BERJALAN DI DALAM TERANG Terang dari gereja kaki dian menerangi jalan keputraan bagi setiap orang percaya
Victor Hall David Falk David Baker Murray Wylie Agustus 2011
Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada penekanan huruf miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci, itu telah ditambahkan dan tidak muncul dalam terjemahan asli. Desain sampul oleh Dan Proud Diterbitkan oleh visionone © Vision One Inc. 2011 TCF 10 Old Goombungee Road Toowoomba QLD 4350 Phone: +61 1300 885 048 Email: info @ visionone.org.au
Untuk katalog musik dan terbitan Kristen kami, silahkan kunjungi:
Daftar Isi Kata Pengantar
10
PENDAHULUAN
12
Terang injil
12
Kristus ditinggikan – terang dunia
12
Semua orang ditarik kepada terang
13
Kristus datang untuk menebus kita dari maut
14
Kondisi kita di luar Kristus
14
Penderitaan – hukum, dosa dan maut
14
Kejatuhan manusia
14
Kristus menderita dan mati karena Dia taat
15
Kematian Kristus adalah unik
16
Kematian Kristus – penggantian dan partisipasi
16
Hasil dari penderitaan terlihat banyak orang
16
Tiga jenis penderitaan
17
Penderitaan karena murka – hukum dikeluarkan dari jalannya
17
Penderitaan karena ujian – penyeberangan di mana Kristus bertemu dengan kita
18
Penderitaan karena disiplin – mewarisi keputraan kita
19
Ketaatan Kristus
19
Oleh pengetahuan-Nya
20
Buah dari disiplin
20
Dibenarkan melalui iman
21
Memikul salib
21
BAB 1
23
Persekutuan dalam terang
23
Bangkit dan bercahaya
24
Bukanlah injil legal
25
Darah membersihkan
26
Yesus Kristus datang dalam daging
27
Mengakui Yesus adalah Tuhan
28
Tujuh aspek dari persekutuan
29
Persekutuan Anak
31
Persekutuan dalam kasih karunia
31
Persekutuan dalam iman
32
Persekutuan dalam persembahan
32
Persekutuan dalam penderitaan-Nya
33
Persekutuan dalam injil
33
BERJALAN DI DALAM TERANG Persekutuan dalam melayani
34
Firman menegakkan persekutuan
34
BAB 2
37
Persekutuan dalam Perjanjian
37
Firman hidup
38
Akulah, Yahweh, dan Yahweh Elohim
39
Mengosongkan untuk melahirkan ciptaan baru
40
Paraclete pertama – Paraclete yang lain
42
Paraclete – dalam ciptaan
43
Roh Kudus – yang menguduskan pelipatgandaan
43
Permulaan/awal dan akhir dari perjanjian
44
Kekekalan dan waktu
45
Dengan segera/seketika
46
Tujuh Roh
47
Karunia kenaikan dari Anak
48
BAB 3
49
Persekutuan dalam kebenaran
49
Berjalan dalam kebenaran
50
Saudara-saudara buah sulung berjalan di dalam kebenaran
50
Kehendak Allah
51
Kedaulatan dan kebebasan pilihan
52
Mati dalam pelanggaran dan dosa
54
Rencana semula dan penentuan dari semula
55
Tidak ada ketidakadilan di dalam Allah
58
BAB 4
61
Persekutuan dalam terang tujuh Roh
61
Mari kita maju pada kepenuhan
62
Gereja kaki dian – terang pewahyuan
63
Takhta Anak
64
Dia memiliki tujuh Roh
65
Oleh Roh hikmat dan wahyu
66
Wahyu dari Kitab Suci oleh Roh
67
Tujuh Roh diutus
68
Kaki dian menyatakan tujuan Allah
68
Pewahyuan nama-Nya
69
Pekerjaan yang terselesaikan – substansi dari wahyu
69
71
BAB 5 6
Daftar Isi 71
Persekutuan dalam memelihara masa raya Apa itu jemaat pentakosta?
72
Marilah kita terus memelihara masa raya itu
73
Perjalanan tiga hari
73
Buanglah Ragi
75
Empat aspek ragi di Korintus
75
Pekerjaan pertama dari membuang ragi
76
Berkas unjukan buah sulung
78
Kristus – setelah itu mereka yang milik Kristus
79
Buah sulung dari Roh Kristus
79
BAB 6
81
Persekutuan dalam Pentakosta
81
Persekutuan dengan utusan
82
Memelihara masa raya itu
82
Dua ketul roti – iman yang sedang bertumbuh
83
Roh dari Dia yang membangkitkan Kristus
84
Api dari Roh Kudus
85
Pentakosta – korban sajian yang baru
85
Buah sulung dari Pentakosta
86
Penantian di Yerusalem
86
Yang sulung dan buah sulung
87
Buah sulung dan persembahan
87
Firman yang bergema dari Yerusalem
88
Melalui banyak penderitaan
89
Pekerjaan-pekerjaan Allah
90
BAB 7
92
Persekutuan dalam menuju Masa Raya Pondok Daun
92
Sangkakala bagi Masa Raya Pondok Daun
92
Jikalau seseorang yang mundur – Galatia
93
Tesalonika – penghakiman di mulai dalam rumah-Nya
94
Firman tentang ketekunan-Nya
96
Panggilan bagi jemaat untuk berkemenangan
97
Masalah jemaat Laodikia
98
Mereka tidak akan naik
100
Berpegang teguh hingga akhir
100
BAB 8
102
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
102
7
BERJALAN DI DALAM TERANG Mengosongkan diri hingga akhir
103
Mezbah itu
103
Tangan diletakkan atas Dia
104
Di luar – suatu tempat terkutuk
106
Kambing jantan kita
107
Peringatan akan dosa
108
Jikalau Aku ditinggikan
109
Pekerjaan Allah yang mulia
110
Menghina Anak Allah
111
Tarik Aku keluar, bawa Aku masuk
113
Menanggung kehinaan-Nya
113
Penderitaan membawa kita masuk
114
Keajaiban bagi yang mati
115
BAB 9
116
Persekutuan dalam firman-Nya
116
Firman tentang kerajaan
116
Firman tentang kebenaran
118
Firman tentang salib itu
119
Tujuh persediaan dari firman tentang salib-Nya
121
Mengikuti Dia ke mezbah
124
Firman tentang kasih karunia-Nya
125
Firman iman dan ajaran sehat
126
Firman tentang ketekunan-Ku
127
Firman tentang kehidupan
127
BAB 10
129
Persekutuan dalam minyak yang mengalir
129
Terang Kaki Dian
130
Minyak Emas – Kekayaan Kasih KaruniaNya
131
Menyalurkan minyak kepada setiap pelita
132
Pelayanan rasul dan nabi
134
Pelita dari ke-rajaan dan keimamatan
136
Pelita Adalah para pembawa pesan (para utusan)
137
Mencari Dengan Menggunakan Pelita
138
Terang Yang Sejati
139
Apa yang menyebabkan suatu pelita padam?
139
BAB 11
142
Persekutuan dalam membangun kaki dian
142 8
Daftar Isi Gereja kaki dian di berbagai tempat
142
Suatu Administrasi Kasih Karunia
144
Gereja di Yerusalem
145
Gereja di Antiokhia
146
Pisahkanlah untuk-Ku –kedua pohon zaitun
148
Karunia Barnabas
149
BAB 12
151
Persekutuan sekolah di Tiranus
151
Gereja di Efesus
151
Dasar dari kedua belas keluarga
152
Tiga bulan di rumah ibadah orang Yahudi
155
Sekolah di Tiranus
157
Epafras – membangun tiga gereja kaki dian
160
Pola pada setiap tempat
161
BAB 13
164
Persekutuan para penilik
164
Pelayanan tujuh bersama Paulus – Timotius, Titus dan saudara lainnya
165
Memanggil para penatua ke Miletus
166
Pekerjaan para penilik
167
Tiga tipe kepenatuaan
168
Mengembalakan dan melindungi kawanan domba
168
Pelita dan bunga
170
Mengerjakan kasih karunia – saudara-saudari buah sulung
170
Penatua buah sulung
171
Gereja di Roma
172
175
Lampiran
9
Kata Pengantar Terang pertama yang harus datang kepada kita adalah suatu pemahaman mengenai salib Kristus. Apa yang kita lihat ketika kita memandang kayu salib? Apakah kita melihat pekerjaan dan tujuan-Nya, atau kita dibutakan dengan bertanya-tanya, ‘Apa yang ada di dalam hal itu untuk kita?’ Sebagian besar dari pelajaran ini akan berfokus pada persekutuan; persekutuan ‘ dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’ 1 Yoh 1:3. Rasul Yohanes menggambarkan persekutuan dengan cara ini untuk suatu alasan. Dia mempunyai pemikiran bahwa hubungan dan pekerjaan Bapa dan Anak sepenuhnya terlihat di kayu salib. Ini adalah terang yang harus kita berjalan di dalamnya. Dalam satu pernyataan, kita dapat katakan bahwa Bapa bekerja di dalam dan melalui Kristus, Anak-Nya telah disempurnakan dalam ketaatan dari pekerjaan-Nya, dan sebagai hasilnya, kita dapat menjadi anakanak yang menyelesaikan pekerjaan kita. Pekerjaan yang terselesaikan ini dicapai melalui ganjaran tangan Bapa, ketaatan penuh dari Anak, dan kuasa pengudusan dari Roh Kudus. Di kayu salib, kita melihat seluruh kehendak Allah terlaksana. Kristus adalah ‘tubuh’ di mana kehendak Allah sepenuhnya diekspresikan. Kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa ‘Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selamalamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus’. Ketika kita memandang kayu salib, kita melihat ketaatan sempurna dari satu Manusia. Oleh tindakan ketaatan-Nya, banyak yang dibenarkan. Dia menumpahkan darah-Nya untuk kita, penderitaan karena konsekuensi dosa kita, untuk satu alasan: untuk memberikan kita darah-Nya, hidup-Nya yang benar, sebagai karunia/pemberian. Kita mungkin merasa bahwa injil ini familiar bagi kita. Tetapi, tanpa kita melihat pekerjaan yang tercapai ini dalam persekutuan kayu salib, dan bersatu dengan persekutuan tersebut, kita tidak dapat diselamatkan. Kristus ditinggikan untuk satu-satunya tujuan ini: menarik banyak orang kepada Dia sendiri dan pekerjaan-Nya yang disempurnakan. Ini adalah persekutuan penderitaan-Nya, persekutuan dalam terang, yang akan membuat gereja bersinar sebagai suatu kaki dian. Kuasa dan hidup dari Peraturan Melkisedek datang mengalir kepada kita sebagai minyak kasih karunia, ketika kita masuk dalam persekutuan ini. Bapa menggunakan ganjaran untuk melipatgandakan hidup-Nya dalam ketaatan Anak melalui persembahan. Anak menyelesaikan pekerjaan-Nya sebagai Kapten, Yang Awal dan Yang Akhir sebagai jalan bagi pengudusan kita sebagai anak-anak. Roh Kudus sekarang bekerja untuk menyatakan Bapa dan Anak kepada kita. Di saat Dia menguduskan pendisiplinan salib bagi kita, pekerjaan anak kita juga dapat menjadi sempurna. Bapa ada bersama dengan Anak dalam pekerjaan ini, memberikan Dia kuasa. Kristus juga dikuatkan melalui Roh Kekal. Poinnya bagi kita adalah bahwa ada kuasa dalam pendisiplinan untuk menyempurnakan ketaatan-Nya dan mencapai kebenaran. Di saat kita masuk dalam persekutuan salib, Bapa, Anak dan Roh Kudus, kita dapat mencapai kebenaran yang sama ini di dalam kita. Kita tahu bahwa Dia menderita dalam tiga aspek: penderitaan karena hukuman maut kita, penderitaan karena ujian dan godaan kita di setiap titik, dan menanggung pendisiplinan termasuk dalam pekerjaan ketaatan-Nya. Mujizat dari salib adalah bahwa itu adalah pekerjaan yang sempurna. Itu menyediakan suatu pertukaran dari maut karena dosa kepada ketaatan dari anak. Kayu salib mengambil penderitaan
Kata Pengantar kematian kekal, mengubahkan itu menjadi ujian iman dan ketaatan, dan melipatgandakan hidup ketaatan anak untuk semua orang. Anak menerima kematian karena dosa dalam Getsemani, di mana darah yang pertama tertumpah. Kristus taat mencurahkan hidup-Nya, dengan menundukkan diri-Nya kepada luka-luka yang membuat darah-Nya mengalir. Oleh pendisiplinan dari Bapa, hidup yang ada ‘dengan Bapa’, kemudian diberikan kepada Anak untuk dimiliki ‘di dalam Dia’, dilipatgandakan dan diberikan untuk menjadi hidup ‘ciptaan baru’ kita. Hidup Kristus ada di dalam darah-Nya. Dalam Kitab Suci, darah digunakan sebagai symbol dari hidup yang diberikan kepada yang lain. Darah yang kita minum, dan yang dipercikkan dalam hati kita, adalah kehidupan Kristus. Kristus adalah hidup kita. Ketika Kristus tinggal di dalam hati kita, Dia dan hidupNya tidak dapat dipisahkan. Kunci nyata adalah bahwa darah Kristus ditumpahkan atas jalan kembali dari maut, ketika Dia maju dari Getsemani sepanjang jalan sampai kepada seruan, ‘Sudah selesai’. Dengan setiap ‘luka’, Dia belajar ketaatan dan menyempurnakan keputraan kita, sepanjang jalan kembali dari maut. Hidup ketaatan-Nya dilipatgandakan oleh Bapa, melalui ganjaran-Nya. Darah dari hidup yang taat ditumpahkan untuk kita, supaya itu dapat diberikan kepada kita untuk memungkinkan pekerjaan keputraan kita. Oleh persembahan, disiplin dan ketaatan, hidup-Nya telah dilipatgandakan kepada kita untuk menjadi hidup kita. Maksud dari terang dan penglihatan bagi kita adalah untuk memperhatikan pertukaran dari murka, melalui pencobaan, kepada interaksi ganjaran di mana hidup-Nya dilipatgandakan untuk menjadi hidup kita; keputraan kita. Ketika kita melihat ini, kita mulai memahami bagaimana disiplin menghasilkan ketaatan dan memimpin kepada pengudusan penuh dari keputraan kita. Ini adalah pembenaran kita. Kita tidak dapat dibenarkan oleh iman hingga kebenaran dari keputraan kita terlihat. Kemudian, setiap hari kita harus melewati penderitaan karena murka dan dengan sabar menanggung ujian-ujian yang memungkinkan kita berhenti dari dosa, sepenuhnya memeluk disiplin yang termasuk dalam mencapai pekerjaan kita. Fokus utama kita seharusnya menemukan kuasa dan kasih karunia untuk pekerjaan itu, dan pembatasan dan kedewasaan diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kita. Kita harus mengejar damai sejahtera dan pengudusan. Kitab Ibrani mendorong kita untuk mengambil bagian dalam pendisiplinan sebagai anak-anak. Tanpa pendisiplinan, kita bukanlah anak sama sekali. Tapi jika kita hidup sebagai anak, darah dari hidup-Nya akan membersihkan kita dari pekerjaan sia-sia yang memproyeksikan identitas kita sendiri dan mengontrol tujuan kita sendiri. Kristus, Kapten kita, belajar taat dari hal-hal yang Dia derita. Dan kita, demikian juga, berubah dan dilatih oleh didisiplin supaya kita mengambil bagian dalam ‘pengudusan’ keputraan kita. Alasan kita bertahan adalah ‘karena disiplin’ memimpin kepada hidup. Ketika kita tunduk pada ‘Bapa segala roh’, kita akan hidup. Kita akan menghasilkan buah dari pengudusan dan, pada akhirnya, menerima hidup kekal. Victor Hall
11
PENDAHULUAN Terang injil Rasul-rasul Perjanjian Baru mendapatkan pertemuan pertama dengan injil. Mereka memahami apa yang diselesaikan Kristus melalui penderitaan-Nya, untuk menegakkan satu persekutuan di dalam mana kita harus hidup, hari demi hari. Paulus menyebutnya ‘persekutuan dalam penderitaan-Nya’, suatu ‘persekutuan dalam Berita Injil, dan suatu ‘persekutuan tugas penyelenggaraan rahasia (persekutuan misteri – terjemahan Inggris).1 Dari satu tempat ke tempat lain, surat demi surat, rasul-rasul Perjanjian Baru dengan rajin mengejar satu sasaran. Persekutuan! Partisipasi! Orang-orang percaya dipanggil untuk mengenakan Kristus, dan masuk dalam persekutuan dengan Bapa dan Anak-Nya.2 Mereka berjalan dalam terang persekutuan.3 Terang injil ini bersinar atas kita. Di saat kita berbicara mengenai pelajaran ‘Berjalan dalam Terang’ ini, pertama mari kita memeriksa dengan singkat, baris demi baris, persisnya apa yang rasul-rasul nyatakan/deklarasikan. Apa inti dari pesan mereka? Apa pemahaman yang sama yang memerintah budaya dan praktek mereka? Mari kita biarkan terang ini bersinar di dalam hati kita, supaya kita berpegang teguh dalam satu roh, bersama berjuang untuk iman akan injil.4
Kristus ditinggikan – terang dunia Ketika Kristus ditinggikan, Dia dimanifestasikan sebagai terang dunia. Yesus mengatakan mengenai diri-Nya bahwa Dia adalah Terang dunia. Dia diutus oleh Bapa ke dalam maut dan kegelapan di mana kita berada, untuk menebus kita bagi Allah dan membawa semua yang mau mengikuti Dia kembali kepada kemuliaan.5 Lebih lanjut Dia katakan, ‘Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’.6 1 2 3 4 5
Fil 3:10. Fil 1:5. Ef 3:9 Gal 3:27. 1 Yoh 1:3 1 Yoh 1:7 Fil 1:27 Yoh 8:12. Yoh 3:16,17. Ibr 2:10
Terang injil Orang-orang Farisi mempertanyakan pernyataan Kristus bahwa Allah mengutus Dia untuk menjadikan Dia yang memberikan penerangan dan hidup kekal bagi semua manusia.7 Dalam percakapan yang sama, Yesus katakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan [dan menyalibkan] Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia [dia yang diutus Bapa], dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri [yaitu, Aku tidak melakukan pekerjaan dari diri-Ku sendiri]’.8 Yesus memperkenalkan perihal penyaliban-Nya dalam Yohanes pasal tiga. ‘Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.’ 9 Mendekati penyaliban-Nya, Yesus berkata, ‘Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku’.10
Semua orang ditarik kepada terang Kita ditarik kepada terang Kristus yang bersinar dari kayu salib. Ketika kita berjalan dalam terang ini, kita ditarik ke dalam persekutuan penderitaan Kristus.11 Jika kita tidak percaya dalam pekerjaan Yahweh ini, kita akan mati dalam dosa-dosa kita.12 Tapi jika kita mau berjalan dalam terang, dan bersatu dalam persekutuan penderitaan Kristus, darah-Nya akan membersihkan dosa kita.13 Kristus ditinggikan sebagai suatu lambang, atau standar, di mana semua manusia akan dikumpulkan. Dengan cara ini, Dia akan diberikan sebagai perjanjian Allah kepada semua bangsa.14 Imam Zakaria, ayah dari Yohanes Pembaptis, menubuatkan bahwa Kristus akan menjadi seperti terang surya pagi, terang dari tempat yang tinggi ‘untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera’.15 Simeon, yang hadir pada waktu Yesus disunat, berkata, ‘sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel’.16 Penyaliban adalah perwujudan keselamatan dari Allah.17 Kemuliaan Tuhan bersinar atas kita ketika Kristus ditinggikan. Terang dari hidup kekal diberikan kepada kita.18 Kita diterangi, dan perjanjian keputraan kita dikembalikan kepada kita.19 Kita dilahirkan kembali ketika kita percaya kepada Kristus.20 Kita menjadi murid-murid-Nya ketika kita mengikuti Dia.21 Kita menjadi anak-anak Allah ketika kita dibaptiskan ke dalam Kristus dan mengenakan kepada diri kita keputraan-Nya.22
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Yoh 8:12 Yoh 8:13 Yoh 8:28 Yoh 3:14,15 Yoh 12:32 1 Yoh 1:7 Yoh 8:24 1 Yoh 1:7 Yes 11:10,12. Yes 42:6. Yes 49:6. Yes 51:4,5 Luk 1:78,79 Luk 2:30-32 Luk 3:6. Kis 28:28 Yoh 1:4 Kis 3:25 2 Kor 5:17. Yoh 1:12 Mark 8:34
13
BERJALAN DI DALAM TERANG
Kristus datang untuk menebus kita dari maut Sebelum Kristus datang, kita adalah orang-orang berdosa, terhilang dari Allah.23 Kita telah kehilangan keputraan kita. Kita dalam keadaan rusak, dan binasa.24 Kita ada tapi tidak dapat menopang dan bertahan hidup. Kristus tidak datang untuk menyelamatkan kita dari kematian, karena kita sebenarnya sudah mati. Kristus datang untuk menebus kita dari maut. Kita telah binasa, seperti yang Paulus katakan, ‘Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa’.25 Kita juga terhilang, seperti yang Yesus katakan, ‘sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.’26 Berbicara mengenai anak yang hilang, Yesus katakan, ‘Karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali’.27
Kondisi kita di luar Kristus Di luar Kristus, kita semua mati dalam pelanggaran dan dosa dan secara alamiah adalah, orang-orang yang harus dimurkai.28 Kita semua adalah orang-orang geram, marah, pendendam, serakah, dipenuhi dengan hawa nafsu, nafsu jahat.29 Emosi-emosi dosa ini digerakkan oleh hukum dan hanya menghasilkan upah maut bagi kita.30 Kita memegang hukum Allah untuk mencapai kebenaran kita sendiri, tapi kita tidak mampu mencapai kebenaran dan mendemonstrasikan kebaikan.31
Penderitaan – hukum, dosa dan maut Karena kita tidak benar, kita melanggar hukum Allah. Tindakan kita adalah dosa terhadap hukum-Nya. Penghakiman kita adalah bahwa kita menderita hukuman yang adalah bagian dari hukum.32 Kita terjebak dalam penderitaan maut.33 Penderitaan adalah bagian dari kutuk dari hukum. Penderitaan adalah bagian dari proses kematian. Penderitaan dan kematian kita adalah hasil dari ketidaktaatan kita. Penderitaan ini tidak ada keuntungan atau nilai apa-apa. Itu adalah bukti dari kutuk dari hukum, dan adalah pertanda dari maut kekal kita.34
Kejatuhan manusia Ketika kita memahami betapa besar kejatuhan manusia, kita juga dapat memahami ‘keselamatan yang sebesar itu’.35 Nama dan pekerjaan dari setiap anak Allah ditentukan dan diberikan kepada manusia dalam perjanjian kekal.36 Tetapi, ketika Adam berdosa, umat manusia kehilangan perjanjian keputraan;
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Gal 3:27 Ef 2:1 Ef 2:11-13 2 Kor 4:3 Luk 19:10 Luk 15:32 Ef 2:1,3 Kol 3:5-9 Rom 7:5 Gal 2:16,21. Gal 3:21 Rom 6:23 Ibr 2:9 Gal 3:10 Ibr 2:3 Ef 2:10
14
Terang injil karena Tuhan Allah telah memerintahkan manusia, ‘Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati’.37 Hasil dari ketidaktaatan Adam dan Hawa adalah semua manusia mati; ‘Karena ... semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam’.38 Pada hari di mana Adam dan Hawa memakan dari pohon pengetahuan baik dan jahat, mereka menolak penentuan keputraan yang diberikan kepada mereka dan keturunan mereka. Penentuan keputraan hilang. Sejak kejatuhan, umat manusia berusaha untuk menamai dan menentukan dirinya sendiri oleh, dan melalui, kapasitasnya sendiri untuk menjadi baik atau jahat. Kita semua bertanggungjawab untuk ketidaktaatan yang sama seperti Adam. Hanya di dalam Kristus-lah perjanjian keputraan dapat dipulihkan.
Kristus menderita dan mati karena Dia taat Kita menderita dan mati karena ketidaktaatan.39 Penderitaan dan kematian Kristus adalah hasil dari ketaatan-Nya.40 Ukuran penuh dari penderitaan-Nya adalah ukuran sempurna dari ketaatan dan kebenaran-Nya. Melalui penderitaanlah Kristus dapat demonstrasikan sifat dari ketaatan dan pekerjaan penderitaan.41 Kapasitas dan keefektifan dari ketaatan Kristus terlihat ketika Dia tidak menjauh dari rasa sakit dan kematian.42 Dia tidak menarik diri kepada ketidakpercayaan. Dia menerima kekuatan dari Allah, sepenuhnya yakin bahwa Allah akan, melalui Dia, memberikan hidup kepada orang mati dan menjadikan yang tidak ada menjadi ada.43 Oleh ketaatan-Nya, Kristus mengalahkan dosa, menderita dan mati. Dia dapat menghancurkan maut dan memberikan hidup dan kekekalan bercahaya melalui injil.44 Yesus mengatakan mengenai diri-Nya, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia [yaitu, ketika Aku terpaku di kayu salib], barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apaapa dari diri-Ku sendiri.’45 Pekerjaan penebusan-Nya di kayu salib adalah buah dari ketaatan Dia yang sepenuhnya kepada kehendak Bapa.46 Bapa tidak meninggalkan Dia sendiri dalam pekerjaan-Nya tapi tetap bersama dengan Dia.47 Oleh kasih karunia Allah Dia dapat merasakan maut bagi setiap orang.48 Kristus dimampukan melalui Roh Kekal untuk mempersembahkan diri-Nya tanpa cacat cela kepada Allah.49 Melalui Roh Kekal, karena kasih Allah, penghakiman diubah menjadi disiplin.50 Ada kuasa di dalam disiplin yang berpengaruh kepada kebenaran, oleh ketaatan penyempurnaan dalam Kristus, satu kali untuk selama-lamanya. 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Kej 2:16,17 1 Kor 15:22. Bandingkan. Rom 5:14 Ibr 3:17-19 Yoh 12:27 Ibr 5:7-9 Luk 22:42,43 Rom 4:17 2 Tim 1:10 Yoh 8:28 Yoh 4:34 Yoh 8:28,29 Ibr 2:9 Ibr 9:14
15
BERJALAN DI DALAM TERANG
Kematian Kristus adalah unik Kristus, Anak Allah, adalah satu-satunya Manusia yang tidak mati dalam pelanggaran dan dosa-dosa.51 Dia adalah Manusia terakhir yang dibiarkan hidup; hanya Dia yang mempunyai kapasitas untuk mengalahkan maut dan membawa manusia kembali hidup. Penderitaan kematian-Nya adalah unik. Kematian-Nya adalah suatu persembahan di mana Dia dapat memberikan hidup kepada setiap orang.52 Kematian-Nya adalah suatu proses di mana ketaatan disempurnakan, satu kali untuk selama-lamanya. ‘oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.’53 Di Getsemani, Dia mempersembahkan doa dan permohonan dengan seruan yang nyaring dan air mata. Dia berseru kepada Dia yang dapat menyelamatkan–Nya dari maut, yang juga dapat meninggikan Dia keluar dari maut. Allah mendengarkan Dia, dan menjawab, karena kesalehan dan ketaatan-Nya.54 Hasil dari ketaatan ini adalah hidup-Nya dapat menjadi tersedia bagi semua manusia.55
Kematian Kristus – penggantian dan partisipasi Dengan mati dalam kematian kita, di tempat kita, Kristus membuka jalan ketaatan bagi semua manusia. Kita sekarang dapat mendekat masuk ke dalam partisipasi, suatu persekutuan, dalam penderitaan-Nya.56 Kita dapat mati dengan Kristus dan dihidupkan kembali bersama dengan Dia.57 ‘Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut [dan oleh] Roh [kekal].’58 Melalui cobaan berat di kayu salib, Kristus, yang menanggung dosa, tetap benar, dan kebenaran-Nya sepenuhnya dinyatakan oleh ketaatan-Nya. ‘ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya’, Dia tetap menjadi Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela.59 Bapa dan Anak menanggung penderitaan dalam persembahan. Sebagai hasil dari penderitaan jiwa-Nya, Bapa dapat melihat ‘keturunan’-Nya; yaitu, banyak yang lahir kembali.60 Anak dalam penderitaan-Nya, akan ‘umurnya akan lanjut [yaitu, dibawa kembali dari antara orang mati], dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya [yaitu, banyak anak akan datang kepada kemuliaan]. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas.’61
Hasil dari penderitaan terlihat banyak orang Yesaya mengatakan bahwa hasil dari ganjaran-Nya akan terlihat. ‘Hamba’ akan melihat hasil dari ketaatan disempurnakan sebagai kebenaran pada banyak orang.
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
1 Kor 11:32 Ef 2:1 Yoh 3:16 Rom5:19 Ibr 5:7 Rom 5:18 Fil 3:10. 1 Kor 10:16 NIV Kol 2:13 1 Pet 3:18 Yes 53:9 Yes 53:10 Yes 53:10-11
16
Terang injil ‘Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya (oleh pengetahuan-Nya [yaitu, belajar taat melalui penderitaan] – terjemahan Inggris), dan kejahatan mereka dia pikul [atau, di saat Dia menanggung kejahatan mereka].’62 Paulus memiliki ‘pengetahuan’ ini dalam pikirannya ketika dia menuliskan kepada Jemaat di Filipi. Dia katakan dia menghendaki untuk ‘mengenal’ Kristus, kuasa kebangkitan-Nya, persekutuan dalam penderitaanNya dan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Inilah ‘cara’ di mana dia akan dibangkitkan dari kematian di mana dia mati karena dosa, dan akhirnya memperoleh kebangkitan kepada hidup kekal.63 Paulus berbicara mengenai ‘persekutuan penderitaan-Nya’ di mana kita mendekat. Petrus juga mengajarkan kita untuk menerima penderitaan dalam daging. Dia menuliskan, ‘Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, —karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa— ,supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah’.64
Tiga jenis penderitaan Rasul-rasul mengajarkan dengan luas mengenai pokok dari penderitaan: kelemahan-kelemahan, siksaan-siksaan, penganiayaan dan berbagai kesukaran kita.65 Kita menderita penghukuman sebagai pembuat kejahatan, kita menderita karena kesalahan-kesalahan kita, dan kita juga menderita sebagai suatu ‘panggilan’, di mana kita mengikuti teladan Kristus. Secara keseluruhan, ada tiga jenis penderitaan: •
Penderitaan karena murka, akibat dari melanggar hukum Allah. Penderitaan ini tidak ada keuntungan apa-apa dan memimpin kepada maut.66
•
Penderitaan karena ujian dan godaan, di mana Kristus datang menolong kita.67
•
Penderitaan yang adalah untuk disiplin. ‘Untuk disiplinlah kita menanggung ganjaran’, karena Allah berurusan dengan kita sebagai anak dan menghasilkan buah kebenaran di dalam kita.68
Penderitaan karena murka – hukum dikeluarkan dari jalannya Kristus menanggung penghakiman dan penghukuman penuh dari hukum. Penderitaan dan maut yang adalah upah yang adil bagi kita dijatuhkan atas Dia. Beginilah Kristus mengeluarkan hukum dari jalannya dan memakukan itu di salib-Nya.69 Hukum yang membatasi kita pada maut kekal dikeluarkan dari jalannya ketika Kristus disalibkan. Kristus mengambil hukum yang menghasilkan penghakiman, penghukuman dan penderitaan maut, dan membuat itu menjadi milik-Nya. Dia disalibkan dengan hukum di kayu salib.70 Dia menebus kita dari kutuk karena hukum dengan menjadi kutuk bagi kita. Itu tertulis dalam Kitab Suci, ‘Seorang yang digantung terkutuk oleh Allah’.71
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
Yes 53:11 Fil 3:10,11 1 Pet 4:1,2 2 Kor 12:10. 1 Pet 1:6 Rom 2:5. Ef 5:6 Ibr 2:18 Ibr 12:7,10,11. Kol 2:14 Gal 3:13. Col 2:14 Ul 21:23
17
BERJALAN DI DALAM TERANG Disiplin dari Bapa, bersama dengan ketaatan Anak, mengubah penghakiman kekal menjadi ‘bilur-bilur’ karena ganjaran untuk keselamatan kita. Oleh bilur-bilur ini kita disembuhkan.72 Sebuah jalan dirintis bagi kita supaya kita dapat dilatih melalui ganjaran untuk mencapai pengudusan keputraan dan hidup kekal. Kita sekarang dapat belajar taat di saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya. Sekarang penghakiman dunia adalah oleh Yesus Kristus dan bukan lagi hukum.73 Bagi mereka yang percaya dan taat, hukum tidak lagi melawan mereka.74 Kita dapat bersatu dengan Kristus di jalan ketaatan.
Penderitaan karena ujian – penyeberangan di mana Kristus bertemu dengan kita Oleh salib-Nya, Kristus menarik kita ke dalam partisipasi dalam penderitaan-Nya.75 Kita juga dapat belajar ketaatan dan menghasilkan buah kebenaran. Hari demi hari, Kristus menawarkan untuk bertemu dengan kita dalam penderitaan. Kita diperhadapkan dengan pilihan antara dukacita yang dari dunia yang menghasilkan kematian, dan dukacita menurut kehendak Allah yang menghasilkan pertobatan.76 Jika kita berbalik kepada Dia dalam iman, Dia menemui kita di titik penderitaan dan cobaan. Dia menawarkan untuk menolong ketaatan kita dengan pertolongan yang supernatural. ‘Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong (segera menolong – terjemahan Inggris) mereka yang dicobai [dan oleh karena itu menderita]’.77 Kristus membuat penderitaan-Nya suatu dasar yang sama; suatu titik penyeberangan bagi kita, dari kematian kita kepada hidup ketaatan-Nya. Kitab Ibrani berkata bahwa identifikasi dengan kita ini adalah sesuai. ‘Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah—yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan—, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara.’78 Pada titik penderitaan kita semua berasal dari satu, karena Dia, dan kita, menderita apa yang umum bagi umat manusia.79 Petrus mengajarkan kepada kita bahwa, di dalam dunia ini, kita dilindungi oleh kuasa Allah melalui iman.80 Karena hal ini, kita sangat bersukacita. Tetapi, dia juga mengajarkan kita bahwa diperlukan musim-musim di mana kita berdukacita karena berbagai ujian dan cobaan.81 Ujian dan cobaan memurnikan kualitas ketaatan iman kita. Seperti api memurnikan emas, demikian penderitaan dan ujian menyatakan apa motif-motif kita dan memberikan kita kesempatan untuk membersihkan sikap-sikap kita.82
72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
Yes 53:5. 1 Pet 2:24 Yoh 5:27. Rom2:16 Kol 2:14 Fil 2:10 2 Kor 7:10 Ibr 2:18 Williams New Test Ibr 2:10,11 para 1 Kor 10:13. Ibr 4:15 1 Pet 1:5 1 Pet 1:6 Ayub 23:10
18
Terang injil Kita menerima bahwa kita telah disalibkan bersama dengan Kristus. Kita percaya bahwa sekarang kita hidup oleh kuasa dari Yesus yang ada di dalam kita. Karenanya, kita dapat mendemonstrasikan ketaatan percaya yang sama dengan yang Anak Allah demonstrasikan.83
Penderitaan karena disiplin – mewarisi keputraan kita Sekarang kita menanggung penderitaan karena disiplin. ‘Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak.’84 Seperti inilah kita mewarisi keputraan yang ditentukan dalam Kristus. Inilah pertanyaan kunci sehubungan dengan injil Yesus Kristus. Bagaimana Kristus membenarkan dan menguduskan kita supaya kita mewarisi keputraan yang Allah Bapa telah tentukan kita akan miliki? Dia ‘membenarkan banyak orang’. ‘Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul [Dia derita].’85 Tetapi, pembenaran bukanlah posisi legal berdasarkan pada pekerjaan penggantian Kristus. Apa bukti yang jelas yang mendemonstrasikan kasih karunia dan iman bekerja?86 Apa bukti bahwa kita dibenarkan oleh iman? Pembenaran bekerja ketika Bapa bertemu dengan kita dalam ujian, di mana kita diganjar sebagai anak, dan ketika buah dari keputraan dihasilkan. Kita tidak dapat mengatakan kita menghidupi hidup yang dibenarkan tanpa kita dikuduskan kepada keputraan kita, melakukan pekerjaan yang Bapa berikan untuk kita lakukan – pekerjaan yang adalah bagian dari keputraan kita.87 Paulus mengajarkan kita bahwa pemberian karunia kebenaran, yang diberikan kepada kita oleh kasih karunia Allah, menghasilkan pembenaran. Pemberian karunia hidup benar, yang berlimpah bagi orang banyak, adalah oleh kasih karunia dari satu Manusia, Yesus Kristus. 88 Mereka yang menerima kelimpahan kasih karunia dan pemberian karunia kebenaran dari Kristus akan memerintah dalam hidup. Mereka akan mengalahkan dosa dan menghidupi kehidupan anak Allah.89
Ketaatan Kristus Paulus menjelaskan lebih lanjut bahwa kita menerima kapasitas untuk mengalahkan dosa, dan hidup dengan benar sebagai anak Allah, dengan menaati Allah dan melakukan pekerjaan yang Dia berikan untuk kita lakukan. Ketaatan Kristus adalah kebenaran-Nya.90 Dia menolak godaan untuk tidak menaati Allah dan menderita kesakitan dari ketaatan karena Dia menaati Allah. Dia mengambil cawan dosa kita dari tangan Bapa dan Dia menjadi dosa untuk kita.91 Tindakan yang membuat Dia menjadi dosa, dan menundukkan Dia kepada kesakitan dan penderitaan dan kematian, adalah tindakan ketaatan kebenaran. Paulus katakan bahwa melalui ‘satu perbuatan kebenaran’, kapasitas untuk hidup dengan taat oleh kasih karunia Allah sekarang tersedia bagi semua manusia.92
83 84 85 86 87 88 89 90 91
1 Pet 1:5-7. Gal 2:20 Ibr 12:7 Yes 53:11 2 Kor 13:3-6 Ef 2:10 Rom 5:15 Rom 5:17 Rom 6:16 Mat 26:39. 2 Kor 5:21
19
BERJALAN DI DALAM TERANG Melalui ketaatan Kristus, banyak orang akan dibenarkan. Dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Kasih karunia akan memerintah di dalam kita, memungkinkan kita untuk hidup dengan benar dan memiliki hidup kekal yang adalah bagian dari keputraan kita melalui Yesus Kristus Tuhan kita.93
Oleh pengetahuan-Nya Sekali lagi, kita menyatakan bahwa dengan menerima pengetahuan dari ketaatan Kristus maka kita dikuduskan dan dibenarkan sebagai anak-anak Allah. Kristus mempelajari pengetahuan ini melalui penderitaan. Penderitaan bukanlah dorongan, motivasi, atau kuasa yang menghasilkan ketaatan-Nya. Melalui Roh Kekal-lah Dia dapat menjadi benar, dengan mempersembahkan diri-Nya tanpa cacat cela kepada Allah. Penderitaan adalah tempat melebur di mana kebenaran-Nya dimanifestasikan. Ketaatan-Nya adalah kebenaran-Nya, dan ketaatan ini adalah supernatural karena kapasitasnya datang dari Allah. Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam persembahan ketaatan-Nya, kita dapat menolak dosa.94 Kita dapat menolak dengan kuasa Allah sampai pada titik penderitaan ekstrim, tidak menyayangkan hidup kita sampai mati.95
Buah dari disiplin Untuk alasan ini, kita memperhatikan disiplin dari Tuhan, dan tidak lemah ketika kita ditegor dan didisiplinkan oleh Dia. Disiplin adalah bagian dari persembahan Kristus. ‘Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.’96 Semua penderitaan adalah dukacita. Hidup dalam dunia dibawah murka adalah dukacita. Godaan adalah dukacita, dan disiplin adalah dukacita. Tetapi, ketika kita disatukan dengan penderitaan Kristus, kita dibawa dari penghakiman karena hukum, dosa dan kematian, kepada ganjaran Bapa. Pendisiplinan-Nya sekarang melatih kita untuk hidup dengan benar. Di saat kita menanggung disiplin dari Allah yang jatuh atas Kristus, hidup Kristus menjadi milik kita. Melalui penderitaan, darah-hidupNya memurnikan motif-motif kita supaya tindakan-tindakan kita sesuai dengan kehendak-Nya. Secara praktek, dari hari ke hari, kita tanpa kekuatan.97 Bahkan ketika kita mempunyai kemauan, kita tidak mempunyai kuasa untuk menyelesaikan apa yang Allah inginkan. Yesus menjelaskan ini kepada murid-murid-Nya di Getsemani, ‘roh memang penurut, tetapi daging lemah’.98 Jika kita berjaga, berdoa dan percaya, Dia akan menolong kita.99 Kita dapat dikuatkan untuk bersatu dengan Dia.100 Kita ditarik ke dalam-Nya, asalkan kita tidak menarik diri kembali.101 Jika kita percaya penyelamatan jiwa kita, kasih karunia akan dimasukkan 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Rom 5:18 Rom 5:18-21 1 Kor 10:13 Wah 12:11 Ibr 12:11 Rom 5:6 Mark 14:38 Ibr 2:14,15 Luk 22:43. Ibr 10:22,39
20
Terang injil supaya disiplin kita akan menghasilkan buah. Nilai akan terlihat dan kita akan mendemonstrasikan kebenaran-Nya. Mengulang maksud tadi; ketika kita kembali dari penyesalan yang dari dunia kepada dukacita menurut kehendak Allah. Penderitaan karena penghukuman diubahkan menjadi disiplin. Dalam ujian-ujian berikutnya, pertolongan supernatural ditambahkan sehingga memampukan ketaatan kita. kita ditarik masuk ke dalam persekutuan penderitaan Kristus di mana ganjaran Bapa menghasilkan buah damai sejahtera setelah itu.102
Dibenarkan melalui iman Sebagai hasilnya, kita dapat mengangkat tangan yang lemah. Kita mempunyai alasan untuk menanggung penderitaan disiplin. Kita bertahan untuk disiplin, dan untuk buah yang akan dihasilkan. ‘Jika kamu harus menanggung ganjaran (Adalah untuk disiplin sehingga engkau bertahan – terjemahan Inggris)’103 Kita menyesuaikan motif-motif dan tindakan-tindakan kita. Buah dari dosa berbalik. Kita dibenarkan melalu iman dan kita mewarisi keputraan yang telah ditentukan untuk kita. Ketika pendisiplinan membuat kita berdukacita, kita tidak lagi melihat itu sebagai ketidakadilan yang jatuh atas kita atau semacam trauma yang berurusan dengan kita oleh liku-liku waktu dan kesempatan.
Memikul salib Yesus menasehatkan murid-murid-Nya untuk memikul salib mereka setiap hari dan mengikuti Dia.104 Secara praktek, kita bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya setiap hari, atau kita tidak dapat menjadi murid-murid-Nya. Kita memikul salib kita ketika kita maju untuk memenuhi pekerjaan yang ditetapkan untuk setiap hari. Kita memikul salib ketika kita senang dan rela dalam kelemahan, celaan dan kesukaran.105 Kita memikul salib ketika kita menerima ketidaknyamanan dan ‘mengorbankan’ diri kita untuk mengerjakan pekerjaan kita.106 Kristus adalah teladan kita; Dia yang tidak mengenal dosa, tapi menerima harga ketaatan-Nya, semua untuk kepentingan yang lain. Kita memikul salib ketika kita menderita pukulan karena dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita dan menerima bahwa disiplin ini adalah bagian dari salib pribadi kita. Kita dibawa masuk ke dalam Kristus yang ditinggikan. Melalui iman dalam darah-Nya, kita membawa penderitaan kita kepada Kristus yang telah menerima semua penderitaan kita sebagai penderitaan-Nya. Di saat kita mendekat kepada-Nya, Dia menyatukan penderitaan kita dengan persekutuan salib-Nya. Di saat kita mengakui dan bertobat dari dosa yang karenanya kita menderita, kita bersatu dengan ketaatan-Nya. Penderitaan menjadi pendisiplinan dari tangan Bapa yang mengajarkan kita kebenaran. Kita memikul salib ketika kita mau berpartisipasi dalam konsekuensi-konsekuensi yang diakibatkan oleh dosa kita sendiri. Kita kembali dalam pertobatan dan bersyukur, menerima bahwa dosa kita dan konsekuensinya adalah milik Kristus.107 Itu telah menjadi bagian dari penderitaan-Nya.
102 103 104 105 106 107
Ibr 12:11 Heb 12:7,12 Luk 9:23 2 Kor 12:10 2 Kor 12:15 1 Yoh 2:2
21
BERJALAN DI DALAM TERANG Persekutuan penderitaan Kristus bukanlah samar-samar dan mistis. Ketika kita berdosa terhadap Allah, diri kita dan yang lain, konsekuensi-konsekuensinya adalah nyata dan merusak. Pertobatan diperlukan dan restitusi harus dilakukan. Aktivitas-aktivitas ini semuanya adalah bagian dari disiplin dari Allah. Pemulihan menjadi efektif dan kebenaran ditegakkan. Di saat kita menundukkan diri kita dalam ketaatan pada disiplin Allah, kita berhenti dari dosa.108 Salib sekarang menjadi senjata di mana kita dapat menyalibkan dunia dan keinginan-keinginan daging dan menaklukkan segala pikiran untuk tunduk kepada ketaatan Kristus.109 Victor Hall
108 1 Pet 4:1 109 Gal 6:14. 2 Kor 10:5
22
BAB 1 Persekutuan dalam terang Pada usia lanjutnya, rasul Yohanes berada dalam pembuangan di pulau Patmos. Murid yang kekasih ini dalam Roh pada hari Tuhan ketika Dia mendengarkan di belakangnnya suara yang nyaring seperti bunyi sangkakala. Berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadanya, dia melihat Yesus Kristus, berpakaian jubah imam, berjalan diantara tujuh kaki dian emas.1 Kita diingatkan bahwa, pada zaman Israel, peniupan dua sangkakala/nafiri pertama adalah panggilan untuk pemimpin-pemimpin berkumpul.2 Sangkakala digunakan untuk mengumpulkan orang-orang pada Hari Pendamaian.3 Ini bukan untuk membingungkan dengan sangkakala/tanduk domba (shofar), yang dibunyikan oleh imam besar pada Hari Pendamaian sebagai tanda selesai.4 Kita percaya bahwa sangkakala nubuatan berbunyi, dan Imam Besar kita yang berkemurahan memanggil pemimpin-pemimpin di segala tempat untuk berpaling dan melihat tujuh kaki dian emas. Tujuh kaki dian adalah tujuh jemaat.5 Tujuh adalah angka kepenuhan, kegenapan dan kesempurnaan. Kita tahu bahwa ada lebih dari tujuh jemaat di Asia. Tujuh jemaat kaki dian di Asia yang dilihat Yohanes, secara simbolis mewakili kegenapan jemaat di wilayah tersebut, sebagai kegenapan Dia yang memenuhi segalanya.6 Ini adalah gambaran yang penuh dan lengkap; suatu administrasi yang cocok untuk kegenapan waktu.7 Tujuan dari gereja, di setiap zaman dan generasi, adalah untuk memanifestasikan tujuh Roh Allah di dalam dunia yang terhilang dan jatuh.8 Gereja adalah pelita di tempat yang gelap.9 Kita semua dipanggil untuk berjalan di tengah generasi yang bengkok dan belatbelit, di antara mereka di mana kita dilihat sebagai terang.10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Wah 1:9-20 Bil 10:4. Bil 10:7,10 Im 25:9 Wah 1:20 Ef 1:23 Ef 1:10 Wah 1:4. Wah 4:5. Wah 5:6 2 Pet 1:19. Yes 60:1,2 Fil 2:15. Yoh 8:12. Ef 5:7,8
BERJALAN DI DALAM TERANG Di saat Kitab Suci berbicara mengenai tujuh Roh Allah, digunakan angka tujuh untuk menyimbolkan kegenapan. Menandakan kepenuhan Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus. Ketika gereja sepenuhnya dipulihkan, hal itu disamakan dengan tujuh obor (pelita – terjemahan Inggris) menyala-nyala ‘dihadapan takhta’.11 Ini dapat secara sama diterjemahkan ‘di wajah’ takhta. Gereja kaki dian, memanifestasikan tujuh Roh Allah, bukan menyatakan dirinya sendiri. Gereja kaki dian menyatakan Dia yang bertakhta. Ini adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Ketika Dia ditinggikan dihadapan semua mata, setiap orang melihat harapan dari keputraan kekal.12 Ini adalah ‘terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.13
Bangkit dan bercahaya Rasul Paulus berbicara mengenai ini ketika Dia berkata, ‘Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu’.14 Tanpa terang dari hidup zoe ini, kita terhilang dan tanpa pengharapan di dalam dunia ini.15 Kita mati dalam pelanggaran dan dosadosa.16 Tapi ketika terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah menyinari hati kita, kita diterangi mengenai pengharapan akan keputraan. Mata hati kita diterangi supaya mengetahui harapan panggilan-Nya.17 Paulus katakan, ‘Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan’. Dan dia meneruskan, ‘Hiduplah sebagai anak-anak terang’.18 Nabi Yesaya menyatakan, ‘Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu’.19 Ketika dia berbicara mengenai ‘terangmu’, dia menunjuk kepada terang keputraan kita. Setiap pemberian yang baik dan sempurna adalah dari atas, datang dari Bapa segala terang.20 Lebih lanjut dari ini, setiap anak Allah, dipenuhi dengan Roh, memanifestasikan tujuh Roh Allah supaya orang lain dapat diterangi mengenai keputraan mereka. Inilah arti dari ‘kemuliaan TUHAN terbit atasmu’. Itu adalah kemuliaan tujuh Roh menerangi jalan keputraan bagi setiap orang. Ini adalah Terang dunia.21 Itulah mandat setiap anak Allah di dalam gereja kaki dian. Yesaya meneruskan, ‘Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.’22 Inilah iman kita ketika kita mendekat pada akhir zaman. Kita percaya bahwa kumpulan orang banyak yang tak terhitung akan masuk ke dalam tubuh Kristus. Kitab Suci dengan jelas menubuatkan ini akan terjadi. Rasul Yohanes melihat, ‘suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta’.23 Kita dapat menanyakan di saat kita memulai buku ini: apa bukti dari sebuah gereja yang benar-benar efektif? Sebuah gereja yang efektif akan memancarkan terang kemuliaan yang ada di wajah Yesus Kristus ke dalam dunia.24 Gereja kaki dian memancarkan terang pewahyuan kepada bangsa-bangsa,
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Wah 4:5 Zak 12:10 2 Kor 4:6 Ef 5:14 Ef 2:12 Ef 2:1 Ef 1:18 Ef 5:8 Yes 60:1 Yak 1:17 Mat 5:14. Fil 2:15 Yes 60:2,3 Wah 7:9 2 Kor 4:6
24
Persekutuan dalam terang
dengan demikian membawa kumpulan orang banyak yang tak terhitung masuk ke dalam tubuh Kristus pada akhir zaman. Dan, di saat kumpulan orang banyak ini terus-menerus berjalan dalam terang persekutuan, darah membersihkan mereka, membawa mereka kepada kepenuhan warisan keputraan mereka.25 Kumpulan orang banyak ini akan mendekat dengan keyakinan ke takhta kasih karunia, untuk menerima kemurahan dan menemukan kasih karunia pertolongan pada waktunya.26 kumpulan orang banyak ini diperlengkapi dan diberi kuasa untuk melakukan pekerjaan keputraan mereka; pekerjaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh Bapa supaya mereka berjalan di dalamnya.27 Dan kumpulan orang banyak akan menang oleh darah Anak Domba dan kesaksian mereka.28 Inilah mengapa kami begitu bersungguh-sungguh dalam memahami terang persekutuan dari gereja kaki dian.
Bukanlah injil legal Ketika rasul Yohanes berbicara mengenai ‘berjalan dalam terang’, dia menunjuk kepada terang pengetahuan akan kemuliaan Allah menerangi jalan keputraan kita. Dia menuliskan dalam suratnya yang pertama, ‘Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa’.29 Kami menarik judul buku ini dari ayat ini. Disini, Yohanes memberikan kita rangkuman injil yang luar biasa, bersama dengan beberapa implikasi yang mengejutkan. Implikasi pertama adalah bahwa darah Yesus Kristus hanya efektif dalam kehidupan kita ketika kita berjalan dalam persekutuan. Ini bukan berarti bahwa ada yang kurang dari ke-efektifan darah-Nya, karena oleh ‘satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan’.30 Tetapi, jika kita tidak bersatu dengan persekutuan tubuh-Nya, darah-Nya tidak diterapkan dalam hati kita. Dengan pernyataan ini, rasul Yohanes menentang semua injil legal yang independen. Kita tahu bahwa kita tidak memperoleh keselamatan dengan perbuatan baik. Kebenaran yang dari kita sendiri tidak lebih dari kain kotor.31 Setiap pekerjaan yang dari diri sendiri menghasilkan buah dari maut.32 Setelah bertobat dari pekerjaan sia-sia ini, kita mulai melakukan pekerjaan dari iman.33Adalah kekejian besar meng-klaim keselamatan berdasarkan pengakuan yang telah kita lakukan tanpa kemauan untuk melakukan pekerjaan yang dari iman, pekerjaan keputraan. Orang seperti itu di bawah hukum seperti orang yang mempercayai mereka bisa mendapatkan keselamatan untuk keuntungan mereka sendiri. Doa orang berdosa menjadi sama dengan suatu sakramen. Implikasi dari teologi seperti itu adalah bahwa tidak peduli apa yang kita lakukan selama hidup oleh karena ‘dibawah darah Yesus’. Paulus menjawab doktrin yang keliru ini ketika dia berkata, ‘Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!’.34 Ketika kita memperhatikan sifat pekerjaan, adalah penting untuk mengatakan bahwa tidak ada kontradiksi antara tulisan Paulus dalam kitab Roma dengan tulisan Yakobus, saudara laki-laki Tuhan. Perbuatan/pekerjaan iman adalah pekerjaan sia-sia.35 Sama halnya, iman tanpa perbuatan/pekerjaan 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Yoh 1:7. Kis 26:18. Kol 1;12. 1 Pet 1:3,4 Ibr 4:16 Ef 2:10 Wah 12:11 1 Yoh 1:7 Ibr 10:14 Yes 64:6. Zec 3:3,4. Php 3:9 Rom 7:5. Rom 6:21 Ibr 6:1 Rom 6:15 Yak 2:17,26
25
BERJALAN DI DALAM TERANG adalah iman yang sia-sia/mati. Abraham tidak pernah dibenarkan oleh pekerjaan hukum. Tetapi, seperti yang dinyatakan Yakobus, dia dibenarkan oleh pekerjaan iman ketika dia mempersembahkan Ishak anaknya di atas mezbah.36 Paulus dengan jelas membedakan antara dua macam pekerjaan ini ketika dia katakan, ‘Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri’.37 Kemudian, di ayat berikutnya, dia meneruskan, ‘Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya’.38 Ketika rasul Yohanes berbicara mengenai ‘berjalan di dalam terang’, dia menyatakan perlunya untuk berjalan di dalam pekerjaan keputraan kita. Dengan melakukan demikian, dia menantang dengan kedua injil legal yang ekstrim. Kepada orang yang menyatakan pembenaran mereka sendiri dengan pekerjaan hukum, dia menuliskan, ‘Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita’.39 Sama halnya, kepada orang yang menyatakan pembenaran mereka sendiri berdasarkan pengalaman agamawi pribadi, dia katakan, ‘Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran’.40 Tidak ada dasar di mana kita dapat menyatakan pembenaran kita sendiri. Allah adalah satu-satunya Dia yang membenarkan!41 Dialah yang tidak dibawah hukum. Injil bukanlah transaksi legal.
Darah membersihkan Pada tujuh peristiwa dalam surat pertamanya, rasul Yohanes menarik perhatian kita kepada posisi yang tidak dapat dipertahankan, katakan dan tidak melakukan. Dia menggunakan ungkapan seperti ‘jika kita berkata’, ‘jika kita katakan’, dan ‘jika seorang berkata’ untuk mengilustrasikan maksudnya.42 Seorang anak Allah menghasilkan buah dari keputraan. Anak terang akan menghasilkan buah dari terang.43 Buah dari keputraan lebih dari berlimpah dengan kebaikan Allah yang besar sehingga kita mulai menghidupi kehidupan yang lebih benar. Dan darah Kristus lebih dari balsem yang menyembuhkan untuk jiwa kita yang berdosa dan sakit. Itu adalah hidup ciptaan baru.44 Menebus kita untuk menjadi anak-anak Allah, dengan hidup yang dari Kristus Yesus di dalam hati kita. Allah sumber damai sejahtera, yang membangkitkan dari kematian Gembala agung dari domba-domba melalui darah perjanjian kekal, membuat kita sempurna dalam setiap pekerjaan baik untuk melakukan kehendakNya.45 Adalah penting kita memahami pentingnya darah Yesus yang tertumpah di atas kayu salib. Pekerjaan salib, pemercikan darah Yesus, bukanlah tindakan legal yang mengesahkan kematian-Nya di tempat kita. Darah Yesus Kristus adalah hidup-Nya.46 Hidup ini dicurahkan bagi kita ketika Dia mati di atas kayu salib. Kita dapat katakan bahwa salib adalah satu-satunya tempat di mana hidup-Nya tersedia bagi kita. Kita menerima hidup ini di saat kita berpartisipasi dalam satu persembahan-Nya, satu kali
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Yak 2:21 Ef 2:8,9 Ef 2:10 1 Yoh 1:8 1 Yoh 1:6 Rom 8:33. Gal 3:8. Rom 4:3-5 1 Yoh 1:6,8. 1 Yoh 1:10. 1 yoh 2:4,6,9. 1 Yoh 4:20 Ef 5:9 1 Yoh 5:12. Rom 6:4 Ibr 13:20 Im 17:11
26
Persekutuan dalam terang
untuk selama-lamanya, sebagai anggota dalam tubuh Kristus.47 Dalam persekutuan ini, kita dibersihkan dari dosa, dan memungkinkan untuk melakukan pekerjaan yang telah dipersiapkan bagi kita. Hanya injil partisipasi, injil persekutuan, yang memiliki kuasa untuk berurusan dengan dosa.48 Yohanes katakan, ‘Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan’.49 Tuhan tidak tertarik mengampuni dosa kita dan membiarkan kita terus bergumul dalam kondisi yang menyedihkan. Ketika Tuhan mengampuni, Dia juga menyediakan suatu proses bagi penghapusan dosa sepenuhnya dalam persekutuan penderitaan-Nya. Membandingkan dengan darah lembu dan kambing, rasul Paulus bertanya, ‘Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup’.50 Ketika kita berjalan dalam persekutuan, kita dapat mendekat dengan hati yang tulus dalam keyakinan iman yang penuh, setelah hati kita dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita dibersihkan dengan air yang murni.51 Kita dapat meyakinkan hati kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Roh memberi kesaksian dengan roh kita.52 Kita mempunyai kesaksian. Pada tujuh peristiwa rasul Yohanes menyangkal keselamatan setiap orang yang bergantung pada injil legal. Dengan cara yang sama, dia meneguhkan keselamatan setiap orang yang berkomitmen pada injil partisipasi, injil persekutuan. Pada tujuh peristiwa dia menggunakan ungkapan ‘inilah tandanya’, atau ungkapan yang sama, dan kemudian mengidentifikasi buah dari anak Allah yang dengan jelas didefinisikan.53 Yohanes menuliskan, ‘Anakanakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah’.54
Yesus Kristus datang dalam daging Substansi dari injil adalah bahwa Yesus Kristus datang dalam daging kita. Dia telah memberikan kita hidup-Nya di atas mezbah. Kita mempunyai sebuah mezbah!55 Yesus katakan, ‘Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman’.56 Kita tidak menunggu sampai hari kebangkitan untuk menerima hidup kekal.57 Kita menerima substansi warisan kekal kita di sini dan sekarang di saat kita berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Inilah artinya ‘makan dan minum’. Rasul Paulus mengatakan, ‘Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan [partisipasi] dengan tubuh Kristus?’58 Bapa, Anak dan Roh Kudus memberi kesaksian datangnya Yesus Kristus dalam daging.59 Dialah yang datang oleh air dan oleh darah, dan Roh memberi kesaksian.60 Yohanes katakan, ‘Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Ibr 9:28. Rom 6:10. Ibr 7:27. Ibr 9:12. Ibr 10:10. 1 Pet 3:18. 1 Kor 12:27 1 Kor 10:16 1 Yoh 1:9 Ibr 9:14 Ibr 10:22 Rom 8:16. 1 Yoh 2:3,5. 1 Yoh 3:19,24. 1 Yoh 4:6,13. 1 Yoh 5:2 1 Yoh 3:18,19 Ibr 13:10 Yoh 6:54 Yoh 3:36. Joh 5:24. Yoh 6:47 1 Kor 10:16 1 Yoh 4:2. 2 Yoh 1:7. 1 Pet 3:18. 1 Pet 4:1 1 Yoh 5:6
27
BERJALAN DI DALAM TERANG Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup’.61 Dengan memberikan Anak kepada kita, Bapa memberikan kita hidup-Nya. Inilah substansi dari semua kesaksian. Kita tunduk di hadapan Bapa yang menguatkan kita di dalam batin supaya Kristus dapat tinggal di dalam hati kita oleh iman.62 Inilah injil keputraan itu. Anak telah datang untuk memberikan kita suatu pemahaman akan injil keputraan. Yohanes memperingatkan kita bahwa banyak penyesat-penyesat muncul dan pergi ke dunia, tidak mengakui bahwa Yesus Kristus telah datang dalam daging/sebagai manusia.63 Ini bahkan lebih dari menyangkal inkarnasi-Nya. Ini menyangkal bahwa hidup-Nya datang dalam daging kita. Hidup keputraan dari daging kita ada di dalam darah-Nya, diberikan kepada mereka yang menerima itu di atas mezbah Allah di Kalvari. Siapapun yang tidak mengakui bahwa Dia terus dapat sebagai manusia daging, adalah penyesat dan roh antikris. Tidaklah cukup mengakui kepercayaan kepada Allah, atau mengakui bahwa kita telah diampuni. Kita memerlukan pengakuan yang murni dari keputraan. Di saat kita membawa tubuh kematian Yesus, hidup Yesus dimanifestasikan dalam daging fana kita.64
Mengakui Yesus adalah Tuhan Kita diingatkan perkataan Paulus, ‘Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan’.65 Pernyataan ini lebih dari pengakuan yang biasa/hambar. Kita mengakui bahwa Yesus adalah Yahweh Anak. Yesus sangat jelas mengenai pengakuan KeAllahan-Nya. Dia katakan, ‘Jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu’.66 Pada tujuh peristiwa, Yesus menyatakan Dia sebagai Akulah. Tua-tua/penatua dan imam kepala bertanya kepada-Nya, ‘Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?’ Jawab Yesus: ‘Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.’67 Mereka menyimpulkan bahwa mereka tidak memerlukan kesaksian lebih lagi karena mereka telah mendengar ‘dari mulut-Nya sendiri’.68 Pernyataan Akulah yang ketujuh dan terakhir ini adalah rangkuman dari semua kesaksian. Itu adalah kesaksian dari Dia tidak ada lagi yang lebih besar untuk bersumpah, maka Dia bersumpah demi diri-Nya sendiri. Tidak diperlukan lagi kesaksian lanjut, karena kesaksian ‘dari mulut-Nya sendiri’ ini adalah tetap dan tak dapat diubahkan.69 Kedua, dengan percaya dalam hati kita bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, kita mengakui bahwa Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya sampai mati.70 Mengosongkan ini sepenuhnya dinyatakan di taman Getsemani, dan lebih lanjut dinyatakan ‘di luar pintu gerbang’ pada tujuh luka atas Dia oleh tangan-tangan mereka yang tidak bertuhan.71 Ketiga, kita mengakui bahwa Allah sumber damai sejahtera membawa Gembala agung dari domba-domba kembali oleh darah perjanjian kekal.72 Mempercayai di dalam hati kita bahwa ‘Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati’ adalah rangkuman iman kita dalam ciptaan baru. Iman kitalah sehingga Yesus Kristus menebus kita dari kematian karena dosa dan memberikan kita hidup dari ciptaan baru.73
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
1 Yoh 5:11,12 Ef 3:14-17 2 Yoh 1:7 2 Kor 4:10,11 Rom 10:9 Yoh 8:24. Bandingkan Kis 4:12. Ibr 2:3. Ibr 10:29. Ibr 12:25 Luk 22:70. Yoh 4:26. Yoh 8:24, 28, 58. Yoh 13:19. Yoh 18:5 Luk 22:71 Ibr 6:13-18 Rom 10:9. Fil 2:7 Luk 22:42. Ibr 13:12 Ibr 13:20 Tit 2:11-14. 1 Yoh 5:12
28
Persekutuan dalam terang
Tidak ada hidup ciptaan baru tanpa Allah Anak mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak Allah dalam perjanjian kekal.74 Ini akan menjadi pembahasan kita dalam bab berikut. Untuk saat ini cukup dengan mengatakan, kita tidak dapat mengakui bahwa Yesus datang dalam daging kita jika kita tidak pertama-tama mengakui bahwa Dia adalah Yahweh. Kita sangat mengurangi kebesaran dan bobot persembahan-Nya jika kita tidak mengakui bahwa Yahweh Anak-lah yang mengosongkan dan merendahkan diri-Nya di sepanjang jalan kepada ketaatan sampai mati di kayu salib.75 Pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan adalah bukti bahwa seseorang telah diterangi untuk mengetahui tujuan Allah dalam perjanjian kekal. Ketika kita memandang pengakuan ini ‘ke dalam keselamatan’ dalam sikap ini, kita menyadari bahwa tidak seorangpun dapat membuat suatu pengakuan seperti itu tanpa penerangan dari Roh Kudus. Sesuai dengan itu, Paulus mengatakan, ‘Tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan," selain oleh Roh Kudus’.76 Lebih lanjut dari ini, mengutip dari nabi Yoel, Paulus menyatakan, ‘Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan’.77 Ini adalah pernyataan yang berkuasa, melampaui seruan meminta tolong. Abraham, bapa orang beriman, membangun sebuah mezbah dan memanggil nama Tuhan.78 Kita tidak memanggil nama Tuhan tanpa mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup. Raja Daud sangat spesifik mengenai sifat dari persembahannya ketika dia katakan, ‘Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN’. Dan membuktikan bahwa ini hanya dapat dilakukan dalam persekutuan, dia meneruskan, ‘akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya’.79 Memanggil nama Tuhan adalah komitmen kita untuk bersatu dengan Kristus dalam kematian-Nya, peguburan-Nya dan kebangkitan-Nya. Ini adalah realita dari baptisan kita yang terus-menerus. Kita disatukan dengan Dia dalam keserupaan kematian-Nya; dan dengan demikian, kita disatukan dengan Dia dalam keserupaan kebangkitan-Nya. Kita dibangkitkan untuk berjalan dengan Dia dalam hidup yang baru.80 Di saat kita memanggil nama Tuhan, nama-Nya memanggil kita.81 Ini adalah arti sebenarnya dari baptisan. Kita mengenakan kepada diri kita keputraan-Nya. Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus mengatakan, ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’82
Tujuh aspek dari persekutuan Mari kita kembali ke ayat kunci kita, ‘Tetapi jika kita hidup (berjalan – terjemahan Inggris) di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa’.83 Implikasi kedua yang kita tarik dari ayat ini adalah bahwa tidak ada persekutuan tanpa berjalan di dalam Terang. Ada banyak halhal yang berbeda yang sekelompok orang-orang dapat lakukan bersama, tapi itu bukanlah persekutuan tanpa di dalam Terang. Yohanes mendefinisikan ‘Terang’ sebagai hidup dan persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus. ‘Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan’.84 Ini artinya
74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
Fil 2:7 Fil 2:8 1 Kor 12:3 Rom 10:13 Kej 12:8. Kej 13:4. Yoel 2:32 Maz 116:17,18 Rom 6:4,5 Kis 15:17 Gal 3:26,27 1 Yoh 1:7 1 Yoh 1:5
29
BERJALAN DI DALAM TERANG bahwa segalanya telah diberikan; tidak ada yang ditahan.85 Dan segala yang diberikan dinyatakan dan dilipatgandakan oleh persembahan. Kata yang diterjemahkan ‘persekutuan’ dalam Perjanjian Baru adalah kata Yunani ‘koinonia’. Dasar dari persekutuan Tuhan adalah ‘segala sesuatu sama’. Ini adalah kesatuan dari satu Tuhan, dan persekutuan dari tiga Pribadi dalam satu Roh. Musa memahami ini ketika dia katakan, ‘TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!’86 Ini adalah dasar di mana atasnya gereja di segala zaman dibangun. Ini adalah koinos, yang adalah ‘segala sesuatu sama’. Orang-orang percaya pada gereja mula-mula ‘tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama’.87 Mereka berkumpul dalam satu Roh dengan iman yang sama dan keselamatan yang sama.88 Rasul Paulus menggunakan kata koinonia persekutuan: 1.
untuk menggambarkan tujuh aspek berbeda dari
Persekutuan Anak / persekutuan Roh.89
2. Persekutuan kasih karunia.90 3. Persekutuan iman.91 4. Persekutuan persembahan.92 5. Persekutuan penderitaan / persekutuan kesukaran.93 6. Persekutuan injil.94 7. Persekutuan melayani.95 Kitab Suci juga menyebutkan tujuh cara yang spesifik di mana kita adalah sesama anggota tubuh-Nya dan, karena itu, mendapat bagian dari hidup-Nya.96 Kita disebut: 1.
