BOOKLET KATULISTIWA 9 TENTANG KATULISTIWA
KATULISTIWA merupakan salah satu acara besar tahunan yang diadakan oleh Lingkar Studi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (LSME FEB UB). Katulistiwa telah berlangsung selama 9 tahun dengan berbagai perubahan dalam rangkaian acaranya. KATULISTIWA adalah lomba karya tulis mahasiswa tingkat nasional dengan mengangkat tema yag berbeda di tiap tahunnya sesuai keadaan lingkungannya saat itu. KATULISTIWA tahun 2017 merupakan terdiri dari 3 tahap, yaitu Call for Abstract, Call for Paper dan puncak acara itu sendiri pada hari pelaksanaannya. Dalam tahapan presentasi, 12 paper terbaik akan dipilih dari tema yang diangkat. Sebagai salah satu perlombaan karya tulis nasional, KATULISTIWA tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan wawasan para peserta, tetapi juga untuk memberikan dampak pada perkembangan enam sub bidang yang ada di Indonesia dan mendorong seluruh mahasiswa untuk berkarya karya tulis ilmiah melalui enam bidang sub tema serta menyambungkan jaringan shilaturrahim antar para mahasiswa di Indonesia.
TEMA KATULISTIWA 9 Hari ini telah memasuki era baru. Era yang dimulai dengan terjadinya revolusi industri dan masuknya abad 21, segala sessuatu seakan tidak dapat terlepas dari yang namanya teknologi. Seiiring perkembangan dan kemajuan teknologi lalu lahirlah iklim globalisasi. Yakni suatu kondisi dimana segala informasi di belahan dunia dapat terakses dengan mudah dan cepat. Informasi itu disajikan melalui media digital. Semua laporan perusahaan, kantor pemerintah, sampai perniagaan sudah mulai beralih dari laporan tulisan menjadi laporan digital. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi produksi kertas dunia sehingga pohon di hutan tetap lestari. Masyarakat global juga telah mensinergikan komitmen digital melalui Konferensi Tingkat Tinggi Dunia tentang Masyarakat Informasi (World Summit on The Information Society /
WSISS). Para wakil negara dari seluruh dunia termasuk Indonesia berkomitmen membangun masyarakat informasi. Sementara itu, segala aspek di kehidupan ini tidak dapat dipungkiri sudah mulai memasuki era digitalisasi. Kegiatan jual beli saat ini tidak selalu terkait dengan transaksi
langsung. Don Tapscott (1996), seorang pemerhati perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi di Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul The Digital Economy, Promise and Peril in the agexd of Network Intelligence menyatakan bahwa perkembangan ekonomi dunia sedang mengalami perubahan dari dinamika masyarakat industri yang berbasis pada baja, kendaraan, dan jalan raya ke arah dinamika masyarakat ekonomi baru yang dibentuk oleh silicon, komputer, dan jaringan (networkinng). Oleh sebab itu, semua negara sekarang sedang berlomba-lomba untuk dapat mengintegrasikan aspek kehidupan dengan digitalisasi. Tidak terkecuali dengan Indonesia. Pembangunan Indonesia harus dapat bersinergi dengan masuknya era digital. Namun, potensi besar yang sebenarnya dimiliki sayangnya belum didayagunakan secar optimal. Menurut penelitian Global Connectivity Index (GCI) 2016, Indonesia masuk negara dengan angka rata-rata konektivitas nasional yang terus membaik dan masuk peringkat 41 dunia. Riset GCI juga menyebutkan potensi besar Indonesia dalam pengembangan industri berbasi digital. Hasil riset dari We Are social mengungkapkan Indonesia memiliki 72,7 juta pengguna internet aktif dan 308,2 juta pengguna handphone. Artinya, sekitar 29% masyarakat Indonesia sudah melek IT dan sangat berpotensi untuk pembangunan digital.Meski demikian, euforia digital dalam pembangunan jangan sampai kemudaian mengeliminasi tatanan sosial. Ketua Tim Peneliti Smart City ITB, Suhono Harso (2016) mengatakan bahwa digitalisasi akan hadir untuk merusak tatanan yang ada, tetapi keluar dengan solusi. Oleh karena itu, disruptive for solution harus dilakukan agar dapat memberikan solusi bagi masalah sosial. Menanggapi realita di atas, sebagai generasi emas yang dipundaknya terdapat ekpektasi besar untuk menuju 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045 tentu harus segera membuka mata lebar dan bangkit dari hibernasi. Pesan dari pahlawan
bangsa melalui lagu Indonesia Raya yang termaktub dalam bait “bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya” perlu diimplementasikan dengan baik. Dua komponen penting itu harus sama-sama dibangun agar Indonesia mampu bersaing di dunia global. Melalui karya tulis ilmiah terbaik, diharapakan dapat mengawali pembangunan yang membawa perubahan ke arah kemajuan. Oleh sebab itu, tahun ini Kathulistiwa9 akan mengankat tema besar : Menanggapi realita ini, sebagai generasi muda yang dipundaknya terdapat ekpektasi besar untuk menuju 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045 tentu harus segera membuka mata lebar dan bangkit dari hibernasi. Pesan dari pahlawan bangsa melalui lagu Indonesia Raya yang termaktub dalam bait “bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya” perlu diimplementasikan dengan baik. Dua komponen penting itu harus sama-sama dibangun demi Indonesia berdaya saing global. Melalui karya tulis ilmiah terbaik, diharapakan dapat mengawali pembangunan digital yang membawa perubahan ke arah kemajuan. Oleh sebab itu, tahun ini Kathulistiwa9 akan mengankat tema besar :
“Strategi dan Inovasi Pembangunan di Era Digital untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045” dengan harapan peserta akan mendapatkan pengetahuan baru pembangunan di era digital untuk mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045. SUB-TEMA KATULISTIWA 9 TAHUN 2017 Sebagai korelasi dengan tema besar dan pengerucutan fokus bidang, Katulistiwa9 akan mengusung sub-tema dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Infrastruktur Bidang infrastruktur sangat bermanfaat dalam menunjang kemajuan pembangunan negara. Harapannya, generasi muda dimasa yang akan datang bisa lebih bersaing lagi di era digital, karena akan berpengaruh dalam pembangunan infrastruktur.
