BAB II. TINJAUAN UMUM / DESKRIPSI PROYEK Gambaran umum proyek II.1.
Pengenalan proyek :
II.1.1. Data proyek Judul Proyek
: Cinere Islamic School
Tema
: Arsitektur Hijau / Green/Bioclimatic architecture
Lokasi
: Jl. Merawan, desa Pangkalan Jati, Cinere ,kecamatan Limo, Kota Depok
Sifat proyek
: Fiktif
Pemilik dana
: Swasta ( Yayasan )
Sasaran
: Masyarakat dan pelajar
KDB
: 35 %
KLB max.
:2
KDH min.
: 40 %
Luas Bangunan : ±12.565 m2 Luas Lahan
: ± 35.900 m2
Renc. Fasilitas
: Pendidikan, penunjang pendidikan,pengelolaan, olah raga, bermain
A. Profil Wilayah kota Depok Salah satu penyebab Kota ini berkembang pesat seperti sekarang adalah setelah adanya keputusan untuk memindahkan sebagian besar kegiatan akademis Universitas Indonesia ke Depok yang menempati areal seluas 318 hektar pada tanggal 5 September 1987. Sebelumnya lahan hijau Kota Depok yang berfungsi sebagai konservasi air masih sangat luas. Jumlah penduduknyapun masih di bawah 700.000 jiwa.
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 9
Sebelumnya, pertumbuhan penduduk Depok yang pesat dipicu dengan dijadikannya wilayah Depok sebagi proyek percontohan perumnas berskala besar pada pertengahan 1970 an. Depok kini menjadi kota besar, padahal pada mulanya daerah ini direncanakan dihuni tidak lebih dari 800.000 jiwa pada tahun 2005. Namun pada tahun 2002 lalu jumlah penduduk Depok sudah mencapai 1,2 juta jiwa.
LUAS WILAYAH KOTA DEPOK No
Kecamatan
Luas (Km2)
1
Sawangan
45.69
2
Pancoran Mas
29.83
3
Sukmajaya
34.13
4
Cimanggis
53.54
5
Beji
14.30
6
Limo
22.80
Total
200.29
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Depok , 2003 Table 1. Luas wilayah kota Depok
B. Orientasi Wilayah Wilayah Kota Depok dengan luas wilayah 200,29 Km² memiliki batas-batas sebagai berikut : Batas Utara : Kabupaten Tangerang dan DKI Jakarta Batas Selatan : Kabupaten Bogor Batas Timur : Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor Batas Barat : Kabupaten Bogor Saat ini perbandingan lahan terbuka hijau dengan kawasan terbangun yang terdiri dari permukiman, perkantoran, dan sarana kota lainnya adalah 55:45. sampai tahun 2010, Pemkot Depok mengalokasikan 50 % areal kotanya untuk kawasan terbangun dan mempertahankan 50 % sebagai lahan terbuka hijau. Di sekitar lahan terbuka tersebut, pemanfaataan untuk permukiman hanya diperbolehkan 35-40 %. Kawasan yang ditetapkan untuk mempertahankan konservasi air tanah adalah Kecamatan Limo, Cimanggis, dan Sawangan.
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 10
II.2.
Pengertian Sekolah
Dilihat dari aspek pendidikan & bangunan :
Sekolah adalah tempat belajar secara formal
Merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya.Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan
sarana dalam
suatu
sekolah
mempunyai
peran
penting dalam
terlaksananya proses pendidikan.
II.2.1.
Pengelompokan Tingkatan
A. Jalur pendidikan terdiri atas : 1. Pendidikan formal 2. Nonformal 3. Informal
B. Jenjang pendidikan formal terdiri atas : 1. Pendidikan dasar, 2. Pendidikan menengah 3. Pendidikan tinggi
C. Jenis pendidikan mencakup : 1. Pendidikan umum 2. Kejuruan 3. Akademik 4. Profesi 5. Vokasi 6. Keagamaan 7. Khusus Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 11
a) Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga Negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk : 1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.
