Budaya Belajar Masyarakat ... (Kunnashihatul U) 49
1
BUDAYA BELAJAR MASYARAKAT TRANSISI DI DUSUN TAJEM, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA THE LEARNING CULTURE IN TRANSITIONAL SOCIETY IN TAJEM, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA Oleh: Kunnashihatul Ummah, Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya belajar masyarakat transisi di Dusun Tajem dan usaha masyarakat dalam menyesuaikan kehidupan di daerah transisi. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Dusun Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian meliputi kepala Dusun (Ketua RW) Dusun Tajem, Pengurus Seni Sholawat Badui dan Hadroh, Ketua Pemuda, Ketua RT dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan kajian dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis dari Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Untuk melakukan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) budaya belajar masyarakat transisi dalam upaya pemenuhan syarat dasar kebutuhan hidup adalah dengan pola kebiasaan, pewarisan dan pendidikan sosial melalui keluarga, lingkungan dan masyarakat. Masyarakat belajar dengan model pembelajaran learning by doing yaitu belajar dengan melakukan pada setiap aktifitas kehidupan masyarakat sehari-hari baik di bidang kejiwaan dan sosial. Budaya belajar membentuk suatu kebudayaan yang berlaku di masyarakat; 2) Usaha masyarakat dalam menyesuaikan kehidupan di daerah transisi adalah dengan cara mengikuti perkembangan zaman namun tetap melestarikan budaya belajar yang ada sejak dahulu, belajar agama dan regenerasi. Kata Kunci: Budaya belajar masyarakat transisi, pola kebiasaan, adaptasi Abstract This study intends to describe the learning culture of transitional society in Tajem and the effort of the society to adapt in the transition area. This research method used qualitative descriptive method. The study was conducted in Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. The subject of the study included the Tajem Hamlet chief (Community leader), the management of Seni Sholawat Badui and Hadroh, the leader of youth group, The Neighbourhood leader, and the society. The data gathering technique were observation, interview, and study documentation. The data analysis technique in this study was by using analysis technique from Miles and Huberman that included the data reduction, the data presentation, the conclusion, and the data verification. To verify the data, the researcher used source triangulation and technique triangulation. The results of the study showed that 1) the learning culture of transitional society in order to fulfill the basic requirements of life needs are the habitual patterns, inheritance and social education through the family, environment and society. The society learned by learning model of learning by doing that is learning by doing every activity in the daily society’s life in the area of spiritual and social. Learning culture forms a curtain culture that applies in the society. 2) The society’s effort to adapt in the transition area was by following the development of the era but still perpetuate the learning culture which has been occurring, learning about religion, and regeneration. Key words: learning culture of transitional society, habit pattern, adaptation
2
50 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
ruangan atau kelas. Jalur pendidikan formal
PENDAHULUAN Pendidikan
menuntun
memiliki beberapa jenjang pendidikan yaitu
segenap kekuatan kodrat yang ada pada anak baik
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
sebagai individu manusia maupun sebagai anggota
perguruan tinggi. Sedangkan jalur non formal
masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan
yaitu pendidikan yang dilaksanakan diluar jalur
hidup. Ki Hajar Dewantoro dalam Arif Rohman
formal.
(2013: 8). Sedangkan Undang-Undang Republik
dilaksanakan di lingkungan masyarakat dengan
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
kegiatan seperti kegiatan keagamaan belajar
Pendidikan Nasional menyebutkan: “Pendidikan
mengaji
adalah
untuk
Pendidikan Al-Quran),
proses
kegiatan bimbingan belajar, kursus dan lain
usaha
mewujudkan
sebagai
sadar suasana
dan
usaha
terencana
belajar
dan
Pendidikan
atau
non
biasa
formal
disebut
TPA
biasanya
(Taman
selain itu ada pula
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
sebagainya.
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
diselenggarakan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
memberikan tambahan informasi, ketrampilan
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
pengetahuan dan kebudayaan.
keterampilan
yang dibutuhkan bagi
dirinya,
Proses
Pendidikan
non
untuk
masyarakat
mempelajari
nilai
formal guna
dan
norma
masyarakat dan bangsa.” Tujuan pendidikan
kebudayaan
adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik
lembaga non formal dilakukan semenjak kecil di
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
Dalam kehidupan masyarakat yang beragam dan
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
mengalami perubahan yang cepat, pendidikan
menjadi warga negara yang demokratis serta
memiliki fungsi yang besar dalam memahami
bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003).
kebudayaan sebagai satu keseluruhan.
