Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS VIII A1 SMP NEGERI 3 SAWAN (KAJIAN TERHADAP STRATEGI PEMBELAJARAN MERINGKAS, MERANGKUM, DAN MENYIMPULKAN)
Agus Hari Wahyudi, I Nyoman Yasa, S.Pd.,M.A., Drs. Gede Gunatama, M. Hum Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, (2) mendeskripsikan kendala pelaksanaan strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, dan (3) mengetahui respons siswa terhadap strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif-kualitatif dengan subjek penelitian adalah guru dan siswa di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan angket/kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif yang meliputi tiga tahapan, yaitu (1) reduksi, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan menggunakan dua strategi yaitu strategi berpusat pada guru dan siswa. Teknik yang digunakan pada dua strategi tersebut adalah diskusi, tanya jawab, penemuan, demonstrasi, inkuiri, penugasan, dan ceramah. Kendala-kendala yang dihadapi guru pada saat penerapan strategi pembelajaran adalah bersumber dari siswa dan manajemen waktu. Penerapan strategi pada pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan mendapatkan respons yang positif dari siswa. Kata Kunci : Pembelajaran membaca pemahaman, strategi guru Abstract This study aims to (1) describe the teachers strategy in precis learning, summarize, and conclude their reading, (2) to describe the constraint in the implementation of teachers strategy in precis learning, summarize, and conclude their reading , and (3) to know students response to teachers strategy in precis learning, summarize, and conclude their reading. This study used a descriptive qualitative design with the research subject is the teacher and students in class VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Data was collected through observations, interviews, and questionnaires. Data were analyzed by descriptive - qualitative which includes three phases, namely (1) reduction, (2) the presentation of the data, and (3) withdrawal of conclusion. The results of this study indicate that the strategy used in precis learning, summarize, and conclude is using two strategies, namely the strategy centered on teacher and students. Techniques used in these two strategies are discussion, question and answer, discovery, demonstration, inquiry, assignments, and lectures. The constraints faced by the teacher at the application of learning strategy is rooted from students and the allocation of time. The response of students to the application of precis learning, summarize, and conclude their reading is positive. Keywords: learning reading comprehension, teacher strategy
1
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 PENDAHULUAN Membaca merupakan suatu proses yang kompleks guna mendapatkan berbagai informasi. Menurut Sudiana (2007: 9), kegiatan inti dari membaca yakni pemahaman. Membaca pemahaman ialah suatu perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa kemampuan, yaitu mengamati, memahami, dan sekaligus memikirkan isi bacaan (Burhan, 1971: 19). Pemahaman terkait dengan pesan informasi yang diperoleh melalui yang tersurat dan tersirat di dalam isi sebuah bacaan. Tingkat pemahaman siswa terhadap teks bacaan tentu bervariasi tergantung pada materi yang dibaca. Dalam hal ini, pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki pembaca (siswa) akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman membacanya. Keterampilan meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan merupakan cara untuk mengukur tingkat pemahaman bacaan seseorang. Siswa dapat dikatakan memahami suatu bacaan apabila siswa tersebut mampu memproduksi suatu keterampilan, yaitu meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Ketiga aspek tersebut membutuhkan tingkat pemahaman yang baik karena pembaca dituntut bisa mengungkapkan kembali apa yang telah dibaca dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa menghilangkan ide-ide pokok dalam bacaan. Keraf (2004: 299) menyatakan bahwa meringkas adalah suatu kegiatan yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. Karena suatu ringkasan bertolak dari penyajian suatu karya asli secara singkat, maka ia merupakan suatu keterampilan untuk mengadakan reproduksi dari hasil karyakarya yang sudah ada. Menurut (Soeseno, 1989: 31), merangkum adalah mengemukakan kembali kumpulan pernyataan atau informasi dan mencakup berbagai pokok pernyataan dengan katakata lain dan kalimat baru secara singkat dengan diikuti proporsi atau perimbangan dan penekanan yang diberikan oleh penulis asli. Merangkum merupakan salah satu bentuk reproduksi. Reproduksi adalah menyusun kembali suatu karangan
berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana yang dicatat dengan menyusun kalimat-kalimat baru, merangkaikan sebuah gagasan ke dalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat, dan sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya (Keraf, 1994: 263). Hal yang perlu diingat dalam menulis rangkuman adalah rangkuman isinya mencakup keseluruhan teks atau buku yang dirangkum secara utuh dan lengkap, meski dalam penyajiaannya lebih padat dan ringkas. Dalam merangkum jangan sampai hal penting dari bacaan atau buku yang tidak terambil dan terangkum. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2005), menyimpulkan berarti mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan, dan pendapat) berdasarkan apa yang diuraikan dalam karangan, dan pidato. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan uraian sebelumnya) atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif. Dalam simpulan, terdapat penilaian atau pendapat pembuat simpulan. Oleh sebab itu, simpulan dapat dinyatakan benar, kurang benar, atau salah. Untuk dapat menarik simpulan yang benar, kita harus menggunakan data, fakta, atau asumsi yang benar. Jika data, fakta, atau asumsinya tidak akurat, hasil simpulannya juga tidak akan akurat. Dalam dunia pendidikan, kemampuan meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan relatif sulit dilakukan karena harus memahami betul isi bacaan dan juga mempunyai kemampuan menata pikiran secara runtut. Siswa akan mempunyai kemampuan seperti itu apabila guru dapat mengajarkannya dengan strategi yang tepat. Tugas utama seorang guru, menurut Rohani (2004: 1) adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Dengan demikian, seorang guru dalam melaksanakan tugas profesionalitasnya, diperlukan wawasan
2
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 yang mantap dan salah satunya harus mempunyai kemungkinan-kemungkinan strategi pengajaran yang sesuai dengan tujuan-tujuan pengajaran. Berbekal kemampuan seperti itu, seorang guru diharapkan mempunyai strategi yang tepat dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Syaiful dkk., 1995: 5). Konsep dasar strategi belajar mengajar menurut Rusyan dkk (dalam Syaiful dkk, 2006: 8) meliputi hal-hal: (a) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku, (b) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, (c) memilih prosedur, metode, dan teknik belajar, dan (d) menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengkaji strategi yang berkaitan dengan metode dan teknik mengajar yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, strategi yang berkaitan dengan metode dan teknik mengajar guru memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. oleh karena itu, dari empat konsep dasar strategi belajar mengajar, peneliti membatasai ruang lingkup penelitian ini hanya pada memilih prosedur, metode, dan teknik mengajar. Peneliti memilih SMP Negeri 3 Sawan sebagai tempat penelitian karena sekolah tersebut merupakan SMP yang siswanya mempunyai prestasi yang cukup membanggakan walaupun mereka bersekolah berada pada lokasi yang cukup terpencil. SMP Negeri 3 Sawan tentunya guru dan siswanya memiliki kinerja intelektual yang dapat dijadikan pegangan oleh kaum akademis lainnya. Hal itu dapat dilihat dari prestasi yang pernah diraih oleh siswa dan guru SMP Negeri 3 Sawan, baik prestasi dalam bidang akademik maupun nonakademik. Ada beberapa pertimbangan peneliti memilih kelas VIII A1 sebagai objek
penelitian ini adalah kelas VIII A1 merupakan kelas unggulan baik dari segi keaktifan, cara belajar, kekreatifan, maupun cara bersosialisasi dengan guru. Karena merupakan kelas unggulan, dalam pembelajaran yang berkaitan dengan membaca pemahaman, guru sering menggunakan strategi yang lebih menantang. Strategi yang digunakan tentunya berbeda dengan strategi yang digunakan guru pada kelas yang lainnya yang bukan kelas unggulan. Membaca pemahaman dalam pembelajaran apapun memiliki pengaruh yang sangat besar untuk dapat menangkap isi bacaan. Siswa akan mampu memahami teks bacaan apabila siswa dapat menangkap atau memahami pikiran atau perasaan penulis yang tertuang dalam teks. Apapun wujud teks bacaan, membaca pemahaman akan terus dibutuhkan sebagai sebuah keterampilan untuk menguasai berbagai bidang ilmu. Berdasarkan pengamatan awal peneliti, kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman sudah baik. Kualitas hasil belajar siswa tersebut sudah tentu didukung oleh strategi yang digunakan guru. Pringgawidagda (2002: 88) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang guna mencapai tujuan pembelajaran. Wena (2009: 2) mengatakan bahwa penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai. Roestiyah (2001: 5) membagi macam-macam strategi pembelajaran berdasarkan penyajiannya, yaitu, diskusi, kerja kelompok, penemuan, simulasi, unit teaching, sumbang saran, inkuiri, eksprimen, demonstrasi, karya wisata atau kunjungan objek, penyajian karya lapangan, sosiodrama, penyajian secara khusus, penyajian secara sistem regu, latihan, penyajian dengan tanya jawab, pemberian tugas, ceramah, dan penyajian dengan interaksi masa. Sedangkan (Sudjana, 2005:
3
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 37) membagi strategi pembelajaran berdasarkan kegiatan yang ditimibulkannya, yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang berpusat pada guru adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan terhadap pentingnya aktivitas pendidik dalam mengajar atau membelajarkan peserta didik. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses serta hasil pembelajaran dilakukan dan dikendalikan oleh guru, sedangkan peserta didik berperan sebagai pengikut kegiatan yang ditampilkan oleh guru. Banyak strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru agar pembelajarannya berjalan dengan efektif. Namun, hal itu sangat bergantung pada kemampuan guru memilih strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pelajaran yang akan dilaksanakan. Tugas utama seorang guru adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Sebagai pendidik, tentunya seorang guru dibekali dengan keahlian memilih strategi yang tepat dalam pembelajaran. Berbekal kemampuan seperti itu, seorang guru diharapkan mempunyai strategi yang tepat dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui (1) strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, (2) kendala pelaksanaan strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, dan (3) respons siswa terhadap strategi guru dalam
pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, yang terdiri atas reduksi, penyajian data, dan verifikasi atau simpulan data. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan menggambarkan data secara sistematis berdasarkan fakta di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Objek penelitian ini adalah strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan; kendala yang dihadapi guru dalam penerapan strategi; dan respons siswa terhadap strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Metode dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (dalam Suandi, 2008: 39) yang menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah caracara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi yang digunakan guru dan kendala-kendala yang ditemui dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Metode observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan. Dalam hal ini, peneliti tidak aktif dalam pembelajaran dan hanya bertugas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Metode Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi guru dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan. Wawancara ini lebih lanjut berupa pengajuan pertanyaan secara tidak terstruktur. Metode angket digunakan untuk mendapatkan data tentang respons siswa terhadap strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan.
4
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang strategi guru dalam pembelajaran membaca pemahaman yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dalam meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan diperoleh berdasarkan data hasil observasi, wawancara, dan angket. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan angket, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut, yaitu: (1) strategi yang digunakan guru (2) kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pembelajaran, dan (3) respons siswa terhadap strategi yang diterapkan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Berikut merupakan data hasil observasi, wawancara, dan kesioner. Observasi dilakukan pada tanggal 04 sampai tanggal 16 November. Berikut pemaparan hasil observasinya. Pada pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam kedua strategi pembelajaran tersebut adalah teknik ceramah, tanya jawab, pembagian kelompok, ceramah, demonstrasi, dan diskusi. Dalam pembelajaran meringkas strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam kedua strategi tersebut adalah tanya jawab, ceramah, penugasan, diskusi, dan penemuan. Dalam pembelajaran meringkas materi pembelajaran yang berlangsung adalah meringkas cerpen. Pada saat guru mengawali pembelajaran, guru menggunakan teknik tanya jawab. Untuk menjelaskan materi, guru menggunakan teknik ceramah. Memasuki inti pembelajaran, guru menyuruh siswa membuat kelompok dengan teman sebangkunya. Siswa dengan teman sebangkunya berdiskusi menemukan ideide pokok dalam cerpen. Ide-ide pokok tersebut digunakan sebagai landasan dalam membuat ringkasan.
