BAPTISAN ROH KUDUS By: Tesa Kaban
Ketika pertama sekali masuk ke pelayanan, oleh pembimbing rohani saya, saya diajarkan untuk bangun pagi-pagi, berdoa dan membaca alkitab sebelum saya berangkat kuliah. Suatu pagi yang biasa, saya bangun dan mulai berdoa. Yang saya ingat saat itu adalah saya berdoa buat papa saya. Dari Medan saya dapat kabar kalau penyakit papa kambuh dan pagi itu saya berdoa kepada Tuhan. Saat itu, bukan dengan direncanakan, saya dibimbing untuk mengampuni papa saya dalam doa. Setelah saya mengikuti bimbingan dari dalam hati saya tersebut, tiba-tiba saja, saya merasakan seperti adanya jalaran aliran listrik dari pucuk atas kepala saya, mengalir sampai ke ujung-ujung tangan dan kaki saya. Saya seperti merasa kesemutan. Kemudian bibir dan lidah saya terasa bergetar dan tidak dapat dihentikan. Saya merasakan sukacita saat itu, walaupun saya tidak mengerti itu apa. Kakak tertua saya, ketika saya masih di bangku SMA, pernah menceritakan pengalamannya dibaptis Roh Kudus ketika dia menghadiri KKR Benny Hinn. Sejak mendengar itu, saya diamdiam mengingini hal yang sama. Sehingga ketika pagi itu saya mengalami tanda-tanda yang persis diceritakan oleh kakak saya, saya sebenarnya ke-GR-an. Apa iya ini baptisan Roh Kudus? Saya sungguh senang karena saya sudah menantikannya. Di dalam hati saya, ada suara kesaksian bahwa, yes, this is it. Namun, saya berpikir, ini saya cuma sedang di kamar, tidak sedang KKR, tidak juga sedang ditumpangi tangan. Sehingga walaupun saya tahu jauh di dalam nurani saya bahwa itu adalah baptisan Roh Kudus, supaya tidak ke-GR-an maksud saya, saya menahan rasa senang saya. Setelah saat teduh, saya kemudian berangkat kuliah. Dan pagi itu menjadi berbeda. Saya merasakan sukacita yang meluap dari dalam hati saya. Seharian rasanya, di kelas kepingin cekikikan (feels like giggling, not laughing). Seperti ada yang menggelitik saya terus-menerus di hot spot lucu di perut saya. Dari pagi sampai siang, walaupun tangan saya sudah berhenti kesemutan, namun rahang saya masih bergetar-getar seperti menggigil. Yang saya ingat siang itu saya ada pelajaran olah raga dan saya bermain sebagai penjaga gawang saat itu. Jadi saya ingat, saya bermain seperti orang yang paling berbahagia karena bisa bermain sepak bola. Padahal tidak, olah raga kesukaan saya adalah bulu tangkis. Saat itu saya tidak tahu bahwa yang saya alami itu memang namanya Baptisan Roh Kudus, atau yang lebih populer disebut bahasa roh. Sebenarnya baptisan Roh Kudus itu tidak sama dengan bahasa roh. Bahasa roh itu adalah salah satu tanda seseorang mengalami Baptisan Roh Kudus. Nanti kita bahas mengenai Baptisan ini dan tanda-tandanya dengan detil, tapi saya akan terlebih
dahulu memperkenalkan kita semua dengan satu hal yang lebih penting daripada apa yang akan kita bahas selanjut-selanjutnya. Atau lebih tepatnya seseorang yang lebih penting. ***
I. PRIBADI ROH KUDUS
Apakah Roh Kudus adalah hanya sekedar kuasa Allah atau memang seorang Pribadi? Apa kata Alkitab mengenai Roh Kudus?
Roh Kudus adalah pribadi Allah Tritunggal yang mungkin bagi sebagian Kristen, terutama yang baru ataupun yang tidak perduli, adalah pribadi yang paling tidak dikenal, unik, misterius, bahkan tidak penting. Coba kalian tutup mata, dan ketika saya mengatakan Roh Kudus. Apa yang ada di dalam benak kalian? Oke, sekarang boleh membuka mata. Apakah itu burung merpati? Ataukan lidah api? Atau ada yang membayangkan angin topan dan atap gedung ini terbawa pergi? Ada yang membayangkan seperti arwah atau roh yang gentayangan, kakinya seperti kaki Casper dan berwujud transparan dengan wajah samar samar? Atau seperti sekedar driving force somewhere in the air? Atau bahkan tidak membayangkan apa-apa? Kalau saya menutup mata saya, mendengar kata Roh Kudus, akan muncul di tengah kegelapan suatu sosok, seorang Pribadi. Dan tidak hanya itu, hati saya akan berbunga-bunga. Dan saya akan bisa merasakan koneksi, hubungan, pertemanan dan rasa yang saya punya kepada Pribadi ini. Ini mustahil dirasakan seorang manusia dengan mental yang sehat seperti saya kepada sesosok teman bayangan. Atau kepada seekor merpati. Atau kepada lidah api atau kepada suatu driving force. You can't feel connected to merely an energy. Dia bukan personifikasi dari kuasa Allah. Bukan sekedar kuasa atau kekuatan atau manifestasi hadirat Allah semata. Yang saya mau katakan adalah Roh Kudus adalah pribadi. Dan Dia adalah Pribadi yang begitu nyata. Coba lihat teman disebelahmu. Orang di depan mu itu adalah pribadi. Dia punya emosi. Dia punya perasaan. Dia bertindak, dll. Demikianlah juga dengan Roh Kudus. Berikut kata alkitab mengenai pribadi Roh Kudus.