Adapun jalur pendidikan di Indonesia menurut
Undang-Undang
Sistem
Pendidikan
yang
dialami
individu
melalui
Kondisi geografis Negara Indonesia terdiri dari banyaknya pulau. Hal tersebut menjadikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 13 ayat 1
munculnya
kebudayaan
yang
beragam
dari
terdiri atas Pendidikan formal dan Pendidikan non
berbagai wilayah di Indonesia. Tentunya banyak
formal. Jalur formal merupakan pendidikan yang
pula dampak yang terjadi dalam kehidupan
berlangsung di sekolah dengan adanya guru,
manusia di dalamnya. Indonesia merupakan
karyawan dan siswa. Kegiatan belajar mengajar
Negara yang banyak memiliki Provinsi, salah
seperti pada umumnya di sekolah-sekolah secara
satunya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
formal berada di dalam lingkungan sekolah,
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
Daerah
Budaya Belajar Masyarakat ... (Kunnashihatul U) 51
3
Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang
Maguwoharjo merupakan wilayah yang terdiri dari
merupakan
Kesultanan
5 (lima) Kelurahan dan 2 (dua) kampung, masing-
Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman.
masing adalah: Kelurahan Kembang, Kelurahan
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di
Nayan, Kelurahan Tajem, Kelurahan Paingan,
bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah, dan
Kelurahan
berbatasan
Jawa
Kampung Blimbingsari. Berdasarkan maklumat
Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang
yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas
diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan
satu kota, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi
Kelurahan, maka 5 (lima) Kelurahan dan 2 (dua)
menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan
kampung tersebut kemudian digabung menjadi 1
(Wikipedia, 2015). Kabupaten Sleman (bahasa
Desa
Jawa: Hanacaraka,
adalah
Maguwoharjo. Secara resmi Desa Maguwoharjo
Istimewa
ditetapkan berdasarkan Maklumat Nomor 5 Tahun
peleburan Negara
dengan Provinsi
Latin, Sléman)
sebuah kabupaten di Daerah
Padasan,
yang
otonom
Kampung
Pengawatrejo,
dengan
nama
Desa
Yogyakarta, Indonesia. Ibukota kabupaten ini adalah
1948
Sleman. Lokasi kabupaten sleman berbatasan
Kelurahan. (Wikipedia, 2015) Dusun Tajem
dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur,
merupakan salah satu dusun yang berada di
Kabupaten
Bantul,
Kelurahan Maguwoharjo, dusun Tajem dapat
dan Kota Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten
dikatakan sebagai daerah transisi yaitu perubahan
Kulon Progo di barat. Pusat pemerintahan di
dari desa swadaya ke desa swasembada di mana
Gunung
Kidul, Kabupaten
Kecamatan Sleman, yang berada di jalur utama
Bagian
antara Yogyakarta - Semarang.
utara
kabupaten ini merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung dengan Jawa
Merapi
Tengah,
di
perbatasan
salah
satu gunung
rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang melintasi kabupaten ini adalah Kali Progo (membatasi kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon
Progo), kali
Code, kali
Kuning,
kali
Opak dan Kali Tapus (Wikipedia, 2015). Tajem merupakan
sebuah
dusun
yang
Kecamatan
Depok.
Kelurahan
berada
di
Maguwoharjo.
