Borang Kinerja Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
Borang Kinerja Universitas/Fakultas/Program Kode Dokumen
:
00400 10312
Revisi
:
1
Tanggal
:
6 Desember 2010
Diajukan oleh
:
Managamen Repesentatif (MR)
Ir. Didik Suprayogo, MSc. PhD.
Disetujui oleh
:
Dekan Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD.
i
Identitas Fakultas Pertanian Nama Fakultas
: Pertanian
Alamat
: Jalan veteran Malang 65145
No. Telepon
: 0341 551665; 565845
No. Faksimil
: 560011
Homepage dan E-Mail
: http://fp.ub.ac.id / [email protected]
Nomor dan Tanggal SK Pendirian Fakultas
:
FP-UB didirikan 10 Juli 1960 dibawah Universitas Kotapraja, Malang dan melalui Kawat Presiden Republik Indonesia Nomor 258/K/1961 nama Universitas di Ubah menjadi Universitas Brawijaya. Status negeri dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 92 tertanggal 1 Agustus 1962, dan terhitung mulai 1 Juli 1962 berada di bawah naungan Universitas Airlangga Surabaya. Selanjutnya sejak 5 Januari 1963, Universitas Brawijaya diberi status negeri melalui Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 tahun 1963. Fakultas Pertanian yang sebelumnya berada di bawah naungan Universitas Airlangga, dikembalikan lagi kepada Universitas Brawijaya.
Pejabat yang Menerbitkan SK
: Presiden Republik Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Jurusan yang dikelola oleh Fakultas Pertanian: (1) Jurusan Budidaya Pertanian, (2) Jurusan Tanah, (3) Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan (4) Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan; dan melaksanakan proses pembelajaran dan pendidikan untuk: (A) PROGRAM SARJANA (S1) (1) PS Agroekoteknologi (mengaplikasikan konsep dan prinsip ilmiah (Tanaman, Tanah, Hama dan penyakit, lingkungan) untuk merancang dan mengembangkan teknologi pertanian yang berlanjut) ii
Minat Budidaya Pertanian (Crop Production) Minat Managemen Sumberdaya Lahan (Natural Resources Management) Minat Perlindungan Tanaman (Crop Protection) (2) PS Agribisnis (Mengaplikasikan konsep dan prinsip ekonomi – bisnis untuk merancang, mengembangkan dan mengelola sistem agribisnis yang berlanjut) (B) PROGRAM PASCASARJANA (S2 & S3) B.1. Program Magister (S2): B.1.1. Program studi Ekonomi Pertanian Minat Ekonomi Sumberdaya Minat Ekonomi Agribisnis Minat Ekonomi Pembangunan Pertanian Minat Managemen Agribisnis B.1.2. Program Studi Ilmu Tanaman Minat Ekologi Tanaman Minat Pemuliaan Tanaman Minat Perlindungan Tanaman Minat Fisiologi dan Modelling Tanaman Minat Gulma Tanaman Minat Hortikultura B.1.3. Program Studi Pengelolaan Tanah dan Air Minat Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Minat Pengembangan Wilayah
iii
B.2. Program Doktor (S3) dengan Program Studi Ilmu Pertanian dengan minat: Minat Agronomi Minat Hortikultura Minat Pemuliaan Tanaman Minat Hama & Penyakit Tumbuhan Minat Tanah & Sumberdaya Lahan Minat Sumberdaya Alam dan Lingkungan Minat Lingkungan Pesisir dan Lautan Minat Teknologi Hasil Pertanian Minat Ekonomi Pertanian Minat Sosiologi Pedesaan Minat Bioteknologi Pertanian
iv
Daftar Isi 1. Standar 1 : Visi, misi, tujuan, dan strategi pencapaian ..................................................................................................................................................
1
2. Standar 2 : Tata pamong, kepemimpinan, pengelolaan dan penjaminan mutu ...............................................................................................................
11
3. Standar 5 : Kurikulum, pembelajaran dan suasana akdemik .........................................................................................................................................
42
v
1.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1.1 Visi dan misi Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi ditetapkan oleh Senat Fakultas Pertanian. 1.1.1 Uraikan secara singkat visi dan misi dikembangkan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang baik, melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Standard Mutu: S: Memiliki bukti-bukti yang sahih dan andal tentang partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan yang ditunjukkan dengan adanya (1) rekam jejak tentang proses perumusan; (2) data, informasi yang sah dan andal; (3) analisa kondisi yang komprehensif; (4) asumsi-asumsi atau kondisi batas yang jelas. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Visi, misi dan tujuan Fakultas Pertanian dikembangkan atas dasar pertimbangan perubahan yang cepat bidang pertanian di masyarakat, disisi lain minat siswa SMU untuk mempelajari ilmu di bidang pertanian di FP UB menurun. Untuk itu Pokja Restrukturisasi Pendidikan Pertanian yang dibentuk FP-UB tahun 2007 ((a) Dokumen pendukung: SK Pokja No 068/SK/2007, tertanggal 18 Juni 2007, (b) Laporan Pokja, (c) Makalah pertemuan FKPTPI ) mencermati bahwa perkembangan yang terjadi di masyarakat menunjukkan adanya perubahan peran para pelaku bisnis di sektor pertanian yang terjadi hampir di setiap bidang/organisasi baik di pedesaan maupun perkotaan. Perubahan yang cepat tersebut antara lain adalah, (1) kebutuhan pangan bangsa terus meningkat, namun kebutuhan produk pangan dan serat dalam negeri diimpor dari luar negeri, dan nilai tambah di bidang pertanian juga dinikmati negara lain sebagai dampak perdagangan global yang semakin memarginalkan sektor pertanian dalam negeri, (2) masuknya teknologi-tenologi baru di bidang produksi pertanian (dan biasanya mahal) dari luar negeri semakin marak, (3) adanya proses konsolidasi antara petani dengan suppliers komersial saprodi pertanian, dan (4) tidak menentunya peran pemerintah dalam membangun pertanian nasional. Penetapan visi-misi FP UB yang tercantum dalam Rentra juga diselaraskan oleh hasil kajian Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) dalam pertemuan pada tanggal 15 Mei 2007 di Jogyakarta menyadari bahwa dunia pertanian mengalami perubahan. Pendidikan pertanian yang harus melakukan perubahan seiring terjadi pergeseran paradigma di dunia pertanian dari pertanian tradisional (subsistance) menjadi pertanian modern dan menuju pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu FP-UB memahami pentingnya perubahan arah pendidikan pertanian menjadi bagian tak terpisahkan dari pergeseran paradigma tersebut. Kedepan FP-UB dalam proses pendidikannya terus mengalami perubahan yang menyelaraskan perubahan (Dokumen 1
Pendukung: Presentasi Sekjen FKPTPI): 1.
basis kehidupan bergeser dari pertanian menuju kehidupan berbasis industri dan berbasis informasi,
2.
pelaku pertanian bergeser dari petani menjadi tenaga kerja dan informan,
3.
tuntutan kegiatan produksi pertanian bergeser dari penghasil bahan pangan, menuju penghasil komoditas, informasi produk dan jasa pertanian,
4.
asas pemanfaatan sumberdaya bergeser dari utilitarian menjadi keberlanjutan eksosistem kehidupan,
5.
penggerak sektor pertanian bergeser dari kecukupan pangan, menjadi pasar, perdagangan dan komoditas global,
6.
kebutuhan pengembangan teknologi bergeser dari teknologi untuk meningkatkan kemampuan budidaya, menjadi teknologi untuk produksi optimal dan pemenuhan baku mutu serta teknologi untuk meningkatkan kemampuan mengakses informasi global,
7.
komunikasi di bidang pertanian bergeser dari berbasis tutur dan tradisi menjadi berdasarkan pada literatur dan Teknologi Informasi.
Demikian pula pendidikan pertanian ke depan perlu mengakomodasi kebijakan badan pangan Internasional FAO (Food and Agriculture Organization) dibidang pertanian untuk menjawab tantangan kebutuhan dasar manusia yang terkait dengan sektor pertanian di abad 21 (Dokumen Pendukung: Hasil Benchmraking Pokja Restrukturisasi dalam bentuk Presentasi power point ), yaitu: (1)
Keamanan Pangan: menjamin bahwa penyediaan pangan yang bebas kontaminasi,
(2)
Ketahanan Pangan: menjamin bahwa penyediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat;
(3)
Kualitas Pangan: menjamin bahwa penyediaan pangan kualitasnya terjamin dan konsisten;
(4)
perlunya konservasi keanekaragaman hayati,
(5)
pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan; dan
(6)
kesetabilitasan ekonomi.
Bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada sektor pertanian, pribadi-pribadi masyarakat tidak lagi menghargai lahan pertanian sebagai satu-satunya sumber produksi pangan dan serat. Sebagai akibatnya masyarakat semakin giat dalam menguras sumberdaya lahan untuk kebutuhannya sendiri dengan mengabaikan dimensi sosial, etika dan ekologi. Hal ini kedepan akan benar-benar dapat 2
merusak landscape pedesaan sebagai akibat pengembangan pertanian yang kurang ramah lingkungan. Dampak perubahan tata sosial, ekonomi, ekologi yang menjurus ke arah dis-harmonitas lingkungan hanya mungkin dieliminir dengan mengadakan reformasi pendidikan, penelitian dan pengembangan bidang pertanian melalui revitalisasi pendidikan pertanian untuk membangun kemandirian bangsa sehingga citra positif pendidikan pertanian sebagai tulang punggung penyediaan pangan dan serat yang berlanjut dapat terbangun. Berdasarkan Kajian tersebut pimpinan FP-UB pada 14 -15 April 2008 melakukan rapat kerja bertempat di Yayasan Kaliandra Sejati, Pasuruan untuk menetapkan misi-visi dan tujuan serta penyusunan Renstra FP-UB ( Dokumen Pendukung Rentra FP-UB yang disyahkan senat pada 16 Juni 2008) Hasil penetapan visi, misi tersebut disosialisasikan ke stakeholder melalui web site dan banner yang dipasang di Gedung FP-UB. Sejalan dengan isu peningkatan daya saing bangsa, otonomi pengelolaan pendidikan dan kesehatan organisasi penyelenggaraan perguruan tinggi, FP-UB menetapkan program unggulan guna mendukung akselerasi langkah Universitas Brawijaya menuju Wolrd Class Entrepreneurial University, adalah menjadi centre of excellence dalam pengembangan pertanian tropis yang berlanjut. Perubahan paradigma dari pertanian dalam arti sempit sebagai penyedia biomass (pangan dan serat) kearah pertanian yang lebih luas dengan menyertakan aktivitas sosial dalam pengelolaan isue-isue sumberdaya alam dan sosial, menjadi tantangan FP-UB untuk mereformasi dirinya. Hasil-hasil penelitian yang berkualitas dan produktivitas penelitian yang tinggi harus terus didorong di FP-UB melalui kegiatan di laboratorium, pusat kajian dan Unit Pelaksana Teknis. Disamping itu fasilitasi ekspose gagasan dan hasil hasil penelitian di tingkat internasional baik melalui kerjasama dengan masyarakat global dan publikasi internasional juga menjadi perhatian utama. Untuk itu sebagai salah satu upaya memantapkan visi, misi, FP-UB dalam perjalanannya menetapkan definisi konseptual pertanian yang berlanjut yang ditetapkan dari hasil benchmarking di Kentucky University pada 10 Oktober s/d 3 Nopember 2008 oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik dinyatakan bahwa pertanian berlanut ditetapkan sebagai sistem yang terintegrasi dalam menerapkan teknik produksi tanaman spesifik lokal dan dalam jangka panjang akan mampu untuk: (1) Kecukupan kebutuhan manusia akan pangan dan sandang. (2) Mengutamakan kualitas lingkungan dan dasar-dasar ekologis. (3) Melakukan pemanfaatan yang paling efisien terhadap sumberdaya yang tidak terbaharukan dan sumberdaya yang ada di lahan petani; (4) Keberlanjutan pembangunan ekonomi; dan (5) Mengutamakan kualitas hidup masyarakat. Hasil rumusan Visi Misi FP-UB diselaraskan dengan visi, misi Universitas Brawijaya yaitu “menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”. Hasil rumusan Visi-misi FP-UB disoslialiasikan kepada seluruh dosen FP-UB melalui angket untuk mendapatkan saran, pendapat dan perbaikan seperlunya (dokumen pendukung: form saran dan pendapat visi, misi dan tujuan FP-UB untuk dosen FP-UB) Hasil formulasi Visi-misi tersebut terus dikomunkasikan kepada dosen dan para pihak diberbagai pertemuan hingga disyahkan oleh senat FP UB pada bulan 23 Agustus 2010. Adapun hasil penetapan Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Pertanian UB dan unit kerja di lingkungan FP-UB di sajikan menjadi dokumen visi, misi dan Tujuan FP-UB. (Dokumen Pendukung: Visi, Misi dan Tujuan FP-UB yang sudah disahkan dalam SK Dekan No 316/SK/2010 tertanggal 31 Agustus 2010)
3
1.1.2
Bagaimana pengembangan visi dan misi Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi melalui mekanisme yang akuntabel. Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki visi dan misi yang ditetapkan oleh lembaga normatif yang dibuktikan dalam bentuk SK Senat. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Tahapan menetapan visi dan misi FP-UB: 1.
Penetapan Pokja Restrukturisasi FP-UB untuk mengkaji secara ilmiah dan kebutuhan pasar terhadap lulusan dan mengembangkan konsep pendidikan Fakultas Pertanian UB, yang bekerja pada periode 18 Juni 2007 hingga 16 Januari 2008, melalui mekanisme pertemuan rutin, benchmarking melalui dokumen yang ada baik di web site dan bahan-bahan bacaan, workshop, dan questioner ke para pihak yang terkait dengan dunia pertanian ( Dokumen pendukung: undangan kegiatan pokja, questioner restrukturisasi)
2.
Penyelarasan Visi, Misi dan Tujuan FP-UB dengan hasil kajian Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) dalam pertemuan pada tanggal 15 Mei 2007
3.
Pembahasan Visi, Misi dan Tujuan serta tata nilai melalui rapat kerja pimpinan FP-UB pada 14 -15 April 2008, yang diawali dengan kegiatan evaluasi diri di masing-masing Jurusan dan unit kerja lainnya di lingkungan FP-UB. (Dokumen pendukung: Renstra FP-UB)
4.
Pembahasan serta pengesahan Renstra dalam Rapat Senat Fakultas Pertanian yang didalamnya tercantum visi, misi, tujuan, tata niali dan hasil evaluasi diri pada 16 Juni 2008.
5.
Benchmarking ke Kentucky University untuk pengembangan kurikulum yang didalamnya dalam rangka penetapan vsisi, misi dan tujuan FP-UB pada pada 10 Oktober s/d 3 Nopember 2008.
6.
Pembahasan Visi, Misi oleh Dosen Senior bergelar professor wakil Jurusan sebagai evaluator internal yang hasil evaluasinya disampaikan tanggal 15 Agustus 2009 dan pada tanggal 14 Januari 2010.
7.
Penggalangan masukan pendapat dosen terkait dengan visi, missi FP-UB
8.
Revisi dokumen visi, misi oleh tim penyusun visi dan missi, yang juga dilakukan penyelarasan dengan visi, misi UB.
9.
Penetapan Visi dan Missi FP-UB oleh Senat Fakultas Pertanian UB pada tanggal 23 Agustus 2010.(Dokumen Pendukung: Dokumen Visi, Misi dan Tujuan FP-UB) 4
10.
1.1.3
Hasil penetapan telah disosialisasikan melalui Surat Dekan ke stakeholders. (Dokumen Pendukung: Surat Dekan ke Stakeholder)
Jelaskan bahwa Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki instrumen dan kelengkapan mekanisme kontrol atas keterwujudan visi, keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan melalui strategi-strategi yang dikembangkan. Standard Mutu: Menemukan bukti-bukti yang sahih dan andal berupa; (1) ada rumusan strategi yang jelas di tingkat manajemen menengah (fakultas/ program), dan ditingkat bawah (jurusan dan unit-unit setara lainnya); (2) piranti pendukung (kebijakan dan prosedur) yang memfasilitasi keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, dan ketercapaian tujuan, dan berjalannya strategi-strategi yang dikembangkan; (3) instrumen pengukur keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, dan ketercapaian tujuan; (4) mekanisme kontrol keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, dan ketercapaian tujuan. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Untuk mengimplentasikan visi, misi dan tujuan FP-UB dirumuskan melalui Renstra FP-UB periode 2007-2011. Untuk mengiplementasikan Renstra telah ditetapkan koordinator aktivitas (PIC) di masing-masing kegiatan yang dirancang. Untuk menjalankan visi, misi dan Tujuan FP-UB agar tugas dapat didistribusikan maka ditetapkan Tupoksi FP-UB yang mengatur fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja di lingkungan FP-UB (Dokumen pendukung: Tupoksi yang ditetapkan oleh Dekan FP-UB). Disamping itu Tenaga administrasi, teknisi dan laboran juga telah ditetapkan tugas pokok masing-masing staf (Dokumen pendukung: Tugas Pokok masing-masing staf administrasi, teknisi dan laboran di FP-UB). Untuk melihat keterwujudan visi, keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan ditetapkan melalui strategi-strategi yang dikembangkan melalui program kerja Dekan 2007-2011 (Dokumen pendukung: Program Kerja Dekan FP-UB 2007-2011) dan setiap tahun dirancang aktivitasnya dengan mekanisme penyusunan kegiatan dan penganggarannya dilakukan melalui rapat pimpinan di tingkat Fakultas dan selanjutnya dipresentasikan di Rapim tingkat Universitas untuk ditetapkan program dan anggaran pada tahun depan yang akan berjalan. Dalam melihat program kerja Dekan telah ditetapkan ketercapaian indikator kinerja FP-UB selama 5 tahun sebagai pengukur terwujudnya visi, keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan. Mekanisme kontrol terwujudnya visi, keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan dilakukan pengisian borang-borang kinerja PS, EPSBED setiap semester telah dicapai 100%, borang penelitian, pengabdian masyarakat dan LAKIP (dokumen pendukung: contoh dokumen).
