BRILLY EL-RASHEED Leader Thaybah Pubsliher
KHAZANAH PERADABAN
SAINS ISLAM Columbus Kecolongan Pakar Farmasi Muslim Muslim, Peletak Dasar Mesin Komputer
THAYBAH PUBLISHER www.thaybah.or.id
0
COLUMBUS KECOLONGAN
A
yo jawab, siapa penemu benua Amrik (Amerika)? Yakin dech, kamu bakal jawab Christopher Columbus. Eh, sobat muda, ternyata nggak bener kalo dikatakan Columbus itu penemu benua Amerika lho. Banyak riset para pakar yang menyimpulkan kalo orang Muslim Spanyol, Afrika Barat, dan Afrika Utara lah yang pertama kali datang ke Amerika. Dan mereka menjejakkan kakinya di “Negeri yang Tak Dikenal” paling nggak 5 abad sebelum Columbus. Bukti-bukti kedatangan muslim di Amerika sebelum Christopher Columbus dan kawan-kawannya sangat banyak, mulai catatan sejarah, dokumen kerajaan, peninggalan bangunan, peninggalan kebudayaan, pranata hukum dan sosial, nama-nama kota, hingga ukiran batu. Banyak kan? Cuma gara-gara peradaban dunia berada dalam cengkraman orang-orang yang sirik sama Islam, fakta ini jadi terkubur. Ditambah lagi, sebagian umat Islam lebih percaya sama orang-orang yang kebarat-baratan. Padahal udah jelas-jelas Allah bilang, artinya, "Wahai orangorang yang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasiq (ahli maksiat) membawa berita, maka periksalah terlebih dahulu..." [AlQur`an surah Al-Hujurat (49) ayat no. 6] Berita dari orang yang nggak shalih aja musti dicek and ricek dulu, apatah lagi berita dari orang yang jelas-jelas benci sama umat Islam. Tentu lebih harus dicek lagi kebenarannya. Jangan langsung percaya.
Muslim, Sang Pelopor
1
Catatan paling awal adalah sebuah kitab bertajuk Muruj AdzDzahab wa Ma'ad Al-Jauhar atau dalam bahasa Inggrisnya The Meadows of Gold and Quarries of Jewels. Ditulis pada tahun 947 M oleh sejarawan dan geografer muslim, Abu Al-Hasan 'Ali bin AlHusain Al-Mas'udi (871-957M). Di buku tersebut (vol. I p. 1385) ia mengemukakan bahwa pada saat pemerintahan Khalifah 'Abdullah bin Muhammad (888-912M) di Andalusia, seorang penjelajah Muslim, Khasykhasy bin Sa'id bin Aswad dari Cordova (Qurthuba`), Spanyol, berlayar dari Delba (Palos) pada 889 M. Ia melintasi 'samudera yang gelap dan berkabut', sebutan orang Arab untuk Atlantik, dan mencapai sebuah 'daratan tak dikenal' (al-ardh almajhul), sebutan Al-Mas'udi pada peta dunia yang dibuatnya antara 896-956M, untuk sebuah daratan yang diidentifikasi sebagai Amerika. Masih di buku yang sama, Al-Mas'udi menuturkan, “Besar rasa ingin tahu kami tentang 'samudera berkabut', sebagaimana yang telah kami sebutkan secara detil dalam Akhbar Az-Zaman, berdasar apa yang kami lihat di sana, para petualang yang memasukinya mempertaruhkan nyawa mereka. Beberapa kembali dengan selamat, yang lainnya binasa dalam usahanya. Maka ada seorang penduduk Cordova, Khashkhash namanya, membentuk sekelompok pemuda, teman-teman dari kotanya, dan pergi berlayar di lautan itu. Setelah waktu yang lama, ia kembali dengan harta rampasan yang banyak. Setiap orang Spanyol pasti tahu cerita ini.” Asy-Syarif Muhammad Al-Idrisi (1099-1166M), geografer muslim kenamaan, menulis dalam bukunya yang terkenal, Nuzhah Al-Musytaq fi Ikhtiraq Al-Afaq (Ekskursi Orang yang Rindu Mengarungi Ufuk), "Pemimpin Muslim, 'Ali bin Yusuf bin Tashfin, mengirimkan admiralnya, Ahmad bin 'Umar, yang dikenal dengan julukan Raqsh Al-Auzz, untuk menyerang sebuah pulau di Atlantik, tapi ia mati sebelum melakukannya.... Di lautan kabut itu (Atlantik maksudnye—pen) tak diketahui apa yang ada di sana. Tak seorang pun punya ilmu tentang ini, karena ia begitu sukar dijelajahi.... Di
2
sana ada banyak kepulauan, beberapa dihumi, yang lain terendam air. Tidak ada pelaut yang menjelajahinya kecuali hanya berlayar di pinggiran pantainya...." Al-Idrisi melanjutkan, "Adalah sekelompok petualang yang dikenal dengan julukan Mugharrarin (orang-orang yang tergoda) dari Lisbon (wilayah Portugis—pen) yang menembus lautan kabut itu, ingin mengetahui apa yang ada di sana dan dimana lautan itu berakhir.... Setelah berlayar lebih dari 12 hari, mereka menemukan sebuah pulau yang disinyalir dihuni manusia, di sana ada ladangladang. Mereka berlayar ke arah pulau itu untuk melihat isinya. Tiba-tiba, teriakan-teriakan mengelilingi mereka. Penduduk setempat menangkap mereka, dan membawa mereka ke sebuah desa kecil yang kondisinya mengenaskan di pantai itu. Di sana mereka mendarat. Para petualang itu melihat orang-orang berkulit merah, rambut di tubuh mereka lurus, dan mereka berbadan tinggi. Wanita-wanita mereka cantik luar biasa.... Para pelaut itu dikurung selama tiga hari. Pada hari keempat seseorang datang kepada mereka. Ia berbicara dengan bahasa Arab. Ia bertanya kepada mereka, siapa mereka dan untuk apa mereka datang. Mereka memberikan informasi seperlunya. Penanya menjanjikan bahwa semuanya akan baik-baik saja, dan bilang kepada mereka, bahwa ia adalah penerjemah raja. Hari berikutnya, mereka dibawa ke hadapan raja, yang bertanya dengan pertanyaan yang sama dan dijawab yang sama pula.... Mereka kemudian kembali ke penjara dan tinggal di sana sampai angin dingin dari barat bertiup. Lalu penduduk pribumi menyiapkan sebuah perahu, menutup mata para petualang ini dan berlayar untuk beberapa waktu. Ada kemungkinan para pelaut malang tersebut berlayar selama tiga hari. Lalu mereka mendarat dan meletakkan pelaut-pelaut itu dengan tangan terikat di punggung, kemudian meninggalkan mereka di pantai." Ternyata mereka disinggahkan di Maroko. Kemungkinan Mugharrarin ini telah mencapai salah satu kepulauan dari kepulauan Canary.