Presiden
Jokowi
mengemukakan
bahwa
pembangunan
infrastruktur termasuk infrastruktur digital, secara perlahan dapat mengentaskan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial, serta memperkuat konektivitas antar wilayah. Faktanya, keterbatasan dan belum meratanya infrastruktur di Indonesia (termasuk infrastruktur digital) masih banyak dijumpai, hal ini dapat dibuktikan dari data World Economic Forum (WEF) bahwa infrastruktur Indonesia bernilaikan 4,2 yang masih berada di bawah rerata negara Asia Pasifik yaitu 4,8.Sementara itu, berbagai strategi dan inovasi yang dikembangkan Indonesia melalui bidang Infrastruktur berbasis digital sebenarnya sudah ada, contohya proyek teknologi robotik karya mahasiswa Indonesia dan proyek produk mobil Esemka yang belum diakui oleh negaranya sendiri. Indonesia masih kurang dalam bidang pembangunan, melihat realita bahwa untuk memulai pembangunan masih melibatkan instansi dari luar negeri mengenai studi kelayakan dan konsultasi lainnya. Indonesia Emas sebagai impian tersendiri dengan terwujudnya kondisi negara yang maju, mandiri, unggul, dan dihuni oleh masyarakat berperadaban, tentunya harusmemiliki persiapkan secara matang dan dengan perhitungan yang baikuntukmenanggapicita-citanyatersebut.
Sumber
daya
manusia
yang
berkualitas dan produktif sangat diperlukan untuk bisa mengembangkan infrastruktur digital yang mampu bersaing di kancah internasional tanpa melibatkan instansi dari luar negeri. Serta diharapkan adanya suatu strategi dan temuan pembaruan infrastruktur dalam rangka menyambut tonggak umur keemasan Indonesia 2045. 2. Ekonomi Disadari atau tidak, sistem ekonomi telah bergerak ke arah baru. Konsumen telah menjadi titik sentral produksi, penggunaan teknologi di segala bidang, kemudahan akses informasi yang kian transparan, bentuk-bentuk aliansi strategis dan kerjasama antarperusahaan (bahkan antar negara) membentangkan jalan bagi ekonomi untuk memperolehtempat yang baru.Perdagangan seolah tidak mengenal ruang (dapat dilakukan dimanasaja, nyaris tidak ada batasan negara dan asal produk) dan waktu (24 jam sehari,7 hari seminggu, 365 hari setahun)
dengan pembayaran yang semakin mudah.Beberapa orang menyebutnya Ekonomi Baru (New Economy). Ada pula yangmenyebutnya Ekonomi Digital (Digital Economy), Ekonomi Internet (Internet Economy)ataupun Ekonomi Jaring (Web Economy). Hal ini menandakan bahwa telah terjadi perubahan. Perubahan global yang berdampak luas. Urgensi dari informasi tersebut selanjutnya menjadi tantangan bagi pelaku ekonomi untuk menyampaikannya agar efektif, efisien, cepat dan aktual.Segala bentuk kegiatan ekonomi juga harus mempertimbangkan keseimbangan alam. Maka teknologi yang semakin berkembang saat ini telah menawarkan sistem digital dimana kertas tidak lagi dibutuhkan dan akses informasi dapat dengan mudah didapatkan Selain akses informasi yang harus mudahdidapat dalam melakukan berbagai kegiatan ekonomi, kecepatan informasi juga menjadi poin penting dalam menjalankan aktivitas ekonomi. Semakin cepat informasi tersampaikan, maka suatu perusahaan telah selangkah lebih maju dari pada saingannya. Maka dari sisi rumus marketing Tuede (2001) menyatakan bahwa kini bukan lagi 4P (Produk, Price, Promotion, People) namun menjadi 5P setelah ditambah “Pace” yang menggambarkan dimensi waktu yang kian penting karena kita hidup di ekonomi kecepatan. Robert Blake telah mengungkapkan ada sekitar 85 juta orang Indonesia online setiap harinya. Dengan kuantitas pengguna media sosial yang begitu besar menjadikan Indonesia berpotensi untuk berjaya dalam pertumbuhan ekonomi digital. Artinya, pangsa pasar sekarang tidak tergantung lagi pada perdagangan tatap muka, namun cukup menggunakan digital. Potensi ini seharusnya dapat lebih dimanfaatkan lagi secara baik oleh Indonesia khususnya generasi muda yang sangat familiar dengan digital. Namun, sayangnya perusahaan-perusahaan yang telah sukses mensinergikan antar digital dan bisnis seperti Go-Jek, Pay-Tren, Tokopedia rata-rata didominasi oleh anak muda kota yang sangat familiar dengan teknologi digital. Disisilain, pemudapemuda desa dan pelosok maupun kebanyakan dari UMKM masih gagap dengan teknologi digital sehingga bisnisnya kurang bias berekpansi secara meluas. Program pemerintah e-comerce harus bias menyentuh kesemua elemen masyarakat.