Anggota-anggota tubuh.97
2. Teman-teman sekerja.98 3. Saudara-saudara yang dipenjarakan bersama.99 4. Teman seperjuangan.100 5. Kawan pelayan.101 6. Ahli-ahli waris.102 7. Kawan sewarga.103 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102
Ef 5:13 Ul 6:4 Kis 2:44. Kis 4:32 Tit 1:4. Yud 1:3 1 Kor 1:9. Fil 2:1 Fil 1:7 Filem 1:6 2 Kor 9:13. Rom 15:26 Fil 3:10 Fil 1:5 2 Kor 8:4 1 Kor 9:23 Ef 3:6 Rom 16:3 Rom 16:7 Fil 2:25 Kol 1:7. Kol 4:7 Ef 3:6
30
Persekutuan dalam terang
Persekutuan Anak Eskpresi persekutuan yang pertama yang paling penting adalah tubuh Kristus.104 Kita adalah anggotaanggota tubuh-Nya, hidup bersama dalam satu Roh. Inilah kedua-duanya, persekutuan Anak dan persekutuan Roh.105 ‘Sebab dalam satu Roh kita semua, … telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.’106 Mereka yang menyatukan dirinya dengan Tuhan adalah satu roh dengan Dia.107 Persekutuan ini seharusnya sepenuhnya diekspresikan pada perjamuan kudus dalam jemaat lokal. Kita diingatkan dengan perkataan Paulus, ‘Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan [koinonia] dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan [koinonia] dengan tubuh Kristus?’108 Komitmen pertama kita kepada persekutuan lokal adalah di dalam ekspresi lokal dari tubuh Kristus di tempat di mana kita hidup. Kita adalah bagian dari tubuh Kristus secara universal, tapi tidak ada arti apa-apa tanpa komitmen yang nyata kepada kelompok lokal. Di mana kita tinggal, kita perlu berkumpul bersama untuk perjamuan kudus dan sepenuhnya berpartisipasi dalam program gereja.109 Partisipasi kita termotivasi oleh apa yang dapat kita berikan, bukan apa yang kita dapatkan. Paulus mengatakan kepada Korintus, ‘Jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain. Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya’.110 Paulus mengidentifikasikan empat macam ragi yang berbeda dalam gereja Korintus yang mencegah mereka menjadi ekspresi yang terus ada dalam tubuh Kristus di kota mereka. Mereka adalah gereja yang terpecah oleh iri hati dan perselisihan.111 Jemaat lokal seharusnya menjadi tempat di mana kita belajar menyerahkan hidup kita untuk saudara-saudara dan untuk sahabat-sahabat kita.112 Kita perlu hidup bersama dalam kasih yang semula.113 Yohanes katakan, ‘Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya’.114
Persekutuan dalam kasih karunia Aspek kedua dari koinonia adalah persekutuan dalam kasih karunia. Paulus menganggap gereja Filipi sebagai gereja yang mengambil bagian dalam kasih karunia dengan dia.115 Dia menuliskan dalam suratnya kepada Korintus, ‘Kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia’.116 Anak memberikan kepada setiap kita ukuran kasih karunia menurut nama kita dan pekerjaan yang telah dipersiapkan sebelumnya supaya kita berjalan di dalamnya.117 Kita menerima kasih karunia untuk menjadi anak-anak Allah. Dan kita menerima kasih karunia untuk melakukan pekerjaan keputraan kita. Rasul Paulus memberi kesaksian, ‘Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang
103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117
Ef 2:19 1 Kor 10:16. 2 Kor 8:4. Kis 2:42 1 Kor 1:9 1 Kor 12:13 1 Kor 6:17 1 Kor 10:16 Ibr 10:24,25 1 Kor 11:33,34 1 Kor 3:3 Yoh 15:13. 1 Yoh 3:16 Wah 2:4 1 Yoh 4:20 Fil 1:7 2 Kor 8:1 Ef 4:7. Ef 2:10
31
BERJALAN DI DALAM TERANG dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku’.118 Ketika kita masuk ke dalam koinonia Kristus, kita memasuki persekutuan yang di dalamnya kita menemukan kebenaran nama kita. Kita perlu menjadi jelas mengenai siapa kita. Inilah arti dari berjalan dalam kebenaran. Yohanes bersukacita mengenai Gayus, katanya, ‘Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran’.119 Jelas, Gayus berjalan dalam kebenaran namanya. Dan sesuai dengan itu, dia dapat menerima suatu kelimpahan kasih karunia. Ketika seseorang berjalan dalam kebenaran dan menerima kasih karunia, mereka adalah berkat di mana mereka hidup. Berbicara mengenai kebenaran dalam kasih, kita harus bertumbuh dalam segala aspek kepada Dia yang adalah Kepala, Kristus, dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.120
Persekutuan dalam iman Aspek ketiga dari koinonia adalah persekutuan iman. Paulus menuliskan kepada Filemon, ‘Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus’.121 Persekutuan iman diaktifkan ketika dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya untuk mendiskusikan suatu hal. Yesus katakan, ‘Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka’.122 Dia bukan mencoba mengidentifikasi jumlah mínimum yang diperlukan untuk jemaat lokal. Yesus mendefinisikan persekutuan yang diperlukan bagi iman seseorang untuk menjadi efektif. Iman yang kita miliki, perlu kita miliki sebagai keyakinan dihadapan Allah.123 Tetapi, iman bukanlah mengerjakan inisiatif independen. Iman tidak pernah diekspresikan di luar dari perhubungan ketaatan. Ini adalah misteri iman. Seseorang yang beriman penuh dengan inisiatif, tapi pada saat yang sama mereka sepenuhnya tunduk dan taat dalam persekutuan. Yesus berkata mengenai hidupnya, ‘Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri … Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku’.124 Saling mempengaruhi antara inisiatif dan ketaatan adalah dasar fondasi di mana suatu kelompok yang ditunjuk bekerja. Ketika kami katakan ‘kelompok yang ditunjuk’, maksud kami dua atau tiga yang berkumpul dalam Nama-Nya, menemukan pikiran Kristus dalam situasi tertentu atau terhadap suatu masalah tertentu.
Persekutuan dalam persembahan Aspek keempat dari koinonia adalah persekutuan persembahan. Paulus mendorong persekutuan ini di segala tempat. Menuliskan kepada Roma, Paulus berkata, ‘Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu [koinonia/persekutuan] kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian [koinoneo] dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta
118 119 120 121 122 123 124
1 Kor 15:10 3 Yoh 1:3 Ef 4:15,16 Filem 1:6 Mat 18:20 Rom 14:22 Yoh 10:18
32
Persekutuan dalam terang
duniawi mereka.’125 Dalam konteks korban syukur dikumpulkan oleh Korintus, Paulus berbicara mengenai kemurahan hati mereka menyumbangkan sesuatu (koinonia) kepada orang-orang kudus di Yerusalem dan kepada semua orang.126 Fondasi bagi suatu persekutuan yang efektif dalam persembahan adalah suatu komitmen kepada tubuh dalam ekspresi lokal dan suatu pemahaman akan nama, pekerjaan-pekerjaan dan kasih karunia kita, bersama dengan suatu persekutuan yang terus-menerus sekitar sifat iman kita. Tanpa fondasi ini pada tempatnya, membawa korban keselamatan dapat dengan cepat menjadi aktivitas dagang. Jika kita menghindari komitmen lokal, mencoba menjadi sesuatu yang bukan kita, atau tidak mau menundukkan iman kita kepada persekutuan yang terus menerus, maka persembahan kita akan terkorupsi oleh karena satu hal atau yang lain. Tetapi, dengan fondasi ini pada tempatnya, banyak yang akan terbukti menjadi saudara-saudara buah sulung, sementara yang lain akan terbukti menjadi pilar yang menanggung beban.127
Persekutuan dalam penderitaan-Nya Aspek kelima dari koinonia adalah persekutuan dalam penderitaan Kristus. Menjadi tujuan Paulus untuk mengetahui kuasa kebangkitan Kristus dan persekutuan penderitaan-Nya, menjadi sama dengan kematian-Nya.128 Tidak ada keuntungan atau nilai dalam penderitaan kita sendiri. Itu adalah bukti dari kutuk dan hukuman mati dalam setiap kita. Kita tahu bahwa Yesus merasakan kematian di kayu salib untuk semua orang.129 Dia mendemonstrasikan ketaatan yang sempurna ketika Dia menanggung penderitaan kematian kekal sebagai suatu korban yang hidup. Dengan cara ini, Dia datang dan menemukan kita di tempat kutuk kekal. Ini adalah di luar gerbang dan di luar perkemahan. Jika kita bersatu dengan penderitaan dan ketaatan-Nya disana, penghakiman kekal kita diubah menjadi proses disiplin dan ganjaran.130 Kita diberikan bagian dari penderitaan-Nya supaya kita berhenti dari dosa. Kita dilepaskan dari penderitaan pada titik di mana kita berhenti dari dosa.131 Kita tidak akan mengatakan bahwa penderitaan menjadi berkat, tapi persekutuan dalam penderitaan Kristus adalah cara di mana berkat keputraan datang kepada kita.
Persekutuan dalam injil Aspek keenam dari koinonia adalah persekutuan dalam injil. Mengenai gereja Filipi, Paulus selalu berdoa dengan bersukacita bagi mereka dalam ‘persekutuanmu (koinonia/persekutuan) dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini’.132 Kita akan melihat bahwa ini adalah persekutuan dalam menyatakan injil. Kita seharusnya tidak malu dengan injil, karena itu adalah kuasa Allah bagi keselamatan semua yang percaya.133 Paulus katakan, ‘Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya’.134 Ketika kita bersatu dengan koinonia Kristus dalam menyatakan injil, kita mulai menanggung cela-Nya. Ini adalah nilai khusus dan unik dari penderitaan-Nya. Kita harus pergi kepada-Nya di luar perkemahan, menanggung cela-Nya.135 Dengan cara ini, kita adalah saksisaksi-Nya sampai ke ujung dunia.136
125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136
Rom 15:26,27 2 Kor 9:13 Gal 2:9. 1 Kor 16:15. Yak 1:18 Fil 3:10 Ibr 2:9 Ibr 13:12,13. 1 Kor 11:32 1 Pet 4:1 Fil 1:5 Rom 1:16 1 Kor 9:23 Ibr 13:13 Kis 1:8
33
BERJALAN DI DALAM TERANG
Persekutuan dalam melayani Akhirnya, aspek ketujuh dari koinonia adalah persekutuan melayani. Setelah mengumpulkan persembahan bagi orang-orang kudus di Yerusalem, beberapa dari orang Makedonia memohon kepada Paulus untuk menjadi bagian dari kasih karunia persekutuan (koinonia) dalam melayani orang-orang kudus.137 Ini adalah kualitas lanjut dari persekutuan. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, itu adalah ekspresi dari ibadah kita yang sejati.138 Kita adalah imam-imam dari persembahan kita sendiri. Tetapi, ketika kita melayani, kita memfasilitasi keimamatan dari orang lain. Kita membuat persembahan mereka efektif. Kita dicurahkan sebagai korban curahan di atas korban dan keimamatan iman mereka.139 Inilah arti dari melayani orang-orang kudus. Kita diingatkan bahwa rumah Stefanus mengabdikan diri mereka untuk melayani orang-orang kudus.140 Paulus adalah imam Yesus Kristus bagi orang-orang non Yahudi, melayani sebagai imam dari injil Allah.141 Dia memohon kepada setiap gereja untuk mengumpulkan persembahan khusus bagi orangorang kudus di Yerusalem.142 Persembahan ini adalah ekspresi dari keimamatan mereka. Ketika Paulus menerima persembahan ini untuk dibawa ke Yerusalem, yang dia melayani. Dia memberi kesaksian, ‘Aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan [melayani] kepada orangorang kudus’.143 Kita hanya dapat memperkirakan bahwa beberapa orang Makedonia mau bersatu dengan dia pada perjalanan ini, untuk membantu dalam pekerjaan pelayanan. Diperlukan untuk menjadi persekutuan pelayanan yang efektif di setiap tempat supaya setiap anak Allah dapat menjadi efektif dalam keimamatan mereka. Pekerjaan pelayanan karunia kenaikan adalah memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan melayani.144 Pada gilirannya, adalah pekerjaan dari diaken-diaken/pelayan-pelayan untuk menciptakan jalan bagi keimamatan semua orang percaya. Sesuai dengan itu, tubuh Kristus dibangun oleh pekerjaan yang tepat dari setiap bagian individu.145
Firman menegakkan persekutuan Pada saat kita mendekati untuk menutup bab pertama ini, mari kita menyatakan salah satu pernyataan inti dari buku ini. Ini adalah pernyataan dan komunikasi dari firman yang menegakkan persekutuan. Yohanes menuliskan, ‘Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’.146 Yesus Kristus datang untuk memberikan kita hidup kekal dan menegakkan persekutuan.147 Dia adalah Terang dunia. Yesus katakan, ‘Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’.148 Alasan bahwa Kristus diutus kepada kita sebagai utusan, adalah untuk menyatakan pesan termasuknya kita dalam perjanjian kekal. Dia sendiri adalah kegenapan dari perjanjian itu.149 Dia adalah firman.150 Dan Firman menjadi manusia/daging dan menjadi tabernakel di antara kita.151
137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149
2 Kor 8:4 Rom 12:1 Fil 2:17 1 Kor 16:15 Rom 15:16 2 Kor 8:1-5,24.; 2 Kor 9:1,2 Rom 15:25 Ef 4:12 Ef 4:16 1 Yoh 1:3 Yoh 3:16. 1 Kor 1:9 Yoh 8:12 Kol 1:19,20. Kol 2:9
34
Persekutuan dalam terang
Kitab Suci adalah rangkuman dari semua kebenaran karena adalah pewahyuan penuh dari Yesus Kristus. Kitab Suci menyatakan kepada kita pekerjaan Allah dalam persekutuan perjanjian kekal. Kita diingatkan mengenai jalan yang Yesus jelaskan ‘apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci’ kepada dua murid di jalan menuju Emaus.152 Pada hari kebangkitan-Nya, dikatakan bahwa Yesus membuka pikiran murid-murid ‘sehingga mereka mengerti Kitab Suci’.153 Adalah sangat penting kita memahami bahwa tidak ada nubuatan Kitab Suci yang adalah penafsiran pribadi seseorang.154 Kitab Suci diterangi oleh Roh Kudus dalam persekutuan. Yesus menegor orang Farisi dengan mengatakan, ‘firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu’.155 Sebelum Kitab Suci diterangi kepada kita, kita harus percaya mereka yang Tuhan utus sebagai utusan-Nya. Ketika mereka memberitakan Kitab Suci, pewahyuan Yesus Kristus diterangi kepada kita oleh Roh Kudus. Inilah firman dari kebenaran sekarang ini.156 Melalui penerangan firman Allah dalam hati kitalah maka kita ditarik masuk ke dalam persekutuan perjanjian.157 Ketika Yesus Kristus mengutus laki-laki dan perempuan sebagai utusan-utusan, mereka diutus di jalan yang sama, dan untuk alasan yang sama, seperti ketika Dia diutus. Mereka diutus untuk menyatakan Kitab Suci supaya kita akan mendapatkan persekutuan. Jika kita menerima mereka yang Kristus utus, kita menerima Dia.158 Jika kita menerima Dia, kita menerima kapasitas untuk bersekutu dalam perjanjian. Itu adalah kerendahan hati Allah yang terletak pada mulut yang terbata-bata dari utusan yang lemah untuk menyatakan firman-Nya.159 Dia berkenan, melalui kebodohan dari utusan yang memberitakan, untuk menyelamatkan mereka yang percaya.160 Dia tidak memilih mereka yang dengan ‘kehadirannya’ berkuasa.161 Seorang utusan tidak datang dengan sejumlah informasi, dengan cara berbicara yang superioritas dan perkataan-perkataan hikmat yang membujuk.162 Dia datang dalam kelemahan, takut dan gemetar, untuk melayani kasih karunia dan menegakkan persekutuan. Ini adalah bukti dari utusan yang murni. Bagaimana tubuh Kristus akan bersama pada akhir zaman? Tuhan mengutus utusan untuk menyatakan firman kebenaran sekarang ini. Dia tidak pernah tanpa kesaksian.163 Tidak ada fondasi untuk kesatuan sementara setiap orang mempercayai hal-hal berbeda. Nabi Amos bertanya, ‘Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji (setuju – terjemahan Inggris)?’164 Persetujuan ini tidak akan pernah ditemukan lewat kompromi. Fondasi dari firman bukanlah bilangan pembagi umum yang paling rendah. Firman adalah pewahyuan dari perjanjian kekal. Kitab Suci adalah rangkuman dari semua kebenaran. Fondasi yang di atasnya gereja dibangun adalah pewahyuan kebenaran sekarang ini. Pada setiap zaman dan generasi gereja, adalah kewajiban atas kita untuk mengetahui apa yang Tuhan
150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
Yoh 1:1 Yoh 1:14 Luk 24:27 Luk 24:45 2 Pet 1:20 Yoh 5:38-40 2 Pet 1:12 2 Kor 4:6. Ibr 10:32 Mat 10:40 Yes 28:11 1 Kor 1:21 2 Kor 10:10 1 Kor 2:1 Kis 14:17 Amos 3:3
35
BERJALAN DI DALAM TERANG katakan. ‘Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaatjemaat.’165
165 Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22
36
BAB 2 Persekutuan dalam Perjanjian Rasul Yohanes memulai surat pertamanya dengan mengatakan, ‘Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus’.1 Seorang utusan diutus untuk menegakkan persekutuan.2 Hanya ada satu persekutuan dalam arti yang sebenarnya, dan itu adalah persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Persekutuan inilah yang melahirkan perjanjian kekal. Ketika firman dari perjanjian ini dinyatakan kepada kita oleh Yesus Kristus dan utusan-utusan-Nya, kita dimasukkan dalam persekutuan perjanjian. Dewan musyawarah Allah adalah persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang melahirkan perjanjian kekal. Nabi Yeremia menanyakan, ‘Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya dan mendengarnya?’3 Anak Allah-lah yang hadir dalam dewan musyawarah Allah. Injil Yohanes dibuka dengan pernyataan, ‘Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah’4 Kita akan memperhatikan arti dari ‘pada mulanya’ dalam bab ini. Perjanjian kekal-lah yang menetapkan permulaan di luar waktu. Hadir dalam dewan musyawarah Allah, Yesus Kristus adalah Firman yang menyatakan kepenuhan dari perjanjian kekal.5 Yohanes Pembaptis memberi kesaksian akan hal ini ketika dia katakan, ‘Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya.’6 Dialah Firman Hidup.7 Dia telah diutus oleh Bapa untuk mengatakan firman dari Allah. Bapa mengasihi Anak dan telah memberikan segala sesuatu ke tangan-Nya.8 Dia telah diberikan Roh
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Yoh 1:3 Kis 2:42 Yer 23:18 Yoh 1:1,2 Kol 1:19 Yoh 3:31-32 Filp 2:16. 1 Yoh 1:1 Yoh 3:35
BERJALAN DI DALAM TERANG tanpa batas.9 Ini adalah kepenuhan dari tujuh Roh. Sesuai dengan itu, Anak adalah Terang dunia.10 Yesus katakan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orangorang yang tertindas.’11 Yohanes mencatat bahwa banyak yang tidak menerima kesaksian mengenai Yesus.12 Mereka terus berjalan dalam kegelapan, dibutakan sepenuhnya dari tujuan Allah dalam perjanjian kekal. Manusia menyukai kegelapan daripada Terang, karena perbuatan mereka jahat.13 Yohanes menyatakan, ‘Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya’.14 Pada cerita mengenai kejatuhan, kita semua adalah orang-orang yang harus dimurkai.15 Kita adalah anak-anak yang tidak taat, atasnya murka Allah ada, kecuali kita menerima dan menaati firman hidup.16 Ketika kita menerima dan menaati firman dari Yesus, kita ‘melihat hidup’ dan menerima hidup.17 Mata hati kita diterangi untuk mengetahui harapan panggilan-Nya.18 Kita memandang kekayaan kemuliaan warisan-Nya kepada orang-orang kudus dalam perjanjian kekal.
Firman hidup Setelah menerima kesaksian Tuhan Yesus, rasul Yohanes memberi kesaksian akan ‘yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup’.19 Dia meneruskan, ‘Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami’.20 Inilah hidup dari ciptaan baru. Kita membaca dalam Injil Yohanes, ‘Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia’.21 Inilah substansi dari semua kesaksian. ‘Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.’22 Adalah suatu hal yang paling luar biasa bahwa hidup ini dapat dinyatakan dan dikomunikasikan kepada kita dalam firman. Ini adalah mujizat dari firman hidup ketika itu diberitakan. Yesus datang menyatakan perintah dari Bapa yang adalah hidup kekal. Dia menyatakan, ‘Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup’.23 Firman hidup telah dinyatakan kepada rasul Yohanes, dan dia telah menyatakan itu kepada yang lain. Seperti yang dia katakan, ‘Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga’.24 Ini adalah mandat dari semua utusan-utusan. Mereka menyatakan firman hidup kekal sebagai jalan masuk ke dalam persekutuan perjanjian kekal. Mari kita katakan
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Yoh 3:34 Rev 4:5. Joh 8:12 Luk 4:18. Yoh 1:11. Yoh 3:32 Yoh 3:19 Yoh 3:36 Ef 2:3 Ef 5:1-7 Yoh 3:36 Ef 1:18 1 Yoh 1:1 1 Yoh 1:2 Yoh 1:4 1 Yoh 5:11 Yoh 5:24 1 Yoh 1:3
38
Persekutuan dalam Perjanjian
sekali lagi, ‘Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya’.25 Ketika kumpulan orang banyak mulai mengikuti Yesus setelah mujizat memberi makan lima ribu orang, Dia mulai berbicara kepada mereka mengenai sifat dari persekutuan. Kehendak Bapa adalah setiap orang memandang Anak sebagai pola dari keputraan kekal mereka dan percaya kepada-Nya. Dia adalah roti dari sorga yang turun dari sorga.26 Roti kehidupan adalah firman hidup. Itu adalah firman dari Bapa menyatakan hidup, nama, dan pekerjaan dari setiap anak Allah. Pekerjaan semula, untuk setiap anak Allah, adalah mempercayai Dia yang Bapa utus untuk menyatakan firman hidup.27 Ketika kita menerima, percaya, dan menaati firman hidup, kita dibawa masuk ke dalam persekutuan Anak. Di saat kita bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya, kita makan dari Dia sebagai substansi dari keputraan kekal kita. Tidak ada hidup kekal diluar Anak Allah. Tidak ada hidup ciptaan baru di luar dari Dia yang adalah Ciptaan Baru. Yesus katakan, ‘Sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.’28 Banyak dari murid-murid tersandung dengan hal ini. Mereka tersandung atas kebenaran bahwa tidak ada hidup di luar persekutuan. Banyak yang percaya kepada Yesus menarik diri dan tidak berjalan dengan Dia lagi.29 Yesus bertanya kepada dua belas apakah mereka akan pergi juga. Jawaban Petrus menunjukkan pemikiran yang luar biasa. Katanya, ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.’30 Pada titik yang paling minimum, Petrus memahami bahwa firman keluar dari persekutuan perjanjian kekal untuk memasukkan semua yang percaya ke dalam persekutuan itu.
Akulah, Yahweh, dan Yahweh Elohim Dalam diskusi yang sama mengenai firman hidup ini, Yesus katakan kepada mereka yang tersandung kepada-Nya, ‘Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?’31 Kita tidak dapat memahami kepenuhan dari persekutuan tanpa memperhatikan kesaksian Tuhan sebelum segala sesuatu. Kitab Suci menggunakan istilah ‘sebelumnya’ untuk menggambarkan persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang melahirkan ‘permulaan’. Bapa, Anak dan Roh Kudus ada sebelum segala zaman. 32 Rasul Paulus mencatat ini, khususnya dalam hubungan dengan Anak.33 Dalam banyak hal, adalah perkataan yang tidak memadai karena mengatakan sesuatu ada ‘sebelumnya’ menyatakan secara tidak langsung yang mengikutinya. Pada kenyataanya, persekutuan Yahweh yang melahirkan permulaan, adalah di luar waktu dan melampaui kekekalan. Setelah diminta oleh Musa untuk menyatakan nama-Nya, Tuhan menyatakan, ‘AKU ADALAH AKU’.34 Ini adalah kesaksian dari Tuhan. Dia memenuhi segala sesuatu dan Dia adalah sebelum segala sesuatu. Kita hanya dapat mengenal Dia karena Dia menetapkan permulaan dalam perjanjian kekal, berlanjut
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Yoh 5:11 Yoh 6:10-13,35-40 Yoh 6:40 Yoh 6:52-53 Yoh 6:66 Yoh 6:68 Yoh 6:62 Pengkh 1:10. 1Co 2:7 Kol 1:17 Kel 3:14
39
BERJALAN DI DALAM TERANG dengan menciptakan langit dan bumi, menghembuskan napas kepada manusia supaya kita menjadi mahluk hidup, dan kemudian menyatakan nama-Nya kepada kita.35 Ketika AKU ADALAH menyatakan nama-Nya sebagai Yahweh (Tuhan), kita melihat Dia sebagai ‘satu Tuhan’. Kita mengingat perkataan Musa, ‘Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN (Yahweh) itu Allah kita, TUHAN (Yahweh) itu esa!’36 Secara sama, ketika AKU ADALAH menyatakan nama-Nya sebagai Yahweh Elohim (Tuhan Allah), kita melihat tiga individu dan Pribadi-Pribadi dari Kekepalaan Allah – Bapa, Anak, dan Roh Kudus.37 AKU ADALAH secara mutlak adalah Satu dan secara mutlak adalah Tiga. Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah ‘satu Tuhan’ dalam persekutuan satu hidup.38 Tetapi, hanya di dalam perbedaan identitas Mereka maka hidup ini diekspresikan. Yahweh Bapa-lah yang adalah ekspresi dari semua kebapaan. Yahweh Anak-lah yang adalah ekspresi dari semua keputraan. Di dalam persekutuan ‘satu hidup’ ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidak membutuhkan apa-apa. Mereka tidak perlu menciptakan. Ini adalah pesan Paulus kepada orang Athena. ‘Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuilkuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.’39 Permulaan dari perjanjian kekal dilahirkan oleh persembahan, sebagai ekspresi yang penuh dan lengkap dari kasih. Itu lahir dari maksud baik kehendak Bapa; kerinduan untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.40
Mengosongkan untuk melahirkan ciptaan baru Tuhan menyatakan, ‘Tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain’41 Yahweh memenuhi segala sesuatu. Dia ‘yang memenuhi semua dan segala sesuatu’.42 Kita perlu bertanya: jika Yahweh memenuhi segala sesuatu, bagaimana ada ruang untuk sesuatu yang baru? Perlu ada suatu akhir sebelum akan ada permulaan. Ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk suatu akhir yang lengkap, Dia membuat ruang untuk suatu permulaan.43 Di dalam dewan musyawarah Allah, adalah kerinduan Bapa untuk melipatgandakan keputraan. Allah Bapa mempunyai kapasitas untuk melahirkan dan memperanakkan anak-anak.44 Hidup-Nya adalah hidup kebapaan dan karenanya itu adalah, sumber dari semua keputraan ciptaan baru. Dia adalah Bapa segala terang dan Bapa segala roh.45 Setiap orang memperoleh nama dan identitas dari Dia.46 Tetapi, Allah Anak yang adalah ekspresi dari semua keputraan. Kapasitas Anak untuk mengekspresikan semua keputraan secara mutlak sama dengan kapasitas Bapa untuk melipatgandakan semua keputraan. Tidak ada keputraan yang Bapa dapat lipatgandakan, yang tidak dapat Dia ekspresikan. Ini adalah arti dibalik pernyataan Paulus bahwa Anak ‘tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan’.47
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Kol 1:16. Kej 2:7. Rom 9:17. Ibr 2:12 Ul 6:4 Kej 2:7-9 Ef 4:5 Kis 17:24,25 Yoh 3:16. Ef 1:5,9. Ibr 2:10 Yes 45:6 Ef 1:23 Fil 2:7 1 Pet 1:3 Yak 1:17. Ibr 12:9 Ef 3:15 Fil 2:6
40
Persekutuan dalam Perjanjian
Kapasitas untuk mengosongkan adalah unik bagi Anak Allah. ini adalah kasih karunia-Nya yang khusus dan unik. Bapa tidak mengosongkan diri-Nya. Dia adalah sumber dari ketidakterbatasan dan persediaan yang tidak berakhir dari kebapaan. Ada kapasitas-kapasitas khusus dan unik bagi Bapa, unik bagi Anak, dan unik bagi Roh Kudus. Adalah kapasitas Bapa untuk melipatgandakan identitas-identitas baru. Bapa adalah sumber dari semua hidup ciptaan baru. Allah Bapa menyerahkan kepenuhan ini kepada Allah Anak. Adalah kerinduan Bapa bagi semua kepenuhan untuk tinggal di dalam Dia.48 Bapa menyerahkan kepenuhan-Nya kepada Anak supaya banyak anak-anak dapat dilahirkan di dalam Dia.49 Allah Anak menerima semua kepenuhan Allah tapi mengosongkan diri-Nya sampai akhir, sampai mati sebagai korban yang hidup, untuk membuat ruang bagi ciptaan baru. Anak menerima hidup ciptaan baru dari Bapa dan melipatgandakan itu melalui persembahan. Tidak akan ada yang baru, juga tidak akan ada pertambahan apapun atau pelipatgandaan apapun dari ciptaan baru tanpa persembahan. Persembahan adalah cara di mana hidup diserahkan, dilipatgandakan, dan dilahirkan sebagai sesuatu ‘yang benar-benar baru’. Ketika kita melihat kepada alam ciptaan, benih mengilustrasikan pekerjaan persembahan. Ketika sebuah benih ditabur ke tanah dan mati, hidup yang baru berlipatganda dan kemudian bertumbuh. Yesus menggunakan analogi ini ketika dia katakan, ‘Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah’.50 Kita harus mempunyai pemahaman dan penghargaan yang sebagaimana mestinya mengenai persembahan. Jikalau tidak, pandangan kita mengenai ciptaan baru akan menjadi bersifat panteisme, yang mengatakan bahwa Allah adalah segala sesuatu dan segala sesuatu adalah bagian dari Allah. Pengorbanan Anak pada titik terakhir di kayu salib adalah ‘titik-patah’ (titik ahir penggenapan nubuatan [dosa ditebus] dan titik awal segala sesuatu menjadi baru) di dalam ke-Allahan-Nya, yang mengisi segala sesuatu dan ciptaan baru itu sendiri. Dia membuat ruang bagi ‘segala sesuatu baru’.51 Ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya, hidup dari ciptaan baru dilipatgandakan sampai penuh. Allah Anak mengosongkan diri-Nya, tidak menganggap kemuliaan-Nya sendiri yang Dia miliki dengan Bapa sebelumnya.52 Tapi lebih dari ini, Dia mengosongkan diri-Nya dari kepenuhan yang telah diserahkan kepada-Nya oleh Allah Bapa. Dia mengosongkan ‘kekayan kemuliaan’ yang diserahkan kepada-Nya.53 ‘Sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.’54 Kita akan melihat bahwa ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya, hidup diserahkan kepada-Nya dilipatgandakan sampai ‘ukuran penuh’. Di saat Allah Anak mengosongkan diri-Nya, hidup ciptaan baru bertambah menjadi ‘dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah’.55 Dengan cara ini, hidup ciptaan baru dilipatgandakan ‘di dalam dan melalui’ persembahan dari Anak. Ciptaan baru dilahirkan di dalam Anak karena Dia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Paraclete, bukan karena Allah mempunyai sejenis ‘rahim’. Anak Allah mengosongkan adalah persembahan dari Anak Domba.56 Dia mempersembahkan diri-Nya tanpa cacat cela kepada Allah.57 Dia mempersembahkan diri-Nya untuk kita, suatu persembahan dan korban yang harum bagi Allah.58 Hidup dari persembahan ini adalah darah ‘sama seperti darah anak
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Kol 1:19 Yoh 1:18. Wah 7:9 Yoh 12:24 2 Kor 5:17. Wah 21:5 Yoh 17:5 Ef 1:18. Ef 3:16 2 Kor 8:9 Ef 3:19 Bil 28:3. Yoh 1:29 Ibr 9:14 Ef 5:2
41
BERJALAN DI DALAM TERANG domba’.59 Ini bukanlah darah jasmani. Ini adalah hidup ciptaan baru. Disebut ‘sama seperti darah anak domba’ karena inilah hidup dari persembahan.60 Inilah hidup yang dilipatgandakan oleh persembahanNya, hidup yang diberikan kepada kita di atas mezbah Kalvari yang menjadi hidup ciptaan baru kita. dengan cara ini, kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi yang diberikan kepada kita dalam ukuran ciptaan baru.61 Hidup ciptaan baru diserahkan kepada Anak dari Bapa. Itu adalah persembahan Anak, tapi hidup persembahan-Nya datang dari Bapa. Yesus katakan, ‘Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri’.62 Sesuai dengan itu, darah yang ‘sama seperti darah anak domba’ telah dicurahkan bagi banyak orang. Darah yang ‘sama seperti darah anak domba’ telah dicurahkan sebagai suatu mata air hidup yang kekal bagi banyak anak. Inilah darah perjanjian kekal.63 Inilah permulaan dari segala sesuatu baru.
Paraclete pertama – Paraclete yang lain Ciptaan baru dilahirkan dalam Anak karena Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai ‘Paraclete’ kepada Bapa. Rasul Yohanes menyatakan bahwa kita mempunyai ‘Seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil’.64 Ekspresi ‘Pengantara’ adalah terjemahan dari kata Yunani yang sama seperti kata ‘Penolong’ (Yunani. Parakletos).65 Yesus Kristus adalah Paraclete bagi Bapa. Dia adalah Paraclete pertama, dan Dia menunjuk kepada Roh Kudus sebagai Paraclete yang lain. Yesus katakan, ‘Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.’66 Tidak akan ada ciptaan baru, tidak akan ada ‘manusia baru’, tanpa Allah Anak menjadi Paraclete kepada Bapa.67 Anak dengan rela mengosongkan diri-Nya untuk menjadi sepadan dengan Bapa dalam hubungan dengan tujuan perjanjian. Tujuan ini diaktifkan dalam persekutuan dari Yahweh Bapa kepada Yahweh Anak, sebagai Paraclete pertama. Dia dimampukan oleh Roh Kudus, ‘Paraclete yang lain’, untuk mengosongkan diri-Nya dan menerima hidup Bapa ‘di dalam diri-Nya’, dengan tujuan untuk melipatgandakan hidup-zoe kepada banyak anak.68 Proses pelipatgandaan melalui persembahan membutuhkan kapasitas dari kedua-duanya, Paraclete dan Imam. Anak mengosongkan diri untuk menjadi Paraclete, dan kemudian Imam, dari hidup yang dipercayakan kepada-Nya. Dengan mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Paraclete Bapa, Dia sepenuhnya menyelaraskan inisiatifNya dengan otoritas Bapa yang diserahkan kepada-Nya. Karenanya, Dia dapat mengatakan mengenai menyerahkan hidup-Nya dengan ‘kehendak-Ku sendiri’, sementara itu juga melakukan ‘tugas’ dari Bapa.69 Sebelum perjanjian, Bapa bukanlah penyedia kehidupan, seolah-olah Dia adalah sumber. Tapi, persekutuan dari satu kehidupan diekspresikan dalam tiga cara berbeda. Ketiganya terlibat dalam melipatgandakan satu kehidupan Yahweh sebagai kehidupan ciptaan baru, melalui persembahan. Bapa memberikan kepenuhan, anak memberikan konteks, dan Roh Kudus adalah yang menguduskan pelipatgandaan. Kapasitas unik dari Anak adalah Dia dapat mempersembahkan diri-Nya sebagai 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
1 Pet 1:19 Im 17:11 2 Pet 1:4 Yoh 5:26 Mar 14:24 1 Yoh 2:1 Yoh 14:16,26 Yoh 14:16,17 Ef 2:15 Yoh 5:26 Yoh 10:18
42
Persekutuan dalam Perjanjian
Paraclete, dan juga sebagai Imam, dengan suatu persembahan. Sesuai dengan itu, Peraturan Melkizedek bersumber dalam kapasitas hakiki-Nya. Ini penting karena dari identitas dan kemuliaan hakiki-Nya sebagai Allah Anak-lah Dia memberikan karunia-karunia kepada manusia, dari kemuliaan-Nya ke tangan kanan. Oleh karunia-karunia ini, gereja dapat disusun sebagai tubuh Kristus dan, akhirnya, sebagai mempelai-paraclete dari Anak.
Paraclete – dalam ciptaan Kapasitas paraclete untuk menyatakan hidup yang diberikan dimanifestasi lebih lanjut dalam ciptaan umat manusia. Adam menjadi paraclete bagi Kristus ketika dia menerima kapasitas kekepalaan dari Kristus untuk menjadi bapa dari seluruh umat manusia. Pada gilirannya, Hawa dibentuk ‘dari laki-laki’ untuk menjadi ‘penolong’ yang ‘sepadan’ bagi Adam.70 Sebagaimana dalam Kekepalaan Allah, pelipatgandaan kehidupan membutuhkan penolong-paraclete; yang tidak akan menghancurkan benih. Godaan ular pada permulaan, yang diarahkan pertama-tama kepada Hawa, dirancang untuk mengkorupsi perannya sebagai paraclete. Hawa tergoda untuk menjadi ‘sumber’ daripada jadi seorang penolong. Peran paraclete dari Anak kepada Bapa direfleksikan dalam pelipatgandaan peran dari istri kepada suami, dalam ciptaan. Ini bukan untuk memaksakan pengertian dari laki-laki-perempuan ke dalam hubungan Kekepalaan Allah. Manusia-lah yang diciptakan laki-laki dan perempuan, dan kemanusiaan tidak dapat dipahami tanpa keterkaitan dari laki-laki dan perempuan. Manusia tidak dapat berlipatganda, atau terus ada, di luar dari realita ini.
Roh Kudus – yang menguduskan pelipatgandaan Bersama dengan Bapa dan Anak, Roh Kudus membentuk ‘tali tiga lembar’ dari perjanjian.71 Roh Kudus adalah yang menguduskan pelipatgandaan. Dia menaungi dan memungkinkan ‘menyerahkan’ terjadi dalam persembahan, sebagaimana membangkitkan apa yang diserahkan. Sebagai ‘Roh kekudusan’, Dia adalah kuasa dari pengudusan; yang dapat melahirkan buah dari benih yang diserahkan kepada ukuran penuh.72 Pengudusan tanpa kuasa tidak menghasilkan buah. Roh Kudus melipatgandakan buah dari persembahan dengan hidup kebangkitan. ‘Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.’73 Roh Kudus adalah Paraclete bagi semua aktivitas paraclete. Dia menaungi dan memberi kuasa pelipatgandaan, seperti yang Dia lakukan dengan inkarnasi Kristus. Pada kenyataannya, Roh Kudus adalah Paraclete dari inkarnasi, dan menaungi benih dalam hati kita supaya menghasilkan buah. Dalam Injil Yohanes, kita membaca bahwa, setelah menjanjikan datangnya Roh Kudus sebagai Paraclete, Yesus berbicara mengenai menghasilkan buah. Dia katakan bahwa Dia memilih kita dan menetapkan kita, atau ‘menyerahkan kepada kita’ (arti harfiah dari bahasa Yunani), supaya kita pergi dan menghasilkan buah.74 Apa yang kita pelajari dari hal ini adalah sangat strategis. Roh Kudus, sebagai Paraclete, menolong Anak untuk mengekspresikan hidup dari Bapa. Sebagai Yahweh, Anak sudah memiliki kapasitas ini. Tetapi, ketika Dia mengosongkan kesetaraan-Nya, kemampuan-Nya sebagai Paraclete adalah melalui kuasa ‘Roh Kekal’.75 Dengan cara yang sama, kapasitas paraclete dari Roh
70 71 72 73 74 75
Kej 2:18-20; 1 Kor 11:12 Pengkh 4:12 Rom 1:4 Rom 8:11 Yoh 15:16 Ibr 9:14
43
BERJALAN DI DALAM TERANG Kudus akan memungkinkan kita untuk membagikan hidup yang diserahkan kepada kita, seperti Dia menolong Anak mengekspresikan hidup dari Bapa. Oleh karena Paraclete, Penolong, menjadi mungkin bagi kita untuk menghasilkan buah dari tujuan perjanjian Mereka. Seperti Anak sendiri, kita menjadi anak-anak yang mempersembahkan diri kita untuk menyatakan apa yang diserahkan kepada kita oleh Bapa. Kita harus memiliki pikiran-Nya; yaitu memperhatikan kepentingan yang lain.76 Kita harus hidup oleh iman-Nya; kualitas iman oleh mana Dia mengasihi dan memberikan diri-Nya untuk kita.77 Dan kita harus mengasihi satu dengan yang lain sama seperti Dia mengasihi kita.78 Hal ini sekarang mungkin karena ‘kekuatan kuasa-Nya’ secara efektif bekerja di dalam kita.79
Permulaan/awal dan akhir dari perjanjian Permulaan perjanjian-lah yang ditunjuk oleh Yohanes ketika dia berbicara mengenai ‘Apa yang telah ada sejak semula’.80 Sesungguhnya, segala sesuatu keluar dari permulaan ini. Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menjadi permulaan dari ciptaan Allah. Sebagai Anak Allah, Dia adalah yang sulung dari semua ciptaan.81 Dia adalah rangkuman dari ciptaan baru. Ciptaan baru ini adalah korporat. Memasukkan setiap anak Allah yang dipilih dan ditentukan dalam suatu tubuh korporat. Anak Allah, dalam identitas unik-Nya sendiri, dilahirkan sebagai Kepala dari tubuh korporat.82 Ini adalah poin yang sangat penting. Permulaan dari perjanjian kekal adalah pekerjaan yang terselesaikan. Pekerjaan dari Bapa untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan sepenuhnya terselesaikan pada permulaan ini. Pekerjaan-Nya terselesaikan sejak dunia dijadikan.83 Anak Allah adalah permulaan dan akhir. Yesus katakan, ‘Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir’.84 Perjanjian kekal lebih dari suatu dialog antara Bapa, Anak dan Roh Kudus sebelum dunia dijadikan. Itu adalah paket lengkap. Perjanjian termasuk segalanya sejak permulaan sampai akhir, dan segala sesuatu dirangkumkan di dalam Kristus sejak dari permulaan. Kita perlu memperluas secara signifikan pemahaman kita mengenai perjanjian kekal. Sebagai contoh, penciptaan langit dan bumi, segala yang kita lihat di sekitar kita, adalah lengkap dalam perjanjian. Pekerjaan penciptaan adalah lengkap pada permulaan perjanjian. Ini adalah arti dari ayat pembuka Alkitab, ‘Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi’. Apa yang Kitab Suci tuliskan pada ‘harihari penciptaan’ adalah Allah menyatakan pekerjaan yang terselesaikan ini menjadi ada. Oleh karena itu kita membaca, ‘Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi’.85 Hal ini adalah benar untuk segala sesuatu. Pekerjaan Allah adalah lengkap. Ketika kita mempercayai dan menaati firman-Nya, kita memasuki istirahat dari pekerjaan-Nya yang terselesaikan.86 Abraham jelas memahami hal ini. Dia mempercayai Allah yang ‘menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada’.87 Segala sesuatu ada dan lengkap dalam perjanjian, entahkah sudah atau belum tergenapi dalam waktu. Paling signifikan, ini adalah benar berkenaan dengan persembahan Yesus Kristus. Persembahan-Nya tidak kurang substansinya bagi semua yang
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
Fil 2:5 Gal 2:20 Yoh 15:12 Ef 6:10 1 Yoh 1:1 Kol 1:15 Kol 1:18 Ibr 4:3 Wah 22:13 Kej 1:3 Ibr 4:3 Rom 4:17 NKJ
44
Persekutuan dalam Perjanjian
hidup pada zaman Perjanjian Lama, daripada bagi kita. Rasul Petrus menyatakan, ‘Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir’.88 Doa Yesus, segera sebelum masuk ke taman Getsemani, memberikan kita pemikiran yang luar biasa dalam Dia mengosongkan diri ke dalam dewan musyawarah Elohim. Yesus berdoa, ‘Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau’.89 ‘Saat’ ini adalah manifestasi dari Anak mengosongkan untuk menegakkan permulaan ciptaan baru. Dia berbicara mengenai memberikan hidup kekal kepada semua yang Bapa telah berikan kepada-Nya.90 Ingat, dalam dewan musyawarah Allah, Bapa menyerahkan kepenuhan hidup kebapaan-Nya kepada Anak. Dia memberikan hidup dan identitas kepada setiap anak yang dipilih dan ditentukan kepada Allah Anak. Inilah maksud Yesus ketika Dia berbicara mengenai ‘Sama seperti Engkau telah memberikan kepadaNya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya’.91 Melalui persembahan-Nya, Anak melipatgandakan hidup ciptaan baru kepada semua anak-anak ini. Dengan cara ini, Dia menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan untuk Dia lakukan.92 Semua ini lengkap ‘sebelumnya’ dan kemudian pada waktunya untuk kita.
Kekekalan dan waktu Adalah pekerjaan Roh Kudus untuk menguduskan waktu untuk kita dimasukkan dalam perjanjian kekal. Tanpa pekerjaan pengudusan ini, permulaan dan akhir dari ciptaan baru ada bersama ‘dengan segera’. Roh Kudus memisahkan akhir dari permulaan. Dia menguduskan ‘permulaan zaman/masa kekekalan,’93 atau ‘masa’, sebagaimana juga ‘chronos’ atau ‘waktu’ yang kita tahu. Penulis Pengkhotbah mengatakan, ‘Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.’94 Roh Kudus-lah yang menguduskan setiap detik jam. Ungkapan ‘permulaan zaman/masa kekekalan’ ini menyiratkan lahirnya kekekalan dan masa dengan beberapa bentuk yang mengikuti atau kronologi. Ini sesuai dengan perintah dari Allah yang kekal yang sekarang dinyatakan dalam perjanjian oleh persembahan. Kita telah diselamatkan dan dipanggil dengan panggilan kudus, sesuai dengan tujuan dan kasih karunia-Nya ‘dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman (masa kekekalan – terjemahan Inggris)’.95 Lanjut dari hal ini, Paulus berbicara mengenai posisinya sebagai hamba Allah, sesuai dengan kesalehan, dan pengharapan akan hidup kekal yang Allah janjikan sebelum ‘permulaan zaman (masa kekekalan – terjemahan Inggris)’.96 Di saat kita memperhatikan sifat dari kekekalan, adalah pernyataan dari firman dalam keputusan Allah yang menegakkan kekekalan dan, sebagai konsekuensinya, zaman-zaman. Dengan segala cara kita tidak dapat membatasi Yahweh atau Elohim pada kekekalan. Kekekalan lahir dari keputusan Allah. Ini adalah menurut perintah dari Allah yang kekal. Dari sini, semua dimensi-dimensi dan atribut-atribut kekekalan diketahui. Kita tentu saja tidak menggambarkan hidup Yahweh, dalam contoh pertama, sebagai hidup kekal. Hidup kekal adalah dengan Anak, karena satu hidup Yahweh telah diserahkan kepada-Nya untuk melahirkan ciptaan baru.97 Rasul-rasul sangatlah jelas. Keputusan Allah ada sebelum
88 89 90 91 92 93
1 Pet 1:20 Yoh 17:1 Yoh 5:21 Yoh 17:2 Yoh 17:4 Menurut Vincent, ini adalah arti harafiah dari bahasa Yunani dalam 2 Tim 1:9 dan Titus 1:2. Strong mendefinisikan tiga kata yang digunakan, pro(G4253), artinya “didepan”, “sebelumnya”, chromos, (G5550), artinya “ruang waktu” sebagai perbedaan dengan waktu yang ditunjuk atau ditentukan, atau interval, dan aionois (G166) artinya “kekekalan”. 94 Pengkh 3:1 95 2 Tim 1:9 96 Tit 1:2 97 Yoh 5:26. 1 Yoh 5:11
45
BERJALAN DI DALAM TERANG segala zaman. Zaman-zaman itu sendiri keluar dari perjanjian kekal. Allah Anak ada sebelum segala sesuatu, dan di dalam Dia segala sesuatu ada.98 Kita memperhatikan juga bahwa keluar dari perjanjian kekal adalah kerajaan kekal dari Tuhan dan Juruselamat kita. Pintu masuk ke dalam kerajaan ini disediakan dengan berlimpah kepada kita.99 Ini adalah kerajaan dari Anak yang kekasih.100 Demikian juga, keluar dari perjanjian kekal adalah tujuan kekal-Nya dan warisan kekal kita. Kita dapat menyentuh penebusan kekal oleh darah Anak Domba dan memperoleh keselamatan dengan kemuliaan kekal. Oleh pemberian kasih karunia-Nya, kita dapat sesuai untuk kekekalan dan pengharapan yang baik. Ketika firman keluar, kita mengenali kekuasaanNya yang kekal.101 Dalam menjalankan kekuasaan kekal ini, mereka yang tidak menerima kesaksian-Nya dan firman hidup ditentukan untuk penghukuman kekal, ikatan kekal, rantai kekal, dan kebinasaan.102 Adalah penting untuk memahami bahwa kita adalah mahluk kekal. Persinggahan kita di dunia sekarang ini adalah permulaan dari perjalanan kekal kita. Perbedaan antara zaman sekarang dan zaman yang akan datang tidak begitu banyak waktu dan kekekalan. Perbedaan utama adalah antara apa yang sementara dan apa yang kekal. Kita adalah mahluk kekal yang hidup dalam dunia yang sementara. Kitab Pengkhotbah mengatakan, ‘Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir’.103 Pekerjaan yang Allah lakukan sejak permulaan sampai akhir adalah rangkuman dari perjanjian kekal. Pekerjaan yang terselesaikan inilah yang dinyatakan kepada kita oleh firman dan Roh Kudus.
Dengan segera/seketika Roh Kudus membawa perjanjian yang berada di luar dari waktu, dan membuatnya ‘segera’ dan relevan bagi kita di dalam waktu. Aktivitas dari firman yang keluar tidak terikat oleh waktu dan ruang. Mengenai menerima kemuliaan dari Bapa kepada Dia, Yesus mengatakan, ‘Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.’104 Kesan pertama, ungkapan ini terlihat kurang relevan. Artinya bukan ‘saat itu juga,’ seolah-olah aktivitas ini hanya dapat ditetapkan oleh waktu. ‘Segera’ adalah aktivitas dari sesuatu di luar waktu, dinyatakan dalam waktu. Firman pewahyuan menghubungkan kekekalan dari perjanjian kepada setiap titik waktu. ‘Permulaan’ dimanifestasikan dalam waktu. Yang ‘sejak permulaan’ dapat didengarkan, dan kemudian ‘ditangani’; disentuh dan menjadi nyata.105 Kita dapat hidup dan berjalan di dalam pekerjaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.106 Mari kita katakan sekali lagi: ketika kita menerima firman yang dari permulaan, kita ditarik masuk kepada persekutuan perjanjian kekal oleh pekerjaan pengudusan dari Roh Kudus. Yohanes katakan, ‘Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.’107
98 99 100 101 102 103 104 105 106 107
Kol 1:17 2 Pet 1:11 Kol 1:13 1 Tim 6:16 2 Tes 1:5-10 Pengkh 3:11 Yoh 13:32 1 Yoh 1:1 Ef 2:10 1 Yoh 2:24
46
Persekutuan dalam Perjanjian
Pada permulaan perjanjian, Bapa menyatakan, ‘Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini’.108 Ini adalah benar untuk Anak Allah, yang sulung dari semua ciptaan. Dan kesaksian ini juga benar bagi setiap orang yang menerima firman dari keputraan mereka. Oleh karena itu, Kitab Suci mengatakan, ‘Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman’.109 Setiap hari kita menerima firman ‘hari ini’ dari sudut pandang perjanjian kekal. Penulis Ibrani mengatakan, ‘Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini," … Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula’.110 Dua hal yang terjadi dalam dunia yang Kitab Suci sebut ‘hari ini’ atau ‘segera’. Pertama-tama, firman keluar dan turun atas kita. Membawa hal-hal kekal, bahkan hal-hal sebelum segala zaman, ke dalam hidup kita. Ini adalah hal-hal yang mata belum pernah melihat dan telinga belum pernah mendengar.111 Mengenai Ananias dan Safira, tertulis bahwa dia jatuh seketika itu juga di depan kaki rasul-rasul dan putus nyawa.112 Dalam banyak kesembuhan, ketika Yesus menyentuh orang kusta dan yang tidak melihat, mereka seketika dibersihkan dan seketika mendapatkan penglihatan mereka kembali.113 Tetapi, lebih dari ini, ‘segera/seketika’ adalah ketika firman menjadi daging/manusia. Firman menjadi manusia dan diam diantara kita.114 Kedua, yang sama tapi berlawanan adalah benar. Kata segera melampaui waktu dan menghubungkan kita kepada hal-hal kekal. Yohanes dan Paulus dikuasai oleh Roh.115 Mereka dikuasai untuk melihat dan mendengarkan hal-hal, beberapa berasal dari sebelum segala zaman. Mereka mendapatkan pewahyuan lain mengenai peristiwa-peristiwa yang akan datang dalam waktu. Inilah mengapa Kitab Suci menggunakan ungkapan ‘dalam Roh’. Ketika Yohanes melihat pintu terbuka di sorga dan mendengarkan suara seperti sangkakala berbicara kepadanya, dia segera dalam Roh.116 Ini karena Roh Kudus menjalankan Ketuhanan-Nya atas ontology, urutan, waktu dan musim dari kehendak dan tujuan Allah. Ketika Yohanes dikuasai oleh Roh, bagian dari kitab Wahyu dijelaskan kepadanya oleh orang-orang yang belum ada.117 Dia tersungkur dihadapan saudara-saudara angelos yang adalah bagian dari penglihatan dan, sesuai dengan itu, belum hidup sampai masa penggenapan dari penglihatan itu. Dengan cara yang sama, Musa dikuasai dalam Roh untuk melihat kemuliaan Yahweh dan Yahweh Elohim. Dia melihat dewan musyawarah Allah yang mendahului keberadaan-Nya.118
Tujuh Roh Dengan cara yang sama ini, firman injil menarik kita ke dalam persekutuan persembahan yang oleh mana perjanjian ditransaksikan. Ketika kita menerima firman hidup, kita hidup dalam ketaatan untuk menyatakan firman yang diserahkan kepada kita. Kita tidak dapat menambahkan pada perjanjian, karena firman adalah isi seluruhnya dari perjanjian. Respon kita hanyalah mempercayai, menerima dan berpartisipasi.
108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118
Maz 2:7 Ibr 3:15 Ibr 3:13,14 1 Kor 2:9 Kis 5:10 Mat 8:3. Mat 20:34. Mark 2:12. Mark 5:29. Mark 10:52 Yoh 1:14 Wah 4:1. 2 Kor 12:2 Wah 4:1,2 Wah 19:10 Kel 34:27-33. Yoh 8:56
47
BERJALAN DI DALAM TERANG Kita hanya dapat bersatu dengan persekutuan persembahan di saat kita dimampukan oleh Roh untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas persembahan: menyerahkan hidup, mengosongkan, dan menguduskan diri kita. Ketika firman memanggil kita ke dalam persekutuan Bapa dan Anak-Nya, kapasitas-kapasitas kasih dan persembahan segera bagi kita. Kita dapat menyerahkan hidup kita dalam iman yang spesifik kepada Anak, bukan hanya mencontoh teladan-Nya. Kita menjadi ‘paraclete’ di dalam, dan oleh, kuasa Roh Kudus, yang menyatakan Roh Allah dalam kegenapan tujuh. Roh Kudus memberikan kepada kita kapasitas tujuh Roh di mana kita dapat berpartisipasi dalam persekutuan. Tanpa kapasitas paraclete ini, kita tidak dapat menerima dan mempersembahkan kembali apa yang telah diberikan kepada kita oleh perjanjian. Inilah arti dari hidup dan berjalan di dalam Roh; dalam persekutuan satu Roh. Kapasitas dari Roh ini adalah tujuh. Ketika kepenuhan dari Roh Allah mengurapi Kristus tanpa batas, Dia dinyatakan dengan tujuh Roh – Roh Tuhan, Roh hikmat, pengertian, nasehat, keperkasaan, pengetahuan dan takut akan Tuhan.119 Ini adalah Roh Yahweh yang menjadi tujuh terang pada kaki dian.
Karunia kenaikan dari Anak Allah Anak menerima kemuliaan-Nya sendiri pada kenaikan-Nya. Dia ‘menerima persembahanpersembahan’ dan juga ‘memberikan pemberian-pemberian’ kepada manusia.120 Menurut mazmur Daud, Dia menerima persembahan/pemberian/karunia supaya Tuhan dapat tinggal di antara umat-Nya. Paulus menyatakan bahwa ‘karunia-karunia’ ini berhubungan dengan pelayanan lima jawatan dari Kristus – rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar.121 Paulus memahami bahwa ada suatu administrasi yang seluruhnya, diterima dari Bapa dan diberikan oleh Kristus kepada gereja, oleh mana kapasitas hakiki dari Trinitas akan menjadi efektif di dalam gereja.122 Kemuliaan unik dari Anak adalah kapasitas-Nya untuk menjadi paraclete dan imam bagi tujuan Bapa. Ini adalah kasih-karunia yang hakiki dari Allah Anak yang diberikan kepada pelayanan lima jawatan. Kasih karunia pemberian ini ditetapkan oleh Bapa, dan diberikan oleh Anak, untuk mengisi administrasi misteri yang diberikan kepada manusia. Oleh karunia kenaikan-Nya, Anak memberikan kapasitas-Nya sendiri untuk menjadi paraclete bagi pekerjaan Bapa; lahirnya banyak anak sebagai pewaris dari satu Anak yang ada di dada Bapa. Inilah maksud Paulus ketika dia berbicara, sebagai bapa, mengenai menderita ‘sakit bersalin’ kepada orangorang percaya di Galatia.123 Administrasi karunia kenaikan dari Kristus adalah untuk menyatakan persekutuan dari perjanjian. Ketika kata-kata ‘Roh dan hidup’ dikomunikasikan, formasi dari setiap anak akan menjadi operatif.124 Persekutuan adalah konteks di mana pekerjaan ini memperoleh, membentuk dan menyempurnakan terjadi. Pengerjaan pelayanan lima jawatan dari Kristus adalah dimensi ‘paraclete’ pertama di dalam persekutuan perjanjian. Kemudian ‘Paraclete yang lain’, yaitu Roh Kudus, memanifestasikan tujuh Roh Allah. Dua dimensi ini memberikan kita minyak untuk pelita-pelita, dan juga terang di atas kaki dian.
