BERITA WISATA DAN KULINER: ANALISIS JUDUL, TERAS, DAN TUBUH BERITA RUBRIK “CITIZEN REPORTER” HARIAN SURYA EDISI AGUSTUS 2015 Zahro Rokhmawati1 Anang Santoso2 Nurchasanah2 Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penulisan judul, teras, dan tubuh berita wisata dan kuliner pada rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif , yaitu mendeskripsikan teknik penulisan judul, teras, dan tubuh berita yang digunakan. Hasil penelitian ini ada tiga hal sebagai berikut. Pertama, teknik penulisan judul berita paling banyak menggunakan teknik pencerminan topik tulisan. Kedua, teknik penulisan teras berita wisata dan kuliner beragam. Namun, yang paling banyak digunakan adalah teras berita narasi sebagai alat retorika yang memaparkan berita dengan teknik bercerita apa adanya sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Ketiga, teknik penulisan tubuh berita wisata dan kuliner cenderung menggunakan penulisan kronologis. Berita wisata dan kuliner sangat cocok dituturkan dengan penulisan kronologis karena tidak ada unsur kepentingan di dalamnya. Kata Kunci: berita, wisata dan kuliner, Citizen Reporter Abstrack: This study aims to describe of writing the title, the lead, and the body of travel and culinary news on the rubric "Citizen Reporter" harian Surya August 2015 edition. This study uses qualitative approach. The type of study in this case is a descriptive study, which describes the technique of writing used in the title, the lead, and the body of the news.There are three points of the conclusions obtained in this study. First, the most widely used headline writing technique is mirroring the topic of writing technique. Second, there are various types of writing technique in travel and culinary news. However, the most widely writing technique used is the narrative lead as a rhetorical device which exposes the news using storytelling techniques that in line with the events which are occurred. Third, the writing techniques of the body of the travel and culinary news tends to use a chronological writing. Travel and culinary news is suitable to be told in chronological writing because there is no element of interest in the news. Keywords: news, travel and culinary, Citizen Reporter
Keberadaan berita mempunyai peranan penting pada masa modern saat ini. Berita dikonsumsi setiap hari berdampingan dengan kebutuhan lainnya oleh masyarakat. Berbentuk komunikasi tulisan dan lisan, berita biasa disampaikan kepada khalayak luas. 1
Zahro Rokhmawati adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Artikel ini diangkat dari Skripsi Program Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas negeri Malang, 2016. 2 Anang Santoso dan Nurchasanah adalah Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
Informasi terkini yang menjadi bahan perbincangan dalam berbagai aspek masyarakat dengan berbagai topik dihidangkan dalam sebuah berita. Perkembangan media
1
massa di era berita 24 jam sekarang ini begitu pesat. Setiap hitungan menit banyak dipenuhi breaking news dengan berita-berita terbaru dari seluruh ragam media hingga situs-situs media online. Hal ini memang didasarkan dari kebutuhan masyarakat saat ini yang membutuhkan peristiwa aktual dan menarik perhatian. Ini sesuai dengan pernyataan Suhandang (2004:103-104) bahwa berita merupakan laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Namun, tidak sembarang peristiwa dapat dilaporkan menjadi sebuah berita. Peristiwa yang dapat dijadikan sebuah berita yakni harus aktual, penting, dan menarik. Kemenarikan sebuah berita ditentukan oleh konstruksi berita, selain isi berita itu sendiri. Menurut Suhandang (2004:115), konstruksi atau struktur berita terdiri atas tiga unsur yang meliputi judul, teras dan tubuh berita. Dalam istilah jurnalistik, judul berita disebut headline yang merupakan intisari berita. Judul berita dinyatakan dalam sejumlah kata yang memberitahukan pokok peristiwa yang disampaikan. Penyusunan judul berita dilakukan sedemikian rupa untuk menarik minat pembaca, tetapi tetap berdasarkan fakta bukan karangan. Penulisan judul ditulis dengan kata dasar supaya jelas, tegas, dan tidak panjang. Agar lebih mudah, judul harus sesuai dengan lead (alenia pertama) dari berita yang ditulis (Mondry, 2008:150). Ketika seseorang membaca judul kemudian membaca isi teras berita, seseorang mengharapkan ada isi dari teras berita merupakan kelanjutan dari judul berita. Maka dari itu, isi judul harus sesuai dengan isi teras berita. Teras berita merupakan sari berita yang berisi laporan singkat yang bersifat klimaks dari peristiwa yang dilaporkan. Untuk menjawab keingintahuan pembaca secara cepat, teras berita disajikan dengan komposisi 5W+1H yang di dalamnya memuat aspek pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana. Konstruksi atau unsur pembangun berita yang ketiga adalah tubuh berita (body). Menurut Mondry (2008:152), tubuh berita berisi penjelasan lebih lengkap dari lead yang sudah dibuat. Dengan kata lain, tubuh berita merupakan penjabaran informasi informasi dari lead. Syahri (20011:99) menambahkan, pada bagian ini semua keterangan secara rinci dapat melengkapi, serta memperjelas fakta atau data yang disuguhkan dalam lead tadi. Rincian keterangan atau penjelasan dimaksud adalah hal-hal yang belum terungkapkan pada lead-nya. Oleh karena itu, bagian body ini sering pula disebut “sisa berita”. Harian Surya merupakan salah satu media massa yang berkembang di Jawa Timur. Surya memiliki portal online yang dapat diakses setiap waktu untuk menjawab kebutuhan informasi dan mengikuti perkembangan teknologi dengan cepat dan mudah melalui laman surya.co.id dan surabaya.tribunnews.com. Salah satu rubrik yang menarik dari harian surya regional Jawa Timur adalah rubrik “Citizen Reporter”. Dengan mengacu prinsip-prinsip citizen journalism yang memberikan kesempatan pada khalayak untuk meliput dan melaporkan berita atau fakta yang dialami pada media massa, Harian Surya memberikan wadah bagi pembacanya untuk melaporkan peristiwa dan informasi dengan menuiskan sebuah berita
2
di rubrik “Citizen Reporter”. Hal inilah yang membuat rubrik ini menarik karena berita yang disajikan berasal dari pembacanya secara langsung. Jenis berita yang terdapat pada rubrik “Citizen Reporter” ini antara lain tentang liputan suatu acara, pendidikan, sosial,pariwisata dan wisata kuliner. Akhirakhir ini jenis berita yang diminati di rubrik “Citizen Reporter” adalah berita jenis wisata dan kuliner. Hal ini berkaitan dengan fenomena dan trend para kawula muda bahkan orang dewasa saat ini sering berwisata mengunjungi tempat-tempat yang menarik dan juga wisata kuliner untuk mencicipi makanan yang khas di suatu tempat. Pengamatan yang penulis lakukan, meskipun “Citizen Reporter” terbuka bagi semua kalangan masyarakat, namun tidak semua tulisan yang masuk ke dalam meja redaksi dapat dimuat. Hal ini terdapat proses penyeleksian materi berita yang layak muat baik dari segi nilai materi dan pengemasan beritanya. Berita yang diangkat dalam “Citizen Reporter” cenderung ringan, menghibur dan infomatif. Dengan cukup menuliskan 350 kata, penulis harus mampu menyampaikan isi berita dengan judul yang menarik. Dari itulah, struktur berita wisata dan kuliner pada “Citizen Reporter” ini akan menjadi kajian penelitian ini. Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Sari (2013) dengan judul Analisis Teks Berita Tulisan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Malang Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan kelengkapan dan ketepatan struktur berita, jenis teras berita yang digunakan, kelengkapan dan ketepatan unsur berita, serta bahasa jurnalistik yang digunakan pada aspek kehematan kata dan kecermatan dalam tulisan siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Malang tahun pelajaran 2012/2013. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagian besar struktur berita tulisan siswa sudah lengkap. Teks berita siswa yang tidak lengkap dikarenakan tidak ada judul berita dan tubuh berita. Ketepatan isi dari judul, teras berita dan tubuh berita masih banyak ditemukan ketidaktepatan. Kedua, jenis teras berita yang paling banyak digunakan adalah what lead dan jenis teras berita yang paling sedikit adalah how lead. Penelitian lain yang relevan adalah yang dilakukan Anggraini (2014) dengan judul Gaya Penulisan Teks Berita karya Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) pada Rubrik Citizen Reporter Harian Surya Edisi Januari-Februari 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya penulisan teks berita yang ditulis mahasiswa UM pada rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya. Hasil dari penelitian tersebut adalah gaya penulisan judul cenderung menggunakan teknik topik tulisan. Penulisannya singkat dan dibuat dalam satu kalimat pendek yang terdiri dari 3-5 yang mencerminkan isi berita. Selain itu, gaya penulisan teras berita sangat variatif dan gaya deskriptif cenderung digunakan karena dapat melukiskan peristiwa secara rinci dan apa adanya. Pada gaya penulisan tubuh berita cenderung menggunakan teknik penceritaan secara kronologis. Kedua penelitian tersebut mendeskripsikan gaya penulisan struktur berita yang ditulis oleh siswa dan mahasiswa yang hasilnya menunjukkan bahwa kecender-
3
ungan teks berita yang ditulis tidak variatif dan belum memiliki gaya penulisan yang beragam. Hal yang membedakan dengan penelitian ini adalah ragam berita yang digunakan dan periode penelitian. Penelitian ini menggunakan teks berita wisata dan kuliner yang ditulis oleh penulis lepas yang dimuat dalam rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015. Bertolak dari penelitian sebelumnya, penelitian berjudul Berita Wisata dan Kuliner: Analisis Judul, Teras, dan Tubuh Berita Rubrik Citizen Reporter Harian Surya Edisi Agustus 2015 ini dilakukan sebagai perbaikan dari penelitian sebelumnya. Harapan dari penelitian ini adalah dapat dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang bermanfaat tentang judul, teras, dan tubuh berita yang sesuai dengan media massa dan dapat mendukung terciptanya tulisan mahasiswa yang lebih kreatif. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan penulisan judul, teras, dan tubuh berita wisata dan kuliner pada rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif tepat digunakan karena penelitian ini mendeskripsikan secara mendalam tentang tekinik penulisan judul, teras, dan tubuh berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015. Hasil penelitian ini kemudian dideskripsikan sehingga memunculkan hasil penjelasan yang mendalam dan faktual. Sesuai dengan pendekatan penelitian yang dipilih, maka penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif yakni untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Data dalam penelitian ini adalah judul, teras, dan tubuh berita yang terdapat pada rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya. Adapun jumlah data yang terkumpul selama edisi Agustus 2015 adalah sebanyak 22 teks berita. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui teknik dokumentasi karena teks berita yang dijadikan bahan penelitian berwujud dokumen. Dalam melaksanakan teknik dokumentasi ini, peneliti menyelidiki teks-teks berita tertulis yang terdapat pada rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015. Peneliti memilih teks berita wisata dan kuliner selama satu bulan edisi tersebut dan terkumpul sebanyak 22 judul teks berita untuk dianalisis dalam penelitian ini. Teknik mengumpulkan data terpilih melalui membaca, mencatat, dan mengklasifikasikan data. Pertama, peneliti membaca dengan cermat sumber data berupa teks berita wisata dan kuliner dalam rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015. Kedua, peneliti mencatat dan memberi kode paparan data yang berhubungan dengan fokus penelitian, yaitu penulisan judul, teras, dan tubuh yang digunakan dalam berita. Keempat, peneliti mengklasifikasikan data sesuai dengan fokus penelitian.
4
Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan dibantu oleh tabel pedoman analisis. Dalam penelitian ini, peneliti yang mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan menganalisis, serta menyimpulkan teknik penulisan judul, teras, dan tubuh berita wisata dan kuliner pada rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan tahapan analisis data. Penelitian ini menggunakan tiga langkah analisis data yaitu (1) langkah persiapan, (2) penganalisisan, dan (3) penyimpulan. Pertama, langkah persiapan adalah tahapan awal peneliti untuk menyiapkan kegiatan analisis dan penyimpulan yaitu (1) menentukan kriteria analisis dengan rujukan rumusan masalah, (2) mengembangkan tabel pedoman analisis sesuai kebutuhan, dan (3) mengelompokkan data yang telah direduksi pada tahap pengumpulan data dan memberikan kode pada data sesuai rumusan masalah. Kedua, langkah penganalisisan yaitu (1) memasukkan data tereduksi berupa abstraksi teknik penulisan judul, teras, dan tubuh berita ke dalam tabel analisis, (2) identifikasi data berupa kalimat-kalimat dan paragraf yang telah dipilih dari masingmasing teks berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015. Kegiatan yang dilakukan adalah menetapkan data, yaitu mencari teknik penulisannya dari sumber data yang terkumpul, (3) klasifikasi data, data disajikan dengan sebenar-benarnya dan dianalisis menurut aspek-aspek yang ditentukan, yaitu teknik penulisan judul, teras, dan tubuh berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015, (4) menafsirkan data, dan (5) memaparkan hasil analisis. Ketiga, langkah penyimpulan merupakan akhir kegiatan analisis. Kegiatan penting dalam penarikan kesimpulan adalah merumuskan proposisi-proposisi yang bertolak dari hasil analisis yang telah dilakukan. Proposisi-proposisi itu merupakan gugusan pernyataan yang mencerminkan temuan. Simpulan-simpulan yang dicapai kemudian diverifikasi dengan menyandingkan kembali simpulan tersebut dengan data yang terekam. Data dan temuan perlu dikaji ulang agar temuan dapat dipercaya keabsahannya. Adapun pengujian keabsahan data tersebut ialah melalui empat teknik berikut ini meliputi (1) keikutsertaan peneliti, (2) ketekunan pengamatan, (3) triangulasi data, dan (4) diskusi kesejawatan (Moleong, 2012:327-333). Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap penelitian yang meliputi tahap (1) persiapan, (2) pelaksanaan, dan (3) penyelesaian. HASIL Pada bagian ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian yang meliputi (1) penulisan judul, (2) penulisan teras, dan (3) penulisan tubuh yang digunakan dalam berita.