3
Pelayaran melintasi Samudera Atlantik dari Maroko dicatat oleh Asy-Syaikh Zainuddin 'Ali bin Fadhl Al-Mazandarani. Kapalnya berangkat dari pelabutahn Tarfay di Maroko pada masa Sultan Abu Yacob Sidi Youssef (1286-1307M), penguasa keenam kekhalifahan Marinid. Rombongan ekspedisi ini mendarat di Pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291 M. Menurut Dr Youssef Mroueh, catatan perjalanan pelaut Maroko ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam di era sesudahnya. Sejarawan Syihabuddin Abu Al-'Abbas Ahmad bin Fadhl Al'Umari (1300-1384M) menulis catatan eksplorasi geografi ke Atlantik hingga di benua Amerika dari Kerajaan Mali, Afrika Barat, yang berikbukota di Timbuktu, dalam bukunya, Masalik Al-Abshar fi Mamalik Al-Amsar. Waktu perjalanan haji ke Makkah pada 1324 M, Sultan Mansa Kankan Musa bin Amir Hajib (berkuasa:1312-1337M) ditanya di istana raja Mamluk, Nashiruddin Muhammad III, bagaimana ia bisa menjadi Sultan Kerajaan Mali. Lalu ia bercerita bahwa kakaknya, Sultan Abu Bakar II (berkuasa:1285-1312M) mengutus 2 ekspedisi ke Samudera Atlantik. Ketika dilakukan ekspedisi kedua 1311 M, Abu Bakar II tidak kembali ke Timbuktu, Mansa Musa lah yang berkuasa. Berikut cerita lengkapnya. "Penguasa sebelumku tidak percaya bahwa mustahil mencapai ujung samudera yang mengelilingi bumi (yaitu Atlantik). Ia ingin mencapai ujungnya dan berambisi mewujudkan rencana ini. Maka ia mempersiapkan 200 kapal penuh diisi orang, dan lainnya diisi emas, ait , dan bekal yang cukup untuk beberapa tahun. Ia memerintahkan kembali sebelum mereka mencapai ujung lain samudera itu, atau sampai mereka kehabisan perbekalan mereka. Maka mereka memulai ekpedisi. Mereka hilang dalam waktu yang lama, dan akhirnya, hanya satu kapal kembali. Saat ditanya, sang kapten menjawab, 'Ya, pangeran, kami berlayar dalam waktu yang lama, sampai kami melihat di tengah samudera ada sebuah sungai besar yang mengalir deras. Kapalku berada di urutan terakhir, lainnya ada di depan. Mereka semua tercebur di pusaran air yang
4
besar dan tak pernah keluar. Aku berlayar kembali menghindari arus itu.' Diidentifikasi pusaran air besar yang nelen ratusan kapal tersebut adalah The Bermuda Triangle yang terletak di sebelah barat Samudera Atlantik, sebelah tenggara wilayah Miami, Florida, AS, yang luasnya kira-kira 1,2 juta kilometer persegi. Cukup luas bukan? Masih dalam penuturan Mansa Musa, "Tapi Sultan nggak percaya kepadanya (kapten yang tersisa—pen). Sultan memerintahkan 2000 kapal lagi (Allahu Akbar—pen) buat dirinya dan tentaranya, dan 1000 kapal lagi untuk air dan perbekalan. Maka ia menganugerahiku tahta ini untukku selama ia berekspedisi bersama tentaranya. Ia tidak pernah kembali, tidak juga ada tandatanda kehidupan darinya." Ooouwh, malang sekali. Apa mungkin Sultan Abu Bakar III, yang merupakan penguasa Afrika Barat, dan bala tentaranya dalam ekspedisi itu ketelen Segitiga Bermuda sama seperti nasib tentaratentaranya sebelumnya? Atau dia nemuin daratan baru terus dia ngebikin kerajaan baru? Wallahu A'lam. Ada yang tahu? Ada yang menduga sungai/pusaran air yang menenggelamkan ekspedisi pertama Sultan Abu Bakar II itu adalah Amazon. Sedangkan ekspedisi kedua lah yang diduga berhasil mendaratkan beberapa orang Afrika di benua Amerika, sebelum Columbus. Soalnya, pas Columbus ke sana, Om Mbus eh Columbus ngelihat ada suku berkulit hitam yang berperang dengan suku Indian. Mungkin sekali kan, mereka itu orang-orang Muslim Mali ini, mencapai Brazil, titik terdekat benua Amerika dari Afrika Barat. O y, kelewatan. Sultan Abu Bakar II ini juga menyusuri sungai Mississipi untuk mencapai pedalaman Amerika Tengah dan Utara antara tahun 1309 sampai 1312 M.
5
Selama di benua baru ini, para ekplorer masih obral-obrol pake bahasa Arab sama penduduk setempat. Dua abad kemudian, tepatnya tahun 1513 M, penemuan benua Amrik ini diabadikan dalam peta berwarna yang disebut Piri Re'isi. Peta ini dipersembahkan kepada Khalifah Ottoman, Sultan Selim I, tahun 1517 di Turki. Peta ini berisi informasi akurat tentang belahan bumi bagian barat, Amsel, benua Antartika, and penggambaran pesisir Brazil yang detail-tail-tail. Widiiih, lengkap banget kan? Padahal waktu itu ngga ada alat pencitraan atau satelit buat neropong seluruh bumi.
Bangsa Barat pun Mengakui Bangsa Barat seolah terpaksa harus mengakui emang bener bukan Columbus yang pertama kali nemuin Amerika. Mereka nggak bisa lagi nyembunyiin fakta-fakta sejarah yang selama ini ditutuptutupi oleh mereka yang sinis sama kehebatan umat Islam. Dr Youssef Mroueh, dari Preparation Commitee for International Festivals to Celebrate The Millenium of The Muslims Arrival to The Americas, menulis essay berjudul Precolumbian Muslims in America tahun 1996. Beliau menungkapkan, "Sejumlah fakta menunjukkan bahwa muslim Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurangkurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad X, ketika pemerintahan Khalifah Umayyah, 'Abdurrahman III (929961M), komunitas muslim yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra (Palos), Spanyol, menembus 'Samudra yang Gelap dan Berkabut'… Mereka inilah imigran mulism gelombang pertama di Amerika." Menurut Dr Yousef Mreouh, sekarang saja terdapat 565 nama tempat di Amerika Utara, baik di negara bagian, kota, sungai, gunung, danau, dan desa yang diambil dari nama Islami atau akar kata bahasa Arab. 484 di Amerika Serikat dan sisanya, 81 di Canada.
