ht
tp :
//s
er
an g
ka
b. b
ps .
go .id
BPS KABUPATEN SERANG
JL. Desa Kaserangan - Pengampelan No.7Ciruas, Telp/Faks: (0254) 282902 Serang 42182 Email :
[email protected], Website: serangkab.bps.go.id
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor17Tahun2003 tentang Keuangan
Negara
bahwa
Menteri/Pimpinan
Lembaga
sebagai
Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Pusat Statistik yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan
.g o
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
.id
keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran,Neraca, Laporan Operasi, Laporan
Penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang
ps
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
.b
Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
ab
dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan
gk
basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang
an
transparan, akurat dan akuntabel.
er
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
//s
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
p:
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara
ht t
pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Serang, 26 Juli 2016 Kepala,
(Ir. Indra Warman) NIP . 19631019 199003 1 001
i
DAFTAR ISI
Hal I
Daftar Isi
ii
Ringkasan
1
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
3
.id
Kata Pengantar
.g o
I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca
ps
III. Laporan Operasional
ab
gk
V. Catatan atas Laporan Keuangan
.b
IV. Laporan Perubahan Ekuitas
4
3
5
4
6 7 8 8
an
A. Penjelasan Umum
er
B. Penjelasan atas Pos-pos LaporanRealisasi Anggaran
22 27
//s
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca
p:
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
39 45
F. Pengungkapan Penting Lainnya
46
ht t
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
VI. Lampiran dan Daftar
ii
i Daftar
5
DAFTAR TABEL Hal : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran 30 Juni 2016 dan TA 2015
1
Tabel 2
: Ringkasan Neraca per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
2
Tabel 3
: Ringkasan Laporan Operasional per 30 Juni 2016
20
Tabel 4
: PenggolonganMasaManfaatKelompokAsetTetap
21
Tabel 5
: Rincian Estimasi danRealisasi Pendapatan
22
Tabel 6
: Perbandingan Realisasi PNBP Semester I TA 2016 dan Semester I TA 2015
22
Tabel 7
: Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Semester I TA 2015
23
Tabel 8
: Rincian Belanja Berdasarkan Program dan Jenis Belanja Semester 1 TA 2016
24
Tabel 9
: Perbandingan Realisasi Belanja Semester I TA 2016 dan Semester I TA 2015
24
Tabel 10
: Perbandingan Belanja Pegawai Semester I TA 2016 dan Semester I TA 2015
25
Tabel 11
: Perbandingan Belanja Barang Semester I TA 2016 dan Semester I TA 2015
26
Tabel 12
: Perbandingan RealisasiBelanja Modal Semester I TA 2016 dan Semester I TA 2015
Tabel 13
: Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
27
Tabel 14
: Rincian KasLainnya dan Setara Kas
28
Tabel 15
: Rincian Piutang Bukan Pajak
28
Tabel 16
: Rincian Bagian Lancar TP/TGR
29
Tabel 17
: Rincian Bagian lancar TPA
.g o
ps
.b
ab
gk
an
er
//s
p:
27
29
ht t
Tabel 18
.id
Tabel 1
: Rincian Belanja Bayar Dimuka
30
: Rincian Persediaan
30
Tabel 20
: Rincian PiutangTakTertagih Bagian LancarTagihanTuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
31
Tabel 21
: Rincian Penyisihan Tak Tertagih – Jangka Panjang
32
Tabel 22
: Rincian Saldo Tanah
32
Tabel 23
: Rincian Akumulasi Penyusutan AsetTetap
35
Tabel 24
: Rincian Aset Tak Berwujud
36
Tabel 25
: Rincian Akumulasi Penyusutan Aset lainnya
37
Tabel 26
: Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
38
Tabel 27
: Rincian Pendapatan Negra Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
39
Tabel 28
: Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
40
Tabel 29
: Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
40
Tabel 19
iii
Tabel 30
: Rincian Beban Jasa Tahun 2016 dan 2015
41
Tabel 31
: Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan Tahun 2015
41
Tabel 32
: Rincian beban perjalanan dinas Tahun 2016 dan 2015
42
Tabel 33
: Rincian beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat Tahun
42
2016 dan 2015 : Rincian beban penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
43
Tabel 35
: Rincian kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
44
ht t
p:
//s
er
an
gk
ab
.b
ps
.g o
.id
Tabel 34
iv
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Halaman
CatatanB.1
PendapatanNegaradanHibah
22
CatatanB.2
Belanja Negara
23
CatatanB.3
BelanjaPegawai
25
CatatanB.4
BelanjaBarang
26
CatatanB.5
Belanja Modal
26
NERACA Penjelasan Atas Pos-pos Neraca
.id
C.
Kas di Bendahara Pengeluaran
CatatanC.2
Kas di BendaharaPenerimaan
CatatanC.3
Kas Lainnya dan Setara Kas
CatatanC.4
Piutang Bukan Pajak
CatatanC.5
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
32 32 33 33
ab
.b
ps
.g o
CatatanC.1
27
Ganti Rugi (TP/TGR)
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Catatan C.8
Belanja dibayar di Muka
CatatanC.9
Persediaan
35
Catatan C.10
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
37
Catatan C.11
(TP/TGR) Tagihan Penjualan Angsuran
38
an
er
//s
p:
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka
ht t
Catatan C.12
gk
CatatanC.6
34
39
Catatan C.13
Panjang Tanah
40
Catatan C.14
Peralatan dan Mesin
40
Catatan C.15
Gedung dan Bangunan
33
Catatan C.16
Jalan dan Irigasi
34
Catatan C.14
Peralatan dan Mesin
40
Catatan C.15
Gedung dan Bangunan
33
Catatan C.16
Jalan, Irigasi dan Jaringan
34
Catatan C.17 C.16 Catatan C.18 C.
Aset Tetap Lainnya
34
Konstruksi dalam Pengerjaan
35
Catatan C.19 C.18 Catatan C.20 C
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
35
Aset Tak Berwujud
35
Catatan C.21 C.20
Aset Lain-lain
36
C.21 v
Catatan C.22
Akumulasi penyusutan dan Amortasi Aset lainnya
37
Catatan C.23 C 22 Catatan C.24
Uang Muka dari KPPN
37
Utang Kepada Pihak Ketiga
37
Catatan C.25
Pendapatan Diterima di Muka
38
Catatan
Ekuitas
38
C.26
Penjelasan atas Pos-pos laporan Operasional
38
Catatan D.1
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan pajak
38
Catatan D.2
Beban Pegawai
39
Catatan D.3
Beban Persediaan
39
Catatan D.4
Beban Jasa
Catatan D.5
Beban Pemeliharaan
Catatan D.6
Beban Perjalanan Dinas
Catatan D.7
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
41
Catatan D.8
Beban Bantuan Sosial
42
Catatan D.9
Beban Penyusutan dan Amortisasi
42
Catatan D.10
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
43
Catatan D.11
Beban Lain-lain
43
Catatan D.12
Kegiatan Non Operasional
43
Catatan D.13
Pos Luar Biasa
44
41 41 41
//s
er
an
ab
.b
ps
.g o
.id
D
gk
LAPORAN OPERASIONAL
p:
EKUITAS
Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
ht t
E
44
Catatan E.1
Ekuitas Awal
44
CatatanE.2
Surplus (Defisit) LO
44
CatatanE.3
Koreksi Nilai Persediaan
44
Catatan E.4
Koreksi Aset Tetap
45
Catatan E.5
Koreksi Atas Beban
45
Catatan E.6
Koreksi Atas pendapatan
45
Catatan E.7
Ekuitas Akhir
45
vi
LAMPIRAN
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2.
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
3.
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
4.
Neraca
5.
Neraca Percobaan
6.
Laporan Barang Pengguna
7.
Laporan Posisi Barang MIlik Negara di Neraca
8.
Laporan Persediaan
9.
Berita Acara Opname Fhisik
10.
Laporan Kondisi Barang
11.
Laporan Terkait Penyusutan
12.
Laporan CRBMN dan Laporan CaLBMN
13.
Berita Acara Rekonsiliasi SAK
14.