119 120 121 122 123 124
Yes 11:2 Maz 68:18; Ef 4:8 Ef 4:11 Ef 1:19; 3:7; 4:16 Gal 4:19 Yoh 6:63
48
BAB 3 Persekutuan dalam kebenaran Dalam bab ini, kita akan memperhatikan bagaimana kita berinteraksi dan berpartisipasi dalam perjanjian kekal. Perjanjian kekal adalah rangkuman dari semua kebenaran. Kita diingatkan akan perkataan pemazmur, ‘Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya’.1 Perjanjian kekal mendefinisikan kebenaran akan keputraan bagi setiap orang. Itu adalah kebenaran mengenai nama dan pekerjaan-pekerjaan kita. Kebenaran ini dinyatakan kepada kita oleh ‘firman kebenaran’ yang membebaskan kita untuk berjalan dalam kebenaran.2 Yesus berkata, ‘Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu’.3 Roh Kudus telah datang untuk membimbing kita kepada seluruh kebenaran.4 Ini adalah kemerdekaan kemuliaan dari anak-anak Allah.5 Rasul Yohanes memberi kesaksian bahwa sukacitanya yang terbesar adalah melihat anak-anaknya berjalan dalam kebenaran.6 Dia menjelaskan apa arti berjalan dalam terang dan berjalan dalam kebenaran dalam suratnya yang pertama.7 Dia menuliskan, ‘Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah’.8 Dia mengalamatkan suratnya yang kedua kepada ‘ibu yang terpilih’ dan anak-anaknya.9 Ini jelas adalah jemaat lokal yang adalah bagian dari gereja kaki dian. Ini adalah sekelompok orang-orang, hidup bersama dalam kasih yang semula, memastikan panggilan dan pilihan mereka.10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Maz 119:160 Yak 1:18 Yoh 8:32 Yoh 16:3 Rom 8:21 3 Yoh 1:4 1 Yoh 1:6-7 1 Yoh 3:19 2 Yoh 1:7 2 Pet 1:10. Wah 2:19
BERJALAN DI DALAM TERANG
Berjalan dalam kebenaran Yohanes menyebutkan kelompok ini sebagai ‘Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran’.11 Setiap orang yang mengasihi kebenaran akan mengasihi gereja yang adalah pilar dan dasar dari kebenaran.12 Mereka mau menjadi bagian dari gereja kaki dian yang terus menerus diterangi dengan firman kebenaran sekarang ini.13 Seseorang yang mengasihi kebenaran tidak akan independen karena tidak ada kehidupan di luar dari persekutuan tubuh Kristus. Anak Allah telah memberikan kita pemahaman ini supaya kita mengenal Dia yang adalah benar, dan kita ‘di dalam Dia yang adalah benar’. Inilah kesaksian itu: Allah telah memberikan kita hidup yang kekal dan hidup ini ada di dalam AnakNya.14 Firman dari hidup kekal datang kepada kita sebagai perintah dari Bapa. Ini adalah perintah karena menyatakan kebenaran akan nama dan pekerjaan-pekerjaan kita sejak sebelum dunia dijadikan.15 Yohanes meneruskan dengan mengatakan kepada gereja ini, ‘Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa’.16 Inilah firman dari permulaan. Yohanes tidak menyerahkan mereka kepada suatu perintah yang baru, seolah-olah berbeda dengan perintah yang keluar sejak permulaan perjanjian kekal. Pekerjaan dari keputraan kita adalah perhubungan. Itu adalah pekerjaan keimamatan ketika kita melayani kehidupan Kristus kepada yang lain. Perintah yang telah kita dengar sejak semula adalah supaya kita mengasihi satu dengan yang lain.17 Yohanes menasehati gereja ini untuk ‘waspada’ supaya mereka tidak kehilangan apa yang dia dan utusan injil yang lain telah kerjakan diantara mereka.18 Dia mau mereka menerima upah penuh. Dia memperingatkan mereka bahwa ada banyak penyesat-penyesat yang tidak mengakui bahwa Yesus Kristus dalam daging/sebagai manusia.19 Menyangkal bahwa hidup Yesus dimanifestasikan dalam tubuh fana kita adalah roh antikris.20 Hal itu berperang melawan persekutuan. Yohanes memohon mereka untuk tidak menerima pengajaran apapun yang tidak menyatakan kebenaran akan keputraan dalam persekutuan gereja. Menegaskan maksudnya, dia mengekspresikan kerinduannya yang sungguh-sungguh untuk datang dan berbicara dengan mereka ‘muka dengan muka’ dalam persekutuan yang murni.21
Saudara-saudara buah sulung berjalan di dalam kebenaran Surat Yohanes yang ketiga ditujukan lebih kepada individu, daripada kepada gereja. Dia menuliskan kepada ‘kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran’.22 Dia meneruskan, ‘Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran’.23 Ketika Yohanes berbicara mengenai ‘hidupmu dalam kebenaran’, maksudnya kebenaran mengenai nama dan pekerjaan-pekerjaannya. Gayus
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
2 Yoh 1:1 1 Tim 3:15 2 Pet 1:12 1 Yoh 5:20 Ef 2:10 2 Yoh 1:4 2 Yoh 1:5 2 Yoh 1:8 2 Yoh 1:7 1 Yoh 4:2-3 2 Yoh 1:10-12 3 Yoh 1:1 3 Yoh 1:3
50
Persekutuan dalam kebenaran
berjalan dalam kebenaran ini. Dia membuat panggilan dan pilihannya pasti dan jelas kepada semua orang.24 Gayus bertindak dengan iman dalam segala yang dia kerjakan untuk saudara-saudara, khususnya orang asing. Kita diingatkan akan kesaksian Paulus mengenai Stefanus. Dia menuliskan kepada orang Korintus, ‘Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus’.25 Dengan cara yang sama, Gayus adalah pekerja yang setia untuk saudara-saudara. Dan dengan demikain dia ‘dikenal’ dari buahnya. Saudara-saudara memberi kesaksian di hadapan gereja mengenai kasihnya.26 Ini adalah karakteristik dan kualifikasi dari saudara buah sulung yang bertumbuh dalam kepenatuaan di dalam tempat lokal. Mereka menghasilkan buah dari inisiatif utusan di dalam cabang gereja kaki dian. Dalam surat yang sama, Yohanes menunjuk dua orang lain. Pertama adalah Diotrefes. Bukannya menjadi saudara buah sulung, mengabdikan diri untuk melayani orang-orang kudus, dia mau menjadi yang pertama diantara saudara-saudara. Bukannya menyerahkan hidupnya untuk saudara-saudara, dia mencari untuk menonjol. Dia tidak mempunyai komitmen kepada kasih yang semula. Dan dia tidak menerima apa yang dikatakan Yohanes dan penilik-penilik karunia kenaikan. Sesuai dengan itu, dia tidak berjalan dalam kebenaran. Dia tidak berjalan secara konsisten dengan nama dan pekerjaannya yang dipersiapkan sebelumnya bagi dia. Dia angkuh dan hidup dalam kesombongan. Dia adalah musuh dari persekutuan, melarang orang-orang untuk menerima saudara-saudara dan mengucilkan orangorang itu dari jemaat.27 Sangat kontras dengan hal ini, orang yang kedua, Demetrius, menerima kesaksian yang baik dari setiap orang. Dan lebih dari ini, dia menerima kesaksian yang baik dari kebenaran itu sendiri.28 Kebenaran itu sendiri adalah firman yang selamanya ada di dalam sorga.29 Itu adalah dewan musyawarah Allah, firman dari perjanjian kekal. Yesus datang ke dalam dunia untuk memberi kesaksian akan kebenaran ini. Setiap orang yang dari kebenaran mendengarkan suara-Nya.30 Demetrius jelas mendengarkan firman dari perjanjian menyatakan kebenaran akan namanya. Dia menguduskan dirinya kepada kebenaran ini.31 Lebih lanjut, Yohanes menambahkan kesaksiannya. Ini adalah kesaksian dari utusan yang menyatakan firman kebenaran. Saudara buah sulung akan menghasilkan buah dari firman utusan dan berkomitmen kepada kasih yang semula dalam jemaat lokal. Sesuai dengan itu, akan ada tiga saksi mengenai dia. Akan akan kesaksian dari utusan yang membawa firman, kesaksian saudara-saudara dalam tempat lokal, dan kesaksian dari ‘kebenaran’ itu sendiri. Ini akan menjadi kesaksian Yesus Kristus ketika Dia mengakui nama kita di hadapan Bapa-Nya di sorga, memberi kesaksian bahwa kita berjalan dalam kebenaran keputraan kita.32
Kehendak Allah Adalah kehendak Allah supaya kita dikuduskan kepada kebenaran akan keputraan kita. Kita membaca dalam surat Paulus kepada Tesalonika, ‘Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu’.33 Dalam suratnya kepada Efesus, Paulus menggunakan tiga ungkapan berbeda untuk menggambarkan perjanjian 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
2 Pet 1:10 1 Kor 16:15 3 Yoh 1:5-6 3 Yoh 1:9-10 3 Yoh 1:12 Maz 119:89 Yoh 18:37 Yoh 17:17,19 Mat 10:32 1 Tes 4:3
51
BERJALAN DI DALAM TERANG kehendak Allah. Yang pertama adalah ‘kerelaan kehendak-Nya’.34 Ini adalah kerinduan Bapa untuk banyak anak. Adalah tujuan Bapa yang ‘ditetapkan-Nya di dalam Kristus’.35 Itu adalah keputraan! Bapa membawa banyak anak kepada kemuliaan.36 Yang kedua adalah ‘rahasia kehendak-Nya’.37 Ini adalah cara supaya maksud baik Bapa tergenapi. Rahasia kehendak-Nya adalah bagaimana Yahweh, yang memenuhi segala sesuatu dan selain Dia tidak ada yang lain, membuat ruang untuk sesuatu ‘yang benar-benar baru’. Rahasia kehendak-Nya sepenuhnya dinyatakan dalam Yesus Kristus. Tujuan kekal Bapa telah terselesaikan di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.38 Kita ditentukan kepada adopsi sebagai anak melalui Yesus Kristus.39 Dia telah memberitahukan ini kepada kita sebagai rahasia kehendak-Nya. Inilah rahasia yang telah disembunyikan berabad-abad, tapi sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.40 Yang ketiga adalah ‘keputusan kehendak-Nya’.41 Dewan musyawarah Tuhan adalah persekutuan dari Bapa, Anak dan Roh Kudus yang melahirkan perjanjian kekal. Itu menghasilkan ‘permulaan’. Maksud baik dan rahasia kehendak Bapa diberitahu kepada kita dalam firman ‘yang dari semula’. Roh Kudus menguduskan waktu dan kekekalan untuk masuknya kita dalam tujuan kekal yang telah ada di dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Rasul Paulus tidak lalai memberitahukan ‘seluruh maksud Allah’ kepada gereja Efesus.42 Ini adalah firman yang dia ajarkan di ruang kuliah/sekolah Tiranus.43 Kita diingatkan dengan peringatan kepada ‘gereja yang terpilih’. ‘Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak’.44 Ketika keputusan Tuhan dinyatakan dan diterima, kita dibawa masuk ke dalam persekutuan perjanjian kekal. Persekutuan kita adalah dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.45 Keputusan Tuhan adalah rangkuman dari seluruh kebenaran. Kekal dan tidak berubah. Tidak akan gagal. Allah, menetapkan untuk menunjukkan lebih berlimpah kepada pewaris-pewaris janji kekal dalam keputusan-Nya, meneguhkan itu dengan sumpah. Dan tidak mungkin bagi Allah untuk berdusta.46 Jika, seperti Demetrius, kita menginginkan suatu kesaksian dari ‘kebenaran itu sendiri’, kita harus berjalan dalam keputusan Allah. Rasul Paulus memberi kesaksian mengenai Raja Daud bahwa dia ‘melakukan kehendak Allah pada zamannya’.47
Kedaulatan dan kebebasan pilihan Maksud khusus kami dalam bab ini adalah bahwa Bapa ‘yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya’.48 Ini adalah pekerjaan yang terselesaikan dari perjanjian kekal. Pemazmur menyatakan, ‘rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun’.49 Orang bijak mengatakan, ‘Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana’.50
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Ef 1:5 Ef 1:9 NKJ Ibr 2:10 Ef 1:9 Ef 3:11 Ef 1:5 Kol 1:26 Ef 1:11 Kis 20:27 Kis 19:9 2 Yoh 1:9 1 Yoh 1:3 Ibr 6:17-18 Kis 13:36 Ef 1:11 Maz 33:11 Ams 19:21
52
Persekutuan dalam kebenaran
Di dalam dewan musyawarah Tuhan, Roh Kudus menguduskan waktu, supaya, dalam waktu, dapat ada suatu saling mempengaruhi antara kedaulatan Allah dan kebebasan manusia memilih. Jika kita tidak memahami ini, kita berada di dalam bahaya menciptakan teologi-teologi yang terlalu jauh. Kita diingatkan akan perkataan Yohanes supaya tidak menerima ‘Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah’.51 Sebelumnya, dia berbicara untuk waspada supaya kita tidak ‘kehilangan’ apa yang telah dikerjakan dan menerima upah penuh. Akan menjadi kesalahan besar beranggapan bahwa, karena Allah berdaulat, ada beberapa orang yang ditentukan untuk diselamatkan dan yang lain tidak. Sesuai dengan maksud baik dari kehendak Bapa, setiap orang ditentukan untuk adopsi sebagai anak-anak melalui Yesus Kristus.52 Tuhan menginginkan semua manusia diselamatkan dan datang kepada pengetahuan akan kebenaran.53 Pengetahuan akan kebenaran adalah nama dan pekerjaan-pekerjaan kita yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.54 Jika Tuhan menginginkan semua manusia diselamatkan, tidak ada seorangpun yang tidak dapat diselamatkan jika mereka menerima dan menaati firman kebenaran mengenai nama dan pekerjaanpekerjaan mereka. Tetapi, pada saat yang sama, tidak ada keselamatan bagi orang yang tidak berjalan dalam kebenaran nama dan pekerjaan-pekerjaan mereka. Untuk alasan ini, Yohanes mengatakan, ‘Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan it’.55 Jika kita tidak berjalan dalam kebenaran, maka kita kehilangan apa yang dikerjakan dalam perjanjian kekal bagi kita. Kita perlu berjalan dalam perintah Bapa sejak semula sampai akhir untuk menerima upah penuh. Yesus sangatlah jelas, ‘Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat’.56 Bahkan rasul besar seperti Paulus mengatakan bahwa dia berlari dalam perlombaan dengan tujuan supaya dia tidak ditolak.57 Tidak diragukan bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu.58 Allah Yang Maha Tinggi berkuasa atas kerajaan manusia.59 Dia adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.60 Tidak ada yang terjadi di luar dari kedaulatan-Nya. Tetapi, kerendahan hati Allah yang selalu tidak dapat dipahami. Kita perlu melihat bahwa Yahweh adalah yang paling berkuasa dalam jagat raya dan juga paling rendah hati. Dalam kedaulatan-Nya Dia memastikan bahwa firman kebenaran dinyatakan kepada setiap manusia. Paulus menaruh pertanyaan ini dalam suratnya kepada Roma, katanya, ‘Adakah mereka tidak mendengarnya?’ Dia menjawab dengan mengatakan, ‘Memang mereka telah mendengarnya’.61 Firman kebenaran telah pergi ke seluruh dunia. Tidak seorangpun tanpa kecuali. Dalam kerendahan hati-Nya, Tuhan memberikan setiap manusia martabat untuk memilih dan kebebasan untuk menolak firman. Untuk alasan inilah Roh Kudus mengatakan, ‘Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu’.62 Ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya, Dia membuat ruang untuk ciptaan baru.63 Menurut definisi, ini adalah sesuatu ‘yang benar-benar baru’ dan terpisah dari Dia sendiri. Ketika perjanjian kekal di
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
2 Yoh 1:9 Ef 1:5. 2 Pet 3:9 1 Tim 2:4 Wah 20:12. Wah 21:27 2 Yoh 1:8 Mat 24:13 1 Kor 9:27 1 Tim 6:15 Dan 4:17 Wah 17:14 Rom 10:18 Ibr 3:15 Fil 2:7
53
BERJALAN DI DALAM TERANG ‘potong’, dengan demikian ciptaan baru, ‘dibebaskan’ dan dikuduskan kepada kebebasannya sendiri. Untuk kemerdekaanlah sehingga Kristus membebaskan kita.64 Kumpulan banyak identitas-identitas baru dilahirkan. Roh Kudus menguduskan waktu yang diberikan bagi masing-masing anak Allah yang dipilih ini untuk memilih taat dan berjalan dalam kebenaran.65 Menurut rasul Paulus, aturan ciptaan baru adalah, ‘iman yang bekerja oleh kasih’.66
Mati dalam pelanggaran dan dosa Mengosongkan diri dari Allah Anak memberikan kepada kita kebebasan memilih ketika Dia menghembuskan ‘napas kehidupan’ ke dalam Adam.67 Ketika Allah Anak mengosongkan napas-Nya ke dalam lubang hidup tanah liat, darimana tubuh Adam di bentuk, manusia menjadi mahluk hidup. Dia menjadi hidup, mahluk yang sadar dengan kebebasan untuk taat atau tidak taat kepada firman kebenaran. Identitas dari setiap anak Allah diberikan kepada Adam. Dia memberikan kepada Adam suatu peraturan kekepalaan melalui mana setiap orang dapat memperoleh identitas mereka sebagai mahluk hidup. Dalam napas kehidupan, Anak memberikan Adam setiap nama yang Dia telah terima dari Bapa.68 Tuhan memperingatkan Adam bahwa ujian iman akan datang. Firman yang lain yang berperang terhadap perlunya untuk ‘iman yang bekerja oleh kasih’69 akan datang. Firman yang lain adalah dusta dari yang jahat. Menawarkan supaya manusia dapat menjadi referensi sendiri mengenai apa yang benar, jika mereka mempunyai pengetahuan mengenai yang baik dan jahat. Setan menawarkan bahwa kita dapat mencapai tujuan dan nama melalui inisiatif kita sendiri. Yesus katakan mengenai setan, ‘Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.’70 Ketika Adam tidak taat kepada firman kebenaran, dia melakukan pelanggaran terhadap perjanjian kekal. Kita membaca dalam surat Paulus kepada Roma, ‘Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa’.71 Melalui satu pelanggaran, semua manusia terkutuk. Dan melalui satu ketidaktaatan manusia, semua orang yang menjadi berdosa.72 Seluruh umat manusia jatuh dengan Adam. Allah Anak telah memberikan setiap anak yang dipilih kepada dia dan, dengan pemberontakan satu manusia ini, setiap nama terhilang dan dilupakan. Karenanya, Paulus katakan, ‘semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam’.73 Kita semua memperoleh identitas manusia kita lewat Adam. Bahkan sebelum kita lahir, kita mati dalam pelanggaran dan dosa.74 Kita terhilang dan tanpa pengharapan di dalam dunia ini.75 Kita adalah bejanabejana yang dipersiapkan untuk kemurkaan, diperhitungkan di antara mereka yang akan masuk ke lubang kebinasaan.76 Kita ditinggalkan di antara orang-orang mati, seperti yang dibunuh terbaring
64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Gal 5:6 Maz 31:15. Kis 17:26 Gal 5:6. Gal 6:15-16 Kej 2:7 Kis 17:26 Gal 5:6 Yoh 8:44 Rom 5:12 Rom 5:19 1 Kor 15:22 Ef 2:1 Ef 2:12 Rom 9:22
54
Persekutuan dalam kebenaran
dalam kuburan. Kita tidak lagi diingat dan dibuang dari tanah kehidupan.77 Satu-satunya cara kita dipulihkan adalah melalui persembahan Yesus Kristus yang pergi ke luar perkemahan untuk menebus kita dari maut. Kita tidak dapat mengatakan bahwa Dia menyelamatkan kita dari maut yang akan datang karena kita sudah mati. Sejak saat Adam berdosa, seluruh umat manusia selamanya mati. Yesus Kristus keluar dari perkemahan untuk menebus kita dari maut dosa.78 Satu-satunya kemerdekaan kita dalam hidup ini adalah bersatu dengan persembahan Yesus Kristus dan mengizinkan Dia membawa kita kembali ke tanah kehidupan. Inilah artinya pertobatan. Persembahan Tuhan Yesus efektif bagi setiap orang yang bersatu dengan Dia. ‘Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus’.79 Dia mati bagi semua manusia.80 Kristus mati bagi kita sementara kita masih tidak tertolong; sementara kita masih berdosa; sementara kita adalah musuh.81 Kristus mati bagi semua orang, tapi ini bukan berarti bahwa semua orang akan memilih untuk diselamatkan.82 Dalam kerendahan hati-Nya, Tuhan datang kepada setiap orang dalam kebodohan pemberitaan injil.83 Dia memberikan setiap orang martabat untuk memilih apakah mereka mau datang kepada Terang atau tetap dalam kegelapan.84 Dalam kondisi kejatuhan manusia kita, kita tidak mempunyai kapasitas untuk mempercayai dan menaati firman kebenaran. Tetapi, dengan perhitungan, ini bukan berarti bahwa Allah harus memaksakan diri-Nya atas mereka yang telah Dia tentukan untuk diselamatkan. Sekali lagi, ini dapat menjadi sesuatu yang ‘yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ’.85 Hati manusia licik jahat, tapi kita dapat memilih untuk tidak mengeraskannya ketika firman hidup dinyatakan kepada kita.86 Kita dapat memilih untuk merendahkan diri kita dan menerima firman. Ketika kita menerima firman, iman yang kita perlukan untuk mempercayainya, dan kasih karunia yang kita perlukan untuk menaatinya, datang kepada kita dalam firman.87 Iman dan kasih karunia adalah karunia dari Allah kepada semua yang mau menerimanya.88
Rencana semula dan penentuan dari semula Kita telah mempelajari bahwa Bapa mengerjakan segala sesuatu menurut keputusan kehendak-Nya.89 Rasul Paulus membuat pernyataan yang sama dalam suratnya kepada Roma. Katanya, ‘Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah’.90 Tujuan Bapa adalah membawa banyak anak kepada kemuliaan. Semua manusia dipanggil sesuai dengan tujuan ini. Jika kita menerima firman-Nya, mata hati kita diterangi untuk mengetahui pengharapan dalam panggilan-Nya.91 Pengharapan ini tidak mengecewakan karena kasih Allah tercurah ke dalam hati kita melalui Roh Kudus.92
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
Maz 88:4-6 Ibr 13:12-13 1 Kor 15:22 Rom 6:10. 2 Kor 5:14-15. 1 Pet 3:18 Rom 5:6,8,10 Yos 24:15 1 Kor 1:21 Yoh 3:19-20. Yoh 12:46 2 Yoh 1:9 Yer 17:9. Ibr 4:7 Rom 1:5. Ibr 11:8 Rom 5:2. Ef 2:8. Ef 1:11 Rom 8:28 Ef 1:18 Rom 5:5
55
BERJALAN DI DALAM TERANG Kitab Suci mengatakan bahwa ‘tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga’. Yang tidak pernah ‘timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia’.93 Pekerjaan yang telah dipersiapkan sebelumnya supaya kita berjalan di dalamnya, dinyatakan kepada kita di dalam firman kebenaran.94 Yeremia mengatakan, ‘TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap (menantikan – terjemahan Inggris) kepada-Nya’.95 Ini adalah satu hal yang Adam dan Hawa tidak lakukan. Mereka tidak menantikan dan mempercayai Tuhan. Ini adalah ujian iman. Mengasihi firman kebenaran, dan menantikan Tuhan untuk mengerjakan segala sesuatu menurut keputusan kehendak-Nya, adalah bukti dari iman. Tuhan membuat tujuan-Nya terjadi dalam kegenapan waktu. Ketika ‘genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat’.96 Dia telah memberitahukan kepada kita rahasia kehendak-Nya dengan pandangan kepada suatu administrasi yang cocok untuk kegenapan waktu.97 Roh Kudus telah menguduskan waktu sebagai konteks untuk tujuan Allah digenapi. Dengan demikian Dia telah menguduskan waktu sebagai kesempatan bagi semua manusia untuk menemukan pertobatan. Petrus menyatakan, ‘Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.’98 Jika semua ini adalah suatu pekerjaan terselesaikan, termasuk penghakiman dan kehancuran orangorang fasik, kita dapat bertanya beberapa pertanyaan yang jelas mengenai penentuan dari semula dan rencana semula Tuhan. Paulus mengatakan bahwa mereka yang Dia pilih, juga telah Dia tentukan.99 Apakah ini artinya bahwa Allah menentukan kejatuhan karena Dia tahu itu akan terjadi? Apakah ini artinya bahwa Allah menentukan beberapa orang diselamatkan dan yang lain dikutuk karena Dia tahu apa pilihan yang mereka akan buat? Kita tentu saja menjawabnya ‘tidak’ untuk kedua pertanyaan ini. Kita perlu memahami rencana Allah paling tidak dalam empat cara berbeda. Pertama-tama, dalam dewan musyawarah Tuhan, nama dari setiap orang didiskusikan dan dikenal. Setiap nama tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba.100 Kita ditentukan untuk pengadopsian sebagai anak-anak melalui Yesus Kristus.101 Tuhan menginginkan semua manusia diselamatkan dan datang kepada pengetahuan akan kebenaran.102 Penentuan menetapkan kebenaran akan keputraan kita. Itu adalah nama dan pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita. Dalam arti, penentuan menetapkan siapa kita seharusnya sebagai anak Allah supaya suatu hak penuh untuk masuk dalam kerajaan kekal diberikan kepada kita.103 Bahkan tanpa pertimbangan apa-apa dengan kejatuhan, selalu ada lima langkah proses bagi kita untuk mewarisi kerajaan Allah. Menurut rasul Paulus, mereka yang Tuhan pilih, tentukan, kemudian panggil, kemudian benarkan, kemudian muliakan.104 Adam tidaklah lengkap pada hari dia diciptakan. Allah
93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104
1 Kor 2:9 Ef 2:10 Rat 3:25 Gal 4:4 Ef 1:9 2 Pet 3:9-10 Rom 8:29 Wah 13:8. Maz 9:5 Ef 1:5 1 Tim 2:4 2 Pet 1:11 Rom 8:30
56
Persekutuan dalam kebenaran
Anak menghembuskan ‘napas kehidupan’ supaya dia menjadi mahluk hidup, tapi dia belum memiliki hidup zoe dari ciptaan baru dalam dagingnya.105 Ini tidaklah mungkin sampai inkarnasi dan persembahan Yesus Kristus sebagai Benih ciptaan baru. Yesus katakan, ‘Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah’.106 Bahkan tanpa munculnya dosa, tetap akan ada jalan penentuan bagi Adam untuk berjalan. Kebenaran dari penentuan ini akan tetap dinyatakan bagi dia dengan datangnya Anak Allah dalam daging/sebagai manusia. Dia tetap perlu menerima, percaya, dan menaati firman dari Kristus untuk dibenarkan oleh iman. Dan dia tetap perlu mengenakan Kristus melalui baptisan, supaya dia diubahkan dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih lagi.107 Yang tidak kekal selalu perlu mengenakan yang kekal, dan yang fana selalu perlu mengenakan yang abadi.108 Selalu ada proses yang diperlukan untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan. Untuk menyadari keputraan kita, kita harus mengenakan keputraan dari Anak Allah. Paulus menyatakan, ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’109 Aspek kedua dari rencana semula Allah adalah bahwa Allah telah melihat terlebih dahulu kejatuhan ini. Kita telah mendiskusikan bahwa kebenaran mengenai penentuan kita sebagai anak-anak Allah membebaskan kita untuk memilih apakah kita mau berjalan di dalam kebenaran itu atau tidak. Tuhan telah melihat terlebih dahulu pilihan apa yang akan kita buat, dan Dia tahu Adam akan tidak taat kepada kebenaran dan memilih dusta. Sesuai dengan itu, di dalam pekerjaan yang terselesaikan dari perjanjian kekal, Tuhan membuat penyediaan penuh bagi penebusan kita dari kematian karena dosa. Ini adalah aspek ketiga dari rencana semula. Dengan melihat terlebih dulu kejatuhan dan perlunya penebusan bagi manusia, Tuhan memasukkan salib sebagai bagian dari rencana yang telah ditentukanNya. Petrus memberi kesaksian pada Hari Pentakosta bahwa Yesus ‘diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya’ untuk dipakukan di kayu salib oleh tangan-tangan orang tidak bertuhan dan mati.110 Allah Anak mengosongkan diri-Nya sampai kepada titik akhir dalam perjanjian kekal untuk melipatgandakan hidup ciptaan baru bagi banyak anak. Mengosongkan ini sepenuhnya dinyatakan dalam waktu dan sejarah di taman Getsemani.111 Tetapi, karena dosa, Bapa meminta Anak lebih jauh lagi. Dia meminta Anak untuk pergi keluar pintu gerbang perkemahan ke tempat kutuk.112 Inilah di mana kita menemukan diri kita sebagai konsekuensi langsung dari kejatuhan. Kita mati dalam pelanggaran dan dosa.113 Kita dikeluarkan dari tanah kehidupan. Kristus adalah kapten keselamatan kita, maka Dia pergi berjalan di sepanjang jalan di mana kita berada, untuk membawa kita kembali dari kematian karena dosa. Kita membaca dalam kitab Ibrani bahwa memang sesuai dengan keadaan Allah ‘yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan’.114 Bapa tidak menentukan penderitaan kita bagi kita. Tetapi, Dia mengetahui bahwa kita akan berdosa dan jatuh ke dalam penghukuman kekal, sehingga Dia menyediakan pertolongan bagi kita di kayu salib.
105 106 107 108 109 110 111 112 113 114
1 Yoh 5:12 Yoh 12:24 Gal 3:27. 2 Kor 3:18 1 Kor 15:53 Gal 3:27 Kis 2:23 Luk 22:42 Ibr 13:12-13 Ef 2:1 Ibr 2:10
57
BERJALAN DI DALAM TERANG Ketika Bapa meminta Yesus Kristus pergi keluar perkemahan ke tempat kutuk, Dia taat secara mutlak. Dia menyatakan, ‘Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi’.115 Ketaatan-Nya yang sempurna dimanifestasikan di hadapan semua mata ketika Dia ditinggikan di atas kayu salib.116 Kita akan memperhatikan arti dari ‘salibku’, ‘salib’, dan ‘salib-Nya’ pada bab berikut. ‘Salib-Nya’ adalah senjata yang menghancurkan tubuh dosa dalam daging dan kemudian melucuti pemerintahan dan penguasa, menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.117 Ketika Yesus berjalan di sepanjang jalan sampai mati karena dosa, Dia menemukan kita disana dan mengatakan kepada kita untuk bertobat dan bersatu dalam ketaatan-Nya. penderitaan kita tidak mempunyai nilai dan tidak ada keuntungan. Itu adalah bukti dari kutuk dan pelopor dari kematian kekal kita. Tapi ketika kita bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya, Dia membawa kita kembali dari kematian karena dosa.118 Kematian kekal kita diubahkan menjadi proses disiplin dan ganjaran yang menebus kita dari kematian karena dosa dan membawa kita kepada warisan keputraan kita.119 Kita dibebaskan dari penderitaan pada titik di mana kita berhenti dari dosa.120 Inilah di mana kita bersatu dengan pernyataan Kristus, ‘sudah selesai’.121 Dengan cara ini, Dia mengerjakan segala sesuatu bersamasama untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia.122 Ini adalah bagian dari pekerjaan yang terselesaikan dalam perjanjian kekal.123 Ketika Yesus Kristus berjalan ke luar perkemahan, Dia berjalan lebih jauh dari apapun atau siapapun yang pernah pergi dari hadirat Bapa. Dia pergi ke sepanjang jalan sampai ‘di dasar-dasar gunung’, menggunakan bahasa nubuatan dari Yunus.124 Dan Dia mengambil dosa dan orang-orang berdosa bersama dengan Dia. Bagi orang yang tidak bertobat dan bersatu dengan pekerjaan penebusan Yesus Kristus di salib-Nya, mereka ditinggalkan di negeri segala lupa.125 Mereka tidak di ingat lagi. Nama mereka dihapuskan dari kitab Kehidupan Anak Domba.126 Yesus akan katakan kepada mereka, ‘Aku tidak pernah mengenal kamu!’.127 Aspek keempat dari rencana semula Allah adalah bahwa Dia mengetahui siapa yang akan menolak pekerjaan penebusan-Nya dan dengan demikian, tidak akan diingat lagi. Kita diingatkan bahwa Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, ‘Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya’. Rasul Yohanes menambahkan, ‘Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia’.128
Tidak ada ketidakadilan di dalam Allah Rasul Paulus mendiskusikan panggilan dan pilihan dari Allah dalam suratnya kepada Roma, dengan mengutip beberapa contoh. Dia mengetahui bahwa, sebelum Yakub dan Esau lahir, Tuhan telah mempunyai tujuan khusus bagi setiap anak menurut pilihan-Nya.129 Pilihan-Nya adalah pekerjaan keputraan kita, dipersiapkan sebelumnya supaya kita berjalan di dalamnya.130 Ini adalah pilihan 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130
Luk 22:42 Gal 3:1 Kol 2:15 Fil 3:10 1 Kor 11:32 1 Pet 4:1 Yoh 19:30 Rom 8:28 Yoh 4:34. Yoh 5:36. Yoh 17:4 Yun 2:6 Maz 88:12 Wah 3:5. Wah 21:27 Mat 7:23 Yoh 6:64 Rom 9:10-12 Ef 2:10
58
Persekutuan dalam kebenaran
kedaulatan Tuhan, sesuai dengan nama kita, dan penggenapan tujuan kekal-Nya. Panggilan kita menetapkan dan menyatakan nama kita. Pemilihan kita menetapkan dan menyatakan pekerjaanpekerjaan kita. Kebenaran akan keputraan kita berada di dalam nama dan pekerjaan-pekerjaan kita. Karenanya, Kitab Suci mengatakan, ‘Berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung’.131 Yesus memperingatkan bahwa ada banyak yang tersandung dengan pekerjaan keputran mereka. Katanya, ‘Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih’.132 Tuhan katakan mengenai Yakub dan Esau, ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda’.133 Ini adalah kedaulatan pilihan-Nya dan, dengan cara ini, Dia menetapkan pekerjaan-pekerjaan dari setiap anak. Esau dapat menundukkan dirinya pada pemilihan ini tapi dia menolak. Dia tidak bermoral dan fasik. Dia meremehkan hak lahirnya, tapi pada saat yang sama, dia menuntut berkat dari Tuhan untuk dia.134 Ketika berkat tidak datang, dia membiarkan akar kepahitan bertumbuh dan menjadi masalah. Dia menangis menyesal, tapi tidak pernah menemukan tempat pertobatan karena dia tidak pernah merendahkan dirinya dibawah tangan kekuasaan Allah.135 Karenanya, kita membaca, ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau’.136 Tuhan tidak membenci Esau menurut penentuan. Tuhan membencinya karena dia menolak untuk tunduk pada pemilihannya. Segera mengikuti ilustrasi ini, rasul Paulus menanyakan, ‘Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil?’ Kemudian dia menyimpulkan, ‘Mustahil!’137 Pada saat kita melihat Firaun, kita tahu bahwa dia banyak kali mengeraskan hatinya.138 Dalam rencana semula-Nya, Tuhan mengetahui bahwa Firaun tidak akan bertobat. Tetapi, bukannya memukul dia, seperti Herodes atau Ananias dan Safira, Tuhan membangkitkan dia untuk mendemonstrasikan kuasa dan menyatakan nama-Ma di seluruh dunia.139 Tuhan menunda demonstrasi murka-Nya atas Firaun karena tujuan ekspresi menggunakan dia sebagai alat penghakiman dan pembebasan bagi bangsa Israel. Selama waktu itu, Tuhan mengeraskan hatinya.140 Kita mungkin tergoda untuk mengatakan, ‘Mengapa Dia masih menemukan kesalahan?’ Bagaimanapun juga, tidak ada ketidakadilan di dalam Allah. Tuhan mengeraskan hati Firaun dengan terus-menerus memprovokasi dia kepada ketaatan. Firman terus datang kepada dia ‘baris demi baris’ memanggil untuk taat. Tetapi, menurut ketidaktaatannya, dia tersandung mundur untuk menjadi terjerat, terluka, dan tertawan.141 Sepuluh tulah yang menganggu dia di Mesir hanya menghasilkan hatinya dikeraskan. Inilah cara Tuhan mengeraskan bangsa Israel, dan inilah cara Dia mengeraskan manusia saat ini. Firman kebenaran dinyatakan sampai ujung dunia. Tidak ada ketidakadilan di dalam Allah, dan tidak ada seorangpun tanpa alasan. Tuhan menyatakan, ‘Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, … demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya’.142 Firman tidak pernah tidak efektif. Pada kenyataannya, selalu memiliki efek ganda. Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142
2 Pet 1:10 Mat 22:14 Rom 9:12 Kej 25:34. Kej 27:34 Ibr 12:15-17 Rom 9:13 Rom 9:14 Kel 8:15 Kis 12:23. Kis 5:1-10. Rom 9:17 Kel 7:3 Yes 28:13 Yes 55:10-11
59
BERJALAN DI DALAM TERANG pedang bermata dua manapun.143 Memberikan hidup kepada mereka yang menerimanya, dan menghakimi mereka yang menolaknya. Jika kita tidak meresponi firman, itu akan mengeraskan kita dan kita berada di bawah penghakiman. Ketika kita memperhatikan hal-hal ini, kita mulai melihat betapa pentingnya untuk menerima firman kebenaran yang keluar dan datang kepada kita. Firman kebenaran menyatakan panggilan, pemilihan dan adopsi kita. Menyatakan nama dan pekerjaan-pekerjaan kita menurut penentuan kita sebagai anakanak Allah. Jika kita berjalan dalam kebenaran ini, kita berjalan di jalan keselamatan. Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia. Jika kita terus-menerus berjalan dalam kebenaran, kita menyimpulkan, seperti rasul Paulus, ‘Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?’144
143 Ibr 4:12 144 Rom 8:31
60
BAB 4 Persekutuan dalam terang tujuh Roh Sebagai gereja pentakosta, kita telah menetapkan jalan kepada Hari Raya Pondok Daun. Kita mencari untuk berjalan dalam terang dari tujuh Roh, dalam persekutuan dengan Anak.1 Darah membersihkan kita dari semua dosa di saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya.2 Gereja pentakosta yang sesungguhnya telah menerima buah sulung dari Roh; yaitu, ‘Roh yang menjadikan kamu anak (Roh adopsi – terjemahan Inggris)’ sebagai anak.3 Sementara kita menghargai dan memegang pemurnian lidah-lidah api, bukanlah suatu hal yang asing ketika kita menderita dan menanggung ujian api.4 Tetapi, itu adalah indikasi tujuh Roh Allah memimpin gereja ke dalam seluruh kebenaran, dan iman kita bertambah.5 Rasul Paulus mengatakan, ‘Imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.’6 Tetapi, jika kita tidak terus-menerus dalam firman-Nya dan kita terus melakukan dosa dengan sadar setelah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, tidak akan ada lagi korban untuk dosa-dosa, hanya penantian akan penghakiman yang mengerikan.7 Berbicara kepada gereja Roma, Paulus mengatakan, ‘Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman
1 2 3 4 5 6 7
Wah 4:5. Wah 5:6 Fil 3:10 Rom 8:15,23 Kis 2:3. 1 Pet 4:12 Luk 17:5. 2 Tes 1:3 2 Tes 1:3-5 Ibr 10:26-27
BERJALAN DI DALAM TERANG Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.’8 Tidaklah boleh lari dari perhatian kita bahwa kita akan dihakimi, menurut perbuatan/pekerjaan kita, oleh hal-hal yang tertulis dalam kitab-kitab.9 Kita tahu bahwa kita adalah buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, supaya kita hidup di dalamnya.10 Sama seperti Abraham, kita dibenarkan oleh pekerjaan dari iman ketika kita mempersembahkan ‘persembahan khusus’. Bukankah Abraham bapa kita dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia ‘mempersembahkan Ishak’ anaknya di atas mezbah?11 Kita melihat bahwa iman bekerja dengan pekerjaannya, dan sebagai hasil dari pekerjaan, iman disempurnakan.12 Ragi iman harus menembus masuk dalam pekerjaan-pekerjaan kita, seperti tiga sukat dari korban keselamatan.13 ‘Korban sukarela’ kita, ‘ucapan syukur’ kita dan ‘nazar’ kita, harus dipersembahkan sebagai buah dari pekerjaan iman supaya ‘iman disempurnakan’.
Mari kita maju pada kepenuhan Gereja pentakosta maju kepada kedewasaan, kepenuhan, kegenapan dan kesempurnaan dalam Hari Raya Pondok Daun.14 Dalam ‘kegenapan waktu’, yaitu, dalam hari raya tujuh bulan, kita akan memahami dengan semua orang kudus, lebar dan panjang dan tinggi dan dalamnya kasih Kristus. Kita akan mengetahui kasih Kristus yang melampaui pengetahuan, dan dipenuhi sampai seluruh kepenuhan Allah.15 Dia menaruh segala sesuatu dibawah kaki-Nya, dan memberikan Dia sebagai Kepala atas segala sesuatu kepada gereja, yang adalah tubuh-Nya, kepenuhan Dia yang memenuhi segala sesuatu.16 Ini adalah kepenuhan dari sumpah perjanjian. Seperti yang dikatakan rasul, ‘Mari kita maju kepada kesempurnaan’; yaitu, kepada kesempurnaan Kristus. Ini adalah gereja kaki dian dipenuhi sampai kepada kepenuhan Kristus. Prinsip-prinsip mendasar, yang telah rasul letakkan bagi kita, akan membawa kita kepada hari raya bulan ketujuh.17 Kita harus menguji diri kita sendiri untuk melihat apakah kita ada di dalam iman.18 Apakah kita memelihara hari raya? Ataukah kita perlu meletakkan lagi dasar:
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
•
pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia
•
dasar kepercayaan kepada Allah
•
baptisan di dalam nama-Nya
•
baptisan Roh Kudus
•
penumpangan tangan
•
kebangkitan orang-orang mati
•
hukuman kekal19
Rom 2:4-6 Wah 20:12-13 Ef 2:10 Yak 2:21 Yak 2:21-22 Mat 13:33. Im 7:13 Ibr 6:1 Ef 3:18-19. Ef 1:10 Ef 1:23 Im 23:23-43 2 Kor 13:5. 1 Kor 11:28,31 Ibr 6:1-2
62
Persekutuan dalam terang tujuh Roh
Gereja kaki dian – terang pewahyuan Gereja pentakosta seluruh dunia memasuki ‘tahap kaki dian’ dari sejarah. Sementara kita mendekati Hari Raya Pondok Daun, kaki dian harus dipulihkan dan diletakkan kembali pada tempatnya.20 Ini harus terjadi supaya Dia dapat mengutus Yesus Kristus, yang telah diberitakan kepada kita sebelumnya, Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu.21 Ketika Dia datang untuk kedua kali dengan tidak mengacu pada dosa, Dia akan datang dari takhta kasih karunia.22 Dia akan melewati tempat kudus di tempat sorgawi, dengan terang kaki dian. Kita mempunyai Imam Besar yang telah melewati langit, dan Dia telah naik jauh lebih tinggi dari semua langit.23 Kita tahu bahwa Yesus, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.24 Karena kita telah dibaptiskan dengan dan mengenakan Kristus, Dia telah membuat kita menjadi ‘suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam (kerajaan imam-imam – terjemahan Inggris)’.25 Karenanya, kita ‘mendapat bagian’ dalam peristiwa-peristiwa di tiga pasal pertama kitab Wahyu.26 Yohanes, menuliskan kepada tujuh gereja di Asia, memberi salam kepada mereka dengan mengatakan, ‘Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya’.27 Ketika kita memperhatikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Satu ‘yang ada’, Dia adalah AKU ADALAH. Dalam tujuh peristiwa, Yesus menyatakan ini demikian.28 Ini adalah kesaksian-Nya. Dia adalah Yahweh Anak yang ada sebelum segala sesuatu.29 Ketika kita melihat Yesus Kristus sebagai Satu ‘yang sudah ada’, Dia adalah Firman Hidup sejak semula.30 Dia adalah Alfa, yang awal dari perjanjian, Anak Allah, Anak Tunggal Bapa.31 Dia datang dari permulaan perjanjian untuk menjadi Firman dalam daging/manusia. Dan kita melihat kemuliaan-Nya.32 Akhirnya, ketika kita memperhatikan Satu ‘yang akan datang’, kita tahu Dia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia.33 Sorga harus menahan Dia sampai pemulihan segala sesuatu.34 Kita tidak lagi menilai Dia menurut ukuran manusia.35 Dia adalah yang sulung yang bangkit dari antara orang mati, yang sulung dari antara banyak saudara.36 Dia telah naik kepada kemuliaan yang Dia miliki sebelumnya, bersama dengan Bapa.37 Dia mempunyai kuasa dari hidup kekal dan Dia datang kembali dalam kuat kuasa.38 Dia adalah: • • •
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Saksi yang setia yang pertama bangkit dari antara orang mati yang berkuasa atas raja-raja bumi ini
Wah 2:5 Kis 3:18-21 Ibr 9:28 Ef 4:10 Ibr 4:14-16. Kis 1:11 Gal 3:27. Wah 1:6. Wah 5:10 Wah 1:9. 1 Kor 9:23 Wah 1:4 Yoh 4:26. Yoh 6:20. Yoh 8:24,28,58. Luk 21:8. Yoh 13:19. Yoh 18:5. Luk 22:70 Kol 1:17 1 Yoh 1:1 Wah 1:8. Yoh 3:16. 1 Yoh 4:9 Yoh 1:14 Wah 1:4,7-8. Wah 4:8 Kis 3:21 2 Kor 5:16 Kol 1:18. Wah 1:5 Yoh 17:5 Ibr 7:16.
63
BERJALAN DI DALAM TERANG • • • •
Dia, yang mengasihi kita Dia, yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya Dia, yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya Dialah kemuliaan dan kuasa39
Tuhan Yesus datang dalam daging manusia. Mereka yang tidak percaya bahwa Dia datang sebagai manusia adalah roh antikris.40 Dia datang dalam daging mereka yang sedang dikuduskan. Dia datang dalam gereja kaki dian, di saat kita membeli dari Dia emas yang dimurnikan dalam api.41 Dalam perkataan Ayub, ‘Seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas’.42 Tuhan Yesus Kristus datang kepada orang-orang kudus-Nya, berjalan ditengah-tengah tujuh kaki dian emas.43 Dan Dia datang dengan orang-orang kudus-Nya pada hari kedatangan-Nya ketika setiap lidah akan mengaku bahwa Dia adalah Tuhan, Yahweh Anak.44 Tuhan Yesus Kristus akan datang dengan ‘sepuluh ribu’ dan setiap mata akan melihat Dia.45
Takhta Anak Sebagai Anak Manusia, Dia mempunyai tujuh Roh Allah dan mereka berada di hadapan kemuliaan takhta-Nya.46 Mari kita memperhatikan bahwa ini adalah takhta Imam Besar kita, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga.47 Takhta-Nya adalah takhta keimamatan dan hanya kerajaan imam-imam yang dapat mendekat. Gereja kaki dian yang menang membeli dari Dia emas yang dimurnikan oleh api. Mereka di tempa bersama dari satu bongkah emas dan, sesuai dengan itu, mereka menjadi kaya. Jika kita mau mengenakan kepada diri kita keputraan-Nya dalam baptisan, dan dengan pakaian putih keimamatan, rasa malu akan ketelanjangan tidak akan disingkapkan. Kita dapat mendekat ke takhta kasih karunia-Nya untuk menerima kemurahan, dengan pemercikan darah-Nya, dan menemukan kasih karunia untuk menolong kita dengan ‘sedikit pertolongan’.48 Dan jika kita membeli minyak (salep mata – terjemahan Inggris) untuk mengurapi mata kita, kita akan diberkati dengan penerangan. Yesus berkata, ‘Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar’.49 Janji dari Tuhan kita Yesus kepada gereja kaki dian yang menang adalah, ‘Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya’.50 Ini adalah takhta keputraan dalam takhta Bapa. Dia telah mengambil warisan-Nya sebagai Anak Sulung Bapa yang bangkit dari antara orang mati.51 Dia adalah perintis, penulis dan yang memimpin kita kepada keselamatan, yang membuat kita berhak untuk berbagi dalam warisan orang-orang kudus dalam Terang.52 Sementara hari besar pewarisan semakin mendekat, terang warisan kita bersinar ‘kian bertambah terang sampai rembang tengah hari’.53 Kita akan melayani Dia siang dan malam dalam bait-Nya dan Dia yang duduk di atas 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Wah 1:5-6 2 Yoh 1:7 Wah 3:18 Ayub 23:10 Kol 1:26. Ibr 9:28. Wah 2:1 1 Tes 3:13. Fil 2:11 Yud 1:14 KJV. Wah 1:7 Wah 1:4. Mat 19:28. Mat 25:31 Ibr 8:1 Ibr 4:16. 1 Pet 1:2 Mat 13:16. Wah 3:18 Wah 3:21 Kol 1:18. Wah 1:5 Kol 1:12 Ams 4:18
64
Persekutuan dalam terang tujuh Roh
takhta akan tinggal ditengah-tengah kita.54 Takhta-Nya akan menjadi kerajaan kekal. Dia akan mengambil kuasa dan otoritas atas takhta-Nya dan mulai memerintah. Pemazmur menyatakan, ‘Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaanMu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anakanak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.’55 Demikian juga, ‘Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran’.56
Dia memiliki tujuh Roh Sebagai Anak Manusia, Dia mempunyai tujuh Roh Allah dan mereka berada di hadapan kemuliaan takhta-Nya, menyinarkan terang pewahyuan. Tujuh Roh adalah tujuh pelita menyala di hadapan takhta.57 Pelita ini bersinar dari gereja kaki dian. Dan kita adalah anggota gereja ini. Kita bersinar di atas jalan di mana ‘sampai kita semua telah mencapai’.58 Gereja kaki dian adalah terang dunia.59 Menekankan maksud ini, sebagai anggota gereja kaki dian, satu-satunya terang yang seharusnya bersinar dari hidup kita adalah ‘terang pewahyuan/pernyataan’. Administrasi kaki dian adalah ‘terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa (terang pewahyuan bagi bangsa-bangsa – terjemahan Inggris LITV)’.60 Dengan cara ini, bangsa-bangsa akan datang kepada terang yang terbit atasmu.61 Kaki dian adalah alat terang yang bersinar atas jalan orang benar.62 Terang pewahyuan ini akan bersinar ke dalam dunia dari setiap gereja lokal sebagai suatu ekspresi gereja kaki dian Kristus. Tujuh Roh Allah ada di hadapan takhta kasih karunia-Nya. Dan kita dapat mendekat, dalam terang tujuh Roh, tujuh pelita, jika kita ‘berpakaian dan siap’ dalam pakaian keimamatan kita.63 Dalam tahap pertama dari takhta-Nya, itulah takhta keimamatan.64 Ini adalah takhta yang memerintah pada peristiwa yang terjadi di sini pada tahap awal Hari Raya Pondok Daun. Kepada kursi kemurahan di atas takhta kasih karunialah kita mempunyai jalan masuk sebagai kerajaan imam-imam. Ini adalah tahap gereja kaki dian. Dan tujuh Roh, sebagai pelita-pelita dari gereja, menyinarkan terang penerangan untuk memberikan kita persekutuan dan partisipasi dalam ‘hal-hal ini’.65 Angka ‘tujuh’ tidak mengacu kepada tujuh pribadi Roh Allah. Lebih kepada, dalam penyimbolan Ibrani, tujuh adalah kata umum untuk ‘kepenuhan’, ‘kegenapan’, ‘kesempurnaan’.66 Ini menunjuk kepada ekpresi lengkap dari Bapa yang adalah Roh. Tujuh pelita, menyala-nyala di hadapan takhta, adalah tujuh Roh Yahweh Bapa, anak dan Roh Kudus. Tujuh Roh adalah terang dan cahaya dari segala sesuatu Allah adanya, segala yang Yahweh Elohim adanya. Allah adalah Roh, dan tujuh pelita menyinarkan hidup ini dalam suatu gereja kaki dian. Allah adalah Roh, dan mereka yang menyembah Dia dengan ‘roh hikmat dan wahyu’ akan menyembah ‘dalam roh dan kebenaran’.67 ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
Wah 7:15 Maz 145:10-13 Ibr 1:8. Maz 45:6 Wah 1:4. Wah 4:5 Ef 4:13 Mat 5:14 Luk 2:32 LITV Yes 60:3 Ams 4:18 KJV Kel 28:4 Wah 1:6 1 Pet 1:12 (Tujuh- Shâba-Ibrani) ; menjadi lengkap, untuk menjadi tujuh seorang diri, yaitu, bersumpah seolah-olah dengan mengulang pernyataan tujuh kali (Strong) Ef 1:17. Yoh 4:24
65
BERJALAN DI DALAM TERANG mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga’, hal-hal yang sementara dinyatakan kepada kita melalui Roh-Nya.68 Suatu kaki dian adalah suatu alat dari terang yang memberikan penerangan. Karenanya, pekerjaan semula dari tujuh pelita di hadapan takhta adalah memberikan kita pengertian, penerangan dan pemahaman akan semua yang tertulis dalam kitab Wahyu. Kaki dian adalah alat dari tujuh Roh Allah dan gereja adalah untuk menjadi suatu kaki dian perkumpulan jemaat dalam wilyah yang ditetapkan. Gereja kaki dian dari Yesus Kristus adalah perwakilan administrasi-Nya selama masa gereja.69 Tujuan dari kaki dian adalah untuk memberikan kepada semua orang terang dan pemahaman akan wahyu dari Yesus Kristus.70
Oleh Roh hikmat dan wahyu Adalah penting untuk memahami peran dari tujuh Roh Allah dalam hubungan dengan tulisan kitab Wahyu. Kita perlu memahami bagaimana Roh Allah berbicara. Suara dari sangkakala yang nyaring dan Roh Allah membawa wahyu kepada Yohanes.71 Dan Yesus Kristus berbicara kepada Yohanes dari wahyu itu sendiri. Setelah menerima wahyu ini, Yohanes menuliskan kepada tujuh gereja/jemaat di Asia mewakili Yesus Kristus.72 Yesus membawa wahyu ‘yang dikaruniakan Allah (Bapa) kepada-Nya’ dengan mengatakan, ‘Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang.’73 Dia adalah Tuhan Yesus Kristus yang naik dan dimuliakan, setelah menerima ‘kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada’.74 Tujuh pelita di hadapan takhta adalah perwakilan dari tujuh Roh Allah memberikan penerangan kepada Yohanes. Sesuai dengan itu, dia dapat menuliskan kepada gereja-gereja supaya mereka dapat mendengarkan, menerima dan menaati segala yang tertulis dalam kitab. Ini adalah wahyu dari Yesus Kristus yang Allah berikan kepada-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-Nya; hal-hal yang harus segera terajdi. Dan Dia mengutus dan mengkomunikasikan itu oleh malaikat-Nya kepada hamba-Nya Yohanes.75 Wahyu ini adalah milik dari hamba yang taat yang mempunyai pikiran yang sama dalam Kristus ketika Dia mengosongkan diri-Nya sampai titik akhir, menjadi seorang hamba.76 Tidak memperhitungkan kesetaraan sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, Dia mengosongkan diri-Nya sampai sejauh cherem/kutuk, menjadi terkutuk; kutuk bagi kita.77 Kapasitasnya untuk mengosongkan diri jauh sampai ke lautan api dan Dia melakukannya dalam perjanjian ‘sebelumnya’. Tanpa kita memahami oleh Roh hikmat dan wahyu, mayoritas dari apa yang kita baca dalam Kitab Suci hanya akan menjadi pengetahuan akademis. Hanya oleh Roh-lah kita bisa mendapatkan pemahaman akan wahyu Yesus Kristus. Bagaimana Yohanes menerima penerangan? Suara pertama yang dia dengar berbicara kepadanya seperti suara sangkakala. Segera ketika dia mendengarkan suara ini, Yohanes dikuasai oleh Roh. Dia melihat, dia mendengar dan dia diterangi. Yohanes dapat melihat dan memahami apa yang berikutnya. Dia menuliskan, ‘Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang
68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
1 Kor 2:9 Ef 1:10 Gal 1:12. 1 Pet 1:7. Wah 1:1 Wah 1:10 Wah 1:11 Wah 1:1,4 Yoh 17:5 Wah 1:1 Fil 2:5-7 Fil 2:7. Gal 3:13
66
Persekutuan dalam terang tujuh Roh
mendengarkan’; mengindikasikan bahwa tidak ada kemungkinan memahami Wahyu tanpa kita ‘dikuasai oleh Roh’, dan tanpa mereka yang memberitakan firman melakukan ‘oleh Roh’.78 Ada hubungan yang jelas antara menyatakan dan mengumumkan suara dari sangkakala yang nyaring dengan Roh Allah memberikan wahyu kepada Yohanes. Ketika dia berpaling untuk melihat suara itu, dia melihat Yesus Kristus berbicara kepadanya dalam wahyu itu sendiri. Yohanes dikuasai oleh Roh dan ini adalah ‘wahyu’ Yesus Kristus.79 Efek dari wahyu ini adalah rasul Yohanes berpartisipasi dengan orang-orang yang belum dilahirkan dan dalam peristiwa-peristiwa yang belum terjadi sekitar dua ribu tahun kedepan. Rasul ini tentu saja ‘sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya’.80
Wahyu dari Kitab Suci oleh Roh Yohanes menuliskan wahyu di dalam sebuah kitab, atau lebih akurat sebuah gulungan kitab, seperti yang diperintahkan untuk dia lakukan.81 Wahyu ini diberikan kepada kita oleh Yohanes dan oleh tujuh Roh Allah di saat kita membaca kitab Wahyu. Dan ketika Roh mulai menerangi kita, tiba-tiba kita dikuasai oleh Roh dan mendapatkan pemahaman. Adalah penting untuk menekankan bahwa Roh Allah memberikan wahyu kepada Yohanes, dan kemudian Yesus Kristus berbicara kepada Yohanes dari wahyu itu sendiri. Wahyu ini telah dituliskan, dan Yesus Kristus dapat berbicara kepada kita dari Kitab Suci dan menyatakan wahyu itu melalui perantaraan Roh.82 Kitab Wahyu disusun dari tulisan-tulisan nubuatan dari Perjanjian Lama.83 Karenanya semua nubuatan Kitab Suci harus ditafsirkan menurut kitab Wahyu. Wahyu ini, yang Allah Bapa berikan kepada Yesus, adalah fondasi, kerangka dan struktur di mana semua Kitab Suci yang lain menemukan penerapan dan penggenapannya. Berapa banyak dari kita telah menerima berkat dari melihat dan mendengarkan Kristus dari wahyu Kitab Suci itu sendiri? Yohanes menuliskan wahyu ini sebagai Kitab Suci dan dia menuliskannya. Itu adalah Kitab Suci, firman dari sorga bagi kita. Firman ini mempunyai kuasa di dalamnya.84 Dan yang membacanya diberkati.85 Firman ini bukan hanya tinta di atas kertas. Ini adalah firman Allah dinyatakan kepada kita oleh tujuh Roh Allah, dengan perantaraan Roh Kudus. Ketika Roh Allah mulai menyinari Kitab Suci, kemudian inspirasi, penerangan dan pemahaman datang dari pewahyuan itu kepada kita. Kita diingatkan akan perkataan Paulus kepada Korintus, ‘sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah … Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.’86 Yohanes menerima wahyu Kitab Suci ini dari malaikat Gabriel. Dia adalah malaikat Tuhan, dikatakan Yesus sebagai ‘Malaikat-Ku’.87 Gabriel adalah yang berbicara kepada Zakaria tentang kelahiran Yohanes Pembaptis.88 Dia yang berdiri di hadirat Allah sebagai salah satu serafim. Seraphim ini ada di antara malaikat-malaikat sebagai order utusan dari atas takhta.89 Dan Gabriel adalah yang datang kepada Daniel sementara dia berdoa, memberikan dia suatu pemahaman akan apa yang akan terjadi pada akhir
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
Wah 1:3 Wah 1:12-20 1 Kor 15:8 Wah 1:11 Yoh 16:13 Wah 10:7. Wah 22:6 Ibr 4:12 Wah 1:3 1 Kor 2:10,12 Wah 22:6 Luk 1:11-13,19 Yeh 10:1. Bandingkan dengan Yes 14:13
67
BERJALAN DI DALAM TERANG masa.90 Tetapi, sekarang Kitab Suci lengkap, Gabriel bukanlah pengantara komunikasi kepada gereja kaki dian. Tuhan Yesus Kristus adalah Dia yang memiliki tujuh Roh Allah dan Dia membawa penerangan kepada kita. Telah diberikan kepada kita untuk menerima wahyu dan penerangan oleh Roh dari Kitab Suci. Itu adalah wahyu terakhir dan lengkap dari Yesus Kristus. Lebih lanjut lagi, gereja, kaki dian, adalah alat yang menyinarkan, mengekspresikan, atau mengkomunikasikan, segala yang Roh Allah mau katakan atau lakukan berkenaan dengan takhta Allah dan Anak Domba. Tidak ada wahyu yang lain. Rasul Paulus menuliskan, ‘Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis,"’.91
Tujuh Roh diutus Tujuh pelita yang berapi dinyalakan di atas gereja kaki dian pada Hari Pentakosta ketika lidah-lidah api turun atas kepala-kepala seratus dua puluh murid di ruang atas.92 Gereja pentakosta telah dibersihkan dari ragi.93 Dan dibangkitkan untuk duduk dengan Kristus dalam tempat sorgawi.94 Ini adalah tempat dari tujuh Roh Allah yang ada di hadapan takhta Kristus. Tujuh Roh Allah telah diutus ke dalam dunia. Mereka telah diutus, sementara diutus, dan akan diutus sebagai ‘terang yang sesungguhnya’ bersinar di dalam dunia yang gelap. Yohanes mengatakan, ‘Maka aku melihat di tengah-tengah takhta … berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi’.95 Mereka menyinarkan Roh dan terang ke dalam seluruh dunia. Pertama-tama, tujuh pelita api di atas kaki dian di tempat sorgawi adalah di hadapan takhta-Nya. Sekarang tujuh Roh Allah telah diutus ke dalam dunia dan bercahaya di tengah-tengah gereja-gereja sebagai manifestasi dari Roh yang diberikan kepada setiap orang. Karena hal ini, kepenuhan hidup, dan banyak dari atribut-atribut yang adalah milik dari Bapa, Anak dan Roh Kudus, telah diberikan kepada gereja kaki dian.96 Dan itu telah diaktifkan untuk menjadi terang dunia, kaki dian di dalam tempat yang gelap. Telah diberi kuasa untuk menyatakan, dan mengekspresikan, kepenuhan dari nama.
Kaki dian menyatakan tujuan Allah Cara di dalam mana kita memahami wahyu Yesus Kristus, oleh Roh, dibicarakan dalam pasal pertama dari kitab Wahyu. Cara memahami Kitab Suci, dan khususnya nubuatan Kitab Suci, adalah berbeda dengan mempelajari teologi akademis. Sementara penggunaan alat bahasa dengan benar adalah penting, penerangan yang memberikan pemahaman hanya datang dari Roh. Ketika tujuh puluh murid kembali dengan sukacita, Yesus sangat bersukacita dalam Roh Kudus dan berkata, ‘Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.’97 Gereja sebagai kaki dian tidak membawa pengetahuan akademis, teologis kepada dunia. Pada saat kita membangun sekolah-sekolah Alkitab dan membatasi pengetahuan kita dengan teologi akademis, melatih orang-orang untuk mendapatkan beberapa ‘pengetahuan mistis yang tersembunyi’, kita telah berpindah dari pemahaman yang sesungguhnya. Itu bukanlah tujuan kita. Terang pewahyuan kepada
90 91 92 93 94 95 96 97
Dan 8:16 1 Kor 4:6 Kis 2:3 1 Kor 5:7 Ef 2:6 Wah 5:6 Ef 1:22-23 Luk 10:21
68
Persekutuan dalam terang tujuh Roh
bangsa-bangsa tidak akan datang dengan cara pengetahuan teologis. Tetapi, gereja, diterangi oleh terang pewahyuan, menyatakan kehendak dan tujuan Allah kepada dunia. Ini adalah mandat gereja kaki dian. Pada akhir masa sekarang, gereja akan menyatakan rahasia perjanjian kehendak-Nya. Injil kerajaan akan diberitakan kepada seluruh bangsa-bangsa sebagai kesaksian.98 Kitab Suci akan digenapi: suaranya telah pergi sampai ke ujung dunia.99 Suara kemurahan dan penghakiman Allah akan dinyatakan sampai ke ujung dunia. Dan akan ada konfrontasi antara order dunia ketujuh dan gereja kaki dian dengan administrasinya. Terang pewahyuan keluar dari Allah Bapa kepada Kristus dengan perantaraan tujuh Roh Allah, dan kemudian oleh Roh Allah kepada dunia sebagai terang gereja kaki dian. ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga’, dan hal-hal ‘yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia’ dinyatakan kepada kita oleh Allah melalui Roh.100 Karena Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan yang terdalam yang ada pada Allah. Kita telah menerima Roh yang dari Allah supaya kita boleh mengetahui hal-hal yang dengan cuma-cuma diberikan kepada kita oleh Allah.101
Pewahyuan nama-Nya Wahyu Yesus Kristus yang pertama adalah wahyu mengenai siapa Dia. Ini adalah wahyu akan namaNya, wahyu dari Yesus Kristus. Pada kenyataannya, seluruh kitab Wahyu adalah wahyu akan namaNya. Kita dibaptis ke dalam nama-Nya karena pewahyuan ini.102 Baptisan ke dalam nama-Nya bukan hanya argumen yang berkenaan dengan arti kata atau rumusan yang diberikan kepada penerima. Firman pewahyuan yang dituliskan oleh Yohanes adalah Kitab Suci yang menyatakan Yesus Kristus dan menyatakan nama-Nya. Tuhan Yesus Kristus menerima wahyu akan nama-Nya hanya setelah kebangkitan-Nya103 Dia menerima wahyu ini dari Bapa. Allah telah memberikan Dia nama di atas segala nama.104 Itu adalah pewahyuan akan segala yang Bapa punyai dalam pikiran bagi Dia setelah Dia bangkit dari antara orang mati; pewahyuan akan siapa Dia yang diperanakkan untuk menjadi yang pertama yang bangkit dari antara orang mati.105 Ini diungkapkan kepada-Nya, oleh Bapa, dalam nama-Nya sendiri; nama di atas segala nama, nama Yahweh.
Pekerjaan yang terselesaikan – substansi dari wahyu Setiap dimensi (panjang, lebar, tinggi dan dalam), dari wahyu dibuat tersedia bagi Yohanes ketika dia dikuasai oleh Roh, mencapai hal-hal yang belum ada. Ini adalah rahasia Kristus dan tersembunyi di dalam nama-Nya. Rahasia kehendak-Nya ini dan administrasi dari rahasia ini adalah, di dalam iman Allah, sudah ada. Dalam iman Allah, hal-hal yang belum ada sudah digenapi dalam pekerjaan yang sudah diselesaikan. Ini adalah iman Abraham di mana kebenaran diperhitungkan kepadanya.106 Ketika kita berada ‘di dalam Roh’, wahyu yang Bapa berikan kepada Anak dinyatakan kepada kita oleh Roh. Dan itu adalah suatu alat, senjata kebenaran, untuk meruntuhkan benteng-benteng.107 Dimensi
98 99 100 101 102 103 104 105 106 107
Mat 24:14 Rom 10:18 1 Kor 2:9 1 Kor 2:10-12 Kis 2:38. Kis:12,16. Kis 10:48. Kis 19:5 Kis 2:36 Fil 2:9 Kol 1:18 Rom 4:17,22 2 Kor 10:4
69
BERJALAN DI DALAM TERANG penerangan ini menjadi tersedia bagi kita ketika kita ‘di dalam Roh’.108 Isi dari wahyu adalah realita yang substansi sekalipun belum terjadi. Itu adalah nubuatan Kitab Suci, atau Kitab dari nabi-nabi. Ini adalah hal-hal yang di dalamnya malaikat-malaikat ingin melihat. Dengan pengetahuan ini, Lusifer menginginkan kemuliaan penentuan dari anak-anak Allah dan kemudian dibuang.109 Pewahyuan akan pekerjaan-pekerjaan dari Allah, dan peristiwa-peristiwa di mana mereka berpartisipasi dalam Hari Raya Pondok Daun, terlihat dalam dimensi nubuatan yaitu ‘di dalam Roh’. Dan mereka digambarkan sebagai telah tercapai. Pekerjaan-pekerjaan yang Allah persiapkan sebelumnya sudah dinamai dan memiliki substansi.110 Mereka telah ditentukan dan dipilih bagi setiap anak yang Dia terima dan setiap anak yang Dia bawa pada kemuliaan.111 Nama kita dan pekerjaanpekerjaan kita tersembunyi di dalam nama-Nya. mengenai hal ini, Yesus mengatakan bahwa kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar karena Dia telah pergi kepada Bapa.112 Pekerjaanpekerjaan ini adalah mandat dari anak-anak Allah dalam gereja kaki dian. Ketika kita datang ke dalam nama-Nya dan hidup oleh iman dari Anak, firman Allah, dan sesungguhnya kehendak Allah, dinyatakan kepada kita oleh Roh wahyu.113 Ini adalah substansial. Yohanes, ketika dia berada di dalam dimensi pewahyuan ini, dapat berhubungan dengan, dan berbicara kepada, orang-orang yang belum lahir; orangorang yang hidup dan pekerjaannya adalah bagian dari gereja kaki dian di akhir zaman.114 Kita mengingat pertemuan Yohanes dengan dua angelos manusia dengan cawan murka Allah. yang satu menjelaskan kepada Yohanes segalanya tentang penghakiman Babel, pelacur, dan yang satu menyatakan kota mempelai kepadanya.115 Yohanes tersungkur untuk menyembah orang-orang yang belum lahir ini. Mereka meresponi kepadanya, ‘Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus’.116 Yohanes dapat memandang dan melihat substansi dari hal-hal itu sementara itu dinyatakan kepadanya. Dia dapat berinteraksi dalam roh wahyu dengan orang-orang yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan sebelumnya, sekalipun belum lahir. Semua ini terjadi di dalam, dan keluar dari, iman Anak yang membawakan Yohanes wahyu ini. Yohanes mengatakan kepada kita bahwa telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus; yaitu, Kristus. Dia kemudian katakan, ‘kamu semua mengetahuinya’.117 Ini adalah penerangan dari wahyu Yesus Kristus datang kepada kita supaya kita memahami hal-hal yang dengan cuma-cuma diberikan kepada kita dalam keputraan kita. Jika kita adalah bagian dari gereja kaki dian Kristus maka Roh Allah ada di dalam kita. Jika kita hidup oleh Roh, mari kita juga berjalan oleh Roh dalam jalan pewahyuan dan penerangan.118
108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118
Ef 3:5. Ef 6:18 1 Pet 1:12. Yeh 28:16 KJV Ef 2:10 Ibr 12:6. Ibr 2:10 Yoh 14:12 Gal 2:20. Ef 1:17 Wah 7:13 Wah 18:2-24. Wah 19:1-3. Wah 21:9-21 Wah 19:10 1 Yoh 2:20 Gal 5:25
70
BAB 5 Persekutuan dalam memelihara masa raya Yesus berkata, ‘Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.’1 Itu adalah pekerjaan dan mandat dari Yesus Kristus untuk mendirikan jemaat-Nya disepanjang masa dan generasi. Dia sedang mendirikan suatu jemaat yang maju dan berkemenangan untuk Pesta Raya Pondok Daun di akhir zaman ini. Alam maut tidak akan menguasainya. Itu dibangun sebagai suatu ‘administrasi yang cocok untuk kepenuhan waktu.’2 Itu adalah kerinduan sejati kami untuk menjadi rekan sekerja dengan Dia dalam administrasi ini. Dalam bab sebelumnya kita telah mempelajari apa artinya untuk berjalan dalam kebenaran. Dalam bab ini kita akan mempelajari kebutuhan kita untuk menjadi suatu jemaat pentakosta yang sesungguhnya. Kita perlu untuk berjalan dalam kebenaran ini supaya kita dapat mencapai kepenuhan dari Masa Raya Pondok Daun di akhir zaman ini.3 Sebelum kita menjadi suatu jemaat pentakosta, kita tidak bisa menjadi jemaat kaki dian, marilah kita perjelas dari awal, suatu jemaat pentakosta adalah yang memelihara masa raya dari roti tidak beragi dan datang kepada pentakosta dengan korban sajian yang baru. Ini adalah persembahan dari dua ketul roti di campur dengan iman dan dipersembahkan sebagai persembahan buah sulung kepada Tuhan.4 Suatu jemaat pentakosta adalah yang berjalan terus kepada pesta pondok daun; sama seperti Paulus katakan, ’marilah kita menuju kepada perkembangannya yang penuh.’5 Ketika kita berbicara tentang seuatu ’jemaat pentakosta’ kita bukan berbicara tentang suatu denominasi atau bentuk kebaktian. Suatu jemaat bisa menyebutkan dirinya ’pentakosta’ tanpa sesungguhnya pentakosta sama sekali. Pada mulanya suatu jemaat pentakosta adalah suatu jemaat kaki dian dan kita di ingatkan bahwa ’terang dari pelita’ dari Tuhan datang kepada murid-murid dengan ’lidah api’ pada hari pentakosta. Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dengan bahasa-bahasa asing seperti Roh memberikan mereka perkataan-perkataan.6 Ini adalah suatu 1 2 3 4 5 6
Mat 16:18 Ef 1:9-10 Ul 16:16 Im 23:15-17 Ibr 6:1 Kis 2:1-4
BERJALAN DI DALAM TERANG manifestasi dari Roh, diberikan kepada masing masing untuk keuntungan dari semua. Seratus dua puluh utusan pelita menyatakan pekerjaan Allah yang mulia.7 Mereka sedang menyatakan injil tentang keputraan. Alkitab mencatat bahwa terdapat orang-orang saleh di Yerusalem dari setiap bangsa di bawah langit. Mereka mendengar suara ini, mereka semua berkumpul dan terheran-heran dan takjub mendengar kebenaran tentang keputraan dinyatakan di dalam bahasa mereka sendiri. Mereka berkata satu kepada yang lain, ’apa artinya ini?’8 Dan sangat penting sekali, manifestasi dari Roh ini dipulihkan kepada jemaat hampir seratus tahun lebih yang lalu, tetapi hanya sedikit sekali mereka yang mengerti pada jemaat masa kini. Tanda dari pada lidah ini berarti Tuhan sedang mengumpulkan tubuh Kristus itu kembali bersama. Dia sedang memanggil seluruh umat-Nya untuk berkumpul dan mempersiapkan untuk merayakan pesta Pondok Daun. Karunia-karunia roh ini diberikan kepada jemaat untuk dua alasan. Yang pertama adalah untuk membangun kepribadian keputraan kita sendiri,9 dan kedua untuk membangun tubuh Kristus.10 Ketika seratus dua puluh murid-murid bernubuat, mereka sedang menyatakan kebenaran tentang keputraan kepada semua yang berkumpul dari setiap bangsa di bawah langit. Dan ketika Petrus berkhotbah, dia menyatakan kebenaran tentang tubuh Kristus sebagai konteks untuk setiap anak.11 Ini adalah kesaksian kami, Allah telah memberikan kepada kita kehidupan yang kekal dan kehidupan ini ada di dalam Anak -Nya.12 Ini adalah kesaksian dari suatu jemaat pentakosta yang sedang menuju kepada Pesta Pondok Daun.