1. Romans 8:27, NIV And he who searches our hearts knows the mind of the Spirit, because the Spirit intercedes for God’s people in accordance with the will of God. Roh Kudus memiliki pikiran.
2. Romans 15:30, NIV I urge you, brothers and sisters, by our Lord Jesus Christ and by the love of the Spirit, to join me in my struggle by praying to God for me. Ephesians 4:30, NIV And do not grieve the Holy Spirit of God, with whom you were sealed for the day of redemption. Hebrews 10:29, NIV How much more severely do you think someone deserves to be punished who has trampled the Son of God underfoot, who has treated as an unholy thing the blood of the covenant that sanctified them, and who has insulted the Spirit of grace? Roh Kudus mencintai, dapat berduka dan dapat disakiti. Roh Kudus memiliki emosi.
3. John 16:13, NIV But when he, the Spirit of truth, comes, he will guide you into all the truth. He will not speak on his own; he will speak only what he hears, and he will tell you what is yet to come. Acts 13:1-4, NIV …the two of them, sent on their way by the Holy Spirit, went down to Seleucia and sailed from there to Cyprus. Acts 16:6, NIV Paul and his companions…, having been kept by the Holy Spirit from preaching the word in the province of Asia. Roh Kudus memiliki inisiatif, Roh Kudus membimbing, menyingkapkan, mengutus dan melarang. Roh Kudus memiliki pertimbangan dan memutuskan.
4. Hebrews 9:8, ESV By this the Holy Spirit indicates that… Hebrews 10:15-17 (Jer. 31:33-34), NIV The Holy Spirit also testifies to us about this. First he says: … John 16:14, NIV He (Holy Spirit) will glorify me (Jesus) because it is from me that he will receive what he will make known to you. 1 Corinthians 2:10, AMP Yet to us God has unveiled and revealed them by and through His Spirit, for the [Holy] Spirit searches diligently, exploring and examining everything, even sounding the profound and bottomless things of God [the [f]divine counsels and things hidden and beyond man’s scrutiny]. Ephesians 3:5, NIV [the mystery of Christ] which was not made known to people in other generations as it has now been revealed by the Spirit to God’s holy apostles and prophets. 1 Corinthians 2:13, NIV … but in words taught by the Spirit ... Roh Kudus berbicara, mengajar, mewahyukan tentang Yesus dan pernyataan-pernyataan Allah. Roh Kudus berinteraksi dengan manusia.
Hanya seorang pribadi sajalah yang memiliki karakter dan kualitas seperti diatas, a mere energy won’t. Burung merpati tidak, apalagi lidah api. Bagian pertama ini merupakan fondasi sangat penting mengenai bahasan kita, bahwa Roh Kudus adalah seorang Pribadi. Dia berdoa bagimu sebagaimana Kristus berdoa bagimu (Roma 8:26), Dialah yang mengajarimu, Dia bersedia menuntunmu hari demi hari, dan Dia rindu untuk mewahyukan pribadi dan karakterNya kepadamu. ***
II. KARAKTER ROH KUDUS
Secara jujur, perjumpaan pribadi dan intim saya dengan Roh Kudus adalah saat termanis yang bisa saya ingat. Tentu saja kelahiran baru merupakan hal manis, tetapi sensasi bertemu Roh Kudus adalah yang termanis. Tidak hanya perjumpaan pertama, namun juga setiap kali saya menyelam dalam hadiratNya, mengenal karakterNya melalui waktu-waktu privat saya dengan Dia, saat-saat tersebut adalah saat-saat yang paling manis dan membahagiakan sejauh ini. Berkenalan dengan Roh Kudus secara pribadi melalui Baptisan Roh Kudus hanyalah sebuah momentum. Hubungan ini akan terus berlangsung jika dijaga, dan justru akan semakin manis. Kalau kita sum up apa yang dikatakan Alkitab diatas mengenai Roh Kudus, saya dapat menarik beberapa kesimpulan. Yang pertama, Roh Kudus itu powerful. Dia dilambangkan dengan api. Ketika para murid menanti-nantikan warisan Yesus (garis bawahi menanti-nantikan, artinya mereka haus dan lapar, harus ada inisiatif dari kita ya, akan dibahas lebih lanjut), Roh Kudus turun atas mereka berupa lidah api. Bahkan angin ribut-pun ikut meramaikan. Saya mengalami bagaimana Roh Kudus begitu powerful. Beberapa lama sejak saya berteman dengan Roh Kudus, di suatu doa malam, saya menyembah seperti biasa. Posisi saya duduk saat itu. Tiba-tiba hadirat Tuhan turun seperti menekan saya, sehingga saya tersungkur. Saya merasakan kekudusan Tuhan yang luar biasa. Saya merasa gemetar karena atmosfernya sangat kudus. Detik itu saya mengerti apa arti 'takut akan Tuhan' yang sebenarnya. Takut akan Tuhan karena Dia begitu kudus, begitu besar dan begitu berdaulat. Itu adalah karakter Roh Kudus yang baru bagi saya. Sejauh itu, sesuai dengan kadar pertemanan saya dengan Roh Kudus, yang saya tahu, Roh Kudus itu lembut, nanti saya jelaskan. Ini seperti Roh Kudus mewahyukan karakternya lebih lanjut. Dan disitu, Roh Kudus memberi pengertian kepada saya. Tesa, Aku Tuhan. Pikir saya, iya dong, saya tahu. Aku Tuhan. Baru saya mengerti, selama ini saya tahu sekedar tahu kalau Dia adalah Tuhan, saya tahu kok tentang Tritunggal. Tapi saya tidak memperlakukan Dia seperti Tuhan. Saya tahu dia lembut tapi tidak terlalu menangkap keotoritasan Roh Kudus atas hidup saya. Saya selama itu menganggap perkataan Roh Kudus sebatas saran, namun lebih daripada itu, saat itu Roh Kudus mengajarkan bahwa perkataanNya adalah perkataan penuh otoritas. Sambil tersungkur, saya merasakan getaran yang sangat dahsyat dan hadirat yang mahakudus. Pengalaman yang menegangkan, mengajarkan saya bahwa Roh Kudus itu powerful dan adalah Tuhan.
