BLOK PREVENTIVE DENTISTRY SELF LEARNING REPORT REKAM MEDIK BAGIAN ORTODONTIA RSGMP UNSOED
Disusun Oleh : Afiya Fathina S G1G011040
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN GIGI PURWOKERTO 2013
REKAM MEDIK BAGIAN ORTODONTIA RSGMP UNSOED A. ANALISIS UMUM 1. Kelengkapan Identitas Pasien, mencakup: a. Nama Pasien Kejelasan dan kemudahan untuk berkomunikasi dengan pasien serta menunjang pengarsipan yang baik b. Jenis Kelamin Digunakan untuk patokan treatment yang dipilih dan dapat terkait dengan Growth Spurt yang berbeda pada laki-laki dan perempuan serta prediksi prognosis treatment yang dilakukan c. Tanggal Lahir/Umur Terkait dengan kondisi/fase gigi geliginya yang dapat menentukan treatment yang tepat dan prediksi waktu treatment yanglebih akurat d. Pekerjaan Menentukan tingkat pengetahuan dan kondisi ekonomi seseorang yang dapat berpengaruh pada pemilihan treatment dan edukasi yang diberikan e. Alamat Rumah Kejelasan dan kemudahan untuk berkomunikasi dengan pasien f. Nomor Telepon/HP Kejelasan dan kemudahan untuk berkomunikasi dengan pasien g. Suku/Kebangsaan Terkait ciri fisik pasien seperti kecenderungan ukuran lingkar kepala dan karakterikstik ukuran rahang. Kecenderungan yang dimaksud mengingat kini sudah semakin banyak perkawinan campur antar ras sehingga terkadang bias untuk menetapkan golongan ras.
h. Nama Ayah Kejelasan dan kemudahan untuk berkomunikasi dengan pasien i. Usia Ayah Dapat berpengaruh pada faktor predisposisi kondisi kesehatan pasien secara umum dan pola asuh yang diberikan terhadap pasien j. Suku Ayah Turut berperan pada pengaruh golongan ras anak yang berkaitan dengan ukuran lingkar kepala dan predisposisi etiologi seperti ukuran rahang secara genetik k. Pekerjaan Ayah Terkait kondisi ekonomi dan sosial budaya yang mempengaruhi tumbuh kembang dan pola asuh anak l. Nama Ibu Kejelasan dan kemudahan untuk berkomunikasi dengan pasien m. Usia Ibu Terkait dengan kondisi kesehatan anak (pasien) secara umum dimana terkait usia ibu ketika mengandung dan melahirkan yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti ketika menlahirkan pada usia yang beresiko tinggi maka kemungkinan melahirkan secara normal lebih sedikit dan dapat berkaitan dengan faktor predisposisi etiologi n. Suku Ibu Turut berperan pada pengaruh golongan ras anak yang berkaitan dengan ukuran lingkar kepala dan predisposisi etiologi seperti ukuran rahang secara genetik o. Pekerjaan Ibu Terkait kondisi ekonomi dan sosial-budaya yang mempengaruhi tumbuh kembang dan pola asuh anak
B. ANAMNESA Anamnesa merupakan proses tanya jawab antara dokter dan pasien yang dapat dilakukan secara lisan maupun melalui kuesioner untuk menunjang penetapan diagnosis terkait etiologi dan pemilihan treatment yang akan dilakukan. Beberapa kelebihan anamnesa melalui kuesioner diantaranya terkadang memudahkan beberapa pasien yang lebih nyaman menyampaikan hal-hal tertentu yang dirasa pasien sulit untuk dikatakan dan juga hasil kuesioner dapat dijadikan bukti autentik dokumen medikolegal namun sedikit kelemahannya adalah terkadang sulit untuk memastikan kebenaran isi kuesioner dan mungkin pada beberapa pasien dapat menimbulkan kesulitan seperti pada pasien buta huruf ataupun orang tua dengan penurunan kemampuan pengelihatan dan motoriknya. Kelebihan tersendiri dari anamnesa secara lisan adalah kita lebih dapat membaca bahasa non verbal dari pasien yang dapat memudahkan indikasi kebenaran pernyataan pasien dan diagnosisnya sementara kekurangannya adalah bergantung pada beberapa kondisi pasien yang mengalami tuna rungu ataupun tuna wicara dan akan bergantung pada kemampuan dokter gigi yang memeriksa untuk menggali informasi. 