Teori Seni 3 – Part 5 1.
Bagian utama dari ilmu-ilmu seni adalah filsafat seni. Pada mulanya, „ilmu‟ ini memang merupakan bagian dari kajian filsafat yang spekulatif. Tetapi dalam perkembangannya, kedudukannya bergeser ke arah keilmuan juga, sehingga dalam hal ini orang menamakannya estetika modern atau estetika keilmuan.
2.
Studi kebudayan merupakan studi untuk memahami kekayaan lembaga kerohanian. Sedangkan studi tentang segi-segi materialisme manusia di dunia disebut studi peradaban.
3.
Ilmu seni harus dibedakan dengan seni, karena seni itu soal penghayatan, sedangkan ilmu adalah soal pemahaman.
4.
Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis sebuah karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya.
5.
Nilai estetis juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya. Hal ini disebabkan karena dinilai dari sudut pandang pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya di mana seseorang tinggal.
6.
Apresiasi seni merupakan ilmu seni yang membahas tentang pengaruh pengertian seni seseorang (tempramen individual, kondisioning sosio-kulturalnya, perolehan sikap dan nilainilai dalam hidup lingkungannya). Juga dibicarakan arti seni, simbol, dan mitos dalam seni.
7.
Pada dasarnya artefak itu dapat dikategorikan menjadi tiga golongan, yakni benda-benda yang berguna tapi tidak indah, benda-benda yang berguna dan indah, benda-benda yang indah tapi tidak ada kegunaan praktisnya.
8.
Perbedaan antara estetika dan filsafat seni adalah, estetika mempersoalkan hakekat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni atau artefak yang disebut seni. (Filsafat Seni. Sumardjo, Jakob. ITB. 2000. Hal 25).
9.
Alasan mengapa keindahan alami tidak dapat disebut karya seni karena sarya seni mengekspresikan gagasan dan perasaan, sedangkan alam tidak mengandung makna ekspresi semacam itu. Karya seni selalu membawa makna tertentu dalam dirinya, ada usaha komunikasi seni dengan orang lain. Dalam keindahan alamiah hal itu tidak terjadi, dalam alam kita dapat menerima keindahaanya tanpa pamrih, sedang dalam karya seni kita masih dapat menjumpai karya-karya itu sebagai indah dan berguna sekaligus, keindahan seni, karena punya makna, dapat membawa nilai-nilai lain di samping keindahan. Keindahan alamiah itu gratis, tanpa pamrih kegunaan apapun.
10. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa bersifat objektif dilihat dari keindahan karya tersebut pada wujudnya yang tampak secara kasat mata. 11. Dalam mewujudkan nilai objektif yang baik pada sebuah karya seni rupa, seorang kreator harus memperhatikan komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dalam karyanya. 12. Isi seni adalah „Isi jiwa‟ seniman yang terdiri dari perasaan dan intuisinya, pikiran dan gagasannya. 13. Musik dapat diwujudkan dalam nada-nada atau bunyi lainnya yang dimainkan melalui media alat yang memakai unsur ritme, melodi dan harmoni. 1
14. Baum Garten mengungkapkan estetika sebagai suatu ilmu, bahwa estetika adalah ilmu tentang pengetahuan indriawi yang tujuannya adalah keindahan. Dalam hal ini, estetika selalu berkaitan erat dengan keindahan, baik dari gejala-gejala alam, maupun buatan manusia yang berupa karya seni. 15. Terdapat
dua aktifitas dalam kegiatan berkesenian, yaitu aktifitas kreatif dan aktivitas
apresiatif. Aktifitas kreatif adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses penciptaan karya yang dilakukan oleh kreator. 16. Kegiatan apresiatif berkenaan dengan proses kegiatan penikmatan, penghayatan, pengamatan, penghargaan, dan penilaian suatu karya seni oleh apresiator. 17. Apresiator diharapkan tidak sekedar menikmati karya seni, namun juga mampu menilai apakah karya seni tersebut bernilai estetis dan artistik, serta mampu memahami aspek simbolik yang memiliki makna dalam karya yang diamatinya. 18. Seni itu merupakan nilai, sehingga seni haruslah mengekspresikan nilai, yaitu nilai esensi, nilai kognitif, dan nilai kualitas mediumnya 19. Kegiatan mendengarkan musik secara imajinatif merupakan kegiatan yang dilakukan tanpa adanya suara atau bunyi yang didengar secara sesungguhnya, artinya bunyi musiknya diserap lewat kegiatan membaca nada-nada atau notasi musik, artinya membaca musik secara visual karena dibantu dengan partitur. 