BAHAYA PESTISIDA TERIIADAP LINGKUNGAN Oleh : Dr. Hernayanti, M.Si Fakultas Biologi Unsoed Jl dr. Suparno 63 Purwokerto 53122
PENDAHULUAI\ Pestisida merupakan saraina untuk membunuh hama-hama tanaman, dalam
Konsep Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Pestisida dengan cepat menurtrnkan populasi hama hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil panen dapat dikurangi. Tetapi, benefit bagi produksi pertanian tanaman tersebut bukan tidak menimbulkan dampak. Para ahli menyatakan bahwa salah satu penyebab terbesar penyakit dan penuaan dini pada manusia adalah banyaknya bahan kimia yang ada
di lingkungan kit4 dan rekayasa genetika yang kerap dilalrukan pada budidaya bahan pangan non-organik merupakan salah satu penyebabnya.
Sekitar 40 % kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusi4 sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan bahan kimia lain yang diguoakan saat ini, hampir 10 % bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker
juga pernah menyatakan bahwa sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.
Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sodangkan 80 persen lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut
mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya.
ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai bio.unsoed.ac.id
Pada masa sekarang
produk pertanian yang alami dan bebas dari pengaruh pestisida walaupun produk pertanian tersebut di dapat dengan harga yang lebih mahal dari produk pertanian
yang menggunakan pestisida. Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggr dibandingkan senyawa lain, karena senyawa
ini
peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai.
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah dan dapat juga
menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi as€Lm, sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah.
.
Faktor-faktor yang mempengaruhi degradasi tanah atau lahan adalah
: (l)
pembukaan lahan (deforestration) dan penebangan kayu hutan secara berlebihan
untuk kepentingan domestik,
(2) penggunaan lahan untuk kawasan
peternakanipenggembal&m secara berlebihan (over grazing), dan
(3) aktivitas
pertanian dalam penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan 1. Bahaya Pestisida terhadap Tumbuhan
Pestisida menghalangi proses pengikatan nitrogen yang dibutuhkan untuk perhrmbuhan tanaman. Insektisida golongan organoklorin seperti DDT, golongan
organofosfat seperti metal parathion dan pentaklorofenol diketahui mengganggu simbiosis antaru tanaman legum dengan bakteri rhizobium. Dengan berkurangnya hubungan simbiotik antara keduanya menyebabkan pengikatan nitrogen menjadi
terganggu sehingga mengurangi hasil tanaman pertanian.
Bintil
akar pengikat
nitrogen yang terbentuk pada tanaman ini diketahui telah berkontribusi US$ 10
miliar setiap tahunnya dalam penghematan pupuk nitrogen sintetis.
*
Pestisida dapat membunuh lebah
proses penyerbukan tumbuhan,
dan berakibat buruk terhadap
hilangnya spesies tumbuhan yang bergantung
pada lebah dalam penyerbukannya, dan keruntuhan koloni lebah. Penerapan pestisida pada tanaman yang sedang berbunga dapat membunuh lebah madu yang akan hinggap di atasnya. Petani di Amerika Serikat kehilangan setidaknya US$ 200 juta per tahunnya akibat berkurangnya polinator untuk tanaman mereka.
bio.unsoed.ac.id
2. BahaytPestisida Terhadap Kehidupan Biota Akuatik
Ikan dan biota akuatik lainnya dapat mengalami efek buruk dari perairan yang terkontaminasi pestisida. Aliran permukaan yang membawa pestisida hingga
ke sungai membawa dampak yang mematikan bagi kehidupan di perairan, dan dapat membunuh ikan dalam jumlah besar. Penerapan herbisida
di perairan dapat
membunuh ikan ketika tanaman yang mati membusuk dan proses pembusukan
tersebut mengambil banyak oksigen
di
dalam air, sehingga menibuat ikan
kesulitan bemafas. Beberapa herbisida mengandung tembaga sulfit yang beracun
bagi ikan dan hewan air lainnya. Penerapan herbisida pada perairan dapat mematikan tanaman air yang menjadi makanan dan penunjang habitat ikan sehingga menyebabkan berkurangnya populasi ikan.
Pestisida dapat terakumulasi di perairan dalam jangka panjang dan mampu membunuh zooplanlton, sumber makanan utama
ikan kecil. Beberapa ikan
memakan serangga dan kematian serangga akibat pestisida dapat menyebabkan
ikan kesulitan mendapatkan makanan.Semakin cepat pestisida terurai
di
lingkungan, dampak dan bahayanya semakin berkurang. Selain itu, telah diketahui bahwa insektisida secara umum memiliki dampak yang lebih berbahaya bagi biota
akuatik dibandingkan herbisida dan fungisida. 3. Bahaya Pestisida terhadap Burung
Fish and Wildlife Service memperkirakan 72 juta burung
di
Amerika
Serikat terbunuh karena pestisida setiap tahunnya. Burung predator merupakan hewan yang terdampak secara tidak langsung karena berada
di puncak rantai
makanan; residu pestisida terus terakumulasi dari satu tingkatan predatori ke
tingkatan berikutnya. Di Inggris, populasi sepuluh spesies burung berkurang
hingga 10 juta ekor sejak tahun 1979 hingga 1999, sebuah fenomena yang diperkirakan akibat hilangnya keragaman hayati tanaman dan inverteberata yang menjadi makanan burung tersebut. Di seluruh Eropa, 116 spesies burung saat ini
bio.unsoed.ac.id
dalam status terancam. Pengurangan populasi burung diketahui terkait dengan waktu dan tempat di mana pestisida tersebut digunakan. Pestisida DDT diketahui menyebabkan penipisan cangkang telur pada burung di Amerika Utara dan Eropa.