Digitalisasi juga perlu diintegrasikan dengan aspek ekonomi yang lain, tidak hanya terpaku pada aspek bisnis perniagaan maupun jasa semata. Namun, dalam kegiatan seperti perbankan, investasi, jual beli saham, pajak, zakat juga perlu didigitaliasai. Kebijakan pemerintah yang menyangkut ekonomi juga perlu adanya digitalisasi. Karena kebijakan pemerintah akan berpengaruh langsung pada penyelenggaraan ekonomi suatu negara. Namun fakta yang terjadi adalah pembangunan di Indonesia mengalami gap atau ketimpangan wilayah dimana di satu sisi suatu wilayah pembangunanya bagus tapi di wilayah lain kurang. Pembangunan system jaringan informasi di pedesaan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi maupun wilayah Indonesia Timur masih minim dilakukan. Padahal ekonomi sudah dihadapkan pada era digital. Menanggapi realita diatas, maka sebagai generasi muda yang menanggung ekpektasi Indonesia emas sudah sepatutnya member kontribusi melalui inovasi dan strategi membangun ekonomi Indonesia yang berintegrasi dan bersinergi dengan era digital seperti sekarang. 3. Sosial budaya Sosial budaya bisa dikatakan sebagai suatu bentuk relasi yang mencakup lingkungan sosial masyarakat dalam aspek kehidupan dan kebudayaan sebagai unsur pembentuk yang memberikan citra tersendiri terhadap suatu identitas dalam lingkup sosial. Sosial budaya memiliki prospektif atau dampak tersendiri seperti dalam pengembangan nilai atau unsur sosial, totalitas nilai, tata sosial dan tata laku sosial yang mana secara tidak langsung menggerakkan kebudayaan pada perubahan sebagai bentuk sebab-akibat dalam kehidupan masyarakat. Hal ini mencerminkan bahwasannya kebudayaan bergerak di dalam lingkup sosial masyarakat dan lingkup sosial mempengaruhi perkembangan kebudayaan sendiri. Sosial budaya bisa digunakan sebagai bentuk pendekatakan untuk beberapa hal seperti konflik perbedaan hingga teknologi. Dalam teknologi sendiri, tentunya sosial budaya dalam masyarakat memiliki hubungan yang erat dan saling keterkaitan. Dampak Sosial budaya dalam teknologi bisa dilihat dari reaksi terhadap pengembangan teknologi itu sendiri. Teknologi dengan perubahan serta
pengembangan inovasi yang cepat dan teknis memberikan dampak sosial budaya dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk reaktif yang terkadang mampu membawa dua sisi perubahan. Apabila macam-macam dari aspek sosial budaya berkembang secara tidak imbang, tidak sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka unsur sosial budaya dalam kehidupan masyarakat akan mengalami proses keterlambatan kultural atau biasa disebut sebagai culture lag dan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Tentunya, hal tersebut bisa dikatakan sebagai bentuk ketidaksiapan masyarakat dalam menerima kemajuan bidang teknologi yang cepat. Meskipun kehidupan sosial merupakan hal yang instant untuk dapat bergelut dengan inovasi kemajuan teknologi sendiri, namun kebudayaan tetap akan mengalami pergeseran hingga tergantikan Ketika teknologi dengan mudah mengubah tindakan atau perilaku sosial sehingga menggeser nilai, praktik dan warisan kebudayaan. Maka, perlulah kita menelaah dan memperbaiki pandangan sikap yang demikian. Satu abad umur Indonesia jatuh pada tahun 2045, tidak bisa dipungkiri pada zamannya nanti inovasi pada perkembangan teknologi menjadi hal yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakatnya. Strategi dan inovasi-inovasi terkait turut ambil bagian dalam pengembangan era digital. Untuk itu, perlu penekanan pada bagaiamana sosial budaya tetap menjadi aspek tatanan sosial masyarakat yang mendukung perkembanagn teknologi digital tanpa melunturkan nilai kebudayaan dan kepeekaan sosial sebagai nilai-nilai tata laku sehingga antara sosial budaya dengan era digitaldapat saling bersinergi bukan berkelahi,dan berjalan bersama bukan menjatuhkan salahsatunya. 4. Teknologi Sejak zaman pra-aksara hingga zaman serba ada, teknologi telah mengiringi peradaban manusia. Dimulai dari manusia purba yang menggunakan batu sebagai alat untuk berburu hingga alat untuk menyajikan makanan cepat saji yang digunakan oleh manusia modern.Menurut Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004: 107) mendefinisikan atau memberi pengertian teknologi sebagai “kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan
ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan”. Teknologi akan mendukung peradaban manusia khususnya untuk generasi muda Indonesia 2045. Generasi muda 2045 merupakan generasi harapan bangsa yang dikenal sebagai generasi emas. Di era digital ini tentunya manusia tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Teknologi telah berperan penting dalam berbagai segi kehidupan. Perkembangan teknologi memiliki pengaruh dari berbagai bidang. Mengutip dari Jurnal Iqra’ Volume 05 No.01 Mei, 2011 dijelaskan bahwa teknologi informasi memang menyajikan dan menjanjikan kecepatan, yang merupakan salah satu factor yang sangat dituntut dalam pengelolaan informasi. Program
otomasi
perpustakaan
mulai
menjadi
mode
perkembangan
perpustakaan di Indonesia. Peranan teknologi tidak hanya terbatas dalam kelima bidang itu saja, tapi masih banyak lagi peranan dari adanya teknologi. Point pentingnya adalah, kehadiran teknologi memliki urgensi yang tinggi dalam berbagai bidang. Namun, pertanyaanya adalah dalam era digital seperti sekarang ini apakah teknologi Indonesia sudah mampu bersaing dengan teknologi dunia? Sebagai generasi muda yang hidup di era digital seperti sekarang ini, sudah sepatutnya ikut andil dalam mengembangkan inovasi-inovasi untuk melahirkan teknologi yang lebih baik, berdaya saing, dan memiliki kualitas tinggi. Selain itu Indonesia membutuhkan strategi guna implementasi dapat tercapai. 5. Pendidikan Sebuah
hak
atas
pendidikan
telah
diakui
oleh
beberapalembaga
pemerintahan. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan yang hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, elearning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
