BNN Ungkap Bahaya Narkoba di Hadapan Mahasiswa Baru ITN Malang Narkotika dan obat-obat berbahaya (Narkoba), tidak hanya berpengaruh pada fisik karena menyerang saraf, otak dan tubuh, tetapi bisa mengganggu mental penggunanya. Dampak penyalahgunaan narkoba ini harus diwaspadai. Permasalahan narkoba bukan menjadi tanggung jawab/tugas BNN saja namun segala lini masyarakat tak terkecuali perguruan tinggi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BNN Kota Malang AKBP Ir. Bambang Sugiharto Msi., di hadapan seribu lebih mahasiswa baru ITN Malang, Rabu (13/9). Tugas BNN tertuang dalam empat pilar yaitu, mencegah, memberantas, merehap dan memberdayakan masyarakat. Salah satu upaya pencegahan adalah memberikan wawasan dan pengetahuan akan bahaya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda khususnya mahasiswa. “Diperkirakan setiap hari rata-rata ada 33 orang meninggal karena narkoba. Sampai tahun 2015 ada 165 jenis narkoba berhasil terungkap, tahun 2017 naik menjadi 220 jenis narkoba, dan yang akan siap masuk ke Indonesia sekitar 500 narkoba jenis baru,” paparnya Kepala BNN Kota Malang yang sekaligus alumni ITN Malang ini juga memberikan apresiasi kepada ITN karena pada tahun ini menyelenggarakan tes urine bagi seluruh mahasiswa baru. Tes urine di perguruan tinggi diperlukan sebagai pengawasan melekat (waskat) kepada mahasiswa secara mandiri. “Tes urine ini gunanya agar adik-adik mahasiswa terkontrol tidak memakai narkoba. Misal ada yang sudah terlanjur memakai laporkan ke BNN agar dapat pelayanan secara humanis dan gratis sebelum terkena OTT (Operasi Tangkap Tangan, red),” tuturnya.
Untuk mendorong peran serta kampus di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), hari itu juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara ITN Malang dan BNN Kota Malang. Ruang lingkup kerjasama meliputi antara lain : bekerjasama dalam rangka mengatasi penyalahgunaan narkotika, pembentukan satgas anti narkoba di lingkungan kampus, diseminasi informasi dan advokasi mengenai P4GN melalui media, dan pelaksanaan pemeriksaan tes uji narkoba di lingkungan kampus. Ditemui seusai MoU Kepala BNN berpesan agar mahasiswa harus tetap waspada terhadap peredaran narkoba jenis baru. Mahasiswa juga faham terhadap modus peredaran jenis-jenis narkoba dan secara dini mengetahui cara menghindarinya. Di tempat yang sama Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., menjelaskan, ITN menggandeng BNN karena mahasiswa berasal hampir dari semua daerah di Indonesia dengan latar belakang yang bermacam-macam. Dengan penyuluhan dari BNN Rektor berharap mahasiswa akan semakin faham dan terhindar dari narkoba. (mer/humas)
Mahasiswa Baru ITN Malang Semangat Mengikuti PKKMB 2017 Sebanyak 1.074 mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2017/2018 di halaman Rektorat ITN Malang, Selasa (12/9). Sedangkan sisanya 49 mahasiswa alih jenjang tidak perlu ikut PKKMB. Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., menyambut dan
memimpin upacara pembukaan mengatakan bahwa, kegiatan PKKMB diisi dalam bentuk ceramah, diskusi, kerjasama tim. Hal ini sesuai dengan tema PKKMB Persatuan dan Kebersamaan, Unity in Diversity. Ini juga menegaskan bahwa dengan persatuan dan kebersamaan maka dalam PKKMB tidak ada unsur perpeloncoan. Harapan Rektor banyaknya alumni ITN Malang yang sukses dan prestasi-prestasi mahasiswa baik tingkat nasional dan internasional bisa menjadi inspirasi mahasiswa baru untuk berprestasi. ”Mari kita jadikan ITN Malang menjadi kampus kebanggaan selalu unggul diajang kompetisi baik nasional maupun internasional,” tuturnya.
