BAPTISAN KUDUS Kontroversi Baptisan Anak yang lahir Di Luar Nikah Di GMIT Alfa Omega Labat Oleh Dorlinrosna Dharmawati Ngongo 71 2009 044 Tugas Akhir Diajukan Kepada Program Studi: Ilmu Teologi, Fakultas Teologi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SARJANA SAINS TEOLOGI (S.Si-Teol)
FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013
STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT GPM SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS
Oleh: DORLINROSNA DHARMAWATI NGONGO 712009044
TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi: Teologi, Fakultas: Teologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologia
Disetujui oleh:
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Pdt. Prof. John A. Titaley, Th. D
Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo
Diketahui oleh,
Disahkan oleh,
Kaprogdi,
Dekan,
Pdt. Yusak B. Setyawan, S.Th.,S.Si.,MATS.,Ph.D
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2013
Pdt. Dr. Retnowati, M.Si
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Dorlinrosna Dharmawati Ngongo
Nim
: 712009044
Program Studi
: Teologi
Fakultas
: Teologi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir dengan judul: BAPTISAN KUDUS “Kontroversi Baptisan Anak yang Lahir Di Luar Nikah Di GMIT Alfa Omega Labat”
Yang dibimbing oleh: Pdt. Prof. John A. Titaley, Th.D dan Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo
Benar-benar hasil karya penulis berdasarkan studi lapangan dan studi terhadap berbagai literatur yang terkait dengan penulisan ini. Dalam tulisan ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan maupun gagasan orang lain yang penuls salin atau tiru dalam bentuk rangkaian kalimat, simbol seolah-olah sebagai karya sendiri, tanpa menuliskan sumbernya.
Salatiga, 16 September 2013 Pemberi Pernyataan,
Dorlinrosna Dharmawati Ngongo
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dorlinrosna Dharmawati Ngongo
Nim
: 712009044
Program Studi
: Teologi
Fakultas
: Teologi
Jenis Karya
: Skripsi
Demi pembangunan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hak bebas royalti non eksklusif atas karya ilmiah saya berjudul: BAPTISAN KUDUS “Kontroversi Baptisan Anak yang Lahir Di Luar Nikah Di GMIT Alfa Omega Labat”
Dengan hak bebas royalti non eksklusif UKSW berhak menyimpan, mengalihformatkan, merawat dan mempublikasikan Tugas Akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Salatiga, 16 September 2013 Pemberi Pernyataan
Dorlinrosna Dharmawati Ngongo
Mengetahui,
Pembimbing Utama,
Pdt. Prof. John A. Titaley, Th.D.
Pembimbing Pendamping,
Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo
MOTTO: Dan kubiarkan Yesus menjadi Nakoda hidup ini…. Dan pada akhirnya ku lewati gelombang hidup dan menang bersama Yesusq…. (Yesus Selalu membuatq tersenyum Indah dengan semua rancanganNYA…)
LEMBAR PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa hormat, karya ini kupersembahkan kepada:
Yang terkasih dan tercinta Marthen ngongo (Papa) & Yohana mangi (Mama)
Dan
Kakak, Adik, Ponaan tersayang
Deasy, Diana, Erick, Rian, Vicky, Putra, Clarisaa Kasih, cinta dan motivasi membuat penulis kuat dan semangat dalam menggapai impian TUHAN MEMBERKATI
KATA PENGANTAR Menggapai Impian yang lama telah ada di benak membutuhkan suatu perjuangan yang baik, mulai dari kerja keras, kesabaran serta tekat yang bulat untuk menggapai impian. Ketika semuanya gagal, harus punya niat yang besar untuk bangkit dan bangun kembali. Dan saat semuanya telah sampai pada puncak keberhasilan haruslah memiliki kerendahan hati serta terus belajar. Awal dari semuanya penulis mengucap syukur kepada TuhanYesus yang sungguh dasyat dan luar biasa yang adalah sumber segala pengetahuan dan keberhasilan, karena sudah boleh mengijinkan penulis untuk menempuh pendidikan, khususnya di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana kurang lebih 4 tahun. Penulis bersyukur untuk pengalaman yang boleh terjadi dan diakhir pendidikan, penulis boleh menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar S.Si-Teol. Penulis mengakui bahwa dalam perjalanan menempuh pendidikan di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, hingga penyelesaian dalam penulisan tugas akhir, tidak terlepas dari dukungan orang-orang yang selalu menopang dan dan menginspirasi untuk terus melangkah dan tidak pernyah menyerah. Dalam kesempatan ini, penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu: 1.
Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D dan Pdt.Dr. ebenhaizer I Nuban Timo sebagai tim pembimbing. Terimakasih sudah meluangkan waktu dan memberikan arahan-arahan serta ide-ide yang cemerlang dalam penyelesaian tugas akhir . Tuhan memberkati.
2.
Para Dosen-Dosen tercinta dan TU di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya WacanaTerimakasih sudah membantu dan membagikan ilmu kepada penulis yang sangat berguna dan berharga bagi masa depan, terimakasih juga sudah menjadi orang tua dan keluarga. Tuhan memberkati bapak dan ibu beserta keluarga.
3.
Ibu Pdt.Adelvina dan Pdt. Agnes Ina, Terimakasih atas informasi yang sangat berguna ketika penulis melakukan penelitian untuk penulisan tugas akhir. Tuhan memberkati.
4.
Semangat dan hidupku: Mama yang menjadi penguat serta pendoa terhebatq dan papa yang menjadi penyemangat. Terimakasih untuk doa, dukungan moral, finansial . Buat kakak-kakak tersayang dan tercinta DEASHY , DHIANA (Nu”i), ENGO (Adibu), Rian dan Adik tersayang Vicky serta Kedua ponaan Tercinta putra (Puta), ClarIssa (Lalissa) yang selalu baut penulis tersenyum saat melihat dan mengingat tingkah mereka. Terimakasih buat kasih dan cinta yang tulus yang menjadikan semangat dan kekuatan dalam perjalanan menggapai cita-cita. Tuhan memberkati kita sekeluarga dalam menjalani kehidupan dan meraih impian.
5.
Inspirasi terbesarq, sahabat, kakak dan motivatorq Anggrainy P.W. Dasalaku (Anyq, itamq, jerryq dan timtamq) yang dengan setia memberi semangat, doa, dukungan, comelan sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas akhir ini… Thx shabatq…. Loph U…*_*
6.
Mariance Mangi yang adalah Senyuman Indahq yang telah memberi dukungan selama penulis menyelesaikan Tugas akhir ini.. Terima kasih “Ma” Love U…
7.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2009, Bernard Choir (Manda, Mona, kk Ayu, Telma (teman yang selalu bersama dari tahun pertama OMB hingga penjilitan Tugas Akhir), Leoni, Leni, Jean, Nurul, Izack, Eka, Pinky, Andri, dan Shendy). Terimakasih untuk kebersamaan yang indah dan sudah menjadi teman yang baik yang membuat kuat dan semangat. Tuhan memberkati.
8.
Maya (ompong), Paulina (Ul) , Emilson (Naruto), Andri, yang selalu mendukung penulis mulai dari kulia pertama hingga akhirnya penulis duluan, kalian tetap senantiasa ada di hati, penulis bangga bisa kenal dan tau kalian, semangat kalian adalah semangat penulis juga. Tuhan memberkati
9.
Cornelia walu, “Joeldrin”, Sari (Daun ubi,pesek), Ice, Shelly Reda, SSBS. Yang sudah hadir dalam hidupnya penulis dan memberi dukungan serta doa. Terimakasih sudah hadir dalam cerita indah hidupnya penulius . Tuhan memberkati.
10.
