BNN Berdayakan Mahasiswa menjadi Penggiat Antinarkoba UNAIR NEWS – Badan Narkotika Nasional Pusat menggandeng Universitas Airlangga dalam upaya pemberantasan narkotika. Upaya tersebut dilaksanakan dalam acara seminar dan praktik lapangan bertajuk “Pengembangan Kapasitas Unit Kegiatan Mahasiswa bidang P4GN (Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). Acara yang diikuti oleh 18 kampus di Jatim itu digelar selama dua hari pada tanggal 20 – 21 Juli 2016 di Ruang Kahuripan, Kantor Manajemen, UNAIR. Mewakili Rektor UNAIR, Kasubag Kesejahteraan Direktorat Kemahasiswaan Fauzi, S.E., memberikan sambutan dalam acara itu. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai strategi pengembangan program P4GN di lingkungan pendidikan oleh Sinta Dame Simanjutak selaku Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Pusat. “Indonesia dinyatakan darurat narkoba karena 4,09 juta pengguna narkoba, 27,32% merupakan pelajar dan sekarang marak sekali modus operandi yang dilakukan pengedar untuk menjual narkotika,” ujar Sinta. Dalam konsep pemberdayaan mahasiswa, ada empat aspek yang diterapkan, yaitu konsep regulasi, penganggaran, program, dan kegiatan. Dengan adanya konsep tersebut, mahasiswa diharapkan bisa menjadi penggiat antinarkoba dengan cara mengadakan sosialisasi mengenai narkoba terutama anak-anak di bawah umur dan remaja. Mahasiswa juga bisa menjadi informan untuk BNN jika mengetahui adanya transaksi narkoba ataupun penggunaan narkoba di sekitar. “Kami mengharapkan para mahasiswa yang hadir ini bisa melakukan TOT (training on trainer) di kampus masing-masing, sehingga mahasiswa di lingkungan kampus bisa menjadi penggiat
antinarkoba dan mengajak kawan yang lain. Sehingga, efek domino dalam kegiatan pencegahan dan pemberantasan narkoba lebih terkena,” imbuh Sinta. Setelah materi mengenai P4GN, Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Jatim Sugeng Winarno juga memberikan materi mengenai komunikasi efektif dalam sosialisasi P4GN. Materi terakhir hari pertama ditutup dengan materi tentang implementasi konsep kerelawanan di bidang P4GN oleh Deni Yasmara. Keesokan harinya, acara dilanjutkan dengan materi konseling dan simulasi konseling yang dipandu oleh Dekan Fakultas Psikologi. Pada acara konseling, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan lima orang. Dua orang dari masing-masing kelompok berperan menjadi konseli dan konselor. Lalu, tiga orang sisanya menuliskan penilaian terhadap kawan mereka tentang pemahaman terhadap materi yang telah dipaparkan. Dengan adanya acara yang digelar BNN dan UNAIR, mahasiswa bisa menambah pengetahuan seputar narkoba dan pemberantasannya. “Acara pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari penuh ini menarik untuk dibahas dan ditindaklanjuti. Justru, harus ada aksi nyata untuk mengubah prevalensi pengguna narkoba supaya semakin berkurang,” tutur Disih Sugianti, peserta program P4GN. Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S.
