1
Sejak tahun 1996-1997-1998 ICD-10th rev. diharuskan digunakan di Indonesia oleh Depkes R.I. untuk menggantikan ICD-9th rev. (yang telah digunakan sebelumnya) bagi kepentingan pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia yang merupakan revisi dari Sistem Pelaporan Rumah Sakit di Indonesia.
Beda dengan ICD-9 yang terdiri hanya dari 2 Volume, ICD-10 terdiri dari 3 volume: Volume 1, 2 dan 3.
ICD-10 Volume 1 adalah daftar tabulasi lengkap penyakit, dan ICD-10 Volume 3 adalah daftar indeks alfabetis. sedangkan ICD-10 Volume 2 adalah buku khusus yang merupakan manual pedoman cara coding (pengkodean) dengan menggunakan ICD-10, yang pada ICD-9 digabung di Volume 1. 2
Daftar Isi Halaman Pengantar ……………………………………..…. 1 Pengakuan …………………………………………5 Pusat Kolaborasi Klasifikasi Penyakit …………… 7 Laporan hasil pertemuan internasional berkaitan dengan Revisi ke 10 ICD ………….. 9 Daftar kategori 3-digits………………….. 29 Daftar tabulasi istilah yang termasuk dan subkategori 4-karakter ……………………………105 Bab I s/d XXI …………………...1071175 Morfologi neoplasma …………………………..1177 Daftar tabulasi khusus mortalitas & morbiditas ……………………………………1205 Definisi-definisi …………………………….........1233 -
Regulasi berkaitan dengan nomenklatur …..1239 3
No: (alfabet) (A-B) (C-D) (D)
(E) (F) (G) (H) (H) (I) (J) (K) (L) (M)
Judul Bab Halaman Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu 107 Neoplasma 181 Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah dan gangguan yang melibatkan Mekanisme Imunitas 249 Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik 271 Gangguan Mental dan Prilaku 311 Penyakit Sistem Saraf 389 Penyakit Mata dan Adneksa Mata 429 Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid 459 Penyakit Sistem Sirkulasi 471 Penyakit Sistem Respirasi 515 Penyakit Sitsem Digestif 549 Penyakit Kulit & Jaringan Bawah Kulit 597 Penyakit Otot-Kerangka Tulang & Jaringan Ikat 627
4
No: (alfabet) XIV (N) XV (O) XVI (P) XVII XVIII.
XIX. XX. XXI.
765 (Q)
Judul Bab Halaman Penyakit Sistem Genitourinaria 679 Kehamilan, persalinan-kelahiran dan nifas 721 Kondisi-kondisi tertentu dimulai dalam periode perinatal
Malformasi, deformasi dan abnormalitas kromosomal yang kongenital 795 (R) Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratoris yang abnormal, NEC (Not elserwhere classified) (tidak terklasifikasi di bab/bagian lain) 853 (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensi-konsekuensi lain akibat sebab luar 891 (V-W-X-Y) Sebab-sebab luar Mortalitas dan Morbiditas 1101 (Z) Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan fasiltas pelayanan kesehatan 1125 5
BAB BLOK GRUP KATEGORI KATEGORI (3-digit) SUB-KATEGORI (digits ke 4 di belakang titik), dan kadang untuk nomor kode tertentu ada tambahan nomor sebagai digit ke-5 (dicacat pada kolom tersendiri) Klasifikasi ganda dengan tanda dagger(!, sangkur) dan asterisk(*, bintang). Kode tambahan untuk nomor kode tertentu Kode primer dan kode sekunder Kode morfologi tumor (M. ----/-) Kode digit ke-5 (untuk site lokasi gangguan dsb.) Peraturan/konvensi arti tanda-tanda baca: (:), (), [ ], } (.-) yang mengikuti, mengurung kode atau perintah yang harus dilaksanakan sebelum pilihan kode diputuskan. 6
1.
Penjelasan
2.
Deskripsi ICD-10 2.1 Tujuan dan pengaplikasiannya 2.2 Konsep keluarga besar ICD 2.2.1 Diagnosis-related classifications 2.2.2 Non-diagnostic classification 2.2.3 Information support to primary health care 2.2.4 International Nomenclature of Diseases 2.2.5 The role of WHO 2.3 Prinsip umum klasifikasi penyakit
7
2.4 2.4.1 2.4.2 2.4.3 2.4.4 2.4.5 2.4.6
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Struktur dasar dan kekhususan klasifikasi ICD Volume-2 Bab-bab Blok kategori-2 Kategori-2 3 karakter Kategori-2 4 karakter Supplementary subdivisions for use at the fifth or subsequent character level 2.4.7 Kode “U” yang belum dimanfaatkan. Cara menggunakan ICD Rules dan pedoman pengkodean mortalitas dan morbiditas Presentasi statistis Riwayat perkembangan ICD Referensi Index 8
Penjelasan Susunan umum indeks Konvensi-konvensi yang berlaku pada indeks
Seksi I.