6
Dr A Zahour bahkan menegaskan bahwa nama negara bagian seperti Alabama sebenarnya berasal dari kata Allah-bamya, dan juga nama negara Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah, serta Tennesse dari kata Tanasuh. Mreouh menuliskan pula beberapa nama yang dicatatnya malah merupakan nama kota suci umat Islam, semisal Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennesse, Medina di Texas yang jumlah penduduknya mencapai 26.000, Medina dan Arva' di Ontario Canada, Mona di Utah, Mohamet (Muhammad) di Illionis. Mreouh juga menulis, berdasarkan catatan pakar sejarah, Abu Bakr bin 'Umar Al-Ghutiyya, pada masa pemerintahan Hisyam II (976-1009M) di Andalusia, penjelajah Granada, Ibn Farrukh meninggalkan pelabuhan Kadesh, Februari 999 M. Ibn Farrukh melintasi Lautan Atlantik, mendarat di Gando, kepulauan Canary dan berkunjung pada Raja Guanariga. Ia melanjutkan pelayaran ke barat, melihat dua pulau dan menamainya Capraria dan Pluitana. Ia kembali ke Andalusia Mei 999 M. Loe Weinner, pakar sejarah dari Harvard University, dalam bukunya Africa and The Discovery of America tahun 1920 menulis, "Columbus telah mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar seluas Karibia, Amerika Tengah dan Utara, termasuk Canada. Mereka berdagang dan telah melakukan asimilasi perkawinan dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin." Dari kandang yang sama, upps kok kayang hewan aja, Dr Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa berkebangsaan Selandia Baru, mengemukakan dalam bukunya, Saga America (New York, 1980) bahwa fakta-fakta ilmiah telah menunjukkan bahwa berabad-abad sebelum Columbus, telah bermukim kaum Muslim di Benua Baru dari Afrika Utara dan Barat.
7
Fell mendapatkan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, diagram, dan beberapa ilustrasi pada bebatuan untuk keperluan pendidikan yang ditulis dalam bahasa Arab Kufik, Afrika Utara. Ini membuktikan adanya sekolah-sekolah Islam. Penemuan ini berada di barat Amerika seperti di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, dan Hickison Summit Pass (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbers Valley (New Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah ini diperkirakan difungsikan dalam tahun-tahun 700-800. keterangan yang sama juga ditulis oleh Donald Gyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Santa Barbara, 1989). Tak heran pula, kalo bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain punya beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab. Dr. Barry Fell juga nemuin beberapa kaligrafi Arab Islami di negara bagian Inyo dan California. Salah satunya bertuliskan "Yesus bin Maria" yang berarti "Isa anak Maria". Kaligrafi ini pastinya berasal dari ajaran Islam dimana Cuma ngakuin Isa sebagai anak manusia bukan anak Tuhan. Fell percaya bahwa usia kaligrafi ini beberapa abad lebih tua dari usia negara Amerika Serikat. Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya Unexpected Faces in Ancient America (1975) dan Ivan Van Sertima dengan They Came Before Columbus (1976) mengungkapkan keberadaan orang-orang Islam di Amerika Tengah sebelum Columbus. Pernyataan ini didukung essay P.V. Ramos tentang keberadaan Muhammedans di Karibia yang dijumpai Columbus. Gavin Menzies, seorang bekas pelaut menerbitkan hasil penelusurannya, ia menemukan adanya peta empat buah pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditanda tangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau di peta
8
ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzies juga mengemukakan bahwa Laksamana Cheng Ho, seorang Laksamana Cina Muslim, telah mendarat di Amerika tahun 1421, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam udah tinggal di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di Amerika, paling nggak setengah abad sebelum Columbus lahir. Bukti berupa ukiran kayu mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 M dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata-ta-ta-ta, memiliki kemiripan dengan orang Mesir. Satu lagi ni, terkait orang-orang Mali, H.T. Wilkins dalam Mistery of Ancient South America dan Clyde Ahmad Winters dalam Islam in Early North and South America menulis bahwa antropologis telah membuktikan bahwa orang-orang Mandinka di bawah perintah Sultan Mansa Musa mengeksplorasi banyak daerah di Amerika Utara lewat Mississippi, dan sungai lainnya. Di Flour Corners, Arizona, tulisan-tulisan (prasasti) memperlihatkan bahwa orang-orang Mali ini bahkan membawa gajah dari Afrika ke Amerika. Bahkan Columbus sendiri pun mengakui bukan dia yang pertama kali menjejakkan kakinya di Amerika. Columbus menulis bahwa pada 21 Oktober 1492, ketika ia berlayar dekat Gibara bagian tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan masjid di atas puncak bukit yang indah. Reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta tulisan ayat-ayat Al-Qur`an sudah ada diberbagai tempat seperti Cuba, Mexico, Texas, dan Nevada. Ketika mendarat di kepulauan Bahama, pada 12 Oktober 1492, tepatnya di San Salvador yang oleh penduduk setempat sudah dinamai Guanahani. Columbus mengatakan, penduduk asli di situ friendly banget dan suka menolong. Emang betul kan gitu akhlak seorang muslim.
9
Nama Guanahani berasal dari bahasa Mandika, yang merupakan dua kata turunan dari bahasa Arab, Guana dan Hani. Guana, yang sampe hari ni masih banyak dipakai sebagai nama di kawasan Amerika Tengah, Selatan, dan Utara berasal dari kata Ikhwana, saudara dalam bahasa Arab. Maka Guanahani artinya Hani bersaudara. Namun secara zhalim, Columbus menamakan Guanahani dengan San Salvador dan merampas kepemilikan pulau ini atas nama kerajaan Spanyol. Columbus dan para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu mengarungi Samudera Atlantik dalam jarak kurang lebih 2400 Km, adalah atas bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang diciptakan oleh pedagang-pedagang Muslim, termasuk buku Akhbar Az-Zaman karya Abu Al-Hasan 'Ali Al-Mas'udi (871957M). Lagi-lagi fakta tersembunyi. Seperti diungkap oleh John Boyd Tracher dalam Christoper Columbus (1950), Columbus dalam ekspedisi pertamanya mengarungi transatlantik tersebut dibantu oleh dua orang nahkoda Muslim. Keduanya adalah dua bersaudara, Martin Alonso Pinzon yang menahkodai kapal Pinta, dan Vicente Tanez Pinzon yang menahkodai kapal Nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir seluk-beluk Atlantik membantu Columbus dalam organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan perlengkapan kapal Santa Maria. Pinzon bersaudara ini masih punya ikatan kekerabatan sama Abu Zayan Muhammad III, seorang sultan Maroko dari dinasti Marinid (1196-19465M). Terakhir bukti yang mungkin tidak begitu kita sadari namun gampang sekali didapat, yaitu peta. Coba kamu buka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally, terus kamu cermati namanama tempatnya. Hampir semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak umat Islam sebelum Columbus. Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan Alhambra, teluk El Morro dan Alamitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla,
10
Aladdin, Albany, Alameda, Alomar, Almar, Alva, Azure, Amber, alCazar, al-Mansor, dan La Habra. Terus, di bagian tengah Amerika, dari selatan sampai Illionis terdapat nama-nama kota seperti Albany, Andalusia, Attalla, Tullahoma, dan Lebanon. Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di Karibia (dari kata Qaribiyyah) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba`) dengan ibukotanya La-Habana (Havana). Juga ada pulau Grenada, Barbados, Bahama, dan Nassau. Di Amsel ada kota seperti Cordoba di Argentina, Bahia di Brazil dan Argentina, al-Cantara di Brazil. Terus-terus, ada pegunungan Appalachian (Apala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka di pantai barat. Kota besar di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash bernama apa? Nggak tahu? Masih lihat peta kan? Toledo namanya. Nama Toledo itu adalah nama salah satu universitas Islam yang masih berjaya di Andalusia, Spanyol. Ternyata Spanyol itu cukup mengagumkan ya waktu dikuasai sama umat Islam. Baru tahu? Makanya yang diinget dari Spanyol jangan gitarnya. Kalo ada cewek seksi aja langsung inget gitar Spanyol. Hihihi. Masih ada lagi. Udah capek baca? Yaa, kamu istirahat dulu dech. Minum air putih dulu atau senam peregangan kecil-kecilan. Atau buat yang mau makan monggo. Kalau udah balik lagi baca majalah kesayangan kamu ini yach. Beberapa nama suku Indian dan kepada sukunya juga berasal dari akar kata bahasa Arab contohnya, Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah, nama aslinya Sikwoya. Dia
11
terkenal soalnya dia lah yang nyiptain sillabel (Cherokee Syllabary) bagi orang Indian tahun 1821 diabadikan sebagai nama pohon Redwood tertinggi yang sekarang bisa dilihat di taman hutan lindung Fransisco.