Berita Acara Rekonsiliasi BMN (BPS - KPKNL)
15.
Berita Acara Rekonsiliasi Internal (BPS)
16.
Surat Pernyataan Rekening Bendaharawan dan Daftar Rekening
17.
Rekening Koran
18.
Monitoring Uang Persediaan (UP)
19.
SSBP untuk Pendapatan yang Diterima pada Semester I TA 2016
20.
SSBP untuk Penyetoran Sisa UP/TUP pada Semester I TA 2016
21.
Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
22.
LPJ Bulan Juni 2016
23.
Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
24.
Rekap Kerjasama dan Pendukungnya
25.
Alokasi Tunjangan Kinerja Pegawai per Satuan Kerja
26.
Lampiran Pendukung Lainnya : Dokumen Pendukung LK
ht
tp :
//s
er
an g
ka
b. b
ps .
go .id
1.
vii
DAFTAR SINGKATAN : AnggaranPendapatan dan Belanja Negara
BPS
: Badan Pusat Statistik
BPK
: Badan Pemeriksa Keuangan
DIPA
: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
SKPA
: Surat Kuasa Pengguna Anggaran
CaLK
: Catatan Atas Laporan Keuangan
SAP
: Standar Akuntansi Pemerintahan
SAI
: Sistem Akuntansi Instansi
SAK
: Sistem Akuntansi Keuangan
SIMAK-BMN
: Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
LRA
: Laporan Realisasi Anggaran
PNBP
: Penerimaan Negara Bukan Pajak
TP
: Tuntutan Perbendaharaan
TGR
: Tuntutan Ganti Rugi
KDP
: Konstruksi Dalam Pengerjaan
UP
: Uang Persediaan
SSBP
: Surat Setoran Bukan Pajak
ps .
b. b
ka
an g
er
//s tp :
: Kantor Pelayanan Perbendahaan Negara
ht
KPPN
go .id
APBN
viii
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
go .id
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2016.
Negara Bukan Pajak sebesar Rp 404.328.
ps .
Realisasi Pendapatan Negara pada Semester I TA 2016 adalah berupa Pendapatan
b. b
Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2016 adalah sebesar Rp
ka
6.636.618.710 atau mencapai 65,66 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp
er
an g
10.107.654.000.
//s
2. NERACA
tp :
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 30 Juni 2016 .
ht
Nilai Aset per 30 Juni 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp 3.835.215.276 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp 67.484.046; Aset Tetap (neto) sebesar Rp 3.668.558.732; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp 99.172.498. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 3.785.366.526.
-1-
3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO,
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 404.323. sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp 6.646.060.841 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(6.645.656.513). Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp 0,- sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(6.645.807.763)
go .id
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada
ps .
tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp 3.484.271.750 dikurangi Defisit-LO
b. b
sebesar Rp(6.645.656.513) kemudian ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp 6.930.065.639 dan ditambah kenaikan ekuitas Rp 301.094.776 sehingga
an g
ka
Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2016 adalah senilai Rp 3.785.366.526. 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
er
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
//s
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
tp :
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan
ht
Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
-2-
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERANG
PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang yang terdiridari:Laporan Realisasi Anggaran,Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
Laporan Keuangan tersebut telah
disusun
go .id
terlampir,adalah merupakan tanggung jawab kami. berdasarkan
sistem
pengendalian
internyang memadai,dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran
b. b
ps .
dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kepala,
(Ir. Indra Warman) NIP . 19631019 199003 1 001
ht
tp :
//s
er
an g
ka
Serang, 26 Juli 2016
-3-
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERANG LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (Dalam Rupiah)
URAIAN
CATATAN
PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak JUMLAH PENDAPATAN
TA 2016 ANGGARAN
REALISASI
B.1
404,328 404,328
∞ ∞
TA 2015 REALISASI 12,281,072 12,281,072
B.6 B.7 B.8 B.9 B.10
153,000,000 36,000,000 189,000,000 10,107,654,000
b. b
ka
ht
tp :
//s
1,962,274,774 4,486,704,436 6,448,979,210
60.03 67.47 65.02
1,587,619,257 1,978,883,468 3,566,502,725
151,669,500 35,970,000 187,639,500 6,636,618,710
99.13 99.92 99.28 65.66
59,642,000 72,516,000 132,158,000 3,698,660,725
ps .
3,268,689,000 6,649,965,000 9,918,654,000
er
Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan Belanja Modal lainnya Jumlah Belanja Operasi JUMLAH BELANJA
B.3 B.4 B.5
go .id
B.2.
an g
BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bantuan Sosial Jumlah Belanja Operasi
-
% thd Angg
-4-
II. NERACA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERANG NERACA PER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam Rupiah)
CATATAN
ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas Lainnya dan Setara Kas Piutang PNBP Bagian Lancar TP/TGR Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek Belanja Dibayar di Muka Persediaan Persediaan yang belum diregister Jumlah Aset Lancar
C.1 C.2 C.3 C.4 C.5 C.6 C.7 C.8 C.9
PIUTANG JANGKA PANJANG Tagihan TP/TGR Tagihan Penjualan Angsuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang Jumlah Piutang Jangka Panjang
C.10 C.11 C.12
13,524,640 13,524,640
-
-
C.13 C.14 C.15 C.16 C.17 C.18 C.19
1,129,000,000 2,178,277,660 1,950,382,700 70,444,126 (1,659,394,504) 3,668,709,982
1,129,000,000 1,954,092,773 1,914,412,700 53,823,276 (1,531,594,634) 3,519,734,115
C.20 C.21 C.22
93,032,354 137,187,414 (131,047,270) 99,172,498 3,835,366,526
20,000,000 110,000,000 (60,000,000) 70,000,000 3,603,258,755
C.23 C.24 C.25
50,000,000 50,000,000 50,000,000
130,124,957 130,124,957 130,124,957
C.26
3,785,366,526 3,785,366,526 3,835,366,526
3,473,133,798 3,473,133,798 3,603,258,755
ps .
b. b
ka
ht
tp :
ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Uang Muka dari KPPN Utang kepada Pihak Ketiga Pendapatan Diterima di Muka Jumlah Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Ekuitas JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
-5-
2015
50,000,000 15,593,046 1,891,000 67,484,046
//s
er
an g
ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Jumlah Aset Tetap
2016
go .id
URAIAN
III. LAPORAN OPERASIONAL BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERANG LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (Dalam Rupiah)
URAIAN
CATATAN
404,328 404,328
239,000 239,000
D.2 D.3 D.4 D.5 D.6 D.7 D.8 D.9 D.10 D.11
1,837,021,860 203,407,697 4,085,712,258 42,112,836 319,170,000 158,636,190 6,646,060,841 (6,645,656,513)
1,486,685,209 40,280,400 656,824,297 59,884,654 1,163,631,000 118,793,849 3,526,099,409 (3,525,860,409)
(6,645,656,513)
3,330,350 3,330,350 (3,522,530,059)
ps .
er
an g
ka
b. b
BEBAN Beban Pegawai Beban Persediaan Beban Jasa Beban Pemeliharaan Beban Perjalanan Dinas Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Beban Bantuan Sosial Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Beban Lain-lain JUMLAH BEBAN SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL
2015
D.1
go .id
KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak JUMLAH PENDAPATAN
2016
D.12
POS LUAR BIASA Pendapatan PNBP Beban Perjalanan Dinas Beban Persediaan SURPLUS/DEFISIT LO
D.13
ht
tp :
//s
KEGIATAN NON OPERASIONAL Pendapatan dari kegiatan Non Operasional Lainnya Surplus Penjualan Aset Nonlancar Defisit Penjualan Aset Non Lancar Defisit Selisih Kurs SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA
(6,645,656,513) (3,522,530,059)
-6-
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ASBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERANG LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (Dalam Rupiah)
2016 3,484,271,750 (6,645,656,513) 64,800 64,800 -
ps . b. b
ka
E.3 E.4 E.5 E.6
an g
//s
tp :
2015 3,484,796,623 (3,513,834,426)
16,620,850
er
EKUITAS AWAL SURPLUS/DEFISIT LO PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN Penyesuaian Nilai Aset Penyesuaian Nilai Kewajiban DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR LAIN-LAIN KOREKSI NILAI PERSEDIAAN KOREKSI ASET TETAP KOREKSI ATAS BEBAN KOREKSI ATAS PENDAPATAN KOREKSI LAIN-LAIN Jumlah Lain-Lain TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
CATATAN E.1 E.2
go .id
URAIAN
E.7
3,785,366,526
ht
EKUITAS AKHIR
16,620,850 16,620,850 301,094,776
-7-
3,617,967,463 3,588,929,660
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang Dasar
Dalam mendukung Visi Pembangunan Indonesia 2005-2025 yaitu
Hukum
“Indonesia
Entitas dan
yang
mandiri,
maju,
adil,
dan
makmur”
dan
visi
Rencana
pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 yaitu “Terwujudnya
Strategis
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, BPS berupaya meningkatkan kontribusinya dalam hal
go .id
pembangunan nasional di bidang statistik. Pembangunan nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang berkembang, seperti 1.
ps .
Reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi daerah
b. b
yang mengandung tantangan keragaman data dan informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil; 2. Perkembangan Teknologi Informasi dan
ka
Komunikasi (TIK) yang mengarah kepada peningkatan kemudahan
an g
akses masyarakat terhadap data dan informasi; dan 3. Kesiapan SDM penyelenggara statistik dalam penyediaan data yang berkualitas. Upaya
er
BPS untuk meningkatkan penyediaan data yang berkualitas sejalan
//s
dengan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “Mewujudkan
tp :
bangsa yang berdaya saing” sebagaimana tertuang dalam Rencana
ht
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Dengan memperhatikan misi pembangunan nasional dan pencapaian BPS pada Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode kedua 2010-2015, BPS menetapkan visi tahun 2015-2019: “Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua” (“The Agent of Trustworthy Statistical Data for All”) Kata “pelopor” mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia
statistik
terpercaya,
sekaligus
sebagai
pelaku
dalam
penyediaan statistik terpercaya. Kata “data statistik yang terpercaya” yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata -8-
“untuk semua” dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial) baik pengguna data nasional maupun internasional. Dengan visi BPS 2015-2019, eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. Di samping itu, visi BPS juga memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik. Misi BPS dirumuskan dengan memperhatikan misi RPJMN 2015-2019 dan tugas, fungsi, dan kewenangan BPS. Perumusan misi BPS juga dengan
memperhatikan
masukan
go .id
dilakukan
pihak-pihak
yang
berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk dapat
ps .
disesuaikan dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Rumusan misi dimaksudkan untuk mampu: (a) mencakup semua pesan
b. b
yang terdapat dalam visi, (b) memberikan petunjuk terhadap tujuan
ka
yang akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana
an g
termasuk instansi pemerintah yang akan dilayani oleh, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari para pemangku kepentingan.
er
Pernyataan misi BPS yang dikaitkan dengan Visi BPS djabarkan
tp :
//s
sebagai berikut:
ht
1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan
Undang-undang
Nomor
16
Tahun
1997
tentang
Statistik
mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta melakukan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, dan
standarisasi dalam penyelenggaraan
statistik. Rumusan Tujuan BPS untuk mendukung upaya pencapaian visi dan -9-
misi BPS dapat dijelaskan melalui pemaparan bagan di bawah ini. MISI BPS 2015 -2019
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua
1. 2. 3.
TUJUAN 2019
Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional
2.
Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
3.
Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan
Peningkatan kualitas data statistik Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik Peningkatan birokrasi yang akuntabel
go .id
VISI BPS 2016-2019
1.
ps .
Adapun tujuan BPS dalam rangka mencapai Visi BPS dan mewujudkan
b. b
Misi BPS untuk kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut. Tujuan 1 : Peningkatan kualitas data statistik, terkait dengan:
yang
internasional,
terintegrasi
an g
statistik
ka
Misi ke-1 : Menyediakan data statistik dan
berkualitas melalui kegiatan
berstandar
nasional
maupun
er
Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas
//s
dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
tp :
Tujuan 2 : Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, terkait
ht
dengan: Misi
ke-2
:
Memperkuat
Sistem
Statistik
Nasional
yang
berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik, Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Tujuan 3 : Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, terkait dengan: Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Tujuan
pertama
pembangunan - 10 -
statistik
menuntut
BPS
untuk
meningkatkan kualitas data statistik. Tujuan pertama ini akan didukung dan diupayakan dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statistical Capacity Building – Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia) kerangka penjaminan kualitas. Tujuan kedua berupa peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik. Keberhasilan upaya peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik tidak terlepas dari dukungan dan peranan TIK, yang diwujudkan melalui pembangunan arsitektur dan kerangka TIK dan manajemen informasi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan TIK statistik. Tujuan kedua ini akan diperkuat oleh
go .id
komponen kedua Statcap CERDAS yaitu Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sistem Informasi Manajemen Statistik. Tujuan ketiga Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, di dalam tujuan terkait
dengan
misi
membangun
ps .
tersebut
insan
statistik
yang
b. b
profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Untuk itu, peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga statistik di
dengan
komponen
an g
diperkuat
ka
pusat maupun daerah harus terus dilakukan. Tujuan keempat ini ketiga
Statcap
CERDAS
yaitu
er
pengembangan sumber daya manusia.
//s
STRUKTUR ORGANISASI BPS KABUPATEN SERANG
tp :
Badan Pusat Statistik sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun
ht
1997 dan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 mempunyai Perwakilan BPS di Daerah yang merupakan Instansi Vertikal BPS di Daerah. Organisasi dan tata kerja BPS di daerah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di Daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut :
- 11 -
Gambar 1. Struktur Organisasi BPS Kabupaten Kepala Kantor
Subbagian Tata Usaha
Seksi Produksi
Seksi Stat. Distribusi
Tenaga
Seksi IPDS
Keuangan
//s
Laporan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2016 ini merupakan laporan
tp :
Penyusunan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan
ht
Pendekatan
er
an g
ka
b. b
ps .
Fungsional / KSK
Seksi Nerwilis
go .id
Seksi Stat. Sosial
Pusat Statistik Kabupaten Serang. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
- 12 -
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Basis
A.3. Basis Akuntansi
Akuntansi
Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalahbasis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
go .id
pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas
ps .
adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
b. b
Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
ka
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Dasar
an g
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. A.4. Dasar Pengukuran
er
Pengukuran
//s
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran
tp :
yang diterapkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang dalam
ht
penyusunan
dan
penyajian
Laporan
Keuangan
adalah
dengan
menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi
- 13 -
terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kebijakan
A.5. Kebijakan Akuntansi
Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensikonvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik yang merupakan entitas pelaporan dari Badan Pusat Statistik
go .id
Kabupaten Serang. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
ps .
lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
b. b
penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kabupaten
ka
Serang adalah sebagai berikut: Pendapatan
an g
(1) Pendapatan- LRA
-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
er
Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam
//s
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
tp :
pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
ht
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA
disajikan
menurut
klasifikasi
sumber
pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui - 14 -
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui pada saat
timbulnya hak
atas
pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang adalah sebagai berikut: o Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya o Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
go .id
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
(3) Belanja
b. b
Belanja
ps .
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
ka
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride
an g
tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
er
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus
//s
pengeluaran
melalui
bendahara
pengeluaran,
ht
tp :
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut
disahkan
oleh
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Beban
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran
atau
kewajiban. - 15 -
konsumsi
aset
atau
timbulnya
Beban
diakui pada
saat
timbulnya
kewajiban;
terjadinya
konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi
berdasarkan
organisasi
dan
fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset
(5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. Aset Lancar
go .id
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
ps .
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
dalam
bentuk
b. b
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas valuta
asing
disajikan
di
neraca
dengan
ka
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
an g
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
er
penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima
//s
pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tp :
tanggal pelaporan.
ht
Aset Lancar
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga
wajar
atau
estimasi nilai
diperoleh dengan cara lainnya.