Tanpa memasuki pengajaran mengenai tritunggal secara mendalam, saya ingin menekankan bahwa Roh Kudus adalah Allah. Dia setara dengan Allah Bapa dan Allah Anak (1 Kor 12:4-6, 2 Kor 13:14, 1 Petrus 1:2). Roh Kudus adalah Allah sendiri dan memiliki karakter keilahian. Firman Tuhan berkata bahwa perkataan Tuhan adalah perkataan yang diinspirasi oleh Roh Kudus (2 Tim 3:16); kita adalah rumah Tuhan karena Roh Kudus tinggal di dalam kita (1 Kor 6:19); bahwa orang yang lahir dari Roh Kudus, lahir dari Allah (Yoh 3:5-8). Yang kedua. Roh Kudus lembut dan sensitif. Dikatakan di Efesus, Roh Kudus dapat dibuat berduka. Di perjanjian lama dikatakan melalui musik dan penyembahan, Roh Allah turun. Artinya, Roh Kudus akan datang ketika engkau merindukanNya. Dia lembut. Dia tidak memaksakan kehendakNya. Dan apa buah Roh? Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23). Luar biasa pribadi ini. Pribadi yang sangat lembut. Kalian tahu siapa yang paling kuat di dunia ini? Orang yang paling kuat adalah orang yang memiliki kuasa, namun di saat yang bersamaan Dia adalah pribadi yang punya karakter yang lembut. Itulah Roh Kudus. Powerful dengan kuasa tidak terbatas, yet, penuh kasih, sabar, lemah-lembut dan mengusai diri. Berikut pengalaman saya dengan kelembutan Roh Kudus. Biasanya saya itu kalau konseling, saya tidak terlalu mempunyai empati. Mungkin, karena saya terlalu fokus sama penyelesaian masalah. Oke kamu punya masalah, kita cari solusinya. Bisa nanti seorang adik datang dan menceritakan tentang orang tua yang bercerai, tentang kejadian tidak baik dengan pacar dll. Mereka nangis, terlihat malu, bersalah, dsb, dan saya bisa tidak merasakan apa-apa. Justru karena itulah saya begitu dependable dengan Roh Kudus dalam pelayanan-pelayanan pribadi seperti ini. Karena mungkin pada dasarnya saya tidak punya beban dan empati. Tetapi ketika saya mulai berdoa, air mata saya jatuh begitu derasnya. Itu bukan saya, itu Roh Kudus. Firman Tuhan berkata Roma 8:26, ITB Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhankeluhan yang tidak terucapkan. Saya kadang seperti pendengar mendengarkan doa penuh belas kasihan yang mengalir dari mulut saya. Saya terpana. WOW. Ini yang berdoa adalah orang yang sangat lembut, sensitif, penuh empati, penyayang. Dialah Roh Kudus, yang membatu saya dalam kelemahan saya, yang bermohon kepada Bapa di surga untuk orang-orang yang patah hati, yang penuh dengan masa lalu yang kelam. Semakin saya berdoa, semakin saya kagum dengan kelemah-lembutan pribadi ini. Dialah Roh Kudus. Yang ketiga, Roh Kudus adalah Pribadi yang berinteraksi, Dia menuntun, mengajar, mendidik kita dalam segala sesuatu. Artinya, sangat mungkin untuk membangun hubungan
dengan Pribadi ini, sebab Dia bukanlah Pribadi yang statis dan berjarak. Roh Kekekalan itu berinteraksi dengan manusia yang fana ini. Yesus berkata tentang Roh Kudus di Yohanes 14:26, tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Tidak seharusnya Roh Kudus menjadi suatu Pribadi yang mistis bagi orang Kristen. Sangat jelas, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu! Perannya signifikan bagi orang percaya, sehingga membangun hubungan dengan Pribadi ini adalah suatu hal yang sangat penting: untuk mengenal, memberi waktu dan bersahabat dengan Roh Kudus. Note: Bacaan mendalam tentang siapa Roh Kudus, peran dan KetuhananNya disini. ***
III. KEPENUHAN ROH KUDUS DAN BAPTISAN ROH KUDUS
Pertanyaannya kemudian, bagaimana memulai hubungan dengan Pribadi yang manis ini?
