Jurnal Hutan Tropis Volume 1 No. 2
Juli 2013
ISSN 2337-7771 E-ISSN 2337-7992
jht Berkala Ilmiah IlmuPengetahuan dan Teknologi Kehutanan
DAFTAR ISI KOMPOS BERBAHAN ORGANIK LOKAL SEBAGAI AMELIORAN ALTERNATIF SUBTITUSI ABU DI LAHAN GAMBUT Marinus Kristiadi Harun
92-97
STUDI PERAN WANITA PERDESAAN HUTAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA TELAGA LANGSAT KABUPATEN TANAH LAUT Asysyifa, Fonny Rianawati, dan Yuniarti
98-105
KAJIAN PEMASARAN HASIL HUTAN NON KAYU DARI HUTAN RAKYAT POLA AGROFORESTRY DI DESA KERTAK EMPAT KABUPATEN BANJAR Adnan Ardhana dan Syaifuddin
106-114
PEMULIHAN DAN PENCEGAHAN SEMAI TUSAM (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) DARI GEJALA KLOROSIS Ari Darmawan dan M. Mandira Budi Utomo
115-122
TINGKAT BAHAYA EROSI KAWASAN HUTAN ILE MANDIRIKABUPATEN FLORES TIMUR Mariany Magdalena da Silva
123-130
PROSES TRANSFORMASI AGRARIA DAN KONFLIK SUMBERDAYA ALAM DI DAERAH PEDALAMAN: STUDI KASUS DI KECAMATAN LONG BAGUN KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR Eddy Mangopo Angi dan C. B. Wiati
131-142
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN BIREUEN-ACEH Halus Satriawan, Z. Fuady, dan Romainur
143-150
KARAKTERISTIK PENGGERGAJIAN KAYU GANITRI (Elaeocarpus ganitrus Roxb.) DARI HUTAN RAKYAT DENGAN POLA AGROFORESTRI Mohamad Siarudin & Ary Widiyanto
151-157
PENGENDALIAN MUTU KAYU LAPIS PADA PT WIJAYA TRI UTAMA PLYWOOD INDUSTRY DI KALIMANTAN SELATAN Zainal Abidin, Agus Sulistyo Budi, Bandi Supraptono, dan Edy Budiarso
158-165
PENGARUH TRICHODERMA SP. PADA MEDIA BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON PUTIH (Anthocepalus cadamba) Tati Suharti, Yulianti Bramasto, dan Naning Yuniarti
166-169
PENYARADAN KAYU RAMAH LINGKUNGAN DI HUTAN TANAMAN DI KALIMANTAN TIMUR Sona Suhartana dan Yuniawati
170-175
MODEL INTERAKSI ANTARA MASYARAKAT DENGAN HUTAN KOTA DI KOMPLEKS BUMI PERKEMAHAN BONGOHULAWA KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Daud Sandalayuk, dan Samsudin.D
176-184
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih dan penghargaan diberikan kepada para penelaah yang telah berkenan menjadi Mitra Bestari pada Jurnal Hutan Tropis Volume 1 No. 2 yaitu: Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M.Agr.Sc. (Fakultas Pertanian Universitas Lampung) Prof.Dr.Ir. Wahyu Andayani,M.Sc (Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada) Prof.Ir. Erry Purnomo,Ph.D (Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan) Dr.Ir.Leti Sundawati,M.Sc (Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor) Prof. Dr. Ir. Syukur Umar, DESS (Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako) Prof. Dr. Ir. Baharuddin Mappangaja, M.Sc. (Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin) Prof.Dr.Ir.H.M.Ruslan,M.S (Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat) Dr. Ir. Kusumo Nugroho, MS (Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian) Dr.Ir. Cahyono Agus Dwikoranto, M.Agr. (Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada) Prof.Dr.Ir.Sipon Muladi (Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman) Prof. Dr. Ir, Djamal Sanusi (Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin) Dr. Sc. Agr. Yusran, S.P., M.P (Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako) Dr.Ir.Hj. Darni Subari,M.S (Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat)
KATA PENGANTAR
Salam Rimbawan,
Long Bagun Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
Jurnal Hutan Tropis Volume 1 Nomor 2 Edisi Juli
diteliti oleh Eddy Mangopo Angi dan C. B. Wiati. Hasil
2013 kali ini menyajikan 12 buah artikel ilmiah hasil
penelitian menunjukkan bahwa: masyarakat asli
penelitian di bidang teknologi hasil hutan, manajemen
maupun pendatang pada wilayah Kecamatan Long
hutan dan budidaya hutan.
Bagun mendapatkan akses atas tanah melalui proses-
Marinus Kristiadi Harun meneliti dampak negatif
proses yang sah menurut aturan hukum mereka (kese-
praktek besik-bakar dan prospek kompos berbahan
pakatan adat/lokal) untuk dapat menguasai tanah yang
organik lokal sebagai substitusi abu untuk amelioran di
dimiliki oleh pemilik sebelumnya. Konflik penguasaan
lahan gambut.
tanah di Kecamatan Long Bagun terjadi dikarenakan
Asysyifa, dkk meneliti besarnya pendapatan wanita,
ketidakmampuan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat
kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan
untuk menyelesaikan konflik tata batas, terutama sejak
keluarga dan peran wanita dalam meningkatkan kese-
adanya pemberian izin HPHH seluas 100 ha dan IUKhM.
jahteraan keluarga serta menggali potensi sumber daya
Halus Satriawan, dkk meneliti kesesuaian lahan
alam yang dapat dikembangkan kaum wanita di Desa
untuk pengembangan tanaman hutan Rakyat di kabu-
Telaga Langsat Kabupaten Tanah Laut.
paten bireuen-aceh.
