PERTEMUAN KE 4
7 Sept. ’44, Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang)
Janji Indonesia merdeka 24 Agust, ‘45
Realisasi, 29 Apr ’45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei ‘45
Ketua Ketua muda Ketua muda Anggota
: Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat : Ichibangase Yosio (anggota luar biasa, bgs Jepang) : R. Pandji Soeroso (merangkap tata usaha) : 60 orang, tidak termasuk ketua dan ketua muda
29 Mei '45, Usul Muhammad Yamin ( Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia )
Pidato: - Peri Kebangsaan - Peri Kemanusiaan 1 - Peri Ketuhanan - Peri Kerakyatan - Kesejahteraan Rakyat Tertulis: - Ketuhanan Yang Maha Esa - Kebangsaan Persatuan Indonesia 2 - Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradap - Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan - Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
31 Mei '45, Usul Soepomo Berdasar atas pemikiran integralistik yaitu : Struktur kerohanian bangsa Indonesia yang bercita-cita persatuan hidup, Persatuan kawulo dan gusti, persatuan antara dunia luar dan dunia batin, Antara makrokosmos dan mikrokosmos, antara rakyat dan pemimpin-pemimpinnya.
Negara bersatu dengan seluruh rakyatnya, yg mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam bidang apapun, kepala negara dan badan-badan pemerintahan lain harus bersifat Pemimpin yang sejati, petunjuk jalan ke arah cita-cita luhur yang diidam-idamkan oleh rakyat
Negara harus bersifat
“badan penyelenggara”, badan pencipta hukum yang timbul dari hati sanubari rakyat seluruhnya.
Dalam pengertian dan teori ini, negara tidak lain adalah seluruh masyarakat atau seluruh rakyat Indonesia sebagai persatuan yang Teratur dan tersusun.
1 Juni '45, Usul Soekarno Dasar Indonesia Merdeka Pancasila, 3
Tri-Sila,
Eka – Sila,
- Kebangsaan Indonesia - Internasionalisme atau Perikemanusiaan - Mufakat atau Demokrasi - Kesejahteraan Sosial - Ketuhanan yang berkebudayaan - sila 1 - sila 2 - sila 3 - sila 4
1. Sosio - Nasionalisme
- sila 5
3. Ketuhanan
2. Sosio - Demokrasi
“ Gotong – Royong “ Negara Gotong-Royong , berarti, Satu buat semua, Semua buat satu, semua buat semua
Panitia Sembilan Untuk menampung usulan2 pada sidang BPUPKI Dibentuk panitia kecil penyelidik usul-usul : 1. Ir. Soekarno, : Islam, seorang nasionalis 2. Drs. Mohammad Hatta, : Islam, seorang nasionalis demokrat 3. Mr. Alexander A. Maramis,: Kristen, seorang nasionalis 4. Abikusno Tjokrosujoso,
: Islam, seorang nasionalis-Islam
5. Abdul Kahar Muzakkir,
: Islam, seorang nasionalis-Islam
6. H. Agus Salim,
: Islam, seorang nasionalis-Islam
7. Mr. Achmad Soebardjo,
: Islam, seorang nasionalis
8. Wachid Hasyim,
: Islam, seorang nasionalis-Islam
9. Mr. Muhammad Yamin,
: Islam, seorang nasionalis
22 Juni 1945, Jakarta Charter atau Piagam Jakarta Didalam Piagam Jakarta, termuat Rumusan Pancasila sbb:
- Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya - Kemanusiaan yang adil dan beradap 4 - Persatuan Indonesia - Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan - Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rumusan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia
“ Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan Didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan Kebangsaan yang bebas, maka Rakyat Indonesia dengan ini Menyatakan kemerdekaannya”
10 Juli - 17 Juli '45, Sidang kedua BPUPKI (Masa penentuan perumusan dasar negara hasil kesepakatan Bersama), ditambah 6 orang anggota baru. Tgl 10 Juli, menerima Piagam Jakarta hasil dari panitia sembilan, Membentuk 3 kelompok panitia perancang hukum dasar : 1. Panitia Perancang Hukum Dasar Ketua : Soekarno, anggota 19 orang 2. Panitia Pembela Tanah Air Ketua : Abikoesno Tjokrosoejoso, anggota 23 Orang
3. Panitia Ekonomi dan Keuangan Ketua : Moh. Hatta, anggota 23 orang
Panitia Perancang Hukum Dasar membentuk panitia kecil Yang dipimpin oleh Soepomo, dgn anggota : Wongsonegoro, Soebardjo, A.A. Maramis, Singgih, A. Salim dan Soekiman Tgl 11 dan 13 Juli ’45 Berhasil menyusun Rancangan Hukum Dasar Tgl, 14 Juli ’45, Sidang lengkap BPUPKI, Mengesahkan Piagam Jakarta sbg, Rancangan Mukaddimah Hukum Dasar Tgl, 16 Juli ’45, Menerima seluruh Rancangan Hukum Dasar, yang memuat Piagam Jakarta sbg Mukaddimah. Isi lengkap : 1. Pernyataan Indonesia Merdeka 2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 3. Undang-Undang Dasar terdiri atas pasal-pasal End