Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
Sinergi PermataBank & YDBA
Bantu Perkuat 21 UKM Binaan YDBA Lewat Kredit Lunak Laporan Khusus
Raker LPB Mitra YDBA 2009
Satukan Visi dan Misi untuk Kegiatan LPB yang lebih Strategis dan Inovatif YDBA dan PAMA Resmikan LPB PAMIDA
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
1
daftarisi
4 Sinergi PermataBank dan YDBA
Bantu Perkuat 21 UKM Binaan YDBA Lewat Kredit Lunak
Laporan Utama
Forum Mitra YDBA
15
Mengikutsertakan UKM pada Pameran di JCC
YDBA ke Warbis 22 Kunjungan Rasuna-Jakarta
16 Outbound LPB Adaro-Pama
23 Pelatihan Perpajakan
17
25 Seni Kerajinan Tangan
Upaya untuk Meningkatkan Kinerja Tim
10 Raker LPB Mitra YDBA 2009
Laporan Khusus
7
Raker LPB Mitra YDBA 2009
Satukan Visi dan Misi untuk Kegiatan LPB yang Lebih Strategis dan Inovatif
12
YDBA Selenggarakan Pelatihan Perpajakan
YDBA Selenggarakan Pelatihan Kerajinan Paper Tole bagi Ibu-Ibu Kemenko Perekonomian
Petrokimia Gresik dan 26 YDBA, MPM Lepas Peserta Magang Mekanik Sepeda Motor
Penguatan Manajemen IKM Logam di Jawa Timur
18
Edukasi Sistemasi Bisnis bagi UKM Binaan LPB Warbis
LK3
19
YDBA dan PAMA Resmikan LPB PAMIDA
Serba-Serbi YDBA
20 21
Penilaian Astra Green Company Tahun 2008
Manajemen Winning Culture Don’t Blame Others (DBO)
27 Mengenal YDBA Lebih Dekat CRP bagi UKM 29 Pelatihan Subkon Grup Astra
Profil
30 CV Prima Karya
“Tidak Ada Hal yang Tidak mungkin Jika Kita Mau Berusaha dan Memulainya”
Renungan
33
Senyum adalah Investasi
Album
dariredaksi
K
Krisis keuangan global yang sedang melanda dunia saat ini membuat perbankan lebih selektif dan berhati-hati
dalam menyalurkan kreditnya.
Kondisi ini jelas akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan,
termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Majalah YDBA E d i s i 5 5 . M a r e t , Ta h u n X I I I , 2 0 0 9
Penasehat
Michael D. Ruslim
Melihat persoalan ini, PermataBank bekerjasama dengan YBDA terus berupaya
memperkuat UKM melalui penyaluran kredit lunak tanpa agunan. Komitmen ini direalisasikan pada tanggal 23 Februari 2009 di Ruang Serba Guna YDBA dalam
acara penandatanganan akad kredit lunak PermataBank kepada 21 UKM binaan YDBA yang dihadiri oleh Menegkop dan UKM RI Suryadharma Ali, Presdir Astra Michael D. Ruslim, dan Presdir PermataBank Stewart D. Hall. Liputan mengenai
kegiatan ini selengkapnya dapat disimak dalam Rubrik Laporan Utama Majalah
Pemimpin Umum
YDBA kali ini.
Wakil Pemimpin Umum
Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra YDBA yang berlangsung di Yogyakarta
Aminuddin
Wiwiek D. Santoso
Penanggung Jawab Tonny Sumartono
Di Rubrik Laporan Khusus, kami menyajikan ulasan mengenai Rapat Kerja
pada tanggal 29-30 Januari 2009. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan wawasan koordinator dan fasilitator LPB, membangun sinergi
Pemimpin Redaksi
antar LPB dan mitra kerja, serta menyatukan visi dan misi kegiatan LPB yang lebih
Wakil Pemimpin Redaksi
Soepardi
Sri Kuntjoro M. Kosasih
Redaktur Pelaksana
strategis dan inovatif.
Masih terkait aktivitas LPB, disajikan pula berita dari Kalimantan, yaitu mengenai
peresmian kantor LPB baru yang diberi nama Pama Mitra Daya (PAMIDA). LPB
ini merupakan mitra petani karet dan UKM di Kutai Barat, Kalimantan Timur
Mohammad Iqbal Ahmad Rizalmi
yang merupakan kerjasama YDBA dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Sekretaris Redaksi
yang diharapkan bisa menjadi partner dalam pembangunan perekonomian daerah.
M.S. Wulandari
Staff Redaksi
Keberadaan LPB ini sangat disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat
Kabar kegiatan LPB mitra YDBA di daerah yang dapat disimak dalam Rubrik
Alex Widjaja, L. Pandu Pamardi Thalib Widiyanto, Irianti Pancarahayu
Forum Mitra kali ini adalah aktifitas LPB Adaro-Pama yang menyelenggarakan
Redaktur Foto
UKM binaannya di berbagai pameran, Pelatihan Kualitas dan Manajemen Produksi
Ahmad Rizalmi Ari Buhori
Koresponden
Siti Mariyani (LPB Warbis Rasuna, Jakarta) Dasuki (LPB Tegal) Djarot Sri Hono (LPB BM Yogyakarta) Soeharto (LPB Waru Sidoarjo) Lindrawaty A (LPB PPKP Mataram) I Ketut Budiarta (LPB Gianyar, Bali) Hery Suriadi (LPB Adaro Pama, Kalsel) Agustiana Elfitria (LPB Wanita Mandiri, Aceh)
Alamat Redaksi
Yayasan Dharma Bhakti ASTRA Jl. Gaya Motor I No. 10, Sunter II Jakarta Utara 14330 Telp : (021) 65310146 Fax : (021) 65310147 e-mail :
[email protected] Homepage : www.ydba.astra.co.id
Penerbit
Yayasan Dharma Bhakti ASTRA Jakarta Majalah YDBA adalah majalah yang berfungsi sebagai media komunikasi dan informasi bagi seluruh UKM binaan dan mitra YDBA dalam upaya untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan informasi serta tali silaturahmi. Diberikan secara cuma-cuma kepada UKM binaan dan Mitra YDBA dan tidak diperjualbelikan. Redaksi menerima kiriman tulisan dan foto sesuai dengan misi buletin, Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi dan maknanya.
kegiatan Outbound & Trainning, LPB Gianyar yang tengah aktif mengikutsertakan serta E-bussines Pemasaran Produk UKM yang dilaksanakan oleh LPB Waru, dan UKM Gathering yang diselenggarakan oleh LPB Warbis-Jakarta.
Sementara, kegiatan Sosialisasi Program YDBA di Grup Astra, Pelatihan
Perpajakan bagi UKM Subkon dan Bengkel, Kunjungan Ketua Pengurus YDBA ke
LPB Warbis-Jakarta, Pelepasan Magang Mekanik Pemuda Putus Sekolah di MPMSurabaya, dan Pelatihan Cost Reduction Program (CRP) bagi UKM subkon adalah informasi yang dapat pembaca simak pada Rubrik Serba-Serbi.
Rubrik Manajemen juga tak kalah penting untuk dibaca. Pokok bahasan
mengenai pentingnya sebuah winning culture di dalam suatu perusahaan dan sikap
Jangan Menyalahkan Orang Lain (don’t blame others) dalam bekerja adalah dua buah tulisan yang dapat memperkaya khasanah berpikir kita semua.
Cerita sukses CV Prima Karya milik H. Aftor Machlan, seorang pengusaha
komponen alat berat di Kota Tegal yang senantiasa optimis dalam menjalankan roda bisnis hingga akhirnya sekarang telah memiliki omset lebih dari Rp. 6 M per tahun adalah tulisan yang mengisi Rubrik Profil kali ini. Sedangkan di Rubrik Renungan
pembaca bisa mengambil hikmah tentang manfaat pentingnya memberikan senyuman secara ikhlas kepada orang lain. Akhir kata selamat membaca..!. Salam. Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
3
laporanutama
Sinergi PermataBank dan YDBA
Bantu Perkuat 21 UKM Binaan YDBA Lewat Kredit Lunak Salah satu kendala yang kerap dihadapi UKM adalah pembiayaan. Apalagi di tengah krisis keuangan global saat ini dimana pihak perbankan sangat selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Serba dilematis memang. Namun, bagaimanapun juga UKM telah membuktikan bahwa mereka mampu bertahan dari krisis. Dan oleh karena itu, UKM masih perlu dibantu oleh perbankan agar mampu menjadi pilar ekonomi bangsa yang tetap tumbuh dan berkembang.
Seluruh penerima kredit lunak berfoto bersama dengan Menegkop & UKM RI Suryadharma Ali (tengah depan), Presdir Astra Michael D.Ruslim (no. 6 dari kanan depan), Presdir PermataBank Stewart D. Hall (no. 6 dari kiri depan), Direktur PermataBank Lauren Sulistiawati (no. 5 dari kiri depan), dan Ketua Pengurus YDBA Aminuddin (no. 5 dari kanan depan).
S
enada dengan hal tersebut, PermataBank yang
AHASS yang diwakili oleh Mohd. Fakhrid Syaifullah dan
bekerjasama dengan YBDA juga tetap berupaya
Tjoa Janto dengan PermataBank yang diwakili oleh Senior
memperkuat UKM melalui penyaluran kredit lunak
Vice President SME’s Banking PermataBank Sukarman
tanpa agunan. Komitmen itu direalisasikan pada Senin 23
Omar. Kegiatan ini disaksikan secara langsung oleh Menteri
Februari 2009 di Ruang Serba Guna YDBA dalam acara
Negara Koperasi dan UKM RI Suryadharma Ali, Presdir
penandatanganan akad kredit lunak PermataBank kepada
PT Astra International Tbk Michael D. Ruslim, Presdir
21 UKM binaan YDBA. UKM yang mendapatkan fasilitas
PermataBank Stewart D. Hall, Direktur PermataBank Lauren
kredit tersebut adalah bengkel Astra Honda Authorized
Sulistiawati dan Ketua Pengurus YDBA Aminuddin.
Service Station (AHASS) se-Jabodetabek. Kredit lunak
Hadir pula dalam acara tersebut antara lain, Deputy
diberikan dengan plafon Rp.20-100 juta, berjangka waktu
Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi dan UKM Agus
hingga 36 bulan dengan alokasi di awal program sebesar
Muharram, Direktur PT Astra International Tbk Gunawan
Rp. 5 Miliar
Geniusahardja, Chief Corporate Communication PT Astra
Penandatanganan akad kredit dilakukan antara pemilik
4
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
International Tbk Arief Istanto, Chief Corporate Human
laporanutama
Menegkop & UKM RI Suryadharma Ali saat menyampaikan sambutan pada acara penandatanganan kredit.
Resources PT Astra International Tbk F.X. Sri Martono yang
kerjasama antara PermataBank dan YDBA dalam rangka
juga merupakan Anggota Pengawas YDBA serta Anggota
membantu pembiayaan UKM binaan YDBA ini telah
Pengurus YDBA yang juga Direktur United Tractors Edhie Sarwono. Pada acara pembukaan, Ketua Pengurus YDBA Aminuddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa
berlangsung sejak lama. Kali ini UKM yang mendapat kesempatan diberikan pinjaman kredit adalah bengkel AHASS dimana bengkel tersebut pada mulanya adalah bengkel kecil yang lokasinya berada di daerah pinggiran perkotaan. Hingga saat ini AHASS-AHASS tersebut sudah tumbuh dan berkembang dengan omset rata-rata Rp. 30 juta/bulan dan tenaga kerjanya rata-rata 5 orang. Aminuddin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan PT Astra Honda Motor (AHM) dan Main Dealer Sepeda Motor Honda PT Daya Adira Mustika serta PT Wahana Makmur Sejati yang telah mendukung program kerjasama pembiayaan ini. Disampaikan pula oleh Aminuddin, bahwa di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, terdapat koperasi binaan YDBA
Menegkop & UKM Suryadharma Ali tengah berbincang dengan Presdir PermataBank Stewart D. Hall.
yaitu Koperasi Parawisata (Kopari) Catra Gemilang yang telah berhasil dan menunjukan kemajuan yang luar biasa. Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
5
laporanutama penyaluran kredit lunak ini serta atas berbagai kemitraan yang telah dilakukan oleh Grup Astra untuk membantu memajukan dan mengembangkan UKM selama ini. “Semoga upaya yang telah dilakukan Astra, PermataBank dan YDBA dapat memberikan hasil yang baik terhadap perkembangan UKM, sehingga UKM mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian bangsa”, demikian harapan Suryadharma Ali. Lebih lanjut Suryadharma Ali menyampaikan bahwa saat ini pemerintah melalui Depkop & UKM RI memiliki anggaran yang cukup besar dalam pengembangan UKM. Oleh karena itu, kami ingin lebih meningkatkan kerjasama Presdir Astra Michael D. Ruslim sedang menjelaskan kepada Menegkop & UKM RI Suryadharma Ali tentang produk UKM di Galeri UKM-YDBA disaksikan oleh Presdir PermataBank Stewart D. Hall (kiri), Deputi Pembiayaan Kemenegkop & UKM RI Agus Muharam (no. 2 dari kiri), Direktur Astra Gunawan Geniusaharja (no. 3 dari kiri), dan Ketua Pengurus YDBA Aminuddin (no. 5 dari kiri).
Koperasi ini telah dibina oleh YDBA sejak tahun 1996 dan hingga saat ini telah memiliki 405 anggota dan 930 calon
dengan YDBA dalam melaksanakan program-program pengembangan UKM di tanah air. Seusai penandatanganan akad kredit, Menegkop & UKM RI menyempatkan diri mengunjungi Galeri UKM YDBA. Dipandu oleh Wakil Ketua Pengurus YDBA Tonny Sumartono, jajaran Direksi Astra, Direksi PermataBank serta Pengawas dan Pengurus YDBA, rombongan melihat setiap
anggota yang terdiri dari berbagai bidang usaha antara
stand maket produk-produk komponen UKM binaan YDBA.
lain jasa fotografi, pemandu wisata, pedagang, petani, dan
Kunjungan berlangsung kurang lebih setengah jam dan
pengamen dengan asset terkumpul lebih dari Rp. 2 Milyar. Menegkop & UKM RI Suryadharma Ali sangat terkesan dengan informasi yang disampaikan Ketua Pengurus YDBA
dilanjutkan dengan makan siang. Kerjasama antara YDBA dan PermataBank yang dilakukan saat ini merupakan kelanjutan dari kerjasama sebelumnya. Kedepan, PermataBank dan YDBA berharap
tersebut dan beliau berencana akan mengunjunginya. Selain
program ini bisa diperluas kepada AHASS dan jenis UKM
itu, Menegkop & UKM juga menyampaikan apresiasi yang
lainnya.
tinggi kepada Astra, PermataBank dan YDBA atas program
Presdir PermataBank Stewart D. Hall (kiri), Menegkop & UKM Suryadharma Ali (no. 2 kiri), Presdir Astra Michael D.Ruslim ( no. 2 kanan), dan Ketua Pengurus YDBA Aminuddin (kanan) saat menyaksikan penandatanganan kredit lunak.
6
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
(AR).
laporankhusus
Raker LPB Mitra YDBA 2009
Satukan Visi dan Misi untuk Kegiatan LPB yang Lebih Strategis dan Inovatif Meski kegiatan Rapat Kerja (Raker) merupakan kegiatan rutin tahunan, namun ada hal yang menarik dari Raker LPB Mitra YDBA Tahun 2009 kali ini. Yaitu, suasana Raker yang semarak, penuh berbagai masukan, saran, ide dan terobosan-terobasan program inovatif serta prestasi yang cukup mengesankan dari masing-masing LPB
Seluruh peserta dan panitia Raker saat sesi foto bersama dengan Pengurus YDBA.
R
aker berlangsung selama dua hari yakni tanggal
antar LPB dan mitra kerja, serta menyatukan visi dan misi
29-30 Januari 2009 bertempat di Novotel Hotel,
kegiatan LPB yang lebih strategis dan inovatif.
Yogyakarta. Raker diikuti oleh para Koordinator
Raker secara resmi dibuka pada tanggal 29 Januari
dan Fasilitator LPB mitra YDBA yang berasal dari
2009 oleh Ketua Pengurus YDBA, Aminuddin. Dalam
Lhokseumawe-NAD, Balangan–Kalimantan Selatan, DKI
sambutannya Aminuddin menyampaikan ucapan terima
Jakarta, Tegal, Yogyakarta, Waru-Sidoarjo, Gianyar-Bali, dan
kasih dan penghargaan kepada mitra kerja YDBA yang
Mataram.
telah memberikan dukungan dan kerja kerasnya dalam
Setiap tahun YDBA menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta saling berbagi pengalaman mengenai
menyukseskan program–program pembinaan UKM selama tahun 2008. Aminuddin mengatakan, meskipun UKM sempat
kegiatan pembinaan dan pengembangan UKM di masing-
merasakan dampak krisis keuangan global yang terus
masing LPB. Selain itu juga untuk membangun sinergi
berlanjut pada tahun 2009, UKM jangan terlalu khawatir Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
7
laporankhusus penghargaan kategori ”LPB Terbaik” diberikan secara langsung oleh Ketua Pengurus YDBA kepada Koordinator LPB Adaro-Pama Hery Suriadi. Sementara, plakat ”LPB Mandiri 2008” diberikan oleh Presdir Astra Multi Finance kepada Koordinator LPB PPKP Mataram, Lindrawaty.
Presentasi LPB Ketua Pengurus YDBA Aminuddin menyampaikan pentingnya update database UKM di wilayah masing-masing LPB.
karena perekonomian Indonesia relatif aman dan masuk ke dalam tiga negara di Asia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas 3% bersama China dan India. ”Di balik krisis tetap ada peluang”, ujar Aminuddin. Hadir pada Raker kali ini Sekretaris Pengurus YDBA, Sri Kuntjoro, Penasihat YDBA,
Setelah pembukaan, acara Raker diisi dengan penyampaian
program pembinaan Tahun 2008 masing-masing LPB yang dipresentasikan oleh para Koordinator. Setiap Koordinator LPB diberikan waktu 10 menit untuk menyampaikan hasil pencapaian dan 20 menit untuk tanya jawab. Para peserta
Buyung Syamsudin, Presdir Astra Multi Finance, Erwin Mardjuni, Kepala Cabang Bank Mandiri YogyakartaDiponegoro, Wahyudin, serta Department Head dan staf Comdev mitra kerja YDBA seperti PT Adaro Indonesia dan PT Pamapersada Nusantara. Pada kegiatan tersebut, YDBA memberikan penghargaan ”LPB Terbaik” kepada LPB yang telah melaksanakan program dan aktifitas pada tahun 2008 dengan baik, serta penghargaan ”LPB Mandiri” kepada LPB yang banyak melakukan networking dan kreatifitas yang menonjol selama tahun 2008. Penghargaan ”LPB Terbaik” jatuh kepada LPB Adaro-Pama sedangkan penghargaan ”LPB Mandiri” diraih LPB PPKP Mataram. Plakat
8
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
Dari kanan-kiri : Presdir Astra Multi Finance Erwin Mardjuni, Ketua Pengurus YDBA Aminuddin, Comdev Dept PT Pamapersada Site Adaro Yoshua E. Pangkut, Comdev PT Adaro Indonesia Bahmi, Koordinator LPB Adaro Pama Hery Suriadi, Sekretaris Pengurus YDBA Sri Kuntjoro, Advisor YDBA Buyung Syamsudin, dan Manager YDBA Alex Widjaja foto bersama seusai penyerahan LPB terbaik kepada LPB Adaro-Pama.
laporankhusus Meski tidak tergolong sebagai LPB yang disupport oleh perusahaan Mitra YDBA, LPB Mataram memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengembangkan program serta membangun jejaring dengan BUMN/S serta Grup Astra di Mataram. Program-program yang dikerjakan selama tahun 2008 cukup bervariatif, seperti Pelatihan Tata Rias, Cukur Rambut, Pelatihan Membuat Roti, Pelatihan Membuat Mie, dan lainnya. Seperti LPB Mataram, demikian pula presentasi LPB Waru-Sidoarjo. Pemaparan LPB ini juga nampak impresif. Mereka menyajikan tampilan presentasi yang segar dengan format seperti website, yaitu cukup dengan mengKoordinator LPB Adaro-Pama Hery Suriadi saat menyampaikan achievement report kepada para peserta Raker.
saling memberikan masukan dan penilaian terhadap kinerja masing-masing LPB. Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Presentasi yang pertama disampaikan oleh LPB Tegal. Kepada LPB Tegal peserta memberikan masukan agar dalam penulisan laporan ada penyeragaman antara target dan achievement sehingga program dapat lebih terukur dan tepat sasaran. Peserta juga mengusulkan hendaknya LPB Tegal memberikan database UKM alat berat kepada YDBA. Data tersebut sangat diperlukan karena Mitra YDBA seperti perbankan dan lembaga pembiayaan lainnya sedang mencari mitra usaha untuk penyaluran kredit lunak bagi UKM di daerah. Apabila pendataan itu terkoordinir dengan baik maka akan memudahkan YDBA dalam memberikan informasi atau data UKM kepada lembaga pembiayaan. Dari presentasi LPB Gianyar-Bali, diperoleh informasi bahwa Pelatihan Basic Mentality dan Pembukuan
klik beragam data dan informasi bisa diperoleh secara lengkap. Satu lagi hal yang menarik adalah software data base UKM yang sangat mudah dioperasikan. LPB Waru mempromosikan software yang mereka buat ini kepada rekan LPB lainnya, ”Penggunaannya cukup mudah. Selain itu, software ini adalah software pengolahan data base dari Microsoft Acsess. Jadi, soal lisensi sudah pasti aman dan dapat digunakan untuk seterusnya”, ujar Jhon Hardy koordinator LPB Waru. LPB Wanita Mandiri-Aceh juga tak mau ketinggalan. LPB ini menyampaikan ragam kegiatan yang telah dilakukan antara lain Pelatihan Kerajinan Berbahan Tule, Pelatihan Pembukuan Sederhana dan Basic Mentality, pendataan UKM, jasa konsultasi UKM dan lainnya. Untuk memperluas jangkauan UKM binaannya agar tidak sebatas UKM Wanita, LPB berencana mengubah fungsinya menjadi Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Keberadaan LKM sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha UKM, serta diharapkan bisa meningkatkan pendapatan UKM di Aceh Utara.
Sederhana sangat diminati UKM sehingga pada tahun 2009 diusulkan agar pelatihan tersebut ditambah jumlahnya. Selain itu, pelatihan pengembangan model dan disain kerajinan kayu, anyaman, dan lukisan juga perlu diadakan karena merupakan kebutuhan UKM. Masukan untuk LPB Bhakti Mandiri-Yogya adalah achievement report-nya harus lebih terinci, seperti berapa banyak UKM yang telah mengikuti program-program LPB beserta penjelasan tentang kendala-kendala yang ditemukan. Demikian pula pada laporan keuangan LPB yang harus disajikan lebih lengkap dan terinci. Berbeda dengan LPB Tegal dan Yogya, presentasi LPB PPKP-Mataram tampil lebih menarik dan lengkap. Sajian pelaporan program kegiatannya juga cukup impresif.
Perwakilan peserta Lindrawaty dari LPB Mataram saat menyampaikan pesan dan kesannya seusai kegiatan Raker.
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
9
laporankhusus
Ketua Pengurus Kopari Catra Gemilang Suherman (tengah memakai t’shirt) saat menjawab beberapa pertanyaan dari para peserta.
LPB Warbis Rasuna-Jakarta memaparkan bahwa jejaring kerjasama bisnis yang dibangunnya sudah semakin luas. Diantaranya adalah kerjasama dengan hypermarket untuk menyediakan fasilitas stand UKM batik di Carefour, dengan Bakrie School Management yang menyertakan mahasiswa untuk magang di UKM binaan LPB Warbis Rasuna, dengan Action Coach yang merupakan investor dari Singapura, dan kerjasama lainnya. LPB secara rutin juga terus menyertakan UKM binaan untuk mengikuti pameran baik di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan LPB Adaro-Pama menyampaikan bahwa hampir sebagian besar program telah terlaksana dengan baik. Disampaikan pula oleh koordinator LPB ini bahwa masyarakat sekitar cenderung lebih meminati pelatihan yang bersifat manajemen. Karenanya pada tahun 2009, LPB akan memfokuskan pada pelatihan Basic Mentality dan Pembukuan Sederhana, Manajemen Pemasaran, Dinamika Kelompok, dan pelatihan manajemen lainnya. LPB AdaroPama juga bersedia memuat informasi dan berita kegiatan LPB-LPB lain di Buletin Comdev Adaro-Pama. Keesokan harinya, Jum’at 30 Januari 2009, Raker dilanjutkan dengan pemaparan dan pembahasan rencana program tahun 2009. Semua tim LPB juga menyusun analisis SWOT yang hasilnya akan dijadikan acuan oleh
10 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
YDBA untuk penyempurnaan pola pengembangan LPB ke depan.
Keakraban di Borobudur Nampaknya peserta semakin tak sabar untuk bertandang ke Borobudur setelah Raker ditutup secara resmi oleh Sekretaris Pengurus YDBA Sri Kuntjoro. Seusai bergulat dengan beragam pemikiran dan gagasan di forum rapat, peserta dan panitia langsung bersiap-siap untuk melakukan wisata menuju Candi Borobudur. Kegiatan ini adalah untuk penyegaran (refreshing) para peserta dan panita setelah satu setengah hari mengikuti Raker. Sebelum ke lokasi wisata Borobudur, rombongan menyempatkan diri mengunjungi Koperasi Pariwisata (Kopari) Catra Gemilang yang berlokasi dekat dengan wisata. Koperasi ini telah dibina oleh YDBA sejak tahun 1996 dan hingga saat ini telah memiliki 405 anggota dan 930 calon anggota dari berbagai profesi usaha antara lain fotografer keliling, pemandu wisata, pedagang, petani, dan pengamen dengan asset mencapai lebih dari Rp. 2 Milyar. Setibanya di koperasi, rombongan disambut hangat oleh Ketua Pengurus Kopari Catra Gemilang Suherman. Peserta rombongan nampak serius menyimak
laporankhusus berangkat, hujan turun. Akibatnya,
keinginan peserta untuk menikmati wisata pun sedikit menemukan
kendala. ”Tak apalah, yang penting
kan kebersamaan nomor satu”, ujar salah seorang peserta berseloroh. Meski rintik hujan menyertai
perjalanan, peserta tetap nampak ceria dan antusias, terutama bagi
koordinator dan fasilitator LPB dari
luar pulau Jawa. Karena sebagian
besar dari mereka wisata ini adalah wisata perdana ke Borobudur.
Para peserta begitu menikmati keindahan bangunan yang
berdiri kokoh berabad-abad itu.
Rombongan berputar mengelilingi candi, berupaya menyentuh
Seluruh peserta dan panitia Raker foto bersama setibanya di candi Borobudur.
stupa, berfoto bersama, dan
tertawa lepas. Keakraban semakin
pemaparan yang disampaikan oleh Suherman mengenai
tercipta di tengah panorama yang
perkembangan usaha Kopari yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang diajukan seperti misalnya dari Koordinator LPB PPKP Mataram Liyndrawati yang menanyakan bagaimana kiat dan strategi Kopari memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Kemudian Suherman menjelaskan bahwa dalam menjalankan usahanya Kopari
sangat indah dan langka tersebut.