- 16 -
penjualannya
apabila
Aset Tetap
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih
go .id
dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
ps .
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
b. b
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan,
ka
dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
an g
barang bercorak kesenian. Piutang Jangka Panjang
Jangka
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo
//s
atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal
tp :
pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah
ht
Panjang
er
Piutang
Tagihan
Penjualan
Angsuran
(TPA),
Tagihan
Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh
- 17 -
Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya
Lainnya
go .id
Aset
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset
ps .
tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
b. b
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan
ka
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan
an g
lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
er
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
(6) Kewajiban
ht
Kewajiban
tp :
//s
penggunaan operasional entitas.
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak
- 18 -
Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan
Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah
pada
saat
pertama
kali
transaksi
Ekuitas
go .id
berlangsung.
(7) Ekuitas
Penyisihan
b. b
ps .
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
an g
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan
er
penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang
//s
dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya
tp :
penagihan yang dilakukan pemerintah.
ht
Tertagih
ka
Piutang Tak
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2015 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:
- 19 -
Kualitas Piutang
Uraian Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
1.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2.
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Macet
(9) Penyusutan Aset Tetap
ps .
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
b. b
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan
ka
Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah
an g
dengan PMK No. 90/PMK.06/2015 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
er
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
//s
a. Tanah
tp :
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
ht
Aset Tetap
go .id
Lancar
Diragukan
Penyusutan
Penyisihan
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Penghitungan
dan
pencatatan
Penyusutan
Aset
Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan metode
Aset
Tetap
dilakukan
dengan
menggunakan
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang
dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. - 20 -
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah
Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 4. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin
2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan
10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi
5 s.d 40 tahun
Implementasi
4 tahun
go .id
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)
(10)
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali
Akuntansi
ps .
Mulai tahun 2016 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi
Pemerintah
berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010
Akrual Pertama
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut
b. b
Berbasis
kali
ka
memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian
an g
laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2015 yang berbasis cash toward accrual
er
direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis
//s
akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun
tp :
berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional
ht
dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun 2016.
- 21 -
B.
PENJELASAN
ATAS
POS-POS
LAPORAN
REALISASI
ANGGARAN
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 404.328. Pendapatan Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang terdiri dari Pendapatan dari Pengelolaan BMN dan Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut: Tabel 5. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 2016 Uraian Pendapatan dari Pengelolaan BMN Pendapatan Jasa Pendapatan Lain-lain
ps .
Jumlah
% Real Angg.
Realisasi
go .id
Anggaran -
404,328 -
∞ ∞ ∞
-
404,328
∞
b. b
Realisasi Pendapatan dari Pengelolaan BMN Semester I TA 2016 mengalami penurunan sebesar 96,71 % persen dibandingkan Semester I
ka
TA 2015. Hal ini disebabkan pada tahun 2016 pendapatan hanya berasal
an g
dari pendapatan pengeloaan BMN yaitu sewa rumah dinas Kepala Kantor yang dibayarkan bulan Januari s/d Februari sebesar Rp 25.650
er
dan mengalami kenaikan pada Maret 2016 yaitu sebesar Rp 88.257 dimana jika dibandingkan pendapatan semester I TA 2015 selain dari
//s
Rp 404.328
B.1 Pendapatan
sewa rumah dinas juga berasal dari Pendapatan Lain-lain yang berasal
tp :
Pendapatan
antara lain dari pendapatan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu.
ht
Realisasi
Tabel 6. Perbandingan Realisasi Pendapatan Semester I TA 2016 dan 2015 URAIAN
REALISASI T.A. 2016
NAIK (TURUN) %
REALISASI T.A. 2015
404,328
239,000
Pendapatan Lain-lain
-
-
Pendapatan Lain-lain
-
12,042,072
∞
Jumlah
404,328
12,281,072
-96.71
Pendapatan dari Pengelolaan BMN
- 22 -
69.17 0.00
Realisasi Belanja Negara Rp 6.636.618.710
B.2. Belanja Realisasi Belanja BPS kabupaten Serang pada Semester I TA 2016 adalah sebesar Rp 6.636.618.710 atau 65,66 % dari anggaran belanja. Anggaran belanja BPS Kabupaten Serang Semester I TA 2016 adalah sebesar Rp 10.107.654.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 7.Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Semester I TA 2016 2016 Uraian
Anggaran
Realisasi
% Real Angg.
3,268,689,000
1,962,274,774.00
60,03
Belanja Barang
6,649,965,000 189,000,000
4,486,704,436.00 187,639,500.00
10,107,654,000 -
6,636,618,710 -
67,47 99,28 65,66
go .id
Belanja Pegawai
ps .
Belanja Modal Total Belanja Kotor Pengembalian Belanja
10,107,654,000
6,636,618,710
65,66
b. b
Jumlah
∞
ka
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik
an g
berikut ini:
er
Grafik 1. Anggaran dan Realisasi Belanja Semester 1 TA 2016
//s
7,000,000,000
tp :
6,000,000,000 5,000,000,000
ht
4,000,000,000 Anggaran
3,000,000,000
Realisasi
2,000,000,000 1,000,000,000 Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Anggaran dan realisasi belanja TA 2016 berdasarkan program dan jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
- 23 -
Tabel 8. Rincian Belanja Berdasarkan Program dan Jenis Belanja Semester I TA 2016 Program
Kelompok Belanja
Anggaran
1. Belanja Pegawai (51)
1.962.274.774
60,03
645.892.000
163.071.736
25,25
-
-
-
3.914.581.000
2.125.346.510
54,29
-
-
6.004.073.000
4.323.632.700
72,01
-
-
-
6.004.073.000
4.323.632.700
72,01
3. Belanja Modal (53) Jumlah 1. Belanja Pegawai (51) PPIS
2. Belanja Barang (52) 3. Belanja Modal (53) Jumlah
go .id
1. Belanja Modal (53)
PSPA
189.000.000
187.639.500
99,28
189.000.000
187.639.500
99,28
10.107.654.000
6.636.618.710
65,66
-
-
-
10.107.654.000
6.636.618.710
65,66
Jumlah Jumlah Bruto
ps .
Pengembalian Belanja
b. b
Jumlah Netto
Persen
3.268.689.000
2. Belanja Barang (52)
DMPTL
Realisasi
ka
Penyerapan terbesar berdasarkan program dan jenis belanja adalah
an g
pada program PPIS dan jenis belanja barang yang mencapai 72,01
er
persen dari total penyerapan seluruh anggaran:
//s
Dibandingkan dengan Semester I TA 2015, Realisasi Belanja Semester I
tp :
TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 79,43% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
ht
1. Kenaikan
belanja
pegawai
disebabkan
adanya
kenaikan
grade/besaran tunjangan kinerja yang semula 47 persen menjadi 70 persen serta adanya pemberian gaji ke-14 (THR) untuk pegawai.
2. Kenaikan belanja barang disebabkan pada tahun 2016 ini adanya kegiatan Sensus Ekonomi 2016 pada bulan Mei dan telah dibayarkan honor petugas lapangan kegiatan Listing Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) yang dibayar secara kontrak dimana khusus untuk pembayaran honor petugas sebanyak 1.210 orang saja telah menyerap anggaran sebesar Rp 3.510.350.000,-. belum termasuk untuk kegiatan publisitas serta honor unsur pendukung yaitu honor
- 24 -
kepala desa dan camat.