Perubahan
Daerah-Daerah
adat istiadat masyarakat desa sedang mengalami transisi. Pengaruh dari luar sudah mulai masuk ke desa. Hal ini mengakibatkan berubahnya cara berpikir dan bertambahnya lapangan kerja di desa tersebut.
berapi aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran
tentang
Masyarakat transisi sebagian besar dari masyarakat
Indonesia
merupakan
masyarakat
transisi, yakni dari masyarakat tradisional ke masyarakat industri dan komunikasi modern. Hampir tidak ada lagi masyarakat tradisional yang belum tersentuh pengaruh dan perkembangan masyarakat industri dan komunikasi modern. dalam pengaruh dan alih budaya pada umumnya segi
material lebih
dominan daripada segi
4
52 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
spiritual. Segi material kebudayaan seperti hasil-
kesenian
hasil teknologi modern sangat mudah diserap
seseorang dari tanah Arab. Fungsi dari kesenian
("dibeli"), sedangkan segi spiritualnya seperti
ini di samping sebagai alat dakwah agama Islam
nilai-nilai yang ada di balik produk itu sulit
juga merupakan tontonan yang eksotik bagi
diserap.
dari
masyarakat (Anonim, 2014). Selain tari badui
kebudayaan yang mempengaruhi tidak diserap,
adapula GEMMAR (Gerakan Masyarakat Mengaji
sedangkan makna dan nilai budaya tradisional
dan Belajar) di Dusun Tajem, Maguwoharjo,
sudah memudar atau semakin menhilang. dengan
Depok, Sleman, Yogyakarta yaitu dilaksanakan
demikian dalam budaya transisi itu terjadi
setelah sholat maghrib.
Makna
dan
nilai
mendalam
rakyat
yang
semula
dibawa
oleh
pendangkalan makna atau krisis nilai. Dalam
Dusun Tajem yang berada di daerah
situasi semacam itu pilihan-pilihan individual
transisi dapat dikatakan memiliki budaya belajar
maupun kolektif paling mudah jatuh pada nilai
yang positif dan agamis, dengan adanya budaya
material.
belajar yang diterapkan di Dusun tersebut tetapi
Konteks
pendidikan
kita
adalah
masyarakat yang memerlukan reorientasi makna
dalam
dan nilai untuk menemukan kembali tata nilai
kendala seperti pengaruh perkembangan zaman
yang menjadi acuan hidup perorangan maupun
dari luar sudah mulai masuk ke Dusun Tajem,
kelompok (J.B Banawiratma SJ, 1991)
berkurangnya jumlah anak-anak muda yang
Berdasarkan
pra
menghadapi
beberapa
ditemukan
mengikuti sholat berjamaah di Masjid maupun
bahwa di Dusun Tajem, Maguwoharjo, Depok,
Mushola , masuknya proyek-proyek besar di
Sleman,
kebudayaan
lingkungan Dusun Tajem, sarana dan prasarana
kesenian yang masih dilestarikan yaitu kesenian
yang masih minim terutama penyediaan kostum
tari Badui dan adanya GEMMAR (Gerakan
badui, perilaku kehidupan masyarakat sehari-hari
Masyarakat
sudah
Yogyakarta
Mengaji
penelitian
pelaksanaannya
ada
dan
suatu
Belajar).
Tari
berbeda
dengan
yang
dahulu,
serta
Badui adalah salah satu kesenian yang berasal dari
kesenjangan sosial antara warga dengan tingkat
daerah
perekonomian tinggi dan perekonomian rendah
Sleman
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta. Tari ini merupakan jenis tarian rakyat
Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai
yang menggambarkan suatu adegan peperangan
keseluruhan
pengetahuan
atau serombongan prajurit yang sedang latihan
makhluk sosio budaya yang digunakan untuk
perang. Dalam penyajian tari ini dilakukan secara
memahami dan menginterpretasikan pengalaman,
kelompok dan berpasangan. Seni Badui yang kini
lingkungannya yang menjadi kerangka landasan
masih hidup dan berkembang di daerah kabupaten
untuk menciptakan dan mendorong terwujudnya
Sleman kebanyakan berasal dari daerah Kedu,
kelakuan (Suparlan, 2009: 264). Cara pandang
sedang di daerah Kedu sendiri juga merupakan
budaya
belajar
sebagai
manusia
sistem
sebagai
pengetahuan
Budaya Belajar Masyarakat ... (Kunnashihatul U) 53
5
mengisyaratkan bahwa, budaya belajar merupakan
Penelitian tentang budaya belajar masyarakat
“pola kelakuan manusia yang berfungsi sebagai
transisi dilaksanakan di Dusun Tajem, Kelurahan
blueprint (pedoman hidup) yang dianut secara
Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten
bersama” (Keesing & Keesing, dalam Tim
Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2009:
memilih daerah tersebut dengan pertimbangan
264). Hal tersebut menerangkan bahwa budaya
dusun Tajem merupakan dusun yang dapat
belajar
dikatakan berada di daerah transisi.
