BAPPEDA KABUPATEN BANTUL BIDANG DATA, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Jl. R. W. Monginsidi No. 1 Komplek Parasamya Kab. Bantul 55711 Telp. (0274) 367533, Fax (0274) 367796 www.bappeda.bantulkab.go.id
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DEPUTI BIDANG PENDAYAGUNAAN IPTEK Gd. II BPP Teknologi Lt. 6 Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat - Indonesia Tel. (021)3169121, Fax. (021)3101952 www.ristek.go.id
© 2010, KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Hak cipta dilindungi undang-undang Ministry for Science and Technology All rights reserved. Published 2010 Katalog Dalam Terbitan (KDT)
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY v + 44 halaman; 13,5 X 17,5 cm ISBN: 978-602-96316-1-6 TIM PENYUSUN Pelindung Suharna Surapranata Pengarah Idwan Suhardi Warsito P. Taruno Kontributor Naskah Santosa Yudo Warsono Edi Sukur Retno Sumekar Adawiah Yani Sofyan Prakoso Nana Fardiana Poppy Indah D. P Anteng Setia Ningsih Ellita Permata Widjayanti Dodik Resianto Pendukung Pelaksana Mulya Saputra
Diperbolehkan untuk mengutip buku ini dengan menyebutkan sumber
KATA PENGANTAR DARI TIM PENYUSUN
P
uji syukur ke hadirat Allah SWT atas semua limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan buku Menggapai "Indonesia Bisa", Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY.
Buku ini disusun untuk memberikan penjelasan tentang Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang dilaksanakan di pantai Pandanmino Baru, Bantul, DIY dalam mengembangkan energi listrik hibrid (kincir angin dan sel surya).
Pada kesempatan ini, Tim Penyusun mengucapan terima kasih atas bantuan berbagai pihak sehingga buku ini dapat disusun dengan baik. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna sehingga masih memerlukan berbagai masukan demi penyempurnaan konsep dan tindak lanjut implementasinya. Kementerian Riset dan Teknologi mengharapkan dukungan, bantuan serta partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk menyinergikan program dan kegiatan dalam pengembangan energi listrik hibrid, terutama dalam kegiatan SIDa pengembangan energi listrik hibrid di Bantul, DIY.
Jakarta, 20 Desember 2010 Tim Penyusun
i Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Riset dan Teknologi, LAPAN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, E-Wind Energy, Pemkab Bantul dan UGM yang merupakan bentuk sinergi antara Pemerintah, Industri, Akademisi dan Komunitas. Sinergi ini diharapkan menjadi kekuatan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat pesisir di Bantul dengan energi listrik hibrid.
KATA SAMBUTAN DARI MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
P
uji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada kita semua, dan sampai saat ini kita semua masih diberikan kesehatan dan kemampuan dalam mengisi kehidupan dengan karya yang insya Allah bermanfaat bagi sesama.
ii MENGGAPAI INDONESIA BISA
Karya dan karsa yang kita hasilkan walaupun hanya setitik tinta, insya Allah mampu mewarnai kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai. Sebagai bangsa besar dengan letak geografis negara terdiri dari banyak pulau, sungguh suatu anugerah yang sangat besar. Keragaman budaya, bahasa serta multi etnik memberikan keunikan dan kompleksitas tersendiri dalam pengelolaan negara ini. Berbagai jenis pengetahuan tradisional ataupun kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam mendukung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu wilayah. Oleh sebab itu kemajuan di suatu wilayah tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, akan tetapi harus ada sinergi dan kolaborasi yang berimbang antara pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, lembaga litbang, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku lainnya. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan suatu wilayah, adalah adanya penerapan iptek yang mendukung pengembangan potensi unggulan daerah tersebut. Menurut pengamatan saya bahwa peran iptek di era globalisasi akan menjadi ujung tombak dalam menghadapi persaingan global. Kualitas SDM dan infrastrukur iptek yang memiliki kemampuan menjabarkan tantangan global tersebut, dan kemudian berelaborasi dan bersinergi dengan semua pihak untuk menghasilkan mekanisme dan teknologi sebagai solusi.
Secara pribadi, saya sampaikan bahwa keberadaan buku ini, merupakan gambaran kinerja yang sangat harmonis antara pemerintah pusat, daerah, lembaga litbang, perguruan tinggi dan segenap komponen masyarakat dalam mewujudkan karya cipta dan karsa untuk meningkatkan taraf kehidupan saudara-saudara kita yang ada diwilayah pesisir. Di dalam buku ini dapat dilihat bahwa teknologi mampu memberikan dukungan dalam meningkatkan kehidupan dengan pemanfaatan tanah marginal disekitar wilayah pesisir, sebagai penghasil energi dan pengembangan sector perikanan.
Di akhir kata saya ucapkan semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan kiranya ditahun-tahun mendatang akan mewujudkan Indonesia Go Green dengan kawasan pantai Indonesia sebagai wilayah pesisir terpanjang di Asia yang menghasilkan energi. Marilah kita bersama-sama Menggapai Indonesia Bisa, dengan teknologi listrik energi hibrid. Jakarta, 20 Desember 2010 Menteri Negara Riset dan Teknologi
Suharna Surapranata
iii Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Tentunya keberhasilan hal tersebut diatas dalam pencapaiannya tidak semudah yang kita pikirkan. Pada kenyataannya pengetahuan tradisional dan kearifan lokal sangat berperan. Selain itu hal lain yang harus diperhatikan oleh semua pihak pada saat akan melakukan penerapan teknologi di suatu wilayah adalah penerimaan masyarakat tersebut terhadap teknologi yang akan didifusikan.
