I. COMPANY PROFILE Company Estabilishment & IPO PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) adalah BUMN yang berdiri pada 5 Juli 1946. BNI awalnya didirikan
BNI SHARES OWNERSHIP
sebagai bank sentral bagi negara Indonesia dengan dasar hukum PP Pengganti UU No.2 tahun 1946. Status ini
32%
60%
8%
Government of Indonesia
bertahan sampai tahun 1968. BNI pertama kali mencatatkan
Public Domestic
sahamnya di bursa pada 28 Oktober 1996. Saat itu BNI
Public Foreign
menawarkan 4.340.120.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham. Sampai sekarang BNI telah menerbitkan 18.648.656.458 lembar saham dengan total
EBIT Per Segmen Usaha (Triliun IDR) Segmen 2016 2015
modal yang ditempatkan dan disetor penuh mencapai Rp9.054.806.974.125.
Korporasi
7,754
5,805
Menengah & Kecil
2,894
2,236
Products & Services Offered
Konsumer Tresuri & FI
6,645 3,300
5,560 1,933
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan akta No. 35 tanggal 17 Maret 2015, BNI memiliki kegiatan usaha utama dalam bidang perbankan. BNI memiliki empat segmen
Net Income BNI (Billion IDR) usaha: Perbankan Bisnis, Perbankan Konsumer, Perbankan Amount
Growth (YoY)
2014
10.783
-
2015
9.067
-
BNI meliputi Kredit Usaha, Business Banking (DPK),
2016
11.339
-
produk Kredit Konsumer seperti mortgage dan kartu kredit,
1H2016
4.371
-
DPK (dana pihak ketiga) Konsumer yang termasuk
1H2017
6.413
46,7%
Internasional dan Treasuri. Produk-produk yang disediakan
tabungan, seperti Taplus Muda, dan Deposito, produk Perbankan Internasional seperti Local Loan, Offshore Loan dan Trade Loan, dll.
COMPANY MANAGEMENT: BNI BOARD OF DIRECTORS Position Name President Director Achmad Baiquni VP Director – Herry Sidharta Corporate Banking MD – Finance (CFO) & Credit Risk MD – Middle Banking MD – Small Business & Network MD – Consumer Banking MD – Institutional Relation & Transactional Banking MD – Treasury & International
Corporate Development Sampai pada kuartal II 2017, BNI menorehkan performa yang cukup baik. Net profit perusahaan menigkat 46,7% (YoY) pada April, angka ini jauh melebihi peningkatan
Rico Budidarmo industri yang hanya 15,3%. Pemberian pinjaman oleh BNI Putrama Wahju Setyawan Catur Budi Harto
juga
mengungguli
industri;
Business
Banking
Loan
meningkat 13,5% (YoY) sementara Consumer Loan meningkat 10% (YoY) per April 2017. BNI berusaha
Anggoro Eko Cahyo meningkatkan kualitas assetnya dengan membatasi pinjaman Adi Sulistyowati
bagi sektor-sektor dengan angka NPL yang tinggi sembari mempermudah pinjaman bagi sektor-sektor yang beresiko
Panji Irawan
kecil. Per 1H 2017, total loan at risk 11,3%. Peningkatan
MD – Planning & Bob Tyasika Ananta Banking Operation
DPK BNI juga mengungguli industri; DPK BNI meningkat
MD – Compliance Imam Budi Sarjito & Enterprise Risk
18,5% YoY sementara industri hanya 9,9% YoY (April 2017).