b) Sekolah Dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari Kelas 1 sampai Kelas 6. Saat ini murid Kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan Sekolah Dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Pelajar Sekolah Dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni Sekolah Dasar (atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat) 3 tahun. Sekolah Dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 12
regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, Sekolah Dasar Negeri berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan di kecamatan. c) Sekolah Menengah Pertama (disingkat SMP), adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (atau sederajat). Sekolah Menengah Pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari Kelas 7 sampai Kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini pernah disebut Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Murid Kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan Sekolah Menengah Pertama dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (atau sederajat). Pelajar Sekolah Menengah Pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni Sekolah Dasar (atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat) 3 tahun. Sekolah Menengah Pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, Sekolah Menengah Pertama Negeri merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Di beberapa negara SMP berlaku sebagai jembatan antara Sekolah Dasar dengan Sekolah Menengah Atas. Namun istilah tersebut dapat dipergunakan secara berbeda di beberapa negara, terkadang saling berbanding terbalik. Untuk negara-negara yang mempergunakan bahasa China, khususnya di Cina, Taiwan dan Hong Kong juga di Italia (= scuola media), SMP berkonotasi yang sama dengan secondary school. Oleh karenanya di beberapa istilah di pemerintahan dan institusi pendidikan, SMP adalah nama lain dari "junior high school", yang pada dasarnya suatu sekolah setelah sekolah dasar. Penamaan sebagai junior high mulai muncul sekitaran tahun 1909 pada waktu pendirian
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 13
sekolah Indianola Junior High School di Columbus, Ohio.[1] Sedangan konsep penamaan sebagai middle school mulai diperkenalkan pada tahun 1950 dari Bay City, Michigan.[1] Di Indonesia mengenal dua konsep pendidikan yang digunakan. Pertama, ialah konsep Froebel, yang umum dipakai oleh kebanyakan TK di Indonesia. Konsep ini diciptakan oleh Friedrich Froebel (1782-1852) seorang pakar di bidang pendidikan berkebangsaan Jerman. Dalam konsep Froebel, pendidikan yang baik ialah jika anak mampu memahami sesuatu melalui proses "mengalami". Pengalaman ini akan didapat siswa dengan mengerjakan tugastugas yang diberikan oleh guru yang oleh Froebel disebut dengan pekerjaan (occupation) dan bingkisan (gift). Konsep kedua, ialah konsep Montessori, yang diciptakan oleh Maria Montessori (1870-1952), seorang dokter speasialis Autis berkebangsaan Italia. Falsafah pendidikan Montessori ialah pada pemberian kebebasan kepada anak-anak untuk memilih sendiri berbagai aktivitas di dalam lingkungan yang disiapkan secara khusus. Dengan kebebasan ini, anak akan menjadi mandiri dan kreatif, serta memiliki daya imajinasi yang besar. Copyright (c) 2005 ITB Faculty of Civil Engineering and Planning
II.3.
Sejarah sekolah di Indonesia A. Sekolah sebelum masa penjajahan
Sebelum masa penjajahan pendidikan yang ada di Indonesia berupa pendidikan nonformal. Pendidikan ini telah ada sejak Zaman Kerajaan Hindu (atau sebelumnya), sekolah/pendidikan dilangsungkan di tempat ibadah, perguruan atau padepokan. B. Sekolah pada masa penjajahan Pendidikan formal di Indonesia mulai dikenal pada masa ini, pada awal masa penjajahan sampai tahun 1903 sekolah formal masih dikhususkan bagi warga Belanda di Hindia Belanda. Sekolah yang ada pada masa itu diantaranya ELS, HIS, HCS, MULO, AMS
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 14
II.4.
Status sekolah
Menurut status sekolah terbagi dari:
Sekolah Negeri Public school, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi.
Sekolah Swasta Private School, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh nonpemerintah/Swasta, penyelenggara berupa badan berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah.
II.5.
Definisi pendidikan
II.5.1. Pengertian Pendidikan : Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan adalah berlainan dan berubah mengikuti tujuan,tugas dan tempat, dalam bahasa inggris “ Education” atau pendidikan dikatakan berasal dari perkataan Latin “Educare” yang bermakna memelihara dan mengasuh anak. II.5.2. Pengertian Pendidikan nasional : Pendidikan yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. II.5.3. Sistem Pendidikan Nasional : Pelaksana pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 15
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawa .
II.5.4. Pengertian Pendidikan Agama
Pendidikan Keagamaan Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan keagamaan berbentuk : 1. Pendidikan Diniyah, 2. Pesantren 3. Pasraman 4. Pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
II.5.5. Perngertian Pendidikan Islam Apakah Pendidikan Islam itu? Pendidikan Islam adalah suatu pendidikan yang melatih perasaan murid-murid dengan cara begitu rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan, mereka dipengaruhi sekali oleh nilai spritual dan sangat sadar akan nilai etis Islam, atau menurut Abdurrahman an-Nahlawi, "Pendidikan Islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah. Menurut bahasa secara etimologi, kata pendidikan dalam bahasa arab berasal dari kata “tarbiyah”. Tarbiyah berasal dari asal usul kata Roba-Yarbu yang
berarti
Pendidikan
penambahan, boleh
diartikan
pertumbuhan,pemeliharaan sebagai
proses
dan
mendidik
penjagaan.
dan
melatih
akhliah,jasmaniah, dan ruhaniah manusia. Berasaskan nilai-nilai islamiah yang
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 16
bersumberkan Al-Quran dan sunnah Rasulullah S.A.W bagi melahirkan insane yang bertaqwa dan mengabdikan diri kepada Allah semata. Pendidikan islam itu berlaku secara berterusan sama ada formal atau tidak formal. Ini berarti pendidikan yang asaskan nilai-nilai islamiah tidak hanya terhadap kepada pengajaran akademik tetapi juga bimbingan asuhan yang dilakukan oleh pendidik. (sejarah pendidikan pada zaman Rasullulah Saw Anisa Bahyan Haji Ahmad,karvanet hal 5-7)
II.5.6. Tugas Dan Fungsi Pendidikan Islam : (a) Mengarahkan dengan sengaja segala potensi yang ada pada seseorang seoptimal mungkin sehingga ia berkembang menjadi seorang muslim yang baik. (b) Peranan pendidikan atau pengarah perkembanagan. Potensi manusia yang dibawah sejak dari lahir itu bukan hanya bisa dikembangkan dalam lingkungan tetapi juga hanya bisa berkembang secara terarah bila dengan bantuan orang lain atau pendidik. Dengan demikian, tugas pendidik mengarahkan segala potensi subyek didik seoptimal mungkin agar ia dapat memikul amanah dan tanggung jawabnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, sesuai dengan profil manusia Muslim yang baik.
(c) Profil manusia Muslim. Profil dasar seorang Muslim yang baik adalah ketaqwaan kepada Allah. Maka, perkembangan anak haruslah secara sengaja diarahkan kepada pembentukan ketaqwaan. (d) Metodologi pendidikan. Metodologi diartikan sebagai prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan mengarahkan perkembangan seseorang, khususnya proses belajar-mengajar. Pandangan bahwa seseorang dilahirkan dengan potensi bawaan tertentu dan dengan itu ia mampu berkembang secara aktif dalam lingkungannya, mempunyai implikasi bahwa proses belajar-mengajar harus didasarkan pada prinsip belajar siswa aktif (student active learning).
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 17
II.6.
Sekolah Islam Terpadu
II.6.1.
Pengertian Sekolah Islam Terpadu Sekolah islam terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan
konsep pendidikan islam berdasarkan Al-Quran dan As Sunnah. Konsep operasional sekolah islam terpadu merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama islam, budaya dan peadaban islam dari generasi ke generasi. Istilah “terpadu” dalam sekolah islam terpadu dimaksudkan sebagai penguat (taukid) dari islam itu sendiri. Maksudnya adalah islam yang utuh, menyeluruh, integral,bukan parsial,syumuliah bukan juz’iyah. Hal ini menjadi semangat utama dalam gerak da’wah dibidang pendidikan ini sebagai “perlawanan” terhadap pemahaman sekuler, dikotomi,juz’iyah. Dalam aplikasi sekolah islam terpadu diartikan sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai islam. Pelajaran umum seperti matematika,ipa,ips,bahasa,jasmani/kesehatan,ketrampilan dibingkai dengan pijakan,pedoman dan panduan islam. Sementara dipelajaran agama,kurikulum diperkaya dengan pendekatanpendekatan konteks keyakinan, kemanfaatan dan kemaslahatan. Sekolah islam terpadu juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif,efektif,dan konatif. Implikasi dari keterpaduan ini menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya , variatif dan menggunakan media serta sumber belajar yang luas dan luwes . metode pembelajaran menekankan
penggunaan
dan pendekatan yang
memicu
dan memacu
optimalisasi
pemberdayaan otak kiri dan otak kanan. Dengan pengertian ini ,seharusnya pembelajaran disekolah islam terpadu ditekankan dengan berbasis :
Problem solving, yang melatih siswa berfikir kritis,sistematis,logis dan solutif.
