EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
WONG JOGJA
Setidaknya ada tiga orang asli Jogja yang pernah saya kenal. Pertama adalah seorang guru SMA.? Saya sudah lupa namanya.? Pada tahun 1959 beliau tinggal satu? indekost dengan saya di kota Blitar. Walaupun beliau seorang guru SMA tetapi bukan guru saya. Saya bersekolah di SMA lain. Beliau ramah dan akrab dengan saya. Saya dan teman-teman gurunya sering berkumpul dan ngobrol dengannya.. Bahan obrolannya macam-macam. Soal murid-muridnya, soal berita-berita di radio, soa l kejadian-kejadian dikota dan lain-lain. Kalau masalah murid, biasanya soal murid yang kurang ajar, yang nakal, yang bodoh banget, ndak? ketinggalan juga murid yang cantik-cantik. Wah kalau sudah begini ungkapan ?edan? banyak muncul. Terutama kalau berbicara masalah yang luar biasa. Munculnya dengan kalimat Tanya, ?opo ra edan??
?
Kedua, adalah seorang Letnan dua, Dan Ramil Bengkayang? atau sering juga disebut Singkawang II di Kalimantan barat. Pada waktu itu saya baru saja lulus AKMIL dan ditempatkan di Kalimantan Barat. Selama menunggu? keputusan Pangdam untuk penempatan di kesatuan mana, kami berlima, yaitu? letda Karnadi,? letda Tomy, letda Warsono (Takik), letda Sumaji dan saya tinggal di Mess Perwira di Pontianak. Di Mess ini ada seorang Kolonel, Komandan Korem, yang besuk lusa beliau akan menghadiri Upacara dengan pakaian PDU I.? Tetapi topi petnya ketinggalan di Bengkayang. Maka? kami berlima disuruh beliau mengambil topi di Bengkayang dengan menggunakan mobil dinas beliau Toyota Hartop. Diantara kami yang bisa nyetir hanya seorang, yaitu letda Warsono (Takik).
Dengan gembira kami siap berangkat ke Bengkayang. Ternyata jalannya jelek, ada jalan aspal, jalan tanah bahkan jalan di atas kayu yang ditata melintang. Seperti jalannya mobil off road. Sementara sopirnya juga asal bisa. Perjalanan cukup jauh. Tibalah kami di Bengkayang. Bermalam di Bengkayang dirumah Dan Ramil yang menyatu dengan kantor Koramil
1 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
,s ehingga kami punya kesempatan yang sangat luas untuk mengobrol dengan dan Ramil ini.. Walaupun kami baru kenal,tetapi karena merasa satu corp Perwira, rasanya seperti teman lama saja. Bahan obrolan cukup banyak baik dari kami maupun dari sang Dan Ramil. Apalagi Dan Ramil ini rupanya memang merindukan teman curhat. Tugas di pedalaman, ndak ada teman perwira yang diajak ngomong soal segala kesulitan.? Nah sekaranglah saatnya. Sehingga kebanyakan omongannya adalah soal keluhan. Antara lain, sudah lama tugas dipedalaman, fasilitas serba kurang , anggota? juga kurang, harga-harga serba mahal, soal situasi keamanan dan lain-lain.
Mendengar cerita kami soal tugas mengambil topi ini juga sangat menjadi keheranan beliau. Kami berlima pakai mobil dinasnya Dan Rem, wah dia sudah heran. Mobil kami tumpangi 5 orang dan melalui jalan berat, wah dia geleng geleng kepala.
Baik curhatnya Dan Ramil maupun menaggapi cerita kami, dari mulut Dan Ramil ini entah sudah berapa puluh kali kata ?edan? diucapkan.? Edaaaaaan.? ? Edan ane?.? Opo ora edan??
Kami kembali ke Pontianak. Dapat dibayangkan keadaan mobil seperti apa. Ban mobil sampai bodi mobil penuh lumpur.? Setelah diteliti ternyata springnya ada yang patah. Tetapi sang Dan Rem tidak marah, cuma senyum-senyum saja. Memang kami berlima juga seperti anak-anak saja. Lalu beliau ?menyuruh pelayan mess untuk mencuci mobil.
Ketiga, ketika saya mengadakan perjalanan dari Malang ke Salatiga untuk mengunjungi adik saya disana. Di Ngawi saya istirahat makan siang di sebuah restoran sederhana. Di Restoran ini saya terlibat pembicaraan yang cukup asyik dengan si pemilik kafe ini. Rupanya ia asal dari Jogja. Ada salah seorang familinya mengeluh sakit jantung. Pengobatannya cukup mahal. Apa lagi kata dokter ia harus operasi. Mendengar cerita itu istri saya nyeletuk bahwa saya pernah dioperasi jantung. Wah tambah rame. Ia ingin sekali mendapat informasi dari saya soal seluk beluk operasi jantung, Disamping itu banyak juga cerita lain dari sang pemilik resto ini.? Kesan saya lagi hampir setiap akhir kalimat ditutup dengan ? edan?, karena pembicaraannya memang banyak bersifat keluhan terhadap hal-hal yang keterlaluan.
