Volume 1. No. 2. April 2012 Judul PemHtian : 1. Pmumbuhan elm Hasil kcklai (Glyctn• max L) Akibat Lm1asm Tmrtor pada Laban Miring (Yuswar Ymms dan Muyassir)
2. Pmmtnan Umur S1rnpao Lempok Duri.m Ukurm Krcil dmgm Mmggumbn Krma~m Bloa~IM Edibl• Film (Budi Santoso. Gatot Priymto. dan Riodit Pambayun) 3. Studi bnct.mgan Mmbolit ~ Tumbuhm Uban ( fftuptnnata Linn.) Asal Naoggroc Acdt Darussalam (SyafJuddin. M~ dan LlJlamoul HaJnm) 4. Profil Pengo1ahm elm Mutu Produksi Gula Amt di K.abupatm Acdl ~ (Matunis. Muma Mw->ifa, dan R.afnila) 5. Analisis
~byabn
Pmguingan Cmgkch Mmggunakm Abt Pmgering {Rita
Khathir)
6. Upaya Prningbtm Mutu Pisang Sak Accb M~Ww Pmgikism ht Tanm dan ~ ~an Vakum {Novi smianL Nonmlina Arpt, dan Caca Pntiwt) 7. Studl Ke1ayHm Ekonomi P3brik Pmgolahm Kopi Anbtka (Coj/.a arabJca L) (Indcra Sakti Nasution, .Jmnda, dm Muha Fitriaoi)
ISSN 2089-0508
SERAMBI TEKNOLOGI PERTANIAN Jurnal
tlMia~
dibidar\9 Teknologi Pertanian
Penerbit Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah Pena ehat Ketua Umum Yayasan Pembangunan Serambi Mekkab Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah
Ketua Redaksi Purwana Satriyo, S.TP, M.T. Tim Redaksi lndera kti asution, S.TP, M.Sc Ir. Zafrullab, S.TP, M.T Zaidiyab, S.TP, M.Sc Penyunting Ahli Prof. Dr. Yuswar Yunus (Un yiah) Dr. Kri ndi Wijaya (Unsoed) Dr. Yuli ni Aisyab, M.P (USM) Dr. An bar Patria (Unsyiab) Dr. Ir. M riana, M.Sc ( nsyiab) Alam t Redaksi Kampus Universitas Serambi Mekkab-JI. Tgk. lmum Lueng Bata Desa Batob Telp. 0651-26160, Banda Aceb. E-Mail : serambiteknologi(@gmail.com Website Jurnal : http://tp.serambimekkab.ac.id
Serambi Teknologi Pertanian· Vol. 1, No. 2 (2012)
Studi Kelayakan Ekonomi Pabrik Pengolahan Kopi ·Arabika (Coffea arabica L) Indera Sakti Nasution 1, Juanda2, Mulia Fitriani3 Staf Pengajar Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceb Alamat Email :
[email protected] 2 Staf Pengajar Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 3 Alumni Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceb 1
Abstract
This further research was of feasibility study of Arabica coffee factory and design of the processing plant Arabica coffee according to Fam.ah (2009) with the thesis title of the layout design of arabiea coffee processing plant. This study aims to analp.e the feasibility of the design of the processing plant arabica coffee in terms of economic costs. Research stages include data collection of fixed costs such as salaries of permanent employees, the cost of depreciation of tooJs and machinery. electricity for lighting, electrical load costs. maintenance costs. and building W. while Jhc: variable costs consists of raw materials costs, fuel, lubricant costs, and salaries of freelance employees. For the analysis stage in the study consisted of the analysis of total capital investment, fixed costs, variable costs, total production cost, break even point, net present value, internal rate of return. benefit cost ratio, and pay back period. Investments consist of the sum of the analysis of fixed capital and worlcing capital. Analysis of production cost per month is Rp. 2,684,177,503.05. While break event point (kg) produced equal to 13156.07 kg per month (Rp. 374,948,026.47 per month). Break event point occured after 3.5 years of payback period. Analysis of net present value and analysis intttruil rate of return respectively are Rp. 15,310,323,228.45 and 19.93%. Furthermore, analysis of benefit cost ratio and analysis of pay back period respectively are 1.06 and 3.5 years. It can be concluded that the Arabica coffee factory is feasible to run or to operate. Keywords: Arabica coffee, feasibility of plant, fixed costs, variable costs
-·
1. Pendahuluan
usaha yang sudah ada secara obyektif didasarkan pada penilaian yang didukung oleh data yang lengkap dan