5
1.1.4
Bagaimana Fakultas/Jurusan/Program Pascasarjana/Program Studi menetapkan tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan sebagai penjabaran atau pelaksanaan Renstra. Standard Mutu: Memiliki bukti-bukti yang jelas tentang; (1) rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu; (2) tonggaktonggak capaian tujuan dalam setiap periode kepemimpinan Universitas/ Fakultas/Program; (3) mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Dalam menetapkan tonggak-tongak pencapaian tujuan sebagai penjabaran atau pelaksanaan Renstra ditetapkan Program Kerja Dekan yang dilengkapi dengan indikator kinerja yang setiap tahun dievalusi ketercapaiannnya oleh pimpinan berupa matrik ketercapaian (Data Pendukung: Matrik Ketercapaian Renstra).
1.1.5
Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran.
1.1.5.1 Uraikan kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Standard Mutu: Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: sangat jelas; sangat realistik; saling terkait satu sama lain; melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Sesuai dengan Keputusan Senat Fakultas Pertanian UB tanggal 23 Agustus 2010, maka: Visi Fakultas Pertanian-UB adalah pada tahun 2025 menjadi institusi pendidikan tinggi pertanian berstandar internasional yang berperan aktif dalam Pengembangan IPTEK dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berlanjut serta pengembangan managemen agribisnis. Misi FP-UB adalah: 1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Pertanian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam serta managemen agribisnis terkini berwawasan global berbasis iman dan taqwa, 2. Mengembangkan dan menerapkan IPTEK dalam lingkup Pertanian dan lingkungan serta managemen agribisnis dalam 6
pembangunan bangsa. Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, maka tujuan FP-UB menurut Tri Dharma Perguruan Tinggi: (a) a. Menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik tinggi, berperilaku luhur dan berjiwa wirausaha. (b) dalam bidang penelitian: (1) a. Menghasilkan IPTEK berbasis problem solving dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam serta managemen agribisnis. (2) Memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan, dan (c) dalam bidang pengabdian kepada masyarakat: a. Menerapkan IPTEK sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam serta managemen agribisnis. Dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Civitas Akademika di lingkungan FP-UB wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai TAHES dengan makna sebagai berikut: T : BerTaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; A : BerAkhlak mulia; H : Hemat dan efisien; E : berjiwa Entrepreneur (inovatif, kreatif, transparansi, dinamis). S : keberSamaan. TAHES dalam budaya Malang berarti SEHAT. Fakultas memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran (VMTS) yang telah disahkan oleh Senat Fakultas Pertanian tersebut sangat jelas, sangat realistik dengan sumberdaya yang ada, dang saling terkait satu sama lain. VMTS FP-UB ditentukan dengan mengacu VMTS Universitas Brawijaya, serta menaungi VMTS Jurusan, Program Studi baik S1, S2, dan S3 (tertuang dalam dokumen Visi, Misi dan Tujuan unit kerja di FP-UB). Proses penyusunan ini melibatkan dosen dan tenaga kependidikan baik yang teribat langsung dalam Pokja, Komite Kurikulum, dan Lokakarya yang telah dilakukan sejak 2007 hingga ditetapkan melalui rapat senat 23 Agustus 2007. Dalam penyusunan ini mahasiswa dilibatkan melalui dialog interaktif yang diselenggarakan Unitas Mahasiswa yang difasilitasi Pembantu Dekan III dan Himpunan Mahasiswa yang difasilitasi Ketua Jurusan atau melalui dosen dalam proses perkuliahan. Untuk penampungan masukan alumni dan masyarakat dilakukan melalui pengisian questioner dan kegiatan temu alumni dan seminarseminar yang diselenggarakan di Fakultas Pertanian. 1.1.5.2 Bagaimana strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen. Strategi pencapaian sasaran: Standard Mutu: (1) Dengan tahapan waktu yang jelas dan sangat realistik. (2) Didukung dokumen yang sangat lengkap. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Untuk mencapai sasaran Visi, Misi dan Tujuan FP-UB ditetapkan kerangka kerja sebagai diagram berikut:
7
Diagram diatas disesuaikan dengan sasaran pengembangan Universitas Brawijaya. Diagram tersebut digunakan pertama kali saat penyusunan Renstra yang dilakukan pada rapat kerja pimpinan FP-UB pada 14 -15 April 2008 yang dilaksanakan di Yayasan Kaliandra Sejati. Selanjutnya langkah tersebut telah didokumentasikan dalam dokumen “STATEGI PENGEMBANGAN MENUJU INTERNASIONALISASI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA” oleh pimpinan FP-UB periode 2007-2011. (dokumen pendukung) 1.2
Visi dan misi dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan. 8
1.2.1
Bagaimana Sosialisasi visi dan misi Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi dilaksanakan secara berkala kepada pemangku kepentingan. Standard Mutu: Visi dan misi Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi disosialisasikan kepada semua pemangku kepentingan secara berkala. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Visi dan misi Fakultas/ Jurusan/ Program Pascasarjana/ Program Studi disosialiasikan ke Mahasiswa melalui mekanisme Pekan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-MABA) setiap tahun disamping juga dikomunikasikan melalui pertemuanpertemuan kemahasiswaan dengan pimpinan. Untuk sosialiasi ke Dosen dan Karyawan dilakukan melalui mekanisme rapat-rapat ruitin dan kegiatan sosialiasi yang digabung dalam sosialiasi kurikulum, disamping itu dibuat poster-poster tempel yang dipasang di Fakultas Pertanian dan Jurusan. Visi dan misi Fakultas Pertanian UB juga dikomunikasikan melalui web FP UB dengan alamat www. fp.ub.ac.id. Untuk sosialiasi lainnya ke semua pihak termasuk pengguna lulusan dan alumni dilakukan pengiriman surat (Dokumen Pendukung: surat pengiriman informasi yang ditandatangani Dekan ke para pihak)
1.2.2
Uraikan mengenai visi dan misi Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana/Program Studi dijadikan pedoman, panduan, dan ramburambu bagi semua pemangku kepentingan internal serta dijadikan acuan pelaksanaan Renstra, keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, ketercapaian tujuan melalui strategi-strategi yang dikembangkan. Standard Mutu: Memiliki bukti-bukti yang sahih dan andal bahwa visi dan misi; (1) dipahami dengan baik dan dijadikan acuan pelaksanaan Renstra pada semua tingkat unit kerja; (2) dijadikan rambu-rambu, panduan atau pedoman bagi semua pemangku kepentingan internal. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Visi dan Misi FP-UB dipahami dengan baik oleh unit kerja terutama diacu guna pengembangan Kurikulum Program Studi baik S1, S2 dan S3 yang dapat dilhat di buku panduan akademik. Demikian pula Fakultas Pertanian telah mempersiapkan world class university melalui kegiatan persiapan PS Agribisnis S1 dan pelaksanaan double degree S2 Pascasarjana. Dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat pusat-pusat kajian dan laboratorum yang di fasilitasi Jurusan terus mengembangkan kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung penelitian dan pengabdian masyarakat terkait dengan pertanian berkelanjutan. Anggaran Fakultas Pertanian dari tahun ke tahun terus meningkat dan terutama di tujuan untuk kegiatan penelitian dan pendidikan. 9
Anggaran tersebut ditetapkan dalam Rapim FP-UB setiap tahun untuk menyusun program kerja tahunan yang dituangkan dalam RAB dan digunakan sebagai Rapim ditingkat Universitas yang nantinya menjadi acuan kinerja FP.
10
2.
Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.1
Tatapamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.
2.1.1
Jelaskan bahwa Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki tata pamong yang memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik). Standard Mutu: Memiliki bukti-bukti tertulis, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa seluruh unsur tatapamong menjamin penyelenggaraan Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana/Program Studi yang; (1) kredibel (2) transparan (3) akuntabel (4) bertanggung jawab (5) adil. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Organisasi di FP-UB telah disesuaikan dengan: (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; (5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; (6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; (7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; (8) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 177 Tahun 1998 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2001; (9) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2001; (10) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2008 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Dosen sebagai Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pimpinan Fakultas; (11) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 118/P/2001 tentang Pemberian Kuasa dan Delegasi wewenang pelaksanaan administrasi kepegawaian jabatan fungsional dosen kepada pejabat tertentu di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; (12) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum; (13) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tentang Badan Layanan Umum Nomor 361/KMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Brawijaya Malang pada Departemen 11
Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; (14) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 0xx/O/2009 tentang Statuta Universitas Brawijaya. (15) Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No 074/SK/2006 tentang Organisasi dan Tata kerja Universitas Brawijaya. FP-UB mempunyai kelengkapan organisasi normatif, yaitu Senat Fakultas yang keanggotaannya terdiri dari Dekan selaku Ketua, para Pembantu Dekan, para Guru Besar, para Ketua Jurusan dan 5 orang dari Jurusan Budidaya Pertanian; 2 orang dari Jurusan Sosek Pertanian; 2 orang dari Jurusan Tanah serta 1 orang dari Jurusan HPT. Senat Fakultas dibentuk dengan Surat Keputusan Rektor. FP-UB dipimpin oleh seorang Dekan yang bertanggung-jawab langsung kepada Rektor UB. Dekan diangkat oleh Rektor dengan memperhatikan usul dan saran dari Senat FP-UB untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti empat tahun berikutnya. Dekan di dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Pembantu Dekan, yaitu Pembantu Dekan Bidang Akademik yang tugasnya membantu Dekan dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum yang tugasnya membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan, dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan yang tugasnya membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa. Pembantu Dekan diangkat oleh Rektor dengan mempertimbangkan usul dan saran Dekan serta Senat FP-UB untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti empat tahun berikutnya. FP-UB membawahi Jurusan, Program Studi, Program Pasca Sarjana, Program Diploma serta Badan-badan yang dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan perkembangan FP-UB. Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Program Diploma diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun, sedangkan Badan-badan lain diangkat oleh Dekan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan kedua. Pelaksanaan pelayanan administrasi pendidikan FP-UB dipimpin oleh Kepala Bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab langsung kepada Dekan. Di dalam Pelaksanaan tugas sehari-hari Kepala Bagian Tata Usaha dibantu oleh Kepala-Kepala Sub Bagian. Untuk mempersiapkan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) di tingkat fakultas, maka FP-UB membentuk Gugus Jaminan Mutu (GJM) yang bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas GJM adalah membantu Dekan dalam penyusunan dokumen kebijakan, peraturan, standar dan manual prosedur akademik. Untuk mempersiapkan SPMA di tingkat jurusan, maka setiap jurusan membentuk Unit Jaminan Mutu (UJM) yang bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan. Tugas UJM adalah membantu Ketua Jurusan dalam penyusunan dokumen: (a) Spesifikasi Program Studi (SP), (2) Kompetensi Lulusan (KL), (3) Manual Prosedur (MP), (4) Instruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di tingkat fakultas. Untuk Koordinasi pelaksanaan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama dilaksanakan oleh BPPK (Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama), yang bertanggung jawab langsung ke pada Dekan untuk (1) Meningkatkan kualitas dan 12
kuantitas penelitian dalam bidang pertanian, (2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pengabdian kepada Masyarakat dalam bidang pertanian, (3) Membina kerjasama yang saling menguntungkan dengan stake holders dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, dan (4) Memberikan alternatif solusi pemecahan masalah kepada para stake holders untuk mengatasi permasalahan – permasalahan di bidang pertanian FP-UB ditunjang oleh Ikatan Alumni Fakultas Pertanian, UB dalam hal menjalin komunikasi antar alumni dengan Fakultas Pertanian untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat dan bakat, bimbingan karir, dan kesejahteraan mahasiswa dan anggota sesama alumni. Ikatan alumni juga diharapkan menyediakan sarana dan prasarana di bidang pendidikan dan kemahasiswaan, dan bertanggungjawab kepada anggota alumni FP-UB. Hubungan Kerja tersebut dituangkan dalam Keputusan Dekan FP- UB tentang Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya No: 317/SK/2010, tertanggal 31 Agustus 2010 2.2
Memiliki struktur organisasi yang efektif sesuai dengan kebutuhan institusi serta sistem pengelolaan dan operasi yang berlaku, lengkap dengan deskripsi tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas.
2.2.1
Uraikan struktur organisasi yang lengkap dan efektif sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan Fakultas Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana /Program Studi yang bermutu. Standard Mutu: (1) Ada bukti, kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi mengenai struktur organisasi meliputi organ-organ: (1) Pimpinan institusi; (2) Senat; (3) Pelaksana kegiatan akademik; (4) Unit pelaksana administrasi, pelayanan dan pendukung; (5) Unit monitoring dan evaluasi SPM. (2) Dilengkapi dengan deskripsi yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing secara tertulis. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Kelengkapan Struktur Organisasi dan personalia FP-UB terdiri dari (tercantum dalam Struktur Organisasi lengkap dengan
Tupoksi, yang sudah disahkan Senat FP-UB) 1. DEKAN DAN PEMBANTU DEKAN 2. ANGGOTA SENAT AKADEMIK
Senat Fakultas yang keanggotaannya terdiri dari Dekan selaku Ketua, Pembantu Dekan I selaku sekretaris senat, Pembantu Dekan II dan III, 30 orang Guru Besar, para Ketua Jurusan dan 5 orang dari Jurusan Budidaya Pertanian; 2 orang dari Jurusan Sosek Pertanian; 2 orang dari Jurusan Tanah serta 1 orang dari Jurusan HPT.
13
3. BAGIAN TATA USAHA Bagian Tata Usaha dibawah koordinasi Kepala Bagian, dan dibagi ke dalam 4 Sub Bagian, yaitu Sub Bagian Akademik; Sub Bagian Umum dan Perlengkapan; Sub Bagian Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni; Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian 4. JURUSAN Fakultas Pertanian dibagi menjadi 4 Jurusan, masing-masing dipimpin Ketua dan Sekretaris Jurusan, dibantu beberapa staf administrasi (Koordinator Administrasi Jurusan, Bendahara, Petugas perpustakaan, Petugas pelayanan kelas, dan beberapa teknisi/labortan/analist sesuai dengan laboratorium yang ada). Jurusan Budidaya Pertanian memiliki 3 laboratorium (Fisiologi Tumbuhan, Pemuliaan Tanaman, Administrasi Jurusan), Jurusan Tanah memiliki 4 laboratorium (Fisika Tanah; Kimia Tanah; Pedologi Penginderaan Jauh & Pemetaan; Biologi Tanah), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian 2 laboratorium (Penyuluhan dan Kornunikasi Pertanian; Ekonomi Pertanian), Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan memiliki 2 laboratorium (Hama Tumbuhan, Penyakit Tumbuhan). 5. PROGRAM STUDI Fakultas Pertanian menyelenggarakan Pendidikan Sarjana (S1) dan Pasca Sarjana (S2 dan S3). Terdapat 2 PS-S1, yaitu PS Agroekoteknologi dan Agribisnis; dan 7 PS yang sedang passing out (PS. Agronomi, Hortikultura, Permuliaan Tanaman, Ilmu Tanah/Manajemen Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Agrobisnis, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, dan HPT), 4 PS-S2 (, Ilmu Tanaman, Sosiologi, Eonomik Pertanian, PengelolaanTanah dan Air); serta 1 PS-S3 (Program Doktor Ilmu Pertanian) 6. BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA BPPK diketuai oleh Dr. Ir. Sudiarso, MS. dan dibantu oleh seorang sekretaris (Bayu Adi Kusuma, SP) 7. JAMINAN MUTU Dalam rangka penjaminan mutu, di tingkat Fakultas Dekan dibantu oleh GJM yg terdiri dari Ketua dan Sekretaris, dengan anggota yang mewakili Jurusan/PS. Sedangkan di tingkat Jurusan, terdapat UJM yang diketuai Sekretaris Jurusan serta dibantu Koordinator Administrasi Jurusan dengan anggota perwakilan dosen dan administrasi. 8. PIMPINAN REDAKSI MAJALAH DAN PENERBITAN Bidang penerbitan buku dan jurnal terbagi dalam 3 tim, yaitu Tim Penerbitan, Tim Redaksi Jurnal Habitat, dan Tim Redaksi Jurnal Agrivita, dengan anggota tim berasal dari perwakilan jurusan 9. KEBUN PERCOBAAN DAN PEMBELAJARAN LAPANGAN Fakultas Pertanian memiliki 3 Kebun Percobaan yang masing-masing diketuai oleh 1 Kepala Kebun (Kebun Percobaan Cangar, 14
Jatikerto, dan Ngijo), di bawah tanggung jawab Ketua Pengelola Kebun. 10. TIM WORLD CLASS UNIVERSITY Untuk mempersiapkan program kelas internasional, Fakultas Pertanian membentuk Tim WCU, yang diketuai oleh Rosihan Asmara, SE. MP (Ketua PS Agribisnis) dan Luqman Qurata Aini, SP, MSi, PhD. (Ketua PS Agroekoteknologi) 11.
