E-SUMUTSIANA MUSIK DAN LAGU DAERAH Annajmi, Npm: 12271068 Email :
[email protected] Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) Medan Jl. HM Joni No 70 C Medan | Email :
[email protected]
ABSTRAK Sumatera utara sangat kaya dengan aneka macam kebudayaan, mulai dari bahasa, pakain adat, budaya dan tradisi,budaya tari-tarian, aneka seni rupa dan lain sebagainya. Semua itu terkombinasi menjadi bagian yang sangat unik dari kebudayan suku itu tersendiri. Budaya daerah atau music tradisional merupakan salah satu identitas bangsa. Beragam tantangan seakan hendak meruntuhkan dan menenggelamkan keberadaannya. Sebagai generasi penerus, kita wajib melestarikannya lewat ide serta kreasi-kreasi baru, yang tentunya tidak memudarkan makna dan tujuannya. Sistem multimedia dengan berbasis web menjadi penulis untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pelestarian budaya Sumatera utara khususnya lagu daerah dan alat musik tradisonal sebagai kekayaan budaya asli negeri serta perwujudan kebudayaan nasional. Dengan sistem ini bermaksud menyampaikan informasi yang meliputi lagu daerah serta alat musik tradisonal sesuai suku. Kata Kunci : e-sumutsiana, lagu daerah, alat musik tradisional ABSTRACT North sumatera is very rich with a wide variety of culture, starting from the language, traditional dress, culture and traditions, cultural dances, varios fine arts, and so forth. All of that combined into a very unique part of the tribe culture it self. Regional cultural or traditional music is one of the nation‟s identity. Variety of challenges as if to tear down and drown its existence. As the next generation, we must preserve it through ideas and new creations, which certainly does not diminish the meaning and purpose. Multimedia system web-based to be the option writer to convey information relating to the preservation of north sumatera culture, especially folk songs and traditional instruments as the native country‟s rich culture and the embodiment of national culture. The design is intended to convey information system that includes folk songs and traditional instrument according to the tribe. Keywords: e-sumutsiana, folk songs, traditional musical instruments 1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia hiburan dan seni musik saat ini sudah sangat umum. Setiap daerah tidak bisa lepas dari kultur, adat istiadat, budaya, dan yang lainnya seperti bahasa dan kesenian. Indonesia terdiri dari banyak suku dan etnis yang tergambar dalam bhineka tunggal ika yang jelas ini adalah sebuah keunikan negara indonesia dibandingkan dengan negara yang lainnya. Perkembangan teknologi dan juga peradaban saat ini sudah banyak banyak yang tidak memikirkan asal dan bahasa serta budaya dari setiap individu yang ada tentang asal dari seseorang. Lagu daerah banyak masyarakat tidak mengetahuinya dikarenakan perkembangan zaman yang kebaratbaratan dan tidak jarang dari masyarakat tidak mengetahui bahasa daerahnya, adat istiadatnya, dan ragam budaya dari daerahnya masing-masing. Permasalahan yang ada khususnya dalam segi dalam dunia hiburan khususnya lagu daerah sudah saatnya, seperti menggunakan media elektronik dan juga media internet sebagai sebuah media untuk publikasi sebuah lagu-lagu daerah khususnya untuk daerah sumatera utara yang memiliki suku seperti,
Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Mandailing, Nias dan juga suku Melayu dengan tujuan agar semua orang khususnya yang berasal dari sumatera utara masih dapat mengenal dan mempelajari lagu-lagu daerahnya apalagi lagu-lagu daerah dari sukunya, selain bermanfaat sebagai media hiburan. Informasi adalah data yang sudah diolah dan bermanfaat dan akan menjadi sebuah tolak ukur dalam bertindak dalam hidup sehari-hari khususnya dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan baik untuk diri sendiri, kelompok, masyarakat serta industri perusahaan. Pada saat ini sudah banyak tersedia sistem aplikasi penyedia musik dan lagu-lagu dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam pencarian informasi tentang lagu-lagu itu sendiri, contohnya blogspot dan wordpres yang dibuat oleh sesorang sebagai media penyedia informasi, namun sistem yang disediakan masih kurang membantu masyarakat untuk mempermudah dalam mencari data untuk mengenal lagu-lagu daerah. Berdasarkan hasil penelitian didapat kendala didalam pencarian data