huruf-huruf M. Namanya di California di utara San
Selama ini yang kita tahu tentang suku Indian kan selalu pake bulu-bulu burung warni-warna, eh eh kebalik, warna-warni, di kepalanya. Berbeda dengan Seqouyah, ia selalu pake sorban. Ketua suku lainnya juga pake tutup kepala gaya orang Arab-Islam. Mereka adalah Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi.
Kok Bisa Columbus? Sekarang percaya sama kabar dari muslim atau dari nonmuslim? Percaya mana Columbus atau umat Islam yang lebih dahulu? Seorang Muslim pasti lebih percaya sama berita-berita yang dibawa orang-orang Islam. Apalagi dalam masalah siapa penemu Amerika, bangsa Barat pun sudah mengakui bahwa Umat Islam lah yang mendahului Columbus menginjakkan kakinya di Amerika. Tapi mungkin di benak sobat muda tersisa satu pertanyaan, "Bagaimana bisa Columbus yang dipercaya sebagai penemu Amerika?" Perjalanan Columbus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah terjadinya pertarungan politik di Spanyol, atau tepatnya sehari setelah jatuhnya Granada yang merupakan benteng terakhir umat Islam di Andalusia (Spanyol). Dalam pertarungan politik itu, 300.000 orang Yahudi diusir dari Spanyol oleh Raja Ferdinand yang beragama Kristen. Fakta ini diutarakan oleh Henry Ford dalam bukunya The Complete International Jew. Kemudian dikisahkan bagaimana para juragan dan pedagang Yahudi mengumpulkan uang
12
untuk membiayai rombongan ekspedisi Columbus, yang juga dibantu dan berpenumpang orang-orang Yahudi. Pasca runtuhnya kekhalifahan Islam di Andalusia, terjadi pemaksaan besar-besaran terhadap orang Yahudi dan Islam untuk menganut Katholik yang disebut Spannish Inquisition. Pada tahun 1539, Raja Spanyol, Carlos V, mengeluarkan dekrit yang melarang penduduk keturunan Muslim berimigrasi ke benua yang di kemudian hari dinamai oleh Columbus dengan Amerika. Lalu, abis diratifikasi pada tahun 1543, dekrit itu memerintahkan pengusiran besar-besaran pada komunitas muslim yang bermukim di Amerika. Kala itu, benua Amerika adalah daerah jajahan Spanyol. Nah, berita "penemuan benua Amerika" pada 12 Oktober 1492, pertama kali dikirim Columbus kepada kawan-kawannya, orang-orang Yahudi di Spanyol. Terus, komunitas Yahudi memanfaatkan moment ini dengan cara memublikasikan pelayaran Columbus pada dunia untuk menciptakan legenda di dunia pelayaran. Selanjutnya, karena media massa dan publikasi dikuasai orang-orang Yahudi sejak jatuhnya kekhalifahan Islam di Andalusia, maka ketidak jujuran dalam menulis fakta sejarah dilakukan secara sistematis oleh mereka.
Jangan Terlena! Sekarang, sobat muda udah pada tahu kan fakta yang sebenarnya kayak gimana. Bukan Columbus penemu Amerika. Tapi umat Islam lah yang menemukannya pertama kali. Sayangnya hanya karena Media Informasi sekarang dikuasai orang-orang nonmuslim, fakta ini tertutupi. Namun, kita jangan terlena dengan fakta bahwa umat Islam hebat. Memang kita boleh bangga dan bersyukur atas prestasi umat Islam. Namun prestasi itu udah dulu. Udah lewat. Waktu terus
13
bergulir sobat. Kita jangan hanya bisa membangga-banggakan sejarah kita. Sejarah adalah sumber hikmah untuk bekal mengarungi masa depan. Maka sekarang kita ambil hikmah dari kehebatan umat Islam di masa lalu. Kita raih kejayaan umat Islam dan kita lindas umat selain kita agar kita bisa menjadikan paling tidak dua per tiga umat manusia menganut Islam. Lho kenapa kok ngga sekalian seluruh manusia yang ada? Soanya itu mustahil. Plus Allah Subhanahu wa Ta'ala juga udah bilang, artinya, "Dan tidak akan mungkin mayoritas manusia menjadi orang yang beriman, sekalipun kamu sangat menghendakinya." [Al-Qur`an surah Yusuf no.103]. Jadi, ya udah untung lah kalau bisa sampe dua per tiga penduduk bumi. Semoga Allah memudahkan kita menggapai citacita mulia. Amin. Semangat.
