BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan semakin ketatnya persaingan bisnis baik bagi perusahaan manufaktur maupun jasa, mendorong para pelaku usaha untuk memiliki strategi di organisasinya demi memenangkan kompetisi pasar. Seperti yang dikemukakan oleh Porter (Kotler et al. 2003 : 33) bahwa inti dari strategi perusahaan adalah penciptaan posisi yang unik dan bernilai dibandingkan pesaingnya, dan menurut Thomson dan Strickland (2001 : 3) strategi perusahaan adalah rencana yang digunakan manajemen untuk mencapai suatu posisi dalam pasar, menjalankan operasi perusahaan, dan mencapai tujuan organiasai .Perusahaan yang dapat menjalankan strategi dengan baik untuk menghadapi kompetitor dan selera pasar, memiliki kesempatan untuk semakin memperluas skala bisnisnya dan akan mampu mencapai tujuan perusahaan yakni kepuasan stakeholder. Dalam dunia bisnis, saat ini terjadi pergeseran paradigma bagi perusahaan dalam hal menilai tentang asset utama yaitu, bahwa yang awalnya asset perusahaan yang terpenting adalah tangible assets, saat bergeser menjadi intangible assets yang dinilai berpengaruh lebih besar terhadap value (nilai) bagi sebuah perusahaan. Bartholomew (2008:14) mengungkapkan bahwa intangible assets seperti pengetahuan (knowledge), hak paten & merek merupakan komponen terbesar dari nilai organisasi. Yulizami (2005) dalam thesisnya menyampaikan bahwa Brookings Institute juga pernah mengeluarkan hasil penelitiannya tentang intangible assets bahwa pada tahun 1
1978, nilai dari perusahaan diasosiasikan dengan 80% nilai tangible assets & 20% dari intangible assets nya. Namun pada tahun 1988, terdapat peningkatan nilai dari intangible assets yang diasosiasikan terhadap nilai perusahaan yakni 55%, hingga pada tahun 1998 dikatakan bahwa 70% dari nilai perusahaan diasosiasikan dengan nilai intangible assetsnya. Secara umum pengetahuan (knowledge) memiliki definisi “the awareness and understanding of a set of information and the ways that information can be made useful to support a specific task or reach a decision” (Ralph Stair dan Reynolds, 2010 :hal.6), selain definisi tersebut, Knowledge juga dapat diartikan sebagai “ consist of data and/or information that have been organized and processed to convey understanding, experience, accumulated learning, and expertise as they apply to a current business problem” (Turban Efraim dan Potter, 2009 : 11). Dari pengertian tentang knowledge tersebut didapatkan sebuah proses bahwa pengetahuan yang di kelola dengan baik akan menyokong perusahaan baik dari sisi bisnis maupun non business nya. Berikut adalah ilustrasi hubungan keterkaitan antara data, informasi, dan pengetahuan yang diungkapkan oleh Theirauf (1999 : 31) :
2
Knowledge Know How, Understanding, Experience, Insight
Information Contextualized, Categorized, Calculated, Dondensed Data
Data Facts & Figures,Wich Relay Something Specific, but not organized
Gambar 1.1 Hubungan antara data, informasi, dan pengetahuan
Karena pentingnya pengaruh pengetahuan dalam sebuah perusahaan untuk dikelola, maka dibutuhkan Knowledge Management system yang baik agar diperoleh manfaat yang membantu pencapaian visi dan misi perusahaan, karena penerapan strategi knowledge management pada dasarnya berlandaskan pada tujuan organisasi (Albers, 2009: 3). Knowledge Management
dapat diartikan sebagai “aktifitas
organisasi yang terdiri dari pengalaman organisasi, kebijakan organisasi, pengalaman individu karyawan, yang dapat dimanfaatkan untuk membantu tercapainya tujuan organisasi (Wenig 1996). PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang merupakan salah satu Bank BUMN, berdiri sejak tahun 16 Desember 1985 dan dalam perkembangan bisnisnya,
3
mengalami beberapa transformasi yang pada awalnya memperkuat bisnis dengan pasar sasaran di wilayah pedesaan (sub urban), saat ini sudah menjadi Bank yang memiliki ekspansi cukup agresif di daerah perkotaan (urban) sejak tahun 2005. Ekspansi perusahan dapat dilihat melalui pertumbuhan jumlah unit kerja dari tahun ke tahun yang makin bertambah. Tabel 1.1 Pertumbuhan Jumlah Unit Kerja Bank BRI Tahun No
Unit Kerja 2005
2009
2014*
1
Kantor Pusat
1
1
1
2
Kantor Wilayah
13
17
19
3
Kantor Inspeksi
11
14
18
4
Kantor Cabang
330
406
453
5
Kantor Cabang Pembantu
186
433
569
6
Kantor Kas
0
309
576
7
BRI Unit
4.112
4.544
5.170
8
Teras BRI
0
218
2.461
*Posisi Juli 2014
Selain pertumbuhan jumlah unit kerja, saat ini karyawan Bank BRI pun sudah lebih dari 115.000 orang yang ditempatkan diseluruh Indonesia dan Luar Negeri. Dengan kondisi porsi organisasi yang sebesar ini, Bank BRI perlu memberikan
4
konsentrasi lebih untuk Knowledge Management system nya karena penyampaian informasi terkait produk / ketentuan baru sangatlah fundamental. Unit kerja Divisi yang ada di Kantor pusat sebagai product owner maupun pengatur kebijakan memerlukan usaha yang lebih agar informasi dari Divisi atau Unit Bisnis dapat tersampaikan dan dipahami oleh unit kerja yang ada dibawahnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Dimttia dan Order (2011) bahwa knowledge management
system (KMS) dapat bermanfaat bagi
perkembangan organisasi agar menjadi semakin efektif dan efisien. Sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Bornemann (2003), bahwa knowledge management dapat memberikan manfaat bagi organisasi berupa : 1. Adanya informasi & pengetahuan yang lebih transparan. 2. Terdapatnya proses penciptaan nilai tambah dalam organisasi perusahaan berbasis pengetahuan. 3. Dapat meningkatkan motivasi staff. 4. Meningkatkan daya saing perusahaan. 5. Keamanan dan ketahanan organisasi jangka panjang. Knowledge Management di BRI mulai dibentuk pada tahun 2005 dengan menggunakan konsep sharing folder yang berisi tentang aturan dan kebijakan tiap Divisi. Setelah sharing folder dirasa belum memadai kebutuhan Divisi untuk menyampaikan informasi, mulai tahun 2007 beberapa pengembangan KMS dengan beberapa alamat pun mulai dibuat sesuai requirement Divisi yang membidangi.
