PRASARAN KETUA BAPPENAS PADA SEMINAR PERKEMBANGAN / BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Thnggal20 Djanuari 1970
oleh
Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
PRASARAN KETUA BAPPENAS PADA SEMINAR PERKEMBANGAN / BUDAYA DALAM PEMBANGT]NAN NASIONAL ( Prof. Dr. Widjojo Nitisastro ) Thnggal20 Djanuari 1970 SaudaraKetua dan hadirin vth. Pertama-tamasayaminta maafkarenabelumadasatunaskahyangtertulis dan dibagikan,permintaanmaaf ini sudahrutin. Tiap kali minta maaf karena selalubelum ada naskah. Ketika sayaberkesempatanmembicarakantentangseminarini dengan SaudaraKuntjaraningrat, maka SaudaraKuntjaraningrat menyarankan mungkin akan bermanfaatbagi pesertaseminarapabilaada semacampenjelasanbegitumengenaibagaimanailmu ekonomidilihat dari masalahpembangunannasional. Dan tentunyailmu ekonomiitu ada yang membacanya adalahbagaimanasarjana-sarjanaekonomimelihatpembangunannasional. Karena dengandemikian diharapkan adanya istilah cross on the liasions antara berbagai-bagaiilmu-ilmu pengetahuansosial. Sebenarnyaperhatian ilmu ekonomi terhadap pembangunanitu dimulai sejak mulainya ilmu ekonomi dan mulainya ilmu ekonomi itu sebagaimanakita ketahui adalah denganAdam Smith dan bukunya Adam Smith yang terkenal "An inquire of the nature and forces of the wealth nationsl. Ini sebetulnyabuku mengenai economicgrowth (pertumbuhan ekonomi) dan di dalam uraian Adam Smith, sebagaimanakita maklumi percayaakan adanyaapa yang dinamakan invisible headsehinggapertumbuhanekonomiitu tidak perlu diatur oleh pemerintah, tetapi bisa berkembangsendiri. Tetapisemenjaksemulapengertian Adam Smith adalahperhatianmengenaipertumbuhanekonomi. Demikian pula merekayang termasuk dalam mazhabklassik yang lain misalnyaKalthus dan Ricardo. Kemudian ada juga seorangyang seringkali dimasukkan dalam mazhab klassik tetapi bisa juga dianggapmempunyai
mazhab sendiri yaitu Karl Marx. Karl Marx sebagaimanakita ketahui menelaahperkembangandan pertumbuhanmasyarakatdan pertumbuhan ekonomi dimana menurut dia faktor-faktor ekonomi memegangperanan yang pentingsekali dan sampailahdia kepadakesimpulanakan adanyaapa yang dinamakanlaw of nation of capitaly societydan law of nation of capitaly societyini adalahinhearentdi dalammasyarakatkapitalis, dalam ekonomi kapitalis dan tidak perlu ada perubahan-perubahan yang diusahakan akan terjadi perubahan-perubahan tertentu, menurut suatu pola tertentu. Jadi juga dari Adam Smith, Kalthus, Ricardo, Marx disitu sudahada perhatian sepenuhnyabahkan perhatiannyaadalahkepadamasalah-masalah pertumbuhanekonomi. Sesudahitu ilmu ekonomimengalamisuatu keadaan dimana pertumbuhanekonomikurang mendapatperhatian yaitu pada jaman apa yang dinamakankaum neo-klassikdenganapa yang terkenal adalahKarehall dan Narehall tidak memperhatikankepadamasalahpasar, denganmenumbuhkandua peralatananalisayang sangatampuh yaitu penawarandan permintaan(demandand supply). Ada orang bilang belajar ekonomiitu penawarandan permintaandan sudah selesai,sebabmemangpenawarandan permintaanitu sebagaisuatu tools analysis,memangsangatampuh. Tetapi penelaahanmengenaipasaran ini tidak langsungberhubungandenganpertumbuhanekonomi melainkan masalahnyamasalahjangka pendek,bahkan seringkalijangka demikian waktu tidak memegangperanan. Ini ada penawaran,ada permintaan dan segalasesuatubisa dijelaskan,dimengertidenganpenawarandan permintaan tersebut. Kemudian pertumbuhan/perkembangan ilmu ekonomimencapaisuatu tonggak baru di dalam tahun 30-an denganmasa yang kita sering mendengar yaitu John Minner Keyness. Dan Keynessyang pada waktu itu hidup di dalam keadaandepresi,melaisse,depresidan sebagainya.Kemudian perkembanganperalatananalisayang sekarangbanyak kita kenal sebelum peralatan analisa, macro ekonomi, macro ekonomi tool dan macro ekonomitidak mengenaipasarantetapi mengenaikeseluruhandari pada
perekonomian,jadi tingkat pendapatan,tingkat produksi dan sebagainya, secarakeseluruhan,juga sawing,invesmentdan sebagainya.Peralatanperalatanyang macro ekonomiyang ditumbuhkanoleh Keynessitu kemudian dia pergunakanuntuk mengatasimasalah-masalah yang berhubungan dengandepresi,depresiyang sangatluar biasaitu dan dia berhasil mengembangkanperalatantersebutdan ternyata bisa memberikansumbangan untuk pertama mengurangipengaruhdepresidan kemudian dikembangkan sehinggadepresi-depresibisa dihindarkan. Jadi semenjaktahun '30 dunia ini tidak mengalamidepresisepertitahun tiga-puluhandulu. Dan ini antara lain oleh karena peralatananalisadari pada Keynessyang dipergunakan oleh Pemerintah-Pemerintah.Jadi disini mulai ada perubahan-perubahan yaitu perananyang aktif dari pada Pemerintahterhadap perekonomian. Jadi disini perananhistoris dari pada Keynessitu pertama adalahtimbulnya macro economicframework tersebutdenganperalatanyang lebih baik dan kemudian dipergunakanpertumbuhan/perkembangan dan tujuannya adalah pengendalian. Tetapi perhatian Keynesstidak kepadamasalah-masalah pertumbuhanekonomi. PerhatianKeynessadalah pada masalah-masalah jangka pendek,sebabdepresiadalahrelatif jangka pendekobukan jangka yang mundur trend yang panjang. Memang dulu pernah ada ceritera Keynessdikritik tidak memperhatikan masalah-masalah long run dan jawaban yang klassik dari Keynessyaitu: "In the long run, we are all dead". Jadi lebih baik memperhatikanshort run. Demikianlah pertumbuhan-pertumbuhan sebelumperang dunia kedua dan terutama sesudahperang dunia kedua timbullah perhatian dikalangan dunia ilmu ekonomi terhadap masalahpertumbuhan dan pembangunan ekonomi dan perhatian ini sangatbesar,bagaimanatumbuhnya itu satu hal yang sebenarnyapatut dipelajari. Karena pada waktu itu banyak kerusakan-kerusakansesudahperang dan timbul pula warnes mengenainegaranegara yang baru memperolehimemperjuangkan kemerdekaannyadan hal ini lalu menimbulkan juga warnes bahwa dunia itu dapat dibagi atas dua golongan: negara-negarayang industrinya sudahmaju dan negara-negara yang ekonominyamasih terbelakangdan bersamaandenganitu maka
denganekonomilalu banyak menaruh perhatian pada economicgrowth dan economicdevelopmentini. Dan pendekatanmula-mula adalah pendekatan macro economicdenganlain perkataanperalatananalisadari pada Keyness untuk short run dipakai untuk long run untuk keperluan-keperluanpembangunan. Untuk keperluan growth. Disitulah kita lalu mulai mengenal berbagaimacamistilah-istilahpendapatannasional,pendapatannasionalper capita, growth national product, dan sebagainya.Tetapi seluruhnyabersifat macro, macro ekonomi melihat berbagai macam variable yang mempengaruhi pertumbuhan. Langkah lebih lanjut ialah bahwa tidak puasilmu ekonomiitu dengan macro saja lalu mendekati kepada apa yang dinamakan pendekatansektoral atau sectoralapproach. Sectoralapproachini misalnyasaja sektor pertanian, sectorindustri, sektor perhubungandan berbagaimacam sektorokarena dilihat bahwa sebetulnyaekonomi itu memangmakro baik, tetapi macro dari Inggeris lain sama sekali denganmacro dari Burma misalnya sajao dimana pertanian memegangperanan penting. Jadi lalu timbul perhatian kepadasectoralapproach. Selar{utnyasesudahbeberapatahun tumbuh lagi perhatian yang lebih tinggi bahwa tidak cukup membangundan sebagainya atau mengerti pembangunandalam satu sektor, tetapi bagaimanamembangun sektor itu dan untuk itu perlu proyek-proyek. Lalu ada apa yang dinamakanproject approach,sehinggadari macro ke sektor,ke proyek. Di dalam proyek ini secarakonkret misalnya melihat suatu proyek pertanian, suatu proyek jalan, suatu proyek industri misalnyasaja dan ini lalu menjadi perhatian para developmenteconomists.Tentu sebagaimanailmu itu mulamula adalah untuk dimengerti. Mengerti interrelationship dan sebagainya dan kemudian menyumbangkannyauntuk change(merubahkeadaan). Dan dalam hubungan ini lalu timbul perhatian terhadap perencanaanpembangunan. Jadi bukan hanya mengerti prosespembangunan,tetapi bagaimana supayapembangunanitu terlaksana/terjadi,dan terjadi secaraconsistdan itu berencana,sehinggasesuaidenganpembagiantadi itu ada pertumbuhan perencanaanekonomi macro, perencanaansektoral dan perencanaan proyek.
