BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA
JURNAL
Oleh : Rika Supartini 094101018
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2013
BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA. Oleh : RIKA SUPARTINI
ABSTRAK Penerapan prinsip ergonomi pada sistem kerja angkat dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dari tenaga kerja agar dalam bekerja merasa aman, nyaman, sehat dan produktif sehingga kesehatan tenaga kerja dapat terwujud. Sumber Makmur bertanggung jawab atas pemenuhan serta pendistribusian tepung. Pendistribusian dilakukan dengan cara bongkar muat tepung dari dan kegudang penyimpanan menggunakan tenaga kerja manusia dengan cara mengangkat yang menimbulkan keluhan pada pekerja misalnya sakit pinggang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik individu umur, masa kerja,status gizi,pola hidup) pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya, Mengidentifikasi teknik angkut, frekuensi angkut, posisi angkut dan berat beban pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya, Mengidentifikasi keluhan nyeri pinggang (low back pain) pada bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan case control sample sebanyak 54 orang, data di analisis dengan menggunakan uji chi-square. hasil memperlihatkan bahwa responden yang mengalami keluhan nyeri sebanyak 27 orang atau sekitar 50%, dan yang tidak nyeri sebanyak 27 orang atau sekitar 50%, Tidak ada hubungan antara Umur dengan keluhan sakit pinggang, dengan Nilai (p) sebesar 0,157 dimana > dari 0,05, Tidak ada hubungan antara Masa kerja dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilal (p) sebesar 1 dimana > dari 0,05, ada hubungan antara posisi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,001 dimana < dari 0,05 denga OR= 10,00, ada hubungan antara Frekuensi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,006 dimana < dari 0,05 dengan OR= 5,950, tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,158 dimana > 0,005. Saran
Kata kunci
:
Sebaiknya perusahaan memberitahukan kepada pekerja mengenai batasan berat beban yang dapat diangkat dalam satu kali angkat dan tidak membiarkan pekerja pengangkut tepung mengangkat beban lebih dari berat maksimum 55kg. : kegiatan mengangkat, sakit otot pinggang, gudang.
SOME OF THE FACTORS IN THE TRANSPORT ACTIVITIES OF A MUSCLE WAIST PAIN COMPLAIN IN THE WAREHOUSE’S WORKERS PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA Oleh RIKA SUPARTINI ABSTRACT Application of ergonomics principles in the work of the lift is intended to safeguard the health and safety of workers in the work in order to feel safe, comfortable , healthy and productive workforce so that health can be realized . Sumber Makmur is responsible for the fulfillment and distribution of flour . The distribution was done by means of a flour unloading and storage to ware house by manual handling it’s lead to complaints such as back pain in workers . The purpose of this study was to determine the relationship of the individual characteristics of age , years of service , nutritional status , lifestyle ) in the warehouse workers PT . Sumber Makmur Tasikmalaya , Identifying lifting techniques , lifting frequency , position and work loads in the warehouse workers PT . Sumber Makmur Tasikmalaya , Identifying complaints of low back pain at the warehouse PT . Sumber Makmur Tasikmalaya . This research was conducted using a survey method with the approach of case-control. sample of 54 people , the data were analyzed by chi - square test . Results showed that respondents who experienced pain by 27 people , or about 50 % , are chooser from 70 population , There is no relationship between age with complaints of back pain , with value ( p=0.157), there is no relationship between the period of employment with back pain complaints , with value ( p=1), there is a relationship between the lifting position with back pain complaints , with a value of ( p=0.001,OR=10,00) , there is a relationship between the frequency of freight with back pain complaints , with a value ( p=0.006,OR=5,950 ), there was no association between smoking and low back pain complaints , with a value of ( p=0.158 ). Suggestion
Keywords
: a company should inform to the workers about the weight limited for the take away in one time and do not let the workers for taking a flour more than 50kg. : lifting activity, low back pain, ware house.
PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Sumber Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi tepung. Pendistribusian tepung tersebut dilakukan dengan cara bongkar muat barang ke gudang penyimpanan dengan menggunakan tenaga kerja manusia dengan cara mengangkut barang tersebut secara manual, dengan jumlah pekerja bongkar muat sebanyak 70 orang. Metode kerja yang dilakukan pekerja yakni mengangkat barang dari truk dengan cara dipanggul di atas pundak dan mengangkat barang dari lantai dengan frekuensi pengangkutan yang cukup banyak. Masa keda pekerja bongkar muat barang antara 2-10 tahun dengan umur para pekerja antara 23-50 tahun. Berdasarkan hasil survey awal para pekerja digudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya para pekerja pengangkut barang dengan frekuensi angkut yang terns menerus setiap orang mengangkat rata-rata 75kg barang. Metode kerja yang dilakukan pekerja yakni mengangkat barang dari truk dengan cara di panggul di atas pundak dan mengangkat barang dari lantai dengan frekuensi pengangkatan yang cukup banyak. Berdasarkan hasil wawancara kepada 20 orang responden yakni ditemukan keluhan berupa rasa nyeri dan ngilu pada tulang belakang yang dialami oleh semua responden tersebut yaitu sebanyak 20 orang atau sama dengan 100%. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan frekuensi angkut dengan rasa sakit pada otot pinggang. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengambil
judul
:
“BEBERAPA
FAKTOR
PADA
KEGIATAN
PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT. SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA.”
Tujuan Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pengangkutan berat beban barang terhadap rasa sakit pada otot pinggang (low back pain) karyawan bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. Tujuan khusus penelitian ini diantaranya : 1. Mengidentifikasi karakteristik individu (umur, masa kerja, status gizi, pola hidup) pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. 2. Mengidentifikasi teknik angkut, frekuensi angkut, posisi angkut dan berat
beban pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya 3. Mengidentifikasi keluhan nyeri pinggang (low back pain) pada bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode case control atau kasus control adalah suatu penelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospective. Dengan kata lain, efek (penyakit atau status kesehatan) di identifikasi pada saat ini, kemudian resiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu.(Notoatmodjo : 2010 : 41 ) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hubungan umur pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013
Umur Tua Muda Total Signifikan (p)
Keluhan sakit pinggang Nyeri normal pinggang 20 14 58,8% 41,2% 7 13 35,0% 65,0 27 27 50.0% 50.0% 0,159
Total 34 100,0% 20 100% 54 100.0%
Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa jumlah kasus responden tua yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 20 orang (58,8%), dan responden muda mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 7 orang (35,0%).didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 0,159 dimana > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan antar umur dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur
Tasikmalaya. Chafin ( 1979 ) dan Gue et.al ( 1995 ) menyatakan bahwa pada umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga resiko terjadinya keluhan otot meningkat. Sedangkan berdasarkan pernyataan Budiono (2003) di atas yang menyatakan bahwa pertambahan umur menurunkan kapasitas fisik / kemampuan fungsional yang dapat meningkatkan resiko nyeri punggung bawah dan terjadi pada saat seseorang berumur 40 tahun keatas. Jika di sesuaikan dengan jumlah responden yang berumur dibawah 40 tahun dilapangan adalah berjumlah 16 orang responden yaitu berumur 25-37 tahun yang masih tergolong usia muda dan memiliki kesegaran jasmani dan kekuatan fisik yang masih kuat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Martini ( 2009 ) menyatakan bahwa, hasil uji statistik menujukan bahwa umur tidak berhubungan dengan kejadian nyeri punggung bawah. 2. Hubungan kebiasaan merokok pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Kebiasaan merokok >20 batang/hari 11-20 batang/hari <10 batang/hari Total Signifikan (p)