14
PAKAR FARMASI MUSLIM
S
obat, mungkin ada di antara kita mengira kalo muslim itu taunya ngga lebih dari seputar aqidah dan ibadah. Muslim itu manusia anti dunia, atau muslim itu orang yang di dalam masjid doank. Itu sama sekali tidak benar. Nyatanya, sejak zaman Rasulullah masih hidup, umat muslim udah pinter di bidang kedokteran. Terkenal para thabib (sebutan dokter dalam bahasa Arab) dari Makkah dan Madinah yang awalnya nonmuslim, setelah mendengar diutusnya Muhammad sebagai Rasul dan Nabi terakhir, mereka menjadi muslim sekaligus ahli pengobatan. Bahkan Rasulullah sendiri hebat banget mengobati. Contohnya aza yach, Rasulullah memerintahkan bersiwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi, memakan buah kurma, jintan hitam, madu, minyak zaitun, dan lain-lain. Para saintis membuktikan bahwa resep-resep kesehatan yang ditawarkan Nabi bener-bener tok cer. Namun kala itu, seperti kita ketahui, belum ada eksperimen ilmiah di bidang farmasi. Ilmu farmasi ngga banyak diketahui selama beberapa abad sampai masa kejayaan umat Muslim tiba. Selama kurun waktu yang panjang itu, ilmu farmasi sebelas-dua belas sama kegiatan tukang jamu atau tukang bikin minyak wangi di zaman sekarang. Baru ketika nongol saintis-saintis Muslim di era kejayaan Islam, metodologi dan eksperimen ilmiah di bidang farmasi mulai berkembang pesat. Dari orang-orang Muslim lah, ilmu farmasi menjadi bidang ilmu tersendiri. Penasaran pengen tau siapa aja Muslim yang jadi pakar sekaligus pelopor ilmu farmasi? Pantengin terus tulisan ini. Diterangkan oleh Abu Al-Wafa` ‘Abdul Akhir, ahli farmasi di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, dalam makalahnya
15
mengenai sejarah farmasi yang dimuat di Majalah Al-Jami’ah AlIslamiyyah edisi Ramadhan 1398 H, bahwa masa kebangkitan ilmu farmasi dalam sejarah Islam sangat mengagumkan and patut diacungi empat jempol. Menurut beliau, perkembangan farmasi Islam terbagi dalam empat fase. Fase pertama, bermula dari kemajuan pesat ilmu kimia hasil kerja keras pakar kimia Muslim, Jabir bin Hayyan (720 M-815 M) yang tenar dengan nama Geber di Eropa. Bahkan, seperti ditulis Ibnu Khaldun dalam bukunya Tarikh Ibnu Khaldun I/695 Jabir bin Hayyan pernah dinobatkan sebagai ilmuwan terbesar di semua masa. Para ilmuwan mengakui kapabilitasnya di bidang ilmu kimia, sampai-sampai ilmu kimia dinamai ilmu Jabir. Hebat bukan sobat? Namun sayangnya, ilmu kimia tetep aja disebut ilmu kimia. Coba disebut ilmu Jabir, waaaw, orang-orang Barat bakal ciut nyalinya dan ngga bakal mentang-mentang ngerendahin kita. Lanjuuut. Usut punya usut, menurut catatan sejarah Jabir bin Hayyan adalah orang yang pertama kali menemukan asam belerang, natrium karbonat, pottasium karbonat, dan sepuh. BTW, udah pada tau kan rumus kimianya? Ayo dibuka lagi buku kimianya, jangan dijadiin bantal bobo’ aja. Zat-zat kimia ini sekarang sangat urgen, bahkan hampir menjadi salah satu dasar perkembangan peradaban abad 19 dan 20 di bidang kimia, farmasi, pertanian, dan industri. Ilmuwan yang terkenal sebagai sufí ini nemuin metodemetode baru dalam memajukan dan memilih pengobatan, melalui kristalisasi, isolasi, penyaringan, dan penguapan, dan lain-lain yang merupakan aktivitas vital dalam ilmu kimia dan farmasi. Jabir bin Hayyan nunjukin betapa urgennya eksperimen dan metodologi penelitian. Ini ia lakukan sebelum para ilmuwan Barat. Jabir pernah bilang kayak gini translasinya, “Di antara tugas orang yang bergelut di dunia kimia adalah bekerja dan melakukan
16
eksperimen ilmiah, sebab pengetahuan tidak akan didapat kecuali dengan itu.” Ilmuwan yang didapuk sebagai Bapak Kimia Modern ini adalah peletak dasar metode ilmiah untuk penelitian eksperimental. Ia juga nelorin banyak buku di bidang ilmu kimia dan farmasi. (Ayam kale bertelor?!?) Jabir telah menorehkan sederet karyanya kurang lebih dalam dua ratus (200) kitab. Sebanyak delapan puluh kitab yang ditulisnya mengkaji dan mengupas seluk-beluk ilmu kimia. Sebuah pencapaian yang terbilang amat prestisius. Sebanyak seratus dua belas (112) buku karya Jabir secara khusus ditulis untuk dipersembahkan kepada Barmakid, sang guru, yang juga pembantu atau wazir Khalifah Harun Ar- Rasyid. Buku-buku itu ditulis dalam bahasa Arab. Di antaranya, Sirr Al-Asrar (Rahasianya Rahasia), Al-Mawazin (Timbangan/Kesetimbangan), Al-Khawwash (Khasiat-Khasiat), etc. Udah banyak bukunya yang diterjemahin dalam berbagai bahasa di Eropa dan menjadi literatur referensi selama beberapa abad di banyak universitas di Eropa. Pada abad pertengahan, orang-orang Barat pada mulai nerjemahin karya-karya Jabir itu ke dalam bahasa Latin (Tabula Smaragdina). Dari ketujuh puluh kitab yang diterjemahkan itu, salah satu yang terkenal adalah Kitab Az-Zuhra yang diterjemahin jadi Book of Venus, serta Kitab Al-Ahjar yang dialihbahasakan jadi Book of Stones. Sebanyak 10 buku yang ditulis Jabir lainnya adalah kitab koreksi yang berisi klarifikasi mengenai pakar kimia Yunani seperti Pythagoras, Socrates, Plato dan Aristoteles. Sisanya, kitab yang ditulis Jabir merupakan buku-buku keseimbangan. Dalam buku kelompok ini, Jabir melahirkan teori yang begitu terkenal, yakni ‘teori keseimbangan alam.’ Risalah-risalah karya Jabir yang secara khusus membedah ilmu kimia antara lain’ Kitab Al-Kimya dan Kitab As-Sab’in. Kitab penting itu juga udah diterjemahin ke bahasa Latin di abad pertengahan. Kitab Al-Kimya jadi sangat populer di Barat sehabis
17