II. MACRO ECONOMY & INDUSTRY ANALYSIS
Pertumbuhan PDB Indonesia (YoY)
Global and Domestic Economic Growth
5,20% 5,15%
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan akan mencapai
5,10%
5,4-6,1% pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi global juga
5,05%
5,00%
dipediksi IMF akan mencapai 3,5% pada 2017 dan 3,6%
4,95% 4,90%
pada tahun 2018. Dengan semakin membaiknya kondisi
4,85% 4,80%
perekonomian domestik dan global, masayarakat cenderung
4,75% Q1 2016
Q2 2016
Q3 2016
Q4 2016
Q1 2017
lebih berani untuk berinvestasi. Minat investasi yang meningkat menghasilkan peningkatan permintaan pinjaman untuk investasi. Hal ini merupakan angin segar bagi BNI
karena baik kualitas mupun kuantias loan yang diberikanya dapat meningkat. FFR
FFR 1,40%
1,25%
1,20% 1% 1,00%
Pada 14 Juni 2017, The Fed menaikan suku bunga acuanya ke level 1,25%. Ini merupakan kali ke-dua The Fed menaikan suku bunga acuan dalam tahun 2017. Dua kali kenaikan
0,75%
0,80%
tersebut tidak membawa dampak sangat signifikan namun 0,50%
0,60%
jika FFR terus naik 0,40%
0,25%
ke level 1,5%, seperti
yang
diprediksikan, ditakutkan nilai IDR terhadap USD akan
0,20%
tertekan dan menyebabkan BI menaikan 7D Reverse Repo
0,00% 2014
2015
2016 Mar-17 Jun-17
Rate. Hal ini dapat membuat pinjaman semakin mahal sehingga kualitas dan kuantitas pinjaman yang diberikan BNI dapat menurun. Penurunan kuantitas dan kualitas pinjaman dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi BNI. Banking Sector’s Performance in IDX Pada kuartal II 2017, Sektor perbankan mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan dibanding Q12017. BMRI, salah satu emiten sektor perbankan, mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 33,65% (YoY) pada semester pertama 2017 ini. Kendati demikian, pertumbuhan yang signifikan tidak dirasakan semua emiten; BBCA justru mengalami perlambatan pertumbuhan laba bersih pada 1H2017 sebesar 2,39% (YoY). Perubahan sistim penyaluran kredit dari sebelumnya ke korporat menjadi ke UKM disinyalir merupakan
pendorong. Perubahan ini juga
dilakukan oleh BBNI. Hal ini tercermin positif dalam
peningkatan EBIT BNI pada 1H2017 yang senilai 46,6% (YoY).
Selain
perubahan
sistim
penyaluran
kredit,
peningkatan peringkat utang Indonesia oleh S&P beberapa waktu silam juga turut mendorong kinerja sektor perbankan Indonesia.
Infrastructure Financing Projected in 2017 (Rp T) Toll Road & 36,31 Construction 27,55 Power Plant
Indonesia’s Infrastructure Pada Q12017, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 21,4% (YoY). Pertumbuhan kredit BNI pada Q1 disebabkan,
21,06
salah satunya oleh, penyaluran kredit ke infrastruktur;
Oil, Gas and 13,19 Mining Telecommunication 13,29
penyaluran terbesar adalah ke pembangunan tol (25%) dan
Transportation
pembangkit listrik (22%). Pemerintahan Jokowi yang berambisi membangun infrastruktur Indonesia tentunya menjamin pertumbuhan kredit BNI; Pemerintahan Jokowi bertekad membangun 35MW proyek power plant, 1.000 km jalan tol dan proyek-proyek infrastruktur lainya selama masa
Pertumbuhan Asset, Kredit dan DPK Industri Tahun 2016 Asset
7,7%
pemerintahanya. Competitive Landscape BNI adalah bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia jika
Kredit
7,4%
dilihat dari segi asset, kredit dan DPK. Kendati demikian, pertumbuhan asset, kredit dan DPK BNI pada 2016
DPK
6,5%
mengungguli ketiga kompetitior utamanya (BBRI, BMRI, BBCA). Pada 2016, asset BNI bertumbuh 21,3% disusul BRI 17%, kredit BNI bertumbuh 22,4% disusul BRI 18,7%, DPK BNI bertumbuh 20,6% disusul BRI 16,6%.