1. Keluhan Utama Keluhan utama merupakan penyebab/alasan utama atau hal yang dipentingkan pasien sehingga pasien mengunjungi dokter gigi dimana pada bidang orto terkait dengan estetik, fungsi maupun kedua hal tersebut. Hal-hal tersebut dapat berpengaruh pada kondisi psikis hingga status fungsional pasien. Pada tahap ini dokter gigi hanya sebatas mendengarkan keluhan pasien terlepas dari setuju atau tidaknya yang kemudian dapat dilanjutkan dengan menyaring dan mencari kebenaran dari informasi tersebut namun tidak dibenarkan untuk menyalahkan ataupun mengambil keputusan sepihak. Poin lain yang perlu diperhatikan adalah faktor yang mendorong pasien untuk mendapatkan perawatan orto dan harapan hasil perawatan ortonya. Faktor tersebut terbagi menjadi faktor motivasi eksternal dan faktor motivasi internal. Faktor motivasi eksternal meliputi dorongan ataupun paksaan dari orang tua, keluarga maupun teman dekat dimana biasanya tidak diikuti dengan penjelasan yang tepat sehingga pasien terkadang menjadi kurang kooperatif. Hal berbeda pada faktor motivasi internal dimana pasien memang memiliki keinginan dan kesadaran atau
memiliki kesiapan fisik dan metal untuk melakukan perawatan orto sehingga akan kooperatif yang menunjang keberhasilan perawatan. 2. Berat Badan (kg) Berat badan akan menunjukkan apakah tumbuh kembang dari pasien tersebut dalam tahap normal atau tidak yang akan disesuaikan dengan jenis kelamin dan usianya. Pengukuran dapat dilakukan sendiri atau dengan rekan sejawat yang telah merawatnya. 3. Tinggi Badan (cm) Penjelasan pengaruh faktor tinggi badan sama dengan penjelasan pengaruh faktor berat badan terhadap persiapan perawatan orto. 4. Kelahiran (normal/abrnormal) Pengaruh faktor cara dilahirkan akan terkait dengan tindakan persalinan pada zaman dahulu yang menggunakan forceps dapat menimbulkan maloklusi di kemudian hari akibat trauma seperti pada kondili mandibula. Selain itu usia ketika dilahirkanpun akan mempengaruhi pada bayi yang lahir secara premature. Hal tersebut berkaitan dengan proses pematangan organ yang berarti tidak secara sempurna yang dapat berdampak pada hal-hal seperti kemampuan kognitif dan intelegensianya untuk mengingat ataupun memahami sesuatu dan resiko tinggi adanya gangguan fungsi organ sehingga perlu dicermati terkait kondisi sistemik yang mungkin ditemukan pada pasien seperti kasus diabetes mellitus tipe 1 maupun gangguan neurologinya. Cara menulis: cukup coret yang tidak benar atau lingkari jawaban yang sesuai dengan keterangan pasien 5. Kelainan Endokrin (tidak ada/ada) Kelainan endokrin entah yang terjadi pada masa pra maupun pasca lahir akan memiliki dampak tertentu pada kondisi tumbuh kembang area wajah dan rongga mulut dimana membran periodontal dan gingival sensitive terhadap disfungsi endokrin yang dapat berakibat langsung pada gigi. Kelainan endokrin pralahir akan menimbulkan hipoplasia gigi sementara kelainan endokrin pasca lahir akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan muka, derajat pematangan tulang, waktu penutupan sutura, resorpsi akar gigi sulung dan erupsi gigi permanen.