juga diantara ekonom-ekonomitu lalu ada Dan lalu terjadi spesialisasi ekonompertanian, ekonomindustri, ekonombidang proyek, macro economists, dsb. kadang-kadangtidak bisa berbicarasatu nama lain (terlalu spesialisir). Yangmenarik ialah bahwa di dalam project planning ini, yang dihadapi oleh ekonom adalah sesuatuyang fisik (ialan, pabrik, daerah pertanian dsb) dan disitu dalam usahauntuk mengerti dan untuk merencanakan lalu banyak kerjasamadenganpara insinyur. Para insinyur-insinyur ini, oleh karena project planningini berhubungandenganphysicalplanning. Jadi perencanaanfisik dan perencanaanekonomiini lalu berdekatan. Lalu diadakan perencanaanmisalnyasaja istilah juga sekarangsering dipergunakan masalahfeasibility, apakah suatu proyek itu feasibleapakah tidak. Feasibility itu bisa dilihat dari engineeringbisa dilihat dari pada economicfeasibility dan apabila kita sekarangmempersiapkansatu proyek itu biasanyadilihat engineeringfeasibility dan economicfeasibility, disitu insinyur dan ekonom kerjasama. Dan dua-duanyaharus feasible sebelum bisa dilaksanakan. Di bidang sectoral planning, ekonom lalu kerjasama denganahli-ahli dibidangitu. Denganahli pertaniandsb, tetapijuga denganahli hukum dll., masaIah Undang-undangpertanian dsb, masalah hukum tanah dsb. Jadi disini lalu ada ever and near, kerjasama di dalam sectoral planning maupun di dalam project planning. Di dalam macro economicplanning itu kebanyakan ekonom itu bekerja sendiri, macro economicplanning itu variablenya, itu variable ekonomi,jadi investment,conception,dsb., variable yang bukan ekonomiatau barang ekonomiitu adalahmasalahtenagakerja, tenagakerja bukan resource dan kemudian man power ini akibatnya ada perhatian kepada demografi sehinggadisitu lalu ada perhatian dari pada bidang ekonomi terhadap masalah-masalahpenduduk, terhadap ilmu pengetahuan demografi.
Di lain pihak macro ekonomiini oleh karena sifat dari pada permasalahannyalebih banyak tertarik kepadastatistik dan matematika,kepadastatistik dan matematika lalu tumbuh apa yang seringkali dinamakan kemudian ekonometri. Jadi di dalam bidang statistik matematika,ekonometridsb. ini ada 2 segi yaitu : para makro-ekonomiini bisa menggunakantool yang lebih tajam, tetapijuga karenasebagiandari padavariable-variablenyaitu kuantitatip. Jadi konsumsiitu kuantitatip, produksi itu kuantitatip dsb. Jadi bisa menggunakanalat-alat yang kuantitatip. Disitulah mulainya kerjasama yang erat antara matematika dan ekonomi. Sudah barang tentu perhatian matematika terhadap ekonomi itu dimulai sesudahperang dunia, tetapi s e s u d a hb a g i a n k e d u a d a r i p a d a a b a d y a n g b a r u l a l u , a b a d K e X I X . Langkah lebih lanjut lagi sesudahada perhatian masalahpembangunan untuk dimengerti, kemudian perencanaanpembangunanuntuk direncanailmu ekonomi kano lalu ilmu ekonomi atau pembangunan-pembangunan berhadapandenganmasalahpelaksanaanpembangunan.Dan pelaksanaan pembangunanitu terasa sekali kekurangan-kekurangandari pada ilmu ekonomi. Salah satu hal yang kuat dalam ilmu ekonomi itu adalah untuk policy formulation yang bisa menunjukkan alternatif-alternatif untuk policies dan kemudiandipakai untuk decisionmaking atau mengambilkeputusan. Tetapi untuk implementasiitu kurang oleh karena kenyataan yang hidup disitu peralatan analisaekonomikurang. Disitu lalu terasa bagaimana ekonom-ekonommencobamencari kemana, dan ternyata bertemu dengan apa yang sekarangdinamakandevelopmentadministration,public administration dsb. denganpertumbuhanorganizationtheory dsb. yang semulaitu pada dirinya bersifat interdiciplinary,ada sosiolognya,ada political scientist, ada psychologistdan sebagainyadan disitu ekonom ikut dompleng, ikut belajaroikut mencobamengerti supayadia lebih mengerti masalah-masalah implementation, itu masalah-masalahpelaksanaan. Jadi suatu contoh misalnya saja di Indonesiakita lihat salah satu hambatan untuk ekspor itu bermacam-macam.Ada hambatandibidangkeuangan,hambatandibidang fisik, hambatandibidang administrasi,dibidang administarsiitu artinya terlalu banyak yang capur tangan. Jadi policynyajangan terlalu banyak
yang campur tangan. Soalada policy implementasinyabelum begitu lama ini bisa sampaiitu dilaksanakan,dimana-manasampaididaerah dan sebagainya dan kalau sampai mungkin lain denganyang disampaikan. Ini juga satu permasalahan,dan ini tidak bisa dimengerti denganperalatan analisa ekonomi. Nah, demikian beberapaperkembanganmengenaiperhatian ilmu ekonomi terhadap masalahpembangunan.Jadi sejak dimulai oleh Smith, Marx dan lain-lain lagi dan kemudianoleh Marshall yang tidak ada perhatian terhadap pertumbuhan, kemudian setelahperang dunia ada perhatian denganmenggunakanperalatan analisa dari Keynessdan peralatan analisa dari pada Marshall. Jadi pasaran(supplyand demand)itu memangsangat bergunasebagaitools. Nah, sekarangbagaimanakahcara ilmu ekonomiitu mendekatipermasalahannya? tadi itu historis, sekarangapproachnyaitu bagaimana cara pendekatannyabagaimana? sebagaimanahalnya dengan ilmu-ilmu yang lain, maka ilmu ekonomi semulajuga ingin mengerti. Yang dicari ialah hubungan-hubunganyang umum itu maka secarasadar ilmu ekonomi mengadakansymplifikasi (penyederhanaan).Memang suatu gejala selalu dipengaruhi oleh banyak sekali gejala-gejala,tetapi kalau semua faktor-faktor itu diperhatikan sekaligusmaka kita tidak akan sampai kepada generalization,tidak akan mencapaigeneralizationship tadi. Oleh karena itu diadakan simplifikasi dan penyederhanaan. Lalu timbullah istilah is a sume away. Jadi beberapafaktor-faktor itu a sume away dianggaptidak ada atau dianggaptidak berubah (mitirus-partners) dan sebagainya. Sehinggahanya ada satu atau dua faktor yang menonjol dan kemudiandipelajari apa pengaruhfaktor itu terhadapapa yang sedang diteliti. Jadi misalnya saja harga dan hubungannyadenganpenyediaan, dengan supply. Kalau supply turun maka harga akan naik kalau supply naik harga akan turun, Thpi ini ada asumsimacam-macam.Asumsi bahwa seleraorang itu tidak berubah tapi kalau seleraorang berubah, ada kemungkinan supply bertambah harga toh tidak turun, atau supply turun harga tidak naik. Tapi kita rumus seleratidak berubah. Maka adanya