PUSAT KAJIAN DAN PELAYANAN FP-UB Terdapat 15 Pusat Kajian dan Pelayanan di lingkungan Fakultas Pertanian, yaitu: 1) Pengembangan Agribisnis; 2) Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan; 3) Ketahanan Pangan; 4) Pengembangan Pembangunan Wilayah; 5) Sistem Informasi Geografis; 6) Ekosistem Sumber Daya Pertanian dan Agroforestry (ESPA); 7) Bioteknologi; 8) Pengendalian Hama Terpadu; 9) Anggrek; 10) Ubi-Ubian; 11) Pemuliaan Tanaman; 12) Lingkungan Pertanian; 13) Sumberdaya Tanaman dan Gulma; 14) Hortikultura; 15) Pertanian Sehat dan Manajemen Sumberdaya Alam Terpadu
12.
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) Terdapat 6 UPT di lingkungan FP UB, yaitu UPT Bahasa lnggris, UPT Klimatologi, UPT Kultur Jaringan, UPT Pupuk Organik (Kompos), UPT Biologi Molekuler, UPT Komputer
13.
LEMBAGA KEMAHASISWAAN Kegiatan kemahasiswaan diwadahi dalam lembaga kemahasiswaan (DPM dan BEM), dengan berbagai Unitas dan Himpunan Mahasiswa di tingkat Jurusan
14.
IKATAN ALUMNI FP-UB Alumni FP-UB diwadahi dalam Ikatan Alumni FP-UB, yang senantiasa memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program di Fakultas Pertanian
16. PUSAT SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
15
2.2.2
Uraikan kelengkapan struktur organisasi yang memiliki wewenang dalam melaksanakan tujuh fungsi manajemen berikut: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengembangan staf, (4) pengawasan, (5) pengarahan, (6) representasi, dan (7) penganggaran. Standard Mutu: Struktur organisasi memiliki wewenang semua fungsi manajemen dan mampu menggerakkan fungsi lembaga secara efisien. Kinerja Fakultas Pertanian UB: FP-UB memiliki mekanisme pemilihan pemimpin dari Dekan dan Pembantu Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan yang kesemuanya diatur dalam Surat Keputusan Senat dan Keputusan Rektor. Penetapan Senat Fakultas, Ketua Program Pasca Sarjana, Ketua Laboratorium dan Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Bagian dan Sub Bagian dipilih oleh Dekan dengan menampung aspirasi dosen dan tenaga administrasi dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor. Untuk penetapan Gugus Jaminan Mutu, Unit Jaminan Mutu, Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK), Koordinator Administrasi dan Bendahara Jurusan, Staf Pembantu Dekan, Redaksi Majalah dan Penerbitan, Kebun Percobaan, Pusat Kajian dan Pelayanan, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Lembaga Kemahasiswaan, Ikatan Alumni dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan. Untuk mempercepat pencapaian visi FP-UB masing-masing unit didalam menyusun program kerja dan penganggaean setiap tahun yang diwadahi dalam Rapim Pimpinan FP-UB mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) FP-UB dan Program kerja Dekan FP-UB yang disusun dengan pengacu Renstra UB dan Program Kerja Rektor UB dan telah disosialisasikan kepada seluruh pimpinan unit, dosen, tenaga adminstrasi dan stakeholder baik melalui pertemuan-pertemuan rutin tahunan, kunjungan ke Jurusan dan diskusi informal. Hasil kinerja dari masing-masing unit dimonitor dan dievaluasi oleh Gugus Jaminan Mutu di tingkat Fakultas dan Unit Jaminan Mutu di tinggkat Jurusan. Dalam setahun dua kali kinerja FP-UB di nilai oleh asesor Pusat Jaminan Mutu. Pada Tahun 2008, sistem penjaminan mutu FP-UB ditetapkan sebagi sistem yang terbaik di UB dan pada tahun 2009 lima terbaik.
2.2.3
Jelaskan peran dan fungsi kelembagaan kode etik. Standard Mutu: Ada wadah yang resmi untuk menyelesaikan masalah pelanggaran kode etik di Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi yang: (1) bertanggung jawab, (2) akuntabel, (3) transparan, (4) kredibel, (5) adil. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Dalam Dokumen Kurikulum FP-UB yang telah disyahkan Senat pada 23 Agsutus 2010, menggaris bawahi bahwa masyarakat akademik FP-UB menjunjung tinggi etika akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran, keterbukaan, obyektivitas, 16
kemauan untuk terus belajar dan berkembang, serta saling menghormati dan tidak berlaku deskriminatif. Fakultas Pertanian UB yang merupakan bagian dari Universitas Brawijaya juga menegakkan tata tertib keluarga besar Universitas Brawijaya (bab V) yang ditetapkan dalam Keputusan Rektor Universitas yang setiap tahun diterbitkan tentang Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya. Masing-masing unit kerja dalam menjalankan tugasnya dilakukan pengawasan secara melekat dan kesadaran diri pribadi implementasi kode etik tersebut oleh seluruh staf di FP-UB. Dosen Sebagai anggota komunitas sosial, khususnya yang mendapatkan sertifikasi Pendidik melakukan deskripsi diri dalam menjalankan pengawasan melekat dirinya tentang aspek: (1) Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi (kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan, rasionalitas); (2) Etos kerja (semangat, target kerja, disiplin, ketangguhan); (3) Integritas Diri (kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsistensi, tanggung jawab dan keteladanan); (4) Keterbukaan terhadap kritik, saran, dan pendapat orang lain (penyikapan, penerimaan); (5) Peran sosial (kemampuan kerja sama, kemampuan komunikasi); (6) Orisinalitas (kreativitas dan inovasi). Dari 148 dosen FP-UB sebanyak 89 dosen telah tersertifikasi. Penyimpangan dari kode etik tersebut dipantau oleh atas langsung. Bila terjadi penyimpangan maka Ketua Jurusan dan atau KTU akan melaporkan ke Pembantu Dekan II. Pembatu Dekan II melaporkan ke Dekan untuk dibahas dan dicarikan solusi untuk ditegakkan etika tersebut oleh Dekan melalui mekanisme pembinaan staf dosen dan karyawan. Secara opersasional, Kode etik tersebut di Fakultas Pertanian, UB, permasalahan-permasalahan katagori ringan dan sedang ditegakkan langsung oleh Dekan sebagai penanggung jawab Fakultas Pertanian dan Ketua Jurusan sebagai penanggung jawab pelaksanaan pendidikan. Disamping itu permasalahan-permasalahan dalam pelanggaran kode etik dalam katagori berat juga dibahas dalam rapat-rapat senat Fakultas Pertanian, sebagai badan normative akademik tertinggi di FP-UB. 2.3
Kepemimpinan Fakultas Pertanian UB memiliki karakteristik: kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, kepemimpinan publik.
2.3.1
Bagaimana karakteristik kepemimpinan yang efektif. Standard Mutu: Kepemimpinan Fakultas/Jurusan/Program Pascasarjana/Program Studi memiliki karakteristik: (1) kepemimpinan operasional; (2) kepemimpinan organisasional; (3) kepemimpinan publik. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik. Kemimpinan fakultas memiliki ke tiga karateristik tersebut dalam upaya meningkatkan kinerja fakultas secara profesional. 17
Sesuai dengan visi dan misi FP-UB “pada tahun 2025 menjadi institusi pendidikan tinggi pertanian berstandar internasional yang berperan aktif dalam Pengembangan IPTEK dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berlanjut serta pengembangan managemen agribisnis”. Untuk menjadi institusi berstandar internasional dimasa depan adalah suatu tantangan yang tidak mudah. Untuk itu pimpinan FP-UB harus memiliki karakateristik komitmen dan integritas dalam penerapan good university governance dengan benar dan tepat sebagai prasyarat terselenggaranya pergurutan tinggi yang sehat. Untuk itu di waktu, civitas akadimika FP-UB sangat perlu merapikan barisan dan saling mengingatkan dan saling mendukung menjalankan prinsip-prinsip penyelenggaraan good university governance. Inti dari proses governance yang baik adalah bagaimana hubungan antar para-pihak didalamnya. Stakeholder pertama adalah warga FP-UB, yaitu pimpinan, mahasiswa, dosen, karyawan, dsb. Yang kedua adalah pihak-pihak diluar FP-UB yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keberadaan institusi ini. Kelompok para-pihak kedua ini berarti termasuk petani, kelompok tani, Kepala Desa hingga Bupati, Kementrian Pertanian, Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian-kementrian terkait, masyarakat umum, calon mahasiswa baru, perkebunan , UKM, sektor swasta dan sebagainya. Masyarakat secara umum merupakan entitas yang mendasari munculnya pendidikan tinggi, dan pada dasarnya pendidikan tinggi dibangun untuk mengabdi pada masyarakat, tidak hanya untuk membekali individu-individu dalam memperoleh pekerjaan yang layak baginya. Penyelenggara FP-UB pada hakikatnya harus mampu memberikan pertanggungjawaban pada seluruh para-pihak ini. Di bagian lain, pembangunan kesadaran dalam diri seluruh parapihak sangat dibutuhkan. Para-pihak memiliki kepentingan dan karenanya harus turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan FP-UB. Kepemimpinan yang kolektif yang mengakomodasi kepentingan para-pihak diharapkan berperan sebagai pihak yang mampu mengelola dan mengarahkan perubahan-perubahan atau pembangunan di FP-UB. Partisipasi atau pelibatan aktif dari seluruh parapihak merupakan sesuatu yang vital dalam penyelenggaraan tata pamong yang baik. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila dari pihak para-pihak sendiri memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dan ada kesempatan atau fasilitas yang terbuka seluas mungkin untuk itu. Kesempatan dan fasilitas ini harus disediakan oleh pimpinan sebagai penyelenggara langsung FP-UB. Partisipasi atau pelibatan ini harus terbuka dalam setiap langkah dalam proses pembangunan atau penyelenggaraan FP-UB. Artinya, usaha pelibatan harus mulai dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini penting untuk menjaga komitmen seluruh parapihak dan menjadi basis legitimasi program-program yang dijalankan FP-UB. Pelaksanaan fungsi-fungsi FP-UB tidak mungkin dapat berjalan dengan kondusif apabila tidak ada sebuah hukum atau peraturan yang ditegakkan dalam penyelenggaraannya yang dituangkan dalam tugas dan fungsi unit-unit kerja serta aturan-aturan lain dalam menjamin mutu penyelenggaraan institusi di lingkup FP-UB yang disyahkan oleh Senat FP-UB atau Dekan atau Rektor. Aturan-aturan itu, berikut sanksi-sanksinya, hendaknya merupakan hasil konsensus dari para-pihak, untuk meningkatkan komitmen dari semua pihak untuk mematuhinya. Aturan-aturan itu dapat disusun dalam bidang akademik maupun non-akademik. Yang perlu diperhatikan adalah aturan yang dibuat tidak dimaksudkan untuk mengekang kebebasan para-pihak untuk berekspresi, melainkan untuk menjaga keberlangsungan pelaksanaan fungsi-fungsi FP-UB dengan seoptimal mungkin. Dalam menjalankan tata pamong yang sehat, transparansi atau keterbukaan merupakan sebuah prasyarat dasar untuk menunjang adanya partisipasi dan menjaga akuntabilitas FP-UB. Proses partisipasi memerlukan ketersediaan informasi yang memadai dan kemudahan bagi seluruh para-pihak dalam mengakses informasi tersebut. Selain itu, transparansi 18
memungkinkan seluruh para-pihak untuk dapat mengawasi dan mengevaluasi kinerja FP-UB. Dalam hal anggaran atau keuangan, transparansi ini menjadi sangat urgen terutama dalam era BLU yang dijalankan oleh UB saat ini, mengingat arus perputaran uang di FP-UB dari waktu ke waktu menjadi lebih besar dan kompleks. Akan tetapi, transparasi ini hendaknya tidak hanya dalam hal anggaran, melainkan seluruh dinamika yang terjadi dalam dinamika penyelenggaraan FP-UB. FP-UB dalam menjalankan visinya harus responsif. Sifat responsif ini dapat kita bagi dalam dua konteks. Pertama, para pimpinan harus mampu menangkap isu-isu dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam dinamika penyelenggaraan FP-UB. Pimpinan harus mampu merespon harapanharapan para-pihak dan menyikapi permasalahan yang terjadi. Yang kedua, dalam konteks yang lebih luas, FP-UB secara institusi harus mampu bersikap responsif terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan mampu bertindak atau berpartisipasi untuk menyikapinya. Pada dasarnya, pendidikan tinggi harus mampu responsif untuk menyikapi permasalahanpermasalah bangsa dan selalu berusaha untuk memenuhi harapan-harapan dan amanat yang diembannya dari masyarakat. Dalam menjalankan pendidikan tinggi yang sehat, proses pengambilan segala keputusan atau kebijakan dalam penyelenggaraan FP-UB hendaknya mengutamakan konsensus atau kesepakatan dari para-pihak. Seluruh prinsip-prinsip tadi hanya mungkin terwujud apabila ada satu kesepahaman mengenai persamaan derajat (equity) setiap entitas para-pihak. Artinya, paradigma yang dipakai bukanlah hierarkikal atau ada satu kelompok yang derajatnya lebih tinggi dibanding kelompok lain. Sebaliknya, paradigma yang dipakai adalah persamaan derajat dan adanya pemahaman bersama bahwa perbedaan antar para-pihak sebenarnya terletak pada peranan, tanggung jawab, dan amanat yang diemban. Dengan begitu akan tercipta rasa saling menghargai dan menghormati antar para-pihak, mengingat penyelenggaraan BLU tidak akan berjalan dengan baik apabila salah satu dari peran masing-masing parapihak tidak berfungsi. Selain itu, perlu dihilangkan kesan eksklusif, terutama dari senat Fakultas dan dekanat serta Jurusan sebagai pihak yang diserahi amanat dan kewenangan untuk memimpin dan me-manage penyelenggaraan FP-UB agar tercipta rasa kepemilikan dan komitmen yang besar dari semua para-pihak dan menciptakan pola hubungan yang baik antar para-pihak. Output dari seluruh proses penyelenggaraan atau program-program yang digariskan dalam Renstra FP-UB harus tepat sasaran (efektif) atau sesuai dengan kebutuhan dan harapan para-pihak. Yang terutama adalah efektif dalam menunjang fungsi-fungsi pendidikan, khususnya dalam hal peningkatan mutu akademik, riset dan pengabdian masyarakat. Selain itu, penyelenggaraan BLU juga harus efisien dalam pemanfaatan sumber daya untuk melakukannya. Komponen yang harus diperhatikan dalam menjalankan pendidikan tinggi adalah akuntabilitas. FP-UB harus mampu mempertanggungjawabkan seluruh rangkaian proses penyelenggaraan institusi terhadap seluruh para-pihak, baik internal maupun eksternal, terutama pada masyarakat umum. Pertanggungjawaban ini dapat dilakukan secara rutin dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, dalam hal anggaran setiap tahun perlu dilakukan proses audit. Hasil audit maupun laporan pertanggungjawaban lain harus dengan mudah dapat diakses oleh seluruh para-pihak. Selain itu, untuk mendukung akuntabilitas ini, prinsip transparansi juga harus diterapkan dengan benar. Akhirnya, “Values” atau tata nilai perlu ditetapkan oleh Senat FP-UB dan bila telah ditetapkan harus dijunjung tinggi. Seluruh prinsip yang ditetapkan harus dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dan tujuan dasar yang dianut dalam penyelenggaraan FP-UB, dan diterapkan untuk menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi dasar perguruan tinggi. FP-UB mengemban amanat dan harapan yang besar dari masyarakat, bangsa dan negara, sehingga penyimpangan dari nilai-nilai yang ditetapkan merupakan sebuah pengkhianatan terhadap amanat dan harapan itu. 19
Dekan dalam memimpin untuk membreakdown kedinasan dibidang akademik dibantu oleh Pembatu Dekan I, dibidang keuangan, umum dan kepegawaian dibantu Pembantu Dekan II, sedang untuk bidang kemahasiswaan dan alumni dibantu Pembantu Dekan III. Untuk kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama dengan masyarakat, Dekan dibantu oleh BPPK FP-UB. Untuk keadministrasian Fakultas Pertanian dekan dibantu oleh KTU dengan 4 Kasubag dan PSIK. Untuk menjalankan teknis operasional kegiatan pendidikan dekan di bantu 4 Jurusan dengan 11 Laboratorium dan 2 Program Studi Pendidikan Sarjana dan Program Pascasarjana. Untuk Program Pascasarjana diberi otonomi dalam menjalankan pelaksanaan pendidikan dan alokasi anggaran dengan terus melakukan koordinasi dengan pimpinan. Teknis pendistribusian pekerjaan dilakukan melalui Kartu Kendali yang diproses di secretariat Pimpinan. Dekan dan Pembantu Dekan serta KTU akan memantau impelentasinya. 2.4
Renstra disusun dan disosialisasikan oleh Fakultas/Jurusan/Program Pascasarjana/Program Studi kepada semua pemangku kepentingan.