Berbasis kreatifitas yang melatih siswa berfikir orisinil (fleksibel) lancer dan imajinatif.
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 18
Dengan sejumlah pengertian diatas dapatlah ditarik suatu pengertian umum yang komprehensif bahwa sekolah islam terpadu adalah sekolah islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integrative nilai dan ajaran islam dalam membangun kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal dan koperatif antara guru,orang tua,serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi murid. (sekolah islam terpadu oleh DR. HM Hidayat Nurwahid,M.A. JSIT Indonesia hal 57-58)
II.6.2.
Fasilitas Sekolah Islam Terpadu Menyediakan fasilitas yang memadai sepanjang hari (full day school) merupakan
keniscayaan yang tidak terbantahkan. Siswa yang berada disekolah lebih kurang 8 jam sehari, memerlukan ruang gerak yang cukup bagi keseluruhan aktifitas mereka. Fasilitas bagi sekolah islam terpadu seharusnya member dukungan bagi terciptanya lingkungan sekolah (school climate) yang kondusif. Iklim sekolah yang diinginkan adalah iklim yang memunculkan motivasi belajar mengajar ini selanjutnya akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran, yang kemudian mempermudah bagi sekolah untuk mencapai sasaran pembelajaran yang dicanangkan. Fasilitas sekolah harus disediakan dalam rangka memaksimalkan kesempatan belajar dan membina kepribadian siswa. Artinya semua sarana dan prasarana sekolah disediakan seluruhnya berfungsi bagi kemudahan, kenyamanan, keamanan dan kekayaan aktifitas belajar. Fasilitas sekolah baiknya ditata dan dilengkapi dengan segala fasilitas yang kemudian menjadi sekolah sebagai sumber inspirasi dan kreasi seluruh warga sekolah, baik guru,karyawan maupun siswa.
II.6.3. Kriteria Fasilitas Sekolah Islam Terpadu Fasilitas sekolah dalam bentuk sarana maupun prasarana adalah perlengkapan fisik yang memiliki hubungan dan interaksi langsung dengan siswa dan member pengaruh yang signifikan dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh fasilitas – fasilitas yang disediakan sekolah sebaiknya memiliki criteria-kriteria tertentu untuk menjamin akan efektifitas peran dan fungsi yang
ditimbulkan dan sebaiknya mengeliminir dampak – dampak negative yang tidak
diinginkan.
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 19
Sejumlah kriteria yang dimaksud adalah memadai,asri,edukatif dan efektif. :
Memadai : Memenuhi keperluan yang disesuaikan dengan jumlah warga sekolah, abaik dari sisi kuantitas maupun fungsi. Dari sisi kuantitas artinya kecukupan jumlah unit maupun luas area, misalnya ukuran besaran ruang kelas , sedangkan di lihat dari sisi fungsi artinya banyaknya jenis fasilitas yang terkait dengan manfaat penggunanya.
ASRI : ASRI merupakan kepanjangan dari Aman, Sehat, Resik dan Indah, keamanan sekolah juga mesti terjamin. Dalam hal ini perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan siswa tergantung dari seberapa bagus system perlindungan gedung sekolah dari control keamanan yang standard dan dikendalikan oleh pusat keamanan sekolah. Penataan sekolah, ruang kelas , taman bermain dan seluruh lingkungan hendaklah memperlihatkan unsur-unsur seni dan keindahan. Pengertian indah disini bukan berarti harus mahal. Tata letak penataan serta bentuk bangunan yang memperhatikan perpaduan komponen-komponen secara tepat akan menimbulkan kesan indah tersendiri.