Banyak yang berpendapat bahwa ketika seorang sudah lahir baru atau menerima keselamatan, maka mereka dengan otomatis sudah menerima baptisan Roh Kudus. Mari kita lihat apa kata Firman Tuhan: Acts 19:1-2, 6, NIV While Apollos was at Corinth, Paul took the road through the interior and arrived at Ephesus. There he found some disciples and asked them, “Did you receive the Holy Spirit when you believed?" They answered, “No, we have not even heard that there is a Holy Spirit.” When Paul placed his hands on them, the Holy Spirit came on them, and they spoke in tongues and prophesied. Di pembacaan diatas, Paulus sedang berbicara kepada orang percaya (sudah lahir baru), namun belum dibaptis Roh Kudus. Maka Paulus menumpangkan tangan atas mereka sehingga mereka mengalami kepenuhan Roh Kudus. Cerita yang sama juga dapat ditemukan di Kis 8:16. Jika orang percaya otomatis menerima kepenuhan Roh Kudus, mengapa Paulus perlu menumpangkan tangan lagi atas mereka untuk mengalami baptisan Roh Kudus? Jelas
bahwa peristiwa baptisan Roh Kudus tidak serta merta bersamaan dengan peristiwa kelahi ran baru dan baptisan air (walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa hal itu dapat terjadi). Penjelasan diatas juga bukan berarti bahwa setiap orang yang sudah lahir baru tidak memiliki Roh Kudus, Jangan salah, Roh Kudus ada di masing-masing orang percaya. Setiap orang yang sudah lahir baru dengan otomatis sudah memiliki Roh Kudus di dalam hati mereka. Efesus 1:13, ITB Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Jadi tidak benar bahwa lewat baptisan Roh Kuduslah kita menerima Roh Kudus. Lal u apa bedanya? Mengapa penting? Bacaan yang panjang di Yehezkiel 47:1-12 membawa kita mengerti arti dari kepenuhan Roh Kudus. Baptisan sendiri berasal dari kata baptizó (Greek: to dip, sink), yang berarti dicelupkan dan ditenggelamkan. Tujuan benda di-baptizo adalah agar benda yang tercelup dilingkupi dan dipenuhi dengan cairan tersebut. Ketika kita masuk ke aliran air, semakin tinggi airnya, semakin sulit untuk berjalan melawan arus. Sampai ketika tinggi air sudah melampaui batas tinggi kita, makan mau tidak mau kita akan mengikuti arus tersebut. Catat juga bahwa di Yehezkiel dikatakan bahwa aliran itu adalah aliran sungai, bukan sesuatu yang statis, artinya ada pergerakan yang mengarah ke tujuan tertentu. Demikianlah halnya dengan baptisan Roh Kudus. Kita yang sudah memiliki Roh Kudus dan mengalamiNya semata kaki, ketika kita dibaptis Roh Kudus, kita ditenggelamkan dalam Roh Kudus, kita mengalami Roh Kudus sepenuhnya, sehingga akan sangat sulit untuk melawan kehendak Roh. Tidak mungkin melawan arus deras yang lebih tinggi dari kita. Demikianlah makna dari Baptisan Roh Kudus. Ephesians 5:18, AMP And do not get drunk with wine, for that is debauchery; but ever be filled and stimulated with the [Holy] Spirit. Setelah dibaptis Roh Kudus, orang percaya dapat mengalami kepenuhan Roh Kudus. Artinya, peristiwa baptisan Roh Kudus tidak hanya kepeniuhan satau kali saja, namun, jika kita mencari haridat Tuhan dengan berbahasa roh, kita dapat kembali dipenuhi dan bahkan terus menerus dipenuhi oleh Roh Kudus. Dengan terus-menerus dipenuhi oleh Roh Kudus, maka seseorang akan dengan mudah masuk pada rencana Tuhan (tidak melawan arus).
Lukas 3:16, ITB Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia [Yesus] akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Satu lagi hal yang penting, yang membaptis kita dengan Roh Kudus adalah Yesus. Hal ini berbeda dengan baptisan air atau baptisan Yohanes pembaptis. Baptisan air dilakukan oleh murid-murid Kristus. Kamu tidak bisa lagi jalan-jalan ke pantai, kemudian bergumam-gumam sendiri, mencelupkan diri sendiri dan keluar dari air dan, hore, mengklaim sudah dibaptis air. Tidak bisa. Kamu butuh murid Kristus lainnya untuk melakukannya untuk kamu. Sedangkan baptisan Roh Kudus dilakukan oleh Yesus sendiri. Banyak yang khawatir dengan baptisan ini. Jangan-jangan pendeta yang numpangin tangan kepada saya itu bukan orang Kristen bener. Dan mulailah kita curiga dengan baptisan Roh Kudus. Kita meragukannya karena 'metodanya'. Dari pengalaman saya, banyak cara Yesus membaptis kita dengan Roh Kudus. Saya sudah bercerita bagaimana Yesus membaptis saya ketika saya berada di kamar. Kakak saya mendapat baptisan Roh Kudus ketika menghadiri KKR Benny Hinn, adik saya ketika mengikuti persekutuan doa selasa. Ayah dan ibu saya ketika mereka sedang berdoa sendiri. Dan banyak sekali yang saya lihat, melalui penumpangan tangan saya, ataupun penumpangan tangan orangorang lain yang sudah dibaptis Roh Kudus, anak- anak muda juga dibaptis Roh Kudus. Saya sudah menumpangkan tangan atas berpulih-puluh orang, dan sampai sekarang masih tercengang-cengang ketika menyaksikan bangaimana Roh Kudus turun dan memenuhi mereka. Intinya, semuanya sama, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Semuanya dikerjakan oleh Yesus sendiri. Apapun metodanya, sebenarnya Yesus-lah yang menumpangkan tanganNya atasmu dan membaptismu dengan Roh Kudus. Jadi ketika kamu meminta Roh Kudus untuk memenuhimu, tidak ada masalah dengan siapapun yang menumpangkan tangan atasmu. Fokus kepada Yesus dan Dia akan memenuhi rasa haus dan laparmu. ***
IV. MANFAAT BAPTISAN ROH KUDUS
Apa yang unik dengan baptisan Roh Kudus dan mengapa saya perlu merindukannya?
