JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA BURUH GENDONG DI PASAR BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG Nanda Susanto1, Ida Wahyuni SKM, M.Kes2, dr. Siswi Jayanti M.Sc2 1.
Mahasiswa Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
2.
Staf Pengajar Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRACT
Back pain becames a subjective problem as a respond to complex stimulation. There are so many factors influence like wight of loads, lifting frequency, and the way to lift the loads that is not property principal of ergonomic. The purpose of this research is to analize wight of loads, lifting frequency, the way to lift with back pain case of worker in Bandungan Traditional Market of Semarang Regency. There are 100 population of people in this research. By using purposive sampling method, writer has 32 people as sample. The writter uses explanatory research study with cross sectional approach. Fisher exact analyzing data is used with 0,05 value of accuracy. The result shows that there is a correlation between weight of loads, lifting frequency, way to lift the load and worker’s back pain in Bandungan Traditional Market of Semarang Regency with p value are 0,000; 0,04; 0,02. The writer suggest that the workers in Bandungan Traditional Market of Semarang Regency should property to lift the load ergonomicly method.
Keyword
:,back pain, market carrier worker
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN
memperlihatkan
Keberhasilan
pembangunan
sebesar
angka
kejadian
20%
pertahun.
mengangkat
menjadi
15%
-
nasional Indonesia tergantung dari
Pekerjaan
kualitas sumber daya manusia (SDM).
penyebab
Salah satu unsur kualitas manusia
bawah,
tersebut
kasus. Sebanyak 90% kasus nyeri
adalah
tingkat
kesehatan
terlazim yang
nyeri
pinggang
menyebabkan
80%
khusus pada segmen penduduk usia
pinggang
bukan
disebabkan
oleh
kerja.
kelainan
organik,
melainkan
oleh
Upaya
perlindungan
pada
tenaga kerja terhadap bahaya-bahaya
kesalahan posisi tubuh dalam bekerja.
yang timbul merupakan kebutuhan
Di inggris tiap hari ada 50.000 orang
mendasar.[1]
lebih tidak masuk kerja karena nyeri
yang
sifatnya
Sebagaimana yang dinyatakan dalam
pinggang.
UU
menyebabkan
No.23
Tahun
1992
tentang
Nyeri
pinggang
lebih
banyak
waktu
kesehatan. Bahwa kesehatan kerja di
hilang dari pada pemogokan kerja,
selenggarakan
tenaga
sebanyak 20 juta hari kerja karenanya.
kerja dapat bekerja dengan sehat
Penyakit akibat kerja yang sering
tanpa
agar
setiap
membahayakan
masyarakat
muncul akibat pengangkatan beban
diperoleh
secara manual adalah nyeri pinggang
kerja
bawah. Sebuah penelitian di Swedia
mempunyai peranan penting dalam
menyatakan bahwa 4,5 juta orang
pembangunan
pekerja
disekelilingnya
agar
produktivitasnya.
Tenaga
sebagai
unsur
kehilangan
hari
kerjanya
penunjang keberhasilan pembangunan
sebesar 110 hari karena sakit, 60%
nasional.
dari sakit yang diderita adalah karena
Karena
mempunyai
tenaga
hubungan
kerja dengan
nyeri
pinggang
perusahaan dan mempunyai kegiatan
penderita
usaha yang produktif.
berusia
Pada
tahun
1985,
WHO
nyeri antara
dan
75,5%
pinggang
tersebut
30-59 tahun
merupakan usia produktif.
yang
Penelitian
menyatakan bahwa 2% - 5% dari
tentang
karyawan di negara industri tiap tahun
pada pekerja sektor informal yaitu 88
mengalami Low Back Pain, dan 15%
pekerja pengangkut barang di Stasiun
dari absenteisme di industri baja serta
Tawang
di perusahaan dagang disebabkan
bahwa 73,9% pekerja mengalami nyeri
karena gangguan otot rangka. Data
pinggang karena faktor mengangkat
statistik
beban.
