ini.
Games dan Ethno Carnival Street Parade akan dilaksanakan di Kemayoran Boulevard, Jakarta Pusat dengan start dari Jakarta International Expo Kemayoran (JIEK). c.
5. Event-event khusus yang direncanakan: a. World Walking Day (WWD) atau Hari Jalan Sedunia akan dilaksanakan di Kemayoran Boulevard, Jakarta Pusat dengan start mulai dari Jakarta International Expo Kemayoran (JIEK). Jarak yang ditempuh sekitar 5 km dengan target 20.000 peserta, akan dilaksanakan pagi hari jam 06.00 – 08.00 WIB. b. Student’s Special Day yang bertujuan mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak SD dan SMP di sekolah umum dan internasional dilaksanakan di Beach Pool, Taman Impian Jaya Ancol dengan target diikuti oleh 1000 peserta.
Kunjungan delegasi Tafisa Games untuk mengadakan festival, eksibisi dan kegiatan bersama masyarakat ke 5 wilayah kota dan 1 kabupaten di Provinsi DKI Jakarta. 7. Event Akademik yang direncanakan: a. Workshop Traditional Sport & Games (TSG) Workshop teknis membahas tentang program pelestarian, pengembangan, dan pemberdayaan olahraga dan permainan tradisional. b.
b. Traditional Sport and 22
Edisi 01 | 2016
Seminar “Exercise is Medicine” Seminar ilmiah popular membahas subtema Let’s Move Be Active tentang manfaat latihan fisik sebagai obat atau “Exercise is Medicine” dengan pembicara dari dalam dan luar negeri.
6. Special event yang direncanakan: a. Kunjungan setengah hari tour Indonesia di TMII bagi seluruh delegasi dari manca negara untuk mengunjungi seluruh anjungan provinsi di seluruh Indonesia.
Kunjungan ke 6 Wilayah di DKI Jakarta
c.
TAFISA & ASFAA Forum/Meeting TAFISA & ASFAA Forum/Meeting adalah forum pertemuan resmi antara TAFISA dan ASFAA bersama dengan
stakeholder terkait, termasuk UNESCO, IOC, ICSSPE dsb. 8. Event-event terkait seperti festival/bazaar makanan dan kuliner nasional/ international, bazaar seni dan kerajinan tangan international, festival musik rakyat international dan pameran anggrek Indonesia diselenggarakan di Pasar Seni dan Mall ABC Taman Impian Jaya Ancol. Selain itu Sport for All, Fitness and Recreational Sport Expo pada 7-9 Oktober 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran akan menampilkan berbagai produk, healthy food, peralatan, perlengkapan olahraga dan kebugaran, serta sarana prasarana olahraga rekreasi. Kegiatan ini dimeriahkan dengan senam zumba massal, pemilihan Mr & Ms Fitness, kontes binaraga dan sebagainya.
FOKUS
Sehat dalam bekerja: banyak istirahat Oleh. Elyta
Kita sering lupa waktu kalau sedang melakukan aktivitas menyenangkan, dan juga ketika kita sedang asik bekerja sehingga sering lupa untuk istirahat. Aktivitas bekerja dengan benar dan sehat adalah berhenti sebelum kecapekan, istirahat, kemudian bekerja kembali. Sekilas memang kelihatannya tidak efisien tetapi justru cara kerja ini lebih menghasilkan. Oleh karena itu, untuk mencegah jangan sampai capek, beristirahat dan bersantailah sesering mungkin. Beristirahatlah sebelum capek. Rasa capek dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit, seperti influenza. Pekerja yang kesehariannya
lebih banyak duduk hingga berjam-jam lamanya dianjurkan beristirahat sejenak dengan melakukan kegiatan ringan seperti meregangkan otot, berjalan dan berkeliling sekitar ruang kerja. Cara ini akan membuat tubuh tetap bergerak dan aliran darah pun akan mengalir dengan lancar. Para pekerja pada umumnya sering kali melupakan aktivitas fisik di sela pekerjaan, seperti jalan menggunakan tangga atau jalan-jalan di sekitar lingkungan kantor.
sangatlah tidak baik untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, jangan berlebihan dalam mengonsumsi kopi, minumlah secukupnya saja diimbangi dengan minum air putih yang banyak. Mengonsumsi air putih yang cukup dapat mencegah tubuh dari dehidrasi serta melancarkan peredaran darah ke otak, apalagi kalau kita bekerja di dalam ruangan berAC.
Pekerja keras juga biasanya identik dengan minum kopi. Minum kopi biasanya dilakukan untuk memberikan energy serta mengurangi rasa kantuk. Tapi perlu diwaspadai juga, kecanduan kafein tentunya Edisi 01 | 2016
23
kerja perlu memahami PAK untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih tepat. Hal ini dapat mengurangi jumlah kejadian PAK, mendapat penanganan yang tepat dan pembiayaan yang sesuai guna meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas kerja.