Saat menjelang sore rombongan kembali menuju kota
Yogyakarta. Tak lupa, rombonganpun singgah sejenak
di Muntilan untuk membeli sedikit oleh-oleh khas Yogya dan sekitarnya. Selamat tinggal Yogya, selamat tinggal
Borobudur. Semoga Raker tahun ini makin meningkatkan kualitas pembinaan UKM di daerah.
(AR).
menerapkan prinsip kekeluargaan. Dengan prinsip itu Kopari dapat dengan mudah menarik minat dan loyalitas anggota maupun calon anggota. Sementara strategi yang dilakukan adalah dengan mentransfer nilai-nilai Budaya Astra, mengutamakan kejujuran, memperluas unit-unit usaha dan memberikan berbagai pelatihan yang dapat mendukung perkembangan usaha anggota koperasi. Setelah kurang lebih satu jam berdialog, rombongan langsung menuju candi Borobudur yang lokasinya cukup dekat dengan kantor Kopari. Rombongan dipandu oleh beberapa pengurus Kopari. Namun sayang, ketika rombongan siap
Seusai Raker seluruh peserta saling bersalam-salaman.
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
11
laporankhusus
Kutai Barat
YDBA dan PAMA Resmikan LPB PAMIDA Satu lagi Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) hasil kerjasama Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) diresmikan. Acara peresmian kantor LPB yang diberi nama Pama Mitra Daya (PAMIDA) -- mitra Petani karet dan UKM di Kutai Barat, Kaltim -- berlangsung pada tanggal 4 Februari 2009.
Tarian “Ngeleway” yang merupakan tarian selamat datang khas suku Dayak mengawali acara peresmian LPB Pama Mitra Daya (PAMIDA).
P
eresmian dilakukan oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Kutai Barat, H. Edyanto Arkan, yang mewakili Bupati Kutai Barat.
Dalam sambutannya H. Edyanto Arkan menyampaikan bahwa masyarakat patut berterima kasih kepada jajaran manajemen PAMA dan YDBA yang telah melakukan bentuk
satu cara nyata untuk mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Periode 2006 – 2011, yaitu Masyarakat Kutai Barat yang Sejahtera, Cerdas, Sehat dan Produktif Berbasiskan Ekonomi Kerakyatan”, ujar Edyanto Arkan di sela-sela sambutannya. Dalam bagian lain sambutannya ia juga mengingatkan
nyata untuk memperhatikan masalah kesejahteraan sosial
agar perusahaan memperhatikan dampak dari aktivitas
masyarakat. Beliau berharap program pemberdayaan
perusahaan terhadap lingkungan. Oleh karena itu
masyarakat yang dilakukan LPB betul-betul memperhatikan
pemerintah berharap adanya kerjasama antara PAMA
hal-hal yang mendasar dan menjadi kebutuhan pokok
dengan Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Kutai Barat
seluruh masyarakat. Sehingga, hasilnya bisa menyentuh
untuk memelihara dan memperbaiki lingkungan sekitar. Yaitu
dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk
”Pemberdayaan masyarakat seperti ini merupakan salah
kemakmuran bersama, sehingga tercipta dan terwujudnya
12 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
laporankhusus Pelatihan Petani Karet Masih dalam rangkaian peresmian LPB PAMIDA, keesokan harinya, yakni tanggal 5 Februari 2009, diadakan pelatihan Budidaya dan Pasca Panen Karet bagi para petani karet binaan LPB. Pelatihan diikuti oleh 27 orang petani yang berasal dari Kecamatan Muara Lawa, Kecamatan Damai dan Kecamatan Bentian Besar. Ketiga kecamatan ini berada pada jalur tambang operasi PAMA di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Pelatihan yang berlangsung hingga 7 Februari 2009 ini merupakan pelatihan perdana LPB. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kabag HRGA Asisten II Bidang Ekonomi & Pembangunan Kab.Kutai Barat H. Edyanto Arkan (kanan depan) bersama Anggota DPRD Kab. Kutai barat Donbosco Bulor (tengah) saat melakukan pengguntingan pita, menandakan peresmian LPB Adaro-Pama.
PT. Pamapersada Nusantara jobsite Banpu, Dhendri KH didampingi Wakil Ketua Pengurus YDBA, Erwin Mardjuni. Pelatihan dilaksanakan di ruang Training LPB PAMIDA Jl. Trans Kaltim RT III No. 50 Kampung Muara
investasi yang berwawasan lingkungan. Acara peresmian LPB ini dihadiri 150 orang undangan. Hadir pada acara itu anggota DPRD Kabupaten Kutai Barat, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kapolres, Camat Muara Lawa, Camat Bentian, Camat Damai, para Kepala Desa, Kepala Adat Besar, Kepala Adat dan tokoh masyarakat, petani karet dan UKM binaan LPB yang meliputi sektor usaha waserda, warung makan, bengkel sepeda motor, industri rumah tangga pangan, dan kerajinan. Sedangkan dari unsur perusahaan hadir pimpinan PT Banpu (ITM Group) sebagai pemegang Kuasa Tambang (KP) yang diwakili Kepala Teknik Tambang, Erman Silalahi,
Lawa, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan peserta tentang teknik budidaya karet yang baik dan benar, menambah wawasan peserta untuk memaksimalkan dan membuka lahan karet baru serta meningkatkan nilai tambah hasil karet milik peserta melalui kegiatan pasca panen karet.
Kepala Divisi HRGA – PAMA Pusat, Dede Andarso, Project Manager PAMA jobsite Banpu Ridwan, Wakil Ketua Pengurus YDBA, Erwin Mardjuni, dan Manager Bidang Agribisnis & Pertambangan YDBA, Mohammad Iqbal. Selain pembukaan kain selubung papan nama LPB PAMIDA, acara peresmian juga ditandai dengan penandatanganan komitmen pembinaan masyarakat antara PAMA, YDBA dan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, serta peninjauan ruangan kantor dan ruang training LPB. ”Kami berharap LPB nantinya bisa bermitra dengan dinas-dinas terkait dalam program-program pembinaan masyarakat yang sedang kami jalankan”, demikian ujar H. Edyanto Arkan di sela-sela peninjauannya. Ketika melihat beberapa produk kerajinan contoh dari Pulau Jawa yang dipajang di lemari pajangan, Edyanto juga berharap agar kerajinan sejenis bisa dikembangkan di Kutai Barat dengan menggunakan bahan baku lokal.
HRGA Division Head PT Pamapersada Nusantara Dede Andarso ketika memberikan sambutan.
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
13
laporankhusus Tapin sehingga hal yang sama bisa juga dikembangkan di Kutai Barat.Materi yang diberikan meliputi Motivasi, Okulasi/ Pembibitan, Persiapan Tanam, Budidaya dan Pasca Panen Karet Selain di dalam kelas, pelatihan juga dilangsungkan di kebun karet untuk mempraktekkan materi yang telah diberikan. Praktek lapangan dilangsungkan selama 2 hari, yaitu tanggal 6-7 Februari 2009. Antusiasme para peserta dalam mengikuti pelatihan sangat besar, hal ini antara lain terlihat dari keseriusan mereka mengikuti pelatihan dan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para instruktur. ”Banyak sekali pengetahuan baru yang saya peroleh setelah Koordinator LPB PAMIDA Laurentius Lejau (tengah) saat foto bersama dengan dua orang Fasilitator, yakni Marisa Ginawati (kiri) dan Cica Susantie (kanan) di depan papan Grand Design LPB PAMIDA.
Nara sumber pelatihan adalah Jumali, seorang
pengusaha karet dan pengajar SMK Pertanian di Kabupaten Tapin dan Suwanto dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan
mengikuti pelatihan yang diberikan LPB, kami berharap nantinya ada pelatihan baru yang bisa saya ikuti lagi”, ujar salah seorang peserta menjelang akhir pelatihan. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini akan diadakan kegiatan studi banding ke petani karet yang sudah maju, pembuatan bibit karet unggul (tanam biji/cabutan) secara swadaya sebanyak 1000 batang di tiap kebun karet petani,
yang juga Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam
serta pembuatan kebun karet unggul percontohan seluas
(KSDA) Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Pemilihan
4 hektar yang akan dikelola bersama antar petani karet
kedua nara sumber didasarkan pada kualifikasi dan
sesama peserta pelatihan.
keberhasilan mereka dalam pembinaan petani karet di
Para peserta sedang mendengarkan penjelasan materi dari Instruktur saat mengikuti pelatihan Budidaya dan Pasca Panen Karet.
14 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
(ED).
forummitraYDBA
Mengikutsertakan UKM pada Pameran di JCC Krisis keuangan global yang terjadi saat ini berawal dari negara adidaya Amerika Serikat. Krisis terjadi lantaran semakin terpuruknya kondisi perekonomian di negara tersebut. Alhasil, negara-negara lain, termasuk Indonesia juga ikut terkena imbasnya, termasuk pelaku UKM di tanah air. Untuk menyikapi krisis tersebut, salah satu langkah yang diambil LPB Gianyar-Bali adalah mengikutsertakan UKM binaannya pada kegiatan pameran berskala nasional.
bidang manajemen, pemasaran, dan pembukuan, sehingga usaha saya dapat lebih meningkat. Fasilitas yang diberikan kepada saya juga cukup besar dan sangat bermanfaat, apalagi di saat krisis seperti ini,” kata Arsana lagi ketika ditemui di rumahnya. Meneg BUMN Sofyan Djalil tengah berbincang dengan Pemilik Ayong and Fine Art Studio Ketut Arsana di sela-sela kunjungan pameran.
L
Disamping itu, LPB Gianyar
Bali juga telah memfasilitasi Suteja angkah itu terealisir pada 18-22 Februari 2009, UKM mitra binaan LPB Gianyar
Bali, Ayong and Fine Art Studio diikutsertakan pada pameran di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pameran yang berlangsung selama lima hari ini diikuti oleh mitra binaan seluruh BUMN yang ada di Indonesia. Pameran yang dibuka secara langsung oleh menteri BUMN Sofyan Djalil tersebut berlangsung cukup megah dan mewah.
Ketut Arsana, pemilik Ayong
and Fine Art Studio merespon positif kesempatan yang diberikan BUMN -- dalam hal ini Bank Mandiri -- untuk mengikuti pameran ini. Arsana sangat berterimakasih kepada Bank ini atas kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
Awalnya, Arsana diperkenalkan
oleh LPB Gianyar Bali untuk
mengajukan proposal kredit ke bank
Mandiri. ”Pada saat itu saya merasa pesimis sekali dapat pinjaman uang
dengan bunga yang sangat rendah. Namun sebaliknya, proposal kredit
saya disetujui dan fasilitas pameran
juga saya peroleh,” ujar Arsana yang
merasa puas akan semua yang telah diraih.
”Syukurlah, ada LPB Gianyar Bali yang selalu membantu saya dalam mengembangkan usaha baik pelatihan dan pendampingan di
Silver, UKM milik Ni Wayan Suwitri
yang mendapatkan pembiayaan dari
Bank Mandiri. Ia berharap agar pada
Maret 2009, kredit pinjamannya dapat
segera cair untuk menunjang produksi perusahaanya.
”Saya ingin sekali dibantu dalam
berpameran, karena dewasa ini krisis global yang terjadi di Bali membuat banyak pengrajin yang gulung tikar
dan menurut saya cara yang cukup tepat untuk mengatasi krisis kali ini adalah dengan berpameran”, ujar Suteja.
Semoga UKM dapat
menunjukkan kemampuannya lagi
untuk bertahan menghadapi badai
krisis keuangan global seperti masa krisis moneter tahun 1998 silam.
(LPB Gianyar Bali). Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
15
forummitraYDBA
Outbound LPB Adaro-Pama
Upaya untuk Meningkatkan Kinerja Tim Tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam satu unit kerja terdapat kemampuan yang berbeda antar individu. Perbedaan ini bila tidak dikelola dengan baik akan menjadi kendala pencapaian kinerja organisasi.
M
engingat dampak yang
ditimbulkan oleh perbedaan individu tersebut cukup
besar, maka harus dilakukan
pengembangan SDM dengan baik.
Salah satu caranya adalah melalui
kegiatan pelatihan yang berfokus pada pembentukan tim kerja yang solid atau lebih populer dikenal Team Building.
Team Building merupakan
program pelatihan dengan metode Experiential Learning dalam
membentuk suatu tim serta bagaimana setiap anggota tim (kelompok) dapat
mengidentifikasikan masalah dengan
Peserta tampak aktif dalam salah satu permainan.
baik dan selanjutnya secara bersamasama berusaha maksimal untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Melalui konsep interaksi dan
simulasi di alam terbuka, Team
Building diyakini dapat memberikan suasana yang kondusif dalam
pembentukan sikap, cara berpikir
serta persepsi yang kreatif dan positif dari setiap peserta guna membentuk rasa kebersamaan, keterbukaan, toleransi dan kepekaan diantara
anggota. Sehingga, dengan langkah ini diharapkan mampu memberikan semangat, inisiatif, dan pola
Nusantara, LKM Banua Bauntung, Lembaga Pengembangan Potensi
Pendidikan Adaro-Patners (LP3-AP), LPB Adaro-Pama dan beberapa
UKM binaan LPB Adaro-Pama yang berdomisili di Kabupaten Tabalong, Balangan dan Barito Timur.
Dalam pelatihan ini peserta
dibekali dengan pengetahuan
dan strategi yang sangat berguna
khususnya dalam meningkatkan dan menggali potensi diri, meningkatkan
pemberdayaan baru dalam lingkungan
kemampuan kepemimpinan
dan eksternal yang efektif), serta
tim yang solid dengan kinerja yang efektif serta menjadikan tim lebih siap dalam menghadapi perubahan dan perkembangan dunia usaha. Keseluruhan materi dan kegiatan yang diberikan pada umumnya mengandung nilai-nilai manajerial. Dengan begitu para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pengalamanpengalaman yang diperoleh di dalam pekerjaan sehari-hari.
Berbagai aktivitas yang ada
dalam pelatihan ini adalah kegiatan
kerja.
(kerjasama tim, komunikasi internal
meningkatkan kekompakan tim, LPB
teknik pengambilan keputusan.
kegiatan Outbound Trainning pada
mengoptimalkan partisipasi aktif
untuk memahami pembentukan dan
di desa Muara Hatip Kabupaten Hulu
rasa percaya diri, meningkatkan
suatu tujuan sehingga mengahasilkan
Selatan. Kegiatan ini diikuti oleh 30
masalah, meningkatkan pemahaman
training bertekad untuk tetap semangat
PT Adaro Indonesia, PT Pamapersada
setiap individu, membentuk suatu
Beranjak dari keinginan untuk
yang merupakan experiential activities yang ditargetkan secara spesifik
Adaro-Pama menyelenggarakan
tanggal 17-18 Januari 2009, bertempat
anggota dalam bekerja, meningkatkan
pembangunan SDM dalam mencapai
Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan
kepekaan anggota terhadap suatu
kinerja yang optimal. Para peserta
peserta yang berasal dari Staf comdev
peran, fungsi dan tanggung jawab
dan jalin terus kebersamaan!.
16 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
Kegiatan ini bertujuan untuk
simulasi di alam bebas (luar kelas)
(LPB Adaro-Pama).
forummitraYDBA
Penguatan Manajemen IKM Logam di Jawa Timur Sudah saatnya konsep manajerial pada Industri Kecil Menengah (IKM) logam di Jawa Timur disesuaikan dengan target dan lebih spesifik sehingga pada masa yang akan datang IKM bisa memberikan kontribusi yang lebih signifikan kepada perekonomian daerah.
M
enyikapi hal tersebut, LPB
industri perkapalan, dan industri
Mesin dan Aneka Disperindag
Waru bekerjasama dengan
elektronika.
Propinsi Jawa Timur Dra. Rety Andini,
Dinas Perindustrian Propinsi
MM. Pelatihan dimoderatori oleh
Industri berbahan baku baja
Jawa Timur menyelenggarakan
dipilih berdasarkan posisinya sebagai
Koordinator LPB Waru John Hardy
Pelatihan Manajemen bagi IKM Logam
industri dasar di Jatim. Sementara,
dan yang bertidak sebagai instruktur
pada tanggal 10 Maret 2009. Pelatihan
industri otomotif, perkapalan,
pelatihan adalah Ir. Arif Rahman, Msc
Manajemen ini meliputi manajemen
dan elektronik dipilih karena
dari Jurusan Teknik Industri Institut
kualitas dan manajemen produksi
pengembangan investasi ketiga
Teknologi Surabaya (ITS). Model
serta E-bussines pemasaran produk
sektor ini berpotensi besar untuk
penyampaian materi yang interaktif
IKM.
meningkatkan perekonomian daerah.
membuat para peserta mengikuti
pelatihan ini dengan antusias.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 30
Kegiatan yang berlangsung di
peserta yang merupakan UKM mitra
Hotel Sunsity, Sidoarjo ini bertujuan
binaan LPB Waru yang cukup memiliki
untuk mendapatkan gambaran
Program ILMTA Disperindag
kontribusi terhadap pertumbuhan
tentang kondisi IKM Logam di Jawa
Propinsi Jawa Timur Ir. Irwan.
industri kecil logam di Jawa Timur,
Timur serta untuk mengidentifikasi
Pada kesempatan tersebut, Irwan
yakni Situbondo, Bondowoso,
permasalahan, potensi dan konsep
berpesan agar para peserta dapat
Pasuruan, Waru, Nganjuk, Ngawi
pengembangan industri logam ke
mengimplementasikan ilmu yang
dan Madiun. Sektor industri tersebut
depan.
diperoleh selama pelatihan serta
antara lain bergerak di bidang Industri
jangan ragu untuk bertanya langsung
berbahan baku baja, industri otomotif,
oleh Kepala Seksi Industri Logam
Pelatihan dibuka secara resmi
Acara ditutup oleh Kepala
kepada narasumber mengenai hal yang belum dipahami selama pelatihan. “Disperindag Propinsi Jatim dan LPB Waru akan selalu mendampingi IKM logam di Jawa Timur” ujar Irwan saat mengakhiri pidato penutupnya.
Melalui pelatihan ini, para
peserta diharapkan dapat mengetahui pentingnya manajemen usaha yang targeted dan spesifik yang berbasis pada konsep manajemen produksi, manajemen pemasaran serta Pelatihan berlangsung dinamis dan interaktif.
manajemen kualitas produk. (LPB Waru). Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
17
forummitraYDBA
Edukasi Sistemasi Bisnis bagi UKM Binaan LPB Warbis Agar UKM dapat tetap eksis dan berkembang, dibutuhkan suatu sistem yang apik untuk menopang kelangsungan usahanya. Sistem tersebut bisa berupa pengelolaan produksi, pengelolaan keuangan, pengelolaan SDM, dan pengelolaan lainnya. Dengan begitu, segala sesuatunya akan lebih terorganisir dan terencana.
S
enada dengan maksud di atas, dukungan edukasi sistemasi bisnis bagi UKM juga dilakukan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Warbis-Jakarta. Bentuk konkretnya melalui penyelenggaraan UKM Gathering pada 4 Februari 2009. Kegiatannya adalah pemaparan materi yang dilanjutkan dengan tanya jawab. Acara yang berlangsung di Kantor Kementrian Koperasi dan UKM tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada UKM binaan Warbis mengenai pentingnya sebuah sistem pada bisnis, meskipun usaha mereka masih tergolong sederhana. Hal ini penting, pasalnya selama ini pemilik UKM sering menemukan kesulitan dalam menangani laju bisnisnya yang tiba-tiba melesat, misalnya ketika terjadi peningkatan order. Akhirnya, bukan mereka yang mengendalikan laju bisnis, melainkan bisnis yang mengendalikan usahanya. Apalagi bila kualitas SDM yang dimiliki masih terbatas. Jadi bisa dibayangkan bagaimana sibuknya sang pemilik. Pada UKM Gathering tersebut, dibahas beberapa hal yang dapat membantu UKM untuk mensistemasikan bisnisnya, seperti tips-tips mudah mensistemasi bisnis, menjalankan bisnis seperti bisnis franchise, bagaimana membangun bisnis yang bisa memberikan kebebasan waktu dan finansial, serta strategi untuk membuat sistem bisnis yang berjalan dengan baik dan menguntungkan. Diharapkan melalui kegiatan ini, UKM dapat membuka wawasan dan pola pikirnya, bahwa membuat sistemasi dalam bisnis adalah penting. Materi yang disampaikan dalam UKM Gathering ini adalah materi yang diperoleh dua orang fasilitator LPB saat mereka mengikuti pelatihan
18 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
Peserta tengah menyimak pemaparan mengenai petingnya Sistem pada suatu bisnis.
dan studi banding ke Thailand dan Jepang. Mereka adalah Dedi Sudrajat, Fasilitator bidang Pembiayaan yang berangkat ke Thailand pada Juli 2008. Sementara Fasilitator LPB yang ke Jepang adalah Dewi Praptiwi. Dalam kesempatan studi banding di kedua negara tersebut, mereka banyak mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai pola pengembangan UKM di kedua negara. Di Thailand Dedi mengikuti Training Course on Community Based Micro Finance and Income Generation Management Poverty Alleviation. Pelatihan ini diprakarsai oleh Thailand International Development Cooperation Agency (TICA). Menurut Dedi, materi training banyak membahas mengenai pola pengembangan komunitas (sentra) UKM dengan pembiayaan usaha dan manajemen peningkatan pendapatan masyarakat miskin di Thailand. Sementara, Dewi Praptiwi mendapatkan kesempatan mengikuti The Training Programme for Young Leaders Indonesia 2008 dalam bidang
Community Economic Development di Prefektur Gifu Nagoya, Jepang pada bulan November 2008 selama 3 minggu. Pelatihan diselenggarakan berkat kerjasama Japan International Corporation Agency (JICA) dan Sekretariat Negara Republik Indonesia serta difasilitasi Gifu World Youth (GWY) membawa manfaat banyak bagi fasilitator. Menurut Dewi, banyak hal yang dipelajari dalam kurun waktu cukup singkat tersebut. Mulai dari budaya dan kesenian Jepang, sejarah Negara Jepang dan pengembangan Prefektur Gifu hingga sejarah perkembangan perekonomian (modernisasi) Jepang yang berkembang pesat melalui pemanfaatan teknologi terkini. Semoga pengetahuan yang telah diterapkan pada UKM Gathering ini dapat memberikan banyak manfaat dan dijadikan acuan untuk melakukan pengembangan UKM dan perekonomian di Indonesia. (LPB Warbis).
LK3
Penilaian Astra Green Company Tahun 2008 Setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan pendampingan dalam program SME’s Astra Green Company (AGC) yang dilakukan sejak Agustus hingga November 2008, YDBA mengadakan Final Audit SME’s AGC kepada empat UKM binaanya pada Desember 2008.
Perusahaan yang green sangat signifikan memberikan kontribusi pada kinerja perusahaan.
F
inal Audit SME’s AGC dimulai dari Bengkel APC Motor yang berlokasi daerah Jakarta Barat. Bengkel Roda 4 yang dikelola H. Hadi Prayitno ini sebelumnya mendapatkan status penilaian ‘Hitam’ dengan rincian untuk Total Nilai Sistem Manajemen (TNSM) adalah 21,35 %, Critical Point Lingkungan (CPL) adalah 0, Frequency Rate (FR) = 0, Saverity Rate (SR) = 0 dan Legal Compliance (LC) = 66 %. Setelah dilakukan penilaian (assesment) pada tanggal 1 Desember 2008, kinerja pengelolaan LK3 bengkel ini sedikit mengalami peningkatan, dengan pencapaian status ‘Merah’ (TNM=21,35 %, CP=30, FR=0, SR=0 dan LC = 83 %). Dihari kedua, Bengkel Duta Cibubur yang berlokasi di Kota Cibubur menjadi tujuan YDBA untuk Final Audit SME’s AGC yang ke dua. Bengkel Roda 4 yang dikelola Pipin ini pada saat mengikuti program mendapatkan status penilaian ‘Hitam’ dengan rincian untuk TNSM adalah 39,4 %, CPL adalah 0, FR = 0, SR = 0 dan LC = 100 %. Sedangkan hasil assesment pada tanggal 2 Desember 2008, kinerja pengelolaan LK3 juga mengalami peningkatan, dengan pencapaian status ‘Biru’ (TNM=54,7 %, CP=80, FR=0, SR=0 dan LC = 80 %). Kemudian PT Trilogam Indojaya, UKM manufaktur yang berlokasi di kawasan Industri Cikarang menjadi tujuan YDBA yang ke tiga. Perusahaan yang dikelola Hendra Setiawan ini pada saat mengikuti program memperoleh status penilaian ‘Merah’ dengan rincian untuk TNSM adalah 33,65 %, CPL adalah 60, FR = 7,63, SR = 15,26 dan LC = 63 %. Namun, setelah dilakukan assesment pada tanggal
4 Desember 2008, kinerja pengelolaan LK3 UKM manufaktur ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dengan pencapaian status ‘Hijau’ (TNM=54,7 %, CP=80, FR=0, SR=0 dan LC = 80 %). Peningkatan tersebut layak diperoleh karena komitmen dari pimpinan perusahaan sangat tinggi serta didukung oleh seluruh karyawannya. Sebagai aprisiasi YDBA kepada PT Trilogam Indojaya, pada tahun 2009 ini PT Trilogam diberi kesempatan berkompetisi untuk mendapatkan AGC Award yang di adakan oleh PT Astra International Tbk. Pada tanggal 5 Desember 2008, YDBA melakukan Final Audit SME’s AGC yang ke empat untuk PT Purnamajaya Bhakti Utama di Serpong. Perusahaan yang dikelola H. Abung Sulyan Syarief ini mendapatkan status penilaian ‘Hitam’ dengan rincian untuk TNSM adalah 33,65 %, CPL adalah 60, FR = 7,63, SR = 15,26 dan LC = 63,3 %. Setelah dilakukan assesment, kinerja pengelolaan LK3 juga mengalami sedikit peningkatan, dengan pencapaian status ‘Merah’ (TNM=48,7 %, CP=70, FR=0, SR=0 dan LC = 63,3 %). Final Audit SME’s AGC yang dilakukan oleh Tim YDBA yang diwakili oleh Eri Widayanto (Certification No. A10038) ini merupakan serangkaian program yang telah berlangsung sejak tahun 2003 yang bertujuan untuk melihat kinerja LK3 pada UKM binaan YDBA, untuk dijadikan bahan acuan dalam perbaikan secara berkelanjutan dan menjaga keberlangsungan usaha jangka panjang di masing-masing UKM. Semoga UKM dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan LK3nya.
(AEW).
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
19
manajemen
WINNING CULTURE Oleh: Paulus Bambang WS
Letih, lesu, lemah dan lunglai (4L) sering menghinggapi orang tanpa kenal posisi. Dari sang Raja di atas sana sampai si prajurit di bawah sini. Bila sang raja yang terjangkit penyakit 4L, orang awam berkilah karena Raja sedang banyak mengerjakan tugas negara. Bila si prajurit yang kedapatan tidur sewaktu sedang bertugas jaga, itu adalah lambang kemalasan. Dan itu patut dihukum berat kalau dianggap membahayakan keamanan negara. Setidaknya diberi SP3 bila dianggap lalai dalam tugas. Itulah beda antara ’sang’ dan ’si’ dari sebuah sangsi.