Adnan Ardhana dan Syaifuddin meneliti saluran
Karakteristik penggergajian kayu ganitri (Elaeo-
pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran
carpus ganitrus Roxb.) dari hutan rakyat dengan pola
hasil hutan non kayu hutan rakyat pola agroforestri di
agroforestri diteliti Mohamad Siarudin & Ary Widiyanto.
desa Kertak Empat, Kabupaten Banjar, Propinsi Kali-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggergajian
mantan Selatan.
satu sisi dan pola penggergajian semi perempatan meng-
Pemulihan dan Pencegahan Semai Tusam (Pinus
hasilkan rendemen dan produktifitas yang relatif sera-
merkusii Jungh. et de Vriese) dari Gejala Klorosis diteliti
gam, namun berbeda sangat nyata pada efesiensi meng-
oleh Ari Darmawan dan M. Mandira Budi Utomo yang
gergaji dan lebar papan rata-rata, serta berbeda nyata
menghasilkan plot penelitian pemulihan, persentase
pada penggunaan bahan bakar.
kematian semai terendah adalah kombinasi antara pu-
Pengendalian Mutu Kayu Lapis Pada PT Wijaya
puk lambat tersedia dan pelet T. reesei. Pertumbuhan
Tri Utama Plywood Industry di Kalimantan Selatan diteliti
tinggi dan diameter semai terbaik adalah substitusi
Zainal Abidin, dkk. Dari kelima jenis ketebalan kayu
media dengan pelet T. reesei tanpa pupuk lambat terse-
lapis yang diteliti (2,4 mm, 2,7 mm, 3,2 mm, 3,7 mm
dia.
dan 5,2 mm), terlihat bahwa relatif ada perbedaan jenis Mariany Magdalena da Silva meneliti Tingkat Baha-
cacat yang terjasi serta prosentasenya.
ya Erosi Kawasan Hutan Ile Mandiri Kabupaten Flores
Tati Suharti, dkk meneliti pengaruh trichoderma
Timur. Hasil perhitungan menunjukan bahwa tingkat
sp. pada media bibit terhadap pertumbuhan Bibit Jabon
bahaya erosi yang terjadi cukup bervariasi meliputi erosi
Putih (Anthocepalus cadamba). Kombinasi pengen-
sangat ringan, berat dan sangat berat.
dalian fisik (tanah:kompos:sekam 1:1:1) dan pengen-
Proses transformasi agraria dan konflik sumberdaya alam di daerah pedalaman: Studi Kasus di Kecamatan
dalian biologi (Trichoderma sp), signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan bibit (tinggi, diameter).
Penyaradan kayu ramah lingkungan di hutan ta-
pleks bumi perkemahan Bongohulawa Kecamatan Lim-
naman di Kalimantan Timur diteliti Sona Suhartana dan
boto Kabupaten Gorontalo yang meliputi pimpinan,
Yuniawati. Penelitian menunjukkan penggunaan teknik
kelompok minat,kepala keluarga, wanita, pemuda diper-
RIL dalam kegiatan penyaradan kayu dapat mening-
oleh skor rata-rata skor capaian responden diperoleh
katkan produktivitas sebesar 14,72%, menurunkan
sebesar 56,44% dengan kualitas yang cukup
biaya produksi sebesar 17,53% dan meminimalkan ter-
Semoga hasil penelitian tersebut dapat menjadi
jadinya kerusakan lapisan tanah atas sebesar 26,89%.
pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca untuk
Model interaksi antara masyarakat dengan hutan
dikembangkan di kemudian hari. Selamat Membaca.