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti (Matius 7:9)? Tidak mungkin BapaMu di sorga memberikan yang buruk bagi anakNya. Sama seperti keselamatan, baptisan Roh kudus adalah hadiah atau pemberian dari Bapa di surga. Tawaran baik itu diberikan, namun adalah keputusan kita untuk mau atau tidak menerima hadiah ini. Orang-orang percaya yang telah dibaptis Roh Kudus, menurut alkitab, diperlengkapi dengan beberapa hal unik:
1. Otoritas dan kuasa sebagai saksi Kristus Kepenuhan Roh Kudus memperlengkapi kita dengan banyak hal, yang terutama adalah untuk menjadi saksi. Matthew 3:13-17, NIV Then Jesus came from Galilee to the Jordan to be baptized by John. But John tried to deter him, saying, “I need to be baptized by you, and do you come to me?” Jesus replied, “Let it be so now; it is proper for us to do this to fulfill all righteousness.” Then John consented. As soon as Jesus was baptized, he went up out of the water. At that moment heaven was opened, and he saw the Spirit of God descending like a dove and alighting on him. And a voice from heaven said, “This is my Son, whom I love; with him I am well pleased." Acts 1:4-5, NIV On one occasion, while he was eating with them, he gave them this command: “Do not leave Jerusalem, but wait for the gift my Father promised, which you have heard me speak about. For John baptized with water, but in a few days you will be baptized with the Holy Spirit.” Peristiwa pembaptisan Yesus adalah peristiwa dimana Yesus dibaptis dengan air oleh Yohanes Pembaptis, dimana setelahnya, Yesus dibaptis oleh Roh Kudus. Roh Kudus turun atas Yesus dalam rupa seekor burung merpati. Jika kita membaca pasal-pasal berikutnya di kitab Matius, setelah peristiwa penting ini, Yesus memulai pelayanannya.
Hal kedua, setelah kenaikan Yesus ke surga, para murid dilarang untuk meninggalkan Yerusalem. Jika saya menjadi Yesus, saya mungkin akan memerintahkan mereka untuk berhenti menjadi pengecut dan mulai memberitakan injil. ASAP. Tapi tidak, Yesus memerintahkan mereka menunggu sampai Roh Kudus turun atas mereka. Setelah para murid menanti dan kemudian dipenuhi Roh Kudus (Kis 2), maka dimulailah kitab para rasul dan pelayanan kesaksian mereka pun dimulai. Baptisan Roh Kudus mempersiapkanmu untuk menjadi saksi Kristus yang efektif. Jika para rasul dan Yesus sendiri membutuhkan Roh Kudus untuk melayani, siapa kita yang menolak untuk dibaptis? Jika kamu benar-benar rindu untuk menjadi saksi Kristus (kerinduan yang hanya dirasakan oleh mereka yang sudah lahir baru. Jika kamu tidak memiliki kerinduan untuk bersaksi tentang Yesus, dengan segala kerendahan hati, saya menasihati kamu untuk meneliti hatimu, apakah kamu benar-benar sudah diselamatkan/lahir baru?), maka kamu benar-benar butuh untuk dibaptis oleh Roh Kudus.
2. Urapan dan demonstrasi kuasa dalam perkataan dan tanda-tanda. Pelayanan para rasul merupakan contoh demonstrasi kuasa yang muncul dari baptisan Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus berasal dari Allah, sehingga apapun yang dikerjakan melalui kepenuhan Roh Kudus bertujuan untuk mempermuliakan Kristus. Petrus yang tidak berpendidikan sanggup memberi kotbah yang berani dan penuh pewahyuan (Kis 4:8) demikian juga dengan para murid (Kis 4:31). Stefanus berbicara dengan penuh hikmat dan Roh sehingga orang-orang Yahudi tidak dapat melawan (Kis 6). Paulus memperbesar pengaruhnya diantara orang-orang Yahudi karena kemampuannya membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias ((Kis 9:22). Jelas bahwa hikmat, kuasa dan pewahyukan ditambah-tambahkan kepada mereka yang dipenuhi Roh Kudus. Kata-kata mereka tidak hanya berisi informasi-informasi kebenaran yang membuat orang lain mengantuk dan membuat kepala mereka penuh dengan pengetahuan saja, namun Firman itu mengandung kuasa untuk mengusik hati dan mentrasformasikan hidup orang lain ketika firman mereka deklarasikan. Perlu juga disebutkan kuasa dan tanda-tanda yang dilakukan oleh para murid di Kisah Para Rasul. Mereka sensitif dengan tuntunan Roh Kudus kapan dan kemana harus pergi. Apa yang ada di dalam hati orang lain. Mereka juga mengadakan mujizat kesembuhan, pelepasan, membangkitkan orang mati bahkan teleportasi (Kis 8:39-40)!