K
esialan itu menimpa seorang prajurit Yunani. Ia kedapatan sedang tertidur nyenyak tatkala menunaikan tugas jaga di pos ring luar perkemahan sang Raja. Sang Raja yang sedang sidak, marah besar. Prajurit Yunani yang dikenal sangat disiplin dan berdedikasi tinggi, kedapatan tidur terlelap dengan membawa senjata lengkap. ”Tangkap si prajurit itu, besok lakukan sidang pengadilan tinggi!”, teriak Sang Raja menahan emosi. Si prajurit diseret masuk ke kemah khusus, menanti pengadilan militer. ”Habis sudah karirku,” tangis si prajurit dalam hati. Ketika fajar mulai menyingsing, pengadilan segera dibuka. Si prajurit dibawa ke tengah perkemahan sang Raja. Si prajurit duduk di kursi pesakitan dan sang raja duduk di tahta peradilan. Tak ada yang bisa suap menyuap dan tawar menawar karena algojonya adalah sang Raja sendiri. Tidak ada yang berani memberikan katabelece apalagi jaminan hukuman ringan. Semua sirna. Suara raja dianggap suara tuhan. Suara kebenaran mutlak. Hanya kearifan Raja saja yang bisa menyelamatkan dan kebengisan Raja yang mematikan. ”Siapa namamu?” teriak sang Raja dengan suara yang membelah keheningan. ”Aaaaaaa,” jawab si prajurit dengan suara nyaris tak terdengar ”Siapa namamu? Jawab dengan tegas dan keras. Engkau seorang prajurit Yunani?”, teriak sang Raja lebih lantang. ”Saya aaaaa,” jawab prajurit lebih kuat tapi terlalu lirih untuk didengar sang Raja. ”Siapa namamu, hai prajurit Yunani yang gagah perkasa,” teriakan raja semakin membahana. ”Saya si ALEXANDER, Yang Mulia,” jawab si prajurit dengan keras penuh vibrasi dengan ketakutan setengah mati.
20 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
Sang Raja terdiam sejenak. Sang Alexander sedang berhadapan dengan si alexander. Sang ’The Great’ bertatap muka dengan si ’The Bad’. Sang Raja berkata: ”Apakah engkau pantas memiliki nama Alexander?”. ”Tidak, tuanku,” si prajurit menjawab. ”Apakah engkau pantas menjadi prajurit Yunani yang gagah perkasa?” tanya sang Raja lagi. ”Tidak, tuanku,” si prajurit jujur dan tegas menjawab. ”Apakah engkau tetap mau memakai nama Alexander dan menjadi prajurit Yunani?” tanya sang Raja memberi harapan. ”Ya, tuanku,” si prajurit mengangguk. ”Hanya dua pilihan, ganti bajumu (keluar dari dinas militer) atau perbaiki kelakukanmu”. ”Ganti kelakuan, tuanku. Saya akan taat pada sumpah prajurit sampai mati”. ”Lakukan segera dan kembali ke pasukanmu”. ”Siap tuanku”. Si prajurit berdiri dan seluruh rekan-rekannya bertepuk tangan. Pengampunan didapat. Sang Raja bangkit dan memeluk si prajurit, ”Jaga nama Alexander dan jaga nama Yunani”. ”Siap tuanku, sampai mati,”jawabnya dengan tangis dihati. Si Alexander berubah. Ia setia pada sumpah prajurit. Falsalah Yunani menjadi bagian dari jiwa dan rohnya. Legenda menyatakan bahwa ia, yang walaupun hanya bergelar “si”, menjadi “si” yang penuh dedikasi. Ia mati di medan laga. Sang Alexander The Great memimpin upacara penguburan si Alexander the good. Ia mampu mempertahankan nama diri dan negaranya. Ia adalah insan Yunani terpuji. Dang sang Raja menganugerahinya dengan gelar ‘sang’, walau dalam tanda kurung anumerta. Sebuah kebanggaan bagi keluarganya. Lain si Alexander lain pula dengan sang dan si insan Astra. Sebuah falsafah sudah sering diucapkan. Nilai dan dharma sudah diakui sejak pertama kali melamar menjadi si prajurit. Kala banyak yang sudah jadi ’sang’, banyak yang
sudah lupa akan fondasi itu. Memang tak ada ’sang’ yang mengawasi pelaksanaan Catur Dharma. Tidak ada sangsi demosi, degradasi dan SP3 bila kinerja metriks KPI tetap cermerlang. Tak ada pula pujian untuk promosi, naik pangkat dan golongan bagi yang setia ber’DHARMA” kalau KPInya dibawah rata-rata. Yang menjadi ’sang’ adalah diri sendiri. Hati sanubari yang paling dalam. Disitulah terletak ’sang’ yang paling ditakuti. Nilai diri dan identitas diri yang paling hakiki terkuak tatkala algojonya adalah ’sang’ dalam diri pribadi. Pertanyaannnya adalah apakah kita (pembaca dan penulis) masih pantas menyandang predikat insan Astra? Apakah kita (sang atau si) masih menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara? Tak korupsi, tak lupa bayar pajak yang benar, tak merusak lingkungan hidup dan tak merekayasa laporan keuangan? Apakah kita masih memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan? Tidak menipu dan hanya memberi janji. Tidak meremehkan si pelanggan hanya untuk memuaskan sang pelanggan? Apakah kita masih menghargai individu dan membina kerjasama? Bukan meremehkan karyawan yang masih ’si’. Tidak respek pada pemasok yang ’si’. Menjadi superman dengan gerakan kaki kodok yang menginjak bawahan. Apakah kita masih senantiasa berusaha mencapai yang terbaik? Tidak ada ’comfort zone’. Menghalalkan segala cara untuk mempertahankan posisi walau kita sudah dalam posisi ’mandeg’? Apakah inovasi ’to strive the best’ masih membara? Bila jawabannya tidak atau raguragu, hanya ada dua pilihan. Ganti kelakuan. Amalkan Catur Dharma. Tidak berkilah dan bersilat lidah. Murni dan konsekuen. Atau kalau tidak mau, ijinkan saya berucap ”SAYONARA”. ***
manajemen
Don’t Blame Others (DBO) Oleh : Pongki Pamungkas* “Buta huruf pada abad ke-21 bukan lagi mereka yang tidak dapat membaca dan menulis, melainkan mereka yang tidak bisa belajar “ (Alvin Toffler, The Third Wave).
K
ita tahu betapa menyulitkannya anak atau cucu kita yang berumur dua tahun yang memaksa menuang sendiri minumannya. Dan kejadian berikutnya bisa ditebak, dia menumpahkan minuman itu di atas meja. Sementara kita bersiap dengan kain lap di balik punggung, karena kita tahu: dia akan menumpahkannya dan kita yang harus mengelapnya. Secara positif, proses penumpahan ini penting. Dengan sadar dan sabar, kita membiarkannya untuk melakukan kesalahan. Kita mengarahkan, dia akan belajar untuk tidak menumpahkan minuman lagi jika sudah pernah melakukan hal sama sebelumnya Dan itulah sikap kita yang seharusnya, yang terbaik bagi proses pembelajaran si kecil. Dan demikianlah sejatinya, karena inti hidup adalah suatu proses pembelajaran (learning process) yang berkesinambungan dan tiada henti. Kebutuhan belajar = kebutuhan bernafas, dalam kerangka struggle for life. Atau dalam bahasa manajemen, kita menyebutnya sebagai continuous improvement, atau kaizen dalam bahasa Jepang. Respons positif adalah hal yang mutlak harus kita pilih, bila kita ingin berkembang ke arah kehidupan positif. Suatu konsep, dikutip oleh Jack Canfield – Success Principles – dirumuskan secara sederhana oleh Dr. Robert Resnick, seorang psikoterapis di Los Angeles sebagai: Hasil (outcome) = Peristiwa (Event, stimulus) + Reaksi (Response). Setiap hasil, kesuksesan atau kegagalan, kekayaan atau kemiskinan, suka cita atau frustrasi, merupakan suatu hasil dari respons kita terhadap suatu peristiwa sebelumnya. Anak kita mendapat hasil buruk dalam ujian di sekolah misalnya, jelas merupakan suatu kegagalan. Tetapi kegagalan yang merupakan bencana sesungguhnya adalah bila kita meresponsnya secara negatif, dalam wujud kemarahan dan celaan. Karena dengan kemarahan dan celaan kita itu – secara nalar – memperbesar
kekecewaan sang anak yang sudah kecewa dengan hasil ujian sekolahnya. Akumulasi kekecewaan ini sungguh berpotensi terhadap tumbuhnya frustrasi berkepanjangan dan musnahnya spirit percaya diri (self-confidence). Ujungnya adalah kegagalan demi kegagalan lebih lanjut (Event minus + Respons minus = Hasil minus). Dokumen Toyota Way 2001 dari Toyota Motor Corporation yang dikutip oleh Jeffrey K. Liker – Toyota Way – menyatakan: “Kami melihat kesalahan sebagai peluang untuk belajar. Bukannya menyalahkan orang lain, organisasi mengambil tindakan korektif dan menyebarkan pengalaman masing-masing secara luas. Belajar merupakan proses berkesinambungan di seluruh perusahaan; ketika atasan memotivasi dan melatih bawahannya; ketika para pendahulu melakukan hal yang sama kepada penerusnya; dan ketika anggota tim di semua tingkatan berbagi pengetahuan dengan yang lain “. (Suatu pengertian serupa dengan pengertian organisasi pembelajar versi Peter Senge yang mempopulerkan ‘learning organization’, The Fifth Discipline, 1990). Don’t Blame Others (DBO, Jangan Mencela Orang Lain) adalah sikap dasar yang layak dikembangkan dalam organisasi pembelajar, juga dalam kehidupan umum sehari-hari. DBO, merupakan pra-kondisi bagi tumbuhnya budaya kaizen, yang notabene adalah budaya pembelajaran. DBO adalah suatu sikap, sebagaimana dikatakan dalam Toyota Way: “Ketika tumbuh suatu kebiasaan dalam organisasi, seseorang dapat dengan terbuka menyebutkan hal-hal yang tidak berjalan dengan benar, mengambil tanggung-jawab dan mengusulkan langkah penanggulangan untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi”. Prasyarat dasar tumbuhnya budaya DBO, adalah adanya suatu pola pikir (MINDSET) yang dalam budaya
Jepang disebut sebagai HANSEI. Dikisahkan dalam Toyota Way, kadangkala ibu dan ayah di Jepang mengatakan kepada anak mereka, “Silahkan lakukan hansei“. Itu adalah suatu respons orangtua terhadap suatu event (bila sang anak melakukan hal yang buruk). Itu berarti sang anak harus merenungi perbuatannya, menyesali dan memperbaiki sikapnya. Diterjemahkan sebagai REFLEKSI DIRI (bertobat?), Toyota akhirnya memperkenalkan hansei kepada para manajer Toyota di Amerika Serikat pada tahun 1994. George Yamashina yang memimpin Toyota Technical Center di Amerika menuturkan: “Tanpa hansei berarti tiada kaizen. Hansei, dalam bahasa Jepang, bila anda melakukan suatu kesalahan, pertama anda harus merasa sangat, sangat sedih. Kemudian anda harus membuat rencana ke depan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Dan anda dengan tulus dan yakin, anda tidak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi. Hansei adalah pola pikir, sikap. Hansei dan kaizen bergandengan tangan”. DBO sebagai komponen dari sikap hidup positif (positive way of life) adalah sikap yang amat mulia dan masuk akal (make sense). Mulia, karena DBO adalah suatu falsafah penghormatan manusiawi, yang menjauhkan diri dari sikap melecehkan dan merusak (destruktif). Masuk akal, karena pembangunan sikap positif – dalam komunitas manapun – berawal dari dalam diri anggota komunitas masing-masing, inside-out thinking. Dan itulah tantangannya, kita tahu, peperangan terbesar kita adalah peperangan terhadap diri sendiri. Bukankah demikian? *Penulis adalah Presdir PT Serasi Autoraya (TRAC) Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
21
serba-serbiYDBA
Kunjungan YDBA ke Warbis Rasuna-Jakarta Rabu siang, 11 Februari 2009 YDBA mengunjungi Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Warbis Rasuna yang berlokasi di Kantor Kementerian Negara Koperasi & UKM RI , Jl. H.R. Rasuna said Kav. 3-5 Jakarta Selatan. Kunjungan tersebut merupakan silaturahmi sekaligus tindak lanjut dari kegiatan Rapat Kerja (Raker) LPB Mitra YDBA di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Pengurus YDBA saat mengunjungi Galeri LPB Warbis Rasuna.