KATA SAMBUTAN DARI BUPATI BANTUL DARI BUPATI BANTUL
iii S A M B U T A N B U P A T I
uji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan berkah yang telah dianugerahkan kepada kita semua, dan atas kerjasama semua p pihak,, terutama p pusat,, energi g listrik hibrid kincir angin g dan surya y telah terpasang di Pantai Baru Pandansimo, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Besar harapan kami bahwa pengembangan energi listrik hibrid yang ramah lingkungan ini akan membawa dampak yang positif pada peningkatan daya saing daerah dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantul, khususnya masyarakat Pantai Baru Pandansimo dan sekitarnya. Pada masa yang akan datang, kami bercita‐cita bahwa kawasan tersebut akan menjadi wisata pantai yang ramai dikunjungi wisatawan karena keunggulan daya tarik kehidupan nelayan, kuliner ikan laut, pertanian, peternakan dan teknologi hibridnya yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Keunikan ini akan menjadikan Pantai Baru Pandansimo sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Bantul, bahkan di DIY. Selanjutnya, kami menyambut baik penerbitan buku "Menggapai Indonesia Bisa : Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY" ini. Semoga penerbitan buku ini dapat menyebarluaskan informasi kemanfaatan energi listrik hibrid dan menjadi salah satu referensi yang berguna bagi kemajuan pengembangan teknologi kelistrikan yang memanfaatkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan di Indonesia. Bantul, Januari 2011 Bupati Bantul Bupati Bantul Sri Suryawidati
LOKASI PEMASANGAN KINCIR ANGIN DAN SEL SURYA The time for action is NOW. Dunia kini sedang menghadapi krisis energi. Sumber energi fosil sudah semakin menipis membuat harga minyak dunia dan pasokan minyak dalam negeri bertambah mahal dan sulit, ditambah lagi dampak buruuk yang dihasilkan dari energi fosil terhadap lingkungan dan iklim global. Apa yang harus kita lakukan? Kini sudah saatnya kita mengambil langkah bersama yang inovatif dan rasional. Saatnya kita mulai dapat memanfaatkan sumber energi alami yang lebih berlimpah, ekonomis, bebas polusi dan ramah lingkungan. Sudah semestinya kesulitan dipandang sebagai batu ujian untuk menjadikan bangsa ini lebih kuat.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN BAB I LATAR BELAKANG Produksi dan Konsumsi Energi Nasional Potensi Energi Nasional 2004 Energi Listrik Hibrid Kebutuhan Energi Wilayah Pesisir Bantul, DIY Sosial Ekonomi desa Poncosari Sektor Pertanian Sektor Perikanan Kerangka Kerja
BAB III GRAND DESIGN DAN ROADMAP Sinergitas ABG Bagan SIDa Energi Hibrid, Bantul Roadmap Energi Hibrid Bantul 2010 - 2014 Rencana Kegiatan Pengembangan Energi Hibrid - Bantul Peta Lokasi Pemasangan Kincir Angin dan Sel Surya Design Teknis Energi Hibrid BAB IV PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA Pelibatan Mahasiswa KKN PPM UGM Pembentukan Organisasi Pengelola Energi Hibrid Pembentukan Komunitas Mahasiswa KKN Energi Hibrid Bantul Pembentukan Study Club Energi Hibrid BAB V TESTIMONIUM
v Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
BAB II SISTEM INOVASI Kekuatan yang Berpengaruh terhadap Sistem Inovasi Metode Analisa Sistem Inovasi Aktor dan Perannya dalam Metoda ANIS Metode Lisbon Diamond Skema Sistem Inovasi Bantul
LATAR BELAKANG
PRODUKSI DAN KONSUMSI ENERGI NASIONAL
S
ecara Nasional kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Peningkatan kebutuhan energi mencapai 8,5% pertahun, akan tetapi laju kebutuhan yang sangat cepat tersebut tidak diimbangi dengan produksi riil sektor energi di Indonesia.
Produksi puncak minyak bumi (peak oil) di Indonesia telah berlalu, dan saat ini Indonesia sedang dalam posisi penurunan produksi minyak. Penemuan sumber baru pun diperkirakan tidak akan dapat sejajar dengan nilai produksi puncak di masa lalu.
2 MENGGAPAI INDONESIA BISA
Terbatasnya cadangan energi fosil saat ini menuntut pemerintah untuk segera melakukan pemanfaatan energi alternatif dengan berorientasi pasar menuju pola bauran energi (energy mix) yang terpadu, optimal, dan bijaksana.