FOKUS
perlindungan bpjs ketenagakerjaan pada penyakit akibat kerja Oleh. dr. H. Ario Baskoro, MSc. (MIHM)
Keselamatan kerja dan penyakit karena pekerjaan di dunia masih terbilang tinggi. International Labour Organization (ILO) tahun 2013 menyebutkan, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja jatuh sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012), ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Hasil laporan pelaksanaan kesehatan kerja di 26 Provinsi di Indonesia tahun 2013 menunjukkan, jumlah kasus penyakit umum pada pekerja ada sekitar 2.998.766 kasus, dan jumlah kasus penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan berjumlah 428.844. 24
Edisi 01 | 2016
Rendahnya jumlah kasus terkait kerja yang relatif rendah tidak menggambarkan keadaan sesungguhnya tetapi lebih pada tidak terdeteksi dan terdiagnosis PAK di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman pekerja terkait PAK sehingga tidak dapat memberikan informasi yang akurat pada saat pemeriksaan (anamnesis) oleh tenaga kesehatan. Kesadaran pekerja yang rendah, misalnya tidak menggunakan alat pelindung diri sehingga timbul rasa takut untuk melaporkan PAK yang terjadi. Salah satu penyebab lainnya adalah
ketidakmampuan tenaga kesehatan untuk menggali informasi dan melakukan analisis penyakit yang merupakan PAK sehingga tidak dapat mendiagnosis da menangani PAK. Pengertian PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian, PAK merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease. Sejalan dengan hal tersebut terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa PAK ialah gangguan kesehatan, baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan atau pun diperparah karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan. Tenaga kesehatan dan tenaga
Salah satu upaya perlindungan diri pekerja atas PAK adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang merupakan nama baru dari Jamsostek sejak 1 Juli 2015. BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum publik yang memiliki tanggung jawab dari Presiden untuk memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja Indonesia, baik sektor formal maupun informal, dan orang asing yang bekerja di Indonesia sekurang-kurangnya 6 bulan. Perlindungan yang diberikan antara lain adalah Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP) sebagaimana amanat dalam UU No. 24 tahun 2011. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Besaran manfaat yang diterima peserta:
Biaya Transportasi (maksimum) 1. Darat/sungai/danau Rp750.000 2. Laut Rp1.000.000 3. Udara Rp2.000.000 Sementara Tidak Mampu Bekerja 1. Empat (4) bulan pertama, 100% x gaji sebulan 2. Empat (4) bulan kedua, 75% x gaji sebulan 3. Seterusnya 50% x gaji sebulan Biaya Pengobatan 1. Perawatan Rp20.000.000 (maksimum) 2. Pergantian gigi tiruan Rp2.000.000 (maksimum) Santunan Cacat 1. Sebagian-tetap: % tabel x 80 bulan gaji 2. Total-tetap: Sekaligus: 70% x 80 bulan gaji 3. Berkala (24 bulan) Rp200.000 sebulan
(laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada BPJS Ketenagakerjaan tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan. Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh atau meninggal dunia oleh dokter yang merawat, pengusaha wajib mengisi laporan kecelakaan tahap II dan dikirim kepada BPJS Ketenagakerjaan tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal. Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan akan menghitung dan membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerja atau ahli waris. Form BPJS Ketenagakerjaan 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran jaminan disertai bukti-bukti:
Kurang fungsi: % kurang fungsi x % tabel x 80 bulan gaji
Fotokopi kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan
Santunan Kematian Sekaligus 60% x 80 bulan gaji Berkala (24 bulan) Rp200.000 per bulan Biaya pemakaman Rp2.000.000
Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form BPJS Ketenagakerjaan 3b atau 3c
Biaya rehabilitasi diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah dan ditambah 40% dari harga tersebut, serta biaya rehabilitasi medis maksimum sebesar Rp2.000.000.
Prothese (alat pengganti anggota badan) dan alat bantu (orthose kursi roda) PAK, besarnya santunan dan biaya pengobatan atau biaya perawatan sama dengan poin ke-2 dan ke-3 (iuran di box saja). Untuk pengajuannya, apabila terjadi kecelakaan kerja, pengusaha wajib mengisi form BPJS Ketenagakerjaan
Kuitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kuitansi pengangkutan Pemanfaatan BPJS ketenagakerjaan akan minimal apabila tenaga kesehatan tidak dapat menegakkan diagnosis PAK. Informasi ini ada untuk menggugah wawasan serta mengembangkan pola piker masyarakat pekerja dan tenaga kesehatan akan pentingnya fasilitas yang telah diberikan oleh Negara ini. Hal tersebut untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat pekerja dapat terpenuhi dan dapat hidup dengan lebih layak lagi.
Edisi 01 | 2016
25
FOKUS
perilaku “cerdik” menuju masa muda sehat dan hari tua nikmat Oleh. Ferry firmansyah
JAKARTA---Penyakit Tidak Menular (PTM) belakangan ini menjadi pembunuh terbesar di dunia dengan 35 juta kematian setahun. Jumlah ini mencakup sekira 60% dari seluruh kematian terutama serangan jantung, stroke, diabetes melitus, kanker, penyakit paru-paru menahun, dan kejadian cedera akibat kecelakaan. Umumnya PTM merupakan penyakit yang sulit untuk disembuhkan secara total apabila kondisi penyakit sudah sampai pada tahap akhir dan beban biaya pun tidak murah. Oleh karena itu upaya terbaik kita adalah mencegah kejadian melalui pengendalian faktor risiko. Direktorat Kesehatan Kerja 26
Edisi 01 | 2016
Dalam pameran itu juga melayani konsultasi dari para pengunjung
Pengunjung ramai memadati stand pameran Direktorat Kesehatan Kerja & Olahraga
dan Olahraga ketika membuka stand pameran inovasi kesehatan di Hotel Bidakara, Jakata Selatan, mengusung tema “Perilaku CERDIK” untuk mengajak pengunjung menuju masa muda sehat dan hari
tua nikmat, terhindar dari Penyakit Tidak Menular (PTM). Perilaku CERDIK, yaitu dengan melakukan Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori
berimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres!
Sehat Pilar Utama Bangsa yang Kuat”.
Pameran Inovasi kesehatan digelar bersamaan dengan penyelenggaraan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2016, yang berlangsung pada 29-31 Maret 2016, yang melibatkan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) di bidang kesehatan. Tema yang diangkat dalam Rakerkesnas tahun ini adalah “Keluarga
Selain itu, untuk memonitor faktor risiko PTM, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga melaksanakan kegiatan pemeriksaan untuk memantau faktor risiko penyakit PTM terhadap pegawai di lingkungan Ditjen Kesehatan Masyarakat. Dengan memantau faktor risiko seperti merokok, kurang makan sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, konsumsi minuman keras,
dan stres secara teratur dapat mewaspadai dan mencegah terjadinya berbagai penyakit tidak menular. Ini mengingat faktor risiko tesebut tidak memberikan gejala bagi yang mengalami. Monitoring ini dapat digunakan untuk mencatat hasil pengukuran faktor risiko dan tindak lanjutnya serta mencatat kondisi kesehatan lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan kesehatan pegawai dapat terpantau dengan baik Edisi 01 | 2016
27
Penyerahan sertifikat Stop Buang Air Besar Sembarangan kepada Ketua RW 04 Semper Barat oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta
Peristiwa
Deklarasi sbabs di kelurahan semper barat Oleh. Anita Herdini
Sulit diraih, sulit dicapai, dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Itulah Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Perkotaan yang seolah-olah seperti mimpi. Tapi, jika kenyataan tak dimulai dengan sebuah mimpi, kita tak tahu apa yang ingin dicapai, jika sebuah mimpi tak ada action maka hanya akan jadi angan-angan belaka. Tidak ada yang tidak mungkin. Semua pasti bisa, semua pasti ada jalan. STBM seakan kurang terdengar gaungnya di kota-kota besar, padahal banyak yang harus dibenahi terutama dalam perubahan perilaku masyarakat. Masyarakat perkotaan 28
Edisi 01 | 2016
merupakan ranah yang unik dengan karakteristik yang berbeda dari masyarakat perdesaan. Jumlah penduduk yang tinggi, terbatasnya lahan, kesibukan warga mencari uang, pemerintah kota yang belum memprioritaskan penempatan STBM, rendahnya dukungan pihak swasta dan publik menjadi tantangan tersendiri dalam menerapkan pendekatan STBM perkotaan. Namun dengan segala kendala, pada Maret 2016, sebuah permukiman kecil di DKI Jakarta telah membuktikan diri bahwa masyarakatnya mampu dan mau stop buang air besar
sembarangan. Masyarakat RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara telah mengadakan acara “Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS)” yang dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Walikota Jakarta Utara, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, serta Kepala Dinas Pertamanan dan Tata Kota DKI Jakarta. Agenda ini merupakan deklarasi pertama yang diselenggarakan di DKI Jakarta. Acara ini juga didukung oleh mitra pendamping STBM di wilayah Semper Barat, yaitu Wahana Visi Indonesia (World Vision).