BNN dan UNAIR Selenggarakan Seminar Penanggulangan Narkoba UNAIR NEWS –
Narkoba adalah musuh bersama, tak terkecuali
generasi muda. Dewasa ini, tak sedikit dari generasi muda yang terjangkit dengan persoalan narkoba. Padahal, generasi muda diharapkan bisa menjadi ujung tombak perubahan untuk membangun bangsa yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Universitas Airlangga sebagai tuan rumah, menggelar acara berjudul ‘Pengembangan Kapasitas Unit Kegiatan Mahasiswa bidang P4GN (Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). Acara tersebut akan digelar selama dua hari 20 – 21 Juli 2016 dan dihadiri perwakilan 18 universitas di Jawa Timur. Deni Yasmara, M.Kep, Koordinator UKM Direktorat Kemahasiswaan UNAIR, mengatakan acara pada hari pertama akan dihadiri para pembicara menarik, yaitu Kepala BNN Provinsi Jatim Drs. Sukirman, perwakilan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM), Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Dr. Seger Handoyo, Rektor Universitas Wiraraja Alwiyah, MM, dan Kepala Subdirektorat Lingkungan Pendidikan BNN Pusat Dr. Sulastiana. Materi yang akan dibahas dalam seminar itu antara lain pengenalan narkoba, kampanye pencegahan narkoba, dan strategi penerapan program P4GN di lingkungan perguruan. Pada hari kedua, peserta akan diajak terjun langsung ke suatu daerah di Madura yang penduduknya dianggap mengalami kecenderungan narkoba. “Diharapkan dari acara ini bisa melatih softskill mahasiswa untuk bisa mensosialisasikan pencegahan narkoba kepada rekan
sebaya ataupun masyarakat,” ujar Deni ketika diwawancarai tim Radio UNAIR. (*) Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S.
FKM UNAIR Beri Edukasi Bahaya Narkoba kepada Pelajar SMA UNAIR NEWS – Sampai tahun 2015, sesuai dengan yang dilansir oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), sekitar 5,9 juta orang Indonesia menjadi pengguna narkoba. Pada tahun 2016, angka tersebut merangkak naik. Hal ini mendorong sivitas Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (PKIP FKM UNAIR) untuk bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya, mengadakan seminar bertajuk “Indonesia Darurat Narkoba” pada Sabtu (4/6). Seminar ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pembebasan narkoba. Bertempat di Aula Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Surabaya, acara itu diikuti oleh sekitar 200 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Surabaya, dan 50 mahasiswa. Tema yang dibahas pada acara ini adalah ‘Generasi Muda Terpelajar dan Berprestasi Menuju Indonesia Bebas Narkoba 2016’. Perwakilan BNN bagian rehabilitasi, Udin, memberikan edukasi kepada peserta tentang penyebab kasus narkoba, motif penggunaan narkoba, hingga proses rehabilitasi yang harus dijalani para pengguna narkoba. Materi ini begitu menarik, karena kebanyakan hal ini diabaikan dan belum diketahui orang awam. Ketidaktahuan inilah yang kerap kali membawa generasi muda terjebak dalam kasus narkoba.
Selain pemaparan, BNN juga mengajak duta anti narkoba tahun 2016. Mereka adalah Aristanto Pramudi, Faruq Al Azmi, Cindy Arta Purbasari dan Sri Indra Kurnia. Pemenang Duta Anti Narkoba, Aristanto dan Cindy, ikut menyampaikan materi dalam sosialisasinya. Duta anti narkoba bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk terus mengukir prestasi dan bebas narkoba. Seminar itu juga dihadiri oleh Yayasan Plato Surabaya. Yayasan tersebut beranggotakan mantan pengguna narkoba. Komunitas ini dibentuk sebagai ruang berbagi para mantan pengguna. Salah satu perwakilan Plato menyatakan penyesalan terhadap dirinya yang pernah menggunakan narkoba. “Jangan sampai penyesalan ini terjadi pada generasi muda ke depan. Narkoba pada akhirnya hanya merusak masa muda dan tidak memiliki manfaat sama sekali,” tutur perwakilan Plato. Acara seminar turut diramaikan pula dengan beragam hiburan diantaranya drama musikal dari Yayasan Plato Surabaya dengan judul “Dunia dalam Berita”, penampilan musisi Soundcloud Surabaya, dan pameran media promosi kesehatan oleh mahasiswa FKM. “Kami sebagai panitia berharap, bahwa generasi muda yang dalam hal ini sswa-siswi SMA dapat memilah pergaulannya agar tidak terjerumus dalam narkoba. Dimana mereka yang masih dalam upaya pencarian jati diri tidak semata-mata ikut terpengaruh dalam memakai narkoba. Maka besar harapan saya acara ini menjadi sangat bermanfaat bagi peserta,” pungkas Intan Arimurti, mahasiswa FKM tahun angkatan 2013. (*) Penulis: Okky Putri Rahayu Editor: Defrina Sukma S.