Tabel 9.Perbandingan Realisasi Belanja Semester I TA 2016 dan 2015 URAIAN
REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah
1,962,274,774 4,486,704,436 187,639,500
1,587,619,257 1,978,883,468 132,158,000
23.60 126.73 41.98
6,636,618,710
3,698,660,725
79.43
B.3 Belanja Pegawai
go .id
Belanja Pegawai
NAIK (TURUN) %
Rp 1.962.274.774
Realisasi Belanja Pegawai Semester I TA 2016 dan 2015
adalah
ps .
masing-masing sebesar Rp 1.962.274.774 dan Rp 1.587.619.257 Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 23,60 persen
b. b
dari TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
ka
1. Adanya kenaikan grade/besaran tunjangan kinerja untuk pegawai
an g
BPS dari 47 persen menjadi 70 persen.
er
2. Adanya pemberian gaji ke-14 (THR) untuk pegawai.
URAIAN
REALISASI TA 2016
ht
tp :
//s
Tabel 10. Perbandingan Belanja Pegawai Semester I TA 2016 dan TA 2015
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS Belanja Honorarium Belanja Lembur Belanja Vakasi Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Pegawai Jumlah Belanja
1,962,274,774 1,962,274,774 1,962,274,774
- 25 -
NAIK REALISASI TA 2015 (TURUN) % 1,643,227,274 19.42 1,643,227,274 19.42 (55,608,017) 1,587,619,257 23.60
Belanja Barang
B.4 Belanja Barang
Rp 4.486.704.436
Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp 4.486.704.436 dan Rp 1.978.883.468. Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2016 mengalami kenaikan 126,73% dari Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2015. Kenaikan yang tinggi ini disebabkan pada tahun 2016 adanya kegiatan besar yaitu Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) yang pelaksanaan lapangannya pada bulan Mei 2016. Kegiatan SE2016 ini cukup besar menyerap anggaran khususnya untuk pembayaran honor petugas lapangan sebanyak 1.210 orang yang dibayar secara kontrak dimana untuk petugas PCL yang berjumlah 903 orang dibayar Rp 2.825.000
go .id
per petugas sedangkan PML yang berjumlah 307 orang dibayar sebesar Rp 3.125.000 per petugas .
ps .
Tabel 11. Perbandingan Belanja Barang Semester I TA 2016 dan 2015
84,425,860 3,899,283,000 106,875,440 41,109,436 319,170,000 35,840,700 4,486,704,436 4,486,704,436
712,597,914 0 19,647,700 81,376,854 1,165,261,000 1,978,883,468 1,978,883,468
126.73
ht
tp :
//s
er
an g
ka
Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Dalam Negeri Belanja Barang Persediaan Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Jumlah Belanja
REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015
b. b
URAIAN
NAIK (TURUN) % (88.15) 443.96 (49.48) (72.61) 126.73
Belanja Modal
B.5.Belanja Modal
Rp 187.639.500
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 masing-masing sebesar Rp 187.639.500 dan Rp132.158.000. Realisasi Belanja Modal pada
TA 2016
mengalami kenaikan 41,98 persen dibandingkan TA 2015 dimana kenaikan ini terjadi pada belanja modal peralatan dan mesin dimana pada tahun 2016 ada pengadaan kendaraan dinas roda 2 sebanyak 4 unit sebesar Rp 75.830.000. Untuk belanja modal peralatan dan mesin selain pengadaan kendaraan dinas roda 2, pengadaan UPS sebanyak 4 unit sebesar Rp 11.880.000, pengadaan layar proyektor 2 unit sebesar Rp 6.050.000, pengadaan 1 unit LED TV sebesar Rp 8.360.000, pengadaan 1 unit AC sebesar Rp 4.400.000 dan 1 set meubelair
- 26 -
kantor sebesar Rp 45.149.500. Untuk Belanja modal pertambahan nilai gedung yaitu pengadaan backdrop panel ruang rapat sebesar Rp 35.970.000. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Semester I TA 2016 dan 2015 Realisasi T.A. 2016
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan
0
0
151.669.500
59.642.000
92.027.500
35.970.000
72.516.000
93.838.000 (36.546.000)
0
0
258.005.600 0
187.639.500
Pengembalian Belanja
0
0
0
132.158.000
55.481.500
(50,40) 41,98 41,98
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
ka
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2016 dan 31
an g
Rp50.000.000
55.481.500
-
154,30 -
b. b
C. Kas di Bendahara
187.639.500
132.158.000
-
ps .
Realisasi Belanja Bersih
%
0
Belanja Modal Fisik Lainnya Realisasi Belanja Kotor
Naik/Turun
go .id
Uraian Jenis Belanja
Realisasi T.A. 2015
Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp50.000.000 dan
er
Rp 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
//s
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
tp :
UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan
ht
ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut: Tabel 13. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Keterangan
TH 2016
Bank BRI Cab. Serang No Rek 0084-01-001167-30-6 Uang Tunai Jumlah
- 27 -
-
TH 2015 -
50,000,000
-
50,000,000
-
Kas di Bendahara
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Penerimaan Rp 0
BPS Kabupaten Serang tidak ada Bendahara Penerimaan, atau dirangkap oleh Bendahara Pengeluaran sehingga Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 sama dengan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0 yang mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan
Kas Lainnya dan
C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Setara Kas Rp 0
go .id
yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib.
ps .
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp 0.Kas Lainnya dan Setara Kas
b. b
merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara
ka
pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara
an g
Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
-
tp :
-
//s
er
Tabel 14.Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Jenis
TH 2016
TH 2015
-
-
-
-
-
-
ht
Jumlah
Piutang Bukan
C.4 Piutang Bukan Pajak
Pajak Rp 0
Saldo
Piutang Bukan Pajak per tanggal 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 0. dan Rp 0. Tabel 15. Rincian Piutang Bukan Pajak Uraian
TH 2016
TH 2015
Piutang PNBP
-
-
Piutang Lainnya
-
-
-
-
Jumlah
- 28 -
Bagian Lancar
C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan
Tagihan TP/TGR
Ganti Rugi (TP/TGR)
Rp0
Saldo Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi per tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
go .id
Tabel 16. Rincian Bagian Lancar TP/TGR Nama -
TH 2015
-
-
-
-
9,000,000
b. b
ps .
Jumlah
TH 2016
Bagian Lancar
ka
C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
TPA Rp 0
an g
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 0 dan Rp
er
0. Bagian Lancar TPA merupakan TPA yang belum diselesaikan pada
//s
tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan
ht
tp :
atau kurang dengan rincian sebagai berikut:
No
Belanja Dibayar di
Tabel 17. Rincian Bagian Lancar TPA Nama
Tahun 2016
Tahun 2015
-
-
-
-
-
-
C.8 Belanja Dibayar di Muka
Muka Rp0
Saldo Belanja dibayar di Muka per tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Belanja Dibayar di Muka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima - 29 -
seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut: Tabel 18. Rincian Belanja Dibayar di Muka Jenis
30 Juni TH 2016 31 Des TH 2015
Pembayaran Internet
-
-
Pembayaran Sewa Peralatan dan Mesin
-
-
Pembayaran Sewa Gedung Kantor
-
-
-
-
Jumlah
Persediaan
C.9 Persediaan
Rp15.593.046
Nilai Persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masingmasing
adalah
sebesar
Rp
15.593.046
dan
Rp
13.775.010.
go .id
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual,
ps .
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
b. b
Rincian Persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
an g
ka
Tabel 19. Rincian Persediaan
Persediaan
Jumlah
ht
tp :
//s
er
Barang Konsumsi Barang untuk Pemeliharaan Aset tetap lainnya untuk diserahkan ke masyarakat Persediaan Lainnya
31 Juni 2016
31 Des 2015
13,957,846 1,635,200 -
11,029,010 12,960,000 1,385,000 65,000
15,593,046
25,439,010
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
- 30 -
Tagihan TP/TGR
C.10 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Rp0
(TP/TGR) Nilai
Tagihan
Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti
Rugi
(TP/TGR) per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0 Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara
karena
kelalaianya.Rincian
Tagihan
Tuntutan
2015 adalah sebagai berikut:
go .id
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 30 Juni
ps .
Tabel 20. Rincian Tagihan TP/TGR Debitur
b. b
-
30 Juni TH 2016 31 Des TH 2015
-
-
-
-
-
-
-
-
an g
ka
Jumlah
-
TPA Rp 0
er
C.11 Tagihan Penjualan Angsuran
//s
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 30 Juni 2016 dan 31
tp :
Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan
ht
bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi.