Keluhan sakit pinggang Nyeri Normal pinggang 10 4 71,4% 28,6% 13 19 40,6% 59,4 4 4 50,0% 50,0% 27 27 50.0% 50.0% 0,158
Total 14 100,0% 32 100,0% 8 100,0% 54 100.0%
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa jumlah kasus responden kebiasaan merokok
>20 batang/hari yang mengalami keluhan sakit
pinggang sebanyak 10 orang (71,4%), responden mempunyai kebiasaan merokok 11-20 batang/hari yang
mengalami keluhan sakit pinggang
sebanyak 13 orang (40,6%), dan responden mempunyai kebiasaan merokok <10 batang/hari yang mengalami sakit pinggang sebanyak 4 orang (50,0%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 0,158 dimana > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan antar kebiasaan merokok dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur Tasikmalaya. Nikotin dalam rokok dapat membatasi aliran darah ke cakram yang melindungi tulang dan meningkatkan laju perubahan degenerative. Merokok juga mengurangi penyerapan kalsium dan mencegah pertumbuhan tulang baru, sebuah studi menyatakan bahwa seorang perokok memiliki 2 kali lipat resiko keluhan sakit pinggang dan resiko patah tulang osteoporosis akibat dibanding dengan orang yang bukan perokok. ( mayasari:2012 ). Menurut Yasin A (residen ortopedi & traumatologi univ. airlangga) Mekanisme merokok sehingga menyebabkan nyeri pinggang sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. Walaupun beberapa peneliti positif
antara
kebiasaan
ada
merokok
yang menunjukan hubungan dengan
terjadinya
sakit
pinggang.namun mekanisme pasti belum teruji dalam penelitiaan prospektif jangka panjang.
3. Hubungan frekuensi mengangkat pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Frekuensi mengangkat ≥18kali/jam <18kali/jam Total Signifikan (p) OR
Keluhan sakit pinggang Nyeri Normal pinggang 21 10 67,7% 32,3% 6 17 26,1% 73,9% 27 27 50.0% 50.0% 0,006 5,950
Total 31 100,0% 23 100,0% 54 100%
Tabel 4.10 9 memperlihatkan bahwa jumlah responden kasus dengan frekuensi mengangkat ≥18kali/jam yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 21 orang (67,7%), dan responden dengan frekuensi mengangkat <18kali/jam yang
mengalami keluhan sakit pinggang
sebanyak 6 orang (26,1%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 0,006 dimana < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya
ada hubungan antar
frekuensi mengangkat
dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur Tasikmalaya dengan nilai OR = 5,950 artinya responden dengan frekuensi angkut banyak beresiko 5,950 kali terkena sakit pinggang .Faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri punggung ( back injury ) adalah arah beban yang akan diangkat dan frekuensi aktifitas pemindahan. Pada kasus diatas masyarakat harus sadar bahwa pada usia menengah ( 40 tahun ) merupakan usia yang berpeluang besar untuk mendapatkan resiko ini . Namun demikian kaum muda diharapkan berhati-hati dalam mengangkat beban secara berulang (repetitive) (Nurmianto , 2008:152). Menurut Selviana ( 2006
)
menyatakan, bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi angkat dengan nyeri pinggang. Hal ini disebabkan oleh frekuensi yang diangkat sering dan beban yang diangkat berat faktor lain yang mempengaruhi yaitu cara angkat dan teknik yang dilakukan oleh pekerja itu salah.
4. Hubungan masa kerja pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013
Masa kerja >5 tahun ≤5 tahun Total Signifikan (p)
Keluhan sakit pinggang Nyeri Normal pinggang 13 14 48,1% 51,9% 14 13 51,9% 48,1% 27 27 50.0% 50.0% 1
Total 27 100% 27 100% 54 100%
Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa jumlah responden kasus dengan masa kerja >5 tahun yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 13 orang (48,1%), dan responden dengan masa kerja ≤5 tahun yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 14 orang (51,9%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 1 dimana > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan antar masa kerja dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja
pengangkut
bagian gudang PT.