nasional
Amerika
Serikat
gangguan
[7]
dari
nyeri
Semarang
Apabila
pinggang
menyatakan
seseorang
pekerja
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
dalam
melakukan
mengangkat,
pekerjaan
menurunkan,
risiko nyeri pinggang, seperti tidak
dan
memperhatikan berat beban maksimal
membawa barang dilakukan secara
yang boleh diangkat, frekuensi angkat
langsung tanpa bantuan alat apapun
maksimal dalam sehari kerja, mereka
dapat
bekerja
menjadi
risiko
terjadinya
dengan
teknik
mengangkat
atau cidera pada pinggang. Low Back
pekerja selalu membungkukkan badan
Pain
ketika
atau
gangguan
nyeri
salah,
cara
kecelakaan pada pekerja seperti nyeri
(LBP)
yang
atau
mengangkat
barang,
seperti
tidak
pinggang merupakan rasa nyeri yang
memakai alas kaki, tidak merapatkan
terjadi di daerah punggung bagian
kaki
bawah dan dapat menjalar ke kaki
diangkat, memutar pinggang ketika
terutama
dan
mengangkat barang yang berat, dan
samping luar. Keluhan utama nyeri
tidak memperhatikan jarak angkut dari
pinggang akibat teknik atau sikap kerja
tempat
yang salah dapat berupa pegal di
sampai ke tempat tujuan sehingga ini
pinggang yang sudah bertahun-tahun,
bisa lebih menambah risiko terjadinya
pinggang terasa kaku, sulit digerakkan,
nyeri pinggang.
bagian
belakang
pada
barang
mengambil
yang
barang
hendak
hingga
dan terus-menerus lelah. Dari survey awal yang dilakukan didapatkan bahwa para pekerja sudah
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Pasar
melakukan pekerjaannya selama lebih
Bandungan
dari 5 tahun yaitu antara 5-15 tahun,
Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
mereka
melakukan
Kabupaten
Semarang
pekerjaannya
Penelitian ini dilakukan dengan
secepat mungkin sehingga sebelum
cara mengidentifikasi dan menganalisa
truk pengangkut barang tiba mereka
paparan dan kasus secara bersamaan.
sudah siap berada ditempat kerja.
Oleh karena itu, jenis penelitian yang
Tenaga kerja buruh gendong adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah
wanita dengan rata-rata umur 35 - 45
observasional
tahun, dalam sekali angkat mereka
penelitian cross sectional.
mengangkat dengan bobot seberat 20 -
70 kg.
Para
dengan
rancangan
Besar sampel dalam penelitian ini
buruh gendong
adalah 32 subyek penelitian. Besar
mengangkat beban sebanyak 15 kali
sampel ini diambil dari 100 orang
perhari bahkan lebih, demi mengejar
buruh gendong.
upah dari pada memperhatikan faktor
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Alat-alat
serta instrumen yang
kunjungan
ke
Pasar
Bandungan
akan digunakan pada saat penelitian
Kabupaten semarang.(2) Pemeriksaan
dalam pengumpulan data adalah (1)
Nyeri
Kuesioner
and
kepada responden. Pemeriksaan Nyeri
untuk
pinggang dengan Palpasi dibantu oleh
(Metode
Salomon).
Digunakan
pengambilan buruh
Apley
data
gendong.
nyeri (2)
pinggang
pinggang
dengan
Palpasi
perawat.
Timbangan
mekanik Centicimal Basley. Digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengukur berat beban suatu
Penelitian ini dilaksanakan mulai
barang yang diangkat oleh buruh
pada Januari 2013. Data responden
gendong. (dengan tingkat ketelitian 50
yang
gram). (3) Kamera digital Digunakan
dengan usia antara 35 – 45 tahun
untuk mendokumentasikan kegiatan
bekerja di Pasar Bandungan Ungaran
penelitian. (4) Checklist (modifikasi
Kabupaten
Semarang.
dari
penelitian
menggunakan
NIOSH
Lifting
Digunakan untuk teknik
Equation).
mengetahui data
mengangkat
adalah
responden
Dari
hasil
kuesioner
dari Apley and Salomon yang telah
buruh
dimodifikasi yang telah dilakukan pada
gendong. (5) Buku catatan dan alat
responden dibedakan menjadi dua
tulis. Digunakan untuk mencatat hasil
kategori Nyeri pinggang, yaitu Nyeri
pengamatan dan hasil pengukuran.
Pinggang
Cara
beban
diambil
pengukuran
dan
Responden
Berat
sebanyak
(71,9%)
dan
23 Nyeri
pengumpulan data (1) Wawancara
Pinggang
Ringan
sebanyak
dengan menggunakan kuisioner dan
Responden
(28,1%).