asumsi-asumsitelah menimbulkan banyak salah-fahamyaitu ekonomi itu tidak realistis. Memang tidak realistis, oleh karena kalau terlalu realistis bukan teori lagi. Dan teori yang bersifat generalizationitu memang harus tidak realistis. Nah, lalu hanya kalau teori ini kemudian dipergunakan, diterapkan (apply) maka di dalam menterapkanitu perlu disadari betul apa asumsi-asumsi tersebut. Nah, kemudianapa yang a sumeaway tadi itu satupersatu dikembalikan didalam kenyataan. Nah lalu ini bisa dipergunakan untuk keperluan policies. Jadi kesalah-fahamandalam hal ini, memang seringkali oleh karena kesalah-fahamandalam pengertian what is theory? teori itu apa?. Maka penting denganadanya simplikasi dan sebagainyaitu dibidang ilmu ekonomidapat disusunhypothesa-hypothesa, dan hypothesa-hypothesa itu bisa berbentuk ramalan-ramalan, ramalan-ramalanbukan ramalan yang aneh-anehtapi biasasaja yaitu apabilaterjadi ini-ini-ini maka akan terjadi itu-itu. Jadi asumsi-asumsi.Asumsiini akan terjadi itu dan kemudiankita tidak pakai perkataanramalan tetapi produksi. Produksi ini bisa ditest, itu adalah bisa ditest secaraempiris. Dan sayakira methode-methode methodeilmu pengetahuanpada umumnya. Misalnya biologi atau pengetahuan apa saja bukan sesuatuhal yang chususekonomi, tetapi di dalam ilmu ekonomi dicoba sejauh mungkin dipergunakan. Nah kemudian di dalam melihat adanya berbagai bermacam-macamgejala yang dihubungkan satu sama lain yang dikatakan variable itu, tampak bahwa hubungan antara gejala-gejalaekonomi itu dapat dirumuskan sebagaipersamaan-persamaan aljabar. Nah ini juga sumber salah fahaman banyak sekali. Persamaanpersamaanaljabar itu dan kegunaannya. Pertama, persamaanaljabar itu bisa permasalahan. Betul-betul tampak. Jadi yang a sume away itu secarasekunder a sume away, oleh karena tidak ada variablenya disini. Jadi kalau harga adalah suatu fungsi dari pada supply,ia variable yang menentukan,harga itu hanya supply saja disita seolah-olah. Selera dan sebagainyaitu a sume away. Nah yang kedua, oleh karena sebagiandari pada pengertian-pengertian ekonomi itu
bersifat kuantitatif. Perumusan-perumusanaljabar itu lalu bisa diisi dengan angka-angka. Tetapi tidak namanya bisa kuantitatif, dan perumusan aljabar tidak hanya untuk hal-hal yang kuantitatif, juga halnya untuk merumuskan sesuatuhubungan (relationship) secara lebih tajam. Apakah hubungan itu linier ataukah no-linier ataukah bagaimana. Nah ini cara pendekatandari pada ekonomi. Lalu ada beberapahubungan-hubunganitu dikumpulkan oleh ekonomi itu lalu dinamakan modus. Beda dalam arti bukan peragawatitapi dalam arti ekonomicmodus, yang agak lain. Nah ini IaIu juga banyak menimbulkan permasalahanadanya modus itu, yaitu seolah-olahekonomiitu lalu meqiadi mekanistis. Dan terlalu menggantungkan diri kepada matematika. Tapi sebenarnyaitu tidak demikian jauhnya oleh karena kita tahu pembatasan-pembatasan dari pada ini tentunya harus lebih hati-hati terhadap penggunaanekonomicmodusitu lalu timbulkan apa yang dinamakanmacro economicmodel dan micro economicmodel. Dan macro economicmodel itu kalau kita lihat misalnya saja salah satu rencana pembangunanyang pertama dari Pakistan atau dari India saya lupa disitu ada macro modelsyang ophisticated. Kemudian ilmu ekonomi tadi itu menurut sejarahnyamelihat growth (perkembangan)tapi juga mengadakananalisasecarastatis seolah-olahtidak ada perubahanwaktu. Jadi segalasesuatuitu terjadi pada saat-saatyang sama. Tidak ada unsur waktu itu dinamakananalisayang statisdan disana ada unsur waktu itu dinamakananalisayang dinamis,lalu timbul pengertian misalnya saja ekonomic dinamics, -- dinamakan ekonomi atau ekonomi yang dinamis, tetapi pengertian yang dinamakan itu tidak ada hal-hal yang dinamis dalam arti bersemangat-- agrosip dan sebagainyaitu tidak ada. Dinamis adalah ada unsur T, T itu time -- waktu. Kalau tidak ada waktu, stasis. Jadi disini tidak ada emosionilapa-apa,emosionilcontenttidak ada. Kalau ada waktu, dinamis, kalau tidak ada waktu, statis. Jadi kita bisa mengadakananalisadinamisterhadapsatu perekonomianyang statis, dan kita bisa dan kita bisa mengadakananalisayang statis terhadap perekonomian yang dinamis. Tetapi sebagaianalisa ini juga sering sekali timbul salah-pahampengertian statis dan dinamis di dalam ekonomi atau dengan
lain perkataan dinamis itu suatu procesdan analisastatis itu suatu moment opname,satu gambar,misalnyafile itu contoh mudahnya. Demikian seterusnya ilmu ekonomi itu berkembang dan makin hanyak simplikasi dan sebagainya. Tetap ekonom tahu tidak bisa terus menerussimplikasi dan bahwa kita tidak bisa bahwa apabila ada satu keputusanyang harus diambil dan keputusan yang diambil itu tidak usah keputusanpemerintah, tetapi bisa juga keputusandalam perusahaanatau untuk individu konsumen. Jadi konsumenitu mau mengkonsumirberas atau bulgur, dia harus mengambil keputusan,mengambilbulgur atau sayamengambilberas. Itu simplifikasinya seolah-olahdia itu serbatahu. Kalau membelibulgur akibatnya begini, kalau membeliberasakibatnyabegitu. Ini tidak realistis,Ialu dicobakalau ilmu ekonomi supayalebih realistis yaitu memasukkanunsur ketidak pastian unsus uncertainly. Unsur uncertainly di dalam ilmu ekonomi itu banyak dibantu oleh apa yang dinamakan theori probabilitas, probatility theory dari pada mathematika itu sangatmembantusekali untuk mengembangkanilmu ekonomi dan memanfaatkanpengertian ketidak pastian sehinggamasalah ketidak pastian itu diperhatikan secaraemplisit. Demikian secarasingkat perkembangantersebut sehinggapenggunaanmatematika dalam ekonomi tersebut pertama menjadi supayaconsistencyatau logical consistencydan internal consistencydari pada reoconingini betul-betulterjaga. Dilain pihak juga supayasegalasesuatuitu supayaemplicit dinyatakan,artinya emplicit ini masuk diberi perhatianapakahemplicit acounsaway itu lebih jalan. Nah kemudian juga untuk unsur yang kuantitatip bisa dimantapkan. Jadi ini kegunaandari pada matematika tersebut tetapi sudah barang tentu matematika itu banyak mengandungkelemahandan inipun disadari sepenuhnya oleh karena itu terlalu terikat kepadamasalah-masalahitu kita lalu institutionil, konseptidak hidup dalam dunia yang riil. Masalah-masalah konsep yang bersifat kualitatip ini kurang diperhatikan dan ada bahaya tidak diperhatikan. Oleh karena itu di dalam ilmu ekonomi perumusan matematika seringkali adalah sekedaruntuk mempertajam perumusan belaka. Ini gunanya. Jadi kalau misalnyasaja Timbergendan Ragnalt Pross memperolehnobel price itu untuk ekonometri di dalam ekonomi itu adalah suatu pengakuanmengenaikenyataanbahwa ilmu ekonomi telah bekerja
l_0