Sumber: Proceedings Indonesian Petroleum Association. 32nd Annual Convention and Exhibition, May 2008
POTENSI ENERGI NASIONAL 2004
S
aat ini energi nasional masih terfokus pada energi fosil, yaitu minyak bumi, gas dan batubara. Kesemuanya itu tidak terbarukan serta memiliki batas. Berdasarkan tabel di bawah tergambar jelas bahwa energi fosil tersebut memiliki batas waktu. Jika tidak dikembangkan inovasi bidang energi non fosil, maka Indonesia akan mengalami krisis energi yang berkepanjangan. Potensi energi non fosil, seperti tenaga air (termasuk mini/mikro/pikohidro), panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin, nuklir di Indonesia cukup melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan energi non fosil tersebut akan mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan mencegah pemanasan global. JENIS ENERGI FOSIL
(proven + Possible)
CADANGAN
PRODUKSI
RASIO CAD/PROD
86,9 Miliar barel
9 Miliar barel
500 juta barel
18
(per Tahun)
(tanpa eksplorasi per Tahun)
GAS
384,7 TSCF
182 TSCF
3,0 TSCF
61
BATUBARA
57 Miliar Ton
19,3 Miliar Ton
130 juta Ton
147
ENERGI NON FOSIL
SUMBERDAYA
SETARA
PEMANFAATAN
KAPASITAS TERPASANG
TENAGA AIR
845,00 juta BOE
75,67 GW
6.851,50 GWh
4.200,00 MW
PANAS BUMI
219,00 juta BOE
27,00 GW
2.593,50 GWh
800,00 MW
MINI/ MICRO HYDRO
458,75 MW
458,75 MW
84,00 MW
BIOMASS
49,81 MW
302,40 MW
TENAGA SURYA
4,80 kWh/m2/hari
8,00 MW
TENAGA ANGIN
9,29 GW
0,50 MW
URANIUM/ NUKLIR 24.112 Ton* eq. 3 GW untuk 11 tahun Sumber: Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025, Balitbang ESDM
3 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
MINYAK BUMI
SUMBERDAYA
E
ENERGI LISTRIK HIBRID
nergi listrik hibrid sangat cocok untuk di pasang di beberapa wilayah pesisir kawasan Indonesia. Pembangkit listrik ini merupakan sumber energi terbarukan yang paling relevan untuk dikembangkan di Indonesia dikarenakan potensi energi surya di Indonesia sangat tinggi, dengan intensitas radiasi rata-rata 4 - 5kWh/m2 yang berlaku sepanjang tahun. Saat ini, pemanfaatan energi surya baru mencapai 5MWp (ESDM).
4
Berdasarkan hasil penelitian LAPAN diperoleh gambaran bahwa potensi angin di Indonesia Timur rata-rata mencapai 6.6m/s pada ketinggian 30m, dan mencapai 7.5m/s pada ketinggian 50m.
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Potensi yang cukup baik dengan didukung kemajuan teknologi kincir angin telah mampu memanfaatkan energi dengan kecepatan 3m/s. Potensi energi angin dan matahari tersebut secara berkesinambungan dapat dikembangkan terutama di daerah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, wilayah pesisir pantai dan selat-selat (ITB). KELAS
KEC. ANGIN (m/s)
DAYA SPESIFIK (W/m2)
KAPASITAS (kW)
LOKASI (Wilayah)
SKALA KECIL
2,5 - 4,0
< 75
s/d 10
Jawa, NTB, NTT, Maluku, Sulawesi
SKALA MENENGAH
4,0 - 5,0
75 - 150
10 - 100
NTB, NTT, Sulsel, Sultra, Selatan Jawa
SKALA BESAR
> 5,0
> 150
> 100
Sulsel, NTB, NTT, Pantai Selatan Jawa
KEBUTUHAN ENERGI WILAYAH PESISIR BANTUL, DIY
S
ecara geografis, pesisir pantai selatan Yogyakarta merupakan lahan terbuka yang luas, matahari yang bersinar sepanjang hari dan kecepatan angin rata-rata dengan intensitas 4m/s (LAPAN).
Energi listrik yang dihasilkan dari energi hibrid ini diharapkan mendukung sektor pertanian, perikanan dan sektor pariwisata yang saat ini sedang dikembangkan di pantai Pandanmino.
5 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Kondisi tersebut menjadikan satu kriteria pemilihan lokasi pengembangan Energi Hibrid di pantai Pandanmino, Desa Poncosari, Bantul. Lokasi ini didukung oleh kondisi alam di sebelah selatan yang berhadapan langsung dengan laut selatan Jawa. Kondisi ini cukup layak dijadikan tempat pembangkit listrik energi hibrid dengan turbin putaran rendah.
SOSIAL EKONOMI DESA PONCOSARI: SEKTOR PERTANIAN
K
egiatan perekonomian masyarakat desa Poncosari bersumber dari tiga sektor utama yaitu perikanan, pertanian dan peternakan.
Energi hibrid yang dalam proses pembangunan di desa Poncosari akan membantu meningkatkan perekonomian sektor perikanan dan pertanian.
6 MENGGAPAI INDONESIA BISA
Secara geografis desa Poncosari terdiri dari lahan persawahan yang luas. Sebagian besar masyarakat desa poncosari bermata pencaharian sebagai petani yang mengolah areal persawahan mereka untuk ditanami beberapa komoditas pertanian diantaranya padi untuk lahan basah, sedangkan lahan berpasir dimanfaatkan untuk komoditas cabe (lombok). Kegiatan pertanian didukung dengan sistem irigasi yang baik sepanjang 21.500 meter dengan 23 bendungan (dam), sedangkan untuk lahan berpasir menggunakan sistem irigasi sumur renteng. Energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi hibrid diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menaikkan air di musim kemarau atau pada saat debit air sungai rendah.
SOSIAL EKONOMI DESA PONCOSARI: SEKTOR PERIKANAN
S
ektor perikanan merupakan sektor usaha ekonomi unggulan masyarakat desa Poncosari. Saat ini telah ada 11 kelompok kegiatan yang bergerak di sektor perikanan, yang terdiri dari tujuh kelompok budidaya air tawar, dua kelompok nelayan dan dua kelompok pedagang ikan.
Guna meningkatkan ketahanan ikan tangkapan, maka pada tahun 2004, kelompok nelayan mendapatkan bantuan alat produksi es balok dari Pemerintah. Keberadaan alat tersebut untuk saat ini tidak beroperasi karena biaya operasional yang cukup tinggi mencapai Rp. 2.000.000 per bulan.
7 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Pada umumnya hasil tangkapan dari kelompok nelayan adalah jenis ikan bawal hitam, bawal putih, layur, gatho, kakap, keting, teri, samanganti, banyar, kembung, talang, kurau dan greget. Sementara untuk ikan yang dibudidayakan adalah gurame, lele, nila dan udang.
