JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal. 1 - 21
BEBERAPA KONSEP YANG BERKAITAN PADA RUANG FUZZY BERNORMA DAN RUANG FUZZY BERNORMA-n Mashadi Jurusan Matematika FMIPA Univeristas Riau
[email protected] ABSTRACT. In this paper we will discuss some of the approaches of fuzzy normed spaces and development on fuzzy n-normed space. The approach discussed is based on the concept of t-norm and-t conorm and directly as well as defining the usual definition normed space. But it is discussed in more detail in this paper is the definition that refers to a generalized regular normed spaces on fuzzy 2-normed space and space and fuzzy n-normed space. Key words :Fuzzy Normed Space, Fuzzy 2-normed Space, Fuzzy n-normed Space, Fuzzy Point ABSTRAK. Pada makalah ini akan dibahas beberapa pendekatan dari ruang fuzzy bernorma dan pengembangannya pada ruang fuzzy bernorma-n. Pendekatan yang dibahas adalah berdasarkan konsep norma-t dan conorma-t serta pendefinisian langsung seperti pendefinisian ruang bernorma biasa. Akan tetapi yang dibahas lebih detil dalam tulisan ini adalah pendefinisian yang mengacu pada ruang bernormaa biasa yang diperumum pada ruang fuzzy bernorma-2 dan ruang fuzzy bernorma-n. Kata kunci : Ruang Fuzzy Bernorma, Ruang Fuzzy Bernorma-2, Ruang Fuzzy Bernorma-n. Titik Fuzzy.
1. PENDAHULUAN Teori himpunan fuzzy pertama sekali diperkenalkan oleh L. Zadeh tahun 1965. Sampai saat ini berkembang banyak sekali penggunaan dari himpunan dan bilangan fuzzy tersebut, Dalam ilmu matematika perkembangannya tidak hanya dalam bidang Analisis saja, akan tetapi dalam semua bidang kajian yang ada dalam matematika, termasuk dalam bidang Numerik, Operasi Riset, Statistik, Aljabar dan aljabar linear (Alotaibi, 2010; Elegan, dkk, 2010; Karakus, dkk, 2008, Mashadi, 2010). Dalam bidang matematika analisis, konsep fuzzy juga sangat berkembang, sampai pada masalah fuzzy ruang metric-n dan ruang fuzzy bernorma-n. Konsep ruang fuzzy bernorma dan ruang fuzzy bernorma-2 sampai ke ruang fuzzy bernorman, sebenarnya didekati dari 2 sisi, yang pertama yaitu ruang fuzzy bernorma yang
2
Mashadi
didekati secara Intuitionistic yaitu dengan menggunakan konsep konntinu t-norm dan kontinu t-conorm (Alotaibi, 2010; Golet, 2009; Mursaleen dan Danish Lohani, 2008; Samanta dan Mohinta, 2011; Surender, 2011; Vaezpour dan Karini, 2008). Dipihak lain ada juga penulis yang memperkenalkan konsep ruang fuzzy bernorma menggunakan pendekatan fuzzy point dari himpunan fuzzy. 2. RUANG FUZZY BERNORMA Seperti yang disebutkan di atas, salah satu pendekatan ruang fuzzy bernorma adalah secara intuitionistic, yaitu konsep ruang fuzzy bernorma yang didekati berdasarkan konsep kontinu t-norm dan kontinu t-conorm (Alotaibi, 2010; Golet, 2009; Mursaleen dan Danish Lohani, 2008; Samanta dan Mohinta, 2011). Definisi 2.1. Misalkan X himpunan tak kosong, Himpunan Fuzzy ๐ด di X adalah suatu himpunan yang fungi keanggotaannya, ๐๐ด : X ๏ฎ [0, 1]. Sehingga ๐ด dapat ditulis dalam bentuk ๐ด =
๐ฅ, ๐๐ด ๐ฅ
๐ฅ โ ๐ , 0 โค ๐๐ด ๐ฅ โค 1
Definisi 2.2. suatu operasi biner โป [0 ,1] ๏ด [0, 1] ๏ฎ [0, 1] dikatakan kontinu t-norm jika memenuhi kondisi berikut : i.
โป assiosiati dan komutatif
ii. โป kontinu iii. aโป1 = a untuk semua a ๏ [0, 1] iv. a โปb ๏ฃ cโปd bila a ๏ฃ c dan b ๏ฃ d untuk setiap a, b, c,d [0, 1]. Maka jelas jika didefinisikan aโปb = ab atau aโปb = {a,b}, maka โป merupakan kontinu t-norm.
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
3
Definisi 2.3. suatu operasi biner โ : [0, 1] ๏ด [0, 1] ๏ฎ [0, 1] dikatakan kontinu tconorm jika memenuhi kondisi berikut : i.
โ assosiatif dan komutatif
ii. โ kontinu iii. aโ0 = 0 untuk semua a ๏ [0, 1] iv. a โ b ๏ฃ c โ d bila a ๏ฃ c dan b ๏ฃ d untuk setiap a, b, c,d [0, 1]. Definisi 2.4. Lima tupelo (X, ๏ญ,๏ฎ,โป,โ) dikatakan Instutionistic Ruang fuzzy bernorma (disingkat IFNS), jika X adalah ruang vektor, โป kontinu t-norm, โ kontinu t-conorm dan ๏ญ,๏ฎ adalah himpunan fuzzy pada X ๏ด [0, ๏ฅ] yang memenuhi kondisi, untuk setiap x, y ๏ X dan s, t > 0 (a). ๏ญ(x,t) + ๏ฎ(x,t) ๏ฃ 1 (b). ๏ญ(x,t) > 0 (c). ๏ญ(x,t) = 1 jika dan hanya jika x = 0 ๐ก
(d). ๐ โ ๐ฅ, ๐ก = ๐ ๐ฅ, ๐ผ untuk setiap ๏ก ๏น 0. (e). ๏ญ(x,t) โป ๏ญ(y,s) ๏ฃ ๏ญ(x + y, t + s) (f). ๏ญ(x,.) : [0, ๏ฅ ) ๏ฎ [0, 1] kontinu (g). lim๐กโโ ๐ ๐ฅ, ๐ก = 1 ๐๐๐ lim๐กโ0 ๐ ๐ฅ, ๐ก = 0 (h). ๏ฎ(x,t) < 1, (i). ๏ฎ(x,t) = 0 jika dan hanya jika x = 0 ๐ก
(j). ๏ฎ โ ๐ฅ, ๐ก = ๏ฎ ๐ฅ, ๐ผ untuk setiap ๏ก ๏น 0
4
Mashadi
(k). ๏ฎ(x,t) โ (y,s) ๏ฃ๏ฎ (x + y, t + s) (l). ๏ฎ(x,.) : [0, ๏ฅ ) ๏ฎ [0, 1] kontinu (m). lim๐กโโ ๏ฎ ๐ฅ, ๐ก = 0 ๐๐๐ lim๐กโ0 ๏ฎ ๐ฅ, ๐ก = 1 Dalam hal ini ๏ญ,๏ฎ dikatakan Intuitionistic Fuzzy Norma. Beberapa penulis (Saadi dan Vaezpour, 2005; Sharma, 2002; Surender, 2011; Vaezpour dan Karini, 2011) justru mendefinisikan ruang fuzzy bernorma hanya dengan memberikan syarat yang lebih sederhana yaitu sebagai berikut. Definisi 2.5. Pasangan 3-tupel (X, V,โป,) dikatakan Ruang fuzzy bernorma, jika X adalah ruang vektor, โป kontinu t-norm dan V adalah himpunan fuzzy pada X ๏ด [0, ๏ฅ] yang memenuhi kondisi, untuk setiap x, y ๏ V dan s, t > 0 berlaku (i). V(x,t) > 0 (ii). V(x,t) = 1 jika dan hanya jika x = 0 (iii). ๐ โ ๐ฅ, ๐ก = ๐ ๐ฅ,
๐ก ๐ผ
untuk setiap ๏ก ๏น 0.