Penyerahan secara simbolis bantuan gerobak motor sampah dari Kementerian Kesehatan oleh Direktur Kesehatan Lingkungan kepada Ketua RW 04
“Ini komitmen kita semua untuk betul-betul melaksanakan deklarasi itu untuk tidak BAB di sembarang tempat. Yang mengontrol Bapak-Ibu, yang melaksanakan Bapak-Ibu, dan untuk kepentingan Bapak-Ibu. Jika sanitasi di permukiman warga buruk akan bias sangat merugikan. Jika menimbulkan penyakit akan ada biaya yang dikeluarkan warga,” ujar Djarot dalam kata sambutannya. Direktur Kesehatan Lingkungan dr. Imran Agus Nurali, Sp.K.O. mengatakan, “Jika memang pencapaian SBABS belum bisa mencapai tingkat
kelurahan maka mulailah dengan komunitas terkecil. Jika terus menunggu sulit untuk memulai.” RW 04 Semper Barat merupakan sebuah permukiman yang terbilang baik dalam sanitasi. Masyarakatnya begitu peduli akan kebersihan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan tidak ada lagi warga yang berperilaku buang air besar sembarangan. Pada daerah ini masing-masing rumah sudah dilengkapi dengan jamban sehat dan sederhana, baik dengan septic tank pribadi
maupun dengan mengakses septic tank komunal. Bantuan Gerobak Motor Pada saat bersamaan, Kementerian Kesehatan RI juga memberikan bantuan berupa satu unit gerobak motor untuk pengelolaan sampah di RW 04. Semoga ‘virus STBM’ ini akan cepat menular kepada RWRW lainnya, bukan hanya di Cilincing, bukan hanya di Jakarta Utara, tapi di seluruh DKI Jakarta, bahkan di seluruh wilayah perkotaan di Indonesia.
Edisi 01 | 2016
29
Peristiwa
“sikerei” mentawai Oleh. astrid salome e, skm
Pendekatan yang baik kepada masyarakat diyakini merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan sebuah program. Salah satunya dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam pelaksanaannya. Hal ini berkaitan dengan kultur masyarakat kita yang masih paternalistk, dimana keteladanan menjadi unsur penting keberhasilan program. Jika tokoh masyarakat dan tokoh agama saja sudah bersedia terlibat langsung maka selanjutnya mudah menggerakkan masyarakat. Pendekatan seperti itulah yang diterapkan di Kabupaten Kepulaun Mentawai, Muara Siberut, Sumatera Barat. 30
Edisi 01 | 2016
cara meramu berbagai jenis tumbuhan yang tersedia di lingkungannya.
Sebuah daerah yang memiliki waktu tempuh tiga jam dari Padang dengan menggunakan kapal cepat Mentawai Fast. Mengadaptasi dari kebudayaan setempat, Sikerei merupakan salah seorang pranata adat yang memiliki peran penting. DIkenal sebagai ahli pengobatan yang ditunjuk oleh masyarakat dan
dipercaya dapat memberikan kesembuhan berbagai penyakit dengan memberikan ramuan dan beberapa ritual pengobatan. Sosok Sikerei mempunyai kedudukan sentral dan status sosial yang tinggi di tengahtengah masyarakat, serta menjadi tokoh penting dalam pengobatan tradisional dengan
Sikerei bertujuan untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) pada Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan daerah endemik malaria dan memiliki peringkat IPKM di bawah rata-rata nasional, yaitu berada pada peringkat 19 dari seluruh kabupaten/ kota di Sumatera Barat, atau peringkat 427 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Sikerei ini juga merupakan bentuk komitmen dan peran aktif pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk mendukung pembangunan
kesehatan dengan peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat melalui upaya promosi kesehatan. Pada program ini dikenal “7 Pesan Sikerei”, yaitu: Stop buang air besar sembarangan Istirahat yang cukup Konsumsilah garam beriodium, makanan yang beraneka ragam, sayur, dan buah-buahan Enyahkan asap rokok dan kasus gizi buruk Rajinlah berolah raga secara teratur, jauhi narkoba, dan hindari seks bebas
obati sampai sembuh penyakit TB Ingatkan keluarga untuk: menimbang balita di Posyandu setiap bulan, memberi ASI saja kepada bayi sampai umur enam bulan, dan bersalinlah pada tenaga kesehatan
Eliminasi penyakit kaki gajah dan penyakit malaria, serta Edisi 01 | 2016
31
target nasional di dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI 2010-2014 sebagai wujud komitmen pemenuhan hak bagi ibu bersalin (bulin). Di akhir tahun 2014 tercatat 88,29% bulin telah mau dibantu nakes. Walaupun target telah dapat dicapai, namun harus diakui masih ada 11,71% bulin (593.222 bulin) yang belum bersalin dengan nakes.