merupakan
proses
kebiasaan
yang
berlangsung pada individu maupun kelompok masyarakat meliputi keterampilan, seni mengolah
C. Subjek Penelitian Subjek
dari
penelitian
adalah
tokoh
diri dan lingkungan selai itu untuk mencapai suatu
masyarakat Dusun Tajem yaitu Ketua RW, Ketua
tujuan tertentu. Konsep tersebut menjadi acuan
RT, Pengurus Seni Sholawat, Ketua Pemuda dan
untuk mencari tahu bagaimanakah budaya belajar,
masyarakat Dusun Tajem
faktor pendukung dan penghambat masyarakat
D. Teknik Pengumpulan Data
transisi di Dusun Tajem, Maguwoharjo, Depok,
Dalam penelitian ini pengumpulan data
Sleman, Yogyakarta dalam aspek sosial. Dengan
dilakukan dengan menggunakan teknik observasi,
demikian, peneliti berangkat dari ketertarikan
wawancara dan kajian dokumentasi.
ingin meneliti karena Dusun Tajem yang berada di
E. Teknik Analisis Data
daerah transisi, namun masih melestarikan budaya
Aktivitas dalam analisis pengumpulan data
belajar. Melihat keadaan tersebut maka menjadi
kualitatif
menarik untuk melakukan penelitian dengan judul
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
penelitian “Budaya Belajar Masyarakat Transisi
sehingga
Di Dusun Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Huberman (melalui Sugiyono 2014:91). Adapun
Yogyakarta”.
langkah-langkah menganalisis data secara umum,
METODE PENELITIAN
yaitu sebagai berikut:
A. Pendekatan Penelitian
1. Reduksi
Pendekatan penelitian yang digunakan pada
dilakukan
datanya
secara
sudah
data,
interaktif
jenuh
Miles
bertujuan
menajamkan,
dan
and
untuk
menggolongkan,
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Peneliti
mengarahkan, membuang data yang tidak
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
relevan,
karena bertujuan untuk melihat budaya belajar
sehingga
masyarakat
dirumuskan,
pinggiran
di
Maguwoharjo, Depok, Sleman. B. Setting Penelitian
desa
Tajem,
dan
mengorganisasikannya,
kesimpulan menyeleksi
akhir
dapat
secara
ketat,
membuat ringkasan dan rangkuman inti. 2. Penyajian memaparkan
data, data
bertujuan secara
rinci
untuk dan
6
54 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
sistematis setelah dianalisis ke dalam
sholawat barzanji, Seni Sholawat Tari Badui,
format yang telah disiapkan.
Yasinan, Tahlilan, dan lain sebagainya. Dusun
3. Penarikan kesimpulan, bertujuan untuk
Tajem berada pada daerah transisi dengan tingkat
memberi arti atau memakai data yang
pertumbuhan yang pesat sehingga dimanfaatkan
diperoleh
sebagai
baik
melalui
observasi,
wawancara, maupun dokumentasi.
lahan
proyek-proyek
bisnis
maupun
besar.
pembangunan
Dengan
adanya
perkembangan yang cukup pesat Dusun Tajem
F. Keabsahan Data Peneliti dalam melakukan penlitian tentang
mengalami cukup perubahan dari segi ekonomi
budaya belajar masyarakat transisi menggunakan
maupun lingkungan, dengan masuknya pendatang
teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan
ke Dusun Tajem, banyaknya masyarakat yang
data yang diperoleh. Triangulasi dalam pengujian
membuka usaha kontrakan, berdagang dan lain
kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data
sebagainya. Dusun Tajem yang berada di daerah
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
transisi
berbagai waktu (Sugiyono, 2014:125). Dalam
melestarikan berbagai kegaiatan positif yang
penelitian ini menggunakan triangulansi sumber
didominasi oleh kegiatan keagamaan, seperti
dan teknik yaitu membandingkan data hasil
Pengajian Rutin ibu-ibu dan bapak-bapak, Seni
pengamatan dengan data hasil wawancara di
Sholawat Tari Badui yang masih ada sampai
lapangan.
