TaaBuut MEDIA PECINTA KESUCIAN JIWA
EDISI 1 TAHUN I BULAN SYAWAL 1434 H / AGUSTUS 2013 M - ISSN: 2338-1728 e-mail:
[email protected]
Beramal dengan Ikhlas
(Syekh Abdul Qodir al-Jailani qs.)
MURSYID
Kammil Mukammil
ZAKAT
dalam dimensi
SUFI
Sinergi Ikhwan
TQN PPS
dengan Pemerintah (Manaqib di Masjid Istiqlal)
Harga Rp 10.000
TRAINING DA’I PI Jagat ‘Arasy Tangerang Sifat dan Ciri
EDISI 1 TAHUN I
Rosululloh SAW
RUANG
IKLAN
Tarif Pemasangan Iklan : 1 Halaman Cover Belakang
Rp. 500.000,
1 Halaman Cover Dalam
Rp. 400.000,-
1 Halaman Isi BW
Rp. 300.000,-
1/2 Halaman Isi BW
Rp. 200.000,-
1/4 Halaman Isi BW
Rp. 100.000,-
Format Iklan dalam JPG, dikirim via e-mail :
[email protected] Bank Mandiri 131 0006380325 an. Firdaus
Hubungi : Firdaus 085 315 215 777
Muqaddimah Amalkan amalan ini dengan sungguh-sungguh untuk menggapai kebahagiaan zhohir bathin “Tiada lain amalan kita, Thoriqot Qodiriyyah Naqsyabandiyyah amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebajikan, menjauhi segala kejahatan zhohir-bathin yang bertalian dengan jasmani dan rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan” (kutipan Tanbih Syekh Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad, Pendiri PP. Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat) Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam menegaskan,
tidak hati itu wajib diobati. TQN PP. Suryalaya telah mengajarkan pada kita bahwa obat yang paling mujarab untuk mengobati hati yang sakit dan membersihkannya dari kotoran-kotoran yang sudah berkarat adalah dengan dzikrulloh.
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, maka baik pula seluruh tubuh, dan apabila ia jelek, maka jeleklah seluruh tubuh. la adalah hati.” Hati adalah organ yang paling vital dalam hidup kita. la menjadi penentu segala kebaikan dalam kehidupan kita. Maka hati haruslah bersih dan sehat. Bukan hanya harus sehat secara fisik, tetapi yang lebih menentukan dari itu, sehat secara batin. Karena segala amal perbuatan merupakan hasil keputusan dari Dewan Perancang Kebaikan yang berpusat di hati. Hatilah yang menentukan apakah kita akan melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Sedang akal hanya memikirkan dan menimbangnya, tidak mengambil keputusan. Ini bisa menjadi ukuran. Artinya, ketika seseorang melakukan kemaksiatan, dan maksiat itu dilakukan terus menerus, maka hatilah yang harus diperiksa pertama kali. Kemudian diobati, dibersihkan agar ia tidak terus menerus mengambil keputusan yang salah. Sebagaimana hadits di atas, hati adalah segumpal daging, tapi ia bisa berkarat seperti berkaratnya besi. Ad-Daraini berkata, “Setiap sesuatu ada karatnya dan karatnya cahaya hati adalah (dimulai) dari perut yang kenyang.” Parahnya lagi jika kenyangnya karena makanan yang tidak jelas kehalalannya, maka akan dengan mudah hati berkarat. Cahayanya akan redup, dan akan sulit membedakan antara yang haq dan yang batil. Tidak heran jika dewan yang berkuasa di dalam hati adalah Dewan Perancang Kejahatan.
“Zikir kepada Alloh adalah tanda iman dan benteng dari syaitan, bebas dari kemunafikan dan perisai dari api neraka” Hati yang baik adalah hati yang suci, hati yang bersih dari kecintaan kepada selain Alloh. Membersihkan hati maknanya adalah menghapus dari hati kecintaan pada dunia, dan hal-hal duniawi, serta menghilangkan darinya segenap kesedihan, kedukaan dan kehawatiran atas segala sesuatu yang tidak berguna. Hati disebut-sebut juga sebagai ‘arasy Alloh dan hati ini pula yang harus suci, bersih. Dibersihkan dengan cara suluk dan riyadhah. Intinya di sini adalah, perbuatan maksiat, sekecil apapun jangan sampai kita remehkan. Karena ia akan menjadi karat, hijab dan bencana dalam hidup ini. Karena itu teruslah istiqomah dalam menjalankan amalan yang telah dicontohkan oleh ulama ahli tashowwuf yang terangkai dalam amalan TQN PP. Suryalaya yang di dalamnya terdapat dzikir, khataman, manaqiban, riyadhoh, ziaroh agar hati kita bersih dan terbebas dari belenggu nafsu yang menguasainya akibat dari perdaya syetan.