dal 1 K 0 P1· merupakan salah satu komod"ti" an an dijamin keabsahannya, serta dilcaji dan dibahas oleb sub sektor perkebunan. karena peranannya yang cukup para ahl"1 yang mem1·1iki· kompetens•1 wttuk tu"~uan . . menoDJol sebagai sumber pendapatan masyarakat, b Hal · d · a1· · • · adalah . dan I hand . (S tani" 1991) terse ut. yang terpenting an an ISIS IOI kesempatan ker.1a pero e ev1sa en , . d t h ks" I b · d" k.si 1 ·:1 __ t lah uh" apa mempero e proye 1 a a rugi, unana proye Suatu pabn·k Iayak d.d.rikan 11 JUU& e memen 1 lab akan · gkasan · dan · k · · dan · dapat a rugi merup nn penenmaan syarat yaitu eamanannya teIJamm . _,___ pemb"iayaan pemsah aan setiap" peri.ode akuntans"1 dao . •tentu .saJa ,........ ni.-.... k p men~ e\Dltungan. ene11tian lDI wuu1. mem berikan kemaJuan . perusahaan dari w aktu .u; ...._ memfokuskan pada kelayakan secara ekonom1 waktu. Hal . . dapat b tu ihak · · (B"~.... 2009)• Anal.ISIS · b"1aya e konoIDJ· tersebut k . lDI mem an. kpara p d manaJemen S8J8 CllUCU.1> . . euangan da1am mengana1·1sts euangan engan beoar berguna menunJang kelanearan proses produks1 seeara . - . · . . optimal, sehingga kapasitas dan kualitas produksi yang sehingga mem~roleh ke\Dltungan perusahaan (Ard1, 2007). Yuzmaruz.ar (1 997) . . direncanakan dapat dicapai· dengan tin"gkat b.1aya yang tersebut . -i.. • M urut Bardan ( 2009) tuk menambahkan bahwa dalam menganaltsts kelayakan pal mg \;ll,onom1s. en un d" · abrik k · dari · b. k · op1 segt 1aya e onoIDI . mendirikan suatu pabrik diper1.•UMLLl moda1 yang cukup pen . man p . dari d1perlukan perlutungan harga peralatan. harga bahan · · b" berasal dari · besar Modal IDl • • • J.Sa mvestor mau~un baku, biaya produksi dan basil penjualan. Studi kelayapakan stud" 1 pmJaman bank. Sedangkan laba atau profit d1peroleh kan pabrik k . arab:1__ in' op1 IA.i1 1 meru 1 anJ dari has1.I pengurangan harga J·ua1 dengan b.1aya dari pabrik lahan 1- · arab:1 __ hero • · ada h perancangan pengo .... op1 IA.i1 · SeIam Produksi · nentasi P h pero1eb"an (Co,,-ea ,n;, blliU ·L- L) h ·1 peneliti"·an dari Faznah (2009) tun
n perusahaan . ara as1 kewt.-~ Juga isa d · dul tata Ietak rancangan pabrik pengoI-L-·:1__ oda1arus JU l1WID 1.tu berasal kengan balilcan moda1 apalagi· JUU& mengem m · arab"ka (COJJ'(!Q ,n;, arablliU ·L- L) Adap · dari 1- I yakan k • . di atakan op1 I • un tujuan • • dari p10Jaman. ~1 ....e a e onom1 Juga ny perhitungan . . adalah tuk engaoa1· k la akan .-L • Nil · B -L IOI un m J.Sa e y da1 am bentuk ti·tik breUll. even point. m reUll. even abnlc lahan k 1· Arabika (C0iffi 0 point yang baik untuk pabrik kimia biasanya berkisar ranc~an P . .~ ~ 'etl antara 400/o _ 60% dari kapasitas maksimum (Bardan, arabika L) dari segi b1aya ekononn.
1---
·'utan
m·
2009
>·Analis.JS kelayakan pabrik pengolahan k op1 . . 2. Metode Penelitian Metod liti" • · liputi. +..h........_faba arabika adaJah alat yang secara sadar dirancang tmtuk .e pene an IOI me .. ~~ • ilcan usaha usah baru dan ban seperti : pengumpulan data dan analiSIS data. mereal 1~ a pengem gan 70
2.1. Pengumpulan data a. Data modal tetap berupa (tanah.
perawatan setiap 100 jam kerja peralatan diperkirakan bangunan, 2 - 4 %.
pengadaan peralatan dan mesin pabrik serta biaya S) . k butuh . "k tuk an 11stri un penerangan 8 1aya e tak terduga lainnya) dan modal kerja (berupa persentase dari total investasi) . b. Data biaya tetap (gaji karyawan tetap, biaya penyusutan mesin dan alat pabrik, listrik untuk penerangan, biaya perawatan mesin, dan pajak bumi bangunan) c. Data biaya v:mabel (biaya keb~ bahan baku ge!?ndong, b1aya bahan bakar, b1aya pelumas, dan gaJI karyawan lepas).
f-
y
:n
1)
Biaya bahan bakar (Bb) (Purwono, 1992)
0,2 It/HP/jam x Daya Mesin x Harga Bahan Bakar Menurut Purwono (1992) pemakaian bahan bakar mesin adalah 0,2 It/HP/jam, biaya ini pengeluaran bensin atau solar pada kondisi kerja per jam. Bb =
2.2. Analisis Data . . 2) Biaya Oli Pelumas (OP) (Soedjatmiko, 1977) Berdasarkan data yang dikumpulk.an, maka selanjutnya Biaya pelumas ditentukan dengan persamaan: dilakukan berbagai tahapan analisa, yang meliputi:
e
,_
n
s
'·
:r
·-
d s
a
ti
Menurut Soedjatmiko (1977) diperkirakan biaya total oli pelumas dan gemuk adalah 0,8 - 0,9 lt/HP/100 jam.
b. Analisis Perhitungan Biaya tetap 1) Depresiasi alat dan mesin (Giatman, 2006)
TK= Jumlah tenaga kerja x upah per jam
3) Gaji Karyawan Iepas (Irwanto, 1980) Biaya Tenaga kerja ditentukan dengan persarnaan:
Dimana upah kerja tergantung daerah dimana pekerja itu bekerja.
n
il
OP = 0,8 lt/HP/100 jam x Daya Mesin x Harga Oli Pelumas
. a. Analisis Perbitungan Total Capital Investment (TCl)(Peters, 1991) TCI = WCI + FCI Dimana: TCI = total. capital investment WCI (work capital investment) = TCI-FCI FC:I (fixed capital i~estment) = total bi~ya. langsung (direct cost) + total biaya tak langsung (indirect cost)
. . P-S Depres1as1 = - -
[1
Dimana:
D = Biaya penyusutan tiap tahun (Rp/bulan)
1
4) Biaya Kebutuhan bahan baku kopi gelondong.