Berikut
observasi
distribusi frekuensinya :
dengan
melakukan
9 tabel
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dari cross sectional nyeri pinggang pada buruh gendong di Pasar Bandungan Kabupaten Semarang
Nyeri Pinggang
Frekuensi
Persentase (%)
Nyeri Berat
23
71,9
Nyeri Ringan
9
28,1
Jumlah
32
100%
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa
dengan variable terikat yaitu keluhan
ada dua kategori nyeri pinggang yaitu
nyeri pinggang pada buruh gendong di
nyeri ringan dan nyeri berat. Yang
Pasar
paling banyak dirasakan oleh buruh
Semarang.
gendong
adalah
nyeri
Bandungan
Kabupaten
pinggang
Berdasarkan hasil analisis bivariat
dengan kategori nyeri berat yaitu 23
di atas, berikut ini disajikan tabel
orang (71,9%). .
rekapitulasi bivariat antara faktor-faktor
Analisis bivariat dilakukan untuk
yang berhubungan dengan keluhan
mengetahui hubungan antara variabel
nyeri pinggang pada buruh gendong di
bebas (Berat beban, Frekuensi angkat,
Pasar
dan
Semarang.
Teknik
mengangkat
beban)
Bandungan
Kabupaten
Tabel 2. Rangkuman hasil uji chi-square (X2) hubungan antara berat beban, frekuensi angkat, dan teknik mengangkat beban dengan keluhan nyeri pinggang pada buruh gendong di Pasar Bandungan Kabupaten Semarang.
Hubungan
p value
Kesimpulan
Berat beban dengan nyeri pinggang
0,000
Ada hubungan
Frekuensi angkat dengan nyeri piggang
0,004
Ada hubungan
0.002
Ada hubungan
Teknik mengangkat beban dengan nyeri pinggang
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa
hubungan
antara
variabel
bebas
semua variabel bebas yaitu berat
dengan kejadian keracunan pestisida
beban, frekuensi angkat dan teknik
pada petani bawang merah. Variabel
mengangkat
tersebut yaitu ada hubungan antara
hubungan
beban
yang
mempunyai
signifikan
(p<005)
Berat beban yang diangkat buruh
dengan variabel terikatnya yaitu nyeri
gendong
pinggang.
Frekuensi
Hasil
analisa
value
angkat
yaitu yang
0,000), dilakukan
dalam
buruh gendong(p value yaitu 0,004)
penelitian menyatakan bahwa dari 3
dan Teknik mengangkat beban yang
variabel bebas yang dianalisis, seluruh
dilakukan buruh gendong (p value
variabel
yaitu 0,002) dengan keluhan nyeri
yang
statistik
(p
menyatakan
ada
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
pinggang. hal ini dibuktikan dengan
No.1 tahun 1982 yaitu15-18 kg untuk
nilai p ≥ 0,05.
terus-menerus
mengangkat.
Pada
Dari hasil penelitian dapat dilihat
penelitian ini para buruh gendong yang
bahwa para pekerja yang mengangkat
mengangkat beban melebihi ketentuan
dengan berat beban lebih dari 40 kg
diatas adalah sebanyak 25 orang
memiliki kecenderungan mengalami
(78,125%). Menurut Suma'mur P.K hal
nyeri pinggang berat. Sedangkan pada
ini dapat mengakibatkan terjadinya
pekerja
ketegangan otot, penimbunan asam
yang
mengangkat
dengan
berat beban kurang dari sama dengan
laktat
40 kg cenderung mengalami nyeri
sehingga
pinggang ringan. Hasil ini berbeda
pinggang. Nyeri pinggang ini bisa
dengan
mempengaruhi produktifitas dari buruh
Lidya
penelitian (2003)
yang
pada
dilakukan
pekerja
dan saraf menjadi tertekan bisa
menyebabkan
nyeri
buruh
gendong itu sendiri karena pekerja
angkut di jalan beteng semarang yang
harus kehilangan harikerja dan pada
menyatakan
akhirnya akan mempengaruhi tingkat
bahwa
tidak
ada
hubungan berat beban dengan nyeri
penghasilan.