Indeks alfabetis penyakit dan bentuk alamiah cedera
Seksi II.
Sebab-sebab luar suatu cedera
Seksi III.
Tabel nama generik obat-obat dan zat-zat kimia
Corrigenda beberapa isi di Volume 1 9
PENGKODEAN SECARA UMUM 1.
Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding ICD-10, Volume 2 (perhatikan makna dari berbagai tanda baca yang mempunyai arti khusus pada ICD-10, (.-) (:) ( ), [ ], { kata and, with, or dan sebagainya.
2.
Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai ‘Leadterm’ untuk memandu ‘coder’ mencari istilah yang sama beserta nomor kode yang mengikuti di belakangnya, pada Volume 3 ICD-10.
10
3.
Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung ( ), di belakang istilah diagnosis yang ditemukan, dan juga perintah yang dilengkapi dengan kata (see, see also …) dan jalankan perintah yang dimaksud.
4.
Perhatikan ada atau tidak Note: … di atas atau di bawah istilah berikut kode yang akan dipilih. Ada kemungkinan ada perintah untuk menambah digit di belakang digit ke-3, ke-4 atau membatasi cara penerapan kode yang akan dipilih.
11
5.
Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di Volume 1. Perhatikan: 1. penjelasan pada Note: … di bawah Bab atau di bawah kategori, sub-kategori yang umumnya mengatur batasan pemanfaatan kode yang terkait; 2. includes dan excludes yang ada di bawah Bab, Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis yang termasuk dan atau tidak termasuk. 3. adanya kalimat dalam kurung [ ] atau ( ), jalankan perintah yang tersebut di dalam kurung, yang umumnya akan lebih merinci informasi yang akan dihasilkan.
12
6.
Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan. Pilih code tersebut sebagai code diganoses atau masalah terkait kesehatan tersebut sebagai masukan ke sistem perekaman dan informasi yang dikembangkan.
7.
Simpan code yang telah dipilih dalam format kartu indeks istilah diagnosis terkait secara manual ataupun komputer.
8.
Code data diagnoses: Kebidanan, metode persalinan dan nifas serta bayi neonatal/perinatal, sebab luar cedera, neoplasma, memerlukan desain format perekaman code khusus.
9.
Yang tidak kalah penting adalah: * rubahlah dulu ejaan istilah dalam bahasa Indonesia ke ejaan bahasa Inggeris sebelum mencarinya di Volume 3. * Adakan analisis kualitatif dan kuantitatif Rekam Medis sebelum proses coding dimulai. 13
14
URUTAN TINDAKAN
Tentukan Lead-term yang Anda pilih untuk panduan mencari di halaman urut abjad pada ICD-10 vol 3.
Bila Lead-term yang anda pilih tereja dalam Bahasa Indonesia, maka ubahlah menjadi ejaan bahasa Inggeris istilah diagnosis terkait, telusuri di indeks abjad vol. 3 Pilih istilah yang dimaksud beserta nomor ICD-nya serta perhatikan: - adanya kata-kata dalam kurang yang mengikutinya. - adanya perintah lain yang menyertainya, ump. Perintah (see also S…) atau see – Meningitis atau – see condition, dll) dan kemungkinan Note: - … yang ada.
15
CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-1)
Jalankan perintah yang ada, karena ada kemungkinan akan mempengaruhi pilihan code Anda.
Tentukan code yang Anda anggap tepat dan telusuri nomor tersebut di halaman ICD-10 vol 1.
Baca semua keterangan, excludes, includes, Note atau keterangan dalam (see page, … atau see also dsb) atau keterangan: Use additional cause code dsb. Yang mungkin ada di atas atau di bawah judul Blok atau di bawah judul kategori terkait.
16
Jalankan perintah yang ada.
Ada kemungkinan ada perubahan nomor code pada digit-ke 4, atau tambahan digit ke 5 atau tambahan additional code, external code atau M-code dsb.
Cek kembali istilah diagnoses terkait dengan yang ada tertulis di RM pasien, sama/tidak dengan yang Anda maksud. Contoh: Anemia ternyata setelah dicek: Anemia bumil. Demam tifus tidak sama dengan typhoid fever 17
CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-3)
Analisis kembali apakah code yang Anda pilih adalah kondisi utama atau komplikasi? Atau simtoma? Atau comorbidity atau diagnose sekunder/suplementer atau lain-lain?