Apa itu jemaat pentakosta? Marilah kita menanyakan: apa gereja pentakosta itu? Kemudian kita akan menanyakan pertanyaan yang lebih mendasar: apa artinya untuk menjadi pentakosta yang sesungguhnya? Ingat, ’pentakosta’ dalam terjemaahan bahasa Yunani berarti ’lima puluh’. Hari pentakosta adalah lima puluh hari setelah paskah, atau lebih tepat lagi, tujuh sabat dari berkas persembahan unjukan buah sulung.13 Dalam Perjanjian Lama itu disebut sebagai Masa Raya Tujuh Minggu karena terdapat tujuh sabat dalam masa raya ini.14 Ini juga disebut sebagai Masa Raya Buah Sulung. Kita menyimpulkan bahwa suatu jemaat yang benar-benar pentakosta akan meneruskan perjalanan selama empat puluh sembilan hari sama seperti gereja mula-mula melakukannya. Ini yang Yesus artikan kepada murid-murid-Nya ketika Dia berkata untuk menunggu di Yerusalem hingga mereka menerima janji dari Bapa.15 Dia bersama dengan mereka selama empat puluh hari dan kemudian Dia naik dengan awan-awan.16 Sepuluh hari kemudian mereka menerima kuasa dari yang maha tinggi untuk menjadi saksi-saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi.17 Kita semua akan setuju bahwa suatu jemaat pentakosta memenuhi pesta dari pada Masa Raya Buah Sulung. Pada masa sekarang ini suatu jemaat yang menyebut diri mereka ’pentakosta’ karena programprogram yang kontemporer dan mencoba untuk menjadi relevan kepada dunia sekarang ini. Sungguh menyedihkan, banyak sekali orang yang juga adalah anggota-anggota dari jemaat-jemaat pentakosta 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kis 1:15 Kis 2:5-12 1 Kor 14:3-4 1 Kor 14:5,12. Ef 4:11-12 Kis 2:14-40 I Yoh 5:11 Im 23:15-17 Kel 12:3 Kis 1:4 Kis 1:3-9 Kis 2:1; Kis 1:8
72
Persekutuan dalam memelihara masa raya
tradisional selama bertahun-tahun, tetapi meninggalkan gerejanya karena mereka tidak lagi melihat prioritas yang diberikan kepada Roh Kudus, dan tidak ada lagi melihat manifestasi dari pada nubuat dan karunia-karunia Roh. Suatu jemaat yang berorientasi mencari tidak harus menjadi suatu jemaat pentakosta. Begitu pula suatu jemaat pentakosta bukan hanya mereka terdapat orang-orang yang berbahasa lidah.
Marilah kita terus memelihara masa raya itu Memelihara Masa Raya Paskah dan Roti Tidak Beragi, adalah suatu dasar untuk suatu jemaat pentakosta. Kita mengambil ’Anak Domba Allah’ untuk setiap ’rumah’.18 Kita harus mengambil darah Anak Domba dan mengaplikasikan percikan darah ini untuk pembersihan.19 Kita melakukan ini dengan cara berjalan di dalam terang, dalam persekutuan bersama dengan Bapa dan dengan Anak.20 Hanya dengan percikan darah-Nya ini sebagai simbolis, kita menuju kepada hari ke-empat belas dari bulan pertama yaitu Nisan; bulan pertama bagi kita semua.21 Kristus adalah domba Paskah yang telah disembelih bagi kita.22 Sejak kita memulai proses pembersihan ini, kita harus terus dan tidak menarik diri kembali.23 Rasul itu menanyakan pertanyaan yang retorika: berapa banyak lagi darah Kristus yang melalui Roh yang kekal mempersembahkan diri-Nya yang tanpa cacat kepada Allah, membersihkan hati nurani mu dari pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia untuk melayani sebagai imam kepada Allah yang hidup?24 Percikan darah tujuh kali adalah caranya kita menjadi pemenang.25 Darah itu efektif untuk membawa kita kepada Hari Pendamaian sebagai pemenuhan dari pada Masa Raya Pondok Daun yang dinyatakan di dalam kitab Wahyu. Sebelum hari Pendamaian itu, salah satu dari tua-tua yang ada di tahkta Allah menanyakan kepada Yohanes, ’Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?’ Yohanes menjawab, ’Tuanku, tuan mengetahuinya.’ Lalu dia berkata kepada Yohanes, ’Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.’26 Jikalau kita telah menjamah darah Anak Domba Paskah dimasa lalu, maka kita sekarang harus mengenakan kehidupan ini dengan cara memakan dan meminum di dalam persekutuan dari Tubuh Kristus.27
Perjalanan tiga hari Paskah adalah masa raya yang pertama dan terutama di mana kita harus berpartisipasi. Cerita tentang Paskah pertama melibatkan pembebasan bangsa Isreal dari Mesir dimulai ketika Musa berkata kepada Firaun, ’kami harus pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah kami seperti yang di firmankan kepada kami.’28 Dalam pernyataan nubuat ini Musa sedang menyatakan kebenaran bahwa kita harus berpartisipasi dalam tiga hari, tiga aspek dari masa raya jikalau kita mau disatukan di dalam korban persembahan dari Kristus dan ’memelihara masa raya itu.’29
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kel 12:3 Ibr 10:22; 1 Pet 1:19 I Yoh 1:3,7 Im 23:5; Est 3:7 1 Kor 5:7 Ibr 10:39 Ibr 9:14 Im 16:14 Wah 7:13,14 Yoh 6:53; 1 Kor 10:16 Kel 8:27 1 Kor 5:8
73
BERJALAN DI DALAM TERANG Tentu saja, dalam catatan perjanjian lama, Musa dan bangsa Israel tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan tiga hari itu. Ketika Allah membebaskan mereka dalam hal ini di masa raya Paskah yang pertama, mereka kemudian berangkat pada perjalanan empat puluh tahun untuk mencapai tanah perjanjian. Pada masa itu, mereka diperintahkan untuk menambah Masa Raya Buah Sulung kepada unsur-unsur dalam Masa Raya Paskah itu, supaya anak domba Paskah pada hari keempat belas yang diikuti oleh sabat pada hari kelima belas yang menunjukkan tujuh hari dari roti tidak beragi. Ini diikuti dengan unjukan dari berkas jelai buah sulung pada hari keenam belas dari bulan Nisan. Ini sangat penting ketika kita melihat penggenapan Kristus di masa raya ini dan memeriksa ’pemeliharaan’ kita akan pesta raya ini. Ketika Yesus sedang merayakan dengan murid-murid-Nya ’Paskah ini’ di kamar atas, Dia berkata, ’Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru dalam kerajaan Allah.’30 Murid-murid itu sangat mengenal dengan ’pesta raya tahunan’ ini. Masa raya Israel itu adalah tonggak religuis dan kejadian-kejadian budaya di tahun mereka. Mereka dengan jelas mengingat bahwa Yohanes berkata, ’lihatlah Anak Domba Allah’31 dan, disini di kamar atas, Yesus yang adalah Anak Domba Paskah yang benar dan Anak Domba sebagai korban persembahan bakaran. Ketika Dia mengambil roti tidak beragi dan berkata, ’inilah tubuh-Ku’, seluruh bangsa sedang mempersiapkan domba-domba mereka dan mereka siap untuk merayakan Pesta Raya Paskah.32 Paulus berkata bahwa ’Kristus adalah korban Paskah bagi kita’, dan kemudian dia memanggil untuk ’memelihara masa raya’ itu.33 Masa raya yang dia maksudkan itu adalah Masa Raya dari Roti Tidak Beragi. Pertama, kita mendapatkan pembebasan melalui darah Anak Domba Paskah itu dan kemudian kita bersatu dengan penderitaan-Nya di mana ragi itu bisa dibersihkan. Ini adalah komitmen kita dalam merayakan persekutuan dari roti dan anggur itu. Masa Raya Roti tidak Beragi itu juga disebut ’roti dari penderitaan’. Masa tujuh hari mengingatkan Israel tentang penderitaan yang mana mereka telah dibebaskan.34 Paulus berkata untuk kita memelihara masa raya itu.35 Berpartisipasi dalam masa raya ini menjadi sangat penting terhadap persekutuan kita dengan Kristus, dan proses membersihkan ragi terjadi di sepanjang hidup kita. Tujuh hari dari roti tidak beragi menunjukkan suatu proses yang sempurna sepanjang hidup kita ini. Kita harus membersihkan ragi – ragi dari kecemburuan, ragi dari kejahatan dan ragi dari kemunafikan – jikalau kita untuk dapat berpartisipasi aktif dalam unjukan berkas buah sulung.36 Ketika kita berseru kepada nama-Nya, darah-Nya bekerja untuk dipercik dan membersihkan. Tanggung jawab itu adalah terhadap memelihara masa raya dan membersihkan ragi dari rumah kita. Masalah bagi kebanyakan kita adalah kita belum membereskan kebutuhan untuk membersihkan ragi dari rumahrumah kita. Pendirian agama yang selama ini dibangun atas injil yang ’legal’ dan ’secara posisi’ dari pada suatu ’persekutuan’ dan ’berpartisipasi’ dalam injil.37 Maka dari itu kita belum membentuk suatu budaya dari roti tidak beragi. Krisis-krisis yang berulang yang kita hadapi bukanlah penderitaan dari Kristus. Itu hanya sebagai akibat dari pada kita tidak membersihkan ragi itu.
30 31 32 33 34 35 36 37
Mar 14:25 Yoh 1:29 Mat 26:26 1 Kor 5:6-8 Ul 16:3 1 Kor 5:8 IKor 5:8; Luk 12:1 1 Kor 10:16
74
Persekutuan dalam memelihara masa raya
Buanglah Ragi Ragi adalah sesuatu yang menyebabkan sesuatu membengkak atau mengembang. Inilah yang dimaksud pernyataan Paulus, ’kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan?’ Paulus memerintahkan kepada orang-orang di Korintus untuk ’Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.’38 Kegagalan dari orang-orang di Korintus untuk menjadi jemaat kaki dian yang efektif adalah akibat dari ragi diantara mereka. Mereka menjadi berpihak, ’meninggikan diri satu terhadap yang lain’39 dan akibat dari pada ini mereka menjadi terpecah belah di dalam sikap-sikap mereka terhadap utusan-utusan yang datang membawakan Firman kepada mereka.40 Paulus sangat tajam dalam pandangannya mengenai hal ini. Mereka mempunyai banyak pendidik, tetapi tidak banyak bapa-bapa. Pada awal pada dari jemaat di Korintus, Paulus membentuk suatu lingkungan sekolah diantara mereka, sama seperti sekolah Tiranus dari mana dia membangun jemaat di Efesus. Tidak diragukan mereka telah memulai dengan baik. Jemaat itu dimulai dalam rumah Titius Yustus. Setelah Krispus, kepala dari rumah ibadat yang diselamatkan beserta seluruh keluarganya, Kisah Para Rasul mencatat ’banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis.’41 Tuhan menguatkan Paulus dengan visi untuk tetap berbicara dengan berkata, ’Aku menyertai Engkau, dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat Ku dikota itu.’42 Orang-orang seperti Stefanus, Fortunatus, dan Akhaikus, dengan keluarga-keluarga mereka adalah buah sulung di kota itu. Paulus berkata bahwa orang-orang ini menyediakan kepada dia apa yang kurang pada bagiannya di jemaat Korintus.43 Kami mengemukakan suatu usulan bahwa jemaat pentakosta harus merangkul budaya dari roti tidak beragi. Itu sangat sulit untuk menyatakan orang-orang Korintus sebagai jemaat pentakosta, karena mereka tidak ingin membuang ragi itu. Paulus memuji orang-orang Korintus sebab mereka tidak kekurangan satu karuniapun, namun mereka masih duniawi.44 Dia tidak dapat berbicara kepada mereka sebagai orang-orang rohani karena mereka masih duniawi. Paulus harus memberikan mereka susu dan bukan makanan keras,45 terbukti mereka tidak dapat memasuki penderitaan dengan Kristus, karena kecemburuan dan pertikaian masih ada diantara mereka.
Empat aspek ragi di Korintus Ketika Paulus memperkenalkan pokok dari pada ragi kepada jemaat di Korintus, dia menyatakan empat kesalahan yang khusus. Pertama adalah tendensi keduniawian mereka untuk ’menjadi sombong dan melawan satu dengan yang lain’, di mana seseorang mencari kekuasaan, perbedaan, dan kemulian atas orang lain. Mereka telah lupa bahwa mereka telah menerimanya, dari pada mereka yang mendapatkannya, semua yang ada pada mereka. Paulus menginstruksikan kepada mereka untuk ’ Jangan melampaui yang ada tertulis.’46 Kita tidak harus memikirkan diri kita lebih dari pada apa yang
38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 Kor 5:6-8 1 Kor 4:6 1 Kor 1:12 Kis 18:8 Kis 18:10 IKor 16:17 1 Kor 1:7 1 Kor 3:1-3 1 Kor 4:6-7
75
BERJALAN DI DALAM TERANG sesungguhnya.47 Kita tidak bisa melebihi kebenaran dari nama, pekerjaan dan hak keputraan kita. Paulus menggunakan dirinya dan Apolos sebagai suatu ilustrasi dari cara kita harus tinggal di dalam batas-batas kita dan bekerja sama, dengan mengetahui bahwa segala sesuatu datangnya dari Tuhan. Dia berkata, ’Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.’48 Kesalahan kedua adalah sejenis kesombongan yang terjadi ketika kita berhenti untuk mengikuti teladan dari kebapaan dan berpikir bahwa kitalah sebagai yang menginisiasi. Kita bertindak seakan-akan jikalau tidak ada sesuatu, ataupun seseorang yang datang kepada kita. Dalam hal ini, kekuatan daripada ’perkatan’ kita tidak sesuai dengan kuasa yang sungguh dari kerajaan itu. Paulus berkata, ’Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.’49 Implikasi disini adalah ’kesombongan’ jemaat di Korintus yang menganggap otonomi sebagai gereja lokal, menganggap kapasitas mereka telah dapat berdiri dari diri mereka sendiri. Mereka telah kehilangan koneksi kepada Kristus dan administrasi-Nya yang menyuplai minyak emas dari takhta-Nya. Jadi Paulus berkata atas pencobaan ’kekuasaan’ atas mereka yang menjadi sombong, mengimplikasikan bahwa jemaat itu telah kehilangan suplai minyak.50 Keprihatinan Paulus yang ketiga adalah ragi dari percabulan dan kegagalan dari pada orang Korintus untuk meratap supaya mendapatkan pelepasan yang sungguh dari pada akibat dosa ragi itu.51 Seperti yang kita ketahui, ragi mempunyai akibat ’membengkak’. Itu menyebabkan partisipasi dari roti kita menjadi ’beragi’ oleh kemunafikan dan kejahatan dari pada ’roti tidak beragi’ yang mengekspresikan ketulusan dan kebenaran. Paulus lebih jauh mengungkapkan beberapa jenis ragi yang merusak yang bisa membuat suatu jemaat menjadi rapuh, termasuk keserakahan, pemerasan dan penyembahan berhala.52 Referensi keempat terhadap ragi dalam suratan Paulus kepada jemaat di Korintus adalah ’pengetahuan membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.’53 Paulus mulai menyatakan masalah ini di dalam jemaat sejak awal dari suratannya. Dia menulis, ’Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Oleh karena dunia dalam hikmat Allah tidak mengenal Allah oleh hikmatnya.’54 Hikmat Allah yang tersembunyi dinyatakan dalam kebodohan dari berita yang disampaikan. Orangorang Korintus telah menjadi terlalu canggih untuk menerima berita itu! Mereka menjadi hakim-hakim atas firman dan utusan-utusan yang membawanya. Sehingga mereka menjadi terbagi-bagi. Beberapa berkata mereka dari Paulus, ada yang mengatakan dari Apolos, dan beberapa dari Kefas. Dan yang lainlain mengatakan, ’kita dari Yesus Kristus’55 mereka terbagi-bagi, memihak dan jahat. Mereka tidak memelihara masa raya itu.
Pekerjaan pertama dari membuang ragi Dalam semua hal, ini kita harus terus membersihkan ragi di antara kita supaya kita bisa sungguhsungguh menjadi suatu adonan yang baru. Paulus memperingatkan jemaat Korintus bahwa pekerjaanpekerjaan mereka akan diuji oleh api, dan jikalau pekerjaan seseorang tahan uji, dia akan menerima upah.56 Ini adalah ’pekerjaan semula’ yang mana jemaat Efesus telah gagal. Tuhan Yesus berbicara 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Rom 12:3 1 Kor 3:6 1 Kor 4:18 1 Kor 4:19 1 Kor 8:1 1 Kor 5:9,10 1 Kor 8:1 1 Kor 1:20-21 1 Kor 3:4 1 Kor 3:12-14
76
Persekutuan dalam memelihara masa raya
kepada masing-masing jemaat kaki dian di Asia mengenai pekerjaan-pekerjaan mereka. Kita bisa menyimpulkan bahwa jikalau kita terkontaminasi dan menjadi sombong oleh ragi, maka kita tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan mengenai keputraan kita. Kita harus bertobat dan melakukan pekerjaan yang semula, jikalau tidak Dia akan datang dan mengambil kaki dian itu dari tempatnya.57 Yesus berkata ’pekerjaan yang semula’ itu adalah percaya dan menerima utusan yang datang menyatakan kebenaran tentang keputraan kita.58 ’Pekerjaan yang semula’ itu terus berlangsung dengan kita memelihara masa raya dan membersihkan ragi itu. Jikalau kita tidak melakukan hal ini, kita tidak sungguh-sungguh jemaat pentakosta dan kita tidak dapat membedakan hal-hal yang dari Roh. Manusia duniawi tidak dapat mengerti hal-hal yang dari Roh sebab mereka menganggap itu kebodohan.59 Hanya dengan memelihara Pesta Roti tidak Beragi dan meneruskan ke Masa Raya Tujuh Minggu kita dapat terbentuk jemaat kaki dian. Maka dari itu adalah sangat penting untuk kita melihat kepada masalahmasalah pribadi kita dan juga membersihkan ragi di dalam kehidupan korporat kita secara bersama. Ada musuh-musuh yang dari luar, tetapi yang ini adalah musuh yang di dalam. Sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan.60 Sementara kita berjalan menuju pesta Pondok Daun, ’Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian diantara mereka sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.’61 Banyak orang yang berseru nama Tuhan, dan telah melihat Anak Domba Paskah yang darah-Nya telah dicurahkan, tetapi mereka tidak berjalan lebih jauh. Jikalau itu adalah batas daripada injil seseorang maka mereka itu masih duniawi. Mereka tidak mempunyai pengharapan tentang injil keputraan dan suatu jemaat kaki dian yang ada di hadapan mereka. Mata hati mereka belum diterangi untuk mengenal pengharapan atas panggilannya.62 Dia sedang membawa banyak anak-anak kepada kemuliaan.63 Jikalau suatu injil adalah legal dan secara posisi, maka mereka tidak membutuhkan persekutuan. Juga tidak perlu mereka membersihkan ragi itu. Ragi adalah unsur yang menghalangi kita untuk menuju kepada kesempurnaan. Begitu pula, suatu injil legal tidak menerima Kristus datang di dalam daging kita. Darah Yesus Kristus hanya dianggap suatu agen dari pada sejarah yang memberikan kita posisi legal, dari pada membawa kita kepada persekutuan dengan Bapa dan Anak.64 Jikalau demikian maka tidak dibutuhkan persekutuan di dalam terang.65 Sama seperti tidak membutuhkan persekutuan dalam persembahan dan persekutuan di dalam penderitaanNya.66 Kita menjadi pentakosta yang sungguh jikalau kita mengenakan darah Anak Domba dan jikalau kita membersihkan ragi dan terus melakukan pekerjaan ini sampai tidak ada ragi lagi yang ditemukan di dalam rumah-rumah kita. Memelihara Masa Raya Paskah ini adalah partisispasi korporat kita di dalam Anak Domba yang mana darahNya adalah kehidupan bagi perjanjian baru itu.67 Kemudian memelihara Masa Raya Roti Tidak Beragi akan membawa kita pada perjalanan tiga hari kepada berkas unjukan buah sulung. Setelah itu, perjalanan ’empat puluh sembilan’ hari, atau ’tujuh kali tujuh minggu’, untuk memelihara Masa Raya Pentakosta.
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
Wah 2:5 Yoh 6:29 1 Kor 2:14 1 Kor 5:6 Dan 11:35 Ef 1:18 Ibr 2:10 I Yoh 1:3 I Yoh 1:7 2 Kor 9:13; Fil 3:10 Im 17:11; 1 Kor 11:25
77
BERJALAN DI DALAM TERANG
Berkas unjukan buah sulung Ketika kita memulai untuk membersihkan ragi dari rumah kita, Tuhan akan memimpin kita dalam iman untuk menerima berkas buah sulung. Yesus Kristus adalah berkas buah sulung itu.68 Ketika kita memandang Dia yang hidup dari Kematian, kita bisa menjadi seseorang yang bisa mempersembahkan hidup. Ini adalah iman dari kebangkitan hidup. Ini adalah hidup dari kematian.69 Suatu persembahan yang diunjukan.70 Maka dari itu Yesus berkata kepada Maria, ’jangan jamah Aku.’71 Dia belum diunjukan dihadapan Bapa sebagai berkas unjukan buah sulung. Apakah kita telah diunjukan? Apakah kita telah memasuki kehidupan kebangkitan dari Kristus yang telah dibangkitkan di antara orang mati oleh pekerjaan Allah? Dia telah diunjukan dihadapan Bapa sebagai ’buah sulung dari pada yang mati’, maka kita bisa menjadi bagian ’buah sulung yang tertentu.’72 Kita adalah ’buah sulung yang tertentu’ jikalau kita mengenakan Anak Domba Allah, jikalau kita membersihkan ragi, dan jikalau kita meninggikan Dia sebagai berkas unjukan. Sehingga kita memasuki dalam persekutuan dan iman dari persembahan dari Dia sebagai buah sulung. Dan kita mendapatkan kehidupan kebangkitan dan kuasa untuk memasukki persekutuan dari penderitaanNya.73 Kebangkitan dari kematian adalah kuasa dari pada buah sulung. Kita harus jelas bahwa Yesus kembali dari kematian atas dosa ketika Ia berseru, ’telah selesai.’74 Pekerjaan-Nya sudah sempurna. Dia berdiri, penuh dalam kebangkitan ’hidup’ dari kematian atas dosa. Dia menyerahkan Roh-Nya ke dalam tangan Bapa, dan kemudian tubuh jasmani-Nya istirahat dalam pengharapan. Roh Kudus membawa Dia kembali dari kematian dalam tubuh jasmani kebangkitan-Nya sebagai buah sulung di antara semua yang telah mati. Ketika Yesus dibangkitkan pada hari pertama dari minggu itu, Dia adalah berkas unjukan buah sulung, Dia adalah buah sulung dari kematian. Tubuh jasmani-Nya dibangkitkan dari kematian, tetapi sebelum Dia ditinggikan dan diunjukan sebagai berkas buah sulung, tidak ada akses kepada kebangkitan hidup bagi siapa saja. Kristus menggenapi aspek ini sebagai berkas buah sulung dan unjukan persembahan membuat suatu jalan masuk bagi kita dimasukkan ke dalam tubuh-Nya sebagai ’saudara-saudara’-Nya.75 Kita semua ditinggikan oleh Dia, dan dibawa bersama Dia, di dalam jalan oleh pengetahuanNya yang mana dia membenarkan banyak orang.76 Dengan mengunjukan buah sulung, kita dibenarkan dalam Dia dan nama-nama kita diunjukan dihadapan Bapa. Dia diunjukan bukan sebagai suatu benih tetapi sebagai berkas buah sulung dari mereka yang mati, termasuk kita semuanya.77 Hasil dari masa raya adalah kebangkitan; yaitu, kehidupan dari kematian. Inilah yang Paulus cari untuk mendapatkan ketika dia mengatakan, ’supaya aku mengenal kuasa kebangkitanNya.[exanatasis]’78 Dan kita sedang menuju kehidupan kekal ketika kita ’memelihara masa raya’ dari Paskah ke Pentakosta, ini adalah kunci untuk meneruskan ke Masa Raya Pondok Daun, di mana Hari Pendamaian menunjukkan kesempurnaan kita dalam Kristus. Jadi partisipasi kita dalam roti dan anggur adalah partisipasi kita dalam perjanjian itu.79 Kita memelihara masa raya dengan ketulusan dan kebenaran roti tidak beragi. Kita membuang ragi lama dari
68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
1 Kor 15:20 Fil 3:11 Im 24:11 Yoh 20:17 Yak 1:18 Fil 3:10 Yoh 19:30 Yoh 20:17 Yes 53:11 1 Kor 15:20,23 Fil 3:10 Luk 22:19-20
78
Persekutuan dalam memelihara masa raya
kecemburuan dan kejahatan. Sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan.80 Maka mengizinkan ragi tetap tinggal akan membawa kita kepada kebinasaan.
Kristus – setelah itu mereka yang milik Kristus Setelah menasehati jemaat Korintus untuk memelihara Masa Raya Roti Tidak Beragi, Paulus menyatakan kebenaran tentang berkas buah sulung. Dia memproklamirkan, ’Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.’ Dan dia melanjutkan, ’semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiaptiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatangan-Nya.’81 Pada kejadian pertama, Kristus sendiri adalah buah sulung, bagi kehidupan mereka yang telah diserahkan untuk disembunyikan dalam Kristus.82 Pernyataan kedua disini adalah ’setelah itu’, bagi mereka yang milik Kristus akan dibangkitkan pada kedatanganNya.83 Mereka yang milik Kristus adalah mereka yang telah pertama-tama bersatu dengan Kristus dalam buah sulung. Dan mereka yang mempunyai Roh Kristus yang menuju kepada hari pengadopsian yang penuh.84 Mereka adalah orang-orang yang bergerak maju kepada persembahan sajian yang baru, memandang kepada keseluruhannya Kristus dalam kebangkitan. Pertama-tama Kristus memanggil kita untuk bersatu dengan Dia dalam satu persembahan-Nya, sekali untuk selama-lamanya, dan kemudian mencari mereka yang dilahirkan oleh Bapa sebagai suatu berkas sulung tertentu dalam penggenapan dari korban sajian yang baru.85 Disini terdapat tiga fitur dari mereka yang disebut ’buah sulung tertentu’. Pertama, mereka memiliki sebuah nama dan sebuah pekerjaan.86 Kedua, mereka adalah milik Kristus dan memiliki Roh Kristus dan Roh Anak. Paulus menekankan panggilan ini dalam kalimat negatif ketika dia berkata, ’Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.’87 Mereka yang adalah milik-Nya adalah mereka yang memiliki Roh Kristus. Dan ketiga, mereka yang dimateraikan oleh Roh Kudus dan mereka diberi kuasa oleh-Nya untuk ditaburkan ke dalam dunia.88
Buah sulung dari Roh Kristus Roh Kristus ini di dalam kita disebut ’buah sulung dari Roh.’89 Dalam melakukan kehendak Bapa, kita dilahirkan oleh firman kebenaran sebagai suatu buah sulung.90 Ketika kita dilahirkan sebagai buah sulung, kita mempunyai kapasitas untuk menabur kembali dan kembali melalui beberapa siklus dari persembahan. Kebenaran akan semakin bertambah sekarang melalui persembahan karena kita telah belajar untuk membagi-bagikan dengan luas dan memberi kepada yang miskin.91 Masing-masing pribadi dan rumah dapat mempertahankan proses pertambahan yang paling mulia ini menurut nama masing-masing yang terkandung di dalam satu benih itu. Ini adalah kesaksian dari rumah Stefanus dan Epenetus. Mereka adalah rumah-rumah ’buah sulung’, yang begitu tertarik untuk mengurusi jemaat di Akhaya dan Asia.92 Ketika kita bersatu dalam kematian, penguburan dan
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
1 Kor 5:6 1 Kor 15:20-23 Kol 3:3 1 Kor 15:23 Rom 8:23 Yak 1:18 Ef 2:10 Rom 8:9 Ef 1:13; Kis 1:8 Rom 8:23 Yak 1:18 2 Kor 9:9 1 Kor 16:15. Rom 16:5
79
BERJALAN DI DALAM TERANG kebangkitan dari Kristus, kita sedang berpartisipasi dalam persembahan-Nya sebagai benih itu. Yesus berkata, ’sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja.’93 Kebangkitan Kristus menunjukkan kematian dari benih itu. Ketika Kristus dibangkitkan, kita memandang ’Akulah Dia.’94 Kita memandang persembahan dari Kristus dan siapa kita sesungguhnya di dalam Dia. ’karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua sudah mati.’95 Kita memandang kematian-Nya dan wajib untuk menguburkan diri kita di dalam kesamaan dari kematian-Nya.96 Seluruh janji-janji dari perjanjian itu hanya kepada satu benih itu; maka, kita harus tertanam di dalam Dia.97 Sejak kita tertanam di dalam Dia, kita ’ditemukan di dalam Dia’ dan berbagi pengharapan untuk dibangkitkan bersama dengan Dia dalam kesamaan dari kebangkitanNya.98 Yesus Kristus adalah keseluruhan dari berkas yang pertama, bersama dengan kita semua termasuk didalam-Nya. Setiap orang yang menyatukan diri mereka terhadap ketaatan-Nya yang ajaib, melalui pertobatan, dibangkitkan bersama dengan Dia. Sehingga, percakapan Emaus dan perjamuan pada hari pertama kebangkitan menjadi sungguh nyata. Kristus dengan segera mulai bergabung dengan muridmurid-Nya dalam memecahkan roti, dan membuka pengertian mereka.99 Dalam ’perjamuan’ pertama ini di dalam kebangkitan sebagai Kepala, Dia menyatukan murid-muridNya kepada diri-Nya dalam berkas buah sulung yang pertama. Dia menyatukan kita kepada diri-Nya dan kemudian memerintahkan kita untuk mengikuti Dia pada perjalanan empat puluh sembilan hari menuju Pentakosta.
93 94 95 96 97 98 99
Yoh 12:24 Yoh 8:28 2 Kor 5:14 Rom 6:5 Gal 3:16 Fil 3:10; Rom 6:5 Luk 24:18
80
BAB 6 Persekutuan dalam Pentakosta Suatu gereja pentakosta yang sedang berjalan menuju kesempurnaan telah mengatasi masalah seperti 1 jemaat Korintus. Mereka telah membentuk suatu budaya dari membersihkan ‘ragi yang lama’. Sebab hal-hal ini dapat mengkorupsi buah sulung dan menghambat pertumbuhan yang benar. Paulus berkata, ‘kami telah menerima pelayanan ini’, kami menolak ‘segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah’.2 kelompok-kelompok kharismatik, seperti jemaat di Korintus, mempunyai resiko dikorupsi dengan ragi jikalau mereka memilih kesukaan mereka dalam menerima utusan-utusan itu. Untuk pertumbuhan bisa terjadi, pelayanan perjalanan dari saudara-saudara utusan harus meminta dengan sangat orang-orang percaya untuk menerima persekutuan dengan benar. Pertumbuhan dari suatu kaki dian dimulai dengan utusan dari pelita, seperti Paulus dan yang lain-lain, yang memiliki pengetahuan dalam rahasia.3 Seorang utusan pelita menumbuhkan kaki dian di dalam terang persekutuan dari Bapa dan Anak-Nya. Jikalau kita memelihara masa raya dari bulan pertama, maka Kristus adalah domba Paskah kita.4 Kemudian, seperti rasul Yohanes menyatakan, darah percikan itu efektif untuk membersihkan kita dari dosa. 5 Ada suatu perjalanan empat puluh sembilan hari untuk menjadi suatu jemaat pentakosta dengan kepenuhan dari Roh. Ini sama seperti, itu membutuhkan empat puluh sembilan corot untuk menyuplai minyak dari kandil kepada kaki dian.6 Minyak emas, yang penuh dengan kekayaan dari kemuliaan kasih karunia-Nya,7 akan memperlengkapi jemaat pentakosta dengan kepenuhan tujuh Roh Allah.
1 2 3 4 5 6 7
1 Kor 5:7 2 Kor 4:1-2 Kol 2:2 Kel 12:18. 1 Kor 5:7-8 1 Yoh 1:7 Zak 4:2 Rom 9:23. Ef 1:16,18. Ef 3:16. Fil 4:19. Kol 1:27
BERJALAN DI DALAM TERANG
Persekutuan dengan utusan Yohanes menulis, ‘supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami’8 ini adalah persekutuan dari utusan, dan beritanya. Dan itu harus terus dipelihara pada masing-masing langkah pertumbuhan, sebagai suatu jemaat kaki dian yang dibentuk dari satu bongkah emas.9 Suatu jemaat kaki dian tidak bisa bertumbuh tanpa tetap memelihara persekutuan dengan utusan pelita. Maka minyak, terang, firman dan persekutuan dapat bermultiplikasi dan dipelihara dengan baik. Ragi lama di Korintus mengilustrasikan ‘pertumbuhan’ dari berbagai masalah-masalah perpecahan, persekutuan yang korup, menginjak-injak darah persembahan, terpecah belah, dan ketidak sanggupan untuk menerima Paulus sebagai bapa utusan mereka.10 Jemaat-jemaat lokal tidak akan berbunga, dan pelita-pelita mereka akan diakhiri dibawah keranjang atau ranjang,11 kecuali persekutuan yang dibawakan oleh utusan pelita yang terus memelihara setiap jenjang dari pertumbuhan.
Kita telah gagal terhadap minyak emas dari kasih karunia dan telah ketinggalan, kita harus segera melihat kondisi kita, dan jikalau perlu, kembali meletakkan dasar-dasar agar kita dapat mencapai pengharapan dari hari besar yang dari Tuhan itu.12 Pertumbuhan terjadi karena bertemu dengan utusan pelita dalam persekutuan yang tulus, bukan karena mencari minyak sebagai suatu sumber. Sementara saudara-saudara tinggal dalam persekutuan dengan utusan pelita itu, itu membuat mungkin pertumbuhan kepada tingkat selanjutnya. Utusan-utusan membawakan minyak kasih karunia sebagai kehidupan dan energi dari peraturan Melkisedek. Utusan-utusan pelita ini membawa kepenuhan dari ketujuh administrasi di dalam diri mereka sebagai persediaan dari Roh Kristus.13 Minyak dan terang dibawakan kepada murid-murid yang sungguh agar mereka dapat berpartisipasi dalam persekutuan dari Bapa dan Anak-Nya.14 Menulis kepada orang-orang di Filipi, Paulus menyatakan ‘persekutuanmu dalam berita Injil mulai dari hari pertama’.15 Paulus menulis suratnya kepada orang-orang di Filipi, ‘Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus’.16
Memelihara masa raya itu Berita kepada jemaat kaki dian adalah untuk memelihara Masa Raya Buah Sulung. Empat puluh sembilan hari dari Anak Manusia membawa kita kepada hari kelima puluh, yaitu Hari Pentakosta.17 Penggenapan dari tahun Yobel mengumumkan pembebasan yang mulia dari anak-anak Allah.18 selama empat puluh hari, Yesus Kristus yang adalah kepala yang kekal membuka ayat-ayat Alkitab kepada murid-murid-Nya di bumi.19 Setelah empat puluh hari, Ia naik dan sekarang duduk di takhta sebagai Allah Anak disebelah kanan Allah Bapa dengan kemuliaan yang Dia miliki ‘sebelumnya’.20 Untuk sepuluh hari terakhir kepada Pentakosta, Dia duduk disebelah kanan. Dan, setelah menerima dari Bapa,
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Yoh 1:3 Kel 37:17 1 Kor 11:33-34. 1 Kor 3:3. 1 Kor 1:10-12. 2 Kor 10:10. 2 Kor 13:3 Mat 5:15. Mar 4:21. Luk 8:16; Luk 11:33 Kis 2:20 Fil 1:19 1 Yoh 1:3 Fil 1:5 Fil 3:12 Im 23:6. Kis 1:3. Kis 2:1 Im 25:10. Rom 8:21 Kis 1:3 Luk 22:69. Yoh 17:5. Ef 1:20. Kol 3:1. Ibr 8:1. Ibr 12:2
82
Persekutuan dalam Pentakosta
Yesus Kristus memberikan Roh Kudus, yang membawa kepenuhan dari ketujuh Roh dalam setiap generasi dan setiap masa.21 Roh Kudus telah diberikan agar kita semua dapat melayani berita dari Tuhan dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah disediakan bagi kita oleh Bapa.22 Suatu jemaat pentakosta yang memelihara ‘masa raya’ itu dan berjalan menuju kesempurnaan yang akan diakhiri pada Hari Pendamaian.23 Seperti dikatakan rasul kepada jemaat Kolose, kita harus mengenakan kasih, yang adalah ‘pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan’.24 Kita melakukan ini ketika kita mengenakan Kristus di dalam baptisan kita sebagai anak.25 Dia telah memberikan kita jubah dari keimamatan dan kita harus menjaga itu tetap bersih, membenci jubah yang dikotori oleh kedagingan.26 Ketika darah percikan itu membersihkan kita dan kita membersihkan ragi itu, maka kita sedang memelihara Masa Raya Paskah.
Dua ketul roti – iman yang sedang bertumbuh Suatu jemaat kaki dian yang adalah sungguh-sungguh jemaat pentakosta ketika mereka mempunyai komitmen kebersamaan untuk hidup oleh ‘iman dalam Anak Allah.27 inilah simbol dari persembahan ‘dua ketul roti sebagai persembahan unjukan’ yang dipersembahkan kepada Tuhan sebagai buah sulung pada hari kelima puluh, yaitu Hari Pentakosta.28 Roti-roti ini adalah roti beragi. Dan kita tahu dari perumpaaan tentang kerajaan sorga ‘itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya’.29 Suatu jemaat pentakosta yang sedang menemukan ragi dari iman, yang berarti iman itu sedang bertumbuh. Ini adalah roti dari buah sulung, ‘sebagai persembahan unjukan dihadapan Tuhan’.30 Orangorang Tesalonika terbukti memelihara Masa Raya Pentakosta karena iman mereka semakin ‘bertambah besar’. Paulus berkata,’kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:’31 Dua ketul roti yang diunjukkan pada Masa Raya Pentakosta menunjukkan dua bagian dari peraturan Melkisedek; yaitu kerajaan dan keimamatan.32 Kedua bagian ini diberikan sebagai ‘Roh pengadopsian’ agar Bapa dapat membawa banyak anak-anak kepada kemuliaan dan menerima pengharapan dari warisan-Nya di dalam orang-orang kudus.33 Itu adalah persediaan dari Roh Kristus diberikan kepada setiap anak yang menyanggupkan mereka untuk berjalan menuju kesempurnaan dalam Masa Raya Pondok Daun.34 Kedua ketul roti itu dibakar dengan ragi, menyimbolkan ‘pengujian oleh api’.35 Api pengujian itu adalah fitur dan karakteristik yang utama dari jemaat pantekosta yang sungguh dalam menjadi suatu jemaat kaki dian untuk Masa Raya Pondok Daun. Kita memasuki kerajaan itu melalui banyak penganiayaan dan bersatu dalam persekutuan dari penderitaan Kristus dalam Api Pentakosta 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kis 2:2-4. Kis 10:45. Kis 13:36. Ef 2:10 1 Kor 5:8. Ibr 6:1 Kol 3:14 Gal 3:27 Yud 1:23 Gal 2:20 Im 23:17 Mat 13:33 Im 23:20 2 Tes 1:3-4 Ibr 7:1-2,17 Rom 8:15. Ibr 2:10. Ef 1:18 Fil 1:19. Heb 6:1 1 Pet 4:12-13
83
BERJALAN DI DALAM TERANG itu.36 Ini adalah penderitaan dan penganiayaan yang kita harus melaluinya untuk mencapai dari kemuliaan yang mana ‘Kristus di dalam kamu’.37 Dalam suratannya yang kedua, Yohanes memperingati pembacanya, Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus’.38
Roh dari Dia yang membangkitkan Kristus Ketika Paulus menulis tentang Bapa, dia sedang menunjukkan kepada Roh dari Dia yang membangkitkan Yesus dari kematian. Paulus menulis dalam kitab Roma, ‘Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu’.39 Paulus sedang menunjukkan kepada warisan dari hak keputraan oleh Roh pengadopsian.40 Menerima Roh dari Anak adalah menerima Roh pengadopsian supaya kita boleh ‘menerima janji dari Roh melalui iman’.41 Roh Kudus memateraikan warisan kita tentang pengadopsian, menurut janji dari Bapa.42 Ketika Petrus menulis tentang rahasia yang tersembunyi sejak zaman dahulu, dia mengatakan kepada kita bahwa nabi-nabi sedang mencari dengan hati-hati dan menanyakan untuk mengerti Roh Kristus dan pengadopsian itu.43 Mereka meneliti ‘saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus’.44 Paulus menjelaskan lebih lanjut bahwa Kitab Suci yang sebelumnya telah terlebih dahulu ‘memberitakan Injil kepada Abraham’.45 Maka sudah jelas, rahasia yang sama dari Injil itu telah diberitakan kepada orang-orang percaya baik di masa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Kita harus mengambil bagian dari sifat keilahian dalam Masa Raya Pondok Daun itu.46 Janji tentang pengadopsian itu adalah warisan dari hak anak menurut nama kita dan pekerjaan kita. Inilah janji dari Injil itu. Allah Bapa menyerahkan hidup-Nya kepada anak-Nya, Yesus Kristus, yang adalah buah sulung. Dan kita semua ada di dalam-Nya.47 …48 Kita adalah ‘suatu kumpulan yang meriah dan jemaat anak-anak sulung’.49 Kristus adalah Imam dari rumah Bapa dan kita, sebagai suatu tubuh Kristus yang korporat, akan menjadi kerajaan imam.50 Sekarang kita memiliki Roh pengadopsian, Kristus yang dibentuk dalam kita dan kita bisa merealisasikan pengharapan itu dari hak anak masing-masing kita.51 ini adalah ‘Kristus di dalam kamu, pengharapan dari kemuliaan itu’.52 Kemuliaan ini adalah pengadopsian penuh kita, hari penebusan ketika kita dengan penuh merealisasikan nama dan predestinasi dari masing-masing kita. Bapa telah mengirimkan ROh pengadopsian di mana kita mengeluh dalam hati kita, sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.53 Pekerjaan Bapa adalah menguatkan kita
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Kis 14:22 Kol 1:27 2 Yoh 1:7 Rom 8:11 Rom 8:15 Gal 3:14. Gal 4:6 Ef 1:13 Kol 1:26. 1Pet 1:10 1Pet 1:11 Gal 3:8 2 Pet 1:4 1 Kor 15:20,22-23 Kol 1:18 Ibr 12:23 1 Pet 2:5,9 Rom 8:15. Gal 4:19 Kol 1:27 Rom 8:23
84
Persekutuan dalam Pentakosta
dengan kuat kuasa-Nya di dalam manusia batiniah oleh Roh-Nya, agar supaya Roh Kristus dapat berdiam dalam kita.54
Api dari Roh Kudus Api dari Roh Kudus datang seperti lidah-lidah api yang berada di atas kepala-kepala dari seratus dua puluh murid-murid yang berkumpul di kamar atas pada hari Pentakosta.55 Tuhan Yesus Kristus memiliki ketujuh Roh Allah karena kepenuhan Allah diam di dalam Dia.56 Roh Kudus memberikan seluruh kepenuhan Allah kepada jemaat dalam setiap generasi, agar mereka dapat ‘memelihara masa raya itu’ dan menuju kepada kesempurnaan.57 Jikalau kamu sungguh-sungguh pentakosta, telah dibaptis dalam Roh Kudus, maka kamu sedang menerima kerajaan kekal dengan suatu jalan masuk oleh penuh api pengujian.58 Kamu sedang mengambil ragi dari iman dan imanmu itu bertambah besar, dan bertumbuh dan bermultiplikasi.59 Persekutuan dari penderitaan Kristus menjadi milikmu karena kamu telah memiliki kepenuhan dari ketujuh Roh sebagai kuasa dari Allah untuk keselamatan.60 Ini adalah lidah-lidah api yang datang untuk menyalakan jemaat kaki dian pada Hari Pentakosta. Ini adalah tanda bahwa Roh Kudus telah datang kepada kita dengan ‘seluruh kepenuhan-Nya’.61 Roh Kudus membawakan Roh dari Bapa dan Roh dari Anak kepada kita, untuk memberikan kita suatu warisan pada Masa Raya Pondok Daun.
Pentakosta – korban sajian yang baru Persembahan buah sulung pada bulan pertama, dan persembahan buah sulung pada bulan ketiga, adalah berasal dari tuaian yang berbeda sama sekali.62 Ini adalah dua siklus menabur, mengairi, dan tuaian diantara persembahan yang pertama dari buah sulung pada Paskah, dan yang kedua pada Pentakosta, lima puluh hari setelah itu. Pada siklus yang pertama, Kristus sendiri adalah buah sulung dan kita semua berada bersama dengan Dia di dalam berkas itu.63 Pada siklus yang kedua, masingmasing yang telah diberikan nama sebagai anak telah menerima materai atas hak anak mereka oleh Roh pengadopsian.64 Dan setiap anak diwakili dalam dua ketul roti, sebagai anggota dari satu adonan. Paulus menjelaskan, ‘Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus’.65 Pada Hari Pentakosta murid-murid itu diurapi untuk menjadi saksi-saksi dari Kristus di dalam dunia; sebagai anak-anak sebagai individu, ‘masing-masing benih dari diri mereka’, yang ditabur ke dalam dunia.66 Oleh sebab Masa Raya Pentakosta, masing-masing anak dapat mengekspresikan kapasitas dan pekerjaan dari Kristus yang pertama dari buah sulung itu. Dan seorang anak yang benar dalam iman memanifestasikan buah sulung dari keunikan anak mereka sendiri sebagai ‘buah sulung yang tertentu’.67 Setiap anak adalah ‘buah sulung yang tertentu’ baik di dalam masa raya pertama dan yang kedua. Dalam pengunjukan buah sulung pada bulan pertama, setiap nama dibangkitkan dalam Kristus dihadapan Bapa.68 Kita harus mengenakan pada diri kita dengan nama-Nya, setelah dibaptis ke dalam kematian, 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Ef 3:16-17 Kis 1:15. Kis 2:3 Kol 2:9. Yoh 4:24 1Kor 5:8. Ibr 6:1 2Pet 1:11. 2Pet 4:12-13 2Tes 1:3 Fil 3:10 Ef 3:19. Kol 1:19. Kol 2:9 Kel 9:31-32. Kel 34:22 1 Kor 15:20,23. Im 23:10 Rom 8:15 Rom 11:16 Kis 1:8. 1Kor 15:38 Yak 1:18 Im 23:20
85
BERJALAN DI DALAM TERANG penguburan dan kebangkitan-Nya.69 Dalam mengunjukkan berkas itu, Dia telah menjadi bagi kita Kepala dari tubuh, yaitu jemaat; dan Dia adalah yang pertama yang sulung dari kebangkitan.70 Dia adalah permulaan kita. Penulis kitab Ibrani mengatakan,’karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula’.71 Di dalam pengunjukkan buah sulung pada Pentakosta, nama dan pekerjaan dari masingmasing anak yang telah ditentukan telah dinyatakan dan diberitahukan oleh Roh pengadopsian.72 Kitab Kisah Para Rasul mencatat, pada Hari Pentakosta, seratus dua puluh murid-murid menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah yang ajaib.73
Buah sulung dari Pentakosta Yesus berkata tentang Roh Kudus bahwa,’Ia akan memberitakan kepadamu apa yang telah diterimaNya dari pada-Ku’.74 Roh Kudus memberikan kepada kita buah sulung dari Roh Kristus. Sebagai buah sulung dari Pentakosta, Dia memberikan kepada kita Roh pengadopsian agar kita dapat memenuhi nama dan pekerjaan kita.75 Lebih dari ini, Tuhan kita Yesus Kristus mempunyai ketujuh Roh Allah. Roh Kudus sedang memberikan kepada kita substansi, kapasitas, dan kepenuhan dari ketujuh Roh itu. Dengan cara ini, Dia adalah materai atas keputraan kita76 Roh Kudus sedang membawakan kepada kita oleh firman hidup, kasih karunia dan kuasa yang berasal dari atas untuk kita menjadi buah sulung tertentu. Ini adalah kapasitas untuk pertambahan dan multiplikasi dalam pekerjaan-pekerjaan kita sebagai anak.77 Inilah tujuan Roh Kudus memateraikan kita untuk Masa Raya Pondok Daun dan keselamatan itu.78 Oleh Roh pengadopsian, kita menerima kesaksian tentang kehidupan kekal sebagai pekerjaan dari keputraan kita. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,’Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku’.79 Sebagai saksi dari Kristus, kita memiliki kesaksian dari kehidupan Roh Kristus di dalam kita. Setelah dikuatkan oleh Bapa untuk menerima Roh Kristus, Roh Kudus memberikan kuasa kepada kita untuk membawa Roh Kristus dalam persembahan dan keimamatan kita. marilah kita diingatkan bahwa keimamatan itu adalah sesederhana melakukan pekerjaan keputraan kita dalam rumah Bapa.
Penantian di Yerusalem Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,’Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia’.80 Ketika Anak meminta, Bapa mengirimkan Roh Kudus itu. Dia adalah Roh kebenaran, Roh Hikmat dan Wahyu.81 Roh Kudus sedang membawa setiap anak untuk menerima penentuan semula mereka; yaitu, pekerjaan dan namanya. Semua ini berasal dari perjanjian kekal yang tertulis di dalam buku kehidupan Anak Domba.82 Roh Kudus datang untuk membebaskan kita, dan sesungguhnya memberikan kita kuasa, terhadap segala sesuatu yang tertulis 69 Rom 6:3-5 70 Kol 1:18 71 Ibr 3:14 72 Rom 8:15 73 Kis 1:15 74 Yoh 16:15 75 Rom 8:15 76 Ef 1:13 77 Rom 8:23 78 Kis 1:18. Ef 4:30 79 Kis 1:8 80 Yoh 14:16-17 81 Yoh 15:26. Ef 1:17 82 Ams 139:16. Why 21:27
86
Persekutuan dalam Pentakosta
bagi kita. Itulah sebabnya Yesus memerintahkan kepada murid-murid-Nya untuk menanti di Yerusalem, dan berkata,’Kamu akan menerima kuasa jikalau Roh Kudus turun atas kamu’.83 Dia adalah penolong yang berdiri di samping setiap anak, untuk memisahkan mereka kepada pekerjaan keimamatan mereka. Kita mengingat Roh Kudus berbicara kepada jemaat di Antiokhia mengatakan,’Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’84 Ketika kepenuhan ketujuh Roh dicurahkan oleh Roh Kudus, Pentakosta diaktifkan dan jalan untuk menuju kepada Masa Raya Pondok Daun dan Hari Pendamaian terbuka. Itu adalah Roh Kudus yang menjaga pengudusan daripada perjanjian itu. Dia sedang menguduskan jemaat untuk menjadi suatu terang kaki dian untuk Masa Raya Pondok Daun. Ini adalah perintah-Nya. Setiap orang yang menyimpang daripada-nya adalah menghujat Roh Kudus.85
Yang sulung dan buah sulung Yesus Kristus adalah yang sulung dari kematian dan buah sulung dari mereka yang telah mati. kita ingat firman Tuhan kepada Musa,’Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung’.86 Kita juga membaca di kitab Yeremia,’Israel kudus bagi Tuhan, sebagai buah sulung dari hasil tanah-Nya’.87 Bangsa ini berasal dari persembahan bulan pertama, menyatakan pembebasan dan kapasitas multiplikasi dari Allah melalui persembahan. Pada mulanya benih itu adalah Kristus sebagai ‘yang sulung dari kematian’, dan tubuh Kristus sebagai ‘jemaat dari yang sulung’.88 Kemudian pada kali kedua benih itu,’Kristus sebagai buah sulung’,’yang pertama dari tuaian-Nya’, memanifestasikan kehidupan-Nya dalam kita, dan kita menjadi ‘buah sulung yang tertentu’.89 Sebagai suatu jemaat pentakosta yang benar, kita mulai melakukan kapasitas kita sebagai buah sulung seperti yang kita lihat contohnya dari keluarga Epenetus dan Stefanus.90 Rumah Epenetus adalah buah sulung dari Asia, sama seperti rumah Stefanus adalah buah sulung dari Akhaya. Pentakosta adalah permulaan dari pembentukan jemaat kaki dian. Ketika seratus dua puluh muridmurid berkumpul di kamar atas, mereka bersama-sama dalam satu hati berdoa bersama-sama.91 Dan, setelah menerima kepenuhan dari Roh itu, mereka bersama-sama bertekun dalam pengajaran rasul, dan persekutuan, dan pemecahan roti dan berdoa.92
Buah sulung dan persembahan Kita dengan jelas mengerti bahwa Pentakosta adalah tuaian dari buah sulung dari hak anak kita. setelah perjalanan kita berpartisipasi di dalam ‘unjukan berkas buah sulung’ di mana nama kita dinyatakan dihadapan Bapa, Roh Kudus sekarang menyanggupkan kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai korban persembahan yang hidup.93 Sementara kita memelihara Masa Raya Pentakosta, Roh Kudus terus mencurahkan atas kita seluruh kepenuhan dari perjanjian itu. Ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya dari kemuliaan-Nya, Allah Bapa memberikan kepada Dia nama di atas segala nama.94 Termasuk di dalam nama-Nya, dan di di dalam buku kehidupan Anak Domba, adalah setiap nama kita yang Bapa telah tentukan dari semula untuk hidup. Setiap nama telah tercatat dalam 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
Kis 1:8 Kis 13:2 Mar 3:29 Kel 4:22 Yer 2:3 Kol 1:18. Ibr 12:23. Why 1:5 1Kor 15:23. Yer 2:3. Yak 1:18 Rom 16:5. 1Kor 16:15 Kis 1:14 Kis 2:42 Im 23:10. Rom 12:1 Fil 2;7,9
87
BERJALAN DI DALAM TERANG perjanjian itu dan dituliskan di dalam buku kehidupan Anak Domba.95 Substansi dari keimamatan kita telah tertulis agar kita dapat memenuhi panggilan pekerjaan dan nama kita.96 Semuanya ini dicurahkan kepada kita oleh Roh Kudus agar kita bisa diperlengkapi untuk setiap pekerjaan yang baik.97 Kita harus menghasilkan buah dari pekerjaan kita dan mempersembahkannya sebagai persembahan yang berkenan. Dengan cara ini, kita akan membuktikan apa yang baik, berkenan dan sempurna.98 Dengan demikian, kita dikuduskan sebagai imam-iman oleh ketaatan iman, kita mempersembahkan anggota-anggota tubuh sebagai senjata atau instrumen untuk kebenaran.99 Ketika kita sedang hidup sabagai suatu adonan baru, dikhamirkan dengan ragi iman, kita sedang dibesarkan untuk hidup oleh iman dari Anak itu. Sementara kita mempersembahkan hidup oleh persediaan dari Roh Kristus, kita sedang memelihara Masa Raya Pentakosta. Seperti rasul Paulus, Roh Kristus di dalam kita berseru,‘Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya’.100 Api dari pentakosta akan membawakan kita, oleh persembahan, kepada partisipasi dalam persekutuan dalam penderitaan-Nya. Penderitaan dan penganiayaan adalah suatu tanda khusus dari Kristus dalam suatu jemaat pentakosta yang sesungguhnya.101 Kecuali kita dibaptiskan ke dalam kematian-Nya dan mengenakan nama dari pada anak kita, kita tidak dapat mempunyai kuasa kebangkitan-Nya.102 Penghakiman sedang dimulai dalam rumah Allah, ‘bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?’103 Kita menderita dalam kedagingan supaya kita berhenti berdosa, dan makin bertambah lagi sementara kita menuju kepada Masa Raya Pondok Daun.104 Penderitaan dalam daging menyebabkan kita untuk berhenti dari pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia.105 Darah percikan itu diaplikasikan kepada hati nurani kita agar motivasi dan persepsi kita bisa serupa dengan kehendak perjanjian-Nya.106 Pekerjaan-pekerjaan sia-sia itu bertolak belakang dengan pekerjaan-pekerjaan yang telah ditentukan, yang telah disediakan dari semula bagi kita oleh Bapa. Dengan jalan ini, kita melakukan persembahan yang berkenan, sebagai imam-imam terhadap Allah dan Bapa.107 Kita bisa menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat.108
Firman yang bergema dari Yerusalem Setelah Hari Pentakosta, orang-orang yang bertobat semakin banyak sementara firman itu terus diproklamirkan.109 Jemaat di Yerusalem mencapai, dan menggenapi, kedua belas rasul-rasul menjadi utusan-utusan dan anak-anak dari minyak. Jemaat itu mencapai angka tujuh ketika mereka menunjuk tujuh diaken.110 Jemaat di Yerusalem terbukti sebagai jemaat kaki dian, yang menerangi seluruh daerah dari Yerusalem dan Yudea. Yesus sendiri adalah pelita yang terang dari pewahyuan kepada bangsabangsa, dan keduabelas rasul adalah dasar dari pada itu. Sejak Pentakosta, tujuan untuk mencapai
95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
Wah 21:27 Maz 139:16 2Tim 3:17 Rom 12:2 Rom 6:13,16 Fil 3:10 2Tes 1-4 Rom 6:3-4. Gal 3:27 1Pet 4:17 1Pet 4:1. Ibr 10:25 Ibr 9:14 Ibr 10:22 1Pet 2:5 Ibr 10:22 Kis 2:47 Kis 6:2-3
88
Persekutuan dalam Pentakosta
kepada Masa Raya Pondok Daun telah ditetapkan bagi mereka. Sementara keduabelas itu ‘bertekun’ dalam firman dan doa, dan yang ketujuh ‘bertekun’ untuk melayani meja, maka firman bertambah dan bermultiplikasi.111 Dan gereja bertumbuh setiap hari.112 Dengan persembahan unjukan dari kebangkitan Kristus dan Hari Pentakosta digenapi, murid-muridNya mencari buah sulung yang tertentu. Namun, jemaat Yerusalem tidak lengkap karena mereka tidak mencapai karunia-kebangkitan dari administrasi itu. Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa kapasitas menemukan untuk menabur seluruh jemaat sebagai benih yang tertabur adalah suatu perintah. Jemaat ini bukan seperti jemaat Korintus yang terpecah belah. Sesungguhnya, mereka setelah menerima Roh Kudus, mereka bersama-sama dalam satu hati.113 Ini adalah suatu jemaat kaki dian, yang dibentuk dari sebongkah emas dan dengan kepenuhan dari ketujuh Roh diantara mereka.114 Roh Kudus memberikan kuasa untuk kesaksian tentang Yesus di antara mereka dan mereka memproklamirkan itu dengan keberanian.115 Tidak terlalu lama setelah itu, semua murid-murid itu tercerai berai karena penganiayaan (setelah kematian Stephanus), hanya tinggal keduabelas rasul-rasul di Yerusalem.116 Jemaat Yerusalem bukan tercerai berai seperti domba-domba tanpa gembala.117 Mereka tercerai berai sebagai buah sulung yang tertentu ke seluruh daerah-daerah supaya mereka dapat menghasilkan lebih banyak buah lagi. Anak-anak dari kerajaan harus tertabur ke dalam dunia itu. Firman yang ‘tercerai berai’ artinya ‘untuk menaburkan benih’. Mungkin ayat ini lebih baik diterjemahkan,’Mereka itu tertabur kecuali rasul-rasul itu’. Murid-murid ini ditabur sebagai benih untuk tuaian pada Masa Raya Pondok Daun. Jemaat pentakosta adalah jemaat yang berjalan terus dan menabur terhadap tuaian dan perayaan dari Masa Raya Pondok Daun.