Layak kalau sivitas akademika ITN Malang berbangga. Tahun 2017 ini ITN Malang masuk dalam peringkat 100 besar dari kurang lebih 4.600 PTS dan PTN se-Indonesia. Bahkan dari kelompok institut ITN Malang masuk urutan ke empat setelah ITB, IPB,
dan ITS. “Untuk PTS se-Indonesia kategori institut ITN Malang nomor satu. Maka mari kita bersama-sama seluruh sivitas akademika ITN Malang untuk mempertahankan, dan membangun ITN Malang,” katanya. “Selama 10 tahun dari Kopertis Wilayah VII Jawa Timur mulai tahun 2008 ITN Malang memperoleh penghargaan anugerah kampus unggulan (AKU). 5 tahun berturut-turut mendapat tropi Kampus Unggul, sebagai perguruan tinggi yang unggul dan berprestasi dalam bidang tata kelola, riset dan kemahasiswaan,” lanjutnya. Hal inilah yang membawa ITN Malang menjadi peringkat ketiga kategori PTS, dan peringkat ke 10 PTN dan PTS se-Jawa Timur. Sedangkan se-Indonesia menduduki peringkat ke 18 kategori PTS. Komitmen ITN Malang dalam memberantas dan menanggulangi anti narkoba juga patut dibanggakan. Dengan menggandeng BNN melalui UKM Pesan seluruh mahasiswa baru harus menjalani tes urin. Berbeda dengan PKKMB tahun sebelumnya yang hanya mengambil sample dan belum diterapkan pada semua mahasiswa baru.
Pelaksanaan tes urin sebagian besar sudah dilakukan satu hari sebelumnya waktu pra PKKMB, sedangkan sisanya akan dilakukan bertahap hingga Rabu esok. Program lain yang berbeda dalam PKKMB 2017 adalah pemetaan bahasa inggris, pendidikan karakter dan bela negara. Pembukaan PKKMB ditutup dengan aktraksi dari panitia. Selepas pemotongan pita balon oleh Rektor mahasiswa baru dikejutkan atraksi flying fox dengan membawa bendera merah putih dan bendera ITN Malang serta spandunk bertulis “Selamat Datang Peserta PKKMB 2017/2018”. Flying fox yang dilakukan oleh srikandi Menwa dan Himakpa ini meluncur dari gedung kimia lantai tiga menuju ke sisi seberang peserta upacara. Akraksi ditutup dengan dentuman kembang api. Ditemui seusai upacara pembukaan, Ir. Totok Soegiarto, MSME, menjelaskan, untuk mencegah radikalisme dan terorisme dan disintegrasi dalam masyarakat maka bela negara perlu
dilakukan. “Tidak hanya intelektual saja yang menonjol, tapi moral dan mentalnya harus bagus,” jelasnya. Sedangkan Kepala Humas, Elizabeth Catur Yulia, SH., menambahkan dengan materi ESQ, motivasi dan pembangunan karakter akan membuat mahasiswa akan terbekali baik secara akademis, spiritual dan emosi. Sesuai dengan jadwal, selama 2 hari (12 – 13 September 2017) PKKMB akan dilaksanakan di Kampus I ITN Malang. Materi difokuskan pada internal kampus seperti Pendidikan Tinggi dan Kegiatan Akademik, (oleh WR I), Layanan mahasiswa (BAAK, BAUK, Pustik dan SIM), Perpustakaan dan Lab. Bahasa, Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan (oleh WR III) Pengenalan nilai budaya, tata krama dan etika keilmuan dan penanggulangan plagiarisme, oleh (Prof.Dr.Ir. Abaham Lomi, MSEE,). Bela negara akan dilaksanakan di Depo Pendidikan Bela Negara Rindam V Brawijaya Malang selama 2 hari, tanggal 14 – 15 September 2017. (mer/humas)
Teknik Listrik D3 ITN lakukan Kegiatan Lapangan ke PLTA Karang Kates Setelah menyelesaikan matrikulasi selama 1 bulan, Mahasiswa angkatan 2016/2017 dari Program Studi (Prodi) Teknik Listrik D3 ITN Malang pada tanggal 31 Agustus 2017 melakukan kunjungan ke PLTA Sutami Karang Kates. Kunjungan 18 orang mahasiswa ini didampingi oleh Sekretaris Prodi Lauhil Mahfudz Hayusman, ST. MT dan Ir. H. Choirul Saleh MT. Diawali rapat dosen Teknik Listrik D.3, maka tersusunlah serangkaian kurikulum matrikulasi dan jadwalnya. Agar
mahasiswa bisa mendapatkan gambaran dari materi yang diberikan maka dilakukan kunjungan lapangan.