Berapa istilah diagnoses yang harus Anda beri code ICD-10? (perhatikan peraturan setempat, peraturan RL Depkes, BKKBN. SIMPUS, SLTP, BL1, peraturan ASKES atau asurani-asuransi lain? Peraturan Program registrasi kanker atau registrasi infeksi menular atau penyakit lain, peraturan keterangan visum ataupun surat kematian dsb. 18
CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-4)
Perhatikan persyaratan dual-klasifikasi (! & *) dll.
Perhatikan peraturan penulisan additional code.
Perhatikan cara penulisan digit ke-5 yang ada.
Perhatikan konvensi dan tanda baca ICD yang berlaku.
Perhatikan peraturan batas waktu penyelesaian coding diagnoses setempat
19
Perhatikan penyelesaian proses pencatatan/ pendokumentasian/penyimpanan/ retireval data diagnoses (Indeks penyakit, tindakan dan indeks dokter).
Perhatikan peraturan penyelesaian RL tentang pelaporan data diagnoses, LB1 (khusus untuk Puskesma)
Apakah rumah sakit diikutsertakan program registrasi kanker (YKI), dan keperluan lain-lain ?
20
KHUSUS UNTUK BUMIL
Code diagnosis prenatal care
Code status kesehatan bumil saat in-partu
Perhatikan penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan atau penyulit (1) kehamilan (Pregnancy), (2) Persalinan (Delivery, labour, labor) (3) (Puerperium) 21
Nifas
Partus, minimum codes yang diperlukan: - Status ibu saat melahirakn, penyakit-2 kondisi yang mungkin mempengaruhi atau sebagai penyulit kala-kala persalinan. - Metode persalinan tunggal/multipel Partus spontan atau dengan pertolongan: vakum, forcep, seksio, induksi dsb. - Outcome of delivery (tunggal/multipel)
Masalah/gangguan post partus/ puerperium.
22
KHUSUS UNTUK BAYI PERINATAL:
Apabila bayi lahir sehat maka tidak memiliki code diagnosis penyakit (P) hanya perlu code bahwa ia lahir hidup di lokasi persalinan, tunggal atau multiple. telusuri di bawah Infant(s) (Infancy)
Apabila lahir ada masalah/gangguan.cari code sesuai istilah diagnoses terkait (P)
Apabila lahir mati, telusuri melalui Death. Cara penulisan sertifkat kematian pelajari di ICD vol 2 (Perintal Death)
23
Catat juga status ibu yang berpengaruh atas kematian janin/bayi
Apabila ada kelainan bawaan atau cacat bawaan cari di congenital (Q)
Perhatikan apa batas definisi masa perinatal ICD, WHO dengan definisi Spesialis Anak setempat berbeda/tidak? perlu ada pengertian dan diketahui bersama
24
25
VOLUME 3 ALPHABETICAL INDEX (INDEKS ALFABETIS) ISI HALAMAN Introduction (Pendahuluan) 1 (Pendahuluan ini menjelaskan bahwa Indeks Alfabetis adalah buku bantu esensial sebagai instrumen pengkodean primer Daftar Tabulasi Volume 1. Mengingat bahwa volume 3 memuat sejumlah istilah diagnoses yang tidak muncul di Volume 1. Oleh karenanya dalam upaya menentukan kode diagnosis kedua buku tersebut harus digunakan secara bersama, volume 3 mendahului volume 1. 26
ISI HALAMAN General Arrangement of the Index (Pengaturan Umum Indeks) 1 Main Section (Seksi Utama) Indeks alfabetis dibagi dalam 3 seksi: Section 1 (Seksi 1) Section 2 (Seksi 2) Section 3 (Seksi 3) 1–2 Structure (Struktur) 2 Code numbers Multiple diagnoses 4–5 Spelling 5 Conventions used in the index 5–7 27
4
ISI Seksi 1
Seksi 2
Seksi 3
HALAMAN Alphabetical index to diseases and nature of injury (Indeks alfabetis istilah penyakit dan bentuk alamiah cedera)
9 – 572
External causes of injury (Penyebab luar cedera)
573 – 624
Table of drugs and chemicals (Tabel obat dan zat kimiawi)
625 – 746
Corrigenda to volume 1 (Rincia perbaikan salah cetak di Volume 1)
747 - 750
28
SEKSI 1 Alfabet A B C D E F G H I J K L M N
Halaman 11 – 68 69 – 81 82 – 130 131 – 195 196 – 218 219 – 241 242 – 251 252 – 283 284 – 321 322 – 323 324 – 326 327 – 342 343 – 366 367 - 410
Alfabet O P Q R S T U V W X Y Z
Halaman 411 – 422 423 – 469 470 – 471 – 483 484 – 528 529 – 552 553 – 558 559 – 564 565 – 569 570 – 571 – 572 –
29
SEKSI 2 Alfabet A 575 B 583 C 586 D 592 E 594 F 597 G 601 H 602 I 603 J 605 K 606 L 607 M 608 N 610
Halaman 582 O 585 P 591 Q 593 R 596 S 600 T
– – – – – – – – V – 604 – X – Y – Z – 609 –
621 W -
Alfabet Halaman 611 – 612 – 613 – 614 615 – 619 620 – U – 622 – 623 -
30
SEKSI 3 TABEL OF DRUGS AND Alfabet Halaman A 627 – 638 O B 639 – 645 P C 646 – 658 Q D 659 – 666 R E 667 – 67I S F 672 – 676 T G 677 – 680 U H 681 – 684 V I 685 – 688 W J 689 – X 744 – K 690 – Y 745 – L 691 – 693 Z M 694 – 701 N 702 – 705
CHEMICALS Alfabet Halaman 706 – 708 709 – 719 720 – 721 – 722 723 – 730 731 – 738 739 – 740 – 742 743 –
746 –
31
Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata, gunakanlah kata tersebut untuk mencari nomor ke indeks alfabetis Volume 3.
Apabila istilah diagnosis tertulis dalam bahasa Indonesia ubah dulu istilah terkait dalam bahasa Inggeris ICD-10 Volume 3 (Ejaan Inggeris-Amerika) (Buku Volume 1 menggunakan ejaan bahasa Inggeris-Inggeris).
Apabila istilah diagnosis lebih dari satu kata, pilih satu kata untuk dijadikan “lead-term”. 32
Pilih “lead-term” suatu kata benda (noun ) yang menunjukkan istilah diagnostik, simtom, atau masalah kesehatan lain namun jangan kata keterangan (adjektif atau adverbia), dan sebaiknya bukan kata noun anatomik.**
Apabila istilah diagnosis mengandung 2 (dua) istilah diagnosis penyakit, maka kedua-duanya dapat dijadikan lead-term, sekaligus untuk mengontrol kepastian nomor kode yang akan dipilih.
**Untuk keperluan ini koder harus menguasai berbagai jenis istilah medis (Medical Terminology)
33
SEKSI 1 1.
Penyakit Disease (dimulai di halaman 161 – 191 Vol.3) rincian pembagian sesuai ANATOMICAL BASED.
2.
Komplikas Complication (hanya untuk panduan
3.
Kehamilan
4.
Persalinan Labour, labor (Halaman327 – 328)
komplikasi MEDICAL PROCEDURES)(Halaman 103 – 111 vol. 3) Pregnancy (Halaman 451 – 455) Ini adalah kata panduan untuk mencari diagnoses status KEHAMILAN dan komplikasinya.
Semua gangguan proses persalinan dapat ditelusuri lewat istilah ini (contoh: persalinan macet, persalinan tidak maju, hipertoni, atoni uteri dst.) 34
5.
Kelahiran Delivery (Halaman 144 – 149) Kelahiran bisa tunggal (single delivery) bisa ganda (multiple delivery) bisa normal, spontan, dengan pertolongan, tindakan forsep, vakum atau seksio dan bisa terkomplikasi (= metode persalinan) (methode of delivery)
6.
Keadaan bayi yang lahir outcome of delivery (Halaman 421 – 422) Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau mutiple. Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah medis sakitnya umumnya akan ditemukan kode perinatal (alfabet P). 35
7.
Nifas Puerperal (periode masa ibu melahirkan sampai
8.
Gangguan bumil yang berpengaruh pada janin
dengan 40 hari) (Halaman 465 – 467) Perhatikan additional code yang harus menyertai kode penyakit-2 yang menyertai status kesehatan ibu pada masa nifasnya.
cari melalui Maternal condition affecting fetus or newborn, (Halaman 350) 9.
Cedera cari melalui INJURY (Halaman 304 – 315) Harus dilengkapi informasi apa terbuka (open) atau tertutup (closed) Indeks urut abjad berdasrakan site lokasi cedera di tubuh/organ tubuh. 36
10. Luka bakar cari di BURN (Halaman 79) Apakah luka bakar akibat api, listrik, petir, zat kimia, uap air dan gas panas. 11. Tumor telusuri melalui NEOPLASM. (Halaman 548 – 552) Apabila ganas CARCINOMA atau SARCOMA Menemukannya bisa lewat Tumor see also Neoplasms. Istilah carcinoma/sacoma tidak bisa untuk menelusuri nama organ yang terkena, hanya bisa untuk menemukan jenis sel carcinoma (Halaman 85 – 89) atau sarcomanya (Halaman 485 – 486). Site lokasi harus lewat Neoplasms, malignant primary, secondary, in situ, benign atau uncertain or unknown behaviour (Hamalan 369 – 401). 12, Disease, condition, infection sulit untuk dijadikan lead terms. 37
1.
Model penyebab luar cedera cari di sebutan model terkait. Contoh di antaranya: Jatuh Fall, falling from, falling on dst. Terpukul Strike, contact with dst. Tertembak memerlukan sebutan alat penembaknya (pistol, senapan, meriam dst) (diperlukan keterangan situasi apakah sedang perang, legal dst.)
2.
Kecelakaan lalu lintas (apapun bentuknya, jalan, udara. Air dst.) cari di Accident (to) – Perhatikan ada tabel rincian untuk kecelakaan lalu lintas (jenis korban dan jenis penabrak) di halaman 570 (volume 3)
3.
Gigitan Bite Causa kebakaran Burn 38
4.
Terjebak Caught Tercekik Choked Runtuh Collaps Tabrakan Collision Terjepit,tergencet Terpotong Cut, cutting Komplikasi tindakan medis
Crushed Complication
5.
Pelepasan (peluru) Discharge Tenggelam Drowning Bencana alam cari melalui bentuk bencananya (earthquake, flood, storm, tidal wave dst.)
6.
Tertimbun Ledakan Terpajan
7. 8.
earth falling (on) explosion exposure (to) 39
7.
Gagal
failure
Benda asing (masuk tubuh) foreign body, object or material) Kebakaran hutan forrest fire Kausa fraktur Membeku
fracture freezing, frostbite, frozen
8.
Luka tembak
wound, gunshot; gunshot wound
9.
Gantung diri, tergantung
hanging (accidental)
Suhu panas
heat, hot
Ketinggian
high
10. Sengatan
ignition (accidental) 40
10.
11.
12.
Insiden tindakan medis
Incident, adverse
Terhisap
Inhalation
Tertelan/termakan
Ingestion
Cedera
Injury
Keracunan
Intoxication
Loncat
Jumped, jumping
Terjebak di antara
Jammed
Tertendang
Kicked by
Terbunuh
Killed, killing
Terpukul
Knock down (accidentally)
41
13.
Kurang lack of Legal legal Angkat barang berat lifting Petir lightning Kehilangan kontrol loss of control Berbaring di depan kereta api lying before train Nyasar di laut loss at sea.
14.
Misadventure khusus untuk pasien akibat tindakan medis. Mabuk gunung mountain sickness
15.
Bising suara noise Tidak terdaftar Non-administration
16.
Tersumbat Berlebihan
obstruction over- … 42
17.
Keracunan Terdorong Tusuk Tertusuk Tekanan
poisoning pushed puncture piercing. Tindik telinga ear piercing pressure
18.
Radiasi Lari
19.
Terkelupas scald Mau sendiri self harm, self inflicted Sisa sequelae Syok shock Tembak shooting Tenggelam sinking
radiation run, running away, running off
43
Terpleset slipping Kelaparan starvation Tersengat sting Tercekik strangulation Membentur striking against Diserang (pukul) struck by Sufokasi suffocation Bunuh diri suicide Tersengat matahari sunstroke Tertelan swallowed, swallowing Tertusuk (benda tajam) stab, stabbing Terinjak stepped, on Menginjak stepping on Tersengat sinar matahari sun stroke Tertelan swallowed, swallowing Tertutup rapat oleh shut in (accidental) 44
20. Terlempar ke, dari
thrown from, off
Terjebak trapped Tersandung
tripping
Tertimpa pohon tree falling on, hitting 21.
Korban
victum
Gunung meletus volcanic eruption Vibrasi (causing injury) 22.