2.4.1
Bagaimana partisipasi pemangku kepentingan dalam menyusun Renstra. Standard Mutu: Renstra disusun dengan partisipasi aktif pemangku kepentingan yang mencakup unsur-unsur: Pimpinan unit, Dosen, Karyawan, Mahasiswa, dan Pemangku kepentingan eksternal. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Renstra FP-UB saat ini yang dijalankan adalah periode 2007-2011. Renstra FP-UB disusun atas dasar hasil rapat-rapat unit kerja dan hasil evaluasi diri FP-UB pada tahun 2007. Hasil evaluasi diri dan aspirasi anggota di unit kerja dibawa dalam Rapat Kerja Pimpinan untuk menyusun Renstra yang dilakukan pada pada 14 -15 April 2008. Hasil Rumusan Renstra ditetapkan oleh Senat Fakultas Pertanian sebagai acuan kerja unit kerja di lingkungan FP-UB pada16 Juni 2008. Renstra FP-UB telah diunggah di laman
2.4.2
Jelaskan proses sosialisasi Renstra secara efektif dan intensif Standard Mutu: Renstra disosialisasikan kepada: (1) Pimpinan unit; (2) Dosen; (3) Mahasiswa; (4) Karyawan; (5) Pemangku kepentingan eksternal. Dengan cara: (1) Pertemuan khusus; (2) Media cetak; (3) Media elektronik. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Proses sosialiasi Renstra dilakukan dengan mengirim Renstra ke Unit-unit Kerja. Disamping itu Renstra juga diunggah di laman sehingga semua pihak dapat mengakses Renstra tersebut. Disamping itu, Fakultas Pertanian UB juga mengirim informasi kepada 20
para pihak melalui surat tentang keberadaan renstra yang dapat diunduh di laman GJM: gjm.fp.ub.ac.id
2.5
Renstra dilaksanakan dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja, dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti hasilnya secara teratur dan efektif.
2.5.1
Jelaskan pelaksanaan Renstra dalam bentuk program yang terintegrasi. Standard Mutu: Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana /Program Studi dan ada bukti-bukti pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta tindaklanjut dalam bentuk laporan. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Penyusunan Program Kerja lima tahunan dilakukan dan dituangkan dalam program kerja Dekan periode 2007-2011 yang menterjemahkan dari Renstra 2007-2011. Untuk menyusun program kerja tahunan dilakukan mekanisme Rapat Pimpinan tahunan yang dilakukan sekitar bulan April s/d Juni dengan agenda penyusunan Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran Penyelenggaraan dan Pembangunan Pendidikan Tinggi. Sebagai Contoh agenda yang disusun adalah sebagai berikut: AGENDA RAPAT PIMPINAN Penyusunan Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran Penyelenggaraan dan Pembangunan Pendidikan Tinggi
Waktu
Acara
Pemateri
Pemandu
Tempat
08.00- 09.00
Unit kerja menyerahkan Rencana Program
Masingmasing unit kerja, PD I, PD II, PD III
PD I
Ruang sidang FP
09.00-11.30
Rekapitulasi Rencana Program
-
Syahrul, Nanang, Wisynu
Ruang sidang FP
Hari ke-1
21
11.30-13.30
ISOMA
-
KTU FP
Guest House
13.30-14.00
Persiapan Pembahasan Rencana Program
-
Syahrul, Nanang, Wisynu
Apple Room, Guest House
14.00-14.15
Pengarahan Dekan: Analisa Kemajuan dan Masalah Fakultas Pertanian
Dekan FP
PD I
Apple Room, Guest House
14.15-14.45
Presentasi usulan Program Kerja Jurusan BP+diskusi
Ketua Jurusan BP
PD I
Apple Room, Guest House
14.45-15.15
Presentasi usulan Program Kerja Jurusan Tanah+diskusi
Ketua Jurusan Tanah
PD I
Apple Room, Guest House
15.15-15.30
Break
-
KTU-FP
Guest House
15.30-16.00
Presentasi usulan Pogram Kerja Jurusan HPT+ diskusi
Ketua Jurusan HPT
PD III
Apple Room, Guest House
16.00-16.30
Presentasi usulan Program Kerja Jurusan Sosek +
Ketua Jurusan Sosek
PD III
Apple Room, Guest House
22
diskusi 16.30-17.15
Presentasi usulan Program Kerja Pasca Sarjana dan Double Degree
Pengarahan Direktur Doble Degree dan Presntasi
PD III
Apple Room, Guest House
KTU-FP
Guest House
Ketua Program Pasca sarjana
17.15-18.30
ISOMA
18.30-19.00
Presentasi usulan Program Kerja DIII Agribisnis
Ketua Program D III Agribisnis
PD III
Apple Room, Guest House
19.00-19.30
Presentasi usulan Program Kerja DI Hortikultura
Ketua Program DI Hortikultura
PD III
Apple Room, Guest House
19.30-20.15
Presentasi usulan Program Kerja Fakultas
PD I, PD II, PD III, DPP
Syahrul
Apple Room, Guest House
20.15-21.00
Analisa Program dan Anggaran
PD II
PD I
Apple Room, Guest House
21.00-22.00
Kebijakan Dekan FP terkait dengan Rencana Program Kerja
Dekan
PD I
Apple Room, Guest House
22.00- 24.00
Revisi Rencana
Team
Syahrul,
Apple Room,
23
Program
Nanang, Wisynu
Guest House
06.00-07.00
Makan Pagi
KTU –FP
Guest House
07.00-08.00
Lanjutan Revisi Rencana Program
Team
Syahrul, Nanang, Wisynu
Apple Room, Guest House
08.00-08.30
Diskusi Indikator Kinerja
PD I
PD III
Apple Room, Guest House
08.30-09.00
Rekapitulasi Usulan Anggaran
PD II
PD III
Apple Room, Guest House
09.00-10.00
Unit Kerja menyerahkan hasil revisi Rencana Program
Team
Syahrul, Nanang, Wisynu
Apple Room, Guest House
10.00-12.00
Rekapitulasi Rencana Program
Team
Syahrul, Nanang, Wisynu
Apple Room, Guest House
12.00Minggu
Finalisasi Rencana Program
Team Kecil
PD I, PD II, PD III, Syahrul, Nanang, Wisynu
Ruang Sidang Lt 2 FP
Hari Ke-2
Hari ke-3 Senen Pagi
Penyerahan ke Dekan
Setiap bulan pemangku kepentingan (Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan, Kaprodi, KTU dan Kasub bag di lingkungan FP-UB) melakukan koordinasi dengan agenda-agenda bagian dari rentra dalam rangka implementasi Renstra serta mengevaluasi kegiatan 24
yang telah dilakukan secara teratur dan efektif. Disamping itu Dekanat setiap tahun melakukan kunjungan Formal ke Jurusanjurusan untuk komunikasi dengan staf dosen dalam rangka implementasi renstra. 2.6
Memiliki prosedur yang komprehensif, mencakup mekanisme untuk melakukan perencanaan dan implementasi kebijakan-kebijakan Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi.
2.6.1
Bagaimana prosedur perencanaan dan implementasi kebijakan Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi. Standard Mutu: Mempunyai bukti yang menunjukkan adanya dokumen tentang: (1) Manual Prosedur (MP) mengenai perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan-kebijakan Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi; (2) sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi; (3) laporan bulanan/ semesteran mengenai hasil monitoring dan evaluasi; (4) tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Kebijakan di FP-UB meliputi kebijakan jangka pendek dan kebijakan jangka panjang. Untuk Prosedur perencanaan dan implementasi kebijakan jangka panjang Fakultas Pertanian UB yang diterapkan sejak 2007 mengikuti alur berikut:
25
Hasil penyusunan kebijakan jangka panjang, seperti Renstra ditetapkan melalui rapat senat fakultas yang telah dilakukan 16 Juni 2008. Dalam melakukan kebijakan jangka pendek: seperti penentuan program kerja dan alokasi anggaran tahun berikutnya dilakukan Rapat Pimpinan. Dekan mengundang seluruh pejabat Pembantu Dekan, Kajur, kaprodi, GJM, UJM Ka Tu, dan Kasub melakukan perencanaan. Hasil Rapim di tingkat Fakultas dipresentasikan di tingkat Universitas melalui mekanisme Rapim Tahunan yang dilakukan setiap tengah tahun pada anggaran berjalan. Implementasi dilakukan melalui penyusunan proposal / TOR dan jumlah anggaran. Alur penyusunan rencana tahunan mengikuti diagram berikut:
26
2.7
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki analisis jabatan, deskripsi tugas, program peningkatan kompetensi manajerial yang menjamin terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit kerja.
2.7.1
Uraikan program dalam meningkatkan kompetensi manajerial untuk menjamin proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit. Standard Mutu: a. Memiliki bukti bahwa Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki (1) rancangan dan analisa jabatan; (2) uraian tugas; (3) prosedur kerja; (4) program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja. 27
b. Menggambarkan efektifitas dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja. Kinerja Fakultas Pertanian UB: (1) Rancangan dan analisia Jabatan dalam Managemen Kinerja Pra-evaluasi akan mengkaji aspek supervisi, design kerja, atau struktur yang harus diubah terhadap staff dosen, teknisi, staff administrasi, kinerja PS dan mahasiswa. Tingkat kinerja civitas akademika di Jurusan / Fakultas tidak bisa diperkirakan dari kemampuan mereka sendiri, karena itu tidak hanya fungsi pengetahuan dan keahlian saja; sikap civitas akademika dalam menjalankan proses pembelajaran dan menjalankan institusi adalah penting, juga sebagai peluang dan prioritas. Cara terbaik adalah memperkirakan kinerja untuk melihat tiga aspek: Kinerja = Kemampuan X Motivasi X Peluang Tanda (X) bermakna jika tidak ada kemampuan tidak ada motivasi atau tidak ada peluang, maka akan ada tingkat kinerja 0. Masing-masing tiga faktor itu harus tersedia untuk beberapa tingkatan. Keputusan Jurusan / Fakultas untuk mengirim staf untuk magang kerja, atau pelatihan atau studi banding untuk meningkatkan kinerja selalu harus meningkatkan kemampuannya. Namun, tingkat motivasi bisa ditingkatkan dengan belajar atau perhatian pengelola Jurusan / Fakultas pada staff. Orang yang percaya diri bahwa mampu melakukan tugas adalah lebih berusaha dibanding mereka yang memiliki kepercayaan dirinya rendah. Mereka juga akan lebih tekun untuk mencoba sesuatu jika itu tidak berhasil di awal. Motivasi bisa ditingkatkan dengan lingkup kerja tanpa mengikuti pelatihan. Ketua Jurusan / Dekan mengelola kinerja dengan menentukan target yang disetujui, mengawasi kemajuan, membantu pada saat sesuatu tidak berjalan baik, dan menyiapkan dorongan atau pujian pada saat sesuatu berjalan dengan baik. Mereka juga menentukan perbedaan prioritas dan tugas sehingga peluang kesamaan bisa dibentuk. Itu bisa berjalan baik sehingga perubahan dalam praktek supervisi bisa mencapai peningkatan kinerja yang diinginkan tanpa adanya pelatihan. Jika pra-evaluasi menetapkan bahwa ini adalah kasus, maka pelatihan harus berbentuk workshop singkat tentang “manajemen kinerja” para pengelola Jurusan / Fakultas. Hasil analisis menunjukkan perlu adanya peningkatan kemampuan staff yang kerap memerlukan perubahan gaya supervisi, penugasan, manajemen kinerja dan belajar, serta efektivitas. Ketua Jurusan / Dekan dan pengelola Jurusan / Fakultas yang lainnya terlibat dalam pelatihan dan kegiatan pengembangan karena mereka mereka yang menentukan lingkung organisasi dengan dukungan pembelajaran. Proses yang dipaparkan di sini adalah salah satu peningkatan kinerja dengan cara merubah cara bekerja di tempat kerja. Karena itu model perubahan organisasi untuk menegaskan apa yang diperlukan sebagai berikut: 28
A. Analisis situasi kemampuan, hambatan, motivasi, peluang
B. Menjaga komitmen manajemen untuk mengubah praktek organisasi yang berlawanan dengan pengembangan
E. Menetapkan prilaku baru di tempat kerja dengan bentuk manajemen kinerja
C. Melibatkan manajemen dalam design program
D. Melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan percaya diri
(2) uraian tugas: ditetapkan dalam Tupoksi Fakultas Pertanian yang ditetapkan berdasarkan SK Dekan No. 317/SK/2010 (3) prosedur kerja; Analisis jabatan didasarkan atas jabatan struktural, ikhtisar jabatan mengacu pada tugas pokok yang ada dalam statuta organisasi, sedangkan untuk jabatan non struktural (fungsional) dirumuskan berdasarkan nilai EWMP (Equivalent Wajib Mengajar Penuh) yang diselenggarakan setiap tahun. Untuk Uraian tugas dosen dituangkan dalam SK Dekan terkait dengan Tupoksi sedang uraian tugas tenaga administrasi, teknisi dan laboran dituangkan dalam dokumen uraian tugas. Sedangkan prosedur kerja secara detail dituangkan dalam bentuk Manual Prosedur dan/atau instruksi kerja. Sampai saat ini telah disusun MP inti pengendalian dokumen dan rekaman, pengendalian produk yg tidak sesuai, tindakan koreksi dan pencegahan, audit internal, dan 36 MP pendukung dalam bidang kurikulum, mahasiswa, PBM, 29
suasana akademik, sumberdaya manusia, penelitian dan pengabdian masyarakat, sistem informasi akademik. (4) program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja. Program peningkatan kompetensi managenerial secara sistematis terprogram secara institusional melalui program kerja tahunan dan pengganggaran tahunan melalui mekanisme Rapim. Komponen ini merupakan bagian dari Renstra FP-UB bagian E. Bidang Penunjang Penyelenggaraan Fakultas, Pilar III: Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik, sub bagian Pengembangan Mutu Tenaga Administrasi, Peningkatan Mutu Administrasi dan Kehumasan; Peningkatan Sarana dan Prasarana; Peningkatan Disiplin, Kesejahteraan, Keamanan dan Kenyamanan Kerja. Program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja dilakukan baik tingkat Universitas maupun Fakultas melalui pengiriman staf mengkituti pelatihan. 80 % dari total tenaga administrasi, teknisi dan laboran telah mengikuti pelatihan pelayanan prima dan migrasi dari managemen data konvensional ke berbasis IT.
2.8
Menyebarluaskan hasil kinerja Fakultas Pertanian UB secara berkala kepada pemangku kepentingan sebagai bentuk akuntabilitas publik.
2.8.1
Bagaimana diseminasi hasil kerja Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi sebagai akuntabilitas publik Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Diseminasi hasil kinerja Fakultas diterbitkan setiap bulan melalui web site FP-UB dan agriwarta dan dapat diikuti di www.fp.ub.ac.id dan juga dimuat di prateya on line. Pimpinan juga melakukan penyebar luasan hasil kinerja Fakultas Pertanian ke Jurusan terkait yang dihadiri oleh staf dosen dan karyawan secara rutin setahun sekali disamping rapat-rapat rutin antar pimpinan. Ketua Jurusan melalui rapat rutin Jurusan juga melakukan sosialiasi hasil kinerja FP-UB. Pembantu Dekan III dan Ketua Jurusan juga melakukan diseminasi hasil kerja ke mahasiswa melalui unitas Kegiatan Mahasiswa secara berkala.
2.9
Memiliki sistem audit internal yang efektif dilengkapi dengan kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja.
2.9.1
Jelaskan sistem audit internal yang efektif, menggunakan kriteria dan instrumen untuk mengukur kinerja setiap unit.
30
Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil pengukurannya digunakan serta didesiminasikan dengan baik. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Kegiatan audit yang tetap dilakukan oleh PJM berdasarkan criteria standard mutu yang telah ditetapkan dua kali dalam setahun, dimana pada tengah tahun dilakukan audit sistem penjaminan mutu dan akhir tahun dilakukan audit kepatuhan. Kegiatan ini didahului dengan mekanisme audit internal oleh GJM atau UJM. Audit internal dilakukan melalui laporan kegiatan dari masing-masing unit berdasarkan rapat bulanan dan penyusunan anggaran. Audit keuangan dilakukan oleh tim internal dari rektorat yang dilakukan setiap tahun atas dasar laporan keuangan bulanan yang dilakukan oleh Fakultas. Audit eksternal dilakukan oleh Irjen dan BPK dari Dikti setiap tahun. EWMP sebagai criteria dan instrument penilaian, sebagai acuan kinerja dosen dilaporkan setiap semester sejak 2009. Untuk dosen dalam proses pembelajaran dilakukan oleh Kasubag Akademik yang dilaporkan ke PD1 dan diajukan insentif ke PD2. Kriteria dalam buku panduan akademik dosen wajib memberikan proses pembelajaran tidak kurang dari 80% dari proses pembelajaran ideal satu semester. Evaluasi proses pembelajaran dilakuan di akhir semester, bila dosen kurang memberikan perkulihan maka Dekan mengirimkan surat peringatan. Karyawan diterapkan reward melalui insentif bulanan dan punishmen melalui mekanisme ketepatan kehadiran di kantor, bila terambat maka akan dipotong insentif. Jurusan dan KTU melaporkan kinerja karyawan kepada PD2 untuk penetapan insentif. 2.10
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual, dan pelaksanaannya.
