BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera
MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% – 25% di 2014
JAKARTA, 16 Maret 2014 – PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mampu menunjukkan kinerja keuangan yang gemilang sepanjang tahun 2013. Perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 41% menjadi Rp 526,49 miliar dibandingkan dengan kinerja tahun 2012. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan total pendapatan yang bertumbuh 29% menjadi Rp 13,88 triliun. Marjin laba bersih MPMX juga semakin kuat menjadi sebesar 3,8% dibandingkan dengan 3,5% di tahun 2012, sementara rasio laba bersih terhadap aset (ROA) meningkat menjadi 4,7% dari 4,1% di tahun 2012. Selain penguatan laba, MPMX juga berhasil memperkuat struktur permodalan yang tercermin dari rasio utang terhadap equitas (debt to equity ratio) yang hanya 1,3 kali di tahun 2013 dibandingkan 2,8 kali di tahun 2012. Pencapaian ini merefleksikan kondisi perusahaan yang sangat sehat dengan pertumbuhan usaha yang konsisten dan berkelanjutan. Direktur Utama MPMX Koji Shima mengatakan, “2013 merupakan tahun yang sangat penting sekaligus membanggakan bagi MPMX. Selain masuk ke lantai bursa dan menjadi perusahaan publik, kami juga dapat membuktikan kepada pemegang saham dan stakeholders bahwa MPMX mampu membukukan kinerja menggembirakan yang memperkuat posisi kami di sektor automotif konsumer di Indonesia.” Koji Shima menambahkan bahwa kinerja positif MPMX di tahun 2013 merupakan cerminan dari pertumbuhan solid anak usaha yang sekaligus mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu pemain terdepan di segmen usaha masing-masing. Hal ini akan memperkuat posisi MPMX secara group baik di mata investor maupun di industri automotif konsumer.
Pencapaian Bisnis Anak Usaha MPMX Bisnis retail dan distribusi: penjualan bisnis kendaraan roda dua mengalami peningkatan pesat mencapai 23% menjadi 905.175 unit di tahun 2013, yang sebagian besar dikontribusikan dari wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, dengan pangsa pasar sebesar 67%. Peningkatan penjualan ini tumbuh dua kali lipat dibanding pertumbuhan penjualan motor secara industri yang mencapai 10%.
Di tahun 2013, MPMX melakukan ekspansi bisnis roda empat yang ditandai dengan kesepakatan kerjasama untuk menjadi agen penjualan resmi dan penyedia layanan purna jual mobil merek Nissan dan Datsun di Indonesia. Perkembangan ini sangat positif untuk memperkuat bisnis roda empat MPMX ke depan. Direktur MPMX Agung Kusumo mengatakan, “Ke depannya, MPMX akan terus berfokus pada pengembangan bisnis roda dua dan roda empat serta bisnis automotif konsumer anak perusahaan lainnya yang saling melengkapi, untuk merespon kebutuhan automotif masyarakat yang terus meningkat secara keseluruhan dan sekaligus akan mendorong pertumbuhan Perseroan yang lebih tinggi.” Bisnis consumer auto parts: pendapatan bisnis consumer auto parts MPMX ditopang oleh penjualan bisnis pelumas yang meningkat sebesar 12% menjadi Rp 1,44 triliun dengan volume penjualan mencapai 60,6 juta liter sepanjang tahun 2013. Lebih dari itu, merek pelumas anak usaha MPMX, Federal Oil, mendapatkan penghargaan Top Brand Award untuk kategori pelumas kendaraan roda dua. Bisnis jasa automotif: Pendapatan bisnis rental kendaraan anak usaha MPMX naik mencapai Rp 942 miliar, dengan peningkatan jumlah kendaraan hingga 69% menjadi 13.502 unit. Melalui pencapaian ini, bisnis jasa automotif MPMX menduduki posisi perusahaan terbesar kedua dari aspek jumlah total kendaraan di pasar penyewaan kendaraan bermotor. Bisnis jasa keuangan: Pendapatan bisnis jasa keuangan MPMX meningkat sebesar 25% menjadi Rp 1,03 triliun dengan lonjakan laba bersih sebesar 54% menjadi Rp 146 miliar. Peningkatan tajam ini membuktikan kejelian MPMX dalam merambah sektor kredit konsumen yang terus meningkat permintaannya di Indonesia. Agung menambahkan kinerja Perseroan beserta anak-anak usaha yang sehat sepanjang tahun 2013 tercermin dari berhasilnya saham MPMX masuk dalam jajaran indeks saham MSCI Global Small Cap pada akhir tahun lalu.
Strategi 2014: Pertumbuhan bisnis yang smart dan prudent, melihat peluang pada pertumbuhan anorganik Jika di tahun 2013 MPMX telah menjadi perusahaan publik dan membuktikan kemampuannya dalam mencetak kinerja yang signifikan, maka tahun 2014 akan menjadi fase pertumbuhan selanjutnya bagi MPMX untuk berekspansi dan memperkuat tiap segmen usaha di bawahnya. Di tahun 2014 ini, MPMX akan fokus pada pertumbuhan bisnis yang smart dan prudent, sambil tetap melihat peluang strategis pada pertumbuhan anorganik untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham dan stakeholders.
MPMX menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20-25% di tahun 2014. Target ini di atas target pertumbuhan industri automotif yang diperkirakan berkisar di angka 10%-15%. Meskipun demikian kondisi ekonomi yang cenderung stagnan dan tingkat suku bunga perbankan yang tinggi masih akan menjadi resiko yang dapat mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri. Menurut Koji Shima, salah satu strategi utama MPMX untuk terus mencetak pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, yaitu dengan mendorong efisiensi operasional di bisnis distribusi & retail roda dua dan roda empat, consumer auto parts, dan bisnis jasa otomotif. Khusus segmen bisnis jasa keuangan, MPMX akan memperkuat struktur permodalan melalui konsolidasi di bisnis kredit konsumen untuk memaksimalkan potensi pasar otomotif di Indonesia yang terus berkembang pesat. "Kami akan terus mencari peluang untuk terus melanjutkan pertumbuhan bisnis, baik melalui pertumbuhan organik maupun anorganik. Kami optimis inovasi dan inisiatif bisnis yang kami jalankan akan mendukung pertumbuhan Perseroan ke depan," kata Shima.
Keterangan Pendapatan besih (Rp triliun) EBITDA (Rp miliar) Laba Bersih (Rp miliar) Total Aset (Rp triliun)
Kinerja Keuangan MPMX periode 2012-2013 2013 2012 13,88 10,78 975,89 526,49 11,22
808,29 373,53 9,07 -
Selesai
Pertumbuhan (%) 29% 21% 41% 24%
-
Tentang PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk adalah perusahaan automotif konsumer yang tumbuh cepat yang didirikan oleh William Soeryadjaya, pendiri Group Astra International di tahun 1987. Pemegang saham mayoritas MPMX adalah Group Saratoga, perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno. MPMX memiliki misi untuk menyediakan produk – produk dan jasa transportasi yang ramah dan berkualitas tinggi, serta mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan. Kami menawarkan layanan dan produk – produk kami melalui bisnis yang berfokus pada bisnis distribusi dan retail untuk motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, bisnis roda empat yang menyediakan penjualan dan layanan purna jual mobil Nissan dan Datsun di seluruh Indonesia, bisnis consumer part yaitu produksi dan distribusi pelumas bermerek Federal Oil, bisnis jasa penyewaan mobil, serta terakhir bisnis jasa keuangan yang meliputi layanan multifinance dan produk asuransi.
Per 31 Desember 2013, MPMX berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 41% menjadi Rp 526,49 miliar dari Rp 373,53 miliar di tahun 2012. Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan Perusahaan sebesar Rp 13,88 triliun, naik 29% dari Rp 10,78 miliar di tahun 2012. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi www.mpmgroup.co.id
BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera
MPMX Perkuat Bisnis Pembiayaan melalui Merger MPM Finance dan Sasana Artha Finance Rencana merger akan menjadikan bisnis MPMX lebih kompetitif melalui penguatan modal dan perluasan jaringan di seluruh Indonesia JAKARTA, 17 Maret 2014 – PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMFinance), PT Sasana Artha Finance (SAF) dan JACCS Co. Ltd (JACCS), mitra strategis MPMX yang juga merupakan pemegang saham di SAF, hari ini menandatangani Perjanjian Pokok (Master Agreement) untuk rencana penggabungan (merger) antara MPMFinance dan SAF, anak perusahaan MPMX di bisnis pembiayaan. Perusahaan yang akan dipertahankan pasca rencana merger adalah MPMFinance. Rencana merger ini merupakan bagian dari strategi MPMX untuk memperkuat bisnis pembiayaan dengan memaksimalkan potensi pasar otomotif di Indonesia yang terus berkembang pesat. Direktur Utama MPMX Koji Shima menyatakan, ”Rencana penggabungan MPMFinance dan SAF ini akan semakin memperkuat bisnis pembiayaan kami dan meningkatkan sinergi bisnis yang positif antar entitas bisnis MPMX lainnya. Selain itu, dengan strategi penguatan modal dan perluasan jaringan di Indonesia, kami optimis MPMFinance akan semakin efisien dan kompetitif.” Saat ini MPMX memiliki 99,9% saham MPMFinance dan 60% saham di SAF. Sedangkan, sisa 40% kepemilikan saham di SAF dimiliki oleh JACCS, perusahaan pembiayaan konsumen terkemuka di Jepang. Setelah tanggal efektif Penggabungan, JACCS merencanakan melakukan penyetoran dana sebesar Rp 510 miliar untuk memperkuat struktur permodalan di MPMFinance, sehingga kepemilikannya menjadi 40% dari keseluruhan modal yang disetorkan dan ditempatkan MPMFinance. Keseluruhan skema transaksi yang diatur dan disepakati dalam Perjanjian Pokok akan dilaksanakan dengan merujuk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. “MPMX optimistis dengan pertumbuhan roda dua dan roda empat di tahun 2014. Oleh karena itu, kami sangat senang dan menyambut baik rencana JACCS untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di MPMFinance, setelah rencana merger. Kami percaya aliansi strategis ini akan memperkuat bisnis multifinance kami dan akan mendorong pencapaian kinerja dan prestasi yang lebih maksimal. Selain itu, sebagai perusahaan pasca merger,
MPMFinance, akan mendapatkan keuntungan dari dukungan kuat MPMX dan JACCS sebagai pemegang saham, yaitu antara lain dukungan berupa best practice, pengembangan produk-produk baru serta akses dan hubungan yang lebih kuat dengan perusahaan – perusahaan Jepang di Indonesia dan di negara-negara lain,” kata Shima. JACCS merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), grup konglomerasi kelas dunia di sektor finansial yang berasal dari Jepang. Aliansi strategis MPMX dengan JACCS akan memperkuat permodalan MPMFinance setelah merger nanti, sekaligus akan memberikan hasil maksimum bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. Sampai akhir tahun 2013, bisnis MPMFinance dan SAF terus bertumbuh secara berkelanjutan. MPMFinance yang bergerak di bisnis pembiayaan kendaraan bermotor dan barang modal, memiliki aset senilai Rp 3,4 triliun dengan total pembiayaan konsumen dan anjak piutang mencapai Rp 3,17 triliun per 31 Desember 2013. Sementara SAF yang berfokus menyalurkan pembiayaan untuk motor Honda, memiliki aset sebesar Rp 1,37 triliun dengan nilai pembiayaan konsumen sebesar Rp 1,25 triliun per 31 Desember 2013. Selain memperkuat bisnis pembiayaan MPMX, rencana merger ini juga akan memperkuat rencana ekspansi Perseroan ke dalam bisnis kendaraan