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
1
dimana data yang dibutuhkan belum dapat dikemas sesuai kebutuhannya, sitem informasi tersebut terlalu banyak data yang tidak bermanfaat atau berarti sistem terlalu banyak data sehingga memperlambat pengguna dalam peroses pencarian informasi yang dibutuhkan tentang lagu-lagu daerah yang ada pada Sumatera Utara. Memahami konsep dasar informasi sangat penting dalam merancang desain sebuah sistem informasi yang efektif, menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualiatas adalah tujuan dalam pengembangan sebuah sistem agar sistem dapat dipergunakan sebagaimana semestinya dengan melihat perkembangan informasi yang semakin meningkat. Selanjutnya satu hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah bagaimana membuat ketertarikan dan kepuasan dalam penyajian informasi kepada masyarakat para pencari informasi tersebut. Pembenahan disegala sektor sistem memang harus terus dilakukan seiring dengan semakin bertambahnya informasi yang berkembang, baik dari pengolahan penyimpanan data maupun penyajian informasi, sehingga membawa berbagai macam perbaikan dalam sistem itu sendiri dan tentunya mendatangkan manfaat bagi sipencari informasi tersebut. 1.1. Rumusan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir hendaklah ditentukan rumusan masalah terlebih dahulu, agar dalam pembahasan masalah sesuai dengan judul yang telah ditetapkan. Rumusan masalah pada Skripsi ini adalah: Bagaimana menyajikan lagu-lagu daerah yang ada pada Sumatera Utara dalam media website? 1.2. Batasan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis melakukan penelitian baik penelitian lapangan maupun penelitian perpustakaan, dengan pertimbangan waktu, biaya dan kemampuan yang dimiliki, penulis memberikan batasan yaitu meliputi: a. Lingkup penelitian adalah data lagu-lagu daerah yang ada di Sumatera Utara sesuai dengan suku / etnis yaitu Melayu, Toba, Karo, Simalungun, Mandailing dan Nias. b. Implementasi data yang dibatasi sebanyak 5 lagu daerah untuk tiap suku yang ada, 4 alat musik dari tiap suku disertai dengan beberapa Video dari Musik daerah. c. Media penyajian yang digunakan adalah website sehingga memudahkan pengguna (user) dalam penyajian dalam pencarian lagulagu daerah d. Evaluasi kualitas hasil perancangan sistem akan diteliti dari sisi „kemudahan untuk digunakan‟ dan ‘manfaat penggunaan’.
1.3. Tujuan Penulisan Dalam setiap penelitian yang dilaksanakan sudah tentu mempunyai tujuan yang akan dicapai sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, adapun tujuan dari pembuatan E-Sumutsiana Musik dan Lagu Daerah ini adalah: 1. Menyusun daftar lagu-lagu daerah yang ada di Sumatera Utara berdasarkan suku-suku yang ada. 2. Merancang sebuah sistem yang berbasis website untuk media publikasi lagu-lagu daerah dan alat musik tradisional yang ada di Sumatera Utara. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian secara praktis yang diharapkan yaitu: 1 Memberikan sebuah sistem yang mudah diakses oleh para penggemar lagu-lagu daerah dan untuk mengetahui alat-alat musik tradisional dari suku yang ada pada provinsi Sumatera Utara berbasis web. 2 User / Pengguna akan dapat lebih mudah untuk mendownload lagu-lagu daerah yang ada di Sumatera Utara dan menonton video dari musik daerah 3 Hasil penelitian digunakan sebagai bahan acuan untuk merancang sistem atau dalam pengembangan selanjutnya. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Musik Musik adalah ekspresi kultural yang bersifat universal seperti halnya bahasa dan humor. Satusatunya ikatan antara musik dan kehidupan adalah emosi; musik tidak terpakai jika tiada emosi. Rhythm dari musik bisa menjelaskan setiap emosi. … kelihatanlah bahwa selaku ekspresi kultural tadi musik itu mempunyai banyak peranan dan arti di dalam kehidupan sesuatu suku bangsa itu.