pinggang. Hal ini disebabkan oleh
Pada
penelitiannya
Selviana
karena pada penelitian Lidya (2003)
Rachmawati (2006) tentang hubungan
buruh
koordinasi
antara berat beban, frekuensi angkat
kelompok kerja (lifting team) dalam
dan jarak angkut dengan keluhan nyeri
melakukan
angkut
memiliki
pekerjaan
sehingga
pinggang pada buruh angkut di stasiun
risiko
terjadinya
tawang.
memperkecil kecelakaan
kerja.sedangkan
pada
Sampel
yang
digunakan
adalah sebanyak 18 buruh angkut,
penelitian peneliti para buruh gendong
dengan
tidak memiliki koordinasi kelompok
mempunyai hasil p : 0,027, (p<0,05)
kerja sehingga menurut Nurmianto, E
atau
para
melakukan
hubungan yang signifikan antara berat
sendiri-sendiri
beban dengan nyeri pinggang yang
tidak dibantu oleh rekan sesama buruh
dialami oleh buruh angkut. Menurut
gendong dan bisa memperbesar risiko
Nurmianto, E ini terjadi karena buruh
terjadinya kecelakaan kerja.
angkut mengangkat beban melebihi
buruh
gendong
pekerjaannya
Menurut beban ketentuan
secara
Nurmianto,
yang dari
diangkat
E
uji
dapat
rank
spearman
dikatakan bahwa
dan
ada
Berat
dari batasan yang harus diangkat dan
memiliki
cara mengangkat barang yang salah
Permenakertranskop
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
serta adanya riwayat penyakit yang
salah, buruh gendong itu mengangkat
diderita para buruh angkut.
beban
dengan
posisi
berdiri
/
Dengan menggunakan analisa uji
membungkuk dan diletakkan diatas
Fisher Exact untuk mengetahui adanya
pundak. Dari proses kerja itu dapat
hubungan frekuensi angkat dengan
dilihat
nyeri pinggang pada buruh gendong di
yang berat dan cara angkat yang salah
Pasar Bandungan Ungaran Kabupaten
serta frekuensi yang sering dapat
Semarang.
menekan ruas tulang belakang dan
Hasil uji Fisher
Exact
menunjukkan hasil nilai significancy yaitu 0,004. Karena nilai p<0,05, maka
dengan
Untuk
menganalisa
mengangkat
hubungan
pinggang
angkat
dengan nyeri pinggang. Pada
beban
menimbulkan nyeri.
dapat diambil kesimpulan bahwa ada antara frekuensi
mengangkat
beban
teknik
dengan
peneliti
nyeri
menggunakan
analisa uji Fisher Exact. analisa ini
penelitian
Selviana
bertujuan untuk mengetahui adanya
Rachmawati (2006) tentang hubungan
hubungan teknik mengangkat beban
antara berat beban, frekuensi angkat
dengan nyeri pinggang pada buruh
dan jarak angkut dengan keluhan nyeri
gendong di Pasar Bandungan Ungaran
pinggang pada buruh angkut di stasiun
Kabupaten Semarang. Hasil uji Fisher
tawang.
Exact
Sampel
yang
digunakan
menunjukkan
hasil
nilai
adalah sebanyak 18 buruh angkut,
significancyyaitu 0,002. Karena nilai
dengan
p<0,05,
uji
rank
spearman
dan
maka
mempunyai hasil p : 0,023, (p<0,05)
kesimpulan
atau
antara
dapat
dikatakan bahwa
hubungan
yang
signifikan
frekuensi
angkat
dengan
ada
antara
dapat
bahwa
teknik
ada
diambil hubungan
mengangkat
beban
dengan nyeri pinggang.
nyeri
Teknik mengangkat beban adalah
pinggang yang dialami oleh buruh
suatu cara untuk mengangkat beban
angkut.
ke pundak dengan berat beban sesuai
Menurut Suma'mur P.K hal ini disebabkan
oleh
frekuensi
diangkat
sering
dan
diangkat
berat,
faktor
kapasitas. Adapun berbagai cara yang
yang
dapat
dilakukan
beban
yang
mengangkat barang dengan benar
lain
yang
yaitu,
pakai
pekerja
sepatu
yang
untuk
stabil,
mempengaruhi adalah cara angkat
bukannya sandal atau sepatu bertumit
atau teknik mengangkat beban yang
tinggi. Pastikan kaki dalam keadaan
dilakukan oleh buruh gendong itu
teguh dan stabil, dalam keadaan 90º
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
dan rapatkan kaki pada barang yang
berhubungan erat dengan kejadian
hendak diangkat. Bengkokkan lutut
nyeri pinggang.