III. Financial Performance
Ratio
Company
Industry
P/E
11,47
14,8
ROA
2,07%
2,42%
ROE
15,6%
17,53%
Net Profit
4,67%
5,6%
EPS
610
684,22
(meningkat sebesar 46,7% YoY). Nilai aset BNI dari 2014-
Net
5,6%
5,4%
2016 (dalam miliar rupiah): 416.574, 508.595, 603.032
ROA Pendapatan neto BNI dari 2014-2016 (dalam miliar rupiah): 10.783, 9.067; 11.339 sedangkan untuk 1H2017 adalah 6.413
Margin
Interest
sedangkan untuk 1H2017 adalah 631.741 (meningkat 17.2%
Margin Loan-to-
65,24%
-
19,0%
22,8%
Asset Capital
YoY). NPL
Adequacy
Segmen Korporasi merupakan segmen yang berkontribusi
NPL
2,8%
3,0%
BOPO
71,0%
-
paling besar terhadap akun Write-Off (38,6%) diikuti oleh segmen Medium Business (24,9%) dan Consumer (22,8%). Write-off terbesar adalah untuk utang dari Trikomsel yang sebesar Rp1,2T. Capital Adequacy Nilai asset BNI sampai 1H2017 sebesar IDR 631.741 miliar sementara share holders’ equity BNI per 1H2017 IDR sebesar 93.073 miliar (meningkat 12% YoY). Total DPK BNI per 1H2017 bernilai IDR 463.862 miliar (meningkat 18,5% YoY). CAR (total) BNI didominasi oleh Tier I – CAR (termasuk risiko operasasi) yang bernilai 17,9%.
Loan-to-Asset Rasio peningkatan asset BNI (YoY) melebihi ratio peningkatan kredit yang diberikan BNI (YoY). Sampai pada 1H2017 asset BNI bernilai IDR 631.741 miliar (meningkat Market Summary Closing price
17,2%) sementara total kredit yang diberikan BNI bernilai
IDR 7,275 IDR 412.175 miliar (meningkat 15,4%).
(June 1, 2017) 52W Range
IDR 4.810-7.450
Outstanding
18,649 Triliun
Shares
WACC Saat ini return on invested capital BNI sebesar 32,64%
Market
USD
Capitalization
Mil.
10419,940 (TTM). BNI menghasilkan return on investment yang lebih
Cost of Debt After 40,0156%
tinggi
dibanding
biaya
menghimpun
Tax
(WACC); BNI memperoleh return berlebih.
modal
tersebut
Cost of Equity
7,34%
Risk Free Rate
2,3%
Beta
0,84
Return Market
6%
Performa keuangan BNI kami nilai sehat. Pinjaman yang
Risk Premium
6%
diambil BNI sehingga DERnya jauh di atas industry terbukti
WACC
12,7%
Conclusion
mumbuahkan hasil lewat return yang melebihi WACC.
REFERENCES
Annual Report PNG 2012-2016 Amadeo, K. (2017, June 30). Current Federal Reserve Interest Rates. Retrieved from https://www.thebalance.com/current-federal-reserve-interest-rates-3305694 Caturini, R. (2017, July 30). Kinerja Sektor Perbankan di H1 Beragam. Retrieved from investasi.kontan.co.id/news/kinerja-sektor-perbankan-di-h1-beragam Coporate Presentation BNI FY2016 Coporate Presentation BNI 1H2017 Gurufocus. (n.d.). Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk WACC % (PTBRY). Retrieved August 1, 2017, from https://www.gurufocus.com/term/wacc/PTBRY/Weighted+Average+Cost+Of+Capital+%2528WA CC%2529/Bank+Negara+Indonesia+%2528Persero%2529+Tbk Investing.com. (n.d.). Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Financial Ratios. Retrieved August 1, 2017, from https://www.investing.com/equities/bank-bni-tbk-ratios Setiawan, S. R. (2017, March 15). The Fed akan Naikan Suku Bunga, Apa Dampaknya bagi Perbankan? Retrieved from http://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/15/193000626/the.fed.akan.naikkan.suku.bunga.apa.dam paknya.bagi.perbankan Setiawan, S. R. (2017, April 14). Kuartal I 2017, Kredit BNI Tumbuh 21,4 Persen - Kompas.com. Retrieved from http://ekonomi.kompas.com/read/2017/04/12/190145126/kuartal.i.2017.kredit.bni.tumbuh.21.4.pers en