(Tengku Lukman Sinar, 1993) Alat Musik merupakan salah satu hasil karya manusia sejak zaman dulu, yang masih dipergunakan sampai sekarang. Didalamnya tersimpul unsur komunikasi atau ungkapan dari perasaan manusia yang memainkanya. Perasaan sedih atau gembira diungkapkan dan diekspresikan dalam bentuk musik yang indah. (Roskymawati, Sepakat Sebayang:1993). 2.2. Lagu Daerah Pelestarian dan pengembangan budaya daerah khususnya lagu daerah kiranya sangat penting serta mempunyai makna dalam upaya pembentukan jati diri dan watak bangsa (Ariesha, 2010). Setiap budaya daerah dapat menambah eratnya budaya ikatan solidaritas masyarakat yang bersangkutan. Menurut Boscom (dalam jurnal makalah Sutarno) bahwa budaya daerah memiliki empat peranan yaitu : 1). Sebagai sistem proyeksi adalah pencerminan angan-angan suatu kolektif; 2). Sebagai pengesahan
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
2
pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan; 3). Sebagai alat pendidik anak (pedagogical device) dan 4). Sebagai alat kontrol agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Perkembangan hasil karya seni selalu dipengaruhi oleh fenomena kehidupan masyarakat selaku pendukung kelangsungan suatu kesenian. Lagu daerah adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Bentuk lagu ini Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah dibedakan menjadi dua. Lagu rakyat dan Lagu klasik. Lagu rakyat yaitu lagu yang berasal dari rakyat di suatu daerah. Lagu rakyat tersebar secara alami yang disampaikan secara lisan dan turun-temurun. Contoh lagu rakyat yaitu lagu yang dipakai untuk pernikahan, kematian, berladang, berlayar, menenun, dsb. Lagu daerah sangat sederhana dan menggunakan bahasa daerah atau bahasa setempat. Lagu daerah banyak yang bertemakan kehidupan sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami dan mudah diterima dalam berbagai kegiatan rakyat. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname (NN). Fungsi lagu daerah banyak sekali. Diantaranya. 1. Upacara Adat. Di Sumba sebagai pengiring roh dalam upacara Merapu dan musik angklung dalam upacara Seren Taun (panen padi) di Sunda. 2. Pengiring tari dan pertunjukan Lagu lagu langgam yang dipadu dengan gamelan di jawa dipakai untuk mengiringi pementasan tari Serimpi di jawa tengah. Bisa juga dipakai unuk pertunjukan wayang kulit, kethoprak, ludruk, drama dsb. 3. Media Bermain Contohnya cublak cublak suweng dari Jawa Tengah, ampar ampar pisang di Kalimantan Selatan, dan pok ame ame dari Betawi. 4. Sebagai media komunikasi Pertunjukan musik atau lagu di suatu tempat dapat dipakai media komunikasi secara tidak langsung yang ditandakan dengan banyaknya orang yang melihat pertunjukan. 5. Sebagai media penerangan Kini lagu dalam aneka iklan layanan masyarakat maupun lagu populer dipakai sebagai media penerangan. Contohnya lagu tentang pemilu, imunisasi, juga lagu bernafaskan agama menjalankan fungsi ini. Contoh lagu – lagu daerah nusantara sangat banyak sekali. Sesuai daerahnya masing masing, mengingat Indonesia memiliki banyak daerah sehingga banyak kebudayaan yang timbul di setiapsetiap daerah tadi. Mulai dari Sabang sampai Merauke, pulau Miangas sampai pulau Rote. Berikut
beberapa contoh lagu daerah dari berbagai daerah di Indonesia. 2.3.
Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional adalah setiap alat yang menghasilkan bunyi yang dipergunakan untuk kepentingan religi, adat dan hiburan yang sengaja dibuat sebagai ungkapan perasaan serta sudah lama dipakai atau dikenal oleh masyarakat. Jadi bukan hanya alat musik yang dipertunjukkan didepan publik, atau disuatu desa untuk suatu upacara, tetapi semua alat musik walaupun alat musik tersebut dimainkan ditengah ladang, di balei atau dimana saja. (Hernauli Sipayung, Andreas Lingga: 1993). Musik tradisional dikatakan apabila menggunakan alat-alat musik yang belum mendapat pengaruh barat (seperti biola, bas, gitar, piano, akordeon dan lain-lain) tetapi masih memakai alat musik yang lazim ditemukan di kepulauan nusantara ini dizaman dahulu yaitu : gong, rebab, serunai, gendang, rebana, suling dan lain-lain..(Tengku Lukman Sinar, 1993). 