. . . . . P = Harga pembelian (Rp) s = Nilai sisa (harga akhir) di mana 10% dari harga d. Analis1S Perb1tungan b1aya Produks1 (Total Proawal (P) (Rp) ' dllc!Wn Co~ (Peters, 1991) . . Adapun perhitungannya sebagm benkut : n = Perkiraan Umur ekonomis (pemakaian), (Bulan)
1
.. 1 l
r
c. Analisis Biaya Variabel
-
Total Production Cost = manefacturing cost + general expense cost . . . e. Anal1S1S Ekonom1 Metoda ini menggunakan persamaan sebagai berikut : Break Even Point dalam unit (Iwan, 2009) 3) Pajak bumi bangunan X(BEP dalam unit)= a/(c-b) Pajak bumi bangunan yaitu pajak yang harus dikeluarkan oleh pabrik kopi dari pendirian bangunan pengolahan kopi dengan tarif 0.5% dari NJKP (nilai Break Even Point dalam rupiah (Iwan, 2009) jual kena pajak) (Dinas Pelayaruui Pajak, 2010). CX(BEP dalam rupiah)= ac/(c-b) = a/(l - b/c) 2) Gaji Karyawan tetap Untuk gaji karyawan tetap jumlah biaya yang dikeluarkan sesuai dan tidak melebihi dari UMR (upah minimun regional) (Dinas SDA 2010). '
Dimana:
4) Biaya Perawatan mesin (Wijanto, 1996)
R=
2o/~P-S)
IOOjam
Dimana: P = Harga awal mesin (Rp) Menwut Wijanto (1996)
c = barga jual per unit x =jumlah produk
.
b = biaya variabel satuan a =biaya tetap total · ex= basil penjualan biaya
perbaikan
dan 80
Serambl Teknologi Pertanian Vol. 1, No. 2 (2012)
penetapan biaya modal tetap adalah sebesar Rp. 6.849.664.303 dan modal kerja sebesar Rp. 1.712.416~075,.87. Perencanaan biaya tetap dalam PVNCF = NCF pada tahun yang bersangkutan /(l+i)° penelitian tersebut adalah sebesar Rp. 64.109.402,93/ bulan dan untuk biaya variabel sebesar Rp. Dimana: 2.512.701.000/bulan. Perencanaan biaya kebutuhan PVNCF= present value produksi dari penelitian tersebut adalah Rp. NCF (net cash flow)= laba bersih + depresiasi 2.684.177.503,05/bulan. Analisis kebutuhan biaya pron=tahun duksi adalah analisis penjumlahan dari total biaya i =IRR (diperoleh dengan metode coba-coba) manufactwing dan biaya pengeluaran umum. Break Event point merupakan suatu titik impas IRR dihitung menggunakan fonnulasi Microsoft Excel bagi suatu usaha, dan dalam penelitian tersebut BEP dengan memasukkan data benefit pada Excel dan produksi yang dihasilkan adalah sebesar 13.156,07 kg/ memilib Fonnula - Financial - dan IR,R. bulan. Sedangkan BEP dari basil penjualan adalah sebesar Rp. 374.948.026,47/perbulannya. BEP tersebut merupakan titik impas dari basil penjualan yang telah Net Present Value (Van, 2005) dikenai pajak ekspor sebesar 5%. Menggtmak.an rumus: IRR yang dihasilkan dari penelitian tersebut NPV=t CIF, -COF adalah sebesar 19,93%. Menurut (Usman dan Suwar,.. (1+.tY sono, 1994) Net Present Value (NPV) atau nilai sek.arang bersih adalah analisis manfaat finansial yang CIF = cash inflow pada waktu t yang dihasilkan digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha · tas• dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang (present value) tu mves I sua k - b· odal arus kas bers1.h yang akan diten. ma dibandingkan d engan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluar- . ·~~a m COF = m~t1~I cash °.ulflow lean. Dalam penelitian ini, perencanaan analisis ekon = us1a mvestas1 nomi pabrik direncanakan selama 5 tahun. NPV (Net present value) arus kas bersih yang dihasilkan pada Kriteria Keputusan : tahun ketiga adalah sebesar Rp. 15.310.323.228,45. Jika ; NPV > 0 maka proyek layak diusahakan NPV tersebut lebih besar dari nilai investasi yang telah NPV < 0 maka proyek tidak layak diusahakan direncanakan yaitu sebesar Rp. 8.562.080.379,35 sehingga sesuai dengan pemyataan tersebut. Menurut Giatman (2006) Untuk mengetahui Pay back perlode (Giatman, 2006) apakah suatu rencana investasi layak ekonomis atau investasi . -tidak adalah salalt satunya menggunakan metode k(pbp) = x perzode waktu annual benefit benefit cost ratio, dengan memenuhi kriteria keputusan yaitu pada saat niali BCR ~ 1 maka investasi layak Dimana :
Internal rate of return (Peters, 1991)
=__
. Rp. Rp.