dan
rendahkan
Pastikan
Menurut Guyton. A.C Ciri khas
pinggang tegak. Angkat barang ke
nyeri akibat sikap tubuh yang salah
paras abdomen dan angkat barang
dalam bekerja adalah nyeri timbul
perlahan-lahan,
agak
pada gerakan-gerakan yang mengenai
kaki.
tendon.
berat,
jika
tumpu
Pastikan
badan.
barang
dengan
lutut
mengangkat
otot
bengkok barang.
ketika Dapatkan
Hal
responden
yang
pinggang
diangkat seorang. Gunakan troli atau
nyeri
peralatan
ekstensi.Selain
untuk
mengalihkan
barang yang terlalu berat
sesuai
dengan
penelitian ini yang menyatakan bahwa
bantuan jika barang terlalu berat untuk
lain
ini
mengalami
tingkat saat
berat
nyeri
merasakan
bergerak itu
fleksi-
timbulnya
nyeri
pinggang juga karena sikap kerja yang
Dari hasil penelitian dapat dilihat
salah. Hasil penelitian ini didukung
bahwa para pekerja yang mengangkat
dengan hasil penelitian yang dilakukan
beban tidak sesuai prosedur yaitu tidak
oleh Amalia (2003) pada pekerja tenun
merapatkan kaki saat mengangkat
songket yang menyatakan bahwa 75%
beban, mengangkat beban dengan
keluhan
terburu-buru,dan
membungkukkan
disebabkan oleh sikap kerja yang
kecenderungan
salah. Menurut Guyton. A.C Permulaan
badan
memiliki
mengalami
nyeri
Sedangkan
pinggang
berat.
pekerja
yang
pada
nyeri
pinggang
bawah
nyeri dari penderita nyeri pinggang adalah
saat
melakukan
pekerjaan
mengangkat beban sesuai prosedur
mengangkat,
yaitu melebarkan kaki, mengangkat
pembebanan berat yang terjadi secara
beban
tiba-tiba.
dengan
meluruskan
perlahan,
badan
atau
dan tidak
sebabnya
Bila
seorang
mengangkat
barang
adalah
pekerja sambil
membungkuk saat mengangkat beban
membungkuk. Tekanan yang besar
cenderung mengalami nyeri pinggang
terjadi pada pinggang sebagai akibat
ringan. Hasil ini juga didukung pula
gaya pengungkit.
dari penelitian Haryono (2003) yang
Pernyataan
itu
sesuai
dengan
dilakukan pada pekerja di stasiun
hasil penelitian ini, dimana pekerja
tawang
bahwa
yang
beban
pinggang
teknik
yang
menyatakan
mengangkat
mempunyai
mengangkat
berat beban
keluhan
nyeri
dengan
teknik
yang
sesuai
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
prosedur sebanyak 3 responden yang
beban
mengalami nyeri pinggang ringan pada
gendong terdapat 7 orang (21,9,%)
penggunaan teknik mengangkat yang
yang mengangkat beban ≤ 40 kg dan
sesuai
2
25 orang (78,1%) yang mengangkat
nyeri
beban >40 kg.Frekuensi angkat buruh
prosedur
responden
yang
sebanyak mengalami
yang
diangkat
gendong
responden yang mengangkat beban
(43,8%) memiliki frekuensi angkat ≤ 15
tidak sesuai prosedur sebanyak 24
kali/hari dan sebanyak 18 responden
responden mengalami nyeri berat dan
(56,2%) memiliki frekuensi angkat >15
3responden yang mengalami nyeri
kali/hari.Teknik
ringan ketika mengangkat beban tidak
yang dilakukan oleh buruh gendong
sesuai prosedur.
adalah
gendong
Bandungan
di
Kabupaten
dikarenakan
pengetahuan
prosedur
beban
beban
yang
sesuai
beban
prosedur
Semarang
tidak sesuai prosedur sebanyak 24
kurangnya
yang
menyebabkan
mengangkat
mengangkat
sebanyak 8 orang (25,%) dan yang
tentang
mengangkat
responden
Pasar
mempunyai kebiasaan yang kurang baik,
14
buruh
pinggang berat. Sedangkan dari 32
Buruh
sebanyak
oleh
Ada
hubungan
berat
beban
teknik
dengan nyeri pinggang pada buruh
sesuai
gendong
mereka
tidak
orang (75%)
sesuai
di
Pasar
Bandungan
Kabupaten Semarang dengan nilai significancy
adalah
0,000.