2.4. Sumutsiana Istilah sumutsiana secara khusus belum menjadikan kosakata (vocabulary) dari sebarang kamus bahasa Indonesia maupun bahasa asing lainnya. Istilah Sumutsiana terdiri dari gabungan kata sumut dan siana. Sumut singkatan dari Sumatera Utara (North Sumatera), nama daerah tingkat I (Provinsi) di Indonesia yang terletak pada pulau Sumatera bagian utara-secara umum berbatasan dengan provinsi Aceh di bagian Barat Laut, dan secara bersisian dibatasi sebelah Tenggara oleh Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Provinsi Riau, sedangkan di sisi Timur terdapat Selat Sumatera dan di sebelah Barat terdapat Samudera Indonesia (Hindia). Istilah siana berasal dari artikel si dan kata ana. Ana memiliki arti ada, diberikan sebagai nama (berasal dari Jawa) dan merujuk kepada jenis kelamin perempuan atau betina. Kata ana memiliki pengertian, defenisi, maksud atau makna “ada”, dan digunakan selama artinya tidak berkonotasi negatif di lingkungan tertentu. Kata ana dari bahasa Arab sebagai kata ganti nama (pronoun) yang berarti “saya”, dan dengan makna yang sama bahasa Betawi digunakan sebagai ane. Oleh karena itu, kosakata siana berarti “perbendaharaan” atau “kekayaan ilmiah”. Penggunaan kata siana selalu berkaitan dengan kata Indonesia, yaitu Indonesiana, dan pada Majalah Tempo sering diisi dengan cerita khusus atau peristiwa unik (yang dipandang sebagai hal-hal yang janggal atau luar biasa) yang berlaku di Indonesia.(Mahyudin K. Nasution, “Sumutsiana”, Prodi Teknologi Informasi, FILKOM USU, 2014) 2.5. E-Sumutsiana Eletronik adalah Perkembangan teknologi (tele) komunikasi dan komputer yang menyebabkan
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
3
terjadinya perubahan kultur sehari-hari. Dalam era yang disebut “information age” ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis Sumutsiana dapat diartikan secara umum tentang semua potensi yang ada di daerah provinsi Sumatera Utara seperti kekayaan alam, industri, teknologi termasuk budaya dan seni yang dapat memberikan nilai lebih dibandingkan dengan daerah lain yang akan memberikan dampak positif jika dilakukan penyebaran dan jasa E-sumutsiana yaitu penyebaran informasi melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya tentang semua potensi daerah yang ada di provinsi Sumatera Utara seperti kekayaan alam dan budaya serta potensi yang lainnya agar dunia luar dapat mengaksesnya lebih luas dan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan daerah Sumatera Utara. 3. ANALISA 3.1. Komponen Dasar E-Sumutsiana musik dan lagu daerah sebagai suatu sistem yang memerlukan beberapa komponen seperti perancangan web, jaringan komputer, internet, database dan data. Secara umum jaringan komputer, web atau internet berfungsi untuk menghantar fasilitas yang disediakan oleh sistem yang dirancang yakni musik dan lagu daerah, sedangkan database untuk menyimpan informasi terstruktur yang berkaitan dengan lagu dan musik daerah. 3.2. Desain Sistem Sebelum sistem dibangun diperlukan sebuah desain interaksi untuk memudahkan penggunaan sistem. Adapun bentuk desain dari sistem yang dirancang adalah : 3.2.1. Data Flow Diagram Data Flow Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat di dalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem, dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context diagram ini merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.
a. DFD Level 0 Dari gambar diatas dapat dilihat ada dua entity yang akan mengoperasikan sistem yaitu : User dalam hal ini sebagai pengunjung yang berinteraksi dengan sistem yakni browsing dan mengisi buku tamu, sedangkan administrator berperan untuk mengupdate data seperti : Login, Isi alat musik, isi daerah, isi lagu daerah dan juga untuk mereplay pesan dari pengunjung.
Gambar 2 : DFD Level 0 Dari DFD Level 0 diatas dapat dilihat setiap aktivitas yang akan dilakukan oleh user dan admin saat berinteraksi dengan sistem yang tergambar lebih detail dari pada pengembangan diagram context. b. DFD Level 1 Dari DFD Level 1 adalah gambaran lebih detail dari setiap aktivitas yang akan dilakukan oleh user dan admin saat berinteraksi dengan sistem yang tergambar lebih detail dari pada DFD Level 0.
