PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PENGAWAS DI KEMENTERIAN AGAMA KAB. TASIKMALAYA
FUZI WALIYUL MUJTAHIDIN 093402039
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail :
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Objek dalam penelitian ini adalah bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya. Data yang dipakai adalah data primer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Data yang diperoleh langsung melalui kuesioner kepada 30 responden yang diambil dari karyawan bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya, dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya disarankan harus lebih memperhatikan lagi ukuran dan tata cara dalam penilaian kinerja semua karyawannya agar lebih objektif dan dapat diterima oleh semua karyawan.
Kata Kunci: motivasi kerja, disiplin kerja, dan kinerja karyawan
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of work motivation and work discipline on employee performance. Objects in this study is part of the Ministry of Religious Supervisory District. Tasikmalaya. The data used is primary data.
The method used was a survey method. Data obtained directly through questionnaires to 30 respondents drawn from employees of the Ministry of Religious Affairs Supervisor in the District. Tasikmalaya, using multiple linear regression method.
Based on the survey results revealed that work motivation and work discipline effect on employee performance. Ministry of Religious Affairs Kab. Tasikmalaya is suggested should pay more attention to size and performance assessment procedures for all employees to be more objective and acceptable to all employees.
Keywords: work motivation, work discipline, and employee performance
PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan kunci utama bagi kelangsungan hidup suatu organisasi serta merupakan asset yang tidak ternilai harganya. Maka selayaknya apabila sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi dididik, dilatih dan dibina sistematis dan berkesinambungan, sehingga sumber daya manusia tersebut akan mampu mengembangkan organisasi tersebut dengan optimal. Oleh karena itu, agar seluruh aktivitas organisasi dapat dilaksanakan dengan baik oleh karyawannya, maka diperlukan adanya usaha untuk mendorong agar karyawan tersebut dapat bekerja dengan semangat,
berprestasi, memliki produktivitas kerja yang tinggi, sehingga tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai sesuai dengan harapan. Sumber daya manusia yang ada dalam organisasi jangan dibiarkan begitu saja, melainkan
harus
memperoleh
perhatian
serta
mendapat
pembinaan
dalam
pengembangan kualitasnya. Penanaman nilai-nilai disiplin dan terus memberikan motivasi terhadap karyawan dapat berkembang apabila didukung oleh situasi lingkungan yang kondusif yang diwarnai perlakuan yang konsisten dari pimpinan organisasi. Adanya motivasi dan disiplin dari setiap karyawan akan bekerja sesuai dengan aturan sehingga karyawan telah sadar akan melaksanakan tugas dan wewenangnya tanpa adanya pengawasan. Dengan adanya motivasi dan disiplin dari setiap karyawan diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Lahirnya Kementerian Agama di Indonesia menjadi titik tolak berdirinya Kantor Kementerian Agama di seluruh wilayah Indonesia, baik di tingkat Provinsi yang disebut Kantor wilayah maupun tingkat Kabupaten yang disebut Kantor Kabupaten. Begitu juga, berdirinya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, tidak terlepas dari berdirinya Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, karena Kementerian Agama merupakan institusi yang bersifat vertikal dari pusat di Jakarta hingga di Kecamatan, walaupun di era otonomi daerah saat ini, sebagai konsekuensi bahwa urusan agama, peradilan, moneter, pertahanan dan luar negeri tidak termasuk yang diotonomikan. Dengan visi kementerian agama saat ini yaitu βTerwujudnya aparat yang profesional, transparan dan akuntabel menuju masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang religius Islami dan sejahtera", diperlukan pengawasan yang tepat, sehingga aparat tersebut dapat menjadi contoh yang layak diteladani oleh masyarakat. Dalam hal ini,