diterjemahin ke bahasa Inggris oleh Robert of Chester pada 1144 M. Al-Kimya versi alih bahasa berjudul The Book of Composition of Alchemy. Sedangkan, Kitab Al-Sab’in diterjemahin sama Gerard of Cremona. Beberapa karya Jabir lainnya juga dialihbahasakan oleh Berthelot ke dalam bahasa Inggris antara lain; Book of Kingdom, Book of the Balances, serta Book of Eastern Mercur. Buku karya Jabir lainnya juga mendapat perhatian dari ilmuwan Inggris bernama Richard Russel. Pada abad ke-17 M, Russel menerjemahkan buku yang ditulis Jabir ke dalam bahasa Inggris berjudul Sum of Perfection. Dalam buku itu, Russel memperkenalkan Jabir dengan nama Geber seorang pangeran Arab terkenal yang juga seorang filsuf. Sum of Perfection selama beberapa abad begitu populer dan berpengaruh. Buku itu telah mendorong terjadinya evolusi kimia modern. Begitu berpengaruhnya bukubuku karya Jabir di Eropa dan Barat umumnya telah dibuktikan dengan munculnya beberapa istilah teknis yang ditemukan dalam kamus kimia Barat dan menjadi kosa kata ilmia yang sebelumnya digunakan Jabir seperti istilah ‘alkali.’ Fase kedua, ilmu farmasi, kimia, dan medis berkembang melalui tangan Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi (864 M930 M) yang disebut sama orang-orang Bule dengan nama Rhazes. Maklum lah orang Barat tuch, lidahnya kaku, ngga bisa ngucapin bahasa Arab. Ar-Razi ahli banget di bidang medis, farmasi, dan kimia, sama kayak Jabir. Kepiawaiannya di bidang farmasi, kimia, dan medis diketahui khalayak lewat karya-karya tulisnya. Nah loch, buku lagi, buku lagi. Emang Muslim itu bookaholic abiz, tapi bukan bookist lho (bookist=ahli kitab yaitu Yahudi dan Nashrani). Ar-Razi ngehasilin karya yang lebih fantastis ketimbang Jabir bin Hayyan. Ar-Razi pernah nulis buku bertajuk Al-Hawi (Ensiklopedi). Tahu berapa tebal buku eniklopedi kedokteran ini? Siap-siap dengerin, jangan sampe jantungan. Satu, dua, tiga, yak…. Tebalnya sampai dua puluh
18
jilid besar. Waaaaaaaaaaa…….. spektakuleeer. Subhanallah. Bayangin dua puluh sobat. Buku ini adalah salah satu dari sembilan buku yang wajib dipelajari di Fakultas Kedokteran di Paris. Karya lainnya di bidang kedokteran yang berjudul Al-Judari wa Al-Hashbah (cacar dan Campak) adalah sebuah studi ilmiah mengagumkan karena merupakan yang pertama yang berhasil menbedakan diagnosa antara kedua penyakit ini. Buku ini telah dicetak 40 (empat puluh) kali dalam bahasa Inggris antara tahun 1494 hingga 1866. Buku ini juga merupakan salah satu dari sekian buku yang diterbitkan pertama kali oleh percetakan di dunia ini. Tak kalah hebat, Ar-Razi juga jadi penemu benang buat ngejahit luka yang terbuat dari kulit binatang, sebagaiamana ArRazi nemuin obat-obatan buat penyakit mata, dada, usus, dan saluran kencing. Dr. Fuat Sezgin, Pengarah dan Pengasas Institut Sejarah Sains Arab-Islam, Universiti Johann Wolfgang, Goethe, Frankfurt, Jerman, pernah bilang bahwa Ar-Razi adalah ilmuwan terkemuka yang menjadi penemu teknik jahit luka. “Ilmuwan kelahiran Iran tersebut tidak lebih ppuler dibandingkan dengan Ibnu Sina yang sebenarnya adalah muridnya. Tokoh ilmuwan Islam ini yang sebenarnya bernama Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi juga terkenal tidak tertandingi pada masanya di tahun 240 Hijriah/854 Masehi. Di dunia medis ia sangat pandai meramu, mengenali dan menemukan obat.” Dalam The Valuable Contribution of Al-Razi (Rhazes) to the History of Pharmacy, disebutkan bahwa kemoterapi pertama kali diperkenalkan Ar-Razi pada abad ke-10 M. Ar-Razi merupakan dokter yang pertama kali memperkenalkan penggunaan zat-zat kimia dan obat-obatan dalam pengobatan. Zat-zat kimia meliputi belerang, tembaga, merkuri dan garam arsenik, sal ammoniac, gold scoria, zat kapur, tanah liat, karang, mutiara, ter, aspal dan alkohol.
19
Kemoterapi adalah metode perawatan penyakit dengan menggunakan zat kimia. Dalam penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker. “Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi memperkenalkan metode-metode pengobatan saluran air kencing,” tutur Rafik Berjak dan Muzaffar Iqbal, dalam karyanya Ibn Sina-Al-Biruni correspondence, Islam & Science. Saat dokter lain berhadapan sama manajemen pengobatan dan perawatan batu ginjal, radang, infeksi, dan gangguan seksual, mereka merupakan pemula kemajuan pembedahan mendekati untuk perawatan kencing batu sebagai seperti masalah penile dan scrotal, menggunakan teknik yang masih digunakan oleh ahli fisika/dokter modern. “Mereka juga orang pertama yang menghasilkan obat penguji untuk perawatan berbagai penyakitsaluran kencing,” jelas Aldayel dalam karyanya Urology in Islamic Medicine. Ar-Razi membagi zat kimia ke dalam kategori mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton, pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek. Al-Razi mengarang kitab Sirr Al-Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warnawarni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, ngembangin penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar. Fase ketiga, ilmu medis dan kedokteran dikuasain para ilmuwan Muslim pada masa-masa kebangkitan Islam lewat studistudi ilmiah. Ilmuwan Muslim yang paling tenar di bidang ini adalah Ibnu Sina, seorang filosof yang mulanya demen banget sama kekufuran, juga pernah jadi anggota aliran sesat Qaramithah
20
Bathiniyyah, seperti ditulis Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam bukunya Ighatsah Al-Lahfan vol. II hal. 366, namun di akhir hayatnya ia bertaubat seperti tercatat dalam Tarikh Al-Islam vol. I hal. 3061, 3538. Avicenna, begitu orang Barat memanggilnya, sampai sekarang tenar sebagai ilmuwan Muslim terbesar di dunia. Seperti gurunya, Ar-Razi, Ibnu Sina juga nulis banyak banget buku-buku di bidang kedokteran. Al-Qanun atau dalam bahasa Inggrisnya The Canon, adalah salah satu karyanya yang jadi referensi bagi ilmu kedokteran dan farmasi di banyak negara di dunia yang banyak terjangkit penyakit, hingga awal abad ke delapan belas. Buku-buku Ibnu Sina mulai dialih-bahasain sejak awal abad ke dua belas, soalnya buku-bukunya jadi dasar pengajaran ilmu kedokteran dan farmasi di Spanyol, Perancis, Italia, hingga pertengahan awal abad kedelapan belas. Termasuk cukup lama yach. Terus, sezaman sama Ibnu Sina, ada Abu Raihan Muhammad Al-Biruni (973 M-1050 M) dari dataran Sind, yang juga rekan Ibnu Sina. Al-Biruni lebih hebat soalnya dia multitalent. Al-Biruni ahli dalam bidang astronomi, kedokteran, anatomi, geografi, geologi, dan farmasi. Al-Biruni tercatat udah nulis lebih dari 200 buku dari hasil pengamatan dan eksperimennya, yang setara dengan sebanyak 13 ribu lembar folio, melebihi jumlah lembaran tulisan Galileo dan Newton bila keduanya digabungkan. Para ahli sejarah menyebut masa keemasan ilmu pengetahuan saat itu sebagai “abad Al-Biruni”. Al-Biruni menghasilkan beragam karya original lainnya di bidang kartografi, botani, astronomi, fisika, matematika, sosiologi dan ilmu sejarah. Ragam penelitian Al-Biruni meliputi semua jenis ilmu yang ada saat itu. Sehingga banyak pakar sejarah nganggep dia ngga Cuma ilmuwan muslim terbesar di abad pertengahan, tetapi juga sebagai ilmuwan terbesar sepanjang masa.
