Indah Solihah
Biodiversitas adalah berbagai variasi yang ada di
antara makhluk hidup dan lingkungannya Sekitar 59% daratan Indonesia merupakan hutan hujan tropis atau sekitar 10% dari luas hutan yg ada di dunia Indonesia memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 diantaranya memiliki khasiat sebagai obat. Namun, baru 940 jenis yg telah dimanfaatkan oleh masyarakat dan baru sekitar 120 jenis yg masuk di dalam Materia Medika Indonesia
Or still live with nature ?
Bukti paling awal mengenai penggunaan tanaman
sebagai obat ditemukan abad ke-8 (tahun 825M) Terdapat relief pohon kalpataru pada dinding candi Borobudur, Jawa Tengah Pohon kalpataru merupakan pohon mitologis yg melambangkan ‘kehidupan abadi’ Di bawah pohon terdapat relief orang yg menghancurkan bahan-bahan untuk pembuatan obat.
Naskah kuno terkait pengobatan tradisional
ditemukan di Bali yang ditulis pada daun lontar kering (Borassus flabellifer L.). Naskah ditulis dalam bahasa Sansakerta (Sanskrit) atau bahasa Jawa kuno Dalam setiap lontar tersebut terdapat kata ‘usada’ atau ‘usadi’ yang berarti obat Sedangkan naskah kuno terkait tanaman obat di Jawa terdapat pada serat, seperti Serat Kawruh bab Jampijampi (terbit tahun 1831)
Pengertian mengenai obat tradisional di Indonesia
telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.179/Menkes/Per/VII/76. Obat tradisional adalah obat jadi atau obat bungkus yg berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, dan/atau sediaan galeniknya, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yg belum mempunyai data klinis, dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman
Pencanangan Jamu sbg Brand Indonesia oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 27 Mei 2008 merupakan momentum kebangkitan Jamu Indonesia Tahun 2010, dimulainya pelaksanaan program penelitian Saintifikasi Jamu oleh Kementerian Kesehatan Tahun 2011, Jamu mulai digunakan di 12 rumah sakit sebagai bagian dari penelitian berbasis pelayanan kesehatan Kini telah eksis 4.000 industri jamu, dari yg berskala kecil, menengah, sampai besar.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menunjukkan
bahwa 59,29% penduduk Indonesia menggunakan Jamu, baik untuk menjaga kesehatan maupun untuk pengobatan. Sebanyak 93,76% menyatakan bahwa Jamu memberikan manfaat bagi tubuh Hasil Riset dari Kementerian Kesehatan tahun 2010 menyatakan bahwa 49,53% penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengonsumsi Jamu. Dari jumlah itu, 4,36% minum jamu setiap hari, dan selebihnya mengonsumsi sesekali saja.
Obat Tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine)
mempunyai filosofi keseimbangan Yin-Yang Ayurvedha berdasarkan kekuatan 5 unsur alam yaitu air, api, tanah, udara dan eter JAMU memiliki filosofi pendekatan holistik, baik yang bersifat khusus untuk formula ramuan maupun yang bersifat umum dengan pengertian lebih luas
Kondisi LINGKUNGAN
Riwayat Kesehatan, Diet, & Pengobatan Kondisi KEJIWAAN
/EKONOMI
KEBERHASILAN PENGOBATAN
Kondisi SOSIAL BUDAYA
Kondisi SPIRITUAL
Kondisi MENTAL KEMANDIRIAN
Kebugaran FISIK Kebugaran LINGKUNGAN / EKONOMI
Kebugaran PSIKIS
PARAMETER PENGUJIAN
Kebugaran SOSIAL BUDAYA
Kebugaran SPIRITUAL
Kebugaran MENTAL/KE MANDIRIAN
Penyebab penyakit
Pereda Rasa Nyeri
Pelancar Pencernaan
Gejala penyakit /Symptom
RAMUAN JAMU
Hepatoprotektor
Penyakit penyerta
Penyegar badan
Peningkat Daya tahan tbh
Bentuk sediaan
Penyedap Warna
Penyedap Aroma
Bahan penyusun ramuan
Stabilisator
Pensuspensi SEDIAAN JAMU
Penyedap Rasa
Bahan Tambahan Lain
Promotif, untuk tujuan kesehatan dan menjaga
kebugaran tubuh Preventif, untuk pencegahan penyakit Kuratif, sebagai upaya pengobatan penyakit, serta menggantikan atau mendampingi penggunaan obat modern Rehabilitasi, untuk tujuan pemulihan kesehatan.
Sistem integratif, mengakui obat tradisional dan
terintegrasi dengan obat-obatan modern Sistem inklusif, obat tradisional hanya digunakan pada bagian tertentu di dalam sistem pengobatan Sistem toleran, menempatkan obat tradisional sebagai obat yg tidak dilarang, tetapi belum dianjurkan Sistem eksklusif, secara tegas melarang obat tradisional untuk berperan di dalam sistem kesehatan di dalam suatu negara, yg diatur dalam perundangundangan negara tersebut.