sama erat dengan bidang-bidangilmu pasti (matematika) dan kemudian untuk sebagianapa yang dirintis oleh Prossdan Timbergenini bisa digunakan pula untuk keperluan-keperluan kebijaksanaan. Bagaimanakahsekarangapproachdari pada ekonomiitu terhadap masalah-masalahpenentuankebijaksanaanekonomi. Jadi tadi itu adalah approach untuk mengerti untuk melihat permasalahan-permasalahan dan sebagainya,ada variable yang dimasukkan. Ada yang dinamakanparameter (tidak bisa dirubah) dan disini ada yang tidak dimasukkan. Di dalam merumuskan kebijaksanaanekonomi maka hubungan-hubunganantara variable-variable (gejala-gejata)ini dipegangteguh kemudian dilihat mana variable yang bisa dikuasai oleh pengambilkeputusan(decisionmaker) dirubah dan mana variable yang terletak diluar kekuasaanpengambil keputusan. Jadi ada salahsatu yang bisa dirubah, ada yang tidak bisa dirubah itu kemudianyang dinamakanpolicy parbus, Timbergenmenamakan insrument parbus,jadi ini bisa berubah. Ini berubah lain lagi, ini berubah lain lagi dan sebagainya.Ada satu contohpadatanggal3 Oktober 1966ada suatu policy variable penting yang dirubah oleh pemerintah yaitu tingkat bunga. Tingkat bunga pada waktu itu diadakan 6 persen sebulan. Ribut pada waktu itu, oleh karena memang bunga itu juga suatu power value dan mempengaruhikegiatan ekonomi dan untuk mempengaruhisistim perbankan. Dan kemudian a tool ini lambat laun bisa dirubah pula yaitu kemudian diturunkan denganbunga tersebut. Nah jadi ada policies variable, ada relationships,ada variable, ada policies,dan kemudianekonombisa melihat atau bisa mengusahakansupayaada alternatif-alternatif. Kalau policiesvariable itu dirubah begitu implikasinya bagaimanaokalau dirubah Iain lagi implikasinya bagaimana. Tapi tidak hanya berubah kekiri atau kekanan, tetapi juga degreeof changes.Jadi berubahnyabanyak atau berubahnya sedikit. Nah ini mempunyaiimplikasinya yang lain-lain, banyak sekali contoh-contohnyadalam hal ini dan ada hal-hal yang juga terjadi baru-baru ini, itu juga adalah hal-hal yang sangatberhubungandengan masalah alternatif-alternatif bagi penggunaan dari policy tersebut. Jadi apabila ada policy variable dilihat menggunakannyabagaimanakalau diru-
11
bah implikasinya bagaimana,kalau dirubah sebagaitingkat begini implikasinya bagaimana, sampai tingkat begitu implikasinya bagaimana. Lalu a sume away masalah-masalahyang lain. Di dalam menentukanpilihan ini harus realistis, karena implikasinya tak bisa di contain. Di contain dalam satu laboratorium, tapi dalam satu kenyataan. Nah inilah dimana ilmu pengetahuanyang lain, psycologischdan sebagainyamempunyai peranan yang sangatpenting di dalam prosespengambilankeputusan. Dan memang masalahdecisiontheory ini masih kurang sekali berkembang. Nah demikianlah approach dari pada ekonomi dan penggunaannyadalam policy making, policy considerationdan kalau dilanjutkan sekaranghubungannya bagaimanadenganprosespembangunanekonomiini, bagaimanamenelaah berlangsungnyaproses pembangunanekonomi tersebut. Disitu tampak sebagaisuatu contoh ilmu ekonomi melihat prosesperkembanganekonomi itu dia lihat sebagaipertumbuhandari padajumlah barang-barangdan jasa yang tersediabagi masyarakat. Barang dan jasa yang tersediadimasyarakat itu perlu ditambah dan untuk itu dia ingin mengetahuifaktor-faktor apa yang bisa mempengaruhipertumbuhanjumlah barang dan jasa tersebut. Dan pada umumnya tidak selaludemikian. Ekonom juga sering bertengkar antara mereka sendiri. Itu ada 5 faktor yang biasadesebutyaitu pertama, bahwajumlah produksi barang dan jasa itu tergantungkepadamodal, jumlah modal yang ditanam. Dan kemudiantergantungkepadaresources, kepada kekayaan alam. Tergantungpula kepada tenagakerja jumlah dan kualitasnya, tergantung kepada tingkat teknologi, disini teknologi diambil sebagaisuatu variable tersendiri, dua kemajuanteknologi,macam-macam banyak sarjana ekonomi. Pertumbuhan dunia ini impact dari pada teknologi memangluar biasa,dan impact terhadappertumbuhanekonomibegitu juga dan kemudian ada faktor-faktor lain, yang dia sebut faktor-faktor sosial, culturil, politik dan sebagainyadan yang kadang-kadangdia sebut faktor-faktor non-ekonomi. Dan ini kalau disebutfaktor non-ekonomioleh para ekonom, itu tidak ada maksud faktor-faktor non-ekonomiitu kurang penting, kurang penting dari pada faktor ekonomi. Tapi ini adalah shorthand. Jadi kalau bicara rencanapembangunanjalan atau perbaikanjalan yang mendesakdewasaini adalah untuk daerah diluar Jawa, ini tidak be'
L2
rarti daerah Luar Jawa itu kalah penting denganJawa. Tapi dari pada menyebut Irian Barat, Maluku, Kalimantan, Sulawesidan sebagainyalalu disebutLuar Jawa saja. Begitujuga denganpengertiannon-ekonomi,jadi untuk mencegahsalah-fahamtidak ada maksud-maksud,kalau tak salah di SESKOAD dulu diperkembangkanistilah IPOLEKSOS - BUDNIL, EK itu masih sama-samadenganyang lain. Maka faktor-faktor ini dianggappenting. Tapi ini tidak bisa dimengertidenganperalatananalisaekonomi. Oleh karena itu untuk seherpgesteld seringkalidikesampingkan. Lalu masalahmelihat bagaimanapengaruhterhadap modal. Lalu timbullah pengertianyang seringkali kita dengar dewasaini "Capital Output Ratio" atau kalau yang lebih nophisticatedincrenental capital output nation marginal capital output ratio. Ini seram,tetapi sebetulnyabiasasaja. Maksudnya begini : output itu produksi, dan produksi itu akan ada produksi kalau a d a k a p i t a l . J a d i k a l a u c a p i t a l n y a 4 , o u t p u t _ 1 " ,c a p i t a l o u t p u t ratio -- 4zl - 4. Kalau increnentalitu tambahan. Dus itu pengertiansaja dan lalu tumbuhlah di ilmu ekonomi suatu saat perhatian yang benar terhadap increnental capital output ratio (ICOR) namanya. Sampai hal ini yang tidak realistis yaitu kadang-kadangtidak lagi memperhatikanbahwa capital saja tidak akan menumbuhkan output. Jadi ini berhubungandenganmacro ekonomi planning itu. Di dalam macro ekonomiplanning itu ekonomingin mengetahui berapakah capital/modal yang diperlukan untuk output tertentu. Untuk produksi nasional tertentu. Lalu dipelajari ekonomi mana, ekonomi mini kira-kira 4 atau kira-kira 3, atau kira-kira 2 dan sebagainya. Lalu bikin rencana memakai ini. Jadi kalau output sekian, capital harus sekian. Tetapi ini kegunaannyasampaiterbatas dan barangkali do orde van groto. Tetapi banyak sekali asumsinya. Misalnya saja banyak bedanyaapakahkita bikin jalan baru atau memperbaikijalan yang ada. Itu modalnya yang diperlukan jauh lebih sedikit apabila memperbaikijalan yang ada. Jadi untuk ekonomi Indonesiadewasaini lalu dicoba dihitungkan capital output ratio dan sebagainya,tetapi memangtidak banyak kegunaannya,sehingga pada tahun-tahunyang akhir terdapat tendensiuntuk tidak terlalu menggan-