KERANGKA KERJA
S
IDa (Sistem Inovasi Daerah) Pengembangan Energi Hibrid mempunyai dua kegiatan utama, yaitu inovasi teknologi dan pemberdayaan ekonomi. Inovasi teknologi diarahkan untuk peningkatan kemampuan SDM dalam memproduksi suku cadang sistem energi hibrid.
Cakupan kegiatan yang dilakukan mulai dari perawatan instalasi sistem, reverse engineering, pengembangan sistem produksi suku cadang sampai pemasaran produk. Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan IKM teknologi energi hibrid berbasis inovasi yang mampu menyuplai kebutuhan sistem energi hibrid di kawasan yang membutuhkan.
IMPLEMENTASI ENERGI HIBRID PEMBERDAYAAN EKONOMI PEMANFAATAN OUTPUT PELATIHAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT PEMASARAN
SOLUSI ENERGI NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI
INOVASI BERKELANJUTAN
MENGGAPAI INDONESIA BISA
SOLUSI ENERGI LOKAL
INOVASI BERKELANJUTAN
8
Di sisi lain, pemberdayaan ekonomi diarahkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat di Desa Poncosari, baik untuk komunitas masyarakat perikanan maupun pertanian. Upaya ini diharapkan menumbuhkan IKM di bidang pertanian dan perikanan. Selain itu juga mendorong peningkatan ekonomi di sektor pariwisata pantai.
MAINTENANCE (PERAWATAN) PERAWATAN PRODUK PRODUKSI PEMASARAN
SISTEM INOVASI
KEKUATAN YANG BERPENGARUH TERHADAP SISTEM INOVASI
S
Suatu sistem Inovasi dapat berjalan apabila seluruh aktor yang ada dalam diagram tersebut terlibat secara aktif dan bersinergi. Kekuatan sistem akan bergerak membentuk sistem yang dinamis apabila didukung dengan kondisi rencana kerja yang terintegrasi.
Industri 10 MENGGAPAI INDONESIA BISA
Lembaga Litbang
Lembaga Pendidikan
Pemerintah
METODE ANALISA SISTEM INOVASI
U
ntuk memotret suatu sistem inovasi suatu wilayah, baik di tingkat pusat maupun regional diperlukan suatu metoda Analisis. Cukup banyak metoda yang dapat digunakan untuk analisis dan salah satu metoda yang sangat cocok dengan kondisi dan budaya di Indonesia adalah Analysis of National Innovation Systems (ANIS). Di dalam metoda ANIS tersebut telah diidentifikasi faktor-faktor penentu tingkat kematangan Sistem Inovasinya juga dilakukan pengelompokan dalam 3 level, yaitu: Level Makro terkait dengan kebijakan Inovasi, level Meso terkait dengan kelembagaan dan program inovasi, serta level Mikro terkait dengan kapasitas Inovasi. Tingkat kematangan pada setiap level dipengaruhi oleh sistem yang telah terjalin dan interaksi para aktor. TINGKAT KEBIJAKAN
TINGKAT LEMBAGA PENDUKUNG INOVASI
TINGKAT LEMBAGA PENDUKUNG INOVASI
TINGKAT KAPASITAS INOVASI
PUSAT TRANSFER TEKNOLOGI
PENDUKUNG TRANSFER TEKNOLOGI
UNIVESITAS
KEBIJAKAN INOVASI REGIONAL
TAMAN TEKNOLOGI
PEMBIAYAAN R&D
KELEMBAGAAN UNTUK DASAR R&D
MASTER PLAN REGIONAL
KLUSTER
PENERAPAN PROGRAM R&D
KELEMBAGAAN R&D SWASTA
KURIKULUM YANG RELEVAN
LEMBAGA PROMOSI BISNIS
SKEMA PEMBIAYAAN BERSAMA
PENEMU
TINJAUAN KE MASA DEPAN AGENDA R&D
PEMBERI LAYANAN INOVASI
PERATURAN YANG MENDUKUNG INOVASI
TINGKAT GAJI PENEMU
KEBIJAKAN KLUSTER
LEMBAGA PEMBIAYAAN
PENDUKUNG USAHAWAN
PENGUSAHA
PENDIDIKAN MENJADI USAHAWAN
INKUBATOR IKM INVESTASI SWASTA DUKUNGAN INTERNASIONALISASI
11 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
KEBIJAKAN INOVASI NASIONAL
AKTOR DAN PERANNYA DALAM METODA ANIS
12
TINGKAT
KEGIATAN
AKTOR
PERAN DI DALAM ANIS
MAKRO
Kebijakan
Pembuat kebijakan/ Pemangku Kepentingan
Memerintah dan mengatur kerangka ANIS
MESO
Dukungan kelembagaan dan program inovasi
MIKRO
Kapasitas inovasi
Kelembagaan pendukung inovasi, Alat untuk mengubah kebijakan inovasi (lembaga & insentif) Lembaga Penda naan Publik Industri, Akademis, Institusi, Pendidikan dll
Penerima manfaat utama dari tindakan & produsen utama pengetahuan, inovasi, tek. produk
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Di dalam skema di atas tergambar bahwa pada masing-masing tingkatan, setiap komponen aktor mempunyai peran yang berbeda. Penerapan metode ANIS didalam penilaian sistem inovasi di suatu wilayah dirasakan cukup mudah.
METODE LISBON DIAMOND
D
i dalam metode Lisbon Diamond di samping, tergambar bahwa Sistem Inovasi Daerah tidak dapat dilepaskan dari berbagai komponen antara lain: aspek sosial dan budaya, lingkungan, pendanaan, kerjasama para stakeholder (kelompok ABG- C). Selain itu hal lain yang juga berpengaruh adalah bagaimana mereka bekerja sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar, bukan karena regulasi maupun peraturan. Status Riset dan Teknologi pada suatu daerah terhadap daerah lainnya juga berpengaruh dan didukung dengan sistem jaringan.