Menurut WHO, (tahun 2000) pasar herbal dunia
mencapai US $20 M dan meningkat menjadi US $60 M pada tahun 2003. Tahun 2005, pasar produk alami di beberapa negara juga mengalami peningkatan, dibandingkan tahun 2003, misalnya Amerika mengalami kenaikan pasar 450% (4,4M vs 0,96 M), sementara Asia 250% (6M vs 2,3M) Pasar Jamu Indonesia pada tahun 2013 mencapai Rp 6,043 T dan diperkirakan meningkat menjadi Rp 7,624T di tahun 2016
Berdasarkan Survei Global WHO 1994, beberapa hal
yang menjadi tantangan dalam pengembangan pemanfaatan obat tradisional : 1. Kurangnya data penelitian 2. Mekanisme kontrol yang tepat 3. Pendidikan dan pelatihan 4. Keahlian
SAINTIFIKASI JAMU
HARMONISASI ASEAN MEMBANJIRNYA TCM DAN PRODUK MLM
AMERIKA KEWAJIBAN PUBLIKASI ILMIAH BAGI MAHASISWA S1, S2 dan S3
Program Kemenkes untuk meningkatkan penggunaan
jamu di kalangan medis Membangun jejaring di kalangan dokter untuk mengenal, mempelajari aspek terapi, melakukan penelitian dan melakukan terapi dengan jamu Membuat evidence based jamu dan tanaman obat Indonesia
Mengawal tren positif penerimaan kalangan medis
terhadap program SJ : - Formal melalui Peraturan Undang-Undang, Kebijakan Instansi Kemenkes dan IDI - Informal dengan bermunculannya Poli Herbal di berbagai Rumah Sakit Kebutuhan pengadaan bahan baku SJ melalui
perluasan program budidaya dengan dukungan awal dari instansi Kementan dan Kementrian Peranan Wanita untuk program TOGA
Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Menkes/Per/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan.
SK Menkes No 1134/2010 tentang Komnas Saintifikasi Jamu
OBAT TRADISIONAL : OBAT KELOMPOK FITOTERAPI FITOFARMAKA OBAT TRADISIONAL UPKF OBAT ASLI INDONESIA
1985 1992 1995 2000
OBAT BAHAN ALAM INDONESIA :
2004
JAMU, HERBAL TERSTANDAR, FITOFARMAKA
PRODUK YANG TERDAFTAR DI BADAN POM :
> 19.300 JAMU ±38 OHT 6 FITOFARMAKA
JAMU /OT EMPIRIS
OBAT HERBAL TERSTANDAR
Khasiat Khasiat berdasarkan uji berdasarkan farmakologi dan uji empiris, tradisional, toksisitas pada hewan turun temurun Standardisasi kandungan kimia belum dipersyaratkan
FITOFARMAKA
Khasiat berdasar uji farmakologi dan uji toks pd hewan, serta uji klinis pd manusia
Standardisasi Standardisasi kandungan kimia bahan kandungan kimia baku penyusun formula bahan baku dan sediaan
Terdaftar lebih dari 19.300 produk jamu di Badan POM
Baru 38 Obat Herbal Terstandar yang terdaftar Hanya ada 6 produk Fitofarmaka yang terdaftar dan
tidak semuanya diresepkan oleh dokter Efek ekstrak kasar sebagai bahan baku OHT dan Fitofarmaka relatif lemah karena kadar kandungan aktifnya rendah
Diantara 52 ekstrak, hanya 6 yang mengandung lebih
dari 10% kandungan aktif /marker, ada 19 yang lebih dari 5% Klorofil, resin, lipida, protein dan polisakharida masih sangat dominan ada di dalam ekstrak Perlu pengembangan ekstrak terpurifikasi untuk menghilangkan zat ballast dan meninggikan kadar kandungan aktif
JAMU telah dikenal sebagai trademark Indonesia
Sosialisasi kebijakan pemerintah (Kemenkes dan
Badan POM) Advokasi untuk industri OT yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan butir-butir harmonisasi seperti CPOTB, studi stabilitas dan kontrol kualitas produk untuk Registrasi
Semua produk yang dibuat dengan bahan baku
yang berasal dari Indonesia disebut JAMU, perbedaannya pada tingkat klaimnya; Produk Impor tidak boleh menyebut dirinya JAMU Badan POM akan membuat daftar tanaman yang boleh digunakan sebagai penyusun ramuan JAMU Perlu Riset dan Inventarisasi bahan penyusun ramuan yang digunakan oleh berbagai suku di Indonesia
Masalah ketersediaan Jurnal Ilmiah yang sesuai
dengan jenjang pendidikan Penerbitan kembali Warta Tumbuhan Obat Indonesia atau membesarkan Majalah terbitan B2P2TOOT Perlu sumbangan makalah agar bisa rutin dan terakreditasi A
Fitofarmasetika berasal dari kata ‘phyto’ yang berarti
tumbuhan dan ‘pharmaceuticals’ yang berarti ilmu yang mempelajari cara penyediaan obat menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Teknologi Fitofarmasetik adalah cabang ilmu
kefarmasian yang mempelajari proses produksi ekstrak sebagai bahan baku sediaan obat bahan alam
Proses produksi ekstrak dan macam-macam teknik
ekstraksi Drug discovery and development process Penyusunan formulasi sediaan obat bahan alam Pembuatan sediaan obat bahan alam Standardisasi Kontrol kualitas