Kos Tercinta KETISE: Bpk Budyanto, k’Lidia, K’Windy, K’Nana, Nice, Betrix (Jupe), Ecizzzttt, Ririn, Neny, K’Ewil, K’Alfred, K’Ari. Terimakasih sudah memberikan tempat untuk penulis beristirahat, belajar dan proses menyelesaikan tugas akhir dan bersama-sama kalian mewarnai kehidupan penulis, terimakasih juga sudah menjadi teman yang baik dan lucu serta menjadi saudara yang memberikan semangat. Tuhan memberkati. *_*.. Loph all..
Penulis menyadari di samping kesuksesan yang digapai, pasti ada orang-orang mendukung. Bagi penulis, mereka adalah anugerah terindah dari Tuhan. Akhir kata, biarlah tugas akhir ini boleh bermanfaat bagi para pembaca dan boleh memaknainya dalam kehidupan. Tuhan menolong, menuntun dan memberkati kita semua.
Salatiga, 20 September 2013
Penulis
Abstrak Dalam ajaran gereja Protestan memiliki 2 sakramen yaitu sakramen perjamuan kudus dan sakramen baptisan kudus. Dua sakramen ini memiliki peraturan masing-masing untuk mengikuti sakramen tersebut. Gereja protestan yang menganut ajaran Calvin menggunakan Baptisan anak untuk masuk dalam anggota gereja. Menurut Calvin Baptisan adalah sebuah tanda atau materai bagi manusia yang diangkat menjadi anak Allah dalam anggota tubuh Kristus. Gereja Masehi Injili di Timor adalah gereja yang memiliki aturan serta tata cara dalam melaksanakan baptisan kudus. Aturan yang ada dipakai menjadi patokan dalam melaksanakan sakramen baptisan. Setiap pemimpin gereja harus menggunakan aturan yang di buat dari sinode sehingga tidak melakukan baptisan sesuai kehendak sendiri. GMIT Alfa omega Labat memiliki dua orang pendeta dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Dalam melaksanakan Baptisan anak pada bulan Desember 2012, kedua pendeta ini berdebat tentang baptisan anak yang lahir di luar nikah. Maka muncul pertanyaan, apakah anak-anak yang lahir di luar nikah bisa di baptis atau tidak? Dari hasil penelitian yang dilakukan dua orang pendeta ini memiliki masing-masing pemahaman tentang baptisan anak yang lahir di luar nikah: Pendeta A: Baptisan anak akan tetap di lakukan karena yang berdosa itu adalah orang tua sedangkan anak itu tidak. Mereka di hadirkan kedunia karena punya maksud tersendiri oleh Tuhan. Dalam Alkitabpun ada tertulis jangan menghalang-halangi anak itu datang kepada Ku karena merekalah yang empunya kerajaan sorga, dan kita sebagai pihak gerjapun tidak memiliki hak untuk menghakimi mereka. Kita harus membantu dan membimbing orangorang seperti ini, karena dengan bertumbuhnya anak tersebut Tuhan juga yang akan terus bersamanya. Pendeta B: tidak bisa di lakukan disamping itu kita akan memberi peluang bagi orang tuanya untuk terus seperti itu. Baptisan anak akan dilakukan apabila kedua orang tua sudah menikah, sehingga urusan orang tua dengan Tuhan sudah selesai barulah bisa membawa anak mereka untuk di baptiskan, karena jika tidak demikian apakah anak anak baik-baik saja kedepan? Disaat orang tua seperti demikian, sulit untuk mengajrkan anak-anak dengan baik. Dari pemahaman dua orang pendeta ini menjadi masalah dalam jemaat tersebut, jemaat bingung dengan keadaan yang seperti demikian, Sehingga dua orang pendeta ini perlu adanya pemahaman yang lebih baik tentang baptisan sehingga memiliki visi dan misi yang sama dalam membina warga gereja. Dan yang utama dua orang pendeta ini juga harus di bekali dengan aturan yang sudah di tetapkan oleh Sinode sehingga dapat membina warga gereja menjadi warga gereja yang baik dan bekerja sama mengurangi kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Tuhan.