Berburu Makanan Berbuka Di Pasar Kaget Panyabungan Written by Siswoyo Monday, 16 August 2010 03:54
BULAN suci Ramadhan selalu membuat Kabupaten Mandailing Natal berbeda dari hari biasa. Ada perayaan, persiapan dan kesibukan khas. Dan semuanya belum lengkap tanpa menceritakan seribu aroma masakan yang tak bisa anda temukan pada hari-hari biasa. Menikmati makanan khas khusus bulan puasa sudah menjadi ritual wajib warga Madina.
Bedug akan berbunyi setengah jam lagi. Beberapa kawasan di sudut Kota Panyabungan menja di ramai oleh pedagang musiman yang menjajakan dagangan siap saji untuk berbuka puasa. Mayoritas pedagang mengambil tempat-tempat strategis yang berdekatan dengan masjid,persimpangan jalan, pasar dan ada juga yang mengambil tempat di pelataran toko serta tempat strategis lainnya menjadi pasar kagetan.
Namun yang paling banyak pedagang mengadu nasib di pelataran parkir Pasar Baru Kota Panyabungan. Kebanyakan mereka adalah pedagang dadakan alias jualan sekali setahun. Hitung-hitung, keuntungannya bisa jadi tambahan penghasilan menyambut Lebaran. Sebaliknya, masyarakat merasa dimudahkan untuk memperoleh persiapan hidangan berbuka tanpa perlu repot dengan urusan memasak.
Terang saja, kebahagiaan menyambut bulan penuh berkah ini juga sangat dimanfaatkan para pedagang makanan. Steling-steling serta meja-meja besar kaum pedagang memenuhi hampir lapangan parkir itu.
1/6
Berburu Makanan Berbuka Di Pasar Kaget Panyabungan Written by Siswoyo Monday, 16 August 2010 03:54
Puluhan bahkan ratusan jenis makanan dengan berbagai bentuk dan warna ditata secara apik guna menarik minat masyarakat untuk membelinya sebagai bekal berbuka puasa. Setiap pedagang masing-masing memiliki makanan khas yang dapat menjadikan ciri khas sekaligus menjadi bentuk kreativitas masyarakatnya dalam kreasi makanan.
Jajanan buka puasa tersedia di sana, mulai dari masakan khas Mandailing Natal seperti beberapa makanan ringan juga tersedia di pasar kagetan itu. Tidak hanya itu bagi mereka yang suka yang pedas-pedas seperti lauk dan sambal ada dijual pedagang yang umunnya kaum perempuan.
Menjelang berbuka puasa,lokasi pasar kaget yang timbul saar Ramadhan diserbu warga mulai pukul 16:00, kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak yang menggiring keluarga tampak bahagia menunggu waktu buka puasa. Mereka bebas memilih ratusan jenis makanan berupa mie, kue-kue, kepiting goreng, pecal, gado-gado, tahu goreng, kolak, bubur dan sederetan menu tradisional lainnya.
Tidak ketinggalan di sana tersedia penganan khas untuk berbuka puasa yakni berupa kue tapi kue tradisonal yaitu kue jongkong. Kue yang hanya bisa ditemui di bulan Ramadhan ini sarat citra manis,gurih dan wangi karena merupakan perpaduan adonan tepung beras,daun pandan dan kayu manis yang ditambahkan gula merah cair.
Kue jongkong adalah makanan khas Mandailing yang proses pembuatannya dari tepung tepun
2/6
Berburu Makanan Berbuka Di Pasar Kaget Panyabungan Written by Siswoyo Monday, 16 August 2010 03:54
g beras dicampur dengan air kemudian diberi pewarna dari daun pandan dan dimasak hingga 1 jam. Setelah itu jongkong dituang ke tampah yang telah dialasi daun pisang dan diamkan kembali selama 1 jam.
Tahap berikutnya adalah mengemas kue jongkong kedalam daun dan dicampur kuah yang terbuat dari gula merah yang telah dimasak. Setelah itu jongkong kembali direbus selama 30 menit.
Ramadhan bagi umat muslim dikenal sebagai bulan penuh rahmat. Karenanya, sejak jauh-jauh hari, kehadiran bulan ini telah ditunggu-tunggu dengan berbagai persiapan.Makanan menjadi unsur penting yang diperhatikan, terutama untuk keperluan santap buka puasa.
