BPS KABUPATEN EMPAT LAWANG No. 001/05/1611/Th.XIX, 24 Mei 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Empat Lawang Tahun 2016
Pembangunan manusia di Empat Lawang pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Empat Lawang. Pada tahun 2016, IPM Empat Lawang telah mencapai 64,00. Angka ini meningkat sebesar 0,45 poin dibandingkan dengan IPM Empat Lawang pada tahun 2015 yang sebesar 63,55. Namun, bila dibandingkan dengan seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan, Kabupaten Empat Lawang menduduki peringkat ke-14 dari 17 kabupaten/kota.
Pada tahun 2016, pembangunan manusia di Empat Lawang masih berstatus “sedang”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2015. IPM Empat Lawang pada tahun 2016 tumbuh sebesar 0,71 persen.
Selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 64 tahun. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12 tahun. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7 tahun. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 8,94 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat 217 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
1.
Perkembangan IPM Empat Lawang Tahun 2010-2016
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka
1 Berita Resmi Statistik Kabupaten Empat Lawang No. 001/05/1611/Th.XIX,24 Mei 2017
kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Empat Lawang terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM Empat Lawang meningkat dari 61,11 pada tahun 2010 menjadi 64,00 pada tahun 2016. Selama periode tersebut, IPM Empat Lawang rata-rata tumbuh sebesar 0,77 persen per tahun. Pada periode 2015-2016, IPM Empat Lawang tumbuh 0,71 persen, pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada perode 2014-2015 yang tumbuh sebesar 0,60 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2016 IPM Empat Lawang menunjukkan kemajuan, status pembangunan manusia Empat Lawang masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Empat Lawang masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Empat Lawang, 2010-2016
64.44
65.12
65.79
61.11
61.86
62.3
2010
2.
2011
66.16
62.74
2012 2013 IPM Empat Lawang
66.75
67.46
68.24
63.17
63.55
64.00
2014 2015 IPM Sumsel
2016
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.
2 Berita Resmi Statistik Kabupaten Empat Lawang No. 001/05/1611/Th.XIX,24 Mei 2017
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Empat Lawang Menurut Komponen, 20102016 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
63,85
63,91
63,95
63,97
63,98
64,18
64,25
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11,12
11,25
11,51
11,65
11,84
11,85
12,02
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
6,59
6,92
6,97
7,02
7,14
7,29
7,30
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp000
8.182
8.316
8.393
8.586
8.655
8.726
8.944
61,11
61,86
62,30
62,74
63,17
63,55
64,00
1,22
0,71
0,71
0,68
0,60
0,71
IPM Pertumbuhan IPM
%
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Empat Lawang telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir dengan kenaikan sebesar 0,10 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Empat Lawang hanya sebesar 63 tahun dan pada tahun 2016 telah mencapai 64 tahun.
Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Empat Lawang (tahun), 2010-2016
64.25 64.18
63.91
63.95
63.97
63.98
2013
2014
63.85
2010
2011
2012
2015
3 Berita Resmi Statistik Kabupaten Empat Lawang No. 001/05/1611/Th.XIX,24 Mei 2017
2016
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Empat Lawang telah meningkat menjadi 12 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat menjadi 7 tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,31 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Empat Lawang telah mencapai 12 tahun yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Empat Lawang tumbuh 1,73 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Empat Lawang yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk Empat Lawang usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas I). Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Empat Lawang (tahun), 2010-2016
11.12
11.25
11.51
6.59
6.92
6.97
2010
11.65
7.02
2011 2012 2013 Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
11.84
7.14
11.85
7.29
12.02
7.30
2014 2015 2016 Harapan Lama Sekolah (HLS)
4 Berita Resmi Statistik Kabupaten Empat Lawang No. 001/05/1611/Th.XIX,24 Mei 2017
C. Dimensi Standar Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat Empat Lawang mencapai Rp8,94 juta per tahun. Selama enam tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar 1,50 persen per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Empat Lawang (Rp000), 20102016
8,944
8,586 8,316
8,655
8,726
8,393
8,182
2010
2011
2012
2013
2014
2015
5 Berita Resmi Statistik Kabupaten Empat Lawang No. 001/05/1611/Th.XIX,24 Mei 2017
2016
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o o
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks
Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut:
=
Indeks Kesehatan
=
Indeks Pendidikan
=
=
Indeks Pengeluaran =
ln( ln(
) − ln( ) − ln(
)
)
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: =
×
Tahun Rupiah
0
1.007.436
×
6 Berita Resmi Statistik Kabupaten Empat Lawang No. 001/05/1611/Th.XIX,24 Mei 2017
18 26.572.352
III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80
3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
7 Berita Resmi Statistik Kabupaten Empat Lawang No. 001/05/1611/Th.XIX,24 Mei 2017