Dalam pembelajaran merangkum, strategi pembelajaran yang terapkan guru adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam strategi berpusat pada guru adalah tanya jawab dan ceramah. Sedangkan, strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah diskusi dan penemuan. Materi pembelajaran diajarkan pada saat pembelajaran merangkum adalah membuat rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer. Pada saat mengawali pelajaran, guru menggunakan teknik tanya jawab untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik. Agar siswa memahami materi, guru menggunakan teknik ceramah. Memasuki inti pembelejaran, guru membagikan kelompok kepada peserta didik. Siswa dengan kelompoknya berdiskusi mencari ide-ide pokok buku ilmu pengetahuan populer. Ideide pokok tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat rangkuman. Dalam pembelajaran menyimpulkan, strategi pembelajaran yang diterapkan adalah strategi yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada guru adalah tanya jawab dan ceramah. Sedangkan, teknik yang digunakan dalam strategi yang berpusat pada peserta didik adalah diskusi, demonstrasi, dan inkuiri. Pada saat mengawali pelajaran, guru menggunakan teknik tanya jawab. Guru juga menggunakan teknik ceramah untuk menjelaskan materi. Memasuki inti pembelajaran, guru membagikan kelompok kepada siswa. Mereka mendemonstrasikan kecepatan membacanya. Mereka secara bergiliran menemukan kemampuan membaca mereka. setelah itu, masingmasing kelompok berdiskusi dalam menjawab soal di buku LKS untuk mengukur pemahaman terhadap bacaannya. Selain itu, siswa juga membuat simpulan dari teks yang sudah dibacanya. Teknik-teknik yang muncul selain teknik dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik adalah penugasan. Wawancara dilakukan ketika jam pembelajaran tidak berlangsung atau ketika jam istirahat. Wawancara dilakukan
5
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 berdasarkan atas pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya yang berisi tentang kendala-kendala guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan pada siswa kelas VIII A1 di SMP Negeri 3 Sawan. Berikut hasil wawancara yang peneliti peroleh. Berdasarkan wawancara kendalakendala yang dihadapi guru dalam penerapan strategi pembelajaran berasal dari aktivitas siswa dan alokasi waktu Ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa juga cenderung ribut dan pasif, siswa juga asyik mengobrol. Dari segi alokasi waktu juga merupakan kendala dalam penerapan strategi pembelajaran tersebut dalam
0.1
Respons Siswa Terhadap Strategi yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran Meringkas.
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
0.2
pembelajaran meringkas dan merangkum. Pembelajaran meringkas dan merangkum alokasi waktu yang diberikan seharusnya empat jam. Akan terasa evektif dalam pembelajaran tersebut bila waktu yang disediakan cukup banyak. Data respons siswa terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP negeri 3 Sawan diperoleh dengan memberikan angket kepada siswa. Data mengenai respons siswa terhadap pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan adalah sebagai berikut.
SS Orang/per sen 4/16 % 9/36% 8/32% 1/4% 10/40% 4/16% 5/8% 12/48% 8/32% 6/24%
Pilihan Jawaban S KS TS STS Orang/per Orang/pe Orang/p Orang/p sen rsen ersen ersen 19/ 76% 2/ 8% 0 0 14/56% 2/8% 0 0 13/52% 4/16% 0 0 23/92% 1/4% 0 0 6/24% 9/36% 0 0 18/72% 3/12% 0 0 16/64% 4/16% 0 0 13/52% 0 0 0 14/56% 3/12% 0 0 14/56% 5/8% 0 0
Respons Siswa Terhadap Strategi yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran Merangkum.