Berbincang dengan ketiga kenalan ini saya mendapat kesan? bahwa mereka terlalu banyak mengungkapkan sesuatu yang luar biasa dengan kata ?edan?. Sesuatu yang hebat, yang menyenangkan, yang menjengkelkan, yang mengerikan dan sebagainya selalu di diakhiri
2 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
dengan kata ?edan? atau berupa pertanyaan, ?opo ora edan.?? (apa ndak gila?)
Suatu ketika saya bertanya kepada orang Jogja, apa betul orang Jogja itu suka pakai ungkapan begitu, ternyata dibenarkan. Kesimpulan saya edan itu untuk mengungkapkan sesuatu yang keterlaluan.
?
R. NG. RONGGO WARSITO
Sekarang saya ingat Raden Ngabei Ronggo Warsito, seorang pujangga keraton Surakarta yang terkenal. Beliau juga mengemukakan sesuatu yang keterlaluan dengan kata edan. Tetapi karena beliau seorang pujangga, maka pengungkapannya lebih santun.
Beliau menulis buku yang dinamai ?serat kolotido?. Isinya beberapa pupuh tembang Jawa. Salah satunya menceriterakan ?JAMAN EDAN?. Begini syairnya :
Amenangi jaman edan
Ewuh oyo ing pambudi
Melu edan ora tahan
3 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Yen tan melu anglakoni
Boyo keduman melik
Kaliren wekasanipun.
Dilalah kersane Allah
Begjo begjane kang lali
Luwih begjo kang eling lawan waspodo
Terjemahan bebasnya begini:
Mengalami zaman edan
Merasa serba salah
Ikut edan tidak tahan
(tetapi) kalau tak ikut
Jangankan kebagian
4 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Bisa- bisa? mati kelaparan.
Bila dikehendaki Allah
Seuntung-untungnya yang lupa
Masih lebih untung yang ingat dan waspada
Mengapa beliau menggubah lagu ini? Katanya ketika beliau mengabdi di Kasunanan Surakarta itu beliau sudah melihat praktek-praktek perbuatan yang menyimpag dari norma yang benar. Misalnya menjilat, korupsi, menyuap dan sebagainya, dan dia sendiri merasa? mendapat perlakuan yang kurang adil. Di lingkunga n masyarakat luas juga sering dijumpai perilaku yang menyimpang. dari norma yang luhur .
Biasanya kalau rakyat mempunyai uneg-uneg yang kurang enak karena perlakuan penguasa yang kurang adil atau menyimpang,? mereka melakukan demo dengan cara PEPE (berjemur) di alun-alun. Nanti penguasa akan bertanya : ?Ada apa mereka pepe??
Tetapi R. Ng. Ronggo Warsito mengungkapkannya lain, yaitu dengan tembangnya tadi. Dimaksudkan supaya lebih memasyarakat, ?merupakan kritik so s ial maupun kritik halus untuk penguasa.
Di sini ungkapan edan dipakai untuk menilai suatu jaman. Jaman yang edan. Rupanya yang keterlaluan itu sudah dianggap meluas sehingga memberi makna kepada suatu Jaman, atau memberi ciri suatu jaman.? Jaman edan.
5 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Disamping tembang jaman edan ciptaan R.Ng. Ronggowarsito pernah juga saya dengar pelawak Iskak (almarhum}, menyanyikan sebuah lagu ?Jaman edan?. Liriknya saya tidak hapal, tetapi ada satu bait yang tetap saya ingat yaitu: ?wong sak ndonyo edan kabeh.? (Orang seluruh dunia gila semua).
SUJIWO TEJO
Akhir-akhir ini Sujiwo Tejo juga mengarang dan menyanyikan lagu ?jaman edan?. Karena saya tertarik, maka saya cari syairnya. Begini:
Jamane mas jaman edan
Edan tenan jaman semono
Semune katon katinon kawistoro
Jan jane jaman padudon.
Jamane mas jaman padudon
Podo dene jaman banjure
6 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Banjir tangis banjir bandang kan sinandang
Jamane jaman wis jamane
Reff:??? Heh,? manungso podo sedulur
Podo sedulur jo podo tawur
Tarlen amung amemuji do sing podo rukun
Rumekso paseduluran tumrap ing bebrayan
Jo ngono ojo ngono
Pokonya tidak ngono. Lho?
Terjemahan bebasnya begini:
Zaman edan mas jaman edan
7 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Sungguh edan ketika itu
Tampak luar makin dalam dan semakin jelas
Sebenarnyalah jaman sikut sikutan
Jaman saling menyikut, mas, zaman sikut menyikut
Sama saja dengan jaman berikut
Banjir tangis banjir bandang yang sinandang
Jamannya jaman sudah zamannya.
Reff: Heh, sesama manusia
Sesama manusia jangan pada bertengkar
Tak lain hanya do?a semoga rukun selalu
8 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Menggalang persaudaraan dalam hidup bersama
Jangan begitu jangan begitu
Pokoknya tidak begitu. Lho?