Melalui banyak penderitaan Fase pertama dari penderitaan berlangsung untuk satu masa, dan kemudian jemaat mempunyai damai sejahtera. Damai kembali setelah pertobatan dari Paulus. Jadi jemaat dari seluruh Yudea dan Galilea dan Samaria menikmati damai, dibangunkan; dan berjalan dalam takut akan Tuhan dan dalam penghiburan dari Roh Kudus, mereka terus bertambah.118 Tuhan Yesus mengatakan tentang Paulus,’Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel; Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena Nama-Ku.’119 Rasul Paulus adalah anak yang pertama dari minyak di antara bangsa-bangsa lain. Mandat-Nya adalah untuk membentuk jemaat-jemaat kaki dian ‘lebih jauh lagi’ di antara bangsa-bangsa itu.120 Waktu kembali ke Antiokhia dalam perjalanan misionaris yang pertama, Paulus dan Barnabas singgah di Listra, Ikonium dan Antiokhia.121 Kisah Rasul mencatat mereka menguatkan murid-murid itu dan menasihati mereka untuk terus bertekun dalam iman, berkata,’Bahwa untuk masuk ke dalam kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara’.122 Paulus mengerti bahwa jemaat kaki dian harus menjadi jemaat
111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
Kis 12:24 Kis 16:5 Kis 1:14 Kel 25:31 Kis 4:31 Kis 8:1 Mat 9:36 Kis 9:31 Kis 9:15-16 Kis 22:21 Kis 14:21 Kis 14;22
89
BERJALAN DI DALAM TERANG yang berkemenangan. Kecuali mereka bertahan oleh firman dari ketekunan-Nya, mereka tidak bisa dipulihkan sebagai anak-anak Allah.123
Pekerjaan-pekerjaan Allah Tuhan Yesus Kristus sedang mempersiapkan suatu jemaat kaki dian yang berkemenangan sebagai suatu administrasi kaki dian untuk kegenapan masa akhir.124 Ini adalah pekerjaan yang Dia akan selesaikan ‘di zaman kita’.125 Bapa mengerjakan pekerjaan-Nya dalam Kristus. Kita bisa berkata bahwa Bapa mengerjakan dalam dan melalui Kristus, dan Anak telah disempurnakan dalam ketaatan oleh pekerjaanNya.126 Dan oleh sebab itu kita juga sebagai anak-anak yang menyelesaikan pekerjaan kita. Pekerjaan yang telah selesai ini dicapai melalui pendisiplinan dari tangan Bapa, ketaatan penuh dari Anak, dan kuasa Roh Kudus yang menguduskan. Dalam salib itu, kita melihat kehendak Allah digenapi; seluruh kehendak Allah. Kristus adalah ‘tubuh’ di mana kehendak Allah diekspresikan secara penuh. Kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa ‘oleh kehendak itu, kita telah dikuduskan melalui persembahan oleh tubuh Yesus Kristus’.127 Ketika kita melihat pada salib itu, kita melihat ketaatan penuh dari satu orang. Dan oleh perbuatan ketaatan-Nya, kita tahu bahwa semua telah dibenarkan.128 Dia menderita akibat dari dosa kita dan mencurahkan darah-Nya bagi kita hanya untuk satu alasan. Dan itu adalah memberikan kepada kita darah-Nya, kehidupan kebenaran-Nya sebagai sesuatu kasih karunia. Kita tahu bahwa Dia menderita dalam tiga aspek: • • •
Penderitaan karena penalti kematian kita129 Penderitaan dari pencobaan dan pengujian dalam setiap masa130 Bertahan di dalam pendisiplinan yang melibatkan ketaatan dalam pekerjaan-Nya131
Mujizat dari salib itu adalah bahwa itu adalah pekerjaan yang sempurna.132 Itu menyediakan suatu pertukaran dari kematian atas dosa kepada ketaatan sebagai anak.133 Salib mengambil penderitaan atas kematian kekal, mengubahkan itu menjadi pengujian iman dan ketaatan, dan memultiplikasikan kehidupan anak yang taat bagi semua. Ini adalah persekutuan dalam penderitaan-Nya, persekutuan dalam terang yang menyebabkan jemaat untuk bercahaya sebagai kaki dian. Kuasa dan hidup dari Peraturan Melkisedek mengalir kepada kita sebagai minyak dari kasih karunia ketika kita masuk ke dalam persekutuan ini. Bapa menggunakan pendisiplinan untuk memultiplikasikan kehidupan-Nya dalam Anak yang taat melalui persembahan.134 Anak menyelesaikan pekerjaan-Nya sebagai kapten yang awal dan yang akhir dari perjalanan kepada pengudusan kita sebagai anak-anak.135 Roh Kudus sekarang bekerja untuk menyatakan Bapa dan Anak kepada kita. Sementara Dia menguduskan pendisiplinan dari sailb kepada kita, pekerjaan dari anak itu bisa diselesaikan juga. Bapa ada bersama dengan Anak dalam pekerjaan ini,
123 Wah 3:10 124 Ef 1:10 125 Kis 13:41 126 Ibr 5:8. Yoh 17:4 127 Ibr 10:9-10 128 Rom 5:18-19 129 Rom 6:23. 1Kor 15:56 130 Ibr 4:15 131 Ibr 12:5-11 132 Yoh 19:30 133 Rom 6:10 134 Yes 53:5 135 Ibr 2:10. Ibr 12:22
90
Persekutuan dalam Pentakosta
memberikan Dia kuasa. Kristus juga dikuatkan melalui Roh yang Kekal.136 Intinya bagi kita adalah bahwa ada kuasa dalam pendisiplinan untuk menyempurnakan ketaatan-Nya dan mencapai kebenaran.137 Sementara kita masuk dalam persekutuan dari salib itu, Bapa, Anak dan Roh Kudus dapat menyempurnakan kebenaran yang sama ini di dalam kita. Ini adalah pekerjaan Bapa di dalam kita sebagai anak-anak. Dan ini adalah pekerjaan-Nya di dalam tubuh Kristus. ‘Kami mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam ketakutan.’138
136 Luk 22;43. Ibr 9:14 137 Yak 1:20. Rom 5:19 138 2 Kor 7:5
91
BAB 7 Persekutuan dalam menuju Masa Raya Pondok Daun Yesus bercerita mengenai masa empat bulan dari Masa Raya Pentakosta kepada Masa Raya Pondok Daun.1 Kita akan mengambil waktu sejenak untuk memperhatikan gereja masa kini dan fase di dalam sejarah di mana kita menemukan diri kita. Kita telah pelajari bahwa suatu jemaat pentakosta yang sungguh adalah yang memelihara ‘masa raya itu’. Poin ini bisa diperbesar dengan arti memelihara masing-masing masa raya.2 Dan itu bukan hanya sebagai perayaan yang sekali saja dan hilang. Namun kita terus berpartisipasi hingga kita menerima kepenuhan kekayaan dari kemuliaan dari kasih karuniaNya.3 Kita terus berjalan hingga kita disempurnakan dalam Masa Raya Pondok Daun di akhir zaman itu. Sehingga, firman akan kebenaran sekarang menjadi suatu pelita di tempat yang gelap dan itu tidak akan kembali lagi seperti semula .4 Ini bukanlah suatu firman yang dari zaman dulu, namun itu datang dari Tuhan kita Yesus Kristus dalam firman yang disampaikan utusan-utusan kepada jemaat menurut kehendak Tuhan. Dengan cara ini, kita dapat melayani kehendak Allah dalam generasi kita, memelihara masa raya itu, dan berjalan di dalam terang dari Tuhan.5 Itu sangat jelas bahwa gereja-gereja evangelis dan pentakosta tradisional tidak mempunyai desakan untuk memelihara masa raya itu. Kita tidak boleh membatalkan firman itu oleh karena tradisi.6
Sangkakala bagi Masa Raya Pondok Daun Beberapa tahun setelah jemaat Yerusalem dicerai-beraikan, rasul Yohanes ada dalam pengasingan di pulau Patmos. Dia ada di dalam Roh pada hari Tuhan, ketika dia mendengar dari belakang suara yang nyaring seperti bunyi sangkakala. Berbalik untuk melihat suara yang berbicara kepadanya, dia melihat Yesus Kristus, memakai jubah panjang, berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.7 Kita diingatkan, 1 2 3 4 5 6 7
Yoh 4:35 Ul 16:16 Ef 1;7 2Pet 1:19 Kis 13:36. 1Kor 5:8. 1Yoh 1:7 Mat 15:6 Wah 1:10-20
Persekutuan dalam menuju Masa Raya Pondok Daun
pada zaman bangsa Israel ketika sangkakala perak yang pertama ditiup, itu adalah untuk memanggil seluruh pemimpin untuk berkumpul untuk Hari Pendamaian. Kita membaca dalam kita Bilangan,’ Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel’. Dan,’anak-anak Harun, akan meniup nafiri itu dalam bulan yang ketujuh, pada hari pertama dari bulan itu’.8 Tuhan Yesus sedang berbicara kepada jemaat pentakosta-Nya dan Dia sedang memanggil pemimpinpemimpin di setiap tempat untuk berbalik dan melihat kepada ketujuh kaki dian emas itu. Siapa yang bertelinga hendaklah ia mendengar apa yang sedang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat itu.9 Ketujuh kaki dian itu adalah ketujuh sidang jemaat.10 Penglihatan Yohanes tentang ketujuh jemaat itu adalah suatu gambaran yang penuh dan sempurna. Itu adalah administrasi yang sesuai dengan kegenapan waktu.11 Tujuh adalah angka yang komplit, penuh dan sempurna. Dalam setiap generasi, tujuan dari pada jemaat adalah mencapai ukuran yang simbolis dan kepenuhan dari pada ketujuh kaki dian itu. Namun, pemimpin-pemimpin dari jemaat-jemaat itu tidak akan berkumpul untuk Masa Raya Pondok Daun jikalau mereka belum datang kepada kepenuhan dari pada Paskah dan Pentakosta. Partisipasi dalam Masa Raya Pondok Daun bergantung kepada suatu pemenuhan dari darah Kristus sebagai domba Paskah kita, dan juga perayaan dari pada buah sulung pada bulan pertama dan ketiga. Kita masih mengingat bahwa Yesus berkata masih ‘ada empat bulan’ untuk masa tuaian.12 Masa simbolis ini melingkupi dari pada tujuh dispensasi dan zaman dari pada gereja. Itu membawa kita kepada peniupan nafiri dalam masa raya bulan yang ketujuh.13 Untuk menjadi suatu jemaat kaki dian yang menuju kepada Masa Raya Pondok Daun, kita sebelumnya harus menjadi suatu jemaat pentakosta.
Jikalau seseorang yang mundur – Galatia Pada masa kini, kita melihat gereja pentakosta mundur dari substansi Pantekosta dan hal-hal tentang Roh itu. Inilah masalah dari jemaat Galatia. Dengan sangat sedih dan menyesal, rasul Paulus bertanya kelima pertanyaan ini kepada jemaat Galatia. 1. Kamu orang Galatia yang bodoh, siapa yang telah mempesona engkau? 2. Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? 3. Setelah mulai dengan Roh, apakah engkau disempurnakan oleh daging? 4. Apakah semua yang telah dialami menjadi sia-sia? 5. Apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat diantara kamu berbuat demikian, karena kamu melakukan hukum taurat, atau karena kamu percaya kepada pemberitaan injil?14 Dalam kitab Ibrani, kita membaca,’ orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya’.15 Dan nabi dalam Perjanjian Lama mengatakan,’Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya’.16
8 9 10 11 12 13 14 15 16
Bil 10:2. Bil 29:1 Wah 2:7,11,29. Wah 3:6,13,22 Wah 1:20 Ef 1:10 Yoh 4:35 Bil 29:1 Gal 3:1-5 Ibr 10:38 Hab 2:4
93
BERJALAN DI DALAM TERANG Adakah iman dari Pentakosta, injil tentang anak, yang diproklamirkan bagi kita? Adakah kita meresponi dengan ketaatan oleh iman? Banyak orang yang telah meninggikan diri dan menjadi sombong terhadap firman itu. Itu hanya dengan partisipasi yang penuh dalam Pentakosta yang akan membuat kita menjadi suatu jemaat kaki dian yang berfungsi dengan penuh. Ragi dari iman adalah ragi Anak itu, dan olehnya kita diperbesar, dan bertambah oleh pengujian iman itu. Jemaat pentakosta yang sungguh tidak akan mundur dari masa raya itu. Kita tidak akan mengundurkan diri dari tanda lidah-lidah itu, karunia-karunia dari Roh, ragi dari iman, pengujian perapian, dan penderitaan dari Kristus.17 Kita bukanlah orang yang ingin menampilkan sesuatu dari daging kita, untuk menjadi relevan terhadap dunia itu. Kita tidak malu atas injil itu, juga kita tidak malu tentang penderitaan dari Kristus.18 Jemaat Pentakosta harus dapat menangkap apa yang telah disediakan dihadapannya.19 Kita tidak harus mengundurkan diri dari berkas persembahan buah sulung, atau dari roti tidak beragi, kepada suatu injil posisi yang palsu yang mana menginjak-injak Anak Allah dan menganggap darah Kristus, darah perjanjian itu, sebagai najis.20 Paulus berbicara kepada orang Ibrani bahwa mereka memerlukan susu karena mereka belum dapat mencerna makanan keras.21 Susu yang murni adalah firman yang membawa kita kepada injil pentakosta.22 Sedangkan, makanan keras adalah firman tentang penderitaan Kristus yang menyanggupkan kita untuk ‘berjalan terus’ dan merayakan Masa Raya Pondok Daun. Ketika nafiri berbunyi, kita akan mengalami penganiayaan dan penderitaan untuk sepuluh hari.23 Kita memerlukan susu yang murni dari firman itu yang mana kita dilahirkan kembali dan bisa bertumbuh dalam keputraan kita. namun demikian, kita harus menjadi dewasa, mempunyai panca indera yang terlatih yang dapat membedakan yang baik dan yang jahat. Sekarang ini, seharusnya banyak yang harus menjadi guru, tetapi mereka masih diperlukan diajarkan kembali ajaran dasar tentang keputraan dan persekutuan dari penderitaan-Nya.24 Kita harus menolak dengan penuh semua gagasan dari injil posisi yang legal. Tidak ada posisi legal dalam darah kristus,’Jikalau kita berjalan di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang maka kita ada kita mempunyai persekutuan satu dengan yang lain’ dan darah Kristus akan menguduskan kita dari segala dosa.25 Marilah kita ‘memelihara masa raya itu’ dan ‘marilah kita menuju kepada kesempurnaan’.26
Tesalonika – penghakiman di mulai dalam rumah-Nya Jemaat Tesalonika adalah jemaat kaki dian yang tidak meninggalkan persekutuan bersama.27 Ini adalah suatu jemaat pentakosta yang sungguh yang mana telah memasuki buah sulung. Mereka telah mengambil ragi dari iman. Iman mereka terhadap Allah telah diperbesar dan kasih mereka untuk masing-masing telah bertumbuh dan bertambah.28 Jemaat kaki dian ini telah memulai dengan kurang baik, sehingga Paulus mengatakan orang-orang Berea lebih baik hatinya daripada di Tesalonika.29 Namun demikian, mereka telah mendengar firman dari utusan dan memasuki penderitaan Kristus. Paulus memuji mereka, ‘sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kis 2:4. Ibr 2:4. 1Tim 4:14. Mat 13:33. 1Pet 4:2. 2Kor 1:5. Kol 1:24. Fil 3:10 Rom 1;16. 2Tim1:8,12. 1Pet4:16 Fil 3:12 1Kor 15:23. Ibr 10;29 Ibr 5:12 1Pet 2:2 Wah 2:10 Ibr 5:12-14 1Yoh 1:7 1Kor 5:8. Ibr 6:1 Ibr 10:25 2Tes 1:3 is 17:11
94
Persekutuan dalam menuju Masa Raya Pondok Daun
bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu’.30 Suatu jemaat kaki dian tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah mereka sendiri. Ini adalah kebiasaan beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.31 Ini adalah hari sangkakala memanggil kita untuk berkumpul pada hari yang besar dari Tuhan dalam Masa Raya Pondok Daun itu. Pekerjaan masingmasing orang akan nampak, karena hari Tuhan akan menyatakannya; sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.32 Masing-masing jemaat dan setiap anak akan dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis dalam kitabkitab itu.33 Rasul paulus menulis,’kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia’.34 Tuhan Yesus berdiri diantara kaki dian sebagai pemurni logam dan sebagai tukang penatu, membawakan penghakiman yang benar diantara jemaat kaki dian.35 Kesukaran dari api pengujian dan penganiayaan memurnikan kita supaya emas dari sifat keilahian itu boleh muncul. Seperti Ayub berkata, ’Seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas’.36 Ini menghasilkan kemuliaan yang kekal bagi semua orang percaya yang telah menang.37 Apabila kita bertahan dari penghajaran Tuhan, kita akan diberkati dan diberikan pelepasan pada hari-hari malapetaka di zaman akhir.38 Kita akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki kerajaan kekal melalui banyak penderitaan.39 Koneksi antara penghakiman kita dalam jemaat dian, dan penghakiman atas dunia pada akhir zaman tak terbantahkan. Seperti Paulus menulis kepada jemaat Tesalonika, ’Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selamalamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai’.40 Ketika kita dihakimi dengan penghakiman yang benar, kita sedang didisiplin oleh Bapa sebagai anakanak dan Dia menerima kita menurut penentuan semula keputraan kita, pekerjaan kita dan nama kita. Dia sedang datang untuk menguji pekerjaan-pekerjaan kita dalam jemaat kaki dian. Yesus berkata kepada ketujuh jemaat di Asia: •
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan; jika tidak demikian Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu.41
2Tes 1:4-5 Ibr 10:25-26 1Kor 3:13 Wah 20:12 1Kor 11:32 Mal 3:2-3 Ayb 23:10 2Kor 4:17 Maz 94:12-13 2Pet 1:11 2Tes 1:6-10 Wah 2:5
95
BERJALAN DI DALAM TERANG •
• • • • •
Aku tahu segala pekerjaanmu, baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu, Aku tahu bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak daripada yang pertama.42 Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.43 Aku tahu segala pekerjaanmu, engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati.44 Sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.45 Aku tahu segala pekerjaanmu.46 Aku tahu segala pekerjaanmu, engkau tidak dingin dan tidak panas.47
Dalam suratannya yang pertama, Petrus menulis, ’Berbahagialah kamu jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan yaitu Roh Allah ada padamu.’48 Dia sedang menunjuk kepada penganiayaan, dan menasehati setiap orang yang menderita dalam cara ini sebagai seorang Kristen, untuk tidak menjadi malu, tetapi memuliakan Tuhan melalui penganiayaannya itu.49 Dalam menyimpulkan, Petrus menulis, ’Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi, dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?50 Penderitaan, kesesakan dan penganiayaan adalah indikasi dari penghakiman yang benar daripada-Nya agar kita tidak dihakimi bersama dengan dunia.51 Sementara penghakiman kita ada pada tangan-tangan orang jahat, kita harus bertahan dan menang, memiliki iman untuk berpartisipasi dalam penderitaan Kristus.52 Kita tidak pernah membalas, dan memberikan ruang untuk murka Allah; pembalasan dan penuntutan adalah hak-Nya.53 Kembali, Paulus berkata, ’sebab, memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu’.54
Firman tentang ketekunan-Nya Yohanes memulai Pewahyuan tentang Yesus Kristus, dia menyebutkan dirinya sebagai seorang saudara dan ‘sekutu dalam kesusahan dalam kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus’.55 Tujuh ‘kemenangan’ yang menghasilkan suatu jemaat kaki dian yang efektif secara penuh.56 Ini adalah kerajaan imam yang memasuki penderitaan Kristus, membasuh jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba itu.57 Jemaat Filadelfia dipuji karena memelihara firman tentang ‘Ketekunan-Nya’. Alhasil, mereka dilindungi dari pencobaan ‘yang akan datang atas seluruh dunia’.58 Mereka menemukan kasih karunia untuk bertahan dan mengatasi hari pencobaan itu karena mereka dikuatkan oleh firman-Nya tentang ketekunan. Dan lebih dari kekuatan, mereka menemukan keyakinan yang penuh. Paulus menulis
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Wah 2:19 Wah 2:23 Wah 3:1 Wah 3:2 Wah 3:8 Wah 3;15 2Pet 4:14 1Pet 4:15-16 1Pet 4:17 1Kor 11:32 Fil 3:10 Rom 12:19. Ul 32:35 2Tes1:6 Wah 1:9 Wah 2:7,11,17,26. Wah 3:5,12,21 Wah 7:14 Wah 3:10
96
Persekutuan dalam menuju Masa Raya Pondok Daun
kepada jemaat di Tesalonika, ’Sebab injil yang kami beritakan, bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh’.59 Jikalau kita mengizinkan perkataan Kristus berdiam di dalam kita dengan penuh, maka itu akan meyakinkan dan menguatkan kita.60 Ada kuasa dalam firman itu.61 Pada awalnya, jikalau kita memelihara firman tentang ketekunan-Nya maka kita akan dilindungi dan akan menghasilkan pekerjaan dari keputraan kita. Masing-masing jemaat kaki dian diberikan kemampuan untuk menang melalui perkataan yang unik kepada mereka. Begitu pula, perkataan Kristus dalam setiap generasi, akan menyanggupkan, melindungi mereka dari hari pencobaan dan pengujian mereka.62 Rasul Petrus menulis,’Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya, inilah firman yang disampaikan injil kepada kamu’.63 Firman tentang ketekunan-Nya menyanggupkan suatu jemaat kaki dian untuk mengatasi masa-masa pencobaan dan pengujian. Juga akan terlihat buah yang nyata. Jikalau kita belum melihat buah dalam kehidupan kita, maka kita harus terus di dalam perkataan dari ketekunan-Nya. Yesus berkata, ‘yang jatuh ditanah yang baik itu, ialah orang yang setelah mendengar firman itu menyimpannya dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan’.64 Buah apa yang dihasilkan jemaat kaki dian oleh firman tentang ketekunan-Nya? Paulus menulis kepada jemaat di Tesalonika, 'Kamu telah menjadi penurut kami’. Yaitu, mereka telah menjadi penurut dari suatu administrasi penilik yang sanggup menumbuhkan kaki dian. Mereka telah menerima firman itu dalam penindasan yang berat dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus’.65 Sungguh jelas, jemaat Tesalonika telah bertekun melalui kesukaran dan firman Tuhan ‘bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah.’66 Firman tentang ketekunan-Nya menghasilkan kuncup-kelopak-bunga dalam kaki dian. Ketika jemaat kaki dian sedang mengatasi oleh firman tentang ketekunan-Nya, maka ia sedang memultiplikasi buah dari terang. Firman itu akan bergema terus dan kaki dian akan bertumbuh.
Panggilan bagi jemaat untuk berkemenangan Dalam kitab Wahyu, kita membaca salam Yohanes kepada jemaat-jemaat kaki dian. ‘Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhtaNya’.67 Suatu jemaat pentakosta yang sungguh telah menentukan perjalanannya untuk sampai kepada Masa Raya Pondok Daun seperti telah di mulai dalam kitab Wahyu. Masa raya itu dimulai dengan suara tiupan sangkakala. Namun, sebelum ini terjadi, pewahyuan dari Yesus Kristus Tuhan kita telah dinyatakan kepada mereka yang berjaga-jaga dan mengakui Kristus telah datang di dalam daging.68 Kita dapat mengidentifikasi ketujuh tahap dari tahkta Anak Allah dalam kitab Wahyu. Namun, kita sedang berfokus pada perhatian kita atas tahap yang pertama dari tahkta itu. Pada setiap titik, ketujuh Roh Allah yang sedang membara di hadapan tahkta itu, menyatakan kemuliaan Dia yang duduk di atas tahkta.69 Setelah melalui salib itu dan menyempurnakan iman, Yesus, adalah tutup pendamaian kita,
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
1Tes 1:5 Kol 3:16 1Kor 1:18. Ibr 4:12 Wah 3:10 1Pet 1:25 Luk 8:15 1Tes 1:6 1Tes 1:8 Wah 1:4 2Yoh 1:7 Wah 1:4. Wah 4:5
97
BERJALAN DI DALAM TERANG yang duduk di sebelah tangan kanan dari tahkta Allah.70 Dia penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.71 Inilah kemuliaan itu, terang itu, iluminasi itu, dan pewahyuan yang kita lihat dalam tahap pertama dari tahkta itu. Itu adalah tahkta kasih karunia dan keimamatan-Nya. Itu adalah konteks yang ditulis Yohanes kepada ketujuh jemaat kaki dian, memanggil mereka untuk menang. Suratan yang dialamatkan kepada ketujuh jemaat kaki dian, memanggil mereka untuk berkemenangan, mengilustrasikan perjalanan dari restorasi kita. Pada tahap pertama dari tahkta itu, Dia sedang memulihkan suatu administrasi kaki dian untuk menjadi kerajaan imam kepada Allah dan Bapa-Nya.72 Kita akan menyamakan proses ini kepada perjalanan dari individu kita sebagai anak Allah. mengenai kebangkitan hidup, rasul Paulus menulis, ’Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus’.73 Ketika kita dipimpin oleh Kristus, darah-Nya menyanggupkan kita untuk melayani sebagai imam-imam. Ini adalah titik awal kita. Namun, kita belum sempurna. Kita harus terus menuju kepada kedewasaan dengan memenuhi pekerjaan dari keputraan kita.74 Kita harus menang, karena siapa yang menang mewarisi segala sesuatu.75 Ini adalah warisan dari kebangkitan hidup dan kemuliaan dari ciptaan baru. Sama seperti itu, kita melihat ketujuh jemaat kaki dian, dan keunikan panggilan untuk berkemenangan kepada masing-masing dari mereka, kita melihat suatu proses dari restorasi. Proses ini berujung setelah suratan kepada Laodikia, ketika Yohanes melihat suatu pintu yang terbuka ke surga. Dia mendengar suara berkata,’Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang’.76 Jemaat Laodikia adalah yang ketujuh dan yang terakhir dari jemaat kaki dian dalam urutan suratan Yohanes. Jikalau mereka berkemenangan, Dia menjanjikan bahwa mereka akan duduk bersama dengan Dia di tahkta-Nya.77 Jemaat kaki dian yang telah dipulihkan didudukan dengan Kristus di tempat sorgawi, memerintah bersama dengan Dia atas tahkta anak Allah itu. Pada pembukaan dari materai-materai itu, ketika kuda putih yang menungganginya maju sebagai ‘pemenang untuk merebut kemenangan’, jemaat itu telah memenuhi kapasitas untuk menang.78 Sebagai tongkat dari Allah, ia mempunyai otoritas atas bangsa-bangsa. Segalanya dari kuda putih yang maju untuk mengalahkan dunia ini, telah dikalahkan dalam jemaat itu.
Masalah jemaat Laodikia Kita bisa mengaplikasikan ketujuh jemaat kaki dian emas itu dalam kitab Wahyu dalam empat cara. Pertama-tama, itu adalah ketujuh jemaat yang bersejarah yang dinyatakan tentang masalah atas berkemenangan pada masa itu. Kedua, itu adalah pengalaman dari setiap individu orang percaya, untuk mengaplikasikan pekerjaan daripada keputraan mereka. Ketiga, surat itu adalah nubuatan, yang berbicara kepada jemaat kaki dian di akhir zaman. Dan keempat, ketujuh jemaat itu mewakili tujuh masa dari pada zaman gereja. Kondisi jemaat masa kini bisa disamakan seperti jemaat di Laodikia. Jemaat kaki dian itu ditempa dari pekerjaan satu bongkah emas.79 dengan cara ini, ia menunjukkan suatu sifat keilahian.80 Dia telah memberikan kepada kita janji-janji yang berharga dan luar biasa yang 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Ibr 12:2 Yoh 1:14 Wah 1:6 Fil 3:12 Ibr 6:1. Ef 2:10 Wah 21:7 Rev 4:1-2 Wah 3:21 Wah 6:2 Kel 37:17
98
Persekutuan dalam menuju Masa Raya Pondok Daun
oleh itu kita menerima bagian daripada sifat keilahian-Nya.81 Apa yang terdiri dari kaki dian itu? Itu dibuat dari emas. Dan bagaimana kaki dian itu dibentuk? Tidak ada benang, tidak ada baut ataupun mur. Itu tidak disatukan oleh bagian daripada mekanik atau di cetak. Kaki dian adalah pekerjaan yang ditempa, dipukul ke dalam suatu bentuk di bawah panas api. Buah dari pohon badam itu adalah organik dan bertumbuh dari dasar. yang mana itu adalah satu kesatuan di dalam hubungan struktural.82 Rasul Petrus menuliskan pencobaan dari iman itu adalah artinya membeli emas. sama seperti, jemaat Laodikia diperintahkan untuk ‘membeli daripada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api agar engkau menjadi kaya’.83 Dalam hal pertama, emas itu adalah milik dari Tuhan Yesus dan itu dibeli dari Dia. Emas ini adalah sifat keilahian; dan itu adalah ‘Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan’.84 Emas ini dibeli sebagai suatu hadiah dan upah dari pekerjaan kita, menurut pekerjaan dari keputraan kita. Dan itu dimurnikan dalam dapur api penderitaan dan penderitaan dari Kristus.85 Mereka yang telah menderita dalam daging telah berhenti dari dosa.86 Ini ada suatu kebutuhan yang mendesak bagi jemaat untuk membeli emas oleh partisipasi dalam penderitaan Kristus, dan jubah dari keimamatan agar kita bisa melakukan pekerjaan yang disediakan sebelumnya, dan pelumas mata untuk mengoles mata kita dengan minyak yang berasal dari cawan emas itu. Kesombongan dari jemaat itu dengan mengatakan,’aku kaya’ dan ‘tidak kekurangan apapun’, yang berarti Dia akan menghajar dan mendisiplin. Dan kemudian, jikalau tidak ada respon, Dia akan megirimkan mereka dan memuntahkan mereka.87 Namun, janji kepada jemaat yang tekun dan bertobat adalah jalan masuk kepada tempat sorgawi dan tahkta Anak itu. ’Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya’.88 Ini adalah janji dari suatu partisipasi di tahap kedua dari tahkta Anak itu, ketika Anak Domba berdiri untuk membuka materai-materai itu.89 Pintu yang terbuka adalah simbol dari jalan masuk kepada tahkta kasih karunia dan kasih karunia dari minyak itu.90 Dia sedang menjadikan kita suatu kerajaan imam kepada Allah dan Bapa-Nya.91 Dia ingin memberikan kamu minyak. Tetapi sebelum Dia memberikan kamu minyak, Dia akan memberikan kamu jubah. Jubah adalah otoritas keimamatan untuk melakukan pekerjaan dari keputraanmu. Perumpamaan tentang sepuluh dara itu, yang berdandan dan menantikan mempelai itu, mendemonstrasikan kebutuhan bagi kita untuk mempunyai minyak.92 Dan, sebagai suatu kerajaan imam, kita harus membenci jubah yang dikotori oleh kedagingan.93 Percikan darah itu adalah unsur untuk membasuh dan membuat kita menjadi putih.94 Jikalau jubah kita bersih, Dia akan membuka jalan masuk bagi keputraan kita agar kita bisa melakukan pekerjaan dari keimamatan kita. 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
Yoh 10:30. Yoh 17:22 2Pet 1:4 Kol 3:14 Wah 3:18 Kol 1:27 Yes 48:10 1Pet 4:1 Wah 3:16-18 Wah 3:20-21 Wah 5:5-8 Wah 4:1 Wah 1:6 Mat 25:1-13 Yud 1:23 1Pet 1:2. 1Yoh1:7. Wah 7:14
99
BERJALAN DI DALAM TERANG
Mereka tidak akan naik Menurut Zakaria, Masa Raya Pondok Daun bukanlah suatu opsi yang dipilih. Sejak waktu peniupan dari sangkakala pada Hari Pendamaian, semua bangsa-bangsa akan dibawa untuk tunduk kepada administrasi dari tahkta-Nya. Ketika malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, ’pemerintahan atas dunia di pegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya’.95 Tuhan Yesus akan mulai melaksanakan penghakiman atas semua bangsa jikalau mereka tidak berpartisipasi dalam Masa Raya Pondok Daun. Ini adalah akhir dari rencana perjanjian-Nya yang Dia bawakan di dalam Anak Domba itu. Dan tidak akan ada hujan yang turun bagi keluarga-keluarga mereka yang dibumi, yang tidak naik ke Yerusalem untuk menyembah Raja, yaitu Tuhan semesta alam. Dan jikalau keluarga-keluarga dari mesir tidak naik dan masuk, mereka tidak akan mendapatkan hujan atas mereka. Dan ‘akan turun tulah yang ditimpakan Tuhan kepada bangsa-bangsa’.’Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan Hari Raya Pondok Daun’.96 Dan akhirnya, kepenuhan dari persembahan itu dipersembahkan. Nabi Zakaria menyatakan,’Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah. Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam’.97 Ini adalah simbol-simbol mengenai persembahan. Kita ingat akan anak-anak Eli yang tidak layak yang menghina persembahan bagi Tuhan. Mereka akan menusukkan garpu ke dalam periuk yang mendidih untuk mengambil bagian yang terpilih bagi diri mereka sendiri. Dan orang itu boleh menanyakan,’Mengapa engkau mengambil bagian yang terpilih bagimu, sedangkan itu adalah bagian bagi Tuhan?’98 Dan dalam catatan Zakaria, kita menemukan mereka yang merayakan Hari Raya Pondok Daun menerima bagian yang dimiliki untuk Yang Maha Tinggi. Ini adalah partisipasi kita dalam sifat keilahian sebagai anak-anak dan Ahli waris dengan Kristus.
Berpegang teguh hingga akhir Kita menjadi bagian dari Kristus, jikalau kita berpegang teguh sejak awal dari pengharapan kita hingga akhir.99 Itu adalah Roh Kudus yang berkata,’Pada hari ini jika kau mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu, seperti ketika mereka membangkitkan murka-Ku’.100 Kelangsungan hidup kita adalah bergantung sepenuhnya atas ketaatan kita, dan ketaatan kita dalam firman-Nya yang datang kepada kita melalui utusan itu. Seperti yesus berkata,’Jikalau kamu tetap di dalam firman-Ku kamu benarbenar adalah murid-Ku’.101 Karena alasan ini, janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling mengasihi dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.102 Inilah hari dari Kristus, Hari Pendamaian. Seluruh unsur-unsur dari Paskah dan Pentakosta akan digenapi pada pembukaan dari ketujuh materai pada ‘akhir zaman itu’.103 Kita harus merangkul penuh seluruh elemen-elemen dari Paskah, Roti Tidak Beragi, Buah Sulung dan Pentakosta yang membawakan mereka kepada kesempurnaan. Daniel, berkata 95 96 97 98 99 100 101 102 103
Wah 11;15 Zak 14:16-18 Zak 14:20-21 1Sam 2;13-17 Ibr 3:14 Ibr 3:7 Yoh 8:31 Ibr 10:25 Wah 5-6,8
100
Persekutuan dalam menuju Masa Raya Pondok Daun
tentang ‘akhir zaman’, menyatakan bahwa ‘ Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Dan orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh karena pedang dan api, oleh karena ditawan dan dirampas. Sementara jatuh, mereka akan mendapat pertolongan sedikit, dan banyak orang akan menggabungkan diri kepada mereka secara berpura-pura. Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan’.104 Dari Pentakosta hingga ‘zaman akhir’, kita akan di tantang oleh godaan korupsi, oleh pedang dan api, dan oleh hal-hal yang membuat kita dimurnikan dan dibuat menjadi putih. Proses dari pembersihan ragi berlangsung bagi seluruh masa gereja dari Pentakosta hingga Hari Raya Pondok Daun. Kita tidak harus kehilangan apa yang telah kita dapatkan dan kita capai.105 Kristus adalah Anak Domba Paskah yang telah dikorbankan bagi kita.106 Maka dari itu, jalan dari Anak Domba adalah pusat dari persekutuan kita. Anak Domba dalah pelita itu, sumber dari seluruh terang dan iluminasi.107 Jikalau kita berjalan di dalam terang dari persekutuan, darah Anak Domba itu efektif untuk membersihkan kita.108 Memelihara Masa Raya Roti Tidak Beragi berarti kita merangkul suatu budaya dari membersihkan ragi dari rumah dan keluarga kita.109 Kita telah berbicara mengenai buah sulung dari keputraan kita di dalam berkas yang diunjukan di hadapan Bapa. Iman dari buah sulung adalah iman dari persembahan yang mana kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, berkenan dalam kehendak Allah.110 Kemudian, Pentakosta memperkenalkan kepada kita kepada pengujian iman dan api yang memurnikan. Kita harus mengarahkan pandangan kita terhadap Hari Raya Pondok Daun dan mendengarkan suara tiupan dari sangkakala. Panggilan nubuatan ini sungguh nyata. Sungguh, itu ada pada kita. segala sesuatu yang Tuhan lakukan menurut kehendak dan rencana-Nya yang kekal. Ini adalah rahasia yang tersembunyi sejak berabad-abad.111 Itu adalah rahasia dari keputraan untuk digenapi pada hari Yesus Kristus. Yaitu Kristus di dalam kamu, pengharapan akan kemuliaan. Para utusan sedang memproklamirkan kekayaan dari kemuliaan dari rahasia ini di antara bangsa-bangsa.112 Allah sedang berbicara kepada jemaat menurut perjanjian-Nya yang telah ditentukan dari semula. Ada waktu yang telah ditentukan dan jangan sampai kita ketinggalan hari itu.113 Hari Raya Pondok Daun sudah dekat. Maka dari itu, janganlah kita mengeraskan hati kita dan membangkitkan murka Allah.114 Marilah kita, menuju kepada kesempurnaan. Marilah kita menuju kepada kedewasaan, kepenuhan; kepenuhan dari angka tujuh itu.115 Kita belum melihat jemaat-jemaat kaki dian di dunia. Begitu pula kita belum melihat terang dari Tuhan sebagai pewahyuan kepada bangsa-bangsa di hari kita.
104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Dan 11:32-35 2Yoh 1:8 1Kor 5:7 Wah 21:3 1Yoh 1:7 Kel 12:15 Rom 12:1-2 Ef 3:9 Kol 1:26-27 Bah 2:3. Kis 17:26 Ibr 3:8,15 Ibr 6:1
101
BAB 8 Persekutuan dalam ketaatan-Nya Dalam bab ini, kita akan mempelajari bagaimana Yesus menanggung pelanggaran dan dosa kita, membawanya ke negeri segala lupa.1 Yesus menderita ‘di luar pintu gerbang’. Dia datang di dalam rupa daging yang dikuasai dosa, dan sebagai suatu persembahan bagi dosa, Dia menjatuhkan hukuman akan dosa di dalam daging.2 Kita membaca dalam kitab Ibrani, ‘Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut’.3 Senjata yang Dia gunakan untuk mengalahkan iblis sehingga tidak berkuasa adalah ‘ketaatan-Nya yang ajaib’. Kata Yesus, ’ Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku’.4 Yesus ditinggikan sebagai manifestasi dari ketaatan-Nya yang sempurna. Dia menjadi ‘taat’ sampai mati, sampai mati di kayu salib.5 Rasul Paulus menyatakan, ‘oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar’.6 Ketaatan dari Anak Allah melingkupi tiga hal: 1. Murka dan hukuman atas hukum yang dilanggar, Dia menjadi kutuk karena kita.7 2. Pencobaan itu adalah umum bagi manusia. Dia adalah Imam Besar kita yang setia dan taat yang bersimpati dengan kelemahan-kelemahan kita, Ia telah dicobai dalam segala hal seperti kita, namun tidak berbuat dosa.8 3. Hajaran Bapa atas Dia sebagai Anak. Perkataan dari sumpah, menurut hukum, menunjuk Anak itu, ‘kepada suatu masa’, di mana Dia disempurnakan.9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Maz 88:12 Rom 8:3 Ibr 2:14 Yoh 8:28 Fil 2:8 Rom 5:19 Gal 3:13 1Kor 10:13. Ibr 4:15 Ibr 7:28 LITV
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
Kristus taat untuk mencurahkan kehidupan-Nya oleh penundukkan diri-Nya terhadap penderitaan dan luka yang menyebabkan darah-Nya mengalir dari tubuh-Nya. Dia dibatasi sampai kepada titik ketaatan hingga mati. Dia tidak dibatasi melawan ‘ketidaktaatan’. Namun Dia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi hamba terhadap kehendak dan rencana Bapa.10
Mengosongkan diri hingga akhir Paulus berkata, ‘yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang [hamba], dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib’.11 Yahwe Anak mengosongkan diri-Nya dalam persekutuan dari Elohim sebelum dasar dari dunia ini. Dia adalah Anak Domba yang tersembelih. Dalam perjanjian yang kekal, Yahwe Anak mengosongkan diriNya untuk memberikan tempat untuk banyak anak-anak. Tetapi lebih dari ini, Dia mengosongkan diriNya sampai kepada negeri dari segala yang lupa, dan dengan melakukan ini, Ia telah membuat persediaan untuk membawa semua manusia kembali dari kematian atas dosa. Meskipun demikian ini bukanlah pusat perhatian dari kehendak baik dari Bapa, Dia menyediakan suatu persediaan penuh bagi penebusan atas umat manusia dari dosa dan kematian.12 Dalam bab ini, kita sedang mempelajari ‘sampai berapa jauh’ Yesus pergi untuk membawa banyak anakanak kepada kemuliaan. Itu adalah ‘sesuai’ dengan kehendak Bapa, ‘yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan’.13 Yahwe Anak menyerahkan kemuliaan diri-Nya yang ada bersama dengan Bapa sebelum dunia ada.14 Sebagai Allah Anak, Dia menyerahkan otoritas-Nya dan tahkta dari kemuliaan-Nya untuk menjadi seorang hamba. Dia yang ‘dari atas’ dan ‘di atas segalanya’ datang dari sorga.15 Dia dibuat menjadi lebih rendah dari malaikat.16 Dalam kegenapan waktu, Allah mengirimkan Anak-Nya, dilahirkan dari seorang perempuan, di bawah hukum taurat.17 Dia datang dalam rupa daging yang berdosa untuk penderitaan atas kematian, dan merasakan kematian bagi seluruh umat manusia.18 Ketika Yesus merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib, Dia menjadi kutuk karena kita. Dia memikul dosa kita di luar pintu gerbang, dan di luar pelataran, tempat yang ‘terkutuk’ yaitu, cherem/anathema. Kristus menebus kita dari kutuk hukum taurat, setelah menjadi kutuk karena kita. ‘Terkutuklah Dia yang digantung pada kayu salib!’.19
Mezbah itu Yesus berkata, ‘apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?’20 Kita melihat ekspresi pertama dari mezbah itu ketika Yahwe Anak mengosongkan diri-Nya dalam perjanjian yang kekal. Mezbah itu adalah tempat dari persekutuan Mereka, di mana perjanjian itu ‘ditentukan’ dan Allah Anak ‘disediakan’ sebagai Anak Domba dari Bapa. melalui nabi Yesaya, Bapa memproklamirkan, ‘Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau[Anak] untuk maksud penyelamatan,
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Fil 2:7. Ibr 10:9 Fil 2:6-8 Ef 1:5,9 Ibr 2:10 Yoh 17:5 Yoh 3:31 Ibr 2:9 Gal 4:4 Rom 8:3 Gal 3:13 Mat 23:19
103
BERJALAN DI DALAM TERANG telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi ‘.engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia’.21 Di ruang atas, ketika Yesus dan murid-murid-Nya mengambil perjamuan yang terakhir, Dia berkata, ‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku yang ditumpahkan bagi kamu’.22 Perjanjian baru menyatakan substansi dari perjanjian kekal sebagaimana kesaksian dari Anak Domba itu. Ini adalah perjamuan kita dan persekutuan kita di mezbah itu, darimana Yesus pergi ‘keluar dari pelataran’ dari taman Getsemani. Dari ruang atas ke Getsemani, Yesus sedang melakukan penebusan sebagai ‘kambing jantan’ Tuhan atas penebusan dosa-dosa kita.23 Dia mempersembahkan diri-Nya di atas mezbah, dalam persekutuan dari Keallahan, dari perjamuan terakhir hingga kepada penangkapan-Nya. Di taman Getsemani, kita melihat kesakitan dari Anak itu untuk membawa banyak anak-anak kepada kemuliaan. Nabi Yesaya menulis, ‘TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya’.24 Sementara Dia menderita kesakitan, Yesus menyerahkan diri-Nya kepada Bapa oleh Roh yang kekal, dan persembahan ini disempurnakan. Kepenuhan dari pengosongan Diri-Nya dalam perjanjian kekal dimanifestasikan dalam waktu, dalam ‘jam ini’. Dia bertanya kepada murid-murid-Nya, ‘tidakkah kamu sanggup berjagajaga satu jam?’25 Inilah jam dari kesakitan-Nya, tetapi murid-murid itu ‘tertidur karena dukacita’ .26 Yesus belajar ketaatan melalui penderitaan dan penderitaan-Nya itu telah menjadi sempurna.27 Dia mendapatkan kekuatan dalam kuasa dari Roh Kekal untuk melakukan pekerjaan yang Bapa telah utus untuk Dia. Dia oleh karena kesakitan-Nya membawa banyak anak-anak kepada kemuliaan, menebus mereka dari kematian dosa. ‘Melalui ketaatan satu orang, semua orang menjadi orang benar’.28 Yesus dikuatkan oleh Roh Kekal untuk maju dari taman, keluar pintu gerbang dan di luar pelataran.29 Ketika Yudas datang kepada Dia, Yesus mengatakan, ‘Inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu’.30 Kita harus jelas dalam pengertian kita bahwa ada perbedaan antara persembahan-Nya untuk dosa kita, dan Dia membawa dosa-dosa kita sebagai kambing hitam. Krisis bagi banyak orang Kristen adalah, ketika berseru dalam nama Tuhan, mereka tidak punya kuasa untuk berhenti dari dosa. Mereka memerlukan Dia sebagai ‘kambing hitam’ mereka. Salib dari Yesus Kristus di luar pintu gerbang di mana Dia dinyatakan secara publik, sebagai yang disalibkan, di mana Dia dilihat oleh semua mata. 31 Penyaliban Yesus di Kalvari adalah di luar pelataran. Dia disalibkan dalam kota yang disamakan sama dengan Sodom dan Gomorah.32
Tangan diletakkan atas Dia Kitab Ibrani mencatat hal yang sama bahwa darah lembu dan kambing tidak dapat menghapus dosa itu. Seperti bangsa Israel mempersembahkan tahun demi tahun, itu hanya membawa peringatan akan dosa.33 Hukum taurat tidak akan pernah, oleh persembahan korban yang sama, yang mana mereka persembahkan terus menerus dari tahun ke tahun, menyempurnakan mereka yang mendekat.34 Pada 21 Yes 42:6 22 Luk 22:20 23 Im 16:10 24 Yes 53:10 25 Mat 26:40 26 Luk 22:45 27 Ibr 5:8 28 Rom 5:19 29 Ibr 13:12 30 Luk 22:53 31 Gal 3:1 32 Wah 11:8 33 Ibr 10:3-4 34 Ibr 10:1
104
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
Hari Pendamaian, Harun imam besar mengambil lembu untuk persembahan dosa pelanggaran, dan kambing Tuhan sebagai penebus dosa-dosa bagi bangsa dan kambing hitam. Dia meletakkan ‘kedua tangan-nya’ di atas kepala dari ‘kambing azazel’.35 Harun mengaku dosa dari bangsa Israel di atas kambing hitam, dan kemudian itu dikirim oleh tangan dari ‘seorang yang rela’ ke padang gurun belantara. Kambing jantan itu mengangkut dosa dari seluruh bangsa ke tanah yang tandus.36 Berbicara secara nubuat tentang Yesus, Yesaya menulis, ‘hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul’.37 Tentu Dia menanggung penderitaan kita, dan memikul kesakitan kita. Tuhan telah menanggungkan atas Dia seluruh kejahatan kita. Dia diputuskan dari negeri orang-orang hidup.38 Di taman Getsemani, hamba-hamba dari imam besar meletakkan tangan atas Yesus dan menangkap Dia.39 Yesus berkata, ‘Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi’.40 ‘Tangan-tangan’ itu diletakkan karena dosa dari dunia, kutukan yang dijatuhkan dan kutukan atas hukum itu, ke atas Dia. Dari taman Getsemani, Dia diserahkan kepada Kayafas.41 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.42 Anak Domba itu adalah keseluruhan semua persembahan. Yesus memenuhi seluruh korban persembahan Perjanjian Lama dan korban satu kali dari Dia, untuk selama-lamanya.43 Dia adalah ‘kambing jantan’ yang memikul dosa kita dalam Tubuh-Nya.44 Dosa dari seisi dunia ditanggungkan kepada Dia oleh perwakilan dari Peraturan Melkisedek. Hanya imam besar yang memiliki otoritas untuk meletakkan tangan atas-Nya. Tetapi si pengkhianat, yaitu Yudas, melakukan dengan kuasa kerasulannya untuk menyerahkan Dia kepada Kayafas. Yesus membuat poin ini sangat jelas dalam jawaban terhadap Pilatus, yang mengatakan kepada Dia, ’ Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?" Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya’.45 Dia berbicara tentang Yudas yang telah menjadi seorang antikris. Dalam berkata, ‘Marilah kita pergi’, Yesus sedang meninggalkan mezbah itu dan memikul seluruh kejahatan umat manusia di luar pintu gerbang kepada negeri dari segala yang lupa. Setelah mengosongkan diri-Nya dalam perjanjian ‘sebelum’, Dia sekarang diserahkan oleh rencana yang ditentukan dari semula dan pengetahuan dari Allah yang semula, untuk menyalibkan Dia di atas kayu salib oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.46 Menanggung dosa dari seisi dunia dalam tubuh dari dagingNya, Yesus memikul dosa-dosa kita sejauh manusia manapun yang dapat melakukannya. Dia pergi sejauh cherem, sebagai seorang yang dikhususkan untuk dibinasakan.47 Dia pergi sejauh anathema, tempat yang terkutuk.48 Paulus menulis pada jemaat di Galatia, ‘Terkutuklah orang yang di gantung pada kayu salib’. Tetapi Kristus menebus kita dari kutuk hukum taurat, dan menjadikan kutuk karena diri kita.49
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Azazel adalah kambing jantan yang dilepas, untuk pergi, kemudian menghilang Im 16:22 Yes 53:11 Yes 53:4-8 Mat 26:47,50. Mar 14:46. Yoh 18:3. Mar 14:41-42 Mat 26:57 2Kor 5:21 Ibr 10:10 1Pet 2:24 Yoh 19:10-11 Kis 2:23 Im 27:28 1 Kor 16:22. Gal 1:8-9 Gal 3:13
105
BERJALAN DI DALAM TERANG Paulus mengerti pekerjaan pendamaian dari Kristus ketika dia berkata, ‘Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani’.50 Itu adalah pekerjaan Allah yang ajaib bahwa Yesus sebagai kambing jantan yang dikirim ke tempat yang tandus, ke negeri segala yang lupa, untuk menderita kematian. Nabi Yesaya menyatakan, ‘Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah’. Penindasan dan penganiayaan atas Dia tetapi itu tidak dapat membinasakan-Nya.51 Penindasan, penghukuman, pelanggaran dan celaan adalah bagian-Nya. Namun belenggu dari kematian tidak dapat menahan Dia, dan akhir daripada-Nya adalah permulaan kita.52
Di luar – suatu tempat terkutuk Jikalau seorang Israel ‘diputuskan’ dari bangsa kudus itu, dia adalah cherem; namanya dihapus dan tidak diingat lagi. Dia tidak bisa datang ke hadirat Allah. dia telah ditentukan ketempat yang terkutuk. Oleh karena dosa mereka, Adam dan Hawa diusir keluar dari hadirat Allah. Dan Tuhan menempatkan kerub itu, dengan pedang yang bernyala-nyala, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.53 Dalam kitab Wahyu, Yohanes menulis, ‘Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembahpenyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar’.54 Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa mereka yang dijauhkan dari hadirat Tuhan telah menerima hukuman kebinasaan selama-lamanya.55 Mereka yang terkutuk/anathema.56 Yesaya bernubuat tentang pedang Tuhan yang turun untuk menghakimi atas orang-orang yang disebut cherem yang dikhususkan untuk ditumpas.57 Kota buah sulung dari Yerikho telah ditentukan cherem, atau ‘dikhususkan untuk dimusnahkan’. Itu adalah suatu korban yang dipersembahkan kepada Tuhan sebagai bakaran dengan api. Tuhan memerintahkan Yosua, ‘Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan[cherem], supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya[cherem] dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya’.58 Kita harus memperhatikan bahwa di luar dari kemah itu adalah tempat yang terkutuk, itu adalah anathema/cherem. Kita berada di luar, jauh dari hadirat Allah dan orang asing terhadap perjanjian itu, hingga darah Kristus membawa kita kembali dari kematian atas dosa.59 Inilah kemenangan atas maut. Yesus pergi di luar kemah sampai ke dalaman dari sheol, Dia memimpin kita kembali dalam kemenangan.60 Inilah berita dari injil itu. Dunia adalah anathema kecuali mereka melihat Dia ditinggikan, memanggil nama-Nya, dan menjadi taat terhadap perkataan dari salib itu.61 Bagi mereka yang mengeraskan hatinya dan tidak taat terhadap firman, telah menanti mereka suatu penghakiman api
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Rom 9:3 Yes 53:8 Maz18:4-5 Kej 3:23-24 Wah 22:14-15 2Tes 1:9 1Kor 16:22 Yes 34:5 Yos 6:18 Ef 2:12-13 2Kor 2:14 1Yoh 8:28. Kis 2:21. 1Pet2:8
106
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
yang dahsyat dan menghanguskan.62 ‘Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik’.63 Kristus pergi hingga di luar. Menggunakan kata puisi dari Yunus, Kristus telah turun hingga ‘ke dasar gunung-gunung’.64 Melalui ‘bumi yang membatasi’ sekeliling Dia, Ia telah kembali dari dasar itu. Yesus yang adalah Imam Besar Agung kita dan Anak Domba Allah.65 dalam Perjanjian Lama, imam besar akan membuat pendamaian bagi dirinya dan keluarganya, sebelum mempersembahkan kambing Tuhan dan kambing jantan; kambing dari azazel. Yesus, Imam Besar kita, adalah kudus, tidak bercacat, tidak bercela dan dipisahkan dari orang-orang berdosa. Dia adalah tanpa dosa. Dia mempersembahkan diriNya sekali untuk selama-lamanya; bukan pertama mempersembahkan korban bagi diri-Nya sendiri dan kemudian mempersembahkan bagi dosa umat manusia.66 Poin kita disini adalah Kristus bukan keluar bagi diri-Nya sendiri. Dia pergi keluar sebagai kambing jantan kita, memikul seluruh dosa-dosa kita.
Kambing jantan kita Tuhan memerintahkan Musa dan Harun untuk memilih dua kambing jantan sebagai korban persembahan untuk Hari Pendamaian.67 Kambing pertama, kambing Tuhan, dipersembahkan sebagai korban persembahan dosa bagi pelanggaran umat itu. Kambing ini dikorbankan dan darahnya dipercikkan atas tutup pendamaian, di atas tabut perjanjian. Kambing yang kedua, adalah kambing untuk azazel , adalah ‘kambing hitam’. Kita telah mengenal arti dari kambing hitam, yang adalah mengambil dosa yang lain. Namun, Yesus sebagai kambing bagi azazel, memikul dosa kita kepada negeri dari segala lupa, kepada dasar dari gunung-gunung. Hingga, Yohanes pembaptis melihat Yesus dan berkata, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus[memikul] dosa dunia’.68 Yesus, Anak Domba Allah, membuat perdamaian dan persediaan untuk membersihkan kita melalui darah-Nya. Menurut nabi Yesaya, ‘Oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh’.69 Darah dari luka-Nya itu membersihkan kita dari segala dosa, sementara kita berjalan dalam persekutuan terang dalam jemaat kaki dian.70 Inilah proses yang mana kita ditebus dan dipulihkan kepada posisi dari anak Allah. kita dibawa kembali bersama dengan Dia dari kematian atas dosa, dari anathema, karena darah-Nya telah dipercik dalam hati kita untuk membersihkan hati nurani kita yang jahat.71 Di sisi lain, Yesus adalah kambing hitam kita yang memikul dosa-dosa kita dalam tubuh-Nya.72 Kita sedang membuat suatu poin yang sangat penting. Bukan saja kita memerlukan pengampunan dari dosa kita, kita memerlukan dibersihkan dari segala kejahatan.73 Kita memerlukan suatu kambing hitam untuk memikul dosa kita ke tanah segala yang lupa. Ketika Harun meletakkan tangannya atas kepala kambing yang hidup itu, dia mengaku dosa dari seluruh bangsa itu dan diperhitungkan pelanggaran mereka terhadap kambing hitam itu. Namun, itu tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.74 Setelah meletakkan tangannya atas kambing jantan itu, Harun melepaskan ke padang gurun, dengan perantaraan seseorang
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
Ibr 10:27 2Pet 3:7 Yun 2:6 Ibr 4:14. Yoh 1:29,36 Ibr 7:26-27 Im 16:7 Yoh 1:29 Yes 53:5 1Yoh 1:7 Ibr 10:22 1Pet 2:24 1Yoh 1:9 Ibr 10:4
107
BERJALAN DI DALAM TERANG yang sudah siap sedia untuk itu.75 Yesus adalah keseluruhan dari tiga unsur dari persembahan ini. Dia adalah kambing hitam yang memikul dosa kita, Imam Besar yang meletak tangannya atas kambing jantan itu, dan seseorang yang siap sedia untuk mengambil kambing hitam itu ke padang gurun. Ini sangat signifikan, karena orang ini mengambil kambing jantan itu ke suatu tempat yang tidak dapat kembali lagi. Pemazmur dengan puitis menyebut tempat ini sebagai ‘negeri segala lupa’.76 Itu adalah suatu tempat pengasingan yang tanpa persekutuan dan tanpa terang, disediakan untuk lautan api. Kita juga menyimak penekanan yang tegas tentang pengakuan dalam ayat ini dari kitab Imamat. Kita dapat menyimpulkan bahwa segala dosa kita yang tidak diakui tidak dapat dibersihkan dari kehidupan kita. Jika kita mengaku dosa kita, Maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.77 Yesus sebagai kambing jantan kita, dengan taat memikul seluruh dosa kita ke anathema, tempat yang terkutuk di negeri segala yang lupa. Nabi Yesaya menyatakan, ‘Ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak’.78 Dia menanggung dosa kita dalam tubuhnya; Dia menghukum dosa dalam daging itu.79 Maut tidak dapat menahan Dia; maut telah ditelan dalam kemenangan.80 Dan, sama seperti kambing jantan yang dilepaskan ke padang gurun tidak pernah kembali, demikian dosa kita tidak diingat lagi.81 Kita tidak boleh sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.82 Jikalau kita terus melakukan dosa, kita membawa diri kita kembali di luar dari pada hadirat Allah, di tempat di mana kita berdosa. Jadi, penulis kitab Ibrani menanyakan, ‘Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?’83
Peringatan akan dosa Sementara korban dan persembahan dari hukum taurat tidak efektif untuk membersihkan dosa, Tuhan melihat darah itu. Ketika seseorang datang menghampiri mezbah itu dalam iman, Tuhan memperhitungkan kebenaran-kebenaran padanya dan mengampuni dosa-dosanya. Namun, dosa mereka tidak dibersihkan.’ Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya’.84 Itu adalah sangat tragis dan injil yang menyimpang yang mengajarkan pengampunan akan dosa tanpa kuasa untuk membersihkan dosa itu. Banyak orang Kristen menjadi lelah dan tidak bersemangat karena dosa mereka. Mereka telah membuat darah Kristus itu menjadi ‘sia sia’ dan mengosongkan salib dari kuasanya.85 Mereka melaksanakan iman tentang pengampunan tetapi tanpa memiliki pengertian bahwa pengampunan dan pembersihan dari segala dosa itu hanya efektif dalam persekutuan.86 Yesus telah menanggung dosa-dosa kita dalam tubuh dari daging-Nya untuk pembersihan dosa itu. Sehingga, Dia berkata kepada perempuan yang kedapatan berzinah, ‘Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi’.87
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
Im 16:21 Maz 88:12 1Yoh 1:9 Yes 53:12 Rom 8:3 1Kor 15:54 Yes 43:25 Ibr 10:26 Ibr 10:29 Ibr 10:2 Rom 4:14. 1Kor 1:17. 2Tim 1:10 1Yoh 1:7 Yoh 8:11
108
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
Suatu pemikiran yang melegakan bahwa ‘sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita’.88 Yesus pergi di luar ke tempat yang terkutuk sekali untuk selamanya, untuk membawa kita kembali dari kematian kekal dan penghukuman. Ini menyediakan bagi kita suatu proses di mana kita bisa bertumbuh kepada kedewasaan dan mengalahkan dosa. Dalil tentang Yesus sebagai kambing jantan kita menjawab dilema dari suatu injil legal, yang secara posisi. Dia tidak ‘melihat kita seperti sempurna’ atau ‘di bawah darah itu’, seperti beberapa Kekristenan evangelikal percayai. Dia telah membawa dosa kita kepada negeri segala yang lupa, dan oleh Darah-Nya , Dia membawa kita kembali dengan Dia. Hingga, Petrus melayani di serambi Salomo, mengatakan, ‘Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan’.89 Ketika kita berjalan dalam terang, Darah-Nya efektif untuk memulihkan kita kepada posisi sebagai anak. Sehingga, kita memiliki persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak.90 Dia mengampuni kesalahan kita, dan tidak lagi mengingat dosa kita.91
Jikalau Aku ditinggikan Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Galatia, ‘Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?’92 Yesus terbukti disalibkan di luar pintu gerbang, ketika Dia ditinggikan, Dia berada di luar pintu gerbang. Yesus berbicara tiga kali ditinggikan dalam injil Yohanes. Pertama, Dia mengatakan, ‘Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan’.93 Ular tembaga yang Musa tinggikan di padang gurun adalah seraph yang berapi.94 Dalam pasal yang sama suratan Paulus kepada jemaat Galatia, dia mengatakan, ‘Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’95 Kita ingat ketika Adam berdosa, ‘Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa’.96 Adam menolak perjanjian dari Allah, dan semua umat manusia jatuh.97 Kita semua telah mati dalam pelanggaran dan dosa, hilang dan tanpa pengharapan dalam dunia ini.98 Kita adalah orang-orang berdosa; hilang dan dilupakan oleh Allah. Kita adalah orang-orang yang terkutuk. Ini adalah kutukan atas maut sebagai akibat dari ketidaktaatan. Tetapi sekarang kita bisa ‘bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu’.99 Ketika Yesus ditinggikan di atas salib, Dia dikutuk. Dia ada di hadapan semua mata; dihina dan ditinggalkan. Seperti Yesaya megatakan, ‘ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan’.100 Dia sedang pergi keluar ketempat yang terkutuk. Namun, pada saat yang sama, Dia sedang menyempurnakan kekudusan dalam takut akan Allah seperti dia sedang belajar ketaatan oleh hal yang Dia derita.101
88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Maz 103:12 Kis 3:19-20 1Yoh 1:3 Yer 31:34 Gal 3:1 Yoh 3:14 Bil 21:7-9 Gal 3:13 Rom 5:12 2Kor 5:14 Ef 2:12 Rom 5:11 Yes 53:3 2Kor 7:1. Ibr 5:8
109
BERJALAN DI DALAM TERANG Dalam injil Yohanes pasal delapan, Yesus berkata, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku’.102 Dia tidak membuka mulut-Nya, karena Dia sedang memanifestasikan ketaatan yang penuh terhadap kehendak Bapa. ‘Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya’.103 Itu adalah melalui ketaatan-Nya yang penuh terhadap pekerjaan dari Bapa yang mengirim Dia untuk melakukan, bahwa kita melihat Dia sebagai ‘Aku Adalah’. Ini adalah artinya perkataan Petrus, ‘Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil’.104 Pemimpin dari keselamatan kita disempurnakan melalui penderitaan.105 Melalui penderitaan-Nya terhadap kehendak dan pekerjaan dari Bapa, Dia membenarkan banyak orang. Ketiga, Yesus berkata, ‘apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku’.106 Yesus memberitakan kehidupan kekal dari salib itu. Dia memberitakan damai sejahtera kepada semua manusia, yang dekat, dan juga yang jauh.107 Allah damai sejahtera yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala agung segala domba.108 Semua yang memanggil Dia dan bersatu dalam ketaatan-Nya akan dibawa kembali ‘bersama dengan Dia’ dari kematian atas dosa. Sebagai hasil dari penghancuran atas tubuh dosa dalam daging-Nya, Yesus berkata, ‘Penghakiman atas dunia ini; sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan keluar’.109 Karena penguasa dunia ini telah dihukum.110 Ketika Dia ditinggikan, Dia menyalibkan sertifikat hutang terhadap setiap anak yang ditentukan sejak semula kepada salib itu. Dia menghapus penghukuman terhadap kita dan menebus kita kepada posisi dari seorang anak. Sebagai akibatnya, Dia melucuti pemerintah-pemerintah dan kuasa yang ada atas dunia ini. ‘Dia menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka’.111 Dia menjadikan salib itu menjadi senjata yang penuh dengan kuasa untuk meruntuhkan benteng-benteng.112
Pekerjaan Allah yang mulia Segera sebelum Yesus menundukkan kepada-Nya untuk menyerahkan Roh-Nya, Dia berkata, ‘Sudah selesai’113 Dia menyatakan bahwa Dia telah menyelesaikan pekerjaan yang mulia yang Bapa berikan kepada-Nya unruk dilakukan.114 Ketika kita memikirkan cara Yesus digambarkan di hadapan publik sebagai tersalib, Dia mempersembahkan diri-Nya dari jam ketiga hingga kesembilan.115 Kita dapat mengira, selama jam pertama hingga ketiga, Dia sedang menebus dosa kita. Dia sedang menghukum
102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Yoh 8:28 Yes 53:7 1Pet 2:23 Ibr 2:10 Yoh 12:32 Ef 2:17 Ibr 13:20 Kol 2:11. Yoh 12:31 Yoh 16:11 Kol 2:14,15 2Kor 10:4 Yoh 19:30 Yoh 4:33 Mar 15:25. Mat 27.46
110
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
dosa dalam daging.116 Dia sedang menghancurkan dosa dalam tubuh jasmani-Nya yang fana. Dengan cara ini, Dia sedang membawa dosa ke negeri segala lupa sebagai kambing jantan kita. Pada tengah hari, ketika kegelapan menutupi bumi, DIa sedang berada di dasar gunung. Dia sedang kembali dari cherem dan menghancurkan pekerjaan-pekerjaan dari iblis. Dia tidak memiliki dosa dalam diri-Nya dan maut tidak dapat menahan Dia. Dia membuka jalan percikan darah dan menyediakan suatu proses dari penebusan, membawa banyak anak-anak kepada kemuliaan. Ketika Dia berseru, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?’, Dia adalah Raja kemuliaan, kembali dari kematian atas dosa, meminta kepada Bapa untuk menerima Dia kembali.117 Kemudian Dia berseru, ’Sudah selesai’.118 Pada tahap pertama, Yesus adalah Anak Domba Allah untuk penebusan. Dia adalah lembu jantan untuk korban persembahan dosa, kambing jantan Tuhan, dan kambing hitam untuk azazel. Ini sedang terjadi dari perjamuan paskah di dalam ruangan atas hingga Dia berseru, ‘Sudah selesai’. Dia sedang berada diluar, menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya dan mati ‘di dasar gunung itu’.119 Dia melepaskan tubuh dosa kita, sekali untuk selamanya. Seperti nabi Mikha menyatakan, ‘Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut’.120 Yesus menghancurkan dosa dalam daging itu, melemparkannya ke negeri segala rupa. Kemudian, pada tengah hari, Dia membuat salib menjadi suatu senjata, karena maut tidak dapat menahan Dia dalam kuasanya. Allah sedang membangkitkan Dia, dan mengakhiri kesengsaraan dari maut. Dari jam keenam hingga jam kesembilan, ketika kegelapan menutupi bumi, Dia sedang kembali dari kematian atas dosa. Kembali dari dasar gunung, Yesus sedang menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis dan melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di tempat sorgawi.121 Itu adalah ketaatanNya yang sempurna untuk melakukan pekerjaan Bapa yang mengubah salib itu menjadi senjata. Ketika kita memegang ketaatan-Nya yang mulia, Dia memberikan kita kemenangan atas kematian dosa dalam diri-Nya. Dia meringankan dosa kita kepada kehidupan zoe, sementara kita masuk ke dalam persekutuan dari penderitaan-Nya. Setelah menghukum dosa dalam daging itu, maut tidak lagi berkuasa atas Dia; maka, Dia dibenarkan dalam Roh.122 Dan pembenaran-Nya menjadi pembenaran bagi kita semua. Dia telah dibangkitkan ‘karena pembenaran kita’, sehingga memulihkan kita kepada nama kita dan keputraan kita.123
Menghina Anak Allah Kitab Wahyu memberitahukan kita bahwa kita semua akan dihakimi menurut pekerjaan dari keputraan kita. ‘Aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan[pekerjaan] mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu’.124 Bapa telah menyediakan pekerjaan untuk setiap anak menurut penentuan dari semula.125 Entah
116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
Rom 8:3 Mat 27:46 Yoh 19:30 Yun 2:6 Mik 7:19 Kol 2:15 1Tim 3:16 Rom 4:25 Wah 20:12 Ef 2:10
111
BERJALAN DI DALAM TERANG pekerjaan dari keputraan kita yang digenapi dan dicatat dalam buku kehidupan, atau kejahatan kita yang dicatat dalam ‘kitab-kitab itu’, dan nama kita akan dihapus dari buku kehidupan Anak Domba.126 Dalam suratan Yohanes yang pertama, dia mengkonfirmasi pekerjaan Yesus di luar pintu gerbang. ‘kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatanperbuatan Iblis itu’.127 Yesus telah datang dan kita tahu Dia telah menghancurkan pekerjaan-pekerjaan dari iblis. Pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia dari kita, yang didorong oleh motivasi dosa, telah dihapus. Raja Daud meminta kepada Tuhan, ‘Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku’.128 Jika kita ‘sengaja’ terus berbuat dosa, makan tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.129 Apa akibatnya jikalau kita terus dalam dosa? ‘Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya. Sebab mereka mengejar orang yang Kaupukul, mereka menambah kesakitan orang-orang yang Kautikam. Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka’.130 Mereka yang terus dalam berbuat dosa menolak berpartisipasi dalam penderitaan-Nya. Mereka menolak penderitaan-Nya dalam daging mereka, dan menganggap sebagi najis darah perjanjian itu yang menguduskan, menyembuhkan, dan membawa kita kembali dari kematian dan dari lubang kehancuran.131 Kemah mereka menjadi sunyi senyap karena mereka berada di luar pintu gerbang. Mereka adalah anathema. Akhirnya, langit dan bumi akan lenyap dari hadirat-Nya karena tidak ditemukan lagi tempat-Nya.132 Setiap anak yang rusak dan setiap anak yang tidak taat, akan seperti lenyap dari hadirat-Nya. Mereka akan disingkirkan selamanya karena nama mereka telah dihapus dari buku kehidupan dan mereka tidak tercatat bersama-sama dengan orang-orang benar. 133 Jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Jika kita telah menginjak-injak Anak Allah, kemudian kita telah meninggalkan kambing jantan itu. Jika kita menganggap darah itu sebagai najis, kemudian kita menghina perjanjian itu. Maka hanya ada penghakiman yang mengerikan itu bagi kita.134 Dalam perumpamaan pokok anggur dan ranting-rantingnya, Yesus berkata tentang tinggal di dalam Dia dan menghasilkan buah. Kita harus menghasilkan buah dari pekerjaan keputraan kita. Dia berkata, ‘Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar’.135 Sesuatu yang berdosa, ranting yang tidak berbuah itu dibuang keluar dalam ‘kegelapan’. Mereka tinggal diluar karena tidak ada tempat bagi mereka. Mereka tidak menghasilkan buah dari keputraan mereka dengan ketaatan terhadap Kristus. Persamaan injil adalah sederhana. Kristus, dalam kematian-Nya, telah mentransfer dosa kita kepada diri-Nya. Kemudian, sebagai akibat dari ini, Dia mentrasferkan kehidupan-Nya untuk kita. Maka, kita
126 Maz 69:28 127 1 Yoh 3,5,8 128 Maz 51:9 129 Ibr 10:26 130 Maz 69:26-28 131 Ibr 10:29 132 Wah 20:11 133 Maz 69:28 134 Ibr 10:27 135 Yoh 15:5-6
112
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
telah menjadi benar oleh Allah ‘dalam Dia’.136 Kita memiliki kebenaran hidup dari iman kepada iman sementara kita terus bersekutu dalam penderitaan-Nya, disamakan ke dalam kematian-Nya. Dia memberikan sebagian dari penderitaan-Nya kepada kita supaya kita berhenti dari dosa.137 Ketika kita menderita dalam daging, kita harus menganggap itu sebagai penderitaan dari Kristus. Dan di mana kita menderita karena kesalahan kita, dan kita mentrasferkan itu kepada Kristus, kemudian ini adalah salib kita.138 Maka, kita bisa menderita dalam daging dan berhenti dari dosa. Dia telah mengambil seluruh penderitaan kita dalam diri-Nya, dan Dia meminta kita untuk bersekutu dalam penderitaan-Nya dan menggenapi apa yang kurang dalam penderitaan-Nya, oleh karena Dia dan ‘oleh karena tubuh-Nya’.139
Tarik Aku keluar, bawa Aku masuk Yesus adalah yang sulung dari kebangkitan.140 Sehingga Dia bersaksi, ‘Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut’.141 Dia telah pergi keluar sejauh cherem dan kemudian kembali lagi. Oleh alasan ini, Dia mempunyai otoritas untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Dia memiliki kuasa untuk ‘membuka’ pintu Sheol dan untuk ‘melepaskan’ belenggu-belenggu kematian yang digunakan untuk mengikat kita. Bagi mereka yang diikat oleh belenggu Sheol dan kematian, Dia sedang membawa mereka kembali ke tanah kehidupan dalam diri-Nya, sama seperti Dia dibawa kembali dari kematian oleh darah perjanjian kekal.142 Dengan setiap luka yang dikenakan pada-Nya, Dia sedang merasakan kematian. Tetapi pada saat yang sama, Dia sedang kembali dari kematian atas dosa oleh darah-Nya sendiri. Bapa membawaNya kembali. Dia tidak menyerahkan nyawa-Nya ke Sheol.143 Darah persembahan di kemah Perjanjian Lama dituangkan di bawah mezbah tembaga.144 Namun, darah Yesus dicurahkan di luar pintu gerbang.145 Tapi lebih dari ini, darah-Nya dicurahkan di bawah mezbah, dari mana orang-orang yang dibunuh berseru untuk pembalasan.146 Setelah mematahkan kuasa dosa dan maut, Tuhan kita Yesus Kristus berhenti untuk menderita. Maut tidak berkuasa lagi atas Dia; Dia tidak dapat binasa. Cherem tidak lagi tempat kesengsaraan dari siksaaan kekal. Dia bisa saja tinggal disana selamanya, tetapi Bapa menarik Dia keluar dari banjir.147 Sementara Dia berada di dasar gunung, Dia dihakimi oleh hukum taurat, tetapi tidak mendapatkan kesalahan dalam Dia. Banjir menutupi Dia hingga titik kematian. Samudera raya merangkum Dia.148 Tali-tali maut telah meliliti Dia, dan banjirbanjir jahanam telah menimpa Dia, tetapi jiwa-Nya tidak diserahkan ke Sheol.149
Menanggung kehinaan-Nya Penulis kitab Ibrani menegur kita, ‘pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaanNya’.150 Ketika kita pergi di luar perkemahan, menanggung kehinaan-Nya, kita bersatu dengan Dia sebagai kambing jantan dalam dua cara. Pertama, Dia mengambil dosa kita ke negeri segala lupa. Inilah tempat di mana Yesus menanggung dosa kita dan membuangnya. Akibat dari mereka yang tidak taat
136 `2Kor 5:21 137 `1Pet 4:1 138 `Mat 16:24 139 `Kol 1:24 140 `Kol 1:18. Wah 1:5 141 `Wah 1:18 142 `Maz 18:4-5. Ibr 13:20 143 `Maz 16:10 144 `Kel 29:12 145 `Ibr 13:12 146 `Wah 6:9-10 147 `Maz 18:16 148 `Yoh 2:5 149 `Maz 18:4. Maz 116:3. Maz 16:10 150 `Ibr 13;13
113
BERJALAN DI DALAM TERANG kepada injil adalah mereka akan dikirim ketempat ini, jauh dari hadirat Allah. Kedua, kita harus pergi ‘dalam nama-Nya’ sebagai perlindungan dan menara yang kuat bagi kita.151 Ketika kita pergi keluar menanggung kehinaan-Nya, maka kehinaan dari mereka yang menghina Dia akan jatuh atas kita.152 Dia memanggil kita untuk bersama menanggung penghinaan dari yang lain, oleh karena Dia dan tubuh-Nya. Paulus bisa menulis, ‘aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat’.153 Inilah caranya kita menanggung beban sesama, dan memenuhi hukum dari Kristus. Paulus menulis, ‘Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga’.154 Ketika kita pergi keluar demi nama-Nya, maka firman dari Tuhan itu diberitakan dari kita.155 Kita harus bisa dapat membedakan antara persekutuan kita dan penderitaan-Nya agar kita dapat berhenti dari dosa, dan penganiayaan. Penganiayaan timbul ketika perkataan dari salib itu dibawa keluar dari kemah. Kita ingat perumpamaan tentang penabur dan pelajaran tentang tanah yang berbatu-batuan. Kita harus dengan kuat tertanam dalam firman, mengetahui bahwa kesusahan dan penderitaan akan selalu timbul oleh karena firman itu.156 Murid-murid di dalam gereja mula-mula menganggap itu semua sukacita oleh karena penderitaan demi nama-Nya. Mereka keluar ‘gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus’157 Penganiayaan mereka adalah indikasi dari pekerjaan yang efektif dari keputraan mereka.