5
Sampai dengan Juli 2014, media yang digunakan untuk Sharing Knowledge yang ada di BRI adalah : 1. Public Folder 2. BRI Search Engine 3. BRIDiska 4. Business Information System (BIS) 5. Portal SSO 6. BRISTAR Dengan adanya media sharing yang lebih dari 1 (dengan alamat IP Web berbedabeda) seperti tersebut di atas menjadi kendala tersendiri bagi unit kerja yang ingin mengakses maupun bagi Divisi Kantor Pusat yang ingin melakukan sharing knowledge maupun kebijakan terbaru. Karena jumlah unit kerja BRI dan Divisi kantor pusat yang semakin bertambah, maka issue kemudahan dan kecepatan sharing terhadap informasi maupun kebijakan terbaru menjadi sangat krusial untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi SDM sebagai faktor utama perusahaan bidang jasa dalam mencapai kepuasan pelanggan. Merujuk pada sejumlah penelitian yang dilakukan terlebih dahulu dan belum pernah dilakukannya evaluasi terhadap implementasi KM yang sudah berjalan di Bank BRI, peneliti ingin melakukan pengembangan penelitian tentang bagaimana penerapan knowledge management di Bank BRI dan faktor apa yang menjadi kendala dalam penerapan Knowledge Management tersebut. Setelah dilakukan penelitian, maka
6
peneliti memberikan rekomendasi untuk perusahaan yang dapat dijadikan bahan evaluasi perbaikan KMS kedepan.
I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan paparan pada Latar Belakang di atas, bahwa pengelolaan manajemen pengetahuan yang baik akan dapat menciptakan competitive advantage yang bermanfaat bagi perusahaan, maka peneliti berusaha menjawab melalui penelitian ini antara lain :
1. Bagaimana penerapan knowledge management system di BRI ? 2. Apa yang menjadi kendala dalam penerapan KMS di BRI ?
I.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan sampel terbatas pada karyawan BRI yang ada di tingkat Divisi Product Owner (Kantor Pusat), Kantor Wilayah, dan Kantor Cabang sebagai user.
I.4 Tujuan Penelitian Peneitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi
dan
menganalisa
penerapan
Knowledge
Management di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2. Mengetahui kendala yang dialami product owner maupun unit kerja
(user) dalam penggunaan KMS.
7
I.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan gambaran umum dan deskripsi tentang bagaimana penerapan knowledge management yang sudah berjalan dan dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi pelaksanaanya sehingga menjadi input bagi manajemen perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis perbankan di Indonesia. 2. Bagi perusahaan bisnis lainnya, dapat dijadikan sumber wawasan dan informasi tentang penerapan knowledge management dan sebagai wacana bahwa penerapan Knowledge Management yang baik dapat berperan meningkatkan competitive advantage perusahaan. 3. Bagi kalangan akademik, dapat menjadi wawasan & informasi yang menggambarkan bagaimana pelaksanaan knowledge management di perusahaan, kendala pelaksanaannya, sehingga mampu menjadi bahan diskusi maupun dasar penelitian yang lebih lanjut. 1.6 Sistematika Penelitian Pada penelitian ini, akan dibuat dengan sistematika sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang hal-hal pokok yang berhubungan dengan tesis, diantaranya : latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
8
BAB 2: LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka terhadap landasan teori yang menjadi dasar penelitian tesis ini, meliputi teori normatif dan penelitian-penelitian sebelumnya yang meliputi: teori pendekatan kualitatif, kerangka teoritis, dan pengembangan hipotesis penelitian.
BAB 3: METODA PENELITIAN Bab ini menjelaskan metoda-metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian tesis, meliputi: kerangka pemikiran, jenis penelitian, pendekatan yang dipakai: studi literatur atau dokumentasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi.
BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang analisis data, temuan empiris yang diperoleh dalam penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB 5: PENUTUP Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, dan keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian selanjutnya.
9