Penyisihan
C.12 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Rp0
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TPA. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Jangka Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
- 31 -
Tabel 21. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Jangka Panjang Kualitas Piutang Tagihan TP/TGR
Nilai Piutang Jk Panjang
% Penyisihan
Lancar
-
Kurang Lancar
-
Diragukan
-
Macet
Jumlah
Nilai Penyisihan
0.50% 10% 50% 100%
-
0.50% 10% 50% 100%
-
Tagihan PA
Jumlah
-
-
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih
-
-
Lancar
-
Kurang Lancar
-
Diragukan
Tanah
go .id
Macet
C.13 Tanah
ps .
Rp1.129.000.000
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Badan Pusat Statistik
b. b
Kabupaten Serang per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 1.129.000.000 atau tidak ada penambahan
atas
ka
pengadaan tanah maupun penilaian kembali nilai tanah pada TA
an g
2015. Rincian saldo tanah per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut:
Luas
Lokasi
tp :
//s
No
er
Tabel 22. Rincian Saldo Tanah
ht
1 2
Nilai
300 m2
Jl. Penancangan Kota Serang
379,900,000
2.270 m2
Jl. Desa Kaserangan- Pengampelan No 7 Ciruas Kabupaten Serang
749,100,000
Jumlah
1,129,000,000
Tanah seluas 2.270 m2 yang terletak di Jl. Desa KaseranganPengampelan No.7 Ciruas Kab. Serang digunakan sebagai gedung Kantor BPS Kabupaten Serang dan tanah seluas 300m2 yang terletak di Jl. Penancangan Kota Serang digunakan sebagai rumah dinas. Peralatan dan
C.14 Peralatan dan Mesin
Mesin Rp 2.178.277.660
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2016 dan 31
- 32 -
Desember 2015 adalah Rp 2.178.277.660 dan Rp1.954.092.773. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
1,954,092,773
Mutasi tambah: Pembelian
151,669,500
Transfer masuk Mutasi kurang:
138,692,387
Penghentian dari penggunaan
(66,177,000)
0
Saldo per 30 Juni 2016
2,178,277,660
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2016
(1,506,438,047) 671,839,613
go .id
Nilai Buku per 30 Juni 2016
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
ps .
a. Pembelian UPS sebanyak 4 unit senilai Rp 11.880.000 b. Pembelian layar proyektor sebanyak 2 unit senilai Rp 6.050.000.
b. b
c. Pembelian 1 unit LED TV senilai Rp 8.360.000.
ka
d. Pembelian 4 unit kendaraan dinas roda 2 senilai Rp 75.830.000. e. Transfer masuk dari BPS Provinsi Banten 5 unit IT SE2016 berupa
an g
Scanner, firewall, Swicth,PC Unit dan Ups Senilai Rp 138.692.387.
er
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran
//s
Laporan Keuangan ini. Gedung dan
Nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
ht
Rp 1.950.382.700.
tp :
C.15 Gedung dan Bangunan
Bangunan
adalah
Rp 1.950.382.700 dan Rp 1.914.412.700. Mutasi transaksi
terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- 33 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
1,914,412,700
Mutasi tambah: Pengadaan Backdrop ruang aula
35,970,000
Transfer masuk Mutasi kurang:
0 0
Saldo per 30 Juni 2016
1,950,382,700
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2016
(152,956,457)
Nilai Buku per 30 Juni 2016
1,797,426,243
Transaksi
penambahan
Gedung
dan
Bangunan
berasal
dari
Pemasangan Backdrop ruang aula kantor BPS Kabupaten Serang yang terletak di Kp Nambo Desa Kaserangan Kecamatan Ciruas
go .id
Kabupaten Serang senilai Rp 72.516.000.
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran
C.16 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
b. b
Jalan, Jaringan
ps .
Laporan Keuangan ini.
dan Irigasi Rp 0
ka
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember
er
an g
2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0. Dan Rp 0.
Aset Tetap
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
tp :
Rp70.444.126
//s
C.17 Aset Tetap Lainnya
Lainnya
ht
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Rp 70.444.126 dan Rp 53.823.276. Mutasi tambah Aset Tetap Lainnya pada Semester I tahun 2016 keseluruhannya berasal dari Transfer masuk berupa publikasi buku perpustakaan 16.620.850,-.
- 34 -
sebanyak 123 buah senilai Rp
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
53,823,276
Mutasi tambah: Transfer masuk Mutasi kurang:
16,620,850
Saldo per 30 Juni 2016
70,444,126
0
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2016
0
Nilai Buku per 30 Juni 2016
70,444,126
go .id
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini. Konstruksi Dalam
C.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Pengerjaan Rp 0
ps .
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 30 Juni 2016 dan 31
b. b
Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0. dan Rp 0. Akumulasi
C.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Tetap
ka
Penyusutan Aset
an g
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016 dan 31
Rp(1.659.394.504)
Desember 2015 adalah masing-masing Rp(1.659.394.504) dan
er
Rp(1.531.594.636). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan
//s
kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
tp :
manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
ht
Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 23. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap No
Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan
Nilai Perolehan
Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin
2,178,277,660
1,506,438,047
671,839,613
2 Gedung dan Bangunan
1,950,382,700
152,956,457
1,797,426,243
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 4 Aset Tetap Lainnya Akumulasi Penyusutan
- 35 -
0
0
0
70,444,126
0
70,444,126
4,199,104,486
1,659,394,504
2,539,709,982
Aset Tak
C.20 Aset Tak Berwujud
Berwujud Rp93.032.354
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Rp 93.032.354 dan Rp 93.032.354. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Serangberupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai
go .id
berikut: Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 Mutasi tambah:
0
ps .
Transfer masuk Mutasi kurang:
93,032,354
93,032,354
b. b
Saldo per 30 Juni 2016
0
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2016
0 93,032,354
an g
ka
Nilai Buku per 30 Juni 2016
Rincian Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian
//s
No.
er
Tabel 24. Rincian Aset Tak berwujud
Software Komputer
ht
tp :
1
Aset Lain-Lain Rp 137.187.414
Jumlah
Nilai
Rp
93,032,354
Rp
93,032,354
C.21 Aset Lain-Lain Saldo Aset Lain-lain per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Rp 137.187.414 dan Rp71.010.414. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
- 36 -
Saldo per 31 Desember 2015
71,010,414
Mutasi tambah: - reklasifikasi dari aset tetap Mutasi kurang: - penggunaan kembali BMN yang dihentikan - penghapusan BMN
66,177,000 -
Saldo per 30 Juni 2016
137,187,414
Akumulasi Penyusutan
(131,047,270)
Nilai Buku per 30 Juni 2016
6,140,144
Ada transaksi penambahan aset lain-lain sd 30 Juni 2016 yaitu reklasifikasi dari aset tetap sebesar Rp 66.177.000. Rincian Aset Lainlain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku
ps .
C.22 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2016 dan 31 Desember
2015
b. b
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp(131.047.270)
go .id
tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
adalah
masing-masing
Rp(131.047.270)
dan
akun
Aset
an g
kontra
ka
Rp(71.010.414). Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan
pengakumulasian
atas
Lainnya
yang
penyesuaian
disajikan
nilai
berdasarkan
sehubungan
dengan
er
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi
tp :
//s
Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut:
ht
Tabel 25. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
Aset Tetap
Nilai Perolehan
Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain Jumlah
Uang Muka dari
Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi
Nilai Buku
93,032,354
0
93,032,354
137,187,414
131,047,270
6,140,144
230,219,768
131,047,270
99,172,498
C.23 Uang Muka dari KPPN
KPPN Rp 50.000.000
Saldo Uang Muka dari KPPN per per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp50.000.000 dan Rp0. Uang Muka - 37 -
dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada di kelompok akun Aset Lancar. Utang kepada
C.24 Utang kepada Pihak Ketiga
Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2016 dan 31 Desember
Rp0
2015 masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 130.124.956. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar
go .id
dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Badan Pusat Statistik
ps .