Penderitaan membawa kita masuk Pemazmur mengingatkan, ‘Sebelum aku tertindas, aku menyimpang’.158 Penindasan adalah awal, dan jalan masuk kepada darah percikan itu. Ketika Kristus menanggung dosa dan pelanggaran kita dan membawanya keluar dari kemah, Dia meringankan kematian kekal kita menjadi kehidupan melalui penindasan dan penderitaan. Dia meringankan kejahatan kita kepada kehidupan ciptaan baru dalam persekutuan dari penderitaan-Nya.159 Perkataan dari salib itu selalu disertai dengan penganiayaan. Paulus dan Barnabas pergi memberitakan salib itu, menguatkan jiwa dari murid-murid itu, mengatakan, ‘Melalui banyak sengsara[penganiayaan] kita masuk kerajaan Allah’.160 Jikalau kita menghina didikan dari Tuhan maka kita tidak menerima cawan penderitaan itu.161 Penderitaan kita yang ringan ini mengerjakan bagi kita kemuliaan kekal sementara kita melakukan pekerjaan dari keputraan kita.162 Perkataan dari salib itu memanggil kita maju dalam pekerjaan dari keputraan kita. Yesus berkata, ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku’. 163 Sebagai Pemimpin dari keselamatan kita yang disempurnakan melalui penderitaan, demikian juga penderitaan dari Kristus akan berlimpah untuk kita.164 Bagian kita dari penderitaan-Nya akan membuat kita berhenti dari dosa, dan membawa kita kepada kesempurnaan dalam Kristus.165 Jikalau 151 `Ams 18:10 152 `Rom 15:3 153 `Kol 1:24 154 `2Kor 1:6 155 `1Tes 1:8 156 `Mat 13:21 157 `Kis 5:41 158 `Maz 119:67 159 `Fil 3:10-11 160 `Kis 14:22 161 `Ibr 12:5 162 `2Kor 4:17 163 `Mat 16:24 164 `Ibr 2:10. 2Kor 1:5 165 1Pet 4:1
114
Persekutuan dalam ketaatan-Nya
salib bekerja dalam kehidupan kita, maka, setelah kita menderita[dianiaya] seketika lamanya, Dia akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kota.166 Penderitaan adalah menguduskan kita kepada keputraan kita dan kemimamatan kita dalam rumah-Nya. Kita harus tidak menganggap heran akan nyala api siksaan itu.167 ‘Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu’.168 Dia meringankan penghukuman kekal kita kepada penderitaan, kemudian membebaskan kita dari beban penderitaan, ketika telah berhenti dari dosa dan Dia mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya.169
Keajaiban bagi yang mati Pekerjaan Allah yang ajaib adalah Anak itu dapat pergi ke tempat negeri segala lupa dan kembali. Dan itu adalah satu pekerjaan yang ajaib bahwa Bapa bisa membawa Pemimpin dari keselamatan kita kembali dari kematian, dari cherem dan anathema. Bagaimana Dia dapat pergi begitu jauh dari hadirat Bapa dan kembali? Itu adalah pekerjaan Allah yang ajaib bahwa Anak itu telah memasukkan kita dalam diri-Nya dan membawa kita kembali dari kematian atas dosa. Kita ‘telah dianggap termasuk orangorang yang turun ke liang kubur; ditinggalkan diantara orang mati’.170 berita injil adalah kita tahu akan kepastian tentang kehidupan kekal dan pengharapan akan kekekalan pada hari kebangkitan. Ini adalah suatu keajaiban! Paulus menulis, ‘Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia’.171 Sehingga, pemazmur bertanya, ‘Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu?’172 Belas kasihan-Nya mencapai liang kubur itu, dan ke dalam kegelapan dari kematian. Dia membangkitkan kita di dalam negeri segala rupa, oleh darah perjanjian kekal. Dan Dia membawa kita kembali dari kematian atas dosa sementara kita merangkul persekutuan dari penderitaan-Nya. Seperti pemazmur mengatakan: marilah kita bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.173
166 `1Pet 5:10 167 `1Pet 4:12 168 `Maz 34:19 169 `Ibr 13:21 170 `Maz 88:4-5 171 `Kol 2:13 172 `Maz 88:10 173 `Wah 107:31
115
BAB 9 Persekutuan dalam firman-Nya Ketika kita pikirkan apa artinya menjadi seorang murid, perhatian kita akan ditujukan pada perkataan dari Yesus ketika Dia mengatakan, ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu’.1 Kita harus terus menanyakan pertanyaan kepada diri kita: apakah kita sungguh-sungguh murid-Nya? Apakah kita berkomitmen untuk melakukan firman dan bukan hanya sebagai pendengar?2 Seorang murid adalah seseorang yang tinggal tetap dalam firman-Nya.
Firman tentang kerajaan Perkenalan kita yang pertama terhadap firman Allah adalah ‘Firman tentang kerajaan’.3 Ini adalah perkataan pertama yang Yesus katakan. Dan itu adalah perkataan pertama bagi mereka yang mendengar, melihat, percaya dan mengikuti Dia sebagai murid-murid.4 Ada tujuh perumpaan tentang kerajaan dalam kitab Injil, masing-masing menerangkan cara firman tentang kerajaan itu diterima.5 Tentu saja, krisis pertama yang kita hadapi setelah mendengar firman tentang kerajaan adalah ketaatan kepada firman itu. Yesus taat kepada perkataan dan kehendak dari Bapa dan dilakukan di hadapan semua mata manusia.6 ‘Ditampilkan di hadapan umum sebagai yang tersalib’.7 Dia menjadi ‘kutuk bagi kita’ ketika Dia digantung di atas salib itu. Dalam suratannya kepada jemaat di Galatia, Paulus mengambil kutipan dari kitab Ulangan ketika dia berkata, ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib’.8 Ketika kita melihat Dia ditinggikan, ketika kita mendengar dan menerima firman tentang kerajaan itu, kemudian pengertian dan iluminasi datang ke hati kita. Yesus berkata, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apaapa dari diri-Ku sendiri’.9 Itu adalah dari konteks ini yang Dia terus berkata, ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu adalah sungguh murid-murid-Ku’. Dalam memproklamirkan firman tentang 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Yoh 8:31-32 Yak 1:23. Mat 7:26-27 Mat 13:19 Mat 13:16. Yoh 6:29. Mat 10:38 Mat 13:1-52 Yoh 4:34. Rom 3:25 Gal 3:1 Gal 3:13 Yoh 8:28
Persekutuan dalam firman-Nya
kerajaan itu, Yesus ditinggikan dan kehendak Bapa dinyatakan. Pintu masuk mendapatkan keputraan kita adalah terbuka kepada kita ketika kita meninggikan Dia.10 Dan dalam cara ini, Bapa dimuliakan. Yesus datang untuk memulihkan kita sebagai anak-anak dan untuk mengumpulkan kita ke dalam perjanjian kekal dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dan Dia telah datang karena Bapa yang mengutus Dia.11 Itu adalah sungguh kehendak Bapa supaya Anak Manusia ditinggikan agar banyak anak-anak dapat dipulihkan. Yesus berkata mengenai ini, ‘Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku’.12 Kita tahu bahwa Yesus mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa, oleh Roh yang Kekal, di atas mezbah dari perjanjian baru.13 Dia memulai persembahan ini di ruangan atas ketika Dia memecahkan roti dan meminum anggur dengan murid-murid-Nya. Ini adalah ‘perjanjian baru’ dalam darah-Nya.14 Tetapi ini belum terjadi ‘di hadapan semua mata’. Melanjutkan ke taman Getsemani, Yesus berdoa kepada Bapa dan berkata, ‘Bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu’.15 Itu bukan seperti Yesus lupa mengapa Dia telah datang. Itu adalah untuk saat ini dan rencana yang Bapa telah utus Dia.16 Kita mengingat perkataan-Nya, ‘Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku’.17 Setelah mempersembahkan diri-Nya oleh Roh Kekal di taman itu, Yesus memulai perjalanan-Nya di luar dari perkemahan.18 Seperti Kaefas imam besar meletakkan tangan atas-Nya, dosa-dosa dari dunia diletakkan atas Dia.19 Yesus menjadi kambing jantan dan Dia memikul dosa dari dunia ke negeri segala yang lupa.20 Yesus disalibkan di luar pintu gerbang dan di luar kemah. Dia mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa di atas mezbah dari persekutuan mereka sendiri, tetapi DIa mati di atas salib, di luar dari kemah. Penulis kitab Ibrani menyatakan, ‘Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah[yang lama] tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya’.21 Orang-orang religius yang memegang hukum, atau bangsa-bangsa tidak percaya, tidak mempunyai hak kepada mezbah ini. Mezbah ini adalah pusat dari persekutuan dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Dan inilah berita dan kesaksian yang dinyatakan kepada kita. Itu adalah suatu pemikiran yang mengherankan bahwa Allah Anak menyerahkan kemuliaan-Nya yang Dia miliki dengan Bapa sebelum dunia ini dijadikan.22 Dia meninggalkan sorga dan datang, meninggalkan takhta dari kemuliaan-Nya.23 Dia melalui kemah itu, merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib.24 Dia pergi ‘keluar dari pintu gerbang’ dan ‘di luar kemah’.25 Dan kita juga harus keluar kepada Dia, menanggung kehinaan-Nya. Tidak mungkin untuk mata dapat memandang Dia kecuali Dia ditinggikan di luar kemah.26 Itu adalah firman tentang kerajaan-Nya yang menyatakan Dia dengan cara ini.
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Yoh 3:14. Yoh 12:32 Yoh 6:38-39. Yoh 12:44 Yoh 12:49-50 Ibr 9:14 Luk 22:20 Luk 22:42 Yoh 12:27 Yoh 5:37 Ibr 13:12-13 Mat 26:57. 2Kor 5:21 Im 16:1-10. Maz 88:12 Ibr 13:10 Fil 2:7. Yoh 17:5 Maz 18:9 Fil 2:8 Ibr 13:12-13 Yoh 3:14
117
BERJALAN DI DALAM TERANG Allah Anak mengosongkan diri-Nya agar Dia dapat menerima semua yang Bapa berikan kepada Dia.27 Itu adalah satu-satunya cara di mana kita bisa menerima, seperti menerima dari Bapa dan dari Anak. Yesus mengakui Dia tidak melakukan apa-apa dari inisiatif-Nya sendiri. Dia hanya melakukan apa yang Dia lihat Bapa lakukan dan Dia hanya mengatakan apa yang Bapa mengatakannya kepada Dia.28 Kita dapat menyimpulkan dengan tepat bahwa Dia mendengar dan melihat. Itu makanya tidak heran kalau Dia menyuruh kita untuk berjaga-jaga dan berdoa.29 Allah Anak mengosongkan diri-Nya hingga titik terakhir, yaitu, sampai mati di kayu salib. Dan pada titik terakhir ini telah menjadi titik awal bagi kita. Tanpa Dia ditinggikan di hadapan semua mata, kita tidak dapat memandang Dia. Kapasitas untuk mengerti, melihat dan memandang, terkandung di dalam firman tentang kerajaan itu. Sehingga, perumpamaan tentang penabur mengenai keempat kondisi tanah kita.30 itu adalah kewajiban kita untuk mendengar, melihat, mengerti , dan mentaati firman tentang kerajaan itu.
Firman tentang kebenaran Ketika kita memakan dan meminum perjamuan kudus, kita sedang berpartisipasi dalam perjanjian kekal.31 Persekutuan ini tidak bisa ditemukan tanpa berpartisipasi dalam persembahan dari Kristus. Ayat firman Tuhan itu sungguh jelas, ‘janganlah ia menghadap Hadirat Tuhan dengan tangan hampa’.32 Ketika kita sedang makan dan minum roti dan anggur, kita sedang berpartisipasi dalam mezbah dari perjanjian kekal. inilah kuasa dari Roh Kekal.33 Dan disinilah kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban persembahan yang hidup.34 Namun, kita tidak mulai disini. Kita pertama-tama diiluminasi ketika kita tetap memandang Dia yang ditinggikan oleh firman tentang kerajaan itu.35 Kita kemudian terus mendengar perkataan tentang kebenaran mengenai keputraan kita. Rasul Yakobus berkata,’ Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya’.36 Kita dilahirkan kembali dan dipulihkan kepada keputraan kita oleh firman kebenaran. Itu akan sangat tidak lengkap untuk berkata bahwa kita telah melihat kerajaan itu, tanpa terus menerima firman kebenaran mengenai keputraan kita. Firman kebenaran adalah paling pasti kebenaran tentang Yesus – siapakah Dia dan dari mana Dia telah datang.37 Tetapi lebih dari ini, itu adalah kebenaran tentang kita. itu adalah kebenaran tentang siapakah kita sebagai anak-anak Allah dan pekerjaan dari keputraan yang Bapa telah persiapkan bagi kita.38 Ketika Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi tentang tetap dalam firman, mereka tidak menerima firman kebenaran itu. Mereka tidak menerima kebenaran itu yang dapat memerdekakan mereka untuk menjadi anak-anak Allah. Mereka percaya mereka telah menjadi anak yang sah, karena dari garis keturunan Abraham. Dia berkata kepada mereka, ‘Karena aku mengatakan kebenaran kepada kamu, kamu tidak percaya kepada-Ku’.39 Krisis pertama bagi siapa saja yang percaya adalah memandang Yesus Kristus yang ditinggikan sebagai kutuk bagi kita. Apakah kita mau bersatu dengan Dia yang terkutuk? Kemudian, krisis kedua adalah krisis tentang keputraan. Apakah kita menerima semua yang Bapa telah tentukan dari semula, atau kita
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Fil 2:7 Yoh 5:19. Yoh 12:49. Yoh 14:10 Mar 14:38 Mar 4:1-20 Luk 22:20 Ul 16:16 Ibr 9:14 Rom 12:1 Yes 52:13 Yak 1:18 Yoh 13:3. Yoh 8:14 Ef 2:10 Yoh 8:37-45
118
Persekutuan dalam firman-Nya
akan menentukan diri kita sendiri dan menemukan kehidupan dan pekerjaan kita sendiri yang kita akan lakukan? Banyak yang telah menerima firman dengan sukacita,(yaitu, firman tentang kerajaan), tetapi mereka sangat cepat tersandung oleh karena kehendak Bapa dan firman kebenaran itu.40 Kita melihat Yesus melalui pekerjaan pelayanan-Nya di bumi, meneguhkan dan mengkonfirmasi keputraanNya dihadapan Bapa. Semuanya ini diterima oleh perintah.41 Pada awalnya, anak-anak yang taat tidak melakukan dari inisiatif mereka sendiri, hanya hal-hal yang mereka lihat Bapa lakukan. Ini tentu saja sebuah krisis bagi kita semua karena kita memiliki ekspektasi, ambisi, dan goal. Kita melihat Yesus bangun pagi-pagi dan pergi ketempat yang sunyi dan berdoa disana.42 Dia tahu dan mengerti alasan oleh mana Dia telah datang.43 Namun, sejak waktu-Nya dari taman Getsemani, Dia menyerahkan kembali diri-Nya kepada ketaatan dihadapan Bapa. Kita menyimpulkan bahwa Dia mendekatkan diri kepada mezbah dari persekutuan dengan Bapa dan Roh untuk dikuatkan untuk menggenapi kehendak perjanjian mereka. Begitu pula bagi kita, kita harus mendekatkan diri untuk menemukan suatu kepastian iman supaya keputraan kita dikonfirmasi dan diteguhkan.44 Mendengar firman kebenaran itu bisa menjadi sangat tertantang atau meneguhkan pengalaman yang kita bisa miliki. Kita bisa menjadi anak-anak terang atau anak-anak ketidaktaatan.45 Tidak ada jalan tengah. Nama kita, yaitu, keputraan kita dan seluruh pekerjaan kita, telah ditulis dalam buku kehidupan Anak Domba sebelum dunia ini dijadikan.46
Firman tentang salib itu Melanjutkan firman tentang kerajaan dan firman kebenaran, krisis ketiga adalah firman tentang salib itu. Kita mengetahui bahwa Yesus mempersembahkan diri-Nya oleh Roh Kekal di dalam tempat rahasia dari perjanjian kekal. Namun, di atas salib orang Romawi Dia mati. Dia secara umum ‘dilukiskan’ sebagai disalibkan.47 Paulus mengatakan kepada kita pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.48 sesungguhnya, kita diselamatkan jika kita tetap tinggal dalam firman-Nya. Firman tentang salib adalah suatu batu sandungan bagi orang Yahudi.49 Bisa anda bayangkan betapa anehnya kelihatan bagi orang Yahudi, memperhatikan hari dan waktu akhir-Nya? Jikalau Yesus sesungguhnya Anak Domba Allah, seperti yang diproklamirkan Yohanes, Dia seharusnya dipersembahkan di atas mezbah sebagai korban bakaran.50 Bagaimana Anak Domba Allah itu dapat dibinasakan di atas kayu salib orang Romawi, di luar kemah di antara orang-orang kriminal? Inilah hikmat dan kuasa Allah.51 Setelah mempersembahkan diri-Nya di dalam perjanjian, Yesus disalibkan di luar kemah. Jikalau tidak, tidak ada seorangpun yang dapat mendekati mezbah itu dari hadirat-Nya dan tidak ada orang yang dapat diselamatkan. Pemberitaan tentang salib adalah kebodohan dari berita yang disampaikan.52 Ketika kita memberitakan Kristus yang disalibkan, perjanjian kehidupan dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus dibawa keluar dari kemah kepada semua yang masih jauh.53 Itu adalah
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Mat 15:11-12 Yoh 10:18 Mar 1:35 Yoh 12:27. Yoh 18:37. Luk 22:53 Ibr 10:22 Yoh 12:36. Ef 5:6 Ef 1:4. Wah 20:12 Gal 3:1 1Kor 1:18 1Kor 1:23 Yoh 1:29,36 1Kor 1:24 1Kor 1:21 Ef 2:17
119
BERJALAN DI DALAM TERANG wewangian dari Kristus kepada Allah di luar pintu gerbang; suatu aroma dari kehidupan kepada kehidupan bagi sebagian, bagi yang lain, itu adalah aroma dari kematian kepada kematian.54 Ketika firman tentang kerajaan diberitakan, selubung itu diangkat dari mata mereka yang telah dibutakan oleh ilah dunia ini. Mata dari orang tidak percaya dibutakan agar mereka tidak dapat melihat injil tentang kemuliaan Kristus.55 Itu adalah dalam pemberitaan firman tentang kerajaan yang mana terang menyinari kegelapan itu. Dan terang ini menyinari hati kita.56 Yesus berkata tentang diri-Nya, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.57 Oleh firman kebenaran, kita dibawa masuk ke dalam keputraan kita, persis seperti yang Bapa telah tentukan dari semula. Namun, itu adalah oleh firman tentang salib itu yang kita dibuat menjadi kerajaan iman.58 Bagaimana bisa kita masuk ke dalam kemah dari hadirat-Nya jikalau kita tidak membuat kita menjadi imam-imam kepada Allah dan Bapa-Nya?59 Hanya imam-imam yang dapat menghampiri mezbah itu. Firman tentang salib itu telah membebaskan kita dari dosa-dosa kita oleh darah-Nya. Dan menurut itu, Dia telah menjadikan kita sebagai kerajaan imam. Kita bisa berkata bahwa keimamatan kita adalah kapasitas yang diberikan kepada kita oleh Kristus sendiri untuk melakukan pekerjaan dari keputraan kita. ini adalah pekerjaan Bapa yang telah disediakan sebelumnya, supaya kita hidup di dalamnya.60 Sehingga, Dia memanggil kita ‘imam terhadap Allah dan Bapa-Nya’. Kuasa Allah datang kepada kita ketika kita menerima firman tentang salib itu. Bagi banyak orang, firman tentang salib itu adalah kebodohan atau itu adalah sebagai batu sandungan. Namun, bagi kita yang merespon kepada berita ini, kita menerima pekerjaan dari keimamatan kita. kita sedang dipersiapkan untuk ‘masuk dan keluar’.61 Kitab Kisah Rasul mencatat bahwa keduabelas rasul dari Anak Domba memperhatikan cara Tuhan kita Yesus masuk dan keluar di antara mereka.62 Pada tingkat sekarang ini, ini adalah suatu pernyataan yang sangat mendasar. Namun, kita tahu bahwa Dia pergi keluar ke tempat rahasia dari perjanjian itu, dan Dia pergi keluar di luar kemah ke tempat di mana orang-orang dikumpulkan. Ini adalah pekerjaan dasar dari keimamatan. Itu adalah masuk dan keluar. Kita tidak bisa mengikuti Dia seperti ini jikalau kita belum menjadi imam terhadap Allah dan Bapa-Nya. Rasul Yohanes bersukacita atas anak-anak rohaninya yang berjalan dalam kebenaran dan ‘pergi keluar demi nama-Nya’.63 Yohanes menjelaskan bahwa mereka adalah saudara-saudara dari Kristus yang perlu didukung baik secara praktis dan spiritual. Kita juga harus mendukung mereka yang pergi keluar dari kemah kepada orang-orang asing, supaya mereka memenangkan jiwa dan membawa mereka kembali dari kematian atas dosa. Dengan jalan ini, kita bisa menjadi ‘kawan sekerja dalam kebenaran’.64 Mereka yang pergi keluar demi nama-Nya memproklamirkan injil kepada mereka yang masih jauh. Mereka mati di dalam pelanggaran dan dosa-dosa dalam negeri segala lupa.65 Utusan-utusan itu pergi keluar dari kemah demi nama-Nya untuk memproklamirkan Yesus Kristus supaya memulihkan nama-nama mereka dan membawa mereka kembali kepada Bapa. itu adalah dalam berita ini Yohanes menunjuk kepada Diotrefes yang berlawanan dengan cara ini. Dia senang menjadi yang pertama di antara mereka dan tidak menerima apa yang Yohanes dan lain-lain mengatakannya.66 Jikalau kita tidak tetap tinggal dalam 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 3
2Kor 2:16 2Kor 4:4 2Kor 4:6 Yoh 8:28 1Pet 2:9. Wah 5:10 Wah 1:6 Ef 2:10 Yoh 10:9 Kis 1:21 2Yoh 1:4. 3Yoh 1:3-4,7 3Yoh 1:8 Ef 2:1 Yoh 1:9-10
120
Persekutuan dalam firman-Nya
firman tentang salib, maka salib itu menjadi kosong dari kuasanya terhadap kita. Namun, sementara kita menangkap firman tentang salib itu, kita dibebaskan dari dosa-dosa kita dan kita sanggup untuk memikul salib kita dan mengikuti Dia.67 Kita sedang mengikuti Dia ke mezbah itu. Sementara kita terus taat kepada perintah yang mana telah kita dengar dari semula, kita mendapatkan kemampuan untuk membuat persembahan dan mendekat.68 Yesus berkata, ‘Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku’.69 Murid-murid yang benar dikumpulkan pada mezbah dari persekutuan-Nya dalam Keallahan. Mereka sedang memasuki kehidupan dari perjanjian kekal. Kita harus menginggat bahwa firman tentang salib itu tidak diproklamirkan di tempat rahasia. Yesus dengan jelas ‘dilukiskan dihadapan semua mata’. Dia ‘dipublikasikan dihadapan umum sebagai yang tersalib’.70 Tidak ada seorangpun yang dapat berdalih.71 Jikalau pikiran kita masih dibutakan, maka firman tentang kerajaan akan meninggikan nama Yesus. Sehingga, malaikat berkata, ‘engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka’.72 Ketika kita pergi keluar demi nama-Nya, kita sedang memproklamirkan beberapa hal. Pertama, kita sedang memproklamirkan Yesus sebagai penebus dan penyelamat, seperti murid-murid melakukannya dalam kitab Kisah Rasul.73 Kedua, kita sedang memproklamirkan bahwa Yesus adalah yang diurapi, Mesias, Kristus.74 Hanya Bapa yang dapat mewahyukan ini. Yesus bertanya kepada Petrus, ‘Siapakah Aku ini?’ Petrus menjawab, ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup’. Kata Yesus kepadanya, ‘Berbahagialah’ engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.75 Pada bagian ketiga, ketika kita pergi keluar demi nama-Nya kita sedang memproklamirkan Yesus yang Bapa telah menjadikan Dia Tuhan dan Kristus.76 Ini adalah nama di atas segala nama.77 Firman tentang kerajaan memproklamirkan nama Yesus sebagai penebus dan penyelamat. Ketika firman kebenaran itu dinyatakan, mata hati kita diterangi dan kita mengetahui pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita sebagai anak-anak Allah.78 Ketika firman tentang salib itu diberitakan, kita dapat mengenal Dia sebagai Kristus yang diurapi. Dia telah diurapi sebagai Imam Besar kita, dan Dia telah masuk dan keluar di hadapan Bapa.79 Sama bagi kita; ketika kita dapat menangkap firman tentang salib itu, maka kita menemukan urapan yang sama.
Tujuh persediaan dari firman tentang salib-Nya Kita membaca dalam kitab Wahyu bahwa Yesus Kristus telah membebaskan kita dari dosa-dosa kita dan menjadikan kita iman-imam kepada Allah dan Bapa-Nya.80 Di sana terdapat tujuh persediaan yang mana firman tentang salib itu telah disediakan bagi kita. Persediaan pertama adalah Dia telah menanggung dosa-dosa kita dalam tubuh-Nya.81 Sebelum Dia ditinggikan di atas salib itu, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
Mat 16:24 1Yoh 2:24 Luk 14:27 Gal 3:1 Rom 1:20 Mat 1:21 Kis 5:31. Kis 13:23 Kis 9:20,22 Mat 16:17 Kis 2:36 Fil 2:9-10 Ef 1:18 Ibr 4:14 Wah 1:6 1Pet 2:24
121
BERJALAN DI DALAM TERANG Allah.82 Kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.83 Tubuh jasmani-Nya adalah tabir melalui mana suatu jalan yang baru dan hidup bagi kita.84 Itu adalah suatu keharusan bahwa daging-Nya itu dilukai supaya kita dapat masuk ketempat Maha Kudus, yang tidak dibuat dari tangan manusia. Tuhan kita Yesus Kristus mempersembahkan tubuh-Nya sebagai korban persembahan yang hidup.85 Menurut kehendak dari Bapa, kita dikuduskan melalui persembahan dari tubuh-Nya.86 Oleh satu korban saja, Ia telah menyempurnakan untuk selamalamanya mereka yang Ia kuduskan.87 Itulah sebabnya Roh Kudus menyaksikan, berkata, ‘Inilah perjanjian dalam darah-Nya’.88 Seperti Yesus mempersembahkan diri-Nya kepada Allah tanpa cacat, kehidupan-Nya diberikan sebagai tebusan bagi banyak orang.89 Dan dengan melakukan ini, Dia telah meringankan dosa-dosa dan pelanggaran kita kepada penderitaan, membawa kehidupan dan kesembuhan. Firman tentang salib itu membawa kita ke dalam persekutuan dari penderitaan Kristus. Kita sedang memasuki proses kesempurnaan-Nya sementara kita dikuduskan oleh proses penderitaan. Sehingga pernyataan, ‘barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa.90 Persediaan kedua dari firman tentang salib itu adalah Dia telah membuat pendamaian melalui darahNya.91 Dalam melakukan ini, Dia telah memperdamaikan segala sesuatu kepada diri-Nya. Dalam menumpahkan darah, Dia telah membukakan jalan bagi penebusan. Ini adalah pengampunan atas dosadosa, dan itu juga sebagai pengampunan dari pelanggaran-pelanggaran.92 Setelah mendamaikan dalam tubuh daging-Nya melalui kematian, Dia telah memulai suatu proses penderitaan bagi kita agar dapat mempersembahkan kita kudus, tak bercacat, dan tak bercela.93 Rasul Paulus berkata, ‘aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus’.94 Kita memiliki penebusan melalui darah-Nya, bukti dari mana pengampunan dari dosa-dosa dan pelanggaran. Kita harus ingat bahwa persedian ini, meskipun sangat mendasar terhadap pengalaman keselamatan kita, adalah ditujukan untuk menjadikan kita sebagai imam-imam kepada Allah dan Bapa-Nya.95 Tanpa pekerjaan yang efektif dan firman tentang salib itu, kita tidak dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan Allah sebelumnya.96 Oleh darah dari salib-Nya, Dia telah merobohkan penghalang dari partisi dinding pemisah. Dia adalah damai sejahtera kita. Tanpa darah dari salib-Nya, mereka yang jauh tidak bisa dibawa dekat. Dan, tanpa darah dari salib-Nya, Dia tidak dapat membawa segala sesuatu menjadi satu. Dia sedang membuat satu manusia baru karena Dia telah merobohkan semua perpecahan oleh firman dari salibnya.97 Jikalau masih ada perpecahan, maka itu adalah bukti bahwa firman dari salibnya telah dikosongkan dari kuasanya terhadap kita. Dia sedang mendamaikan segala sesuatu kepada diri-Nya dan dalam diri-Nya. Persediaan ketiga dari firman tentang salib itu adalah Dia telah memakukan sertifikat utang terhadap kita kepada salib-Nya.98 Dan sebagai hasilnya, Dia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
2Kor 5:21 Ibr 10:10 Ibr 10:20 Rom 12:1 Ibr 10:10 Ibr 10:14 Ibr 9:20 Ibr 9:14. Mar 10:45 1Pet 4:1 Kol 1:20 Kol 1:14. Ef 1:7 Kol 1:22 Kol 1:24 Wah 1:6 Ef 2:10 Ef 2:13-16 Kol 2:14
122
Persekutuan dalam firman-Nya
penguasa-penguasa, dan penguasa-penguasa dan kuasa di udara.99 Sama seperti itu, sebagai hasil dari telah menawan semua penguasa, Dia menunjuk pelayanan karunia lima jawatan. Dengan cara ini, Dia membentuk suatu administrasi yang menyediakan karunia kepada masing-masing menurut ukuran dari kasih karunia-Nya.100 Persediaan keempat dari firman tentang salib adalah Dia telah meniadakan pertengkaran dan permusuhan terhadap kita oleh hukum dan perintah-perintah yang membuat kita tidak berdaya. Dengan melakukan ini, Dia telah membentuk satu manusia baru.101 Ini adalah bagian yang penting dari proklamasi kita. kita harus memberitakan damai sejahtera kepada mereka yang masih jauh dan kepada mereka yang dekat.102 Ini adalah arti dari pada rekonsiliasi. Dan ini adalah satu bagian yang penting dari keimamatan kita yang efektif. Kita menjadi penerima dari firman tentang salib itu. Maka dari itu, semenjak Dia membentuk keimamatan kita, kita harus menjadi utusan dari salib itu. Persediaan kelima dari firman tentang salib itu adalah Dia telah menyalibkan dunia terhadap kita dan ktia terhadap dunia. Inilah bukti bahwa kita adalah ciptaan baru. Dan inilah aturan di mana kita jalan. Hasilnya adalah damai dan kemurahaan atas Israel dari Allah.103 Firman tentang kerajaan itu telah membawakan ini kepada perhatian kita. Tanah semak duri adalah mengasihi dunia itu, ini diartikan sebagai tipu daya dari kekayaan, keinginan akan dunia ini, dan keinginan terhadap hal-hal yang lain.104 Sama seperti itu, rasul-rasul berbicara tentang cinta akan uang dan reputasi.105 Dia telah memilih kita keluar dari dunia, dan oleh karenanya, menyalibkan kita terhadap dunia.106 Persediaan keenam dari firman tentang salib itu adalah Dia telah menyalibkan daging dengan hawa nafsunya dan keinginan-keinginannya. Demikian, Dia telah memberikan kita kemampuan untuk hidup oleh Roh dan berjalan dalam Roh.107 Inilah kondisi Yosua imam besar dalam hari pemulihan. Zakaria menyatakan itu sebagai pakaian-pakaian kotor.108 Ini adalah pakaian-pakaian yang dicemari oleh keinginan-keinginan dosa.109 Dan, oleh karena ini, keimamatannya itu telah dilanggar. Kita dapat mengatakan bahwa dia belum menyalibkan daging itu. Setan sedang berdiri di sebelah kanannya untuk menuduh dia dan merintangi dia di tempat-tempat yang mana dia harus jalan.110 Terbukti, Yosua tidak dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah disediakan sebelumnya yang mana dia harus berjalan di dalamnya.111 Rasul Yohanes menunjuk keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup.112 Semuanya ini harus disalibkan sebelum kita bisa memiliki suatu keimamatan yang efektif. Kita harus membenci pakaian yang dicemari oleh keinginan-keinginan daging.113 Dan menjaga diri kita dalam kasih akan Tuhan.114 ketika hawa nafsu timbul, kita harus mengingat perkataan dari orang bijak, ‘Iri hati membusukkan tulang’.115 Kita tahu bahwa keinginan daging akan berlawanan dengan keinginan Roh.116 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
Kol 2:15 Ef 4:7-11 Ef 2:15 Ef 2:17 Gal 6:14-16 Mar 4:18-19 1Tim 6:10. 2Tim 3;2 Yoh 15:19 Gal 5:24-25 Zak 3:4 Yud 1:23 Zak 3:1,7 Ef 2:10 1Yoh 2:16 Yud 1:23 Yud 1:21 Ams 14:30 Gal 5:17
123
BERJALAN DI DALAM TERANG Ketika kita menjadi sombong, menantang satu dengan yang lain, iri terhadap satu dengan yang lain, kita sedang berada dalam daging. Jikalau sifat-sifat ini yang menguasai motivasi dan perbuatan kita, maka kita tidak memiliki keimamatan yang efektif. Ketika perbuatan-perbuatan daging itu nyata, kita tidak sedang berjalan dalam Roh. Paulus mencatat beberapa hal tentang perbuatan-perbuatan daging seperti percabulan, kecemaran, hawa nafsu, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah dan lain-lain.117 Karena itu, setan akan berdiri di sebelah kanan kita untuk menjadi penuduh atas saudara-saudara.118 Persediaan ketujuh dari firman tentang salib itu adalah kita telah disalibkan bersama Kristus. Hasil dari ini adalah kita dapat hidup, berjalan dan melayani oleh iman dari Anak itu. Yang lama telah berlalu. Seperti rasul Paulus, kita dapat mengatakan, ‘Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak’.119 Ini bukan berarti bahwa kita mengosongkan identitas kita dan keputraan kita. Justru sebaliknya, manusia baru itu diteguhkan oleh firman tentang salib itu. Kehidupan zoe dan iman dari Anak itu menjadi sumber kehidupan kita. kehidupan-Nya ada dalam darah-Nya dan Dia telah memberikannya kepada kita di atas mezbah itu.120 Jikalau firman tentang salib itu efektif terhadap kita, maka kita dapat memikul salib kita dan mengikuti Dia kepada mezbah yang sama.
Mengikuti Dia ke mezbah Kita bersyukur selamanya bahwa firman tentang kerajaan diberitakan di luar kemah. Setelah mendengar firman kebenaran, kita mengerti bahwa kita adalah anak-anak dari Bapa dengan suatu penentuan dari semula dan pekerjaan-pekerjaan untuk dilakukan.121 Namun, firman tentang salib adalah hikmat dan kuasa Allah.122 Dan oleh firman ini, Dia mengenakan kepada kita suatu keimamatan yang benar. Kita telah diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi.123 Oleh karena itu, kita bisa memikul salib kita dan mengikut Dia, membuktikan diri sebagai murid-murid-Nya. Dalam setiap tingkah laku kita, kita harus pastikan bahwa kita tidak mengosongkan salib dan kuasanya, sehingga membuat firman itu tidak efektif.124 Kita tahu bahwa orang benar jatuh tujuh kali, tetapi lebih dari ini, kita tahu bahwa firman tentang salib itu adalah efektif bagi kita.125 Kita mengingat Yesus berkata, ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah muridKu’.126 Ketaatan kita yang terus menerus terhadap firman tentang kerajaan, firman tentang kebenaran dan firman tentang salib itu akan menjamin kita suatu keimamatan yang efektif supaya kita bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disediakan bagi kita. Mereka sedang menyusun dasar dari pemuridan kita, agar kita dapat mengikut dari suatu tempat di luar kemah dan mulai mewarisi keputraan kita. Jikalau kita memikul salib kita, ini berarti, kita sedang mengerjakan firman tentang salib itu, maka kita sungguh memiliki suatu mezbah dan kita bisa mempersembahkan korban. Mezbah itu adalah persekutuan korporat kita di meja perjamuan di mana kita makan dan minum bersama.127 Dengan demikian, kita sedang berpartisipasi dalam korban persembahan dari Kristus dan kita telah merangkul persekutuan dari penderitaan-Nya. Aspek pertama hingga ketika dari firman ini
117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127
Gal 5:19-21 Wah 12:10 Gal 2:19-20 Im 17:11 Rom 8:30. Ef 2:10 1Kor 1:23-24 Luk 24:49 1Kor 1:17 Ams 24:16 Yoh 8:31 1Kor 10:16
124
Persekutuan dalam firman-Nya
ditransaksikan di luar kemah. Namun, aspek keempat dari firman itu, yaitu firman tentang kasih karunia-Nya, dilakukan pada mezbah setelah kita memikul salib kita dan mengikut Dia.128 Kita dapat bertanya: kemana kita mengikut Dia? Kita sedang mengikuti Dia ke mezbah itu, dan ketutup pendamaian, dan ke takhta kasih karunia. Dia sedang membawa kita masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal.129 Ini bukanlah menunjuk kepada warisan kita dalam sorga. Namun, itu menunjuk kepada suatu tempat di mana Dia berada. Dia telah pergi melintasi tabir itu dan kita sedang mengikuti Dia ke takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.130 Jikalau kita menerima firman tentang salib itu, maka Dia memberikan kita ‘suatu tempat untuk berjalan’ supaya kita dapat dengan efektif mengikuti Dia.131 itu adalah tujuan kita untuk mengikuti Anak Domba kemana saja Dia pergi.132 Ketika kita memikul salib kita dan mengikut Yesus, kita sedang datang ke mezbah dari perjamuan persekutuan kita. Ini adalah mezbah di mana mereka yang melayani di tabernakel yang lama tidak mempunyai hak untuk makan.133 Sama juga, bangsa-bangsa itu tidak mempunyai akses untuk datang ke mezbah ini. Kita tahu bahwa firman itu berdiam dalam kita dengan kaya.134 Itu adalah hidup dan aktif.135 Dan tetap tinggal.136 Dan itu adalah firman yang terus datang kepada kita.137 Di dalam ketiga aspek yaitu – firman tentang kerajaan, firman kebenaran, dan firman tentang salib itu – kita dapat mendekat.
Firman tentang kasih karunia-Nya Aspek keempat dari firman itu adalah firman tentang kasih karunia-Nya. Firman ini dapat membangun kita dan memberikan kepada kita suatu warisan di antara mereka yang dikuduskan.138 Itu tidak terjadi sebelum kita menerima firman tentang salib dan menemukan keimamatan kita bahwa kita sedan dikuduskan dan dikhususkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang disediakan bagi kita. Firman kasih karunia sedang datang pada kita ketika kita mendekat ke mezbah itu, mempersembahkan diri kita sebagai korban persembahan yang hidup.139 Firman kasih karunia membangun keputraan kita supaya kita mengetahui bahwa kita sungguh adalah anak-anak Allah. dan firman kasih karunia ini membangun keimamatan kita supaya kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disediakan. Mezbah itu sedang menguduskan persembahan kita dan membuatnya berkenan kepada Allah oleh iman. Menurut firman kasih karunia, Kristus, sebagai Imam Besar kita, sedang membagi-bagikan kasih karunia kepada banyak orang.140 Itu adalah di mezbah di mana kelima karunia kenaikan – karunia pelayanan sedang aktif untuk membangun dan memperlengkapi setiap anak.141 Bagi Paulus dan Barnabas, Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya, dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.142 Ketika kita datang ke mezbah dari persekutuan-Nya, mempersembahkan diri kita sebagai korban persembahan yang hidup, keputraan kita menjadi nyata. Persembahan kita seharusnya mewakili dan
128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142
Kis 14:3. Kis 20:32 2Pet 1:11 Ibr 4:16 Zak 3:7 Wah 14:4 Ibr 13:10 Kol 3:16 Ibr 4:12 Yoh 15:7. 1Yoh 2:14 Mat 4:4 Kis 20:32 Rom 12:1 Ef 4:7 Ef 4:11-12 Kis 14:3
125
BERJALAN DI DALAM TERANG mendemonstrasikan sifat dari keputraan kita. Paulus dan Barnabas dipercayakan kepada kasih karunia dari Allah untuk pekerjaan yang mana Roh Kudus telah memanggil mereka. Ketika mereka telah menyelesaikan pekerjaan ini, mereka kembali ke Antiokhia, tempat di mana mereka telah diserahkan.143 Seperti Paulus dan Barnabas, ketika kita sedang melayani pekerjaan dari keputraan kita, Tuhan akan membuka pintu iman bagi kita. Ketika Paulus sedang menyampaikan pernyataan akhirnya penatuapenatua Efesus di Miletus, dia menyerahkan mereka kepada Allah dan kepada firman kasih karuniaNya.144 Itu adalah di mezbah di mana pekerjaan kita diserahkan kepada kita, seperti Yesus berkata, ‘Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap’.145 Rasul itu mengerti dengan tepat apa yang dimaksud dengan diserahkan kepada Dia oleh Kristus melalui penumpangan tangan oleh saudarasaudara.146 Ketika Kristus menyerahkan kasih karunia kehidupan kepada kita, Dia mencari buah pada musimnya. Paulus dan Barnabas menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepada mereka dan kembali ke Antiokhia, kepada saudara-saudara yang telah menyerahkan mereka. Ini adalah persekutuan memberi dan menerima pekerjaan. Yesus Kristus telah menyerahkan kepada kita pekerjaan-pekerjaan yang tertulis dalam buku kehidupan Anak Domba.147 Dan Dia sedang memberikan kasih karunia dalam suatu persekutuan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan ini.
Firman iman dan ajaran sehat Sementara kita berjalan dalam firman-Nya, membuktikan diri menjadi murid-murid-Nya, kita sedang mengerjakan firman iman dan ajaran sehat.148 Kita dapat mengatakan ini adalah aspek kelima dari firman yang berlanjut. Firman ini yang membentuk kita kepada keAllahan.149 Kita harus menginginkan susu yang murni dari firman itu, seperti bayi yang baru lahir, supaya kita bertumbuh dan beroleh keselamatan.150 Dengan jalan ini, kita dibentuk dalam firman iman dan kita dapat mencerna makanan keras, menjadi mahir dalam firman tentang kebenaran.151 Itu adalah menurut firman iman dan ajaran sehat yang mana kita harus mendisiplin diri kita untuk tujuan dari keAllahan.152 Pada awalnya keAllahan menerangkan sikap moral dan kekudusan. Tetapi lebih spesifik lagi, itu menerangkan dan mengajarkan oleh mana kita bertumbuh dalam keputraan dan keimamatan ita yang efektif. Firman tentang ajaran sehat ini akan menghasilkan suatu keyakinan yang sungguh dalam orang muda agar mereka tidak dipandang rendah karena kemudaan mereka.153 Sama seperti itu, akan menghasilkan suatu keyakinan dalam setiap orang percaya untuk mereka tidak melalaikan karunia rohani yang telah diberikan.154 Kita perlu memberi perhatian pada diri kita dalam hal ini dan mempertahankannya. Dalam cara ini, Paulus mendorong Timotius untuk menberikan perhatian kepada pengajarannya, memastikan keselamatannya sendiri dan keselamatan dari pendengarpendengarnya.
143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154
Kis 14:26 Kis 20:32 Yoh 15:16 Kis 13:3 Wah 20:12 Rom 10:8. 1Tim 4:6 1Tim 6:3 1Pet 2:2 Ibr 5:12-14 1Tim 4:7 1Tim 4:12 1Tim 4:14
126
Persekutuan dalam firman-Nya
Itu adalah menurut firman iman dan ajaran sehat di mana kita bisa menjadi mahir dalam firman tentang kebenaran. Dengan cara ini, kita bisa maju kepada kedewasaan, kepenuhan, dan kesempurnaan, melampaui prinsip-prinsip dasar.155 Penulis kitab Ibrani menulis kepada ‘mereka yang di tinjau dari sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar’, menjadi cakap dan memahami ajaran tentang kebenaran. Makanan keras adalah bagi mereka yang dewasa, yang mempunyai pengalaman dari panca indera mereka yang terlatih untuk membedakan yang baik dan yang jahat.156
Firman tentang ketekunan-Ku Kitab Wahyu dituliskan kepada mereka yang telah menjadi efektif dalam keimamatan mereka. Pada awalnya, pengalaman-pengalaman mereka adalah perwakilan dari masing-masing tujuh jemaat di masa dispensasi. Pada beberapa kali, Yesus menyatakan mereka, ‘Inilah ketekunan orang-orang kudus’.157 Dan itu khususnya kepada jemaat di Filadelfia Dia berkata tentang memelihara ‘firman dari ketekunanNya’.158 Ini adalah aspek keenam dari firman yang berlanjut. Itu menerangkan suatu firman yang terus dipelihara yang telah diberikan kepada kita. Sama seperti itu, firman ini, di setiap generasi, akan dapat memelihara kita dari masa pencobaan dan pengujian. Jikalau kita memelihara firman tentang ketekunan-Nya maka Dia akan memberikan kepada kita kemampuan untuk berkemenangan. Jadi, kita melihat tujuh ‘kemenangan’ dalam masing-masing ketujuh jemaat di Asia.159 Dalam hal pertama, kita akan mengatakan bahwa jika kita memelihara firman tentang ketekunan-Nya, maka kita akan memelihara keputraan kita, keimamatan kita, dan pekerjaan kita. Kepada jemaat di Efesus, Yesus menegur mereka dan berkata, ‘Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payahmu maupun ketekunanmu’.160 Kepada jemaat di Tiatira, Dia berkata tentang pekerjaan mereka, kasih mereka, iman mereka, pelayanan dan ketekunan.161 Janji untuk mewarisi melalui kemenangan adalah bergantung terhadap ketekunan dari orang-orang kudus. Bagi jemaat di Efesus, masalah mereka adalah internal. Mereka telah kehilangan kasih mula-mula mereka dan terbukti dalam bahaya meledak. Kejahatan orang-orang jahat dan rasul-rasul palsu, telah mengikis kasih mula-mula mereka. Mereka dipuji karena ketekunan mereka, karena bertekun dalam nama-Nya dan tidak menjadi lelah.162 Namun, untuk menerima hadiah dari kemenangan, mereka perlu untuk membereskan teguran-teguran yang diberikan kepada mereka.
Firman tentang kehidupan Tuhan Yesus berbicara kepada jemaat di Tiatira tentang firman dari ketekunan-Nya dalam menghadapi wanita Izebel. Jemaat ini telah disesatkan oleh hal-hal yang dalam dari setan. Pengajaran sesat ada pada mereka. Namun, Yesus meneguhkan mereka untuk tetap bertahan hingga Dia datang.163 Kepada masingmasing tujuh jemaat, janji dari warisan tergantung dari pada kemenangan mereka. Yesus berkata kepada jemaat di sepanjang masa dan generasi dan berkata, ‘Inilah ketekunan dari orang-orang kudus’. Jikalau kita ingin mewarisi kepenuhan dari keputraan kita, maka kita perlu mengambil bagian dalam ketujuh ‘kemenangan’ itu. Itu adalah penting bagi kita untuk terus berjalan, dan taat, kepada firman-Nya, dan membuktikan diri kita sebagai murid-murid-Nya. Dengan cara ini, kita akan mengerjakan keselamatan kita dengan takut 155 156 157 158 159 160 161 162 163
Ibr 6:1 Ibr 5:12-14 Wah 14:12 Wah 3:10 Wah 2:7,11,17,26. Wah 3:5.12.21 Wah 2:2 Wah 2:19 Wah 2:3-4 Wah 2:20,24-25
127
BERJALAN DI DALAM TERANG dan gentar. Itu adalah Allah yang bekerja dalam kita ‘baik kemauan maupun pekerjaan’ menurut kerelaan-Nya.164 Jikalau kita terus dalam firman-Nya, maka kita memegang teguh firman tentang kehidupan agar pada hari dari Kristus kita mempunyai alasan untuk dimuliakan karena kita tidak berlari atau berjerih payah dengan percuma.165 Itu adalah firman tentang kehidupan zoe yang datang kepada kita sebagai suatu warisan sementara kita terus di dalam firman-Nya. Firman kehidupan ini, sementara kita menerima dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disediakan bagi kita, sedang membawa kita kepada hari Kristus. Setelah mulai menerima firman tentang kerajaan, kita harus terus hingga hari Kristus di mana pekerjaanpekerjaan kita akan dinyatakan secara penuh. Itu akan terbukti kepada semua apakah kita telah berlari dan berjerih payah dengan sia-sia, atau apakah kita mempunyai alasan untuk dimuliakan. Marilah kita menjadi orang-orang yang memiliki alasan untuk dimuliakan oleh ketekukan dalam firman-Nya.
164 Fil 2:12-13 165 Fil 2:16
128
BAB 10 Persekutuan dalam minyak yang mengalir Kami sangat memperhatikan penglihatan Zakharia pada banyak tulisan kami. Penglihatannya sangat penting karena menyatakan administrasi kerajaan Anak yang mengalirkan minyak emas kepada gereja kaki dian. Minyak emas adalah kekayaan kemuliaan kasih karuniaNya yang mengalir dari dua pohon minyak (pohon zaitun) mengalir ke mangkuk emas. Dari mangkuk emas, minyak itu mengalir dan melipat ganda melalui empat-puluh-sembilan pipa-pipa (corot-corot) ke tujuh pelita pada kaki dian. Setiap pelita menerima kepenuhan dari minyak itu untuk memanifestasikan tujuh administrasi Roh Allah. Dari pandangan ini, rasul Petrus memulai tulisannya dengan mengatakan, ‘Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.’1 .{terjemahan dari tulisan: ‘Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera menjadi bagianmu dalam ukuran paling penuh’}. Secara hurufiah dapat diterjemahkan, ‘Kasih karunia dan damai sejahtera bertambah – tambah di dalam engkau’ [seperti dalam Alkitab terjemahan baru Indonesia]. Pada bab ini, kami menekankan tentang pelipat-gandaan kasih karunia, supaya setiap pelita dapat menyatakan ketujuh Roh itu. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus dengan sangat jelas menguraikan langkah – langkah di mana kasih karunia bekerja dari takhta Anak kepada setiap anggota tubuh Kristus. Dalam pasal pertama kitab Efesus, Paulus mengatakan bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari kematian dan duduk disebelah kanan Allah Bapa ditempat surgawi. Ia telah diangkat ‘jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.’ Ia telah masuk dalam pekerjaan pengurusan pelayanan kepada para rasul dan para nabi.2 Pada pasal tiga Paulus menulis, ‘Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,’.3
1 2 3
1 Pet 1:2 Efe 1:21 Efe 3:5
BERJALAN DI DALAM TERANG Dua pohon minyak itu mengalirkan firman kebenaran yang sedang hangat dibicarakan dan kekayaan dari kasih karuniaNya kepada persekutuan dengan pelayanan jawatan yang ada pada mangkuk (kandil). Pada pasal yang keempat, Paulus menyatakan, ‘Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,’.4 Pelayanan kelima jawatan ini diberikan untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, untuk pembangunan tubuh Kristus. Mereka menyalurkan minyak kasih karunia itu kepada setiap anggota tubuh Kristus. Oleh karena itu Paulus berkata, ‘Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus’.5 Pada pasal yang kelima, Paulus memperhatikan hasil dari kasih karunia yang diberikan kepada setiap anggota, ia menulis, ‘Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang’.6 Kemudian ia melanjutkan, ‘karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran’. Inilah terang dari suatu gereja kaki dian.
Terang Kaki Dian Kita telah diangkat sebagai penerima dua kemuliaan. Kita memiliki kemuliaan yang semula karena kita ada di dalam Kristus.7 Itu adalah kemuliaan shekinah yang bersinar diantara kedua kerub pada tabut perjanjian.8 Kehidupan ciptaan baru ini diberikan kepada kita dari perjanjian kekal dalam ‘dewan musyawarah KeAllahan (Elohim)’. Yohanes menyatakan tentang Kristus, ‘Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia’.9 ‘Sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri’10 Kita dapat menyaksikan bahwa kita menerima kehidupanNya dalam tubuh jasmani kita. Dan kesaksian kami adalah ini: Allah telah memberikan kehidupan kekal kepada kita, dan kehidupan ini ada di dalam Anak.11 Sebagaimana kita sementara menuju pada kemuliaan diantara kedua kerub itu, kita berjalan dalam terang kaki dian. Kemuliaan kedua adalah terang kaki dian itu sendiri; yang merupakan terang dari ketujuh Roh Allah.12 Inilah kemuliaan Tuhan yang dibangkitkan diantara kita.13 Yesaya menyatakan, ‘Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu’14 Suatu penghargaan [kenaikan derajat/martabat] telah diberikan kepada kita! Dan siapakah yang lebih baik menyalakan cahaya terang pada ciptaan baru selain dari Bapa, Anak dan Roh Kudus yang membuat perjanjian untuk memberikan kehidupan kekal kepada kita? Inilah terang dari suatu gereja kaki dian itu. Kaki dian menyatakan kemuliaan Allah di dalam dunia dan menerangi jalan untuk menuju kepada keputraan bagi mereka yang akan masuk ke dalam rumah Bapa. Yesus mengatakan bahwa suatu pelita yang ditaruh pada suatu kaki dian dapat menerangi semua orang di dalam rumah itu.15 Ia bermaksud menunjukan hal ini yang ada di dalam rumah Bapa, yaitu bait suci. Maksud dan tujuan dari kaki dian ada dua. Pertama, kaki dian menyatakan Dia yang duduk di takhta. Kaki dian bersinar ‘dihadapan’ takhta. Paulus menuliskan surat pada jemaat di Korintus, ‘Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Efe 4:11 Efe 4:7 Efe 5:8 Yoh 17:22 Ibr 9:5, Ula 7:89, Maz 80:1 Yoh 1:4 Yoh 5:6 1 Yoh 5:11 Wah 4:5 Yes 60:1 Yes 60:2 Mat 5:15
130
Persekutuan dalam minyak yang mengalir
bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.16 Melalui jalan ini, gereja kaki dian memanifestasikan terang dari ketujuh Roh untuk menyatakan Yesus Kristus kepada dunia. Terang ini menyinari semua manusia. Yesaya menubuatkan, ‘Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu’.17 Hal ini membawa kita kepada maksud dan tujuan kedua dari kaki dian. Terang kaki dian menerangi jalan masuk ke ruang maha suci dan kursi kemurahan (kursi pengampunan), bagi mereka yang diterangi (ditarik) pada terang itu dan masuk ke dalam rumah Bapa. Terang ketujuh Roh bercahaya di depan takhta menyatakan Dia yang duduk di takhta dan menerangi jalan menuju takhta-Nya. Berjalan dalam terang kaki dian, kita dibawa dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.18 Terang ketujuh Roh pada wajah Yesus Kristus menyatakan kemuliaan yang kita warisi sebagai anak–anak Allah. Ini adalah shekinah yang bersinar dari tabut perjanjian. ‘Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.’19
Minyak Emas – Kekayaan Kasih KaruniaNya Minyak emas adalah bahan bakar pelita - pelita pada kaki dian.20 Nabi Zakharia dalam penglihatannya melihat minyak emas ini disalurkan oleh dua pohon zaitun ke dalam suatu mangkuk besar atau kandil, kemudian melipat ganda melalui tujuh pipa/corot ke setiap pelita.21 Secara simbolis, ada tujuh pelita pada suatu kaki dian, jadi ada empat-puluh-sembilan pipa seluruhnya. Minyak adalah porsi ganda (dua bagian) dari kekayaan kemuliaanNya dan kekayaan kasih karuniaNya.22 Ketika kita melihat minyak emas dalam Perjanjian Baru, secara khusus pada kitab Wahyu, kita menemukan seluruh kekayaan kasih karuniaNya di dalam keimamatan, dan kekayaan kemuliaanNya ada di dalam prinsip kerajaan. Ada empat-puluh-sembilan aspek mengenai kasih karunia dan kemuliaan yang terdokumentasi di dalam Alkitab; dan ada empat-puluh-sembilan aspek mengenai darah Kristus, yang dapat digunakan pada situasi - situasi kehidupan tertentu. Yesus Kristus mencurahkan darahnya tujuh kali, dan tujuh kali darah terpercik ini dapat digambarkan sebagai tujuh aspek dari kepribadian dan pekerjaanNya. Hal ini membawa kita kepada empat-puluhsembilan penggunaan atas darahNya secara keseluruhan. Kekayaan kemuliaan atas kasih karuniaNya dibawa oleh darah Anak Domba, disalurkan melalui pipa/corot kepada kita dalam perkataan para utusan. Ada tujuh kali darahNya terpercik dalam hubungan dengan:
• • • • •
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kristus, Mesias, adalah perjanjian yang diberikan 23 Rasul dan Utusan atas perjanjian 24 Iman Agung yang besar dan Anak Domba 25 Anak Allah dan Anak Manusia, menyatakan ketaatan yang sempurna 26 Mengambil rupa seorang Hamba, menyatakan kebenaran bukan berasal dari diriNya 27
2 Kor 4:6 Yes 60:3 Ibr 4:16 Efe 5:13 Zak 4:2,3,12 Zak 4:14. Zak 4:2 Rom 9:23, Fil 4:9, Kol 1:27, Efe 1:7, Efe 2:7 Yes 42:6. Yes 49:8, Mat 26:28, Ibr 8:6, Ibr 12:24 Mal 3:1 Ibr 4:14, Yoh 1:29,35 Kis 8:32, 1Pet 1:19, Wah 5:6,12 Ibr 10:29, Mat 17:12, Yoh 4:34, Yoh 5:30, Yoh 6:38, Ibr 5:8 Fil 2:7, Fil 3:9, Mat 20:28, Luk 22:7, Rom 3:24-26
131
BERJALAN DI DALAM TERANG
• •
Kapten keselamatan kita; Pengarah dan Penyempurna iman kita 28 Raja dan Gembala agung segala domba 29
Minyak yang datang dari mangkuk/kandil adalah firman ‘seketika’ dari kebenaran masa kini. Itu adalah pelayanan empat-puluh-sembilan hari dari Anak Allah, mulai dari Hari Raya Roti tidak beragi dan saat membawa berkas persembahan buah sulung sampai pada perayaan sabat ke tujuh, Hari Raya Buah Sulung; pada hari Pentakosta, yaitu hari ke lima puluh.30 Perjanjian telah dicurahkan kepada kita, membawa substansi dari tujuh percikan di mana setiap percikan ada tujuh hal yang diselesaikan. Dengan demikian, hal ini memberikan kita persediaan atau perbekalan dari empat-puluh-sembilan pipa. Ini adalah kegenapan dari penebusan dan kegenapan dari pemulihan di dalam gereja. Peraturan Melkisedek membawa banyak anak kepada kemuliaan, sebagai kerajaan dan keimamatan yang dimulai oleh Kristus.31 Minyak dari kekayaan kemuliaan dan kasih karunia diberikan kepada setiap anggota menurut ukuran pemberian Kristus.32 Tujuan dari suatu administrasi jawatan adalah untuk memampukan setiap pribadi agar menerima anugerah Kristus yang berfungsi sebagai imam, melakukan pekerjaan–pekerjaan yang telah disiapkan dan menyatakan Roh ‘untuk mendatangkan kebaikan’.33 Dan kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.34 Kemudian manifestasi Roh akan nyata sebagai terang dari pelita–pelita pada kaki dian. Hal ini akan nyata sebagai suatu buah terang dari setiap bagian kaki dian yang berkembang; dari kuncup, kelopak, sampai bunga pada batang dari gereja kaki dian. Dua pohon zaitun adalah titik perhubungan kepada kerajaan kasih karunia melalui pewahyuan dalam Alkitab.35 Mereka memiliki otoritas dan anugerah untuk menyatakan keputraan menurut peraturan Melkisedek. Kristus telah memberikan mereka pewahyuan, otoritas dan anugerah untuk menjadi suatu pelita yang bercahaya.