Kementerian Agama membuat peraturan-peraturan serta tata tertib mengenai disiplin dan motivasi kerja. Peraturan-peraturan tersebut biasanya dituangkan secara tertulis dan diberitahukan kepada setiap karyawan untuk dapat mentaati dan berkewajiban melaksanakan peraturan-peraturan tersebut. Namun setiap perencanaan tidak selalu sesuai dengan praktiknya, termasuk pada bagian pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya. Ada beberapa persoalan yang terkait dengan motivasi dan disiplin kerja karyawannya. Diantaranya, ketepatan waktu pada saat datang bekerja dan pulang tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, keseragaman pakaian yang harus digunakan pada setiap hari tertentu, sering dilanggar dengan menggunakan pakaian bebas, dan banyak karyawan yang tidak ikut melaksanakan apel pagi. Sehingga, ini menjadi persoalan pada bagian pengawas di kementerian agama kab. Tasikmalaya. Selain beberapa persoalan yang berkaitan dengan disiplin kerja, terdapat pula beberapa persoalan dalam hal motivasi kerja karyawan. Diantaranya, hubungan antara sesama karayawan yang kurang komunikasi, dikarenakan jam kerja dan tempat pengawasan masing-masing bagian pengawas yang berbeda. Sehingga, apabila terdapat tanggung jawab yang bersifat kelompok, masih belum tercipta teamwork yang baik. Ada persoalan juga yang berkaitan dengan
kinerja karyawan pada bagian
pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya. Diantaranya, kemampuan dan keahlian karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kurang baik, penempatan kerja yang tidak sesuai dengan keahlian, dan lingkungan kerja yang bersifat dinamis. Menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sehingga perlu mendapat perhatian yang khusus dalam pengelolaannya terutama pengelolaan terhadap kinerja karyawan. Melalui
motivasi dan disiplin kerja yang diterapkan Kementerian Agama yang bertujuan agar kinerja yang dicapai sesuai yang diharapkan, yang hasilnya juga diupayakan member dampak terhadap meningkatnya kinerja karyawan yang bersangkutan. Namun demikian apakah motivasi dan disiplin kerja yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama telah berpengaruh terhadap kinerja karyawan, merupakan hal yang harus dievaluasi demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
βPENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PENGAWAS DI KEMENTERIAN AGAMA KAB. TASIKMALAYAβ
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu Penelitian dengan cara mengajukan pernyataan kepada orang β orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis (Sugima, 2008). Populasi menurut Sugiyono (2008) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah karyawan pada bagian pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Seberapa besar variabel-variabel independen
mempengaruhi
variabel
persamaan regresi berganda berikut:
dependen
dihitung
dengan
menggunakan
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + e
Keterangan: Y = kinerja pegawai a = konstanta b1 = koefisien garis regresi motivasi kerja b2 = koefisien garis regresi disiplin kerja X1 = motivasi kerja X2 = disiplin kerja e = standar error (Riduan, Enas, Adun: 2011) Analisis regresi berganda tersebut menggunakan bantuan SPSS release 19 dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Buka program SPSS 19 destinasikan variable view 2. Aktifkan data view kemudian isi data X1, X2, dan Y 3. Jika sudah yakin datanya tertulis dengan benar, klik menu analyze, kemudian pilih Correlation dulu untuk mendapatkan sig. (2-tailed) lalu Regressiondan pilih Linier klik. 4. Dari
kotak dialog Linier
Regression
tersebut,
masukkan variable
independent dan dependent 5. Klik Statistics : pilih Estimates, Model Fit dan Descriptive lalu klik Continue
Untuk menjelaskan hubungan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dalam paradigma penelitian seperti dalam gambar beikut:
Motivasi Kinerja Karyawan Disiplin
Gambar 3.3 : Paradigma Penelitian Data yang diperoleh merupakan data ordinal, sehingga untuk menaikkan tingkat pengukuran dari ordinal ke interval dapat digunakan metode successive interval. Adapun langkah-langkah dari succesive menurut Sugiyono (2006: 131) adalah sebagai berikut: a. Perhatikan (frekuensi) responden (banyaknya responden yang memberikan repon yang ada) b. Setiap bilangan pada frekuensi dibagi oleh n (karyawan) sehingga diperoleh proporsi c. Jumlah P (proporsi) secara berurutan dari setiap responden, sehingga keluar proporsi kumulatif d. Proporsi kumulatif (PK) dianggap mengikuti distribusi normal baku e. Hitung SV =
π·πππ ππ‘π¦ ππ πππππ‘βπ·πππ ππ‘π¦ ππ π’ππππ πππππ‘ ππππ π’ππππ π’ππππ πππππ‘βππππ π’ππππ πππ€ππ πππππ‘
f.