Gambar 3 : DFD Level 1 Proses 1
Gambar 1 : Diagram Context
Gambar diatas menunjukkan aktivitas seorang administrator dalam melakukan manejemen data
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
4
untuk mengolah user/login (Tambah, Edit, Hapus) yang nantinya disimpan ke tabel_administrator
Gambar 7 : DFD Level 1 Proses 5 Gambar 4 : DFD Level 1 Proses 2 Gambar diatas menunjukkan aktivitas seorang administrator dalam melakukan manejemen data untuk mengolah Daerah (Tambah, Edit, Hapus) yang nantinya disimpan ke tabel_daerah
Gambar diatas menunjukkan aktivitas seorang administrator dalam melakukan manejemen data untuk mengolah data Buku Tamu (Balas, Hapus) yang nantinya disimpan ke tabel_Buku Tamu
Gambar 5 : DFD Level 1 Proses 3
Gambar 8 : DFD Level 1 Proses 6
Gambar diatas menunjukkan aktivitas seorang administrator dalam melakukan manejemen data untuk mengolah alat musik tradisional (Tambah, Edit, Hapus) yang nantinya disimpan ke tabel_Alat_Musik
Gambar diatas menunjukkan aktivitas seorang user dalam melakukan browsing (data daerah, alat musik tradisional, lagu daerah) dan juga mengisi buku tamu.
Gambar 6 : DFD Level 1 Proses 4
4. PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Pembahasan Pembuatan website e-sumutsiana ini bertujuan untuk pelestarian budaya yang ada di sumatera utara secara tidak langsung, maka untuk itu perlu dibuat pembahasan yakni suatu cara yang digunakan untuk memperoleh/menerangkan suatu keadaan tertentu dari rancangan sistem ini sehingga bisa lebih mudah dimengerti dan untuk menjelaskannya kepada pembaca bagaimana sistem yang dibangun dapat berjalan, sistem ini dibagi pada 2 (dua) bagian, yaitu: 1. Administrator Administrator yang dimaksudkan disini adalah pengelola sistem yang bertujuan untuk merubah (Edit), menambah (Add) atau menghapus (Delete) data-data yang akan dipublikasikan kepada umum seperti : Profile, Alat Musik Tradisional, Lagu Daerah, Penambahan Daerah,
Gambar diatas menunjukkan aktivitas seorang administrator dalam melakukan manejemen data untuk mengolah lagu daerah (Tambah, Edit, Hapus) yang nantinya disimpan ke tabel_lagu_daerah
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
5
dan juga untuk membalas Pesan dari Buku Tamu. Administrator disini harus terlebih dahulu login ke sistem dan setelah aktivitas selesai baru logout. 2. User Umum Menu untuk umum adalah pengguna sistem yang hanya sebatas untuk browsing dan mengirimkan pesan/ daftar tamu. Adapun menu yang dapat dipakai oleh user disini adalah : melihat profile, melihat alat musik tradisional dan juga untuk melihat lagu-lagu daerah serta memainkannya. Disini user tidak perlu melakukan login ke sistem 4.2. Implementasi Sistem 4.2.1. Halaman Menu Aplikasi Website Halaman ini di gunakan sebagai tempat untuk menampung semua pilihan-pihan yang terdapat di dalam sistem yang dirancang atau lebih tepatnya menu utama sistem yang nanti aktivitas selanjutnya tergantung kepada pengguna sisstem apakah sebagai user biasa ataupun sebagai administrator, begitu sistem dijalankan seperti terlihat pada gambar 9 berikut ini:
Gambar : 10 : Data Alat Musik Tradisonal
Gambar : 11 : Data Alat Musik Tradisonal Klik tombol Lihat 4.2.3. Gambar 9 : Menu Utama Menu utama diatas terdiri dari pilihan untuk user umum seperti link untuk Home, link untk Alat Musik, Link untuk lagu Daerah, Video, menu untuk login, Buku Tamu dan disebelah kanan tersedia link ke beberapa situs pemerintahan daerah tingkat II yang ada di sumatera utara.
Halaman Data lagu Daerah Halaman ini digunakan untuk menampilkan informasi tentang lagu-lagu daerah yang ada di sumatera utara, pada halaman ini user dapat memainkan (play) lagu-lagu yang sudah ada, adapun gambar dari implementasi Halaman ini dapat di lihat pada gambar 12:
4.2.2.
Halaman Alat Musik Tradisional (Umum) Halaman ini digunakan untuk menampilkan informasi dari alat musik tradisional yang ada di sumatera utara adapun hasil dari implementasi Halaman ini dapat di lihat pada gambar 10 berikut ini:
Gambar 12 : Data Informasi Lagu Daerah 4.2.4.
Halaman Data Video / Musik Halaman ini digunakan untuk menampilkan informasi tentang Video/ Musik yang bertipe *.flv
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
6
dari daerah yang ada di sumatera utara, pada halaman ini user dapat memainkan (play) video yang sudah ada, adapun gambar dari implementasi Halaman ini dapat di lihat pada gambar 13:
Gambar 13 : Data Informasi List Video / Musik
Gambar 14 : Tampilan Play Video / Musik Klik tombol Putar 4.2.5.