Pada UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 dinyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan dimaksudkan untuk mempersiapkan anak-anak bangsa dalam menghadapi masa depan dan menjadikan bangsa ini bermartabat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Masa depan yang selalu berkembang menuntut pendidikan untuk selalu menyesuaikan diri dan menjadi lokomotif dari proses demokratisasi dan pembangunan bangsa. Pendidikan juga membentuk masa depan dan harapan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan oleh semua negara, terutama dalam era globalisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis IT (Information Techonology) menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi elearning khususnya di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas). Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan ini, e-learning berfungsi sebagai option (pilihan) bagi mahasiswa. Dua puluh sembilan tahun lagi tepat satu abad umur Indonesia sejak merdeka tahun 1945 akan semakin mengalami perubahan dalam hal penggunaan
teknologi untuk pendidikan. Tidak lagi mengunakan sistem manual, tetapi sudah berbasis IT. Penggunaan IT di dunia pendidikan lebih konservasi dalam peggunaan kertas, lebih menarik siswa dalam penggunaan media pembelajaran, mudah mengakses pengetahuan dan informasi di dunia dengan internet. Hal inilah yang diharapkan Indonesia agar mampu bersaing di era global melalui pendidikan berbasis IT. 6. Hukum Salah satu sektor pendukung untuk mewujudkan pembangunan di Era Digital untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah di bidang hukum. Saat ini kita memasuki era digital dimana seluruh aspek kehidupan bersinggungan langsung dengan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat dalam satu dasawarsa pertama di abad 21. Dampak positif yang dirasakan oleh negara dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah masyarakat dapat mengakses kebijakan yang diambil oleh pemerintah, membantu perekonomian masyarakat akibat lancarnya arus informasi yang berbanding lurus dengan meningkatnya perekonomian suatu negara, dan lain sebagainya. Namun, perkembangan tekonogi informasi dan komunikasi juga dapat mendatangkan dampak negatif bagi suatu negara. Salah satu contoh penyalahgunaan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah kasus penyadapan yang dilakukan oleh The Five Eyes Alliance pada tahun 2014, menunjukan kepada dunia bahwa perkembangan teknologi dan komunikasi dapat merusak hubungan baik antar negara. Kasus tersebut terungkap setelah Edward Snowden mantan anggota NSA memberikan pernyataan dalam The Guardian, bahwa Naonal Security Agency (NSA) Amerika Serikat telah melakukan penyadapan telepon milik 35 kepala negara. Hal ini menimbulkan ketegangan antara Amerika Serikat dengan negara-negara yang disadap oleh salah satu agency milik Amerika Serikat. Para ahli hukum internasional sendiri terbagi tiga dalam menyikapi permasalahan penyadapan ini. Ahli yang mengatakan bahwa (1) Spionase adalah dak ilegal (espionage is not illegal), (2)
Spionase adalah ilegal (espionage is illegal), dan (3) Spionase dak legal dan juga dak ilegal (espionage is neither legal nor illegal). Ketidaksepahaman tersebut yang mengakibatkan tidak adanya kepastian hukum dalam menghadapi penyadapan dengan skala global tersebut. Selain itu, semakin maraknya kejahatan dalam bidang teknologi informasi (cybercrime) yaitu kejahatan yang menggunakan komputer sebagai sasaran kejahatan, dan kejahatan yang menggunakan komputer sebagai sarana melakukan kejahatan. Kejahatan ini diakibatkan semakin canggihnya teknologi informasi dan adanya peluang dalam memanfaatkan rentannya kecanggihan teknologi informasi untuk meraup keuntungan tersendiri. Karakteristik pelakunya berbeda dengan pelaku kejahatan konvensional, antara lain: terdidik, menguasai aplikasi TIK, tidak selalu bermotif ekonomi, kreatif dan ulet. Sulitnya untuk melacak pelaku cybercrime membuat hukum yang ada dan telah berlaku belum bisa dijalankan secara maksimal sehingga perkembangan dari cybercrime masih sangat pesat. Landasan hukum di Indonesia tentang Teknologi Informasi tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia tahun 2008, Informasi dan Transaksi Elektronik yang didalammya menjelaskan bahwa “perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan dalam berbagai bidang yang secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk – bentuk perbuatan hukum baru khususnya di bidang Teknologi Informasi itu sendiri.” Selain itu juga menjelaskan bahwa “penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi harus terus berkembang untuk menjaga, memelihara, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.” Penegakan Hukum
Untuk
Mengatasi
Penyalahgunaan
Teknologi
Informasi
-
Penyalahgunaan Teknologi Informasi memang sudah ada pasal yang mengatur mengenai UU Penyalahgunaan Teknologi Informasi yaitu Pasal 188 untuk data komputer, Pasal 189 untuk terminal komputer, Pasal 190 untuk akses ke system komputer dan Pasal 191 tentang jaringan telepon yang termasuk jaringan komputer.
Untuk menuju Indonesia Emas di era digital tahun 2045 perlu menegaskan hukum IT terkait penyalahgunaan IT disertai sanksi pidana sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Selain itu juga pengakuan transaksi elektronik dan dokumen elektronik dalam kerangka hukum perikatan dan hukum pembuktian, sehingga kepastian hukum transaksi elektronik dapat terjamin. Pengaplikasian software pengaman dalam dunia IT di Indonesia perlu diterapkan untuk menghindari adanya penyerangan kejahatan
dari negara lain. Sehingga
Indonesia mampu menjadi negara bergengsi di kancanh dunia dengan memanfaatkan teknologi untuk kemajuan negaranya.
Catatan: Penulisan karya tulis tidak terbatas hanya pada poin-poin di atas. Penulisan karya tulis terbuka selama masih memiliki relevansi dengan peran strategi dan inovasi pembangunan di era digital terhadap keberhasilan pencapaian target Indonesia emas di tahun 2045.
REWARD : Juara 1
: Rp 4.000.000 + Trofi + Sertifikat
Juara 2
: Rp 3.000.000 + Trofi + Sertifikat
Juara 3
: Rp 2.000.000 + Trofi + Sertifikat
Juara Harapan 1
: Trofi + Sertifikat
Juara Harapan 2
: Trofi + Sertifikat
Best speaker
: Vandel + Sertifikat
TIMELINE
KETENTUAN UMUM 1. Peserta adalah mahasiswa aktif Diploma maupun Strata 1 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. 2. Peserta beranggotakan 3 orang mahasiswa yang dapat berasal dari satu atau lebih fakultas/departemen yang berbeda namun masih dalam satu perguruan tinggi. 3. Karya tulis harus berupa gagasan atau hasil penelitian, bersifat orisinil,belum pernah dikompetisikan dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun. 4. Tim yang lolos seleksi kelayakan abstrak akan mengikuti proses selanjutnya, yaitu Call for Paper. 5. Tim yang lolos seleksi full paper dan dinyatakan sebagai finalis diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian acara KATULISTIWA 9 dengan menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan selama kegiatan berlangsung.
6.
Panitia mempunyai hak untuk mempublikasikan karya tulis yang diterima dengan tetap mencantumkan identitas penulis.
PROSEDUR PENDAFTARAN A. TAHAP PENGIRIMAN ABSTRAK 1. Download dan isi Formulir Pendaftaran Abstrak 2. Scan Kartu Tanda Mahasiswa Ketua Tim 3. Kirim Abstrak, hasil scan KTM Ketua Tim dan Formulir pendaftaran Abstrak menggunakan email ketua tim dalam bentuk ZIP atau RAR dikirim ke email
[email protected] dengan batas akhir pengiriman tanggal 19 Februari 2017 pukul 23.59 WIB ; 4. Setelah peserta mengirimkan abstrak, wajib konfirmasi ke nomor (ANREKA: 081263382047) (Ketua)_Asal
dengan
format
Universitas.
KATULISTIWA
Contoh:
9_Nama
KATULISTIWA
Penulis
1
9_Mukhamad
Bustomi_Universitas Brawijaya ; 5. Peserta yang lolos abstrak akan diumumkan tanggal 26 Februari 2017 di website
KATULISTIWA
9
(http://katullsme.feb.ub.ac.id/)
dan
berhak
melanjutkan babak selanjutnya (Full Papaer) ; 6. Pengiriman abstrak tidak dikenakan biaya (Gratis).
B. TAHAP PENGIRIMAN KARYA TULIS (FULL PAPER) Peserta yang masuk ke tahap full paper wajib mengirimkan full paper berdasarkan abstrak yang telah dikirmkan sebelumnya dan mengisi formulir daftar ulang serta membayar biaya pendaftaran. 1. Formulir pendaftaran ulang dapat diunduh di website KATULISTIWA 9 dan biaya pendaftaran sebesar 75.000/Tim ditransfer ke no rekening Bank BRI -01154953-50-8 atas nama Ni Putu Eviana Kartika SA dengan mengirimkan scan
bukti
pembayaran
pada
email
KATULISTIWA
9
yaitu
[email protected] dengan Subyek Nama Ketua Tim_Asal Universitas.
Pengiriman formulir dan pembayaran paling lambat tanggal 1 Maret 2017 pukul 23.59 WIB (Pengisian formulir pendaftaran sebaiknya telah dikirimkan terlebih dahulu ) 2. Setelah melakukan pembayaran peserta melakukan konfirmasi pada nomor 081263382047 atas nama ANREKA dengan format PEMBAYARAN FULL PAPER_NAMA KETUA_ASAL UNIV_TIGA JUDUL PERTAMA KARYA. Contoh
:PEMBAYARAN
FULL
PAPER_MUKHAMAD
BUSTOMI_UNIVERSITAS BRAWIJAYA_DIGITAL SISTEM SEBAGAI 3. Full paper dikirimkan dalam dua bentuk : a) Soft Copy paling lambat tanggal 2 April 2017 ke alamat email KATULISTIWA 9 dengan format subjek FULL PAPER_NAMA KETUA_ASAL UNIV_TIGA JUDUL PERTAMA KARYA. Contoh : FULL PAPER _ MUKHAMAD BUSTOMI _ UNIVERSITAS BRAWIJAYA _ DIGITAL SISTEM SEBAGAI b) Hard Copy sebanyak tiga eksemplar dimasukan kedalam amplop coklat dikirimkan ke sekretariat LSME dengan alamat KATULISTIWA 9 Sekretariat LSMEGedung Kemahasiswaan lt. 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jalan M. T. Haryono 175, Malang, 75145. Untuk pengiriman Hard Copy , batas pengiriman akhir (deadline) diberi toleransi sampai H+5 dari tanggal 10 April mengingat jarak tempuh yang berbeda-beda. 4. Bagi peserta yang tidak dapat mengirimkan karyanya dalam bentuk Hard Copy dapat mengganti biaya cetak sebesar Rp.60.000 yang ditransfer ke rekening bank BRI dengan no rekening 0051-01-154953-50-8 atas nama Ni Putu Eviana Kartika SA 5. Peserta yang tidak melakukan konfirmasi dan daftar ulang sampai batas waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri dan akan digantikan oleh tim yang abstraknya berada pada waiting list. 6. Peserta yang telah mengirimkan karya soft copy dan/ hard copy melakukan konfirmasi melalui SMS ke nomor 081263382047 atas nama ANREKA dengan format KATULISTIWA9 _ FULL PAPER _ UNIVERSITAS ASAL _
NAMA KETUA _ TIGA KATA PERTAMA JUDUL PAPER Contoh : FULL
PAPER_MUKHAMAD
BUSTOMI_UNIVERSITAS
BRAWIJAYA_DIGITAL SISTEM SEBAGAI 7. Peserta yang lolos dan masuk ke babak 12 finalis akan diumumkan pada tanggal 18 April 2017 melalui web resmi KATULISTIWA 9 dan akan dihubungi oleh panitia melalui SMS serta berhak diundang ke Universitas Brawijaya, Malang.
KETENTUAN PENULISAN ABSTRAK Format abstrak harus mengikuti aturan sebagai berikut : 1. Ukuran kertas A4 ; 2. Margin kiri 4cm, kanan 3cm, atas 3cm, bawah 4cm ; 3. Jenis huruf Times New Roman (12 pt – spasi single), justify, arange 1,5 ; 4. Judul ditulis dengan huruf kapital, format rata tengah/center, bold, ukuran 14 pt; 5. Jumlah kata tidak lebih dari 300 kata ; 6. Menyertakan kata kunci/keywords minimal 3 kata dan maksimal 5 kata ; 7. Abstrak harus memiliki relevansi pada salah satu subtema KATULISTIWA 9 ; 8. Menuliskan nama penulis dan nama asal perguruan tinggi pada lembar abstrak ; 9. Format file berupa PDF ; 10. Templete abstrak terlampir .
KETENTUAN PENULISAN FULL PAPER A. SISTEMATIKA PENULISAN 1. Bagian Awal a. Halaman judul 1. Judul diketik dengan huruf besar (kapital), hendaknya ekspresif, sesuai dan tepat dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang untuk penafsiran ganda
2. Logo perguruan tinggi 3. Nama dan NIM penulis ditulis dengan jelas 4. Perguruan Tinggi dan kota asal ditulis dengan jelas 5. Tahun penulisan 6. Halaman judul menggunakan kertas HVS A4 putih b. Halaman Pengesahan c. Kata pengantar dari penulis d. Daftar isi lain yang diperlukan seperti gambar, daftar tabel, daftar lampiran e. Abstrak karya tulis disusun maksimal 1 halaman yang mencerminkan isi karya tulis, mulai dari latar belakang, tujuan, telaah pustaka yang mendukung, metodologi penelitian, analisis dan sintesis, simpulan dan saran, keyword 2. Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN 1. Menjelaskan latar belakang ide dasar penulisan paper serta alasan pemilihan topik yang dikaji. 2. Kajian pustaka singkat yang mengutip buku, paper, teori, atau kajian sebelumnya yang terkait dengan topik tersebut. 3. Rumusan masalah yang akan diteliti. 4. Metode
singkat
bagaimana
data
dikumpulkan,
dianalisis
dan
didiskusikan. 5. Ruang lingkup batasan atau cakupan isi paper serta rumusan spesifikasi yang ingin dikaji secara khusus dalam paper. 6. Informasi proses kajian, analisis, dan identifikasi fenomena atau masalah yang ada sampai lahirnya pemecahan masalah yang akan dikaji secara kritis dan mendalam berdasarkan ilmu pengetahuan dan riset yang dilakukan.
7. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian yang dilakukan dan manfaatnya dalam perkembangan keilmuan dan pembangunan di era digital BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian terdahulu, jurnal, buku, formula, dasar teori maupun konsep yang berkaitan dengan topik yang diteliti dan mendasari pembahasan. 2. Telaah kritis terhadap data yang terkumpul untuk dijadikan dasar membangun konstruksi pengetahuan sesuai dengan topik yang diteliti. 3. Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa pustaka terbaru yang relevan dengan topik yang diteliti. 4. Tinjauan pustaka tidak boleh lebih panjang dari pembahasan. BAB III METODE PENULISAN 1. Menjelaskan pendekatan atau metode penelitian yang dipilih. 2. Menjelaskan kapan dan bagaimana penelitian secara keseluruhan dilakukan, konteks penelitian, instrumentasi, prosedur pengumpulan data, teknik dan proses analisis data serta mengapa teknik tersebut dipilih. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pemaparan data-data yang diperoleh melalui penelitian dengan pandangan yang teoritis. 2. Data disajikan secara sistematis dalam teks yang terstruktur dengan memerhatikan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang benar. 3. Penyajian data dapat didukung dengan menyisipkan tabel, kurva, grafik, diagram, dan sebagainya. 4. Pembahasan, analisis, dan interpretasi data yang diperoleh dilakukan secara kritis dan mendalam dengan mengaitkan suatu data dengan dalil syar’i atau data lain yang didasari argumen yang didukung oleh literaturliteratur yang ada di kajian pustaka. Pembahasan juga dapat dilakukan
dengan membandingkan hasil studi dalam paper dengan hasil penelitian lain yang sejenis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Menjawab rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian atau menyarankan penelitian lain untuk menjawab masalaih lain yang mungkin ada selama penelitian dilakukan. 2. Simpulan merupakan hasil pemikiran ilmiah mahasiwa berdasarkan penelaahan terhadap poin-poin penting pembahasan dan karya-karya ilmiah terdahulu yang sejalan dengan topik yang diambil. 3. Saran disampaikan secara spesifik sejalan dengan implikasi kebijakan 3.Bagian Akhir a. Daftar Pustaka 1. Mencantumkan seluruh sumber dan rujukan yang digunakan dalam penyusunan paper. 2. Minimal terdapat sepuluh sumber atau rujukan dalam penyusunan paper. 3. Ketentuan penulisan daftar pustaka melalui jurnal dimulai dengan nama penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, dan nomor halaman. Penulisan daftar pustaka yang diperoleh dari internet harus ditulis beserta nama blognya b. Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup (Biodata atau Curriculum Vitae) peserta minimal mencangkup nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, karya-karya ilmiah yang pernah dibuat, penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih, foto 2. Lampiran yang dibutuhkan
B. PERSYATAN PENULISAN 1. Naskah mulai dari pendahuluan samapi dengan simpulan dan saran ditulis minimal 20 halaman dan maksimal 25 halaman 2. Jumlah halaman yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut dapat mengurangi penilaian 3. Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia yang baku dengan tata bahasa yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti dkk, dsb, dll. 4. Karya tulis dijilid menggunakan mika bening, 4 rangkap C. PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENGETIKAN a. Format Pengetikan 1. Penulisan Huruf Naskah diketik pada kertas A4 dengan 1,5 spasi dan menggunakan jenis dan ukuran huruf “Times New Roman 12”, kecuali untuk abstrak diketik 1 spasi. 2. Tata Letak Batas pengetikan:samping kiri 4 cm, samping kanan 3 cm, batas atas 3 cm, batas bawah 3 cm 3. Jarak pengetikan, Bab, Sub-bab dan perinciannya : a. Jarak pengetikan antara Bab dan Sub-bab 3 spasi, Sub-bab dan kalimat di bawahnya 1,5 spasi. b. Judul Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar dari tepi atas tanpa digarisbawahi. c.
Judul Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan.
d. Judul anak Sub bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 1 (satu) cm yang diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan.
e.
Jika masih ada subjudul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti 14pada butir (3) di atas, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.
4. Pengetikan Kalimat Alinea baru diketik sebaris dengan baris di atasnya dengan jarak 2 spasi. Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik. B. Panduan EYD yang Benar : 1. Penomoran Halaman a. Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i, ii, iii, dan seterusnya). b. Bagian tubuh/pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan diketik sebelah kanan atas c. Nomor halaman pertama dari tiap Bab tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan. 2. Kebahasaan a. Huruf Miring (Italic) Huruf miring digunakan untuk menulis beberapa hal sebagai berikut: 1) Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa 2) Tetapan dan pengubah yang tidak diketahui dalam matematika 3) Kata atau istilah yang diperkenalkan untuk diskusi khusus 4) Kata atau frase yang diberikan penekanan
5) Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan 6) Nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas dan forma makhluk b.
Huruf Kapital 1) Digunakan untuk huruf pertama pada awal kalimat 2) Setiap kata dalam judul, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal 3) Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh, peristiwa sejarah,
lembaga, jabatan, gelar dan pangkat yang
diikuti nama orang atau tempat. 4) Nama-nama geografi, tetapi bukan nama geografi yang digunakan sebagai jenis (misal: badak sumatera). 5) Penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, teori dan metode. c. Huruf Tebal Huruf tebal digunakan untuk judul atau tajuk (heading) 3. Tata Bahasa a. Fungsi tata bahasa digunakan dengan taat asas dan tegas, sehingga subyek dan predikat harus selalu ada b. Penggunaan ejaan dan istilah resmi. c. Bahasa yang digunakan bersih dari unsur dialek daerah, variasi bahasa Indonesia, dan bahasa asing yang belum dianggap sebagai unsur bahasa Indonesia, kecuali untuk istilah bidang ilmu tertentu. 4. Tanda Baca a.Tanda Titik (.) Digunakan pada akhir kalimat, pada singkatan tertentu, sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
b.Tanda Koma (,) Digunakan untuk memisahkan angka desimal, pemisah unsur-unsur dalam suatu deret, untuk memisahkan unsur-unsur sisteksis dalam kalimat. c.Tanda Titik Koma (;) Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang sudah mengandung tanda baca lain. d.Tanda Titik Dua (:) Digunakan untuk menandakan pengutipan yang panjang, angka perbandingan, memisahkan nomor jilid dan halaman daftar pustaka. e.Tanda Tanya (?) Digunakan pada akhir pertanyaan langsung, untuk menunjukkan keragu-raguan dalam suatu pernyataan. f.Tanda Hubung (-) Digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan menghubungkan dua kata yang sama g.Tanda Kurung ((...)) Digunakan mengapit tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. h.Tanda Petik (“...”) Digunakan untuk petikan atau kutipan pembicaraan langsung, istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. i. Garis Miring (/) Digunakan untuk menggantikan tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan. 5. Penulisan Tabel dan Gambar
a.Tabel 1)
Judul tabel merupakan kalimat pernyataan secara ringkas yang berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti tabel
2) Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik 3) Setiap tabel yang ada harus dirujuk atau dibahas di dalam kalimat 4) Catatan kaki pada tabel merupakan simbol non numerik seperti *, † dan ‡.. petunjuk catatan kaki diletakkan pada bagian tabel yang memerlukan informasi tambahan tersebut. b.Gambar 1) Judul gambar dapat berupa satu kalimat atau lebih. 2) Judul gambar diletakkan di bawah gambar dan diawali oleh huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik. 3) Setiap gambar biasanya mempunyai simbol. Untuk itu, setiap simbol harus diberikan keterangan. Ukuran simbol dan keterangannya harus proporsional dengan ukuran gambar dan dapat dibaca dengan jelas. 4) Setiap gambar yang terdapat dalam tulisan harus dirujuk di dalam teks. 6.Penyusunan Daftar Pustaka a.Teladan umum untuk jurnal sebagai panduan yang biasanya mutakhir Nama tahun. Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal: nomor volume (nomor terbitan): halaman. 1) Satu Pengarang Koske R.E. 1989. Scutellospora arenicola and Glomus trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycologia 81:927-933.
2) Dua Pengarang Maginn, J.L. dan D.L Tuttle. 1990. Managing Invesment Portofolios: A Dynamic Process. 2nd ed. Gorham and Lamont Publisher. Boston. 3) Lebih dari Dua Pengarang Bloomberg, D.J., S. Lemay, and J.B. Hanna. 2002. Logistics.Pearson International. New Jersey. 4) Setiap Terbitan Dimulai dengan Halaman Baru Eliel, E.L. 1976. Stereochemistry Science LeBel and van’t Hoff: bagian Chemistry 49(3):8-13. b.Organisasi sebagai pengarang Badan Pusat Statistik (BPS). 2002. Statistik Potensi Desa Propinsi Banten. BPS. Jakarta. c.Teladan umum untuk buku Nama Pengarang. Tahun Terbit. Judul Buku. Tempat terbit; Nama Penerbit. 1) Buku Terjemahan Kalshoven, L.G.E. 1981. Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van Der, Penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesie. 2) Buku dengan Editor Gilman, A.G., T.W. Rall, dan A.S. Nies., P. Taylor, Editor. 1990. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Pergamon. New York. d.Prosiding Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Di dalam: Nama editor. Judul publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; tempat pertemuan, tanggal pertemuan. Tempat terbit: nama penerbit. Halaman artikel.