f. SV yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi
sama dengan satu transformated scale value : Y = SV + SVmin Perhitungan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi dan disiplin kerja menggunakan analisis koefisien determinasi. Sebelum menghitung koefisien terlebih dahulu menghitung koefisien korelasi dengan rumus menurut Sugiyono (2006: 128) sebagai berikut:
r=
n β(XY) β ( β X)(β Y) β{n(β X2 ) β (β X)2 }{n(β Y 2 ) β ( β Y) 2 }
keterangan: r
= korelasi
n
= responden
X1
= Motivasi kerja
X2
= Disiplin kerja
Y
= Kinerja karyawan Setelah menghitung koefisien korelasi
selanjutnya
menghitung koefisien
determinasi dengan rumus menurut Sugiyono (2006: 129) sebagai berikut: Kd = r2 x 100% Keterangan: Kd
= koefisien determinasi
r
= koefisien korelasi Sedangkan untuk mengetahui berupa besarnya pengaruh faktor lain diluar
pengaruh distribusi fisik digunakan rumus Sugiyono (2006: 129) sebagai berikut: Non determinasi = (1 β r2) x 100%
Untuk mengetahui pengaruh signifikan motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan dilakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: a.
Menentukan hipotesis
1. Pengujian pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan a. Ho2 : Ξ²2 = 0, tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan b. Ha2 : Ξ²2 β 0, terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan 2. Pengujian disiplin terhadap kinerja karyawan a. Ho3 : Ξ²3 = 0, tidak terdapat pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan b. Ha3 : Ξ²3 β 0, terdapat pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan b.
Uji Signifikansi Uji signifikansi dalam kasus ini berupa uji T (signifikan secara parsial) dan
dibantu melalui program spss versi 20 sebagai berikut : Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap veriabel tidak bebas secara terpisah/parsial serta penerimaan atau penolakan hipotesis. c.
Tentukan daerah kritis dengan taraf nyata 5% atau pada selang kepercayaan
95%. d.
Kriteria Uji T Uji menggunakan rumus : t=
dimana : r = koefisien korelasi n = jumlah data
r βn β 2 β1 β r 2
e.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari t hitung dengan t
πΌ yaitu :
a. Jika thitungβ₯ tπΌ atau thitung β€ -tπΌ , maka H0 ditolak b. Jika -tπΌ < thitung < tπΌ maka H0 diterima f.
Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian diatas, penulis akan melakukan
analisis secara statistic melalui program SPSS release 20. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah diterapkan itu diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN Untuk mengetahui hasil dari tanggapan responden mengenai pelaksanaan Motivasi Kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 7 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan kepada 30 orang karyawan. Kuesioner tersebut telah diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliabel (data uji validitas dan uji reliabilitas terlampir). Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari Motivasi Kerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya, maka dapat dihitung dengan langkah β langkah sebagai berikut: Nilai tertinggi setiap indikator Motivasi Kerja: 30 x 5 = 150 Nilai terendah setiap indikator Motivasi Kerja: 30 x 1 = 30 Jumlah kriteria pernyataan
:5
NJI
=
πππππ ππππ‘πππππβπππππ πππππππβ β πΎπππ‘ππππ πππππ¦ππ‘πππ
= 150 β 30 = 24 5 Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel X1, X2, dan Y Nilai 30-53 54-77 78-101 102-125 126-150
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Sumber : Olah data primer Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 30 orang karyawan pada bagian Pengawas di
Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya diperoleh hasil mengenai Motivasi Kerja yang telah dilaksanakan. Secara lengkap hasil analisa tanggapan karyawan mengenai Motivasi Kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Motivasi Kerja No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Gaji yang diberikan sesuai dengan pekerjaan atau tanggung jawabnya
150
125
Baik
2
Sarana peralatan memadai
150
124
Baik
pendukung bekerja
dan tidak
3
Tugas dan tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan pendidikan dan kemampuan
150
123
Baik
4
Prestasi karyawan selalu dinilai dengan teliti dan benar
150
121
Baik
5
Penetapan peraturan dapat ditaati oleh karyawan
150
124
Baik
6
Prestasi karyawan selalu dinilai dengan teliti dan benar
150
123
Baik
7
Hubungan kerja antara atasan dan bawahan baik dan tidak kaku
150
126
Sangat Baik
Total Skor
1050
866
Pernyataan mengenai Motivasi Kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya mengenai gaji yang diberikan termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 125. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan bahwa gaji yang diberikan telah sesuai dengan tanggung jawab pekerjannya. Pernyataan mengenai sarana dan prasarana di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 124. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan bahwa sarana dan prasarana kerja di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya sudah mendukung pekerjaan. Pernyataan mengenai tanggung jawab pekerjaan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 123. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan bahwa pekerjaan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya sudah sesuai dengan kemampuan dan pendidikan para karyawannya.