sekarang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
memiliki
keunikan
yaitu
masih
Masyarakat Dusun Tajem merasa nyaman dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dusun
senang bertempat tinggal di daerah transisi
Tajem merupakan sebuah Dusun yang dapat
walaupun memang ada rasa waspada akan
disebut kampung, dikarenakan Dusun Tajem
pengaruh negatif dari perkembangan zaman
masih banyak persawahan, perkebunan tebu, sepi
namun hal tersebut dapat teratasi dengan cara
dan belum berkembang. Dusun Tajem dahulu
masyarakat menyesuaikan diri dan memiliki cara
terkenal dengan sebutan Kampung Santri atau
dalam menghadapi keadaan tersebut. Perasaan
Dusun Santri karena Dusun tersebut semua
masyarakat Dusun Tajem yang nyaman dan
warganya beragama Islam dan banyaknya kegiatan
senang
keagamaan
Dusun
merupakan penduduk asli Dusun Tajem yang
tersebut dari usia anak-anak hingga lansia.
sudah mulai terbiasa menghadapi kehidupan dan
Kegiatan-kegiatan tersebut seperti TPA, sholat
keadaan di Dusun Tajem yang saat ini mulai
berjamaah di Masjid maupun Musholla, mengaji
menjadi
setiap ba'da Maghrib, pengajian rutin bapak-bapak
perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif
maupun ibu-ibu, Seni sholawat hadroh, Seni
seseorang
yang
diselenggarakan
di
dikarenakan
daerah
masyarakat
transisi.
terhadap
mayoritas
Kenyamanan
lingkungannya.
dan
Manusia
Budaya Belajar Masyarakat ... (Kunnashihatul U) 55
menilai
kondisi
7
lingkungan.berdasarkan
pramuladi (pemuda-pemudi), lansia, kumpulan
rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui
rutin bapak-bapak, ibu-ibu dan pemuda/pemudi.
keenam indera melalui syaraf dan dicerna oleh
Selain itu, tiap bulan muharom ada santunan untuk
otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat
yatim piyatu, dhuafa, santunan per orangan tiap
tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga
bulan ramadhan. Kegiatan tersebut melibatkan
perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dan lain-lain
masyarakat sehingga masyarakat secara langsung
rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh
akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan
otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian
terjadinya interaksi sosial antar masyarakat yang
relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak.
akan membentuk kepedulian sosial maupun jiwa
Ketidaknyamanan di satu faktor dapat ditutupi
sosial masyarakat semakin erat dengan masyarakat
oleh
yang lainnya.
faktor
lain.
Satwiko
(2009)
dalam
repository.usu.ac.id
Berdasarkan penelitian masyarakat mengerti
Masyarakat Dusun Tajem memiliki cukup
tentang daerah transisi yang memiliki banyak
banyak kebiasaan belajar dalam kehidupan sosial.
keuntungan positif maupun banyaknya pengaruh
Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang
negatif. Alasan masyarakat bertempat tinggal di
bersosialisasi dengan masyarakat didapatkan dari
daerah transisi dikarenakan tempat tersebut adalah
orang tua, keluarga dan masyarakat sekitar.
tempat
Pengetahuan bagaimana bersosialisasi dengan
Masyarakat harus menyesuaikan diri dengan
warga maupun orang lain diberikan orang tua
keadaan lingkungan yang saat ini termasuk daerah
sejak dini. Asmidir Ilyas (2015) mengungkapkan
transisi.
dalam menjalankan fungsi sosialisasi-edukasi,
beradaptasi pada lingkungan di dapatkan dari
orangtua
orang tua
bertugas
memasyarakatkan
serta
asal
Cara
dan
tanah
kelahiran
masyarakat
lingkungan
masyarakat.
belajar
serta
dalam
mengikuti
menanamkan berbagai nilai, norma, pengetahuan,
perkembangan namun tetap dengan aturan agama.
