Puasa Pembentukkan Sikap Sosial Written by Monday, 16 August 2010 04:10
Seorang yang berpuasa akan selalu menimbang dengan matang setiap ucapan, perbuatan apakah hal itu merugikan baik kepada dirinya maupun kepada orang lain
Allah mewajibkan puasa kepada umat Islam (Q.S. Al Baqarah [2] : 183) dan Rasulullah meneta pkannya sebagai salah satu dari lima tiang penyangga Islam. Selain dari itu Al Quran menyatakan bahwa puasa bukan hanya menjadi kewajiban bagi umat Nabi Muhammad akan tetapi juga telah diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya. Atas dasar itu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ibadah puasa tidak hanya berkenaan dengan etnis, budaya, ras, atau geografis tertentu akan tetapi menjadi ibadah yang lintas suku bangsa dengan keragaman agama yang berbeda-beda.
Seorang yang berpuasa akan selalu menimbang dengan matang setiap ucapan, perbuatan apakah hal itu merugikan baik kepada dirinya maupun kepada orang lain
Allah mewajibkan puasa kepada umat Islam (Q.S. Al Baqarah [2] : 183) dan Rasulullah meneta pkannya sebagai salah satu dari lima tiang penyangga Islam. Selain dari itu Al Quran menyatakan bahwa puasa bukan hanya menjadi kewajiban bagi umat Nabi Muhammad akan tetapi juga telah diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya. Atas dasar itu, maka dapat ditarik
1/5
Puasa Pembentukkan Sikap Sosial Written by Monday, 16 August 2010 04:10
kesimpulan bahwa ibadah puasa tidak hanya berkenaan dengan etnis, budaya, ras, atau geografis tertentu akan tetapi menjadi ibadah yang lintas suku bangsa dengan keragaman agama yang berbeda-beda.
Atas dasar itu, maka sesungguhnya umat yang bukan Islam pun tidak hanya harus menghormati orang Islam yang beribadah puasa tetapi juga dapat memetik hikmah dari pelaksanaannya. Ibadah puasa tidak hanya berkaitan dengan aspek personal akan tetapi juga puasa memiliki aspek lain yang dalam pembahasan ini disebut dengan pembentukan sikap sosial.
Dalam kepustakaan psikologi sosial disebutkan tentang pengertian sikap sosial. Sikap adalah aspek penting dalam psikologi sosial yang banyak diperbincangkan. Hal ini disebabkan karena sebagai berikut. Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi dan nilai.
Kedua, Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi karena itu sikap bukan sekedar rekaman terhadap masa lalu akan tetapi sikap juga mengundang seseorang untuk menentukan apakah ia menjadi pro atau kontra terhadap sesuatu. Seperti sikap membantu misalnya akan menentukan apa yang disukai, diharapkan atau diinginkan. Apabila seorang, misalnya, mempunyai sikap positif terhadap ilmu maka ia akan suka terhadap segala sesuatu yang bertendensi pekerjaan keilmuan sekalipun harus mengorbankan berbagai hal untuk mendukung keputusannya itu.
2/5
Puasa Pembentukkan Sikap Sosial Written by Monday, 16 August 2010 04:10
Ketiga, sikap relatif mudah berubah. Hal ini disebabkan karena sikap adalah hal yang dapat dipelajari. Ketika seseorang misalnya belum mengetahui akibat dari pengaruh minuman keras atau menggunakan obat-obat terlarang maka ia dengan santai seolah tidak memiliki beban kejiwaan dan malahan bangga melakukan perbuatan yang bertendensi pathologi sosial itu. Akan tetapi, sekalipun secara umum relatif mudah berubah akan tetapi dalm hal-hal yang spesifik seperti dalam hal sikap politik kelompok termasuk jenis sikap yang sukar berubah.
Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai yang menyenangkan atau juga tidak menyenangkan sebagaimana dalam ungkapan : attitudes are likes and dislikes . Sikap yang diambil seseorang tidak selamanya menyenangkan bagi yang bersangkutan bahkan terkadang dilalui dengan berbagai penderitaan akan tetapi anehnya, seseorang tidak berubah sikapnya. Hal ini disebabkan karena ditinjau dari sudut pandangan dunia (worldview) orang tersebut telah mampu melampaui batas-batas kehidupan dan memasuki dunia yang lebih kongkrit.
