BIODATA Nama
: Budi Eka Putra
Tempat tanggal lahir
: Riau,21 Juli 1975
Alamat
: D/A.Bpk Mulyoto Jogonalan Lor RT 04/17 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Web site
: www.budiekaputrafineart.net
E-mail
:
[email protected]
Mobile phone
: +62(0)8122785796
Formal Educations
: 1994-1997 SMSR Padang West Sumatara 1997-2005 ISI
(Indonesian Institut Of The Arts) Fine Arts Department
Yogyakarta Indonesia TUNGGAL 2005 - Pameran Tugas Akhir ”Metafora Pearahu” Kampus ISI Institut Of Art Yogyakarta - Pameran Lukisan “ Fertility of the Village ” di Wisma Ary’s Yogyakarta 2007 - Pameran Lukisan “ Sesuatu yang tidak dapat diulang ” di Cassis Restaurant Jakarta
AKTIVITAS 1995
- Pameran bersama SMSR Padang di Gedung kandepdikbud Painan Padang
1996
- Pameran SMK-SK se Sumatra di Sumara Barat,Padang
1997
- Pameran Partisara Adikarya Afandi Gallery ISI,Yogyakarta - Pameran Kelompok Lepas di Purana Budaya,Yogyakara - Pameran Sketsa Bersama di Lorong Kampus ISI,Yogyakarta
1998 - Pameran Repleksi zaman di benteng vredebrug,Yogyakara - Pameran Kelompok Lepas di lorong kampus ISI,Yogyakara - Pameran Bersama melenium di garuda hotel,Yogyakrta 1999
- Pameran Sanggar Sakato lll di Benteng Vredebrug,Yogyakarta - Pameran Lustrum lll di Gallery ISI,Yogyakarta dan bali - Pameran Bersama di Natour Garuda Hotel,Yogakarta - Pameran Kelompok Lepas di Purana Budaya,Yogyakarta
2000
:- Pameran Gesper di Gallery isi,Yogyakarta - Pameran Islami di Gedung DPRD,Yogyakra - Pameran DIES NATALIS ISI XVI di Gallery ISI,Yogyakrta - Pameran Sanggar Sakato di TIM Jakarta
2001
- Pameran FKY XIII di Benteng Vredebrug,Yogyakara
2002
- Pameran Selekda PEKSIMINAS di AKSERI,Yogyakra - Pameran Ilami di UMY,Yogyakarta - Pameran Berempat ”Adam alam ” di Gelaran Budaya,Yogyakara - Pameran Bersam Sanggar Caping di Benteng Vredebrug,Yogyakarta - Pameran Sepiring Indonesia di Empat kota,Yogyakrta,Jakarta,bandung dan bali - Pameran DIES NATALIS ISI XVIII di Gallery ISI,Yogyakrta - Pameran PEKSIMINAS VI di Universitas Kristen Duta Wacana,Yogyakara - Pameran Berlima Angkor Wat Slep Reap Cambodia (Cambhoja)
2003 - Pameran Seni Rupa di Gallery Langgeng,Magelang - Pameran Seni Islami di Padepokan Ahmad Dahlan,Yogyakrta - Pameran Pameran Refleksi 12 Tahun Sanggar Suwung Indonesia di Benteng Vredebrug,Yogyakra 2004 - Pameran Perupa Minang se-indonesia “ Memperimbangkan Tradisi ” di Gallery nasional, Jakarta - Pameran Lustrum IV di Gallery ISI,Yogyakarta 2005 - Pameran seni rupa ” Melihat jagat dari kaliurang ” Djagat Gallery Akademi Musium Ullen Sentalu Kaliurang Yogyakarta - Pameran Seni Rupa “ Fertility of the Village ” di Wisma Ary’s Yogyakarta 2006 - Pameran seni rupa,seni “Jalin bapilin ” di Benteng
Vredebrug,Yogyakra
- Pameran Seni Rupa “ Art for Jogja ” di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) 2007 - Pameran Seni Rupa “ The Eleven Painter ” di Gallery Elcanna, Jakarta - Pameran Seni Rupa “ The Aoc Celletion Part I ”di A.o.C Art Gallery Peak Bandung
Dining
Indonesia
- Pameran Seni Rupa” Space Test: Tribute to Young Artis ” Sangkring Art Space,Yogyakarta - Pameran Seni Rupa ” Pa.no.ra.ma ” di SiGhi Art Gallery Bukittinggi , Padang Indonesia