Teknik Listrik D3 ITN lakukan Kegiatan Lapangan ke PLTA Karang Kates Rombongan ITN Malang diterima di Meeting room oleh Sri Soebagijo Adi, Staff K3 dan Lingkungan PLTA Sutami Karang Kates. Materi pertama yang diberikan berupa penjelasan umum dan gambaran PLTA (unit Brantas) dilanjutkan pemberian cindera mata. Setelah itu dilakukan peninjauan lapangan al: control room, generator, turbin sampai dengan gardu induk. Sri Soebagijo Adi yang pernah kuliah di ITN merasa sangat senang dengan kunjungan lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Listrik D.3 ITN Malang dan terkesan dengan antusiasme mahasiswa yang luar biasa.
Lauhil berharap “berbagai materi yang diberikan selama matrikulasi akan makin jelas dengan dilakukannya kunjungan lapangan. Mahasiswa akan bisa melihat langsung prinsip kerja, komponen, proses produksi listrik, system pembangkitan listrik dll “. Pungkas Lauhil menutup perbincangan.
Lembaga ICC, Siapkan Lulusan
ITN Malang Bersaing Secara Internasional Saat bekerja di suatu perusahaan beberapa tahun lalu selalu bertemu dengan orang-orang Indonesia. Tapi beberapa tahun terakhir, kantor sudah dipenuhi oleh orang-orang dari Korea, China, Thailand, dan Eropa. Ini betapa tenaga kerja Indonesia memperoleh tantangan yang serius untuk bersaing dengan mereka. Demikian terang Umar Khadafi S.Pd, MCE, dirut PT Infosys perwakilan ICC (International Certification Center) Jawa Timur dalam acara sosialisasi di ruang serba guna Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Menurut pria yang akrab disapa Khadafi itu, agar orang-orang Indonesia dapat bersaing dengan tenaga kerja asing maka mereka harus dibekali dengan komptensi internasional yang ditandai dengan sertifikat. Dalam hal ini kampus perlu memberikan pelatihan supaya para lulusannya dapat mengikuti tes sertfikasi internasional. “Nah, saat ini di ITN Malang sudah memiliki lembaga ICC yang bisa digunakan untuk mengadakan pelatihan dan menyelanggarakan tes,” kata direktur perusahaan penyalur certiport internasional itu. Dalam kesempatan itu juga, Khadafi menyatakan apresiasinya pada ITN Malang yang sudah berusaha keras menyiapkan lembaga ICC. Kampus biru merupakan satu-satunya kampus yang memiliki lembaga ini di Malang. “ Yang mengadakan tes certiport ini memang banyak, ada UB, UM, Unisma, ABM, Ma Chung. Tetapi hanya ITN Malang yang punya lembaga ICC. Bisa jadi mereka nanti tesnya di kampus ini,” kata dia. (her)
Kisah Menarik Ur-Watch Ciptaan Dosen ITN Malang Tidak ada yang menyangka kalau Ur-Watch berbasis android ciptaan dosen ITN Malang yang disoft launching Senin (8/5) terinspirasi dari kasus pelanggaran tata ruang. Terkait pengurusan izin Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR) di lokasi Bogor, Puncak, dan Cianjur (Bopunjur).
Kasus pelanggaran dengan cara mengkonversi lahan resapan air menjadi hunian yang diberikan kepada investor dan melibatkan pimpinan daerah tersebut, menjadi titik awal permenungannya. “Ternyata instrumen pengendalian tata ruang kita lemah. Inilah yang kemudian menjadikan ide pembuatan Ur Watch,” ungkap Muhammad Reza ST., MURP., pencipta aplikasi Ur Watch.