Sikap yang demikian disebut dalam filsafat sejarah dengan asketisme intelektual. Kelima, sikap adalah timbul dari pengalaman yang tidak dibawa sejak lahir oleh karena sikap itu terbentuk melalui observasi, eksplorasi, evaluasi, interaksi dengan berbagai hal yang berada disekitarnya sehingga pada akhirnya melahirkan sebuah keputusan yang disebut sikap. Proses belajar dan mengajar mengakibatkan terjadinya perubahan sikap. Seseorang yang memperoleh banyak pengalaman yang indah maka ia akan cenderung bersikap positif sedang pengalaman yang banyak dibentuk oleh kesalahan interpretasi cenderung akan melahirkan sikap-sikap yang negatif. Sikap yang banyak dibentuk oleh penilaian buruk sangka (negative thinking) cenderung melihat orang lain secara negative. Sikap demikian tentunya apabila berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka akan bisa menimbulkan penyakit baik psikis maupun fisik.
3/5
Puasa Pembentukkan Sikap Sosial Written by Monday, 16 August 2010 04:10
Ibadah puasa memiliki peranan penting dalam pembentukan sikap. Seorang yang berpuasa maka tentunya ia akan selalu menimbang dengan matang setiap ucapan, perbuatan apakah hal itu merugikan baik kepada dirinya maupun kepada orang lain. Dengan berpuasa maka seseorang memiliki sifat yang hemat baik dalam ucapan maupun perbuatan agar tidak membawa kerugian bagi orang lain. Watak seorang muslim dibentuk melalui pandangan bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak membawa manfaat bagi orang lain. Andaikatapun seorang yang berpuasa menghadapi sikap kasar terhadap dirinya maka pernyataan yang keluar dari dirinya adalah saya sedang berpuasa (inni shaim). Orang yang berpuasa akan memperoleh dorongan motivasi pada dirinya untuk berperilaku yang terbaik karena dengan kemampuan menahan lapar dan dahaga menjadi kekuatan spiritual bagi seorang yang berpuasa untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Dunia Islam meraih kejayaan selama lebih kurang 6 abad, faktor utamanya adalah karena keteguhan mereka melaksanakan ajaran Islam termasuk ibadah puasa.
Dalam Islam begitu banyak tradisi ajaran berpuasa baik puasa wajib maupun sunat. Hal ini menunjukkan betapa potensi kekuatan pembentukan kekuatan rohani begitu banyak peluangnya dalam ajaran Islam. Seorang yang berpuasa memiliki sikap yang optimis terhadap masa depan. Oleh karena itu, puasa akan mendorong seseorang berpandangan proaktif terhadap kemoderenan karena kemoderenan adalah merupakan sarana untuk meraih kemajuan baik di dunia maupun akhirat. Demikian pula, puasa dapat menjadi wahana terjadinya perubahan perilaku pada seseorang. Sikap yang tadinya memandang relatifnya hukum halal dan haram sebagai akibat dari cara pandang hedonistic, maka dengan ibadah puasa terbentuk sikap seseorang yang kembali kepada fitrah dan meninggalkan sikap permissive dalam memandang yang haram.
Akan tetapi, tentunya puasa yang dapat menjadi sarana untuk membentuk kematangan sikap tersebut tidaklah sekedar kemampuan menahan lapar dan dahaga akan tetapi telah melangkah lebih jauh yaitu kemampuan menyelam di dasar samudera ilahiah sehingga dirinya memperoleh kekuatan batin. Ia tidak menjadi silau dengan gemerkapnya kenikmatan duniawi dan sebaliknya ia tidak akan gentar menghadapi badai dan gelombang yang menghempang kehidupan. Pribadi yang demikianlah yang diidam-idamkan orang yang berpuasa yaitu masuk di dalam lingkaran orang-orang yang bertakwa.( M. Ridwan Lubis : Penulis adalah Dosen UIN Syarif Hidayatullah
4/5
Puasa Pembentukkan Sikap Sosial Written by Monday, 16 August 2010 04:10
Jakarta )
5/5