Ada
prosedur, sehingga menimbulkan nyeri
hubungan frekuensi angkat dengan
pinggang.
nyeri pinggang pada buruh gendong di Pasar
KESIMPULAN
Bandungan
Kabupaten
Semarang dengan nilai significancy
Berdasarkan
penelitian
yang
adalah 0,004. Ada hubungan teknik
dilakukan pada buruh gendong di
mengangkat
Pasar
pinggang pada buruh gendong di
Bandungan
Kabupaten
Semarang dapat disimpulkan sebagai
Pasar
berikut :
Semarang
Nyeri pinggang yang di alami oleh
beban
dengan
Bandungan dengan
nyeri
Kabupaten nilai
significancyadalah 0,002.
buruh gendong adalah terdapat 9 orang sedang
(28,1%) dan
mengalami
sebanyak
23
nyeri
UCAPAN TERIMAKASIH
orang
Terimakasih disampaikan kepada
(71,1%) mengalami nyeri berat. Berat
Kepala Pasar Bandungan Kabupaten
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Semarang serta Ketua Perkumpulan
7.
Pusat
Kesehatan
Kerja
Buruh Gendong yang telah membantu
Departemen
dalam proses pengambilan data, serta
Available
banyak
saat
http://www.depkes.go.id/download
kepada
s/Ergonomi.PDF, diakses pada 9
membantu
penelitian.
pada
Terimakasih
Seluruh staff dan jajaran di Kantor Pasar
Bandungan
Kabupaten
Kesehatan
RI. from:
desember 2012. 8.
Haryono, H. Hubungan Teknik
semarang atas izin dan kesediaannya
Mengangkat
bagi
Kejadian Nyeri Pinggang Pada
peneliti
untuk
penelitian di Pasar
melakukan
tersebut.
Dan
Beban
Dengan
Pekerja Pengangkut Barang DI
terimakasih pula pada rekan – rekan
Stasiun
yang telah membantu selama proses
FKMUNDIP, Semarang, 2003.
penelitian.
9.
Tawang
Semarang.
Selviana, R. Hubungan Antara Berat Beban, Frekuensi Angkut
DAFTAR PUSTAKA
Dan
1.
Suma'mur P.K, Ergonomi Untuk
Keluhan Nyeri Pinggang Pada
Produktifitas Kerja. CV. Haji Mas
Buruh Angkut Di Stasiun Tawang.
Agung. Jakarta, 1989.
FIKUNNES, Semarang, 2006
2.
Depkes RI Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Sektor
Kesehatan
Informal
Di
Kerja
Indonesia,
Jakarta, 1990. 3.
4.
Wardoyo,
A.B,
6.
Angkut
Dengan
10. Guyton. A.C. Fisiologi Manusia dan mekanisme Penyakit. EGC, Jakarta 1990. 11. Amalia.
Penentuan
Hubungan
Waspadai
Sikap Dengan Keluhan Subyektif
Ancaman Kesehatan Kita. Aneka
Pada Pekerja Tenun Songket Di
Ilmu, Solo, 1997.
Kelurahan Bulu, Kecamatan Ulu
Nurmianto, E, Ergonomi Konsep
Palembang.
Dasar dan Aplikasinya. Vol. I.
Semarang, 2003.
Guna Wijaya, Surabaya, 1996. 5.
Jarak
Imrie,
D,
Mengatasi
Nyeri
FKMUNDIP,
12. Lidya, T. Hubungan Beban Kerja Dengan
Nyeri
Pinggang
Pada
Punggung. Arcan, Jakarta, 1991.
Buruh Angkut Di jalan Beteng
Sitorus, H.R, Pedoman Perawatan
Semarang.
dan
Semarang, 2003.
Pengobatan
Penyakit. Bandung,1996.
Pioner
Berbagai Jaya,
FKMUNDIP