ialam 12,93/ Rp.
tasi (total capital investment) yang terdiri dari modal tetap dan modal kerja. Untuk memperoleh investasi diperlukannya perincian terhadap modal tetap dan modal kerja sebagai berikut :
tuhan
Modal tetap
Rp. . pro-
Tanah lokasi pabrik pakan fakto ti dal T ah anpab .k.meruB rdasarkan ral ..pen 1,.ng . d~ pendirian n e an 1s1s e...onom1 an .ti. te but, tanah rupakan odal tetap I me m yang pene 1 an rse . hatikan dal b harus d 1per am perencanaan pem angunan pabrik pengolahan kopi arabika. Biaya atas pengadaan tanah untuk sarana pendirian bangunan kopi arabika adalah sebesar Rp. 5.226.250.000.
~iaya
!llpas BEP 7 kg/ b se:ebut telah ebut
warnilai
rang ;aha ·lue) ien-
uar-
:ko'Net ada ,45. :lab se-
hui tau >de ;an •ale ng ;an
ah
m
Ii. ra la
th lk
l-
IIl
g
a ~-
Biaya bangunan p d. · bangunan pab ·k k · arabika en man . n opi . merupakan. suatu syarat penting ~am menJalankan suatu kegiatan usaha produks1. Namun dalam mendirikan bangunan membutuhkan beberapa biaya · · buatan ban baik dari segi persiapan pem . ~ pembangunan kantor, mushalla, kantin, ruang produks1 I , ruang produks1. 2 , dan g udang h.rngga pemb ayaran ·· tukang dalam pendiri.an bangunan tersebu. t B"1aya ga11 pendirian bangunan pabrik kopi arabika merupakan
huller, dalam penelitian ini menunjukkkan bahwa biaya penyusutan berkisar Rp. 990.000,- untuk mesin pulper dan Rp.675.000,- untuk mesin huller. Dalam penelitian ini umur ekonomis yang digunakan untuk menentukan depresiasi dua unit mesin tersebut adalah selama 5 tahun (60 bulan), menurut Purwandi (1996) umur ekonomisnya sebuah alat penggerak adalah 5 tahun. Sedangkan Wijanto ( 1996), menyatakan untuk menentukan nilai sisa sebuah alat penggerak adalah dengan menghi'ual al rak lab · tung harga J at pengge sete mencapai umur kni besar 1oo/: dari harga awal pada saat peni70 te snya se ber iannya. . Depresiasi untuk peralatan seperti Hopper, Bale · fermentasi dan Bale siphon, serta meja pengering juga memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan umur ekonomis dan harga pembelian. Berbicara tentang umur ekonomis pada Hopper, bale fermentasi dan bale siphon yang terbuat dari bahan dasar batu bata, ·semen dan pasir pasang sama halnya dengan bahan dasar pendirian bangunan, Oleh karena itu menurut Dinas PU (2010) bangunan ata alat •tiki bah dasar b. d.gunakanu yantukg mem1d. . banan yang 1asanya 1 un pen inan gunan umur ekonomisnya adalah 20 tahun (240 bulan). Jadi dari · · dari pene11.ti.an terseb ut d apat d"1pero1e h m·1al· depres1as1 · h be Hopper sebesar Rp. 16 .374,76, Bale sip on se sar Rp. . 7.162,50, Bale fermentasr sebesar Rp. 9.138,84.
salah satu modal tetap yang harus diperhatikan dari Namun untuk meja pengering depresiasi yang perencanaan pendirian pabrik kopi arabika dan dalam diperoleh tentu berbeda dikarenakan umur ekonomis penelitian ini jumlah biaya pendirian bangunan adalah yang tentunya tidale sesuai dengan umur ekonomis persebesar Rp. 686.292.111,13,alatan lainnya, Meja pengering terbuat dari bahan kayu dan kawat, hal ini tentu saja mempengaruhi umur ekonomis dari meja pengering tersebut, menurut Dinas PU Biaya total pengadaan alat dan mesin pabrik (2010) umur ekonomis yang tepat wituk meja pengerh ..... ,...... uatu k ·....... produks" ing adalah selama 10 tahun sehingga diperoleh nilai Dalam mem.,... egi
Modal kerja adalah modal yang dibutuhkan setelab pabrik: berdiri yaitu pada saat kegiatan produksi · di ikan 200/: dari ~ ta/ berlangsung. Modal ke1Ja asums 70 .o capital investment). Modal kerja yang diperoleh sebesar Rp· 1·712 ·416 ·075' 87· Se bingga diperole h t0 tal capital investment yaitu basil penjumlahan dari modal kerja dan modal tetap sebesar Rp. 8.562.080.379,35.