roda empat, yakni penjualan mobil Nissan dan Datsun yang akan dimulai pertengahan tahun ini. Hal ini akan semakin mendekatkan MPMX kepada para konsumen Indonesia. Dari perspektif makro, Shima menilai bisnis otomotif di Indonesia menunjukkan prospek yang menjanjikan. Dengan tingkat pertumbuhan positif ekonomi Indonesia yang didukung oleh jumlah kelas menengah yang makin besar, kebutuhan terhadap pembiayaan otomotif akan semakin tinggi. Apalagi, sebagian besar konsumen Indonesia lebih memilih membeli kendaraan bermotor melalui skema cicilan ketimbang tunai. Kredit pembiayaan konsumer terus menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), kredit konsumer naik rata-rata 19,8% pada periode 2010-2013 menjadi Rp 223 triliun. Walaupun pertumbuhan kredit sempat dipengaruhi oleh pengetatan kebijakan uang muka untuk pembiayaan kredit konsumen, pasar kredit kendaraan bermotor (KKB) masih terus bertumbuh didukung oleh peningkatan penjualan kendaraan roda dua dan roda empat. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat total penjualan sepeda motor sebanyak 7,77 juta unit pada tahun 2013, naik 8,81% dari 7,14 juta unit pada tahun 2012. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil di Tanah Air selama 2013 mencapai 1,23 juta unit atau naik 10% dari 1,11 juta unit pada tahun 2012. Didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, jumlah masyarakat kelas menengah yang semakin meningkat dan penetrasi pasar yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, penjualan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat diyakini akan terus bertumbuh di Indonesia. Hal ini memberikan peluang luar biasa untuk pertumbuhan bagi kelompok usaha otomotif yang sedang tumbuh cepat seperti MPMX.
“Rencana Merger MPMFinance dan SAF akan menciptakan pertumbuhan bisnis yang sangat kuat. Kami ingin perusahaan hasil merger nanti mampu tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga ikut mendorong peningkatan nilai bagi MPMX,” jelas Shima. -
Selesai
-
Tentang PT Mitra Pinasthika Mustika Finance PT Mitra Pinasthika Mustika Finance adalah anak usaha MPMX yang bergerak dibidang pembiayaan kendaraan bermotor dan barang modal. MPM Finance memiliki 50 cabang, 12 kantor pemasaran dan 97 gerai di berbagai daerah di Indonesia. Tentang PT Sasana Artha Finance PT Sasana Artha Finance adalah anak usaha MPMX yang bergerak dibidang pembiayaan jual beli motor Honda baik baru maupun bekas, dan pembiayaan barang-barang elektronik. SAF memiliki 32 kantor cabang dan 11 gerai yang berlokasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Tentang PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk adalah perusahaan automotif konsumer yang tumbuh cepat yang didirikan oleh William Soeryadjaya, pendiri Group Astra International di tahun 1987. Pemegang saham mayoritas MPMX adalah Group Saratoga, perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno. MPMX memiliki misi untuk menyediakan produk – produk dan jasa transportasi yang ramah dan berkualitas tinggi, serta mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan. Kami menawarkan layanan dan produk – produk kami melalui bisnis yang berfokus pada bisnis distribusi dan retail untuk motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, bisnis roda empat yang menyediakan penjualan dan layanan purna jual mobil Nissan dan Datsun di seluruh Indonesia, bisnis consumer part yaitu produksi dan distribusi pelumas bermerek Federal Oil, bisnis jasa penyewaan mobil, serta terakhir bisnis jasa keuangan yang meliputi layanan multifinance dan produk asuransi. Per 31 Desember 2013, MPMX berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 41% menjadi Rp 526,49 miliar dari Rp 373,53 miliar di tahun 2012. Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan Perusahaan sebesar Rp 13,88 triliun, naik 29% dari Rp 10,78 miliar di tahun 2012. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi www.mpmgroup.co.id