Halaman Data Buku Tamu Halaman ini digunakan untuk menampilkan informasi dan pengisian buku tamu adapun hasil dari implementasi Halaman ini dapat di lihat pada gambar 15 berikut ini
Gambar 15 : Data Informasi Buku Tamu
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai penutup pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil kesimpulan-kesimpulan sekaligus memberikan saran kepada user yang menggunakan website e-sumutsiana ini. Adapun kesimpulan yang penulis peroleh adalah sebagai berikut: 1. Data seperti lagu daerah yang memiliki keberagaman dan juga tiap pemerintahan tidak dapat menggambarkan secara langsung tentang suku yang ada seperti Kotamadya Pematang Siantar dengan Kabupaten Simalungun yang merupakan Pemerintahan yang berbada tetapi memiliki suku yang sama. Demikian juga halnya seperti Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan adalah pemerintahan yang berbeda tetapi suku sama yaitu mayoritas adalah suku batak Toba, dan yang lainnya seperti pemerintahan daerah TK II lainnya. 2. Alat Musik tradisional yang ada pada setiap suku yang ada pada Provinsi Sumatera Utara mayoritas jenis, bahan dan juga kegunaannya relatif sama seperti : gendang, gong, seruling, serunai dan yang lainnya, dengan fakta sekarang alat tersebut sudah cukup sulit ditemukan karena biaya dan kesulitan dalam memainkannya serta pengetahuan dan bahan pembuatan alat musik tradisional tersebut. 3. Lagu daerah yang ada kebanyakan bersumber dari setiap alur kehidupan dari masyarakat atau lebih tepatnya disebut sebagai ungkapan hati seperti saat gembira (suka) dan sedih (suka) yang mayoritas merupakan pesan untuk generasi mudanya. 5.2. Saran Adapun saran yang dapat penulis usulkan untuk meningkatkan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem aplikasi ini masih perlu perbaikanperbaikan dan tambahan fitur dan menu, oleh sebab itu maka diharapkan kepada peneliti berikutnya untuk dapat menambah fitur-fitur yang lainnnya supaya sistem ini lebih baik dan lebih sempurna lagi. 2. Agar sistem ini bisa berfungsi sebagai monumen digital maka sangat diharapkan sebuah sarana dan lembaga yang melakukan pengembangan untuk menjaga kelestarian dari alat musik serta lagu daerah yang ada di Sumatera Utara seperti untuk pengumpulan data dari sumber yang tepat. 3. Walaupun sistem aplikasi ini relative mudah dioperasikan tapi perlu diberikan cara-cara pengoperasian program ini, terutama bagi pemula agar sistem aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
7
DAFTAR PUSTAKA Ariesha,2010 , Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah, Online http://ariesha.com, diakses 7Apriel 2014. Fathansyah, 2001, Sistem Basis Data, Bandung, CV. Informatika. Hartono, Jogiyanto, 2005, Pengenalan Komputer, Yogyakarta, penerbit ANDI. Hartono, Jogiyanto, 2001, Analisa dan Desain, Yogyakarta, penerbit ANDI. Nugroho, Bunafit, 2013, Panduan Membuat Program Toko dengan PHP, MySQL dan Dreamweaver, Yogyakarta, penerbit ANDI. Nasution , Mahyudin K.M, 2014, Sumutsiana, Program Studi Teknologi Informasi FILKOM USU (Universitas Sumatra Utara). Pohan,Husni Iskandar, 2010, Pengantar Perancangan Sistem, Bandung, Informatika. Peranginangin, Kasiman, 2006, Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta, penerbit Andi. Roskymawati, Sebayang,S., 1993, Peralatan Musik Tradisional Batak Karo, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Prov. Sumatera Utara. Sinar, L.T, 1993, Peralatan Musik Tradisional dan Tarian Melayu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Prov. Sumatera Utara. Sipayung, H., Saragih,JM., 1994, Peralatan Musik Tradisional Batak Toba, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Prov. Sumatera Utara. Sipayung, H., Lingga, A., Peralatan Musik Tradisional Batak Simalungun, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Prov. Sumatera Utara. Sudiarto Raharjo, Willy, 2013, Rekayasa Perangkat Luna, UKDW. Witarto, 2006, Memahami Sistem Informasi, Bandung , penerbit Informatika.
Biltek Vol. 3, No. 017 Tahun 2014 – Sekolah Tinggi Teknik Harapan
8