~ karena tidak semua daerah me~l~ ~ilai Jual tanah ata~ bangunan yang ~a. maka dari 1tu dmas pelayanan pajale menetapkan nilai jual ra.ta-ra.ta untuk tanah bangun dan dal liti t but . maupun . an, • am pene an erse braya penibayaran paJale bwm bangunan adalah sebesar Rp 2.235 400 83/bul · · ' an. Biaya gaji karyawan tetap
Biaya Tetap Pembayaran gaji karyawan tetap merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan sesuai dengan standar UMR . . . Biaya penyusutan alat, mesm dan bangunan pabrik (Upah M.rrumum · Regi·ona1) para karyawan tetap.
Deprisiasi (penyusutan) yang terjadi pada pada Adapun total dari keseluruhan gaji karyawan tetap dua unit mesin penggerak ya.itu mesin pulper dan mesin adalah sebesar Rp. 59.113.250. ~·
82
Serambi Teknologl Pertanian Vol. 1, No. 2 (2012)
Biaya listrik untuk penerangan Berdasarkan hasil survey d~ CV: Bintang makmur biaya beban listrik perbulannya adalah sebesar Rp. 20.000 dari tarif listrik rata-rata sebesar Rp 80.000. Biaya listrik yang digunakan adalah lDltuk kepentingan penerangan. Biaya beban listrik tergolong biaya yang murah karena kegiatan produksi
Biaya Variabel . B1aya tidak tetap (variabel) Wltuk setiap jam yang harus dik~luarkan oleh para pe~ilik mesin adalah dengan menunJ~ kesel~ b1aya bahan bakar, pelumas, reparas1, dan tenaga ker.ia.
berlangsung pada pagi hari dan tidak membutuhkan listrik. Penenmgan yang .dilakukan hanya .Wltuk kepentingan penerangan pada saat waktu tertentu saja yaitu pada saat cuaca sedang mendung. . ta M . B1aya perawa n esm
Biaya Dahan Baku
Dari basil analisis biaya perawatan tergolong kedalam biaya tetap. Ken (2002) menambahkan bahwa biaya perawatan (pemeliharaan) merupakan salah satu unsur biaya tetap. Berdasarkan analisis pada penelitian tersebut biaya perawatan mesin pulper adalah sebesar Rp. 11 .880/jam dan untuk perbulannya bisa mencapai Rp.891.000. Untuk biaya perawatan mesin pulper analisis yang digunakan adalah
R = 2%(.P-S) IOOjam
Berdasarkan data yang telah disurvey pada UD. Jingki Gayo Kabupaten Aceh Tengah, dapat diperoleh rata-rata produksi kopi beras perbulan sebanyak 1 kal"1 sama hal nya dengan perencanaan produks1· kopi beras pada penelitian tersebut Perencanaan kebutuhan bahan baku pada penelitian ini lDltuk satu kali produksi adalah sebanyak 54.606,64 kg, dan dalam sekali produksi produk yang dihasilkan adalah sebesar 10.000 kg. Menurut UD. Lepo Gayo (2010) untuk harga kopi gelondong per kg adalah sebesar Rp. 4.500 dan menurut VD. Ketiara Takengon (2010) Harga kopi beras per kg dibidang eksportir adalah sebesar Rp. 30.000. Jadi aswnsi kebutuhan kopi gelondong perbulannya adalah sebesar Rp. 2.457.298.800.
o
Biaya Dahan Dakar
= 0.02(66.000.000- 6.600.000) 100
= Rp. l l .880~am
Perencanaan kebutuhan bahan bakar merupakan salah satu faktor penting dalam penetapan biaya variabel. Perencanaan Kebutuhan bahan bakar yang diperoleh dari.pengoperasian mesin pulper adalah se~ 14 400
sar ~ · ~~ dan ~tuk satu ~i kegiatan pro?uksi. pengo~~1an me_sm pulper. dilakukan selama 6 Jam dan memdiki kapas1tas 2 ton/Jam. Dalam sebulan produks1· be ·al b ak 10 kar 8 hingga di I lJ an se any i. e . pero eh total kebutuhan bahan bakar untuk mesm pulper adal~ sebesar. Rp.864.000/bulan. Sedangkan untuk mesm huller b1ay~ keb~ bahan bakar yang diperoleh dari pengoperas1an mesm pulper adalah sebesar Rp 8.100/ Mesin lainnya yang digunakan. dalam pengola- jam. Dan untuk satu kali kegiatan produksi, pengoperahan kopi arabika tersebut adalah mesin huller. Untuk sian mesin huller dilakukan selama 3 jam dengan kabiaya perawatan mesin pulper analisis yang digunakan pasitas produksi 1 to~am, Dalam sebulan produksi adalah berj_alan sebanyak IO kali Sehingga .diperoleh biaya kebutuhan bahan bakar lDltuk mesin huller adalah sebesar Rp.243.000. R= 2o/ci._P-S)
Dalam sebulan pabrik kopi arabika memproduksi sebanyak 10 kali produk kopi beras, dan untuk . roduks" . . . sekal1 p 1 proses pulpmg beroperas1 selama 6 Jam jadi biaya perawatan untuk mesin pulper dalam sekali produksi adalah Rp. l l.880/jam x 6 jam = Rp. 71.280 dan biaya perawatan yang dikeluarkan dalam satu bux = Rp. 712 _800 _ Ian adalah R . 1. P 7 280 10
100jam
= 0.02(45.000.000-4.500.000) 100 = Rp. 8.100/jam
Dari basil analisis biaya perawatan mesin Huller adalah sebesar Rp. 8.100/jam-. Dalam sebulan pabrik kopi arabika memproduksi sebanyak 10 kali roduk. kopi beras, dan untuk sekali roduks" hutting ~i selama 3 jam jadi pbiaya ~':n untuk mesin huller ~am sekali produksi adalah Rp. 8.100/ jam x J jam = Rp. 24.300 dan biaya perawatan yang dikeluarkan dalam satu bulan dalah Rp. 24.300 x 10 = Rp. 243.000.