“Dan barang siapa berpaling dari mengingat Tuhan Yang Maha Pemurah, Kami suruh setan akan menjadi temannya yang akrab” (QS. 43: 36). Taabuut
TaaBuut MEDIA PECINTA KESUCIAN JIWA
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh Atas berkah dan rohmat Alloh dengan wasilah rosulNya yang agung, Muhammad Saw dan melalui berkah karomah hamba-hamba-Nya yang dimulyakan sebagai penerus beliau yakni diantaranya Syekh Abdul Qodir alJailani qs., dan Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin qs., serta Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul qs., Taabuut kembali hadir kehadapan ikhwan dan akhwat sekalian. Semoga amal ibadah kita selama umur kita diterima oleh Alloh SWT dan senantiasa ada dalam bimbingan, limpahan karunia dan ridho-Nya. Setelah satu bulan lamanya beribadah puasa Ramadhan, kita senantiasa berharap dapat benar-benar menjadi fitrah, yakni "kembali menjadi suci." Sebulan lamanya kita melatih diri mengekang hawa nafsu angkara murka yang selalu menjurus kepada kebathilan, kita latih diri kita untuk menunjukkan kesanggupan berbuat dan bertindak sesuai ilmu dan kemampuan yang ada pada diri kita untuk berusaha mentaati dan melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai hamba Alloh SWT yang mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi. Kita selaku ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya telah memiliki amaliyah yang baik dan mudah. Melalui amaliah yang telah dicontohkan oleh Guru Mursyid dan harus senantiasa dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh kita, Insya Alloh kesucian jiwa akan tetap terjaga dan kita termasuk orangorang yang kembali fitrah. Majalah Taabuut ini hadir sebagai media dakwah TQN PPS bagi para ikhwan yang mudah-mudahan menambah wawasan dan pengetahuan tentang seputar kegiatan dan amaliyah TQN PPS dari berbagai sumber dan semoga kita menjadi insan kamil yang termasuk pecinta kesucian jiwa.
PENERBIT YAYASAN LAUTAN TANPA TEPI PELINDUNG/PENASEHAT Syekh M. Abdul Gaos Saefulloh Maslul, qs. PENANGGUNG JAWAB H. Reda Manthovani, SH., S.Kom., LLM. PEMIMPIN REDAKSI dr.Hj. Lilia Dewiyanti, Sp.A., Msi., Med BENDAHARA Yayah Rodiah SEKRETARIS Retno Ambarwati EDITOR H. Reda Manthovani, SH., S.Kom., LLM. REDAKTUR PELAKSANA Firdaus, A.Md KONTRIBUTOR Arif Syafa’at Rahman Iman DISTRIBUTOR Firdaus (Jakarta) 085 315 215 777 Iman (Pesantren Sirnarasa) 082128999465 Ega (Banjar) 081312949198
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Untuk yang berminat menjadi distributor Majalah Taabuut Silahkan hubungi : SEKRETARIAT REDAKSI Jl. Rasamala VII No.14 Kel. Menteng Dalam Kec. Tebet Jakarta Selatan 12870 (021) 83784533 - 085 315 215 777 e-mail:
[email protected]
Tim redaksi Taabuut menerima partisipasi dari ikhwan/ akhwat demi penyempurnaan majalah ini berupa: - kritik & saran - tulisan - foto-foto - gambar ilustrasi - karikatur - profil - puisi - dakwah - kisah - materi-materi lain (Seputar TQN) Marilah berjihad dengan ilmu dan amal Partisipasi ikhwan sangat kami nantikan e-mail :
[email protected]
MURSYID Sabda Syekh SIROH NABAWIYAH Sifat dan Ciri Rosululloh SAW HIKMAH Beramal dengan Ikhlas TASHAWUF Mursyid Kammil Mukammil BAHASAN UTAMA Proklamasi TQN PPS FIKIH Zakat dalam Dimensi Sufi KIPRAH Sinergi Ikhwan TQN PPS dengan Pemerintah (Manaqib di Masjid Istiqlal Jakarta) TABARUK MIFTAHUSSHUDUR Dzikir Menjauhi Lupa kepada Alloh TARBIYAH Training Da’i TQN PPS THOQIROH Alat Khusyu dalam Sholat MANAQIBAN Peringatan Isro Mi'roj TELA’AH Pengertian Tashowwuf (Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, MA) KISAH Kholid bin Walid WAWASAN Empat Tataran Ilmu dalam Islam RENUNGAN Rahmat melalui Seorang Mursyid KESEHATAN YLTT Gelar Khitanan Massal ANEKDOT Teka-Tekai Imam Al-Ghozaly KAJIAN Kemursyidan Menurut Miftahus Shudur KAIDAH SUFI Pendapat Imam Al-Ghozali tentang Pentingnya Mursyid SKETSA SUFI Wudlu Kaum Sufi
1 2 3 5 7 9 12 13 15 17 19 21 22 25 29 31 32 33 36 38
ASAS TUJUAN THORIQOT QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN) PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Assalâmu 'alaikum warohmatullôhi wabarokâtuh
Ilâhî anta maqshûdî waridlôka mathlûbî a'thinî mahabbataka wa ma'rifataka َ Artinya : "Ya Tuhanku, hanya Engkaulah yang kumaksud dan keridloan-Mu yang kucari, berilah aku kemampuan untuk bisa mencintai-Mu dan marifat kepada-Mu." Do'a tersebut di atas oleh para ikhwan Thoriqot Qodiriyah Naqsyabandiyah setiap habis sholat wajib dibaca dua kali. Dalam do'a tersebut mengandung 3 bagian : 1. Taqorub terhadap Alloh SWT. Ialah mendekatkan diri kepada Alloh dalam jalan 'ubudiyah yang mana dalam hal ini dapat dikatakan tak sesuatupun yang menjadi tirai penghalang antara 'Abid dengan Ma'bud, antara Kholik dengan makhluk. 2. Menuju Jalan Mardotillah. Menuju jalan yang diridloi Alloh SWT baik dalam 'ubudiyah maupun di luar 'ubudiyah, alhasil dalam segala gerak-gerik manusia diharuskan mengikuti / mentaati perintah-perintah Tuhan dan menjauhi/ meninggalkan larangan-larangan-Nya. Hasil dari pada itu di antaranya, budi pekerti menjadi baik, akhlaknyapun baik dan segala hal ihwalnya menjadi baik pula, baik yang berhubungan dengan Tuhan, maupun yang berhubungan dengan antara manusia dengan manusia/ dengan makhluk dan Insya Alloh tidak lepas dari keridhoan Alloh SWT. 3. Kemahabbahan dan Kema'rifatan terhadap Alloh SWT Rasa cinta dengan terang ma'rifat terhadap Alloh, "Dzat laitsa kamitslihi syaiun" yang mana dalam mahabbah itu mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati. Kalau telah tumbuh mahabbah, timbullah rupa-rupa hikmah di antaranya membiasakan diri dengan seluruslurusnya dalam hak dlohir bathin, pula bisa mewujudkan "keadilan", yakni dapat menetapkan sesuatu dalam haknya dengan sebenar-benarnya. Pancaran dari mahabbah datang pula belas kasihan kepada sesama makhluk di antaranya cinta kepada Nusa, Bangsa beserta Agamanya. Thoreqat Qodiriyah Naqsyabandiyah ini ialah salah satu jalan buat membukakan diri agar supaya tercapai arah tujuan yang tersebut di atas tadi. Wassalâmu 'alaikum warohmatullôhi wabarokâtuh Suryalaya, 10 Nopember 1960 Ttd. (Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul 'Arifin qs.)