Kabupaten Serang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
ka
Uraian
b. b
Tabel 26. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga Jumlah -
-
er
an g
Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar Belanja barang yang masih harus dibayar Total
Penjelasan
Pendapatan
//s
C.25 Pendapatan Diterima di Muka
Diterima di Muka
tp :
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 30 Juni 2016 dan 2015
Rp 0
ht
sebesar Rp 0 danRp 0. Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun. Rincian Pendapatan Diterima di Muka dari pihak ketiga disajikan sebagai berikut:
Ekuitas
C.26 Ekuitas
Rp3.785.366.526
Ekuitas per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masingmasing sebesar Rp 3.785.366.526 dan Rp 3.496.166.151. Ekuitas
- 38 -
adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan PNBP
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016
Rp404.328
dan 2015 adalah sebesar Rp 404.328 dan Rp239.000. Pendapatan tersebut terdiri dari: Tabel 27.Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016
go .id
dan 2015
TH 2016
Jumlah
b. b
Pendapatan dari pemanfaatan BMN Pendapatan Lain-lain
ps .
URAIAN
NAIK (TURUN) %
TH 2015
404,328 -
239,000 -
69.17 -
404,328
239,000
69.17
ka
Pendapatan dari pemanfaatan BMN merupakan Pendapatan-LO yang
Beban Pegawai
an g
diperoleh biaya sewa rumah dinas. D.2 Beban Pegawai
er
Rp1.837.021.860
//s
Jumlah Beban Pegawai pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
tp :
adalah masing-masing sebesar Rp 1.837.021.860 dan Rp0. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang
ht
maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus
PNS
sebagai
imbalan
atas
pekerjaan
yang
telah
dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Tabel 28. Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
- 39 -
URAIAN JENIS BEBAN
30 Juni TH 2016
Beban Gaji
1,837,021,860
Beban Tunjangan-Tunjangan
0
Beban Honorarium dan Vakasi
0
Beban Lembur
Beban
1,486,685,209
1,837,021,860
123.56
-
-
Jumlah
NAIK (TURUN) %
TH 2015
1,486,685,209
123.56
D.3 Beban Persediaan
Persediaan Rp203.407.697
Jumlah Beban Persediaan pada 30 Juni 2016 dan 2015
adalah
masing-masing sebesar Rp 203.407.697 dan Rp 40.229.400. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-
go .id
barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan
ps .
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
b. b
Tabel 29. Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015 30 Juni TH 2016
ka
URAIAN JENIS BEBAN
an g
Beban Persediaan Konsumsi Beban Persediaan Bahan Untuk Pemeliharaan
203,407,697 -
TH 2015 38,644,200 1,585,200
Beban Persediaan Suku Cadang
-
-
Beban Persediaan Lainnya
-
-
203,407,697
40,229,400
426.36 (100.00) 405.62
Beban Jasa
tp :
//s
er
Jumlah Beban Persediaan
NAIK (TURUN) %
D.4 Beban Jasa
ht
Rp 102.370.468
Jumlah Beban Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 102.370.468 dan Rp 656.824.297. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 30. Rincian Beban Jasa Tahun 2016 dan 2015 - 40 -
URAIAN JENIS BEBAN
30 Juni TH 2016
NAIK (TURUN) %
TH 2015
25,230,468
15,712,943
Beban Jasa Pos dan Giro
0
89,604
Beban Jasa Konsultan
0
0
Beban Jasa Profesi
2,600,000
4,300,000
Beban Jasa Lainnya
74,540,000
636,721,750
-
102,370,468
656,824,297
-
Beban Langganan Daya dan Jasa
Jumlah Beban Pemeliharaan
D.5. Beban Pemeliharaan
Rp 42.112.836
go .id
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 42.112.836 dan Rp 59.884.654. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.
ps .
Rincian beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sbb:
b. b
Tabel 31. Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
ka
URAIAN JENIS BEBAN
an g
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
7,455,000 22,636,980 33,654,436 37,247,674 0
-67.07 -9.65 -
42,112,836 59,884,654 -29.68
Jumlah
ht
tp :
//s
TH 2015
1,003,400
er
Beban Pemeliharaan Lainnya
TH 2016
NAIK (TURUN) %
Beban Perjalanan Dinas
Rp319.170.000
D.6. Beban Perjalanan Dinas Beban perjalanan dinas pada Tahun 2016 dan 2015 adalah Rp 319.170.000
dan
Rp
1.163.631.000.
Beban
tersebut
adalah
merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Beban perjalanan dinas pada semester I TA 2016 mengalami penurunan 72,57 % dibandingkan TA 2015 hal ini dikarenakan pada tahun 2016 tidak ada penyelenggaraan pelatihan petugas karena pelatihan petugas SE2016 diselenggarakan oleh BPS Provinsi Banten. Tidak seperti TA 2015 pelatihan petugas PBDT 2015 diselenggarakan oleh BPS Kabupaten/Kota. Rincian - 41 -
Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 32. Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 URAIAN JENIS BEBAN
TH 2016
Beban Perjalanan Biasa Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
41,730,000
3.58
181,680,000
103,800,000
75.03
8,365,000 1,018,251,000
(99.18)
85,900,000
D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
untuk Diserahkan
ps .
b. b
2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
ka
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan
an g
untuk mencapai tujuan instansi dalam hal meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai akuntansi berbasis akrual yang sudah mulai
er
diterapkan pada tahun 2016. Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
//s
Rp0
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan
berikut:
tp :
Masyarakat
Tabel 33. Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
ht
kepada
(72.57)
go .id
Beban Barang
-
-
319,170,000 1,163,781,000
Jumlah
NAIK (TURUN) %
43,225,000
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
TH 2015
TH 2016
TH 2015
NAIK (TURUN) %
Beban Gedung dan Bangunan untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
-
-
-
Beban Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
-
-
-
Beban Barang Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
-
-
-
-
-
-
URAIAN JENIS BEBAN
Jumlah
- 42 -
Beban Bantuan
D.8 Beban Bantuan Sosial
Sosial Rp 0
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp0. Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat selektif.
Beban
D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan
Rp 158.787.440
2015
adalah masing-masing sebesar Rp 158.787.440 dan Rp
118.793.849. Beban Penyusutan adalah merupakan beban untuk
go .id
mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang Sedangkan
Beban
Amortisasi
digunakan
untuk
ps .
bersangkutan.
mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak
b. b
berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016
ka
dan 2015 adalah sebagai berikut:
er
an g
Tabel 34. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
tp :
//s
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
ht
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya Jumlah Penyusutan Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud Beban Penyusutan aset lain-lain Jumlah Amortisasi
TH 2016 137,962,331 19,650,502 1,023,357 158,636,190 -
- 43 -
NAIK TH 2015 (TURUN) % 99,530,122 38.61 19,263,727 2.01 118,793,849 33.54 -
-
Beban
D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Penyisihan Piutang Tak
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk
TertagihRp 0
mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp0.
Beban Lain-lain
D.11. Beban Lain-lain
Rp 0
Jumlah Beban Lain-lain untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp 0 dan Rp0. Beban Lain-lain merupakan beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak
dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan
b. b
Rp 3.330.350
D.12 Kegiatan Non Operasional
ps .
Surplus /Defisit
go .id
menghasilkan aset tetap.
tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
an g
ka
Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
er
Tabel 35. Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
//s
URAIAN
tp :
Pendapatan dari kegiatan Non Operasional Lainnya
ht
Pengembalian Belanja Pegawai dan Barang TAYL
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Pos Luar Biasa
TH 2016
TH 2015
NAIK (TURUN) %
0 0
3,330,350 3,330,350
∞ ∞
0
3,330,350
∞
D.13 Pos Luar Biasa
Rp 0
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Pos Luar Biasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah Rp 0 dan Rp 0.
- 44 -
E.
PENJELASAN
ATAS
POS-POS
LAPORAN
PERUBAHAN
EKUITAS Ekuitas Awal Rp3.484.271.750
E.1 Ekuitas Awal Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp 3.484.271.750 dan Rp3.484.796.623.
Defisit LO
E.2 Surplus (Defisit) LO
Rp(6.645.656.513)
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp (6.645.656.513) dan Rp (3.513.834.426). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar
Koreksi Nilai
E.3 Koreksi Nilai Persediaan
Persediaan Rp 0
go .id
biasa.