- Pameran Seni Rupa Bertiga “ Ikonik ” di Gallery Milenium Jakarta 2008 - Pameran Seni Rupa “ Kaba rang rantau ” di EGO Gallery , Jakarta - Pameran Seni Rupa “ Komedi Putra ” di Jogja Gallery , Yogyakarta - Pameran Seni Rupa ” Seiring Sejalan ” di Gallery Denindo art House Jakarta - Pameran Seni Rupa ” EROTIK ”di Gallery Philo Art Space Jakarta - Pameran Seni Rupa “HOPING SIANG HO “ di Gallery Biasa ,Yogyakrta
2009 - Pameran Seni Rupa Kelompok kecil, “ANTARA NAMA DAN NAMA”di Jogja
Nasional Museum Yogyakrta PENGHARGAAN 2002
- 10 Nominasi Selekda DIY (PEKSIMINAS) Pekan Seni Mahasiswa Nasional ,Yogyakarta - Karya Terbaik Seleknas DIY (PEKSIMINAS) Pekan Seni Mahasiwa Nasional, Yogyakara
LUKISAN
:Merdeka
JUDUL
:Menuju Nirwana
TAHUN
:2009
UKURAN
:150cmX200cm
BAHAN
:Cat Akrilik, on kanvas
DISKRIPSI KARYA :
Indahnya hidup adalah kehidupan yang bebas, merdeka.Tidak terpasung atau terbelenggu oleh sesuatu.Begitu juga dengan kehidupan bernegara.Kemerdekaan adalah hal yang mutlak untuk diperjuangkan.Negara dalam lukisan tersebut diibaratkan dengan rumah sedangkan piring, tangan dan tali (yang mulai terlepas) adalah simbol belenggu.
Judul
: “ Menu Utama ”
Ukuran
: 145cm x200cm,
Bahan
: Acrylik on canvas,
Tahun
: 2006
MENU UTAMA Konsep Karya:
Lahan kosong, itulah yang dicari para pengembang apalagi yang berada di kota besar.Mereka siap menyulapnya dengan mall, perumahan, apartemen, perkantoran , rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya.Secepat mungkin mereka akan membeli tanah itu tentunya dengan harga yang murah, tanpa peduli memikirkan akibatnya baik social maupun lingkungan. Proyek besar bagi mereka.Hamparan rupiah menari-nari di depan mata para pengembang (developer).Dalam hitungan hari lahan kosong itu sudah beralih rupa menjadi hutan beton.Berdiri angkuh dan dingin.Menambah predikat kota itu sebagai kota metropolitan,cocok bagi peradaban masyarakat kota yang mengusung budaya konsumerisme. Kehidupan masyarakat pinggiran yang masih kental dengan budaya asli bangsa Indonesia cepat atau lambat akan terkikis dengan peradaban yang semakin canggih, mengedepankan teknologi dan kepraktisan.Tolong-menolong, gotong-royong, ramah-tamah mungkin itu semua juga akan tinggal sejarah.
Judul
:
' Terperangah '
Ukuran
: 180cm x140cm,
Bahan
: Acrylik on canvas,
Tahun
: 2006
TERPERANGAH
Konsep Karya:
Ciri kota besar di Indonesia antara lain pembangunan kota yang serba megah menjadikan wilayah kota semakin sempit, terkepung dengan hutan beton.Menjadikan mata warga kota termanjakan dengan bangunan bertingkat bahkan menjadi ciri khas sebagai kota metropolitan.Hanya ada gedung dan gedung, jarang ditemukan lahan kosong yang masih alami, belum terjamah tangan investor maupun pengembang. Terperangah, terkejut mungkin itu reaksi masyarakat kota besar bila melihat alam yang masih hijau berada dikota mereka.Bukan beton beraneka warna yang menjulang namun bentangan perbukitan terpantul biru oleh langit.Kesegaran udara alam, bebas dari polusi debu dan asap kendaraan.Kerinduan menikmati alam bebas di kota mungkin hanya mimpi.Hanya cerita masa lalu yang jadi dongeng penghantar tidur anak-cucu. Masyarakat kota merindukan ruang public, yang dapat mereka gunakan untuk berekreasi, walau hanya duduk ditaman nan hijau.Taman di tengah kota merupakan oase bagi masyarakat kota.