MURSYID
Sabda Syekh... B
anyak perubahan-perubahan yang terjadi disekeliling kita, baik perubahan yang baik maupun yang kurang baik. Mana masing-masing, silakan melihat dengan mata hati dengan telinga hati. Karena sekarang lebih banyak yang membca Koran daripada Qur’an, lebih banyak mendengar maklumat dan pendapat yang (sebenarnya) kurang manfaat. Jadi pakailah alat yang sudah ditanamkan di hati, sudah ditalqinkan guru mursyid, bukan murid yang mengaku guru, apalagi mengaku mursyid… naudzubillah Lalu kenapa majalah ini Abah beri nama Taabuut?... Taabuut diambil dari Surat Al Baqoroh ayat 248:
“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya taabuut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; taabuut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.” Taabuut dalam bahasa Arab adalah wadah yang digambarkan dalam Alkitab berisi Loh-Loh Batu dimana tertulis Sepuluh perintah Alloh, Tongkat Harun, dan roti manna. Yang terakhir adalah makanan yang tahan ribuan tahun, baik bentuk maupun rasanya. Makanan yang dimaksud bukan makanan perut, tapi makanan hati, Laa ilaaha illalloh. Laa ilaaha illalloh kalau hanya diucapkan di bibir saja jadi makanan dzohir, dzohirnya bibir. Jika Laa ilaaha illalloh sudah ditalqinkan, sudah tertanam di dalam ruh, walaupun bibir tidak mengucapkan Laa ilaah illalloh juga akan tetap ada, karena sudah jadi makanan hati. Pangersa Abah Anom sudah bersabda pada Abah “Urang mah teu boga lawan”, jadi semua yang terdengar itu bukan lawan. Dengar saja yang kurang enak, cukup terdengar saja jangan didengar. ingat , Jangan ribet urusan orang, malah sampai harus membungkuk memikul beban segala.
Bahkan ada yang menelepon dari Nusa Tenggara, bertanya pada Abah: “Apa Abah menyeleweng?... Abah jawab: “Benar sekali, Abah menyeleweng dari perjalanan syaitan, Abah mengikuti jalan yang lurus, jangan ikut langkahlangkah syaitan.” Ingat Firman Alloh dalam Surat Al An’am ayat 153:
“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Alloh agar kamu bertakwa.” Siapa yang mau ikut?...Siapa saja yang mau ikut Abah Sepuh, Abah Anom, Abah Gaos, berhenti membaca, mendengar, memikirkan, membicarakan hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya main facebook-an. Facebook itu tidak merugikan, tapi kurang menguntungkan, kurang bermanfaat. Tinggalkan yang kurang bermanfaat, ingat firman Alloh dalam surat Al Qashas ayat 55 dan surat Yunus ayat 101:
“dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orangorang jahil".
“Katakanlah: Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Alloh dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". Selamat mendapat manfaat
TAABUUT EDISI 1 TAHUN I BULAN SYAWWAL 1434H / AGUSTUS 2013M
1
SIRROH NABAWIYAH
Sifat dan Ciri Rosululloh SAW
R
osululloh SAW termasuk manusia yang paling tampan, warna kulitnya putih bersih, mukanya bundar, parasnya menarik, mulutnya lebar, kedua belah matanya lebar, rambutnya yang ikal tersisir hingga ke ujung kedua telinganya dan kadang-kadang hingga antara kedua telinga dan pundaknya, kadang-kadang pula memanjang hingga kedua bahunya. Rambutnya yang hitam itu tidak beruban kecuali sedikit. Pada akhir-akhir usia diperkirakan ubannya sekitar dua puluhan helai yang letaknya terpisah-pisah, di kepala, di bawah mulut, dan pada kedua pelipisnya. Dan pada sebagian rambutnya, nampak warna kemerah-merahan pengaruh minyak wangi. Postur tubuh beliau SAW sedang, tidak terlalu besar, perawakan beliau SAW tidak kurus dan tidak pula gemuk, dadanya lebar, kedua tangan dan kakinya besar, kedua telapak tangannya luas dan lembut, kedua tumitnya tidak gemuk, di atas pundaknya yang sebelah kiri terukir stempel kenabian berupa rambut yang berkumpul seperti kancing. Ciri-ciri fisik ini menunjukkan keindahan lahir, kesempurnaan fisik, dan kemampuannya untuk bangkit melakukan tugastugas besar yang terkait erat dengannya. Musuh-mushnya tidak menemukan sesuatu yang bisa dicela pada lahirnya atau menggelarinya dengan sesuatu yang mengarah pada celaan. Di sampung bagusnya bentuk lahiriyah dan sempurnanya panca indera serta anggota badannya, beliau memiliki perhatian khusus terhadap lahiriyahnya, berupa menjaga kebersihan,