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan
ps .
yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang
b. b
terjadi pada periode sebelumnya. Koreksi nilai persediaan untuk tahun
Koreksi Aset
an g
ka
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
E.4 Koreksi Aset Tetap
er
Tetap Rp 0
Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap merupakan koreksi atas
//s
kesalahan pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi
tp :
pencatatan aset tetap untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
ht
masing sebesar Rp 0 dan Rp0.
Koreksi Atas
E.5 Koreksi Atas Beban
Beban Rp 0
Koreksi Atas Beban merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan beban yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan. Koreksi atas Beban untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp0.
- 45 -
Koreksi Atas
E.6 Koreksi Atas Pendapatan
Pendapatan Rp 0
Koreksi
Atas
Pendapatan
merupakan
koreksi
atas
kesalahan
pengakuan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan. Koreksi atas Pendapatan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp0.
Ekuitas Akhir Rp 3.785.366.526
E.7 Ekuitas Akhir Nilai Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-
go .id
masing sebesar Rp 3.785.366.526 dan Rp 3.588.929.660.
F.
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
ps .
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
b. b
Pada Semester I Tahun Anggaran 2016 pada neraca percobaaan terdapat nilai persediaan yang belum diregister sebesar Rp 1.891.000
ka
dimana nilai ini adalah selisih dari besar belanja persediaan (521811)
sejumlah
an g
yang diralat ke belanja bahan (521211) sebesar Rp 5.326.000 dikurangi Rp
3.435.000
persediaan
yang
belum
er
dipertanggungjawabkan/di GU. Proses ralat akun persediaan ke belanja
//s
bahan sudah dilakukan tapi surat persetujuan ralat belum dikeluarkan
tp :
oleh KPPN.
ht
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN 1. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan
Pusat Statistik Kabupaten
Serang Nomor: 011/KPA/3604 Tahun 2016 Tentang Pengelola Anggaran,
Tentang Penunjukkan
Kuasa
Pengguna
Anggaran,
Pejabat yang diberi Kewenangan untuk Melakukan Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Penanggung Jawab Kegiatan/ Pembuat komitmen, Pejabat Yang Diberi Kewenangan Untuk menguji Tagihan Kepada Negara dan Menandatangani SPM, dan Bendahara Pengeluaran pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang pada tanggal 2 Februari 2016 telah dilakukan penggantian Pejabat Pengelola Anggaran, - 46 -
Semula: Kuasa Pengguna Anggaran
: Ir. Indra Warman
Pejabat Pembuat Komitmen
: Nana Suharna, S.ST
PejabatPenandatangan/Penguji SPM
: Desi Novianti, S.ST
Bendahara
: Suhadi
Menjadi: Kuasa Pengguna Anggaran
: Ir. Indra Warman
Pejabat Pembuat Komitmen
: Nana Suharna, S.ST
PejabatPenandatangan/Penguji SPM
: Desi Novianti, S.ST
Bendahara
: Yesi Sasmita, SE
2. Sepanjang Semester I Tahun Anggaran 2016 BPS Kabupaten Serang melakukan
go .id
2 kali revisi anggaran melalui Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Kabupaten Serang maupun Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan dengan rincian sebagai
ps .
berikut:
a. Surat Pengesahan DIPA Petikan Revisi ke-1 tanggal 2 Maret 2016 merupakan
b. b
revisi kewenangan revisi kewenangan Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi
ka
Banten. Revisi anggaran dilakukan dalam rangka pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran bertambah yang meliputi realokasi anggaran Sensus
dana
dan
rencana
penerimaan
dalam
halaman
III
DIPA
er
penarikan
an g
Ekonomi 2016 (SE2016) antar satker BPS se-Provinsi Banten, ralat rencana
Menghasilkan DIPA Petikan baru dengan nomor Digital Stamp (DS): 3461-
//s
3397-9566-5914 dan total nilai pagu sebesar Rp 10.107.654.000 (Sepuluh
tp :
milyar seratus tujuh juta enam ratus lima puluh empat ribu rupiah). Total
ht
tambahan anggaran yang diterima BPS Kabupaten Serang untuk kegiatan SE2016 yaitu sebesar Rp 413.634.000 dari anggaran semula Rp 9.694.020.000. b. Surat Pengesahan DIPA Petikan Revisi ke-2 tanggal 14 Juni 2016 merupakan revisi kewenangan Kanwil Dirjen Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan. Revisi anggaran dilakukan dalam rangka self blocking anggaran dalam rangka penghematan. Menghasilkan DIPA Petikan baru dengan nomor Digital Stamp (DS): 2067-7977-9110-4396 dan total nilai pagu tidak berubah yaitu sebesar Rp 10.107.654.000 (Sepuluh milyar seratus tujuh juta enam ratus lima puluh empat ribu rupiah) dan anggaran yang diblokir 1.031.854.000.
- 47 -
(diberi tanda *) sebesar Rp.
3. Selama Semester I Tahun 2016 tidak ada kerjasama yang dilakukan BPS kabupaten Serang dengan instansi lain secara khusus (Bilateral). Adapun kerjasama yang terjadi yaitu BPS diminta untuk menjadi anggota pokja pada kegiatan sbb :
Anggota Pokja Tim Koordinasi Program Subsisdi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah se Kabupaten Serang (a.n Ir.Indra Warman) berdasarkan
Surat
Keputusan
Bupati
Nomor
:
511.1/Kep.116-
Huk.Org/2016 Tanngal 25 Januari 2016 dimana diberikan honor anggota pokja sebesar Rp 400.000 per bulan.
Anggota Dewan Pengupahan Kabupaten Serang masa Bakti 2015-2017 (a.n Eko Subiyanto, S.ST) berdasarkan Surat Keputusan Bupati Serang
go .id
Nomor : 561/Kep.224-Huk.Org/2016 tanggal 16 Februari 2016 dimana
ht
tp :
//s
er
an g
ka
b. b
ps .
diberikan honor anggota pokja sebesar Rp 250.000 per bulan
- 48 -
Lampiran A1 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi, Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir pada 30 Juni 2016 Masa No
Akumulasi
Aset Tetap
Nilai Perolehan
Nilai Buku
Manfaat A
Tanah
1
Tanah
A
Peralatan dan Mesin
1
Alat Angkutan Darat Bermotor
2
Penyusutan 1.129.000.000
0
1.129.000.000
1.129.000.000
0
1.129.000.000
2.178.277.660
1.506.438.047
671.839.613
7
667.362.000
485.740.833
181.621.167
Alat Ukur
5
17.553.760
17.553.760
0
4
Alat Kantor
5
223.634.106
153.433.671
70.200.435
5
Alat Rumah Tangga
5
250.413.294
85.631.107
164.782.187
6
Alat Komunikasi
5
278.700
278.700
0
7
Komputer Unit
4
576.875.487
486.751.643
90.123.844
8
Peralatan Komputer
4
70.740.325
56.323.450
14.416.875
B
Gedung dan Bangunan
1.950.382.700
152.956.457
1.797.426.243
1
Bangunan Gedung Tempat Kerja
1.741.984.700
152.956.457
1.797.426.243
2
Bangunan Gedung Tempat Tinggal
208.398.000
27.091.740
181.306.260
C
Jaringan
0
0
0
1
Jaringan Listrik
40
0
0
0
2
Jarungan Telepon
20
0
0
0
D
Aset Tetap Lainnya
70.444.126
0
70.444.126
1
Bahan Perpustakaan Tercetak
70.444.126
0
70.444.126
E
Aset Tetap yang Tidak Digunakan
137.187.414
131.047.270
6.140.144
1
Alat Angkutan Darat Bermotor
7
67.477.000
61.336.856
6.140.144
2
Alat Ukur
5
5.783.060
5.783.060
0
3
Alat Kantor
5
3.816.580
3.816.580
0
4
Alat Rumah Tangga
5
20.388.640
20.388.640
0
5
Komputer Unit
4
33.471.500
33.471.500
0
6
Peralatan Komputer
4
6.250.634
6.250.634
0
5.465.291.900
1.790.441.774
3.674.850.126
ps . b. b
ka
50
go .id
-
ht
tp :
//s
er
an g
50
4
Total
- 49 -