Peristiwa
Tingkatkan pelayanan kesehatan bulin, dorong persalinan di faskes Sebuah Upaya Penggerakan Masyarakat Oleh. dr. rizki ekananda
Merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bermutu. Salah satunya adalah pelayanan kesehatan bagi ibu bersalin. Melalui pelayanan kesehatan pada ibu bersalin yang bermutu diharapkan mampu mendongkrak peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Sebagian orang yang berpikir bahwa tantangan untuk pelayanan ibu bersalin yang bermutu di fasilitas kesehatan (faskes), hanya terkait pemenuhan infrastruktur, sarana, prasarana, dan berujung pada anggaran. Pola pikir tersebut tidak salah mengingat keterbatasan anggaran. Namun, selain dari itu, tantangan terbesar di 32
Edisi 01 | 2016
dalam persalinan di faskes adalah bagaimana mendorong masyarakat untuk mau bersalin di faskes. Rasanya akan sia-sia bila infrastruktur tidak dapat dioptimalkan. Keragaman suku dan budaya di Indonesia, menimbulkan pemahaman dan keyakinan tersendiri dalam hal penanganan ibu hamil dan bersalin. Masyarakat ada yang beranggapan, bersalin di faskes adalah suatu bentuk upaya kesehatan masyarakat dibandingkan upaya kesehatan perseorangan. Merubah paradigma bersalin oleh dukun, kenyamanan bersalin di rumah, merubah ketakutan, pun keengganan bersalin di faskes bagi
masyarakat, dan berbagai pola pikir lainnya, tidak dapat diatasi dengan hanya membangun infrastruktur. Diperlukan usaha maksimal, karena harus menembus batas-batas budaya dan ketokohan yang sudah berjalan berabad-abad. Jalan panjang telah banyak dilalui untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu bersalin. Melalui pelatihan dukun, kemitraan dengan dukun, mengupayakan agar ibu bersalin ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes), merupakan hal-hal yang telah diperjuangkan sebelumnya. Pada tahun 2010 – 2014 telah diupayakan setiap ibu bersalin dapat dilayani oleh nakes. Bahkan program ini menjadi
Tahun 2015, mutu pelayanan bulin mulai ditingkatkan, selain persalinan oleh nakes, persalinan juga harus dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Setiap ibu bersalin diharapkan dapat bersalin difasilitasi nakes di fasyankes. Pada gilirannya dengan bersalin di fasyankes diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir. Bersalin di fasyankes sangat strategis, karena mencakup pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayinya. Untuk itu, maka bersalin di fasyankes dijadikan sebagai salah satu target pencapaian di RPJMN dan Renstra. Ditargetkan pada akhir 2019 sebanyak 90 % sasaran ibu bersalin dapat bersalin di fasyankes. Demi memperkuat pelaksanaan di daerah, diusulkan bersalin di fasyankes untuk masuk ke dalam indikator Standar Pelayanan Minimum (SPM). Dengan masuknya bersalin di fasyankes ke dalam SPM, maka hal ini menjadi pemenuhan wajib bagi pemerintah daerah dalam menghadirkan dirinya di tengah masyarakat, dan memenuhi hak mendasar bagi
warganya. Hal ini tidaklah berlebihan, mengingat peran strategis pelayanan kesehatan ibu bersalin dalam mendukung roda pembangunan dan keberlangsungan kualitas manusia di suatu wilayah. Untuk mencapai indikatorindikator tersebut, serangkaian kegiatan perlu dikuatkan, diantaranya: 1. ANC berkualitas: selain merupakan pemeriksaan pada ibu hamil guna menapiskan ibu hamil resiko tinggi (bumil risti) dan menjamin kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Salah satu komponen ANC berkualitas (10T) adalah konseling. Melalui konseling ini nakes diharapkan dapat merubah pola pikir di masyarakat dan mendorong bulin untuk bersalin di fasyankes. 2. P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi): melalui P4K diharapkan masyarakat dan nakes bersama-sama mampu memetakan dan menyiapkan berbagai potensi yang timbul pada ibu hamil dan bersalin. 3. Kelas Ibu: kegiatan di masyarakat untuk memberikan informasi terkait kesehatan ibu hamil dan anaknya. Dengan pemahaman yang baik diharapkan masyarakat dapat memilih fasilitas yang terbaik untuk kesehatan ibu dan anak.
dipegang oleh ibu hamil, berisi informasi-informasi penting terkait kesehatan ibu dan anak. Buku KIA yang baru telah diterbitkan yakni Buku KIA Edisi Revisi Tahun 2015. Perbedaan bermakna pada buku KIA edisi revisi ini adalah adanya penambahan kolom checklist, melalui kolom checklist diharapkan ibu dapat berperan aktif di dalam memantau dan melihat perkembangan kesehatan, baik kesehatan si ibu maupun anaknya. 5. Penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK): Fasilitas bagi ibu yang berada di wilayah akses sulit. Melalui RTK diharapkan ibu hamil (bumil) dapat semakin dekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum persalinan di Fasyankes. Masih banyak kegiatan lainnya demi mendukung seorang bulin dapat bersalin di fasyankes. Dan sebagaimana penulis sampaikan di atas bahwa persalinan di faskes, lebih merupakan upaya kesehatan masyarakat dibandingkan sebagai upaya kesehatan perseorangan. Dalam proses pencapaiannya memang bukan pekerjaan yang mudah. Diperlukan peran lintas sektor dan yang terpenting dukungan dari lingkungan keluarga untuk mendorong agar bumil bisa bersalin di fasyankes.
4. Buku KIA: buku yang Edisi 01 | 2016
33
menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot, dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Kemudian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernapasan yang tidak ditangani segera.
Peristiwa
Melihat dari dekat pin polio di wilayah bekasi Oleh. PURWATI, S.Sos
“Kami menargetkan sanggup menyisir 95 persen dari total bayi dan balita yang ditetapkan sebagai sasaran PIN Polio. Salah satunya dengan pembukaan sedikitnya 1.700 pos PIN yang disebar di seluruh Kota Bekasi,” cetus Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Kota Bekasi, Tetty Manurung. 34
Edisi 01 | 2016
Bekasi memang menjadi salah satu contoh menarik. Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 249.474 bayi dan balita di wilayah setempat menjadi sasaran pemberian vaksin polio selama penyelenggaraan Pekan Imunisasi Nasional Polio 8-15 Maret 2016.
Seperti diketahui, PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Tujuan PIN Polio antara lain mengurangi risiko penularan virus polio yang datang dari negara lain, memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi, dan memberikan perlindungan secara optimal serta merata pada balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.
Polio secara umum, menurut data para ahli menunjukkan cakupan imunisasi polio dosis keempat nasional telah melebihi 90% namun tidak merata di seluruh provinsi dan kabupaten/ kota. Dengan demikian para ahli merekomendasikan agar dilaksanakan PIN Polio dengan sasaran balita (anak usia 0-59 bulan) untuk memberikan perlindungan optimal bagi seluruh anak terhadap virus polio.