13 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
SKEMA SISTEM INOVASI BANTUL
D 14
alam penerapan inovasi di Bantul terlebih dahulu dilakukan analisis Sistem Inovasi, hasil analisis kemudian dijadikan rekomendasi untuk ditindak lanjuti. Berdasarkan rekomendasi tersebut, maka diterapkan inovasi Energi Hibrid (Angin dan Sel Surya).
ACUAN: ANIS dan Lisbon Diamond
MENGGAPAI INDONESIA BISA
STUDY LAPANGAN
» Pengembangan Kluster » KKN Tematik » Difusi dan Diseminasi Sektor (Pertanian) » Lembaga Riset » Balai Standardisasi, Uji dan Sertifikasi, » Pembiayaan Inovasi (Ventura, CSR)
Sosialisasi kepada Stakeholders
ANALISA
Analisis PROGRAM KRT
» Agrotechnopark, Speklok » Agenda Riset Daerah » Intermediasi » Dewan Riset Daerah (DRD)
PILOT: Inovasi berbasis SIDa » DIY : Energi Hibrid Bantul » dll
REKOMENDASI
GRAND DESIGN DAN ROAD MAP
SINERGI ABG - C: ACADEMIC, BUSINESS GOVERNMENT - COMMUNITY
16 MENGGAPAI INDONESIA BISA
P
ercontohan pengembangan energi listrik hibrid di Bantul, DIY dilaksanakan dari hasil kolaborasi Pemerintah, Industri, Akademisi dan Komunitas yang dikenal dengan triple helix ABG - C, yaitu antara Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK), LAPAN, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), E-wind Energy PTE, Pemerintah Kabupaten Bantul (Pemkab Bantul) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Sinergisi ini diharapkan menjadi kekuatan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat, terutama di pesisir pantai selatan di Bantul dengan energi listrik hibrid. Pelaksanaan kegiatan ditandai dengan penandatanganan MoU antara RISTEK dan Pemkab Bantul pada tanggal 27 Juni 2010 dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pemasangan pondasi kincir angin di pantai Pandanmino oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.
BAGAN SIDa ENERGI HIBRID BANTUL
S
SIDa (Sistem Inovasi Daerah) energi hibrid Bantul diarahkan untuk pembentukan IKM yang memproduksi suku cadang pembangkit energi listrik hibrid dalam memenuhi kebutuhan energi di Indnesia Timur. Diharapkan Indonesia mampu memproduksi sendiri kincir angin dan sel surya untuk menjawab kebutuhan itu. Pada tahun pertama, selain persiapan infrastruktur dilakukan pendekatan ke masyarakat untuk keberlanjutan program. Pada tahun kedua diarahkan untuk pelatihan perawatan sistem energi hibrid sekaligus reverse engineering suku cadang kincir angin dan pengembangan teknik produksinya. Pada tahun ketiga diarahkan untuk pembentukan IKM yang akan memproduksi dan memasarkan sistem energi hibrid. Permintaan
Konsumen (masyarakat, pemda, instansi pemerintah, industri, akademisi Energi/ listrik/ thermal/ prose produksi/ industri, transportasi, rumah tangga dll
Industri
Pendidikan & Litbang LAPAN
Instansi Pemerintah lainnya: KUKM, ESDM
E-Wind Energy
Lembaga Intermediasi: (Organisasi mahasiswa)
UGM
Unit Pengelola Kincir (BUMD)
Masyarakat
Pemda Kab. Bantul
Elaborasi dari SDJ-TT dan Tim SIDa KRT
Supra & Infrastruktur khusus Standarisasi
SOP / QC
Training
Rekayasa & Rancang bangun
Fasilitas Manufaktur
Management & product distribution
Framework Conditions Kebijakan » KEN » PEN » UU No. 30/2007 » PerPres No. 5/2006 » Perda » UU HKI, dll
Kreatifitas Insan Energi/Ristek Award: untuk kegiatan pengembangan energi Kegiatan Promosi & Sosialisasi Kerjasama Internasional/ Nasional di bidang litbang Energi Angin
BUDAYA » Keterbukaan terhadap pembelajaran & perubahan dlm pemanfaatan Energi Angin » Kecenderungan terhadap inovasi & kewirausahaan » Kebersamaan
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Instansi Pemerintah Instansi inti: Ristek, KKP
17
ROADMAP ENERGI HIBRID BANTUL 2010 - 2014
P 18
engembangan energi hibrid dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan mulai tahun 2010 sampai dengan 2014.
Pada tahun pertama dilakukan sosialisasi ke masyarakat dan pembangunan infrastruktur. Tahun kedua dilanjutkan dengan peningkatan kemampuan SDM lokal dalam pemeliharaan sistem, reverse engineering system dengan melibatkan pemuda dan mahasiswa. Tahun ketiga penumbuhan IKM berbasis teknologi energi hibrid yang memproduksi suku cadang kincir angin dan sel surya. Selain itu dilakukan berbagai macam kegiatan seperti tertulis dalam skema di bawah ini.