Edukatif : `Fasilitas
sekolah
seluruhnya
harus
difungsikan
sebesar-besarnya
bagi
kepentingan pendidikan baik yangberdampak langsung mauoun tidak langsung. Pasanpesan nasihat, informasi,sismbol,atribut tentang berbagai hal dapat diletakkan pada fasilitas sekolah yang dapat memberikan makna yang berkesan bagi siswa. Unit-unit kegiatan pendukang sekolah juga dapat dijadikan sebagai sarana belajar siswa seperti kantin,koperasi,klinik sekolah dan sebagainya.
Efektif : Tata letak bangunan sekolah yang terdiri dari aneka ruang , halaman dan taman sebaiknya disusun dengan mempertimbangkan ke efektifan proses belajar mengajar. Letak antara satu bangunan/ruangan dengan ruangan yang lain atau dengan halaman/tanaman dalam tatanan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan ruang gerak dan aktifitas belejar mengajar.
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 20
II.6.4. Jenis fasilitas dan fungsi edukasi
A.
Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya yaitu:
Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta didik dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.
Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya: o
Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,
o
Laboratorium bahasa,
o
Laboratorium komputer,
o
Ruang keterampilan, dll
Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan proses
B.
administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah gedung terpisah. Perpustakaan sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka
C.
keberadaan perpustakaan sangat penting.Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam sebuah Halaman/Lapangan Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi
D.
diantaranya:
tempat upacara
tempat olahraga
tempat kegiatan luar ruangan
tempat latihan
tempat bermain/beristirahat
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 21
E.
Ruang lain
Kantin/cafetaria
Ruang organisasi peserta didik
Ruang Komite
Ruang keamanan
Ruang M/E
Ruang kesehatan
Ruang parker, dan lain – lain.
II.6.5.
Fungsi dan peranan sekolah islam terpadu
A. Fungsi : Fungsi dari sasaran sekolah islam terpadu terdiri dari fungsi fungsi yang dapat memberikan peningkatan kualitas dan kreatifitas sebgai berikut :
Memberikan kebebasan berkreatifitas pelajar dalam menggali ilmu pengetahuan.
Menanam sejak dini nilai-nilai islam yang bersifat universal
Manjadikan Al-Quran hidup didalam pribadi anak dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara baik dan berkualitas dengan mneggunakan bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Dengan adanya sarana perpustakaan diharapkan pelajar dapat disiplin dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pengajar
Sarana
hiburan
tempat
memulihkan
pikiran
setelah
belajar
maupun
tempat
bersosialisasi dan berorganisasi di sekolah. B. Peranan :
Peranan sekolah islam terpadu harus bias memberikan kontribusi pada perkembangan pendidikan di Indonesia.
Memberikan nilai-nilai moral kepada anak dalam pendidikan
Menjadikan siswa sebagai pusat pengembangan potensi diri
Mengakomodasi keunikan setiap siswa
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 22
Mengembangkan keterampilan social siswa dalam bentuk pembelajaran bekerjasama, bekerja kelompok, belajar kolaborasi dan debat.
Menggunakan pendekatan integrasi antara ilmu agama, ilmu pengetahuan,keterampilan dan karakter.
II.6.6.
Sistem Pengelolaan Sekolah Islam Terpadu Penggunaan / penunjukan management swasta yang bergerak dibidang pendidikan dan keagamaan seperti yayasan dapat untuk mengelola fasilitas pendidikan tersebut. Pengelola swasta biasanya sangat berkompeten dan akan membawa dampak positif diantaranya penanggulangan masalah kebersihan, keamanan, kelayakan, tanggung jawab, serta masalah keuangan akan ditangani dengan baik dan professional.
II.7.