Pernyataan mengenai penilaian prestasi kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 121. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya sudah dilakukan dengan teliti dan objektif. Pernyataan mengenai penerapan peraturan di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 124. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan bahwa peraturan yang diterapkan di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu ditaati dengan baik. Pernyataan mengenai penilaian prestasi kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 121. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya sudah dilakukan dengan teliti dan objektif.. Pernyataan mengenai hubungan kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik dengan
jumlah skor yang
diperoleh adalah sebesar 126. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan bahwa hubungn kerja antara atasan dan bawahan di
lingkungan Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya berjalan dengan baik dan tidak kaku. Berdasarkan hasil penelitian diatas dari keseluruhan jawaban responden mengenai Motivasi Kerja yang diterapkan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban responden sebagai berikut:
Nilai tertinggi secara keseluruhan
= 30 x 7 x 5 = 1050
Nilai terrendah secara keseluruhan
= 30 x 7 x 1 = 210
Jumlah kriteria pernyataan
=5
NJI
=
=
πππππ ππππ‘πππππβπππππ πππππππβ β πΎπππ‘ππππ πππππ¦ππ‘πππ 1050β210 5
= 168 Klasifikasi penilaian untuk indikator Motivasi Kerja yang diterapkan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel X1 Keseluruhan Nilai 210-377 378-545 546-713 714-881 882-1050 Sumber : Olah data primer
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Motivasi Kerja adalah sebesar 866. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Motivasi Kerja karyawan di lingkungan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi
baik artinya
motivasi kerja seperti dari gaji yang sesuai dengan pekerjaan dan tanggungjawabnya, beban pekerjaan yang sesuai, sarana dan prasarana yang mendukung, penilaian prestasi kerja yang objektif serta peraturan yang selalu ditaati dan hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan, maka motivasi yang diberikan pimpinan di Kementerian
Agama Kab. Tasikmalaya sudah mampu mendorong tenaga kerja untuk mencapai kinerja baik. Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari Disiplin Kerja pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya, maka dapat dihitung dengan langkah β langkah sebagai berikut: Nilai tertinggi setiap indikator Disiplin Kerja: 30 x 5 = 150 Nilai terendah setiap indikator Disiplin Kerja: 30 x 1 = 30 Jumlah kriteria pernyataan
NJI
=
:5
πππππ ππππ‘πππππβπππππ πππππππβ β πΎπππ‘ππππ πππππ¦ππ‘πππ
= 150 β 30 = 24 5 Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 mengenai klasifikasi penilaian untuk setiap indikator variabel Motivasi kerja (X1), Disiplin kerja (X2) dan Kinerja Karyawan (Y). Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 30 orang karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya diperoleh hasil mengenai Disiplin Kerja. Secara lengkap hasil analisa tanggapan responden mengenai Disiplin Kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Disiplin Kerja No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Karyawan selalu taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku
150
123
Baik
2
Karyawan apel pagi
mengikuti
150
124
Baik
3
Karyawan tidak tepat waktu pada saat datang dan pulang kantor
150
125
Baik
4
Karyawan melakukan pekerjaan selalu tepat waktu
150
130
Sangat Baik
5
Karyawan selalu mentaati seragam yang harus dikenakan sesuai jadwal yang telah di tentukan
150
128
Sangat Baik
6
Karyawan tidak memberi contoh yang baik dalam berprilaku sehingga tidak menjadi teladan bagi karyawan lainnya
150
132
Sangat Baik
7
Karyawan tidak bisa memberi suasana kerja yang baik sehingga sering terjadi percekcokan antar karyawan dan atasan
150
124
Baik
8
Adanya kerjasama yang baik dalam karyawan dalm melakukan pekerjaan
150
125
Baik
Total Skor
1200
1011
selalu
Pernyataan mengenai peraturan di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 123. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu mentaati peraturan yang berlaku. Pernyataan mengenai apel pagi pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah
sebesar 124. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu mengikuti apel pagi setiap hari. Pernyataan mengenai absensi di Kementerian Agama Kab. termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 125. Artinya, secara keseluruhan karyawan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu datang dan pulang kantor sesuai dengan jam kerja yang berlaku. Pernyataan mengenai ketepatan waktu pekerjaan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 130. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu mengerjakan setiap pekerjaannya secara efektif atau tepat waktu. Pernyataan mengenai seragam pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 128. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu mengenakan pakaian seragam sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pernyataan mengenai sikap karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 132. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu berprilaku yang baik dan dapat menjadi contoh bagi karyawan lainnya. Pernyataan mengenai suasana kerja di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 124. Artinya, secara keseluruhan karyawan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu membuat