MENGGAPAI INDONESIA BISA
2013 2012 » Pengembangan sistem produksi SKEA
» Uji, sertifikasi, standardisasi, IPR komputer SKEA
» Reverse engineering EH
» Uji, sertifikasi, standarisasi, IPR
» Bimbingan teknologi EH
» Kelembagaan Pengelola EH
» Bimbingan teknologi EH
2011 2010 » Pembangunan Infrastruktur Energi Hibrid (EH) » Penyiapan dan Pelatihan Masyarakat » Master plan sistem EH (inovasi teknologi, maintenance, pemberdayaan ekonomi) » Interaksi Sosialisasi EH
» Master plan Pengembangan Technopark » Bimbingan teknologi EH » Prototip Industri Kincir Angin » Alih teknologi pertanian & perikanan » Pengembangan Sistem pemasaran EH » Interaksi Sosialisasi EH
» Pengembangan Infrastruktur Technopark » Alih Teknologi pertanian & perikanan » Master plan R&D Material Engineering » Pembiayaan Inovasi (kemitraan) » Sosialisasi EH » Pengembangan Infrastruktur Museum EH
» Pengembangan Infrastruktur Technopark » Inkubator » Pembiayaan Inovasi (kemitraan) » Pengembangan Infrastruktur R&D Material Engineering » Pengembangan ekonomi lokal (pertanian, peternakan, industri dan pariwisata)
2014 » Penelitian Lanjutan » Uji, sertifikasi, standardisasi, IPR komputer SKEA » Produksi komputer SKEA oleh IKM » Promosi dan pemasaran produk SKEA oleh swasta » Bimbingan teknologi EH » Pengembangan Infrastruktur Technopark » Pengembangan R&D Material Engineering » Pembiayaan Inovasi Pengembangan ekonomi pertanian dan perikanan
» Sosialisasi EH
» Sosialisasi EH
» Museum EH
» Museum EH
RENCANA KEGIATAN PENGEMBANGAN ENERGI HIBRID - BANTUL 2010
2011
2012
» Penguatan workshop/ pusat pelatihan » Uji, Sertifikasi, Standardisasi R&D Material Engineering
» Penguatan workshop/pusat pelatihan » Uji, Sertifikasi, Standardisasi » Penelitian Lanjutan
» Pemetaan potensi pemuda dan masyarakat » KKN Tematik (sosialisasi, instalasi, pemanfaatan dan perawatan SKEA) » Identifikasi penguatan jejaring sosial ekonomi masyarakat » Inisiasi Kelembagaan Pengelola EH
» Pembentukan lembaga » Penguatan lembaga Pengelola SKEA (Perda) pengelola SKEA (teknis, » KKN Tematik (sosialisasi, manajemen) instalasi, pemanfaatan » KKN Tematik (penguatan dan perawatan EH) jejaring sosial, ekonomi, » Pelatihan teknologi budaya) pertanian dan perikanan » Pelatihan SKEA » Pelatihan teknologi pertanian dan perikanan
» Penguatan lembaga pengelola SKEA (pembiayaan) » KKN Tematik (wirausaha) » Pelatihan SKEA » Pelatihan teknologi pertanian dan perikanan » Penguatan jejaring sosial
» Penguatan lembaga Pengelola SKEA (jejaring) » KKN Tematik (wirausaha) » Pelatihan SKEA » Pelatihan teknologi pertanian dan perikanan » Penguatan jejaring sosial
» Pemetaan potensi dan potret ekonomi » Pemetaan IKM » Pemanfaatan energi EH » Skenario pengembangan wisata bahari, kuliner, pertanian (Perda) » Inisiasi Pengembangan Technopark
» Infrastruktur Sipil (embung, dll) » Alih teknologi SKEA bagi IKM » Pembentukan Technopark (Perda) » Alih teknologi pertanian dan perikanan » Identifikasi pembiayaan inovasi (ventura, CSR)
» Potret ekonomi » Skema Industri SKEA » Inkubator komponen SKEA » Infrastruktur technopark » Alih teknologi pertanian dan perikanan » Intermediasi pembiayaan Inovasi
» Inkubator komponen SKEA » Infrastruktur technopark » Alih teknologi pertanian » Pengembangan ekonomi sektor pertanian, perikanan » Intermediasi pembiayaan Inovasi
» Produksi komponen SKEA » Infrastruktur technopark » Alih teknologi pertanian » Pengembangan ekonomi sektor pertanian dan perikanan » Intermediasi pembiayaan Inovasi
» Brosur, Leaflet, Web, Maket » Talk show TV, radio » Media cetak (press conference) » Sosialisasi ke Kementerian Lain » Sosialisasi ke DPRD Kabupaten dan Propinsi
» Talk show TV, radio » Media cetak » Sosialisasi daerah lain (mahasiswa, masyarakat, pemda) » Inisiasi pengembangan museum kincir angin » Lomba disain SKEA
» Talk show TV, radio » Media cetak » Promosi wisata Bantul (melalui hotel) » Sosialisasi » Sosialiasi ke Industri CSR » Museum kincir angin (Perda)
» Talk show TV, radio » Media cetak » Promosi wisata Bantul (melalui hotel) » Sosialisasi » Sosialiasi ke Industri CSR » Pengembangan museum kincir angin
» Talk show TV, radio » Media cetak » Promosi wisata Bantul (melalui hotel) » Sosialisasi » Sosialiasi ke Industri CSR » Pengembangan museum kincir angin
19
DISEMINASI
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
» Penguatan Workshop/ pusat pelatihan » Reverse Engineering (Inisiasi Prototipe SKEA)
PEMBANGUNAN EKONOMI
» Tapak SKEA (Perda) » Rumah Kontrol » Kincir angin, fotovoltaik » Icemaker » Instalasi workshop/ pelatihan
PENINGKATAN KAPASITAS SDM
2014
STRUKTUR
» Penguatan workshop/ pusat pelatihan » Reverse Engineering (Prototipe SKEA) » Identifikasi R&D
2013
TEKNOLOGI ENERGI HIBRID KINCIR ANGIN - SEL SURYA
20 MENGGAPAI INDONESIA BISA
DESIGN TEKNIS ENERGI LISTRIK HIBRID
Sistem terdiri dari:
OUTPUT » 3 unit Ice Maker 500kg/h » 2 unit pompa air » Lampu jalan PEMANFAATAN SISTEM Energi listrik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk menaikkan air tanah untuk pembuatan es balok, pengairan sawah serta penerangan sarana umum.