3. Membangun manusia rohani dan membantu dalam berdoa Ini merupakan satu hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus yang saya sangat syukuri. Ketika seorang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus, kehidupan rohaninya memiliki vitalitas yang
berbeda. Saya tidak berkata bahwa mereka yang tidak dibaptis oleh Roh Kudus tidak memiliki pertumbuhan rohani. Tetapi, melalui kepenuhan roh, ada keintiman tersendiri dengan Allah sehingga kehidupan rohaninya tidak membingungkan, garing, dan terasa berat. Kenapa? Karena ketika seorang sudah dibaptis Roh Kudus, maka melalui dia, Roh Kudus berkata-kata kepada Bapa dengan bahasa roh. Sehingga ada hubungan langsung, intim dan personal yang baru dan supranatural yang dapat dialami oleh manusia fana dengan Tuannya. Oh betapa baiknya Tuhan! Allah alam semesta mau tinggal di dalam hati manusia bahkan berhubungan tanpa jarak dengan manusia yang fana! 1 Corinthians 14:4a, NIV Anyone who speaks in a tongue edifies themselves. Romans 8:26, NIV In the same way, the Spirit helps us in our weakness. We do not know what we ought to pray for, but the Spirit himself intercedes for us through wordless groans. 1 Corinthians 14:2, NIV For anyone who speaks in a tongue does not speak to people but to God. Indeed, no one understands them; they utter mysteries by the Spirit. Paulus menuliskan bahwa dia berbahasa roh lebih dari kita semua (1 Kor 14:18). Begitu pentingnya berbahasa roh dalam pertumbuhan rohani rasul Paulus. Ketika kita berbahasa roh, kita sedang membangun dirinya sendiri karena Roh Kudus membantu untuk mengungkapkan hal-hal yang terbatas untuk kita ungkapkan dengan bahasa yang manusia ciptakan (betapa terbatasnya ciptaan manusia). Dan dalam doa, Roh Kudus mengungkapkan hal-hal yang baru, penuh pewahyuan sehingga hubungan kita dengan Bapa menjadi dinamis, intim dan menyegarkan. Dengan berdoa di dalam Roh, kita sedang membangun iman kita (Yudas 1:20) karena perkataanperkataan yang kita ucapkan dalam doa adalah inspirasi dari Roh Kudus/Allah sendiri (1 Kor 14:14-15). Berdoa di dalam Roh Kudus membawa kita untuk tidak berdoa untuk kepentingan diri sendiri melainkan berdoa menurut kehendah Allah sendiri (Roma 8:27). Roh Kudus akan menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan yang akan datang (Roma 8:26, 1 Kor 14:2). Dengan tersingkapnya pewahyuan mengenai Allah, kita dituntun Roh Kudus untuk memuliakan Allah (Kis 10:46) dan memberikan pengucapan syukur dengan dimensi yang berbeda (1 Kor 14:16). Berdoa menjadi suatu hal yang menyegarkan dan penuh pewahyuan. Saya sungguh-sungguh menikmati keintiman dengan Bapa sejak saya dipenuhi oleh Roh Kudus. Tuntunan, pertumbuhan dan penghiburan yang begitu nyata sejak itu selalu saya alami. Ketika saya tingkat 3, ayah saya yang menderita diabetes mengalami kondisi fisik yang menurun. Saya kemudian berangkat ke kampus malam itu dan berdoa disana. Saya tidak bisa berkata-kata
karena saya begitu sedih dan tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan dan permohonan saya lewat bahasa. Kemudian saya rasakan dorongan berbahasa roh. Saya berbahasa roh sementara saya terus menangis. Saya tidak tahu tepatnya apa saja yang saya ucapkan, tapi saya merasakan Roh Kudus sendiri melalui saya memohon kepada Bapa. Ketika sepertinya bahasa gagal, ketika sepertinya saya tidak sanggup berdoa, Roh Kudus yang lembut, teman baik saya, mengambil alih tanggung jawab dan menghibur saya. Saya merasakan dukungan seorang sahabat yang luar biasa. Kehangatan, penghiburan, ketenangan dan pengharapan pun memenuhi saya. Saya merasakan bahwa Dia memang ada buat saya. Selalu. Dalam kondisi apapun. Melalui baptisan Roh Kudus, saya bisa merasakan Roh Kudus dapat bekerja dengan lebih bebas dalam hidup saya. Dan hal itu benar-benar membangun saya sebagai orang percaya yang merindukan pertumbuhan rohani yang terus-menerus dan keserupaan seperti Kristus. ***
V.
BAPTISAN ROH KUDUS UNTUK SEMUA ORANG
Bukankah karunia berbahasa roh hanya untuk sebagian orang? Mungkin saya bukan termasuk orang yang seharusnya mengalami baptisan Roh Kudus.
Karunia berbahasa roh dan bahasa roh (sebagai bahasa doa) adalah dua konteks dengan fungsi yang berbeda. Karunia berbahasa roh merupakan hal yang diberikan Roh Kudus kepada beberapa orang dengan tujuan membangun jemaat. 1 Korintus 12:7, ITB Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. 1 Korintus 14:26-27, ITB Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun. Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Ketika jemaat berkumpul, maka Roh Kudus dapat mewahyukan kepada beberapa orang (karunia) untuk berbahasa roh, dimana bahasa roh ini mengandung pewahyuan yang dapat ditafsirkan dan
dipergunakan untuk membangun jemaat. Sedangkan bahasa roh (dalam konteks dan fungsi sebagai bahasa doa) adalah salah satu manifestasi (tanda) baptisan dan kepenuhan Roh Kudus (Kis 2:1-4, 10:44-48, 19:1-7). Sama seperti seseorang menjadi basah ketika dibaptis air, demikian juga tanda yang tampak pada seseorang setelah dibaptis Roh Kudus adalah berbahasa roh (tongue). Selain berbahasa roh, orang yang dibaptis Roh Kudus memiliki beberapa tandatanda lain seperti penuh dengan sukacita (Kis 13:52), kemampuan berbicara yang diurapi (Kis 4:8, 6:5,10), penglihatan tentang Yesus (Kis 7:55), nubuatan (Kis 2:1-4, 19:1-7), dsb. Sehingga seharusnya fokus baptisan Roh Kudus tidak bisa ditekankan kepada sekedar berbahasa Roh. Baptisan Roh Kudus adalah tentang pribadi Roh Kudus sendiri. Setelah dibaptis, maka seorang percaya yang telah dipenuhi Roh Kudus akan mampu berdoa dengan berbahasa roh. Salah satu tujuan dari berbahasa roh sebagai bahasa doa adalah untuk membangun diri (1 Kor 14:4a, to edifies themselves). Jika memang begitu pentingnya baptisan Roh Kudus untuk membangun diri, bukankah tidak adil jika sebagian orang diberikan, sementara yang lain tidak diberikan? Bagaimana mungkin Paulus menginginkan kita semua (1 Kor 14:5a) untuk membangun diri sendiri dengan berbahasa roh jika hal itu tidaklah untuk semua orang? Dari kedua penjelasan diatas, jelas bahwa karunia berbahasa roh (diwahyukan Roh Kudus dalam pertemuan jemaat) dan bahasa roh sebagai bahasa doa (yang merupakan manifestasi baptisan Roh Kudus) memiliki konteks dan fungsi yang berbeda. Jadi, jangan kita berkata bahwa karena bahasa roh adalah sebuah karunia, maka hanya diperuntukkan bagi sebagian orang, dan bukan saya. Ini tidak benar. Untuk bacaan tambahan, silakan dibaca referensi berikut (Praying in tongue is for everybody). Kisah Para Rasul 2:17-18, ITB Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dalam jaman perjanjian lama, hanya sebagian orang terpilih saja yang dapat dipenuhi Roh Allah (sewaktu-waktu dan tidak menetap); merekalah para nabi Tuhan. Mereka akan bernubuat dan mendapatkan penglihatan. Namun, seperti yang dinubuatkan di Yoel 2:28 (Kis 2:17-18), akan ada waktunya dimana Roh Allah akan dicurahkan untuk semua orang. Artinya, baptisan Roh Kudus bukanlah hal yang eksklusif, namun terbuka bagi semua orang yang merindukannya. Pencurahan Roh Kudus tersebut bukan menyangkut keselamatan, pencurahan Roh Kudus yang dijelaskan diatas berkaitan dengan peristiwa pentakosta (yang tidak lain adalah pencurahan Roh Kudus), dimana para rasul dibaptis Roh Kudus. Tuhan berjanji untuk mencurahkan RohNya kepada semua orang, termasuk saya dan kamu.
***
VI.
'SYARAT' BAPTISAN ROH KUDUS
Kalau kalian mengikuti dengan baik apa yang saya katakan mengenai karakter Roh Kudus, bahwa Roh Kudus adalah pribadi yang lembut. Dia kudus, murni, lemah lembut dan manis. Sehingga, tidaklah merupakan pemaksaan untuk bergaul dengan Pribadi ini. Itu kenapa diperlukan hati yang benar-benar terbuka, ingin dan percaya untuk mengalami kepenuhan Roh Kudus. Tidak bisa mempunyai kecurigaan di dalam hati. Ingat, Yesus sendiri yang membaptis kita dengan Roh Kudus (Luk 3:16), bukan pendeta, pembimbing, konselor dll. Sehingga kita tidak perlu curiga dan bisa menerima kebenaran ini seutuhnya seperti yang ditulis di Alkitab. Yang kedua, kamu perlu untuk memiliki keinginan. Roh Kudus yang lembut tidak datang tanpa kita memberi diri untuk memiliki relasi yang intim denganNya; karena itu, diperlukan kerinduan yang murni. Jika kamu tidak menginginkannya, kamu tidak akan mengalaminya. Yang ketiga, yang terpenting adalah percaya. Kamu harus menerima dengan iman. Markus 11:24, ITB Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Ketika saya melayani baptisan Roh Kudus, banyak sekali yang sudah terbuka dan ingin dibaptis oleh Roh Kudus. Mereka berdoa dengan tekun sambil mata mereka terpejam erat-erat, sangat berkonsentrasi kepada baptisan Roh Kudus. Saya mau sarankan, rilekslah. Tidak perlu tegang. Beberapa bahkan berguman-guman 'Roh Kudus aku mau dibaptis' berulang-ulang sambil mendesah putus asa. Biasanya saya akan meminta mereka untuk membuka mata mereka dan mengajak mereka berbicara. Mereka biasanya frustrasi dan takut tidak mendapat baptisan Roh Kudus, sedangkan teman-teman lain yang juga dilayani sudah mendapatkan baptisan. Mereka menjadi tidak berkonsentrasi dan memaksakan diri untuk fokus namun tidak bisa karena pikiran mereka dipenuhi oleh ketakutan (bahwa mereka tidak akan mendapaatkan baptisan). Mereka perlu menenangkan diri, biasanya saya mengajak mereka untuk menyanyi dan kemudian kembali bermeditasi kepada janji Tuhan: bahwa baptisan Roh Kudus adalah untuk semua orang. Tidak akan ada yang terlewat, tidak kamu. Dalam ketenangan, iman yang tenggelam akan kembali ke permukaan. Tiga hal diatas: hati yang terbuka, kerinduan yang menyala dan kepercayaan yang teguh adalah 'syarat' untuk menerima baptisan Roh Kudus. Tentu saja syarat umumnya adalah bahwa kamu
adalah orang percaya/sudah lahir baru (referensi dapat ditemukan dalam semua peristiwa baptisan Roh Kudus di kitab Kisah Para Rasul). ***
VII.