P
ada kunjungan tersebut Pengurus YDBA disambut hangat oleh Deputi Menteri Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenegkop & UKM RI Ikhwan Asrin, Asdep Perdagangan Dalam Negeri yang juga Penanggung Jawab LPB Warbis Rasuna Halomoan Tamba, Kabid Hubungan Kerjasama Internasional Kemenegkop & UKM RI Siti Mariyani serta Fasilitor LPB Warbis Rasuna Dedi Sudrajat dan Dewi Praptiwi. Kegiatan berlangsung dengan dialog di Ruang Deputi Menteri Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenegkop & UKM RI. Kedua instansi tersebut saling memberikan masukan agar perkembangan UKM di tanah air dapat lebih signifikan, khususnya UKM yang telah dibina oleh YDBA dan UKM mitra binaan LPB Warbis Rasuna. Ikhwan Asrin merasa sangat senang dikunjungi YDBA, sebab sudah banyak program-program kerjasama yang telah dilakukan bersama YDBA. Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan bahwa pola-pola pengembangan UKM yang dilakukan oleh YDBA sangat baik. Ia berencana untuk mensosialisasikan cara pembinaan & pengembangan UKM yang dilakukan YDBA di Rapat Tahunan Kepala Dinas Koperasi seluruh Indonesia. “Mungkin kami akan mengundang Ketua Pengurus YDBA Aminuddin dan Tim untuk berbagi pengalamannya kepada kami”, ujar Ikhwan Asrin. Sementara, Ketua Pengurus YDBA Aminuddin menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Raker LPB yang telah diselenggarakan
22 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
beberapa waktu lalu. Kemudian Aminuddin juga menyampaikan beberapa program yang dilakukan YDBA di tahun 2009 seperti program pendirian Bengkel Mitra Honda (BMH). Aminuddin menambahkan bahwa YDBA juga melakukan pembinaan kepada Koperasi Pariwisata (Kopari) Catra Gemilang di Borobudur, Magelang. Koperasi ini telah dibina oleh YDBA sejak tahun 1996 dan hingga saat ini telah memiliki 405 anggota dan 930 calon anggota yang terdiri dari berbagai bidang usaha antara lain jasa fotografi, pemandu wisata, pedagang, petani, dan pengamen dengan asset terkumpul lebih dari Rp. 2 Milyar. LPB merupakan lembaga yang didirikan YDBA, bekerjasama dengan berbagai institusi seperti Grup Astra, Dinas Koperasi atau Dinas Perindustrian setempat dan BUMN/S. Saat ini YDBA memiliki 9 (sembilan) LPB Mitra YDBA yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. LPB merupakan partner langsung YDBA di berbagai daerah dalam melaksanakan program pembinaan dan pengembangan UKM. Pengurus YDBA juga akan mengunjungi LPB Mitra lainnya. LPB menjadi sangat penting bagi YDBA dalam memperluas program kegiatan pembinaan dan pengembangan UKM di tanah air. Semoga keberadaan LPB di daerah semakin dirasakan manfaatnya. (AR).
Ketua Pengurus YDBA Aminuddin (no. 2 dari kanan) tengah menyampaikan beberapa program-program YDBA kepada Deputi Menteri Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenegkop & UKM RI Ikhwan Asrin (kiri). Dialog berlangsung hangat, akrab dan terbuka.
serba-serbiYDBA
Pelatihan Perpajakan
YDBA Selenggarakan Pelatihan Perpajakan YDBA kembali selenggarakan pelatihan perpajakan bagi UKM mitra binaannya. Pelatihan tersebut diselenggarakan pada 4-6 Maret 2009 bertempat di ruang Kelas YDBA, Jl. Gaya Motor I No. 10, Sunter II, Jakarta Utara.
Sebelum mengikuti Pelatihan Perpajakan bagi UMKM bengkel AHASS, bengkel R-2 dan bengkel R-4, para peserta berfoto bersama.
P
elatihan diikuti oleh 29 bengkel yang tersebar di Jabodetabek yang terdiri dari bengkel Astra Honda Authorized Service Station (AHASS), bengkel umum Roda-2 yang merupakan anggota Koperasi Bengkel Binaan YDBA (KOBBA) dan bengkel umum Roda-4 yang merupakan anggota Himpunan Bengkel Binaan YDBA (HBBA). Acara pelatihan dibuka secara resmi oleh Manager YDBA M. Kosasih. Dalam sambutannya M. Kosasih menyampaikan pentingnya kesadaran membayar pajak. Karena pajak merupakan salah satu bukti kontribusi warga negara terhadap pembangunan bangsa. “Oleh karena itu YDBA sangat antusias menyelenggarakan Pelatihan Perpajakan bagi UKM ini”, ujar M. Kosasih. Peserta nampak proaktif mengikuti sesi demi sesi pelatihan. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul. Banyak pertanyaan cukup menarik yang diajukan antara lain adalah hal-hal yang dapat mengurangi pembayaran pajak seperti zakat serta seputar pajak profesi. Instuktur pelatihan Mulyo Agung, yang juga seorang
Konsultan Pajak dan Dosen menjelaskan bahwa benar zakat dapat mengurangi pajak. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa apabila penghasilan itu sudah melewati ketentuan minimum penghasilan kena pajak yakni sebesar Rp. 1.320.000,- maka seseorang wajib membayarkan pajaknya. Kegiatan ini juga menjadi perhatian Wakil Ketua Pengurus YDBA Tonny Sumartono. Dalam pelatihan tersebut Tonny memberikan arahan dan motivasi kepada peserta mengenai pajak yang memang penting artinya bagi pembangunan negara saat ini. “Di Amerika Serikat ada anekdot yang menyatakan bahwa ada dua hal di dunia yang sudah pasti, yaitu kematian dan pajak. Maka tidak mengherankan gara-gara denda parkir yang tidak dibayarkan, maka seseorang bisa menemukan kendala untuk mengambil ijazahnya”, demikian Tonny Sumartono menuturkan pengalamannya. Mengakhiri arahannya Tonny Sumartono angkat topi bagi peserta yang sudah memiliki NPWP dan semoga pelatihan ini bermanfaat & diikuti dengan sebaik-baiknya.
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
23
serba-serbiYDBA
Para peserta nampak sangat serius saat mengikuti pelatihan.
Pelatihan Perpajakan bagi UKM Subkon Sebelumnya, pada tanggal 25-27 Februari 2009. YDBA juga menyelenggarakan pelatihan serupa bagi UKM Subkon Grup Astra. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pengurus YDBA Sri Kuntjoro. Dalam sambutannya, Sri Kuntjoro mengatakan bahwa YDBA selalu mendorong para UKM untuk menerapkan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik, antara lain dalam hal perpajakan. Lebih lanjut Sri Kuntjoro menambahkan bahwa pelatihan tersebut penting untuk diikuti agar UKM memahami perpajakan dan kewajibannya sebagai warga negara serta sejalan dengan program pemerintah yang saat ini sedang menggalangkan wajib pajak. Oleh karena itu, Sri Kuntjoro berpesan kepada peserta agar kegiatan tersebut dapat diikuti dengan baik sehingga bisa diterapkan di perusahaan masing-masing. Materi yang disampaikan kepada peserta adalah penjelasan mengenai UU No. 28 Tahun 2007 dan UU No. 36 Tahun 2008 yang merupakan rujukan bagi setiap warga negara dalam hal perpajakan. Pelatihan disajikan dalam bentuk teori dan praktek serta dilengkapi dengan diskusi secara interaktif. Disamping itu, peserta juga mendapatkan materi yang lebih sepesifik, yakni tentang Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi (PPh WPOP), Studi Kasus Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Potongan dan Pungutan (Potput), Studi Kasus pengisian SPT 1770 dan 1770 S, Ketentuan Umum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pengusaha Kena Pajak (PKP), Pengusaha Kecil Barang dan Jasa Kena Pajak, Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (DPP-PPN), Studi Kasus Pengisian SPT Masa PPN Normal, Kasus Pengisian SPT Masa PPN Pembukuan, Ketentuan Umum PPh Badan, Pengertian Penghasilan dan Biaya dalam PPh Badan, Studi Kasus Pengisian SPT Tahunan Karyawan (1721 dan lampirannya), serta Studi Kasus Pengisian SPT Tahunan PPh Badan
24 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
(1771 dan lampirannya). Pelatihan mendapatkan animo yang sangat baik dari para peserta, karena dari 25 perusahaan yang diundang, ternyata hadir sebanyak 30 perusahaan. Para peserta berharap agar pelatihan ini dapat terus berlanjut karena masih banyak UKM yang belum paham mengenai perpajakan. “Semoga pelatihan perpajakan ini dapat terus berlanjut serta mohon kesediaan YDBA dan Instruktur memberikan waktu apabila ada suatu hal tentang pajak yang belum kami pahami“, ujar salah seorang peserta saat memberikan pesan dan kesan seusai pelatihan. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan tax planning dengan baik dan mampu menerapkan hasil pelatihan di perusahaannya masingmasing, berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku sehingga bebas dan terhindar dari sanksi pajak.
(AS/AR).
Seorang peserta tengah berkonsentrasi memahami materi yang disampaikan Instruktur.
serba-serbiYDBA
Seni Kerajinan Tangan
Pelatihan Kerajinan Paper Tole bagi Ibu-Ibu Kemenko Perekonomian Umumnya YDBA memberikan pelatihan kepada UKM, tetapi kali ini YDBA diminta melakukan hal yang sama untuk ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
D
engan menggandeng UKM binaanya, yakni Sanggar Anggrek, YDBA
menyelenggarakan Pelatihan Kerajinan Paper Tole pada tanggal 11 Maret 2009. Pelatihan yang diikuti oleh 15 ibu-ibu DWP Kemenko Perekonomian tersebut berlangsung di Rumah Dinas Departemen Keuangan, Jalan Denpasar No.9, Jakarta Selatan. Awalnya, kegiatan ini didasari oleh keinginan ibu-ibu Kemenko Perekonomian yang berencana melakukan bisnis kerajinan tangan. Kegiatan ini bagi mereka merupakan sarana untuk berkreasi disela-sela
Instruktur pelatihan Onie tengah menjelaskan jenis-jenis kerajinan paper tole kepada para peserta.
aktifitas sosial yang mereka lakukan. “Melalui pelatihan
lebih hidup, tanpa merusak substansi gambar aslinya.
ini, kami harapkan juga dapat memberikan manfaat bagi
Sekadar informasi, semakin halus potongan-potongan yang
kelancaran program dan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan”, ujar salah seorang peserta.
Seni Paper Tole adalah seni kerajinan tangan yang
mengkreasikan sekumpulan kertas bergambar dua dimensi yang identik (serupa) seperti gambar yang terlihat tiga dimensi.
Peserta pelatihan Kerajinan Paper Tole yang
dibawakan oleh instruktur Onie ini terlihat antusias. Meskipun umumnya adalah ibu-ibu separuh baya, mereka
dihasilkan, maka bobot nilai seni kerajinan itu cenderung semakin tinggi. Begitu pula dari segi komersialnya, yang dapat membuat harga produk menjadi semakin tinggi.
Pelatihan berlangsung selama 4 jam. Cukup banyak
karya yang dihasilkan. Mereka sangat puas mengikuti pelatihan ini dan berharap dapat mengikuti pelatihan produk kerajinan lainnya. Staff Galeri UKM-YBDA Eka Puji Aryati seusai pelatihan mengatakan bahwa melalui pelatihan ini,
nampak bersemangat, terutama saat melakukan praktek
sinergi UKM binaan dengan perkumpulan Ibu-ibu Kemenko
seperti teknik memotong, mengembos, menempel dan
Perekonomian dapat bertambah lagi sehingga berdampak
menumpuk bagian-bagian kertas bergambar dua dimensi.
baik juga pada jaringan pemasaran serta kelangsungan
Ketekunan mereka akhirnya menghasilkan potongan-
potongan tiga dimensi yang membuat gambar terlihat
usaha UKM. Semoga. (EPA). Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
25
serba-serbiYDBA
YDBA, Petrokimia Gresik dan MPM Lepas Peserta Magang Mekanik Sepeda Motor Kerja keras, kerja cerdas dan kerja santun. Kalau ketiga hal tersebut dilakukan oleh peserta magang, maka kedepan Honda akan memiliki mekanik-mekanik berkualitas dan bermanfaat sesuai Catur Dharma Astra yakni menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
S
enin 9 Februari 2009, langit
Surabaya diliputi awan tebal
disertai hujan sejak pagi. Udara
dingin serta kepadatan arus lalulintas
kota membuat sebagian warga kota tidak nyaman beraktivitas. Namun, kondisi itu tidak sedikit pun menggangu kami yang
tengah mengikuti acara pelepasan peserta magang mekanik di 21 Bengkel AHASS wilayah Gresik dan Surabaya.
Kegiatan tersebut merupakan hasil
kerjasama antara YDBA, PT Petrokimia Gresik dan PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) yang berlangsung selama tiga bulan. Pemagangan akan berakhir
pada tanggal 9 Mei 2009. Kegiatan
ini merupakan tindak lanjut pelatihan
Para peserta magang saat foto bersama dengan Kepala Biro Kemitraan dan Bina Lingkungan Petrokimia Gresik Didik (no. 4 dari kanan), Manager YDBA M. Kosasih (no. 5 dari kanan), Dept Dev. Head Tech Service PT Astra Honda Motor (AHM) Handy Hariko (no. 4 dari kiri), General Manager MPM Purwanto (no. 3 dari kiri), dan Advisor LPB Waru-Sidoarjo DR. Ir. Soeharto (no. 3 dari kanan).
Mekanik Sepeda Motor Honda yang telah diselenggarakan pada April 2008 lalu di Balai Latihan Petrokimia dengan instruktur dari YDBA & MPM.
Sebelumnya, pada tanggal 9-10 Juli 2008 peserta
magang yang berjumlah 21 orang juga telah berkunjung
dibidang mekanik sepeda motor Honda, sehingga diharapkan mereka dapat membuka usaha di bidang jasa perbengkelan sepeda motor atau bekerja di bengkel-bengkel umum di sekitar wilayah Gresik dan Surabaya.
ke Kantor Pusat YDBA, pabrik perakitan sepeda motor
Indonesia, PT Rahmat Perdana Adimetal dan Bengkel
yang bekerjasama dengan YDBA dan didukung oleh MPM
PT Astra Honda Motor (AHM), PT Yutaka Manufacturing AHASS binaan YDBA di Jakarta.