Untuk wilayah Bekasi, Pos PIN yang didirikan tidak hanya berada di Pos Pelayanan Terpadu di lingkungan RT/ RW atau Puskesmas di tingkat kelurahan dan kecamatan, tapi juga berada di Pos PIN tempattempat umum, misalnya terminal, stasiun, juga pusatpusat perbelanjaan. Selain itu Pos PIN juga didirikan di RSUD Kota Bekasi, 38 RS Swasta setempat, serta masingmasing satu di Markas Polresta Bekasi Kota dan Komando Distrik Militer Bekasi guna memudahkan kepada orang tua dalam menjangkau Pos PIN. Sebab program pemerintah pusat ini sebisa mungkin diikuti seluruh anak yang berusia 0-59 bulan. Dengan membuka variasi lokasi keberadaan Pos PIN, harapannya orang tua ikut tergerak membawa anaknya untuk memperoleh vaksin Polio.
Di RW 26 Kelurahan Margahayu ada permukiman yang kumuh dan padat penduduknya. Ternyata semangat kader dalam menyukseskan PIN luar biasa. Mereka sangat antusias walaupun tidak didukung dana dari pemerintah. Bidan Rahmawati sebagai bidan swasta yang ditugaskan dari Puskesmas untuk Binaan Posyandu Tulip 1 dan Posyadu Tulip 2 mengatakan pada PIN 8 Maret 2016, “Dulu ada dana revitalisasi untuk tahun 2014 yang digunakan tahun 2015, sedangkan tahun 2015 s.d.
Penyakit polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus polio. Secara klinis penyakit polio adalah anak di bawah umur 15 tahun yang Edisi 01 | 2016
35
2016 ini sudah tidak ada lagi dana revitalisasi.
karena para orang tua mereka bekerja.”
Upaya yang dilakukan oleh para kader agar target mencapai 95 % dimulai dari pemberitahuan terhadap warga sampai penyiapan snack dan doorprize. Doorprize yang diberikan oleh Posyandu Tulip 2 berupa satu set alat makan dan minum. Dana doorprize ini diperoleh dari hasil pengumpulan uang masyarakat yang datang ke pos PIN. Target dari 90 balita teryata melebih sasaran hingga mencapai 97 balita yang datang di Pos PIN Posyandu, dikarenakan adanya tambahan tamu yang datang untuk vaksin.
“Yang tidak hadir ke Pos PIN ini hanya sebagian kecil. Dari 58 balita, hanya tiga yang tidak datang. Dari tiga balita ini juga termasuk yang gizinya di bawah garis kuning, dengan alasan anaknya masih panas,” lanjutnya.
Lain lagi di Pos PIN Posyandu Tulip 1. Dari target 97 balita yang baru datang di Pos PIN hanya 90. Untuk menarik para balita setelah diberikan vaksin polio, kader memberikan memberi snack dan balon kepada balita. Pemberian balon sesuai warna yang disukai oleh anak. Peran kakek dan nenek sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan PIN ini di Pos PIN Melur 1 dan pos PIN Melur 2 yang terletak di RW 16 Margahayu Bekasi. Sebanyak 90 % dari jumlah 82 balita dan 68 balita diantar oleh nenek dan kakeknya. Kata Ketua Posyandu Melur 2 Dewi Saptaningrum, “Sebagian besar yang membawa balita ke Pos PIN maupun Posyandu kakek dan neneknya balita
Sedangkan saat membuka pelaksanaan PIN di dua posyandu, yaitu Posyandu Wijaya Kusuma 15 dan Posyandu Nusa Indah 11 yang termasuk wilayah binaan Puskesmas Jati Sampurna, Camat Jati Sampurna Faisal Badar meminta agar semua kader melayani anak-anak balita dengan penuh kasih sayang. “Saya sangat berharap balita yang hadir pada PIN tahun ini mencapai 100%,” tambahnya. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Jati Sampurna dokter Riris menyampaikan bahwa jumlah balita yang terdata di Posyandu Wijaya Kusuma 15 ada 38 orang namun yang hadir 36 balita. Sementara untuk Posyandu Nusa Indah 11 terdapat 58 orang balita terdata dan yang hadir 46 orang balita. “Kebanyakan yang tidak hadir karena sakit sehingga akan diberikan imunisasi setelah mereka sehat,” ujar dokter Riris. Ia mengatakan bahwa target pelaksanaan PIN ini adalah
100% balita mendapatkan imunisasi. “Jadi apabila setelah pelaksaan PIN ini masih ada balita yang tidak datang maka kader kami yang akan mendatangi rumahnya sekaligus melakukan edukasi kepada keluarga balita agar bersedia menerima imunisasi,” tambahnya. Ibu Nurhayati, salah satu kader di Posyandu Nusa Indah 11 juga menyampaikan kegembiraannya melihat antusiasme yang tinggi dari orang tua yang mengantar anaknya untuk diimunisasi. “Biasanya kalau imunisasi hanya ditemani kakek atau neneknya, bahkan hanya diantar pengasuhnya,” ujar Nurhayati. Di kesempatan yang sama tim humas juga berkesempatan mewawancarai seorang bapak bekerja yang meluangkan waktunya untuk membawa balitanya diimunisasi. “Saya cuti dari kantor untuk mengantar anak karena saya ingin mengetahui perkembangannya,” ujarnya. Memang bukan hal yang mudah untuk menyadarkan setiap orang tua akan pentingnya imunisasi. Namun dengan adanya kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat maka Indonesia yang lebih sehat akan terwujud. Salah satunya melalui pelaksanaan imunisasi.
Peristiwa
Semangat baru kesmas untuk indonesia sehat Oleh: Tim Redaksi
Jakarta, Rabu (13/1) - Bertempat di aula dr. Suyudi, gedung Kemenkes, Jakarta telah diumumkan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA berubah menjadi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Dalam agenda penataan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan sebagai tindak lanjut Permenkes Ri No 64 tersebut, Menteri Kesehatan RI, Prof.dr. Nila Djuwita F Moeloek, Sp.M, sekaligus melantik dr. Anung Sugihantono, M.Kes sebagai Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas). Selanjutnya Dirjen Kesmas membawahkan Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Kesehatan Kerja dan
Olahraga, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Direktorat Kesehatan Keluarga, yang sebelumnya adalah Direktorat Kesehatan Ibu dan Direktorat Bina Kesehatan Anak. Pada kesempatan sebelumnya, Kamis, 7 Januari 2016 Menkes juga melantik pejabat eselon II di lingkungan Ditjen Kesmas. Mekanisme rotasi atau mutasi tersebut didasarkan pada rekam jejak jabatan yang meliputi kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, integritas dan moralitas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan pimpinan tinggi. Bagi para pejabat
yang baru saja dilantik memiliki kewajiban untuk menandatangani Pakta Integritas di hadapan masing-masing pimpinan unit utama. Sehari usai dilantik menjadi Dirjen Kesmas, dr. Anung Sugihantono, M.Kes melantik 84 orang pejabat eselon III dan IV di lingkungan Ditjen Kesmas. Dalam arahannya dr. Anung sangat berharap kepada pimpinan baru yang dilantik agar mampu memberikan kontribusi nyata pada pembangunan kesehatan khususnya di lingkungan Ditjen Kesmas, karena pejabat yang menduduki jabatan baru tersebut memang benar-benar orang yang tepat.