penampilan yang memikat, dan menggunakan parfum. Adapun sifat-sifat beliau SAW Al-Qur’anlah yang menyebutkannya, Alloh SWT berfirman dalam QS. al-Qolam ayat 4:
ٍﻢﻴﻈﺧُﻠ ٍﻖ ﻋ ﻌﻠَﻰﻚَﻟ ﺍﻧﱠﻭ “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Aisyah ra. berkata : “Akhlaq Rosululloh SAW adalah Al-Qur’an” (HR. Muslim, Shohih Muslim 1:746) Setelah mempelajari sirroh beliau SAW dan membaca hadits-hadits tentang sifat-sifatnya, kita dapatkan permisalan sikap rendah hati yang diiringi kewibawaan, sifat pemalu yang diiringi dengan keberanian, kemuliaan yang jujur dan jauh dari keinginan untuk tampil, sifat amanat yang sudah masyhur di kalangan manusia, kejujuran kata maupun tindakan, zuhud di dunia ketika harus berhadapan dengannya dan tidak mengincarnya eketika bersamanya, senantiasa ikhlas karena Alloh SWT dalam setiap apa yang bersumber darinya, lidahnya yang fasih serta keteguhan hatinya, kuat pikiran dan sempurnanya pemahaman, kasih sayang kepada orang tua dan anak-anak, lemah lembut, perasaan lembut, toleransi dan pemaaf bagi yang melakukan kesalahan serta jauh dari sikap kasar, garang dan kaku, sabar dalam kondisi menyulitkan dan berani mengatakan kebenaran. (Kutipan dari Shahih Sirah Nabawiyah, DR. Akram Dhiya’ Al-Umuri)
TAABUUT EDISI 1 TAHUN I BULAN SYAWWAL 1434H / AGUSTUS 2013M
HIKMAH
Beramal dengan Ikhlas Syekh Abdul Qodir al-Jailani qs. (Pengajian Jum’at Pagi, 1 Syawwal 545H, di Madrasah) Jika engka berbuat dosa, maka petaka akan datang menimpamu. Jika engkau bertaubat dan beristighfar, memohon ampunan pada Tuhanmu, serta meminta pertolongan pada-Nya, maka Alloh akan berada di sampingmu. Bencana adalah suatu keniscayaan yang akan menimpamu, maka mohonlah pada Alloh ‘Azza wa Jalla agar Ia memberimu kesabaran dan persetujuan bersama-Nya, sehingga akan selamatlah apa yang ada diantara engkau dan Dia. Luka goresan hanya fisik bukan di hati; pada lahir bukan pada batin; dan pada harta, bukan pada agama. Jika paradigma ini sudah terbentuk di dalam dirimu, maka bencana akan menjadi ni’mat (kesenangan) bukan niqmah (penderitaan).
Berapa banyak engkau belajar tanpa beramal. Carilah ilmu dan sibukkanlah dirimu dengan beramal serta keikhlasan. Jika tidak, maka engkau tidak akan mencapai kebahagiaan. Pelajarilah ilmu, karena perbuatanmu digerakkan oleh Alloh. Aku telah memperlihatkan penutup malu dari kedua matamu dan aku telah menjadikannya sebagai sesuatu yang paling hina dalam pandanganmu. Engkau mengambil (bagian duniawi), menolak, dan bergerak dengan dorongan hawa nafsu, maka tentu saja hawa nafsumu ini yang akan membinasakanmu. Malulah pada Alloh ‘Azza wa Jalla dalam segala kondisimu, dan beramallah dengan landasan hukum-Nya. Jika engkau beramal dengan hukum lahir, maka ia akan mendekatkanmu pada pengetahuanmu akan Alloh ‘Azza wa Jalla. “Ya Alloh, sadarkanlah kami dari kealpaan orang-orang yang lalai. Amin”
Hai orang munafik! Engkau puas menerima orang-orang yang mengikuti karena Alloh ‘Azza wa Jalla dan Rosul-Nya, hanya secara formalitas, tetapi kosong substansi. Ini merupakan kebohongan lahir dan batinmu, maka tentu saja engkau akan hina dina di dunia dan akhirat. Pemaksiat ternistakan dirinya, begitu juga pembohong. Hai orang-orang yang berilmu! Janganlah kau nodai dirimu di hadapan hamba dunia. Jangan kau gadaikan kehormatan dengan kehinaan. Kehormatan adalah ilmu, sementara kehinaan adalah harta yang ada di tangan mereka. Manusia tidak kuasa memberimu apa yang bukan bagianmu. Bagianmu mengalir lewat sarana tangan mereka, maka jika engkau bersabar, bagianmu akan datang sendiri melalui tangan mereka dan engkau tetap terhormat. Barangsiapa yang menganugerahi, maka ia tidak dianugerahi dan barangsiapa yang memberi, maka ia tidak diberi. Sibukkanlah dirimu dengan ketaatan pada
Alloh ‘Azza wa Jalla dan tinggalkanlah kebiasaan meminta-minta pada-Nya. Yang dibutuhkan adalah engkau mengetahui dan mengenal-Nya untuk kemaslahatanmu. Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman dalam sebuah hadits Qudsi: “Barangsiapa yang zikirnya untuk mengingat-Ku telah menyibukkannya dari meminta-Ku, maka Aku akan memberinya hal terbaik yang pernah Kuberikan pada orang-orang yang meminta.”