Perhatian kelainan endokrin ini utamanya terkait produksi hormon paratiroid yang meningkatkan kalsium serum dengan mediasi vitamin D dan produksi hormon seks yang memiliki pengaruh pada tulang. Prinsip hubungannya dengan hormone seks ada pada androgen yang berfungsi untuk membangun dan meningkatkan kondisi tulang dan otot dimana efek primernya adalah hipertrofi otot dengan efek skunder peningkatan massa tulang berdasarkan pemahaman pertambahan massa otot akan mempengaruhi pertambahan massa tulang yang kemudian menimbulkan perbandingan seimbang. Estrogen dijelaskan memiliki kemampuan menekan frekuensi remodeling tulang untuk mempertahankan kalsium skeletal. Proses remodeling yang aktif akan berdampak pada pengurangan kalsium yang mengakibatkan kehilangan massa dan mengarah pada kondisi osteoporosis. Kondisi osteoporosis dikenal sebagai kondisi massa tulang yang rendah (osteopenia) dimana faktor etiologi utamanya adalah usia sementara faktor predisposisi tingginya adalah terapi glukokortikoid (akan menekan produksi steroid); perawakan kurus, kurangnya asupan vitamin D, dan sedikitnya aktivitas fisik (perkembangan massa otot dan tulang); merokok, konsumsi alkohol berlebih dan diet rendah kalsium (serapan kalsium); menopause/ dismenorea (produksi dan kandungan kalsium-catatan:waspaada pada pasien wanita yang cukup berumur); penyakit sirosis hati dan gagal ginjal (metabolism kalsium); dan riwayat fraktur. Informasi tersebut menjadi dasar penyaringan pasien dengan perawatan orto. Hasil foto radiografi dan pengukuran densitas tulang yang menunjukkan massa tulang rendah perlu pertimbangan untuk dilakukan rujukan pada sejawat yang lebih kompeten. Pasien dewasa yang membutuhkan perawatan ortodonti perlu pemahaman ortodonti dan ortopedi fasial sebagai dasar seleksi pasien mengingat tidak ada batasan usia untuk perawatan orto. Perhatian khusus pada pasien dengan gangguan metabolism tulang seperti pada kondisi osteomalakia (kekurangan vit. C yang menyebabkan kekurangan mineral tulang) dan rebal osteodystrophy (fungsi ginjal kurang baik). Kontra indikasi perawatan orto yaitu pada kondisi resorpsi parah/banyak sementara proses pembentukan tulangnya hanya sedikit. Perawatan orto pada kondisi tersebut sebenarnya masih dapat dilakukan dengan catatan terapi medis yang dapat mmeperbaiki kondisi metabolism tulang pasien. Hla lain yang perlu diperhatikan bahwa tidak semua orang dengan osteoporosis kondisi rahang dan tulang alveolarnya tidak normal, dapat ditemukan kondisi normal pada individu yang struktur mulutnya memiliki beban normal.
Cara menulis: cukup coret yang tidak benar atau lingkari jawaban yang sesuai dengan keterangan pasien 6. Pernah tindakan operasi (pernah/tidak) Perlu perhatian khusus utamanya operasi pada area kepala dan leher utamanya rongga mulut karena berpotensi mempengaruhi tingkat keberhasilan treatment seperti pada operasi karena fraktur rahang maka perlu kehati-hatian untuk apakah kondisi setelah operasi sudah pulih atau belum selain itu akan berkaitan dengan faktor penyakit sistemik yang mungkin ditemukan dan belum sembuh total seperti pada penyakit jantung yang memerlukan perhatian khusus pemasangan cincin pada piranti cekat disertai pemberian obat untuk mencegah endokarditis bakterial subakut. Cara menulis: cukup coret yang tidak benar atau lingkari jawaban yang sesuai dengan keterangan pasien dan perlu disertakan keterangan jenis operasi yang dilakukan 7. Penyakit yang sedang diderita : Nasorespiratory/Tonsilitis/Alergis/Lain-lain Penyakit yang perlu diperhatikan utamanya berkaitan dengan gangguan sistem pernapasan. Adanya kondisi tonsillitis, dorsum lidah dapat menekan tonsil yang kemudian secara refleks mandibula akan diturunkan untuk menghindarinya, gigi tidak berkontak, ruangan