suasana kerja yang nyaman sehingga tidak ada percekcokan antara karyawan satu dengan yang lainnya. Pernyataan
mengenai
kerjasama
karyawan
pada
bagian
Pengawas
di
Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 125. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya memiliki kerjasama yang baik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dari keseluruhan jawaban responden mengenai Disiplin Kerja pada bagian Pengawas di
Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan
= 30 x 8 x 5 = 1200
Nilai terrendah secara keseluruhan
= 30 x 8 x 1 = 240
Jumlah kriteria pernyataan
=5
NJI
=
=
πππππ ππππ‘πππππβπππππ πππππππβ β πΎπππ‘ππππ πππππ¦ππ‘πππ 1200β240 5
= 192
Tabel 4.5 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel X2 Keseluruhan Nilai 240-431 432-623 624-815 816-1007 1008-1200
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Sumber : Olah data primer Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari penerapan Disiplin Kerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya adalah sebesar 1011. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Disiplin Kerja para karyawan atau karyawan pada bagian Pengawas di lingkungan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik artinya karyawan yang selalu mentaati peraturan yang berlaku, selalu mngikuti apel pagi, perilaku pegawai yang selalu memberikan contoh yang baik, serta adanya kerjasama yang baik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Untuk mengetahui hasil dari tanggapan responden mengenai Kinerja Karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 8 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan kepada 30 orang karyawan. Kuesioner tersebut telah diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliable (data uji validitas dan uji reliabilitas terlampir). Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari Kinerja Karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya, maka dapat dihitung dengan langkah β langkah sebagai berikut: Nilai tertinggi setiap indikator Motivasi Kerja: 30 x 5 = 150 Nilai terendah setiap indikator Motivasi Kerja: 30 x 1 = 30 Jumlah kriteria pernyataan NJI
=
πππππ ππππ‘πππππβπππππ πππππππβ β πΎπππ‘ππππ πππππ¦ππ‘πππ
= 150 β 30 = 24 5
:5
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 mengenai klasifikasi penilaian untuk setiap indikator variabel X 1 (Motivasi Kerja), X2 (Disiplin Kerja),dan Y (Kinerja Karyawan). Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 30 orang karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya diperoleh hasil mengenai Kinerja Karyawan. Secara lengkap hasil analisa tanggapan responden mengenai Kinerja Karyawan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Kinerja Karyawan No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Karyawan terampil dalam menyelesaikan pekerjaannya
150
125
Baik
2
Karyawan selalu tentang banyaknya yang diberikan
mengeluh pekerjaan
150
125
Baik
3
Karyawan sangat menguasai bidang pekerjaan yang diberikan
150
123
Baik
4
Dalam penyampaian pendapat, karyawan cenderung tidak mau tahu terhadap kondisi kantor
150
128
Sangat Baik
5
Karyawan dapat menerima kebijakan yang diambil oleh atasan
150
123
Baik
6
Karyawan merasa terbebani dengan kebijakan baru yang diambil
150
125
Baik
7
Lingkungan kerja di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya sangat dinamis
150
133
Sangat Baik
8
Tata letak ruangan di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya memudahkan karyawan dalam bekerja
150
129
Total Skor
1200
1001
Sangat Baik
Pernyataan mengenai keterampilan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 125. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan terampil. Pernyataan mengenai beban kerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 125. Artinya, secara keseluruhan karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya tidak pernah mengeluh dengan beban pekerjaan yang diberikan. Pernyataan mengenai kecepatan memahami pekerjaan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 123. Artinya, secara keseluruhan karyawan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya cepat dalam memahami dan menguasai setiap pekerjaan dikerjakan. Pernyataan mengenai penyampaian
pendapat di Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah
sebesar 128. Artinya, secara keseluruhan karyawan
Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya selalu memberikan pendapatnya demi kemajuan Kementeriannya. Pernyataan mengenai kebijakan atasan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 123. Artinya, secara keseluruhan karyawan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya dapat menerima dan melaksanakan setiap kebijakan yang diambil oleh atasannya. Pernyataan mengenai pengaruh kebijakan atasan
Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 125. Artinya, secara keseluruhan karyawan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya tidak menjadikan segala kebijakan yang ditetapkan oleh atasan sebagai beban. Pernyataan
mengenai
lingkungan
kerja
di
Kementerian
Agama
Kab.
Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 133. Artinya, secara keseluruhan karyawan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya
menyebutkan lingkungan kerja yang nyaman dan selalu dinamis untuk
menjadi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Pernyataan mengenai tata letak fasilitas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 129. Artinya, secara keseluruhan karyawan Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya
menyebutkan tata letak fasilitas yang diterapkan tersusun rapi sehingga
memudahkan dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian diatas dari keseluruhan jawaban responden mengenai Kinerja Karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan
= 30 x 8 x 5 = 1200
Nilai terrendah secara keseluruhan
= 30 x 8 x 1 = 240
Jumlah kriteria pernyataan
=5
NJI
=
=
πππππ ππππ‘πππππβπππππ πππππππβ β πΎπππ‘ππππ πππππ¦ππ‘πππ 1200β240 5
= 192 Tabel 4.7 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Y Keseluruhan Nilai 240-431 432-623 624-815 816-1007 1008-1200 Sumber : Olah data primer
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Kinerja Karyawan Pada Bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya adalah sebesar 1001. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Kinerja Karyawan Pada Bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi
baik. Artinya
karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya selalu dapat
menyelesaikan pekerjaannya, selalu memberikan pendapat, dapat menerima kebijakan atasan dengan bijak, serta memiliki lingkungan kerja yang dinamis. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja(X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y), dapat dilihat dari tabel output SPSS pada Tabel Coefficients (terlampir). Dari Tabel Coefficients tersebut didapat suatu persamaan regresi, yaitu : Y = 10,105 + 0,640 X1 + 0,387 X2 Dimana: Y = Kinerja Karyawan X1 = Motivasi Kerja X2 = Disiplin Kerja a
= 10,105
b1 = 0,640 b2 = 0,387 Persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa variabel Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) memberikan pengaruh positif pada variabel Kinerja Karyawan (Y) pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya. Hal tersebut menunjukan bahwa pengaruh dari Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada bagian Pengawas di
Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya memiliki kriteria positif (karena tanda +) yaitu sebesar 0,640 untuk setiap kenaikan pelaksanaan Motivasi Kerja dan 0,387
untuk setiap kenaikan kegiatan
Disiplin Kerja. Koefisien Regresi positif tersebut menunjukkan semakin baik pelaksanaan Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya maka Kinerja Karyawan pun akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa di
Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya, Motivasi Kerja sedikit memiliki pengaruh lebih besar daripada Disiplin Kerja dilihat dari koefisien regresinya yang lebih besar. Oleh karena itu, Disiplin Kerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya masih harus lebih ditingkatkan lagi. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada bagian Pengawas di Kementerian
Agama Kab. Tasikmalaya dapat menggunakan koefisien determinasi (square/ rd = (r)2) atau menggunakan rumus Kd = r 2 x 100%. Dari tabel model summary (Output SPSS terlampir) diperoleh angka R square sebesar 0,865 atau 86,5%. sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya sebesar 86,5%. Artinya jika Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka Kinerja Karyawan (Y) pun akan meningkat pula. Sedangkan sisanya sebesar 0,135 atau 13,5% dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) secara simultan dan parsial dapat dilihat dari uji ANOVA. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 86,776 atau sig. (0.000) ο£ alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) padabagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya. Pengujian secara parsial antara Motivasi Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 8,424 atau sig. (0.000) ο£ alpha (0.05) maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Pengujian secara parsial antara Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 3,427 atau sig. (0.002) ο£ alpha (0.05) maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja yang diterapkan secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya. Motivasi Kerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama
Kab. Tasikmalaya sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari gaji yang sesuai dengan pekerjaan dan tanggungjawabnya, beban pekerjaan yang sesuai, sarana dan prasarana yang mendukung, penilaian prestasi kerja yang objektif serta peraturan yang selalu ditaati dan hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan. Disamping faktor Motivasi Kerja, yang semakin menambah Kinerja Karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Semakin meningkat terlihat dari Disiplin Kerja yang baik. Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya memiliki karyawan atau karyawan yang selalu mentaati peraturan yang berlaku, selalu mngikuti apel pagi, perilaku karyawan yang selalu memberikn contoh yang baik, serta adanya kerjasama yang baik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Faktor - faktor tersebut menjadi salah satu sumber dalam meningkatkan kinerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya. Motivasi Kerja yang diterapkan dan Disiplin Kerja yang terbentuk sesuai dengan yang diharapkan
Kementerian Agama Kab.