Zikir lisan tanpa kehadiran hati, tidak akan mendatangkan kemuliaan bagimu. Zikir yang sebenarnya adalah zikir hati dan nurani, baru kemudian zikir lisan. Alloh berfiman: “Ingatlah kepada-Ku, Aku akan mengingatmu. Bersyukurlah kepada-Ku dan jangan kufur” Berzikirlah mengingat-Nya, sehingga Dia akan mengingatmu. Zikirlah mengingatNya, hingga zikir itu akan membebaskanmu dari dosa-dosamu, lalu engkau menjadi bersih tanpa satu dosa pun dan menjadi taat tanpa berbuat maksiat. Dalam kondisi inilah, Dia akan mengingatkanmu pada Zat yang kau ingat, sehingga engkau akan terus sibuk dengan-Nya, dan melupakan manusia. Zikir itu akan menyibukanmu dari meminta-minta pada-Nya. Seluruh tujuanmu menjadi hanya pada-Nya, dan engkau sibuk dengan tujuantujuan tersebut. Ketika Alloh telah menjadi seluruh tujuanmu, maka Dia akan menyerahkan kunci-kunci gudang kerajaan di tangan hatimu. Barangsiapa yang tulus mencintai
Alloh ‘Azza wa Jalla, maka ia tidak akan mencintai selain-Nya. Ia akan kehilangan kecintaan pada yang selain-Nya dari dalam hatinya. Ketika kecintaan pada al-Haqq Alloh ‘Azza wa Jalla telah menancap kuat di hati seorang hamba, maka ia akan mengeluarkan kecintaan pada selain-Nya dari dalam hatinya, lalu ia minumi juga anggota-anggota badannya dengan anggur cinta itu, dan ia sibukkan lahir dan batinnya, serta rupa dan esensinya dengan cinta tersebut, kemudian ia akan kondisikan semuanya demi cinta itu, bahkan ia keluarkan dirinya dari kebiasaan dan dari kehidupan (‘umron). Ketika hal ini telah benar-benar sempurna, maka Alloh ‘Azza wa Jalla akan mencintainya. Adapun dirimu, apakah engkau mempunyai akal untuk melihat dan berfikir? Sudahkah kau siapkan liang kubur untukmu? Giliranmu akan segera tiba dan malaikat maut akan mendatangimu dan mencabut nyawamu, serta memisahkanmu dari keluarga dan dari apa saja yang kau cintai. Berusahalah agar nyawamu tidak dicabut pada saat engkau benci untuk bertemu dengan Alloh ‘Azza wa Jalla. Persembahkan apa yang kau punya untuk akhirat dan tunggulah kematian, maka engkau akan melihat bahwa apa yang di sisi Alloh lebih baik daripada apa yang kau lihat di dunia. “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Al-Fath ar-Rabbani wa al-Faydl arRahmani, penerjemah Kamran As’ad Irsyad: Lautan Hikmah Kekasih Alloh)
TAABUUT EDISI 1 TAHUN I BULAN SYAWWAL 1434H / AGUSTUS 2013M
PROFIL
MURSYID KAMMIL MUKAMMIL ِﻮﻡ ﻋُﻠ ﻰﻓﺮِﻩﺒﺤَﺗﻌﺪ ﺑﻻـــــﱠﻳﻖِﺍﺮ ِ ﻰ ﺍﻟـــــﻄﱠﺍﻓﺟﺪ َﺍﻮﻥ ﺧُﻠ ﻳﺪــــِ ﻻـــَـ ﺍﻄَﺎﺀﺑﻦِ ﻋﺍ ﺤﺔ ﺿ ﺍﺠﺞِ ﺍْﻟﻮ ﺤ ِﺑﺎْﻟﺓﺎﻇَﺮﻤﻨﻟﺲِ ﺍْﻟﺠﺎ ﻣﻰﻓﺂﺀﻌَﻠﻤ ﺍْﻟﻘْﻄَﻊﻳﺚﻴِﺑﺤﻌﺔﻳﺮ ِ ﺍﻟــــــــــــﺸ
Firman Alloh SWT dalam QS. al-Anbiya ayat 7 :