(iv). V(x,t) โป V(y,s) ๏ฃ V(x + y, t + s) (v). V(x,.) : [0, ๏ฅ ) ๏ฎ [0, 1] kontinu (vi). lim๐กโโ ๐ ๐ฅ, ๐ก = 1 Akan tetapi ada juga penulis lain yang mengganti syarat (i). (iv) dan (v) sebagai berikut : (iโ). V(x,t) = 0 untuk setiap t ๏ฃ 0. (sebenarnya syarat ini ekivalen dengan syarat (i)). (ivโ). V(x + y, s + t) ๏ณ min {V(x,s), V(y,t)}. Syarat (ivโ) ini sebenarnya juga ekivalen dengan syarat (iv), karena salah satu contoh dari kontinu t-norm adalah aโปb = {a,b}. (vโ). V(x,.) merupakan fungsi tak turun di R, yang sebenarnya juga ekivelan dengan syarat (v),
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
Bila ๐, .
5
ruang bernorma dan didefinisikan aโปb = ab atau aโปb = min
{a,b}, kemudian definisikan ๐๐ก ๐
๐ ๐ฅ, ๐ก =
๐๐ก ๐ +๐ ๐ฅ
,
0
bila t > 0 ๐๐๐ ๐, ๐, ๐ โ R+ ๐๐๐๐ ๐ก โค 0
Maka (X,V, โป) adalah ruang bernormaa fuzzy. Khususnya jika k = n = m = 1 akan diperoleh ๐ก
๐ ๐ฅ, ๐ก =
๐ก+ ๐ฅ
,
0,
๐๐๐๐ ๐ก > 0 ๐๐๐๐ ๐ก โค 0
Yang merupakan norma fuzzy standart yang di induksi dari norma . . Bila ๐, .
ruang bernormaa dan didefinisikan aโปb = ab dengan
๐ ๐ฅ, ๐ก = exp
๐ฅ
โ1
๐ก
Untuk semua x ๏ X dan t ๏ (0, ๏ฅ). Maka (X,V, โป) adalah ruang fuzzy bernorma. Definisi 2.6. Misalkan (X,V, โป) adalah ruang fuzzy bernorma, misalkan {xn} barisan di V, maka barisan {xn} dikatakan konvergen, jika terdapat
x ๏ V sehingga
lim๐โโ ๐ ๐ฅ๐ โ ๐ฅ, ๐ก = 1, untuk setiap t > 0. Definisi 2.7. Misalkan (X,V, โป) adalah ruang fuzzy bernorma, misalkan {xn} barisan di V, maka barisan {xn} dikatakan barisan Cauchy, jika lim๐โโ ๐ ๐ฅ๐ +๐ โ ๐ฅ๐ , ๐ก = 1, untuk setiap t > 0 dan p = 1, 2, 3, . . . Dari definisi di atas juga akan berlaku bahwa dalam ruang fuzzy bernorma, setiap barisan yang konvergen juga akan merupakan barisan Cauchy. Definisi 2.8. Misalkan A ๏ X dengan (X,V, โป) adalah ruang fuzzy bernorma, A dikatakan terbatas jika dan hanya jika terdapat t > 0 dan 0 < r < 1 sehingga V(x,t) > 1 โ r untuk semua x ๏ A.
6
Mashadi
Pendekatan lain untuk ruang fuzzy bernorma adalah sebagai berikut, dimulai dengan mendefinisikan titik fuzzy Px pada X yaitu sebagai berikut (Iqbal dan Hemen, 2010; Karakus, dkk, 2008). Definisi 2.9.
Suatu titik fuzzy Px di X adalah himpunan fuzzy dengan fungsi
keanggotaan โ, ๐๐๐ฅ ๐ฆ =
๐๐๐๐ ๐ฆ = ๐ฅ
0, ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐ฆ๐
Untuk semua y ๏ X dengan 0 < ๏ก < 1. Kita notasikan titik fuzzy dengan x๏ก atau (x,๏ก). Misalkan X ruang vektor atas lapangan K, dan misalkan ๐ด himpunan fuzzy di X, maka ๐ด dikatakan sub ruang fuzzy di X jika untuk semua x, y ๏ X dan ๏ฌ ๏ K berlaku i.
๐๐ด (๐ฅ + ๐ฆ) โฅ ๐๐๐ ๐๐ด (๐ฅ), ๐๐ด (๐ฆ)
ii.
๐ ๐ด ๏ฌ๐ฅ ๏ณ๐ ๐ด ๐ฅ .
Berdasarkan konsep di atas didefinisikanlah ruang fuzzy bernorma yaitu sebagai berikut : Definisi 2.10. Misalkan X ruang vector atas lapangan K, dan misalkan .
๐
: X ๏ฎ [0,
๏ฅ), fungsi yang mengaitkan setiap titik x๏ก di X, ๏ก ๏ (0, 1] bilangan real tak negatip .
๐
sehingga :
(FN1). ๐ฅ๐ผ
๐
(FN2). ๏ฌ๐ฅ๐ผ
= 0 jika dan hanya jika x = 0 ๐
= ๏ฌ ๐ฅ๐ผ , untuk semua ๏ฌ ๏ K.
(FN3). ๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ (FN4). Jika ๐ฅ๐ผ
๐ ๐
โค
๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ
๐
< ๐, dengan r > 0 maka terdapat 0 < ๏ณ ๏ฃ ๏ก < 1 sehingga ๐ฅ๐ผ
r. Maka .
๐
disebut fuzzy norma dan ๐. ๐ด, .
๐
disebut ruang fuzzy bernorma.
๐
<
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
7
Berdasarkan Definisi 2.10 di atas, maka didapat hubungan antara rnorma biasa dengan fuzzy norm yaitu sebagai berikut. Proposisi 1 โ
๐. .