Pelepasan peserta magang yang berlangsung di
ruang Aula MPM, Jl. Simpang Dukuh 42-44, Surabaya,
dihadiri oleh Kepala Biro Kemitraan dan Bina Lingkungan
Program pemagangan ini merupakan wujud komitmen
Corporate Social Responsibility PT Petrokimia Gresik sebagai main dealer sepeda motor Honda wilayah Jawa Timur dalam upaya untuk mengembangkan UKM.
Untuk mendukung program pemagangan ini, LPB
Petrokimia Gresik Didik, Managing Director MPM Suwito,
Waru-Sidoarjo siap bersedia menjadi fasilitator pembiayaan
Service PT Astra Honda Motor (AHM) Handy Hariko,
sendiri dan juga memberikan pendampingan secara
General Manager MPM Purwanto, Dept Dev. Head Tech
Manager YDBA H. M Kosasih, Advisor LPB Waru-Sidoarjo DR. Ir Soeharto dan Koordinator LPB Waru-Sidoarjo Ir. Jhon Hardi.
Program pemagangan ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan pemuda putus sekolah
26 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
bagi perserta magang yang ingin membuka usaha bengkel langsung kepada para peserta. Hal ini merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh LPB Waru pasca pelatihan, sehingga diharapkan dapat menciptakan ikatan emosional dan meningkatkan pengetahuan serta motivasi mereka. (JH/AR).
serba-serbiYDBA
YDBA di subkon dan vendor Grup Astra Gathering
Mengenal YDBA Lebih Dekat
Untuk yang kesekian kalinya, YDBA mensosialisasikan program pembinaan dan pengembangan UKM kepada subkon dan vendor di Grup Astra. Kali ini YDBA diminta untuk menyampaikan program tahun 2009 kepada subkon dan vendor di dua perusahaan besar grup Astra yaitu PT Astra Nissan Diesel (ANDI) dan PT Komatsu Indonesia (KI).
J
umat 16 Januari 2009, seusai makan siang, tim YDBA langsung bergegas menuju
Danau Sunter, tempat dimana ANDI berada. Meski lokasinya cukup dekat dengan kantor YDBA, tim YDBA berusaha tiba lebih awal agar segala persiapan dapat tersusun apik. Setibanya di lokasi, tim disambut hangat oleh rekan-rekan panitia. Sembari menunggu acara dimulai, para pimpinan YDBA dan ANDI mengisinya dengan mengobrol santai dan saling melepas kangen karena sudah lama tidak bertemu.
Acara dimulai tepat pukul
Presdir PT. Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI) Stefanus Soetomo saat menyampaikan sambutan pembukaan.
14.00 WIB. Para undangan mulai berdatangan dan kursi undangan juga terlihat semakin penuh. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 perwakilan vendor ANDI se-Jabodetabek.
Vendor Gathering 2009 merupakan ajang silaturahmi
pelatihan, fasilitasi pembiayaan dan lainnya. Sedangkan melalui seminar mengenai krisis ekonomi global, para vendor dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk meminimalisir dampaknya dengan baik. Vendor Gathering secara resmi dibuka oleh Presdir
antara manajemen ANDI dan vendor. Acara ini terdiri dari
dua kegiatan utama. Pertama adalah presentasi program
ANDI Stefanus Soetomo. Dalam sambutannya, Stefanus
YDBA 2009 dan kedua adalah seminar tentang bagaimana
mengucapkan terima kasih atas kesediaan YDBA untuk hadir
memahami kirisis ekonomi global. Presentasi tentang
dalam acara ini serta berharap agar hubungan ANDI dengan
Program YDBA disampaikan oleh General Manager YDBA
para vendor dapat semakin erat. Ia juga menambahkan
Soepardi. Sementara acara seminar, disampaikan oleh VP
bahwa pada kondisi krisis seperti ini, vendor harus tetap
Senior Economist PT Bank Negara Indonesia Tbk Ryan
optimis dan mampu menjaga kualitas meskipun terjadi
Kiryanto.
penurunan order.
Kegiatan yang berlangsung hingga jam 20.00 WIB
tersebut dimaksudkan oleh ANDI sebagai upaya untuk memperkenalkan YDBA kepada para vendor. Melalui kegiatan ini diharapkan para vendor dapat bergabung dengan YDBA, terutama pada program pembinaan seperti
Dalam kesempatan yang sama Ketua Pengurus YDBA
Aminuddin menjelaskan bahwa keberadaan YDBA merupakan bagian dari cita-cita Astra yakni ’Sejahtera bersama Bangsa’. Oleh karena itu jajaran Direksi dan Manajemen Astra sangat berkomitmen mendukung kegiatan pengembangan UKM Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
27
serba-serbiYDBA yang dilakukan YDBA dalam memajukan UKM di tanah air, khususnya subkon dan vendor Grup Astra. ”Kami sangat senang sekali bila teman-teman vendor di ANDI dapat bergabung dan mengikuti program-program pembinaan YDBA pada tahun 2009 ini”, ujar Aminuddin di sela-sela sambutannya.
Kegiatan seminar tentang krisis global yang
disampaikan oleh VP Senior Economist PT Bank Negara Indonesia Tbk Ryan Kiryanto berlangsung menarik. Pemaparan yang disampaikan cukup up-date dan mudah dipahami peserta. Suasana seminar begitu hidup dan tidak membosankan karena nara sumber dalam memberikan materinya kerap menyertakan guyonan yang cukup menggelitik. Banyak pertanyaan yang muncul, seperti
Suasana Subcont Gathering di PT. Komatsu Indonesia.
bagaimana peluang UKM untuk bertahan dari terpaan krisis global ini, apa kiat-kiat yang harus dilakukan oleh UKM agar tidak terkena kiris secara langsung, serta pertanyaan seputar kebijakan pemerintah dalam menangani ancaman krisis global tersebut. Seminar kurang lebih berlangsung selama 45 menit kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 15 menit.
para subkon KI.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Ketua
pengurus YDBA Tonny Sumartono, Sekretaris Pengurus YDBA Sri Kuntjoro, dan General Manager YDBA Soepardi. Materi disampaikan oleh Soepardi dan tim YDBA lainnya.
Subcont Gathering yang diikuti oleh kurang lebih
Sosialisasi di PT Komatsu Indonesia
40 orang ini bertujuan untuk memberikan gambaran
2009 serta improvement dari KI terhadap subkon. Pada
Kegiatan serupa juga berlangsung di KI tepatnya
pada tanggal 21 Januari 2009. Tim YDBA diundang untuk memberikan pemaparan program pembinaan dan pengembangan UKM. Peserta dalam kegiatan ini adalah
dan informasi mengenai prospek pasar alat berat pada kesempatan tersebut YDBA menjelaskan program yang akan dilaksanakan pada tahun 2009, khususnya yang berkaitan dengan industri kecil komponen alat berat.
Kegiatan tersebut berlangsung selama kurang lebih
setengah jam dimana 15 menit pertama untuk pemaparan materi dan dilanjutkan dengan 15 menit kedua untuk sesi tanya jawab. Subcont Gathering ini juga merupakan sarana evaluasi mengenai perkembangan kemampuan subkon, khususnya untuk aspek teknik dan manajemen.
Antusiasme para peserta nampak begitu besar dalam
kegiatan ini. Banyak pertanyaan yang muncul terutama seputar kegiatan yang dilakukan YDBA. Saat sesi tanya jawab, sebagian peserta banyak yang menginginkan untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh YDBA.
Sosialisasi juga akan dilakukan di Grup Astra lainnya.
Diharapkan sosialisasi yang telah terselenggara dapat Presdir PT. Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI) Stefanus Soetomo (kiri) memberikan plakat ucapan terima kasih kepada Wakil Ketua Pengurus YDBA Tonny Sumartono (kanan) atas partisipasi YDBA di acara Vendor Gathering ANDI.
28 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
menambah informasi mengenai program pembinaan dan pengembangan UKM yang dilakukan YDBA. (AR/LPP)
serba-serbiYDBA
Pelatihan CRP bagi UKM Subkon Grup Astra Pada era persaingan global ini, harga adalah salah satu aspek yang harus diprioritaskan dalam meraih pelanggan. Namun, harga tersebut juga harus disusun sedemikian rupa tanpa mengurangi kualitas produk. Nah untuk soal yang satu ini, perusahaan yang memiliki kemampuan cost reduction yang baik lah yang akan mendapatkan pelanggan.
Instruktur dari PT. Astra Daihatsu Motor (ADM), Dino saat menyampaikan materi pelatihan.
M
enyikapi hal tersebut, pada tanggal 24-25 Maret
2009, YDBA menyelenggarakan Pelatihan Cost
diajak studi lapangan ke PT Gaya Motor. Melalui cara ini
Reduction Program (CRP) bagi UKM subkon
peserta dapat melihat secara langsung CRP yang dilakukan
Grup Astra di Ruang Pelatihan YDBA, Sunter, Jakarta Utara.
Kegiatan yang diikuti oleh 25 peserta dari 16 UKM
subkon ini bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya Cost Reduction tanpa harus menurunkan kualitas produk maupun jasa, sehingga dapat lebih meningkatkan daya saing UKM.
Dalam pelatihan ini, para peserta dilatih untuk
mengenali dan menghilangkan kemubaziran yang terjadi di lingkungan kerja serta menciptakan ide-ide dalam praktek
Selain mendapatkan materi di dalam kelas, peserta juga
para karyawan Gaya Motor.
Daya saing suatu produk atau jasa sangat dipengaruhi
oleh kualitas dan pengembangan yang dilakukan suatu perusahaan, dimulai dari proses dan cara kerja yang benar. Sedangkan keuntungan (profitability) banyak dipengaruhi oleh seberapa efektif dan efisien kinerja suatu perusahaan.
Melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat mahami
Cost Reduction dengan baik dan dapat menerapkan di perusahaan masing-masing.
cost reduction. Peserta juga dijelaskan tentang prosesproses kerja yang tidak efisien.
(TW). Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
29
profil
CV Prima Karya
“Tidak Ada Hal yang Tidak Mungkin Jika Kita Mau Berusaha dan Memulainya”. Begitulah petikan kalimat filosofis yang diucapkan oleh H. Aftor Machlan, pendiri CV Prima Karya, Tegal - Jawa Tengah. UKM komponen alat berat binaan YDBA yang berdiri sejak 1981 ini telah mengalami perkembangan usaha yang signifikan, bahkan menjadi rujukan bagi UKM lainnya di Kota Tegal.
30 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
profil
H
Aftor Machlan, sosok yang memiliki kemampuan teknik dan jiwa enterpreneur ini mampu memajukan CV Prima Karya dengan baik. Sejak merintis usaha, berbagai halangan dan tantangan tidak sedikit ia hadapi namun oleh H. Aftor Machlan semuanya bisa dihadapi dengan baik. Oleh pengusaha yang dikenal sebagai risk taker nan teliti serta sistematis oleh para pegawainya ini semua risiko yang muncul bisa dieliminir. Prima Karya mengawali produksinya di bidang industri mesinmesin pertanian dan perkebunan seperti hand tractor, mesin pengupas kopi basah, hamermill, mesin parut batang sagu, dan mesin pengering gabah. Produk tersebut dikerjakan atas order dari pemerintah Orde Baru yang kala itu sedang melakukan suksesi program swasembada pangan dan pemberdayaan kelompok tani di seluruh Indonesia melalui proyek Bantuan Presiden (BANPRES). Pada waktu itu CV Prima Karya bersama Koperasi Panca Karya ditunjuk pemerintah untuk memproduksi berbagai mesin-mesin tersebut lewat PT Citra Lamtorogung Persada (CLP). Melihat peluang itu, H. Aftor Machlan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diperolehnya. Dengan peralatan yang cukup sederhana, ia menjalankan usahannya selangkah demi selangkah. Baginya kemampuan yang terbatas bukanlah halangan, karena menurutnya, dengan keyakinan penuh semua harapan untuk maju tentu akan terbuka lebar. Proyek tersebut akhirnya mencapai keberhasilannya dalam mendukung Swasembada Pangan di Indonesia. Keberhasilan proyek itu juga diikuti dengan kemajuan Industri Kecil Menengah (IKM) di kota ‘Jepangnya Indonesia’ ini (julukan kota Tegal yang diberikan oleh Mantan Presiden Soeharto kala itu). Dalam melakoni usaha, H.Aftor Machlan selalu menanamkan kiatkiatnya kepada para karyawan untuk tetap berpegang teguh pada komitmen
Berbagai mesin yang dimiliki CV Prima Karya tampak tersusun rapih.
untuk memberikan hasil yang terbaik, tepat waktu demi kepuasan pelanggan, selalu jujur dalam segala hal, dan selalu berpegang teguh pada aturan agama sehingga usaha yang dijalankan dapat menjadi berkah dan berkesinambungan. “Jika kita bisa berjanji, maka kita harus bisa juga menepati janji tersebut. Dan, tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan memulainya ”, imbuh H.Aftor Machlan. Kendala yang krusial bagi H. Aftor dalam menjalankan usaha adalah pada saat krisis moneter 1998. Kala itu CV Prima Karya mengalami masa yang cukup sulit karena masih memiliki stok mesin pengupas kopi sebanyak 1000 unit yang disebabkan oleh pembatalan order PT Citra Lamtorogung Persada. Kondisi ini tentu sempat membuat produksi menjadi macet dan kondisi keuangan perusahaan sempat terganggu. Namun, kondisi tersebut disikapi CV Prima Karya dengan optimis. Meski produksi perusahaan mengalami penurunan, masa sulit itu tetap ditempuh dengan berpikir positif dan konsisten untuk membuat produk yang layak jual, membina jejaring serta komunikasi yang baik dengan berbagai
stakeholder. Antisipasi yang dilakukan kala itu antara lain adalah dengan mengintensifkan promosi ke sekolahsekolah pertanian, promosi ke daerah penghasil kopi melalui gubernur serta melakukan demo produk lewat pameran-pameran. Hingga akhirnya, produk yang terkena imbas dari krisis itu, lambat laun terjual habis dan modal kerja pun kembali terkumpul. Di samping itu, CV Prima Karya juga melakukan eskalasi harga dan kesepakatan bersama pelanggan serta mengantisipasi gejolak kenaikan harga material dengan mengefisiensikan beberapa bidang terutama distribusi, yakni dengan melakukan pengiriman bersama suplier-suplier Komatsu se-kota Tegal atau lebih dikenal dengan metode kirim bersama TegalGroup. Pada tahun 1996, dengan semangat dan kemauan yang kuat, CV Prima Karya memberanikan diri untuk bersaing dengan perusahaan lain sejenis menjadi suplier PT Komatsu Indonesia (KI), anak perusahaan PT Astra International Tbk yang kala itu sedang melakukan peningkatan produk komponen lokal. Dan, ternyata perusahaan ini mampu memberikan Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
31
profil apa yang dibutuhkan KI. Perusahaan yang memiliki 75 karyawan ini tetap terus bermitra dengan KI hingga sekarang. Prima Karya merupakan satu-satunya perusahaan yang pertama kali mendapat kepercayaan di Tegal menjadi supplier KI. Dalam pengembangan usahanya, CV Prima Karya terus mendapatkan program pembinaan dari YDBA. Perusahaan yang pernah dikunjungi oleh Presdir Astra ini terus aktif mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan YDBA.