21 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
INPUT » 28 unit kincir angin 1 KW » 6 unit kincir angin 2.5 KW » 2 unit kincir angin 10 KW » 1 unit kincir angin 50 KW » Sel Surya 17.5 KWP
PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA
PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA
P
endekatan sosial budaya masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan pihak pemerintah sebelum memberikan teknologi baru pada masyarakat. Pemberian teknologi pada masyarakat bukan hanya persoalan struktural, tapi juga kultural, karena bagaimanapun pengguna teknologi adalah masyarakat yang memiliki nilai, pemikiran, dan sistem budaya sendiri. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh penyedia teknologi ketika akan menerapkan teknologi tersebut kepada masyarakat.
24 MENGGAPAI INDONESIA BISA
Paradigma struktural seringkali mengabaikan paradigma kultural masyarakat. Penyedia teknologi dapat beranggapan bahwa teknologi yang ia bawa baik dan tepat untuk diberikan kepada masyarakat, akan tetapi paradigma kultural belum tentu memiliki anggapan yang sama. Teknologi baru yang dihadirkan untuk masyarakat dapat mengalami kegagalan jika paradigma pemerintah tidak dapat diterima atau berbenturan dengan cara pandang masyarakat lokal. Sistem sosial budaya dalam masyarakat harus diketahui oleh penyedia teknologi melalui analisis kelayakan sosial budaya sebelum mengimplementasikan teknologi, sehingga dapat diupayakan adanya kompromi-kompromi terhadap konvensi yang berlaku di masyarakat.
Beberapa rumusan yang didapat dari hasil analisis sosial budaya masyarakat Ngentak adalah sebagai berikut:
PERSEPSI WARGA TERHADAP PEKERJAAN
KOMPLEKS
TIDAK DISUKAI
Dapat menghasilkan uang dalam waktu singkat meski mengeluarkan banyak tenaga
DISUKAI
25 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
PRAKTIS
» Mengeluarkan banyak tenaga » Membutuhkan banyak modal » Jeda antara proses dan hasil yang lama » Tidak jelas pemasarannya
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM
JENIS ASAL PROGRAM Dari masyarakat untuk masyarakat
26 MENGGAPAI INDONESIA BISA
Dari pemerintah untuk masyarakat
SIKAP Menerima dan menjaga
Menerima, tetapi (akan) meninggalkan
SEBAB » Rasa kepemilikan tinggi » Ikut menginisiasi » Cenderung menghasilkan keuntungan praktis » Bukan inisiatif sendiri » Tidak merasa memiliki » Jika fasilitas yang diberikan rusak, tidak tahu cara memperbaikinya, tidak memiliki dana perawatan, dan mungkin tidak memiliki pengetahuan tentangnya » Tidak ada monitoring assistance dari pemerintah
Kegagalan implementasi program di Desa Poncosari dapat terjadi dengan faktor-faktor yg terdapat di masyarakat sebagai berikut:
FAKTOR EKSTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL » Hal baru tidak memberikan jaminan keuntungan materi » Hal baru menimbulkan persoalan baru (siklus hulu-hilir kurang lancar) » Hal baru dirasa kurang praktis » Hal baru kurang bisa dimengerti secara komprehensif
Kebaruan sulit berkembang dan sulit terjaga keberlanjutannya jika tidak ada antisipasi di awal program
DAMPAK
Kegagalan ini dianalisa dari beberapa kegiatan Pemertinah yang telah dilakukan di Desa Poncosari. Untuk mengantisipasi terulangnya kegagalan perlu dilakukan pendekatan yang intensif ke masyarakat.
27 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
» Ekonomi mencukupi » Nyaman dengan kondisi saat ini » Pola pikir pragmatis praktis » Tingkat pendidikan rendah » Rasa kepemilikan terhadap hal baru sangat kurang
BEBERAPA POLA PENDEKATAN MASYARAKAT
M 28 MENGGAPAI INDONESIA BISA
embuka dialog yang intensif (terus menerus) dengan tokoh masyarakat dan penggiat kelompok kegiatan (pokgiat) untuk urun rembug mengenai kebutuhan masyarakat Desa Poncosari. Hal ini dilakukan agar kegiatan yang akan diterapkan berbasis kebutuhan masyarakat, bukan sekedar keinginan pemerintah. Dengan demikian, rasa kepemilikan masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan dapat ditumbuhkan, dan kekhawatiran terhadap terbengkalainya sarana yang diberikan dapat diminimalkan. Selain itu, dialog dengan masyarakat ini juga dilakukan untuk mengetahui pola sosial budaya setempat. Pengetahuan mengenai hal ini sangat penting untuk mengetahui kebiasaankebiasaan, nilai, dan pola pikir yang menjadi konvensi, sehingga dapat dilakukan penyesuaianpenyesuaian yang sedapat mungkin menghindari adanya benturan dengan nilai yang sudah ada di masyarakat.
PELIBATAN MAHASISWA KKN-PPM UGM
S
osialisasi SIDa pengembangan energi hibrid dilakukan oleh mahasiswa UGM yang melakukan KKN tematik di Desa Poncosari.
Sosialisasi dilakukan ke masyarakat termasuk pada siswa siswi sekolah dasar. Berbagai macam kegiatan sosialisasi dilakukan pada KKN tersebut, seperti promosi pantai, pembuatan peta wisata dan tabligh akbar dalam Festival Ketupat.
Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Selain itu dilakukan pula beberapa kegiatan penunjang seperti pembuatan demonstration plot tanaman kacang di lahan pasir, pelatihan pembuatan tanaman dalam Polybag dan pot serta pelatihan pembuatan pupuk organik sebagai back up kegiatan bagi para peternak sapi di Desa Poncosari.
29
PEMBENTUKAN ORGANISASI PENGELOLA ENERGI HIBRID
O
rganisasi ini dibentuk untuk mengelola pembagian energi listrik kepada warga, iuran listrik dan hal-hal yang berkenaan dengan pemanfaatan hasil pembangkit listrik energi hibrid seperti ice maker.
30 MENGGAPAI INDONESIA BISA
Organisasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dari sisi ekonomi dan juga kepemimpinan. Pendampingan akan dilakukan pada tahuntahun pertama agar masyarakat dapat mengelola organisasi ini secara mandiri di kemudian hari.
PEMBENTUKAN KOMUNITAS MAHASISWA KKN ENERGI HIBRID BANTUL
K
KN Mahasiswa merupakan salah satu stakeholder yang memiliki peran yang sangat penting dalam hal pendekatan dan pendampingan masyarakat.
KKN Mahasiswa di Desa Poncosari akan dirancang untuk menjadi program berkelanjutan yang saling bersinergi dari periode satu ke periode lainnya, sehingga program pendampingan kepada masyarakat dapat dilakukan secara berkesinambungan.
KKN Mahasiswa di Desa Poncosari ini kemudian akan dibentuk menjadi komunitas KKN Mahasiswa Energi Hibrid Bantul yang akan terus berhubungan dengan masyarakat dan melakukan peningkatan kualitas masyarakat di sana.
31 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
KKN Mahasiswa periode berikutnya akan melanjutkan programprogram yang dilakukan oleh KKN Mahasiswa periode sebelumnya, yang tentunya disesuaikan pula dengan renstra pembangunan energi hibrid di Bantul yang telah dirancang bersama oleh para stakeholder.
PEMBENTUKAN STUDY CLUB ENERGI HIBRID
S 32 MENGGAPAI INDONESIA BISA
tudy club mahasiswa dibentuk untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam bidang energi hibrid. Hal ini dilakukan untuk membentuk generasi berkualitas yang nantinya akan menjaga keberlanjutan pengembangan energi hibrid di Indonesia. Study club ini akan menghasilkan produk-produk riset mengenai energi hibrid yang selain dapat mengembangkan potensi energi hibrid, juga dapat menunjang prestasi akademis mahasiswa di kampusnya sebagai hasil riset yang diakui seperti skripsi, tesis, atau disertasi. Study club energi hibrid di Pandansimo diharapkan dapat berkembang menjadi study club tingkat nasional yang dapat menjadi salah satu rujukan bagi para mahasiswa yang berminat dalam permasalahan energi hibrid.
TESTIMONIUM
TESTIMONIUM 1
Dwi Hantoro 34
Kepala Dukuh Ngentak
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Saya berharap pembangunan energi hibrid oleh ristek ini dapat menjadi ikon baru pantai Pandanmino sebagai pantai kincir yang ramai dikunjungi siang dan malam serta didukung data tarik pertanian, peternakan, dan perikanan terpadu dalam meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat.
TESTIMONIUM 2
Jumali
tokoh masyarakat
35 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Kincir angin saya harapkan dapat meningkatkan sektor agrowisata jika kita bisa menanami lahan pasir di kaki-kaki kincir dengan tanaman-tanaman pertanian
TESTIMONIUM 3
Wijiyo 36
anggota Pokgiat pertanian
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Dengan ketersediaan listrik dapat menghidupkan mesin pompa air yang nantinya akan menunjang produktivitas pertanian di lahan pasir yang cukup menjanjikan
TESTIMONIUM 4
Ibu pemilik warung 37 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Dengan adanya kincir angin saya berharap mendapatkan listrik yang lebih murah dibandingkan dengan listrik PLN. Jika listrik sudah menyala maka lampu-lampu akan dapat menerangi kawasan pantai yang selama ini gelap gulita pada waktu malam. Jika sudah ada listrik, harapannya pantai dapat menjadi lebih ramai dikunjungi orang sehingga dagangan bisa lebih laku lagi
TESTIMONIUM 5
Ridwan 38
anggota pokgiat
MENGGAPAI INDONESIA BISA
Kincir angin akan sangat bermanfaat untuk warga Ngentak, namun saya masih khawatir dengan keamanannya untuk warga. Saya berharap ada penjelasan kepada masyarakat mengenai bahayanya
TESTIMONIUM 6
Suwandi Ketua Pokgiat 39 Teknologi Energi Listrik Hibrid di Bantul, DIY
Saya mempertanyakan apakah kincir angin akan memberikan energi yang memadai, karena saya berfikir bahwa pada masa dahulu tenaga angin digunakan untuk menggerakkan kapal laut, namun pada akhirnya ditinggalkan karena tidak efisien dan beralih ke tenaga mesin. Kincir angin yang terdapat di Kuwaru juga tidak bisa memberikan hasil yang optimal. Air yang keluar dari hasil pemompaan energi listrik kincir angin tidak sederas yang diharapkan. Akan tetapi saya tetap berharap kincir angin yang dipasang di Pandanmino dapat memberikan hasil energi yang optimal untuk kebutuhan masyarakat. Saya optimis kincir angin dapat meningkatkan sektor pariwisata, sehingga Ngentak dapat menjadi kawasan pariwisata berbasi iptek yang ramah lingkungan