vibration
Perang
war operation
Tersapu
washed
Luka, terluka
wound, wounded
Cairan infuse salah Hampa udara simulation)
wrong fluid in infusion
weightlessness (in spacecraft, 45
real or
Pada seksi 3 ini daftar alfabetik nama obat atau zat kimia penyebab keracunan (Poisoning) berdasarkan nama generiknya. Apabila nama generic obat/zat kimia tidak diketahui, maka dipandu untuk mencari melalui khaziat obat/zat kimia terkait. Contoh: Baygon Ini nama pabrik, maka tidak bisa ditemukan di Seksi 3 ICD 10. Nomor kode yang dapat diberikan kepadanya adalah nomor kode sifat kegunaannya yakni: Insecticide, unspecified. Apabila komposisi dari baygon diketahui, maka bisa dicari nomor kode yang sesuai, apakah baygon itu terdiri dari zat carbamate, mixed, organochlorine atau organophosphorus (Silahkan baca di label baygon) 46
Halaman 686: Baygon sebagai insecticide NEC T60.9 Baygon sebagai insecticide mixed T60.9 Lain dengan DDT yang merupakan singkatan dari nama generiknya. Halaman 659: DDT (dust) T60.1 Begitu juga untuk endrin Halaman 667: Endrin T60.1 Valium tidak ada di Seksi 3, namun diazepam adalah T42.4 Paracetamol T39.1 Sedang nama Panadol tidak ditemukan di Vol.3 Aspirine (aluminum( (soluble) T39.0 Namun bodrex/bodrexin tidak ditemukan di Vol. 3 47
Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur, lihat di halaman 627 – 746 volume 3. Contoh: Poisoning Adverse ___________________________________ effect in Intentional Undeter. therapeutic Substance Chap. XIX Accidental self harm intent. (halaman 635) Antifungal - antibiotic (systemic) T36.7 - anti-infective NEC T37.9 - disinfectant (local) T49.0 -
Nonmedicinal (spray) T60.3
Barbiturat NEC - With tranguilizer BCG (vaccine)
T42.3 T42,3 T50.9
X44.X44.X44.X48.X41.X41.X44.-
X64.X64.X64.X68.X61.X61.X64.-
use
Y14.Y14.Y14.Y18.Y11.Y11.Y14.48
Y40.7 Y41.9 Y56.0
Y47.0 Y47.0 Y58.0
“Lead Term” Harus Ejaan Amerika Contoh: oesophagus esophagus labour labor
49
1.
- Sakit kepala (Headache) Cari di Alfabet H halaman 253 Headache R51 - Sakit kepala akibat emosi Headache - emotional F45.4 - Sakit kepala kronik post cedera kepala Headache - post-traumatic, chronic G44.3
Sakit kepala migrain (253) Headache migrain (type) G43.9 atau cari di Migrain (358) Migrain (idiopathic) G43.9 Sakit kepala akibat tegang (253) Headache tension ( )( ) G44.2 atau cari di Tension (531) Tension headache G44.2 50
2.
Pharyngitis acute suppurative dengan influenza Hamalan (437) Pharyngitis (acute)(catarrhal)(gangrenous)(infective) (subacute)(suppurative)(ulcerative) J02.9 - with influenza, flu or gripe (see also Influenza, with, respiratory manifestation) J11.1 Faringitis kronik (437) Pharyngitis chronic (atrophic)(granular)(hypertrophhic) J31.2 Pharyngitis diphtheritic A36.0 Pharyngitis purulunt J02.9 Pharyngitis Tb A16.8 Pharyngitis Tb dengan kepastian pemeriksaan bakteri A15.8
Berapa kode ICD-10 untuk Flu burung? 51
3.
Dermatitis dengan ujud kemerahan terlokalisasi di kulit punggung, akibat makanan obat dari dokter Dermatitis due to ingestion of drugs (correct substance properly administered) localized skin eruption.
Cari di Dermatitis (152 153) due to – continued - wrong dst. dst. ingestion, ingested substance - drugs and medicaments (correct substance properly adminstered) (generalized) (see also Dermatitis, due to, drugs) L27.0 localized skin eruption L27.1 52
1. Anemia akut akibat kehilangan darah Anemia secondary to blood loss (acute) (1) (2) (3) (4) Halaman (42 45) No: D62 2. Disentri baksiler shigela A Dysentry bacillary Shigella group A Halaman (191) No: A03.0 (1) (2) (3) (4) 3. Infeksi usus karena virus Infection virus intestine Halaman (298) No: A08.4
(1) (2) (3) Enteritis viral Rotavirus (1) (2) (3) Halaman (208) 209 No: A08.4 53
4. Selesma Common cold rhinopharyngitis acute (2)
(1)
(1)
(2)
Halaman (101) No: J00 Halaman (478) No: J00 Nasopharyngitis chronic Halaman 367 No: J31.1 (1) 5.
(2)
Abses peritonsil Halaman (17 20)
6.
7.