2.10.1
Bagaimana keberadaan dan efektivitas unit pelaksana penjaminan mutu. Standard Mutu: Memiliki unit penjaminan mutu yang telah sepenuhnya melakukan proses penjaminan mutu. Kinerja Fakultas Pertanian UB: FP-UB telah membentuk unit jaminan mutu ditingkat Fakultas yaitu GJM dan di tingkat jurusan yaitu UJM. Bukti-bukti dokumen telah diunggah di www.fp.ub.ac.id dan tersedia semuanya di ruang kerja GJM dan UJM. Untuk dokumen yang terkait dengan unit kerja misalnya Manual Prosedur dan Instruksi Kerja telah dibagikan ke unit kerja terkait. Web GJM: gjm.fp.ub.ac.id
2.10.2
Uraikan secara singkat keberadaan Dokumen Mutu. 31
Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki Dokumen Mutu yang lengkap. meliputi: (1) Manual Mutu; (2) Standar Mutu; (3) Manual Prosedur; (4) Instruksi Kerja; (5) Dokumen Pendukung. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Fakultas Pertanian memiliki Dokumen Induk, yg berupa 1) Visi, Misi, Tujuan; 2) Renstra; 3) Program Kerja dan Tupoksi; 4) Pedoman Pendidikan, serta Dokumen Mutu yang lengkap mencakup 1) Manual Mutu, 2) Standar Mutu yang dibuat di tingkat Universitas; 3) Manual Prosedur (40 buah untuk menjamin pelaksanaan kegiatan Tri Dharma PT); dan 4) Instruksi Kerja terkait (25 buah); serta 5) Dokumen Pendukung (Evaluasi Diri, Kebijakan Akademik, Panduan Implementasi Kurikulum, Laporan Program Pengembangan Fakultas) Dokumen Induk dan dokumen mutu telah diunggah di laman FP-UB (www.gjm.fp.ub. ac.id) 2.10.3
Bagaimana implementasi penjaminan mutu. Standard Mutu: Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja mencakup siklus perencanaan, analisis dan evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev dan audit. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Pada tahun 2006 - 2009 FP-UB menggunakan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) secara internal dengan nama Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) dengan 10 standar mutu akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Mulai tahun 2010, sistem penjaminan mutu di FP-UB menggunakan nama Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menggunakan tujuh (7) standar mutu akademik, non akademik dan tujuh (7) standar mutu PT berkelas dunia sesuai penjaminan mutu yang dicanangkan oleh Pusat Jaminan Mutu di tingkat universitas. FP-UB melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholders untuk mengembangkan mutu pendidikan FP-UB secara berkelanjutan. Dengan demikian, mutu penyelenggaraan pendidikan di FP-UB diakui tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) atau badan akreditasi internasional. Dalam penerapan SPMI, FP-UB memastikan bahwa budaya mutu dipahami dan dilaksanakan semua pihak, serta dikendalikan. Dengan SPMI ini, FP-UB akan mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif). mampu memenuhi kebutuhan/memuaskan stakeholders (aspek induktif) yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional. Untuk itu, FP-UB menyusun dokumen SPMI seperti yang dijelaskan dalam poin sebelumnya. Penjaminan mutu dilakukan berdasarkan standar kerja
melalui manual prosedur dan audit internal untuk melihat apakah 32
implementasi mutu telah diterapkan sesuai standar mutu dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan manual prosedur yang disusun. 2.10.4
Bagaimana monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu minimal di bidang pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, aset, sarana prasarana. Standard Mutu: Memiliki bukti tentang pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimal di bidang (1) pendidikan; (2) penelitian; (3) pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu minimal di bidang pendidikan: Kehadiran dosen dalam proses pembelajaran dimonitor melalui aktivitas pembelajaran di kelas, laboratorium dan lapangan dengan mengisi blanko proses pembelajaran. Blanko ini dimonitor dan dilaporkan oleh petugas kelas dan laboratorium untuk dilaporkan kepada Koordinator Administrasi Jurusan atau Koordinator Ruangan FP-UB dan direkap oleh Kasubag Akademik. Dosen wajib memberikan proses pembelajaran minimal 80% dari yang direncanakan yang dituangkan dalam RKPS yang diberikan pada awal perkuliahan. Aktual Kinerja dosen dalam proses pembelajaran tersebut digunakan untuk memberikan insentif dan Surat Keputsan Dekan tentang Penugasan Dosen Pengasuh Matakuiah/ Praktikum pada Program sarjana dan pascasarjana yang diterbitkan setiap semester. Monitoring dan evaluasi materi perkuliahan dilakukan oleh Koordinator MK, di bawah tanggung jawab KPS, terutama pada MK terintegrasi antar Jurusan. Sedangkan MK yang hanya melibatkan 1 Jurusan, di bawah tanggung jawab Jurusan, dan biasanya dilakukan pada saat mendekati akhir perkuliahan. Evaluasi yang dilakukan pada akhir semester berjalan kemudian digunakan untuk perbaikan pada semester berikutnya. Peninjauan keseluruhan MK (sinkronisasi antar MK) dilakukan 1x/setahun oleh KPS. Evaluasi Proses dan hasil pembelajaran
Evaluasi Sebelum proses pembelajaran Melakukan evaluasi sebelum proses pembelajaran adalah ide yang aneh bagi mereka yang lebih terbiasa melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Bagaimanapun juga, Sangat sedikit pembelajaran yang direncanakan, didesign dan dijalankan seperti itu yang akan memberikan pembelajaran yang berharga. Untuk itu Ketua Jurusan melakukan evaluasi untuk menilai kinerja sebagai bagian keputusan untuk menjalankan program studi. Beberapa cara praevaluasi ini bisa dilakukan oleh Ketua Jurusan agar pembelajaran akan berjalan dengan baik. Hasil evaluasi ini di 33
rapatkan ditingkat Fakultas dalam proses persiapan Kuliah yang dihadiri Pimpinan Fakultas, Pimpinan Jurusan, Ketua Laboratorium, Ketua Program Studi dan KTU serta kasubag.
Evaluasi setelah proses pembelajaran Untuk mengevaluasi setelah proses pembelajaran dilakukan tentang kegiatan perkuliahan, tutorial, praktikum dan aspek aspek yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran untuk setiap dosen melalui questioner pada saat UAS dan layanan administrasi dilakukan pada saat pengisian KRS mahasiswa dengan questioner.
Menindaklanjuti pasca studi dengan tracer study Tracer study merupakan kegiatan utama Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang bertujuan untuk memperoleh umpan balik terhadap kebijakan yang telah diterapkan. Tracer study ini diharapkan pula agar Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mampu melakukan kajian serta pengembangan kebijakan kurikulum, serta proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan dalam rangka memenuhi harapan para pemangku kepentingan (stakeholders), tuntutan profesi serta perkembangan ilmu dan teknologi pelaksanaan. Umpan balik tersebut dapat diperoleh dari para alumni, employer atau pakar di bidang program studi/kependidikan yang diperlukan untuk memberikan masukan bagi Universitas Brawijaya. Secara khusus tujuan kegiatan tracer study ini ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh antara Indeks Prestasi Komulatif (IPK) dan lama studi terhadap masa tunggu mendapatkan pekerjaan serta kesesuaian bidang kerja dengan latar belakang bidang studi lulusan S-1 Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Aspek-aspek yang dikaji dalam stracer study adalah: Penilaian matakuliah yang pernah ditempuh Pelaksanaan perkuliahan yang pernah ditempuh Prestasi studi di FP-UB Manfaat studi di FP-UB Proses Mendapatkan pekerjaan Situasi pekerjaan yang dijalani Pendapatan pertama Keterkaitan perkuliahan dengan profesi yang diemban Kebutuhan studi lanjut Evaluasi penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dilakukan dengan memonitor masukan data penelitian dan pengabdian masyarakat ke dalam laman (fp.ub.ac.id/penelitian/dosen). Secara on line seluruh dosen diminta untuk 34
mengupdate data basenya yang meliputi kemajuan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masayarakat. Evaluasi aset, sarana prasarana Evaluasi asset dan sarana parasarana dievaluasi setiap semester dilakukan sebelum pelaksanaan perkuliahan. Sedangkan fakultas mendapat masukan terhadap keberadaan asset dan sarana prasarana dari hasil survey mahasiswa, pertemuan dengan petugas kelas, ketua laboratorium dan Jurusan.
35
Mata Kuliah : Nama Dosen : Program Studi :
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Semester: Ganjil / Genap tahun akademik 20 … (Catatan: satu lembar satu dosen)
Petunjuk: Berilah tanda silang pada kotak ( ) yang sesuai dengan penilaian / pendapat saudara, dengan criteria: 5 = sangat setuju/sangat baik/sangat memadai, 4 = setuju/baik/memadai; 3 = ragu/ sedang/cukup; 2 = tidak setuju/ kurang baik; 1 = sangat tidak setuju / jelek / sangat kurang
A. Perkuliahan + Tutorial 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4
3
2
Dosen memberikan arah dan tujuan pembelajaran yang jelas Materi perkuliahan up-to-date dan menarik diluar buku acuan pokok Metode pembelajaran yang diberikan inovatif (student centre learning) Materi dan cara penyampaian mudah difahami Dosen memberikan cukup waktu untuk proses diskusi dan Tanya jawab Dosen memberikan tugas-tugas mandiri yang memadai Dosen memberikan umpan balik pada proses evaluasi dan tugas mandiri Waktu & jumlah tatap muka telah sesuai dg cakupan materi yang disampaikan Kelengkapan fasilitas pendukung perkuliahan (sarana&prasarana) Dosen menyampaikan materi perkuliahan (lisan/tulisan/diskusi) dlm bhs Inggris Dosen bersemangat dalam memberikan kuliah & anda termotiasi untuk belajar
B. Praktikum 1 2 3 4 5 6
Materi praktikum up-to-date dan menarik Metode praktikum inovatif Bahan-bahan praktikum yang disediakan mencukupi kebutuhan Jumlah dan kualitas peralatan laboratorium untuk praktikum memadai Jumlah kegiatan praktikum memadai baik dr sisi kecukupan materi dan waktu Terjadi proses diskusi yang memadai selama pelaksanaan praktikum
C. Umum 1 2 3 4 5 6 7 8
Dosen sangat berkualitas dalam penguasaan materi pembelajaran Dosen memberikan pembelajaran sangat sistematis dan sangat siap Dosen memberikan pembelajaran dg jelas dan dibantu alat peraga yg bermutu Dosen memberikan Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester (RKPS) Dosen menyelesaikan pembelajaran sesuai yang direncanakan dalam RKPS Koordinasi dosen dlm menyampaikan materi pembelajaran berkesinambungan Dosen menyampaikan nilai-nilai entreprenurship dalam pembelajarannya Dosen memfasilitasi peningkatan softskill anda dalam proses pembelajarannya
Saran, catatan yang saudara anggap penting:
Terimakasih atas keakuratan pengisian form ini sehingga akan membantu proses pembelajaran di FP, UB. Joint UB be the best
36
1
2.11
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.
2.11.1
Bagaimana sistem perekaman data dan informasi yang efesien dan efektif. Standard Mutu: Memiliki bukti tentang sistem perekaman data dan informasi yang mudah dilacak dan digunakan secara efektif untuk memerikan peringatan dini agar segera dilakukan tindakan perbaikan. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Pengembangan sistem informasi telah dirintis di Fakultas Pertanian untuk menjawab tantangan era globalisasi. Teknologi yang berbasis web dan internet merupakan salah satu solusi pemecahan yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian untuk menembus dimensi ruang informasi yang selama ini menjadi penghalang. Oleh karena itu Fakultas Pertanian berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi internet dalam sistem informasi manajemen dan menggembangkan kemampuan operator teknis yang kompeten dengan mengirimkan tenaga akministrasinya dalam pelatihan-pelatihan TI. Didalam Sistem Informasi Mahasiswa (SIAM) terdapat berbagai macam aplikasi, diantaranya : 1.
2. 3. 4.
SIAKAD yang berarti Sistem Informasi Akademik secara online didalamnya terdapat informasi yang berkaitan dengan : a. KRS (Kartu Rencana Studi) b. KHS (Kartu Hasil Studi) c. Jadwal Kuliah SIREGI yang berarti Sistem Informasi Registrasi Mahasiswa secara online SIMPEL yang berarti Sistem Informasi Pelaporan kegiatan registrasi (mahasiswa aktif dan tidak aktif) dan keuangan SIUDA yang berarti Sistem Informasi Wisuda online didalamnya terdapat laporan biodata alumni per periode pelaksanaan 37
wisuda SIMPEG yang berarti Sistem Informasi Kepegawaian (belum online) yang sedang dibagun dan didalamnya berisi tentang riwayat hidup dosen dan tenaga administrasi mulai dari biodata, jenis kepangkatan, jabatan fungsional, tugas belajar dll. Aplikasi lain dalam website Fakultas Pertanian terdapat link-link yang dapat diakses secara online adalah : 1. 2. 3. 4.
Publikasi dosen : www.fp.ub.ac.id/penelitian-dosen Daftar Penerbitan Jurnal Terakreditasi Agrivita SPMI/ GJM Bursa kerja (lowongan)
SIM yang berarti Sistem Informasi Manajemen yang sedang dibangun merupakan gabungan siakad dan aplikasi-aplikasi yang lain belum terbentuk (kepegawaian, perpustakaan, kearsipan, perlengkapan, keuangan, mahasiswa dan dosen). Saat ini, FP-UB tengah menata pemanfaatan teknologi informasi di masing-masing jurusan dan program studi serta unit-unit aktivitas lainnya. FP UB mengupayakan fasilitas jaringan terpadu yang menyediakan akses internet melalui jaringan lokal. Fasilitas ini memungkinkan pelayanan internet secara gratis pada setiap unit aktivitas dan ruang dosen, sehingga akses informasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Kemampuan ini dapat dikembangkan dalam strategi perkuliahan yang interaktif melalui video conference. 2.12
Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.
2.12.1
Bagaimana komitmen penyediaan dana untuk menjamin mutu internal dan akreditasi. Standard Mutu: Mempunyai bukti tentang alokasi dana khusus yang sangat mendukung program penjaminan mutu internal dan akreditasi secara berkelanjutan. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Untuk kegiatan rutin jaminan mutu, Fakultas Pertanian menyediakan dana masing-masing Rp. 5 juta/tahun untuk mendukung kegiatan jaminan mutu di setiap Jurusan, dan Rp. 10-15 juta/tahun di tingkat Fakultas. Setiap semester GJM/UJM dapat mengajukan anggaran untuk perbaikan kinerja mutu internal dan akreditasi. Selain itu, FP-UB menyediakan dana untuk inisiasi jaminan mutu sebesar Rp. 30 juta dari dana hibah DBT pada tahun 2007 dan Rp. 15 juta pada tahun 2009. Mulai tahun 2010, komitmen dukungan implementasi jaminan mutu dianggarkan dari dana rutin FP-UB. Persiapan akreditasi setiap PS didanai berdasarkan kebutuhan, namun FP-UB menyediakan dana Rp. 30 juta untuk proses akreditasi setiap PS. Secara total, dana yang sudah 38
dikeluarkan oleh FP-UB untuk kegiatan rutin maupun investasi alat adalah: Tahun 2007: 135.000.000 (pengadaan jaringan nirkabel) Tahun 2008 : 35.000.000 Tahun 2009 : 65.000.000 (sistem informasi terintegrasi) Tahun 2010 : 35.000.000
2.13
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki pedoman pembukaan dan penutupan jurusan/program studi yang diterbitkan oleh Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi dan dapat diakses dengan mudah.
2.13.1
Bagaimana pedoman pembukaan dan penutupan jurusan/program studi yang diterbitkan oleh Universitas/Fakultas/Program. Standard Mutu: Memiliki bukti tertulis berupa pedoman tentang pembukaan dan penutupan jurusan/program studi yang mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Pedoman pembukaan dan penutupan Jurusan atau Program Studi mengikuti peraturan yang berlaku, dan Kebijakan Rektor. FP-UB telah merancang manual prosedur yang akan menjadi pedoman pembukaan dan penutupan PS/Jurusan, namun belum diajukan dan disahkan.
2.14
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki data dan informasi mutakhir tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional/internasional dari semua program studi.
2.14.1
Tuliskan data dan informasi mutakhir tentang peringkat dan masa berlaku akreditasi program studi.