Studi Banding Berkaitan Dengan Judul
Table 2. Data SDIT PB. Sudirman. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14
SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU PB. SUDIRMAN FASILITAS KETERANGAN Lokasi Nama sekolah Jenis sekolah Jenjang sekolah Jumlah siswa didik SD Jumlah tenaga pengajar SD Jumlah massa bangunan jumlah kapasitas SD jumlah lapis jumlah kelas SD Sistem kepemilikan & pengelolaan
Jl. Raya Bogor Km.14, Cijantung, Jakarta Timur Yayasan Masjid Panglima Besar Jendral Sudirman Pendidikan umum Sekolah Dasar Islam Terpadu 940 siswa 36 personil 5 massa 1175 siswa 3 lapis 47 ruang Swasta / Yayasan
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 23
A
DENAH GEDUNG SEKOLAH
Pembagian fungsi bangunan jelas Sirkulasi linear System sirkulasi courtyard dimana lapangan sebagai sentralisasi fungsi disekitarnya. Pembagian zoning jelas Bentuk sederhana, optimalisasi fungsi lahan & ruang.
Photo.1 Denah lantai dasar SD
Sisi gedung yang menghadap timur & barat terkena sinar matahari langsung.
Pencapaian ruang ke ruang tidak efisien
Seperti bangunan sekolah di Indonesia pada umumnya
Posisi toilet berdekatan dengan ruang kelas, ada disetiap lantai.
Photo.2 Denah lantai atas SD B
TAMPAK BANGUNAN
Photo 3. Tampak luar
Photo 4. Tampak dalam
Fasade gedung menyesuaikan seperti tampak gedung sekolah pada umumnya di Indonesia. Menerapkan konsep bangunan tropis Dominasi cat bangunan berwarna hijau menjadi ciri khas sekolah islam pada umumnya. Penempatan lantai kelas disesuaikan dengan jenjang pendidikan terendah ke tinggi
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 24
RUANG TENAGA PENGAJAR / PENDIDIK C
Didalam ruang tidak terdapat ruang-ruang khusus masingmasing guru Ruang tunggu sangat sempit, view dapat keruang khusus guru View ruang tidak optimal kea rah luar ruang.
Photo.5. R.Guru D
RUANG PENGELOLA
Bentuk ruang mengoptimalkan fungsi Kapasitas ruang sangat terbatas Ruang ber AC
Photo 6. Ruang pengelola E
FASILITAS KESEHATAN SEKOLAH Photo 7. R dalam Poliklinik gigi
Penempatan gedung poliklinik berada di muka sekolah dekat pintu gerbang sekolah. Dapat diakses oleh umum diluar sekolah Sebagai nilai tambah/selling point bagi sekolah Teras depan terlalu sempit dan tidak ada kanopi. Bentuk & konsep sangat bertolak belakang dengan bangunan sekolah induk.
Photo 8. Tampak Poliklinik gigi F
TOILET SISWA
Koridor menuju toilet terlalu sempit Tidak ada pencahayaan alami Sirkulasi udara kurang memadai Toilet murid laki-laki sangat berdekatan dengan toilet murid perempuan.
Photo 9. Toilet siswa Siswa
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 25
G
KANTIN SEKOLAH
H
Photo 10. Kantin SD FASILITAS OLAH RAGA Photo 11. Lapangan Olah Raga
I
Dikelilingi oleh bangunan sekolah Digunakan juga untuk upacara dan berbagai aktifitas olah raga Posisi gawang benar tidak menghadap timur-barat. Tidak dapat digunakan pada saat hujan.
RUANG PERPUSTAKAAN Photo 12. Tampak Ruang Perpustakaan
J
Terletak dibagian belakang area sekolah. Area merupakan pemanfaatan sisa lahan . Sirkulasi udara & pencahayaan alami kurang. Tidak ada view Kapasitas tidak seimbang dengan jumlah murid.
Bangunan terpisah dari bangunan induk sekolah Konsep bangunan tropis Tidak terhubung koridor Bentuk fasade kurang menarik bagi anak-anak Vegetasi minimal Kurang pencahayaan alami Menggunakan AC Penataan layout kurang menarik & atraktif bagi anak-anak.