Biaya OU pelumas (OP)
Perencanaan kebutuhan biaya petumas dalam penelitian adalah sebesar Rp 3.840,-/jam. Penetapan biaya pelumas berdasarkan daya mesin pulper yaitu 16 Untuk. satu kal! prod~i, mesin pulper beroperasi selama 6 Jam se~ biaya. pelumas untuk mesin pulper dalam sekah produks1 adalah sebesar Rp. 23.040. Untuk satu bulan pabrik kopi arabika memprod?1'5i sebanyak 10 kali, dan ~ bia~ pelumas yang dikeluarkan lDltuk pengoperas1an mesm pulper dalam satu bulan adalah Rp. 230.400,Seda0 gkan untuk mesin huller biaya pelumas yang dikeluarkan adalah Rp 2.160/jam dengan daya
HP,
IJl
h
r,
).
h
0
•i n
ii
r
jaannya clan lamanya jam kerja, jumlah seluruh karyawan lepas pada penelitian tersebut adalah sebanyak 16 orang. Untuk sistem tarif penggajian seluruh karyawan adalah sebesar Rp. 15.000~am kerja dan biaya gaji karyawan lepas disesuaikan dengan jam kerja clan hari kerja karyawan lepas dalam t bulan. Berikut adalah · perencanaan waktu proses dan waktu kerja lllltuk gaji
mesin sebesar 9 HP. Untuk satu kali produksi, mesin pulper ~roperasi selama 3 jam se~gga biaya pelumas yang dikeluarkan dalam satu hari adalah sebesar Rp. 6.4~0. ~ntuk pe_rbulannya produksi ~alan selama 10 kah sehingga b1aya pelmnas yang dikeluarkan dalam satu bulan adalah Rp. 64.800,-
Biaya kebutuhan air
Menwut Famah (2009) Air dalam pengolahan kopi karyawan lepas yang dapat dilihat pada Tabel 1. primer pada kopi arabika digunakan sebagai bahan pembantu dalam proses produksi sebagai berikut : Biaya Produksi
a). Sortasi gelondong. Dalam proses ini air digunakan sebagai media sortasi, yakni dengan menggunakan prinsip berat jenis biji kopi, dimana buah kopi akan dimasukkan ke dalam bak syphon yang dipenuhi air. . b ). Pulping. Aliran air dalam mesin pulper berfungsi untuk membantu mekanisme pengaliran buah kopi di dalam silinder. Disamping itu, Iapisan air juga berftmgsi lllltuk mengurangi tekanan gesekan silinder terhadap buah kopi sehingga kulit tanduknya tidak pecah. . c). Pencuczan. Penggunaan air dalam proses ini adalah untuk menghilangkan Iendir pada biji kopi yang telah selesai difennentasi, serta menghanyutkan kulit buah atau kotoran lain yang ikut terbawa setelah proses pulping. Dalam penelitian ini pemakaian kebutuhan air tidak
Perencanaan kapasitas produksi pada pabrik pen~o~ahan kopi Arabika adalah sebesar 100 ton biji kop1 s1ap ekspor dalam satu bulan. Penerimaan bahan baku ~akukan selang satu hari lllltuk menjamin ketersecbaan bahan baku serta mencegah penumpukan bahan pada proses pengeringan. Dalam pengolahan kopi gelondong menjadi kopi beras memerlukan waktu
maksim~ 8 hari. se~gga dalam satu bulan produksi dapat
Tabel 1. Perencanaan waktu proses clan waktu kerja unutk gaji karyawan lepas
Alor kerja
Waktu proses
Waktu persiapan (menit)
Waktu penyelesaian (men it)
Penerimaan bahan baku dan Sortasi llelondonv Pulping
7jam
60
30
6jam
30
30
pencucian
2jam
30
90
1 bari (6 jam)
60
30
3jam
30
30
3 hari (18jam)
60
30
Pengeringan awal Hulling Pengeringan akhir
menggunakan PDAM melainkan menggunakan fasilitas sumur bor. Jadi tidak ada biaya kebutuhan air dalam penelitian tersebut Hanya saja biaya tersebut sudah termasuk kedalam gaji karyawan lepas yang bergerak dibidang sortasi, pulping dan pencucian. Hal ini dikarenakan pengambilan air dari sumur bor memerlukan tenaga untuk melakukan proses-proses produksi tersebut . • •• Biaya gaJ• karyawan lepas Biaya gaji karyawan lepas disesuaikan dengan gaji karyawan lepas pada CV. Bintang makmur dimana biaya perjamnya disesuaikan dengan tingkat peker-
.
.
~asaran. D~asums1kan sebesar 2 persen dari total biaya produks1 keseluruhan, sehingga diperoleh biaya pengel~ umum . sebesar Rp. 53.683.550,06. Jadi total b1aya pr~uks1 keseluruhan dalam satu bulan adalah mencapai Rp. 2.684.177.503,05.