Standard Mutu: Memiliki informasi mutakhir yang terdokumentasi mengenai status akreditasi semua jurusan/program studi secara lengkap dan mudah diakses melalui website internet. Kinerja Fakultas Pertanian UB: 39
Tabel 2.1
Data Akreditasi Program Studi Terdokumentasi di
No (1) 1 2
Nomor Akreditasi (2) 07637/Ak-IXS1/UBG/AGR/XI/2005 07916/Ak-IX-S1022/UBGHRK/XII/2005
5
04551/Ak-1-III054/UBGRFT.IV/2001 06621/Ak-VIII-S1024/UBGITN/VI/2004 011/BAN-PT/AkX/S1/V/2007
6
08004/Ak-IX-S1023/UBGSUA/XII/2005
7
08487/Ak-X-S1001/UBGCOK/V/2006
3 4 4
Nama Program Studi
Peringkat
(3)
website
Masa Berlaku Ya
Tidak (7)
(4)
(5)
(6)
B
(2010)
Ya
Hortikultura
A***
(2010)
Ya
Pemuliaan Tanaman
B**
(2014)
Ya
Ilmu Tanah
A***
(2009)
Ya
A
(2012)
Ya
Sosial Ekonomi Pertanian/ Agrobisnis
A***
(2010)
Ya
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
B**
(2011)
Ya
Agronomi
Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
2.15
Jumlah jurusan/program studi S1 (untuk Fakultas/Program) dengan peringkat “A” yang masih berlaku.
2.15.1
Tuliskan jurusan/program studi S1 (untuk Fakultas/Program) dengan peringkat “A” yang masih berlaku.
Standard Mutu: Prosentase jumlah jurusan/program studi dengan akreditasi A > 70%.
40
Kinerja Fakultas Pertanian UB: Tabel 2.2 No (1) 1 2 3
Data Akreditasi Program Studi dengan peringkat “A” Nomor Akreditasi
(2) 07916/Ak-IX-S1022/UBGHRK/XII/2005 011/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2007 08004/Ak-IX-S1023/UBGSUA/XII/2005
Nama Program Studi
Masa Berlaku
Peringkat “A” (3)
(4)
Hortikultura
2010
Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
2012
Sosial Ekonomi Pertanian/ Agrobisnis
2010
41
5.
Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
5.1
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan.
5.1.1
Bagaimana peran Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi dalam penyusunan, implementasi, dan pengembangan kurikulum untuk jurusan/program studi yang dikelola. Bentuk dukungan Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi dalam penyusunan, implementasi, dan pengembangan kurikulum antara lain dalam bentuk penyediaan fasilitas, pengorganisasian kegiatan, serta bantuan pendanaan. Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi sangat berperan dengan memberi fasilitas yang sangat baik, termasuk pendanaan. Kinerja Fakultas Pertanian UB: • Peran Fakultas Pertanian dalam penyusunan, implementasi, dan pengembangan kurikulum: a) Pengorganisasian kegiatan: 1) Surat Tugas Dekan, Fakultas Pertanian No 958/J.10.1.23/KP/2007 untuk mengikuti Lokakarya FKPT-PI VII ”Menuju Kemandirian Pertanian Indonesia” dengan FP-UB menyajikan makalah: ”Usulan Konsep Restrukturisasi Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Menghadapi Tantangan Globalisasi menjadi Fakultas Pertanian dan Lingkungan” pada tanggal 15 Mei 2007 di Jogyakarta.(Rp. 8.460.000,-) 2) Penetapan Surat Keputusan Dekan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, No 068/SK/2007, tertanggal 18 Juni 2007 tentang Pengangkatan Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan Konsep Restrukturisasi Pendidikan Sarjana S1 dan Diploma III berbasis Kompetensi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, hasil yang telah dicapai adalah perlunya penyederhanaan PS menjadi Program Studi Agribisnis dan Agroekoteknologi. (Rp.1.332.500,-) 3) Makalah HASIL KAJIAN RESTRUKTURISASI PENDIDIKAN PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS, RELEVANSI DAN DAYA SAING LULUSAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL disampaikan pada „Simposium Nasional Memanfaatkan Hasil-Hasil Penelitian dan Pemikiran-Inovatif Pendidikan untuk Mendukung Tiga Pilar 42
Kebijakan Pendidikan Nasional di Indonesia‟ yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Litbang Departemen Pendidikan Nasional di Hotel Bumi Karsa Bidakara, Jakarta, 25-26 Juli 2007. (Rp. 4 000.000,-) 4) Lokakarya Penyamaan Presepsi Civitas Academika terhadap Arah Restrukturisasi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya,pada 06-Nopember 2007; dengan pokok bahasan (1) Manajemen Perguruan Tinggi Modern oleh Pakar Managemen Markiting Univ Bina Nusantara, (2) Kebijakan Dikti dalam Pendidikan Pertanian dan proses pengajukan Resturkurisasi Program Studi, Fakultas Pertanian ke Dirjen Dikti oleh Dr Illah Sailah (mewakili Direktur Akademik); (3) Dinamika Perkembangan PS dan Kurikulum dalam Lingkup Fakultas Pertanian di Indonesia (Sekjen FKPTPI); Konsep Restrukturisasi Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, (Ketua Pokja Restrukturisasi); (4) Strategi kajian Perubahan Kurikulum Fakultas Pertanian, Pengembangan Kurikulum, GBPP, SAP berbasis Kompetensi (Ketua LP3 UB); (5) Pandangan Pengguna Lulusan Fakultas Pertanian dalam Restrukturisasi Fakultas Pertanian (PT Asian Agri); (6) Saran dan Pendapat Alumni FP, UB dalam restrukturisasi Fakultas Pertanian (Ir. Adig Suwandi, MSc, PTPN VII); (7) Revitalisasi Pertanian dan Arah Perubahan Pendidikan Pertanian di era globalisasi (Mantan Direktur SEARCA Philipine); (8) Pengembangan Program Soft Skills dan Jiwa Entrepreneurial Pertanian (Pakar Soft Skill Tim KBK Dikti). dihadiri staff dosen Fakultas Pertanian (142 orang), Perwakilan Karyawan (10 orang), Perwakilan stakehoders (10 orang) dan Perwakilan Mahasiswa (10 orang). 1) Ditetapkannya Program Studi Baru Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yaitu Agroekoteknologi dan Agribisnis oleh Senat Fakultas Pertanian, pada rapat Senat tertanggal 16 Januari 2008. Dari 7 PS. (Rp. 5.718.000) 2) Penetapan Komite Kurikulum (Rp 1.332.500,-) 3) Lokakarya "Penyamaan Presepsi Civitas Academika terhadap Arah Restrukturisasi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya" pada tanggal 06 Nopember 2007; di Widya Loka UB, dengan agenda (Rp 4) Dalam merespon SK Dirjen Dikti No. 163 Tahun 2007, Fakultas Pertanian UB berperan aktif dalam Pokja FKPTPI yang difasilitasi oleh Direktur Akademik, DIKTI telah membahas: (1) profil lulusan PS Agroteknologi/Agroekoteknologi dan PS Agribisnis, (2) telah menetapkan kompetensi utama minimal dan (3) telah menetapkan bahan kajian dan muatan kurikulum untuk kedua PS yang dimaksud di Hotel Ririn, Bogor 13 Desember 2007. (Rp 5.718.000,-) 5) Kuliah Tamu dengan thema “PROFIL LULUSAN FAKULTAS PERTANIAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL” untuk sosialisasi PS ke stakeholder: dosen Fakultas Pertanian (20 orang), Perwakilan Mahasiswa (150 orang), Perwakilan siswa dari SMA yang berminat di bidang Pertanian serta guru pendamping (masing masing SMA: 5 orang siswa dan 2 orang guru pendamping dari 30 SMU di Jatim (total peserta 210 orang) serta pimpinan di lingkup Fakultas Pertanian serta panitia pada tanggal 18 Februari 2008. Dengan pembicara: (1) Prof. Dr. Ir. Soemarno, MS (Ketua Pokja Restrukturisasi FP), (2) PT Asian Agri (Kelapa Sawit); Ir. Hari Widodo (PG Asem Bagus Situbondo); 43
Dawam SP, MP (PT Jarum); Ir. Purwaningsih (Petrokimia Gresik); Dr. Ir. Sudarmadi Purnomo, MS; (BPTP Jawa Timur); Redaktur Pelaksana Radar Surabaya (Ir Sumarno); Ir Tatag Widodo (Hortimat). (Rp 64.350.000,-). 6) Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) PS Agroekoteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian, di Kebun Teh Wonosari, Lawang, Malang pada tanggal 21 s/d 22 dan 28 April 2008 dengan peserta Komite Kurikulum FP UB. 7) Konsep Kurikulum FP-UB digunakan salah satu bahan pelatihan untuk TOT Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Dikti di hotel Millenium Jakarta; 7-9 Nopember 2008. (Rp 3.532.000,-) 8) Banchmarking kurikulum ke Kentucky University, US pada 10 Oktober s/d 3 Nopember 2008. (Dibiayai oleh Kentucky University) 9) Semiloka Penyempurnaan dan Penyusunan Dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) PS Agroekoteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian, UB melalui mekanismen (1) Rapat Koordinasi Dekan, Pembantu Dekan I, II, III , Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi untuk menetapkan strategi penyusunan dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) PS Agroekoteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian, UB. (2) Ketua Jurusan melakukan koordinasi dengan Ketua Laboratorium dan Dosen untuk mengkaji ulang hasil kurikulum yang telah disusun dan Ketua Program Studi mempresentasikan hasil kurikulum yang telah di susun dan mendapatkan masukan dalam forum koordinasi tersebut. Dalam pertemuan ini ditunjuk 2 (dua) wakil jurusan untuk menyiapkan bahan workshop (Periode 24 Nopember- 5 Desember 2008). (3) Masing-masing peserta menyiapkan bahan workshop sesuai dengan Tupoksi masing-masing (Peridode 9- 19 Desember 2008) dengan pembahasan tentang (1) usulan Visi, Missi, Tujuan dan evaluasi profil lulusan, (2) penetapan kompetensi pendukung dan lainnya untuk penjurusan, (3) Evaluasi bahan kajian dan kedalaman kajian, (4) Pengelompokan bahan kajian kedalam mata kuliah (Sementara). Sosialisasi Hasil-hasil Workshop di tingkat Jurusan sebagai masukan untuk Penyempurnaan Rancangan Kurikulum PS Agroekoteknologi dan Agribisnis dan Strategi Penyempurnaan dan Prosses Implementasi Kurikulum PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis, FP, UB ke seluruh staf dosen FP-UB pada tanggal 06 Januari 2009 dan dilanjutkan dengan wokshop terkait dengan pembahasan PS Agroekoteknologi dan Agribisnis untuk penetapan Visi, Missi, Tujuan dan Evaluasi Profil Lulusan PS, masukan baru masing-masing laboratorium tentang Bahan kajian dan Kedalaman kajian PS (sks) Agroekoteknologi dan PS Agribisnis, serta penjabarannya dalam daftar matakuliah. Serta pengajuan bahan kajian dan kedalaman Kajian untuk Mata Kuliah Pilihan khas Jurusan, Menyusun Distribusi Materi Ajar kedalam matakuliah: (1) menyusun dan menetapkan matriks hubungan antara bahan kajian dan kompetensi dalam bentuk matakuliah, (2) Penetapan ulang Nama Matakuliah dan penetapan sks mata kuliah; Menyusun Ulang Struktur Kurikulum: (1) Pengelompokan Mata Kuliah pada (a) materi penciri PT, (b) IPTEK yang diperlukan dimasa mendatang, (c) IPTEK yang dikembangkan, (d) inti keilmuan program studi, IPTEK Pendukung, (d) IPTEK Pelengkap, (2) Penyusunan ulang kerangka kurikulum; Penetapan Team Dosen dan strategi Penyusunan RKPS; Pembahasan Magang Kerja, Skripsi, 44
Tugas Akhir dll; Dokumen Kurikulum termasuk syllabus untuk buku Pedoman Akademik dan bahan akreditasi PS; yang difasilitasi Tim KBK Dikti pada tanggal 06 s/d 07 Januari 2009. (Rp 29.250.000,-) 10) Kurikulum FP-UB di presentasikan di Simposium FKPTPI di UNS pada 04 Februari 2010 (Rp. 4.630.000,-) 11) Workshp Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) PS Agroekoteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian, di Songgoriti, Batu tanggal 06 s/d 08 Juli 2009 (Rp 21.311.000,-) 12) Evaluasi kurikulum internal oleh Guru Besar wakil Jurusan dan dibahas dalam workshop kurikulum oleh dosen FP-UB pada 15 Agustus 2009. (Rp 29.992.000,-) 13) Revisi kurikulum (Rp 1.000.000,-) 14) Evaluasi tahap Kurikulum oleh Guru Besar FP-UB (Rp 5.700.000,-) 15) Workshop untuk Revisi final draft rapat senat (Rp 4. 060.000,-) 16) Rapat Senat untuk ngesahan Kurikulum Berbasis Komptensi PS Agroekoteknologi dan Agribisnis pada 23 Agustus 2010. (Rp 3.060.000,-) 17) Hasil Banchmarking Kurikulum FP-UB dipresentasikan untuk penetapan Kompetensi Minimum Pendidikan Pertanian di Indonesia di pertemuan FKPTPI Palembang pada tanggal 19 Oktober 2010. (Rp 15.285.300,-) Pengalaman FP-UB dalam menyusun dan mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah didesiminasikan melalui berbagai aktivitas: 1. Presentasi di kegiatan KBK DIKTI 2. Presentasi di kegaiatan FKPTPI 3. Presentasi di Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi -Teknologi Pertanian Indonesia 4. Kunjungan Tim Kurikulum dari Universitas Papua ke FP-UB, 5. Kunungan tim Kurikulum FP UNSOED kunjungan ke FP-UB, 6. Kunjungan pimpinan UPN Surabaya ke FP-UB 7. Kunjungan tim kurikulum Universitas Cendana ke FP-UB, 8. Diganakan sebagai benchmarking FP- IPB melalui permintaan Dekan FP, IPB 9. KPS Agroekoteknologi memberikan presentasi ke UPN Jogya, 10. PD1 dalam kegiatan NUFIC memberikan pendampingan pengembangan dan penyempurnaan proses pembelajaran dosen FPUniv Patimura. 11. Tim KBK FP-UB menjadi Technical Asistance di FP- Universitas Jember 45
5.1.2
Uraikan kepemilikan dokumen kebijakan tentang pengembangan kurikulum yang lengkap. Standard Mutu: Memiliki berupa dokumen tertulis yang mencakup :(1) Kebijakan;(2) Peraturan,(3) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi jurusan/program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Adapun dokumen tertulis yang mencakup: (1) Kebijakan;(2) Peraturan,(3) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi jurusan/program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala telah dituangkan dalam beberapa dokumen yaitu: 1. Dokumen Kurikulum Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang disyahkan oleh Senat Fakultas Pertanian UB tanggal 23 Agustus 2010. 2. Buku Pedoman Akademik Fakultas Pertanian UB untuk Program Sarjana Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis, setiap tahun akademik, 3. Buku Pedoman Akademik Fakultas Pertanian UB untuk Program Pascaarjana, 4. Buku Pedoman Pendidikan Non Perkuliahan Fakultas Pertanian UB
5.2
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki komitmen untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh jurusan/program studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan kurikulum.
5.2.1
Jelaskan komitmen Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi dalam pengalokasian dana dan sumberdaya manusia untuk pengembangan kurikulum. Standard Mutu: Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas dan memadai, serta realisasi sesuai jadwal untuk semua jurusan/program studi.
46
Kinerja Fakultas Pertanian UB: Fakultas Pertanian pengalokasian dana dan sumberdaya manusia untuk pengembangan kurikulum pada tahun anggaran: 1) 2007 sebesar: 55.000.000 2) 2008 sebesar: 80.192.000 3) 2009 sebesar: 147.426.000 4) 2010 sebesar: 50.000.000 Adapun bukti perencanaan dan pengeluaran tercantum dalam Dokumen Pendukung Laporan Keuangan.
5.3
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi.
5.3.1
Bagaimana peran Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi dalam memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran. Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi melakukan monitoring dan evaluasi secara bersistem dan terus menerus dan hasilnya digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran. • Memiliki laporan evaluasi yang lengkap. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Peran Fakultas dalam memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran didasarkan pada dokumen yang telah disahkan oleh Keputusan Senat hasil rapat pada 23 Agustus 2010 yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan dokumen kurikulum. Pedoman tersebut ditujukan bagi (1) pengelola Program Studi (PS) dan (2) dosen pengasuh matakuliah dan (3) Jurusan dan atau Fakultas yang bertanggung jawab dengan proses pembelajaran sebagai tugas utama masing-masing. Dengan demikian masing-masing bagian dituntut untuk memiliki keahlian dalam evaluasi. Stakeholder pengguna lulusan maupun calon mahasiswa baru di era kompetisi saat ini kerap meminta jaminan mutu suatu Program Studi untuk menunjukan kaitan antara aktivitas proses pembelajaran yang mengarah pada suatu kompetensi lulusan dan aspek efektivitas Program Studi dalam menjamin mutu pendidikan yang 47
diselenggarakan. Jamiman ini menjadi persyaratan untuk menilai dan memilih tempat studi bagi calon mahasiswa dan rekrutment staff dari lulusan PS bagi stakeholders pengguna lulusan. Jaminan kualitas lulusan harus merupakan satu prioritas PS agar lulusan mampu berkompetisi dengan membentuk profil lulusan yang khas. Tujuan pedoman yang dibuat menjelaskan teknik yang bisa digunakan untuk mengevaluasi aktifitas proses pembelajaran baik oleh dosen maupun pengelola PS. Sebagian teknik tersebut bentuknya sangat sederhana dan yang lainnya cukup komplek agar disesuaikan dengan kebutuhan. Tujuannya untuk memaparkan berbagai teknik dan menyiapkan saran praktis tentang bagaimana teknik-teknik itu bisa digunakan. Pedoman ini diharapkan berguna bagi dosen dan pengelolaa PS yang telah memberikan komitmen bersama untuk menerapkan proses pembelajaran berbasis kompetensi, namun belum mengetahui teknik-teknik evaluasi dan tata cara penggunaanya. Hubungan rancangan kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran diharapkan seperti Gambar di bawah agar dapat sesuai dengan kompetensi mahasiswa yang dirancang dalam kurikulum. Pendoman ini menunjukan bagaimana membangun evaluasi pada masing-masing tahap desain dan menjalankan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Pada sub bab 6.2. memuat efektifitas PS dan bagaiman mengukurnya (tahap A dan B) dan akan memaparkan bagaimana mengukur perubahan tingkah laku (tahap C), bagaimana memadukan bauran pembelajaran dengan intervensi PS dan Jurusan atau Fakultas dalam upaya memudahkan perubahan (tahap D), dan sub bab 6.3. bagaimana dosen menilai pembelajaran (tahap E). Pada sub bab 6.4. juga akan dibahas tahap F bagaimana Jurusan dan Fakultas Pertanian, UB memahami kebutuhan stakeholders. Penjelasan metode evaluasi selama aktivitas pembelajaran akan ditemukan pada sub bab 6.5.