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
SS Orang/pe rsen 4/16 % 9/36% 8/32% 1/4% 10/40% 4/16% 5/8% 12/48%
Pilihan Jawaban S KS TS STS Orang/per Orang/pe Orang/p Orang/p sen rsen ersen ersen 19/ 76% 2/ 8% 0 0 14/56% 2/8% 0 0 13/52% 4/16% 0 0 23/92% 1/4% 0 0 6/24% 9/36% 0 0 18/72% 3/12% 0 0 16/64% 4/16% 0 0 13/52% 0 0 0
6
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 9. 10. 0.3
8/32% 6/24%
14/56% 14/56%
3/12% 5/8%
0 0
0 0
Respons Siswa Terhadap Strategi yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran Menyimpulkan.
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pilihan Jawaban SS S KS TS STS Orang/per Orang/per Orang/pe Orang/pe Orang/pe sen sen rsen rsen rsen 7/28% 16/64% 2/8% 0 0 5/20% 15/60% 5/20% 0 0 6/24% 16/64% 3/12% 0 0 3/12% 20/80% 2/8% 0 0 9/36% 11/44% 5/20% 0 0 12/48% 9/36% 4/16% 0 0 8/32% 15/60% 2/8% 0 0 9/36% 15/60% 1/4% 0 0 9/36% 14/56% 2/8% 0 0 7/28% 16/64% 2/8% 0 0
Keterangan:
1. Dengan diterapkannya strategi ini, saya dapat belajar lebih bermakna. 2. Dengan strategi ini, pemahaman saya terhadap materi lebih meningkat. 3. Dengan strategi ini, saya menjadi lebih aktif dan kreatif dalam menemukan konsep-konsep materi. 4. Dengan strategi ini, ingatan saya tentang meteri menjadi tahan lama. 5. Dengan strategi ini, saya bebas berekspresi dalam kelompok. Siswa merespons positif yang strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Berdasarkan dua puluh lima buah format angket respons siswa, sebagian besar siswa merespons positif. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Pembahasan Dalam pembahasan ini diuraikan temuan-temuan penting dari hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian
6. Dengan strategi ini, saya merasa senang dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran seperti ini. 7. Saya merasa lebih tertarik untuk belajar setelah mengikuti pembelajaran ini. 8. Setelah mengikuti pembelajaran ini, saya merasa tugas yang diberikan bukanlah suatu beban. 9. Dengan strategi ini, saya merasa suasana kelas menjadi menyenangkan. 10. Strategi seperti ini, membuat saya lebih tertantang agar bisa tampil lebih baik. yang diterapkan guru dapat membantu siswa dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan menuai respons positif.
mengenai strategi dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sawan dibagi menjadi tiga komponen pembahasan, yaitu (1) strategi
7
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan; (2) kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan strategi tersebut dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan; dan (3) respons siswa terhadap penerapan strategi tersebut dalam pembelajaran meringkas, merangkum dan menyimpulkan isi bacaan. Dalam pembelajaran meringkas, dalam hal ini pembelajaran menulis sinopsis cerpen, guru menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik dengan teknik pembelajaran inkuiri, penugasan. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang dominan digunakan dalam pembelajaran meringkas dalam hal ini membuat sinopsis cerpen. Sudjana (2005: 37) menyatakan bahwa strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan yang seluasluasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran. Pada saat memasuki inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Masingmasing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam cerpen. Ide-ide pokok tersebut digunakan sebagai kerangka dasar dalam membuat ringkasan. Dalam hal ini, sudah jelas bahwa strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi dan yang terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut adalah siswa. Penggunaan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan teknik diskusi. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar-mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah (Roestiyah, 2001: 3). Di dalam diskusi, proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam cerpen. Selain itu, teknik diskusi juga terlihat pada