PENGALAMAN BAPTISAN ROH KUDUS
Teman-teman. Pengalaman dibaptis Roh Kudus bukanlah untuk orang yang sudah hidup kudus. Jangan berkata bahwa kamu tidak layak menerima hal ini karena kamu belum hidup kudus. Kebenarannya adalah, tidak ada seorangpun yang layak. Namun justru Roh Kudus dicurahkan agar kita mampu untuk hidup dalam kekudusan dan kebenaran (Yoh 16:13)! Saya pribadi tidak akan menukarkan baptisan Roh kudus yang sudah saya alami dengan apapun juga. Tidak. Hal itu merupakan awal hal termanis dalam hidup saya: menjalani hidup sehari -hari bersama pribadi Roh Kudus. Ketika pertama kali menerima kepenuhan Roh Kudus (dibaptis Roh Kudus), saya merasakan sukacita yang luar biasa. Tidak sekedar perasaan senang. Itu berbeda. Pernahkah engkau benar-benar merasakan sukacita yang berasal dari dalam roh mu? Yang membuatmu ingin tertawa kegirangan terus menerus? Jika belum, rindukanlah baptisan Roh Kudus. Saya juga merasakan luapan ucapan syukur. Mata saya dibukakan atas makna sebenarnya pengorbanan Yesus di kayu salib (Yohanes 16:14). Saya memang merasakan sukacita, namun disaat yang bersamaan ada rasa haru mendalam yang lahir dari pengucapan syukur. Saya melihat ketelanjangan saya sebagai manusia dan juga mengerti tentang makna rohani pengorbanan Yesus. tidak dapat dijelaskan karena itu merupakan pengalam pribadi. Saya merasakan kuasa mendobrak dari dalam roh saya. Ada aliran kekuatan yang tidak terhentikan. Tidak tertahankan. Itulah karakter Roh Kudus yang penuh kuasa. Kemudian saya merasakan lidah dan mulut saya bergetar. Ada dorongan untuk mengucapkan sesuatu. Ketika saya berbicara, bahasa yang keluar adalah seperti saya sedang menggigil. Ketika saya bersuara, semakin saya merasakan dorongan kuasa yang lebih besar lagi. Saya gemetar karena kemuliaan Tuhan hadir dan nyata, bahkan meluap dari dalam saya! Bayangkan ketika para imam tersungkur di depan bait Allah pada pentahbisan bait suci. Oh betapa pekatnya hadirat Tuhan melalui bait sucinya. Dan bayangkan hadirat itu meluap dari dalam dirimu sendiri! Demikianlah kuasa, kemuliaan dan kekudusan yang mengalir meluap dari dalam roh saya. Bukan perasaan, bukan fisik, namun dari roh. Kemudian Allah Bapa mulai mewahyukan banyak hal kepada saya, memberi makan roh saya, bahkan menyegarkan tubuh saya. Seperti tubir yang tersekat dan kemudian terbuka, demikianlah
relasi saya dengan Allah pencipta semesta tak lagi ada penghalang! Saya merasakan kemuliaan, kekudusan, kasih sayang, penguatan dan roh saya mulai menjalin komunikasi dengan roh Alla sendiri. Pengalaman terhebat sepanjang masa! Dan tidak berhenti di momen ketika saya dibaptis Roh Kudus, namun setelahnya, ketika saya berdoa dan dipenuhi Roh Kudus, maka saya mulai mengeksplor lagi jalinan hubungan yang tak bersekat ini dengan Roh Allah. Akses langsung dan kapan saja dengan pribadi Allah sendiri. Saya sudah melayani banyak anak muda untuk emndapat baptisan Roh Kudus. Semuanya memiliki testimoni yang sama. Engkau akan tahu jika engkau sudah dibaptis Roh Kudus. Jika engkau ragu, berarti engkau belum dibaptis Roh Kudus. Karena pengalaman itu begitu unik, berbeda dan supranatural, dan Roh akan memberi kesaksian jika engaku memang sudah menerimanya. Peristiwa baptisan Roh Kudus adalah peristiwa yang manis, kudus, dan melegakan. Bagaimana denganmu? Apakah engkau menginginkannya? Jika ya, engkau dapat berdoa sendiri. Tidak perlu mengikuti doa tertentu. Jika perlu, mintalah penumpangan tangan dari mereka yang telah dibaptus Roh Kudus. Katakan, Roh Kudus, aku terbuka dengan Roh-Mu. Aku rindu untuk Kau penuh. Yesus, baptislah aku dengan Roh Kudus. Aku menerimanya saat ini juga dengan iman! Kemudian bukalah mulutmu dan berkata-katalah! (Mazmur 81:10) ***
VIII.
PRA BAPTISAN ROH KUDUS. LALU APA?
Setelah dibaptis Roh Kudus, kita akan diberikan bahasa baru, berupa bahasa roh (tongue). Pergunakanlah sehari-hari ketika kamu berdoa (Efesus 6:18). Tidak perlu menunggu manifestasi awal (seperti bibir bergetar dll), mulailah memperkatakannya dengan iman. Rasakan aliran Roh Kudus mulai mengalir dari dalammu dan berinterkasilah dengan Bapa. Bapa akan mewahyukan karakterNya, menuntunmu dengan banyak hal, membawa kita mengerti Firman dan membangkitkan karunia-karunia roh di kita. Mulai saat itu, kamu akan sensitif dengan kehendak Tuhan, karena itu diperlukan ketaatan. Mulailah bertumbuh dalam buah Roh dalam ketaatan. ***