Abscess peritonsillar (1)
(2)
Coma hypoglycaemic non-diabetic (1) (2) (3) Hepatitis B kronik Halaman (263) No: B18.1
No: J36
No: E15.x
Hepatitis viral chronic type B (1)
(2)
(3)
(4) 54
Diagnosis Halaman No.ICD: __________________________(di Volume 3) 1. Anaemia D64.9 (42 – 45) Kode dengan .9 adalah kategori yang unspecified. Coder hendaknya melihat kembali di rekam medis pasien apakah benar, diganosis anemianya betul adalah unspecified (analisis kualitatif rekam medis) Rincian diagnosis Anemia ada di halaman (42-45) Untuk ini dimintakan kepada dokter yang menulis diagnosis tekait agar lebih rinci, kecuali memang tidak ada permbuktian lain/fasilitas pemeriksaan lain yang digunakan untuk penentuan anemianya. Kode apa yang harus ditentukan untuk Anemia dengan Malaria tertiana, ibu hamil 6 bulan? 55
1.
Appendicitis (55 – 56) K37 Pasien diobervasi di ICU kemudian cito-operasi. Rawat 5 hari, dipulangkan dalam keadaan sembuh. Apa bisa kita beri kode K37?
3.
Asphyxia, asphyxiation (61 – 62) R09.0 Hasil allo-anamnese tertulis: Sesak akibat tenggelam di danau saat bermain dengan temannya, Usia 6 tahun. Apa cukup dipilihkan coder No. Kode R09.0 ? Ternyata (55) - drowning T75.1 (581) – (618) ? Apa kodenya cocok untuk kasus ini. 56
4.
Bacteremia (69) R78.8 (dari kata bacter-emia) [882] R78.8 Finding of other specified substances, not normally found in blood Apa dokter setuju diagnosis tersebut diberi kode R78.8 ? harus ada kepastian dari dokternya. Perhatikan (69): - with sepsis – see Septicemia - meningococcal (see also Meningococcemia) A39.4
57
5.
Cahexia (82) R64 (kakos – hexia) (kakos = bad) (hexia = state) Perhatikan: rincian di bawah cahexia: - cancerous - cardiac – see Disease, heart - due to malnutrition E41 - heart – see Disease, heart - dst - marsh (see also Malaria) B54 [166] - dst - TB NEC (see also Tuberculosis) A16.9 [114]
58
6.
Chills (dingin menggigil) (96) R68.8 - with fever R50.0 - septic – see Septicemia Kalau diagnosis adalah fever (222) Fever R50.9 Demam chikungunya (virus)(hemorrhage) A92.0 Bila hanya ditulis: Chikungunya tidak bisa ditemukan di Volume 3. atau dicari melalui, feverhaemorrhagic [223]
7.
Coma (= koma, tidak sadar diri) Penyakitnya apa?
(123)
R40.2
59
8.
9. 10.
11.
12. 13.
14.
15.
Cyanosis (cyan-osis) (123) (Cyan = biru, -osis = keadaan) Dementia ( = out of one’s mind) (= pikun) (149) Dehydration (de-hydrat-ion) (144) (de = separation hdror = water) Encephalo-pathy (encephalo-pathy) (205) (encephalo = otak, pathos = sakit) Gambling (judi) (242) Gastrioma (gaster – oma) (243) (gaster = lambung, oma = tumor) Hypoglycemia (spontaneous) (280) (hypo – glyc – emia) (hypo = hipo, glykos = gula) Mal-aria, malarial (fever) (344) (mal – aira) (mal = jelek, salah, aria = udara)
R23.0 F03 E86 G93.4 Z72.6 (M8153/1) E16.2 B54
60
16.
17.
18.
19. 20. 21.
22.
23.
Nephr-algia (nephron = ginjal) (402) (-algia = keadaan sakit) Neur-asthenia (404) (neur = saraf, asthenia = kehilangan kekuatan) Oto-rrhea (oto = telinga) (421) (-rrhae = cairan mengalir) Obesity (simple) ( = gemuk) (411) Observation (for) ( = observasi) (411) Olig-menorrhea (oligo-meno-rrhae) (416) (Oligo =sedikit, men = menstruasi) Osteo-malacia (419) (osteo- = tulang, malacia = melunak, melarut) Osteo-porosis (= tulang keropos) (420) (osteo-, poros = berpori-pori)
N23 F48.0 H92.1 E66.9 Z04.9 N91.5 M83.9 M81.9
61
Psychosis, psychotic (463) F29 (Psyche – osis) 25. Overweight (see also Obesity) (422) E66.9 26. Overdose, overdosage (drug) (422) T50.9 27. Paraplegia (lower) (para-plegos) (430) G82.2 28. Polyarthrosis (poly – arth – osis) (447) M15.9 29. Quadriplegia (quadi = 4) (470) G82.5 30. Myoendocarditis – see also Endocarditis (364) (Myo-endo-card-itis) Endocarditis ( )( )( )( ) (206) I38 31. Meningo-encephal-itis (see also (355) G04.9 Encephalitis (chronic) (hemorrhagic) (idiopathic) (non-epidemic) (spurious) (subacute) (204) G04.9 32. Serum (496) 33. Sequelae (of) – see also condition) (494) 34. Notfunctioning (410) 24.