Selain sederetan makanan khas Madina,belakangan ini ada dua jenis makanan khas di daerah itu yang tidak pernah absen mengisi momen puasa. Sebagai makanan khas berbuka puasa yakni toge penyabungan dan pakkat. Kedua makanan aneh ini dapat anda beli di berbagai penjuru kota Panyabungan yang terkenal dengan Bumi Gordang Sambilan dan selal u laris manis dan diserbu masyarakat.
Pakkat adalah makanan yang diambil dari pucuk rotan dari pucuk rotan tertentu dan kemudian diolah menjadi makanan yang unik. Rotan dibakar lebih dulu, lalu bagian yang lembut di dalamnya dikeluarkan. Seterusnya, umbi lembut tersebut dipotong-potong dan disajikan dengan
3/6
Berburu Makanan Berbuka Di Pasar Kaget Panyabungan Written by Siswoyo Monday, 16 August 2010 03:54
sambal khusus yang bahan utamanya adalah kecap encer khas Madina atau bisa juga dibuat lalapan dicampur terasi dan bumbu urap. Makanan spesial ini juga dikenal luas di beberapa kabupaten/kota di Sumut lewat orang-orang Mandailing yang bermukim di sana.
Pakkat biasanya dipotong sepanjang 60 cm. Anda boleh membelinya dalam keadaan mentah atau sudah dibakar.Harga pakkat relatif murah. Hanya berkisar Rp5.000 per batang atau Rp 15.000 per ikat (3-4 batang). Konon, pakkat memiliki khasiat untuk menambah nafsu makan. Rasanya agak pahit, namun terasa manis jika sudah masuk ke kerongkongan. Ingin punya pengalaman melalap rotan? Bulan Ramadhan inilah saatnya.
Makanan khas lain yang dipopulerkan masyarakat di daerah itu adalah toge Panyabungan. Sep erti namanya, makanan ini memang berasal dari Kota Panyabungan.Namun jangan sempat terkecoh dengan kata “ toge ” karena ini bukan jenis sayuran.
Toge Panyabungan sesungguhnya adalah sejenis kolak. Di dalamnya dalamnya terdapat campuran tapai, pulut hitam, lupis, bubur kendil dan cendol yang dicampur gula merah cair dan santan sebagai kuah. Rasanya tentu saja manis. Makanan ini banyak dijumpai Kota Panyabungan dalam setiap hari-hari biasa dan harganya sekitar Rp 3.000 per bungkus.
4/6
Berburu Makanan Berbuka Di Pasar Kaget Panyabungan Written by Siswoyo Monday, 16 August 2010 03:54
Selain lezat, keistimewaan Toge Penyabungan dapat menambah tenaga setelah menahan lapar sejak pagi hari. Selain itu,kata pedagang, banyaknya kandungan ketan menyebabkan tubuh yang mengkonsumsinya menjadi hangat.
Maimah Boru Nasution misalnya, warga Kota Panyabungan mengaku memanfaatkan momen puasa ini untuk mencari uang tambahan persiapan lebaran nanti dengan menjual berbagai kebutuhan berbuka puasa hingga kebutuhan untuk sahur.
Dagangan yang dijual pun terkesan seadanya seperti es buah, cendol ataupun Toge Panyabungan serta berbagai makanan siap saji lainnya. " Ketimbang nganggur di rumah mendingan buka jualan. Seharinya bisa untung Rp50 hingga Rp 80 ribu, kan lumayan untuk beli keperluan anak-anak dan belanja lebaran nantinya ," akunya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ny Erni,41, salah seorang pedagang minuman di tempat yang sama. Dikatakan dari usahanya menjual minuman di Pasar Ramadhan ini, sehari bisa mendapatkan keuntungan sampai Rp50 ribu.
Sedangkan pada hari biasa dia tidak punya penghasilan karena hanya sebagai ibu rumah tangga saja.
5/6
Berburu Makanan Berbuka Di Pasar Kaget Panyabungan Written by Siswoyo Monday, 16 August 2010 03:54
Menurut istri salah seorang PNS ini, memang tidak setiap hari biasa mendapatkan keuntungan. Kalau cuaca kurang baik, misalnya mendung atau hujan, malah merugi karena tidak ada pembeli. "Ya namanya juga usaha, tentu ada untuk dan ada ruginya juga," tambah dia lagi.
Namun sejumlah pengunjung merasa kesulitan memarkirkan kendaraannya di sekitar pasar kaget itu, karena tempat jajanan buka puasa adalah tempat parkir pasar baru Kota Panyabungan.”Lokasi parkir menjadi sempit, kita jadi susah untuk cari parkir ,” ucap Beir Lubis,40, seorang sopir. Munir Lubis
6/6