saat guru menyuruh siswa mempresentasikan tugasnya di depan kelas dan ditanggapi oleh siswa yang lain. Dalam proses diskusi tersebut, guru mengawasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila terdapat siswa yang kurang memahami materi tersebut. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi tersebut dan memberikan pencerahan terhadap materi yang kurang dipahami. Dalam pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan populer, strategi pembelajaran yang digunakan meliputi strategi pembelajaran yang berpusat pada guru, strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan teknik pembelajaran penugasan. Pada saat memasuki inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam buku ilmu pengetahuan populer. Ide-ide pokok tersebut digunakan sebagai kerangka dasar dalam membuat rangkuman. Dalam hal ini, sudah jelas bahwa strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi dan yang terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut adalah siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang paling dominan diterapkan dalam pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan populer. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru membagi siswa kedalam kelompokkelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam buku ilmu pengetahuan populer. Selain itu, teknik diskusi juga terlihat pada saat guru menyuruh siswa mempresentasikan tugasnya di depan kelas dan ditanggapi oleh siswa yang lain. Dalam proses diskusi tersebut, guru mengawasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila terdapat siswa yang kurang memahami materi tersebut. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi tersebut
8
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 dan memberikan pencerahan terhadap materi yang kurang dipahami. Dalam pembelajaran menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit, guru membagikan teks bacaan kepada masing-masing siswa dan menyuruh siswa-siswa tersebut membaca. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan teknik diskusi dan demonstrasi. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang dominan digunakan selain strategi pembelajaran yang berpusat pada guru. Adapun teknik lain yang juga digunakan dalam pembelajaran menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca 250 kata per menit yaitu teknik inkuiri. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru pada saat itu hanya mengawasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan memberikan kesempatan kepada siswa apabila ada pertanyaan dari tugas yang diberikan. Selain menggunakan teknik diskusi, teknik yang digunakan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yaitu teknik demonstrasi. Teknik demonstrasi merupakan cara seorang instruktur, guru, ataupun siswa memperlihatkan suatu proses sehingga siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba, dan merasakan proses yang ditujukan (Roestiyah (2001:7). Siswa dengan teman kelompoknya mendemonstrasikan kecepatan membacanya. Mereka menemukan sendiri kecepatan membaca mereka. Untuk mengukur pemahaman mereka terhadap teks bacaan, mereka mengerjakan LKS dan membuat kesimpulan dari bacaan tersebut. Kendala-kendala guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan pada siswa kelas VIII A1 di SMP Negeri 3 Sawan berdasarkan wawancara yang dilakukan
berasal dari aktivitas siswa dan alokasi waktu Ada beberapa siswa yang kurang memerhatikan penjelasan guru, siswa juga cenderung ribut dan pasif, siswa juga asyik mengobrol. Dari segi alokasi waktu juga merupakan kendala dalam penerapan strategi pembelajaran tersebut dalam pembelajaran meringkas dan merangkum. Pembelajaran meringkas, dan merangkum alokasi waktu yang diberikan seharusnya empat jam. Akan terasa evektif dalam pembelajaran tersebut bila waktu yang disediakan cukup banyak. Usaha yang dilakukan pada saat siswa ribut dan tidak memerhatikan pembelajaran adalah guru meningkatkan volume suaranya dan berkeliling kelas menghampiri siswa yang ribut tersebut. Untuk sejenak anak yang ribut tersebut memerhatikan guru namun ada juga yang mengulangi berbicara dengan teman sebangkunya. Usaha yang dilakukan untuk mengatasinya, yaitu dengan menegurnya, tapi menegur dengan cara yang positif. Misalnya, salah satu siswa ribut sehingga mengganggu konsentrasi belajar siswa lainnya, guru akan memanggilnya dan memberikan dia pertanyaan terkait materi yang dibahas. Jadi, tidak ada tindakan lain yang diberikan guru kepada siswa. Selain itu, guru juga mengubah strategi pembelajaran yang diterapkan. Kemungkinan siswa akan jenuh dengan strategi pembelajaran yang monoton sehingga bagi guru perlu mengetahui hal tersebut. Misalnya dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Strategi yang digunakan mengawali pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru dengan teknik tanya jawab dan ceramah diganti dengan strategi yang berpusat pada peserta didik. Penggunaan strategi yang berpusat pada guru membuat siswa cepat merasa bosan sehingga hal ini mengurangi motivasi, perhatian, dan konsentrasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, perlu adanya perubahan dalam strategi yang digunakan. Peserta didik yang pasif dalam pembelajaran di kelas menjadi termotivasi dengan adanya strategi yang berpusat pada siswa. Mereka merasa bahwa