dan keterampilan anak-anaknya dengan tujuan
Lingkungan Dusun Tajem berdasarkan hasil
agar anak-anaknya dapat hidup secara produktif
penelitian memiliki keunikan yaitu banyaknya
serta xmampu menyesuaikan diri secara
baik
kegiatan budaya belajar baik sosial maupun
dengan masyarakat sekitarnya. Selain keluarga,
keagamaan. Sehingga masyarakat menyesuaikan
lingkungan masyarakat juga memiliki peranan
diri dengan terus melestarikan kegiatan dan
dalam membentuk kehidupan sosial di masyarakat
budaya belajar yang ada. Bunnet (1976) dalam
Dusun
tersebut
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2009:
yang
265 menjelaskan, bahwa adaptasi adalah upaya
diselenggarakan masyarakat seperti posyandu,
menyesuaikan dalam arti ganda, yakni manusia
pkk, dasawisma, arisan RT/RW, nyinom atau
belajar
Tajem.
diantaranya
Beberapa
adalah
kegiatan
peran sosial
menyesuaikan
kehidupan
dengan
8
56 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
lingkungannya, atau sebaliknya manusia belajar agar lingkungan yang dihadapi dapat disesuaikan
A. KESIMPULAN Budaya belajar masyarakat transisi di Dusun
dengan keinginan dan tujuannya. Berdasarkan
Tajem dalam upaya sebagai
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
dasar kebutuhan hidup yaitu dengan kebiasaan dan
adaptasi
yaitu
pendidikan sosial melalui orang tua (keluarga) dan
menyesuaikan kehidupan dengan lingkungannya
masyarakat sekitar. Pada setiap aktifitas kehidupan
dan terus melestarikan budaya belajar.
sehari-hari baik di bagian kejiwaan dan sosial
masyarakat
Dusun
Tajem
pemenuhan syarat
Masyarakat Dusun Tajem adalah masyarakat
masyarakat belajar menggunakan model belajar
yang dapat dikatakan agamis. Dari banyaknya
melakukan. Proses terciptanya budaya belajar pada
budaya belajar di Dusun tersebut didominasi oleh
masyarakat Dusun Tajem ada dua faktor yang
kegiatan yang bersifat keagamaan menjadikan
berpengaruh didalamnya yaitu faktor internal
masyarakat terbentuk dari segi nilai maupun
berupa belajar dengan melakukan dari masyarakat
perilaku yang baik, positif. Perilaku masyarakat
dalam belajar, pengalaman dan kebiasaan yang
yang dapat dilihat yaitu perilaku santun, agamis.
dialaminya secara langsung. Sedangkan faktor
Selain itu nilai baik seperti moral masyarakat juga
eksternal yaitu adanya suatu interaksi dari luar
baik, hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan
dengan masyarakat dan peran pemerintah dalam
masyarakat dalam kesehariannya yaitu melakukan
kehidupan masyarakat di Dusun Tajem. Budaya
aktifitas yang didominasi oleh kegiatan pengajian,
belajar yang ada di masyarakat membentuk suatu
sholawat dan kegiatan sosial. Dusun Tajem juga
kebudayaan yang berlaku di dalam kehidupan
terkenal
masyarakat. Hal tersebut diantaranya perilaku
dengan
sebutan
Desa
Santri
atau
Kampung Santri karena masyarakatnya yang
masyarakat
agamis serta kegiatan-kegiatan yang ada di Dusun
bertempat tinggal di daerah transisi dengan
Tajem hampir setiap hari ada pengajian rutin yang
banyaknya kegiatan yang bersifat religi, kegiatan
dilaksanakan oleh warga Dusun Tajem. Untuk
sosial
artefak di Dusun Tajem yang dapat terlihat yaitu
masyarakat
ditempel stiker GEMMAR (Gerakan Masyarakat
dasawisma,
Mengaji dan Belajar) disetiap rumah warga untuk
pramuladi (pemuda-pemudi), lansia, kumpulan
mengingatkan agar mengaji dan belajar setelah
rutin bapak-bapak, ibu-ibu dan pemuda/pemudi.
sholat Maghrib bersama dengan keluarga di
Selain itu, tiap bulan muharom ada santunan untuk
rumah. Artefak tersebut cukup menandakan bahwa
yatim piyatu, dhuafa, santunan per orangan tiap
masyarakat Dusun Tajem menjunjung nilai-nilai
bulan ramadhan yang bertujuan untuk saling
positif, terutama budaya yang bersifat keagamaan.
peduli, berbagi untuk membantu masyarakat
KESIMPULAN DAN SARAN
yang
tetap
tenang
yang berlangsung dan diantaranya arisan
dan
terlaksana
posyandu,
RT/RW,
senang
nyinom
di pkk, atau
Budaya Belajar Masyarakat ... (Kunnashihatul U) 57
dalam melangsungkan hidup bermasyarakat serta
kehidupan
menjalin kebersamaan.
semakin baik dan harmonis.