untuk lidah lebih luas dan lidah akan terdorong ke depan saat menelan sehingga menggangu fungsi penelanan. Lengkung gigi yang dihasilkan pun cenderung membentuk huruf V karena posisi lidah yang cenderung turundan terdapat ketidakseimbangan kekuatan tekanan pada segmen bukal maksila. Hal lain terkait alergi bersifat wajib untuk diketahui utamanya terkait dengan bahan yang akan digunakan seperti obat-obatan, lingkungan (seperti debu) dan alat kesehatan ( seperti lateks). Bahan piranti orto yang sering menimbulkan alergi adalah nikel dengan kecenderungan lebih besar pada wanita yang ditemukan pada produk ortodonti seperti breket, kawat ortodontik dan cincin baja nirkarat maupun non orto seperti pada cincin murahan. Penelitian di Amerika menunjukkan reaksi alergi nikel sendiri tidak ditemukan langsung pada mukosa rongga mulut namun pada kulit seperti eritema dan pembengkakan pada rongga mulut setelah 1-2 hari pemasangan piranti. Beberapa produsen ada yang berinovasi dengan mengurangi kandungan
nikel pada alat dengan pemakaian jangka lama seperti breket, sekrup ekspansi dan kawat ortodontik hingga membuat lekatan yang tidak mengandung nikel sama sekali. Perhatian khusus perlu dierikan pada kasus alergi ini karena ia mampu menimbulkan reaksi toleransi pada pasien di masa awal perawatan. Logam lain yang mampu menimbulkan reaksi alergi adalah kobalt dan kranium sementara bahan lainnya adalah titanium, krom, tembaga dan raksa. Alergi yang berlangsung dalam jangka panjang karena infeksi kronis dapat menyebabkan obstruksi pernapasan kronis. Adanya sensitisasi pada mukosa hidung dapat memicu alergi pada bayi yang berpotensi bersifta berat dan menimbulkan deformitas dentofasial. Alergi dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien yang menyebabkan kualitas tidur yang tidak baik, kelelahan dan sakit kepala yang dapat berkepanjangan. Dampak lainnya khususnya pada kemampuan beraktivitas dan belajar pasien serta kepatuhannya terhadap instruksi perawatan orto. Cara menulis: cukup coret yang tidak benar atau lingkari jawaban yang sesuai dengan keterangan pasien. Pada jawaban yang selain pilihanpenyakit yang diderita, pilih lain-lain dan tuliskan penyakit yang dideritanya 8. Kebiasaan Jelek : tidak ada/ ada : bruxism/bernafas melalui mulut/gigit bibir bawah/gigit kuku/menjulurkan lidah/Lain-lain Adanya kebiasaan jelek akan berkaitan dengan etiologi maloklusi yang akan dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab etiologi maloklusi Cara menulis: cukup coret yang tidak benar atau lingkari jawaban yang sesuai dengan keterangan pasien, pada kebiasaan buruk yang lain dilingkari pilihan lain-lain dan tuliskan kebiasaan jeleknya 9. Keluarga yang pernah dirawat orto : ada/tidak Adanya keluarga lain yang pernah melakukan perawatan orto menunjukkan adanya kemungkinan maloklusi dengan etiologi karena faktor genetic Cara menulis: cukup coret yang tidak benar atau lingkari jawaban yang sesuai dengan keterangan pasien
10. Bentuk Skelet : endomorfik/ mesomorfik/ ektomorfik Bentuk skelet berdasar pembagian Sheldon (1940) dalam Rahardjo (2011) menjelaskan bahwa penggolongan bentuk skelet berdasarkan jaringan yang dominan pada tubuh pasien. Golongan ektomorfik dijelaskan sebagai individu dengan bentuk tubuh langsing dan proporsi lemak dan otot yang sedikit namun didominasi kulit dan saraf dari ektoderma. Golongan mesomorfik dijelaskan sebagai individu dengan dominasi massa otot sementara untuk golongan endomorfik disebutkan memiliki massa otot yang kurang berkembang dengan lemak yang tebal. Anak dengan tipe endomorfik mencapai kematangan lebih lambat dibanding golongan eksomorfik dan mesomorfik. Cara menulis: cukup coret yang tidak benar atau lingkari jawaban yang sesuai dengan hasil pengamatan fisik pasien