20. Kualitas keindahan adalah ciri seni yang paling utama, keindahan itu haruslah bernilai logis, etis dan estetis 21. Ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan ke dalam ciri kognitif dan ciri non-kognitif. Motivasi merupakan salah satu ciri non-kognitif dari kreativitas. 22. Seni itu merupakan nilai, sehingga seni haruslah mengekspresikan nilai, yaitu nilai esensi, nilai kognitif, dan nilai kualitas mediumnya 23. Karya seni mampu mengarahkan gerak pembaharuan ke arah kemajuan melalui berbagai karya monumental yang menggugah masyarakat hal ini merupakan salah satu fungsi seni yang mengandung unsur komunikasi. 24. Upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni, merupakan tujuan penciptaan seni 25. Seni suara adalah bentuk penyampaian isi hati manusia melalui suara yang indah dan artistik. 26. Suara dapat dibedakan atas desah dan nada. 27. Rangkaian suara yang bernada dengan teks yang bersinonim lirik atau paduan kata-kata dinamakan nyanyian 28. Jakob Sumardjo dalam bukunya Filsafat Seni mengungkapkan bahwa kreativitas adalah kegiatan mental yang sangat individual yang merupakan manifestasi kebebasan manusia sebagai individu. 28. Jenis musik kreasi yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat terdiri dari musik tradisional, musik klasik, musik modern, dan musik kontemporer. 29. Berdasarkan tujuan penciptaan karya seni terdapat dua golongan penganut. Salah satu penganut pemikiran ini yaitu mereka yang bersemboyan seni untuk masyarakat, seni untuk moral, atau seni demi agama. Dalam hal ini seni berarti seni sebagai alat untuk mencapai atau menyampaikan sesuatu. 2
30. Musik klasik adalah musik yang lahir sekitar abad ke-18, hidup dan berkembang di lingkungan kaum bangsawan, di lingkungan istana atau keraton. Karya musik klasik memiliki sifat mempertahankan nilai-nilai dan norma yang sangat kuat. 31. Musik kontemporer adalah musik baru yang tidak ada kaitannya dengan tradisional sama sekali. Kriteria dari kontemporer adalah mutakhir dan bersifat kebaruan, ekplorasi sepenuhnya, terlepas dari aturan dan kaidah yang ada pada saat itu, menggabungkan karakteristik berbagai macam jenis musik dan mengahasilkan jenis musik baru. 32. Contoh musik fungsional diantaranya lagu perjuangan, lagu upacara, lagu kependidikan, lagu pertunjukan. 33. Musik fungsional yaitu musik yang diciptakan berdasarkan konteks kebutuhannya memiliki tema-tema tertentu. 34. Tetapi, sejak abad ke 18, di Eropa berkembang apa yang dalam filsafat seni disebut sebagai disinterestedness atau tanpa kepentingan. Semboyan yang terkenal dalam hal ini adalah seni untuk seni. 35. Musik seni yaitu musik yang diciptakan tidak untuk memenuhui kebutuhan lain di luar kebutuhan pribadinya. 36. Musik yang bersifat auditif merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa irama, melodi dan harmoni. 37. Disamping kemampuan kognitif, produktivitas kreatif dipengaruhi oleh pengubah majemuk yang meliputi factor Sikap, motivasi dan tempramen. 38. Produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinal, dan bermakna. 39. Tanda kreativitas adalah (1) Sebagai kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru, (2) Sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, (3) Sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, (4) Sebagai kemampuan untuk menentukan pertalian baru dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran. 40. Kegiatan menganalisis music diantaranya (1) Mempelajari rumusan-rumusan konsep yang menyeluruh untuk menjelaskan maknanya, (2) Mempelajari rumusan-rumusan konsep yang menyeluruh untuk menjelaskan gramatika. (3) Mempelajari rumusan-rumusan konsep yang menyeluruh untuk menjelaskan mekanisme karya musik, (4) Mempelajari rumusan-rumusan konsep yang menyeluruh untuk menentukan nilai estetis musik. 41. Penelusuran sejarah kebudayaan manusia di daerah tertentu sangat diperlukan sebagai, (1) Rekam jejak untuk mengetahui tingkat peradaban suatu bangsa. (2) Tolok ukur untuk mengetahui kekhasan suatu daerah yang dibentuk oleh kondisi bentang alamnya. (3) Mengetahui dan menelusuri kebudayaan lain pada waktu yang bersamaan namun di tempat yang berbeda. (4) Mengetahui asal usul penduduk asli daerah setempat. 42. Simbol musik itu dinamakan not 43. Cabang-cabang dari ilmu seni diantaranya manajemen seni, sosiologi seni, antropologi seni, psikologi seni.