Ur Watch kepanjangan dari Urban and Regional Watch (pengawasan kota dan wilayah) merupakan aplikasi berbasis android yang memudahkan masyarakat, akademisi, LSM dan developer untuk bisa mengakses data Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Dengan aplikasi Ur Watch, masyarakat bisa berperan aktif melakukan fungsi kontrol pembangunan, yaitu ikut serta mengawasi pembangunan suatu wilayah apakah sudah sesuai pemanfaatannya atau tidak.
Bagi investor Ur Watch akan menunjukkan lahan yang sesuai peruntukannya untuk dikembangkan. “Dari aplikasi ini investor bisa mengakses secara jarak jauh bila akan membangun proyek di suatu daerah tanpa terkendala birokrasi. Demikian pula
pemangku kepentingan terangnya.
lainnya
yang
ingin
memanfaatkan,”
Tidak mudah membangun dan mengembangkan ide menjadi sebuah aplikasi. Berkaca dari ITN Malang sebagai kampus teknologi, Reza tertantang membuat sistem berbasis IT sehingga semua orang dapat mengaksesnya. Selama ini belum ada aplikasi online yang bisa untuk melihat dan mengawasi tata ruang yang sudah diperdakan, apa lagi bisa mengimplementasikan 513 kabupaten, kota, dan kota administratif.
Lebih lanjut Reza menuturkan ide ini dikembangkan Bulan Januari 2017 dengan mengandeng tenaga ahli lintas sektroral. Disupport oleh team IT dan didukung oleh teman-teman di Prodi PWK ITN Malang Ur Watch berhasil dirumuskan & diwujudkan.
Aplikasi baru dengan beragam fitur dalam pembuatannya pastinya akan menemukan berbagai kendala. Salah satunya adalah sinkronisasi. Sinkronisasi antara Google Maps dan sistem parsial dalam bentuk gambar dan peta terus dibenahi. Bagi masyarakat awam yang tidak bisa membaca peta, fungsi sinkronisasi ini sangat penting. Sehingga masyarakat mudah mengetahui sebuah pembangunan yang ada disekitarnya melanggar tata ruang atau tidak.
Sedangkan kelebihan dari aplikasi Ur Watch yaitu mudah penggunaannya, bisa diakses gratis mempunyai tampilan menarik dan yang paling penting tentunya belum pernah ada aplikasi seperti ini. Supaya aman Data RDTR yang terunggah di Ur Watch harus sudah diperdakan terlebih dahulu. Ini untuk menghindari polemik dikemudian hari, juga memberikan kepastian hukum pada
investor.
Reza mengatakan penyempurnaan Ur Watch terus dilakukan karena launching akan dilaksanakan di Jakarta setelah Idul Fitri tahun ini. (humas)
Tingkatkan Motivasi, ITN Malang Beri Apresiasi pada Civitas Akademika Berprestasi ITN Malang terus memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi prestasi-prestasi mahasiswa, karyawan dan dosen. Apresiasi tersebut diberikan dalam sebuah ajang IACAC (ITN Award of Creatif for Achievement and Competition) di auditorium Kampus I ITN Malang, Kamis (17/5). Sebanyak 39 peserta yang berprestasi dalam kategori tata kelola unit kerja, SDM, dan bidang kompetisi memperoleh penghargaan
Menurut Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi MT, pemberian award untuk prestasi tenaga pendidik dan kependidikan serta mahasiswa sudah melalui tahapan seleksi dan evaluasi. “IACAC tidak akan berhenti sampai disini. Karena ini merupakan ajang pemberian penghargaan bagi kinerja dosen dan karyawan serta mahasiswa, sehingga perlu dibudayakan terus menerus. Ditambahkannya kegiatan ini juga sebagai jembatan apa bila diminta oleh pihak eksternal mengenai prestasi dosen, karyawan, dan mahasiswa,” terangnya.
IACAC menjadi wujud visi ITN Malang sebagai lembaga pendidikan yang unggul. Pengertian unggul tersebut memiliki kemampuan kompetitif dan memiliki daya saing dan daya dukung yang kuat dengan kualitas SDM yang unggul.
Ir. Daim Triwahyono, MT, Ketua IACAC dalam sambutannya mengatakan bahwa budaya kreatif inovatif perlu dikembangkan di lingkungan ITN Malang. Sehingga terwujudlah SDM unggul, yang mau dan mampu ikut serta aktif dalam persaingan yang sehat. “Kegiatan ini untuk mencari siapa yang berprestasi di lingkungan kerjanya. Karenanya karyawan, dosen dan mahasiswa berprestasi pantas diberi penghargaan,” ungkapnya.
Menurutnya selama ini budaya kompetisi masih kurang, sebagian civitas akademika masih malu-malu untuk mengakui prestasinya dihadapan publik. Padahal selama ini dosen dan karyawan ITN Malang memiliki prestasi yang patut dibanggakan. “Dengan
perkembangan teknologi sistem informasi terintegrasi di setiap lembaga di lingkungan ITN Malang maka data dosen, karyawan dan mahasiswa sudah tersedia. Dari sana kemudian dipilih nominator-nominator terbaik,” sambungnya. Ia berharap acara serupa akan diselenggarakan rutin tiap tahun dengan inovasiinovasi baru.
Untuk tahun ini IACAC memberikan award kepada 39 peserta berprestasi dalam kategori tata kelola unit kerja, SDM, dan bidang kompetisi. Kategori tersebut meliputi ketua Prodi berprestasi, dosen berprestasi, tenaga administrasi akademik dan keuangan berprestasi, laboran berprestasi, pustakawan berprestasi, mahasiswa berprestasi, english debate, english speech contest, news reporting lomba desain logo ITN Malang dan lomba desain pendopo, bidang peningkatan ekonomi masyarakat, pembangunan destinasi wisata. (humas)
Kembali Raih Piala “AKU” ITN Malang Perkuat Empat Bidang Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuktikan keunggulannya berhasil mempertahankan prestasi dengan meraih Anugerah Kampus Unggul (AKU) 2017 di lingkungan Kopertis Wilayah VII Jawa Timur. Untuk kategori Institut, ITN Malang kembali berada di urutan pertama & urutan ke-19 dari 328 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Jawa Timur serta masuk dalam kategori Predikat Utama. Hingga saat ini sudah 9 tahun berturut-turut ITN mendapat kepercayaan sebagai Kampus Unggulan di Jawa Timur. Sementara sebagai kampus penerima Anugerah Kampus Unggul (AKU) sudah
lima kali. Sukacita menerima piala AKU diluapkan dengan melakukan kirab piala AKU yang dimulai dari halaman depan rektorat menuju aula. Resimen Mahasiswa ikut mengawal kirab tersebut yang disambut applaus meriah dosen & karyawan ITN Malang.
kirab piala aku itn malang menwa itn malang Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT dalam sambutannya menyampaikan, piala AKU tidak serta merta diterima oleh ITN Malang. Dalam kurun waktu satu tahun dilakukan penilaian terhadap ITN dan PTS lain berdasarkan empat bidang: Tata Kelola Kelembagaan dan Kerjasama, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (diktedik), Penelitian & Pengabdian Masyarakat, Pembelajaran & Kemahasiswaan. Rektor mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah bekerja keras sehingga piala Aku kembali diraih, tetapi itu tidak cukup karena ITN Malang mempunyai target mendapatkan Piala Kartika (ITN sudah 3 kali berturut-turut mendapatkan
piala AKU dan tahun depan bila berhasil mempertahankan berhak memperoleh Piala Kartika). Untuk itu rektor & segenap jajarannya siap memperkuat empat bidang yang disyaratkan untuk mempertahankan piala Aku yang berujung kepada perolehan Piala Kartika. Perhelatan IACAC (ITN Award of Creatif Achievement and Competition) menjadi salah satu sarana meraih piala Kartika karena seluruh sumber daya manusia yang ada dipacu melalui kompetisi. Dalam bidang Penelitian yang juga menjadi point penilaian, prestasi ITN Malang sangat luar biasa melompat dari Kluster binaan menjadi Kluster Utama dan Jurnal Internasional yang terindeks Scopus di urutan pertama dari seluruh PTS sekota Malang. Semoga segala daya upaya dan perbaikan yang dilakukan terus menerus akan menjadi strategi penguatan untuk membawa pulang piala Kartika tahun depan. (humas)
Genjot Produktivitas Dosen dan Karyawan, P2PUTN ITN Malang Adakan General Check Up Massal Peningkatan kualitas pelayanan harus ditopang kondisi fisik yang mumpuni. Kalau dosen dan karyawan sudah sehat secara fisik, maka produktifitas juga akan meningkat. Nah, untuk memastikan kondisi fisik ini kami perlu melakukan general check up. Demikian paparan Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT, wakil ketua P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional) saat ditemui di lokasi acara di kampus I
pada (12/5) Pria yang akrab disapa Kartiko itu menyatakan bahwa dari hasil general check up ini pihaknya memperoleh data kesehatan secara keseluruhan. Dari data ini kemudian akan ketahuan siapa saja dosen dan karyawan masih membutuhkan perawatan lanjutan. “Kegiatan ini lebih kepada deteksi dini, yang sifatnya konsultatif. Jika nanti ada dosen yang butuh penanganan lanjut, maka bisa menggunakan kartu BPJS yang sudah kita buatkan,” terang pria tiga anak itu. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilakukan oleh P2PUTN dalam rangka memastikan kondisi fisik dari orang-orangnya. Apalagi, imbuh Kartiko, dosen teknik ini pekerjaan dan proyeknya cukup banyak sehingga membutuhkan kondisi fisik yang betul-betul fit. “Dari konsultasi nanti mungkin ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai pencegahan. Misalnya, berhenti merokok dulu, atau perbanyak olahraga,” kata dia. Selain ITN Malang, beberapa tenaga pendidik dan non pendidik sekolah yang masih berada di bawah naungan P2PUTN juga dilakukan general check up. Di antaranya: SMP Nasional, SMK Nasional, dan SMA Nasional. Total peserta yang mengikuti general check up sekitar 420 orang. 200 dari ITN Malang dan 220 dari sekolah-sekolah. Sementara itu, Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, rektor ITN Malang menyambut baik program P2PUTN ini. Menurutnya, dengan demikian maka para tenaga pengajar dan non pengajar di ITN Malang akan selalu diketahui kondisi fisiknya. “Sebagai pimpinan ITN Malang, saya sangat senang dengan kegiatan ini. Kita kan jadi kondisi kesehatan kita. Dan ini penting secara kelembagaan bagi ITN malang,” terangnya saat ditemui usai diambil sampel darahnya. (her)
Kejar Beasiswa, Mahasiswa ITN Malang Kupas Tuntas LPDP Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi incaran bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi maupun yang sudah bekerja. Terkovernya semua biaya kuliah, biaya hidup serta tunjangan keluarga dan besarnya kuota merupakan alasan LPDP menjadi populer; khusus tahun 2017 Pemerintah Indonesia telah menyiapkan 5.000 beasiswa dengan komposisi 55-60 % beasiswa dalam negeri dan sisanya beasiswa luar negeri.