Tasikmalaya agar bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian dan hasil analisis mengenai pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada kementrian agama kab. Tasikmalaya, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1.
Motivasi kerja pada karyawan di bagian Pengawas di Kementerian Agama kab. Tasikmalaya rata-rata sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator variabel motivasi kerja seperti dari gaji yang sesuai
dengan pekerjaan dan tanggungjawabnya, beban pekerjaan yang sesuai, sarana dan prasarana yang mendukung, penilaian prestasi kerja yang objektif serta peraturan yang selalu ditaati dan hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan. 2.
Disiplin kerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementrian Agama Kab. Tasikmalaya sudah baik. Pada bagian Pengawas di Kementrian Agama Kab. Tasikmalaya memiliki karyawan atau pegawai yang selalu mentaati peraturan yang berlaku, selalu mengikuti apel pagi, perilaku pegawai yang selalu memberikan contoh yang baik, serta adanya kerjasama yang baik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
3.
Kinerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya
termasuk dalam klasifikasi
baik.
Karyawan selalu dapat
menyelesaikan pekerjaannya, selalu memberikan pendapat , dapat menerima kebijakan atasan dengan bijak, serta memiliki lingkungan kerja yang dinamis. 4.
Dalam pengujian secara parsial dan simultan, Motivasi kerja dan Disiplin kerja berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada bagian Pengawas di Kementrian Agama Kab. Tasikmalaya.
Saran Adapun saran yang dapat diberikan kepada pihak di kementrian agama kab. Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masingmasing indikator tiap Variabel adalah sebagai berikut : 1.
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai variabel motivasi kerja,
pada bagian
Pengawas di Kementrian Agama Kab Tasikmalaya harus lebih memperhatikan
lagi ukuran dan tata cara dalam penilaian prestasi kerja semua pegawainya agar lebih objektif dan dapt diterima semua pegawai. 2.
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai variabel disiplin kerja, pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab. Tasikmalaya harus lebih meningkatkan dan meninjau kembali aturan-aturan yang berlaku supaya aturan tersebut dapat ditaati semua pegawai tanpa terkecuali.
3.
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai variabel kinerja karyawan, pada bagian Pengawas di Kementerian Agama Kab.Tasikmalaya harus lebih memperhatikan dalam memberikan beban kerja kepada pegawainya agar pekerjaan yang diberikan itu benar-benar mampu dikerjakan, serta lebih meningkatkan program pendidikan dan pelatihan kepada semua pegawainya sesuai bidangnya masingmasing.
4.
Mempertahankan bahkan meningkatkan motivasi kerja dan disiplin kerja yang telah terbentuk, mengingat pengaruhnya yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2004. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Bedjo, Suswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Cetakan Kedua, Jakarta: Bumi Aksara Boediono. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita. Hani, Handoko, T. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE Hartono, P.S. 2001. Analisa Data Modul di Fakultas Masyarakat UI Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Matindas, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Lewat Konsep A.K.U. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti Oei, Istijanto. 2010. Riset Sunber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Rival, Veithzal. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada Siagian, Sondang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi, cetakan ke-10, Bandung: CV. Alfabeta
Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju