DEMAM BER}eR*H DAll FERhTIASALAHAI.IYA OLEH Drs. HERY PRATIKNYO, M.Si a. Pendatruluan
Di
Indonesia' penyakit-penyakit yang ditularkan melalui nyamuk masih merupakan
masalah kesehatan yang cukup penting. Penyakit yang ditularkan melalui nyamuk tersebut antara lain Demarn berdarah. satatr satu uFya pengendalian terhadap berjangkihya penyakit-
penyakit t€rsebst datab raelakukar pengendaiiaa tertldap vektor- vektor penyakit yang sarnpai saqt ini menisbr:tkan aasalah keselra&rl di Indosssia sdelah Aedes egpti.Nyamu&
Egpn mellpkan v*!sr r{*rn* per:yebb pe*1'akit 1983i' Penyakit ditulrkan *elalui gigi:ar
&a*
nya*r!
L
berfue* di IcdcaEsia (soein*'o,o,
berina yaag xe*rgeadlag visrs dslam
tubuhnya Penyakit
D€me b€rdamh mtrpakm
setah satu nasatah
kese*A ti€tpgatr
cenderung meningkat jumlah penderitanya dan semakin tuas daerah
peny&raraya
yaou
sejalan
dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. penyakit Demam berdarah disebabkan
oleh visus yang ditularkan oleh nyanuk Aedes egrpti rp ini merriliki
perbedaan
vektor penulamya untuk Demam berdarah yang mewabah di daerah pqgunungan dengan daeratr pantai. Keberadaan
ient*
Aedes
ewti
sp di suatu daerah merupakan indikator terdapanya
populasi nyamukAedes egtpti sp di da€rah tersebut. Penanggulangan penyakit Demam b€rdarah
mengalhni masalah yang cukup kompleks, karena penyakit ini merupakan pepyakit endemis yang dapat berkembang dari waktu ke waktu di da€rah tertentu. Melihat adanya dampak negatif
yang ditimbulkan oleh Aedes
sp tersebut maka perlu dilakukan pengendalian populasinya
Bentuk pengendalian ini dapat dilatekan secaia mekanik, biologi, kimia atau perubahaa sifat genetik' Pengendalian yang paling populer saat ini adalah pengendalian secara kimiawi dengan
bio.unsoed.ac.id
menggunakan insektisida karena bekerjanya lebih efektif dan hasilnya cepat terlihat bila dibandingkan dengan peirgendalian biologis. Namun hal ini mempunyai dampak negatif antara
laia pencenwa lingksn$A kemxiaa prcddor, resistensi
s€rqga
ffie, de* rehrill*
hewan piaraan, bahkan juga manusia"
Sistern surveilan penyakit Demam berdarah adalah pengamatan penyakit Demam berdarah di puskesmas meliputi kegiatan Fncatatan, pengolahan dan penyajian data penderita
Demarn b€rdaratt untuk pemantauan mingguan, laporan mingguan
wablr, laporan
bulanan,
penentuan desa/kelurahan rawan, mangetahui distribusi kasus Demam berdarah
/
kasus
tersangka Demam berdarah per RW/dusurl menentukan musim pe,nularan dan mengetahui kecenderungan penyakit, Alur pelaporan kasus malria dimulai dari masyarakat dar! dari pea€as
keseh*a:frumab kditras kesehataa
Sudu
s*it *a*gm kli*ik lai*cya Laporan
fleksible dan dryd
onmg-orang
surveilga dinilai baik
ditsiaa (*cceptability)
*&
yag
dite*ska
4ebila siste*r itu
sederhana,
tahryet***e-
sista
deiaikiaa make
pskms
yang
diberikan ke
sis*€m
*al reprsat*ive aleh pwakai.
aka b@y* berrnsrf*r
bergerak di bidarrg
k€s&
rmtqk
D*gsr mapunyai
karakter yang
@i s*el idia$i kese*xa
ffif{ikuska $6r
daupun
k€ie.
Efektivitas pengendalian suatu populasi sermgga vektor payakit saagat bergantung pada pemahaman t€ntang populasi terutama siklus hidup, tingkat pertunbuhan populasi, waktu
genaasi, maupun nilai tingkat petumhrhan intrinsik yang dapat diketahui dengan menganati tabel hidup dari serangga tersebut (Kreb6, 2001 ). Penyakit Demam berdarah yang kini sedang mewabah ini menimbulkan kepanikan di
masyarakat.
Hal ini
disebabkan karena penyakit
ini
telah merenggut banyak korban.
Berdasarkan daa dari Departemen Kesehatan RI terdapat 27 propinsi dalam kurun waktu bulan
{
Juli sampai dengan Agustus 2005 tercatat jumlah penderita sebanyak l78l orang
dengan
kejadian meninggal sebanyak 54 orang. Kondisi demikian terus meningkat dari tahun ke tahun"
jumlah penderita dan ko6an meninggal dunia pada tahun 2007 telah mencapai jumlah yang mengkhawatirkan (Ambarwati dkk, 2007). WHO bahkan memperkirakan 50 juta warga dunia,
bio.unsoed.ac.id
terutama bocah-bocah kecil dengan daya tahan tubuh lemah, terinfeksi demam berdarah setiap tahun.
Tempt pentlrm yag pote*sial rma* penyeka Dema berdar& adat*h:,*ilayah yang banyak kasus malria (rawan
/
endemis); Tempat+empat umum menrpakan tempat
berkumpulnya orang-orang yang datang
dari berbagai wilayah sehingga
kemungkinan
Grjadinya pertukaran beberapa tipe virus dengue cukup besar, sekolalL rumah sakit dan tempattempat umum lainnya.
Oleh karena itu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran Demam berdarah adalah dengan memotong siklus penyebarannya dengan mernbsranas nyamuk tersebut. Tiagka!
kebertrssilan
penyakit Demam berdarah sangat bergantuag pada
peian serta masyamkd t€ruia*a dalam hal mo*itoring daa k*€rsihart li*gkungaa oleh masyaraka melalui grakac PKK di tiagkd R1YiR?.
.
Kebeftasila pesang$laegaa ka$$ saliaia s*agd di*atuka cleh tiagkat ketertiba&r
masyarakd se@ra luas terutama dalam prograun PSN.
Di b*€rapa &€ral
Sarang Nyamuk dilakukafr berdasarkan sistern moaitodng
lrva
nyamuk
Persb€raatasan
yag dilahrkan secara
swadaya oleh Penyakit Demam berdarah adalah penyakit yang ditimbulkan oleh
plasmodium. Plasmodium
ini
berkembang dan menyebar secara luas pada tubuh
manusia dengan pemntara atau vector. Sampai saat
ini telah dikeahui bahwa vector
penyakit Demam berdarah di Indonesia adalah sejenis nyamuk yang dikenal dengan
nama Aedes eglpti sp. Meskipun jenis yang berkembang di daerah Bar{amegara dan
Purbalingga berbeda dengan yang berkembang
di
cilacap, narnun prinsip
pengendaliannya tetap sama. Sebagai vector penyakit keberadaan nyamuk
ini
sangat
pentiqg untuk dikeahui. Hal ini berkaitan dengan kepentingan kita dalam pengendalian populasi nyamuk tersebut (Sudarmo, SSP, 1988).
Nyamuk Aedes sp betina suka bertelur di atas permukaan air, pada dinding vertical bagian dalam tempat-tsmpat berisi air (Container). Air harus jernih terlindung
dari cahaya langsung matahari. Larva nyamuk pada umumnya ditemukan di dalam
bio.unsoed.ac.id
drum, tempayan atau bak air keluarga yang kebersihannya kurang terjaga dan
d:pfhsryrr.3ah*ek gerenr3lng air &ngan volrlms besarlmrffia
sering tidsk dir€liti
menjadi tempat favorit bagi p€rsembunyian nyamuk Aedess sp. Telur nyamuk ini berwarna hitam diletakkan satu demi satu pada permukaan atau sedikit dibawah permukaan
ar,
pada jarak 2,5 cm dari dinding perindukan. Telur nyamuk dapat
bertahan sarrpai berbulan-bulan pada suhu
-2 deiqiat C. Apabila kelembaban
udara
sangat rendah" maka telur akan menetas dalam waktu empat hari. Pada kondisi optimal
waktu yang diperlukan menjadi nyamuk dewasa dari sebutir telur adalah 9-10 hari.
Pada umumnya
di
penyebaran nyamuk Aedes
Indonesia wabab demam berdarah dikaitkan dengan
egpti sp mengir*gat nyamuk ini berkembang biak terutama
di dalam rumah, bersifat anaophilik dan Aedes ery/ptit
suka skac dsrab ma:rusia. Apabila nyamuk
terdapt dalam jrmlah baayak dal+m s$atu dasiah maka epidemiologi
makin cepat apabila penduduk padat dan rentan terhadap iafeksi tersebut. Dengan demikian di daerah yang berpenduduk padat disertai penyebaran nyamuk tinggi, potensi penularan meningkat dan berkenderungan kearatr terbentuknya dasrah endeinis.
Pada umumnya wadah penyimpanan berkembang biaknya nyamuk Aedes
air yang menggenang sebagai tempat
egpti sp dan kepadatan penduduk sangat erat
kaitannya, dan identifikasi serta potensi penularan Demam berdarah di suatu tempat secam mudah da[pat diperkilakan dengan menggunakan peta kepadatan penduduk. Terdapatnya nyamuk Aedes
egpti
sp belum berarti akan timbul keadaan yang cocok
untuk ttrjadinya wabah Demam berdarah kerena jumlah gigian, umur dan kepadaan vector merupakan factor yang
pnting pula.
Plasmodium bergerak dengan mengikuti manusia terutama anak-anak. Didearah perkotaan nyamuk Aedes egrpti
spi
dengan kemampuan terbang yang terbatas
bio.unsoed.ac.id
bukanlah merupakan pemindah plasmodium yang penting. Mungkin sumber penyebar penting justnr sekolahan, rumatr sakit atau gedung pertunjul€n.
Nyamuk Aedes egypti
'qp ya*g
'oerggxgrt
pada siang hari dan perajar yang digigit nyamuk terinfeksi, pada hari
itu juga dapat membawa vinrs purang kerumah di bagian kouu atau daerah rainnya. serain sekorah
rumah sakit merupakan sumber penyebaran virus penting pura apabira di rumah sakit pengunjung digigit
nyamuk Aedes
dapatmenyebarkan
egpti
virus ke seluruh rumah.
yanginfektif, pada waktu pulang
Nampaknya ada hubungan anhra penularan Demam berdarah dengan gejala aram' terbukti bahwa daram beberapa buran seterah musim hujan hrhelti, biasanya pada saat c$aca kering dan sejuk janang
dl;ump* kasus Dema.m
berdarafu. Ber*umngr:ya penuraran Demam berdarah ddarn hubungnnnSa de*gcn musim tidak dikerdrui sebabny4 kernuagkkral sekali kareaa hubungiar:nya dengan aldifitas, I'ang lebih pendek aiau keduanva dan bahkan berkurangnya
ffi;r:-*
hinsip yang kpaf dalam pencegahan Demam berdarah wrtr':utrrl menunrt Dit Depkes RI adalah
r'
:
*"ri**;
Memutuskan lingkaran penularan dengan menekan kepadahn vector paoa tinskar sansd rendah v'ssrr untuk u'ruK fllolllberikan kesempatan penderita yiremi {
**r*,J,,];:"::::
k
sembuh
s€cam spontan
3'
Mengusahakan pemberantasan
vector di pusat daerah penyebaran yaitu rumah sakif" sekorah, gedung pertunjukan dt, termasuk daerah penyangga di sekitamya.
4'
M
Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh aramiah dengan meraksanakan pemberantasan vector pada saatsedikit terdapat ---r'r ,*u!'::*o*
berdarah 2.
Jend P3
bio.unsoed.ac.id vector di
MengHsahakan pemberantasan
tinggi.
- semua daerah loerpotensi -!^*q u.srar
penularan
.",,
,
diteliti dipa*atikar- Bak-bak p€riamtr1lrg air &ngrur volu*e besar kareffi se*ng:idak sp' Teltn nyamuk ini menjadi tempat favorit bagi persembunyian nyamuk Aedess atau sedikit dibawah berwarna hitam diletal,r&an satu demi satu pada permukaan
nyamuk dapat permukaan alr, pada iarak 2,5 cm dari dinding perindukan. Telur bertahan sampai berbulan-bulan pada suhu
-2 derqiat
c. Apabila kelembaban
udara
hari' Pada kondisi optimal sangat rendatr, maka telur akan menetas dalam waktu empat telur adalah 9-10 hari' waktu yang diperlukan menjadi nyamuk dewasa dari sebutir
Padaumunnyadilndonesiawabahdernarrrberdarahdikaitkandengan penyebaran nyamuk Aedes
egptisp
menging3t nyamuk ini berkembang biak terutama
di dalam rumah, bersifat antrophilik dan suka akg dalah ma*usia Apabila Aedes
egptir
ayamuk
epidemiologi terdapat dalam jumlah bal,v*k dalam suatu daerab maka
tersebut' Dengan makin cepat apabila penduduk padat dan rentan terhadap infeksi ayamuk demikian di daerah yang berpenduduk padat disertai penyebaraa
tingg' potensi
endemis' penularan meningkat dan berkenderungan kearatr terbentuknya dacrah
Pada umumnya wadah penyimpanan berkembang biaknya nyamuk Aedes
air yang menggenang sebagai
tempat
egpti sp dan kepadaan penduduk sangat erat
suatu tempat kaitrnnya dan identifrkasi serta potensi penularan Demam berdarah di
peta kepadatan penduduk' secara mudah da[pat diperkirakan dengan menggunakan keadaan yang cocok Terdapatnya nyamuk Aedes eglpti sp belum berarti akan timbul kepadatan untot terjadinya wabah Demam berdarah kerena jumlah gigitan, umur dan
vector merupakan factoryang penting pula'
plasmodium bergerak dengan mengikuti manusia tenrtama anak-anak. Didearatt perkotaan nyamuk Aedes
egrpti spi dengan kemampuan terbang yang
terbatas
bio.unsoed.ac.id
sumber penyebar bukanlah merupakan pemindah plasmodium yang penting. Mungkin peirting justru sekolahan, rumah sakit atau gedung pertunjukan'
Nyamuk Aedes egrpti
Daerah dengan resiko tinggi adalah daErah berpenduduk padat dengan kepadatan
Aedes egypti
rp
yang tinggi pula. Apabila tujuan pencegahan hanya
dapat
memutuskan sebagian penularan Demam berdarah, maka ke 4 prinsip strategi di atas
harus diterapkan
di
daerah prioritas berdasarkan keadaan ekologinya. Langkah-
langkah dasar untuk menentukan keputusan yang diambil iarah
1. Menentukan
:
sumber pembrantasan vector yang tersedia
2.
Menentukan daerah prioritas se&ra ekologi
3.
Membuat urutan priorias daerah itu
4.
Menyezuaikan sumber pemkranasan vector sesuai dengan urutan di aas.
siasat pemberantasan wabah Demam berdarah seluruhnya te€afiturrg pada sumbersumber yang tersedia. Mengingat mahalnya pemberantasan Dernam be.darah yang terus menerus dengan melakukan pemberantasan meskipun dalam keadaan Aedes
egpti sp tidak ada wabah,
maka berhubung dengan berkurangnya biaya sebaiknya
tenaga diarahkan kepada program jangka panjang berdasarkan priorihs.
Kepadatan nyamuk harus diberantas dengan cepat dan cara yang tepat serta
semurah mungkin. pemberantasn nyamuk
di
sekolah, rumah sakit dan gedung
pertu4iukan harus mendapatkan prioritas utam4 seldutrya menyusul daer*t dengan potensi penularan yang tinggi.
B.
Permasalahan Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan yang adadapat dirumuskan sebagai
berikut:
l'
Perlunya keterlibatan masyaratat secara aktif dalam monitoring populasi nyamuk Aedes egypti sp
2. 3
'
Kader kesehatan Kerurahan perlu bekar pargetatruan tentarg biorogi Nyamuk
bio.unsoed.ac.id
Kader kesehatan Kelurahan perlu bekal Bengetahuan dasar tentang grpurasi nyamuk-
4'
Kader kesehatan Kelurahan perlu pengetahuan dasar tentang sisiterr monitoring populasi nyamuk.
c. Penanggulangan Metode pelatihan Monitoring popurasi nyamuk mencakup teori dan praktek yang secara teknis
l.
tobagi meqjadi bebsapa tahap antara lain
Teorl
a
Dasar{ass biotogi *yar*ulr
-
Pengenara: sp*ies nyaaek
Nymakdenrasa"
b.
v*tor pmyakit
yaag
*eti*rti
cnorfologi
trasya"
Pengetahuan dasar populasi nyarruk
c.
2.
:
pertacbangalL de: t€filps Ftridtlkan nyanuk
Penganalan tt*cnik monitaring
-
Penemtr:aa v'adaber dan
-
pencataho data
-
Sistem pelryoran
pra:neter yaag diuk'rdarammoniaring nyamuk
Prrhtch
a- Dasardasarbiologi:r5er*
-
Pengenaran spesies
*yaauk vektor penyakit yang meliputi morforogi
Nyarnuk der+.asa lerva
{
b.
Pengetahuan dasapoputasi nyamuk
c.
perkemhnge& dan teclpat peridukan nyarnuk
Pengenalan t€knik moaitcring
-
Pencatatan data
-
Sistempelaporan
bio.unsoed.ac.id
t-
Faktor penghambat lainnya adalah masalah rendahnya kesadaran masyarakat dalarn menjalankan cara hidup sehat. Banyak pekerjaan praktis sebenarnya dapat dilakukan untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk dernam berdarah antara lain biasakan tidur dengan
kelambu atau pengaman tubuh lainnya hindari bekerja
di
malam hari
di
ruang terbuk4
misalnya duduk{uduk di luar rumah.
Faktor selunrh dosen
Ddis"
atas
di lingkup Laboratorium Entomologi-Parasitologi
Pembscfa Deka*
pmhrm
jalannya acara antara lain rasa tanggung jawab dan dedikasi dari
E $sta sgaf admiristrasi
dan Dukungan penuh dari
yang melayani kelancaran administrasi
s€rtifit*f, tegslisesi sstifikat das Lela$caran penyediaan alat hrtu LcD.
Baffsr pustaka: Departemen Kerehatan RI, lgg7. Demam beidarah
uI
press, Jakarta
Sudarmo, s.s.P 1988. Demam berdarah {Dengue) pada anak. penerbit
bio.unsoed.ac.id
uI
press