kota di Kompleks Bumi Perkemahan Bongohulawa diteliti Daud Sandalayuk, dan Samsudin D. Keseluruhan
Banjarbaru, Juli 2013
interaksi antara masyarakat dengan hutan kota di kom-
Redaksi,
a Z X X z x z x s d a s d a s
Jurnal Hutan Tropis Volume 1 No. 2
Juli 2013
ISSN 2337-7771 E-ISSN 2337-7992
STUDI PERAN WANITA PERDESAAN HUTAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA TELAGA LANGSAT KABUPATEN TANAH LAUT The Role Of Women In Rural Forest Village to Help Increase Family Prosperity In Telaga Langsat Village, Tanah Laut Regency Asysyifa, Fonny Rianawati, dan Yuniarti Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani KM 36 Kotak Pos 19, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
ABSTRACT. The role of women is not only as a housewife but also the breadwinner. The women in Telaga Langsat village help their husband working to increase family prosperity.The aims of the research were to discover how income women, contribution of women income to family income and the role of women to increase family prosperity as well as to reveal the potential of natural resource to develop by Telaga Langsat village women.Method used in this research was approach qualitative. The sampling method used was purposive sampling. The total sample was 15 sample. The process of data collection included questioner, observation, interviews, and documentation. Data analysis used in this research was descriptive qualitative.The result showed the women in Telaga Langsat village they work as farmer, breeder, laborer, or trader with an average income of Rp318.666,00 per month. Contribution of women income to family income as low as29,885 %. The women family prosperity in Telaga Langsat village is above destitution linestandard and belonging to stage I of family prosperity. The potential natural resources in Telaga Langsat village could be developed to increase the income and family prosperity through capital and training support from eligible institute. Keyword: Women role, income, prosperity,family ABSTRAK. Peran wanita tidak hanya dalam ibu rumah tangga, tetapi juga dapat berperan sebagai pencari nafkah. Wanita di Desa Telaga Langsat turut berperan membantu suami dalam mencari nafkah untuk meningkatkan kesehjahteraan keluarga.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya pendapatan wanita, kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga dan peran wanita dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta menggali potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan kaum wanita di Desa Telaga Langsat Kabupaten Tanah Laut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposivesampling.Jumlah responden wanita keluarga yang dipergunakansebanyak 15 orang.Pengumpulan data menggunakanteknik kuesioner, observasi, wawancara dan pencatatan dokumen.Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pekerjaan yang dilakukan wanita di Desa Telaga Langsat untuk menambah pendapatan keluarga, yaitu bertani, beternak, buruh dan berdagang dengan penghasilan rata-rata Rp318.666,00 per bulan. Kontribusi pendapatan wanita tergolong kecil, yaitu rata-rata sebesar 29,885 %. Kesejahteraan keluarga wanita di Desa Telaga Langsat berada di atas garis kemiskinan dan tergolong keluarga sejahtera tahap I. Potensi sumber daya alam di Desa Telaga Langsat dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga dengan dukungan modal dan pelatihan dari instansi terkait. Kata Kunci: Peran wanita, pendapatan, kesehjahteraan, keluarga Penulis untuk korespondensi, surel:
[email protected]
98
Asysyifa dkk.: Studi Peran Wanita Perdesaan Hutan……….(1): 98-105
PENDAHULUAN Desa Telaga Langsat merupakan sebuah desa agroforestri yang berada di sekitar hutan lindung Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.Pendapatan keluarga yang diperoleh dari hasil kehutanan, pertanian, peternakan, dan perkebunan seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga.Pendapatan yang terbatas ini mengakibatkan kesejahteraan keluarga yang rendah.Hal ini menimbulkan keinginan kaum wanita diDesa Telaga Langsat untuk menggali potensi yang ada pada diri mereka dan potensi yang ada di sekitar desa untuk menambah pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Wanita secara umum memiliki tiga fungsi utama yang sangat berkaitan dengan kedudukan dan peran wanita yaitu fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan fungsi produksi. Fungsi reproduksi sering dihubungkan dengan hak dan kewajiban sekaligus sebagai simbol kelebihan dan kelemahan wanita.Fungsi sosialisasi berkaitan erat dengan fungsi dan tanggung jawabnya dalam mempersiapkan anak-anaknya masuk ke dalam pergaulan masyarakat luas.Fungsi produksi berkaitan dengan fungsi ekonomis wanita/ibu. Sejalan dengan kemajuan jaman, wanitatidak saja berperan ekonomis secara tidak langsung tetapi dapat langsung menerima hasil baik berupa uang ataupun
tukan tingkat kesejahteraan masyarakat atau Negara adalah pendapatan per kapita masyarakatnya. Tingkat pendapatan perkapita rumah tangga adalah pendapatan total rumah tangga dalam setahun di bagi jumlah anggota keluarga (Hadi dan Lincolin, 1987). Pendapatan per kapita kemudian dikonversikan ke dalam ukuran pendapatan setara beras, dihitung dalam satuan kilogram. Parameter lain yang dapat digunakan adalah kriteria dalam penentuan tahapan-tahapan keluarga sejahtera dalam bentuk tabulasi. Tolak ukurnya suatu keadaan dimana individu atau sekelompok orang atau bangsa mengalami kecukupan dalam memenuhi kebutuhannya sehingga mereka mendapatkan tingkat kepuasan tertentu baik itu kebutuhan pangan dan non pangan seperti pendidikan, kesehatan, rekreasi dan lain-lain.BKKBN menyebutkan bahwa tahapan keluarga sejahtera terbagi atas 4 tahapan yaitu keluarga sejahtera tahap I, II, III dan III. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan wanita, kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga dan peran wanita dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta menggali potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dapat dikembangkan kaum wanita untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Telaga Langsat Kabupaten Tanah Laut.
barang sebagai imbalan dalam melakukan pekerjaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sum-
ekonomi.Berbagai macam motivasi dapat melatarbela-
ber informasi bagi pihak-pihak terkait tentang optimalisasi
kangi wanita/ibu untuk bekerja, seperti pendidikan yang
peran wanita dalam memanfaatkan potensi sumber daya
dimiliki, terdesak oleh kondisi ekonomi rumah tangga,
alam Desa Telaga Langsat untuk meningkatkan kese-
peluang kerja atau waktu luang ibu yang dapat diper-
jahteraan keluarganya.
gunakan untuk bekerja. Partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor soial-ekonomi seperti faktor idiologis, sifat pekerjaan, efisiensi pekerjaan rumah tangga, pendidikan, persamaan dalam dunia pekerjaan,dan kemajuan bio medis (Suwardi,). Jumlah anak dan tanggungan keluarga juga mempengaruhi partisipasi ekonomi wanita berkeluarga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga yang ditanggung maka seseorang akan cenderung untuk menambah jumlah jam kerjanya
METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu pengamatan secara langsung kepada wanita yang ada di Desa Telaga Langsat Kabupaten Tanah Laut.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu kuesioner, observasi, wawancara dan pencatatan dokumen. Metode pengambilan sampel yang dipakai yaitu
karena kebutuhan hidup untuk mencapai kesehjah-
purpossive sampling dengan kriteria aktivitas ganda
teraan keluarga semakin besar.
wanita dalam rumah tangga maupun keinginan untuk
Salah satu parameter yang dijadikan dalam menen-
meingkatkan kesehjateraan keluarganya. Populasi 99
Jurnal Hutan Tropis Volume 1 No. 2, Edisi Juli 2013
wanita yang berkeinginan meningkatkan kesehjahteraan
c. Nyaris miskin, bila konsumsi beras 320-480 kg
keluarga berjumlah 25 orang dan jumlah wanita ber-
d. Kecukupan >480 kg
keluarga sebanyak 15 orang. Jumlah responden yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah 15 orang.
Pengukuran pendapatan dilakukan dengan cara a. Pendapatan besar: apabila jumlah sampel do-
Parameter yang diteliti adalah jenis-jenis kegiatan
minan masuk dalam kategori yang berkecukupan
ekonomi dan besarnya pendapatan yang diperoleh serta
b. Pendapatan kecil: apabila jumlah sampel dominan
kegiatan lain yang memungkinkan untuk dikembangkan
masuk dalam kategori dibawah garis kemiskinan.
wanita dalam meningkatkan kesehjahteraan keluarganya di Desa Telaga Langsat.
Kontribusi Wanita
Data dalam penelitian ini mencakup data primer
Untuk mengetahui seberapa besar peran wanita
dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan adalah
Desa Telaga Langsat dalam meningkatkan pendapatan
data wanita yang berkeinginan meningkatkan kesejah-
keluarga diketahui dari kontribusi pendapatan wanita
teraan keluarga maupun wanita yang sudah berkeluarga.
tersebut terhadap pendapatan keluarga (Yang dalam
Data sekunder diambil dengan cara mencatat data yang
Hermanto, 1984), dengan menggunakan rumus sebagai
berhubungan seperti letak, luas topografi, tanah, iklim,
berikut :
sosial ekonomi penduduk, sarana dan prasarana dan potensi umber daya alam. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif menggunakan rata-rata persentase hasil yang ditabulasikan. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui apa saja jenis pekerjaan yang digeluti wanita Desa Telaga Langsat, keadaan keluarga, dan biaya kebutuhan keluarga. Penggunaan teknik analisis ini meliputi beberapa kegiatan, seperti reduksi data, menyajikan atau menafsirkan dan sampai kepada matrik kesimpulan (Pristyaningrum, 2008).
Dimana : K
Langsat (%) Yw
= Pendapatan wanita (Rp)
Yt
= Pendapatan keluarga (Rp) Untuk melihat peranan wanita dalam menambah
pendapatan keluarga dapat ditelaah melalui alokasi ekonomi, yaitu dengan mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh wanita dan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga, kriteria pengukurannya adalah a. Apabila kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga di atas 30% maka kontribusi
Pendapatan Keluarga Pendapatan keluarga adalah penjumlahan seluruh pemasukan keluarga yaitu pendapatan suami sebagai
= Kontribusi pendapatan wanita DesaTelaga
pendapatan wanita cukup tinggi b. Apabila kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga di bawah 30% maka kontri-
nelayan dan pendapatan istri. Menurut (Yang dalam
busi pendapatan wanita cukup rendah.
Hermanto, 1984) dirumuskan sebagai berikut:
Tingkat kesejahteraan Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga
Dimana : Pt
= Pendapatan keluarga (Rp)
wanita Desa Telaga Langsat dapat diketahui melalui
Pn
= Pendapatan suami (Rp)
pendapatan perkapitanya.
Pw
= Pendapatan wanita (Rp) Besar kecil pendapatan rumah tangga diketahui
dengan cara diukur berdasarkan standar pendapatan keluarga menurut garis kemiskinan Sayogyo dalam Sitorus (2008), dimana kriterianya : a. Miskin sekali, bila konsumsi beras <240 kg b. Miskin, bila konsumsi beras 240-320 kg 100
Dimana: PP
= pendapatan per kapita
Y
= pendapatan total keluarga setahun
JP
= jumlah anggota keluarga Penghasilan per kapita per tahun keluarga wanita
di Desa Telaga Langsat dikonversikan ke dalam kilo-
Asysyifa dkk.: Studi Peran Wanita Perdesaan Hutan……….(1): 98-105
gram beras, dan untuk keperluan ini harus diketahui
rakyat dibina oleh instansi terkait sehingga kegiatan
harga beras setempat yang dikonsumsi keluarga
penanaman dan pemeliharaan di Desa Telaga Langsat
responden.
dapat terus berlanjut. Jenis-jenis tanaman yang ada di
Tingkat kesejahteraan keluarga wanita Desa Telaga
hutan rakyat tersebut adalah jati, mahoni, pangkar
Langsat dapat juga diketahui dengan menggunakan
buaya, karet,mahoni afrika, dan lain-lain.Di areal pena-
analisis deskripif, dengan menggunakan kuesioner
naman hutan rakyat, masyarakat Desa Telaga Langsat
dalam bentuk Tabulasi Tahapan Keluarga Sejahtera.
dapat memanfaatkan lahan di bawah tegakan pohon
Tingkat kesejahteraan keluarga wanita Desa Telaga
sebagai areal pertanian seperti berladang maupun
Langsat dapat juga diketahui dengan menggunakan
menanam sayur mayor.Kegiatan berladang dan
analisis deskripif, dengan menggunakan kuesioner
menanam sayur tersebut dilakoni baik laki-laki maupun
dalam bentuk Tabulasi Tahapan Keluarga Sejahtera.
wanita yang ada di Desa Telaga Langsat.
Data pembanding yang dapat dicantumkan untuk
Wanita di Desa Telaga Langsat memiliki pemikiran
perhitungan tingkat kesejahteraan adalah dari Badan
yang maju dan tidak mau berpangku tangan dalam
Pusat Statistik (BPS). BPS menyatakan bahwa penen-
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
tuan tingkat kesejahteraan masyarakat setiap daerah
keluarga.Hal ini dapat dilihat dari usaha yang mereka
atau provinsi berbeda-beda tergantung pada banyaknya
lakukan dalam menunjang perekonomian keluarganya.
jenis komoditi yang biasa dikonsumsi penduduk golongan bawah (marginal) dan besarnya kandungan kalori
Karakteristik Wanita Responden
yang terdapat di dalamnya. Provinsi Kalimantan Selatan,
Pendidikan
besarnya batas kecukupan pangan di daerah pedesaan
Pendidikan wanita di Desa Telaga Langsat yang
adalah Rp 52.319 per kapita per bulan. Batas kecukupan
memiliki peran ganda dalam keluarganya adalah SD-
kebutuhan non pangan Rp 17.101 per kapta per bulan
SMP.Tingkat pendidikan cukup baik, dimana yang
untuk daerah pedesaan. Dengan demikian, batas garis
berpendidikan SD sebanyak 4 orang, SLTP 4 orang dan
kemiskinan atau tingkat kesejahteraan di daerah
SLTA 7 orang. Tingkat pendidikan tersebut sebenarnya
pedesaan adalah Rp 69.420 per kapita per bulan atau
dapat ditingkatkan, akan tetapi selain disebabkan oleh
Rp 833.040 per kapita per tahun.
kurangnya kesadaran mereka akan pentingnya pendi-
HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Telaga Langsat Takisung merupakan salah satu contoh kawasan agroforestri yang cukup
dikan, selain itu juga karena kuranngya biaya untuk pendidikan sehingga para wanita tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Tingkat pendidikan ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
berhasil.Kegiatan hutan kemasyarakata di desa ini semakin maju dan berkembang. Semua itu tidak lepas
Tabel 1. Tingkat pendidikan wanita responden
dari bimbingan serta program-program pemerintah dan
Table 1 Education levels of women respondent
instansi terkait seperti BPTH Kalimantan, BP4K Tanah Laut, Fakultas Kehutanan Unlam, dan berbagai instansi terkait lainnya. Kelompok tani yang ada di Desa Telaga Langsat di bina dalam suatu wadah kelembagaan yaitu Kelompok Tani Bina Bersama.Di Desa Telaga Langsat
No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA Sarjana Jumlah
Jumlah 4 4 7 15
Persentase 26,667 26,667 46,667 0 100
juga telah dibentuk suatu kelompok usaha produktif bernama KUP Gapoktan Langsat Membangun.
Tingkat Umur
Kegiatan tersebut dibina tenaga Tenaga Penyuluh
Tingkat umur wanita responden di Desa Telaga
Kehutanan dari BP4K Tanah Laut untuk Kecamatan
langsat dapat dilihat pada tabel 2.Dari tabel terlihat
Takisung .
bahwa persentase umur responden yang tertinggi berada
Kegiatan perekonomian di Desa Telaga Langsat
pada kelompok umur 30 – 39 tahun yaitu sebesar 40
terutama bertani, beternak, dan hutan rakyat.Hutan 101
Jurnal Hutan Tropis Volume 1 No. 2, Edisi Juli 2013
%. Ditinjau dari usia produktif, sebagian besar wanita
Telaga Langsat aktif melakukan berbagai ragam usaha
responden berusia dibawah usia 44 tahun, artinya masih
untuk membantu suami dalam meningkatkan
potensial untuk melahirkan, oleh karena itu peningkatan
pendapatan keluarga.Kegiatan produktif ini mereka
dan penyebarlausan program KB sangat diperlukan.
lakukan tanpa mengabaikan kegiatan mereka seharihari sebagai ibu rumah tangga.Untuk lebih jelasnya jenis
Tabel 2. Tingkat umur wanita responden
usaha wanita responden dalam upaya peningkatan
Table 2. Age levels of women respondent
pendapatan keluarga dapat dilihat pada tabel 4.
No 1 2 3 4 5
Tingkat Umur 20-29 30-39 40-49 50-59 40 ke atas Jumlah
Jumlah 3 6 3 1 2 15
Persentase 20 40 20 6,667 13,333 100
Besarnya jumlah anggota keluarga merupakan suatu masalah terhadap rendahnya tingkat kesejahteraan keluarga, terutama bila kita kaitkan dengan pendapatan yang kecil.Sebaran rumah tangga wanita responden berdasarkan jumlah anggota dalam keluarga dapat dilihat pada tabel 3. Persentase tertinggi jumlah anggota keluarga pada rumah tangga wanita responden di Desa Telaga Langsat adalah dengan jumlah anggota keluarga 1-4 orang., sedangkan persentase terkecil terdapat pada responden yang memiliki jumlah anggota keluarga 5-8 orang. Hal ini mengidikasikan bahwa rumah tangga responden sebagian besar telah menjalani program Keluarga
dan sayuran, beternak, yaitu ternak ayam, kambing dan sapi, menjadi buruh, baik buruh tani maupun buruh serabutan serta berdagang, yaitu makanan kecil yang di Desa telaga Langsat memanfaatkan lahan disekitar rumah dan di hutan rakyat menjadi lahan pertanian.Selain untuk mencukupi kebutuhanrumah tangga, kelebihan produksi pertanian di jual ke konsumen yang biasanya dating langsung ke Desa Telaga Langsat. Sebagian kecil (13,333%) wanita responden menjadi buruh, yaitu buruh tani dan buruh sayur.Mereka bekerja di kebun tetangga dan mendapat upah atas jasa yang telah diberikan. Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan jenis pekerjaan Table 4. Distribution of respondent by type of work
1 2 3 4
Tabel 3. Tingkat umur wanita responden Table 3. Number of family members
1 2 3
Langsat adalah bertani, yaitu menanam padi, palawija
No
Berencana.
Jumlah anggota keluarga 1-4 5-8 >8 Jumlah
yang dilakukan oleh wanita responden di Desa Telaga
dititipkan di warung. Sebagain besar (80,33 %) wanita
Jumlah Anggota Keluarga
No
Dari tabel 4. dapat diketahui bahwa jenis usaha
Jumlah responden 8 7 0 15
Persentase 53,333 46,667 0 100
Jenis Pekerjaan Bertani Beternak Buruh Dagang
Jumlah responden 12 6 2 4
Persentase 80 40 13,333 26,667
Pendapatan Tujuan seseorang anggota rumah tangga untuk melakukan suatu pekerjaan adalah untuk memperoleh pendapatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya.Pendapatan wanita responden/
Jenis-jenis pekerjaan
istri diperoleh dari hasil berbagai jenis usaha yang
Wanita berperan penting dalam rumah tangga
dilakukannya untuk mecukupi kebutuhan rumah tangga.
ataupun di luar rumah tangga.Peranan dan kedudukan
Wanita yang melakoni usaha pertanian seperti
wanita tidak dapat diabaikan dalam kehidupan
menanam padi dan sayuran, akan memanen hasil
masyarakat, diantaranya sebagai penyokong ekonomi
tanamannya sekitar 3-4 bulan.
rumah tangga. Dari hasil penelitian diketahui bahwa wanita di Desa 102
Demikian juga yang melakoni usaha ternak ayam, umumnya ayam kampung akan dijual saat berumur di
Asysyifa dkk.: Studi Peran Wanita Perdesaan Hutan……….(1): 98-105
atas 3 bulan. Ternak kambing dijual saat usia kambing
Dari hasil penelitan didapatkan kontribusi wanita di
diatas 1-2 tahun, sedangkan ternak sapi masih jarang
Desa Telaga Langsat berkisar antara 3,226% sampai
dijual, terutama yang betina. Wanita yang menjadi buruh
100% denganrata-rata 29,885 %. Dengan melihat
melakukan aktifitasnya apabila ada permintaan tenaga
kontribusi pendapatan wanita di Desa Telaga langsat
kerja oleh tetangganya, sehingga aktivitas ini terkadang
maka dapat dikatakan bahwa kontribusi pendapatan
tidak dilakukan setiap hari, tetapi tergantung masa
sangat menentukan peningkatan pendapatan rumah
tanam atau panen. Pendapatan responden per bulan
tangga, berarti pendapatan yang dihasilkan wanita
dapat dilihat padatabel 5.
responden tersebut memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Tabel 5. Jumlah pendapatan wanita responden per
tergolong kecil. Walaupun demikian nilai rata-rata
bulan Table 5. Number of women respondent income per
Jenis Pekerjaan 1 Bertani 2 Beternak 3 Buruh 4 Dagang Jumlah Rata-rata
tersebut hamper mendekati nilai 30%, bahkan ada beberapa responden yang kontribusinya mencapai
month No
Rata-rata kontribusi yang bernilai di bawah 30%
Pendapatan (Rp) 1.680.000,00 1.900.000,00 350.000,00 850.000,00 4.780.000,00 318.666,67
Rata-rata (Rp) 112.000,00 126.666,67 23.333,33 56.666,67
Dari Tabel 5 dapat terlihat bahwa rata-rata pendapatan wanita responden per bulan adalah sebesar
100%. Hal tersebut dikarenakan status perkawinannya yang menjanda, baik bercerai maupun suami responden telah meninggal dunia. Tabel 6. Pendapatan total keluarga dan kontribusi Table 6. Total family income and contribution No Indikator Tertinggi Terendah 1 Pendapatn suami/bulan Rp 3.000.000,00 0 Pendapatn istri/bulan Rp950.000,00 Rp100.000,00 3 Pendapatan Rp3.100.000,00 Rp500.000,00 keluarga/bulan 4 Kontribusi 100% 3.226%
Rata-rata Rp1.480.000,00 Rp318.666,67 Rp1.798.666,67 29.885%
Rp318.667.67, dimana pendapatan tertinggi diperoleh dari beternak disusul bertani, dagangan buruh.
Hamid dalam Aryani (1994) menyatakan bahwa pada lapisan ekonomi rumah tangga yang miskin, ada
Kontribusi Responden
kecendrungan peran wanita sebagai pencari nafkah
Kontribusi penerimaam wanita responden di Desa
semikn tinggi.Peran ini bukan untuk meningkatkan karir
Telaga Langsat terhadap penerimaan total keluarga
tetapi semata-mata untuk kelangsungan hidup kelu-
merupakan gambaran dari peranan wanita di Desa Telaga
arga.Karena ada kecendrungan jika pendapatan suami
Langsat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga.
meningkat atau besar, maka curhan kerja istri untuk
Peranan istri terhadap penerimaan total keluarga
mecari nafkah menurun. Peranan wanita semkain nyata
cendrung menurun dengan semakin baiknnya kondisi
bila anggota lain dalam rumah tangga yang dapat meng-
rumah tangga.
gantikan tugasnya. Menurut Zen (2009) adakalanya
Sayogyo (1983) mengemukanan bahwa peran
dalam rumah tannga keharusah istri bekerja di luar
wanita dalam rumah tangga berkaitan erat dengan telaah
rumah terhalang oleh tugaas-tugas rumah tangga seperti
pekerjaan yang dilakukan dalam rumah tangga.
mengsuh anak dan lain sebagainya.
Perannya dalam mencari nafkah untuk dapat untuk menghasilkan pendapatan.Dengan demikian kontribusi wanita tidak dapat diabaikan begitu saja.
Tingkat Kesejahteraan Rata-rata pendapatan per kapita per tahun keluar-
Berdasarkan jenis usaha yang dilakukan wanita
garespondenadalahRp5,309,000.00 berdasarkan
nelayan terlihat adanya perbedaan kontribusi dari tiap
lampiran 4. Apabila dikonversi dengan harga beras yang
wanita nelayan tersebut.Pada tabel 6 di bawah ini dapat
dikonsumsi wanita responden dan keluarganya adalah
dilihat Pendapatan Total Keluarga dan besarnya
Rp8,000/kg maka diperoleh rata-rata 663,625 kg setara
kontribusi wanita di Desa Telaga Langsat.
beras.Dengan rata-rata pendapatan per kapita per tahun setara 663,625 kg, maka keluarga responden di 103
Jurnal Hutan Tropis Volume 1 No. 2, Edisi Juli 2013
DesaTelaga Langsat tidak ada yang tergolong keluarga
dapi saat ini (Tabel 8).
miskin.
Industri rumah tangga umumnya banyak melibatkan
Berdasarkan kriteria BPPS (1999) dalam Nakh-
wanita baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keadaan
diaturrakhmiah (2002) untuk mengetahui tingkat kese-
ini antara lain disebabkan dalam industri rumah tangga
jahteraan wanita responden di Desa Telaga Langsat
proses produksi berlangsung di sekitar rumah, teknologi
maka diperlukan data rata-rata pengeluaran keluarga.
yang digunakan sederhana, kebutuhan investasi
Kriteria BPPS untuk daerah pedesaan total rata-rata
terjangkau oleh kebanyakan masyarakat, tidak
pengeluaran per tahun untuk komponen pangan dan
membutuhkan keterampilan khusus, bahan baku
non pangan sebesar Rp 8333.040. Dari hasil penelitian
produksi mudah diperoleh dan padat karya. Oleh karena
diperolehpengeluarantotalrata-rata untuk komponen
sebagian besar industri rumah tangga berlokasi di rumah,
pangan dan nonpangan sebesar Rp 3.757.666.67 per
wanita yang mengusahakannya dapat melakukan peran
tahun.Jadi keluarga responden rata-rata dapat meme-
sebagai pencari nafkah sekaligus pengurus rumah
nuhi kecukupan pangan dan non pangannya sehingga
tangga.
tidak tergolong keluarga miskin. Berdasarkan kriteria dengan menggunakan meng-
Tabel 8. Potensi sumber daya alam dan kendala
gunakan Tabulasi Tahapan Keluarga Sejahtera secara deskriptif, maka wanita responden dan keluarganya
pengolahannya Table 8. Natural resource potential and constraints of
termasuk dalam kategori Keluarga Sejahtera Tahap I. Tabel 7. Besarnya kecukupan pangan dan non pangan
processing No 1
Potensi Lebah madu
per kapita per bulan dan per tahun Table 7. The amount of food sufficiency and non food 2
per capita per month and per year No
Jenis Kebutuhan
1
Kriteria BPS untuk pedesaan a. Komponen pangan b. Kompoen non pangan Total
52.319
627.828
5
17.101 69.420
205.212 833.040
6
Hasil penelitian c. Komponen pangan d. Komponen non pangan
167.222.22
2.006.666.67 1.751.000.00
145.916.67
Total
313.138.89
2
Rata-rata Pengeluaran Rp/Kapita/Bln Rp/Kapita/Thn
3 4
Pisang (keripik, sale pisang) Purun (tikar, kerajinan tangan) Melinjo (emping) Buah-buahan (manisan, selai, asinan) Sayuran (asinan, mie sayur)
Kendala Perbanyakan koloni, kemasan, alat pengurang kadar air madu Modal, peralatan, kemasan Keterampilan, alat Alat, modal, kemasan Keterampilan, alat, kemasan Keterampilan, alat, modal, kemasan
John Naisbitt dalam buku Megatrend 2000 meramalkan bahwa pada abad ke-21 adalah abad
3.757.666.67
wanita (Loekman Sutrisno dalam Sanjaya, 1996).. Pada abad 21 wanita dituntut untuk memiliki suatu sikap yang
Potensi sumber daya alam yang dapat
mandiri, disamping suatu kebebasan untuk mengem-
dikembangkan
bangkan dirinya sebagai manusia dengan harkat yang
Wanita responden di Desa Telaga Langsat berke-
dimilikinya. Profil wanita Indonesia pada saat ini dapat
inginan meningkatkan pendapatan dengan mengolah
digambarkan sebagai manusia yang harus hidup dalam
sumber daya alam yang berlimpah di sekitar desa
situasi dilematis (Sanjaya, 1993). Situasi dilematis
mereka. Apabila pendapatan mereka meningkat, maka
yang dihadapi wanita Indonesia ini merupakan per-
kontribusi yang diberikan wanita yang memiliki peran
masalahan suatu strategi yang mampu secara menda-
ganda dalam rumah tangganya ini tentu akan mening-
sar mengubah pandangan masyarakat terhadap wanita,
kat pula. Berikut disajikan potensi sumber daya alam
tidak hanya dianggap sebagai pendamping suami dan
yang ingin mereka kembangkan dan kendala yang diha-
sebagai ibu pengatur rumah tangga.
104
Asysyifa dkk.: Studi Peran Wanita Perdesaan Hutan……….(1): 98-105
Pengembangan industri rumah tangga ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, menunjang pembangunan daerah dan memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan dana yang tersedia. Banyak potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di Desa Telaga Langsat yang belum dikembangkan secara intensif namun mempunyai arti ekonomis yang berarti untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat desa.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan wanita di Desa Telaga Langsat untuk menambah pendapatan keluarga, yaitu bertani, beternak, buruh dan berdagang. Rata-rata pendapatan dari wanita berkeluarga yang memiliki peran ganda di Desa Telaga Langsat sebesarRp318.666.67 per bulan. Kontribusi pendapatan wanita di desa Telaga Langsat tergolong kecil, yaitu rata-rata sebesar 29,885 %. Kesejahteraan keluarga wanita di Desa Telaga Langsat berada di atas garis kemiskinan dan tergolong keluarga sejahtera tahap I. Potensi sumber daya alam di Desa Telaga langsat dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga dengan dukungan modal dan pelatihan dari instansi terkait.
Diukur Dari Sisi Pendapatan (Studi Kasus Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal). Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro. Tidak dipublikasikan Hernanto, F. 1984. Aspek-aspek Pendapatan Ekonomi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Khoiriyah, Binti. 2009. Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pengembangan Usaha Kecil (Pedagang Kelontong Di Pasar Pesantren Kota Kediri). Skripsi Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (Uin) Maulana Malik Ibrahim Malang. Nakhdiaturrakhmiah. 2002. Kontribusi Wanita Pengrajin Anyaman Pansuk Purun (lepironia mucronata Rich) baculup Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kelurahan Lepasan Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. Skripsi fakultas Kehutanan Unlam. Tidak dipublikasikan. Pristyaningrum, Danik Intan. 2008. Peran Wanita Pedesaan Dalam Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pekerja Kerajinan Tas Anyaman Di Desa. Jurnal Agribisnis. Sajogyo, 1983. Peranan Wanita dalam Pembangunan Masyarakat Desa. Rajawali Press. Jakarta. Zen, Linda Waty. 2009. Analisis Kontribusi Pendapatan Wanita Nelayan Di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Mangrove dan Pesisir IX (1), Februari 2009: 12-17. ISSN: 1411-0679
Saran Meskipun telah bekerja untuk membantu suami meningkatkan kesehjahteraan keluarga, tetapi wanita juga harus tetap memperhatikan peran dan fungsi mereka sebagai seorang ibu rumah tangga. Peningkatan pendapatan ibu/wanita dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan skil untuk mengembangkan potensi yang ada melalui penyuluhan dan pelatihan pengolahan sumber daya alam yang ada.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, S. 1995. Profil Wanita Tahun 2000. Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Forddanta, Dityasa Hanin. 2012. Peranan Wanita Dalam Menunjang Ekonomi Keluarga Miskin 105