48
Diagram Model Evaluasi Pembelajaran berbasis kompetensi
49
5.3.2
Bagaimana monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum jurusan/program studi. Standard Mutu: Ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum jurusan/program studi dan melakukan tindaklanjut untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan Kinerja Fakultas Pertanian UB: Proses penyusunan kurikulum program studi agroekoteknologi dan agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dimulai dari dibentuknya pokja kurikulum. Tim pokja melakukan analisis swot dan tracer study ke stakeholder terhadap kebutuhan lulusan yang diperlukan oleh dunia kerja. Bardasarkan hasil informasi yang diperoleh disusun profil lulusan dan kompetensi. Tim pokja melakukan koordinasi dengan ketua-ketua laboratorium untuk menyusun bahan kajian di masing-masing laboratorium yang didasarkan atas profil dan kompetensi lulusan yang telah disusun. Penyusunan bahan kajian ini dilaksanakan pada saat acara sosialisasi dan lokakarya selam dua hari di Wonosari Lawang Malang. Bahan kajian yang telah dihasilkan selanjutnya dididistribusikan dan dikemas dalam bentuk mata kuliah. Mata kuliah yang telah terbentuk selanjutnya disusun dalam bentuk struktur kurikulum. Struktur kurikulum yang telah terbentuk selanjutnya disosialisasikan kepada sivitas akademika melalui kegiatan lokakarya yang dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Lokakarya ini diikuti oleh seluruh dosen tetap Fakultas Pertanian. Kurikulum yang sudah tersusun ini selanjutnya diterapkan untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2008/2009. Struktur kurikulum yang sudah tersusun selanjutnya dipresentasikan di Jakarta pada saat pelatihan penyusunan kurikulum berbasis kompetensi yang dilakukan oleh DIKTI. Pada saat presentasi, diberikan banyak masukan oleh tim ahli DIKTI terhadap struktur kurikulum yang sudah tersusun. Evaluasi yang diberikan selanjutnya didiskusikan secara intensif di masing-masing jurusan di lingkungan Fakultas Pertanian. Disamping itu struktur kurikulum yang telah tersusun juga disosialisasikan kepada alumi pada saat dies natalis Fakultas Pertanian tahun 2008. Dari hasil diskusi di tingkat jurusan dan masukan dari alumi, disepakati adanya lokakarya penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum dilakukan melalui kegiatan lokakarya yang dilaksanakan di Selorejo, Malang selama dua hari diikuti oleh tim khusus perwakilan yang ditunjuk mewakili masing-masing laboratorium. Dari kegiatan lokakarya tersebut belum diperoleh kata sepakat tentang bahan kajian yang harus diberikan dari masing-masing laboratorium. Untuk menyempurnaan bahan kajian selanjutnya dilakukan lokakarya lanjut yang dilaksanakan di Batu selama dua hari. Struktur kurikulum baru yang tersusun dari hasil lokakarya di Batu selanjutnya dievaluasi oleh empat guru besar perwakilan dari masing-masing jurusan di lingkungan Fakultas Pertanian. Hasil evaluasi kurikulum disampaikan secara terbuka pada saat lokakarya yang dilaksanakan di hotel Universitas Brawijaya dan diiukuti oleh seluruh dosen tetap Fakultas Pertanian. Masukan juga diberikan oleh para dosen pada saat lokakarya. Struktur 50
kurikulum baru ini disosialisasikan dan diterapkan kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2009/2010 dan juga disosialisasikan kepada alumni pada saat acara dies natalis Fakultas Pertanian tahun 2009. Struktur kurikulum yang sudah tersusun selanjutnya disempurnakan berdasarkan masukan dari tim evaluator serta masukan para dosen. Struktur kurikulum yang telah disempurnakan selanjutnya dievaluasi kembali oleh tim evaluator perwakilan dari masingmasing jurusan. Dari pertemuan evakuasi akhir ini telah disepakati bahwa kurikulum sudah layak dan diharapkan segera disyahkan melalui rapat senat Fakultas Pertanian. Draf kurikulum akhirnya disyahkan oleh senat Fakultas pertanian pada bulan Agustus 2010. Kurikulum baru ini disosialisasikan dan diterapkan pada mahasiswa tahun ajaran 2010/2011. Sosialisasi kirukulum baru ini juga dilaksanakan pada alumni saat acara dies natalis Fakultas Pertanian pada tahun 2010. Kurikulum FP-UB ditinjau setiap tahun disesuaikan dengan kebutuhan dan masukan dari para pihak baik dilakukan melalui lokakarya, tanggapan dosen dan para pihak dan tanggapan dari presentasi baik yang difasilitasi oleh DIKTI dan FKPTPI. Perubahan tersebut didokumentasikan di Dokumen Kurikulum Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang disyahkan oleh Senat Fakultas Pertanian UB tanggal 23 Agustus 2010. Perkembangan kurikulum hasil restrukturisasi dapat diringkaskan sebagai berikut: 2007 : Kurikulum oleh Pokja 2008 : 1. Penataan Bahan Kajian yg disusun atas dasar masukan laboratorium; 2. Integrasi bahan kajian antar jurusan yg menjadi tulang punggung kurikulum; 3. Capaian tingkat kompetensi per semester diperjelas (I. Dasar-dasar Pertanian, 2. Mampu mengoptimalisasi produksi tanaman, 3. Penguasaan teknologi produksi, 4. Pentingnya agroekosistem dlm sistem budidaya tanaman, 5. Pemahaman hubungan timbal balik antara sistem pertanian dengan ekosistem, 6. Penguatan minat budidaya tanaman, manajemen sumberdaya lahan, perlindungan tanaman, agribisnis, 7. Pemagangan profesi dan etika profesi, 8. Penguatan daya analitik di bidang pertanian berkelanjutan) 2009 : Setelah dilakukan pemetaan bahan kajian dan benchmarking internasional terhadap kompetensi yang ingin dicapai, maka MK pendukung disempurnakan dan tata letak MK disesuaikan capaian kompetensi. 2010 : Penambahan MK yang melengkapi penyelenggaraan pertanian berlanjut. Rasionalisasi sks (perubahan sks magang untuk agribisnis, etika profesi) Perubahan struktur kurikulum secara detail dari waktu ke waktu disajikan sebagai berikut: A. Kurikulum hasil Pokja Restrukturisasi A.1. PS Agroekoteknologi
51
52
A.2. PS Agribisnis
53
B. Struktur Kurikulum hasil Kerja Komite Kurikulum B.1. PS Agroekoteknologi SEM 8
KRIPSI
6
6
SEM 7
MAGANG KERJA
4
4
SEM 6
Etika Profesi
MK Pilihan
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
19
2
3
3
3
3
3
2
SEM 5
Manajemen Hama dan Penyakit Terpadu
Metode dan Rancangan Penelitian
Pengelolaan Tanah Berlanjut
Teknologi Konservasi Sumberdaya Lahan
Bahasa Inggris
MK PILIHAN
24
3
3
6
3
3
3
3
MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan
Teknologi Produksi Benih
4
4
Pupuk dan Teknologi Pemupukan
Genetika dan Pemuliaan Tanaman
Bioteknologi Pertanian
Kewirausahaan
PERTANIAN BERLANJUT
SEM 4
Agama
Usahatani
23
3
6
6
SEM 3
Peramalan Hama dan Epidemologi Penyakit
Fisiologi Tanaman
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
24
3
3
6
3
4
3
2
SEM 2
Dasar Perlindungan Tanaman
Biokimia Tanaman
Dasar Budidaya Tanaman
Sosiologi Pertanian
Ekonomi Mikro
Klimatologi
Kewarganegaraan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
24
3
3
4
3
3
3
3
2
SEM 1
Bahasa Indonesia
Botani
Ekologi Pertanian
Dasar Ilmu Tanah
Komunikasi Pertanian
Ekonomi Pertanian
Statistik
54
20
3
3
3
3
3
3
2
Gambar . Struktur Kurikulum PS Agroekoteknologi angkatan tahun 2008/2009 B.2. PS Agribisnis SEM 8
Skripsi
6
6
SEM 7
Magang Kerja
4
4
SEM 6
Kewirausa-haan
Metode Penelitian
Manajemen produksi dan operasi dalam Perusahaan agribisnis
Metode Kuanti-tatif
Etika Profesi
18
3
4
6
3
2
Pertanian Belanjut
PILIHAN DARI PS AGE (Hortikultura Lanscpe/Tek Pengendalian Gulma)
PILIHAN DARI PS AGE (Pola Tanam/Dsr & Pengendalian Penyakit Pasca Panen)
6
3
2
PILIHAN DARI PS AGE (DAS/Klimatologi)
6
SEM 5
PILIHAN DARI PS AGE (Nutrisi Tanaman/Agroforestry)
Survei Tanah & Evaluasi Lahan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Agribisnis
24
3
4
6
SEM 4
Komunikasi Agribisnis
Ekonomi Pembangunan Pertanian
Rancangan Usaha Agribisnis
Manajemen Agribisnis
PILIHAN DARI PS AGB (Ek Prod/MK)
24
3
3
6
3
3
55
atau
PILIHAN DARI PS AGE (Tek Benih/Tek Agen Hayati) 6
SEM 3
Dasar Perlindungan Tanaman
Dasar Komunikasi
USAHATANI
Perilaku konsumen
Ekonomi Makro
Teknologi Produksi Tanaman
24
3
3
6
3
3
6
SEM 2
Dasar Budidaya Tanaman
Teknologi Penanganan & Pengolahan Hasil Pertanian
Dasar Akuntansi
Teknologi Komunikasi Pertanian
Bhs Indonesia & Komunikasi Ilmiah
Dasar Ilmu Tanah
Kewarganegaraan
23
4
4
3
3
3
3
3
SEM 1
Agama
Bhs Inggris
Ekologi Pertanian
Botani
Sosiologi Pertanian
Ekonomi Mikro
Matematika Ekonomi
21
3
3
3
3
3
3
3
Gambar . Struktur Kurikulum PS Agribisnis untuk mahasiswa anggkatan tahun 2008/2009 C. Revisi Kurikulum Oleh Program Studi untuk tahun akademik tahun 2009/2010 C.1. PS Agroekoteknologi SEM 8
KRIPSI
6
6
SEM 7
MAGANG KERJA
4
4
SEM 6
Metode Ilmiah
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
20
3
3
3
3
3
2
56
SEM 5
Perancangan Percobaan
Teknologi Konservasi Sumberdaya Lahan
PERTANIAN BERLANJUT
Pengelolaan Tanah Berlanjut
Pengantar Usahatani
Manajemen Hama dan Penyakit Terpadu
Etika Profesi
23
3
3
6
3
3
3
2
SEM 4
Mekanisasi Pertanian
Teknologi Produksi Benih
MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan
Irigasi dan Drainase
Pengantar Ekonomi Pertanian
23
3
4
6
4
3
3
SEM 3
Fisiologi Tanaman
Pemuliaan Tanaman
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
Pupuk dan Teknologi Pemupukan
Kewirausahaan
Peramalan Hama dan Epidemologi Penyakit
Bioteknologi Pertanian
24
3
3
6
3
3
3
3
Bahasa Inggris
Sosiologi Pertanian
Dasar Perlindungan Tanaman
SEM 2
Klimatologi
Genetika Tanaman
DASAR BUDIDAYA TANAMAN
24
3
3
4
3
3
3
3
SEM 1
Biokimia Tanaman
Botani
EKOLOGI PERTANIAN
Dasar Ilmu Tanah
Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)
Statistik
Agama
20
3
3
3
3
3
2
3
Gambar Struktur Kurikulum PS Agroekoteknologi angkatan tahun 2009/2010 C. 2. PS Agribisnis SEM 8
Skripsi
57
Kewarganegaraan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) 2
6
6
SEM 7
Magang Kerja
4
4
Metode Penelitian
Manajemen produksi & operasi dlm Perusahaan agribisnis
Agama
Metode Kuantitatif
PILIHAN DARI PS LAIN
Etika Profesi
3
4
6
3
4
2
2
SEM 5
PILIHAN DARI PS LAIN
Survei Tanah & Evaluasi Lahan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam agribisnis
Pertanian Berlanjut
Kewirausahaan
PILIHAN DARI PS LAIN
24
3
4
6
6
3
2
SEM 4
Ekonomi Makro
Ekonomi Pembangunan Pertanian
Rancangan Usaha Agribisnis
Kewarganegaraan
Manajemen Agribisnis
Ekonomi Produksi
PILIHAN DARI PS LAIN
24
3
3
6
3
3
3
3
SEM 3
Perilaku Konsumen
Pemasaran Hasil Pertanian
Usahatani
Komunikasi Agribisnis
Manajemen Keuangan
Teknologi Produksi Tanaman
24
3
3
6
3
3
6
SEM 2
Dasar Budidaya Tanaman
Teknologi Penanganan & Pengolahan Hasil Pertanian
Matematika Ekonomi
Teknologi Komunikasi & Informasi Agribisnis
Dasar Perlindungan Tanaman
Dasar Ilmu Tanah
20
4
4
3
3
3
3
SEM 6
PILIHAN DARI PS LAIN
24
58
SEM 1
Bhs Indonesia & Penulisan Ilmiah
Bhs Inggris
Ekonomi Mikro
Sosiologi Pertanian
Dasar Komunikasi
Ekologi Pertanian
18
3
3
3
3
3
3
Gambar . Struktur Kurikulum PS Agribisnis untuk mahasiswa anggkatan tahun 2009/2010 D. Kurikulum Hasil Pengesahaan Senat Fakultas Pertanian tanggal 25 Agustus 2010 D.1. PS Agroekoteknologi SEM 8
KRIPSI
6
6
SEM 7
MAGANG KERJA
4
4
SEM 6
Etika Profesi
Metode Ilmiah
21
2
3
SEM 5
Perancangan Percobaan
Kewirausahaan
24
3
3
SEM 4
Teknologi Produksi Benih
Agama
23
4
3
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
MK PILIHAN
3
3
3
3
4
PERTANIAN BERLANJUT
Manajemen Hama dan Penyakit Terpadu
Teknologi Konservasi Sumberdaya Lahan
Pengelolaan Tanah Berlanjut
Pengantar Usahatani
6
3
3
3
3
Pengantar Ekonomi Pertanian
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan
Irigasi Dan Drainase
3
4
3
MK PILIHAN
MANAJEMEN AGROEKOSISTEM 6
59
SEM 3
Bioteknologi Pertanian
Fisiologi Tanaman
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
Peramalan Hama dan Epidemologi Penyakit
Pupuk dan Teknologi Pemupukan
24
3
3
6
3
3
Sosiologi Pertanian
Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)
Bahasa Inggris
Mekanisasi Pertanian
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
3
3
3
3
2
Dasar Perlindungan Tanaman
Dasar Ilmu Tanah
Klimatologi
3
3
3
SEM 2
Pemuliaan Tanaman
Biokimia Tanaman
24
3
3
SEM 1
Genetika Tanaman
Botani
18
3
3
DASAR BUDIDAYA TANAMAN 4
EKOLOGI PERTANIAN 3
Statistik
Kewarganegaraan 3
3
Gambar 4c. Struktur Kurikulum PS Agroekoteknologi angkatan tahun 2010/2011 D.2. PS Agribisnis SEM 8
Skripsi
6
6
SEM 7
Magang Kerja
4
4
SEM 6
PILIHAN DARI PS LAIN
21
3
Metode Penelitian
Manajemen produksi & operasi Perusahaan agribisnis
Metode Kuantitatif
Etika Profesi
PILIHAN DARI PS LAIN
4
6
4
2
2
60
SEM 5
PILIHAN DARI PS AG*)
Survei Tanah & Evaluasi Lahan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam agribisnis
Pertanian Berlanjut
Kewirausahaan
PILIHAN DARI PS LAIN
24
3
4
6
6
2
3
SEM 4
Ekonomi Makro
Ekonomi Pembangunan Pertanian
Rancangan Usaha Agribisnis
Kewarganegaraan
Agama
Ekonomi Produksi
PILIHAN DARI PS LAIN**)
24
3
3
6
3
3
3
3
SEM 3
Perilaku Konsumen
Pemasaran Hasil Pertanian
Usahatani
Komunikasi Agribisnis
Manajemen Kauangan
Teknologi Produksi Tanaman
24
3
3
6
3
3
6
SEM 2
Dasar Budidaya Tanaman
Teknologi Penanganan & Pengolahan Hasil Pertanian
Ekonomi Mikro
Dasar Komunikasi
Dasar Perlindungan Tanaman
Dasar Ilmu Tanah
Manajemen Agribisnis
23
4
4
3
3
3
3
3
SEM 1
Bhs Indonesia & Penulisan Ilmiah
Bhs Inggris
Pengantar Ekonomi Pertanian/agribisnis
Sosiologi Pertanian
Matematika Ekonomi
Ekologi Pertanian
18
3
3
3
3
3
3
Gambar 5.c. Struktur Kurikulum PS Agribisnis untuk mahasiswa anggkatan tahun 2010/2011
61
5.4
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki unit atau lembaga yang mempunyai fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran.