5
Penulisan Judul Berita Wisata dan Kuliner Rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015 Berikut ini adalah paparan data dan temuan penelitian dari penulisan judul berita dalam teks berita wisata dan kuliner pada rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015 yang meliputi (1) teknik metafora, (2) pencerminan topik tulisan, dan (3) pelontaran unsur 5W+1H. Penulisan Judul Berita dengan Teknik Metafora Teknik metafora merupakan teknik yang digunakan dalam penulisan judul berita dengan memberikan perbandingan secara implisit pada suatu kata. Metafora yang digunakan harus tetap merujuk pada konotasi positif dan mematuhi etika komunikasi adab. Penulisan judul dengan teknik metafora yang ditemukan pada data dibagi menjadi teknik metafora nomina, adjektiva, dan verba. Penggunaan judul dengan teknik metafora dipaparkan pada data berikut. Penulisan judul berita dengan menggunakan teknik metafora verba (kata benda) terdapat pada data (2) berikut. (1) Duet Maut Es Cepat Kaya dan Mi Nuklir (Rab81912)
Pada data penulisan judul dengan teknik metafora verba, ada yang menonjol pada metafora verba atau kata kerja. Pada data (3) terlihat pada frasa duet maut. Duet maut di sini bukanlah duet maut antar orang melainkan antara es cepat kaya dan mi nuklir menggambarkan tentang perpaduan kedua makanan yang enak. Penulisan Judul Berita dengan Teknik Pencerminan Topik Tulisan Teknik pencerminan topik tulisan merupakan salah satu teknik dalam penulisan judul berita dengan mencerminkan topik asli atau intisari dari informasi yang ingin disampaikan di dalam berita. Penggunaan teknik ini terlihat dari penggunaan katakata yang merupakan isi utama dalam berita. Teknik penulisan judul dengan menggunakan teknik pencerminan topik tulisan dapat dibagi menjadi pencerminan topik tulisan verba, nomina, dan pronomina demonstrativa. Pembagian ini berdasarkan kata yang menonjol dari setiap penulisan judul dengan teknik pencerminan topik tulisan. Hal ini terdapat pada data berikut. Penulisan judul berita dengan menggunakan teknik pencerminan topik tulisan verba terlihat pada data (3) berikut. (2) Saatnya Kabur ke Pantai Badur (Kam82013)
Data dengan pencerminan topik tulisan verba menunjukkan pada judul adanya penggunaan kata verba (aktif). Penggunaan kata verba untuk menonjolkan isi pada berita bahwa penulis melakukan sesuatu pada sebuah peristiwanya dan mengajak pembaca untuk ikut serta di dalamnya dengan membaca berita tersebut. Pada data (3) penggunaan kata verba terlihat pada kata kabur dan terlihat juga untuk pelafalan judul yang serima –ur dengan kata Pantai Badur.
6
Pencerminan topik tulisan dengan penggunaan kata nomina (kata benda) juga terdapat pada data penelitian ini. Ada empat data yang termasuk menggunakan penulisan judul dengan teknik pencerminan topik tulisan nomina yakni data (4) berikut. (3) Romantisme di Pasar Apung Khlong Hae (Rab81206)
Pada data (4) terlihat pada kata romantisme yang terletak di awal judul. Kata romantisme di sini menggambarkan suasana romantis di Pasar Khlong Hae. Kemudian, penulisan judul dengan teknik pencerminan topik tulisan dengan penggunaan kata pronomina demonstrativa (penunjuk) terdapat pada data (5) berikut. (4) Ternyata Ini Kekayaan yang Tersimpan di De Javasche Bank Surabaya (Ming83022)
Pronomina demonstrativa yang terdapat pada data (5) ditunjukkan pada kata ini yang menunjukkan pada De Javasche Bank Surabaya. Hal ini ditunjukkan dari kata yang paling menonjol dari judul tersebut. Sebanyak sepuluh data menunjukkan penggunaan teknik penulisan judul berita dengan menggunakan pencerminan topik tulisan. Teknik tersebut paling banyak digunakan dalam berita wisata dan kuliner rubrik Citizen Reporter Harian Surya Edisi Agustus 2015. Judul-judul ini yang ditulis dengan menggunakan teknik pencerminan topik tulisan secara langsung sudah memperlihatkan isi topik pemberitaannya melalui beberapa kata yang mewakili. Penulisan Judul Berita dengan Teknik Pelontaran 5W+1H Teknik pelontaran 5W+1H merupakan salah satu teknik penulisan judul berita dengan melontarkan pertanyaan melalui prinsip 5W+1H. Penulisan judul berita dengan menggunakan teknik pelontaran 5W+1H dibagi menjadi tiap-tiap unsur yakni what (apa), where (di mana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pada hasil penelitian ini hanya ditemukan unsur apa, di mana, dan kapan pada judul yang menggunakan teknik pelontaran 5W+1H. Adapun contoh data yang menggunakan judul dengan teknik ini terdapat pada data (5) berikut. (5) Sambang Pusara Ibu Para Raja Madura (Rab81911)
Pada data (5) penonjolan unsur apa terlihat pada kata sambang yakni mengunjungi pusara atau makam Ibu Para Raja Madura yang berada di Sumenep. Penulisan Teras Berita Wisata dan Kuliner Rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015 Teras berita merupakan paragraf pertama yang memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan uraian berita. Dalam penulisan teras berita, ada beberapa teknik penulisannya yakni berdasar penonjolan salah satu unsur 5W+1H, berdasar teras berita sebagai alat retorika, dan berdasarkan awalan jenis kata atau kalimat tertentu pada teras berita. Paparan data tentang (1) penulisan teras berita berdasar penonjolan salah satu unsur 5W+1H, (2) penulisan teras berita berdasar teras berita sebagai alat retorika, dan (3) penulisan teras berita berdasar awalan jenis kata atau kalimat tertentu pada teras berita masing-masing dipaparkan sebagai berikut.