Break Event Point Break event Point dalam penelitian tersebut merupakan titik impas dalam kegiatan produksi pada pabrik kopi arabika yaitu perusahaan tidak mendapat kelllltungan dan kerugian. Apriono (2009) menambahkan Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat lllltung 84
~
Serambi Teknologi Peltanian Vol 1, No. 2 (2012)
maupun rugi sebingga impas (penghasilan=toeal biaya). Break event point produksi k.opi beras yang diperoleh adaJah 13.156,07 kglbulan yaitu pada bpasi.1as produksi tersebut perusahaan sudah memasuki keadaan impas, deogan perolehan break event point basil penjualan sebesar Rp. 374.943.026,47/bulan. Untuk lebih jelas, keadaan break event point dapat dilihat pada Gambar 1. Pada grafik. tersebut terlihat keunhmgan yang diperoleh dari ·perencanaan pabrik kopi arabika adalah pada saat perusahaan dalam kapasitas produksi I 00 ton/ bulannya hingga perusahaan mencapai ~i.1as produksi pada keadaan breolc even point. Di bawah break even point kegiatm meogalami kerugian karena keuntungan yang diperoleh masih digunakan mmutupi biaya yang dikeluarbn Wttuk pengadaan investasi clan biaya operasi Jadi, pada grafik tersebut terlihat bahwasanya break even point lBttuk lcapasitas produksi lropi
yaitu pada tahun ketiga NPV berldsar sebesar Rp. 15.310.323.228,45. Hal ini membuktikan bahwa usaha tersebut layak wituk dijalankan dikarenakan NPV yang dibasilkan jauh lebih besar dari biaya modal investasi yaitu sebesar Rp. 8.562.080.379,35. Internal rate of return adalah perhitungan yang penting sering digunakan Wttuk meneotukan apakah suatu inveslasi yang l>ertiarp. lnvestasi wnumnya dicuiggap berharga jib inlerMI rate of return lebih besar daripada kembalinya dari rata-rata peluang inveslasi yang sama, atau jika lebih besar daripada biayamodal kescmpatan(~or Wonh, 2010). Nd~
Yabll Menwut Budi (2009) NeJ Present Value (NPV) dari suatu proyek merupabn nilai sekarang (Present Value) dari selisih antara Benefit (manfaat) dengan Cost (biaya) pada Discounl Rate tertentu. Net Present
GrafikBEP 3000000 ' I
-. .co
zsooooo ' 2000000
IJ 0
-0
!E a::
1500000
IJ
'ii "U
-Total
I J
penjualan
-Total cost
~
-Total Fixed Cost
1000000 -1
500000
Total Variable cost
0
13,156.07 100,000
k.apasitas ...odubi (tg)/butan
Garn.bar I. (Jqdik Brt!4k Even Poa,J beras perbulan adalah sebesar 13.156,07 kg, dan Break Value (NPV) menunjukkan kelebihan benefit (manfaat) Event Point tetjadi setelah waktu peogembalian modal dibandingbn dengan Cost (biaya). Jib present value yaitu setelah 3,,5 tahun. benejil lebih besai dari presenl value biaya, berarti proyd;: rersebut layak atau meoguntuogkan. Van H (2005) menambahkan kriteria keputusan untuk lnll!t'llal Rlkk ofRdllm penilaian NPV yaitu jika NPV lebih besar dari not dan Internal rate of return (IRR) yang diperoleh bernitai positif maka proyek tersebut layak Wltuk diusadari petenc:aoaan koamgan pabrik kopi arabilra terse- habn. but sebesar 19,93%, IRR diperoleh dari formulasi ExNet present vallll! dari penelitian tersebut merucel berdasarkan data net benefit dari perencanaan pakan basil dari peoguraogan jumlah benefit yang telah ke.nangan pabrik kopi arabika dan IRR teIDasuk suatu didiskon dengan jwDlah Cost yang telah didisk
~ta
g >i
g
h a b g a
)
"
11
'/
BIC ratio yang dihitung dalam penelitian tersebut adalah basil dari perbandingan antara benefit dengan Total Cost, benefit dalam penelitian tersebut merupakan basil penjualan produksi yang telah dikenaik pajak ekspor sebanyak 5 persen sehingga benefit yang e. diperoleh sebesar Rp. 2.850.000.000./bulan, Sedangkan cost dalam penelitian ini merupakan total biaya pro- · f. duksi dari perencanaan kapasitas produksi 100 ton perbulannya yaitu sebesar Rp. 2.684.177.503,05. Hasil analisis B/C ratio dalam penelitian ini adalah 1,06, artinya jika nilai B/C lebih besar dari 1 maka proyek g. tersebut layak untuk diusahakan. Giatman (2006) menambahkan untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak ekonomis atau tidak adalah dengan melalui met.ode sebagai berikut yaitu Jika BCR ;:::: 1 maka investasi layak (feasible) dan sebaliknya jika BCR ~l 4.2 maka investasi tidak layak (unfeasible).
dari nilai investasi yang telah direncanakan yaitu
sebesar Rp. 8.562.080.379,35 sehingga usallla layak untuk dijalankan. Analisis perolehan IRR dalam perencanaan tersebut adalah 19,93%. Dalam perencanaan ini, Nilai BCR yang diperoleh adalah sebesar 1,06 clan lebih besar dari 1 maka usaha tersebut layak untuk dijalankan. Analisis Ray back period adalah sebesar 3,5 tahun, Analisis tersebut merupakan analisis pengembalian modal dalam waktu singkat dari .
peren~ keuangan selama 5 tahun. Maka investast tersebut layak. Sarao
Perlu dilakukan evaluasi analisis ekonomi pada n B k n ,,_,, pabrik pengolahan kopi arabika yang telah berdiri seba..-ay ac c'U"'" n b L • pemband"mg terhadap has"I • e konomt· pabrik "od dal .ti. gm t anal"tsts 11 an Perencanaan ray ac,,. pen am pene lab k . Arabika tuk pengo an opt un mengetabw· ke layakan . tm t ersebut adalah seIama 5 tahun. M enurut G ta an dirian pabrik dari · b· k · (2006) analisis payback period pada dasarnya bertujuan pen segi taya e ononu. untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang Daftar Pustaka pokok (Break Event Point). Pay back period yang diperoleh dari analisis Apriono, A. 2009. Brealc Event Point (BEP). http://ilmu tersebut adalah sebesar 3,5 tahun, artinya pengembalian manajemen. wordpress.com. Tanggal 20 Februari 2009. modal investasi terjadi dalam jangka waktu dibawah 5 tahun. Analisis pengembalian modal tersebut mengha- Ard" 2007 r i.. n efi ·v D A l" · "lkan ana1· bat" odal · . t. . v)l rr erensz AOnswnen W1 na zszs st tsa pengem ian m mvestast yang san7i /en L• p, nd" . r- _, tr. . . e oetwnomz e znan lnuUS z G rease gat smgkat (cepat) sehmgga usulan proyek tersebut B bahan D 11.· .-1.. r. l'-•-1.. D"kab .t · er asar lnmy""' .,e uruur1 1 upaten dapat d l enma. p bal" U . . J nderal S d" Van (2005) menambahkan bahwa suatu usulan ur mgga. ru~ersttas e u tnnan ._,, Purwokerto. Purbalmgga. · estas"t akan disetu"~w• apab"I mv 1 a paybacL ,,. penuu-nya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period yang Bardan. 2009. Be/ajar Merancang Pabrik Kimia. http:// disyaratkan oleh perusalllaan. www.chem-is try.orglartikel_kimia/, 27 Desember 2004.
4. Kesimpulan dan Saran
Budi. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Dan Strategipengembangan Industri Kecil Meubeldi Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. http:// Total capital investment dalam penelitian tersebut www.scribd.com, 21agustus2010. adalah sebesar Rp. 8.562.080.379,35. Totarcapital investment merupakan investasi dari penjumla- Famah. 2009. Tata /etak perencanaan pabrik kopi han modal tetap dan modal kerja arabika. Unsyiah. Skripsi, Banda Aceh.
4.1. Kesimpulao
a.
b.
c.
d
Analisis kebutuhan biaya produksi adalah sebesar Rp. 2.684.177.503,05/bulan. Biaya produksi terdiri dari analisis biaya manufacturing dan b. I a·taya · anallsts 1aya penge uaran umum. manufacturing terdiri dari biaya tetap, biaya variable dan biaya plant overhead. Sedangkan biaya pengeluaran umum terdiri dari biaya administrasi clan biaya distrubusi serta pemasaran. Analisis BEP dalam unit adalah sebesar 13.156,07 kg/bulan. BEP dari hasil penjualan adaiah sebesar Rp. 374.948.026,47/perbularmya t ·-' ) arus kas bersih . · NPV AT. Anal tsts ~ .e present vcuue 1
Giatman. M. 2006. Elronomi Telcnik. PT. Raja Grafmdo Persada. Jakarta. H · ar. t-" n b .1.. p · d oqqte. 2009 . ivie uue ray ac11. erzo . Agustus bttn·'/www "bd 25 2009 !:!:i!·'' .sen .com. · Investor Words. 2010. Internal Rate of Return.http://www.investorwords.com/2564/, 20 Januari 2010. Irwanto, K. . 19~0. Elro'!°mi &yiniring ~i Bidang Mekanz:as1 Pert'!"'°1'4 Institut Pertanian Bogor. Penerbtt Gramedta, Jakarta. Ken. karta. 2002. Rmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Ja-
yang dihasilkan pada tahun ketiga adalah sebesar Rp. 15.310.323.228,45. NPV tersebut lebih besar
86
Serambi Teknologi Pertanian Vol. 1, No. 2 (2012)
Peters. 1991. Plant Design and Economic for Chemical Engineers, fourth edition, International Student Edition, Mc.graw-Hill Book. New York. Salvatore. 2005. Analisis Kelayalcan Usaha Dan Strate-
gipengembangan Industri Keci/ Meubeldi Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Sentani. 1991. Budidaya Kopi. http://www.pustaka deptan.go.id/pd~ 01Februari,1991.
dan Suwarsono. 1994. Be/ajar Ekonomi. http://blogdeta.blogspot.com/2009/09/ metode-analisis-investasi.html.11 September
Usman
2009. Van,
H. 2005. Aspek Keuangan. -usupress.usu.ac.id,J3 juni 2010.
http://
Wijanto. 1996. Elronomi Teknik. Penerbit Universitas Sriwijaya, Palembang.
Yuzmanmu. 1997. Prarencana Pabrik Vani/i dari Cengkeh. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.