3
44. Pada dasarnya unsur-unsur musik itu dikelompokan pada dua kelompok besar, yaitu unsur unsur pokok yang terdiri atas irama, melodi, harmoni dan struktur lagu 45. Secara konseptual Lomax (1957) menyatakan dalam Budiwati (2001) bahwa musik lebih dititik-beratkan kepada suatu kegiatan yang bernilai, yaitu musik sebagai refleksi dari nilai dan perilaku dalam budaya sebagai satu kesatuan dalam mengisi fungsi sosial. 46. Pengertian seni sebelum abad ke-17 pada masa Yunani kuno, yang berlaku juga dalam budaya Indonesia kuno, memiliki arti teknik atau keterampilan pertukangan 47. Model kajian historis dalam mengkaji desain terbagi atas dua kelompok yaitu … - Tinjauan historis suatu karya atau kegiatan desain tertentu, dan - Tinjauan sejarah desain. 48. Seni dikategorikan sebagai artefak atau benda bikinan manusia. Pada dasarnya artefak itu dapat dikategorikan menjadi tiga golongan, salah satunya adalah apa yang dibicarakan dalam estetika yaitu benda-benda yang indah tapi tidak ada kegunaan praktisnya 49. Istilah estetika baru muncul pada tahun 1750 oleh seorang filusuf minor bernama A.G.Baumgraten (1714-1762). Istilah ini dipungut dari bahasa Yunani kuno aistheton yang berarti kemampuan melihat lewat penginderaan. 50. Seringkali banyak orang salah mengartikan tentang seni. Menurutnya seni itu mengekspresikan kebebasan tergantung selera si pembuatnya dan tergantung selera si penikmatnya. Namun hal ini dapat menimbulkan kesan yang liar, dan orang boleh semau-maunya memberikan batasan tentang seni. Perlu kita ketahui dalam seni apapun memiliki nilai-nilai dasar, nilai-nilai itu adalah (1) Nilai penampilan (appearance) atau nilai wujud yang melahirkan benda seni (2) Nilai pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukan adanya nilai keterampilan, dan nilai medium yag dipakainya (3) Nilai isi (content) yang terdiri dari nilai pengetahuan, nilai rasa, intuisi, nilai gagasan (4) Nilai hidup (values) yang terdiri dari nilai moral, nilai sosial, nilai religi, dsb. 51. Baumgarten membedakan antara seni dan logika dalam hal pengetahuan, perbedaan seni dan logika menurut Baumgarten adalah seni itu sebagai pengetahuan sensoris, sedangkan logika sebagai pengetahuan intelektual. 52. Suatu persoalan bahwa karya seni tidaklah selalu indah menjadi kendala dalam estetika. Maka dalam hal ini perlu dilakuakan kajian tentang benda seni atau artefak. Segi benda seni atau artefak ini dibahas dalam filsafat seni 53. Proses akulturasi adalah proses bagaimana suatu masyarakat menghadapi pengaruh kebudayaan. (Sachari, Agus. Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa. 2002. Hal 44). 54. Berikut ini merupakan perbedaan antara keindahan alam dan keindahan karya seni dalam estetika,, - Karya seni mengekspresikan gagasan dan perasaan, sedangkan alam tidak mengandung makna ekspresi semacam itu. - Dalam karya seni orang dapat bertanya: “apa yang ingin dikatakan karya ini?” atau apa maksud karya ini?. Tetapi kita tidak pernah bertanya serupa ketika menyaksikan keindahan matahari terbenam di pantai, atau menyaksikan bentuk awan senja, derasnya air terjun, gemuruh suara ombak. - Seni dapat meniru alam, tetapi alam tidak mungkin meniru artefak seni. 4
- Dalam alam kita dapat menerima keindahannya tanpa kepentingan praktis-pragmatis dalam hidup ini. Sedang dalam karya seni kita masih dapat menjumpai karya-karya itu sebagai indah dan berguna sekaligus. 55. Semiotika berasal dari kata Yunani ‘semeion’ yang berarti tanda, kerap diartikan sebagai ilmu tanda. (Sachari, Agus. Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa. 2002. Hal 62). 56. Berdasarkan tiga hubungan yang berkaitan dengan tanda yang diungkapkan oleh Pierce, ikon berarti hubungan tanda dengan acuannya yang berupa hubungan kemiripan (contoh: peta geografis, logo, lambang pemerintahan). (Sachari, Agus. Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa. 2002. Hal 63). 57. Model Kajian Transformasi budaya secara garis besar melakukan pengamatan terhadap perubahan dan pergeseran suatu kebudayaan dalam satu rentang waktu tertentu. Dalam rentang waktu tersebut dicatat dan diamati faktor-faktor yang menjadi cirri utama perubahan, serta proses akulturasi dan inkulturasi yang terjadi. (Sachari, Agus. Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa. 2002. Hal 83). 58. Model kajian estetik melalui pendekatan filsafat seni, objek seni dapat diamati sebagai sesuatu yang mengandung makna simbolik, makna sosial, makna budaya, makna keindahan, makna ekonomi, makna penyadaran, ataupun makna religius. (Sachari, Agus. Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa. 2002. Hal 119). 59. Istilah untuk menamai golongan pemuja bentuk adalah formalis 60. Sebuaha karya seni yang hanya mampu memberikan pengalaman emosi yang sudah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari bukanlah karya seni yang mengandung bentuk bermakna. Karya seni yang demikian oleh Clive Bell disebut sebagai karya deskripsi.
5