Besarnya minat mahasiswa untuk memanfaatkan beasiswa LPDP mendorong Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) ITN Malang mengadakan talkshow “Kupas Tuntas LPDP” di Kampus I ITN Malang, sabtu (29/4), apalagi beberapa kakak tingkat mereka juga lolos beasiswa LPDP al: Alifia Alfiarti, Rita, Angelina
Maria Suku studi lanjut di New Zealand dan di di Indonesia ”Acara kali ini dihadiri 85 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi se-Malang Raya, Panitia terpaksa membatasi pendaftar saking banyaknya peminat” ucap Yasinta Agelina, Ketua Pelaksana. Sisca Wulandari (Awardee UM) memaparkan seputar LPDP & persiapan yang diperlukan agar tembus LPDP mulai dari seleksi dokumen, test, wawancara, test kesehatan dan kemampuan bahasa Inggris untuk PT dalam negeri TOEFL ITP® 400, TOEFL iBT 33, IELTS 4,5, TOEIC® 400, TOAFL 450, sedang PT luar negeri dengan standart yang lebih tinggi sehingga bagi pemburu beasiswa LPDP diperlukan persiapan kemampuan, fisik dan mental agar bisa lolos beasiswa LPDP. Lebih lanjut Sisca menjelaskan pendaftaran LPDP dibuka sekali setahun untuk beasiswa dalam dan luar negeri, untuk beasiswa tesis disertasi 4 kali setahun sampai kuota tercukupi, keunggulan lain dari beasiswa LPDP pada saat pencairan dana selalu tepat waktu. Talkshow diakhiri dengan testimony dari Lely Tri Wijayanti (Awardee Lancester University Inggris): Peluang mahasiswa teknik menduduki peringkat pertama dalam memperoleh beasiswa LPDP karena bidang teknik menjadi prioritas utama Pemerintah Indonesia, ia menyarankan persyaratan beasiswa harus disiapkan dari awal seperti surat rekomendasi dari Profesor yang akan membantu elevated application, menyiapkan studi plan, membuat essai kontribusi bagi Indonesia dan sukses terbesar dalam hidup. Poin penting di LPDP, dapatkan info yang menyeluruh tentang beasiswa, siapkan betul-betul, beri time line dan kalau sudah mengumpulkan persyaratan segera mendaftar.
Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT: Gaungkan Nama ITN Malang Dimanapun Anda Berada Reuni akbar alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang digelar untuk pertama kalinya merupakan awal yang sangat penting. Apapun alasannya, teknik memiliki alumni paling banyak di antara jurusan yang lain. Dan momen reuni ini adalah waktu yang tepat menyatukan kembali para alumni. Demikian paparan Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor ITN Malang dalam sambutannya saat membuka Reuni Akbar Ikatan Keluarga Mesin ITN Malang pada Sabtu (22/4) di gedung serbaguna kampus I. Dalam acara bertema Membangun Erat Tali Silaturrahmi tersebut, Lalu juga menyampaikan terimakasihnya kepada semua alumni teknik mesin yang sudah bersedia hadir mengikuti acara reuni. Apalagi sejauh ini teknik mesin belum pernah menggelar reuni. “Teknik ini merupakan jurusan pertama kali, dan baru pertama kali juga menggelar reuni. Jurusan yang lain sudah sering. Namun begitu saya ucapkan terimakasih karena telah mau datang lagi ke almamaternya,” terang pria asal Lombok tersebut. Selain itu, alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu juga menyatakan perkembangan ITN Malang selama ini. Menurutnya, saat ini kampus biru bukan lagi kampus papan tengah melainkan papan atas. Hal itu bisa dilihat dari peringkat ITN Malang secara nasional. Jika pada tahun 2015 lalu menduduki peringkat 120 dari 3.320 perguruan tinggi se Indonesia, maka kini 2017 sudah peringkat 62. “Jika di lihat di Jawa Timur kita peringkat 18 dari total 393 perguruan tinggi swasta dan negeri,” kata pria empat anak itu. Perbaikan peringkat ini, imbuh Lalu, tidak lepas dari kontribusi jurusan teknik mesin dalam setiap ajang prestasi.
Sejauh ini teknik mesin seringkali memperoleh prestasi nasional, mulai dari ajang lomba kapal cepat tanpa awak, pesawat tanpa awak, hingga lomba mobil irit di ajang internasional yang baru-baru ini diselenggarakan di Singapura. “Karena prestasi ini, kami disarankan oleh kopertis untuk segera membangun dome, sebagai tempat wisuda sendiri. Karena itu kita semua perlu bersatu,” kata dia. Dalam acara tersebut turut Wakil Rektor III, Dr. Eng. Ir. I Made Wartana, MT, dan Dekan FTI, Dr. Ir. Yudi Limpraptono, MT.(her)