Sumber
makmur
Tasikmalaya. Masa kerja merupakan akumulasi aktivitas kerja seseorang yang dilakukan dalam jangka waktu panjang. Apabila aktivitas tersebut dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu bertahun-tahun tentunya dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Pekerja yang mengangkat
dan membawa beban berat setiap hari , maka tulang belakangnya akan mengalami terus penekanan sehingga lama kelamaan sikap tubuhnya akan berubah. Perubahan ini terjadi sebagai akibat
dari kebiasaan
mereka bertumpu saat membawa beban. Cara bekerja dalam waktu lama dengan sikap yang salah, dapat menyebabkan nyeri pinggang yang kronis ( Tobing, 1996 ). Hasil ini sejalan dengan penelitian Martini ( 2009 ) pada penjual jamu gendong bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan nyeri punggung bawah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Boshuizen yang melaporkan bahwa dengan masa kerja
responden
lebih dari 5 tahun mempunyai resiko lebih tinggi
terpapar nyeri punggung bawah dibandingkan dengan responden dengan masa kerja kurang dari 5 tahun.
5. Hubungan posisi mengangkat pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Keluhan sakit pinggang Nyeri pinggang Normal Total 21 7 28 Tidak ergonomis 75,0% 25,0% 100% 6 20 26 ergonomis 23,1% 76,9% 100% 27 27 54 Total 50.0% 50.0% 100% Signifikan (p) 0,001 OR 10.00 Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa jumlah responden kasus Posisi angkut
dengan posisi angkut tidak ergonomis yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak
21 orang (75,0%), dan responden dengan posisi
angkut ergonomis yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 6 orang (20%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka
probabilitas (p) sebesar 0,00 dimana < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antar posisi mengangkat dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur Tasikmalaya dengan nilai OR= 10.00 artinya responden dengan posisi angkut tidakergonomis beresiko 10.00 kali terkena sakit pinggang. Menurut Nurmianto ( 2008 : 181 ) menyatakan bahwa, ada tiga macam kategori posisi angkat, antara lain : Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan, Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu, Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal. Menurut Martini ( 2009 ) menyatakan bahwa, posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien. Dalam jangka waktu panjang dapat menyebakan gangguan fisik dan psikologis dengan keluhan yang dirasakan pada punggung.
KESIMPULAN 1. Sebagian besar pekerja yaitu 34 orang termasuk kategori usia tua. Rentan usia pekerja 23-50 tahun 2. Masa kerja baru dan lama jumlahnya sama masing-masing 27 orang. Rentang masa kerja 2-10 tahun 3. Sebagian besar posisi angkut pekerja yaitu 28 orang termasuk kategori tidak ergonomis. 4. Sebagian besar pekerja yaitu 31 orang termasuk kategori banyak. Rentang frekuensi angkut 12-32. 5. Kebiasaan merokok berat pekerja yaitu 14 orang. Dengan kategori bukan perokok, merokok ringan, seclang, dan berat 6. Tidak ada hubungan antara Umur dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai ( p ) sebesar 0,157 dimana > dari 0,05 7. Tidak ada hubungan antara Masa kerja dengan keluhan sakit pinggang,
dengan nilai (p) sebesar 1 dimana > dari 0,05 8. ada hubungan antara posisi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai ( p ) sebesar 0,001 dimana < dari 0,05 denga OR= 10,00 9. ada hubungan antara Frekuensi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,006 dimana < dari 0,05 dengan OR= 5,950 10. tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,158 dimana > 0,005 SARAN Bagi perusahaan Sebaiknya perusahaan memberitahukan kepada pekerja mengenai batasan berat beban yang dapat diangkat dalam satu kali angkat dan tidak membiarkan pekerja pengangkut tepung mengangkat beban lebih dari maksimum 55kg. Bagi pekerja Sebaiknya pekerja jangan mengangkat beban lebih dari 55kg. dan mengetahui teknik angkut yang baik.