Photo 13. Ruang dalam Perpustakaan RUANG SERBA GUNA / AULA Photo 14. Ruang Aula sekolah
Kapasitas aula cukup besar untuk menampung berbagai kegiatan sekolah & keagamaan. Tidak berupa ruang tertutup Pencahayaan & sirkulasi udara mencukupi Pemanfaatannya terkadang dapat menimbulkan kebisingan bagi fungsi sekitar
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 26
K
KORIDOR Photo 15. Koridor antar bangunan
L
Photo 16. Koridor antar kelas FASILITAS IBADAH
M
Photo 17. Masjid Agung PB.Sudirman FASILITAS PARKIR
Koridor bukan berupa ruang tertutup,terdapat view. Pencahayaan serta sirkulasi udara baik Penerapan sistem sirkulasi linier Bentuk lengkung dan ekspose material memberikan kesan religius Koridor terasa seperti lorong panjang yang jauh. Koridor berupa ruang tertutup,tidak terdapat view. Pencahayaan serta sirkulasi udara baik sistem sirkulasi linier Bentuk monoton Koridor terasa seperti lorong panjang yang jauh.
Kapasitas masjid cukup menampung aktifitas ibadah & keagamaan di sekolah. Konsep bangunan tropis Sebagai sentral aktifitas fungsi sekolah
Penggunaan material keras/ aspalt & kerikil Terasa panas Kurang vegetasi Tidak ber layout
Penataaan ruang cukup baik Privasi konseling terjaga baik Suasana berkesan akrab Ruang tertutup Menggunakan AC
Photo 18. Area parkir N
KONSELING
Photo 19. Ruang Konseling Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 27
O
LABORATORIUM SEKOLAH
Ruang kurang pencahayaan alami Ruang tertutup dengan baik dengan sedikit bukaan & akses,tidak bising. Tidak terzoning Ruang ber AC
Photo 20. Ruang Lab. IPA
Penataan unit saling berhadapan,. Murid harus menoleh kekanan/kiri Ruang tertutup,terlindung dari kelebihan cahaya & bising,dan Ber AC
Ruang terbuat dari dinding massif bukan akustik,tidak meredam bunyi. Ruang cukup mendapat sirkulasi & pencahayaan alami Tidak terdapat panggung
Photo 20. Ruang Lab. Komputer P
RUANG KESENIAN
Photo 21. Ruang music & seni Q
FASILITAS ADM & PERBANKAN
Bentuk sangat bertolak belakang dengan bangunan induk sekolah. Tidak terhubung koridor Tidak terdapat ruang antri yang cukup
Photo 21. Loket SPP Photo 22. Bank Muamalat Syariah R
Bentuk menyesuaikan dengan bangunan induk sekolah. Tidak terhubung koridor Letak didepan sekolah memudahkan para nasabah luar sekolah. Vegetasi & pencahayaan alami cukup baik.
FASILITAS BERCOCOK TANAM
Keberadaannya lebih menghijaukan sekolah Pengkodisian udara & pencahayaan alami yang baik.
Photo 22. School Green House
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 28
II.8.
kesimpulan studi banding Gedung sekolah mengikuti kaidah – kaidah bentuk sekolah di Indonesia pada umumnya, konsep penerapan bangunan tropis. Pencapaian, aksesibilitas, antar bangunan melalui dan terhubung oleh koridor –koridor dengan sistem sirkulasi linier yang menimbulkan kesan panjang dan jauh serta terasa monoton, tidak dinamis. Pengembangan bangunan baru tidak menyelaraskan dengan bentuk bangunan eksisting / induk. Beberapa tidak terhubung oleh koridor. Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar sangat baik dan menunjang. Kesehatan & kenyamanan pengguna baik didalam dan diluar bangunan relatif baik. Kantin sekolah harus disediakan dan direncanakan lebih baik. Penambahan vegetasi diarea terbuka dan area parkir sangat dibutuhkan untuk mereduksi panas dan menurunkan suhu lingkungan sekolah. Harus diusahakan meminimalisasi penggunaan material – material keras. Beberapa fungsi bangunan / ruang – ruang tertentu masih mengandalkan sistem pengkondisian udara.
Rully Dithia Wibowo – 41207120004 “CINERE ISLAMIC SCHOOL”
Page 29