I
t;I
MENGENAT DAN MEMAHAMI NYAMUK DEMAM BERDARAH
(
Aedes aegypti )
Oleh
:
DTS,DARSONO,MSi Laboratorium Entomologi dan Parpsitologi Pakultas Biologi Unsoed
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAT UNIVERSITAS JENDERAT SOEDIRMAN PURWOKERTO
bio.unsoed.ac.id 2016
Morfologi Aedes aegypti Menurut Departemen Kesehatan Republik rndonesia (2008), Nyamuk Aedes aegypti mempunyai morfologi sebagai berikut:
a. Nyamuk dewasa Nyamuk dewasa/imago berukuran lebih kecit jika dibandingkan dengan
rata-rata nyamuk lain dan mempunyai warna dasar hitam dengan bintik bintikputih pada bagian badan dan kaki. Nyamuk Aedes aegyptijantan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya sedangkan yang betina mengisap darah. umur nyamuk betina dapat mencapai 2-3 bulan. Nyamuk betina ini lebih menyirkai darah manusia
daripada binatang (bersifat antropofilik). Darah (proteinnya) diperlukan untuk mematangkan telur agar jika dibuahi oleh sperma nyamuk jantan, dapat menetas. Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada siang
hari. Aktivitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari, dengan 2 puncak aktifitas antara pukul09.00-10.00 dan 16.00-12.00. Tidak
seperti nyamuk lain, Aedes aegyptimempunyai kebiasaan mengisap darah berulang kati (multiple bites) dalam satu siklus gonotropik, untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk ini sangat
tfektif
sebagai penular penyakit. Setelah mengisap darah, nyamuk
ini hinggap (beristirahat) di dalam atau kadang-kadang di luar rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab.
bio.unsoed.ac.id
PENDAHULUAN
Penyakit at*n wabah1.lg:1;:i*::j,-=igl::i"g.11-h pertama kali muneul di Manila pada tahsn 1954. Kasus dernam berdarah sering kali terjadi di negera-
negara yang beriklim tropis dan subtropis,
hal tersebut tidak
mengherankan apabila nyamuk sebag*i perantara virus dari penyakit ini sangat menyuk*i lingk*ngan yang hangat u*tuk hidupnya.
Pada saat memasuki musim penghujann Kit* h*rus waspada dengan penyakit demam herdarah" Hal ini dikarenakan negara kita termasuk dalam daerah trcpis yang merupakan tenrpat yang sangat cocck untuk hidup dan berkembang biak ctari nyarnuk. Demam berdarah bisa menjadi penyakit yang mematikan jika kita tidak segera tnenanganinya' Pembawa virus penyakit Dernam Berdarah adalah nyamuk aedes aegypti'
Cara penyebaran virus demam trerd*rah melalui nyamuk
aedes
aegypti yang menggigit se$eorang y*Eg sudah terinfeksi terlebih dahulu oleh virus demarn berdarah. Virus ini akan terbalva oleh nyamuk melalui kelenjar ludahnya. Setelah itu nyamuk aedes aegrpfi yang sudah terinfeksi akan menggigit orang y*ng sehatn dan bersamaan dengan terhisapnya darah dari orang yang sehat tadi maka virus demam berdarah tersebut juga akan berpindah ke oreng yang sehat terseb*t dan menyebabkan orang sehat tadi terinfeksi virns demam berdarah"
Nyamuk aedes aegypti atau yang sering disebut juga nyamuk demam berdarah ini memiliki siklus hidup yang bertreda dengan nyamuk biasa. lYyamuk demam berdarah ini aktif dari pagi hari hingga sekitar jann 3 sore untnk menghisap darah h*rbannya yang berarfi juga dapat rnenyebarkan virus demam berdarah. Sedangknn pada rnatram hari nyarnuk ini akan tidur, maka berhati-hatilah terhad*p gigitan nyamuk pada siang hari dan sebisa mungkin cegahlnh nyam*k ini jangan sampai rnenggigit an*k yang sedang tidur di siang hari.
Kebiasaan dari nyamuk aedes aegypti ini adalah senang berada di genangan air yang bersih dan di daerah yang banyak pepohonan seperti di taman atau kebun sekitar rumah. Bahkan kit* fidak menyadari bahwa genangan air pada pot bunga di rumah }cita menjadi salah satu tempat yang sangat disenangi oleh nyamuk aedes *egvpti atau nyam*k {S:i}i:;1*.1
bio.unsoed.ac.id
{;ryrJ; i'u i: tersebut.
b. Ternpat perkembang biakan Menurut Depkes Rr (2m8), Jenis tempat perkembang-biakan nyamuk Aedes aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Tempat penampungan
air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti:
drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi atau wc, dan ember. b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti:
tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut dan barang-barang bekas (ban, kaleng, botol, plastik dan lain-lain). c. Tempat penampungan
air alamiah seperti: lobang pohonr lobang batu,
pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah pisang dan potongan bambu. 'T-,r.I,'* L.
{ L!t-ti
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan terur mulai dari nyamuk mengisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari. Jangka waktu tersebut disebut satu siklus
gonotropik (gonotropic cycle). Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu *2 hari setelah telur terendam air. Telur
berwarna hitam dengan ukuran *0180 mm, berbentuk oval yang mengapung satu persatu pada permukaan air yang jernih, atau menempel pada dinding tempat penampung air.
ci.
Jentik ilan'a)
Stadium larva biasanya berlangsung 6-8 hari. Ada 4 tingkat (instar) jentik sesuai dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu:
bio.unsoed.ac.id
1) Instar
I : berukuran paling kecil, yaitu l-2 mm
2) Instar
II
3) Instar
III
4) Instar
IV : berukuran paling besar 5 mm.
: 2,5-3,8 mm
: lebih besar sedikit dari larva instar
II
Larva instar IV akan berubah menjadi pupa yang berbentuk bulat gemuk menyerupai koma. Untuk menjadi nyamuk dewasa diperlukan
waktu 2-3 hari. Suhu untuk perkembangan pupa yang optimal sekitar 270C - 300C, tidak memerlukan makanan tetapi memerlukan udara. Pada
stadium pupa ini akan dibentuk alat-alat tubuh nyamuk seperti sayap'
kaki, alat kelamin, dan bagian tubuh lainnya. \
,-
io,
l'l',i
:i llJ1:111;.r,
Stadium kepompong berlangsung antara ?-4 harr. Setelah lahir
(keluar dari kepompong), nyamuk istirahat di kulit kepompong untuk sementara waktu. Beberapa saat setelah itu sayap meregang menjadi
kaku, sehingga nyamuk mampu terbang mencari mangsa atau darah. Kepompong (pupa) berbentuk seperti 'koma'. Bentuknya lebih besar namun lebih ramping dibanding jentik (larva). Pupa berukuran lebih kecil
jika dibandingkan dengan rata-rata pupa nyamuk lain.
bio.unsoed.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Annonimus. 2010. Nyamuk Aedes aegtprr. http:l/id.shvoong.com/medicine-andhealth/epidemo lo gy-public:hea lth/2 0664 5 9-ni'amuk-aedesaes,vpti. Judarwanto, Widodo. 2A07. Profil Nyamuk Aedes pembasmiannya. http ://indonesiaindon esia.com/ f/201 0 I 0l l21lciri-ciri-nyamuk-aedespembasmi awrya/ . Diakses Pada Kamis, Wirayoga, Raditya. 2010. Ciri-ciri Nyamuk Aedes aegtpti. ll2llciri-ciri htto : I I cluzterzz. rv o rd aeg)'ptii.
bio.unsoed.ac.id