“Kita belum mendapatkan kepuasan yang optimal dalam pembangunan kesehatan, sehingga banyak yang harus dikerjakan mulai dari Dirjen Kesmas untuk mencapai gizi tinggi dan strategi yang tepat agar dengan kecepatan ini dapat dicapai. Hal ini akan positif bagi masyarakat, dan pembangunan kesehatan berubah” - Menteri Kesehatan RI -
36
Edisi 01 | 2016
Edisi 01 | 2016
37
dapat diambil sebagai salah satu persiapan yang baik dalam hal proteksi atas hal-hal yang tidak diinginkan. Di luar hal-hal yang sudah disebutkan di atas, berhatihatilah mengunakan uang pensiun Anda, bisa-bisa uang pensiun menguap dengan cepat. Aturlah pengeluaran anda, berhematlah dan pahamilah inflasi.
Serba serbi
Pensiun, sudah siapkah anda?
Ketika masa pensiun dating, usahakan agar Anda
mempunyai kegiatan yang berarti. Inilah waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan yang anda senangi termasuk hobi Anda. Kebanyakan pensiunan berubah menjadi minder ketika memasuki masa pensiunnya, rasa percaya diri turun drastis. Apabila tidak disiasati, bisabisa Anda menjadi linglung karena perubahan drastis dalam kegiatan dan aktivitas Anda. Jangan lupakan teman-teman Anda. Pensiun bisa menjadi beban bagi
sebagian orang, namunmereka yang berhasil membangun hubungan pertemanan yang baik membuat hidup semakin hidup. Semoga dengan segala macam persiapan ini dapat mengurangi perasaan post power syndrome yang banyak dirasakan oleh para pensiunan. Selamat menikmati masa pensiun Anda. Anda berhak menikmati keistimewaan ini. (Dian Hardiani, S.Kom)
Oleh. Dian Herdiani, Skom
Coba hitung, sudah berapa usia Anda sekarang? Sudah berapa lama Anda bekerja di instansi Anda? Pensiun? Ah masih lama.... Eits, jangan terlena. Waktu tidak akan berhenti dan tidak akan mundur. Sudahkah Anda menyadari apa yang akan Anda lakukan ketika pensiun nanti? Sesuai dengan UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, batas usia pensiun bagi pejabat administrasi adalah 58 tahun dan batas usia pensiun pejabat pimpinan tinggi adalah 60 tahun. Pensiun adalah perkara yang sangat kompleks, terutama untuk pelakunya sendiri. 38
Edisi 01 | 2016
Bagaimana tidak, Anda yang selama ini selalu mempunyai target-target kerja yang harus dipenuhi, kreativitas, dan inovasi yang selalu dituntut untuk dimunculkan demi lajunya roda kegiatan, tiba-tiba semua berhenti. Walaupun tidak mendadak tetapi tetap saja masa pensiun dirasa terlalu cepat datang. Banyak orang berpikir uang pensiun yang diterima cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada kenyataannya uang pensiun yang diterima tidak cukup untuk menunjang gaya hidup semasa masih bekerja. Inilah saatnya Anda merencanakan pensiun anda. Perkirakanlah berapa kebutuhan Anda pada saat pensiun nanti.
Para ahli memperkirakan Anda membutuhkan kurang lebih 70 persen dari pendapatan sebelum pensiun untuk dapat mempertahankan standar hidup ketika pensiun. Cara paling mudah adalah menabung dan berinvestasi mulai saat ini juga, baik itu berupa tabungan, deposito, maupun investasi lainnya. Berhati-hatilah juga dengan godaan orang yang menawarkan investasi dengan cara menanamkan uang Anda dalam bentuk investasi. Telitilah, paling tidak investasikan uang Anda di tempat yang mampu memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada Anda. Berkonsultasilah dengan konsultan keuangan independen kalau anda mau menginvestasikan uang pensiun Anda. Asuransi juga | Mei01 | 2016 | 2016 Edisi 01Edisi
3939
dan pemerintah daerah akan berjuang keras untuk mendapatkan nilai terbaik dari BPK, yaitu opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Untuk itu laporan keuangan harus disusun dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Relevan Relevan artinya memiliki manfaat umpan balik manfaat prediktif tepat waktu dan lengkap. 2. Andal
Serba serbi
laporan keuangan vs opini badan pemeriksa keuangan
3. Dapat dibandingkan
Oleh. Tiodora Sibutar, skm, mph
Bekerja cerdas, cepat, inovatif, dan kreatif adalah harapan semua pemangku kepentingan agar dapat mencapai sasaran bahkan melampuai target (). Persoalannya adalah sejauh mana target itu tercapai, apa kriteria penilaian dan tolok ukurnya dan apa dampak () terhadap kinerja organisasi dan kesejahteraan pegawai? Tidak dimungkiri bahwa capaian realisasi anggaran merupakan salah satu penilaian capaian kinerja hingga saat ini. Penilaian dilakukan untuk menilai apakah anggaran yang telah dilaksanakan sudah dikelola dengan tata kelola yang tepat dan akuntabel. Akuntabilitas bukan sekadar kemampuan menunjukkan bagaimana uang dibelanjakan, akan tetapi meliputi 40
Edisi 01 | 2016
kemampuan yang menunjukkan bahwa uang tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Untuk menilai kualitas pelaksanaan anggaran setiap kementerian, lembaga dan pemerintah daerah diaudit oleh aparat pengawas, baik internal maupun eksternal. Audit yang dilaksanakan terdiri dari audit kinerja dan audit keuangan. Audit kinerja dapat dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan untuk menilai apakah organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil dari audit kinerja berupa opini yang ditentukan oleh () aparat pengawas eksternal, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Audit keuangan merupakan audit seluruh laporan keuangan yang
Andal artinya penyajian jujur, dapat diverifikasi , netral pada kebutuhan umum, serta tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
dilaksanakan secara reguler dan pendapat yang diberikan adalah baku. Seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menyajikan hasil pelaksanaan anggaran dalam laporan keuangan yang diaudit oleh aparat pengawas internal pemerintah dan aparat pengawas eksternal. Penilaian atas penyajian laporan keuangan diberikan oleh aparat pengawas eksternal, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pendapat atas audit keuangan yang dituangkan dalam laporan keuangan oleh BPK terdiri atas wajar tanpa pengecualian wajar dengan pengecualian tidak memberikan pendapat dan opini tidak wajar Seluruh kementerian, lembaga,