7
Penulisan Teras Berita Berdasar Penonjolan Salah Satu Unsur 5W+1H Teknik penulisan teras berita dengan berdasar penonjolan salah satu unsur 5W+1H yakni dengan memilih salah satu unsur untuk diangkat sebagai sari berita yang paling penting. Pada teras berita jenis ini, paragraf pertama dimulai dengan kalimat yang menunjukkan peristiwa „apa‟ yang terjadi. Penonjolan unsur apa (what) dalam penulisan teras berita tersebut dapat dilihat dari paparan data (1) berikut. (1) SELAIN dikenal sebagai kota perjuangan, Surabaya sangat lekat dengan sebutan surga kuliner. Bagi para penikmat kuliner Nusantara, Surabaya menawarkan banyak menu khas yang bakal membuat lidah tergoda. (Jum82821)
Pada data (1) membahas tentang Surabaya yang selai terkenal sebagai kota perjuangan tetapi saat ini juga mempunyai sebutan surga kuliner yang akan memanjakan penikmat kuliner karena banyaknya bergam makanan ada di Surabaya. Selain berdasarkan penonjolan salah satu unsur 5W+1H, penulisan teras berita juga dapat dilihat berdasarkan teras berita sebagai alat retorika. Adapun teknik penulisan teras berita seperti ini dapat dilihat pada paparan data berikut ini. Penulisan Teras Berita sebagai Alat Retorika Teknik penulisan teras berita dengan jenis teras berita sebagai alat retorika di sini merujuk pada kata retorika yang merupakan suatu teknik untuk membujuk pembaca secara persuasi untuk menghasilkan respon pembaca setelah membaca suatu berita. Pada hasil penelitian ini, penulisan teras berita sebagai alat retorika ditemukan dengan penggunaan teras narasi, teras deksripsi, dan teras epigram. Penulisan Teras Berita sebagai Alat Retorika dengan Teknik Narasi Teras berita dengan teknik penulisan narasi merupakan teras berita yang ditulis dengan menggunakan gaya bertutur seperti layaknya sebuah karya sastra. Teras narasi berupa suatu cerita tentang suatu peristiwa yang terjadi dan diangkat menjadi berita. Penulisan teras berita narasi pada penelitian ini dapat dilihat dari paparan data (2) berikut. (2) SEBAGAI penggemar hidangan laut, saya merasa beruntung sekali tinggal di daerah kepulauan seperti Batam. Bermacam hidangan laut dengan harga relatif terjangkau bisa ditemui di setiap sudut pulau kecil ini. Salah satu yang menjadi kegemaran keluarga adalah gonggong. (Sel80401)
Pada data (2) ditemukan kata „saya‟ pada teras berita tersebut. Hal ini yang mendukung bahwa penggunaan kata „saya‟ menonjolkan sebuah cerita penulis tentang hidangan laut dari Batam yang bernama Gonggong. Penulisan Teras Berita sebagai Alat Retorika dengan Teknik Deskripsi Teras deskripsi merupakan teras berita yang ditulis dengan menggambarkan objek suatu kejadian atau peristiwa yang diangkat menjadi berita. Teras berita yang menonjol menggunakan teras deskripsi terdapat pada data (19) dan (20) berikut. (3) PASAR apung Khlong Hae adalah pasar apung yang terletak di Kota Hatyai, Thailand Selatan. Disebut pasar apung, karena pasar ini terapung di atas air
8
sungai dan seluruh pedagang menggunakan media perahu sebagai tempat berdagang. (Rab81206)
Teras berita yang menggunakan teras deskripsi berupa gambaran terhadap suatu peristiwa. Pada data (13) mendeskripsikan tentang pasar apung Khlong Hae di kota Hatyai, Thailand Selatan. Penulisan Teras Berita sebagai Alat Retorika dengan Teknik Epigram Teras epigram merupakan teras berita yang ditulis dengan menggunakan ungkapan kata bersajak atau kata yang puitis pada teras beritanya. Penonjolan unsur epigram dalam penulisan teras berita tersebut dapat dilihat dari paparan data (4) berikut. (4) DEBUR ombak pantai dengan suasana sunset yang hangat, menjadi pesona luar biasa yang ditawarkan pantai Delegan, di Desa Delegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. (Jum81407)
Pada data (4) sangat menonjolkan penggunaan teras dengan teknik epigram. Hal ini terlihat pada kalimat pertama yakni dengan menggunakan kata „suasana’ dan „pesona’. Kata-kata tersebut terkesan puitis saat dibaca. Teknik Penulisan Teras Berita Berdasarkan Awalan Jenis Kata atau Kalimat Teknik penulisan teras berita berdasarkan awalan jenis kata atau kalimat merupakan teknik yang digunakan dengan penyusunannya diawali dengan jenis kata atau kalimat tertentu. Pada peneliian ini hanya ditemukan satu bentuk teras dengan teknik condition lead. Teras berita dengan menggunakan teknik Condition Lead merupakan teras berita yang ditulis dengan penggunaan kalimat pertama diawali dengan kata: “apabila”, “seandainya”, “kalau”, “karena”, dan lain sebagainya. Pada data berikut menunjukkan teras yang menggunakan teknik Condition Lead. (5) KALAU berkesempatan berkunjung ke Batam, atau ke daerah lain di provinsi Kepulauan Riau (Kepri), jangan lupa mencoba minuman yang paling ngehits di sini. Teh obeng! Penasaran? (Jum82819)
Pada data (15) kata „kalau‟ di kalimat pertama menunjukkan bahwa data ini menggunakan teras dengan teknik Condition Lead. Teras ini mengajak pembaca untuk tidak lupa mencoba minuman teh obeng dari Batam. Penulisan Tubuh Berita Wisata dan Kuliner Rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015 Pada tubuh berita berisi keterangan yang menjelaskan fakta pada teras berita secara lebih rinci. Keterangan-keterangan tersebut disajikan dalam bentuk uraian cerita menggunakan penyajian penulisan yang menarik. Beberapa teknik penulisan tubuh berita adalah bentuk piramida, kronologis, piramida terbalik, dan block paragraph. Berikut ini adalah sajian data terkait teknik penulisan tubuh berita.
Penulisan Tubuh Berita dengan Bentuk Piramida
9
Tubuh berita yang diuraikan dengan menggunakan teknik piramida terdapat pada data (1) berikut. (1) Putrajaya adalah tempat peristirahatan yang dipilihkan duta kampus peguruan tinggi yang bersiap bertolak ke Thailand setelah perjalanan dari Indonesia. Masjid ini memiliki lift yang bisa mengantar jamaah ke lantai yang diinginkan. Satu pusat perhatian dari masjid ini adalah bagian dalam kubahnya. Lukisan dan kaligfarinya berpadu sedemikian rupa, membuat siapapun yang melihat akan terpana....(Sel81810)
Pada data (1), keterangan yang mendukung teras berita diungkapkan secara bentuk piramid. Awal tubuh berita mengungkapkan hal-hal yang bersifat pengantar menuju kejelasan yang terpenting, yaitu tentang keberadaan Putrajaya sebagai lokasi peristirahatan Duta Perguruan Tinggi ketika di Malaysia. Penulisan Tubuh Berita dengan Bentuk Kronologis Tubuh berita yang ditulis dengan teknik kronologis terdapat pada data (2) berikut. (2) Berangkat malam dari Surabaya, tiba di Bangkalan sekitar pukul 23.30 WIB. Perjalanan malam ditempuh agar tak terlalu panas. Setelah beristirahat sejenak di alun-alun Bangkalan, pukul 02.00 dini hari kami tiba di kompleks pemakaman Aermata di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya. Beruntung masih ada pedagang makanan yang membuka lapaknya 24 jam. Sembari menunggu pagi, kami mengobrol dengan pemilik lapak dan sesekali merebahkan diri di kursi panjang.... (Rab81911)
Konstruksi tubuh berita yang ditulis dengan teknik kronologis memaparkan keterangan fakta atau rentetan berita yang diberitakan. Pada data (2) yang berjudul “Sambang Pusara Ibu Para Raja Madura” ditulis dengan teknik kronologis dengan susunan rentetan peristiwa atau keterangan fakta yang diberitakan. Data ini memaparkan tentang pengalaman perjalanan penulis menuju kompleks pemakaman Aermata. Hal yang menandai urutan peritiwa pada berita ini yakni dengan mencantumkan waktu perjalanan penulis mulai saat berangkat, sampai di tempat tujuan, kondisi lokasi pemakaman, dan sejarah pemakaman tersebut. Penulisan Tubuh Berita dengan Bentuk Piramida Terbalik Tubuh berita dengan teknik piramida terbalik dimulai dari hal yang sangat penting dan selanjutnya diikuti hal-hal yang kurang penting. Penulisan tubuh berita dengan teknik piramida terbalik ditemukan pada data (3) berikut. (3) Banyak yang memilih berlibur sekaligus berobat untuk rehabilitasi penyakit– penyakit tertentu. Bila liburan jenis ini yang dipilih, Ceko memang tempatnya. Luhacovice adalah salah satunya. Inilah spa terbesar yang ada di Ceko. Berjarak hanya sekitar 45 menit dari Kota Zlin, tempat kelahiran sepatu Bata, Luhacovice terletak di daerah dataran agak tinggi, dan berhawa sejuk di musim panas dengan suhu berkisar antara 10-14 derajat celcius... (Jum82116)
Pada data (3) yang berjudul “Musim Panas? Saatnya Ngadem di Spa Luhacovice” secara piramida terbalik yakni dari informasi yang penting memaparkan tentang
10
spa Luhacovice. Pada awal tubuh berita yang memiliki sembilan paragraf ini mengenalkan spa Luhacovice yang bisa digunakan berlibur sekaligus berobat untuk rehabilitasi penyakit-penyakit tertentu. Lalu, pada paragraf-paragraf selanjutnya tentang informasi tambahan mengenai Spa Luhacovice. Penulisan Tubuh Berita dengan Bentuk Paragraf Blok Penulisan tubuh berita dengan teknik paragraf blok ditulis berdasarkan keterkaitan masalah satu dengan masalah yang lainnya. Di sini, derajat kepentingan berita dan urutan peristiwa berita tidak diperhitungkan. Data (4) berikut yang ditemukan menggunakan teknik penulisan tubuh berita dengan block paragraph. (4) Es cepat kaya lebih mirip es buah, berisi potongan agar–agar kaya serat, potongan buah naga, diimbuh susu putih kental, dan guyuran sirup hijau yang menambah manisnya es cepat kaya. Nah, dari situ dapat disimpulkan es cepat kaya selain segar, enak, dan manis teryata mengandung bahan yang baik untuk kesehatan karena mengandung serat dan vitamin. Sambil menyelam minum air, minum es cepat kaya memuaskan dahaga dan menyehatkan....(Rab81912)
Tubuh berita pada data (4) terdiri dari tujuh paragraf. Tubuh berita ini membahas tentang harga, lokasi serta popularitas es cepat kaya dan mi nuklir yang diburu pecintanya. Masing-masing paragraf membahas satu topik yang berbeda dengan topik sebelum ataupun sesudahnya, namun masih memiliki keterkaitan yakni tentang es cepat kaya dan mi nuklir. Berdasarkan analisis data mengenai tubuh berita dapat disimpulkan bahwa teknik penulisan tubuh berita oada berita wisata dan kuliner rubrik “Citozen Reporter” harian Surya menggunakan teknik piramida, kronologis, piramida terbalik, dan paragraf blok. Penulisan tubuh berita yang paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan teknik kronologis. PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembahasan dari hasil penelitian ini yang meliputi pembahasan judul, teras, dan tubuh berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015. Penulisan Judul Berita Wisata dan Kuliner Rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015 Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penulisan judul pada berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya edisi Agustus 2016 sangat variatif. Hal ini ditunjukkan dari penggunaan tiga teknik judul berita dari enam teknik judul berdasarkan teori. Ketiga judul tersebut antara lain teknik metafora, teknik pencerminan topik tulisan, dan teknik penggunaan salah satu unsur 5W+1H. Dari ketiga judul yang digunakan, masih terdapat berbagai variasi di dalamnya. Pada pembahasan ini akan dibahas dua hal yang menonjol dan yang kurang menonjol dari hasil penelitian pada data yang didapatkan, yakni (1) teknik penulisan judul berita dengan pencerminan topik tulisan dan (2) teknik penulisan judul berita dengan teknik metafora.
11
Penulisan Judul Berita dengan Pencerminan Topik Tulisan Penulisan judul berita yang digunakan dalam berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015 lebih banyak menggunakan teknik pencerminan topik tulisan. Penulisan judul dengan menggunakan teknik pencerminan topik tulisan menginformasikan secara langsung isi dari berita tersebut. Dengan hal ini dapat mencegah dari pembuatan judul yang hanya membuat sensasi yang bertolak belakang dengan isi berita aslinya. Pada dasarnya judul merupakan bagian terpenting dari sebuah berita dan merupakan intisari dari berita tersebut. Maka bagi pembaca yang tidak memiliki banyak waktu untuk membaca berita, bisa hanya cukup membaca judul berita. Pembaca yang demikian disebut sebagai headline reader. Hal demikian didukung oleh pendapat dari Sudiati dan Widyamartaya (2005:14) yang menyatakan bahwa suatu judul berisi pokok berita disarikan dalam sebuah kalimat yang sangat pendek yang memuat hal yang terpenting saja. Pencerminan topik tulisan yang digunakan dalam judul berita wisata dan kuliner ini ditemukan dengan menggunakan berbagai bentuk kata. Berbagai bentuk kata tersebut antara lain kata verba, kata nomina, serta pronomina demonstrativa. Penggunaan bentuk kata kerja pada judul sesuai dengan pendapat Barus (2010:67) yang menyatakan tuntutan saat menulis judul berita yakni menggunakan kalimat aktif yang mengandung kata kerja supaya terkesan dinamis, „gerak‟, dan hidup. Selain itu, menurut Wibowo (2006:85) ketika memberi judul dengan teknik pencerminan topik tulisan harus lebih kreatif agar mudah diingat oleh pembaca. Penulisan judul berita berita wisata dan kuliner pada rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya menggunakan satu kalimat pendek yang terdiri dari 3-6 kata yang menggambarkan isi berita. Hal ini didukung oleh pernyataan Syahri (2011:87) yang mengatakan bahwa penulisan judul berita dibuat singkat, jelas, semenarik mungkin, menimbulkan penasaran, dan ketertarikan untuk membaca isinya. Pada berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015 terdapat 22 judul berita sudah memenuhi syarat penulisan berita yang singkat dan menarik. Penulisan Judul Berita dengan Teknik Metafora Pada berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” harian Surya edisi Agustus 2015, hanya terdapat empat judul berita yang menggunakan teknik metafora dari 22 judul berita. Penulisan judul berita dengan teknik metafora sangatlah menarik namun ternyata tidak banyak dilakukan. Judul berita sebagai cerminan isi berita memiliki peranan penting untuk menarik minat pembaca. Selain judul yang dapat menyiratkan isi dari sebuah berita, perhatian pembaca juga bisa didapat dari judul berita yang menarik dari segi diksi atau pilihan kata. Hal ini sejalan dengan pendapat Barus (2010:66) yang menyatakan
12
bahwa daya tarik merupakan salah sau elemen penting dalam membuat berita agar pembaca terdorong untuk membaca isi berita tanpa harus merasa dibohongi. Penggunaan diksi yang menarik ini bisa digunakan dengan teknik metafora. Teknik metafora digunakan dengan cara memberi perbandingan secara implisit, tetapi tetap merujuk pada konotasi positif atas dasar etika komunikasi adab. Teknik metafora terkesan sangat menarik karena memiliki kesan yang tidak biasa. Sebagai contoh pada judul Secuil Surga di Kampung Tropodo (Kam80603) kata surga di sini bukanlah arti sebenarnya. Namun, perumpamaan untuk taman di Kampung Tropodo yang memiliki keindahan seperti menjadi bagian dari surga. Secara tidak langsung, penggunaan diksi dengan gaya metafora akan membuat pembaca penasaran dan ingin membaca berita tersebut. Dari sinilah pentingnya penggunaan diksi yang menarik agar pembaca berminat membaca isi berita tersebut. Salah satu penggunaan diksi yang menarik bisa menggunakan gaya metafora yakni memberi perbandingan secara implisit. Namun, penggunaan teknik ini paling sedikit dalam penelitian ini. Penulisan Teras Berita Wisata dan Kuliner Rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015 Teras berita sebagai sari pada berita memiliki peranan penting setelah judul. Ketika penulis mampu menyajikan teras berita yang lengkap dan menarik pasti akan bisa dipastikan pembaca akan menghabiskan informasi yang ada di dalam berita. Pada peneltian ini, ditemukan beberapa teras berita yang menonjol dan sangat menonjol. Pembahasan teras berita dari yang menonjol dan sangat menonjol dapat dilihat pada (1) teras berita apa dari segi penonjolan unsur 5W+1H dan (2) teras berita narasi sebagai alat retorika. Teras Berita Apa dari Segi Penonjolan Unsur 5W+1H Berita wisata dan kuliner pada rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya edisi Agustus 2015 menggunakan teknik penulisan teras berita yang variatif. Berbagai variasi teknik penulisan teras berita ditemukan pada penelitian ini. Teknik penulisan teras berita dapat disusun berdasarkan salah satu penonjolan unsur 5W+1H, teras berita sebagai alat retorika, serta teras berita berdasarkan awalan jenis kata atau kalimat tertentu. Berbagai teknik penulisan teras ini sesuai dengan pernyataan Suhandang (2014:121) yakni didasarkan pada usaha untuk penyusunan teras berita yang sedemikian rupa agar menarik perhatian pembaca atau pendengarnya, agar mudah diminati dan enak dinikmatinya. Dalam penelitian ini tidak semua unsur ditemukan yakni hanya ada unsur apa, di mana, dan kapan pada penonjolan salah satu unsur 5W+1H. Dari ketiga penonjolan unsur 5W+1H yang ditemukan yang paling banyak adalah unsur apa. Hal ini sesuai dengan salah satu pedoman Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) (dalam
13
Syahri, 2011:91) yakni teras berita sesuai dengan naluri manusia yang ingin segera tahu apa yang telah terjadi, sebaiknya mengutamakan unsur apa. Sebagai contoh penggunaan teras berita unsur apa sebagai berikut. DARI beberapa monumen bersejarah yang masih tersisa di Surabaya dan terawat baik adalah Hotel Majapahit. Didirikan tahun 1910 oleh Lucas Martin Sarkies, berkebangsaan Armenia, dengan nama Hotel Oranje, dan beroperasi setahun kemudian. Sejarah panjang hotel ini begitu menarik, termasuk berganti nama sesuai sejarah dan aksi yang melibatkan hotel berumur 105 tahun ini. (Kam82718)
Pada data di atas menggunakan teknik unsur apa terlihat dari kalimat utama teras tersebut. Pada kalimat utama tertulis bahwa beberapa monumen bersejarah yang masih tersisa di Surabaya dan terawat baik adalah Hotel Majapahit. Teras berita apa dipilih dengan pertimbangan unsur apa memiliki nilai berita jauh lebih besar, kuat atau lebih tinggi dibanding unsur-unsur lain. Dalam hal ini, teori jurnalistik mengingatkan, nilai berita tidak hanya menunjuk pada siapa yang menjadi pelaku peristiwa. Nilai berita juga bisa ditentukan oleh apa peristiwa yang terjadi (Syahri, 2011:93).
Dari 22 teras berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya edisi Agustus 2015, terdapat sebelas teras yang menggunakan salah satu unsur dari 5W+1H. Unsur yang memuat dari 5W+1H meliputi apa, di mana, dan kapan. Unsur di mana paling banyak dari kedua unsur yang lain, yakni terdapat enam teras unsur di mana. Unsur di mana pada teras berita wisata dan kuliner memang menonjolkan keberadaan lokasi suatu tempat wisata dan kuliner. Teras Berita Narasi sebagai Alat Retorika Penulisan teras berita yang paling banyak digunakan adalah teras narasi yakni sebanyak tujuh teras berita dan selisih satu dengan teras unsur apa. Teras narasi yang digunakan dalam berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya ini terlihat pada penggunaan kata „saya‟ saat menyampaikan isi berita. SEBAGAI penggemar hidangan laut, saya merasa beruntung sekali tinggal di daerah kepulauan seperti Batam. Bermacam hidangan laut dengan harga relatif terjangkau bisa ditemui di setiap sudut pulau kecil ini. Salah satu yang menjadi kegemaran keluarga adalah gonggong. (Sel80401)
Hal ini, dibenarkan oleh pendapat Barus (2010:74) yang menyatakan bahwa teras narasi yaitu suatu penulisan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian seakan-akan wartawannya menjadi bagian dari peristiwa atau kejadian yang diceritakan. Dari sini, penulis hendak menceritakan kepada pembaca bagaimana suasana yang terjadi sesungguhnya. Dengan menggunakan bahasa yang komunikatif diharapkan pembaca dapat mengikuti alur peristiwa hingga selesai. Namun, pada kenyataannya penulisan teras berita dengan teknik narasi sebenarnya kurang memenuhi pedoman penulisan teras berita oleh Persatuan Wartawan Indonesia (dalam Syahri, 2011:92) yang menyatakan bahwa hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai penambah atau pelengkap keterangan
14
hendaknya dimuat dalam badan berita. Selain itu, unsur bagaimana dan unsur mengapa diuraikan dalam badan berita, jadi tidak dalam berita. Sebagi bukti, berikut salah satu contoh teras narasi. LIMA hari di Hongkong, saat itu kami sering diajak makan di restoran milik Islamic Centre Hongkong. Di sana kami makan ayam. Karena ini negeri Muslim minoritas, kami penasaran dari mana ayam itu berasal? Mereka menjawab, Islamic Centre sendiri menyediakan ayam potong halal. (Rab80502)
Dari contoh di atas, bisa dilihat dari kalimat kedua “Di sana kami makan ayam. Karena ini negara Muslim minoritas, kami penasaran dari mana ayam itu berasal?” kalimat tersebut sebenarnya menunjukkan bagaimana kegiatan makan si penulis saat di negeri Hongkong. Di balik kekurangan unsur narasi, ternyata Syahri (2011:98) menyatakan bahwa teras narasi memiliki nilai berita juah lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain seperti unsur siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana, kontras, kutipan, atau paparan. Penulisan Tubuh Berita Wisata dan Kuliner Rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya Edisi Agustus 2015 Pada bagian tubuh berita akan ditemukan keterangan secara rinci dan kelengkapan serta memperjelas fakta atau data yang disuguhkan dalam teras sebelumnya. Menurut Kusumaningrat (2006:148) tujuan dari tubuh berita adalah menjelaskan dan menguraikan pokok atau pokok-pokok masalah yang disajikan dalam teras berita dan menambahkan atau menguatkan pokok-pokok yang kurang penting yang tidak diberitakan dalam teras. Pembahasan tubuh berita dari hasil penelitian terhadap berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya edisi Agustus 2015 dapat dilihat dari dua hal yang kurang menonjol dan paling menonjol yakni, (1) tubuh berita kronologis dari segi gaya urutan kejadian dan (2) tubuh berita block paragraph dari segi kepentingan isi berita. Tubuh Berita Kronologis dari Segi Gaya Urutan Kejadian Penyajian tubuh berita pada berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya lebih banyak menggunakan bentuk kronologis. Dari sebanyak 22 berita wisata dan kuliner pada edisi Agustus 2015, ditemukan terdapat delapan teks berita yang menggunakan kronologis dan tujuh teks berita yang menggunakan block paragraph. Penyajian tubuh berita dengan teknik penulisan bentuk kronologis memang cocok untuk jenis berita wisata dan kuliner. Sebagai contoh pada salah satu data berikut ini.
15
Berangkat dari Malang menggunakan kereta api Tumapel pukul 04.30 WIB, tiga jam kemudian kami tiba di Stasiun Surabaya Kota atau Stasiun Semut. Jarak Stasiun Semut ke Museum House of Sampoerna (HoS) cukup jauh sehingga kami menggunakan becak sebagai moda transpotasi. Pukul 08.20 WIB kami menginjakkan kaki di museum HoS. Security museum mengarahkan kami menuju café untuk memesan tiket SHT gratis alias tidak dipungut biaya!.. (Rab82617)
Pada data di atas, menunjukkan penulisan tubuh berita dengan bentuk kronologis. Hal ini ditandai dengan penggunaan waktu yang ada pada teks yakni berangkat pukul 04.30 WIB lalu tiga jam kmudian tiba di Stasiun Surabaya Kota. Setelah itu, pada pukul 08.20 WIB menginjakkan kaki di museum dan pada paragraf selanjutnya becerita ketika di dalam museum hingga akan perjalanan pulang dari museum. Jenis berita wisata dan kuliner memang lebih cocok ditulis dengan menceritakan rentetan jalannya peristiwa yang diberitakan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Suhandang (2004:133) yaitu seluruh naskah body berita dibangun dengan diawali oleh paparan dari permulaan peristiwanya dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan jalannya peristiwa itu. Selain itu, penyajian tubuh berita dengan bentuk kronologis juga berbeda dengan bentuk yang lain yang mengutamakan kepentingan isi pada struktur konstruksinya. Namun, pada bentuk kronologis bukan kepentingan dari fakta peristiwanya melainkan mengikuti urutan kejadian yang diberitakan. Sehingga penulisan tubuh berita dengan bentuk kronologis memang mudah dilakukan. Namun, penyajian tubuh berita dengan bentuk kronologis terkesan terasa sangat datar (linier). Hal ini bisa ditunjukkan dari data berikut. Berangkat malam dari Surabaya, tiba di Bangkalan sekitar pukul 23.30 WIB. Perjalanan malam ditempuh agar tak terlalu panas. Setelah beristirahat sejenak di alunalun Bangkalan, pukul 02.00 dini hari kami tiba di kompleks pemakaman aermata di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya. Beruntung masih ada pedagang makanan yang membuka lapaknya 24 jam. Sembari menunggu pagi, kami mengobrol dengan pemilik lapak dan sesekali merebahkan diri di kursi panjang....(Rab81911)
Pada data di atas, menunjukkan bentuk kronologis yang digunakan pada penulisan tubuh berita terkesan sangat datar. Hal ini bisa dilihat dari penuturan penulis yang memaparkan perjalanan dari berangakat hingga sampai pada tempat tujuan yang terkesan tidak terlalu penting ketika dibaca. Menurut Barus (2011:87), penulisan tubuh berita dengan bentuk kronologis kurang membantu pembaca dalam menangkap esensi beritanya (essence of news story) dan terkesan monoton. Hal ini ditemukan pada salah satu data yang menggunakan bentuk tubuh berita kronologis. Pada data (Kam80603) memaparkan tentang keberadaan taman kampung Tropodo. Tubuh berita diawali tentang deskripsi taman tersebut, lalu suasana taman, fasilitas taman, hingga cerita dari penggagas adanya
16
taman Tropodo tersebut. Di sini pembaca tidak mudah untuk menangkap esensi dari berita ini karena tidak dipaparkan dengan adanya prioritas informasi di dalamnya.
Tubuh Berita Block Paragraph dari Segi Kepentingan Isi Berita Tubuh berita sebagai kelengkapan berita menyajikan semua keterangan secara rinci dan dapat melengkapi serta memperjelas fakta atau data yang disuguhkan dalam teras berita sebelumnya. Dalam penyajiannya, tubuh berita memaparkan isi berita dengan berbagai teknik. Teknik penyajian tubuh berita pada berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya edisi Agustus 2015 yang paling banyak digunakan selain bentuk kronologis adalah bentuk block paragraph. Bentuk block paragraph menyajikan semua bagian dari peristiwa yang diberitakan dianggap sama pentingnya. Tidak ada urutan kepentingan isi berita di dalamnya, semua dipaparkan apa adanya. Hal ini bisa dilihat dari salah satu data yang menggunakan tubuh berita bentuk block paragraph berikut. Harga yang dibanderol untuk menikmati keindahan tersebut cukup terjangkau kantong. Pengunjung dewasa dipungut Rp 6.000 dan anak-anak Rp 4.000. Dengan harga murah meriah, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang tersedia. Bermain di pasir putih dan mengejar ombak yang mampir di bibir pantai. Atau, menaikkan layang-layang lucu berwajah tokoh kartun menjadi aktivitas yang tak kalah seru.... (Jum81407)
Pada data tersebut memaparkan harga tiket masuk pantai serta fasilitas yang tersedia di pantai tersebut. Lalu, pada paragraf selanjutnya secara tidak urut rentetan peristiwanya, penulis mendeskripsikan suasana dan aktivitas pengunjung di pantai tersebut. Tubuh berita block paragraph yang tidak ada urutan kepentingan isi berita di dalamnya tersebut didukung oleh pernyataan Suhandang (2004:137) yang menyatakan bahwa konstruksi tuturan tubuh berita block paragraph tidak menunjukkan informasi yang harus dipertajam atau diutamakan. Namun, masing-masing informasi yang disajikan dianggap bernilai sama dan berhak untuk diketahui oleh khalayak. Hal itulah yang terdapat pada ketujuh tubuh berita yang menggunakan teknik penyajian block paragraph. PENUTUP Simpulan Teknik penulisan teks berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya edisi Agustus 2015 adalah sebagai berikut. Pertama, teknik penulisan judul berita paling banyak menggunakan teknik pencerminan topik tulisan. Penulisan judul dengan teknik ini mencerminkan isi topik berita dari teras berita dengan kalimat pendek terdiri 3-5 kata.
17
Kedua, teknik penulisan teras berita wisata dan kuliner beragam. Dari segi penonjolan salah satu unsur 5W+1H, sebagai alat retorika, maupun berdasarkan awalan jenis kata atau kalimat tertentu. Namun, yang paling banyak digunakan adalah teras berita narasi sebagai alat retorika yang memaparkan berita dengan teknik bercerita apa adanya sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Ketiga, teknik penulisan tubuh berita wisata dan kuliner cenderung menggunakan penulisan kronologis. Berita wisata dan kuliner sangat cocok dituturkan dengan penulisan kronologis karena tidak ada unsur kepentingan di dalamnya. Saran Berdasarkan simpulan yang telah diperoleh tentang teknik penulisan teks berita wisata dan kuliner rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya edisi Agustus 2015, dapat disarankan beberapa hal berikut. Pertama, bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa UM jurusan Sastra Indonesia khususnya bagi yang menampu program paket Jurnalistik sebagai pengetahuan, penambah wawasan, dan bahan diskusi saat kegiatan perkuliahan. Kedua, bagi para pendidik dan pembina jurnalistik. Dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran jurnalistik kepada peserta didik khususnya pada praktik penulisan berita agar tulisan yang dihasilkan lebih menarik dan variatif. Ketiga, bagi praktisi media pemberitaan. Diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan redaktur dalam kegiatan menyeleksi, mengolah dan menyajikan berita. Berbagai variasi penulisan judul dan teras berita pada berita wisata dan kuliner diharapkan dapat lebih memperkaya khazanah penyajian berita pada rubrik “Citizen Reporter” Harian Surya. DAFTAR RUJUKAN Anggraini, Silvia Siwi. 2014. Gaya Penulisan Teks Berita Karya Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Pada Rubrik Citizen Reporter Harian Surya Edisi Agustus 2015. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Assegaf, Dja‟far H. 1983. Jurnalistik Masa Kini: Pengantar ke Praktek Kewartawanan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kusumaningrat, Hikmat. 2006. Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mariani, I.R & Kuncoro, J. 2001. Teknik Mencari dan Menulis Berita. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
18
Moleong, L.J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moeleong, L. J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. Romli, A.S.M. 2005. Jurnalistik Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sari, Ananda Permata. 2013. Analisis Teks Berita Tulisan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Malang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Sudiati, V. Widyamartaya, A. 2005. Menjadi Wartawan Muda. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Suhandang, K. 2008. Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik. Bandung: Penerbit Nuansa. Syahri, Moch. 2011. Seluk Beluk Berita dan Feature. Malang: Pustaka Kaiswaran. Wibowo, Wahyu. 2008. Berani Menulis Artikel: Babakan Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa Cetak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
19