5.4.1
Jelaskan keberadaan/fungsi kepemilikan unit pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekpresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Untuk pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekpresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi dilakukan oleh secara internal dilakukan oleh Komite Kurikulum SK Dekan. Dimikian pula Fakultas Pertanian didukung oleh LP3 untuk melakukan kajian tersebut. Adapun proses sejak 2007 yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian dalam melakukan restrukturisasi Program Studi dilakukan dengan setrategi sebagai berikut: 1. Pembentukan Task Force (20% dari populasi dosen) awalnya adalah ditetapkan melalui SK Dekan tentang Pokja Restrukturisasi Pendidikan Pertanian dan kemudian setalah ditetapkan oleh Senat FP-UB dari 7 Program studi menjadi dua program Studi yaitu Agroekoteknologi dan Agribisnis maka Pokja tersebut di reorganisasi menjadi Komite Kurikulum yang ditetapkan melalui SK Dekan tentang Penetapan Struktur Komite Kurikulum 2. Penggalangan komitmen pimpinan FP-UB dan staf dosen, staf administrasi, tenisi dan laboran serta mahasiswa sebagai penentu keberhasilan implementasi restrukturisasi program studi. Komitmen ini sangat penting karena suatu perubahan selain harus secara konsep benar dan tepat namun juga secara sosial dapat diterima. Keberadaan dana kurang berdaya guna bila komitmen civitas rendah. 3. Pemetaan data dari kurikulum lama 4. Mencari masukan stakeholder 5. Penyusunan Konsep Kurikulum Baru dengan sistem yang dikembangkan tim KBK Dikti, 6. Proses interasi bertahap dengan melibatkan seluruh dosen 62
7. Pilihan strategi sesuai kemampuan 8. Menyiapkan sistem : a. Sistem pembebanan tugas dosen ditetapkan dalam Tupoksi FP-UB b. Sistem monitoring dan evaluasi ditetapkan dalam dokumen kurikulum c. Sistem informasi akademik dilakukan berbasis IT d. Sistem insentif dosen-asisten ditetapkan melalui SK Dekan e. Sistem sosialisasi dan peningkatan kemampuan dosen dan mahasiswa, dilakukan melalui lokakarya, seminar, dialog dan rapat-rapat di Jurusan Adapun penjelasan penyusunan konsep kurikulum PS Agroekoteknologi dan Agribisnis dapat diuraikan sebagai berikut: Dalam era globalisasi ini dunia pendidikan mendapat tantangan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang diharapkan mampu berperan secara global. Pengaruh globalisasi dicirikan oleh adanya aliran manusia, informasi, teknologi, modal dan gagasan serta pencitraan. Keadaan ini menyebabkan terjadinya perubahan nilai kehidupan masyarakat dan perubahan tuntutan dunia kerja terhadap lulusan, sehinga diperlukan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu, teknologi dan seni, dunia kerja, profesi, pengembangan kepribadian dengan ciri khas kebudayaannya masing-masing. Saat ini terjadi perubahan kurikulum perguruan tinggi Indonesia yaitu dari yang semula menitik beratkan pada pemecahan masalah internal perguruan tinggi dengan target penguasaan pada ilmu pengetahuan dan teknologi (SK Mendiknas No. 056/U/1994), kemudian bergeser ke arah kurikulum yang menekankan pada proses pendidikan yang mengacu pada konteks kebudayaan dan pengembangan manusia secara komprehensif dan universal dengan target menghasilkan lulusan yang berkebudayaan dan mampu berperan di dunia internasional. Rambu-rambu kurikulum baru yang lebih adaptif dengan kondisi di atas, kemudian ditetapkan dan dituangkan dalam SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik yang kemudian dilengkapi dalam SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menggantikan SK Mendiknas No. 056/U/1994. Semula kurikulum Pendidikan Tinggi disebut sebagai kurikulum berbasis isi (KBI), kemudian beralih menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Semangat dari SK Mendiknas No. 232/U/2000 adalah memberikan keleluasaan dan kebebasan berkreasi bagi setiap perguruan tinggi dalam mengembangkan kurikulum sesuai minat dan potensi masing-masing. Setiap perguruan tinggi dapat mengeksplorasi potensi yang dimiliki menjadi yang terbaik dan melampaui standar mutu yang dituju. Kurikulum merupakan landasan utama penyelenggaraan pendidikan akademik dan profesional menuju pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar lulusan Universitas Brawijaya. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan kajian dan materi pembelajaran serta cara penyampaian maupun cara penilaian untuk menjamin tercapainya kompetensi lulusan merupakan informasi pokok yang harus ada dalam kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan pokok bagi setiap Program Studi dalam merencanakan dan mengendalikan programnya masing-masing. Jurusan berperan sebagai pengelola sumberdaya agar Program Studi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta tetap dalam koridor mutu, baik dalam proses maupun outputnya. 63
Ruang lingkup kurikulum Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis mencakup: 1)kompetensi lulusan; 2) materi pembelajaran; 3) sumber belajar; 4) strategi dan metoda pembelajaran; 5) beban dan masa studi; 6) sistem evaluasi hasil belajar mahasiswa. Kurikulum UB baik di tingkat Universitas, Fakultas maupun di tingkat Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian UB adalah kurikulum berbasis riset dan kompetensi. Hal ini sesuai dengan budaya akademik yang dikembangkan UB yaitu research and enterpreneural culture. Kurikulum berfungsi sebagai instrumen untuk membentuk pola pikir ilmiah, keahlian, dan kepribadian mahasiswa. Oleh karena itu kurikulum harus mendorong pencapaian hasil belajar yang diinginkan berupa pengetahuan dan pemahaman, keahlian kognitif, keahlian khusus (termasuk keahlian praktis atau profesional), keahlian yang dapat ditransfer, kebutuhan untuk pekerjaan dan atau studi lanjut, serta pengembangan kepribadian. Proses penyusunan kurikulum Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis mengikuti langkah-langkah tersaji di Gambar berikut:
Gambar: Tahapan Proses Penyusunan Kurikulum 64
5.5
Kepemilikan pedoman yang dijadikan acuan unit pelaksana dibawahnya dalam merencanakan dan melaksanakan program tridharma Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi.
5.5.1
Uraikan pedoman pelaksanaan tridharma Universitas/Fakultas/Program yang digunakan sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan program tridharma unit dibawahnya, menjamin keselarasan visi dan misi Universitas/Fakultas/Program dengan program pencapaiannya. Standard Mutu: Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki pedoman yang dijadikan acuan unit pelaksana dalam merencanakan dan melaksanakan seluruh program tridharma Universitas/ Fakultas/Program. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Pedoman pelaksanaan tridharma Fakultas yang digunakan sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan program tridharma unit dibawahnya, menjamin keselarasan visi dan misi Fakultas dengan program pencapaiannya dilakukan penetapan hubungan sinergitas antara lembaga yaitu pimpinan Fakultas dan Jurusan dengan Program Studi yang mengikuti digaram sebagai berikut:
65
Konsep ini yang digunakan sebagai acuan untuk menyusun Tupoksi Unit Kerja yang ada di FP-UB
5.6
Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki sistem pembelajaran yang efektif dan diperbaiki secara berkelanjutan.
5.6.1
Bagaimana sistem pembelajaran yang menjamin mutu penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran diberlakukan secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti. Standard Mutu: Memiliki bukti bahwa Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi memiliki sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada mahasiswa dengan memanfaatkan aneka sumber belajar minimal mencakup: (1) 66
Pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran; (2) Perencanaan dan sumber daya pembelajaran; (3) Syarat kelulusan dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara berkala. Kinerja Fakultas Pertanian UB: Pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran di FP-UB dalam dokumen kurikulum adalah: Dalam menyelenggarkan program pendidikan, materi pengajaran FP-UB saat ini masih lebih berprinsip menjembatani “gap” antara suatu masalah di lapang untuk dipecahkan dengan ilmu pengetahuan dibanding “gap” antara banyaknya pengetahuan yang saat ini berkembang dengan bagaimana mengaplikasikan pengetahuan tersebut di lapangan. Sebagai contoh : mahasiswa dalam menjalankan tugas akhir adalah wajib melakukan penelitian yang mayoritas berorientasi “experimental”. Pemikiran masa lalu mengasumsikan bahwa dengan memahami pengetahuan akan dapat membantu kegiatan pengembangan pertanian yang dibutuhkan. Namun banyak fakta-fakta membuktikan bahwa kurangnya pengetahuan para alumni Fakultas Pertanian menjadi masalah untuk pembangunan pertanian yang berkelanjutan, dengan cacatan bila “gap” antara keberadaan pengetahuan yang beredar di masyarakat diupayakan untuk difasilitasi dan dijalankan di lapangan. Untuk itu FP-UB terus mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah ditetapkan oleh Dirjen Dikti dengan fokus pada pendidikan pertanian tropis yang berlanjut. Perubahan konsep pendidikan, dimana pendidikan pertanian perlu memfokuskan pembelajaran aktif dalam mengaktualiasi hubungan antara proses pembelajaran dan kerja lapangan, dapat memberikan kontribusi untuk menghadapi perubahan disektor pertanian yang semakin kompleks dan menambah tantangan FP-UB untuk melakukan pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities. Untuk pengembangan laboratorium baik di kampus dan di lapangan perlu : (1) mempertimbangkan proses pembelajaran yang berorientasi pemecahan masalah yang diikuti suatu pengujian, (2) struktur dan konsep pengembangan laboratorium yang terencana agar dapat berkontribusi secara konstruktif untuk pengembangan pertanian yang multifungsi dan meningkat kompleksitasnya di masa depan untuk membangun ketahanan pangan lokal, dan mendorong peran FP-UB sebagai pusat pendidikan dan penelitian. 5.6.2
Bagaimana sistem pengembangan suasana akademik yang kondusif bagi mahasiswa untuk meraih prestasi akademik yang maksimal. Standard Mutu: Memiliki bukti Fakultas/Jurusan/ Program Pascasarjana / Program Studi menciptakan, dan memfasilitasi pengembangan suasana akademik dalam bentuk: (1) Adanya kebijakan dan strategi; (2) Program implementasi yang terjadwal; (3) Pengerahan sumber daya; (4) Monitoring dan evaluasi; (5) Tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.
67
Kinerja Fakultas Pertanian UB: 1) Adanya kebijakan dan strategi; Kebijakan Fakultas Pertanian UB, pimpinan dalam menjalankan manajemen wajib berupaya membangun lingkungan akademik yang nyaman untuk sivitas akademika sehingga dapat mencapai efisiensi dan produktivitas kerja/pendidikan secara optimal. Dampak yang ingin dicapai ialah lulusan memiliki kesiapan pengetahuan (wawasan), sekaligus sikap dan perilaku masyarakat ilmiah untuk memasuki dunia kerja. Kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan juga dapat ditingkatkan melalui kemudahan akses informasi, kesempatan melakukan kegiatan ekstrakurikuler, adanya program bimbingan dan konseling untuk bantuan konsultasi memadai bagi mahasiswa, agar mahasiswa mampu mencapai prestasi belajar yang optimal. Komunikasi dua arah, pengelolaan konflik dan perbedaan persepsi, partisipasi semua pihak akan mendorong motivasi internal. Aspek yang distandarisasi yang adalah efektifitas program bimbingan, konseling, bantuan konsultasi memadai bagi mahasiswa, komunikasi dua arah, partisipasi aktif mahasiswa terhadap akademik maupun kehidupan sosialnya. 1) Dalam rangka menjamin efisiensi PBM, Fakultas menugaskan dosen pembimbing akademik melakukan pertemuan dengan mahasiswa minimal 3 kali dalam 1 semester. 2) Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat semakin meningkat (≥40%). 3) PDIII dan/atau Ketua Jurusan membina kegiatan ko-kurikuler mahasiswa untuk menjamin peningkatan prestasi mahasiswa dalam lomba karya tulis, penelitian, seni, dll di tingkat regional maupun nasional. 4) Fakultas mengupayakan sumber beasiswa sebanyak mungkin, sehingga ≥25% mahasiswa mendapatkan beasiswa. 5) Ketua Jurusan wajib menyelenggarakan pertemuan informal mahasiswa-dosen-staf administrasi minimal setahun sekali untuk menampung aspirasi sivitas akademika, dan melaporkan hasilnya kepada Dekan. 6) Fakultas/Jurusan wajib menyelenggarakan pertemuan ilmiah yang melibatkan dosen dan mahasiswa minimal setahun sekali. 7) Fakultas memberikan penghargaan kepada dosen, staf administrasi dan mahasiswa berprestasi minimal 1x/tahun atas masukan dari Ketua Jurusan. 8) Tersedia ruangan in-door dan out-door untuk tempat berkumpul sivitas akademika. 9) Kebijakan mengharuskan dosen melakukan SCL sebagai metoda pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas PBM. 10) Kebijakan menyelenggarakan kelas paralel @ 40 mahasiswa maksimal setiap kelas
68
(2) Program implementasi yang terjadwal; 1) Kegiatan dialog interaktif di Jurusan setiap awal tahun akademik. 2) Kegiatan seminar ilmiah yang melibatkan dosen-mahasiswa-karyawan pada acara dies natalis 3) Pembinaan mahasiswa dalam persiapan lomba karya tulis, penelitian (Mei – Oktober setiap tahun) 4) Kegiatan Krida Mahasiswa setiap Sabtu 5) Kegiatan seminar ilmiah setiap awal tahun akademik yang diadakan PPS. 6) Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam kegiatan pengembangan durian lokal di Kec Kasembon dan Ngantang 7) Pengadaan seminar ilmiah dengan mendatangkan dosen tamu dari instansi luar (dalam dan luar negeri): ICRAF-SEA, Nottingham University (UK), Kentucky University (USA), Hohenheim University, University of Halle, Munich University, Kiel University, Gottingen (Jerman), 8) Penyediaan hot-spot di lingkungan FP, termasuk di semua Jurusan (3) Pengerahan sumber daya; 1) Penyediaan dana untuk rapat koordinasi, insentif untuk dosen pembimbing dalam kegiatan penelitian mahasiswa (PKM, dsb) 2) Penyediaan dana untuk kegiatan Seminar Ilmiah (rata-rata Rp. 30jt) 3) Pembangunan gazebo di Fakultas, PPS, dan setiap Jurusan (6 x Rp. 45jt) 4) Pengadaan sarana (90 juta tahun 2009, 5M di tahun 2010) 5) Pelibatan staf dalam kegiatan kemahasiswaan 6) Keikut-sertaan dosen sebagai penghubung mahasiswa dengan instansi luar (4) Monitoring dan evaluasi; 1) Pada awal pelaksanaan penelitian/PKM dilakukan koordinasi pelaksanaan dengan mengumpulkan semua tim (mahasiswa) dan dosen pembimbing kegiatan. 2) Monitoring dan evaluasi terhadap sarana prasarana pendukung dilakukan setiap akhir semester (5) Tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan 1) Perbaikan sarana prasarana dari tahun ke tahun 2) Penyediaan dana kegiatan yang meningkat
5.6.3
Tuliskan peran Universitas/Fakultas/Program dalam penciptaan suasana akademik. Tabel 5.1
Peran Universitas/Fakultas/Program dalam penciptaan suasana akademik
Standard Mutu: Peran Universitas/Fakultas/Program sangat baik dalam penciptaan suasana akademik diimplementasikan dalam bentuk : 69
(1) (2) (3) (4)
Kebijakan tentang suasana akademik, Menyediakan sarana dan prasarana, Dukungan dana, Kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan.
Kinerja Fakultas Pertanian UB: Peran Universitas/Fakultas/Program
PS-Agroekoteknologi
(1)
(2)
PPS
PS-Agribisnis S1
S1
(3)
(4)
Kebijakan tentang suasana akademik
Sangat baik
Sangat baik
baik
Menyediakan sarana dan prasarana
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Dukungan dana (2008-2010)
Rp. 2.745.155.138
Rp. 2.231.831.691
Rp. 2.740.330.933
Kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan
baik
baik
baik
70