62
DIAGNOSIS HAL 3 NO: 1 Anemia defisiensi nutrisi (42 atau 44) No; 2 Anoxia akibat tenggelam (53) No: 3 Cacat lahir (anomali) (71 49) No: 4 Perdarahan lambung (251 261) No: 5 Infestasi cacing (300 301) No: 6 Infestasi cacing pita tikus No: 7 Infestasi cacing taenia saginata No: 8 Radang retina mata (303 98 476) No: 9 Retinitis toxoplasmosis (477 98) No: 10 Cirrhosis hati kronik nodular (99) No: 11 Hipomotilitas usus psikogenik (280) No: 12 IQ di bawah 50 (319) No: 13 Paget’s disease payu dara (423) (162) No: 14 Demam tifus (typhus) (225) No: 15 Demam tifoid (225) No: 63
Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (InggerisAmerika):
1. Open-angle glaucoma chronic No: 2. Acute gastro-enteritis epidemic No: 3. Tuberculosis empyema (bacteriological confirmed) 4. Cerebral arterial embolism No: 5. Mitral insuffieciency non-rheumatic No: 6. Idiopathic migraine No: 7. Miliaria rubra No: 8. Streptococcal lobar pneumonia No: 9. Streptococcus pneumoniae lobar pneumonia No: 10. Bacterial pericarditis acute with effusion No: 11. Staphylococcal pericarditis with decompensation 12. Postmenstrual osteoporosis No:
No:
No: 64
Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris-Amerika):
1. Open-angle glaucoma chronic (245) [448] No:H40.1 2. Acute gastro-enteritis epidemic (244) [112] No: A09.x 3. Tuberculosis empyema (bacteriological confirmed) No:A15.6 (544) (203) [113] 4. Cerebral arterial embolism (201) [499] No: I66.9 5. Mitral insuffieciency non-rheumatic (317)[486] No: I34.0 6. Idiopathic migraine (358)[407] No: G43.9 7. Miliaria rubra (359)[619] No: L74.0 8. Streptococcal lobar pneumonia (444)[523] No: J15.4 9. Streptococcus pneumoniae lobar pneumonia (445)[522] No: J13.x 10. Bacterial pericarditis acute with effusion (434)[484] No: I30.1 Ada Use additional … 11. Staphylococcal pericarditis with decompensation No: I30.1, I51.9 1 2 (?) 12. Postmenstrual osteoporosis (420)[667] No: M81.0 65
Istilah dalam bahasa Indonesia
1. Sakit kepala karena tegang 2. Sakit perut 3. Sakit lambung 4. Sakit tulang 5. Sakit persendian 6. Artralgia 7. Miopati pada pecandu alkohol 8. Darah tinggi primer 9. Darah tinggi pada gangguan ginjal 10. Anemia kekurangan zat besi 11. Bisul di muka 12. Keracunan kakain akut 13. Anak autism 14. Dilatasi bronkus
No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: No: 66
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Angina pectoris No: 120 Gastroenteritis No: A09 Anaemia hemolytic No: D58.9 Parotitis epidemica No: B26.9 Fracture femoris No: S72 Cardiac failure No: I50.9 Viral hepatitis B No: B16 Cerebral ischaemic No: I67.8 Cardiac infarction (infarct) No: I21.9 Urinary tract infection (UTI) No: N39.0 GE Dehydration No: E86 12. Tuberculosis meningitis No: A17.0+ G01* 13. Influenza-pneumonia No: JII.0 14. Thrombocytopenia purpura * No: * perhatikan bahwa kata purpura tidak ada di belakang purpura, ditemukan 3 (dua) nomor yang berbeda D69.6, D69.2 dan D69.4 67
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 13. 14.
Gagal ginjal Infark miocard (MI) Campak pneumonia Abses hati amebiasis TB paru TB tulang punggung atau Spondilitis TB Demam tifoid Demam tifus DBD (dengue haemorrhagic fever) Lumpuh layuh polio Lumpuh layuh = flaccid paralysis Hepatitis A Radang paru (Pneumonia) Radang ginjal (Nefritis)
No: N17 No: I21.9 No: B05.2+J17* No: A06.4 No: A16.2 No; A18.0+M49.0 No: No; A01.0 No: A75.9 No: A91 No: J98.6 No: B15 No: B49+J99.8* No: N05 68
ICD-10 VOLUME 1,2 DAN 3 ICD-O 3RD edition ICOPIM (ICPM) VOLUME 1-2 ICF 2ND Edition ICECI
69