Menyalurkan minyak kepada setiap pelita Kita tahu rasul Yohanes melihat tujuh bintang pada tangan kanan Kristus dan tujuh kaki dian emas.36 Ada satu bintang untuk setiap kaki dian, tapi apakah ada lebih dari satu mangkuk/kandil? inilah pertanyaan logika selanjutnya untuk ditanyakan. Apakah setiap kaki dian memiliki kandil masingmasing? Kami mengatakan: tidak; hanya ada satu kandil untuk seluruh kaki dian.37 Kandil itu adalah tangan kanan Kristus. Dan karunia pelayanan jawatan adalah tangan kanan Kristus, diberikan kepada gereja seluruhnya.38 Ada lima pelayanan karunia jawatan sebagai bagian dari setiap bintang yang terus menyala. Ingat, bintang-bintang, para malaikat (angelos), ada di dalam tangan kananNya. Lima pelayanan karunia jawatan mencakup semua tempat, secara kolektif, yang adalah ‘satu kandil’. Kita sangat familiar dengan penglihatan nubuatan dari Zakharia. Ia melihat dua pohon zaitun, yang berdiri disebelah kiri dan kanan dari Tuhan seluruh bumi. Ada suatu aliran minyak emas, kekayaan kemuliaan kasih karuniaNya, mengalir dari dua buah pohon zaitun menuju kandil emas itu. Kandil emas menerima minyak sebagai tempat penampungan untuk menyalurkan minyak, dalam ukuran
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Ibr 12:2, Ibr 2:10 Ibr 13:20 Ima 23:15,16 Ibr 2:10, Ibr 6:20, Ibr 7:2 Efe 4:7 Efe 4:11-12, Efe 2:10 1 Kor 12:7 Zak 4:3,14 Wah 1:20 Zak 4:2-3 Efe 4:11-12
132
Persekutuan dalam minyak yang mengalir
penuh ke kaki dian emas. Minyak dialirkan menuju ke setiap pelita pada kaki dian (yang ada tujuh pelita) melalui tujuh pipa/corot. Secara sepintas lalu, cara minyak itu dialirkan menuju kaki dian pada penglihatan Zakharia tampak berbeda dari cara minyak itu mengalir dalam administrasi tabernakel. Kedua pohon zaitun pada penglihatan Zakharia ada di sisi kiri dan kanan dari kandil dan langsung terhubung pada takhta Anak. Dalam tabernakel Musa, minyak disalurkan melalui persembahan umat Tuhan.39 Meskipun demikian, para imam kepala membawa minyak yang murni. Minyak zaitun yang ditumbuk dalam iman, sambil mempercayai bahwa minyak itu adalah minyak emas yang turun dari atas. Yesus Kristus menyediakan minyak pada kedua penataan/model persediaan minyak tersebut. Ketika para imam menyediakan minyak, disaring dan dikhususkan untuk pelita, mereka melakukan pekerjaan (fungsi) dari kandil dan pipa/corot pada penglihatan Zakharia. Administrasi penyaluran minyak yang dilihat oleh Zakharia adalah sama dengan administrasi yang dilihat oleh Yohanes pada kitab Wahyu. Pada masa Zakharia, kedua pohon zaitun itu adalah Zerubabel dan Yosua.40 Zerubabel adalah seorang gubernur, yang merupakan tipe rasul-hamba dan Yosua adalah imam besar. Pada masa kita ini, Yesus Kristus adalah Imam pada takhta-Nya. ‘Dialah yang akan mendirikan bait TUHAN, dan dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhta-Nya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua.’41 Ia telah menggabungkan dua pekerjaan dan saat Ia terangkat, Ia memberikan anugerah kepada manusia.42 Dia adalah Rasul yang mengerjakan Rajani dan Imam yang melayani tujuh percikan.43 Minyak kasih karunia dijalankan diantara dua hal yang baik (petugas yang bertugas menjalankannya -> 2 kepengurusan [Rasul & Imam]) terus menuju pada kandil/mangkuk itu, yaitu persekutuan dari pelayanan kelima jawatan. Hal ini adalah kuncinya; Kedua pohon zaitun adalah kesamaan dengan Yesus Kristus yang sedang berjalan ditengah tujuh kaki dian emas sebagai Rasul dan Imam Besar atas pengakuan kita.44 Inilah administrasi perjalanan dari ke-rajaan-Nya dan keimamatan-Nya. Ingat, Yesus Kristus-lah yang memberikan kita tempat untuk berjalan.45 Kedua pohon zaitun adalah rasul dan nabi. Kandil adalah sama dengan tangan kananNya yang memegang tujuh bintang; Pelayanan lima karunia jawatan yaitu rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar. Empat-puluh-sembilan pipa/corot adalah sama dengan bintang yang menyalurkan minyak kasih karunia kepada tujuh pelita. Minyak itu bersumber dari ‘Satu’, yaitu Kristus, kepada ‘dua’ dalam ke-rajaan dan keimamatan. Ini adalah pewahyuan ‘seketika’ yang memberi kita suatu muatan dan berfokus pada firman yang sedang dibicarakan (firman kebenaran masa kini-present truth). Kemudian minyak ini berjalan menuju persekutuan pada kandil, yang adalah pelayanan lima-jawatan, melalui pelayanan rasuli ‘dua-tujuh’. Pada masa gereja mula – mula, perjalanan pelayanan seperti ini dilakukan oleh ‘dua’, yaitu Paulus dan penolongnya (paraclete), Barnabas.46 Pada saat itu juga termasuk ‘tujuh’, yaitu suatu kelompok pelayan yang mengawasi atau menilik, yang berjalan bersama dengan rasul dan nabi, memastikan firman kebenaran yang sedang dibahas (present truth) sampai pada persekutuan di kandil. Kami akan membahas tahapan ini lebih jelas lagi dalam suatu bab selanjutnya. Dari kandil, ada tujuh pipa
39 40 41 42 43 44 45 46
Kel 27:20 Zak 4:9, Zak 3:1 Zak 6:13 Efe 4:8, Ibr 7:1 Ibr 3:1, Ima 16:14 Wah 2:1 Zak 3:7 Kis 13:2, Kis 15:12
133
BERJALAN DI DALAM TERANG terhubung ke setiap pelita, menandakan bahwa kepenuhan dari tujuh Roh disalurkan dan dinyatakan pada setiap bagian (semua tempat). Kita tidak bisa sembarang mengartikan arti tujuh pipa terhubung ke setiap pelita. Ini bukan hal suatu jumlah karunia yang disalurkan menuju kandil dan kemudian terbagi-bagi ke setiap pelita. Bukan. Penyaluran minyak adalah secara terus menerus dan melimpah. Yesus Kristus adalah ‘penuh kasih karunia dan kebenaran’, dan ‘dari kepenuhanNya’ kita semua menerima kasih karunia demi kasih karunia.47 Kasih karunia disalurkan secara berkelimpahan menuju ke kandil dan kemudian melipat ganda kepada setiap pelita. Karena itu, rasul Petrus mengatakan, ‘Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu’.48 Terjemahan lain mengatakan, ‘kasih karunia dan damai sejahtera berlipat ganda atasmu’.49 Para rasul menyaksikan, ‘kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya’ [terjemahan dari buku: ‘kasih karunia Tuhan kita telah dikaruniakan lebih dari melimpah’].50 Pada zaman gereja mula – mula di Yerusalem, para rasul memberikan kesaksian atas kebangkitan Tuhan Yesus dengan kuasa yang besar, dan kasih karunia yang melimpah ada di atas mereka.51
Pelayanan rasul dan nabi Dengan pandangan yang lebih luas, gereja dibangun atas apa yang Yesus sebut ‘Kitab para nabi’, dan yang Paulus sebut ‘kitab taurat dan kitab para nabi’ atau ‘kitab– kitab nubuatan’ dari Perjanjian Lama.52 Hal ini juga ditemukan pada pengajaran dan tulisan–tulisan para rasul dan nabi pada Perjanjian Baru. Yohanes adalah rasul terakhir dari para rasul Anak Domba. Kitab Wahyu adalah puncak dari semua kitab yang pernah tertulis. Oleh karena itu, dalam kitab Wahyu diperingatkan agar jangan menambahkan atau mengurangi perkataan-perkataan yang tertulis dari ‘kitab ini’.53 Pewahyuan tentang Yesus Kristus telah diserahkan (diberikan untuk ditulis) kepada Yohanes sebagai salah satu rasul Anak Domba, tapi surat – surat kepada tujuh jemaat ditulis oleh Yohanes, di mana ia sebagai seorang rasul atas salah satu karunia jawatan. Kami ingat bahwa, setelah Yohanes jatuh tersungkur pada kaki Tuhan Yesus seperti orang yang mati, Kristus meletakkan tangan kanan-Nya ke atas Yohanes.54 Surat kepada tujuh jemaat adalah minyak dari kebenaran yang sedang hangat (present truth), yang diterima dari Kristus Sendiri. Rasul Paulus telah menjadi pohon zaitun. Rasul Paulus telah menjadi ‘pohon zaitun’ selama bertahun–tahun. Dia menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba-yang membantu mendayung’.55 Dia menerima suatu pewahyuan rahasia yang langsung dari Yesus Kristus, tapi pewahyuan ini sangat seiring dan selaras dengan kitab–kitab yang telah ditulis sebelumnya. Paulus sangat berhati–hati untuk tidak melampaui apa yang telah ada tertulis.56 Ini adalah perintah atau amanat dari rasul karunia jawatan. Mereka diterangi (dibukakan) hal – hal yang tersembunyi berabad - abad lamanya.57 Dengan kata lain, mereka dibukakan pewahyuan dari firman yang sedang hangat (present truth). Ini adalah pewahyuan dari Alkitab sebagaimana hal ini dapat tepat dikerjakan pada gereja di suatu waktu dan generasi tertentu. Yesus Kristus, yang duduk di takhta kerajaan kasih karunia, menjalankan peraturan Melkisedek pada setiap generasi gereja dengan turun kebawah menghubungkan manusia sebagai pelita-pelita kepada
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
Yoh 1:15,16 2 Pet 1:2 2 Pet 1:2 LITV 1 Tim 1:14 Kis 4:33 Mat 26:56, Rom 3:21, Rom 16:26 Wah 22:18,19 Wah 1:17 1 Kor 4:1 1 Kor 4:6 Kol 1:25-29
134
Persekutuan dalam minyak yang mengalir
kerajaanNya. Manusia disini maksudnya yaitu hamba-rasul dan para imam dari pengajaran injil. Inilah kesaksian dari Paulus, bahwa dia adalah rasul dan hamba Kristus.58 Paulus bertindak sebagai imam, yang memberitakan kabar baik dari Allah, supaya orang-orang yang bukan yahudi menjadi suatu persembahan kepada Allah dapat diterima olehNya, yang disucikan oleh Roh Kudus.59 Ia adalah salah satu pohon zaitun yang berjalan dalam satu administrasi peraturan Melkisedek. Ia membawa Firman kebenaran masa kini sehingga kita dapat berjalan dalam terang dan memiliki persekutuan dalam satu kaki dian, dan darah Kristus membersihkan kita dari segala dosa.60 Nabi adalah rekan kerja rasul. ‘Allah telah menentukan tempat untuk berbagai-bagai orang: sebagai rasul kedua sebagai nabi’.61 Bagaimanapun, rasul adalah yang pertama, dan ia yang terhubung baik kepada ke-rajaan dan keimamatan Kristus. Kemudian Tuhan membagi tugas yaitu: untuk meletakkan dasar gereja dan untuk menyalurkan minyak emas menuju kandil, yang dilaksanakan oleh rasul dan nabi. Hal ini ada kesamaan seperti Allah membagi tugas kepemimpinan terhadap bangsa israel yang dilaksanakan oleh Musa dan Harun.62 Kitab Ibrani mengatakan bahwa Musa adalah seorang rasul di dalam rumah Tuhan.63 Ia memiliki prioritas kasih karunia dan otoritas yang lebih dari harun. Secara bersama-sama, rasul dan nabi adalah kedua pohon zaitun itu. Mereka yang membawa pewahyuan dan penerangan atas Firman yang sedang hangat (present truth) pada setiap masa dan generasi di dalam gereja. Mereka datang dengan pewahyuan dari firman yang sedang hangat (present truth) yang dibutuhkan bagi gereja pada suatu titik tertentu dalam perjalanan gereja tersebut. Mereka adalah kedua pohon zaitun itu, menurunkan pewahyuan dari firman kebenaran masa kini kepada pelayanan lima jawatan. Dengan jalan ini, mereka menyalurkan minyak itu menuju kandil. Kedua pohon zaitun itu adalah orang-orang ‘pembuka rahasia’. Gereja dibangun atas dasar pengajaran para rasul dan para nabi.64 Dengan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus mereka telah hancur seperti buah zaitun, sehingga minyak itu dapat mengalir menuju ke kandil. Mereka adalah penyalur dari firman kebenaran masa kini, karena mereka terhubung langsung dengan penderitaan Kristus. Dengan demikian dapat dikatakan rasul dan nabi adalah cabang pohon zaitun yang perpanjangan cabangnya sampai kepada kandil yang memegang tiga karunia pelayanan jawatan lainnya. Minyak emas adalah kehidupan Kristus; yaitu kekayaan, kemuliaan, dan kasih karuniaNya. Hal itu adalah kapasitas dari air, darah, dan Roh.65 Penderitaan Kristus pada kayu salib adalah arti di mana kehidupanNya berlipat ganda dan diberikan kepada setiap anak Allah sebagai minyak emas untuk pelita.66 Inilah buah zaitun yang diperas di taman getsemani.67 Mereka yang memiliki karunia pelayanan yang mengambil bagian dalam penderitaan Kristus menjadi seperti minyak yang mengalir sebagai kehidupan kasih karunia. Kasih karunia diberikan kepada setiap kita sesuai dengan ukuran pemberian Kristus.68 Buah zaitun, yaitu kehidupan Kristus, berlipat ganda di dalam kita ketika kita masuk dalam satu penderitaan dengannya.69 Inilah perjanjian yang diberikan kepada setiap manusia.
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Tit 1:1 Rom 15:16 1 Yoh 1:7 1 Kor 12:28 Kel 4:29-30 Ibr 3:1-2 Efe 2:20 1 Yoh 5:6-8 Yoh 12:24 Mar 14:32-46 Efe 4:7 Ibr 10:14
135
BERJALAN DI DALAM TERANG Kandil adalah suatu gambaran tentang pelayanan lima jawatan (termasuk administrasi penilikan [penjaga jiwa] yang diputuskan dari pelayanan lima jawatan). Semua karunia sumbernya ada di dalam kandil; yaitu di dalam persekutuan pelayanan lima jawatan yang berasal dari Kristus. Setiap orang, inisiatif atau pekerjaan pengudusannya, harus berasal dari persekutuan di dalam kandil. Rasul Yohanes menunjuk secara khusus kepada persekutuan di dalam kandil ketika dia mengatakan, ’apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami’.70 Rasul dan nabi ada diantara lima pelayanan jawatan, dan di dalam lima pelayanan tersebut termasuk bintang yang melakukan pengawasan terhadap perubahan yang terjadi [dalam gereja], juga merupakan bagian dari satu gereja kaki dian. Ini berarti bahwa seorang yang memiliki karunia jawatan rasul dapat langsung mengajar kepada setiap kepala-kepala keluarga dalam satu gereja kaki dian tertentu. Tapi para rasul bukan milik satu kaki dian saja. Mereka terhubung langsung kepada Kristus Sendiri dan oleh karena itu para rasul adalah milik ketujuh kaki dian. Seperti Paulus dan jemaat di Kolose, ada anggota dalam gereja kaki dian lainnya tidak pernah melihat wajah rasul.71 Meskipun demikian mereka itu tetap merupakan pewaris karunia rasul. Pipa atau corot adalah sama dengan ketujuh bintang pada tangan Kristus dalam penglihatan Yohanes.72 Pipa–pipa itu adalah perhubungan dari kandil menuju ke setiap pelita, karena pipa–pipa itu ada ‘di dalam tangan’ dan ‘diantara gereja kaki dian’. Zakharia melihat tujuh pipa terhubung ke setiap pelita. Ada satu bintang untuk setiap kaki dian, tapi satu bintang tersebut membawa kepenuhan kasih karunia yang menyatakan tujuh Roh Allah kepada setiap pelita. Hal ini ditandai oleh ketujuh pipa. Minyak mengalir melalui pipa–pipa yang menghubungkan antara kandil dan kaki dian. Terang dari bintang adalah terang dari pelita.
Pelita dari ke-rajaan dan keimamatan Referensi pertama terhadap seorang yang menjadi pelita, terdapat dalam kitab Samuel yang pertama. Yaitu imam tua Eli, ia adalah seorang penjaga pelita keimamatan pada saat itu ketika bangsanya kembali kepada segala perbuatan dan budaya mereka yang lama, yang tidak berkenan kepada Tuhan. Dan para imam saat itu jatuh dari keyakinan mereka terhadap Tuhan sebagaimana generasi-generasi yang sebelumnya. Firman Tuhan sangat jarang pada hari–hari itu dan penglihatan–penglihatan jarang terjadi. Tetapi imam Eli sedang berbaring pada tempat tidurnya dalam kemah, ‘Lampu rumah Allah belum lagi padam’.73 Dalam perannya sebagai imam besar, imam Eli adalah penjaga firman Tuhan. Ia adalah guru dan pengajar bagi orang–orang diantaranya dan ia membawa terang bagi bangsanya. Sebagai akibat dari ketidakpercayaan bangsanya, hakim–hakim ditunjuk untuk memerintah bangsa pada generasi selanjutnya.74 Raja Daud adalah orang kedua yang tereferensi sebagai satu pelita. Ia memiliki terang atau cahaya kerajaan. Kekayaan kemuliaan Allah pada bangsa Israel ditemui pada masa kemuliaan kerajaan Daud. Anak buah Daud memohon kepadanya supaya ia berjanji, berkata ‘Janganlah lagi engkau maju berperang bersama-sama dengan kami, supaya keturunan Israel jangan punah bersama-sama engkau [supaya engkau tidak memadamkan pelita Israel-KJV]’.75 Tuhan telah bersumpah kepada Daud dengan perjanjian bahwa ia akan memiliki pelita dari peraturan Melkisedek, dengan mengatakan ‘Aku akan
70 71 72 73 74 75
1 Yoh 1:3 Kol 2:1 Wah 1:20 1 Sam 3:2,3 1 Sam 8:1, 2 Sam 7:11 2 Sam 21:17
136
Persekutuan dalam minyak yang mengalir
menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.’76 Tetapi pada zaman penyembahan berhala Salomo, Tuhan bersumpah bahwa Ia akan melepaskan [mengeluarkan] sepuluh suku Israel darinya, hanya meninggalkan suku Yehuda. Tuhan berfirman kepada Salomo, ‘kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya hamba-Ku Daud selalu mempunyai keturunan [pelita-KJV] di hadapan-Ku di Yerusalem, kota yang Kupilih bagi-Ku supaya nama-Ku tinggal di sana’.77 Demi Daud, maka TUHAN memberikan keturunan [pelita-KJV] kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri.78 Tuhan tidak ingin menghancurkan rumah Daud, karena perjanjian yang telah dibuat Tuhan dengan dia, dan karena Tuhan telah berjanji akan memberikan satu pelita bagi dia dan keturunannya untuk selama – lamanya.79 Ketika Gabriel datang kepada Zakharia, yaitu ayah Yohanes Pembaptis, ia sementara bertugas sebagai imam dihadapan Allah pada bagian pelayanannya.80 Berdasarkan undi yang dibuang, tugas untuk membakar ukupan di rumah Tuhan jatuh kepada Zakharia. Seperti ayahnya, dan imam Eli pada tahuntahun sebelumnya, Yohanes Pembaptis membawa pelita keimamatan meskipun dia tidak secara resmi diangkat sebagai imam. Dia adalah pelita pada zamannya. Posisi keimamatan telah dirampas oleh kaum yang tidak ber-Tuhan dan orang-orang saduki yang tidak percaya. Tetapi Yohanes datang dengan Roh dan kuasa Elia melalui pimpinan Gabriel.81 ‘kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini ,supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu’82
Pelita Adalah para pembawa pesan (para utusan) Mari kita melihat perkataan Daud, ‘Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; Tuhan, Allahku, menyinari kegelapanku’ dan ’FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku’.83 pelita itu adalah ketujuh Roh Allah sama dengan para utusan Tuhan. Karunia pelayanan lima jawatan dan administrasi tujuh bintang (angelos) pada tangan kanan Kristus adalah para penjaga ketujuh Roh itu. Pelita bukan semata-mata milik dari kaki dian itu sendiri. Utusan adalah pelita, dan ia membawa dalam dirinya kekayaan kemuliaan dan kekayaan kasih karunia sebagai dua bagian dari peraturan Melkisedek pada takhta-Nya.84 Minyak emas adalah substansi ‘kekayaan kemuliaan’ dari kasih karunia-Nya. Akan sangat membantu, jika kita dapat mengatakan bahwa kandil dalam penglihatan Zakharia adalah bejana utusan yang terisi oleh minyak emas. Kandil adalah simbol dari para utusan Yesus Kristus yang menerima kekayaan kasih karunia dan kemuliaan-Nya sebagai suatu minyak. Inilah dua porsi Melkisedek yaitu ke-rajaan dan keimamatan yang datang dari takhta kemuliaan Yesus Kristus Sendiri. Ketika seorang utusan datang dengan perkataan atau firman, ia memiliki minyak di dalam dirinya. Tapi lebih dari pada itu ia adalah pelita yang menerangi terang ketujuh Roh.
76 77 78 79 80 81 82 83 84
Maz 132:17 1 Raj 11:36 1 Raj 15:4 1 Raj 11:36, 2 Taw 21:7 Luk 1:8,9,11,19 Luk 1:17 Yoh 5:33-35 Maz 18:28, Maz 119:105 Rom 9:23, Efe 1:7
137
BERJALAN DI DALAM TERANG
Mencari Dengan Menggunakan Pelita Pada mulanya, Tuhan Yesus Sendiri adalah pelita. Anak Domba adalah pelita, karena Ia memiliki ketujuh Roh Allah.85 Ketujuh Roh itu adalah ketujuh mata Tuhan yang diutus dan menjelajahi di seluruh bumi. Alkitab kemudian pada ayat-ayat selanjutnya menuliskan bahwa pelita adalah mata Tuhan. Mereka diutus kesana dan kemari menjelajahi seluruh bumi mencari orang-orang yang hatinya sungguh-sungguh ada di dalam Dia.86 Tapi bagaimana kita dapat menjadi pelita-pelita? Mata adalah pelita tubuh. Jika mata pada satu arah dan fokus maka teranglah seluruh tubuh.87 Kita akan menjadi pelita-pelita penuh dengan cahaya, ketika kita masuk dalam administrasi terang pada gereja kaki dian.88 Jika kita adalah ‘terang di dalam Tuhan’, maka pelita kita bercahaya dan kita dapat mencari keluar mereka yang juga mengatakan ketujuh Roh.89 Seperti halnya suatu rumah yang layak adalah satu pelita dan matanya mencari orang-orang; Maka ketika rumah–rumah tangga dalam satu gereja kaki dian bersinar penuh, ada dua hal yang terjadi. Yaitu semua yang masuk di dalam rumah dapat menemukan terang dan bersama-sama rumah-rumah ini menjadi suatu ‘kelipatan’ yang menyinari suatu kota pada malam hari.90 Gereja kaki dian akan bersinar seperti kota yang bercahaya. Yesus mengatakan, ‘kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi’.91 Terang dapat dilihat di mana saja dan kota itu tidak mungkin tersembunyi. Ini adalah gereja kaki dian. Jika kita adalah pelita-pelita maka kita juga adalah mata-mata, dan jika kita adalah mata-mata maka kita akan mencari. Nabi Zefanya menuliskan, pada suatu waktu ketika Tuhan akan menggeledah Yerusalem dengan memakai obor (pelita).92 Dalam konteks ayat ini Tuhan akan menggeledah Yerusalem untuk menghakimi. Meskipun demikian, ada juga perumpamaan yang merupakan kebalikan dari menggeledah (mencari) untuk menghakimi, yaitu menggeledah (mencari) dan akhirnya untuk bersuka cita. Yesus mengatakan perumpamaan tentang seorang perempuan yang mencari satu koinnya yang hilang. Ia menyalakan pelita dan menggeledah seisi rumahnya.93 Nabi Yesaya menyatakan ‘bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu’.94 Orang banyak tidak akan datang sampai terang kaki dian itu bercahaya. Kemudian buah dari terang itu akan nampak. Tetapi terang harus lebih dulu ada dan bercahaya sebelum bangsa-bangsa akan datang kepadanya. Sehingga kemudian mereka akan bertanya dan meminta ditunjukan jalan menuju Sion.95 Terang gereja kaki dian ketika hal itu ditetapkan dan dihiasi, dapat pergi ‘keluar kemah' menuju kepada bangsa-bangsa diluar Yahudi.96 Bangsa-bangsa di luar Yahudi tidak dapat mendekat ke mezbah untuk memberikan persembahan karena mereka tidak mempunyai akses masuk ke perkemahan dan ke dalam hadirat Allah. Inilah sebabnya salib berada diluar perkemahan, dan mengapa Tuhan Yesus ‘terlukis jelas disalibkan di depan umum’, menjadi tontonan orang banyak.97 Berdasarkan hal ini penulis kitab Ibrani mengatakan, ‘ingatlah akan masa lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
Wah 5:6 2 Taw 16:9 Luk 11:34-36 Mat 5:15 Efe 5:8 Luk 11:33 Mat 5:14 Zef 1:12 Luk 15:8-9 Yes 60:3 Yer 50:5 Ibr 13:12-13 Gal 3:1
138
Persekutuan dalam minyak yang mengalir
dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian’.98 Semua orang ‘di luar gerbang perkemahan’ yang mati dalam pelanggaran dan dosa, hilang dan terkutuk, tidak dapat masuk ke mezbah (altar) dan ke dalam hadirat Tuhan kecuali terang kemuliaan dari injil telah menyala.99 Ketika utusan datang menyatakan terang pewahyuan, ia mencari mereka yang layak.100 Ia mencari anakanak damai dalam satu rumah yang layak. Satu contoh yang diangkat tentang hal ini, yaitu ketika rasul Paulus berada di Filipi. Seorang wanita bernama Lidia, dari kota Tiatira turut mendengar apa yang di katakan Paulus. Tuhan membuka hatinya sehingga ia merespon terhadap hal yang di sampaikan oleh Paulus. Ketika ia dan seisi rumahnya telah dibaptis,ia mendesak Paulus dan berkata, ’jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang dirumahku’.101
Terang Yang Sejati Setiap orang yang lahir dari Bapa adalah anak terang dan dengan demikian sesuai definisinya mereka mempunyai nama, identitas dan pekerjaan yang sejati. ini berarti bahwa terang mereka adalah terang yang sebenarnya. Sebagaimana firman tinggal di dalam mereka, membawa terang yang benar menghasilkan buah terang. Sehingga ini berarti orang-orang yang disekitar mereka dibukakan dan diterangi. Yesus berkata ’ Akulah terang dunia’.102 Tapi kemudian Ia berkata ‘kamu adalah terang dunia’.103 Terang yang sesungguhnya datang ke dalam dunia adalah sejati sebagaimana nama dan pekerjaan kita adalah sejati.104 Anak Allah pada kehidupan hakekatNya (intrinsic life), bukanlah terang Israel dan juga bukan terang dunia. Tetapi Ia adalah Terang dari kemuliaan Bapa dan terang dari Roh karena seluruh kepenuhan keAllahan diam di dalam Dia.105 Kemudian dari situ Terang yang sesungguhnya dan sejati datang ke dalam dunia, menyinari setiap manusia. Jika kita tidak sejati dan nyata terhadap terang nama kita, kita bukanlah ‘terang yang sebenarnya’. Yesus berkata, ‘jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu!’106
Apa yang menyebabkan suatu pelita padam? Yesus dengan jelas mengatakan hal-hal yang dapat merusak dan memadamkan terang dari suatu pelita. Ia mengatakan jangan meletakkan pelita dibawah gantang, tempat tidur, tempayan, atau dibawah kolong. Injil Matius memperlihatkan masalah dari sebuah gantang.107Injil Markus menunjukkan masalah pada gantang dan tempat tidur.108 Dan Injil Lukas menunjuk pada tempayan, tempat tidur, gantang, dan bawah kolong.109 Setiap simbol ini sangat penting. mereka dapat melihat berbagai macam masalah yang dapat merusak dan memadamkan pelita karunia pelayanan dalam suatu jemaat lokal. Gantang atau pengukur takaran disebutkan dalam tiga Injil. Takaran atau efa, adalah untuk mengukur tepung gandum.110 Alat itu digunakan untuk mengukur persembahan buah sulung yang akan diberikan
98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
Ibr 10:32-33 Efe 2:1, 2 Kor 4:4 Mat 10:13 Kis 16:14-15 Yoh 9:5 Mat 5:14 Yoh 1:9 Kol 1:19 Mat 6:23 Mat 5:15 Mar 4:21 Luk 11:33, Luk 8:16 Bil 28:12-15, Yeh 46:5-7
139
BERJALAN DI DALAM TERANG kepada Tuhan sebagai persembahan roti unjukan.111 Pelita akan padam oleh alat takar ini ketika prinsip dari buah sulung terkorupsi. Pelita utusan tidak dapat lagi mendorong jemaat untuk membawa persembahan. Jemaat terkorupsi dengan berdagang, bercampur dengan Roh Babilon, daripada menjadi ‘kudus kepada Tuhan’. Inilah suatu kekejian yang akan mengakibatkan ketandusan.112 Nabi Zakharia melihat wanita atau gereja dilempar ke dalam gantang. Penutup timah ditutup ke dalam atasnya dan perempuan itu dibawah ke tanah Sinear.113 Ini adalah gambaran gereja yang terkorupsi oleh Roh Babilon. Yaitu kejahatan. Kitab Amsal menuliskan,’korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi doa orang jujur dikenanNya’.114 Hal ini sama halnya dengan memadamkan pelita dengan gantang. Mengenai Babel kitab Wahyu mengatakan,’ dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalamnya’.115 Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Korintus bahwa ia cemburu ilahi kepada mereka. Karena ia telah mempertunangkan mereka kepada satu laki-laki untuk membawa mereka sebagai perawan suci kepada Kristus.116 tetapi mereka telah disesatkan dari kesetiaan dan kemurnian hidup kepada Kristus.117 Mereka menampung, menerima dan menyambut pemberitaan Injil yang lain.118 Mereka telah bercampur. Mereka tidak lagi menerima terang yang sebenarnya dari pelita utusan yang dapat menerangi setiap manusia. Injil Markus dan Lukas mengidentifikasi Krisis dari pelita yang diletakkan dibawah tempat tidur.119 Kami dapat menafsirkan hal ini sebagai akibat ketika satu pasangan tertentu dalam jemaat memasukkan agenda-agenda mereka ke dalam gereja. Dengan cara ini ‘pasangan pernikahan tempat tidur’ memadamkan inisiatif pelita utusan di tengah gereja. Wanita pada pasangan ini akan bingung menempatkan diri sebagai seorang saudara perempuan ditengah-tengah saudara-saudara seiman dan sebagai penolong (paraclete) kepada suaminya dan yang pria akan bingung menempatkan diri sebagai kekepalaan dalam keluarganya dan sebagai kekepalaan kepada Kristus di dalam gereja. Sepasang pelayan dalam gereja perlu mendapatkan garis yang jelas atas pengudusan pelayanan mereka antara rumah mereka dan gereja. Jika mereka tidak demikian mereka akan mendatangkan hutang darah dan hal ini memadamkan pelita di bawah tempat tidur mereka.120 Rasul Paulus adalah (bejana[perabot] pilihan) oleh Tuhan dengan suatu tugas untuk memberitakan namaNya kepada bangsa-bangsa diluar Yahudi.121 Paulus memakai kata Yunani yang sama untuk kata ‘bejana/perabot’ dalam suratnya kepada Timotius. Ia mengatakan bahwa setiap anak Allah akan ‘dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia’.122 bagaimanapun, seorang dengan anugerah yang besar yang berfungsi dalam gereja tidak dapat melebihi dari tugas yang ada pada mereka dan memakai gereja sebagai sumber dari ekspresi pelayanan mereka sendiri. Jika hal ini terjadi maka terang dari pelita dipadamkan oleh bejana[tempayan] pribadi mereka sendiri. Hal ini juga berlaku jika seorang dengan anugerah yang besar yang berfungsi dalam gereja tidak menundukkan diri pada otoritas para penilik, penatua, dan diaken dalam suatu majelis kepenatuaan.
111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
Ima 23:17 Dan 11:31, Mat 24:15 Zak 5:5-11 Ams 15:8 Wah 18:23 2 Kor 11:2 2 Kor 11:3 2 Kor 11:4 Mar 4:21, Luk 8:16 Ima 17:4 Kis 9:15 2 Tim 2:21
140
Persekutuan dalam minyak yang mengalir
Akhirnya tidak seorangpun yang menyalakan pelita dan meletakkannya dibawah kolong rumah.123 Kita dapat menghubungkan ini dengan gereja yang melihat pada tradisi-tradisi manusia. Kolong rumah adalah tempat di mana anggur lama disimpan. Yesus sangat jelas mengatakan ‘tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin meminum anggur yang baru, sebab ia akan berkata; ”anggur tua itu baik.” ‘.124Ini adalah gambaran suatu gereja yang menolak firman kebenaran yang baru atau firman kebenaran masa kini, mereka telah benar-benar puas dengan pengajaran yang bersifat sejarah. Inilah gereja yang mengabaikan perintah Allah, mengabaikan firman kebenaran masa kini, mereka memegang adat istiadat manusia.125 Paulus menuliskan kepada jemaat di Kolose ‘hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun (adat istiadat manusia)’.126 Semua hal ini menghalangi keberhasilan orang-orang dengan karunia utusan untuk masuk dalam suatu jemaat lokal. Ini adalah pekerjaan para penilik untuk memastikan bahwa para utusan yang memilki karunia tidak ditolak dengan salah satu cara pelita dipadamkan. Pelita-pelita adalah milik Yesus Kristus. Mereka adalah bagian dari administrasiNya yang turun dari atas untuk menumbuhkan gereja kaki dian agar menjadi terang bagi dunia. Suatu pelita mencari suatu tempat dalam bunga buah-buah sulung agar buah dari terang dapat dihasilkan.127 Pelita itu tidak dapat ditolak atau dipadamkan oleh gantang, tempat tidur, tempayan atau kolong rumah.
123 124 125 126 127
Luk 11:33 Luk 5:39 Mar 7:8 Kol 1:8 Efe 5:9
141
BAB 11 Persekutuan dalam membangun kaki dian Kita tahu bahwa penglihatan Yohanes tentang Tuhan Yesus berjalan diantara ketujuh kaki dian emas adalah gambaran yang utuh dan sempurna.1 Bagaimanapun, kita perlu merenungkan bagaimana suatu kaki dian dapat bertumbuh sampai pada kepenuhan dari gambar yang ada pada kitab Wahyu. Seperti apa nampaknya suatu kaki dian dalam tahap-tahap pertumbuhan menuju pengembangannya? Dengan kata lain, cerita apa yang perlu dibukakan dari suatu gereja saat sedang bertumbuh dan berkembang menuju kepenuhan menjadi satu kaki dian emas? Pertanyaan ini memiliki maksud yang jelas bagi kita. Tujuan dari suatu gereja kaki dian adalah jelas. Yaitu untuk memberi cahaya pada ruangan di depan kaki dian tersebut, supaya ada jalan yang terlihat bagi semua orang yang ingin berjalan menuju ‘jalan raya kekudusan’, ‘jalan orang benar’ menuju kesempurnaan.2 Tapi bagaimana kita dapat sampai kesana? Bagaimana gereja-gereja kaki dian terbentuk? Pembangunan gereja-gereja kaki dian adalah salah satu tema yang tercakup dalam kitab Perjanjian Baru. Dalam bab ini, dan bab-bab selanjutnya, kita akan melihat dan memperhatikan gereja-gereja yang telah ada di Yerusalem, Antiokhia, Efesus, Galatia, Makedonia, Korintus dan Roma.3 Semua gereja-gereja ini dibangun menggunakan pola yang sama, tapi kami menyelidiki ada perbedaan dalam setiap tempat. Ketika kami melihat pada beberapa titik dengan penekanan yang sama, seperti permadani atau hiasanhiasan dinding gereja, kami mengerti bagaimana satu gereja kaki dian dapat dibangun di setiap tempat, dan pada setiap generasi gereja. Penekanan khusus kami pada bab selanjutnya lebih kepada cara Paulus menetapkan satu gereja kaki dian pada jemaat di Efesus, sehingga gereja-gereja kaki dian lainnya terbentuk di wilayah Asia.
Gereja kaki dian di berbagai tempat Ketika kita melihat ketujuh gereja di Asia, setiap kota di mana gereja itu berada, merupakan pusat dari propinsi yang besar atau suatu Negara bagian. Sangat jelas bahwa ada lebih dari satu gereja kaki dian di
1 2 3
Wah 1:12-13, Wah 2:1 Kel 23:57,Bil 8:2, Yes 35:8, Ams 4:18 Kis 8:1, Kis 13:1, Wah 2:1, 1Kor 16:1, 2Kor 8:1, 1Kor 1:2, Rom 1:6,7
Persekutuan dalam membangun kaki dian
Asia. Waktu itu ada tujuh gereja kaki dian. Dan gereja pada setiap kota memiliki kesamaan. Pelita adalah administrasi kasih karunia yang turun dari atas, dan cabang-cabang kaki dian adalah anak-anak Allah, rumah-rumah buah sulung yang merupakan rumah-rumah yang layak, dan jemaat-jemaat lokal bertumbuh dalam kasih yang mula-mula.4 Mari kita mulai bertanya sebagaimana kita memulai bab ini dengan pertanyaan; berapa banyak gereja kaki dian yang kita cari? Tujuh adalah angka kepenuhan(sempurna/kegenapan), tapi sedikitnya ada sembilan gereja kaki dian pada wilayah Asia jika kita memasukkan Kolose dan Hierapolis.5 Kami percaya bahwa akan ada satu kaki dian di setiap tempat. Setiap kaki dian akan terhubung dan berelasi dengan berjalan dalam administrasi Yesus Kristus. Ia yang memegang ketujuh bintang, satu bintang untuk setiap kaki dian, dalam tangan kananNya,6 yang digambarkan sebagai ‘kandil’ pada bab sebelumnya. Kandil itu ada pada tangan kanan Kristus, persekutuan dari pelayanan lima jawatan.7 Berapapun jumlah kaki dian, selalu hanya ada satu kandil. Banyaknya jumlah gereja kaki dian yang menerima minyak dari kandil akan sangat tergantung pada praktek kehidupan yang kita perlihatkan (tingkah laku asli) dalam berhubungan satu dengan yang lainnya dan dalam persekutuan. Dalam skala yang lebih kecil, batas kemampuan suatu bunga sebagai satu gereja jemaat lokal ditetapkan dari besarnya wilayah yang dapat terjangkau dengan berbagai sarana, juga dari kemudahan dalam melakukan perjalanan dan ketersediaan tempat untuk bersekutu. Pada perkembangannya, ukuran tempat bersekutu akan menjadi faktor yang paling membatasi dibanding faktor-faktor lainnya. Nampak dari surat Paulus kepada jemaat di Korintus, bahwa ada suatu pertemuan bersama secara berkala (pada waktu-waktu tertentu). Rasul Paulus memberikan pengajaran yaitu ketika ‘seluruh jemaat’ berkumpul bersama.8 Rasul Paulus mengarah kepada Gayus sebagai tuan ‘bagi seluruh jemaat’.9 Di tempat lain, terdapat beberapa jemaat lokal dalam satu kota. Contohnya adalah kota Roma.10 Kita telah membicarakan tentang satu meja perjamuan kudus dalam setiap kota. Hal ini sangat bergantung pada besarnya suatu kota dan ukuran tempat ibadah dalam satu kali pertemuan. Pada kota-kota yang besar sepertinya memerlukan lebih dari satu tempat perjamuan kudus. Seperti hal sebelumnya, Kemampuan dan keutuhan (kebulatan) suatu gereja kaki dian dapat diukur dari hubungan yang terjalin antara setiap bintang atau para pelayan yang mengatur dan mengawasi satu gereja kaki dian dengan setiap bintang dari gereja kaki dian lainnya. Hanya ada satu bintang untuk setiap kaki dian. Sebagaimana Yohanes melihat tujuh bintang dan ketujuh kaki dian.11 Bintang adalah suatu kelompok yang bekerja sama, terdiri dari para utusan yang mengawasi dan mengatur, yang juga melayani penyampaian firman Tuhan dalam satu gereja kaki dian. Kita perlu mengerti dengan jelas, bahwa bintang bukanlah kandil. Kandil adalah karunia pelayanan lima jawatan yang diberikan kepada Tubuh Kristus seluruh dunia (gereja universal). Akan ada karunia pelayanan lima jawatan pada setiap bintang yang sedang berfungsi, tapi itu bukan berarti bahwa bintang dan kandil adalah suatu hal yang sama. Satu bintang pada setiap gereja kaki dian yang diberikan, sama dengan ke-empat-puluh-sembilan pipa (corot) pada penglihatan Zakharia.12 Mereka membawa administrasi kasih karunia dari kandil, dengan ukuran penuh, kepada setiap pelita. Jumlah pelita pada satu kaki dian hanya terbatas pada hubungan (yang benar-asli) yang terjalin secara terus menerus dalam satu pengawasan satu bintang.
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mat 10:13, 1 Kor 16:15, Wah 2:4 Kol 4:13 Wah 1:20 Efe 4:11-12 1 Kor 14:23 Rom 16:23 Lihat kembali Rom 16 Wah 2:1,8,12,18, Wahyu 3:1,7,14 Zak 4:2 LITV
143
BERJALAN DI DALAM TERANG Sebagaimana kita memperhatikan semua hal ini, maka perbedaan Negara, budaya (berbagai suku) dan bahasa akan memiliki dampak dalam perhubungan ini. Suatu bintang harus ‘berada diantara’ satu kaki dian dan mengawasi dan mengaturnya. Meskipun bintang itu memiliki hubungan dengan kaki dian lainnya, tapi prioritas pelayanan mereka harus pada wilayah mereka sendiri. Dengan alasan ini, maka kita perlu mencari satu kaki dian dan satu bintang pada setiap negara. Hal ini sekarang menjadi kesaksian diantara gereja-gereja kami di Australia. Kami percaya, bahwa kami adalah bagian dari satu kaki dian dengan satu bintang yang mengawasi dan mengatur.
Suatu Administrasi Kasih Karunia Hal terpenting dalam kita memahami bagaimana satu gereja kaki dian bertumbuh, yaitu perbedaan antara apa yang turun dari atas dan apa yang sedang bertumbuh atau berkembang. Itulah administrasi kasih karunia yang turun dari atas.13 Inilah minyak emas itu, kekayaan kemuliaan kasih karunia-Nya yang turun dari takhta Anak. Kasih karunia ini disalurkan menuju kandil emas dan kemudian berlipat ganda melalui tujuh pipa/corot menuju pada setiap pelita. Dengan jalan ini, kasih karunia berlipat ganda dan disalurkan dalam ‘ukuran penuh’ sehingga terang dapat bercahaya.14 Kasih karunia ini turun dari Yesus Kristus yang ‘penuh kasih karunia dan kebenaran’, dan ‘dari kepenuhanNya’ kita semua dapat menerima kasih karunia demi kasih karunia.15 Sebagai contoh pertama, rasul Paulus dipilih sebagai seorang anak Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa.16 Ia bersaksi kepada jemaat di Galatia, bahwa sejak dari kandungan ibu ia telah dipilih untuk menerima kasih karunia untuk menyatakan Kristus dan memberitakan firman Kristus diantara bangsa-bangsa bukan Yahudi.17 Kami teringat nubuatan nabi Yesaya, ‘Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsabangsa,’18 Sama halnya dengan, ‘Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.’19 dan kemudian ‘Bangsa-bangsa berduyunduyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.’20 Ayat-ayat nubuatan ini berlaku kepada Israel, Kristus dan rasul Paulus, dan suatu gereja kaki dian yang dipulihkan secara penuh dalam kemuliaan pada akhir zaman.21 Gereja ini adalah gereja ‘Yusuf’ yang dahan-dahannya naik mengatasi tembok.22 Buah Yusuf terlihat diantara bangsa-bangsa ketika meterai pertama terbuka dan penunggang kuda putih itu keluar.23 Efraim adalah kepenuhan dari bangsa-bangsa diluar Yahudi. Kita harus mengingat bahwa Paulus adalah rasul bagi bangsa-bangsa diluar Yahudi. Mengenai Yesus, Simeon bernubuat, ‘sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsabangsa lain’24 Adalah Tuhan Yesus yang bertemu dengan Paulus dalam perjalanan ke Damsyik.25 Ia dengan kuasaNya yang besar turun mendapatkan Paulus dan menghubungkan Paulus dengan diriNya, menjadikan Paulus sebagai salah satu orang dengan karunia jawatan, yaitu sebagai rasul. Setelah
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Ibr 4:16 1 Pet 1:2 Yoh 1:14,16 Kis 9:15,16 Gal 1:15-16 Yes 42:6 Yes 49:6 Yes 60:3 Yes 46:13, Luk 2:32, Kis 26:23, Kis 13:47, Wah 21:24 Kej 49:22 Wah 6:2 Luk 2:30-32 Kis 9:5
144
Persekutuan dalam membangun kaki dian
kejadian itu, Tuhan berbicara kepada seorang murid yang bernama Ananias. Tuhan menyatakan kepadanya tentang Paulus yang telah dipilih Tuhan untuk menjadi alat pilihan Tuhan untuk memberitakan namaNya kepada bangsa-bangsa diluar Yahudi.26 Paulus telah terhubung secara langsung dengan kerajaan Yesus Kristus melalui jalan pewahyuan. Paulus berkata kepada mereka yang di Antiokhia di Pisidia,’ Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."’27 Ada yang menarik ketika Paulus menuliskan penggalan ayat ini, ia menunjuk kepada dirinya dan Barnabas. Menjadi terang bagi bangsa-bangsa di luar Yahudi adalah tugas dan pekerjaan dari kedua pohon zaitun. Ketika Paulus pergi ke suatu tempat, ia membawa kepenuhan dari administrasi kasih karunia yang datang dari atas bersama dengan dia. Seluruh administrasi pohon zaitun, kandil, dan pipa-pipa/corot hadir bersama-sama dengan dia sebagai terang bagi bangsa-bangsa. Paulus adalah bintang dan pelita. Ketika ia datang ke suatu tempat yang baru, ia menjadi pelita-utusan, yang membawa administrasi kasih karunia dengan melimpah dari takhta Anak. Ia menuliskan kepada jemaat di Efesus, katanya ‘memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu’.28 Berdasarkan tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, Paulus dapat mengembangkan gereja-gereja kaki dian. Perlu kita mengerti dengan benar bahwa suatu kaki dian tidak dapat bertumbuh dengan sendirinya melalui administrasi kasih karunia yang turun dari atas. Ini bukan masalah suatu kaki dian dapat bertumbuh ke atas dan ‘bertemu’ dengan administrasi kasih karunia. Bukan, bukan itu. Administrasi kasih karunia yang turun dari atas adalah tentang apa yang membuat suatu kaki dian dapat bertumbuh dari kaki (dasarnya). Karunia dari pelita-utusan sangat diperlukan pada setiap tahap pertumbuhan dari suatu kaki dian. Kita akan melihat lebih jelas lagi tentang hal ini pada bab selanjutnya.
Gereja di Yerusalem Gereja kaki dian di Yerusalem dimulai dengan seratus dua puluh orang murid.29 Kedua belas rasul termasuk di dalamnya. Pada hari Pentakosta, murid-murid ini dipenuhi dengan Roh Kudus dan lidahlidah api ada di atas setiap mereka. Sejak saat pencurahan kasih karunia melalui Roh Kudus, mereka mulai bernubuat, berbicara dengan bahasa lidah yang lain sesuai dengan pemberian Roh kepada mereka untuk diucapkan.30 Melalui hal ini, seratus dua puluh ‘pelita-utusan’ menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah yang mulia kepada manusia, laki-laki dan perempuan dikumpulkan dari berbagai bangsa dibawah kolong langit.31 Selanjutnya, rasul Petrus menerima anugerah untuk berdiri sebagai ‘pelita-utusan’ dan menyatakan bahwa Allah telah membuat Yesus, yang disalibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."32 Inilah pelita di atas dasar (kaki) gereja di Yerusalem. Tiga ribu jiwa ditambahkan pada gereja itu saat Hari Pentakosta, dan tidak lama setelah itu, gereja bertumbuh sampai lima ribu orang laki-laki.33 Benih dari gereja ini ditabur oleh Guru Sendiri. Saat Yesus berjalan bersama dengan murid-muridNya sebagai Terang dunia, Ia mengutus dua belas, kemudian tujuh puluh, untuk mencari rumah-rumah yang
26 27 28 29 30 31 32 33
Kis 9:15-16 Kis 13:14,47 Efe 3:2-3 Kis 1:15 Kis 2:3-4 Kis 2:5 Kis 2:36 Kis 2:41, Kis 4:4
145
BERJALAN DI DALAM TERANG layak.34 Kami diingatkan bahwa ada tujuh puluh bagian dari kaki dian pada tabernakel Musa. Ketujuh puluh murid diutus ‘dihadapan’ Yesus Kristus, dengan cara yang sama, gereja kaki dian menyatakan ketujuh Roh Allah dihadapan takhtahNya.35 Ketujuh puluh murid diutus untuk mencari rumah-rumah yang layak dan mencari pekerja-pekerja di ladang Tuhan untuk menuai tuaian.36 Pada saat itu, mereka adalah ‘penilik-penilik (pengatur/pengawas) yang berjalan’ mencari buah-buah sulung. Rasul Paulus tidak meninggalkan cara ini ketika ia diutus ke tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi sebagai pelitautusan. Tugas yang diberikan kepada kedua belas rasul adalah untuk menjadi gereja kaki dian di Yerusalem, Yudea, dan Samaria. Kemudian akhirnya sampai kepada ujung dunia. Meskipun Tuhan tetap campur tangan dengan kuasanya untuk membawa hal itu menjadi nyata.37 Gereja kaki dian di Yerusalem memiliki dua belas rasul, penatua dan saudara-saudara seiman, dan tujuh pelayan. Sejak dari Hari Pentakosta dan seterusnya, seluruh gereja bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.38 Inilah ciri-ciri gereja ‘pentakosta yang sejati’. Inilah bukti bahwa para rasul menjalankan pembelajaran Alkitab di gereja Yerusalem. Para rasul memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman ditengah jemaat.39 Gereja di Yerusalem memiliki kelimpahan ‘roti untuk dimakan’ yang kemudian menjadi ‘benih untuk ditabur’.40 Penganiayaan gencar dilakukan kepada gereja di Yerusalem dan ‘mereka tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria, kecuali para rasul’.41 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.42 Mereka tersebar seperti benih pelita-utusan. Mereka memiliki ‘roti untuk dimakan’ tapi kemudian gereja tersebar sebagai ‘benih untuk ditabur’. Kita membaca dalam Alkitab, gereja tersebar kecuali kedua belas rasul. Dan mereka pergi memberitakan firman Kristus sebagai utusan-utusan ke daerah-daerah di luar Yerusalem. Beberapa dari murid-murid ini memiliki karunia kelima jawatan, seperti Filipus yang pergi ke Samaria dan memberitakan firman Kristus.43 Filipus kemudian disebut ‘pemberita Injil’.44 Bagaimanapun, kami tidak melihat administrasi pohon zaitun dan pelayanan lima jawatan pada pelayanan tersebut, sampai nanti pada gereja di Antiokhia.45 Memerlukan campur tangan Allah Sendiri untuk dapat menyampaikan injil Kristus sampai keluar dari Yerusalem.
Gereja di Antiokhia Gereja di Antiokhia dimulai oleh para laki-laki dan perempuan yang terserak dari Yerusalem. Mereka datang sampai ke Antiokhia dan mengabarkan Injil kepada bangsa Yahudi dan Yunani. Dan ‘tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.’46 Inilah bukti bahwa beberapa diantara mereka memiliki karunia pelayanan jawatan. Ketika berita ini sampai kepada para rasul, mereka mengirim Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Luk 9:1-6, Luk 10:1-17 Luk 10:1, Wah 1:4 Mat 10:11, Luk 10:2 Kis 1:8 Kis 2:42 Kis 6:1-6 2 Kor 9:10 Kis 8:1 Kis 8:4 Kis 8:5 Kis 21:8 Kis 13:1-4 Kis 11:19-21
146
Persekutuan dalam membangun kaki dian
tetap setia kepada Tuhan,47 Barnabas dapat langsung melihat dan mengenal karunia Allah yang ada pada orang lain. Hal ini merupakan indikasi pertama dari karunia alami Barnabas. Dan lebih dari itu, ia sudah tahu karunia apa yang diperlukan suatu gereja agar dapat bertumbuh. Ia dapat membedakan setiap karunia yang mereka miliki, tapi juga dapat melihat karunia apa yang telah hilang. Itulah sebabnya, ia meninggalkan Tarsus untuk mencari Paulus.48 Ia tahu gereja disitu memerlukan karunia Paulus, sebagai seorang ahli bangunan, untuk meletakkan dasar yang benar pada gereja di Antiokhia.49 Kita tahu bahwa Paulus telah menerima pewahyuan rahasia saat-saat ini sebelum hal itu terjadi.50 Ini adalah hal penting, karena pertama yang dilakukan Paulus ketika ia datang ke Antiokhia yaitu mendirikan sebuah sekolah, agar ia dapat berbicara, dan mengajar kepada sejumlah besar orang dalam satu tahun. Inilah catatan pertama rasul Paulus dengan model pelayanan pengajaran, yang kemudian mendirikan ‘Sekolah Tiranus’ di Efesus.51 Kami menyimpulkan bahwa Paulus telah menerima pewahyuan rahasia, karena pada suratnya yang kedua untuk jemaat di Korintus, ia bersaksi bahwa empat belas tahun sebelumnya, ia telah diangkat ke surga yang ketiga.52 Dalam Roh, ia diangkat dan melihat dewan musyawarah Bapa, Anak dan Roh Kudus pada saat permulaan perjanjian kekal. Jadi berdasarkan pewahyuan ini, maka ia dapat menyatakan tentang ‘seluruh dewan Allah’53 [dalam Injil Terjemahan Baru: ‘seluruh maksud Allah kepadamu’] pada jemaat di Efesus. Dan seperti hal ini, kami menyimpulkan bahwa Paulus menyatakan seluruh kehendak Allah di Antiokhia. Dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus, ia mengatakan tentang ‘tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu’54 Kemudian ia melanjutkan, ‘Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus’.555 Para ‘rasul dan nabi yang kudus secara Roh’ adalah kedua pohon zaitun dalam penglihatan Zakharia.56 Mereka membawa firman kebenaran yang sedang sedang hangat/sekarang (present truth) kepada terang. Paulus adalah salah satu pohon zaitun sebagaimana yang ia beritakan di jemaat Antiokhia. Minyak yang diimpartasikan (disalurkan/berikan) kepada para pendengar firman adalah pewahyuan rahasia. Sesuai dengan karunianya, ia meletakkan dasar pada gereja di Antiokhia. Dan karena karunianya juga, ia menetapkan persekutuan pelayanan lima karunia jawatan di Antiokhia sebagai ‘kandil’ pertama yang dapat dilihat diantara gereja-gereja dari bangsa-bangsa di luar Yahudi. Pelayanan lima karunia jawatan adalah tangan Tuhan diantara jemaat di Antiokhia, cukup jelas dapat dilihat pada permulaan Kisah Para Rasul pasalnya yang ke tiga belas. Disitu dituliskan bahwa ada beberapa nabi dan guru. Jadi mungkin juga ada lebih dari lima orang yang memiliki lima karunia jawatan dalam gereja itu, tapi ada lima orang yang secara khusus terpilih.57 Paulus menuliskan kepada jemaat di Korintus, ‘Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar.’58 Pada tingkat ini, kelihatannya Paulus bukan dikenal sebagai
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Kis 11:22-24 Kis 11:25 1 Kor 3:10 Gal 1:15-18, Gal 2:1-9 Kis 11:26, Kis 19:9 2 Kor 12:2 Kis 20:27 Efe 3:2 Efe 3:4-5 Zak 4:14 Kis 13:1 1 Kor 12:28
147
BERJALAN DI DALAM TERANG rasul, meskipun ia adalah seorang rasul menurut pewahyuan Yesus Kristus kepadanya, nubuatan Ananias, dan pewahyuan rahasia yang ia terima saat ia terangkat ke surga yang ke tiga.59
Pisahkanlah untuk-Ku –kedua pohon zaitun Ketika para rasul dan nabi berkumpul di Antiokhia, Roh Kudus berkata, ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka’.60 Hal yang penting dari ayat ini yaitu Roh Kudus membuat suatu pembedaan dalam kandil, mengambil yang ‘dua’ dan menyisakan yang ‘tiga’. Dengan ini, Paulus dan Barnabas dikenal sebagai kedua pohon zaitun.61 Dan tugas mereka diperbesar, lebih besar dari hanya menjangkau satu kaki dian saja. Mereka diutus oleh Roh Kudus ke berbagai tempat untuk menumbuhkan gereja-gereja kaki dian diantara bangsa-bangsa yang bukan Yahudi.62 Rasul dan nabi tetap dalam bilangan pelayanan, tapi mereka memiliki pelayanan yang khusus dalam menyalurkan minyak emas dari takhta Anak untuk menetapkan dan menjaga persekutuan di dalam kandil. Karunia ini adalah karunia yang sama, yang dibutuhkan untuk meletakkan dasar pada suatu gereja kaki dian; yaitu karunia pewahyuan atau penyingkapan rahasia-rahasia dari rasul dan nabi. Sekali suatu gereja kaki dian terbentuk, rasul dan nabi sebagai kedua pohon zaitun itu akan menyalurkan minyak emas dari takhta kasih karunia menuju ke kandil. Rasul Paulus menyatakan kepada jemaat di Korintus, ‘Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.’63 Suatu kaki dian bertumbuh secara organik (hidup) dari dasarnya. Pada saat dasar diletakkan, saat itu dasar tersebut memiliki kapasitas untuk menyatakan ketujuh Roh. Inilah arti dari batu fondasi, diletakkan kepada imam besar Yosua dari tangan Zerubabel, batu permata yang bermata tujuh.64 Ketujuh mata adalah ketujuh Roh Allah, yang diutus keseluruh bumi.65 Inilah karunia yang dapat membangun suatu kaki dian secara menyeluruh, dari dasarnya sampai pada ujung atasnya, sehingga orang-orang akan bersorak, ‘Bagus! Bagus sekali batu itu!’66 Paulus dan Barnabas diutus sebagai ‘dua’, tetapi pelayanan dan tugas mereka lebih dari ketujuh puluh murid yang diutus Yesus untuk keluar. Ketujuh puluh murid itu terhubung dengan rumah-rumah yang layak, rumah-rumah buah sulung, dan pekerja-pekerja bagi Yesus yang menjadi terang bagi dunia. Paulus dan Barnabas melakukan hal serupa dengan ketujuh puluh murid itu, mencari rumah-rumah buah sulung dan yang layak, tetapi untuk menyatakan maksud memulai membangun gereja-gereja kaki dian. Paulus dan Barnabas diutus dari Antiokhia sebagai ‘dua’ dari peraturan Melkisedek untuk membangun gereja-gereja kaki dian dari antara bangsa-bangsa diluar Yahudi. Kitab nubuatan mengatakan bahwa Efraim akan tersebar diantara bangsa-bangsa.67 Nabi Hosea berbicara tentang kebun anggur pada setiap tempat. Pohon zaitun liar adalah benih Yusuf yang telah kawin campur dan tercampur baur ke seluruh bangsa-bangsa dimuka bumi.68 Dengan jalan ini, maka semua bangsa-bangsa diluar Yahudi memiliki garis keturunan dari sepuluh suku yang hilang. Tuhan akan memulihkan benih
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
2 Kor 12:11-12, Kis 9:15-17, 2 Kor 12:2 Kis 13:2 Zak 4:3,14 LITV 2 Kor 10:16 1 Kor 3:10 Zak 3:9 Wah 5:6 Zak 4:7 1 Raj 14:15 Maz 78:67, Rom 11:17
148
Persekutuan dalam membangun kaki dian
ini dengan kelahiran baru, agar gereja kaki dian yang adalah ‘Yusuf/Efraim’, dapat terkumpul menjadi satu, yaitu kepenuhan dari bangsa-bangsa diluar Yahudi.69 Ketika kita melihat peraturan Melkisedek, Yesus Kristus menggabungkan kedua bagian pelayanan dari ke-rajaan dan keimamatan di dalam Diri-Nya Sendiri.70 Ialah Imam pada takhta-Nya. Dewan perdamaian ada diantara kedua pelayanan tersebut.71 Sebagai Raja dan Imam, Yesus Kristus adalah Satu-satunya pokok (batang utama) yang bercabang keluar untuk membangun rumah Tuhan. Dalam setiap masa dan generasi gereja, Yesus menjangkau kebawah dari takhta-Nya untuk memberikan pekerjaan, otoritas dan tugas membangun gereja-gereja kaki dian kepada para rasul sebagai salah satu karunia pelayatan jawatan. Melalui jalan ini, tugas tersebut diberikan kepada rasul Paulus. Kita diingatkan bahwa Ke-Rajaan Kristus dinyatakan dalam rupa kehambaan pada masa ini.72 Ia menerima otoritas baik sebagai Ke-Rajaan dan Ke-Imamatan. Berdasarkan hal ini, Paulus mengatakan dirinya sebagai rasul, hamba, dan imam.73 Barnabas, seorang nabi yang berjalan bersama dengan Paulus dalam suatu tugas penyelenggaraan membangun gereja-gereja kaki dian, memperkuat tentang pewahyuan rahasia bagi gereja-gereja. Bersama mereka berdua adalah kedua pohon zaitun dan terang bagi bangsabangsa. Terang dari kaki dian yang utuh terbangun ditemukan dalam kerasulan dan kenabian, dikuduskan oleh Roh Kudus yang menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah.74 Pelayanan lima karunia jawatan dapat berfungsi dengan baik diantara bangsa-bangsa sebagai bagian dari tangan kananNya ketika penunggang kuda putih keluar saat pembukaan materai yang pertama.75 Kegenapan dari seluruh lima pelayanan kasih karunia akan dinyatakan dalam ke 144.000 orang sebagai kelompok utusan untuk masa kerajaan gereja.76 Bagaimanapun, pelayanan lima jawatan telah menjadi bagian dari mekanisme yang memenangkan dan dapat bekerja dengan berhasil selama tujuh masa gereja.
Karunia Barnabas Rasul Paulus memberikan pengajaran firman berdasarkan pewahyuan, tetapi Barnabas yang adalah kawan sekerjanya, menyatakan anugerah atau karunia yang ada pada setiap pribadi sesuai dengan firman tersebut. Ketiga Agabus bangkit dan menyatakan bahwa akan ada bahaya kelaparan besar diseluruh negeri, sepertinya Paulus-lah yang meminta jemaat disitu untuk mengumpulkan sumbangan untuk dikirimkan pada orang-orang kudus di Yerusalem.77 Inilah pertama kali dari banyak kali Paulus melakukan hal ini, berdasarkan dari otoritas karunianya. Tetapi Barnabas-lah yang mendorong jemaat disitu untuk mengumpulkan sumbangan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Apakah Barnabas bekerja dengan murid-murid pribadinya mendorong jemaat untuk memberi berdasarkan perkataan dari Paulus? Yang kami tahu, bahwa murid-murid mengambil keputusan untuk memberi sumbangan ‘sesuai dengan kemampuan masing-masing’,78 dan sumbangan itu telah dikirim. Kita tahu bahwa Barnabas disebut seorang rasul.79 Dan bagaimanapun pada tahap paling dasar, rasul biasanya adalah seseorang yang ‘diutus[dikirimkan]’ sebagai seorang utusan[pembawa pesan]. Tetapi
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Kej 48:19, Rom 11:25, Yeh 37:19 Ibr 7:1, Ibr 5:6 Zak 6:13 Fil 2:7 Tit 1:1 Efe 3:9 Wah 6:2 Wah 14:1-5 Kis 11:28 Kis 11:29, Rom 15:26, 2 Kor 9:13 Kis 14:14
149
BERJALAN DI DALAM TERANG hal ini tidak membuat seseorang tersebut menjadi seorang rasul pembuka pewahyuan. Paulus adalah rasul pembuka pewahyuan. Sangat jelas Barnabas bukan rasul pembuka pewahyuan. Karena sebelum perjalanan pemberitaan firman Kristus pertama kali, Barnabas tahu bahwa ia memerlukan karunia Paulus di Antiokhia. Barnabas adalah seorang karunia jawatan nabi, kawan sekerja Paulus, seorang ‘penolong [satu-satu {paraclete}]’ dalam meletakkan dasar. Inilah arti dari namanya – ‘anak nabi’ dan ‘anak penolong.’ 80 Waktu Barnabas berjalan bersama dengan Paulus, fungsi pelayanannya ada dalam dimensi Melkisedek dari pohon zaitun. Ketika Barnabas berjalan dengan Yohanes Markus, ia bukan bagian dari ‘dua’ yang meletakkan dasar bagi gereja-gereja kaki dian.81 Setelah ia meninggalkan Paulus, pelayanannya menjadi sama dengan model di mana Paulus dan dia memutuskan untuk kembali dari perjalanan pelayanan mereka yang pertama. Saat itu mereka menguatkan hati murid-murid disitu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, Dan kemudian, ‘ Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.’82 Ketika Barnabas membawa Yohanes Markus bersama dengan dia, mereka berjalan sebagai suatu pasangan, tetapi mereka bukanlah ‘dua’ yang menetapkan gereja-gereja. Tetapi mereka menguatkan gereja-gereja yang telah terbentuk. Dalam hal itu pula, mereka melakukannya sesuai dengan perkataan Paulus. Dan disisi lain, Paulus memulai perjalanannya dengan Silas, dan mereka adalah ‘dua’ berspekulasi pergi ke daerah-daerah baru dan melanjutkan menetapkan gereja-gereja. Kita tahu bahwa Silas adalah seorang nabi.83 Paulus memilih Silas menggantikan Barnabas dalam pekerjaan meletakkan dasar gereja-gereja kaki dian; sebagaimana Paulus dan Barnabas sebelumnya pada permulaan diberikan tugas dalam pelayanan kasih karunia ini, Silas ditugaskan oleh saudara-saudara dengan karunia jawatan di Antiokhia kepada kasih karunia Tuhan.84
80 81 82 83 84
Kis 4:36 Kis 15:39 Kis 14:21-23 Kis 15:32 Kis 15:40
150
BAB 12 Persekutuan sekolah di Tiranus Ketika kita melihat cara rasul Paulus dipilih sebagai terang bagi bangsa-bangsa dan dikhususkan oleh Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan pembangunan gereja-gereja kaki dian, maka sekarang kita akan mengalihkan perhatian kita kepada gereja di Efesus. Model pelayanan dan kerja Paulus di Efesus menjadi pola yang ia bawa ke setiap tempat. Inilah bagian dari suatu kesatuan yang kami sebut Pola Efesus. Kami membaca dalam surat Paulus kepada jemaat di Korintus, ‘Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.’1 Dengan jalan ini, Paulus meminta kepada jemaat di Filipi ‘Saudarasaudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.’2 Model yang digunakan Paulus dalam membangun kaki dian di gereja Efesus sangat efektif digunakan dalam membangun banyak kaki dian di wilayah Asia kecil. Rasul Yohanes melihat ketujuh kaki dian dalam kitab Wahyu.3 Kita harus mengingat bahwa angka tujuh adalah angka simbol. Ketika kita memasukkan Kolose dan Hierapolis, maka sedikitnya ada sembilan kaki dian terbentuk di Efesus. Nampaknya Efesus adalah satu-satunya kota yang dikunjungi Paulus, sebelum Alkitab mencatat ‘sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan’.4 Perhatian khusus kami pada bab ini yaitu peran dari ‘Sekolah Tiranus’ dalam pertumbuhan gereja kaki dian, dan beberapa kaki dian dalam suatu wilayah.5
Gereja di Efesus Dalam perjalanan pelayanan Paulus yang kedua, Roh Kudus melarang Paulus untuk pergi ke Asia. Tetapi setelah mengelilingi Eropa dan membangun gereja-gereja di Makedonia dan Akhaya, ia kemudian mengunjungi Efesus secara singkat saat perjalanannya kembali ke Yerusalem. Ia masuk di gereja kaum Yahudi dan berbincang dengan mereka, tapi ia tidak tinggal bersama dengan mereka.