13
yang terlalu macro ekonomi. tungkan diri kepadapengertian-pengertian Nah ini suatu contohsaja, kadang-kadangtidak dipelajari. Artinya begini : seolah-olahkalau ada modal sekianini dengansendirinyaakan timbul output sekianopada hal tidak tentu, kadang-kadangada departemendapat uang sekian, yang satu bisa jadi proyek yang lain tidak jadi proyeknya, padahalsama-sama,negaranyasama,tentunyakulturil sama,tapi kok ada hal-hal yang lain. Jadi disini tampak bahwa tidak bisa terlalu banyak generaliseranjuga dalam hal ini dan aparatur ekonomi sangatterbatas. Demikian juga kita lihat bahwa tinggi-rendahnyapembentukanmodal itu tidak hanya tergantung kepadafaktor-faktor tingginya pendapatan,tingginya produksi, tingkat konsumsidan sebagainya,tidak juga banyak tergantung kepada adat-kebiasaandi dalam masyarakat, kepada kelancaran administrasiperpajakandan sebagainya.Begitujuga kekayaanalam itu bukan sesuatuyang tidak berubah, melainkanbanyak tergantung kepada teknologi, kepadapenanamanmodal, kepadatekananpenduduk dan sebagainya. Dan tenagakerja, produktivitasnyajuga banyak tergantungpada h a l - h a l l a i n , m i s a l n y as a j a t e r g a n t u n gp a d a k e s e h a t a n ,k e s e h a t a ni t u memangbaik bagi dirinya. Kalau kita mau membangunkesehatan,tetapi di sampingitu kesehatanjuga membutuhkankesehatantenaga-kerja,menambah produksi dan sebagainyadan juga menambahpenduduk tertentu. Tetapiini merupakansuatuvariable yang seringkalitidak mendapatperhatian. Begitu ini merupakansuatu variable yang seringkalitidak mendapat perhatian. Begitujuga produktivitastenagakerja banyak tergantungkepada perimbangan-perimbangan politik ini sudahkita alami dahulu jaman Sarbuyang di dalam pri, BTI dan sebagainya.Ini semuaadalahmasalah-masalah ekonomi tidak diperhatikan, a sume away oleh karena memang sulit itu untuk memakaitesisof economis. Demikian tampak banyaknyapembata(limitation constrain)dari padaperalatananalisaekonomi. san-pembatasan Selanjutnya hal yang berguna dari pada ilmu ekonomi untuk keperluan pembangunanitu adalah beberapahal yang pasivedari analisaekonomi sendiri, yaitu begini : di dalam ekonomi itu kita tidak bisa melakukan sesuatu semuatryo,artinya ada contrain/pembagiandan oleh karena kita harus memakai alternatif-alternatif di dalam given of contrains, bisa memilih
L4
alternatif-alternatif, denganlain perkataankalau kita mau membangunitu kalau pakai istilah dulu, yaini, yaitu, dan sebagainya,ya pendidikan' ya kesehatail,ya pertanian, ya industri itu semuapenting. Dan kalau terserah pada masing-masingya mau luar biasa pada masing-masingbidang itu' tetapi itu tidak bisa oleh karena the means itu terbatas. Ini di dalam ekonomi ini sehari-gastuli,meansitu terbatas,kebutuhanitu banyak sekali. Contoh suatu daerah pada waktu kita mencobamerencanakanmasalah pariwisata, setiap orang menganggapdaerahnyaitu indah, indah untuk pariwisata dan harus mendapatprioritas dalam pariwisata. Saya bilang memanghanya daerahinilah, apakah daerahcoba, apakah daerahKendari, Bali, Jawa Tengah,Jakarta juga indah. Semuaindah, tetapi tidak bisa kita mulai semua. Kalau kita mulai semuaitu mana yang ada itu nanti kecilkecil sedikit-sedikit, tidak mempunyaiimpact. Oleh karena itu kita konsentrir saja, ya rela saja untuk tahun-tahun pertama ini Bali Saja. Jadi kita selesaikanlapangan udaranya, kita bikin micro wavenya disana, kita perbaiki listrik, kita sediakanair, jalannya diperbaiki. Mudah-mudahanlebih banyak hotel dan sebagainya.Tapi ini tentu daerah-daerahyang lain kecewa,tapi bagaimanadan memang tidak ada meansnya. Ini satu hal yang seherpgesteldyaitu masalah tadi itu dynamic time, waktu. Bahwa sesuatuitu tidak bisa sekaranglalu hasilnya sekarangjuga. Tapi memerlukan waktu. Jadi investasi itu tidak lalu menghasilkanout-put sekarang,tapi nanti. Jadi misalnya saja kita mau bikin proyek Asahan, wah luar biasa, proyek Asahan ini sejak sebelum perangjadi cita-cita. Dan Jepangjuga, kemudiantahun limapuluhanjuga tapi tidak pernahjadi. Sekarangsedangmulai dicarikan uang kiri-kanan' untuk survey. Belum untuk proyeknya baru untuk surYey. Dan sudah mahal 800.000dollar. Ini andaikata nanti mau dibikin mulai denganinvesatsiitu kira-kira 7 tahun, sudah7 tahun baru ada hasilnya. Jadi sebelum 7 tahun itu hanya pengeluaransaja. Tidak ada out-put dan ini memang jadi suatu hal yang tidak bisa dipercepatya bisa tapi sulit, begitulah. Nah, masalahtime itu penting oleh karena itu di ekonomi ada tidak bisa meningkatkan pembangunandan sekaligusmerasakanhasil pembangunanya baru
_Lf
nanti. Barangkali generasiyang lain yang merasakanhasil pembangunan itu. Oleh karena pembangunanitu bukan masalahbulanan atau tahunan tetapi masalahLinkage. Linkage 70-andan sebagainyaitu baik saya kira. Dan dalam ekonomi seringkali ada kata-kata "You can not get the cake and canft it toof'. Cake itu harus dibikin dulu. Kalau sudahada cake-nyaya baru bisa dimakan. Nah ini juga menimbulkansuatu masalahyaitu masalah bahwa prosespembangunanitu memerlukan cost atau yang seringkali dalam bahasakita dinamakanpengorbanan. Tapi pengorbananitu ada segi emosionilnya, itu sering kali. Jadi pengorbananitu ada dua : ada meansdipakai untuk sesuatuhal, tidak bisa dipakai untuk lain hal. Jadi kalau DepartemenP.D.K punya uang tertentu itu untuk UI, uang yang samatidak bisa dipakai untuk GAMA. Begitu sebaliknya. Bisa duadua tapi separo-separo.Bisa begitu. Jadi harus ada choicedan kemudian kalau sekarangmau konsumsinyabanyak, ya investasinyatidak banyak, kalau mau investasibanyakkonsumsinyajangan banyak-banyak.Konsumsinya nanti postponsdikemudian hari. Nah disini masalahseherpgesteld untuk ekonomi, tapi tentunya untuk memutuskanapakah ini ataukah itu siapakah sekarangataukah kemudian, itu bukan hanya sekedar pertimbangan ekonomi. Ini pertimbanganyang jauh lebih luas dari pada ilmu ekonomi saja. Ilmu ekonomitidak bisa memberikansegalasesuatuuntuk ini. Jadi kalau kita melihat pembangunanitu seringkali kita confusedenganhasil pembangunan. Kita lihat Jepang,Jepangyang sekarang. Kita lupa Jepangsebelum perang, setelahmati harus bekerja keras dipimpin oleh pemimpin-pemimpin Jepangsebelumperang dulu. JamannyaDai Hatsu dsb. dan pada jaman abad ke L9 itu sektor pertanianJepangsqusszebetul-betul. Disitulah memberuntuk investment,sengsara!