Dapat dibandingkan artinya informasi dalam laporan keuangan berguna jika dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya. 4. Dapat dipahami Dapat dipahami artinya informasi yang disajikan dapat dipahami oleh pengguna dan disajikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk mencapai pendapat (opini BPK) yang wajar tanpa pengecualian, setiap pegawai dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Kesalahan dalam melakukan pekerjaan akan berdampak pada pemberian pendapat (opini BPK) terhadap kewajaran
penyajian laporan keuangan, kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), keandalan Sistem Pengendalian Intern (SPI), serta kecukupan pengungkapan dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan. Beberapa rekomendasi dari BPK yang harus dihindari menurut kriteria kewajaran penyajian laporan keuangan antara lain: 1. Kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Rekomendasi BPK pada kriteria tersebut di antaranya pengelompokan jenis belanja pada saat penganggaran tidak sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Misalnya, masih ditemukan anggaran belanja modal yang direalisasikan untuk belanja barang atau sebaliknya. 2. Keandalan Sistem Pengedalian Intern (SPI) Rekomendasi BPK pada kriteria ini di antaranya terdapat kelemahan dalam pencatatan dan penatausahaan aset tetap, serta pencatatan dan pengelolaan kas di bendahara yang belum tertib. 3. Kecukupan dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan.
pada kriteria ini di antaranya terdapat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terlambat atau belum disetor ke kas Negara dan perbedaan realisasi pendapatan hibah di lembaga keuangan pemerintah pusat dan kementerian/ lembaga (K/L). Selain itu termasuk juga pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas yang tidak sesuai dengan ketentuan dan mengakibatkan kerugian negara. Misalnya, perjalanan dinas ganda, perjalanan dinas tidak dilaksanakan sesuai bukti pertanggungjawaban, perjalanan dinas tidak didukung bukti pertanggungjawaban, dan lain-lain. Sejak tahun 2013 hingga tahun 2015 Kementerian Kesehatan mendapatkan opini WTP. WTP merupakan penilaian tertinggi yang mencerminkan keberhasilan aparatur Negara dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan semua pihak untuk mempertahankan opini tersebut dengan menggunakan anggaran secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, profesional, efisien, efektif, transparan, bertanggung jawab, dan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.
Rekomendasi BPK | Mei01 | 2016 | 2016 Edisi 01Edisi
4141
Serba serbi
Nugget dan puding kelor ala lktm palembang Oleh. Relli Eftama
Bila ada peribahasa, dunia tak selebar daun kelor, maka fakta sebaliknya terjadi pada kadar nutrisi yang terkandung di dalam daun kelor. Begitu banyak khasiat dengan kandungan vitamin dan zat penting yang terkandung dalam daun pohon yang mirip petai cina atau tanaman pagar cleresede. Berdasarkan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap gram daun kelor setara dengan 7 kali vitamin C pada jeruk, 4 kali calcium pada susu, 4 kali vitamin A pada wortel, 2 kali protein pada yogurt, 3 kali potasium pada pisang, serta 25 kali zat besi bayam.
42
Edisi 01 | 2016
WHO menobatkan kelor sebagai pohon ajaib karena selama 40 tahun mambantu meningkatkan kesehatan masyarakat di negara-negara miskin di dunia. Di balik kandungan nutrisi daun kelor yang begitu kompleks, masyarakat Indonesia kurang tertarik dengan kelor karena rasa daun kelor yang langu dan asing bagi lidah. Hal tersebut menarik perhatian Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat (LKTM) Palembang untuk mengembangkan resep-resep menarik guna memromosikan daun kelor ke masyarakat. Berikut beberapa resep yang dapat dicoba pembaca:
PUDING BUAH DAUN KELOR
Nuget Ayam Wortel Kelor
Bahan:
Bahan:
1 bungkus agar-agar putih; 400 ml susu kental manis; 6 lembar daun pandan; 1 sdt garam dapur; 2000cc air bersih untuk; buah-buahan yang sudah dipotong kecil-kecil, dan sirup sesuai selera.
500 gram daging ayam tanpa tulang yang telah digiling hingga halus; 150 gram tepung panir atau bisa juga menggunakan tepung roti; 2 butir telur yang dikocok lepas; 5 lembar roti tawar tanpa kulit yang telah anda rendam lalu peras; 5 siung bawang putih yang telah dihaluskan; ½ sendok teh lada bubuk; 1 sendok teh garam; 200 gr wortel; 100 gr daun kelor; air putih matang; minyak goreng secukupnya.
Cara membuat: Blender sampai halus daun kelor dan 3 lembar daun pandan, kemudian peras, ambil airnya; campur susu, agar, air perasan daun kelor, dan pandan, air, garam dan 3 lembar daun pandan, aduk sampai mendidih; Angkat dan dinginkan agar sampai suam-suam kuku, lalu tuangkan pudding ke cetakan yang telah disediakan; setelah setengah mengeras, masukkan potongan buah dan beri ½ sdt sirup sesuai selera, dan puding siap disajikan. Sajian: 70 porsi
Cara membuat: Campurkan daging ayam giling, wortel parut, daun pegagan dengan roti yang telah direndam dan diperas. Uleni dengan baik hingga tercampur; lalu masukkan bumbu-bumbu seperti garam, lada dan bawang putih lalu aduk hingga semua bumbu ini tercampur dengan merata di setiap bagiannya; siapkan loyang yang di bagian sisinya telah diolesi minyak untuk mencegah lengketnya adonan.; masukkan adonan ke dalam loyang dan ratakan adonan tersebut; kukus adonan
dalam loyang tersebut sekitar 20 menit. Setelah matang bisa anda angkat lalu dinginkan. Sementara itu anda menyiapkan dulu telur yang telah anda kocok ke dalam sebuah wadah; selain telur, anda juga siapkan tepung panir ke dalam piring atau baki kecil; jika adonan daging yang dikukus tadi telah dingin anda bisa memotongnya menjadi bentuk memanjang, melebar, atau sesuai dengan keinginan anda; celup irisan nugget tersebut ke dalam kocokan telur lalu gulingkan ke dalam tepung panir hingga setiap permukaan nugget tertutup dengan tepung panir, dan nugget siap untuk disimpan di kulkas. Namun jika anda ingin memakannya anda bisa langsung menggoreng nugget dalam minyak yang telah dipanaskan hingga matang atau hingga warnanya coklat keemasan. Resep nugget ini anda bisa menggunakan berbagai macam bahan. Tidak terbatas pada daging ayam saja, namun bisa juga menggunakan berbagai daging lainnya seperti sapi, udang, ikan, atau daging lainnya. Dan jika anda bosan dengan daging anda bisa mengkreasikan resep nugget ini dengan berbagai bahan seperti misalnya bayam, brokoli, wortel, jagung manis dan berbagai sayuran lainnya.