2.11.Misalkan
๐ฅ๐ผ
ruang bernorma biasa, definisikan
๐ฅ untuk semua x๏ก ๏ X dengan ๏ก ๏ (0, 1], maka ๐. ๐ด, .
๐
๐
=
merupakan ruang
fuzzy bernorma. Bukti : Misalkan x๏ก dan y๏ข ๏ ๐ด dengan ๏ก, ๏ข ๏ (0, 1] dan ๏ฌ ๏ K. maka : 1
(FN1). ๐ฅ๐ผ
๐
(FN2). ๏ฌ๐ฅ๐ผ
= 0 ๏ โ ๐ฅ = 0 ๏ ๐ฅ = 0 ๏ x = 0. ๐
1
=
(FN3). ๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ
โ ๐
๏ฌ๐ฅ = =
๏ฌ โ
๐ฅ+๐ฆ 1
๐ฅ = ๏ฌ . ๐ฅโ ๐พ ๐,
dengan ๏ง = maks {๏ก, ๏ข}
1
=๐พ ๐ฅ+๐ฆ โค๐พ ๐ฅ + ๐ฆ๐ฝ
๐
1 ๐พ
๐ฆ
1
โคโ ๐ฅ +
1 ๐ฝ
๐ฆ =
๐ฅโ
๐
+
๐
(FN4). Jika ๐ฅ๐ผ
๐
< ๐, dengan r > 0, maka untuk ๏ฒ ๏ (0, 1] dengan ๏ก ๏ฃ ๏ฒ, maka
berlaku : ๐ฅ ๐
โค
๐ฅ โ
< ๐ yang bermakna ๐ฅ๐ผ ๐ฅ๐ผ
Sebaliknya bila ๐ฅ = ๐ฅ1
๐
=
๐ฅ, 1
๐
๐
๐
< r.
adalah suatu Ruang fuzzy bernorma, definisikan
merupakan ruang bernorma. Jadi bila kita punya ruang
bernorma, maka senantiasa bisa kita bentuk ruang fuzzy bernorma dan begitu juga sebaliknya, dengan kata lain ruang bernorma adalah ekivalen dengan ruang fuzzy bernorma. Sehingga semua sifat yang berlaku pada ruang bernorma juga akan berlaku pada ruang fuzzy bernorma.
๏ข
Selanjutnya (Kider, 2011a dan 2011b), mendefinisikan himpunan fuzzy buka, untuk himpunan fuzzy ๐ด di X, himpunan fuzzy tutup dan fuzzy kontinu di ๐ด didefinisikan sebagai berikut.
8
Mashadi
Definisi 2.12. Misalkan ๐. ๐ด, .
ruang fuzzy bernorma. Diberikan ๐ฅ๐ผ โ ๐ด dan
๐
bilangan real r > 0. Maka ๐ต(๐ฅ๐ผ , ๐) = ๐ฆ๐ฝ โ ๐ด: ๐ฅ๐ผ โ ๐ฆ๐ฝ
๐
< ๐ dikatakan bola
buka dengan jari-jari r. Berdasarkan Definisi 2.12 di atas, maka dapatlah didefinisikan himpunan buka dan himpunan tutup pada suatu ruang fuzzy bernorma. Misalkan ๐ด himpunan fuzzy pada ruang fuzzy bernorma ๐. ๐ด, .
dikatakan buka jika setiap ๐ฅ๐ผ ๏ ๐ด
๐
terdapat ๐ต(๐ฅ๐ผ , ๐) ๏ ๐ด dan himpunan fuzzy ๐ต dikatakan tutup jika komplementnya buka. Definisi 2.13. Misalkan ๐. ๐ด, .
dan ๐. ๐ต , .
๐1
๐2
masing-masing ruang fuzzy
bernorma. Pemetaan T : X ๏ฎ Y dikatakan fuzzy kontinu di ๐ฅ๐ผ โ ๐ด jika untuk setiap ๏ฅ > 0 terdapat ๏ค > 0 sehingga ๐ ๐ฅ ๐ฅโ โ ๐ฆ๐ฝ
๐1
๐ผ
โ ๐(๐ฆ)๐ฝ
๐2
< ๐ untuk semua ๐ฆ๐ฝ โ ๐ต dengan
< ๐ฟ.
T dikatakan fuzzy kontinu jika T fuzzy kontinu disetiap titik ๐ฅ๐ผ โ ๐ด. Selanjutnya dengan menggunakan Definisi 2.13 di atas akan dapat ditunjukkan pemetaan T dari ruang fuzzy bernorma ๐. ๐ด, . ๐. ๐ต, .
๐2
๐1
into ruang fuzzy bernorma
adalah fuzzy kontinu jika dan hanya jika setiap inverse image dari
sebarang himpunan fuzzy buka di ๐ต adalah buka di X. Selanjutnya didefinisikan barisan konvergen, himpunan terbatas pada ruang fuzzy bernorma Definisi 2.14. Barisan fuzzy
๐ฅ๐ , โ๐
pada ruang fuzzy bernorma ๐. ๐ด, .
dikatakan konvergen ๐ฅโ โ ๐ด, jika lim๐โโ limit dari
๐ฅ๐ , โ๐
๐ฅ๐ , โ๐ โ ๐ฅโ = 0, dan ๐ฅโ dikatakan
dan ditulis lim ๐ฅ๐ , โ๐ = ๐ฅโ . ๐โโ
๐
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
Definisi 2.15. Barisan fuzzy
๐ฅ๐ , โ๐
pada ruang fuzzy bernorma ๐. ๐ด, .
9
๐
dikatakan barisan Cauchy jika untuk setiap ๏ฅ > 0 terdapat N0 > 0 sehingga ๐ฅ๐ , โ๐ โ ๐ฅ๐ , โ๐
๐
< ๐ untuk setiap m, n > N0 .
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka teorema-teorema yang ada dalam barisan bilangan real akan berlaku untuk barisa pada ruang fuzzy bernorma (Kider, 2011a dan 2011b), misalnya setiap barisan convergen pada ruang linear bernorm fuzzy adalah barisan Cauchy. Begitu juga jika Pemetaan T : X ๏ฎ Y pada ruang fuzzy bernorma ๐. ๐ด, . hanya jika
๐1
๐ฅ๐ , โ๐
dan ๐. ๐ต, .
๐2
adalah fuzzy kontinu di ๐ฅ๐ผ โ ๐ด jika dan
โ ๐ฅ๐ผ menyebabkan
๐ ๐ฅ๐ , โ๐ โ ๐(๐ฅ)โ . Banyak lagi
konsep lain yang juga akan berlaku, misalnya keterbatasan, kelengkapan.
3. RUANG FUZZY BERNORMA-2. Sama seperti ruang fuzzy bernorma, banyak pendekatan yang dilakukan untuk pendefinisian ruang fuzzy bernorma-2, akan tetapi dalam tulisan ini konsep ruang fuzzy bernorma-2 hanya akan diperumum dari Definisi 2.5 dan 2.10. Definisi 3.1. Pasangan 3-tupel (X, V,โป,) dikatakan ruang fuzzy bernorma-2 jika X adalah ruang vector, โป adalah kontinu t-norm dan V himpunan fuzzy di X๏ดX๏ดR dan untuk setiap x, y ๏ X dan s, t > 0 memenuhi. (FN-3.1). V(x,y;t) = 0 untuk semua t ๏ R dan t ๏ฃ 0. (FN-3.2). V(x,y;t) = 1, jika dan hanya jikax dan y bergangung linear, dengan t ๏ R, t > 0. (FN-3.3). V(x,y;t) = V(y,x;t) untuk semua x , y ๏ X.. ๐ก
(FN-3.4). ๐ ๏ก๐ฅ, ๐ฆ; ๐ก = ๐ ๐ฅ, ๐ฆ; ๐ผ untuk setiap ๏ก ๏น 0. (FN-3.5). V(x,z;s) โป V(y,z;t) ๏ฃ V(x + y,z; s + t) (FN-3.6). V(x,y;.) : (0, ๏ฅ) ๏ฎ [0, 1] fungsi takturun untuk t ๏ R.
10
Mashadi
(FN-3.7). lim๐กโโ ๐ ๐ฅ, ๐ฆ; ๐ก = 1 , ๐, ๐, โป dikatakan
Maka V dikatakan dikatakan norm-2 fuzzy pada X dan pasangan ruang fuzzy bernorma-2.
Mengacu pada contoh ruang fuzzy bernorma, maka Bila ๐, ๏ท, ๏ท
ruang
bernorma-2, definisikan aโปb = ab atau aโปb = min {a,b} dan ๐๐ก ๐
๐ ๐ฅ, ๐ฆ; ๐ก =
bila ๐, ๐, ๐, ๐ก > 0, ๐๐๐ ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐
๐๐ก ๐ +๐ ๐ฅ,๐ฆ
0, Maka
๐๐๐๐ ๐ก โค 0, ๐๐๐ ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐
๐, ๐, โป merupakan ruag fuzzy bernorm-2. Khusus jika k = n = m = 1, maka
diperoleh bentuk ๐ก
๐ ๐ฅ, ๐ฆ; ๐ก =
bila ๐ก > 0, ๐๐๐ ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐
๐ก+ ๐ฅ,๐ฆ
0,
๐๐๐๐ ๐ก โค 0, ๐๐๐ ๐ฅ, ๐ฆ โ
Yang disebut dengan norma-2 fuzzy standart dengan norma ๏ท, ๏ท . Berikut ini diberikan contoh ruang fuzzy bernorma-2 lainya, misalkan Bila ๐, ๏ท, ๏ท
yang tidak standar
ruang bernorma-2, definisikan aโปb = ab atau aโปb =
min {a,b} dan definisikan : ๐ก 2 โ ๐ฅ,๐ฆ 2
๐ ๐ฅ, ๐ฆ; ๐ก =
๐ก 2 + ๐ฅ,๐ฆ 2
0,
๐๐๐๐ ๐ก >
๐ฅ, ๐ฆ
๐๐๐๐ ๐ก <
๐ฅ, ๐ฆ
(FN-3.1). jika t ๏ฃ ๐ฅ, ๐ฆ dan jelas dari definisi V(x,y;t) = 0, untuk setiap x, y ๏ X. (FN-3.2). untuk t > 0 dengan t > ๐ฅ, ๐ฆ , misalkan V(x,y;t) = 1. ๐ก 2 โ ๐ฅ,๐ฆ 2
๏ ๐ก2+
๐ฅ,๐ฆ 2
=1
๏ ๐ก 2 โ ๐ฅ, ๐ฆ
2
= ๐ก 2 + ๐ฅ, ๐ฆ
2
๏ ๐ฅ, ๐ฆ = 0 ๏ x dan y bergantung linear. (FN-3.3). Jelas berlaku dari definisi ๐ฅ, ๐ฆ = ๐ฆ, ๐ฅ (FN-3.4). Untuk ๏ก ๏น 0 dan jika t > โ ๐ฅ, ๐ฆ , maka
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
๐ก 2 โ โ๐ฅ,๐ฆ 2
V(โx,y;t) =๐ก 2 +
๐ก 2 โ โ 2 ๐ฅ,๐ฆ 2
=
โ๐ฅ,๐ฆ 2
๐ก 2 + โ 2 ๐ฅ,๐ฆ 2
V(โx,y;t) = 0 = ๐ ๐ฅ, ๐ฆ;
๐ก 2 โ โ 2 ๐ก + โ
=
Untuk ๏ก ๏น 0 dan jika t ๏ฃ โ ๐ฅ, ๐ฆ , maka
11
๐ก
๐ฅ,๐ฆ 2 ๐ฅ,๐ฆ
= ๐ ๐ฅ, ๐ฆ;
2
๐ก โ
โค ๐ฅ, ๐ฆ , jadi
โ
๐ก โ
(FN-3.5). Misalkan ๐ โค ๐ฅ, ๐ง ๐๐ก๐๐ข ๐ก โค ๐ฆ, ๐ง , maka jelas ketaksamaan dipenuhi. Selanjutnya misalkan ๐ > ๐ฅ, ๐ง ๐๐๐ ๐ก > ๐ฆ, ๐ง , dan tanpa mengurangi keumuman misalkan V(y,z;t) ๏ณ V(x,y;t) maka diperoleh ๐ก 2 โ ๐ฆ,๐ง 2 ๐ก 2 + ๐ฆ,๐ง 2
๐ 2 โ ๐ฅ,๐ง 2
โฅ
๐ 2 + ๐ฅ,๐ง 2
๏ ๐ก 2 ๐ 2 โ ๐ 2 ๐ฆ, ๐ง ๐ 2 ๐ฆ, ๐ง
2
2
+ ๐ก 2 ๐ฅ, ๐ง
2
2
โ ๐ฅ, ๐ง
๐ฆ, ๐ง
2
โฅ ๐ก 2 ๐ 2 โ ๐ก 2 ๐ฅ, ๐ง
2
+
โ 2
๐ฅ, ๐ง ๏ ๐ก 2 ๐ฅ, ๐ง
2
โ ๐ 2 ๐ฆ, ๐ง
2
๐ฆ, ๐ง
โฅ0
2
(i)
Selanjutnya dari hubungan s + t ๏ณ
๐ฅ, ๐ง + ๐ฆ, ๐ง
โฅ ๐ฅ + ๐ฆ, ๐ง ,
diperoleh (๐ +๐ก)2 โ ๐ฅ+๐ฆ,๐ง 2
๐ ๐ฅ + ๐ฆ, ๐ง; ๐ + ๐ก = (๐ +๐ก)2 +
๐ฅ+๐ฆ,๐ง
2
(๐ +๐ก)2 โ ๐ฅ,๐ง + ๐ฆ,๐ง
2
๐ฅ,๐ง + ๐ฆ,๐ง
2
โฅ (๐ +๐ก)2 +
Selanjutnya (๐ +๐ก)2 โ ๐ฅ,๐ง + ๐ฆ,๐ง
2
(๐ +๐ก)2 +
2
๐ฅ,๐ง + ๐ฆ,๐ง
๐ฅ, ๐ง
๐ +๐ก 2
๐ +๐ก
2
+
2
โ ๐ 2
๐ฅ, ๐ง 2 ๐ก 2 + 2๐ ๐ก ๐ฅ, ๐ง
2
๐ฅ, ๐ง 2 ๐ก 2 โ ๐ 2 ๐ฆ, ๐ง
=๐ด (i)) Jadi
2+
2 โ๐ 2
2
2
๐ฅ, ๐ง + ๐ฆ, ๐ง 2
๐ฅ,๐ง + ๐ฆ,๐ง 2
๐ฅ,๐ง + ๐ฆ,๐ง
๐ฅ, ๐ง + ๐ฆ, ๐ง
2
=๐ด
๐ฅ,๐ง + ๐ฆ,๐ง
๐ +๐ก
Sebut ๐ด = 2
๐ฅ,๐ง 2
๐ฅ,๐ง 2 ๐ +๐ก 2 โ๐ 2
=
=๐ด
๐ 2 โ ๐ฅ,๐ง 2
โ ๐ 2 +
โ ๐ 2 ๐ฆ, ๐ง
2
.