“Sungguh luar biasa manfaat yang kita dapatkan dari pembinaan YDBA, mulai dari pelatihan-pelatihan dan pendampingan, informasi dunia usaha, silaturahmi hingga penghargaan yang telah diberikan YDBA kepada kami”, ujar Ivan Kurniawan, Manager CV Prima Karya yang merupakan putra kandung H. Aftor Machlan saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Ivan Kurniawan (kanan) saat menerima penghargaan sebagai KI Portal Implementation terbaik 2008 dari Presdir Astra Michael D. Ruslim (kiri) di Gedung Astra, Sunter-Jakarta Utara.
Di tengah kondisi krisis ekonomi global dan persaingan yang semakin ketat dewasa ini, CV Prima Karya menyikapinya dengan bijak. Menurut Irvan, perusahaannya tengah melakukan efisiensi harga, peningkatan produktivitas kerja dengan harga bersaing, serta melakukan berbagai inovasi. Ia percaya bahwa kualitas, ketepatan dan kecepatan distribusi, serta selalu membina hubungan baik dengan pelanggan adalah cara yang tepat. Di samping itu, perusahaan yang memiliki omset lebih dari Rp.6 M per tahun ini juga melakukan segmentasi produk dan mengembangkan produk yang
betul-betul diminati pasar. Perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp.5,5 Miliar ini juga telah meraih beberapa penghargaan antara lain penghargaan dari Pemerintah RI dalam keberhasilannya mendukung program Swasembada Pangan, kemajuan dunia pertanian dan perkebunan nasional; Perusahaan Berkategori ‘A’ dari Caterpillar International dan masuk dalam Global Purchasing Caterpillar; serta Komatsu Portal Implementation 2007. CV Prima Karya telah berhasil menerapkan sistem manajemen operasi dan standarisasi mutu yang didapatkan dari berbagai bimbingan dan pelatihan. Hasil dari sistem tersebut, terlihat pada daya saing yang cukup kompetitif dan eksistensi CV Prima Karya di peta industri nasional dewasa ini. Kini CV Prima Karya senantiasa berupaya untuk menjadi perusahaan yang besar kelak di kemudian hari. Berbekal dari pengalaman menjadi salah satu UKM terbaik di Kota Tegal, bukan tidak mungkin UKM ini dapat meraihnya. Karena hal yang terpenting untuk mencapainya adalah terus dan terus
Produk komponen Alat Berat CV Prima Karya yang siap dikirim ke UT.
32 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
berinovasi. Maju terus Prima Karya. ( AR).
renungan
Senyum adalah Investasi Senyum adalah fitrah manusia. Senyum itu mengandung beragam makna bahkan misteri. Senyum seseorang membawa maksud dan tujuan tertentu. Maka tak heran jika ada yang mengatakan bahwa senyum itu sesuatu yang aneh tetapi nyata. Boleh-boleh saja mereka berpendapat seperti itu. Namun saya lebih suka kalau senyum itu dikategorikan sebagai sebuah investasi.
Y
a, senyum adalah investasi, investasi yang pastinya menguntungkan. Begitulah kiranya manfaat yang patut diraih oleh orang yang gemar memberikan senyuman. Tentu senyuman yang dimaksud adalah senyuman yang baik, tulus dan ikhlas. Memberikan senyuman kepada orang lain terkesan mudah, tetapi terkadang tanpa disadari kita lupa atau jarang melakukannya. Senyum merupakan anugerah dari Tuhan. Jadi, bersyukur dan berbahagialah apabila kita masih dapat tersenyum. Untuk urusan senyum ini ternyata tidak semua orang mampu melakukannya, terlebih ketika sedang marah. Biasanya susah sekali seseorang untuk melepaskan diri dari kemarahannya. Lantas, apa jadinya jikalau kita hidup tanpa senyum? Mungkin berbagai kesulitan akan menghampiri kita! Kita akan kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan dan masyarakat, kesulitan mendapatkan sahabat, kesulitan berbisnis, kesulitan mendapatkan pelanggan atau bahkan kesulitan menjalin hubungan yang spesial dengan seseorang yang dicintai. Dalam kehidupan seharihari teladan nyata bisa kita lihat. Seseorang yang memiliki wajah rupawan kalau jarang atau tidak pernah tersenyum akan hilang ketampanannya. Wajahnya akan kelihatan buruk dan menakutkan. Bila
demikian, bisa-bisa seseorang yang semula ingin berkomunikasi dengan dia akan mengurungkan niatnya, meski hanya untuk sekadar mengatakan ”hai apa kabar?”. Ternyata, begitu hebatnya pengaruh senyuman itu. Senyuman mampu memberikan nuansa kedekatan tersendiri bagi seseorang. Mampu mendatangkan kebahagiaan dan kepercayaan, meningkatkan motivasi seseorang, serta menciptakan daya tarik saat berkomunikasi. Senyuman merupakan senjata yang paling ampuh dalam berkomunikasi. Dengan senyuman, suasana akan terasa lebih rileks, hangat dan akrab. Ketegangan, kecurigaan, kemarahan dan kecemburuan juga akan tereduksi secara cepat sehingga berubah menjadi kenyaman, kebaikan, kepercayaan, dan perhatian. Sebuah senyuman juga merupakan indikasi bahwa kita memiliki emosi positif terhadap orang lain ketika berkomunikasi. Jika lawan bicara merasa bahwa kita memang ‘suka’ berkomunikasi dengannya, maka akan lebih mudah bagi dia untuk menerima masukan, pendapat, ataupun solusi yang kita tawarkan kepadanya. Untuk penampilan, senyuman dapat memperbaiki penampilan dan menambah daya tarik seseorang. Walaupun yang tersenyum tersebut mempunyai wajah yang kurang sempurna (cacat) sekalipun.
Senyumannya tetap menjadikan penampilan ia lebih baik.
Dari segi kesehatan, orang yang
murah senyum bisa mendapatkan ’investasi’ lain, yaitu terhindar dari penyakit yang bernama ‘stress’.
Jantungnya akan berdetak secara normal, sehingga terhindar dari
berbagai ketegangan. Menjalani kehidupan sehari-hari dengan
suasana hati yang ceria tanpa
ketegangan akan membuat tubuh lebih sehat dan awet muda.
Sementara, dari segi sosial,
senyuman merupakan suatu
bentuk keakraban dalam pergaulan
masyarakat. Dengan senyuman kita akan lebih dihargai dan disegani. Demikian juga di perusahaan.
Karyawan yang murah senyum secara tidak langsung telah membentuk
identitas dirinya sebagai sosok yang baik, ramah, dan bersahabat. Dan
boleh jadi hal tersebut bisa menjadi investasi untuk jenjang karirnya.
Maka tak heran jika suatu saat ia dipromosikan oleh atasan untuk
memegang jabatan yang lebih tinggi. Tentu saja karyawan itu juga harus didukung dengan kompetensi dan integritasnya.
Senyuman memang sesuatu
yang hebat dan dahsyat. Karena itu, hendaknya kita harus membiasakan diri untuk bersikap murah senyum.
Bukankah dunia akan menjadi lebih indah dengan senyuman? Jadi, tersenyumlah.
(AR). Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
33
album
Selasa siang, 6 Januari 2009, Presdir PT Astra International Tbk Michael D. Ruslim (kiri) mengunjungi Galeri-UKM YDBA dan berdiskusi mengenai program pengembangan UKM yang dilakukan oleh YDBA bersama Ketua Pengurus YDBA Aminuddin (kanan) serta didampingi Chief Corporate Communication PT Astra International Tbk Arief Istanto (no. 2 dari kiri) dan Wakil Ketua Pengurus YDBA Erwin Mardjuni (no. 3 dari kiri).
Direktur PT Astra International Tbk Simon J. Mawson (no. 2 dari kiri) tengah mencoba alat simulasi safety Riding sepeda motor Honda di Galeri UKM-YDBA saat mengunjungi kantor YDBA bersama Direksi Astra lainnya pada 6 Januari 2009. Pada kunjungan tersebut, Simon didampingi oleh Wakil Ketua Pengurus YDBA Tonny Sumartono (no.3 dari kanan), Sekretaris Pengurus YDBA Sri Kuntjoro (no.4 dari kanan), Manager YDBA Alex Widjaja (no. 3 dari kiri), dan Manager Galeri-UKM YDBA Irianti Pancarahayu.
34 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
album
Dalam acara Customer Gathering Sucofindo International Certification Services (SICS) yang berlangsung pada tanggal 29 Januari 2009 di Graha Sucofindo, PT Astra Mitra Ventura (AMV), perusahaan yang merupakan mitra pembiayaan bagi UKM binaan YDBA mendapatkan Award sebagai “The Best Improvement on Implementation of ISO 9001 Medium Service Organization”. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan penilaian atas komitmen tinggi diseluruh jajaran unit kerja AMV dan penyempurnaan yang berkesinambungan dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Sejak tahun 2003, AMV telah memperoleh Sertifikat SMM ISO 9001:2000 dari SICS. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi UKM Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) untuk menerapkan standar sistem manajemen mutu sesuai spesifikasi bidang usahanya. Saat ini AMV tengah mempersiapkan persyaratan baru Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Agus Priambudi (kiri) beserta lima orang stafnya tengah mendengarkan penjelasan mengenai produk-produk UKM binaan YDBA di stand pohon industri mobil Xenia oleh General Manager YDBA Soepardi (kanan) saat mengunjungi YDBA pada tanggal 19 Februari 2009. Kunjungan tersebut dalam rangka studi banding sekaligus menjajaki kemungkinan kerjasama dengan YDBA. Rombongan tamu nampak antusias melihat contoh-contoh kemitraan Astra melalui tayangan video profil dan presentasi YDBA. “Banyak sekali yang bisa kami pelajari dan dapat diterapkan di Ujung Kulon”, begitu komentar Agus setelah melihat langsung berbagai kegiatan YDBA. “Suatu kesempatan yang sangat berharga bagi kami bisa berkunjung ke YDBA”, ujarnya lagi. Menjelang akhir pertemuan, rombongan tamu diajak melihat para pemuda putus sekolah yang sedang mengikuti pelatihan Mekanik Sepeda Motor Honda di Ruang Training YDBA. Mereka berharap YDBA bersedia memberikan pelatihan yang sama kepada para pemuda yang tinggal di sekitar TNUK. Mereka juga mengundang YDBA ke Ujung Kulon untuk melihat pelaksanaan program Community Development TNUK.
Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009
35
album
Sekretaris Pengurus YDBA Sri Kuntjoro (paling kiri) bersama Public Relation Head PT Astra International Tbk Yulian Warman (no. 3 dari kiri) tengah menyambut hangat kunjungan Dosen STIKOM Interstudy Susi dan Mahasiswanya dari Jurusan Komunikasi Bisnis STIKOM Interstudy ke YDBA pada tangggal 4 februari 2009. Pada kunjungan ini mahasiswa nampak antusias melihat berbagai produk UKM binaan YDBA yang dipamerkan di Galeri UKM YDBA. “Wahh..banyak sekali komponen untuk produk otomotif Astra yang dibuat oleh UKM ya?” , ujar salah seorang dari rombongan Mahasiswa tersebut. Kunjungan ini merupakan kegiatan studi lapangan yang bertujuan untuk membekali mahasiswa terhadap perkembangan bisnis, khususnya UKM. Sebelumnya, rombongan tamu juga melakukan kunjungan ke PT Astra International Tbk.
Instruktur Pelatihan Quality Management System (QMS) Abdullah tengah menjelaskan tahapan-tahapan menuju sertifikasi ISO 9001:2008 kepada UKM Subkon Grup Astra yang telah mengikuti Pelatihan dan Pendampingan QMS yang diselenggarakan YDBA sejak Juli-Desember 2008 lalu. Di dalam forum diskusi yang berlangsung pada tanggal 20 Maret 2009 tersebut para UKM subkon nampak semangat dan menyatakan siap untuk meraih sertifikasi ISO 9001:2008. UKM tersebut antara lain PT Enggal Sukses Perkasa (ESP), PT Aristo Satria Mandiri Indonesia (ASMI), PT Galih Ayom Paramesti (GAP), dan PT Bina Bidakara Jaya (BBJ). Diharapkan, upaya pencapaian standar ISO 9001:2008 tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja UKM subkon.
36 Majalah YDBA Edisi 55. Maret, Tahun XIII, 2009