ﻫَﻞ ﺍَﺃﺳَﺄُﻟﻮ ﻢﻓَﺎ ِﻬﺍﻟَﻴﻲﺣﻻُﻧﻮ ً ﺎﻻ ﺭِﺟ ﺍ ﱠﻚﺒﻠﻦَﻗ ﻣﺎﺳْﻠﻨ ﺭ ﺎَﺃﻭﻣ َﻥﻤﻮﻌَﻠ ﻻَﺗ َﻢ ُـﺘﻥ ﻛُـﻨ ﺮِﺇ ِ ْﺍﻟ ﱢﺬﻛ “Kami tiada mengutus rosul-rosul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui” Firman Alloh SWT dalam QS. Yaasin ayat 20-21 :
ﻦ ﻴﺳﻠ ﺮ ﻮﺍ ﺍْﻟﻤﻮﻡِ ﺍﺗﱠِﻴﻌ ﺎَﻗﻰﻗَﺎَﻝﻳﺴﻌ ﺟٌﻞﻳ ﺔ ﺭﻨﻳﺪ ﻤﻰ ﺍْﻟﻦَﺃْﻗﺼ ﻣﺀﺂﺟﻭ
“ Yakin telah sepakat guru-guru thoriqot, bahwa sesungguhnya tidak boleh seseorang menampilkan diri untuk merawat murid-murid, kecuali setelah orang itu sedalam dan seluas lautan di dalam ilmu syari’at dan semua alat-alatnya, seperti apa yang telah ditunjukkan oleh Guru Asy-Syadziliyyah, maka Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili rodhiyallohu ‘anhu dan sayyidi Abu Abbas al-Mursi dan Sayyidi Yaqutul ‘Arsyi dan Asy-Syekh Tajuddin bin ‘Atho illah, merekapun tidak masuk kepada seseorang di dalam thoriqot itu kecuali setelah orang tersebut melaut ilmu syari’atnya, sehingga mampu memutuskan masalahmasalah para ulama di majlis munadzoroh atau berdebat dengan hujjah-hujjah yang jelas” (Kifayatul Atqiya’ hal. 27) Washiyat Syekh Suhrowardi :
ﻳ ٍﺦَِﻦ ﻣﻚ َﺪﻟ ﺑَ ﻻ: ﻩﺎﺻﺎﻳ ﻰ ﻭﻩﻓﺮ ﺳ ُ ﺍﺪﺱ ﻯَﻗﺩﻭﺭﺮﻬ ﺍﻟﺴﻴﺦﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺸ
َﻥﻭَﺘﺪﻬﻢﻣ ﻭﻫ ﺍﺮﻢﺃَﺟ ُﺴَﺄﻟُﻜ ﻻﻳ َ ﻦ ﻣﻮْﺍﺍﺗﱠِﻴﻌ “Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata : “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu, ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk” Sabda Rosululloh SAW :
ﻁ ُ ﻭﺮﻭﺷ , ﺔِـَﺌـﻴ ﺍﻟﺴﻼﻕ ﻋﻦِْﺍﻷَﺧ ﺏ ﺮﱟ ﻖﻣ ﺤ ﻳﻖِ ﺍْﻟﺮ ِ َﺍﻟَﻰ ﻃﺷﺪ ﺮ ﻣ ﺎﻥﺗَﺎِﺑﻌﻮ ﻜ ُ ﻥﻳ ِ ﺻﻠﻌﻢَﺍﻮﻝِ ﺍ ﺳ ﺮ ﺒﺎﻟﺋﻥَﻧﺎﻮ ﻜ ُ ﻥﻳ ﺤَﺎ ﺼُﻠ ﻳﻱ ﺬ ﻴﺦِ ﺍﱠﻟﺍﻟﺸ ﻥﻮ ﻜ ُ ﻥﻳ َﺍ ﻭﺳﻠﱠﻢ ﻭ ﻴﻪَﻋﻠ ُ ﺻﻞﱠ ﺍ ﻴ ِﻦَﻮﻧ ﻜ َ ْﺍﻟﻴﺪﺍﻟَﻰ ﺳٍﺮﻴﺑﺼٍﻴﺦﺸﻟ ﺐ ﺣﻋﻦ ﺮِﺿًﺎﻣﻌﻥﻮ ﻜ ُ ﻥﻳ َﺍ ﻭﺎﺩﺭﺷ ﻺ ِ ﺢﻟ ﻠﺼ ﻳﻻ َﻼ ﺎﻫ ﺍْﻟﺠﻷﻥ َ ِﺎﻟﻤﻋﺎ
ﺎﻬﻳﻨﺩ ﺎﺩﻟَﻬﺠﺪ ﻳﻦ ﻣﺔﻨﺳ ﺓﻣَﺄﻛﱢﻞ ُ ﺱ ِ ﺭْﺃ ﻋﻠَﻰ ﺔﻣﻷ ُ ْﺍﺫﻩﺎﻬﺚﻟ ﺒﻌﻳ َ ﺍﺍﻥ
ﻛِﻞ ْ ﻷ َ ْﺍﻗﱠﻠﺔﻦ ﻣﻪﺴ ْﺔﻧَﻔﺿ َ ﺎﺮﻳ ِ ﻨﺎﻟﺴ ﻣﺤﻥﻮ ﻜ ُ ﻭﻳﺎﻩ ﺍْﻟﺠﺐﺣﺎ ﻭﺪﻧْﻴ ﺍﻟ
()ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮ ﺩﻭﺩ ﻭﺍﳊﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﻋﻦ ﺍﺑﻰ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺻﺤﺢ
ﺳ ِﻦ ﺎﻤﺤﻔًﺎِﺑـﺼـﺘـﻭﻣ ِﻮﻡ ﺼ ﻭﺍﻟ ﺪَﻗﺔ ﺼ ﻭﺍﻟ ﺓﻼﺓ ﺍﻟﺼﺜﲑﻛ َ ﻭ ِﻮﻝ ﺍﻟَْﻘﻮﻡِ ﻭ ﻨﺍﻟﻭ
“Sesungguhnya Alloh membangkitkan untuk umat ini / umat Muhammad SAW, setiap seratus tahun / satu abad seorang yang memperbaharui iman / agama mereka.” (HR. Abu Dawud, Al-Hakim, AlBaihaqi dari Abi Huroiroh, Shohih) Pendapat Imam Asy-Sya’roni ra. dalam Kitab Muqoddimah Al-Minanul Kubro :
ﺓﻭﺴﺨَﺎ ﺍﻟﻴﻦِ ﻭﻘﺍﻟْﻴﻛﻞِ ﻭ ﻮ ﱡﺍﻟﱠﺘﻜْﺮِ ﻭﺍﻟﺸﺮِ ﻭﺼﺒ ﻛﺎﻟ َ ﻕ ﻼ ْﺍﻷَﺧ ﺭ ِ ﺍْﻟِﻮﻗَﺎ ﻭﺍْﻟِﻮﻓَﺂﺀ ﻭﺎﺀﻴﺍْﻟﺤ ﻭﺪَﻗﺔ ﺼ ﻭﺍﻟ ِﺍﺿُﻊﺍﻟﱠﺘﻮﺤﻠْﻢِ ﻭ ﺍْﻟ ﻭﻋﺔﺎﺍﻟَْﻘﻨﻭ ﺓﻼﻪ ﺍﻟﺼﻴَﻋﻠ ﻰ ِﻨﺒﺍﺭِ ﺍﻟَﺍْﻧﻮﻣﻦﺭ ﻮ ﺦُﻧ ﻴﺎﺫَﺍ ﺍﻟﺸﻣْﺜُﻞ ﻫﻭ ﺎﻬﻣَﺜﺎﻟَﺍﻮﻥِ ﻭ ﻜ ُ ﺍﻟﺴﻭ
َﻗﺪ: ﻯﺮﻜﺒ ُ ْﻨﻦِﺍﻟﻤ ﺍْﻟﻣﺔﺪ َﻘﻰﻣﻓﻨﻪﻋ ُـ ﺍﻲﺿﻰ ﺭﺍﻧﺮﺸﻌ ﺍﻟﺎﻡﻹﻣ ِ ﻗَﺎﻝَْﺍ
ﺖ ﺮﻳ ِ ﻜﺒ ْﺍﻟﻣﻦﺰ َﺍﻋﺩﺭﻩﻧَﺎﺩﺟﻮ ﻭﻜﻦ َﻭﻟ ِﺑﻪﺁﺀﺘﺪْﻺﻗ ِ ﺢﻟ ﺼُﻠ ﻳﻡﻼ ﺍﻟﺴﻭ
ﻴﺔِﺑـﺘَـﺮﻟﺪﺭ ﺼ ﻨ ﺍﻟـــــﺣﺪ َﻮﺯُِﻷـــــ ﺠ ـ ﻻــــَﻳﻋﻠَﻰَﺃﱠﻧﻪ ِﻳﻖﺮ ِ ﺍﻟــــﻄﱠﻴﺦَﺃﺷﻊﺟﻤ َﺃ
ﺮﻧَﺎ َﺎ َﺫﻛﻛﻤ َ ﻴﺨًﺎﺕ ﺷ ﺪ ﺟ ﺓَﻓﻮﺩﺎﺴﻌ ﺍﻟﺪﺕ ﻋﺎﻥ ﺳ ﺍﺮِ ﻭﺣﻤ َْﺍﻷ
ﻴﻪَﻋﻠ ﺩﻝﱠﺎﻛﻤ َ ﺎﻬﺍَﻻــَـﺗﻭﻌﺔﻳﺮ ِ ﻋﻠْﻢِ ﺍﻟـــﺸ ﻰﻓﻩﺮﺒﺤَﺗﻌﺪ ﺑﺇِﻻـــﱠﻳﻦﺪ ﻳﺮ ِ ﺍْﻟﻤ
ﻪﺗﻭﻗَﺎ َﺍ ﻭﺒﻪﻆَﻗْﻠ ْ ﻔﺍﺣ ﻭﺎﻩﺍْﻟﺠﺎﻝِ ﻭﺍْﻟﻤ ﻭﻴﺪِْﺑﺎﻟﺎَﻟﻪﺩﻣﺎ ﺧﻛﻦ ُ ﻭ ُﺭُﻗﺔ ِ ﻔَﺎﻻَﺗــ
ﻨﻪﻋ ُـ ﺍﻲﺭﺿ ﻰﺫﻟﺎﺴﻦِ ﺍﻟـﺸ ﻮ ﺍْﻟﺤﺍَﺑﻴﺦ ﺍﻟـﺸﻓَﻜَﺎﻥ, ُﻴﺔﺎﺫﻟ ﺍﻟـﺸﺓﺎﺩﺍﻟـﺴ ِﻳﻦ ﺍﻟــﺪﺗَﺎﺝﻴﺦﺍﻟـﺸﺮﺵِﻭ ﺍْﻟﻌﻮﺕ ﺎُﻗﻯﻳﻴﺪﻭﺳﻰﺮﺳ ﺎﺱِ ﺍْﻟﻤﻌﺒﻮ ﺍْﻟﻯﺍَﺑﻴﺪﻭﺳ
َﻦﻴﺩﻗﺎﻊ ﺍﻟﺼﺍﻣـﻮﻧـﻛﻮ ُ ﻭ ﻌﺎﻟَﻰﻪَﺗـﻟـَﻘﻮﻪﻟــﺮﺗ ﻴﻭﺳ “
Di dalam wasiatnya asy-syekh As-Suhrowardi qoddasallohu sirrohu bersabda: penting sekali bagimu memiliki seorang guru yang memberi petunjuk ke jalan Alloh yang benar: 1. Yang mampu mendidik kamu dari akhlak yang buruk 2. Syarat syekh tersebut yang pantas menjadi pengganti Rosululloh SAW 3. Ia mengikuti seorang guru yang waspada, yang menyambung kepada penghulu dua golongan (jin dan manusia) yaitu Rosululloh SAW. 4. Ia seorang yang pandai atau ahli ilmu. Karena orang bodoh itu tidak pantas diikuti karena tidak akan dapat memberi petunjuk. 5. Dan ia berpaling dari cinta dunia. 6. Dan ia berpaling dari cinta kedudukan. 7. Dan ia mampu melatih dirinya dengan mengurangi makan, tidur dan berbicara. 8. Banyak sholat. 9. Banyak shodaqoh. 10. Banyak shoum. 11. Memiliki sifat baik akhlaq seperti shobar, syukur, tawakal, yakin, murah tangan atau dermawan, qona’ah, hilim, tawadhu’, benar, pemalu, wafa atau tepat janji, berwibawa dan tenang atau sukun. Guru seperti inilah yang menjadi pelimpahan cahaya dari cahaya Nabi Muhammad SAW, yang pantas diteladani. Akan tetapi barang langka, lebih susah daripada mencari belerang merah. Jika engkau termasuk orang beruntung dengan keberuntungan yang tiada bandingannya, maka engkau bertemu guru seperti yang telah kami uraikan di atas ciri-cirinya. Jangan sampai berpisah lagi dengannya, berkhidmatlah kepadanya dengan kemampuan apa saja, dengan harta kekayaan, dengan selalu mengagungkannya dan peliharalah hatinya serta seluruh waktunya dan perjalanannya.” Karena Firman Alloh SWT dalam QS. At-Taubah ayat 119 :
َﻦﻴﺩﻗﺎﻊ ﺍﻟﺼﺍﻣﻮُﻧﻮ ﻛ ُ ﻭ َﻮﺍ ﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﺍﻣﻨﺍ ﺀﻳﻦﺬ ﺎ ﺍﱠﻟﻬﺂﺍَﻳــﻳ “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dan hendaklah kamu bersama orangorang yang benar” (Khozinatul Asror, hal. 194) Berdasarkan beberapa keterangan di atas mengenai seorang MURSYID KAMMIL yang harus senantiasa dijadikan uswatun hasanah dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di jalan, di tempat-tempat pengajian dan dimana saja berada, kemana saja pergi, bersama siapa saja bergaul. Insya Alloh kita akan mendapatkan dan merasakan kebahagiaan yang tiada terhingga karena akan selalu ada yang memantau kita, menatap kita, yang mampu merawat isi hati kita serta mengikis habis penyakit yang akan menodai hati. Sudah pasti ini adalah yang difirmankan oleh Alloh SWT dalam QS. Al-Mumtahanah ayat 6 :
ﻡﻮ ﻴْﺍﻟَ ﻭﻮﺍ ﺍﺟﺮﻥﻳﻦ ﻛَﺎ ﻤﻟﻨٌﺔﺴ ﺣﺓﺳﻮ ُﺍﻬِﻢﻴﻢﻓ ُﻥﻟَﻜﺪ ﻛَﺎ ﻝََﻗ ُﺪﻴﺤﻤ ﺍْﻟﻲ ﺍْﻟَﻐﻨﻫﻮ َ ﺍﻮﱠﻝ َﻓِﺈﻥـﺘـﻦﻳ ﻣﻭ ﺮﺍْﻵﺧ “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Alloh dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Alloh, Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Terpuji.” Ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Nabi itu semua yang dijadikan dasar utama dalam meneladani Guru Mursyid, ia tidak hanya sebagai pembimbing ruhani, tapi jasmani kitapun dibimbingnya. Semua kebajikan yang kita lakukan, yang kita rasakan adalah pertolongan dari Alloh SWT, limpahan cahaya serta barokah Pangersa Guru. Benar apa yang dikatakan Sayyidi Ali bin Wafa Rohimahulloh:
ﻦ ﻣﻪﻴﻩﻓﺍﺎﺗَﺮﻊﻣﻴﺟﻤ ﻙَ ﻭﺘَﺎﺫﺾُِﺍﺳﻦﻓَﻴ ﻣﻮﻬَﺩﻓﻤﺪ ﺍْﻟﻣﻦﻚ ﻴﻩﻓﺍﺎﺗَﺮﻊﻣﻴﺟﻤ َ ﻔَﺘ ﺻﻣﻦﻮﻬَﺲﻓ ﻚ ِ ْﻔﺍﻟﻨ “Segala perkara yang kamu lihat pada dirimu, yang merupakan pertolongan dari Alloh dan itu adalah dari cahaya dan limpahan barokah gurumu. Dan semua yang kamu lihat itu, merasa dari dirimu, itu sebenarnya dari sifatmu.” Firman Alloh SWT dalam QS. An-Nisa ayat 79 : َ ﻦﻧَﻔْﺴ ﻚ ﻤﺔَﻓـــﺌــﻴﻦ ﺳ ﻣﻚ ﺎﺑﺎَﺃﺻﻭﻣ ِ ﺍﻤﻦﺔَﻓﻨﺴ ﺣﻣﻦﻚ ﺎﺑﺂَﺃﺻﻣ “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.....” Jika kamu memandang guru kamu itu zindik, maka kamu sendiri yang zindik, karena gurumu itu cermin wujud kamu. Jika kamu memandang guru kamu itu shidiq, maka kamu pun shidiq di dalam ilmu Alloh. Hakikat gurumu itu tidak ada yang mengenalnya selain orang yang ditunjukkan Alloh kepada maqomnya/kedudukannya atau yang lebih tinggi maqomnya. Tiada yang lebih tinggi maqomnya kecuali gurunya. Kita sebagai seorang murid sudah seharusnya sami’na wa atho’na. Apa yang beliau sabdakan dan apa pun yang beliau amalkan, itu harus dijadikan sebagai uswatun hasanah bagi kita semua. Karena beliau adalah gerbang kota ilmu yang ditunjuk oleh Rosululloh SAW untuk kepentingan apa saja dan untuk segala urusan, dunia dan akhirat. Pernah seorang murid Syekh Abi Yazid ra berkata : “Saya melihat wajjahmu tuan guru pada malam ini seperti wajah seekor babi, maka gurunya bersabda, benar anakku, karena sesungguhnya aku ini adalah cermin wujudmu. Kamu melihat wajahmu padaku. Kamu kira itu aku, maka bersihkanlah dirimu dari sifat-sifat kebabian yang ada pada dirimu, anakku. Lalu kamu lihat lagi aku, pasti akan kamu temui aku bukan babi lagi”.
TAABUUT EDISI 1 TAHUN I BULAN SYAWWAL 1434H / AGUSTUS 2013M