| Mei01 | 2016 | 2016 Edisi 01Edisi
4343
Serba serbi
Serba serbi
Sehat, bugar dan produktif ala ramuan bktm makassar
Pesan kesehatan
Oleh. Chaeruninisa, skm, M.Kes
Orang boleh cakep, kaya, pintar tapi kalau badan tidak sehat, semua kehebatan itu tiada artinya. Banyak orang berujar, kita sudah harus bersyukur bila kita badan kita sehat. Fakta menunjukkan, kesehatan menjadi barang sangat mahal saat sakit mendera, namun menjadi sangat murah bila kita pintar-pintar menjaga kesehatan, sehingga tubuh tak mempan diserang penyakit. Salah satu bentuk upaya menjaga kesehatan adalah dengan berolahraga secara teratur, rutin melakukan aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan bergizi. Salah satu gerakan dalam menjaga kesehatan masyarakat datang dari Makassar. Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di bidang kesehatan tradisional melaksanakan kegiatan 44
Edisi 01 | 2016
“Sehat, Bugar dan Produktif dengan Ramuan”. Setiap Jumat pagi, seorang instruktur senam memandu senam di hadapan peserta. Para peserta tentu saja dimulai dari lingkungan pegawai BKTM, pegawai instansi kesehatan lain, dan para kader Puskesmas di sekitar kantor, bahkan keluarga dan pengantar pasien pun giat terlibat. Lalu apa bedanya dengan kesegaran jasmani di banyak tempat? Nah, ini sedapnya senam di BKTM Makassar. Usai berkeringat dan badan terasa segar, sajian ramuan dan pangan fungsional siap disantap. Ada ramuan teh hijau, ramuan jati belanda, jus perasan lemon madu, jus jeruk dan masih banyak minuman berkhasiat lainnya. Untuk pangan fungsional dapat berupa puding ubi ungu, pisang rebus, dan ubi jalar rebus.
Oleh. Bagus Satrio Utomo
Uniknya lagi, ramuan dan pangan fungsional yang disajikan disesuaikan dengan tema pengobatan tertentu, misalnya racikan serba mengatasi kolesterol. Ide pengemasan kegiatan “Sehat, Bugar dan Produktif dengan Ramuan” tersebut memang menarik. Tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan upaya kesehatan tradisional melalui kegiatan pemasyarakatkan olahraga sembari membiasakan masyarakat meminum ramuan dari tanaman obat bermanfaat. Masyarakat diharapkan bisa mandiri dalam pengolahan dari tanaman obat hingga menjadi ramuan. Di samping agar masyarakat mengenal bahan pangan lokal, manfaat, dan cara pengolahannya sampai menjadi bahan pangan fungsional.
1. Ibu menyusui perlu makan dengan gizi seimbang agar produksi dan kualitas ASI baik. 2. Agar ibu dan bayi sehat periksakan kehamilan paling sedikit 4 kali di sarana kesehatan. 3. Ibu akan lebih sehat dan kuat pada waktu hamil, jika mengonsumsi makanan bergizi, lebih banyak makan dari sebelum hamil, dan lebih banyak istirahat dari biasanya. 4. Bayi dan anak kecil akan tumbuh, belajar dan berkembang dengan cepat jika mereka menerima kasih sayang, cinta, perhatian, dorongan, dan rangsangan mental di samping makanan bergizi dan
perawatan kesehatan yang baik. 5. Ingat ASI eksklusif selama 6 bulan agar bayi anda sehat dan pintar! 6. Bayi yang diberi ASI akan lebih sehat dan mencapai pertumbuhan serta perkembangan yang optimal bila dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula. 7. Jika bayi terus diberikan ASI sampai usia 2 tahun atau lebih, kesehatan dan perkembangan anak akan meningkat secara bermakna. 8. Hampir semua ibu dapat menyusui dengan baik. Menyusui bayi sesuai keinginan bayi dapat menghasilkan produksi ASI
lebih banyak. Bayi harus disusui semau bayi tanpa dibatasi dalam jumlah maupun frekuensi. 9. Awali harimu dengan sarapan pagi! Dengan sarapan pagi yang bergizi menjadikan kita bertenaga, berkonsentrasi, dan menjadi semangat menjalani aktivitas seharian. 10. Kegemukan penyebab berbagai penyakit. Ayo cegah kegemukan dengan berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup serat serta bergerak aktif setiap hari.
Edisi 01 | 2016
45
Galeri
46
Pelantikan dr. Anung Sugihantono, M .Kes .sebagai Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, pada 13 Januari 2016
Rapat Koordinasi Program Kesehatan Masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, pada 28-30 Januari 2016
Para pejabat di lingkungan Ditjen Kesmas mengisi d n melaporkan LHKPN, pada 15 Februari 2016
Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Kementerian Kesehatan, pada 6 Januari 2016
Sosialisasi Juknis Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat, pada 9 Februari 2016
Workshop Hari Gizi Nasional ke-56, pada 22-23 Maret 2016
Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Ditjen Kesehatan Masyarakat, pada 14 Januari 2016
Penandatanganan Perjanjian Kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, pada 3 Februari 2016
Pembekalan SDM Pra-Purnabakti di lingkungan Ditjen Kesmas, pada 13 April 2016
Pelantikan Direktur Kesehatan Keluarga, Ditjen Kesehatan Masyarakat, pada 18 Januari 2016
Orientasi Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, pada 3-4 Maret 2016
Edisi 01 | 2016
Menuju
BUGAR secara
MASSAL