Disini Sujiwotejo mengartikan jaman edan sebagai jaman sikut-sikutan. Artinya? tidak bersatu.? Lalu menganjurkan persatuan, supaya tidak banyak penderitaan? karena bencana, barangkali.? Sikut menyikut itu biasanya dilakukan seseorang yang hendak mencapai sesuatu atau menggapai sesuatu. Ibarat orang antri ingin mendahului depannya.
Atau berebut sesuatu misalnya jabatan atau kedudukan/pangkat. Ada cara yang tidak fair yaitu dengan cara menyikut. Menyikut dalam arti luas. Itu terjadi di jaman edan.
JONGKO JOYOBOYO
Jauh sebelum Ronggo Warsito ?menggubah lagu Jaman Edan, Raja Kediri ?Joyoboyo? telah membuat ramalan yang terkenal dengan ramalan Joyoboyo atau Jongko Joyoboyo.
Ini betul-betul ramalan, karena Joyoboyo? sangat visioner, dianggap weruh sadurunge winarah (bisa mengetahui sesuatu yang belum terjadi/akan terjadi)
Jaman edannya Ronggo Warsito mirip? dengan? jaman edannya Joyoboyo. Mungkin referensinya dari Jongko Joyoboyo.
9 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Ramalannya Joyoboyo memang sangat luas, meliputi beberapa aspek, antara lain? mengenai keadaan/perobahan alam, perkembangan tehnologi, bermacam?macam? perilaku manusia? yang dianggap gejala-gejala jaman edan, kebejatan moral masyarakat dan para pejabat penguasa dan lain-lain. Joyoboyo juga berani menyebutkan angka tahun dalam ramalamnya.
Ada yang menganalisis ramalan Joyoboyo itu, dan menyatakan bahwa apa yang diramal nya sekarang sudah terjadi. Walahualam.
Tetapi mungkin ada benarnya. Kalau kita mengambil perbandingan antara keadaan jaman sekarang dengan jaman ketika saya masih kecil, masih? sekolah, masih muda pada tahun empatpuluhan,? memang terdapat perobahan yang sangat menyolok. Meliputi keadaan alam (bumi, hutan, iklim, dsb), tehnologi (komunikasi, transportasi, informasi, kedokteran? dan sebagainya), perilaku manusia, s istem yang berlaku di m asyarakat dan lain-lain.? ?Apalagi? kalau dibandingkan dengan jamannya Joyoboyo.
Contoh yang dapat saya rasakan sekarang? antara lain ialah hilangnya gema suara pasar. Dibidang tehnologi sudah jelas semua orang mengakui adanya perubahan yang sangat pesat. Dan menyangkut sistim dimasyarakat dan prilaku manusia dapat kita lihat kenyataannya, memang cocok dengan yang diramal oleh Joyoboyo. Yang terakhir inilah yang disebut sebagai pertanda makin edannya? suatu jaman.
PLANET EDAN
Sesuai bergulirnya jaman, saya kira terjadinya perubahan itu memang sangat mungkin. Perubahan yang memang merupakan kehendak? dari? yang? Maha kuasa, menyangkut? perubahan? karena dinamika sistim jagad raya. Selain itu adalah perubahan yang terjadi karena ?adanya ?saling pengaruh mempengaruhi? antara ?manusia dengan alam lingkungannya
10 / 11
EDAN Written by H. YUSUF ADIPATAH Tuesday, 28 August 2012 22:54 - Last Updated Tuesday, 28 August 2012 23:06
Perkembangan akal manusia sangat besar pengaruhnya terhadap alam. Juga kepada perkembangan tehnologi. Dari yang sederhana sampai kepada yang modern. Perkembangan tehnologi informasi dan transportasi membuka peluang terwujudnya interaksi manusia diseluruh dunia. Terjadilah interaksi budaya, yang dapat berpengaruh terhadap perilaku dan sistim di Masyarakat. Pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang makin berkembang mau tidak mau akan mengexploitasi alam dengan memanfaatkan perkembangan tehnologi yang luar biasa.
Inilah yang oleh para jenius? seperti Raja Joyoboyo, telah diprediksi jauh-jauh sebelumnya. Hebat banget ?Opo ora edan??
Kalau orang sudah menganggap sesuatu sebagai sudah ?edan? (gila), lalu yang lebih dari itu apa lagi. Jaman kini jaman edan. Kalau lebih parah lagi, jaman apa namanya?
Mungkin bait lagunya pelawak almarhum Iskak yang menyebutkan ?Wong sak ndonyo edan kabeh?, yaitu mungkin yang terjadi. Bukan jaman edan tetapi ?dunia edan?
Ini bukan ramalan tetapi guyonan. Soal keadaan masa yang akan datang manusia cuma bisa memperkirakan, dan mengetahui berdasarkan ilmu (akal) yang dimilikinya. Lebih dari itu hanya Allah yang tahu.
11 / 11