9
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 pembelajaran menjadi miliknya sendiri dan memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sedangkan, usaha untuk mengatasi kendala dari segi alokasi waktu yaitu mengubah cara pembelajaran tersebut dengan memberikan tugas kepada peserta didik. Dalam pembelajaran meringkas dan merangkum, peserta didik diberikan tugas oleh guru untuk membuat ringkasan dan rangkuman di rumah. Dengan demikian, siswa mempunyai waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. Alasan guru bahasa Indonesia kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik, strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan teknik pembelajaran inkuiri dan penugasan adalah karena guru merasakan tidak mungkin hanya menggunakan satu strategi dalam pembelajaran tersebut. Pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat. Tepat bukan berarti hanya satu strategi, melainkan bisa saja mengolaborasikan strategi-strategi yang relevan. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang dominan digunakan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Alasan diterapkannya strategi tersebut adalah karena strategi tersebut cocok digunakan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Strategi pembelajaran ini mudah dan sangat praktis digunakan. Respons yang diberikan siswa terhadap strategi pembelajaran ketika guru mengajar membuat rangkuman sangat positif. Dari 10 pernyataan yang diajukan kepada siswa, dominan jawaban yang diterima atau tanggapan siswa merujuk pada pernyataan setuju diiukuti oleh tanggapan sangat setuju, dan sebagian kecil merespons dengan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan persentase yang muncul pada tanggapan atas pernyataan yang diajukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran yang diterapkan guru
pada pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan menuai respons yang positif. Hal tersebut di karenakan dalam ketiga pembelajaran tersebut, guru menggunakan strategi pembelajaran yang relevan. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang sangat relevan diterapkan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Kunandar (2007: 99) menyatakan dalam KTSP, aspek yang ditekankan adalah aspek kompetensi yang diharapkan akan menghasilkan lulusan yang baik dan siap menghadapi kehidupan masyarakat. Untuk itu, siswalah yang dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Guru hanya berperan sebagai fasilitator. Simpulan dan Saran Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. 2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan strategi pembelajaran tersebut bersumber dari aktivitas siswa dan alokasi waktu 3. Rata-rata respons siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran sudah baik. Saran penelitian ini sebagai berikut. 1. Hendaknya guru bahasa Indonesia lebih aktif dalam menerapkan strategi dan teknik pembelajaran yang tepat agar berimplikasi pada meningkatnya respons siswa. 2. Peneliti lain hendaknya lebih intens dalam melakukan penelitian tentang penerapan strategi dan teknik dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Burhan, Yassir. 1971. Problema Bahasa dan Pnegajaran Bahasa. Bandung: NV Ganaco.
10
Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Mitra Pelajar. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Flores: Nusa indah. -----------------. 1993. Komposisi. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi. Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Bahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Roestiyah, N. K. 2001. Strtaegi Belajar Mengajar: Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar; Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta. Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar Metodelogi Penelitian Bahasa. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Sudiana, I Nyoman. 2007. Malang: Umpress.
Membaca.
Sudjana, H. D. 2005. Metode Teknik & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production. Soeseno, Slamet. 1995. Teknis Penulisan Ilmiah Populer (Kiat Menulis Nonfiksi untuk Majalah). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional).Jakarta: PT Bumi Aksara.
11