๐ 2 +
๐ฅ,๐ง
2+
๐ฅ,๐ง 2 ๐ +๐ก 2
2
. ๐ 2 + ๐ฅ, ๐ง
2
, maka
2
โ 2๐ 2 ๐ฅ, ๐ง . ๐ฆ, ๐ง
+ 2๐ ๐ฅ, ๐ง ๐ก ๐ฅ, ๐ง โ ๐ ๐ฆ, ๐ง
โฅ 0,
(dari
12
Mashadi
V(x+y,z;s+t) ๏ณ V(x,z;t) jika V(x,z;t) ๏ฃ V(y,z;t) Dengan cara yang sama akan diperoleh V(x+y,z;s+t) ๏ณ V(y,z;t) jika V(y,z;t) ๏ฃ V(x,z;t) Dengan demikian V(x+y,z;s+t) ๏ณ min {V(x,z;t), V(y,z;t)}. (FN-3.6). Ambil t1 < t2 akan ditunjukkan V(x,y;t1) ๏ฃ V(x,y;t2), untuk setiap x, y ๏ X. Kasus 1. Misalkan t2 > t1 ๏ณ
๐ฅ, ๐ฆ , maka perdefinisi diperolah V(x,y;t1)
= V(x,y;t2) = 0. Kasus 2. Misalkan t1 < t2 < ๐ฅ, ๐ฆ , maka berlaku : ๐ก22 โ ๐ฅ, ๐ฆ ๐ก22 + ๐ฅ, ๐ฆ
2
โ 2
โ ๐ฅ, ๐ฆ 2 ๐ก22 ๐ฅ, ๐ฆ = ๐ก12 + ๐ฅ, ๐ฆ 2 ๐ก12 + ๐ฅ, ๐ฆ =
โ ๐ก12 ๐ฅ, ๐ฆ 2 2 . ๐ก 2 + ๐ฅ, ๐ฆ 2 2
๐ฅ,๐ฆ 2 ๐ก 2 +๐ก 1 . ๐ก 2 โ๐ก 1 ๐ก 12 + ๐ฅ,๐ฆ 2 . ๐ก 22 + ๐ฅ,๐ฆ 2
2
โฅ0
Jadi berlaku V(x,y;t2) - V(x,y;t1) โฅ 0, (x,y;.) : (0, ๏ฅ) ๏ฎ [0, 1] fungsi takturun untuk t ๏ R. ๐ก 2 โ ๐ฅ,๐ฆ 2
(FN.3.7). Jelas lim๐กโโ ๐ ๐ฅ, ๐ฆ; ๐ก = lim ๐ก 2 + ๐กโโ
๐ฅ,๐ฆ 2
=1,
Maka ๐, ๐, โป merupakan ruang linear bernorm-2 fuzzy. Juga mengacu pada definisi-definisi yang ada pada ruang fuzzy bernorma, didefinisikan berbagai definisi pada ruang fuzzy bernorm-2 sebagai berikut Definisi 3.2. Misalkan ๐, ๐, โป ruang fuzzy bernorm-2, untuk t > 0 dan unsur tak nol z ๏ X, Himpunan bagian A ๏ X dikatakan t-terbatas jika terdapat r ๏ (0, 1) sehingga V(x,z;t) > 1 โ r untuk semua x ๏ A. Definisi 3.3. Untuk t > 0 dan unsur tak nol z ๏ X. Barisan {xn} pada ruang fuzzy bernorma-2 ๐, ๐, โป dikatakan t-konvergen ke x ๏ X, jika untuk setiap 0 < ๏ฅ < 1 terdapat n0 ๏ N sehingga untuk semua n > n0 berlaku V(xn โ x,z;t) > 1 - ๏ฅ, dinotasikan ๐ก
dengan ๐ฅ๐ โ ๐ฅ.
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
13
Definisi 3.4. Untuk t > 0 dan unsur tak nol z ๏ X. Barisan {xn} pada ruang fuzzy bernorma-n ๐, ๐, โป dikatakan t-konvergen ke x ๏ X, jika untuk setiap 0 < ๏ฅ < 1 terdapat n0 ๏ N sehingga untuk semua n > n0 berlaku V(xn โ xk,z;t) > 1 - ๏ฅ, Definisi 3.5. Misalkan ๐, ๐, โป ruang fuzzy bernorma-2, untuk t > 0 dan unsur tak nol z ๏ X, himpunan bagian A ๏ X dikatakan : (i). t-tutup jika untuk setiap barisan {xn} di A konvergen ke suatu titik x ๏ A (ii). t-kompak setiap barisan {xn} di A mempunyai barisan bagian ๐ฅ๐ ๐ yang tkonvergen ke x0 ๏ A. Mengacu pada pendekatan ruang fuzzy bernorma dari (Kider, 2011a dan 2011b), maka bila didefinisikan untuk titik fuzzy x๏ก + y๏ข = (x + y)๏ฌ dengan ๏ฌ = maks {๏ก,๏ข}, maka dapat didefinisikan ruang fuzzy bernorma-2 sebagai berikut : Definisi 3.6. Misalkan X ruang vector atas lapangan K, dan misalkan . , .
๐
:X๏ฎ
[0, ๏ฅ), fungsi yang mengaitkan setiap titik x๏ก, y๏ข di X, ๏ก,๏ข ๏ (0, 1] bilangan real tak negatip . , .
๐
sehingga
(FN1). ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ (FN2).
๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
(FN3). ๏ฌ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
= 0 jika dan hanya jika x dan y bergantung linear.
๐ ๐
= ๐ฆ๐ฝ , ๐ฅโ
๐
๐ ๐
๐
โค
๐ฅ๐ผ , ๐ง๐พ
๐
+ ๐ฆ, ๐ง๐พ
๐
untuk semua x๏ก, y๏ข dan z๏ง di X
< ๐, dengan r > 0 maka terdapat 0 < ๏ก, ๏ข < ๏ง, ๏ฒ ๏ฃ 1
sehingga ๐ฅ๏ง , ๐ฆ๏ฒ Maka . , .
untuk semua x๏ก, y๏ข di X
= ๏ฌ ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ , untuk semua x๏ก, y๏ข di X dan semua ๏ฌ ๏ K.
(FN4). ๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ , ๐ง๐พ (FN5). Jika ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
๐
๐
< r.
disebut fuzzy norm-2 dan ๐. . , .
๐
disebut ruang fuzzy bernorma-2.
Berdasarkan Definisi 3.6 di atas, maka didapat hubungan antara rnorm biasa dengan fuzzy norm yaitu sebagai berikut.
14
Mashadi
Proposisi 3.7. Misalkan ๐. . , . 1 ๐ฟ
ruang bernorma biasa, definisikan ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
๐
=
๐ฅ, ๐ฆ dengan ๏ค = maks {๏ก, ๏ข},untuk semua x๏ก , y๏ข, z๏ง ๏ X dan ๏ก,๏ข, ๏ง ๏ (0, 1],
maka ๐. . , .
merupakan ruang fuzzy bernorma-2.
๐
Bukti : Misalkan x๏ก ,y๏ข ๏ X dengan ๏ก, ๏ข ๏ (0, 1] dan ๏ฌ ๏ K. maka : (FN1). ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ (FN2).
๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
(FN3). ๏ฌ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
1
= 0 ๏ ๐ฟ ๐ฅ, ๐ฆ = 0 ๏ ๐ฅ, ๐ฆ = 0 ๏ x dan y bergantung linear.
๐
1
=
๐
๐
=
(FN4). ๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ , ๐ง๐พ
๐ฅ, ๐ฆ =
๐ฟ 1
๏ฌ๐ฅ, ๐ฆ =
๐ฟ ๐
1
โค
๐ฆ, ๐ฅ = ๐ฆ๐ฝ , ๐ฅโ
๐ฟ
๏ฌ
๐ฅ, ๐ฆ = ๏ฌ . ๐ฅโ , ๐ฆ๐ฝ
๐ฟ
๐ฅ + ๐ฆ ๐ , ๐ง๐พ
1
๐
๐
dengan ๏ด = maks {๏ก, ๏ข}
,
1
= ๐ ๐ฅ + ๐ฆ, ๐ง โค ๐ ๐ฅ, ๐ง + 1
โค ๐ ๐ฅ, ๐ง +
๐
1 ๐
1
dengan ๏ฒ = maks {๏ด,๏ง}
๐ฆ, ๐ง ,
๐
๐ฆ, ๐ง ,
dengan ๏ญ = maks {๏ก, ๏ง} dan ๏ช
= maks {๏ข, ๏ง} = (FN5). Jika ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
๐
๐ฅโ , ๐ง๐พ
๐
+ ๐ฆ๐ฝ , ๐ง๐พ
๐
< ๐, dengan r > 0, karena ๏ค= maks{๏ก, ๏ข} dan
untuk ๏ง, ๏ฒ๏
(0, 1] dengan ๏ด= maks {๏ง, ๏ฒ} sehingga ๏ค ๏ฃ ๏ด, maka berlaku : ๐ฅ,๐ฆ
๏ด
โค
๐ฅ,๐ฆ
๏ค
< ๐ yang bermakna ๐ฅ๏ง , ๐ฆ๏ฒ
๐
< r.
Sebaliknya berdasarkan Definisi 3.6 bila ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ ๐ฅ, ๐ฆ = ๐ฅ1 , ๐ฆ๐ฝ
bernorma-2, definisikan
๐
atau
๐
adalah suatu Ruang fuzzy
๐ฅ, ๐ฆ = ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ1
๐,
merupakan
ruang bernorma-2. Jadi berdasarkan definisi 3.6 dan proposisi 3.7 diperoleh bila kita punya ruang bernorma-2, maka senantiasa bisa kita bentuk ruang fuzzy bernorma-2 dan begitu juga sebaliknya, dengan kata lain ruang bernorma-2 adalah ekivalen dengan ruang fuzzy bernorma-2. Sehingga semua sifat yang berlaku pada ruang bernorma juga akan berlaku pada ruang fuzzy bernorma. Misalkan ๐. .
๐
ruang fuzzy bernorma, definsikan
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
0, ๐ฅโ , ๐ฆ๐ฝ
๐
๐๐๐๐ ๐ฅโ โ ๐ฆ๐ฝ
=
๐ฅโ
Maka ๐. . , .
๐
๐.
๐ฆ๐ฝ
๐
๐
15
=0
, ๐๐๐๐๐๐ฆ๐
merupakan ruang fuzzy bernorma-2. ๐ฅโ , ๐ฆ๐ฝ
(FN.1). Jelas dari definisi,
๐
= 0, jika dan hanya ๐ฅโ , ๐ฆ๐ฝ bergantung linear.
(FN.2). jika ๐ฅโ , ๐ฆ๐ฝ bergantung linear, jelas
๐ฅโ , ๐ฆ๐ฝ
๐
= ๐ฆ๐ฝ , ๐ฅโ
, selanjutnya
๐
misalkan tidak bergantung linear. Maka ๐ฅโ , ๐ฆ๐ฝ (FN.3). ๏ฌ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
๐
๐
๐
๐.
๐ฅ๐ผ
๐.
๐ฆ๐ฝ
๐
= ๐ฆ๐ฝ
= ๏ฌ . ๐ฅโ
๐
= ๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ =
(FN.5). Jika ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
= ๐ฅโ
๏ฌ๐ฅโ ๐ . ๐ฆ๐ฝ
=
(FN.4). ๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ , ๐ง๐พ
๐
๐
๐ง๐พ
. ๐ง๐พ ๐
๐
๐.
โค
+ ๐ฆ๐ฝ
๐
๐
. ๐ฅโ
๐ฆ๐ฝ
๐
๐. =
= ๏ฌ ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
๐ฅ๐ผ
๐
+ ๐ฆ๐ฝ
. ๐ง๐พ
๐
= ๐ฅ๐ผ , ๐ง๐พ
๐
< ๐, jadi terdapat 0 < ๏ก < ๏ง < 1 sehingga ๐ฅ๏ง
๐
๐ฆ๐ฝ
๐
< ๐, jadi terdapat 0 < ๏ข < ๏ค < 1 sehingga ๐ฆ๐ฝ
๐
๐
=
Jadi ๐ฅ๐ผ , ๐ฆ๐ฝ
๐ฅ๏ง ๐
๐
. ๐ง๐พ ๐
๐ ๐ ๐
+ ๐ฆ๐ฝ , ๐ง๐พ
๐
< ๐, dengan r > 0, maka
๐ฅ๐ผ
๐ฅ๏ง , ๐ฆ๏ค
๐ฆ๐ฝ , ๐ฅโ
๐
. ๐ฆ๐ฝ
๐
< ๐, dan < ๐. Jadi
< ๐2 < ๐
merupakan norm-2 fuzzy pada X dan
๐. . , .
๐
merupakan
ruang fuzzy bernorma-2.
4. RUANG FUZZY BERNORMA-N. Berikut ini diberikan perumuman ruang fuzzy bernorma-n berdasarkan definisi 2.5 dan 3.1. Definisi 4.1. Himpunan bagian fuzzy ๐ด pada ๐ ๐ ร ๐
dikatakan norma-n fuzzy pada X jika memenuhi : (FN-n-1), V(x1, x2, . . . , xn ;t) = 0, untuk semua t ๏ R, t < 0.
16
Mashadi
(FN-n.2). V(x1, x2, . . . , xn ;t) = 1, jika dan hanya jika x1, x2, . . ., xn bergantung linear, dengan t ๏ R, t > 0. (FN-n.3). ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ ; ๐ก invariant untuk semua permutasi dari x1, x2, . . . , xn ๐ก
(FN-n.4). ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ผ๐ฅ๐ ; ๐ก = ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ ; ๐ผ untuk setiap ๏ก ๏น 0. (FN-n.5). untuk semua
s, t ๏ R.
๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐โ1 , ๐ฆ + ๐ง; ๐ + ๐ก โฅ ๐๐๐ ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ โ1 , ๐ฆ; ๐ , ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐โ1 , ๐ง; ๐ก (FN-n.6). ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ ; ๐ก fungsi tak turun untuk t ๏ R. (FN-n.7). lim๐กโโ ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ ; ๐ก = 1 Maka V dikatakan dikatakan norma-n fuzzy pada X dan pasangan
๐, ๐, โป
dikatakan ruang fuzzy bernorma-n. Mengacu pada contoh ruang fuzzy bernorma, maka Bila ๐, ๏ท, ๏ท, โฏ , ๏ท ruang bernormaa-n, definisikan aโปb = ab atau aโปb = min {a,b} dan ๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ ; ๐ก = ๐๐ก ๐ ๐๐ก ๐ +๐
๐ฅ 1 ,๐ฅ 2 ,โฏ,๐ฅ ๐
0, Maka
bila ๐, ๐, ๐, ๐ก > 0, ๐๐๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ โ ๐ ๐๐๐๐ ๐ก โค 0, ๐๐๐ ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐
๐, ๐, โป merupakan ruag fuzzy bernorma-n. Khusus jika k = n = m = 1, maka
diperoleh bentuk ๐ก
๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ ; ๐ก =
1+ ๐ฅ 1 ,๐ฅ 2 ,โฏ,๐ฅ ๐
0,
bila ๐ก > 0, ๐๐๐ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ โ ๐ ๐๐๐๐ ๐ก โค 0, ๐๐๐ ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐
Definisi 4.2. Misalkan ๐, ๐, โป ruang fuzzy bernorma-n, untuk t > 0 dan unsur tak nol z ๏ X, Himpunan bagian A ๏ X dikatakan t-terbatas jika terdapat r ๏ (0, 1) sehingga V(๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ โ1 ,z;t) > 1 โ r untuk semua x ๏ A.
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
17
Definisi 4.3. Untuk t > 0 dan unsur tak nol z ๏ X. Barisan {xn} pada ruang fuzzy bernorma-n ๐, ๐, โป dikatakan t-konvergen ke x ๏ X, jika untuk setiap 0 < ๏ฅ < 1 terdapat n0 ๏ N sehingga untuk semua n > n0 berlaku V(๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐โ1 ,xn โ x,;t) > 1 ๐ก
๏ฅ, dinotasikan dengan ๐ฅ๐ โ ๐ฅ. Definisi 4.4. Untuk t > 0 dan unsur tak nol z ๏ X. Barisan {xn} pada ruang fuzzy bernorma-n ๐, ๐, โป dikatakan t-konvergen ke x ๏ X, jika untuk setiap 0 < ๏ฅ < 1 terdapat n0 ๏ N sehingga untuk semua n > n0 berlaku V(๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐โ1 ,xm โ xk,;t) > 1 - ๏ฅ,
Kembali ke ruang fuzzy bernorma-n yang merupakan pengembangan dari definisi 3.5, sedikit ramai notasi untuk unsur-unsur di ๐ด, bila x1, x2, . . ., xn ๏ X, maka fuzzy point di ๐ด mestinya dinotasikan dengan ๐ฅ1โ1 , ๐ฅ2โ2 ,โฏ, ๐ฅ ๐ โ dengan 0 < ๏กi ๏ฃ 1, i = ๐
1, 2, . . . , n. Dalam tulisan ini penulisan unsur titik fuzzy disederhanakan yaitu unsur ๐ฅ1โ1 , ๐ฅ2โ2 ,โฏ, ๐ฅ ๐ โ
๐
menjadi ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
yang bermakna unsur xi ๏ X
berkorespondensi dengan ๐ฅ๐โ โ ๐ด. ๐
Mengacu pada Definisi 3.6, maka didefinisikan ruang linear bernorma-n fuzzy sebagai berikut : Definisi 4.5. Misalkan X ruang vektor atas lapangan K, dan misalkan . , โฏ , .
๐
:X
๏ฎ [0, ๏ฅ), fungsi yang mengaitkan setiap titik ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ di ๐ด, ๏กi ๏ (0, 1] bilangan real tak negatif . , โฏ , . (FN1). ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
(FN2). ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
(FN3).
๐
sehingga
= 0 jika dan hanya jika ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ bergantung linear
๏ฌ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
invariat terhadap permutasi ๐
= ๏ฌ ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ di X dan semua ๏ฌ ๏ K.
๐
,
untuk
semua
18
Mashadi
(FN4). ๐ฅ๐ผ + ๐ฆ๐ฝ , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
โค
๐ฅ๐ผ , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
+ ๐ฆ๐ฝ , ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
untuk semua x๏ก, y๏ข dan ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ di X (FN5). Jika ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
< ๐, dengan r > 0 maka terdapat 0 < ๏กi < ๏ขj ๏ฃ 1, i,j
๐
= 1, 2, . . . , n sehingga ๐ฅ๏ข1 , ๐ฅ๏ข2 , โฏ , ๐ฅ๏ข๐ Maka . , โฏ , .
๐
๐
< r.
disebut fuzzy norm-2 dan (X, ๐ด, . , โฏ , .
๐)
disebut ruang fuzzy
bernorma-n. Ekivalen dengan proposisi 3.7, maka kalau bila ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ bernorma-n, maka kalau didefinisikan
ruang linear
1
๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
= ๐ฟ ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐
dengan ๏ค = maks {๏ก1, ๏ก2, . . ., ๏กn } maka dengan cara yang sama dengan pembuktian teorema 3.6 akan diperoleh
๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
Begitu juga sebaliknya jika
๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
maka kalau didefinisikan ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ = ๏น i. atau dalam notasi lain ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ =
ruang linear bernorma-n fuzzy. ruang linear bernorma-n fuzzy,
๐ฅ๐ , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐ฅ(๐), ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐ฅ(1), ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
๐
๐
dengan i = 1 dan ๏กj
dengan ๏กj ๏น 1, maka
merupakan ruang linear bernorma-n. Jadi
untuk pendefinisian di atas, ruang linear bernorma-n adalah ekivalen dengan linear fuzzy bernorma-n. Sehingga konsep yang berlaku pada ruang linear bernorma-n.juga akan berlaku pada ruang linear fuzzy bernorma-n. Mengacu pada (Gunawan dan Mashadi, 2001a dan 2001b), bahwa kalau ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐
norma-n pada X, maka senantiasa dapat dibentuk ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐โ1
yang merupakan norma-(n-1) pada X dan begitu juga sebaliknya. Jadi kalau kita punya ruang fuzzy bernorma-n, maka juga senantiasa ak/an dapat dibentuk norma-(n1) pada X dan begitu juga sebaliknya.
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
Teorma 4.6. Misalkan ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ โ1
๐
๐
19
norma-n fuzzy pada X, kemudian bentuk
= ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ โ1 , ๐๐ฝ๐
๐
dengan ๐1 , ๐2 , โฏ , ๐๐ himpunan yang bebas linear di X. yang berkorespondensi dengan unsur
๐๐ฝ1 , ๐๐ฝ2 , โฏ , ๐๐ฝ๐
di ๐ด, Maka ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ โ1
๐
norm-(n-1)
fuzzy pada X. Bukti : Bukti (FN.1) s/d (FN.4) ekivalen dengan bukti teorema 2.1 pada [7], maka disini akan dibuktikan (FN.5) saja. ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ โ1
๐
dengan r > 0, karena ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐
๐
Misalkan
dengan ๏กi < ๏งi dan ๏ขi < ๏คj ๐๐๐๐ ๐ฅ๏ง1 , ๐ฅ๏ง2 , โฏ , ๐ฅ๏ง๐ โ1 , ๐๏ค๐
= ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ โ1 , ๐๐ฝ๐
< ๐,
norma-n fuzzy, maka terdapat ๏งi dan ๏คi
i = 1,2, . . . , n-1, sehingga
๐
๐
< ๐. Jadi ๐ฅ๐ผ 1 , ๐ฅ๐ผ 2 , โฏ , ๐ฅโ๐ โ1
๐ฅ๏ง1 , ๐ฅ๏ง2 , โฏ , ๐ฅ๏ง๐ โ1 ๐
pada X.
๐
=
norma-(n-1) fuzzy ๏ข
5. DAFTAR PUSTAKA Alotaibi, A. M, (2010), On Statisticall Convergent Double Sequences in Intutionistic Fuzzy 2-Normed Spaces, 4(46), 2249 โ 2262. Bag. T dan Samanta. S.K, (2005), Fuzzy Bounded Linear Operator, Fuzzy Set and Sustems, 151, 513 โ 547. Elegan, S.K, Zayen, E.M.W dan Noval, T, A. (2010), Some Remarks on Series in Fuzzy n-Normed Spaces, Int Math Forum, 5(3), 117 โ 124. Eshaghi. M.G, Abbaszadeh. S dan Rassias, Th. M, (2009), On the Mazur-Ulam Theorem In Fuzzy n-Normed Strictly Convex Spaces, Acxiv math, FA, 1 โ 7.
20
Mashadi
Golet.I, (2009), On Generalized fuzzy normed spaces, Int Math Forum, 4(25), 1237 โ 1242. Gunawan, H dan Mashadi, (2001a), On Finite Dimensional 2-Normed Spaces, Soocow J of Math, 7(3), 321-329 Gunawan, H dan Mashadi, (2001b), On n-Normed Space, IJMMS, 27(10), 631 โ 639 Iqbal H. Jebril, and Hemen Dutta, (2010), Generalization of n-Normed Space, General Mathematics Notes, I(1), 8 โ 19. Karakus S, Demirki K and Duman O, (2008), Statistical Convergence on Intituinistic Fuzzy Linear Space, Chaos Solitons and Fractals, 35, 763 769. Kider J.R, (2011), On Ruang fuzzy bernormas, Eng & Tech Journal, 29(9), 1790 โ 1795. Kider J.R, (2011),
Completion of Fuzzy Normed Space, Eng & Tech Journal,
29(10), 2004 โ 2012. Mashadi. (2010), A New Method for Dual Fully Fuzzy Linear System by Use LUFactorizations of the Coefficient Matrix, JMS, 17(3), 101 โ 106. Moghaddam. M.A dan Sistani. T, (2011), On t-Best Coapproximation in Fuzzy 2Normed Spaces, 5(9), 2241 โ 2248. Mursaleen. M dan Danish Lohani. Q.M,(2008), Intuitionistic Fuzzy 2-Normed Space and Some Related Concepts, Chaos, Solitons and Fracta, Saadi. R dan Vaezpour. S.M., (2005), Some Result on Banach Spaces, J.Appl Math & Computing, 17(no 1-2), 475 โ 484. Samanta. T.K and Jebril. I.H, (2009), Finite Dimentional Intuitunionistic Fuzzy Normed Linear Space, Int J Open Problems Comp math, 2(4), 574 โ 591.
Beberapa Konsep yang Berkaitan pada Ruang Fuzzy
21
Samanta. T.K dan Mohinta. S, (2011), A Note on Generalizwd Intuitionistic Fuzzy ๏นNormed Linear Space, Global J of Science Frontier Research, 11(1), 1 โ 13. Sharma. S, (2002), On Fuzzy Metric Space, Southeast Asian Bull of Math, 26, 133 โ 145. Somasundaram. R.M dan Beaula. T, (2009), Some Aspects of 2-Fuzzy 2-Normed Linear Space, Bull of the Malaysian Math Scie Soc, 2, 32(2), 211 โ 221. Surender Teddy. B, (2011), Intuitionistic Fuzzy 2-Norm, Int Journal of Math Analysis, 5(14), 651 โ 659. Vaezpour.S.M dan Karimi. F, (2008), T-Best Approximation in Ruang fuzzy bernorma, 5(2), 93 โ 99. Vilayabalaji. S, Natesan. T dan Jun. Y. B, (2007), Intuitionistic Fuzzy n-Normed Linear Spaces, Bull Korean Math Soc, 44(2), 291 โ 308.. Xiao. J. Z dan Zhu, X.H. (2003), Ruang fuzzy bernorma of Operator and its Completeness, Fuzzy Set and Systems, 133, 389 โ 399.