Ketika kau baca tulisanku ini, kau akan tahu betapa dalamnya aku merindumu. Ribuan waktuku melayang-layang tak menentu. Meskipun mereka mencaci dan mengatakan aku bodoh, namun aku tak peduli. Mereka tidak tahu! mereka tidak mengalami apa yang aku alami! Aku yang merasakan semua ini! Aku yang menimbang beban ini sendiri! Tak ada seorang pun yang berhak menilai cinta kita. Bagaimana kabar Sekar? Apakah ia sedang mengandung anakmu? Kuharap kalian segera mendapatkan keturunan yang menggemaskan. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu sejak lama: Sungguh, aku sama sekali tidak keberatan dengan pernikahan kalian. Aku bahagia karena kau bisa menggenapkan separuh agamamu. Meskipun disetiap malam setelah hari bahagiamu itu, aku kerap diteror oleh mimpi buruk. Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.
27
Ternyata aku salah. Ternyata aku payah. Kemana pun aku pergi, pesonamu selalu membuntutiku. Senyummu selalu membayang dipelupuk mataku. Harum tubuhmu selalu mendekap hangat disetiap malam-malamku. Aku nyaris gila karenamu! Perasaan ini tumbuh seiring dengan kebersamaan selama empat bulan yang pernah kita habiskan bersama dulu. Kau seumpama mimpi besarku yang menjadi nyata, namun perlu kau tahu bahwa jatuh cinta padamu sama sekali tidak pernah masuk dalam life plan-ku. Ketika libur lebaran dua tahun yang lalu kukirimkan pesan padamu dan kau membalas dengan kalimat yang meruncing tajam: Semoga lu segera kembali ke jalan yang benar. Dan kalau lu pikir bisa ngerusak rumah tangga kami. Berarti lu salah! Cinta kami atas restu Tuhan. Dan apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak akan pernah bisa dipisahkan oleh manusia.
Separuh dadaku dipenuhi hujan badai dan separuhnya lagi dihantai halilintar yang menyambarnyambar usai membaca rentetan kalimat yang kau 28
kirimkan. Antara percaya nggak percaya kau bisa berbicara sedemikian tajamnya. Aku hanya bisa menelan kepahitan yang kembali berulang. Tidak ada yang ingin kulakukan saat ini selain bertemu denganmu dan menjelaskan semuanya. Tapi aku sama sekali tidak memiliki daya untuk membuatnya menjadi nyata. Gue akan hapus semua kontak lu dari handphone gue. Jangan hubungi gue lagi!
Dalam serpihan-serpihan bias cahaya senja yang menembus kaca. Kutengadahkan wajahku ke langit jingga yang menaungi Bandara Juanda Surabaya. Kueja namamu berulang kali. Beriringan dengan terbenamnya senja, burung mesin nan gagah itu membawaku kembali ke Jakarta. Waktu satu jam perjalanan kugunakan untuk merapal mantra-mantra rinduku padamu. Hanya ini. Ya! hanya ini satu-satunya cara yang masih bisa kulakukan untuk berkomunikasi denganmu. Meskipun berharap kau melakukan hal yang sama adalah hal gila.
29
Mungkin bagimu aku keliru jika tetap berada dititik sekarang ini. Menunggu keajaiban semesta untuk membawamu datang padaku. Ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu: Aku benar-benar ingin bertemu kamu! *** Maafkan aku jika apa yang kulakukan pagi ini adalah sebuah kesalahan. Maafkan aku yang tidak bisa memenuhi keinginan Sekar yang memintaku agar menjauhimu karena ia menilai apa yang kurasakan ini sebuah perasaan yang tidak seharusnya. Pagi ini aku kabur dari pingitan orangtuaku. Dua hari lagi aku akan menikah. Aku sangat ingin kamu tahu itu. Kudatangi kantormu pagi ini. Tak peduli matahari mentertawakanku karena aku terbirit mendahuluinya untuk segera tiba di depan kantormu sepagi mungkin. Kuparkirkan kendaraanku. Aku berulang kali melihat kaca spion. Menunggu kedatanganmu dengan cemas. Tiga puluh menit berselang kau 30
akhirnya datang. Melihat moncong mobil Ertiga putihmu memasuki parkiran sekujur tubuhku gemetar. Aku kikuk. Salah tingkah. Detak irama isi dadaku pun tidak berada di dalam ketukan yang semestinya. Aku yang semula menundukan kepala ke atas kemudi, perlahan berusaha menegakan kepalaku kembali. Kulihat pintu mobilmu terbuka. Sebelah kakimu mulai menjejaki tanah. Dadaku berdebar semakin tak beraturan. Aku menunduk kembali. Ketakutan. Apa yang membuatku diserang ketakutan sedahsyat ini? bersalah karena sudah jatuh cinta padamu? Salah? Apakah merasakan jatuh cinta adalah sebuah kesalahan? Jika jatuh cinta adalah sebuah kesalahan, maka bisakah kau membantuku untuk menghintung
31
berapa banyak orang yang akan diadili hanya karena ingin saling mencintai? Aku sibuk meracau dengan isi kepalaku. Memperdebatkan apa yang tidak semestinya diperdebatkan. Beberapa menit berselang aku sudah berhasil menegakkan kepalaku kembali. Namun yang kutemui hanya penyesal. Aku tak mendapatimu berdiri tegak menatapku. Kau menghilang. Aku memukul kemudi berulang kali. Meluapkan kekesalan akan sikap pengecutku yang tidak juga hilang. Kenapa aku begitu takut untuk sebuah kebenaran. Undangan pernikahan berwarna hijau muda yang sudah kupersiapkan pun hanya terdiam ditempatnya dan menatapku iba. Kau mungkin sudah masuk ke dalam kantor dan duduk santai di belakang meja sembari member kabar pada Sekar bahwa kau sudah tiba di kantor dengan selamat. Ponselku bergetar. Nama Bunda melambailambai di layar ponselku.
32