Meyer, B. Dan K. Herman. 1985. Formaldehyde Release from Pressed Wood Products. Di dalam: Turoski, Editor. Formaldehyde: Analyical Chemistry and Toxicology. Proceedings of the Symposium at the 187th Meeting on the American Chemical Society. St. Louis, 8-13 April 1984. Washington: American Chemical Societies. Halaman 101-116. e.Skripsi/tesis/desertasi Nama pengarang. Tahun terbit. Judul. Tempat institusi: Nama institusi yang menganugerahkan gelar. f.Paten Nama penemu paten; lembaga pemegang paten. Tanggal publikasi (permintaan) paten [tanggal bulan tahun]. Nama barang atau proses yang dipatenkan. Nomor paten. g.Surat kabar Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar; Nomor halaman (nomor kolom). 1) Tulisan/berita dalam surat kabar (dengan nama pengarang) Pitunov, B. 13 Desember, 2002. Sekolah Unggulan ataukah Sekolah Pengunggulan? Majapahit Pos, hlm. 4 & 11. 2) Tulisan/berita dalam surat kabar (tanpa nama pengarang) Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, Jawa Pos, hlm. 3. h.Publikasi elektronik Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Namajurnal [tipe media] volume (nomor) : halaman. Ketersediaan. [Tanggal, bulan dan tahunakses] Hsu, Y.H. dan K.Y. To. 2000. Cloning of a cDNA (Accession No. AF183891) Encoding Type II S-Adenosyl-L-Methionine Synthetase from Petunia Hybrida. Plant Phsiol.
122:1457.Hamilton,
J.D.
2000.
Programming
CGI
101.
PPTKATULISTIWA9_MUKHAMMAD BUSTOMI _DIGITAL SISTEM SEBAGAI _UNIVERSITAS BRAWIJAYA File Presentasi diberikan pada saat Technical Meeting hari Jumat , 3 Maret 2017
KRITERIA PENILAIAN
A. Paper Organisasi Ide 25% Argumentasi dan kedalaman analisis 35% Keakuratan data dan informasi 20% Keterkaitan dengan tema 10% Sistematika penulisan dan tata bahasa 10% B. Presentasi Sistematika penyajian dan isi 30% Argumen (untuk pertanyaan terhadap paper) 40% Ketepatan waktu 10% Kemampuan presentasi 20 %
RANGKAIAN ACARA KATULISTIWA 9 Hari Pertama (Jumat, 3 Maret 2017)
Technical Meeting dan Informal Gathering
Hari Kedua (Sabtu, 4 Maret 2017)
Presentation
Gala Dinner
Hari Ketiga (Minggu, 5 Maret 2017)
Field Trip
CONTAC PERSON Anreka 0812 6338 2047 Mecky 0857 0909 1900
FORMAT HALAMAN JUDUL Kertas HVS warnaPutih,ukuran A-4
Maksimal 80 Gram
Cover Jilid Langsung
KATULISTIWA 9 JUDUL KARYA TULIS ……………………………………………………..
L
Diusulkan Oleh: ………………(Nama Ketua Kelompok) ......…..………(Nama-Nama Anggota Kelompok) (Penulisan Nama Ketua ataupun Nama Anggota harus menyertakan NIM danTahunAngkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI KOTA TAHUN
FORMAT LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ini diajarkan untuk mengikuti Kompetisi KaryaTulis Tingkat Mahasiswa Nasional (Katulistiwa ) 9 Tahun 2017 Judul Karya Tulis
: …………………..……………………………….
Ketua Kelompok
:
a). Nama Lengkap
:
b) Tempat,TanggalLahir : c) NIM
:
d). Fakultas
:
e). Universitas
:
f).Prestatasi
:
AnggotaKelompok Nama Anggota1
:
Tempat,Tanggal Lahir
:
NIM
:
Fakultas
:
Universitas
:
Prestasi
:
NamaAnggota 2
:
Tempat,Tanggal Lahir
:
NIM
:
Fakultas
:
Universitas
:
Prestasi
:
DosenPembimbing Nama Lengkap dan Gelar
:
NIP
:
Menyetujui Dosen Pembimbing Kelompok
Ketua
(____________________)
(____________________)
NIP
NIM
Mengetahui, Wakil Dekan Kemahasiswaan
(__________________________) NIP Dengan ini menyatakan bahwa karya Tulis dengan judul: “………………………………………. ………………………………………..” Adalah benar –benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis Orang lain serta belum pernah dilombakan dan dipublikasikan dalam bentuk apapun. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia KATULISTIWA 9 berupa didiskualifikasi dari Kompetisi Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan bila mana diperlukan. Tempat,tgl,bln,thn Ketua Kelompok
Nama Lengkap NIM
JUDUL DITULIS SINGKAT, JELAS, INFORMATIF, DAN TIDAK MELEBIHI 15 KATA Penulis1, Penulis2, Penulis3 ABSTRAK
Abstrak merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan,metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam satu alinea dan tidak lebih dari 300 kata. Abstract text - abstract text - abstract text abstract text -abstract text -abstract text - abstract text - abstract text abstract text – abstracttext - abstract text - abstract text - abstract text abstract text - abstract text -abstract text - abstract text - abstract text abstract text - abstract text – abstracttext - abstract text - abstract text abstract text - abstract text - abstract text -abstract text - abstract text abstract text - abstract text - abstract text – abstracttext - abstract text abstract text - abstract text - abstract text - abstract text -abstract text abstract text - abstract text abstract text - abstract text - abstract textabstract text - abstract text - abstract text - abstract text - abstract text – abstracttext - abstract text - abstract text - abstract text – Keywords: katakunci1, katakunci2, katakunci3, katakunci4, katakunci5
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional KATULISTIWA 9 “Strategi dan Inovasi Pembangunan di Era Digital untuk Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045” Abstrak
Data Umum Judul Abstrak
:
Asal Universitas
:
Alamat Universitas
:
Data Peserta Nama Anggota Tim
: 1. 2. 3.
Nomor Induk Mahasiswa
: 1. 2. 3.
Fakultas / Jurusan
: 1. 2.
3. *)data ketua tim di tulis di nomor 1 Alamat Ketua Tim
:
No. Handphone Ketua Tim
:
Email Ketua Tim
:
Dengan ini saya menyampaikan bahwa data yang saya sampaikan adalah benar adanya. ....................................,......... Ketua Tim
(..........................)
Cp Anreka Josephine : 081263382047 Mecky Zerra: 085709091900