Fungisida yang digunakan pada usaha budi dayakacang tanahdiketahui dapat
membunuh cacing tanah, sehingga mengancam keberadaan burung dan mamalia
yang memangsa mereka. Beberapa pestisida tersedia dalam wujud butiran, sehingga burung dan hewan lainnya dapat memakan butiran tersebut karena disangka sebagai biji-bijian. Herbisida ketika mengalami kontak dengan telur
burung, akan mengakibatkan pertumbuhan embrio yang abnormal dan mengurangi jumlah telur yang akan menetas. Herbisida juga dapat mengurangi populasi burung karena banyak tumbuhan penunjang habitat mereka yang mati. 4. Bahaya Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia
Selain berdampak pada kerusakan lingkungan, residu pestisida juga berbahaya bagi kesehatan, baik dalam jangka panjang atau pun pendek. Salah
satunya adalah menghambat perkembangan kognitif. Pada kehamilan bisa beresiko terjadinya kelainan bawaan. Residu pestisida ini bisa terdapat dalam jenis
buah dan sayuran segaf,, sehingga kita memerlukan kehati-hatian dalam mengkonsumsinya. Penggunaan pestisida bisa terjadi pada saat proses produksi di lahan atau selama pasca panen. .Pestisida yang tidak sengaja termakan oleh ibu
hamil dapat menyebabkan
bayi cacat lahir. Cacat lahir seperti spina bifida, bibir sumbing, kaki pengkor, dan sindrom down bisa diakibatkan paparan pestisida. Untuk memperkecil resiko, ibu hamil harus selektif dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Para ilmuwan dan dokter mengemukakan bahwa pestisida terutama jenis
atrazine dapat meningkatkan risiko keguguran dan kemandulan (kualitas dan mobilitas spenna menurun). Paparan pestisida selama 3 bulan sebelum konsepsi dan selama kehamilan akan meningkatkan resiko keguguran spontan pada ibu {
hamil. Selain itu, bayi yang dilahirkan juga beresiko terkena leukemia
dan
menggangu kecerdasan anak. Ibu yang terpapar pestisida sejak kehamilan akan berpengaruh pada pembentukan janin dalam kandungan. Residu pestisida bisa
meningkatkan risiko kelainan bawaan tertentu selama perkembangan janin.
Apalagi selama perkembangannya janin belum mampu mendetoksifikasi racun
bio.unsoed.ac.id
yang ada. Pada anak, paparan pestisida dapat menunrnkan stamina tubuh serta perhatian dan konsentrasinya. Begitu pun memori dan koordinasi tangan mata
yang terganegu, serta semakin besar kesulitan anak dalam membuat gambar
berupa garis sederhana. Anak yang terpapar residu pestisida sejak balita ketika usia SD kecerdasannya akan menurun.
Sebuah penelitian yang dilakukan
di
Meksiko terhadap anak yang
mengkonsumsi anggur disemprot pestisida dan yang tidak disemprot pestisid4 menunjukkan perbedaan kognitif yang signifikan antara kedua kelompok tersebut.
Tingkat kecerdasan anak yang mengkonsumsi anggur yang disemprot pestisida
lebih rendah dibandingkan anak yang mengkonsumsi anggur yang disemprot pestisida.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 oleh Universitas Harvard menunjukkan urin yang mengandung pestisida berbahan aktif organofosfat pada anak-anak lebih mungkin mengalami autism dan hiperaktif dibanding urin pada anak-anak yang urinnya tidak mengandung organofosfat.
Pestisida cukup erat hubungannya dengan kanker. Lebih
dari
260
pestisida berkaitan dengan beragam jenis kanker seperti limfoma, leukemia, saxcoma,
jaringan lunak, okk, kanker hati, dan kanker paru-paru Salah satu
pestisida yaitu atrazine, pembunuh gulma yang banyak digunakan di pertanian tebu dan terdeteksi dalam air keran. Petani juga banyak menggunakan berbagai bahan kimia tmtuk menjaga
tanaman dari serangan hama. Satu jenis buah atau sayuran bisa menggunakan
lebih dari 17 macam bahan kimia, sehingga buah dan sayur paling banyak terpapar pestisida dan residu yang banyak menempel di kulit buah dijumpai pada apel, pir, serta anggur. Pada sayuran, jenis yang paling banyak terpapar pestisida adalah seledri, paprika, bayam dan wortel.
KESIMPULAN Penggunaan pestisida
di
sektor pertanian selain menimbulkan dampak
positif bagi petani, ternyata dapat juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan pestisida adalah terjadinya kerusakan lingkungan dan ketidakseimbangan ekosistem serta menimbulkan keracunan bagi manusia yang
bio.unsoed.ac.id
dapat berujung pada kematian akibat timbulnya berbagai penyakit degeneratif.
DAFTAR PUSTAKA Bingham, S, 2007. Pesticides in rivers and groundwater. Environment Agency, UK. Cornell University. Pesticides in the enviranmenf. Pesticide fact sheets and tutorial, module 6. Pesticide Safety Education Program. Damalas, C A. and Ilias G. Eleftherohorinos. 2011 Pesticide Exposure, Safety Issues, and Risk Assessment Indicators. Journal of Environmental Research and Public Health 6 (5) : 11 Fox, JE, Gulledge, J, Engelhaupt, E, Burrow, ME, and Mclachlan, JA, 20A7. Pesticides reduce symbiotic efficiency of nitrogen-fixing rlnzobia and host plants. Proceedings of the National Academy of Sciences of the USA fiaQ$: 10282-10287 Soetikno, S dan Sastroutomo.1992 Pestisida dasar-dasar dan dampak penggunaannya. P.T. Gramedia Jakarta.
bio.unsoed.ac.id