21
Kembali ke farmasi, selain Ibnu Sina dan Al-Biruni di fase ketiga ini, ada Ibnu Al-Baithar, salah seorang pakar botani di Arab, menekuni studi lebih luas mengenai tanaman obat dan banyak bereksperimen dengan tanaman obat. Prof. Nil Sari, dari Universitas Istanbul, Cerrahpasha Medical School, dalam tulisannya berjudul Hindiba: A Drug for Cancer Treatment, menuturkan, pada abad ke12 M, ilmuwan Muslim bernama Ibnu Al-Baitar menemukan ramuan obat kanker atau tumor bernama “Hindiba”. Obat kanker warisan peradaban Islam itu dipatenkan oleh Prof. Nil Sari pada 1997. Fase keempat, para ilmuwan Muslm mulai memperluas studi mereka lewat perindustrian di bidang farmasi. Hasil akhir dari studi tersebut adalah ilmu tentang seni menyajikan obat-obatan. Seperti termaktub dalam Tarikh Al-Islam vol. I hal. 3886 dan AlWafi fi Al-Wafayat vol. I hal, 2758, salah satu dari mereka adalah Ath-Thabib Al-Adib Abu Marwan Abdul Malik bin Muhammad bin Marwan bin Zahr dari Sevilla bergelar Syaikh Al-Athibba’ yang menemukan alat penggerus obat jadi butiran-butiran yang mudah diminum. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Fase keempat ini merupakan fase kebangkitan Ilmuwan Muslim era kekhalifahan yang terakhir. Setelah fase ini, umat Islam, khususnya ilmuwan muslim ngalamin kemunduran drastis. Subhanallah, kita baru tau yach kalo ternyata umat Islam dulu itu lebih hebat ketimbang umat selain Islam. Kita pengen banget umat Islam balik kayak dulu lagi, hebat ilmu syar’i plus hebat ilmu dunia. Ok kita akuin sekarang kita kalah sama umat selain kita untuk beberapa permasalahan. Tapi sekarang ada indikasi kuat umat Islam bakalan menang and jaya lagi kayak dulu. Jangan pesimis gara-gara ngelihat beberapa abad silam kita diinjak-injak. Tapi pandanglah jauh ke depan dengan pandangan yang bercahaya, tempuhlah jalan kemenangan, kita pasti bisa, Allah bersama kita.
22
Satu lagi yang perlu diinget bener-bener dan digaris bawahi tebel-tebel, bahwa kita kagak bakalan bisa jaya seperti pendahulupendahulu kita sampai kita ikuti jejak-jejak mereka dalam mengaktualisasikan syariat Islam. Sebab Islam-lah titik tolak paling awal untuk meraih kesuksesan di akhirat dan di dunia.
23
MUSLIM, PELETAK DASAR MESIN KOMPUTER
K
omputer di masa sekarang sangatlah urgent. Seolah komputer adalah kebutuhan primer bagi para penulis. Komputer juga bisa menjadi sarana da'wah bil qalam. Kebanyakan orang yakin kalau penemu komputer adalah orang nonmuslim. Tapi sebenarnya peletak dasar prinsip mekanik komputer adalah orang Islam. Ngga percaya?
Sewaktu peradaban Islam menggenggam dunia, tepatnya di era kekhalifahan, para insinyur Muslim ternyata udah nguasai teknologi komputer. Yang pasti, teknologi yang dikembangin sama para ilmuwan muslim di zaman itu bukan komputer digital, melainkan komputer analog. Istilah komputer analog, menurut Wikipedia, digunakan untuk menggambarkan alat penghitung yang bekerja pada level analog lawan (dual) dari level digital. Komputer analog juga kerap didefinisikan sebagai komputer yang mengolah data berdasarkan sinyal yang bersifat kualitatif atau sinyal analog, untuk mengukur variabel-variabel, seperti voltase, kecepatan suara, resistansi udara, suhu, dan pengukuran gempa. Komputer ini biasanya digunakan untuk mempresentasikan suatu keadaan, seperti untuk temperatur, radar, dan intensitas cahaya. Sederet peralatan yang menggunakan prinsip komputer analog telah ditemukan para ilmuwan Islam. Alat-alat itu umumnya digunakan untuk beragam kegiatan ilmiah. Di zaman keemasannya, para astronom Muslim berhasil menemukan beragam jenis astrolabe. Peralatan astronomi itu digunakan untuk menjawab 1001
24
persoalan terkait astronomi, astrologi, horoskop, zodiak, navigasi, survei, penentuan waktu, arah kiblat, dan jadwal shalat. Menurut D De S Price (1984) dalam bukunya A History of Calculating Machines, Al-Biruni merupakan ilmuwan pertama yang menemukan alat astrolabe mekanik pertama untuk menentukan kalender bulan-matahari. Astrolabe yang menggunakan roda gigi itu ditemukan Al-Biruni pada tahun 1000 M. Tak lama kemudian, AlBiruni nemuin peralatan astronomi yang make’ prinsip komputer analog yang dikenal sebagai Planisphere, sebuah astrolabe peta bintang. Pada tahun 1015 M, komputer analog lainnya ditemukan ilmuwan Muslim di Spanyol Islam bernama Abu Ishaq Ibrahim AzZarqali. Arzachel, sebutan orang Barat untuk Az-Zarqali, berhasil menemukan Equatorium alat penghitung bintang. Peralatan komputer analog lainnya yang dikembangkan Az-Zarqali bernama Saphaea. Inilah astrolabe pertama universal latitude-independent. Astrolabe itu tak bergantung pada garis lintang pengamatnya dan bisa digunakan di manapun di seluruh dunia. Dua abad kemudian, insinyur Muslim terkemuka bernama Al-Jazari mampu menciptakan ‘jam istana’ (castle clock) sebuah jam astronomi. Jam yang ditemukan tahun 1206 M itu diyakini sebagai komputer analog pertama yang bisa diprogram. Jam astronomi buatan Al- Jazari itu mampu menampilkan zodiak, orbit matahari dan bulan serta bentuk-bentuk bulan sabit. Tidak hanya ketiga ilmuwan di atas, peralatan komputer analog lainnya berbentuk astrolabe juga ditemukan oleh Abu Bakar Isfahan pada 1235 M, berupa komputer kalender mekanik. Ilmuwan Muslim lainnya bernama As-Sijzi juga tercatat berhasil menemukan peralatan astronomi yang menggunakan prinsip kerja komputer analog. Alatnya bernama Zuraqi sebuah astrolabe heliosentris. Ibnu Samh astronom terkemuka di abad ke-11 M juga tercatat sebagai salah seorang penemu peralatan komputer analog berupa astrolabe
25