1 2 3 4 5
1 Kor 4:17 Fil 3:17 Wah 1:12 Kis 19:10 Kis 19:9
BERJALAN DI DALAM TERANG Ketika ia kembali dari perjalanan pelayanannya yang ke tiga, ia mendapati dua belas murid yang belum dibaptis di dalam Nama Tuhan Yesus, ataupun menerima karunia Roh Kudus. Kedua belas murid ini adalah buah dari pelayanan Apolos. Apolos adalah orang yang mahir dalam soal-soal Kitab Suci tapi hanya dalam hal baptisan Yohanes. Setelah Akwila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah., ia meninggalkan Korintus. Priskila dan Akwila mungkin saja tetap tinggal di Efesus saat itu. Karena ketika Paulus menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus dari Efesus, ia mengirimkan salam untuk mereka dan jemaat dirumah mereka. Meskipun demikian, inilah bukti bahwa anugerah mereka tidak bertambah untuk menetapkan nama kedua belas murid, sebagai dasar gereja kaki dian. Sepertinya Priskila dan Akwila memiliki rumah pengajaran, tetapi mereka tidak mencoba untuk meletakkan dasar dari gereja kaki dian atau memulai suatu sekolah pengajaran. Ini adalah tugas dari rasul Paulus sebagai pelitautusan dan terang bagi bangsa-bangsa.
Dasar dari kedua belas keluarga Ketika Paulus datang ke Efesus, ia membawa seluruh administrasi kasih karunia bersama dengan dia. Menurut tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah diberikan kepadanya, ia datang untuk mencari murid-murid dan meletakkan dasar gereja kaki dian. Inilah model yang ia pakai dalam setiap tempat. Ia mengatakan kepada jemaat di Korintus,’Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar’.6 Meletakkan dasar gereja kaki dian dan kemudian menyalurkan minyak kasih karunia yang dibutuhkan untuk setiap pertumbuhan gereja kaki dian tersebut adalah pekerjaan seorang rasul dari pelayanan lima jawatan. Ketika satu kaki dian telah terbangun secara utuh, mereka (yang meletakkan dasar) bisa atau juga tidak melanjutkan pelayanan sebagai bagian dari utusan (angelos) pada kaki dian tersebut. Jika mereka pindah ke lain tempat, mereka tetap menjaga perhubungan dengan gereja kaki dian tersebut sebagai satu pohon zaitun. Kami menyaksikan perkembangan perhubungan ini antara rasul Paulus dan gereja di Efesus.7 Ketika Paulus datang ke Efesus, ia adalah pelita-utusan. Ia sendiri yang melakukan segala sesuatu, ia yang berkhotbah, menyatakan, mengajar dan berbicara dan menanggapi. Ia membuktikan dan menyatakan injil tentang keputraan. Ketika ia mendapat beberapa murid, hal pertama yang ia lakukan adalah membaptis mereka di dalam nama Tuhan Yesus.8 Di dalam Nama di atas segala nama, yang dicurahkan di atas Yesus ketika Ia diangkat ke tempat tinggi. Inilah Nama yang dinyatakan oleh Petrus pada Hari Pentakosta.9 Murid-murid ini kemudian merespon firman kebenaran tentang keputraan dengan langsung meminta untuk dibaptis. Berdasarkan hal itu, murid-murid ini mulai memakaikan kepada diri mereka keputraan dari Yesus Kristus. Paulus menuliskan kepada jemaat di Galatia, ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’10 Mengikuti kemajuan ini, Paulus menumpangkan tangan ke atas mereka dan mereka menerima karunia Roh Kudus.11 Mereka langsung mulai berbicara dalam bahasa lidah dan bernubuat. Roh Kudus menguatkan mereka untuk menjadi saksi-saksi, menyatakan ketujuh Roh dan menerangi jalan bagi orang-orang percaya lainnya untuk dapat mewarisi keputraan mereka. Inilah permulaan satu gereja
6 7 8 9 10 11
1 Kor 3:10 Kis 20:25 Kis 19:5 Kis 2:36, Fil 2:9,10 Gal 3:26,27 Kis 19:6
152
Persekutuan sekolah di Tiranus
pentakosta. Gereja Pentakosta yaitu tetap berada pada hadirat TUHAN Allah, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun.12 Ciri-ciri suatu gereja pentakosta adalah perenungan firman kebenaran yang sedang hangat (present truth), dalam persekutuan, memecahkan roti, dan berdoa.13 Ketika kita memiliki ‘persekutuan’ satu dengan yang lainnya, dan kita berjalan di dalam terang sebagaimana Ia Sendiri ada di dalam Terang, maka darah Yesus AnakNya itu menyucikan kita dari segala dosa kita.14 Kita ‘memecahkan roti’ dengan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.15 Dan ketika kita berkumpul bersama-sama untuk ‘berdoa’, kita percaya bahwa Roh Kudus secara terus menerus mengisi kita sehingga kita dapat berbicara tentang firman Tuhan dengan keberanian.16 Rasul Paulus memulai gereja kaki dian pentakosta dengan dua belas keluarga.17 Bersama dirinya, keduabelas keluarga ini terbentuk sebagai dasar dari kaki dian ditempat itu. Dengan ini, kami dapat mengatakan bahwa jumlah minimal yang dibutuhkan untuk memulai satu gereja kaki dian adalah dua belas keluarga. Mungkin dari keduabelas keluarga itu, total ada sekitar lima puluh atau tujuh puluh orang, waktu Paulus memulainya. Ia adalah pelita-utusan, mengambil semua inisiatif untuk pertumbuhan gereja kaki dian itu dari dasarnya. Pada tahap pertumbuhan gereja di Efesus ini, belum apa-apa, hanyalah suatu dasar, dan Paulus sebagai pelita dan terang. Tetapi seluruh karunia yang dibutuhkan gereja untuk bertumbuh ada di dalam dia. Inilah yang ditunjukan pada nubuatan Zakharia, ‘Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas. Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh’.18 Ketujuh mata adalah ketujuh pelita dan ketujuh Roh itu.19 Pelita di atas dasar gereja kaki dian di Efesus menyatakan kepenuhan dari ketujuh Roh.
12 13 14 15 16 17 18 19
Ula 16:16 Kis 2:42 1 Yoh 1:7 1 Kor 10:16 Kis 4:31 Kis 19:7 Zak 3:8.9 Wah 5:6
153
BERJALAN DI DALAM TERANG
Efesus : tahap 1 Mengumpulkan murid-murid dan meletakkan dasar
Rasul Paulus adalah pelitautusan yang menyatakan ketujuh Roh Allah sebagai terang bagi bangsa-bangsa
Paulus membaptis dua belas keluarga ke dalam Nama Tuhan Yesus Kristus Ia menumpangkan tangan ke atas mereka dan mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. Kisah Para Rasul 19:5-6
154
Persekutuan sekolah di Tiranus
Tiga bulan di rumah ibadah orang Yahudi Setelah menemukan keduabelas keluarga itu, Paulus pergi ke rumah ibadah orang Yahudi dan mulai bersoal jawab dengan mereka dan meyakinkan kepada mereka tentang kerajaan Allah.20 Inilah langkah pertama yang dilakukan Paulus untuk menumbuhkan gereja di Efesus, dan dari situ, kuncup pertama terbentuk di atas dasar kaki dian. Cabang kaki dian menumbuhkan kuncup, kelopak, bunga, dan kuncup menggambarkan inisiatif seorang utusan. Paulus melanjutkan ‘bersoal jawab [mengajar] dan meyakinkan’ jemaat disitu selama tiga bulan lamanya.21 Selama waktu itu, beberapa orang yang sungguh-sungguh dan berkomitmen dalam pembangunan gereja mulai nampak sebagai buah-buah sulung dari langkah atau inisiatif yang diambil oleh Paulus. Kuncup mengeluarkan kelopak. Sebagaimana Paulus terus mengajar, firman menghasilkan buah bagi orang-orang yang menerimanya dan firman mengeras kepada mereka yang menolaknya. Firman selalu memiliki efek ganda. Firman itu hidup dan berkuasa, dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.22 Pada akhir ketiga bulan tersebut, sebuah jemaat telah terbentuk dari hasil pemberitaan dan pengajaran Paulus. Kuncup telah menghasilkan kelopak, dan kelopak akan menghasilkan bunga. Bagi mereka yang mengeraskan hatinya, dan terus berjalan di dalam ketidaktaatan terhadap firman Tuhan, mulai berbicara serong dan menyembunyikan Jalan Tuhan kepada banyak orang.23 Inilah pergumulan Paulus yang pertama ketika ia berada di Efesus. Paulus dengan berani dan nyata memberitakan tentang injil keputraan sebagai satu-satunya ‘jalan keselamatan’. ‘Jalan itu’ adalah jalan sempit menuju pengudusan ke Tempat Maha Kudus untuk menerima bagian warisan kita sebagai anak-anak Allah. Paulus menyatakan terang injil sebagai keikutsertaan kita di dalam persembahan dan penderitaan Kristus. Pada saat jemaat itu terbentuk, Paulus meninggalkan orang-orang Yahudi itu dan memisahkan muridmuridnya dari mereka.24 Paulus dan murid-muridnya tidak dapat terus tinggal dengan mereka untuk dua alasan. Pertama, mereka sangat benar-benar bertentangan, tetapi alasan lebih utamanya karena buah yang dihasilkan dari murid-muridnya itu benar-benar tidak harmonis dengan mereka orang-orang Yahudi. Buah yang dimaksud adalah buah yang dihasilkan oleh karena pemberitaan dan penerimaan firman kebenaran masa kini.
20 21 22 23 24
Kis 18:19 Kis 19:8 Ibr 4:12 Kis 19:9 Kis 19:9
155
BERJALAN DI DALAM TERANG
Efesus : Tahap 2 Menemukan buah-buah sulung di luar rumah ibadat
Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah. Kisah Para Rasul 19:8
156
Persekutuan sekolah di Tiranus
Ada banyak masa pemulihan terjadi di era gereja tersebut. Sangat disayangkan, ketika suatu firman kebenaran masa kini dipulihkan di gereja itu, ada beberapa diantara mereka yang menolak dan bertentangan dengan kelompok pembawa firman tersebut. Inilah penyebabnya mengapa sekarang ini kita memiliki banyak gereja yang berbeda. Hal seperti itu tidak pernah menjadi keinginan Tuhan; itulah sebabnya Paulus mengatakan pertama-tama bagi orang Yahudi, ‘Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.’25 Di setiap tempat, Paulus memberikan kesempatan pertama bagi orang-orang Yahudi untuk percaya kepada Tuhan Yesus dan bergabung dalam gereja kaki dian, yaitu kepada mereka yang menolak pemberitaan firman kebenaran masa kini dan yang menghakimi diri mereka sendiri tidak layak mendapatkan kehidupan kekal. Di Pisidia Antiokhia, ada sekelompok orang Yahudi yang menjadi cemburu terhadap pengajaran yang dibawakan Paulus, dan mereka mulai menentangnya.26 Paulus berkata kepada mereka, ‘"Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.’27 Hal ini tepat sebagaimana yang Paulus lakukan di Efesus. Ia meninggalkan orang-orang Yahudi itu dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan mulai mengajar kepada bangsa-bangsa diluar Yahudi di dalam ruang kuliah Tiranus.28 Dengan cara yang sama, dibutuhkan suatu tahap di mana firman kebenaran masa kini itu dapat diterima oleh mereka yang telah meninggalkan kita. Pada kasus kami, hal ini mengarah kepada mereka dari aliran karismatik pembaharuan. Kami menyatakan bahwa gereja perlu menjadi ‘benar-benar pentakosta’ agar gereja ini dapat tetap berjalan di dalam Hari Raya Pondok Daun. Kami menyatakan tentang pengharapan di dalam keputraan dan pengharapan di dalam tubuh Kristus, sebagaimana saat-saat sekarang ini kita sementara mendekati akhir zaman, yaitu waktu di mana Tuhan akan memanggil semua orang untuk berkumpul pada Hari Pendamaian yang besar. Inilah saatnya kita ‘bersoal jawab dan saling meyakinkan’. Selalu akan ada kelompok orang atau murid-murid yang memegang firman kebenaran masa kini, tetapi sejarah menyatakan firman itu akan ditolak secara besar-besaran. Saat firman itu ditolak oleh orang-orang Yahudi, maka Tuhan memberikan kasih karunia dan otoritas untuk pergi langsung memberitakan kepada orang banyak. Hal ini dilakukan oleh Paulus saat ia membangun sekolah di Tiranus.
Sekolah di Tiranus Murid-murid yang bersama-sama dengan Paulus pada sekolah di Tiranus adalah mereka yang telah diajarnya selama dua tahun. Sekolah di Tiranus itu adalah sekolah sekuler atau umum, tetapi Paulus menggunakan fasilitas di dalamnya untuk menjalankan pelajaran Alkitab. Ayat-ayat Alkitab tidak menuliskan dengan jelas mengenai hal ini, tetapi menurut sejarah, Paulus mengajar di sekolah itu dari pagi sampai malam. Tapi yang kita ketahui bahwa ‘Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan’.29 Ini bukan berarti semua orang di Asia masuk ke sekolah itu, tapi ini berarti bahwa Paulus telah berhasil melatih, melengkapi dan melipatgandakan para utusan, sehingga firman Tuhan dapat tersebar di seluruh asia. Tujuan utama Paulus saat itu adalah pelipatgandaan para utusan. Kami dapat menyebutnya sekolah pelatihan para utusan (angelos). Ketika kita memperhatikan cabang tengah dari suatu kaki dian, kita akan melihat dasarnya, kemudian kelompok pertama dari kuncup, kelopak, dan bunga. Pada gereja kaki dian di Efesus, kedua belas 25 Rom 1:16 26 Kis 13:14 27 Kis 13:45,46 28 Kis 19:9 29 Kis 19:9,10
157
BERJALAN DI DALAM TERANG keluarga yang pertama adalah dasar dari kaki dian tersebut. Dan kelompok pertama dari kuncup, kelopak, dan bunga adalah murid-murid Paulus yang didapat dalam tiga bulan saat ia mengajar di rumah-rumah ibadah orang Yahudi. Banyak dari murid-muridnya membawa buah sulung orang-orang yang menjadi percaya. Batang atau cabang utama tidak langsung disambung dengan kuncup, kelopak, dan bunga yang berikutnya, juga bunga dari kelompok yang pertama tidak mengeluarkan kuncup yang berikutnya, tetapi bunga itu mengeluarkan kelopak. Kelopak menggambarkan kepenilikan atau administrasi pengawasan. Paulus tidak memutuskan untuk mengambil inisiatif atau langkah-langkah yang akan diambil oleh utusan yang lain, bukan demikian, tetapi ia kemudian menjadi seorang penilik atau pengawas yang mengawasi dan menjaga. Ia membangun sekolah di Tiranus untuk melatih para pelayan dan melengkapi para utusan.30 Selama masa itu, rasul Paulus tetap mengajar dan menjadi seorang pelita-utusan. Ada pelita yang efektif atau yang tepat, duduk di atas sebuah kelopak. Paulus mengajar secara langsung kepada kepala-kepala keluarga dan menjadi terang bagi kota tersebut. Tetapi fokus utamanya yaitu untuk memperbanyak pelita-pelita-utusan supaya kaki dian di Efesus dapat mulai berkembang dan mengeluarkan cabang. Rasul Paulus mengajar kepada murid-muridnya di sekolah Tiranus dan mengirim mereka keluar untuk memberitakan injil dan mengajar. Sebagaimana para utusan muda ini mulai mengambil inisiatif pelayanan pada bagian lain di Efesus, kami melihat mereka sebagai kuncup-kuncup yang bertumbuh keluar dari cabang utama. Pelita yang di dalam kuncup membuat mereka menjadi para utusan. Dan saat para utusan muda ini menjadi dewasa dalam kepengawasan atau kepenilikan mereka, kita akan melihat kelopak-kelopak baru akan keluar dari kuncup-kuncup tadi. Pada saat itu, kuncup-kuncup akan menghasilkan bunga-bunga yaitu jemaat-jemaat yang baru. Ada dua bagian dari buah para utusan ini, mereka yang bertumbuh di dalam kepenilikan atau kepengawasan. Yaitu pertama, ada satu jemaat baru yang hidup di dalam kasih yang semula. Disinilah pada bunga itu, pelita pelayanan kasih karunia berada untuk menghasilkan buah-buah terang. Dan kedua, para penilik/pengawas baru tersebut bergabung dengan Paulus dalam persekutuan ‘kelopak’ pada cabang utama kaki dian. Hal ini kemudian memungkinkan Paulus sendiri untuk bergerak ke atas dari cabang utama, naik menjadi kelopak penilik. Kemudian ia mulai melatih lebih banyak lagi para utusan sebagai permulaan dari kedua cabang kaki dian yang berikut. Saat dua orang inisiatif utusan bertumbuh dan telah dewasa dalam suatu kepenilikan/kepengawasan, Paulus kemudian naik lagi ke atas, dan mengulangi proses yang sama untuk bagian yang ketiga. Pada setiap titik kaki dian, Paulus tetap menjadi pelita-utusan-utama di cabang tengah. Itulah inisiatif pekerjaannya, perkataannya, dan anugerahnya yang tetap menjaga pertumbuhan di dalam kaki dian tetap ada.
30
2 Tim 2:2
158
Persekutuan sekolah di Tiranus
Efesus: Tahap 3 Bercabang keluar dari sekolah di Tiranus
Paulus melatih dan melengkapi para penilik/pengawas dan para utusan pada sekolah di Tiranus
Paulus melipatgandakan para penilik(kelopak). Para utusan dinyatakan sebagai awal dari cabang-cabang yang baru (kuncup) Paulus mengajar setiap hari di sekolah Tiranus selama dua tahun. Dan Semua yang orang di Asia telah mendengarkan firman. Kisah Para Rasul 19:9-10
10 penilik kelopak seluruhnya pada sekolah di Tiranus. 10 adalah angka 'tua-tua pada pintu gerbang' dalam Perjanjian Lama. Rut 4:2
159
BERJALAN DI DALAM TERANG Dalam prakteknya, seluruh cabang dari kaki dian dapat dimulai dari sekolah tersebut pada saat yang sama. Jika kita memasukkan cabang tengah, sekolah di Tiranus memasukkan tujuh kuncup, yang menggambarkan kepenuhan atau seluruh inisiatif para utusan, maka dari situ termasuk kelopak dibawah setiap pasang cabang, sekolah di Tiranus memasukkan sepuluh penilik kelopak. Kami diingatkan bahwa sepuluh adalah angka pencobaan, pengujian dan kesusahan.31 Hal ini menggambarkan formasi dari kepenilikan di dalam panasnya nyala api, tekanan dan kesusahan dari pencobaan yang besar.32 Tetapi hal yang paling penting di dalam Kitab Perjanjian Lama mengenai angka sepuluh adalah, bahwa sepuluh adalah angka para penatua yang duduk, mengarahkan dan mengatur di pintu-pintu gerbang kota.33 Ketika Paulus mengajar pada sekolah di Tiranus selama dua tahun, setidaknya ada empat kejadian terjadi. Pertama, yaitu ia mengajar langsung kepada setiap kepala-kepala keluarga sebagai seorang terang-utusan di dalam kota tersebut. Hal kedua, yaitu ia melatih dan melengkapi para utusan untuk dapat mengambil inisiatif-inisiatif supaya gereja kaki dian dapat bertumbuh dan memiliki tujuh cabang dengan tujuh pelita. Hal ketiga, yaitu ia ‘menaikkan’ suatu kelompok kepenilikan dari para utusan untuk gereja kaki dian di Efesus. Inilah kelompok para penatua yang diajak Paulus ke Miletus dan berpesan, ‘jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.’34 Dan akhirnya, ia mengutus orang-orang dengan karunia jawatan seperti Epafras pergi ke wilayah lain di Asia untuk membangun kaki dian yang lebih banyak.
Epafras – membangun tiga gereja kaki dian Terdapat sejumlah besar pemberita Injil yang melakukan pemberitaan firman, mulai dari sekolah di Tiranus sampai ke wilayah-wilayah lain di Asia. Beberapa dari pemberita ini memiliki karunia jawatan dan mampu membuka dan menetapkan gereja-gereja kaki dian berikutnya. Mereka tidak perlu menjadi seorang pembuka rahasia[pewahyuan], karena mereka menetapkan fondasi kaki dian berdasarkan apa yang dikatakan oleh Paulus. Tapi mereka membutuhkan karunia jawatan untuk membangun kaki dian berdasarkan dasar yang telah diletakkan oleh Paulus. Inilah ketujuh kaki dian yang disebutkan di dalam kitab Wahyu, tapi kami tahu masih ada dua lagi di Kolose dan Hierapolis. Sepertinya Epafras yang diajar oleh Paulus pada sekolah di Tiranus, diutus oleh Paulus dan pelayanan lima-jawatan di Efesus sebagai perintis gereja-gereja lain di Asia. Kami tidak tahu pasti karunia alami pelayanannya, tapi mungkin ia memiliki karunia sebagai seorang penginjil. Ia pastilah memiliki lima karunia jawatan, karena ialah yang membangun tiga gereja kaki dian di – Laodikia, Kolose, dan Hierapolis.35 Paulus menggambarkan Epafras sebagai kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah ‘pelayan Kristus’ yang setia [untuk kepentingan kita{bersama}].36 Ketika Paulus berkata ‘untuk kepentingan kami[kita/bersama]’, ia sementara menunjuk pada dirinya sebagai salah satu pohon zaitun dan kepada kelima pelayanan karunia jawatan yang sebagai kandil (mangkuk) itu. Epafras memberitakan firman kebenaran pada wilayah di Kolose. Apakah ia pergi dulu ke tempat orang Yahudi? Pola yang ia gunakan sangat mirip dengan yang digunakan oleh Paulus. Yang kami tahu bahwa pola itu menghasilkan buah dan terus bertambah. Satu gereja telah terbentuk dan Epafras kembali kepada
31 32 33 34 35 36
Wah 2:10 1 Pet 4:12 Rut 4:2 Kis 20:28 Kol 1:7, Kol 4:13 Kol 1:7
160
Persekutuan sekolah di Tiranus
Paulus dan menceritakan tentang buah itu dan kasih mereka di dalam Roh.37 Mendengar laporan itu, Paulus terus berdoa agar gereja itu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.38 Doa ini bersama dengan suratnya, memperlihatkan hubungan yang terus terjalin antara gereja itu dengan Paulus sebagai salah satu pohon zaitun dan sebagai bagian dari kandil, meskipun ia belum pernah bertemu dengan jemaat di gereja itu muka dengan muka. Paulus menuliskan kepada jemaat di Kolose, Ia menggambarkan Efapras sebagai ‘seorang dari antaramu’.39 Efapras berdoa dengan tidak henti-hentinya agar semua jemaat yang dalam gereja di Kolose dapat berdiri tegak dan yakin di dalam kehendak Allah. Paulus sangat memperhatikan semua gerejagereja kaki dian yang ada dan sama dengan Paulus, Efapras juga sangat memperhatikan gereja-gereja di wilayah Kolose, Laodikia, dan Hierapolis. Laodikia adalah salah satu jemaat kaki dian yang disebutkan dalam kitab Wahyu. Kami berasumsi bahwa kedua gereja kaki dian yang di Kolose dan Hierapolis adalah gereja serupa; walaupun kedua gereja itu ditetapkan dari Laodikia dan lebih dari itu tidak disebutkan dengan jelas. Kami tidak begitu tahu tentang gereja di Hierapolis. Paulus meminta jemaat di Kolose untuk memberi salam kepada saudara-saudara yang ada di Laodikia, inilah bukti nyata bahwa ada hubungan yang terjalin diantara mereka. Paulus ingin saudara-saudara di Laodikia untuk membaca suratnya yang ia kirimkan kepada jemaat di Kolose, dan juga sebaliknya ia ingin jemaat di Kolose membaca suratnya kepada jemaat di Laodikia.40 Diantara jemaat di Laodikia, Paulus secara khusus memberi salam kepada Nimfa dan jemaat yang ada dirumahnya.41 Ia adalah salah satu pelita yang ada di gereja kaki dian Laodikia. Gereja yang berada di Laodikia dan Kolose terlihat sangat serupa dengan gereja yang ada di Roma. Surat Paulus kepada jemaat di Efesus perlu dibaca dengan menggabungkan suratnya yang ia kirimkan kepada jemaat di Kolose. Waktu ia menulis surat kepada jemaat di Efesus, ia menunjuk pada suratnya yang lain, yang ia tulis ‘secara singkat’ dan berkata kepada mereka bahwa surat itu dapat membantu mereka untuk mengetahui pengertiannya akan rahasia Kristus,42 Surat itu mungkin adalah isi pasal pertama dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus.
Pola pada setiap tempat Sangat perlu untuk kita mengerti tentang sekolah di Tiranus, sebagaimana kita mempelajari bagaimana suatu gereja kaki dian dapat ‘mengeluarkan cabang’ dan membangun rumah Tuhan. Zakharia menubuatkan tentang Kristus dan anugerah pelayanan jawatan rasul terhubung denganNya, ‘Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN.’43 Bait adalah administrasi Bapa bagi anak-anak. Inilah hasil yang keluar dari sekolah di Tiranus. Para utusan telah dilengkapi untuk dapat menyatakan injil keputraan di segala tempat sebagai terang bagi seluruh bangsa. Zakharia melanjutkan, ‘Orang-orang dari jauh akan datang untuk turut membangun bait TUHAN’.44 Rasul Paulus memakai pola ini di setiap tempat, mulai dari Antiokhia sampai ke Roma. Di Antiokhia, Paulus dan Barnabas ‘Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil
37 38 39 40 41 42 43 44
Kol 1:4 Kol 1:9 Kol 4:12 Kol 4:16 Kol 4:15 Efe 3:3 Zak 6:12 Zak 6:15
161
BERJALAN DI DALAM TERANG mengajar banyak orang’.45 Kami tidak memiliki cukup banyak rincian mengenai sekolah yang ada di Makedonia, meskipun kitab Kisah Para Rasul mencatat bahwa orang-orang Yahudi ditempat itu ‘lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.’46 Pada mulanya, orang-orang di Tesalonika tidak ingin belajar menerima firman yang diberitakan, tetapi mereka membiarkan firman itu berkembang dan berakar ditengah mereka. Paulus memperhatikan mereka, ‘Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus.’47 Dan Paulus melanjutkan, ‘sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah’.48 Kami tahu bahwa suatu mekanisme ‘sekolah di Tiranus’ yang bekerja di tengah gereja ini, karena firman telah tersebar sampai kepada mereka. Ketika Paulus datang ke Korintus, Tuhan menguatkannya dengan suatu penglihatan untuk tetap membagikan firman Tuhan, maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.49 Kami tidak mengatakan Paulus tidak efektif selama berada disana. Tetapi ia jelas melihat kesaksian saudara-saudara buah sulung seperti Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus, yang ia jumpai pada saat itu.50 Karena kekurangan kepenilikan, orang-orang di Korintus membiarkan ragi lama menyusup ke gereja dan merusak sekolah itu. Bagaimanapun, inilah bukti bahwa sekolah ditempat itu telah terkorupsi setelah Paulus meninggalkan mereka. Mereka menjadi ‘menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.’51 Mereka menjadi sombong karena pengetahuan. Beberapa diantara mereka menganggap diri mereka dari golongan Paulus. Ada yang dari golongan Apolos. Ada juga dari golongan Kefas. Atau dari golongan Kristus.52 Terjadi perselisihan diantara mereka dan mereka terpecah oleh karena kecemburuan dan pertengkaran.53 Gereja tidak memiliki kemampuan untuk ‘bercabang keluar’ sampai ragi yang lama itu dibersihkan dan mereka menundukkan diri mereka kepada para penilik.54 Kegagalan jemaat di Korintus untuk menjaga sekolah itu bukan karena pekerjaan yang Paulus mulai diantara mereka tidak berjalan; Karena Paulus telah meletakkan dasar diantara mereka, tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atas dasar yang telah diletakkan.55 Hal ini menarik, Paulus terus menggunakan cara ini atau pola ini diseluruh perjalanannya sampai kepada akhir hidupnya. Bahkan di Roma, ketika ia dibebaskan dari tahanan, ‘ia tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.’56 Surat-surat kepada jemaat-jemaat yang dituliskan Paulus saat berada di rumah tahanan Roma, menjadi saksi atas komitmennya terhadap cara-cara (metode/pola) atau pendekatan yang ia lakukan di sekolah di Tiranus. Dengan jelas, Paulus mendorong Timotius dan Titus untuk melakukan cara atau pola yang sama yang ia telah lakukan. Ia berkata kepada Timotius, ‘Apa yang telah engkau 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Kis 11:26 Kis 17:11 1 Tes 1:6 1 Tes 1:7-8 Kis 18:11 1 Kor 16:15-17 1 Kor 4:6 1 Kor 1:12 1 Kor 3:3 1 Kor 5:7 1 Kor 3:10 Kis 28:30,31
162
Persekutuan sekolah di Tiranus
dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.’57 Dalam suratnya kepada jemaat-jemaat, Paulus dengan jelas membedakan kualifikasi para penilik dan para diaken.58 Inilah maksud didirikannya sekolah di Tiranus. Yaitu untuk melatih dan memperlengkapi para penilik dan para diaken, dan mengutus para utusan agar gereja kaki dian dapat ‘mengeluarkan cabang’. Dengan demikian, maka firman Tuhan dapat terdengar keluar sampai ke seluruh wilayah.
57 58
2 Tim 2:2 1 Tim 3: 1-13
163
BAB 13 Persekutuan para penilik Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi, dialamatkan kepada ‘semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.’1 Dengan Ini, surat yang ia tuliskan tertuju kepada gereja kaki dian di tempat itu dan para penilik dan diaken di dalam gereja tersebut. Para penilik adalah ‘kelopak’ pada cabang tengah kaki dian yang menghubungkan semua cabang. Sama seperti itu, para utusan kepenilikan adalah bintang pada tangan kanan Kristus di tempat-tempat sorgawi.2 Dalam administrasi yang turun dari kandil, bintang membawa kepenuhan dari kasih karunia melalui keempat-puluh-sembilan pipa menuju ketujuh pelita.3 Ketujuh pelita menyatakan terang bintang secara penuh. Ketika ketujuh pelita terlihat, inilah para penilik yang dapat dilihat, yang sekarang berjalan sebagai bintang dalam tangan kanan Kristus. Pada tahap dewasa, suatu kelompok penatua dan diaken adalah bunga lokal yang mendukung ketujuhadministrasi yang nampak. Sebagaimana bunga, maka pipa-pipa dan terang dari administrasi ini juga akan nampak. Dari bunga ini, yang adalah buah-buah sulung pelayanan Paulus di Efesus, firman akan dapat tersebar. Firman tersebar dari sekolah di Tiranus dan sampai keseluruh Asia.4 Tujuan Paulus pada sekolah di Tiranus yaitu untuk melatih dan melengkapi para pelita-utusan. Para pelita-utusan dilatih dan diperlengkapi untuk menyatakan firman, dan sebagai hasilnya, ‘kuncup-kuncup’ mulai terbentuk sebagai permulaan dari cabang-cabang kaki dian yang baru. Ketiga para utusan ini dewasa dalam kepenatuaan mereka, maka ‘kuncup-kuncup’ akan mengeluarkan ‘kelopak-kelopak’ sebagai permulaan dari kepenilikan yang dapat terlihat. Akan ada penatua-penatua yang menjaga kawanan domba, sementara penatua-penatua lainnya memberi makan kawanan domba tersebut.5 Seorang penilik akan menjaga dan memberi makan kepada domba-domba. Inilah penatua yang mengatur dengan baik dan benar, yang layak mendapatkan kehormatan ganda.6 Yesus Kristus memberikan otoritas kepada para penilik untuk menjaga rumah dan melawan mereka yang ingin menghancurkan dan mencuri. Dan juga mereka harus ‘tetap waspada’ terhadap orang-orang 1 2 3 4 5 6
Fil 1:1 Wah 1:20 Zak 4:2 Kis 19:9-10 Yoh 21:15-17 1 Tim 5:17
Persekutuan para penilik
diantara mereka yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.7 Inilah suatu kewajiban bagi kami untuk mengerti akan pekerjaan dari kepenilikan agar kami dapat memenuhi dan menjalankan tugas menggembalakan dan menjaga gereja Tuhan. Demikian juga kami mencari pengertian mengenai pekerjaan para penilik melalui pelatihan dan dalam melengkapi pelita-pelita-utusan agar firman dapat disebarkan luas ke berbagai wilayah.
Pelayanan tujuh bersama Paulus – Timotius, Titus dan saudara lainnya Kami melihat, kelompok kepenilikan yang pertama, yaitu mereka yang berjalan bersama dengan Paulus sebagai bagian dari suatu ‘dewan rasuli’. Ketika Paulus kembali ke Yerusalem dalam perjalanan pelayanannya yang ketiga, ia ditemani oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.8 Orang-orang ini bukanlah para pembuka pewahyuan seperti Paulus, tetapi mereka berjalan ‘bersama Paulus’ sebagai bagian dari suatu kelompok kerasulan (kelompok rasuli). Kami menyebutnya pelayanan ‘dua-tujuh’. Karena orang-orang ini dipilih dari setiap daerah asal mereka, masing-masing mereka punya tugas pelayanan yang khusus dalam hubungan dengan pelayanan Paulus. Dan hal ini mencakup lebih dari satu kaki dian. Kadang mereka berjalan mendahului Paulus.9 Dan ada juga saat-saat di mana Paulus meminta mereka untuk tetap tinggal pada daerah-daerah tertentu.10 Jika kita memperhatikan semua tulisan Paulus, ada lebih dari tujuh orang dalam kelompok rasuli ini. Orang-orang seperti Timotius dan Erastus, Artemas atau Tikhikus yang tidak terdaftar disini, tetapi mereka adalah bagian dari kelompok pelayanan rasuli ini pada waktu-waktu yang berbeda.11 Kita tidak begitu mengenal banyak tentang beberapa orang dari mereka, tetapi Paulus banyak berbicara mengenai Titus dan Timotius. Paulus menganggap mereka berdua adalah anak-anaknya yang sebenarnya di dalam iman, meskipun Titus lebih tua dari Timotius. Titus berada di Kreta saat Paulus memintanya untuk ‘mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu’.12 Ketika Paulus mengirim Timotius ke Korintus, ia mengatakan kepada jemaat disana, ’Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.’13 Dalam mempertimbangkan apakah Yohanes Markus siap untuk menjadi bagian dari kelompok rasuli ini, maka terjadi saling beda pendapat antara Paulus dan Barnabas, sebelum perjalanan pemberitaan Injil yang kedua. Paulus tidak yakin untuk mengajak Yohanes Markus bersama dengan mereka, setelah pada perjalanan pertama pemberitaan Injil, ia meninggalkan mereka.14 Kami tahu bahwa Paulus telah memperbaiki semua hubungan itu, karena beberapa waktu sesudahnya, Paulus menulis surat kepada Timotius, ‘Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.’15 Paulus dan Silas menemukan Timotius pada perjalanan pemberitaan Injil mereka yang kedua kalinya.16 Paulus telah mengirimkan orang-orang seperti Timotius, Titus dan banyak lagi dari mereka ke berbagai tempat untuk suatu waktu lamanya dalam rangka memberitakan firman, mencari rumah-rumah yang layak, menetapkan penatua-penatua di tempat tersebut dan kemudian kembali kepadanya. Paulus mengirim
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kis 20:28-30 Kis 20:4 Kis 19:22 Kis 17:14, 1 Tim 1:3 Kis 19:12, Tit 3:12 Tit 1:5 1 Kor 4:17 Kis 15:37-38 2 Tim 4:11 Kis 16:1-3
165
BERJALAN DI DALAM TERANG orang-orang pilihannya itu bersama dengan surat-surat untuk meyakinkan semua kelompok dalam gereja tujuannya itu agar tetap terus berkelanjutan menerima minyak yang berasal dari satu kandil. Dengan jalan ini, mereka dikirim dengan cara seperti ketujuh puluh orang utusan yang mencari rumahrumah yang layak.17 Yesus mengirim ketujuh puluh murid untuk mencari rumah-rumah yang layak, mereka tinggal bersama di dalam rumah-rumah layak yang ditemukan itu untuk beberapa saat, dan kemudian mereka kembali.18 Tugas pada murid untuk mencari rumah-rumah buah sulung. Paulus telah mengirim Titus, Timotius dan yang lainnya ke seluruh gereja-gereja di daerah Asia untuk mengatur segala sesuatu yang masih perlu diatur dan menunjuk penatua-penatua di masing-masing gereja tersebut. Para penatua yang ditunjuk didapat dari rumah-rumah buah sulung, seperti rumah keluarga Stefanus di Akhaya.19 Mereka masih tetap mencari rumah-rumah yang layak, seperti yang dilakukan oleh ketujuh puluh murid, tetapi tugas Titus, Timotius dan kawan-kawan yaitu untuk menunjuk para penilik, para penatua, dan diaken dari rumah-rumah layak yang telah ada. Dalam suratnya kepada Titus dan Timotius, Paulus dengan jelas menerangkan kualifikasi dan kualitas dari para penilik, penatua dan diaken.20
Memanggil para penatua ke Miletus Ketika Paulus memanggil para penatua dari Efesus untuk pergi ke Miletus, ini menandakan bahwa pekerjaan Paulus dalam melipatgandakan pelita-utusan telah berhasil. Mereka telah bertumbuh dewasa dalam kepenilikan dan juga menjadi bintang pada tangan kanan Kristus. Mereka adalah buah pelayanan Paulus dari sekolah di Tiranus. Mereka adalah suatu kelompok angelos yang berfungsi secara penuh. Paulus berkata kepada mereka, ‘ Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.’21 Roh Kudus telah menyucikan kelompok kepenatuaan ini untuk melakukan pekerjaan kepenilikan. Sebelumnya, Paulus telah menghabiskan waktu tiga tahun di Asia menyampaikan seluruh maksud Allah {menyampaikan seluruh dewan ke-Allah-an [terjemahan asli]}.22 Ia telah melayani mereka dengan segala kerendahan hati, dengan mencucurkan air mata dan dalam berbagai pencobaan.23 Ketiga hal ini adalah bukti ia sebagai pohon zaitun. Suatu pohon zaitun tidak dilihat dari ‘kehadiran secara fisik [pribadi/berhadapan muka-ITB]’.24 Paulus pada segala tempat melayani dalam kelemahan, takut, dan gemetar. Ia tidak berpegang pada perkataan hikmat yang meyakinkan untuk membawa maksud pemberitaannya. Tapi ia berpegang pada keyakinan akan kekuatan Roh.25 Kita tahu bahwa Tuhan menyatakan ‘mujizat-mujizat yang luar biasa’ melalui tangan Paulus ketika ia berada di Efesus.26 Cucuran ‘air mata’ Paulus adalah bukti tekanan terhadapnya setiap hari; kerinduannya dan perhatiannya kepada seluruh gereja.27 Pada akhirnya, ‘pencobaan demi pencobaan’ yang dihadapinya menjadi penderitaannya yang tetap, sebagaimana ia dihancurkan seperti buah zaitun untuk menghasilkan minyak dalam persekutuannya dengan penderitaan Kristus.
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Mat 10:11 Luk 10:1-17 1 Kor 16:15 1 Tim 3:1-13, Tit 1:5-9 Kis 20:28 Kis 20:27 Kis 20:31 2 Kor 10:10 1 Kor 2:4 Kis 19:11 2 Kor 11:28
166
Persekutuan para penilik
Hal pertama yang dilakukan Paulus terhadap para penatua di Efesus adalah menyesuaikan dirinya dalam perhubungan dengan para penatua tersebut. Ia berkata kepada mereka, ‘Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini.’28 Kemudian ia bersaksi, ‘Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.’29 Waktu Paulus di Efesus, ia adalah satu-satunya pelita-utusan utama. Ia melatih para utusan untuk menjadi para penilik dan dari situ ia mengangkat para angelos. Kemudian Paulus tetap memberitakan kerajaan Allah sebagai bagian dari kelompok angelos ini. Tetapi sebagai tawanan Roh ia pergi ke Yerusalem dan tidak lagi melayani pada gereja kaki dian mereka.30 Walaupun begitu, hal ini tidak merubah perhubungannya dengan mereka sebagai salah satu pohon zaitun, yang mengalirkan minyak menuju kandil, dan dari kandil mengalir terus sampai kepada gereja kaki dian mereka. Para penatua yang dipanggil Paulus ke Miletus adalah para utusan dan diaken pembawa firman tetapi mereka di dalam tugas kepenilikan yang disebutkan secara khusus. Kami teringat perkataan Paulus kepada jemaat di Korintus, bahwa mereka mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, tetapi tidak mempunyai banyak bapa.31 Para penatua di Efesus telah nyata menjadi penatua dan bapa bagi gereja mereka di Efesus. Sebagai diaken dan penatua, Roh Kudus telah menyucikan mereka untuk menjadi para penilik. Mereka memperlihatkan seluruh kapasitas dari ‘kelopak-kelopak yang menilik’. Mereka telah menggembalakan, memberi makan, merawat dan menjaga kawanan domba mereka. Para penilik ini adalah bintang, ketujuh pelita gereja di Efesus. Mereka juga ditugaskan untuk menjadi ‘penilik yang berjalan’ diantara semua gereja kaki dian di wilayah Asia sebagai bintang pada tangan kanan Kristus. Dan kelompok kepenilikan ini, diantara mereka memiliki karunia jawatan yang nyata terlihat dalam menumbuhkan gereja-gereja kaki dian ke arah yang lebih berkembang.
Pekerjaan para penilik Adalah pekerjaan Roh Kudus untuk menunjuk para penilik dalam suatu gereja. Perlu diperhatikan, bahwa tidak semua penatua adalah penilik-penilik. Roh Kudus memberikan perbedaan. Kita harus mengingat bahwa kepenatuaan ‘bertumbuh’ dalam administrasi Bapa. Kepenilikan adalah suatu pekerjaan melayani yang ‘turun’ dari atas dari administrasi Kristus. Paulus berkata, jika seseorang ingin menjadi penilik, ia menginginkan ‘pekerjaan yang indah’.32 Seorang penilik adalah sebagai diaken dan penatua. Seiring dengan perkembangannya menjadi penatua yang dewasa, seorang penilik harus mendapatkan gelar yang baik dalam pelayanannya (diaken yang baik). Seorang utusan yang menilik dapat melayani firman Tuhan, mereka yang bekerja keras untuk mengajar dan berkhotbah.33 Para utusan yang menilik dalam satu gereja kaki dian adalah para angelos, bintang pada tangan kanan Kristus. Karakteristik utama dari seorang penilik yaitu kemampuan untuk ‘melihat’ dan ‘memperhatikan’. Inilah definisi dari sebuah kelopak buah badam (almond) dalam kaki dian. Kami teringat waktu Tuhan bertanya kepada Yeremia, "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawab Yeremia : "Aku melihat sebatang dahan pohon badam.(almond)". Kami dapat menyamakan sebatang dahan pohon badam (almond) dengan cabang batang tengah dari kaki dian. Kemudian Tuhan berkata kepada Yeremia, "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."34 Inilah pekerjaan seorang
28 29 30 31 32 33 34
Kis 20:18 Kis 20:25 Kis 20:22 1 Kor 4:15 1 Tim 3:1 1 Tim 5:17 Yer 1:11-12
167
BERJALAN DI DALAM TERANG penilik yaitu untuk ‘memperhatikan’ gereja kaki dian agar firman Tuhan dapat terlaksana dan lebih dari itu, agar firman itu berkembang dan berlipat ganda. Tugas seorang penilik yaitu untuk menjaga dan menggembalakan kawanan domba, sebagaimana yang dikatakan Paulus kepada para penatua di Miletus, ’Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri’.35 Rasul Petrus menuliskan, ’Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu,[perhatikanlah mereka] , jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah.’36
Tiga tipe kepenatuaan Kita perlu memperhatikan tiga tipe penatua, karena tidak semua diaken dan penatua menggembalakan umat Tuhan sebagai penilik-penilik. Waktu Yesus menyuruh Petrus untuk menggembalakan gereja mula-mula, Ia berbicara tentang ‘memberi makan’ dan ‘memelihara’.37 Kapasitas atau kemampuan untuk ‘memberi makan domba’ berasal dari administrasi Kristus, dan kapasitas untuk ‘memelihara domba’ datang dari administrasi Bapa. Ada orang-orang yang dapat memberi makan tetapi tidak dapat memelihara atau merawat. Hal ini termasuk orang muda yang mendapatkan anugerah dari Kristus untuk memberitakan firman, tetapi belum sepenuhnya ‘bertumbuh’ dalam kepenatuaan dan kebapaan. Ada juga orang-orang yang dapat merawat atau memelihara sebagai penatua dan menjadi bapa, tetapi tidak mendapatkan anugerah dari Kristus untuk memberi makan domba-domba. Kategori ketiga, yaitu orang-orang yang dapat melakukan keduanya, ‘memberi makan’ dan ‘memelihara/merawat’. Inilah penatua yang mengatur dengan baik, bekerja memberitakan firman dan pengajaran, yang layak mendapatkan hormat dua kali lipat.38 Menggembalakan gereja adalah pekerjaan Kristus sebagai Gembala Agung.39 Ia telah menyerahkan tugas ini kepada para penilik yang dapat memberi makan dan yang dapat memelihara gereja. Itulah peran mereka, yaitu untuk dapat melihat kemampuan, anugerah dan otoritas yang ada diantara banyak anggota gereja. Penilik dengan karunia jawatan ada untuk melengkapi orang-orang kudus dalam pekerjaan pelayanan sesuai dengan penentuan mereka masing-masing dalam keputraan. Mereka memastikan bahwa setiap anggota gereja menerima anugerah kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.40 Dengan ini, para penilik satu gereja kaki dian adalah penjaga-penjaga pintu kawanan domba. Mereka melengkapi setiap anggota untuk ‘datang’ dan ‘pergi’. Dan juga mereka menjaga dan melindungi kawanan domba itu dari pencuri, perampok dan orang jahat sewaan. Para penilik telah diberikan otoritas untuk menjaga rumah Tuhan.
Mengembalakan dan melindungi kawanan domba Paulus memperingatkan para penatua di Efesus bahwa, sesudah ia pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah mereka dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara mereka sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.41 Ini adalah peperangan yang secara
35 36 37 38 39 40 41
Kis 20:28 1 Pet 5:1-2 Yoh 21:15-17 1 Tim 5:17 1 Pet 5:4 Ef 4:7 Kis 20:29-30
168
Persekutuan para penilik
alami ada. Mereka tidak beroleh ketenangan di setiap sisi. Di mana-mana kami mengalami kesusahan: ‘dari luar pertengkaran’ dan ‘dari dalam ketakutan’.42 Kepada jemaat di Korintus, Paulus menuliskan bahwa ia ‘melawan binatang buas di Efesus’.43 Inilah kasus yang ada di setiap tempat. Ada suatu peperangan khusus di setiap tahap pembangunan satu gereja kaki dian. Oleh karena itu, para penilik harus waspada dalam menjaga dan menggembalakan kawanan domba. Paulus mengingatkan para penatua di Efesus untuk ‘berjaga-jaga’.44 Ketika kita memperhatikan hubungan antara pohon zaitun, kandil, pipa-pipa dan pelita-pelita, ada suatu peperangan khusus disetiap titiknya. Ketika Paulus berbicara kepada para penatua di Efesus, ia menunjuk secara khusus peperangan yang terjadi dalam perhubungan satu pohon zaitun dengan administrasi bintang tujuh-lima. Pohon zaitunlah yang menyalurkan minyak. Bintang bukanlah saluran minyak, tapi bintang memiliki hikmat dan pengertian terhadap kebenaran firman yang dibukakan oleh pohon zaitun. Krisis yang terjadi pada majelis kepenatuaan di Efesus yaitu karena Paulus sebagai pohon zaitun tidak lagi ada bersama diantara mereka, dan mereka tidak melihatnya lagi. Transisi ini benar dan wajar, karena satu pohon zaitun menyalurkan minyak menuju ke kandil dan diteruskan ke semua kaki dian. Tidak perlu ada pohon zaitun pada setiap tempat, selama pelayanan lima jawatan diantara setiap bintang tetap terhubung dengan baik dan benar dengan pohon zaitun. Paulus tidak mengosongkan posisi sebagai pohon zaitun pada kaki dian di Efesus; tetapi ia hanya memperbaharui cara pendekatannya terhadap mereka. Dengan jelas bahwa bintang pada jemaat di Efesus telah memberi diri mereka untuk menjalankan tugas melindungi kawanan domba. Pada kitab Wahyu, Yesus berkata, ’Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.’45 Ia mengatakan kepada mereka agar tidak mendukung segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus.46 Bagaimanapun, gereja ini ditegur karena telah meninggalkan kasih yang semula. Yesus berkata, ‘Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.’47 Di atas semuanya itu, penilik harus menjaga hubungan ‘kasih yang semula’ diantara sesama saudara dalam Tuhan. Jika para penilik dari satu gereja kaki dian kehilangan kasih mula-mula mereka, mereka jatuh dari tempat-tempat sorgawi, dan kaki dian diangkat, dan mereka kehilangan hubungan mereka dengan minyak emas yang berasal dari takhta Kristus. Salah satu bahaya terbesar dalam satu gereja kaki dian adalah adanya orang-orang yang ‘dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.’48 Membicarakan hal-hal yang jahat atau pengajaran palsu tidak terbatas pada seseorang yang mengaku dirinya sebagai rasul padahal mereka bukan rasul, tetapi dapat lebih ekstrim lagi, yaitu: contoh utama, seseorang dengan ‘pengajaran palsu’ jika ia merusak aliran minyak, sehingga firman Kristus dipercayakan kepada angelos. Firman ‘palsu’ adalah firman yang diserongkan, salah ditafsirkan, atau diubah sehingga rusak. Siapapun yang tidak membolehkan atau melarang utusan dengan leluasa masuk kepada jemaat, ia bermaksud menarik murid-murid dalam jemaat kepada dirinya sendiri. Inilah kasus
42 43 44 45 46 47 48
2 Kor 7:5 1 Kor 15:32 Kis 20:31 Wah 2:2 Wah 2:6 Wah 2:4-5 Kis 20:30
169
BERJALAN DI DALAM TERANG Diotrefes. Yohanes berkata, ‘Aku telah menulis [sesuatu] sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami.’49
Pelita dan bunga Kita berjalan dengan resiko menentang dan merusak firman utusan jika kita tidak mengerti perbedaan antara pelita dan bunga. Pertama, suatu pelita adalah administrasi kasih karunia yang ada pada utusan. Pelayanan tujuh administrasi adalah pelita di dalam bunga, dan juga adalah bintang pada tangan kanan Kristus di tempat-tempat sorgawi. Cahaya dari bintang adalah cahaya setiap pelita pada kaki dian. Pada sekolah di Tiranus, Paulus melatih dan memperlengkapi para pelita-utusan dan penilik-penilik. Inilah tujuan pelayanannya di setiap tempat. Tidak lama sebelum kedatangannya ke Miletus, Paulus berada di Troas selama tujuh hari. Pada hari pertama minggu tersebut, mereka berkumpul bersama untuk memecahkan roti. Paulus berencana berangkat dari situ keesokan harinya, sehingga ia berbicara ditempat itu sampai tengah malam. Alkitab mencatat bahwa, ’Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.’50 Ini adalah pernyataan yang sangat menarik. Lukas juga memakai simbol sebuah pelita (atau lampu) untuk menyampaikan bahwa disitu ada berkumpul banyak utusan untuk mendengarkan Paulus pada malam terakhirnya bersama mereka. Apakah Eutikhus, orang muda yang jatuh dari jendela, utusan paling muda yang sedang dilatih Paulus?51 Sebuah bunga dapat diartikan sebagai seorang pribadi anak Allah dengan buah sulung Roh, suatu rumah buah sulung, atau suatu jemaat lokal yang hidup dalam kasih mula-mula. Dalam semua kasus, bunga tidak dapat menyatakan buah terang tanpa administrasi kasih karunia yang turun dari atas. Yaitu administrasi Kristus yang datang di dalam pelita-utusan. Hanyalah suatu anggapan belaka bahwa suatu jemaat lokal mengira mereka dapat menjadi terang dunia tanpa menerima kasih karunia dari Kristus. Kasih karunia tidak berasal dari kita, atau milik kepunyaan kita. Kasih karunia atau anugerah diberikan kepada anak-anak Allah sebagai suatu pekerjaan yang harus dikerjakan untuk menyatakan maksud dari menyatakan Yesus Kristus. Dengan cara yang sama, administrasi kasih karunia diberikan kepada suatu jemaat lokal, sebagai suatu bunga, untuk dapat menyatakan maksud dari memanifestasikan tujuh Roh dan menyatakan Kristus yang duduk di atas takhta. Banyak jemaat-jemaat lokal akan siap mengaku bahwa mereka membutuhkan kasih karunia dari Yesus Kristus untuk memanifestasikan buah terang dalam komunitas mereka masing-masing. Tetapi ada beberapa tempat, mereka kurang siap untuk menerima jalan bagaimana kasih karunia itu datang. Kasih karunia Kristus dibawa kepada jemaat lokal oleh para pelita-utusan. Masalah yang ada pada jemaat di Korintus adalah, mereka tidak menerima utusan yang membawa kasih karunia dari Kristus. Paulus berkata kepada mereka, ‘Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.’52 Ia bertanya kepada mereka, ‘Atau adakah firman Allah mulai dari kamu?’53
Mengerjakan kasih karunia – saudara-saudari buah sulung Mari kita perhatikan bahwa Tuhan mencari saudara-saudari buah sulung untuk mengerjakan dan menjalankan administrasi kasih karunia pada setiap tempat mereka berada. Paulus menyebut Stefanus dan keluarganya sebagai ‘orang-orang yang pertama-tama [buah sulung] bertobat di Akhaya’ karena
49 50 51 52 53
3 Yoh 1:9 Kis 20:6-8 Kis 20:9-10 1 Kor 4:18 1 Kor 14:36
170
Persekutuan para penilik
kemampuan Stefanus untuk ‘melipatgandakan kasih karunia’ dalam persekutuan rumah-rumah yang layak. Ia kecanduan untuk melayani para orang-orang kudus; yaitu dengan memudahkan saudarasaudara yang lain tumbuh dalam keputraan dan persembahan. Ia tidak ‘menguasai semua itu dari mereka’, ataupun menganggap dirinya memiliki otoritas sebagai angelos. Paulus meminta kepada jemaat di Korintus untuk ‘taatilah orang-orang yang demikian’. Iman dari Stefanus dan kawan-kawan sepelayanannya dalam mengerjakan pekerjaan mereka ini ‘menyegarkan’ Paulus dan jemaat lokal yang ada.54 Pekerjaan istimewa yang dikerjakan oleh satu saudara buah sulung dan penatua pada suatu jemaat lokal adalah menghubungkan diri mereka kepada administrasi kasih karunia yang datang dari para pelitautusan. Jika ada orang yang memeras kebebasan perhubungan dari suatu gereja lokal dengan para pelita utusan, ia berada dalam bahaya posisi ‘Diotrefes’ dan dalam bahaya menjadi seorang rasul palsu. Diotrefes adalah orang yang menentang Stefanus. Ia tidak menjadi ‘buah sulung’, tetapi ia ingin menjadi yang ‘terkemuka diantara mereka’. Ia ingin menjadi yang terdahulu diantara saudara-saudarinya, tanpa mau melayani mereka semua.55 Ia tidak memudahkan saudara-saudarinya untuk menerima minyak itu, tetapi ia mengukur minyak yang akan disalurkan itu. Ia yang memutuskan pemberitaan apa yang boleh masuk dan apa yang tidak boleh masuk. Dalam suratnya, Yohanes mencatat, ‘Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami. Karena itu, apabila aku datang, aku akan meminta perhatian atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, sebab ia meleter melontarkan kata-kata yang kasar terhadap kami; dan belum merasa puas dengan itu, ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat.’56 Daripada memudahkan pelipatgandaan kasih karunia dalam persekutuan, Diotrefes dengan aktif menentang persekutuan. Ia tidak menerima saudara-saudari yang akan datang, tetapi ia menahan arus kasih karunia yang mengalir kepada jemaat yang ada. Ada maksud praktis tertentu jika ada suatu jemaat yang ingin masuk dan bergabung dengan satu gereja kaki dian. Jemaat itu tidak boleh berpikir bahwa mereka adalah bunga yang siap untuk menerima kasih karunia, jika mereka hanya menggunakan firman utusan sebagai sumber. Jika mereka mengakui bahwa pemberitaan firman tidak berasal dari mereka dan mereka ingin menjadi bagian dari suatu persekutuan, maka mereka membutuhkan perhubungan dengan utusan. Seorang pelita-utusan tidak datang dan terhubung dengan mereka yang berpikir mereka adalah bunga, tetapi utusan datang untuk mengembangkan atau membangun kaki dian di atas suatu dasar, dalam persekutuan dengan Bapa dan Anak. Bunga pada gereja kaki dian tidak dihasilkan dari suatu penggabungan. Tetapi bunga adalah buah dari terang, dihasilkan dari firman utusan dalam suatu persekutuan.
Penatua buah sulung Untuk dapat mengerti tentang penatua buah sulung, pertama kita perlu mengerti tentang Kristus sebagai buah sulung itu.57 Ia adalah Benih yang telah ditaburkan di tanah dan mati, untuk dapat menghasilkan banyak anak di dalam Diri-Nya.58 Kristus adalah ‘seberkas hasil pertama’ yang diunjukan di hadapan Bapa.59 Kita datang bersama dengan Dia dalam berkas itu sebagai ‘anak sulung [sesuatu yang
54 55 56 57 58 59
1 Kor 16:15-18 Mar 9:35 3 Yoh 1:9-10 1 Kor 15:20,23 Gal 3:16, Yoh 12:24 Im 23:10-11
171
BERJALAN DI DALAM TERANG sulung]’.60 Penatua buah sulung akan tertanam dalam kesamaan dengan kematian Kristus.61 Dan Ia akan muncul sebagai bulir yang pertama atau yang sulung diantara berkas itu. Ini berarti ada orang-orang yang bersama dengan Dia dalam satu kumpulan berkas itu. Ingat ragi yang lama dikeluarkan terlebih dahulu sebelum berkas gandum diunjukan, jika ada saudara yang belum mengeluarkan ragi yang lama, ia tidak akan dapat membuat suatu ruang untuk mereka yang akan datang bersama dengan dia.62 Dengan begitu maka saudara ini jelas tidak bertumbuh dewasa dalam kebapaan dan kekepalaan. Penatua buah sulung seharusnya tidak merasa terancam atau bersaing dengan mereka yang lebih muda. Seorang penatua buah sulung akan merawat atau memberi makan, ataupun melakukan keduanya, jika ia adalah seorang penilik.63 Penatua buah sulung harus siap sedia masuk ke dalam tanah dan mati untuk dapat membuat suatu ruang bagi orang lain. Ia harus tahu bagaimana tertanam dalam kesamaan dengan kematian Kristus, dalam siklus yang semakin meningkat. Jika tidak demikian, maka ia akan berperang melawan mereka yang ada bersama dengan dia dalam satu berkas. Jika seorang saudara keluar dalam Nama, ia harus keluar untuk mati dan akan balik lagi dari kematiannya sebagai suatu buah sulung pada suatu area tersebut, dan kemudian menjadi selalu ingin melayani orang-orang kudus.64 Jika ia tidak keluar untuk tertanam dalam keserupaan dengan kematian Kristus, ia bukanlah seorang buah sulung. Seorang penatua buah sulung dapat menyediakan ruang untuk orang lain karena ia telah bertumbuh dewasa di dalam kebapaan dan menyediakan jalan sempit untuk anak-anak Allah yang ada disekitarnya. Rasul Yakobus berkata, ‘Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu”.’ Kemudian ia melanjutkan, ‘Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." ’65 Jika seorang saudara pergi ke suatu tempat, ia harus turun menyerahkan dirinya dan akan naik sebagai suatu bentuk buah sulung. Baru kemudian ia akan berdiri dalam kekepalaan dan kebapaan, menyediakan tempat dan jalan bagi orang lain. Inilah gembala yang benar yang menyerahkan hidupnya.66 Ia tidak lagi termotivasi untuk mempromosikan dirinya sendiri atau mengambil keuntungan. Dan kepenatuaannya bukanlah suatu hobi atau pekerjaan sampingan. Penatua buah sulung telah hilang atau tersembunyi dalam suatu kota karena ‘Tuhan menghendakinya’. Dan dari kehendak itu, penatua ini telah tertanam supaya ia dapat muncul dalam suatu kumpulan berkas buah sulung, membawa orang lain bersama dengannya.
Gereja di Roma Mari kita simpulkan semuanya dengan memperhatikan secara singkat keadaan gereja di Roma. Nyata dari gereja kaki dian di tempat itu, bahwa otoritas dan kasih karunia Kristus dapat dinyatakan oleh ‘gereja dalam rumah’ yang kecil. Dalam salam penutup surat Paulus kepada jemaat di Roma, ia mengetahui ada lima kelompok yang berbeda yang ada dalam gereja kaki dian tersebut. Yang pertama yaitu Priskila dan Akwila dan gereja yang ada dirumah mereka.67 Yang kedua gereja dalam rumah Aristobulus.68 Yang ketiga gereja dalam rumah Narkisus.69 Yang ke empat yaitu kelompok pelayanan
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Yak 1:18 Rom 6:5 1 Kor 5:7-8 Yoh 21:15-17 1 Kor 16:15 Yak 4:13-15 Yoh 10:11 Rom 16:3-5 Rom 16:10 Rom 16:11
172
Persekutuan para penilik
lima jawatan dan saudara-saudara yang bersama dengan mereka.70 Dan kelompok yang kelima adalah Filologus, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka.71 Dari hal ini, maka ada lima bunga, atau ada lima jemaat lokal, yang semuanya bergabung dalam persekutuan satu gereja kaki dian. Paulus juga memberi salam kepada dua orang rasul dengan nama mereka, Andronikus dan Yunias, ia menyebut mereka ‘saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul’.72 Paulus mengenal kedua rasul ini telah ada ‘di dalam Kristus’ sebelum dirinya. Tidak seperti pada jemaat di Korintus, jemaat di Roma tidak ada korupsi atau perusakan atau pengurangan dalam pertumbuhan gereja mereka. Dalam kenyataannya, Paulus bersaksi tentang mereka, ‘Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.’73 Tapi bagaimanapun mereka juga belum sempurna. Anugerah yang ada pada Paulus diperlukan mereka untuk kemajuan gereja, dari lima kelompok kecil itu menjadi tujuh pelita penuh yang menyatakan ketujuh Roh Allah. Rasul Paulus telah mencoba untuk mengunjungi jemaat di Roma dalam beberapa tahun. Ia menuliskan, ‘Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu,’74 Ini adalah suatu pernyataan yang sangat menarik kepada suatu gereja yang sudah maju. Paulus selalu menjadi salah satu pohon zaitun, menyalurkan kasih karunia kepada persekutuan lima pelayanan jawatan di dalam gereja ini. Jelas bahwa Paulus memiliki persekutuan dengan Andronikus dan Yunias sebagai saudara sebangsa dan kawan yang pernah dipenjara bersama. Ketika kita membaca salam dalam surat Paulus kepada jemaat di Roma, nampak dari situ bahwa di jemaat tersebut terdapat banyak penilik-penilik. Dan sebagai penilik, Paulus meminta mereka untuk ‘supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima’.75 Bagaimanapun, masih ada bagian atau sisa pelayanan kasih karunia dan kepenilikan yang hanya Paulus yang dapat membawakannya kepada mereka, agar mereka dapat dibangunkan secara penuh menjadi satu gereja kaki dian. Merupakan anugerah Paulus untuk membangun satu sekolah di Roma agar dapat melihat gereja bertumbuh secara penuh dalam apa yang disebutnya, ‘Injil yang kumasyurkan’.76 Ia menjalankan sekolah ini di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. ‘Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.’77 Dengan membangun sebuah sekolah di Roma, kaki dian dapat bercabang dan mengembang menjadi tujuh cabang penuh. Paulus datang kepada mereka dengan ‘penuh berkat Kristus.’, untuk melipatgandakan gereja sampai pada bentuk yang sempurna.78 Kami menyimpulkan buku ini dengan memperhatikan gereja yang ada di Roma, karena kesediaan dan kerelaan hati mereka untuk menerima Paulus dan firman Kristus yang dibawanya. Paulus telah menerima anugerah, kasih karunia dan jabatan rasul untuk menyatakan maksud dari dihubungkannya tentang ‘ketaatan iman’ diantara gereja-gereja diluar bangsa Yahudi.79 Inilah warisan pekerjaan
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Rom 16:14 Rom 16:15 Rom 16:7 Rom 1:8 Rom 1:11 Rom 16:17 Rom 16:25 Kis 28:30-31 Rom 15:29 Rom 1:5, Rom 16:26
173
BERJALAN DI DALAM TERANG pelayanan Paulus yang selalu ada. Segala sesuatu yang Yesus Kristus kerjakan melalui Paulus dihasilkan karena ketaatannya dalam perkataan dan perbuatan kepada bangsa-bangsa diluar Yahudi. Kita teringat perkataan dari rasul Yohanes, ‘Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.’80 Kaki dian di Roma dapat menjadi utuh karena mereka ‘taat’ dalam segala hal. Paulus menyaksikan, ‘Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu.’81
80 81
1 Yoh 3:18 Rom 16:19
174
Lampiran
BERJALAN DI DALAM TERANG
176
Lampiran
177
BERJALAN DI DALAM TERANG
178
Lampiran
179
BERJALAN DI DALAM TERANG
180
Lampiran
181
BERJALAN DI DALAM TERANG
182
Lampiran
183
BERJALAN DI DALAM TERANG
184
Lampiran
185
BERJALAN DI DALAM TERANG
186
Lampiran
187
BERJALAN DI DALAM TERANG
188
Lampiran
189
BERJALAN DI DALAM TERANG
190
Lampiran
191
BERJALAN DI DALAM TERANG
192
Lampiran
193
BERJALAN DI DALAM TERANG
194
Lampiran
195
BERJALAN DI DALAM TERANG
196
Lampiran
197
BERJALAN DI DALAM TERANG
198
Lampiran
199
BERJALAN DI DALAM TERANG
200
Lampiran
201