IO
Sekarangsaja petani Jepangitu hidupnya punya lemari es dan sebagainya, tetapi abad ke-19 dulu setengahmati. Begitujuga kalau kita lihat Inggris sekarangini adalah hasil dari revolusi industri dulu dan kita sering dulu belajar dari buku sejarahitu, bagaimanabermacam-macam kesengsaraan, dan kalau kita lihat Rusia bukan Rusia sekarang,tetapi Rusia tahun 20-an, 30-an, 40-an dulu dimana pengorbanan-pengorbanan yang luar biasa dan setiapusahapembangunanharus diputuskankalau mau diinvestsekarang itu tidak bisa di-konsumsekarang,konsumsinyaharus dipostponedan ini lepasdari pada sistim sosialdari pada sistim politiknya. Maka oleh karena itu ada pendapatbarangkali pembangunanekonomi itu memerlukanisolasi,karena kalau tidak ada isolasiitu lalu hasrat untuk konsumsi terlalu besar, tidak menyimpan tetapi lalu membeli barang konsumsi,tiap malam melihat TV, apa itu honda,ye-yedan sebagainyaitu hasrat konsumsidan bukan hasrat investasi. Di negara-negarakomunis ini sering kali berpendapatkonsumsiharus ditekan dan di sampingitu harus isolasi terhadap luar. Ini masalah-masalahyang tentu bukan sekedar ekonomitetapi jauh lebih dari pada itu. Demikian saya kira beberapa masalahmasih ada masalah-masalah lain misalnyasaja di dalam ekonomi ada masalah mengenaitujuan dan alat (end and means),seringkali ada masalah yang mengatakanend-nyaitu given, sekarangtinggal memilih means-nya,tetapi dalam perkembanganekonomi terutama ekonomi yang agak modern berpendapattidak ada gunanyabilamana kita memilih end yang toh tidak bisa dilaksanakandenganmeansyang ada. Jadi dalam memilih tujuan-tujuan itu harus pula dipilih cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Saya kita secarasingkat apabila ditelaah salah satu pendekatanyang besar antara ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu pengetahuansosial yang lain itu bahwa ilmu ekonomi itu lebih memperhatikanmasalahyang uncertainship dan kurang memperhatikanyang deep-scated itu, atau apa sebab-sebab untuk mudahnya ada ekonom yang mengatakansetiap hal itu ada altimate causesdan ada proximate causesdan ekonomitu tentu memperhatikan
aJ-T
proximate causessaja. Kalau sudah mengerti proximate causesitu ya cukup. Tapi ilmu ekonomi itu sering kali mencari altimate causes,apa sebab-sebab dalam lingkunan besar (the grand design). Jadi misalnya mengenaimerokok, buat ekonomdia melihat bahwa rokok itu ada harganya dan kalau supply naik atau turun itu akan mempengaruhiharga dan juga permintaan ditentukan pula oleh harga, kalau harga turun permintaan akan naik, kalau harga naik permintaan akan turun, tetapi dia tidak memperhatikan apa sebabnyamanusiaitu merokok. Barangkalipsycholoogmemperhatikan macam-macamyang theori yang sulit itu. Sehinggaaltimate causedari pada merokok itu adalah ini, ini. Ini suatu contoh tetapi ini sekedaruntuk mengontraskanbagaimanadangkalnya analisaekonomi, dia tidak memperhatikanmasalahitu. Bisa saja dia bilang kalau harga itu turun, permintaan akan naik, ya kita usahakansupaya itu. Lha nanti permintaan turun harga itu, begitu kata produsen-produsen tambah. Juga begini misalnyasaja di dalam mencari motivasi-motivasidari pada pembangunan,ekonomjarang yang mencari deep-scated causesitu dari pada pembangunanitu. Jadi yang mengherankandia cuma melihat begini sajaoproduksi pada harus naik dan yang menaikkanproduksi padi itu petani dan petani ini bagaimanasupayabisa mau menaikkan produksi padinya, misalnya saja harga padi pada waktu panen itu tidak terlalu rendah cukup tinggi apakahitu akan merupakandoronganbagi petani untuk menaikkanproduksinya. Kalau memangbegitu kewajibannyapemerintahuntuk mengusahakan supayaharga padi padawaktu panenanjanganlahterlalu rendah, sebabini akan merupakandoronganbagi petani. Juga hal yang kadang-kadangkalau kita pikirkan kalau kita lihat cara pegawaimengetik supaya ketikan tidak banyak salah. Ini apa yang mendorongpegawaiitu supayakalau mengetik jangan banyak salahnya,apakah kalau dapat premi, apakah dia akan mengetik baik-baik misalnya supayademi repelita, begitu demi pembangunan supayakita bisa sukses. Nah itu buat ekonomtidak banyak yang memperhatikanmasalahlain, yangmungkin tidak kalah penting. Bisajuga
L6
nanti secarainsentip. Kalau nanti salahnyadua, insentipnyasekian,kalau salahnyanol, mendapatsekianpreminya. Nah ini sudahcukup. Dia sudah tidak banyak salah lagi. Tetapi akibat ini tentu tidak cukup (tidak memuaskan), hanya pada suatu ketika akan banyak menghadapimasalah-masalah yang jauh lebih luas, yangjauh lebih sulit. Di dalam hal ini maka sering kali timbul bentrok antara sementaraekonomdengansarjana antropologi, dan kebetulanyang terkena ini Buke, seorangekonom. Buke pernah bilang begini : "Memang di dunia barat kalau harga itu naik ini merupakan pendorong bagi produsen untuk menaikkan produksinya" tetapi untuk de inlander tidak begitu, sayabilang. Kalau harga karet naik de inlander ini tidak akan menambah produksi karet, ia akan mengurangiproduksi karet karena dia akan menerimajumlah yang sama. Dan buat dia, waister time, untuk ngomong-omong,ngobrol itu lebih berguna. Jadi kalau harga karet naik ini tidak akan menaikkan produksi karet dari pada karet rakyat, lain dengan karet perkebunan, kata Buke, kalau harga karet naik ini akan mendorong produksi karet perkebunan. Karena itu konsekuensilebih lanjut adalah apabila harga karet naik manfaatkanlahhal ini untuk perkebunan. Tidak ada gunanya dimanfaatkan untuk karet rakyat yang toh tidak akan dimanfaatkan.Yangdi perkebunan"sayakira tidak begitu". Manusia itu sama,lha ini asumsiekonomfrManusiaitu sama", yaitu kalau harga naik dia akan terdorong untuk menaikkanproduksinyaapakahdia itu tuan besar perkebunan, ataukah dia itu penyadapatau karet rakyat sama, kalau harga naik tentu ia berusahanaik. fni tentu juga pandanganyang janggal dan disini sarjana-sarjana ini. Lalu antropologiitu banyak diperdalampermasalahan-permasalahan seringkali mengingatkankepada ekonom-ekonom,hati-hatilah, jangan ini, jangan itu, lalu ekonombilang : "nah ini konservatif" antropologi bilang kita yang penting bukan itu, yang penting itu how to change,bagaimanamerubah. Tetapi kalau merubah ya hati-hati sebabnanti bisa berantakan (kata ini dulu pada permuantropologi)dan ini benarjuga. Nah masalah-masalah laan tahun limapuluhan sering menjadi bentrok tetap lambat laun penger-
I9
tian menjadi makin banyak dan mudah-mudahandalam masa-masayang akan datang pengertian ini juga akan bisa dilihat, bahwa pengertian ini makin lama makin banyak bisa kita lihat dari misalnya saja usaha-usaha pendidikansarjanaekonomi. Dulu pendidikansarjanaekonomiini ya belajar ekonomi dan paling banter ditambah denganstatistik dan dulu itu diajarkan juga pengantarilmu hukum bukan karenaop&,oleh karena itu ilmu ekonomi dulu itu sebagiandari hukum jadi ya terpaksa begitulah. Tetapi lambat laun timbul perasan bahwa pendidikan ekonomi itu perlu diperbaiki dan ini mulai timbul pada tahun lima-puluhan. Pada saat itu lalu timbul, ini tidak begini terus. Oleh karena itu dalam kurikulum pendidikan sarjana ekonomi sekarangmerupakan suatu keharusanmengikuti misalnya saja pengantarsosiologidan bilamanamengikuti jurusan ilmu ekonomi,harusjuga mengambilkuliah-kuliah dalam ilmu politik. Dan kemudian statistiknya itu diperkuat lagi denganmatematika dan juga aljabar yang lebih jauh -- metrik dsb. Dan kemudianada suatu mata pelajaran yang namanya itu juga faktor-faktor non-okonomi, pengajarannya adalah Prof. SeloSumarjan. Itu sirngatmenarik. Ini semuaadalah tendensi yang menunjukkanperasaankekuranganbelajar/trainingdari pada ekonomi harus belajar yang lain-lain, bahkan lebih lanjut dari pada itu kemudian di dalam mendidik ekonom itu ada satu program dimana perkembangan satu jurusan baru dalam ilmu ekonomi yaitu yang dinamakan ekonomi pemerintahan dan ekonomi pemerintahan itu yang membinanya adalah sarjana-sarjanaekonomi,orang-orangyang sudahjadi sarjana ekonomi lalu disuruh sekolahkembali. Disuruh sekolahkembali di dalam apa yang dinamakan developmentadministration. Dia disitu belajar sosiologibetulbetul, belajar ilmu politik betul-betul dan belajar tentang organisingtheory dsb. lalu disini kembali lagi kita mempunyaisekarangtenaga-tenaga, tenagatenaga ekonom dan developmentadministration. Ini rupanya yang sangat bermanfaat. Ini perkembanganpermulaan tahun enam-puluhan dan mereka sudah banyak yang kembali disini dan saya rasakan mereka itu bermanfaatsekali. Jadi jauh lebih maju dari pada ekonom. Jadi kalau
20
mengenalmasalah pembangunanmereka itu tidak melihat ekonomi saja tetapi mereka tahu sedikit-sedikit hal-hal yang lain, lebih mengetahuidari pada ekonomdan tahu juga mana linitation dari pada ekonomidan masalah pelaksanaandari pada pembangunanjauh mengerti. Tentunyaada bahayatrya, kita itu menjadi generalis. Padahalkita itu justru harus menjadi spesialis perkembanganilmiah. Jadi disini lalu timbul, bagaimanatoh tetap spesialis,tetapi jangan sampaihilang. Ini masalahsatu segi pendidikan di tingkat Universitas yang sangatperlu mendapatperhatian, lebih-lebih universitas-universitaskita masih merupakan kumpulan fakultas-fakultas sampaisekarang. Demikianlahsekedarpengantarmasalahini, mudah-mudahansudah jalan. Sekian.
ZI
TANYA - JAWAB 1.
Pemrasarantelah mengemukakanfaktor-faktor pcugorbanan. Ingin mananyakan, apakah pengorbanan-pengorbananyang telah diberikan oleh pemimpin-pemimpinnyamaupun dari rakyatnya di Indonesiaini. Kalau ada, apa pengorbanan-pengorbanannya itu, kalau belum apa yang harus kita korbankan.
t
Dulu pernah ada seorangahli ekonomiyang meramalkan, bahwa harga tidak akan naik, tetapi ternyata sekarangada kenaikanharga. Pemrasaranmenjelaskanbahwa kenaikan itu adalah karena faktorfaktor non-economic. Pertanyaan : Dalam perencanaanpembangunansekarangini, sampai seberapajauh perhatian terhadap faktor-faktor non-economictersebut.
3.
Kalau dalam ekonomi itu banyak hal yang bisa dijabarkano apakah persoalankorupsi itu juga bisa dijabarkan, sehinggadalam memperhitungkan development-budget,kira-kira bagaimanabagi seorangahli ekonomi mengadakanperhitungansecaramacro-economic,sehingga bisa menemukanperhitungan-perhitungan sosial-cost.
4.
Apakah kiranya ada perbedaanjawaban atau tanggapanantara pemrasaran (Prof. Widjojo) denganuraian steering committee (Prof. Kuntjaraningrat), andaikata beaya untuk pembangunannasional ini tidak mengandungsuatu kewajiban bagi kita untuk dalam tempo tertentu membayar bunga dan hutang-hutangluar negeri.
5.
Suatu kesulitan tetapi diperlukan jawaban, dan harus pula merupakan economicplanning adalah persoalantingkat kemakmuran apa yang harus kita capai. Apakah yang disebut makmur itu adalah seperti orang Barat (Materialistisdengan(sex-culture-nya?).Oleh karenaitu
zz
perlu ditentukan asumsitentang "Welfare state" bagi orang Indonesia, berdasarkanPancasila. 6.
(conmenghilangkanbatasan-batasan Sampaidimana usaha-usaha strains) dalam bidang ekonomi sekarangini karena kenyataansangat yang banyak merupakan hambatan-hambatan/kesulitan-kesulitan harus dihadapi,kususnyayang dirasakanoleh capital domesticdalam menghadapipenanamanmodal asing.
7.
Apakah buah pikiran unvertanicesdari Bapak-bapak ahli ekonomi itu timbulnya sudah lama atau baru sejak timbulnya KAMI-KAPPI? Apakah benar sarjana-sarjanasosiologiatau pshychologiitu kurang economicminded?
JAWABAN Masalah yang sangat interesant yaitu dikemukakan oleh Pak Mahar tadi, masalahmau tidak mau manusiaIndonesiaini memilih satu referensi dari pada berbagai macam alternatif, sebenarnyadisini masih ada asumsi/pilihan,bisajuga ditanyakanapakahkita bisa menghindaripilihan tersebut sebagaisuatu bangun dengantidak memperhatikanhal-hal yang materiil. Karena kalau itu tidak kita perhatikan barangkali pembangunan akan berjalan juga untuk bidang materiil itu cuma pimpinan masyarakat itu yang lain. Jadi masalah ini adalah ada di dalam dunia seperti sekarang ini dimana bangsa-bangsaitu sudah begitu saling mendekati hubungannyaitu apakah masih bisa kita agak loog dan sudah tentu ekonomi sebagaisuatu alat analisa itu sebenarnyatidak mengatakanharus ini, harus itu. Pilihannya tergantung kepada yang memilih tersebut. Jadi kalau yang memilih lebih suka waktu lenggangdari pada kerja keras tetapi dapat tambahan pendapatan,ya optimis, cuma konsekwensibegini-begini.Jadi pilihan
z3
(choice)itu tergantungkepadapemilih itu sendiri. Sepertisatu contoh karet rakyat, penyadapkaret rakyat itu apakah akan mempergunakankesempatan kenaikanharga, kenaikankaret itu untuk menaikkanproduksi karet apa tidak, itu ekonomitidak bisa mengatakanharus, tetapi ini adalahsuatuhal yang tergantungkepadadecision-makeritu sendiri yaitu orang - penyadap karet tersebut. Apakah akan menggunakaninsentif kenaikan harga itu, apakah lebih baik bekerja lebih sedikit tetapi waktu senggangitu menjadi lebih banyak. Ini suatupermasalahanyang sebagaimana sayakatakan sulit untuk ilmu ekonomi sebagaiilmu pengetahuanyang maksudnyabisa diterapkan dimana-manalalu mengambil suatu sikap tertentu. Tentunya suatu bangsa,suatu pimpinan suatu bangsaharus mengambilsatu keputusan mengenaihal itu. Tapi keputusanitu bukan keputusanekonom, tapi keputusan yangjauh lebih luas dari pada masalahekonomi. Mudah-mudahanini agakjelas. yang lain; Pertama,masalahconstrain Kemudian masalah-masalah (pembatasan)dan kemudian hal ini dihubungkan dengan pentingnya pengorbananodan berbagaibentuk pengorbanan-pengorbanan tersebut dan bagaimanamenghendakiketidak-pastiandi dalam segalasesuatuitu. Constrain di dalam masyarakat itu selalu ada dan kalau kita mau membangun itu sebetulnyaada dua : Pertama,di dalam batasconstraintertentu, digunakan sebanyakmungkin resourcesuntuk keperluan pertumbuhan dan tidak untuk konsumsi.Kedua, adalahmenambahpersediaanresourcesdengan lain perkataan mengurangiconstrain,jadi constrainlalu diperluas. Ini persoalan-persoalan yangjelas sekalidi Indonesiadibidangdevisa. OIeh karena kalau uang itu bisa dicetaktapi kalau devisakita tidak bisa mencetak devisasendiri. Devisadari export. Kita tidak bisa mencetakdevisa,harus kita export. Export kita kalau dibanding dengantahun 1951dulu itu lebih rendah jumlahnya lebih rendah. Tapi jumlah penduduk sudah dua kali tahun 1951dulu. Jadi kita perlu devisaini merupakanconstrainsekarang. Jadi bagaimanacaranya, menggunakandevisaini kalau ini dipakai untuk konsumsi,devisayang samatidak bisa dipakai untuk barang modal. Tapi
24
sekaligus kita harus mengurangi constrain atau melebarkan persediaan devisadenganmeningkatkanexport kita denganberbagaimacam usaha. Jadi prosespembangunanitu tidak hanya menganggapsesuatusebagaigiven tetapi sebagaisuatu prosesyang terus. Jadi apa yang sekaranggiven lalu kemudian dicobadiperlebarsehinggaada kemungkingantumbuh. Demikian mengenaimasalahconstraintersebutdan pengorbanan,sudahnyaistilah Indonesiaistilah pengorbananitu ada emosinya,sebetulnyaitu dalam ekonomidisebutcost. Ada benefit, ada cost. Ini memanghal yang tidak bisa dihindarkan karena kalau kita dengantidak menggunakanresources untuk konsumsimelainkanuntuk investasiitu hasilnyatidak segeraterasa, tapi terasanyabaru kemudiandan ini namanyaadalah pengorbanan. Jadi uitstel dari pada konsumsiyaitu di dalam ekonomidinamakanpengorbanan. Dengan lain perkataan hasil dari pembangunanbaru dapat dirasakan kemudian. Nah, jadi pengorbananini memangdalam arti demikian ada. Di dalam sejarah ekonomi negara mengatur juga. Masalah yang lain lagi pengorbanan.Nah ini masalahlain dan ada adalah pembagian-pembagian lagi pembagianhasil pembangunan.Itu juga lain lagi. Karena itu kemakmuran dan keadilan; ada faktor makmur, ada faktor adil. Adil itu samasamaadil dan hasilnyasama-samaadil. Apa yang dinamakanadil itu lain lagi. Ini juga soal lain lagi. Jadi ini memangmerupakansuatu mekanis yang memangberlangsungdan di dalam masalahini maka kalau constrain itu bisa diperlukan dan kemudian pengorbananitu bisa dilakukan secara lebih terasa sesuaidenganperasaankeadilan,itu prosespembangunan memanglebih cepat, lebih-lebihmasalahwaist itu. Waist itu bisa mengurangi kegiatan pembangunanoleh karena pembagianpengorbananatau beban itu dirasa tidak sesuaidenganrasa keadilan. Ini lalu merupakan suatu ruin (?) oleh karena itu memangwaist sedapatmungkin harus dikurangi; suatu hal yang logis, sayakira. Kemudian masalah lain yang dikemukakan adalah masalah-masalah faktor-faktor non ekonomi dan ini masalahuncertainly sehubunganjuga denganmasalahuncertainly. Pengertianketakpastian(uncertainly)ini yang berhubungan denganilmu ekonomi. Policy ekonomi tentu ada uncertainly
25
itu terang tetapi di dalam ilmu ekonomi sendiri ada pengertian tertentu. Begini, kalau suatu pengusahaitu mengambil suatu keputusan untuk memproduksibarangnyake barang itu, ini mengambilsuatu risiko. Kalau dia tidak tahu risikonya inilah yang dinamakan ketidakpastiantapi (uncertainly). Dia mengambilmasalahnya,berani mengambilrisiko itu apa tidak, harus memilih. Kemudian di dalam peralatananalisabesarnyarisiko itu bisa dihitung denganprobabilitasini sebagaialat pembantu. Di dalam policy (kebijaksanaan)ekonomi uncertainly. Menghilangkanuncertainly tidak ada tapi mengurangidegree. Disinilah masalahnyabahwa setiap keputusan yang nyata dalam kehidupan itu harus memasukkan segala macampertimbangan-pertimbangan ekonomisdan non ekonomistadi. Semuanyaharus dimasukkandan atas dasar itu diambil suatu keputusan. Salah satu kegunaanyang penting dari pada ilmu-ilmu pengetahuansosial lain yang bukan ekonomiitu ialah masih bisa inside, barangkali untuk itu agak kurang, tetapi bisa memberikan inside atau memberikan distance dengansuatu contoh misalnyasaja keadaanstabilitasdan keadaanyang kurang stabilitasitu degreedari pada perobahanitu bagaimana,dan keadaan dimana stabilitasitu sudahlebih besarmaka setiapperobahanitu tentu terasadari pada kalau stabilitasitu belum mantap. Ini adalahhal-hal yang sarjana-sarjanapsychologyyangini bergunabuat ekonomi. Jadi disini kita tampak bahwa meskipunmasalahnyamasalahekonomi,decisionnyadecision ekonomitetapi dalam segalamacam pertimbanganitu, sebabsatu decision ekonomibisa merobahperimbangankekuatandalamsuatunegara,mialnya penyalurandari pada proyek-proyekpembangunanitu mempunyaipengaruh yang tidak kecil kepadapertumbuhandaerahdan dengandemikianjuga perbandingan/perimbangandalam perkembanganberbagai daerah dan ini semuamempunyaiakibat-akibat. Oleh karena itu tidak bisa lalu diambil keputusan semata-mataatau dasar ekonomi dan tentunya ini memerlukan wisdom dan wisdomnyaini inside dari pada ilmu-ilmu pengetahuanyang lain itu sangatberguna. Sekian.
26