mekanik. Seabad kemudian, ilmuwan Muslim serba bisa legendaris bernama Sharaf Ad-Din At-Tusi menciptakan astrolabe linear. Al-Jazari (1136 M-1206 M) sang Bapak Teknik Modern, ilmuwan muslim legendaris dari Kashan, Iran, yang berhasil menemukan sederet peralatan teknologi yang sangat monumental di zamannya. Selain dikenal di dunia teknik modern sebagai ‘perintis robot’, Al-Jazari pun tercatat sebagai sarjana pertama yang menciptakan komputer analog yang bisa diprogram. Insinyur bernama lengkap Asy-Syaikh Ra`is Al-A'mal Badi' Az-Zaman Abu Al-'Izz bin Isma'il bin Ar-Razzaz Al-Jazari itu membuat komputer analog pertama yang bisa diprogram dalam bentuk Jam Istana. Sederet karya penting dalam bidang teknologi yang diciptakannya termuat dalam bukunya, Al-Jami' baina Al-'Ilm wa Al-'Amal An-Nafi' fi Sina'at Al-Hiya (Ikhtisar dan Panduan Membuat Berbagai Mesin Mekanik). Tercatat pula nama seorang Ilmuwan Muslim, Jamshid AlKashi yang sukses menciptakan Plate of Conjunctions sebuah alat hitung untuk menentukan waktu dan hari terjadinya konjungsi planet-planet. Selain itu, Al- Kashi pun juga menemukan komputer planet, The Plate of Zones. Yakni, sebuah komputer planet mekanik yang secara nyata mampu mecahin sederet kerumitan planet. Selain itu, alat ini juga dapat memprediksi posisi garis bujur matahari dan bulan secara tepat. The Plate of Zones juga dapat menentukan orbit planet-planet, garis lintang matahari, bulan dan planet-planet, serta orbit matahari. Al-Kashi tumbuh besar ketika Timur Lenk, penguasa Dinasti Timurid, menguasai tanah kelahirannya. Kemiskinan tak mampu mematahkan semangatnya untuk belajar. Matematika dan astronomi adalah dua bidang studi yang sangat menarik perhatian dan minatnya. Perekonomian di tanah kelahirannya mulai pulih ketika Dinasti Timurid dipimpin Shah Rukh. Sang pemimpin baru
26
itu ngedukung banget berkembangnya ekonomi, seni, dan ilmu pengetahuan. Di kota kelahirannya, Al-Kashi dengan serius mempelajari dan mengkaji astronomi. Tepat 1 Maret 1407 M, dia berhasil merampungkan penulisan risalah astronomi berjudul, Sullam AsSama. Tiga tahun setelahnya, ia kembali berhasil nyelesaiin penulisan buku Compendium of the Science of Astronomy. Semua penemuan itu membuktikan bahwa peradaban Islam merajai teknologi di era kejayaannya. Padahal, pada masa itu masyarakat Barat berada dalam keterbelakangan dan kebodohan. Tak dapat dimungkiri lagi, jika sains dan teknologi merupakan kontribusi paling besar dan monumental yang disumbangkan peradaban Islam kepada dunia modern. Pencapaian terpenting di pertengahan abad ke-15 M adalah terciptanya semangat eksperimental yang dikembangkan peradaban Muslim, ungkap Bapak Sejarah Sains, George Sarton, dalam bukunya, The Introduction to the History of Science. Oliver Joseph Lodge dalam The Pioneers of Science juga ngakui kehebatan peradaban Islam di masa keemasan. Menurut dia, peradaban Islam yang diwakili masyarakat Arab telah berhasil menghubungkan secara efektif antara sains modern dengan ilmu pengetahuan lama. Zaman kegelapan terjadi karena terjadinya jurang kesenjangan dalam sejarah sains Eropa. Menurut Lodge, sekitar seribu tahun ngga ada aktivitas sains, kecuali di peradaban Islam. Dalam The Reconstruction of Religious Thought in Islam, Muhammad Iqbal bilang, peradaban Islam yang berkembang di Arab berhasil mendorong berkembangnya sains dengan begitu pesat di saat Barat dikungkung kebodohan. Pada masa itu, umat Islam udah memperkenalkan metode eksperimental, observasi, dan pemikiran.
27
Orientalis asal Skotlandia, William Montgomery Watt pernah secara jujur mengatakan, bagaimana Barat sangat berhutang budi pada Islam, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Montgomery yang menyandang gelar "Emiritus Professor," gelar penghormatan tertinggi buat seorang ilmuwan, sangat tekun melakukan penelitiannya tentang Islam. Khususnya sejarah perkembembangan pengetahuan di dunia Islam. Montgomery secara jujur mengakui, perkembangan ilmu pengetahuan yang kini berkembang pesat di Barat dan Eropa, sesungguhnya sebagian besar telah banyak ditemukan kaum Muslim sebelumnya Dr. Fuat Sezgin, Pengarah dan Pengasas Institut Sejarah Sains Arab-Islam, Universiti Johann Wolfgang, Goethe, Frankfurt, Jerman, mengatakan bahwa kehebatan ilmuwan Islam ratusan abad silam adalah kehebatan yang tidak ternilai (karena saking hebatnya—pen). Pada abad kegemilangan Islam banyak orangorang Eropa yang belajar untuk menuntut ilmu di berbagai cabang pengetahuan dari para pakar Islam. Tetapi setelah zaman kegelapan datang, banyak pula hasil-hasil ilmuwan tersebut yang juga diselewengkan dan kemudian disebarluaskan dengan informasi yang salah secara meluas.
28
INVESTASI AKHIRAT Ingin membantu kontinuitas penerbitan E-Kitab gratis terbitan Thaybah Publisher? Silahkan kirimkan bantuan Anda berupa motivasi, kritik, dan saran ke
[email protected] atau ke E-mail masing-masing penulis. Silahkan pula kirimkan bantuan Anda berupa donasi / infaq ke alamat redaksi Thaybah Publisher: Komplek Pesantren Mahasiswa Thaybah, Perum Sukolilo Park Regency, Keputih Tegal Timur, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Atau langsung ke nomor rekening kami, Bank Muamalat Shar-E No. 920 09941 99 a.n Brilly Yudho Willianto. Setelah transfer, mohon kirim konfirmasi ke 081515526665 dengan format: Donasi Thaybah Publisher/Tanggal Donasi/Nominal Donasi/Nama Anda/Alamat. Contoh: Donasi Thaybah Publisher/10 Feb 2011/Rp 100.000/Muhammad/Jl. Arif Rahman Hakim No. 310, Sukolilo, Surabaya
29
E-KITAB TERBITAN THAYBAH PUBLISHER Aku Tak Tahu. By Brilly El-Rasheed Amal Nonmuslim Dicatat? By Brilly El-Rasheed Amal Setara Sedekah. By Brilly El-Rasheed Cerita Fiksi, Halal atau Haram? By Brilly El-Rasheed Di Balik Jeruji Bid’ah Hasanah. By Brilly El-Rasheed Ghadir Khum, Euforia Bid’ah. By Brilly El-Rasheed Harusnya Prestatif, Nyatanya? By Brilly El-Rasheed Kala Bencana Menimpa. By Brilly El-Rasheed Mengenang Ka’bah, Akankah? By Brilly El-Rasheed Meraih Derajat Syahid. By Brilly El-Rasheed Merayakan Tahun Baru. By Brilly El-Rasheed Pesona Qana’ah. By Brilly El-Rasheed Pilih Tafsir Salaf, Jangan Pilih Tafsir “Salad”. By Brilly El-Rasheed Prototip Aliran Sesat. By Brilly El-Rasheed Sanad, Kekayaan Intelektual Peradaban Islam. By Brilly El-Rasheed Sholat Berjama’ah adalah Syi’ar Islam. By Abu Zur’ah Eth-Thoybi Tragedi Kotak Amal Berthawaf. By Brilly El-Rasheed Trilogi Maqalah: Islam itu Mudah. By Brilly El-Rasheed
Insya Allah, THAYBAH PUBLISHER akan terus menerbitkan E-Kitab Islam berkualitas, bagi ummat, dan kejayaan Islam di muka bumi. Bergabunglah bersama kami dalam proyek dakwah ini, dengan memberikan bantuan donasi maupun motivasi, materi maupun immateri.
30