Usaha
masyarakat
untuk
menghadapi
sosial
masyarakat
Dusun
9
Tajem
Saran kedua yaitu untuk pihak pemerintah
kehidupan sebagai masyarakat yang bertempat
khususnya
tinggal
dengan
menjadikan Dusun Tajem sebagai Dusun Wisata
menyesuaikan kehidupan dengan lingkungan.
"Kampung Santri" yang dapat menjadi Dusun
Penyesuaian tersebut ialah dengan mengikuti
percontohan di bidang religi atau kesenian.
perkembangan zaman dengan tetap melestarikan
DAFTAR PUSTAKA
budaya, belajar agama dan regenerasi. Budaya
Arif
di
daerah
transisi
adalah
belajar dan usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri sebagai masyarakat yang bertempat tinggal di daerah transisi menghasilkan nilai rohani, sosial, perilaku masyarakat yang agamis, santun, baik dan artefak yang nampak yaitu adanya masjid, musholla,
gapura,
gardu,
stiker
GEMMAR
(Gerakan Masyarakat Mengaji dan Belajar) dan slogan B. SARAN Saran
pertama
untuk
bidang
kegiatan
keagamaam khususnya kesenian sholawat badui AL-HUDA
di
Dusun
Tajem
yang
telah
dikukuhkan oleh Dinas Pariwisata Sleman dapat lebih
ditingkatkan
dan
terus
dipertahankan
sehingga dapat terus berkembang menjadi Dusun yang
memiliki
identitas
tersendiri
serta
melestarikan budaya Islam. Kegiatan sosial yang ada
di
masyarakat
dasawisma,
arisan
seperti RT/RW,
posyandu,
pkk,
nyinom
atau
pramuladi (pemuda-pemudi), lansia, kumpulan rutin bapak-bapak, ibu-ibu dan pemuda/pemudi. Selain itu, tiap bulan muharom ada santunan untuk yatim piyatu, dhuafa, santunan per orangan tiap bulan ramadhan agar terus dipertahankan supaya
Dinas
Pariwisata
Sleman
dapat
Rohman. (2013). Memahami Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Asmidir Ilyas. (2015). Peranan Keluarga Dalam Menghadapi Perubahan Sosial. Diunduh 1` dari http://www.academia.edu/7176903/PERAN AN_KELUARGA_DALAM_MENGHADA PIPERUBAHAN_SOSIAL J.B Banawiratma SJ. (1991). Iman, Pendidikan dan Perubahan Sosial.----: Pustaka Teologi. Diunduh dari https://books.google.co.id/books?id=CbixEU 2aYzEC&pg=PA47&dq=masyarakat+transis i&hl=en&sa=X&ved=0CFIQ6AEwCWoVC hMI2r20d-ixwIVw6WUCh2bdQ5#v=onepage&q=masyarakat%20transisi&f =false Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (2015). UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diunduh dari http://www.komnasham.go.id/instrumenham-nasional/uu-no-20-tahun-2003-tentangsistem-pendidikan-nasional pada tanggal 13 Agustus 2015 jam 10.55 WIB Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. (2009). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan I: Ilmu Pendidikan Teoritis. PT. Imperial Bhakti Utama. Satwiko. (2009). Teori Kenyamanan. Diunduh dari repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41 143/4/Chapter%20II.pdf Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D., Bandung: Alfabeta Wikipedia. (2015). Daerah Istimewa Yogyakarta. Diunduh dari
58 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istime wa_Yogyakarta ________. (2015). Kabupaten Sleman. Diunduh dari
10 https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sle man ________. (2015). Maguwoharjo Depok Sleman https://id.wikipedia.org/wiki/Maguwoharjo,_ Depok,_Sleman